peran usz unit salur zakat baznas untuk...

133
67 PERAN USZ (UNIT SALUR ZAKAT) BAZNAS UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK (Studi BMT Mekar Dakwah Serpong) Skripsi Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) Oleh : Hadi Hermanto 204046102919 KONSENTRASI MUAMALAT PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 M

Upload: voxuyen

Post on 27-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

67

PERAN USZ (UNIT SALUR ZAKAT) BAZNAS UNTUK MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN MUSTAHIK

(Studi BMT Mekar Dakwah Serpong)

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh :

Hadi Hermanto

204046102919

KONSENTRASI MUAMALAT

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H / 2009 M

Page 2: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

68

PERAN USZ (UNIT SALUR ZAKAT) BAZNAS UNTUK MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN MUSTAHIK

(Studi BMT Mekar Dakwah Serpong)

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam

Oleh :

Hadi Hermanto

204046102919

Di Bawah Bimbingan

DR. H. Ahmad Mukri Adji, MA

NIP. 150 220 554

KONSENTRASI MUAMALAT

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H / 2009 M

Page 3: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

69

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul PERAN USZ (UNIT SALUR ZAKAT) BAZNAS UNTUK

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK (STUDI BMT MEKAR

DAKWAH SERPONG) telah disajikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 3 Maret

2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 3 Maret 2009

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof.DR.H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

NIP. 150 210 422

PANITIA UJIAN

1. Ketua : Prof.DR.H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM ( ......................)

NIP. 150 210 422

2. Sekretaris : Drs. Ahmad Yani, MA ( ……..………)

NIP. 150 269 678

.3. Pembimbing: DR. H. Ahmad Mukri Adji, MA ( ..……………)

NIP. 150 220 554

4. Penguji I : Asep Saepuddin Jahar, MA, Ph.D ( ……………..)

NIP. 150 276 211

5. Penguji II : DR. Rumadi, MA ( ......................)

NIP. 150 283 352

Page 4: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

70

LEMBAR PENYATAAN

Dengan ini Saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 19 februari 2009

Hadi Hermanto

Page 5: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

71

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala

rahmat dan kemudahan dari-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan pada junjungan Nabi Besar

Muhammad SAW.

Dalam Penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dan saran dari

berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih, yang secara

khusus disampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H, M.M. Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu DR. Euis Amalia, M.Ag. Ketua Program Studi Perbankan Syariah dan

Bapak H. Ah. Azharuddin Latief, S.Ag, M.H. Sekretaris Program Studi

Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. H. Djawahir Hejazziey, S.H, M.H, Koordinator Teknis Program

Non-Reguler dan Bapak H. Ahmad Yani, M.A. Sekretaris Teknis Program

Non-Reguler Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 6: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

72

4. Bapak DR. H. A. Mukri Adji, M.A. Dosen Pembimbing dalam penulisan

skripsi ini yang telah memberikan kontribusi yang lebih dalam penyeleasaian

skripsi ini

5. Bapak Muhammad Taufiki, M.Ag Dosen Penasehat Akademik yang telah

memberikan banyak nasehat dan saran selama penulis menjadi mahasiswa

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Dosen dan Karyawan di lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pengetahuan

dan pengalaman serta bantuannya kepada penulis.

7. Bapak Ismail, Ketua Pengurus BMT Mekar Dakwah yang selalu memompa

semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak Rifqi Mubarok, Manager BMT Mekar Dakwah dan seluruh staff yang

telah menyempatkan waktu dan membantu memberikan data-data kepada

penulis dalam penulisan skripsi ini.

9. Bapak H. Parlan dan Ibunda Yulaeha yang sangat penulis cintai, atas do’a

restu, jerih payah dan kerja keras merekalah sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi S1 di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sekalipun ucapan terimakasih penulis

tidaklah berarti apa-apa buat mereka.

Page 7: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

73

10. Istriku Dr. Tri Ismayajati Cahyasiwi, yang selalu menghiasi hati penulis, atas

do’a dan supportnya yang telah menjadi sumber inspirasi membuat semanga

penulis menjadi bertambah hingga selesainya penulisan skripsi ini.

11. Kakakku Bambang Roseta, yang selalu memberikan kontribusi terbaiknya

dalam pemikiran dan teknologi informasi.

12. Adik-adikku Yulia dan Amelia, Dengan tawa dan senyum kalian mampu

menghadirkan inspirasi-inspirasi baru dalam penulisan skripsi ini.

13. Teman-temanku angkatan 2004, khususnya PS D ’04 NR yang telah

membantu penulis selama ini. Khusus kepada Nurulita Fitria dan Ahmad

Iskandar (PMH) yang memberikan efek oktan untuk mempercepat

penyelesaian skripsi ini.

Besar harapan skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi

pihak-pihak yang memberikan bantuan kepada penulis terutama bagi rekan-rekan

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Program Studi Perbankan Syariah

Konsentrasi Muamalat.

Penulis sangat sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini,

karena manusia bukanlah makhluk yang sempurna. Demikian sedikit pengantar

dan ucapan terima kasih. Atas semua perhatian yang diberikan penulis sampaikan

ucapan terima kasih.

Penulis

Page 8: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

74

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GRAFIK vii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C. Kajian Pustaka 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 7

E. Objek Penelitian 9

F. Metodelogi Penelitian

1. Jenis Penelitian 9

2. Jenis Data 10

3. Teknik Pengumpulan Data 10

4. Metode Pengambilan Sampel 11

5. Metode Analisa Data 11

G. Sistematika Penulisan 14

Page 9: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

75

BAB II : LANDASAN TEORI PENYALURAN ZAKAT

A. Pengertian Zakat 16

B. Kriteria Mustahik Zakat 20

C. Undang-undang Zakat di Indonesia 25

D. Ketentuan Umum Tentang Pengelolaan Zakat di Indonesia 26

E. Asas dan tujuan pengelolaan zakat 29

F. Organisasi Pengelolaan zakat 29

G. Pengumpulan Zakat 30

H. Konsep Pemberdayaan 31

BAB III : GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Gambaran Umum BAZNAS

1. Landasan Syar’I berdirinya BAZNAS 36

2. Lokasi BAZNAS 36

3. Tugas pokok BAZNAS 37

4. Struktur organisasi BAZNAS 38

5. Program BAZNAS 40

B. Gambaran Umum BMT Mekar Dakwah

1. Sejarah Singkat pendirian BMT Mekar Dakwah 43

2. Manajemen dan struktur organisasi 44

Page 10: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

76

C. Analisa Kinerja BMT Mekar Dakwah Tahun 2007

1. Kondisi yang Mempengaruhi Pencapaian Kerja 45

2. Analisa Kinerja Keuangan 47

3. Analisa Rasio Keuangan 48

4. Perkembangan Usaha 52

5. Analisa Pencapaian Target 60

D. Hubungan BMT Mekar Dakwah dengan BAZNAS 65

BAB V : ANALISA DATA

A. Kriteria mustahik 67

B. Mekanisme Penyaluran 70

C. Sistem Pembiayaan Untuk Mustahik 71

D. Analisa Deskriptif kualitatif 70

E. Uji Paired Sample T-Test 80

BAB VI : PENUTUP

A. Kesimpulan 82

B. Saran-Saran 84

DAFTAR PUSTAKA 84

LAMPIRAN

Page 11: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

77

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sudah cukup lama umat Islam Indonesia, demikian juga belahan dunia Islam

(Muslim World) lainnya, menginginkan sistem perekonomian yang berbasis nilai-

nilai dan prinsip Syari’ah (Islamic Economic System) untuk dapat diterapkan dalam

segenap aspek kehidupan bisnis dan transaksi umat.1 Keinginan ini didasari oleh

suatu kesadaran untuk menerapkan Islam secara utuh dan total (Kaffah) seperti yang

ditegaskan Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 85.

….� ��������� �� �������

����������� � ��!"#$�%&�

'������ � �(☺ *+,��-(. /��

�0(��#�1 �2��34 56"7��� 89�: ;--�<

=�> @��&A(���� �&BCDE��� F �G5��1&� �H(☺�&A�:���� ���IA�!�1

�=J'�: �KE⌧M�� �N�⌧B(����� � ���&� O,�� 00�#��P�� �Q☺��

�����(☺�%

Artinya : “…Apakah kalian beriman kepada sebagian Alkitab (Taurat) dan ingkar

terhadap bagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat

demikian daripada kalian, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia,

1 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah (Dari Teori ke Praktek), (Jakarta: Gema Insani

Press, 2001), hal. vii

Page 12: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

78

dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang amat berat.

Allah tidak lengah dari apa yang kalian perbuat ” (Q.S. Al-Baqarah : 85).

Ayat tersebut dengan tegas mengingatkan bahwa selama kita menerapkan

Islam secara parsial, kita akan mengalami keterpurukan duniawi dan kerugian

ukhrawi. Hal ini sangat jelas, sebab selama Islam hanya diwujudkan dalam bentuk

ritualisme ibadah, sementara dimarginalkan dari dunia perekonomian, maka umat

Islam telah mengubur Islam dalam-dalam dengan tangannya sendiri.

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan Asia pada khususnya serta resesi

dan ketidakseimbangan ekonomi global pada umumnya, adalah suatu bukti bahwa

asumsi tidak adanya nilai-nilai Ilahiyah yang melandasi operasional perbankan dan

lembaga keuangan lainnya serta ekonomi telah meluluhlantakkan sendi-sendi

perekonomian bangsa.

Sekarang saatnya para bankir dan ekonom yang masih mengimani Al-Qur’an

sebagai pedoman hidupnya dan Hadist sebagai panduan aktivitasnya

memperkenalkan kepada masyarakat bahwa Islam memiliki prinsip Ekonomi

Syari’ah yang terbukti semuanya dapat diterapkan dalam lembaga keuangan modern.

Sekarang saatnya, kita menunjukkan bahwa Muamalah Syari’ah dengan filosofi

utama kemitraan dan kebersamaan (Sharing) dalam profit dan Risk dapat

mewujudkan kegiatan ekonomi yang lebih adil dan transparan.

Dalam sistem ekonomi Islam, nilai instrumental yang strategis yang

mempengaruhi tingkah laku seorang muslim, masyarakat dan pembangunan ekonomi

Page 13: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

79

pada umumnya adalah Zakat. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang merupakan

kewajiban yang dibebankan atas harta kekayaan seseorang menurut aturan tertentu.

Zakat merupakan sumber pendapatan utama di dalam suatu pemerintahan negara

Islam, karena Zakat dipandang sebagai bentuk ibadah yang tidak dapat digantikan

oleh model sumber pembiayaan apapun dan dimanapun juga.

Pelaksanaan pemungutan Zakat semestinya secara ekonomi dapat menghapus

tingkat perbedaan yang mencolok antara si fakir dan si kaya serta sebaiknya dapat

menciptakan redistribusi yang merata, disamping dapat pula membantu mengekang

laju Inflasi. Penanganan yang tepat akan Zakat secara bertahap dapat menciptakan

kondisi keseimbangan tata ekonomi yang adil dan sejahtera. Untuk itu perlu adanya

lembaga yang independen yang mengatur tentang pola pengumpulan zakat dan

pendistribusian Zakat, Infaq dan Shadaqah.

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999

tentang pengelolaan Zakat, bahwasanya dalam Undang-undang yang dimaksud

dengan Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta

pendayagunaan zakat. Setiap warga negara Indonesia yang beragama Islam dan

mampu atau badan yang dimiliki oleh orang muslim berkewajiban menunaikan zakat,

dan Pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan, pembinaan dan pelayanan

kepada muzaki, mustahiq, dan amil zakat pengelolaan zakat berasaskan iman dan

Page 14: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

80

takwa, keterbukaan, dan kepastian hukum sesuai dengan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945.2

Pengelolaan zakat bertujuan antara lain, meningkatkan pelayanan bagi

masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai dengan tuntunan agama, meningkatkan

fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan

masyarakat dan keadilan sosial serta meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat.

Badan amil zakat mempunyai tugas pokok mengumpulkan, mendistribusikan,

dan mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan agama. Dalam melaksanakan

tugasnya, badan amil zakat dan lembaga amil zakat bertanggung jawab kepada

pemerintah sesuai dengan tingkatannya. Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan

organisasi dan tata kerja badan amil zakat ditetapkan dengan keputusan menteri.

Badan amil zakat dapat bekerja sama dengan bank dalam pengumpulan zakat harta

muzaki yang berada di bank atas permintaan muzaki. Badan amil zakat dapat

menerima harta selain zakat, seperti infaq, shadaqah, hibah, wasiat, waris, dan kafarat

muzaki melakukan penghitungan sendiri hartanya dan kewajiban zakatnya

berdasarkan hukum agama.

Di Indonesia cukup banyak lembaga yang menghimpun dan menyalurkan

dana ZIS, diantaranya adalah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). BAZNAS

dalam mendistribusikan dana ZIS bekerjasama dengan BUMN, Bank-bank Syari’ah

2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 1999, Tentang Pengelolaan Zakat

(Jakarta: Ditjen Binmas Islam dan urusan haji,1999), hal. 4

Page 15: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

81

dan Lembaga Keuangan seperti Baitul Maal wat Tamwil (BMT) sebagai Unit Salur

Zakat diantaranya yaitu Koperasi Serba Usaha Syari’ah (KSUS) Baitul Maal wat

Tamwil (BMT) Mekar Da’wah Serpong.

Sebagai sebuah Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah, BMT Mekar Da’wah,

memiliki komitmen untuk mengambil peran dalam memberdayakan ekonomi rakyat.

Setelah beroperasi sejak bulan Januari 2004, masyarakat yang menjadi anggota di

BMT Mekar Da’wah telah mencapai 822 Orang, dan 38 Mustahik binaan BMT

Mekar Da’wah bekerjasama dengan BAZNAS sebagai Mitra Salur Zakat. KSU.

Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong merupakan Sebuah Lembaga Keuangan

Syari’ah yang tertanggal 15 Maret 2004 dikukuhkan sebagai salah satu Unit Salur

Zakat (USZ) oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang bertugas sebagai

Mitra BAZNAS.3

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka Penulis tertarik untuk

membahas skripsi yang berjudul : PERAN USZ (UNIT SALUR ZAKAT)

BAZNAS UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK

(Studi BMT Mekar Dakwah Serpong)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pembatasan masalah pokok dalam penulisan Skripsi ini adalah bagaimana

Korelasi antara dana bantuan BAZNAS yang disalurkan melalui KSU Syari’ah BMT

Mekar Da’wah Serpong terhadapat peningkatan pendapatan Mustahik binaannya.

3 Company Profile BMT Mekar Da’wah Serpong, 2004. hal. 2

Page 16: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

82

Permasalahan tersebut sangat luas untuk itu Penulis membatasi dengan perumusan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada peningkatan pendapatan Mustahik sebelum diberikannya bantuan

dibandingkan setelah diberikannya bantuan dari dana BAZNAS ?.

2. Bagaimana korelasi/hubungan antara pemberian dana bantuan dari BAZNAS

terhadap peningkatan Pendapatan Mustahik Binaan KSU Syari’ah BMT Mekar

Da’wah Serpong ?.

C. Kajian pustaka

Berdasarkan telaah yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber

kepustakaan, peneliti melihat bahwa masalah pokok dalam penelitian ini tampaknya

sudah banyak mendapatkan perhatian dari para peneliti, Disini penulis mencoba

melihat peranan efektifitas terhadap pengelolaan dana Zakat oleh BMT atau Lembaga

Keuangan Mikro Syariah (LKMS) masih kurang mendapat perhatian dari masyarakat

luas. Oleh karena itu Penulis ingin meneliti peranan sebuah LKMS yang diamanahi

pengelolaan dana zakat yang bertujuan produktivitas mustahik.

Faradilla pernah melakukan penelitian pada tahun 20064 , sifat penelitiannya

adalah kualitatif tentang efektivitas penyaluran zakat dalam meningkatkan

pendapatan mustahik dan disimpukan bahwa penyaluran zakat yang dimaksud adalah

4 Faradillah, Efektifitas Penyaluran Zakat dalam Meningkatkan Pendapatan Mustahik pada

LAZNAS Bangun Sejahtera Mitra (BSM Umat). (Skripsi Jurusan Muamalah Fak. Syariah dan Hukum ,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatllah Jakarta, 2006)

Page 17: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

83

pola penyaluran zakat dalam bentuk pemberdayaan (produktif) yang disertai target

terjadinya kemandirian ekonomi bagi mustahik dan mengupayakan adanya

peningkatan pendapatan bagi mustahik.

Siti Solihah melakukan penelitian pada tahun 20065, tentang Peran BMT Al-

karim Cipulir dalam pengelolaan zakat, ditinjau dari strategi, hubungan dengan

pengelola lain dan kontribusinya bagi mustahik. Disimpulkan bahwa peranan BMT

tersebut masih memiliki kelemahan dalam pengolahan zakat.

Penelitian ini dapat dikatakan penelitian berkesinambungan antara kedua

penelitian diatas dan pendekatan dilakukan dengan kualitatif dan kuantitatif.

Keunggulan yang akan peneliti unggulkan didalam penelitian ini adalah peranan USZ

(Unit Salur Zakat) yang dimiliki BAZNAS yang selama ini belum terlihat perannya

dalam peningkatan kesejahteraan umat, dalam hal ini manfaat zakat yang disalurkan

dengan tujuan produktif .

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada peningkatan

pendapatan Mustahik sebelum diberikannya bantuan dibandingkan setelah

diberikannya bantuan dari dana BAZNAS serta korelasi/hubungan antara

5 Siti Solihah, Peran BMT Al-karim Cipulir dalam pengelolaan zakat. (Skripsi Jurusan

Muamalah Fak. Syariah dan Hukum , Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatllah Jakarta, 2006)

Page 18: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

84

pemberian dana bantuan dari BAZNAS terhadap peningkatan Pendapatan

Mustahik Binaan KSU Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Mahasiswa

Dengan adanya Penelitian ini Mahasiswa akan memperoleh

pengetahuan praktis sebagai hasil pengamatannya, jadi dapat mengetahui

penerapan teori yang didapat dari bangku kuliah dalam kenyataannya di

Perusahaan.

b. Bagi Dunia Pendidikan

Dapat memeberikan sumbangan yang berharga dalam rangka

memperkaya perbendaharaan hasil-hasil penelitian dan pengembangan ilmu

pengetahuan dibidang ekonomi syari’ah khusunya yang menyangkut masalah

efektifitas penggunaan dana ZIS bagi peningkatan kesejahteraan Mustahik.

c. Bagi Lembaga (BMT Mekar Da’wah Serpong)

Sebagai sumbangan pemikiran pada berbagai pihak yang terlibat

dalam manajemen BMT, khususnya jajaran manajemen, Pengelola dan

Pengurus dalam membantu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam

pelaksanaan penyaluran dana dari pihak ke-tiga khususnmya BAZNAS.

d. Bagi BAZNAS

Page 19: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

85

Digunakan sebagai salah satu tolak ukur dan bahan audit tentang

sejauh mana penyaluran dana Zakat, Infaq dan Shodaqoh dari BAZNAS dapat

tersalurkan secara amanah dan profesional serta tepat sasaran.

e. Bagi Masyarakat dan Mustahik.

Masyarakat dapat mengetahui lebih jauh tentang BMT dan BAZNAS.

Dan dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana keilmuan

Islam dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

E. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini penulis membutuhkan Unit Salur Zakat sebagai objek

penelitian, dimana objek yang penulis teliti akan menjadi sumber data primer untuk

mengetahui apakah variable yang diteliti memiliki pengaruh antara satu variable

dengan variabel lainnya.

Adapun Unit Salur Zakat yang menjadi objek penulis dalam melakukan

penelitian ini adalah Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Mekar Dakwah yang terletak di

Jalan Raya Serpong No. 134 Serpong – Tangerang.

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Page 20: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

86

a. Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu Tinjauan langsung ke

Lembaga Keuangan Syari’ah, yaitu Penulis melakukan observasi pada KSU.

Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong.

b. Tinjauan Pustaka (Library Research) yaitu Penelitian dengan cara

membaca dan mengumpulkan data serta informasi melalui buku-buku yang

berhubungan dengan penulisan ini.

2. Metode Analisis Data

Adapun jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Data Kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat.

Yang dalam penelitian ini bersumber pada landasan teori aplikasi

penyaluran zakat, data-data terkait pembiayaan mustahik, dan laporan

kinerja BMT Mekar Dakwah pada tahun 2007 yang dilaporkan pada

RAT (Rapat Anggota Tahunan) selaku objek penelitan.

b. Data Kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka.

Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif-statistik, yang

mengarah ke pengujian hipotesis terhadap peningkatan pendapatan

mustahik binaan KSU Syari’ah BMT Mekar Dakwah serpong sebelum

dan sesudah menerima bantuan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Page 21: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

87

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis yaitu

wawancara (Interview), yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

wawancara langsung dengan Pimpinan dan Karyawan yang diberi wewenang

untuk menjawab, serta kepada Mustahik binaan.

