nota pembelaan penasehat hukum “mengadili korban ... · nota pembelaan penasehat hukum...

58
NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA PIDANA NOMOR : 33/PID.B/2020/PN-BPP ATAS NAMA TERDAKWA : BUCHTAR TABUNI Yang Didakwa : Dalam Dakwaan Kesatu : Pasal 106 KUHP Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP, atau Dakwaan Kedua : Pasal 110 Ayat (1) KUHP Jo.Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP, atau Ketiga : Pasal 160 KUHP DIAJUKAN OLEH : TIM PENASEHAT HUKUM KOALISI PENEGAK HUKUM DAN HAM PAPUA DI PENGADILAN NEGERI BALIKPAPAN BALIKPAPAN 2020

Upload: others

Post on 13-Nov-2020

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

NOTAPEMBELAAN

PENASEHATHUKUM

“MENGADILIKORBANKONSPIRASINEGARAPASCA

DEMONSTRASI

MENENTANGRASISME”

DALAMPERKARAPIDANA

NOMOR:33/PID.B/2020/PN-BPP

ATASNAMATERDAKWA:

BUCHTARTABUNI

YangDidakwa:

DalamDakwaanKesatu:Pasal106KUHP

Jo.Pasal55Ayat(1)Ke-1KUHP,

atauDakwaanKedua:Pasal110Ayat(1)KUHP

Jo.Pasal55Ayat(1)Ke-1KUHP,

atauKetiga:Pasal160KUHP

DIAJUKANOLEH:

TIMPENASEHATHUKUM

KOALISIPENEGAKHUKUMDANHAMPAPUA

DIPENGADILANNEGERIBALIKPAPAN

BALIKPAPAN

2020

Page 2: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

1

NotaPembelaanPenasehatHukum

“MENGADILIKORBANKONSPIRASINEGARAPASCA

DEMONSTRASIMENENTANGRASISME”

DalamPerkaraPidanaNomor:33/Pid.B/2020/PN-BPP

AtasNamaTerdakwa:

BUCHTARTABUNI

YangDidakwa:

DalamDakwaanKesatu:Pasal106KUHPJo.Pasal55Ayat(1)Ke-1KUHP,atau

DakwaanKedua:Pasal110Ayat(1)KUHPJo.Pasal55Ayat(1)Ke-1KUHP,Atau

Ketiga:Pasal160KUHP

DiPengadilanNegeriBalikpapan

I. PENDAHULUAN

MajelisHakimyangterhormat,

Sdr.JaksaPenuntutUmumyangkamihormati,

Sdr.Paniterayangkamihormati,

Hadirinyangjugakamihormati,

PujisyukurpatutdipanjatkankehadiratTuhanYangMahaEsa,yangatasizinnya

proses persidangan perkara dugaan tindak pidana sebagaimana diatur dan

diancamdalamDalamDakwaanKesatu:Pasal106KUHPJo.Pasal55Ayat(1)Ke-

1KUHP,atauDakwaanKedua:Pasal110Ayat(1)KUHPJo.Pasal55Ayat(1)Ke-1

KUHP, atau Dakwaan Ketiga : Pasal 160 KUHP atas nama terdakwa BUCHTAR

TABUNI,telahberjalanhinggapadahariini,Selasa,09Juni2019,kamiPenasehat

Hukum Terdakwa diberi kesempatan untuk mengajukan Nota Pembelaan

(PLEDOI).

Proses hukum terhadap terdakwa bersama 6 (enam) terdakwa lainnya dalam

persidangandiPNBalikpapan ini,sejakawal sangat tidakproseduralmulaidari

penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan dalam proses penangkapan hingga

pemeriksaan yang tidakmengedepankan azas praduga tak bersalah (tersangka)

telah ditetapkan sebagai tersangka tanpa diawali oleh bukti permulaan yang

cukup,kesalahanproseduraliniberlanjutlagidenganpemindahanParaTerdakwa

pada tanggal 04 Oktober 2019 tanpa pemberitahuan kepada keluarga dan

PenasehatHukumnya,pengalihan inimembuat jarakantaraselainmenjadi tidak

proseduralkarenasalahkompetensirelatifnya,tentukonsekwensinyaberdampak

bagiaksesbagikeluargaterdakwabersamaterdakwalainnyadanseluruhrakyat

Papuauntukmelihatpersidangansecaraterbuka.

ProseshukuminijugabertambahsulitdengansituasiwabahCOVID-19,membuat

persidangandilakukansecaraonlineterhitungmulaipadatanggal15April2020,

pesidangansecaraonlineiniprosespembuktiannyatidakdapatdilakukansecara

optimal,mulai dari sinyal yang terganggu, waktu yang tidak tepat, pembuktian

yang tidak optimal hingga keluarga dan masyarakat umum juga tidak dapat

mengakses persidangan ini dan tentu melanggar azas peradilan yang cepat,

sederhanadanbiayamurahsertaazaspersidanganyangterbukauntukumum.

PadapersidanganhariSelasa,tanggal02Juni2020yanglalu,sdr.JaksaPenuntut

Umum telah mengajukan Tuntutan Pidana kepada Majelis Hakim untuk

menyatakanbahwaTerdakwatelahterbuktisecarasahmelakukanTindakPidana

sebagaiorangyangmenyuruhmelakukanatauturutsertamelakukanserta

melakukan makar dengan maksud supaya seluruh atau sebagian wilayah

Page 3: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

2

Negara, jatuh ke tangan musuh atau memisahkan sebagian dari wilayah

Negara,sebagaimanadimaksuddalampasal106KUHPjoPasal55ayat(1)

ke-1KUHP”. Tuntutanpidanatersebutsangat“spektakuler”karenaTerdakwa

BUCHTAR TABUNI dituntut dengan hukuman penjara selama 17 (tujuh belas)

tahun dikurangkan selama terdakwa berada dalam tahanan. Tuntutan ini

menunjukan bahwa negara lewat Sdr. Jaksa Penuntut Umum meneruskan

konspirasi mengkriminalkan aktivis Papua dibalik Demo Anti Rasisme yang

terjadipadatanggal19Agustus2019dan29Agustus2019.

Ada 2 (dua) alasan kuat Negara melalui aparat penegak hukum secara khusus

PolisidanJaksasejakawaltelahmempunyairencanamengkriminalkanTerdakwa

bersama6(enam)Terdakwa(Aktivis)lainnya,sebagaiberikut:

1. PelakuRasis, Intimidasi dan Persekusi di Surabaya pada tanggal 16Agustus

2019,melibatkanPolisi,TNI,Ormas-OrmasReaksionirdanOrangPartaibesar

diRepublikini,proseshukumnyatidakkomprehensifdanterkesanpelakunya

mendapat perlindungan dari negara berupa tuntutan dan vonis yang sangat

rendah(Hanya5dan7bulanpenjara);

2. PascaDemoAntiRasismetanggal19Agustus2019dan29Agustus2019,telah

ada konspirasi krimiminalisasi lewat pernyataanMenteri PolitikHukumdan

Keamanan Republik Indonesia yang menyatakan, “Benny Wenda sebagai

actor utama kerusuhan di Papua dan Papua Barat.Wenda juga

melakukankonspirasidenganaktor-aktor lokaluntukmembuatkisruh

suasana.Pihak local yang diajak kerjasama diantaranya Aliansi

Mahasiswa Papua (AMP), dan Komite Nasional Papua Barat

(KNPB).Memang ada satu konspirasi antara Benny Wenda dengan

organisasi itu.Baik KNPB maupun AMP, itu ada, jadi bukan mengada-

ada.Itulah yangkemudianmendorong terjadinya satu demontrasi yang

anakhis.”, pernyataan konspirasi yang sama disampaikan oleh Kapolri

Jenderal Tito Karnavian, “Saya sudah dapat beberapa data, KNPB main,

ULMWP main dan saya tahu rangkaiannya kemana.Termasuk gerakan

AMP, teman-teman adik-adik Aliansi Mahasiswa Papua, ini juga

digerakanolehmereka. Jadi apa yang terjadi saat ini di luar itu semua

didesaianolehkelompokyangadadisini.Danituakansayakejar”

Menjadi pertanyaan,mengapa Negaramelalui Kepolisian tidak seriusmengusut

dan memproses hukum pelaku-pelaku Rasisme yang berasal dari TNI, Polisi,

Ormas-OrmasReaksionirdanorangdariPartaiBesardiRepublikini?selanjutnya

memberikanvonisyangberatkarena rasismemerupakankejahatanyang sudah

diatur dalam regulasi internasional dan nasional sebagai kejahatan serius yang

perluditanganisecaraseriuspulaolehaparatnegara.

KonspirasiNegaratersebutsangatnyata,PascademoantirasismediPapuayang

terjadibukankasusrasismediselesaikansebagaimomentummerubahbangsaini

kearah yang lebih baik, yang terjadi justru rasisme, intimidasi dan persekusi

berlanjut terhadap rakyat Papua dalam penegakan hukum, pada bulan Agustus

2019 telah terjadi pengerahan Pasukan Gabungan TNI/Polri dariMaluku Utara,

Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur,

KalimantanBarat, Sumatera Selatan, Jambi dan Jakarta, pada kurunwaktu yang

sama, dalam kurun waktu Bulan Agustus 2019 sampai dengan Oktober 2019,

kurang lebih1.000orangditangkapsebagaidampakdaridemoantirasismedan

terdapat kurang lebih 69 orang di Papua dan Papua Barat di proses hukum

termasuk Terdakwa Buktar Tabuni bersama Terdakwa Agus Kossay, Terdakwa

Steven Itlay, Terdakwa Ferry Kombo, Terdakwa Alex Gobay, Terdakwa Hengky

HilapokdanTerdakwaIrwanusUropmabin.

Mengenai ketentuan hukum yang diterapkan alangkah baiknya kitamelihat sisi

historisnya, sebagaimana diketahui bahwa KUHPidana kita berasal dari

KUHPidana Nederland (Negeri Belanda). Melalui Asas Korkodansi dalam pasal

131 I.S. KUH Pidana Nederland tersebut diberlakukan/diterapkan di negara

Jajahan diHindiaBelanda termasuk ketentuan dalamDakwaan : Pasal 106, 107

dan110KUHP,yangolehPemerintahHindiaBelandapemberlakuanpasalaanslag

Page 4: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

3

(menyerang) kini disebutmakar ini ditujukan untukmenjaga keutuhanwilayah

jajahanHindiaBelandatermasukIndonesia.

Timbulpertanyaansekarang,apakahpasal-pasaldalamdakwaanPasal106,107

dan 110 KUHP yang dipakai oleh penjajah Pemerintah Hindia Belanda untuk

menjaga keutuhan wilayah jajahannya, masih dapat dipertahankan didalam

NegaraRepublikIndonesiayangkatanyaNegaramerdekadanberdaulatsekarang

ini ? Dalam alam demokrasi saat ini pemberlakuan pasal makar sebagaimana

tersebut diatas telahmembatasi kehendakPasal 28UUD1945dan secara tidak

sadarkitatelahmewarisisistemdanpola-polayangditerapkanolehPemerintah

Hindia Belanda. Pertanyaan apakah kita akan mengulang kesalahan penjajah

Belanda dahulu ?. Selayaknya kitamembaca dan bercermin pada sejarah untuk

lebih menghidupkan pengertian “merdeka” dalam pengertian yang lebih

luas/tidaksempit,karenaitupenggunaanpasalmakartersebutdiatasseharusnya

sudahtidaklayakdipertahankanlagidalampenegakanhukumdinegeriini.

Bila kita ingin mencari solusi atas problem sosial politik yang terjadi di tanah

Papua umumnya dari akar masalahnya, maka harus ada ruang dialog untuk

menyelesaikan akumulasimasalah-masalah sosial politik, hal dialog yang paling

mendasar adalah menyelesaikan akar masalah di Papua yang disebut dengan,

“PELURUSAN SEJARAH”, secara obyektif danmasing-masing pihak yang terlibat

dalamdialogharussepakatmenerimaapapunhasilnya.Prosesinisangatpenting

untukdilakukankarenasangatmenentukanrealitasintegritasbangsaPapuahari

ini, karena sampai saat ini mengenai sejarah integrasi Papua oleh mayoritas

masyarakatPapuamasihdinilaikaburdanmasyarakattahukarenapolitiksengaja

dikaburkan. Klarifikasi perlu untuk dilakukan hari ini dengan semangat

“Keinginan baik” kita semua, baik pemerintah, masyarakat maupun aparat

penegakhukumyangterlibatdalampersidangansaatini.

Adapunhal-halyangsangaturgentuntukdiklasifikasikansertamenjadipenyebab

timbulnyapergolakanpolitikditanahPapuamenurutkamiTimPenasehatHukum

ParaTerdakwaantaralain:

1. BahwasampaisaatinisebagianbesarmasyarakatPapuamembenarkanbahwa

Papua pernah berdaulat sejak tanggal 01 Desember 1961. Subtansinya jelas

butuhklarifikasi,sebabsoaliniadarelevansinyadengansalahsatubutirisiTri

Komando Rakyat (TRIKORA) yang menyatakan : “Bubarkan Negara Boneka

PapuabuatanBelanda”.

2. Bahwa lahirnya New York Agreement (Perjanjian New York) tanggal 15

Agustus 1962 olehMayoritasRakyat Papua dipertanyakan dasar hukumnya,

karena rakyat Papua menganggap itu sebagai pelecehan terhadap

integritasnya, karena sebagai anak negeri yang hidup diatas tanah ini tidak

pernah diikut sertakan dalam perundingan-perundingan antara Indonesia,

Belanda dengan fasilitator Mr. Elswort Bunker sebagai wakil Perserikatan

Bangsa-Bangsa padahal sangat disadari bahwa konsep Elwort Bunker itulah

cikalbakalisiPerjanjianNewYork1962yangmenentukanmasadepanbangsa

dantanahini.

3. Bahwa Penyerahan Kedaulatan dari Belanda ke UNTEA dan UNTEA ke

Indonesia menurut Perjanjian New York dilakukan dengan 2 (dua) tahap

denganmekanismetahappertamaBelandamenyerahkankedaulatantanahini

ke UNTEA dan tahap kedua UNTEA akan menyerahkan kepada Indonesia

dengan syarat setelah diserahkan kepada Indonesia akan dilakukan self

determination, plebisit atau lebih dikenal dengan PEPERA (Penentuan

PendapatRakyat)denganbataswaktuakhirtahun1969.

4. Bahwa Rezim Orde Baru telahmengingkari perjanjian New York 1962 yang

padadasarnyamenyatakanbahwadalamsemangatPerjanjianNewYork1962

dan Statuta Roma 20-21 Mei 1969 dilakukan untuk kepentingan dan

kesejahteraanrakyatPapuanamunkenyataanyangditerimaolehmasyarakat

Papua sejak Penentuan Pendapat Rakyat sampai adanya Kabinet

Pembangunan dibawah rezim Suharto justru tidak menunjukan realisasi

semangattersebut;

Page 5: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

4

5. Bahwa di Era Reformasi sejak tumbangnya Rezim Orde Baru, baik masa

pemerintahanPresidenHabibie,Gusdur,Megawati,SusiloBambangYudoyono

dan kini dibawah Pemerintahan Joko Widodo, persoalan “PELURUSAN

SEJARAH”,belummendapatresponpenyelesaikansecarabermartabat.

Hal inilah yang masih dipertanyakan menyangkut keabsahan dan validitas

Putusan Para Orang Tuamereka dalam PEPERA Tahun 1969,masalah ini yang

sampai saat sekarang belum pernah dikomunikasikan dalam sebuah tataran

sejajar antara para tokoh daerah Papua dengan Pemerintah, bahkan ada

kecendurungan untuk ditutupi, sehingga beberapa kali meletus apa yang oleh

pihakkeamanandinamakansebagaiMakaratauGerakanSeparatisOPM.Bahkan

ada kecendurungan mempolitisir dengan melatenkan situasi demikian untuk

kepentingan-kepentinganpribadiparaoknumaparatnegaradanaparatpenegak

hukum yang akhirnyamenyebabkanmeluasnya kesenjangan-kesenjangan sosial

yangterakumulasiterusmenerusdalamperjalanansejarahdaerahPapuaini.

Contoh konkret yang telah terjadi seperti eksploitasi sumber daya alam yang

melimpah didaerah ini tanpa ada upaya untuk kesejahteraan masyarakat

sekitarnya,menumpuknyapelanggaranHAM(KasusBiakBerdarah,06Juli1998;

KasusSorong,05Juli1999;KasusTimika,02Desember1999;KasusMerauke,16

Februari 2000;KasusNabire, 28 Februari sampai dengan 4Maret 2000;Kasus,

Abepura, 07 Desember 2000, Kasus Wasior Berdarah tahun 2001, Kasus

PenyeranganAparatPascaKRPIII,19Oktober2011,KasusPaniaiBerdarah2014,

KasusDeiyai2019,KasusNduga2019-2020danKasusIntanJaya2019-2020)dan

kasus pelanggaran HAM lainnya yang hampir merata diseluruh wilayah Papua,

tanpa upaya mengadili pelakunya oleh Negara dan kesemuanya terakumulasi

tanpajalankeluaryangpasti.

Pemberlakuan otonomi khusus yang oleh Pemerintah dianggap sebagai solusi

terbaik dalam implementasinya ternyata masih jauh dari harapan masyarakat

Papua,halinidisebabkanolehKebijakanPemerintahyangsangattidakkonsisten

memberlakukanUndang-Undang tersebutmisalnya soal lambangdaerah sampai

saat ini masih menjadi perdebatan karena yang dianggap sebagai simbol dan

lambangdaeraholehmasyarakatPapuayangdiamanatkanolehUndang-Undang

Nomor21Tahun2001tentangOtonomiKhususBagiPropinsiPapuatersebutoleh

Pemerintahdianggapsebagaisimbol-simbolseparatiskemudiandianulirdengan

hadirnyaPeraturanPemerintahNomor:77Tahun2007tentangLambangDaerah

termasuk keberadaan bendera Bintang Kejora, selain itu untuk menyelesaikan

persoalan sejarah masa lalu dan Pelanggaran HAM telah diamanatkan oleh

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Propinsi

Papua soal hadirnya Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi dan Pengadilan HAM

untukPropinsiPapua,hinggakinikehadirankedualembagabelumdiseriusioleh

Pemerintah sendiri. Hal ini ditambah dengan belum adanya keseriusan

Pemerintah menyelesaikan produk-produk pelaksanaan dari Undang-Undang

Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Propinsi Papua yang

tujuannya memproteksi penduduk asli Papua, ada 13 (Tiga Belas) Peraturan

DaerahKhususdan21(Duapuluhsatu)PeraturanDaerahPropinsi(Perdasi)yang

sebagian besar sampai saat ini belum diselesaikan pembahasan drafnya oleh

Pemerintah, apa yang dilakukan diatas merupakan upaya pembiaran atau

kesengajaan yang menggunakan hukum sebagai alat untuk mempertahankan

kekuasaan dan menekan eksistensi penduduk asli di Tanah Papua ini guna

melegitimasi berbagai ketidakadilan. Para Terdakwa yang saat ini menjalani

proseshukumadalahkorbandaripemikiransemacamini.

Dalam kurun waktu sekitar tahun 2004-2006, telah ada upaya dari Lembaga

Penelitian Indonesia untuk melakukan penelitian tentang Konflik di Papua,

kemudianpadatahun2008TimdariLIPIditugaskanuntukmembuatPapuaRoad

MAP(ModelPenyelesaianKonflikPapuasecaramendasardankonprehensif),dari

hasil penelitian tersebut telah dikelompokanempat isu sumber konfik di Papua

dansolusinya:

1. Isu Pertama : Masalah marginalisasi dan efek diskriminatif terhadap orang

asliPapuaakibatpembangunanekonomi,konflikpolitik,danmigrasimassal

Page 6: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

5

kePapuasejaktahun1970.Untukmenjawabini,kebijakanafirmatifrekognisi

perludikembangkanuntukpemberdayaanorangasliPapua;

2. Isu Kedua : Kegagalan Pembangunan terutama di Bidang Pendidikan,

Kesehatan dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. Untuk menjawab ini di

perlukan semacam paradigma baru pembangunan yang berfokus pada

perbaikanpelayananpublikdemikesejahteraanorangasliPapuadiKampung-

Kampung;

3. Isu Ketiga : Adanya kontradiksi sejarah dan konstruksi identitas politik

antara Papua dan Jakarta. Masalah ini hanya bisa dilakukan dengan dialog

yangbermartabatdenganmelibatkansemuakomponenmasyarakatPapua.

4. Isu Keempat : Pertanggung jawaban atas kekerasan Negara di masa lalu

terhadap Masyarakat Papua. Untuk itu perlu, penegakan hukum melalui

PengadilanHakAsasiManusia (HAM)danPengungkapanKebenaranmelalui

KomisiKebenarandanRekonsiliasidiPapua,halinimerupakanpilihan-pilihan

terbaik untuk keadilan bagi masyarakat Papua, terutama korban dan

keluarganya.

SelainLIPI,solusi-solusiuntukmemecahkanproblemtersebutjugadilakukanoleh

Jaringan Damai Papua (JDP), yang terbentuk pada tanggal 06 Januari 2010,

dikoordinirolehAlmarhumDr.NelesTebaytelahmelakukankonsultasipublikdi

19Kabupaten yangadadiPapua,denganmelibatkan50Orang/perwakilantiap

kabupatendanpadatanggal5-7Juli2011,JDPtelahmelakukanKonferensiDamai

PapuasebagaiKonsultasiPubliktertinggiyangmelibatkan500Perwakilandari19

Kabupatentersebut,yangmasing-masingutusanterdiridari:UnsurFaksiPolitik,

Unsur Pemuda, sertamelibatkan pengamat dariDPRP,MRP, Pemerintah, Tokoh

Masyarakat, Tokoh Agama, Dewan Adat Papua, NGO dan lain-lain, hasil dari

Konferensi tersebut intinya dideklarasikan bahwa :Dialogmerupakan sarana

terbaikuntukmencarisolusibagipenyelesaiankonflikantaraMasyarakat

PapuadanPemerintahIndonesia;TerdapatTekaduntukmencarisolusiatas

berbagaipersoalanpolitik,keamanan,Hukum,HAM,Ekonomi,Lingkungan

Hidup serta sosial budaya di Tanah Papua melalui Dialog antara Rakyat

Papua dan Pemerintah Indonesia yang difasilisasi oleh pihak ketiga yang

netral; telah ditetapkan juru runding orang Papua yang akan berdialog

denganPemerintahIndonesia.

Menjadipertanyaanmengapatelahadaupaya-upayadamaiuntukmenyelesaikan

akar persoalan Papua, tetapimasih saja terjadi pembungkaman terhadap setiap

gerakan masyarakat sipil di Papua dengan stiqma separatis dan “jerat” hukum

pasalMakaryanghampirsetiapsaatdialamisecarabergantianolehmerekayang

memperjuangkan hak-hak dasar Masyarakat Papua, dalam tahun ini Terdakwa

yangmengalami lagi “stiqma” dan “jerat”Makar tersebut akibat dari SKENARIO

KONSPIRASI NEGARA UNTUK MENANGKAP AKTIVIS DIBALIK PERISTIWA

RASISMEDI SURABAYADANDEMOANTI RASISMEDISELURUH PAPUA SERTA

PAPUABARAT.

Kita sebagai aparat penegak hukumperlu belajar padamomentumPERISTIWA

RASISMEYANGBERDAMPAKPADADEMOANTIRASISMEDIAMERIKADAN

KINI MELUAS KE BEBERAPA NEGARA PASCA TERBUNUHNYA GEORGE

FLOYD, PERISTIWA INI PERLU DIGUNAKAN UNTUK MELIHAT KEHIDUPAN

ORANGPAPUAKEDEPAN,DENGANMENEMPATKANORANGPAPUASEBAGAI

SUBYEK UTAMA DALAMMENENTUKANMASA DEPANNYA, BUKANMENADI

OBYEK PENDERITA DALAM PENEGAKAN HUKUM DAN MEMPERPANJANG

PROSESRASISMETERHADAPORANGASLIPAPUA.

