peran manusia sebagai makhluk individu dan sosial

16
1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia terlahir ke dunia sebagai makhluk individu dan sosial. Sebagai makhluk individu manusia hidup dengan jasmani, rohani, fisik, psikis, raga dan jiwa. Sedangkan makhluk sosial manusia tidak akan bisa hidup tanpa berinteraksi dengan manusia lain. Dalam kehidupannya manusia tidak akan bisa hidup sendiri karna ia tidk bi mnghasilkan/ memenuhi kebutuhan hidup sendiri tampa ada bantuan orang lain. 1.2 Rumusan Masalah Apa peran manusia sebagai makhluk individu dalam kehidupan sehari-hari? Apa peran manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupan sehari- hari? 1.3 Tujuan Penulisan Makalah ini ditulis untuk melaksanakan salah satu dari tugas terstruktur mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD). Dengan makalah ini juga diharapkan bisa memperjelas tentang peran manusia dalam kehidupan ini baik jika dipandang sebagai seorang individu dan dengan masyarakat luas.

Upload: andi-tri-saputra

Post on 13-Aug-2015

305 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Ilmu Sosial Budaya Dasar

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

1

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Manusia terlahir ke dunia sebagai makhluk individu dan sosial. Sebagai

makhluk individu manusia hidup dengan jasmani, rohani, fisik, psikis, raga dan

jiwa. Sedangkan makhluk sosial manusia tidak akan bisa hidup tanpa

berinteraksi dengan manusia lain. Dalam kehidupannya manusia tidak akan

bisa hidup sendiri karna ia tidk bi mnghasilkan/ memenuhi kebutuhan hidup

sendiri tampa ada bantuan orang lain.

1.2 Rumusan Masalah

Apa peran manusia sebagai makhluk individu dalam kehidupan

sehari-hari?

Apa peran manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupan sehari-

hari?

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini ditulis untuk melaksanakan salah satu dari tugas terstruktur

mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD). Dengan makalah ini juga

diharapkan bisa memperjelas tentang peran manusia dalam kehidupan ini baik

jika dipandang sebagai seorang individu dan dengan masyarakat luas.

Page 2: Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

2

Bab 2

Pembahasan

1.1 Pengertian Manusia

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis,

rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis,

manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti

"manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang

dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka

dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama,

dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk

hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.

Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan

bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta

perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk

membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta

pertolongan.

Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis

kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah

laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-

laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan

perempuan dewasa sebagai wanita.

Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi,

balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.

Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya,

berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi

badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga

negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga

dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman;

musuh) dan lain sebagainya.

Page 3: Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

3

1.2 Manusia Sebagai Makhluk Individu

Memahami Manusia Sebagai Makhluk Individul manusia sebagai mahluk

individu sebaiknya perlu dipahami arti kata individu itu sendiri. Kata “Individu”

berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi,

merupakan suatu sebutan yang dapat. Dipakai untuk menyatakan suatu

kesatuan yang paling kecil dan terbatas

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani,

unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai

manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika

unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai

individu.

Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada

manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-

masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara

faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu

sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan. Kalau seseorang individu memiliki

ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan

karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip).

Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik

yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan

lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan

sosial, merujuk pada lingkungan di mana seorang individu melakukan interaksi

sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan

teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.

Karakteristik yang khas dari seseorang dapat kita sebut dengan

kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang

dipengaruhi oleh faktor bawaan (genotip) dan faktor lingkungan (fenotip) yang

saling berinteraksi terus-menerus.

Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan

perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-

psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi

lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental

psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan

bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan

karakteristik yang khas dari seseorang. Setiap individu memiliki ciri dan sifat

atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari

pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan

Page 4: Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

4

yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor

sosial psikologis. Natur dan nature merupakan istilah yang biasa digunakan

untuk menjelaskan karakteristik-karakteristik individu dalam hal fisik, mental,

dan emosional pada setiap tingkat perkembangan. Seorang bayi yang baru

lahir merupakan hasil dari dua garis keluarga, yaitu garis keturunan ayah dan

garis keturunan ibu. Sejak terjadinya pembuahan atau konsepsi kehidupan

yang baru, maka secara berkesinambungan dipengaruhi oleh bermacam-

macam faktor lingkungan yang merangsang.

