peran lembaga ombudsman perwakilan provinsi …

79
PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI JAMBI DALAM MENYELESAIKAN LAPORAN KASUS MAL ADMINISTRASI PELAYANAN PUBLIK MASYARAKAT PROVINSI JAMBI TAHUN 2018 Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Hukum Tata Negara Pada Fakultas Syariah Oleh: PANUT SAPARUDIN SPI.152167 DOSEN PEMBIMBING: Dr. Sayuti Una, S.Ag., MH Drs. Asri Neldi PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019 PERNYATAAN KEASLIAN

Upload: others

Post on 08-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI

JAMBI DALAM MENYELESAIKAN LAPORAN KASUS MAL

ADMINISTRASI PELAYANAN PUBLIK MASYARAKAT

PROVINSI JAMBI TAHUN 2018

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Hukum Tata Negara

Pada Fakultas Syariah

Oleh:

PANUT SAPARUDIN

SPI.152167

DOSEN PEMBIMBING:

Dr. Sayuti Una, S.Ag., MH

Drs. Asri Neldi

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

PERNYATAAN KEASLIAN

Page 2: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …
Page 3: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …
Page 4: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …
Page 5: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

MOTTO

Artinya: Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang

memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan

kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang,

menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu

menyembah. (QS. Al-Anbiyaa’: 73)1

1Al-Anbiyaa’ (21): 73

Page 6: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

PERSEMBAHAN

Alhamdulilllah….

Kupanjatkan rasa syukurku kehadirat-MU ya Allah

Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda

Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta

Dan baktiku atas segala curahan kasih sayang

Serta doa yang kuterima dari ibunda (Wasri’ah) dan ayahanda (Kamid)

Serta adikku (Lila Riski Amalia) dan kepada yang tercinta (Indri Afriyanti)

Terima kasih….

Ya Allah…..

Diriku berserah semua atas kehendak-MU

Diriku ingin berguna dalam hidup

Semoga hidayah dan rahmat-MU selalu menyertaiku

Aku berharap masa depanku akan lebih baik

Dengan membaca bismillahirrohmaanirrohim

Aku akan meneruskan langkahku menuju masa depan yang lebih cerah

Amin……….

Page 7: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

ABSTRAK

Provinsi Jambi adalah salah satu Provinsi yang mengalami banyaknya terjadi

Kasus maladministrasi dalam bidang Pelayanan publik pada tahun 2017 dan 2018

yang diterima dari data laporan Ombudsman Provinsi Jambi . Lembaga

Ombudsman Republik Indonesia adalah sebuah lembaga Pengawas Eksternal

dalam bidang pelayanan publik yang dibentuk dengan tujuan menyelesaikan kasus

maladministrasi pelayanan publik. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi dan

mengetahui bagaimana sebenarnya Peran Lembaga Ombudsman Perwakilan

Provinsi Jambi dalam menyelesaikan laporan kasus maladministrasi Pelayanan

Publik Masyarakat Provinsi Jambi tahun 2018. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah observasi,wawancara dan dokumentasi.

Adapun hasil penelitian mengenai Peran Lembaga Ombudsman Perwakilan

Provinsi Jambi dalam menyelesaikan laporan kasus maladministrasi pelayanan

publik masyarakat Provinsi Jambi tahun 2018 dapat dilihat melalui lima indikator.

Berdasarkan indikator tersebut menunjukan bahwa peran lembaga Ombudsman

Perwakilan Provinsi Jambi pada tahun 2018 sudah berjalan Maksimal. This is

because of the five indicators measured, everything has been running optimally,

but it is necessary to add sufficient but it is necessary to add sufficient Human

Resources and Infrastructure to the Tangible Point Indicator. Rekomendasi yang

peneliti berikan yaitu Ombudsman harus melakukan penambahan sumber daya

manusia dan penambahan sarana dan prasarana penunjang asisten ombudsman.

Kata Kunci : Peran, Pelayanan Publik

Page 8: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,

karena atas berkat rahmat, hidayahnya, yang mana dalam penyelesaian skripsi ini

penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Kemudian shalawat dan salam semoga tetap telimpah

kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya

kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya dalam wujud Imam, Islam

dan amal nyata yang shalih likulli zaman wa makan.Skripsi ini diberi judul

”Peran Lembaga Ombudsman Perwakilan Provinsi Jambi Dalam

Menyelesaikan Laporan Kasus Mal Administrasi Pelayanan Publik

Masyarakat Provinsi Jambi Tahun 2018”merupakan suatu kajian terhadap

Komunikasi Kepemimpinan yang diperuntukkan untuk komunikasi

kepemimpinan terhadapsebagai abdi masyarakat. Dan inilah yang diketengahkan

dalam skripsi ini.Berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan

dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah

kata terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi

ini, terutama sekali kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi.

Page 9: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

2. Bapak Prof. Dr. Suaidi, MA., Ph. D selaku Wakil Rektor I

BidangAkademikdanPengembanganPendidikan, Bapak Dr. H. Hidayat, M.

Pdselaku Wakil Rektor II BidangAdministrasiUmum,

PerencanaandanKeuangan, danIbuDr. Hj. Fadillah, M. Pd, selaku Wakil

Rektor III BidangKemahasiswaandanKerjasama UIN Sultan

ThahaSaifuddin Jambi.

3. Bapak Dr. A. A. Miftah, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS

Jambi.

4. Bapak H. Hermanto Harun, M. HI., Ph. D, selaku Wakil Dekan I, Bidang

Akademik, Ibu Dr. RahmiHidayati, S. Ag., M. HI, selaku Wakil Dekan II,

Bidang Adminitrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Ibu Dr. Yuliatin,

S. Ag., M. HI, selaku Wakil Dekan III, Bidang Kemahasiswaan dan

Kerjasama Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

5. Bapak Abdul Razak, S.HI.,M.IS dan Ibu Ulya Fuhaidah,S. Hum., MSI

selaku Ketua Jurusan dan Pembimbing Skripsi II dan Sekretaris Jurusan

Hukum Tata Negara Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

6. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag., MH selaku Pembimbing I dan Bapak Drs.

Asri neldi selakuPembimbing II Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah UIN STS Jambi yang telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

8. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Syariah UIN

STS Jambi.

9. Sahabat-sahabatku jurusan Ilmu Pemerintahan angkatan 2015.

Page 10: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …
Page 11: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN…………………..………………………….ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii

KATAPENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 5

C. Batasan Masalah .................................................................. 5

D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ........................ 5

E. Kerangka Teori .................................................................... 7

F. Tinjauan Pustaka .................................................................. 17

BAB II METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitan ............................................... 20

B. Pendekatan Penelitian .......................................................... 20

C. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 22

D. Unit Analisis ........................................................................ 23

Page 12: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

E. Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 24

F. Teknik Analisis Data ............................................................ 27

G. Sistematika Penulisan .......................................................... 29

H. JadwalPenelitian .................................................................. 30

BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Kabupaten Muaro Jambi ............................ 30

B. Demografi ............................................................................ 33

C. Visi dan Misi Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura

Kabupaten Muaro Jambi ...................................................... 35

D. Sarana dan Prasarana Dinas Tanaman Pangan Dan

Holtikultura Kabupaten Muaro Jambi .................................. 43

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Kendala Pemerintah Daerah Kabupaten Muaro Jambi

dalam meningkatkan mutu dan kualitas beras para petani

di Desa Rengas Bandung ..................................................... 46

B. Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Muaro Jambi

dalam meningkatkan mutu dan kualitas beras para petani

di Desa Rengas Bandung .................................................... 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………….…….64

B. Saran-Saran..............…...……………………............…….65

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………..

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

DAFTAR SINGKATAN

SWT : SubhanahuWata’ala

SAW : ShallallahuAlaihiWasallam

STS : SulthanThahaSaifuddin

SDM : Sumber Daya Manusia

SDA : SumberDayaAlam

UIN : Universitas Islam Negeri

UU : Undang-Undang

Page 14: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelayanan publik adalah hak dasar setiap warga negara, oleh karenanya

pusatperhatian terhadap kualitas pelayanan menjadi hal utama yang perlu

dipikirkandan ditingkatkan oleh aparatur publik dan Institusinya. Maka dari

itu sudahmenjadi kewajiban utama pemerintah daerah maupun pusat untuk

memberikansebuah pelayanan dan menjadi seorang pelayan publik untuk

masyarakatnya.Undang-undang Republik Indonesia No 25 tahun 2009 tentang

pelayanan publicmenyatakan bahwa, pelayanan public adalah kegiatan atau

rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk

atas barang, jasa,dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik .

Menurut Duadji (2013:6) dalam “Arti sempit pelayanan publik adalah

suatu tindakan pemberian barang dan jasa kepada warga negara (masyarakat)

yang dilakukan oleh lembaga/badan pubik (pemerintah) sebagai pengejawantahan

tanggungjawab dan kewajiban negara kepada publik, baik yang diberikan

langsung maupun melalui mekanisme kemitraan dengan sektor privat dan atau

lembaga masyarakat berdasarkanjenis dan insentitas kebutuhan masyarakat serta

kemampuan masyarakat dan pasar”. Artinya sebagai penyelenggara pelayanan

1

Page 15: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

publik pemerintahharus memberikan pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan

dari masyarakat. Begitupun sebaliknya masyarakat sebagai penerima pelayanan

publik harus terpenuhi kebutuhnnya danmerasakan pelayananyang diberikan

pemerintah. Pelayanan dalam hal ini yaitu berupa barang, jasa dan pelayanan

administratif.

Kemudian untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan memberikan

perlindungan terhadap hak-hak anggota masyarakat dari pelaku penyelenggaraan

pelayanan negara yang tidak sesuai dengan kewajiban hukumnya, dengan

memberikan kesempatan kepada anggota masyarakat yang dirugikan untuk

mengadu maka dibentuklah sebuah lembaga pengawas eksternal untuk menjadi

sebuah wadah penyerap aspirasi masyarakat terkait pelayanan publik yang

bernama Lembaga Ombudsman Nasional.Hal ini tertuang melalui Keputusan

Presiden Nomor 44 Tahun 2000.Lembaga Ombudsman Nasional bertujuan

membantu menciptakan dan mengembangkan kondisi yang kondusif dalam

memberantas berbagai praktek mal administrasisi serta meningkatkan

perlindungan hak masyarakat agar memperoleh pelayanan publik, keadilan, dan

kesejahteraan.Hal ini berarti Lembaga Ombudsman Nasional memiliki tugas dan

wewenang untuk mengawasi pelaksanaan pelayanan publik guna meningkatkan

kualitas pelayanan publik di Indonesia.Lembaga ombudsman berfungsi sebagai

wadah pengaduan bagi masyarakat jika terjadi masalah dalam penyelenggaraan

pelayanan publik. Tahun 2008, Ombudsman Nasional berubah menjadi

Ombudsman Republik Indonesia hal ini bertujuan untuk memaksimalkan

fungsi,tugas dan wewenang Lembaga, hal ini tertuang dalam Undang-Undang

Page 16: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2008 tentang Ombudsman Republik

Indonesia. Maka denganya adanya otonomi daerah yang luas keberadaan

pemerintah daerah untuk melayanai kebutuhan masyarakat semakin

penting.pemerintah daerah dituntut untuk mengaktualisasikan isi dari otonominya

agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. untuk mewujudkan good

governancepemerintah daerah dituntut untuk mampu memberikan pelayanan

kepada masyarakat secara efektif, efisien dan akuntabel sebagai konsekuensi atas

kewajiban masyarakat untuk membiayai pelayanan publik yang dituntut oleh

masyarakat.2

Maka dalam rangka memperlancar tugas pengawasan penyelenggara

negara didaerah maka dipandang perlu bahwa Ombudsman Republik Indonesia

membentuk perwakilan Ombudsman didaerah.Maka dari itu Ombudsman

Republik Indonesia membentuk perwakilan Ombudsman di setiap Daerah yaitu

salah satunya Provinsi Jambi. maka pada bulan Oktober 2012 dibentuklah

Lembaga Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jambi yang

ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 37 tahun 2008 tepatnya pada pasal 5

ayat 2 tentang tata kerja Ombudsman daerah Provinsi Jambi. Ombudsman

Republik Indonesia menjalankan dua fungsi yaitu Penyelesaian laporan dan

pencegahan dengan tugas-tugas seperti melakukan pemeriksaan substansi atas

laporan, menindaklanjuti laporan yang tercakup dalam ruang lingkup kewenangan

Ombudsman, melakukan investigasi atas prakarsa sendiri terhadap dugaan mal-

2Istianto, Bambang. 2011. Manajemen Pemerintahan dalam Perspektif

PelayananPublik.Mitra

Page 17: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

administrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik, melakukan koordinasi dan

kerjasama dengan lembaga negara atau lembaga pemerintahan lainnya serta

lembaga kemasyarakatan dan perseorangan, membangun jaringan kerja,

melakukan upaya pencegahan mal administrasisi dan penyelenggara pelayanan

publik, serta melakukan tugas lain yang diberikan undang-undang3. Yaitu sebagai

Berikut :

