peran penyuluh terhadap motivasi petani dalam …

79
PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DI DESA LOMPO TENGAH KECAMATAN TANETE RIAJA KABUPATEN BARRU SULAIMAN 105960087011 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI

DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR

DI DESA LOMPO TENGAH KECAMATAN TANETE RIAJA

KABUPATEN BARRU

SULAIMAN

105960087011

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI

DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR

DI DESA LOMPO TENGAH KECAMATAN TANETE RIAJA

KABUPATEN BARRU

SULAIMAN

105960087011

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 3: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

i

HALAMAN PENGESAHAN

Halaman Judul : Peran Penyuluh Terhadap Motivasi Petani Dalam

Pembuatan Pupuk Organik Cair Di Desa Lompo

Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru

Nama Mahasiswa : Sulaiman

Nomor Induk Mahasiswa : 105960087011

Konsentrasi : Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Irwan Mado.,MP Sitti Arwati., SP.,M.Si

Diketahui

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Prodi Agribisnis

Ir. Saleh Molla., MM Amruddin,S.Pt.,M.Pd.,M.Si

Page 4: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

ii

HALAMAN KOMISI PENGUJI

Halaman Judul : Peran Penyuluh Terhadap Motivasi Petani Dalam

Pembuatan Pupuk Organik Cair Di Desa Lompo

Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru

Nama Mahasiswa : Sulaiman

Nomor Induk Mahasiswa : 105960087011

Konsentrasi : Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

SUSUNAN PENGUJI

Nama Tanda Tangan

1. Dr. Ir. Irwan Mado.,MP

Ketua Sidang

2. Sitti Arwati.,SP.,M.Si

Sekretaris

3. Prof. Dr. Ir. Hj.Ratnawati.,Tahir.,M,Si

Anggota

4. Asriyanti Syarif.,SP.,M,Si

Anggota

Tanggal Lulus :

Page 5: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :

PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DI DESA LOMPO TENGAH

KECAMATAN TANETE RIAJA KABUPATEN BARRU

Adalah merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun kepada

perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau

yang dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir

Skripsi ini.

Makassar, September 2015

SULAIMAN

105960087011

Page 6: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

iv

ABSTRAK

Sulaiman 105960087011 “Peran Penyuluh Terhadap Motivasi Petani Dalam

Pembuatan Pupuk Organik Cair Di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete

Riaja Kabupaten Barru. Dengan dibimbing oleh IRWAN MADO dan SITTI

ARWATI.

Penelitian ini bertujua nuntuk mengetahui peran penyuluh terhadap motivasi

petani dalam pembuatan pupuk organik cair di Desa Lompo Tengah Kecamatan

Tanete Riaja Kabupaten Barru.

Pengambilan populasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sensus

atau diambil secara keseluruhan semua sampel. Yaitu dengan melakukan observasi

dan wawancara secara langsung kepada petani di Dusun Woronnge. Kemudian

jumlah petani dilokasi tersebut sebanyak 15 orang yang sangat antusias dan

kerjasama dalam pembuatan pupuk organik cair sebagai langkah awal untuk

mengurangi penggunaan pupuk kimia pada tanaman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya ada sebuah peran penyuluh

meliputi : sebagai fasilitator 1,93 berada dalam kategori sedang sebagai pendidik

2,06, berada dalam kategori tinggi dan sebagai tehnikal 1,73 berada dalam kategori

sedang. Motivasi terhadap aspek pengetahuan 2,10 sangat mendukung petani dalam

menerapkan pembuatan pupuk organik cair dengan keterampilan sederhana dan

pengetahuan yang cukup tinggi. Selanjutnya mengarah pada pembuatan pupuk

organik cair 1,95 berada dalam kategori sedang. Dengan pemakaian bahan alami

yang ada dilingkungan masyarakat seperti pemamfaatan kotoran ternak yang cair

dan sampah pertanian termasuk zat hijau daun, gula tebu, dan dicampur bahan

bakteri EM4.

Page 7: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat,

taufik dan hidayahnya, penyusunan Skripsi yang berjudul“ Peran Penyuluh

Terhadap Motivasi Petani Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair di Desa Lompo

Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru ” dapat diselesaikan dengan

baik. Penulis menyampaikan banyak terimah kasih dan penghargaan utamanya

kepada Dr. Ir. Irwan Mado.,MP selaku pembimbing I dan Sitti Arwati.,SP.,M.Si

selaku pembimbing II yang telah sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu,

tenaga, dan pikiran. Memberikan bimbingan, motivasi, arahan dan saran - saran

yang berharga selama penyusunan Skripsi.

Penulis memahami sepenuhnya bahwa dalam skripsi ini tidak luput dari

kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan

demi perbaikan dimasa mendatang semoga skripsi ini memberikan inspirasi bagi

para pembaca untuk melakukan hal yang lebih baik lagi dan semoga skripsi ini

bermamfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam kesempatan ini

penulis menyampaikan ucapan terimah kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Ir. Saleh Molla.,MM selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Amruddin S.Pt.,M,Pd.,M,Si selaku ketua Jurusan Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Kedua orang tua, ayahanda Abd. Arsyad dan ibunda Jamarro dg Ngintang serta

segenap keluarga yang senantiasa memberikan bantuan berupa fisik dan materi

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 8: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

vi

4. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan begitu banyak ilmu kepada

penulis.

5. Kepada pihak pemerintah Kabupaten Barru, pemerintah Kecamatan Tanete

Riaja, dan Kepala Desa Lompo Tengah beserta anggotanya yang telah

memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian didaerah tersebut.

Akhir kata penulis ucapkan banyak terimah kasih kepada semua pihak yang

terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermamfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Semoga Allah

SWT melimpahkan rahmat kepadanya. Amin.

Makassar, September 2015

Sulaiman

Page 9: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI iii

HALAMAN PERNYATAAN iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 12

1.2.Rumusan Masalah 15

1.3.Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 16

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Peran Penyuluh 17

2.2.Motivasi 22

2.3.Petani 27

2.4.Pembuatan 28

2.5.Pupuk Organik Cair 31

2.6.Kerangka Pemikiran 34

III. METODE PENELITIAN

3.1.Tempat Dan Waktu Penelitian 39

3.2.Tehnik Penentuan Sampel 39

Page 10: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

viii

3.3.Jenis Dan Sumber Data 40

3.4.Tehnik Pengumpulan Data 40

3.5.Analisis Data 41

3.6.Defenisi Operasional 42

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1.Keadaan Demografi 43

4.2.Keadaan Sosial 44

4.3.Keadaan Ekonomi 46

4.4.Sarana dan Prasarana 47

4.5.Kelembagaan 47

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.Identitas Responden 49

5.2.Peran Penyuluh Terhadap Motivasi Petani Dalam Pembuatan

Pupuk Organik Cair 54

5.3.Motivasi Petani Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair 55

5.4.Pembuatan Pupuk Organik Cair 56

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.Kesimpulan 59

6.2.Saran 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Kuesioner Penelitian

Rekapitulasi Data

Dokumentasi Penelitian

Peta Lokasi Penelitian

RIWAYAT HIDUP

Page 11: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Luas Lokasi di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja

Kabupaten Barru,2015 43

2. Jumlah Penduduk di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja

Kabupaten Barru,2015 44

3. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan di Desa Lompo Tengah

Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru,2015 45

4. Jumlah Kelompok Tenaga Kerja di Desa Lompo Tengah

Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru,2015 46

5. Jumlah Sarana dan Prasarana di Desa Lompo Tengah

Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru,2015 47

6. Jumlah dan Persentase Responden Petani Berdasarkan Tingkat Umur

di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja

Kabupaten Barru,2015 48

7. Tingkat Pendidikan Responden Petani di Desa Lompo Tengah

Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru,2015 48

8. Luas Lahan Identitas Responden Petani di Desa Lompo Tengah

Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru,2015 49

9. Identitas Responden Petani Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga

Pupuk Organik Cair di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja

Kabupaten Barru,2015 53

10.Identitas Responden Petani Berdasarkan Pengalaman Pembuatan Pupuk

Organik Cair di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja

Kabupaten Barru,2015 55

11.Jumlah dan Persentase Peran Penyuluh Terhadap Motivasi Petani

Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair di Desa Lompo Tengah

Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru,2015 51

Page 12: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

1. Kerangka Pikir Peran Penyuluh Terhadap Motivasi Petani Dalam

Pembuatan Pupuk Organik Cair di Desa Lompo Tengah

Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru,2015 38

2. Bagan Struktur Organisasi Penyuluh Terhadap Gapoktan, Kelompok Tani

dan Petani di Desa Lompo Tengah 48

3. Skema Pembuatan Pupuk Organik Cair di Desa Lompo Tengah 59

4. Foto Wawancara Responden Petani 77

5. Foto Alat Dan Bahan Pembuatan Pupuk Organik Cair 77

6. Foto Responden Petani Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair 77

Page 13: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Teks

1. Kuesioner Penelitian 63

2. Identitas Responden 67

3. Data Penilaian Petani Responden Terhadap Peran Penyuluh Terhadap

Motivasi Petani Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair

di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru 68

4. Data Penilaian Petani Responden Motivasi Petani Dalam Pembuatan

Pupuk Organik Cair di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja

Kabupaten Barru 71

5. Data Penilaian Petani Responden Dalam Pembuatan Pupuk

Organik Cair di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja

Kabupaten Barru 72

6. Alat dan Bahan Pembuatan Pupuk Organik Cair 73

Page 14: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

12

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pertanian merupakan bidang penentu dalam pembangunan suatu daerah

dan untuk perubahan dari sumber daya manusia. Menurut data Badan Pusat

Statistik (BPS), jumlah petani mencapai 44% dari total angka kerja di Indonesia

atau sekitar 56,7 juta jiwa. Saragih, (2009). Tingginya jumlah penduduk Indonesia

sebagai petani akan menambah jumlah kebutuhan pupuk. Kegiatan pertanian

tentunya tidak akan terlepas dari penggunaan pupuk, baik itu pupuk organik

maupun pupuk anorganik. Rosmarkam, (2002).

Pengembangan bidang pertanian dan peternakan ramah lingkungan dan

berbasis sumber daya lokal merupakan langkah strategis dalam mewujudkan

peningkatan kuantitas dan kualitas produk pertanian dan peternakan. Sistem

penggunaan limbah ternak sebagai pupuk organik pada tanaman pertanian

semakin lama semakin berkembang. Valensi Kautsar. (2010).

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan

dan lahan pertanian tersebut, maka sistem budidaya tanaman pertanian dengan

limbah ternak terutama urine sapi kini juga mulai dilakukan pengolahan, tetapi

para petani masih sedikit yang menerapkannya. Padahal jika limbah peternakan

urine sapi diolah menjadi pupuk organik mempunyai efek jangka panjang yang

baik bagi tanah, yaitu dapat memperbaiki struktur kandungan organik tanah

karena memiliki bermacam-macam jenis kandungan unsur hara yang diperlukan

tanah selain itu juga menghasilkan produk pertanian yang aman bagi kesehatan

Urine sapi dapat diolah menjadi pupuk organik cair setelah dilakukan sistem

Page 15: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

13

campuran tertentu. Bahan baku urine yang digunakan merupakan limbah dari

peternakan yang selama ini juga sebagai bahan yang tidak terkelolah. Pupuk

organik cair dari urine sapi ini merupakan pupuk yang berbentuk cair tidak padat

yang mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsur-unsur penting dalam

kesuburan tanah dan tanaman. Sirajuddin, dkk. (2011).

Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru

merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak potensi sumber daya alam

(SDA) diantaranya sektor pertanian dan peternakan memegang peranan penting

dalam perekonomian masyarakat. Sehingga pupuk sangat dibutuhkan didaerah ini.

Hal inilah yang mendorong petani di Dusun Woronnge untuk melakukan

pembuatan pupuk organik cair dalam membantu pemenuhan pupuk di daerah

tersebut. dengan membuat kegitan pengolahan pupuk cair dengan bahan baku

utama urine sapi. Petani yang melakukan pembuatan pupuk organik cair ada

beberapa orang dan semuanya tinggal menetap di desa tersebut.

Selain masyarakatnya disana berperan sebagai petani juga berperan

sebagai peternak sapi sehingga aspek pendapatannya berada pada 2 bidang yang

sangat menguntungkan. Serta dengan mengarah pada jumlah ternak yang dimiliki

peternak ada beberapa ekor dan luas area persawahan yang dimiliki petani

tersebut rata-rata 0,20 - 1,03 Ha yang didalamnya berbagai macam jenis tanaman

yang dikelolahnya seperti : padi, ubi jalar, labu, kangkung, dan pisang. adanya

pupuk organik cair sangatlah mempengaruhi keadaan perkembangan tanaman

petani utamanya mengalami proses klorofil secara cepat dan membantu

percepatan proses munculnya buah dan bunga pada tanaman.

