nota pembelaan yusuf iskandar-2-fix

27

Click here to load reader

Upload: febrina-ayu-lestari

Post on 22-Nov-2015

82 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Nota Pembelaan

TRANSCRIPT

Utrecht Soemantri Atmasasmita (USA) Lawfirm Jalan Setra Duta Indah No. 22-25A, Bandung No. Telp 022-7852501No. Fax 022-5732801 website www.usa-lawfirm.com

Utrecht Soemantri Atmasasmita (USA) Lawfirm Jalan Setra Duta Indah No. 22-25A, Bandung No. Telp 022-7852501No. Fax 022-5732801 website www.usa-lawfirm.com

NOTA PEMBELAAN (PLEDOOI)Dalam perkara Terdakwa : Yusuf Iskandar bin Jamil IskandarPerkara Tindak PidanaNo. Reg Perkara : 84/ Pid. B/2011/ PN.BDGPada Pengadilan Negeri Bandungdi Kota BandungMencari Keadilan Dalam Proses Peradilan"

Kepada Yth. Ketua Hakin dan Anggota Majelis Pemeriksa Perkara Pidana No : 84/ Pid. B/2011/ PN.BDGDi BandungSebagai kelanjutan pelaksanaan persidangan, dalam pemeriksaan Perkara Pidana No : 84/ Pid. B/ 2011/ PN.BDG, maka pada saat ini telah sampai pada kesempatan yang diberikan kepada kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa, guna dan untuk hal tersebut maka perkenankanlah kami menyampaikan Nota Pembelaan yang terangkum atas hal-hal berikut;

I. PendahuluanMajelis Hakim yang arif dan bijaksana,Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,Serta Para Hadirin Pemerhati Persidangan yang BerbahagiaPertama-tama kita panjatkan puji dan sykur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya, sehingga dapat hadir dalam proses persidangan ini.Pada kesempatan ini, kami dari USA Lawfirm sebagai tim penasihat hukum terdakwa menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Majelis Hakim untuk turut serta membantu, mencari dan menemukan hukumnya yang menyangkut diri terdakwa Yusuf Iskandar bin Jamil Iskandar dalam perkara pidana ini.

