peran manajemen dalam meningkatkan pelayanan …repository.uinjambi.ac.id/2215/1/uk150182_nur...
TRANSCRIPT
-
PERAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN
PELAYANAN NASABAH
(Studi pada Kantor Cabang Pegadaian Syariah Jambi)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah
Oleh:
NUR JANATUSOLEKHA
NIM : UK. 150182
PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
KONSENTRASI PUBLIC RELATION
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019
-
1
-
2
-
3
-
4
MOTTO
“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secara tunai) sedang
kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian
kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah
Rabbnya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan
siapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang
berdosa hatinya; dan Allah Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
(QS. Al-Baqoroh :283).1
1Al-Qur’an Dan Terjemahan, (Jakarta: DarusSunnah, 2002),283
-
5
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk membahas Peran Manajemen dalam
Meningkatkan Pelayanan Nasabah (Studi pada Kantor Cabang Pegadaian Syariah
Jambi). Latar belakang masalah penelitian ini adalah untuk menjelaskan
bagaimana Pegadaian Syariah Jambi sebagai sebuah lembaga BUMN yang
menyandang nama negara penulis ingin mengetahui apa dan bagaimana peran
yang digunakan Pegadaian Syariah Jambi dalam meningkatkan jumlah nasabah.
Adapun tujuan dari penelitian ini diantaranya ingin mengupas bagaimana Peran
Manajemen dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Pegadaian Syariah Jambi dan
ingin juga membahas kendala humas yang dihadapi dalam meningkatkan kegiatan
pelayanan pada nasabah.
Metode yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif deskriftif
yaitu penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat
suatu barang atau jasa berupa kejadian atau fenomena atau gejala sosial adalah
makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi
suatu pengembangan konsep dan teori.
Hasil penulisan menemukan bahwa dalam meningkatkan pelayanan yang
baik, terdapat beberapa cara yaitu membenahi eksternal maupun internalnya
kemudian melakukan komunikasi yang efektif disemua kegiatan dengan rekan
kerja, serta menerapkan pelayanan dalam melaksanakan tugas pokok, dan
fungsinya serta menerapkan kegiatan yang telah di program. Setelah semua
langkah-langkah tersebut dilakukan, maka terciptalah pelayanan yang baik dan
ahirnya penulisan merekomendasikan karya ilmiah ini kepada mahasiswa-
mahasiswi UIN STS Jambi khususnya Jurusan KPI Konsentrasi Public Relation,
dan staf Pegadaian Syariah Jambi agar dapat memanfaatkan dengan baik serta
lebih mengetahui tentang ilmu-ilmu Public Relation.
-
6
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada
ayahanda (Wagiman) dan Ibunda (Miswati) yang tercinta
yang telah memberikan kukasih sayang, doa, nasehat, dan motivasi untuk
menjadi manusia yang lebih baik lagi kedepannya, serta memberiku dukungan
dalam keadaan apapun, dan di manapun yang tidak mungkin akan pernah
terbalaskan. Semoga kalian bangga dengan pencapaianku sampai saat ini. Dan
juga buat abang-abangku Ismail, Gunawan yang telah memberikan dukungan
dan semangatnya ataupun lainnya dalam pendidikan adik bungsumu ini, dan
semoga kelak adikmu ini bisa menjadi orang yang baik dan sabar.
Terimakasih ku ucapkan kepada Dosen pembimbing Drs. Jamaluddin, M.Ag
dan Usrial Husein, S.Ag.,MM yang selama ini menuntun dan membimbingku
dalam menyelesaikan tugas ahirku ini.
Teruntuk orang yang selalu menemaniku dalam setiap langkahku, Fery Saptama
Putra terimakasih sudah menjadi salah satu penyemangatku dalam
menyelesaikan skripsi ini.
BUAT TEMAN-TEMANKU..
Public Relation Family angkatan 2015 Asriani, Dini Yulianti, Kholila Delvi,
Reviani, Edi Dwi Abimayu, Teguh Hidayat, Ahmad Yunas, Firdaus. Dan
untuk sahabat seperjuangan Siti Marina, Mutoharoh, serta yang lainnya yang
namanya tidak tertuliskan disini saya mengucapkan banyak terimakasih atas
partisipasinya dan dukungannya dalam penyelesaian skripsiku ini.
terimakasih untuk semuanya yang penah tercurah untukku.
-
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya skripsi
dengan judul “Peran Manajemen dalam Meningkatkan Pelayanan Nasabah (Studi
pada Kantor Cabang Pegadaian Syariah Jambi)” dapat diselesaikan dengan baik.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
sang suri teladan umat, yang telah membawa umat manusia kealam yang terang
benderang dengan cahaya iman, taqwa dan ilmu pengetahuan.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan cobaan.
Namun, semua itu patut disyukuri, karena banyak sekali pengalaman dan
pelajaran yang penulis dapatkan dari penyelesaian skripsi ini. Dukungan dan
motivasi dari berbagai pihak juga penulis dapatkan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Jamaluddin, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan.
2. Bapak Usrial Husein, S.Ag., MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan.
3. Bapak Drs. Sururudin M.Pd selaku ketua prodi Komunikasi Dan Penyiaran
Islam dan ibu Mardalena S.Ag, M.Ud selaku sekretaris prodi Komunikasi Dan
Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Samsu, S.Ag, M.Pd.I, Ph.D Selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH.,M.Hum selaku wakil dekan I Fakultas
Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA,.Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
7. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan semoga dapat menjadi
bekal bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu tersebut menjadi suatuk
bermanfaatan.
8. Seluruh karyawan dan karyawati dilingkungan akademik Fakultas Dakwah
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
9. Kepala perpustakaan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi beserta stafnya serta
kepala perpustakaan wilayah Jambi.
10. Staf Pegadaian Syariah Jambi yang telah berperan penting membantu
penyelesaian skipsi.
-
8
11. Teman-teman jurusan Public Relation, teman-teman seperjuangan di kampus
tercinta dan terimakasih sedalam-dalamnya atas semangat dan dukungan
kalian, sehingga peneliti dapat terus optimis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT
melimpahkan ridha dan keberkahan-Nya dalam kehidupan kita.
Jambi, 5 Oktober 2019
Penulis
-
9
PEDOMAN TRANSLITERASI2
A. Alfabet
Arab Indonesia Arab Indonesia
ا
A ط Tj
ة
B ظ Zj
ت
T ع
ث
Th غ Gh
ج
J ف F
ح
Hj ق Q
خ
Kh
K ك
د
D ل L
ذ
Dh م M
ر
R ن N
ز
Z ه H
ش
S و W
ش
Sh ء
ص
Sj ي Y
ض
Dj
B. VokaldanHarkat
Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia
َا
A َب a ِاى I
Aw َاو A َاى U ُا
2Arifullah Dkk, Panduan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Dakwah UIN STS Jambi
(Muaro Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016). 149.
-
10
ِا
I ُاو u َاى Ay
C. Ta>’ Marbu>t}ah
Transliterasi untuk ta>’marbu>t}ah ini adatiga macam:
1. Ta>’ Marbu>t}ah yang mati atau mendapat harakatsukun, maka
transliterasinya adalah /h/.
Arab Indonesia
صالة
S}ala>h
مراة
Mir‟ a>h
2. Ta>’ Marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan
dammah, maka transliterasinya adalah /t/.
Arab Indonesia
وزارةالتربية
Wiza>rat al-Tarbiyah
مراةالسمه
Mir‟ a>t al-zaman
3. Ta Marbutah yang berharakat tanwin makatransliterasinya adalah
/tan/tin/tun/.