4. Metode Pengambilan Sampel

a. Populasi dan Sampel

Untuk mempermudah penelitian ini, peneliti mengambil Populasi dan

Sampel sebagai berikut :

1. Populasi

Populasi adalah Jumlah dari keseluruhan Responden yang

menjadi Obyek Penelitian yaitu Nasabah Binaan KSU Syari’ah BMT

Mekar Da’wah Serpong, dalam hal ini Populasi yang menjadi Obyek

Penelitian ini adalah Nasabah yang aktif baik dalam Pembiayaan

maupun Simpanan.

2. Sampel

Sampel adalah Sebagian dari Populasi yang hendak diteliti dan

dalam penelitian ini akan diambil Mustahik yang akan dijadikan

sampel dimana karakteristik dari sampel tersebut dianggap dapat

mewakili keseluruhan Populasi.

b. Metode Pengambilan Sampel

Page 22: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

88

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sistem

Simple Random Sampling yaitu sistem pengambilan sampel dimana setiap

sample dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi

sampel atau untuk mewakili populasi, dan dalam penelitian ini sampel

yang diambil yaitu sebanyak 38 orang yang merupakan keseluruhan

populasi yaitu Mustahik yang dibina oleh KSU Syari’ah BMT Mekar

Da’wah Serpong.

5. Metode Analisa Data

Dalam penulisan penelitian ini, maka Metode Analisa Data yang

digunakan adalah sebagai Berikut :

a. Uji Deskriptif Kualitatif.

Dalam analisa deskriptif kualitatif digunakan untuk menjabarkan

kriteria Mustahik yang berhak mendapat bantuan dari BAZNAS melalui KSU

Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong serta bagaimana mekanisme, cara

mendapatkan dana bantuan, prosedur penyaluran serta pembinaan kepada

Mustahik yang mendapatkan dana bantuan BAZNAS melalui KSU Syari’ah

BMT Mekar Da’wah Serpong

b. Uji T-Test (Paired Sample T-Test)

Page 23: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

89

Paired Sample T-Test berguna untuk melakukan pengujian terhadap 2

sampel yang berhubungan atau sering disebut Sampel berpasangan yang

berasal dari populasi yang memiliki rata-rata (mean) sama.

Dan dalam penelitian ini uji T-Test yaitu untuk mengetahui perbedaan

rata-rata pendapatan Mustahik sebelum diberikannya bantuan dibandingkan

setelah diberikannya bantuan dana Baznas. Dengan demikian uji ini

dimaksudkan untuk membedakan rata-rata Pendapatan Mustahik sebelum

diberikannya bantuan dibandingkan setelah diberikannya bantuan.

Adapun rumus T untuk Paired Sample T-Test adalah sebagai berikut :

T = ( B – 0 ) = B

SB

SB

Dimana : B : Beda antara pengamatan tiap pasang

B : Mean dari beda pengamatan

SB : Standard error dua mean yang berhubungan.

Pada Penelitian di atas dimana,

Hipotesis :

HO : Tidak ada Perbedaan Tingkat Pendapatan pada masing-masing

Mustahik sebelum diberikannya bantuan dibandingkan setelah

diberikannya bantuan dana Baznas

Page 24: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

90

H1 : Ada Perbedaan Tingkat Pendapatan pada masing-masing Mustahik

sebelum diberikannya bantuan dibandingkan setelah diberikannya

bantuan dana Baznas

Dengan ketentuan sebagai berikut :

- HO : µB = 0

- H1 : µB ≠ 0

Dimana,

- Tolak HO Jika THitung >=(Lebih Besar) dari TTabel α 0.05 dengan dfn-1

- Tolak H1 Jika THitung < (Lebih Kecil) dari TTabel α 0.05 dengan df n-1

Pada penelitian untuk menghitungnya Penulis menggunakan Program

Aplikasi Komputer Statistik SPSS (Statistical Product and Service Solutions)

agar Validitas dan Keakuratan dalam penghitungan terjamin dan untuk

memperkecil kesalahan yang bersifat Human Error.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyusunan Skripsi ini, pembahasan dibagi dalam lima

bab yang memuat ide-ide pokok dan kemudian dibagi lagi menjadi sub-sub bab yang

mempertajam ide-ide pokok, sehingga secara keseluruhan menjadi kesatuan yang

saling menjelaskan sebagai satu pemikiran.

Sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam lima bab, diuraikan sebagai berikut :

Page 25: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

91

Bab Pertama, merupakan bagian pendahuluan yang dijadikan sebagai acuan

pembahasan bab-bab berikutnya dan sekaligus mencerminkan isi global skripsi yang

berisi tentang latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, review studi terdahulu dan sistematika

penulisan.

Bab Kedua, merupakan landasan Teori, pada bab ini berisi tentang pengertian

sampai sistem pengelolaan zakat yang diatur langsung oleh pemerintah. Dengan

adanya landasan teori yang dikemukakan diatas dapat menjadi dasar sebuah

mekanisme pengelolaan dana yang berasal dari Zakat.

Bab ketiga, merupakan kajian tentang profil lembaga yang menamanahkan

(BAZNAS) dan yang menyalurkan langsung (BMT Mekar Dakwah). Mulai dari

sejarah berdirinya, visi, misi, fungsi, struktur dan program-program yang menunjang

keberlangsungan perputaran dana tersebut. Dengan adanya profil tersebut kita akan

mengetahui profesionalisme kerja yang diciptakan oleh kedua lembaga tersebut.

Bab Keempat, Pokok bahasan dalam Bab ini yaitu berisi tentang pengujian

terhadap rumusan masalah antara lain peningkatan pendapatan mustahik binaan BMT

Mekar Dakwah sebelum dan sesudah diberikannya bantuan dari dana BAZNAS.

Hubungan (Korelasi) antara Bantuan yang diberikan terhadap pendapatan mustahik

binaan BMT Mekar Dakwah sebelum dan sesudah diberikannya bantuan dari dana

BAZNAS.

Page 26: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

92

Bab Kelima, merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan yang

diperoleh dari penelitian, saran untuk lembaga. Yang diharapkan penelitian ini dapat

bermanfaat bagi berbagai pihak sekiranya dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan kontribusi pemikiran

Page 27: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

93

BAB II

LANDASAN TEORI PENYALURAN ZAKAT

C. Pengertian Zakat.

Zakat adalah ibadah Maaliyah Ijtima’iyyah yang memiliki posisi sangat

penting, strategis, dan menentukan6. Ditinjau dari segi bahasa, kata Zakat mempunyai

beberapa arti, yaitu al-barakatu (keberkahan), al-namaa (pertumbuhan dan

perkembangan), ath-thaharatu (kesucian), dan ash-shalahu (keberesan).7.

Menurut pengertian syara’ zakat berarti hak yang wajib dikeluarkan dari

harta.8 Mazhab Maliki mendefinisikannya dengan “Mengeluarkan sebagian yang

khusus dari harta yang khusus pula yang telah mencapai nishab kepada orang-orang

yang berhak menerimanya”. Mazhab hanafi mendefinisikan zakat dengan

“menjadikan sebagian harta yang khusus sebagai milik orang yang khusus, yang

ditentukan oleh syariat karena Allah SWT”. Menurut Mazhab Syafi’i zakat adalah

sebuah ungkapan untuk “keluarnya harta atau tubuh sesuai dengan cara yang

6 Yusuf al-Qardhawi, Al-Ibadah Fil-Islam (Beirut:Muassasah Risalah, 1993), hlm. 235.

7Majma Lughah al-“Arabiyyah, al-Mu’jam al-Wasith, (Mesir :Daar el-Ma’arif, 1972), juz I h . 396.

8 Didin Hafiduddin, Zakat dalam perekonomian modern, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002),

h. 7.

Page 28: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

94

khusus”. Sedangkan menurut Mazhab Hambali “zakat ialah hak yang wajib

dikeluarkan dari harta yang khusus untuk kelompok yang khusus pula”.9

Menurut Ibnu Taimiyah, jiwa orang yang berzakat itu menjadi bersih dan

kekayaannya menjadi bersih pula.10

Hal ini berarti bahwa maksud bertumbuh dan

berkembang itu tidak hanya diperuntukkan bagi harta kekayaan, tetapi lebih jauh dari

itu. Dengan mengeluarkan zakat diharapkan hati dan jiwa orang yang menunaikannya

menjadi bersih. Sedangkan menurut Yusuf Qardhawi, zakat dari istilah fiqih berarti

“sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah diserahkan kepada orang-orang yang

berhak.”

Dalam hal ini terjadi perbedaan diantara pedapat ulama, namun pada

prinsipnya sama yaitu bahwa zakat adalah bagian dari harta dengan persyaratan

tertentu (nishab dan haul) yang diwajibkan oleh Allah SWT kepada pemiliknya untuk

diserahkan kepada yang berhak menerimanya.

Hubungan antara pengertian Zakat menurut bahasa dan istilah sangat nyata

dan erat sekali, yaitu bahwa harta yang dikeluarkan zakatnya akan menjadi berkah,

9 Wahbah al-Zuhayly, Fiqih dan Perundangan Islam, Terjemah: Agus Effendi dan Bahrudin

Fanany, dari judul Al-Fiqh Al-Islam Wa Adilatuh (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), Jilid III,

h. 83-84.

10 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, Terjemah: Salman Harun, Didin Hafidhuddin, Hasanuddin,

dari judul Fiqhuz Zakat (Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa, 1996), cet, ke-1, h. 35

Page 29: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

95

tumbuh, berkembang dan bertambah, suci dan beres (baik)11

. Hal ini sebagaimana

dinyatakan dalam surah At-Taubah : 103) sebagai berikut:

$B�R S/�� 56�T�U3&����� VHW(EXY

56�K�!�KZ[�% 6\]�^_�-�%&�

�H\` ab0XY&� 56�Z�BJ��c F d��:

(�%��J�XY ⌦/�(f 56�TgU � O,��&�

hhB�☺(f ijA���c .

Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka.

Sesungguhnya do’a kamu itu menjadi ketentraman jiwa buat mereka. Dan

Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Q.S : At-Taubah : 103).

Menurut penafsiran Ibnu Katsir atas firman Allah SWT dalam surat At-

Taubah ayat 103-104, bahwasanya Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya memungut

zakat dari umatnya untuk mensucikan dan membersihkan mereka dari zakat itu. Dan

Allah SWT juga memerintahkan agar Rasulullah berdo’a dan beristighfar bagi

mereka yang menyerahkan bagian zakatnya.12

Sedangkan untuk sasaran zakat, Allah SWT sendiri telah menentukan siapa

saja yang berhak mendapatkan zakat tersebut dalam firman-Nya sebagai berikut:

k �(☺lC�: "m�W(Eno���

�+,��!:"# ��� a>p���Xq(☺����&�

11 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam perekonomian modern, hal. 7

12 Ibnu Katsir, Terjemahan singkat Ibnu Katsir, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1988), jilid IV, h.

132

Page 30: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

96

�>r���☺�(�����&� �H\5]J��c

�H⌧#M�⌧☺����&� 56\c`����W

u�>&� �N�Wvw!���

�>p��v!��P����&� u�>&� a0B�7(f

x,�� a>�P��&� a0B�7qq��� F VHyz1v! �{�|� x,�� � O,��&�

ijA���c zjB�7(} .

Artinya : “Sesungguhnya zakat diperuntukkan itu, hanya kepada fakir, orang miskin,

pengurus zakat, para muallaf untuk (memerdekakan budak), orang yang

berhutang, yang berjuang dijalan Alloh, dan orang yang sedang dalam

perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Alloh, dan Alloh

Maha Mengetahui Lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah (9) : 60).

Allah telah menentukan siapa-siapa saja golongan yang berhak menerima

zakat sebagaimana yang tersebut dalam ayat diatas, yakni terbagi kepada delapan

golongan; fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, sabilillah, dan ibnu sabil.

Dalam ayat tersebut, Allah SWT hanya menentukan golongan-golongan

masyarakat yang berhak menerima zakat, yang di dalam istilah hukum (fikih) Islam

disebut ashnafsamaniyah atau kelompok delapan. Sedangkan perumusan dan

pengaturan pembagiannya lebih lanjut diserahkan kepada ijtihad manusia, sesuai

dengan perkembangan dan kebutuhan serta kemashlahatan masyarakat.13

13 Moh. Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf, (Jakarta, Penerbit UI – Press,

1988), h. 48

Page 31: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

97

Penyaluran (penentuan) mustahik boleh melihat skala prioritas diantara 8

asnaf.14

Skala prioritas disini maksudnya adalah mendahulukan orang yang paling

membutuhkan dan mau merubah hidupnya, tidak malas, gigiih dan teru melakukan

upaya demi perbaikan nasibnya. Misalkan ada dua anak miskin yang sama-sama

mencari uang dijalan. Anak yang satu jadi pengemis, yang satunya menjajakan koran.

Untuk pemberdayaan pilih penjaja koran karena yang menjual koran sudah punya

usaha dan telah membina jiwanya menjadi wirausaha untuk tak jadi beban

masyarakat.15

B. Kriteria Mustahik Zakat

Orang-orang yang berhak menerima zakat ditentukan dalam Al-Qur’an surat

At-Taubah ayat 60. dari ayat tersebut sudah ditetapkan bahwa mustahik zakat dibagi

menjadi delapan ashnaf, kedelapan golongan tersebut adalah :

1. Fakir

Orang fakir adalah orang yang sangat miskin dan hidupnya menderita, tidak

memiliki apa-apa untuk hidup atau orang-orang yang sehat dan jujur tetapi tidak

mempunyai pekerjaan sehingga tidak mempunyai penghasilan.16

Atau orang fakir

adalah orang yang tidak memiliki harta benda dan pekerjaan yang mampu mencukupi

14 Syahrin Harahap, Islam: Konsep dan Implementasi Pemberdayaan, (Yogyakarta: PT.Tiara

Wacana, 1999), h. 105

15 Eri Sudewo, Manajemen Zakat, (Ciputat: Institut Pemberdayaan Zakat, 2004), h. 223

16 Rahman al-Zahrul, Doktrin Ekonomi Islam, (Jakarta: Dana Bhakti Wakaf 1995), h. 295

Page 32: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

98

kebutuhan sehari-hari, dia tidak memiliki pendamping hidup, ayah, ibu dan keturunan

yang dapat membiayainya baik untuk membeli makanan, pakaian, maupun tempat

tinggal.

2. Miskin

Orang miskin adalah orang yang mempunyai mata pencaharian atau

berpenghasilan tetap, tetapi penghasilannya belum mencukupi standar hidup bagi diri

dan keluarganya. Orang miskin disebut juga orang yang memiliki pekerjaan, tetapi

penghasilannya tidak dapat dipakai untuk memenuhi hajat hidupnya.Orang fakir,

menurut mazhab Syafi’i dan Hambali, lebih sengsara dibandingkan dengan orang

miskin. Orang fakir ialah orang yang tidak memiliki harta benda dan tidak memiliki

pekerjaan atau dia memliki sesuatu dan juga berkerja, tetapi penghasilannya tidak

melebihi daripada setengah keperluannya sendiri dan orang-orang yang berada

deibawah tanggungjawabnya.17

Adapula yang mendefinisikan orang miskin adalah orang yang memiliki

pekerjaan atau mampu berkerja, tetapi penghasilannya hanya mampu memenuhi lebih

dari sebagian kebutuhannya, tidak mencukupi seluruh hajat hidupnya. Yang

dimaksudkan dengan cukup adalah dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

17 Wahbah al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, terjemah oleh Agus Effendi dan

Bahruddin Fannany, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), h. 281

Page 33: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

99

3. Amil

Mustahik zakat yang ketiga adalah pengelola zakat yang ditunjuk oleh kepala

negara atau pemerintah setempat atau mengumpulkan dan mendistribusikan zakat

Kata pengelola mencakup semua pegawai sepert pengumpul, pekerja, pembagi,

distributor, penjaga, akuntan dan lain sebagainya yang mungkin ditunjuk untuk

membantu pengumpulan, penyimpanan, distribusi dan administrasi dana zakat.

Para amil zakat mempunyai berbagai macam tugas dan pekerjaan, semua

berhubungan dengan pengaturan soal zakat, yaitu soal sensus terhadap orang-orang

yang wajib zakat dan macam-macam zakat yang diwajibkan padanya, juga besar

harta yang wajib dizakati. Kemudian mengetahui para mustahik zakat, berapa jumlah

mereka berapa kebutuhan mereka serta biaya yang dapat mencukupi dan hal-hal lain

yang merupana urusan yang perlu ditangani secara sempurna oleh para ahli dan

petugas serta stafnya.

Dalam berkerja mengurus zakat panitia ini disyaratkan harus memiliki sifat

kejujuran dan menguasai hukum zakat, beragama Islam, mukallaf, memiliki sifat

amanah, memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan

bersungguh-sungguh.

4. Muallaf

Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain orang-orang yang lemah

niatnya untuk masuk Islam, mereka diberikan bagian dari zakat agar niat mereka

masuk Islam menjadi kuat dan kelompok ini diharapkan kecendrungan hati dan

Page 34: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

100

keyakinannya untuk beriman atau tetap beriman kepada Allah SWT. Mencegah agar

ereka tidak berbuat jahat bahkan diharapkan mereka akan membela atau menolong

kaum muslimin shingga orang-orang yang baru memeluk Islam yang mungkin

kehilangan hartanya sangat terbantu untuk keperluan peningkatan keimanan dan

kehidupannya.

5. Riqab

Riqab jamak dari raqabah, fir riqab artinya mengeluarkan zakat untuk

memerdekakan budak sehingga terbebas dari dunia perbudakan.

Para budak yang dimaksud disini adalah para budak muslimin yang telah

membuat perjanjian dengan tuannya untuk dimerdekakan dan tidak memiliki uang

untuk membayar tebusan atas diri mereka. Mesipun mereka telah berkerja keras

membanting tulang mati-matian.18

Mereka tidak mugkin melepaskan diri dari orang yang tidak menginginkan

kemerdekaannya kecuali telah membuat perjanjian. Jika ada seorang budak yang

dibeli, uangnya tidak akan diberikan kepadanya melainkan kepada tuannya. Oleh

karena itu, sangat dianjurkan untuk memberikan zakat kepada para budak itu agar

memerdekakan diri mereka.

6. Gharimin

Gharimin adalah orang yang terlibat dalam jerata utang, utang itu dilakukan

bukanlah karena mereka berbelanja yang berlebihan, membelanjakan untuk hal-hal

yang diharamkan, melainkan karena kemiskinan mereka. Pengertian ini berkembang

18 Ibid. H. 285

Page 35: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

101

pada orang yang dinyatakan pailit dalam usahanya sehingga ia kesulitan memenuhi

keperluan hidupnya disamping kewajiban hutang yang harus dibayar.

7. Fisabilillah

Fisabilillah adalah kelompok mustahik yang dikategorikan sebagai orang

yang dalam segala usaha untuk kejayaan agama Islam, oleh karena itu fisabilillah

dapat diartikan pula sebagai usaha perorangan atau badan yang bertujuan untuk

kejayaan Islam atau kepentingan umum. Ungkapan fisabilillah ini mempunyai

cakupan yang sangat luas dan bentuk praktisnya hanya dapat ditentukan oleh kondisi

kebiasaan dan kebutuhan waktu, walaupun banyak saudara kita ditimur tengah yang

pantas mendapat gelar ini.

Kata tersebut dapat mencakup berbagai macam perbuatan seperti bantuan-

bantuan yang diberikan untuk persiapan perang orang Islam untuk jihad,

menyediakan kemudahan fasilitas pengobatan bagi orang sakit dan terluka,

pendidikan bagi orang-orang yang tidak mampu membiayai pendidikan sendiri.

Pendeknya, kata tersebut mencakup semua perbuatan yang penting dan berfaedah

bagi umat Islam dan negara Islam.19

Diantara para ulama dahulu maupun sekarang ada yang meluaskan arti

fisabilillah tidak hanya khusus pada jihad dan yang berhubungan dengannya, akan

tetapi ditafsirkannya pada semua hal yang mencakup kemashlahatan, takarrub dan

perbuatan-perbuatan baik, sesuai dengan penerapan asal dari kalimat tersebut.

19 Rahman al-Zahrul, Doktrin Ekonomi Islam, h. 303

Page 36: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

102

8. Ibnu Sabil

Orang yang sedang melakukan perjalanan adalah orang-orang yang

berpergian (musafir) untuk melaksanan suatu hal yang baik tidak termasuk maksiat.

