peran pengelola zakat dalam penyaluran dana …

110
PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA ZAKAT PRODUKTIF pada BAZNAS KabupatenTangerang Banten SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: ANGGUN SUKMAWATI NIM 1112046300015 KONSENTRASI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M

Upload: others

Post on 03-Dec-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN

DANA ZAKAT PRODUKTIF

pada BAZNAS KabupatenTangerang Banten

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

ANGGUN SUKMAWATINIM 1112046300015

KONSENTRASI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016 M

Page 2: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …
Page 3: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …
Page 4: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …
Page 5: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

v

ABSTRAK

ANGGUN SUKMAWATI (1112046300015), Peran Pengelola Zakat Dalam Penyaluran Dana Zakat Produktif pada BAZNAS KABUPATEN TANGERANG, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Konsentrasi Manajemen Zakat dan Wakaf, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1437 H/2016 M.

Salah satu bagian dari manajemen yang paling menentukan dari tata kerja sebuah badan, perusahaan yaitu pengelolaan. Sebuah lembaga zakat yang menggunakan pengelolaan zakat dalam sistem pengelolaannya yaitu BAZNAS Kabupaten Tangerang Banten, dalam mengelola zakat produktif. Fungsi pengelolaan dana zakat ini dilakukan dengan tujuan untuk menjamin bahwa pemanfaatan zakat produktif dapat dikelola dengan baik, sehingga bantuan yang diberikan kepada mustahik dapat berguna dan dikelola dengan baik, mengingat pentingnya pengelolaan dalam berbagai kegiatan, penelitian ini bermaksud meneliti pengelolaan yang dilakukan BAZNAS Kabupaten Tangerang Banten dalam penyaluran dana zakat produktif. Apakah mempunyai wewenang untuk mengelola dana produktif atau belum, dan ingin mengetahui kendala apa yang terjadi sehingga dana produktif tersebut mengalami kemacetan pada saat ini.

Penelitan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, interview,dan wawancara, dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan membandingkan konsep penyaluran secara teori dengan membandingkan konsep penyaluran yang dilakukan BAZNAS Kabupaten Tangerang Banten, adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah pengelola zakat (amil) BAZNAS Kabupaten Tangerang Banten, sedangkan subyek penelitian ini yaitu peran pengelola zakat dalam penyaluran dana zakat produktif.

Hasil penelitian ini yang telah diperoleh mengenai peran pengelola zakat dalam penyaluran dana zakat produktif pada BAZNAS KABUPATEN TANGERANG BANTEN, maka dapat disimpulkan bahwa dana zakat produktif di BAZNAS diperoleh dari penyisihan dana zakat serta hasil infaq dan sedekah dari masyarakat. Adapun kendala yang dihadapi oleh BAZNAS dalam menyalurkan dan mengelola dana produktif ada 5 yaitu: kurangnya kesadaran masyarakat, tidak adanya agunan/jaminan untuk mengembalikan uang, tidak ada sanksi, jarak tempuh yang di setiap tahunnya menjadi kendala bagi para mustahik untuk mengembalikan dana produktif secara rutin, serta kurangnya SDM/amil zakat seebagai penghimpun dan pengelola dana zakat.

Kata Kunci : Pengelola, Zakat Produktif, Penyaluran Pembimbing Skripsi : Mu’min Rouf, S.Ag.,MA

Page 6: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas izin,

rahmat dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka

memenuhi salah satu persyaratan mencapai gelar Ekonomi Syari’ah pada Fakultas

Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan umat Islam Nabi

Muhammad Saw, beserta segenap keluarga, sahabat dan seluruh umatnya, yang

Insya Allah kita termasuk di dalamnya. Didorong oleh semangat itu penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Peran Pengelola Zakat dalam

Penyaluran Dana Zakat Produktif”.

Selanjutnya, penulis pun menyadari bahwa selesainya skripsi ini banyak

dibantu dan didukung oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini,

penulis juga ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada:

1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A. Ph.D.

2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A, selaku Ketua Program Studi Muamalat dan

Bapak Dr. Abdurrauf, Lc, M.A, sebagai Sekretaris Program Studi

Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Bapak Dr. Abd Azis Hasibuan, M.pd, sebagai dosen pembimbing

akademik yang telah banyak membantu penulis dalam mengarahkan dan

memotivasi perkuliahan sehingga penulis dapat menyelesaikan

perkuliahan ini dengan baik.

4. Bapak Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MA, MM dan Dr. A. Juaini

Syukri, Lcs. M.A sebagai dosen penguji skripsi yang telah memberi

arahan serta kritikan dan saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

Page 7: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

vii

5. Bapak Mu’min Rouf, S.Ag.,MA, sebagai dosen pembimbing skirpsi yang

telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan

pengarahan, ilmu, bimbingan serta memotivasi kepada penulis dalam

membantu menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepada seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan pengetahuan dan bantuannya kepada penulis. Serta para

pengurus perpustakaan yang senantiasa memberikan pelayanan kepada

para mahasiswa.

7. Pihak BAZNAS Kabupaten Tangerang yang telah banyak membantu

dalam memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan dalam

penyusunan skripsi.

8. Yang tercinta Ayahandaku (Bpk. Sutono Slamet, S.P) dan Ibundaku (Ibu

Sulastri, S.Pd) yang tiada henti-hentinya selalu memberikan dukungan,

baik berupa moril maupun materil dan selalu memberikan kasih sayangnya

serta selalu mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Kakak tercinta, Aan Nurkholih, S.H dan istri Sri Puji Astuti, S.Farm yang

selalu memberikan dukungan serta doa.

10. Keluarga Manajemen ZISWAF 2012 (Evi Nurhayati, Resti Hartati

Sugiarti, Hari Nurapdiansyah, Awal Ramadhan, Dedi Setiawan, Fitriwati,

Dewi Soimah, Andi Nursamha Fitriah, Azmi Husaeni, Rizki Gustiansyah,

Ekomah, Hilma Wildayani, Dini Fakhriah, Maesaroh, Unun Sutia,

Murtafiah, Bintang Mikail Subuh, Riyantama Wiradifa, Muhammad

Syarif, Faris Qasmal Hakim, Imron Prasetyo, Muhammad Irsyad Firdaus)

yang banyak membantu dan memberikan masukan, saran, kritik kepada

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

11. Sahabat-sahabat tersayang (Renny Andriani, Arum Saktiyanti,

Chairunnisa, Roisatunnisa, Tiara Izzati, Dayu Lutfiah), yang turut

membantu memberikan tawa, canda dan semangatnya kita kejenuhan

menghampiri.

Page 8: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

viii

12. Teman-teman KKN PITAGORAS 2015. Terima kasih telah memberikan

dukungan dan semangatnya kepada penulis. Semoga kita semua menjadi

orang-orang yang sukses bagi nusa, bangsa dan agama.

13. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu-persatu,

terima kasih atas motivasi, dukungan dan semangatnya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata hanya kepada Allah penulis memanjatkan doa serta syukur

yang membuat satu persatu impian penulis terwujud. Penulis sangat sadar

bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, karena penulis bukanlah

makhluk yang sempurna.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

bagi para pembaca.

Jakarta, Oktober 2016

Penulis,

Page 9: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

ix

DAFATAR ISI

JUDUL .......................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG ........................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

BAB IPENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Pengelompokan Masalah ....................................................... 8

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................... 9

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................. 10

E. Review Studi Terdahulu ......................................................... 11

F. Metode Penelitian .................................................................. 14

G. Sistematika Penulisan ............................................................ 16

BAB IILANDASAN TEORITIS .................................................................. 18

A. Zakat Fitrah dan Zakat Mal .................................................... 18

1. Pengertian zakat .............................................................. 18

2. Hikmah dan Manfaat Zakat ............................................. 24

3. Tujuan zakat ................................................................. 27

4. Sumber-sumber zakat secara Terperinci .......................... 28

5. Golongan-golongan yang berhak menerima zakat ........... 32

6. Niat Zakat ....................................................................... 35

B. Pengelola Zakat ..................................................................... 38

1. Urgensi Pengelolaan Zakat ................................................ 38

2. Organisasi Lembaga Pengelola Zakat ................................ 41

C. Konsep Penyaluran ................................................................ 43

1. Cara menyalurkan ............................................................. 43

Page 10: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

x

2. Bentuk Penyaluran ............................................................ 44

3. Penyaluran Dana Zakat Dalam Pemberdayaan Ekonomi .... 44

BAB IIIGAMBARAN UMUM BAZNAS KABUPATEN

TANGERANG BANTEN ........................................................... 47

A. Visi, Misi dan Motto BAZNAS Kabupaten Tangerang

Banten ................................................................................... 47

1. Visi ................................................................................... 47

2. Misi ................................................................................... 47

3. Motto ................................................................................ 48

B. Struktur, Fungsi dan Tugas Pokok Organisasi

BAZNAS Kabupaten Tangerang Banten ................................ 49

1. Struktur Organisasi ............................................................ 49

2. Fungsi dan Tugas Pokok Organisasi .................................. 51

C. Program Pemberdayaan Ekonomi BAZNAS

Kabupaten Tangerang ............................................................ 53

1. Asnaf Fakir/Miskin, Mualaf dan Riqob .............................. 53

2. Asnaf Fisabilillah dan Ghorimin ........................................ 54

3. Asnaf Ibnu Sabil ................................................................ 55

4. Asnaf Amilin ...................................................................... 56

5. Pengalokasian Dana Infaq, Sedekah dan Jasa Bank ........... 56

BAB IVPERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN

DANAZAKAT PRODUKTIF DI BAZNAS

KABUPATEN TANGERANG ................................................... 58

A. Kewenangan yang dimiliki oleh BAZNAS Kabupaten

Tangerang dalam mengelola Zakat Produktif ......................... 58

1. Pengertian Zakat Produktif ................................................ 59

2. Mekanisme Penyaluran Zakat Produktif ............................ 59

3. Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat Produktif ......... 61

B. Kendala yang dihadapi dalam menyalurkan dana zakat

produktif di BAZNAS Kabupaten Tangerang dan

Page 11: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

xi

Solusi Penyelesaiannya .......................................................... 65

1. Kurangnya Kesadaran Masyarakat..................................... 66

2. Tidak adanya agunan/Jamimnan untuk mengembalikan

Uang ................................................................................. 66

3. Tidak ada sanksi ................................................................ 66

4. Jarak tempuh ..................................................................... 67

5. Kurangnya SDM (sebagai Pengelola/Amil Zakat) ............. 68

BAB VPENUTUP ......................................................................................... 69

A. Kesimpulan ............................................................................ 69

B. Saran-saran ............................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 71 LAMPIRAN

Page 12: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

12

Page 13: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Problematika kehidupan umat Islam sangatlah kompleks, kemiskinan,

kebodohan kelatarbelakangan merupakan potret sebagian besar bangsa Indonesia

yang mayoritas adalah umat Islam.1Kemiskinan merupakan satu kondisi

kekurangan dengan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pokok sebagai

cirinya.Kemiskinan terjadi karena adanya ketimpangan sosial, dan kurangnya

perasaan solidaritas sosial.2Perhatian Islam terhadap kemiskinan sangat besar,

kemiskinan tidak dapat diatasi dengan tablighakan tetapi tindakan

nyata.Santunan keagamaan melakukan salah satu pendekatan untuk mengatasi

kemiskinan oleh karena itu agama-agama dunia mewajibkan pemeluknya untuk

memiliki perhatian pada orang miskin dan berusaha memecahkan kesulitannya.3

Permasalahan kesejahteraan sosial merupakan permasalahan seluruh

bangsa Indonesia yang memerlukan kepedulian semua pihak, pemerintah, dunia

usaha dan masyarakat.Pemerintah telah mencoba berusaha menangani

permasalahan kesejahteraan sosial melalui berbagai program dan kegiatan namun

1Fuad Amsari, Islam Kafafah dan Aplikasinya ,(Jakarta: GIP, 1995), Cet. 1, h. 208.2Muhammad Quraisy Shihab, Kemiskinan dalam wawasan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1994),

h. 35.3 Abi Yaflie, Pengelolaan Zakat Secara Profesional, (Bandung: Mizan , 1995), h. 231.

Page 14: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

2

permasalahannya tidak pernah tuntas. Hal ini disebabkan jumlahnya relatif besar,

persebaran permasalahan cukup luas, serta fasilitas yang terbatas.

Salah satu yang menunjang kesejahteraan hidup di dunia dan menunjang

kesejahteraan hidup di akhirat adalah adanya kesejahteraan sosial-ekonomi.Ini

merupakan seperangkat alternatif untuk mensejahterakan umat Islam dari

kemiskinan dan kemelaratan.Untuk itu perlu dibentuk lembaga-lembaga sosial

Islam sebagai upaya untuk menanggulangi masalah sosial tersebut.

Sehubungan dengan hal itu, maka zakat dapat berfungsi sebagai salah satu

sumber dana sosial-ekonomi bagi umat Islam. Artinya pendayagunaan zakat

yang dikelola oleh Badan Amil Zakat tidak hanya terbatas pada kegiatan-

kegiatan tertentu saja yang berdasarkan pada orientasi konvensional, tetapi dapat

pula dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan ekonomi umat, seperti dalam

program pengentasan kemiskinan dan pengangguran dengan memberikan zakat

produktif kepada mereka yang memerlukan sebagai modal usaha.4

Pengelola zakat atau badan amil zakat adalah orang atau lembaga yang

mendapatkan tugas untuk mengambil, memungut, dan menerima zakat dari para

muzakki, menjaga dan memeliharanya untuk kemudian menyalurkannya kepada

para mustahik yang berhak menerimanya.BAZNAS adalah lembaga yang

melakukan pengelolaan zakat secara nasional (Pasal 1 butir 7).Peraturan

BAZNAS tercantum dalam Pasal 5-Pasal 16 UUPZ. BAZNAS merupakan badan

4 Mila Sartika, “pengaruh pendayagunaan zakat produktif terhadap pemberdayaan mustahikpada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta”, Jurnal Ekonomi Islam La_Riba Vol. II, No. 1, Juli(2008), 76.

Page 15: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

3

non struktural pemerintah yang berkedudukan di Ibu kota negara Indonesia.

Tugas BAZNAS yaitu mengelola zakat secara nasional, dengan cara

menyalurkan menyelenggarakan fungsi: perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian mengenai pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan

zakat, serta pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat.

LAZ adalah lembaga yang dibentuk masyarakat untuk membantu

BAZNAS dalam pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan

zakat, setelah mendapat izin dari menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh menteri

dan wajib melaporkan hasil pelaksanaanya kepada BAZNAS secara berkala.5

Zakat merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang memiliki

kelebihan harta atau biasa disebut dengan para aghniya’.Agar zakat mampu

memberi pengaruh signifikan terhadap perekonomian masyarakat, maka potensi

zakat harus dioptimalkan.Pendistribusian zakat sebaiknya diprioritaskan untuk

membangun usaha produktif bagi penerima zakat yang mampu mendatangkan

pendapatan bagi mereka.

Pengelolaan zakat bukanlah semata-mata dilakukan secara individual dari

muzakki kepada mustahik, akan tetapi lebih baik dikelola dengan lembaga yang

benar-benar khusus menangani zakat, serta memenuhi persyaratan tertentu, yang

disebut dengan amil zakat.6Adanya pengelola zakat atau amilzakat diharapkan

5 Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat Infaq Sedekah, (Jakarta: Gema Insani,1998), h. 129

6 Didin Hafidudin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), h.52, cet-1.

Page 16: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

4

mampu mengolah zakat lebih produktif dan lebih baik dalam mendistribusikan

zakat kepada yang lebih berhak untuk menerimanya. Pengelolaan zakat

merupakan kegiatan pengelolaan, pengawasan dan pendistribusian terhapad zakat

serta melakukan pendayagunan terhadap zakat.

Menurut Didin Hafidhuddin BAZ ataupun LAZ, jika memberikan zakat

yang bersifat produktif, harus pula melakukan pembinaan dan pendampingan

kepada para mustahik agar kegiatan usahanya dapat berjalan dengan

baik.Disamping melakukan pembinaan dan pendampingan kepada para mustahik

dalam kegiatan usahanya, BAZ dan LAZ juga harus memberikan pembinaan

rohani dan intelektual keagamaannya agar semakin mengikat kualitas keimanan

dan keIslamannya.7

Penyaluran dana zakat pada awalnya lebih didominasi pada pola

pendistribusian konsumtif, namun demikian pada pelaksanaan yang lebih

mutahkir saat ini, zakat mulai dikembangkan dengan pola pendistribusian secara

produktif. Dalam bentuk distribusi zakat produktif ini yaitu biasa diwujudkan

dalam bentuk permodalan baik untuk proyek sosial atau menambah usaha

pemodal kecil.

Berdasarkan laporan Direktur Pelaksana Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) bahwa kepercayaan masyarakat pada amil atau penghimpun zakat

mulai meningkat dari tahun ke tahun. Zakat yang berhasil dihimpun pada tahun

2011 sebanyak Rp1,73 triliun, sedangkan pada tahun 2012 sebanyak Rp2,2

7Artikel diakses pada 13 Juni 2016 pukul 10:18 WIB http://download.portalgaruda.org/article.php

Page 17: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

5

triliun. Peningkatan besaran dana zakat yang terhimpun tiap tahunnya berkisar 15

sampai 30 persen. Kepercayaan masyarakat ini meningkat seiring dengan zakat

yang semakin transparan, dilakukan audit dan kemudian dilakukan publikasi.

Bahkan pada tahun 2013, BAZNAS juga menargetkan dapat mengumpulkan

dana zakat sebanyan Rp3triliun.8

Berbicara mengenai zakat, masalah yang terpenting dan tidak boleh

dilupakan adalah peran LAZ/BAZ selaku pengemban amanah pengelolaan dana

zakat. BAZNAS Kabupaten Tangerang adalah lembaga amil zakat yang

bertanggung jawab mengelola serta menyalurkan dana zakat infaq shedekah

(ZIS) di sekitar Kabupaten Tangerang Banten.

Strategi yang dilakukan BAZNAS Kabupaten Tangerang Banten dalam

menghimpun dana ZIS adalah dengan cara membentuk Unit Pengumpul Zakat

(UPZ). Unit pengumpul zakat adalah satuan organisasi yang dibentuk oleh Badan

Amil Zakat di semua tingkatan Kecamatan dengan tugas mengumpulkan zakat

untuk melayani Muzakki, yang berada pada desa/kelurahan, instansi-instansi

pemerintah dan swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri.9

Setelah UPZ di masing-masing wilayah kerjanya berhasil mengumpulkan

dana ZIS, maka setiap UPZ menyetorkan dana tersebut dengan cara dikirim ke

BAZNAS Kabupaten Tangerang Banten melalui 3 nomor rekening BJB yang ada

8http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2013/08/05/5793/riset-baznas-idb-dan-ipb-potensi-zakat-2011-capai-rp-217-t.html diakses pada 13 Juni 2016 pukul 16:20 WIB

9 Artikel diakses pada 14 Februari 2016 pukul 10:31 WIB http://pusat.baznas.go.id/upz/

Page 18: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

6

yaitu No.Rek zakat 01200330004199, No.Rek infak 01200330072651 dan

No.Rek shodaqoh 0301003467.10

Penyaluran zakat di BAZNAS Kabupaten Tangerang Banten

dikelompokkan dalam dua bagian yaitu secara konsumtif dan produktif.