Kehadiran individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai oleh

perilaku individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai oleh perilaku

individu yang berusaha menempat kan dirinya dihadapan individu individu

lainnya yang telah mempunyai pola perilaku sesuai dengan norma norma dan

kebudayaan setempat merupakan bagiannya. Individu akan berusaha menurut

koentjaraningrat unsur unsur kepriadian meliputi pengetahuan, persaan, dan

dorongan naluri.

Unsur dorongan naluri tidak kalah pentingnya untuk di pahami. Dorogan

naluri adalah sesuatu yang selalu ada pada setiap manusia atau dengan kata

lain merupakan sumber bahwa darilahir dengn tampa memperoleh

pengetahuan apapun sebelumnya. Ada beberapa macam dorongan

yang perlu diketahui yaitu:

1. Dorongan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

2. Dorongan sex

3. Dorongan untuk mencari makan.

4. Dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain.

5. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya.

6. Dorongan untuk berbakti.

7. Dorongan akan keindahan.

Kehadiran individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai dengan

perilaku individu yang berusaha menempatkan dirinya dihadapan individu

individu lainnya yang telah mempunyai pola pola perilaku yang sesuai denga

norma norma dan kebudayaan ditempatnya.

Page 5: Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

5

Perkembangan Individu

Pekembanga manusia yang wajar dan normal harus melalui proses

pertumuhan dan perkembangan lahir dan batin. Dalam arti bahwa individu atau

pribadi manusia merupakan keseluruhan jiwa raga yang mempunyi ciri khas

tersendiri. Perkembangan individu menjadi seorang pribadi tidak hanya

didukung dan dihambat oleh dirinya sendiri melainkan juga didukung dan

ihambat oleh kelompok disekitarnya.

Menurut Mursid Sumaatmadja, kelengkapan dn keserasian anggota tubuh,

ketajaman panca indra, susunan jaringan syaraf dan proses kerja hayat lainya.

Besar pengaruhnya terhadap perkembangan potensi potensi seorang individu.

Pada masa dewasanya manusia lebih banyak menghadapi masalah hidup

yang tidak dapat dihadapi dengan insting atau kebiasaan kebiasaan saja.

Manusiapun mempunyai insting tetapi manusia tidak semata mata dikuasai

oleh insting. Manusia mempuyai kemampuan kemampuan yang dapat

berkemang kesegalah arah untuk menyesuiakan diri dangan keadaan yang

silih berganti. Manusia mempunyai bebagai pembawaan, kesadaran, perasaan,

cita cita, pikiran dan sebagainya yang kesemaunya berpengaruh terhdap

hidupnya.

Teori Perkembangan

1. Teori Navitisme (pembawaan)

Menurut Schopen Heur (Jerman) bahwa perkembangan itu semata mata

ditentukan oleh sesuatu yang telah ada di dalam diri individu yang dibawa sejak

lahir.

Page 6: Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

6

2. Teori Empirisme (pengalaman)

Menurut J. Locke (Inggris) bahwa perkemangan anak semata mata

ditentukan oleh pengaruh pengaruh dari luar berdasarkan pendapat tersebut

berarti :

Pembawaan kodrat (dasar, bakat, sifat sifat keturunan) dimiliki sejak

lahir tidak diakui.

Peranan dari pembawaan, dasar, bakat tidak di akui

3. Teori konvergensi (kerjasama peraduan)

Menurut W.stern (Jerman) bahwa perkembangan anak itu ditentukan

oleh proses kerjasama atau perpaduan antara faktor faktor dalam dan fakor

faktor luar.

4. Teori Biogenetis (Teori ulangan)

Perkembangan suatu makhuk adalah ulangan dari pada perkembangan

seluruh jenisnya.

