peran program nasional pemberdayaan ......peran program nasional pemberdayaan masyarakat (pnpm)...

92
PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Jawa Timur) Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Meraih Derajad Magister Program Studi MESP Konsentrasi Ekonomi SDM dan Pembangunan Diajukan oleh: Selfia Bintariningtyas Nim : S4208004 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: vandien

Post on 03-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP

PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Jawa Timur)

Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Meraih Derajad Magister

Program Studi MESP

Konsentrasi Ekonomi SDM dan Pembangunan

Diajukan oleh:

Selfia Bintariningtyas

Nim : S4208004

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

DAFTAR PUSTAKA

Abdalla Gergis, 1999, Citizen Economic Empowerment In Botswana : Concepts

& Principles, Botswana Institute for Development Policy Analysis

(BIDPA).

Arsyad, Lincolin, Drs. 1988. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis.

Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Fuady, Munir, SH, LL, M, 1996. Hukum Perkreditan Kontemporer. PT. Citra

Aditya Bakti. Bandung.

Hadi. 1987. Metodologi Research. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi.

Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

John M. Cohen dan Norman T. Uphoff. 1977. Rural Developent Participation :

Concept and Mesures for Project Design, Implementation and Evaluation. Rural Development Monograph No. 2. Cornell University.

Kuncoro, Mudrajat, 1997. Ekonomi Pembangunan, Teori, Masalah, dan

Kebijakan, Edisi Ketiga,UPP AMP YKPN, Yogyakarta

Lembaga Penelitian SMERU, 2004, Dampak Kebijakan Upah Minimum

Terhadap Tingkat Upah dan Penyerapan Tenaga Kerja Di Daerah Perkotaan

Indonesia, Laporan Hasil Penelitian.

Manullang, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Yogyakarta, BKLM, 1982.

Nazir, Ph.D., 1983. Metode Penelitian. Balai Aksara – Yudhistira. Jakarta.

Peter Dreier, 1996, Community Empowerment Strategies, The Limits and

Potential of Cummunity Organizing in Urban Neighborhoods, U.S.

Department of Housing and Urban Development • Office of Policy

Development and Research.

Pujiwati, Sayogyo, 1991, Peranan Wanita Dalam Perkembangan Masyarakat

Desa, Yayasan Obor Indonesia , Jakarta.

Setiono, 1997, Efektifitas Pemberian Bantuan Modal Produktif P2KP (Proyek

Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan) masyarakat Kelurahan

Bandulan Kecamatan Sukun Kota Malang, Universitas Brawijaya Malang.

Simanjuntak, Payaman, 1998, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia,

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Singarimbun. M, 1982, Metode Penelitian Survei, Penerbit LP3ES, Jakarta.

Page 3: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

Sinungan, Muchdarsyah. 1994. Strategi Manajemen Bank Menghadapi Tahun

2000. Rineka Cipta. Jakarta.

Sonny Sumarsono, 2003, Ekonomi Manajemen Sumberdaya Manusia &

Ketenagakerjaan, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Subagyo, Pangestu, 1996, Statistik Deskriptif, BPFE, Yogyakarta.

Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Jakarta.

Suman, 2007, Program Pemberdayaan Masyarakat melalui PPK (Program

Pengembangan Kecamatan) di Propinsi Jawa Timur, Universitas

Brawijaya Malang, Jawa Timur.

Sumardi, Mulyanto, 1982 Sumber pendapatan kebutuhan pokok dan prilaku

menyimpang , C.V. Rajawali untuk Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta.

Sumardi, Mulyanto, 1982, Kemiskinan Dan Kebutuhan Pokok, Rajawali,

Jakarta.

Supartiningsih, 2008, Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Dalam Upaya

Meningkatkan Pendapatan Rumahtangga Di Pedesaan, (Refleksi

Pengalaman Lapang dari Program P3EL di Kabupaten Lombok Timur),

Fakultas Pertanian UNRAM, Mataram.

Supriyati, 1990. Kajian Tingkat Upah di Pedesaan Jawa (Kasus di Jawa Barat).

Tesis Pasca Sarjana,IPB, Bogor.

,www.pnpm.co.id

, www.detik.finance.com

,www.proquest.com

, www.ginandjar.com

Page 4: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

LEMBAR PENGESAHAN

Tesis dengan Judul “ Peran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri Pedesaan Terhadap Pendapatan Perempuan di kecamatan Geger

Kabupaten Madiun.”

Disusun oleh :

Nama : Selfia Bintariningtyas

NIM : S4208004

Program : Pascasarjana

Jurusan : Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan

Konsentrasi : Ekonomi SDM dan Pembangunan

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji pada tanggal 3 Februari 2010 dan

dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

1. Dr. Albertus Maqnus Soesilo, M.Sc

NIP. 195903281988031001

(Ketua Tim Penguji) ..……………..

2. Dr. J. J. Sarungu, MS.

NIP. 19510701 198010 1 001

(Pembimbing I) ………………

3. Drs. Akhmad Daerobi, MS.

NIP. 19570804 198601 1 002

(Pembimbing II) ……………....

Surakarta, 3 Februari 2010

Ketua Program MESP

Dr. J. J. Sarungu, SE., MS.

NIP. 19510701 198010 1 001

Mengetahui,

Direktur PPS UNS.

Prof. Drs. Suranto, M. Sc., Ph.D NIP. 195708201985031004

Page 5: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Selfia Bintariningtyas

NIM : S4208004

Program : Pascasarjana

Jurusan : Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan

Konsentrasi : Ekonomi SDM dan Pembangunan

Judul Tesis : Peran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri Pedesaan Terhadap Pendapatan Perempuan

di kecamatan Geger Kabupaten Madiun.

Menyatakan bahwa tesis tersebut adalah karya saya sendiri dan bukan

karya orang lain. Baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk

kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan

apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi akademis.

Surakarta, 8 Februari 2010

Penulis,

Selfia Bintariningtyas

Page 6: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Selfia Bintariningtyas

Tempat ,Tanggal Lahir : Madiun, 25 Januari 1985

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Raya Kebonsari no.1 Kranggan, Madiun.

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. Sekolah Dasar di SDN P Kaibon 03 Madiun, 1991-1997.

2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SMPN 7 Madiun, 1997-2000.

3. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di SMU 3 Madiun, 2000-2003.

4. Sarjana Ekonomi, fakultas Ekonomi jurusan Ekonomi Pembangunan

Universitas Brawijaya Malang, 2003-2007.

5. Terdaftar sebagai mahasiswa Program Pascasarjana Magister Ekonomi dan

Studi Pembangunan Universitas Negeri Sebelas Maret, 2008.

Pengalaman Kerja :

1. Organizing Committee International Conference “Indonesia Regional

Science Association” (IRSA), 2006.

2. Tim Peneliti Media Cendikia Consulting (McCons) bekerja sama dengan

Kabupaten Situbondo” , 2006.

3. Tim Enumerator wilayah Jombang LPM Brawijaya dengan UNDP dalam

Proyek PKPS-BBM, 2005.

4. Bekerja pada OKE SHOP NPD Malang sebagai Sales Officer, 2007.

5. Bekerja Sebagai Customer Service Representative pada PT. Indosat

Cabang Kediri, 2008.

Page 7: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

i

ABSTRAKSI

Tesis dengan judul ; Peran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri Pedesaan Terhadap Pendapatan Perempuan di kecamatan

Geger Kabupaten Madiun. Selfia Bintariningtyas, Program Pasca Sarjana Magister

Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Sebelas Maret.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana program PNPM

Mandiri sebagai Program Pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan

pemberdayaan masyarakat. Program ini dicanangkan pada tahun 2007 dan sampai

sekarang telah berjalan 3 tahun. Tujuan Program PNPM Mandiri salah satunya

adalah pemberdayaan perempuan engan kegiatannya adalah Simpan Pinjam

Prempuan (SPP). Kegiatan SPP ini merupakan kegiatan yang memberikan bantuan

pinjaman kepada perempuan yang mempuinyai usaha agar mampu lebih produktif

dan kreatif mengelola usahanya. Selain itu partisipasi perempuan dalam program ini

sangat diharapkan dalam perencanaan maupun dalam pengelolaan serta

pemeliharaan, untuk itu dibentuk kelompok perempuan dari masing-masing desa.

PNPM Mandiri merupakan Program pemerintah untuk pengentasan

kemiskinan dengan kosep pemberdayaan masyarakat miskin di perkotaan dengan

memberikat bantuan modal untuk kegiatan usaha produktif. Konsep pemberdayaan

inilah yang dinilai sebagai keunggulan dari PNPM Mandiri.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian

komperatif. Dengan menggunakan uji statistic yaitu uji beda T-Test yang

membandingkan pendapatan perempuan penerima bantuan pinjaman kredit SPP,

sebekum dan sesudah menerima bantuan.

Data diperoleh dengan menggunakan data primer yaitu dengan memberikan

daftar pertanyaan kepada responden selaku perempuan penerima bantuan SPP di

kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Setelah dilakukan pengujian dengan

menggunakan uji beda T-test, terbukti bahwa sebelum dan sesudah menerima

bantuan pinjaman SPP terdapat perbedaan secara nyata. Dapat dijelaskan bahwa

pendapatan sesudah menerima SPP meningkat rata-rata dibandingkan sebelum

menerima SPP.

Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan bantuan SPP dari program PNPM

Mandiri pedesaan dengan memberikan pinjaman untuk modal usaha produktif sangat

efektif. Sedangakan peran PNPM mandiri pedesaan dalam meningkatkan pendapatan

perempuan sebagai penerimanya, dapat dilihat dari perhitingan uji beda T-test

dengan taraf signifikasi 5% dimana t hitung berada di daerah penolakan Ho yang

berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan rata-rata sebelum dan

sesudah menerima bantuan SPP pada program PNPM Mandiri Pedesaan.

Kata Kunci : PNPM Mandiri Pedesaan, Pendapatan Perempuan.

Page 8: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

ii

ABSTRACT

Role of Government Policy of Empowerment society is PNPM Mandiri Pedesaan

Rural Women’s Income in the District Geger, Madiun Regency

By : Selfia Bintariningtyas

This study to find out how about role of the PNPM Mandiri as government

programs in poverty alleviation and community empowerment. This program was

launched in 2007 and until now has been running 3 years. PNPM Mandiri program

objectives one of which is the empowerment of women is the activity Savings and

Loan women’s (SPP). SPP activity is provides loan assistance to women who

attempt to be able have more productively and creatively manage their business.

Also women's participation in this program is expected in the planning and the

management and maintenance, for it formed a group of women from each village.

PNPM Mandiri is a government program to alleviate poverty by empowering

for urban poor with give capital assistance for productive business activities. The

concept of empowerment is regarded as the hallmarks of PNPM Mandiri.

Research methods used in the study is comparative research methods. Using a

statistical test that is testing different T-Test comparing women's income

beneficiaries tuition loans, before and after receiving assistance.

Data obtained by using the primary data that is to provide a list of questions to

the respondents as beneficiaries of women in the district Geger, Madiun Regency.

After testing using different test T-test, proved that before and after receiving tuition

assistance loans for real differences. Can be explained that after receiving the tuition

fee income increased on average compared to before receiving SPP.

This study shows that with the help of tuition from the PNPM Mandiri rural

areas by providing loans for productive business capital is very effective. While the

role of independent PNPM in increasing incomes of rural women as recipients, can

be viewed from different test T-test with a significance level of 5%, where t count in

the region of rejection of Ho, which means there are significant differences between

the average income before and after receiving assistance SPP on Rural PNPM

Mandiri.

Key Words : PNPM Mandiri , women’s Income.

Page 9: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah memberikan rahmat anugerah, kasih sayang, dan hidayah-Nya serta kekuatan

lahir dan batin, untuk mengukir sesuatu yang indah dalam kehidupan ini., sehingga

Tesis ini dapat terselesaikan dengan judul “Peran Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan Terhadap Pendapatan Perempuan di

kecamatan Geger Kabupaten Madiun”.

Akhirnya dengan penuh kesadaran, penulis berkeyakinan bahwa tanpa bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak, maka penelitian kecil ini tidak dapat diselesaikan

dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. J. J. Sarungu, SE., MS. Selaku dosen pembimbing I sekaligus

Ketua Program MESP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Terimaksih atas

bimbingan dan dukungannya sehingga tesis ini dapat terselasaikan.

2. Bapak Drs. Akhmad Daerobi, SE., MS. selaku dosen pembimbing II,

terimakasih atas arahan yang diberikan.

3. Bapak Dr. Albertus Maqnus Soesilo, M.Sc selaku dosen penguji yang

memberikan arahan untuk kesempurnaan tesis ini.

4. Dosen-dosen IESP Unibraw Malang, terimakasih telah memberikan motivasi

kepada penulis untuk melanjutkan studi Magister.

5. Mbak Ita, bapak Wahyu mas Sentot, Mas Upi dan seluruh staf MESP,

terimaksih banyak atas bantuan dan kerjasamanya.

6. Keluargaku tercinta, Papa dan Mama, tanpamu aku tidak bisa seperti ini.

Adiku Monica dan kakaku Okky berjuanglah.

7. Suamiku tercinta Aris Bastian Lahay yang menungguku di Kaltim,

terimaksih untuk memberiku izin menyelesaikan tesis ini. Terimksih juga

untuk keluarga besar di Karang jati, Ngawi.

8. Teman-teman seperjuangan Mbak Citra (trimakasaih banyak), Mas Salman,

Mas Lilik, Mbak Yuli, Mbak Triyana, Mas Untung, Dewi (trimakasih atas

bantuannya), Mbak Dewi, Indra, Eko, mas Siswojo, dan teman-teman

Sragen, harus semangat.

Page 10: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

iv

Sebagai manusia yang tidak luput dari keterbatasan, penulis menyadari

bahwa tesis ini belum mencapai kesempurnaan. Semoga karya ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, Februari 2010

Penulis

Page 11: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

v

DAFTAR ISI

Hal.

