peran guru pendidikan agama islam dalam...

156
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA MELAKSANAKAN SHALAT BERJAMA’AH (Studi pada SMK N I Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2018) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: KHUSNUL KHOTIMAH 111-13-245 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 22-Feb-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA MELAKSANAKAN

SHALAT BERJAMA’AH

(Studi pada SMK N I Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2018)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

KHUSNUL KHOTIMAH

111-13-245

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 2: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

ii

Page 3: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

iii

Page 4: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Dra. Djami‟yatul Islamiyah, M. Ag.

Dosen IAIN Salatiga

Persetujuan Pembimbing

Hal : Naskah Skripsi

Lamp : 4 Eksemplar

Saudara : Khusnul Khotimah

Kepada

Yth. Dekan FTIK Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami

kirimkan naskah skripsi saudari:

Nama : Khusnul Khotimah

Nim : 111-13-245

Fakultas/ Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/Pendidikan Agama Islam

Judul :Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam

MeningkatkanKedisiplinan Siswa melaksanakan Sholat

Berjama’ah (Studi Pada SMK N I Wonosegoro

Kabupaten Boyolali Tahun 2018).

Dengan ini kami mohon skripsi saudarai tersebut diatas supaya segera di

munaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 28 Agustus 2019

Pembimbing

Dra. Djami‟yatul Islamiyah, M. Ag.

NIP. 195708121988022001

Page 5: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

v

KEMENTERIAN AGAMA ISLAM RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Tlp. (90298) 6031364 Salatiga 50716

Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id. e-mail: [email protected]

SKRIPSI

PERAN GURU PENDIDIKANAGAMA ISLAM DALAM

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA MELAKSANAKAN SHALAT

BERJAMA’AH (STUDI PADA SMK N I WONOSEGORO KABUPATEN

BOYOLALI TAHUN 2018)

Disusun Oleh:

KHUSNUL KHOTIMAH

NIM: 111-13-245

Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan

Agam Islam Fakultas Tarbiya dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga, pada tanggal 10 September 2019 dan telah dinyatakan memenuhi

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Prof. Mansur, M. Ag. __________________

Sekretaris : Dra. Djami‟yatul Islamiyah, M. Ag. __________________

Penguji : Drs. Abdul Syukur, M. Si. __________________

Penguji II : Dr. Muna Erawati, M. Si. __________________

Prof. Dr. Mansur, M. Ag.

NIP. 1968061319940311004

Salatiga, 10 September 2019

Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan

Page 6: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

vi

MOTTO

ف صلى للا عله وسلم قال: رضا للاه عىهما عه الىهب للاه به عمزرض وعه عبد للاه

ه ف سخط الىالد ه, وسخط للاه حه ابه حبهان والح (رضا الىالد , وصحه )اكمأخزجه التزمذي

Dari „Abdullah bin „Amr bin Al-„Ashr radhiyallahu „anhuma,

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Keridhaan Allah

tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada

murka orang tua.” (Diriwayatkan oleh Tirmidzi, hadits ini sahih

menurut Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

Page 7: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, skripsi

ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku Ayah dan Ibu, yang telah membesarkanku dan selalu

mendoakan serta mengusahakan keberhasilanku.

2. Ayah bapak Fauzani yang berjuang untuk aku dari kecil sampai sekarang

dan membimbing aku dalam kehidupanku.

3. IAIN Salatiga dan Dosen yang telah banyak memberikan ilmu dan

pengalaman.

4. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2013 khususnya jurusan PAI.

5. Pacar saya yang tel zah memperjuangkan aku dari Nol sampai sekarang.

6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi

ini.

Page 8: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillahi robbil‟alamin, penulis haturkan kehadirat

Alloh SWT yang telah memberikan nikmat, karunia, taufik, seta hidayah-Nya

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA MELAKSANAKAN SHALAT

BERJAMA’AH DI SMK N I WONOSEGORO TAHUN 2018”.

Tidak lupa sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurhkan kepada

Nabi Agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya

yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan bagi kehidupannya.

Penulisan skripsi tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh

karen itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M. Ag. Selaku Rektor IAIN

Salatiga.

2. Bapak Prof. Mansur, M. Ag. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M. Si. Selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga

4. Bapak Imam Mas Arum, M. Pd. Selaku dosen pembimbing akademik

Page 9: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

ix

5. Ibu Dra. Djami‟yatul Islamiyah, M. Ag. Selaku dosen pembimbing skrisi

yang telah membimbing, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk

penulis sehingga skripsi terselesaikan.

6. Bapak adan ibu dosen yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan,

serta karyawan IAIN Salatiga sehingga dapat menyelesaikan jenjang

pendidikan S I.

Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya, serta para pembaca umumnya.

Salatiga, 02 Sepetember 2019

Khusnul Khotimah

Page 10: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

x

ABSTRAK

Khotimah , Khusnul. 2018. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Melaksanakan Shalat Berjama’ah di SMK

N I Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2017/2018. Skripsi. Jurusan

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam.

Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Djami‟yatul Islamiyah,

M. Ag.

Kata Kunci: Peran Guru Pendidikan Agama Islam, Kedisiplinan Shalat

Berjama‟ah.

Skripsi ini membahas tentang peran guru Pendidikan Agama Islam dalam

meningkatkan kedisiplinan siswa melaksanakan shalat berjama‟ah. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama Islam dalam

meningkatkan kedisiplinan shalat berjama‟ah siswa SMK N I Wonosegoro

Kabupaten Boyolali. Fokus masalah yang dikaji (1) Tingkat kedisiplinan shalat

berjama‟ah siswa SMK N I Wonosegoro Kabupaten Boyolali. (2) Peran Guru

Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa melaksnakan

shalat berjama‟ah SMK N I Wonosegoro Kabupaten Boyolali. (3) Faktor

pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kedisiplinan shalat berjama‟ah

siswa SMK N I Wonosegoro Boyolali.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field reserach), yaitu

memperoleh data melalui penyelidikan berdasarkan objek lapangan. Pendekatan

dalam penelitian ini kualitatif deskriptif yaitu melukiskan dan memaparkan objek

yang diteliti sesuai dengan situasi ketika penelitian dilakukan. Sumber data dalam

penelitian ini meliputi sumber primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data

menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis

data menggunakan tiga komponen yaitu reduksi data, display data, verifikasi data.

Pengecekan keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber dan triangulasi

metode.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat kedisiplinan shalat

berjama‟ah siswa SMK N I Wonosegoro Kabupaten Boyolali belum maksimal

karena belum penuhnya kesadaran siswa untuk melaksanakan shalat berjama‟ah.

(2) peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa

melaksanakan shalat berjama‟ah SMK N I Wonosegoro Kabupaten Boyolali

adalah sebagai pembimbing, sebagai motivator, sebagai suri tauladan, sebagai

evaluator. (3) Faktor pendukung dan penghambat meliputi peran aktiv guru

Pendidikan Agama Islam, ketersediaan sarana dan prasarana ibadah, sedangkan

faktor penghambatnya yaitu masih terbatasnya sarana ibadah seperti masjid yang

kurang luas, kurangnya dukungan keluarga, terbatasnya jumlah guru dan belum

meratanya kesadaran siswa.

Page 11: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

GAMBAR BERLOGO IAIN ........................................................................... ii

PERYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

MOTTO............................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

ABSTRAK ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Fokus Penelitian .......................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

D. Kegunaan Penelitian ................................................................... 8

E. Kajian Penelitian Terdahulu ........................................................ 8

F. Sistematika Penulisan .................................................................. 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Guru dan Perannya ................................................... 12

1. Pengertian Guru ...................................................................... 12

2. Peran Guru dalam Pendidikan ................................................ 14

B. Pendidikan Agama Islam ............................................................ 21

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ...................................... 21

2. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam .................................... 24

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam ............................................ 25

Page 12: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

xii

4. Fungsi Pendidikan Agama Islam ............................................ 27

5. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam .............................. 28

C. Kedisiplinan ............................................................................... 29

1. Pengertian Disiplin ................................................................. 29

2. Tujuan Disiplin ....................................................................... 29

3. Cara menegakkan Kedisiplinan .............................................. 29

D. Shalat berjama‟ah ....................................................................... 30

1. Pengertian Shalat .................................................................... 30

2. Shalat Berjama‟ah................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................. 39

B. Lokasi Penelitian ......................................................................... 39

C. Sumber Data................................................................................ 40

D. Prosedur Pengumpulan Data....................................................... 41

E. Teknik Analisis Data ................................................................... 42

F. Pengecekan Keabsahan Data ....................................................... 44

G. Tahap-tahap Penelitian ............................................................... 45

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 46

B. Penyajian Data ............................................................................ 57

C. Analsisi Data ............................................................................... 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 71

B. Saran-saran .................................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 73

LAMPIRAN

Page 13: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam proses belajar-mengajar, guru tidak hanya tampil sebagai pengajar

(teacher), seperti fungsinya yang menonjol selama ini, melainkan sebagai

pelatih (coach), pembimbing (counsellor) dan manager belajar (learning

manager). Hal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana

sebagai pelatih, seorang guru akan berperan mendorong siswanya untuk

menguasai alat belajar, memotivasi siswa untuk bekerja keras dan mencapai

prestasi setinggi-tingginya (Husien, 2017: 43).

Adanya perekembangan baru dalam proses belajar mengajar membawa

konsekuensi guru untuk meningkatkan peranannya dan kompetensinya. Guru

yang berkompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang

efektif dan mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada

tingkat optimal (Hawi, 2013: 45).

Peranan yang tidak kalah pentingnya dari semua peranan yang telah

disebutkan adalah sebagai pembimbing. Peranan ini harus lebih dipentingkan,

karena kehadiran guru di sekolah adalah untuk membimbing anak didik

menjadi manusia dewasa yang cakap. Tanpa bimbingan dari seorang guru,

anak didik akan mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan

dirinya. Walaupun semakin dewasa ketergantungan anak didik semakin

berkurang, bagaimanapun juga bimbingan dari guru sangat diperlukan pada

saat anak didik belum mampu berdiri sendiri (Husien, 2017: 70).

Page 14: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

2

Sekolah tempat pendidikan, maka guru terutama guru Pendidikan Agama

Islam berperan penting dalam mendidik anak, tidak hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan saja melainkan menanamkan nilai keimanan dalam jiwa anak,

mendidik anak agar menjalankan nilai-nilai agama dalam kehidupannya serta

mendidik anak agar berbudi pekerti luhur. Maka, guru memiliki peranan yang

sangat penting dalam membina peserta didik, karena guru merupakan orang tua

kedua bagi peserta didik di sekolah.

Guru merupakan salah satu faktor pendidikan yang sangat berperan,

karena guru bertanggung jawab dalam upaya membina dan membimbing

perilaku anak didik guna pembentukan pribadinya, terlebih-lebih guru agama,

karena mempunyai tanggung jawab yang lebih berat yaitu selain ia

bertanggung jawab terhadap pembinaan sikap siswa yang sesuai dengan ajaran

agama Islam juga bertanggung jawab kepada Allah SWT. Oleh karena itu,

dalam memberikan nilai-nilai agama, yang mempunyai andil yang lebih besar

adalah guru agama di sekolah. Sebagai guru agama dalam memberikan

pendidikan dan pelajaran mental serta pembinaan agama kepada siswa yang

menuntut ilmu di sekolah untuk menjadi generasi muda yang nantinya akan

menjadi generasi penerus bangsa yang mempunyai akhlakul karimah.

Sebagaimana kita ketahui bahwa siswa SMK termasuk usia remaja,

sementara secara psikologis “Masa Remaja adalah masa yang penuh

kegoncangan jiwa, masa berada dalam peralihan atau di atas jembatan goyang,

yang menghubungkan masa kanak-kanak yang penuh kebergantungan, dengan

masa dewasa yang matang dan berdiri sendiri” (Daradjat, 1970: 72).

Page 15: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

3

Remaja pokok keyakinan dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan

pikiranya pada umur remaja. Dan gambaran remaja tentang Tuhan merupakan

bagian dari gambarannya terhadap alam ini. Hubungannya dengan Tuhan,

bukanlah hubungan yang sederhana, antara dia dengan Tuhan. Akan tetapi

kompleks dan berjalin melalui alam ini, hubungan di sini adalah antara dia,

alam dan Tuhan. Perasaannya terhadap Tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar. Maka agama remaja adalah hubungan antara dia,

Tuhan dan alam semesta, yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan

pengalaman-pengalaman masa lalu dan yang dialami oleh remaja itu. Kata

lain dapat diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara

dia dan lingkungannya. Sedangkan gambaran tentang Tuhan dan sifat-sifat-

Nya, dipengaruhi oleh kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri (Daradjat,

1970: 75).

Dari kutipan tersebut bahwa agama dalam agama remaja, interaksi sosial

menjadi penting sehubungan dengan kondisi kejiwaan remaja yang masih labil,

terkait dengan hal ini maka peran guru bagian dari interaksi sosial siswa,

memiliki peran diri dalam hal bimbingan dan secara umum, termasuk dalam

hal mendisiplinkan shalat berjama‟ah.

Kedisiplinan adalah suatu peraturan yang tegas dimana isi dan rumusan

peraturan dipikirkan secara mantab , matang, dibina dan dikembangkan secara

nyata supaya apa yang diinginkan itu dapat terwujud dengan baik, sesuai yang

diharapkan. Disiplin dapat melahirkan semangat mengahargai waktu, bukan

menyia-nyiakan waktu. Berhubung disiplin tidak bisa terlepas dari kebudayaan

Page 16: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

4

masyarakat dan anak, maka sepantasnya disiplin diajarkan kepada anak.

Adapun tujuan disiplin agar anak bertingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan masyarakat di lingkungannya (Marijan, 2012: 73)

Dalam proses pendidikan melalui disiplin memerlukan ketegasan dan

kebijaksanaan. Ketegasan mengharuskan pendidik memberikan sanksi atau

hukuman pada setiap anak didik yang tidak patuh atau melanggar tata tertib,

sebagai mana janji Allah SWT bahwa bagi manusia yang melanggar larangan-

Nya dan tidak mengerjakan perintah-Nya, telah disediakan siksa yang amat

pedih berupa api neraka yang menyala-nyala. Kebijaksanaan mengharuskan

pendidik bertindak adil dalam memberikan sanksi atau hukuman, bagi anak

didik yang melanggar ketentuan disiplin atau yang tidak patuh pada perintah

(Nawawi, 1993: 233-234)

Sedangkan mengenai kedisiplinan itu sangat penting karena manusia

hidup tanpa dengan teratur dan disiplin maka hidupnya akan merugi. Islam

menganjurkan agar manusia memanfatkan waktu dan kesempatan yang

dimiliki sehingga ia tidak termasuk golongan orang yang merugi dan

Rasulullah SAW juga menganjurkan agar manusia memanfatkan kesempatan

yang ia miliki. Firman Allah QS. Al-„Asr ayat : 1-3

وسان إنه (1) والعصز الحات وعملىا آمىىا الهذه إله (2) خسز لف ال بالحق وتىاصىا الصه

بز وتىاصىا (3)بالصه

Artinya: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam

kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan

Page 17: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

5

nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati

supaya menetapi kesabaran” (Al-Qur‟an dan terjemahnya, 1987: 601)

Kandungan ayat diatas jelas bahwa setiap waktu manusia harus

memanfatkan waktu dengan sebaik baiknya dan diisi dengan pekerjaan yang

baik pula. Kita semua telah mengerti dan mengetahui bahwa suatu kebaikan

yang datangnya terlambat akan sia-sia, misalnya pekerjaan mulia yaitu shalat

fardhu lima waktu yang dikerjakan terlambat dari waktu yang telah ditentukan

maka akan sia-sia. Maka, kita sebagai manusia harus menjunjung tinggi dan

menghargai waktu.

Shalat berjama‟ah adalah sarana terpenting dan utama untuk

memakmurkan rumah Allah. Jika bukan karena shalat berjama‟ah tentu masjid-

masjid menjadi sepi. Allah Ta‟ala bersaksi bahwa memakmurkan masjid-

masjid dengan iman bahwasanya mereka adalah orang-orang yang diberi

petunjuk oleh Allah pada kebenaran (al-haq) dan sunguh mereka adalah orang

orang yang beruntung (Al Qahthani, 1997:13-14).

Melaksanakan shalat berjama‟ah berarti mematuhi perintah Rasulullah

SAW dan mengikuti sunah beliau, baik qauliyah (ucapan) maupun fi‟liyah

(perbuatan). Rasulullah SAW memerintahkan kita melakukan dan bersegera

shalat berjama‟ah. Mengikuti Rasul SAW dalam ibadah-ibadah yang agung ini,

yakni shalat berjama‟ah juga ibadah antara sebab-sebab turunnya hidayah,

kecintaan Allah Ta‟ala, ampunan-Nya atas dosa-dosa kita serta di antara sebab-

sebab keselamatan kita dari neraka dan masuk surga (Al Qahthani, 1997: 20-

22).

Page 18: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

6

Guru berperan penting dan bertangung jawab mengarahkan anak

didiknya dalam penguasaan ilmu dan memberikan teladan yang baik terhadap

anak didiknya kaitannya dengan Pendidikan Agama Islam. Seorang guru

Pendidikan Agama Islam tidak hanya bertugas mentransfer ilmu pengetahuan

semata, tetapi jauh lebih berat yaitu aplikasi ilmu pengetahuan dalam

kehidupan sehari-hari terutama dalam hal ibadah. Oleh karena itu, dalam

kepentingan aplikasi pengetahuan, guru tidak hanya mengajar tetapi, juga

terlibat dalam kegiatan keagamaan tentang shalat misalnya dalam

mendisiplinkan shalat berjama‟ah.

SMK N I Wonosegoro adalah sekolah satu-satunya SMK Negeri yang

ada di Wonosegoro, terletak di Jl. Wonosegoro, Kecamatan Wonosegoro,

Kabupaten Boyolali. Mengapa penulis memilih SMK ini sebagai lokasi

penelitian? Berdasarkan observasi, menurut peneliti SMK disini masih banyak

siswa yang belum memahami dan membiasakan shalat berjama‟ah dan

kesadaran untuk melaksanakan shalat berjama‟ah masih perlu ditingkatkan dan

peran guru Pendidikan Agama Islam sangat penting memberikan pemahaman

keilmuan secara teoritis dan memberikan tauladan secara praktis.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti termotifasi melakukan penelitian

dengan judul “PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA MELAKSANAKAN SHALAT

BERJAMA‟AH (Studi Pada SMK N I Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun

2018)”.

Page 19: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

7

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana kedisiplinan siswa dalam melaksanakan shalat berjama‟ah di

SMK N I Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2018?

2. Bagaimana Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa melaksanakan shalat berjama‟ah di SMK N I

Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2018?

3. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat bagi Guru Pendidikan

Agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa melaksanakan shalat

berjama‟ah di SMK N I Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2018?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penulis pada permasalahan diatas adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui kedisiplinan siswa melaksanakan shalat berjama‟ah di SMK N

I Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2018.

2. Mengetahui peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa melaksanakan shalat berjama‟ah di SMK N I

Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2018.

3. Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat bagi guru Pendidikan

Agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa melaksanakan shalat

berjama‟ah SMK N I Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2018.

