peranan burhanuddin usman sebagai pemusik saksofon dalam … · peranannya ditinjau/difokuskan...

130
PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM KEBUDAYAAN MUSIK MELAYU SKRIPSI SARJANA O L E H NAMA: LIDO P.M. HUTAGALUNG NIM: 100707003 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2014

Upload: trannhu

Post on 15-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON

DALAM KEBUDAYAAN MUSIK MELAYU

SKRIPSI SARJANA

O

L

E

H

NAMA: LIDO P.M. HUTAGALUNG

NIM: 100707003

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2014

Page 2: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

ii

PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON

DALAM KEBUDAYAAN MUSIK MELAYU

OLEH:

NAMA: LIDO P.M. HUTAGALUNG

NIM: 100707003

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Drs. Fadlin, M.A Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D.

NIP 196102201989031003 NIP 196512211991031001

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya USU Medan,

untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni

dalam bidang disiplin Etnomuskologi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2014

Page 3: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

iii

PENGESAHAN

DITERIMA OLEH:

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah

satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam bidang disiplin Etnomusikologi pada Fakultas

Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan

Pada Tanggal :

Hari

:

Fakultas Ilmu Budaya USU,

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A.

NIP

Panitia Ujian: Tanda Tangan

1. Drs, Muhammad Takari, M.A., Ph.D.

2. Dra. Heristina Dewi, M.Pd.

3. Drs. Fadlin, M.A

4.

5.

Page 4: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

iv

DISETUJUI OLEH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

KETUA,

Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D.

NIP 196512211991031001

Page 5: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

v

ABSTRAKSI

Skripsi ini berisi tentang peranan Burhanuddin Usman sebagai pemain musik

Saksofon. Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu

eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung selama 50 an

tahun untuk menunjukan peranannya biografinya juga dituliskan.

Penelitian ini menggunakan 2 teori yaknik, teori Biografi dan teori Peran dan

perilaku pemusik yang ditawarkan oleh Merriam (1964). Untuk melaksanakan

penelitian, penulis telah melakukan beberapa proses kerja, yaitu: studi dkepustakaan,

observasi, wawancara, perekaman atau dokumentasi kegiatan, transkripsi, dan analisis

laboratorium. Penelitian ini berpusat pada pendapat para informan dalam konteks studi

emik. Namun, penulis tetap melakukan penafsiran-penafsiran sesuai dengan kaidah

ilmiah dalam konteks studi etik.

Melalui metode dan teknik tersebut di atas diperoleh 2 hasil penelitian. (1)

Peranan Burhanuddin Usman yakni sebagai pemusik Melayu yang terjun dalam

perkembangannya musik Melayu selama periode 1950-2014, menampilkan

kebudayaan musikal (rekaman lagu piringan hitam). (2) Biografi Burhanuddin Usman

yakni seorang pemusik yang dikatakan sebagai legenda hidup pada pemusik Saksofon

Melayu.

Page 6: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

vi

ABSTRACT

This thesis contains Burhanuddin Usman‘s Role as Saxophonist. His role is

focused on Malay music culture. In Malay music culture, hs existence continues during

50 years. His biography is writen to show is role.

The research of used two theories : Biographic and musician sosial behavior that

is shared by Merriam. It used qualitative method. For accomplishing it. Some work

prousess have been exeelted there are literature study, observation, interview, recording,

documentation activities, transcription, and laboratory analysis. This research is

ancentrated to the informants opinicur in emic study antext. Never the less, I also

support it by interpreting based on scientific principle in etic study antext.

According to the Methods and technigs above, 2 research result are able to

havest. (1) Burhanuddin Usman‘s role is or Saxophonist in Malay music development

during 1950-2014, having Malay music culture in his performance, and recording with

gramaphone-record. (2) Burhanuddin Usman‘s biography is a Saxophonist that is

known as life legend to Malay Saxophonist.

Page 7: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat, dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus,

karena kasihNya yang begitu besar telah melimpahi kehidupan penulis. Setip detik

dalam perjalanan hidup penulis disertai dan diberi sukacita penuh. Secara khusus

dalam penyusunan skripsi ini, kekuatan dan penghiburan diberikanNya jauh melebihi

permohonan penulis.

Skripsi ini berjudul ―Peranan Burhanuddin Usman Sebagai Pemusik Saksofon

dalam kebudayaan Musik Melayu.‖ Skripsi ini diajukan dalam melengkapi salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni pada Departemen Etnomusikologi Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari banyak kekurangan dan tantangan yang terdapat dalam

penyusunan skripsi ini. Hal-hal tersebut berasal dari dalam dan luar diri penulis.

Kejenuhan dan kelelahan senantiasa mendekat ke dalam diri penulis. Namun, energi

baru selalu hadir melalui orang-orang di sekitar penulis.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan mempersembahkan

skripsi ini kepada kedua orang tua yang sangat saya sayangi, ayahanda Uba Hutagalung

dan ibunda Maria Br. Panjaitan. Terima kasih untuk segala cinta kasih dan perhatian

yang telah diberikan kepada penulis. Kesabaran, kebijaksanaan, dan kerendahan hati

telah diajarkan kepada penulis sejak kecil. Sehingga, saat ini merupakan buah karya dan

karsa yang telah dilakukan untuk penulis. Terlebih-lebih dalam penyusunan skripsi ini,

suka dan duka terlampaui atas doa-doa yang telah dipanjatkan setiap hari. Motivasi dan

dorongan selalu hadir saat penulis melakukan kelalaian dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kakak terkasih Lia Sarinita Hutagalung

dan lae Rimbun Sidauruk, kakak terkasih Lita Rusmiati Hutagalung S.E, abg terkasih

Page 8: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

viii

Liko Hasiolan Hutagalung SP.t, adik terkasih Liad Parulian Hutagalung dan Liza

Hutagalung, dan abg dan kakak dari Pak Tua (T. Hutagalung) Johanes Hutagalung dan

Maria Hutagalung. Dan keponakan terkasih Rebeka Sidauruk. Terimakasih untuk doa,

bantuan, dukungan, waktu dan semangat yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat Bapak Dr.

Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU Medan. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran di Dekanat Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada yang terhormat

Bapak Drs. M. Takari, M.Hum., Ph.D. sebagai Ketua Departemen Etnomusikologi

dan Dosen Pembimbing II penulis yang telah membimbing dan memotivasi penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk ilmu pengetahuan, pengalaman,

kebaikan dan nasehat-nasehat yang telah Bapak berikan kepada saya selama berada di

perkuliahan. Kiranya Tuhan selalu menyertai dan melimpahkan sukacita kepada

Bapak. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada yang terhomat Bapak Drs.

Fadlin, M.A sebagai Dosen Pembimbing I Penulis yang telah banyak membimbing

dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapakan

terima kasih kepada yang terhormat Ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd. sebagai Sekretaris

Departemen Etnomusikologi. Terimakasih untuk perhatian, ilmu, dan kebaikan yang

ibu berikan. Kiranya Tuhan senantiasa melindungi dan melimpahkan berkat untuk Ibu.

Begitu pula untuk Ibu Adry Wiyanni Ridwan, S.S, sebagai pegawai

administrasi di Departemen Etnomusikologi FIB USU yang telah berkenan untuk

membantu kelancaran administrasi kuliah dan mengingatkan semua urusan

administratif penulis selama ini. Penulis mengucapkan terima kasih untuk kebaikan

yang telah diberikan.

Page 9: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

ix

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat seluruh staf

pengajar Departemen Etnomusikologi USU yang telah banyak memberikan pemikiran

dan wawasan baru kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. Kepada seluruh

dosen di Etnomusikologi, Bapak Prof. Mauly Purba, M.A.,Ph.D, Bapak Drs.

Irwansyah Harahap, M.A., Ibu Drs. Rithaony Hutajulu, M.A., Bapak Drs. Fadlin,

M.A., Bapak Drs. Bebas Sembiring, M.Si., Ibu Arifni Netrosa, SST,M.A., Ibu Dra.

Frida Deliana, M.Si., Bapak Drs. Perikuten Tarigan, M.Si., Bapak Drs. Dermawan

Purba, M.Si., dan Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum. Penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu yang telah membagikan ilmu dan

pengalaman hidup Bapak/Ibu sekalian. Seluruh ilmu dan pengalaman hidup Bapak/Ibu

sekalian menjadi pelajaran berharga untuk penulis.

Kepada semua informan yang telah memberikan dukungan dan bantuan untuk

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini: Atok Burhanuddin Usman, Bapak Drs. Tahan

Perjuang Manurung, Datuk Ahmad Fauzi, Alim Udin Nasutian (Ona Sutra), dan seluruh

Putera-puteri atok Burhanuddin Usman dan informan-informan lain yang tidak dapat

disebutkan satu per satu. Kesempatan dan pengalaman yang sungguh berharga telah

penulis dapatkan atas kebaikan Bapak/Ibu sekalian. Penulis dapat mengenal Suku

Melayu lebih dekat atas pertolongan Bapak-Ibu sekalian.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar Op.

Emi Hutagalung. Doa dan harapan yang telah disampaikan kepada penulis menjadi

penyemangat dan daya yang besar untuk penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh saudara/saudari

terkasih Naposo Bulung dan Rameja Belawan II dan Inang Bibelvrow D. Sitomorang

atas doa harapan dan Motivasi-motivasi yang telah disampaikan kepada penulis

menjadi penyemangat dan daya yang besar untuk penulis.

Page 10: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

x

Penulis juga mengucapkan terima kasih buat teman-teman seperjuangan UKM

PSM USU, terlebih kepada seluruh tim Pesparawi Nasional Ke XII di Ambon. Atas

perjuangan yang tidak mengenal lelah kita bisa bersama-sama membuat sebuah

prestasi yang membanggakan. Penulis sangat bersyukur pernah bekerja sama dengan

teman-teman dan semoga kiranya kita dapat selalu KALWEDO BASUDARA ―e.

Kepada saudara-saudari saya Etno 2010: Luhut Simarmata, Anna Purba S.sn,

Chandra Marbun, Andi Sarumaha, Friska Simamora, Frita Pakpahan S.sn, Miduk

Nadeak, Pretty Manurung, Yusuf Siregar, Rican Sianturi, Fernandes Simangunsong,

Josua Siagian, Roman Hutagalung, Kezia Purba, Agus Tampubolon, Ruth Marbun,

Shelly Pelawi, Ayu Matondang, Riska Prisila, Erni Banjarnahor, Meilinda Tarigan,

Maharani Tarigan, Jenny Simangunsong, Benny Purba, A.M Surung, Roni Sinaga,

Feri Sihombing, Indra Sihotang, Rendi Nasution, dan Hendra Gurning terimakasih

untuk masa-masa yang telah kita ciptakan di Etnomusikologi. Penulis sangat

bersyukur dapat memiliki teman-teman yang luar biasa seperti kalian. Penulis berdoa

semoga kita dapat berhasil dan berjumpa di lingkungan yang baru.

Kepada senior dan junior di Etnomusikologi stambuk 2004-2014, penulis

mengucapkan terimakasih untuk hari-hari yang penuh tawa dan canda selama berada

di Etnomusikologi. Penulis sangat kagum atas keharmonisan pluralisme yang tercipta.

Medan, Oktober 2014

Lido P.M. Hutagalung

Page 11: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

xi

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ........................................................................................................... i

ABSTRACT ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

1.2 Pokok Permasalahan ........................................................................................... 10

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................... 11

1.3.1 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 11

1.3.2 Manfaat Penelitian .................................................................................... 12

1.4 Konsep dan Teori ............................................................................................... 12

1.4.1 Konsep ........................................................................................................ 12

1.4.2 Teori .......................................................................................................... 14

1.5 Metode Penelitian ............................................................................................... 21

1.5.1 Pemilihan Informan Kunci ........................................................................ 22

1.5.2 Kerja Lapangan ......................................................................................... 23

1.5.2.1 Metode Observasi .......................................................................... 24

1.5.2.2 Wawancara .................................................................................... 24

1.5.2.3 Metode Merekam .......................................................................... 25

1.5.3 Kerja Laboratorium ................................................................................... 25

BAB II BIOGRAFI ............................................................................................... 27

2.1 Latar Belakang Lingkungan Sosial Budaya Burhanuddin Usman ..................... 27

2.1.1 Riwayat Keluarga Burhanuddin Usman .................................................... 32

2.1.2 Riwayat Pendidikan Burhanuddin Usman ................................................ 36

2.1.3 Riwayat Pekerjaan Burhanuddin Usman ................................................... 38

2.1.4 Riwayat Kepemusikan Burhanuddin Usman ............................................ 40

BAB III PERANAN SAKSOFON DALAM BUDAYA MUSIK MELAYU .... 49

3.1 Musik Melayu ..................................................................................................... 49

3.1.1 Musik Melayu Tradisi Warisan Istana ..................................................... 50

3.1.2 Musik Melayu Tradisi Rakyat .................................................................. 51

3.2 Musik Melayu di Kota Medan ............................................................................ 53

3.2.1 Sejarah Masuknya Saksofon Dalam Budaya Musik Melayu

di Kota Medan ..........................................................................................

55

3.2.2 Jenis-jenis Musik Melayu di Kota Medan ................................................ 56

3.2.3 Musik Melayu Padang Pasir ..................................................................... 56

3.2.4 Musik Melayu Orkes Gambus .................................................................. 57

3.2.5 Musik Melayu Orkes Melayu/Dangdut .................................................... 58

3.2.6 Musik Melayu Populer/Keyboard Melayu ............................................... 59

3.3 Fungsi dan Guna Saksofon pada Budaya musik Melayu ................................... 62

3.3.1 Fungsi Saksofon Pada Budaya Musik Melayu ......................................... 62

3.3.2 Guna Saksofon Pada Budaya Musik Melayu ........................................... 65

Page 12: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

xii

3.4 Deskripsi Alat Musik Saksofon .......................................................................... 66

3.5 Jenis Saksofon Tenor yang dipakai Burhanuddin Usman .................................. 68

BAB IV PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK

SAKSOFON DALAM BUDAYA MUSIK MELAYU ....................

72

4.1 Peranan Burhanuddin Usman pada Perkembangan Musik Melayu ................... 72

4.2 Peranan Burhanuddin Usman sebagai Pemusik ................................................. 81

4.3 Peranan Burhanuddin Usman dalam Melakukan Estetika Musik Melayu:

Cengkok, Gerenek, dan Patah lagu dalam Saksofon ..........................................

85

4.4 Peranan Burhanuddin Usman dalam Penyajian Estetika ................................... 106

4.5 Peranan Burhanuddin Usman dalam pola tingkah laku sosial terhadap musisi

lain .....................................................................................................................

109

BAB V Kesimpulan dan Saran .............................................................................. 111

5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 111

5.2 Saran ................................................................................................................... 113

Daftar Pustaka ........................................................................................................ xv

Daftar Informan ..................................................................................................... xvii

Page 13: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.1 Keterangan nama-nama anak dari keluarga Usman Bin Haji

Muhammad dan Halimaktus Sadiah ...................................................

32

Tabel 2.1.1.1Keterangan nama-nama anak dari keluarga Burhanuddin Usman

dan Siti Salma .....................................................................................

34

Tabel 2.1.4 Keterangan nama-nama pemain grup Nur El Soraya ......................... 44

Tabel 3.3.1 Keterangan fungsi musik menurut Alan P. Meriam (1964) ............... 63

Tabel 3.4 Keterangan deskripsi jenis alat musik saksofon ................................. 67

Tabel 4.1 Berikut nama-nama pemain grup Al Wathan ..................................... 75

Tabel 4.1 Nama-nama personil grup Dahlia ...................................................... 77

Tabel 4.1 Keterangan nama-nama pemain grup El Soraya ................................ 79

Page 14: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.4 Burhanuddin Usman dengan grup El Suwaya ................................... 43

Gambar 2.1.4 Keterangan isi berita dalam sebuah harian surat kabar

SRM Medan ....................................................................................

46

Gambar 2.1.4 Berikut gambar hasil dokumentasi pada grup santen balade ............. 47

Gambar 3.2.2.4 Berikut contoh gambar foto musik keyboard Melayu .................... 62

Gambar 3.4.1 Keterangan Saksofon Tenor Burhanuddin Usman ............................ 70

Gambar 3.4.2 Saksofon Tenor .................................................................................. 70

Gambar 3.4.2 Keterangan Microphone Burhanuddin Usman .................................. 71

Gambar 4.1Berikut ini gambar dari Burhanuddin Usman dan Alim Udin

Nasution (ona Sutra) ...........................................................................

78

Gambar 4.2 Berikut contoh foto Burhanuddin Usman sebagai pemusik

Saksofon Melayu .................................................................................

83

Gambar 4.2 Burhanuddin Usman sebagai pemusik Saksofon Melayu ................... 84

Gambar 4.4. Contoh baju adat Melayu ..................................................................... 107

Page 15: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Ismail Hussein (1994) kata Melayu merupakan istilah yang

meluas dan agak kabur. Istilah ini maknanya mencakup suku bangsa serumpun di

Nusantara yang pada zaman dahulu dikenal oleh orang-orang Eropa sebagai

bahasa dan suku bangsa dalam konteks perdagangan dan perniagaan. Masyarakat

Melayu adalah orang-orang yang terkenal dan mahir dalam ilmu pelayaran dan

turut terlibat dalam aktivitas perdagangan dan pertukaran barang dagang dan

kesenian dari berbagai wilayah dunia. Demikian pula kesenian Melayu, mengikuti

perkembangan budaya yang seperti itu.

Kesenian tidak pernah berdiri sendiri dan lepas dari kondisi sosiobudaya

masyarakat pendukungnya. Sebagai salah satu unsur kebudayaan yang penting,

kesenian merupakan ungkapan kreativitas dari kebudayaan itu sendiri

(Sitanggang, 2007:1). Kebudayaan dan musik tradisional Melayu mencakup

wilayah-wilayah: Tamiang, pantai timur Sumatera Utara, Riau, Jambi, Lampung,

Sumatera selatan, Bangka dan Belitung, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya.

Musik ini biasanya dimainkan oleh orang-orang dari suku bangsa Melayu yang

tidak jarang pula diiringi dengan tarian khas Melayu setempat. Misalnya tari

persembahan dalam perhelatan pesta adat penyambutan tetamu kehormatan dan

dalam kegiatan keagamaan (www.wikipedia.co.id).

Page 16: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

2

Masyarakat yang menyangga kebudayaan dan kesenian, menciptakan,

memberi peluang untuk bergerak, memelihara, menularkan, mengembangkannya

untuk kemudian menciptakan kebudayaan baru (Kayam, 1981:38-39). Manusia-

manusia dalam suatu kebudayaan, bekerja dalam bidang-bidang seperti ekonomi,

bahasa, agama, teknologi, sosial, pendidikan, dan kesenian.

Dalam bidang kesenian musik , manusia-manusia di dalamnya terdiri dari

para manejer, seniman, pencipta atau pengkreasi seni seperti komposer, arranger,

dan lain-lainnya. Adapun tokoh musik yang cukup terkenal secara nasional atau

internasional, yang berasal dari Sumatera Utara antara lain: Guru Sauti, Tilhang

Gultom, Jaga Depari, Lily Suheiri, Nahum Situmorang, dan lain-lainnya. Mereka

menyumbangkan karya dan pikirannya untuk bidang kesenian dan menjadi

bahagian dari pembangunan dan enkulturasi budaya masyarakatnya. Dengan

demikian, sejarah hidup tokoh-tokoh kesenian ini perlu ditulis untuk menjadi

bahan perenungan, transmisi nilai-nilai, dan bahan-bahan dasar untuk mencipta

bagi generasi-generasi selanjutnya (Sitanggang, 2007:3).

Dalam sebuah proses pembelajaran adalah penting mengambil nilai

pembelajaran dari pengalaman hidup seseorang baik yang positif maupun negatif.

Melalui pembelajaran yang dipetik dari seseorang ini, semua oranag dapat

meneladani aspek-aspek yang membuat tokoh yang diteladaninya itu sukses.

Tokoh itu bisa saja birokrat, teknokrat, pejuang, pengelola bisnis, ekonom, tokoh

agama, budayawan, seniman, guru, petani, nelayan, bahkan sampai seorang

pemulung sampah, penyapu jalanan kota, pengelola topeng monyet, dan lain-

lainnya.

Page 17: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

3

Demikian pula dari seorang pemusik, kita bisa dapat belajar banyak

mengenai ia merespon alam dan memungsikan bakat yang diberikan Tuhan

kepadanya. Mengenai musik ini, di dalam etnomusikologi juga menjadi sebuah

kajian dan wacana yang tidak ada habis-habisnya selagi musik dan pemusiknya itu

masih ada dan fungsional di tengah-tengah masyarakat pendukungnya. Bahkan

seorang pemusik ternama yang telah meninggal dunia pun akan tetap

meninggalkan karya-karyanya, kepada manusia yang masih hidup. Segala

aktivitas bermusik, karya komposisi musik, rekaman permainan musik itu menjadi

bahan pembelajaran bagi semua orang, terutama yang perduli kepada budaya

musik dan apa yang telah dilakukan untuk kelompok masyarakat pendukungnya.

Oleh karena itu diperlukan dokumentasi, baik berupa rekaman, kajian terhadap

karya, pengembangan karya, sampai juga penulisan biografinya, dan lain-lain.

Adakalanya pemusik yang kreatif itu menggunakan dan mengembangkan

musik tradisinya, seperti gondang sabangunan Batak Toba, gendang lima

sendalanen Karo, gordang sambilan Mandailing, musik inai Melayu, dan lainnya.

Tetapi tidak jarang pula, para pemusik itu mengadopsi genre-genre musik dunia,

seperti jazz misalnya, kemudian diolah menurut citarasa estetika dirinya, yang

tentu saja dilatarbelakangi oleh pengalaman bermusik dan budaya di mana ia

hidup. Ada pula yang mengadopsi alat-alat musik yang berasal dari luar

kebudayaannya kemudian disesuaikan dengan kebudayaan setempat. Misalnya

diubah bentuk, ukuran, sistem tangga nada, warna bunyi, sesuai dengan

kepentingan estetikanya. Misalnya dalam budaya musik Melayu, alat musik

gambus, diolah dari alat musik „ud dengan bentuk yang lebih kecil, dan jumlah

senar yang lebih sedikit, serta disesuaikan untuk membawakan melodi-melodi

Page 18: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

4

gaya Melayu. Gambus Melayu ini disebut pula dengan gambus belalang, karena

merupakan mimesis dari bentuk belalang, menurut persepsi pemusik tradisi

Melayu.