Tabel 1.1

Tahun

Jumlah

Dana

Zakat

Penyaluran

Konsumtif

Penyaluran

Produktif

2011 2,01 Milyar1,85

Milyar(86,66%)

150 Juta

(13,34%)

2012 2,39 Milyar2,29 Milyar

(75,58%)

98 Juta

(24,42%)

2013 2,84 Milyar2,74 Milyar

(70.95%)

98 Juta

(29,05%)

2014 2,89 Milyar2,84 Miliyar

(42,16%)

50 Juta

(57,84%)

Sumber : Arsip Kantor BAZNAS Kabupaten Tangerang Banten

Berdasarkan data BAZNAS Kabupaten Tangerang Banten tahun 2011,

2012, 2013 dan 2014 penerimaan dana tersebut meningkat tiap tahunnya. Namun

pada penyalurannya, dana produktif mengalami masalah, terutama dalam

pengembaliannya.

10Abdul Azis, Strategi Pengelolaan Dana Zakat Produktif untuk Pemberdayaan Ekonomi padaBaznas Kabupaten Tangerang (Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2015), h.7.

Page 19: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

7

Lancar45%Tidak

Lancar55%

diagram penyaluran zakatproduktif

Gambar 1.1

Penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Tangerang Banten

disalurkan kepada tiap-tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang Banten,

yang kemudian dibagikan kepada mustahik-mustahik yang ada di kecamatan

setempat.Dari 29 kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang Banten, hanya

45% yang dapat mengelola dana zakat produktif secara lancar dan 55% nya lagi

mengalami masalah.

Di antara 13 Kecamatan yang lancar mengelola dana produktif adalah:

Sukamulya, Balaraja, Legok, Sepatan Timur, Kresek, Pakuhaji, Gunung Kaler,

Kronjo, Curug, Cikupa, Jambe, Tiga Raksa, Mekar Baru, dan Majlis Ta’lim

(Majlis Ta’lim adalah kelompok yang dibentuk dari sebagian orang yang tinggal

di kecamatan terdekat oleh BAZNAS seperti: Pagedangan, dan Curug).

Sementara 16 Kecamatan yang bermasalah: Pegedangan, Panongan, Cisauk,

Jayanti, Rajeg, Kemiri, Pasar Kemis, Kosambi. Sukadiri, Sepatan, Teluk Naga,

Sindang Jaya, Mauk, Kelapa Dua, Solear, dan Cisoka.11

11 Profil BAZNAS Kabupaten Tangerang

Page 20: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

8

Dalam pelaksanaan penyaluran zakat produktif tersebut, sasaran yang

dituju lembaga BAZNAS berkisar 5-10 orang di tiap Kecamatan.Dengan kriteria

bahwa usaha tersebut penghasilannya sangat minim tidak dapat meningkatan

pemasukan bagi pemiliknya. Maka perlu adanya dana bantuan, agar pemilik

usaha kecil itu dapat meningkatkan usahanya guna memenuhi keberlangsungan

hidupnya, seperti penjual gado-gado, penjual warung kopi, warung kecil serta

bengkel motor yang sangat minim peralatannya.

Sebagai lembaga pengumpul/penyalur zakat BAZNAS Kabupaten

Tangerang seharusnya tidak hanya mampu menyalurkan dana produktif, tetapi

juga memberikan pemberdayaan yang memadai agar masyarakat terperdayakan.

Fakta di lapangan menunjukkan hal yang berbeda, dana yang diberikan oleh

BAZNAS tidak melahirkan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Seperti

halnya pada pelatihan servis elektronik yang dilakukan oleh BAZNAS

Kabupaten Tangerang.Pada pelatihan servis elektronik mustahik diajarkan untuk

mereparasi elektronik contohnya handphone, tujuannya supaya mustahik dapat

membuka usaha pribadi yang dananya sedikit demi sedikit dibantu oleh

BAZNAS.Namun pada realitanya pelatihan tersebut hanya dilakukan beberapa

kali pertemuan yang belum menghasilkan pengetahuan yang lebih bagi mustahik,

inilah salah satu kendala yang dihadapi BAZNAS dalam memberikan

pemberdayaan bagi mustahik.

Page 21: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

9

Apakah yang meyebabkan hal ini terjadi jika sejak awal BAZNAS

Kabupaten Tangerang berkomitmen membantu usaha melalui dana produktif,

peran seperti apa yang seharusnya dijalani oleh BAZNAS ?

Pertanyaan inilah yang mendorong saya untuk mengkaji lebih jauh dalam

judul: “PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA

ZAKAT PRODUKTIF ”

B. Pengelompokan Masalah

Dalam menentukan masalah yang ada di BAZNAS Kabupaten Tangerang

Banten maka peneliti menetapkan masalah yang akan dibahas, yaitu:

1. Penyaluran dana zakat produktif belum berjalan sesuai target.

2. Penyaluran zakat produktif pada praktek dan fakta lapangan sangat berbeda.

3. Rendahnya pengetahuan masyarakat akan zakat mengakibatkan zakat di

BAZNAS Kabupaten Tangerang Banten hingga saat ini belum berkembang

pesat.

4. Kurangnya sosialisasi dari pengelola zakat yang membuat dana zakat

tersebut tidak dapat tersalurkan sepenuhnya.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar lebih spesifik dalam penelitian ini, maka penulis membatasi

permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut :

1. Pembatasan Masalah

Page 22: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

10

a. BAZNAS Kabupaten Tangerang Banten merupakan lembaga amil zakat

yang menghimpun dan menyalurkan dana zakat yang dikelola Pemda

Tigaraksa berlokasi di kantor BAZNAS Kabupaten Tangerang di

Gedung Islamic Center Citra Raya Panongan-Tangerang Banten.

b. Pengelolaan ini dibatasi pada pengelolaan dana zakat produktif, karena

dana zakat harus bersifat transparan agar masyarakat mengetahui secara

jelas dan percaya akan adanya lembaga zakat tersebut.

c. Zakat produktif difokuskan pada sektor ekonomi kaum dhuafa. Yang

diberikan kepada mustahik berperan sebagai modal usaha baginya.

d. Penyaluran zakat produktif dibatasi pada mustahik yang benar-benar

kurang dalam memenuhi kebutuhan produksinya, dalam hal ini

difokuskan pada perdagangan.

e. Data yang diteliti dibatasi pada data tahun 2011- 2014, karena laporan

yang ada di BAZNAS Kabupaten Tangerang baru dibuat sampai tahun

2014. Dan pada tahun ini mulai adanya pengelolaan dana zakat

produktif mulai semakin maju.

2. Perumusan Masalah

Sejalan dengan latar belakang dan pembatasan masalah maka untuk

lebih memfokuskan pembatasan, maka penulis mencoba untuk merumuskan

dalam beberapa pertanyaan, sebagai berikut:

a. Kewenangan apa saja yang dimiliki oleh BAZNAS Kabupaten

Tangerang Banten dalam mengelola dana zakat produktif?

Page 23: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

11

b. Kendala apakah yang dihadapi dalam menyalurkan dana zakat produktif

di BAZNAS Kabupaten Tangerang Banten?

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Peran Pengelola Zakat dalam

Penyaluran Dana Zakat Produktif” bertujuan sebagai berikut:

a. Untuk mengidentifikasi kewenangan yang dimiliki oleh BAZNAS

Kabupaten Tangerang Banten dalam mengelola dana zaka`t produktif.

b. Untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi dalam menyalurkan dana

zakat produktif.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi Akademisi

Sebagai asset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaaatkan oleh seluruh

kalangan akademisi, baik dosen maupun mahasiswa, dalam upaya

memberikan pengetahuan, informasi, dan sebagai proses pembelajaran

mengenai mekanisme pengelola serta penyaluran zakat.

b. Bagi Praktisi

Manafaat yang diharapkan dari peneliti ini adalah agar para pengelola

dana zakat tidak hanya menghimpun kemudian menyalurkan dana zakat

Page 24: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

12

kepada kaum dhuafa tetapi juga memberikan pengawasan yang ketat

terhadap proses penghimpunan dan pendistribusian dana zakat.

c. Bagi Masyarakat

Agar dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk masyarakat agar lebih

percaya untuk memberikan dana zakat,infaq, dan sodaqahnya ke

BAZDA Kabupaten Tangerang Banten.

E. Review Studi Terdahulu

Untuk menghindari penelitian dengan objek yang sama, maka diperlukan

kajian tedahulu. Terdapat beberapa penelitian yang dilakukan baik oleh praktisi

ataupun oleh mahasiswa mengenai fenomena yang berkaitan dengan penelitian,

yaitu:

Tabel 1.2

No.Nama Peneliti,

Judul PenelitiHasil Penelitian

Perbedaan

Penelitian

1. M. Syahril Syamsuddin,“PemberdayaanEkonomi UmatMelalui ZakatProduktif” KonsentrasiPerbankan Syariah,Fakultas Syariah danHukum, UIN Jakartatahun 2010.

Skripsi ini membahasKonsep pengelolaanzakat danpendayagunaan zakatproduktif. Penelitianini dilakukan diBAZDA KotaTangerang pada tahun2009.

Skripsi inimembahas tentangapa wewenangBAZNASKabupatenTangerang dalammengelola zakatproduktif serta apakendala yangdihadapiBAZNAS dalammengelola zakatproduktif.

Page 25: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

13

2.

3.

Siti Muflihah Alwan“Kontribusi BMTTerhadapPemberdayaanEkonomi Perempuan”Konsentrasi PerbankanSyariah, FakultasSyariah dan Hukum,UIN Jakarta tahun 2011.

Ade Khairani Nasution“Strategi PengelolaanDana Zakat DalamPemberdayaanEkonomi Ummat”Konsentrasi PerbankanSyariah, FakultasSyariah dan Hukum,UIN Jakarta Tahun2012.

Skripsi ini membahastentang konstribusiBMT terhadappemberdayaanekonomi perempuan diwilayah TangerangSelatan dan upaya-upaya yang dilakukanBMT tersebut dalamrangka pemberdayaanekonomi perempuan disekitarnya. Penelitianini dilakukan di BMTWilayah TangerangSelatan pada tahun2011.

Skripsi ini fokusmembahas strategi dankosep pengelolaandana Zakat dalamPemberdayaanEkonomi Umat.Penelitian inidilakukan Baitul MaalHidayatullah Jakartapada tahun 2011.

Penelitian inidilakukan diBAZNASKabupatenTangerang tahun2016.Skripsi inimembahas tentangapa wewenangBAZNASKabupatenTangerang dalammengelola zakatproduktif serta apakendala yangdihadapiBAZNAS dalammengelola zakatproduktif.Penelitian inidilakukan diBAZNASKabupatenTangerang tahun2016.Skripsi inimembahas tentangapa wewenangBAZNASKabupatenTangerang dalammengelola zakatproduktif serta apakendala yangdihadapiBAZNAS dalammengelola zakatproduktif.Penelitian inidilakukan diBAZNASKabupaten

Page 26: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

14

4.

5.

Mawan Dwiono“Kinerja BAZDABANTEN DalamPemberdayaanEkonomi MasyarakatPerspektif BalanceScorecards”.Konsentrasi PerbankanSyariah, FakultasSyariah dan Hukum,UIN Jakarta tahun 2013.

Aditya Ramadhan“AnalisaPemberdayaan ZakatDalamMensejahterakanPerekonomianMustahik”Konsentrasi PerbankanSyariah, FakultasSyariah dan HukumUIN Jakarta tahun 2013.

Skripsi ini membahastentang pengelolaanzakat BAZ Banten dananalisa kinerja BAZBanten dengan metodeBalance Scorecars.Penelitian inidilakukan di BAZDAProvinsi Banten padatahun 2012.

Skripsi ini membahastentang pengembaganzakat bersifatproduktif dengan caradijadikannya danazakat sebagai modalusaha untukpemberdayaanekonomi penerimanya,dan supaya fakirmiskin dapatmembiayaikehidupannya secarakonsisten. Penelitianini dilakukan diLembaga Amil ZakatSejahtera UmmatPondok ArenTangerang pada tahun

Tangerang tahun2016.

Skripsi inimembahas tentangapa wewenangBAZNASKabupatenTangerang dalammengelola zakatproduktif serta apakendala yangdihadapiBAZNAS dalammengelola zakatproduktif.Penelitian inidilakukan diBAZNASKabupatenTangerang tahun2016.

Skripsi inimembahas tentangapa wewenangBAZNASKabupatenTangerang dalammengelola zakatproduktif serta apakendala yangdihadapiBAZNAS dalammengelola zakatproduktif.Penelitian inidilakukan diBAZNASKabupatenTangerang tahun2016

Page 27: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

15

2013.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif.Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif, pendekatan kualitatif disini dapat

diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai

kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari

permasalahan yang diteliti.12

Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Analisis, yaitu

memaparkan data-data yang ditemukan di lapangan dan menganalisanya

untuk mendapatkan kesimpulan yang benar dan akurat.13

2. Sumber Data

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari beberapa pihak

yang berwenang di BAZNAS Kabupaten Tangerang dalam bentuk

dokumentasi atau data-data tertulis.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai literature dan

referensi lain seperti buku, majalah, makalah dan setiap artikel yang

mengandung informasi berkaitan dengan masalah yang dibahas,

12 Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan,cet. IV, (Jakarta: Kencana Prenada Media group, 2008), h.166.

13 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metode Penelitian, cet. IV, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2005), h.44.

Page 28: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

16

dihimpun dari berbagai tempat mulai dari perpustakaan hingga situs

internet.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Library Research (Penelitian Pustaka), yaitu Studi kepustakaan dengan

melakukan penelusuran kepustakaan dan menelaahnya.14Dengan

membaca literatur-literatur yang ada di perpustakaan yang berhubungan

erat dengan masalah pengelolaan dana zakat produktif guna

merumuskan teori, pendapat, definisi dan lain-lain.

b. Field Research (Penelitian Lapangan), yaitu penelitian langsung terjun

ke lapangan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan pokok

permasalahan dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

1) Dokumentasi, yaitu menyelidiki dokumen-dokumen tertulis untuk

memperoleh data, seperti berkas-berkas, arsip, internet, majalah dan

lain-lain.

2) Wawancara/Interview, yaitu pengambilan data dengan menggunakan

tanya jawab yang ditujukan kepada lembaga ZISWAF mengenai

pengelolaan dan penyaluran dana zakat produktif pada BAZNAS

Kabupaten Tangerang Banten.

14Masri Singaribuan dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 1989),Edisi Refisi, h. 70.

Page 29: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

17

3) Observasi, yaitu merupakan sebuah proses penelitian secara mendalam

untuk mengetahui strategi pengelolaan dan penyaluran dana zakat

produktif pada BAZNAS Kabupaten Tangerang Banten.

4. Teknik Analisis Data

Data yang dihasilkan merupakan data kualitatif dan akan dikembangkan

oleh penulis dengan metode deskripsi yaitu metode menggambarkan secara

jelas tentang topik penelitian yang diteliti dan mengambil kesimpulan dari

penelitian tersebut.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri atas beberapa bab yang kesemuanya

merupakan satu rangkaian terintegrasi dan saling mendukung secara utuh.

Adapun bab-bab dengan pokok pembahasannya adalah sebagai berikut :

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang Peneliti Latar Belakang Masalah,

Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan

dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Review Studi Terdahulu,

dan Sistematika Penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang berbagai teori diantaranya penjelasan

yang terdiri dari Pengertian zakat maal dan zakat produktif, tujuan

Page 30: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

18

dan hikmah, Pengelola zakat, urgensi dan organisasi lembaga

pengelola zakat, serta Cara menyalurkan Zakat.

BAB III: GAMBARAN UMUM

Bab ini membahas tentang gambaran umum BAZNAS Kabupaten

Tangerang Banten yang terdiri dari visi-misi dan motto BAZNAS

Kabupaten Tangerang Banten, struktur, fungsi dan tugas pokok

BAZNAS Kabupaten Tangerang Banten.

BAB IV: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN

ZAKAT PRODUKTIF

Bab ini membahas tentang Pengelolaan zakat produktif, wewenang

BAZNAS dalam mengelola zakat produktif, dan kendala dalam

mengelola zakat produktif.

BAB V: PENUTUP

Penutup yang didalamnya terdapat kesimpulan, saran-saran yang

dilengkapidengan daftar pustaka.

Page 31: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

19

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Zakat Fitrah dan Zakat Mal

1. Pengertian zakat

Zakat adalah ibadah maaliyah ijtima’iyyah yang memiliki posisi sangat

penting, trategis, dan menentukan,1 baik dilihat dari sisi ajaran Islam maupun

dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. Sebagai suatu pokok, zakat

termasuk salah satu rukur (rukun ketiga) dari rukun Islam yang lima,

sebagaimana diungkapkan dalam berbagai hadist Nabi, sehingga

keberadaannya dianggap sebagai ma’luum minad-diin bidhdharuurah atau

diketahui secara otomatis adanya dan merupakan bagian mutlak dari

keislaman seseorang.2

Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti, yaitu Al-

Barakatu (keberkahan), Al-Namaa (pertumbuhan dan perkembangan), Ath-

Thaharatu (kesucian), dan Ash-Shalahu (keberesan).3 Secara istilah bahwa

zakat itu merupakan bagian dari harta dengan persyaratan tertentu, yang Allah

1Yusuf al-Qaradhawi, Al-Ibadah fil-Islam (Beirut: Muassasah Risalah, 1993), hlm. 235.2Ali Yafie, Menggagas Fiqh Sosial, (Bandung 1994), h. 231.3Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara terjemah

Pentafsiran Al-Qur’an, 1973), h. 156.

Page 32: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

20

SWT mewajibkan kepada pemiliknya, untuk diserahkan kepada yang berhak

menerimanya, dengan persyaratan tertentu pula.4

Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dan dengan

pengertian menurut istilah, sangat nyata dan erat sekali, yaitu bahwa harta

yang dikeluarkan zakatnya akan menjadi berkah, tumbuh, berkembang dan

bertambah, suci dan baik. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam surat at-

Taubah:103

ن ك لوتك س ص إن لیھم ع ل ص بھا و یھم ك تز و ھم قة تطھر د ص لھم و أم ن م ذ خلیم یع ع م س الله و )١٠٣(التوبة: لھم

Artinya:

“Ambillah (sebahagian) dari harta mereka menjadi sedekah, supayadengannya engkau membersihkan mereka dan mensucikan mereka dandoakanlah untuk mereka, sesungguhnya doamu itu menjadi ketenteraman bagimereka.Dan (ingatlah) Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.” (QS.AT-Taubah: 103).

