peran perawat dalam pengelolaan dan pemberian obat

Upload: kudonichi

Post on 10-Oct-2015

142 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

pemberian obat

TRANSCRIPT

  • PERAN PERAWAT DALAM PENGELOLAAN & PEMBERIAN OBATMUHIMMATUN NIMAHPSIK/AA/09

  • Peran Perawat Dalam Farmakologi( The Role of Nurses in Pharmacology)

    Bertanggung jawab penuh terhadap penggunaan obat-obat kimia untuk meningkatkan derajat kesehatan & meminimalkan efek obat yg merugikan (adverse affects).Menguasai & mengerti persoalan yg bersusila & legal & tidak hanya pengetahuan tentang ilmu fisika & soaial saja.Mempunyai kemampuan untuk mengelola, mengontrol & memberikan obat secara aman (safety).

  • Tanggung jawab perawat terhadap obat(drug-related nursing responsibilities)Sebelum memberikan obat ke pasien, perawat harus mengetahui secara pasti tentang :Nama obatGolongan obat / kelas farmakoterapiEfek yg diinginkan & mekanisme aksiEfek sampingEfek yg merugikanEfek toksikInteraksiKontraindikasi & tindakan pencegahannyaRegimen dosis & rute pemberianData farmakokinetikaImplikasi keperawatan

    Sumber informasi : farmakope, text books, jurnal, elektronik data base, industri farmasi, dan apoteker.

  • Implikasi keperawatan

    Mengemban tanggung jawab untuk mengajarkan & meningkatkan derajat kesehatan.Menemukan kasus penyakit & menyimpulkan.Continuing education.Belajar dg sejawat / profesi lain.

  • Proses keperawatan dalam terapi obatAssessmentI.A.Riwayat pengobatanI.A.1.sebelum menggunakan obat-memastikan macam obat yg sudah digunakan untuk mengurangi penyakit.-obat apa saja yg sudah digunakan untuk pengobatan sendiri.-apakah menggunakan obat kimia / tradisional-apakah ada obat yg sedang / masih digunakan

    I.A.2.respon terhadap obat yg digunakan-respon terapetik-reaksi yg merugikan-reaksi idiosinkrasi-reaksi alergi-toleransi & ketergantungan

  • Lanj..I.A.3.riwayat penyakit keluarga-idiosinkrasi-alergi

    I.A.4.sikap pasien terhadap obat yg digunakan.

    I.B.Analisis Mengidentifikasi kontraindikasi dari penggunaan obat / faktor lain yg tidak biasa terjadi.Interaksi obatRespon fisik & fisiologik sebelum obat diberikanMembandingkan data obat & data pasien untuk mengidentifikasi masalah yg potensial pd perencanaan regimen dosis.Cara pemberian obat yg efektif untuk pasien pd pengobatan sendiri.Membandingkan pengetahuan pasien untuk berpartisipasi optimal dalam regimen obat.Sikap pasien terhadap obat yg digunakan.

  • I.C.Hasil identifikasiMenyusun kriteria untuk hasil yg baik.Menegakkan parameter yg diukur, termasuk menetapkan kerangka waktu pengobatan.

    Diagnosa keperawatanMengidentifikasi timbulnya masalah yg sebenarnya dari regimen obat.Mengidentifikasi timbulnya masalah yg potensial dari regimen obat.

    PerencanaanIII.A. Obyektivitas pelayanan keperawatanMencegah drug related problem (DRP).Memperbaiki gejala penyakit yg ada.Mengoreksi keadaan yg abnormal.Perbaikan fungsi.

  • III.B. TujuanMeminimalkan efek sampingMencegah ketergantungan obatSegera mendeteksi & memberi perawatan terhadap reaksi obat yg merugikan.Menarik/memutus ketergantungan obat-obat kimia.Mengurangi / meningkatkan penggunaan obat.

    IV. IntervensiMengukur pelayanan psikologi.Mengukur pelayanan fisik.Konsultasi dg dokter & apoteker mengenai perubahan regimen obat.Client teaching.

    Hasil evaluasiMengumpulkan data yg dievaluasi.Membandingkan data yg dievaluasi dg data sebelumnya, untuk mendukung pengukuran kriteria yg ditetapkan.

