peran mahasiswa

6
Peran Mahasiswa Sebagai Garda Terdepan dalam Membangkitkan Ketahanan Bangsa Sistem perekonomian yang dianut oleh suatu negara akan memberi corak dan warna terhadap kehidupan perekonomian dari negara itu. Sistem perekonomian yang dianut oleh bangsa Indonesia mengacu kepada pasal 33 UUD 1945. Didalamnya menjelaskan bahwa sistem perekonomian adalah usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dengan demikian, perekonomian tidak hanya dijalankan oleh pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan badan-badan usaha negara, namun masyarakat dapat turut serta dalam kegiatan perekonomian dalam bentuk usaha-usaha swasta yang sangat luas bidang usahanya. Sehingga, sebenarnya secara tegas Pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya, melarang adanya penguasaan sumber daya alam ditangan orang-seorang. Dengan kata lain monopoli, oligopoli maupun praktek kartel dalam bidang pengelolaan sumber daya alam adalah bertentangan dengan prinsip pasal 33. Masalahnya ternyata sekarang sistem ekonomi yang diterapkan bersikap mendua atau menyimpang. Karena ternyata hak menguasai oleh negara itu menjadi dapat didelegasikan kesektor-sektor swasta besar atau Badan Usaha Milik Negara buatan pemerintah sendiri, tanpa konsultasi apalagi sepersetujuan rakyat. Sedangkan pengertian “untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” menjadi sempit yaitu hanya dalam bentuk pajak dan royalti yang ditarik oleh pemerintah, dengan asumsi bahwa pendapatan negara dari pajak dan

Upload: lutfi

Post on 13-Sep-2015

13 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Mahasiswa sebagai garda terdepan bangsa