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa:

قة تطھر ھم د ص لھم و أم ن م ذ یھم بھاخ ك تز و (Ambillah zakat dari

sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan

mereka) Di sini Nabi Muhammad saw diperintah: Ambillahatas nama Allah

sedekah, yakni harta yang berupa zakat dan sedekah yang hendaknya mereka

serahkan dengan penuh kesungguhan dan ketulusan hati, dari sebagian harta

mereka, bukan seluruhnya, bukan pula sebagian besar, dan tidak juga yang

terbaik; dengannyayakni dengan harta yang engkau ambil itu engkau

membersihkanharta dan jiwa mereka dan mensucikan jiwa lagi

4 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern ,(Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 7.

Page 33: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

21

mengembangkan harta mereka.5

Zakat terbagi menjadi dua: Zakat Harta dan Zakat Fitrah:

a. Zakat Fitrah

1) Pengertian zakat fitrah

Zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap orang Islam, baik laki-

laki maupun perempuan, besar dan kecil, merdeka dan hamba

sahaya.Tujuannya untuk membersihkan jiwa/diri seseorang yang sudah

melaksanakan puasa.6

2) Hukum zakat fitrah

Zakat fitrah hukumnya Fardhu A’in bagi tiap-tiap orang islam

yang mengalami hari raya idul fitri sebelum shalat Ied, yang wajib

membayar zakat fitrah adalah:

a) Orang yang beragana Islam

b) Orang yang berada di dalam tanggungannya seperti istri, ibu,

bapak, pembantu yang tinggal seruma dan menjadi tanggung

jawabnya.

3) Waktu pembayaran Zakat Fitrah

Beberapa waktu yang diperbolehkan, wajib, sunnah, makruh dan

haram pada saat pembayaran zakat fitrah adalah:

a) Waktu yang diperbolehkan, yaitu dari bulan Ramadhan sampai

terakhir bulan Ramadhan.

5Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Volume 5 (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 6666http://www.febrian.web.id/2014/05/pengertian-dan-penjelasan-zakat-mal-dan.html diakses

pada 13 September 2016 pukul 12.00 WIB.

Page 34: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

22

b) Waktu yang Wajib, yaitu dari terbenam matahari penghabisan

bulan Ramadhan.

c) Waktu yang lebih baik (sunnah), yaitu dibayarkan sesudah shalat

subuh, sebelum pergi shalat ied.

d) Waktu makruh, yaitu membayar zakat fitrah sesudah shalat Ied,

tetapi sebelum terbena, matahari, pada hari raya idul fitri.

e) Waktu haram, yaitu membayar zakat fitrah setelah terbenam

matahari pada hari raya idul fitri.7

4) Benda yang di zakatkan

Benda yang di zakatkan adalah sebagai berikut:

a) Bahan makanan pokok yang biasa dimakan oleh yang membayar

zakat fitrah, atau yang menjadi makanan pokok didaerahnya,

seperti beras, jagung, gandum dan sagu.

b) Uang, sebagai bahan pengganti makanan pokok. Nilainya adalah

senilai harga makanan pokok yang berlaku pada saat dikeluarkan

zakat fitrah. Bagi amil yang menerima (pengelola zakat) zakat

fitrah berupa uang.

5) Jumlah Pembayaran zakat fitrah

Banyaknya atau besarnya mengeluarkan zakat fitrah bagi setiap

orang adalah 1 sha’ atau 3,1 liter atau 2,5 kg dari makanan pokok

Page 35: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

23

sehari-hari, jika makanan pokoknya beras, maka setiap orang harus

mengeluarkan zakat fitrahnya, berupa beras sebesar 3,1 liter atau 2,5

kg begitu juga jika jagung atau sagu yang menjadi makanan pokoknya.

Bagi mereka yang mengeluarkan zakat fitrah dengan uang, maka

dibayarkan setelah setelah diperhitungkan terlebih dahulu dengan

harga makanan pokok yang 2,5 kg itu.8

Dijelaskan dalam hadits Nabi saw. “Bila engkau memiliki 20

dinar (emas) dan sudah mencapai satu tahun, maka zakat yang

dikeluarkan adalah setengah dinar (2,5%)”. (HR. Ahmad, Abu Dawud

dan al-Baihaqi).

b. Pengertian Zakat Mal

1) Pengertian Zakat Mal

Menurut UU No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat pasal

11, zakat mal adalah bagian harta yang disisihkan oleh seorang

muslim atau badan usaha dengan ketentuan agama untuk diberikan

kepada yang berhak menerimanya.9

Daud Ali berpendapat, zakat mal adalah bagian dari harta

kekayaan seseorang (juga badan hukum) yang wajib dikeluarkan untuk

8http://www.darmacaang.me/2016/06/islami-penjelasan-lengkap-tentang-zakat-fitrah-dan-zakat-maal.html diakses pada 15 September 2016 pukul 12.00 WIB.

9 Undang-undang Zakat No. 38 Tahun 1999.

Page 36: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

24

golongan orang tertentu setelah dimiliki selama jangka waktu tertentu

dalam jumlah minimal tertentu.10

Zakat mal adalah zakat kekayaan, artinya zakat yang dikeluarkan

dari kekayaan atau sumber kekayaan itu sendiri.11

Dari paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa zakat mal

adalah zakat yang dikeluarkan kewajibannya dari harta yang dimiliki

oleh seseorang dengan jumlah yang telah ditentukan dalam jangka

waktu tertentu pula.

2) Hukum zakat Mal12

Hukum mengeluarkan zakat mal adalah Fardhu A’in artinya

setiap pribadi setiap pribadi muslim yang memiliki kekayaan dan

sudah syarat-syaratnya wajib mengeluarkan dan membayar zakatnya.

Zakat yang dikeluarkan berupa benda maupun harga sejumlah benda

tersebut. Apabila ada seorang muslim mempunyai harat dan sudah

cukup syarat-syaratnya, namun tidak mau mengeluarkan zakat, maka

dia dianggap sebagai orang yang ingkar, serta membangkang perintah

Allah.

3) Hal yang wajib dizakati adalah sebagai berikut:

10 Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI Press, 1988)h.26.

11 Fakhruddin, Fiqh dan Manajemn Zakat di Indonesia,(Malang: UIN Malang Press, 2008)cet-1, h.10.

12http://www.darmacaang.me/2016/06/islami-penjelasan-lengkap-tentang-zakat-fitrah-dan-zakat-maal.html diakses pada 15 September 2016 pukul 12.00 WIB.

Page 37: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

25

a) Binatang ternak, seperti unta, sapi, kerbau dan kambing

b) Barang-barang tambang, seperti emas dan perak

c) Hasil tanaman, seperti padi, jagung, gandum dan sagu.

d) Buah-buahan, seperti kurma dan anggur

e) Harta terpendam (rikaz)

f) Barang dagangan atau perniagaan

g) Uang kertas

4) Haul dan Waktu mengeluarkan Zakat Mal

Kewajiban mengeluarkan zakat harat kekayaan tidak harus disyaratkan

haul (genap satu tahun), tetapi setelah seseorang merasa cukup;

a) Harta yang wajib dizakati apabila telah mencapai haul yaitu:

binatang ternak, emas dan perak, serta barang perniagaan atau

perdagangan.

b) Harta yang wajib dizakati, tidak perlu mencapai haul, yaitu: biji-

bijian dan buah-buahan (waktu mengeluarkan zakatnya pada hari

memetiknya atau saat panen), Rikaz/harta terpendam yang

ditemukan (pengeluaran zakatnya pada waktu benda ditemukan.

5) Macam-macam zakat mal

a) Zakatun Nuqud, yaitu zakat harta kekayaan seperti emas, perak,

logam mulia, batu permata, rumah, tanah kendaraan, uang dan

lain-lain.

Page 38: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

26

b) Zakatul Tijarah, yaitu zakat semua barang-barang yang

diperdagangkan.

c) Zakatun An’am, yaitu zakat binatang ternak (unta, sapi, dan

kambing).

d) Zakat Zira’ah, yaitu zakat pertanian dan zakat perkebunan seperti

gandum, padi, jagung dan lain-lain.

Dalam zakat fitrah yang wajib mengeluarkan zakatnya adalah

semua orang Islam, sedangkan dalam zakat mal yang mampu

mengeluarkan zakatnya adalah orang Islam yang mampu saja.

2. Hikmah dan Manfaat Zakat

Zakat adalah ibadah dalam bidang harta yang mengandung hikmah dan

manfaat yang demikian besar dan mulia, baik yang berkaitan dengan orang

yang berzakat (muzakki), penerimanya (mustahik), harta yang dikeluarkan

zakatnya, maupun bagi masyarakat keseluruhan.13

Hikmah dan manfaat tesebut antara lain terseimpul sebagai berikut:14

Pertama, sebagai perwujudan keimanan kepada Allah SWT, mensyukuri

nikmat-Nya menumbuhkan akhlak mulia dengan rasa kemanusiaan yang

tinggi, menghilangkan sifat kikir, rakus dan materialistis, menumbuhkan

13Abdurrahman Qadir, Zakat Dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1998), h. 82.

14Didin Hafidhuddin, Anda Bertanya tentang Zakat Infak & Sedekah Kami Menjawab,(Jakarta: Badan Amil Zakat Nasional), h. 20-25.

Page 39: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

27

ketenangan hidup, sekaligus membersihkan dan mengembangkan harta yang

dimiliki.

Kedua, karena zakat merupakan hak mustahik, maka zakat berfungsi untuk

menolong, membantu dan membina mereka, terutama fakir miskin, ke arah

kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepada Allah

SWT, terhindar dari bahaya kekufuran, sekaligus menghilangkan sifat iri,

dengki dan hasad yang mungkin timbul dari kalangan mereka, ketika mereka

melihat orang kaya yang memiliki harta cukup banyak.

Ketiga, sebagai pilar amal bersama antara orang-orang kaya yang

berkecukupan hidupnya dan para mujahid yang seluruh waktunya digunakan

untuk berjihad di jalan Allah, yang karena kesibukannya tersebut, ia tidak

memiliki waktu dan kesempatan untuk berusaha dan berikhtiar bagi

kepentingan nafkah diri dan keluarganya.

Keempat, sebagai salah satu sumber dana pembangunan sarana maupun

prasarana yang harus dimiliki umat Islam, seperti sarana ibadah, pendidikan,

kesehatan, sosilan maupun ekonomi, sekaligus sarana pengembangan kualitas

sumberdaya manusia muslim. Hampir semua ulama sepakat bahwa orang

yang menuntut ilmu berhak menerima zakat atas nama golongan fakir dan

miskin maupun sabilillah.

Kelima, untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar, sebab zakat itu

bukanlah membersihkan harta yang kotor, akan tetapi mengeluarkan bagian

Page 40: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

28

dari hak orang lain dari harta kita yang kitaa usahakan dengan baik dan benar

sesuai dengan ketentuan Allah SWT.

Keenam, dari sisi pembangunan kesejahteraan umat, zakat merupakan

salah satu instrument pemerataan pendapatan.Dengan zakat yang dikelola

dengan baik, dimungkinkan membangun pertumbuhan ekonomi sekaligus

pemerataan pendapatan, economic with equity.15Akumulasi harta di tangan

seseorang atau sekelompok orang kaya saja, secara tegas dilarang Allah SWT,

sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surah al-Hasyr: 7

بى لذي القر و سول للر ى فللھ و القر أھل ن سولھ م لى ر ع ا أفاء الله م م نك م نیاء الأغ دولة بین لا یكون كي بیل الس ابن و اكین س الم ى و الیتام و

ذوه سول فخ م الر ا آتاك م ید و د ش الله إن اتقوا الله نھ فانتھوا و ع م ا نھاك م وقاب ( )٧الحشر:الع

“Harta rampasan fai’ yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (yangberasal) dari penduduk beberapa negeri, adalah untuk Allah, Rasul, kerabat(Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan untuk orang-orang yangdalam perjalanan, agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orangkaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu makaterimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Danbertakwalah kepada Allah.Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya. (al-Hasyr: 7)

Ketujuh, dorongan ajaran Islam yang begitu kuat kepada orang-orang yang

beriman untuk berzakat, berinfak, dan bersedekah menunjukkan bahwa ajaran

Islam mendorong umatnya untuk mampu bekerja dan berusaha sehingga

15Al-Qurthubi, al-Jaami’li Ahkam Al-Qur’an, (Beirut: Daar el-Kutub al-‘Ilmiyah, 1993), h.156.

Page 41: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

29

memiliki harta kekayaan yang di samping dapat memenuhi kebutuhan hidup

diri dan keluarganya, juga berlomba-lomba untuk menjadi muzakki.

3. Tujuan zakat

Tujuan utama zakat adalah untuk mengentaskan kemiskinan mustahik

(orang-orang yang berhak menerima zakat) dari kemiskinan, bahkan merubah

mereka dari mustahik menjadi muzakki (orang-orang yang membayar zakat).16

Tujuan zakat menurut Muhammad Daud Ali yaitu sebagai berikut:17

a) Mengangkat derajat fakir miskin dan membantu keluar dari kesulitan

hidup.

b) Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para gharimin,

ibnu sabil dan mustahik lain.

c) Membina tali persaudaraan sesama umat Islam, dan umat manusia.

d) Menghilangkan sifat kikir dan rakus pemilik harta.

e) Membersihkan sifat iri dengki (kecemburuan sosial) di hati orang-orang

yang miskin.

f) Menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin.

g) Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial, terutama pada mereka yang

mempunyai harta.

16 Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia,(Malang: UIN Malang Press, 2008),h.215.

17 Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf,(Jakarta: UI Press, 1998),h. 40.

Page 42: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

30

h) Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban dan

menyerahkan hak orang lain yang ada padanya.

i) Sebagai salah satu instrumen pengentasan kemiskinan.

j) Pendorong peningkatan produktivitas dan pemberdayaan ekonomi umat.

Zakat sebagai lembaga Islam mengandung hikmah yang bersifat

rohaniah dan filosofis.Hikmah itu digambarkan dalam ayat Al-Qur’an salah

satunya, dalam QS. Al-Baqarah: 261 yang artinya “Perumpamaan (nafkah

yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan

Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai,

pada tiap-tiap butir: seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia

kehendaki.Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.

4. Sumber-sumber zakat secara Terperinci18

a) Hewan Ternak

Dalam berbagai hadits dikemukakan bahwa hewan ternak yang wajib

dikeluarkan zakatnya setelah memenuhi persyaratan tertentu, ada tiga

jenis, yaitu, unta, sapi, dan domba atau kambing.

Adapun persyaratan utama kewajiban zakat pada hewan ternak adalah

sebagai berikut.

1) Mencapai Nishab

18Didin Hafidhudiin, Anda Bertanya tentang Zakat infak & Sedekah Kami menjawab,(Jakarta: Badan Amin Zakat Nasional), h. 39-49

Page 43: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

31

Syarat yang pertama ini berkaitan dengan jumlah minimal hewan yang

dimiliki, yaitu lima ekor untuk unta, 30 ekor untuk sapi, dan 40 ekor

untuk kambing ataupun domba. Hal ini berlandaskan pada hadits

riwayat Imam Bukhari tentang praktik Rasulullah saw. dan para

khalifah yang empat.

2) Telah Melewati Waktu Satu Tahun (Haul)

Syarat ini berdasarkan prakttik yang pernah dilakukan oleh Rasulullah

saw dan para khalifah yang empat dengan mengirim secara periodik

para petugas zakat untuk memungut zakat ternak itu setiap tahun.

3) Digembalakan di Tempat Penggembalaan Umum

Yakni tidak diberi makan di kandangnya kecuali sangat jarang sekali.

Hal ini berlandaskan pada hadits riwayat Ahmad, Nasa’I, dan Abu

Dawud dari Baz bin Hakim dari bapaknya, dari kakeknya, ia berkata,

“Aku telah mendengan Rasulullah saw bersabda: Pada setiap unta

yang digembalakan, pada empat puluh ekor harus dikeluarkan zakat

seekor betina unta yang disebut dengan ibnatu labun.19

4) Tidak dipergunakan untuk keperluan pribadi pemiliknya dan tidak

pula dipekerjakan. Emas dan Perak

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Ali bin Abi

Thalib, Rasulullah. bersabda,

19Ibnatu labun adalah unta yang berumur dua tahun dan masuk tahun ketiga. Disebutdemikian karena induknyalah yang memberinya air susu.

Page 44: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

32

لیس و اھم ر ة د س م ل ففیھا خ و لیھا الح ع ال ح و ھم ر ا ئتا د م لك ا كانت فاذا ا ك ا فاذ ینار د ن و ر ش ع لك ن نو و تى تك ني فى الذھب ح ء یع لیك شي ع

ال ح ا و ینا ر د ن و ر ش لك ع اد نت ا ز ینار فم د ف ل ففیھا نص و لیھا الح عل و لیھ الح ع ل و تى یح اة ح ك ز ال فى م لیس لك و ا ب ذ س (رواه فبح

20ابوداود)

“Apabila anda memiliki dua ratus dirham, dan telah berlalu waktu satutahun, maka wajib zakat atasnya lima dirham.Anda tidak punya kewajibanzakat emas, sehingga anda memiliki dua puluh dinar dan telah berlalu waktusatu tahun, dan zakatnya sebesar setengah dinar.Dan, jika lebih, makahitunglah berdasarkan kelebihannya.Dan tidak ada pada harta, kewajibanzakat sehingga berlalu waktu satu tahun.”

Adapun syarat utama zakat pada emas dan perak adalah menacapai

nishab dan telah berlalu satu tahun.Berdasarkan hadits riwayat Abu Dawud di

atas, nishab zakat emas adalah dua puluh misqal atau dua puluh dinar,

sedangkan nishab zakat perak adalah dua ratus dirham. Dua puluh misqal

atau dua puluh dinar, menurut Yusuf al-Qaradhawi adalah sama dengan

delapan puluh lima gram emas. Dua ratus dirham sama dengan lima ratus

Sembilan puluh lima gram perak.

b) Perdagangan

Ada tiga syarat utama kewajiban zakat pada perdagangan, yaitu sebagai

berikut.

1) Niat Berdagang

20 Sulaiman bin al Asy’ats, Sunan Abu Dawud, Kitab Zakat Bab Siapa yang memberikansedekah dan batasan kaya, (beit :al afkar aldauliyah, Riyadh), hal 150.

Page 45: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

33

Niat berdagang atau niat memperjualbelikan komoditas tertentu ini

merupakan syarat yang sangat penting. Hal ini sebagaimana dikemukakan

dalam hadits riwayat Abu Dawud dari Samrah bin Jundab di atas.