  • Kesimpulan proses keperawatanMengelola pasien dg DRP (drug related problem)Proses keperawatan dapat dipakai untuk semua situasi pelayanan keperawatan (nursing care).Perawat harus memutuskan masalah yg timbul dari pemberian obat, regimen obat & penggunaan obat yg tepat atau penyalahgunaan obat.Tujuannya adalah mengeliminer penggunaan obat yg tidak tepat , mendeteksi & merawat dg segera reaksi yg merugikan & memberi penyuluhan kepada pasien untuk perawatan / pengobatan sendiri secara tepat.Mengevaluasi secara terus-menerus bagi pasien yg memerlukan monitoring efek obat.

  • RESEPAdalah permintaan tertulis dari dokter/drg/drh kepada Apoteker untuk membuat &/ menyerahkan obat kepada pasien.

    Yg berhak menulis resep :-dokter-dokter gigi-dkter hewan

    Yg berhak membuat/meracik obat yg tertulis di resep :-apoteker-asisten apoteker dibawah pengawasan apoteker.

  • Dalam resep harus tertulis :

    Nama, alamat, no. ijin praktek dr / drg / drh.Tempat & tanggal penulisan resep.Supersriptio-tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep.-R/ = recipe = ambillah!-falsafah dalam penulisan resep keyakinan & kekuatan prescriber.-sebaiknya ditulis tangan dg penuh keyakinan.

  • 4. Inscriptio / invocatio-nama setiap obat & komposisinya.-tujuan : membantu menyembuhkan & mengurangi penyakit pasien.-pedoman : 6T1W (tepat pasien, tepat diagnosa, tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis regimen, tepat evaluasi & waspada ES).-nama obat dalam resep : -diawali huruf besar-nomenclatur generik (INN).-ditulis jelas, lengkap, atau dg singkatan resmi.INH= IsoniazidaHCT= HidroklorothiazidaVas.alb.= vaselin albumparaf.liq.= parafin liqiudum

  • LanjDosis obat ditulis dg angka bulat diikuti satuan (100 mg; 50 ml).Sebaiknya dihindari angka pecahan & desimal.(0,2 g 200 mg ; g 500 mg).Dosis obat yg tidak lazim, cantumkan qr (quantitum rectum = jumlahnya sudah tepat) dibelakang nama obat.mis : antalgin 650 mg qr.

  • 5. Subscriptio

    Perintah untuk dibuatkan bentuk sediaan obat yg diinginkan & jumlah obat yg diminta.mfla pulv / sol / susp / emul / caps / cr.mfla = misce fac lege artis = campur & buatlah menurut / sesuai dg seninya.Jika pasien tidak menyukai BSO yg tertulis dalam resep, konsultasikan dg prescriber.Jumlah obat yg diminta ditulis dg angka romawi (I,II,III,IV,V,X,L,C)Untuk narkotika & psikotropika sebaiknya ditulis dg huruf.R/ Braxidin tab no.VI (enam)

  • 6. Signatura

    Aturan pemakaian obat yg tertulis dalam resep.Aturan pemakaian obat harus ditulis dg jelas & mudah dibaca.Contoh signatura dg bahasa latin yg lazim ditulis dalam resep :acante coenamsebelum makanadauris dextratelinga kananbddbis de diesehari dua kalibddcbis de die cochlearsehari dua kali satu sendok makanccohclearsendok makan, 15 mlcthcochlear thesesendok teh, 5 mldcdurante coenamselagi makandtdda tales dosisberikanlah dg takaran sebanyak itu

  • Tanda tangan / paraf dokter penulis resep.

    Pasien-nama pasien ditulis lengkap-anak/lansia : dg umur & BB-alamat & no. telepon-pelaporan narkotika & psikotropika-pelaporan OWA-nama sama-salah obat melacak-menghindari penyalahgunaan obat-obat titipan

  • Resep Narkotikan.i. = Ne Iterasi / tidak boleh diulang

    Ditulis nama pasien, tidak boleh m.i. = mihi ipsi = untuk dipakai sendiri, alamat pasien harus jelas

    Signatura jelas, tidak boleh s.u.c. = signa usus cognitus = sudah tahu pakainya

  • COPIE RESEP / SALINAN RESEP

    Adalah salinan tertulis dari suatu resepSinonim : apograph, exemplum, afschriftDitulis oleh apoteker / AA dg sepengetahuan apoteker.Ditandatangani oleh apoteker.