Konsep-Konsep perkembangan

1. Konsepsi Asosiasi

Konsepsi asosiasi ini berpendapat bahwa hakikatnya perkembangan

manusia / individu merupakan proses asosiasi dimana bagian bagian lebih

penting dari pada keseluruhan.

2. Kosepsi Gestald

Konsepsi gestald ini berlawanan dengan konsepsi asosiasi, global

dahulu baru bagian bagian. Konsepsi gestald ini mengatakan bahwa

perkembangan itu adalah merupakan proses diferensiasi yaitu proses untuk

memisah misahkan dan membedakan.

Page 7: Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

7

3. Konsepsi Neo-gestald

Konsepsi ini menerangkan bahwa sturktur pribadi digambarkan terdiri

dari lapisan dan makin besar anak, lapisan ini akan semakin bertambah.

4. Konsepsi Sosiologis

Konsep ini menerangkan bahwa proses perkembangan seorang individu

berasal dari proses sosialisasi.

5. Konsepsi Freudianisme

Konsep ini menerangkan bahwa dorongan manusia pada mulanya

berawal dari insting manusia itu sendidri yang belum mengenal batas dan

menuntut terpenuhinya keinginan tersebut baik yang di benarkan oleh norma

masyarakat atau tidak. Maka freud berpendapat bahwa pada dasarnya anak

anak itu asosial. Maka anak itu dalam proses hidupnya individu. Mengalami

perubahan dari anak anak, remaja, dan dewasa dengan adanya proses

tersebut masyarakat membuat suatu aturan yang bisa mengatur hidup dalam

bermasyarakat.

1.3 Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari pengaruh orang lain.

Ketika anda pergi ke kampus atau ke tempat lain, tidak bisa dengan seenaknya

berpakaian menurut kehendak anda sendiri. Anda harus tunduk dan patuh

terhadap peraturan di dalam masyarakat.

Manusia dikatakan mahluk sosial yaitu mahluk yang di dalam hidupnya

tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain.

Manusia dikatakan mahluk sosial, juga di karenakan pada diri manusia

ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan

sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. seringkali

didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing. Misalnya, orang

kaya cenderung berteman dengan orang kaya. Orang yang berprofesi sebagai

artis, cenderung mencari teman sesama artis.

Page 8: Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

8

Manusia dikatakan juga sebagai mahluk sosial karena manusia tidak

akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.

Ketika bayi lahir, ia memerlukan pertolongan manusia lain.

Beda dengan hewan, jerapah misalnya, ketika binatang ini lahir hanya

dalam beberapa menit saja ia sudah bisa berdiri tegak dan berjalan mengikuti

induknya. Karena untuk mempertahankan dirinya hewan di bekali insting.

Insing atau naluri adalah sesatu yang sejak lahir, yang diperoleh bukan

memalui proses belajar.

Manusia berbeda dengan hewan, untuk mempertahankan hidupnya dia

dibekali dengan akal. Insting yang dimiliki manusia sangat terbatas, ketika bayi

lahir misalnya, ia hanya bisa memiliki insting menangis. Bayi lapar maka ia

akan menangis dan saat bayi sedang pipis.

Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin

berkembang bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bisa

berjalan saja manusia harus belajar dari manusia lainnya.

Cooley berpendapat bahwa looking-glass self terbentuk melalui tiga

tahap.

Pada tahap pertama, seseorang mempunyai presepsi mengenai

pandangan orang lain terhadapnya.

Tahap kedua, seseorang mempunyai presepsi mengenai penilaian orang

lain terhadap orang lain terhadap penampilannya.

Tahap ketiga, seseorang mempunyai perassaan terhadap apa yang

dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu. Contohnya :

seseorang cenderung memperoleh nilai rendah misalnya 5 atau 4 dalam ujian-

ujian semesternya, misalnya bahwa para guru di sekolahnya menganggapnya

ia bodoh. Ia merasa pula bahwa karena ia dinilai bodoh maka ia kurang di

hargai para gurunya. Karena merasa kurang di hargai, siswa tersebut menjadi

murung. Jadi disini perasaan diri sendiri seseorang merupakan pencerminan

diri penilaian orang lain (looking-gass self).

