peran nakhoda dalam meningkatkan pengetahuan k3 terhadap motivasi kerja abk di atas kapal
TRANSCRIPT
Original Paper Prepared by : Eka Daswindar
1
Peran Nakhoda Dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan ABK Tentang
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Motivasi Kerja ABK di
Atas Kapal
Studi Kasus : Kapal Crewboat Miclyn Express Offshore Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu organisasi baik perusahaan maupun instalasi dalam melakukan aktivitasnya sudah
tentu memerlukan sumber daya manusia yang mendukung usaha pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan oleh organisasi. Bagaimanapun lengkap dan canggihnya sumber-sumber
daya non-manusia yang di miliki oleh suatu perusahaan, tidaklah menjadi jaminan bagi
perusahaan tersebut untuk mencapai suatu keberhasilan. Jaminan untuk dapat berhasil, lebih
banyak ditentukan oleh sumber daya manusia yang mengelola, megendalikan, dan
mendayagunakan sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki. Oleh karena itu masalah
karyawan merupakan masalah besar yang harus mendapat perhatian bagi perusahaan. Dalam
rangka penerapan tehnologi canggih, beberapa persiapan dan langkah perlu dilakukan untuk
menghindari bencana, memperkecil kecelakaan dan penyakit kerja. Setiap teknologi baru
yang hendak diterapkan perlu diketahui dan diinformasikan kemungkinan resiko yang akan
ditimbulkan, sehingga karyawan dan pengguna tehnologi tersebut dapat mempersiapkan
sarana penanggulangan bahaya dan cara mencegahannya.
Dalam penggunaan peralatan canggih tersebut sebagai alat bantu manusia dalam
melakukan suatu pekerjaannya dapat menghasilkan dampak positif dan dapat pula
Original Paper Prepared by : Eka Daswindar
2
menghasilkan dampak negatif. Salah satu dampak positif dalam penggunaan peralatan
tersebut adalah membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaan secara efisien, sedangkan
dampak negatifnya adalah kemungkinan bahaya atau kecelakaan yang ditimbulkan dari
penggunaan peralatan tersebut.
Pada umumnya kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor yaitu manusia dan
lingkungan. Faktor manusia yaitu tindakan tidak aman dari manusia seperti sengaja
melanggar peraturan keselamatan kerja yang di wajibkan, kurang terampilnya pekerja itu
sendiri. Sedangkan faktor lingkungan yaitu keadaan tidak aman dari lingkungan kerja yang
menyangkut antara lain peralatan atau mesin-mesin, tetapi frekuensi terjadinya kecelakaan
kerja lebih banyak terjadi karena faktor manusia, karena manusia yang paling banyak
berperan dalam menggunakan peralatan di perusahaan.
Perusahaan perlu melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) yang
diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja, dan pada akhirnya akan dapat
meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas kerja karyawan. pelaksanaan program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja perlu dan sangat penting, karena membantu terwujudnya
pemeliharaan karyawan yang baik, sehingga mereka menyadari arti penting dari pelaksanaan
program keselamatan dan kesehatan kerja bagi dirinya maupun perusahaan.
Dengan adanya pelaksanaan program K-3 ini, karyawan akan merasa aman, terlindungi dan
terjamin keselamatannya, sehingga diharapkan dapat mencapai efisiensi baik dari segi biaya,
waktu dan tenaga serta dapat meningkatkan produktivitas kerja. Mengingat sangat
pentingnya pelaksanaan program K-3 ini, maka peneliti merasa tertarik untuk mengambil
judul:
” Peran Nakhoda Dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan ABK Tentang
Original Paper Prepared by : Eka Daswindar
3
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Motivasi Kerja ABK di
Atas Kapal, Studi Kasus : Kapal Crewboat Miclyn Express Offshore Indonesia”
B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas, maka masalah-masalah yang akan
diidentifikasikan adalah :
a. Masalah kualitas karyawan yang belum memadai.
b. Masalah peralatan kapal yang belum memadai.
c. Masalah SDM yang kurang handal dan kurang terampil.
d. Masalah peningkatan prestasi kerja yang belum diperhatikan
e. Masalah pelaksanaaa program K-3 yang belum terlaksana dengan baik.