Dia diperkirakan tidak akan mencapai maksud dan tujuannya jika tidak dibantu,

sesuatu yang termasuk perbuatan baik ini antara lain, ibadah haji, berperang dijalan

Allah SWT.20

Syarat-syarat ibnu sabil yang berhak menerima zakat adalah :

a. Dalam keadaan membutuhkan

b. Perjalanannya bukan perjalanan maksiat

c. Pada saar membutuhkan tidak ada orang yang memberi pinjaman

C. Undang-Undang Zakat di Indonesia.

Undang – undang Zakat Nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat

disyahkan oleh Presiden Republik Indonesia dengan menimbang bahwa Negara

Republik Indonesia menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk beribadat

menurut agamanya masing-masing, menunaikan zakat merupakan kewajiban umat

Islam Indonesia yang mampu dan hasil pengumpulan zakat merupakan sumber dana

yang potensial bagi upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat, zakat merupakan

pranata keagamaan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

dengan memperhatikan masyarakat yang kurang mampu serta upaya penyempurnaan

20 Wahbah al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, hal. 289

Page 37: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

103

sistem pengelolaan zakat perlu terus ditingkatkan agar pelaksanaan zakat lebih

berhasil guna dan berdaya guna serta dapat dipertanggungjawabkan.

D. Ketentuan Umum Tentang Pengelolaan Zakat di Indonesia.

Dalam Undang-undang Zakat Nomor 38 tahun 1999, yang dimaksud dengan

pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan zakat.

Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan

yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan

kepada yang berhak menerimanya.

Agar tujuan pengelolaan zakat sebagaimana tersebut dalam pasal 5 dapat

dicapai, maka pemerintah juga mengatur dalam hal pendayagunaan pada Bab lima

pasal 16 yang berbunyi:

1. Hasil pengumpulan zakat didayagunakan untuk mustahiq sesuai dengan ketentuan

agama.

2. Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat berdasarkan skala prioritas kebutuhan

mustahiq dan dapat dimanfaatkan usaha yang produktif.

3. Persyaratan dan prosedur pendayagunaan hasil pengumpulan zakat sebagaimana

dimaksud dalam ayat (2) diatur dengan keputusan menteri.

Page 38: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

104

Dan pasal 17 yang berbunyi:

”Hasil penerimaan infaq, shadaqah, hibah, waris dan kafarat sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 13 didayagunakan terutama untuk usaha yang produktif.”21

Untuk persyaratan dan prosedur pelaksanaan penyaluran zakat di Indonesia

telah diatur dalam Keputusan Menteri Agama RI Nomor 581 Tahun 1999 pada Bab 5

pasal 28 sampai dengan Pasal 30 yang berbunyi :

Pasal 28

1). Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat untuk mustahiq dilakukan berdasarkan

pernyataan sebagai berikut:

a. Hasil pendataan dan penelitian kebenaran mustahiq delapan asnaf yaitu

fakir, miskin, amil, muallaf, riqab gharim, sabillillah, dan ibnusabil.

b. Mendahulukan orang-orang yang paling tidak berdaya memenuhi

kebutuhan dasar secara ekonomi dan sangat memerlukan bantuan.

c. Mendahulukan mustahiq dalam wilayahnya masing-masing.

2). Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat untuk usaha produktif ditetapkan

sebagai berikut:

a. melakukan studi kelayakan,

b. Menetapkan jenis usaha produktif,

21 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat,

(Jakarta: Dit. Jen. Bimas Islam dan Urusan Haji, 1999). hal. 7-8

Page 39: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

105

c. Melakukan bimbingan dan penyuluhan,

d. melakukan pemantauan, pengendalian dan pengawasan,

e. mengadakan evaluasi; dan

f. Membuat pelaporan

Pasal 30

”Hasil penerimaan infaq, shadaqah, hibah, wasiat, waris, dan kafarat didayagunakan

terutama untuk usaha produktif setelah memenuhi syarat sebagaimana tersebut dalam

pasal 29.”22

E. Asas dan Tujuan Pengelolaan Zakat.

Pengelolaan zakat berasaskan iman dan takwa, keterbukaan, dan kepastian

hukum sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam BAB II

Pasal 5 UU RI Nomor 38 tahun 1999 mengemukakan bahwa:

Pengelolaan zakat bertujuan:

1. Meningkatnya pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai

dengan tuntunan agama;

2. Meningkatnya fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya

mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial;

3. Meningkatnya hasil guna dan daya guna zakat23

22 Ibid. h. 35-36

Page 40: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

106

F. Organisasi Pengelolaan Zakat.

Pengelolaan zakat dilakukan oleh badan amil zakat yang dibentuk oleh

pemerintah. Pembentukan badan amil zakat nasional oleh Presiden atas usul Menteri,

daerah propinsi oleh gubernur atas usul kepala kantor wilayah departemen agama

propinsi, daerah kabupaten atau daerah kota oleh bupati atau wali kota atas usul

kepala kantor departemen agama kabupaten atau kota dan kecamatan oleh camat atas

usul kepala kantor urusan agama kecematan.

Badan amil zakat di semua tingkatan memiliki hubungan kerja yang bersifat

koordinatif, konsultatif, dan informatif. Pengurus badan amil zakat terdiri atas unsur

masyarakat dan pemerintah yang memenuhi persyaratan tertentu.

Organisasi badan amil zakat terdiri atas unsur pertimbangan, unsur pengawas,

dan unsur pelaksana. Lembaga amil zakat dikukuhkan, dibina dan dilindungi oleh

pemerintah. Lembaga amil harus memenuhi persyaratan yang diatur lebih lanjut oleh

Menteri. Badan amil zakat mempunyai tugas pokok mengumpulkan,

mendistribusikan, dan mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan agama. Dalam

melaksanakan tugasnya, badan amil zakat dan lembaga amil zakat bertanggung jawab

kepada pemerintah sesuai dengan tingkatannya. Ketentuan lebih lanjut mengenai

susunan organisasi dan tata kerja badan amil zakat ditetapkan dengan keputusan

menteri.

23 Ibid. hal. 4

Page 41: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

107

Tugas utama BAZ/LAZ adalah menyusun skala prioritas untuk

mendistribusikan untuk mustahiq dengan didasarkan pada data-data yang kuat.

Karena saat ini sudah berkembang cukup banyak lembaga pengelolaan zakat, maka

diharapkan masing-masing lembaga memiliki kekhususan program pemberdayaan

melalui zakat. Upaya kerjasama dan sinergi dari semua lembaga pengelola zakat

semakin dibutuhkan agar zakat benar-benar bermanfaat bagi peningkatan

perekonomian umat.24

G. Pengumpulan Zakat.

Zakat terdiri atas zakat mal dan zakat fitrah, Harta yang dikenai zakat

adalah:

1. Emas, perak, dan uang.

2. Perdagangan dan perusahaan.

3. Hasil pertanian, hasil perkebunan, dan hasil perikanan.

4. Hasil pertambangan.

5. Hasil peternakan.

6. Hasil pendapatan dan jasa.

7. Rikaz.

24 Husnul Khotimah, Pengaruh zakat produktif terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi

para mustahik, EKSIS (Jakarta, Kekhususan Ekonomi dan Keuangan Syari’ah PSTTI Pasca Sarjana

UI, 2005), vol. 1, no. 4, h. 51

Page 42: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

108

8. Penghitungan zakat mal menurut nishab, kadar, dan waktunya ditetapkan

berdasarkan hukum agama.

Pengumpulan zakat dilakukan oleh badan amil zakat dengan cara menerima

atau mengambil dari muzzaki atas dasar pemberitahuan muzzaki. Badan amil zakat

dapat bekerja sama dengan bank dalam pengumpulan zakat harta muzzaki yang

berada di bank atas permintaan muzzaki. Badan amil zakat dapat menerima harta

selain zakat, seperti infaq, shadaqah, hibah, wasiat, waris, dan kafarat.

Muzzaki melakukan penghitungan sendiri hartanya dan kewajiban zakatnya

berdasarkan hukum agama. Muzzaki dapat meminta bantuan kepada badan amil

untuk menghitung zakatnya. Zakat yang telah dibayarkan kepada badan amil zakat

atau lembaga amil zakat dikurangkan dari laba/pendapatan sisa kena pajak dari wajib

pajak yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Lingkup kewenangan pengumpulan zakat oleh badan amil zakat ditetapkan dengan

keputusan menteri.

H. Konsep Pemberdayaan

Kata pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah bahasa Inggris yaitu

empowerment. Pemberdayaan (empowerment) berasal dari kata dasar power yang

Page 43: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

109

berarti kemampuan berbuat, mencapai, melakukan atau memungkinkan.25

Awal em

berasal dari bahasa latin dan Yunani, yang berarti didalamnya, jadi pemberdayaaan

dapat diartikan kekuatan dalam diri manusia, suatu sumber kreativitas. Istilah

pemberdayaan diartikan seagai upaya memperluas horizon pilihan bagi masyarakat,

dengan upaya pendayagunaan potensi. Pemanfaatan yang sebaik-baiknya dengan

hasil yang memuaskan. Ini berarti masyarakat diberdayakan untuk melihat dan

memilih suatu yang bermanfaat bagi dirinya, dapat dikatakan bahwa masyarakat yang

berdaya adalah yang dapat memilih dan mempunyai kesempatan untuk mendapat

pilihan-pilihan.

Selain itu pemberdayaan atau pengembangan juga berarti menciptakan

kondisi hingga semua orang (yang lemah) dapat menyumbang kemampuannya secara

maksimal untuk mencapai tujuannya. Kartasasmita menyatakan bahwa keberdayaan

dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu bersenyawa dalam

masyarakat dan membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan.26

Merujuk pada buku pedoman zakat yang diterbitkan oleh Ditjen Binmas Islam

dan Urusan Haji Departemen Agama RI (2002-2004) bentuk inovasi dalam rangka

pendayagunaan zakat dibagi dalam empat (4) bentuk, yaitu:

25 Jhon M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris – Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2000) Cet. Ke-24, h. 441

26 Lili Bariadi dkk, Zakat & Wirausaha, (Jakarta: CED, 2005), h. 54

Page 44: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

110

H. bersifat konsumtif tradisional

Yaitu zakat dibagikan kepada mustahiq untuk dimanfaatkan secara langsung,

seperti zakat fitrah yang diberikan kepada fakir miskin untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari atau zakat maal yang dibagikan kepada para korban

bencana alam.

I. Penyaluran bersifat konsumtif kreatif

Yaitu zakat diwujudkan dalam bentuk lain dari barangnya semula, seperti

diberikan dalam bentuk alat-alat sekolah atau beasiswa.

J. Penyaluran dalam bentuk produktif tradisional

Yaitu zakat diberikan dalam bentuk barang produksi seperti kambing, sapi,

alat cukur dan sebagainya. Pemberian dalam bentuk alat produksi tersebut

diharapkan akan dapat menciptakan suatu usaha yang membuka lapangan

kerja bagi fakir miskin.

K. Penyaluran dalam bentuk kreatif

Yaitu zakat diberikan dalam bentuk permodalan baik untuk membangun

proyek sosial atau menambah modal pedagang pengusaha kecil.27

Dari keempat poin diatas diharapkan arah dan kebijaksanaan pendayagunaan

zakat dapat berhasil sesuai dengan sasaran yang dituju. Adapun yang dimaksud arah

dan kebijaksanaan pendayagunaan zakat adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan

27 Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji Departemen Agama RI, Pedoman Zakat 9, (Jakarta:

2002), hal.

Page 45: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

111

usaha pemerintah dalam rangka memanfaatkan hasil-hasil pengumpulan zakat kepada

sasaran dalam pengertian yang lebih luas sesuai dengan cita dan rasa syara’, secara

tepat guna, efektif manfaatnya dengan sistem distribusi yang serba guna dan

produktif sesuai dengan pesan dan kesan syariat serta tujuan sosial ekonomis dari

zakat.

Beberapa ulama modern dan ilmuwan mencoba menginterpretasikan

pendayagunaan zakat dalam perspektif yang lebih luas mencakup edukatif, produktif

dan ekonomis. Dalam kehidupan sosial sekarang, pendayagunaan atau distribusi

zakat untuk penduduk miskin mencakup :

1. Pembangunan prasarana dan sarana pertanian sebagai tumpuan

kesejahteraan ekonomi rakyat, dalam pengertian yang luas.

2. Pembangunan sektor industri yang secara langsung berorientasi pada

peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

3. Penyelenggaraan sentra-sentra pendidikan ketrampilan dan kejuruan untuk

mengatasi pengangguran.

4. Pemberian modal usaha kepada mustahik sebagai langkah awal mendirikan

usaha;

5. Jaminan hidup orang-orang invalid, jompo, anak yatim piatu, dan orang-

orang yang tidak mempunyai pekerjaan;

6. Pengadaan sarana dan prasarana yang erat hubungannya dengan usaha

mensejahterakan rakyat lapisan bawah.

Page 46: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

112

Zakat, secara potensial bisa diarahkan pada usaha pemerataan pendapatan,

yakni dari kelompok ekonomi mampu kepada ekonomi lemah. Konsep dasar zakat

sebagai mekanisme redistribusi kekayaan adalah pengalihan sebagian aset materi

yang dimiliki kalangan masyarakat kaya untuk didistribusikan kepada masyarakat

yang tidak mampudan untuk kepentingan bersama.28

Oleh karena itu zakat merupakan alat bantu sosial mandiri yang menjadi

kewajiban moral bagi orang kaya untuk membantu mereka yang miskin dan

terabaikan yang tak mampu menolong dirinya sendiri meskipun dengan semua skema

jaminan sosial diatas, sehingga kesusahan dan kemiskinan dapat terhapuskan dari

masyarakat muslim. Oleh karena itu zakat dapat menjadi instrumen sebagai

kesejahteraan mustahik.

28 H. M. Djamal Doa, Membangun Ekonomi Umat melalui pengelolaan zakat harta, (Jakarta:

Yayasan Nuansa Madani, 2001), h. 40

Page 47: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

113

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA

a. GAMBARAN UMUM BAZNAS

1. Landasan Syar'i Berdirinya BAZNAS

BAZNAS adalah singkatan Badan Amil Zakat Nasional yang dibentuk

berdasarkan Keputusan Presiden No. 8 tahun 2001, tanggal 17 Januari 2001. Adapun

landasan Syar’i berdirinya BAZNAS tetuang dalam Firman Allah SWT dalam Al-

Qur’an Surat At-Taubah : 103.

Jumhur Ulama menyatakan bahwa yang berhak melakukan pengambilan

sebagaimana kata "Ambillah" yang tercantum pada ayat tersebut adalah pemerintah. "

Dari Ibnu Umar, semoga Allah meridlai keduanya. Ia berkata : Serahkanlah sedekah

kamu sekalian pada orang yang dijadikan Allah sebagai penguasa urusan kamu

sekalian (HR. Baihaqi).29

Dan Apikasi sasaran penyalurannya sudah dijelaskan oleh Firman Allah SWT

dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah : 60

7. Lokasi BAZNAS

i. Kantor Pusat

29 BAZNAS, Company Profile, diakses tgl. 2 Februari 2009 www.baznas.co.id/company

profile

Page 48: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

114

Jl. Kebon Sirih Raya No.57 Jakarta Pusat 10340

Telp. 021 - 3904555 Fax. 021 – 3913777

b. Kantor Pelayanan Sudirman

Gedung Arthaloka Lt. 2 Jl. Jenderal Sudirman Kav.2, Jakarta Pusat

Telp : (021)2514429, Fax : (021)2514430

8. Tugas Pokok BAZNAS

Tugas pokok BAZNAS adalah merealisasikan misi BAZNAS yaitu :

I. Meningkatkan kesadaran umat untuk berzakat

J. Mengarahkan masyarakat mencapai kesejahteraan baik fisik maupun non

fisik melalui pendayagunaan zakat

K. Meningkatkan status mustahik menjadi muzakki melalui pemulihan,

peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan ekonomi masyarakat.

L. Mengembangkan budaya "memberi lebih baik dari menerima" di kalangan

mustahik.

M. Mengembangkan manajemen yang amanah, profesional dan transparan

dalam mengelola zakat.

N. Menjangkau muzakki dan mustahik seluas-luasnya.

O. Memperkuat jaringan antar organisasi pengelola zakat.

Page 49: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

115

P. Sebagai Badan Amil Zakat, kegiatan pokok BAZNAS adalah menghimpun

ZIS dari muzakki dan menyalurkan ZIS kepada mustahik yang berhak

menerima sesuai ketentuan agama.

9. Struktur Organisasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Sesuai Surat Keputusan Presiden RI Nomor : 8 tahun 2001 Tanggal 17 Januari

2001, maka organisasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terdiri dari : Badan

Pelaksana, Dewan Pertimbangan, dan Komisi Pengawasan.

I. BADAN PELAKSANA

Ketua Umum : Dr. KH. Didin Hafidhuddin, Msc.

Ketua I : Drs. H. Eri Sudewo, M.DM.

Ketua II : H. Aries Muftie, SE, SH

Sekertaris Umum : Direktur Pengembangan Zakat dan Wakaf

Sekertaris I : Drs. H. Isbir Fadly

Sekertaris II : Hj. Isye S. Latif

Bendahara : Dr. Hj. Marwah Daud Ibrahim

Kadiv. Pengumpulan : Dr. Siti Chalimah Fadjriyah, SE, Akt, MM

Anggota : 1. Dr. H. Salim S. Al Jufrie, MA.

: 2. dr. H. Naharus Surur, M.Ked.

Kadiv. Pendistribusian : Drs. H. Abdul Shomad Muin, MM.

Page 50: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

116

Anggota : 1. M. Fuad Nasar, S.Sos.

: 2. Ir. Rahmat Riyadi, MM

Kadiv. Pendayagunaan : Laksda (Purn) H. Husein Ibrahim

Anggota : 1. Ir. Jamil Azzaini, MM.

: 2. Drs. H. Miftahul Munir, MM.

Kadiv. Pengembangan

Anggota

:

Wahyu Dwi Agung, SH.

1. Hertanto Widodo, SE, Akt.

2. Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum

II. DEWAN PERTIMBANGAN

Ketua : H. Muchtar Zarkasyi, SH.

Wakil Ketua : Prof. Dr. H. Ssyeihul Hadi Permono, SH, MA

Sekertaris : H. Iskandar Zulkarnain, SE, M.Si.

Wakil Sekertaris : Drs. H. Wahiduddin Adam, MA

Anggota : 1. Drs. H. A. M. Fatwa

2. H. Hussein Umar

3. Dr. H. Daud Rasyid, MA.

4. K.H. Abdullah Gymnastiar

5. Prof. Drs. H. Cecep Syarifuddin

6. Prof. Dr. H. Mastuhu

7. Prof. H. Fathurrahman Jamil

Page 51: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

117

8. Drs. H. Djamal Doa

9. Drs. H. Rahmad Gobel

10. Ir. H. Hariyadi Sukamdani

III. KOMISI PENGAWAS

Ketua : Drs. H. Achmad Subianto, M.BA.

Wakil Ketua : Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M.Sc

Sekertaris : Drs. H. Basri Barmanda, M.BA.

Wakil Sekertaris : Drs. H. Farid Hadjiry, MM

Anggota : 1. Prof. Dr. H. Ahmad Suka rdja, SH, MA

2. Prof. Dr. H.M. Tahir Azhary, SH

3. Drs. Mar'I Muhammad

4. Dra. Hj. Yuniwati T. Masjchun Sofwan

5. Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin

6. Drs. H. Taufiq Kamil

10. Program BAZNAS

i. Penerimaan Dana.

Divisi Pengumpulan dibentuk dengan tujuan melakukan pengumpulan zakat,

infak & shadaqah serta dana-dana lain yang diperkenankan oleh undang-undang

Page 52: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

118

melalui peningkatan kesadaran berzakat dan pemberian layanan dan kemudahan bagi

pembayar zakat antara lain dengan membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ)

Departemen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perusahaan swasta berskala

Nasional maupun di instansi lain, serta di luar negeri.

Upaya penyadaran zakat masyarakat dilakukan dengan melakukan sosialisasi

yang dilakukan melalui presentasi, pengajian, talk show di media elektronik,

publikasi program di media cetak serta penerbitan brosur dan buku-buku. Untuk lebih

jelas mensosialisasikan program-program BAZNAS ke daerah-daerah maka

dilakukan sinergi dengan Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) dan Lembaga Amil

Zakat (LAZ).

Selain upaya penyadaran BAZNAS juga melakukan berbagai upaya

peningkatan kualitas layanan kepada para wajib zakat (Muzakki) sehingga para

muzakki dapat melakukan pembayaran zakat dengan mudah dan nyaman. Dalam

mengumpulkan zakat selain melakukannya melalui konter yang disediakan di kantor-

kantor pelayanan maupun UPZ Mitra BAZNAS, pembayaran zakat juga dipermudah

oleh BAZNAS dengan membuka rekening di 14 Bank agar dapat menjangkau seluruh

wilayah masyarakat.

Sejak diterbitkannya UU No. 17 tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan,

BAZNAS dan UPZ maupun Mitra BAZNAS lainnya telah dapat menerima zakat

sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak. Bagi Para Muzakki yang membayarkan

zakatnya kepada BAZNAS maka akan memperoleh NPWZ (Nomor Pokok Wajib

Page 53: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

119

Zakat) dan BSZ (Bukti Setor Zakat) yang dapat dipergunakan sebagai Bukti

Pengurangan Penghasilan Kena Pajak.

ii. Penyaluran Dana.