ABSTRAKSI ........................................................................................................ i

ABSTRACT .......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 4

1.3. Batasan Masalah....................................................................... 5

1.4. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ................................................................. 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Pendapatan………………………….……………….. 7

2.2. Konsep Modal…….………………………….……………….. 8

2.3. Konsep Perempuan….………………………………………… 10

2.4. Konsep Pemberdayaan………………………………………… 12

2.5. Pengertian Usaha Kecil.………………………………………. 15

2.6. Pengertian Kredit .…………………………………………… 17

2.7. Program PNPM Mandiri……………………………………... 18

2.8. Penelitian Terdahulu …………………………………………. 30

2.9. Kerangka Pemikiran ………………………………………… 33

2.10.Hipotesa………………………………………………………. 33

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian……………………………………. 35

3.2. Jenis Penelitian…….…………………………………………. 35

3.3. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel…………………… 35

Page 12: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

vi

3.4. Sumber Data………………..……………………………….. 37

3.5. Metode Pengumpulan Data……………………………..….. 38

3.6. Metode Analisa Data………………………………………… 38

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Gambaran Umum Wilayah Penelitian ....................................... 42

1. Keadaan umum wilayah Kecamatan Geger ................ 42

2. Kondisi Sosial ............................................................. 42

3. Gambaran Umum Obyek Penelitian ........................... 42

4.2.Karakteristik Responden ........................................................... 44

4.2.1. Keadaan dan Karakteristik Responden .............................. 44

1. Usia ............................................................................. 44

2. Tingkat Pendidikan ..................................................... 46

3. Status Pernikahan ........................................................ 47

4. Jenis Usaha yang Dimiliki .......................................... 48

5. Jumlah Anggota Keluarga ........................................... 49

6. Pekerjaan Suami .......................................................... 51

7. Lama Usaha ................................................................. 52

8. Besarnya SPP yang Diterima .................................... 53

9. Kemampuan Membayar Angsuran ............................. 57

4.2.2. Deskripsi Mengenai Alokasi Pendapatan Usaha ................ 58

4.2.3. Perbandingan Tingkat Pendapatan ..................................... 59

4.3.Hasil Estimasi Statistik ............................................................. 60

4.3.1. Uji Normalitas Data ........................................................... 60

4.3.2. Uji Beda T-Test .................................................................. 61

1. Home Industri ............................................................. 60

2. Jasa .............................................................................. 62

3. Toko Kelontong .......................................................... 64

4. Warung Makan ............................................................ 65

5. Kerajinan ..................................................................... 66

6. Keseluruhan jenis Usaha ............................................. 68

4.4. Pembahasan .............................................................................. 69

Page 13: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

vii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan ............................................................................... 73

5.2.Saran .......................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

viii

DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel Hal

2.1 Alokasi PNPM Berdasarkan Desa Tertinggal 25

2.2 Alokasi Berdasarkan Ratio 26

3.1 Data Penerima SPP Kecamatan Geger 37

4.1 Penerima SPP Tahun Anggaran 2009 43

4.2 Responden Menurut Usia 45

4.3 Responden Menurut Tingkat Pendidikan 46

4.4 Responden Menurut Status Perkawinan 48

4.5 Responden Menurut Jenis Usaha 49

4.6 Responden Menurut Anggota Keluarga 50

4.7 Menurut Pekerjaan Suami 51

4.8 Responden Menurut Lama Usaha 53

4.9 Responden Menurut Besarnya SPP 54

4.10 Besarnya Kemampuan Membayar Angsuran 57

4.11 Deskripsi Mengenai Alokasi Pendapatan Usaha 58

4.12 Perbandingan Tingkat Pendapatan 59

4.13 T-Test Home Industry 61

4.14 Test Statistik Home Industry 62

4.15 T-Test Jasa 63

4.16 Test Statistik Jasa 62

4.17 T-Test Toko Kelontong 63

4.18 Test Statistik Toko Kelontong 64

4.19 T-Test Warung Makan 65

4.20 Test Statistik Warung Makan 66

4.21 T-Test Kerajinan 67

4.22 T-Test Seluruh Jenis Usaha 68

Page 15: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Gambar Hal

2.1. Tingkat Partisipasi Perempuan PNPM Mandiri 14

2.2. Kerangka Berfikir 33

4.1 Alur Kegiatan SPP 56

Page 16: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berperannya perempuan di bidang ekonomi akan memberikan manfaat

yang sangat berarti, baik bagi ekonomi rumahtangganya maupun bagi dirinya

sendiri. Keterlibatan perempuan dalam mencari nafkah akan meningkatkan

kontribusinya terhadap pendapatan rumahtangganya yang pada akhirnya dapat

mempengaruhi peran perempuan dalam pengambilan keputusan. Nilai-nilai

baru serta kebiasaan baru yang dirasakan cocok bagi diri dan keluarganya

telah mendorong berubahnya sikap serta perilaku perempuan kearah tersebut

(Pujiwati, 1991).

Perempuan pedesaan, merupakan sumber daya manusia yang cukup nyata

berpartisipasi, khususnya dalam memenuhi fungsi ekonomi keluarga dan

rumah tangga bersama dengan laki-laki. Perempuan di pedesaan sudah

diketahui secara umum tidak hanya mengurusi rumah tangga sehari-hari saja,

tetapi tenaga dan pikirannya juga terlibat dalam berbagai kegiatan usaha tani

dan non usaha tani, baik yang sifatnya komersial maupun sosial (Pujiwati,

1991).

PNPM Mandiri Perdesaan merupakan program penanggulangan

kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat di wilayah perdesaan.

Program ini dikelola oleh Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa, Departemen Dalam Negeri. Program ini salah satunya adalah pemberian

Page 17: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

2

bantuan simpan pinjam kepada masyarakat khususnya kepada masyarakat

yang mempunyai usaha kecil.

Program-program PKPS-BBM yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai

implikasi kenaikan harga BBM pada bulan oktober tahun 2005 yang meliputi

program BOS (Bantuan Operasional Sekolah), BLT (Bantuan Langsung

Tunai), raskin (Beras Untuk Masyarakat Miskin), Askeskin (Asuransi

Kesehatan bagi masyarakat miskin), dan program-program lainya. Sedangkan

program yang arahnya kepada pemberdayaan masyarakat adalah Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.

Adapun program kebijakan PNPM itu sendiri ditetapkan pada tahun 2007

dan didefinisikan sebagai program nasional penanggulangan kemiskinan

terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat, yang sebelumnya bernama

Program Pengembangan Kecamatan (PPK). Diharapkan PNPM mandiri

mampu memberikan kontribusi besar dengan tujuan untuk mengentaskan

kemisikinan, pemberdayaan perempuan dan penyerapan tenaga kerja di

Indonesia. Peran Program kebijakan PNPM mandiri terhadap peningkatan

pendapatan perempuan yang secara tidak langsung akan berdampak pada

pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Menurut data dari Menkokesra 2008, Pada tahun 2007 PNPM telah

mencakup 1.993 kecamatan di perdesaan dan 834 kecamatan di perkotaan atau

sekitar 50 ribu desa/kelurahan. Tahun 2008, PNPM mengintegrasikan seluruh

program penanggulangan kemiskinan di berbagai kementerian dan lembaga

dan mencakup 3.800 kecamatan. Selanjutnya di tahun 2009 ini secara

Page 18: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

3

kumulatif seluruh kecamatan di Indonesia (5.263 kecamatan) akan menjadi

penerima manfaat PNPM ini.

Adapun tujuan umum dari PNPM adalah meningkatnya kesejahteraan dan

kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri. Sedangkan tujuan

khususnya meliputi:

a. Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat

miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan

b. Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif dengan

mendayagunakan sumber daya lokal

c. Mengembangkan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi

pengelolaan pembangunan partisipatif

d. Menyediakan prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi yang

diprioritaskan oleh masyarakat

e. Melembagakan pengelolaan dana bergulir

f. Mendorong terbentuk dan berkembangnya Badan KerjaSama Antar Desa

(BKAD)

g. Mengembangkan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam upaya

penanggulangan kemiskinan perdesaan

Salah satu tujuan dari PNPM mandiri adalah pemberdayaan ekonomi

perempuan, keterlibatan perempuan di pedesaan dalam kegiatan ekonomi

produktif antara lain dipengaruhi oleh faktor ekonomi, yaitu tidak

tercukupinya kebutuhan rumah tangga mereka. Sebagai ibu rumah tangga,

biasanya perempuan yang bertanggung jawab dalam mengatur rumah tangga,

Page 19: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

4

baik menyangkut kesehatan gizi keluarga, pendidikan anak, dan pengaturan

pengeluaran biaya hidup keluarga. Ketika kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak

tercukupi, maka perempuan yang pertama merasakan dampaknya. Sehingga

dengan keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomi produktif setidaknya

sebagian kebutuhan keluarga mereka terpenuhi. Demikian juga masalah

Kesenjangan gender antara laki-laki dan perempuan dalam pembangunan

belum terpikirkan oleh para pembuat keputusan di desa.

Kecamatan Geger merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Madiun

yang sudah 2 tahun semua desa di kecamatan tersebut menerima bantuan

simpan pinjam dari program PNPM Mandiri pedesaan. Kecamatan Geger juga

merupakan kecamatan yang mempunyai karakteristik usaha masyarakatnya

yang beraneka ragam.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penelitian ini diarahkan

untuk mengetahui peran program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM

Mandiri pedesaan terhadap pendapatan perempuan Kecamatan Geger,

Kabupaten Madiun.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas tentang Program

PNPM Mandiri Pedesaan dalam meningkatkan pendapatan perempuan

penerima bantuan SPP di kecamatan Geger kabupaten Madiun, maka

permasalahan dapat di rumuskan sebagai berikut :

1. Kebijakan pemerintah PNPM Mandiri pedesaan dengan salah satu

kegiatannya simpan pinjam perempuan (SPP), maka perlu diketahui

bagaimana SPP dapat meningkatkan pendapatan perempuan pelaku

Page 20: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

5

usaha. Maka, apakah ada perbedaan pendapatan usaha perempuan yang

memiliki usaha sebelum dan sesudah menerima bantuan kredit PNPM

Mandiri Pedesaan ?

2. Jenis usaha apakah yang mampu berkembang cepat setelah diberi

bantuan kredit PNPM Mandiri Pedesaan ?

1.3. Batasan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada perempuan yang menerima bantuan

pinjaman kredit program PNPM Mandiri Pedesaan dan diklasifikasikan

berdasarkan jenis usaha yang dilakukan oleh perempuan penerima bantuan

pinjaman atau disebut SPP (Simpan Pinjam Perempuan).

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan daripada rumusan masalah yang telah dirumuskan di atas adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui perbedaan pendapatan usaha perempuan sebelum dan

sesudah menerima bantuan kredit PNPM Mandiri Pedesaan.

2. Mengetahui jenis usaha yang mampu berkembang cepat setelah diberi

bantuan kredit PNPM Mandiri Pedesaan.

1.5 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan bisa menjadi sumber informasi

yang bermanfaat bagi semua pihak, terutama yang terkait dan berwenang

dalam pembuatan suatu kebijakan, khususnya untuk pengembangan program-

program pengentasan kemiskinan selanjutnya, dengan maksud agar

keberadaan program ini bisa lebih baik, dalam arti mempunyai pengaruh yang

Page 21: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

6

besar dalam usaha pemberdayaan masyarakat miskin, penggunaan daya dan

dana secara lebih efisien dan efektif, sehingga pada gilirannya nanti

diharapkan akan dapat meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan bagi

mayarakat miskin. Selain itu diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi :

1. Diharapkan memberikan tambahan pengetahuan kepada peneliti

dengan perannya sebagai seorang perempuan. Agar mampu bersikap

produktif dan kreatif.

2. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan kepada

perempuan-perempuan Indonesia dalam produktivitas rumah tangga.

3. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dalam hal ini adalah

pemerintah dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan Pemerintah

selanjutnya.

Page 22: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pendapatan

Pengertian pendapatan menurut BPS diperinci sebagai berikut (Hans-

Dieter Ever, dalam Mulyanto Sumardi, 1982:92-93) :

- Pendapatan berupa uang adalah sebagai penghasilan berupa uang

yang sifatnya reguler dan yang biasanya diterima sebagai balas jasa

atau kontraprestasi yaitu yang meliputi pendapatan :

a. Gaji dan upah yang diperoleh dari kerja pokok, kerja lembur, kerja

sampingan dan kerja kadang-kadang

b. Dari usaha sendiri, yang meliputi hasil bersih usaha sendiri,

komisi, penjualan dari kerajinan rumah tangga

c. Dari hasil investasi seperti bunga, modal, tanah

d. Dari keuntungan sosial yaitu pendapatan yang diperoleh dari kerja

sosial

- Pendapatan berupa barang adalah sebagian penghasilan yang sifatnya

reguler dan biasa akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa yang

diterimakan. Barang atau jasa yang diperoleh dinilai dengan harga

pasar sekalipun tidak disertai transaksi uang oleh yang menikmati

barang dan jasa tersebut. Yang dimaksud dalam pendapatan ini

adalah:

a. Bagian pembayaran upah dan gaji yang berbentuk beras,

pengobatan, transportasi, perumahan dan rekreasi

Page 23: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

8

b. Barang yang diproduksi dan dikonsumsi di rumah, antara lain :

pemakaian barang yang diproduksi di rumah, sewa yang

seharusnya dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati

c. Penerimaan yang bukan merupakan pendapatan yaitu : penerimaan

yang berupa pengambilan tabungan, penjualan barang-barang yang

dipakai, pinjaman uang, kiriman uang, hadiah, warisan, menang

judi.

Jadi pendapatan adalah penghasilan dalam bentuk uang maupun

barang yang sifatnya regular sebagai balas jasa. Bila pendapatan seseorang

naik maka secara tidak langsung konsumsi dan investasi akan mengalami

kenaikan.

2.2 Konsep Modal

1. Pengertian Modal

Modal sebagai salah satu faktor produksi dapat diartikan sebagai

semua bentuk kekayaan yang dapat dipakai langsung atau tidak langsung

dalam proses produksi untuk menambah out put-nya. Dalam pengertian

lain, modal didefinisikan sebagai semua bentuk kekayaan yang

memberikan penghasilan kepada pemiliknya atau suatu kekayaan yang

dapat menghasilkan suatu hasil yang akan digunakan untuk menghasilkan

kekayaan lain. Dari ketiga definisi di atas diketahui bahwa pada prinsipnya

modal segalasesuatu yang memiliki peranan penting untuk menghasilkan

suatu barang produksi dalam suatu proses produksi.

Page 24: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

9

2. Peran Modal dalam Proses Produksi

Suatu modal dalam kegiatan ekonomi merupakan salah satu faktor

penting produksi yang tidak dapat diabaikan, di samping faktor-faktor

pendukung proses produksi lainnya. Setiap individu berhak menggunakan

modal yang dimiliki dengan baik dan produktif. Produksi berskala besar

dalam usaha memenuhi kebutuhan masyarakat yang dicapai saat ini,

adalah manfaat yang dapat dihasilkan dari penggunaan modal secara

maksimal, efisien dan produktif. Oleh karena itu, seseorang yang memiliki

harta, baik yang tidak atau belum mampu mengurusnya, diharuskan dapat

mengembangkan harta yang dimiliki dengan benar dan membiayai

keuntungan pemiliknya dari keuntungan perputaran modal, bukan dari

pokok modalnya.

Menurut Bowerk, suatu modal produksi dapat dikatakan sebagai modal

yang produktif, jika :

a. Modal mempunyai kesanggupan sebagai faktor pendukung dalam

memproduksi barang-barang produksi.

b. Modal mempunyai kekuatan untuk menghasilkan barang-barang dalam

jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dihasilkan tanpa memakai modal.

c. Modal sanggup menghasilkan barang atau benda-benda yang lebih berharga

dari apa yang dihasilkan tanpa menggunakan modal.

d. Modal sanggup menghasilkan nilai harga (price) yang lebih besar dari nilai

modal itu sendiri.

Dengan demikian dapat diketahui dengan jelas, bahwa suatu modal

memiliki kedudukan yang sangat penting dalam faktor-faktor produksi,

Page 25: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

10

meskipun bukan menjadi yang terpenting. Dalam hal ini faktor manusia

mempunyai tempat yang lebih tinggi di atas modal sebagai faktor utama yang

menjadi penyebab adanya kegiatan produksi ataupun aktivitas ekonomi

lainnya. Oleh karenanya, fungsi modal yang utama adalah sebagai penunjang

jalannya proses produksi untuk mengahasilkan barang-barang produksi dalam

rangka memenuhi kebutuahan

masyarakat (konsumen).

2.3 Konsep Perempuan

Pada perkembangannya, pada tahun 2000 telah diterbitkan Instruksi

Presiden Republik Indonesia No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan

Jender dalam Pembangunan Nasional. Inpres ini berisi instruksi kepada

menteri, bupati/walikota, kepala lembaga pemerintah non departemen untuk:

1. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya

perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauaan, dan evaluasi atas

kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif jender

sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.

2. Memperhatikan secara sungguh - sungguh Pedoman Pengarusutamaan

Gender dalam Pembangunan Nasional.

3. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuaan:

- Memberikan bantuan teknis kepada instansi dan lembaga pemerintah di

tingkat Pusat dan daerah dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender.

- Melaporkan hasil pelaksanaan pengarusutamaan gender kepada

Presiden.

Page 26: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

11

4. Secara bersama - sama atau sendiri - sendiri sesuai dengan bidang tugas

dan fungsi, serta kewenangan masing - masing, menetapkan ketentuan

lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Instruksi Presiden ini.