Arab Indonesia
فجئة
-
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
NOTA DINAS ....................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ...................................... iii
PENGESAHAN .................................................................................................... iv
MOTTO .................................................................................................................. v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
PEMBAHASAN ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Permasalahan................................................................................................ 4 C. Batas Masalah .............................................................................................. 4 D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian................................................................. 4 E. Kerangka Teori............................................................................................. 5 F. Metode Penelitian....................................................................................... 14 G. Metode Keabsahan Data ............................................................................ 19 H. Studi Relevan ............................................................................................. 19
BAB II DESKRIPSI PEGADAIAN SYARIAH JAMBI
A. Sejarah Umum Pegadaian Syariah Jambi .................................................. 22 B. Letak Geografis Pegadaian Syariah Jambi ................................................. 27 C. Visi Dan Misi Pegadaian Syariah Jambi .................................................... 28 D. Struktur Organisasi Pegadaian Syariah Jambi ........................................... 32 E. Sarana Dan Prasaranan Pegadaian Syariah Jambi ..................................... 37
BAB III PERAN HUMAS DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN
NASABAH PEGADAIAN SYARIAH JAMBI
A. Peran Pelayanan Humas Pegadaian Syariah Jambi .................................... 39 B. Kegiatan Pelayanan Nasabah Pegadaian Syariah Jambi ........................... 45
-
12
BAB IV STRATEGI YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGHADAPI
KENDALA DALAM KEGIATAN PELAYANAN NASABAH
PEGADAIAN SYARIAH JAMBI
A. Kendala Dalam Kegiatan Pelayanan Nasabah Pegadaian Syariah Jambi……………………………………………………………………..51
B. Strategi Yang Digunakan Dalam Pelayanan Nasabah Pegadaian Syariah Jambi .......................................................................................................... 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 66 B. Implikasi Penelitian .................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
-
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena
perannya sebagai subyek pelaksanaan kebijakan dan kegiatan operasional dalam
rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan. Untuk meningkatkan
profesionalisme dan kinerja usahan secara berkelanjutan, program pengembangan
kualitas sumber daya manusia secara konsisten melalui sistem pengelolaan SDM
terpadu. Oleh karena itu setiap perusahaan diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan keterampilan, dedikasi dan loyalitas yang tinggi karyawan terhadap
perusahaan dalam meningkatkan prestasi kerjanya baik dimasa sekarang maupun
dimasa mendatang.3
Fungsi public relations/(humas seterusnya) pada perusahaan milik
pemerintah disebut sebagai hubungan masyarakat. Ardianto menyebutkan humas
adalah padangan kata dari public relations yang banyak digunakan institusi-
institusi pemerintahan di Indonesia. Morissan menjelaskan bahwa humas
merupakan fungsi peran dimana humas memiliki fungsi membantu peran dalam
menetapkan tujuan yang hendak dicapai serta menyesuaikan diri terhadap
lingkungan yang berubah.4
Kegiatan peran humas tidak lepas dari pengukuran kinerja disektor
pemerintahan sangat terkait dengan konsep akuntanbilitas kinerja berarti bahwa
organisasi/pemerintah merupakan pendukung dalam sebuah peran humas yang
ada di organisasi tersebut.5
Pegadaian merupakan salah satu lembaga perkreditan non perbankan yang
melayani masyarakat guna untuk mendapatkan dana secara cepat dengan cara
melalui kredit. Pada kenyataannya pegadaian banyak membantu perekonomian
3 Achmad Mukarom , “Studi Manajemen”, Tugas Akhir (Bandung: Tinjauan Pelaksanaan
Pelatihan Karyawan Pada PT. Pegadaian (Persero) Kantor Wilyah X Banduing, 2013),1 4 Elvinaro Ardianto, Handbook Of Public Relations: Pengantar Komprehensif, (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2013), 2. 5 Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, (Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2013), 1.
-
14
masyarakat, terutama pada masyarakat yang ekonominya menengah kebawah.
Sesuai dengan motto pegadaian yaitu “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah” .
Pegadaian memiliki kelebihan yakni jika masyarakat membutuhkan dana
cepat maka masyarakat tidak perlu menjual barang-barangnya, tetapi hanya
dijadikan jaminan dalam mengajukan kredit. Jika pihak yang mengajukan kredit
sudah melunasi pinjamannya maka barang yang dijadikan jaminan dapat di ambil
kembali. Tetapi harus sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh pihak
pegadaian. Jika dalam waktu yang ditentukan pihak yang mengajukan kredit
belum bisa melunasinya maka pihak tersebut bisa mengajukan perpanjangan
waktu, tetapi hanya membayar bungannya saja.
Pegadaian juga turut melaksanakan dan mendukung kebijakan program
pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional yaitu dengan
menyalurkan kredit kepada masyarakat dengan jaminan benda-benda bergerak.
Sedangkang benda bergerak tersebut harus sesuai nilai uang yang di pinjam di
pegadaian tersebut.
Setiap orang menginginkan jasa pelayanan yang diterima dan yang
dirasakan sesuai dengan harapannya. Secara umum masyarakat menginginkan
pelayanan yang sama dari aparatur pemerintah, sebagai warga negara yang
mempunyai kedudukan yang sama didalam hukum berhak mendapatkan
pelayanan yang sama. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini telah
mendorong perkembangan dan peningkatan bidang jasa pelayanan baik yang
dijalankan oleh pemerintah maupun swasta. Perkembangan sektor jasa layanan
tersebut tumbuh seiring dengan semangkin meningkatnya tuntutan dan kebutuhan
publik. Karena tuntutan dan kebutuhan publik yang demikian inilah maka para
pihak penghasil jasa dorongan untuk meningkatkan kecepatan, kenyamana
kemudahan dan kesederhanaan dalam pelayanan mereka guna mencapai hasil
pelayanan yang berkualitas.6
Masyarakat menghendaki kesegaran pelayanan, sekaligus mampu
memahami kebutuhan dan keinginan yang terpenuhi dalam waktu yang relatif
6 T. Mansur, Tesis: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi kualitas pelayanan Publik Pada
Bagian Bina Sosial Setdako lhokseumawe, (Medan, USU, press, 2008), 16.
-
15
singkat. Keinginan-keinginan tersebut perlu direspon dan dipenuhi oleh instansi
yang bergerak dalam bidang jasa, apabila aktifitasnya ingin memiliki citra yang
baik, untuk pihak manjemen perlu mengevaluasi aspek pelayanan publik yang
selama ini diberikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat yang
dilayani, atau justru sebaliknya masih terdapat kesenjangan antara pelayanan yang
diberikan dengan pelayanan yang diharapkan masyarakat. Terjadi kesenjangan
menunjukan adanya kualitas pelayanan yang kurang prima, sehingga berpotensi
menurunkan kinerja instansi secara keseluruhan.7
Oleh karena itu pentingnya suatu peran humas guna untuk meningkatkan
Brand Image Pegadaian Syariah agar masyarakat dapat merasakan keberadaan/
eksentensi Pegadaian Syariah. Pelayanan yang terdapat di Pegadaian Syariah
merupakan jasa pelayanan pemberian satuan dilaksanakan oleh perusahaan dalam
upaya mewujudkan pelaksanaan eksetensi pemerintah di tengah masyarakat yang
mengalami kesulitan ekonomi.
Pelayanan prima juga membuat pihak konsumen merasa dirinya
dipentingkan atau diperhatikan dengan baik dan wajar.8 Karena Pegadaian Syariah
merupakan perusahaan yang memiliki perlindungan dan pelayanan prima kepada
masyarakat sebagai pelaksana simpan pinjam. Tugas pokok dan fungsi dari
Pegadaian Syariah perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar ekstensinya
dapat dirasakan terutama masyarakat yang merasakan kesulitan ekonomi.
Pelayanan yang ada di Pegadaian Syariah Jambi saat ini didukung oleh
kegiatan peran humas dan pelayanan yang menunjang pencapaian tujuan utama
perusahaan, dari segi penerapan pelayanan sesuai dengan visi dan misi. Banyak
masyarakat menggunakan kredit pegadaian karena pegadaian sangat membantu
masyarakat Jambi terutama yang golongan ekonominya menengah ke bawah
yamg membutuhkan dana cepat untuk mengembangkan usahanya dengan syarat
yang mudah dan prosedur tidak berbelit-belit, dan lagi pula dengan kredit
Pegadaian masyarakat tidak harus menjual barang-barangnya hanya saja sebagai
jaminan.
7 T. Mansur, Tesis, 17.
8 Rosady Ruslan, Manajemen Humas, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), 279.
-
16
Sehubungan dengan hal tersebut sampai saat ini Pegadaian Syariah Jambi,
saat ini masih terus berupaya untuk mengembangkan usaha bersama masyarakat
dari lapisan ekonomi menengah kebawah serta tetap berpegang pada azas
pengabdian, kerakyatan dan solidaritas.
Berdasarkan uraian diatas peran humas yang dilakukan oleh Pegadaian
Syariah
Dengan kinerja layanan pinjaman tersebut humas sangat berperan dalam
melakukan kegiatan peran serta meningkatkan Pelayanan Pegadaian Syariah
Jambi. Maka penulis akan membahas ke dalam sebuah proposal skripsi dengan
judul “Peran Manajemen Dalam Meningkatkan Pelayanan Nasabah” (Studi
pada kantor cabang Pegadaian Syariah Jambi).
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah pokok yang diangkat
sebagai kajian utama penelitian ini adalah: Bagaimana peran manajemen dalam
meningkatkan pelayanan nasabah pada masyarakat? Untuk itu ada beberapa
rumusan masalah yang akan diangkat oleh penulisan yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana peran manajemen yang dilakukan Pegadaian Syariah Jambi untuk
meningkatkan kegiatan pelayanan nasabah?
2. Apa kendala manajemen pada Pegadaian Syariah Jambi dalam meningkatkan
pelayanan pada masyarakat?
3. Bagaimana strategi manajemen pada Pegadaian Syariah Jambi?
C. Batasan Masalah
Agar sesuai dengan tujuan dan untuk menghindari terjadinya
penyimpangan-penyimpangan serta kemungkinan meluasnya masalah yang
dibahas dalam penulisan ini, maka diperlukan batasan masalah. Penulisan hanya
mengadakan penelitian tentang peran humas dalam meningkatkan layanan
nasabah.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui peran manajemenn yang dilakukan Pegadaian Syariah
Jambi untuk meningkatkan kegiatan pelayanan nasabah.
