peran serta dalam upaya pembelaan negara tempo dulu

25
PERAN SERTA DALAM UPAYA PEMBELAAN NEGARA TEMPO DULU DISUSUN OLEH : ESTI WIDYANINGSIH IX I / 12 SMPN 1 TRENGGALEK

Upload: estiwidyaa

Post on 23-Jul-2015

570 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

PERAN SERTA DALAM UPAYA

PEMBELAAN NEGARA TEMPO DULU

DISUSUN OLEH :

ESTI WIDYANINGSIH

IX I / 12

SMPN 1 TRENGGALEK

Page 2: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

TAHUN AJARAN 2014/2015

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

“PERAN SERTA DALAM UPAYA PEMBELAAN

NEGARA TEMPOD DULU”

Disusun Oleh : Esti Widyaningsih

Kelas : IX-I

Disahkan tanggal :

Kepala Sekolah Guru Pembimbing

Drs. Bambang Sutikno,M.Pd Dra. Ninik Indiati,M.Pd

NIP. 19640314 198903 1 012 NIP. 19620515 198301 2 001

Page 3: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

LEMBAR PUBLIKASI

Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Peran Serta Dalam Upaya

Pembelaan Negara Tempo Dulu” diserahkan untuk dipublikasikan di

Perpustakaan SMPN 1 Trenggalek.

No. Register :

Tanggal :

Trenggalek, 30 September 2014

Pembina Perpustakaan

Endang Sunarti S.Pd

NIP. 19620303 198403 2 015

Page 4: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkatnya Karya

Tulis BAB Peran serta dalam Upaya Pembelaan Negara ini dapat terselesaikan dengan baik.

Karya Tulis ini berisi ringkasan pengetahuan tentang Peran serta Pembelaan Negara.

Karya Tulis ini tentunya masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan.

Semoga ringkasan materi ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan dapat

menambah pengetahuan bagi para pembacanya. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam

penulisan maupun kata – kata.

Trenggalek, 26 September 2014

Penyusun

Page 5: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ............................................................................................................................................................................ i

Lembar Pengesahan .......................................................................................................................................................................... ii

Kata Pengantar ................................................................................................................................................................................... iii

BAB I

1. Latar Belakang ................................................................................................................................................................... 1

2. Rumusan Masalah ............................................................................................................................................................ 1

3. Tujuan ................................................................................................................................................................................... 1

BAB II

A. HAKIKAT BANGSA dan NEGARA ........................................................................................................................... 2

B. TERBENTUKNYA BANGSA DAN NEGARA ........................................................................................................... 6

C. PENTINGNYA USAHA PEMBELAAN NEGARA .................................................................................................. 10

D. BENTUK-BENTUK USAHA PEMBELAAN NEGARA ........................................................................................... 14

E. PARTISIPASI DALAM UPAYA PEMBELAAN NEGARA ..................................................................................... 16

F. TINDAKAN DALAM UPAYA PEMBELAAN NEGARA TEMPO DULU ............................................................ 17

BAB III ....................................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................... 20

BIODATA PENULIS ............................................................................................................................................... 21

Page 6: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui, untuk mencapai kemerdekaan, Bangsa Indonesia

harus mengalami perjuangan yang amat panjang dan luar biasa beratnya paling

sedikit tiga setengah abad lamanya bangsa Indonesia berjuang untuk merebut

kemerdekaan dari tangan penjajah, dengan korban yang luar biasa banyaknya.

Itulah pengorbanan yang harus diberikan dalam suatu perjuangan, yang pada

akhirnya berhasil membawa bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.

Kemerdekaan yang telah kita miliki harus dijaga dan dipertahankan, jika kita

tidak ingin direbut kembali. Sebab, meskipun bangsa Indonesia telah merdeka,

bukan berarti terlepas dari segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan

gangguan. Oleh karena itu, kita sebagai warganegara harus menjaga keutuhan

bangsa dan membela negara dari masalah apapun. Usaha bela negara dapat

dilaksanakan dalam berbagai bidang dan bentuk. Bukan hanya dalam ancaman

fisik, tetapi juga nonfisik. Bukan hanya terhadap ancaman militer, tetapi juga

ancaman nonmiliter.