2) Mencapai Nishab

Nishab dari zakat harta perdagangan adalah sama dengan nishab dari

zakat emas dan perak, yaitu senilai dua puluh misqal atau dua puluh dinar

emas atau dua ratus dirham perak

3) Telah Berlaku Satu Tahun

c) Hasil Pertaian (Tanaman dan Buah-buahan)

Tanaman, tumbuhan, buah-buahan, dan hasil pertanian lainnya yang telah

memenuhi persyaratan wajib zakat, harus dikeluarkan zakatnya. Pada

umumnya tanaman yang diairi air hujan atau sungai wajib dikeluarkan

zakatnya sepersepuluh dan yang diairi dengan disirami, maka zakatnya lima

persen dari sepersepuluh . Adapun syarat utama dari zakat pertanian adalah

telah mencapai nishab, yaitu limaausaq.

d) Barang Temuan dan Barang Tambang

Yang menjadi dasar diwajibkannya zakat pada barang temuan dan barang

tambang dengan disertai perbedaan pendapat ulama dalam menentukan besar

zakatnya.

5. Golongan-golongan yang berhak menerima zakat

Allah telah berfirman dalam surat At-Taubah: 60 yang berbunyi:

Page 46: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

34

قات د ا الص لفة قلوبھمإنم ؤ الم لیھا و ع لین ام الع و اكین س الم و اء قاب للفقر في الر و الله و الله ن ة م فریض بیل الس ابن و بیل الله في س و ین ارم الغ لیم و كیم ع (التوبة : ح

٦٠(“Sesungguhnya harta zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya,untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah,dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yangdiwajibkan Allah. Dan Allah lagi Maha Mengetahui lagi MahaBijaksana.”(QS. At-Taubah: 60).

Dalam surat at-Taubah: 60 tersebut dikemukakan bahwa zakat hanya

dibagikan ke delapam golongan, salah satu golongan yang berhak menerima

zakat (mustahik zakat) adalah orang-orang yang bertugas mengurus urusan

zakat (‘amalina ‘alaiha).

a) Fakir

Adalah orang yang amat sengsara hidupnya, tidak memiliki harta dan

tenaga untuk memenuhi kebutuhan hidup.Mereka yang hampir tidak

memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok

hidup. Imam Asy-Syaukani dalam konteks zakat fitrah disebutkan

bahwa:”barang siapa yang tidak mendapatkan sisa dari makanannya untuk

malam hari raya dan siangnya maka tidak berkewajiban membayar zakat,

namun sebaliknya jika ia memiliki sisa dari makanan pokok hari ini maka

ia harus mengeluarkannya.

Page 47: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

35

Begitu juga dalam konteks zakat mal mereka termasuk pada level tidak

mampu.

b) Miskin

Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi

kebutuhan dasar untuk hidup dan keluarganya.Terhadap orang ini sedikit

berbeda dengan keadaan si fakir, berdasarkan pandangan kebutuhan dasar

hidup yang barangkali telah terpenuhi namun bila disandarkan pada

tempat tinggal, yang tidak layak huni atau bila disandarkan pada belum

terpenuhi layaknya ornag normal dan pakaian yang compang-

camping.Maka terhadap orang ini juga masih membutuhkan perhatian

zakat.

c) Amil

Pengurus Zakat atau Amil adalah mereka yang diberi tugas untuk

mengumpulkan dan membagi zakat.Orang ini adalah petugas, panitia,

pegurus yang diangkat secara khusus baik oleh masyarakat maupun

pemerintah.Terhadap pembagian zakat fitrah bagian amil masih dapat

diberlakukan namun tidak dapat berlaku untuk staf yang dibebankan atas

gaji yang dibayar oleh pemerintah karena orang ini telah memperoleh hak

pada setiap bulannya.Dilihat berdasarkan sistem Islam pada masa

Rasulullah, maka keberadaan amil memperoleh hak dari zakat karena

negara yang dipimpin Rasulullah sendiri tidak memberi upah atau gaji

secara utuh namun diambil berdasarkan harta zakat.

Page 48: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

36

d) Muallaf

Muallaf sebagaimana yang didefinisikan adalah mereka yang baru masuk

Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan

keadaan barunya artinya masih lemah dalam hal pemahaman tentang

islam dan masih lemah juga dalam sendi-sendi lain dalam lingkungan

islam.

Didasari pada kondisi umat islam yang sudah kuat, maka sahabat tidak

memberikan zakat lagi kepada kafir sebagaimana yang diberikan oleh

rasul. Pada saat itu Uyainah menghadap Abu Bakar siddiq, selanjutnya

abu bakar siddiq menyuruh mereka untuk menghadap Umar Bin Khattab,

ketika mereka telah menyampaikan maksud tersebut maka umar berkata

“sesungguhnya Rasulullahtelah bersikap halus kepada kalian ketika itu

kaum muslimin masih sedikit, namun hari ini Allah telah memuliakan

umat Islam maka bekerjalah kalian serta ikutilah pada petunjuk Tuhan

kalian, layaknya muslim lainnya bekerja, maka barang siapa yang ingin

tetap kafir maka keputusan hari ini seperti yang aku putuskan”.

e) Hamba Sahaya

Hamba sahay atau budak yang ingin memerdekakan dirinya termasuk juga

melepaskan orang muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. Budak ini

di dalam perkembangan kebahasaan ini dinisbahkan kepada golongan atau

bangsa yang sedang membebaskan diri dari eksploitasi pihak lain. Jika

dipahami penawanan ini termasuk dalam proses penawanan penjara oleh

Page 49: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

37

orang kafir terhadap orang muslim yang menurut mayoritas dianggap

tidak bersalah maka bagian ini harus dikhususkan bagi mereka yang

membutuhkan tebusan.

f) Gharimin

Gharimin adalah mereka yang berhutang untuk keperluan yang halal dan

tidak sanggup untuk memenuhinya dan yang mengalami kesengsaraan

dalam perjalanan dalam hal ini tidak termasuk orang yang maksiat.

Apabila seorang yang berhutang itu dihadapi sebuah ancaman terhadap

jiwa maka keadaan ini menjadikannya berhak menerima zakat itu.

g) Fisabilillah

Fisabilillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah untuk keperluan

mempertahankan agama Islam dan kaum muslimin. Secara umum

menurut dari keempat kalangan imam mazhab menyepakati bahwa

pertama, jihad termasuk dalam kategori fisabilillah, kedua, menyerahkan

kutipan zakat kepada individu yang berjuang di jalan Allah dan ketiga,

kutipan zakat tidak boleh digunakan untuk kepentingan umum seperti

membangun jembatan, sekolah, masjid dan sebagaainya.

h) Ibnu Sabil

Ibnu sabil adalah orang yang sedang dalam perjalanan yang mengalami

kekurangan dan kesengsaraan, mereka yang kehabisan biaya diperjalanan.

Musafir ini berlaku baik di dalam maupun di luar negeri tempat ia mukim.

Page 50: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

38

Dalam pandangan selanjutnya ibnu sabil diperluas maknanya termasuk

bagi penuntut ilmu agama dan dari berbagai keilmuan umum yang

berpengaruh bagi agama dengan bekal ilmu yang ditempuhnya. Maka jika

bekal yang dibawanya sudha habis dan ia tidak memperoleh pinjaman

maka ia dapat memperolehnya dari bagian zakat.21

6. Niat zakat :

Setiap perbuatan harus didahulukan dengan niat. Begitu pula zakat harus

diniati ketika akan mengeluarkannya, sesuai dengan hadist Nabi saw yang

tersebut sebelumnya:

Niat zakat fitrah atau mal untuk diri sendiri:

ي لله تـعالى س ) عن نـف طر (المال اة الف رج زك يت أن أخ نـوArtinya: ”Saya niat mengeluarkan zakat fitrah (mal) saya karena AllahTa’ala”

Niat untuk zakat fitrah orang lain:

) عن طر (المال اة الف رج زك يت أن أخ فلان أو فلانة لله نـوتـعالى

Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah (mal) fulan atau fulanah

karena Allah Ta’ala”

Salah satu sisi ajaran Islam yang harus ditangani secara serius menyangkut

penanggulangan kemiskinan dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dan

21http://isfahannur.blogspot.co.id/2011/08/alokasi-dana-zakat-mal-untuk-distribusi.htmldiakses pada 13 September 2016 pukul 03:00 WIB.

Page 51: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

39

pendayagunaan zakat, infak, dan sedekah. Sebagaimana telah dicontohkan oleh

Rasulullah SAW serta penerusnya dizaman keemasan Islam.22

Dana zakat pada umumnya memiliki dua sisi kegiatan yaitu

mendistribusikandana secara konsumtif dan secara produktif. Secara konsumtif

berarti dana zakat habis begitu saja digunakan untuk keperluan sehari-hari dan

membiayai kesehatan. Secara produktif berarti mengembangkan usaha-usaha

produktif memberikan bantuan dana modal untuk wirausaha dalam rangka

menigkatkan kualitas income per kapita pengusaha.23

Produktif berasal dari bahasa Inggris productive yang berarti banyak

menghasilkan. Secara umum produktif (productive) berarti banyak menghasilkan

karya atau barang.Produktif juga berarti banyak menghasilkan, memberikan

banyak hasil.24

Zakat produktif pada dasarnya menitikkan pola penyaluran zakat secara

produktif, pola produktif adalah pola penyaluran dana zakat kepada mustahik

yang ada dipinjamkan oleh amil untuk kepentingan aktifitas suatu usaha/bisnis.

Pola penyaluran secara produktif adalah penyaluran zakat atau dana lainnya

yang disertai target merubah keadaan penerimanya (mustahik) dari kategori

mustahik menjadi kategori muzakki.25

22Lili Bariadi dan Muhammad Zen, Zakat & Wirausaha, (Jakarta: CV. Pustaka Amri, 2005),h. 6-7.

23Lili Bariadi dan Muhammad Zen, Zakat dan Wirausaha,(Jakarta: CV. Pustaka Amri, 2005),h.76.

24 Anwar - Desi, Kamus Lengkap I Milliard, (Surabaya: Amelia, 2003), h.29125Lili Bariadi dan Muhammad Zen, Zakat dan Wirausaha,(Jakarta: CV. Pustaka Amri, 2005),

h. 35.

Page 52: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

40

Pengertian produktif dalam hal ini, kata yang disifati yaitu kata

zakat.Zakat produktif disini berarti zakat yang pendistribusiannya bersifat

produktif yaitu arti kata yang berlawanan dengan konsumtif. Zakat produktif

dengan demikian adalah zakat dimana harta atau dana zakat yang diberikan

kepada para mustahik tidak dihabiskan, akan tetapi dikembangkan dan

digunakan untuk membantu usaha mereka, sehingga dengan usaha tersebut

mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup secara terus menerus.

Dengan adanya penyaluran dana zakat produktif ini diharapkan mustahik

mampu mengembangkan usahanya untuk lebih berpoduktif dan mampu

meningkatkan perekonomian sehari-hari.

Banyak sekali hikmah yang terkandung dalam melaksanakan ibadah

zakat.Zakat merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda, vertikal dan

horizontal.Artinya secara vertikal, zakat sebagai ibadah dan wujud ketaqwaan

dan kesyukuran seorang hamba kepada Allah atas nikmat berupa harta yang

diberikan Allah kepadanya serta untuk membersihakan dan mensucikan diri dan

hartanya itu.Dalam konteks inilah zakat bertujuan untuk menata hubungan

seorang hamba dengan Tuhannya sebagai pemberi rezeki.

Sedangkan secara horizontal, dengan zakat dapat mewujudkan rasa

keadilan sosial dan kasih sayang diantara pihak yang mampu dengan pihak yang

tidak mampu dan dapat memperkecil problema kesenjangan sosial serta ekonomi

Page 53: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

41

umat.Dalam konteks ini zakatdiharapkan dapat mewujudkan pemerataan dan

keadilan sosial diantara kehidupan umat manusia.26

B. Pengelola Zakat

1. Urgensi Pengelolaan Zakat

Amilzakat ialah orang atau individu yang bertugas melakukan pekerjaan

yang berkaitan dengan penghimpunan, pengelolaan, pencatatan, dan

pendayagunaan dana zakat. Undang-Undang RI Nomor 38 tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat Bab III pasal 6 dan pasal 7 menyatakan bahwa, lembaga

pengelola zakat di Indonesia terdiri dari dua macam, yaitu Badan Amil Zakat

(BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). Badan Amil Zakat (BAZ) dibentuk

oleh pemerintah, sedangkan Lembaga Amil Zakat didirikan oleh

masyarakat.27Amil zakat berhak untuk menghimpun dana zakat, dan

mendayagunakan dana tersebut serta melakukan tugas-tugas lain yang

berkaitan dengan zakat.

Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat yang ada pada masa kini

juga dianggap memiliki hak sebagaimana ditetapkan di dalam syariat

Islam.Oleh karena itu BAZ dan LAZ wajib mengikuti syarat-syarat yang

ditetapkan dalam memberi bagian untuk amil zakat.Amil zakat berhak

menerima gaji yang telah ditetapkan dalam syariat Islam, jumlah besaran yang

26Asnaini, Zakat Produktif Dalam Perspektif Hukum Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2008), h.42.

27 Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani, 2002), h.130.

Page 54: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

42

diterima oleh amil zakat tidak lebih besar dari satu perdelapan dari hasil

pungutan harta zakat (12,5%).

Salah satu tugas penting dari lembaga pengelola zakat adalah

melakukan sosialisasi tentang zakat kepada masyarakat secara terus-menerus

dan berkesinambungan, melalui berbagai forum dan media, seperti khutbah

Jumat, majelis ta’lim, seminar, diskusi, melalui media surat kabar, majalah,

radio, internet maupun televisi. Dengan sosialiasai yang baik dan optimal,

diharapkan masyarakat muzakkiakan semakin sadar untuk membayar zakat

melalui lembaga zakat yang kuat, amanah dan terpercaya.28

Diantara tugas-tugas yang diamanahkan kepada amil-amil zakat ada

yang berbentuk kuasa, karena ia bekaitan dengan tugas asas dan

kepemimpinan. Yusuf al-Qaradhawi dalam bukunya, Fiqh

Zakat,29menyatakan bahwa seseorang yang ditunjuk sebagai amil zakat atau

pengelola zakat, harus memiliki persyaratan sebagai berikut:

a. Beragama Islam.

b. Mukallaf (orang dewasa yang sehat akal fikirannya yang siap menerima

tanggung jawab mengurus urusan umat.

c. Memiliki sifat amanah dan jujur.

28 Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern,(Jakarta: Gema Insani, 2002), h.132.

29Yusuf al-Qaradhawi, Fiqh Zakat Studi Komparatif Mengenai Status dan Filsafat ZakatBerdasarkan Qur’an dan Hadis, (Muassasat ar-Risalah, Bairut, Libanon), h.553.

Page 55: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

43

d. Mengerti dan memahami hukum-hukum zakat yang menyebabkan ia

mampu melakukan sosialisasi segala sesuatu yang berkaitan dengan zakat

kepada masyarakat.

e. Memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

f. Kesungguhan amil zakat dalam melaksanakan tugasnya.

Di Indonesia profesi amil zakat masih belum menjadi sebuah profesi

yang dipilih oleh masyarakat Indonesia.Padahal semua aturan untuk menjadi

seorang amil zakat sudah sangat jelas dan tegas dijelaskan dalam Al-

Qur’an.Sebagaimana halnya zakat harta dan profesi yang belum

tersosialisasikan dengan baik, peran dan profesi amil zakat pun demikian.

Pengelolaan zakat oleh lembaga pengelola zakat, apalagi yang memiliki

kekuatan hukum formal, akan memiliki beberapa keuntungan,30 antara lain:

Pertama, untuk menjamin kepastian dan disiplin pembayaran

zakat.Kedua, untuk menjaga perasaan rendah diri para mustahik zakatapabila

berhadapan langsung untuk menerima zakat dari para muzakki. Ketiga, untuk

mencapai efisien dan efektivitas, serta sasaran yang tepat dalam penggunaan

harta zakat menurut skala prioritas yang ada pada suatu tempat.Keempat,

untuk memperlihatkan syiar Islam dalam semangat penyelenggaraan

pemerintah yang Islami.

Dalam bab II Pasal 5 undang-undang tersebut dikemukakan bahwa

pengelolaan zakat bertujuan:31

30Yusuf al-Qaradhawi, Fiqh Zakat Studi Komparatif Mengenai Status dan Filsafat ZakatBerdasarkan Qur’an dan Hadis, (Muassasat ar-Risalah, Bairut, Libanon), h. 87.

31 Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani, 2002), h.126

Page 56: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

44

a. Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai

dengan tuntunan agama.

b. Meningkatkan fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya

mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial.

c. Meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat.

2. Organisasi Lembaga Pengelola Zakat

Sebagai organisasi nirlaba milik masyarakat Indonesia, organisasi

pengelolaan zakat juga memiliki karakteristik seperti organisasi nirlaba

lainnya, yaitu: a. sumber daya (baik dana maupun barang) berasal dari donatur

yang mempercayakan kepada lembaga. b. menghasilkan berbagai pengelolaan

jasa dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat. c. kepemilikan organisasi

pengelola zakat tidak seperti lazimnya pada organisasi bisnis.

Organisasi pengelola zakat mempunyai karakteristik yang

membedakannya dengan organisasi nirlaba lainnya32 yaitu: 1. Terkait dengan

aturan-aturan dan prinsip-prinsip syariah Islam. 2. Sumber danautama adalah

zakat, infaq, sedekah, dan wakaf. 3. Memiliki Dewan Pengawas dalam

struktur organisasinya.

a. Susunan Organisasi Badan Amil Zakat

1) Badan Amil Zakat

2) Dewan Pertimbangan

32Yusuf Al-Qardhawi, Fiqh Zakat Studi Komparatif Mengenai Status dan Filsafat ZakatBerdasarkan Qur’an dan Hadis, (Muassasat ar-Risalah, Bairut, Libanon), h. 733.

Page 57: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

45

3) Komisi Pengawas

4) Badan Pelaksana

b. Fungsi dan Tugas Pokok Pengurus Badan Amil Zakat (BAZ)

1) Dewan Pertimbangan

a) Fungi yaitu memberikan pertimbangan, fatwa, saran dan

rekomendasi kepada badan pelaksana dan komisi pengawas dalam

pengelolaan badan amil zakat, meliputi aspek syariah dan aspek

manajerial.

b) Tugas pokok adalah: 1. Memberikan garis-garis kebijakan umum

Badan Amil Zakat. 2. Mengesahkan rencana kerja dari Badan

Pelaksana dan Komisi Pengawas. 3. Mengeluarkan fatwa syariah

baik diminta maupun tidak berkaitan dengan hukum zakat wajib

diikuti oleh pengurus Badan Amil Zakat. 4. Memberikan

pertimbangan, saran dan rekomendasi kepada Badan Pelaksana dan

komisis pengawas baik diminta maupun tidak. 5. Memberikan

persetujuan atas laporan tahunan hasil kerja Badan Pelaksan dan

Komisi Pengawas. 6. Menunjuk akuntan publik.