-
17
b. Untuk mengetahui kendala manajemen pada Pegadaian Syariah Jambi
dalam meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
c. Untuk mengetahui strategi manajemen pada Pegadaian Syariah Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini ada dua, kegunaan teoritis dan praktis.
Kegunaan teoritisnya yaitu:
a. Menambah pengetahuan tentang peran manajemen dalam meningkatkan
pelayanan nasabah studi di Pegadaian Syariah Jambi. Agar meningkatnya
tujuan yang dicapai.
b. Signifikasi penelitian ini dapat ditunjukkan untuk melakukan kegiatan
pelayanan Pegadaian Syariah Jambi.
Kegunaan praktisnya yaitu:
a. Dapat meningkatkan pengentahuan dan pengalaman penelitian terhadap
peran manajemen dalam meningkatkan pelayanan nasabah Pegadaian
Syariah Jambi.
b. Sebagai konstribusi pemikiran penulisan kepada para pembaca, masyarakat,
dan semua pihak terhadap hal yang berkenaan dengan melakukan pelayanan
Pegadaian Syariah Jambi.
E. Kerangka Teori
Penelitian ini diikat oleh teori-teori yang saling berkaitan dengan pokok
permasalahan yang akan diteliti. Lebih spesifik teori-teori yang ada dalam
cangkupan permasalahan tersebut sebagai berikut:
1. Peran
Secara etimologi kata “peranan” berasal dari kata “peran” yang menurut
kamus besar Bahasa Indonesia berarti: “Perangkat tingkah yang diharapkan
dimiliki atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa”.
Peran adalah kelengkapan dari hubungan-hubungan berdasarkan peran yang
dimiliki oleh orang karena menduduki status-status sosial khusus. Selanjutnya
dikaitkan bahwa di dalam peranan terdapat dua macam harapan, yaitu: harapan-
harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau kewajiban-kewajiban dari
pemegang peran, dan kedua harapan-harapan dari kedua pemegang peran terhadap
-
18
masyarakat atau terhadap orang-orang yang berhubungan dengannya dalam
menjalankan peranannya atau kewajiban-kewajibannya.
Dalam pandangan David Berry, peranan-peranan dapat dilihat sebagai
bagian dari struktur masyarakat sehingga struktur masyarakat dapat dilihat sebagai
pola-pola peranan yang saling berhubungan. Identitas peran, terhadap sikap
tertentu dan perilaku aktual yang konsisten dengan sebuah peran, dan yang
menimbulkan identitas peran (role identify). Orang memiliki kemampuan untuk
berganti peran dengan cepat ketika mereka mengenali terjadinya situasi dan
tuntutan yang secara jelas membutuhkan perubahan besar.
Peran menurut Soekanto adalah proses dinamis kedudukan (status). Apabila
seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia
menjalankan suatu peranan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena yang
satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya.9
2. Humas
a. Definisi Humas
Secara etimologi, humas adalah akronim dari hubungan masyarakat.10
Secara terminologi, menurut Saidel dan Firdaus, mengatakan bahwa humas adalah
proses yang terus menerusdari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh good
will dan pergantian dari publik kedalam dengan mengadakan pernyataan-
pernyataan.11
Humas adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan,
pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut
aktifitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama melibatkan
manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu
manajemen untuk mampu menanggapi opini public. Mendukung manajemen dan
mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem
9 Ase Satria, Defiisi Peran & Pengelompokan Peran Menurut Para Ahli, di akses melalui
alamat http://www.materi belajar.id/2016/01/definisi-peran-dan-pengelompokan-peran.html# 18
Maret 2019 10
Anton M. Moelino, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Depdikbu, 1988), 316 11
Iqra Firdaus, Kiat Hebat Public Relation ala Nabi Muhammad SAW (Yogyakarta:
Inayah, 2013), 15
-
19
peringatan dini dalam mengatisipasi kecendrungan penggunaan penelitian serta
teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.
Humas adalah suatu sarana utama untuk diperlukan disebuah perusahaan,
misal dalam pemasaran atau promosi dan lainnya sebagainya. Humas sangat aktif
dalam berbaur sosial yakni di lingkungan masyarakat, dan perannya dalam
komunikasi terhadap masyarakat.12
Peran humas sangatlah penting dan tugasnya sangat dibutuhkan oleh
perusahaan dan yang sangat penting sekali yaitu humas harus mampu untuk
menumbuhkan citra yang baik, menjaga serta mempertahankan citra disuatu
perusahaan. Maka dari itulah seorang humas mempunyai sikap kreatif, ulet,
pantang menyerah dan selalu terbuka untuk meneruskan menyehatkan mutu
profesi dan pengetahuan.13
Humas adalah presentasi positif suatu organisasi kepada keseluruhan
publiknya. Dengan kata lain, mengatur cara bagaimana menampilkan diri sendiri,
dan ditampilkan, dalam mempengaruhi cara bagaimana orang berfikir tentang
kita. Dalam bentuk kerjanya di masyarakat dan disuatu organisasi/perusahaan
dengan menjalin komunikasi yang baik. Selain itu menciptakan citra positif serta
mempertinggi nama baik dari suatu kedudukan masyarakat atau nama baik
perusahaan.14
Menurut W. Emerson Rock yang dikutip oleh Oemi Abdul Rachman dalam
buku Dasar-Dasar Public Relations, humas adalah kelanjutan dari proses
penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan-pelayanan dan sikap yang
disesuaikan dengan kepentingan orang-orang golongan agar orang atau lembaga
itu memperoleh pelayanan-pelayanan sikap yang disesuikan dengan kepentingan
orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan
12
Broadcasting Public Relation ngetop jadi host dan MC (PT. Crop Circle Crop:
Yogyakarta, 2011),101. 13
Widjaja, komunikasi dan humas, 52. 14
Tony Greener, Kiat Sukses Public Relation dan Pembentukan Citranya, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2003), 3.
-
20
dan good will dari mereka guna untuk menjamin adanya pengertian dan
penghargaan yang sebaik-baiknya.15
Beberapa definisi di atas, penulisan dapat menganalisa bahwa pengertian
atau definisi di atas masing-masing mempunyai maksud dan tujuan sama, yaitu
humas yang memiliki peranan penting bagaimana humas menjaga kesan baik atau
nama baik sebuah organisasi atau perusahaan dan bagaimana humas berperan
aktif dalam komunikasi antara organisasinya atau instansinya terhadap masyarakat
luas sehingga hubungan yang terjalin itu terbina baik secara menimbulkan citra
positif.
Humas mempunyai peran yang berbeda dalam setiap organisasi atau
perusahaan. Sementara menurut Rosady Ruslan di dalam buku “manajemen
public relations dan media komunikasi”, menyebutkan bahwa peranan dari public
relations adalah:
a. Commuication
Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung mupun tidak
langsung, melalui media cetak/elektronik dan lisan (spoken person) atau tatap
muka dan sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai mediator dan
sekaligus persuader.
b. Relatioship
Kemampuan peran public relations/ humas membangun yang positif antara
lembaga yang diwakilinya dengan internal dan eksternal. Juga, berupaya
menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerjasama dan
toleransi antara kedua belah pihak tersebut.
c. Bak up management
Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjukan kegiatan lain, seperti
manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia dan sebagainya
untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan perusahaan/
organisasi.
d. Good image maker
15
Oemi Abdurrachman, Dasar-Dasar Public Relation, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,
2001), 25.
-
21
Menciptakan citra publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi dan
sekaligus menjadi tujuan utama bagian aktivis humas dalam melaksanakan
manajemen kehumasan membangun citra atau nama baik lembaga/ organisasi
dan produk yang diwakilinya.16
b. Tujuan dan Fungsi Humas
1) Tujuan Humas
Humas mempunyai ruang lingkup kegiatan yang menyangkut banyak
manusia (publik, masyarakat, khalayak), baik didalam (Public intern) dan diluar
(Public ekstern). Humas mempunyai fungsi ganda yaitu keluar memberikan
informasi kepada khalayak. Organisasi atau instansi atau lembaga mempunyai
tujuan dan berkehendak untuk mencapai tujuan itu.
Mengembangkan hubungan yang harmonis dengan pihak lain yakni publik
(umum, masyarakat). Tujuan humas adalah untuk menciptakan, membina dan
memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau perusahaan disitu
pihak dengan publik lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal
balik Fungsi Humas.
2) Fungsi Humas
Humas merupakan salah satu fungsi sebagai unsur pimpinan. Dengan
demikian fungsinya adalah untuk menumbuhkan hubungan yang baik dan serasi
antara public intern dan public ekstern (Masyarakat didalam maupun diluar dari
sebuah perusahaan) dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan
motivasi dan partisipasi. Penyelenggaraan komunikasi ke dalam maupun ke luar
berfungsi menyaring, mengelola, menyajikan informasi yang diperlukan sehingga
sesuai dengan kebutuhan komunikasi dari kelompok sasaran yang dituju.
Mengelola dan menyaring masukan dari luar menyelenggarakan komunikasi yang
sehat kepada masyarakat, sehingga mendukung dan menyetujui apa yang
diharapkan.