II.FAKTA-FAKTAPERSIDANGAN

1. KETERANGANSAKSI

a. KeteranganSaksi-SaksiACharge:

Page 7: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

6

1. SaksiAGUSKUSWANTO,lahirdiAbepura,padatanggal13April

1972, jenis kelamin Laki-laki, Agama Kristen Protestan,

Pekerjaan Polri, Kewarganegaraan Indonesia, Alamat Jln. Aru

AspolAbepura,RT001RW000,Kel.KotaBaru,Kec.Abepura,

telah disumpah dan menerangkan dibawah sumpah dalam

persidangan,sebagaiberikut:

v Saksi menerangkan bahwa tanggal 09 September 2019 ada

pertemuan KNPB di Asrama Uncen (Perumnas 3), membahas

rencana aksi untuk bebaskan para tahanan yang ditangkap

dalam aksi protes rasisme 19,29 Agustus 2019 dan sedang

ditahan di Polda Papua, polisi menduga Victor Yeimo, Agus

KosaydanLuckySiep jugamengikuti rapatdimaksudsehingga

datang ke asrama untuk menangkap mereka, namun ketika

polisi tibadiasramatidakbertemutarget,polisipunkerumah

Buchtar Tabuni dan bertemu Buchtar di sebuah bukit lalu

menangkapnya/mengamankannya;

v SaksimenerangkanbahwasaatTerdakwaBuchtarhendakmau

naik mobil, ada komando, Buchtar angkat tangan lalu warga

sekitarmelemparmobildenganbatu;

v Saksimenerangkan bahwawarga yangmelakukan pelemparan

berjumlahkuranglebih20orang;

v Saksi menerangkan bahwa akibat lemparan warga dimaksud

seorangpolisiterlukadansempatdirawatdiRumahSakit;

v BahwasaksitidaktahuBuchtarTabuni,apakahikutpertemuan

tanggal09yangdilakukanKNPBdiAsramaUncenperumnas3

atautidak;

v Bahwa Saksi menerangkan, Terdakwa Buchtar ikut dalam

organisasiKNPB,PNWPdanULMWP,Organisasiyangbergerak

di diplomasi dalam dan luar negeri, menyerukan referendum,

kemerdekaanPapua;

v Bahwa Saksi mengaku sering dengar ada rapat-rapat yang

dilakukanolehBuchtarTabunitapitidaktahutempatdilakukan

danwaktunya;

v Bahwa saksi tidak tahu keterlibatan Buchtar Tabuni dalam

kegiatandemonstrasi,tanggal19dan29Agustus2019;

v Bahwa saksi menerangkan barang-barang yang ditemukan

dalamrumahBuchtarTabuniadalahLaptopdanHP,tapitidak

tahuisinya;

v Bahwa saksi mengaku mendapat info dari teman polisi (tim

penyidik) bahwa di dalam HPnya ditemukan adanya dokumen

yangdikirimkeluarnegeri;

v Bahwa saksi menerangkan demo rasisme tanggal 19 Agustus

@019 berjalan lancar, demo tanggal 29 Agustus 2019, terjadi

anarkis,pembakaranbangunandiKotaJayapura;

v Bahwa saksi menerangkan demo tanggal 19 dan 29 Agustus

2019 di Jayapura terkait eksodus mahasiswa Papua dari Jawa

karenamasalahrasismediSurabaya;

v Bahwasaksitidaktahutuntutanmahasiswa;

v Bahwasaksitidaktahuadaputusanpengadilantahun2012yang

telahberkekuatanhukumtetapbagiTerdawaBuchtarTabuni;

v Bahwa saksimengetahui keterlibatan Buchtar Tabuni di KNPB

danULMWPdariteman-teman;

Page 8: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

7

v Bahwa saksi menerangkan korelasi penengkapan Buchrar

dengan target karena Agus Kosai kerena Buchtar salah satu

tokohyangmenyatakanreferendum.

TanggapanTerdakwa:Terdakwamenolakketerangansaksi,

karena tidak ada kaitan dengan demo anti rasisme dan

pertemuan-pertemuandiAsramaRusunawa.

2. Saksi JOKO ANGGORO, lahir di Jayapura, pada tanggal 09

Februari 1982, jenis kelamin Laki- laki, 1Agama Islam,

Pekerjaan Polri, Kewarganegaraan Indonesia, Alamat Jln.

BayamHamadiRT.002/RW.006Kel.HamadiDistrikJayapura

Selatan, telah disumpah dipersidangan, pada pokoknya

menerangkan,sebagaiberikut:

v BahwsaSaksimenerangkanbahwaTerdakwaBuchtarditangkap

sehubugan dengan penghasutan membangun negara di dalam

negara;

v Bahwa saksi mengaku Terdakwa Buchtar Tabuni menghasut

masyarakatsaatdemontrasidiKotaJayapura;

v Bahwa saksi mengaku melihat Terdakwa Buchtar Tabuni

melakukan demostrasi saat dulu-dulu, Terdakwa juga

melakukan orasi, dalamorasi itumasamembawabendera dan

mengatakanyel-yel;

v Bahwa Saksi menerangkan bahwa terdakwa sebagai ketua

ULMWP dan PNWP, bergerak di bagian diplomasi Papua

merdekaluarnegeri;

v Bahwa Saksi menerangkan bahwa Terdakwa Buchtar Tabuni

berhubungandenganBenyWenda,DPOPolri;

v Bahwa Saksimenerangkan bahwa tanggal 09 September 2019

tim Polda Papua ke Asrama Uncen perumnas 3 untuk tangkap

DPO yaitu Victor Yeimo, Agus Kosai dan Luky Siep, tapi tidak

ketemulalukeKamwolkertangkapTerdakwadigunung;

v Bahwa Saksi menerangkan bahwa sebelum Terdakwa Buchtar

Tabuni naik mobil ia mengangkat tangan kepada warga, lalu

masyarakat melakukan pelemparan terhadap mobil yang

merekatumpangidenganbatu;

v BahwaSaksimenerangkanbahwaBarangbuktiyangditemukan

dalam rumah Terdakwa Buchtar Tabuni yaitu dua HP satu

Laptop;

v BahwaSaksimenerangkanbahwaTerdakwaBuchtar tidakada

dalamkegitandemorasisme;

v Bahwa Saksi menerangkan bahwa Terdakwa Buchtar dulu

bergabung dengan organisasi KNPB, sekarang masuk dalam

organisasiULMWP;

v BahwaSaksimenerangkanbahwatujuanKNPBadalahdiplomasi

danbangunnegaraPapua;

v Bahwasaksimengakudalammelakukanpenangkapanterhadap

terdakwatidakdisetaisuratperintahpenangkapan;

v BahwaSaksimenerangkanbahwaLatarbelakangdemokarena

adanya peristiwa rasisme di Surabaya, Jawa Timur, ada yang

keluarkankatamonyet;

Page 9: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

8

v Bahwa Saksi menerangkan bahwa demo tanggal 19 berjalan

damai, Tuntutan Demo : minta merdeka, tuntut tahan pelaku

rasisme;

v BahwaSaksimenerangkanbahwademodarikantorMRP,lewat

kantorDPRP;

v BahwaSaksimenerangkanbahwademotanggal19Agutus2019

Terdakwatidakikut;

v Bahwa Saksi menerangkan bahwa 2012 ada sidang terdakwa

danadaputusannya,saatitusaksilihatsidangnya;

v Bahwa saksi tidak ada penghasutan saat Buchtar Tabuni naik

mobil saat ia ditangkap pada tangal 09 September 2019 di

Perumnas3Waena.

TanggapanTerdakwaBuchtarTabuni:

Tidak benar adanya komando kepada masyarakat yang

membuatmasyarakatsekitarmelemparmobildenganbatu;

3. SaksiFANIKARELLAIMENA,lahirdiMagelangpadatanggal08

September 1977, jenis kelamin Laki-laki, Agama Kristen

Khatolik, Pekerjaan PNS (PNS Staf Kesbangpol), Pendikan

TerakhirS1Ekonomi,KewarganegaraanIndonesia,AlamatJln.

Krisno S. No. 18 A Angkasa Distrik Jayapura Utara, telah

dibawahjanjidalampersidangansebagaiberikut:

v BahwaSaksimenerangkanbahwaTidaktahuTerdakwaBuchtar

pimpinorganisasi;

v BahwasaksitahuadaorganisaiKNPBdanOPM;

v Bahwa Saksi menerangkan bahwa organisasi KNPB dan OPM

tidakterdaftardiKesbangpol;

v Bahwasaksitidaktahuhubungankeduanya;

v Bahwa Saksi menerangkan bahwa organisasi PNWP, WPNCL,

ULMWPtidakterdaftardiKesbangpol;

v BahwasaksitahuorganisasiPNWP,WPNCL,ULMWP,organisasi

iniadadiPapua;

v Bahwa Saksi menerangkan bahwa konsen kerja Kesbangpol

hanyauntukorganisaiyangterdaftar;

v Bahwa saksi menerangkan bahwa tidak ada kewenangan

pemerintah terhadap organisasi yang tidak terdaftar di

Kesbangpol;

v Bahwa Saksi menerangkan bahwa tidak ada tindakan

pemerintahuntukbubarkan;

v Bahwa saksi tidak tahu Terdakwa Buchtar Tabuni merupakan

pimpinanULMWP;

v Bahwa Saksi menerangkan bahwa tidak ada kewajiban ormas

harusterdahtardiKesbangpol,sesuaiPPOrmas;

v BahwaSaksimenerangkanbahwatidakadakewajibanmemaksa

merubahormas;

v BahwaSaksimenerangkanbahwaormasyangberkaitandengan

pemerintahwajibdidaftar;

v BahwaSaksitidaktahuBuchtarsebagaiKetuaKNPB.

TanggapanTerdakwa:Terdakwamenyatakantidakmenanggapi

karenasaksitidaktahusoalTerdakwadanaktifitasTerdakwa

Page 10: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

9

4. SaksiSTEVENUS ITLAYALIASSTEVEN ITLAI, lahir diWamena,

padatanggal03Oktober1988, jeniskelaminLaki-laki,Agama

Kristen Khatolik, Pekerjaan Aktivis Ham (Ketua KNPB Kab.

Timika), Pendikan Terakhir SMK Neg. 3 Jayapura,

Kewarganegaraan Indonesia, Alamat Jln. Kebun Siri Jln.

Freeport lama Timika Kab. Timika, telah disumpah dan

memberikan keterangan dipersidangan pada pokoknya

menerangkansebagaiberikut:

v Bahwa saksi mengaku tidak pernah diperiksa untuk perkara

BuctarTabuni;

v Bahwa saksi mengaku hanya diperiksa untuk perkara Agus

Kosay;

v Bahwa saksi merasa di tipu oleh Penyidik dalam menjelaskan

prosespemeriksaanterhadapTerdakwa;

v Saksi mengaku saat diperiksa di kepolisian dipaksa oleh

penyidik;

v SaksimenerangkanbahwaketerangandalamBAPdiambildari/

disalindariInternet;

v Bahwa saksi menerangkan bahwa tanda tangan BAP tanpa

membacaBAP;

v tidak bersedia memberikan keterangan untuk Terdakwa

BuchtarTabunidalamsidangini.

TanggapanTerdakwa :Terdakwa tidakmemberikan tanggapan

karenaSteventidakdiperiksauntukterdakwa.

b. KeteranganSaksi-SaksimeringankanADECHARGE

1. SAKSI LAURENS KADEPA, menerangkan dibawa janji dalam

persidangansebagaiberikut:

v Bahwa saksi adalah anggota DPR Provinsi Papua kini sebagai

anggotaDPRPPeriodeKeduapadaKomisi I yangberhubungan

denganBidangPemerintahan,PolitikdanHukum;

v Bahwapada aksi demodamaimenentang rasismedi Jayapura,

saksiadabersama-samamassayangberdemopadaaksipertama

tanggal 19 Agustus 2019 dan aksi kedua tanggal 29 Agustus

2019;

v Bahwasaksi tahu latarbelakangaksidemomenentangrasisme

padatanggal19Agustus2019dan29Agustus2019diJayapura

dan seluruh Papua dan Papua Barat dilatar belakangi oleh

peristiwa rasisme di Surabaya pada tanggal 16 Agustus 2019

danbeberapadaerahdi Jawasepertidi Jogjakarta,Malangdan

SemarangsertabeberapadaerahdiJawa;

v Bahwa saksi tahu aksi demo menentang rasisme yang

bertanggungjawab adalah BEM Se-Kota Jayapura dan juga

didukungspontanitasrakyatPapua,aksiinitidakdilakukanoleh

kelompokKNPBULMWPatauAMP, ini aksispontanitaskarena

rasismesudahberulang-ulangdilakukanterhadaporangPapua;

v Bahwa saksi sebagai anggota DPRP menerima informasi ini

lewat selebaran, informasi dari selebaran tersebut berkaitan

dengan aksi menentang rasisme di Surabaya, tidak ada ajakan

kepadarakyatuntukmelakukanaksianarkhis;

Page 11: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

10

v Bahwa saksi melihat semuamasyarakat melakukan demo anti

rasisme, khusus untuk terdakwa saksi tidak melihat karena

banyaknyamassayanghadirdalamdemoantirasismetersebut;

v Bahwa ungkapan rasis yang sering dikeluarkan adalah kata

monyet, sebelum di Surabaya ada peristiwa di Jogja terhadap

Oby Kogoya, Natalius Pigay Mantan Komisioner HAM juga

dialamiTimPersipuraketikabermainbola;

v Bahwa peristiwa rasisme ini merupakan akumulasi yang

puncaknya terjadidemoanti rasismeyang terjadipada tanggal

19Agustus 2019dan 29Agustus2019 yang terjadi di Seluruh

PapuadanPapuaBarat;

v Bahwa ada pembakaran dan pengrusakan tapi saksi tidak tahu

yang melakukan pembakaran tersebut dari kelompok mana,

saksi juga tidak melihat dalam aksi tanggal 29 Agustus 2019

maupun19Agustus2019TerdakwaBuchtarTabuni;

v Bahwa saksi melihat pada tanggal 19 Agustus 2019 selain

dikoordinirolehBEMSe-KotaJayapuraadakelompokCipayung

seperti GMKI, PMKRI dan HMI serta ada juga kelompok Non

OrangAsliPapua(NonOAP)yangturutterlibatdalamaksidemo

menentangrasisme;

v Bahwa aksi diluar Kota Jayapura, yang terjadi di beberapa

Kabupaten seperti Wamena, Deiyai, Dogiyai, Yahukimo, Biak,

YapendanbeberapadaerahlaindiPapuadanPapuaBarattidak

dikoordinir oleh BEM Se-Kota Jayapura tetapi atas inisiatif

masyarakatPapuadanPapuaBaratsecaraspontanitas;

v Bahwa saksi tahu aksi tersebut saksi koordinasi terus dengan

pihak Polda dan Polresta, yang saksi tahu demo tanggal 19

Agustus2019diizinkanolehPihakKepolisian;

v Bahwa saksi tahu aksi tanggal 19 Agustus 2019, massanya

diterimaolehGubernurPapuadanjugaMuspidalainnya,setelah

itu saya tahu ada Tim yang ke Surabaya bertemu dengan

GubernurJawaTimur;

v Bahwa saksi tahu Terdakwa Buchtar Tabuni ditangkap, tapi

saksitidaktahuaktivitasnyaakhir-akhirinidantidaktahujuga

tempattinggalTerdakwa;

v Bahwa yang saksi tahu tidak ada bendera KNPB, tidak ada

benderabintangkejora,tidakadapanflet-panfletyangberkaitan

denganPapuaMerdeka;

v Bahwayangsaksitahuaksidemotersebutbertujuanmenentang

rasisme,tidakadatujuanreferendumataumemisahkandiridari

NKRI;

v Bahwa saksi menerangkan justru kelompok mahasiswa yang

bertanggung jawab dalam membantu pemerintah dan pihak

kepolisiansehinggaaksidemoiniberakhirdengandamai,kalau

tidak ada kelompok mahasiswa, dapat terjadi tindakan yang

lebih parah lagi, Kota Jayapura bisa terjadi kerusakan dan

kebakarandimana-mana(merah);

v Bahwa saksi menerangkan sebagai Anggota DPRP ketujuh

terdakwa ini adalah korban dari rasisme mereka tidak salah

terkait dengan aksi tanggal 19 Agustus 2019 dan 29 Agustus

2019.Terutama jikadikaitkandenganULMWP,KNPBdanAMP

itusangatsalah,aksitersebuttidakadakaitandenganULMWP,

KNPB dan AMP itu spontanitas dari Masyarakat Papua dalam

Page 12: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

11

rangka menolak rasisme, jadi hakim yang mulia saya harap

keadilanditegakanbagimereka.

TanggapanTerdakwa:

v Saya harap PH saya menghadirkan Saksi yang melihat

peristiwa tanggal 9 September 2019, ini sudah membias

diluaryangsayaalami;

v Sayamerasaditipuolehpenyidik,karenadiawal informasi

dari penyidik dijemput berkaitan dengan kasus

pelemparan;

v Saya tidak ada tanggal 19 Agustus 2019 dan 29 Agustus

2019.

2. SAKSIPdt.ARMINKOGOYA,S.Th,menerangkandibawajanjidalam

persidangansebagaiberikut:

v Bahwa saksi adalah tetangga dari Terdakwa Buchtar Tabuni,

jarakantararumahsaksidanTerdakwakuranglebih100meter;

v Bahwa saksi dan terdakwa tetangga dan bersama-sama

berkebun,kebunkamidarirumahkuranglebih200meter;

v Bahwa pada hari Sabtu, tanggal 7 September 2019 Terdakwa

Buchtar Tabuni kerumah saksi, saksi mengajak Terdakwa

bersama-samakerjakebun;

v Bahwa pada hari Senin, tanggal 9 September 2019, saksi

bersamaTerdakwakerjadikebun,laluTerdakwapulang;

v Bahwasaksisaatitukedepanbelanjauntukmasak,lalumelihat

anggota sudah berkumpul di putaran taxi Perumnas 3, saksi

belanjabawakerumahuntukmasak;

v Bahwa saat itu saksi melihat anggota polisi sudah datang dan

tangkap terdakwa bersama banyak orang saat itu, termasuk

seorangperempuanditangkapdandibawakePolsekAbe;

v Bahwa saksi tahu ditangkap pada jam 10.00 Pagi, anggota

menggunakanbanyakmobilmerekasweepingdiAsramaUncen

lalumerekanaikkeKampwolker, jadibukansatuarah,mereka

dariBuperdanJalanBaru;

v BahwayangsaksitahupadasaatituTerdakwaditangkappada

Jam05.30Sore(17.30WIT)dansaatitusaksiberadadirumah;

v Bahwa saat penangkapan banyak mobil datang dari jembatan,

lalu3mobilyangsatumobilPickUpdanduamobilkacagelap

avansa. Yang satu parker dihalaman bagian bawa, yang satu

parkir dihalaman rumah tetangga, lalu mereka tangkap

Terdakwanaikankemobil;

v Bahwa saat melakukan penangkapan, aparat mengeluarkan

tembakan yang membuat masyarakat takut, saksi saat itu ada

tapimenghindartembakanjuga;

v Bahwa saat itu saksi bersamamasyarakatmenanyakan kepada

polisi, terdakwa dibawa kemana? Bawa ke Polsek, Polres atau

Brimob? Tapi ada bunyi tembakan lagi sehingga massa semua

larimenghindar;

v Bahwaadadaribelakangmasayangmelakukanpelemparandan

kejarpolisiyangmembawaTerdakwa,Terdakwaangkattangan

danmengatakaninisayaditangkapadekembalimundur;

Page 13: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

12

v Bahwa saat dibawa dengan mobil terdakwa turunkan kaca,

angkat tangan dari dalam mobil dan sampaikan saya sudah

ditangkapjadiwargajangankejar;

v Bahwa saksi bersama massa saat itu tidak tahu Terdakwa

dibawakemana,saksiyangmengarahkanmassauntukbubarkan

dirisaatitu;

v Bahwa selain berkebun, Terdakwa bersama saksi juga

memeliharaternaksepertiBabi;

v Bahwa saksi sudahmengenal Terdakwadari2015sejak sama-

samatingggaldiKampWolker.

TanggapanTerdakwa:Benarketerangansaksi,Terdakwatidak

keberatan

2. KETERANGANAHLI

a. KETERANGANAHLIDARIJPU

Ahli yang diajukan Jaksa Penuntut Umum dalam persidangan untuk

menerangkankeahliannyasehubungandenganperkarainiadalah:

1. AhliBahasaDr.APRIANUS SALAM,M.Hum, lahir diRiau, pada

tanggal 07 April 1965, jenis kelamin Laki-laki, Agama Islam,

Pekerjaan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah

Mada dan Kepala Pusat Studi Kebudayaan UGM, Pendidikan

Terakhir S3, Kewarganegaraan Indonesia, Alamat Jln. Kantor

PusatStudiKebudayaanUGM,Jl.TrengguliNo.E9,Bulaksumur,

Yogyakarta, telah disumpah, pada pokoknya menerangkan

dipersidangansebagaiberikut:

v Bahwa antara tema dengan dengan foto dan video yang

ditunjukan Kalau secara Ilmu kebahasaan dalam perspektif

strukturalmisalnya itubagian–bagianperistiwa-peristiwakecil

yang merupakan bangunan peristiwa besar yang secara

keseluruhan. Peristiwa besar berdiri dari peristiwa-peristiwa

kecil yang selalu ada terkait dengan konteks peristiwa secara

keseluruhan. Secara teori kemudian teori itu berpendapat

bahwatidakadaperistiwadidalamsatukonteksterlepasberdiri

sendiri-sendiri,merupakanrangkaian–rangkaianyangselalu;

v Bahwa Terkait dengan peristiwa saya hanya menganalisis

berdasarkan data/dokumen-dokumen yang diberikan kepada

saya, jadi ada peristiwa-peristiwa tertentu, demonstrasi ada

peristiwa statement-statement yang terkait dengan Papua

merdeka, pengibaran bendera bintang kejora, kemudian ada

statement–statemenyangmungkinbisamasukkesoalrasisme,

statement monyet, kolonial dan seterusnya ini statement yang

sebetulnya dari peristiwa”tertentu yang sekarang. Bagian tadi

membangun peristiwa yang lebih besar yakni bagaimana

kemudiansebagiankelompok”tertentumenyampaikanaspirasi

tadi ada dan tetapi didalammenyampaikan aspirasi tadi, ada

kesepakatansimbolikyangbesifatnasional,bersifatkenegaraan

yangbersifatkebangsaanyangmelanggarkesepakatansimbolik

tadi;v Bahwa saksi mengsinergikan teori bahasa ada yang teori pri

structural simiotik, ada teori wacana, hermenetik. Memang

setiapdisiplinilmubahasa,ilmuhukum,ilmuekonomidiapunya

registerdiapunyapengertian-pengertiantertentuyangkadang-

kadang perlu disesuaikan dengan paradigma ilmu

kedisiplinannyakami sebagai ahlibahasa tentu sajapengertian

yangdianggapbakuyangadadikamusbesarbahasaIndonesia,

Page 14: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

13

kitabisa lihatbersama,walaupun tentu sajaberpendapatnanti

belumtentupersissepertikamus,karenasayajugabolehberhak

berpendapat.Tapisayakirabenangmerahnyasamajadiiniyang

perlu dipahami bahwa kadang-kadang pengertian-pengertian

yang di ilmu hukum bahasa, di ilmu ekonomi, ilmu politik itu

pengertian kata-kata referendum misalnya tidak persis sama

tapi tentu saja ada sati dua yangmenjadi benangmerahuntuk

dipakaibersamasehinggakemudianorangketikamenggunakan

kata refendum itu mempunyai pengertian yang lebih kurang

sama, cuma penggunaan bahasa itu kemudian sesuai dengan

konteksnya bahasa hukum, ekonomi, yang sesuai dengan

konteksnya disiplin yang berbeda-beda tetapi saya kira kamus

besar bahasa Indonesia bisa di jadikan pedoman dasar untuk

memberikan pengertian sebelum masuk kedalam disiplin-

disiplinkeilmuanlainnya;

v Bahwa sekelompok masyarakat boleh saja menyampaikan

aspirasisebagaiwargaNegara,tetapiketikakemudiandidalam

proses berkomunikasi ada hal – hal kemudian terjadi

pelanggaranyangdisepakatidarisegiitukebahasaanmelanggar

proseskomunikasitetapikalaukemudianbisasajapelanggaran

–pelanggarantadibisadimasukankeranahhukum/pengadilan

;v Bahwa nanti Ahli hukum akan menjelaskannya, saya

menjelaskan dari segi kebahasaan hanya mempersoalkan

apakah dalam cara berkomunikasi, menyampaikan pendapat,

menyampaikan aspirasi itu dari segi bahasanya apakah ada

pelanggaran kesepakatan simboliknya atau tidak ? saya hanya

sampaidisitusaja.Apakahnantistatementitudilindungihukum

atautidaksilakandiklarifikasiolehAhlihukum.

v Bahwa saksi telahmenulis buku tentangMakar Simbolik pada

bagianBabV;

v Bahwasaksimenulisitusetelahsaksimempelajarikasuspapua

ada peristiwa tentang sekelompok masyarakat / warga

melakukan tindakan-tindakan simbolik dengan menurunkan

bendera merah putih, mengibarkan bendera lain, itu saya

berpikir;

v Bahwa hubungan relasi dengan maknanya, makna mana yang

bersifat kordinatif, makna-makna yang bersifat korelatif, dan

makna-makna yang bersifat kontradiktif sebetulnya relasinya

makna kontradiktif jadi makna-makna tidak harus sama tapi,

maknakontradiktifpundapatdisatukandalamsatukonteks;

v BahwaItubisaberbeda,jaditidakadakemudianisuitudipilah-

pilah. Kemudian dalam ilmu kebahasanan diambil satu organ

tertentukemudiandi anlisisdenganmemisahkanorgan tadidi

dalamkontekskeseluruhanjadimalahtidakbisadipahamilagi;v Bahwasayatidakmelihatberkas7Terdakwa;

v BahwasayahanyadiberikansatuberkasberdasarkanKasus;

v Bahwa setiap ada kasus, ada statement saksi ditanyakan

bagaimana menurut pendapat saksi, saksi tidak harus

mengkaitkansiapadenganpernyataanitu,kemudianadaBAP7

orangdanjugapernyataantertulis.v BahwaKasusdanstatementberbeda-beda;

v Bahwa Istilah rasisme dan anti rasisme itu prasangka –

prasangkaideologisteoritentangIdeologibicarakandalamteori

kebahasaan, jadiprasangka–prasangka Ideologisbaik rasisme

dan anti rasismesebetulnya sama – sama rasisme, persoalan –

persoalan tertentu, penolakan – penolakan tertentu, menolak

rasisme dia juga punya ada rasisme tertentu yang dia pegang,

apakah itu kemudian rasis dengan berbasis secara teoritis,

rasisme itu dasarnya genetik apakah warna kulit, apakah

berkaitan dengan turunan dan seterusnya. Tetapi sebetulnya

Page 15: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

14

yang perlu dipahami sama adalah bahwa penggunaan kata

rasisme dan anti rasisme itu permainan politisasi makna,

semuanya punya kepentingan jadi diperiksa saja apakah

steatmenitusecarahistorismaupunsecarakebahasaanmaupun

secara politik atau nanti kalau itu sudah clear bisa menjadi

masalahhukumatautidak;v Bahwa Implikasi itu ada bukan soal rasismenya, implikasinya

terhadap kemungkinan penolakan-penolakan terhadap anti

rasisme,kitatidakbisamemfokusdalamsatukontekskemudian

diambil kasusnya tapi implikasi yang serius tentu saja bentuk

perlawanan sehingga ada orang, sekelompok orang

berkepentinganapakahituterkaitdenganbenderaatauapakah

itu terkait denga pernyataan – pernyataan tertentu yang

mungkin bisa bersifat tuduhanmaupun penghinaan itu semua

implikasi–implikasiyanglebihpentingdarisekedarmemahami

apakahiturasismeatauantirasisme;

v Bahwa Kita punya kesepakatan kata monyet kalau berdiri

sendiri tidak ada masalah, tapi kalau kita menunjukan secara

ikonik ini gambar monyet kemudian kata monyet ada proses

historis yang menyebabkan kemudian namanya istilahnya

prioratif atau prio…atau istilah bahasanya menjadi berubah

maknanya,kemudiankataitudipakaiuntukpenghinaanitujadi

bermasalah,jadimaksudsayaitu.