    Salinan resep selain memuat semua keterangan yg termuat dalam R/ asli, harus memuat :1.Nama & alamat apotek2. nama & no. SP / SIK APA (Apoteker Pengelolah Apotek)3. tanda tangan / paraf APA (bagian bawah sebelah kanan)4. tanda det = detur (untuk obat yg sudah diserahkan) tanda nedet = ne detur (untuk obat yg belum diserahkan) tanda det orig = detur originalae (sudah diberikan sesuai dg resep aslinya), untuk resep asli dg tanda iter (diulang).5. no.resep & tanggal pembuatan6. pada bagian bawah R/ sebelah kanan ditulis :- P.C.C. = Pro Copie Conform = sesuai dg aslinya- cap / stempel apotek

  • ETIKETLabel yg berisi petunjuk atau aturan penggunaan obat yg harus disertakan / ditempel pada kemasan / wadah obat (yg dibeli dg resep) pada saat dispensing.Warna etiket :1.Putih untuk obat dalam : obat yg digunakan melalui mulut masuk kerongkongan perut .2.Biru untuk obat luar : obat yg digunakan melalui mata, hidung, telinga, vagina, rektum, sediaan parenteral, obat kumur, dantopikal.

    Etiket Putih / Obat Dalam, dicantumkan :a. Nama & alamat apotekb.Nama & no. SP/SIK APAc. No. R/ & tanggal pembuatan R/d. Nama pasiene. Aturan pemakaianf. Tanda lain : kocok dulu, harus habis, tidak boleh diulang tanpa R/ dr.g.paraf pembuat.

  • Etiket Biru / Obat Luar, dicantumkan :

    a. nama & alamat apotekb. nama & no SP/SIK APAc. no. R/ & tanggal pembuatand. nama pasiene. nama & jumlah obatf. aturan pemakaiang. tulisan obat luarh. tanda lain : obat gosok, obat kumur, kocok dulu

  • Dosis ObatDosis toksik: dosis yg menimbulkan gejala keracunanDosis minimal: dosis terkecil yg masih mempunyai efek terapetikDosis maksimal: dosis terbesar yg mempunyai efek terapetik, tanpa gejala/efek toksikDosis terapetik: dosis diantara dosis minimal & maksimal,dipengaruhi oleh : umur, BB, jenis kelamin, waktu pemberian obat, cara pemberian obat kecepatan ekskresi, kombinasi obat, luas permukaan badan, penyakit.Dosis lazim: dosis rata-rata yg biasanya (lazim) memberikan efek yg diinginkan.Dosis letal: dosis yg mungkin cukup untuk mematikan.

  • USIALansia usia > 65 tahun, sensitif obat karena sirkulasi darah
  • 2. Anak kecil / pediatri

    Bayi baru lahir (neonatus) : > rentan obat fungsi hati , ginjal & sistem enzim belum berkembang.Ex :kloramfenikol grey baby sindrom

    Perhitungan dosis pediatri, sbb :I. Berdasarkan usiaI.A. Rumus Young usia anak antara 1 12 tahundosis anak =

    n = usia (tahun)D = dosis dewasa n x D n + 12

  • I.B. Rumus Augsberger

    m = usia (bulan) ; n = usia (tahun) ; D = dosis dewasa

    II. Berdasarkan berat badan / rumus Clark

    W = berat badan (kg) ; D = dosis dewasa

    Usia 2 12 bulan= (m + 13)% x DUsia 1 11 tahun= (4n + 20)% x DUsia 12 16 tahun = (5n + 10)% x DW x D 68

  • III.Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh (body surface area = BSA)Metode ini adalah yang paling tepat karena ada korelasi langsung antara luas permukaan tubuh dengan kecepatan metabolisme obat.

    tinggi badan (cm) ; BB = berat badan (kg); BSA (m)

    BSA (m) = (tinggi badan x BB)3600Dosis anak = BSA (m) x dosis dewasa 1,73 (kg)

  • Perhitungan dosisSatuan berat:1 kg= 1000 g (gram)1 g= 1000 mg (miligram)1 mg= 1000 mcg (mikrogram)

    Satuan volume :1 L (liter) = 1000 ml (mililiter)

    Konversi gram ke mg (sebaliknya) :1 g= 1000 mg2 g= (2 x 1000) mg= 2000 mg1,23 g= (1,23 x 1000) mg= 1230 mg1050 mg= 1050 : 1000 g= 1,05 g

    Menyatakan persentase dg istilah kuantitatif- sediaan padat : gram (mg)- sediaan cair : ml- ex : krim 1% 1% = 1 g : 100 g = 0,01 g/g = 0,01 g/g x 1000 mg = 10 mg/g = 10 g/g = 10 g/g x 10 mg = 10 mg/glarutan 1% = 10 mg/ml