Page 20: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

8

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara teoretis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan

tentang peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa melaksanakan shalat berjama‟ah. Hasil penelitian ini,

diharapkan menjadi kontribusi bagi guru dalam membahas masalah

Pendidikan Agama khususnya ibadah shalat, yang dijadikan sebagai

pengembangan penelitian yang sejenis dalam dunia pendidikan untuk

masa yang akan datang.

b. Menambah wawasan secara umum tentang keberagamaan remaja.

2. Manfaat praktis

a. Sekolah

Bagi SMK N ini menjadi sesuatu yang positif tentang pentingnya

peran guru dalam meningkatkan kedisiplinan shalat berjama‟ah.

b. Bagi Guru

Hasil penenlitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

menumbuh kembangkan keberagamaan siswa khususnya dalam hal

pentingnya shalat berjama‟ah.

E. Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian yang relevan digunakan sebagai bahan perbandingan terhadap

penelitian yang ada, baik mengenai kekurangan dan kelebihan yang ada

sebelumnya, selain itu mempunyai andil besar dalam rangka mendapatkan

suatu informasi yang ada sebelumnya tentang teori-teori yang ada kaitannya

Page 21: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

9

dengan judul yang digunakan untuk mendapatkan landasan teori ilmiah.

Penelitian ini, peneliti mengkaji beberapa penelitian yang pernah diteliti oleh

beberapa penelitian lain, penelitian tersebut digunakan sebagai bahan kajian

pendukung dalam penelitian ini.

Ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini,

yakni:

1. Penelitian oleh Nurul Huda “PERAN GURU TERHADAP KEAKTIFAN

SISWA MELAKSANAKAN SHALAT (STUDI KASUS SISWA MAN I

MAGELANG TAHUN 2011)”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa guru bertanggung

jawab serta memotivasi siswa agar selalu aktiv dalam menjalankan shalat.

Persamaan dari penenlitian itu sama-sama meneliti tentang peran

guru dalam mengaktifkan siswa dalam shalat. Namun perbedaan penelitian

lebih menekankan dalam shalat berjama‟ah dan tempatnya juga berbeda.

2. Tulisan Atik Walidaik (2017) yang berjudul “PERAN GURU

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI MASALAH

KENAKALAN REMAJA (STUDI KASUS PADA MA DARUSALAM,

KECAMATAN SUBAH, KABUPATEN BATANG)”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang

menyebabkan siswa di MA Darusalam Subah, Kabupaten Batang

melakukan kenakalan remaja seperti membolos sekolah, terlambat masuk

sekolah, pulang sekolah sebelum waktunya, pakaian tidak sesuai dengan

dengan peraturan sekolah dan merokok di lingkungan sekolah.

Page 22: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

10

Persamaan penelitian ini sama-sama meneliti tentang peran guru

Pendidikan Agama Islam. Namun, perbedaannya penelitian atik lebih

fokus pada kenakalan remaja sementara dalam penelitian ini lebih fokus

pada kedisiplinan shalat berjama‟ah.

3. Penelitian Inggi Putri Pradana (2017) yang berjudul “PERAN GURU

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA KECERDASAN

SPIRITUAL PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMA N I BRINGIN

TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam membina kecerdasan

itu bukan hanya kecerdasan intelektual saja tetapi kecerdasan spiritualnya

juga sangat penting bagi siswa.

Persamaan dengan penelitian ini ialah sama-sama meneliti tentang

peran guru Pendidikan Agama Islam. Namun, perbedaannya adalah jika

penelitian inggi fokus pada kecerdasan spriritual maka penelitian ini fokus

pada kediplinan shalat berjama‟ah.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian yang berjudul Peran Guru

Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kedisplinan shalat

berjama‟ah belum pernah dilakukan.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran keseluruhan penelitian ini, maka peneliti

sampaikan garis besar dalam sistematika penelitian yang memuat 5 (lima) bab,

masing-masing bab mencakup beberapa sub bab yang berisi sebagai berikut:

Page 23: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

11

BAB I : Pendahuluan. Bab pendahuluan ini berisi tentang: Latar

belakang, Fokus penelitian, Tujuan penelitian, Kegunaan penelitian, Kajian

penelitian terdahulu dan Sistemtika penulisan.

BAB II : Landasan teori. Landasan teori ini, dikupas berbagai

pembahasan teori yang menjadi landasan terotik penelitian. Sesuai judul skripsi

maka pembahasan pada bab ini berisi tentang peran guru Pendidikan Agama

Islam, kedisiplinan, shalat berjama‟ah.

BAB III : Hasil penelitian. Bab ini akan laporkan pendekatan dan jenis

penelitian, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, teknik

analisis data, pengecekan keabsahan data mengenai peran guru Pendidikan

Agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa melaksanakan shalat

berjama‟ah (studi pada SMK N I Wonosegoro Tahun 2018)

BAB IV : Paparan data dan analisis data. Bab ini akan dilaporkan hasil

penelitian tentang paparan data, yaitu gambaran umum sekolah dan hasil

temuan penelitian. Analisis data bab ini, penulis akan memaparkan analisis

data dari peran guru Pendidikan Agama Islam Ddlam meningkatkan

kedisiplinan siswa melaksanakan shalat Berjama‟ah SMK N I Wonosegoro.

BAB V : Penutup. Bab ini berisi tentang kesimpulan sebagai jawaban

fokus penelitian dan saran-saran. Bagian akhir dari skripsi ini juga

dicantumkan daftar pustaka dan berbagai lampiran.

Page 24: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Guru dan Perannya

1. Pengertian guru

Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur

manusia yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam

pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan masalah dunia pendidikan,

figur guru mesti terlibat dalam agenda pembicaraan, terutama yang

menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah (Djamarah, 2000: 1).

Berdasarkan Undang-undang R.I No. 14/2005 pasal I (1) “Guru

adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta

didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar, dan pendidikan menengah.

Dalam undang-Undang Nomor 20 Tahun 200 tentang sistem

Pendidikan Nasional, guru dipandang hanya menjadi bagian yang kecil dari

istilah pendidik. Dinyatakan dalam pasal 9 (2) pengertian tentang pendidik

sebagai berikut.

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugaas merencanakan

dan melaksanakan proses pembelajaran menilai hasil pembelajaran,

melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan

tinggi.

Page 25: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

13

Dalam hal ini, ketentuan umum butir 5 menyatakan pengertian

pendidik sebagai berikut.

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai

guru, dosen, konselor, pamong belajar, fasilitator, dan sebutan lain yang

sesuai dengan khususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan

pendidikan (Suparlan, 2000: 15-16).

Guru adalah spiritual father atau bapak rohani bagi seorang anak

didik. Dialah yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan

akhlak, dan membenarkannya, menghormati guru berarti menghormati anak

didik kita, mengahargai guru berarti penghargaan terhadap anak didik kita,

dengan guru mereka hidup dan berkembang, sekiranya guru menunaikan

tugasnya dengan sebaik-baiknya (Djamarah, 2000: 41-42).

Menurut Zakiyah Daradjat (1992: 39), guru adalah pendidik

profesional, karena secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan

memikul sebagian tanggung jawab pendiidikan yang terpikul dipundak para

orang tua. Para orang tua menyerahkan anaknya ke sekolah, berarti telah

melimpahkan pendidikan anaknya kepada guru. Hal ini mengisyaratkan

bahwa mereka tidak mungkin menyerahkan anaknya kepada sembarang

guru, karena tidak sembarang orang bisa menjadi guru.

Guru dalam islam adalah orang yang bertanggung jawab terhadap

perkembangan anak didik dengan mengupayakan seluruh potensinya, baik

potensi afektif, potensi kognitif, maupun potensi psikomotorik. Guru berarti

orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada anak

Page 26: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

14

didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai tingkat

kedewasaan, serta mampu berdiri sendiri dalam memenuhi tugasnya sebagai

hamba Allah (Nurdin, 2008: 128).

Secara legal formal, guru adalah seorang yang memperoleh surat

keputusan (SK), baik dari pemerintah atau swasta, untuk melaksanakan

tugasnya. Karena itu, ia memiliki hak dan kewajiban untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar dilembaga pendidikan sekolah (Suparlan, 2005:

13).

2. Peran guru dalam pendidikan

Peranan guru sangat melekat erat dengan pekerjaan seorang guru,

maka pengajarannya tidak boleh dilakukan dengan seenaknya saja atau

secara sembrono, karena akan berakibat fatal, menggagalkan peningkatan

mutu pendidikan. Seorang guru harus tau tugas dan perannya sebagai guru,

sehingga mampu memainkan peran pentingnya bagi keberhasilan

peningkatan mutu pendidikan.

Proses pengajaran di kelas peranan pendidik lebih spesifik

sifatnya. Peranan itu meliputi lima hal yaitu:

a. Pendidik sebagai model

b. Pendidik sebagai perencana

c. Pendidik sebagai peramal

d. Pendidik sebagai pemimpin

e. Pendidik sebagai penunjuk jalan atau sebagai pembimbing kearah pusat

belajar.

Page 27: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

15

Selain itu, dalam proses belajar-mengajar, pendidik memiliki peran

utama dalam menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya,

yakni memberikan pengetahuan, sikap, nilai dan ketrampilan. Kata lain

tugas dan peran pendidik yang utama terletak dibidang pengajaran.

Pengajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh

karena itu, seorang pendidik dituntut untuk mengelola kelas, penggunaan

metode mengajar, maupun sikap yang afektif, mengembangkan bahan

pengajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan peserta didik

untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan pendidikan yang harus

mereka capai (Husien, 2017: 66)

Kajian Pullias dan Young (1998), Manan (1990), serta Yelon and

Weinstein (1997), dapat diidentifikasikan peran guru sebagai berikut:

a. Guru sebagai pendidik

Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan, identifikasi

bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus

memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung

jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.

b. Guru sebaagai pengajar

Guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk

mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi,

dan memahami materi standar yang dipelajari.

Page 28: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

16

c. Guru sebagai pembimbing

Guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan waktu

perjalanan, menetapkan jalan yang harus ditempuh, menggunakan

petunjuk perjalanan, serta menilai kelancarannya sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan peserta didik.

d. Guru sebagai penasehat

Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi

orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai

penasehat, guru dapat menyadari perannya sebagai kepercayaan dan

penasehat secara lebih mendalam harus memahami psikologi

kepribadian dan ilmu kesehatan mental.

e. Guru sebagai model dan teladan

Secara teoretis, menjadi teladan merupakan bagian integral dari

seorang guru, sehingga menjadi guru berarti menerima tanggung jawab

untuk menjadi teladan.

f. Guru sebagai pendorong kreativitas

Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran,

guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses

kreativitas tersebut. Kreativitas merupakan sesuatu yang bersifat

universal dan merupakan ciri aspek dunia kehidupan sekitar kita.

Kreativitas ditandai adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang

sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya

kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.

Page 29: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

17

g. Guru sebagai evaluator

Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling

kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan,

serta mempunyai arti berhubungan dengan konteks yang tidak mungkin

dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. (Mulyasa, 2005: 37-65).

Peran guru dalam proses belajar mengajar yang di kemukakan oleh

Adams & Decey antara lain :

1.) Guru sebagai pengajar

Guru hendaknya selalu menguasai bahan materi pelajaran yang

diajarkan, serta senantiasa mengembangkannya, meningkatkan

kemampuannya dalam ilmu pengetahuan yang dimilikinya, karena

menentukan hasil belajar yang dicapai siswa (Usman, 2011: 7).

2.) Guru sebagai pengelola kelas

Perannya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu

mengelola kelas karena kelas merupakan lingkungan belajar dan

suatu aspek lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Tujuan

umum pengelolaan kelas ialah menyediakan dan menggunakan

fasilitas kelas untuk macam-macam kegiatan belajar mengajar agar

mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah

mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat

belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa

belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang

diharapkan (Usman, 2011: 7-8)

Page 30: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

18

3.) Guru sebagai mediator dan fasilitator

Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan

pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media

pendidikan merupakan alat komunikasi guna lebih mengafektifkan

proses belajar mengajar. Guru tidak hanya memiliki pengetahuan

tentang media pendidikan, tetapi harus memiliki ketrampilan

memilih dan menggunakan serta mengusahakan media itu dengan

baik.

Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan

sumber belajar yang kiranya berguna serta dapat menunjang

pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar, baik yang berupa

narasumber, buku, teks, majalah, ataupun surat kabar (Usman,

2011: 8-9).

4.) Guru sebagai evaluator

Dalam proses belajar mengajar guru hendaknya menjadi seorang

evaluator yang baik. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui

apakah tujuan yang telah dirumuskan tercapai atau belum, dan

apakah materi yang disampaikan sudah tepat. Tujuan lain dari

penilaian diantaranya adalah untuk mengetahui kedudukan siswa di

dalam kelas atau kelompoknya. Penilaian guru dapat mengetahui

prestasi yang telah dicapai siswa dalam proses belajar mengajar.

(Usman, 2011: 9-10).

Page 31: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

19

Dari sisi lain, guru sering dicitrakan memiliki peran ganda yang

dikenal sebagai EMASLIMDEF (educator, manager,

administrator, supervisor, leader, inovator, mativator, dinamisator,

evaluator, dan facilitator) :

a) Educator

Merupakan peran yang utama dan terutama, khususnya untuk

peserta didik pada jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP).

Peran ini lebih tampak sebagai teladan bagi peserta didik,

sebagai role model, memberikan contoh dalam hal sikap dan

perilaku, dan membentuk kepribadian peserta didik.

b) Sebagai manager

Pendidik memiliki peran untuk menegakkan ketentuan dan

tata tertib yang telah disepakati bersama di sekolah, memberikan

arahan atau rambu-rambu ketentuan agar tata tertib di sekolah

dapat dilaksanakan dengan sebaik-abaiknya oleh seluruh warga

sekolah.

c) Sebagai administator

Guru memiliki peran untuk melaksanakan adminitrasi

sekolah, seperti mengisi buku presensi siswa, buku daftar nilai,

buku rapor, adminitrasi kurikulum, adminitrasi penilaian dan

sebagainya. Bahkan, secara administratif para guru sebaiknya

juga memiliki rencana mengajar, program semester dan progam

Page 32: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

20

tahunan, dan paling penting adalah menyampaikan rapor atau

laporan pendidikan kepada orang tua siswa dan masyarakat.

d) Sebagai supervisor

Pemberian bimbingan dan pengawasan kepada peserta didik,

memahami permasalahan yang dihadapi peserta didik,

menemukan permasalahan yang terkait proses pembelajaran,

dan akhirnya memberikan jalan keluar pemecahan masalahnya.

e) Sebagai leader

Guru lebih memberikan kebebasan secara bertanggung jawab

kepada peserta didik, disiplin yang ditegakkan oleh guru, peran

sebagai leader ini adalah disiplin hidup.

f) Sebagai inovator

Seorang guru harus memiliki kemauan belajar yang cukup

tinggi untuk menambah pengetahuan dan ketrampilannya

sebagai guru. Tanpa adanya semangat belajar yang tinggi,

mustahil guru menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat

untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

g) Sebagai motivator

Untuk meningkatkan semangat dan gairah belajar yang

tinggi, siswa perlu memiliki motivasi yang tinggi, baik motivasi

dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar, yang utamanya

berasal dari gurunya sendiri (Suparlan, 2005: 29-30).

Page 33: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

21

B. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya

awalan “pe” dan akhiran “an” mengandung arti perbuatan (hal, cara, dan

sebagainya). Istilah pendidikan semula berasal dari bahasa Yunani, yaitu

pedagogie, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Isitilah ini

kemudian diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan education yang

berarti pengenmbangan atau bimbingan, dan sering diterjemahkan dengan

tarbiyah, yang berarti pendidikan.

Ahmad Marimba mengatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan

atau pimpinan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik terhadap

perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya

kepribadian yang utama.

Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan yaitu tuntunan didalam

hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya pendidikan yaitu menuntun

kekuatan kodrat pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan

anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang

setinggi-tingginya (Wiyani, 2012: 81-82)

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan

peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan

Agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan dengan

memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan

Page 34: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

22

kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan

persatuan nasional (Toha, 1998: 180).

Menurut Ahamad Marimba, Pendidikan Agama Islam adalah

bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama

terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran islam.

Sedangkan menurut Zakiyah Daradjat, Pendidikan Agama Islam

adalah pendidikan melalui ajaran-ajaran agama islam, yaitu berupa

bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-

ajaran agama islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta

menjadikan ajaran agama islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi

keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat.

Zuhairini, dkk mengartikan Pendidikan Agama Islam sebagai usaha

sadar secara sistematis dan pragmatis dalam membantu peserta didik supaya

mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam.

Tayar Yusuf mengartikan Pendidikan Agama Islam sebagai usaha

sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan,

dan ketrampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia yang

bertaqwa kepada Allah SWT.

Sedangkan menurut Ahmad Tafsir Pendidikan Agama Islam adalah

bimbingan yang diberikan seseorang agar ia berkembang secara maksimal

sesuai dengan ajaran Islam.

Page 35: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

23

Sementara menurut Nazarudin, Pendidikan Agama Islam merupakan

usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini,

memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran dan latihan.

Pendidikan Agama Islam pada hakikatnya merupakan sebuah proses

itu, dalam pengembangannya juga maksud rumpun mata pelajaran yang

diajarkan di sekolah maupun diperguruan tinggi. Pendidikan Agama Islam

dapat dimaknai dalam dua pengertian, yaitu:

a. Sebagai sebuah proses penanaman ajaran agama Islam.

b. Sebagai bahan kajian yang menjadi materi dari proses

penanaman/pendidikan itu sendiri.

Konteks pengertian kedua diatas, maka Pendidikan Agama Islam

merupakan sebutan yang diberikan pada salah satu mata pelajaran yang

harus dipelajari oleh peserta didik muslim dalam menyelesaikan

pendidikannya pada tingkat tertentu (Wiyani, 2012: 82-84).

Dalam pengertian tersebut dapat ditentukan beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu:

a. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar yakni sesuatu kegiatan

bimbingan, pengajaran, dan latihan yang dilakukan secara berencana dan

sadar atas tujuan yang dikehendaki.

b. Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai pendidikan.

Page 36: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

24

c. Guru Pendidikan Agama Islam yang melakukan kegiatan bimbingan,

pengajaran dan latihan secara sendiri terhadap peserta didiknya untuk

mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.

d. Kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam diarahkan untuk

meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan

ajaran agama islam dari peserta didik untuk membentuk kesalehan atau

kualitas pribadi sekaligus untuk membentuk kesalehan sosial (Hawi,

2013: 19-20).

2. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar pendidikan Agama Islam dapat ditinjau dari beberapa segi,

yaitu:

a. Dasar Relegius

Menurut Zuhairini, yang dimaksud dengan dasar legius adalah dasar-

dasar yang bersumber dari ajaran agama Islam yang tertera dalam Al-

Qur‟an maupun Al-Hadits. Menurut ajaran Islam, bahwa melaksanakan

Pendidikan Agama Islam adalah merupakan perintah dari Tuhan dan

merupakan ibadah kepada-Nya.

b. Dasar Yuridis Formal

Menurut Zuhairini dkk, yuridis formal pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam berasal dari perundang-undangan yang secara langsung

atau tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam melaksnakan

Pendidikan Agama Islam, di sekolah-sekolah maupun dilembaga-

lembaga pendidikan formal di Indonesia.