Majelis Hakim yang arif dan bijaksana,Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati.Perkara pidana yang kita hadapi dan memerlukan pemecahannya secara bersama ini berada dalam naungan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) UU No. 8 Tahun 1981 yang lebih memperhatikan hak asasi manusia terutama bagi seorang terdakwa. Hal mana ditegaskan dalam memori penjelasannya pada Bab Penjelasan Umum, angka 3 sub a sampai dengan j.Dalam pada itu, KUHAP sendiri menegaskan bahwa putusan berupa bebas, lepas dari segala tuntutan hukum, dan juga dalam hal penjatuhan pidana didasarkan pada perbuatan-perbuatan yang dimuat dalam surat dakwaan JPU jo. Pasal 191 dan Pasal 197 KUHAP, lihat saja ayat (1) sub c yang berbunyi Dakwaan sebagaimana terdapat dalam Surat dakwaan, juga Pasal 197 ayat (1) sub d menegaskan bahwa Putusan Pengadilan haruslah didasarkan kepada hal-hal berikut ini :Pertimbangan yang disusun secara ringkas mengenai fakta dan keadaan beserta alat pembuktian yang diperoleh dari pemeriksaan di sidang yang menjadi dasar penentuan kesalahan terdakwaUntuk jelasnya putusan pengadilan haruslah didasarkan kepada hal-hal yang terbukti dalam persidangan pengadilan dan sekali-kali bukan didasarkan pada hasil pemeriksaan pendahuluan dari pihak Kepolisian. Sedangkan surat dakwaan JPU didasarkan kepada hasil pemeriksaan dari Kepolisian (Penyidik).Surat dakwaan JPU menurut penjelasannya dalam persidangan disusun secara kombinasi, karena di dalam bentuk ini dikombinasikan atau digabungkan antara dakwaan kumulatif dengan dakwaan alternatif atau subsidair. Dalam hal ini JPU membuat surat dakwaan dengan bentuk kumulatif dengan alternatif untuk mendakwakan terdakwa Yusuf Iskandar bin Jamil Iskandar.Untuk jelasnya perbuatan in concreto didakwakan kepada diri terdakwa adalah sebagai berikut : Bahwa ia Terdakwa YUSUF ISKANDAR BIN JAMIL ISKANDAR pada tanggal 26 Januari 2011 di daerah Dipatiukur, Bandung atau setidak-tidaknya ditempat lain yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Bandung yang berwenang memeriksa dan mengadili, telah memalsukan identitas pribadi dalam Kartu Tanda Penduduk yang sudah tidak berlaku untuk dijadikan suatu keterangan guna memenuhi surat-surat persyaratan pernikahan yang penggunaannya dapat menimbulkan suatu kerugian.Perbuatan Terdakwa YUSUF ISKANDAR BIN JAMIL ISKANDAR telah melanggar sebagaimana telah diatur dan diancam dengan Pasal 263 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang berbunyi :(1)Barangsiapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan utang, atau yang diperuntukan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memalai atau menyuruh oranglain memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara paling lama enam bulan. Bahwa ia Terdakwa YUSUF ISKANDAR BIN JAMIL ISKANDAR pada tanggal 26 Januari 2011 di daerah Dipatiukur Bandung atau setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Bandung yang berwenang memeriksa dan mengadili telah menyuruh untuk mencantumkan keterangan palsu yang berisikan bahwa identitas Terdakwa masih jejaka sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk yang telah habis masa berlakunya sejak tahun 2006 dan perbuatan tersebut telah menimbulkan kerugian. Perbuatan Terdakwa YUSUF ISKANDAR BIN JAMIL ISKANDAR telah melanggar sebagaimana diatur dan diancam dengan Pasal 266 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang berbunyi :(1) Barangsiapa menyuruh memasukkan keterangan kedalam suatu akta otentik mengenai suatu hal yang kebenarannya harus dinyatakan oleh akta itu, dengan maksud untuk memakai atau menyuruh oranglain memakai akta itu seolah-olah keterangannya sesuai dengan kebenaran, diancam, jika pemakaian itu dapat menimbulkan kerugian, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

II. DAKWAANSebagaimana telah kita ketahui bersama-sama bahwa surat dakwaan merupakan dasar dari suatu proses perkara pidana. Karena itu kami muat ulang selengkapnya bunyi surat dakwaan tanggal 27 April 2011, sebagai berikut :Dakwaan:KESATUBahwa ia Terdakwa Yusuf Iskandar bin Jamil Iskandar pada tanggal 26 Januari 2011 di daerah Dipatiukur, Bandung atau setidak-tidaknya ditempat lain yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Bandung yang berwenang memeriksa dan mengadili, telah memalsukan identitas pribadi dalam Kartu Tanda Penduduk yang sudah tidak berlaku untuk dijasdikan suatu keterangan guna memenuhi surat-surat persyaratan pernikahan yang penggunaannya dapat menimbulkan suatu kerugian. Dengan cara-cara sebagai berikut: Bahwa pada tanggal 26 Januari 2011 berdasarkan alat bukti surat serta keterangan saksi Amran yang merupakan satpam yang mengurus surat persyaratan pernikahan antara Terdakwa dengan Katy, Terdakwa telah memberikan keterangan palsu dalam pengisian persyaratan pernikahan untuk memenuhi syarat pernikahan. Bahwa pada tanggal 26 Januari 2011 berdasarkan keterangan saksi Amran dan alat bukti berupa KTP Terdakwa telah menggunakan KTP dirinya kepada Amran yang masa berlakunya sampai tahun 2006, di mana dalam KTP tersebut, Terdakwa masih berstatus jejaka. Bahwa pada tanggal 31 Januari 2011 berdasarkan alat bukti surat-surat pernyataan pernikahan dan keterangan saksi Katy dan Amran, Terdakwa telah menerima surat-surat persyaratan pernikahan yang isinya tidak sesuai dengan status Terdakwa masih berstatus jejaka padahal sudah memiliki istri.Perbuatan Terdakwa telah melanggar sebagaimana telah diatur dan diancam dengan Pasal 263 ayat (1) KUHP.