Page 9: Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

9

Salah satu peranan dikaitkan dengan sosialisasi oleh teori George

Herbert Mead dalam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self, and

Society (1972), Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara

bertahap melalui interaksi dengan anggita masyarajat lain. Menurut Mead

pengembangan diri manusia ini berlangsung melalui beberapa tahap play stage,

tahap game stage, dan tahap generalized other.

1. Play stage : seseorang mulai belajar mengambil pernana orang-orang yang

berada di sekitarnya atau bisa di sebut tahap meniru.

2. Game stage : anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus

dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan

oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi.

3. Generalized other : seseorang diangap telah mampu mengambil pernan

yang dijalankan orang lain dalam masyarakat.

Sosialisasi merupakan proses yang berlangsung sepanjang hidup

manusia. Dalam kaitan inilah para pakar berbicara mengenai bentuk-bentuk

sosialisasi.

Seperti sosialisasi setelah masa kanak-kanak, pendidikan sepanjang

hidup, atau pendidikan berkesinambungan.

Light et al. (1989 : 130) mengumumkan bahwa setekah sosialisasi dini

yang dinamakan sosialisasi primer kita jumpai sosialisasi sekunder.

Berger dan luckmann (1967) mendefinisikan sosialisasi primer sebagai

sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil melalui mana ia menjadi

anggota masyarakat.

Sedangkan sosialisasi sekunder mereka mendefinisikan sebagai proses

berikutnya yang memperkenalkan individu yang telah disosialisasikan kedalam

sektor bary dari dunia objektif masyarakatnya.

Sosialisasi perimer berakhir apabila konsep tentang orang lain pada

umumnya telah berentuk dan tertanam dalam kesadaran individu.

Karena manusia adalh mahluk sosial, mereka berinteraksi dengan yang

lain tidak selamanya interaksi itu berjalan dengan baik, terkadang menimbulkan

hal-ha lain yang negatif.

Sifat-sifat negatif yangs ering ditampilkan itu disebut prasangka

(lrejudice).

Page 10: Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

10

Prasangka merupakan suatu istilah yang mempunyai berbagai makna.

Namun dalam keitannya dengan hubungan antarkelompok istilah ini mengacu

pada sikap permusuhan yang ditujukan terhadap suatu kelompok tersebut

mempunyai ciri-ciri yang tudak menyenangkan.

Orang yang berprasangka bersifat tidak rasional dan berada di bawah

sadar sehingga sukar diubah meskipun orang yang berprasangka tersebut

diberi penyuluhan.

Keluarga

Kelarga adalah unit/satuan masyarakat terecil yang sekaligus

merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.[4] Keluarga merupakan

sebuah grup yang terbentuk dari perhimpunan laki laki dan perempuan yang

berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak anaknya. Jadi

keluarga dalam bentuk yang murni merupakan suatu kesatuan sosial yang

terdiri dari suami istri dan anak anak yang belum dewasa.

Fungsi Keluarga

1. Fungsi Hubungan Seksual

Mengenai fungsi seksual dalam keluarga dapat di kemukakan bahwa,

privilage seksual yang diberikan kepada dua orang suami istri. Itu

memperkokoh hubungan mereka didalam keluarga keluarga inti terseut di

dalam melaksanakan fungi seksual dalam keluarga, tiap tiap masyarakat

menyusun tata tertib berdasarkan atas nilai nilai sosial budaya dan faktor

kebtuhan biologis.

2. Fungsi Ekonomi

Untuk kegiatanhidupnya keluarga harus mengusahakan

penghidupannya. Di dalam masyarakat yang sederhana, pembagian kerja

dalam kerjasama ekonomi dilakukan antara anggota keluarga. Tugas anggota

keluarga dan kerjasama ekonomi itu pada umumnya saling melengkapi. dan

pembagian tugas serta pekerjaan yang di lakukan oleh anggota anggota

keluarga seperti suami istri. Khususnya oleh para wanita pada umumnya lebih

banyak ditentukan oleh faktor kebudayaan dari pada kondisi fisik maupun

psikologi.