Kegiatan Pengarusutamaan Jender dalam Pembangunan Nasional,

dilaksanakan melalui dua langkah utama, yaitu:

- Analisis Jender, untuk mengidentifikasi dan memahami ada tidaknya

dan sebab - sebab terjadinya ketidaksetaraan jender, termasuk

pemecahan masalahnya.

- Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) untuk menumbuhkan dan

meningkatkan kemampuan instansi dan lembaga pemerintah di tingkat

pusat dan daerah tentang jender.

Dalam skala global, dikenal tiga pergeseran interpretasi peningkatan

peran wanita (P2W) sebagai berikut (Tjokrowinoto, 1996:h. 84-86 dalam

Mudrajad Kuncoro, 1997) :

1. P2W sebagai wanita dalam pembangunan

Perspektif P2W dalam konteks Women in Development memfokuskan

pada bagaimana mengintegrasikan wanita dalam berbagai bidang

kehidupan, tanpa banyak mempersoalkan sumber-sumber yang

menyebabkan mengapa posisi wanita dalam masyarakat bersifat

interior, sekunder, dan dalam hubungan subordinasi terhadap pria.

Asumsinya, struktur sosial yang ada dipandang sudah given. Indikator

integrasi wanita dalam pembangunan diukur dengan indikator seperti

partisipasi angkatan kerja, akses terhadap pendidikan, hak-hak politik

dan kewarganegaraan, dan sebagainya.

Page 27: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

12

2. P2W sebagai wanita dan pembanguan

Menurut perspektif Women and Development yang dipelopori oleh

kaum feminisme Marxist ini, wanita selalu menjadi pelaku penting

dalam masyarakat sehingga posisi wanita, dalam arti status,

kedudukan, dan peranannya, akan menjadi salah satu ukuran

keberhasilan pembangunan.

3. P2W sebagai gender dan pembangunan

Menurut kacamata gender and development, konstruksi sosial yang

membentuk persepsi dan harapan serta mengatur hubungan antara pria

dan wanita sering merupakan penyebab rendahnya kedudukan dan

status wanita, posisi inferior dan sekunder relatif terhadap pria.

Pembangunan berdimensi gender ditujukan untuk mengubah hubungan

gender yang eksploratif atau merugikan menjadi hubungan yang

seimbang, selaras, dan serasi.

2.4 Konsep Pemberdayaan

Pemberdayaan perempuan yang dicanangkan dalam Millenium

Development Goals untuk mengurangi kemiskinan berwajah perempuan

memiliki tiga dimensi yaitu Human Capability, kemampuan manusia dalam

hal pendidikan, kesehatan dan gizi, dengan menghilangkan gap pendidikan

bagi perempuan dan laki-laki hingga sekolah menengah; Acces to resources

and opportunity, akses terhadap sumber daya dan kesempatan yang mengacu

pada aset ekonomi dan partisipasi social.

Page 28: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

13

Pemberdayaan sebagaimana didefinisikan oleh Empowerment TeamWorld

Bank.adalah terminologi yang paling sering disejajarkan dan digunakan dalam

upaya poverty reduction. Pemberantasan kemiskinan memerlukan keterlibatan

perempuan dalam pembangunan sosial dan ekonomi, kesempatan yang sama

dan partisipasi penuh dan adil antara laki-laki dan perempuan sebagai agen

pembangunan berkelanjutan. Pemberdayaan merupakan proses peningkatan

kapasitas seseorang atau kelompok dalam menentukan pilihan guna

melakukan suatu aksi atau output yang diinginkan.

The Commission on Global Government (Mandela, 1995) menyatakan

bahwa pemberdayaan tergantung pada kemampuan masyarakat untuk

memenuhi kebutuhannya sendiri, karena kemiskinan mencerminkan ketiadaan

pilihan bagi seseorang. Kepastian ekonomi adalah esensial agar masyarakat

mempunyai kemandirian dan kemampuan untuk menguasai power.

Dengan berbagai pandangan itu dikembangkan pendekatan pemberdayaan

dalam pembangunan masyarakat. Bahwa upaya yang dilakukan harus

diarahkan langsung pada akar persoalannya, yaitu meningkatkan kemampuan

rakyat. Bagian yang tertinggal dalam masyarakat harus ditingkatkan

kemampuannya dengan mengembangkan dan mendinamisasikanpotensinya,

dengan kata lain, memberdayakannya.

Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi

yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru

pembangunan, yakni yang bersifat "peoplecentered, participatory,

empowering, and sustainable" seperti dikatakan oleh Robert Chamber (1995).

Page 29: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

14

Pemberdayaan menurut PNPM Mandiri Pedesaan adalah upaya untuk

menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu

maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya

peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraannya.

Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang lebih besar dari

perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan

kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.

Tingkat Partisipasi Perempuan PNPM Pedesaan

Gambar 2.1 : Tingkat Partisipasi Perempuan PNPM Mandiri Pedesaan

Sumber : Data dari PNPM Mandiri tahun 2009.

Keterangan gambar 2.1 :

MDST : Musyawarah Desa Serah Terima

MDPJ : Musyawarah Desa Pertanggungjawaban

Musdes : Musyawarah Desa

MAD : Musyawarah Antar Desa

Page 30: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

15

MKP : Musyawarah Khusus Perempuan

Pegas : Musyawarah Penggalian Gagasan

Data yang diperoleh dari PNPM Mandiri pedesaan dalam diagram diatas

bahwa sampai tahun 2009 partisipasi perempuan dalam PNPM Mandiri

pedesaan sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat pada pelaksanaan musyawarah

tentang PPNPM Mandiri Pedesaan yang biasanya dilaksanakan di masing-

masing balai desa. Seperti yang terlihat di gambar 2.1 diatas partisipasi

perempuan dalam MKP (Musyawarah Khusus Perempuan), serta pada MJPJ

(musyawarah Desa Pertangungjawaban) sangat tinggi atau bahkan hamper

semua anggota kelompok perempuan berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan

MKP dan MJPJ.

2.5. Pengertian Usaha Kecil

- Menurut UU No.9/1995, kriteria usaha kecil adalah:

Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200 juta. Memiliki hasil

penjualan tahunan paling banyak Rp. 1 milyar, milik warga negara

Indonesia. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun

tidak langsung dengan perusahaan menengah atau perusahaan besar.

Berbentuk badan usaha perseorangan, tidak berbadan hukum, atau

berbadan hukum, termasuk koperasi. (Mudrajat 1998:312)

- Menurut BPS (Buletin Ekonomi Bapindo:1995) :

Industri kecil adalah usaha yang melakukan kegiatan mengubah barang

dasar menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau barang yang kurang

nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dengan jumlah tenaga

kerja 5-19 orang.

Selain definisi di atas setiap instansi memiliki definisi yang berbeda-beda

mengenai usaha kecil dan hal ini berkaitan dengan sulitnya menyediakan data

Page 31: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

16

sesuai dengan definisi masing-masing. Sehingga pembinaan usaha kecil ini

masih belum optimal, karena masing-masing instansi pembina menekankan

pada sektor dan bidang binaannya sendiri. Sehingga dalam praktek sering kita

jumpai persaingan antar instansi pembina usaha kecil dan pengusaha kecil

merasa hanya sebagai “obyek” saja tanpa ada tindak lanjut atau pemecahan

masalah mereka secara langsung.

Meskipun setiap instansi mempunyai definisi yang berbeda mengenai

usaha kecil, bisa disimpulkan bahwa sebenarnya usaha kecil mempunyai

karakteristik yanag hampir sama, yaitu:

1. Tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi dan

operasi. Sebagian usaha kecil ini dikelola secara perorangan yang

merangkap sebagai pemilik sekaligus pengelola perusahaan, serta

memanfaatkan tenaga kerja dari keluarga dan kerabat dekatnya.

2. Rendahnya akses usaha kecil terhadap lembaga-lembaga kredit formal,

sehingga mereka sering menggantungkan pembiayaannya dari modal

sendiri atau sumber lain seperti keluarga bahkan rentenir.

3. Sebagian besar usaha kecil tidak berbadan hukum.

4. Ditinjau dari golongan industri, hampir sepertiga usaha kecil bergerak

dalam usaha makanan, minuman, dan tembakau, diikuti kelompok industri

barang galian bukan logam, industri tesktil, dan industri kayu, bambu,

rotan, rumput, dan sejenisnya termasuk perabotan rumah tangga masing-

masing berkisar 21 sampai 22 persen dari keseluruhan industri yang ada.

(Mudrajat 1998 : 316).

Page 32: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

17

Sedangkan Home industry merupakan bentuk usaha yang dikelola

rumah tangga dengan skala usaha relatif kecil. Menurut Tambunan T. (1994)

salah satu karakteristik home industry adalah struktur permodalan sangat

bergantung pada modal pribadi sehingga merupakan kendala yang sangat

besar bagi perkembangan usaha. Keterlibatan lembaga keuangan sangat

diperlukan dalam perkembangan usahanya. Bagaimana mekanisme

kemitraan antara home industri dengan lembaga keuangan merupakan hal

yang perlu dikaji agar sinergi antara home industri dengan lembaga

keuangan dapat berjalan.

2.6 Pengertian Kredit

Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani credere yang berarti kepercayaan

(faith atau thruth). Oleh karena itu dasar pemberian kredit adalah kepercayaan.

Meskipun sebenarnya kredit bukan hanya sekedar kepercayaan. Seseorang

atau lembaga yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima

kredit (debitur) dimasa yang akan datang akan sanggup untuk memenuhi

segala kewajiban yang telah dijanjikan, yang dapat berupa barang, uang atau

jasa.

Dalam dunia bisnis “kredit” pada umumnya diartikan sebagai :”…

kesanggupan untuk meminjam uang, atau kesanggupan akan mengadakan

transaksi dagang atau memperoleh penyerahan barang atau jasa, dengan

perjanjian akan membayarnya kelak”(Abdurrahman dalam Fuady 1996:6).

Pengertian kredit menurut OP Simorangkir adalah “Pemberian prestasi

(misalnya uang, barang) dengan balas prestasi (kontraprestasi) yang akan

terjadi pada waktu mendatang” (Simorangkir 1983:91). Sedangkan

pengertian kredit menurut Muchdarsyah Sinungan adalah “Uang bank yang

dipinjamkan pada nasabah dan akan dikembalikan pada suatu waktu tertentu

dimasa mendatang, disertai dengan suatu kontraprestasi berupa bunga”

(Sinungan, 1994:174).

Page 33: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

18

Menurut kamus ekonomi “Kredit berarti penundaan pembayaran,

kepercayaan merupakan suatu syarat untuk memperoleh kredit. Sedanakan

menurut UU Tentang Perbankan No.7 Tahun 1992 pasal 1 point 12: pinjaman

adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain

yang mewajibkan peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu yang

telah ditentukan dengan bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

2.7 Program PNPM Mandiri

Mulai tahun 2007 Pemerintah Indonesia mencanangkan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang terdiri dari PNPM Mandiri

Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, serta PNPM Mandiri wilayah khusus

dan desa tertinggal. PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk

mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan.

Pendekatan PNPM Mandiri Perdesaan merupakan pengembangan dari

Program Pengembangan Kecamatan (PPK), yang selama ini dinilai berhasil.

Beberapa keberhasilan PPK adalah berupa penyediaan lapangan kerja dan

pendapatan bagi kelompok rakyat miskin, efisiensi dan efektivitas kegiatan,

serta berhasil menumbuhkan kebersamaan dan partisipasi masyarakat.

Visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan

kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya

kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri

untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu

mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya

tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. Misi PNPM Mandiri Perdesaan

adalah: (1) Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya; (2)

pelembagaan sistem pembangunan partisipatif; (3) pengefektifan fungsi dan

peran pemerintahan lokal; (4) peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana

Page 34: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

19

sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat; (5) pengembangan jaringan

kemitraan dalam pembangunan.

Pengertian PNPM Mandiri

Adapun pengertian PNPM Mandiri adalah sebagai berikut :

a. PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan

sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan

kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri

dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta

mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan, dan

pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat

dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.

b. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan

kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam

memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup,

kemandirian, dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat

memerlukan keterlibatan yang lebih besar dari perangkat pemerintah

daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin

keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.

Tujuan PNPM Mandiri

1. Tujuan Umum

Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat

miskin secara mandiri.

Page 35: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

20

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat

miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil, dan

kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering

terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan

pengelolaan pembangunan.

b. Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar,

representatif, dan akuntabel.

c. Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui

kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada

masyarakat miskin (pro-poor).

d. Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta,

asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat,

organisasi masyarakat, dan kelompok peduli lainnya, untuk

mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan.

e. Meningkatnya keberdayaan dan kemandirian masyarakat, serta

kapasitas pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat dalam

menanggulangi kemiskinan di wilayahnya.

f. Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai

dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan

lokal.

g. Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan tekhnologi tepat guna,

informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.

Page 36: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

21

Prinsip Dasar PNPM Mandiri

PNPM-Mandiri menekankan prinsip-prinsip dasar berikut ini:

• Bertumpu pada pembangunan manusia. Pelaksanaan PNPM Mandiri

senantiasa bertumpu pada peningkatan harkat dan martabat manusia

seutuhnya.

• Otonomi. Dalam pelaksanaan PNPM Mandiri, masyarakat memiliki

kewenangan secara mandiri untuk berpartisipasi dalam menentukan dan

mengelola kegiatan pembangunan secara swakelola.

• Desentralisasi. Kewenangan pengelolaan kegiatan pembangunan sektoral

dan kewilayahan dilimpahkan kepada pemerintah daerah atau masyarakat

sesuai dengan kapasitasnya.

• Berorientasi pada masyarakat miskin. Semua kegiatan yang dilaksanakan

mengutamakan kepentingan dan kebutuhan masyarakat miskin dan

kelompok masyarakat yang kurang beruntung.

• Partisipasi. Masyarakat terlibat secara aktif dalam setiap proses

pengambilan keputusan pembangunan dan secara gotong royong

menjalankan pembangunan.

• Kesetaraan dan keadilan gender. Laki-laki dan perempuan mempunyai

kesetaraan dalam perannya di setiap tahap pembangunan dan dalam

menikmati secara adil manfaat kegiatan pembangunan.

• Demokratis. Setiap pengambilan keputusan pembangunan dilakukan

secara musyarawah dan mufakat dengan tetap berorientasi pada

kepentingan masyarakat miskin.

Page 37: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

22

• Transparansi dan Akuntabel. Masyarakat harus memiliki akses yang

memadai terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan

sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan

dipertanggunggugatkan baik secara moral, teknis, legal, maupun

administratif.

• Prioritas. Pemerintah dan masyarakat harus memprioritaskan pemenuhan

kebutuhan untuk pengentasan kemiskinan dengan mendayagunakan secara

optimal berbagai sumberdaya yang terbatas.

• Kolaborasi. Semua pihak yang berkepentingan dalam penanggulangan

kemiskinan didorong untuk mewujudkan kerjasama dan sinergi antar

pemangku kepentingan dalam penanggulangan kemiskinan.

• Keberlanjutan. Setiap pengambilan keputusan harus mempertimbangkan

kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak hanya saat ini

tapi juga di masa depan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

• Sederhana. Semua aturan, mekanisme dan prosedur dalam pelaksanaan

PNPM Mandiri harus sederhana, fleksibel, mudah dipahami, dan mudah

dikelola, serta dapat dipertanggungjawabkan oleh masyarakat.

Kategori Program

Program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan

masyarakat dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. PNPM-Inti: terdiri dari program/kegiatan pemberdayaan masyarakat

berbasis kewilayahan, yang mencakup PPK (Program Pengembangan

Kecamatan), P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di

Page 38: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

23

Perkotaan), PISEW (Program Infraa Struktur Sosial Ekonomi Wilayah),

dan P2DTK (Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus).

b. PNPM-Penguatan: terdiri dari program-program pemberdayaan

masyarakat berbasis sektoral, kewilayahan, serta khusus untuk

mendukung penanggulangan kemiskinan yang pelaksanaannya terkait

pencapaian target tertentu.