ATAU

KEDUABahwa ia Terdakwa Yusuf Iskandar bin Jamil Iskandar pada tanggal 26 Januari 2011 di daerah Dipatiukur Bandung atau setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Bandung yang berwenang memeriksa dan mengadili telah menyuruh Amran untuk mencantumkan keterangan palsu yang berisikan bahwa identitas Terdakwa masih jejaka sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk yang telah habis masa berlakunya sejak tahun 2006 dan perbuatan tersebut telah menimbulkan kerugian dengan cara-cara sebagai berikut: Bahwa pada tanggal 26 Januari 2011 berdasarkan alat bukti surat serta keterangan saksi Amran yang merupakan satpam yang mengurus surat persyaratan pernikahan antara Terdakwa dengan Katy, Terdakwa telah memberikan keterangan palsu dalam pengisian persyaratan pernikahan untuk memenuhi syarat pernikahan. Bahwa pada tanggal 26 Januari 2011 berdasarkan keterangan saksi Amran dan alat bukti berupa KTP Terdakwa telah menggunakan KTP dirinya kepada Amran yang masa berlakunya sampai tahun 2006, di mana dalam KTP tersebut, Terdakwa masih berstatus jejaka. Bahwa pada tanggal 31 Januari 2011 berdasarkan alat bukti surat-surat pernyataan pernikahan dan keterangan saksi Katy dan Amran, Terdakwa telah menerima surat-surat persyaratan pernikahan yang isinya tidak sesuai dengan status Terdakwa masih berstatus jejaka padahal sudah memiliki istri.Perbuatan Terdakwa telah melanggar sebagaimana diatur dan diancam dengan Pasal 266 ayat (1) KUHP.