Page 16: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

14

Penyuluh pertanian berperan baik terhadap motivasi petani dalam

pembuatan pupuk organik cair olehnya itu konsep tersebut akan menimbulkan

sikap petani yang selalu ingin mengolah limbah pertanian dan peternakan menjadi

pupuk organik cair serta memiliki kegunaan terhadap tanaman. Faktor tersebut

menerapkan sistem kerja sama baik antara petani yang satu dengan petani lainnya

maupun petani dan pemerintah. Kemudian penyuluh berperan penting dalam

menambah keterampilan dan pengetahuan petani untuk selalu bergerak atau

bertindak demi mencapai kesuksesan yang diharapkan petani selama ini.

Motivasi petani di daerah tersebut sangatlah besar terlihat dari adanya

kerjasama antara petani yang satu dengan petani lainnya maupun kepada

penyuluh. serta dengan motivasi petani maka akan lebih membantu kegiatan

pertanian untuk dikembangkan kedepannya. selain itu, adanya motivasi maka

kegiatan pembuatan pupuk organik cair yang dilakukan petani mudah

diaplikasikan setiap petani membutuhkan pupuk untuk diberikan pada

tanamannya agar mengalami pertumbuhan yang merata dan menjadikan tanah

mengalami kesuburan.

Pupuk organik cair adalah merupakan hasil dari campuran bahan kotoran

ternak dan dedaunan maupun bakteri EM4 yang disatukan agar dapat diketahui

setiap reaksi yang terjadi sebelum diberikan terhadap tanaman yang dikelolah

petani. Pupuk organik cair ini setelah diberikan pada tanaman maka reaksi yang

ditimbulkan tanaman tersebut mengalami percepatan perubahan daun. tidak hanya

itu, melainkan perubahan kondisi zat pada tanah yang anorganik ke organik.

Page 17: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

15

Penggunaan pupuk organik cair adalah sebuah langkah awal dalam

mengembangkan pertanian berbasis organik pada lapisan masyarakat petani pada

umumnya. Dari hal tersebut, dapat diukur atau dianalisis pola pikir masyarakat

petani terhadap motivasi dalam mengunakan pupuk yang alami yang dapat

mengembalikan unsur zat organik didalam tanah itu sendiri. Dan bahkan

menambah pengetahuan teknologi bagi petani agar rencana pembangunan

pertanian kedepan lebih terarah pada tujuan.

Pembuatan pupuk organik cair dilakukan karena selama ini sudah banyak

pemakaian zat kimia yang sangat besar bahayanya baik untuk masyarakat, tanah

dan tanaman. Sehingga diperlukan metode baru dalam pertanian termasuk

menciptakan produk berupa pupuk organik cair yang dibutuhkan tanah dan

tanaman agar bertambah zat organiknya. Selain itu dengan adanya kegiatan seperti

itu maka petani sudah mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya

untuk memperkenalkan bahwa dunia pertanian hasil karyanya terbukti.

Dari beberapa masalah diatas maka, kami peneliti merasa ingin

mengetahui lebih lanjut, jadi judul penelitian adalah “Peran Penyuluh

Terhadap Motivasi Petani Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair Di Desa

Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru”.

1.2.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah BagaimanaPeran Penyuluh Terhadap

Motivasi Petani Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair Di Desa Lompo Tengah

Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru?.

Page 18: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

16

1.3.Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana Peran Penyuluh Terhadap Motivasi Petani Dalam Pembuatan Pupuk

Organik Cair Di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru.

Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi dan bahan pertimbangan bagi pemerintah di dalam

mengambil suatu kebijakan dalam membuat pupuk organik cair.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peran

penyuluh terhadap motivasi petani dalam pembuatan pupuk organik cair.

3. Menambah ilmu pengetahuan peneliti mengenai masalah tersebut.

4. Sebagai bahan informasi dan pengetahuan bagi peneliti berikutnya dalam

melakukan kegiatan penelitian dilingkungan petani.

Page 19: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

17

II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Peran Penyuluh

Teori peran adalah sebuah sudut pandang dalam sosiologi dan psikologi

sosial yang menganggap sebagian besar aktivitas harian diperankan oleh kategori-

kategori yang ditetapkan secara sosial misalnya ibu, manajer, guru. Setiap peran

sosial adalah serangkaian hak, kewajiban, harapan, norma, dan perilaku seseorang

yang harus dihadapi dan dipenuhi. Model ini didasarkan pada pengamatan bahwa

orang-orang bertindak dengan cara yang dapat diprediksikan, dan bahwa kelakuan

seseorang bergantung pada konteksnya, berdasarkan posisi sosial dan faktor-

faktor lain. Teater adalah metafora yang sering digunakan untuk mendeskripsikan

teori peran. Glen Elder (2005).

Menurut Dougherty dan Pritchard (2005) dalam Bauer (2003), teori peran

ini memberikan suatu kerangka konsep dalam studi perilaku di dalam organisasi.

Mereka menyatakan bahwa peran itu “melibatkan pola penciptaan produk sebagai

lawan dari perilaku atau tindakan”. Lebih lanjut, Dougherty dan Pritchard (2005)

dalam Bauer (2003) mengemukakan bahwa relevansi suatu peran itu akan

bergantung pada penekanan peran tersebut oleh para penilai dan pengamat atau

biasanya supervisor dan kepala sekolah terhadap produk atau outcome yang

dihasilkan. Serta dengan adanya penilaian peran maka akan lebih diketahui peran

seseorang pada pekerjaannya dan penuh kepastian sebenarnya. Kahn, et al.,

(2004), Oswald, Mossholder, dan Harris, (2007) dalam Bauer, (2003).

Page 20: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

18

Scott et al. (2001) dalam Kanfer (2007) menyebutkan lima aspek penting

dari peran, yaitu:

1. Peran itu bersifat impersonal, posisi peran itu sendiri akan menentukan

harapannya, bukan individunya.

2. Peran itu berkaitan dengan perilaku kerja (task behavior) – yaitu, perilaku

yang diharapkan dalam suatu pekerjaan tertentu.

3. Peran itu sulit dikendalikan – (role clarity dan role ambiguity)

4. Peran itu dapat dipelajari dengan cepat dan dapat menghasilkan beberapa

perubahan perilaku utama.

5. Peran dan pekerjaan (jobs) itu tidaklah sama – seseorang yang melakukan

satu pekerjaan bisa saja memainkan beberapa peran.

Menurut Robert Linton (2006), teori peran menggambarkan interaksi

sosial dalam terminologi aktor-aktor yang bermain sesuai dengan apa-apa yang

ditetapkan oleh budaya. Sesuai dengan teori ini, harapan-harapan peran

merupakan pemahaman bersama yang menuntun kita untuk berperilaku dalam

kehidupan sehari-hari. Menurut teori ini seseorang yang mempunyai peran

tertentu misalnya sebagai dokter, mahasiswa, orang tua, wanita, dan lain

sebagainya, diharapkan agar seseorang tadi berperilaku sesuai dengan peran

tersebut. Mengapa seseorang mengobati orang lain, karena dia adalah seorang

dokter. Jadi karena statusnya adalah dokter maka dia harus mengobati pasien yang

datang kepadanya. Selain itu tidak bisa dikatakan bahwa perannya sebagai dokter

apabila tidak melaksanakan tugasnya secara aktif.

Page 21: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

19

Sosiolog yang bernama Glen Elder (2005) membantu memperluas

penggunaan teori peran. Pendekatannya yang dinamakan “life-course”

memaknakan bahwa setiap masyarakat mempunyai harapan kepada setiap

anggotanya untuk mempunyai perilaku tertentu sesuai dengan kategori-kategori

usia yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Contohnya, sebagian besar warga

Amerika Serikat akan menjadi murid sekolah ketika berusia empat atau lima

tahun, menjadi peserta pemilu pada usia delapan belas tahun, bekerja pada usia

tujuh belas tahun, mempunyai istri atau suami pada usia dua puluh tujuh, pensiun

pada usia enam puluh tahun.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi peran:

1) Soekanto (2000), Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan atau status.

Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan

kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peran.

2) R. Linton, Peran adalah the dynamic aspect of status. Dengan kata lain,

seseorang menjalankan perannya sesuai hak dan kewajibannya

3) Soejono Soekamto (2002), Peran adalah suatu konsep perihal apa yang dapat

dilakukan individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan

meliputi norma-norma yang selalu berhubungan dengan prinsip kerja sama

dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat,

peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang

membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakat petani. Serta dengan

membuat prinsip seperti itu maka setiap individu berusaha secara aktif.

Olehnya itu, maka peran harus dilakasanakan dengan baik.

Page 22: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

20

4) Biddle dan Thomas, Peran adalah serangkaian rumusan yang membatasi

tentang adanya setiap konsep aturan terhadap pola pada perilaku-perilaku

yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu.

5) Merton, Pelengkap hubungan peran yang dimiliki seseorang karena meduduki

status sosial tertentu.

6) W.J.S. Poerwadarminta (2005), Peran berasal dari kata peran, berarti sesuatu

yang menjadi bagian atau memegang pimpinan yang terutama.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia atau KBBI yang dikutip pada

tahun 2000. Kata penyuluh berasal dari kata suluh yang berarti barang yang di

pakai untuk media penerangan atau obor. Sedangkan penyuluh adalah orang yang

bertugas memberikan penerangan atau penunjuk jalan. Sehingga makna arti dalam

kata penyuluhan yaitu suatu proses atau cara yang dilakukan oleh seorang

penyuluh untuk memberikan penerangan atau informasi kepada orang lain dari

semula yang tidak tahu menjadi tahu dan yang tahu menjadi lebih tahu. Kata

penyuluh berasal dari beberapa negara yaitu:

1. Belanda yaitu Voorlichting yang berarti memberikan penerangan untuk

menolong seseorang menemukan jalannya.

2. Inggris yaitu extention, istilah ini diambil Universitas Oxford dan Cambridge

sekitar tahun 2000 yang melakukan diskusi-diskusi mengenai bagaimana

memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan disekitar

tempat tinggal penduduk, terutama dengan cepatnya pertumbuhan penduduk

didaerah industri dan perkotaan.

Page 23: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

21

3. Jerman yaitu Aufklaneus yg berarti pencerahan, yang menekankan pentingnya

mengetahui arah langkah kita.

4. Prancis yaitu vulgarisation yang menekankan pentingnya menyederhanakan

pesan dari orang yang terdahulu.

5. Amerika Serikat yaitu Eziohong berarti pendidikan,yang menekankan tujuan

penyuluhan pertanian untuk mengajar seseorang sehingga dapat memecahkan

sendiri masalah Peran penyuluh dapat dikategorikan ke dalam empat peran,

yaitu Peran fasilitator (Facilitative Roles), Peran pendidik (Educational Roles),

dan Peran teknikal (Technical Roles).

6. Australia yaitu forderung berarti berdiri kearah yang diinginkan, kata ini

mirip dengan istilah korea yakni bimbingan pedesaan.

7. Spanyol yaitu capacitacion yaitu keinginan untuk meningkatkan kemampuan

manusia yang dapat diartikan dengan pelatihan.

Adapun kegiatan penyuluh pertanian yang dikutip Word Bank, (2001).

adalah sebagai berikut :

1. Melakukan persiapan sebelum melakukan penyuluhan seperti halnya

persiapan tempat, kursi, meja, papan tulis, spidol, mistar, dan kertas karton.

2. Memberikan materi kepada petani sesuai dengan yang dibutuhkan misalnya:

tentang cara pemupukan pada tanaman padi.

3. Menggunakan metode dalam penyuluhan pertanian seperti kunjungan

kelompok alasannya agar mudah dalam menyampaikan secara massal atau

jumlah yang banyak.

Page 24: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

22

4. Melakukan peninjawan ulang terhadap petani yan gmengalami permasalaha

usaha taninya.

5. Mencari solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi petani dalam usaha

tani yang dilakukannya.

6. Waktu yang digunakan untuk melakukan penyuluhan pertanian pada petani

yaitu pagi hari alasannya agar mudah dikumpulkan para petani dan secara

langsung mempraktekkannya.

2.2.Motivasi

Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya upaya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut Sardiman (2006) motif

merupakan daya penggerak dari dalam untuk melakukan kegaiatan untuk

mencapai tujuan. Olehnya itu, sebagai suatu penggerak maka setiap kegiatan yang

dilakukan seseorang berlandaskan gerak dari individu tersebut. Dan adanya daya

penggerak akan lebih membantu seseorang untuk bangkit dari setiap masalah.

Melalui hal itu, akan mudah dalam melakukan pekerjaannya karena hambatan apa

saja yang diperolehnya mudah dalam menyelesaikan.