2) Komisi Pengawas

a. Fungsi yaitu sebagai pengawas internal lembaga atas operasional

kegiatan yang dilaksanakan badan pelaksana.

b. Tugas pokok adalah: Pertama, mengawasi pelaksanaan kerja yang

telah disahkan. Kedua, mengawasi pelaksaan kebijakan-kebijakan

Page 58: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

46

yang telah ditetapkan Dewan Pertimbangan. Ketiga, mengawasi

operasional kegiatan yang dilaksanakan badan pelaksana, yang

mencakup pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan.

Keempat, melakukan pemeriksaan operasional dan pemeriksaan

syariah.

3) Badan Pelaksana

a. Fungsinya adalah sebagai pengelola zakat

b. Tugas pokok meliputi: 1. Membuat rencana kerja. 2. Melaksanakan

operasional pengelolaan zakat sesuai dengan rencana kerja yang telah

ditetapkan. 3. Menyusun laporan tahunan. 4. Menyampaikan laporan

pertanggung jawaban kepada pemerintah. 5. Bertindak dan

bertanggung jawab untuk dan atas Badan Amil Zakat ke dalam

maupun ke luar.

C. Konsep Penyaluran

1. Cara menyalurkan

Zakat yang dikumpulkan oleh lembaga pengelola zakat, harus segera

disalurkan kepada para mustahik sesuai dengan skala prioritas yang telah

disusun dalam program kerja. Zakat tersebut harus disalurkan kepada para

mustahik sebagaimana tergambar dalam surah at-Taubah: 60.

2. Bentuk Penyaluran

Ada dua bentuk penyaluran dana antara lain:

Page 59: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

47

a. Bentuk sesaat, dalam hal ini berarti bahwa zakat hanya diberikan kepada

seseorang satu kali tau sesaat saja. Dalam hal ini juga berarti bahwa

penyaluran kepada mustahik tidak disertasi target terjadinya kemandirian

ekonomi dalam diri mustahik. Hal ini dikarenakan mustahik yang

bersangkutan tidak mungkin lagi mandiri, seperti diri pada orang tua

yang sudah jompo, orang cacat. Sifat dan bantuan sesaat ini idealnya

adalah hibah.

b. Bentuk pemberdayaan, merupakan penyaluran zakat yang disertai target

merubah keadaan penerima dari kondisi kategori mustahik menjadi

kategori muzakki. Target ini adalah target yang amat besar yang tidak

dengan mudah dalam jangka waktu yang amat singkat. Untuk itu

penyaluran dana zakat harus disertai dengan pemahaman yang utuh

terhadap permasalahan yang ada pada penerima. Apabila

permasalahannya adalah kemiskinan, harus diketahui penyebab

kemiskinan tersebut sehingga dapat dicarikan solusi yang tepat demi

tercapainya target yang telah dicanangkan.33

3. Penyaluran Dana Zakat Dalam Pemberdayaan Ekonomi

Perubahan dibidang ekonomi berpengaruh terhadap struktur

sosial.Disatu pihak kita makin banyak melihat potensi muzakki, pada masa

lalu jumlah “orang kaya” hanya terbatas.Sekarang jumlah itu makin banyak

dengan terbukanya kesempatan usaha. Tetapi yang lebih penting bagi kita

33 Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudi, Zakat dan Wirausaha, (Ciputat: CED, 2005), h. 25

Page 60: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

48

adalah makin besarnya “golongan menengah” pada masa lalu, zakat barang

kali lebih banyak disosialisasikan dengan “orang kaya” pemilik hahrta.

Sekarang potensi total dari sumber zakat itu melebar dan lebih besar. Ini

menimbulkan dampak pada pengelolaan, khususnya dalam aspek

mobilisasinya.

Salah satu konsep yang telah dilakukan oleh lembaga amil zakat pada

umumnya adalah dengan yang biasa disebut “zakat produktif” pokok

gagasannya adalah menolong golongan miskin tidak memberi “ikan”

melainkan dengan “kail” kalau zakat diberikan hanya semata-mata untuk

dikonsumsi maka pertolongan itu bersifat sementara. Tetapi kalau diberikan

untuk membantu yang bersangkutan untuk produksi atau usaha, maka

pertolongan itu akan sangat membantu yang bersangkutan untuk keluar dari

garis kemiskinan.

Dengan munculnya gagasan itu ada beberapa pola penyaluran dana

zakat:

a. Zakat diberikan secara langsung kepada fakir miskin untuk keperluan

konsumtif. Dalam konteks perubahan sekarang, maka bagian zakat ini

diarahkan terutama kepada golongan the destitute yang sifatnya relief dan

dampaknya bersifat jangka pendek.

b. Zakat diberikan kepada mereka yang terlihat dalam kegiatan pendidikan

dan dakwah, yang dalam taraf hidup kekurangan.

Page 61: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

49

c. Sebagian dana zakat dan lainnya (sedekah, infaq dan wakaf) diperuntukan

guna membangun prasarana ibadah dan pendidikan/dakwah Islam.

d. Sebagian kecil zakat kini sudah diarahkan ke tujuan produktif, baik

berupa hibah maupun pinjaman tanpa bunga bagi golongan miskin tetapi

mesti tergolong the destitute, dengan harapan mereka bisa melepaskan

diri dari kemiskinan. Bahkan dalam jangka waktu tertentu diharapkan

bisa menjadi muzakki, setidak-tidaknya dalam zakat fitrah.

e. Bagian yang lain, yang jumlahnya sedikit diperuntukan untuk amil bisa

berkembang, yaitu tidak semata-mata untuk orangnya, melainkan bisa

pula lembaganya yang mengelola dan bisa memajukan dari segi

pengorganisasiannya.34

34 Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudi, Zakat dan Wirausaha, (Ciputat: CED, 2005),h. 55

Page 62: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

50

BAB III

GAMBARAN UMUM BAZNAS KABUPATEN

TANGERANG BANTEN

A. Visi, Misi dan Motto BAZNAS Kabupaten Tangerang Banten1

BAZNAS Kabupaten Tangerang sebagai pengelola zakat di daerah

Kabupaten Tangerang. BAZNAS berdiri atas Keputusan Bupati sebagai

acuan dalam pengelolaan dana zakat dan amil zakat. Serta mengacu pada

Undang-undang zakat No. 38 Tahun 1999, dan KMA No. 581. Yang

mempunyai visi dan misi sebagai berikut:

1. Visi

Mewujudkan serta menumbuhkan kesadaran masyarakat akan zakat

dan mengurangi kesenjangan sosial antara muzakki danmustahik. Dimana

secara personal menghilangkan sifat kikir dan rakus, dengan menumbuhkan

ketenangan hidup, sekaligus mengembangkan dan mensucikn harta yang

dimiliki.

Dalam bidang moral, zakat mngkikis ketamakan dan keserakahan

hati aghniya (orang-orang kaya).Sedangkan dalam bidang sosial, zakat

berfungsi untuk mengentaskan kemiskinan dari masyarakat.

2. Misi

a. Optimalisasi pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq, sedekah

(ZIS) sesuai ketentuan syari’at Islam.

1 BAZNAS Kabupaten Tangerang, Profil BAZNAS Kabupaten Tangerang: ProgramKerja BAZNAS Kabupaten Tangerang Tahun 2014 (Tangerang) h.1.

Page 63: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

51

b. Meningkatkan kesadaran muzakki melalui BAZNAS, dan memperkecil

kesenjangan sosial para mustahik.

c. Melaksanakan ibadah ijtima’iyah (sosial) berbasis ukhuwwah islamiyah

untuk kesejahteraan umat.

3. Motto

Bersama BAZNAS kami membawa masyarakat menuju soleh

individual dan soleh sosial.

Operasional Kinerja BAZNAS

a. BAZNAS Kab. Tangerang bersinergi dengan BAZNAS Kecamatan dan

UPZ-UPZ memegang amanah dan tanggung jawab pengelolaan dana

zakat, infaq, sedekah (ZIS).

b. Bertekad secara optimal dan transparan bersama-sama unsur

pemerintah, lembaga keagamaan dan profesi melaksanakan

pengumpulan segala macam zakat dari masyarakat termasuk pegawai di

lingkungan Pemda Kab. Tangerang.

c. Realisasi pendayagunaan dana ZIS dilakukan setelah mendapat

persetujuan dari Komisi Pengawas dan Dewan Pertimbangan yang

dituangkan dalam program kerja.

d. Untuk pendayagunaan ZIS agar tepat sasaran, tepat waktu, tepat guna

dan amanah penyalurannya dilakukan verifikasi dana calon penerima,

monitoring dan evaluasi perencanaan serta pelaksanaan program

melauli rapat Pleno BAZNAS.

Page 64: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

52

B. Struktur, Fungsi dan Tugas Pokok Organisasi BAZNAS Kabupaten

Tangerang Banten

Susunan organisasi BAZNAS sesuai dengan Peraturan BAZNAS

No. 3 Tahun 2014 Pasal 31 disebutkan bahwa Susunan Organisasi

BAZNAS Kabupaten/Kota terdiri atas Ketua, Wakil Ketua, Bidang

Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan, Bagian Administrasi, Sumber

Daya Manusia dan Umum, dan Satuan Audit Internal.

struktur 3.1

1. Struktur Organisasi2

Struktur organisasi pengelolaan zakat di tingkat Kabupaten

Tangerang Banten terdiri dari unsur dewan Pertimbangan, unsur Komisi

Pengawas dan unsur Badan Pelaksana/Pengurus BAZNAS.

Dewan Pertimbangan

Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang

2 BAZNAS Kabupaten Tangerang, Profil BAZNAS Kabupaten Tangerang: ProgramKerja BAZNAS Kabupaten Tangerang Tahun 2014 (Tangerang), h. 34.

KETUAKH. AFIF AFIFY

WAKIL KETUA IKH. A.

DJASMARSYADI

WAKIL KETUA IIKH. IHSAN

NURALAM JAILANI,MA

AMIL ZAKATBID.

PENGUMPULAN1. H. ACANG

2. ABDUL MUFTI

AMIL ZAKATBID.

PENDITRIBUIANDAN

PENDAYAGUNAAN1. DRA. Hj.

KHOIROYAROH2. A. ZAKY

YUDHISTIRA, SE.

WAKIL KETUA IIIKH. AFIF ASYTARI

AUDIT INTERNALH. HANAFI EDI S.Ag

BendaharaDrs. Nano Sumarno

SEKRETARISDrs. H. YAHYA

ERFAN MA'SUMAMIL ZAKAT

BAG.PERENCANAAN KEUANGAN DAN

LAPORAN1. Hj. Siti Umroh

S.Pd.i2. M. Sumarlin, SE

3. ARWAD

AMIL ZAKATBAG. ADM, SDM, &

UMUM1. FAHMI, SH.I2. SITI AISYAH

3. M. ALI

Page 65: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

53

Wakil Ketua : KH. Turmudzi

Sekretaris : KH. Hamdan Lc

Anggota : 1. Drs. H.A. Manap Mulyana

2. KH. Sobandi

3. KH. Sobari A. Romli

4. KH. Afif Astari

5. KH. Jasmaryadi

6. Drs. H. Sudirman

Komisi Pengawas

Ketua : Drs. H. Moh. Agus Salim, M.pd

Wakil Ketua : Drs.H.Khaerudin, SH, M.Hum

Sekretaris : H. Hanafi Edi, S.Ag

Anggota : 1. Drs. H. Suhana Aisyah

2. H.Ahmad Iskandar

3. Kepala Bagian Bintal Setda

Badan Pelaksana/Pengurus BAZNAS

Ketua Umum :Drs. H. Edy Djunaedi, M.Pd

Ketua I :KH. Afif Afifi

Ketua II :H. Wildanul Firdaus, SH

Ketua III :Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang

Sekretaris :HA. Zakroni Mugnel, S.Ag

Sekretaris I :Kabag. Pemerintahan Umum Setda

Sekretaris II :Drs. H. Yahya Erfan Ma’shum

Page 66: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

54

Bendahara Pengguna :H. Adja Tafsil

Bendahara Penerima :Triyono, SE.i

2. Fungsi dan Tugas Pokok Organisasi3

Dewan Pertimbangan

Berfungsi memberikan pertimbangan, fatwa, saran kepada Badan

Pelaksana/Pengurus BAZNAS dalam pengelolaan ZIS menyangkut aspek

hukum syariah dan aspek managerial.

Tugas Pokok Dewan Pertimbangan meliputi:

a. Memberikan garis-garis kebijakan umum kepada Pengurus BAZNAS.

b. Mengesahkan rencana kerja Pengurus BAZNAS yang telah disetujui

Komisi Pengawas.

c. Mengeluarkan fatwa baik diminta maupun tidak diminta.

d. Memberikan pertimbangan, persetujuan/rekomendasi atas rencana dan

laporankerja Pengurus BAZNAS.

e. Menunjuk akuntan publik apabila diperlukan.

Komisi Pengawas

Berfungsi sebagai internal BAZNAS melakukan pengawasan

terhadap seluruh aktivitas/operasional BAZNAS.

Tugas Pokok Komisi Pengawas meliputi:

a. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja yang telah disahkan.

b. Mengawasi pelaksanaan kebijakan umum yang ditetapkan Dewan

Pertimbangan.

3 BAZNAS Kabupaten Tangerang, Profil BAZNAS Kabupaten Tangerang: ProgramKerja BAZNAS Kabupaten Tangerang Tahun 2014 (Tangerang), h. 4.

Page 67: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

55

c. Mengawasi operasional pengumpulan, pendistribusian, dan

pendayagunaan dana ZIS.

d. Melakukan pemeriksaan dan evaluasi terhadap kinerja Pengurus

BAZNAS.

Badan Pelaksana/Pengurus BAZNAS

Berfungsi sebagai pelaksana dan pengelola dana ZIS.

Tugas Pokok Badan Pelaksana/Pengurus BAZNAS meliputi:

a. Membuat rencana kerja BAZNAS sesuai kebijakan umum Dewan

Pertimbangan.

b. Melaksanakan pengumpulan segala macam zakat, infaq, dan shodaqoh

(ZIS) dari masyarakat, termasuk para pegawai di lingkungan

pemerintah Kabupaten Tangerang.

c. Mendayagunakan hasil pengumpulan dana ZIS kepada mustahik sesuai

ketentuan syari’ah.

d. Menyalurkan dana ZIS kepada masyarakat mustahik sesuai dengan hasil

musyawarah yang disahkan oleh Dewan Pertimbangan dan Komisi

Pengawas.

e. Membuat dan menyampaikan laporan hasil kerja tahunan kepada Bupati

Tangerang sebagai pertanggung jawaban Pengurus BAZNAS Kab.

Tangerang.

Page 68: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

56

C. Program Pemberdayaan Ekonomi BAZNAS Kabupaten Tangerang4

1. Asnaf Fakir/Miskin, Mualaf dan Riqob

a. Program Indonesia Peduli

1) Program yang berbentuk kegiatan berupa Bantuan Langsung Tunai

sebesar Rp.250.000/keluarga kepada 1.540 keluarga pra sejahtera

di kecamatan, dengan jumlah anggaran mencapai Rp.385.000.000.

2) Program yang berbentuk kegiatan berupa Bantuan Langsung Tunai

sebesar Rp.100.000/keluarga kepada 530 keluarga pra sejahtera

dan anak yatim melalui dinas/instansi dan di lingkungan BAZNAS,

dengan jumlah anggaran mencapai Rp.53.000.000.

3) Program yang berbentuk kegiatan berupa Peningkatan

Kesejahteraan Mualaf, dengan jumlah anggaran mencapai

Rp.46.264.209.

b. Program Indonesia Makmur

1) Program yang berbentuk kegiatan berupa Bantuan Modal Bergulir

dan Keterampilan Usaha, dengan jumlah anggaran mencapai

Rp.50.000.000.

2) Program yang berbentuk kegiatan berupa Pengembangan serta

Pemutakhiran Data mustahik dan muzakki dengan cara

melaksanakan identifikasi dan verifikasi pada lembaga/perorangan

yang akan mendapat bantuan serta melakukan pendekatan kepada

calon muzakki dan mustahik di 29 Kecamatan, dengan jumlah

anggaran Rp.55.000.000.

4 BAZNAS Kabupaten Tangerang, Profil BAZNAS Kabupaten Tangerang: ProgramKerja BAZNAS Kabupaten Tangerang Tahun 2014 (Tangerang), h.12.

Page 69: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

57

3) Program yang berbentuk kegiatan berupa Bantuan Dana Bencana

Alam dan Kegiatan pada Pergeseran Aqidah, dengan jumlah

anggaran mencapai Rp.100.000.000.

c. Program Indonesia Sehat

1) Program yang berbentuk kegiatan berupa Pelayanan Kesehatan

Masyarakat dengan memberikan Bantuan Pengobatan Cuma-Cuma

kepada keluarga pra sejahtera dan lansia melalui rumah sehat,

dengan jumlah anggaran mencapai Rp.80.000.000.

2) Program yang berbentuk kegiatan berupa Bantuan Biaya

Pengobatan melalui pengajuan permohonan proposal, dengan

jumlah anggaran mencapai Rp.20.000.000.

d. Program Indonesia Cerdas

1) Program yang berbentuk kegiatan berupa Pelatihan Kader untuk

Pendidik dan deteksi dini anak kebutuhan khusus (bagi guru TK,

Ra dan Paud), dengan jumlah anggaran mencapai Rp.30.000.000

2) Program yang berbentuk kegiatan berupa Pelaksanaan Pendidikan

anak berkebutuhan khusus, dengan jumlah anggaran mencapai

Rp.80.000.000.

2. Asnaf Fisabilillah dan Ghorimin

a. Program Indonesia Taqwa

1) Program yang berbentuk kegiatan berupa Peningkatan Sarana dan

Prasarana Ibadah dengan memberikan Bantuan Pembangunan

Masjid kategori A sebesar @Rp.5.000.000. kepada 12 Masjid, dan

Page 70: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

58

Masjid kategori B dan C sebesar @Rp.4.000.000. kepada 71

Masjid, dengan jumlah anggaran mencapai Rp.334.000.000.

2) Program yang berbentuk kegiatan berupa Bantuan Marbot Masjid

sebesar Rp.500.000/orang kepada 116 orang, dengan jumlah

anggaran mencapai Rp.58.000.000.

3) Program yang berbentuk kegiatan berupa Pemberian Intensif

kepada guru ngaji, guru TPA/TPQ, guru/pengasuh Pondok

Pesantren Tradisional/Masjlis Ta’lim sebesar Rp.500.000/orang

kepada 380 orang, dengan jumlah anggaran mencapai

Rp.190.000.000.

4) Program yang berbentuk kegiatan berupa Pengadaan Mobelair

untuk madrasah/sekolah sebesar Rp.6.500.000/unit kepada 42

madrasah/sekolah, dengan jumlah anggaran mencapau

Rp.273.000.000.