2. Rumusan Masalah.

1. Apa pengertian pembelaan Negara ?

2. Sebutkan bentuk-bentuk usaha pembelaan Negara?

3. Bagaimana cara berpartisipasi dalam usaha pembelaan Negara?

4. Tujuan

1. Memahami terbentuknya bangsa dan negara Indonesia

2. Memahami arti penting bela negara

3. Memahami tujuan peran serta warga negara dalam bela negara

Page 7: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

BAB II

A. HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA

1. PENGERTIAN BANGSA

Bangsa adalah sekelompok orang yang memiliki kehendak untuk bersatu yang

memiliki persatuan senasib dan tinggal di wilayah tertentu, beberapa budaya yang sama,

mitos leluhur bersama. Pengertian bangsa menurut para ahli :

1. Ernest Renant, bangsa adalah suatu nyawa, suatu akal yang terjadi dari dua hal yaitu

rakyat yang harus menjalankan satu riwayat, dan rakyat yang kemudian harus

memilikim kemauan, keinginan untuk hidup menjadi satu.

2. Otto Bauer, bangsa adalah kelompok manusia yang memiliki kesamaan karakter yang

tumbuh karena kesamaan nasib.

3. F. Ratzel (Jerman), menyatakan bahwa bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu.

4. Hans Kohn (Jerman), menyatakan bahwa bangsa adalah buah hasil tenaga hidup

manusia dalam sejarah.

2. TERJADINYA BANGSA

Suatu bangsa terbentuk karena adanya beberapa unsur. Apabila bangsa diartikan

secara sosiologis maka terbentuk bangsa karena kesamaan ras, agama, budaya, keturunan,

dan agama.

Ada 2 macam unsur yang membentuk bangsa, yaitu :

o Unsur Objektif adalah terbentuknya suatu bangsa karena kesamaan objektif dalam

persekutuan hidup manusia di wilayah tersebut. Misalnya, kesamaan ras, bahasa,

keturunan, adat kebudayaan atau kesamaan agama.

o Unsur Subjektif adalah terbentuknya suatu bangsa karena kesamaan subjektif

dalam persekutuan hidup manusia di wilayah tersebut. Misalnya, nasib dan

kesamaan cita-cita.

3. UNSUR – UNSUR BANGSA

Friederch Hertz menyatakan unsur terbentuknya bangsa sebagai berikut :

a. Adanya keinginan untuk bersatu secara sosial, ekonomi, politik, agama, budaya,

komunikasi, urusan dalam negeri.

Page 8: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

b. Adanya keinginan menunjukkan karakteristik sendiri melalui kemandirian, keaslian,

kelebihan, dll.

c. Adanya hasrat untuk menunjukkan keunggulan dalam kerjasama antar bangsa.

4. PENGERTIAN NEGARA

o Secara etimologi kata Negara berasal dari kata state (Inggris), Staat (Belanda,

Jerman), Le`etat(Prancis), Statum (Latin) yang berarti meletakkan dalam keadaan

berdiri, menempatkan, atau membuat berdiri.

o Kata Negara yang dipakai di Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta

yantu Negara atau nagari yang artinya wilayah, kota, atau penguasa.

o Menurut George Jellinek, Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok

manusia yang mendiami wilayah tertentu.

o Menurut R. Djokosoentono, Negara adalah organisasi manusia atau kumpulan manusia

yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.

o Negara adalah Suatu organisasi yang didalamnya harus ada kelompok rakyat yang

hidup di suatu wilayah yang permanen dan ada pemerintahan yang berdaulat baik ke

dalam maupun ke luar untuk mencapai tujuan bersama.

5. FUNGSI DAN UNSUR NEGARA

FUNGSI NEGARA

Secara umum terlepas dari ideologi yang dianutnya, setiap negara

menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yang mutlak harus ada. Fungsi tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan penertiban (Law and order) : untuk mencapai tujuan bersama dan

mencegah bentrokan–bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan

penertiban. Dalam fungsi ini negara dapat dikatakan sebagai stabilisator.