Tabel 1.1

Data Laporan Ombudsman Provinsi Jambi

Pada tahun 2017-2018

NO Substansi Laporan Jumlah laporan Jumlah laporan

2017 2018

1 Administrasi Kependudukan 4 65

2 Air Minum 4 1

3 Agraria - 3

4 Asurasnsi/Jaminan Sosial 12 3

5 Cukai dan Pajak 6 1

6 Energi (Sumber Daya Alam) 1 -

7 Imigrasi 2 1

3Kusdi, Dr. 2017. Teori organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika

Page 18: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

8 Informasi Publik 2 6

9 Infrastruktur - 8

10 Kejaksaan 4 -

11 Kelautan 1 -

12 Kepegawaian 4 16

13 Kepolisian 645 27

14 Kesehatan 86 7

15 Kesejahteraan social - 1

16 Ketenagakerjaan 1 5

17 Komisi/Lembaga Negara 1 3

18 Lingkungan Hidup - 1

19 Listrik 5 10

20 Pajak - 5

21 Pemukiman/Perumahan 1 2

22 Pendidikan 12 21

23 Peradilan 2 1

24 Perbankan 4 6

25 Perdagangan dan Industri 2 2

26 Perhubungan/Infrastruktur 18 4

27 Perijinan (PTSP) 4 3

28 Pertanahan 12 9

29 Pertanian 1 -

Page 19: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

30 Telekomunikasi 1 1

31 Transportasi - 2

Jumlah 835 214

Sumber : Laporan Tahunan Ombudsman Perwakilan Provinsi Jambi tahun 2017-

2018

Bisa dilihat pada tabel 1 terlihat banyak sekali laporan kasus

maladmistrasipelayanan publik yang diterima oleh ombudsman. Pada tahun

2017 ada sekitar835 kasus yang diterima ombudsman sedangkan ditahun 2018

ada 214 kasus yang diterima. Artinya terlihat bahwa penyelenggara pelayanan

public di jambi.4

Kemudian berdasarkan data laporan Ombudsman berdasarkan hasil

tindak lanjutpenyelesaian dari banyaknya kasus yang diterima.Ada banyak

kasus juga yangdapat terselsaikan. Hal ini bisa dilihat pada tabel 2 yaitu :

Tabel 1.2 Laporan Ombudsman Provinsi Jambi

Berdasarkan Tindak Lanjut Tahun 2017-2018

No Aspek Jumlah % Jumlah %

2017 2018

4Moleong, J, Lexy.2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Refisi.

Bandung:Remaja Rosdakarya

Page 20: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

1 Laporan ditutup 791 94,73% 169 80%

2 Laporan telah diselesaikan 3 0,36% - -

3 Menunggu Data 5 0,60% 6 3%

Tambahan/Lanjutan dari Pelapor

4 Menunggu Tanggapan Terlapor 13 1,56% 13 6%

5 Proses di Administrasi 7 0,84% 6 3%

6 Proses di Asisten (investigasi) 16 1,92% 17 8%

Jumlah 835 100% 211 100%

Sumber : Laporan Tahunan Ombudsman Perwakilan Provinsi Jambi tahun 2017-

2018

Berdasarkan daftar tabel 1, bisa dilihat dari tahun 2017 sampai tahun 2018

banyaksekali laporan kasus terkait masalah pelayanan publik yang ada di

ProvinsiJambi. jika kita lihat dari persentase tabel 2, berdasarkan hasil tindak

lanjut laporan pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2018 kinerja Ombudsman

mengalami penurunan. Bisa dilihat pada tabel 2, tahun 2017 ada 791 atau 94,73

%laporan ditutup dari 835 kasus yang dianggap tuntas. Jika dibandingkan

dengantahun 2018 ada 169 atau 80 % laporan ditutup dari 211 kasus yang

dianggaptuntas. Terlihat substansi yang telah dituliskan memperlihatkan

perbandingan pada tahun 2017 dan tahun 2018 terjadi penurunan pada kolom

Page 21: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

laporan ditutup sebanyak 14,73 % yang dilakukan Ombudsman Provinsi

Jambi dalam penyelesaikan Laporan Kasus.5

Maka dengan demikian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait

bagaimana sesungguhnya peran Lembaga Ombudsman Republik

IndonesiaPerwakilan Provinsi Jambi dalam menyelesikan laporan kasus mal

administrasi masyarakat Provinsi Jambi tahun 2018.6

Karna melihat banyaknya fenomena kasus mal administrasisi di Provinsi

Jambi, maka penulis memilih Lembaga Ombudsman perwakilan Provinsi Jambi

sebagai tempat penelitian, karena Lembaga Ombudsman perwakilan Provinsi

Jambi merupakan perpanjangan tangan Lembaga Ombudsman Republik Indonesia

dalam menangani berbagai pengaduan tekait pelayanan publik yang

diselenggarakan oleh Penyelenggara negara di Indonesia serta merupakan bagian

tak terpisahkan dari kantor Lembaga Ombudsman Republik Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

Fenomena yang dideskripsikan pada latar belakang masalah

mengarakan pada sebuah statement kunci yang menjadi sebuah rumusan

masalah yaitu :

5Rusli, Budiman. 2016. Kebijakan Publik Membangun Pelayanan Publik

yangResponsif.Bandung: CV ADOYA Mitra Sejahtera.

6Rusli, Budiman. 2016. Isu-isu Krusial Administrasi Publik

Kontemporer.Bandung : CV ADORAYA Mitra Sejahtera

Page 22: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

1. Bagaimana Peran Ombudsman Perwakilan Provinsi Jambi dalam

menyelesaikan laporan kasus mal administrasisi Pelayanan Publik

Masyarakat Provinsi Jambi tahun 2018 menurut undang-undang no 25

tahun 2009 tentang pelayanan publik?

2. Bagaimana upaya Ombudsman Perwakilan Provinsi Jambi dalam

mencegah mal administrasi dikota Jambi?

3. Apa saja peluang dan tantangan Ombudsman Perwakilan Provinsi Jambi

dalam mencegah mal administrasi dikota Jambi?

C. BATASAN MASAKAH

Agar pembahasan permasalahan dalam penulisan skrips ini tidak

meluas, tepat sasaran pada pokok pembahasan, maka penulis membatasi

permasalahan ini hanya membahas tentang peran lembaga Ombudsman

perwakilan Provinsi Jambi dalam menyelesaikan laporan kasus mal

administrasisi pelayanan Publik Masyarakat Provinsi Jambi.

D. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

Dengan adanya rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penulisan ini adalah sebagaiberikut:

1. Untuk mengetahui Peran Ombudsman Perwakilan Provinsi Jambi dalam m

enyelesaikan laporan kasus mal administrasisi Pelayanan Publik

Masyarakat Provinsi Jambi tahun 2018.

Page 23: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

2. Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat Ombudsman Perwakilan

Provinsi Jambi dalam menyelesaikan laporan kasus mal administrasisi

Pelayanan Publik Masyarakat Provinsi Jambi tahun 2018.

E. MANFAAT PENELITIAN

Penulisan yang dilakukan ini diharapkan akan memberikan manfaat

baik bagi dunia pendidikan di bidang ilmu hukum secara umum, secara khusus

penulis mengharapkan bahwa penulisan ini dapat memberikan manfaat sebagai

berikut7:

1. Manfaat teoritis, yaitu untuk kalangan akademisi, dosen, penulis, dan

mahasiswa agar dapat mengetahui dan memahami ketentuan Lembaga

Ombudsman dalam melakukan pengawasan pelayanan publik menurut UU

Nomor 37 Tahun 2008, sehingga penulisan ini dapat digunakan sebagai

referensi penulisan karya ilmiah di kemudian hari dan referensi dalam

kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan permasalahan yang di

angkat dalam penukisan ini.

2. Manfaat secara praktisdari penulisan ini, yaitu:

a. Untuk aparat penegak hukum, penulisan ini dapat digunakan sebagai

petunjuk dan bahan pertimbangan dalam mengkonstruksikan aturan (dalam

7Sugiyono. 2017, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.

Bandung ; Alfabeta

Page 24: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

hal ini undang-undang) yang berkaitan dengan pengawasan pelayanan

publik sehingga dapat menempatkan kedudukan secara yuridis terkait

dengan Lembaga Ombudsman.

b. Untuk masyarakat, penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan informasi

aktual untuk membentuk masyarakat yang cerdas hukum.

F. KERANGKA KONSEPTUAL

Sebagaimana fungsi terpenting dari Lembaga Pemerintahan adalah

memberikan pelayanan umum kepada masyarakat sebagai bagian dari good

governance (pemerintahan yang baik)Terkait dengan hal tersebut, reformasi

dalam lembagapemerintahan pada dasarnya dapat dimulai dengan cara

memperbaiki prosedur dan mekanisme pemberian pelayanan umum kepada

masyarakat, termasuk juga pengawasannya yang dilakukan oleh lembaga

Ombudsman melalui tugas dan wewenangnya8.

Ombudsman adalah suatu lembaga pemberi pengaruh terhadap

penyelenggara negara agar memperbaiki proses pemberian pelayanan umum

dengan rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil investigasi Ombudsman

melalui laporan dari masyarakat terhadap maladminstrasi badan layanan umum.

Untuk memecahkan masalah atau menjawab pokok masalah yang telah

dikemukakan oleh penulis, maka diperlukan pemaparan kerangka teoritik untuk

mengarah pada tujuan yang jelas dan bisa digunakan untuk menjelaskan

8Tresiana, Novita. 2017. Penelitian kualitatif. Jambi: Pustaka Nusantara

Page 25: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

mengenai kekuatan hukum rekomendasi Ombudsman pada mal administrasisi

layanan publik dan relevansinya terhadap teori sistem dalam Islam. Adapun

kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Teori Pengawasan

Kamus besar Bahasa Indonesia menjelaskan secara harfiah dari segi

tatabahasa adalah penilikan dan penjagaan.George R. Terry memberi penjelasan

arti dari pengawasan adalah menentukan apa yang telah dicapai, mengevaluasi

dan menerapkan tindakan korektif, jika perlu, memastikan hasil yang sesuai

denganrencana.

SP. Siagian memberi definisi tentang pengawasan sebagai berikut “proses

pen gamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjalin

agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana

yang telah ditentukan”. Menurut Ir. Suryamto, pengawasan adalah segala usaha

atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya

mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya

atau tidak.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas, maka dapat ditarik makna

dasar dari pengawasan yaitu9 :

a. pengawasan ditujukan sebagai upaya pengelolaan untuk mencapai hasil

daritujuan,

b. Adanya tolak ukur yang dipakai sebagai acuan keberhasilan,

9Istianto, Bambang. 2011. Manajemen Pemerintahan dalam Perspektif

PelayananPublik.Mitra Wacana Media. Jakarta

Page 26: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

c. Adanya kegiatan untuk mencocokkan antara hasil yang dicapai dengan tolak

ukur yangditetapkan,

d. Mencegah terjadinya kekeliruan dan menunjukkan cara dan tujuan yang

benar,

e. Adanya tindakan koreksi apabila hasil yang dicapai tidak sesuai dengan

tolak ukur yangditetapkan.