Page 11: Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

11

3. Fungsi Reproduksi

Dorongan dasar dari manusia untuk melangsungkan kehidupan jenisnya

menimbulkan basic needs untuk menimbulkan daya tarik seks, percintaan,

pengorbanan menimbulkan seksual yang kemudian dapat menghasilkan

keturunan.

4. Fungsi Edukasi

Dari lingkungan keluarga tersebut anak belajar berbahasa,

mengumpulkan pengertian pengertian dan menggunakan nilai nilai kebudayaan

yang berlaku. Dia akan dibebankan dalam keluarga pada masa kanak kanak di

sesuaikan dengan daya tangkap dan sifat sifat emosionalnya.

Masyarakat

Menurut WJs. Poerwodarmato masyarakat adalah pergaulan hidup

manusia dalam suatu tempat dengan ikatan ikatan dan aturan tertentu.

Sedangkan menurut linton, masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu

individu yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama. Dalam wakatu yang

lama itu kelompok manusia yang belum terorganisasi mengalami proses

fundamental yaitu adaptasi dan organisasi dari tingkah laku dari anggota

anggota.

Dapat disimpulkn bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang

telah lama bertempat tinggal disuatau daerah tertentu dan mempunyai aturan

yang mengatur tata hidup mereka untuk menuju kepeda tujuan yang sama.

Unsur Unsur Terbentknya Masyarakat :

1. Harus ada kelompok (perkumpulan) manusia dan harus bayak

jumlahnya dan bukan mengumpulkan binatang.

2. Telah berjalan dalam waktu yang lama dan bertempat tinggal dalam

daerah tertentu.

3. Adanya aturan (undang undang) yang mengatur mereke bersama

Page 12: Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

12

Faktor Faktor Yang Mendorong Manusia Hidup Bersama :

1. Adanya dorongan seksual yaitu dorongan manusia untuk

mengembangkan keturunan atau jenisnya.

2. Adanya kenyataan bahwa manusia itu adalah seibu tidak bisa atau

sebegai makhluk lemah. Karena itu mendesak atau mencari kekuatan

bersama yang terdapat dalam perserikatan dengan orang lain sehingga

mereka berlindung bersama sama dan mengejar kebutuhan hidup sehari

hari.

3. Adanya kesamaan keturunan, kesamaan teritorial, kesamaan nasib,

kesamaan keyakinan/cita cita serta kesamaan kebudayaan.

Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat dapat di

golongkan menjadi masyrakat sederhana dan masyarakat maju.

1. Masysarakat Sederhana

Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja

cendrung di bedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja menurut jenis

kelamin tampaknya ada latar belakang kelemahan dan kemampuan

seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan alam yang buas pada

saat itu.

2. Masyarakat Maju

Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial atau lebih

akrab dengan organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang

berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang ingin di capai organisasi

kemasyarakatan itu.

Dalam masyarakat maju dapat di kelompokkan menjadi masyarakat

industri, dan non indutri.

Page 13: Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

13

3. Masyarakat industri

Pembagian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat

sesuai dengan taraf pekembangannya.

Jika pembagian kerja bertambah kompleks suatu tanda bahwa kapasitas

masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling

ketergantungan antar kelompok masyarakat. Dan kelompok itu sendiri terbagi

atas 2, antara lain:

a. Kelompok primer

Adalah kelompok yang ditandai ciri ciri saling mengenal antar

anggota anggotanya serta kerja sama erat dan bersifat pribadi, sebagai

salah satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi adalah

peleburan indiviu individu dalam suatu kelompok sehingga tujujuan

individu adalah tujuan kelompok.

b. Kelompok Sekunder

Adalah kelompok yang tidak saling mengenal dalam hubungan

secara langsung.

4. Masyarakat Non Indstri

a. Kelompok primer

Dalam kelompok primer. Interaksi antar anggota terjalin lebih erat ,

akrab. Kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati, serta menjalankan

idak secara paksa atau sesuai kepada kasadaran, tanggung jawab para

anggota dan berlangsung atas dasar simpati dan secara sukarela.

b. Kelompok sekunder

Para anggota menerima pembagian tugas atas dasar kemampuan

dan keahlian tertentu. Hal hal semacam itu diperukan untuk mencapai

target dan tujuan tertentu yang telah diflot dalam program yang telah

sama sama disepakati.