2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

3. Pertahanan : fungsi ini sangat diperlukan untuk menjamin tegaknya kedaulatan

negara dan mengantisipasi kemungkinan adanya serangan yang dapat mengancam

kelangsungan hidup bangsa (negara). Untuk itu negara dilengkapi dengan alat

pertahanan.

4. Menegakkan keadilan : Memperlakukan setiap orang sacar adil sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 9: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

UNSUR NEGARA

Suatu negara dinyatakan syah berdiri sebagai suatu negara yang berdaulat, jika

memenuhi minimal 4 unsur, yaitu:

1. Rakyat.

Yaitu sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu perasaan dan bersama-sama

mendiami suatu wilayah tertentu.

Pembedaan rakyat berdasarkan hubungan dengan negaranya di dalam suatu

negara :

o Penduduk : Mereka yang bertempat tinggal / berdomisli di dalam suatu wilayah

negara secara tetap.

o Bukan Penduduk : Mereka yang berada di dalam suatu wilayah negara hanya

untuk sementara waktu.

Pembedaan rakyat berdasarkan hubungan dengan pemerintahnya :

o Warga Negara : Mereka yang berdasarkan hukum tertentu meruoakan anggota

dari suatu negara.

o Bukan Warga Negara : Mereka yang berada pada suatu negara tetapi secara

hukum tidak menjadi anggota suatu negara, tetapi tunduk pada pemerintahan

tempat mereka berada.

2. Wilayah.

Wilayah dalam suatu negara adalah tempat bagi rakyat untuk menjalani

kehidupannya. Bagi pemerintah merupakan tempat untuk mengatur dan menjalankan

pemerintahan.

Wilayah suatu negara terdiri dari :

o Wilayah Darat

o Wilayah Laut adalah semua perairan yang meliputi lautan, danau, sungai yang

berada dalam batas negara.

o Wilayah Udara adalah wilayah yang berada di atas wilayah darat dan wilayah

perairan teritorial suatu negara. Ketinggian wilayah udara tidak memiliki batas

yang pasti, asalkan suau negara dapat mempertahankannya.

3. Pemerintahan yang berdaulat.

Pemerintah yang berdaulat yaitu pemerintah yang syah yang diberi wewenang oleh

rakyat sebagai pemegang kedaulatan berdasarkan undang-undang.

Kedaulatan dibedakan menjadi dua, yaitu :

Page 10: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

o Kedaulatan ke dalam : Kekuasaan negara untuk mengatur kepentingan rakyatnya

oleh badan atau lembaga negara tanpa campur tangan negara lain.

o Kedaulatan ke luar : Kedaulatan negara yang bebas untuk mengadakan hubungan

kerjasama dengan negara lain.

4. Pengakuan dari negara lain.

Suatu negara yang baru merdeka memerlukan pengakuan dari negara lain karena

faktor :

1. Adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik yang timbul dari

dalam maupun dari luar.

2. Negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerjasama dengan negara

lain.

Pengakuan dari negara lain dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. DE FACTO bahwa negara sudah benar-benar merdeka secara sah dan negara lain

mengakuinya.

2. DE JURE bahwa pengakuan kedaulatan secara resmi berdasarkan hukum

Internasional.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, unsur negara dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Unsur Konstitutif, meliputi Wilayah, Rakyat. Dan Pemerintah yang Berdaulat

2. Unsur Deklaratif, meliputi Pengakuan dari negara lain.

6. TUJUAN NEGARA

TUJUAN

NEGARA

ALINEA IV

PEMBUKAAN

UUD 1945

MELINDUNGI SEGENAP BANGSA DAN

SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA

IKUT SERTA MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA

BERDASARKAN KEMERDEKAAN PERDMAIAN ABADI DAN

KEADILAN SOSIAL

MEMAJUKAN

KESEJAHTERAN UMUM

MENCERDASKAN

KEHIDUPAN BANGSA

Page 11: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

B. TERBENTUKNYA BANGSA DAN NEGARA

1. TEORI TERJADINYA BANGSA INDONESIA

Syarat terbentuknya bangsa, yaitu kesatuan nasib dan kehendak untuk bersatu. Tanah

air sebagai tempat tinggal orang-orang merasa satu tersebut. Kesatuan antar tempa dan

orang-orang yang merasa satu inilah membentuk bangsa.