Page 37: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

25

c. Dasar Psikologis

Yang dimaksud dasar psikologis yaitu dasar yang berhubungan

dengan aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan

bahwa dalam hidupnya, manusia baik sebagai individu maupun sebagai

anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya

tidak tenang dan tidak tentram sehingga memerlukan adanya pegangan

hidup yaitu agama (Wiyani, 2012: 86-88).

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam bertujuan meningkatkan keimanan

pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang agama

Islam sehingga manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah

SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Pendidikan Agama Islam di sekolah umum

bertujuan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, pengahayatan dan

pengamalan tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang

beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam

kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk

melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi (Toha, 1998: 180-

181)

Sedangkan Mahmud Yunus mengatakan bahwa tujuan Pendidikan

Agama Islam adalah mendidik anak-anak, pemuda-pemudi maupun orang

dewasa supaya menjadi seorang muslim sejati, beriman, teguh, beramal

saleh dan berakhlak mulia, sehingga ia menjadi salah seorang maasyarakat

Page 38: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

26

yang sanggup hidup diatas kakinya sendiri, mengabdi kepada Allah dan

berbakti kepada bangsa dan tanah airnya, bahkan sesama umat manusia.

Sedangkan Al-Ghazali mengatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama

Islam yang paling utama ialah beribadah kepada Allah, dan kesempurnaan

insani yang tujuannya kebahagiaan dunia dan akhirat.

Adapun Muhammad Athiyah Al-Abrasy merumuskan bahwa tujuan

Pendidikan Agama Islam adalah mencapai akhlak yang sempurna. Maka

tujuan pokok dari Pendidikan Agama Islam ialah mendidik budi pekerti dan

pendidikan jiwa.

Secara umum Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan melalui

pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, serta pengalaman

peserta didik tentang ajaran Islam sehingga menjadi manusia muslim yang

terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya, berbangsa dan

bernegara, serta melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Dalam konteks tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah umum,

Kemediknas merumuskan sebagai berikut:

a. Menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan

pengembangan pengetahuan, pengahayatan, pengamalan, pembiasaan,

serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi

manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya

kepada Allah SWT.

Page 39: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

27

b. Mewujudkan manusia indonesia yang taat beragama dan berakhlak

mulia, yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,

produktif, jujur, adil, etis, disiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah (Wiyani, 2012: 90-92).

4. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam di sekolah berfungsi sebagai berikut:

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta

didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan

keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan

keimanan dan ketaqwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga.

Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri

anak melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan agar keimanan dan

ketaqwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan

tingkat perkembangannya.

b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan

hidup di dunia dan di akhirat.

c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan

dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Agama Islam.

d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-

kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,

pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

Page 40: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

28

e. Pencegahan, yaitu untuk menangkap hal-hal negatif dari lingkungannya

atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan

menghambat perkembangannya menjadi manusia seutuhnya.

f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam

nyata dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya.

g. Penyaluaran, yaitu untuk meyalurkan peserta didik yang memiliki bakat

khusus dibidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berekembang

secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan

bagi orang lain (Wiyani, 2012: 92-93).

5. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup pengajaran Pendidikan Agma Islam mencakup usaha

mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara lain:

a. Hubungan manusia dengan Allah.

b. Hubungan manusia dengan sesama manusia.

c. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

d. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan alamnya.

Bahan penagajaran Pendidikan Agama Islam meliputi tujuh unsur

pokok:

a. Keimanan.

b. Ibadah.

c. Al-Qur‟an.

d. Muamalah.

e. Akhlak.

Page 41: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

29

f. Syariah.

g. Tarikh (Hawi, 2013: 21-26)

C. Kedisiplinan

1. Pengertian Disiplin

The Liang Gie (1972) memberikan pengertian disiplin sebagai berikut.

Disiplin adalah suatu keadaan tertib dimana orang-orang yang tergabung

dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada

dengan senang hati.

Sementara Good‟s (1959) dalam Dictonary of Education mengartikan

disiplin sebagai berikut:

a. Proses atau hasil penagarahan atau pengendalian keinginan, dorongan

atau kepentingan untuk mencapai tindakan lebih afektif.

b. Mencari tindakan terpilih dengan ulet aktif, diarahkan sendiri meskipun

menghadapi rintangan.

c. Pengendalian perilaku secara langsung dan otoriter dengan hukuman atau

hadiah.

d. Pengekangan dorongan dengan cara tidak nyaman bahkan menyakitkan

(Imron, 2011: 172).

2. Tujuan disiplin

a. Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenai hak

milik orang lain.

b. Mengerti dan segera menurut untuk menjalankan kewajiban dan secara

langsung mengerti larangan-larangan.

Page 42: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

30

c. Mengerti tingkah laku yang baik dan buruk.

d. Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa

terancam oleh hukuman.

e. Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang lain

(Gunarsa, 1980: 137).

3. Cara menegakkan kedisiplinan

a. Penyusunan rancangan harus sesuai dengan misi dan tujuan sekolah.

Artinya, disiplin yang dirancang harus dijabarkan dari tujuan sekolah.

b. Rancangan harus singkat dan jelas, sehingga mudah dipahami. Jika

rancangan cukup panjang perlu dibuat rangkumannya.

c. Rancangan harus memuat secara jelas daftar perilaku yang dilarang

beserta sanksinya. Sanksi yang diterapkan harus bersifat yang mendidik

dan telah disepakati oleh siswa, guru, dan wali orang tua.

d. Peraturan yang telah disepakati bersama harus disebarluaskan, misalnya

melalui rapat, surat pemberitahuan, dan majalah sekolah sehingga semua

pihak terkait memahaminya.

e. Kegiatan yang terkait dengan aktivitas siswa, harus diarahkan dalam

pembentukan disiplin sekolah (Prihatin, 2011: 97)

D. Shalat Berjama’ah

1. Pengertian shalat

Menurut bahasa, shalat berarti doa, sedangkan menurut istilah syara‟

yaitu menghadapkan jiwa dan raga kepada Allah, karena taqwa hamba

kepada Tuhannya, mengagungkan kebesaran-Nya dengan khusyu‟ dan

Page 43: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

31

ikhlas dalam bentuk perkataan dan perbuatan yang dimulai dari takbir dan

diakhiri dengan salam, menurut cara-cara dan syarat-syarat yang telah

ditentukan (Rifa‟i, 2014: 68)

Dalil tentang kewajiban mendirikan shalat, dalam Firman Allah SWT

dalam Qs. Taha: 14

لة لذكزي ه إله أوا فاعبدو وأقم الصه ل إل إوهى أوا للاه

Artinya: “Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka

sembahlah Aku dan laksanakan shalat untuk mengingat Aku” (Al-Qur‟an

dan terjemahnya, 1987: 313). a. Syarat-syarat wajib shalat

Diantara syarat-syarat wajib mengerjakan shalat ada enam perkara,

yaitu:

1.) Islam.

2.) Balig.

3.) Berakal.

4.) Suci dari haid dan nifas.

b. Syarat-syarat sahnya shalat

Adapun syarat sahnya shalat ada lima yaitu:

1.) Suci dari hadas besar atau kecil.

2.) Suci badannya, pakaian, tempat yang digunakan shalat dari najis.

3.) Menutup aurat, bagi laki-laki antara pusar dan lutut dan bagi wanita

seluruh badannya kecuali muka dan kedua telapak tangan.

4.) Sudah masuk waktu shalat.

Page 44: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

32

5.) Menghadap kiblat.

c. Rukun-rukun shalat

Tentang rukun shalat ini dirumuskan menjadi tiga belas perkara:

1.) Niat, artinya menyengaja didalam hati untuk melakukan shalat.

2.) Berdiri bagi orang yang berkuasa, jika tidak dapat berdiri maka

boleh shalat dengan duduk, dan jika tidak dapat duduk maka boleh

shalat dengan berbaring.

3.) Takbiratul ihram, yaitu membaca “Allahu Akbar”, artinya Allah

Maha besar.

4.) Membaca surat Al-Fatihah.

5.) Rukuk dengan tumakninah artinya membungkuk sehingga

punggung menjadi sama datar dengan leher dan kedua belah

tangannya memegang lutut.

6.) I‟tidal dengan tumakninah, artinya bangun dari rukuk dan posisi

kembali tegak lurus dengan tumakninah.

7.) Sujud dua kali dengan tumakninah, yaitu meletakkan kedua lutut,

kedua tangan, kening dan hidung diatas lantai.

8.) Duduk diantara dua sujud dengan tumakninah; artinya banngun

kembali setelah sujud yang pertama untuk duduk sebentar,

sementara menanti sujud yang kedua.

9.) Duduk tasyahud akhir dengan tumakninah.

10.) Membaca tasyahud akhir, ketika duduk pada rakaat yang terakhir.

Page 45: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

33

11.) Membaca sholawat atas Nabi, artinya setelah selesai tasyahud

akhir, kemudian dilanjutkan dengan membaca atas Nabi saw.

12.) Mengucap salam yang pertama. Bila telah selesai membaca

tasyahud akhir dan salawat atas Nabi saw. Dan keluaraga beliau,

kemudian membaca salam. Adapun salam yang wajib hanyalah

salam yang pertama.

13.) Tertib artinya dikerjakan secara berurutan sesuai dengan peraturan

yang telah ditentukan (Rifa‟I, 2014: 72-77).

2. Shalat Berjama‟ah

a. Pengertian dan hukum shalat berjama‟ah

Kata “jama‟ah” mempunyai arti: sekumpulan atau bersama-sama.

Jadi, jama‟ah adalah shalat yang dikerjakan oleh beberpa orang secara

bersama-sama dengan dipimpin oleh seorang imam (Aly, 1993: 82)

Shalat berjama‟ah ialah shalat yang dilakukan oleh orang bersama-

sama, sekurang-kurangnya dua orang, dan seorang diantara mereka yang

lebih fasih bacaannya dan lebih mengerti tentang hukum islam dipilih

menjadi imam. Posisi imam dalam shalat berjamaah yaitu berdiri di

depan makmum dan yang lain berdiri di belakangnya sebagai makmum

(pengikut).

Adapun shalat berjama‟ah hukumnya adalah sunah mu‟akad.

Sedangkan pahalanya adalah 27 derajat atau 27 kali dibandingkan dengan

shalat sendirian (Rifa‟i, 2014: 201-202).

Page 46: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

34

b. Keutamaan Shalat Berjama‟ah

Islam menganjurkan agar shalat lima waktu sehari semalam itu

dilakukan secara berjama‟ah, meskipun shalat dapat dilakukan secara

pribaadi. Makin banyak anggota jama‟ah akan semakin baik, meskipun

shalat jama‟ah itu dapat dilakukan hanya dengan seorang imam dan

seorang makmum. Shalat berjama‟ah mengandung keutamaan yang

besar, yaitu pahalanya 27 kali lipat dari pada shalat dikerjakan seorang

diri.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 43:

ه كع ىة واركعىا مع الز ك تىا الزه ىة وا ل مىا الصه واق

Artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku‟lah beserta

orang yang rukuk ” (Al-Qur‟an dan terjemahnya, 1987: 7).

Di samping adanya keutamaan itu, shalat jama‟ah mempunyai arti

sangat besar dalam kehidupan sosial. Shalat jama‟ah melatih taat kepada

pimpinan dan pimpinan supaya bertindak bijaksana dengan

memperhatikan jama‟ah yang dipimpinnya, shalat jama‟ah menanamkan

rasa kebebasan, persaudaraan, dan persamaan.

1.) Shalat jama‟ah menanamkan rasa kebebasan

Rasa kebebasan terlatih, karena dalam mengerjakan shalat itu

secara kolektif anggota jama‟ah merasa bebas shalat di masjid, bebas

dari tradisi yang berlawanan dengan ajaran ibadah, pujian-pujian

hanya dapat dilakukan terhadap Alllah saja.

Page 47: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

35

Kebebasan hati nurani adalah puncak kebebasan yang dimiliki oleh

manusia. Kebebasan kontrol dapat dimiliki anggota jama‟ah, apabila

imam melakukan kesalahan baik mengenai bilangan rakaat, bacaan

dan lain sebagainya, makmum atau jama‟ah mempunyai hak kontrol

terhadap kekhilafan imam. Demikian juga kekhilafan imam yang

sedang berkhutbah dapat pula dikontrol oleh anggota jama‟ah.

2.) Shalat jama‟ah menanamkan rasa persaudaraan

Rasa persaudaraan amat jelas terlukis, sebab masjid terbuka untuk

seluruh umat siapapun suku dan bangsanya. Setiap muslim akan

merasa bertemu dengan saudara-saudara seagama dalam shalat

jama‟ah. Mereka bersaudara, shalat dibelakang imam, satu gerak

mengikuti komando imam, menghadap kearah satu kiblat, membaca

satu kitab Al-Qur‟an dan menyembah Tuhan Yang Maha Esa.

3.) Shalat berjama‟ah menanamkan rasa persamaan

Rasa persamaan tumbuh dalam shalat jama‟ah. Para makmum

berderet bershaf-shaf, yang berpangkat, rakyat biasa, yang kaya,

yang miskin, keturunan raja maupun rakyat kebanyakan, semuanya

berbaris, berbaur satu shaf, dan yang datang lebih dulu menempati

shaf yang paling depan meskipun rakyat jelata dan yang datang

kemudian menempati shaf belakang meskipun seorang raja atau

presiden.

Masjid tidak ada protokoler, shaf yang depan tidak khusus untuk

orang-orang besar, tetapi untuk siapa saja yang datang lebih dulu.

Page 48: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

36

Shalat jama‟ah yang ada adalah sekelompok hamba Allah yang

bersama-sama melakukan ibadah kepada Allah. Predikat keduniaan

tidak dapat dibawa-bawa, sebab dalam shalat jama‟ah tidak akan

ada orang yang merasa kurang terhormat meskipun seorang

bangsawan yang shalat pada shaf yang paling belakang (Triyanto,

1998: 32-34).

c. Syarat-syarat Shalat berjama‟ah

Syarat shalat berjama‟ah adalah sebagai berikut:

1.) Berniat mengikuti imam.

2.) Mengetahui segala yang dikerjakan oleh imam. Misalnya

berpindahnya rukun satu kerukun yang lain (rukun fi‟li), baik

mengetahuinya dengan cara melihat sendiri atau dengan mengetahui

makmum yang ada didepannya. Adapun rukun-rukun yang berupa

ucapan (rukun qauli), maka ia harus mendengarnya sendiri atau

dengan perantaraan suara muballig (makmum yang mengeraskan

suaranya dalam takbir untuk mengikuti imam, agar makmum yang

jauh dapat mengikuti gerakan imam dengan mudah).

3.) Tidak ada dinding yang mengahalangi antar imam dan makmum,

kecuali bagi perempuan di masjid, maka hendaklah diberi perantara

seperti dinding ataupun kain.

4.) Tidak boleh mendahului imam ketika takbir, dan tidak pula

diperkenankan mendahului atau mengakhirkan dalam mengikuti

gerakan imam melebihi dua rukun fi‟li (rukun perbuatan).

Page 49: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

37

5.) Posisi makmum tidak boleh berada didepan atau sejajar dengan

imam, artinya makmum tidak boleh bersamaan tempatnya dengan

imam.

6.) Jarak antara imam dan makmum atau antara makmum dengan barisan

makmum yang terakhir atau paling belakang tidak boleh lebih dari

300 hasta.

7.) Jenis shalat yang dikerjakan antara imam dan makmum harus sama

derajatnya (bersesuaian), misalnya sama-sama shalat wajib seperti

shalat dzuhur, dan sebagainya (Rifa‟i, 2014: 202-204).

d. Aturan dalam shalat berjama‟ah

1.) Jika imam sudah bertakbir, segeralah diikuti. Akan tetapi, jangan

mendahuluinya.

2.) Hendaklah makmum memperhatikan bacaan imam dengan tenang

dan janganlah membaca sesuatu kecuali surat Al-Fatihah.

3.) Makmum menyahuti dengan bacaan “amin” dengan nyaring.

4.) Semua gerakan shalat, janganlah sekali-kali mendahului imam.

5.) Apabila makmum datang terlambat, berjalanlah dengan tenang

(jangan lari) dan jangan terburu-buru.

6.) Jika makmum telah mendapati imam sedang shalat, maka segeralah

bertakbir dan mengikuti apa yang dikerjakan imam. Janganlah

dihitung rakaatnya, kecuali jika makmum sempat mengikuti ruku‟

bersama imam.

Page 50: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

38

7.) Jika imam melaksanakan kesalahan, hendaknya makmum laki-laki

memperingatkan dengan mengucap “Subhanallah”, bagi makmum

dengan cara menepuk tangan.

8.) Apabila telah selesai shalat, janganlah segera pulang. Tetapi tetaplah

duduk sambil berdzikir dan berdoa kepada Allah.

9.) Makmum yang akan meninggalkan tempat, janganlah sekali-kali

melewati didepan orang yang sedang shalat.

10.) Sebagai seorang imam hendaknya jangan memanjangkan

bacaannya, jika keadaan makmum sangat heterogen.

11.) Bila shalat sudah selesai, hendaklah imam menghadap kearah

makmum atau kearah orang yang ada disebelahnya kanannya (Aly,

1993: 85-90).

Page 51: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam skripsi ini adalah kualitatif deskriptif,

yaitu penelitian yang bermaksud untuk melukiskan, menggambarkan, atau

memaparkan keadaan objek yang diteliti apa adanya, sesuai dengan situasi dan

kondisi ketika penelitian tersebut dilakukan. Dengan metode ini, seseorang

peneliti hanya menggambarkan realitas objek yang diteliti secara baik, utuh,

jelas, dan sesuai dengan fakta yang tampak (Ibrahim, 2015: 59).

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (fiel

research) yakni metode yang digunakan untuk memperoleh data-data melalui

penyelidikan beradasarkan objek lapangan, daerah atau lokasi untuk

memperoleh data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata,

2013: 8).

Sehingga penelitian ini tujuannya untuk menggambarkan tentang segala

sesuatu yang berkaitan dengan seluruh kegiatan. Adapun yang dimaksud

kegiatan disini adalah peran guru Pendidikan Agama Islam dalam

meningkatkan kedisiplinan siswa melaksanakan shalat berjama‟ah di SMK N I

Wonosegoro.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan untuk memperoleh data tentang peran guru

Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa

melaksanakan shalat berjama‟ah di SMK N I Wonosegoro Kabupaten Boyolali.

Page 52: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

40

C. Sumber Data

Data dalam penelitian diperoleh melalui sumber lapangan, yaitu:

1. Sumber data primer

Sumber data primer adalah sumber utama yang dapat memberikan

informasi, fakta, dan gambaran peristiwa yang diinginkan dalam penelitiann

dan sumber pertama dimana sebuah data dihasilkan (Bungin, 2013: 129).

Sumber data primer dihimpun melalui catatan tertulis, atau melalui

perekaman video/audio tape, pengambilan foto atau film. Pencatatan sumber

data primer melalui wawancara atau pengamatan merupakan hasil usaha

gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya (Moleong, 2006:

157).

Data primer dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan Agama

Islam, kepala sekolah dan guru mata pelajaran lain, serta siswa yang

berkaitan dengan peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa melaksanakan shalat berjama‟ah di sekolah.

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah segala bentuk dokumen, baik dalam

bentuk tertulis maupun foto atau sumber data kedua sesudah sumber data

primer (Bungin, 2013: 129).