Program-program yang tergabung dalam PNPM Mandiri pada tahun

anggaran 2009 terdiri dari 5 program utama, yaitu:

1. PNPM Mandiri Perdesaan merupakan program penanggulangan

kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat di wilayah perdesaan.

Program ini dikelola oleh Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa, Departemen Dalam Negeri.

2. PNPM Mandiri Perkotaan merupakan program penanggulangan

kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat di wilayah perkotaan.

Program ini dikelola oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen

Pekerjaan Umum.

3. PNPM Mandiri Daerah Tertinggal dan Khusus merupakan program

penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat di

wilayah perdesaan dengan fokus desa-desa tertinggal. Program ini

dikelola oleh Deputi Bidang Pengembangan Daerah Khusus,

Kementerian Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.

4. PNPM Mandiri Infrastruktur Perdesaan merupakan program

penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat di

wilayah perdesaan dengan fokus desa-desa tertinggal. Program ini

Page 39: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

24

dikelola oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan

Umum.

5. PNPM Mandiri Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah merupakan

program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat

di wilayah perdesaan. Program ini dikelola oleh Direktorat Jenderal Cipta

Karya/Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pembangunan

Daerah/Departemen Dalam Negeri, dan Direktorat Jenderal

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Departemen Dalam Negeri.

Sasaran PNPM Mandiri Pedesaan

1. Lokasi Sasaran:

Pada tahun 2009, lokasi sasaran PNPM Mandiri Perdesaan meliputi seluruh

kecamatan perdesaan di Indonesia yang dalam pelaksanaannya dilakukan

secara bertahap. Untuk tahun 2008, ketentuan pemilihan lokasi sasaran

berdasarkan ketentuan :

a. Kecamatan-kecamatan yang tidak termasuk kategori “kecamatan

bermasalah dalam PPK,”

b. Kecamatan-kecamatan yang diusulkan oleh pemerintahan daerah dalam

skema kontribusi pendanaan.

2. Kelompok Sasaran:

a. Rumah Tangga Miskin (RTM) di perdesaan,

b. Kelembagaan masyarakat di perdesaan,

c. Kelembagaan pemerintahan lokal.

Page 40: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

25

Pendanaan

1. Besarnya Alokasi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)

Alokasi BLM untuk setiap kecamatan dilakukan dengan menggunakan

dua cara, yaitu:

a. Alokasi berdasarkan keberadaan desa tertinggal

Kecamatan yang mempunyai desa tertinggal yang telah ditetapkan oleh

Pemerintah, maka alokasi BLM nya berdasarkan jumlah desa tertinggal

yang ada di kecamatan tersebut. Data Desa Tertinggal merujuk pada data

yang ditetapkan oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal.

Alokasi BLM Kecamatan yang mempunyai desa tertinggal, dengan

ketentuan sebagai berikut:

Tabel 2.1

Alokasi Berdasarkan Keberadaan Desa Tertinggal

Jumlah Desa Tertinggal Alokasi BLM (Rupiah)

≤ 3 1.000.000.000

4 1.250.000.000

5 1.500.000.000

6 1.500.000.000

7 1.750.000.000

8 2.000.000.000

9 2.250.000.000

10 2.500.000.000

11 2.750.000.000

≥12 3.000.000.000

Sumber : Data dari PNPM Mandiri tahun 2009.

Page 41: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

26

b. Alokasi berdasarkan ratio penduduk miskin dan jumlah penduduk di

kecamatan

Untuk kecamatan-kecamatan yang tidak mempunyai desa tertinggal yang

telah ditentukan pemerintah, dialokasikan dengan menggunakan rasio

penduduk miskin dan jumlah penduduk dalam kecamatan, dengan

ketentuan sebagai berikut:

Tabel 2.2

Alokasi Berdasarkan Ratio

Lokasi Jumlah Penduduk Persen Penduduk

Miskin

Jawa

< 25.000 ≤= 40%

> 40%

25.000 - 50.000 ≤= 40%

> 40%

> 50.000

< 20%

20% - 40%

> 40%

Luar

Jawa

< 15.000 ≤= 40%

> 40%

15.000 - 25.000 ≤= 40%

> 40%

> 25.000

< 20%

20% - 40%

> 40%

Sumber : Data dari PNPM Mandiri tahun 2009.

Sedangkan sumber dana PNPM Mandiri itu sendiri berasal dari:

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

c. Swadaya masyarakat

d. Partisipasi dunia usaha

Page 42: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

27

Ketentuan tentang bagaimana alokasi dana PNPM Mandiri Perdesaan

adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan penetapan lokasi kecamatan, Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Departemen Keuangan

(Depkeu) menerbitkan Dokumen Anggaran yang berlaku sebagai surat

keputusan otorisasi.

b. Alokasi dana PNPM Mandiri Perdesaan dicatat pada Daftar

Pembukuan Administrasi APBD Kabupaten.

Dasar Hukum PNPM Mandiri

Dasar hukum pelaksanaan PNPM Mandiri mengacu pada landasan

konstitusional UUD 1945 beserta amandemennya, landasan idiil Pancasila,

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta landasan khusus

pelaksanaan PNPM Mandiri yang akan disusun kemudian. Peraturan

perundang-undangan khususnya terkait sistem pemerintahan, perencanaan,

keuangan negara, dan kebijakan penanggulangan kemiskinan adalah sebagai

berikut:

1. Sistem Pemerintahan

Dasar peraturan perundangan sistem pemerintahan yang digunakan adalah:

a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Pemerintah Desa.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan.

d. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2005 tentang Tim Koordinasi

Penanggulangan Kemiskinan.

Page 43: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

28

2. Sistem Perencanaan

Dasar peraturan perundangan sistem perencanaan terkait adalah:

a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN).

b. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional 2005-2025.

c. Peraturan Presiden Nomor. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2004-2009.

d. Peraturan Pemerintah Nomor. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

e. Peraturan Pemerintah Nomor. 40 Tahun 2007 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.

f. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender

dalam Pembangunan Nasional.

3. Sistem Keuangan Negara

Dasar peraturan perundangan sistem keuangan negara adalah:

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4455);

c. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Page 44: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

29

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan

Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau

Hibah Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4597);

f. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan

Barang.

Struktur Kelembagaan

Struktur kelembagaan PNPM Mandiri mencakup seluruh pihak yang

bertanggungjawab dan terkait dalam pelaksanaan serta upaya pencapaian

tujuan PNPM Mandiri, meliputi unsur pemerintah, fasilitator dan konsultan

pendamping, serta masyarakat baik di pusat maupun daerah. Secara umum,

struktur organisasi PNPM Mandiri digambarkan berikut ini.

Page 45: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

30

Gambar 2.2 : Struktur organisasi PNPM Pedeaan.

2.8 Penelitian Terdahulu

Topik yang berkaitan dengan tema dari kebijakan pemerintah terhadap

pendapatan perempuan diteliti oleh peneliti terdahulu. Suman (2007) meneliti

mengenai pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di Propinsi Jawa

Timur. Program itu bernama PPK (Program Pengembangan Kecamatan).

Ditemukan bahwa PPK sudah mengenai sasarannya yaitu kecamatan miskin.

Ketepatan sasaran itu diukur dari kondisi fisik rumah responden yang ternyata

berhubungan positif dengan pendapatan responden. Pada tingkat mikro PPK

dengan kredit mikronya mampu menciptakan tambahan pendapatan 10% per

tahun bagi peminjamnya. Studi ini melihat keberhasilan perempuan dalam

memanfaatkan kredit mikro dan menemukan adanya korelasi yang kuat antara

Page 46: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

31

frekuensi pertemuan kelompok perempuan dan besarnya tunggakan cicilan

kelompok itu. Peran ini pula membuat perempuan lebih memilih untuk

memikirkan secara serius bagaimana membayar utang kepada kelompoknya

daripada menanggung rasa malu karena menunggak utang itu.

Gergis (1999), dalam penelitiannya mencoba untuk menjelaskan konsep-

konsep dan prinsip-prinsip pemberdayaan ekonomi warga negara.

Pemberdayaan telah berada di pusat pergeseran pemikiran tentang

pembangunan ekonomi sebagai tanggapan dengan kegagalan modernisasi

dan ekonomi menetes ke bawah. Untuk dapat diberdayakan, penting untuk

mengetahui kemampuan sendiri dan energi kreatif. Pemberdayaan adalah

tentang mengambil alih proses pembuatan keputusan, karena ini tentang

pencapaian pemberdayaan tujuan. Hasil penelitiannya, bahwa pemberdayaan

dari mereka yang tidak berdaya, termasuk penyandang cacat, anak-anak,

orang tua, perempuan, miskin, dan pengangguran. Karena pendidikan dan

pelatihan sangat penting untuk pemberdayaan ekonomi warga, mereka harus

direformasi untuk meningkatkan kreativitas dan daya saing. Akhirnya, kertas

memberikan definisi dan strategi operasional untuk mencapai pemberdayaan

ekonomi warga

Wulandari (2000), dalam penelitiannya mengenai Analisis Berbagai

Faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan nasabah penerima

bantuan modal produktif PDM-DKE, menggunakan regresi linier sebagai alat

analisanya. Dalam persamaan regresinya, variabel dependentnya adalah

kenaikan pendapatan dan variabel independentnya merupakan variabel-

variabel yang mempengaruhi kenaikan pendapatan yaitu : modal PDM-DKE

Page 47: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

32

yang diterima, usia nasabah, tingkat pendidikan nasabah, dan jumlah anak

yang masih menjadi tanggungan nasabah. Hasil analisa yang diperoleh

menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat antara semua variabel bebas

dan variabel terikat.

Suprayoga (2000), yang menganalisa tentang pemberian Kukesra dan

Takesra dan meningkatkan tahapan keluarga menggunakan alat analisa

regresi linier semi-log. Dimana variabel dependentnya adalah kenaikan

tahapan keluarga dan variabel independent yang digunakan adalah jumlah

keluarga penerima kredit, nominal kredit yang diberikan, dan tabungan dari

masing-masing keluarga penerima kredit. Hasil analisa menunjukkan bahwa

setiap perubahan pada variabel bebas akan mampengaruhi perubahan variabel

dependent. Makin besar kredit yang diberikan akan memperbesar kesempatan

bagi keluarga penerima untuk berpindah ke tingkatan keluarga sejahtera yang

lebih tinggi.

Setiono (1997), menganalisa program P2KP (Proyek Pengentasan

Kemisikinan Perkotaan) dengan melihat efektifitas bantuan program yaitu

bantuan langsung kepada masyarakat yang diberikan untuk mendorong peran

dan partisipatif masyarakat perkotaan. Peneletian tersebut dengan mengambil

judul Efektifitas Pemberian Bantuan Modal Poroduktif P2KP (Proyek

Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan masyarakat Kelurahan Bandulan

Kecamatan Sukun Kota Malang. Dengan menggunakan uji beda yaitu uji Z

(data normal), maka di dapat hasil bahwa P2KP tidak bisa berperan sesuai

dengan apa yang diharapkan oleh pemerintah. Data-data hasil penelitian

Page 48: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

33

menjelaskan P2KP belum bisa berperan banyak terhadap peningkatan

kesejahteraan masyarakat miskin.

2.9 Kerangka Pemikiran

Kebijakan pemerintah tentang PNPM Mandiri diharapkan mampu

memberikan kontribusi yang besar terhadap pemberdayaan masyarakat

khususnya perempuan yang mempunyai usaha. Kontribusi ini dapat dilihat

dari pendapatan perempuan penerima bantuan PNPM Mandiri pedesaan dalam

bentuk Simpan Pinjam Perempuan (SPP), sebelum dan sesudah menerima

bantuan. Kerangka pikir dari penelitian ini adalah :

Gambar 2.1 : Kerangka berfikir.

2.10 Hipotesis

Hipotesa adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa

ditinggalkan, karena merupakan instrument kerja dari teori. Sebagai hasil kerja

PNPM Mandiri Pedesaan

Perempuan Yang

Memiliki Usaha

Pendapatan Usaha

Sesudah Kredit

Pendapatan Usaha

Sebelum Kredit

Komparasi/perbedaan

Uji Beda

Page 49: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

34

teori preposisi, hipotesa lebih spesifik sifatnya, sehingga lebih siap untuk diuji

secara empiris (Singarimbun, 1987 : 43).

Berdasarkan permasalahan dan landasan teori yang telah diuraikan pada

bagian sebelumbya, maka dapat disusun suatu hipotesa yang merupakan

jawaban sementara terhadap masalah penelitian dan masih harus dibuktikan

secara empiris, yaitu :

1. Ada perbedaan yang signifikan antara pendapatan perempuan yang

memiliki usaha sebelum dan sesudah menerima bantuan kredit PNPM

Mandiri Pedesaan.

2. Diaantara 5 jenis usaha, jenis usaha home industry lebih cepat

berkembang setelah diberi bantuan kredit PNPM Mandiri Pedesaan.

Page 50: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peran perempuan

pada program PNPM mandiri pedesaan dengan studi kasus di Kecamatan

Geger Kabupaten Madiun. Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun 2009

setelah pelaksanaan PNPM Pedesaan bantuan kredit usaha di kecamatan

Geger dilaksanakan telah berjalan dalam kurun waktu 2 tahun, semenjak

program ini di laksanakan pada tahun 2007. Obyek peneitian ini adalah

perempuan pnerima bantuan kredit SPP (Simpan Pinjam Perempuan).

3.2 Jenis Penelitian

Bentuk desain penelitian yang diambil dalam penulisan ini adalah

satatistik deskriptif. Satistik Deskriptif ini bertujuan untuk mencoba

menggambarkan pola-pola yang konsisten dalam data sehingga hasilnya dapat

dipelajari dan ditafsirkan dengan lebih jelas dan bermakana (Kuncoro, 2003:

172). Jenis penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah penelitian survey.

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada popolasi besar

maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil

dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi

dan hubungan-hubungan antar variabel (Sugiono, 2005).

3.3 Populasi dan Metode Pengambilan Sampel

Populasi adalah keseluruhan elemen dan fenomena di wilayah penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah perempuan penerima bantuan pinjaman

Page 51: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

36

program PNPM mandiri di kabupaten Madiun tepatnya di Kecamatan Geger

yang memiliki beberapa Desa sebagai berikut : desa Sareng, Geger, Banaran,

Klorogan, Slambur, Purworejo, Sumberejo, Jatisari, Samberejo, Pagotan,

Sangen, Kertosari, Kertobanyon, Kaibon, Kranggan.

Sebagai sampel dalam penelitian ini adalah individu yang diselidiki dari

keseluruhan individu penelitian. Sesuai dengan judul penelitian, maka yang

menjadi unit sampel adalah rumahtangga dimana perempuan penerima

bantuan pinjaman program PNPM Mandiri Kabupaten Madiun merupakan

anggota rumah tangga tersebut.

Dalam pengambilan sampel peneliti harus berhati-hati dan memenuhi

aturan dalam pemilihan sampel. Semakin homogen populasi itu maka semakin

kecil sampel yang diambil. Apabila populasi itu homogen sempurna maka

satuan elementer saja dari seluruh populasi itu sudah representatif untuk

diteliti. Untuk data yang representatif bahwa besarnya sampel 20% dari

populasi sudah mewakili (Singarimbun, 1981).