Berbicara mengenai fungsi humas, sebenarnya dapat dijelaskan secara
sederhana bahwa humas itu pada dasarnya adalah untuk menghubungkan publik
16
http://www.thesis.binus.com/2011/12/landasan_teori_humas_public_relations.html
diakses tanggal 2 januari 2019.
http://www.thesis.binus.com/2011/12/landasan_teori_humas_public_relations.html
-
22
atau pihak yang berkepentingan di dalam atau di luar suatu organisasi. Secara
praktis, diketahui bila berbicara mengenai fungsi humas itu sendiri, tidaklah akan
terlepas begitu saja kaitannya dengan kegiatan humas. Karena melalui kegiatan
humas itu, hal kegiatannya dalam bentuk eksternal maupun internal.
Humas merupakan fungsi manajemen yang melalui sikap publik,
menunjukan kebijaksanaan atas dasar kepentingan publik, dan merencanakan serta
menjalankan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan penerimaan yang
baik dari publik. Mengenai fungsi dan kegiatan humas yang berbentuk eksternal,
maka humas secara garis besarnya harus dapat merubah pendapat publik diluar
suatu instansi atau perubahan dari sekaligus dapat mempengaruhi publik untuk
mendukung kebijnaksanaan mengenai hal-hal tertentu.17
3. Pelayanan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diyatakan pelayanan adalah suatu
usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan orang lain.
Adapun dalam Oxford, pelayanan didefinisikan sebagai “a system that provides
something that the public nedds, organized by the government or a private
company”. Menyimak pengertian tersebut, pelayanan berfungsi sebagai sebuah
sistem yang menyediakan semua yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Menurut Pasalog pelayanan pada dasarnya didefinisikan sebagai aktifitas
seseorang, sekelompok dan organisasi baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk memenuhi kebutuhan. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam
pelayanan terdapat dua aspek yaitu seseorang/organisasi dan pemenuhan
kebutuhan. Sesuai dengan undang-undang nomor 25 tahun 2009 tentang
pelayanan publik, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan bagi setiap warga negara dan
kependuduk atas barang, jasa, dan pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelenggaraan pelayanan publik.
Penyelenggaraan publik surat keputusan menteri pendayagunaan aparatur
negara no: 63/KEP/M.PAN/7/2003 sebagai berikut: Pelayanan publik adalah
17
Ibid, Perusahaan, 18-21
-
23
segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara kebutuhan
penerimaan pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Menteri pendayagunaan aparatur negara dalam keputusan no.63 tahun
2003 tentang pedoman umum penyelenggaraan pelayanan publik adalah
pemberian layanan prima kepada masyarakat aparatur pemerintah sebagai abdi
masyarakat.18
Pelayanan yang prima kepada pelanggan merupakan suatu keharusan bila
kita tidak ingin tergeser dari persaingan dunia bisnis. Perilaku konsumen yang
sudah semakin cerdas telah menempatkan kualitas pelayanan pada urutan teratas
mengalahkan kualitas produk/jasa dalam hal pertimbangan untuk
menggunakan/membeli barang/jasa. Apa lagi saat ini akses keluhan pelanggan
telah meluas, bila semula hanya pada surat komplain yang dilayankan pada
perusahaan, saat ini keluhan pelanggan sudah bisa ditulis dimana saja. Mulai surat
kabar nasional, milis, serta berbagai sosial media yang lain. Tentu saja bila satu
orang saja pelanggang merasa kecewa dengan pelayanan yang diberikan, berita
tersebut akan dengan cepat menyebar luas sehingga bisa berakibat fatal bagi
pengusaha itu sendiri.
Berikut ini di uraikan pengertian dan definisi pelayanan adalah: menurut
Muchtar A.F pelayanan adalah suatu sikap yang dapat mengakibatkan rasa puas
atau tidak puas yang dialami konsumen pada saat terjadinya proses tindakan.
Susanto & Himawan Wijanarko pelayanan merupakan visualisasi dan perwujudan
dari peluang yang memungkinkan apa yang kita rasakan sebagai peluang bisa
turut dinikmati orang lain, dan Qomari Anwar mendefinisikan pelayanan
merupakan hasil pengembangan dan proses produksi yang saling mendukung.19
Dari beberapa pendapat diatas bahwa pelayanan adalah usaha melayani
kebutuhan orang lain atau kegiatan yang ditawarkan organisasi atau perorangan
kepada konsumen (Costumer/ yang dilayani) yang bersifat tidak berwujud dan
18
Darman Syarif, “Teori Pelayanan Publik‟‟ diakses melalui
http://www.teori.manajemen.dan.ortganisasi.blogspot.com/2015/12/pelayanan_publik.html,
tanggal 2 Januari. 19
Carapedia, “Pengertian Layanan” Internet, diakses melalui alamat
https://carapedia.com/pengertian_layanan_html. Diakses pada tanggal 18 desember 2018.
http://www.teori.manajemen.dan.ortganisasi.blogspot.com/2015/12/pelayanan_publik.htmlhttps://carapedia.com/pengertian_layanan_html
-
24
tidak dimiliki. Adapun pelayanan merupakan kegiatan layanan yang ditawarkan
oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen (Costumer/ yang dilayani) yang
bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki.20
Pentinya pelayanan dalam setiap aktivitas apapun tidak dapat bterbantahkan
bahkan tidak dipungkiri, karena ini dari setiap kegiatan baik secara individu,
kelompok maupun organisasi adalah bagaimana memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya, yaitu pelayanan prima, memuaskan, dan bermutu.21 Pelayanan
secara umum adalah untuk memudahkan dalam memperoleh informasi atau
dokumen lainnya.22
a. Tujuan Pelayanan
1) Memberikan pelayanan yang bermutu tinggi.
2) Menimbulkan keputusan dari pihak pelanggan/konsumen agar segera
membeli barang/jasa yang ditawarkan pada saat itu.
3) Menumbuhkan kepercayaan pelanggan/konsumen terhadap barang/jasa
yang ditawarkan.
4) Menghindari terjadinya tuntutan-tuntutan yang tidak perlu dikemudian
hari terhadap produ-sen/penjual.
5) Menciptakan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
6) Menjaga agar pelanggan/konsumen merasa diperhatikan segala
kebutuhannya.
7) Mempertahankan pelanggan/konsumen agar tetap setia menggunakan
barang/jasa yang ditawarkan.
b. Fungsi Pelayanan
1) Melayani pelanggan dengan ramah, tepat dan cepat.
2) Menciptakan suasana agar pelanggan merasa dipentingkan.
3) Menempatkan pelanggan sebagai mitra usaha.
4) Menciptakan pangsa pasar yang baik terhadap produk/jasa yang
ditawarkan.
20
Sutopo Dan Adi Suryanto, Pelayanan Prima, (Jakarta: Lembaga Administrasi Negara,
2006), 9. 21
Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kecana Prenada Media Grup, 2010), 27. 22
Umar, Metode Riset: Pelayanan Konsumen Jas, (Jakarta: Gralia Indonesia, 2003), 7-8.
-
25
5) Memenangkan persaingan pasar.
6) Memuaskan pelanggan, agar mau berbisnis lagi dengan perusahaan
(menjadi pelanggan yang loyal).
7) Memberikan keuntungan kepada perusahaan.23
4. Nasabah
Bedasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008
tentang perbankan syariah, nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank
syariah, atau unit usaha syariah. Nasabah penyimpanan adalah nasabah yang
menempatkan dananya di bank syariah atau unit usaha syariah dalam bentuk
simpanan berdasarkan akad antaran bank syariah atau unit usaha syariah dan
nasabah yang bersangkutan. Nasabah investor adalah nasabah yang menempatkan
dananya di bank syariah atau unit syariah dalam bentuk investasi berdasarkan
akad antara bank syariah atau unit usaha syariah dan nasabah yang bersangkutan.
Nasabah penerima fasilitas adalah nasabah yang memperoleh fasilitas dana atau
yang sama dengan itu, berdasarkan prinsip syariah.24
5. Pegadaian Syariah
Pegadaian Syariah adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
menjalankan sistem gadai sesuai dengan islam. Sistem gadai menurut kitab
Undang-undang Hukum Perdata pasal 1150 adalah hak yang diperoleh seseorang
yang mempunyai hak piutang atas sesuatu barang bergerak. Barang bergerak
tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang atas suatu barang bergerak.
Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh
seseorang yang mempunyai utang atau oleh orang lain atas nama yang
mempunyai utang.
Dalam pegadaian syariah sistem gadai atau yang disebut rahn dalam bahasa
arab ini dijalankan sesuai dengan hukum islam. Kata “rahn” berarti tetap atau
lama, dengan kata lain juga dapat dikatakan penahanan barang dalam jangka
waktu tertentu, barang yang memiliki nilai harta ini dijadikan jaminan dalam
23
Diakses http://www.fungsidantujuanpelayanan.com tanggal 19 maret 2019 24
Chandra Syamsurizal, “Pengertian Nasabah”, diakses melalui
http://pengertiannasabah.blogspot.com/?m=1, tanggal 7 Februari 2019.
http://www.fungsidantujuanpelayanan.com/http://pengertiannasabah.blogspot.com/?m=1
-
26
utang-piutang. Sama seperti lembaga lain yang berlabel syariah, landasan
pembentukan pegadaian syariah adalah Al-Qur‟an dan Hadist.25
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriftif
untuk menjelaskan apa yang terjadi secara lengkap. Pendekatan kualitatif yang
bersifat deskriftif untuk melihat bagaimana peran humas dalam meningkatkan
pelayanan nasabah pada Pegadaian Syariah Jambi.