Tidak jarang pula, para pemusik mengadopsi alat-alat musik dari luar, dan

kemudian menggunakannya untuk berbagai genre musik tradisinya. Ini fenomena

yang lazim dalam konteks budaya global. Misalnya biola di Eropa awalnya

diadopsi dari rebec yang ada di Turki. Alat musik rebec pun secara hostoris

berasal dari rabab yang ada di Timur Tengah. Kemudian orang-orang Melayu

menggunakannya dalam ensambel dondang sayang di Melaka, serta joget dan

ronggeng. Rebab sendiri digunakan dalam ensambel musik makyong. Jadi baik

biola maupun rebab terdapat di dalam kebudayaan musik Melayu. Selanjutnya

alat-alat musik yang diadopsi dari luar kebudayaannya itu, lama-lama karena

diterima masyarakat menjadi alat musik tradisi kelompok mereka. Yang menarik

adalah proses kreativitas melodi atau ritmenya yang tidak lagi sama, bahkan bisa

saja berbeda dengan tempat awal di mana alat musik itu berada. Misalnya alat

musik KN 2000 yang diproduksi di Jepang, materi musik yang dihasilkan adalah

dirancang untuk mengekspresikan musik dalam kebudayaan Barat secara umum.

Namun di tangan para pemprogram dan pemusik Karo misalnya, alat ini menjadi

sarana bunyi sebagaimana yang terjadi dalam gendang lima sendalanen.

Demikian pula dengan alat musik saksofon yang diambil oleh para seniman musik

di Sumatera Utara, seperti pada ensambel musik tiup dalam kebudayaan Batak

Toba, musik gereja di Gereja Kristen Protestan Simalungun, juga ensambel musik

Melayu untuk mengiringi genre-genre musik Melayu seperti ronggeng, zapin, pak

pung, irama padang pasir, dan lain-lainnya.

Page 19: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

5

Ini pula yang terjadi di kalangan pemusik saksofon untuk pertunjukan

musik-musik Melayu, termasuk yang ternama adalah Burhanuddin Usman.

Karakter khususnya adalah pada garapan melodinya yang khas, yang mengacu

kepada konsep dan struktur musik Melayu, di mana ia hidup sebagai warga

Melayu Sumatera Utara. Berdasarkan kreativitasnya dalam memainkan saksofon

dalam gaya musik Melayu, maka itu menjadi identitas dirinya dan sekaligus

perannya dalam bidang seni musik di Sumatera Utara.

Selain perannya di bidang estetika dalam komposisi musik Melayu, maka

peran beliau lainnya adalah peran sosial. Ia terlibat secara aktif sebagai pemusik,

pengelola pertunjukan musik dan tari Melayu, dan yang tak kalah penting adalah

perannya dalam membina pemusik Melayu di kalangan generasi muda. Begitu

juga dengan berbagai perannya dalam pendidikan pertunjukan musik.

Burhannudin Usman (usianya pada tahun 2014 ini 70 tahun). Burhannudin

Usman merupakan seorang pemusik yang sudah paham dengan perkembangan

musik Melayu. Berangkat memahami dunia musik Melayu pada usia 12 tahun

Burhanuddian Usman hingga pada saat ini masih turut andil dalam

mengembangkan musik Melayu. Burhanuddin Usman adalah salah seorang

seniman Melayu yang handal dalam memainkan alat musik saksofon, yang

awalnya ia mulai dari bermain alat musik seruling (klasifikasi side blown flute).

Kemudian selaras dengan perkembangan zaman, ia bermain alat musik clarinet,

dan alat musik saksofon.

Menurut penjelasan beliau (wawancara Januari 2014) pertama kali

berkesenian secara kelompok, Burhanuddin Usman bergabung dengan Grup

Padang Pasir Gambus Melayu Tiga Serangkai pimpinan Bapak Samsudin Musa

Page 20: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

6

pada tahun 1955. Pada masa itu, Burhanudin Usman dalam kelompok seni ini,

bermain alat musik seruling. Lokasi latihan atau markas tempat grup ini, berada di

Kampung Besar, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.

Setelah ikut bergabung dengan grup ini selama beberapa bulan,

Burhanuddin Usman sudah mulai diikutkan main atau tampil bila ada hajatan

(pesta) di sekitar lokasi tempat grup ini. Kemudian penampilan perdana

Burhanuddin Usman di luar Kecamatan Medan Labuhan pada tahun 1958 pada

acara peresmian Al-Wathan di Gedung Nasional.

Seiring perjalanannya sebagai pemain seruling, Burhanuddin Usman juga

menyempatkan diri untuk belajar alat musik tiup lainnya, yaitu clarinet dan

saksofon. Burhanudin Usman belajar clarinet dan saksofon dengan Azrain

Sulaiman ,seorang pemain saksofon Uril (Urusan Moril) Kodam (Komando

Daerah Angkatan Militer) I Bukit Barisan. Setelah cukup menguasai permainan

alat musik saksofon ini, Burhannudin Usman sudah mulai memadukan saksofon

pada setiap pertunjukan Orkes Melayu. Pertunjukan Orkes Melayu alat-alatnya

terdiri dari gendang ronggeng, akordion (harmonium), biola, dan seruling.

Pada tahun 1959 Burhanuddin Usman diajak untuk bermain musik dalam

bentuk Orkes Melayu di Labuhan Batu. Kota-kota tempat mereka bermain adalah

Kotapinang (kini ibukota Kabupaten Labuhan Batu Selatan/Labusel);

Rantauprapat (ibukota Kabupaten Labuhan Batu induk), dan Aek kanopan (kini

ibukota Kabupaten Labuhan Batu Utara/Labura). Pertunjukan musik itu

merupakan pengalaman pertamanya tampil di luar kota Medan selama 3 bulan di

sini Burhanuddin Usman selalu memadukan seruling dan saksofon pada setiap

penampilannya.

Page 21: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

7

Pada tahun 1960, Burhanuddin Usman kembali ke Medan. Saat itu, untuk

mengelola karirnya sebagai pemusik, ia bergabung dengan grup musik aliran

padang pasir, yaitu Al-Wathan Tanah Air. Grup ini menurut keterangan beliau,

adalah kepunyaan dari harian Waspada yang bertempat di Gedung Nasional

Medan. Namun, Burhanuddin Usman juga dalam organisasinya tidak hanya pada

grup ini saja, melainkan Burhanuddin Usman juga ikut bergabung pada grup

musik-musik lainnya, antara lain adalah:

1. Melayu Ria Grup, yang pemimpinnya Kepala PP dan K (Pendidikan,

Pengajaran dan Kebudayaan) Provinsi Sumatera Utara.

2. Sukma Murni Grup, yang dipimpin oleh Muhammad Ilyas, dan salah satu

penyanyinya yang terkenal dalam kebudayaan musik Melayu adalah Nur

Ainun.

3. Budi Pekerti Grup, pemimpinnya Pak Saleh.

4. Rangken Deli Grup, pemimpinnya Rusdi pencipta lagu Kenanganku.

Masih banyak lagi grup yang pernah kerjasama dengan Burhanuddin

Usman.

Pada tahun 1966 permainan pertamanya yang secara utuh dengan saksofon

ia lakukan dengan grup Melayu Ria pada acara halal bi halal di kantor PP dan K

Medan, dan lagu yang pertama yang ia bawakan adalah berjudul Mali Ila Ahadin.

Setelah penampilan itu, sekitar dekade tahun 1990-an Burhanuddin Usman

bermain saksofon pada acara penyambutan Lansia (Lanjut Usia) Sumatera Utara

di rumah dinas Gubernur Sumatera Utara saat itu, Tengku Rizal Nurdin. Menurut

pengakuan beliau, penampilan itu merupakan penampilan yang berkesan,

Burhanuddin Usman bisa tampil di depan orang nomor satu di Sumatera Utara

Page 22: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

8

pada waktu itu. Setelah diawali dari tahun 1966 hingga sekarang, Burhanuddin

Usman sekarang sudah banyak bermain dibanyak tempat dan sekarang namanya

juga sudah menjadi perhatian orang banyak khususnya bagi pemusik-pemusik

Melayu.

Melalui latar belakang kehidupan Burhanuddin Usman sebagai pemusik

saksofon untuk lagu-lagu Melayu seperti terurai di atas, maka sangatlah relevan

untuk dikaji perannya, baik itu peran estetika (garapan melodi menurut budaya

musik Melayu), peran kebudayaan (berupa akulturasi kreatif), dan peran sosial

(peran membina hubungan baik dengan para pemusik, seniman, dan semua orang)

melalui pendekatan etnomusikologi. Ilmu ini adalah bidang yang penulis pelajari

selama empat tahun terakhir ini, dengan ilmu-ilmu yang penulis peroleh dari para

dosen, baik itu dosen teori atau juga praktik di Departemen Etnomusikologi,

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Untuk mengkaji hal tersebut menurut disiplin etnomusikologi, perlu di sini

penulis uraikan secara sekilas apa itu etnomusikologi, serta apa kaitannya dengan

tajuk skripsi ini, yaitu peran pemusik dalam kebudayaan. Berbagai definisi

tentang etnomusikologi telah dikemukakan dan dianalisis oleh para pakar

etnomusikologi. Dalam edisi berbahasa Indonesia, Rizaldi Siagian dari

Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, dan Santosa dari Sekolah Tinggi Seni

Indonesia (STSI) Surakarta, telah mengalihbahasakan berbagai definisi

etnomusikologi, yang terangkum dalam buku yang bertajuk Etnomusikologi,

1995, yang disunting oleh Rahayu Supanggah, terbitan Masyarakat Seni

Pertunjukan Indonesia, yang berkantor pusat di Surakarta. Dalam buku ini, Alan

P. Merriam mengemukakan 42 (empat puluh dua) definisi etnomusikologi dari

Page 23: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

9

beberapa pakar, menurut kronologi sejarah dimulai oleh Guido Adler 1885 sampai

Elizabeth Hesler tahun 1976.1

Dari 42 (empat puluh dua) definisi tentang etnomusikologi dapat

diketahui bahwa etnomusikologi adalah fusi dari dua disiplin utama yaitu

musikologi dan antropologi, pendekatannya cenderung multidisiplin dan

interdisiplin. Etnomusikologi masuk ke dalam bidang ilmu humaniora dan sosial

sekaligus, merupakan kajian musik dalam kebudayaan, dan tujuan akhirnya

mengkaji manusia yang melakukan musik sedemikian rupa itu. Walau awalnya

mengkaji budaya musik non-Barat, namun sekarang ini semua jenis musik

menjadi kajiannya namun jangan lepas dari konteks budaya. Dengan demikian,

masalah definisi dan lingkup kajian etnomusikologi sendiri akan terus

berkembang dan terus diwacanakan tanpa berhenti.

1R. Supanggah, 1995. Etnomusikologi. Surakarta: Yayasan bentang

Budaya, Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Buku ini merupakan kumpulan

enam tulisan oleh empat pakar etnomusikologi (Barat) seperti: Barbara Krader,

George List, Alan P. Merriam, dan K.A. Gourlay; yang dialihbahasakan oleh

Santosa dan Rizaldi Siagian. Dalam buku ini Alan P. Merriam menulis tiga

artikel, yaitu: (a) ―Beberapa Definisi tentang ‗Musikologi Komparatif‘ dan

‗Etnomusikologi‘: Sebuah Pandangan Historis-Teoretis,‖ (b) ―Meninjau Kembali

Disiplin Etnomusikologi,‖ (c) ―Metode dan Teknik Penelitian dalam

Etnomusikologi.‖ Sementara Barbara Krader menulis artikel yang bertajuk

―Etnomusikologi.‖ Selanjutnya George List menulis artikel ―Etnomusikologi:

Definisi dalam Disiplinnya.‖ Pada akhir tulisan ini K.A. Gourlay menulis artikel

yang berjudul ―Perumusan Kembali Peran Etnomusikolog di dalam Penelitian.‖

Buku ini barulah sebagai alihbahasa terhadap tulisan-tulisan etnomusikolog

(Barat). Ke depan, dalam konteks Indonesia diperlukan buku-buku panduan tentang etnomusikologi terutama yang ditulis oleh anak negeri, untuk kepentingan

perkembangan disiplin ini. Dalam ilmu antropologi telah dilakukan penulisan

buku seperti Pengantar Ilmu Antropologi yang ditulis antropolog

Koentjaraningrat, diikuti oleh berbagai buku antropologi lainnya oleh para pakar

generasi berikut seperti James Dananjaya, Topi Omas Ihromi, Parsudi Suparlan,

Budi Santoso, dan lain-lainnya.

Page 24: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

10

Menurut Alan P. Merriam (1964) salah satu ruang lingkup kajian di dalam

etnomusikologi adalah pemusik, dengan tumpuan utamanya perilaku sosil, verbal,

dan fisik. Menurutnya salah satu tipe perilaku pemusik dalam proses

menghasilkan musik, adalah penting melihat diri pemusik itu serbagai anggota

masyarakat.

Dengan melihat latar belakang di atas, penulis ingin melihat apa saja

peranan Burhanuddin Usman terhadap musik Melayu dengan mengangkat judul

skripsi Peranan Burhanuddin Usman sebagai Pemusik Saksofon dalam Budaya

musik Melayu.

1. 2 Pokok Permasalahan

Sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Mantle Hood dan Willi Apel

(1969:298) tentang etnomusikologi, yaitu ilmu yang menggunakan suatu metode

yang mempelajari musik apa pun, tidak hanya dari segi musiknya, tetapi juga

melihat hubungan dengan konteks budaya, juga hubungannya dengan masyarakat.

Oleh karena itu, yang menjadi pokok permasalahan dalam tulisan ini adalah :

1. Bagaimana peranan Burhanuddin Usman sebagai pemusik saksofon

dalam Budaya musik Melayu. Dalam konteks ini peranan yang dimaksud

mencakup pembahasan Biografi Burhanuddin Usman sebagai pemusik

saksofon serta melihat apa-apa saja yang dibuat ataupun dilakukan

Burhanuddin Usman di dalam musik Melayu.

Page 25: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

11

Untuk mengkaji pokok permasalahan di atas maka penulis akan membuat

beberapa alasan untuk melakukan penelitian, konsep penelitian, pendapat-

pendapat dasar yang tentunya dilandaskan pada beberapa teori dasar yang menjadi

landasan penulisan untuk melakukan penelitian.

1. 3 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat penulisan ini adalah sebagai berikut.

1.3.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui dengan cara mendeskripsikan biografi seorang pemusik

Melayu yang dianggap penting oleh masyarakat Melayu Sumatera Utara, yaitu

Burhanuddin Usman.

2. Untuk mengetahui dengan cara mengkaji peran Burhanuddin Usman sebagai

pemusik Saksofon terhadap musik Melayu.

3. Secara akademis, adalah untuk memenuhi salah satu syarat ujian sarjana seni

di Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera

Utara.

4. Menambah pengetahuan tentang alat musik saksofon yang berkembang dalam

kebuyaan musik etnik, dalam hal ini etnik Melayu.

1. 3. 2. Manfaat

1. Menambah literatur tentang biodata pemusik Melayu yang di dalam kajian

Etnomusikologi.

Page 26: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

12

2. Dapat mengetahui peran Burhanuddin Usman sebagai pemusik Saksofon

musik Melayu.

3. Dapat sebagai bahan masukan dan perbandingan untuk peneliti berikutnya.

4. Sebagai proses pengaplikasian ilmu yang diperoleh penulis selama mengikuti

perkuliahan di Departemen Etnomusikologi.

5. Merupakan syarat menyelesaikan program studi S-1 di Departemen

Etnomusikologi.

1.4 Konsep dan Teori

1.4.1 Konsep

Konsep merupakan rancangan ide atau pengertian yang diabstrakan dari

peristiwa konkret (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1991). Dengan

demikian konsep ini bersifat abstrak namun berasal dari kenyataan-kenyataan sosial,

budaya, eksakta, dan lain-lainnya.

Peranan adalah bagian yang dimainkan atau tindakan yang dilakukan oleh

seseorang dalam suatu peristiwa. Burhanuddin Usman atau biasa juga dikatakan

Pemusik (wawancara pada 6 april 2014 datuk Ahmad Fauzi). Pemusik ialah

seseorang yang mampu dan memahami sebuah musik dan sudah mendapat sebuah

pengakuan dari masyarakat pendukung. Dalam konteks ini pemusik tersebut

penekananya terhadap biografi.

Lebih jauh lagi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka,

2003:145), disebutkan bahwa biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis

oleh orang lain. Sedangkan dalam wikipedia Indonesia, yang dimaksud biografi

adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Selanjutnya dalam

Page 27: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

13

konteks ini, peranan Burhanuddin Usman untuk membuat sebuah tulisan biografi

Burhanuddin Usman sebagai pemusik saksofon guna melihat peranannya dalam

musik Melayu.

Pemusik adalah katagori tokoh-tokoh dalam musik dan pemusik juga

merupakan orang-orang yang dapat memainkan alat musik dan telah diakui oleh

masyarakat pendukung. Sedangkan saksofon adalah alat musik yang tergolong

dalam single reed aerophone (alat musik tiup yang materi penggetar bunyinya

terdapat satu buah reed). Saksofon diciptakan oleh Adolph Sax pada tahun 1814

(wikipedia). Saksofon termaksud salah satu jenis alat musik yang merupakan

pengembangan dari alat musik clarinet (single reed aerophone). Dalam konteks

ini pemusik saksofon dapat diartikan orang-orang yang dapat memainkan alat

musik saksofon.

Selanjutnya, konsep budaya menurut seorang ahli Antropologi, E.B.

Taylor dalam bukunya Primitive Culture, yaitu bahwa kebudayaan atau budaya

adalah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan

lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Musik telah menjadi ciri dari kehidupan masyarakat dan kehadirannya semakin

penting terutama sebagai hiburan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Merriam

(1964) bahwa salah satu fungsi musik adalah fungsi hiburan. Musik itu sendiri

memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktural maupun genrenya dalam

kebudayaan.

Musik Melayu adalah aliran musik tradisional yang ada dan berkembang

di wilayah pantai timur Sumatera, Kalimantan, Semenanjung Malaya, dan

Page 28: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

14

sekitarnya. Musik ini biasanya dinyanyikan oleh orang-orang dari suku bangsa

Melayu yang tidak jarang diiringi pula dengan tarian khas Melayu setempat

misalnya tari persembahan dalam perhelatan atau pesta adat penyambutan tetamu

kehormatan dan dalam kegiatan keagamaan (wikipedia Indonesia). Dalam konteks

ini budaya musik Melayu difokuskan pada musik Melayu yang berkembang di

Kota Medan.

1.4.2. Teori

Untuk mengkaji biografi (riwayat hidup) pemusik saksofon melayu, yaitu

Burhanuddin Usman, digunakan teori biografi. Perlu dijelaskan bahwa teori

biografi dipergunakan dalam berbagai disiplin ilmu. Dalam bidang sastra

misalnya melalui buku Antologi Biografi Pengarang Sastra Indonesia (1999:3-4)

dijelaskan bahwa biografi adalah suatu teori yang dipergunakan untuk

mendeskripsikan hidup pengarang atau sastrawan. Dalam buku ini juga

dijelaskan bahwa dalam menyusun biografi seseorang harus memuat tiga aspek

yaitu:

1. Latar belakang, meliputi (a) keluarga yaitu memuat keterangan lahir,

meninggal (jika sudah meninggal), istri dan keturunan (orang tua, saudara dan

anak); (b) pendidikan yaitu pendidikan formal dan nonformal dari tingkat dasar

sampai perguruan tertinggi jika ada; (c) pekerjaan, yang memberi penjelasan

tentang pekerjaan, baik pekerjaan yang mendukung kepengarangannya maupun

pekerjaan yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan kepengarangannya,

dan (d) kesastraannya yang menjelaskan apa yang mempengaruhi pengarang itu

sehingga ia menjadi pengarang.

Page 29: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

15

2. Karya-karya pengarang itu yang didaftar menurut jenisnya, baik yang

berupa buku, maupun yang berupa karya yang diterbitkan secara terlepas, bahkan

yang masih berbentuk naskah karena kadang-kadang ada pengarang yang

mempunyai naskah karyanya yang belum diterbitkan sampai ia meninggal.

3. Tanggapan para kritikus yang didaftarkan berdasarkan judul dan

sumbernya dengan tujuan memberi keterangan kepada para pembaca tentang

tanggapan orang kepada pengarang itu. Hal itu tegantung kepada ada atau tidak

adanya orang yang menanggapi.

Karena biografi termasuk salah satu kajian dari sastra, maka teori di atas

juga dapat digunakan dalam bahasan ini, dan mengganti objek bahasan yang

diteliti yang mana sebelumnya membahas tentang pengarang, kemudian diubah

objeknya menjadi pemusik.

Dalam ilmu sejarah pula, biografi secara sederhana dapat dikatakan

sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk beberapa

baris kalimat saja, namun juga dapat berupa lebih dari satu buku. Perbedaannya

adalah, biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan

seseorang dan peran pentingnya, sementara biografi yang panjang meliputi,

tentunya, informasi-informasi penting, namun dikisahkan dengan lebih mendetail

dan tentunya dituliskan dengan gaya bercerita yang baik.

Biografi menganalisis dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup

seseorang. Melalui biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari

tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan

mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita

tentang kehidupan seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal, namun demikian,

Page 30: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

16

biografi tentang orang biasa akan menceritakan mengenai satu atau lebih tempat

atau masa tertentu.

Biografi seringkali bercerita mengenai seorang tokoh sejarah, namun tidak

jarang juga tentang orang yang masih hidup. Banyak biografi ditulis secara

kronologis. Beberapa periode waktu tersebut dapat dikelompokkan berdasar tema-

tema utama tertentu (misalnya "masa-masa awal yang susah" atau "ambisi dan

pencapaian"). Walaupun demikian, beberapa hal yang lain berfokus pada topik-

topik atau pencapaian tertentu.