Dari besarnya populasi yang diperoleh dari data Dinas terkait maka jumlah

sampel yang direncanakan akan diteliti 30% dari jumlah populasi. Penetapan

responden dalam penelitian ini menggunakan metode Cluster Random

Sampling atas dasar jenis usaha yang dilakukan perempuan Program PNPM

Mandiri pedesaan di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Penelitian ini

memilih 5 jenis usaha yang dijadikan obyek penelitian yaitu home industry,

jasa (salon, jahit, dsb), toko kelontong, warung makan, dan kerajinan. Data

yang diperoleh jumlah penerima manfaat 273 maka diambil sampel per jenis

usaha 30% adalah sebagai berikut:

Page 52: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

37

Tabel 3.1

Data Penerima SPP Kecamatan Geger

No Jenis Usaha Jumlah Populasi (orang) Sample

(orang)

1 Home Industri 63 19

2 Jasa (Salon, jahit, dsb) 48 14

3 Toko Kelontong 87 26

4 Warung Makan 56 17

5 Kerajinan 19 6

Jumlah 273 82

Sumber : Data PNPM Kabupaten Madiun 2009.

3.4 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 jenis sumber data adalah

sebagai berikut :

1. Data primer

Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari obyek

penelitian, dengan menyebarkan daftar pertanyaan yang diisi responden.

Responden adalah para perempuan penerima bantuan program PNPM

mandiri pedesaan di kecamatan Geger Kabupaten Madiun.

2. Data sekunder

Data yang diperoleh dari data-data yang telah diolah oleh pihak-pihak

atau institusi-institusi terkait. Badan perencanaan daerah Kabupaten

Madiun, instansi dan dinas terkait, Fasilitator PNPM baik tingkat

Kabupaten maupun tingkat Kecamatan, serta referensi dari media cetak

dan media elektronik.

Page 53: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

38

3.5 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data primer dilakukan pengumpulan data yang

diperoleh dari responden melalui kuisioner. Sedangkan untuk memperoleh

data sekunder yang diperlukan, maka dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai

berikut :

1. Studi Kepustakaan, yaitu dengan cara membaca literatur-literatur bidang

ekonomi pembangunan dan sumberdaya manusia yang digunakan sebagai

landasan kerangka berpikir dan teori-teori yang sesuai dengan topik

penelitian.

2. Dokumentasi, yaitu dengan menelaah dan menganalisis laporan-laporan

mengenai ekonomi dan pembangunan serta ketenagakerjaan yang

diterbitkan oleh kantor statistik maupun instansi-instansi pemerintah lain

yang terkait dengan pokok penelitian.

3. Memberikan daftar pertanyaan atau kuisioner kepada responden dengan

teknik wawancara tersruktur dan wawancara mendalam (in-depth

interview) dengan informan untuk menggali masalah atau hal yang tidak

dapat di kuantifikasi.

a. 3.6. Teknik Analisa Data

Secara umum tehnik analisa pada penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu,

tehnik analisa deskriptif dan tehnik analisa statistik infern (induktif).

Penggunaan dua tehnik analisa ini bertujuan untuk mempermudah dalam

menjelaskan hasil dan pembahasan penelitian.

Page 54: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

39

Statistik deskriptif merupakan bagian ilmu statistik mengenai

pengumpulan data, penyajian, penentuan nilai-nilai statistik, pembuatan

diagram atau gambar mengenai sesuatu hal. Dalam hal ini data hanya

disajikan dalam bentuk data yang lebih mudah difahami atau dibaca (Subagyo,

1996:1).

Statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan

jenis usaha yang mampu berkembang dengan cepat setelah diberi bantuan

kredit usaha program PNPM mandiri pedesaan. Sedangkan statistik infern

digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pendapatan perempuan

penerima bantuan sebelum dan sesudah menerima kredit usaha program

PNPM mandiri pedesaan.

1. Uji Normalitas Data

Sebelum metode statistik infern ditetapkan terlebih dahulu akan dilakukan

uji normalitas. Uji ini bertujuan untuk melihat apakah data berdistribusi

normal ataukah tidak. Dalam literatur Statistika maupun ekonometrika, ada

beberapa uji untuk dapat mengetahui normal atau tidaknya faktor gangguan,

antara lain Jarque-Beta test atau J-B test. Uji ini menggunakan hasil

estimasi residual dan chi-square probability distribution. Adapun pedoman

untuk mengetahui normal atau tidaknya faktor gangguan adalah dengan

membandingkan JB atau X2 hitung dengan X

2 tabel

a) Bila nilai JB hitung > nilai X2 tabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa

residual , adalah berdistribusi normal ditolak.

b) Bila nilai JB hitung < nilai X2

tabel, maka yang menyatakan bahwa residual

, adalah berdistribusi normal tidak dapat ditolak.

Page 55: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

40

2. Paired Sample T-Test

Apabila data berdistribusi normal maka uji statistik dilakukan dengan

menggunakan menggunakan metode statistik parametrik, yaitu dengan

menggunakan Paired sample T-test. Uji ini digunakan untuk menguji sample

yang berpasangan (sebuah sampel dengan subyek yang sama namun

mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda) (Santoso,

2005:274). Dengan uji paired T-test ini maka hipotesisnya adalah sebagai

berikut :

HO = pendapatan perempuan sebelum dan sesudah menerima bantuan

pinjaman program PNPM mandiri pedesaan adalah identik (tidak

berbeda secara nyata).

H1 = pendapatan perempuan sebelum dan sesudah menerima bantuan

pinjaman program PNPM mandiri pedesaan adalah berbeda secara nyata.

Dasar pengambilan keputusanya adalah sebagai berikut :

- Jika nilai probabilitas (nilai sig.) > 0,05 (α), HO diterima.

- Jika nilai probabilitas (nilai sig.) < 0,05 (α), HO ditolak.

3. Wilcoxon Signed Rank Test

Apabila data berdistribusi tidak normal maka dilakukan uji statistik non

paramtrik, yaitu dengan mengguanakan uji Wilcoxon signed rank test. Uji ini

digunakan untuk menguji hipotesis nol (Ho) bahwa dua media sama

(Trihendardi, 2004:162), hipotesis untuk uji ini adalah sebagai berikut :

HO = Kedua variable memiliki nilai median yang sama, atau bisa dikatakan

pendapatan perempuan yang memiliki usaha sebelum dan sesudah

Page 56: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

41

menerima bantuan pinjaman program PNPM mandiri pedesaan adalah

sama atau tidak ada perubahan.

H1 = Kedua variabel memiliki nilai median yang berbeda secara nyata, atau

bisa dikatakan pendapatan perempuan yang memiliki usaha sebelum

dan sesudah menerima bantuan pinjaman program PNPM mandiri

pedesaan adalah berbeda atau mengalami perubahan.

Dasar pengambilan keputusanya menggunakan probabilitas adalah sebagai

berikut :

- Jika nilai probabilitas > 0,05 (α), HO diterima.

- Jika nilai probabilitas < 0,05 (α), HO ditolak.

Page 57: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran umum wilayah Penelitian

1. Keadaan Umum Wilayah Kecamatan Geger

Kecamatan Geger adalah salah satu kecamatan dari 15 kecamatan di

Kabupaten Madiun dengan luas wilayah : 36,61 km2, terletak di belahan

selatan wilayah Kabupaten Madiun yang mempunyai batas-batas wilayah

kecamatan sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kota Madiun

b. Sebelah Timur : Wilayah Kecamatan Wungu dan Kecamatan

Dagangan

c. Sebelah Selatan : Kecamatan Dolopo

d. Sebelah Barat : Wilayah Kabupaten Magetan

2. Kondisi Sosial

Jumlah penduduk di Kecamatan Geger adalah 58.531jiwa yaitu

28.828 jiwa penduduk laki-laki dan 29.703 jiwa penduduk perempuan.

Kecamatan Geger memiliki rata-rata penduduk miskin berjumlah 4304

rumah tangga yang tersebar di 19 desa.

3. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Pada tahun 2009 tercatat jumlah penerima bantuan SPP (Simpan Pinjam

Perempuan) dari program pemerintah PNPM Mandiri Pedesaan hanya 15 desa

dari 19 desa yang tersebar di kecamatan Geger. Dengan jumlah penerima

manfaat adalah sebanyak 273 orang.

Page 58: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

43

Tabel 4.1

Penerima SPP Tahun Anggaran 2009

No. Desa Jumlah

Kelompok Nama Kelompok

Total Penerima

Manfaat

1 Sareng 1 Kel. Anggrek 9

2 Geger 1 Kel. Sekar Arum 5

3 Banaran 1 Kel. Yasinan 11

4 Klorogan 1 Kel. Dahlia 19

5 Slambur 5 Kel. Delima 10

Kel. Pepaya 10

Kel. Mangga 8

Kel. Manggis 10

Kel. Kartini 10

6 Purworejo 1 Kel Merak 13

7 Sumberejo 2 Kel Jambu 10

Kel. Mangga 10

8 Jatisari 6 Kel. Melati 12

Kel. Anggrek 9

Kel. Flamboyan 6

Kel. Kenanga 10

Kel. Kantil 11

9 Sambirejo 1 Kel. Kartini 13

10 Pagotan 2 Kel. Matahari 10

Kel. Bougenvile 10

11 Sangen 3 Kel. Melati 6

Kel. Mawar 6

Kel. Dahlia 5

12 Kertosari 1 Kel. Sekar Rahayu 5

13 Kertobanyon 2 Kel. Kartini 10

Kel. Kartika 10

14 Kaibon 3 Kel. Anggrek 6

Kel. Mawar 6

Kel. Lely 5

15 Kranggan 1 Kel. Tulip 8

Jumlah 273

Sumber : PNPM Kecamatan Geger 2009

Di kecamatan Geger penerima bantuan SPP berjumlah 273 orang yaitu

perempuan yang memiliki usaha. Masing-masing desa dibentuk beberapa

kelompok yang mampu mengorganisir dalam pelaksanaan kegiatan dan

pengelolaan dana SPP. Tiap-tiap kelompok dalam pengambilan keputusan

Page 59: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

44

harus melibatkan anggotanya terutama yang berhubungan dengan pengelolaan

aset dari SPP tersebut.

4.2 Karakteristik Responden

4.2.1. Keadaan dan karakteristik responden.

Dalam bagian ini dijelaskan keadaan dan karakteristik responden dalam

penelitian ini yaitu nasabah atau penerima bantuan SPP (Simpan Pinjam

Perempuan) dari Program PNPM Mandiri Pedesaan di wilayah Kecamatan

Geger Kabupaten Madiun. Berdasarkan atas data yang ada dengan harapan

diperoleh hasil sesuai yang diharapkan. Deskripsi daripada karakteristik

responden adalah sebagai berikut :

1. Karakteristik Responden Dilihat dari Usia

Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas

seseorang yang nanti pada akhirnya akan berpengaruh pada kondisi sosial

ekonomi dan tingkat kemakmuran. Seperti diketahui kebanyakan keluarga

miskin bekerja dengan mengandalkan kemampuan fisik. Jadi dalam hal ini

usia juga menjadi faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas dan

akhirnya pada kemakmuran. Pada penelitian ini responden terbanyak adalah

responden dengan usia 41-50 tahun sebanyak 30 responden atau 36,59 % dari

keseluruhan responden. Pada urutan kedua adalah responden dengan usia 31-

40 tahun sebanyak 29 responden dengan persentase sebesar 35,37 % dari total

responden. Sebagian besar responden berada dalam usia produktif, yaitu

respondan yang berusia 31-40 tahun dan 41-50 tahun, hal ini disebabkan

karena dalam usia tersebut perempuan akan mampu mencapai kemandirianya

Page 60: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

45

untuk berjuang mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Untuk responden

yang berusia 21-30 tahun berjumlah 7 responden yaitu sebanyak 8,54 %

adalah usia yang masih muda, namun mempunyai keinginan yang tinggi untuk

mampu merintis sebuah usaha. Responden yang mmpunyai usia lebih dari 60

tahun hanya berjumlah 2 responden dengan persentase sebesar 2,44 %, karena

pada usia tersebut produktivitas perempuan menurun. Sedangkan sisanya usia

kurang dari 21 tahun adalah 0%, karena pada usia tersebut adalah usia untuk

melaksanakan pndidikan.

Tabel 4.2

Responden Menurut Usia

No. Usia Jumlah Persentase

1 < 21 0 0

2 21-30 7 8.54

3 31-40 29 35.37

4 41-50 30 36.59

5 51-60 14 17.07

6 >60 2 2.44

Jumlah 82 100.00

Sumber: Data primer yang diolah

Seperti yang terlihat pada deskripsi karakteristik responden berdasarkan

usia pada tabel 4.2 diatas, bahwa pada usia 31-50 tahun merupakan usia bagi

mereka untuk berusaha lebih produktif dan lebih maju dalam usahanya. dalam

usaha yang lebih produktif para perempuan di kecamatan Geger ini mampu

berpartisipasi aktif dalam Program PNPM Mandiri pedesaan dengan menjadi

anggota penerima bantuan Simpan Pinjam Perempuan.

Page 61: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

46

2. Tingkat Pendidikan Responden

Dalam hal ini penulis ingin melihat seberapa jauh tingkat pendidikan yang

dimiliki responden. Sebagaimana diketahui bahwa tingkat pendidikan adalah

salah satu faktor yang menentukan keberhasilan seseorang. Tingkat

pendidikan yang dimiliki dapat menggambarkan dengan jelas kondisi sosial

ekonomi seseorang. Dalam penelitian ini responden terbesar adalah responden

dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Tabel 4.3

Responden Menurut Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

1. Tidak tamat SD 5 6.10

2. SD 24 29.27

3. SMP 34 41.46

4. SMU 17 20.73

5. Perguruan tinggi 2 2.44

Jumlah 82 100.00

Sumber: Data primer yang diolah

Sebanyak 34 responden atau 41,46 % dari total responden memiliki tingkat

pendidikan SMP. Banyak responden yaitu pelaku usaha perempuan hanya

mengenyam pendidikan sampai tamat SMP, sesuai dengan program

pemerintah pada saat itu yaitu program wajib beajar 9 tahun. Pada urutan

kedua adalah responden dengan tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) yaitu

sebanyak 24 responden atau 29,27 %dari total responden. Mereka yang hanya

tamatan SD hanya mampu berusaha sendiri untuk memiliki usaha, karena

tamatan SD sulit sekali untuk mencari kerja. Responden yang memiliki tingkat

pendidikan sampai Sekolah Menengah Umum (SMU) yaitu 17 responden

dengan persentase sebanyak 20,73% dari total responden. Responden yang

Page 62: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

47

tidak tamat SD maupun responden yang tidak sekolah sama sekali berjumlah 5

responden dengan persentase 6,10% dari total keseluruhan responden. Untuk

jumlah yang paling sedikit yaitu hanya 2 orang responden atau 2,44% yang

mampu mengenyam pendidikan sampai tingkat perguruan tinggi, karena

sulitnya mencari pekerjaan mereka lebih memiliih untuk membuka usaha

sendiri.

Sebagian besar responden berpendidikan formal, hal ini berpengaruh juga

pada pemahaman dan komunikasi responden tentang PNPM Mandiri Pedesaan

atau SPP pada khususnya. Para responden yang memiliki pendidikan SMP,

SMU, maupun yang mampu mengenyam pendidikan sampai dengan

perguruan tingggi diharapkan mampu memberikan bimbingan kepada sesama

anggota kelompok penerima SPP yang memiliki pendidikan rendah. Karena

dalam pelaksanaannya para anggota kelompok harus mampu bekerja sama

dengan sebaik-baiknya agar tercapainya tujuan daripada PNPM Mandiri

pedesaan yaitu pemberdayaan masyarakat khususnya perempuan di pedesaan.

3. Karakteristik Responden Dilihat Dari Status Pernikahan Dalam Rumah

Tangga.