2. Setting dan Subjek Penelitian
a. Setting Penelitian
Setting penelitian di sini adalah Kantor Pegadaian Syariah Jambi yang
memiliki kegiatan dalam pelayanan gadai dan mengatur sebuah layanan tersebut
agar tercapainya suatu tujuan yang ingin dicapai. Untuk mengetahui peran humas
dalam meningkatkan pelayanan Pegadaian Syariah Jambi tersebut. Sepengetahuan
penulis belum ada penelitian tentang hal ini.
b. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini terdiri dari beberapa elemen ataupun komponen yang
memiliki koordinator dalam mewujudkan pelayanan yang diharapkan. Subjek
yang diteliti adalah Kantor Penggadaian Syariah Jambi, mengingat subjek yang
baik adalah subjek yang terlibat aktif cukup mengetahui, memahami, atau
berkepentingan dengan aktivitas yang akan diteliti, serta memiliki waktu untuk
memberikan informasi secara benar.26
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tehnik
sampling purposive.27 Untuk menentukan informasi yang didasarkan atas cirri-ciri,
sifat-sifat atau karakteristik yang merupakan ciri pokok populasi, karena dalam
hal ini, informan merupakan seseorang yag mengetahui masalah yang diteliti
secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber yang valid, untuk
25
Diakses http://www.ilmudasar.com/2017/09/Pengertian fungsi tujuan rukun dan teknik
transaksi penggadaian syariah.html tanggal 18 desember 2018 26
Ariffullah...et.al, Buku III: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin IAIN STS Jambi, (Jambi:Fakultas Ushuluddin,2016),61. 27
Sugiono, Metode Penelitan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2013),124
http://www.ilmudasar.com/2017/09/Pengertian%20fungsi
-
27
memperoleh informasi yang relevan dan valid, maka diperlukan tehnik
pengumpulan data dengan tehnik “sampling bola salju” (snowball sampling)28,
yaitu tehnik penentuan sampel yang mula-mula jumblahnya kecil kemudian
membesar, atau tehnik mengibaratkan bola salju yang menggeliding semakin
besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipiih dua orang, tetapi karna
belum lengkap terhadap data yang diberikan, maka dibutuhkan orang lain yang
dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan. Begitu,
seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.
Sesuai tujuannya, maka pemilihan informan dilakuka secara purposive.
Tehnik sampling purposive diguakan untuk mengarahkan pengumpulan data
sesuai dengan kebutuhan melalui penyelesaian dan pemilihan informan yang
benar-benar menguasai informasi dan permasalahan secara mendalam serta dapat
dipercaya untuk menjadi sumber data yang tepat, dengan tehnik purposive dan
snowball sampling akhirnya ditetapkan sampel yang menjadi informan kuci
sebagai sumber data.
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Kepala Unit Operasional Pegadaian Syariah Jambi.
2) Staf humas Pegadaian Syariah Jambi.
3) Seketaris Pegadaian Syariah Jambi.
Mengingat subjek yang baik adalah subjek yang terlibat aktif, cukup
mengetahui, memahami atau berkepentingan dengan aktifitas yang akan diteliti,
serta memberikan waktu untuk memberikan informasi secara benar.29
3. Sumber dan Jenis Data
a. Sumber Data
Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri dari manusia,
situasi/ peristiwa, dan dokumentasi. Sumber data manusi berbentuk perkataan
maupun tindakan orang yang bisa memberikan data melalui wawancara. Adapun
sumber wawancara berupa pertanyaan pada Staff humas Pegadaian Syariah Jambi.
Sumber data dari suasana/ peristiwa berupa ruangan, suasana, proses pada saat
28
Ibid. 125 29
Ariffullah...et.al, Buku III: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin IAIN STS Jambi, (Jambi:Fakultas Ushuluddin,2016),61.
-
28
melakukan kegiatan. Sumber data tersebut merupakan objek yang akan
diobservasi. Sumber data dokumenter atau berbagai jenis refensi yang menjadikan
bahan rujukan yang berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti.30
b. Jenis Data
Sebagai alat mempelancar dan mempermudah penulisan dalam penelitian ini
penulis menggunakan dua golongan data yaitu:
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara
melalui narasumber atau informan yang dianggap berpotensi dalam memberikan
informasi yang relevan dan sebenarnya dilapangan.31
Data yang diambil dari data primer adalah data tentang kegiatan manajemen
yang dilakukan humas Pegadaian Syariah Jambi untuk meningkatkan kegiatan
layanan Pegadaian Syariah, kendala yang dihadapi humas Pegadaian Syariah
Jambi ketika meningkatkan kegiatan pelayanan kepada masyarakat, dan strategi
yang digunakan untuk menghadapi kendala humas dalam meningkatkan
pelayanan nasabah Pegadaian Syariah Jambi.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang digunakan oleh peneliti, misalnya dari
dokumen-dokumen, catatan-catatan, laporan-laporan ataupun arsip-arsip resmi,
secara literatur lainnya yang relevan dalam melengkapi data primer penelitian.
Jadi sumber data ini berasal dari pihak pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
Adapun data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a) Letak Geografis Pegadaian Syariah Jambi.
b) Visi dan misi Pegadaian Syariah Jambi.
c) Struktur organisasi Pegadaian Syariah Jambi.
d) Sarana dan Prasarana Pegadaian Syariah Jambi.
e) Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian.
30
Arifullah...et.al, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin
IAIAN STS Jambi, (Jambi: Fakultas Ushuluddin 2016), 61. 31
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001),
62.
-
29
4. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah:
a. Observasi
Metode observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya
dapat berkerjaasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh
melalui observasi. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek
secara sistematika fenomena yang diselidiki. Kegiatan yang menjadi objek adalah
peran humas Pegadaian Syariah Jambi.
Adapun data yang ingin diperoleh melalui metode observasi adalah data
tentang peran yang dilakukan humas Pegadaian Syariah Jambi untuk
meningkatkan kegiatan pelayanan Pegadaian Syariah, kendala yang dihadapi
humas Pegadaian Syariah Jambi ketika meningkatkan kegiatan pelayanan kepada
masyarakar, dan strategi dari kendala yang digunakan untuk menghadapi kendala
humas dalam meningkatkan pelayanan nasabah Pegadaian Syariah Jambi.
b. Wawancara
Wawancara menurut esterberg merupakan penemuan orang untuk bertukar
informasi atau ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstribusikan makna
dalam suatau topik tertentu.32
Menurut Lexy J. Moloeng didalam bukunya edisi revisi dijelaskan bahwa
wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan
oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan terwawancara
yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.33 Metode wawancara adalah
tekhnik memperoleh informasi secara langsung melalui permitaan keterangan-
keterangan atau jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan.
Data yang ingin diperoleh melalui metode wawancara adalah data tentang
peran yang dilakukan humas Pegadaian Syariah Jambi untuk meningkatkan
kegiatan pelayanan Pegadaian Syariah Jambi ketika meningkatkan kegiatan
32
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), 69. 33
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), 86.
-
30
pelayanan kepada masyarakat, dan strategi dari kendala yang digunakan dalam
meningkatkan pelayanan nasabah Pegadaian Syariah Jambi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumentasi
biasaanya berbentuk tulisan (catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, pertukaran,
kebijakan), gambar (foto, gambar hidup, seketsa) karya (gambar, patung, film).
Dokumentasi merupakan studi pelengkap dari observasi dan wawancara.34
Dalam
penelitian ini dokumentasi yangdimaksud adalah, foto-foto, buku-buku panduan
dan berkas-berkas penting lainnya seperti data informasi.
Data yang ingat diperoleh melalui metode dokumentasi adalah data tentang
letak geografis, visi dan misi, struktur organisasi, serta sarana dan pransarana,
Pegadaian Syariah Jambi.
5. Metode Analisis
Setelah data terkumpul maka dilakukan suatu analisis melalui data kualitatif
dengan menggunakan analisis sebagai berikut:
a. Reduksi Data
Hasil wawancara, pengamatan dan dokumentasi dipilih dan dipilah mana
yang tidak, atau mana yang harus digunakan dan mana yang harus dibuang.
Reduksi data akan memberikan gambaran pengumpulan data selanjutnya, dan
mencarinya bila diperlukan.
b. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan yaitu suatu kegiatan yang dilakukan selama
penelitian berlangsung. Maka yang bermuncul harus diuji kebenarannya dan
kesesuaian melalui proses pemeriksaan dan keabsahan data sehingga validitasnya
terjamin. Dalam penarikan kesimpulan awal yang dikemukakan dalam tahap awal,
didukung oleh data-data yang valid dan konsisten saat penelitian kembali
kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kreadibe.