2. Teori GoodGovernance

a. Pengertian Good Governance

Secara konseptual “good” dalam bahasa Indonesia “baik” dan “Governance”

adalah “kepemerintahan”. Pemikiran good governance dapat dilihat dari dua

sudut pandang, yaitu dari sudut pandang administrasi pembangunan dan sudut

pandang teori pembangunan.Dari kedua sudut pandang tersebut dapat

disimpulkan bahwa good governance mengisyaratkan hubungan yang harmonis

antara negara (state), masyarakat sipil (civil society) dan swasta

(enterprener).Dengan demikian good governance mengandung pengertian yang

lebih luas dari goverment.Secara sederhana good governance dapat diartikan

sebagai prinsip dalam mengatur pemerintahan yang memungkinkan layanan

publiknya efisien, sistem pengadilannya bisa diandalkan, dan administrasinya

bertanggung jawab pada publik.

b. Tujuan Asas Good Governance untuk PelayananPublik

Secara lebih mendasar good governance merupakan manifestasi dari

serangkaian asas-asas yang menjadi landasan filosofis dalam menjalankan

pemerintahan. Bisa disebut asas umum pemerintahan yang baik, terdiri dari : Asas

Page 27: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

Kecermatan, Asas Objektifitas, Asas Keseimbangan, Asas Persamaan, Asas

Keadilan, Asas Pertimbangan, Asas Tidak Berlaku Surut, Asas Kepercayaan, dan

Asas Kepastian Hukum.

Keseimbangan asas tersebut dapat dirangkum menjadi tiga asas yang

merupakan intisari dalam good governance, yaitu akuntabilitas publik, kapasitas

hukum (rule of law) dan transparasi publik.Akuntabilitas publik masyarakat

bahwa setiap perilaku dan tindakan pejabat publik baik dalam membuatkebijakan,

mengatur dan membelanjakan keuangan negara maupun pada saat melaksanakan

penegakan hukum haruslah terukur dan dapat dipertanggungjawabkan

kepada masyarakat. Transparasi publikmensyaratkanbahwa setiap pejabat publik

berkewajiban membuka ruang partisipasi kepada masyarakat dalam proses

pembuatan kebijakan publik dengan membuka akses dan memberikan informasi

yang benar, jujur dan tidak diskriminatif baik diminta maupun tidak diminta oleh

masyarakat. Intisari yang selanjutnya adalah adanya jaminan kepastian hukum

(rule of law) bagai setiap masyarakat, setiap pejabat publik berkewajiban

memberikan jaminan bahwa dalam berurusan dengan penyelenggara negara setiap

masyarakat pasti akan memperoleh kejelasan tentang tenggang waktu, hak,

kewajiban, sehingga masyarakat akan memperoleh rasa keadilan, khususnya

ketika berhadapan kepada penyelenggara negara. Dengan demikian dalam

kerangka good governance, setiap pejabat publik berkewajiban memberikan

perlakuan yang sama bagi setiap warga masyarakat dalam menjalankan fungsi-

fungsi sebagai pelayanan publik. Ketiga intisari dari good governance tersebut

merupakan unsur yang sangat penting dalam proses demokratisasi suatu negara.

Page 28: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

G. TINJAUAN PUSTAKA

Untuk menghindari terjadinya kesamaan dalam penulisan dengan penelitian

yang ada sebelumnya, maka penulis melakukan pencarian terhadap penelitian-

penelitian yang telah ada sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang

dilakukan penulis terhadap tema skripsi yangsepadan.

Berdasarkan studi pustaka yang telah penulis lakukan, ada beberapa

penelitian yang mirip dengan tema penelitian baik dari buku-buku, jurnal, skripsi,

tesis, dan desertasi serta makalah tulisan-tulisan bebas yang mempunyai

keterkaitan terhadap peneltian ini dipaparkan.

Skripsi karya Pande Made Adhistya Prameswari dengan judul “Akibat

Hukum Rekomendari Ombudsman Wilayah Bali Terkait Terjadinya Mal

administrasisi Dalam Pelayanan Publik”.Dalam kripsi ini membahas mengenai

bagaimana kekuatan hukum rekomendasi Ombudsman wilayah Bali dalam hal

terjadinya praktek mal administrasisi terhadap penyelenggaraan pelayanan

publik.Serta akibat hukum rekomendasi Ombudsman wilayah Bali jika

rekomendasi tidak ditindak lanjuti.Akibat hukum jika rekomendasi Ombudsman

tidakditindak lanjuti, dalam hal ini akibat hukum itu sendiri harus diambil oleh

penyelenggara pelayanan publik sebagai bentuk tanggung jawab dan kewajiban

sesuai dengan Undang-Undang pelayanan publik.Apabila tanggung jawab dan

kewajiban ini tidak dilaksanakan, maka Ombudsman dapat menilai bahwa

Page 29: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

penyelenggara pelayanan publik tersebut dapat diberikan rekomendasi berupa

sanksi administratif.

Skripsi karya Ridho Aldila dengan judul “Kedudukan Hukum Rekomendasi

Ombudsman Republik Indonesia dalam fungsi Pengawasan Terhadap Lembaga

Pelayanan Publik”.Dalam skripsi ini membahas mengenai kedudukan hukum

Rekomendasi Ombudsman dan dan ketaatan penyelenggara pelayanan publik

dalam melaksanakan Rekomendasi Ombudsman Republik Indonesia.Serta

tindakan Ombudsman jika Rekomendasi yang dikeluarkan tidak dilaksanakan

olehpenyelenggara pelayanan publik yang tidak patuh terhadap Rekomendasi

Ombudsman tersebut.

Skripsi karya Rima Suci Rahmawati dengan judul “Studi Tentang

Rekomendasi Komisi Ombudsman Nasional dalam Pemenuhan Pelayanan

Publik”. Dalam skripsi ini membahas mengenai Komisi Ombudsman Nasional

dalam pemenuhan pelayanan publik bukan sebagai lembaga pelaksana pelayanan

publik, namun sebagai lembaga pengawasanmasyarakat yang muaranya

adalah“rekomendasi” dan dikeluarkan untuk menyelesaikan keluhan publik itu

sendiri maupun untuk mencegah terjadinya keluhan lebih lanjut atas

penyelenggaraan negara atau pelayanan publik.

Tesis Karya Rido Nikmatan Telaumbanua dengan judul “Pelaksanaan

Fungsi Rekomendasi Ombudsman Perwakilan DIY dalam Melaksanakan

Pengawasan Pelayanan Publik DIY”. Dalam tesis ini membahas mengenai

pelaksanaan fungsi rekomendasi Ombudsman Perwakilan DIY dalam

melaksanakan pengawasan pelayanan publik di DIY, kendala-kendala

Page 30: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

pelaksanaan fungsi rekomendasi Ombudsman Perwakilan DIY dalam

melaksanakan pengawasan pelayanan publik di DIY, dan upaya mengatasi

kendala-kendala pelaksanaan fungsi rekomendasi Ombudsman Perwakilan DIY

dalam melaksanakan pengawasan pelayanan publik diDIY.

Jurnal karya Steffi Seline Maryanne Ginting, Faisal Akbar, Pandastaren

Tarigan, dan Jusmasi Sikumbang, dengan judul “Menuju Good Governance

dalam Pelaksanaan Rekomendasi Ombudsman Republik Indonesia (Studi Kasus

Dwelling Time di Empat Pelabuhan Indonesia”. Dalam jurnal ini membahas

mengenai kasus percepatan waktu tinggal dari Ombudsman Republik Indonesia

yang mengawal sampai ke Presiden dan ditindaklanjuti untuk peningkatan

pelayanan publik dipelabuhan.ORI, sebagai jembatan antara aspirasi rakyat

dengan pelayanan publik atau pejabat publik.Rekomendasi harus dilaksanakan

untuk kepentingan umum.Pelayanan publik menjadi tombak cita-cita

pemerintahan yang baik disuatu negara. Dimana Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2009 tentang pelayanan publik, selain bertujuan menjadi perlindungan dan

kepastian hukum bagi masyarakat diranah pelayanan publik, serta organisasi

tertentu sehingga masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip good governance.

Dari beberapa penelitian tentang aturan Lembaga Ombudsman yang telah

penulis paparkan diatas hampir memiliki kesamaan dengan penelitian

penulis.Namun ada beberapa yang membedakan diantaranya yaitu pada fokus

penelitian dan hasil atau kesimpulan.

Page 31: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …
Page 32: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis kualitatif dengan bentuk

penelitian Library Research yaitu untuk mengetahui dan menggambarkan

kenyataan dari kejadian yang diteliti yang secara primer menggunakan paradigma

pengetahuan berdasarkan pandangan pandangan konstruktivitas, makna yang

secara sosial dan historis dibangun dengan maksud mengembangkan suatu teori

atau pola atau pandangan advokasi partisipatori atau keduanya10

. Penelitian yang

digunakan adalah kepustakaan yaitu mengumpulkan data sehingga memudahkan

penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam rangka memenuhi penelitian

ini. Menurut Sugiyono Bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah

dimana peneliti sebagai instrument kunci.

B. Tipe Penelitian

Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan

10 Moleong, J, Lexy.2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Refisi.

Bandung:

Remaja Rosdakarya

18

Page 33: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

tindakan secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai metode alamiah. Hal ini sejalan dengan tujuan penelitian dalam

memahami bagaimana peran Ombudsman dalam menyelesaikan laporan kasus

dan mengetahui faktor penyebab kurang maksimalnya peran Ombudsman

Perwakilan Provinsi Jambi dalam menyelesaikan laporan Kasus Mal-administrasi

pada tahun 2018 sesuai dengan Tugas, Pokok dan Fungsi Ombudsman.

Pendekatan kualitatif menurut Sugiyono (2017:09) adalah metode

penelitian yang berlandaskan filsafat postpositivisme yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Artinya data yang dikumpulkan

bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah

wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen

resmi lainnya. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah

ingin menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara mendalam rinci

dan tuntas. Oleh karena itu penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini

adalah dengan mencocokkan antara realita empirik dengan teori yang berlaku

dengan menggunakan tipe deskriptif.

Tipe deskriptif menurut Sugiyono (2017:11) adalah tipe yang dilakukan

untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa

membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan

variabel yang lain. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe

deskriptif ini untuk memaparkan dan menganalisis data yang didapatkan,

sehingga mendapatkan gambaran secara luas dan penjelasan mengenai Peran

Page 34: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

Lembaga Ombudsman Provinsi Jambi dalam menyelesaikan kasus mal

administrasisi Pelayanan Publik tahun 2018.

C. Fokus Penelitian

Penelitian ini memfokuskan Peran Lembaga Ombudsman dalam

meyelesaikan Laporan kasus mal administrasisi dalam bidang pelayanan publik

pada tahun 2018 di Jambi. Kemudian fokus ini akan diarahkan pada Peran

Lembaga Ombudsman Perwakilan Provinsi Jambi dalam menyelesaikan kasus

mal administrasisi Pelayanan Publik masyarakat Provinsi Jambi tahun 2018 yang

akan diukur keberhasilannya melalui Teori Indikator Pelayanan Publik menurut

Fitzsimmons dan Fitzsimmons (2016:94) dalam Rusli bahwa ada beberapa

Indikator pelayanan publik yaitu :

1. Tangibles : penyediaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya

yang memadai.

2. Empathy : tingkat kemauan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan

konsumen.

3. Responsiveness : keinginan melayani konsumen dengan cepat.

4. Reliability : memberikan pelayanan secara tepat dan cepat.

5. Assurance : tingkat perhatian terhadap etika dan moral dalam

memberikan pelayanan.

Page 35: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

D. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempatpeneliti melakukan penelitian

terutama dalam menangkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya terjadi dari

objek yang diteliti dalam rangka mendapatkan data-data penelitian yang akurat.

Dalam penentuan lokasi penelitian, Moleong (2013:128) menentukan cara terbaik

ditempuh dengan jalan mempertimbangkan teori subtantif dan menjajaki lapangan

untuk mencari kesesuaian dengan kenyataan yang ada dilapangan sementara itu

keterbatasan geografi dan praktis seperti waktu, biaya, tenaga perlu juga dijadikan

pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian. Lokasi penelitian yang dipilih

peneliti adalah Kantor Lembaga Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan

Provinsi Jambi. Alasan Penulis memilih lokasi tersebut karna lembaga

Ombudsman adalah adalah salah satu lembaga yang terlibat sebagai Lembaga

pengawas Eksternal dalam penyelenggaraan Pelayanan Publik khususnya di

Provinsi Jambi.

E. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunaan meliputi data primer dan data sekunder. Adapun

jenis data dalam penelitian ini adalah sebgai berikut11

:

1. Data primer, adalah sumber data yang sifatnya utama yang dalam hal ini

sumbernya diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Berkaitan dengan hal

tersebut, maka yang memounyai relevansi terhadap judul yang penulis bahas

adalah rangkuman Undang-Undang No 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman.