Biografi memerlukan bahan-bahan utama dan bahan pendukung. Bahan

utama dapat berupa benda-benda seperti surat-surat, buku harian, atau kliping

koran. Sedangkan bahan-bahan pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-

buku referensi atau sejarah yang memaparkan peranan subyek biografi itu. Hal-

hal yang perlu dilakukan dalam menulis sebuah biografi antara lain: (a) pilih

seseorang yang menarik perhatian anda; (b) temukan fakta-fakta utama mengenai

kehidupan orang tersebut; (c) mulailah dengan ensiklopedia dan catatan waktu;

(d) pikirkan, apa lagi yang perlu anda ketahui mengenai orang itu, bagian mana

dari hidupnya yang ingin lebih banyak anda tuliskan.

Beberapa pertanyaan yang mungkin dapat dijadikan partimbangan

misalnya: (a) apa yang membuat orang ini istimewa atau menarik; (b) dampak apa

yang telah ia lakukan bagi dunia atau orang lain; (c) atau sifat apa yang mungkin

akan sering peneliti gunakan untuk menggambarkan orang ini; (d) contoh apa

yang dapat dilihat dari hidupnya yang menggambarkan sifat tersebut; (e) kejadian

apa yang membentuk atau mengubah kehidupan orang itu; (f) apakah ia mampu

mengatasi rintangan tersebut; (g) apakah ia mengatasinya dengan mengambil

Page 31: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

17

resiko, atau dengan keberuntungan; (h) apakah dunia akan menjadi lebih baik atau

lebih buruk jika orang ini tidak pernah hidup, bagaimana bisa, dan mengapa.

Lakukan juga penelitian lebih lanjut dengan bahan-bahan dari

perpustakaan atau internet untuk membantu anda menjawab pertanyaan-

pertanyaan di atas. Tujuannya adalah supaya cerita peneliti lebih menarik.

Dalam tulisan ini, biografi yang penulis maksud adalah kisah riwayat

hidup Burhanuddin Usman sebagai pemusik Melayu Sumatera Utara. Adapun

bentuknya bukan berupa biografi singkat tetapi adalah biografi panjang. Adapun

sejak awal penulis ingin mengemukakan secara rinci dan selengkap-lengkapnya

tentang kisah kehidupan Burhanuddin Usman, tentu saja ditulis dalam gaya

bercerita yang baik seperti yang dikemukan dalam teori biografi di atas.

Seperti dikemukakan sebelumnya, melalui biogafi ini, akan ditemukan

hubungan, keterangan arti dari tindakan Burhanuddin Usman, serta rahasia-

rahasia (misteri) yang melingkupi hidupnya selama ini, serta tindakan dan

perilaku hidupnya sebagai seniman Melayu. Biografi yang penulis kaji ini

termasuk kepada biografi yang menceritakan kehidupan orang yang terkenal,

yaitu Burhanuddin Usman yang populer di kalangan seniman, budayawan, dan

rakyat awam Melayu di Sumatera Utara. Demikian kira-kira teori biografi yang

penulis pergunakan untuk menganalisis kehidupan Burhanuddin Usman sebagai

seniman Melayu Sumatera Utara.

Selanjutnya untuk mengkaji peranan atau peran (role) Burhanuddin

Usman di dalam budaya musik Melayu, khususnya di Sumatera Utara, penulis

menggunakan teori peran dan perilaku pemusik yang ditawarkan oleh Merriam

(1964). Dalam buku yang ditulisnya ini, terutama pada Bab VI dan VII, Merriam

Page 32: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

18

mengkaji peranan pemusik itu melalui tiga aspek perilaku, yaitu (1) prilaku fisik,

(2) prilaku verbal, dan (3) prilaku sosial. Lebih jauh secara eksplisit Merriam

menyatakannya sebagai berikut.

Physical behavior refers the fact that in order for sound to be

produced, people must flex their fingers and use their lips and

diaphragm if the sound is to be produced on a music instrument; or

they must manipulate the vocal cords and the diaphragm if the sound

is to be vocal. Techniques of playing music instruments have been

rather widely discussed in the ethnomusicological literature, and but

two or three examples will suffice here. Among the Bashi people of

the Eastern Congo (Leopoldville), the mulizi is a notched, end-blown

flute played primarily by cattle herders (1964:103). …

Menurut Merriam prilaku fisik merujuk kepada fakta bagaimana pemusik

dan alat musiknya menghasilkan suara atau bunyi, setiap pemusik memetikkan

jari-jarinya dan menggunakan bibir dan diafragmanya dalam rangka menghasilkan

bunyi dari suaranya. Teknik memainkan alat-alat musik tidak begitu luas

didiskusikan di dalam bahan-bahan bacaan etnomusikologi, hanya ada dua atau

tiga yang dicontohkan oleh Merriam.

The second kind of behavior which exists in respect to music is

verbal behavior, to wheter extent it may be used, about music sound.

This, too, of course, is a reflection of underlying concepts of music,

but in this case applied spesifically to what people say about music

structure and the criteria which surround it.

Perhaps the most obvious verbal criteria are those which are

applied to judgments of the performance of music: these are the

standards of excellence in performance. Such standards of excellence

must be present, for without them, as has been noted in another

context, no such thing as a Scapiro, this point becomes obvious: ―By

style is meant the constant form—and sometimes the constant

elements, qualities, and expression—in the art of an individual or a

group‖ (1953:287). Further, style has continuity, as expressed by Haag

when he notes that ―the important point is the continuum in music;

each musical style is drwan from the idiom of the preceding period. …

Music teachers … draw their students of excellence from the

preceding generation‖ (1960:219, 220). All groups must emphasize

certain music values above others, and these values tend to be

continuous in time, though change can and does occur. The question

Page 33: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

19

here, then, is not wheter criteria of excellence exixst, but rather wheter

and how they are verbalized (Merriam, 1964:114-115).

Lebih jauh lagi, prilaku verbal dalam kajian etnomusikologi, dijelaskan oleh

Merriam bahwa beranjak dari bunyi musik, maka manusia pendukung kebudayaan

musik itu akan mengatakan tentang struktur musik dan kriteria musik tersebut.

Mungkin yang paling sering menjadi bahan kajian mengenai prilaku verbal ini

adalah pertunjukan musik: apa saja standar-standar kehebatan dalam pertunjukan

musik. Seperti yang dikemukakan oleh Scapiro bahwa gaya musik itu berarti

bentuk konstan—dana kadang-kadang unsur-unsur konstan, kualitas, dan ekspresi

musik—yang dilakukan baik dalam seni musik yang dibawakan secara individu

maupun kelompok.

A third type of behavior in the music process is that or the

musician who, no less than any other individual, is also a member of

society. As a musician, he plays a spesific role and many hold a

specific status within his society, and his role and status are

determined by the consensus of society as to what should be proper

behavior for the musician. Musicians may form a special class or

caste, they may or may not be regarded as professionals, their role

may be ascrid or achieved, their status may be high or low or

combination of both. In nearly every case, however, musicians behave

socially in certain well-defined ways, because they are musicians, and

their behavior is shaped both by the their own self-image and by the

expectations and stereotypes of the musicianly role as seen by society

at large.

The initial problem is assessing the social behavior of the

musician is whether he is or not a specialist. The prevaling view

seems to be that musicians in noliteratr societies are not specialists;

this has been explicitly stated be Nettl, who writes.

The typical primitive group has no specialization or

profesionalization; its division of labor depends almost exclusively on

sex and occasionally on age; and only rarely are certain individuals

proficient in any technique to a distinative degree. All women do the

same things each day, possess approximately the same skills, have the

same interests; and the men‘s activities are equally common to all.

Accordingly, the same songs are known by all the members of the

group, and there is little specializations in compositions, performance,

or instrument-making. (1956:10) Nettel excepts some parts of a Negro

Page 34: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

20

Africa‖ from this general statement, but his position as stated seems to

be accepted by many ethnomusicologists. There are, however, two

major objections to this view. The first is that it is not clear what is

meant by ―specialization‖ in this context, and the second is that the

information available to us about musicians around the world simply

does not seems to bear out the contentions.

Viewed in broadest prespective, the amount of labor which must

be performed in any given society can either be performed by all

members of the community indiscriminately or it can be divided, with

specific kinds of tasks assigened to spesifig groups of individuals.

There seem to be no societies in which labor differentiation is absent.

The most commondivision of labor is made upon sex and age lines for

women‘s work differs from men‘s and the work of the young differs

from that of the old. Labor may also be divided along lines of caste or

guild, membership is associations of other kinds, hereditary, position,

affiliations with a particular sicoal group, and so forth, Herskovits

assigns the term ―division of labor‖ to those situations in which‘… we

speak of the splitting up of the total amount of effort needed to keep

the economy of a given society operationg at its customary rate of

efficiency ― (1952 : 124-25)

In this situation, each of the sub-groups whose members

perform a particular calling, and the kind of the labor each performs in

achieving this can be deoted as its ‗specialization‖ (p.125). thus the

potter, the palm-nutcutter, the shaman,or musician is an economic

specialist, performing particular taks to which he is assigned by yhe

society, and producing a particular kind of good, wheter tangible or

intangible, which contributes to the total labor necessary for the

economic reguirements of the society it seems clear, too, that in all

societiest individual exist whose skill at making music is recognized

in some way as being superior to that of other individuals so that they

are called upon, or simply take their ―fightful‖ place, in musical

situations. It is doubtful that there exists any goup in which absolute

equality of music performance among all members is either a fact or a

supposition.

Selanjutnya tentang perilaku sosial pemusik, dalam konteks perannya dalam

masyarakat dijelaskan oleh Merriam seperi uraian di atas. Bahwa tipe ketiga

perilaku musik adalah perilaku sosial. Dalam kajian ini, maka yang utama untuk

dikaji adalah bagaimana pemusik itu sebagaimana juga orang-orang lain berperan

di laman masyarakatnya. Sebagai seorang pemusik ia memainkan peranan dan

memiliki status tertentu. Pemusik ini bisa saja mendapatkan kelas dan kasta

Page 35: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

21

sosialnya. Mereka ini bisa saja dipandang sebagai pemusik yang tidak profesional

atau juga pemusik yang profesional. Kedudukannya bisa saja dipandang tinggi

atau juga dipandang rendah oleh masyarakatnya. Namun bagaimana pun, setiap

pemusik memiliki peran sosial dalam konteks masyarakatnya ini. Selain itu

dalam memandang peran sosial pemusik ini adalah apakah ia seorang pemusik

yang khusus (spesial) atau tidak. Selain itu, bagaimana orang memandangnya atau

juga pendapat-pendapat orang lain yang bisa (stereotipe) kepadanya. Ini dapat

dilihat dari berbagai contoh di dalam masyarakat primitif yang tidak memiliki

pemusik spesialis. Begitu juga bagaimana peran gender di dalamnya.

Dengan kedua teori inilah, yaitu teori biografi dan teori prilaku fisik, verbal,

dan sosial pemusik yang penulis gunakan dalam mengkaji pemusik saksofon

(saksofonis) dalam budaya Melayu, yaitu Burhanuddin Usman. Melalui teori

biografi akan dideskripsikan riwayat hidup dan terutama kepemusikannya, yang

diurai menurut dimensi waktu dan ruang yang dilaluinya. Berikutnya untuk

mengkaji peranan Burhanuddin Usman digunakan teori prilaku fisik, verbal, dan

sosial. Dengan menerapkan teori ini, maka diharapkan akan dapat menjawab

pokok permasalah yang telah dibuat.

1.5 Metode Penelitian

Metode adalah cara teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud

atau tujuan, (KBBI edisi ke-2 tahun 1996 : hal 652). Pendapat ini juga didukung

oleh pendapat dari Gorys Keraf, (1984:310) yang juga mengkatakan bahwa

metodologi adalah kerangka teoretis yang dipergunakan penulis untuk

menganalisa, mengerjakan, atau mengatasi masalah yang dihadapi.

Page 36: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

22

Dalam penelitian ini metode yang penulis lakukan dengan cara mencari

tahu dan mewawancarai informan pangkal dan juga informan kunci. Penulis juga

melakukan metode penelitian kuliatatif, yaitu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang diamati (Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 1989:3). Sejalan

dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian

kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara

fundamental bergantung kepada pengamatan pada manusia dalam kawasannya

sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam

peristilahannya ( Kirk dan Miler dalam Moleong, 1989:3). Melalui pendekatan

metode ini penulis memusatkan atau memfokuskan objek yang akan diteliti

menjadi tulisan ilmiah.

Menurut Curt Sachs (1962:16) bahwa dalam penelitian etnomusikologi

ada dua hal yang harus dilakukan yaitu kerja lapangan dan kerja laboratorium.

Penelitian lapangan mencakup observasi langsung, wawancara, dan merekam

musik yang akan diteliti, sedangkan kerja laboratorium adalah untuk membahas

dan menganalisis data yang didapatkan setelah penelitian di lapangan. Dengan

demikian penulis membagi kedua metode tersebut dalam dua kelompok yaitu

sebagai berikut.

1.5.1 Pemilihan Informan Kunci

Pertama sekali penulis bertanya kepada Bapak Drs. Tahan Perjuangan

Manurung salah seorang dosen di Departemen Etnomusikologi mengenai objek

dari tulisan yang akan diteliti yang dari informasi yang diterima dari Bapak

Page 37: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

23

Tahan Perjuangan Manurung mengemukakan 3 orang pemusik saksofon gaya

Melayu di Kota Medan yaitu Burhanuddin Usman, Tengku Bustami, dan Fu‘ad.

Selanjutnya penulis meneruskan pencarian informasi dengan bertanya

kepada Bapak Datuk Ahmad Fauzi yang juga salah satu dosen di Departemen

Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, mengenai

sedikit gambaran tentang Burhanuddin Usman, ia menyebutkan bahwa

Burhanuddin Usman adalah pemain satu group musik dengan ayahandanya Datuk

Rahman yang seorang pemain biola yang andal di masanya. Datuk Ahmad Fauzi

menyebutkan bahwa Burhanuddin Usman merupakan pemusik Melayu yang

sudah cukup diakui dikalangan pemusik Melayu dan layak untuk diangkat dan

dijadikan sebagai contoh seorang pemusik saksofon Melayu guna untuk

melengkapi bahan penelitian dalam bidang kajian Etnomusikologi. Kemudian

penulis juga melakukan pengamatan lapangan mengenai Burhanuddin Usman,

penulis mendapatkan bahwa untuk melengkapi sebuah tulisan skripsi ini,

Burhanuddin Usman sangat layak dijadikan informan kunci dengan peranannya

yang banyak dijadikan sebagai bahan pembelajaran pemusik saksofon Melayu

lainnya. Dengan demikian penulis telah menunjukan Burhanuddin Usman sebagai

informan kunci dan sebagai sumber penelitian.

1.5.2 Kerja Lapangan

Dalam penelitian ini untuk mendapat data yang sangat dibutuhkan untuk

menjawab pertanyaan yang ada dalam pokok permasalahan, maka penulis

menggunakan metode yang berkaitan dengan disiplin ilmu etnomusikologi yaitu:

Page 38: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

24

1.5.2.1 Metode Observasi

Berdasarkan pendapat dari Burhan Bungin dalam bukunya yang berjudul

Penelitian Kualitatif, (2007:115), observasi atau pengamatan adalah kegiatan

keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu

utamanya selain panca indra lainnya seperti, telinga, hidung, kulit, dan mulut.

Kerena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan

pengamatan melalui hasil kerja dari panca indra mata serta yang lainnya. Metode

observasi adalah pengumpulan data yang dingunakan untuk menghimpun data

penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Dalam metode observasi ini

penulis melakukan observasi langsung ke lapangan. Yaitu langsung bertempat di

lokasi di mana Burhanuddin Usman tinggal di Jalan Kampung Besar, nomor 8 di

Kecamatan Medan Labuhan, serta di lokasi di mana Burhanuddin Usman

melakukan kegiatan bermusiknya pada berbagai tempat.

1.5.2.2 Wawancara

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara jenis

wawancara riwayat secara lisan (Meolong, 2000:137). Wawancara ini merupakan

mewawancarai langusng bertatap muka peneliti dengan sang impormant kunci

secara mengalir tanpa adanya draf pertanyaan yang tersusun.

Wawancara tidak terkesan kaku melainkan terkesan santai seperti

pembicaraan sehari-hari biar pun pertayaan tersebut belum dibuat hanya sebatas

bertanya saja mengenai kehidupannya dalam seniman Melayu. Dalam rangka

mewawancarai Burhanuddin Usman penulis menggunakan metode wawancara

langsung, mendalam, terstruktur secara umum, dan kemudian

Page 39: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

25

menggembangkannya menurut arah dan jawaban-jawaban yang diberikan oleh

informan kunci yaitu Burhanuddin Usman. Dalam rangka menggali aspek

biografinya, penulis juga mewawancarai orang-orang yang terdekat dengan beliau

yaitu anak-anaknya.

1.5.2.3 Metode Merekam

Dalam penulisan ini penulis menggunakan beberapa instrumen pendukung

antara lain kamera digital merk Nikon D600. Kamera digunakan untuk merekam

proses wawancara dan saat masa observasi atau penelitian lapangan serta

pengambilan gambar pada saat beliau meraih prestasi dan karya-karya lainnya.

Tidak lupa juga meneliti membawa catatan untuk mencatat hal-hal yang penting

mengenai Burhanuddin Usman khususnya riwayat hidupnya sebagai seniman

Melayu. Data audio kemudian ditranskripsi dalam bentuk tulisan yang disimpan

di flash disk. Kemudian bahan-bahan yang diperlukan disunting dan dimasukkan

sesuai dengan keperluan penelitian ini. Selanjutnya bahan-bahan yang berbentuk

gambar penulis simpan dalam bentuk format visual dan ditransfer ke dalam

bentuk jpg, untuk memudahkan mengedit dan menyisipkan gambar ini.

1.5.3 Kerja Laboratorium

Seluruh hasil wawancara dan rekaman teknik permainan saksofon dalam

melakukan metode musik Melayu seperti: cengkok, gerenek, dan patah lagu. yang

penulis dapatkan dari penelitian kelapangan, akan diolah kedalam laboratorium.

Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah transkripsi dan analisis dari lagu

lagu yang dimainkan. Dan hasil karya lagu yang diciptakanya, serta menyusun

biografi beliau menjadi satu rentetan, dari semua data yang di peroleh di lapangan.

Page 40: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

26

Untuk selanjutnya diolah dalam kerja laboratorium. Di dalam proses pengolahan

data ini, penulis dibimbing oleh dosen pembimbing yaitu bapak Fadlin dan bapak

Muhammad Takari. Jika masih ada data yang dirasa kurang lengkap, maka penulis

akan kembali ke lokasi penelitian dan menemui narasumber untuk melengkapi

materi pembahasan melalui saran-saran dari dosen pembimbing penulis. Untuk

data yang di rekam, penulis mendengarkannya berulang-ulang dan kemudian

disesuaikan dengan pertanyaan yang sudah dibuat dan dituliskan kedalam tulisan

yan baru. Setelah semua pertanyaan dan jawaban dari data tersebut sudah sesuai

dan benar, maka penulis akan melampirkan data tersebut kedalam setiap bab 1-5

pembahasan pada tulisan ini. Demikianlah seterusnya yang penulis lakukan

berulang-ulang di setiap penelitian.

Page 41: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

27

BAB II

BIOGRAFI

Burhanuddin Usman adalah seorang seniman Melayu, khususnya ahli di

dalam memainkan alat musik saksofon. Selain itu Burhanuddin Usman juga dapat

bermain alat musik seruling, Burhanuddin Usman sudah dikenal bukan hanya

pada masyarakat Melayu di Kota Medan saja, tetapi Burhanuddin Usman juga

sudah dikenal pada masyarakat Melayu Sumatera Utara. Sebelum mengenal lebih

jauh tentang Burhanuddin Usman, maka alangkah baiknya dideskripsikan lebih

dahulu lingkungan sosial budaya masyarakat Melayu Sumatera Utara yang

merupakan sebagai wilayah budaya yang luas, yang juga merasa memiliki

Burhanuddin Usman.

2.1 Latar Belakang Lingkungan Sosial Budaya Burhanuddin Usman

Burhanuddin Usman merupakan seorang laki-laki yang latar belakangnya

budaya Melayu. Kedua orang tuanya juga suku Melayu. Burhanuddin Usman juga

mengunakan bahasa dan budaya Melayu dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan

demikian, Burhanuddin Usman secara sosiobudaya dibentuk oleh kebudayaan

Melayu. Khususnya Melayu Deli Sumatera Utara. Dalam melihat kebudayaan

Melayu, penting untuk melihat unsur-unsur dalam kaitanya kepada kebudayaan

Melayu yang dilakukan Burhanuddin Usman.

Agama resmi masyarakat Melayu pada umumnya adalah agama Islam.

Kedatangan Islam membawa dampak yang besar dalam struktur sosial dan

Page 42: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

28

kebudayaan masyarakat Melayu. Kepercayaan yang sebelumnya yakni memuja

dewa-dewa, hantu-hantu, dan roh-roh berubah menjadi menyembah kepada Allah

Subhanahuwata‟ala, Tuhan Yang Ahad.

Puncak penerimaan Islam secara keseluruhan pada masyarakat Melayu

ditandai dengan adanya falsafah masyarakat, yaitu adat yang berlandaskan kepada

hukum Allah, yang dituangkan lewat firman-firman-Nya ke dalam Al-

qur‘anulkarim dan dijelaskan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Kemudian

dalam budaya Melayu ajaran Islam ini dikonsepkan dalam falsafah Adat

bersendikan syarak (syari‟at hukum Islam), syarak ber-sendikan Kitabullah

(Kitab Allah atau Al-Qur‘an).

Konsep di atas lahir karena ajaran mengandung norma-norma hubungan

manusia dengan Allah SWT (hubungan vertikal atau hablumminAllah) dan

hubungan sesama manusia serta manusia dengan alam (hubungan horizontal atau

hablumminannas). Manusia dituntut agar dapat menjaga, mengharmoniskan dan

melestarikan keseimbangan antara kedua hubungan tersebut.