Dari pertanyaan tentang status pernikahan yang diajukan kepada

responden didapat hasil bahwa responden yaitu perempuan penerima bantuan

pinjaman SPP yang memiliki status sudah menikah adalah 67 responden atau

81,71% adri total keseluruhan responden. Sedangkan yang memiliki status

janda terdapat 8 responden atau 9,76% dan yang memiliki status belum

menikah atau masih gadis terdapat 7 orang dengan persentase 8,54% dari total

keseluruhan. Untuk lebih jelas dapat terlihat pada tabel berikut ini :

Page 63: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

48

Tabel 4.4

Responden Menurut Status Perkawinan

No. Status Pernikahan Jumlah Persentase

1 Belum Menikah 7 8.54

2 Sudah menikah 67 81.71

3 Janda 8 9.76

Jumlah 82 100.00

Sumber: Data primer yang diolah

Bagi mereka para perempuan yang telah menikah berjuang untuk

mendapatkan uang walaupun hal ini bukan merupakan suatu kewajiban.

Mereka harus mampu bekerja, walaupun diantara mereka banyak pula yang

mempunyai suami yang bekerja dengan gaji yang cukup. Sebagian besar

perempuan lebih memilih untuk mampu berusaha mencari uang sendiri untuk

membantu suami mencukupi kehidupan keluarganya daripada harus duduk-

duduk dan membuang waktu percuma. Ada sebagian pula dari mereka belum

menikah tetapi sudah mempunyai keinginan untuk membangun usaha snediri

untu masa depan mereka. Ditengah sulitnya mencari pekerjaan pada saat ini,

sebagian dari mereka berusaha untuk mampu membangun lapangan kerja

untuk dirinya sendiri atau bahkan dapat membuka lapangan kerja bagi orang

lain. Dengan sedikit kemampuan yang mereka punya dapat membuka usaha

seperti jasa salon, jasa jahit, jasa rental komputer, dan sebagainya.

4. Jenis Usaha Yang Dimiliki

Dalam penelitian ini peneliti menggolongkan jenis usaha responden

yaitu perempuan para penerima SPP ke dalam 5 kategori. Data yang diperoleh

dari responden bahwa responden yang memiliki jenis usaha Toko kelontong

adalah 26 responden atau 31,71%. Responden yang memiliki usaha home

Page 64: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

49

industry berjumlah 19 responden dengan persentase sebesar 23,17% dari total

keseluruhan responden, home industry yang banyak terdapat di kecamatan

Geger adalah home industri keripik tempe dan keripik singkong. Untuk jenis

usaha warung makan yaitu 17 responden atau 20,73% dari total keseluruhan.

Di kecamatan Geger terdapat banyak warung makan khususnya warung

makan Nasi Pecel Wader yang merupakan karakteristik makanan dari

Kecamatan ini. Sedangkan responden dengan kategori jenis usaha Jasa yang

meliputi jasa Salon, Jasa Jahit, dan sebagainya, 19 responden atau 23,17%.

Jumlah yang paling sedikit adalah jenis usaha kerajinan atau usaha lainya yang

hanya dimiliki oleh 6 responden atau 7,32 dari total keseluruhan responden.

Tabel 4.5

Responden Menurut Jenis Usaha yang Dimiliki

No Jenis Usaha Jumlah Persentase

1 Home Industry 19 23.17

2 Jasa (Salon, jahit, dsb) 14 17.07

3 Toko Kelontong 26 31.71

4 Warung Makan 17 20.73

5 Kerajinan dan lain-lain 6 7.32

Jumlah 82 100.00

Sumber: Data primer yang diolah

5. Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah anggota keluarga yang dimaksud disini adalah jumlah anggota

keluarga yang harus dipenuhi kebutuhanya dalam sebuah keluarga. Maka

jumlah anggota keluarga juga menentukan kondisi sosial ekonomi dan tingkat

kemakmuran suatu keluarga, hal ini disebabkan karena besar kecilnya beban

hidup yang ditanggung oleh suatu keluarga juga dapat di tentukan oleh banyak

sedikitnya jumlah anggota keluarga. Dari data dibawah ini menunjukkan

Page 65: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

50

bahwa (tabel 4.7) jumlah responden dengan anggota keluarga yang paling

banyak adalah 3-7 orang yaitu berjumlah 38 responden atau sekitar 46,34%

dari keseluruhan responden. Sedangkan pada urutan kedua adalah keluarga

dengan 7-10 orang anggota keluarga, yaitu sebanyak 26 responden atau

31,71% dari total responden. Di daerah pedesaan pada umumnya dalam suatu

rumah tangga mempunyai lebih dari 3 anggota keluarga, hal ini yang

menyebabkan biaya hidup tinggi. Responden yang memiliki anggota keluarga

kurang dari 3 orang adalah 11 responden yaitu sebesar 13,41% dari total

keseluruhan. Sedangkan responden yang memiliki jumlah keluarga lebih dari

10 anggota keluarga alam satu rumah tangga hanya berjumlah 7 orang atau

8,54% dari total keseluruhan responden. Pada umumnya jumlah keluarga yang

menjadi tanggungan terdiri dari istri, anak dan sebagian kecil adalah kerabat

seperti orang tua, kakek/nenek, adik dan keponakan. pada penelitian ini pada

umumnya suami menjadi tumpuan mata pencaharian keluarga. meskipun ada

beberapa dari istri yang bekerja.

Tabel 4.6

Responden Menurut Jumlah Anggota Keluarga

No Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah Persentase

1 < 3 orang 11 13.41

2 3-7 orang 38 46.34

3 7-10 orang 26 31.71

4 > 10 orang 7 8.54

Jumlah 82 100.00

Sumber: Data primer yang diolah

Beban yang sangat besar akan dirasakan pada perempuan penerima

bantuan ini, bila memiliki jumlah keluarga yang besar, sedangkan kondisi

Page 66: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

51

ekonomi suami yang mempunyai penghasilan rendah. Beberapa responden

juga menyatakan bahwa biaya hidup yang sangat tinggi sekarang ini,

menuntut mereka untuk tidak hanya menggantungkan beban hidup

keluarga mereka kepada suami saja. Dengan pendapatan yang di dapat dari

usaha mereka sendiri, mereka berharap agar dapat menghidupi anak-anak

mereka dan anak-anak mereka bisa mengenyam pendidikan yang tinggi.

6. Pekerjaan Suami

Dalam suatu keluarga adalah kewajiban bagi suami sebagai kepala

keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Sementara itu, biaya

hidup yang cukup mahal diiringi meningkatnya harga kebutuhan pokok bagi

masyarakat sangat dirasakan oleh masyarakat terutama masyarakat miskin.

Hal ini lah yang mampu menggerakan sikap perempuan untuk tidak hanya

menggantungkan beban hidup keluarganya kepada suami saja.

Tabel 4.7

Responden Menurut Pekerjaan Suami

No Pekerjaan Suami Jumlah Persentase

1 Tidak Bekerja 6 8.96

2 Petani 31 46.27

3 Swasta 11 16.42

4 Wiraswasta 17 25.37

5 Pegawai negeri 2 2.99

Jumlah 67 100.00

Sumber : Data yang telah diolah.

Catatan : ada responden yang tidak memiliki suami (belum menikah dan janda).

Banyak perempuan sekarang ini berusaha sendiri membantu suami untuk

memenuhi kebutuhan hidup keluarganya misalnya dengan berjualan makanan,

took kelontong, jasa jahit, jasa salon, foto copy, home industri tempe, dan

lainnya. Pada tabel dibawah ini disajikan jenis pekerjaan suami dari masing-

masing responden.

Page 67: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

52

Pada tabel 4.7 tersebut bahwa pekerjaan suami responden selaku

perempuan penerima bantuan SPP di kecamatan Geger, sebagian besar bekerja

sebagai petani dan buruh tani, sesuai dengan data pada tabel tersebut yaitu

berjumlah 31 responden dengan jumlah prosentase 46,27% dari jumlah

keseluruhan. Di daerah pedesaan seperti kecamatan Geger merupakan daerah

yang masih agraris, jadi sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani

atau buruh tani di desanya. Kemudian 17 responden atau 25,37% yang

mengaku bahwa suami mereka bekerja sebagai wiraswasta (pembuat batu

bata, penjual bakso, dan lainya). Bahkan sebagian dari mereka mempunyai

satu usaha yang dikelola bersama. Sementara itu hanya 2 responden atau

2,99% perempuan penerima SPP yang memliki suami sebagai Pegawai Negeri

Sipil.

7. Lama Usaha

Simpan pinjam perempuan (SPP) adalah program pemberdayaan

perempuan khususnya masyarakat desa yang memiliki usaha. Program ini

memberikan pinjaman kredit kepada perempuan umtuk lebih bisa mandiri dan

produktif dalam menjalankan usahanya. Dari 82 responden yang memiliki

usaha 7-10 tahun berjumlah 34 responden dengan persentase sebesar 41,46%

dari total keseluruhan responden. Sedangkan responden yang memiliki lama

usaha 3-7 tahun yaitu 27 responden dengan persentase 32,93%. Responden

yang memiliki lama usaha lebih dari 10 tahun adalah 16 responden atau

19,51%, hal ini disebabkan bahwa di kecamatan Geger banyak responden

yaitu sebagai perempuan yang memiliki usaha merintis usahanya sejak dini

dan sampai sekarang masih mampu berkembang. Untuk jumlah responden

Page 68: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

53

yang paling sedikit adalah responden yang mempunya lama usaha kurang dari

3 tahun hanya 5 responden dengan persentase 6,10% dari total keseluruhan.

Untuk lebih jelasnya terdapat pada table 4.6 dibawah ini.

Tabel 4.8

Responden Menurut Lama Usaha

No Lama Usaha Jumlah Persentase

1 > 3 tahun 5 6.10

2 3-7 tahun 27 32.93

3 7-10 tahun 34 41.46

4 > 10 tahun 16 19.51

Jumlah 82 100.00

Sumber: Data primer yang diolah

8. Responden menurut Besarnya SPP yang Diterima

Modal memiliki peranan yang sangat penting, dapat dikatakan bahwa

modal merupakan sumbangan terbesar terhadap kegiatan usaha responden.

Responden yang pada umumnya merupakan pelaku usaha sangat

membutuhkan tambahan modal bagi kegiatan usahanya. Dengan adanya

program pemerintah tentang PNPM mandiri pedesaan yang memberikan

pinjaman kredit kepada perempuan pemilik usaha. SPP sangat membantu

perempuan dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dengan penambahan modal

usaha selain itu mampu mendorong perempuan untuk berperan aktif dalam

suatu kegiatan pada kelompoknya. Walaupun besarnya pinjaman tidaka terlalu

besar, namun mampu membantu kegiatan usaha masyarakat khususnya

perempuan. Pinjaman yang diberikan kepada perempuan berkisar antara Rp.

500.000 sampai dengan Rp.3.000.000. Besarnya pemberian pinjaman SPP ini

tergantung kebijakan dari masing-masing kelompok penerima SPP sesuai

dengan besarnya asset yang mereka miliki serta disesuaikan dengan besar

Page 69: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

54

kecilnya usaha yang dimiliki. Pada awal sebelum menerima bantuan SPP

anggota harus mengajukan proposal dengan besarnya jumlah pinjaman SPP

yang diinginkan pada anggaran tahun tersebut.

Pada tabel 4.8 dibawah ini terlihat bahwa sebagian besar responden berada

pada besar pinjaman Rp 1.000.001 sampai dengan Rp. 2.000.000 sebesar 72

responden atau 87,8% dari total keseluruh. Responden yang mendapatkan

bantuan kredit Rp. Rp 2.000.001 sampai dengan Rp. 3.000.000 yaitu 7 orang

atau 8,54% dari total keseluruhan responden. Terdapat perbedaan masing-

masing responden, hal ini disebabkan masing-masing jenis usaha mereka

memiliki kebutuhan modal yang berbeda pula. Untuk penerimaan jumlah

bantuan kredit dibawah Rp. 1.000.000 hanya 3 responden atau 3,66 % dari total

keseluruhan responden. Sedangkan tidak ada responden yang menerima bantuan

kredit diatas Rp. 3.000.000 ini dikarenakan aset yang dimiliki kecamatan Geger

masih belum mampu memberikan bantuan lebih besar.

Tabel 4.9

Responden Menurut Besarnya SPP yang Diterima

No Besarnya SPP yang diterima Jumlah Persentase

1 < Rp. 1.000.000 3 3.66

2 Rp. 1.000.001 - Rp. 2.000.000 72 87.80

3 Rp. 2.000.001 - Rp. 3.000.000 7 8.54

4 > Rp. 3.000.000 0 0.00

Jumlah 82 100.00

Sumber: Data primer yang diolah.

Pada kenyataanya besarnya pinjaman yang diterima oleh perempuan

penerima SPP hanya mendapat 90% dari besarnya pinjaman. Masing-masing

kelompok mempunyai kesepakatan bahwa 10% dari pinjaman diperguanakan

sebagai jaminan pinjaman, dan digunakan untuk mengganti penunggakan yang

Page 70: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

55

dilakukan oleh anggota. Bila anggota telah melunasi semua pinjaman maka

10% dari uang tersebut akan dikembalikan kepada anggota. Selain potongan

dan 10% tersebut para anggota kelompok harus mampu membayar untuk iuran

seiklasnya kepada kelompok mereka masing-masing tiap bulannya.

Menurut ibu Wiwit selaku salah satu penerima bantuan pinjaman

Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dan juga sebagai ketua kelompok Mawar

desa Kaibon, bahwa sebelum mendapatkan bantuan, tiap kelompok

mengajukan proposal tentang pengajuan pinjaman dengan jumlah besarnya

pnjaman yang diinginkan. Setelah proposal disetujui, kemudian dana yang

telah diajukan di berikan kepada masing-masing kelompok untuk dibagikan

kepada masing-masing anggota. Besarnya jumlah pinjaman yang diajukan

kemudian dikurangi 10% untuk jaminan. Jangka waktu yang telah ditentukan

untuk pelunasan pinjaman maximal adalah 12 bulan, setelah pinjaman dilunasi

maka jamianan akan di kembalikan. Mengenai jumlah bunga angsuran

ditentukan oleh masing-masing kelompok. Pengelolaan asset pinjaman

dikelola secara bersama-sama dan harus dapat dipertanggung jawabkan.

Pada gambar berikut disajikan tentang alur kegiatan SPP dari mulai

dibuatnya proposal sampai verifikasi proposal SPP, pencairan dana, serta

pengembalianya.

Page 71: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

56

Gambar 4.1 : Alur kegiatan SPP

Dari gambar yang telah djelaskan diatas adalah mekanisme pengelolaan

Simpan pinjam Kelompok Perempuan atau yang disebut SPP. Dapat

dijelaskan rincian kegiatan sebagai berikut : yang pertama melaksnaakan

sosialisasi pada MAD (Musyawarah Antar Desa), melakukan melakukan

sosialisasi dalam Musyawarah Desa, kemudian pada tingkat masyarakat dusun

juga dilakukan sosialisasi. Selanjutnya dalam musyawarah desa dan MKP

(Musyawarah khusus perempuan), disini penulisan usulan proposal yang akan

Musdes

Sosialisasi

MAD

Sosialisasi

Musyawarah Dusun

Musyawarah Desa

Musyawarah khusus

perempuan

(seleksi kelompok)

MAD

Proiritas Usulan

MAD

Penetapan Usulan

Musdes

Informasi Hasil

MAD

Musdes

Pertannggungjawaban

Verifikasi Usulan

PENGEMBALIAN SPP

DAN PENGELOLAAN

DANA BERGULIR

Supervisi dan

Monitoring

Persiapan

penyaluran

RPD,Pencairan,

pelaksanaan, dan LPD

kegiatan

MAD perguliran

Page 72: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

57

dikompetisikan dalam tingkat kecamatan. Setelah itu ditingkat kecamatan

dilaksanakan proses verifikasi. Pada MAD prioritas usulan diperoleh

pemeringkatan usulan, yang kemudian akan ditetapkan berikut dengan

persyaratanya. Setelah dana cair dan dikurangi biaya operasional, pengelolaan

dan pengembangan masing-masingkelompok dimonitoring oleh Unit

Pengelola Kegiatan (UPK).