Sesuai dengan Undang-undang No. 38 tahun 1999 bahwa BAZNAS juga

melakukan kegiatan penyaluran baik yang langsung maupun tidak langsung.

Berkaitan dengan penyaluran, maka BAZNAS mempunyai dua strategi yaitu :

4. Penyaluran secara langsung adalah penyaluran yang dilakukan langsung kepada

mustahik. Penyaluran secara langsung ini dilakukan oleh USZ konter.

5. Penyaluran secara tidak langsung adalah penyaluran yang dilakukan BAZNAS

melalui lembaga (Mitra). Penyaluran secara tidak langsung ini dilakukan oleh Unit

Salur Zakat (USZ) Mitra seperti Badan Amil Zakat (BAZ), Lembaga Amil Zakat

(LAZ) dan USZ Mitra yang ada di BUMN, BUMS, BMT, Lembaga Masjid.

Page 54: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

120

B. GAMBARAN UMUM BMT MEKAR DA’WAH SERPONG.

D. Sejarah Pendirian KSU. Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong

BMT Mekar Da’wah Serpong yang merupakan Cabang dari BMT Taruna Al-

Qur’an Yogyakarta (BMT Jogjatama, red) didirikan pada tanggal 26 Februari 2004

dengan No Akta Pendirian 518/7/BH/Dis/KUK. BMT Mekar Da’wah mempunyai

Visi dan Misi sebagai berikut :

E. Visi

Menjadi lembaga keuangan Mikro Syari’ah dengan pelayanan terbaik bagi

pengembangan UMKM secara berkelanjutan.

F. Misi

Melakukan upaya-upaya peningkatan kemampuan ekonomi dan sosial umat

secara berkesinambungan melalui pendekatan prinsip syari’ah yang inovatif.

Untuk mencapai Visi, misi dan tujuan sebagaimana dimaksud diatas maka BMT

Mekar Dakwah menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan dengan kegiatan

usaha Tamwil (keuangan), Maal (Sosial). Dalam bidang ini pola gerak BMT Mekar

Dakwah adalah bidang sosial kemasyarakatan. BMT Mekar Dakwah merupakan

salah satu Mitra Salur Zakat BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional). Modal yang

digulirkan untuk bidang ini berasal dari dana Zakat, Infaq dan Shadaqah dari

masyarakat. Dari dana tersebut disalurkan dalam bentuk :

Page 55: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

121

G. Penyaluran dana Qordul Hasan / dana kebajikan

H. Beasiswa Barokah

I. Pengobatan gratis

J. Manajemen dan Struktur Organisasi

Pengelolaan usaha saat ini ditentukan dan dipegang langsung oleh jajaran

pengurus dengan dibantu para anggota dan orang-orang yang ahli dibidangnya sesuai

dengan pengetahuan dan pengalaman operasionalnya. Mereka berasal dari santri

pondok Taruna Al-quran, profesional lokal dan profesional umum. Dalam susunan

manajemen yang bergabung dengan BMT Mekar Da’wah, diharapkan dapat

bersinergi membentuk satu kesatuan tim yang memperkokoh BMT Mekar Da’wah

dan juga diharapkan bisa terjadi transfer ilmu antar pegawai, sehingga bisa

membentuk fungsi pegawai sebagai Dai, sebagai Marketer dan juga sebagai

Konsultan Bisnis.

Page 56: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

122

a.

Dewan Pengawas Manajemen : H. Muhamad Ridwan

Dewan Pengawas Syari’ah : Wiroso, SE, MBA

Ketua Pengurus : Ismail

Sekretaris : Azhar Ahmad, SE

Bendahara : Mudzakir Murad, S.Ag

Manager : Rifqi Mubarok

Operasional : Agustri, SE

Marketing : - Jupriyanto

K. Andrian

C. ANALISA KINERJA BMT MEKAR DA’WAH TAHUN 2007

1. Gambaran Umum Kondisi yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja

BMT Tahun 2007.

a. Faktor Internal BMT Mekar Da’wah.

Prestasi yang ditempuh oleh BMT Mekar Dakwah yang digambarkan

dalam laporan RAT (Rapat Anggota Tahunan) 2007 belum mengambarkan

sesuatu yang menggembirakan, dalam hal ini perlu diperhatikan dan menjadi

STRUKTUR ORGANISASI KSU. SYARI’AH

BMT MEKAR DA’WAH SERPONG

Page 57: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

123

sebuah evaluasi kinerja untuk menghasilkan suatu hal yang berprestasi.

Peningkatatan-peningkatan kinerja belum sampai kepada tercapainya target,

tetapi ada beberapa hal yang menjadi catatan perkembangan yang menjadi

salah satu hal yang dapat dibanggakan, diantaranya semakin meningkatnya

sarana dan prasarana untuk pencapaian target.

Selain itu faktor yang menghambat atau yang menjadi kendala BMT

dalam mengembangkan usaha ini karena beberapa faktor, antara lain :

Dalam Lingkungan Organisasi

1. Komunikasi diantara level-level dalam struktur Organisasi kurang berjalan

dengan baik, hal tersebut banyak terjadi dikarenakan masing-masing pihak

terutama Dewan Pengurus sangat sibuk dengan tugasnya masing-masing di

luar BMT Mekar Da’wah jadi waktu untuk berkonsultasi atau rapat sering

terhambat.

2. Keputusan yang menyangkut operasional sering tidak lancar, karena tidak

ada koordinasi di jajaran pengurus.

b. Faktor Eksternal BMT Mekar Da’wah

Pada saat ini BMT Mekar Dakwah menjadi dominan khususnya di

wilayah pasar Serpong, fakta ini terbukti dari semakin banyaknya pedagang

yang mempercayakan penitipan uangnya di BMT Mekar Dakwah, reaksi

masyarakat ini cukup berperan kepada peningkatan funding dan memperluas

ruang gerak untuk menggulirkan pembiayaan.

Page 58: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

124

Mengenai faktor penghambat, krisis ekonomi yang berkepanjangan

telah membawa dampak berat bagi hampir semua sektor perekonomian di

Indonesia terutama pada sektor jasa keuangan. Ditengah merosotnya segala

kegiatan ekonomi ditambah pula dengan kondisi politik negara kita yang

semakin tak menentu juga membawa dampak pula bagi BMT Mekar Da’wah.

dan kondisi ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi operasional

BMT, karena menyebabkan :

a. Pemenuhan kewajiban dari Anggota Pembiayaan, karena ada anggota

yang merasa kesulitan dalam menjalankan usahanya bahkan diantaranya

terpaksa gulung tikar (Pailit).

b. Kenaikan Harga BBM akibat ketidakpastian kondisi politik yang semakin

tidak pasti membuat kondisi usaha semakin sulit, hal tersebut yang

menyebabkan berkurangnya tingkat penghasilan dari anggota BMT.

2. ANALISA KINERJA KEUANGAN TAHUN 2007.

1. KOMPOSISI NERACA

Tabel 3.1 Neraca Keuangan BMT Mekar Dakwah Tahun 2007

N 31-Des-06 31-Des-07

Porsi Aktiva (%)

O Keterangan

(Rp) (RP) 2006 2007

A). Aktiva

Kas 8.222.500 9.233.500 2,66% 2.50%

Penempatan Pada Bank Syari'ah 24.000.000 18.200.000 7,76% 4%

Penempatan Pada Bank Konvensional 0

0 0,00% 0.0%

Penempatan Pada BMT 0 0

0,00% 0.0%

Pembiayaan 215.528.300 291.530.403,58 69,65% 79%

Persediaan Barang 1.067.000 341.000 0,34% 0.09%

Page 59: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

125

1. Kas

2. Penempatan pada Bank Syari’ah.

3. Pembiayaan

4. Aktiva Tetap.

Dagangan

Biaya Dibayar Dimuka 11.300.000 0 3,65% 0%

Aktiva Tetap 0,00% 0%

Nilai Buku 49.348.623 48.109.823,00 15,95% 13.05%

Aktiva Lain-lain 0 1.000.000 0,00% 0.27%

Jumlah Aktiva 309.466.423 368.414.726,58 100% 100%

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

Komposisi Struktur Neraca Tahun 2007 dapat dilihat dalam grafik di bawah

ini :

Grafik 3.1 Komposisi Neraca Tahun 2007

Komposisi Neraca Tahun 2007

3% 5%

79%

13%1

2

3

4

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

Dimana :

Selama kurun waktu tahun 2007 terlihat bahwa Pembiayaan

mempunyai porsi yang paling besar dibanding unsur aktiva lainnya. Pada

Page 60: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

126

tahun 2007 terjadi Kenaikan porsi yaitu dari 69.65 % pada tahun 2005

menjadi 79.00 % pada tahun 2007.

2. ANALISA RASIO KEUANGAN

Tabel 3.2 Kertas Kerja Analisa Rasio Keuangan dan Penilaian Tingkat

Kesehatan BMT Mekar Da’wah Serpong

Bobot Indikator 2006 2007

A. Liquidity

1. Current Ratio

2. Quick Ratio

23,29 %

21,80 %

16,75 %

16,54 %

B. Loan Deposit Ratio

1. Loan Deposit Ratio

150,80 %

175,33 %

C. Profitability

1. Profit Margin

2. Return On Assets (ROA)

3. Return On Equity (ROE)

3,04 %

2,11 %

13,09 %

2,80 %

2,21 %

15,11 %

D. CAR 17, 76 % 17, 68 %

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

PERHITUNGAN RASIO-RASIO KEUANGAN

a. Liquidity

1. Current Ratio CR = Current Asset (CA)

Current Liabilities (CL)

CR 06 = 33.289.500 = 23,29 %

142.921.690,86

CR 07 = 27.774.500 = 16,75 %

165.799.117,63

2. Quick Ratio

QR = Current Asset (CA) - Inventory

Current Liabilities (CL)

Page 61: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

127

QR 06 = 32.222.500 = 22,54 %

142.921.690,86

QR 07 = 27.443.500 = 16,54 %

165.799.117,63 b. Loan Deposit Ratio

LDR = Pembiayaan

Dana Pihak III

LDR 05 = 215.528.300 = 150,80 %

142.921.690,86

LDR 06 = 260.690.500 = 175,33 %

165.799.117,63 c. Profitability

1. Profit Margin PM = Net Income

OSL

PM 06 = 6.544.732,15 = 3,04 %

215.528.300

PM 07 = 8.159.502,64 = 2,80 %

290.690.500

2. Return On Assets (ROA)

ROA = Net Income

Total Assets

ROA 06 = 6.544.732,15 = 2,11 %

309.466.423

ROA 07 = 8.159.502,64 = 2,21 %

368.414.726,58

3. Return On Equity (ROE)

ROE = Net Income

Common Equity

ROE 06 = 6.544.732,15 = 13,09 %

50.000.000

ROE 07 = 8.159.502,64 = 15,11 %

54.000.000

Page 62: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

128

d. CAR

Berdasarkan tabel rasio keuangan diatas dapat dianalisis bahwa untuk

rasio likuiditas (Liquidity) yaitu Current Asset Ratio dan Quick Ratio pada

tahun 2006 yaitu untuk Current Ratio sebesar 23,29 %, hal ini menunjukkan

adanya Iddle Money (Dana Yang Mengendap) dan tidak digunakan untuk

pembiayaan atau investasi lainnya, hal ini dikarenakan memang dana tersebut

digunakan untuk cadangan pengambilan tabungan (Cadangan Likuiditas).

Apabila dibandingkan dengan tahun 2007 mengalami penurunan menjadi

16,75 %. Hal ini dikarenakan alokasi dana yang mengendap (iddle money)

menjadi lebih kecil dibanding dengan tahun 2006.

Berdasarkan tabel rasio keuangan diatas dapat dianalisis bahwa untuk

rasio likuiditas (Liquidity) yaitu Quick Ratio (Rasio Lancar) pada tahun 2006

sebesar 22,54 % dan hal ini menunjukkan adanya iddle money (Dana Yang

Mengendap) dan tidak berpengaruh terhadap persediaan dikarenakan jumlah

persediaan barang dagangan BMT Mekar Da’wah karena jumlahnya sangat

kecil. Dan hal yang sama juga terjadi penurunan pada tahun 2007 menjadi

16,54 %.

Modal Tahun 2006 50.000.000,00

Modal Tahun 2007 54.000.000.00

ATMR Tahun 2006 281.510.423

ATMR Tahun 2007 305.267.723

CAR 2006 17,76%

CAR 2007 17.68%

Page 63: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

129

Berdasarkan tabel diatas untuk Loan Deposit Ratio yaitu

perbandingan antara Total Pembiayaan dengan Dana Pihak Ketiga.

menunjukkan pada tahun 2006 sebesar 150,80 % dan hal ini menunjukkan

lebih dari 50 % Asset merupakan dana pihak III (Simpanan Wadi’ah dan

Deposito) dan pada tahun 2007 angka tersebut melambung menjadi 175,33 %

dan hal ini menunjukkan bahwa Hampir seluruh Pembiayaan dan Investasi

dibiayai oleh Dana Pihak Ketiga.

Apabila dilihat dari rasio profitabiliti disini kita akan membandingkan

rasio net income (laba bersih sebelum pajak) dengan Modal dan Asset serta

profit margin dari pembiayaan yang ada. Berdasarkan tabel rasio keuangan

diatas dapat dianalisis bahwa untuk rasio profitability yaitu Profit Margin,

Return On Equity (ROE) dan Return on Asset (ROA). Pada tahun 2006 Profit

Margin BMT Mekar Da’wah sebesar 3,04 % dan menurun menjadi 2,80 %

pada tahun 2007. sedangkan untuk Rasio perbandingan antara Pendapatan dan

Asset menunjukkan tahun 2006 sebesar 2,11 % dan meningkat menjadi 2,21

% pada tahun 2007 sedangkan untuk rasio ROE pada tahun 2006 sebesar

13,09 % dan meningkat menjadi 15,11 % pada tahun 2007.

Apabila dilihat dari CAR diatas kita akan membandingkan rasio

antara Modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR).

Berdasarkan tabel rasio keuangan diatas dapat dianalisis bahwa untuk rasio

CAR pada tahun 2006 sebesar 17,78 % dan menurun menjadi 17,68 % pada

Page 64: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

130

tahun 2007. Hal ini disebabkan Pengurangan Modal untuk menghapus biaya

yang ditangguhkan pada tahun 2004 - 2005 sehingga neraca menjadi Riil.

3. PERKEMBANGAN USAHA.

a. Perkembangan Asset.

Pada tahun 2005 terlihat bahwa total asset mengalami peningkatan

yang sangat signifikan, dimana naik sebesar 123.99 % atau Rp. 236.988.225,-

yaitu dari Rp. 191.539.443, pada tahun 2004 menjadi Rp. 428.527.668.

Namun pada tahun 2006 terjadi penurunan total asset yaitu dari 428.527.668

menjadi 309.527.423,- tetapi pada tahun 2007 terjadi kenaikan total asset

kembali menjadi 368.414.726,58.

Grafik 3.2 Perkembangan Asset Periode 2004 - 2007

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

0

200.000.000

400.000.000

600.000.000

Rupiah

1 Tahun

Perkembangan Asset BMT Mekar

Da'wah Periode 2004 - 2007

2004

2005

2006

2007

Page 65: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

131

Berdasarkan Grafik Perkembangan Asset di atas dapat dianalisis bahwa

pada Tahun 2005 Asset mengalami kenaikan yang siginifikan yaitu sebesar Rp.

428.527.668 dan mengalami penurunan pada tahun 2006 sebesar Rp.

119.061.245 menjadi Rp. 309.466.423. atau sekitar 38 %. Pada Tahun 2007

Asset mengalami kenaikan sebesar Rp 58.948.303 sekitar 19% yaitu menjadi Rp

368.414.726,58.

b. Perkembangan Lending dan OSL.

Analisa Lending (Pembiayaan yang disalurkan) setiap bulannya KSU

Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong selama Tahun 2007, adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.3 Realisasi Lending tahun 2007

Bulan Realisasi Angsuran Masuk Bagi Hasil/Margin

Jan-07 76.025.000 75.904.600 6.439.300

Feb-07 50.300.000 46.817.500 5.684.400

Mar-07 74.170.000 47.308.500 6.401.100

Apr-07 61.000.000 68.389.400 6.872.850

Mei-07 63.250.000 52.636.900 6.949.850

Jun-07 75.768.000 60.586.900 7.869.200

Jul-07 65.790.000 69.217.800 7.177.700

Agust-07 80.920.000 56.643.800 7.686.900

Sep-07 54.100.000 52.467.000 8.390.400

Okt-07 14.750.000 32.940.400 5.264.050

Nop-07 40.600.000 45.397.400 5.786.250

Des-07 34.400.000 32.475.900 5.981.100

Total 691.073.000

640.786.100

80.503.100

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

Page 66: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

132

010.000.00020.000.00030.000.00040.000.00050.000.00060.000.00070.000.00080.000.00090.000.000

Rupiah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan

Grafik 3.3 Pembiyaan BMT Mekar Da’wah Serpong

Periode Januari s/d Desember 2007

Dari data Statistik diatas dapat dianalisis bahwa rata-rata Realisasi

Lending BMT Mekar Da’wah pada tahun 2007 terhitung dari Januari 2007

sampai dengan Desember 2007 berada yaitu Rp. 57.589.416,- dengan Jumlah

Realisasi yang paling Minimum (Terendah) yaitu pada level Rp.

14.750.000,- pada bulan Oktober, hal ini dikarenakan pada bulan Oktober

merupakan Bulan Suci Ramadhan dimana Dana Kas yang ada digunakan

untuk cadangan likwiditas karena pada bulan suci Ramadhan menjelang Idul

Fitri banyak transaksi penarikan Tabungan. Dan maksimum pada level Rp.

80.920.000,- yaitu pada bulan Agustus 2007. dengan Total Realisasi selama

1 Tahun sebesar Rp 691.073.000

Grafik 3.4 Perkembangan OSL 2004 - 2007

Page 67: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

133

0

100000000

200000000

300000000

(RP)

1

Tahun

Perkembangan OSL BMT Mekar Da'wah Periode

2004 - 2007

2004

2005

2006

2007

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

Pada tahun 2007 terlihat bahwa total OSL mengalami peningkatan

yang cukup signifikan, yaitu naik sebesar Rp. 76.002.103,- Atau sekitar 35,2

% yaitu dari Rp. 215.528.300,- Pada tahun 2006 menjadi Rp. 291.530.403,58

pada tahun 2007.

c. Perkembangan Funding.

Funding (Dana yang dihimpun) KSU Syari’ah BMT Mekar Da’wah

Serpong selama Tahun 2007 dan perbandingannya dengan Tahun 2006, yaitu:

Dana pihak ketiga dalam hal ini tabungan mengalami kenaikan Rp.

42.737.415,- sebesar 18 % yaitu dari Rp. 226.378.391,- pada tahun 2007

menjadi Rp 261.115.806 .,- pada tahun 2007.

Page 68: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

134

Grafik 3.4 Perkembangan Funding 2004 – 2007

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

Berdasarkan Grafik terlihat bahwa Funding dari tahun ke tahun

mengalami kenaikan walaupun tidak signifikan. Tahun 2006 funding sebesar

Rp.226.378.391,- kemudian tahun 2007 naik menjadi Rp 261.115.806 .,-

d. Perkembangan Laba rugi.

Tabel 3.4 Laporan Laba Rugi BMT Mekar Dakwah Tahun 2007

31 Des 2006 31 Des 2007 Fluktuasi (+/-) No

Keterangan (Rp) (Rp) (Rupiah) (%)

A). Pendapatan Utama Operasional

Pendapatan Margin dan Bagi Hasil 77.777.800,00 84..260.803,58 6.483.003,58 8,3%

B). Distribusi Margin dan Basil 7.830.567,85 7.441.700,94 -388.866,91 4,9%

C). Pendapatan Margin dan Bagi Hasil

untuk BMT (A-B) 69.947.232,15 77.275.208,95 7.327.976,80 10,4%

D). Pendapatan Operasional Lainnya

Pendapatan Administrasi 5.127.600,00 4.579.000,00 -548.600,00 10,6%

0

100000000

200000000

300000000

Rupiah

2004 2005 2007 2007

Tahun

Grafik Funding BMT Mekar Da'wah

Periode 2004 - 2007'

Funding BMT

Mekar Da'wah''

Page 69: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

135

Pendapatan Jasa BMT dan Bank Syari'ah 577.000,00 1.048.500,00 471.500,00 81,7%

Pendapatan Jasa Investasi Lainnya 3.304.300,00 900.000,00 -2.404.300,00 72,7%

Total Pendapatan Operasional Lainnya 9.008.900,00 6.527.500,00 -2.481.400,00 27,5%

E). Pendapatan Non Operasional

Lainnya 1.659.000,00 873.000,00 -786.000,00 47,3%

F). Beban Operasional

Biaya Administrasi dan Umum 13.481.400,00 12.014.600,00 -1.466.800,00 -10,8%

Biaya Personalia 49.200.000,00 49.125.000,00 -75.000,00 -0,15%

Biaya Operasional Lainnya 6.700.000,00 10.680.000,00 3.980.000,00 59,4%

Total Beban Operasional 69.381.400,00 71.819.600,00 2.438.200,00 3,5%

G). Beban Non Operasional 4.689.000,00 4.240.500,00 -448.500,00 -9,5%

H). Sisa Hasil Usaha ((C+D+E) -

(F+G)) 6.544.732,15 8.159..502,31 1.614.770,16 24,6%

Laba yang diperoleh pada tahun 2006 yaitu 6.544.732,15 dan pada

tahun 2007 BMT Mengalami laba yang berhasil dibukukan sebesar Rp

8.159.502,31 Apabila dibandingkan dengan tahun 2006 mengalami kenaikan

sebesar Rp 1.614.770,16 atau sekitar 24,6 %. Dan hal ini juga jauh dari Target

yang telah ditetapkan dalam RAT 2006 dan RKAB 2007 yaitu sebesar Rp.