3. Asnaf Ibnu Sabil

a. Program Indonesia Peduli

1) Program yang berbentuk kegiatan berupa Menyalurkan Bantuan

Sarana Ibadah, Sarana Pendidikan dan Kegiatan Keagamaan

melalui pengajuan proposal, dengan jumlah anggaran mencapai

Rp.1000.000.000.

2) Program yang berbentuk kegiatan berupa Membantu Dana

Transportasi kepada orang yang kehabisan bekal dalam, perjalanan,

orang yang terlantar dan orang yang kehilangan, dengan jumlah

anggaran mencapai Rp.10.000.000.

Page 71: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

59

b. Program Indonesia Cerdas

1) Program yang berbentuk kegiatan berupa Membantu meringankan

beban biaya pendidikan kepada siswa dan santri kurang mampu

dengan memberikan Bantuan Bea Siswa tingkat SD/Ibtidaiyah,

SMP/Tsanawiyah dan Santri Salafi/Ponpes Kobong sebesar

Rp.400.000/siswa kepada 522 siswa, dengan jumlah anggaran

mencapai Rp.208.800.000.

2) Program yang berbentuk kegiatan berupa Bantuan Bea Siswa

tingkat SLTA/Aliyah sebesar Rp.600.000/siswa kepada 353 siswa,

dengan jumlah anggaran mencapai Rp.211.800.000.

4. Asnaf Amilin

Program yang berbentuk kegiatan berupa Memberikan Hak Amilin

sesuai dengan Asnaf kepada seluruh komponen yang terlibat dalam

pengelolaan dana ZIS dan kegiatan penunjang lainnya, dengan jumlah

anggaran mencapai Rp.218.306.728.

5. Pengalokasian Dana Infaq, Sedekah dan Jasa Bank

a. Program Indonesia Peduli

1) Publikasi, Sosialisasi dan Pemahaman akan sadar zakat dengan

Pembuatan Spanduk/Baliho, Kalender, Buletin dan Iqro, dengan

jumlah anggaran mencapai Rp.85.000.000. Percetakan dan

Pendistribusian Kupon Zakat Fitrah dengan jumlah anggaran

mencapai Rp.70.000.000.

2) Peningkatan Etos Kerja BAZ Kecamatan/UPZ Dinas/Intasnsi

dengan Bantuan Pendanaan dan Pengembangan Dana ZIS untuk

Page 72: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

60

BAZ di 29 Kecamatan dengan jumlah anggaran mencapai

Rp.48.500.000. Pemberian Penghargaan/hadiah berupa Laptop

dengan jumlah anggaran mencapai Rp.77.000.000. Pengadaan 2

Unit Sepeda Motor dengan jumlah anggaran mencapai

Rp.29.000.000.

3) Penyediaan Dana Antisipasi kegiatan yang berkaitan dengan

pengelolaan dana ZIS yang bersifat insidentil dengan jumlah

anggaran mencapai Rp.69.800.341.

Page 73: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

61

Page 74: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

61

BAB IV

PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA ZAKAT

PRODUKTIF DI BAZNAS KABUPATEN TANGERANG

A. Kewenangan yang dimiliki oleh BAZNAS Kabupaten Tangerang dalam

mengelola Zakat Produktif

Dalam pasal 22 KMA No. 581 dijelaskan bahwa sebelum pengukuhan

dilaksanakan, Lembaga Amil Zakat terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan

berupa: berbadan hukum, memiliki daftar mustahik-muzakki (orang yang berhak

menerima zakat dan orang yang wajib membayar zakat), program kerja,

pembukuan, serta melampirkan surat pernyataan bersedia untuk diaudit. Semua

persyaratan itu harus melalui proses penelitian (pasal 23 KMA No. 581) dan

apabila terbukti syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi maka pengukuhan tersebut

dapat dibatalkan oleh pemerintah (pasal 24 KMA No. 581).

Dengan memperhatikan semua regulasi peraturan perundangan tersebut

dapat dibayangkan bahwa sebuah pengukuhan LAZ ternyata diatur secara

sistematis dan accountable.Artinya akreditasi organisasi pengelola zakat setelah

diberlakukannya UU No. 38 Tahun 1999 telah mempunyai standar yang sama

dengan organisasi lain, yang diatur oleh sebuah peraturan perundangan.1

1 Drs. H. M. Djamal Doa, Manfaat Zakat Dikelola Negara, (Jakarta: Nuansa Madani, 2002),h. 81

Page 75: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

62

Peraturan BAZNAS Kabupaten Tangerang mulai berlaku sejak tanggal

ditetapkannya yaitu pada tanggal 13 Oktober 2014. Namun kenyataannya ketika

penulis meminta izin untuk penelitian Februari 2016, dikatakan bahwa di

BAZNAS Kabupaten Tangerang untuk laporan tahun 2015 sedang dalam proses

pembuatan, dan hingga saat ini Mei 2016 belum ada bentuk laporan keuangan

2015.

1. Pengertian Zakat Produktif

Zakat produktif menurut BAZNAS Kabupaten Tangerang adalah zakat

yang telah diprogramkan untuk kepentingan kaum dhuafa, yaitu menyisihkan

sebagian zakat yang diperoleh dari pungutan dana infaq dan sedekah dari

masyarakat untuk kegiatan ekonomi terutama untuk kegiatan usaha para kaum

dhuafa,2 yang mana program zakat produktif ini sudah berjalan sekitar 6

tahun.

Dana zakat produktif yang ada di BAZNAS Kabupaten Tangerang

diambil dari hasil infaq dan sedekah dari masyarakat, kemudian dikelola dan

dikembangkan menjadi dana bergulir (zakat produktif), yang tujuannya

membantu dalam bentuk modal kepada para mustahik, supaya mustahik dapat

meningkatkan kehidupan ekonominya, dan merubah status mustahik menjadi

muzakki.3

2. Mekanisme Penyaluran zakat produktif

2 Wawancara dengan Bu khaeroyaroh, Tim Ekonomi Zakat Dana Bergulir, 17 Mei 20163 Wawancara dengan Bu Khaeroyaroh, Tim Ekonomi Zakat Dana Bergulir, 17 Mei 2016

Page 76: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

63

Adapun mekanisme penyaluran bantuan dana bergulir di BAZNAS

Kabupaten Tangerang sebagai berikut:

a. Mustahik mengajukan berkas permohonan kepada UPZ Kecamatan

setempat. Berkas dilengkapi dengan dokumen-dokumen sebagai berikut:

1) Foto copy KTP dan KK

2) Surat Keterangan Usaha dari Keluarahan setempat

3) Foto usaha mustahik

b. Berkas permohonan mustahik dikirim ke BAZNAS Kabupaten Tangerang

melalui UPZ Kecamatn dengan jumlah maksimal 7 mustahik.

c. BAZNAS Kabupaten Tangerang melakukan penyeleksian berkas yang

telah diajukan UPZ Kecamatan.

d. Berkas yang lulus dalam tahap penyeleksian akan diberikan dana pinjaman

modal bergulir melalui UPZ Kecamatan.

Ketika penulis melakukan penelitian ke BAZNAS Kabupaten

Tangerang prosedur peminjaman dana bergulir sangat mudah. Hanya perlu

memberikan Foto copy KTP ke UPZ Kecamatan setempat, kemudian UPZ

melaporkannya ke kantor BAZNAS, setelah itu dana pinjaman dapat cair

secara bertahap mulai dari 500.000-seterusnya. Setelah itu mustahik dapat

mengembalikan dana bergulir itu dengan cara mencicilnya.

Memang tidak bisa dihindari pengembalian dana zakat ini tetap terjadi

kendala, dari hasil penelitian penulis bahwa 55% Kecamatan yang menerima

dana bergulir mengalami kemacetan dalam hal pengembalian dana bergulir

Page 77: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

64

ini. Dengan alasan beragam, misalnya: tidak disiplin mencicil pinjaman, tidak

rutin mengikuti pengajian bulanan, menganggap zakat produktif tidak perlu

diklembalikan, tidak jujur dan amanah, dan sebagian lagi gagal usaha karena

belum berpengalaman.

3. Pendistribusian dan pendayagunaan zakat produktif

Dalam pendistribusian dana zakat, BAZNAS Kabupaten Tangerang

mempunyai 22 program pemberdayaan ekonomi yang dibahas pada bab 3,

salah satu yang termasuk program pemberdayaan ekonomi yang bersifat

produktif di BAZNAS Kabupaten Tangerang, yaitu:

Program yang berbentuk kegiatan berupa Bantuan Modal Bergulir dan

Keterampilan Usaha, dana tersebut dipinjamkan untuk usaha, yang cara

pengembaliannya dicicil antara 5-10 bulan tanpa adanya bunga/riba, dengan

jumlah anggaran pada tahun 2014 mencapai Rp.50.000.000, dan anggaran

tahun 2013 adalah Rp.98.000.000, adapun cara mendistribusikanya melalui 2

cara, yaitu:4

a. Melalui Kecamatan, terdapat 29 Kecamatan di BANZAS Kabupaten

Tangerang, yang mana setiap Kecamatan diberikan dana yang kemudian

ditunjuklah bagian KESOS (Kesejahteraan Sosial) atau Ketua UPZ

4 Wawancara pribadi dengan Ibu Khoeroyaroh, Tim Ekonomi Zakat Dana Bergulir, 17 Mei2016

Page 78: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

65

Kecamatan itu sebagai kordinator untuk memberikan dana itu kepada 7

orang anggota yang memiliki usaha.

Namun ketika penulis melakukan penelitian pada tahun 2016, dana bergulir

yang ada di BAZNAS Kabupaten Tangerang mengalami kemacetan di

beberapa Kecamatan. Sehingga dari 29 Kecamatan yang ada hanya 13

Kecamatan yang mampu menjalankan perputaran dana bergulir tersebut.

b. Melalui lembaga majlis ta’lim, setiap lembaga majlis ta’lim yang

terkoordinir oleh BAZNAS Kabupaten Tangerang dikucurkan dana sebesar

Rp.2.000.000. yang kemudian ditunjuklah guru ngaji dari majlis ta’lim itu

sebagai kordinator untuk memberikan dana itu kepada 4 orang anggota

yang mana masing-masing orang mendapatkan Rp.500.000. untuk

dipinjamkan bagi yang memiliki usaha yang nantinya cara pembayarannya

dicicil perbulan murni tidak ada riba jangka waktunya 5-10 bulan

tergantung kesanggupannya dengan tujuan supaya mengajinya tambah

rajin, selanjutnya guru ngaji itu juga yang bertanggung jawab melaporkan

bagaimana perkembangan pembayaran cicilannya apakah lancar atau

macet. Usaha yang dijalankan oleh anggota majlis ta’lim diantaranya

adalah pedagang gado-gado, nasi uduk, warung kopi/rokok gorengan dan

lain-lain.

Yang dimaksud dengan pengelola zakat atau Amil zakat ialah orang atau

individu yang bertugas melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan

penghimpunan, pengelolaan, pencatatan, dan pendayagunaan dana zakat.

Page 79: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

66

Undang-Undang RI Nomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat Bab III

pasal 6 dan pasal 7 menyatakan bahwa, lembaga pengelola zakat di Indonesia

terdiri dari dua macam, yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil

Zakat (LAZ). Badan Amil Zakat (BAZ) dibentuk oleh pemerintah, sedangkan

Lembaga Amil Zakat didirikan oleh masyarakat.5Amil zakat berhak untuk

menghimpun dana zakat, dan mendayagunakan dana tersebut serta melakukan

tugas-tugas lain yang berkaitan dengan zakat.

Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat yang ada pada masa kini

juga dianggap memiliki hak sebagaimana ditetapkan di dalam syariat

Islam.Oleh karena itu BAZ dan LAZ wajib mengikuti syarat-syarat yang

ditetapkan dalam memberi bagian untuk amil zakat.Amil zakat berhak

menerima gaji yang telah ditetapkan dalam syariat Islam, jumlah besaran yang

diterima oleh amil zakat tidak lebih besar dari satu perdelapan dari hasil

pungutan harta zakat (12,5%).

BAZNAS Kabupaten Tangerang sebagai badan amil zakat di wilayah

Kabupaten Tangerang, mempunyai tanggung jawab penuh serta peran penting

dalam pengelolaan, pendistribusian serta pendayagunaan dana zakat di daerah

Kabupaten Tangerang.

Diantara tugas-tugas yang diamanahkan kepada amil-amil zakat ada

yang berbentuk kuasa, karena ia bekaitan dengan tugas asas dan

5 Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani, 2002), h.130

Page 80: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

67

kepemimpinan. Yusuf al-Qaradhawi dalam bukunya, Fiqh Zakat,6menyatakan

bahwa seseorang yang ditunjuk sebagai amil zakat atau pengelola zakat, harus

memiliki persyaratan seperti yang tertera penulis cantumkan pada bab 2.

Pengelola dana bergulir/amil zakat di BAZNAS Kabupaten Tangerang

khususnya sebagai pusat pengelola zakat mempunyai kriteria dalam memilih

anggotanya yang mana persyaratannya sebagai berikut:

1. Islam

2. Mengerti dan faham tentang zakat

3. Jujur, Amanah dan bertanggung jawab

Bantuan dana ZIS yang diperuntukan bagi masyarakat Kabupaten

Tangerang ini antara lain diberikan kepada kaum dhuafa, guru mengaji,

marbot masjid, pembangunan sarana keagamaan, dan beasiswa bagi pelajar

yang kurang mampu.

BAZNAS mengehendaki bahwa zakat diberikan ke kaum dhuafa agar

ada peningkatan dalam hal ekonomi.7Di mana mereka dapat lebih

mengembangkan usahanya menjadi usaha yang lebih maju dari sebelumnya.

Harapannya supaya:

1. Kaum dhuafa tidak lagi meminjam dana pada rentenir yang nantinya akan

mencekik kebutuhan ekonominya.

6Yusuf al-Qaradhawi, Fiqh Zakat, Muassasah Risalah Risalah, Beirut, 1991, Juz, II, h. 586.7 Jurnal Zakat “Tangerang Religius Tangerang Berzakat”

Page 81: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

68

2. Adanya perubahan ekonomi artinya dia sudah bisa membiayai kebutuhan

hidup sehari-hari seperti biaya sekolah anak, dan keperluan rumah tangga

lainnya.

Target yang dibuat BAZNAS belum sepenuhnya tercapai, BAZNAS

berharap dengan adanya program dana bergulir ini, masyarakat miskin akan

berkurang, namun hasilnya belum sesuai dengan target yang diinginkan

BAZNAS. Dapat dilihat dari penyaluran dana zakat produktif di BAZNAS

Kabupaten Tangerang yang belum maksimal, sebagai berikut:8

Dari hasil data yang saya dapat diatas bahwa penyaluran zakat produktif

belum tersalurkan secara baik, terlihat dari penyalurannya tahun 2014,

mengalami penurunan yang sangat drastis dari tahun sebelumnya. BAZNAS

sebagai lembaga pengelola zakat menyalurkan dana zakat produktif kepada

tiap-tiap mustahik yang membutuhkan dana bergulir di tiap Kecamatan.

8 Arsip BAZNAS Kabupaten Tangerang 2011-2014

150000000

90000000 90000000

50000000

2011 2012 2013 2014

Hasil Penyaluran Dana Produktif

Page 82: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

69

Namun pada prakteknya pengembalian dana bergulir tersebut mengalami

banyak hambatan sehingga dana bergulir tidak dapat berputar kembali dengan

baik.

B. Kendala yang dihadapi dalam menyalurkan dana zakat produktif di

BAZNAS Kabupaten Tangerang dan Solusi Penyelesaiiannya

Penulis menjumpai beberapa pengurus di BAZNAS Kabupaten

Tangerang untuk menanyakan langsung kendala yang dihadapi oleh pengelola

zakat dalam menyalurkan zakat produktif di Kabupaten Tangerang, setelah di

telursuri dan di wawancarai bahwa kendala yang mereka hadapi dalam

menyalurkan zakat produktif adalah:9

1. Kurangnya Kesadaran Masyarakat

Dalam hal ini mustahik yang diberikan bantuan modal usaha di sekitar

Kabupaten Tangerang, masih belum sadar untuk bertekad mengembalikan

uangnya kepada lembaga, sehingga perputaran dana tersebut menjadi macet.

Dikarenakan kurangnya sosialisasi lembaga untuk memberi pengertian kepada

mustahik tentang sistem dana bergulir tersebut. Sehingga banyak dari

mustahik yang beranggapan bahwa dana pinjaman tersebut hanya diberikan

begitu saja untuk menambah modal usaha mereka. Adapun solusi yang

ditawarkan oleh penulis adalah dengan cara melakukan sosialisasi secara

intensif kepada masyarakat tentang sistem pengelolaan dana bergulir di

9 Wawancara pribadi dengan Bapak Drs. Didi Kusnadi M.Pd, ketua UPZ Kecamatan Curug,14 Mei 2016

Page 83: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

70

BAZNAS, sehingga masyarakat mengerti dan mempunyai kesadaran untuk

mengembalikan dana bergulir.

2. Tidak adanya agunan/Jamimnan untuk mengembalikan uang

Dalam hal ini mustahik tidak diberikan jaminan untuk mengembalikan

kembali uang pinjaman mereka. Sehingga mustahiksesuka hati saja

menggunakan dana pinjaman tersebut dan tidak ada upaya untuk

mengembalikan dana pinjamannya karena tidak ada jaminan yang

mengharuskan mustahik untuk mengembalikan dana pinjamannya. Solusi

yang ditawarkan adalah dengan mengubah sistem peminjaman dana yang di

BAZNAS untuk lebih selektif memberikan dana pinjaman kepada mustahik.

Dengan memberikan syarat agunan/jaminan agar mustahik yang meminjam

dana ini mempunyai kesadaran tinggi untuk mengembalikan dana zakat

produktif.

3. Tidak ada sanksi

Dalam hal ini dana bergulir cenderung macet, karena mustahik yang

meminjam dana bergulir tidak diberikan sanksi apabila mereka tidak

mengembalikan uangnya. Sehingga dana yang sudah diberikan dan tidak

diupayakan untuk dikembalikan oleh mustahik hilang begitu saja. Solusi yang

ditawarkan adalah harus adanya perjanjian awal yang mewajibkan mustahik

untuk mengembalikan dana pinjaman tersebut. Seperti yang dilakukan

lembaga zakat Baitul Mal Hidayatullah10 membuat surat perjanjian awal

dengan sanksi apabila mustahik telat membayar di tanggal jatuh tempo tetapi

10https://suarapembaharu.wordpress.com/2014/09/21/bagaimana-baitul-malmemproduktifkan-zakat/ diakses pada 13 Agustus 2016 pukul 11:30 WIB.