Ada makna – makna yang kemudian, dulu kata betina sangat

terhormat dipakai, sekarang seorang wanita dikatakan dasar

betina kamudipakai jadi tidak benarwanita tadimerasa tidak

terima,diabisasajamelapormenjadiperistiwa;

Tanggapan Terdakwa : Terdakwa menolak keterangan Ahli

karenatidakadakaitandengaTerdakwa

2. Ahli Psikologi Sosial Politik, A Prof. Dr. HAMDIMULUK, Ph.D,

lahir di Padang Panjang, pada tanggal 31 Maret 1966, jenis

kelamin Laki-laki, Agama Islam, Pekerjaan

Dosen,KewarganegaraanIndonesia,AlamatGedungBLantai2

Ruang B 107, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jl.

Margonda Raya, Pondok Cina, Kec. Beji, Kota Depok, Jawa

Barat.16424, telah disumpah, dam memberikan keterangan

dipersidanganpadapokoknyamenerangkan,sebagaiberikut:

v Bahwa gerakan–gerakan yang berasal dari kelompok –

kelompok isurgensi jugaada kelompok–kelompokMahasiswa

kitatahubahwaadamisalnyaHMI,PMKRI,HMIDANGMKItapi

jugaterdakwaadayangberbasisdariunsurmahasiswa;

v Bahwa gerakan menjadi besar itu kalau simpatisan semakin

banyakjadiunsur–unsuryangtermotivasiuntukmelakukanitu

menjadilebihluaruntukgerakan–gerakanaksikolektifmenjadi

besar itu yang dari awal. Saya katakan dalam kasus Papua ini

seperti yang saya lihat ada sama ada gerakan – gerakan yang

motifnya menuntut diskriminasi dan juga banyak melibatkan

elemen–elemen tertentu jelasdalamanatomigerakan inibisa

diidentifikasi bahwa itu ada kalau saya lihat baik yang

ditemukan oleh penyilik ini ada rapat–rapat persiapan yang

cukupintensifitujugamelibatkanintensiflantastermasukjuga

kelompok insurgensi dan juga aspirasi ini belakang mulai

buatanya misalnya kalau kita lihat anatomi gerakan itu

berkembangmenjadiliarbiargerekantersebutkearahmakar;

v Bahwacarauntukmenemukankemerdekandanseterusnyadan

betul bahwa di gerakan ini seperti penasehat hukum katakan

gerakan–gerakancivilsocietylain;

Page 16: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

15

v Bahwa seperti yang berita acara saksi lihat itu mulai

berkembang gerakan aspirasi memungkinkan di picu

kemerdekaan, ketidakpusan karena dan negara demokratif

memangadabatasan–batasanyangjelasbahwaketikaitusuatu

sudah masuk ke titik mengrongrong menyeruhkan mengajak

oranguntukmendeklarasikanpemerintahanyangsahmenyuruh

oranguntukmendelegitimasisebuahgerakan,bisabersifatnon

violence dan juga bisa violence bisa juga pengembangkan

gerakan sipil bisa berunjuk pada gerakan pemaksukan. Dalam

anatomi sekarang masa yang terjadi di Papua saya melihat

semua bahwa kita harus tahu kalau sudah jelas menyangkut

merongrong, gerakan surgensi atau gerakan poltisi untuk

apakah menawarkan suatu kedaulatan termasuk kewenangan

simbol, simbol yang dipahami oleh seluruh rakyat sebagai

sebagaisimbolsebagaiketidakpatuhanuntukmemisahkandiri.

Ini yang ditakutkan aspirasi yang meluas dan akan mejadi

gerakan insurgensi yang mengancam NKRI. Apabila aparat

kemananbertindakitusesuatuhalyangwajar;

v Bahwa begini memang memisahkan mana yang terhadap

aspirasidanmanayang sudahberkembang jadi,usaha–usaha

untuk insurgensii atau usaha – usaha ke arah makar, usaha

aspirasi ke arah kemerdekaan itu. Ini memang tugas penyidik

untuk mengumpulkan bukti – bukti mulai rapat – rapat

bersiapan dan mengumpulkan semua barang bukti. Ini semua

menyangkut apa yang menjadi aspirasi orang–orang yang

bergerak di lapangan itu. Tentu titik focus pada praktek –

praktek, dalam sebuah gerakan masal yang mungkin sudah

mengarah pada insurgensi tadi gerakan – gerakan makar dan

seterusnya;

v Bahwa Yang pertama–tama harus diselidiki tentu adalah

leader,kita tidak bicara follower banyak sekali ribuan orang –

orang pasti ikut – ikut titik focus kepada penggerak –

penggeraknya dulu. Penggerak itu bisa orang–perorang,

organsasi dan secara hukum kita sebut sebagai organisasi dan

organisator yang namanya korlap dan ada orang yang

mengornisir itu yang diselidki dulu. Itu actor – actor praktek

tentu nanti kita harus pilah–pilah namun yang menyuarakan

murni, diskriminasi maka mulai mengara kea rah – arah

motifnyakegerakanmakarinikitalakukan;

v Bahwa ada usahamelegitimasi sebuah resim yang sah usaha –

usaha untuk mengajak melakukan usaha untuk melakukan

pembakatannyaketidakpatuandanmenyuarakantidakpercaya

padarezimsemacam–semacamituisinyapoliticaldelegitimasi

itu sering dikatakan usaha untuk subjensi mungkin sekedar

menyampaikanasipirasitapimemangdilematisjugaDalamaksi

juga. Kalau memang adalah untuk di percaya, minta Merdeka

jugadimaksudpadaIsubjensi;

v Bahwasetelahituapakahgerakaniniberkembangberkolaborasi

dengankelompok–kelompokyangmenyuarakaninsurgensiitu

pada titik itu sajabahwaada selebarankertasyangdiserahkan

Gubernuruntukpelakudiskriminasitindaklanjut;v Bahwa artinya dalam sebuah proses negara demokrasi itu

dimungkinkan, proses politik yang sah paling tidak depannya

konggres MPR, atau MA atau seluruh Indonesia sepakat ada

referendumpaling tidak satuprovinsiminta berdiri sendiri itu

namanyareferendum;v Bahwa di seluruh dunia rasisme selalu tantangan bagaimana

jugahubunganyangharmonisdaripadamasyarakatyangsecara

ras, beragama sangat majemuk ragam, sas hubungan yang

harmonis itu saling menghormati tolerensi, tidak menghina,

Page 17: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

16

tidak menyakiti satu sama lain karena memang secara kodrat

kitasudahbedasecararasial.

v BahwaSecararasial,secaraagama,kebudayaanyangberbeda–

berbeda, kebiasan yang berbeda-beda masyarakat majemuk

dalam fisikologi lingkungan. Bagaimana setiap kelompok –

kelompok saling menghormati memang kalau pengusiran

terhadap ras lain orang akan mengatakan ini dalam fisikologi

politik. Rasisme itu diindentifikasikan sebagai sebuah sikap

kepada kelompok ras yang berbeda dari orang jadi masalah

sikap lahir, sikap kadang tidak diikuti dengan hal – hal yang

misalnyaperasaan,andapunyaperasannegatifterhadaphal–hal

jadi dalam Indonesia sikap – sikap rasisme itu berpotensi saja

terjaditidakhanyaorangnonPapuaterhadaporangPapuajuga

sebaliknya. Rasisme itu dalam fisikologi politik di definisikan

sebagaisebuahsikapnegatif terhadapkelompok lainkelompok

itu, kelompok ras, kelompoksuku,kelompokbedaagamasama

sajadalampersepktifkalauorangyangpunyaprasangkaorang

punya pandangan – pandangan tertentu terhadap sebuah ras,

agama,danseterusnyaberkembangmenjadiprasangka;v Bahwa Persoalan rasisme akan selalu menjadi tantangan

terhadap negara demokrasi tidak hanya Indonesia, seluruh

Negara di dunia menganggap ini sebuah tantangan kita

berbangsa, bernegara bagaimana kita mengembangkan

kehidupanyangtoleran,dikusiftidakmembeda-bedakanorang

berdasarkansuku,ras.agamakelompokyangberbedakitasudah

sepakathidupbersamadalamkrangkaNKRImulaidari sabang

sampai Merauke setiap orang berdiri sama, setara sepanjang

warga sama hak – warga Republik yang sama hak – haknya

harus dihormati dan Problem ini dimasyarkat tantangan

masyarakatdemokratif.

Tanggapan Terdakwa : Terdakwa menolak keterangan Ahli

karenatidakadakaitandengaTerdakwa

3. AhliHukumTataNegara,MuhammadRullyandi,S.H.,MH,lahir

di Jakarta, pada tanggal 26 Juli 1986, jenis kelamin Laki-laki,

Agama Islam, Pekerjaan Dosen, Pendidikan sedang

menyelesaikan studi S3 HukumTata Negara di pasca sarjana

Program Doctor Ilmu Hukum Universitas Padjajaran,

Kewarganegaraan Indonesia, Alamat Jln. Pulo Sirih Timur 7

Blok CC No. 33 Pekayon Jaya, Bekasi, telah disumpah,

dipersidanganpadapokoknyamenerangkansebagaiberikut:

v Bahwa Secara prosedur dalam berdemo, memang ada

pemberitahuan, Jikalau pemberitahuan itu sudah disampaikan

tapi kegiatannya, dilapangan tidak sesuai dengan isi

pemberitahuan,makaPolrimengambilTindakantegas;

v Bahwa Demo itu harus tunduk pada Undang-Undang,

demonstrasiadalahbagiandarikebebasanmenyatakanpikiran

dengan lisan karena itu harus tunduk pada Undang-Undang

tentangKemerdekaanmenyampaikanpendapatdimukaUmum.

Jadi wajib menaati dan ada aturan khususmenjaga keutuhan

persatuan bangsa, Jadi ada kewajiban kepada setiap warga

Negara disampingDemonstrasi adalahHakwargaNegara yang

diaturdalamUndang-UndangDasarNegaraRepublik Indonesia

Tahun1945.JadiadahakyangdijamindanPerlindunganHukum

Pasal 5 kemudian ada Kewajiban. Kewajiban itu merupakan

tanggungjawab individu-individu semua yang terlibat dalam

demonstrasikalau ternyatamateri substansi yangdisampaikan

didepanpublik ternyatamengandungunsurseparatis, ternyata

Page 18: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

17

ada unsurmakar terpenuhi perlawanan terhadap fundamental

Negara maka Negara harus tegas mengambil sikap penegakan

Hukumnya dan ini bukan sebatas pada prosedural. Pada

prinsipnyaKegiatanyangdilarangUndang-Undangmerekatidak

terbuka secara public tapimemilikimisi tertentu yangmereka

rahasiakan sehingga barangkali aparat penegak hukum juga

tidak melihat secara kasat mata bahwa ternyata ada kegiatan

yang berpotensi merupakan kegiatan demonstrasi yang

menyampaikan demo separatis berujung pada pemisahan

terhadap NKRI, ini yang harus diwaspadai bahkan harus

dilakukan Tindakan tegas dan ternyata dilapangan terjadi

kegiatanyangtidaksesuaisepertiKasusdemoyangterjadipada

19Agustus2019dan29Agustus2019;

v BahwaPemberitahuanadalahKewajiban,Kewajibanyangharus

dipenuhiolehsetiapwargaNegarasebelummelakukantidakan

berdemonstrasi , itu Kewajiban melakukan pemberitahuan.

Kalau permohonan ijin, jelas permohonan ijin itu secara resmi,

meminta ijin untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.

Meskipun pemberitahuan dan permohonan ijin itu harus ada

permohonan ijindariaparatuntukmemperbolehkanatautidak

memperbolehkan dalam hal diskresi apparat penegak hukum,

kewenangan subyektivitas dan objektivitas apparat penegak

hukum maka yang harus kita garis bawahi apakah

pemberitahuan itu meskipun dengan berbagai cara

merahasiakan kegiatan inti dari kegiatan yang dilakukan pada

suatu kegiatan demonstrasi sehingga tidak ketahuan oleh

apparat penegak hukum seolah-olah itu menjadi legal/ resmi,

tiba-tibapada saatdilapanganberkembang liardilapangandan

menimbulkankontraproduktifsikapkewajibanpemberitahuan

yang disampaikan oleh setiap orang atau setiap warga negara

yangdilakukanberdemonstrasisebagaimanatadi;

v Bahwa Tidak bisa diukur dari perspektif procedural, karena

begini perspektik prosedural untuk kegiatan boleh tidaknya

orang berkumpul, berdemonstrasi. Itu tidak menjamin dengan

hanya orang memberikan surat pemberitahuan saja karena

terjadinyasuatutindakpidanayangdisebuttadimakarataupun

adakegiatanlainyangkatakanlahternyataadakerusuhanchaos

makabisasajapenegakhukummenerapkanPasallainbisasaja

Pasal 160 KUHP tentang Penghasutan , Orang dihasut supaya

buat kerusuhan dalam demonstrasi bahkan dengan sendirinya

peristiwa-peristiwa kerusuhan itu tdak secara otomatis kebal

hukum, meskipun dikatakan bahwa saya hadir kesini Ketua

pelaksana demonstrasi punya ijin dari aparat penegak hukum

sehingga apapun yang terjadi tidak boleh ditindak. Tidak bisa

begitu. Itu namanya seolah-olah kebal hukum. Yang ingin saya

garisbawahidisiniadalahdimanayangterjadidilapangan, ada

hal-hal yang terjadi bertentangan dengan Undang-Undang

ataukahmeskipunkebebasanmenyampaikanpendapatdijamin

Undang-Undang Dasar 1945 tapi dibatasi juga oleh Undang-

Undang;

v BahwaStatemenitumelawanpenjajahan.BahwaPenjajahanitu

Tindakan yang melanggar hak suatu bangsa dan tidak sesuai

dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan karena itulah

Undang-undang Dasar 1945 didalam pembukaannya

mengatakan bahwa Kemerdekaan adalah Hak Segala Bangsa.

Hak SegalaBangsaUntukMerdeka itu dengan susunanNegara

berdasarkan Kedaulatan Rakyat, berdasarkan Ketuhanan yang

Mahas Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan

Indonesia,KerakyatanYangdiPimpinOlehHikmatKebijaksaan

Dalam Permusyawaratan Rakyat dan Keadilan Sosial bagi

Seluruh Rakyat Indonesia, karena itulah pembukaan Undang-

Page 19: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

18

UndangDasar1945dalamperspektif ilmuHukumTataNegara

yang menjadi recht side dalam bahasa belanda yang artinya

Cinta Hukum. Memberi makna hukum dalam sebuah tatanan

hukumpositivedimulaidariPasal-PasalUndang-UndangDasar

1945 sampai dengan Pasal-Pasal Undang-Undang dibawahnya.

Jadi tidakadaNegaradidalamNegaraprinsipnya,karena itulan

NegaraKesatuanRepublikIndonesiatidakbolehadayangkeluar

dari Wilayah NKRI. Tadi Saya sudah gambarkan dari aspek

sejarahterpaksabahwaBangsakitamenganutIndonesiaSerikat

1949 kita menjadi Negara Federal karena kita berusaha

mempertahankan wilayah NKRI dari ancaman belanda yang

datang Kembali ke Indonesia. Kita rela setiap Daerah disebut

Negara Bagian. Ada Negara Indonesia tapia da Negara Bagian,

NegaraBagianMadura,NegaraBagianIndonesiaTimur,Negara

BagianPasudan,NegaraBagianSumateraSelatan,itulahNegara

BagianyangdikuasaiolehNegaraPemerintahanHindiaBelanda

padasaattahun1949setelahIndonesiamerdeka,karenaitukita

tidak boleh menganggap soal wilayah NKRI soal wilayah

kebebasan saja, setiap wlayah utuh menyatakan aspirasinya

menjadikan Negara selain Indonesia. Itulah makna Historikal

yang kita tanamkan dalam jiwa sanubari kita sebagai Anak

Bangsa,yangmulia.DalamperspektifIlmuHukumTataNegara,

Negara sudah memprediksi forward looking bahwa jangan

sampai kebebasan Kemerdekaan berserikat membuat suatu

organisasi menyampaikan pikiran dan tulisan bisa menganggu

tertib Hukum Tata Negara dalam rangka menjaga kedaulatan

Republik Indonesia itulahsayasampaikantadidiawalmarikita

baca Undang-Undang itu dengan seksama, adaUndang-Undang

tentangKemerdekaanmenyampaikanPendapatdiMukaUmum,

ada Undang-Undang yang mengatur tentang Organisasi

Kemasyarakatan, ada Kegiatan-Kegiatan yang dilarang, seperti

Separatis. Kita berbicara menurunkan bendera kemudian kita

menginjakinjak itu adalah perbuatan menodai kehormatan

Negara Republik Indonesia, karena itulah ada ancaman pidana

bagi orang yang menginjak-injak, merobek-robek dan tidak

menghormati menghormati Republik Indonesia. Dengan

demikian kita harus bersyukur bahwa Bapak Pendiri Bangsa

kita;

v BahwaSoal lambang jadipadaprinsipnyadi sejumlahProvinsi

diIndonesiaitumemilikisimbol-simbol,lambangyangkemudian

kalua kita datang ke dalam daerahnya itu ada lambang

daerahnya.Tetapiyangdimaksuddalamhal iniadalah lambing

benderayangberaviliasipadasuatuGerakanseparatis,Bintang

Kejora itu lambing bendera yang sudah di framework sebagai

Kegiatan Separatis karena itulah kita tidak bisa mengatakan

mewakili kepentinganMasyarakat Papua tetapi ada yang perlu

dilihat dalam perspektif yang tidak bisa diperbolehkan dalam

Undang-Undang. Salah satunya lambing bendera Republik

Indonesia, lambing Bendera Negara hanya satu yaitu Bendera

Merah Putih. Kalau itu diturunkan kemudian injak-injak,

dirobek-robek, dibakar kemudian dinaikan lambang Kejora itu

maka tidakmencerminkan Kearifan Lokal. Ini bukan berbicara

dalamkonteksKearifanLokal;v Bahwa Organisasi Hisbutahir sudah dilarang, ada satu yang

baru organisasi Khalifah, ini bertentangan dengan Pancasila,

inginmerubahPancasila,maumerubahUndang-Undang Dasar

1945 oleh sebab itu Mutakhir telah dinyatakan sebagai

OrganisasiyangdilarangdiRepublikIndonesia.Rakyatkitaada

12 juta lebih yangmulia jadi kita sulitmengontrolOrganisasi-

Organisasi liar dan tidak terdaftar secara administrative

sehingga sulit sekali kita melihat. Dilapangan ada banyak

Page 20: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

19

Organisasi yang memiliki visi dan misi yang bertentangan

dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar apalagi tidak

teregister.BegitupuladenganPartaiPolitikPKIitujugadilarang

oleh Pemerintah Indonesia karena menyerukan Gerakan

Komunis jadi siapapun yang menyerukan Gerakan Komunis.

GambararitdanPalucobatempelsajadisepedamotorlewatdi

KantorPolisi,didepanKantorKoramilatauTNI,sayajaminakan

langsungditangkap;

v Bahwa Kita menghormati prinsip-prinsip persamaan Warga

Negara, dimata hukum, etnis dan termasuk ras, termasuk

diskriminasi dilarang oleh karena itu kalau ada Rasis itu

memangtidakdibenarkandalamkontekskeIndonesiaanbahwa

kita harus menghormati budaya, kelompok, kompoten Bangsa

ituadalahkebhinekaantunggalika;v Bahwa Berdasarkan perkembangan terakhir yang saya ikuti

juga, memang ijin FPI itu dipertanyakan menurut Pemerintah

FPI itu harus ikut aturan Pemerintah, setia pada Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945. Nah Jadi Pemerintah juga

melakukanTindakantegaskarenaitukegiatanORMASinibukan

pertamakali;

v Bahwa Ada Pasal yang masih warisan Belanda, Pasal 160 itu

bukan Pasal Karet atau istilah Belandanya Obzei Article atau

suka-suka Penguasa saja. Tidak justru Penghasutan itu justru

mencegah terjadinya potensi kerusuhan begitu juga dengan

Makar dibuat norma hukum dengan ketentuan Pidana maka

tujuan Negara adalah supaya terpenuhinya tertib hukum. Saya

punyapengalamandenganPemilukemarinbahwaadaGerakan

people Power. Dengan adanya Gerakan People Power ini saya

diundangMabesPolriuntukmenyampaikanPandanganHukum

danmenurut sayaadakekuatanPeoplePoweryangberencana

menjatuhkan Pemerintahan yang sah maka itu termasuk

golongan Makar karena Undang-Undang KUHP meskipun

warisan belanda tapi sudah diuji kadar Nasionalisasinya oleh

Mahkamah Konstitusi, Pasal 106 KUHP, Pasal 107 KUHP

termasuk Pasal 160KUHP tentang Obzei Article sudah pernah

diujikadarke IndonesiaannyaberdasarkanputusanMahkamah

Konstitusimakadari ituadaPutusanMKnomor7Tahun2017

yang tadi saya sebutkan maka cukup ada niat dan ada bukti

permulaansaja sudahbisadilakukanpenegakanTindakanoleh

Aparat Penegak Hukum. Artinya Makar adalah Tindakan yang

dilarangolehUndang-UndangHukumPidanadanPenegakannya

langsungdiserahkankepadaAparatPenegakHukum;

Tanggapan Terdakwa : Terdakwa menolak karena tidak ada

kaitandenganTerdakwa

b. KETERANGAN AHLI YANG DIAJUKAN OLEH PENASEHAT

HUKUM/TERDAKWA

1. AhliPolitik,Dr.AdrianaElisabeth,M.Soc.Sc;LahirdiJakarta08

Juni1969, JenisKelaminPerempuan,AgamaKristenKatholik,

PekerjaanPegawaiNegeri Sipil, AlamatRaflessHillsBlock J2,

RT/RW 011/025 Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos;telah

di sumpah, dipersidangan pada pokoknya menerangkan

sebagaiberikut:

v Bahwa saya bekerja di Lembaga Pengetahuan Indonesia atau

LIPI;

v BahwaSejak2004sayadenganteman-temanmelakukankajian

dan Penelitian tentang isu Papua dari berbagai aspek politik,

Page 21: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

20

keamanan, social, budaya dan ekonomi, kalua saya juga

mengajar program strata 2 jurusan Ilmu Hubungan

Internasional untukduamatakuliahpertamamengenaistudy

perdamaian dan resolusi konflik mata kuliah yang lain

mengenaikebijakanluarNegeri;

v BahwasayapernahpertamakalidisidangPengadilanNegeridi

Jakarta pusat pada bulan april saya hadir langsung dalam

persidangan itu, kemudian dalam aspek yang lain saya juga

pernah jadi saksidiMahkamahKonstitusi isu, sentralisasidan

PartaiPolitikLokal;

v Bahwasayaseringmenjadipembicara diberbagaiKementrian

lembagamenyangkutdenganisu-isuPapua,kemudiandikantor

staf presiden, di kementrian dalam negeri, kementrian luar

negeridanjugamabesTNI,MabesPolridanlembagaIntelijen;

v BahwaSayapernahmelakukanKajian sejak2004sampaihari

inisayadenganteman-temandiLIPImasihmelakukankajian-

kajiantentangPapua;

v Bahwa Buku yang menjadi rujukan kami tulis di tahun 2008

sebagai hasil dari penelitian itu kemudian diluncurkan tahun

2009, kemudian di tahun2017, kamimelakukan pemutahiran

analisa terkait dengan gerakan politik kaum mudah Papua.

Selain buku-buku kajian kami juga membuat rekomendasi

kebijakan secara regular kemudian kami sampaikan

Kementrianlembagaterkaitdenganisu-isuPapua;

v Bahwa Saya bekerja sama dengan jaringan damai Papua

kebetulian sejak tahun 2019, saya dipercayakan Kordinator

jaringandamaiPapuauntukJakarta;

v Bahwa Secara umum konflik itu diartikan sebagai relasi yang

tidakharmoniskarenaadanyaperbedaanpemahamandanjuga

perbedaan kepentingan tetapi kita tidak bisa menyebutkan

sesuatuitudisebutkonflikkarenaadajenjangdisituyangharus

kita pahami. Ketika ,kesepakatan yang terjadi itu bisa

menimbulkan ketegangan antara pihak kalau itu tidak

diselesaikan itu akan menjadi perselisihan kemudian itu juga

tidakbisadiselesaikanmakaitubisamenjadikonflik;

v BahwaKonflikitusebenarnyamempunyaiduamakna;koflikitu

bisadiasumsikanmenjadisesuatupersainganyangpositifatau

seringjugadisebutkonflikeasy,kalaukonflikisuitudilakukan

dengan secara terbuka atau secara transparan arti konflik

disini menjadi positif karena kondisi membuat orang lebih

mendekatkan diri dengan cara-cara yang baik dan terukur.