DAN

DakwaanBahwa ia Terdakwa Yusuf Iskandar bin Jamil Iskandar pada tanggal 2 Februari 2011 di daerah Dipatiukur Bandung atau setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Bandung yang berwenang memeriksa dan mengadili telah mengadakan perkawinan dengan saudari Katy, padahal mengetahui bahwa perkawinan dengan Hotra yang telah ada menjadi penghalang yang sah untuk itu. Dengan cara-cara sebagai berikut: Bahwa berdasarkan Akta Nikah No. 054.24.II.2004 pada tanggal 5 Desember 2004 di KUA Jagakarsa, Terdakwa telah melakukan perkawinan dengan Hotra Soraya binti Andreas Saputra. Bahwa berdasarkan Akta Nikah No. 013.02.II.2011 pada tanggal 2 Februari 2011 di KUA Coblong, Terdakwa telah melakukan pernikahan dengan Katy padahal Terdakwa belum memutuskan ikatan pernikahan dengan Hotra Soraya binti Andreas Saputra dan mengatakan dirinya masih jejaka, berdasarkan alat bukti KTP dan surat-surat syarat pernikahan.Perbuatan Terdakwa telah melanggar sebagaimana diatur dan diancam dengan Pasal 279 ayat (1) KUHP.Perbuatan-perbuatan tersebut diatas telah didakwakan kepada diri Terdakwa, maka menurut hukum acara pidan yang berlaku, hal-hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan alat-alat bukti yang sah menurut KUHAP.III. FAKTA-FAKTA HUKUM YANG TERUNGKAP DALAM PERSIDANGANSelanjutnya mari kita lihat hal-hal yang terungkap di dalam persidangan yang pada pokoknya menerangkan antara lain sebagai berikut :Keterangan saksi-saksi dimuka persidangan Keterangan saksi di muka persidangan merupakan alat bukti yang sah; dan keterangan saksi yang mempunyai nilai pembuktian ialah keterangan yang sesuai dengan apa yang dijelaskan pada Pasal 1 angka 27 KUHAP, yaitu: (a).yang saksi lihat sendiri,(b).saksi dengar sendiridan (c).saksi alami sendiriserta (d).menyebut alasan dari pengetahuannya. Pada proses pemeriksaan saksi dan terdakwa dalam persidangan, rekan-rekan Jaksa Penuntut Umum telah menghadirkan sebanyak 4 (empat) orang saksi. Adapun pokok keterangan dari saksi-saksi tersebut antara lain sebagai berikut :1) Keterangan Saksi AMRAN: dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Bahwa benar Saksi mengenali tersangka yusuf sejak tanggal 24 januari 2011 ketika yusuf melamar katy dan saksi tidak memiliki hubungan family dengan tersangka Yusuf. Bahwa benar saksi tidak mengetahui bahwa tersangka yusuf telah menikah dengan saksi hotra Bahwa benar saksi yang membuat surat keterangan nikah Bahwa saksi mengetahui Yusuf berstatus jejaka ketika tersangka yusuf menuliskan dalam secarik kertas yang menyatakan bahwa yusuf masih berstatus jejaka. Surat tersebut serta KTP tersangka diberikan kepada saksi Amran. Saksi mengetahui dan melihat secara langsung bahwa status tersangka yusuf yang terdapat di KTP tersangka adalah lajang. Dan tanpa mengetahui bahwa ktp yang saksi bawa adalah palsu.2) Saksi RACHMAT SAEPUDIN: dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Bahwa saksi Rachmat Saepudin mengenal yusuf sejak tanggal 02 februari 2011 , selaku mempelai pria atas perkawinan antara yusuf dan katy dikantor urusan agama kota bandung . pada saat itu , saksi menjadi salah satu pegawai dari kantor KUA serta tidak ada hubungan keluarga dengan saudara Yusuf. Bahwa benar saksi tidak mengetahui jika tersangka yusuf telah mempunyai hubungan pernikahan sebelumnya. Dan berdasarkan surat keterangan nikah (N1) atas nama Yusuf , tersangka Yusuf berstatus lajang (jejaka/belum kawin) sebelum menikah dengan saksi katy Bahwa saksi Rachmat Saepudin tidak mengetahui bahwa surat keterangan nikah (N1) tersangka arman yang berstatus jejaka adalah palsu.3) Saksi KATY PRAMONO: dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa saksi mengenal Yusuf sejak tahun 2010 di perusahaan tempat Katy sebagai Manager Keuangan. Bahwa benar saksi telah menjalin hubungan dengan Yusuf sejak bulan Oktober Tahun 2010. Bahwa benar saksi tidak mengetahui bahwa Yusuf telah melakukan pernikahan sebelumnya. Bahwa benar saksi menyatakan bahwa Yusuf mengaku masih berstatus jejaka kepada saksi dan keluarga saksi. Bahwa benar saat menjelang pernikahan, Yusuf telah melengkapi surat-surat pernikahan sebagai syarat administrarif sehingga saksi tidak merasakan kejanggalan status pada diri Yusuf. Bahwa benar saksi baru mengetahui bahwa Yusuf telah menikah sebelumnya dari keterangan sdri. Saksi Hotra Soraya setelah Pernikahan Yusuf dan saksi dilangsungkan. 4) Keterangan Saksi HOTRA SORAYA dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Bahwa benar saksi menikah dengan Terdakwa pada tanggal 10Februari 2004 Bahwa benar saksi menyatakan bahwa dirinya merupakan istri sah dari Terdakwa dengan Akta Nikah Nomor: 054.24.II.2004 Bahwa benar saksi menyatakan dirinya mengetahui perkawinan Yusuf dari saksi Cindy yang menghadiri pernikahan Yusuf dan Katy tersebut di Kantor Urusan Agama (KUA) kota Bandung Bahwa saksi menjelaskan setelah pernikahan tersebut saksi Cindy memberitahunya bahwa Yusuf telah menikah dengan Katy Bahwa saksi menyatakan Terdakwa tidak pernah memberitahu saksi bahwa Terdakwa akan menikah dengan katy.