34
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta,2013), 82.
-
31
G. Metode Keabsahan Data
Dalam pengujian keabsahan data, metode kualitatif menggunakan beberapa
macam cara, diantaranya adalah:
1. Perpanjang Pengamatan
Dalam perpanjang pengamatan untuk menguji kreadibilitas data penelitian
ini, sebaiknya difocuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh,
apakah data yang diperoleh itu setelah dicek kembali kelapangan data sudah benar
berarti kreadibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.35
2. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekan
data dan berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu dengan
demikian terdapat triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu.
a. Triangulasi sumber untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
b. Triangulasi tehnik untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan tehnik yang berbeda.
c. Triangulasi waktu untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara
melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau tehnik lain dalam
waktu dan situasi yang berbeda.
3. Diskusi Dengan Teman Sejawat
Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data penelitian akan melakukan
penelitian dengan teman sejawat, guna memastikan bahwa data yang diterima
benar-benar real dan bukan semata persepsi sepihak dari penelitian atau informen.
Melalui cara tersebut penelitian mengharapkan mendapatkan sumbangan,
masukan, dan saran yang berharga dan konstruktif dalam meninjau keabsahan
data.
H. Studi Relevan
Dari penelusuran penulis, di perpustakaan, diinternet, dan lain-lain. Penulis
menemukan ada beberapa dujul karya ilmiah yang berkaitan dengan judul skipsi
yang penulis lakukan diantaranya adalah:
35
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), 122-123.
-
32
Skripsi yang ditulis oleh saudari Karlin Siska dengan judul “Manajemen
Humas Dalam Meningkatkan Kinerja Layanan Jasa Raharja (Studi pada PT. Jasa
Raharja Persero Cabang Jambi)”, yang membahas tentang bagaimana seorang
humas mampu melakukan kinerja dalam menangani layanan jasa raharja yang
berada di jambi dan lebih fokus kepada kinerja humas PT. Jasa Raharja dalam
menangani layanan asuransi.36
Skripsi yang ditulis oleh saudara Cintia Sabrella dengan judul “ Kinerja
Humas PT. Kawasaki Unggul Dalam Menangani Sengketa Lahan Kelapa Sawit
(Studi kasus Di Kelurahan Catur Rahayu Kec. Dendang Kab. Tanjung Jabung
Timur Jambi)”, yang membahas tentang bagaimana seorang humas mampu
melakukan kinerja dalam menangani kelapa sawit yang berada di tanjung jabung
timur jambi dan lebih focus kepada kinerjanya humas PT. Kawasaki unggul dalam
menangani sengketa lahan kelapa sawit.37
Skripsi yang ditulis oleh M. Lutfi yang berjudul “Pemberdayaan Kinerja
Staff dalam Meningkatkan Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Tebo Ilir
Kabupaten Tebo”, dalam penelitian yang dilakukan oleh saudara M. Lutfi
membahas tentang meningkatkan kinerja karyawan kantor camat dengan cara
permberdayaan kinerja pelayanan publik guna membangun kualitas karyawan
tersebut.38
Sebagaimana terlihat dalam studi relevan di atas bahwa sama-sama
membahas tentang pelayanan, namun studi relevan ini ada perbedaan tempat yang
sangat jauh, dan waktu yang cukup lama, yang mana dengan perbedaan waktu dan
tempat tersebut, tentunya akan berbeda hasil temuannya karena setiap daerah
tentunya berbeda permasalahan dan berbeda cara penyelesaiannya. Oleh karena
36
Karlin Siska, Manajemen Humas Dalam Meningklatkan Kinerja Layanan Jasa Raharja
(studi pada PT. Jasa Raharja Persero Cabang Jambi), Jurusan Public Relatios Fakultas Dakwah
Universitas Islam Negeri STS Jambi.
37
Cintia Sabrella, “Kinerja Humas PT. Kawasaki Unggul Dalam Menngani Sengketa
Lahan Kelapa Sawit (studi kasus di Kelurahan Catur Rahayu Kec. Dendang Kab. Tanjung Jabung
Timur Jambi)”, Jurusan Public Relations Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri STS
Jambi, 2017. 38
M. Lutfi, “Pemberdayaan Kinerja Staff Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik di
Kantor Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo”, Jurusan Public Relations Fakultas Ushuluddin
Institut Agama Islam Negeri STS Jambi, 2014.
-
33
itu, penelitian penulis beda dengan penelitian di atas. Karena penelitian penulis
hanya lebih terfokus kepada Peran Humas Dalam Meningkatkan Pelayanan
Nasabah Penggadaian Syariah Jambi saja, di mana penulis akan membahas lebih
speksifik kegiatan Pelayanan Penggadaian Syariah Jambi. Dengan permasalahan
ini, Peran Humas Dalam Meningkatkan Pelayanan Nasabah Pengadaian Syariah
Jambi dan akan dibahas untuk dijadikan objek penelitian.
-
34
BAB II
GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH JAMBI
A. Sejarah Umum Pegadaian
1. Sejarah Pegadaian di Indonesia
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat pemerintah Penjajahan Belanda (VOC)
mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan
kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada
tanggal 20 Agustus 1746.39
Ketika Inggris mengambil alih kekuasan Indonesia dari tangan Belanda
(1811-1816), Bank Van Leening milik pemerintahan dibubarkan, dan masyarakat
diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha Pegadaian asal mendapat lisensi dari
pemerintah daerah setempat (liecentie stelsel). Namun metode tersebut berdampak
buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang
dirasakan kurang menguntungkan Pemerintah Inggris yang berkuasa saat itu. Oleh
karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian
Pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi
kepada pemerintah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel tetap
dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak
ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya.
Selanjutnya Pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan
„cultuur stelsel‟ dimana dalam kajian tentang Pegadaian, saran yang dikemukakan
adalah sebaiknya kegiatan Pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat
memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan
Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha
Pegadaian merupakan monopoli pemerintahan dan tanggal 1 April 1901 didirikan
39
Mariam Darul Badrulzaman, Bab-Bab Tentang Credietverband, Gadai & Fiduciaa
(Bandung: Penerbitan Alumni, 1981), 71-22
-
35
pegadaian negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1
April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.
Pada masa pendudukan Jepang, gedung kantor pusat Jawatan Pegadaian
yang terletak di jalan kramat raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan
kantor pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke jalan kramat raya 132. Tidak
banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi
kebijakan maupun struktur organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian
dalam bahasa Jepang disebut „Siji Eigeikyuku‟, pimpinan Jawatan Pegadaian
dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang
pribumi yang bernama M. Saubari.
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, kantor Jawatan
Pegadaian sempat pindah ke karang anyar (Kebumen) karena situasi perang yang
kian terus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa kantor Jawatan
Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan
kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola
oleh pemerintah Republik Indonesia.
Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai
Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan
PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan
PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi
Perusahaan Umum (PERUM). Hingga pada tahun 2011, berdasarkan peraturan
pemerintah Republik Indonesia nomor 51 tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011,
bentuk badan hukum Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
Sesuai peraturan pemerintah Nomor 51 yang diterbitkan pada 13 Desember 2011
lalu, status badan hukum perum Pegadaian berubah menjadi PT. Pegadaian.
Namun perubahan tersebut efektif setelah anggaran dasar diserahkan ke
pejabat berwenang yaitu pada 1 April 2012. Adanya perubahan bentuk badan
hukum tersebut sesuai dengan pasal 1 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 51
Tahun 2011 mengakibatkan:
a. Seluruh kekayaan, hak dan kewajiban Perum Pegadaian menjadi kekayaan,
hak dan kewajiban Perusahaan Perseroan (Persero).
-
36
b. Seluruh karyawan tetap Perum Pegadaian menjadi karyawan tetap
Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan perjanjian kerja waktu tindak
tertentu.
c. Seluruh karyawan tidak tetap Perum Pegadaian menjadi karyawan tidak
tetap Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan perjanjian kerja waktu
tertentu.
d. Hak dan kewajiban antara Perum Pegadaian dengan karyawan Perum
Pegadaian menjadi hak dan kewajiban antara Perusahaan Perseroan
(Persero) dengan karyawan Perusahaan Perseroan (Persero).
Peningkatan bisnis Gadai Syariah meningkat secara signifikan,
perkembangan Pegadaian Syariah mengalami peningkatan yang pesat dari tahun-
ketahun. Berdasarkan pengamatan dilapangan pertumbuhan Pegadaian Syariah
menunjukan peningkatan yang pesat semenjak pertama kali dirinya Pegadaian
Syariah yang dioperasikan pada 4 Januari 2003 diunit layanan Gadai Syariah
Cabang Dewi Sartika, Jakarta Timur. Kantor Pusat Pegadaian di Jakarta dulu
memiliki 15 Kantor Wilayah (Kanwil), jumlah outlet (Usaha Gadai dan Usaha
Syariah) yang beroperasi sebanuak 4.456 unit dan Semarang termasuk yang ke 11.