15.000.000,- Hal ini disebabkan karena beberapa Faktor Antara Lain :

1. Dari sisi pendapatan Bagi Hasil dan Margin pada tahun 2007 memang

mengalami kenaikan sebesar 24,6 % bila dibandingkan dengan Tahun

2006, akan tetapi pada sisi pendapatan Administrasi mengalami

penurunan khususnya pada Pendapatan Administrasi Pembiayaan. Hal ini

terjadi karena sedikitnya pembiayaan yang dilakukan, sebab dana yang

Page 70: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

136

tersedia kurang aman apabila dilakukan pembiayaan yang banyak,

sedangkan kondisi kas yang ada tidak likwid.

Adapun fluktuasi pendapatan Bagi Hasil dan Margin selama tahun

2007 sebagai berikut :

Tabel 3.5 Pendapatan Bagi Hasil dan Margin 2007

Periode Januari 2007-Desember 2007

Grafik 3.4 Pendapatan Bagi hasil dan Margin tahun 2007

01.000.0002.000.0003.000.0004.000.0005.000.0006.000.0007.000.0008.000.0009.000.000

Rupiah

1 3 5 7 9 11

Tahun

Grafik Pendapatan Basil dan Margin BMT

Mekar Da'wah tahun 2007

Pendapatan Basildan Margin BMTMekar Da'wah

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

Bulan Bagi Hasil/Margin

Jan-07 6.439.300

Feb-07 5.684.400

Mar-07 6.401.100

Apr-07 6.872.850

Mei-07 6.949.850

Jun-0 7.869.200

Jul-07 7.177.700

Agust-07 7.686.900

Sep-07 8.390.400

Okt-07 5.264.050

Nop-07 5.786.250

Des-07 5.981.100

Total 80.503.100

Page 71: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

137

2 Biaya Operasional yang sangat tinggi sementara pendapatan terutama

pendapatan bagi hasil belum mampu menutupi biaya yang dikeluarkan

dan tidak sebanding dengan kenaikan biaya.

3 Ada Rekening biaya yang tidak dibebankan pada Tahun sebelumnya dan

menjadi beban pada Tahun 2007 sepert Beban penyusutan kendaraan .

3. ANALISA PENCAPAIAN TARGET TAHUN 2007.

a. TARGET DESEMBER 2007

Berdasarkan Notulen RAT 2006 dan RKAB 2007 KSU Syari'ah BMT

Mekar Da'wah Serpong Tanggal 24 April 2007, telah ditetapkan target Per

Desember 2007, terhitung mulai bulan Januari 2007, yaitu effektif 12 Bulan,

dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Tabel 3.6 Target kinerja keuangan 2007

Target Desember 2007

Fluktuasi No Keterangan Desember 2006

(Rp) (RP) ∆ (%)

1 Asset 309.466.423 510.000.453,00 200.534.030,00 64%

2 OSL 215.528.300

375.000.000,00 159.471.700,00 73%

3 Lending 65.774.350 150.000.000./BL 84.225.650,00 128%

4 Funding 226.378.391

300.000.000,00 73.621.609,00 32%

5

Laba 6.544.732 15.465.699,00 8.920.967,00 136%

6

NPL 29.190.620 25.000.000.00 -4.190.620,00 -14%

Page 72: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

138

b. REALISASI TARGET DESEMBER 2007

Tabel 3. Realisasi kinerja keuangan 2007

Target Desember 2007 Realisasi Desember 2007

No Keterangan (RP) ∆ (%) (RP)

(%) Pencapaian

Target

1

Asset 510.000.453,00 19 % 368.414.726,58 72 %

2 OSL

375.000.000,00

78 % 291.530.403,58 77 %

3

Lending 150.000.000./BL 123 % 57.589.416 /BL 38%

4 Funding

300.000.000,00

26 % 261.115.806 87 %

5

Laba 15.465.699,00 55 % 8.159.502,31 52,7 %

6

NPL 25.000.000.00 10 % 36.444.100 17 %

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

a. Analisa Target Asset

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa Target Asset Per

Desember 2007 yaitu Rp. 510.000.453,- adapun realisasi dari pencapaian

target tersebut yaitu KSU. Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong pada

penutupan Neraca Akhir Tahun 2007 Assetnya mencapai Rp. 368.414.726,58

Dengan demikian Prosentase Pencapaian Target yaitu sebesar 72 %.

Pencapaian Target Asset pada Tahun 2007 Asset berada pada posisi Rp.

368.414.726,58 atau naik sekitar 19 % bila dibandingkan dengan total Asset

pada Tahun 2006.

Page 73: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

139

b. Analisa Target OSL

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa Target OSL Per

Desember 2007 yaitu Rp.375.000.000,- adapun realisasi dari pencapaian

target tersebut yaitu KSU. Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong pada

penutupan Neraca Akhir Tahun 2007 OSL-nya mencapai Rp.

291.530.403,58. Dengan demikian Prosentase Pencapaian Target yaitu

sebesar 77 %. Tidak tercapainya target OSL dikarenakan pada bulan Oktober

- November 2007 yaitu Pertengahan Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri,

terjadi penarikan tabungan dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini

dikarenakan menjelang hari raya Idul Fitri masyarakat (Anggota) banyak yang

menarik tabungannya untuk keperluan Lebaran (Konsumtif).

Pengaruh ini sangat signifikan dikarenakan banyak pembiayaan yang

ditunda (Pending) setelah Lebaran dan BMT lebih fokus menyediakan

dananya untuk mengantisipasi pengambilan tabungan jadi Lending berkurang

sangat signifikan.

c. Analisa Target Funding

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa Target Funding Per

Desember 2007 yaitu Rp. 300.000.000,-. Adapun realisasi dari pencapaian

target tersebut yaitu KSU. Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong pada

penutupan Neraca Akhir Tahun jumlah Fundingnya mencapai Rp

Page 74: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

140

261.115.806,- Dengan demikian Prosentase Pencapaian Target yaitu sebesar

87 %, tidak tercapainya target Funding dikarenakan pada bulan Oktober -

November 2007 yaitu Pertengahan Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri,

terjadi penarikan tabungan dalam jumlah yang cukup besar dikarenakan

menjelang hari raya Idul Fitri masyarakat (Anggota) banyak yang menarik

tabungannya untuk keperluan Lebaran (Konsumtif).

d. Analisa Target Laba

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa Target Laba Per

Desember 2007 yaitu Rp. 15.465.699,- adapun realisasi dari pencapaian target

tersebut yaitu KSU. Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong pada penutupan

Neraca Akhir Tahun dan Laba Rugi Akhir Tahun mencapai Rp.

8.159.502,31. Tidak tercapainya target laba dikarenakan pada bulan

November 2007 effektif hari kerja hanya 15 hari dikarekan libur Hari Raya

Idul Fitri, pengaruh ini sangat signifikan dikarenakan banyak angsuran

anggota Harian dan Mingguan tidak masuk sebagaimana mestinya. Dengan

demikian Prosentase Pencapaian Target yaitu sebesar 52,7 %.

e. Analisa Target NPL

Tabel 3.8 Analisa Kolektibilitas pembiayaan

Collectibilitas No.

Jenis Pembiayaan & Cara Angsuran Lancar DPK

Kurang Lancar

Diragukan Macet Total

1 Pembiayaan Musyarakah

Harian 57.145.200 3.933.000 7.827.500 240.000 69.145.700

Mingguan 47.893.000 2.950.000 1.600.000 800.000 15.026.900 63.008.000

Page 75: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

141

Bulanan 33.247.400 1.300.000 6.930.000 1.265.000 8.500.000 51.242.400

Jatuh Tempo 25.810.000 1.500.000 - - 1.500.000 28.810.100

Total Pembiayaan Musyarakah

164.095.600 9.683.000 16.357.500 2.305.000 25.026.900 217.468.000

2 Pembiayaan Murabahah

Harian 5.238.300 2.331.220 - - - 5.238.300

Mingguan - - - - 5.550.000 252.320

Bulanan 15.250.780 400.000 - - 5.567.200 5.926.580

Jatuh Tempo - - - - - -

Total Pembiayaan Murabahah

10.489.080 400.000 - - 11.417.200 34.637.500

Total Pembiayaan BMT Mekar Da'wah

184.584.680 12.414.220 16.357.500 2.305.000 36.444.100 252.105.500

Prosentase (%) 73 % 7 % 5 % 1 % 14 % 100 %

NPL (Rp) 36.444.100

NPL (%) 14%

NPL ( Non Perfoming Loan ) = Anggota Macet

Sesuai dengan ketetapan dari Pengurus tentang kriteria Anggota yang

masuk dalam kategori NPL (Non Performing Loan) yaitu yang masuk dalam

Kolektibilitas Macet. Dengan demikian berdasarkan Tabel diatas dapat

diketahui bahwa NPL Per Desember 2007 yaitu Rp. 36.444.100,- yaitu

sebesar 14 % dari total Outstanding pembiayaan khususnya pembiayaan

Musyarakah dan Murabahah sedangkan perhitungan kolektibilitas Al-Qardh

tidak diikutsertakan.

Apabila dibandingkan dengan tahun 2005 penutupan Neraca Akhir

Tahun NPLnya mencapai Rp. 28.280.000,- atau sekitar 14,53 % sementara

Target NPL 2007 yaitu sebesar 25.000.000 atau 10 % dari total Outstanding,

dengan demikian Realisasi Tahun 2007 untuk komponen NPL tidak tercapai.

Dan hal ini disebabkan karena sebagian anggota yang macet merupakan

Page 76: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

142

peninggalan dari periode tahun 2004 dan 2005 yang tidak dapat tertagih dan

pada saat ini BMT Mekar Da’wah belum membuat Cadangan Kerugian.

D. HUBUNGAN BMT MEKAR DA’WAH SERPONG DENGAN BADAN

AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS).

KSU. Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong merupakan Sebuah Lembaga

Keuangan Syari’ah yang tertanggal 15 Maret 2004 dikukuhkan sebagai salah satu

Unit Salur Zakat (USZ) oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang bertugas

sebagai Mitra BAZNAS dalam menyalurkan dana zakat, infaq, shadaqah BAZNAS.

Dalam mengemban tugasnya sebagai Unit Salur Zakat KSU. Syari’ah BMT Mekar

Da’wah Serpong menyelenggarakan kegiatan setiap harinya yaitu sebagai berikut :

1. Pembiayaan (penyaluran dana BAZNAS untuk pemberdayaan ekonomi

mustahik). dan pembinaan (maintenance) kepada mustahik binaan.

2. Pemberian honor kepada marbot Masjid se-kecamatan Serpong yang diambil dari

bagi hasil dana BAZNAS yang dikelola oleh BMT Mekar Da’wah untuk

pemberdayaan ekonomi mustahik dalam sektor mikro.

3. Pendidikan

Dalam bidang ini pola gerak BMT Mekar Da’wah adalah bidang sosial

kemasyarakatan dimana BMT mendirikan sebuah TPA Mekar Da’wah

merupakan lembaga pendidikan Agama non formal yang dikelola dengan tanpa

Page 77: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

143

memungut biaya dari para santrinya yang sebahagian besar merupakan putra-putri

mustahik.

Hubungan antara BMT Mekar Dakwah dan BAZNAS diaplikasikan ke dalam

sebuah kegiatan yang bersifat Maal dan Tamwil. Dalam hal ini Pembiayaan yang

dirangkum dalam system Tamwil diharapkan mampu memberikan kontribusi yang

lebih terhadap baitul maal, sehingga secara tidak langsung ada konsep yang

bersinergi satu sama lain.

Page 78: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

144

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA

a. GAMBARAN UMUM BAZNAS

1. Landasan Syar'i Berdirinya BAZNAS

BAZNAS adalah singkatan Badan Amil Zakat Nasional yang dibentuk

berdasarkan Keputusan Presiden No. 8 tahun 2001, tanggal 17 Januari 2001. Adapun

landasan Syar’i berdirinya BAZNAS tetuang dalam Firman Allah SWT dalam Al-

Qur’an Surat At-Taubah : 103.

Jumhur Ulama menyatakan bahwa yang berhak melakukan pengambilan

sebagaimana kata "Ambillah" yang tercantum pada ayat tersebut adalah pemerintah. "

Dari Ibnu Umar, semoga Allah meridlai keduanya. Ia berkata : Serahkanlah sedekah

kamu sekalian pada orang yang dijadikan Allah sebagai penguasa urusan kamu

sekalian (HR. Baihaqi).30

Dan Apikasi sasaran penyalurannya sudah dijelaskan oleh Firman Allah SWT

dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah : 60

11. Lokasi BAZNAS

i. Kantor Pusat

30 BAZNAS, Company Profile, diakses tgl. 2 Februari 2009 www.baznas.co.id/company

profile

Page 79: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

145

Jl. Kebon Sirih Raya No.57 Jakarta Pusat 10340

Telp. 021 - 3904555 Fax. 021 – 3913777

b. Kantor Pelayanan Sudirman

Gedung Arthaloka Lt. 2 Jl. Jenderal Sudirman Kav.2, Jakarta Pusat

Telp : (021)2514429, Fax : (021)2514430

12. Tugas Pokok BAZNAS

Tugas pokok BAZNAS adalah merealisasikan misi BAZNAS yaitu :

Q. Meningkatkan kesadaran umat untuk berzakat

R. Mengarahkan masyarakat mencapai kesejahteraan baik fisik maupun non

fisik melalui pendayagunaan zakat

S. Meningkatkan status mustahik menjadi muzakki melalui pemulihan,

peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan ekonomi masyarakat.

T. Mengembangkan budaya "memberi lebih baik dari menerima" di kalangan

mustahik.

U. Mengembangkan manajemen yang amanah, profesional dan transparan

dalam mengelola zakat.

V. Menjangkau muzakki dan mustahik seluas-luasnya.

W. Memperkuat jaringan antar organisasi pengelola zakat.

Page 80: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

146

X. Sebagai Badan Amil Zakat, kegiatan pokok BAZNAS adalah menghimpun

ZIS dari muzakki dan menyalurkan ZIS kepada mustahik yang berhak

menerima sesuai ketentuan agama.

13. Struktur Organisasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Sesuai Surat Keputusan Presiden RI Nomor : 8 tahun 2001 Tanggal 17 Januari

2001, maka organisasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terdiri dari : Badan

Pelaksana, Dewan Pertimbangan, dan Komisi Pengawasan.

I. BADAN PELAKSANA

Ketua Umum : Dr. KH. Didin Hafidhuddin, Msc.

Ketua I : Drs. H. Eri Sudewo, M.DM.

Ketua II : H. Aries Muftie, SE, SH

Sekertaris Umum : Direktur Pengembangan Zakat dan Wakaf

Sekertaris I : Drs. H. Isbir Fadly

Sekertaris II : Hj. Isye S. Latif

Bendahara : Dr. Hj. Marwah Daud Ibrahim

Kadiv. Pengumpulan : Dr. Siti Chalimah Fadjriyah, SE, Akt, MM

Anggota : 1. Dr. H. Salim S. Al Jufrie, MA.

: 2. dr. H. Naharus Surur, M.Ked.

Kadiv. Pendistribusian : Drs. H. Abdul Shomad Muin, MM.

Page 81: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

147

Anggota : 1. M. Fuad Nasar, S.Sos.

: 2. Ir. Rahmat Riyadi, MM

Kadiv. Pendayagunaan : Laksda (Purn) H. Husein Ibrahim

Anggota : 1. Ir. Jamil Azzaini, MM.

: 2. Drs. H. Miftahul Munir, MM.

Kadiv. Pengembangan

Anggota

:

Wahyu Dwi Agung, SH.

1. Hertanto Widodo, SE, Akt.

2. Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum

II. DEWAN PERTIMBANGAN

Ketua : H. Muchtar Zarkasyi, SH.

Wakil Ketua : Prof. Dr. H. Ssyeihul Hadi Permono, SH, MA

Sekertaris : H. Iskandar Zulkarnain, SE, M.Si.

Wakil Sekertaris : Drs. H. Wahiduddin Adam, MA

Anggota : 1. Drs. H. A. M. Fatwa

2. H. Hussein Umar

3. Dr. H. Daud Rasyid, MA.

4. K.H. Abdullah Gymnastiar

5. Prof. Drs. H. Cecep Syarifuddin

6. Prof. Dr. H. Mastuhu

7. Prof. H. Fathurrahman Jamil

Page 82: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

148

8. Drs. H. Djamal Doa

9. Drs. H. Rahmad Gobel

10. Ir. H. Hariyadi Sukamdani

III. KOMISI PENGAWAS

Ketua : Drs. H. Achmad Subianto, M.BA.

Wakil Ketua : Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M.Sc

Sekertaris : Drs. H. Basri Barmanda, M.BA.

Wakil Sekertaris : Drs. H. Farid Hadjiry, MM

Anggota : 1. Prof. Dr. H. Ahmad Suka rdja, SH, MA

2. Prof. Dr. H.M. Tahir Azhary, SH

3. Drs. Mar'I Muhammad

4. Dra. Hj. Yuniwati T. Masjchun Sofwan

5. Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin

6. Drs. H. Taufiq Kamil

14. Program BAZNAS

i. Penerimaan Dana.

Divisi Pengumpulan dibentuk dengan tujuan melakukan pengumpulan zakat,

infak & shadaqah serta dana-dana lain yang diperkenankan oleh undang-undang

Page 83: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

149

melalui peningkatan kesadaran berzakat dan pemberian layanan dan kemudahan bagi

pembayar zakat antara lain dengan membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ)

Departemen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perusahaan swasta berskala

Nasional maupun di instansi lain, serta di luar negeri.

Upaya penyadaran zakat masyarakat dilakukan dengan melakukan sosialisasi

yang dilakukan melalui presentasi, pengajian, talk show di media elektronik,

publikasi program di media cetak serta penerbitan brosur dan buku-buku. Untuk lebih

jelas mensosialisasikan program-program BAZNAS ke daerah-daerah maka

dilakukan sinergi dengan Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) dan Lembaga Amil

Zakat (LAZ).

Selain upaya penyadaran BAZNAS juga melakukan berbagai upaya

peningkatan kualitas layanan kepada para wajib zakat (Muzakki) sehingga para

muzakki dapat melakukan pembayaran zakat dengan mudah dan nyaman. Dalam

mengumpulkan zakat selain melakukannya melalui konter yang disediakan di kantor-

kantor pelayanan maupun UPZ Mitra BAZNAS, pembayaran zakat juga dipermudah

oleh BAZNAS dengan membuka rekening di 14 Bank agar dapat menjangkau seluruh

wilayah masyarakat.

Sejak diterbitkannya UU No. 17 tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan,

BAZNAS dan UPZ maupun Mitra BAZNAS lainnya telah dapat menerima zakat

sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak. Bagi Para Muzakki yang membayarkan

zakatnya kepada BAZNAS maka akan memperoleh NPWZ (Nomor Pokok Wajib

Page 84: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

150

Zakat) dan BSZ (Bukti Setor Zakat) yang dapat dipergunakan sebagai Bukti

Pengurangan Penghasilan Kena Pajak.

ii. Penyaluran Dana.

Sesuai dengan Undang-undang No. 38 tahun 1999 bahwa BAZNAS juga

melakukan kegiatan penyaluran baik yang langsung maupun tidak langsung.

Berkaitan dengan penyaluran, maka BAZNAS mempunyai dua strategi yaitu :

6. Penyaluran secara langsung adalah penyaluran yang dilakukan langsung kepada

mustahik. Penyaluran secara langsung ini dilakukan oleh USZ konter.

7. Penyaluran secara tidak langsung adalah penyaluran yang dilakukan BAZNAS

melalui lembaga (Mitra). Penyaluran secara tidak langsung ini dilakukan oleh Unit

Salur Zakat (USZ) Mitra seperti Badan Amil Zakat (BAZ), Lembaga Amil Zakat

(LAZ) dan USZ Mitra yang ada di BUMN, BUMS, BMT, Lembaga Masjid.