Pengertiankonflikyangituadalahkonflikkekerasanbisajuga

konflikterbuka,konflikbersenjata,atapunpeperangan.Konflik

senjata atau konflik kekerasan inilah yang kemudian paling

banyak didominasi di berbagai negara juga di Indonesia

khususnyayangterjadidiPapua;

v Bahwa dampak konflik itu sendiri sangat luas bisa secara

materialitumenghancurkanbenda-bendafisikataubangunan-

bangunan fisik yang ada kalau konflik itu dilakukan dengan

berbasiskepadakekerasan tetapi ada jugayangmenyebabkan

kerusakan secara mental dalam hal ini adalah trauma yang

ditimbukan, terutama terhadapkorban-korbankonflik ini juga

terjadidiPapua.Lebihjauhdariitukonflikakanmenimbulkan

Page 22: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

21

perasaan-perasaan marah, kecewa dan juga keinginan untuk

membalasdendamtetapi,bagisebagianorangyangmengalami

konflik akanmenjadi korban konflik yangmengalami trauma,

mereka juga mempunyai pilihan-pilihan untuk melawan

keadaan dengan syarat-syarat melakukan peningkatan diri

menujunkan prestasi yang lebih baik untuk menghilangkan

masalah-masalah selama ini mereka alami itu secara umum

dampakkonflik;

v BahwaKalau tadi penjelasan saya tingkatan konflik, tingkatan

konflik perbedaan pendapat dimulai sejak proses integrasi

disitu ada perbedaan persepsi tentang proses integrasi antara

pemerintah Indonesia dengan sebagian orang-orang di papua.

Nampaknya perbedaan itu yang tidak diselesaikan atau di

biarkan terus sampai sekarang perbedaan pemahaman tetap

proses itu masih terus terjadi, bagi pemerintah Indonesia

dengan cara apa pun papua harus menjadi bagian dari

Indonesiakaluakita lihatkepadaharikemerdekaan Indonesia

ditetapkan 17 Agustus tahun 1945 itu dimaksudkan bahwa

papua juga menjadi bagian Indonesia sejak waktu itu tetapi,

pada kenyataannya prosesnya berbeda papua baru menjadi

bagian Indonesia secara resmi setelah ada Jajak pendapat dan

yangkemudianbahwaitulahpapuamenjadibagiandariNegara

Republik Indonesia disitu letaknya perbedaan secara politik

secaraHukumInternasionalpapuasudahsahdijadikanbagian

Indonesia tetapi sebagian orang papua yangmengikuti proses

integrasi itu dan mereka mengalami aksi-aksi atau mobilisasi

dan juga indikasi mereka mengatakan proses itu tidak

transparan,proses itu tidak jujur, proses itu tidakadil.Disini

letak persoalannya pemerintah Indonesia memandang bukan

kepada prosesnya tetapi kepada hasilnya yang sudah di dapat

bahwa Papua menjadi bagian Indonesia sementara sebagian

orangPapuaprosesitujugapentingdilihatsupayahasilnyaitu

bisaditerimaolehsemuapihak.Disitumenjadisalahsatuakar

persoalanorangPapuayangsampaisekarangmasihterjadi.Itu

baru salah satu persoalan akat di papua terkait dengan

perbedaan persepsi tentang proses integrasi papua ke dalam

Indonesia;

v Bahwa yang pertama, masalah marjinalisasi dan diskriminasi

kalau kita kembali pada kasus-kasus persekusi di Surabaya

padaAgustus2019,itumenjadibuktimasihadanyaperlakukan

terhadap orang-orang atau Mahasiswa dari Papua, itu

menujukan bukti bahwa penelitian kami itu memang belum

ditidaklanjutibagaimanamasalahorangPapua;

v BahwaKalaumengacupadaOtonomiKhususadatigaprioritas

yang perlu di tingkatkan yaitu Pendidikan, Kesehatan ini

menjadi barometer dari index pembangunan Manusia Papua

dankemudianEkonomi,inidiluarpembanggunaninfrastruktur,

tetapikita lihathari ini IndeksPembanggunanManusiaPapua

danpapuaBarat itumasihtercatatpalingrendahdi Indonesia

dibandingkan daerah-daerah lain di Indonesia, artinya UU

Otonomi Khusus yang ditetapkan tahun 2001 masyarakat

Papua belum sejaterah dalam kehidupan, Orang Papua

khususnyabelummenjadiprioritassaatini.Akarmasalahyang

Page 23: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

22

lain itu, Kekerasan Negara yang sebagian mengarah pada

pelanggaranHAMdanjugapelanggaranHamdiMassaLalu.Ada

investigasi yang dibentuk periode lalu tetapi belum berhasil

menyelesaikan pelanggaran Ham di Papua, kasus Paniaipun

masihbelumselesaiantarKomnasHAM, KejaksaanAgung itu

tidak akan masalah selain Pro Kontra Sejarah Papua. Saya

sampaikann juga yang Mulia, untuk melihat akar masalah di

papuainibisadilakukanfaksialsatupersatudiselesaikantetapi,

adakorelasiantarasatuakarmasalahartinyapersoalanPapua

harusjugadilihatdampaknyaterhadappersenyanglain,kalau

terlalu faksial menyelesaikan misalnya pembangunan saja

tanpa memandang persoalan kejahatan-kejahatan Negara itu

bisa dikurangi atau dihilangkan selama itu juga persoalan di

Papuaakanterusberlangsungsepertisaatini;

v Bahwa awal penelitian kami membuat pemetaan aktor-aktor

yang terlihat di Papua , kemudian kami menggali agenda-

agenda dari konteks damai, kemudian kami coba proyeksikan

proses konsolidasi di Papua. Semua hasil kajian itu kami

rangkumdidalambukuPapuaRoadMapyangkemudiankami

menemukanempatskemaakarmasalahPapua;

v BahwaProsesgerakanMasyarakatSipilmasihadasampaisaat

ini,Masihsangatterlihatterutamadariisu-isuHAM(HakAsasi

Manusia)sebetulnyadalamperspektivsayahakitubagiankecil

dari persoalan kemanusiaan tetapi, itu selalu muncul di

berbagaidemobahkan juga kelompok-kelompokpromerdeka

diluarnegeriduaisuyangselaludigandengituadalahmasalah

pelanggaran HAM di Papua dan juga Masalah REFERENDUM.

Kalau kita melakukan penelitian di Papua ketika berinteraksi

dengan orang-orangdiPapuakitamenemukan banyaksekali

buktimasihadanyapersoalan-persoalansepertiitudiPapua;

v Bahwa Ekspresi didalam demo itu juga yang kemudian

menimbulkan perbedaan interpertasi, saya tidak bisamelihat

isuataukasusrasismedi malangdandiSurabayaitusebagai

isu yang berkembang itu ada akumulasi persoalan selama 57

tahunterakhirini;

v Bahwa penyelesaian persoalan-persoalan di Papua itu masih

memakai kacamata Pemerintah pusat jadi sifatnyamasih lock

down sementara untukmemahami persoalan Papua kita juga

harus tahu persepsi atau sudut pandang papua terhadap

persoalan;

v Bahwaperbedaan-perbedaanitulahyangdiekpresikandidalam

demojadibegitubanyakpersoalankemudianterjadilahdemo-

demo. Yang menunjukkan bahwa masih ada banyak sekali

persoalan di papuamemang yang belum diselesaikan yang di

anggap belum memenuhi rasa keadilan bagi orang-orang

Papua;

v Bahwa cara untuk bisa mengurangi ekspresi-ekspresi

perbedaanpandangantidakharusmelaluidemontrasi.ituyang

kemudian juga disampaikan di dalam buku Papua Road Map

dan juga rekomendasi kebijakan secara terpisah yang kami

sampaikankepadaPemerintah untukmembukasebagai salah

satucarauntukmengurangidemontrasimengurangiperbedaan

melaluisalurandiskusi;

Page 24: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

23

v Bahwapemenjaraanorang-orangPapuatidakakanpernahbisa

menyelesaikan akar persoalan di Papua karena itu sama saja

kitamenimbulkandinamikayangakanterjadi.

v BahwaYangperludiselesaikanadalahakarmasalahdiPapua,

Selama akar masalahnya tidak di selesaikan dan terus terjadi

pemenjaraan maka akan terjadi masalah besar dikemudian

hari;

v Bahwaketikamasalahprosesintegrasiituadaperbedaandisitu

antara orang-orang Papua yang mau bergabung dengan

Indonesia dan orang papua yang bergabung dengan Belanda

dan orang Papua yang inginmerdeka yang bergabung dengan

belanda sudah ke belanda semua yang bergabung dengan

IndonesiajugabanyaksekaliorangPapuayangsudahdidalam

Indonesia sebagaiMenteri,sebagai duta besar dan sebagainya

tetapi ada sebagian yang memang ingin merdekakan diri

persoalanya bukan hanya itu ke inginan merdeka itu sangat

Ideologis itu tergantung dengan persepsi konflik dan

sebagainya yangkemudian jikamereka tidak bisamelepaskan

diri dari Indonesia, kita menyaksikan fakta orang Papua itu

memangbelumsejahterahdaerah-daerah laindi Indonesia itu

menambah keyakinan bahwa kami lebih baik merdeka jadi

seolah-olah Merdeka adalah solusi bagi sayamerdeka bukan

solusi? Tetapi Bagi orang-orang yang ingin merdeka keadaan

seperti ini sudah secara Ideologis merdeka tapi tidak

sejahterahsolusinyaadalahmerdekakandiri;

v BahwaPengalamanburukmasalaluinimenimbulkansemacam

trauma walaupun anak-anak itu tidak langsung mengalami

proses integrasi pada waktu itu mereka bisa membayangkan

betapa tidak nyamannya hidup dalam kondisi seperti ini. Itu

yangsayasebutkandalamtraumajadisebagaiorangpapuaitu

mengalami traumatik yang menurut saya kita tidak bisa

memperlakukan mereka dengan justru malah memenjarakan

kemerdekaan mengekspresi yang hanya itu mereka miliki

begitu, jadi selama trauma itu tidak pernah diselesaikan

merekatidakakanpernakeluardaripemikiranataupunniat-

niat untuk memerdekakan diri salah satu persoalan itu yang

selalu Papua inginmemerdekakan diri kemudia untuk trauma

iniataupemulihantraumasaudara-saudarakitadipapuasaya

belummelakukanrisetsecarakhusustapisayapernamembuat

programsederhananamuntidaksukses.

2. Ahli HAM, Dr. Herlambang PWiratraman; lahir di Jember 08

Mei 1976, Jenis Kelamin Laki-Laki, Agama Islam, Pekerjaan

Dosen,AlamatPerumBukitPermai, Jl.KahuripanD1RT/RW

003/021,KelurahanKebonsari,KecamatanSumbersari:

v Bahwa saya S1 Fakultas Hukum Universitas Erlangga, S2

Human Rights di Fakultas Sarjana Maidolity Universitas

ThailanddanS3DokterFakultasHukumUniversitasBelanda;

v Bahwa saya pernahmenulis kebebasan berekpresi, kebebasan

pers dan akademik semua terkait dengan situasi Papua dan

terkahir riset bersamaberkolaborasi sejumlah teman – teman

penelititentangsumberdayaalam;

v BahwasayapernahjadisaksiAhlidalamperkaraSuryaAntaCS;

Page 25: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

24

v Bahwa saya pernah menjadi saksi di Mahkamah Konstitusi,

dimanasayadimintamemberikanketeranganAhlimekanisme

Hukum Hak Asasi Manusia, terkait dengan kasus – kasus

pelanggaran HAM berat di Indonesia itu bolak balik berkas

Komnas HAM dan Kejaksaan Agung sehingga saya berikan

pendapat terkait bagaimana mendudukan antara lembaga

Negara agar serius berbicara tentang pelanggaran HAM berat

terutama mekanisme untuk menyelesaikannya, karena kalau

menundahpenyelesaianbagiandariketidakadilanitusendiri;

v Bahwaberkaitandengansoal teknisyatapisayamau jelaskan

didalam system hukum menyampaikan kebebasan dimuka

umum dalam konteks Undang – Undang tahun 1998 ada

prosedur memberitahukan bukan keharusan. Sebenarnya,

bukan kewajiban harus dapatkan ijin tapi memberitahukan.

Mekanisme itu menjamin berlakunya Kebebasan berekpresi,

menyampaikan pendapat supaya proses untuk mendapatkan

pendapatitudijaminolehaparatPenegakHukum.Dalamhalini

terutama kepolisan karena setiap orang, setiap warga Negara

dijamin kebebasannya untuk menyampaikan pendapat sejak

yangnamanyarepublicIndonesialahirsejaktahun1945.Sejak

Indonesia lahir pasal 28, Undang – Undang sudah mengakui

sehingga mekanisme khusus yang mengatur soal

pemberitahuan itusesungguhdiUndang–Undang1999/1998

itu sesungguhnya untuk memastikan kewajiban negara hadir

dalamkebebasanmenyampaikanpendapat;

v Bahwa Polisi tidak boleh mengartikan pemberitahuan sama

dengan ijin. “Saya ingin berpendapat begini mungkin andai

kata pemberitahun itu tidak ada, aparatpun harus tetap adil

dalamrangkamelindungkikebebasanberpendapat. Jadi kalau

misalnyatanpapemberitahuanpunituharusdilaksanakan;

v Bahwa untuk kekebasan menyampaikan pendapat dimuka

umumitumekanisme jelasdiaturdalamUndang-Undang. Jadi

dia tidak berbentuk ijin itu sebabnya konsepnya berat negara

ituharushadirkarenaadanyakonstitusi;

v Bahwa jadi soal tema aksi biasanya memang secara hukum

memberitahukan, tema aksi dan siapa penanung jawab para

pihak penegak hukum dan juga peserta aksi membutuhkan

perlindungan bisa komunikasi langsung. Kalau hal – hal yang

tidak jelas bisa komunikasi segera, berkomunikasi terkait

dengan jumlahmasah sifatnyaestimasi,diabisa jumlahbesar,

dia bisa jumlah kecil, begitu juga dengan tema jelas itu

antirasisme,yangbisadisampaikan;

v Bahwa terkait anti rasisme apalagi soal rasisme jelas dilarang

kerasdalamsystemhukumIndonesia;

v Bahwa Saya sudah menyiapkan 29 argumen terkait dengan

kebebasanberekspresi.Nahkalau yangdinamakanmakar itu

ada upaya untukmengulingkan kekuasaan dan seterusnya itu

jelas terlalu jauh. Aksi atau demonstrasi anti rasisme itu saya

sebutlegitimasipunyatujuansangatmendasar;

v Bahwa pertama kalau ekpresi tentang rasisme itu legimatasi

jadi tidak terbantakn itu hak dasar warga WNI Repbulik

Indonesia,kemudiandilapanganmisalnyatadisebutkanketika

pengibaranbendarabintangkejora, tuntuanPapuamereka itu

Page 26: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

25

dalam hak asasi manusia itu bagian dari ekspresi Politik itu

negara jamindidalamkonstitusikita.Sayasebutkanpasalnya :

pasal 28, F terkait dengan memperoleh informasi dan

komunikasi jadinya hubungan sosial termasuk menggunakan

saluran yang tersedia. 28 B setiap orang berhak atas

perlindungan keluarga, kehormatan, keluarga dan martabat

sertarasaamanterhadapancamanberbuatatautidakberbuat

merupakanhakasasi.Soalpengibaranbenderabintangkejora,

ataupunmenyuarareferendum,PapuaMerdekaitubagiandari

ekspresipolitikyangdilindungidalamsystemhukumIndonesia

maupun system hukum hak asasi manusia dia sebut sebagai

protektifeskpresidanitusudahadapengalamanpolitiknya;

v Bahwa apakah kriteria didalampertimbangan atau istilahnya

rasionalhak residensil keputusanMakamahKonstitusi, bahwa

hakim harus berhati – hatimenggunakan pasalmakar karena

bisa saja semua aktivitas dikaitkan denganmakar. Jadi untuk

mengarah pada makar garisnya diperjelas dalam

mengarahkan itu makar atau tidak itu sebenarnya dari

Makahamah Konstitusi maupun system hukum Hak Asasi

Manusia.Memangitumenegaskanekpresipolitikitudilindungi

atau protektif expression sebenarnya didalam keterangan

tertulis, karena argumen mungkin menjadi jelas ada prinsip

yangdijaminekpresiitumemangadapembatasan.Pembatasan

harusmengajupadastandarHukumHakAsasiManusiasecara

ketatkalauMahkamahKonstitusimengatakanharushati–hati

itu konstruksinya hukum apa, dan bagaimana kita bisa

mengukursecarahati -hati?Kalauoranghukumbicara Hati-

hatiitubalikansesuaikriteriaitudipenuhistandarHukumHak

Asasi Manusia, kriteria doktrin hukum didalam menjelaskan

kasusterkait.Doktrinyangbisasayasampaikanjelasdalam19

ayat3tidaklainINTERNATIONALCONVENANONCIVILAND

POLITICAL RIGHTS yang sudah diratifikasi oleh Undang –

Undang nomor 12 tahun 2005 kemudian pembatasanmelalui

suratprincipalatauprinsip–prinsipyangmenjelaskanadatiga

syarat,yangpertamakalaumembatasiketikaadakasusseperti

begitu. Yakni freez Crime by the law ketegasan atas hukum,

yang kedua adalah legitimated dan yang ceserly appossionaly

ketikamenjelaskandisinimembatasannyaitutidakbermaksud

untukmembungkamkebebasanberekspresiataumembungkan

kebebasanuntukberpendapatjaditidakbolehsamasepertiitu

cara menafsirkannya. Begitu juga dalam doktrin yohanes

berprinsipal, prinsip- prinsip Yohanes kebebasan

menyampaikanpendapatsoalmenyampaikanpendapat,dalam

doktrin kemananan nasioanal itu juga menjadi kelemahan

mendasar dalam kasus ini kaitan dengan soal makar. Karena

soal makar dengan menganggu keutuhan Negara tadi

bagaimana cara saya menterjemahkan makar itu ini harus

berbalik pada standar rujuk yang jelas, yang dianut dalam

system hukum Indonesia. Yakni pasal 19 ayat 3 dan dokrin

hukum tentang principal – principal hukum membatasan itu,

pada principal dikaitkan dengan Kemanan Nasional, Hak atas

informasidanterkaitdengankebebasanberekpresibegitu;

Page 27: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

26

v Bahwajelasharusbisadisampaikanpadaprinsiptadidanjuga

Indonesia kan bagian dari Komunitas Konstitusional bagian

dariPBBapalagi IndonesiabeberapakalimasukdalamDewan

Keamanan sangat aktif mendorong upaya Penghormatan,

Perlindungan dan kemajuan Hak Asasimanusiamaka sebagai

negara yang besar yang punya komunitas besar harus

membuktikan harus menghormati, menghargai prinsip –

prinsip HAM Internasional. Refleksi bagaimana dalam

mengambil tindakan misalnya kebijakan bahkan keputusan

diwilayah kekuasan. Dalam kontek ini Indonesia harus juga

sudah memiliki system salah satu yang dirujuk karena

Indonesia sudah meratifikasi ICCPR dan ICCR itu memiliki

mekanismekhusus,khususnyaprinsip–prinsiphukumspecial

prosedur itu mekanisme prinsip – prinsip yang berkaitan

dengan Society Human Working Group on indeterpentition.

Sudah dirujuk dengan kasus Papua pernah direspon oleh

doktrin otoritatif yang dalam system HAM PBB melalui

komisariUmumHAMPBBnomor35sesuaidenganparaghaf10

–23yangmenarikadalahsupayatidakkelirumenyebutdalam

kasus Papua, misalnya pernah terjadi pengibaran Bintang

Kejora sebagai sebuah symbol yang pada saat itu dilarang

karena dianut dalam memerdekaan Papua dan Kasus di Biak

Papua 2 Juli –6 Juli tahun 1998 kemudian merujuk pada

penembakansecaramembabibuta ratusanpengujuk rasadan

kriminalisasi terhadap aktivis politik Papua yang didakwa

dengan pasal 106 KHUP. UN working group tadi menyatakan

bahwa penahanan atau termasuk pemejarahan, perampasan

kemerdekaan itu yang menyatakan apa pendapat bersifat

sewenang-wenang melakukan aktivis berdasarkan pada

pandanganataupihak-pihakpolitikmerekasecaradamaiyang

merupakan Hak Asasi Manusia yang fundamental atau yang

mendasar dilindungi dalam systemhukumHAM.Dan ini jelas

sekali menjadi perhatian Internasional terkait dengan

seharusnyaekpresipolitikdijamindalamsystemhukum;

v Bahwa kebebasan berekpresi sebenarnya dijamin didalam

system hukum Nasional, yang butuh kebebasan berpendapat,

kalau di Indonesia ini konstitusi tidak pernah ada jaminan

kebebasan berpendapat dia takut, Negara itu menjadi negara

yang tidak berdemokratis atau tidak berdasarkan hukum. Itu

mulai dari Indonesia belum lahir saja Bung hatta takut kalau

warga Negara tidak bisa bersuara. Kemudian perdebatan ini

saya sudah pernah tulis dalam Jurnal Konstitusi terbit sekita

tahun 2010 atau 2011 itu bisa akses secara online. Mengapa

begitu penting kebebasan berekspresi itu ada. Kita punya

Undang-Undang dasar versi yang terakhir, tadi sudah saya

sebutkan beberapa pasal yang terkait dengan kebebasan

berekspresi jaminan atas ekpresi itu. Kita punya Undang –

UndanglahirsebelumUndang–UndangDasarsudahmengatur

tentang kebebasan berekspresi dan kita punya Undang –

Undang 1998 sebelum Undang – Undang Dasar dan Sebelum

Undang – Undang HAM terkait dengan pasal 28 pada saat itu

jamninan kebebasanmenyampaikan pendapat nah itu hukum

NasionaltapiadajugasystemhukumInternasionalyangsudah

Page 28: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

27

dimuatdalamhukumNasional.TadiInternationalConvenanOn

Political Civil and Rights atau ICCPR ada satu jaminan

kebebesan menentukan pendapat dimuka umum nah hukum

International tetapi ada juga hukum internasional yang sudah

menjadinasionalyaitu InternationalCovenanOnPoliticalCivil

andRights yang bisa 70an dan berlaku 10 tahun, dirumuskan

1996tapi berlaku kemudian berdasarkan hukum Indonesia.

Dikasih 2005, kita sudah mengakui itu dan kebebasan

berekpresididalam19ayat1,2,3danlalubisajelaskan;

v Bahwa Negara harus hadir untuk melindungi, setiap ekepresi

yang dilakukan olehWarga Negaranya, kita mengakui hukum

harusNegarahadir. JadikalaumisalnyaNegara itu tahukalau

warga Negara sedang mengekpresikan Negara harus bersifat

melindungi ekspresikan itu. IstilahMelindungi itu bukan kata

saya tapimelindungi ada dalam Konstitusi kita itu sudah ada

Konstitusi kita itu menjamin bukan ada di pasal 28 serta

melindungihakasasimanusiaitusendiriAdadipasal28Eayat

tentang kewajiban Negara. Itu dua artikel yang saya buat

tentang Negara – Negara yang mana harus hadir ada tentang

ekspresi. Pasal 28 E ketika coba dibaca lagi. Pembatasan

dalamsoalhakasasimanusiadalamkebebasanyangmenurut

istilahnya permissible yang membatas –batasanya tapi benar

prinsip–prinsiphakasasimanusia;

v BahwaberkaitandenganhakhidupdanhakkebebasanituNon

liberal Rights, prinsip paling mendasar pada Pasal 1 ayat (3)

IndonesiaNegaraHukum;

v Bahwa Hak untuk menentukan Nasib Sendiri itu juga

merupakan bagian dari Ekspresi Politik yang digaris bawahi,

berkali–kalisayabicaraEkpresiPolitik, itusamadenganHak

Pilih.Contoh,HakuntukkeTPSHakuntukmemilihpresidenitu

Ekepresi Politik. Jadi menentukan Nasib Sendiri saya pikir

sebenarnyakonsepyangpalingmendasaritudalamkualifikasi

sebagai warga Negara karena status itu sudah menjelaskan

tentang Self Determination atau hukumnya punya sifat lunak

tapi jangan lupa karena saya berkerja di Departemen Hukum

TataNegaraUndangDasarkita tidak keliru sayabacakansaja

kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa maka penjajahan

diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan

prikemanusiandanprikeadilan.YangbicaraUndang–Undang

dasar, Self Determination menurut Undang – Undang dasar

bagaimana kita bisa mengatakan Self Detemination dalam

konteksIndonesiasendirimenghargaiprinsipitu;

v Bahwa tidak ada korelasi antara Self Determination dengan

PasalMakar;

v BahwamakarharusdibuktikantapikalausekedarEkspresiitu

tidak.EkepresiPolitikdicacatitu;

v BahwaSecarakhususwilayahnyapidana,pendapatsayaterkait

dengansoalmakaradadiaturdalamKUHPituterjemahanyang

tidak sesuai tapi saya tidak jelaskan apa tidak saya kuasai.

Kontruksi Pekerjaan Hukum Indonesia tertutama ketika

Indonesia menegaskan relasi atau fondasi Kebebasan

BerekpresiitusudahjaminadanyaEkspresiuntukmenyatakan

kalau kita hubungan dengan kualifikasi Hak Asasi Manusia,

Page 29: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

28

hanyabicaraantirasismesajaitukewajibansemuaoranguntuk

melawanrasisme jadi itudijamin.ApalagiitudalamKonstitusi

Indonesia paling anti dengan rasisme itu terhadap peradaban

yangsangatjauhdariKemanusian,EkspresiRasismekemudian

dibicarakan.MajelisHakimcukup;

3. Ahli Pidana, Anugerah Rizki Akbari, S.H., M.Sc; lahir di

Sumenep,13Mei1990, JenisKelaminLaki-Laki,Agama Islam,

PekerjaanDosen,AlamatJl.AlegroBlokANo.20SentulAlaya

RT/RW 007/002 Kelurahan Cijayanti Kecamatan Babakan

Madang:

v Bahwa Saat Ini saya mengajar di Sekolah Tinggi Hukum

Indonesia JatiTengara. Sayadi JatiTengaraSejak tahun2016,

saat ini saya menjabat sebagai Ketua Bidang Studi Hukum,

sebelumdi Jati Tengara Saya PernahMengajar diUnivertitas

Indonesia;

v Bahwa berkaitan dengan Makar ada satu tulisan yang

diterbitkan berbentuk pdf pada Tahun 2017/2018, tetapi

selengkapnya sudah saya sampaikan didalam kurikulum ITE

saya.

v Bahwa 2 Minggu lalu saya memberikan keterangan di

pengadilan Negeri Jakarta kasus makar yang sama, lalu

beberapabulanyanglalusayajugamemberikanketerangandi

MahkamaKontitusiberkaitandenganMakar;

v Bahwa secara Teory perbuatan yang dikatakan tindak pidana

tentu harusmelewati suatu proses yang namanya kriminisasi.