Alat pemersatu bangsa antara lain :

1. Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia berawal dari rumpun Bahasa Melayu yang dipergunakan sebagai

bahasa pergaulan yang diangkat menjadi bahasa persatuan pada 28 Oktober 1928.

2. Bendera Negara, Sang Merah

Putih

Warna merah berarti berani

dan putih berarti suci.

Lambang merah putih sudah

dikenal pada masa kerajaan di

Indonesia yang kemudian

diangkat sebagai Bendera

Negara pada 28 Oktober 1928.

3. Lagu kebangsaan, Indonesia

Raya

Indonesia Raya dinyanyikan

pertama kali pada tanggal 28

Oktober 1928. Dalam UUD

1945 pasal 36B menyatakan

bahwa lagu kebangsaan

Indonesia adalah Indonesia

Raya.

Page 12: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

4. Lambang Negara, Garuda Pancasila

Garuda adalah burung khas Indonesia

yang dijadikan lambang Negara. Dalam

UUD 1945 lambang negara diatur pada

pasal 36A yang menyatakan bahwa

lambang negara adalah Garuda

Pancasila dengan semboyan Bhineka

Tunggal Ika.

5. Semboyan Negara yaitu Bhineka Tunggal Ika

Bhineka Tunggal Ika artinya Berbeda-beda tetapi tetap satu juwa. Semboyan negara

diatur dalam pasal 36A yang menyatakan bahwa lambang negara adalah Garuda

Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

6. Dasar Falsafah yaitu Pancasila.

Pancasila berisi 5 nilai dasar sebagai dasar filsafat dan ideologi. Dasar negara

falsafah Pancasila tercantum dalam pembukaam UUD 1945 alinea IV.

Page 13: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

7. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara, UUD 1945

Konstitusi merupakan hukum dasar tertulis yang

menduduki tingkatan tertinggi dalam tata urutan

perundang-undangan. Tata urutan perundang-

undangan menurut UU RI NO 10 tahun 2004

pasal 7 ayat 1 adalah :

1. UUD negara Republik Indonesia tahun 1945

2. UU peraturan Pemerintah pengganti UU

3. Peraturan Pemerintah

4. Peraturan Presiden

5. Peraturan Daerah

8. Konsepsi Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara adalah cara pandang

bangsa Indonesia mengenai diri dan

lingkungan yang serba beragam dan memiliki

nilai strategis dengan mengutamakan

persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan

wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

9. Kebudayaan Daerah sebagai Kebudayaan Nasional

Kebudayaan Daerah adalah kebudayaan suku bangsa yang memiliki sifat-sifat

kedaerahan. Kebudayaan Nasional adalah puncak kebudayaan daerah yang menjadi

kebudayaan nasional tersebut sesuai dengan nilai Pancasila.

Page 14: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

10. Bentuk NKRI yang Berdaulat

Bentuk negara adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahan adalah Republik.

Sistem politik yang digunakan adalah Sistem Demokrasi.

2. TEORI TERJADINYA NEGARA INDONESIA.

Teori terbentuknya Negara, yaitu :

a. Teori Ketuhanan (Theokratis).

Dasar pemikiran teori ini adalah suatu kepercayaan bahwa segala sesuatu yang ada

atau terjadi di alam semesta ini adalah semuanya kehendak Tuhan, demikian pula

negara terjadi karena kehendak Tuhan.

b. Teori Kekuasaan.