Definisi Motivasi adalah perubahan energi dalam diri atau pribadi

seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai

tujuan Hamalik, (2002). Dan Sardiman (2006) motivasi adalah perubahan energi

dalam diri seseorangyang ditandai dengan munculnya “felling” dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dan menurut Mulyasa (2003) motivasi

adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke

arah suatu tujuan tertentu.

Page 25: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

23

Dimyati dan Mudjiono (2002) mengutip pendapat Koeswara mengatakan

bahwa seseorang belajar karena didorong kekuatan mental, kekuatan mental itu

berupa keinginan dan perhatian, kemauan, cita-cita di dalam diri seorang

terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan

mengarahkan sikap dan perilaku individu dalam belajar. Jadi dapat disimpulkan

bahwa motivasi adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri petani yang

menimbulkan kegiatan belajar menjamin kelangsungan dan memberikan arah

pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Dalam

motivasi belajar dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan

dalam rangka pemenuhan harapan dan dorongan dalam hal ini adalah pencapaian

tujuan tertentu.

Motivasi dapat diartikan dorongan atau support dari diri seseorang untuk

mencapai maksud atau tujuan tertentu, motivasi berasal dari kata movere yang

artinya menggerakkan. Jadi dapat pula diartikan bahwa motivasi merupakan aspek

yang sangat berperan dalam mengggerakkan perilaku individu saat menjalankan

kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Moekijat, (2000).

Motivasi adalah mempelajari penyebab atau alasan yang membuat kita

melakukan apa yang kita lakukan. Menyebabkannya bergerak menuju tujuan, atau

bergerak menjahui situasi yang tidak menyenangkan Wade dan Carol, (2007).

Motivasi juga ada yang mengatakan dari kata motif. Kata motif seringkali

diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan

gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu

driving force, berupa yang menjalankan usaha yang ingin dicapai tujuannya.

Page 26: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

24

Menurut Winardi (2004), motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang

ada di dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri atau

dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar sekitar

imbalan moneter dan imbalan non moneter, yang dapat mempengaruhi hasil

kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada situasi dan

kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan.

Gray Frederic dan Winardi (2004), motivasi adalah hasil proses-proses

yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu, yang menimbulkan

sikap antusias dan persistensi untuk mengikuti arah tindakan-tindakan tertentu.

Tentang motivasi manusia menunjukkan arti penting dari dorongan atau

bawaan kita, khususnya dorongan yang berhubungan dengan seksualitas dan

agresi. Sebaliknya, psikologi sosial lebih mempertimbangkan sederetan kebutuhan

dan keinginan manusia. Psikologi sosial juga menekankan cara dimana situasi dan

hubungan sosial dapat menimbulkan kebutuhan. Taylor, et all, (2007).

Dalam teori hirearki maslow dikutip Reksohadiprojo dan Handoko (2006)

membagi motivasi ada beberapa tingkatan :

1. Kebutuhan fisiologis (sandang, pangan, papan, seksual, dan lainnya).

2. Kebutuhan fisikologis (rasa aman).

3. Kebutuhan sosiologis (berkelompok atau berorganisasi, bergaul dengan orang

banyak). Dalam kebutuhan sosiologis seperti ini, termasuk dalam sistem

berorganisasi dan menciptakan pergaulan yang sosial terhadap masyarakat

lainnya. Maka suatu tujuan akan mudah didapatkan kedepannya.

Page 27: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

25

4. Kebutuhan penghargaan, Kebutuhan-kebutuhan ini dapat diklasifikasikan

dalam dua perangkat tambahan, pertama yakni keinginan akan kekuatan,

prestasi, kecukupan, keunggulan dan kemampuan. Kedua yakni memiliki apa

yang disebut hasrat akan nama baik atau gengsi, prestise, status, dan apresiasi.

5. Kebutuhan aktualisasi diri, yakni kecenderungan untuk mewujudkan diri

sesuai dengan kemampuannya.

Menurut Rogers (2005) Motivasi dalam parameter pengukuran status

sosial ekonomi adalah kasta, umur, pendidikan, status perkawinan, aspirasi

pendidikan, partisipasi sosial, hubungan organisasi pembangunan, pemilikan

lahan, pemilikan sarana pertanian serta penghasilan sebelumnya. Jadi motivasi itu

berhubungan dengan karakteristik dalam diri seseorang dalam menjalankan

programnya untuk mencapai kesuksesan yang telah lama dibuatkan perencanaan.

Selain itu motivasi mengandung arti bahwa setelah berperan sebagai penggerak

maka menjadi suatu titik untuk mengukur apa yang telah di gerakkan serta

mengevaluasi dari apa yang dikerjakan.

Motivasi adalah pengakuan atau persepsi yang menggambarkan semangat

atau dorongan dalam diri seseorang untuk bersikap lebih baik atas keinginannya

dalam pencapaian tujuan kerjanya dimana hasilnya berkembang kedepan dan

berkelanjutan secara merata. Frederick Herzberg (2000).

A. Prabu Mangkunegara (2009) berpendapat bahwa Motivasi adalah

kondisi yang menggerakan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya.

Marihot Tua Effendi Hariandja (2009) berpendapat bahwa Motivasi adalah

sebagai faktor - faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku seseorang.

Page 28: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

26

Wibowo (2010) mengemukakan bahwa Motivasi merupakan dorongan

terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan. Sedangkan

elemen yang terkandung dalam motivasi meliputi unsur perubahan.

Sondang P. Siagian (2008) mengemukakan bahwa Motivasi adalah daya

pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk

menggerakkan kemampuan dalam membentuk keahlian dan keterampilan tenaga

dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung

jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan

berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Motivasi adalah Keinginan yang terdapat pada seorang individu yang

merangsangnya melakukan tindakan. GR.Terry, yang dikutip oleh Malayu S.P

Hasibuan (2005).

Motivasi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh manajer dalam

memberikan inspirasi, semangat, dan dorongan pada orang lain, dalam hal ini

karyawannya untuk mengambil tindakan-tindakan tertentu. Liang Gie, yang

dikutip oleh Sadali Samsudin (2006).

Motivasi adalah keseluruhan proses pemberian motivasi bekerja kepada

bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi

tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis. Siagian, yang dikutip

oleh Sedarmayanti (2001).

Motivasi kerja menurut Stephen P. Robbin (2006) bahwa Motivasi

merupakan proses yang berperan pada intensitas, arah, dan lamanya berlangsung

upaya individu ke arah pencapaian tujuan.

Page 29: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

27

Motivasi kerja menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005) bahwa Motivasi

kerja adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku

manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil kerja yang optimal.

Motivasi kerja menurut Kusnadi (2002) adalah upaya-upaya yang

memunculkan semangat dari dalam orang itu sendiri melalui fasilitas penyediaan

kepuasan. Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang

dikutip tahun (2008) adalah Dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau

tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

2.3.Petani

Petani menurut Slamet (2000), disebut petani apabila memiliki tanah

sendiri, bukan sekedar penggarap maupun penyewa. Berdasarkan hal tersebut,

secara konsep, tanah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan seorang petani. Poin penting dari konsep di atas bukan hanya terletak

pada soal, bahwa tanah adalah alat produksi utama petani, melainkan bahwa alat

produksi tersebut mutlak dimiliki seorang petani. Implikasinya, petani yang tidak

memiliki tanah sendiri tidak dianggap sebagai petani sejati atau asli.Implikasi

politiknya, petani mutlak dan mempertahankan dan menjaga hak kepemilikannya

atas tanah. Dengan demikian, kita bisa mengatakan bahwa konsep petani asli

memiliki kaitan sosial-budaya-politik. Sadikin M (2001).

Menurut Mosher (2001) petani merupakan orang yang menjalankan

usahatani mempunyai peran yang jamak (multiple roles) yaitu sebagai manajer,

sebagai juru tani dan sebagai kepala keluarga. Sehingga didalamnya mencakup

semua kegiatan dan menjalankan strategi tertentu dalam mencapai tujuan.

Page 30: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

28

Petani adalah Seseorang yang bekerja pada pelaksanaan atau

pengoperasian sebuah bidang pertanian, Seseorang yang telah dibayar dan berhak

untuk mengumpulkan dan mempertahankan pendapatan atau keuntungan, dan

Seorang sederhana, dan orang tidak canggih selain itu petani berarti individu yang

menjalankan perannya dilapangan untuk sebagai bukti bahwa rela bekerja demi

kebutuhan hidupnya. Dictionary (2008).

Adiwilaga (2002) menyatakan bahwa petani adalah orang-orang yang

melakukan kegiatan bercocok tanam hasil bumi atau memelihara ternak dengan

tujuan untuk memperoleh kehidupan dan kegiatannya.

Samsuddin (2002) petani adalah mereka yang sementara waktu atau tetap

menguasai sebidang tanah pertanian, menguasai suatu cabang usahatani atau

beberapa cabang usahatani dan mengerjakan sendiri maupun dengan tenaga

bayaran. Menguasai sebidang tanah diartikan sebagai penyewa, bagi hasil

penyakap atau pemilik.

2.4.Pembuatan Pupuk Organik Cair

Proses pembuatan pupuk organik cair berlangsung secara anaerob atau

dalam kondisi tidak membutuhkan oksigen dan secara fermentasi tanpa bantuan

sinar matahari. Proses pembuatan pupuk organik cair dengan cara tidak

membutuhkan oksigen sangatlah sederhana apalagi di tambah tidak adanya

bantuan sinar matahari mendukung pembuatan pupuk organik cair. Dengan cara

seperti itu maka pembuatan pupuk organik cair akan mudah terlaksana karena

tidak banyak membutuhkan alat dan bahan.

Page 31: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

29

Bahan yang dipersiapkan :

1. Sampah organik basah, rajang, dan padatkan sebanyak 25 kg.

2. Cairan molase sebanyak 500 ml.

3. Air cucian beras, air kelapa, dan air bersih masing – masing sebanyak 1 liter.

Alat yang digunakan :

1. Ember plastik ukuran 20 liter.

2. Karung beras yang terbuat dari serat sintesis.

3. Gayung 1 buah.

4. Sarung tangan 1 buah.

5. Masker kain 1 buah.

6. Tali rafia dan muatan sebanyak 1 buah. Dikutip Musnamar. E1 (2003).

Cara pembuatan pupuk organik cair antara lain :

1. Masukkan sampah organik kedalam karung beras dan tekan sampai padat.

2. Ikat karung beras tersebut dengan tali rafia.

3. Buat larutan media dengan mencampurkan semua bahan selain sampah

organik. Dan masukkan karung beras berisi sampah organik ke dalam larutan.

4. Supaya tidak mengapung, letakkan beban diatas karung beras tadi.

5. Tutuplah ember tersebut yang berisi campuran bahan pupuk organik.

6. Kemudian simpanlah ember tersebut ditempat yang tidak terkena matahari.

7. Setelah dilakukan penyimpanan dan fermentasi selama beberapa hari

selanjutnya angkat karung yang berisi campuran bahan pupuk organik.

8. Bukalah pengikat karung tersebut dan lihat hasil pembuatan pupuk organik

cair dan siap diaplikasikan pada tanaman. Dikutip Musnamar, E.I (2003).

Page 32: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

30

Cara lain pembuatan pupuk organik cair dengan pemamfaatan kotoran

ternak bio urine sapi, antara lain dengan penyediaan sarana dan prasarana yang

memadai ataupun secara lengkap terutama pada, Bahan : urine sapi 18 liter dan

starbio 2 ons Alat : ember untuk mencampur bahan, jerigen untuk memfermentasi

hasil pencampuran bahan, aerator dan selangnya sebagai aerasi, corong untuk

memasukkan bahan ke dalam jerigen. Setelah semua bahan tercampur dalam

tempat penampungan maka terlebih dahulu diaduk secara merata. Dan berikutnya

dengan menutup rapat tempat penampungan bahan pupuk organik cair.

Cara membuat pupuk organik secara sederhana :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Mengambil urine yang bersih atau bila perlu disaring terlebih dahulu.

3. Mencampur urine sebanyak 18 liter dengan starbio 2 ons.

4. Memasukkan campuran urine dan starbio ke dalam jerigen.

5. Memasang aerator atau airpump yang dihubungkan dengan selang, posisi

selang bagian ujung di dalam jerigen.

6. Aerator dibiarkan hidup selama 24 jam.

7. Difermentasikan selama 21 hari. Dikutip oleh Setyo Purwendro (2010).

Cara lain Membuat Pupuk Cair Organik. Bahan dan Alat yang

dipersiapkan antara lain :

1. 1 liter bakteri EM4 hasil pengembangbiakan.