Keterangan Terdakwa dimuka sidang menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :Terhadap keterangan yang disampaikan oleh saksi-saksi di muka persidangan, Terdakwa menyampaikan hal-hal sebagai berikut : Terhadap keterangan yang disampaikan oleh SAKSI AMRAN SAKUR : yang ditulis dalam secarik kertas yang diberikan oleh Terdakwa, Terdakwa menyatakan statusnya belum menikah. Saksi sebelumnya tidak pernah mengecek dan melihat detail masa berlaku ktp Terdakwa, yang sebenarnya masa berlakunya sudah habis yaitu pada tahun 2006. Selebihnya dibenarkan oleh Terdakwa Terhadap keterangan yang disampaikan oleh SAKSI RACHMAT SAEPUDIN : Terdakwa tidak merasa saksi kenal dengan terdakwa, dengan kenyataan bahwa terdakwa tidak pernah bertemu saksi. Dalam pembuatan surat-surat nikah terdakwa dan Katy Pramono dilakukan oleh Amran Sakur. Terhadap keterangan yang disampaikan oleh SAKSI KATY PRAMONO : terdakwa membenarkan seluruh keterangan yang disampaikan oleh saksi Katy Pramono. Terhadap keterangan yang disampaikan oleh SAKSI HOTRA SORAYA :terdakwa membenarkan seluruh keterangan yang disampaikan oleh saksi Hotra SorayaMejelis Hakim yang arif dan bijaksana,Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati.Berdasarkan keterangan para saksi dan keterangan terdakwa serta bukti surat yang terungkap dipersidagan dapatlah disimpulkan kasus posisi sebagai berikut :1. Yusuf Iskandar bin Jamil Iskandar (Yusuf) dan Hotra Soraya binti Andreas Saputra (Hotra) adalah pasangan suami istri yang sah berdasarkan akta nikah Nomor 054,24.II.2004 dan keduanya menikah pada 5 Desember 2004 di KUA Jagakarsa.2. Sejak tahun 2008 Katy mengenal Yusuf di perusahaan Ayah Katy sebagai Manajer Keuangan dan kemudian mulai menjalin hubungan sejak Oktober 2008.3. Yusuf kemudian menikah lagi dengan Katy pada tanggal 02 Februari 2011 di Kantor Urusan Agama Kota Bandung.4. Yusuf meminta bantuan Amran untuk mengurus surat keterangan nikah dengan menulis informasi mengenai dirinya di secarik kertas dan diberikan kepada Amran. Di dalam secarik kertas tersebut dinyatakan bahwa Yusuf masih berstatus jejaka begitu juga dengan statusnya di KTP yang mana itu adalah palsu. Sehingga Amran tidak mengetahui status Yusuf yang sebenarnya.5. Menjelang pernikahan Yusuf telah melengkapi surat keterangan pernikahan sebagai syarat administratif.6. Ismail sebagai salah satu pegawai Kantor Urusan Agama Kota Bandung mengenal Yusuf sebagai mempelai pria sejak tanggal 02 Februari 2011.7. Ismail tidak mengetahui surat keterangan nikah (N1) atas nama Yusuf adalah palsu karena di surat tersebut Yusuf berstatus jejaka, belum pernah menikah sebelumnya.8. Katy tidak mengetahui bahwa Yusuf telah menikah sebelumnya dengan Hotra karena Yusuf mengaku masih berstatus jejaka kepada Katy dan keluarganya.9. Setelah pernikahan Katy baru mengetahui bahwa Yusuf telah menikah sebelumnya dari keterangan Hotra.10. Hotra tidak pernah diberitahu oleh Yusuf kalau Yusuf ingin menikah lagi dengan Katy.11. Hotra mengetahui kalau Yusuf sudah menikah lagi dengan Katy melalui kabar dari Arista yang merupakan teman Hotra yang menghadiri acara pernikahan. Tetapi, Yusuf tidak melihat keberadaan Arista pada saat pernikahan.

IV. ANALISIS UNSUR PER PASALMajelis Hakim yang arif dan bijaksana,Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati.Setelah kami paparkan fakta yang terungkap dimuka persidangan maka ijinkanlah kami membahas dakwaan JPU sebagaimana termuat dalam Surat Dakwaan tertanggal 27 April 2011.Memperhatikan perbuatan-perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa dan merujuk pada aturan-aturan yang diancamkan, bahwa terdakwa telah melakukan tindak pidana Tindak Pidana Pemalsuan Surat, diatur dalam Pasal 263 (1), 266 (1) KUHP.Pasal 263 (1) KUHPBarang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara paling lama enam tahun.Unsur essensiiil dari Pasal 263 (1) KUHPadalah :Dengan bunyi pasal 263 (1) KUHP yang seperti demikian maka kita akan coba menganalisis inti unsur perkata yangintinya :1. Barangsiapa; merupakan unsur subjek hukum yang berupa manusia dan badan hukum, pada kasus ini jelas manusia, yaitu terdakwa Yusuf Iskandar bin Jamil Iskandar. (unsur subjektif);2. Membuat surat palsu /memalsukan surat; dalam hal ini Yusuf memberi secarik kertas pada Amran yang menyatakan bahwa dirinya masih jejaka;3. Dengan maksud memakai / menyuruh orang lain seolah-olah isinya benar / tidak dipalsukan; dalam hal ini Pada tanggal 25 Januari 2011 Yusuf meminta Amran untuk mengurus surat keperluan nikah menggunakan keterangan dari secarik kertas tersebut dan menggunakan ktpnya tahun 2006 yang belum diganti.