Artinya dan sebuah proses legislasi kemudian dilakukan oleh

pemerintahan dan DPR untuk menentukan bahwa suatu

perbuatan ini akan diancam oleh sangsi pidana.kalau kita

kaitkandenganteorihukumpidanayangjelasuntukberkaitan

dengan tindak pidana maka yang menjadi syarat adalah

perbuatan itu harus memiliki sifat melawan hukum.sifat

melawanhukum ini banyak definisinya artinya dia bisa tanpa

hak,tanpa kewenangan kemudian yang bertentangan dengan

hukuman pada umumnya bertentangan hak atau kewenangan

yangdimilikiolehoranglaintapisecarahukum.

v Bahwa tindak pidana itu memang secara teori resminya dia

harus melalui proses kriminalisasi Undang-undang baru bisa

dikatakansebagaitindakpidana;

v Bahwaberkaitandenganmakarsayapribadisudahmelakukan

penelitianinitidakbisakitapisahkandarisejarahpenyusunan

KUHP sejak zamanHindiaBelanda jejak saya di Belanda pada

tahun2014dan2015sayamengumpulkandokumen-dokumen

berkaitan dengan terjemahan KUHP dilakukan oleh balai

pusakadaritahun20hinggatahun40.yangsayamaukatakan

begini yang mulia, khusus berkaitan dengan pasal makar

memang ada sebuah sifat-sifat yang unik karena makar di

dalamdidalamBahasa resmiWVSNI/WPSdiBelandayangdi

sebut sebagaimakar di Indonesia itu sebenarnya punya asal-

muasa dari kataAanslag dalamBahasa Belanda. Aanslag kita

terjemahkan secara haraphia dari Bahasa Belanda ke Bahasa

Indonesia itu artinya serangan tetapi menariknya di KUHP-

KUHP Indonesia sebelum Indonesia merdeka tahun 20 dan

Page 30: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

29

tahun21,28,31 sampai tahun40yangdikeluarkanolehbalai

pustakaKUHPitu.DisanadicetakdalamduaBahasajadi,disatu

sisi halaman itu berbahasa Belanda dihalaman lainya itu

berbahasa Indonesia. Menariknya berkaitan dengan makar

betulmemangkata-katayangditulisolehKUHPhinggasaatini

adalahmakartetapi,kalaukitatarikdaritahun20katamakar

selalu dikasih tanda kurung Aanslag artinya KUHP ini ingin

memberikansemacamindikasibahwayangkitapahamisebagai

makar saat ini, itu sebenarnya berasal dari kata Aanslag di

Belanda yang artinya serangan dengan tremologi yang

demikiansebenarnyaharuskitakaitkandansebenarnyaharus

kita kaitkan rumusan kata pasal bahas didalam KUHP Jadi

Bapak dan Ibu yang saya muliakan didalam KUHP kita ada

semacam kekeliruan konstruksi berpikir tentang pasal-pasal

makar. Biasanya makar itu akan selalu dikonotasikan dengan

apayangdimaksudmakardalampasal87KUHPdi bukusatu

yang dikatakan bahwa; dikatakan ada makar dalam tanda

kurungAanslag itudidalamteksyangasli Jikasudahternyata

dan niat melakukan kejahatan dan sudah dinyatakan dalam

permulaaanmelaksankan . ini yang kemudian disalah artikan

ketika menerapkan pasal-pasal makar didalam praktek yang

akhirnyasayaambilcontohmisalnyadalamkontekspasal106

KUHP misalnya ,makar untuk memisahkan diri dari wilayah

NKRI itu semata-mata akhirnya diartikan niat ditambah

permulaanpelaksanaandimanaitukemudianditunjukanuntuk

memisahkan diri, padahal kalau kita ikuti sejarah penyusunan

KUHPdariBelandadarimemorydikatakanbahwaperdebatan

antara Parlemen Belanda dengan Pemerintah Indonesia Pada

waktu itu, ketika menyusun pasal-pasal Aanslag itu

pembahasannya harus berkaitan dengan serangan, serangan

dalam arti ini harus ada kontak fisik, jadi kalau kita mau

kaitkan antarapasalmakarmisalnya saya ambil contoh;pasal

makar di 104 KUHP untuk membunuh Presiden atau Wakil

Presidenartinyaharusadaserangandalamkonteksitu.Dimana

seranganiniditunjukanuntukmembunuhPresidendanWakil

Presiden begitu juga dengan pasal 106, artinya harus ada

serangan yang ditunjukan untuk memisahkan diri dari NKRI.

lantas apa hubungannya dengan pasal 87 tadi yang saya

katakan ada niat dan permulaan pelaksanaan. Bapa dan Ibu

sekalianyang sayamuliakan.PerludipahamibahwaMakar ini

ada dalam KUHP berkaitan dengan kejahatan terhadap

keamnanNegarayanghinggasaatiniancamannyatidaksampai

seumurHidupdanBahkanmatidaribeberapakonteks,Artinya

kontekskejahataniniluarbiasaberatsehinggamenjadimaksud

akal dan rasional ketika di ancamkan dengan pidana mati,

seumurhidupdan20Tahun.

v BahwaDengandemikianmakakarenadiabersifatluarbiasanya

diakarenabegitu luarbiasanyaperbuatan inidampaknya juga

luarbiasaartinyapembuatKUHPdiamengiginkanbahwatanpa

dia selesaipun maka dia bisa di hukum maksimal hanya saja

dalam konteks ini harus dipahami bahwa belum selesainya

perbuatan yang dikunci dengan kata-kata niat dan perbuatan

permulaan pelaksanaan tetap harus direalisasikan dengan

Page 31: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

30

tujuan awal penyusunan artinya ada niat permulaan

pelaksanaan dimana niat dan permulaan pelaksanaan

ditunjukan untuk melakukan serangan dalam rangka

membunuh presiden atau wakil presiden atau dalam rangka

memisahkan diri dari NKRI atau melakukan pemberontakan

senjata.

v BahwaJadidalamhalinisayaberpendapatdenganmelakukan

risetyangsayalakukanselamainibahwaharusadapenafsiran

ulang tentang makar karena dalam praktek-prateknya

kemudian ini disalah artikan semata-mata dengan

menggunakan konteks pasal 87 KUHP sehingga, saya

melakukan riset juga yang mulia Majelis bahwa banya sekali

tafsir kasus makar ini digunakan untuk menghukum banyak

sekalikejadian-kejadianyangsudahtidaksesuaidengankontek

penyusunansejarahPasal-pasalMakar.Contohnya ; “adasatu

kasus di Maluku, ada Ibu-ibu sekedar membawkan gorengan

dalam rapat-rapat gerakan Separatis itu kemudian diartikan

dalam makar” ini satu perbuatan yang jauh meleset dari

konteks awal penyusunan awal pasal in, termasuk juga ada

pasal-pasal juga menyasar ibu-ibu juga yang hanya menjahit

Benderatidakadaurusandenganserangandiahanyamenjahit

saja kemudian juga dikenahkan pasal makar, jadi

untukmemberbaiki ini saya juga sudah menyampaikan

pendapat saya diMK juga berbagaimacam saat persidangan

bahwa seharusnyamakar itu diartikan sebagaimana serangan

denganmaksudtindakan-tindakandalampasal104KUHP;

v Bahwa Kita harus memahami dulu makna makar itu seperti

apa?dalamberbagaimacamtulisansayadanketeranganyang

saya sampaikan bahwa makar itu harus selalu digantungkan

dengan kata-kata Aanslag dalam Bahasa Belanda itu adalah

KUNCI, itu bisa kita temukan dari WPSVNI,WVSBI, WVS

memory dan Berbagai macam KUHP silahkan bapak dan Ibu

silahkan melihatnya. Hasil riset yang saya temukan adalah

bahwa yang dimaksud sebagai makar itu harus selalu

dikorelasikan dengan Aanslag dan kalau kita betul-betul baca

pasal104,Pasal106,107sampai110kata-katamakar itudia

bukan kualifikasi dirilis suatu pembunuhan pak penasehat

Hukum, jadi dia adalah bagian dari perbuatan Makar dengan

maksuduntukembunuhPresiden,makardenganmaksuduntuk

memisahkan diri dari NKRI. Tindakan memisahkan diri dari

NKRI , tindakanmembunuh presiden itu adalah tujuan akhir,

dia adalah maksud, dia adalah bentuk paling sempit dari

kesengajaan. Jadi masalah hanya seperti pencurian di dalam

pasal362,barang siapa sengajamerampasbendaatau barang

yang sebelumnya bagian milik orang lain dengan maksud

dimiliki secara melawan Hukum, jadi artinya dengan maksud

konteks makar Aanslag Lagi itu harus diartikan bentuk

kesengajaanyangpenting.ApaartiMakar? Itutadiharusada

seranganfisisikkaluadikorelasikandenganpertanyaandengan

penasehathukumsayabisasampaikanbegini;ApakahDemoitu

bentukMakar?YangbisasayakatakanbeginisepanjangDemo

itu memang tidak ditujukan melakukan serangan secara fisik

yangdimaksudkandilarangolehUUbaikmembunuhPresiden,

Page 32: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

31

memisaahkan diri dari NKRI maka itu bukan seperti konteks

Aanslag dalam Pasal-pasal yang ditunjukan dalamKUHP, jadi

ini jadipentingkenapakarenatafsirpasal terhadapmakar ini,

hanya dibatasi pada pasal 87. Kalau saya boleh

mengilustrasikan ya Mulia? Jadi dalam konsep Aanslag saya

bisa bagi seperti dalam konteks tindak pidana kita bisa

bagi..tahap pertama.. anggaplah saya misalnya contoh “saya

ingin membunuh presiden. Aanslag ini dalam tahapnya

kemudian dalam konteks pidana dia berkembang lagi ada

namanya pemufakatan yang jahat ketika dua orang atau lebih

bersepakat serangan bersenjata jadi misalkan saya dan pak

penasehat hukum sepakat ayo kita membunuh presiden

melakukan serangan ok itu sudah, Aanslag dimana permulaan

pelaksanaannya kalau kami berdua sudah melakukan

serangkaian serangan tetapikurang satu tindakanuntuk tidak

mencapainya kita sudahmerencanakan ada penembakan kita

sudahbelidansegalamacam,,kalaukemudiankitamelakukan

serangan dalam rangka untuk membunuh presiden maka itu

perbuatan pelaksanaan, dalam konteks ini pelaksanaan KUHP

itu menginginkan bahwa tidak perlu perbuatan terjadi kita

sudahbisamenguhukummaksimaltetapihalinijelasbahwaitu

harus dikontekskan dengan serangan fisik mencapaitarget-

target itu. Aanslag saya kaitkan lagi dengan pertanyaan

PenasehatHukumbagaimanacarakitamenilaisalahsatudemo

itumasuk dalammakar tidak, yang jelas begini harus dilihat

apakahmemang demo ini dilakukan dilarang UU atau tidak!

Tetapi kata kuncinya begini; dalam demo itu harus ada

serangan secara fisik yang ditujukan untuk mecapai tujuan,

selama tidak ada maka itu dalam pandangan saya itu bagian

dari ekspresi saja. Itu sepertinya kita demo kenaikan listrik,

kenaikan harga BBM. Demo itu diperkenangkan oleh UU

kemudiandijaminolehUUyangkitaratifikasitetapidiabukan

tindak pindana akan menjadi pidana kalau memang sengaja

dibuat sedemikian rupa untuk melakukan serangan yang

dimaksudkanmendukungmakasud-maksudmakarataudalam

Aanslagtadi.Nahjadimenarikbeginikalaubolehsayacerahkan

sedikitkenapaakhinyabanyaksekali tafsiryangliarterhadap

konteks makar dalam pasal 104 KUHP,106 KUHP dan

seterusnya karena kita ada riset dari Sriwijadi Ediono dia

mengatakanbahwakekeliruandalamhukummengartikanarti

makar kita cenderung mencampur adukan konteks Aanslag

yang tadinya sangat sukansif itudi ikuti secarakonsintendari

zamansukarnoitusebagaiseranganfisik,,,harusadaserangan

fisik kemudian ketika orde baru lebih khusus ketika Presiden

dan DPRmengeluarkan UU tentang sukansif itumasuk dalam

kontekmakaryang sampai sekarangditerapkandi Indoneisia,

padahal UU sukansif ini karena dia sedemikian karetnya

sedemikian berpotensi melakukan potensi untuk melanggar

maka dibatalkan oleh MK, yang menariknya adalah tafsir itu

tetapadadanditerjemahkandalamberbagaimacamperbuatan

tadi yang sampaikan ada yang hanyamenyanyi saja di gereja

dalam konteks lingkungan gerakan separatis itu diangkap

makar, ada yangmemberikan gorenganpun bahkan itumasuk

Page 33: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

32

dalam pasal makar ini banyak kasus yang saya bisa sebut,

banyak sekali riset yang saya lakukan tetapi dalam kontes

teoritisdanpemahamansayatetapkeahlihandanpengetahuan

saya, saya ingin sampaikan bahwa penerapan pasal-pasal

makar penerapan pasal-pasal Aanslag itu kebanyakan pada

terjemahan aslinya sehingga dia harus diartikan secara

seranganfisikdenganmaksud-maksudyangditunjukannya;

v Bahwa makar itu sama sekali tidak ada hubungan dengan

pernyataan ekspresi makar sama sekali tidak ada hubungan

denganpilhan-pilihanpolitiktertentu.Dalamhalinisayaingin

mengaris bawah hukum pidana tidak melarang

ekspresi,hukumpidanatidakmembatasiekspresisepanjangdia

tidakbertentangandenganhukum.saya ingintekankandisini

adalah konteksmakar itu hadirnya diterjemahkan untuk para

pelakukejahatanyangsengajamelakukanserangansecarafisik

untuk tujuan hidup. Jadi saya ilustrasikan begini “ angkaplah

saya adalah orang yang pilihan politik tertentu, saya

menginginkan Indonesia jadi Negara federal misalnya, in

bertentangan dengan UU dasar saya buat AD/ARTnya, saya

buat organisasinya dan segala macam itu adalah bagian dari

ekspresisepanjanginitidakbertentangandenganHukumyang

lain maka itu tidak boleh, tetapi akan menjadi Asnslag akan

menjadi makar dalam konteks KUHP ketika apa yang saya

terjemahkandisinibahwaiyakitahariinimelakukanserangan

di istana negara, kita melakukan serangan di DPR, dan

menyerang obyek-obyek vital Negara dengan tujuan untuk

memisahkan diri dari NKRI, itu baru disebut Aanslag dalam

konteks pasal pemusnahan, kenapa perbedaan ekspresi,

perbedaanpolitik,kewenanganpandangantidakmasalahpada

prinsip sama halnya seperti saya berfaforit dengan satu tim

bolatetentutidakmasalahtetapimenjadiberbahayakemudian

sayamengasut orang yang tidak samauntukmelawanhukum

pidana itu yang keliru. Dalam konteks makar yang perlu

dipahami adalah kembalikan pada tafsir original dia sebagi

Asnslagdalampasal104KUHP,106KUHPsampaiseterusnya;

v Bahwa saya tidak paham konteks kejadiannya seperti apa

karena saya hanya menyelaraskan saja sesuai dengan

pemahaman saya tetapi begini, kalau memang ada Demo itu

dilakukansecaradamaitidakadaseranganfisikyangdilakukan

untuk tujuan apapun kira-kira kita kontekskan makar biar

spesifik bahwa demo itu harus ditujukan untuk membunuh

presidendengancaramelakukanserangankuncinyaitu.Kalau

melakukan demo saja untukmemisahkan dirimaka itu bukan

makaritubukanAsnslagdalampasal106KUHP,jadiituhanya

ekspresi politik saja, itu hanya demonstrasi biasa saja dan

hukum pidana tidak mengatur dia. Kalau dikaitkan dengan

orang-orang dirumah saja justru itu tidak terlihat apa

perbuatanmelawanhukumnyaterlalujauhperbuatanentahdia

dirumah dengan konteks serangan fisik yang dilakukan oleh

orang-oranguntukmemisahkandiridariNKRImisalnyakecuali

memang ditemukan hubungan bahwa meskipun dia diam

dirumahdiaadalahpemberi ide, intelektual,atauautlocker itu

barubisatetapi,intinyabeginidalamhalhalmerumuskanpasal

Page 34: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

33

makar, menerapakan pasar makar kata kuncinya adalah

seranganfisikituterbuktidiWVSBI,WPSNI,WPS;

v Bahwa Keahlihan saya memang terbatas pada hukum pidana

Pak Penasehat Hukum, jadi yang saya pahami adalah bahwa

berbagaimacamkebebasan kita berekpresi itu dilindungi dan

dijamin oleh UUD dijamin juga oleh berbagai macam

perundang- undangan. Jadi sepanjang itu tidak melakukan

dengantidakmelawnHukumdankaluamisalnyamaudikaitkan

denganmakar atau Aanslag pasal 106 KUHP, 107 KUHP, 104

KUHP,110KUHP,makaitutidakadahubungannyasamasekali

denganmakaryangdisebutkanKUHP.Karena,sekalilagidalam

kontek untuk melakukan penghukuman terhadap pasal-pasal

tersebutmaka,yangdibutuhkanadalahAanslagyaitudengann

serangan fisikdenganmaksuduntukmelakukan tujuan-tujuan

yangdilarangUU;

v BahwaKalaukitaberbicarapadakonteksmakarmaka,lagi-lagi

demoituharuskemudianmelancarkanserangandalamrangka

untukmemisahkandiridariNKRI,iniperluditelusuriberbagai

macam actor yang memang terlibat didalam, jadi mulai dari

siapa yang menemukan idenya dan bagaimana cara

mengorganisir demonya hingga akhirnya dia melakukan

seranganinidanseranganitupunjugatidakbisasembarangan.

v Artinya serangan dalamkonteksmakar itu harus sedemikian

rupa hingga pencapaian tujuannya dia ini dilindungi oleh UU.

Misalnya saya ambil contoh pasalmakar di 106 KUHPmakar

denganmaksud untuk memisahkan diri dari NKRI, kalau kita

melakukan demo didalam lapangan itu kemudian ditemukan

rusuhmaka harusdipastikan siapayangmembuatkerusuhan

untuk apa?Apakah untukmemecah belah demo atau apa dan

segalamacamtetapikalaukitaberbicaradalamkontekAanslag

106makaAanslagatauseranganinisudahdidesainsedemikian

rupa agar betul-betulmemastikan kontrol untuk pengambilan

keputusanitu,jadidiainginmemisahkandiridariNKRIdengan

melakukanseranganfisikartinyadiasudahmengaturstartegis

untuk serangan fisik yang kemudian dapat berkontribusi

langsung tercapainya dari tujuan, bagaimana terjemahannya

itu tergantung banyak sekali variasinya misalkan mereka

mendatangi DPR, kemudian melakukangan serangkaian

tindakan kekerasan fisik dan segala macam dan kemudian

memaksa deklarasi begitulah tetapi, intinya serangkaian

perbuatantadiituharusmenjadisatukesatuandaritujuanawal

itu yang dilarang Undang-Undang. Kalau kemudian ada demo

berlangsung damai menyatakan ekspresi bahwa berbeda

pendapat kemudian dia minta merdeka dan berteriak

referendum dan segala macam maka itu sebenyarnya bukan

melangarAsnslagitudemoEkspresibiasa.

v Bahwadalamkonteksadakerusuhanharusdilihatkarenakita

banyakjugapasal-pasalyangberkaitandengankerusuhanada

pasalorangmenghasutoranguntukmelakukankekerasan,ada

pasal untu menimbulkan kekuatan sacara bersama-sama

termasuk pasalmakar denga spesifikasi tersendiri. Jadi KUHP

ini sudah didesain sedemikian rupa agar satu perbuatan

tertentu ia berbeda dengan perbuatan yang lain kalau dilihat

Page 35: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

34

misalnya konteks makar untuk memisahkan diri dari NKRI

kenapadiaharusdidesainsendirikarena,nilaiyangdilindungi

olehketentuan104KUHP,106KUHP,107KUHP,110KUHPitu

adalah tentang keamanan Negara, tentang keamanan symbol-

simbolNegara,tentangKeamananPresidendanWakilPresiden,

kemudian keutuhan Negara, kemudian dia melakukan

pemberontakan senjata dan lain-lain termasuk juga makar

kalau kita pahami dalamKUHPdalampasal-pasalmakar yang

jugaditujukanuntukmelindungikepalanegarasahabatartinya

kalaukitaartikanbahwamakarituditafsiryangsayatemukan

misalnya di praktik kalau bisa saya sederhanakan berbagai

macam perbuatan yang bertentangan dengan nilai negative

maka, keberadaan pasal makarnya itupun Kepala Negara

Sahabat itu menjadi tidak pas konteksnya tetapi, kalau kita

artikan makar sebagai serangan maka itu menjadi cocok

dengan pasal-pasal itu. Bekaitan dengan kerusuhan dan lain-

lain itu pasal tersendirii kenapa karena pasal-pasal yang

berkaitan dengan kerusuhan dirangkap dalam Bab tentang

kejahatan terhadap ketertiban umum artinya ingin dilindungi

ketertibanumumbukanKeamananNegara;

v BahwaAanslaginimengkonfirmasihapayangdiinginkanoleh

pembuat UU pembuat KUHP Belanda pada wakktu itu dan

akhirnya kita uji bahwa tafsir terhadap Aanslag itu memang

harus dikembalikan kedalam definisinya sehingga kalau

kemudian misalkan ada kerusuhan didalam sebuah demo itu

tidaksertamertamenjadikanmakartidakmenjadikanAanslag.

Apakah itu adalah perbuatanmelawan hukum dalam konteks

kerusuhan berat pelangaran Ham mungkin saja tetapi yang

jelas kalau dinaikan dalam konteks makar itu menjadi tidak

cocok;

v Bahwapertanyaannyaapakahpengibaranbendera,pengibaran

symbol itudalambagiandariserangan fisikatau tidak ?kalau

dalampemahaman saya, pengetahuan dan keahlian saya, saya

mengatakan itu tidak temasukmakar atau Asnslag contohnya

kita mengibarkan bendera pemudah Pancasila,kita

mengibarkan bendera Iwan fals dan lain-lain itu tidak ada

bedanyauntuktidakmelakukanserangan,tidakadaKeamanan

Negara yang terancam dengan dilakukannya pengibaran

benderadan symbol-simbol, ini adalahbentukekspresimassa

oleh karenanya tidak masuk dalam konteks makar. Yang

dimaksud dengan makar adalah lagi-lagi tadi harus ada

serangan fisik yang memang sengaja ditujukan untuk

melakukannya,kalaumaksuditubukankalauterjadikerusuhan

tetapi tidak dimaksudkan tujuan yang sudah diatur dalam

pasal-pasal makar atau Aanslag maka itu bukan makar itu

namanyaekspresibiasa;

4. Ahli Rasis Terhadap Orang Asli Papua, Pdt. Dr. Benni Giyai,

M.Th;LahirdiPaniai12Januari1955,JenisKelaminLaki-Laki,

Agama Kristen, Pekerjaan Pendeta, Alamat Jl. Makendang

Sentani RT/ RW 001/002 Keruhana Henekombe Kecamatan

Sentani:

Page 36: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

35

v Bahwa Ahli berprofesi sebagai Pendeta, bertugas di Lembaga

Gereja. Sejak pertengahan 1980 an ; hari ini memang jabatan

KetuaSinodeGerejaKINGMIdiTanahPapuasejakTahun2010.

Latarbelakangpendidikandibidang :a)Teologi/Pastoral:b)

Sejarah Gereja di Seminari dan Bidang Antropologi dari

Universitas.

v Bahwa ada beberapa buku karya Ahli yang berhubungan

dengan bidang bidang pendidikan/keahlian Ahli yang

berhubungan dengan perkembangan Sejarah, Gereja dan

Kebudayaan Papua. Beberapa buku yang Ahli tulis sebagai

berikut:

1. ZakheusPakage&HisCommunities.PergulatanseorangMee

bernama Zakheus Pakage dan pengikutnya Tahun 1950an

hinggaPertengahan1960anberhadapandenganBelandadan

Jepang/Badan Penyiar injil Amerika. Thesis S3 di

Amsterdam/Belanda.

2. Gereja LSM DAN Perjuangan HAM awal Tahun 1980an di

TanahPapua.MenampilkanKeterlibatanGerejamenghadapi

masalah HAM sejak awal 1980an denganmendirikan LSM.