Menurut teori ini negara terbentuk karena adanya kekuasaan, sedangkan kekuasaan

berasal dari mereka-mereka yang paling kuat dan berkuasa, sehingga dengan

demikian negara terjadi karena adanya orang yang memiliki kekuatan/kekuasaan

menaklukkan yang lemah

c. Teori Perjanjian Masyarakat.

Menurut teori ini, negara terbentuk karena sekelompok manusia yang semula masing–

masing hidup sendiri–sendiri mengadakan perjanjian untuk membentuk organisasi

yang dapat menyelenggarakan kepentingan bersama.

d. Teori Hukum Alam.

Menurut teori ini, terbentuknya negara dan hukum dengan memandang manusia

sebelum ada masyarakat hidup sendiri–sendiri.

Proses terbentuknya Negara di zaman modern. Proses tersebut dapat berupa

penaklukan, peleburan, pemisahan diri, dan pendudukan atas Negara atau wilayah yg blm

ada pemerintahan sebelumnya.

Bangsa Indonesia beranggapan bahwa terjadinya NEGARA merupakan suat proses

yang bersinambungan secara ringkas, proses tersebut adalah sebagai berikut :

a. Perjuangan Pergerakan Kemerdekaan Indonesia

Page 15: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

b. Proklamasi atau pintu gerbang Kemerdekaan

c. Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah mereka yang bersatu, berdaulat, adil

dan makmur.

C. USAHA PEMBELAAN NEGARA

1. PENGERTIAN BELA NEGARA

Bela Negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh,

terpadu, dan berlanjutdan dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa

dan bernegara.

Upaya Bela Negara adalah kegiatan yang dilakukan oleh setiap warga negara sebagai

pelaksanaan hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggara pertahanan dan keamanan

negara.

Upaya Bela Negara dapat dilakukan melalui pendidikan bela negara untuk

menumbuhkan rasa kecintaan pada tanah air dan kesadaran berbangsa dan bernegara.

2. DASAR HUKUM USAHA PEMBELAAN NEGARA.

Berdasarkan UUD 1945 pasal 30 ayat (1) tertulis bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak

dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan syarat pembelaan negaradiatur

dengan Undang-undang ”

Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :

1. UUD 1945

a. Pasal 27 ayat 3 “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

pembelaan negara”

b. Pasal 30 ayat 1 “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha

pembelaan negara”

c. Pasal 30 ayat 2 “usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui

sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Kepolisian

Negara Indonesia sebagai kekuatan utama sedangkan rakyat sebagai kekuatan

pendukung”

2. UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

3. UU No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

4. UU No. 34 tahun 2004 tentang TNI

5. Tap. MPR No. VI/MPR RI/ 2000 tentang Pemisahan TNI dan POLRI

6. Tap. MPR No. VII/MPR RI/ 2000 tentang Peran TNI dan POLRI

Page 16: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

3. PELAKSANAAN BELA NEGARA

Wujud bela negara yang telah dilakukan bangsa Indonesia untuk membela Negara

Indonesia antara lain :

a. Masa Perang yang bersifat Kedaerahan

Perang antara bangsa Indonesia melawan Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris.

Tokoh yang melakukan perjuangan bela negara yaitu Sultan Hairun dan Sultan

Baabulah di Ternate untuk melawan Portugis. Perjuangan Sultan Ali Mughayat Syah ,

Sultan Iskanda Muda dan Raden Patah juga untuk melawan Portugis

b. Masa Perang Kemerdekaan (1945 - 1949)

Perang dalam rangka merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, yaitu Belanda dan

Jepang. Keikut sertaan warga negara dalam bela negara diwujudkan dalam perang

kemerdekaan maupun diplomasi.

c. Masa 1950 – 1965

Pada masa ini terjadi banyak pemberontakan dari dalam negeri karena rasa tidak

puas dari berbagai pihak dan daerah. Wujud perjuangan dilakukan dengan upaya

pertahanan dan keamana bersenjata ataupun upaya diplomasi.

d. Masa Orde Baru (1996 – 1998)

Bela negara dalam masa Orde Baru diwujudkan dengan ketahanan nasional dalam

upaya menghadapi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan.

e. Masa Reformasi – Sekarang

Bela Negara pada masa saat ini diwujudkan dengan upaya untuk mengatasi krisis

yang sedang dihadapi oleh segenap bangsa Indonesia.