Menurut Gazalba (1983:51-55), agama Islam yang dianut masyarakat

Melayu dianggap mereka sebagai petunjuk, yang memadukan kepentingan agama

dengan kebudayaan dalam bentuk peraturan yang tetap. Aturan tentang

kebudayaan adalah mengenai prinsip-prinsip dasar kehidupan manusia dan cara

pelaksanaannya. Misalnya, bagaimana seseorang mencari nafkah, membina

hubungan antar manusia, melestarikan alam, menikah, melaksanakan shalat, serta

fadhu kifayah, dan lain-lain.

Aturan tentang kebudayaan adalah mengenai prinsip-prinsip dasar saja,

sedangkan cara pelaksanaannya dapat berubah sesuai dengan keinginan manusia

Page 43: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

29

sebagai pelaku budaya, tetapi tidak melanggar ketentuan yang telah ditentukan

oleh Allah SWT. Misalnya saja dalam berkesenian, dalam Islam dianjurkan untuk

tidak membuat seni yang menimbulkan khayalan sensual yang dapat

menjerumuskan manusia kedalam keasyikan sehingga melupakan kewajibannya

dalam melaksanakan perintah Allah Swt. Begitu pula dalam berpakaian. Islam

telah menetapkan agar umat Islam memakai pakaian yang menutup segala

auratnya sehingga terhindar dari dosa ; sedangkan bagaimana cara memakainya

diserahkan kepada manusianya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Islam tidak

membenarkan penyembahan yang lain kecuali Allah SWT. Hal ini ditegaskan

dengan dua kalimat syahadat apabila seseorang memeluk agama Islam yaitu :

Asyhadualla illaha illallah, Wassyhaduanna Muhammadarrasulullah, yang

artinya : Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad

adalah Rasul (utusan) Allah. Ini berarti bahwa manusia harus tunduk dan

menyembah kepada Allah dan bukan tunduk kepada Alam atau kekuasaan apapun

yang ada di muka bumi ini.

Setelah masuknya Islam dan dijadikan falsafah hidup oleh masyarakat

Melayu. Maka kepercayaan-kepercayaan yang mereka anut disesuaikan dengan

ajaran Islam. Di dalam ajaran Islam juga di kenal konsep alam gaib, yakni percaya

kepada makhluk gaib seperti malaikat, setan, jin, dan lain-lain. Inilah yang

akhirnya dijadikan alasan masyarakat Melayu untuk tetap percaya kepada dunia

gaib dan makhluk-makhluknya, yang dikenal dengan istilah “sinkretisme”.

Sinkretisme adalah penggabungan dua ajaran antara kepercayaan dengan agama.

Ini masih terus berlangsung pada masyarakat Melayu desa pesisir, baik dalam

Page 44: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

30

aktivitas kesenian mereka maupun dalam kehidupan sosial budaya mereka.

Penggabungan itu terjadi karena pengaruh kepercayaan animisme begitu kuat

melekat dalam diri masyarakat Melayu secara umum sehingga sulit dihilangkan.

Walaupun dalam agama Islam sangat dilarang untuk menyembah kekuatan dan

kekuasaan apapun di bumi selain kepada Allah SWT.

Seperti di ketahui bahwa, kepercayaan animisme sudah menyatu dengan

kehidupan masyarakat Melayu selama 1200 tahun, yaitu sejak abad I Masehi

sampai dengan abad XIII Masehi. Ini juga disebabkan ketika pertama kali agama

Islam masuk pada masyarakat Melayu, bukan berdasarkan pemaksaan ataupun

kekerasan, melainkan terlebih dahulu disesuaikan dengan adat dan budaya

pemeluknya. Kemudian perlahan-lahan di ubah kearah hukum dan tatanan norma

Islam.

Bahasa merupakan cerminan dari suatu masyarakat penuturnya. Bahasa

juga merupakan sub-kebudayaan. melihat tingkah polah individu, keluarga, etnis,

ataupun bangsa dapat dilihat melalui bahasa yang di gunakan (H. Amir Ridwan,

2002:108).

Sikap dan kebiasaan berbahasa dari suatu kelompok individu merupakan

satu wujud kebudayaan yang dihasilkan melalui ide, norma dan gagasan. Penutur

bahasa Melayu adalah masyarakat yang merupakan sekelompok manusia atau

homo loques yang saling mempengaruhi. Oleh karena itu, walaupun pada

dasarnya penutur bahasa Melayu mempergunakan bahasa yang sama (bersifat

universalisme), namun untuk mencapai suatu kesamaan mutlak tetap tidak

memungkinkan. Karena bahasa Melayu sangat dinamis, dapat disesuaikan dengan

perubahan dan perkembangan masyarakat Melayu sendiri, bahasa Melayu

Page 45: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

31

khususnya dalam memperkaya kosa-kata selalu terbuka untuk bahasa asing

melalui kontak bahasa. Sebagai contoh dari bahasa Belanda, seperti kata dongkrak

berasal dari kata dommekracht, bengkel dari winkel, supir dari chauffeur. Namun

demikian, struktur bahasa Melayu tidak berubah mengkekalkan identitas yang

diwarisi sebagai pernyataan orang Melayu dan keturunanya.

Setiap suku bangsa (etnis) pasti mempunyai peraturan adat yang berbeda

dengan suku bangsa yang lainnya. sesuai dengan pegangan dan pandangan hidup

mereka masing-masing. Adat-istiadat ini selalu berkaitan erat dengan sistem dan

tata nilai dari budaya mereka masing-masing yang dijadikan panduan dalam

bertingkah laku dan berperilaku sosial terhadap masyarakatnya.

Masyarakat Melayu seperti halnya kelompok masyarakat yang lainnya,

memiliki adat-istiadat yang berhubungan dengan alam kehidupan mereka yang

dikenal dengan istilah Rites the passage (Ritus peralihan). Rites de passage adalah

ritus peralihan atau upacara adat-istiadat dalam mengahadapi perubahan

kehidupan dari mulai lahir sampai dengan kehidupan dunia. Setiap peralihan

tersebut selalu disertai dengan upacara khusus, misalnya usia balita memasuki

usia remaja selalu disertai dengan upacara-upacara untuk memberikan bekal bagi

si anak dalam mengahadapi usia remaja, dan lain-lain.

Dengan melihat sedikit penjelasan diatas, mengenai penjelasan apa yang

menjadi latar belakang sosiobudaya Burhanuddin Usman, serta melihat apa saja

dari karakteristik budaya Melayu itu sendiri. Burhanuddin Usman merupakan

seorang pekerja seni yang sosiobudayanya ialah budaya Melayu murni.

Page 46: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

32

2.1.1 Riwayat Keluarga Burhanuddin Usman

Burhanuddin Usman lahir di Medan, 70 tahun yang lalu. Burhanuddin

Usman merupakan anak ketujuh dari delapan bersaudara dari pasangan Usman bin

Haji Muhammad dan Halimatus Sadiah. Ayah dan Ibunya berasal dari suku

Melayu, pekerjaan ayahnya Beacukai sedangkan Ibunya seorang ibu rumah

tangga. Dari kedelapan saudara Burhanuddin Usman, hanya ia yang memiliki jiwa

seni dan menjadi pekerja seni. Berikut ini urutan dari keturunan Usman bin Haji

Muhammad dan Halimatus Sadiah.

Tabel 2.1.1 Keterangan nama-nama anak dari keluarga Usman

bin Haji Muhammad dan Halimatus Sadiah.

Nomor Urutan Nama

1 Anak pertama Syfi‘i

2 Anak kedua Nur Aidah

3 Anak ketiga Nur aini

4 Anak keempat Nasaruddin

5 Anak kelima Hasni

6 Anak keenam Rafiin

7 Anak ketujuh Burhanuddin Usman

8 Anak kedelapan Zumhar

Page 47: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

33

Burhanuddin Usman tidak pernah dilarang untuk menjadi pekerja seni.

Menurut saudaran-saudari, Burhanuddin Usman sangat memiliki jiwa seni yang

sangat tinggi dan berbakat. Dengan demikian ke tujuh saudara-saudari

burhanuddin Usman selalu mendorong untuk selalu mengembangkan bakat dan

kreatipitasnya. Namun, ayah Burhanuddin Usman berpendapat sebagai Islam

menggangap musik itu Makrho. Atau bilamana musik itu dimainkan tidak

membuat nilai dosa sedangkan jikalau musik itu ditinggalkan berpahala. Contoh

lain Makrho seperti halnya Rokok. Jikalau seseorang itu merokok ia tidak berdosa

sedangkan jikalau ia meningalkan aktipitas merokok ia berpahala. Dengan

demikian ayah dari Burahanuddin Usman tidak pernah melarang Burhanuddin

Usman untuk menjadi pelaku seni.

Burhanuddin Usman menikah pada usia 27 tahun oleh Siti Salma. Siti

Salma masih merupakan saudara jauh dari Burhanuddin Usman yaitu anak Macik

atau anak dari adiknya, adik ibu Burhanuddin Usman. Namun, pada waktu mereka

menjalin kedekatan mereka tidak mengetahui bahwa mereka masih memiliki

ikatan dari garis keturunan ibunya masing-masing. Proses pendekatan ini mulanya

dilakukan pada waktu perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia atau sering

juga disebut perayaan 17an. Mereka sering menonton pertunjukan seni 17an dan

lambat laun benih asmara itu timbul. Sampai pada jalinan asmara atau pacaran ini

terjadi selama 1 bulan saja. Sampai kemudian terjadi proses pinangan dan

pernikahan.

Pernikahan ini merupakan sebuah gejolak patah hati dari seorang

Burhanuddin Usman. Siti Salma bukan pacar terakhirnya Burhanuddin Usman,

namun pacar sebelum menikah ialah Raudah. Raudah merupakan pacar yang telah

Page 48: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

34

dijalankan cukup lama kisaran waktu lebih dari satu tahun menjalin hubungan

pacaran. Namun karena ia tahu mau dilamar oleh Burhanuddin Usman ia menolak

untuk melanjutkan jalinan asmara ataupun pacaran dengan alasan yang tidak jelas.

Dari sini lah Burhanuddin Usman mencari wanita lain dan akhirnya bertemu

dengan Siti Salma lalu sampai kepada jenjang pernikahan.

Pernikahan Burhanuddin Usman dan juga Siti Salma dilakukan sekitar

tahun 1971 yang bulan dan tanggalnya tidak diketahui secara tepat. Pernikahan ini

dilakukan dengan budaya Melayu yang mana orang tua dari Siti Salmah itu

budaya Melayu juga. Bentuk mahar atau emas kawin yang diberikan Burhanuddin

Usman pada pernikahan ini berbentuk uang sebesar dua puluh satu ribu (Rp:

21.000). Setelah pernikahan ini Burhanuddin Usman sekarang tetap pekerjaannya

sebagai pekerja seni dan ibu Siti Salma sebagai ibu rumah tangga saja (IRT).

Pernikahan Burhanuddin Usman dan Siti Salma ini dikaruniakan anak 5 orang.

Tabel 2.1.1.1 Keterangan nama-nama anak dari keluarga dari Burhanuddin

Usman dan Siti Salma

Nomor Nama Usia

1 Avivah 39 tahun

2 Fauzah 37 tahun

3 Hidayati 35 tahun

4 Ainah 33 tahun

5 Saipul 31 tahun

Page 49: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

35

Dari kelima anak Burhanuddin Usman dan Siti Salma ini, anak-anaknya

tidak ada memiliki aliran seni yang besar atau tidak ada yang melanjutkan profesi

dari orang tuanya sebagai Pemusik. Ini bukan tidak dicoba oleh Burhanuddin

Usman dan Siti Salma untuk menurunkan pengetahuan seni bapak nya kepada

anak-anak mereka. Kelima anak-anak Burhanuddin Usman dan Siti Salma dari

mulai sejak kecil sudah selalu dibawah atau diperkenalkan tentang dunia kesenian

jikalau ia show (pertunjukan) atau melakukan latihan-latihan musik. Namun

inilah seni itu menurut Burhanuddin Usman, jikalau anak tidak ada dalam dirinya

bakat seni sulit untuk memaksa ia untuk bisa melakukan kreatipitas dari seni itu.

Burhanuddin Usman dalam menamai anak pertamanya Avivah terinspirasi

dengan salah satu pemain alat musik Bongo yang bernama Avivah. Pemain alat

musik Bongo ini dalam permainannya sangat mahir. Avivah juga merupakan

pemain alat musik Bongo pada grup-grup musik Melayu yang sangat terkenal.

Jadi Burhanuddin Usman menamakan anak pertamanya Avivah yang berharap

anaknya ini bisa mengikuti Avivah pemain Bongo supaya bisa mahir dalam dunia

kesenian musik. Khususnya kesenian musik Melayu.

Sekitar tahun 2000 Burhanuddin Usman mengalami suatu penyakit mata

yang membuat Burhanuddin Usman mengalami kebutaan. Kebutaan ini terjadi

ketika Burhanuddin Usman bermain musik pada suatu acara di Medan Labuhan

acara perayaan pernikahan. Namun, karena didorong rasa profesionalitas atau

dengan rasa tanggung jawab tinggi Burhanuddin Usman tetap bermain dengan

kondisi sudah tidak bisa melihat. Setelah acara itu berakhir, Burhanuddin Usman

mencoba mengobati penyakitnya itu melalui medis, herbal dan sampai berbauk

Page 50: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

36

kepercayaan lokal. Namun, tidak membuat penyakit Burhanuddin Usman itu

menjadi sembuh.

Inilah riwayat dari keluarga besar Usman Bin Muhammad dan Halimatus

Sadiah serta Burhanuddin Usman dan Siti Salma sebagai faktor pendukung dalam

dunia seni Burhanuddin Usman.

2.1.2 Riwayat Pendidikan Burhanuddin Usman

Sekitar tahun 1951, untuk tingkat sekolah dasar Burhanuddin Usman

bersekolah di sekolah rakyat (SR) Labuhan yang berlokasi di jalan Labuhan Deli.

Jenjang sekolah rakyat sampai kelas 3. Saat itu Burhanuddin Usman sedang

berusia 7 tahun. Menarik dari Burhanuddin Usman, Burhanuddin Usman tidak

seperti siswa yang lainya dimana harus mengikuti kegiatan dari kelas 1. Namun,

Burhanuddin Usman langsung pada tingkat atau kelas 3. Burhanuddin Usman

langsung berada di kelas 3, karena menurut guru-guru siapa yang sudah pandai

membaca bisa langsung kekelas 3. Dengan demikian Burhanuddin Usman hanya

setahun dalam sekolah rakyat Labuhan.

Kemudian Burhanuddin Usman melanjutkan sekolahnya ke sekolah

agama. Tingkatan setelah sekolah rakyat yang Burhanuddin Usman lakukan.

Pertama Burhanuddin Usman bersekolah Yayasan Alwasliyah jenjang

IBTIDAIYAH selama 6 tahun yang bertempat di Pulau Brayan. Proses kedua juga

Burhanuddin Usman bersekolah masih di Yayasan Alwasliyah jenjang

TSANAWIYAH selama 3 tahun yang berlokasi di jalan Pulau Brayan. Pendidikan

terkahirnya Burhanuddin Usman bersekolah Yayasan Alwasliyah jenjang aliyah

selama 3 tahun yang berlokasi dijalan ismalia ujung amaliun Nomor 20 Medan.

Page 51: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

37

Dalam proses belajar di sekolah agama pada Yayasan Alwasliyah dari

jenjang IBTIDAIYAH dan TSANAWIYAH di sini secara non formal Burhanuddin

Usman mempelajari dunia kesenian umumnya, khususnya seni musik. Dimana

dalam Yayasan Alwasliyah juga dibuat asrama buat siswa/siswi yang mengikuti

pembelajaran disekolah ini. Asrama ini diperuntukan kepada siswa/siswi yatim

piatu dengan tidak dikenakan biaya administrasi. Banyak dari anak yatin piatu

yang bersuku Batak Mandailing yang berada dalam asrama ini. Batak mandailing

yaitu suku batak yang secara letak geografis atau administrasi lokasinya berada

dipesisir Kota Sibolga yang salah satu daerah pada Sumatera Utara. Anak-anak ini

mempunyai tingkat bakat seni yang tinggi khususnya alat musik seruling. Lambat

laun siswa/siswi yang di asrama ini selalu memainkan alat musik seruling diluar

jam belajar formal dikelas. Kemudian Burhanuddin Usman pun selalu melihat

siswa yang lain ini bermain seruling, sampai suatu ketika ia pun belajar seruling

dengan mereka hingga Burhanuddin Usman pun menjadi mahir dalam bermain

alat musik seruling. Menarik menjadi perhatian dalam prosesnya setelah

Burhanuddin Usman mahir memainkan alat musik seruling, Burhanuddin Usman

sekarang tidak lagi dikasi memakai alat musik seruling siswa ini. Kemudian

setelah sangat inginnya memainkan seruling itu, Burhanuddin Usman pun

memutuskan untuk meminta siswa/siswi temannya ini untuk mau menjual

seruling itu kepadanya dan merekapun mau menjualkannya kepada Burhanuddin

Usman. Inilah riwayat pendidikan Burhanuddin Usman, dimana dalam proses

pendidikan secara formal yang dilakukan Burhanuddin Usman, Burhanuddin

Usman juga memanfaatkan situasi didalam pendidikan formalnya untuk belajar

secara non Formal apa itu dunia seni secara umum, dan lebih khususnya seni

Page 52: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

38

musik. Dan ini juga menjadi proses dalam bermusiknya sebagai pemusik seruling

dan Saksofon hingga saat ini.

2.1.3 Riwayat Pekerjaan.

Sampai saat ini pekerjaan tetap Burhanuddin Usman adalah seorang

seniman. Burhanuddin Usman bergerak di bidang seni musik yaitu sebagai

pemain Saksofon dan seni lukis yaitu sebagai pembuat Lukisan. Orang- orang

disekelilingnya biasa memanggilnya dengan sebutan Uwak Buyung, namun kalau

diatas pentas pangilannya Si Terompet Maut. Hal ini menjadi menarik mengenai

panggilannya si Terompet Maut karena Burhanuddin Usman bukan memainkan

alat musik Terompet melainkan Saksofon. Namun, karena nama alat musik

Saksofon tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Dan alat musik ini mirip seperti

Terompet masyarakat sering menyebutnya dengan Si Terompet Maut. Dikatakan

juga Maut karena dalam memainkan alat musik Saksofon jari-jarinya amatla cepat

sehingga orang-orang terkagum-kagum.

Kemudian Burhanuddin Usman juga menyempatkan diri mencari

tambahan pemasukan dilaur jam bermusiknya dengan membuka tempah lukisan

kecil-kecilan. Lukisan yang Burhanuddin Usman sering buat itu lukisan yang

bertemakan anak kecil yang sudah melakukan adat Mengayun atau menabalkan

nama (menamakan anak itu) dan juga lukisan yang bertemakan nama tokoh usaha

ataupun nama gang. Kemudian dalam kehidupan hingga saat ini banyak

Burhanuddin Usman melakukan perkerjaan guna menjadi tambahan setidak ada 4

pekerjaan yang sering dilakukan Burhanuddin Usman diluar pekerjaannya sebagai

pekerja seni.

Page 53: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

39

Burhanuddin Usman juga pernah menjadi buruh pabrik selama kurang

lebih 8 bulan pada tiga pabrik yang pernah ia jalani. Pekerjaan di pabrik ini

Burhanuddin Usman sebagai posisi Buruh pabrik. Berikut ini nama-nama pabrik

yang pernah Burhanuddin Usman bekerja yaitu:

1. Pabrik Asbes ― Bukit Tan‖ selama 3 bulan. Di KIM (kawasan industri

Medan)

2. Pabrik Karet dan Ban ― Timur Raya‖ selama 3 bulan. Di KIM

(kawasan industri Medan)

3. Pabrik Karet ― Denyu Asian‖ selama 2 bulan. Di KIM (kawasan

industri Medan)

Burhanuddin Usman di sini bekerja dipabrik tidak ingat pasti pada tahun

berapa. Namun setiap ada pertunjukan musik yang memaksa untuk tidak bekerja

lagi Burhanuddin Usman lakukan. Dan sebalikanya jikalau pertunjukan musik lagi

periode yang sunyi maka Burhanuddin Usman akan mencoba menjadi kerja

tambahan lainnya.

Burhuanuddin Usman juga pernah membuka usaha jualan minuman

dirumah nya guna membantu pekerjaan pokoknya sebagai seorang pemusik.

Bentuk usaha minuman ini kalau dari siang ke sore berjualan es kelapa dan

minuman dingin lain serta pada waktu malam berjualan minuman hangat seperti

bendrek. usahanya ini juga melibatkan seluruh anggota keluarga Burhanuddin

Usman. Seperti Istri, dan anak-anaknya. Kegiatan jualan ini juga dilakukan

sampai sekarang namun sudah diteruskan oleh anaknya.

Burhanuddin Usman juga dalam kehidupanya pernah bekerja sebagai

Petani. Burhanuddin Usman bertani di tanah atau ladang kepunyaan orang tuanya

Page 54: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

40

sendiri. Aneka tanaman yang pernah Burhanuddin Usman tanam antara lain :

Padi, jagung, kacang, ubi dan sayur mayur. Dalam kegiatan bertani ini setidaknya

dapat membantu ekonomi keluarga dalam bahan makanan pokok dan sebahagian

lagi dijual kembali. Dengan demikian jikalau kegiatan bermusiknya lagi tidak ada

Burhanuddin Usman dapat memberikan nafkah tambahan dari hasil bertani.

Burhanuddin Usman juga dalam riwayat pekerjaannya pernah berprofesi

sebagai tukang cat mobil pada bengkel mobil disalah satu bengkel di Labuhan.

Kegiatan ini berlangsung selama 6 bulan. Kegiatan ini juga secara tidak langsung

dapat mengasa jiwa seni Burhanuddin Usman dalam bidang seni lukis, karena

menurut Burhanuddin Usman melukis sama dengan mengecat yang intinya itu

harus membuat sebuah gambar atau pola yang mempunyai nilai keindahan atau

lebih sering disebut dengan menjadi indah.

Dari semuah penjelasan diatas mengenai semuah pekerjaan yang pernah

Burhanuddin Usman lakukan, ini semata-mata hanya ingin membatu pekerjaan

pokoknya sebagai pekerja seni. Dan hingga pada saat sekarang Burhanuddin

Usman masih menjadikan pekerja seni sebagai pekerjaan pokok dalam

kehidupannya sehari-hari.

