peran guru pembimbing dalam mempersiapkan siswa kejuruan untuk memasuki dunia kerja
DESCRIPTION
Peran GuruTRANSCRIPT
PERAN GURU DALAM MEMPERSIAPKAN SISWA
KEJURUAN UNTUK MEMASUKI DUNIA KERJA
Yus Hariadi
13702251042
Abstrak
Berdasarkan kenyataan yang terjadi sekarang ini bahwa sebagian
guru belum optimal dalam membantu meningkatkan kemampuan,
potensi, bakat, minat, kepribadian dan prestasi, terutama dalam
kesiapan kerja siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan
tentang Peran guru dalam kesiapan kerja siswa Kejuruan, Hubungan
peran guru dengan kesiapan kerja siswa Kejuruan serta metode
pembelajaran yang seperti apa yang harus diberikan guru guna
mempersiapkan siswanya dalam memasuki dunia kerja nanti. Metode
dan jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Hasil yang
diharapkan penelitian ini adalah peran guru dalam kesiapan kerja
siswa Kejuruan kategori tinggi dalam membantu siswa memahami
dirinya, mengenal tentang lapangan kerja, mengembangkan sikap
positif terhadap bekerja. Penelitian ini menyiratkan, bahwa lebih
memperhatikan dalam mengembangkan program di bidang
bimbingan karier di Sekolah Kejuruan dalam rangka meningkatkan
kesiapan kerja siswa untuk memilih dan memasuki dunia kerja atau
industri.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan kejuruan adalah bagian sistem pendidikan nasional
yang dipersiapkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan dan
persyaratan yang dibutuhkan oleh lapangan pekerjaan. Dengan
demikian, mereka mampu mengembangkan potensi diri dalam
mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bentuk pendidikan
kejuruan yang diselenggarakan pemerintah untuk menghasilkan
manusia yang berkualitas, sekaligus dipersiapkan menjawab segala
tantangan tersebut. Dengan demikian keluhan selama ini tentang
rendahnya kemampuan lulusan Sekolah Menengah Atas bisa diatasi.
Dibandingkan dengan Sekolah Menengah Atas (SMA), sekolah
kejuruan seperti SMK mempunyai perbedaan yang mendasar. SMK
memiliki dua ciri khas, yaitu: (1) lulusan SMK dapat mengisi peluang
kerja didunia usaha/ dunia industri karena lulusannya memiliki
sertifikasi melalui uji kompetesi dan (2) lulusan SMK dapat
melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi sepanjang
lulusan tersebut memenuhi persyaratan, baik nilai maupun program
studi atau jurusan sesuai dengan kreteria yang disyaratkan (Supardi:
2008). Dengan dua kelebiahan tersebut maka pendidikan di SMK
dikenal dengan Pendidikan Sisem Ganda (PSG). Namun, lulusannya
lebih diharapkan untuk kesiapan dalam memasuki dunia kerja
nantinya.
SMK merupakan lembaga pendidikan yang mencetak tenaga
terampil untuk mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja
dengan pemenuhan kompetensi diberbagai pengembangan. Untuk
membentuk sikap serta mewujudkan tujuan tersebut, peran guru
semestinya mempersiapkan siswa/siswi dengan bekal keterampilan
guna memasuki dunia kerja nanti.
Di SMK, siswa dituntut untuk menguasai berbagai kemampuan
atau kompetensi, baik yang berhubungan dengan mata pelajaran,
maupun yang berhubungan dengan pengembangan diri pribadi,
sosial, dan karier kehidupannya. Agar siswa dapat mencapai
pengembangan diri yang optimal. Dengan kata lain, untuk mencapai
kompetensi siswa SMK yang optimal diperlukan kerjasama yang baik
antara guru mata pelajaran dan manajemen kepemimpinan.
Dalam mengambil keputusan terkadang siswa dihadapkan
pada permasalahan yang menghambat secara tidak tepat dan tidak
sesuai. Ketidak sesuaian dalam memilih pekerjaan, siswa perlu
mengetahui dan memahami potensi yang dimiliki serta pengetahuan
dunia kerja yang akan mempengaruhi siswa dalam mengambil
keputusan tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut kesiapan kerja
bagi siswa SMK sangatlah penting, karena salah satu permasalahan
yang dialami siswa SMK setelah menyelesaikan studinya adalah
menyangkut pemilihan karier dan pekerjaan. Oleh karena itu
kesiapan kerja sangat dibutuhkan oleh siswa agar mereka dapat
memilih dan mempersiapkan diri memasuki karier dengan baik.