Fakta yang terungkap dipersidangan terdakwayaitu sebagai berikut :1. Bahwa Terdakwa tidak pernah pernah ditanyai mengenai statusnya, baik oleh Katy, Rosa, Syarif maupun Amran.2. Bahwa kartu tanda penduduk yang dimiliki terdakwa pada tahun 2006, keterangan mengenai statusnya sesuai dengan statusnya yang ada pada saat pembuatan kartu tanda penduduk tersebut.3. Bahwa Terdakwa tidak pernah memalsukan identitias pribadi yang tercantum di dalam kartu tanda penduduknya yang berlaku pada tahun 2006.4. Bahwa kartu tanda penduduk yang dimiliki oleh terdakwa pada tahun 2006 adalah asli dan diperoleh dengan cara-cara yang sesuai dengan hukum.5. Bahwa Terdakwa tidak pernah menyuruh Amran untuk berbuat seolah-olah data yang telah dipalsukan Yusuf adalah benar, karena memang Terdakwa tidak pernah memalsukan hal apapun.6. Bahwa Amran tidak teliti dalam melihat keterangan yang ada pada kartu tanda penduduk terdakwa7. Bahwa Amran dalam membantu membuat surat nikah telah lalai dengan hanya melihat keterangan dari secarik kertas yang diberikan oleh terdakwa dan tidak mencocokan segala prasyarat yang dibutuhkan untuk mengurus izin perkawinan.8. Bahwa Rachmad Saepudin tidak teliti dalam memverifikasi lagi data yang ada di dalam surat-surat persyaratan nikahSehingga perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa dalam hal ini Pasal 263 (1) KUHP seperti apa yang telah didakwakan oleh saudara penuntut umum adalah tidak terbukti. Pernyataan tersebut dikarenakan :Unsur barang siapa, yakni subjek hukum dalam hal ini Yusuf Iskandar bin Jamil Iskandar terpenuhi yang dikemudian dipersangkakan di muka persidangan sebagai Terdakwa dalam perkara ini. Terdakwa adalah subjek hukum yang cakap hukum, melakukan perbuatannya dengan sadar tidak dibawah paksaan/pengaruh orang lain sehingga dapat mempertanggungjawabkan segala akibat dari perbuatan yang telah dilakukannya;Unsur membuat surat palsu/memalsukan surat, tidak terpenuhi. Hal ini dikarenakan Terdakwa dalam melakukan perbuatannya tidak pernah menyuruh Sdr. Amran Sakur untuk membuat surat palsu ataupun memalsukan surat. Terdakwa memang meminta bantuan dari Sdr. Amran Sakur untuk membuatkan Terdakwa surat-surat yang dibutuhkan untuk keperluan persyaratan pernikahan, akan tetapi Terdakwa memberikan syarat-syarat asli dalam hal ini kartu tanda penduduk (KTP), walaupun KTP yang diberikan Terdakwa telah habis masa berlakunya yakni pada tahun 2006. Dengan jadinya surat-surat untuk keperluan pernikahan yang kemudian menyebabkan Terdakwa dapat menikahi Katy Pramono bukanlah merupakan kesalahan terdakwa, hal tersebut terjadi melaikan dikarenakan ketidakcermatan dari pihak-pihak yang berwenang;Unsur Dengan maksud memakai / menyuruh orang lain seolah-olah isinya benar / tidak dipalsukan, tidak terpenuhi. Hal tersebut dikarenakan memang data-data yang diberikan Terdakwa kepada Amran Sakur sebagai persyaratan mengurus pernikahan adalah memang benar adanya dan tidak dipalsukan yakni ktp milik Terdakwa yang sebenarnya sudah habis waktunya pada tahun 2006 dan pada ktp tersebut Terdakwa memang belum mengganti status pernikahannya dengan Sdr. Hotra Soraya (masih tercatat sebagai lajang). Lalu Terdakwa memberikan ktp tersebut kepada Sdr. Amran Sakur untuk kepentingan mengurus surat pernikahan Terdakwa dengan Sdr. Katy Pramono. Disini terlihat jelas bahwa dengan terciptanya surat-surat yang menjadi syarat pernikahan, maka pihak yang berwenang mengeluarkan izin tidak cermat dalam memberikan izin.Sehingga jelas unsur dari pasal ini tidak terpenuhi.Pasal 266 (1) KUHPBarangsiapa menyuruh masukkan keterangan palsu ke dalam suatu akta otentik mengenai sesuatu hal yang kebenarannya harus dinyatakan oleh akta itu, dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain pakai akta itu seolah-olah keterangannya sesuai dengan kebenaran, diancam, jika pemakaian itu dapat menimbulkan kerugian, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.Unsur essensiiil dari Pasal 266 (1) KUHP adalah :Dengan bunyi pasal 266 (1) KUHP yang seperti demikian maka kita akan coba menganalisis inti unsur perkata yang intinya :1. Barangsiapa; merupakan unsur subjek hukum yang berupa manusia dan badan hukum, pada kasus ini jelas manusia, yaitu terdakwa Yusuf Iskandar bin Jamil Iskandar. (unsur subjektif);2. Menyuruh masukkan keterangan palsu ke dalam suatu akta otentik; 3. Dengan maksud memakai atau menyuruh orang lain;Pada fakta persidangan telah diketahui bahwa perbuatan Terdakwa tidak memenuhi salah satu unsur dalam Pasal 266 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Pada fakta persidangan telah terungkap bahwa Terdakwa memang menyuruh Saksi Amran untuk memberikan keterangan status Terdakwa yang masih lajang untuk mendapatkan syarat-syarat pernikahan, namun keterangan yang diberikan oleh Terdakwa kepada Saksi tidaklah palsu melainkan asli atau sudah benar sesuai dengan KTP Terdakwa yang berlaku pada tahun 2006 yang menjelaskan bahwa status Terdakwa yang masih lajang, sehingga unsur Menyuruh memasukkan keterangan palsu ke dalam suatu akta otentik mengenai suatu hal yang kebenarannya harus dinyatakan oleh akta itu, tidak terbukti secara sah. Dengan tidak terpenuhinya salah satu unsur dalam Pasal 266 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, maka Terdakwa tidak dapat dikenai pasal tersebut.Sehingga perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa dalam hal ini Pasal 266 (1) KUHP seperti apa yang telah didakwakan oleh saudara penuntut umum adalah tidak terbukti secara sah.