Sumber data sekunder adalah data yang mengandung dan melengkapi

sumber data primer. Adapun dalam data sekunder dalam penelitian ini

adalah dokumen-dokumen yang memperkuat hasil temuan dan melengkapi

informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara sebelumnya.

Page 53: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

41

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari karyawan/bagian

tata usaha (TU) diantaranya mengenai sejarah berdirinya dan

perkembangan, visi dan misi, letak geografis, struktur organisasi, keadaan

guru, peserta didik serta buku absen, foto, adminitrasi sekolah dll.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data akurat dengan tujuan yang dimaksud, maka

dalam pengumpulan data menggunakan beberapa teknik:

1. Observasi

Tekniik observasi menurut Kaelan (2012: 100) adalah pengamatan

atau peninjauan secara cermat. Menurutnya, observasi atau pengamatan

merupakan teknik pengumpulan data yang paling utama dalam penelitian.

Dalam penenlitian ini penulis mengunjungi dan mengadakan

pengamatan langsung terhadap objek penelitian di SMK N I Wonosegoro

Kabupaten Boyolali. Observasi ini, bertujuan untuk memperoleh gambaran

yang menyeluruh mengenai kondisi dengan mengamati secara langsung

gejala-gejala atau subjek penelitian.

Dalam hal ini peneliti menggunakan alat bantu buku catatan dan

kamera, yang nantinya digunakan untuk mencari dan mencatat hal-hal yang

berkaitan dengan peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa melaksanakan shalat berjama‟ah SMK N I Wonosegoro.

2. Wawancara

Menurut Esterbeng (dalam Sugiono, 2009: 72) wawancara adalah

pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan pendapat

Page 54: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

42

melalui tanya jawab, sehingga menghasilkan kontruksi makna tentang

topik tertentu.

Metode wawancara merupakan metode yang paling pokok dalam

penelitian. Penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan Kepala

Sekolah, guru Pendidikan Agama Islam, guru BK, dan siswa SMK N I

Wonosegoro.

3. Dokumentasi

Menurut Ridjal (dalam Bungin, 2003: 97), yang dimaksud dokumen

adalah rekaman peristiwa yang lebih dekat dengan percakapan, menyangkut

persoalan pribadi, dan memerlukan interpretasi yang berhubungan dengan

konteks rekaman peristiwa masa lalu tersebut.

Metode ini dilakukan dengan memeriksa semua data yang berkaitan

dengan peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa melaksanakan shalat berjama‟ah dan mengutip data

melalui catatan-catatan, laporan-laporan yang mendukung dalam penelitian

di SMK N I Wonosegoro.

E. Teknik Analisis Data

Setiap penelitian pasti memerlukan analisis data. Anaslisis data

merupakan kegiatan yang sangat penting dalam penelitian. Bahkan penelitian

ini adalah bagian dari kerja analisis yang dilakukan oleh seorang ilmuan.

Apalagi dalam penelitian kualitatif, pekerjan analisis sama sekali tidak dapat

dipisahkan dengan penelitian itu sendiri.

Page 55: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

43

Analisis data dalam penelitian adalah kegiatan yang terkait upaya

memahami, menjelaskan, menafsirkan, dan mencari hubungan diantara data-

data yang diperoleh, kegiatan ini dilakukan dengan memberikan pola, susunan,

urutan, klasifikasi, dan sebagainya sehingga data-data tersebut dapat dipahami

dan ditafsirkan (Ibrahim, 2015: 104).

Data yang diperoleh dari peneliti akan dianalisis agar memperoleh data

yang valid untuk disajikan sesuai dengan masalah yang dibahas. Penelitian ini,

penulis menggunakan tiga tahap dalam melakukan Analisis data, yaitu:

1. Reduksi data

Reduksi data adalah proses dimana seseorang peneliti perlu

melakukan telahan awal terhadap data-data yang telah dihasilkan, dengan

cara melakukan pengujian data kaitannya dengan aspek atau fokus

penelitian (Ibrahim, 2015: 109)

2. Display data

Display data adalah upaya menampilkan, memaparkan atau

menyajikan data (Ibrahim, 2015: 110). Penyajian data diarahkan agar data

hasil reduksi terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga

semakin mudah dipahami. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk

uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori, diagram alur, dan lain

sejenisnya (Trianto, 2010: 290).

3. Kesimpulan dan Verifikasi data

Data yang sudah dipolakan, difokuskan, dan disusun secara sistematis

melalui reduksi dan penyajian data yang kemudian disimpulkan sehingga

Page 56: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

44

makna data dapat ditemukan. Untuk memperoleh kesimpulan yang lebih

mendalam, maka diperlukan data baru sebagai penguji terhadap kesimpulan

awal.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik

triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap suatu data.

Triangulasi dalam penelitian kualitatif diartikan sebagai pengujian

keabsahan data yang diperoleh dari berbagai sumber, metode, dan waktu.

Maka, terdapat teknik pengujian keabsahan data melalui triangulasi sumber,

metode, dan waktu (Trianto, 2010: 294).

Triangulasi Sumber, yakni salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data

dilakukan dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari masing-

masing narasumber.

Triangulasi Metode, yakni dilakukan dengan cara membandingkan data

yang dihasilkan dari beberapa teknik yang berbeda, digunakan dalam penelitian

(Ibrahim, 2015: 124-25).

Penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan metode.

Artinya, data yang diperoleh dari hasil wawancara dari seorang responden di

uji keabsahannya atau dibandingan dengan hasil wawancara responden yang

lain, demikian juga triangulasi metode peneliti misalnya membandingkan hasil

Page 57: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

45

pengamatan dengan data hasil wawancara dan sebaliknya menggunakan data

hasil wawancara dengan pengamatan.

G. Tahap-Tahap Penelitian

Adapun tahapan penelitian peran guru Pendidikan Agama Islam dalam

meningkatkan kedisiplinan siswa melaksanakan shalat berjama‟ah di SMK N I

Wonoseegoro sebagai berikut:

1. Tahap Pra Lapangan

a. Mengajukan judul penelitian.

b. Menyusun proposal penelitian.

c. Konsultasi penelitian kepada pembimbing.

2. Tahap pekerjaan lapangan

a. Persiapan diri untuk memasuki lapangan penelitian.

b. Pengumpulan data atau informasi yang terkait dengan fokus penelitian

c. Pencatatan data atau informasi yang telah dikumpulkan.

3. Tahap analisis data

a. Penemuan hal-hal penting dalam penelitian.

b. Pengecekan keabsahan data.

4. Tahap laporan penelitian

a. Penulisan hasil penelitian.

b. Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing.

c. Perbaikan hasil konsultasi.

d. Pengurusan kelengkapan ujian.

e. Ujian munaqosyah skripsi.

Page 58: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

46

BAB IV

PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data

1. Gambaran Umum SMK N I Wonosegoro Kabupaten Boyolali.

a. Sejarah berdirinya SMK N I Wonosegoro

Daerah Wonosegoro merupakan wilayah yang perkembangan

pembangunannya cukup pesat diantara sekian banyak daerah yang ada di

Kabupaten Boyolali, sebagai wilayah perkembangan pesat memerlukan

sarana dan prasarana umum yang memenuhi semua aspek kehidupan

masyarakat, termasuk diantaranya adalah penyediaan pelayanan

pendidikan, khususnya pendidikan sekolah menengah kejuruan. Sebab,

selama ini sebagian dari masyarakat Wonosegoro dan sekitarnya dalam

menempuh pendidikan masih tergantung pada wilayah lain, yaitu

Boyolali dan Surakarta. Karena di Kecamatan Wonosegoro hanya ada

dua sekolah menengah atas dan belum ada sekolah menengah kejuruan.

Sejak tahun 2002, animo masyarakat untuk menempuh pendidikan di

sekolah menengah kejuruan mengalami lonjakan yang tinggi, hal tersebut

terjadi karena adanya kebutuhan masyarakat pendidikan berbasis

ketrampilan serta keinginan untuk cepat kerja. Melihat fenomena ini,

maka Bupati Boyolali, Dr. Djaka Srijanta beserta jajarannya pada tahun

2004 mendirikan sekolah menengah kejuruan di wilayah Kecamatan

Wonosegoro dibantu masyarakat dan pejabat setempat. Lokasi sekolah

terletak di Jl. Raya Wonosegoro, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten

Page 59: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

47

Boyolali. Jurusan yang dibuka SMK N I Wonosegoro adalah teknik

komputer jaringan, teknik multimedia, teknik kendaraan ringan, teknik

sepeda motor. Ijin pendirian ini bernomor: skep/III/2000 tanggal 25

maret 2002. Saat ini, SMK N I Wonosegoro termasuk kategori sekolah

terakreditasi baik dengan kapasitas ruang kelas 18 ruang, 4 ruang

laboratorium dan komputer, 2 ruang bengkel kendaraan ringan, 2 ruang

bengkel sepeda motor, ruang kepala sekolah, ruang waka, ruang TU,

ruang guru, ruang perpustakaan, dan kantin. Jumlah keseluruhan siswa

SMK N I Wonosegoro adalah 847, kelas X berjumlah 280, kelas XI

berjumlah 288, dan kelas berjumlah 277.

b. Visi dan misi SMK N I Wonosegoro

Visi Misi

Menjadi sekolah menegah

kejuruan menghasilkan

tenaga kerja produktif,

mandiri, kompetitif diera

global dan berakhlak

mulia.

1) Menerapkan sistem pembelajaran

berbasis kompetensi dan berbasis

produksi.

2) Menghasilkan tamatan yang

bertaqwa dan berakhlakmulia,

trampil dan mandiri.

3) Membangun sikap adaptif dan

inovatif serta memiliki komitmen

yang inggi terhadap hasil yang

dicapai.

4) Menyiapkan tamatan yang

Page 60: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

48

kompeten dibidangnya dan mampu

bersaing dilapangan kerja.

5) Meningkatkan kualitas sumber

daya manusia.

6) Membangun jiwa wirausaha yang

handal.

7) Mengoptimalkan peran serta

masayarakat dan unit produksi

dalam pengembangan sekolah.

8) Menyiapakan tamatan yang

mampu bersaing diera global dan

ber-imtaq tinggi.

c. Identitas sekolah

Nama Sekolah SMK N I Wonosegoro

Alamat Sekolah Desa Wonosegoro

Kelurahan Wonosegoro

Kecamatan Wonosegoro

Kabupaten Wonosegoro

Kode pos 57382

Telepon 02763348076

Faximile 02763348076

Email [email protected]

Page 61: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

49

Kepala sekolah Suyatna, S.Pd.

Nama lembaga SMK N I Wonosegoro

Status sekolah Negeri

Tipe sekolah Kejuruan

Akreditasi Terakreditasi B

Nomor induk sekolah

(NIS)

320280

Nomor statistik sekolah 321030918028

NPSN 20338312

Tahun berdiri 2007

NPWP 20.004.761.1-526.000

Lembaga kena pajak SMK N I Wonosegoro

Bank BRI unit Ketoyan Wonosegoro

No. Rekening 6650-01-010192-53-9

Bidang kegiatan/usaha Jasa pendidikan menengah kejuruan

Lama pendidikan 3 (tiga) tahun

d. Program Studi Keahlian

Teknik Otomotif Teknik kendaraan ringan dan

teknik sepeda motor

Teknik komputer dan informatika Teknik komputer jaringan dan

teknik multimedia.

Page 62: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

50

e. Fasilitas Sekolah

Daya listrik 33.000 Watt

Telepon 02763348076

Air 3 sumur

Luas tanah 15.000 m2

Luas bangunan 3.835 m2

Satus tanah Milik negara

Sertifikat nomor 11.17.18.07.4.00017

Ruang kepala 1

Ruang guru 1

Ruang rapat 1

Ruang tunggu 1

KM/WC 9

Ruang WKS 1

Selasar _

Ruang komite sekolah _

Ruang aula 1

Gedung Diklat _

Ruang gambar manual _

Ruang gambar autocad _

Ruang teori 24

Lab. Komputer 2

Page 63: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

51

Perpustakaan 1

Ruang BP 1

Ruang UKS 1

Laboratorium Fisika/Kimia 1

Ruang multimedia 2

Lab. Bahasa 1

Rumah dinas 1

Gedung bengkel _

Bengkel TKI 3

Bengkel otomotif/TUK 4

Ruang genset _

Tempat parkir siswa dan guru 1

Garasi _

Masjid/ Tempat ibadah 1

Pos jaga 1

Kantin 3

Tugu papan nama 1

Tempat pembuangan sampah 1

Lapanagan sepak bola _

Bola volley 1

Basket/tenis _

Lapangan upacara 1

Page 64: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

52

f. Tenaga pendidik

Sarjana muda 66 orang

Diploma - orang

Sarjana kependidikan 50 orang

Sarjana non kependidikan 16 orang

Pasca sarjana 2 orang

g. Tenaga adminitrasi dan tata laksana rumah tangga

Tata usaha 6 orang

Tata laksana rumah tangga 1 orang

Perpustakaan 1 orang

Satpam 2 orang

Penjaga malam 2orang

h. Peserta pendidikan dan latihan tahun pelajaran 2018/2019)

Jumlah rombongan belajar 33 rombel

Jumlah siswa 1089

Tingkat satu 389 siswa

Tingkat dua 354 siswa

Tngkat tiga 346 siswa

Page 65: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

53

i. Tujuan dan sasaran

Tujuan yang

hendak dicapai

1) Mendukung program peningkatan

mutu SMK dalam rangka perluasan

akses pendidikan kejuruan.

2) Menambah ruang praktik siswa RPS

di SMK.

Sasaran

program

1) Tersedianya sarana dan prasarana

ruang praktik siswa (RPS) yang

dapat meningkatkan kualitas

penyelenggaraan pendidikan di SMK

Negeri I wonosegoro, boyolali.

2) Tersedianya ruang praktik siswa.

j. Paket keahlian atau program studi SMK N I Wonosegoro

1) Paket keahlian yang dibuka

Paket keahlian yang dibuka di SMK N I Wonosegoro antara lain:

a) Program studi keahlian teknik otomotif

Teknik kendaraan ringan

Teknik sepeda motor

b) Program studi keahlian teknik komputer informatika

Teknik komputer dan jaringan

Multimedia

c) Program keahlian teknik elektronika

Page 66: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

54

Paket keahlian: teknik eletronika industri (dibuka mulai tahun

pelajaran 2015/2016).

2) Paket keahlian yang akan dikembangkan

Dari paket keahlian yang telah diselenggarakan di SMK N I

Wonosegoro Kabupaten Boyolali terdapat beberapa prioritas

pengembangan sebagai berikut:

a) Teknik kendaraan ringan

Paket keahlian ini memeiliki animo siswa baru besar, sementara

itu daya tampung yang tersedia masih sangat terbatas sehingga

pada tahun pelajaran 2015/2017 calon siswa baru yang memilih

pada paket keahlian ini yang tidak diterima jumlahnya lebihdari

100 siswa. Dari jumlah tersebut beberapa diantaranya beralih pada

pilih paket keahlian yang lain. Pada paket keahlian ini animo calon

siswa baru juga terbilang besar dan permintaan tamatan dari

kompetensi ini juga cukup besar. Pada paket keahlian ini

memerlukan ruang praktik siswa dengan ukuran besar sesuai

dengan kebutuhan dan standarisasi dari industri. Sementara itu

ruang paraktik dan standarisasi dari industri. Sementara itu ruang

praktik siswa yang ada dalam ukuran yang masih relatif kecil dan

kurang sehingga memerlukan penambahan ruang praktik siswa.

b) Teknik sepeda motor

Pada paket keahlian ini animo calon siswa baru juga

terbilang besar dan permintaan tamatan dari kompetensi ini juga

Page 67: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

55

cukup besar. Paket keahlian sepeda motor juga telah menjalin kerja

sama penerapan kurikulum teknik sepeda motor honda mulai tahun

pelajaran tahun 2014/2015 dengan ditandatanganinya perjanjian

kerja sama anatara SMK N I Wonosegoro dengan PT. Astra

International Tbk Honda regional Jawa Tengah pada tanggal 19

november 2013. Dengan diterapkannya kerja sama kurikulum ini

maka pelaksanaan KBM akan semakin terarah dengan kualitas

lulusan seperti yang diharapkan oleh dunia industri khususnya PT.

Astra Honda Motor.

c) Teknik komputer jaringan

Pada paket keahlian ini memiliki peminta siswa baru besar

setelah teknik kendaraan ringan pada tahun pelajaran ini sehingga

memerlukan peralatan dengan jumlah yang lebih besar. Selain itu,

perkembangan tehnologi pada paket keahlian ini cukup pesat

sehingga diperlukan penyesuaian peralatan praktik yang ada

dengan perkembangan teknologi tersebut.

d) Multimedia

Paket keahlian ini telah meluluskan siswa sebanyk 3 angkatan

dengan jumlah siswa setiap angkatan 2 rombongan belajar.

Kompetensi ini sampai saat ini belum memiliki ruang praktik siswa

khusus. Selama ini ruang praktik yang digunakan alih fungsi dari

ruang kelas baru sehingga ukurannya kuran memadai. Keadaan

Page 68: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

56

tersebut menjadikan progam pembangunan RPS untuk kompetensi

keahlian ini menjadi prioritas utama.

e) Teknik elektronika industri

Paket keahlian ini diselenggarakan di SMK N I Wonosegoro

mulai tahun pelajaran 2015/2017. Sebagai paket keahlian baru

maka masih memerlukan pengembangan. Paket keahlian ini

merupakan satu-satunya yang ada di Kabupaten Boyolali.

k. Ekstrakurikuler

Nama Kegiatan Waktu

Rohis Senin

Taekwondo Kamis

PMR Senin

Paskibra Selasa

Seni Tari Kamis

Silat Kamis

Karatendo Selasa

PKS Kamis

Tilawah Senin

volly putra dan putri Selasa

Seni musik Kamis

Madrasah Diniyah Rabu

Stir Mobil Sabtu

Safety riding Kamis

Page 69: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

57

2. Peran Guru Pemdidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kedisiplinan

Siswa Melaksanakan Shalat berjama‟ah di SMK N I Wonosegoro Tahun

2017/2018.

a. Tingkat kedisiplinan siswa melaksanakan shalat berjama‟ah di SMK N I

Wonosegoro 2017/2018.

Kedisiplinan shalat berjama‟ah siswa di SMK N I Wonosegoro

pada tahun 2018 belum mencapai maksimal, data ini penulis dapatkan

setelah melakukan beberapa pengamatan yang berada di SMK N I

Wonosegoro.

Secara umum tingkat Kedisiplinan shalat berjama‟ah siswa di SMK

N I Wonosegoro belum berkembang dengan baik, hal tersebut juga

disampaikan oleh guru Pendidikan Agama Islam, Bahwasanya

kedisiplinan shalat berjama‟ah di SMK N I wonosegoro, sudah signifkan

sesuai dengan yang kita harapkan dan kita rencanakan, tetapi belum

mencapai 100%. Sebagaimana disampaikan oleh bapak Fatih Rohman

selaku guru pendidikan Agama Islam sebagai berikut:

“Kalau menurut saya dan guru lain Belum maksimal. Kita target

ada seribuan lebih bisa shalat berjama‟ah dengan bagus, tapi

kenyataannya 75-80% yang berjalan. Apalagi yang kalau di

bengkel tsm disuruh ke masjid jauh. Jadi, memilih untuk keluar

area sekolah, namun tetap ada guru yang yang ikut peran terhadap

anak yang keluar di area sekolah”. (Doc. Wawancara dengan bapak

Fatih guru Pendidikan Agama Islam I di SMK N I Wonosegoro

pada hari kamis 28 februari 2019).