2. 5 kg hijau-hijauan atau daun-daun segar bukan sisa dan jangan menggunakan

daun dari pohon yang bergetah berbahaya seperti karet, pinus, damar, nimba,

dan yang sulit lapuk seperti jato, bambu, dan lain-lainnya.

Page 33: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

31

3. 0,5 kg terasi dicairkan dengan air secukupnya.

4. 1 g gula pasir merah atau tetes tebu dan dicairkan dengan air.

5. 30 kg kotoran hewan, ditambah air secukupnya dan ditampung dalam ember.

Dari bahan diatas, yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan pupuk

organik cair diutamakan bio urine sapi, sampah pertanian, dan EM4. Sehingga

dalam pembuatan tersebut lebih menyatu dengan baik. Apabila hal itu sudah

lengkap maka lebih mempermudah pembuatan pupuk organik cair. Serta adanya

kegiatan tersebut petani menjadi lebih semangat untuk mengolah pertaniannya.

Cara Pembuatan sebagai berikut :

Kotoran hewan dan daun-daun hijau terlebih dahulu dimasukkan ke dalam ember.

Selanjutnya cairan atau larutan gula dan terasi dimasukkan ke dalam ember.

Larutkan bakteri ke dalam air dan dimasukkan ke dalam drum, kemudian ditutup

rapat. Setelah 8 - 10 hari, pembiakan bakteri sudah selesai dan drum sudah dapat

dibuka. Saring dan masukkan ke dalam wadah yang bersih untuk disimpan atau

digunakan. Ampas sisa saringan masih mengandung bakteri, dan sisakan sekitar 1

sampai 2 liter, tambahkan air, terasi, dan gula dengan perbandingan yang sama

ataupun seimbang. Maspary (2010).

2.5.Pupuk Organik Cair

Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari

alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami. Pupuk

organik cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal

dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya

lebih dari satu unsur. Anonim, (2008).

Page 34: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

32

Menurut Pranata, (2004) pupuk organik merupakan salah satu bahan yang

sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara aman, dalam

arti produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan-bahan kimia yang

berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman dikonsumsi.

Pupuk ini merupakan jenis pupuk yang berbentuk cair yang mudah sekali

larut pada tanah dan membawa kegunaan untuk kesuburan tanah, dapat

memberikan pengaruh pada tanaman. Anonim, (2010).

Pupuk Organik Cair dalam pemupukan jelas lebih merata, tidak akan

terjadi penumpukan konsentrasi pupuk di satu tempat,sebab itu tadi pupuk ini 100

persen larut dan merata. Selain itu juga Pupuk Organik Cair ini mempunyai

kelebihan dapat secara cepat mengatasi Defesiensi Hara dan tidak bermasalah

dalam pencucian Hara juga mampu menyediakan hara secara cepat dan baik.

Anonim, (2010).

Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar

di pasaran. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau

disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro

esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe,Mn, dan bahan organik). Pupuk

organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, juga

membantu meningkatkan produksi tanaman, mengurangi penggunaan pupuk

anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang. dari komposisi pupuk

organik yang banyak maka akan menambah lebih banyak kesuburan didalam

tanah dan tanaman. Anonim, (2010).

Page 35: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

33

Adapun kelebihan dan mamfaat dari penggunaan pupuk organik cair

dengan membantu perkembangan dan pertumbuhan tanaman secara cepat. Serta

tanaman lebih menonjolkan karakteristiknya yakni pada daun dan yang lainnya

adalah sebagai berikut.

1. Dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan

pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan

kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara.

2. Dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kuat,

meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, dan pengaruh cuaca.

3. Merangsang pertumbuhan cabang produksi.

4. Meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah.

5. Mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah.

Selain memiliki kelebihan, Pupuk Organik Cair atau POC juga memiliki

kelemahan, yaitu Anonim, (2010) :

1. Viabilitas (daya hidup) mikroorganisme yang dikandungnya sangat rendah.

2. Populasi mikroorganisme kecil (< 106 cfu/mL), bahkan cenderung tidak ada

atau mati seiring dengan waktu.

3. Nutrisi yang terkandung sedikit. Umumnya nutrisi yang ada berupa tambahan

bahan kimia seperti pupuk NPK dan Urea.

4. Mikroorganisme di dalamnya sangat mudah berkurang bahkan mati.

5. Tingkat kontaminasi sangat tinggi.

6. Seringkali menghasilkan gas (kemasan rusak) dan bau tidak sedap (busuk).

7. Tidak tahan lama atau kurang dari setahun.

Page 36: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

34

Menurut Suriadikarta (2006) menyatakan bahwa pemberian pupuk organik

cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan terhadap

tanaman.Berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian

pupuk organik cair melalui daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman

yang lebih baik dari pada pemberian melalui tanah. Semakin tinggi dosis pupuk

yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan

semakin tinggi, begitu pula dengan semakin seringnya frekuensi aplikasi pupuk

daun yang dilakukan pada tanaman, maka kandungan unsur hara semakin tinggi.

Namun, pemberian dengan dosis yang berlebihan justru akan

mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman Oleh karena itu,

pemilihan dosis yang tepat perlu diketahui oleh para peneliti maupun petani dan

hal ini dapat diperoleh melalui pengujian-pengujian di lapangan Wahyudi, (2013).

Pupuk organik cair adalah pupuk yang terbuat dari beberapa kumpulan

sampah atau limbah pertanian dan peternakan pada umumnya yang ada dalam

lingkungan sekitar. Kemudian proses pembuatan pupuk tersebut cukup sederhana

karena alat dan bahannya sangat tradisional. Dilihat dari segi mamfaat pupuk yang

demikian sangatlah menonjol utamanya tanaman menjadi subur secara alami dan

tanah kembali pada keadaan organik. Dikutip oleh Nurhidayat (2009).

2.6.Kerangka Pemikiran

Untuk mengetahui tentang peran penyuluh terhadap motivasi petani dalam

membuat pupuk organik cair perlu diketahui lebih dahulu karakteristik responden

yang mempunyai keterkaitan masalah tersebut antara lain, karakteristik

berdasarkan umur, jumlah tanggungan keluarga, dan pengalamannya.

Page 37: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

35

Pada dasarnya pembangunan merupakan upaya melakukan perubahan dan

pembaharuan yang dilakukan oleh suatu masyarakat menuju kondisi yang lebih

baik, pembangunan pertanian merupakan salah satu pembangunan tersebut.

Pembangunan pertanian bukan hanya meningkatkan aspek ekonomi saja, tetapi

harus dibarengi dengan pembangunan aspek manusia.

Motivasi petani dalam membuat pupuk organik cair adalah sebuah langkah

awal dalam melatih, dan mendidik masyarakat petani khususnya dari sekarang

hingga kedepannya. Kemudian selalu terbiasa untuk memamfaatkan sampah

pertanian dan peternakan yang ada disekitar lingkungan tempat tinggalnya.

Pengolahan limbah peternakan dan pertanian menjadi pupuk organik cair

merupakan proses pendidikan non formal bagi petani agar memiliki kualitas yang

mampu menemukan hal baru dalam dunia pertanian kedepannya. Serta melalui

konsep ini maka dapat menghasilkan SDM petani dengan kualitas yang

mencerminkan sebagai masyarakat penuh pengetahuan, masyarakat teknologi

terbuka, transparan, dan madani.

Motivasi petani begitu perlu dilakukan apa lagi sekarang ini, dunia

semakin berubah dengan tampilan teknologi yang banyak sehingga perlu strategi

awal untuk tidak terlalu terpengaruh lebih dalam hal tersebut. Tidak hanya itu,

melainkan melalui metode seperti ini sangat begitu penting untuk pembangunan

pertanian kedepannya.

Dalam rangka percepatan pembangunan pertanian tidak terlepas dari pihak

pendukung antara lain adanya kontak kerjasama baik penyuluh pertanian dengan

petani atau meliputi petani yang satu dengan petani lainnnya. Berikutnya kegiatan

Page 38: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

36

pengolahan limbah pertanian dan peternakan menjadi pupuk organik cair adalah

aspek bagaimana memamfaatkan potensi daerah yang begitu banyak untuk

menjadikan sebagai nilai yang menghasilkan pendapatan daerah dan pendapatan

masyarakat petani pada umumnya. Selanjutnya melalui usaha tersebut diharapkan

berkembang dalam mencapai skala ekonomis sosial.

Semua kegiatan tersebut, akan menimbulkan efek yang besar terutama

dalam segi keterampilan dan pengetahuan terhadap masyarakat semakin

bertambah secara signifikan. Olehnya itu, faktor penentu kebijakan pertanian

dalam hal ini pemerintah setempat dan kalangan masyarakat lainnya memberikan

dukungan besar dan bantuannya berupa materi ataupun segi modal untuk terus

melanjutkan kegiatan pengolahan limbah pertanian dan peternakan ke arah yang

penuh berkembangan secara cepat.

Dengan adanya agenda pembuatan pupuk organik cair masyarakat petani

tidak selamanya terfokus pada bahan kimia dan lebih terarah kepada pemakaian

pupuk organik cair pada tanaman yang dikelolahnya. Apalagi sekarang ini begitu

banyak pengetahuan pendidikan yang tinggi dan teknologi pendidikan menyebar

secara merata bahkan secara bebas berkembang dilingkungan petani.

Selain faktor tersebut, dapat memberi dukungan secara nyata pada petani

untuk menggunakan pengalamannya dengan cara bekerja secara intelektual dan

penuh dengan keterampilan yang teknologi sehingga keduanya menjadi seimbang

dalam mengatur kerja secara sederhana dalam pembuatan pupuk organik cair yang

memang sangat dibutuhkan bagi tanaman.

Page 39: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

37

Perkembangan pembuatan pupuk organik saat sekarang ini semakin

didukung oleh faktor teknologi dan pendidikan karena kedua aspek tersebut

sebagai titik acuan yang diterapkan petani untuk memiliki motivasi dalam

pembuatan pupuk organik cair. Berikutnya petani akan lebih terbiasa dalam

melatih kemampuan baik daya pikir atau keterampilan petani untuk membuat hal

baru dalam dunia pertanian dengan menciptakan produk pertanian berupa pupuk

yang memiliki kandungan yang alami dan saat diberikan perlakuan pada tanaman

hasilnya sangat baik. Olehnya itu, diharapkan agar strategi semacam ini petani

lebih semangat dan bekerja keras dalam memperkenalkan pembuatan pupuk

organik cair pada masyarakat lainnya.

Pembuatan pupuk organik cair dilakukan oleh petani karena merupakan

langkah awal dalam menghadapi persaingan teknologi pertanian serta

merencanakan strategi akan adanya peralihan penggunaan pupuk dari bahan kimia

kebahan organik. Tidak hanya itu, melainkan adanya pembuatan pupuk organik

cair maka petani tidak lagi membutuhkan pupuk kimia yang mungkin berbahaya

baik untuk tanah maupun bagi tanaman.

Pembuatan pupuk organik cair sangat membutuhkan peran pengetahuan

dan keterampilan karena petani tidak akan mampu membuat pupuk organik cair

kalau hanya pengalaman yang diharapkan. Akan tetapi perlu adanya pengetahuan

teori yang mendukung untuk dijadikan bahan ilmu untuk melakukan pembuatan

pupuk organik cair dan tidak hanya itu, keterampilan sangat berperan karena

merupakan faktor utama dalam menjalankan kegiatan pembuatan pupuk organik

cair yang hasilnya sangat baik jika dikerjakan dengan menggunakan hal tersebut.

Page 40: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

38

Gambar 1 : Kerangka Pikir Peran Penyuluh Terhadap Motivasi Petani Dalam

Pembuatan Pupuk Organik Cair Di Desa Lompo Tengah Kecamatan

Tanete Riaja Kabupaten Barru.

Penyuluh Kegiatan Penyuluh Pertanian

Mengadakan sosialisasi

Memberikan bantuan sosial

Petani

Peran penyuluh petanian

Fasilitator

Pendidik

Teknikal

Motivasi

Pembuatan Pupuk Organik Cair

ooooorOrganik

Page 41: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

39

III. METODE PENELITIAN

3.1.Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja

Kabupaten Barru dengan pertimbangan bahwa ditempat tersebut memiliki banyak

potensi daerah pertanian termasuk pengolahan limbah peternakan menjadi pupuk

organik cair untuk kebutuhan tanaman. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai

bulan April - Mei 2015.

3.2.Tehnik Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang ada di Dusun Woronnge

Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. Tehnik penentuan

sampel dilakukan dengan cara sensus, pengambilan sampel dengan cara sensus

adalah mengambil secara keseluruhan petani, hal itu dipengaruhi atas hasil survei

dilapangan memang petani di Dusun tersebut sebanyak 30 orang akan tetapi

pengambilan sampel hanya sebanyak 15 orang faktornya karena yang jumlah 15

orang lainnya tidak terlalu antusias dan produktif dalam melakukan pembuatan

pupuk organik cair yang berbahan dasar dari limbah peternakan dan pertanian.