9. Kerakteristik Responden Berdasarkan Kemampuan Membayar Angsuran

Dalam membayar angsuran pinjaman (SPP) ditentukan oleh kesepakatan

bersama dalam musyawarah bersama dari masing-masing kelompok.

Kebijakan yang ditentukan dalam pedoman PNPM mandiri pedesaan, bahwa

untuk SPP lama pelunasan yang telah ditentukan adalah maximal 12 bulan.

Tabel 4.10

Responden Menurut Kemampuan Membayar Angsuran

No Kemampuan untuk membayar

Angsuran

Jumlah Persentase

1 5 bulan 4 4.88

2 6 - 10 bulan 71 86.59

3 10-12 bulan 7 8.54

Jumlah 82 100.00

Sumber: Data primer yang diolah.

Data yang dsajikan dalam tabel 4.9 diatas bahwa SPP yang mampu di

bayar dalam kurun waktu 6-10 bulan adalah 71 respnden dengan persentase

sebesar 86,59% dari total keseluruhan responden, berarti sebagian besar

kelompok mempunyai ksepakatan untuk waktu pelunasan pinjaman kurang 6-

10 bulan. Sedangkan 7 responden atau 8,54% responden di kecamtan Geger

mampu melunasi pinjaman SPP 10-12 bulan selama masih dalam batas

Page 73: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

58

toleransi waktu yang telah disepakati bersama. Responden yang mampu

melunasi pinjaman 5 bulan hanya 4 orang atau 4,88% dari total keseluruhan

responden.

4.2.2. Deskripsi Mengenai Alokasi Pendapatan Usaha

Tabel 4.11

Responden Menurut Alokasi Pendapatan Usaha

No Alokasi Pendapatan Jumlah Persentase

1 Untuk menambah modal usaha 31 37.80

2 Untuk membeli alat-alat usaha 16 19.51

3 Untuk membayar karyawan 10 12.20

4 Untuk berinvestasi 21 25.61

5 Untuk konsumsi pribadi 4 4.88

Jumlah 82 100.00

Sumber: Data primer yang diolah

Tujuan dari pada pemberian bantuan bagi perempuan yang mempunyai

usaha kecil ini, diharapkan setelah diberi bantuan modal para perempuan

tersebut mampu mengembangkan usahanya. Beberapa responden yang

dimintai keterangan tentang bagaimana pengalokasian pendapatan yang

diperoleh dari usahanya tersebut mengaku mengalokasikan pendapatan untuk

kepentingan menambah modal usahanya, hal ini terbukti dengang 31

responden menjawab hal tersebut yaitu 37,80% dari total keseluruhan

responden. Responden yang mengalokasikan pendapatanya untuk berinvestasi

misalnya untuk membeli emas ataupun ditabung, berjumlah 21 responden atau

25,61% dari total keseluruhan responden. Namun diantara mereka yang

memiliki usaha mempunyai karyawan mengalokasikan pendapatanya untuk

membayar karyawan mereka yaitu 10 responden atau 12,20%. Sebagian dari

mereka memilih mengalkasikan pendapatanya untuk membeli alat-alat usaha

Page 74: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

59

16 responden dengan persentase 19,51%. Membeli alat-alat usaha misalanya

beberapa yang mempunyai usaha jasa salon dan jahit digunakan membeli alat-

alat salon dan alat-alat jahit, hal ini agar produksi jasa mereka lebih maksimal.

Sedangkan hanya 4 responden atau 4,88% yang menjawab bahwa mereka

memilih pendapatanya digunakan untuk konsumsi pribadi mereka.

4.2.3 Perbandingan Tingkat Pendapatan Responden Sebelum Dan

Sesudah Menerima SPP.

Tabel 4.12

Perabandingan Pendapatan Sebelum Dan Sesudah Menerima SPP

No

Pendapatan

sebelum

menerima SPP

Jumlah Persentase

Pendapatan

setelah

menerima SPP

Jumlah Persentase

1 < Rp.1.000.000 44 53.66 < Rp. 1.000.000 9 10.98

2

Rp.1.000.001 -

Rp.2.000.000

35 42.68 Rp. 1.000.001 -

Rp.2.000.000

57 69.51

3

Rp.2.000.001 -

Rp.3.000.000

3 3.66 Rp. 2.000.001 -

Rp.3.000.000

15 18.29

4 > Rp.3.000.000 0 0.00 > Rp. 3.000.000 1 1.22

Jumlah 82 100.00 Jumlah 82 100.00

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel diatas dapat dideskripsikan bahwa setelah menerima bantuan

pinjaman dana SPP, yang kemudian para penerima bantuan mengalokasikan

dananya untuk penambahan modal usaha, membeli alat-alat produksi, untuk

membayar gaji karyawan, dan sebagainya. Setelah dalam kurun waktu 12

bulan pelunasan pinjaman peningkatan pendapatan sangat dirasakan oleh

penerima bantuan pinjaman tersebut. Di kecamatan Geger sendiri bantuan

yang diberikan sudah berjalan 2 kali pemberian bantuan kredit, dan yang

sekarang memasuki usulan tahun yang ke3. Kondisi perekonomian penerima

Page 75: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

60

bantuan sangat berbeda antara sebelum menerima bantuan dibandingkan

setelah menerima bantuan SPP. Seperti yang terlihat pada tabel diatas sebelum

menerima bantuan sebagian besar yaitu 44 responden atau 53,66% menjawab

pendapatan yang diperoleh dari usaha mereka kurang dari Rp.1.000.000

perbulan.

Pinjaman dana yang digunakan untuk usaha, ternyata mampu

meningkatkan produksi barang maupun jasa mereka, hal ini menyebabkan

pendapatan mereka meningkat. Seperti terlihat pada tabel diatas bahwa setelah

mendapatkan bantuan SPP 57 responden atau 69,51 % penerima bantuan SPP

meningkat pendapatanya menjadi Rp.1.000.001 sampai dengan Rp.2.000.000

per bulan. Disamping itu 15 responden atau 18,29% penerima bantuan SPP

pendapatanya meningkat menjadi Rp.2.000.001 sampai dengan Rp.3.000.000

per bulan.

4.3. Hasil Estimasi Statistik

4.3.1 Uji Normalitas Data

Sebelum melakukan pengujian dengan menggunakan statistic infern

ditetapkan terlebih dahulu diakukan uji normalitas data. Uji ini dilakukan

untuk melihat data berdistribusi normal ataukah tidak. Berdasarkan hasil

estimasi dibawah ini diketahui bahwa data pendapatan sebelum dan sesudah

dari masing-masing kategori usaha berdistribusi normal. Hal ini

ditunjukanoleh nilai Asyimp.sig. (2-tailed) yang berada diatas 0,05 (Untuk

tingkat kepercayaan 95%), sedangkan sisanya tidak karena nilai Asyimp.sig.

(2-tailed) berada dibawah 0,05, data disajikan terlampir.

Page 76: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

61

4.3.2. Uji Beda T-Test

1. Home Industri

Tabel 4.13

Paired Samples Statistics Home Industri

Mean N

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair 1 Pendapatan Sebelum 981578.9

474 19

348492.9962

3

79949.776

48

Pendapatan Sesudah 1539473.

6842 19

436074.3270

5

100042.31

176

Sumber : Data diolah.

Dari tabel diatas dapat ditunjukan jumlah sampling pendapatanya setelah

menerima bantuan pinjaman dana SPP lebih besar dari pada jumlah smpling yang

pendapatannya sebelum menerima bantuan pinjaman dana SPP. Bahwa semua

sampling yaitu penerima SPP dengan jenis usaha home industry pada kolom N

berjumlah 19 memiliki pendapatan yang klebih besar setelah menerima bantuan

pinjaman dana SPP.

Tabel 4.14

Test Statistik Home Industri

pendpstlh-

pndpsblm

t -12.546

Asyim.Sig.(2-

tiailed) ,000

Sumber : Data diolah.

Rangkuman hasil analisa T-test yang dilakukan pada jenis usaha Home

industry terlihat pada tabel diatas, Hipotesis:

Ho = Kedua Variabel memiliki nilai median yang sama, atau bisa dikatakan

pendapatan sebelum dan sesudah menerima bantuan SPP untuk Home

industry adalah sama.

Page 77: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

62

H1 = Kedua Variabel memiliki nilai median yang berbeda secara nyata, atau

bisa dikatakan pendapatan sebelum dan sesudah menerima bantuan

SPP untuk Home industry adalah berbeda secara nyata.

Jika Asyim.Sig.(2-tiailed) > 0,05, maka Ho diterima.

Jika Asyim.Sig.(2-tiailed) < 0,05, maka Ho ditolak.

Berdasarkan hasil estimasi test, maka kedua variable tersebut memiliki

median yang berbeda karena Asyim.Sig.(2-tiailed) < 0,05 (sehingga Ho

ditolak), sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan sebelum dan sesudah

menerima pinjaman dana SPP untuk Home industry adalah berbeda secara

nyata.

2. Jasa

Tabel 4.15

Paired Samples Statistics Jasa

Mean N

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair 1 Pendapatan Sebelum 707142.8

571 14

364194.1276

8

97334.97

486

Pendapatan Sesudah 1150000.

0000 14

341377.3008

5

91236.92

139

Sumber : Data diolah.

Dari tabel diatas dapat ditunjukan jumlah sampling pendapatanya setelah

menerima bantuan pinjaman dana SPP lebih besar dari pada jumlah smpling yang

pendapatannya sebelum menerima bantuan pinjaman dana SPP. Bahwa semua

sampling yaitu penerima SPP dengan jenis usaha jasa pada kolom N berjumlah 14

memiliki pendapatan yang lebih besar setelah menerima bantuan pinjaman dana SPP.

Page 78: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

63

Tabel 4.16

Test Statistik Jasa

pendpstlh-

pndpsblm

t -9.831

Asyim.Sig.(2-tiailed) ,000

Dari hasil pengujian dengan analisa T-test yangdilakukan pada jenis usaha

jasa terlihat pada tabel diatas, Hipotesis:

Ho = Kedua Variabel memiliki nilai median yang sama, atau bisa dikatakan

pendapatan sebelum dan sesudah menerima bantuan SPP untuk

jasaadalah sama.

H1 = Kedua Variabel memiliki nilai median yang berbeda secara nyata, atau

bisa dikatakan pendapatan sebelum dan sesudah menerima bantuan

SPP untuk jasa adalah berbeda secara nyata.

Jika Asyim.Sig.(2-tiailed) > 0,05, maka Ho diterima.

Jika Asyim.Sig.(2-tiailed) < 0,05, maka Ho ditolak.

Berdasarkan hasil estimasi test, maka kedua variable tersebut memiliki

median yang berbeda karena Asyim.Sig.(2-tiailed) < 0,05 (sehingga Ho

ditolak), sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan sebelum dan sesudah

menerima pinjaman dana SPP untuk jenis usaha dalam bidang jasa adalah

berbeda secara nyata.

Page 79: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

64

3. Usaha Toko Kelontong

Tabel 4.17

Paired Samples Statistics Toko Kelontong

Mean N Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair 1 Pendapatan Sebelum 728846.1

538 26

310217.0456

1

60838.56

804

Pendapatan Sesudah 1100000.

0000 26

364417.3431

7

71468.12

092

Dari tabel diatas dapat ditunjukan jumlah sampling pendapatanya setelah

menerima bantuan pinjaman dana SPP lebih besar dari pada jumlah smpling yang

pendapatannya sebelum menerima bantuan pinjaman dana SPP. Bahwa semua

sampling yaitu penerima SPP dengan jenis usaha took kelontong pada kolom N

berjumlah 26 memiliki pendapatan yang lebih besar setelah menerima bantuan

pinjaman dana SPP.

Tabel 4.18

Test Statistik Toko Kelontong

pendpstlh-

pndpsblm

t -10.413

Asyim.Sig.(2-tiailed) ,000

Dari hasil pengujian dengan analisa T-test yangdilakukan pada jenis usaha

toko kelontong terlihat pada tabel diatas, Hipotesis:

Ho = Kedua Variabel memiliki nilai median yang sama, atau bisa dikatakan

pendapatan sebelum dan sesudah menerima bantuan SPP untuk usaha

toko kelontong adalah sama.

Page 80: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

65

H1 = Kedua Variabel memiliki nilai median yang berbeda secara nyata, atau

bisa dikatakan pendapatan sebelum dan sesudah menerima bantuan

SPP untuk usaha toko kelontong adalah berbeda secara nyata.

Jika Asyim.Sig.(2-tiailed) > 0,05, maka Ho diterima.

Jika Asyim.Sig.(2-tiailed) < 0,05, maka Ho ditolak.

Berdasarkan hasil estimasi test, maka kedua variable tersebut memiliki

median yang berbeda karena Asyim.Sig.(2-tiailed) < 0,05 (sehingga Ho

ditolak), sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan sebelum dan sesudah

menerima pinjaman dana SPP untuk jenis usaha toko kelontong adalah

berbeda secara nyata.

4. Warung Makan

Tabel 4.19

Paired Samples Statistics Warung Makan

Mean N

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair 1 Pendapatan Sebelum 1005882.

3529 17

342272.8959

4

83013.37

075

Pendapatan Sesudah 1429411.

7647 17

368721.9580

6

89428.21

056

Dari tabel tersebut diatas dapat ditunjukan jumlah sampling pendapatanya setelah

menerima bantuan pinjaman dana SPP lebih besar dari pada jumlah smpling yang

pendapatannya sebelum menerima bantuan pinjaman dana SPP. Bahwa semua

sampling yaitu penerima SPP dengan jenis usaha warung makan pada kolom N

berjumlah 17 memiliki pendapatan yang lebih besar setelah menerima bantuan

pinjaman dana SPP.

Page 81: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

66

Tabel 4.20

Test Statistik Warung Makan

pendpstlh-

pndpsblm

t -9.207

Asyim.Sig.(2-

tiailed) ,000

Dari hasil pengujian dengan analisa T-test yangdilakukan pada jenis usaha

toko kelontong terlihat pada tabel diatas, Hipotesis:

Ho = Kedua Variabel memiliki nilai median yang sama, atau bisa dikatakan

pendapatan sebelum dan sesudah menerima bantuan SPP untuk usaha

warung makan adalah sama.

H1 = Kedua Variabel memiliki nilai median yang berbeda secara nyata, atau

bisa dikatakan pendapatan sebelum dan sesudah menerima bantuan

SPP untuk usaha warung makan adalah berbeda secara nyata.

Jika Asyim.Sig.(2-tiailed) > 0,05, maka Ho diterima.

Jika Asyim.Sig.(2-tiailed) < 0,05, maka Ho ditolak.

Berdasarkan hasil estimasi test, maka kedua variabel tersebut memiliki

median yang berbeda karena Asyim.Sig.(2-tiailed) < 0,05 (sehingga Ho

ditolak), sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan sebelum dan sesudah

menerima pinjaman dana SPP untuk jenis usaha warung makan adalah berbeda

secara nyata.

5. Jenis Usaha Kerajinan dan lainya

Mengenai hasil uji statistic uji beda T-test ditunjukan pada tabel dibawah ini

jumlah sampling pendapatanya setelah menerima bantuan pinjaman dana SPP lebih

besar dari pada jumlah smpling yang pendapatannya sebelum menerima bantuan

Page 82: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

67

pinjaman dana SPP. Bahwa semua sampling yaitu penerima SPP dengan jenis usaha

kerajinan dan lainya pada kolom N berjumlah 6 memiliki pendapatan yang lebih

besar setelah menerima bantuan pinjaman dana SPP.

Tabel 4.21

Paired Samples Statistics Kerjinan

Mean N

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair 1 Pendapatan Sebelum 1483333.