Hal senada juga diungkapkan oleh bapak Muhammad Yasin selaku

guru Pendidikan Agama Islam seperti berikut:

Page 70: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

58

“Alhamdulilah untuk dua tahun belakangan ini sudah banyak

peningkatan, belum mencapai 100 persen tapi sudah signifkan

sudah sesuai dengan yang kita harapkan dan kita rencanakan.

Kalau di ambil persennya adalah 70 sampai 80 persen siswa insya

alloh sudah ikut shalat berjaama‟ah. walaupun pakai sistem sip,

jadi tidak sekaligus tidak bisa, karna fasilitas kapasitas. Ada

beberapa kali pelaksanaan masalah imam tidak harus guru agama

yang menjadi imam, siapapun yang menjadi imam, murid juga

mengikuti yang diajari bapak guru” (Doc. Wawancara dengan

bapak guru Pendidikan Agama Islam di SMK N I Wonosegoro

pada hari Selasa 19 maret 2019).

Hal tersebut dapat deperkuat oleh bapak Marwanto selaku kepala

sekolah:

“Belum. Saya melihat secara pribadi belum menyentuh 50%,

paling yang shalat dzuhur ada yang shalat di masjid di luar sekolah,

yang shalat disini hanya sebagian. Paling 4 baris. Dan untuk

fasilitas tidak bermasalah, perlu ditingkatkan untuk peran guru

tetapi bukan guru agama saja semuanya. Dan wali kelas, guru

mapel juga. Dan saya selaku kepala sekolah juga mengajak-ajak

sampai kemudian memberikan reward nanti Diwali kelas” (Doc.

Wawancara dengan bapak “MT” Kepala Sekolah di SMK N I

Wonosegoro pada hari kamis 02 mei 2019).

Kemudian menurut bapak Maskur selaku guru bimbingan dan

konseling sebagai berikut:

“Belum. Semoga tidak subjektif, bagi saya kelas xii lebih taat

dibandingkan dengan yang lain, karena mungkin merasa lebih

butuh dengan Alloh untuk lulus, bekerja” (Doc. Wawancara dengan

bapak “MR” guru BK di SMK N I Wonosegoro pada hari jum‟at

03 mei 2019).

Dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa kedisiplinan shalat berjama‟ah siswa ditandai dengan melaksanakan

ibadah secara terus menerus. Kedisiplinan siswa melaksanakan shalat

sunnah dan shalat wajib di sekolah dengan baik. Pelaksanaan ibadah shalat

berjama‟ah di SMK N I Wonosegoro sudah disiplin yakni kesadaran

Page 71: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

59

siswa memasuki waktu shalat. Kedisiplinan siswa melaksanakan shalat

berjama‟ah karena partisipasi guru serta bimbingan terhadap siswa.

Kedisiplinan tidak mudah terbentuk begitu saja. Guru juga berupaya

penuh untuk meningkatkan kedisiplinan siswa melaksanakan shalat.

Kedisiplinan shalat tidak lepas dari peran guru dengan melalui berbagai

cara agar siswa disiplin dalam melaksanakan shalat. Salah satu cara yang

digunakan adalah ikut terjun langsung shalat bersama, membimbing,

mencontohkan kepada siswanya. Akhirnya, siswa menjadi lebih disiplin

dan terbentuk kesadaran untuk melaksanakan shalat. Kesadaran ini

menjadi acuan yang penting agar siswa menjadi terbiasa melaksanakan

kewajiban tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

b. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan

siswa melaksanakan shalat berjama‟ah di SMK N I Wonosegoro tahun

2018.

Peran guru pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan

kedisiplinan shalat berjama‟ah adalah berperan aktiv dalam

mendisiplinkan shalat bejama‟ah siswa di sekolah dan khususnya guru

Pendidikan Agama Islam.

Hal ini disampaikan oleh bapak Fatih Rohmann selaku guru

Pnedidikan Agama Islam sebagai berikut:

“Setiap kita masuk kelas kita membimbing, mengarahkan agar mau

shalat berjama‟ah. Guru Pendidikan Agama Islam memberikan

sebuah motivasi, penyampaian materi setiap hari jumat” (Doc.

Wawancara dengan bapak “FR” guru Pendidikan Agama Islam I di

SMK N I Wonosegoro pada hari kamis 28 februari 2019).

Page 72: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

60

Seperti hal nya sama yang di ungkapkan oleh bapak Muhammad

Yasin selaku guru Pendidikan Agama Islam sebagai berikut:

“Kalau guru pendidikan agama islam, membimbing dan

mengarahkan, itu memang sudah mau tidak mau otomatis sebagai

guru agama yaitu harus membimbing dan mengarahkan. Peran guru

banyak sekali, kalau untuk shalat ya kita mengajak, memberikan

contoh, membimbing ketika sudah ada dimasjid diarahkan untuk

mengambil air wudhu, terus masuk kedalam masjid, mengambil

barisan yang paling depan dll. Kesimpulannya mengajak,

membimbing, mengarahkan, memberikan contoh, dan memberikan

hukuman terkait dengan nilai sikap ketaatan karena termasuk

kategori nilai akhlak” (Doc. Wawancara dengan bapak “MH”guru

Pendidikan Agama Islam di SMK N I Wonosegoro pada hari

Selasa 19 maret 2019).

Berbeda dengan pendapat bapak Marwanto selaku kepala sekolah

sebagai berikut:

“Untuk peran guru Pendidikan Agama Islam sudah berjalan, Cuma

disini kurang dalam rangka untuk monitoring, jadi kalau ada

program jalan, Cuma untuk evaluasinya yang masih lemah. dan

yang kedua karena disini guru disini dua putra dan dua putri yang

dua ini mengajar diluar. Jadi yang fokus disini hanya dua saja.

Saya melihat dalam rangka mendisiplinkan anak untuk jama‟ah

shalat, itu dulu pertama evaluasi kesimpulannya adalah sarana

yang kurang, tapi setelah tempat air wudhu bagus, ternyata anak-

anak tidak signifkan artinya memang butuh untuk digerakan di

evaluasi karena ini yang masih lemah. Guru agama untuk mengajak

anak masih kurang disiplin, sehingga yang masuk masjid butuh

penguatan dievaluasi. Untuk jadwal shalat memang ukuran

masjidnya, Kaitannya peran guru Pendidikan Agama Islam

kaitannya pelaksanaaan shalat anak-anak butuh tanggung jawab.

Untuk peran di kelas saya rasa sudah, cuma kesadaaran anak untuk

pentingnya shalat susah untuk menyadarinya”. (Doc. Wawancara

dengan bapak “MT” Kepala Sekolah di SMK N I Wonosegoro

pada hari kamis 02 mei 2019).

Namun ungkapan dari bapak Maskur selaku guru Bimbingan

Konseling sebagai berikut:

“Kaitannya peran guru BK, bimbingan di kelas pentingnya shalat

berjama‟ah insya alloh anak sudah sampai tahap itu, mungkin

Page 73: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

61

untuk hal lain, akan mengikuti secara otomatis, anak-anak yang

agama baik dari sisi kelulusan baik, karena keberkahan, kata

berkah itu berhubungan dengan ketaatan” (Doc. Wawancara

dengan bapak “MR” guru BK di SMK N I Wonosegoro pada hari

jum‟at 03 mei 2019).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa guru memegang peran penting dalam dunia

pendidikan terutama dalam hal ibadah shalat. Peran seorang guru di

sekolah merupakan cermin bagi siswa. Guru sebagai orang tua kedua

seletelah orang tua. Peran guru sangat penting dalam mengembangkan

perkembangan shalat siswa, selain menjadi tanggung jawab, guru juga

terlibat. Keterlibatan guru sangat berpengaruh terhadap perkembangan

shalat. Adanya partisipasi guru siswa menjadi lebih tertib dalam

melaksanakan shalat dan memberikan uswah hasanah (teladan yang baik)

sebagai jalan untuk membantu siswa melaksanakan shalat serta

mencontohkan shalat yang tertib sesuai dengan syari‟at agama.

c. Faktor pendukung dan penghambat peran guru Pendidikan Agama Islam

dalam meningkatkan kedisiplinanan siswa melaksanakan shalat

berjama‟ah .

Faktor yang mendukung peran guru Pendidikan Agama Islam

dalam meningkatkan kedisiplinan shalat berjama‟ah diantaranya adalah

sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Serta guru-guru yang sudah

menjalankan tugasnya membimbing siswanya.

Hal ini dipaparkan oleh bapak Fatih Rohman selaku guru

Pendidikan Agama Islam sebagai berikut :

Page 74: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

62

“Alhamdulilah ada masjid, ukurannya cukup luas cuma karena

persentase siswa kurang memadai karena terlalu banyak ribuan

siswa, kemudian alat-alat praktik ibadah sudah disiapkan, lainnya

sudah mendukung semua, guru dan imam banyak yang sudah siap.

Kalau soal perlengkapan ibadah sudah dipersiapkan oleh pengurus

rohis dan saya intruksikan untuk mengurusi masjid sudah siap”

(Dokumen wawancara dengan bapak “FR” guru Pendidikan Agama

Islam di SMK N I Wonosegoro pada hari jum‟at 28 februari 2019)

Seperti halnya itu sama seperti yang diungkapkan oleh bapak

Muhammad Yasin selaku guru Pendidikan Agama Islam seperti berikut:

“Yang mendukung adalah faktor guru, yang selanjutnya adalah

fasilitas yang sudah memadai baik dari masjid atau tempat wudhu

dan peralatan shalat, kalau perempuan mukena sudah disiapkan

oleh rohis dimasjid (Dokumen wawancara dengan bapak “MY”

Guru Pendidikan Agama Islam di SMK N I Wonosegoro pada

selasa 19 maret 2019)

Seperti halnya pendapat sama juga dengan bapak Marwanto selaku

kepala sekolah sebagai berikut:

“Faktor pendukung yang mempermudah ada pengeras, yang kedua

ada fasilitas skck, dan untuk pendukung lainnya untuk rohis itu

juga jadi memperlancar waktu azdan itu punya kesadaran sendiri ”

(Doc. Wawancara dengan bapak “MT” Kepala Sekolah di SMK N

I Wonosegoro pada hari kamis 02 mei 2019).

Dan bapak Maskur selaku guru bimbingan konseling juga

berpendapat sebagai berikut:

“Faktor pendukung yang pertama adalah keluarga, fasilitas sudah

menjamin tetapi tergantung siswanya dalam memanfaatkan, untuk

guru pai sudah mendobrak dobrak, karena menganggap agama

tidak penting, dan keadaran anak yang belum sempurna, karena

kondisi orang tua yaitu anak ikut neneknya, dikasih harta, pola

asuh yang kurang karena cerai ada sebagian mencari nafkah” (Doc.

Wawancara dengan bapak “MR” guru BK di SMK N I

Wonosegoro pada hari jum‟at 03 mei 2019).

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung

meliputi fasilitas dan sarana ibadah yang sudah memadai dan sudah

Page 75: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

63

sesuai yang diharapkan. Peran guru membimbing siswanya sudah

maksimal dalam mendisiplinkan shalat berjama‟ah. Semua guru harus

memperhatikan dengan baik agar tercapai yang diharapkan sehingga

siswa memenuhi kewajiban shalat sesuai dengan syari‟at agama.

Kegiatan yang ada di sekolah tidak selalu berjalan dengan mulus,

Problem di sekolah pasti selalu muncul. Adapun yang menjadi faktor

penghambat peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan

shalat berjama‟ah di SMK N I Wonosegoro adalah fasillitas masjid yang

kurang begitu luas dan air wudhu yang kering dimusim kemarau, faktor

guru yang kelelahan mengarahkan siswanya karena banyaknya siswa,

serta kurangnya kesadaran siswa untuk mendirikan shalat dan faktor

keluarga yang kurang memperhatikan anaknya terutama hal ibadah.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh bapak Fatih Rohman selaku

guru Pendidikan Agama Islam sebagai berikut:

“Banyak sebenarnya, yang pertama pada musim kemarau saat

wudhu kekurangan air. Kedua yaitu absen yang kurang maksimal.

karena masih banyak siswa yang keluar dari area sekolah pada

waktu jam shalat, kadang guru tidak semuanya mau mengarahkan

untuk pergi ke masjid. Kalau dari segi siswa banyak yang tidak

nakal, kenakalan yang wajar, anak-anak masih bagus, masih mudah

diarahkan, alhamdulilah bisa dikontrol” (Dokumen wawancara

dengan bapak “FR” guru Pendidikan Agama Islam di SMK N I

Wonosegoro pada hari jum‟at 28 februari 2019)

Hal lain di perkuat pendapat bapak Muhammad Yasin selaku guru

Pendidikan Agama Islam menyampaikan :

“Hambatan banyak, latar belakang murid yang sangat hiterogen,

mungkin dari keluarga, mungkin dari lingkungan, akhirnya juga

sangat berat anak untuk merubah, kalau keluarga sendiri orang tua

belum memberi contoh dan mengajak shalat berjama'ah. Maka

Page 76: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

64

beberapa cara guru menakuti kalau tidak mengikuti kegiatan

keagamaan menghukumnya yang sifatnya mendidik. Hambatan

dari guru, banyaknya siswa juga mempengaruhi ketidak

maksimalan dalam penanganan, sangat terbatas personil untuk

menangani dari sekian ribu siswa banyak sekali”( Dokumen

wawancara dengan bapak “MY” Guru Pendidikan Agama Islam di

SMK N I Wonosegoro pada selasa 19 maret 2019).

Seperti pendapat bapak Fatih Rohman faktor penghambatnya sama

yang diungkapkan oleh bapak Marwanto selaku kepala sekolah sebagai

berikut:

“Kalau saat ini tidak ada. Tapi dimusim kemarau air wudzu

kurang, yang kedua kaitannya dengan perluasan masjid yang

masjidnya saat ini sangat terbatas. Yang ketiga dari sisi siswa

adalah kurang membangun kesadaran pentingnya shalat yang

masih butuh waktu”. (Doc. Wawancara dengan bapak “MT”

Kepala Sekolah di SMK N I Wonosegoro pada hari kamis 02 mei

2019).

Namun di lain sisi berbeda seperti yang diungkapkan bapak

Maskur selaku guru bimbingan konseling sebagai berikut:

“Ada, kendalanya anak soal kesadaran siswa, terobosan kita ketika

hari jum‟at, laki-laki jumatan tetapi tergantung individu, karena

disini sekolah umum bukan memfokuskan agama.” ” (Doc.

Wawancara dengan bapak “MR” guru BK di SMK N I

Wonosegoro pada hari jum‟at 03 mei 2019).

Deskripsi wawancara tersebut, menyimpulkan bahwa faktor

penghambat yang paling besar adalah kurangnya sarana yang berupa

masjid yang kurang luas, serta motivasi orang tua yang kurang

memperhatikan anaknya tentang keagamaan serta kurangnya kesadaran

siswa untuk memahami pentingnya shalat berjama‟ah.

Page 77: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

65

B. Analisis Data

Setelah data disajikan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis

data. Analisis data dialakukan agar dapat memperoleh hasil yang sesuai dari

setiap data yang disajikan dalam penelitian ini.

1. Analisis kedisiplinan shalat berjama‟ah di SMK N I Wonosegoro tahun

2018.

Kedisiplinan siswa dalam melaksanakan shalat berjama‟ah di SMK N

I Wonosegoro belum mencapai maksimal karena selain gedung yang belum

mencapai standar dalam melaksanakan shalat berjama‟ah dan masih banyak

siswa yang tidak mematuhi jadwal yang telah diberikan.

Namun, pada dasarnya siswa di SMK N I Wonosegoro sudah

mendapatkan Pendidikan Agama Islam yang lebih baik dan tertib jika

dibandingkan dengan SMK lainnya. Kedisiplinan shalat berjama‟ah siswa di

SMK N I Wonosegeoro rata-rata 65% dan ketepatan waktu dalam shalat

berjama‟ah sudah melekat untuk siswa. Saat adzan berkumandang, mereka

sudah beramai-ramai menuju mushola, mengantri wudhu, dan menata shaf

dengan baik dan rapi.

Masih sedikit siswa yang memiliki kesadaran untuk melaksanakan

shalat berjama‟ah. Kegiatan shalat berjama‟ah di SMK N I Wonosegoro

sebagian sudah baik. Namun, guru tetap giat dalam mendisiplinkan shalat

berjama‟ah di sekolah agar pendidikan shalat benar-benar melekat dalam

kehidupan para siswa, kelak dewasa shalat berjama‟ah menjadi kebiasaan

sehari-hari.

Page 78: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

66

Menurut penulis, diadakan shalat berjama‟ah di sekolah mempunyai

pengaruh posistif. Pada awalnya siswa lebih suka mendirikan shalat sendiri

dari pada berjama‟ah, namun diadakannya shalat berjama‟ah di sekolah

akan menjadikan siswa merasakan betapa penting dan besarnya manfaat

mengikuti shalat berjama‟ah dan lama kelamaan akan menjadi sebuah

kebiasaan.

2. Analisis peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa melaksanakan shalat berjama‟ah di SMK N I

Wonosegoro.

Adapun peran yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam

dalam meningkatkan kedisiplinan shalat berjama‟ah adalah sebagai berikut:

a. Sebagai pembimbing

Guru Pendidikan Agama Islam di SMK N I Wonosegoro sudah

membimbing dengan baik. Guru Pendidikan Agama Islam memberikan

pengarahan kepada siswa kearah yang posistif , serta mengarahkan siswa

yang kurang disiplin dalam menjalankan shalat berjama‟ah serta

mengharuskan dan membiasakan kepada siswa agar shalat dzuhur

berjama‟ah .

Guru Pendidikan Agama Islam di SMK N I Wonosegoro terus

mengajak dan mengingatkan siswa mengerjakan shalat berjama‟ah

dengan disiplin, saat jam pelajaran guru Pendidikan Agama Islam juga

memberikan nasihat-nasihat tentang shalat, tujuannya agar para siswa

memahami dan mengahayati pentingnya mendirikan shalat berjama‟ah.

Page 79: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

67

Menurut peneliti, peran sebagai pembimbing tersebut sudah ideal

karena sudah sesuai dengan landasan pendidikan sebagai upaya

pengembangan siswa terutama dalam melaksanakan shalat berjama‟ah di

sekolah.

b. Sebagai motivator

Guru pendidikan agama islam di SMK N I Wonosegoro selalu

memberikan motivasi terhadap siswa agar memperbaiki diri, khususnya

dalam hal kedisiplinan shalat berjama‟ah.

c. Sebagai contoh atau suri tauladan

Mendisplinkan shalat berjama‟ah di SMK N I Wonosegoro guru

Pendidikan Agama Islam juga melalui uswah hasanah, dengan cara

memberikan contoh kepaada siswanya serta ikut aktiv dalam

melaksanakan shalat berjama‟ah.

d. Sebagai evaluator

Guru dalam menegakkan kedisiplinan shalat berjama‟ah siswa di

SMK N I Wonosegoro, menetapkan kebijakan dengan memberikan

sanksi bagi siswa yang tidak mengikuti shalat dzuhur berjama‟ah.