11 Sugiyono. 2016, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.

Bandung ; Alfabeta

Page 36: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

2. Data sekunder, yaitu berupa buku yang secara tidak langsung memiliki kaitan

dengan pembahasan penelitian ini.

a. Instrumen Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan adalah Library Research, yaitu penelitian

dengan cara menggunakan bahan yang ada relevansinya dengan pembahasan topic

pada penulisan ini. Yaitu melalui buku buku dan jurnal yang dijadikan sebagai

bahan referensi daftar bacaan penulisan skripsi.

b. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini setelah dilakukan pengumpulan data maka data

tersebut dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan.Adapun bentuk teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif.Yaitu

metode mengumpulkan dan menyusun data kemudian dilakukan analisis terhadap

permasalahn tersebut.Data yang dikumpulkan yaitu berupa kata- kata, gambar dan

bukan angka.Hal ini disebabkan oelh adanya penerapan metode kualitatif. Jenis

Pendekatan

Dalam penelitian ini, digunakan 3 (tiga) jenis pendekatan analisa konsep,

yakni pendekatan perundang-undangan (the statute approach) suatu pendekatan

dengan mempelajari pandangan serta doktrin yang berkembang pada ilmu hukum

dan pendekatan politik yang dilakukan melalui penelaahan dan perkembangan

politik yang diteliti12

.

12 Tresiana, Novita. 2016. Penelitian kualitatif. Jambi: Pustaka Nusantara

Page 37: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

F. Sistematika Penelitian

Untuk mendapatkan pemahaman secara runtut, pembahasan dalam

penulisan skripsi ini akan disistematisasi sebagai berikut:

BAB I mencaput latar belakang masalah. Rumusan masalah, Batasan

masalah, Tujuan dan kegunaaan penelian. Manfaat penelitian, Kerangkateori,

Tinjauan pustaka, Metode penelitian dan Sistemeatika penulisan.

BAB II membahas Metode Penelitian yang mencakup Jenis penelitian, tipe

penelitian, fokus penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, Sistematika

Penulisan dan Jadwal Penelitian.

BAB III membahas tentang gambaran umum tempat penelitian. Sejarah

Berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, dan Sarana dan Prasarana

BAB IV merupakan analisis penelitian yang menjawab rumusan dalam

penelitian ini.

BAB V merupakan bab akhir dari penulisan skripsi yaitu menutup yang

terpilih dari kesimpulan,saran-saran,daftar pustaka, lampiran dan curriculun vitae.

G. Jadwal Penelitian

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian dilapangan,

maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada tabel jadwal

penelitian sebagai berikut :

Page 38: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

Tabel 2.1 : Jadwal Penelitian

NO Kegiatan Agustus september Oktober

1 Pengajuan judul √

2 Pembuatan proposal √ √

3 Peerbaikan proposal

dan seminar

√ √

4 Surat izin Riset √

5 Pengumpulan Data √ √

6 Pengolahan Data √ √

7 Pembuatan Laporan √

8 Bimbinangan dan

Perbaikan

√ √ √

9 Agenda dan Ujian

Skripsi

10 Perbaikan dan

Perjilidan

√ √

Page 39: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

BAB III

GAMBARAN UMUM OMBUDSMAN RI

PERWAKILAN PROVINSI JAMBI

A. Sejarah Ombudsman

Kata “Ombudsman” berarti wakil/perwakilan kelompok. Nama ini

kemudian diselamatkan dan ditabalkan kepada Institusi pengawasan pelayanan

publik. Lembaga Ombudsman pertama kali lahir di Swedia pada tahun 1809.

Namun demikian, pada dasarnya Swedia bukan negara pertama yang membangun

sistem pengawasan Ombudsman. Brylian Giling dalam tulisannya berjudul The

Ombudsman In New Zealand mengungkapkan bahwa pada zaman Kekaisaran

Romawi terdapat institusi Tribunal Plebis yang tugasnya hampir sama dengan

Ombudsman yaitu melindungi hak-hak “plebeians” (masyarakat lemah) dari

penyalahgunaan kekuasaan oleh para bangsawan13

.

Model Pengawasan Ombudsman juga telah banyak ditemui pada masa

Kekaisaran Cina dan yang paling menonjol adalah ketika tahun 221 M Dinasti

Tsin mendirikan lembaga yang beranama Control Yuan atau Censorate yang

bertugas melakukan pengawasan terhadap pejabat-pejabat kekaisaran

(pemerintah) dan bertindak sebagai “perantara” bagi masyarakat yang ingin

13 Suara Ombudsman RI, “Kiprah Dan Jejak Ombudsman RI”,

Edisi Pertama, Januari-Febuari 2013, h. 10.

25

Page 40: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

menyampaikan aspirasi, laporan atau keluhan kepada kaisar. Sampai saat ini

Control Yuan juga digunakan untuk menamakan Ombudsman di Taiwan.

Dean M Gotteher, mantan Presiden Asosiasi Ombudsman Amerika Serikat,

menemukan bahwa pada dasarnya, Ombudsman berakar dari prinsip-prinsip

keadilan yang menjadi bagian dari mekanisme pengawasan dalam sistem

ketatanegaraan Islam. Hal tersebut dapat dilihat pada masa Khalifah Umar Bin

Khatab (634-644 M) yang saat itu memosisikan diri sebagai Muhtasib, yaitu orang

yang menerima keluhan dan juga menjadi mediator dalam mengupayakan proses

penyelesaian perselisihan antara masyarakat dengan pejabat pemerintah. Ia

kemudian membentuk lembaga Qadi Al Quadat (Ketua Hakim Agung) dengan

tugas khusus melindungi warga masyarakat dari tindakan-tindakan sewenang-

wenang dan penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat pemerintahan.

Selama 150 tahunan, Ombudsman modern hanya dikenal di Swedia saja,

akan tetapi dalam setengah abad terakhir ini, institusi Ombudsman menyebar ke

berbagai penjuru dunia. New Zealand tercatat sebagai negara pertama yang

berbahasa Inggris dan negara pertama di luar Eropa yang mendirikan Ombudsman

tahun 1962 atau tujuh tahun setelah Denmark mendirikan Ombudsman ketiga

(1955)14

.

Di Skandinavia institusi Ombudsman diikuti oleh Norwegia dan Islandia.

Adapun di Eropa Barat, Ombudsman didirikan di Republik Irlandia, Italia, Swiss,

Austria, Belanda, Belgia, Yunani, Malta, Portugal dan Spanyol. Sedangkan Eropa

Timur dan Tengah Ombudsman dibentuk di Slovenia, Lithuania, Hongaria,

14

Ibid, h. 11

Page 41: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

Polandia, Rusia, Ukraina, Albania, Rumania dan disusul oleh Bosnia-

Horzegowina dan Bulgaria. Inggris yang semula ragu, akhirnya mengikuti negara-

negara bekas jajahannya mendirikan Ombudsman atau Paliamentery Comissioner

For Administration tahun 1967. Sedangkan Perancis pada tahun 1973 membentuk

Ombudsman dengan sebutan Mediateur de la Republique. Di Amerika Utara,

Institusi Ombudsman didirikan di beberapa Provinsi Kanada dan beberapa negara

bagian Amerika Serikat. Selanjutnya Ombudsman menyebar ke negara-negara di

Amerika Latin antara lain ke Guetemala.

Di Asia, Ombudsman pertama kali didirikan di India, akan tetapi masih

bersifat daerah. Sekarang ada sebanyak 11 Loy Ayukta (Ombudsman Daerah). Di

Pakistan, Ombudsman Nasional bernama Wafaqi Mohtasib berdiri berdampingan

dengan beberapa Ombudsman Daerah. Sedangkan di Afrika negara pertama yang

pertama kali mendirikan Ombudsman adalah Tanzania. Di dunia, sekarang

terdapat 107 Ombudsman Nasional, dimana Ombudsman Thaliand yang termuda

dibentuk setelah Indonesia. Bila digabung dengan Ombudsman Daerah jumlah

seluruhnya menjadi 130-an Ombudsman.

B. Sejarah Ombudsman RI

Pada tanggal 20 Maret 2000 Lembaga Ombudsman resmi dibentuk di

Indonesia. Lembaga baru ini secara lengkap bernama Komisi Ombudsman

Nasional, berfungsi sebagai lembaga pengawas eksternal yang secara independen

akan melakukan kerja-kerja pengawasan terhadap penyelenggara negara dalam

memberikan pelayanan umum yang menjadi tanggung jawab mereka.

Ombudsman sendiri merupakan lembaga negara yang mempunyai kewenangan

Page 42: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik baik yang diselenggarakan oleh

penyelenggara negara dan pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh

Badan Hukum Milik Negara serta Badan Swasta atau perseorangan yang diberi

tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh

dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau

anggaran pendapatan dan belanja daerah15

.

Lembaga Ombudsman ini dibentuk di saat Indonesia sedang mengalami

masa transisi, diawali dengan tumbangnya rezim Soeharto. Pemilu yang konon

katanya paling demokratis sepanjang sejarah ketatanegaraan Indonesia akhirnya

mengantarkan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada kursi RI 1 dan Megawati

Soekarno Putri di kursi RI 2. Tampaknya duet kepemimpinan Gus Dur dan

Megawati saat itu harus menanggung beban politik dan sejarah masa lalu yang

cukup berat.

Dalam kondisi mendapat tekanan masyarakat yang menghendaki

terjadinya perubahan menuju pemerintahan yang transparan, bersih dan bebas

KKN, maka pemerintahan saat itu berusaha melakukan beberapa perubahan sesuai

aspirasi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya adalah

dengan membentuk sebuah lembaga pengawasan terhadap Penyelenggara Negara,

bernama Komisi Ombudsman Nasional16

.

15

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2008, tantang Ombudsman

Republik Indonesia, Pasal 1 ayat 1, (Jakarta:2008), h.3 16

Http://www.Lembaga Ombudsman Jambi.com/publikasi, 2019/2/9, 15.25wib.html.

Page 43: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

Pada tanggal 10 Maret 2000 Presiden resmi menerbitkan Keputusan

Presiden Nomor 44 Tahun 2000 tentang pembentukan Komisi Ombudsman

Nasional, dengan mengangkat Antonius Sujata sebagai Ketua merangkap

Anggota. Selain Antonius Sujata, Presiden juga mengangkat Prof. Sunaryati

Hartono sebagai Wakil Ketua merangkap Anggota, Teten Masduki sebagai

Anggota, KH. Masdar F Masudi sebagai Anggota, RM Surahman, Prof. Bagir

Manan sebagai Anggota, Pradjoto sebagai Anggota, dan Sri Urip sebagai

Anggota. Setelah keluar Keppres Nomor 44 Tahun 200017

, pada tanggal 20 Maret

2000, Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komisi Ombudsman Nasional dilantik

Presiden Abdurrahman Wahid di Istana Negara.

Saat itu Indonesia memasuki babak baru dalam sistem Semenjak

berdirinya Komisi Ombudsman Nasional para Anggota Ombudsman telah

menyiapkan bahan-bahan untuk menyusun draft pengawasan. Satu- satunya

sistem pengawasan yang memiliki jaringan dan dukungan luas dari masyarakat

internasional.

Rancangan Undang-Undang Ombudsman Nasional. Tidak mudah

mengumpulkan bahan karena sangat sedikit literatur Indonesia tentang

Ombudsman. Para Anggota Ombudsman melakukan penelitian, studi banding ke

berbagai negara dalam upaya mendapatkan bahan yang komprehensif. Bahan-

bahan yang ada juga didapatkan melalui website yang relevan dengan isu

Ombudsman.

17

Lihat. Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 44 Tahun 2000

tentang Komisi Ombudsman Nasional

Page 44: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

Bahan-bahan tersebut kemudian dikumpulkan dan diformulasikan dalam

draft pertama. Draft tersebut kemudian disosialisasikan dan dikaji melalui forum

seminar dan lokakarya. Sambutan dan masukan dari masyarakat maupun para ahli

membuat draft menjadi semakin baik dan lengkap. Tidak mudah menetapkan

format institusi Ombudsman Indonesia yang betul-betul pas, karena Indonesia

dapat dikatakan belum memiliki pengalaman mengenai lembaga ini. Hasil studi

banding dan kajian dari bebagai negara tentu tidak begitu saja langsung dapat

diterapkan di Indonesia. Perlu dipertimbangkan konteks yuridis, sosiologis dan

politis di Indonesia sehingga Ombudsman Indonesia diharapkan sesuai dengan

realitas di Indonesia.