Page 85: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

151

B. GAMBARAN UMUM BMT MEKAR DA’WAH SERPONG.

L. Sejarah Pendirian KSU. Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong

BMT Mekar Da’wah Serpong yang merupakan Cabang dari BMT Taruna Al-

Qur’an Yogyakarta (BMT Jogjatama, red) didirikan pada tanggal 26 Februari 2004

dengan No Akta Pendirian 518/7/BH/Dis/KUK. BMT Mekar Da’wah mempunyai

Visi dan Misi sebagai berikut :

M. Visi

Menjadi lembaga keuangan Mikro Syari’ah dengan pelayanan terbaik bagi

pengembangan UMKM secara berkelanjutan.

N. Misi

Melakukan upaya-upaya peningkatan kemampuan ekonomi dan sosial umat

secara berkesinambungan melalui pendekatan prinsip syari’ah yang inovatif.

Untuk mencapai Visi, misi dan tujuan sebagaimana dimaksud diatas maka BMT

Mekar Dakwah menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan dengan kegiatan

usaha Tamwil (keuangan), Maal (Sosial). Dalam bidang ini pola gerak BMT Mekar

Dakwah adalah bidang sosial kemasyarakatan. BMT Mekar Dakwah merupakan

salah satu Mitra Salur Zakat BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional). Modal yang

digulirkan untuk bidang ini berasal dari dana Zakat, Infaq dan Shadaqah dari

masyarakat. Dari dana tersebut disalurkan dalam bentuk :

Page 86: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

152

O. Penyaluran dana Qordul Hasan / dana kebajikan

P. Beasiswa Barokah

Q. Pengobatan gratis

R. Manajemen dan Struktur Organisasi

Pengelolaan usaha saat ini ditentukan dan dipegang langsung oleh jajaran

pengurus dengan dibantu para anggota dan orang-orang yang ahli dibidangnya sesuai

dengan pengetahuan dan pengalaman operasionalnya. Mereka berasal dari santri

pondok Taruna Al-quran, profesional lokal dan profesional umum. Dalam susunan

manajemen yang bergabung dengan BMT Mekar Da’wah, diharapkan dapat

bersinergi membentuk satu kesatuan tim yang memperkokoh BMT Mekar Da’wah

dan juga diharapkan bisa terjadi transfer ilmu antar pegawai, sehingga bisa

membentuk fungsi pegawai sebagai Dai, sebagai Marketer dan juga sebagai

Konsultan Bisnis.

Page 87: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

153

b.

Dewan Pengawas Manajemen : H. Muhamad Ridwan

Dewan Pengawas Syari’ah : Wiroso, SE, MBA

Ketua Pengurus : Ismail

Sekretaris : Azhar Ahmad, SE

Bendahara : Mudzakir Murad, S.Ag

Manager : Rifqi Mubarok

Operasional : Agustri, SE

Marketing : - Jupriyanto

S. Andrian

C. ANALISA KINERJA BMT MEKAR DA’WAH TAHUN 2007

4. Gambaran Umum Kondisi yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja

BMT Tahun 2007.

a. Faktor Internal BMT Mekar Da’wah.

Prestasi yang ditempuh oleh BMT Mekar Dakwah yang digambarkan

dalam laporan RAT (Rapat Anggota Tahunan) 2007 belum mengambarkan

sesuatu yang menggembirakan, dalam hal ini perlu diperhatikan dan menjadi

STRUKTUR ORGANISASI KSU. SYARI’AH

BMT MEKAR DA’WAH SERPONG

Page 88: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

154

sebuah evaluasi kinerja untuk menghasilkan suatu hal yang berprestasi.

Peningkatatan-peningkatan kinerja belum sampai kepada tercapainya target,

tetapi ada beberapa hal yang menjadi catatan perkembangan yang menjadi

salah satu hal yang dapat dibanggakan, diantaranya semakin meningkatnya

sarana dan prasarana untuk pencapaian target.

Selain itu faktor yang menghambat atau yang menjadi kendala BMT

dalam mengembangkan usaha ini karena beberapa faktor, antara lain :

Dalam Lingkungan Organisasi

1. Komunikasi diantara level-level dalam struktur Organisasi kurang berjalan

dengan baik, hal tersebut banyak terjadi dikarenakan masing-masing pihak

terutama Dewan Pengurus sangat sibuk dengan tugasnya masing-masing di

luar BMT Mekar Da’wah jadi waktu untuk berkonsultasi atau rapat sering

terhambat.

2. Keputusan yang menyangkut operasional sering tidak lancar, karena tidak

ada koordinasi di jajaran pengurus.

b. Faktor Eksternal BMT Mekar Da’wah

Pada saat ini BMT Mekar Dakwah menjadi dominan khususnya di

wilayah pasar Serpong, fakta ini terbukti dari semakin banyaknya pedagang

yang mempercayakan penitipan uangnya di BMT Mekar Dakwah, reaksi

masyarakat ini cukup berperan kepada peningkatan funding dan memperluas

ruang gerak untuk menggulirkan pembiayaan.

Page 89: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

155

Mengenai faktor penghambat, krisis ekonomi yang berkepanjangan

telah membawa dampak berat bagi hampir semua sektor perekonomian di

Indonesia terutama pada sektor jasa keuangan. Ditengah merosotnya segala

kegiatan ekonomi ditambah pula dengan kondisi politik negara kita yang

semakin tak menentu juga membawa dampak pula bagi BMT Mekar Da’wah.

dan kondisi ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi operasional

BMT, karena menyebabkan :

a. Pemenuhan kewajiban dari Anggota Pembiayaan, karena ada anggota

yang merasa kesulitan dalam menjalankan usahanya bahkan diantaranya

terpaksa gulung tikar (Pailit).

b. Kenaikan Harga BBM akibat ketidakpastian kondisi politik yang semakin

tidak pasti membuat kondisi usaha semakin sulit, hal tersebut yang

menyebabkan berkurangnya tingkat penghasilan dari anggota BMT.

5. ANALISA KINERJA KEUANGAN TAHUN 2007.

4. KOMPOSISI NERACA

Tabel 3.1 Neraca Keuangan BMT Mekar Dakwah Tahun 2007

N 31-Des-06 31-Des-07

Porsi Aktiva (%)

O Keterangan

(Rp) (RP) 2006 2007

A). Aktiva

Kas 8.222.500 9.233.500 2,66% 2.50%

Penempatan Pada Bank Syari'ah 24.000.000 18.200.000 7,76% 4%

Penempatan Pada Bank Konvensional 0

0 0,00% 0.0%

Penempatan Pada BMT 0 0

0,00% 0.0%

Pembiayaan 215.528.300 291.530.403,58 69,65% 79%

Persediaan Barang 1.067.000 341.000 0,34% 0.09%

Page 90: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

156

6. Kas

7. Penempatan pada Bank Syari’ah.

8. Pembiayaan

9. Aktiva Tetap.

Dagangan

Biaya Dibayar Dimuka 11.300.000 0 3,65% 0%

Aktiva Tetap 0,00% 0%

Nilai Buku 49.348.623 48.109.823,00 15,95% 13.05%

Aktiva Lain-lain 0 1.000.000 0,00% 0.27%

Jumlah Aktiva 309.466.423 368.414.726,58 100% 100%

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

Komposisi Struktur Neraca Tahun 2007 dapat dilihat dalam grafik di bawah

ini :

Grafik 3.1 Komposisi Neraca Tahun 2007

Komposisi Neraca Tahun 2007

3% 5%

79%

13%1

2

3

4

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

Dimana :

Selama kurun waktu tahun 2007 terlihat bahwa Pembiayaan

mempunyai porsi yang paling besar dibanding unsur aktiva lainnya. Pada

Page 91: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

157

tahun 2007 terjadi Kenaikan porsi yaitu dari 69.65 % pada tahun 2005

menjadi 79.00 % pada tahun 2007.

5. ANALISA RASIO KEUANGAN

Tabel 3.2 Kertas Kerja Analisa Rasio Keuangan dan Penilaian Tingkat

Kesehatan BMT Mekar Da’wah Serpong

Bobot Indikator 2006 2007

D. Liquidity

1. Current Ratio

2. Quick Ratio

23,29 %

21,80 %

16,75 %

16,54 %

E. Loan Deposit Ratio

1. Loan Deposit Ratio

150,80 %

175,33 %

F. Profitability

4. Profit Margin

5. Return On Assets (ROA)

6. Return On Equity (ROE)

3,04 %

2,11 %

13,09 %

2,80 %

2,21 %

15,11 %

D. CAR 17, 76 % 17, 68 %

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

PERHITUNGAN RASIO-RASIO KEUANGAN

e. Liquidity

3. Current Ratio CR = Current Asset (CA)

Current Liabilities (CL)

CR 06 = 33.289.500 = 23,29 %

142.921.690,86

CR 07 = 27.774.500 = 16,75 %

165.799.117,63

4. Quick Ratio

QR = Current Asset (CA) - Inventory

Current Liabilities (CL)

Page 92: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

158

QR 06 = 32.222.500 = 22,54 %

142.921.690,86

QR 07 = 27.443.500 = 16,54 %

165.799.117,63 f. Loan Deposit Ratio

LDR = Pembiayaan

Dana Pihak III

LDR 05 = 215.528.300 = 150,80 %

142.921.690,86

LDR 06 = 260.690.500 = 175,33 %

165.799.117,63 g. Profitability

4. Profit Margin PM = Net Income

OSL

PM 06 = 6.544.732,15 = 3,04 %

215.528.300

PM 07 = 8.159.502,64 = 2,80 %

290.690.500

5. Return On Assets (ROA)

ROA = Net Income

Total Assets

ROA 06 = 6.544.732,15 = 2,11 %

309.466.423

ROA 07 = 8.159.502,64 = 2,21 %

368.414.726,58

6. Return On Equity (ROE)

ROE = Net Income

Common Equity

ROE 06 = 6.544.732,15 = 13,09 %

50.000.000

ROE 07 = 8.159.502,64 = 15,11 %

54.000.000

Page 93: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

159

h. CAR

Berdasarkan tabel rasio keuangan diatas dapat dianalisis bahwa untuk

rasio likuiditas (Liquidity) yaitu Current Asset Ratio dan Quick Ratio pada

tahun 2006 yaitu untuk Current Ratio sebesar 23,29 %, hal ini menunjukkan

adanya Iddle Money (Dana Yang Mengendap) dan tidak digunakan untuk

pembiayaan atau investasi lainnya, hal ini dikarenakan memang dana tersebut

digunakan untuk cadangan pengambilan tabungan (Cadangan Likuiditas).

Apabila dibandingkan dengan tahun 2007 mengalami penurunan menjadi

16,75 %. Hal ini dikarenakan alokasi dana yang mengendap (iddle money)

menjadi lebih kecil dibanding dengan tahun 2006.

Berdasarkan tabel rasio keuangan diatas dapat dianalisis bahwa untuk

rasio likuiditas (Liquidity) yaitu Quick Ratio (Rasio Lancar) pada tahun 2006

sebesar 22,54 % dan hal ini menunjukkan adanya iddle money (Dana Yang

Mengendap) dan tidak berpengaruh terhadap persediaan dikarenakan jumlah

persediaan barang dagangan BMT Mekar Da’wah karena jumlahnya sangat

kecil. Dan hal yang sama juga terjadi penurunan pada tahun 2007 menjadi

16,54 %.

Modal Tahun 2006 50.000.000,00

Modal Tahun 2007 54.000.000.00

ATMR Tahun 2006 281.510.423

ATMR Tahun 2007 305.267.723

CAR 2006 17,76%

CAR 2007 17.68%

Page 94: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

160

Berdasarkan tabel diatas untuk Loan Deposit Ratio yaitu

perbandingan antara Total Pembiayaan dengan Dana Pihak Ketiga.

menunjukkan pada tahun 2006 sebesar 150,80 % dan hal ini menunjukkan

lebih dari 50 % Asset merupakan dana pihak III (Simpanan Wadi’ah dan

Deposito) dan pada tahun 2007 angka tersebut melambung menjadi 175,33 %

dan hal ini menunjukkan bahwa Hampir seluruh Pembiayaan dan Investasi

dibiayai oleh Dana Pihak Ketiga.

Apabila dilihat dari rasio profitabiliti disini kita akan membandingkan

rasio net income (laba bersih sebelum pajak) dengan Modal dan Asset serta

profit margin dari pembiayaan yang ada. Berdasarkan tabel rasio keuangan

diatas dapat dianalisis bahwa untuk rasio profitability yaitu Profit Margin,

Return On Equity (ROE) dan Return on Asset (ROA). Pada tahun 2006 Profit

Margin BMT Mekar Da’wah sebesar 3,04 % dan menurun menjadi 2,80 %

pada tahun 2007. sedangkan untuk Rasio perbandingan antara Pendapatan dan

Asset menunjukkan tahun 2006 sebesar 2,11 % dan meningkat menjadi 2,21

% pada tahun 2007 sedangkan untuk rasio ROE pada tahun 2006 sebesar

13,09 % dan meningkat menjadi 15,11 % pada tahun 2007.

Apabila dilihat dari CAR diatas kita akan membandingkan rasio

antara Modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR).

Berdasarkan tabel rasio keuangan diatas dapat dianalisis bahwa untuk rasio

CAR pada tahun 2006 sebesar 17,78 % dan menurun menjadi 17,68 % pada

Page 95: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

161

tahun 2007. Hal ini disebabkan Pengurangan Modal untuk menghapus biaya

yang ditangguhkan pada tahun 2004 - 2005 sehingga neraca menjadi Riil.

6. PERKEMBANGAN USAHA.

a. Perkembangan Asset.

Pada tahun 2005 terlihat bahwa total asset mengalami peningkatan

yang sangat signifikan, dimana naik sebesar 123.99 % atau Rp. 236.988.225,-

yaitu dari Rp. 191.539.443, pada tahun 2004 menjadi Rp. 428.527.668.

Namun pada tahun 2006 terjadi penurunan total asset yaitu dari 428.527.668

menjadi 309.527.423,- tetapi pada tahun 2007 terjadi kenaikan total asset

kembali menjadi 368.414.726,58.

Grafik 3.2 Perkembangan Asset Periode 2004 - 2007

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

0

200.000.000

400.000.000

600.000.000

Rupiah

1 Tahun

Perkembangan Asset BMT Mekar

Da'wah Periode 2004 - 2007

2004

2005

2006

2007

Page 96: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

162

Berdasarkan Grafik Perkembangan Asset di atas dapat dianalisis bahwa

pada Tahun 2005 Asset mengalami kenaikan yang siginifikan yaitu sebesar Rp.

428.527.668 dan mengalami penurunan pada tahun 2006 sebesar Rp.

119.061.245 menjadi Rp. 309.466.423. atau sekitar 38 %. Pada Tahun 2007

Asset mengalami kenaikan sebesar Rp 58.948.303 sekitar 19% yaitu menjadi Rp

368.414.726,58.

b. Perkembangan Lending dan OSL.

Analisa Lending (Pembiayaan yang disalurkan) setiap bulannya KSU

Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong selama Tahun 2007, adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.3 Realisasi Lending tahun 2007

Bulan Realisasi Angsuran Masuk Bagi Hasil/Margin

Jan-07 76.025.000 75.904.600 6.439.300

Feb-07 50.300.000 46.817.500 5.684.400

Mar-07 74.170.000 47.308.500 6.401.100

Apr-07 61.000.000 68.389.400 6.872.850

Mei-07 63.250.000 52.636.900 6.949.850

Jun-07 75.768.000 60.586.900 7.869.200

Jul-07 65.790.000 69.217.800 7.177.700

Agust-07 80.920.000 56.643.800 7.686.900

Sep-07 54.100.000 52.467.000 8.390.400

Okt-07 14.750.000 32.940.400 5.264.050

Nop-07 40.600.000 45.397.400 5.786.250

Des-07 34.400.000 32.475.900 5.981.100

Total 691.073.000

640.786.100

80.503.100

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

Page 97: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

163

010.000.00020.000.00030.000.00040.000.00050.000.00060.000.00070.000.00080.000.00090.000.000

Rupiah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan

Grafik 3.3 Pembiyaan BMT Mekar Da’wah Serpong

Periode Januari s/d Desember 2007

Dari data Statistik diatas dapat dianalisis bahwa rata-rata Realisasi

Lending BMT Mekar Da’wah pada tahun 2007 terhitung dari Januari 2007

sampai dengan Desember 2007 berada yaitu Rp. 57.589.416,- dengan Jumlah

Realisasi yang paling Minimum (Terendah) yaitu pada level Rp.

14.750.000,- pada bulan Oktober, hal ini dikarenakan pada bulan Oktober

merupakan Bulan Suci Ramadhan dimana Dana Kas yang ada digunakan

untuk cadangan likwiditas karena pada bulan suci Ramadhan menjelang Idul

Fitri banyak transaksi penarikan Tabungan. Dan maksimum pada level Rp.

80.920.000,- yaitu pada bulan Agustus 2007. dengan Total Realisasi selama

1 Tahun sebesar Rp 691.073.000

Grafik 3.4 Perkembangan OSL 2004 - 2007

Page 98: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

164

0

100000000

200000000

300000000

(RP)

1

Tahun

Perkembangan OSL BMT Mekar Da'wah Periode

2004 - 2007

2004

2005

2006

2007

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

Pada tahun 2007 terlihat bahwa total OSL mengalami peningkatan

yang cukup signifikan, yaitu naik sebesar Rp. 76.002.103,- Atau sekitar 35,2

% yaitu dari Rp. 215.528.300,- Pada tahun 2006 menjadi Rp. 291.530.403,58

pada tahun 2007.

c. Perkembangan Funding.

Funding (Dana yang dihimpun) KSU Syari’ah BMT Mekar Da’wah

Serpong selama Tahun 2007 dan perbandingannya dengan Tahun 2006, yaitu:

Dana pihak ketiga dalam hal ini tabungan mengalami kenaikan Rp.

42.737.415,- sebesar 18 % yaitu dari Rp. 226.378.391,- pada tahun 2007

menjadi Rp 261.115.806 .,- pada tahun 2007.

Page 99: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

165

Grafik 3.4 Perkembangan Funding 2004 – 2007

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

Berdasarkan Grafik terlihat bahwa Funding dari tahun ke tahun

mengalami kenaikan walaupun tidak signifikan. Tahun 2006 funding sebesar

Rp.226.378.391,- kemudian tahun 2007 naik menjadi Rp 261.115.806 .,-

d. Perkembangan Laba rugi.

Tabel 3.4 Laporan Laba Rugi BMT Mekar Dakwah Tahun 2007

31 Des 2006 31 Des 2007 Fluktuasi (+/-) No

Keterangan (Rp) (Rp) (Rupiah) (%)

A). Pendapatan Utama Operasional

Pendapatan Margin dan Bagi Hasil 77.777.800,00 84..260.803,58 6.483.003,58 8,3%

B). Distribusi Margin dan Basil 7.830.567,85 7.441.700,94 -388.866,91 4,9%

C). Pendapatan Margin dan Bagi Hasil

untuk BMT (A-B) 69.947.232,15 77.275.208,95 7.327.976,80 10,4%

D). Pendapatan Operasional Lainnya

Pendapatan Administrasi 5.127.600,00 4.579.000,00 -548.600,00 10,6%

0

100000000

200000000

300000000

Rupiah

2004 2005 2007 2007

Tahun

Grafik Funding BMT Mekar Da'wah

Periode 2004 - 2007'

Funding BMT

Mekar Da'wah''

Page 100: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

166

Pendapatan Jasa BMT dan Bank Syari'ah 577.000,00 1.048.500,00 471.500,00 81,7%

Pendapatan Jasa Investasi Lainnya 3.304.300,00 900.000,00 -2.404.300,00 72,7%

Total Pendapatan Operasional Lainnya 9.008.900,00 6.527.500,00 -2.481.400,00 27,5%

E). Pendapatan Non Operasional

Lainnya 1.659.000,00 873.000,00 -786.000,00 47,3%

F). Beban Operasional

Biaya Administrasi dan Umum 13.481.400,00 12.014.600,00 -1.466.800,00 -10,8%

Biaya Personalia 49.200.000,00 49.125.000,00 -75.000,00 -0,15%

Biaya Operasional Lainnya 6.700.000,00 10.680.000,00 3.980.000,00 59,4%

Total Beban Operasional 69.381.400,00 71.819.600,00 2.438.200,00 3,5%

G). Beban Non Operasional 4.689.000,00 4.240.500,00 -448.500,00 -9,5%

H). Sisa Hasil Usaha ((C+D+E) -

(F+G)) 6.544.732,15 8.159..502,31 1.614.770,16 24,6%

Laba yang diperoleh pada tahun 2006 yaitu 6.544.732,15 dan pada

tahun 2007 BMT Mengalami laba yang berhasil dibukukan sebesar Rp

8.159.502,31 Apabila dibandingkan dengan tahun 2006 mengalami kenaikan

sebesar Rp 1.614.770,16 atau sekitar 24,6 %. Dan hal ini juga jauh dari Target

yang telah ditetapkan dalam RAT 2006 dan RKAB 2007 yaitu sebesar Rp.