TRANSCRIPT

Peran Mahasiswa Sebagai Garda Terdepan dalam Membangkitkan Ketahanan BangsaSistem perekonomian yang dianut oleh suatu negara akan memberi corak dan warna terhadap kehidupan perekonomian dari negara itu. Sistem perekonomian yang dianut oleh bangsa Indonesia mengacu kepada pasal 33 UUD 1945. Didalamnya menjelaskan bahwa sistem perekonomian adalah usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dengan demikian, perekonomian tidak hanya dijalankan oleh pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan badan-badan usaha negara, namun masyarakat dapat turut serta dalam kegiatan perekonomian dalam bentuk usaha-usaha swasta yang sangat luas bidang usahanya. Sehingga, sebenarnya secara tegas Pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya, melarang adanya penguasaan sumber daya alam ditangan orang-seorang. Dengan kata lain monopoli, oligopoli maupun praktek kartel dalam bidang pengelolaan sumber daya alam adalah bertentangan dengan prinsip pasal 33.Masalahnya ternyata sekarang sistem ekonomi yang diterapkan bersikap mendua atau menyimpang. Karena ternyata hak menguasai oleh negara itu menjadi dapat didelegasikan kesektor-sektor swasta besar atau Badan Usaha Milik Negara buatan pemerintah sendiri, tanpa konsultasi apalagi sepersetujuan rakyat. Sedangkan pengertian untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat menjadi sempit yaitu hanya dalam bentuk pajak dan royalti yang ditarik oleh pemerintah, dengan asumsi bahwa pendapatan negara dari pajak dan royalti ini akan digunakan untuk sebasar-besar kemakmuran rakyat. Keterlibatan rakyat dalam kegiatan mengelola sumberdaya hanya dalam bentuk penyerapan tenaga kerja oleh pihak pengelolaan sumberdaya alam tidak menjadi prioritas utama dalam kebijakan pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia. Sehingga akhirnya sumber daya alam dan kenikmatan yang didapat hanya dikuasai oleh sekelompok orang saja. Era globalisasi menuntut negara untuk senantiasa mewaspadai dan tidak mungkin menutup diri dari perkembangan dan perubahan sistem ekonomi yang mengglobal pula. Oleh karena itu, negara harus mampu mengintegrasi ekonomi nasional dengan ekonomi global secara adaptif dan dinamis sehingga diperoleh hasil optimal bagi kepentingan nasional dan tujuan nasional. Era perdagangan bebas akan menyusutkan peran pemerintah dalam mengatur kegiatan ekonomi. Sektor swasta akan menjadi semakin menonjol, dimana perusahaan-perusahaan besar dengan modal kuat akan memonopoli kegiatan perekonomian dunia.Kesenjangan semakin lebar ketika krisis ekonomi datang bertubi-tubi. Datang tak diundang pergi tak permisi. Setiap tahun harga barang dan jasa seperti berkejaran. Perekonomian Indonesia pun ditahun ini semakin memburuk. Terlihat jelas di tahun 2013 perekonomian Negara kita mencapai 6,5% jauh dari harapan pemerintah yang ditargetkan sekitar 6,8 %. Apalagi saat ini bangsa kita sedang dijajah dalam penjajahan ekonominya. Selalu dijajah oleh bangsa barat adidaya yang berusaha mengumpulkan SDA Indonesia sebanyak-banyaknya. Apalagi Indonesia hampir mengalami krisis ekonomi dengan nilai rupiah anjlok sampai 11.350 rupiah. Indonesia ini adalah termasuk negara yang kaya. Terutama kaya akan sumber daya alam yang tidak dimiliki oleh negara lain. Tapi sayangnya pemanfaatan sumber daya alam Indonesia belum maksimal. Parahnya lagi adalah orang asing yang berhasil mengeruk kekayaan alam kita. Itu baru satu contoh permasalahan ekonomi Indonesia yang muncul kepermukaan. Tidak hanya itu, masih ada beberapa permasalahan lagi yang membuat ekonomi Indonesia agak lambat untuk berkembang..Saat ini Negara kita sedang dijajah dalam hal perekonomian yang terkadang kita seolah-oalah menutup mata dan acuh tak acuh terhadap kestabilan ekonomi dinegara kita. Banyak mental-mental anak bangsa sudah mulai terkisis oleh gemerlapnya budaya barat yang ingin menguasai SDA Indonesia. Orang-orang dipedalaman desa begitu mudahnya menyerahkan kekayaan alamnya untuk para penguasa asing seperti kayu-kayu yang ada di Kalimantan, mereka tergiur dengan janji-janji yang diberikan kepada pihak asing. Tanpa kita sadari pun saat ini banyak tenaga ahli Indonesia yang banyak diambil oleh bangsa Barat seperti banyak sekali sekarang beasiswa luar negri yang membuat mereka betah menuntut ilmu disana dan tergiur oleh gaji di luarnegri yang lebih besar daripada di Indonesia. Sehingga ketika mereka selesai menuntut ilmu disana banyak juga para ahli Indonesia yang betah dan menetap disana daripada pulang kenegara asalnya karena tuntutan ekonomi.