C. Sejarah Singkat Ombudsman Perwakilan Provinsi Jambi

Gagasan diperlukannya Ombudsman Daerah didasari oleh pemberlakuan

otonomi daerah. Ombudsman Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

tentu saja dengan mengacu pada standar umum pada Ombudsman Nasional. Salah

satunya yaitu dibentuknya Ombudsman RI daerah Provinsi Sumatera Selatan.

Ombudsman RI Perwakilan Jambi dibentuk pada tanggal 12 Juni 2012.

Sebagai Institusi publik yang baru terbentuk, dengan segala keterbatasan termasuk

gedung kantor yang belum permanen, staff pendukung yang kurang, termasuk

sarana dan prasarana yang kurang memadai. Namun dengan segala keterbatasan

yang ada, Ombudsman RI Perwakilan Jambi tetap komitmen untuk membangun

kinerja dan dedikasi tinggi untuk melayani masyarakat.

Page 45: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

Pada awal berdirinya Ombudsman RI Perwakilan Jambi Laporan yang

masuk dari bulan Juni-Desember 2012 baru ada satu laporan mal-administrasi

yang dilaporkan. Disebabkan keberadaan Ombudsman RI Perwakilan Jambi yang

di kategorisasikan baru, maka masyarakat belum mengetahui adanya lembaga

tersebut. Seiring berjalannya waktu dan telah melakukan sosialisasi dengan

berbagai cara.

Pada Tahun 2013 laporan mal-administrasi yang masuk ke Ombudsman

RI Perwakilan Jambi jumlahnya meningkat sebanyak 45 laporan. Pada tahun 2015

laporan mal-administrasi yang dilaporkan ke Ombudsman RI Perwakilan Jambi

juga semakin meningkat sebesar 153 laporan.

Pada tahun 2015 salah satu dari anggota Ombudsman RI Perwakilan Jambi

mengundurkan diri karena mendapatkan tugas baru serta kesibukkan lain. Namun

dengan jumlah Staf yang terbatas diharapkan seluruhnya akan memberikan yang

terbaik kepada Ombudsman RI Perwakilan Jambi sesuai keahliannya. Justru

karena jumlahnya yang kecil tersebut akan semakin mempermudah koordinasi

dan kerjasama team.

Memasuki pertengahan tahun 2015 tepat pada bulan Juni, Ombudsman RI

Perwakilan Jambi kedatangan mahasiswa/mahasiswi dari Universitas Jambi untuk

melakukan Praktikum Penelitian Lapangan (PPL) selama 1 bulan. Dengan jumlah

mahasiswa 3 (tiga) orang dan mahasiswi 1 (satu) orang, maka anggota dari

Ombudsman RI Perwakilan Jambi sedikit bertambah walaupun hanya untuk

sementara waktu. Kedatangan mahasiswa/mahasiswi Universitas Jambi tepat pada

Page 46: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

Bulan Suci Ramadhan, banyak kegiatan-kegiatan Ombudsman RI Pewakilan

Jambi yang mengikut sertakan mahasiswa/mahasiswi Universitas Jambi.

D. Sumber Daya Manusia Ombudsman RI Perwakilan Jambi

Sumber daya pendukung pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewenangan

Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Selatan sebagai berikut18

:

Tabel 3.1

Susunan Sumber Daya Ombudsman Perwakilan Jambi

NO JABATAN JUMLAH KETERANGAN

1. Kepala Perwakilan/Plt Kepala

Perwakilan

1 Jafar Ahmad

2. Asisten 2 M.Taufikurrahma

n, Astra

Gunawan

3. Calon Asisten 3 Rahmah

Awaliah, Agung

Pratama, dan

Henrico

4. PNS 1 Dodi Sutedjo

5. Staf Sekretariat - -

6. Pramubhakti 1 Winda Marlia

7. Tenaga Keamanan 1 Wega Arius

8. Lain-lain : Mahasiswa PPL UNJA 2 25 September-25

Okt 2019

18

Ombudsman RI Perwakilan Jambi, “Laporan berkala dan Laporan Tahunan 2018”,

2019/9/27 12.35.36 wib.

Page 47: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

TOTAL 11

Sumber : Ombudsman RI Perwakilan Jambi, 2015/11/27 12.35.36

E. Visi Dan Misi Ombudsman Republik Indonesia.

1. Visi

Menjadi lembaga negara yang mampu melaksanakan fungsi pengawasan

sehingga masyarakat dapat memperoleh pelayanan sebaik-baiknya dari

penyelenggara negara, penyelenggara pemerintahan, badan ataupun perorangan

yang berkewajiban memberi pelayanan publik.

2. Misi

a. Melakukan tindakan pengawasan, menyampaikan rekomendasi dan mencegah

mal-administrasi dalam pelaksanaan pelayanan publik,

b. Mendorong penyelenggara negara dan pemerintahan agar lebih efektif dan

efisien, jujur, terbuka, bersih serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme,

c. Meningkatkan budaya hukum nasional, kesadaran hukum masyarakat dan

supremasi hukum yang berintikan pelayanan, kebenaran dan keadilan19

.

F. Konsep Rancangan Undang-Undang Ombudsman Republik Indonesia.

Setelah melalui kajian dan diskusi panjang akhirnya Komisi Ombudsman

Nasional memutuskan untuk memberi nama Konsep RUU ini dengan Undang-

Undang Ombudsman Republik Indonesia yang meliputi Undang-undang Republik

19 Ombudsman Republik Indonesia, “Buku PedomanOmbudsman,”

(Jakarta: 2014).

Page 48: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

Indonesia Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia

dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik.. Sekarang lembaga ini berganti nama Ombudsman Republik

Indonesia dibentuk sesuai dengan UU No. 37 Tahun 2008. Ombudsman Republik

Indonesia juga disepakati sebagai salah satu lembaga negara. Beberapa hal yang

penting dalam Konsep RUU yang disusun oleh Komisi Ombudsman Nasional

adalah20

:

1. Asas, Sifat dan Tujuan Ombudsman Republik Indonesia

Asas Ombudsman Republik Indonesia adalah kepatutan, keadilan, non-

diskriminasi, tidak memihak, akuntabilitas, keseimbangan, keterbukaan dan

kerahasiaan. Sifat Ombudsman Indonesia bersifat mandiri tidak memiliki

hubungan organik dengan lembaga negara/daerah serta bebas dari campur tangan

kekuasaan lainnya.

Tujuan Ombudsman Republik Indonesia adalah : Mewujudkan negara

hukum yang demokratis, adil, dan sejahtera, mendorong penyelenggaraan negara

dan pemerintahan yang efektif dan efisien, jujur, terbuka, bersih serta bebas dari

korupsi, kolusi dan nepotisme, meningkatkan mutu pelayanan negara di segala

bidang agar setiap warga negara dan penduduk memperoleh keadilan, rasa aman

dan kesejahteraan yang semakin baik, membantu menciptakan dan meningkatkan

upaya untuk pemberantasan dan pencegahan praktek mal-administrasi,

diskriminasi, kolusi, korupsi, serta nepotisme, meningkatkan budaya hukum

20

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman

Republik Indonesia, (Jakarta: 2008).

Page 49: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

nasional, kesadaran hukum masyarakat, dan supremasi hukum yang berintikan

kebenaran serta keadilan.

2. Tempat Kedudukan, Susunan dan Keanggotaan

Ombudsman berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia dengan

wilayah kerja meliputi seluruh wilayah negara Republik Indonesia, Ombudsman

dapat mendirikan Perwakilan Ombudsman di provinsi dan/atau kabupaten/kota.

Sususnan dan Keanggotaan Ombudsman Nasional terdiri dari 1 (satu)

Ketua merangkap anggota, 1 (satu) Wakil Ketua merangkap anggota, 7 (tujuh)

Anggota Ombudsman. Ketua dan Wakil Ketua Ombudsman dipilih oleh DPR RI

dengan masa periode 5 (lima) tahun dan dapat dipilih satukali lagi, diresmikan

(dilantik) oleh Presiden. Dalam menjalankan tugasnya Ombudsman dibantu oleh

Asisten Ombudsman yang diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Ombudsman.

Struktur Organisasi dan administrasi di kantor Ombudsman Nasional

dikoordinasikan oleh sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal. Untuk

dapat diangkat atau dipilih sebagai Ombudsman harus memenuhi syarat-syarat:

a. Warga Negara Indonesia,

b. Minimum 40 tahun,

c. Sarjana hukum atau sarjana lain yang memahami masalah hukum,

kemasyarakatan dan penyelenggaraan negara Profesional dan memegang

teguh nilai-nilai kebenaran dan keadilan,

d. Mempunyai pengetahuan luas tentang falsafah hidup.

3. Fungsi, Tugas dan Wewenang

Page 50: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

Fungsi Ombudsman Republik Indonesia yaitu mengawasi

penyelenggaraan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh penyelenggara

negara dan pemerintahan baik di pusat maupun di daerah termasuk yang

diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan

Badan Hukum Milik Negara serta badan swasta atau perseorangan yang diberi

tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu.

Tugas yang harus dilakukan oleh Ombudsman meliputi menerima laporan

atas dugaan mal-administrasi, melakukan pemeriksaan laporan, menindaklanjuti

laporan, melakukan investigasi atas prakarsa sendiri terhadap dugaan mal-

administrasi, melakukan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga negara atau

lembaga pemerintahan lainnya, membangun jaringan kerja, melakukan upaya

pencegahan mal-administrasi, melakukan tugas lain yang diberikan undang-

undang.

Wewenang Ombudsman Republik Indonesia yaitu meminta keterangan

secara lisan atau tertulis dari pelapor, terlapor atau pihak lain yang terkait

mengenai laporan yang disampaikan, memeriksa keputusan, surat-menyurat, atau

dokumen lain yang ada pada pelapor atau terlapor untuk mendapatkan kebenaran,

meminta klarifikasi atau salinan atau fotocopy dokumen yang diperlukan dari

instansi manapun untuk pemeriksaan laporan dari instansi terlapor, melakukan

pemanggilan terhadap pelapor, terlapor, dan pihak lain yang terkait dengan

laporan, menyelesaikan laporan melalui mediasi dan konsiliasi, atas permintaan

para pihak, membuat rekomendasi mengenai penyelesaian laporan termasuk,

termasuk rekomendasi untuk membayar ganti rugi atau rehabilitasi kepada pihak

Page 51: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

yang dirugikan, demi kepentingan umum mengumumkan hasil temuan,

kesimpulan dan rekomendasi.

4. Laporan

Laporan dapat diajukan kepada Ombudsman bagi seluruh penduduk dan

Warga Negara Indonesia dengan syarat-syarat sebagai berikut: menyebutkan

identitas lengkap, menguraikan peristiwa yang dilaporkan secara rinci dan telah

mengajukan keberatan kepada instansi atau pejabat yang dikeluhkan,

penyampaian laporan tidak dipungut biaya atau imbalan dalam bentuk apapun.

Laporan masyarakat yang dilaporkan ke Ombudsman RI Perwakilan Jambi

dengan berbagai mekanisme. Berikut tabel laporan masyarakat berdasarkan

mekanisme penyampaian:

Tabel 3.2

Laporan Masyarakat Berdasarkan Mekanisme Penyampaian Januari

– 24 Desember 2018

No Aspek Jumlah Persentase (%)

1 Datang Langsung 90 54.88

2 Facsimile 2 1.22

3 Investigasi Inisiatif 10 6.10

4 Media 4 2.44

5 Surat 54 32.93

6 Telepon 4 2.44

Total 164 100.00

Sumber : Ombudsman RI Perwakilan Jambi, 2019/09/20 12.35.36

Page 52: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

5. Mekanisme dan Tatakerja Ombudsman Nasional

Mekanisme dan Tatakerja Ombudsman Republik Indonesia meliputi

pengaturan tentang keseluruhan proses yang dilakukan oleh Ombudsman dalam

menindaklanjuti keluhan, kewajiban Pelapor untuk menyerahkan dokumen serta

kerahasiaan pelapor. Ombudsman wajib menolak atau menghentikan laporan bila

laporan tidak memenuhi syarat formal misalnya identitas Pelapor tidak lengkap,

hanya berupa tembusan, keluhan tidak disertai alasan yang mendasar, perilaku

yang dilaporkan tidak cukup beralasan untuk diperiksa, Pelapor tidak diberi kuasa

oleh korban, substansi yang dilaporkan sedang dalam pemeriksaan di pengadilan

atau instansi yang berwenang, masalah yang dilaporkan sudah diselesaikan oleh

instansi yang berwenang, Pelapor tidak menggunakan proses administratif yang

disediakan dan aparat yang dilaporkan tidak diberi tahu secara patut oleh Pelapor

tentang permasalahan yang dikeluhkan sehingga tidak dapat menjelaskan

pendapatnya sendiri. Sedangkan Ombudsman dapat menghentikan pemeriksaan

bila setelah melakukan pemeriksaan awal ternyata substansi yang dilaporkan

merupakan kebijakan umum, perilaku yang dilaporkan sesuai dengan undang-

undang yang berlaku, masalah yang dilaporkan masih dapat diselesaikan dengan

prosedur administratif, tercapai penyelesaian dengan cara mediasi juga apabila

Pelapor mencabut laporannya. Ketika pemeriksaan dilakukan, Ombudsman dapat

memanggil para pihak untuk didengar pendapatnya dan melakukan pemeriksaan

di bawah sumpah. Dalam pemanggilan tersebut dapat dilakukan upaya paksa

dengan meminta bantuan aparat Kepolisian.