Page 84: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

71

masih dibulan yang sama maka mustahik hanya boleh meminjam dana 80%

dari dana sebelumnya, jika menunggak 2 bulan maka hanya boleh meminjam

dana 75% dari dana sebelumnya, dan seterusnya. Atau menunggak 3 kali

berturut-turut maka tidak diperbolehkan untuk meminjam kembali. Menurut

saya ini merupakan sanski sosial yang harus dimiliki lembaga zakat agar

mustahik yang meminjam dana zakat produktif dapat berkomitmen untuk

mengembalikan dana tersebut sehingga dana zakat produktif dapat kembali

berputar dikalangan mustahik lain yang membutuhkannya.

4. Jarak tempuh

Jauhnya jarak tempuh keseluruh wilayah Kabupaten Tangerang yang

dibagi menjadi 29 Kecamatan, yang juga menurut pengamatan penulis di

mana medannya tergolong cukup berat karena rusaknya jalan yang ada di

sebagian wilayah Kabupaten Tangerang. Oleh karena itu, dalam penyaluran

dana bergulir ini mengalami masalah di mana dari 29 Kecamatan di

Kabupaten Tangerang hanya 13 Kecamatan yang lancar dalam mengelola

dana tersebut dan 16 Kecamatan lagi terkendala dalam mengelola dana

bergulir ini.Solusi yang ditawarkan adalah dengan membuat program jemput

bola, seperti yang diakukan pada lembaga zakat Dompet Dhuafa11. Namun

untuk program jemput bola di BAZNAS Kabupaten Tangerang ini hendaknya

dibuatkan anggaran untuk para muzakki yang bertugas pada program jemput

bola yang mana mereka akan menagih uang pinjaman dari para mustahik yang

11http://swa.co.id/swa/trends/marketing/empat-strategi-dompet-dhuafa-tingkatkan-dana-zakatartikel diakses pada 28 Agustus 2016 pukul 16:08

Page 85: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

72

meminjam dana bergulir dari BAZNAS Kabupaten Tangerang. Sehingga akan

munculnya inovasi tersendiri bagi lembaga BAZNAS ini.

5. Kurangnya SDM (sebagai pengelola/amil zakat)

Kurangnya SDM/pengelola zakat di BAZNAS Kabupaten Tangerang

Banten, serta menghambat pengelolaan dana zakat produktif di BAZNAS

Kabupaten Tangerang. Solusi agar BAZNAS menambah SDM sebagai

pengelola dana tersebut.

Itulah yang menjadi kendala macetnya dana bergulir di BAZNAS

KabupatenTangerang, selain karena alasan diatas para pengusaha kecil pun

mempunyai banyak alasan tersendiri untuk tidak mengembalikan dana

pinjaman tersebut. Itulah sebabnya dana bergulir yang harusnya berputar terus

di kalangan anggota secara bergantian, bahkan dana tersebut malah habis

sebagiannya karena si penerima bantuan dana modal bergulir baik yang

melalui majlis ta’lim dan juga UPZ Kecamatan tidak bisa membayar cicilan

perbulannya.12

12 Wawancara dengan Bu khaeroyaroh, Tim Ekonomi Zakat Dana Bergulir, 10 Mei 2016

Page 86: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab

sebelumnya tentang peran pengelola zakat dalam penyaluran dana zakat

produktif, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Manajemen pengelolaan dana zakat belum berjalan dengan baik, karena

sistem manajemennya tidak tersusun rapih. Baik dari persyaratan

pengajuan peminjaman dana bergulir maupun pengelolaan dana zakat

tersebut. Sehingga dana zakat yang terkumpul dalam proses

penyalurannya kurang baik. Hal ini dapat terlihat dari pengelolaan dana

produktif dimana lembaga hanya mampu mengelola 45% dari dana zakat

saja dan 55% mengalami kemacetan.

2. Pendistribusian zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Tangerang

terbagi dalam dua katergori yaitu dana bergulir dan keterampilan usaha

bagi wirausaha. Namun hingga saat ini yang masih berjalan hanya dana

bergulir untuk membantu usaha-usaha kecil.

3. Kendala yang dihadapi BAZNAS Kabupaten Tangerang yaitu: pertama

kurangnya kesadaran masyarakat, kedua tidak ada agunan/jaminan untuk

mengembalikan uang, ketiga tidak ada sanksi, keempat jarak tempuh dan

kelima kurangnya SDM (sebagai pengelola zakat) amil zakat.

Page 87: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

74

B. Saran-saran

1. Dalam pengelolaan dana produktif harus ada manajemen khusus dalam

pengelolaan dananya, ada persyaratan khusus bagi pengelola dana zakat

produktif, sehingga dana produktif dapat tersalurkan dengan baik.

2. BAZNAS Kabupaten Tangerang secara konsisten harus terus menjadikan

lembaga terdepan sebagai pusat pengelola zakat yang amanah dan

professional. Selain itu program dana bergulir di BAZNAS harusnya

menjadi program prioritas agar masyarakat dapat merasakan dampak

positif yang dibuat oleh BAZNAS. Agar masyarakat semakin percaya

dengan lembaga BAZNAS Kabupaten Tangerang sebagai pengelola

zakat yang amanah, dan makin banyak masyarakat yang berzakat,

berinfaq dan bershadaqah di lembaga ini.

Page 88: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

71

Page 89: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

75

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depag-RI

Amsari, Fuad. Islam Kafafah dan Aplikasinya. Jakarta: GIP, 1995.

Abdul Azis, Strategi Pengelolaan Dana Zakat Produktif untukPemberdayaanEkonomi pada Baznas Kabupaten Tangerang(Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif HidayatullahJakarta, 2015), h.7.

Ali, Muhammad Daud. Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf. Jakarta:UIPress, 1988.

Al-Qardawi, Yusuf.Fiqh ZakatStudi Komparatif Mengenai Status danFilsafatZakat Berdasarkan Qur’an dan Hadis.Muassasat ar-Risalah,Bairut, Libanon.

Arsip BAZNAS Kabupaten Tangerang 2011-2014

Anwar – Desi,Kamus Lengkap I Milliard.Surabaya: Amelia, 2003.

Asnaini.Zakat Produktif Dalam Perspektif Hukum Islam. Yogyakarta:PustakaPelajar, 2008.

Bariadi, Lili dan Muhammad Zen. Zakat & Wirausaha. Jakarta: CV.PustakaAmri, 2005.

BAZNAS Kabupaten Tangerang, Profil BAZNAS Kabupaten Tangerang:

Program Kerja BAZNAS Kabupaten Tangerang Tahun 2014Tangerang

Drs. H. M. Djamal Doa.Manfaat Zakat Dikelola Negara. Jakarta: NuansaMadani,2002.

Fakhruddin. Fiqh dan Manajemn Zakat di Indonesia. Malang: UIN MalangPress,2008.

Hafidhuddin, Didin.Zakat Dalam Perekonomian Modern.Jakarta: GemaInsani,2002.

Hafidhuddin, Didin. Panduan Praktis Tentang Zakat Infaq Sedekah.Jakarta:Gema Insani, 1998.

Jurnal Zakat “Tangerang Religius Tangerang Berzakat”

Kadir, Abdurrahman,Zakat dalam Dimensi Mahdah dan Sosial. Jakarta: PT.RajaGrapindo Pusada, 1998.

Page 90: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

76

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metode Penelitian. Jakarta: PT. BumiAksara,2005.

Profil BAZNAS Kabupaten Tangerang

Sartika, Mila, pengaruh pendayagunaan zakat produktif terhadappemberdayaanmustahik pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta”,Jurnal Ekonomi Islam La_Riba Vol. II, No. 1, Juli 2008.

Shihab, Muhammad Quraisy. Kemiskinan dalam wawasan Al-Qur’an.Bandung:Mizan, 1994.

Singaribuan, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei. Jakarta:LP3ES,1989.

Sulaiman bin al Asy’ats, Sunan Abu Dawud, Kitab Zakat Bab Siapa yangmemberikan sedekah dan batasan kaya, (beit :al afkar aldauliyah, Riyadl)

Sudirman, M.A. Zakat Dalam Pusaran Arus Modernitas.UIN-Malang Press2007.

Suyanto, Bagong dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial BerbagaiAlternatifPendekatan, Jakarta: Kencana Prenada Media group, 2008.

Undang-undang Zakat, Pengelolaan Zakat, No. 38 Tahun 1999.

Yaflie, Abi. Pengelolaan Zakat Secara Profesional. Bandung: Mizan , 1995.

Yunus, Mahmud. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: YayasanPenyelenggaraterjemah Pentafsiran Al-Qur’an, 1973.

Wawancara dengan Bu khaeroyaroh, Tim Ekonomi Zakat Dana Bergulir, 17Mei2016.

Wawancara pribadi dengan Bapak Drs. Didi Kusnadi M.Pd, ketua UPZKecamatanCurug, 14 Mei 2016.

Page 91: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

77

Internet:

Artikel diakses pada 13 Juni 2016 pukul 10:18WIBhttp://download.portalgaruda.org/article.php

http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2013/08/05/5793/riset-baznasidb-dan-ipb- potensi-zakat-2011-capai-rp-217-t.html diaksespada 13 Juni 2016 pukul 16:20 WIB

Artikel diakses pada 14 Februari 2016 pukul 10:31WIBhttp://pusat.baznas.go.id/upz/

https://suarapembaharu.wordpress.com/2014/09/21/bagaimana-baitul-malmemproduktifkan-zakat/ diakses pada 13 Agustus 2016 pukul 11:30WIB.

http://swa.co.id/swa/trends/marketing/empat-strategi-dompet-dhuafa-tingkatkandana-zakat artikel diakses pada 28 Agustus 2016 pukul 16:08

Page 92: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …
Page 93: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …
Page 94: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

ALOKASI PENERIMAAN DAN PENDISTRIBUSIAN

ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH DAN JASA BANK

JANUARI-DESEMBER 2010

PENERIMAAN

NO. URAIAN PENERIMAAN JUMLAH KETERANGAN1 Saldo Program Tahun lalu Rp. 61.038.8372 Zakat Mal Perorangan Rp. 177.106.2503 Zakat Mal Pengusaha Rp. 27.282.8004 Zakat Profesi Rp. 716.757.3335 Zakat Fitrah (UPZ. Kecamatan) Rp. 578.822.7136 Zakat Fitrah (UPZ Kabupaten) Rp. 182.573.0007 Infaq/Shadaqah (UPZ Kecamatan) Rp. 32.578.0758 Infaq/Shadaqah (UPZ Kabupaten) Rp. 90.973.4759 Infaq dari Calon Haji Tahun 2009 Rp. 101.840.000

10 Jasa bank Rp. 32.137.69211 Lain-lain -

TOTAL Rp. 2.001.110.075

PENDISTRIBUSIAN

NO. RENCANA PENDAYAGUNAAN JUMLAH KETERANGAN1 Fuqoro Masakin Rp. 524.000.0002 Sabilillah, Riqob Rp. 648.715.0003 Ibnu Sabil Rp. 333.300.0004 Muallaf dan Ghorimin Rp. 338.269.0005 Amilin Rp. 156.826.075

TOTAL Rp. 2.001.110.075

Page 95: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KABUPATEN TANGERANG

JANUARI-DESEMBER 2011

NO. MUSTAHIK JUMLAHI FAKIR DAN MISKIN 524.000.0001 Bantuan kepada keluarga Pra Sejahtera 345.000.0002 Santunan biaya kepada anak yatim 29.000.0003 Bakti sosial kesehatan keluaga 150.000.000II FISABILILLAH DAN RIQOB 648.715.0001 Pembangunan Masjid/Mushola 240.000.0002 Sarana/pra sarana pendidikan keagamaan 386.000.0003 Pemutaakhiran data Mustahik/Muzakki 22.715.000

III IBNU SABIL 333.3000.0001 Bea Siswa bagi siswa berprestasi (kurang mampu) 266.800.0002 Penghargaan bagi UPZ berprestasi 60.000.0003 Bantuan kepada orang yang terlantar/kehilangan 6.500.000

IV MUALLAF DAN GHORIMIN 338.269.0001 Bantuan korban bencana alam 40.000.0002 Bantuan modal dan keterampilan 150.000.0003 Pembuatan spanduk, brosur dan kalender 75.000.0004 Bantuan biaya hidup dan pendidikan 30.000.0005 Kegiatan BAZNAS yang bersifat insidentil 43.269.000V AMILIN 156.826.0751 Memberikan hak amilin 156.826.075

TOTAL 2.001.110.075

Page 96: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

ALOKASI PENERIMAAN DAN PENDISTRIBUSIAN

ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH DAN JASA BANK

JANUARI-DESEMBER 2011

PENERIMAAN

NO. URAIAN PENERIMAAN JUMLAH KETERANGAN1 Saldo Program Tahun lalu Rp. 181.519.0752 Zakat Mal Perorangan Rp. 189.989.4253 Zakat Mal Pengusaha Rp. 04 Zakat Profesi Rp. 782.980.4545 Zakat Fitrah (UPZ. Kecamatan) Rp. 745.279.4756 Zakat Fitrah (UPZ Kabupaten) Rp. 256.068.3757 Infaq/Shadaqah (UPZ Kecamatan) Rp. 22.970.4508 Infaq/Shadaqah (UPZ Kabupaten) Rp. 73.069.5509 Infaq dari Calon Haji Tahun 2011 Rp. 104.116.000

10 Jasa bank Rp. 37.725.46811 Lain-lain -

TOTAL Rp. 2.393.717.972

PENDISTRIBUSIAN

NO. RENCANA PENDAYAGUNAAN JUMLAH KETERANGAN1 Fuqoro Masakin Rp. 460.000.0002 Sabilillah, Riqob Rp. 854.000.0003 Ibnu Sabil Rp. 503.800.0004 Muallaf dan Ghorimin Rp. 405.861.9485 Amilin Rp. 170.056.024

TOTAL Rp. 2.393.717.972

Page 97: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KABUPATEN TANGERANG

JANUARI-DESEMBER 2012

NO. MUSTAHIK JUMLAHI FAKIR DAN MISKIN 460.000.0001 Bantuan kepada keluarga Pra Sejahtera 360.000.0002 Pelayanan pengobatan cuma-Cuma 100.000.000II FISABILILLAH DAN RIQOB 854.000.0001 Pembangunan Masjid/Mushola 289.000.0002 Sarana/pra sarana pendidikan keagamaan 525.000.0003 Pemutaakhiran data Mustahik/Muzakki 39.500.000

III IBNU SABIL 503.800.0001 Bea Siswa bagi siswa berprestasi (kurang mampu) 324.800.0002 Penghargaan bagi UPZ berprestasi 169.000.0003 Bantuan kepada orang yang terlantar/kehilangan 10.000.000

IV MUALLAF DAN GHORIMIN 405.861.9481 Bantuan korban bencana alam 100.000.0002 Bantuan modal dan keterampilan 98.000.0003 Pembuatan spanduk, brosur dan kalender 137.000.0004 Bantuan biaya hidup dan pendidikan 30.000.0005 Kegiatan BAZNAS yang bersifat insidentil 40.861.948V AMILIN 170.056.0241 Memberikan hak amilin 170.056.024

TOTAL 2.393.717.972

Page 98: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

ALOKASI PENERIMAAN DAN PENDISTRIBUSIAN

ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH DAN JASA BANK

JANUARI-DESEMBER 2012

PENERIMAAN

NO. URAIAN PENERIMAAN JUMLAH KETERANGAN1 Saldo Program Tahun lalu Rp. 235.297.0972 Zakat Mal Perorangan Rp. 274.931.5003 Zakat Mal Pengusaha Rp. 04 Zakat Profesi Rp. 791.700.8905 Zakat Fitrah (UPZ. Kecamatan) Rp. 943.364.4756 Zakat Fitrah (UPZ Kabupaten) Rp. 309.265.5007 Infaq/Shadaqah (UPZ Kecamatan) Rp. 20.795.2508 Infaq/Shadaqah (UPZ Kabupaten) Rp. 80.448.0009 Infaq dari Calon Haji Tahun 2012 Rp. 123.976.000

10 Jasa bank Rp. 67.941.97411 Lain-lain -

TOTAL Rp. 2.847.720.686

PENDISTRIBUSIAN

NO. RENCANA PENDAYAGUNAAN JUMLAH KETERANGAN1 Fuqoro Masakin Rp. 438.000.0002 Sabilillah, Riqob Rp. 917.412.0003 Ibnu Sabil Rp. 424.811.0004 Muallaf dan Ghorimin Rp. 574.540.0005 Infaq shadaqah dan lain-lain Rp. 274.860.4686 Amilin Rp. 218.097.218

TOTAL Rp. 2.847.720.686

Page 99: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KABUPATEN TANGERANG

JANUARI-DESEMBER 2013

NO. MUSTAHIK JUMLAHI FAKIR DAN MISKIN 438.000.0001 Bantuan kepada keluarga Pra Sejahtera 438.000.000II FISABILILLAH DAN RIQOB 917.412.0001 Pembangunan Masjid/Mushola 375.000.0002 Sarana/pra sarana pendidikan keagamaan 542.412.000

III IBNU SABIL 424.811.0001 Bea Siswa bagi siswa berprestasi (kurang mampu) 414.800.0002 Bantuan kepada orang yang terlantar/kehilangan 10.001.000

IV MUALLAF DAN GHORIMIN 574.540.0001 Bantuan korban bencana alam 100.000.0002 Bantuan modal dan keterampilan 98.000.0003 Pembuatan spanduk, brosur dan kalender 246.500.0004 Bantuan biaya hidup dan pendidikan 82.040.0005 Kegiatan BAZNAS yang bersifat insidentil 48.000.000V Infaq, shadaqah dan lain-lain 274.860.4681 Pelayanan penobatan cuma-Cuma 122.365.0002 Penghargaan bagi UPZ berprestasi 89.000.000

VI AMILIN 218.097.2181 Memberikan hak amilin 218.097.218

TOTAL 2.847.720.686

Page 100: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

ALOKASI PENERIMAAN DAN PENDISTRIBUSIAN

ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH DAN JASA BANK

JANUARI-DESEMBER 2013

PENERIMAAN

NO. URAIAN PENERIMAAN JUMLAH KETERANGAN1 Saldo Program Tahun lalu Rp. 246.515.9362 Zakat Mal Perorangan Rp. 221.737.0003 Zakat Profesi Rp. 870.761.5414 Zakat Fitrah (UPZ. Kecamatan) Rp. 911.635.7355 Zakat Fitrah (UPZ Kabupaten) Rp. 320.759.6006 Infaq/Shadaqah (UPZ Kecamatan) Rp. 30.591.0007 Infaq/Shadaqah (UPZ Kabupaten) Rp. 81.389.1258 Infaq dari Calon Haji Tahun 2013 Rp. 87.240.0009 Jasa bank Rp. 69.800.341

10 Lain-lain Rp. 52.040.000TOTAL Rp. 2.892.470.278

PENDISTRIBUSIAN

NO. RENCANA PENDAYAGUNAAN JUMLAH KETERANGAN1 Fuqoro Masakin, Muallaf dan Riqob Rp. 899.264.2092 Sabilillah, Ghorimin Rp. 865.000.0003 Ibnu Sabil Rp. 530.600.0004 Infaq shadaqah dan lain-lain Rp. 379.305.7285 Amilin Rp. 218.300.341

TOTAL Rp. 2.892.470.278

Page 101: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KABUPATEN TANGERANG

JANUARI-DESEMBER 2014

NO. MUSTAHIK JUMLAHI FAKIR, MISKIN, MUALLAH DAN RIQOB 438.000.0001 Bantuan kepada keluarga Pra Sejahtera 438.000.0002 Modal bergulir dan keterampilan usaha 96.264.2093 Pemutaakhiran data mustahik 55.000.0004 Bantun bencana alam 100.000.0005 Pelayanan kesehatan 100.000.0006 Pendidikan anak kebutuhan khusus bagi dhuafa 110.000.000II FISABILILLAH DAN GHARIMIN 865.000.0001 Pembangunan Masjid/Mushola 402.000.0002 Sarana/pra sarana pendidikan keagamaan 463.000.000

III IBNU SABIL 530.600.0001 Bea Siswa bagi siswa berprestasi (kurang mampu) 420.600.0002 Bantuan kepada orang yang terlantar/kehilangan 110.000.000

IV Infaq, shadaqah dan lain-lain 379.300.3411 Publikasi dan sosialisasi pemahaman akan sadar zakat 155.000.0002 Penghargaan bagi UPZ berprestasi 85.200.0003 Persediaan dana insidentil 69.800.341V AMILIN 218.305.7281 Memberikan hak amilin 218.305.728

TOTAL 379.300.341

Page 102: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999

TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk

beribadat menurut agamanya masing-masing; b. bahwa penunaian zakat merupakan kewajiban umat Islam Indoneia yang mampu dan hasil

pengumpulan zakat merupakan sumber dana yang potensial bagi upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat;

c. bahwa zakat merupakan pranata keagamaan untuk mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dengan memperhatikan masyarakat yang kurang mampu;

d. bahwa upaya penyempurnaan sistem pengelolaan zakat perlu terus ditingkatkan agar pelaksanaan zakat lebih berhasil guna dan berdaya guna serta dapat dipertanggungjawabkan;

e. bahwa berdasarkan hal-hal tersebut pada butir a, b, c, dan d perlu dibentuk Undang-undang Pengelolaan Zakat

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), Pasal 29, dan Pasal 34 Undang-undang Dasar 1945; 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor X/MPR/1998 tentang Pokok-pokok

Reformasi Pembangunan dalam rangka Penyelamatan dan Normalisasi Kehidupan Nasional sebagai Haluan Negara;

3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1989 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3400);

4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Derah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839.