Budaya di Indonesiapun sudah mulai mengalami krisis kebudayaan sebab di Negara kita kurangnya perapihan aset keanekaragaman budaya. Sehingga tak jarang kita melihat banyak budaya-budaya kita yang diambil oleh bangsa luar, seperti tarian Reok Ponorogo, Batik, hal itu terjadi karena dari kitanya yang kurang menjaga aset bangsa. Kemudian contoh nyata dalam bidang pertambangan Migas (Minyak dan Gas Bumi) Untuk kontrak bagi hasil dalam kuasa Pertambangan Migas, Pertamina (Perusahaan Minyak Negara) memang pemegang tunggal kuasa pertambangan Migas, tetapi kontrak bagi hasil dari eksploitasi sampai pemasarannya diberikan ke perusahaan-perusahaan besar. Diharapkan dari kinerja SKK Migas agar bisa mengontrol pendapatan Negara. Kalau SKK Migas kuat, nasionalisme terjaga. Contoh lain perusahaan PT Freepot yang kekayaan alam kita terampas dan dikuasai oleh pihak asing selama kurang lebih 44 tahun di Papua. Dari pemerintah kita sendiri masih memperbolehkan perusahaan ini terus beroperasi. Padahal PT freepot sendiri tidak mampu memenuhi permintaan pemerintah untuk membangun smelter (pabrik pengolahan dan pemurnian mineral) di Indonesia. Karena jika itu dilakukan, Freeport merasa rugi karena tidak bisa mendatangkan keuntungan bagi perusahaannya.Dalam hal ini kaum-kaum intelektual perlu berperan dalam meningkatkan ketahanan bangsa. Pemuda adalah unsur yang sangat signifikan, dalam rangka membangun kembali bangsa dengan penanaman nilai nasionalisme yang sejati. Pemuda dirasa sebagai generasi penerus yang akan menahkodai perjalanan panjang bangsa ini. Pemuda dengan nasionalisme sejatinya diharapkan akan mampu membawa bangsa ini kepada pelabuhan yang menjadikan bangsa ini besar dan kaya. Dan sejarah telah membuktikan bahwa pemuda adalah ikon perubahan bangsa. Pemudalah yang selama ini telah mewarnai laju sejarah dan dinamika perjuangan bangsa. Melalui pemuda bangsa ini mampu lahir, bangkit, berdiri dan berjalan menjadi bangsa yang berdaulat, dengan berbagai dinamikanya. Dimana peranan mahasiswa sebagai agent of change sangat berbeparan aktif dalam menjaga bangsa ini dari serangan bangsa luar salah satu cara kecil yang bisa kita lakukan dari sedini mungkin.Keterpurukan dan kelemahan kita saat ini, bukan selayaknya menjadikan kita lemah dan tak berdaya. Sebaliknya adalah cambuk yang akan memberikan semangat bagi kita untuk bekerja keras membangun bangsa ini. Ibarat usia manusia, jika pada usia muda kita bekerja keras untuk tujuan hari tua, di hari tua nanti kita akan menuai hasil kerja keras kita. Karena untuk menjadi bangsa besar, kita harus berfikir besar, untuk jangka panjang. Semangat nasionalisme harus kita bangun mulai hari ini, dan detik ini. Pemuda yang matang sikap nasionalismenya akan mampu membawa masa dapan bangsa ini ke gerbang kejayaan. Dengan sikap nasionalisme, pemimpin bagsa ini akan menjadi pemimpin yang bijak, yang senantiasa mengutamakan kepentingan bangsanya di atas kepentingan lainnya. Hal kecil yang bisa kita lakukan yaitu dengan tidak melakukan suap-menyuap dalam melakukan hal apapun, lebih meningkatkan integritas diri. Tidak mudah di profokasi kerja diluar negeri tanpa mengenyampingkan keadaan Indonesia. Karena banyak sekali para penerus bangsa ini yang memiliki intelektual yang pinter mereka kebanyakan lebih memilihi mencari pekerjaan diluarnegri dibandingkan mengabdi dinegara Indonesia. Semua ini bisa kita lakukan dengan meningkatkan rasa kecintaan kita terhadap rasa nasionalisme. Kemudian mencentak jiwa-jiwa pemuda yang berjiwa mandiri dengan menumbuhkan jiwa-jiwa enterpernur seperti seminar bertaraf internasional adalah salah satu jalan membangkitkan potensi jiwa jiwa pejuang ekonomi yang pantang menyerah dan penuh kreativitas tinggi. Sebab Negara maju mayoritas penduduknya adalah jiwa-jiwa entepernur yang bisa memberdayakan banyak orang. Itu semua hanya akan terwujud jika mulai sekarang kita berkomitmen membangun generasi muda bangsa ini, menjadi calon pemimpin masa depan yang bijak dan ideal, yakni dengan cara menghiasinya dengan sikap dan perlilaku nasionalisme. Kecintaan generasi muda pada bangsa, akan mampu mengantarkan bangsa ini menjadi nusantara yang berperadaban tinggi. Dan semua harus kita awali dari diri kita sendiri.