2.1.4 Riwayat Kepemusikan Burhanuddin Usman

Burhanuddin Usman memulai karirnya sebagai pemusik dimulai sejak

tahun 1955. Sebenarnya Burhanuddin Usman tidak pernah belajar khusus

mengenai materi musik. Jiwa kepemusikannya sudah timbul sejak Burhanuddin

Usman masih kecil sekitar umur 12 tahun. Ketika masih bersekolah jenjang

IPTIDAIYAH di sekolah Alwasliayah Burhanuddin Usman sering melihat siswa-

siswi lain di sekolah yang bersuku batak Mandailing yang mahir memainkan alat

Page 55: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

41

musik seruling. Dimana setiap pagi dan sore selalu siswa-siswi itu mainkan.

Kemudian Burhanuddin Usman mulai ingin memainkannya dengan meminjam

alat musik seruling itu lalu mencoba tiup-tiup seruling itu yang lama kelamaan

Burhanuddin Usman sudah bisa memainkan solmisasi atau tangga nada yang

berkembang pada konsep musik barat dari alat musik seruling itu. Namun pada

suatu waktu Burhanuddin Usman tidak diberi pinjam seruling lagi dari siswa yang

lain itu. Burhanuddin Usman pun mencoba dengan membeli dari siswa itu.

Setelah Burhanuddin Usman membeli dari teman nya itu, Burhanuddin Usman

sekarang kemana-mana diluar jam belajar selalu membawa alat musik seruling itu

dan memainkannya.

Kemudian Burhanuddin Usman juga berlatih di ladang ataupun sawah

sambil menggembalakan hewan ternak kerbau dan kambing. Pada waktu

mengembalakan peliharaannya, sebuah grup Padang Pasir: Gambus Melayu Tiga

Serangkai melintas dan mendengar permainan seruling Burhanuddin Usman.

Lokasi dari grup ini tepat berada didekat sawah yang menjadi tempat

pengembalaan hewan peliharaannya. Setelah terus-menerus didengar dan

diperhatikan grup ini kemudian Burhanuddin Usman pun ditawari oleh grup ini

untuk ikut bergabung latihan. Burhanuddin Usman pun menerima tawaran baik

grup ini. Setalah kurang lebih seminggu sudah ikut latihan dengan grup ini

Burhanuddin Usman sudah diajak main untuk ada pesan main pada acara hajatan

ataupun pesta disekitar lokasi tempat ini.

Pada tahun 1958 Burhanuddin Usman main pada acara peresmian Al-

Wathan dengan Orkes Al Wathan. Di sini merupakan pengalaman pertama

Burhanuddin Usman bermain diluar grupnya gambus Melayu tiga serangkai .

Page 56: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

42

Burhanuddin Usman juga di sini diperlakukan sebagai pemusik yang bisa

dikatakan sudah professional maksudnya sudah dibayar sesuai dengan pasaran

pemusik tingkat professional lainnya yang seingatnya sejumlah Rp 500.

Pada tahun 1960 sebuah grup yang bernama Sotut Dahri yang bahasa

Indonesia artinya Bintang-bintang yang pimpinan bapak Dahlan Nasution yang

seorang anggota DPR RI, membuat sebuah sayambara untuk membuat rekaman

lagu-lagu padang pasir. Yang dari sayambara ini Dahlan Nasution mengumpulkan

100 pemusik Melayu. Dari ke 100 pemusik Melayu ini Burhanuddin Usman

merupakan salah satu yang terpilih menjadi personilnya Sotut Dahri.

Pengalaman pada grup Sotut Dahri ini telah mebuat karya rekaman yang pada

waktu itu masih berbentuk Piringan Hitam, lagu-lagunya antara lain:

1. Mali Ila Ahadin

2. Mawar

3. Hanya kenangan

4. Ya Rabbi Salimna dan masih banyak lagi namun Burhanuddin usman

sudah tidak ingat lagi apa lagi judul-judul dari hasil rekaman mereka.

Kemudian pengalaman nya dengan grup Sotut Dahri ini juga Burhanuddin

Usman bersama 100 personil lainnya juga pernah bermain pada acara Maulid

Nabi di Gedung Olahraga Nasional Sumatera Utara. Namun pada grup Sotut

Dahri ini, pengalaman main untuk banyak tempat tidak terlaksana banyak karena

untuk bisa memanggil grup ini membutuhkan uang yang banyak yang harus

membayar 100 orang, dan juga grup ini mendokumentasikan lagu-lagu melayu

guna memeriahkan Industri musik Melayu di Sumatera Utara.

Page 57: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

43

Pada tahun 1965 Burhanuddin direkrut grup El Soraya Putri guna

melakukan tour pertunjukan musik diberbagai tempat antara lain:

1. Aceh

2. Pecan baru

3. Jambi

4. Palembang dari keemapat tempat ini bermain selama 1 bulan lebih.

Pada tahun 1968 Burhanuddin Usman berserta grup irama padang pasir El

Suwaya bermain pada suatu acara perayaan pernikahan seorang putera anak dari

Bea dan Cukai di belawan.

Gambar 2.1.4

Burhanuddin Usman dalam grup El Suwaya.

Dokumentasi penulis, 2014

Page 58: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

44

Pada tahun 1974 Burhanuddin Usman juga bermain di pulau Jawa yaitu di

Jakarta. Pada acara Jakarta Fair di Taman Patah Ila bersama grup Nur El Soraya.

Pemain-pemain yang bermain di Jakarta fair antara lain:

Tabel 2.1.4 Keterangan nama-nama pemain grup Nur El Soraya

Nomor Nama Pemain /Jabatan

1 Thalib Hasan Pimpinan

2 Pajar/ Ucok Akordion

3 Dayat Bass

4 Burhanuddin Usman Saksofon Tenor

5 Said Drum

6 Avivah Bongo

7 Umi Ami Biola

8 Suhaimi Biola

9 Ruliah Biola

10 Nurhayani Biola

11 Junaidah Oud

12 Samsian Seruling

13 Cut Ros Mawar Vokal

Dan pada acara Jakarta fair ini grup dari Nur El Soraya berhasil

menjadi juara harapan 1.

Pada tahun 1985 Burhanuddin Usman juga direkrut grup Nursa Jamil/

Qoriah International. Dimana disini untuk main acara MTQ nasional yang

Page 59: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

45

tuan rumah di Aceh. Selain acara MTQ itu, Burahnuddin Usman dan grup

Nursa Jamil ini membuat rekaman lagu Embun Pagi dan juga Petani.

Pada tahun 1990 an Burhanuddin Usman mendapatkan pertunjukan

dalam acara Kampanye partai Golkar (golongan karya) yang di lakukan di

daerah Pahae, dan Sipirok. Anggota Golkar yang mengajak Burhanuddin

Usman pada waktu itu Gubernur Sumatera Utara Rajainal Siregar dan anggota

DPDR Sumatera Utara Burhanuddin Napitupulu.

Pada tahun 2000, Burhanuddin Usman berserta grup Setanggi Timur

mengikuti sebuah festival musik Muharam Fair di Kota Medan. Di sini

mereka menjadi juara harapan 1. Namun, menurut Burhanuddin Usman pada

waktu mengikuti festival ini. Grup dari Setanggi Timur mengalami

kecurangan oleh pihak panitia. Ada 2 juri berpendapat bahwa grup ini yang

harusnya juara 1. Namun karena mereka bukan dari kalangan panitia, grup ini

hanya menjadi juara harapan 1 saja. Para penonton juga pernah berteriak

kepada panitia dengan keputusan keliru mereka. Namun hal itu tidak

mengubah hasil akhir festival Muharram Fair. Kemudian Burhanuddin Usman

juga di muat dalam sebuah Koran (surat kabar) terbitan dari SRM . Berikut ini

hasil dokumentasi yang di muat oleh harian tersebut.

Page 60: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

46

Gambar 2.1.4 Keterangan isi berita dalam sebuah harian surat

kabar SRM Medan.

Dokumetasi Penulis, 2014.

Page 61: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

47

Pada tahun 2002 Burhanuddin Usman bersama grup musik Keyboard Santen

Balade banyak melakukan pertunjukan-pertunjukan musik pada setiap acara

hiburan atau perayaan. Ini juga salah satu bentuk pertunjukan yang sangat rutin

dimainkan atau diikuti oleh Burhanuddin Usman sebagai seorang pemusik.

Gambar 2.1.4 Berikut gambar hasil dokumentasi pada grup santen balade.

Dokumentasi Penulis, 2014.

Pada tahun 2003 Burhanuddin Usman bermain di Duri ―Riau‖ acara MTQ

nasional. Disini pemusik dari Medan sangat dihargai dengan banyaknya yang

memberikan tepukan tangan yang sangat meriah.

Pada tahun 2004 Burhanuddin Usman juga diundang mengisi acara

pernikahan di Ujung Kubu acara pernikahan anak pejabat.

Pada tahun 2007 Burhanuddin Usman mendapatkan permintaan bermain

untuk sebuah peresmian sebuah pulau di daerah Belawan yaitu Pulau Siba Land.

Page 62: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

48

Pada peresmian ini Burhanuddin Usman diajak oleh Gubernur Sumatera Utara

Rudolf Pardede.

Pada tahun 2008 Burhanuddin Usman mendapat permintaan bermain di

Tanjung Pura acara pernikahan. Pada tahun 2010 Burhanuddin Usman mendapat

permintaan bermain untuk menghibur acara pernikahan di Siak ‖Karawang‖. Pada

tahun 2012 Burhanuddin Usman bermain di Perumahan Dosen USU (universitas

sumatera utara) acara pernikahan anak dosen. Pada tahun 2014 Burhanuddin

Usman bermain di Tanjung Balai acara pernikahan yang diadakan digedung olah

raga Tanjung Balai.

Dengan melihat penjelasan mengenai riwayat kepemusikan Burhanuddin

Usman yang mana telah diceritakan bagaimana Burhanuddin Usman masuk dan

mulai belajar musik Melayu, serta juga melihat penjelasan mengenai bagaimana

pengalaman bermusik Burhanuddin Usman yang sudah sangat banyak, dan juga

telah melakukan proses perekaman lagu-lagu Melayu yang dimana pada masa itu

seseorang pemusik yang telah melakukan proses rekaman lagu Melayu merupakan

Pemusik yang sudah dianggap berhasil. Penulis berkesimpulan bahwa

Burhanuddin Usman merupakan seorang pemusik tradisional Melayu yang

menjadi panutan ataupun sebagai bahan referensi buat pemusik tradisional Melayu

lainnya.

Page 63: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

49

BAB III

PERANAN SAKSOFON DI DALAM BUDAYA

MUSIK MELAYU

Setelah mengetahui Biografi Burhanuddin Usman sebagai pemusik

saksofon dalam budaya musik Melayu, penting kita menjelaskan mengenai musik

Melayu itu sendiri, lalu musik Melayu yang ada di Kota Medan, kemudian sejarah

masuknya alat musik saksofon dalam budaya musik Melayu di Kota Medan,

fungsi dan guna alat musik saksofon dalam budaya musik Melayu di Kota Medan,

dan mendeskripsikan alat musik Saksofon, dan jenis alat musik saksofon yang

dingunakan Burhanuddin Usman sebagai seorang pemusik.

3.1 Musik Melayu

Musik mempunyai daya tarik yang luar biasa bagi setiap manusia. Tiada

seseorang yang dapat menghindarkan dirinya terhadap pengaruh musik. Begitu

juga dengan masyarakat Melayu. Musik merupakan pancaran kehidupan bagi

masyarakat Melayu sendiri. Musik tidak hanya sekedar kreasi artistik, tidak juga

sekedar untuk hiburan atau bersantai, tetapi musik itu juga bersatu dengan

berbagai aspek kehidupan, bersatu di dalam sistem kepercayaan, struktur sosial,

bahkan di dalam aktivitas perekonomian suku bangsa itu. Seperti halnya dengan

bahasa, maka musik juga adalah alat komunikasi sosial dan sebagai media, ia

memainkan peranan penting di dalam interaksi sosial antara berbagai individu di

dalam masyarakat pendukungnya itu (Lukman Sinar Basyarsyah II, 2002:284).

Page 64: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

50

Masyarakat Melayu sejak zaman dahulu telah mencipta musik bagi

kalangan mereka. Bahkan musik tradisi Melayu telah memainkan peranan yang

sangat penting dalam kehidupan sosial budaya mereka. Musik Melayu tradisional

menggambarkan corak budaya masyarakat budaya Melayu dan merupakan hasil

kreativitas dari gejolak jiwa mereka terhadap alam sekeliling.

Seni musik masyarakat Melayu dapat dibagi atas dua yaitu :

1. Musik tradisi warisan istana.

2. Musik tradisi rakyat.

3.1.1 Musik Tradisi Warisan Istana

Dalam masyarakat Melayu tradisional terdapat dua kelompok masyarakat.

Pertama mereka yang memiliki tradisi kebudayaan yang tinggi yang disebut

sebagai tradisi yang tinggi (great tradition), yang kedua adalah masyarakat tradisi

rendah (little tradition). Dalam masyarakat tradisi tinggi, taraf kehidupan

anggotanya lebih tinggi. Mereka merupakan golongan yang menguasai bidang

politik dan hidup dalam kemewahan.

Kelompok bangsawan ini sangat menyukai musik dan memiliki banyak

kelompok musik. Bahkan dalam kegiatan kesehariannya telah diadakan latihan

secara teratur dan dianjurkan untuk terus mengembangkan kesenian tradisi musik

guna menghibur keluarga bangsawan. Salah satu kesenian musik tradisi yang

sangat terkenal dan dihormati oleh kaum bangsawan ini adalah musik penobatan

raja, yang dikenal dengan istilah Musik Nobat Raja. Alat musik yang digunakan

adalah nafiri dan serunai. Peranan musik ini adalah untuk mengesahkan

kedudukan sosial golongan bangsawan. Musik nobat dipercayai memiliki

Page 65: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

51

kekuatan supranatural (super natural power) dan apabila mendengar suara musik

ini, maka seluruh rakyat diwajibkan untuk berhenti sejenak dari seluruh

kegiatannya (Wikipedia Indonesia).

3.1.2 Musik Tradisi Rakyat

Musik tardisi rakyat adalah segala jenis musik yang berkembang pada

masyarakat kelas bawah. Pada golongan ini rebana merupakan alat musik yang

paling akrab dalam kehidupan sehari-hari mereka. Alat musik ini berasal dari

kebudayaan Islam dan merupakan hadist Nabi Muhammad untuk menggunakan

alat musik ini dalam bermusik.

Musik tradisi Masyarakat Melayu biasanya menggunakan alat-alat musik

yang belum mendapat pengaruh barat (seperti bass. Biola, gitar, piano, akordion,

dan lain-lain), tetapi musik yang masih memakai alat-alat musik yang biasa

ditemukan di kepulauan nusantara seperti gong, rebana, serunai,gendang, suling,

dan lain-lain.

Musik tradisi Melayu tidak diwariskan dalam bentuk notasi seperti pada

musik Barat. Tetapi diwariskan secara informal, jadi tergabung di dalam oral

tradition (tradisi lisan) di dalam kebudayannya. Anggota-anggota yang muda-

mudi didalam suatu ensambel musik tradisional Melayu dengan tekun

mendengarkan kemudian meniru/mempraktekkan permainan alat musik

tradisional tadi di bawah bimbingan yang anggota-anggota yang tua-tua. Pimpinan

suatu ensambel atau juga “conductor”-nya sering memainkan salah satu alat

musik yang penting untuk menentukan tempo. Anggota-anggota ensambel yang

lain kemudian mendengarkan kepada memperhatikan ke arah conductor tadi.

Page 66: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

52

Contoh-contoh dari suatu alat-alat musik yang penting yang dimainkan oleh

pemimpin-pemimpin ensambel adalah gendang ataupun rebab. Jika ada dua

conductor, yang satu biasanya pimpinan untuk tempo atau dynamic leader dan

yang lainnya sebagai melodic leader.

Begitu juga seorang dukun atau pawang (shaman) melakukan tugasnya

menyanyikan mantera-mantera dengan iringan alat musik tetabuhan sehingga ia

berada dalam keadaan seluk atau ―kemasukan‖ (in trance).

Disamping itu di dalam masyarakat Melayu dapat kita lihat adanya

penghormatan di dalam suatu pesta terhadap rombongan kesenian yang bersifat

semi religius. Ketika suatu kelompok menyanyikan lagu dan syair yang memuji

Allah SWT atau nabi Muhammad SAW, maka kelompok musik lain akan berhenti

sejenak. Jadi, di dalam kesenian musik tradisi Melayu ada musik yang bersifat

sosial dan ada pula musik yang berkonotasi dengan keagamaan (Wikipedia

Indonesia).

Dalam bidang hiburan, Lukman (1990:3) mengelompokkan musik Melayu

kedalam musik modern, yaitu musik yang mempergunakan alat musik Barat

(seperti biola, bas, gitar, piano, akordion dan lain-lain), meskipun lagunya

―Melayu Asli‖ dan begitu juga tari yang mengiringinya. Permainan dengan

memakai alat-alat tradisional Melayu bisa dimainkan berdampingan dengan alat

musik yang berasal dari Barat. Misalnya: alat musik gong dan gendang

dimainkan berdampingan dengan alat musik biola yang mengantikan musik rebab,

dan menggunakan akordion ketika mengiringi tari-tarian.

Page 67: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

53

3.2 Musik Melayu di Kota Medan

Musik Melayu Kota Medan berakar dari Qasidah yang berasal sebagai

kedatangan dan penyebaran agama Islam di Nusantara pada tahun 635 - 1600 dari

Arab, Gujarat dan Persia, sifatnya pembacaan syair dan kemudian dinyanyikan.

Tiga Jenis Masa Perkembangan Menurut waktu lahirnya dan alat musik yang

dipakai, maka ada 3 jenis Musik Melayu secara umum, yaitu:

• Musik Melayu Asli, hanya dengan pukulan kendang atau rebana seperti

Qasidah, diperkirakan tahun 635 – 1600.

• Musik Melayu Tradisional, sudah memakai alat musik gong, rebana, rebab,

serunai, diperkirakan tahun 1800 – 1940.

• Musik Melayu Modern, memakai alat musik modern, di samping tradisional,

seperti biola, guitar, akordeon, saksofon dan terakhir dengan keyboard,

diperkirakan setelah tahun 1950 (Wikipedia Indonesia).

Bentuk dari musik Melayu secara umum dipakai dengan 3 pola rentak

yaitu menurut Fadlin, ada tiga jenis rentak Musik Melayu, yaitu:

1) Pertama, rentak senandung, yaitu dengan metrik 4/4, dalam satu siklus

terdapat delapan ketukan, biasanya dengan irama lambat dan lagu bersifat sedih.

Contoh lagu adalah Kuala Deli, Laila Manja.

2) Kedua, rentak mak inang, yaitu dengan metrik 2/4, tempo lagu sedang,

biasanyalagu bertemakan kasih sayang atau persahabatan. Contoh lagu adalah

Mak Inang Pulau Kampa, Mak Inang Stanggi, Pautan Hati.

3) Ketiga, rentak lagu dua, yaitu dengan metrik 6/8, sifatnya riang dan

gembira, bersifat joget, tempo agak cepat, sangat digemari orang Melayu. Contoh

lagu Tanjung Katung, Hitam Manis, Selayang Pandang.

Page 68: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

54

Kemudian Menurut Ahli Musik Lokal ada 4 jenis rentak yang umum

dingunakan dalam budaya musik Melayu oleh Daryudi (Seorang ahli musik lokal

di Medan) menyebutkan rentak dibagi dalam:

1) Rentak Langgam, metrik 4/4 dengan kecepatan Andante, contoh lagu

Makan Sirih, Kuala Deli, Patah Hati.

2) Rentak Inang, metrik 4/4 dengan kecepatan Moderato , sejenis Rumba,

contoh lagu Mak Inang Pulau Kampai, Mak Inang Lenggang, Mak Inang

Selendang. Seperti diketahui bahwa Inang dalam kerajaan berarti Dayang-dayang.

3) Rentak Jo get, metrik 2/4, jadi cepat seperti Allegro . Contoh lagu

Tanjung Katung, Selayang Pandang.

4) Rentak Zapin, metrik 6/8, dengan kecepatan Moderato , dan istilah

Zapin diambil dari bahasa Arab yang berarti derap kaki, disini petikan gambus

sangat menonjol. Contoh lagu Zapin Sri Gading, Zapin Sayang Serawak.

Dari kedua pendapat diatas secara umum bentuk dari musik Melayu itu

sangat erat dingunakan oleh setiap pemusik-pemusik tradisional Melayu.

Kemudian setelah kita mengetahui jenis musik Melayu menurut waktu dan alat

musik yang dipakai serta bentuk dari musik Melayu, maka bantuk dari Musik

Melayu yang ada di Kota Medan sama seperti penjelasan di atas. Kemudian

penting kita melihat sejarah masuknya Saksofon dalam budaya musik Melayu di

Kota Medan.

Page 69: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

55

3.2.1 Sejarah Masuknya Saksofon dalam Budaya Musik Melayu di Kota

Medan

Sejarah masuknya alat musik Saksofon pada musik Melayu diperkirakan

sekitar tahun 1920an akhir. Ini terjadi ketika bangsa Belanda yang masih menjajah

Indonesia masuk dan membawa alat musik Saksofon di daerah Kota Medan.

Kemudian lama kelamaan para pekerja seni Melayu sudah mulai ingin

mempelajari alat musik Saksofon. Namun pengaplikasian ilmu musik dari

pemusik Melayu itu sendiri masih sangat dibatasi dikarenakan masih dilarang dan

diawasi oleh bangsa Belanda. Kemudian, Sejak tahun 1930an Indonesia masih

dalam situasi dijajah oleh Belanda sekarang sudah semangkin bebas buat warga

Indonesia untuk melakukan aktipitas berkesenian. Ini membuat para pekerja seni

sudah mulai memainkan alat musik Saksofon pada kebudayaan musik Melayu

(wawancara: Burhanuddin Usman 1 juli 2014).