Sanksinya berupa peringatan, serta pengurangan nilai mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam. Meskipun dalam pelaksanaannya, guru

Pendidikan Agama Islam dibantu oleh beberapa guru lain yang ada di

SMK seperti guru bimbingan konseling, kepala sekolah dan lain-lain.

Page 80: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

68

3. Analisis Faktor pendukung dan penghambat peran guru Pendidikan Agama

Islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa melaksanakan shalat

berjama‟ah di SMK N I Wonosegoro.

Proses mendisiplinkan shalat berjama‟ah di SMK N I Wonosegoro

pastinya tidak selalu berjalan mulus. Guru Pendidikan Agama Islam pasti

mengalami hambatan yang muncul di lingkungan sekolah. Meskipun

demikian, tetap ada faktor pendukung dalam meningkatkan kedisiplinan

shalat berjama‟ah. Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam

mendisiplinkan shalat berjama‟ah sebagai berikut:

a. Faktor pendukung dalam meningkatkan kedisiplinan shalat berjama‟ah.

1) Peran guru di SMK N I Wonosegoro

Guru Pendidikan Agama Islam dan guru yang lain dalam

mendisiplinkan shalat berjama‟ah, seperti bimbingan, pengarahan,

motivasi kepada siswa yang belum disiplin dalam melaksanakan

shalat berjama‟ah. Peran guru sangat dibutuhkan demi terciptanya

disiplin siswa dalam shalat berjama‟ah. Semua guru yang ada di SMK

N I Wonosegoro harus saling mendukung progam satu dengan yang

lain, demi terciptanya kedisiplinan shalat berjama‟ah.

2) Sarana dan prasarana

Alat-alat ibadah yang berada di SMK N I Wonosegoro berupa

perlengkapan ibadah seperti mushola, pengeras suara, skck, mukena,

sarung sudah disediakan oleh anggota Rohis.

Page 81: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

69

b. Faktor penghambat dalam meningkatkan kedisiplinan shalat berjama‟ah

1) Keterbatasan sarana dan prasarana

SMK N I Wonosegoro masjidnya kurang luas karena terbatasnya

tempat berupa masjid maka siswa yang ada di sekolah belum bisa

secara bersama-sama melaksanakan shalat berjama‟ah, sehingga dapat

mengurangi tingkat kedisiplinan meskipun telah terjadwal. Waktu

musim kemarau di SMK N I Wonosegoro mengalami kekurangan air,

sehingga mengganggu kelancaran shalat berjama‟ah ketika dimulai.

2) Minimnya perhatian keluarga siswa

Latar belakang siswa yang ada di SMK N I Wonosegoro yang

heterogen, dimana banyak orang tua yang kurang memperhatikan

anaknya terutama dalam hal ibadah nya, dan kebanyakan dari sisi

orang tua yang bekerja diluar kota dan kurangnya perhatian

pengawasan dari orang tua tentang keagamaan terhadap anaknya, hal

ini mempersulit guru yang ada di SMK N I Wonosegoro dalam

pembinaan mendisiplinkan shalat berjama‟ah siswa, meskipun guru

sudah berusaha untuk mengarahkan siswa melaksanakan shalat

berjama‟ah.

3) Terbatasnya guru

SMK N I Wonosegoro ini, tidak berimbangnya guru dengan

murid, maka guru tidak maksimal dan kualahan menangani siswa

dalam mendisiplinkan shalat berjama‟ah.

Page 82: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

70

4) Belum meratanya kesadaran siswa

Faktor terakhir yaitu belum meratanya kesadaran siswa di SMK N

I Wonosegoro dalam mengatur waktu untuk melaksanakan shalat

berjama‟ah. Tetapi, siswa lebih asyik dengan sendiri, siswa masih

senang menghabiskan waktunya untuk bermain game atau lainnya

daripada shalat berjama‟ah.

Page 83: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kedisiplinan shalat berjama‟ah siswa di SMK N I Wonosegoro termasuk

kategori sekolah yang paling baik diantara SMK yang lainnya. Akan tetapi,

masih sedikit siswa yang memiliki kesadaran untuk melaksanakan shalat

berjama‟ah.

2. Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan

siswa melaksanakan shalat bejama‟ah di SMK N I Wonosegoro mempunyai

peran yang banyak antara lain: Sebagai pembimbing, sebagai motivator,

sebagai suri tauladan, dan sebagai evaluator.

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kedisiplinan siswa

melaksanakan shalat berjama‟ah di SMK N I Wonosegoro.

a. Adapun faktor pendukung

Peran guru Pendidikan Agama Islam dan guru yang lain, sudah

maksimal dalam membimbing, mengarahkan, memotivasi, mengevaluasi,

dalam mendisiplinkan shalat berjama‟ah di sekolah, ketersediaan tempat

ibadah dan prasaranannya.

b. Faktor pengahambat dalam mendisiplinkan shalat berjama‟ah

Kondisi masjid yang kurang luas sehingga tidak mampu

menampung siswa untuk shalat berjama‟ah secara keseluruhan,

Page 84: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

72

minimnya perhatian orang tua dalam hal ibadah putra-putrinya, belum

meratanya kesadaran siswa tentang pentingnya shalat berjama‟ah.

B. Saran

1. Kepada Kepala Sekolah

a. Dukungan penuh di sekolah diharapkan seluruh kegiatan termasuk

kegiatan shalat berjama‟ah yang di motori guru Pendidikan Agama

Islam.

b. Memberikan kesadaran orang tua siswa melaui sosialisasi agar selalu

mengontrol perkembangan putra-putrinya dalam melaksanakan

shalatnya.

2. Kepada guru Pendidikan Agama Islam dan guru Bimbingan Konseling

a. Tetap teguh dalam membimbing dan mengarahkan siswanya untuk

melaksanakan shalat berjama‟ah.

b. Diharapkan guru terlibat dalam shalat berjama‟ah sehingga proses

mendisiplinkan shalat berjama‟ah semakin kuat.

3. Kepada siswa

Berusaha sadar untuk melaksanakan shalat berjama‟ah baik di

sekolah maupun di rumah.

Page 85: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

DAFTAR PUSTAKA

Al Qahthani, Abu Abdillah Musnid. 1997. 40 Manfaat Shalat Berjama‟ah.

Jakarta: Yayasan Al Sofwa.

Aly, Abdulloh. 1993. Al‟Ubudiyah Tuntunan Praktis Ibadah Mahdhah.

Surakarta: Pusat Studi Al Islam Dan Kemuhammadiyahan LPPM.

Daradjat, Zakiyah. 1970. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: NV Bulan Bintang.

Djamarah, Syaiful Bahri . 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi

Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Gunarsa, Singgih. 1988. Psikologi Untuk Membimbing. Jakarta: PT BPK

Gunung Mulia.

Hawi, Akmal. 2013. Kompetensi Guru PAI. Depok: PT Raja Grafindo

Prasada.

Husien, Latifah. 2007. Profesi Keguruan Menjadi Guru Professional.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Ibrahim. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta CV.

Imron, Ali. 2012. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta:

Bumi Aksara.

Marijan. 2012. Metode Pendidikan Anak. Yogyakarta: Sabda Media.

Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif Dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurdin, Muhammad. 2008. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta:

Arruzz Media.

Prihatin, Eka. 2011. Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.

Rifa‟i, Muhammad. 2014. Fiqih Islam Lengkap. Semarang: PT Karya

Toha Putra Semarang.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2016. Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publising

Toha, Chabib. 1998. PBM-PAI Di Sekolah Eksistensi Dan Proses Belajar

Mengajar Pendidikan Agama Islam. Semarang: Penerbit Pustaka

Pelajar.

Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan

Profesi Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Triyanto, Agus, dkk. 1998. Ibadah Dan Akhlak Dalam Islam. Yogyakarta:

UII Press Indonesia.

Usman, Uzer. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Wiyani, Novan Ardy. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Iman Dan

Taqwa. Yogyakarta: Penerbit Teras.

Page 86: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Fatih Rohman S. Pd.

Pekerjaan : Guru Pendidika Agama Islam

Hari/Tanggal Wawancara : Kamis, 28 Februari 2019

Waktu : 08.19 Wib

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Bagaimana pelaksanaan

pendidikan agama dalam

meningkatkan

kedisiplinan siswa

melaksanakan shalat

berjama‟ah di SMK N I

Wonosegoro?

Disini tentang kurikulum Pendidikan Agama

Islam nya sama kurikulum 13, cuma penekanan

untuk shalat berjama‟ah kita sepakat dari guru

kelas I sampai guru kelas III, tentang

pelaksanaan shalat berjama‟ah antara dzuhur

dan ashar ada pembagian waktu tersendiri agar

anak-anak bisa shalat berjama‟ah. Kita

Sebenarnya sudah ada konsep Absen, cuma ada

rintangan banyak, sehingga otomatis tidak bisa

berjalan dengan lancar. Kenyataannya, satu

bulan dua bulan bisa lancar tapi belum bisa

berkelanjutan dibulan yang selanjutnya, artinya

karena tidak mungkin guru pendidikan agama

islam bisa memantau atau mengabsen setiap

murid yang shalat. Kita pasrahkan pada salah

satu anggota organisasi keislaman, ada dua

macam yaitu yang pertama rohis, yang kedua

adalah madin (madarasah diniah), kemudian

kita efektifkan untuk absen, selalu memantau

berjalannya shalat berjama‟ah, kalau shalat

harus cepat bergantian, kalau tidak cepat

bergantian masjid yang ada di SMK satu

rombel bareng tidak muat, karena masjidnya

yang terlalu kecil. dari situ akhirnya muncul

masalah, ada siswa yang tidak sabar kalau

menunggu sampai selesai. karena masjid

kurang besar dan kurang memadai.

Page 87: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

2. Menurut bapak apa yang

melatarbelakangi di

adakannya shalat

berjama‟ah di SMK N I

Wonosegoro?

Shalat berjama‟ah tuntunan agama. guru-guru

mau mendisiplinkan anak, kalau shalat tidak

semua anak bisa shalat, maka dari itu tujuannya

untuk mendisiplinkan anak, terutama dalam

hal shalat berjama‟ah. Sekolah prinsipnya

SMK, yang lulus tujuan utamanya kerja,

ditinjau dari beberapa pengalaman siswa yang

diterima kerja, disalurkan dari sekolah rata-rata

tes nya wawancara dalam hal kedisiplinan, oleh

karena itu kita latih kedisiplinan, terutama

dalam hal menjaga ibadahnya, kepala sekolah

juga menyuruh guru pendidikan agama islam

untuk membimbing anak nya aktiv

melaksanakan shalat berjama‟ah shalat dzuhur

dan shalat ashar. Namun shalat ashar shalat di

masjid SMK, karena keluar jam tiga maka

diharuskan shalat ashar berjama‟ah.

3. Menurut bapak sejak

kapan shalat berjama‟ah

di laksanakan.?

Sudah lama. Cuma tiap tahun kita perbarui

jadwal tim absen dari rohis (kerohanian islam)

dan madin (madrasah diniyah) dan

pengembangan guru saja. Kalau itu sudah

sangat lama pelaksanaan shalat berjama‟ah.

4. Shalat fardzu apa saja

yang dilaksanakan secara

berjama‟ah di SMK N I

Wonosegoro?

Fardzunya dzuhur dan ashar, tetapi ada satu

program khusus untuk pengurus osis yaitu satu

bulan sekali shalat subuh berjama‟ah tidur di

sekolah dan shalat sunah berjama‟ah hanya

shalat idhul adha .Yang wajib hanya dzuhur

dan ashar.

5. Hal apa yang bapak

lakukan dalam

meningkatkan

kedisplinan siswa

melasksanakan shalat

Ada Banyak, termasuk pembimbingan ,

pengarahan anak untuk shalat berjama‟ah.

Yang pertama kita intruksikan kepada guru-

guru yang mengajar di jam ke-6 dan ke-10

supaya setelah selesai mengajar membimbing

putra-putrinya, Untuk segera masuk ke masjid.

Kedua pengarahan anggota pengurus madin

(Madrasah diniyah) dan rohis (kerohanian

islam) Agar memantau jalannya shalat

berjama‟ah dan program guru pendidikan

agama islam kepada siswa. Kita sudah kompak

Page 88: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

berjama‟ah?

dengan guru BK, Bahwa 100% program-

program dalam kedisiplinan shalat berjama‟ah

sudah berjalan.

6. Menurut bapak apakah

tingkat kedisiplinan

shalat berjama‟ah disini

sudah sesuai yang di

harapkan?

Kalau menurut saya dan guru lain Belum

maksimal. Kita target ada seribuan lebih bisa

shalat berjama‟ah dengan bagus, tapi

kenyataannya 75-80% yang berjalan. Apalagi

yang kalau di bengkel tsm disuruh ke masjid

jauh. Jadi, memilih untuk keluar area sekolah,

namun tetap ada guru yang yang ikut peran

terhadap anak yang keluar di area sekolah.

7. Menurut bapak apakah

ada sanksi jika siswa

tidak melaksanakan

shalat berjama‟ah di

SMK N I Wonosegoro?

Sementara kalau sanksi secara fisik gak ada,

tetapi sanksi secara social yaitu ketika kita

bertemu, tatap muka dengan anak yang jarang

shalat. Maka secara sosialnya Kita sindir, nanti

nilainya jelek, maka anak-anak akan kembali

shalat berjama‟ah. Kita Cuma mengarahkan

saja dan tujuannya membimbing anak supaya

shalat berjama‟ah. Sanksi-sanksi lainnya adalah

pengurangan nilai. Pengurangan untuk 4aid an

PPKN, sama dengan KKM dan mata pelajaran

yang lain tidak ada hubungannya yang

berkaitan dengan kedisiplinan, karena nilai

ketrampilan dan sikap hanya untuk 4aid an

ppkn yang akan bepengaruh dalam nilai.

8. Menurut bapak apakah

kegiatan shalat jama‟ah

mempengaruhi nilai

akademis siswa ?

Untuk nilai pai dan ppkn iya, alasannya karena

nilai sikap dan ketrampilan pai dan ppkn itu

sangat berpengaruh, kalau yang lain nilainya.

Cuma pengehuan, kalau pai dan ppkn harus

ada sikap dan ketrampilan yang akan dinilai,

walaupun berkolaborasi dengan nilai

pengetahuan juga, artinya tetap dihitung.

Page 89: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

9. Menurut bapak, apa saja

kegiatan-kegiatan

keagamaan yang ada di

SMK N Wonosegoro?

Ada kegiatan Rohis, yaitu kegiatan kerohanian

islam, yang membimbing langsung atau

mengurusi jama‟ah masjid kaitannya kegiatan

keagamaan yang berada dimasjid, yang sudah

berjalan setiap hari kamis. Kemudian ada

madin, Madin itu madrasah diniyah, ekstra

Wajib untuk semua kelas X, kelas satu wajib

untuk menjadi peserta, kemudian asisten

diniyah kelas XI dan XII, kemudian kegiatan

yang ada dimasjid, kita sudah bingkai,

termasuk pembagian imam khatib tiap jumat,

kemudian kultum rutinan setiap habis shalat

dzuhur, jadwal piket untuk takmir masjid,

kemudian kegiatan halaqoh kumpul bersama

antara rohis dan madin, kemudian kalau

keagamaan islam otomatis 5issal maulud nabi

dan isra miraj, idhul adha, pesantren ramadhan,

takjil untuk buka bersama, shalat tarwih

bersama setiap tahun ditempuh, sudah

disiapkan pengurus rohis dan madin dan osis.

10. Menurut bapak, apa saja

faktor pendukung dalam

meningkatkan

kedisiplinan siswa

melaksanakan shalat

berjama‟ah?

Alhamdulilah kita ada masjid, ukurannya

cukup luas Cuma Karena persentase siswa

kurang memadai karena terlalu banyak ribuan

siswa, kemudian alat-alat praktik ibadah sudah

disiapkan. Yang lain sudah mendukung semua,

guru dan imam banyak sudah siap. Kalau soal

perlengkapan ibadah sudah dipersiapkan oleh

pengurus rohis dan saya intruksikan untuk

mengurusi masjid sudah siap.

11. Menurut bapak, apa

faktor penghambat

dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa

melaksanakan shalat

berjama‟ah?

Banyak sebenarnya, yang pertama pada musim

kemarau saat wudzu kekurangan air. Yang

kedua absen, kurang begitu maksimal. Karena

masih banyak siswa yang keluar dari area

sekolah pada waktu jam shalat, kadang-kadang

guru tidak semuanya mau mengarahkan untuk

pergi ke masjid. Kalau dari segi siswa banyak

yang tidak nakal, kenakalan yang wajar , anak-

anak masih bagus, masih mudah diarahkan,

alhmdulilah masih bisa dikontrol.

Page 90: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

12. Menurut bapak, apa

harapan kedepannya agar

pelaksanaan shalat

berjama‟ah di SMK N I

Wonosegoro semakin

meningkat

intensitasnya?

Harapannya sangat tinggi di antaranya mushola

di perlebar supaya kalau shalat cukup

tempatnya dan kegiatan lainnya tidak hanya

shalat berjama‟ah. Kalau dari sisi siswa

tergantung gurunya yang mengarahkan

siswanya insya alloh siap.

13. Bagaimana peran bapak

dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa

melaksanakan shalat

berjama‟ah di SMK N I

Wonosegoro ?

Setiap kita masuk kelas kita membimbing

mengarahkan agar mau shalat berjama‟ah.

Guru Pendidikan Agama Islam memberikan

sebuah motivasi, Penyampaian materi setiap

hari jumat.

Page 91: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Muhammad Yasin S. Pd.

Pekerjaan : Guru Pendidikan Agama Islam

Hari/Tanggal Wawancara : Selasa, 19 Maret 2019

Waktu : 08.33 Wib

No Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Menurut bapak, bagaimana

pelaksanaan pendidikan agama

terutama meningkatkan

kedisiplinan siswa dalam

melaksnakan shalat berjama‟ah di

SMK N I Wonosegoro?

Pelaksananaan pendidikan agama

yang ada di SMK N I wonosegoro

sudah mengacu pendidikan kurikulum

tiga belas, untuk kegiatan keagamaan

terutama adalah shalat berjama‟ah itu

sudah berjalan dengan baik,

khususnya adalah dalam pelaksanaan

shalat berjama‟ah dzuhur dan ashar,

yang dipelopori terutama guru agama,

dan pengurus rohis dan para wali

kelas, untuk menekan anak-anaknya

bisa melaksanakan shalat berjama‟ah

di masjid.

2. Menurut bapak, apa yang melatar

belakangi di adakannya shalat

berjama‟ah di SMK N I

Wonosegoro?

Yang melatarbelakangi shalat

berjama'ah adalah terlatih ketika

berada dirumah atau dilingkungannya.

Jadi untuk membiasakan shalat

berjama‟ah, untuk memberikan

contoh terhadap teman-temannya,

yang mungkin dimasyarakat dia

belum terbiasa shalat berjama'ah

temannya bisa mencontoh, terkait

dengan kedisiplinan, karena

banyaknya siswa masih perlu

penanganan khusus, kaitannya dengan

pelaksanaan shalat berjama‟ah,

diantaranya adalah bimbingan khusus,

lewat guru agama atau guru wali kelas

masing-masing, sekian banyak siswa

ada yang nurut, juga ada beberapa

yang masih perlu penanganan khusus.