Perbuatan lainnya yang didakwakan kepada terdakwa berupa TindakPidana Kejahatan Terhadap Asal Usul Pernikahan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 279 (1) KUHP.Pasal 279 (1) KUHP(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun:1. barang siapa mengadakan perkawinan padahal mengetahui bahwa perkawinan atau perkawinan-perkawinannya yang telah ada menjadi penghalang yang sah untuk itu;Unsur essensiiil dari Pasal 279 (1) KUHP adalah :Dengan bunyi pasal 279 (1) KUHP yang seperti demikian maka kita akan coba menganalisis inti unsur perkata yang intinya :1. Barang siapa; merupakan unsur subjek hukum yang berupa manusia dan badan hukum, pada kasus ini jelas manusia, yaitu terdakwa Yusuf Iskandar bin Jamil Iskandar. (unsur subjektif);2. Mengadakan perkawinan, merupakan unsur objektif hukum dalam hal ini Yusuf mengadakan perkawinan dengan Katty3. Perkawinan yang ada telah menjadi penghalang yang sah, merupakan unsur objektif dimana Yusuf menikah dengan Katty padahal Yusuf sebelumnya telah menikah dengan HotraSeperti fakta di muka persidangan seperti yaitu : Bahwa orang tua dari Katy Pramono tidak mengetahui bahwa Yusuf Iskandar bin Jamil Iskandar telah mempunyai istri yang berdomisili di Jakarta yang bernama Hotra Soraya sebelum menjalin hubungan dengan anaknya, yaitu Katy Pramono; Bahwa Yusuf Iskandar bin Jamil Iskandar meminta bantuan dari Sdr. Amran Sakur sebagai satpam komplek untuk membantu Yusuf membuat surat-surat yang dibutuhkan untuk keperluan pernikahan; Bahwa mohon diklarifikasi Sdr. Terdakwa tidak pernah menyuruh Sdr. Amran Sakur untuk memalsukan/ membuat keterangan palsu berkaitan dengan status pernikahan yang sebenarnya Sdr. Terdakwa berstatus sebagai suami, tetapi mengaku masih berstatus lajang atau perjaka; Bahwa memang benar Sdr. Terdakwa memberikan KTP nya yang lama yang seharusnya masa berlakunya habis tahun 2006 dan belum dirubah status perkawinannya sebagai syarat untuk melangsungkan perkawinannyanya yang baru dengan Sdr. Katy Pramono; Bahwa Sdr. Terdakwa melihat Sdr. Amran Sakur tidak cermat dalam menerima amanah untuk mengurusi surat-surat pernikahan tersebut dengan tidak mengecek data-data yang ada di tanda pengenal dengan keadaan yang sebenarnya; Bahwa Sdr. Terdakwa juga melihat petugas KUA Coblong tidak memilik kecermatan dalam memverifikasi data-data dengan surat kelengkapan yang ada.Sehingga perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa dalam hal ini Pasal 279 (1) KUHP seperti apa yang telah didakwakan oleh saudara penuntut umum adalah terbukti. Pernyataan tersebut dikarenakan :Memenuhi unsur-unsur Atas fakta tersebut terbukti/tidak perbuatan terdakwa tersebut dihubungkan dengan unsur essensiil dari Pasal yang didakwakan.