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-undang ini yang dimkasud dengan : 1. Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap

pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan zakat. 2. Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang musli atau badan yang dimiliki oleh

orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.

3. Muzakki adalah orang atau badan yang dimiliki oleh orang muslim yang berkewajiban menunaikan zakat.

Page 103: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

4. Mustahiq adalah orang atau badan yang berhak menerima zakat. 5. Agama adalah agama Islam. 6. Menteri adalah Menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya meliputi bidang

agama.

Pasal 2 Setiap warga negara Indonesia yang beragama Islam dan mampu atau badan yang dimiliki oleh orang muslim berkewajiban menunaikan zakat.

Pasal 3 Pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan, pembinaan dan pelayanan kepada muzakki, mustahiq dan amil zakat.

BAB II ASAS DAN TUJUAN

Pasal 4

Pengelolaan zakat berasaskan iman dan takwa, keterbukaan dan kepastian hukum sesuai denga Pancasila dan Undang-undang Dasaar 1945.

Pasal 5 Pengelolaan zakat bertujuan : 1. meningkatnya pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai dengan tuntunan

agama; 2. meningkatnya fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya mewujudkan

kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial. 3. meningkatnya hasil guna dan daya guna zakat.

BAB III ORGANISASI PENGELOLAAN ZAKAT

Pasal 6

(1) Pengelolaan zakat dilakukan oleh badan amil zakat yang dibentuk oleh pemerintah. (2) Pembentukan badan amil zakat :

a. nasional oleh Presiden atas usul Menteri; b. daerah propinsi oleh gubernur atas usul kepala kantor wilayah departemen agama

propinsi; c. daerah kabupaten atau daerah kota oleh bupati atau wali kota atas usul kepala kantor

departemen agama kabupaten atau kota; d. kecamatan oleh camat atas usul kepala kantor urusan agama kecamatan.

(3) Badan amil zakat di semua tingkatan memiliki hubungan kerja yang bersifat koordinatif, konsultatif dan informatif.

(4) Pengurus badan amil zakat terdiri atas unsur masyarakat dan pemerintah yang memenuhi persyaratan tertentu.

(5) Organisasi badan amil zakat terdiri atas unsur pertimbangan, unsur pengawas dan unsur pelaksana.

Pasal 7

(1) Lembaga amil zakat dikukuhkan, dibina, dan dilindungi oleh pemerintah. (2) Lembaga amil zakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan

yang diatur lebih lanjut oleh Menteri.

Page 104: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

Pasal 8 Badan amil zakat sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 dan lembaga amil zakat sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 mempunyai tugas pokok mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan agama.

Pasal 9

Dalam melaksanakan tugasnya, badan amil zakat dan lembaga amil zakat bertanggung jawab kepada pemerintah sesuai dengan tingkatannya.

Pasal 10 Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan organisasi dan tata kerja badan amil zakat ditetapkan dengan keputusan menteri.

BAB IV PENGUMPULAN ZAKAT

Pasal 11

(1) Zakat terdiri atas zakat mal dan zakat fitrah. (2) Harta yang dikenai zakat adalah :

a. emas, perak dan uang; b. perdagangan dan perusahaan; c. Hasil pertanian, perkebunan dan perikanan; d. Hasil pertambangan; e. Hasil peternakan; f. Hasil pendapatan dan jasa; g. tikaz

(3) Penghitungan zakat mal menurut nishab, kadar dan waktunya ditetapkan berdasarkan hukum agama.

Pasal 12

(1) Pengumpulan zakat dilakukan oleh badan amil zakat dengan cara menerima atau mengambil dari muzakki atas dasar pemberitahuan muzakki.

(2) Badan amil zakat dapat bekerja sama dengan bank dalam pengumpulan zakat harta muzakki yang berada di bank atas permintaan muzakki.

Pasal 13

Badan amil zakat dapat menerima harta selain zakat seperti infaq, shadaqah, wasiat waris dan kafarat.

Pasal 14 (1) Muzakki melakukan penghitungan sendiri hartanya dan kewajiban zakatnya berdasarkan

hukum agama. (2) Dalam hal tidak dapat menghitung sendiri hartaya dan kewajiban zakatnya sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), muzakki dapat meminta bantuan kepada badan amil zakat atau badan amil zakat memberikan bantuan kepada muzakki untuk menghitungnya.

(3) Zakat yang telah dibayarkan kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat dikurangkan dari laba/pendapatan sisa kena pajak dari wajib pajak yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 105: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

Pasal 15 Lingkup kewenangan pengumpulan zakat oleh badan amil zakat ditetapkan dengan keputusan menteri.

BAB V PENDAYAGUNAAN ZAKAT

Pasal 16

(1) Hasil pengumpulan zakat didayagunakan untuk mustahiq sesuai dengan ketentuan agama. (2) Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat berdasarkan skala prioritas kebutuhan mustahiq

dan dapat dimanfaatkan untuk usaha yang produktif. (3) Persyaratan dan prosedur pendayagunaan hasil pengumpulan zakat sebagaimana dimaksud

dalam ayat (2) diatur dengan keputusan menteri.

Pasal 17 Hasil penerimaan infaq, shadaqah, wasiat, waris dan kafarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 didayagunakan terutama untuk usaha yang produktif.

BAB VI PENGAWASAN

Pasal 18

(1) Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas badan amil zakat dilakukan oleh unsur pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5).

(2) Pimpinan unsur pengawas dipilih langsung oleh anggota. (3) Unsur pengawas berkedudukan di semua tingkatan badan amil zakat. (4) Dalam melakukan pemeriksaan keuangan badan amil zakat, unsur pengawas dapat meminta

bantuan akuntan publik.

Pasal 19 Badan amil zakat memberikan laporan tahunan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai dengan tingkatannya.

Pasal 20

Masyarakat dapat berperan serta dalam pengawasan badan amil zakat dan lembaga amil zakat.

BAB VII SANKSI

Pasal 21

(1) Setiap pengelola zakat yang karena kelalaiannya tidak mencatat atau mencatat dengan tidak benar harta zakat, infaq, shadaqah, wasiat, hibah, waris dan kafarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 12, Pasal 13 dalam Undang-undang ini diancam dengan hukuman kurungan selama-lamanya tiga bulan dan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 3.000.000,00 (tiga juta rupiah).

(2) Tindak pidana yang dimaksud pada ayat (1) di atas merupakan pelanggaran. (3) Setiap petugas badan amil zakat dan petugas lembaga amil zakat yang melakukan tindak

pidana kejahatan dikenai sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 106: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

BAB VIII KETENTUAN-KETENTUAN LAIN

Pasal 22

Dalam hal muzakki berada atau menetap di luar negeri, pengumpulan zakatnya dilakukan oleh unit pengumpul zakat pada perwakilan Republik Indonesia, yang selanjutnya diteruskan kepada badan amil zakat nasional.

Pasal 23 Dalam menunjang pelaksanaan tugas badan amil zakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, pemerintah wajib membantu operasional badan amil zakat.

BAB IX

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 24 (1) Semua peraturan perundang-undangan yang mengatur pengelolaan zakat masih tetap

berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan Undang-undang ini.

(2) Selambat-lambatnya dua tahun sejak diundangkannya Undang-undang ini, setiap organisasi pengelolaan zakat yang telah ada wajib menyesuaikan menurut ketentuan Undang-undang ini.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 25 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta

pada tanggal 23 Desember 1999 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd. BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 23 September 1999 MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, ttd. MULADI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1999 NOMOR 164

Page 107: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

PENJELASAN ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999

TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

I. UMUM

Memajukan kesejahteraan umum merupakan salah satu tujuan nasional negara Republik Indonesia yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut, bangsa Indonesia senantiasa melaksanakan pembangunan yang bersifat fisik materiil mental spiritual, antara lain melalui pembangunan di bidang agama yang mencakup terciptanya suasana kehidupan beragama yang penuh keimanan dan ketakwaan terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa, meningkatnya akhlak mulia, terwujudnya kerukunan hidup umat beragama yang dinamis sebagai landasan persatuan dan kesatuan bangsa, dan meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan nasional. Guna mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya, antara lain dengan menggali dan memanfaatkan dana melalui zakat. Zakat sebagai rukun Islam merupakan kewajiban setiap muslim yang mampu untuk membayarnya dan diperuntukan bagi mereka yang berhak menerimanya. Dengan pengelolaan yang baik, zakat merupakan sumber dana potensial yang dapat dimanfaatkan untuk memajukan kesejahteraan umum bagi seluruh masyarakat. Agar dapat menjadi sumber dana yang dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat terutama untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan menghilangkan kesenjangan sosial, perlu adanya pengelolaan zakat secara profesioanal dan bertanggung jawab yang dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah. Dalam hal ini pemerintah berkewajiban memberukan perlindungan, pembinaan dan pelayanan kepada muzakki, mustahiq dan pengelola zakat. Untuk maksud tersebut, perlu adanya Undang-undnag Pengelolaan Zakat yang berasaskan iman dan takwa dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, kemaslahatan, keterbukaan dan kepastian hukum sebagai pengamalan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Tujuan pengelolaan zakat adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam penunaian dan dalam pelayanan ibadah zakat, meningkatnya fungsi dan perananan pranata keagamaan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial, serta meningkatnya hasi guna dan daya guna zakat. Undang-undang tentang Pengelolaan Zakat juga mencakup pengelolaan infaq, shadaqah, wasiat, waris, hibah, dan kafarat dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan agar menjadi pedoman bagi muzakki dan mustahiq, baik perseorangan maupun badan hukum dan/atau badan usaha. Untuk menjamin pengelolaan zakat sebagai amanah agama, dalam Undang-undang ini ditentukan adanya unsur pertimbangan dan unsur pengawas yang terdiri atas ulama, kaum cendikia, masyarakat dan pemerintah serta adanya sanksi hukum terhadap pengelola. Dengan dibentuknya Undang-undang tentang Pengelolaan zakat, diharapkan dapat ditingkatkan kesadaran muzakki untuk menunaikan kewajiban zakat dalam rangka menyucikan diri terhadap harta yang dimilikinya, mengangkat derajat mustahiq, dan meningkatnya keprofesionalan pengelola zakat, yang semuanya untuk mendapatkan ridha Allah SWT.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2

Page 108: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

Yang dimaksud dengan warga negara Indonesia adalah warga negara Indonesia yang berada atau menetap baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Yang dimaksud dengan mampu adalah mampu sesuai dengan ketentuan agama. Pasal 3 Yang dimaksud dengan amil zakat adalah pengeola zakat yang diorganisasikan dalam suatu badan atau lembaga. Pasal 4 Cukup jelas Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Ayat (1) Yang dimaksud dengan pemerintah adalah pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemerintah pusat membentuk badan amil zakat Nasional yang berkedudukan di ibu kota negara. Pemerintah daerah membentuk badan amil zakat daerah yang berkedudukan di ibu kota propinsi, kabupaten atau kota dan kecamatan. Ayat (2) Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Huruf c Cukup jelas Huruf d Badan amil zakat kecamatan dapat membentuk unit pengumpul zakat di desa atau di kelurahan. Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Yang dimaksud dengan masyarakat ialah ulama, kaum cendekia dan tokoh masyarakat setempat. Yang dimaksud dengan memenuhi persyaratan tertentu antara lain memiliki sifat amanah, adil, berdedikasi, profesional, dan berintegritas tinggi. Ayat (5) Unsur pertimbangan dan unsur pengawas terdiri atas para ulama, kau cendekia, tokoh masyarakat dan wakil pemerintah. Unsur pelaksana terdiri atas unit administrasi, unit pengumpul, unit pendistribusi, dan unit lain sesuai dengan kebutuhan. Untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat, dapat dibentuk unit pengumpul zakat sesuai dengan kebutuhan di instansi pemerintah dan swasta, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pasal 7 Ayat (1) Lembaga amil zakat adalah institusi pengelolaan zakat yang sepenuhnya dibentuk atas prakarsa masyarakat dan oleh masyarakat. Ayat (2) Cukup jelas Pasal 8 Agar tugas pokok lebih berhasil guna dan berdaya guna, badan amil zakat perlu melakukan tugas lain, seperti penyuluhan dan pemantauan. Pasal 9 Cukup jelas Pasal 10 Cukup jelas Pasal 11

Page 109: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

Ayat (1) Zakat mal adalah baigan harta yang disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. Zakat fitrah adalah sejumlah bahan makanan pokok yang dikeluarkan pada bulan Ramadhan oleh setiap orang muslim bagi dirinya dan bagi orang yang ditanggungnya yang memiliki kelebihan makanan untuk sehari pada hari raya Idul Fitri. Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Nishab adalah jumlah minimal harta kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya. Kadar zakat adalah besarnya perhitungan atau presentase zakat yang harus dikeluarkan. Waktu zakat dapat terdiri atas haul atau masa pemilikan harta kekayaan selama dua belas bulan Qomariah, tahun Qomariah, panen atau pada saat menemukan tikaz. Pasal 12 Ayat (1) Dalam melaksanakan tugasnya, badan amil zakat harus bersifat proaktif melalui kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi. Ayat (2) Yang dimaksud dengan bekerja sama dengan bank dalam pengumpulan zakat adalah memberi kewenangan kepada bank berdasarkan persetujuan nasabah selaku muzakki untuk memungut zakat harta simpanan muzakki yang kemudian diserahkan kepada badan amil zakat. Pasal 13 Dalam ketentuan yang dimaksud dengan : infaq adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan di luar zakat untuk kemaslahatan umum. Shadaqah adalah harta yang dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim, di luar zakat untuk kemaslahatan umum. Hibah adalah pemberian uang atau barang oleh seorang atau badan yang dilaksanakan pada waktu orang itu hidup kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat. Wasiat adalah pesan untuk memberikan suatu barang kepada badan ail zakat atau lembaga amil zakat, pesan itu baru dilaksanakan sesudah pemberi wasiat meninggal dunia dan sesudah diselesaikan penguburannya dan pelunasan utang-utangnya jika ada. Waris adalah haarta tinggalan seorang yang beragama islam, yang diserahkan kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Rafaat adalah dendda wajib yang dibayar kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat oleh orang yang melanggar ketentuan agama. Pasal 14 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Pengurangan zakat dari laba/pendapatan sisa kena pajak dimaksudkan agar wajib pajak tidak terkena beban ganda, yakni kewajiban membayar zakat dan pajak. Kesadaran membayar zakat dapat memacu kesadaran membayar pajak. Pasal 15 Cukup jelas Pasal 16 Ayat (1) Cukup jelas

Page 110: PERAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PENYALURAN DANA …

Ayat (2) Mustahiq delapan ashnaf ialah fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, shabilillah, dan ibnussabil yang di dalam aplikasinya dapat meliputi orang-orang yang paling tidak berdaya secara ekonomi seperti anak yatim, orang jompo, penyandang cacat, orang yang menuntut ilmu, pondok pesantren, anak terlantar, orang yang terlilit utang, pengungsi yang terlantar dan korban bencana alam. Ayat (3) Cukup jelas Pasal 17 Pendayagunaan infaq, shadaqah, hibah, wasiat, waris dan kafarat diutamakan untuk usaha yang produktif agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengadministrasian keuangannya dipisahkan dari pengadministrasian keuangan zakat. Pasal 18 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat 4 Cukup jelas Pasal 19 Cukup jelas Pasal 20 Peran serta masyarakat diwujudkan dalam bentuk : a. memperoleh informasi tentang pengelolaan zakat yang dikelola oleh badan amil zakat

dan lembaga amil zakat; b. menyampaikan saran dan pendapat kepada badan amil zakat dan lembaga amil zakat; c. memberikan laporan atas terjadinya penyimpangan pengelolaan zakat. Pasal 21 Cukup jelas Pasal 22 Cukup jelas Pasal 23 Cukup jelas Pasal 24 Ayat (1) Selama ini ketentuan tentang pengelolaan zakat diatur dengan keputusan dan instruksi menteri. Keputusan tersebut adalah keputusan bersama menteri dalam negeri Republik Indonesia dan menteri agama Republik Indonesia Nomor 29 dan 47 Tahun 1991 tentang Pembinaan Badan Amil Zakat, Infaq dan shadaqah diikuti dengan instruksi menteri agama Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1991 tentang Pembinaan Teknis Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah dan instruksi menteri dalam negeri Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1998 tentang Pembinaan Umum Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah. Ayat (2) Cukup jelas Pasal 25 Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3885