3. Menurut bapak sejak kapan shalat Shalat berjama‟ah sebenarnya sudah

mulai sejak berdiri, namun dalam

pengondisiannya baru sekitar mulai

Page 92: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

berjama‟ah di laksanakan.?

tahun 2015-an karena belum adanya

fasilitas masjid saat itu, akhirnya

masjid meluap siswanya disekolah.

4. Shalat fardzu apa saja yang

dilaksanakan secara berjama‟ah di

SMK N I Wonosegoro?

Shalat dzuhur dan ashar.

5. Hal apa yang bapak lakukan

dalam meningkatkan kedisplinan

siswa melaksanakan shalat

berjama‟ah?

Untuk meningkatkan kedisiplinan

shalat berjama‟ah kita memberikan

tentang masalah shalat adalah

merupakan suatu kewajiban setiap

orang muslim baik laki laki dan

perempuan, diantaranya juga shalat

merupakan hal yang tidak boleh kita

tinggalkan dalam keadaan apapun,

banyak hikmah yang terkandung

dalam shalat tersebut. Dan untuk

membiasakan tidak cukup disekolah,

tapi ketika sudah berbaur

dimasyarakat sudah terbiasa.

6. Menurut bapak apakah tingkat

kedisiplinan shalat berjama‟ah

disini sudah sesuai yang di

harapkan?

Alhamdulilah untuk dua tahun

belakangan ini sudah banyak

peningkatan, belum mencapai 100

persen tapi sudah signifkansudah

sesuai dengan yang kita harapkan

dan kita rencanakan. Kalau di ambil

persennya adalah 70 sampai 80 persen

siswa insya alloh sudah ikut shalat

berjaama‟ah. walaupun pakai sistem

sip, jadi tidak sekaligus tidak bisa,

karna fasilitas kapasitas. Ada beberapa

kali pelaksanaan masalah imam tidak

harus guru agama yang menjadi imam,

siapapun yang menjadi imam, murid

juga mengikuti yang diajari bapak

guru.

7. Menurut bapak apakah ada sanksi

jika siswa tidak melaksanakan

Sudah dimusyawarahkan tingkat

sekolah, termasuk dari kepala sekolah

sendiri, memberikan masukan agar

benar-benar siswa- siswi kita di awasi

dalam hal untuk melaksanakan shalat

Page 93: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

shalat berjam‟ah di SMK N I

Wonosegoro?

berjama'ah, terutama lewat guru atau

wali kelas masing masing. Kalau

terkait dengan sanksi kita kadang

susah dalam memberikan hukuman,

kalau guru agama yang terkait dengan

nilai agamnya, karena kategori dalam

ketaatan.

8. Menurut bapak, apakah kegiatan

shalat berjama‟ah mempengaruhi

nilai akademis siswa ?

Iya, mempengaruhi kategori nilai

ketataan ibadah nya masih berkurang.

Jadi, tidak tertumpu dengan nilai

pelajaran saja, tapi dari perilaku,

sikap, pengamalan ibadah, kalau

dimadinnya (kegiatan madrasah

diniyah) sudah sangat jelas

mempengaruhi dengan nilai

pendidikan agama bahkan sampai

mempengaruhi kenaikan kelas

9. Menurut bapak apa saja kegiatan-

kegiatan keagamaan yang ada di

SMK N Wonosegoro?

Kegiatan keagamaan ada yang sifatnya

wajib, eksta kurikuler madrasah

diniyah setiap hari rabu, baru berjalan

kelas X, ekstra yang lain ada tilawatil

Qur‟an, Rohis (kerohanian Islam),

ada hadroh sudah mulai, kegiatan

pramuka, banyak sekali ekstra

10. Menurut pengamatan bapak, apa

saja faktor pendukung dalam

meningkatkan kedisiplinan siswa

melaksanakan shalat berjama‟ah?

Yang mendukung adalah satu faktor

guru, yang kedua diantaranya adalah

fasilitas yang sudah memadai baik dari

masjid atau tempat wudzu dan

peralatan shalat kalau perempuan

mukena sudah disiapkan oleh rohis

dimasjid.

11. Menurut pengamatan bapak, apa

saja faktor penghambat dalam

meningkatkan kedisiplinan siswa

melaksanakan shalat berjama‟ah?

Hambatan banyak, latar belakang

murid yang sangat hiterogen, dari

keluarga, mungkin dari lingkungan,

akhirnya juga sangat berat anak

merubah, kalau keluarga sendiri orang

tua belum memberi contoh dan

mengajak shalat berjama'ah. maka

beberapa cara guru menakuti kalau

tidak mengikuti kegiatan keagamaan

Page 94: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

hukumnya yang sifatnya mendidik.

Hambatan dari guru, banyaknya siswa

mempengaruhi ketidakmaksimalan

dalam penanganan, jadi sangat

terbatas personil untuk menangani

dari sekian ribu siswa tetap banyak

sekali.

12. Menurut bapak, apa harapan

kedepannya agar pelaksanaan

shalat berjama‟ah di SMK N I

Wonosegoro semakin meningkat

intensitasnya?

Harapan saya untuk kedepannya

dalam meningkatkan shalat

berjama‟ah anak-anak adalah

merupakan kewajiban yang tidak

boleh kita tinggalkan, yang kedua

adalah menjadikan sebuah kebiasaan,

ketaatan dalam ibadah, sebagai

contoh keluarga masing masing,

harapannya ketika dia sudah berumah

tangga bisa menjadi imam, pemimpin

yang menjadi contoh, harapan yang

sangat kita inginkan, tingkat

kedisiplinan siswa dala hal shalat iya

bervariatif, ada yang sudah betul-betul

sadar , mungkin karena rasa takut, ada

yang juga masih ikut-ikutan, tetapi

ada juga yang betul-betul menyadari

bahwa shalat itu kewajiban tidak

berani meninggalkan.

13. Bagaimana peran bapak dalam

meningkatkan kedisiplinan siswa

melaksanakan shalat berjama‟ah

di SMK N I Wonosegoro ?

Kalau guru pendidikan agama islam

membimbing dan mengarahkan

memang sudah otomatis sebagai guru

agama yaitu harus membimbing dan

mengarahkan. Peran guru mengajak,

memberikan contoh, membimbing

ketika sudah ada dimasjid diarahkan

untuk mengambil air wudhu, masuk

kedalam masjid mengambil barisan

yang paling depan dan seterusnya.

Peran guru mengajak, membimbing,

mengarahkan, memberikan contoh,

memberikan hukuman terkait dengan

nilai sikap ketaatan.

Page 95: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Marwanto S. Pd.

Pekerjaan : Kepala Sekolah

Hari/Tanggal Wawancara : Kamis, 02 Mei 2019

Waktu : 08.12 Wib

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apa makna kedisiplinan

shalat berjama‟ah di SMK

N I Wonosegoro?

Untuk kedisiplinan shalat menyiapkan

kedisiplinan sekolah, kalau sekolah itu

kesiapan dalam shalat berjama‟ah bagus

saya yakin siswa bagus. Alhamdulilah

untuk masjid sekolah untuk shalat dzuhur

dan ashar bisa terlaksana dengan baik.

Meskipun belum semuanya ikut shalat

berjama‟ah karena masjidnya yang masih

kecil. Sekali lagi bahwa kedisiplinan

sekolah itu memang bisa dilihat dari

shalatnya kalau shalatnya bagus insya

alloh disipilinnya juga bagus. Anak-anak

yang masuk di shalat itu rata rata untuk

tingkat kedisplinannya tata aturannya itu

lebih baik dari pada yang lain, yang kedua

pembelajaran di kelas untuk melatih

kedisplinan terutama kaitannya dengan

tepat waktu itu penting, selebihnya

pembentukan karakter anak yang sesuai

dengan peraturan di sekolah.

2. Bagaimana peran guru

Pendidikan Agama Islam

meningkatkan kedisiplinan

siswa dalam melaksanakan

shalat berjama‟ah di SMK N

I Wonosegoro?

Untuk peran guru pendidikan agama islam

sudah berjalan, Cuma disini kurang dalam

rangka untuk monitoring, jadi kalau ada

program jalan, Cuma untuk evaluasinya

yang masih lemah. dan yang kedua karena

disini guru disini dua putra dan dua putri

yang dua ini mengajar diluar. Jadi yang

focus disini hanya dua saja. Saya melihat

dalam rangka mendisiplinkan anak unutuk

jama‟ah shalat, itu dulu pertama evaluasi

kesimpulanya adalah sarana yang kurang,

tapi setelah tempat air wudzhu bagus,

ternyata anak-anak tidak signifkan artinya

memang butuh untuk digerakan di evaluasi

karena ini yang masih lemah. guru agama

untuk mengajak anak masih kurang,

Page 96: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

sehingga yang masuk masjid butuh

penguatan dievaluasi. Untuk jadwal

shalat memang ukuran masjidnya,

Kaitannya peran guru pendidikan agama

islam kaitannya pelaksanaaan shalat anak-

anak butuh tanggung jawab. Untuk peran

di kelas saya rasa sudah, cuma memang

kesadaaran anak untuk pentingnya shalat

memang susah untuk menyadarinya.

3. Menurut bapak, bagaimana

tingkat kedisiplinan siswa

melaksanakan shalat

berjama‟ah? Apakah sudah

sesuai yang diharapkan?

Belum. Saya melihat secara pribadi belum

menyentuh 50%, paling yang shalat

dzuhur ada yang shalat di masjid di luar

sekolah, yang shalat disini hanya

sebagian, paling 4 baris dan untuk fasilitas

tidak bermasalah, perlu ditingkatkan

untuk peran guru tetapi bukan guru agama

saja semuanya. Dan wali kelas, guru mapel

juga. Dan saya selaku kepala sekolah juga

mengajak-ajak sampai kemudian

memberikan reward nanti Diwali kelas.

4. Menurut bapak Apa saja

program dan konsep dalam

meningkatkan kedisplinan

shalat berjama‟ah di SMK N

I Wonosegoro?

Untuk guru pai saya pernah

menyampaikan bahwa guru pendidikan

agama islam mempunyai target Karena

saya lihat banyak anak-anak di SMK

shalat berjama‟ah itu belum paham tata

cara shalatnya. Maka untuk guru target

pertama harus paham tata cara shalat

wajib harus benar. kedua untuk baca tulis

alquran, maka disini ada ekskul wajib,

ekstra madrasah diniyah satu peka sekali,

untuk kelas X wajib, targetnya anak-anak

bisa membaca. Target yang ketiga yang

sudah mahir dalam mebacanya khataman

juz amma. Jika target tiga itu sudah

terpenuhi sudah luar biasa. Dan

disimpulkan bahwa program tergantung

guru mapelnya.

5. Menurut bapak, apa saja

sarana dan prasarana ibadah

shalat berjama‟ah di SMK N

Sarana untuk masjid, satu perangkat

lainnya mukena dan sarung sudah

memadai, tempat wudhu dan skck

memadai, untuk pelaksanaan ibadah shalat

itu anak-anak rohis membantu dalam

Page 97: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

I Wonosegoro? Apakah

sudah memadai dalam

mendisiplinkan shalat

berjama‟ah?

penjadwalan shalat.

6. Menurut bapak, adakah

tambahan kurikulum atau

tambahan jam pelajaran

yang digunakan untuk

mendisiplinkan shalat

berjama‟ah?

Ada madrasah diniyah dalam satu pekan,

untuk target pertamanya tilawahnya dan

madrasah diniyah salah satu sarana untuk

mendisiplinkan. yang selanjutnya adalah

pembinaan wali kelas.

7. Menurut bapak, adakah

kendala atau hambatan

dalam penyelenggaraan

shalat berjama‟ah di SMK N

I Wonosegoro?

Kalau saat ini tidak ada. Tapi dimusim

kemarau air wudzu kurang, yang kedua

kaitannya dengan perluasan masjid yang

masjidnya saat ini sangat terbatas. Yang

ketiga dari sisi siswa adalah membangun

kesadaran pentingnya shalat yang masih

butuh waktu.

8. Menurut bapak, apa saja

faktor pendukung yang

mempermudah dalam

penyelengaraan shalat

berjama‟ah di SMK N I

Wonosegoro?

Faktor pendukung yang mempermudah

ada pengeras, yang kedua ada fasilitas

skck, dan untuk pendukung lainnya untuk

rohis itu jugajadi memperlancar waktu

azdan itu punya kesadaran sendiri .

Page 98: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Maskur S. Pd.

Pekerjaan : Guru Bimbingan dan Konseling

Hari/Tanggal Wawancara : Jumat, 02 Mei 2019

Waktu : 08.57 Wib

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apa makna kedisiplinan shalat

berjam‟ah di SMK N I

Wonosegoro?

Kalau shalat berjama‟ah secara

benar wajib bagi laki-laki dan

perempuan. Masalah disekolah

dengan anak terbiasa shalat

berjama‟ah, maka insya alloh

dikegiatan lainnya akan mengikuti

dengan baik.

2. Bagaimana peran bapak dalam

meningkatkan kedisiplinan siswa

melaksanakan shalat berjama‟ah di

SMK N I Wonosegoro?

Kaitannya peran guru BK,

bimbingan dikelas pentingnya

shalat berjama‟ah insya alloh anak

jika sudah sampai tahap itu,

mungkin untuk hal lain, akan

mengikuti secara otomatis, anak

anak yang agama baik dari sisi

kelulusan baik, karena keberkahan,

kata berkah itu berhubungan

dengan ketaatan.

3. Menurut bapak, bagaimana tingkat

kedisiplinan siswa melaksanakan

shalat berjama‟ah?

Belum. Semoga tidak subjektif,

bagi saya kelas xii lebih taat

dibandingkan dengan yang lain,

karena mungkin merasa lebih butuh

dengan Alloh untuk lulus, bekerja.

4. Menurut bapak Apa saja program

dan konsep dalam meningkatkan

kedisplinan shalat berjama‟ah di

SMK N I Wonosegoro?

Kita bekoordinasi dengan guru pai

contohnya da diniyah setiap

seminggu sekali dan ada ekstra

rohis dan pengingatan guru bukan

pai saja tetapi semua guru untuk

mengajak shalat berjama‟ah tetapi

kembalikan kepada anak yang tidak

bisa istikomah.

Page 99: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

5. Menurut bapak, apa saja sarana dan

prasarana ibadah shalat berjama‟ah

di SMK N I Wonosegoro? Dan

apakah sudah memadai dalam

mendisiplinkan shalat berjama‟ah?

Masalah sarana prasarana sudah

cukup, mukena sudah mencukupi,

air sudah banyak, imam bergantian

dengan guru-guru, beberapa anak

kesadaran belum 100%, progam

tidak kurang-kurang guru-guru.

Karena kultur dari orang tua,

tentang shalat orang tuanya pada

saat dirumah.

6. Menurut bapak, adakah tambahan

kurikulum atau tambahan jam

pelajaran yang digunaka untuk

mendisiplinkan shalat berjama‟ah?

Cuma madrasah diniyah setiap hari

rabu, belajar membaca alquran

setiap hari rabu, karena bagian

kurikulum Cuma beberapa literasi,

umum, dan agama juga dan sebulan

sekali mengaji bersama.

7. Menurut bapak, adakah kendala

atau hambatan dalam dalam

penyelenggaraan shalat berjama‟ah

di SMK N I Wonosegoro?

Ada, kendalanya anak soal

kesadaran, terobosan kita ketika

hari jum‟at, laki-laki shalat tetapi

tergantung individu, karena disini

sekolah umum bukan memfokuskan

agama.

8. Menurut bapak, apa saja faktor

pendukung yang mempermudah

dalam penyelengaraan shalat

berjama‟ah di SMK N I

Wonosegoro?

Faktor pendukung yang pertama

adalah keluarga, fasilitas sudah

menjamin tetapi tergantung

siswanya dalam memanfaatkan,

untuk guru pai sudah mendobrak

dobrak, karena menganggap agama

tidak penting, dan keadaran anak

yang belum sempurna, karena

kondisi orang tua yaitu anak ikut

neneknya, dikasih harta, pola asuh

yang kurang sebagian karena cerai

ada sebagian mencari nafkah.

Page 100: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Irvan Muhasin

Kelas : XII TBSM 3

Hari/Tanggal Wawancara : Jum‟at 08 Maret 2019

Waktu : 09.45 Wib

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apakah anda rutin mengikuti shalat

berjama‟ah?

Tidak, karena sibuk,.

2. Mengapa anda mengikuti shalat

berjama‟ah?

Karena ingin pahalanya banyak.

3. Shalat fardzu apa saja yang

dilakukan secara berjama‟ah?

Shalat dzuhur saja

4. Pernahkah anda membolos untuk

tidak ikut shalat berjama‟ah?

Pernah, Karena diajak teman pulang

kerumah.

5. Adakah sanksi yang anda terima

jika tidak ikut shalat berjama‟ah?

Sebutkan!

Dosa.

6. Hambatan apa saja yang anda temui

dalam mengikuti shalat

berjama‟ah?

Karena celana sobek, kena najis,

7. Adakah faktor pendukung bagi Masjid.

Page 101: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

kegiatan shalat berjama‟ah?

8. Adakah faktor pendukung bagi

kegiatan shalat berjama‟ah?

Belum, karena bisa ngatur tapi tidak

bisa melaksanakannya.

Page 102: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Ahmad Sofyan

Kelas : XII TSM 2

Hari/Tanggal Wawancara : Jumat, 08 Maret 2019

Waktu : 10.12 Wib

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apakah anda rutin mengikuti

shalat berjama‟ah?

Tidak, karena kadang bolos shalat

jama‟ah disini.

2. Mengapa anda mengikuti shalat

berjama‟ah?

Karena suatu keawjiban umat islam

sebagai laki-laki.

3. Shalat fardzu apa saja yang

dilakukan secara berjama‟ah?

Shalat ashar.

4. Pernahkah anda membolos

untuk tidak ikut shalat

berjama‟ah?

Pernah, kadang pulang.

5. Adakah sanksi yang anda terima

jika tidak ikut shalat

berjama‟ah? Sebutkan!.

Tidak.

6. Hambatan apa saja yang anda

temui dalam mengikuti shalat

berjama‟ah?

Teman mengajak kewarung, main

game dikelas.

7. Adakah faktor pendukung bagi

kegiatan shalat berjama‟ah?

Air sudah mendukung.

8. Menurut anda apakah peran guru Belum, Karena guru ngomong tidak

dibuktikan. Guru pai Cuma kasih

Page 103: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

di sekolah sudah cukup

maksimal dalam mendisiplinkan

shalat berjama‟ah di sekolah?

saran.

Page 104: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Veri Aji

Kelas : XII TKJ

Hari/Tanggal Wawancara : Jum‟at, 08 Maret 2019

Waktu : 10.19 Wib

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apakah anda rutin mengikuti

shalat berjama‟ah?

Jarang, Karena kadang malas, bermain

game dikelas.

2. Mengapa anda mengikuti shalat

berjama‟ah?

Karena itu sebuah kewajiban yang

harus dilaksanakan.

3. Shalat fardzu apa saja yang

dilakukan secara berjama‟ah?

Shalat dzuhur dan shalat ashar.

4. Pernahkah anda membolos untuk

tidak ikut shalat berjama‟ah?

Pernah, karena pergi kewarung,

karena mementingkan.

5. Adakah sanksi yang anda terima

jika tidak ikut shalat berjama‟ah?

Sebutkan!.

Tidak ada.