Pada tahun 1942 Indonesia sekarang di jajah oleh Negara Japan selama 3.5

tahun lamanya. Pada periode ini para pekerja seni Melayu sekarang sudah tidak

diberi ijin lagi dari pihak penjajah untuk melakukan aktipitas berkesenian. Ini

terjadi karena kekejaman Negara Japan yang menjadikan warga Negara Indonesia

sebagai pekerja secara paksa. Dengan demikian permainan musik-musik Melayu

mengalami Mati surih atau selama 3.5 tahun tidak melakukan aktipitas.

Pada tahun 1945 akhir setelah bangsa Indonesia memproklamirkan

kemerdekaan Bangsa Republik Indonesia, pada tanggal 17 agustus 1945 setiap

masyarakat Indonesia sekarang sudah bebas dari penjajah. Periode inila

merupakan cikal bakal masuknya lagi dan berkembangnya alat musik Saksofon

pada musik Melayu hingga pada saat ini di era 21.

Page 70: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

56

3.2.2 Jenis-jenis musik Melayu di Kota Medan

Bentuk atau jenis Musik Melayu yang berada di Kota Medan secara umum dibagi

menjadi 4 bagian yang antara lain :

1. bentuk musik Melayu Padang Pasir.

2. bentuk musik Melayu Orkes Gambus.

3. bentuk musik Orkes Melayu/Dangdut.

4. bentuk musik Melayu Keyboard Melayu.

3.2.2.1 Musik Melayu Padang Pasir

Musik Melayu Padang Pasir atau juga disebut musik Timur tengah

berkembang di negara arab dan sekitarnya menyebut irama padang pasir. Musik

yang paling menonjol adalah qasidah yaitu lagu yang bernafaskan islam yang alur

nadanya berorientasi pada irama padang pasir. Dalam islam : sajak lirik dengan

metrum yang sesuai untuk dinyanyikan atau disenandungkan; baik oleh penyanyi

tunggal, paduan suara maupun sahut-menyahut antara penyayi tunggal dan koor.

Isinya berupa pengagungan terhadap ke-Esaan Allah SWT, melukiskan kebesaran

Rasul-Nya, mengajak beramal dan bejihad di jalan Allah SWT serta anjuran untuk

menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Sebagai alat pengiring

biasanya digunakan ―rebana‖, dewasa ini juga meliputi alat-alat musik modern

(Wikipedia Indonesia).

Lagu-lagu Qasidah rebana berdasarkan tangga nada tradisional Timur

Tengah yang selain memiliki skala nada diatonik juga terdapat dalam nada-nada

mikrotonik seperti terdapat dalam alunan tangga nada al bayat, al rast, al sika,

Page 71: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

57

al‘ajarm, al nakriez, dan alat yang menjadi ciri khas padang pasir antara lain

(Wikipedia Indonesia) :

Rebana adalah alat musik berupa kendang satu sisi dengan

badan tidak rendah sesuai dengan kemampuan genggamann

tangan.

Gitar gambus adalah kecapi Arab yang kepalanya berbentuk S,

badanya lebih dalam dan lehernya lebih sempit di banding

kecapi klasik (lukman:1990).

3.2.2.2 Musik Melayu Orkes Gambus

Orkes gambus adalah istilah yang kerap digunakan untuk menyebut

pertunjukkan musik yang mengandalkan alat musik gambus. Orkes gambus,

menurut sejarah, adalah kesenian rakyat yang berasal dari Timur Tengah

kemudian disebarluaskan para pedagang Timur Tengah ke beberapa tempat di

Tanah Air. Alat musik ini memang tidak hanya popular dan menjadi alat musik

khas di Bangka Belitung tapi juga di beberapa daerah lain di Indonesia, misalnya

di Kota Medan, Sumatera Utara. Alat-alat Orkes Gambus Melayu yang lazim

dingunakan di Kota Medan antara lain :

1. Akordion.

2. rebana atau gendang ronggeng.

3. dan juga gambus.

Orkes gambus merupakan aliran musik yang dapat berfungsi sebagai media

ritual dan juga aliran musik yang bertemakan tentang cinta. Ciri khas dari orkes

Page 72: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

58

gambus ini adalah para pemain gambus pada umumnya juga sebagai vokalis yang

mana dapat memainkan melodi pokok dalam sebuah lagu.

3.2.2.3 Musik Orkes Melayu/Dangdut

Musik Orkes Melayu merupakan aliran musik yang mana dalam setiap

pertunjukannya selalu membawakan lagu-lagu Melayu yang ada pada budaya

musik Melayu. Musik orkes Melayu juga dapat dikatakan penggabungan

seperangkat alat musik modern dan tradisi yang berkembangan dalam budaya

musik Melayu. Alat-alat yang lazim dingunakan dalam setiap bentuk musik orkes

Melayu antara lain:

1. akordion.

2. Gendang Melayu atau gendang ronggeng.

3. Gong kecil.

4. Serta kadang kala seruling.

Orkes Melayu inilah cikal bakal bentuk dari musik Melayu yang ada di

Kota Medan, disebut oleh orang pada umumnya pada bentuk musik Dangdut.

Alasanya terbentuknya nama musik Dangdut itu sendiri dikarenakan suara dari

alat musik gendang yang dingunakan pada orkes Melayu menghasilkan bunyi

dang dan dut. Bunyi dang dan dut itu sendiri merupakan ciri khas dari musik

Melayu yang memberikan suasana untuk berjoget ataupun juga berdendang.

Dengan demikian orkes Melayu yang berada di Kota Medan merupakan jenis

musik dangdut sekarang yang ada di hampir seluruh wilayah Indonesia. Walaupun

musik dangdut itu sendiri mengalami perkembangan sesuai dengan tempat

pendukungnya.

Page 73: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

59

3.2.2.4 Musik Melayu Populer/ Keyboard Melayu

Kata dari musik populer tersebut diambil dari jenis musik yang dikenal ganti

kata entertainmen. Musik populer ditengah masyarakat pada suatu waktu tertentu

biasanya akrab dengan dunia remaja dan cepat beradaptasi dengan perkembangan

teknologi. Makna dari musik populer ini secara umum mengandung 2 makna yaitu

sebagai :

1. Musik populer merupakan jenis lagu yang sedang disenangi oleh

masyarakat pada saat tertentu atau kurun waktu terbatas. Lagu yang

sedang populer dan terdengar setiap saat. Bahkan, orang akan merasa

ketinggalan zaman apabila belum mengetahui lagu tersebut (Wawancara

Tahan Perjuangan, 7 mei 2014)

2. Musik populer merupakan jenis lagu yang disajikan kepada pendengarnya

dengan mengutamakan teknik penyajian dan kebebasan dalam

menggunakan ritme maupun jenis intrumen. Bukan karena bentuk, pola

susunan atau struktur lagu tersebut. Permainan ritme yang kuat ditunjukan

oleh pemusik-pemusik lagu populer dengan teknik-teknik permainan drum

yang menggebu-nggebu serta teknik permainan gitar yang menegangkan.

Ritme bersifat alamiah sehingga seseorang (pemain) tidak dituntut harus

berpendidikan tinggi untuk menikmati suatu ritme. Orang pun tidak perlu

memiliki rasa musikalitas (sense of music) yang tinggi agar dapat

menikmati ritme. Sesuatu hal yang biasa apabila lagu-lagu yang

menggunakan irama tertentu dengan mudah diterima oleh masyarakat luas.

Page 74: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

60

Ciri-ciri dari bentuk musik populer antara lain:

1. Bersifat sementara atau cepat tergantikan oleh lagu lain.

2. Bersifat menghibur.

3. Tidak mempunyai bentuk lagu tertentu atau sangat bebas bentuknya.

Salah satu alat musik yang sangat menonjol pada perkembangan musik

Melayu populer ialah Keyboard. Dalam Ensiklopedia Musik jilid 1 (1992;285)

dijelaskan bahwa keyboard adalah suatu susunan instrumen dengan satu susunan

kunci yang ditata secara horizontal dan menghasilkan bunyi, antara bunyi piano,

organ, klvikord, harpsichord dan lain-lainnya. Maksudnya keyboard disini ialah

suatu alat musik yang berbentuk key yang dapat menghasilkan berbagai bunyi atau

suara alat, ritem, jenis-jenis alat musik yang menggunakan program yang ada.

Dalam konteks ini keyboard juga menjadi nama dalam suatu bentuk kelompok

ensambel musik yang sering disebutkan musik keyboard.

Musik keyboard atau juga sering disebut pertunjukan keyboard merupakan

salah satu pertunjukan yang dibuat untuk dapat dinikmati bersama-sama.

Pertunjukan ini dibuat oleh masyarakat untuk menghibur orang-orang atas dasar

ucapan terimakasih maupun memang dibuat sekedar hiburan maupun perayaan

bersama. Pertunjukan keyboard disajikan dalam bentuk musikal. Dalam konteks

musikal, keyboard disini mempunyai peranan sebagai pembawa musik iringan

dalam permainannya. Selain itu keyboard dapat diartikan sesuai dengan

tempatnya berlangsung mencangkup daerah misalnya keyboard Karo, atau

pertunjukan itu dilaksanakan digabung dengan alat musik lain misalnya suling

keyboard (sulkeb).

Page 75: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

61

Dalam konteks ini, penulis melihat sebuah bentuk pertunjukan keyboard

dimana ada pengembangan dalam penyajiannya. Pertunjukan keyboard pada

masyrakat Melayu alat yang dipakai dalam bentuk musiknya secara umum terdiri

dari keyboard, Gendang Melayu (gendang ronggeng), Biola, Gambus, Akordion

dan alat musik Saksofon. Pertunjukan keyboard di Kota Medan secara umum

relatif sama dengan pertunjukan keyboard lainnya, namum ada bagian-bagian

yang menjadi ciri khas dari pertunjukan musik keyboard yang dapat dilihat dari

segi pertunjukannya maupun suasana pertunjukan yang sedang berlangsung. Hal

ini dapat dilihat apabila kita mau mengikuti pertunjukan ini secara teliti, dan

menyeluruh.

Pada pertunjukan keyboard sangat jelas terasa konsep pertunjukannya

bernuansa Melayu. Dimana konsep pertunjukan Melayu itu ialah cerminan dari

identitas etnik Melayu (Maksudnya aspek yang ditunjukan meliputi lagu yang

dibawakan lagu Melayu, dan alat musik dipakai alat yang berkembang pada

masyarakat Melayu). Ini merupakan jenis musik Melayu populer atau musik

Keyboard Melayu.

Page 76: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

62

Gambar 3.2.1.2.4 Berikut contoh foto musik keyboard Melayu

Dokumentasi Penulis, 2014

3.3 Fungsi dan Guna Saksofon Pada Budaya Musik Melayu

Setiap budaya musik yang berada di Indonesia dapat mengalami proses

perkembangan disebabkan dengan variasi-variasi tambahan baik dari segi ide,

gagasan kreatif, maupun dari variasi tambahan alat musik yang mempunyai fungsi

dan penggunaannya sangat diperlukan pada perkembangannya. Salah satu alat

musik yang dewasa ini ikut turut andil dalam perkembangan musik Melayu di

Kota Medan yaitu Saksofon.

3.3.1 Fungsi Alat Musik Saksofon Pada Budaya Musik Melayu

Berkaitan dengan fungsi, penulis mengacu pada teori use and function

(penggunaan dan fungsi) yang dikemukakan oleh Alan P. Merriam (1964).

Page 77: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

63

Menurut penulis fungsi musik yang berkaitan dengan fungsi alat musik Saksofon

pada budaya musik Melayu adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3.1 Keterangan Fungsi Musik menurut Alan P. Meriam (1964)

Nomor Keterangan

1 Fungsi pengungkapan emosional

2 Fungsi penikmatan estetika

3 Fungsi hiburan

4 Fungsi komunikasi

5 Fungsi representasi simbolis

6 Fungsi respons fisikal

7 Fungsi validasi lembaga-lembaga sosial dan ritual keagamaan.

8 Fungsi kontribusi demi kelangsungan dan stabilitas budaya

9 Fungsi pengintegrasian masyarakat

Spiro dalam Koentjaraningrat (2002) mengutarakan pemakain kata fungsi

dalam konteks budaya, yaitu:

(1) pemakaian yang menerangkan fungsi itu sebagai hubungan guna antara

sesuatu hal dengan sesuatu tujuan yang tertentu.

(2) Pemakaian yang menerangkan kaitan kolerasi antara satu hal dengan

hal yang lain.

(3) Pemakaian yang menerangkan hubungan yang terjadi antara satu hal

dengan hal-hal lain dalam suatu sistem yang terintegrasi.

Page 78: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

64

Dalam konteks ini, penulis melihat fungsi dari alat musik Saksofon dalam budaya

musik Melayu sesuai pendapat yang dikemukan oleh Alam P Meriam yaitu:

1. Fungsi alat musik Saksofon dalam budaya musik Melayu sebagai fungsi

musik hiburan. Maksudnya alat musik Saksofon dimainkan di

pertunjukan-pertunjukan musik Melayu sebagai satu kesatuan dari bentuk

alat musik Melayu yang tujuannya sebagai hiburan. Ini dilihat dengan

adanya penonton yang ingin melihat pertunjukan musik Melayu sebagai

bahan hiburan penonton.

2. Fungsi alat musik Saksofon dalam budaya musik Melayu sebagai fungsi

kontribusi demi kelangsungan dan stabilitas budaya. Dalam konteks ini,

budaya yang dimaksud ialah budaya kesenian musik Melayu. Dewasa ini

perkembangan musik sangat mengikis budaya musik asli tradisional yang

berada di Indonesia. Salah satunya perkembangan musik Melayu.

Pertunjukan musik Melayu merupakan pertunjukan musik yang sangat

kental nuansanya dengan agama Islam. Ini membuat pertunjukan musik

Melayu itu sendiri membuat Gap atau membuat kelompok sendiri.

Namun, seiring perkembangan tuntutan zaman memaksa setiap

pertunjukan musik tradisional harus bisa lebih modern supaya semuah

kalangan dapat menerimanya. Dengan demikian banyak dari para pelaku

seni tradisional Melayu melakukan kreatipitas dengan mengabungkan alat

musik modern untuk kolaborasi dengan bentuk pertunjukan musik tradisi

lokal. Hal ini terjadi hingga pada saat ini di era 21. Salah satu alat musik

yang menjadi fungsi kontribusi demi kelangsungan dan stabilitas budaya

Page 79: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

65

pada budaya musik Melayu ialah Saksofon. Sesuai dengan penjelasan

diatas alat musik Saksofon sudah dingunakan lama pada budaya musik

Melayu. Dan memberikan budaya musik tradisi tetap eksis atau tetap ada.

3. Serta fungsi alat musik Saksofon dalam budaya musik Melayu sebagai

pemakaian yang menerangkan fungsi itu sebagai hubungan guna antara

sesuatu hal dengan sesuatu tujuan yang tertentu. Dalam konteks ini penulis

melihat fungsi alat musik Saksofon dalam fungsi sebagai hubungannya

terhadap alat musik tradisional Melayu. Alat musik Saksofon mampu

memainkan fungsinya alat musik tradisional sebagai pembawa melodi

lagu. Jadi fungsinya alat musik Saksofon dewasa ini telah disejajarkan

dengan alat-alat musik lainnya yang berkembangan pada budaya musik

Melayu.

3.3.2 Guna dari Alat Musik Saksofon Pada Budaya Musik Melayu

Berkaitan dengan guna dari alat musik saksofon pada budaya musik

Melayu. Musik Melayu umumnya dingunakan pada pertunjukan kultural dan juga

seni pertunjukan. Pertunjukan kultural ialah pertunjukan dimana sebuah

pertunjukan ini hanya bertujuan dalam sebuah tradisi. Contohnya sebuah

pertujuan kultural pada masyarakat Melayu ada sebuah tradisi pesta panen. Tradisi

ini bertujuan untuk mengucapkan ungkapan terima kasih terhadap sang pencipta.

Musik yang dingunakan pada upacara ini biasanya yang bersifat kegiatan ritual.

Kemudian, seni pertunjukan merupakan seni pertunjukan dimana tujuan

seni ini semata-mata untuk kebutuhan seni saja. Contohnya sebuah pertunjukan

musik Orkes Melayu pada masyarakat Melayu. Tradisi orkes Melayu ini bertujuan

Page 80: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

66

untuk menghibur tetamu pada sebuah acara yang dilakukan setiap seseoarang

melakukan hajatan atau pesta. Contohnya bila hajatan pernikahan.

Berkaitan dengan penjelasan diatas penggunaan alat musik Saksofon lebih

cendrung dan berguna pada saat pertunjukan itu sifat nya seni pertunjukan saja.

Karena dari alat musik Saksofon tidak memiliki history atau sejarah terhadap

kegiatan ritual. Atau semata-mata awalnya masuk alat musik Saksofon pada

budaya musik Melayu bertujuan untuk memodernkan seni pertunjukan musik

Melayu saja. Ini dapat diketahui dengan kolaborasi yang dilakukan oleh Saksofon

antara lain terhadap bentuk musik: Orkes Melayu dan keyboard Melayu.

3.4 Deskripsi Alat Musik Saksofon

Saksofon adalah keluarga instrumen musik tiup kayu. Saksofon biasanya

terbuat dari kuningan dan dimainkan dengan buluh tunggal corong mirip dengan

yang ada pada klarinet. Saksofon adalah alat musik yang masuk dalam kategori

aerophone, single-reed wood wind instrument. Saat ini saksofon sangat popular

digunakan dalam berbagai jenis musik, dan memiliki berbagai jenis dengan range

yang berbeda-beda. Saksofon berasal dari Belgia, dibuat oleh seorang pemain

clarinet dan pembuat alat musik bernama Adolphe Sax pada awal tahun 1840.

Tentang bagaimana munculnya ide pembuatan Saksofon sendiri tidak jelas, dan

para ahli menyimpulkan bahwa salah satu kemungkinan adalah Saksofon lahir

dari hasil eksperimen Adolphe Sax dengan berbagai Clarinet, Adolphe Sax juga

terkenal dengan desain ulang Bass Clarinet, dengan dua register instrumen yang

terpisah satu oktaf. Walau menurut penelitian Saksofon lahir pada tahun 1841,

Page 81: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

67

namun, lebih tepat jika tahun kelahirannya adalah pada saat Adolphe Sax

mempatenkan ciptaannya yaitu pada tahun 1846 (Wikipedia Indonesia).

Jenis- jenis Saksofon yang di patenkan oleh Adolphe Sax dan sekarang cikal

bakal alat-alat Saksofon yang ada dan berkembang di Indonesia antara lain ialah:

Tabel 3.4 Keterangan Deskripsi Jenis alat musik Saksofon

No Saksofon Kunci Satu oktaf lebih tinggi Satu oktaf lebih rendah

1 Sopranissimo B ♭ ## Soprano

2 Sopranino E ♭ ## Alto

3 Soprano B ♭ Sopranissimo Tenor

4 Alto E ♭ Sopranino Bariton

5 Tenor B ♭ Soprano Bass

6 Bariton E ♭ Alto Kontrabas

7 Bass B ♭ Tenor Subcontrabass

8 Kontrabas E ♭ Bariton ##

9 Subcontrabass B ♭ Bass ##

(Wikipedia Indonesia)

Teknik Dasar Permainan Saksofon

Embouchure

Page 82: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

68

Kata embouchure berasal dari bahasa Perancis yang artinya ―mulut

sungai‖. Di dalam teknik bermain saksofon, embouchure menggambarkan formasi

antara bibir, gigi, rahang, dan otot-otot di sekitar mulut ketika udara ditiupkan

melalui mouthpiece. Secara alamiah, embouchure berakibat pada upaya untuk

menghasilkan tone yang baik dan kemampuan untuk mengendalikan saksofon

dengan baik.

Tongue (Tonguing à teknik lidah)

Teknik lidah (tongue;tonguing) merupakan salah satu teknik dasar yang

juga penting dalam memainkan Saksofon. Lidah digunakan untuk memberikan

attack atau aksen ketika mulai mengeluarkan udara melalui mouthpiece.

Terdapat berbagai macam variasi tonguing, namun pada umumnya teknik

menggunakan tonguing adalah dengan menyentuhkan ujung lidah dengan ujung

reed, sembari mengucapkan ‖dah‖ ketika ujung lidah menyentuh ujung reed.

Breathing (pernapasan)

Memainkan woodwind instrumen seperti Saksofon adalah sama seperti

melakukan olah raga, kita harus sering berlatih agar kemampuan memainkan wind

instrumen semakin baik sejalan dengan semakin baiknya kondisi tubuh kita.

Latihan pernapasan harus menjadi bagian latihan rutin kita agar kemampuan

untuk menguasai instrumen bertambah pula.

3.4.1 Jenis Saksofon Tenor yang dipakai Burhanuddin Usman

Tenor Saksofon adalah anggota menengah dari saksofon keluarga,

sekelompok instrumen diciptakan oleh Adolphe Sax pada 1840-an. Tenor adalah

Page 83: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

69

salah satu dari dua jenis yang paling umum dari Saksofon, bersama dengan alto.

Tenor ini bernada dalam kunci B♭.

Dalam perjalanannya sebagai pemusik Saksofon Burhanuddin Usman

menggunakan Saksofon dengan jenis Saksofon tenor. Saksofon Tenor yang

Burhanuddin Usman miliki ber merk atau merek Dearmen. Saksofon ini

merupakan Saksofon pabrikan dari France. Burhanuddin Usman membeli

Saksofon ini dengan kondisi bekas atau second dengan harga 1 juta rupiah.

Dibelinya pada tahun awal 1980an Oleh seorang pemusik Melayu Pekan Baru

yang pernah bermain bersama dengan Burhanuddin Usman. Berikut ini foto dari

Saksofon tenor serta perangkat Saksofon tenor lain yang dingukan oleh

Burhanuddin Usman.