Demikian prospek Pegadaian Syariah ke depan, cukup cerah.
2. Sejarah Pegadaian Syariah Jambi
Pegadaian yang terletak di Jl. Panjaitan, Jambi Kel. Kebun Handil Kec.
Jelutung merupakan kantor Pegadaian Syariah yang berdiri di kota Jambi. Dalam
perkembangannya kantor Pegadaian Syariah Jl. Panjaitan, Jambi ini telah tumbuh
menjadi kantor cabang terbesar di kanwil II padang yang meliputi wilayah
Sumatra Barat, Riau, Kepri, Jambi, Bengkulu, Lampung dan Sumatra Selatan
sebelum dimekaran menjadi Kanwil Padang, Pekanbaru dan Palembang pada
tahun 2010. Majunya Kantor Pegadaian Syariah ini disebabkan lokasi yang lebih
nyaman dan mudah dikunjungi karena lokasinya yang strategis.
Kantor Pegadaian Syariah memiliki Halaman Parkir yang cukup luas,
gudang barang jaminan dengan kapasitas yang memadai, gudang sepeda motor
-
37
dengan kapasitas yang cukup memadai juga dan kluis emas solingen dengan
pengamanan yang berlapis.40
Seiring berjalannya waktu Pegadaian Syariah Jambi memiliki 10 unit
layanan pegadaian untuk mempermudah pelanggan melakukan transaksi dengan
cepat, sehingga pelanggan tidak jauh-jauh datang ke kantor Pegadaian Syariah
Jambi, unit layanan sebagai berikut:
UNIT LAYANAN PEGADAIAN SYARIAH JAMBI
No. Unit Layanan Alamat
1. Kampong Solok (Bungo) Jl. Bassarudin No. 12
2. Pasar Baru Bangko Jl. Raden Kadipan
3. Talang Banjar Jl. Orang Kayo pingai No. 36, Jambi
4. Kebun Jeruk (Jambi) Jl. Sumantri Brojonegoro, Jambi
5. Simpang Mayang Jl. Ir. H. Juanda No. 17, Kel. Simp III, Kota
Baru
6. Pasar Angso Duo Jl. Sultan Thaha No. 183, Beringin, Jambi
7. Aston Villa Jl. Lintas Aurduri Komp Perum Aston Villa
Blok. A, Muaro Jambi
8. Paal Merah (Jambi) Jl. Ar Saleh, The Hok, Kec. Jambi Selatan
9. UIN STS Jambi
(Telanaipura)
Jl. Arif Rahman Hakim, No. 111, Simpang
IV Sipin, Kec. Telanapura
10. Jelutung (Pasar
Hongkong)
Jl. Mr Moh Raem No. 27, Kel. Pasar, Kec.
Pasar Kota
Table I. Pegadaian Syariah Jambi
40
Dokumentasi Pegadaian Syariah Jambi, Pada Tanggal 16 April 2019
-
38
3. Dasar Hukum Pegadaian
Lembaga keuangan di Indonesia terdiri dari atas Bank dan Lembaga
Keuangan Bukan Bank (LBKK). Lebaga keuangan bukan bank ialah semua badan
yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak
langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga
dan menyalurkannya ke masyarakat, guna membiayai investasi perusahaan-
perusahaan.41
Pegadaian merupakan lembaga keuangan bukan bank di Indonesiayang
ditunjukan utuk menerima dan menyalurkan kredit berdasarkan hukum gadai.
Sebelum berubah menjadi Persero, Pegadaian merupakan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang berstatus sebagai Perusahaan Umum, dimana mengenai
BUMN sendiri diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang
Badan Usaha Milik Negara dan kemudian berubah menjadi Persero yang
pengaturannya di atur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. Oleh karena lembaga gadai terasa sangat dibutuhkan dan
perlu ditingkatkan kinerja keuangannya, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51
Tahun 2011 Tentang Perubahan Status Badan Hukum Perusahaan Umum
Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Perseroan. Pegadaian dalam
mmelaksanakan kegiatan-kegiatannya berpedoman pada Anggaran Dasar
Pegadaian yang termuat dalam akta pendirian Pegadaian Nomor 01 tanggal 01
April 2012 yang dibuat di hadapan Notaris di Jakarta Selatan yaitu Nanda Fauz
Iwan, SH. MKn dan telah disahan oeh Mentri Hukum dan Ham berdasarkan Surat
Keputusan Nomor: AHU-17525.AH.01.01 tahun 2012 tanggal 04 April 2012,
yang kemudian dirubah terakhir dengan Akta Nomor: 5 tanggal 23 Oktober 2013,
yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, SH., MKn di Jakarta Selatan. Di
dalam melaksanakan kegiatan dalam hal gadai, Pegadaian berpedoman pada
Peraturan Direksi Nomor 5 Tahun 2014 tentang Standard Operating Procedure
(SOP) Pegadaian Kredit Cepat Aman (KCA) Non Online. Keputusan Direksi
Nomor 105/US.2.00/2005 tentang PO Pegadaian Krasida, serta peraturan teknis
41
C.S.T. Kansil Dan Christine S.T. Kansil, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang
Indonesia, Cet-4 (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), 432-25
-
39
lainnya. Selain itu dasar hukum yang digunakan dalam gadai oleh Pegadaian juga
berpedoman pada:
a. Pasal 1150 sampai dengan 1160 KUHPerdata Buku II.
b. Pasal 1977 KUHPerdata.
c. Pasal 548 ayat (1) KUHPerdata.
d. Pasal 582 KUHPerdata.
e. Staatblad (Stb) Nomor 81 Tahun 1928 (Pandhuist Reglement).
Adanya kegiatan gadai yang dilakukan oleh Pegadaian menimbulkan suatu
hubungan hukum perikatan yang lahir karena perjanjian antara penerima gadai
yang disini adalah Pegadaian itu sendiri dan juga pemberi gadai yang disini
merupakan nasabah dari Pegadaian. Hukum yang mengatur tentang perjanjian di
Indonesia hingga saat ini masih mengacu pada Burgelijke Wetboek (BW) atau
yang disebut kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata).42 Belum ada
aturan khusus yang mengatur mengenai perjanjian sehingga pengaturan mengenai
perjanjian saat ini diatur dalam Buku III Bab II tentang Perikatan baik yang lahir
melalui perjanjian maupun melalui Undang-Undang. Perjanjian sesuai dengan
pasal 1313 KUHPerdata merupakan suatu perbuatan dengan mana satu orang atau
lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Beberapa ahli juga
memberikan definisi mengenai perjanjian. Sudikno Mertokusumo berpendapat
bahwa perjanjian merupakan hubungan hukum antara dua pihak atau lebih
berdasarkan kata sepakat atau menimbulkan akibat hukum.43
Sedangkan menurut
Abdulkadir Muhammad perjanjian merupakan suatu persetujuan dengan mana dua
orang atau lebih saling mengikatkan diri untuk melaksanakan suatu hal dalam
lapangan kekayaan.44
B. Letak Geografis Pegadaian Syariah Jambi
Lokasi gedung kantor Pegadaian Syariah Jambi tepatnya terletak di Jalan
Panjaitan RT. 03 Kelurahan Kebun Handil Kecamatan Jelutung Kota Jambi. Luas
kantor 16m x 5m, sebelah utara perbatasan dengan toko variasi dan permukiman
42
Hapi Saherodji, Pokok-Pokok Hukum Perdata (Jakarta: Aksara Baru, 1980), 90 43
Sudikno Mertokusumo, Mengenai Hukum (Suatu Pengantar) (Yogyakarta: Liberty,
1986), 76 44
Abdulkadir Muhammad, op. cit, Hlm. 20-27
-
40
penduduk, sebelah timur perbatasan dengan kantor lurah Kebun Handil, sebelah
barat perbatasan dengan ruko pasar Kebun Handil dan sebelah selatan
bersebelahan dengan permukiman penduduk.45
C. Visi Dan Misi
1. Visi Pegadaian Syariah Jambi
“Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu
menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang
terbaik untuk masyarakat menengah kebawah”.
2. Misi Pegadaian Syariah Jambi
a. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu
memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi.
b. Memastikan pemerataaaan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan
kemudahan dan kenyamanan diseluruh Pegadaian dalam mempersiapkan
diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.
c. Membantu pemerintah dalam menigkatkan kesejahteraan masyarakat
golongan menengah kebawah dan melaklsanakan usaha lain dalam ranga
optimalisasi sumber daya perusahaan.
Pegadaian Syariah Jambi, berusaha membantu pemerintah dalam
meningkatkan kesejahteraan dalam masyarakat menengah kebawah, dan juga
bertujuan untuk mempertahankan posisi pasar dengan jalan memberikan respon
terhadap masyarakat luas yang membutuhkan transaksi jasa keuangan yag
didasarkan pada prinsip keadilan dan bebas dari unsur riba sesuai dengan Al-
Qur‟an dan Hadits.46
3. Tugas,Tujuan dan Fungsi Pegadaian Syariah Jambi
a. Tugas Pokok
Tugas pokok Pegadaian Syariah Jambi yaitu menyalurkan uang pinjaman
atas dasar hukum gadai dan usaha-usaha lain yang berhubungan dengan
tujuan pegadaian atas dasar materi.
