peran guru mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan …

142
PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MAN INSAN CENDEKIA SERPONG Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nurul Fitriah 1110018200023 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Upload: others

Post on 02-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM

PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

DI MAN INSAN CENDEKIA SERPONG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Nurul Fitriah

1110018200023

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI

PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAANBIMBINGAN DAN KONSELING DI MAN INSAN CENDEKIA

SERPONG

SKRIPSI

E)iajukan sebagai salah satu syarat untuk inemenuhi persyaratan

mencapai gelar sarjana pendidikan(SoPd)pada prOgram studi

manajemen pendidikan

Fakultas lllnu Tarbiyah dan Keguruan

01ch

Nurul Fitriah

ll10018200023

Di bawah biinbingan

Dosen Pembilnbing

NIP。 195707101979031002

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTASILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 3: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Peran Guru Mata Pelajaran Dalam Pelaksanaan Bimbingan

Dan Konseling Di MAN Insan Cendekia Serpong di susun oleh Nurul Fitriah,

NIM 1110018200023, Jurusan }lanajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta telah melalui

bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan

pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 14 Juni 2016

NIP。 195707101979031002

Page 4: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRTPSI

Skripsi berjudul Peran Guru Mata Pelajaran dalam Pelaksanaan

Bimbingan dan Konseling di MAN Insan cendekia serpong disusun oleh

NIIRUL FITRIAH Nomor Induk Mahasiswa 1110018200023, diajukan kepada

Fakultas Ilrnu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah

dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 24 Juni 2016 dihadapan

Dewan Penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana 51 (S.Pd)

dalam bidang Manajemen Pendidikan.

Jakalta, Juni 2017

Panitia Ujian Munaqasah

TanggalKetua Panija(Ketua Prodi)

Dr.Hasvim Asy'a五 ,M.PdNIP.1966100919933031004

Pengu」 lI

Drs.Mu'arif SAM,Mo PdNIP.196507171994031005

Pengu」 lH

Dra.Nurdelima WarLIWu,M.PdNIP.196710202001122001

9JD I

'tlr- 2o/7

¨

getahui,

NIP,195

Page 5: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Yang bertanda

Nama

Nim :

Jurusan :

Alamat :

SURAT PERNYATAAN KARYA ILPIIIAH

tangan di bawah ini:

Nurul Fitriah

ll10018200023

NIlanttelllCn Pendidikan

Jl.Kodiklat「 ]NI Buaran Serpong Kota Tangerang Selatan.

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bah■va skripsi yang bttudul Peran Guru Mata Pelttaran dalam PelaksanaanBimbingan dan Konseling di PIAN INSAN CENDEKIA Serpong adalah bcnarhasil karya sendi五 di bawal■ biinbingan doscn:

Nama Pembimbing

NIP

Jurusan/Program Studi

: Dr.H.Salman Tulnalllggor,NII.Pd

: 195707101979031002

: ⅣIana」 elnen Pcndidikan

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Jakarta,13 Juni 2017

Yang inenyatakan

Nurul Fitriah

Page 6: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalarn penulisan skripsi yang berjudul "Peran

Guru Mata Pelajaran Dalam Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling DiMAN IC serpong" yang disusun oleh Nurul Fitriah NIM 1110018200023

Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ihnu Tarbiyah Dan Keguruan Uin

Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing

skripsi pada tanggal 3l Mei 2016.

Jakarta,2 Juni 2016

Dosen Pembilnbing

Dr.ⅡoSalman Tumanggor,M.PdNIP。 195707101979031002

Page 7: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

i

ABSTRAK

NURUL FITRIAH, NIM : (1110018200023). Peran Guru Mata Pelajaran

dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MAN Insan Cendekia

Serpong.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran guru mata pelajaran

dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN Insan Cendekia Serpong.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari- April 2016 di MAN Insan Cendekia

Serpong.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan

pendekatan deskriptif analisis, yaitu penelitian yang memaparkan apa yang terjadi

dalam sebuah kancah, lapangan atau wilayah tertentu. Adapun teknik

pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan angket. Sumber informasi

pada penelitian ini adalah Guru Bimbingan dan Konseling, orang Guru Mata

Pelajaran dan 40 orang siswa kelas XI IPS.

Hasil penelitian mengungkapkan beberapa hal penting bahwa peran guru mata

pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling diwujudkan melalui 3

pelayanan, yaitu layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas, layanan

bimbingan dan konseling di luar kelas dan layanan dalam membantu program

bimbingan dan konseling. Pertama, guru mata pelajaran sudah melaksanakan

perannya dalam layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas dengan baik,

kedua, guru mata pelajaran sudah melaksanakan perannya dalam layanan

bimbingan dan konseling di luar kelas dengan cukup baik, dan ketiga, guru mata

pelajaran belum secara keseluruhan melaksanakan perannya di dalam membantu

guru bimbingan dan konseling khususnya pada kegiatan bimbingan dan konseling

terbukti dengan adanya hasil responden melalui angket dengan porsentase 68,9%

dengan kategori kurang baik.