Strategi Perlawanan generasi Papua Mahasiswa dan

Masyarakat Tahun 1980an. Seminar di Universitas Berlin

yangkemudianditerbitkandalambentukBukuViolenceinIn

Indonesia(bisadilihatdiatas).

v Bahwa Ahli pernahmenjadi saksi ahli dalampengadilan anak

anakkorbanrasismetgl19Agustus2019;

v BahwarasismeitukitapahamisebagaiBahasasikapperlakuan

dari orang perorang kelompok suku agama/sosial tertentu

terhadap kelompok diluarnya yang dinilai lebih rendah/lebih

biadap/lebihtertinggaldarikelompoknyasehinggaparapihak

ini mengembangkan siasat/strategi perlakukan atau

pendekatantertentu;

v Bahwa Bentuk pengungkapan rasisme bisa verbal atau

perbuatanprogramataustrategikepada pihak ditujukkan

bisa juga bersifat pribadi atau kelompoknya diuangkapkan

secara publik melalui media, melalui pertunjukkan film,

nyanyian atau bisa melalui progran yang diarahkan secara

sistematisdanterusmenerus;

v Bahwa dampak dari rasisme terhadap para korbannya, bisa

secara psikologis dan social mengalami marginalisasi secara

sistimatistanpaampunterlebihapabilaterjadirasisme ini

bertahun tahun tanpa perlawanan tanpa dukungan dan

kesadarandaridalam;

v Bahwa artinya kelompok yang korban rasisme itu bisa mati

secara social budayamenrut para ahli socialDeath. Saya kira

orangPapuamengalamiapayangparasejarawansocialdeath.

Parapihakyangmenjaditargetsystemsocialyangrasisselama

bertahuntahun(sepertiorangafrikaAmerikaselamaberabad

abat/tahun)terkondisikauntukmenjalaikeidupantanpameliht

massa yang didepan lebih menerima nasibnya hidup dalam

dunianya; yang kadang terlibat dalam kasus kejahatan dan

narkobadanpenjaraNegaaAdidyatnpaakhir.IniYangdisebut

soscalldeathyangpernahdialamiolehbangsaAfrikaAmerika

sejakabad14atuorangAfrikaSelatansejakTahun1948.Saat

Page 37: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

36

pemerintahan minoritas kulit putih memperkenalkan politik

diskriminasirasialaparteid.

v BahwasepengetahuansayaorangPapuasudahmenjadikorban

dari pandangan pandangan rasis yang mematikan tadi

beberapa abad jauh sebelum indonesia sebelum indonesia

menduduki Papua awal tahun 1960an. Di sini saya hanya

sebutkanduapengalamansejarah;

Pertama :LaporandariresidenJansendiAmbonyangpernah

mengingatkan penguasa Ternate dan Tidore Tahun 1950 ke

atasterkaitlaporanyangdiaterim,berkaitandenganbeberapa

PulaudisekitarPapuayagpenduduknyadikhawatirkanpunah

lantaran pengayauan pelayaran hongi dilakoni pertahunnya

olehparakaki SultanTidore da ternateyangpergimengayau

danmenghancurkan kampung kampung yangmmbakar hutan

dan kemudian, mengangkut anak anak laki laki, perempuan,

anak, orang tua dan perempuan yang tidak bisa lari ; yang

kemudian semuadingkut keMaluku, Ternate , Tidore, dll lalu

dijualsebagaibudakdisanaPengalamankeduakitabisalihat

dalam laporan seorang utusan injil Belanda yang diutus dari

basisnya di Manokwari pada awal tahun 1900an ke Teluk

Berau, Fak fak, Kaimana, Onim. Dalam Laporan itu Pdt itu

melaporkantentangpedaganganbudakdariSeramdanGoram

pergi Banda untuk dipasarkan disana sebagai Budak.

Menangkap warga disitu Papua setelah membakar

perkampungandanmerampokhartamilikdanhasiltangkapan

/buruantersebutyangberupaibuibudananakanakpapuaitu

mereka bawa pasarkan di Seram Goram (Maluku ) dari sana

mereka bawa ke Bandauntuk dipasarkan disana. Selain

pedagang, pelaut juga dari Seram, para pedagang budak

Makasar, Ternate dan Tidore ikut mencari budak di sana.

Pengalamanketiga saatpendetaOttoGeslermembawasurat

keterangan dari Sultan Tidore agar kedua utusan injil tadi

diterimaolehTokohmasyarakatdiPapuabarat.Masyarakatdi

Papua menolak Sultan itu, dia bukan orang baik tetapi mesin

penggerakperdaganganpenjualanbudakorangPapua.

v Bahwa Rasisme terhadap Papua hingga hari ini tercermin

dalam seluruh system pembangunan, arah kerangka , operasi

operasimiliter, yangdimulaidengansejakawal tahun1960an

mulai langkah langkah berikut : 1). Indonesia mengaku diri

datanguntukmengangkatorangPapuasejajardengansaudara

saudaridari Indonesia lainnyadan2).Dengankerangka tadi (

untukmengangkatorangPapua sejajardengansukusuku lain

di Indonesia pada tanggal 3 mey 1963 yaitu dua hari setelah

Penyerahan Irian Barat oleh UNTEA, Elit Petinggi NKRI Irian

Barat waktu itu melancarkan kebijakan seperti yang diambil

Hitler yang mau menghabiskan orang Yahudi dari Jerman

/Eropa. Apa yang Hitler lakukan dengan untuk mencapai

tujuannya? Dia perintahkan semua buku buku, majalah

majalah/ dokumen dokumen, sejarah agama, budaya , filsafa,

dibakar dan dimusnakan dan ini yang dilakukan petinggi

IndonesiadiKotaBaru ( Jayapura ,Pada tanggal3mey1963,

elit Indonesiamenumpuk semua buku,majalah, surat khabar,

Dokumenpartai,penelitianetnografi,SejarahBelandadiPapua,

baikdalambahasaBelandamaupundalambahasalaindibakar

Page 38: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

37

habispadahariitudihalamanGedungKantorDPRPsekarangdi

depanTamanImbiJayapura.

v BahwadampakbagiOrangPapuasejaktanggal3Meiituorang

Papuamenjadi:1).Bangsatanpasejarah,tanpaidentitas,tanpa

pikiran tanppa masa lalu dan 2). Bangsa Papua sejak itu

menjadimainanyangbisadimainkan/digerakkandikendalikan

olehbangsalain(bangsaasing/Indonesia)semaunya.

v Bahwaapayangterjadipadatanggal16-17Agustuus2019dan

seterusnya yaitu gerakan protes Papua dari sseluruh kota di

Indonesia terhadap rasisme? Ini dalam kata kata Walter

Benyamin, pemikir Yahudi yangmati dalam pengungsian dari

Hilterdevineviolenve.Apaitu?Tanggal16Agustus2019dstitu

tanggal yang Tuhan pilih untk kasih ke Indonesia dan dunia

bahwaduniayangmembantuIndonesiaterusmenjadikaPapua

itusebagaibarangmainananitusangatkelirrudansesatpikir.

Siapa yang bisa pikir gerakan mahasiswa Asrama Papua itu

bisa membuat Papua Bangkit dan tersadarkan diri dari

ketidurannya yang panjang dalampangkuanNKRI yang telah

60Tahun lebihmeninabobokannya sejak 3mey 1963,Bangsa

Papua dijadikan bangsa tanpa Sejarah/identitas /budaya dan

tanpa rumah adatnya ? inilah yang kami dalam study sejarah

seringmenyebutdivineviolence.

v Bahwa sebenarnya secara manusia, gerakan protes terhadap

rasisme tadi yang dilakukan oleh para Mahasiswa dan rakyat

Papuaadalahwajarsiapapunmanusianormal,yangdilahirkan

denganpikiranperasaan, idealismeyangmembawasejak lahir

watakuntukbertanya,wajarapabila merekaprotesdantidak

terganggu mendengar Papua monyet, Papua kete ..dll.

KelompokatauunsurPapuaini,baikGerejamaupunakademisi,

politisi yangmengganggu hal ini biasa biasa. Kelompok itulah

yangkamianggapmahlukmahluksetengahgilaatausakitjiwa;

v Bahwaartinya tanggapanberupaprotesyangdilakukanorang

Papua kalangan mahasiswa, pemuda dan masyarakat inilah

yang masih memiliki pandangan dan pikiran kemanusiaan ,

yang sisanya adalah manusia yang sudah dibius oleh systim

Indonesia melalui bahasa bahasa propaganda yang sudah

campur baur antara rasisme, militerisme dan

pembangunanisme.

v BahwaKeputusanvonis terhadappelaku rasismedi Indonesia

yang di vonis 7 bulan itu hanya memenuhi rasa keadilan

mereka yang sedang memelihara /menjaga system rasis tadi

antara lain NKRI tadi yang mabuk rasisme, militerise dan

pembangunanisme dan antek anteknya, bukan bangsa Papua

yang sudah dari awal diposisikan sebagaimonyet atau Papua

warga negara kelas dua. Vonis ini hanya menguntungkan

kepentingan mereka yang berkuasa yang sedang menjaga

Papua supaya tetap diterima posisinya sebagai monyet dan

kete.

v Bahwa penangkapan terhadap para mahasiswa/masyarakat

yang menolak rasisme tanggal 29 Agustus 2019 itu bisa jadi

caranegaraatautiminirasistadimenjagasupayawajahNegara

tidakterbuka.Inidilakukandengancara:

Page 39: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

38

v Bahwa pengiriman pasukkan sejak tanggal 19 Agustusmalam

yang terus menerus berlangsung selama beberapa bulan

selanjutnya untuk meredam protes rasisme, satuan Brimob

yang didrop ke kota kota besar di Papua, meningkatkan,

menambah daerah operasi militer baru selain dilakukan di

Nduga pasca rasisme ini negara jugamembuka : 1).Wilayah

operasimiliter di intan jaya pertengahanDesember 2019dan

2). Kemudian operasi militer bulan Januari 2019 , sekitar

wilayahoperasiPTFreportTembagapura.

v Bahwa pada intinya proses damai rasisme itu dialihkan ke

politikPapuaMerdeka

v Bahwa setelah melihat putusan pengadilan terhadap pelaku

pengucap ujaran rasisme di Surabaya sebenarnya Indonesia

telah mengakui keapsahan tuntutan orang Papua, dalam hal

Papua sebagai korban rasisme Indonesia systemik terhadap

Papua dari cara cara penanganan protes rasis yang

dikendalikan POLRI di Papua, Ahli duga ini terjadi atas

dukungan Presiden Jokowi yang berkunjung ke Papua pasca

Rasisme yang menjanjikan hadiah kepada Kapolda artinya

Negaramasih lanjut tidakmau berubah,masihmengandalkan

pendekatan tangan besi operasi militer untuk selesaikan

masalahrasismediTanahPapua.

v BahwaadabeberapacaramenyelesaikanmasalahPapuasecara

utuhdanbermartabat:

Pertama, kami dari Dewan Gereja Papua telah meminta

PemerintahRIuntukhentikanrasismeterhadapPapua.Dengan

menggelar Dialog yang bermartabat dengan ULMWP/KNPB (

unsur Papa yang sedang perjuangkan Kemerdekaan Papua )

dengan melibatkan Pihak ketiga sebagaimana yang pernah

dilakukanolehPresidenSBYdanJKdengandialogdenganGAM

yang dimediasi olehNegara ke 3.Mengapa denganGAMAceh

yangmemperjuangkanAcehmERDEKA-Jakartabisaberdialog

tetapimengapa denganULMWP/KNPBNegara ini tidak bisa ?

Rasisme?ataumasalahAgama.

Kedua, menindaklajuti rekomendasi dari LIPI dengan negara

secara serius libatkan semua pihak, menyelesaikan 4 Akar

masalah Papua yang disebutkan oleh LIPI. Apa saja 4 akar

persoalandirekomendasikanolehLIPImasingmasing:

1. DiskriminasiRasialdanmarginalisasiorangPapua

2. Pemerintah Indonesia yang gagal membangun Bidang

PendidikandanEkonomi

3. Pelanggaran HAM Pemerintah enggan menghentikan

pelanggaranHAMdiPapuadan

4. Perbedaan pandangan antara Jakarta Papua mengenai

KedudukanIndonesiaatasPapua

v Bahwa ahli berpandangan bahwa proses hukum terhadap

TerdakwaBuktarTabunidanTerdakwalain,seharusnyatidak

dikenakanpasalmakardandibebaskan,karenamerekabukan

pelaku makar, tindakan yang dilakukan oleh mereka yang

berdemo itu merupakan hak untuk melawan rasisme dan

ketidakbenarandiPapua.

3. BUKTISURAT

Page 40: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

39

a. BuktiSuratJPU

DalampersidanganinisaudaraJPUtidakmengajukanbuktisurat.

b. BuktiSuratYangdiajukanPH/Terdakwa

§ Bukti T1. Bukti surat tentang pembelahan rasisme yang

menerangkantentangakarpersoalanyangterjadidiSurabaya,Jawa

Timur serta aksi Rasisme yang terjadi di Papua pada tanggal 15

Agustussampaidengan29Agustus2019;

§ Bukti T2 Bukti surat Cover Papua Road Map dan Booklet Papua

RoadMapmenerangkantentangpetadansumberkonflikdiPapua

yangditulispadatahun2009;

§ BuktiT3BuktisurattentangKeteranganAksiDemoRasismepada

tanggal19Agustusdan29Agustus2019diKotaJayapura,Papua;

§ Bukti T4 Bukti Video 1 (pertama) menerangkan tentang aksi

rasisme di Kota Jayapura pada tanggal 19 Agustus 2019 berjalan

damai tanpa adanya anarkis yang dilakukan oleh Mahasiswa dan

MasyarakatsipilPapua;

§ Bukti T5Bukti Video 2 (dua)menerangkan tentang aksis rasisme

padatanggal19Agustus2019yangdilakukanolehMahasiswayang

tergabungdalamBEMdanCipayungdiKotaJayapura,Papua;

§ Bukti T6 Bukti Video 3 (Ketiga) menerangkan tentang duduk

persoalan yang terjadi di Jawa Timur, Kota Surabaya terhadap

mahasiswaPapua;

§ Bukti T7 Bukti Putusan Makar Nomor : 69/ Pid.B/2001/PN.JPR,

tentang 2 Terdakwa An Pdt. Herman Awom, S.Th dan Thaha M

AlhamidtidakdapatdiJatuhihukumanpidana;

§ BuktiT8BuktiPutusanMakarNomor:45/Pid.B/2009/PNNbetentang

15TerdakwadiPengadilanNegeriNabireyangdiVonisBebas.

4. BARANGBUKTI:

a. BarangBuktiyangdiajukanJaksaPenuntutUmum

v 1(satu)unitHPmerekNokiawarnahitamdenganIMEI1:356951

093230419danIMEI2356951093330417NoHP:08129968

7643;

v 1 (Satu ) unit handphonemerkOPPOwarna putih dengan IMEI 1

861 754 032 751 158 dan IMEI 2 : 861 754 032 751 141 No HP

:081386450010;

v 3 (tiga )buahbatukalidenganukuran + lebar6 cmdanpanjang

7cm ; 1(satu) buah mobil jenis Inova berwarna Hitam dengan

NomorPolisiPA1693MP;

v 7(tujuh)UnitKomputerLenova;

v 1(satu)UnitKomputerSamsung;

v 1(satu)UnitKomputerAcer;

v 1(satu)UnitKomputerHp;

v 2(dua)UnitKomputerDell;

v 2(dua)UnitKomputerAsus;

v 2(dua)UnitPrinterHPLaserjetP1102;

v 2(dua)UnitPrinterCanonPixma;

v 1(satu)UnitPrinterEpson;

v 2(dua)buahKeybordAser;

v 1(satu)buahKeybordLogitech;

v 1(satu)buahKeybordAsus;

v 7(Tujuh)buahKeybordLenovo;

v 2(Dua)UnitCpuDell;

v 8(delapan)buahMouseLenovo;

Page 41: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

40

v 1(satu)buahMouseHP;

v 2(dua)buahMouseAser;

v 1(satu)buahMouseLegitech;

v 1(satu)buahMouseVotre;

v 1(satu)buahChargerLaptopHipro;

v 2(dua)buahChargerLaptopAsus;

v 1(satu)buahChargerLaptopHP;

v 4(Empat)buahChargerKomputerLenovo;

v 2(dua)buahKabelPowerKomputer;

v 2(dua)buahKabelDataKomputer;

v 5(lima)buahKabelPrinter;

v 2(dua)buahKabelRoll;

v 1(satu)buahTapeCompoPolytron;

v 1(satu)buahSetelanSuaraMicBehringerUphoriaUmc22;

v 1(satu)buahAmplifierUhf;

v 1(satu)buahDigitalVideoRecorderAhd;

v 1(satu)buahWirelessInRouterWifiAsus;

v 1(satu)buahWifiZte;

v 1(Satu)buahTerminalWifi3com;

v 1(Satu)buahMemoryCPU;

v 1(Satu)buahMicDudukAnysong;

v 1(Satu)buahChargerBatteryNikon;

v 1(Satu)buahMicMegaphone;

v 2(dua)buahKalkulatorCasio;

v 1(Satu)buahCameraCCTVHikvision;

v 1(Satu)buahBukuKerja2018Prov.Papua;

v 1(Satu)buahSpeakerBluetoothKecil;

v 2(dua)RollKainWarnaCokelatKorpri;

v 27(duapuluhtujuh)buahIkatPinggangKecilKorpri;

v 1(Satu)buahKabelHias;

v 1(Satu)buahKabellampuHiasSalib;

v 11(sebelas)buahTas;

v 1(satu)UnitSepedaMotorHonda;

v 1(Satu)buahKunciRing;

v 1(Satu)buahRangkaianGantunganKunci;

v 1(Satu)buahObengPlat;

v 1(Satu)buahParang/Pisau;

v 2(dua)TombakKayuPanjang;

v 4(empat)buahBusur;

v 36(tigapuluhenam)buahAnakPanah;

v 47(empatpuluhtujuh)buahBatu;

v 58(limapuluhdelapan)buahBesi+Pipa;

v 47(empatpuluhtujuh)buahKetapel;

v 6(enam)buahPecahanKaca;

v 5(lima)batangPotonganKayu.

b. BarangBuktiYangdiajukanPH/Terdakwa

§ BuktiVideo1(pertama)menerangkantentangaksirasismediKota

Jayapura pada tanggal 19 Agustus 2019 berjalan damai tanpa

adanya anarkis yang dilakukan oleh Mahasiswa dan Masyarakat

sipilPapua;

§ Bukti Video 2 (dua) menerangkan tentang aksis rasisme pada

tanggal 19 Agustus 2019 yang dilakukan oleh Mahasiswa yang

tergabungdalamBEMdanCipayungdiKotaJayapura,Papua;

§ Bukti Video 3 (Tiga)menerangkan tentang duduk persoalan yang

terjadidiJawaTimur,KotaSurabayaterhadapmahasiswapapuadi

AsramaKamasan

Page 42: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

41

5. KETERANGANTERDAKWABUCHTARTABUNIDALAMPERSIDANGAN

MEMBERIKANKETERANGANSEBAGAIBERIKUT:

v BahwaTerdakwaditangkappadatanggal09September2019,sekitar

Jam 6 Sore, saat itu hendak berkebun tetapi karena mendengar ada

aparatkepolisianyangdatangkerumah,Terdakwapulangkerumah;

v BahwaTerdakwadudukdiatasbukitdanmelihatanggotapolisiyang

hendakmenangkapnaikkearahrumah,bersamaTerdakwaadaempat

orangyangbersama,adaduasuami istriyangpunyakebun, terdakwa

memintamerekaadayangmenemaniterdakwa;

v Bahwapolisidatang,menodongkanpistoldanmenanyakaniniBuktar,

saya jawab iya, lalu mereka suruh terdakwa tiarap, terdakwa tiarap,

lalupolisisampaikanberdiri lalu terdakwaberdiri laludisuruh jalan,

saat jalan terdakwamelambaikan tangan kepada orang yang bermain

volley,dalamperjalanankearahmobilmassaadayanghendakbertanya

kenapa terdakwa dibawa, tetapi karena ada tembakan dari anggota

makamassamarah lalumelakukan pelemparan, ada kacamobil yang

pecahakibatpelemparan;

v BahwaterdakwaselanjutnyadibawakeMakoBrimob,selamadiMako

Brimob Terdakwa tidak salah 2 kali, polisi menanyakan pernah

dihukum ? terdakwa menjawab pernah di hukum kaitan dengan

organisirdemo-demo;

v Bahwaterdakwamenanyakankepadapolisiterkaitdengandokumen-

dokumen, polisi menjawab terdakwakan pernah dihukum, jadi kami

hanya ingin tahu kenapa dihukum, terdakwa mengetahui setelah

terdapatdata-dataterdakwaituyangdimasukandalamBAP;

v Bahwa terdakwa pernah disidangkan pada tahun 2009 dan 2011

kaitandenganperkaramakardanpenghasutandantelahadaputusan

hakim;

v Bahwa terdakwa pernah bertemu dengan Kapolresta Jayapura bulan

Desember2018,kaitandenganstatusDPO,Kapolrestasampaikantidak

adabukti-buktujugatidakadakorban,jadiPaBuktarbisaberaktifitas

sepertibiasa

v BahwaTerdakwadalam aksi demodamai anti rasisme tidak terlibat

sebagai penanggung jawab maupun peserta demo, begitu pula

Terdakwa saat penangkapan tidak melakukan pertemuan-pertemuan

dalammembahasPapuaMerdeka;

v Bahwa terdakwa dalam persidangan menerangkan hanya akan

menjelaskan terkait dengan penangkapan pada tanggal 09 September

2019, tidak ada kaitan penangkapan dengan dokumen-dokumen yang

ditunjukdalamBAP;

v Bahwa Terdakwa mencabut keterangan-keterangan yang diberikan

dalamBAPtentangdokumen-dokumen,karenatidakadakaitandengan

perbuatanyangdilakukanolehTerdakwa.

6. KETERANGANVERBALISANKayrudin,S.Hmenerangkandibawasumpah

dalampersidangansebagaiberikut:

v Bahwa pemeriksaan dilakukan terhadap terdakwa 2 (dua) kali,

pemeriksaan pertama 10 September 2019, pemeriksaan kedua 28

September2019;

v Bahwapemeriksaandilakukanpadasiangharidansorehari,terdakwa

didampingi oleh pengacaranya tetapi diluar (tidak melihat dan

mendengarpemeriksaan);

Page 43: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

42

v Bahwamenurut saksi prosedur pemeriksaan sudah dilakukan sesuai

denganmekanismeKUHAP;

v Bahwasaksitidakmelakukanpemeriksaansehubungandenganstatus

terdakwayangpernahdiputusdantelahingkrah,begitupulasaksitidak

pernahmenanyakanstatusDPOterdakwayangtelahdinyatakantidak

bermasalahdenganmengkormasihalinikeKapolrestaJayapura;

v Bahwa saksi menerangkan interogasi awal teerhadap terdakwa

dilakukan oleh penyidik atas nama Oscar dan saksi tidakmengetahui

pemeriksaanitu;

v Bahwasaksimemeriksadengancarabertanyalaluterdakwamenjawab

setelah itu BAP diberikan, tidak ada ancaman atau paksaan terhadap

terdakwa.

III.ANALISAFAKTAPERSIDANGAN;

MajelisHakimyangterhormat,

JaksaPenuntutUmumyangkamihormati,

Hadirinsidangsekalianyangberbahagia.