Gambar 3.4.1 Keterangan Saksofon Tenor Burhanuddin Usman

Dokumetasi Penulis, 2014

Page 84: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

70

Gambar 3.4.2 Saksofon Tenor

Dokumentasi Penulis, 2014

Kemudian dalam setiap penampilannya Burhanuddin membuat sebuah

microphone rakitan sendiri. Microphone ini merupakan microphone jenis vocal

biasa tidak yang khusus untuk instrumen. Namun, Burhanuddin Usman lupa

dengan merek dari microphone tersebut. Cara Burhanuddin Usman merakitnya

dengan membuat sebuah cangkir dilubangi, lalu badan dari microphone juga

diambil bagian kepala yang dapat menghasilkan suara. Kemudain, microphone

tersebut dikaitan dengan cangkir dan kemudian dimasukan kedalam bell atau

lubang suara dari alat musik Saksofon.

Page 85: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

71

Gambar 3.4.1 Keterangan Microphone Burhanuddin Usman

Dokumentasi Penulis

Page 86: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

72

BAB IV

PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK

SAKSOFON DALAM BUDAYA MELAYU

Setelah melihat penjelasan mengenai peranan Saksofon terhadap budaya

musik Melayu di Kota Medan yang dalam konteks ini difokuskan kepada salah

satu pemusik Saksofon Melayu yaitu Burhanuddin Usman. Penting untuk melihat

apa saja yang menjadi sumbangsi ataupun peranan Burahnuddin Usman sebagai

Pemusik Saksofon dalam budaya musik Melayu yang berada di Kota Medan yang

antara lain ingin melihat : peranan Burhanuddin Usman pada perkembangan

musik Melayu, peranan Burhanuddin Usman sebagai Pemusik Melayu, peranan

Burhanuddin Usman dalam melakukan metode musik yang berkembang pada

dunia musik melayu seperti cengkok gerenek, dan patah lagu, peranan

Burhanuddin Usman secara estetikanya dan peranan Burhanuddin Usman dalam

pola tingkah laku sosial.

4.1 Peranan Burhanuddin Usman pada perkembang musik Melayu

Dewasa ini perkembangan budaya musik Melayu terjadi sangat dinamis.

Ini sejalan dengan peradapan dari masyarakat Melayu itu sendiri yang antara lain

disebabkan oleh beberapa faktor seperti:

1. Masuknya agama Islam dalam kepercayaan masyarakat Melayu

Page 87: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

73

2. Perkembangan teknologi, yang membuat dunia semangkin gambang

dilihat oleh setiap orang seperti halnya dengan budaya musik.

3. Benturan kebudayaan-kebudayaan kesenian yang disebabkan oleh

humanisnya masyarakat Melayu.

4. Perkembangan dunia Pendidikan. (wawancara : Burahnuddin Usman) Dan

lain-lain.

Masuknya agama Islam pada masyarakat Melayu di Kota Medan terjadi

oleh banyak pedagang-pedagang dari Negara Arab yang melakukan kegiatan

berdagang di wilayah Sumatera Utara, namun secara tidak langsung juga mereka

telah membawa kebudayaan keseniannya dalam setiap tempat yang ia kunjungi.

Perkembangan teknologi juga sangat mempengaharui setiap

perkembangan peradaban pada setiap daerah. Salah satu contoh pada masyarakat

Melayu yang berada di Kota Medan. Dengan semakin pesatnya teknologi modern

masuk membuat secara tidak langsung pengetahuan-pengetahuan atau informasi-

informasi yang diluar pengetahuan masyarakat Melayu gambang untuk diketahui.

Ini bisa melalui media cetak ataupun elektronika. Salah satu contoh pada

kebudayaan musik barat yang dapat diketahui oleh masyarakat luas bisa

ditemukan dari Televisi, Radio dan Kaset-kaset Rekaman yang beredar luas di

publik.

Manusia makhluk sosial itu berarti setiap manusia tidak bisa hidup tanpa

berdampingan terhadap manusia lain. Sama halnya dengan masyarakat Melayu,

masyarakat Melayu sangat memiliki kebudayan sosial yang cukup tinggi. Inilah

yang menyebabkan setiap kebudayaan luar yang masuk kedalam masyarakat

Page 88: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

74

Melayu selalu diterima seperti kebudayaan musik barat. Contohnya alat musik

Biola, akordion, Saksofon dll.

Dunia pendidikan merupakan jendela pengetahuan bagi setiap manusia.

Manusia dapat mengetahui apa yang tidak ia ketahui melalui dunia pendidikan.

Yang dalam ini dunia pendidikan juga menjelaskan ilmu pengetahuan tentang

dunia kesenian. Baik dari dalam Negeri ataupun dari luar negara Indonesia. Sama

halnya pada masyarakat Melayu yang berada di Kota Medan. Dengan semakin

pesatnya perkembangan dunia pendidikan membuat mereka semakin gampang

untuk mengetahui dunia musik secara terperincih. Kemudian melalui dunia

pendidikan kita dapat mengetahui sejarah dari musik Melayu itu berada

(wawancara Tahan Perjuangan manurung 5 Juni 2014).

Perkembang musik Melayu yang berada di Kota Medan diawali oleh

setiap seniman atau pemusik Melayu itu sendiri yang telah menyumbangkan

kreatipitasnya dalam budaya musik Melayu. Salah satu pemusik Melayu yang ikut

serta mengembangkan musik Melayu ialah Burhanuddin Usman. Burhanuddin

Usman merupakan pemusik Melayu yang mahir memainkan alat musik Saksofon.

Namun, Burhanuddin Usman tidak hanya mengembangkan musik Melayu dengan

Saksofon saja melainkan juga dengan alat musik seruling yang tidak kala

terkenalnya pada musik Melayu.

Sebagai seseorang pemusik, Burhanuddin Usman dalam musik Melayu

sangat berpengaruh. Sejak tahun 1950an Burhanuddin Usman sudah ikut dalam

pertunjukan-pertunjukan musik Melayu hingga saat ini.

Dimulai dari musik Padang Pasir, Burhanuddin Usman disini melakukan

kegiatan aktipitas pertujukan musiknya yang antara lain:

Page 89: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

75

1. Melakukan pertunjukan musik sacara langsung atau sering disebut

show. Pertunjukan musik Peresmian gedung Al Wathan

2. Melakukan pertunjukan musik yang bersifat kegiatan festival musik.

ikut sebagai peserta MTQ nasional tahun 1985 di Aceh.

3. Melakukan kegiatan musik yang bersifat penciptaan ataun perekaman

sebuah lagu-lagu dalam bentuk visual. Melakukan rekaman lagu Mali

Ila Ahadin.

Burhanuddin Usman bermain pada beberapa grup padang pasir seperti Al

Wathan. Burhanuddin Usman bergabung dengan grup Al Wathan pada tahun1958.

Lokasi dari grup ini di jalan bedagai, Nomor 5 A, Medan.

Tabel 4.1 Berikut nama-nama pemain grup Al Wathan.

Nomor Nama Pemain / Jabatan

1 Badrum Bey Pimpinan / pemain oud

2 Burhanuddin Usman Seruling dan tenor

Saksofon

3 Amran aziz Alto Saksofon

4 Sabirin Biola

5 Datuk Abdurahman Biola

6 Amran Gendang

7 Syahril Drum

8 Ramli Gitar Bass

9 Anwari Akordion

10 Kamalia Vokal

Page 90: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

76

11 Nuradina Vokal

Kemudian pada Orkes gambus, Burhanuddin Usman juga memiliki

peranan dalam perkembangannya. Orkes gambus ini lebih mengadopsi nilai-nilai

agama melalui media musik. Dengan demikian banyak dari masyarakat Melayu

yang suka dengan bentuk musik orkes gambus ini. Pada periode orkes Gambus ini

Burhanuddin Usman tidak baku masuk pada sebuah grup. Namun, Burhanudin

Usman hanya pemain cabutan atau pinjaman saja. Pada periode ini Burhanuddin

Usman juga melakukan kegiatan bermusiknya seperti Periode Padang Pasir juga.

Namun, Burhanuddin Usman tidak mengingat secara pasti bentuk-bentuk atau

apa-apa saja pertunjukan yang pernah dilakukannya. Grup yang pernah lama

bekerja sama dengan Burhanuddin Usman yaitu: Orkes Gambus Gelora.

Lokasinya di Belawan. Pimpinan pak Agus.

Musik Orkes Melayu/Dangdut pada masa periode musik ini, Burhanuddin

Usman juga dikenal sebagai pembawa atau pelopor alat musik Saksofon dalam

perkembangannya. Dimana pada masa periode ini banyak pemusik diluar pemusik

Melayu yang ikut serta mengembangkan alat musik ini kedalam musik Melayu

Populer/Dangdut. Namun, sebagai pemusik tradisional Burhanuddin Usman

berpandangan bahwa pemusik-pemusik tradisional Melayu yang berada di Kota

Medan harus bisa eksis di tempatnya sendiri. Dengan landasan itu Burhanuddin

Usman juga masuk dan membawa perkembangan terhadap musik Melayu

Populer/dangdut dengan gabung dengan grup dan membawa nama grup tersebut

menjadi harum. Dimana antara lain grup Melayu Popoler/Dangdut yang pernah

menjalin kerja sama dengan Burhanuddin Usman yaitu:

Page 91: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

77

1. Grup Dahlia yang sekarang berubah nama menjadi Ona Sutra.

Tabel 4.1 Nama-nama personil Grup Dahlia.

Nomor Nama Pemain / Jabatan

1 Dahlia Vokal / pimpinan

2 Alim udin Nasution Vokal

3 Burhanuddin Usman Seruling dan Saksofon

Tenor

4 Haris Keyboard

5 Moh. Zein Gitar Melodi

6 Ujang Gitar Bass

7 Adlan Drum

8 Taris Gendang Ronggeng

9 Iwan Mandolin

Page 92: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

78

Gambar 4.1 Berikut ini gambar dari Burhanuddin Usman dan Alim Udin

Nasution (Ona Sutra).

Dokumentasi penulis

2. Grup vuhuka sekarang bernama grup El Soraya. Pimpinan bapak Mahmud

Ibrahim. Kemudian, pimpinannya berganti dari Ahmad baki dan talib

hasan.

Page 93: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

79

Tabel 4.1 Keterangan Nama-nama pemain grup El Soraya.

Nomor Nama Pemain /Jabatan

1 Thalib Hasan Pimpinan

2 Pajar/ Ucok Akordion

3 Dayat Bass

4 Burhanuddin Usman Saksofon Tenor

5 Said Drum

6 Avivah Bongo

7 Umi Ami Biola

8 Suhaimi Biola

9 Ruliah Biola

10 Nurhayani Biola

11 Junaidah Oud

12 Samsian Seruling

13 Cut Ros Mawar Vokal

Pada periode ini banyak pertunjukan musik yang dilakukan Burhanuddin

Usman antara lain:

i. Melakukan Show atau pertunjukan, melakukan tour

pertunjukan Sekitar tahun 1977 Burhanuddin Usman

melakukan tournya disekitar Negara Asia Tenggara yaitu antara

lain:

Page 94: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

80

Malasyia selama 3 bulan tempat- tempatnya: Orkes Gampus Padang Grup

El soraya

a. Penang

b. Kuala Lumpur

c. Serawak

Thailang selama 1 bulan tempat-tempatnya

a. Tung Mo

b. Naritiwa

c. Hatja

d. Patani

e. Pohon Saga

f. Pada Besar

Singapura

Kampong Melayu

ii. Melakukan festival. Festival suara karo. Juara 3.

iii. Melakukan rekaman. Lagu-lagunya antara lain: Api cinta,

musafir kelana, disco dancer, ahmar akbar antoni dan banyak

lagi hasil rekamannya.

Musik Melayu Populer/Keyboard Melayu pada masa periode ini

Burhanuddin Usman sekarang juga ikut andil dalam perkembangannya di Kota

Medan. Dimana masa periode ini merupakan ciri musik yang sangat populer

ataupun jenis musik yang sangat sering dijumpai pada masyarakat. Ini terjadi

karena musik Keyboard Melayu secara ekonomis lebih murah dibandingkan

Page 95: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

81

dengan periode sebelumnya dengan banyaknya alat musik yang dipakai serta

banyak personil yang ikut serta dalam permainannya. Musik keyboard Melayu ini

awalnya hanya alat musik keyboard dan dengan vocal saja dalam penyajiannya.

Dimana keyboard sudah bisa mengiringi sebuah bentuk musiknya. Namun, pada

penyajiannya terjadi kreatipitas dari pemusiknya yang mana guna mencari ciri

khas. Salah satu ciri khasnya ialah dengan mengkombinasi alat musik Keyboard

dengan Alat musik Saksofon. Ini juga yang dijalankan oleh Burhanuddin Usman

dalam melakukan suatu perkembangan musik Melayu di Kota Medan.

Pertunjukan ini sangat populer dengan nuansa musik barat. Jadi dengan masuknya

Burhanuddin Usman yang memiliki latar belakang musik Melayu yang sangat

kuat, membuat ciri khas dari pertunjukan keyboard ini menjadi Keyboard Melayu.

Grup-grup musik Keyboard Melayu yang pernah menjalin kerja sama

terhadap Burhanuddin Usman Grup Santen Balade Grup Gulai Lomak dan

banyak grup lainnya.

4.2 Peranan Burhanuddin Usman sebagai Pemusik

Sebagai seorang pemusik Melayu yang telah dijalankannya lebih dari 50

tahunan. Burhanuddin Usman sekarang sudah menjadi pemusik Saksofon Melayu

yang cukup di hargai atau diakui dikalangan pemusik Melayu. Banyak juga dari

pemusik-pemusik Saksofon Melayu yang menjadikan Burhanuddin Usman

menjadi inspirasi. Salah satunya seorang Saksofon muda yaitu Ahmad Zais.

Ahmad Zais merupakan seorang pemain Saksofon yang tumbuh dan berkembang

di daerah Hamparan Perak, kabupaten Deli Serdang. Menurut Ahmad Zais,

Burhanuddin Usman atau panggilan akrabnya atok merupakan pemain Saksofon

Page 96: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

82

Melayu yang sangat kental. Landasan ini dikerenakan oleh beberapa faktor.

Antara lain:

1. Secara melodis Saksofon. Ahmad Zais berpendapat, Burhanuddin Usman

dalam membentuk sebuah gaya melodi sangat jelas sekali bentuk

melodinya dengan gaya Melayu seperti : cengkok, gerenek,dan patah lagu.

2. Gaya permainan Saksofon Burhanuddin Usman juga sangat entertainmen.

Yaitu dengan banyaknya aksi-aksi energik Burhanuddin Usman dalam

memainkan alat musik Saksofon. Contohnya umumnya pemain Saksofon

cara memainkannya tangan kiri di atas badan Saksofon, dan tangan kanan

dibawah badan Saksofon. Sedangkan Burhanuddin Usman kadangkala

dapat memainkan Saksofon nya dengan cara berbeda. Yaitu tangan kanan

diatas badan Saksofon dan tangan kiri dibawah badan Saksofon.

Kemudian beberapa pendapat dari pemusik-pemusik Melayu lainnya

seperti Azmi dan Puji Nuraini. Menurut Azmi (35 tahun) seorang pemain

Keyboard ia menyebutkan Burhanuddin Usman merupakan seorang pemusik

Melayu sejati. Dimana pendapatnya dilandaskan atas alasan banyak pemain

Saksofon di Kota Medan yang berlatar belakang Melayu masih kurang

pemahamannya tentang musik Melayu itu sendiri. Namun beda dengan

Burhanuddin Usman, Azmi berpendapat bahwa Burhanuddin Usman tanpa

menghilang banyak teknik musik Barat dia juga mampu mengaplikasi ilmu

Melayunya seperti cengkok, gerenek dan patah lagu pada setia penampilan dan

menurutnya bagus.

Selanjutnya pendapat dari seorang penyanyi Puji Nuraini (30 tahun).

Burhanuddin Usman merupakan seseorang pemusik Melayu yang sangat

Page 97: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

83

menghibur pada setiap penampilannya. Dimana pendapat itu dilandaskan juga

bahwa dalam setiap penampilan Burhanuddin Usman selalu tampil totalitas dan

juga profesional. (maksudnya Burhanuddin Usman selalu memberikan apa saja

kewajibannya dalam setiap penampilannya misalnya mencangkup kostum, dan

waktu).

Gambar 4.2 Berikut contoh foto Burhanuddin Usman sebagai

Pemusik Saksofon Melayu.

Dokumentasi Penulis, 2014

Page 98: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

84

Gambar 4.2 Burhanuddin Usman sebagai

Pemusik Saksofon Melayu.

Dokumentasi Penulis, 2014

Dengan melihat sedikit penjelasan diatas mengenai bagaimana peranan

Burhanuddin Usman sebagai seorang pemusik. Penulis berpendapat dengan

keberadaannya Burhanuddin Usman membuat banyak dari pemusik-pemusik

Melayu dewasa ini menjadi eksis dan lebih percaya diri untuk tampil dalam

pertunjukan musik Melayu itu sendri. Juga para pelaku pemusik-pemusik Melayu

kini sudah mempunyai landasan berpikir musik yang luas dikarenakan hasil yang

telah dibuat oleh Burhanuddin Usman.

Page 99: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

85

4.3 Peranan Burahnuddin Usman dalam melakukan estetika musik Melayu :

cengkok, gerenek, dan patah lagu dalam Saksofon

Dalam pemaham ilmu musik Burhanuddin Usman secara umum sama seperti

pemusik-pemusik Saksofon pada umumnya. yang dapat memahami konsep musik

Barat. Namun, Burhanuddin Usman juga mengetahui konsep musik Melayu

dimana konsep musik ini selalu dipadukan setiap melakukan pertunjukan. Contoh

konsep musik Melayu seperti Cengkok, Gerenek, dan patah lagu. Dalam konteks

ini penulis membuat analisis melodi saksofon Burhanuddin Usman dalam

penerapannya memahami lagu-lagu Melayu.

Sebelum penulis melakukan analisa melodi gaya cengkok, gerenek dan

patah lagu, penulis juga melaksanakan proses pentranskripsian dalam bentuk

notasi barat atau notasi Balok. Proses pentranskripsian dengan menggunakan

notasi barat atau notasi balok merupakan notasi yang sangat tepat untuk bisa

mengetahui proses pentranskripsian dalam tulisan ini. Kemudian lagu Keluhan

Jiwa sebagai contoh lagu dalam menyajikan Cengkok, Gerenek, dan Patah lagu.

Metode Transkripsi

Simbol-simbol yang digunakan dalam notasi transkripsi melodi Saksofon

merupakan simbol-simbol dalam notasi Barat. Berikut ini, beberapa simbol yang

digunakan dalam hasil transkripsi melodi Saksofon.

1. : merupakan garis paranada yang memiliki lima buah

garis paranada dan empat buah spasi dengan tanda

kunci G.

2. : merupakan birama 4/4 dalam kunci G.

Page 100: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

86

3. : merupakan dua buah not 1/16 dan satu buah not

1/8 yang digabung menjadi 1 not yang bernilai 1 ketuk.

4. 11 : merupakan 8 not 1/32 yang digabung

menjadi 1 not bernilai 1 ketuk.

5. : merupakan satu buah not 1/4 yang bernilai 1 ketuk.

6. : merupakan satu buah not penuh yang bernilai 4 ketuk.

7. : merupakan satu buah not 1/8 yang bernilai 1/2 ketuk.

8. : merupakan satu buah not 1/2 dengan satu buah titik di

depannya yang bernilai 3 ketuk.

9. : m merupakan satu buah not 1/32 dengan tanda pugar di

depannya yang berarti nada dikembalikan dengan

menaikkan atau menurunkan 1/2 laras dari

nada sebelumnya.

10. : merupakan satu buah not 1/32 dengan tanda kress di

depannya yang berarti nada dinaikkan 1/2 laras dari

nada sebelumnya.

11. : merupakan merupakan satu buah not 1/32 dengan tanda mol di

depannya yang berarti nada diturunkan 1/2 laras

dari nada sebelumnya.

12. : merupakan tanda diam yang bernilai 4 ketuk.

13. : merupakan tanda diam yang bernilai 1 ketuk.

Simbol-simbol di atas merupakan simbol-simbol yang terdapat dalam

lampiran partitur yang perlu diketahui agar pembaca memahami artinya. Ini

Page 101: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

87

penting untuk menjelaskan tentang hal-hal yang dimaksud dalam notasi. Dari cara

bekerja transkripsi seperti diurai di atas, maka hasilnya adalah seperti di bawah

ini.

Page 102: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

88

Page 103: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

89

Page 104: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

90

Page 105: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

91

Page 106: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

92

Page 107: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

93

Page 108: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

94

Page 109: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

95

Page 110: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

96

Page 111: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

97

Page 112: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

98

Analisis Lagu Keluhan Jiwa

Tangga Nada lagu Keluhan Jiwa

Tangga Nada yang dingunakan dalam lagu Keluhan Jiwa dalam lagu ini

memakai 2 tangga nada yaitu tangga nada D minor dan tangga nada D mayor.

Tangga Nada D minor : D-e-f-g-a-Bb-c-d atau 1-1/2-1-1-1/2-1-1

Tangga Nada D Mayor : D-e-fis-g-a-b-cis-d atau 1-1-1/2-1-1-1-1/2

Nada Dasar lagu Keluhan Jiwa

Bruno Nettl (1963:147) dalam bukunya Theory and Method in Etomusicology

menawarkan tujuh cara dalam menemukan nada dasar, yaitu :

(1) Patokan yang paling umum adalah melihat nada mana yang sering dipakai dan

nada mana yang jarang dipakai dalam komposisi tersebut.

(2) Kadang-kadang nada-nada yang harga ritmisnya besar dianggap nada-nada

dasar, meskipunpun jarang dipakai.

(3) Nada yang dipakai pada awal atau akhir komposisi maupun pada bagian

tengah

komposisi dianggap mempunyai fungsi penting dalam tonalitas tersebut.

Page 113: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

99

(4) Nada yang menduduki posisi paling rendah dalam tangga nada ataupun posisi

tepat berada ditengah-tengah dapat dianggap penting.

(5) Interval-interval yang terdapat antara nada kadang-kadang dipakai sebagai

patokan. Contohnya sebuah posisi yang digunakan bersama oktafnya,

sedangkan nada lain tidak memakai. Maka nada pertama tersebut boleh

dianggap lebih penting.

(6) Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada juga bisa juga bisa dipakai sebagai

patokan tonalitas.