  • Perhitungan Dosis Tablet/kapsul/Obat Cair/injeksiI.Tablet / kapsulRumus 1.

    ex : berapa tablet digoxin diperlukan untuk mendapatkan dosis 0,125 mg ? 1 tablet = 62,5 mcg digoksinjwb : 0,125 mg = (0,125 x 1000) mcg = 125 mcg= {125 mcg : 62,5 mcg} x 1 = 2 tablet

    II.Obat cair/injeksiRumus 2.

    ex : seorang perawat diinstruksikan untuk menyuntik 150 mg penisilin V. tersedia flakon dg label 125 mg/5 ml. berapa ml harus diberikan?jwb : X = {150 mg : 125 mg} x 5 ml = 6 ml

    Jumlah yg diminta = dosis yg diminta x 1 tablet dosis yg tersediaX = dosis yg dimintax volume yg tersedia dosis yg tersedia

  • LanjRumus 3.

    ex : diperlukan larutan betadin 1 : 2000, tersedia larutan 20%.berapa banyak larutan betadin 20% untuk membuat 2 liter betadin 1 : 2000 ?

    jwb : 20% = 20/100 = 1/52 L = 2000 mlX = {1/2000} : {1/5} x 2000 ml = {1/2000} x {5/1} x 2000 ml = {5 x 2000} : 2000 ml = 5 ml

    X = konsentrasi yg diminta x jumlah yg diminta konsentasi yg tersedia

  • Perhitungan dosis dewasa (dalam R/)R/ Ephedrin HCl 40 mgdalam F.I. dosis max (DM) untuk :CTM 5 mgEphedrin HCl : 50 mg/150 mgAntalgin 250 mgCTM: 40 mg/hariCodein HCl75 mg ! (paraf)Codein HCl: 60 mg/300 mgSacch. lact.q.s.Per kuur / pk: sekali pakaim.f. pulv. dtd. No. XXper etmoral/pet: seharis.t.dd.pulv.Ipro : Tn. Joyo (dewasa)

    Jwb: perhitungan dosis- pk efedrin Hcl: 40 mg T.O.D- pet: 40 x 3 = 120 mg T.O.D- pk CTM: 5 mg T.O.D- pet: 5 x 3 = 15 mg T.O.D- pk Codein Hcl: 75 mg O.D- pet: 3 x 75 = 205 mg T.O.D

  • LanjPenimbangan / perhitungan jumlah tablet yg diambil :sediaan yg ada :- efedrin 25 mg- CTM 4 mg- antalgin 500 mg- codein HCl 10 mg

    Efedrin Hcl= {40 mg : 25 mg} x 20 = 32 tabletCTM= {5 mg : 4 mg} x 20 = 25 tabletAntalgin = {250 mg : 500 mg} x 20 = 10 tabletCodein Hcl= {75 mg : 10 mg} x 20= 150 tablet !

  • R/ Elkosin (sulfasomidin)5Phenobarbital-Na1,6 DM = 300 mg/600 mgCTM0,050 DM = 40 mg/haripot. Alb.C.tusm.200m.f.potios.t.dd Cp. IPro : anak Adi (6 tahun)

    Jwb : DM anak 6 tahun rumus Young- phenobarb. Na= {6 : (6 + 12)} x {300 : 600} mg= 100 mg/200 mg- CTM= {6 : (6 + 12)} x 40 mg= 13,33 mg sehari- jumlah bahan obat/jumlah sendok : = {jumlah yg tertulis pada R/} : {volume sendok} = 206,65 : 8 = 25,83 ~ 26- phenobarb. Na= pk= 1600 mg : 26 = 61,54 mg T.O.D pet= 3 x 61,54 mg = 184,62 T.O.D- CTM= pk= 50 mg : 26 = 1,92 mg T.O.D pet= 3 x 1,92 mg = 5,77 mg T.O.DPenimbangan :- elkosin= 5 gphenobarb. Na= 1,6 g- CTM= 50 mgpot. Alb. C. tusm.= 200 ml

    Elkosin & Phenobarb.Na sukar larut suspensi

  • Perhitungan kecepatan infusBerapa kecepatan aliran diperlukan untuk memasukkan 500 ml dextrosa 5% dalam air selama 8 jam ? Larutan itu memberi 15 tetes/ml.

    jwb : a). 8 jam = 8 x 60 menit = 480 menit

    b). Menghitung kecepatan yg dibutuhkan dalam ml per menit. Jika 500 ml harus diberikan dalam 480 menit & y ml diberikan dalam 1 menit :y = {500 : 1} ml x {1 : 480} menit = 1 ml

    c). Konversi ke tetes/menit kecepatan pemberian = 1ml/menit. Larutan mengandung 15 tetes/ml, maka jumlah tetes per menit = 1 x 15 tetes/menit atau 15 tetes/menit.