Bahwa untuk membuktikan apakah Terdakwa terbukti bersalah melakukan

TindakPidana sebagaimanadalamSuratTuntutanSdr. JPUmelanggarDakwaan

Kesatuyakni Pasal106KUHPJoPasal55Ayat(1)ke-1KUHPmakaharuslah

berdasarkanalatbuktiyangcukupyakniberupafakta-faktayangterungkapdalam

persidangan,makadari fakta-faktapersidanganyang terungkap,dapatdianalisa

sebagaiberikut:

a. MAHASISWAPAPUASURABAYAMENJADIKORBANTINDAKANRASIS

Ø BahwaDemonstrasiAntiRasismetanggal19Agustus2019dan29Agustus

2019 yang terjadi di Jayapura tidak terlepas dari kaitannya dengan

kejadian yang terjadi tanggal 16 Agustus 2019 di Surabaya yaitu saat

kejadian pengempungan Asrama Mahasiswa Papua oleh beberapa masa

dari Organisasi Masyarakat (Ormas), oknum Perwira TNI-AD, selain itu

Satpol PP, aparat Kepolisian setempat yang berada di tempat kejadian

perkaratakberbuatapa-apa.Beberapamasadariormaskemudianmemaki

dengan kata-kata rasis “Monyet, Babi, Anjing, dan Kera” ada juga yang

mengatakan“Kamujangankeluar,sayatunggukamu.Saatitujugajumlah

ormas-ormas reaksioner bertambah banyak. Kemudianmendobrak pintu

depan Asrama Mahasiswa Papua dan melempari batu hingga

mengakibatkan kaca asrama pecah, sehingga Mahasiswa Papua yang

beradadidalamAsramaterkurungdiruangAulaAsrama;

Ø Bahwatindakanrasistersebutberlanjutditanggal17Agustus2019yaitu

saatsekelompokOrmasreaksionermendatangiAsramaMahasiswaPapua

di Surabaya dan meneriakan yel-yel “Usir usir usir Papua, Usir Papua

sekarangjuga.SelainituKata-kataRasis(Monyet,Anjing,Babi)punmasih

diteriaki;

Ø BahwaMahasiswaPapuadiSurabayaadalahkorbandaritindakanrasisme

yangterjadidiSurabayayangdilakukanolehOrmas,oknumPerwiraTNI-

AD,selainituSatpolPPdanaparatKepolisiansetempatjugaturutmenjadi

bagiandari tindakan rasis tersebutkarenamembiarkan tindakan rasisme

tersebut;

Ø BahwaakibatdaritindakanrasismediSurabayatersebutmembuatmarah

seluruhmasyarakatPapua;

Page 44: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

43

b. TERDAKWA TIDAK TERLIBAT DALAM AKSI ANTI RASIS TANGGAL 19

AGUSTUS2019DAN29AGUSTUS2019

Ø Bahwa benar pada tanggal 19 Agustus 2019 dan 29 Agustus 2019 telah

terjadi aksi Anti Rasis yang dilakukan oleh masyarakat Papua untuk

menolakRasismeterhadapmahasiswaPapuadiSurabaya;

Ø Bahwadalamketerangannyaterdakwamengakuitidakpernaterlibatsama

sekali selama aksi Anti Rasis baik pada tanggal 19 Agustus 2019 dan

tanggal29Agustus2019,karenapadasaatituterdakwasedangberadadi

kebun.HalinibersesuaiandenganketerangansaksiadechargeLaurenzus

Kadepa yang menerangkan bahwa selama saksi terlibat dalam Aksi Anti

Rasistersebutsaksitidakpernamelihatterdakwahadirbahkanmelakukan

orasidanjugatidakpernahadaketerlibatankelompokorganisasiULMWP,

kelompok organisasi KNPB, aksi tersebut murni spontanitas dari rakyat

PapuayangdikordinirolehBEMUNCEN.

c. JAKSA TIDAK MAMPU MEMBUKTIKAN KETERLIBATAN TERDAKWA

DALAM RAPAT TANGGAL 9 SEPTEMBER 2019 DI ASRAMA RUSUNAWA

UNCEN

- Bahwa dalam persidangan saudara JPU telah menghadirkan saksi-saksi

yang menjelaskan bagaimana keterlibatan terdakwa dalam rapat pada

tanggal 9 September 2019 di Asrama Rusunawa Uncen. Sebelum masuk

pada fakta-fakta persidangan atas keterangan dari saksi-saksi yang telah

dihadirkanolehsudaraJPUtersebutmakaterlebihdahulukitamelihatapa

yangdimaksuddenganKeteranganSaksi,bahwasesuaidenganpenegasan

dalam Pasal 1 angka 27 KUHAP, yakni Keterangan yang saksi lihat

sendiri;saksidengarsendiri;alamisendirimengenaisuatuperistiwa

pidana. Dari fakta-fakta persidangan yang terungkap, dapat dianalisa

sebagaiberikut:

- Bahwadalampersidanganada2(dua)saksiyangdihadirkanolehsaudara

JPU yaitu saksi JOKO TRI AMBORO dan saksi AGUS KUSWANTO, S.H,

dalam keterangan yang sama dihadapan persidangan para saksi

menerangkan yang pada intinya bahwa pada hari Senin tanggal 09

September 2019 sekitar jam 15.30 Wit saat anggota team lidik sedang

melakukanpenyelidikan terhadapkeberadaan tersangkaatasnamaAGUS

KOSSAY yang diduga berada di Rusunawa Perumnas III Waena,

sesampainyateamtersebutdiRusunawansedangberlangsungrapatgelap

yang dilakukan oleh beberapa orang yang membicarakan tentang

pembebasan terhadap massa demonstrasi yang ditahan, namun peserta

rapattersebutmelihatkedatanganteamlidikdilokasiRusunawaseketikan

itu juga peserta rapat tersebut langsung membubarkan diri dan berlari

menujukeatasGunungKamwolkerdanolehteamlidikdikejarteruskeatas

sampai mendapatkan terdakwa yang diduga ikut dalam rapat tertutup

tersebut,sehinggateamlidikmengamankanterdakwa.

- Bahwaketerangansaksi yangdapatdijadikansebagai alatbukti yang sah

haruslah sesuai dengan ketentuan Pasal 185 ayat (5) KUHP yaitu “baik

pendapatmaupun rekaan yang diperoleh dari hasil pemikiran saja, bukan

merupakanketerangansaksi”.

- Bahwaolehkarenakeduaketerangansaksiyangdihadirkanolehsaudara

JPUyanghanyadidasariatasdugaansemataterkaitketerlibatanTerdakwa

dalam rapat pada 9 September 2019 di asrama Rusunawa Perumnas III

Waena, maka berdasarkan ketentuan Pasal 185 ayat (5) KUHP atas

Page 45: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

44

keterangan kedua saksi tersebut patutlah dikesampingkan karena tidak

bernilaisebagaialatbuktiyangsah.

d. JPUTIDAKMENGHADIRKANAHLIPIDANAUNTUKMENJELASKANUNSUR-

UNSURPASALMAKARDANUNSUR-UNSURPASALPENYERTAAN.

- Bahwa Keterangan ahli berdasarkan ketentuan Pasal 1 Ayat 28 KUHAP

adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian

khusustentanghalyangdiperlukanuntukmembuatterangsuatuperkara

pidanagunakepentinganpemeriksaansuatuperkara;

- Bahwadalampersidangan untukmembuktikan dakwaannya saudara JPU

sama sekali tidak menghadirkan saksi ahli pidana namun hanya

menghadirkan 3 (tiga) orang Saksi Ahli antara lain Ahli Bahasa, Ahli

PsikologiSosialPolitikdanAhliHukumTataNegara.

- Bahwa berdasarkan dari fakta persidangan maka dari ke tiga saksi ahli

yangtelahdihadirkanolehsudaraJPUyaitubaikAhliBahasa,AhliPsikologi

SosialPolitikdanAhliHukumTataNegaramakasecarakeahliannyatidak

berkompetensi menjelaskan bagaimana perbuatan terdakwa telah

memenuhi unsur-unsur tindak pidanamakar dan juga Unsur Penyertaan

serta keterangan keahliannya tidak terdapat korelasi dengan perbuatan

terdakwa.

- Bahwa kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa berpendapat bahwa

secara keilmuan yang berkompetensi untuk menjelaskan apakah

perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur-unsur pidana sehingga

terdakwa dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum

sebagaimanayangdiTuntutolehsaudaraJPUdalamDakwaanKesatuPasal

106KUHPjunctoPasal55ayat(1)Ke-1KUHPadalahAhliPidana,sehingga

terhadapketeranganahlitersebutpatutlahdikesampingkandanditolak.

e. TINDAKPIDANAMAKARTIDAKTERBUKTI

- BahwauntukmembuktikanapakahTerdakwaBUCHTARTABUNIterbukti

bersalahMenyuruhmelakukanatauTurutsertaMelakukanMakarDengan

Maksud Supaya Seluruh atau Sebagian Wilayah Negara Jatuh Ketangan

Musuh atau Memisahkan Sebagian Dari Wilayah Negara sebagaimana

diaturdandiancampidanadalamSuratDakwaanKesatuPasal106KUHP

joPasal55Ayat(1)ke-(1)KUHP,haruslahberdasarkanketerangansaksi-

saksi,keteranganahli,buktisurat,barangbuktidanketeranganterdakwa.

- Bahwauntukmembuktikanapakahterdakwaterbuktibersalahmelakukan

tindak pidana yang didakwakan dan dituntut kepada terdakwa haruslah

didasarkan alat bukti yang cukup yakni berdasarkan keterangan saksi-

saksi,keteranganahli,keteranganterdakwadanbarangbukti.Keterangan

Saksi sesuai dengan penegasan dalam Pasal 1 angka 27 KUHAP, yakni

Keteranganyangsaksilihatsendiri;saksidengarsendiri;alamisendiri

mengenai suatu peristiwa pidana, kemudian sesuai dengan ketentuan

Pasal185ayat (1)KUHAP,menegaskan, “keterangansaksi sebagaialat

bukti ialahapayangsaksinyatakatandalamsidang”,selain ituuntuk

membuktikankebenaranmateriil yang sesungguhnya,makaHakimharus

memperhatikanketentuanPasal185ayat(6)KUHAPyaitu:

- Persesuaianantaraketerangansaksisatudenganyanglainnya;

- Persesuaianantarasaksidenganalatbuktilainnya;

- Alasan yang dipergunakan oleh saksi untuk memberikan

keterangantertentu;

Page 46: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

45

- Cara hidup dan kesusilaan serta segala sesuatu yang pada

umumnya dapat mempengaruhi dapat tidaknya keterangan itu

dipercaya.

- Dari empatorangsaksiyangdihadirkanSdr.JaksaPenuntutUmumatas

namaAGUSKUSWANTO,DJOKOTRIEAMBORO,FANNYKARELLAIMENA

DAN STEVEN ITLAY, dihubungkan dengan Ahli Bahasa atas nama

Dr.APRINUS SALAM, M,Hum, Ahli Psikologi atas nama Prof Dr.HAMDI

MULUK, Ph.d, Ahli Hukum Tata Negara atas nama MUHAMMAD

RULLYANDI,S.H,M.HsertaBarangBuktibarangbuktiberupa:

- 1 (satu )unitHPmerekNokiawarnahitamdengan IMEI1 :356951

093230419danIMEI2356951093330417NoHP:081299687643

;

- 1(Satu)unithandphonemerkOPPOwarnaputihdenganIMEI1861

754032751158danIMEI2:861754032751141NoHP :08138645

0010;

- 3(tiga)buahbatukalidenganukuran+lebar6cmdanpanjang7cm;

1(satu) buahmobil jenis Inova berwarnaHitamdenganNomor Polisi

PA1693MP;

- 7(tujuh)UnitKomputerLenova;

- 1(satu)UnitKomputerSamsung;

- 1(satu)UnitKomputerAcer;

- 1(satu)UnitKomputerHp;

- 2(dua)UnitKomputerDell;

- 2(dua)UnitKomputerAsus;

- 2(dua)UnitPrinterHPLaserjetP1102;

- 2(dua)UnitPrinterCanonPixma;

- 1(satu)UnitPrinterEpson;

- 2(dua)buahKeybordAser;

- 1(satu)buahKeybordLogitech;

- 1(satu)buahKeybordAsus;

- 7(Tujuh)buahKeybordLenovo;

- 2(Dua)UnitCpuDell;

- 8(delapan)buahMouseLenovo;

- 1(satu)buahMouseHP;

- 2(dua)buahMouseAser;

- 1(satu)buahMouseLegitech;

- 1(satu)buahMouseVotre;

- 1(satu)buahChargerLaptopHipro;

- 2(dua)buahChargerLaptopAsus;

- 1(satu)buahChargerLaptopHP;

- 4(Empat)buahChargerKomputerLenovo;

- 2(dua)buahKabelPowerKomputer;

- 2(dua)buahKabelDataKomputer;

- 5(lima)buahKabelPrinter;

- 2(dua)buahKabelRoll;

- 1(satu)buahTapeCompoPolytron;

- 1(satu)buahSetelanSuaraMicBehringerUphoriaUmc22;

- 1(satu)buahAmplifierUhf;

- 1(satu)buahDigitalVideoRecorderAhd;

- 1(satu)buahWirelessInRouterWifiAsus;

- 1(satu)buahWifiZte;

- 1(Satu)buahTerminalWifi3com;

- 1(Satu)buahMemoryCPU;

- 1(Satu)buahMicDudukAnysong;

- 1(Satu)buahChargerBatteryNikon;

- 1(Satu)buahMicMegaphone;

Page 47: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

46

- 2(dua)buahKalkulatorCasio;

- 1(Satu)buahCameraCCTVHikvision;

- 1(Satu)buahBukuKerja2018Prov.Papua;

- 1(Satu)buahSpeakerBluetoothKecil;

- 2(dua)RollKainWarnaCokelatKorpri;

- 27(duapuluhtujuh)buahIkatPinggangKecilKorpri;

- 1(Satu)buahKabelHias;

- 1(Satu)buahKabellampuHiasSalib;

- 11(sebelas)buahTas;

- 1(satu)UnitSepedaMotorHonda;

- 1(Satu)buahKunciRing;

- 1(Satu)buahRangkaianGantunganKunci;

- 1(Satu)buahObengPlat;

- 1(Satu)buahParang/Pisau;

- 2(dua)TombakKayuPanjang;

- 4(empat)buahBusur;

- 36(tigapuluhenam)buahAnakPanah;

- 47(empatpuluhtujuh)buahBatu;

- 58(limapuluhdelapan)buahBesi+Pipa;

- 47(empatpuluhtujuh)buahKetapel;

- 6(enam)buahPecahanKaca;

- 5(lima)batangPotonganKayu.

- Maka tidak ada persesuaian untuk membuktikan kebenaran materiil

TerdakwaatasnamaBUCHTARTABUNIsebagaiorangyangmenyuruh

melakukan atau turut serta melakukan serta melakukan makar

denganmaksudsupayaseluruhatausebagianwilayahNegara, jatuh

ke tangan musuh atau memisahkan sebagian dari wilayah Negara,

sebagaimanadimaksuddalampasal106KUHPjoPasal55ayat(1)ke

-1 KUHP,hal ini dapat diurai sebagai berikut, Saksi AgusKuswanto dan

DjokoTrieAmboroadalahanggotapolisidariTimLidikPoldaPapuayang

melakukanpenangkapanterhadapTerdakwadirumahnyapadatanggal09

September 2019, Pukul 18.00 WIT (6 Sore), awalnya Para Saksi

menerangkan tujuan Para Saksi ini untuk mencari Agus Kossay yang

diduga berada di Asrama Rusunawa Perumnas III Uncen dalam rangka

melakukan rapat bagi pembebasan terhadap tahanan, namun setelah

melakukan penggeledahan peserta rapat yang berada dilokasi tersebut

membubarkan diri dan berlari keatas gunungKamwolker danPara Saksi

melakukan pengejaran keatas gunung Kampwolker dan mendapatkan

TerdakwaBuchtarTabuniyangberadadirumahnya,setelahituParaSaksi

mengamankanBuchtarTabuni, tetapi ketika hendakmembawa terdakwa

BUCHTARTABUNI, ada sekelompokmassayangmelakukanpenyerangan

denganmelemparkearahmobil.

- Saksi STEVEN ITLAY sama sekali tidak mengetahui perbuatan yang

dilakukanolehTerdakwaBuchtarTabuni,sedangkanSaksiFANNYKAREL

LAIMENAtidakkenalTerdakwa,tidaktahuorganisasiKNPB,ULMWPdan

AMP terdaftar di Kesbangpol atau tidak, karena untuk mendaftar di

Kesbangpol tidak ada keharusan atau sifatnya sukarela. Keterangan-

Keterangan Saksi-saksi ini jika dihubungkan dengan Ketangan Ahli yang

diajukan oleh JPU dan barang bukti maka tidak ada korelasi, Terdakwa

mempunyaibarangbuktiberupaHP,selainitubarangbuktiberupaLaptop

danbarangbuktilainnyabukanlahmilikTerdakwa,begitupuladenganAhli

yang diajukan JPU baik Ahli Bahasa, Ahli Psikologi keterangan dari

keahliannya tidak memiliki korelasi dengan perbuatan terdakwa, karena

pada tanggal 09 September 2019, Pukul 18.00 WIT (6 Sore) di

Page 48: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

47

Kampwolker, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, peristiwanya bukan

peristiwa makar, tetapi peristiwa penangkapan terhadap Terdakwa

BUCHTARTABUNIdirumahnya.

- Saksi-saksi meringankan dari Terdakwa atas nama Pdt. Armin Kogoya,

S.Th,dalampersidanganmengungkapkanTerdakwaBuktarTabuniadalah

tetanggasaksiyangaktivitassehari-hariberkebundanbeternak,padasaat

penangkapantanggal09September2019,SaksimengajakTerdakwauntuk

berkebunyangletaknyakuranglebih200meterdarirumah,namunkarena

mendengarpolisiyangmendatanganirumahterdakwa,terdakwatidakjadi

berkebun, keterangan saksi ini bersesuaian juga dengan keterangan

Terdakwa didukung pula dengan keterangan Saksi JPU atas nama Agus

Kuswanto dan Joko Amboro yang menjelaskan mereka melakukan

penangkapan terhadap terdakwa Buktar Tabuni di daerah Kampwolker

sebelumnya mereka hendak mencari Agus Kossay yang diduga sedang

melakukan rapat di Asrama Rusunawa berkaitan dengan pembebasan

tahanan yang ditahan kaitan dengan demo anti rasis. Keterangan Saksi-

Saksi tersebutbersesuaian jugadenganketeranganSaksiLaurensKadepa

yangmenjelaskanpadatanggal19Agustus2019dan29Agustus2019saat

demomenolak rasisme di Surabaya, saksi sebagai anggota DPRP terlibat

dalamaksitersebut,saksitidakmelihatTerdakwaBuchtarTabuniterlibat

dalamkedua aksi tersebut, demo anti rasis tersebut dikoordinir BEMSe-

Kota Jayapura dan diikuti secara spontan lebih dari 1000 komponen

masyarakatyangadadiPapua,baikmasyarakatasliPapua,nonPapuadan

kelompok Cipayung, inti dari aksi tolak rasisme tersebut yang dibacakan

olehpenanggungjawabdandiserahkankepadaGubernurPapuaadalah1).

Stop rasisme, intimidasi dan persekusi terhadap Mahasiswa Papua di

Surabaya,Malang,Makassar,AmbondanDaerah lainnya,2).Tangkapdan

adili pelaku rasisme Ahli HTN dari Terdakwa/Penasehat Hukum telah

memperkuat bahwa tindakan yang dilakukan oleh Terdakwa bukanlah

Makar, apalagi penangkapan terhadap Terdakwa Buchtar Tabuni ini

sebagai dampak dari demo anti rasisme, sama sekali tidak dapat di

kategorikan sebagaiMakar, AhliHTNHTNDr.HerlambangR.Wiratraman,

S.H menjelaskan demo damai menentang rasisme, termasuk jika

didalamnya ada teriakan yel-yel Papua Merdeka, Referendum dan

Penentuan Nasib Sendiri merupakan kebebasan berekpresi yang dijamin

oleh Deklarasi Umum HAM, Konvesi Sipol, UUD 1945, UU HAM dan

Undang-Undang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum

sangatbiasjikadikaitkandenganmakar,halinidiperkuatolehAhliPidana

atas namaAnugerahRizki Akbari, S.H.,M.Sc yangmenjelaskanMakar itu

sesuai dengan teks aslinya adalah Aanslag menyerang secara fisik, jadi

tidak bisa dikaitkan dengan demo anti rasisme, teriakan yel-yel Papua

Merdeka, Referendum, Penentuan Nasib Sendiri hingga kepemilikan

dokumen yang berkaitan dengan Papua Merdeka, sedangkan Ahli Politik

dan Resolusi Konflik atas nama Dr.Adriana Elisabeth, M.Soc, Sc,

menjelaskan ada konflik di Papua yang dipetakan oleh LIPI dalam Buku

Papua Road Map, yakni 1). Diskriminasi dan Marjinalisasi Orang Papua,

2).Kegagalan Pembangunan, 3). Pelanggaran HAM, 4).Sejarah masa lalu

Papua,AhliRasismeatasnamaDr.BennyGiaymenjelaskanadapersoalan

rasismesebelumZamanBelanda1950an,saat1963,Peperahinggasaatini

telahterjadipraktek-praktekrasismeterhadapOrangAsliPapuadantidak

pernahdiselesaikansecaraseriusolehNegara,solusiyangditawarkanahli

adalah penyelesaian Papua tidak bisa diselesaikan dengan proses hukum

dengan pidana Makar, tetapi lebih mengedepankan keadilan bagi

Page 49: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

48

masyarakat Papua dengan cara Dialog untuk menyelesaikan persoalan-

persoalanyangterjadidiPapua.

IV.ANALISATUNTUTAN

Berdasarkan surat tuntutan yang dibuat dan dibacakan oleh saudara JPUdalam

persidangan pada tanggal 2 Juni 2020 secara garis besar ditemukan beberapa

pelanggaran dalam teknis perumusan surat tuntutan yang dijamin dalam

peraturanperundang-undangan,sebagaiberikut:

v JPU DALAM MENYUSUN TUNTUTAN MENGUTIP BAP DAN

MENGABAIKANFAKTAPERSIDANGAN

- BahwadalamsurattuntutansaudaraJPUmemasukanketeranganAgus

Kuswanto yang menyatakan “Setahu saksi sdr. BUCHTAR TABUNI saat ini

masih aktif dalam organisasi yang di pimpin yaitu sebagai Ketua PNWP yang

juga tergabung di dalam ULMWP”;

- Bahwa berkaitan dengan status terdakwa dalam organisasi KNPB, ULMWP dan

sebagainya yang tertuang dalam BAP secara tegas dalam persidangan “Terdakwa

menerangkan bahwa merasa ditipu dalam memberikan keterangan saat di

penyididkan” sebagaimana termuat dalam keterangan terdakwa yang

dicantumkanJPUdalamtuntutannya;

- Bahwa dalam persidangan “Terdakwa menyatakan mencabut semua

keterangan yang telah diberikan terdakwa pada tingkat penyidikan”

sebagaimana termuat dalam keterangan terdakwa yang dicantumkan

JPUdalamtuntutannya;

- Bahwa keterangan terdakwa ialah apa yang terdakwa nyatakan di

sidangtentangperbuatanyang ia lakukanatauyang iaketahuisendiri

atau alami sendiri sebagaimana diatur pada pasal 189 ayat (1), UU

Nomor8Tahun1981;

- Bahwa berdasarkan pada keterangan diatas membuktikan bahwa

saudara JPU dalam menyusun Tuntutan terkesan mengarang bebas

bahkan mengutip keterangan dalam BAP dan mengabaikan fakta

persidangan.

v JPU DALAM MENYUSUN TUNTUTAN TIDAK MEMASUKAN

KETERANGANSAKSIDANKETERANGANAHLIYANGDIAJUKANOLEH

PENASEHATHUKUMDIDALAMPERSIDANGAN

- Bahwa Keterangan saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi

nyatakandisidangpengadilansebagaimanadiaturpadapasal185ayat

(1),KUHAP;

- BahwaKeteranganahliialahapayangseorangahlinyatakandisidang

pengadilansebagaimanadiaturpadapasal186,KUHAP

- BahwadalampersidanganJPUmenghadirkansaksiDjokoTrieAmboro,

Agus Kuswanto, S.H, Stevanus Itlay Alias Steven Itlay, Fany Karel

Leimena, S.E dan ahli Bahasa, Ahli Psikologi Sosial Politik serta Ahli

Hukum Tata Negara. Sementara itu, Penasehat Hukum dalam

persidangan menghadirkan saksi Pdt. Armin Kogoya dan Laurenzus

KadepasertaAhliPidana,AhliPolitik,AhliKebebasanBerekspresidan

AhliRasisTerhadapPapua;

- BahwadalamSuratTuntutanJPUkepadaterdakwaBUCHTARTABUNI

hanyamemasukanketerangansaksidanahliyangdihadirkanolehJPU

dantidakmemuatketerangansaksidanahliyangdihadirkanpenasehat

hukum;

Page 50: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

49

- Bahwa pada prinsipnya dalam Surat tuntutan (requisitoir)

mencantumkan beberapa hal seperti tuntutan Jaksa Penuntut Umum

terhadap terdakwa, baik berupa penghukuman atau pembebasan dan

disusunberdasarkanpemeriksaansaksi,ahli,alatbukti,danketerangan

terdakwadalamruangsidangyangmulia.

- BahwaberdasarkanuraiandiatassudahdapatdisimpulkanJPUDALAM

MENYUSUN TUNTUTAN TIDAK MEMASUKAN KETERANGAN SAKSI

DANKETERANGANAHLIYANGDIAJUKANOLEHPENASEHATHUKUM

DIDALAMPERSIDANGAN

v JPU MENYIMPULKAN TERPENUHINYA DAKWAAN KESATU HANYA

BERDASARKANKETERANGANAHLIBAHASA,AHLIPSIKOLOGISOSIAL

POLITIKDANAHLIHTN

- Bahwa menurut keterangan ahli Bahasa, pengertian kata makar

dimaksudkan sebagai satu aksi pemikiran, tindakan dan/atau

perbuatan,baikdalambentukkata-katadankalimat,maupunberbagai

aktivitas lainnya, yang dianggap atau dinilai bertentangan dengan

hukum. Pengertian makar jika lebih disederhanakan adalah pikiran,

ucapan, tindakan dan/atau perbuatan yang melawan hukum dan

merongrongkekuasaanresmipemerintahtertentu;

- Bahwamenurut ahli Hukum Tata Negara, dalam perkembangan

perspektifbestpracticepraktikhukumtatanegaradiIndonesiamakar

dapat diartikan sebagai sikap perlawanan terhadap keadaan sistem

fundamental yang diatur dalam konstitusi (in het staatsrecht is een

contitutiedegrondslagvaneenstaat)dalamsuatunegaradengancara

berkeinginanuntukmelakukansuatuperubahansistem;

- Bahwamenurutahlipsikologipolitik,untukmemisahkanmanaaspirasi

yang merupakan protes terhadap ketidakadilan atau mana yang

merupakan insurgensi atau usaha ke arah makar menjadi tugas dari

penyidikuntukmengumpulkanbukti-buktitersebut;

- Bahwapadaprinsipnyasecarakeilmuanyangmemilikikapasitasuntuk

menjelaskanunsur-unsurtindakpidanatermasuktindakpidanamakar

atautindakpidanapenyertaanadalahahlipidana;

- Bahwa berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terkait

tuntutanJPUyang“MenyatakanterdakwaBUCHTARTABUNIterbukti

secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana

“MAKAR” sebagaimana kami dakwakan kepada terdakwa dalam

pasal106KUHPjoPasal55ayat(1)ke-1KUHP”yangdidasariatas

keterangan ahli Bahasa, ahli psikologi social politik dan ahli HTN

dimukapersidangandiragukansecara ilmuhukumpidanasebabyang

berkompetenmembedahunsur-unsurtindakpidanamakardanunsur-

unsurtindakpidanapenyertaanadalahahlipidana.

v JPUDalamMenyusunTuntutanTidakMengikutiarahanSuratEdaran

Jaksa Agung Tentang Pedoman Perumusan Tuntutan sehingga

melahirkanFaktaDisparitasTuntutanPidana

- BahwaberdasarkanSuratEdaranJaksaAgungNomor:001/J.A/4/1995

tentang pedoman perumusan tuntutan dalam perkara tindak pidana

biasa disebutkan adanya prinsip “Menghindari adanya disparitas

tuntutanpidanauntukperkara-perkarasejenisantarasatudaerah

dengandaerahlainnya”.