Berikutnya yang dijadikan sampel penelitian dengan jumlah 15 orang tersebut,

akan dilakukan kegiatan metode sensus (data censused). diambil dalam hal ini

secara keseluruhan atau disebut dengan istilah (tehnik full sample). Jadi penentuan

sampel yang dilakukan adalah dengan cara sensus.

Page 42: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

40

3.3.Jenis Dan Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer yaitu, data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara

setiap petani.

2. Data sekunder yaitu, data yang diperoleh dari kantor desa dan instansi-instansi

dan lembaga yang terkait dalam penelitian ini.

3.4.Tehnik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, pengumpulan data dalam mengungkapkan

permasalahan yang dianggap praktis yakni :

1. Pengamatan (observasi)

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan

yang bertujuan untuk menjaring perilaku individu yang terjadi dalam kenyataan

sebenarnya. Kegiatan yang dilakukan dalam observasi ini adalah mengamati

kondisi ataupun keadaan yang menjadi objek penelitian dan mengamati kegiatan

yang dilakukan petani dalam membuat pupuk organik cair.

2. Wawancara (Interview)

Wawancara dilakukan pada sampel yang dipilih dan dianggap dapat

memberikan informasi tentang masalah penelitian. Wawancara dapat dilakukan

secara spontan, seperti dalam pembicaraan sehari - hari tetapi terfokus pada

masalah penelitian. Dan wawancara dikatakan sebagai kegiatan yang dilakukan

dalam mencari hal yang lebih pasti.

3. Dokumentasi (documentation)

Page 43: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

41

Dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara mengambil data-

data dari catatan, dokumentasi, yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam

hal ini dokumentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip dari

lembaga yang diteliti. Kegiatan dokumentasi melibatkan kegiatan pengumpulan,

pemeriksaan, dan pemilihan dokumen sesuai dengan kebutuhan dokumentasi

peneliti dilapangan.

3.5. Analisis Data

Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi

dengan cara deskriptik kualitatif. Adapun tahap yang ditempuh adalah seluruh

data yang diperoleh kemudian dirangkum serta mencari hubungan dengan yang

lain agar tergambar suatu bentuk Peran Penyuluh Terhadap Motivasi Petani

Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair Di Desa Lompo Tengah Kecamatan

Tanete Riaja Kabupaten Barru.

Terkait analisis data diatas, maka ada hal lain yang lebih penting dibahas

mengenai data kuesioner didalam penelitian yakni menggunakan sistem skoring

didalamnya terdapat aturan penillaian pada responden yang dijadikan sampel

peneitian kemudian data tersebut diperoleh dengan mengajukan pertanyaan pada

responden dan diberi simbol berupa pilihan jawaban (a),(b),dan (c) serta masing-

masing diberi skor 3,2 dan 1.

Kelas kategori : nilai tertinggi- nilai terendah (Sugiyono,2005)

Jumlah kelas

Jawaban responden masing-masing variabel dapat diklasifikasikan antara

Page 44: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

42

lain sebagai berikut.

1. Skor untuk kategori tinggi : 2,34 – 3,00

2. Skor untuk kategori sedang : 1,67 – 2,33

3. Skor untuk kategori rendah : 1,00 – 1,66

3.6.Definisi Operasional

1. Peran Penyuluh adalah sebuah status atau kerja, yang dijalankan seseorang

untuk mendapatkan hasil yang lebih baik yang diberikan kepada petani dan

untuk penyuluh sendiri.

2. Motivasi petani adalah dorongan atau inspirasi, bagi seseorang didalam

mengupayakan pekerjaannya agar berjalan dengan baik tanpa ada hambatan.

Dengan adanya motivasi ada upaya memperbaiki kehidupan.

3. Pembuatan pupuk organik cair adalah sebuah cara pengolahan limbah

peternakan dan pertanian yang begitu sederhana. Kemudian dijadikan pupuk

yang alami karena bahannya sendiri ada di lingkungan sekitar seperti : kotoran

ternak padat atau cair, dedaunan, bakteri EM4.

4. Pupuk organik cair adalah pupuk yang terbuat dari kumpulan kotoran ternak,

dedaunan, dan bakteri EM4. Serta memiliki mamfaat yang dapat

mengembalikan struktur tanah menjadi subur. Tidak hanya itu, melainkan

pupuk organik cair sendiri lebih membantu percepatan perkembangan

tanaman utamanya dari perubahan warna daun.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Page 45: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

43

4.1.Keadaan Demografi

Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru adalah

salah satu Desa dari 54 Desa dan Kelurahan dalam wilayah Kabupaten Barru,

yang dibelah jalur Trans Sulawesi Poros Pekkae – Soppeng, terdiri atas 5 Dusun

yang dibagi dalam 19 RT, dan luas wilayah Desa Lompo Tengah 429,8 Hektar.

Tabel 1. Luas Desa Lompo Tengah

No Dusun Banyaknya RT Luas

1.

2.

3.

4.

5.

Ele

Botto – botto

Lisu

Botto lampe

Alakkange

3

3

5

6

2

90,2 Ha

70,1 Ha

110,2 Ha

120,2 Ha

39,1 Ha

Jumlah 19 429,8 Ha

Sumber: Data Sekunder 2014

Berdasarkan Tabel 1, Maka dapat diketahui luas Desa Lompo Tengah

secara keseluruhan adalah 429,8 Ha dan jumlah RT adalah 19 orang. Dan untuk

luas Dusun serta banyaknya RT dalam setiap Dusun , yakni Ele 3 RT dengan luas

90,2 Ha. Dusun Botto-botto 3 RT dengan luas 70,1 Ha. Dusun Lisu 5 RT dengan

luas 110,2 Ha. Dusun Bottolampe 6 RT dengan luas 120,2 Ha. Dusun Alakkannge

2 RT dengan luas 39,1 Ha.

Desa Lompo tengah berada pada ketinggian tanah dari permukaan laut

adalah berkisar 1.500 m dengan curah hujan rata – rata 2.000 mm pertahun dan

suhu udara rata – rata 22’C – 28’C, dan dikategorikan sebagai suatu daerah

beriklim tropis ( sedang ). Berikut ini batas – batas desa.

- Sebelah Utara : Desa Lempang

Page 46: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

44

- Sebelah Timur : Desa Kading

- Sebelah Selatan : Desa pao - pao

- Sebelah Barat : Desa Lempang

Bila dilihat dari lokasinya, maka orbitasi ( jarak dari pusat - pusat

pemerintahan sebagai berikut ) :

- Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan 8.00 Km

- Jarak dari ibu kota kabupaten adalah 12.00 Km

- Jarak dari ibu kota provinsi adalah 100 Km

4.2.Keadaan Sosial

Jumlah penduduk Desa Lompo Tengah seluruhnya adalah 3.825 jiwa yang

tersebar di 5 Dusun dengan jumlah kepala keluarga (KK) adalah 792 jiwa dengan

kepadatan penduduk 1155 / 1 km². Berarti dalam hal ini jumlah penduduk sangat

banyak dan dapat membantu percepatan perbaikan keadaan sosial yang

dibutuhkan masyarakat dalam kehidupannya. Berikut ini tabelnya.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Lompo Tengah

No

Dusun

Jumlah Penduduk Jumlah

KK Pria Perempuan

1.

2.

3.

4.

5.

Ele

Botto – Botto

Lisu

Botto Lampe

Alakkange

193

91

225

151

132

457

278

666

424

374

327

202

530

304

263

784

480

1196

728

637

Jumlah 792 1407 1626 3825

Sumber: Data Sekunder 2014

Berdasarkan Tabel 2, maka dapat diketahui jumlah penduduk Desa Lompo

Tengah secara keseluruhan adalah 3825 orang. Jumlah KK, Pria, dan Perempuan

Page 47: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

45

untuk setiap Dusun yakni, Ele dengan KK 193, Pria 457, dan Perempuan 327

jumlahnya 784 orang. Dusun Botto-botto dengan KK 91, Pria 278, dan

Perempuan 202 jumlahnya 480 orang. Dusun Lisu dengan KK 225, Pria 666, dan

Perempuan 530 jumlahya 1196 orang. Dusun Botto lampe dengan KK 151, Pria

424, Perempuan 304 jumlahnya 728 orang. Dusun Alakkange dengan KK 132,

Pria 374, Perempuan 263 dan jumlahnya 637 orang.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

Penduduk

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Pendidikan Tinggi

Akademi sederajat

SMA / SLTA

SMP / SLTP

Sekolah Dasar ( Tamat )

Sekolah Dasar ( Tidak Tamat )

Usia 7 – 45 Tahun Tidak sekolah

Belum sekolah

427

110

430

710

620

970

430

119

Jumlah 3825

Sumber: Data sekunder 2014

Berdasarkan Tabel 3, Maka dapat diketahuijumlah penduduk dengan

tingkat pendidikan yakni pendidikan tinggi 427 orang, Akademi sederajat 110

orang SMA/SLTA 430 orang, SMP/SLTP 710 orang. SD(tamat) 620 orang.

SD(tidak tamat) 970 orang. Usia 7 – 45 tahun tidak sekolah 430 orang. Belum

sekolah 119 orang. Dan jumlah penduduk dengan tingkat pendidikan secara

keseluruhan yakni 3825 orang.

4.3.Keadaan Ekonomi

Page 48: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

46

Desa Lompo Tengah Sebagai Wilayah Agraris yang mayoritas wilayahnya

terdiri dari hamparan areal Persawahan, dimana luas sawah kurang lebih 248

persawahan, areal perkebunan, hektar, atau 50% Wilayah Desa Lopmpo Tengah

adalah areal dimana luas wilayah perkebunan kurang lebih 160,17 Hektar, atau

35% Wilayah Lompo Tengah adalah area perkebunan dan wilayah Desa Lompo

Tengah terletak pada daerah pengunungan dimana panjang pegunungan atau bukit

kurang lebih 5 kilometer. Namun demikian penduduk yang bekerja di sektor lain

misalnya sebagai buruh, tukang, pegawai Negeri/ Sipil/Swasta, dan pengrajin.

Untuk lebih mengetahui secara lebih lanjut, maka keadaan ekonomi bagi

penduduk Desa Lompo Tengah sudah sangat jelas karena didukung adanya

sumber daya alam yang banyak sehingga perlu pengelolaan yang efektif dalam

mengembangkan peningkatan potensi tersebut sehinnga pendapatan masyarakat

menjadi menentu.

Tabel 4. Jumlah Kelompok Tenaga Kerja di Desa Lompo Tengah

No Mata pengcaharian Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Pegawai Negeri

Abri

Polri

Buruh/ Tukang/Montir

Pedagang

Petani

Penjahit

Sopir

Pengrajin

230

3

5

36

52

384

5

7

21

Jumlah 743

Sumber: Data Sekunder 2014

Berdasarkan Tabel 4, jumlah kelompok tenaga kerja secara keseluruhan

yakni 743 orang dengan pekerjaan yakni Pegawai Negeri 230 orang, Abri 3 orang

Page 49: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

47

Polri 5 orang, Buruh atau Tukang 52 orang, Pedagang 52 orang, petani 384 orang,

penjahit 5 orang, sopir 7 orang, dan pengrajin 21 orang.

4.4.Sarana dan Prasarana

Tabel 5. Sarana dan Prasarana di Desa Lompo Tengah

No Sarana dan Prasarana Jumlah / Volume Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Sawah

Penggilingan Padi

Hand Traktor

Hand Sprayer

Cangkul

Mesin Pemotong Padi

Pompa Air

248 Ha

150 Unit

56 Unit

75 Buah

100 Buah

26 Unit

65 Buah

Ekonomi

Sarana dan prasarana

Ekonomi

Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana

Sumber: Data Sekunder,2014

Berdasarkan Tabel 5, maka dapat diketahui jumlah jenis potensi khusus

sangat banyak yakni Sawah 248, Penggilingan Padi 792 Unit, Hand Tractor 56

Unit, Hand Sprayer 75 Unit, Cangkul 100 Buah, Mesin Pemotong Padi 26 Buah

dan Pompa Air 65 Buah.

4.5.Kelembagaan

Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru

mempunyai 1 orang penyuluh pendamping lapangan (PPL) dan 16 kelompok tani

dimana setiap kelompok tani jumlah anggotanya 25 orang dan tergabung dalam 1

lembaga atau organisasi yang sangat penting yakni gabungan kelompok tani di

Desa Lompo Tengah (Gapoktan).