  • Pemberian obat yg aman (safety)Berpedoman kepada 6T1.tepat pasien2.tepat diagnosa keperawatan3. tepat indikasi4.tepat obat5.tepat regimen obat6.tepat evaluasi

    Tujuan: untuk menghindari & mencegah kesalahan pemberian obat & adverse drug reactions (ADR).

  • 1. Tepat PasienJika perawat harus memesan obat ke IFRS (instalasi farmasi RS).-obat dipesankan ke IFRS berdasarkan daftar obat pasien / resep yg terbaru dg keterangan sbb : nama lengkap pasien, umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, alamat/no. telp, nama/no.ruang, nama/no.kamar, dan no.bed/tempat tidur pasien.

    -periksa identitas pasien yg tertera dalam kartu pesanan obat / MR dg cara :a).Dicocokkan dg gelang identitas pasien / papan identitas di tempat tidur pasien.b).Komunikasi dg pasien/keluarganya jika pasien koma, kesulitan bahasa/tidak kooperatif.

  • Jika perawat harus menyiapkan obat di bangsal / ruang rawat inap.-obat disiapkan berdasarkan daftar obat pasien/resep yg terbaru dg keterangan sbb : nama lengkap pasien, umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, alamat/no. telp, nama/no.ruang, nama/no.kamar, dan no.bed/tempat tidur pasien.

    -sebelum obat diberikan ke pasien, panggil nama lengkap pasien/cocokkan identitas pasien dalam MR dg tanda pengenal yg ada.

  • 2. Tepat Diagnosa keperawatanSesuai dg tujuan diagnosa keperawatan (mengidentifikasi timbulnya masalah yg sebenarnya dari regimen obat danmasalah yg potensial dari regimen obat).

    3. Tepat IndikasiKetepatan diagnosa keperawatan intervensi terapi tepat indikasi.Khususnya indikasi medik intervensi dg obat manfaat terapetik ?? evaluasi hasil terapi.Kemungkinan intervensi terapi intervensi tanpa obat / kombinasi.

  • 4. Tepat obatPeriksa dg teliti obat yg tertulis dalam resep atau MR (lakukan sesuai dg tanggung jawab perawat terhadap obat).

    2.Obat yg tertulis dalam resep/MR harus ditandatangani dokter & merupakan program terapi terbaru.

    3.Jika perawat diminta untuk menulis ulang/menyalin obat yg tertulis dalam MR ke dalam draft permintaan obat, tulislah nama obat dg jelas & benar.

  • 4.Jika dokter menginstruksikan pengobatan melalui telepon, dokumentasikan hal-hal sbb :-tanggal & jam instruksi pengobatan.-nama/identitas dokter-nama/identitas pasien-nama obat-kekuatan obat-jumlah obat yg diberikan-dosis obat-rute/cara pemberian-frekuensi & waktu pemberian-lama pemberian-diusahakan
  • Pengamanan , persiapan, & pemindahan obat dari IFRS / pos obat ke pasien.Lingkungan sehat & kondusif (aman, tenang, terang), membantu keakuratan proses.Baca dg teliti label/etiket obat 3 kali.I: membaca permintaan obat & mengambil wadah/kemasan dari rak obat.II: label/etiket wadah/kemasan dicocokkan dg isi obatnya sebelum dituang.III: setelah menuang obat & mengemballikan wadah obat ke rak.tujuan : menghindari kesalahan pengambilan obat karena banyak obat yg namanya hampir sama.con : aminopirin aminofilin; nichoviton nichobion; betason betason N; minoksidil minoksiklin.

  • LanjJika label/etiket obat tidak terbaca, rusak, hilang, tidak tertulis, segera kembalikan ke IFRS.Jika isi obat dalam kemasan tidak sesuai dg yg tertulis dalam etiket, rusak, bau, berubah warna, retur/kembalikan ke IFRS.Jika nama obat yg tertulis dalam resep/MR tidak sama dg obat yg tersedia, konfirmasi dg apoteker. Con : cefat 500 mg qidrof 500 mg.Atur obat dalam baki/kereta obat sesuai urutan kamar/bed/pasien yg paling sedikit/mudah menggunakan obat.Jaga keamanan baki/kereta obat.Saat obat diberikan, ingat kembali riwayat pengobatan pasien (penyakit, nama obat, cara kerja obat & kemungkinan ESO yg timbul).