Page 51: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

50

- Bahwadalamdakwaan tindakpidanamakaryangdituduhkankepada

Sayang Mandabayan oleh JPU di PN Manokwari dalam tuntutannya

dituntutdenganpidanapenjaraselama1Tahun;

- Bahwadalamdakwaan tindakpidanamakaryangdituduhkankepada

Erik Aliknoe Cs oleh JPU di PN Manokwari dituntut dengan pidana

penjaraselama1Tahun;

- Bahwadalamdakwaan tindakpidanamakaryangdituduhkankepada

Yoseph Laurens Syufi alias Siway Bofit Cs oleh JPU di PN Sorong

dituntutdenganpidanapenjaraselama1Tahun;

- Bahwadalamdakwaan tindakpidanamakaryangdituduhkankepada

Surya Anta Ginting Cs oleh JPU di PN Jakarta Pusat dituntut dengan

pidanapenjaraselama1Tahun;

- Bahwadalamdakwaan tindakpidanamakaryangdituduhkankepada

BUCHTARTABUNIoleh JPUdiPNBalikpapandituntutdenganPidana

Penjaraselama17(TujuhBelas)Tahun;

- Bahwaberdasarkanuraiandiatasyangmenunjukanadanyaperbedaan

tuntutan di Manokwari, Sorong, Jakarta dan Balikpapan menunjukan

fakta JPU dalammerumuskan tuntutan tidak mengikuti arahan Surat

Edaran Jaksa Agung Nomor : 001/J.A/4/1995 tentang pedoman

perumusantuntutandalamperkaratindakpidanabiasasehinggadalam

tuntutan JPU terhadap terdakwa BUCHTAR TABUNI terdapat

“disparitastuntutanpidana”.

V.ANALISAYURIDIS

Bahwa sebelum unsur-unsur dalam dakwaan pertama yang di jadikan tuntutan

Jaksa Penuntut Umum diuraikan lebih jauh, terlebih dahulu kami akan soroti

tentang Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum bahwa dalam surat dakwaan

saudara Jaksa Penuntut umum Nomor : PDM-96/JPR/EKU.1/01/2020

menyebutkanbahwaTerdakwadidakwasebagaiorangmenyuruhmelakukan

atauturutsertamelakukansertamelakukanmakardenganmaksudsupaya

seluruh atau sebagian wilayah Negara, jatuh ke tangan musuh atau

memisahkan sebagian dariwilayahNegara, sebagaimana dimaksud dalam

pasal106KUHPjoPasal55ayat(1)ke-1KUHP.BahwaternyataketikaJaksa

Penuntut umummengajukan tuntutan kepada ParaTerdakwa sama sekali tidak

menguraikan dengan fakta-fakta persidangan secara utuh TERMASUK JAKSA

PENUNTUT UMUM SECARA SENGAJA MENGHILANGKAN FAKTA

KETERANGAN 2 (DUA) SAKSI MERINGANKAN, KETERANGAN 4 (EMPAT)

AHLI,BUKTISURAT,BARANGBUKTISERTAKETERANGANTERDAKWAYANG

MENJELASKAN TERDAKWA TIDAK MELAKUKAN DUGAAN TINDAK PIDANA

SEBAGAIMANA DIMAKSUD DAKWAAN PERTAMA TERSEBUT. HAL YANG

LEBIH FATAL LAGI AHLI PIDANA ATAS NAMA PROF.Dr.Ir.OMARD SAHRI

HARIEJ, S.H, M.HUM YANG TIDAK MEMBERIKAN HADIR MEMBERIKAN

KETERANGAN DI PENGADILAN DAN KETERANGANNYA JUGA TIDAK

DIBACAKAN,SDR JPU SECARA SENGAJA MEMASUKAN DALAM TUNTUTAN

DENGAN CARA COPY PASTE SECARA UTUH KETERANGANNYA DARI BAP.

Menjadijelasjikapenguraianfakta-faktatidakutuhmakaakanberpengaruhpada

analisa unsur-unsur pasal sebagaimana dakwaan pertama, yakni analisa

pembuktianjaditidakberimbangdanbiasjauhdariurgensipengadilaninitempat

mencarikebenaranmateriilyangsesungguhnya.

Page 52: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

51

Bahwa untuk menguji kesimpulan Jaksa Penuntut Umum yang menyatakan

Terdakwa telah terbukti serta sah dan meyakinkan telah melakukan tindak

pidanasebagaiorangyangmenyuruhmelakukanatauturutsertamelakukan

serta melakukan makar dengan maksud supaya seluruh atau sebagian

wilayah Negara, jatuh ke tangan musuh atau memisahkan sebagian dari

wilayahNegara,sebagaimanadimaksuddalampasal106KUHPjoPasal55

ayat(1)ke-1KUHP,makakamibuktikanunsur-unsurnyadalamdakwaan,yang

kamiuraikansecaralengkapsebagaiberikut:

1. UnsurBarangSiapa;

2. UnsurMakar;

3. Unsurdenganmaksud/niathendak;

4. UnsursupayaseluruhatausebagianWilayahNegarajatuhketangan

musuhataumemisahkansebagianwilayahNegara;

5. Unsur mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan

turutsertamelakukanperbuatan;

Ad.1UnsurBarangSiapa

Bahwa unsur Barang siapa disini adalah setiap orang sebagai subyek

hukumyangdapatdipertanggung jawabkanterhadapsuatudelik;yang

dalam perkara ini JPU telah mengajukan Terdakwa

BUCHTAR TABUNI yang telah dilakukan penyidikan, maupun telah

diperhadapkan dalam proses pemeriksaan di persidangan terhadap

dakwaandantuntutanpidanayangditujukankepadanya.Bahwauntuk

dapatnya suatu perbuatan dipertanggung jawabkan kepada Terdakwa,

sangat diperlukan dan tergantung pada pembuktian unsur-unsur lain

daripadapasal-pasalyangdidakwakan

Dengan demikianUNSURBARANGSIAPA,yang didakwadan dituntut

kepada Para Terdakwa belum terbukti dan terpenuhi secara sah

menurut hukum, karena masih tergantung pembuktian unsur-unsur

lainnya.

Ad.2.UnsurMakar

BahwadidalampenjelasanKUHPtidakmemberikanpengertiantentang

makar, namun dalamKamusHukum karanganYanPramadya Puspa,

hal 12 memberikan pengertian MAKAR/ANSLAG adalah “setiap

perbuatan yangbersifat menyerang yangditujukan kepada Presiden

atauwakilnyadenganmaksud hendakmerampas kemerdekaan atau

menjadikan mereka tidak berdaya atau tidak cakap memerintah”.

Sehinggauntukmemenuhiunsuriniharusadatindakanfisikberupa

serangan terhadap Pemerintah yang berkuasa dalam mewujudkan

unsur supaya wilayah Negara seluruhnya atau sebagian jatuh

ketanganmusuh atau dengan maksud untukmemisahkan sebagian

wilayahNegaradariyanglain.

MenurutR.Soesilo,(dalamKUHPsertaKomentar-komentarnya,hal.109):

1. Tentang“aanslaag”(makar,penyerangan)lihatcatatanpadapasal87

dan104)

2. ObyekdalampenyeranganiniadalahkedaulatanatasdaerahNegara

Page 53: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

52

Kedaulataninidapatdirusakdenganduamacamcaraialahdenganjalan:

a. Menaklukkan daerah Negara seluruhnya atau sebagian kebawah

pemerintah Negara Asing yang berarti menyerahkan daerah itu

(seluruhnya) atau sebagian kepada kekuasaan Negara Asing

misalnya daerah Indonesia (seluruhnya) atau daerah Kalimantan

(sebagian)diserahkankepadaPemerintahInggris,atau

b. MemisahkansebagiandaridaerahNegaraituyangberartimembuat

bagian daerah itu menjadi suatu Negara yang berdaulat sendiri,

misalnya memisahkan daerah Aceh atau Maluku dari daerah

RepublikIndonesiauntukdijadikanNegarayangberdirisendiri.

Dalam pertimbangan putusan Pengadilan Negeri Klsa IA Jayapura

Nomor:78/Pid.B/2009/PN.JPR,halaman51disebutkan:menimbang

bahwa kata makar berasal dari bahasa Arab yang diterjemahkan

dalamKamusBesarBahasaIndonesiaCetakanBalaiPustakaberarti:

1. Akalbusuk;tipumuslihat;

2. Perbuatan (usaha) dengan maksud hendak menyerang

(membunuh)orang,dsb.

3. Perbuatan(usaha)menjatuhkanpemerintahyangsah

Bahwa jika pengertian makar di atas dikaitkan dengan fakta

persidangan, dari keterangan saksi-saksi, bukti surat, barang bukti

dan keterangan Terdakwa BUCHTAR TABUNI yang terungkap

sebagaiberikut:

Saksi AgusKuswanto dan Djoko Trie Amboro adalah anggota polisi

dariTimLidikPoldaPapuayang melakukanpenangkapanterhadap

Terdakwadirumahnyapadatanggal09September2019,Pukul18.00

WIT(6Sore),awalnyaParaSaksimenerangkantujuanParaSaksiini

untukmencariAgusKossayyangdidugaberadadiAsramaRusunawa

PerumnasIIIUncendalamrangkamelakukanrapatbagipembebasan

terhadaptahanan,namunsetelahmelakukanpenggeledahanpeserta

rapat yang berada dilokasi tersebutmembubarkan diri dan berlari

keatas gunung Kamwolker dan Para Saksi melakukan pengejaran

keatas gunung Kampwolker dan mendapatkan Terdakwa Buchtar

Tabuni yang berada dirumahnya, setelah itu Para Saksi

mengamankan Buchtar Tabuni, tetapi ketika hendak membawa

terdakwaBUCHTARTABUNI,adasekelompokmassayangmelakukan

penyerangandenganmelemparkearahmobil.SaksiStevenItlaysama

sekali tidak mengetahui perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa

Buchtar Tabuni, sedangkan Saksi Fanny Karel Laimena tidak kenal

Terdakwa,tidaktahuorganisasiKNPB,ULMWPdanAMPterdaftardi

Kesbangpol atau tidak,karenauntukmendaftardiKesbangpol tidak

ada keharusan atau sifatnya sukarela.Keterangan-Keterangan Saksi-

saksi ini jikadihubungkandenganKetanganAhliyangdiajukanoleh

JPUdanbarangbuktimakatidakadakorelasi,Terdakwamempunyai

barang bukti berupa hp, selain itu barang bukti berupa Laptop dan

barang bukti lainnya bukanlah milik Terdakwa, begitupula dengan

Ahli yang diajukan JPU baik Ahli Bahasa, Ahli Psikologi keterangan

darikeahliannyatidakmemilikikorelasidenganperbuatanterdakwa,

Page 54: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

53

karenapadatanggal09September2019,Pukul18.00WIT(6Sore)di

Kampwolker,KelurahanYabansai,DistrikHeram,peristiwanyabukan

peristiwamakar, tetapi peristiwa penangkapan terhadap Terdakwa

BUCHTARTABUNIdirumahnya.

Saksi-saksi meringankan dari Terdakwa atas nama Pdt. Armin

Kogoya, S.Th, dalampersidanganmengungkapkanTerdakwaBuktar

Tabuniadalahtetanggasaksiyangaktivitassehari-hariberkebundan

beternak,pada saatpenangkapan tanggal09September2019, Saksi

mengajakTerdakwauntukberkebunyangletaknyakuranglebih200

meter dari rumah, namun karena mendengar polisi yang

mendatangani rumah terdakwa, terdakwa tidak jadi berkebun,

keterangan saksi ini bersesuaian juga dengan keteranganTerdakwa

didukung pula dengan keterangan Saksi JPU atas nama Agus

Kuswanto dan Joko Amboro yang menjelaskan mereka melakukan

penangkapan terhadap terdakwa Buktar Tabuni di daerah

KampwolkersebelumnyamerekahendakmencariAgusKossayyang

diduga sedang melakukan rapat di Asrama Rusunawa berkaitan

denganpembebasan tahananyangditahankaitandengandemoanti

rasis. Keterangan Saksi-Saksi tersebut bersesuaian juga dengan

keteranganSaksiLaurensKadepayangmenjelaskanpadatanggal19

Agustus 2019 dan 29 Agustus 2019 saat demomenolak rasisme di

Surabaya, saksi sebagai anggota DPRP terlibat dalam aksi tersebut,

saksi tidak melihat Terdakwa Buchtar Tabuni terlibat dalam kedua

aksi tersebut, demo anti rasis tersebut dikoordinir BEM Se-Kota

Jayapura dan diikuti secara spontan lebih dari 1000 komponen

masyarakat yang ada di Papua, baik masyarakat asli Papua, non

Papua dan kelompokCipayung, inti dari aksi tolak rasisme tersebut

yang dibacakan oleh penanggung jawab dan diserahkan kepada

Gubernur Papua adalah 1).Stop rasisme, intimidasi dan persekusi

terhadap Mahasiswa Papua di Surabaya, Malang, Makassar, Ambon

dan Daerah lainnya, 2).Tangkap dan adili pelaku rasisme Ahli HTN

dariTerdakwa/PenasehatHukumtelahmemperkuatbahwatindakan

yangdilakukanolehTerdakwabukanlahMakar,apalagipenangkapan

terhadap Terdakwa Buchtar Tabuni ini sebagai dampak dari demo

anti rasisme, sama sekali tidak dapat di kategorikan sebagaiMakar,

AhliHTNHTNDr.HerlambangR.Wiratraman, S.Hmenjelaskandemo

damai menentang rasisme, termasuk jika didalamnya ada teriakan

yel-yel Papua Merdeka, Referendum dan Penentuan Nasib Sendiri

merupakankebebasanberekpresiyangdijaminolehDeklarasiUmum

HAM, Konvesi Sipol, UUD 1945, UU HAM dan Undang-Undang

KemerdekaanMenyampaikan Pendapat diMuka Umum sangat bias

jikadikaitkandenganmakar,hal inidiperkuatolehAhliPidanaatas

namaAnugerahRizkiAkbari, S.H.,M.ScyangmenjelaskanMakar itu

sesuai dengan teks aslinya adalah Aanslag menyerang secara fisik,

jadi tidak bisadikaitkandengandemoanti rasisme, teriakanyel-yel

Papua Merdeka, Referendum, Penentuan Nasib Sendiri hingga

kepemilikan dokumen yang berkaitan dengan Papua Merdeka,

sedangkan Ahli Politik dan Resolusi Konflik atas nama Dr.Adriana

Elisabeth,M.Soc,Sc,menjelaskanadakonflikdiPapuayangdipetakan

oleh LIPI dalam Buku Papua Road Map, yakni 1). Diskriminasi dan

Marjinalisasi Orang Papua, 2).Kegagalan Pembangunan, 3).

Pelanggaran HAM, 4).Sejarah masa lalu Papua, Ahli Rasisme atas

nama Dr.Benny Giay menjelaskan ada persoalan rasisme sebelum

Page 55: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

54

Zaman Belanda 1950 an, saat 1963, Pepera hingga saat ini telah

terjadipraktek-praktekrasismeterhadapOrangAsliPapuadantidak

pernah diselesaikan secara serius oleh Negara, solusi yang

ditawarkan ahli adalah penyelesaian Papua tidak bisa diselesaikan

dengan proses hukum dengan pidana Makar, tetapi lebih

mengedepankankeadilanbagimasyarakatPapuadengancaraDialog

untukmenyelesaikanpersoalan-persoalanyangterjadidiPapua.

Maka UNSUR MAKAR yang didakwakan kepada Terdakwa

BUCHTARTABUNItidakterpenuhidankarenanyatidakterbukti

secarasahdanmeyakinkanmenuruthukum.

Ad.3.Unsurdenganmaksud/niathendak;

Bahwa perkataan “dengan maksud” adalah terjemahan dari

perkataan “met het oogmerk”, sehingga opzet di dalam kejahatan

(pasal 106 KUHP) INI HARUSLAH DITAFSIRKAN dalam arti sempit

atau semata-mata sebagai “Opzet als oorgmerk”. Bahwa yang

dimaksuddenganunsur “DENGANMAKSUD”olehpembuatUndang-

undang sebagaimana yang dijelaskan dalam Memori van toelicting

adalah sebagai indikator apakah dalam suatu tindakan tersebut ada

unsurkesengajaanatauopset.Bahwamenurutmemorivantoelicting

unsurkesengajaanterbuktiapabiladikehendakidanmengertiakibat

dariperbuatannya in casukehendakdanmengerti akibatperbuatan

dimaksud harus bersesuaian dengan unsur-unsur pasal yang lain

seperti pasal makar dan unsur memisahkan diri sebagian atau

seluruhnya hal yang tidak bersesuaian dengan unsur pasal lain

tersebutmaka tidakdapatdikatakansebagai unsurdenganmaksud,

sesuai fakta persidangan yang didapat dari keterangan saksi

Pdt,Armin Kogoya, Sth dan Keterangan Terdakwa sendiri, yang

menerangkan SAAT ITU MEREKA HENDAK PERGI KEKEBUN

YANG JARAKNYA SEKITAR 200 METER, NAMUN KARENA

TEMPAT TINGGAL MEREKA TELAH DIDATANGI OLEH POLISI

MAKA NIAT MEREKA UNTUK KEKEBUN DIBATALKAN, TIDAK

ADAKEGIATANTERDAKWAYANGBERKAITANDENGANRAPAT-

RAPATATAUPERBUATANYANGBERKAITANDENGANGERAKAN

PAPUA MERDEKA, SEDANGKAN SAKSI LAURENS KADEPA

MENJELASKAN PADA AKSI DEMO MENENTANG RASISME

TANGGAL 19 AGUSTUS 2019 DAN 29 AGUSTUS 2019, SAKSI

TIDAK MELIHAT TERDAKWA HADIR SEBAGAI PENANGGUNG

JAWAB,ORATORMAUPUNPESERTADEMO.

Dari uraian kami tersebut diatas maka UNSUR DENGAN

MAKSUD/NIAT HENDAK yang didakwakan dan dituntut pada

Terdakwa BUCHTAR TABUNI tidak terpenuhi dan karenanya

tidakterbuktisecarasahdanmeyakinkanmenuruthukum.

Ad.4.Unsur Supaya seluruh atau sebagian Wilayah Negara jatuh

ketanganmusuhataumemisahkansebagianwilayahNegara

Pengertian“supayaseluruhatausebagianwilayahnegarajatuhke

tangan musuh atau memisahkan sebagian dari wilayah negara”,

menurut R. Soesilo, “merupakan perbuatan kekerasan fisik yang

Page 56: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

55

bersifatmenyerang yangmenyebabkan terpisahnya negara atau

yangdapatmenyebabkanterpisahnyanegara”.

BahwamaksudunsuriniadalahadanyatindakanTerdakwaBUCHTAR

TABUNIuntukmemisahkansebagianwilayahNegaraatauseluruhnya

jatuhketanganmusuhataukekuasaanasingataudenganmaksuduntuk

memisahkansebagianwilayahNegaradariyanglain.

Bahwasesuaidenganfaktayangterungkapdalampersidanganmelalui

keterangan para saksi, keterangan ahli, bukti surat, barang bukti dan

keterangan Terdakwa diperoleh fakta-fakta persidangan sebagai

berikut:

v Proses Hukum terhadap Terdakwa Buchtar Tabuni, berkaitan erat

sangkaanmakarpadatanggal09September2019,Pukul18.00WIT

bertempatdiKampwolker,KelurahanYabansai,DistrikHeram,Kota

Jayapura;

v Awalnya Tim dari Polda Papua mencari Agus Kossay yang diduga

berada di Asrama Rusunawa Perumnas III Uncen dalam rangka

melakukan rapat bagi pembebasan terhadap tahanan, namun

setelah melakukan penggeledahan peserta rapat yang berada

dilokasi tersebut membubarkan diri dan berlari keatas gunung

Kamwolker dan Para Saksi melakukan pengejaran keatas gunung

Kampwolker dan mendapatkan Terdakwa Buchtar Tabuni yang

berada dirumahnya, setelah itu Para Saksi mengamankan Buchtar

Tabuni;

v SaatItuTerdakwaBuchtarTabuniBersamaPdt.ArminKogoya,

S.ThHendakPergiKekebunYangJaraknyaSekitar200Meter,

Namun Karena Tempat Tinggal Mereka Telah Didatangi Oleh

PolisiMakaNiatMerekaUntukKekebunDibatalkan,TidakAda

Kegiatan Terdakwa Yang BerkaitanDengan Rapat-Rapat Atau

Perbuatan Yang Berkaitan Dengan Gerakan Papua Merdeka,

SedangkanSaksiLaurensKadepaMenjelaskanPadaAksiDemo

MenentangRasismeTanggal19Agustus2019Dan29Agustus

2019,SaksiTidakMelihatTerdakwaHadirSebagaiPenanggung

Jawab,OratorMaupunPesertaDemo;

v AktivitasTerdakwasehari-hariadalahbeternakdanberkebun

untukmememenuhikebutuhankeluargannya.

Dengan demikian Unsur Supaya seluruh atau sebagian Wilayah

Negara jatuh ketangan musuh atau memisahkan sebagian wilayah

Negarayangdidakwakankepadaterdakwatidakterbuktisecarasah

danmeyakinkansecarahukum.

Ad.5.Unsur mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan

turutsertamelakukanperbuatan

Bahwa bunyi pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP adalah sebagai berikut:

“Dipidana sebagai pembuat, suatu perbuatan pidanamereka yang

melakukan,yangmenyuruhmelakukandanturutsertamelakukan”

Bahwa dari 2 (dua) orang saksi polisi AGUS KUSWANTO, DJOKO TRIE

AMBORO yang melakukan penangkapan terhadap Terdakwa BUCHTAR

TABUNI serta Saksi Pdt.Armin Kogoya, S.Th yang menerangkan saat

terdakwa BUCHTAR TABUNI ditangkap hanya terdakwa sendiri yang

Page 57: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

56

ditangkapdandibawakeMakoBrimobPoldaPapuatidakadaterdakwa

lain, begitupula saat penangkapan, terdakwa tidak sedang melakukan

aktifitasberkaitandenganPapuaMerdekaatauDemoAntiRasisme,yang

Terdakwa lakukan bersama Saksi Pdt.Armin Kogoya, S,Th adalah

berencana kekebununtukmenanamdemi kebutuhan hidup sehari-hari,

tidak ada kaitan aktifitas Terdakwa dengan Agus Kossay, Viktor Yeimo

atauaktivislainnyaberkaitandemoantirasismeyangdilaksanakanpada

tanggal19Agustus2019dan29Agustus2019diJayapura.

Dengan demikian Unsur mereka yang melakukan, yang menyuruh

melakukandan turut sertamelakukanperbuatan,yang didakwakan

dan dituntut kepadaTerdakwaBUCHTARTABUNI tidak terpenuhi dan

karenanyaTerdakwatidakterbuktisecarasahdanmeyakinkanmenurut

hukum.

Dengan tidak terbuktinya salah satu unsur dari dakwaan saja, maka

dianggap secara hukum tindak pidana yang didakwakan KEPADA

TERDAKWA BUCHTAR TABUNI tidak terbukti secara sah dan

meyakinkan.

V.KESIMPULANDANPERMOHONAN

MajelisHakimyangterhormat,

Sdr.JaksaPenuntutUmumyangkamihormati,

Sdr.Paniterayangkamihormati,

Hadirinyangjugakamihormati,

Bertumpuh pada paparan kondisi obyektif yang terungkap dalam persidangan

yangdialamiolehTerdakwaBUCHTARTABUNI,dantelahkamiuraikandiatas,

makakamiPenasehatHukumTerdakwaberkesimpulanbahwaTerdakwaTidak

melakukan dugaan tindak pidana sebagai orang yang menyuruh melakukan

atauturutsertamelakukansertamelakukanmakardenganmaksudsupaya

seluruh atau sebagian wilayah Negara, jatuh ke tangan musuh atau

memisahkan sebagian dariwilayah Negara, sebagaimana dimaksud dalam

pasal 106KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke -1 KUHP,karenanyakamimohon

kepada Majelis Hakim yang memimpin persidangan ini memutuskan

Membebaskan Terdakwa BUCHTAR TABUNI dari Dakwaan dan Tuntutan

Pidana Serta Memerintahkan Jaksa Penuntut Umum Merehabilitasi Nama

BaikTerdakwa.

NamundemikianbilaMajelisHakimberpendapat/berkeyakinanlain,makakami

mohon putusan yang seadil-adilnya, mengingat tujuan penjatuhan pidana

bukanlahpembalasandendamataupenjeraan tetapibertujuanmendidikdengan

memberi kesempatan terhadap orang tersebutmemperbaiki tingkah lakunya di

tengah-tengahpergaulanmasyarakat.

VI.PENUTUP

Hari ini dihadapan Pengadilan yang terhormat, kita yang hadir beserta semua

orangyangprihatinterhadapketidakadilanberharapinilahproseshukumuntuk

menyatakan kepada Terdakwa BUCHTAR TABUNI dan Seluruh Rakyat Papua

keadilanmasihadadiNegeriini.

SemogaTuhanYangMahaAdilsenantiasamemberipetunjukdanketeguhaniman

kepadaMajelisHakimdalammemutusperkaraini.

Page 58: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN ... · NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI MENENTANG RASISME” DALAM PERKARA

57

Balikpapan,09Juni2020

HormatKami

KOALISIPENEGAKANHUKUMDANHAMPAPUA

PENASEHATHUKUMTERDAKWA,

EMANUELGOBAY,S.H,M.H;

GANIUSWENDA,S.H,M.H;

YULIANAYABANSABRA,S.H;

WEHELMINAMORIN,S.H;

BERNARDMARBUN,S.H;

NINYOMANSURATMININGSIH,S.H;

FATHULHUDAWIYASHADI,S.H;

LATIFAHANUMSIREGAR,S.H,M.H

GUSTAFR.KAWER,S.H,M.Si;