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.Identitas Responden

Page 50: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

48

Identitas responden menggambarkan suatu kondisi atau keadaan serta

status dari responden tersebut. Identitas responden dapat memberikan informasi

tentang keadaan kegiatan petani dalam pembuatan pupuk organik cair, terutama

berhubungan dengan peran penyuluh terhadap motivasi petani dalam pembuatan

pupuk organik cair. Informasi - informasi mengenai identitas responden sangat

penting untuk diketahui karena merupakan salah satu hal yang dapat

memperlancar proses penelitian. penentuan interval kelas dan kategori kelas

dalam penelitian responden menggunakan rumus interval kelas. Suharyadi (2004).

Berikut ini identitas responden yang berhasil dikumpulkan di lapangan.

5.1.1.Umur Petani Responden

Responden yang diamati dalam penelitian ini adalah Petani yang ada di

Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. Berikut umur

responden petani dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 6. Jumlah dan Persentase Responden Petani Berdasarkan Tingkat Umur,di

Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. 2015

No Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

30 – 35

36 – 41

42 – 47

48 – 53

2

6

4

3

13,00

40,00

27,00

20,00

Jumlah 15 100,00

Sumber :Data Primer Setelah Diolah, 2015.

Tabel 6 menunjukkan bahwa umur responden 30 - 35 tahun sebanyak 2

orang dengan persentase 13,00% hal ini diperoleh dari 15 responden hanya 2

orang yang memiliki umur 30 - 35 tahun. Umur 36 - 41 tahun sebanyak 6 orang

Page 51: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

49

dengan persentase 40,00% hal ini diperoleh karena dari 15 responden hanya 6

orang yang memiliki umur 36 - 41 tahun. Umur 42 - 47 tahun sebanyak 4 orang

dengan persentase 27,00% hal ini diperoleh dari 15 responden hanya 4 orang yang

memiliki umur 42 - 47 tahun. Dan umur 48 - 53 tahun sebanyak 4 orang dengan

persentase 20,00% hal ini diperoleh dari 15 responden hanya 3 orang yang

memiliki umur 48 - 53 tahun. Jadi persentase yang paling tinggi adalah umur

responden 36 - 41 tahun dengan persentase 40,00% hal ini diperoleh dari 15

responden hanya 6 orang yang memiliki umur 36 - 41 tahun. Dan persentase yang

paling rendah umur responden 30 - 35 tahun dengan persentase 15,00%. Dari

penjelasan Tabel 6, umur 30 - 35 tahun masih kurang berpartisipasi dalam

melakukan pembuatan pupuk organik cair. Umur 36 - 41 tahun sangat antusias

dalam pelaksanaan pembuatan pupuk organik cair. Sedangkan umur 42 - 47 tahun

sangat mendukung pelaksanaan pembuatan pupuk organik cair. Umur 48 – 53

tahun cukup mempunyai motivasi dalam pembuatan pupuk organik cair.

Purwanto, S.K (2004).

5.1.2 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan responden, hasil penelitian menunjukkan bahwa

tingkat pendidikan petani responden terbagi atas tiga, yaitu SD, SMP, dan

SMA/MA.Karakteristik tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel 7

berikut ini.

Tabel 7. Tingkat Pendidikan Responden petani di Desa Lompo Tengah

Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. 2015

No Tingkat Pendidikan Jumlah Reponden

(Orang)

Persentase

(%)

Page 52: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

50

1.

2.

3.

SD

SMP

SMA/MA

6

5

4

40,00

33,00

27,00

Jumlah 15 100,00

Sumber :Data Primer Setelah Diolah, 2015.

Tabel 7 menunjukkan bahwa petani responden yang memiliki pendidikan

SD sebanyak 6 orang dengan persentase 40,00% hal ini diperoleh dari 15

responden hanya 6 orang dengan pendidikan SD. Pendidikan SMP sebanyak 5

orang dengan persentase 33,00% hal ini diperoleh dari 15 responden hanya 5

orang dengan pendidikan SMP. Pendidikan SMA/MA sebanyak 4 orang dengan

persentase 27,00% hal ini diperoleh dari 15 responden hanya 4 orang dengan

pendidikan SMA/MA. Jadi persentase yang paling tinggi adalah pendidikan SD

sebanyak 6 orang dengan 40,00% hal ini diperoleh dari 15 responden hanya 6

orang dengan pendidikan SD dan persentase yang paling rendah adalah

pendidikan SMA/MA sebanyak 4 orang dengan persentase 27,00% hal ini

diperoleh dari 15 responden hanya 4 orang dengan pendidikan SMA/MA. Dari

penjelasan Tabel 7, tingkat pendidikan SD cukup banyak dan sangat antusias

dalam mendukung pembuatan pupuk organik cair, untuk pendidikan SMP cukup

berperanterhadap motivasi pembuatan pupuk organik cair. Dan tingkat pendidikan

SMA/MA tidak banyak akan tetapi pengetahuan yang dimilikinya sangat

berpeluang dalam memberi motivasi terhadap petani dalam pembuatan pupuk

organiik cair. Purwanto,S.K (2004).

Tabel 8. Luas Lahan Responden Petani di Desa Lompo Tengah

Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. 2015

No Luas Lahan

(Ha)

Jumlah Responden

(Orang)

Persentase (%)

Page 53: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

51

1.

2.

3.

4.

0,20 – 0,40

0,41 – 0,61

0,62 – 0,82

0,83 – 1,03

3

4

2

6

20,00

27,00

13,00

40,00

Jumlah 15 100.00

Sumber :Data Primer Setelah Diolah, 2015

Tabel 8 menunjukkan bahwa petani yang memiliki luas lahan 0,20 - 0,40

Ha sebanyak 3 Orang dengan persentase 20,00% hal ini diperoleh dari 15

responden hanya 3 orang yang memiliki luas lahan 0,20 - 0,40. Luas lahan 0,41 -

0,61 Ha sebanyak 4 Orang dengan persentase 27,00% hal ini diperoleh dari 15

responden hanya 4 orang yang memiliki luas lahan 0,41 - 0,61 Ha. Luas lahan

0,62 - 0,82 Ha sebanyak 2 Orang dengan persentase 13,00% hal ini diperoleh dari

15 orang hanya 2 orang yang memiliki luas lahan 0,41 - 0,61 Ha umur ,83 - 1,03

Ha sebanyak 6 orang dengan persentase 40,00%. Jadi persentase yang paling

tinggi adalah 0,83 - 1,03 Ha sebanyak 6 orang dengan persentase 40,00% hal ini

diperoleh dari 15 responden hanya 6 orang yang memiliki luas lahan 0,83 - 1,03

Ha. Dan Persentase yang paling rendah adalah 0,62 - 0,82 Ha sebanyak 2 orang

dengan persentase 13,00% hal ini diperoleh dari 15 responden hanya 2 orang yang

memiliki luas lahan 0,62 - 0,82. Dari penjelasan Tabel 8, luas lahan responden

petani 0,20 - 0,40 Ha dan 0,41 - 0,61 cukup banyak untuk dijadikan lahan pupuk

organik. Dan luas lahan 0,62 - 0,82 Ha tidak banyak untuk dijadikan sebagai lahan

pupuk organik. Luas lahan 0,83 – 1,03 Ha yang paling banyak dijadikan sistem

lahan perlakuan organik. Purwanto,S.K (2004).

Tabel 9. Identitas Responden Petani Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga,

di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. 2015

No Jumlah Tanggungan

Keluarga (Orang)

Jumlah Responden

(Orang)

Persentase (%)

Page 54: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

52

1.

2.

3.

1 – 2

3 – 4

5 – 6

6

5

4

40,00

33,00

27,00

Jumlah 15 100,00

Sumber :Data Primer Setelah Diolah, 2015

Tabel 9 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga terbagi 3 yaitu,

jumlah responden yang memiliki tanggungan keluarga sebanyak 1 - 2 orang

adalah 6 orang dengan persentase 40,00% hal ini diperoleh dari 15 responden

hanya 6 orang yang memiliki jumlah tanggungan keluarga 1 - 2 orang. Jumlah

responden yang memiliki tanggungan keluarga 3 - 4 sebanyak 5 orang dengan

persentase 33,00% hal ini diperoleh dari 15 responden hanya 5 orang yang

memiliki tanggungan keluarga 3 - 4 orang. Dan jumlah tanggungan keluarga 5 - 6

sebanyak 4 orang dengan persentase 27,00% hal ini diperoleh dari 15 responden

hanya 4 orang yang memiliki tanggungan keluarga 5 - 6. Jadi jumlah tanggungan

keluarga paling banyak adalah 1 - 2 orang yaitu 6 orang dengan persentase

40,00%. Dan jumlah tanggungan keluarga paling sedikit adalah 3 - 4 orang

dengan persentase 27,00%. Dari penjelasan Tabel 16, jumlah tanggungan keluarga

1 - 2 sangat banyak dalam memberikan nafkah bagi keluarganya dari hasil

pertanian sistem perlakuan organik. Dan jumlah tanggungan keluarga 3 - 4 cukup

banyak dalam memberikan kebutuhan pokok bagi keluarganya dari hasil pertanian

sistem organik. Jumlah tanggungan kelurga 5 - 6 sedikit dalam memenuhi

kebutuhan keluarganya dari hasil pertanian sistem organik. Purwanto,S.K (2004).

Tabel 10. Identitas Responden Petani Berdasarkan Pengalaman Pembuatan Pupuk

Organik cair di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja

Kabupaten Barru. 2015

Page 55: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

53

No Pengalaman Pembuatan

Pupuk Organik Cair

(Tahun)

Jumlah Responden

(Orang)

Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

2 – 3

4 – 5

6 – 7

8 – 9

2

6

3

4

50,00

40,00

20,00

25,00

Jumlah 15 100,00

Sumber :Data Primer Setelah Diolah, 2015

Tabel 10 menunjukkan bahwa jumlah Pengalaman pembuatan pupuk

organik cair terbagi 4 yaitu, jumlah responden yang memiliki pengalaman 2 - 3

tahun sebanyak 2 orang dengan persentase 15,00% hal ini diperoleh dari 15

responden hanya 2 orang yang memiliki pengalaman 2 - 3 tahun. Jumlah

responden yang memilki pengalaman 4 - 5 tahun sebanyak 6 orang dengan

persentase 30,00%, hal ini diperoleh dari 15 responden hanya 6 orang yang

memiliki pengalaman 4 - 5 tahun. Jumlah responden yang memiliki pengalaman

6 - 7 tahun sebanyak 3 orang dengan persentase 20,00% hal ini diperoleh dari 15

responden hanya 3 orang yang memiliki pengalaman 6 - 7 tahun. Dan pengalaman

8 - 9 sebanyak 4 orang dengan persentase 25,00% hal ini diperoleh dari 15

responden hanya 4 orang yang memiliki pengalaman 8 - 9 tahun. Jadi persentase

yang paling tinggi adalah pengalaman petani 4 - 5 tahun sebanyak 6 orang dengan

persentase 40,00% hal ini diperoleh dari 15 responden hanya 6 orang yang

memiliki pengalaman 4 - 5 tahun. Dan persentase yang paling rendah adalah

pengalaman petani 2 - 3 tahun sebanyak 2 orang dengan persentase 15,00% hal ini

diperoleh dari 15 responden hanya 2 orang yang memiliki pengalaman 2 - 3 tahun.

Dari penjelasan Tabel 10, pengalaman petani pada pembuatan pupuk organik cair

2 - 3 tahun masih kurang pada motivasi pembuatan pupuk organik cair, untuk 4 -

Page 56: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

54

5 tahun sangat banyak terhadap motivasi pembuatan pupuk organik cair. Dan 6 - 7

tahun cukup banyak terhadap motivasi pembuatan pupuk organik cair, 8 - 9 tahun

cukup berpeluang. Purwanto,S.K (2004).

5.2.Peran Penyuluh Terhadap Motivasi Petani Dalam Pembuatan Pupuk

Organik Cair

Peran penyuluh terhadap motivasi petani dalam pembuatan pupuk organik

cair yakni sebagai fasilitator, pendidik, dan teknikal Menurut kamus besar bahasa

Indonesia (KBBI) yang dikutip tahun 2000. Serta yang memberikan motivasi bagi

petani oleh aspek pengetahuan yang didapatkan dari penyuluh atau melakukan

pendidikan dan pelatihan. Kemudian untuk pembuatan pupuk organik

menggunakan bahan alami yang ada disekitar lingkungan masyarakat itu sendiri.

Selanjutnya hasil dari pembuatan tersebut diaplikasikan pada tanaman yang

dikelolah agar semakin subur perkembangannya mulai dari akar, daun, batang,

bunga dan buah.

Tabel 11. Jumlah dan Persentase Peran Penyuluh Terhadap Motivasi Petani

Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair Di Desa Lompo Tengah

Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. 2015

No Uraian Nilai Kategori

1.

2.

3.