4. ARTI PENTING BELA NEGARA

Arti penting dalam Bela Negara antara lain :

a. Bela Negara merupakan wujud kecintaan warga negara kepada NKRI yang

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa

dan negara.

b. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan

kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran,

tanggung jawab, dan rela berkorban dalam mengabdi kepada bangsa dan negara.

c. Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.

d. Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik luar

negeri bebas aktif.

e. Bentuk perlawanan Indonesia dalam rangka membela kemerdekaan dan

kedaulatannya yang bersifat kerakyatan, kesemestaan dan kewilayahan.

Page 17: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

5. KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM USAHA PEMBELAAN NEGARA

Alasan mengapa negara wajib dibela oleh warga negaranya :

a. Untuk menjamin kelansungan hidup negara.

b. Masyarakat Indonesia telah membuktikan dirinya selalu berpartisipasi dan

menunggal bersama aparat pertahanan dan keamanan membela dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

c. Setiap warga negara dalam keadaan tertentu dapat dipaksakan oleh negara untuk

ikut dalam pembelaan negara.

Menurut Pasal 9 ayat 2 UU RI No. 3 Tahun 2002 dinyatakan tentang “Setiap warga

negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara yang diselenggarakan

melalui hal berikut ini ”

a. Pendidikan Kewarganegaraan

Dengan mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan, peserta didik menjadi manusa

yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

b. Pelatihan Dasar Militer

Warga negara yang mendapat pelatihan dasar kemiliteran adalah unsur mahasiswa

yang masuk menjadi anggota resimen mahasiswa (menwa). Selain Menwa, warga

negara yang menjadi anggota HANSIP, WANRA, KAMRA juga mendapat pelatihan

dasar militer.

Page 18: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

c. Pengabdian sebagai Prajuit TNI

UU No. 34 tahun 2009 pasal 7 tentang TNI disebutkan tugas pokok TNI adalah:

1. menegakkan kedaulatan negara,

2. mempertahan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD RI

1945

3. melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari

ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

d. Pengabdian sesuai Profesi

Pengabdian warga negara

yang mempunyai profesi

tertentu untuk kepentingan

pertahanan negara,

termasuk dalam

menanggulangi dan

memperkecil akibat yang

ditimbulkan oleh perang.

Saat ini kita para pelajar

dapat berperan serta dalam

usaha bela negara dengan

terus belajar untuk

menggapai masa depan

yang gemilang dan kelak

menjadi pemimpin maupun pengatur negara ini, dan menjadikan negara ini lebih

baik dari yang sebelumnya.

Page 19: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

D. BENTUK-BENTUK USAHA PEMBELAAN

NEGARA

1. BELA NEGARA SECARA FISIK

Bela Negara secara fisik dilakukan dengan cara angkat senjata menghadapi serangan

dari musuh, ini dilakukan untuk menghadapi serangan dari luar.

Bela negara seperti ini diatur dalam UU No. 3 tahun 2002 dan sesuai doktrin sistem

pertahanan semesta, pelaksanaan dilakukan oleh rakyat terlatih.

Rakyat terlatih mempunyai 4 fungsi, yaitu :

i. Ketertiban Umum

ii. Pelindung Masyarakat

iii. Keamanan Rakyat

iv. Perlawanan Rakyat

Tiga fungsi diatas dilakukakan pada masa damai atau saat bencana alam, darurat sipil.

Dimana unsur rakyat terlatih membantu pemerintah daerah dalam menangani keamanan

dan ketertiban masyarakat.

Sedangkan fungsi Perlawanan Rakyat dilakukan pada saat darurat perang, mereka

dapat dimobilisasi dalam waktu singkat disesuaikan dengan latar pendidikan dan profesi.