6. Kemandirian Ombudsman

Page 53: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

Secara eksplisit terdapat pasal yang melarang siapapun untuk mencampuri

Ombudsman dalam menjalankan tugasnya. Ombudsman dan Asisten Ombudsman

tidak dapat di interograsi, ditangkap, ditahan atau digugat di muka Pengadilan.

Untuk mengeliminir conflict of interest terdapat pengaturan yang menyatakan

bahwa Ombudsman dan Asisten dilarang ikut serta memeriksa laporan yang patut

diduga menimbulkan konflik kepentingan.

7. Laporan Berkala dan Tahunan

Ombudsman Republik Indonesia berkewajiban menyampaikan laporan

berkala dan laporan tahunan kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden,

Laporan berkala disampaikan setiap 3 (tiga) bulan sekali dan laporan tahunan

disampaikan pada bulan pertama tahun berikutnya.

8. Perwakilan Ombudsman di Daerah

Mengingat kondisi geografis wilayah Indonesia maka Ombudsman

Nasional dapat mendirikan Perwakilan Ombudsman Nasional di wilayah tertentu

demi memperlancar tugas Ombudsman. Pertimbangan lainnya terkait dengan

otonomi daerah itu sendiri, sebab ada kewenangan-kewenangan tertentu yang

tidak dilimpahkan kepada daerah otonom. Dalam menghadapi hal ini diperlukan

kerjasama antara Ombudsman Nasional dan Ombudsman Daerah. Perwakilan

Ombudsman mempunyai hubungan hirearkis antara Ombudsman Nasional dan

Ombudsman Daerah dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya serta dalam

menghadapi masalah-masalah lainnya.

Page 54: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

9. Sanksi

Sanksi dalam Konsep RUU Ombudsman Republik Indonesia ini

menyangkut sanksi pidana dalam hal ada pihak yang mengancam atau

mengintimidasi saksi atau Pelapor, penyalahgunaan nama Ombudsman untuk hal-

hal di luar yang diatur dalam Undang-Undang Ombudsman RI. Sanksi pidana

yang diterapkan dapat berupa denda atau pidana kurungan.

10. Ketentuan Peralihan

Komisi Ombudsman Nasional yang didirikan berdasarkan Keppres No. 44

Tahun 2000 masih menjalankan fungsinya sebelum Ombudsman baru berdasarkan

Undang-Undang dipilih oleh DPR. Dalam waktu dua tahun setelah Undang-

Undang dinyatakan berlaku maka susunan organisasi dan mekanisme tata kerja

harus menyesuaikan diri dengan Undang-Undang. Segala lembaga yang

menggunakan nama Ombudsman dilarang jika lembaga tersebut bukan

merupakan Ombudsman Nasional dan Daerah seperti yang diatur dalam undang-

undang.

G. Proses Penanganan Laporan Masyarakat dan Kategorisasi

Aspek pelayanan merupakan bagian integral dan strategis bagi

pengembangan tugas dan fungsi pelayanan pemerintahan. Untuk itu, kualitas

pelayanan publik merupakan salah satu parameter keberhasilan birokrasi.

Pelayanan yang berkualitas merupakan harapan masyarakat karena pelayanan

merupakan hak yang harus diperolehnya. Kesadaran masyarakat terhadap hak

Page 55: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

untuk memperoleh pelayanan yang baik salah satunya diwujudkan dalam

penyampaian akses ke Ombudsman RI.

Ombudsman RI Jambi pada Tahun 2018 telah menerima

laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan mal administrasisi dalam pelayanan

publik sebanyak 164 Laporan. Pada triwulan I 76 Laporan, triwulan II 27

Laporan, pada Triwulan III 28 laporan dan pada triwulan IV menerima 33

Laporan. Namun sampai pada saat laporan ini dibuat pada 26 Desember 2018.

Menelaah laporan masyarakat yang disampaikan kepada Ombudsman

Nasional dapat diklasifikasi jenis-jenis penyimpangan atau mal-administrasi

sebagai berikut21

:

1. Pemalsuan/Persekongkolan/Forgery/Conspiracy

2. Intervensi/Intervention

3. Penanganan berlarut/Tidak Menangani/Undue Delay

4. Inkompetensi/Incompetence

5. Penyalahgunaan Wewenang/Berlebihan/Abuse of Power

6. Nyata-nyata Berpihak/Impartiality

7. Menerima Imbalan (uang, hadiah, fasilitas)/Praktek KKN/Bribery/Corrupt,

Collution, Nepotism Practices

8. Penggelapan Barang Bukti/Penguasaan Tanpa Hak/Illegal Possesion and

Ownnership

21 Brosur Ombudsman Republik Indonesia, (Jakarta: 2008).

Page 56: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

9. Bertindak Tidak Layak/Mislieading Practices

10. Melalaikan Kewajiban/Unfulfill Obligation

11. Lain – lain.

Secara rinci dugaan mal-administrasi yang dilaporkan kepada Ombudsman

RI Perwakilan Jambi dapat dilihat dalam tabel berikut22

:

Tabel 3.3

Laporan Masyarakat Berdasarkan Mal-administrasi Januari – 24

Desember 2018

No Aspek Jumlah Persentase (%)

1 Berpihak 2 1.22

2 Diskriminasi 2 1.22

3 Konflik Kepentingan 2 1.22

4 Penundaan Berlarut 28 17.07

5 Penyalahgunaan Wewenang 13 7.93

6 Penyimpangan Prosedur 55 33.54

7 Permintaan Imbalan Uang, Barang dan Jasa 12 7.32

8 Tidak Kompeten 3 7.93

9 Tidak Memberikan Pelayanan 29 17.68

10 Tidak Patut 8 4.88

Total 164 100.00

Sumber : Ombudsman RI Perwakilan Jambi, 2018/08/27 12.35.36

Sedangkan secara rinci substansi mal-administrasi yang dilaporkan kepada

Ombudsman RI Perwakilan Jambi dapat dilihat dalam tabel berikut23

:

22

Ombudsman RI Perwakilan Jambi, “Laporan berkala dan Laporan Tahunan 2018”,

2019/9/27 12.35.36 wib. 23

Ombudsman RI Perwakilan Jambi, “Laporan berkala dan Laporan Tahunan

2018”, 2019/9/27 12.35.36 wib

Page 57: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

Tabel 3.4

Laporan Masyarakat Berdasarkan Substansi Laporan Januari – 24

Desember 2018

No Aspek Jumlah Persentase (%)

1 Administrasi Kependudukan 2 1.27

2 Agama 2 1.27

3 Air Minum 2 1.27

4 Asuransi/Jaminan Sosial 4 2.55

5 Cukai dan Pajak 2 1.27

6 Energi (Sumber Daya Alam) 1 0.64

7 Imigrasi 1 0.64

8 Informasi Publik 15 9.55

9 Kejaksaan 3 1.91

10 Kepegawaian 56 35.67

11 Kepolisian 9 5.73

12 Kesehatan 5 3.18

13 Ketenagakerjaan 8 5.10

14 Komisi/LembNegara 1 0.64

15 Lembaga Pemasyarakatan 1 0.64

16 Lingkungan Hidup 1 0.64

17 Listrik 9 5.73

18 Pemukiman/Perumahan 2 1.27

19 Penanaman Modal 1 0.64

20 Pendidikan 10 6.37

21 Peradilan 1 0.64

22 Perdagangan dan Industri 1 0.64

23 Perhubungan/Infrastruktur 5 3.18

24 Perijinan (PTSP) 2 1.27

25 Perkebunan/Kehutanan 2 1.27

26 Pertanahan 11 7.01

Total 164 100.00

Sumber : Ombudsman RI Perwakilan Jambi, 2018/08/27 12.35.36

Laporan masyarakat (Pelapor) yang disampaikan kepada Komisi

Ombudsman Republik dapat diklasifikasikan asal pelapornya sebagai berikut ;

1. Perorangan/Individual,

2. Kuasa Hukum/Lawyers,

Page 58: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

3. Badan Hukum/Legal Persons,

4. Kelompok/Organisasi Masyarakat/Non Government Organisation,

5. Instansi Pemerintah/Government Institution.

Page 59: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Peran Ombudsman R.I Perwakilan Jambi dalam Melakukan

Pengawasan terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Pendidikan di Kota

Jambi Terkait dengan undang-undang no 25 tahun 2009 tentang

pelayanan publik

Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan di Kota Jambi telah diatur

dalam Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 5 Tahun 2008 tentang Sistem

Penyelenggaraan Pendidikan, yang bertujuan untuk menjamin keberlangsungan

proses pendidikan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman, berakhlak, berbudaya, berilmu dan menjadi masyarakat yang

demokratis, dinamis, dan terbuka. Dalam melaksanakan tujuan sistem

penyelenggaraan pendidikan, pihak-pihak penyelenggara pendidikan dapat

berpotensi akan terjadinya praktik-praktik mal administrasisi yang dapat

berdampak pada kurang ataupun tidak berjalannya layanan yang diberikan pada

peserta didik. Maka sejalan dengan hal tersebut, sesuai yang diamanatkan dalam

pasal 28 Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,

menerangkan bahwa dalam hal masyarakat atau pihak terkait yang mengajukan

tanggapan atau masukan tidak puas terhadap yang telah dilakukan oleh

penyelenggara tentang standar pelayanan

Fungsi Ombudsman R.I sebagaimana yang telah di atur dalam Undang-

45

Page 60: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

Undang Nomor 37 Tahun 2008 Pasal 6 menerangkan bahwa Ombudsman

berfungsi mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik yang diselenggarakan

oleh penyelenggara negara baik di pusat maupun di daerah termasuk BUMN

(badan usaha milik negara), BUMD (badan usaha milik daerah), BHMN (badan

hukum milik negara) serta badan swasta atau perseorangan yang diberi tugas

menyelenggarakan pelayanan publik tertentu. Maka sesuai dengan ruang

lingkup kerjanya Ombudsman R.I Perwakilan

Ombudsman merupakan lembaga pengawas pelayanan publik yang

bersifat mandiri dan tidak memiliki hubungan organik dengan lembaga negara

dan instansi pemerintahan lain, serta dalam menjalankan tugas dan

wewenangnya bebas dari campur tangan kekuasaan lainnya dan juga

Ombudsman sendiri mendapat hak imunitas. Jika dikaitkan dengan bidang

pendidikan, Ombudsman R.I Perwakilan JAMBI masih merupakan salah satu

ruang lingkup pengawasan yang dilakukan oleh Ombudsman tersebut.

Bentuk pengawasan yang dilakukan Ombudsman R.I Perwakilan

JAMBI terhadap penyelenggara pelayanan publik khususnya dibidang

pendidikan terdiri dari dua bentuk pengawasan, yaitu bentuk pengawasan aktif

dan bentuk pengawasan pasif. Bentuk pengawasan aktif ialah pengawasan oleh

Ombudsman sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

sedangkan bentuk pengawasan pasif ialah bentuk pengawasan yang pada

dasarnya menunggu laporan atau pengaduan dari masyarakat dalam penyeleng

garaan pelayanan publik.