6. Hambatan apa saja yang anda

temui dalam mengikuti shalat

berjama‟ah?

Kelalaian, mengundur-ngundur waktu.

7. Adakah faktor pendukung bagi

kegiatan shalat berjama‟ah?

Ada, seperti guru, alat ibadah, sarung.

8. Menurut anda apakah peran guru Sudah, maksimal dalam mengajarkan

materinya dari sisi mendisplinkan

shalat berjama‟ah belum maksimal

Page 105: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

di sekolah sudah cukup maksimal

dalam mendisiplinkan shalat

berjama‟ah di sekolah?

karena guru pai tidak mengisi.

Page 106: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Aji Prasetiyo

Kelas : TMM I

Hari/Tanggal Wawancara : 08 Maret 2019

Waktu : 10.33 Wib.

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apakah anda rutin mengikuti shalat

berjama‟ah?

Belum, karena kadang lapar

kewarung dulu.

2. Mengapa anda mengikuti shalat

berjama‟ah?

Karena suatu kewajiban dan karena

ikut teman.

3. Shalat fardzu apa saja yang

dilakukan secara berjama‟ah?

Shalat dzuhur dan ashar.

4. Pernahkah anda membolos untuk

tidak ikut shalat berjama‟ah?

Pernah membolos.

5. Adakah sanksi yang anda terima

jika tidak ikut shalat berjama‟ah?

Sebutkan!.

Dosa, dikurangin nilai.

6. Hambatan apa saja yang anda temui

dalam mengikuti shalat berjama‟ah?

Game, kewarung.

7. Adakah faktor pendukung bagi

kegiatan shalat berjama‟ah?

Sarung

8. Apakah peran guru sudah cukup

maksimal dalam mendisiplinkan

Sudah.

Page 107: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

shalat berjama‟ah di sekolah?

Page 108: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Dani Irvansah

Kelas : XII TSM I

Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 11 Maret 2019

Waktu : 11.09 Wib

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apakah anda rutin mengikuti shalat

berjama‟ah?

Jarang jarang, karena faktor teman

yang mengajak kewarung , dan

sedang Jawab: sibuk dan lupa.

2. Mengapa anda mengikuti shalat

berjama‟ah?

Karena pahalanya lebih besar

daripada shalat sendiri.

3. Shalat fardzu apa saja yang

dilakukan secara berjama‟ah?

Shalat dzuhur dan ashar, tidak

mengikuti semua, kadang-kadang.

4. Pernahkah anda membolos untuk

tidak ikut shalat berjama‟ah?

Pernah, karena terburu-buru,

kewarung , lapar.

5. Adakah sanksi yang anda terima

jika tidak ikut shalat berjama‟ah?

Sebutkan!.

Ada, push up dari guru mapel, bersih

masjid.

6. Hambatan apa saja yang anda

temui dalam mengikuti shalat

berjama‟ah?

Airnya habis, laper kewarung,

masjidnya tidak muat.

7. Adakah faktor pendukung bagi

kegiatan shalat berjama‟ah?

Kadang teman mengajak, kadang

kemauan sendiri.

8. Apakah peran guru sudah cukup Sudah menurut saya kurang tegas,

kadang-kadang gak ada perintah

guru mengajak shalat, guru harus ada

Page 109: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

maksimal dalam mendisiplinkan

shalat berjama‟ah di sekolah?

dukungan untuk mengajak muridnya

untuk shalat.

Page 110: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Viko Nivender

Kelas : XI TKR I

Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 11 Maret 2019

Waktu : 11.37 Wib

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apakah anda rutin mengikuti

shalat berjama‟ah?

Tidak, karena kadang malas, keburu

kewarung lapar.

2. Mengapa anda mengikuti shalat

berjama‟ah?

Karena pahalanya lebih banyak.

3. Shalat fardzu apa saja yang

dilakukan secara berjama‟ah?

Shalat dzuhur dan asar, tapi

dzuhurnya disekolah tapi ashanya

dirumah.

4. Pernahkah anda membolos untuk

tidak ikut shalat berjama‟ah?

Malas, karena rasanya hanawnya

malas, godaannya besar.

5. Adakah sanksi yang anda terima

jika tidak ikut shalat berjama‟ah?

Sebutkan!.

Bersihin masjid, hafalan surat pendek.

6. Hambatan apa saja yang anda

temui dalam mengikuti shalat

berjama‟ah?

Air habis, terkadang tidak muat

masjidnya.

7. Adakah faktor pendukung bagi

kegiatan shalat berjama‟ah?

Ajakan teman, guru mengrahkan

setiap hari, guru semuanya.

8. Menurut anda apakah peran guru Belum maksimal, jarang sekali

mengajak shalat, jarang ketemu,

Page 111: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

di sekolah sudah cukup maksimal

dalam mendisiplinkan shalat

berjama‟ah di sekolah?

mengajar diluar sekolah.

Page 112: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Rangga Wulung

Kelas : XI TSM

Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 13 Maret 2019

Waktu : 12.04 Wib

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apakah anda rutin mengikuti shalat

berjama‟ah?

Tidak, karena factor warung.

2. Mengapa anda mengikuti shalat

berjama‟ah?

Karena shalat berjamaah pahalanya

lebih besar dari pada sendirian.

3. Shalat fardzu apa saja yang

dilakukan secara berjama‟ah?

Shalat dzuhur.

4. Pernahkah anda membolos untuk

tidak ikut shalat berjama‟ah?

Pernah membolos.

5. Adakah sanksi yang anda terima

jika tidak ikut shalat berjama‟ah?

Sebutkan!.

Keliling lapangan.

6. Hambatan apa saja yang anda temui

dalam mengikuti shalat berjama‟ah?

Lapar, faktor dr teman.

7. Adakah faktor pendukung bagi

kegiatan shalat berjama‟ah?

Yang mendukung guru dan sarung.

8. Apakah peran guru sudah cukup

maksimal dalam mendisiplinkan

Sudah, sering di cerarmahi.

Page 113: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

shalat berjama‟ah di sekolah?

Page 114: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan Nama : Agus Ferdiansah

Kelas : XI TKJ

Hari/Tanggal Wawancara : 11 Maret 2019

Waktu : 12.12 Wib.

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apakah anda rutin mengikuti

shalat berjama‟ah?

Tidak, karena malas, main game, lupa

waktu.

2. Mengapa anda mengikuti shalat

berjama‟ah?

Karena shalat berjamaah pahalanya

lebih besar drpd sendiri.

3. Shalat fardzu apa saja yang

dilakukan secara berjama‟ah?

Shalat dzuhur dan ashar, tidak selalu

mengikuti karena pengen cepat

pulang.

4. Pernahkah anda membolos untuk

tidak ikut shalat berjama‟ah?

Pernah membolos karena factor

teman, factor diri sendiri.

5. Adakah sanksi yang anda terima

jika tidak ikut shalat berjama‟ah?

Sebutkan!.

Gakada sanksinya.

6. Hambatan apa saja yang anda

temui dalam mengikuti shalat

berjama‟ah?

Airnya, ajakana teman kewarung.

7. Adakah faktor pendukung bagi

kegiatan shalat berjama‟ah?

Tidak ada yang mendukung Cuma

kemauan sendiri.

8. Menurut anda apakah peran guru Menurut saya belum maksimal karena

belum pernah disuruh untuk shalat

Page 115: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

di sekolah sudah cukup maksimal

dalam mendisiplinkan shalat

berjama‟ah di sekolah?

berjama‟ah.

Page 116: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan Nama : Iryana

Kelas : XI TMM

Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 11 Maret 2019

Waktu : 12.28 Wib

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apakah anda rutin mengikuti

shalat berjama‟ah?

Iya, karena faktor kewajiban.

2. Mengapa anda mengikuti shalat

berjama‟ah?

Karena kewajiban umt islam.

3. Shalat fardzu apa saja yang

dilakukan secara berjama‟ah?

Dzuhur dan ashar, tapi ashar jarang.

4. Pernahkah anda membolos untuk

tidak ikut shalat berjama‟ah?

Tidak pernah.

5. Adakah sanksi yang anda terima

jika tidak ikut shalat berjama‟ah?

Sebutkan!.

Tidak ada tetapi mendapat dosa.

6. Hambatan apa saja yang anda

temui dalam mengikuti shalat

berjama‟ah?

Sekolah airnya tidak ada, jauh dar

masjid ruang kelasnya.

7. Adakah faktor pendukung bagi

kegiatan shalat berjama‟ah?

Kadang diajak teman.

8. Apakah peran guru sudah cukup Sudah karena tidak shalat berjamah

nilainya tidak diatas kkm.

Page 117: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

maksimal dalam mendisiplinkan

shalat berjama‟ah di sekolah?

Page 118: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan Nama : Azzahra Nurfani

Kelas : XI TII

Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 11 Maret 2019

Waktu : 12.34 Wib

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apakah anda rutin mengikuti shalat

berjama‟ah?

Iya, karena memang waktunya.

2. Mengapa anda mengikuti shalat

berjama‟ah?

Karena kewajiban dari guru dan

agama juga.

3. Shalat fardzu apa saja yang dilakukan

secara berjama‟ah?

Shalat dzuhur ashar , ashar

dirumah.

4. Pernahkah anda membolos untuk

tidak ikut shalat berjama‟ah?

Shalat ashar.

5. Adakah sanksi yang anda terima jika

tidak ikut shalat berjama‟ah?

Sebutkan!.

Nilai agama tidak sesuai kkm.

6. Hambatan apa saja yang anda temui

dalam mengikuti shalat berjama‟ah?

Air.

7. Adakah faktor pendukung bagi

kegiatan shalat berjama‟ah?

Imam yaitu guru.

8. Apakah peran guru di sekolah sudah

maksimal dalam mendisiplinkan

Sudah, tapi anak-anaknya yang

susah.

Page 119: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

shalat berjama‟ah di sekolah?

Page 120: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANACARA

Identitas Informan Nama : Alvin Mualim

Kelas : X TSM I

Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 13 Maret 2019

Waktu : 10.11 Wib

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apakah anda rutin mengikuti shalat

berjama‟ah?

Tidak, karena ketiduran, malas.

2. Mengapa anda mengikuti shalat

berjama‟ah?

Karena disuruh guru.

3. Shalat fardzu apa saja yang

dilakukan secara berjama‟ah?

Shalat dzuhur dan ashar dirumah.

4. Pernahkah anda membolos untuk

tidak ikut shalat berjama‟ah?

Pernah, Karen laper, haus.

5. Adakah sanksi yang anda terima

jika tidak ikut shalat berjama‟ah?

Sebutkan!.

Ada, lari dilapangan, push up, shlat

dilapangan.

6. Hambatan apa saja yang anda temui

dalam mengikuti shalat berjama‟ah?

Karena diganggu pas shalat, syetan-

syetan, teman-teman diajak

kewarung.

7. Adakah faktor pendukung bagi

kegiatan shalat berjama‟ah?

Guru yang selalu mengingaktkan

saya untuk shalat berjama‟ah.

8. Menurut anda apakah peran guru di

sekolah sudah cukup maksimal

Belum, karena masih banyak siswa

yang kewarung.

Page 121: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

dalam mendisiplinkan shalat

berjama‟ah di sekolah?

Page 122: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan Nama : Niston Haning

Kelas : X TKR I

Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 13 Maret 2019

Waktu : 10.25 Wib

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apakah anda rutin mengikuti shalat

berjama‟ah?

Tidak, malu rambutnya gundul,

kewarung makan.

2. Mengapa anda mengikuti shalat

berjama‟ah?

Karena banyak cewek-cewek,

imamnya cepat, ingin masuk surga,

supaya dapat pahala.

3. Shalat fardzu apa saja yang dilakukan

secara berjama‟ah?

Shalat dzuhur dan ashar.

4. Pernahkah anda membolos untuk

tidak ikut shalat berjama‟ah?

Pernah, sering, karena kewarung,

makan, tidur dikelas, game, main

hp.

5. Adakah sanksi yang anda terima jika

tidak ikut shalat berjama‟ah?

Sebutkan!.

Ada, suruh kewarung, suruh beliin

aqua ke warung bapak guru, shalat

dihalaman, berjalan jongkok.

6. Hambatan apa saja yang anda temui

dalam mengikuti shalat berjama‟ah?

Digoda dengan sama teman, diajak

kewarung teman, sumber air habis,

kekeringan.

7. Adakah faktor pendukung bagi

kegiatan shalat berjama‟ah?

Ada, dapat pahala, disuruh pacar,

sudah mendukung dan layak.

8. Apakah peran guru sudah cukup

maksimal dalam mendisiplinkan

Belum memaksimalkan selain

kemaki Karen Cuma nyuruh saja

tetapi tidakdikasih sanksi, kadang

gurunya tidak ada yang shalat.

Page 123: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

shalat berjama‟ah di sekolah?

Page 124: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan Nama : Abdur Rohman

Kelas : X TKJ I

Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 13 Maret 2019

Waktu : 10.40 Wib

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apakah anda rutin mengikuti

shalat berjama‟ah?

Sering, selalu, karena ganjarannnya

lebih 27derajat.

2. Mengapa anda mengikuti shalat

berjama‟ah?

Shalat dzuhur dan ashar, selalu

mengikutinya dengan tepat waktu.

3. Shalat fardzu apa saja yang

dilakukan secara berjama‟ah?

Dzuhur

4. Pernahkah anda membolos untuk

tidak ikut shalat berjama‟ah?

Tidak pernah.

5. Adakah sanksi yang anda terima

jika tidak ikut shalat berjama‟ah?

Sebutkan!.

Saya selalu melakasanakan shalat

berjamaah jadi tidak kena sanksi.

6. Hambatan apa saja yang anda

temui dalam mengikuti shalat

berjama‟ah?

Banyak tugas, diajak teman main atau

mengerjkan tugas terlebih dulu, makan

dulu, airnya habis, biasanya dikasih

tugass dulu.

7. Adakah faktor pendukung bagi

kegiatan shalat berjama‟ah?

Ada, masalah berhubungannya dengan

ganjaran, masalahh duniawi karena

keindahan, penegnnya dipandang baik,

ingin di anggap sama orang itu pengen

tampil beda dengan yang lain.

Page 125: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

8. Menurut anda apakah peran guru

sudah cukup maksimal dalam

mendisiplinkan shalat berjama‟ah

di sekolah?

Sebenarnya sudah tapi dengan

anaknya yang sulit dan seharusnya

dikasih programkan misalnya dgilir

untuk perkelas, absensi.

Page 126: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Nama : Muhammad Rafiq

Kelas : X TII

Hari/Tanggal : Rabu, 13 Maret 2019

Waktu : 11.02 Wib

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apakah anda rutin mengikuti

shalat berjama‟ah?

Kadang kadang, tergantung sikon situasi

dan kondisi

2. Mengapa anda mengikuti

shalat berjama‟ah?

Karena supaya mendapat pahala 27

derajat.

3. Shalat fardzu apa saja yang

dilakukan secara berjama‟ah?

Shalat dhuhur dan ashar, asahar jarang.

4. Pernahkah anda membolos

untuk tidak ikut shalat

berjama‟ah?

Pernah, karena main game, terkadang

juga kewarung.

5. Adakah sanksi yang anda

terima jika tidak ikut shalat

berjama‟ah? Sebutkan!.

Tidak ada.

6. Hambatan apa saja yang anda

temui dalam mengikuti shalat

berjama‟ah?

Diajak teman kewarung, kadang diajak

main game.

7. Adakah faktor pendukung bagi

kegiatan shalat berjama‟ah?

Guru pai selalu mengajarkan untuk shalat

berjamaah dan juga bapak guru

menyuruh untuk shalat berjama‟ah.

Page 127: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

8. Apakah peran guru sudah

cukup maksimal dalam

mendisiplinkan shalat

berjama‟ah di sekolah?

Sudah, kalau tidak shalat diebri

hukuman, dan disuruh untuk membuat

suarat pernyataan,jika tidak mengikuti

shalat berjamah disuruh shalat

dilapangan.

Page 128: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan Nama : Cahya Nur Rahim

Kelas : X TMM I

Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 13 Maret 2019

Waktu : 11.14 Wib

No. Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apakah anda rutin mengikuti shalat

berjama‟ah?

Iya, rutin.

2. Mengapa anda mengikuti shalat

berjama‟ah?

Karena pahalanya sangat besar.

3. Shalat fardzu apa saja yang dilakukan

secara berjama‟ah?

Shalat dhuhur dan ashar.

4. Pernahkah anda membolos untuk tidak

ikut shalat berjama‟ah?

Pernah, alasannya ingin cepat-

cepat pulang.

5. Adakah sanksi yang anda terima jika

tidak ikut shalat berjama‟ah? Sebutkan!.

Ada, dari guru mapel tersendiri

sanksinya disuruh shalat

dihalaman.

6. Hambatan apa saja yang anda temui

dalam mengikuti shalat berjama‟ah?

Bermain game di kelas.

7. Adakah faktor pendukung bagi kegiatan

shalat berjama‟ah?

Karena kewajiban sebagai laki-

laki untuk melaksanakan

shalat.

Page 129: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

8. Menurut anda apakah peran guru di

sekolah sudah cukup maksimal dalam

mendisiplinkan shalat berjama‟ah di

sekolah?

Sudah tetapi banyak teman-

teman yang melanggar aturan

tersebut.

Page 130: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai
Page 131: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai
Page 132: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai
Page 133: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai
Page 134: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai
Page 135: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai
Page 136: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai
Page 137: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai
Page 138: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai
Page 139: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai
Page 140: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Wawancara dengan bapak kepala sekolah

Wawancara dengan guru BK

Page 141: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

Wawanacara dengan Guru pendidikan Agama Islam I

Wawancara dengan guru Pendidikan Agama II

Page 142: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

Wawancara Denga siswa kelas XII TBSM 3

Wawancara dengan siswa kelas XII TSM 2

Page 143: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

Wawancara dengan siswa kelas XII ( m.ulil amri)

Wawancara dengan siswa kelas XII

Page 144: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

Wawancara dengan siswa kelas XII TSM

Wawancara dengan siswa kelas XI

Page 145: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

Wawancara dengan siswa kelas XI

Wawancara dengan siswa kelas XI

Page 146: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

Wawancara dengan siswa kelas XI

Wawancara dengan siswa kelas XI

Page 147: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

Wawancara dengan siswa kelas X TSM I

Wawancara dengan siswa kelas X TKR I

Page 148: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

Wawancara dengan siswa kelas X TKJ

Wawancara dengan siswa kelas X TEI

Page 149: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

Wawanacara dengan siswa kelas X TMM I

Page 150: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

KEGIATAN-KEGIATAN

Shalat dzuhur berjama‟ah

Shalat jum‟at berjama‟ah

Page 151: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

Shalat jum‟at berjama‟ah

Shalat jum‟at berjama‟ah

Page 152: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

Shalat jumat berjama‟ah

Shalat jum‟at berjama‟ah

Page 153: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

Profil SMK N I Wonosegoro

Halaman depan SMK N I Wonosegoro

Page 154: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

Tempat parkir SMK N I Wonosegoro

Identitas peresmian SMK N I Wonosegoro

Page 155: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

Masjid SMK N I Wonosegoro

Tempat Wudhu SMK N I Wonosegoro

Page 156: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6296/1/fik2_compressed.pdfHal ini sudah sesuai fungsi dari peran guru dimasa depan. Dimana sebagai

Halaman Masjid SMK N I Wonosegoro