15.000.000,- Hal ini disebabkan karena beberapa Faktor Antara Lain :

2. Dari sisi pendapatan Bagi Hasil dan Margin pada tahun 2007 memang

mengalami kenaikan sebesar 24,6 % bila dibandingkan dengan Tahun

2006, akan tetapi pada sisi pendapatan Administrasi mengalami

penurunan khususnya pada Pendapatan Administrasi Pembiayaan. Hal ini

terjadi karena sedikitnya pembiayaan yang dilakukan, sebab dana yang

Page 101: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

167

tersedia kurang aman apabila dilakukan pembiayaan yang banyak,

sedangkan kondisi kas yang ada tidak likwid.

Adapun fluktuasi pendapatan Bagi Hasil dan Margin selama tahun

2007 sebagai berikut :

Tabel 3.5 Pendapatan Bagi Hasil dan Margin 2007

Periode Januari 2007-Desember 2007

Grafik 3.4 Pendapatan Bagi hasil dan Margin tahun 2007

01.000.0002.000.0003.000.0004.000.0005.000.0006.000.0007.000.0008.000.0009.000.000

Rupiah

1 3 5 7 9 11

Tahun

Grafik Pendapatan Basil dan Margin BMT

Mekar Da'wah tahun 2007

Pendapatan Basildan Margin BMTMekar Da'wah

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

Bulan Bagi Hasil/Margin

Jan-07 6.439.300

Feb-07 5.684.400

Mar-07 6.401.100

Apr-07 6.872.850

Mei-07 6.949.850

Jun-0 7.869.200

Jul-07 7.177.700

Agust-07 7.686.900

Sep-07 8.390.400

Okt-07 5.264.050

Nop-07 5.786.250

Des-07 5.981.100

Total 80.503.100

Page 102: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

168

2 Biaya Operasional yang sangat tinggi sementara pendapatan terutama

pendapatan bagi hasil belum mampu menutupi biaya yang dikeluarkan

dan tidak sebanding dengan kenaikan biaya.

3 Ada Rekening biaya yang tidak dibebankan pada Tahun sebelumnya dan

menjadi beban pada Tahun 2007 sepert Beban penyusutan kendaraan .

6. ANALISA PENCAPAIAN TARGET TAHUN 2007.

a. TARGET DESEMBER 2007

Berdasarkan Notulen RAT 2006 dan RKAB 2007 KSU Syari'ah BMT

Mekar Da'wah Serpong Tanggal 24 April 2007, telah ditetapkan target Per

Desember 2007, terhitung mulai bulan Januari 2007, yaitu effektif 12 Bulan,

dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Tabel 3.6 Target kinerja keuangan 2007

Target Desember 2007

Fluktuasi No Keterangan Desember 2006

(Rp) (RP) ∆ (%)

1 Asset 309.466.423 510.000.453,00 200.534.030,00 64%

2 OSL 215.528.300

375.000.000,00 159.471.700,00 73%

3 Lending 65.774.350 150.000.000./BL 84.225.650,00 128%

4 Funding 226.378.391

300.000.000,00 73.621.609,00 32%

5

Laba 6.544.732 15.465.699,00 8.920.967,00 136%

6

NPL 29.190.620 25.000.000.00 -4.190.620,00 -14%

Page 103: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

169

b. REALISASI TARGET DESEMBER 2007

Tabel 3. Realisasi kinerja keuangan 2007

Target Desember 2007 Realisasi Desember 2007

No Keterangan (RP) ∆ (%) (RP)

(%) Pencapaian

Target

1

Asset 510.000.453,00 19 % 368.414.726,58 72 %

2 OSL

375.000.000,00

78 % 291.530.403,58 77 %

3

Lending 150.000.000./BL 123 % 57.589.416 /BL 38%

4 Funding

300.000.000,00

26 % 261.115.806 87 %

5

Laba 15.465.699,00 55 % 8.159.502,31 52,7 %

6

NPL 25.000.000.00 10 % 36.444.100 17 %

Sumber : Laporan RAT 2007 BMT Mekar Dakwah

f. Analisa Target Asset

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa Target Asset Per

Desember 2007 yaitu Rp. 510.000.453,- adapun realisasi dari pencapaian

target tersebut yaitu KSU. Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong pada

penutupan Neraca Akhir Tahun 2007 Assetnya mencapai Rp. 368.414.726,58

Dengan demikian Prosentase Pencapaian Target yaitu sebesar 72 %.

Pencapaian Target Asset pada Tahun 2007 Asset berada pada posisi Rp.

368.414.726,58 atau naik sekitar 19 % bila dibandingkan dengan total Asset

pada Tahun 2006.

Page 104: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

170

g. Analisa Target OSL

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa Target OSL Per

Desember 2007 yaitu Rp.375.000.000,- adapun realisasi dari pencapaian

target tersebut yaitu KSU. Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong pada

penutupan Neraca Akhir Tahun 2007 OSL-nya mencapai Rp.

291.530.403,58. Dengan demikian Prosentase Pencapaian Target yaitu

sebesar 77 %. Tidak tercapainya target OSL dikarenakan pada bulan Oktober

- November 2007 yaitu Pertengahan Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri,

terjadi penarikan tabungan dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini

dikarenakan menjelang hari raya Idul Fitri masyarakat (Anggota) banyak yang

menarik tabungannya untuk keperluan Lebaran (Konsumtif).

Pengaruh ini sangat signifikan dikarenakan banyak pembiayaan yang

ditunda (Pending) setelah Lebaran dan BMT lebih fokus menyediakan

dananya untuk mengantisipasi pengambilan tabungan jadi Lending berkurang

sangat signifikan.

h. Analisa Target Funding

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa Target Funding Per

Desember 2007 yaitu Rp. 300.000.000,-. Adapun realisasi dari pencapaian

target tersebut yaitu KSU. Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong pada

penutupan Neraca Akhir Tahun jumlah Fundingnya mencapai Rp

Page 105: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

171

261.115.806,- Dengan demikian Prosentase Pencapaian Target yaitu sebesar

87 %, tidak tercapainya target Funding dikarenakan pada bulan Oktober -

November 2007 yaitu Pertengahan Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri,

terjadi penarikan tabungan dalam jumlah yang cukup besar dikarenakan

menjelang hari raya Idul Fitri masyarakat (Anggota) banyak yang menarik

tabungannya untuk keperluan Lebaran (Konsumtif).

i. Analisa Target Laba

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa Target Laba Per

Desember 2007 yaitu Rp. 15.465.699,- adapun realisasi dari pencapaian target

tersebut yaitu KSU. Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong pada penutupan

Neraca Akhir Tahun dan Laba Rugi Akhir Tahun mencapai Rp.

8.159.502,31. Tidak tercapainya target laba dikarenakan pada bulan

November 2007 effektif hari kerja hanya 15 hari dikarekan libur Hari Raya

Idul Fitri, pengaruh ini sangat signifikan dikarenakan banyak angsuran

anggota Harian dan Mingguan tidak masuk sebagaimana mestinya. Dengan

demikian Prosentase Pencapaian Target yaitu sebesar 52,7 %.

j. Analisa Target NPL

Tabel 3.8 Analisa Kolektibilitas pembiayaan

Collectibilitas No.

Jenis Pembiayaan & Cara Angsuran Lancar DPK

Kurang Lancar

Diragukan Macet Total

1 Pembiayaan Musyarakah

Harian 57.145.200 3.933.000 7.827.500 240.000 69.145.700

Mingguan 47.893.000 2.950.000 1.600.000 800.000 15.026.900 63.008.000

Page 106: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

172

Bulanan 33.247.400 1.300.000 6.930.000 1.265.000 8.500.000 51.242.400

Jatuh Tempo 25.810.000 1.500.000 - - 1.500.000 28.810.100

Total Pembiayaan Musyarakah

164.095.600 9.683.000 16.357.500 2.305.000 25.026.900 217.468.000

2 Pembiayaan Murabahah

Harian 5.238.300 2.331.220 - - - 5.238.300

Mingguan - - - - 5.550.000 252.320

Bulanan 15.250.780 400.000 - - 5.567.200 5.926.580

Jatuh Tempo - - - - - -

Total Pembiayaan Murabahah

10.489.080 400.000 - - 11.417.200 34.637.500

Total Pembiayaan BMT Mekar Da'wah

184.584.680 12.414.220 16.357.500 2.305.000 36.444.100 252.105.500

Prosentase (%) 73 % 7 % 5 % 1 % 14 % 100 %

NPL (Rp) 36.444.100

NPL (%) 14%

NPL ( Non Perfoming Loan ) = Anggota Macet

Sesuai dengan ketetapan dari Pengurus tentang kriteria Anggota yang

masuk dalam kategori NPL (Non Performing Loan) yaitu yang masuk dalam

Kolektibilitas Macet. Dengan demikian berdasarkan Tabel diatas dapat

diketahui bahwa NPL Per Desember 2007 yaitu Rp. 36.444.100,- yaitu

sebesar 14 % dari total Outstanding pembiayaan khususnya pembiayaan

Musyarakah dan Murabahah sedangkan perhitungan kolektibilitas Al-Qardh

tidak diikutsertakan.

Apabila dibandingkan dengan tahun 2005 penutupan Neraca Akhir

Tahun NPLnya mencapai Rp. 28.280.000,- atau sekitar 14,53 % sementara

Target NPL 2007 yaitu sebesar 25.000.000 atau 10 % dari total Outstanding,

dengan demikian Realisasi Tahun 2007 untuk komponen NPL tidak tercapai.

Dan hal ini disebabkan karena sebagian anggota yang macet merupakan

Page 107: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

173

peninggalan dari periode tahun 2004 dan 2005 yang tidak dapat tertagih dan

pada saat ini BMT Mekar Da’wah belum membuat Cadangan Kerugian.

D. HUBUNGAN BMT MEKAR DA’WAH SERPONG DENGAN BADAN

AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS).

KSU. Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong merupakan Sebuah Lembaga

Keuangan Syari’ah yang tertanggal 15 Maret 2004 dikukuhkan sebagai salah satu

Unit Salur Zakat (USZ) oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang bertugas

sebagai Mitra BAZNAS dalam menyalurkan dana zakat, infaq, shadaqah BAZNAS.

Dalam mengemban tugasnya sebagai Unit Salur Zakat KSU. Syari’ah BMT Mekar

Da’wah Serpong menyelenggarakan kegiatan setiap harinya yaitu sebagai berikut :

4. Pembiayaan (penyaluran dana BAZNAS untuk pemberdayaan ekonomi

mustahik). dan pembinaan (maintenance) kepada mustahik binaan.

5. Pemberian honor kepada marbot Masjid se-kecamatan Serpong yang diambil dari

bagi hasil dana BAZNAS yang dikelola oleh BMT Mekar Da’wah untuk

pemberdayaan ekonomi mustahik dalam sektor mikro.

6. Pendidikan

Dalam bidang ini pola gerak BMT Mekar Da’wah adalah bidang sosial

kemasyarakatan dimana BMT mendirikan sebuah TPA Mekar Da’wah

merupakan lembaga pendidikan Agama non formal yang dikelola dengan tanpa

Page 108: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

174

memungut biaya dari para santrinya yang sebahagian besar merupakan putra-putri

mustahik.

Hubungan antara BMT Mekar Dakwah dan BAZNAS diaplikasikan ke dalam

sebuah kegiatan yang bersifat Maal dan Tamwil. Dalam hal ini Pembiayaan yang

dirangkum dalam system Tamwil diharapkan mampu memberikan kontribusi yang

lebih terhadap baitul maal, sehingga secara tidak langsung ada konsep yang

bersinergi satu sama lain.

Page 109: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

175

BAB. IV

ANALISA DATA

k. Kriteria Mustahik.

Sebagai sebuah Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah, BMT Mekar

Da’wah, memiliki komitmen untuk mengambil peran dalam memberdayakan

ekonomi rakyat khususnya Mustahik. Dalam menyalurkan pembiayaan kepada

Mustahik yang umumnya dalam bentuk modal kerja BMT selaku Lembaga yang

dipercaya oleh BAZNAS sebagai salah satu Unit Salur Zakat mempunyai Kaidah-

kaidah sebagai berikut :

1. Aman

Aman dalam arti bahwa BMT yang dipercaya sebagai unit salur zakat

mempunyai tanggung jawab moril dan amanah terhadap dana tersebut dan

memastikan bahwa dana yang diberikan kepada mustahik sebagai modal kerja

dapat bermanfaat bagi mustahik untuk pengembangan usahanya dan tepat

sasaran serta dana tersebut sifatnya bergulir jadi mustahik harus

mengembalikan dana tersebut sesuai dengan akad perjanjian dan selanjutnya

dana tersebut dapat digunakan untuk membantu mustahik yang lain.

Hal ini terkait dengan unsur resiko, dimana BMT sebagai Unit salur Zakat

harus mempertimbangkan resiko yang paling minimal untuk menyalurkan

pembiayaannya, dengan demikian semakin kecil resikonya akan semakin

Page 110: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

176

baik. Terkecuali ada hal-hal yang bersifat Force Majeure yaitu keadaan diluar

kemampuan manusia untuk mengubahnya seperti : Gempa Bumi, Angin

Topan, Banjir, Kebakaran, longsor dan wabah penyakit, huru-hara, perang dan

pemberontakan.

2. Lancar

Lancar dalam arti pemberian bantuan dalam bentuk modal kerja tersebut

dalam pengembaliannya kepada BMT harus lancar untuk itu BMT dalam

mendistribusikan dana tersebut harus berhati-hati untuk menghindari oknum

yang tidak bertanggung jawab. Hal ini terkait dengan Kolektibilitas dari

pembiayaan BMT itu sendiri, jadi setiap pembiayaan harus dikembalikan

tepat waktu sesuai dengan akad perjanjian.

3. Menghasilkan

Menghasilkan dalam arti bahwa dana yang disalurkan dalam bentuk

modal kerja tersebut benar-benar digunakan untuk usaha bukan untuk

keperluan konsumtif, dimana BMT menerima bagi hasil dan dari bagi hasil

tersebut sebagian digunakan untuk pengelola BMT dan sebagian lagi untuk

honor para Marbot Masjid se-Kecamatan Serpong. Hal ini sesuai dengan

kesepakatan yang telah ditandatangani oleh pihak BMT sebagai Unit Salur

Zakat dan BAZNAS. 31

31 Wawancara pribadi dengan Rifqi Mubarok (Manajer BMT Mekar Dakwah). Tangerang, 20

Agustus 2007

Page 111: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

177

Disamping syarat umum diatas, dalam melakukan penilaian permohonan

pembiayan BMT Mekar Da’wah Serpong memperhatikan beberapa prinsip utama

yang berkaitan dengan kondisi secara keseluruhan calon Mustahik binaan. Prinsip

penilaian ini dikenal dengan 5 C, yaitu :

1. Character, Yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon mustahik

binaan dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa Mustahik

binaan dapat memenuhi kewajibannya.

2. Capacity, Yaitu penilaian secara subyektif tentang kemampuan mustahik

untuk melakukan pembayaran.

3. Capital, Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh

calon mustahik binaan yang diukur dengan posisi usaha secara keseluruhan

yang ditunjukkan oleh rasio finansial dan penekanan pada komposisi

modalnya.

4. Collateral, Yaitu jaminan yang dimiliki oleh calon mustahik binaan, pada

prinsipnya penilaian ini bertujuan untuk lebih menyakinkan bahwa jika suatu

resiko kegagalan pembayaran terjadi, maka jaminan dapat dipakai sebagai

pengganti dari kewajiban. Dalam pelaksanaannya BMT Mekar Da’wah

Serpong mempunyai kebijakan tersendiri dalam hal Jaminan, yaitu berupa

Rekomendasi dari Tokoh masyarakat setempat yang dipercaya atau Nasabah

yang amanah dengan indikasi Prestasi angsuran yang baik (lancar).

Page 112: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

178

5. Condition, yaitu BMT harus melihat kondisi ekonomi yang terjadi di

masyarakat secara spesifik melihat adanya keterkaitan denbgan jenis usaha

yang dilakukan oleh calon mustahik binaan. Hal tersebut karena kondisi

eksternal berperan besar dalam proses berjalannya usaha calon mustahik

binaan.32

B. Mekanisme Penyaluran

Untuk menopang keberlangsungan program tersebut, pihak BMT Mekar

Dakwah mempunyai strategi agar setiap pembiayaan yang disalurkan dalam program

ini. Oleh karena itu perlu adanya tahapan mekanisme yang teratur dan terencana agar

tujuan dari program ini dapat tercapai diantaranya adalah :

1. Penseleksian mustahik

Tahap ini merupakan tahap awal dan perkenalan mustahik dengan BMT, pada

moment ini dikumpulkan mustahik yang mempunyai keinginan dan kemampuan

dalam berwirausaha. Disaat itu para mustahik diberi motivasi-motivasi yang

bertujuan membangun semangat dan mental berwirausaha. Dan pada saat itulah

masing-masing mustahik dipicu jiwa wirausahanya dengan berbagai pengajuan

proposal usaha.

32 Muhamad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005),

hal. 60

Page 113: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

179

2. Proses pembiayaan

Tahap ini merupakan sebuah syarat dalam mendapatkan pembiayaan. Pihak

BMT Mekar Dakwah disini memiliki prosedur tersendiri yang bertujuan terciptanya

tertib administrasi pembiayaan. Kegiatan yang dilakukan antara lain survei terhadap

mustahik dan analisa kelayakan pembiayaan. Bila semua syarat sudah lengkap dan

layak, maka dana siap direalisasikan ke pihak mustahik

3. Pembinaan dan pengawasan

Tahap ini merupakan kegiatan monitoring terhadap usaha yang dijalankan,

terlebih lagi mustahik merupakan para wirausaha yang baru bergerak walaupun

diantara mereka ada yang sudah mengetahui. Pembinaan ini meliputi pelatihan-

pelatihan yang berhubungan dengan manajemen kuangan dan pemasaran.

C. Sistem Pembiayaan Untuk Mustahik

Sistem pembiayaan disini bertujuan menawarkan pilihan terhadap mustahik

untuk memilih produk yang lebih sesuai dengan usaha. Produk yang ditawarkan

diantaranya adalah Musyarakah, Mudharabah dan Murabahah.

Yang menarik dari sistem pembiayaan di BMT Mekar Dakwah adalah strategi

penumbuhan sifat tanggung jawab kepada mustahik. Contohnya dapat digambarkan

dalam skema yang bersifat Mudharabah dibawah ini :

Page 114: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

180

BMT

Perjanjian

Bagi Hasil

Keahlian/

Ketrampilan Modal

100 %

Nisbah X % Nisbah Y %

Pengembalian

Pokok Modal

Skema pembiayaan Mudharabah Kepada Mustahik

Pada saat penseleksian mustahik, pihak BMT tidak perlu memberikan

informasi mengenai darimana dana untuk pembiayaan tersebut berasal, walaupun

akan diberitahukan setelah pembiayaan lunas. Dan simpanan yang berasal dari

pengembalian pokok dan pembagian keuntungan dapat diambil untuk kebutuhan dan

yang pastinya mustahik sudah mempunyai kebiasaan bersedekah yang ditunaikan saat

pembayaran angsuran. Strategi ini dijalankan juga pada Murabahah dan Musyarakah.

MUSTAHIK

USAHA

Pembagian Keuntungan

MODAL

Ditampung dlm Simpanan

Wadiah Mustahik

Page 115: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

181

Mengenai ketidakperlutahuan dana itu berasal, sangatlah penting bagi

keberlangsungan pembiayaan. Hal ini dipicu karena dikhawatirkan akan muncul

mentalitas mustahik yang apabila diberitahu dana tersebut berasal dari sebuah

lembaga pemerintah atau program pemerintah maka mereka menganggap hibah dana

tersebut. Jadi, akan menggagalkan program yang sudah direncanakan.

D. Analisa Deskriptif Kualitatif.

Tabel. 4. 1 Identitas jenis kelamin mustahik

Jenis Kelamin Mustahik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

L 18 47.4 47.4 47.4

P 20 52.6 52.6 100.0

Valid

Total 38 100.0 100.0

Sumber : diolah dari data BMT

18

20

17

17,5

18

18,5

19

19,5

20

L P

Grafik 4.1 Jenis Kelamin Mustahik

Page 116: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

182

Berdasarkan Jenis Kelamin, efektifitas hampir sama antara Mustahik Laki-

laki dan Perempuan, yaitu sekitar 47.4 % adalah Mustahik Laki-laki dan sisanya 52.6

% Wanita. Hal ini dikarenakan banyaknya Wanita khususnya Ibu Rumah Tangga

yang memilih Profesinya sebagai Pedagang yang rata-rata adalah pedagang Pasar

Serpong. Hal ini disebabkan pendapatan suami tidak mencukupi kebutuhan rumah

tangga, karena profesi suami yang tergolong rendah.