Menurut Undang-Undang no 25 Tahun 2009 dibagian pasal 1 bahwa

Page 61: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, atau jasa pelayanan

adminstratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Usaha yang dilakukan oleh Lembaga Ombudsman perwakilan Provinsi

Jambi dalam penanganan laporan kasus Mal Administrasi sudah cukup baik di

tinjau dari Undang-Undang yang mengatur tentang pelayanan public, yaitu UU

no 25 Tahun 2009 sebagaimana dijelaskan diatas.

B. Upaya Ombudsman Perwakilan Provinsi Jambi dalam Mencegah Mal

Administrasi di Kota Jambi

1. Bentuk-bentuk Maladministrasi Yang Terjadi di Kota Jambi

Menurut Asisten Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan

menyatakan bahwa maladministrasi yang sering terjadi di Kota Jambi yaitu24

:

a. Penundaan berlarut masih mendominasi pelaporan masyarakat Kota Jambi

tentang penyelenggaraan pelayanan publik di Kota Jambi . Hal itu terjadi di

karenakan masih kurangnnya disiplin waktu aparatur kepegawaian yang

menjadi penyebab tinggi maladministrasi penundaan berlarut.

b. Pengutipan atau permintaan iuran tanpa dasar hukum yang jelas. Seperti

pungutan liar pada saat penerimaan perserta didik baru di sekolah-sekolah di

Kota Jambi

24

Hasil Wawancara dengan Bapak Taufiqurrahman, selaku Asisten Ombudsman

Perwakilan Jambi Penyelesaian Laporan, pada tanggal 3 September 2019

Page 62: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

c. Kinerja buruk dan kurang cepatnya respon keluhan-keluhan yang diajukan

masyarakat.

2. Upaya dalam Mencegah Maladministrasi di Kota Jambi

Dalam beberapa hal, sering kita dengarkan penyataan bahwa mencengah

lebih baik dari pada mengobati. Dalam konteks kesehatan, mencegah berarti

melakukan serangkaian kegiatan dengan tujuar agar terhindar dari suatu

penyakit. Namun dalam konteks penyelenggaraaan pelayanan publik yang harus

dilakukan adalah menyusun sebuah strategi pencegahan supaya menghindarkan

agar tidak terjadi tindakan maladministrasi.

Dalam upaya pencegahan maladministrasi, Ombudsman Perwakilan

Jambi memiliki bidang tersendiri yaitu Bidang Pencegahan. Bidang

Pencegahan ini terdiri dari 4 orang asisten. Perlu diketahui dahulu Ombudsman

memiliki 3 (tiga) bidang yaitu Bidang Pencegahan, Bidang Pengawasan, dan

Bidang Penyelesaian Laporan. Semenjak pimpinan pusat Ombudsman RI

diganti, Bidang Pengawasan masuk ke Bidang Pencegahan khusus Ombudsman

Perwakilan.

Upaya pencegahan praktik maladministrasi dalam penyelenggaraan

pelayanan publik di Kota Jambi harus dilakukan sejak awal dan sedini mungkin.

Kepala Ombudman Perwakilan Jambi menyatakan bahwa:

“Kalau mencegah pastinya kita melakukan sosialisasi dengan

pemerintah daerah Kota Jambi dan juga kepada masyarakat. Apa sih

sebernarnya Ombudsman itu dan bagaimana kewenangannya. Tetap kita

Page 63: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

lakukan sosialisasi.25

Dalam mencegah maladministrasi di Kota Jambi , Ombudsman

melakukan sosialisasi-soaliasi dan pendekatan kepada Pemerinta Daerah Kota

Jambi dan masyarakatnya. Ombudsman memberikan pengetahuan dini tentang

apa itu lembaga Ombudsman, bagaimana tugas dan fungsinya, serta bagaimana

kewenangan Ombudsman tersebut.

Supaya Pemerintah Kota Jambi dan juga masyarakatnya paham bahwa

Ombudsman adalah sebuah lembaga pengawas pelayanan publik yang bertugas

mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik. Dan apabila ada masyarakat

yang mengalami dugaan praktik maladministrasi bisa melaporkan langsung

kepada Ombudsman Perwakilan Jambi .

Asisten Ombudsman Perwakilan Jambi Bidang Pencegahan

menjelaskan lebih rinci bagaimana upaya Ombudsman Perwakilan Jambi

dalam mencegah maladministrasi di Kota Jambi , beliau menyatakan bawah

adapun upaya Ombudsman Perwakilan Jambi dalam mencegah maladministrasi

di Kota Jambi , antara lain:26

a. Kerjasama

Yaitu melakukan kerja sama ataupun MoU dengan Pemerintah Daerah

Kota Jambi dan Instansi-instansi terkait yang ada di Kota Jambi .

25

Hasil Wawancara dengan Bapak Jafar Ahmad, selaku Kepala Ombudsman Perwakilan

Aceh, pada tanggal 3 September 2019 26 Hasil Wawancara dengan Ibu Ayu Parmawati Putri, selaku

Asisten Ombudsman Perwakilan Jambi Pencegahan, pada tanggal 3

September 2019

Page 64: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

b. Partisipasi Masyarakat

1. Melakukan sosialisasi dengan masyarakat, melakukan pelatihan- pelatihan

tentang Ombudsman kepada masyarakat di Kota Jambi

2. Melakukan pertemuan berkala dengan Komunitas Perempuan dan masyarakat

adat yang ada di Kota Jambi .

3. Memberikan pengetahuan tentang Ombudsman kepada Komunitas pemuda

dan Organisasi pemuda yang ada di Kota Jambi

4. Memberikan field trip atau kuliah lapangan kepada mahasiswa dengan

memberikan materi-materi tentang bagaimana cara mengawasi pelayanan

publik ataupun pihak Ombudsman yang datang ke kampus untuk memberikan

materi

5. Pada hari jum’at Ombudsman Perwakilan Jambi melakukan Saweuh Masjid

dimana Ombudsman Perwakilan Jambi membuka gerai pengaduan untuk

masyarakat yang ingin mengadukan tentang dugaan praktik maladministrasi

dan juga Ombudsman RI Perwakilan Jambi meminta khatib untuk

memberikan khutbah jum’at dengan tema pelayanan publik yang Islami

menurut Islam dan dikaitkan dengan kondisi saat ini

6. Tidak terlupa Ombudsman Perwakilan Jambi membuat pertemuan dengan

para penyandang disabilitas untuk melakukan diskusi tentang pelayanan

publik

7. Ombudsman Perwakilan Jambi membentuk Forum Waratawan Peduli

Pelayanan Publik (FWP3) untuk membantu Ombudsman dalam mengawasi

pelayanan publik khususnya di Kota Jambi .

Page 65: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

c. Observasi Kepatuhan

Ombudsman Perwakilan Jambi melakukan observasi standar pelayanan

publik yang ada di banyak instansi di Kota Jambi . Dimana Ombudsman

Perwakilan Jambi melakukan observasi kepada SKPK (Satuan Kerja Perangkat

Kabupaten/Kota) Jambi yang berhubungan dengan perizinan karena disana itu

untuk pencegahan pungutan liar (pungli).

Standar pelayanan publik sudah tercantum dalam UU No. 25 tahun 2009

tentang Pelayanan Publik. Seharusnya setiap instansi yang ada di Kota Jambi

memampangkan agar masyarakat tau bagaimana standar pelayanan publik di

instansi tersebut. Di standar pelayanan tersebut harus jelas berapa hari jangka

waktunya, berapa jumlah tarif iuran biayanya, apabila tidak ada tarif iuran biaya

maka pihak instansi wajib ditulis atau diberitahu kepada masyarakat.

Dan Ombudsman Perwakilan Jambi juga melakukan observasi pada

sarana prasarana pendukung seperti ruang tunggu, toilet, dan sebagainya. Itu yang

di observasi oleh Ombudsman Perwakilan Jambi di instansi-instansi yang ada di

Kota Jambi .

d. Pengawasan

Ombudsman Perwakilan Jambi dilibatkan dalam pengawasan PPDB

(Penerimaan Peserta Didik Baru) khususnya di Kota Jambi . Mulai dari SD, SMP,

dan SMA ketika adanya penerimaan peserta didik baru Ombudsman Perwakilan

Jambi melakukan pengawasan untuk pencegahan maladministrasi seperti

pungutan liar (pungli).

Ombudsman Perwakilan Jambi dalam mencegah maladministrasi di Kota

Page 66: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

Jambi perlu di lakukannya kerjasama dengan pihak-pihak terkait yang ada di

pemerintahan Kota Jambi . Hal tersebut bertujuan untuk memperlancar kerja

Ombudsman Perwakilan Jambi dan mendapat dukungan dari pemerintah Kota

Jambi dalam mencegah maladministrasi.

Ombudsman Perwakilan Jambi merangkul semua elemen masyarakat

dengan melakukan sosialisasi di berbagai tempat yang ada di Kota Jambi dalam

upaya mencegah terjadinya maladministrasi. Seperti yang kita ketahui masyarakat

adalah salah satu pengawas eksternal dalam pelayanan publik sama seperti

Ombudsman.

Pengawasan itu bisa berupa pengawasan internal dan pengawasan

eksternal. Pengawasan internal itu di dalam institusi itu sendiri seperti Inspektorat,

Irwasda, POM itu adalah pengawas internal yang ada di istitusi itu sendiri. Sedang

kan pengawas eksternal itu yang paling utama itu dari masyarakat, Ombudsman,

kemudian legislatif seperti DPR-RI, DPRA, dan DPRK.

Ombudsman Perwakilan Jambi merupakan salah satu pengawas eksternal

itu. Ketika sosialisasi dilakukan Ombudsman Perwakilan Jambi mengharapkan

masyarakat bisa mencegah maladministrasi tersebut dengan melaporkan dugaan

maladministrasi ke Ombudsman. Dengan masyarakat melapor ke Ombudsman

maka maladministrasi itu tercegah.

Kemudian Ombudsman Perwakilan Jambi melakukan observasi ke

instansi-instansi yang ada di Kota Jambi . Guna untuk melihat apakah standar

pelayanan di instansi tersebut sudah jelas, seperti alur penyesaiannya, jangka

waktu, dan apakah di punggut biaya ataupun tidak itu harus di beritahukan kepada

Page 67: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

masyarakat agar masyarakat tidak bingung dan heran ketika ada hal yang

berbenturan dengan standar pelayanan di instansi tersebut.

Ombudsman Perwakilan Jambi juga melakukan pengawasan terhadap

penerimaan siswa baru baik itu SD, SMP, dan SMA yang ada di Kota Jambi . Di

karenakan pada saat penerimaan siswa baru banyak sekali oknum- oknum yang

melakukan pungutan liar (pungli) untuk meloloskan siswa di sekolah tersebut. Hal

ini sangat rawan terjadi pada saat penerimaan siswa baru, oleh karena itu

Ombudsman Perwakilan Jambi di libatkan dalam pengawasan penerimaan

peserta didik baru.

C. Peluang dan Tantangan Ombudsmna Perwakilan Jambi dalam

Mencegah Maladministrasi di Kota Jambi

1. Peluang Ombudsman Perwakilan Jambi dalam Mencegah

Maladministrasi di Kota Jambi

Ombudsman Perwakilan Jambi dalam melakukan pengawasan

penyelenggaraan pelayanan publik di Kota Jambi , ada peluang-peluang yang di

dapatkan oleh Ombudsman Perwakilan Jambi dalam melaksanakan fungsi dan

wewenangnya. Peluang ini sangat membantu dan memperlancar Ombudsman

dalam melakukan pengawasan dugaan maladministrasi di Kota Jambi .

Menurut Asisten Ombudsman Perwakilan Jambi Bidang Pencegahan,

Peluang Ombudsman Perwakilan Jambi dalam mencegah maladministrasi di

Kota Jambi adalah mendapat respon positif dan apresiasi dari LSM, Pemerintah

Kota Jambi , dan juga DPRK Kota Jambi .

Page 68: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

Di karenakan Ombudsman melakukan pertemuan berkala ataupun FGD

(focus group discussion) yang menghadirkan langsung Walikota Jambi , Ketua

DPRK Kota Jambi , LSM, Ketua Ombudsman Perwakilan Jambi .