V. PENUTUPMajelis Hakim yang arif dan bijaksana,Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati.Seperti telah dimaklumi dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku bahwa yang mengikat bagi para hakim dalam memutus suatu perkara dimuka persidangan adalah fakta yang terungkap dari hasil pemeriksaan dipersidangan.Berkaitan dengan itu, jelaslah kini bahwa apa yang telah dilakukan dan diperbuat oleh terdakwa Yusuf Iskandar bin Jamil Iskandar sebagaimana dirumuskan dalam surat dakwaan dengan fakta yang terungkap di muka persidangan, maka secara jelas Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana pemalsuan surat dan pemalsuan asal-usul perkawinan sebagaimana yang termuat dalam surat dakwaan kombinasi yang dibuat oleh Jaksa Penuntut Umum tertanggal 27 April 2011.

Majelis Hakin yang arif dan bijaksana,Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati.Pada akhirnya perkenankanlah kami susuai fakta yang diperoleh dipersidangan menurut hukum acara pidana, memohon agar Majelis Hakim yang arif dan bijaksana memutus :1. Membebaskan Terdakwa Yusuf Iskandar bin Jamil Iskandar atau setidak-tidaknya melepaskan terdakwa Yusuf Iskandar bin Jamil Iskandar dari segala tuntutan hukum.2. Memutus dengan seadil-adilnya, berdasarkan keadilan dengan bertaqwa kepada Tuhan YME.Demikianlah pledoi/nota pembelaan ini kami sampaikan dan bacakan dalam persidangan yang penuh hikmad ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan petunjuk dan kekuatan iman kepada kita semua, sehingga kebenaran dan keadilan ini bisa kita raih dan capai. Amien.Kemudian atas perhatian, perkenan serta kebijaksanaan Majelis Hakim yang kami muliakan, diucapkan terima kasih.Bandung, 13 Juni 2011Hormat kami para Penasihat Hukum,

1. Sri Suharyono, S.H,M.H.

2. Abraham Fajrin, S.H,M.H.

3. Arini Atmasasmita, S.H,M.H.