Page 14: Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

14

1.4 Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial dalam Kehidupan

Sehari-Hari

Setelah melihat penjabaran tentang manusia di atas, sekarang mari kita

melihat bagaimana dengan penerapannya di kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana pengertian manusia sebagai makhluk individu yang memiliki

unsur-unsur yang antara lain: jasmani, rohani, fisik, psikis, raga dan jiwa.

Merupakan unsur yang ada dalam diri individu yang tidak terbagi dan

merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, jadi untuk perannya dalam

kehidupan sehari-hari unsur- unsur ini tentunya penting untuk selalu dijaga

sebagai sebuah kesatuan utuh. Jika berhasil memanfaatkan unsur-unsur

tersebut dengan sebaik-baiknya tentunya manusia itu bisa hidup sebagai

seorang individu yang sempurna.

Sebagai seorang individu juga manusia dibekali dengan faktor-faktor

pendukung antara lain: faktor genotif yang merupakan faktor bawaan sejak

individu tersebut lahir (keturunan) dan faktor fenotif yang merupakan faktor

karena pengaruh lingkungan di mana individu tersebut tinggal. Akibat dari

kedua faktor ini tumbuhlah sebuah kepribadian / karateristik seorang individu

yang membedakan dia dari individu yang lainnya. Dalam hal ini perannya

sudah nampak jelas, dengan ini seorang individu itu bisa dikenal dan dihargai

sebagai dirinya sendiri. Kepribadian juga menjadi acuan penempatannya /

posisinya di masyarakat.

Dan jika melihat peran manusia sebagai makhluk sosial, tentunya tidak

terlepas dari sifat alami manusia yang tak mungkin hidup tanpa berinteraksi

dengan manusia lain. Peran dalam hal dapat terlihat dengan bersosialisasi

manusia jadi bisa memenuhi kebituhan pokoknya untuk tetap berinteraksi

dengan manusia lain.

Manusia sebagai looking glass self, sebagai manusia yang selalu di

pengaruhi oleh manusia lain. Dari sini kita lihat peran manusia sebagai makhluk

sosial adalah sebagai cermin bagi orang lain, alias jadi bahan acuan orang lain

untuk menilai tentang dirinya sendiri. Penting untuk tidak membuat orang lain

terlalu kecewa dengan dirinya sendiri karena kita.

Juga dari hubungan sosial ini bisa menjadikan sebuah masyarakat yang

tertib dan teratur karena hubungan manusia satu dengan manusia lainnya

tentunya sebelumnya mereka mereka menyetujui sebuah norma dan peraturan

yang akan mereka patuhi bersama.

Page 15: Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

15

Dan terakhir dari peran manusia terhadap sifat manusia sebagai

makhluk sosial, dengan adanya sosialisasi dengan manusia lain dapat

menumbuhkan potensi diri menjadi lebih baik.

Page 16: Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

16

Bab 3

Penutup

1.1 Kesimpulan

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis,

rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis,

manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti

"manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang

dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

Individu (individuum = Latin, in- divided = Inggris) berarti tidak terbagi

dan satu kesatuan. Unsur-unsur makhluk Individu: jasmani, rohani, fisik, psikis,

raga dan jiwa. Merupakan unsur yang ada dalam diri individu yang tidak terbagi

dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Perannya dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan menerapkan

semua teori tersebut untuk menciptakan sebuah pribadi atau individu yang

dapat memanfaatkan seluruh unsur-unsur makhluk individu dengan sebaik-

baiknya.

Hakekatnya, manusia tidak bisa hidup tanpa melakukan interaksi

dengan manusia lain. Manusia sebagai looking glass self, sebagai manusia

yang selalu di pengaruhi oleh manusia lain.

Perannya sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk selalu dapat

berinteraksi baik dengan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan, sebagai

cerminan diri, pengatur kehidupan, dan pengembang potensi diri.