(7) Harus diingat barangkali ada gaya-gaya musik yang mempunyai sistem

tonalitas

yang tidak bisa dideskripsikan dengan patokan-paokan diatas. Untuk

mendeskripsikan sistem tonalitas seperti itu, cara terbaik tampaknya adalah

pengalaman lama dan pengenalan akrab dengan musik tersebut.

(terjemahan Marc Perlman 1963:147).

Melalui pendekatan diatas, maka penulis menyusun terlebih dahulu nada-nada

melodis lagu yaitu sebagai berikut : nada D (nada D dan D') merupakan nada yang

paling sering muncul atau digunakan yaitu sebanyak 109 kali. Maka tonalitas

yang disusun berdasarkan ketujuh cara yang ditawarkan oleh Nettl adalah sebagai

berikut :

(1) Nada yang paling sering digunakan adalah nada D

(2) Nada yang memiliki nilai ritmis yang besar adalah nada E dan G

(3) Nada yang banyak dipakai sebagai nada awal adalah nada D, nada yang

dipakai sebagai nada Akhir adalah nada D

(4) Nada yang menduduki posisi paling rendah nada B

Page 114: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

100

(5) Nada yang dipakai bersama dengan oktafnya adalah nada D

(6) Tekanan Ritmis yang paling besar adalah nada E dan Nada G

(7) Melalui pengalaman dan pengenalan yang akrab membuktikan adanya

kecenderungan yang besar untuk menggunakan nada D sebagai nada

dasar.

Formula Melodi lagu Keluhan Jiwa

Menurut william P. Malm(1977 : 8) dalam bukunya Music Culture of the

Pacific Music the Near and East Asia, bahwa bentuk (form) dapat dibagi ke dalam

beberapa jenis, yaitu:

1. Repetitif adalah bentuk nyanyian yang diulang-ulang.

2. Literatif adalah bentuk nyanyian yang memakai formula melodi yang

kecil dengan kecenderungan pengulangan dalam keseluruhan nyanyian.

3. Reverting adalah bentuk nyanyian yang terjadi pengulangan pada frasa

pertama setelah terjadi-penyimpangan penyimpangan melodi.

4. Peogresive adalah bentuk nyanyian yang terus berubah dengan

menggunakan materi melodi yang selalu baru.

5. Strophic adalah suatu bentuk nyayian yang di ulang dengan form yang

sama tetapi dengan tetapi dengan teks nyanyian yang selalu baru.

Berdasarkan keterangan di atas, maka penlis dapat melihat bahwa bentuk (

form ) dari nyanyian serampang dua belas adalah literatif, yaitu terjadinya

pengulangan terjadinya bentuk (form) pengulangan melodi setelah pemakaian

melodi

(terjemahan Rizaldi siagian (1987:17).

Page 115: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

101

Formula Melodi Pada Lagu Keluhan Jiwa.

Literatif.

Bentuk Variasi

A A1

B B1

C C1, C2, C1, C2,

D D1, D2, D1,D2.

E E1,E2,E1,E2.

Pola Kandensa yang dingunakan lagu Keluhan Jiwa

Pola Kandensa yang dingunakan dalam lagu Keluhan Jiwa yaitu pola

perfect atau sempurna. Contohnya akord V-I.

Wilayah Nada lagu Keluhan Jiwa

Wilayah nada yang dingunakan dalam lagu Keluhan Jiwa yaitu dari nada a

dibawah garis bantu hingga nada d diatas garis bantu.

Page 116: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

102

1. Cengkok adalah sebuah ayunan nada yang menggunakan improvisasi

atau berjalan begitu saja tanpa adanya yang mengatur yang tidak menggunakan

teks nyanyian, jika dibandingkan dengan cara bernyanyi paduan suara. sangat

berbeda sekali bisa dilihat dengan cara benyanyi yang mendapat pengaturan atau

arahan saat bernyanyi, yang dilatih oleh pelatih paduan suara itu sendiri, dan juga

sebelum bernyanyi mereka melakukan pernafasan yang berfungsi untuk dapat

menahan nada-nada panjang dengan kata lain mereka menggunakan teknik

bernyanyi yang pada dasarnya ini juga dilakukan oleh penyanyi-penyanyi lainnya.

Hal ini juga berlaku untuk pengaplikasiannya terhadap alat musik. cengkok adalah

sebuah ayunan nada yang menggunakan improvisasi atau berjalanan nada atau

melodi dalam sebuah lagu dengan cara natural saja.

Berikut contoh lagu keluhan jiwa dan bagaimana cara permainan Saksofon

Burhanuddin Usman dalam melakukan teknik improvisasi cengkok.

2. Gerenek jika dibarat gerenek sama dengan tremolo yaitu menggunakan

nada-nada yang berdensitas rapat dan ini juga menggunakan improvisasi dalam

menyanyanyikan lagu-lagu Melayu. Dan ini biasanya terdapat di musik Melayu,

Page 117: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

103

yang artinya yang menggunakan Gerenek pada umunya adalah musik Melayunya

akan tetapi ada juga permainan dalam alat musik Saksofon dalam lagu-lagu

Melayu yang Burhanuddin Usman sajikan.

Berikut contoh lagu keluhan jiwa dan bagaimana cara permainan Saksofon

Burhanuddin Usman dalam melakukan teknik improvisasi gerenek.

3. Patah lagu, improvisasi ini yang paling penting adalah tekanan seperti

memberi aksen terhadap nada-nada dalam memainkan alat musik Saksofon pada

lagu-lagu Melayu (Takari 2008).

Berikut contoh lagu keluhan jiwa dan bagaimana cara permainan Saksofon

Burhanuddin Usman dalam melakukan teknik improvisasi Patah Lagu.

Page 118: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

104

Ciri-ciri lain Burhanuddin Usman dalam membentuk sebuah melodi dalam

memainkan lagu-lagu Melayu antara lain:

a. Burhanuddin Usman selalu membentuk sebuah Melodi lagu yang dimana

melodi tersebut sudah baku seperti lagunya, atau Burhanuddin Usman

merupakan pemain yang sangat jarang menggunakan teknik Improvisasi

dalam membentuk sebuah melodi. Pendapat ini didasarkan Burhanuddin

Usman berpendapat bahwa tidak semuah lagu Melayu cocok untuk di

Improvisasi dan melodi-melodi lagu Melayu umumnya sudah mewakili

setiap ciri melodi lagu Melayu. Contohnya gaya cengkok,gerenek, dan

patah lagu.

Page 119: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

105

b. Pola-pola Melodi yang disajikan Burhanuddin Usman selalu dipadukan

dengan alat musik lain dan gaya melodinya seperti bersaut-sautan.

c. Dalam membentuk sebuah melodi Burhanuddin Usman selalu bermain

setelah vocal tidak dalam waktu bernyanyi.

d. Burhanuddin Usman juga dalam membentuk melodi menggunakan ilmu

harmoni yang berkembang dari musik barat. Contohnya harmoni murni

perpecahan melodi bentuk 1,2,dan 3.

e. Burhanuddin Usman memakai teknik-teknik dalam permainan alat musik

Saksofon yang membuat bentuk melodi yang disajikan Burhanuddin

Usman sangat indentik dengan Burhanuddin Usman.

Contohnya:

Teknik meniup Saksofon dengan:

Glisindo adalah sebuah teknik nada meluncur atau skala nada rendah ke

nada tinggi dengan tempo cepat.

Growling teknik meniupkan Saksofon dengan karakter suara menggeram.

Stakato teknik meniup Saksofon dengan karakter seakan akan nada

penekanan atau berhenti-henti. Dan meniup Saksofon dengan intonasi

vocal Tu, du, da, dan gah.

Teknik penjarian Saksofon dangan Arpegio memungkinkan monophonic

instrumen untuk memainkan akord dan harmoni dan membantu

menciptakan irama bunga.

Kromatis Dari satu nada ke nada lain terdapat jarak yang berbeda-beda.

Terdapat jarak satu dan jarak setengah. Jarak satu terdapat antara nada C

dengan D, D dengan E, F dengan G, dan A dengan B. Jarak setengah

terdapat antara nada E dengan F, B dengan C.

C------ D ----- E ----- F ----- G ----- A ----- B --- C

Page 120: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

106

1 1 ½ 1 1 1 ½

Legato adalah istilah musik dari bahasa Italia yang berarti diikat. Dalam

istilah musik, legato sendiri memiliki beberapa pengertian yang berbeda,

satu berdasarkan musik aliran Italia dan satu lagi berdasarkan musik aliran

Jerman. Pada aliran Italia, legato berarti menyanyikan gabungan beberapa

not yang berurutan dalam satu waktu, sementara pada sekolah Jerman

legato berarti menyanyikan dengan secepat mungkin dari satu nada ke

nada berikutnya tanpa terputus dalam satu waktu.

4.4 Peranan Burhanuddin Usman dalam penyajian estetika

Sebagai seorang seniman Burhanuddin Usman selalu mempunyai nilai

Estetika dalam setiap penjian musiknya. Hal yang akan selalu dilakukan

Burhanuddin Usman antara lain dengan selalu menggunakan kebudayaan Melayu

itu sendiri seperti.

1. Selalu memakai busana ataupun pakaian adat Melayu. Baju adat Melayu

,Sarung Melayu atau Songket, Serta peci.

Page 121: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

107

Gambar 4.4 Contoh baju adat Melayu.

Dokumentasi Penulis.

2. Selalu menggunakan bahasa Melayu dalam setiap penampilannya atau

bilamana diperlukan sebuah percakapan Burhanuddin Usman juga

menggunakan pantun.

Contoh pantun-pantun yang sering dilakukan dalam kegiatan aktipitas

pertunjukannya.

Pantun pembukaan perayaan Pernikahan

Bukan kacang sebarang kacang,

Kacang melilit si kayu jati,

Bukan datang sebarang datang,

Datang membawa hajat di hati..

Page 122: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

108

Ikan di laut asam di darat

Masak gulai rencah serunding

Hati terpaut janji diikat

Atas pelamin duduk bersanding

Pantun Nasehat

Buat baik berpada pada

Takut ada terhutang budi

Walau senyum suatu pahala

Jangan sampai di salah erti

Melompat riang si anak kancil

Kancil terjerat helah sendiri

Sabar dan ikhlas membuah hasil

Hasil di kutip di akhirat nanti

Harum sekuntum mekar sejambak

Taman raudhah berpagar iman

Limpahan hidayah tercurah melambak

Malang sedikit membekas berkesan

Manusia bercakap beo meniru

Cakap manusia berakal perasaan

Bertasbih bertahmid biar beribu

Belum tentu berkesampaian

Si tukang kasut membuat perabut

Si penggali kubur menjadi bidan

Adzan berkumandang tiada bersahut

Ruhul kudus menangis keseduan

Menggali lubang menimbus lubang

Hamba fakir beraksi kaya

Hutang menimbun keliling pinggang

Batu permata bercampur serpihan kaca

Apa bergelora di lautan samudra

Jika tidak arus dan gelombang

Setiap niat gerak tutur kata

Kehadirat sang adil di hitung timbang.

Page 123: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

109

3. Selalu membawakan lagu-lagu Melayu pada setiap penampilannya.

Contoh daptar lagu-lagu Melayu yang rutin dimainkan dalam setiap

penampilannya.

-Selayang Pandang

-Mali Ahadin

-fatwa pujangga

-kuala deli

-pak-ketipak ketipung

-api cinta

-keluhan Jiwa dan lain-lain

4.5 Peranan Burhanuddin Usman dalam Pola Tingkah Laku Sosial

Sebagai seorang musisi yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat

Melayu di Kota Medan Burhanuddin Usman selalu menjadi panutan buat musisi

Melayu lainnya. Ini dilihat dari cara ia mengajarkan nasehat-nasehat dengan harus

membiasakan diri untuk melakukan:

1. Selalu harus berpakaian yang tidak menunjukan aurat. Maksudnya

setiap musisi dalam melakukan pertunjukan harus berpakaian yang

sopan berdasarkan ajaran Islam.

2. Selalu harus melaksanakan ibadah Sholat dengan tepat waktu.

Maksudnya setiap musisi dalam melakukan pertunjukan harus

melakukan ibadah sholatnya.

3. Selalu harus melakukan makan bersama sekaligus sebagai sarana

untuk mengevaluasi setiap pertunjukannya.

Page 124: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

110

4. Jika Burhanuddin Usman juga mendapatkan permintaan untuk main

yang dimana Burhanuddin Usman sebagai pemimpin, ia menamai grup

musik nya dengan nama Sekeca Mendai yang dalam bahasa Indonesia

berarti Ikatan Bagus. Anggota musik grup ini biasanya berasal dari

grup-grup musik lainnya yang digabungkan oleh Burhanuddin Usman

menjadi satu. Hal ini sering dilakukan oleh Burhanuddin Usman.

Dalam pembagian honornya, Burhanuddin Usman biasanya memberi

lebih besar dari pada biasa kepada musisi-musisi yang di panggilnya

untuk bergabung.

5. Dan Burhanudddin Usman juga menghimbau teman-teman para musisi

yang sering bersama dalam suatu pertunjukan untuk mau

bersilaturahmi antar sesama keluarga besar pemusik baik dalam waktu

sukacita maupun dukacita.

Dalam status sosial musisi, Masyarakat Melayu berpandangan bahwa

musisi merupakan pelaku seni dan juga media untuk berdakwa pada kegiatan-

kegiatan yang bersifat kegiatan ritual.

Page 125: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

111

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah diuraikan secara terperinci dari bab satu sampai empat, maka pada

Bab V ini, penulis akan menyimpulkan dan memberikan saran terhadap penelitian

ini. Adapun kesimpulan dibuat untuk menyimpulkan hasil dari pokok masalah

utama seperti yang telah ditentukan di Bab I, yaitu bagaimana peranan

Burhanuddin Usman sebagai pemusik Saksofon dalam budaya musik Melayu.

Maka penulis membuat kesimpulan sebagai berikut.

Pertama, bagaimana peranan Burhanuddin Usman sebagai pemusik

Saksofon dalam budaya musik Melayu adalah sebagai seorang pemusik Melayu

yang sangat turut andil dalam perkembangan musik Melayu. Ini bisa dilihat dari

peranannya pada setiap periode musik yang dimulai pada awal 1950an hingga saat

ini 2014, yang berlangsung dalam budaya musik Melayu seperti pertunjukan

musik Padang Pasir, pertunjukan musik Orkes Gambus, pertunjukan musik Orkes

Melayu/Dangdut, dan pertunjukan musik Melayu Populer/Keyboard Melayu.

Dimana dari setiap periode pertunjukan musik diatas Burhanuddin Usman telah

membuat beberapa pencapaian yang antara lain:

1. Dapat membuat sebuah rekaman lagu piringan hitam yang pada zaman

periode itu hanya pemusik tertentu yang dapat membuatnya.

2. Dengan selalu mengikuti pertunjukan-pertunjukan musik diatas dari

mulai acara dalam negeri maupun luar negeri (malasyia, Thailand, dan

Singapore).

Page 126: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

112

3. Membuat sebuah keunikan dalam setiap penampilannya yaitu dengan

selalu mengikut sertakan budaya Melayu pada setiap penampilannya

dalam memainkan Saksofon.

Contoh dalam bentuk musikal: dengan menggunakan teknik

improvisasi seperti Cengkok, gerenek, dan patah lagu.

Contoh dalam konteks pertunjukan : selalu menggunakan pakaian

tradisional Melayu, dan berkomunikasi dengan budaya bahasa Melayu.

Kedua, Bagaimana Biografi pemusik yang dalam konteks ini, Biografi

Burhanuddin Usman sebagai pemusik Saksofon dalam budaya musik Melayu.

Adalah penting untuk dapat melihat sebuah pembelajaran dari kehidupan

seseorang, yang mana dari kehidupan seseorang itu sudah mendapatkan

pencapaian hidupnya. Dalam konteks ini penulis menuliskan sebuah riwayat dari

Burhanuddin Usman. Burhanuddin Usman merupakan seorang pemusik yang

sudah bisa dikatakan sebagai legenda hidup pada pemusik Saksofon Melayu.

Dengan demikian, setelah penulis menggungkapkan fakta-fakta yang terkandung

dalam riwayat Burhanuddin Usman yang telah di tuliskan dalam BAB II.

Page 127: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

113

5.2 Saran

Melayu merupakan salah satu Etnis di Sumatera Utara yang dalam

kehidupannya banyak menghasilkan pemusik-pemusik yang sangat penting dalam

menjaga kesinambungan adat kebudayaan dan kesenian Melayu.

Dalam tulisan ini, penulis mendokumentasikan Burhanuddin Usman

sebagai salah satu pemusik Melayu yang dianggap sangat penting bagi masyarakat

dalam mengembangkan pertunjukan musik Melayu.

Besar harapan penulis kepada pembaca, masyarakat Melayu pada

umumnya, dan pemerintah pada khususnya, hendaknya lebih memperhatikan

keberadaan dan kelayakan dari para pemusik-pemusik tradisi, serta memberikan

penghargaan yang layak pula terhadap kemampuan dan kreatifitas para pemusik

tersebut, serta berusaha mensejahterakan kehidupan mereka sebagai pekerja seni

di samping kedudukan mereka sebagai penyangga kebudayaan.

Kepada para pemusik juga diharapakan agar selalu berkreatifitas dan

berkarya, serta mampu memanajemen dirinya sebagai artis atau pemusik tradisi

Melayu sehingga pemusik tersebut memiliki nilai jual dari kreatifitas, karya yang

dihasilkan serta kemampuan yang dimilikinya.

Diharapkan dari keseluruhan tulisan ini dapat menjadi informasi bagi

orang lain yang ingin meneliti lebih jauh tentang biografi kepemusikan

Burhanuddin Usman, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau

acuan bagi yang memerlukannya.

Page 128: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

xv

DAFTAR PUSTAKA

Burgin, Burhan. 2007. Penelitihan kualitatif. Jakarta : Prenada Media Group.

Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.

Depdikbud. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.

Depdikbud.1996 edisi ke-2. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai

Pustaka.

Depadikbud, 1997‖Antologi Biografi Pengarang Sastra” Indonesia 1920-

1950Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Depdikbud. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.

Fadlin, 1988. Studi Deskriptif Konstruksi dan Dasar-dasar Pola Ritem Gendang

Melayu Sumatera Timur. Medan: Jurusan Etnomusikologi.

Goldsworthy, David J 1979 Melayu Music of North Sumatra: Continuities and

Changes. Sydney: Disertasi Doktoral Monash University.

Hornby, A. S. 2000. Oxford Advanced Learner‟s Dictionary of Current English

sixth edition. New York: Oxford University Press.

Lukman Sinar, ―Pengantar Etnomusikologi dan Tarian Melayu‖ Medan 1990.

Lukman sinar Basyarsyah II 2001Kebudayaan Melayu Sumatera Timur,Medan :

USU Press

Malm, William P1977‖Music Culture Of Pacific Music The Near East and Asia,

New Jersey : Prentice Hall, Inc. England Wood CliffsTerjemahan Rizaldi

Siagian

Malau, Sudarsono 2013 ― Teknik Permainan Saxophone Dalam Ensambel Musik

Tiup Untuk Mengiringi Adat Upacara Kematian Batak Toba Di Kota

Medan‖. Skripsi Sarjana Departemen Etnomusikologi.

M. Hood: The ethnomusicologist ( New York, 1971).

Merriem, Alan P 1964 ―The Antropology Of Music” Chicago, North Western

University Press

Manurung, Eva Yanthi. 2010. Samelan. Medan: USU. Sitorus, M. 2003.

Berkenalan dengan Sosiologi jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Page 129: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

xvi

Nettl, Bruno, 1963. Theory and Method In Ethnomusicology, New York : The

Free Press

Narrol, R 1965. "Ethnic Unit Classification," Current Anthropology, volume 5,

No. 4.

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Purba , Mauly dan Pasaribu, Ben dalam buku ― musik populer‖ pada buku

pelajaran kesenian nusantara, Universitas HKBP Nomensen. Tahun 2006.

Ridwan, T. Amin 2005 Budaya Melayu Menghadapi Globalisasi, Medan : USU

Press

Supanggah, Rahayu. 1995. Etnomusikologi. Yogyakarta: Yayasan Bentang

Budaya, Indonesia.

Takari, Muhammad 2005 “ studi Banding Antara Nada Pentatonik dan Diatonik‖,

dalam Jurnal Etnomusikologi, Medan, USU Press.

Takari, Muhammad dan Dewi, Heristina dalam buku ―Budaya Musik dan Tari

Melayu Sumatera Utara‖ Tahun 2008.

Zulaika, Siti 2008

‖Ahmad Setia Pemusik Melayu Sumatera Utara : Biografi dan Gaya Melodis

Permainan Akordion”,Skripsi Sarjana Departemen Etnomusikologi

Sumber Penelusuran

www.google.com

www.wikipedia.com

www.usu.ac.id

http://religion melayu.wikia.com/wiki/kesenian

Page 130: PERANAN BURHANUDDIN USMAN SEBAGAI PEMUSIK SAKSOFON DALAM … · Peranannya ditinjau/difokuskan dalam kebudayaan musik Melayu eksistensinya sebagai pemusik dan kedudukan musiknya berlangsung

xvii

DAFTAR INFORMAN

INFORMAN KUNCI

Nama : Burhanuddin Usman

T/TL : Kampung Besar/ Kec. Medan Labuhan (70 tahun)

Alamat : Jln Kampung Besar no 8

Pekerjaan : Pemusik Saxophone

INFORMAN PANGKAL

Nama : Datuk Ahmad Fauzi

T/TL : Medan, 01 Januari 1960

Alamat : Jln. Gaharu / Medan Timur

Pekerjaan : Dosen Departemen Etnomusikologi / Pelaku seni

INFORMAN PANGKAL

Nama : Drs. Tahan Perjuangan Manurung.

T/TL : Medan, 27 Desember 1965

Alamat : Jln. Perkutut No 98

Pekerjaan : Dosen Departemen Etnomusikologi / Pelaku seni

INFORMAN PANGKAL

Nama : Azmi

T/TL : Medan, 7 April 1979

Alamat : Jln. Kapten Rahmad Budin / Terjun

Pekerjaan : Pelaku seni

INFORMAN PANGKAL

Nama : Ainah

T/TL : Medan, 27 juni 1983

Alamat : Jln Kampung Besar No 8

Pekerjaan : Ibu rumah tangga.