Pada masa ini remaja mulai mengidentifikasi kesempatan dan
tingkat pekerjaan yang sesuai, serta mengimplementasikan pilihan
karier dengan memilih pendidikan dan pelatihan yang sesuai,
akhirnya memasuki pekerjaan yang sesuai dengan pilihannya.
Keputusan tentang jenis-jenis pekerjaan yang diinginkan itu
berkaitan dengan pendidikan yang harus ditempuh untuk
mempersiapkan diri dalam pekerjaan yang dipilihnya atau sesuai
dengan potensi yang siswa miliki setelah siswa tersebut menamatkan
pendidikannya. Siswa dapat mempersiapkan diri, mengembangkan
keahlian dan mengetahui lingkungan kerjanya, dibutuhkan peran
seorang guru di sekolah.
Pada kenyataan di sekolah masih ditemukan peran guru
belum optimal melakukan perannya sebagaimana diharapkan. Guru
hanya berperan menjadi “polisi sekolah” yang ditakuti oleh para
siswa. Pada dasarnya peran guru bertugas mengawasi dan
memahami diri siswa seperti kemampuan, potensi, bakat, minat,
kepribadian dan prestasi, oleh karena itu pengembangan diri
merupakan tahap permulaan dalam karier. Akan tetapi dituntut pula
untuk membimbing siswa agar dapat memahami diri dan
lingkungannya dalam rangka perencanaan karier dan penetapan
karier pada kehidupan masa mendatang. Jika siswa SMK mendapat
pengetahuan tentang dunia kerja dalam program bidang bimbingan
karier diharapkan siswa SMK akan mantap menentukan pengambilan
keputusan karier.
Melalui bidang bimbingan karier dan kejuruan, siswa di
harapkan dapat memperoleh pengetahuan tentang memahami diri,
pengetahuan lingkungan dunia kerja dalam mengembangkan
rencana karier serta kemampuan untuk mengambil keputusan karier
di masa yang akan akan datang. Oleh sebab itulah siswa di SMK
harus memiliki kemampuan dalam potensi, bakat, minat, kepribadian
dan prestasi memadai dalam ranah pekerjaan nantinya. Keberhasilan
siswa SMK dalam belajar tidak hanya ditentukan oleh bidang
pengajaran, kurikulum serta administrasi dan kepemimpinan, akan
tetapi sangat ditentukan oleh pembinaan pengembangan pribadi
siswa. Siswa selain ingin dibantu agar berhasil dalam studinya, juga
membutuhkan bimbingan untuk menghadapi masa depan, bimbingan
untuk mengenal lingkungan dunia kerja nantinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di
atas, maka masalah dsalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana peran guru dalam kesiapan kerja siswa Kejuruan
untuk memasuki dunia kerja?
2. Bagaimana hubungan peran guru dengan kesiapan kerja siswa
Kejuruan?
C. Tujuan
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menjawab dan
mendeskripsikan secara mendalam khususnya tentang:
1. Peran guru dalam kesiapan kerja siswa Kejuruan.
2. Hubungan peran guru dengan kesiapan kerja siswa Kejuruan.
3. Sistem pembelajaran yang bagaimana yang harus diberikan
guru untuk mempersiapkan siswa Kejuruan.
D. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang telah
diuraikan, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
antara lain:
a. Mengembangkan informasi mengenai peran guru dengan
kesiapan kerja siswa nantinya.
b. Sebagai bahan masukan untuk melaksanakan pelayanan yang
efektif dan efisien berdasarkan kebutuhan siswa dalam
mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.
E. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Penelitian ini mendeskripsikan berbagai hal
yang berkenaan dengan peran guru dalam kesiapan kerja siswa
Kejuruan. Pendekatan deskriptif kuantitatif dikmasudkan untuk
mendeskripsikan peran guru pembimbing dalam kesiapan kerja
siswa SMK. Data kuantitatif dalam penelitian ini diolah melalui
prosedur statistik sederhana. Dalam hal ini, data yang diperoleh
melalui instrumen kepada siswa merupakan data kuantitatif.