  • 5. Tepat regimen obatBesar dosis & frekuensi pemberianpenting untuk keberhasilan terapi & meningkatkan ketaatan pasien.Dosis obat harus tertulis dg jelas & benar.con : R/ Parasetamol 500 mg no.Xs.tdd1tab. SprnSebaiknya dosis dihitung sesuai dg kondisi individual pasien (usia, BB, BSA).

    Cara/rute pemberian (ingat kembali faktor yg mempengaruhi cara pemberian). Con :-cedocard 5 mg, sublingual 1dd1tab.-ultrapoct N suppo, perektal 2dd1suppo.-inflammide aerosol 200 mcg, intrarespiratori 2dd2puff.

  • Bentuk sediaan obat (ingat faktor BSO).con : -efek lokal konjungtivitis chloramfenikol 1% ED, stdd1gtt ODS. -anak puyer / sirup lebih disukai. -emergency/efek sistemik infus i.v / injeksi i.v.

    D. Lama pemakaian obat / lama terapi yg tepat.Antibiotik diberikan dalam waktu tertentu untuk menghindari resistensi & kambuhnya penyakit. Biasanya diteruskan 2 3 hari setelah gejala menghilang.Penyakit tifus, malaria, TBC, endocarditis, terapinya dianjurkan lebih lama, & lama terapi lepra seumur hidup.Obat simptomatis (mis : analgetik, antipiretik), pemakaiannya seperlunya (s.p.r.n) & dihentikan jika gejala hilang.Terapi untuk penyakit stabil & kronis (mis : hipertensi, DM), terus menerus.

  • Waktu pemakaian obat yg benar.Tujuan :1.Untuk memperoleh efek terapetik yg maksimal.2.untuk menghindari ES yg tidak dikehendaki.Contoh waktu pemakaian obat yg benar :-ac (segera): analgetik (kecuali asetosal NSAIDs).-1 jam ac / 2 jam pc: antibiotik (penisilin, sefalosporin, eritromisin, spiramisin, linkomisin, klindamisin, rifampisin), dan antasid / obat gangguan lambung.- jam ac om: antidiabetik oral-dc: antiepileptik, garam ferro, lithium, kalium, vasodilator, kemoterapetik (kotrimoksazol, sulfasalazin, metronidazol & derv), griseofulvin, nitrofurantaoin, danazol (garis bawah : absorpsi meningkat bila diminum bersama makanan berlemak / susu).-pc (segera): glukokortikoid, NSAIDs, & asetosal, INH, reserpin, spironolakton.-pc om: diuretika (lengkungan/furosemida, thiazida), dianjurkan banyak makan makanan kaya kalium (pisang, kacang-kacangan, minum teh).

  • 6. Tepat evaluasi hasil pengobatan / penilaian kondisi pasien & tindak lanjut efek pengobatan.Tertib administrasiSetelah obat diberikan ke pasien & diminum, harus dicatat dg segera pd form pengobatan dg tulisan yg jelas, benar & dibubuhi tanda tangan serta nama terang pembuat laporan (untuk pelacakan/pertanggungjawaban bila terjadi hal yg tidak dikehendaki).Hal yg perlu dicatat/dilaporkan :-identitas pasien-nama, kekuatan, & jumlah obat.-dosis obat-rute/cara pemberian-waktu pemberian obat-lama pemakaian obat-tempat pemberian (sesuai dg rute pemberian), mis : eye drop OD atau OS atau ODS.

  • Menilai ketaatan pasien (patient compliance)

    Pastikan obat diterima langsung oleh pasien (bayi / lansia oleh keluarganya.Bila perlu jangan meninggalkan ruangan hingga obat tsb benar-benar diminum pasien & untuk menghindari hal yg tidak diinginkan.Bila obat tidak diminum oleh pasien, catat alasannya, dilaporkan & obat dikembalikan ke IFRS.

  • Bagaimana jika perawat salah memberikan obat ?Segera mengakui kesalahanHubungi dokter / laporkan kepada institusi terkaitEvaluasi (pribadi maupun institusi) untuk mencari kesalahan & tindakan pencegahan guna mencegah terulangnya kesalahan yg sama / kesalahan lainnya.Dokumentasikan dg benar pd MR / form khusus kekeliruan : penjelasan kesalahan & langkah yg sudah diambil untuk mengatasinya.Terima kasih