Peran penyuluh sebagai fasilitator.

Peran penyuluh sebagai pendidik.

Peran penyuluh sebagai teknikal.

1,93

2,06

1,73

Sedang

Sedang

Sedang

Jumlah

Rata-Rata

5,72

1,90

Tinggi

Sedang

Sumber :Data Primer setelah diolah,2015

Tabel 11 menunjukkan bahwasanya peran penyuluh sebagai fasilitator

adalah 1,93 berada dalam kategori sedang, hal ini diperoleh dari 15 responden

mengatakan bahwa masih kurangnya sarana dan prasarana yang diberikan

Page 57: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

55

penyuluh kepada petani termasuk bahan penetralisir bakteri pada pembuatan

pupuk organik cair, dan peran penyuluh sebagai pendidik adalah 2,06 berada

dalam kategori tinggi, hal ini diperoleh dari 15 responden mengatakan bahwa

penyuluh sudah mampu memberikan banyak pendidikan pada petani mulai

budidaya sistem organik, pembuatan pupuk organik, dan penggunaan pupuk

organik pada tanaman.

Untuk peran penyuluh sebagai teknikal adalah 1,73 dalam kategori rendah,

hal ini diperoleh dari 15 responden mengatakan bahwa penyuluh masih kurang

penerapan praktek atau tehnik pembuatan pupuk organik cair yang perlu diberikan

pada petani. Olehnya itu, kedepannya penyuluh harus lebih meningkatkan peran

sebagai fasilitator, pendidik, dan teknikal.

5.2.Motivasi Petani Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair

Teori dari Vroom (2004) tentang cognitive theory of motivation

menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang diyakini

tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat

diinginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh

tiga unsur yang paling penting dan mendukung yaitu sebagai berikut

1. Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas.

2. Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam

melakukan suatu tugas.

3. Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan positif, netral, atau

negative dalam melaksanakan tugas.

Page 58: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

56

Untuk hasil identifikasi Motivasi Petani Dalam Aspek Pengetahuan

Terhadap Pembuatan Pupuk Organik Cair. Yang diperoleh adalah 2,10 berada

dalam kategori tinggi, hal ini diperoleh dari 15 responden memiliki motivasi

terhadap aspek lingkungan akan tetapi masalah pada pendidikan dan keterampilan

lebih ditingkatkan kedepannya. Olehnya itu, upaya yang harus ditingkatkan yang

akan datang petani senantiasa belajar dari penyuluh. Purwanto S.K (2004).

5.4.Pembuatan Pupuk Organik Cair Yang Dilakukan Petani Dilapangan

Pupuk organik cair adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk

hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik

dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik,

kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik

daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk

hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu,

dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan

pertanian, dan limbah kota (sampah).

Pupuk organik cair adalah hasil dari perpaduan bahan limbah pertanian

dan peternakan yang diolah dengan proses yang tidak lama, dan tidak

menggunakan banyak bahan atau peralatan dalam melakukan pembuatan pupuk

organik cair. Serta proses pembuatannya sangat sederhana karena masih cukup

tradisional dan mudah dalam melaksanakannya.

Untuk hasil Identifikasi Pembuatan Pupuk Organik Cair. Yang diperoleh

adalah 1,95 berada dalam kategori Sedang hal ini diperoleh dari 15 responden

mengatakan bahwa sebagian sudah mampu melakukan pembuatan pupuk organik

Page 59: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

57

cair karena dipengaruhi faktor pendukung berupa pelatihan dan bimbingan

pendidikan pertanian seperti mengikuti agenda penyuluhan pertanian ataupun

melakukan studi banding keluar daerah agar pendidikan dan pengetahuannya

meningkat. Purwanto S.K (2004).

Gambar 3 : Skema Pembuatan Pupuk Organik Cair Yang Dilakukan Petani Di

Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru.

Cara pembuatan Siapkan tempat praktek pembuatan pupuk organik cair

adalah antara lain : Siapkan ember untuk campuran bahan pembuatan pupuk

organik cair, Siapkan air kencing sapi sebanyak 20 liter, Siapkan air sebanyak 10

Penyediaan Alat Dan Bahan Untuk Pembuatan Pupuk Organik

Cair

Alat

Penumbuk

Pengaduk

Penyaring

Pisau

Kain

Botol

Ember

Bahan

EM4

Daun pepaya

Bio urine sapi

Air

Air gula tebu

Proses pembuatan pupuk organik cair

Proses penumbukan daun pepaya

Proses pemerasan daun pepaya

Proses penyediaan bio urine sapi

Proses pencampuran bahan lainnya

yakni daun pepaya, air, air gula

tebu, dan bakteri EM4.

Proses pengadukan

Proses Fermentasi Bahan Pupuk Organik Cair

Page 60: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

58

liter, kemudian campurkanlah dengan air kencing sapi, Siapkan daun pepaya

sebanyak 10 helai, dan kemudian tumbuklah daun pepaya tersebut hingga halus,

Setelah penumbukan daun pepaya sudah selesai maka campurkan sedikit air,

kemudian peraslah daun pepaya tersebut, hasil perasan daun pepaya tersebut

terlebih dahulu disaring, kemudian masukkan kedalam campuran bahan pupuk

organik cair lainnya, Kemudian campurkanlah 2 gelas air gula tebu kedalam

campuran bahan pupuk organik, Setelah itu campurkan EM4 sebanyak 10 gelas

dalam tempat pembuatan pupuk organik cair.

Dari uraian diatas dapat diketahui pembuatan pupuk organik cair yang

tergolong sederhana.Serta penggunaan alat maupun bahan yang masih tradisional

tanpa menggunakan alat teknologi mesin dalam mengolahnya. Kemudian saat

bahan sudah tercampur semua maka aduklah sampai merata dan setelah itu

tutuplah ember yang berisi campuran tersebut dengan dilapisi kain dan ditutup

secara rapat-rapat serta fermentasi selama beberapa hari sampai siap diaplikasikan

pada tanaman.

Pupuk organik cair adalah pupuk organik yang diproduksi dengan

menggunakan peralatan yang modern. Beberapa manfaat pupuk organik buatan,

yaitu dengan Meningkatkan kandungan unsur hara pada tanaman, Meningkatkan

produktivitas tanaman, Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun,

Menggemburkan dan menyuburkan tanah.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.Kesimpulan

Page 61: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

59

Berdasarkan hasil pembahasan Peran Penyuluh Terhadap Motivasi Petani

Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair Di Desa Lompo Tengah Kecamatan

Tanete Riaja Kabupaten Barru. Dalam hal ini dibuktikan dari hasil dilapangan

yakni peran penyuluh sebagai fasilitator 1,93 berada dalam kategori sedang

sementara peran penyuluh sebagai pendidik 2,06 berada dalam kategori tinggi

selanjutnya peran penyuluh sebagai teknikal 1,73 berada dalam kategori Sedang.

Kemudian mengarah pada aspek pengetahuan yang memberikan motivasi

terhadap petani 2,10 berada dalam kategori sedang. Selain itu yang paling utama

adalah pembuatan pupuk organik cair dengan tanggapan dan penilaian masyarakat

petani 1,95 masih berada dalam kategori sedang karena dipengaruhi faktor

pendidikan dan keterampilan yang masih rendah.

6.2.Saran

1. Dengan melihat kenyataan yang terjadi dilapangan maka peneliti dalam hal ini

dapat memberikan masukan kepada setiap petani agar dalam kegiatan

pembuatan pupuk organik cair selalu memahami materi dan teknik.

2. Kepada seluruh instansi dan penyuluh pertanian lapangan (PPL) lebih banyak

memberikan informasi dan teknik. Maka dari itu, ilmu yang didapatkan petani

harus diaplikasikan dalam kegiatan pembuatan pupuk organik cair.

3. Kepada pemerintah agar lebih memperhatikan kebutuhan petani utamanya

penyediaan alat dan bahan untuk pembuatan pupuk organik cair.

DAFTAR PUSTAKA

Page 62: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

60

Anonim, (2008). Pupuk organik cair. Artikel pertanian. Balai Besar Litbang

Pertanian. Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri, (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka

Cipta.

Darsono, Max. dkk, (2000). Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP

Semarang Press.

Dimyati dan Mudjiono, (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Departemen

pendidikan dan kebudayaan.

Glen Elder, (2005). Peran penyuluh. Pengembangan pertanian. Artikel pertanian.

Jakarta.

Gray Frederic dan Winardi, (2004). Motivasi belajar dan interaksi. Jakarta,

Grafindo.

Handoko, Hani T,Dr.MBA dan Reksohadiprojo sukanto, Dr.M,com,(2006),

Motivasi. Artikel sosial. edisi kedua Yogyakarta ; BPFE.

Kahn, et al., (2000). Peran Penyuluh.Oswald, Mossholder, dan Harris, dalam

Bauer, (2003). Artikel pertanian. Jakarta.

Moekijat, (2000). Motivasi. Pembangunan pertanian. Jakarta : Rineka Cipta.

Mulyasa,E, (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Mosher, (2001). Pengertian Petani dan kegiatan pertanian. Semarang Press.

Musnamar, E.I (2003). Pembuatan Pupuk organik cair, dan aplilkasi Jakarta,

penebar swadaya.

Maspary (2010). Pembuatan dan Fermentasi Urine Sapi menjadi pupuk organik

cair. Jakarta, penebar swadaya.

Parnata, Ayub.S. (2004). Pupuk Organik Cair. Jakarta : PT Agromedia Pustaka.

Hal 15-18.

R. Linton, W.J.S. Poerwadarminta (2005), Peran penyuluh. Artikel pertanian.

Departemen pertanian. Jakarta.

Saragih, (2009). Pembangunan pertanian. Artikel sosial dan pertanian. Badan

pusat statistik (BPS). Jakarta.

Page 63: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

61

Sirajuddin. Dkk,(2011). Pembuatan pupuk organik cair. Artikel pertanian. Litbang

pertanian. Jakarta.

Sardiman, A.M, (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta,

Grafindo.

Slamet, (2000). Definisi Petani dan kegiatan. Bina aksara. Jakarta

Samsuddin, (2002). Pengertian Petani. Prees Padjadjaran Erlangga, Bandung

Suriadikarta, Didi Ardi., Simanungkalit, R.D.M. (2006). Pupuk Organik dan

Pupuk Hayati. Jawa Barat : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Sumberdaya Lahan Pertanian. Hal 2. ISBN 978-979-9474-57-5.

Sutanto, Rachman.(2002). Pertanian organik: Menuju Pertanian Alternatif dan

Berkelanjutan. Jakarta : Kanisius. ISBN 979-21-0187-X,9789792101874.

Suharyadi,(2004). Statistika ekonomi dan keuangan modern. Jakarta : Penerbit

Salemba.

Sugiyono,(2005).Tehnik analisis data dengan cara skoring. Jakarta : penerbit

pustaka harapan.

Valensi Kautsar, (2010). Pola Transformasi Spasial Kegiatan Pembangunan

Pertanian. Press Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Page 64: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

62

LAMPIRAN

Page 65: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

63

Lampiran 1. Kuesinoer

Peran Penyuluh Terhadap Motivasi Petani Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair

Di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru

A.Identitas Responden

Nama : ................................................................

Umur : ...............................................................

Alamat : ..............................................................

Luas Lahan : ..............................................................

Tingkat pendidikan : ..............................................................

Jumlah Tanggungan Keluarga : .............................................................

Pengalaman pembuatan pupuk organik : ..............................................................