Tabel. 4.2 Statistik deskriptif antara sebelum dan sesudah diberikan bantuan

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Usia Mustahik 38 19 50 34.82 8.469

Jumlah Tanggungan 38 1 5 2.82 1.182

Pendapatan Sebelum

Dibantu 38 450000 900000 701315.79 111189.418

Pendapatan Sesudah

Dibantu 38 300000 1100000 867105.26 193571.104

Plafond pembiayaan 38 700000 5000000 1576315.79 915167.747

Valid N (listwise) 38

Sumber : diolah dari data BMT dan wawancara

450000

900000

300000

1100000

0

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

Pendapatan Sebelum Dibantu Pendapatan Sesudah Dibantu

Grafik 4.2 Pendapatan Mustahik

Page 117: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

183

Berdasarkan data Deskriptif diatas, berdasarkan Usia Mustahik yaitu Usia

Mustahik berkisar antara 19 Tahun sampai dengan 50 Tahun dan dengan Jumlah

Tanggungan antara 1 sampai dengan 5 Orang.

Dan berdasarkan data Frekwensi diatas berdasarkan dapat kita lihat bahwa

Pendapatan Minimum (Terkecil) Mustahik sebelum dibantu yaitu Rp. 450.000,-/

Bulan dan Pendapatan Maksimum (Tertinggi) sebelum Dibantu yaitu Rp. 900.000,- /

Bulan dengan Rata-rata Pendapatan yaitu Rp. 701.500,-/ Bulan. Dan setelah

mendapat bantuan dari dana Baznas maka dapat kita lihat berdasarkan data di atas

yaitu pendapatan Minimum (Terkecil) Mustahik Mengalami penurunan menjadi Rp.

300.000,-/Bulan hal ini dikarenakan ada salah satu mustahik yang mengalami

penurunan usaha dikarenakan faktor-faktor eksternal yang tidak berhubungan dengan

usaha diantaranya adalah problematika keluarga. Dan tingkat Kenaikan tertinggi yaitu

sebesar Rp. 1.100.000,-/Bulan. Dangan rata-rata pendapatan sebesar Rp. 872.500,-

/Bulan. Akan tetapi hal ini baru merupakan Indikasi awal adanya perbaikan

kesejahteraan dan belum memperhitungkan adanya inflasi yang mengakibatkan

Kenaikan Barang kebutuhan pokok, apalagi saat ini terjadi fluktuatifnya harga BBM

yang sangat Signifikan.

Pendapatan yang berasal dari mustahik, berdasarkan data dari BMT

merupakan hasil usaha yang dikelola mustahik dari program pembiayaan dana

BAZNAS. Hal ini diutarakan dikarenakan pihak BMT terus menerus memonitor

perkembangan usaha yang menjadi salah satu indikator adalah perkembangan usaha.

Page 118: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

184

Tabel. 4.3 Identitas Status tempat tinggal mustahik

Sumber : diolah dari data wawancara

21

17

0

5

10

15

20

25

Milik Sendiri Sewa

Grafik 4.3 Status tempat tinggal mustahik

Dan berdasarkan data Frekwensi diatas berdasarkan Status Tempat Tinggal

yaitu 21 Nasabah/Mustahik memiliki Tempat Tinggal (Rumah sebagai Hak Milik)

yaitu 55,3 % Nasabah Memiliki Rumah/Tempat Tinggal sendiri sedangkan 17 Orang

Mustahik atau sekitar 44.3 % Sewa/Kontrak, dalam hal ini dikarenakan mereka

merupakan pendatang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti, Padang,

Tegal, Jawa Tengah, Yogyakarta, Medan dll. BMT Mekar Da’wah sebagai Unit

Penyalur Zakat dalam hal ini cenderung lebih berhati-hati dalam menyalurkan Dana

Status Tempat Tinggal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Milik Sendiri 21 55.3 55.3 55.3

Sewa 17 44.7 44.7 100.0

Valid

Total 38 100.0 100.0

Page 119: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

185

Baznas. Dan salah satu hal yang menjadi bahan pertimbangan adalah Domisili yaitu

Status Tempat Tinggal.

Tabel 4.4 Frekuensi perkembangan usaha setelah pemberian bantuan

Sumber : diolah dari data wawancara

23

15

0

5

10

15

20

25

Berkembang Mandek

Grafik 4.4 Perkembangan Usaha

Perkembagan usaha diukur dari data BMT diantaranya : Tepat waktu pada

saat pembayaran angsuran, simpanan yang dimiliki diluar pengembalian angsuran,

dan semakin bervariasi atau bertambahnya jenis barang dagangan.

Dan berdasarkan data Frekwensi Perkembangan Usaha diatas dapat kita lihat

bahwa Statistik Perkembangan Usaha Mustahik yaitu Usaha yang berkembang sekitar

Perkembangan Usaha

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Berkembang 23 60.5 60.5 60.5

Mandek 15 39.5 39.5 100.0

Valid

Total 38 100.0 100.0

Page 120: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

186

60.5 % yaitu 23 Orang Mustahik usahanya berkembang sedangkan 15 orang lainnya

yaitu sekitar 39.5 % usahanya mengalami kemunduran dan bahkan Mandek. Hal ini

banyak sekali faktor yang menyebabkannya diantaranya yaitu, kenaikan harga

barang, sepinya pembeli di Pasar serta adanya berbagai isu yang berhubungan dengan

bahan makanan. Akan tetapi dari Prosentasi diatas dapat diambil sebuah kesimpulan

bahwa Program Ini Cukup Berhasil karena lebih dari 50 % atau sekitar 60,5 % usaha

Mustahik Berkembang.

Tabel. 4.5 Frekuensi Kualitas hidup mustahik setelah penerimaan bantuan

Kualitas Hidup Mustahik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Cukup 34 89.5 89.5 89.5

Kurang 4 10.5 10.5 100.0

Valid

Total 38 100.0 100.0

Sumber : diolah dari data wawancara

34

4

0

5

10

15

20

25

30

35

Cukup Kurang

Grafik 4.5 Kualitas hidup setelah menerima pembiayaan

Mengenai Kualitas hidup, peneliti lebih menyoroti hal tersebut pada

kesejahteraan rumah tangga mustahik. Dan indikatornya menurut BPS sebuah rumah

Page 121: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

187

tangga biasa yang sejahtera adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami

sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya makan bersama dalam satu

dapur. Yang dimaksud dengan makan bersama dalam satu dapur adalah mampu

mengurus kebutuhan bersama menjadi satu, tidak menutup kemungkinan ada sisi

kenyamanan dalam menjalankan aktivitas kerja maupun keluarga33

Dan berdasarkan data Frekwensi diatas dapat kita lihat bahwa Statistik

Kualitas Hidup Mustahik yaitu yang berkecukupan sesudah dibantu mencapai 89.5

% yaitu 34 Orang Sedangkan 4 orang lainnya yaitu sekitar 10.5 % masuk dalam

kategori kurang. Dalam hal ini terkait dengan perkembangan Usaha karena

korelasinya sangat signifikan yaitu apabila usaha Mustahik Berkembang maka

Kualitas Hidup juga akan lebih baik begitu juga sebaliknya. Akan tetapi dari

Prosentasi diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa Program Ini Cukup

Berhasil karena lebih dari 50 % atau sekitar 89,5 % usaha Mustahik Berkembang.

Walaupun tidak menutup kemungkinan ada factor-faktor diluar usaha yang dapat

meningkatkan kesejahteraan mustahik tersebut. Tetapi dari wawancara peneliti

kepada mustahik dan pegawai BMT Mekar Dakwah, mendapatkan kesimpulan bahwa

seluruh mustahik yang menjadi binaan BMT Mekar Dakwah mengalami peningkatan

kualitas hidup dikarenakan oleh peningkatan omset usaha. Hal ini sebelumnya diteliti

berdasarkan monitoring usaha yang dilakukan oleh pihak BMT dengan tujuan

pembinaan dan pengawasan usaha.

33 Badan Pusat Statistik, Kesejahtraan sosial, diakses tgl. 3 Maret 2009

www.bps.go.id/sector/socwel/index.html

Page 122: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

188

E. Uji Paired Sample T-test.

Tabel 4.6 korelasi pendapatan antara sebelum dan sesudah diberikan bantuan

Sumber : diolah dari data angket

Dengan Uji Korelasi Juga didapatkan Hasil yang sangat menggembirakan

yaitu angka korelasinya sebesar 0.162 (Lebih besar dari 0.05 dan mendekati 1 serta

angkanya (+) positif) dan angka siginifikansinya sebesar 0.000 < 0.005)) dengan

demikian korelasinya signifikan. Angka ini menunjukkan adanya korelasi / hubungan

yang siginifikan antara bantuan yang diberikan dengan tingkat pendapatan Mustahik.

Tabel 4.8 Hasil uji – t terhadap pendapatan sebelum dan sesudah diberikan bantuan

Sumber : diolah dari data angket

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pendapatan Sebelum

Dibantu & Pendapatan

Sesudah Dibantu

38 .162 .331

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval

of the Difference

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper t df

Sig.

(2-tailed)

Pair 1 Pendapatan Sebelum Dibantu -

Pendapatan Sesudah Dibantu -165789.474 207007.397 33581.034 -233831.112 -97747.835 -4.937 37 .000

Page 123: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

189

Berdasarkan dari data Statistik diatas maka analisis selanjutnya yaitu untuk

mengetahui seberapa Effektifkah Program Pemberdayaan ini pengaruhnya terhadap

pendapatan Mustahik. Untuk itu perlu diadakan Uji Sample T-Test dan dapat

digambarkan sebagai berikut :

Dari hasil data diatas didapat harga t Hitung = 4,937. dengan df = 37, maka

didapat harga t Tabel sebesar 1.69 oleh karena t Hitung 4,937 > dari t Tabel df 37 = 1.69,

maka dengan demikian terdapat perbedaan rata-rata Pendapatan Mustahik sebelum

dengan sesudah diberikannya Bantuan dari dana Baznas. Hal ini juga bisa dilihat

dengan membandingkan rata-rata (Mean) bahwa beda Mean antara Pendapatan

sebelum diberikannya bantuan yaitu Rp. 701.315,79. dengan Mean Pendapatan

setelah diberikannya Bantuan yaitu Rp. 867.105,26, benar-benar memiliki perbedaan.

Dengan kata lain, Pendapatan Mustahik setelah diberikannya bantuan lebih baik

daripada sebelum diberikannya bantuan.

Page 124: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

190

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah memaparkan hal-hal yang berhubungan dengan tingkat

kesejahteraan mustahik, maka penulis dapat mengambil kesimpulan, yaitu :

1. Berdasarkan data Frekwensi Pendapatan Minimum (Terkecil) Mustahik

sebelum dibantu yaitu Rp. 450.000,-/Bulan dan Pendapatan Maksimum

(Tertinggi) sebelum Dibantu yaitu Rp. 900.000,- / Bulan dengan Rata-rata

Pendapatan yaitu Rp. 701.315,79/Bulan. Dan setelah mendapat bantuan dari

dana Baznas maka Pendapatan Minimum (Terkecil) Mustahik Mengalami

penurunan karena berbagai faktor yaitu sebesar Rp. 300.000,-/Bulan dan

tingkat Kenaikan tertinggi yaitu sebesar Rp. 1.100.000,-/Bulan. Dangan rata-

rata pendapatan sebesar Rp. 867.105,26/Bulan.

Berdasarkan data Frekwensi Statistik Perkembangan Usaha Mustahik

yaitu Usaha yang berkembang sekitar 60,5 % yaitu 23 Orang Mustahik

usahanya berkembang sedangkan 15 orang lainnya yaitu sekitar 39.5 %

usahanya mengalami kemunduran dan bahkan Mandek. Hal ini banyak sekali

faktor yang menyebabkannya diantaranya yaitu, kenaikan harga barang,

sepinya pembeli di Pasar serta adanya berbagai isu yang menurunkan angka

penjualan. Akan tetapi dari Prosentasi diatas dapat diambil sebuah kesimpulan

Page 125: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

191

bahwa Program Ini Cukup Berhasil karena lebih dari 50 % atau sekitar 60,5 %

usaha Mustahik Berkembang.

Berdasarkan data Frekwensi Statistik Kualitas Hidup Mustahik yaitu

yang berkecukupan sekitar 89,5 % yaitu 34 Orang. Sedangkan 4 orang lainnya

yaitu sekitar 10.5 % masuk dalam kategori kurang. Dalam hal ini terkait

dengan perkembangan Usaha karena korelasinya sangat signifikan yaitu

apabila usaha Mustahik Berkembang maka Kualitas Hidup juga akan lebih

baik begitu juga sebaliknya.

2. Bila melihat perbandingan rata-rata (Mean) bahwa beda Mean antara

Pendapatan sebelum diberikannya bantuan yaitu Rp. 701.315,79. dengan

Mean Pendapatan setelah diberikannya Bantuan yaitu Rp. 867.105,26, benar-

benar memiliki perbedaan. Dengan kata lain, Pendapatan Mustahik setelah

diberikannya bantuan Jauh lebih baik daripada sebelum diberikannya bantuan.

Dengan Uji Korelasi Juga didapatkan Hasil yang sangat

menggembirakan yaitu angka korelasinya sebesar 0.162 (Lebih besar dari 0.05

dan mendekati 1 serta angkanya (+) positif) dan angka siginifikansinya

sebesar 0.000 < 0.005)) dengan demikian korelasinya signifikan. Angka ini

menunjukkan adanya korelasi / hubungan yang siginifikan antara bantuan

yang diberikan dengan tingkat pendapatan Mustahik.

Page 126: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

192

B. SARAN UNTUK BAZNAS.

1. Adanya Penambahan Dana untuk alokasi yang lebih Spesifik untuk mencapai

target-target kegiatan yang belum terlaksana misalnya untuk bidang

Pendidikan dan Kesehatan.

2. Dalam setiap periode tertentu diharapkan BAZNAS juga mengawasi kinerja

BMT apakah Dana yang disalurkan tepat sasaran atau tidak.

3. Dalam setiap periode tertentu diharapkan BAZNAS juga memberikan

pelatihan / kursus / diklat tentang manajemen Zakat dan Distribusinya kepada

Pengelola BMT agar tercipta profesionalisme kerja.

4. BAZNAS diharapkan juga dapat menjadi lembaga yang bisa menghubungkan

BMT dengan pihak Investor dan sebagai lembaga garansi yang menjamin

tentang kinerja / profesionalisme pengelola BMT sehingga terjadi simbiosis

mutualisme dan saling bersinergi satu sama lain.

C. SARAN UNTUK BMT MEKAR DA’WAH SERPONG.

1. Pembinaan yang lebih intensif kepada Mustahik yang usahanya tidak

berkembang dan mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang

dihadapi oleh Mustahik.

2. Perlu adanya pembinaan terhadap Marbot Masjid se-Kecamatan Serpong agar

mereka lebih produktif bukan sekedar pemberian Honor saja setiap bulannya

melalui bagi hasil dana Baznas.

Page 127: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

193

Page 128: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

194

DAFTAR PUSTAKA

Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya.

Depag RI, Pedoman Zakat jilid 9. Jakarta, 2002.

Ali, Moh. Daud. Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf. Jakarta : Penerbit UI –

Press, 1988.

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syari’ah (Dari Teori ke Praktek). Jakarta : Gema

Insani Press, 2001.

Baihaqi, Abdul Majid, dkk. Pedoman pendirian, pembinaan dan pengawasan LKM

BMT. Jakarta : LAZNAS BMT. 2007.

Bariadi, Lili dkk, Zakat & Wirausaha, Jakarta : Center Entrepreneurship

Development, 2005.

Chapra, M. Umar. Islam dan Pembangunan Ekonomi. Jakarta : PT. Gema Insani

Press, 2000.

Doa, Djamal. Pengolalaan zakat oleh Negara untuk memerangi kemiskinan. Jakarta :

Nuansa Madani Publisher, 2004.

Eri Sudewo. Manajemen Zakat. Jakarta : Institut Pemberdayaan Zakat, 2004

Echols, Jhon M. dan Hasan Shadily. Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2000.

Hafiduddin. Didin. Zakat dalam perekonomian modern. Jakarta : Gema Insani Press,

2002.

Page 129: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

195

Khotimah, Husnul. Pengaruh zakat produktif terhadap peningkatan kesejahteraan

ekonomi para mustahik. EKSIS. Jakarta : Kekhususan Ekonomi dan

Keuangan Syari’ah PSTTI Pasca Sarjana UI, 2005.

Katsir, Ibnu. Terjemahan singkat Ibnu Katsir jilid IV. Surabaya : PT. Bina Ilmu,

1988.

Karim, Adiwarman A. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta : PT. Rajagrafindo persada.

2007.

Mauludi, Ali. Statsitik I, Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial. Jakarta : PT. Prima

Heza Lestari. 2006.

Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

2005.

Nurgiyantoro, Burhan, dkk, Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial.

Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2004.

Harahap, Syahrin. Islam: Konsep dan Implementasi Pemberdayaan Yogyakarta :

PT.Tiara Wacana, 1999.

Penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat. Jakarta : Dit. Jen. Bimas Islam dan Urusan Haji. 1999.

Qardhawi, Yusuf. Hukum Zakat, Terjemah: Salman Harun, Didin Hafidhuddin,

Hasanuddin, dari judul Fiqhuz Zakat (Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa,

1996.

Sabiq, Sayyid. Fiqh Sunnah jilid 3. Bandung : Al-Maarif, 1988.

Page 130: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

196

Wahyono, Teguh. Analisis Data Statistik dengan SPSS 14. Jakarta : PT. Elex Media

Komputindo. 2006.

Zahrul, Rahman al-. Doktrin Ekonomi Islam. Jakarta : Dana Bhakti Wakaf .1995.

Zuhayly, Wahbah az-. Fiqih dan Perundangan Islam, Terjemah: Agus Effendi dan

Bahrudin Fanany, dari judul Al-Fiqh Al-Islam Wa Adilatuh. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya, 1995.

Zuhayly, Wahbah az-. Zakat Kajian Berbagai Mazhab. terjemah oleh Agus Effendi

dan Bahruddin Fannany. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995.

Page 131: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

197

Daftar Hasil Wawancara

Nama: Rifqi Mubarok

Jabatan : Manager

Hari/Tanggal :

Waktu :

1. Apakah manfaat yang dirasakan oleh BMT dalam pengelolaan dana BAZNAS

tersebut ?

Dalam hal ini BMT Mekar Dakwah sangat terbantu khususnya dalam

pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil.

2. Apakah manfaat bagi mustahik setelah mengikuti program ini ?

Ada beberapa manfaat, diantaranya :

a. Peningkatan dari sisi ekonomi

b. Adanya peningkatan terhadap iman Islam

c. Menambah pengetahuan dari sisi manajemn keuangan

d. Mendapatkan berbagai pengalaman

3. Berapakah besar bantuan yang digulirkan kepada mustahik ?

Pemberian bantuan ada dua kategori, diantaranya :

a. usaha yang sudah berjalan

b. Usaha yang baru ingin merintis

Pemberian bantuan untuk yang sudah berjalan rata-rata 500rb – 1.500.000, untuk

yang belum berjalan kami akan memfasilitasi sarana usaha jadi sekitar 1.000.000

– 5.000.000

4. bagaimana proses pencairan dana tersebut kepada mustahik?

Sebelumnya ada beberapa tahapan yang harus dilalui, diantaranya:

a. Proses penyaringan mustahik yang mempunyai mental produktif

b. Pembinaan terhadap manajemen keuangan

c. Lalu adanya akad skim pembiayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan

mustahik dalam berusaha

5. Apakah ada keuntungan dalam pengguliran dana tersebut ?

Selama berlangsungnya program ini, bagi hasil yang didapatkan masih relatif

kecil, karena yang diutamakan dalam program ini adalah keberlangsungan

ekonomi para mustahik tersebut

6. Apakah kendala yang dihadapi selama ini ?

Masih adanya mental bahwa segala apapun yang berasal dari pemerintah adalah

hibah. Oleh karena itu tak jarang banyak mustahik yang nakal dalam pemanfaatan

dana tersebut

7. Apakah yang menjadi faktor peningkatan pendapatan mustahik

Yang menjadi faktor peningkatan adalah omzet usaha, dan kualitas hidup

Page 132: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

198

8. Apakah ada kesulitan dalam pengguliran dana tersebut selaku BMT sebagai

pengelola ?

Selama ini kita belum menemuinya tetapi salah satu kendalanya sudah saya

sebutkan.

9. Harapan mustahik kedepan ?

Perubahan status, yang sebelumnya mustahik menjadi muzaki

Page 133: PERAN USZ UNIT SALUR ZAKAT BAZNAS UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8719/1/HADI... · Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat ... H. Konsep Pemberdayaan

199