3333 6

499666.5554

8

203988.0

1708

Pendapatan Sesudah 2016666.

6667 6

667582.7039

9

272539.4

9765

Sumber: Data primer yang diolah

Test Statistik

pendpstlh-

pndpsblm

t -6.325

Asyim.Sig.(2-

tiailed) ,000

Dari hasil pengujian dengan analisa T-test yangdilakukan pada jenis usaha

kerajinan dan usaha lainya terlihat pada tabel diatas, Hipotesis:

Ho = Kedua Variabel memiliki nilai median yang sama, atau bisa dikatakan

pendapatan sebelum dan sesudah menerima bantuan SPP untuk usaha

kerajinan dan usaha lainya adalah sama.

H1 = Kedua Variabel memiliki nilai median yang berbeda secara nyata, atau

bisa dikatakan pendapatan sebelum dan sesudah menerima bantuan

SPP untuk usaha kerajinan dan usaha lainya adalah berbeda secara

nyata.

Jika Asyim.Sig.(2-tiailed) > 0,05, maka Ho diterima.

Page 83: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

68

Jika Asyim.Sig.(2-tiailed) < 0,05, maka Ho ditolak.

Berdasarkan hasil estimasi test, maka kedua variable tersebut memiliki

median yang berbeda karena Asyim.Sig.(2-tiailed) < 0,05 (sehingga Ho

ditolak), sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan sebelum dan sesudah

menerima pinjaman dana SPP untuk jenis usaha kerajinan dan usaha lainya

adalah berbeda secara nyata.

6. Keseluruhan Jenis Usaha

Tabel 4.22

Paired Samples Statistics

Mean N

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair 1 Pendapatan Sebelum 896341.4

634 82

401830.7247

4

44374.78

016

Pendapatan Sesudah 1345731.

7073 82

475329.7243

8

52491.38

685

Dari tabel diatas dapat ditunjukan jumlah sampling pendapatanya setelah

menerima bantuan pinjaman dana SPP lebih besar dari pada jumlah smpling yang

pendapatannya sebelum menerima bantuan pinjaman dana SPP. Bahwa semua

sampling yaitu penerima SPP pada kolom N berjumlah 82 memiliki pendapatan yang

lebih besar setelah menerima bantuan pinjaman dana SPP.

Test Statistik

pendpstlh-

pndpsblm

t -6.325

Asyim.Sig.(2-

tiailed) ,000

Dari hasil pengujian dengan analisa T-test yangdilakukan pada jenis usaha

kerajinan dan usaha lainya terlihat pada tabel diatas, Hipotesis:

Page 84: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

69

Ho = Kedua Variabel memiliki nilai median yang sama, atau bisa dikatakan

pendapatan sebelum dan sesudah menerima bantuan SPP adalah sama.

H1 = Kedua Variabel memiliki nilai median yang berbeda secara nyata, atau

bisa dikatakan pendapatan sebelum dan sesudah menerima bantuan

SPP adalah berbeda secara nyata.

Jika Asyim.Sig.(2-tiailed) > 0,05, maka Ho diterima.

Jika Asyim.Sig.(2-tiailed) < 0,05, maka Ho ditolak.

Berdasarkan hasil estimasi test, maka kedua variable tersebut memiliki

median yang berbeda karena Asyim.Sig.(2-tiailed) < 0,05 (sehingga Ho

ditolak), sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan sebelum dan sesudah

menerima pinjaman dana SPP adalah berbeda secara nyata.

4.4. Pembahasan

Besar kecilnya tingkat pendapatan umumnya digunakan untuk melihat

tingkat kemakmuran dari seseorang atau suatu keluarga. Jika tingkat

pendapatan besar, sedangkan jumlah anggota keluarga yang harus ditanggung

banyak, berarti sebagian besar porsi pendapatan adalah untuk konsumsi

sedangkan porsi untuk ditabung kecil bahkan tidak ada. Akibatnya

pembentukan modal pada rumah tangga miskin sangat rendah sehingga

kesempatan untuk memperbaiki taraf kehidupan juga sangat terbatas.

Sasaran peserta Program SPP ini adalah perempuan anggota rumahtangga

yang mempunyai usaha atau berpotensi mengembangkan usaha yang memiliki

prospek pasar, dengan kegiatan utamanya : Pemberian Bantuan Modal Usaha

serta Pendampingan dan Pembinaan bagi Kelompok-kelompok Usaha

Page 85: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

70

Ekonomi Produktif yang menjadi sasaran program. Hasil yang diperoleh dari

82 responden di kecamatan Geger Kabupaten Madiun, yang kemudian

dilakukan analisa dan dilakukan uji statistik yaitu uji beda dengan

menggunakan T-Test baik dari masing-masing kategori jenis usaha maupun

secara keseluruhan, maka diperoleh hasil bahwa pendapatan sebelum dan

sesudah menerima bantuan SPP dari program PNPM Mandiri pedesaan di

kacematan Geger berbeda secara nyata dan meningkat secara keseluruhan.

Dengan uji T-Test terbukti bahwa setelah diberi bantuan pinjaman kredit SPP

untuk memberikan bantuan modal bagi perempuan pelaku usaha, perbedaan

pendapatan sebelum dan sesudah menerima bantuan SPP adalah signifikan.

Hal ini dengan taraf signifikansi 5%, dimana 0,00 < 0,05 bahwa H0 ditolak

(kedua variabel dinyatakan berbeda secara nyata).

Ada beberapa hal yang menyebabkan terdapat perbedaan pendapatan yang

signifikan atau cenderung meningkat antara pendapatan sebelum dan

pendapatan sesudah menerima SPP: Pertama adalah adanya pengorganisasian

yang baik dari masing-masing anggota kelompok. Sehingga maing-masing

anggota kelompok dapat memberikan arahan agar bantuan pinjaman dana

yang diberikan untuk dialokasikan pada usaha yang lebih produktif dan

kreatif. Kedua, pendampingan dengan pemantaua yang baik dari para

pendamping baik dari tingkat desa maupun dari tingkat kabupaten yang

mendorong agar masyarakat dapat menggunakan bantuan ke arah usaha

produktif.

Program penaggulangan kemiskinan PNPM Mandiri pedesaan dengan

tujuanya untuk meningkatkan pemberdayaaan perempuan melalui kegiatannya

Page 86: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

71

SPP efektif dilakukan. Dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka

dengan pemberian modal usaha secara kredit kepada perempuan penerima

SPP maka dapat meningkatkan pendapatan. Penelitian ini mendukung teori

yang telah ada bahwa hubungan antara modal usaha dan pendapatan usaha

adalah positif. Hal ini sesuai dengan fungsi produksi, bila terjadi penambahan

modal maka secara tidak langsung akan menaikan tingkat pendapatan. Seperti

yang dikemukakan oleh Suman (2007), keteepatan program pemerintah

tentang Program Pengembangan Kecamatan (PPK) dengan kredit mikronya

mampu meningkatkan pendapatan perempuan 10%. Namun penelitian ini

betidak efektif dilakukan di kota Malang, karena tidak meningkatkan

pendapatan secara signifikan.

Pendapatan Perempuan Per jenis Usaha

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

Mean Rata-rata

Jenis Usaha

Pe

nd

ap

ata

n (

Rp

)

Home Industri

Jasa (Salon, jahit, dsb)

Toko Kelontong

Warung Makan

Kerajinan

Gambar 4.2 : Pendapatan Perempuan Per jenis Usaha, data yang telah diolah.

Dari 5 jenis usaha yang menerima bantuan dana pinjaman SPP tersebut

pada gambar 4.2 diatas, jenis usaha yang paling sedikit tingkat pendapatanya

adalah toko kelontong yaitu mengalami kenaikan rata-rata Rp 371153.8.

Page 87: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

72

Untuk jenis usaha warung makan hanya mengalmi kenaikan rata-rata

Rp.423529.4. Sedangkan untuk jenis usaha dalam bidang Jasa mengalami

kenaikan pendapatan rata-rata Rp.442857.1. Selanjutnya usaha kerajinan

misalnya kerajinan pembuatan alat-alat rumah tangga juga mengalami

kenaikan yang tinggi dengan kenaikan rata-rata Rp.533.333,3. Sedangkan

jenis usaha home industry merupakan jenis usaha yang mengalami kenaikan

tingkat pendapatan paling tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah mean rata-

rata pendapatan sebelum dan sesudah menerima SPP sebesar Rp.557894,7.

Jenis usaha home industry merupkan jenis usaha yang banyak terdapat di

kecamatan Geger. Jenis usaha ini misalnya tempe, keripik tempe, keripik

singkong, kerupuk lempeng, sambel pecel, dan lainya. Jenis usaha ini mampu

berkembang cepat karena permintaan pasar sangat tinggi pada hasil produksi

jenis usaha tersebut.

Page 88: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data dan analisa pembahasan serta pembuktian hipotesa yang

diajukan tentang analisa pendapatan perempuan penerima kredit SPP pada

program PNPM Mandiri Pedesaan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat pendapatan penerima

bantuan SPP sebelum dan sesudah mendapatkan bantuan SPP.

Pengalokasian bantuan pinjaman kredit untuk usha yang produktif, dapat

meningkatkan pendapatan usaha. Dari hasil penelitian ini dengan 82

responden, untuk jenis usaha secara keseluruhan sesudah menerima

bantuan SPP, terjadi kenaikan pendapatan. Pendapatan sesudah menerima

kredit SPP lebih besar dari pada pendapatan sebelum, dengan rata-rata

kenaikan Rp.449.390,2. Untuk jenis usaha home industry adalah

Rp.557.894,7, kemudian untuk jenis usaha kerajinan mengalami kenaikan

pendapatan rata-rata Rp.533.333,3, jenis usaha sektor jasa mengalami

kenaikan rata-rata pendapatan Rp.442.857.1, sedangkan jenis usaha

warung makan mengalami kenaikan pendapatan rata-rata Rp.423.529.4,

yang palin sedikit adalah jenis usaha toko kelontong yang hanya

mengalami kenaikan rata-rata pendapatan Rp 371153.8.

2. Dilihat dari masing-masing jenis usaha yang telah dikategorikan dalam 5

jenis usaha tersebut, jenis usaha home industry merupakan jenis usaha

Page 89: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

74

yang mampu berkembang pesat setelah diberikan bantuan pinjaman SPP.

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pendapatan rata-rata dari masing-

masing jenis usaha.

3. Program pemerintah PNPM Mandiri pedesaan yang telah dilaksanakan

dari mulai tahun 2007 sampai sekarang dengan sasaran target

pemberdayaan perempuan dan pengentasan kemiskinan, sangat berjalan

efektif di kecamatan Geger kabupaten Madiun. Hal ini terlihat pada salah

satu kegiatannya yaitu SPP yang mampu meningkatkan pemberdayaan

perempuan dan meningkatkan pendapatan rumah tangga bagi penerima

manfaatnya.

4. Penelitian ini membuktikan bahwa dengan memberikan penambahan

modal untuk usaha yang lebih produktif agar dapat meningkatkan

pendapatan bagi pelaku usaha tersebut.

5.2. Saran

Dari pengujian yang telah dilakukan dan diperoleh beberapa kesimpulan

mengenai analisa pendapatan perempuan penerima kredit SPP pada program

PNPM Mandiri Pedesaan di kecamatan Geger Kabupaten Madiun, maka ada

beberapa saran sebagai berikut :

1. Konsep dari PNPM Mandiri Pedesaan yang telah dicanangkan pada tahun

2007, dengan pelaksana program salah satunya adalah kecamatan Geger,

telah tercapai dalam meningkatkan pendapatan perempuan. Namun dari 19

desa di kecamatan Geger hanya 15 desa yang telah melaksanakanya.

Untuk itu perlu adanya perluasan wilayah program ke wilayah desa yang

belum tersentuh oleh program ini, agar tidak terjadi kecumburuan sosial.

Page 90: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

75

2. Jenis usaha Home Industry dilihat dari rata-rata kenaikan pendapatannya

mampu lebih responsif. Untuk itu peran dari pemerintah desa, kecamatan,

amupun fasilitator sangat diperlukan untuk memberi pengarahan bagi jenis

usaha lainnya agar mampu lebih produktif dan dapat meningkatkan

pendapat usahanya.

Page 91: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

76

DAFTAR PUSTAKA

Abdalla Gergis, 1999, Citizen Economic Empowerment In Botswana : Concepts

& Principles, Botswana Institute for Development Policy Analysis

(BIDPA).

Arsyad, Lincolin, Drs. 1988. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis.

Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Fuady, Munir, SH, LL, M, 1996. Hukum Perkreditan Kontemporer. PT. Citra

Aditya Bakti. Bandung.

Hadi. 1987. Metodologi Research. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi.

Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

John M. Cohen dan Norman T. Uphoff. 1977. Rural Developent Participation :

Concept and Mesures for Project Design, Implementation and Evaluation.

Rural Development Monograph No. 2. Cornell University.

Kuncoro, Mudrajat, 1997. Ekonomi Pembangunan, Teori, Masalah, dan

Kebijakan, Edisi Ketiga,UPP AMP YKPN, Yogyakarta

Lembaga Penelitian SMERU, 2004, Dampak Kebijakan Upah Minimum

Terhadap Tingkat Upah dan Penyerapan Tenaga Kerja Di Daerah Perkotaan

Indonesia, Laporan Hasil Penelitian.

Manullang, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Yogyakarta, BKLM, 1982.

Nazir, Ph.D., 1983. Metode Penelitian. Balai Aksara – Yudhistira. Jakarta.

Peter Dreier, 1996, Community Empowerment Strategies, The Limits and

Potential of Cummunity Organizing in Urban Neighborhoods, U.S.

Department of Housing and Urban Development • Office of Policy

Development and Research.

Pujiwati, Sayogyo, 1991, Peranan Wanita Dalam Perkembangan Masyarakat

Desa, Yayasan Obor Indonesia , Jakarta.

Setiono, 1997, Efektifitas Pemberian Bantuan Modal Produktif P2KP (Proyek

Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan) masyarakat Kelurahan

Bandulan Kecamatan Sukun Kota Malang, Universitas Brawijaya Malang.

Simanjuntak, Payaman, 1998, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia,

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Singarimbun. M, 1982, Metode Penelitian Survei, Penerbit LP3ES, Jakarta.

Sinungan, Muchdarsyah. 1994. Strategi Manajemen Bank Menghadapi Tahun

2000. Rineka Cipta. Jakarta.

Page 92: PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN ......PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN (Di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

77

Sonny Sumarsono, 2003, Ekonomi Manajemen Sumberdaya Manusia &

Ketenagakerjaan, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Subagyo, Pangestu, 1996, Statistik Deskriptif, BPFE, Yogyakarta.

Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Jakarta.

Suman, 2007, Program Pemberdayaan Masyarakat melalui PPK (Program

Pengembangan Kecamatan) di Propinsi Jawa Timur, Universitas

Brawijaya Malang, Jawa Timur.

Sumardi, Mulyanto, 1982 Sumber pendapatan kebutuhan pokok dan prilaku

menyimpang , C.V. Rajawali untuk Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta.

Sumardi, Mulyanto, 1982, Kemiskinan Dan Kebutuhan Pokok, Rajawali,

Jakarta.

Supartiningsih, 2008, Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Dalam Upaya

Meningkatkan Pendapatan Rumahtangga Di Pedesaan, (Refleksi

Pengalaman Lapang dari Program P3EL di Kabupaten Lombok Timur),

Fakultas Pertanian UNRAM, Mataram.

Supriyati, 1990. Kajian Tingkat Upah di Pedesaan Jawa (Kasus di Jawa Barat).

Tesis Pasca Sarjana,IPB, Bogor.

,www.pnpm.co.id

, www.detik.finance.com

,www.proquest.com

, www.ginandjar.com