B. Kuesioner 1. Peran Penyuluh Sebagai Fasilitator

1. Apakah penyuluh sudah memberikan fasilitas sarana dan prasarana pembuatan

pupuk organik cair?

a). Ya

b). Kadang-kadang

c). Tidak ada

2. Apakah penyuluh saat mengadakan pertemuan selalu menyiapkan sarana dan

prasarana tentang pembuatan pupuk organik cair?

a). Ya

b). Kadang-kadang

c). Tidak ada

Page 66: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

64

3. Apakah penyuluh selalu menguasai perannya sebagai fasilitator dalam

pembuatan pupuk organik cair?

a). Ya

b). Kadang-kadang

c). Tidak ada

C. Kuesioner 2. Peran Penyuluh Sebagai Pendidik

1. Apakah penyuluh sudah memberikan pendidikan tentang pembuatan pupuk

organik cair?

a). Ya

b). Kadang-kadang

c). Tidak ada

2. Apakah penyuluh mengatur jadwal pendidikan tentang pembuatan pupuk

organik cair?

a). Ya

b). Kadang-kadang

c). Tidak ada

3. Adakah penyuluh selalu menguasai teori untuk bahan pendidik bagi petani

dalam pembuatan pupuk organik cair?

a). Ya

b). Kadang-kadang

c). Tidak ada

Page 67: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

65

D. Kuesioner 3. Peran Penyuluh Sebagai Teknikal

1. Apakah penyuluh sudah melaksanakan teknik secara langsung pada petani

tentang pembuatan pupuk organik cair?

a). Ya

b). Kadang-kadang

c). Tidak ada

2. Apakah penyuluh saat mengadakan pertemuan selalu menerapkan teknik

tentang pembuatan pupuk organik cair?

a). Ya

b). Kadang-kadang

c). Tidak ada

3. Apakah penyuluh sudah menguasai teknik tentang pembuatan pupuk organik

cair?

a). Ya

b). Kadang-kadang

c). Tidak ada

E. Kuesioner 4. Motivasi Petani Terhadap Aspek Pengetahuan

1. Apakah motivasi aspek pengetahuan selalu menjadi bahan acuan bagi petani

dalam pembuatan pupuk organik cair?

a). Ya

b). Kadang-kadang

c). Tidak ada

2. Apakah motivasi aspek pengetahuan selalu menjadi yang utama bagi petani

untuk melakukan pembuatan pupuk organik cair?

a). Ya

b). Kadang-kadang

c). Tidak ada

Page 68: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

66

3. Apakah motivasi aspek pengetahuan selalu dipahami bagi petani dalam

pembuatan pupuk organik cair?

a). Ya

b). Kadang- kadang

c). Tidak ada

F. Kuesioner 5. Pembuatan Pupuk Organik Cair

1. Apakah petani selalu melakukan pembuatan pupuk organik cair?

a). Ya

b). Kadang-kadang

c). Tidak ada

2. Apakah petani mengetahui sarana dan prasarana pembuatan pupuk organik

cair?

a).Ya

b). Kadang-kadang

c). Tidak ada

3. Apakah petani menemukan kesulitan tentang pembuatan pupuk organik cair?

a). Ya

b). Kadang-kadang

c). Tidak ada

Page 69: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

67

Lampiran 2. Identitas Responden

No Nama Petani Umur

(Tahun)

Pendidikan

Terakhir

Jumlah Tang.

Keluarga

( Orang )

Luas

Lahan

( Ha )

Pengalaman

Pembuatan

POC

( Tahun )

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Ahmad Tappa

Muh. Jafar

Wero

Hanneng

Usman

Muh.Anas

Muhasseng

Kamaruddin

Salama`

Maskur

Sabirin

Yunus

Ratte

Dg. Talemma

Tuppu

35

38

53

42

40

36

37

30

42

41

50

42

48

47

41

MA

MA

SD

SD

MA

SD

SMP

MA

SD

SMP

SD

SMP

SD

SMP

SMP

2

3

6

4

3

2

3

2

4

2

6

5

1

5

1

1,00

1,03

0,85

0,62

1,00

0,41

0,20

0,30

1,00

0,82

0,40

0,82

0,83

1,03

0,82

9

8

4

5

7

6

9

2

6

3

4

5

4

6

5

Page 70: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

68

Lampiran 3. Data Penilaian Responden Pada Peran Penyuluh Sebagai Fasilitator

No Nama

Responden

Peran Penyuluh Sebagai Fasilitator Dalam Pembuatan Pupuk

Organik Cair

I

II

III

Jumlah

Rata – Rata

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Ahmad Tappa

Muh. Jafar

Wero

Hanneng

Usman

Muh.Anas

Muhasseng

Kamaruddin

Salama`

Maskur

Sabirin

Yunus

Ratte

Dg.Talemma

Tuppu

3

3

1

1

3

3

3

3

1

3

1

1

1

3

1

3

3

2

2

3

3

3

2

1

2

1

3

2

1

2

3

3

1

2

1

2

3

3

2

1

2

2

1

1

3

9

9

4

5

7

8

9

8

4

6

4

6

4

5

6

3,00

3,00

1,33

1,66

2.33

2,66

3,00

2,66

1,33

2,00

1,33

2,00

1,33

1,66

2,00

Jumlah

31

33

30

94

28,96

Rata-Rata

2,06

2,20

2,00

6,26

1,93

Keterangan : I, II, dan III adalah pertanyaan tentang peran penyuluh sebagai fasilitator.

- Memberikan fasilitas sarana dan prasarana untuk pembuatan pupuk organik cair.

- Hasil penilaian adalah 1,93% dan berada dalam kategori sedang.

Kategori :

Rendah 1,00 – 1,66

Sedang 1,67 – 2,33

Tinggi 2,34 – 3,00

Page 71: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

69

Lampiran 4. Data Penilaian Responden pada Peran Penyuluh Sebagai Pendidik

No Nama

Responden

Peran Penyuluh Sebagai Pendidik Dalam Pembuatan Pupuk

Organik Cair

I

II

III

Jumlah

Rata – Rata

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Ahmad Tappa

Muh. Jafar

Wero

Hanneng

Usman

Muh.Anas

Muhasseng

Kamaruddin

Salama`

Maskur

Sabirin

Yunus

Ratte

Dg.Talemma

Tuppu

3

3

2

2

1

3

3

1

1

2

1

3

2

1

1

3

3

1

1

2

3

3

2

2

1

2

2

1

2

3

3

3

1

2

3

3

3

3

1

2

2

1

3

1

2

9

9

4

5

6

9

9

6

4

5

5

6

6

4

6

3,00

3,00

1,33

1,66

2.00

3,00

3,00

2,00

1,33

1,66

1,66

2,00

2,00

1,33

2,00

Jumlah

29

31

33

93

30,97

Rata-Rata

1,93

2,06

2,20

6,20

2,06

Keterangan : I, II, dan III adalah pertanyaan tentang peran penyuluh sebagai pendidik.

- Memberikan pendidikan tentang pembuatan pupuk organik cair.

- Hasil penilaian adalah 2,06% dan berada dalam kategori tinggi.

Kategori :

Rendah 1,00 – 1,66

Sedang 1,67 – 2,33

Tinggi 2,34 – 3,00

Page 72: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

70

Lampiran 5. Data Penilaian Responden pada Peran Penyuluh Sebagai Teknikal

No Nama

Responden

Peran Penyuluh Sebagai Teknikal Dalam Pembuatan Pupuk

Organik Cair

I

II

III

Jumlah

Rata – Rata

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Ahmad Tappa

Muh. Jafar

Wero

Hanneng

Usman

Muh.Anas

Muhasseng

Kamaruddin

Salama`

Maskur

Sabirin

Yunus

Ratte

Dg.Talemma

Tuppu

3

3

1

2

3

3

3

2

1

2

1

2

1

2

3

3

3

2

1

3

3

3

1

1

2

1

1

2

1

2

3

3

1

2

1

3

3

3

1

2

1

2

1

1

1

9

9

4

5

7

9

9

6

3

6

3

5

4

4

6

3,00

3,00

1,33

1,66

2,33

3,00

3,00

2,00

1.00

2,00

1,00

1,66

1,33

1,33

2,00

Jumlah

32

29

28

89

25,98

Rata-Rata

2,13

1,93

1,86

5,93

1,73

Keterangan : I, II, dan III adalah pertanyaan tentang peran penyuluh sebagai teknikal.

- Memberikan praktek tentang pembuatan pupuk organik cair.

- Hasil penilaian adalah 1,73% dan berada dalam kategori sedang.

Kategori :

Rendah 1,00 – 1,66

Sedang 1,67 – 2,33

Tinggi 2,34 – 3,00

Page 73: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

71

Lampiran 6. Data Penilaian Responden pada Motivasi Dalam Aspek pengetahuan

No Nama

Responden

Motivasi Petani Pada Aspek Pengetahuan Dalam Pembuatan

Pupuk Organik Cair

I

II

III

Jumlah

Rata – Rata

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Ahmad Tappa

Muh. Jafar

Wero

Hanneng

Usman

Muh.Anas

Muhasseng

Kamaruddin

Salama`

Maskur

Sabirin

Yunus

Ratte

Dg.Talemma

Tuppu

3

3

1

2

3

3

3

1

1

2

1

2

1

2

2

3

3

1

2

3

3

3

2

1

1

1

2

1

1

1

3

3

1

2

3

3

3

1

1

2

1

1

2

2

1

9

9

3

6

9

9

9

4

3

5

3

5

4

5

4

3,00

3,00

1,00

2,00

3,00

3,00

3,00

1,33

1,00

1,66

1,00

1,66

1,33

1.66

1,33

Jumlah

30

28

29

87

28,97

Rata-Rata

2,00

1,86

1,93

6,33

1,93

Keterangan : I, II, dan III adalah pertanyaan tentang motivasi terhadap aspek pengetahuan

- Mengetahui motivasi dari aspek pengetahuan tentang pembuatan pupuk organik cair.

- Hasil penilaian adalah 1,93% dan berada dalam kategori sedang.

Kategori :

Rendah 1,00 – 1,66

Sedang 1,67 – 2,33

Tinggi 2,34 – 3,00

Page 74: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

72

Lampiran 7. Data Penilaian Responden pada Pembuatan Pupuk Organik Cair

No Nama

Responden

Pembuatan Pupuk Organik Cair

I

II

III

Jumlah

Rata – Rata

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Ahmad Tappa

Muh. Jafar

Wero

Hanneng

Usman

Muh.Anas

Muhasseng

Kamaruddin

Salama`

Maskur

Sabirin

Yunus

Ratte

Dg.Talemma

Tuppu

3

3

1

2

2

3

3

2

1

3

1

2

1

1

2

3

3

2

2

3

3

3

2

1

2

1

2

1

1

2

1

1

2

1

2

1

1

1

3

2

3

2

3

3

1

7

7

5

5

7

7

7

5

5

7

5

6

5

5

5

2,33

2,33

1,66

1,66

2,33

2,33

2,33

1,66

1,66

2,33

1,66

2,00

1,66

1,66

1,66

Jumlah

30

31

27

88

29,26

Rata-Rata

2.00

2,06

1,80

5,86

1,95

Keterangan : I, II, dan III adalah pertanyaan tentang pembuatan pupuk organik cair.

- Mengetahui tentang pembuatan pupuk organik cair yang dilakukan petani.

- Hasil penilaian adalah 1,93% dan berada dalam kategori sedang.

Kategori :

Rendah 1,00 – 1,66

Sedang 1,67 – 2,33

Tinggi 2,34 – 3,00

Page 75: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

73

Lampiran 8. Alat dan Bahan Pembuatan Pupuk Organik Cair

Tabel 1. Alat yang disediakan dalam pembuatan pupuk organik cair

Tabel 2. Bahan yang dipersiapkan dalam pembuatan pupuk organik cair

No Bahan Jumlah

1. Bio Urine Sapi 20 Liter

2. Daun Pepaya 10 Helai

3. Air 10 Gelas

4. Air gula Tebu 2 Gelas

5. EM4 20 Gelas

No Alat Jumlah

1. Penumbuk 1 Buah

2. Penyaring 1 Buah

3. Pengaduk 1 Buah

4. Pisau 1 Buah

5. Botol Aqua 2 Buah

6. Kain 2 Helai

7. Ember 1 Buah

Page 76: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

74

LAMPIRAN

Page 77: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

75

Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian

Tentang Peran Penyuluh Terhadap Motivasi Petani Dalam Pembuatan Pupuk

Organik Cair Di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru

Gambar 1. Proses wawancara kepada petani untuk pembuatan pupuk organik cair

Gambar 2. Proses penyediaan alat dan bahan untuk pembuatan pupuk organik cair

Gambar 3. Proses pembuatan pupuk organik cair dengan sistem daun pepaya

Page 78: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

76

Gambar 4. Proses pencampuran bahan untuk aspek pembuatan pupuk organik cair

Gambar 5. proses penyaringan bahan untuk sistem pembuatan pupuk organik cair

Gambar 6. Proses pengadukan bahan untuk sistem pembuatan pupuk organik cair

Page 79: PERAN PENYULUH TERHADAP MOTIVASI PETANI DALAM …

77

RIWAYAT HIDUP

Sulaiman dilahirkan di Desa Campagaya Kecamatan Galesong

Kabupaten Takalar tanggal 15 Oktober 1992 dari ayah

Abd.Arsyad dan ibunda Jamarro dg Ngintang.Penulis merupakan

anak ke tiga dari 3 bersaudara.

Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah di SDI 121 Campagaya Kabupaten

Takalar dan lulus tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di MTS

Muhammadiyah Bontorita Kabupaten Takalar dan lulus tahun 2007. Selanjutnya

penulis melanjutkan pendidikan di SMKN 1 Galesong - Selatan Kabupaten

Takalar dan lulus pada tahun 2011. Dan pada tahun yang sama penulis

melanjutkan pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis judul Skripsi

“Peran Penyuluh Terhadap Motivasi Petani Dalam Pembuatan Pupuk Organik

Cair Di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru”.