2. BELA NEGARA SECARA NON FISIK

Bela Negara secara non fisik adalah upaya peningkatan ketahanan Nasional sangat

penting untuk menangkat pengaruh budaya asing di era globalisasi dengan arus

informasi yang sangat pesat dan propaganda dari luar negeri sulit untuk dibendung

akibat semakin canggihnya teknologi komunikasi.

Ancaman dari Dalam Negeri :

Disintegrasi bangsa melalui gerakan-gerakan separatis

Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dari pelanggaran HAM

Upaya mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain

Potensi konflik antar kelompok akibat perbedaan pendapat dalam masalah

politik

Penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional

Memudarnya rasa nasionalisme dan kecintaan terhadap bangsa dan negara

Kurangnya kesadaran hukum dikalangan masyarakat.

Page 20: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

Cara mengatasi Ancaman dari Dalam Negeri :

Peningkatan keimanan, ketaqwaan sesuai agama dan keyakinan

Peningkatan kerukunan, perdamaian, persatuan dan kesatuan bangsa

Sosialisasi hukum dan peraturan perundang-undangan kepada masyarakat

sehingga tercipta kesadaran hukum.

Ancaman dari Luar Negeri.

Keinginan negara-negara maju atau besar untuk menguasai Indonesia sebab

posisi Indonesia yang sangat strategis dan memiliki kekayaan yang berlimpah.

Keinginan negara industri untuk menguasai Indonesia sebab kekayaan alamnya

sangat melimpah

Bahaya perang nuklir yang dapat mengancam keberadaan negara Indonesia

Derasnya arus globalisasi menimbulkan kerawanan di bidang Politik, Ekonomi,

Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan.

Cara mengatasi Ancaman dari Luar Negeri

Negara Indonesia menerapkan Politik Luar Negeri yaitu BEBAS AKTIF

Page 21: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

E. PARTISIPASI DALAM USAHA PEMBELAAN

NEGARA

A. CONTOH PARTISIPASI UPAYA PEMBELAAN NEGARA DI LINGKUNGAN

KELUARGA

a. Rajin belajar

b. Membantu orang tua di rumah

c. Menciptakan kerukunan dan keharmonisan dalam rumah tangga

d. Melakukan hal-hal terpuji

B. CONTOH PARTISIPASI UPAYA PEMBELAAN NEGARA DI LINGKUNGAN SEKOLAH

a. Belajar dengan tekun dan penuh semangat

b. Memperdalam iman dan taqwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi

c. Tidak terlibat Narkoba

d. Tidak terlibat tawuran antar pelajar

e. Tidak berbuat onar di sekolah

f. Berprestasi.

C. CONTOH PARTISIPASI UPAYA PEMBELAAN NEGARA DI LINGKUNGAN

MASYARAKAT

a. Tidak berbuat onar di lingkungan masyarakat

b. Menghormati agama lain

c. Aktif dalam kegiatan siskamling

d. Ikut serta dalam menanggulangi bencana alam

e. Aktif dalam kegiatan remaja

f. Menjalin kerukunan dalam kehidupan masyarakat.

D. CONTOH PARTISIPASI UPAYA PEMBELAAN NEGARA DI LINGKUNGAN

BERBANGSA DAN BERNEGARA

a. Menjadikan nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa sebagai sumber

kehidupan berbangsa dan bernegara untuk memperkuat akhlak dan moral

Page 22: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

b. Meningkatkan kerukunan sosial antar pemeluk agama, suku, dan kelompok

masyarakat lainnya.

c. Melaksanakan hukun dan perundang-undangan secara konsisten,

bertanggung jawab dan menghormati HAM

d. Rela berkorban demi bangsa dan negara

e. Menjalin persatuan dan kesatuan bangsa.

BAB III

1. CONTOH TINDAKAN DALAM UPAYA PEMBELAAN

NEGARA

1. PERTEMPURAN SURABAYA

Peristiwa 10 November ditandai dengan adanya balas dendam sekutu ( inggris ) karena

terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, pemimpin Negara sekutu ( inggris ) tepatnya

di jembatan merah, Surabaya.