2. Batasan Masalah
Dalam hal ini penulis membatasi pembahasan permasalahan ini hanya pengaruh
Keselamatan Kesehatan Kerja (K-3) terhadap motivasi kerja pada Kapal Crewboat
Miclyn Express.
3. Pokok Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang di atas maka penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut :
Original Paper Prepared by : Eka Daswindar
4
a. Bagaimanakah pelaksanaan keselamatan kesehatan kerja (K-3) ABK pada Kapal
Crewboat Miclyn Express Offshore Indonesia?
b. Bagaimana motivasi kerja ABK pada Kapal Crewboat Miclyn Express Offshore
Indonesia?
c. Seberapa besar pengaruh keselamatan kesehatan kerja (K-3) terhadap motivasi kerja
ABK pada Kapal Crewboat Miclyn Express Offshore Indonesia?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pelaksanaan program Keselamatan Kesehatan Kerja (K-3) ABK
pada Kapal Crewboat Miclyn Express Offshore Indonesia
b. Untuk mengetahui motivasi kerja ABK pada Kapal Crewboat Miclyn Express
Offshore Indonesia.
c. Untuk menganalisis pengaruh pelaksanaan program Keselamatan Kesehatan Kerja
(K-3) terhadap Motivasi Kerja ABK pada Kapal Crewboat Miclyn Express Offshore
Indonesia.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan di bidang Manajemen Sumber Daya
Manusia khususnya mengenai pelaksanaan program Keselamatan Kesehatan Kerja
(K-3) yang ada di perusahaan.
b. Bagi perusahaan, dijadikan sebagai masukan yang bermanfaat terutama mengenai
pelaksanaan program Keselamatan Kesehatan Kerja (K-3) yang dapat meningkatkan
motivasi kerja ABK.
Original Paper Prepared by : Eka Daswindar
5
c. Bagi pihak lain, terutama rekan-rekan mahasiswa serta para pembaca sebagai
sumbangan pemikiran dan informasi dalam bidang manajemen sumber daya manusia,
khususnya mengenai pelaksanaan program Keselamatan Kesehatan Kerja (K-3) dan
motivasi kerja bagi ABK.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis
menitikbertakan kepada pengumpulan data sebagai berikut :
a. Penelitian Lapangan
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara peninjauan langsung pada obyek
penelitian untuk memperoleh data – data primer, yakni dengan cara:
1) Observasi (Pengamatan)
Penulis mengadakan pengamatan langsung terhadap hubungan antara keselamatan
kerja dengan motivasi kerja.
2) Interview (Wawancara)
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara bertanya secara langsung kepada
seluruh karyawan yang berhubungan dengan materi yang dibahas.
3) Daftar Pertanyaan (Kuesioner)
Original Paper Prepared by : Eka Daswindar
6
Yaitu pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan secara tertulis
dengan menyebarkan daftar pertanyaan tersebut kepada responden (ABK yang
bekerja pada Kapal Crewboat Miclyn Express Offshore Indonesia).
Tabel I.1
Bobot atau Nilai Jawaban
Jawaban Nilai / Bobot Jawaban
Sangat Baik (SB) 5 Selalu (Sl)
Baik (B) 4 Sering (Sr)
Netral (N) 3 Kadang-kadang (KK)
Tidak Baik (TB) 2 Jarang (J)
Sangat Tidak Baik (STB) 1 Tidak Pernah (TP)
b. Riset Perpustakaan
Dimana penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh data yang
bersumber dari buku – buku dan diktat yang penulis peroleh dari lapangan dan juga
perpustakaan yang mana data tersebut relevan dengan penelitian yang penulis ambil.
2. Metode Analisis Data
Data / bahan yang penulis peroleh kemudian diolah dengan mengggunakan metode
statistik yaitu :
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
dalam satu garis lurus yang dinyatakan sebagai variabel X dan variabel Y. J.
Supranto (2000 : 176)
Original Paper Prepared by : Eka Daswindar
7
Adapun rumus persamaan regresi adalah : Y = a + bX
a = nX∑ - b
nY∑
b = ( )22.
..
∑ ∑∑ ∑ ∑
−
−
XXn
YXXYn
Dimana :
a = Konstanta
b = Koefisien regresi mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y
X = Variabel Bebas dalam hal ini = Keselamatan Kesehatan Kerja
Y = Variabel Terikat dalam hal ini = Motivasi Kerja
n = Jumlah sampel observasi