Diforum tersebut semua LSM diberikan hak untuk bersuara terkait

masalah pelayanan publik yang ada di Kota Jambi . Mereka bisa mengeluhkan

semua hal tentang penyelenggaraan pelayanan publik di Kota Jambi langsung

dengan aparatnya seperti Walikota dan DPRK Kota Jambi sebagai legistatif. Dan

keluhan-keluhan tersebut lansung ditanggapi oleh pihak Pemerintah Kota Jambi

dan DPRK Kota Jambi .27

Seperti LSM mengeluhkan masalah air PDAM, masalah listrik, dan

sebagainya dan kekurangan-kekurangan tersebut langsung di tanggapi oleh

Pemerintah Kota Jambi dan DPRK Kota Jambi , seperti kekurangan anggaran dan

sebagainya. Dengan adanya pertemuan berkala tersebut Ombudsman Perwakilan

Jambi mendapat apresiasi dan respon positif dari LSM, Pemerintah Kota Jambi ,

dan terutama DPRK Kota Jambi .28

Dari pada mengkritik dengan tidak jelas dan marah-marah, melalui forum

ini para LSM bisa menyampaikan segala keluh kesah mereka terhadap

penyelenggaraan pelayanan publik di Kota Jambi . Pertemuan ini pun dianggap

sangat konstruktif dan membangun dan semoga bisa memperbaiki

penyelenggaraan pelayanan publik di Kota Jambi . Dan ini menjadi sebuah

27

Hasil Wawancara dengan Ibu Ayu Parmawati Putri, selaku Asisten Ombudsman

Perwakilan Jambi Pencegahan, pada tanggal 3 September 2019 28

Hasil Wawancara dengan Ibu Ayu Parmawati Putri, selaku

Asisten Ombudsman Perwakilan Jambi Pencegahan, pada tanggal 3

September 2019

Page 69: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

peluang yang sangat berharga bagi Ombudsman Perwakilan Jambi dalam

mencegah maladministrasi di Kota Jambi .29

Pendapat yang sama juga di sampaikan oleh Kepala Ombudsman

Perwakilan Jambi , beliau mengatakan bahwa peluang Ombudsman Perwakilan

Jambi dalam mencegah maladministrasi di Kota Jambi adalah tingginya animo

dukungan dari LSM, Pemerintah Kota, DPRK Kota Jambi , dan tidak lupa

kepercayaan masyarakat Kota Jambi yang sangat membantu demi kelancara kerja

Ombudsman Perwakilan Jambi .30

2. Tantangan Ombudsman Perwakilan Jambi dalam Mencegah

Maladministrasi di Kota Jambi

Sebagai lembaga negara yang bersifat indepeden dan tidak

tergantung dengan lembaga lain tidak dapat dipungkiri bahwa dalam

melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik di

Kota Jambi banyak terdapat tantangan-tantangan dalam menjalankan tugas

dan kewengananya sebagai lembaga pengawas penyelenggaraan pelayanan

publik.

Menurut Asisten Ombudsman Perwakilan Jambi Bidang

Pencegahan menjelaskan bahwa tantangan yang di hadapai Ombudsman

Perwakilan Jambi dalam mencegah maladministrasi di Kota Jambi yakni:

29

Hasil Wawancara dengan Ibu Ayu Parmawati Putri, selaku

Asisten Ombudsman Perwakilan Jambi Pencegahan, pada tanggal 3

September 2019

30 Hasil Wawancara dengan Bapak Jafar Ahmad, selaku Kepala

Ombudsman Perwakilan Jambi, pada tanggal 3 September 2019

Page 70: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

a. Masih banyak masyarakat khusunya Kota Jambi yang takut ataupun

malas melapor ke Ombudsman Perwakilan Jambi . Masyarakat

beranggapan bahwa percuma saja melapor ke Ombudsman pasti

hasilnya akan sama saja dan karna pemikiran tersebut masyarakat

merasa takut dan malas untuk melapor ke Ombudsman terkait adanya

dugaan maldaministrasi

b. Ada sebagian masyarakat yang belum mengetahui dan merasa asing

dengan istilah Ombudsman, kemungkinan masih di rasa masih

minimnya sosialisasi, padahal Ombudsman Perwakilan Jambi terus

menerus melakukan sosialisasi agar masyarakat paham tentang

Ombudsman.

c. Terkadang Pemerintah Daerah Kota Jambi tidak melakukan apa yang

menurut Ombudsman Perwakilan Jambi harus di perbaiki. Dan juga

kurang kooperatifnya instansi-instansi terlapor dalam memberikan

klarifikasi sehingga penyelesaian laporan dari masyarakat agak sedikit

lambat.31

Dalam uraian di atas dapat dipahami bahwa dalam mencegah

maladministrasi di Kota Jambi , Ombudsman Perwakilan Jambi mendapat

peluang dan tanggapan positif dari berbagai elemen di Kota Jambi seperti

Pemkot, DPRK, dan juga LSM yang ada di Kota Jambi .

Itu menjadi suatu pendorong bagi Ombudsman Perwakilan Jambi

31

Hasil Wawancara dengan Ibu Ayu Parmawati Putri, selaku

Asisten Ombudsman Perwakilan Jambi Pencegahan, pada tanggal 3

September 2019

Page 71: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

untuk terus meningkatkan kinerja dalam mencegah maladministrasi di Kota

Jambi .

Di samping itu juga dalam upaya mencegah maladministrasi di Kota

Jambi , tentu Ombudsman Perwakilan Jambi mendapat tantangan-

tantangan yang dapat menghambat kinerja mereka. Kita sebagai masyarakat

Jambi dan khususnya Kota Jambi harus mendukung dan membantu

Ombudsman Perwkilan Jambi dalam mencegah maladministrasi. Agar

penyelenggaraan pelayanan publik yang bersihm adil, jujur dan bermartabat

dapatterwujud.

Page 72: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

72

Page 73: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan:

1. Peran dan fungsi Ombudsman Perwakilan Jambi di Kota Jambi

a. Peran Ombudsman Perwakilan Jambi di Kota Jambi adalah mengawasi

pelayanan publik di Kota Jambi , menerima laporan- laporan yang berkenaan

dengan dugaan praktik maladministrasi di Kota Jambi, serta menindak lanjuti

laporan-laporan tersebut sampai tuntas.

b. Sedangkan fungsi Ombudsman Perwakilan Jambi di Kota Jambi yaitu

mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh

Pemerintah Kota Jambi termasuk yang diselenggarakan Oleh Badan Usaha Milik

Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan swasta maupu

perseorangan yang diberikan tugas untuk menyelenggarakan pelayanan publik.

2. Upaya Ombudsman Perwakilan Jambi dalam mencegah maladministrasi di

Kota Jambi

a. Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak atau lembaga terkait yang ada di

Kota Jambi ,

b. Melakukan partisipasi masyarakat yaitu berupa sosialisasi, melakukan

58

Page 74: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

74

pertemuan secara berkala dengan LSM dan berbagai unsur masyarakat

yang ada di Kota Jambi .

c. Melakukan investigasi instansi-instansi yang menyelanggarakan pelayanan

publik yang ada di Kota Jambi tentang bagaimana standar pelayanan publik

di instansi tersebut apakah sudah sesuai dengan UU No.25 Tahun 2009

tentang pelayanan publik dan di mengerti dan membuat masyarakat Kota

Jambi mendapat pelayanan publik yg adil, jujur, dan berkeadilan.

d. Ikut terlibat dalam pengawasan terhadap dugaan praktik maladmninistrasi

yang terjadi pada pada saat penerimaan peserta didik baru baik itu di SD,

SMP, maupun SMA. Karena sangat rawan terjadi aksi pungli yang

dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

3. Peluang dan tantangan Ombudsman Perwakilan Jambi dalam mencegah

maladministrasi di Kota Jambi

a. Peluang yang di dapat oleh Ombudsman Perwakilan Jambi dalam mencegah

maladministrasi di Kota Jambi adalah mendapat dukungan positif serta apresiasi

baik dari pihak Pemerintah Kota Jambi , LSM, dan juga DPRK Kota Jambi . Itu

membuat Ombudsman Perwakilan Jambi lebih bersemangat dan memperlancar

kinerja Ombudsman Perwakilan Jambi dalam mencegah maladministrasi di Kota

Jambi

b. Adapaun tantangan yang di hadapi oleh Ombudsman Perwakilan Jambi dalam

mencegah maladministrasi di Kota Jambi adalah masih banyak masyarakat Kota

Page 75: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

75

Jambi yang masih takut dan ragu untuk melaporkan dugaan praktik

maladministrasi dikarenakan pemahaman masyarakat yang kurang mendalam

serta pengetahuan tentang apa itu Ombudsman dan apa itu maladministrasi dan

akibat yang di timbulkan oleh maladministrasi. Dan terkadang Pemerintah Kota

Jambi tidak menjalankan apa yang menurut Ombudsman Perwakilan Jambi harus

dilakukan dan tidak kooperatifnya terlapor ataupun instansi terlapor dalam

memberikan informasi dan klarifikasi sehingga membuat laporan lambat selesai.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka saran yang dapat penulis

berikan adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya Ombudsman Perwakilan Jambi dalam mengawasi pelayanan publik di

Kota Jambi agar lebih maksimal lagi dalam memberikan sosialisasi dan

mengedukasi masyarakat tentang keberadaan Ombudsman Perwakilan Jambi

supaya masyarakat lebih tahu mengenai Ombudsman Perwakilan Jambi .

2. Sebaiknya penyelenggara pelayanan publik di Kota Jambi lebih memperhatikan

standar pelayanan publik sebagaimana yang telah tertera di UU No.25 Tahun

2009 tentang pelayanan publik, supaya masyarakat dapat memperoleh hak untuk

mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.

3. Sebaiknya masyarakat Kota Jambi lebih peka dan peduli serta ikut serta dalam

mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik dengan melaporkan adanya

dugaan praktik maladministrasi

Page 76: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

76

4. Diharapkan Ombudsman Perwakilan Jambi melakukan perubahan sistem

maupun peraturan yang terkait supaya tantangan yang dihadapi oleh Ombudsman

Perwakilan Jambi dapat teratasi.

Page 77: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

77

DAFTAR PUSTAKA

Literatur

Istianto, Bambang. 2011. Manajemen Pemerintahan dalam Perspektif

PelayananPublik.Mitra

Kusdi, Dr. 2017. Teori organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba

Humanika

Moleong, J, Lexy.2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Refisi.

Bandung:Remaja Rosdakarya

Rusli, Budiman. 2016. Kebijakan Publik Membangun Pelayanan Publik

yangResponsif.Bandung: CV ADOYA Mitra Sejahtera.

Sugiyono. 2017, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung ; Alfabeta

Tresiana, Novita. 2017. Penelitian kualitatif. Jambi: Pustaka Nusantara

Sugiyono. 2016, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung ; Alfabeta

Suara Ombudsman RI, “Kiprah Dan Jejak Ombudsman RI”, Edisi Pertama, Januari-

Febuari 2013, h. 10.

Ombudsman Republik Indonesia, “Buku PedomanOmbudsman,” (Jakarta: 2014).

Undang-Undang

Undang-Undang no 25 tahun 2009

Undang-Undang no 37 tahun 2008

Kepres no 44 tahun 2000

Page 78: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

78

Lain-lain

Http://www.Lembaga Ombudsman Jambi.com/publikasi, 2019/2/9,

15.25wib.html.

Ombudsman RI Perwakilan Jambi, “Laporan berkala dan Laporan Tahunan

2018”, 2019/9/27 12.35.36 wib.

Hasil Wawancara dengan Bapak Taufiqurrahman, selaku Asisten Ombudsman

Perwakilan Jambi Penyelesaian Laporan, pada tanggal 3 September 2019

Hasil Wawancara dengan Bapak Jafar Ahmad, selaku Kepala Ombudsman

Perwakilan Aceh, pada tanggal 3 September 2019

Hasil Wawancara dengan Ibu Ayu Parmawati Putri, selaku Asisten

Ombudsman Perwakilan Jambi Pencegahan, pada tanggal 3 September 2019

Page 79: PERAN LEMBAGA OMBUDSMAN PERWAKILAN PROVINSI …

79

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Informasi Diri

Nama : Panut Saparudin

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat & Tgl. Lahir : Rimbo Bujang 03-07-1997

NIM : SPI. 152167

Alamat : Mendalo Asri

No. Telp/HP : 0812 7611 1324

Nama Ayah : Kamid

Nama Ibu : Wasri’ah

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SD N 76 Desa Purwoharjo : Tahun 2008

b. SMP N 39 Kab Tebo : Tahun 2011

c. MAS AS-Salam Rimbo Bujang : Tahun 2014

d. UIN STS Jambi : Tahun 2019

2. Pendidikan Non-Formal

a. Kursus Komputer di Jambi