Pada tanggal 10 November 1945, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh

mengeluarkan ultimatum sampai batas jam 6 pagi untuk meminta pihak Indonesia

menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi

NICA. Pada tanggal 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala

besar, yang diawali dengan pengeboman udara ke gedung-gedung pemerintahan Surabaya,

dan kemudian mengerahkan sekitar 30.000 infantery, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal

perang. Lalu, inggris membombardir kota Surabaya dengan meriam dari laut dan darat.

Dugaan inggris, dalam waktu 3 hari mereka dapat menaklukan kota Surabaya tetapi

pelopor muda seperti Bung Tomo menggerakan semangat perlawanan yang tinggi. Sehingga,

perlawanan berlanjut di tengah serangan inggris. Pertempuran ini berlangsung selama 3

minggu sebelum kota Surabaya jatuh di tangan inggris.

Peristiwa 10 November ini menewaskan 6.000 pejuang Indonesia dan 200.000 rakyat sipil

mengungsi dari kota Surabaya. Karena banyaknya korban tersebut, akhirnya kota Surabaya

dikenang sebagai Kota Pahlawan pada tanggal 10 November .

Page 23: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

B. KESIMPULAN

Usaha pembelaan negara dan pertahanan keamanan negara sebenarnya bertumpu pada

kesadaran setiap warganegara akan hak dan kewajibannya. Kesadaran demikian perlu

ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam

membela pertahanan dan keamanan negara. Proses motivasi untuk membela negara dan

bangsa akan berhasil jika setiap warga memahami keunggulan dan kelebihan negara dan

bangsanya. Disamping itu setiap warga negara hendaknya juga memahami kemungkinan segala

macam ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara Indonesia.

2. SARAN

Untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara serta persatuan

dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah Nusantara dan yaridiksi nasional, serta nilai –

nilai pancasila dan UUD 1945.

3. PENUTUP

Setelah mempelajari Karya Tulis Ilmiah ini pembeca dapat memahami tentang arti bela

negara, pengertian bangsa dan negara, proses terbentuknya bangsa dan negara Indonesia,

dan peran serta warga negara dalam bela negara. Dan yang terutama, peran kita seorang

pelajar juga warga negara yang wajib melaksanakan pembelaan terhadap negara.

Page 24: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

DAFTAR PUSTAKA

1. Makalah Pembelaan Terhadap Negara karya Tirza Rimba Aras tahun 2012 / 2013

2. Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas IX SMP/MTs, penulis Sunardi H.S. dan

Bambang Tri P. , Penerbit GLOBAL

3. http://www.slideshare.net/septianraha/makalah-bela-negara

4. http://pkngundar.blogspot.com/2013/04/teori-terbentuknya-suatu-negara.html

5. http://deudinul.wordpress.com/2013/04/05/teori-terbentuknya-negara/

6. http://ichayooke.blogspot.com/p/asal-mula-terjadinya-negara-secara.html

7. http://guraru.org/info/sejarah-singkat-peringatan-hari-pahlawan/

8. http://rangersarlandaciikocooki.blogspot.com/2011/08/ringkasan-peristiwa-10-november.html

Page 25: Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara Tempo Dulu

BIODATA PENULIS

NAMA LENGKAP : ESTI WIDYANINGSIH

NAMA PANGGILAN : ESTI

SEKOLAH : SMPN 1 TRENGGALEK

TANGGAL LAHIR : TRENGGALEK, 21 JULI 2000

AGAMA : ISLAM

ALAMAT : RT. 05, RW. 02, SUMBERINGIN, KARANGAN, TRENGGALEK.

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

ORANG TUA :

1. AYAH : CHIDMADYANTORO

2. IBU : WIJI KUSBIYAH

PEKERJAAN ORANG TUA :

1. AYAH : PNS

2. IBU : PNS (DOKTER)

SAUDARA :

1. ANISA WIDYA SAPUTRI

2. HUSNA WIDYASTUTI