45
Dokumtasi, Letak Geografis Kantor Pegadaian Syariah Jambi, 16 April 2019 46
Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jambi, 16 April 2019
-
41
b. Tujuan pokok
Sebagai lembaga keuangan syariah non bank milik pemerintah bertujuan
untuk menyediakan tempat badan usaha bagi orang-orang yang
menginginkan prinsip-prinsip syariah bagi masyarakat muslim khususnya da
pada semua lapisan masyarakat non muslim pada umumnya. Disamping itu
untuk memenuhi kebutuhan umat akan jasa gadai yang sesuai syariah
islam.47
4. Fungsi Pokok Pegadaian Syariah Jambi
a. Mengelolah penyaluran uang pinjam atas dasar hukum gadai dengan cara
mudah, aman dan hemat.
b. Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain yang menguntungkan
bagi pegadaian syaraiah maupun masyarakat.
c. Mengelola keuangan perlengkapan, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan.
d. Mengelola organisasi, tata kerja laksana pegadaian syariah.
e. Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi pengelola
pegadaian syariah.48
5. Pelayanan Pegadaian Syariah Jambi
Pegadaian Syariah Jambi “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah” Pegadaian
Syariah Jambi ini datang ditengah-tengah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat untuk membantu kesulitan dalam hal keuangan, misalnya butuh modal
krja tapi tabungan kurang, maka Pegadaian Syariah Jambi solusinya. Di
Pegadaian Syariah Jambi ini tentunya banyak pelayanan yang menguntungkan.
Salah satunya yaitu Arrum. Pelayanan Arrum ini memudahkan para pengusaha
mikro dan kecil untuk mendapatkan modal usaha dengan jaminan BPKB.
Kendaraan yang dijadikan jaminan tetap ditangan pemiliknya sehingga dapat
digunakan untuk usaha sehari-hari.
Dan pelayanan Arrum ini dalam pengembalian modalnya menggunakan
sistem angsuran yang dapat dipilih sendiri angsurannya.
a. Menambah modal usaha untuk memperbesar skala usaha.
47
Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jambi, 16 April 2019 48
Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jambi, 16 April 2019
-
42
b. Jaminan yang digunakan adalah BPKB.
c. Prosedur dan syarat yang mudah.
d. Cepat proses.
e. Pinjaman mulai 3 jutaan, biaya Ijaroh yang relative ringan dan biaya
admistrative yang tidak memberatkan.
f. Jangka waktu pembiayaan fleksibel, mulai dari 12 bulan, 18, 24 sampai 36
bulan.
g. Bebas menentukan pilihan pembayaran.49
6. Barang yang Bisa di Gadai dan Barang yang Tidak Bisa di Gadaikan
Barang yang Bisa di Gadaikan:
a. Barang perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan, mutiara dan
batu mulia.
b. Kendaraan mobil, sepeda motor, becak, bajai, dll.
c. Barang elektronik camera, video player, televisi, komputer, laptop,
handphone.
d. Barang lain yang dianggap bernilai oleh perum pegadaian seperti surat-surat
berharga baik dalam bentuk saham, maupun surat-surat berharga lainnya.
Barang yang Tidak Bisa di Gadaikan:
a. Bintang ternak, karena memerlukan tempat penyimpanan khusus dan
memerlukan cara pemeliharaan khusus.
b. Hasil bumi, karena mudah busuk atau susut.
c. Barang yang amat kotor.
d. Kendaraan yang sangat besar.
e. Barang-barang seni yang sulit ditaksir.
f. Barang yang sangat mudah terbakar.
g. Senjata api, amunisi dan mesiu.
h. Barang yang disewabelikan.
i. Barang milik pemerintah.
j. Barang ilegal.50
49
Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jambi, 16 April 2019 50
Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jambi, 16 April 2019
-
43
7. Aktivitas Pegadaian Syariah Jambi
Pegadaian Syariah Jambi merupakan badan usaha milik Negara yang
bergerak dalam bidang jasa keuangan bukan dengan kegiatan utamanya
menyalurkan pinjaman kepada masyarakat. Selain itu pegadaian juga dibuka
dengan maksud untuk melayani dan membantu serta menolong para nasabah yang
sedang mengalami kesulitan dalam segi ekonomi yang lemah dengan sistem gadai
syariah.
Pegadaian Syariah Jambi mempunyai 9 produk utama yaitu:
a. Rahn (Gadai Syariah)
Rahn adalah skim pinjaman yang mudah dan praktis untuk memenuhi
kebutuhan dana bagi masyarakat dengan sistem gadai sesuai syariah dengan
barang jaminan beberapa emas, perhiasan, berlian, elektronik, dan kendaan
bermotor.
b. Mulia (Murabahah Logam untuk Investasi Abadi)
Mulia memfasilitasi kepemilikan emas batang melalui penjualan logam
mulia oleh pegadaian kepada masyarakat secara tunai atau angsuran.
c. Amanah
Amanah yaitu pemberian pinjaman guna kepemilikan kendaraan bermotor
kepada pegawai tetap pada instansi atau perusahaan tertentu atas dasar besarnya
penghasilan (gaji) dengan pola perikatan jaminan rahn tasjily dan fidusa
yangdiberikan dalam jangka waktu tertentu dengan pengembalian dilakukan
secara angsuran.
d. Multi Payment
Multi Payment adalah layanan yang diberikan oleh Pegadaian kepada
pelanggan dan masyarakat luas dalam bentuk fasilitas pembayaran tagihan oleh
pelanggan dan masyarakat kepada perusahaan/lembaga penerbitan tagihan (billing
provider) secara online yang dilaksanakan di outlet pegadaian yang ditunjuk.
e. Remittance
remittance adalah layanan pengiriman dan penerimaan uang dari dalam dan
luar negeri dengan biaya kopetitif yang berkerjasama dengan beberapa remittance
berskala internasional.
-
44
f. Tabungan Emas
Tabungan emas adalah layanan penjualan dan pembelian emas dengan
fasilitas titipan yang memudahkan masyarakat untuk berinvestasi emas.
g. Arrum BPKB
Arrum BPKB adalah pembiayaan syariah untuk pengembangan usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM) dengan jaminan BPKB kendaraan motor/mobil.
h. Arrum Emas
Arrum emas adalah salah satu keuntungan orang memilih emas sebagai jenis
investasinya, karna harga emas tetap tiggi. Selain itu dikemas dengan proses
mudah dan menggunakan sistem angsuran serta pelunasannya juga murah.
i. Arrum Haji
Arrum haji adalah untuk memperoleh tabungan haji yang langsung dapat
digunakan untuk memperoleh nomor porsi haji.51
D. Struktur Organisasi Pegadaian Syariah Jambi
Stuktur Organisasi merupakan tolak ukur dalam suatu lembaga organisasi
baik lembaga gadai ataupun lembaga lainnya. Organisasi yang baik dapat
menunjukkan kegiatan yang baik dan juga merupakan pendukung dalam
pelaksanaan segala program kerja organisasi tersebut. Secara operasional struktur
organisasi ini sudah mempunyai tugas dan wewenang masing-masing dalam
menjalankan tugas rutinnya. Struktur Organisasi itu sendiri merupakan suatu
susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu
organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan yang di harapkan dan di inginkan. Struktur Organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu
dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam
struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa
melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di
kerjakan. Sebagai suatu organisasi gadai, tentunya mengharapkan keharmonisan
dan kerukunan dalam organisasi tersebut. Namum harapan itu tidaklah mudah
untuk dapat direalisasikan tampa adanya rasa saling menghormati, menghargai
51
Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jambi, 16 April 2019
-
45
dan kerjasama yang baik antara staf di Kantor Pegadaian Syariah Jambi tersebut.
Oleh karena itu, agar harapan tersebut dapat terwujud diperlukan adanya struktur
organisasi untuk mengaturnya. Pembagian struktur kerja pada masing-masing
bidang brtujuan memudahkan ruang kerja berdasarkan tugas dan kewajiban serta
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab untung menjalin kerjasama yang
efektif. Tata kerja adalah aturan melaksanakan tugas dan tanggung jawab
seimbang, sedangkan sistematika hubungan kerja adalah cara pelaksaan tugas dan
tanggung jawab yang saling terkait dari jajaran tinggi sampai jajaran terendah
yang berperan sebagai penggerak jalannya kegiatan di Pegadaian Syariah Jambi.
Untuk mengetahui strukturnya agar lebih jelas mengetahui bagian dan fungsinya
dapat dilihat pada struktur organisasi berikut.52
Tabel II. Struktur Organisasi
Dalam sruktur organisasi Pegadaian Syariah Jambi ini terdapat 11 anggota
tenaga kerja dan cara kerja mereka juga sangat berbeda-beda. Maka penulis akan
menjelaskan tentang Deskripsi Jabantan yang sesuai dengan jabatan, wewenang,
tanggung jawab. Adapun penjelasannya sebagai berikut:53