Berikut rekomendasi yang diberikan agar peran guru mata pelajaran dalam

membantu pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat lebih baik lagi terdapat

pada beberapa aspek. Pertama, guru harus membantu memasyarakatkan layanan

yang terdapat dalam program bimbingan dan konseling. Kedua, guru harus ikut

mengidentifikasi siswa-siswa yang mengalami masalah baik dalam bidang

pelajaran atau masalah pribadi.ketiga, sekolah dapat memberikan workshop atau

seminar tentang peran guru dalam membantu pelaksanaan bimbingan dan

konseling.

Kata kunci: Bimbingan, Konseling, Pendidikan

Page 8: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

ii

ABSTRACT

NURUL FITRIAH, NIM : (1110018200023). The Role of Subject Teachers in The

Implementation of Guidance and Counseling in MAN Insan Cendekia Serpong.

The aims of this study is to describe the role of subject teachers in the implementation

of guidance and counseling in MAN Insan Cendekia Serpong. The study was

conducted on February-April 2016 at MAN Insan Cendekia Serpong.

The method that used in this study is a qualitative method with descriptive analysis

approach, which is this research describes what happened in a particular field, field

or region. The data collection techniques that used in this study is interview and

questionnaire techniques. Sources of information in this study are the Teacher of

Guidance and Counseling, Subject Teachers and 40 (fourty) students of I grade of

Social Science Class.

The results of this study revealed that some important things that the role of subject

teachers in the implementation of guidance and counseling is done by 3 (three)

services, which are guidance and counseling services in the classroom, counseling

services and counseling outside of the classroom and services in assisting the

guidance and counseling program. First, the subject teachers have well performed

their role in the counseling and guidance services in the classroom. Second, the

subject teachers have quite well performed their role in the counseling and guidance

in outside of classroom. Third, the subject teachers have not yet fully implemented

their roles in assisting teachers guidance and counseling especially on guidance and

counseling activities that has evidenced by the results of respondents through

questionnaires with 68.9% porsentase with less good category.

These are the recommendations that given for the role of subject teachers in

assisting the implementation of guidance and counseling in order to could be better

in some aspects. First, the teacher should take a part in socialize the services that

contained in the guidance and counseling program. Second, teachers should identify

the students who have problems in either the subject area or personal problems.

Third, the school could provide workshops or seminars about the role of teachers in

assisting with guidance and counseling.

Keywords: Guidance, Counseling, Education

Page 9: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum wr.wb

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalwat dan salam selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW kepada

keluarga, sahabat dan kepada setiap pengikutnya.

Skripsi yang berjudul “Peran guru mata pelajaran dalam pelaksanaan

bimbingan dan konseling di MAN IC Serpong” disusun sebagai persyaratan

memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada program studi Manajemen

Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penelitian skripsi ini bukanlah hasil usaha penulis semata, melainkan banyak

pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, petunjuk, motivasi, dan arahan

kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.

2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

3. Dr. H. Salman Tumanggor, M.Pd. Dosen pembimbing skripsi yang

senantiasa meluangka waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga terselesaikannya skripsi

ini.

4. Drs. Muarif SAM, M.Pd dan Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd. Dosen

penguji sidang munaqosah yang telah memberikan masukan dan kritik

yang membangun motivasi penulis untuk lebih memperbaiki skripsi .

5. Dr. H. Fathi Ismail, M.M. Dosen penasehat akademik yang senantiasa

memberikan bimbingannya kepada penulis.

Page 10: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

iv

6. Seluruh dosen program studi manajemen pendidikan yang telah

membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan yang sangat

berguna selama perkuliahan.

7. Pimpinan dan staff perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

perpustakaan Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan yang telah memberikan

pelayanan kepada penulis dalam menyediakan dan meminjamkan buku-

buku yang diperlukan.

8. Persahini Sidik, M. SI. Kepala MAN IC Serpong yang telah memberikan

izin dan bantuannya kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah

tersebut.

9. Seluruh staff dan jajaran guru MAN IC Serpong yang telah memberikan

dan meluangkan waktunya kepada penulis untuk memberikan segala

informasi sehingga terselesaikannya skripsi ini.

10. Bapak dan Mamah (Usman Dan Djinab) yang selalu mendo’akan dan

memberikan dukungan baik moril dan materil yang tak terhingga, serta

nasihat dan bimbingannya kepada penulis untuk mencapai cita-cita.

11. Adikku Bella dan Dewi yang selalu memberikan semangat luar biasa,

menemani kala aku terpuruk dalam kemalasan menggarap skripsi ini.

12. Rekan Manajemen Pendidikan khusunya sahabatku Fay, Sefti, St Masitoh,

Dewi, Tia dan Yusuf yang telah memberikan dukungan dan motivasi.

13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga Allah membalas

semua kebaikan kalian semua.

Tentunya kesalahan tidak luput dari penulisan ini, semoga kritik dan saran

dapat menjadi masukan yang berarti bagi penulis. Akhir kata dengan penuh rasa

hormat dan kerendahan hati, penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca. Amin.

Jakarta, 2 Juni 2017

Penulis

Page 11: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ............................................................................. 1

B. Identifikasi masalah .................................................................... 7

C. Pembatasan masalah ................................................................... 7

D. Perumusan masalah ..................................................................... 8

E. Tujuan penelitian ........................................................................ 8

F. Manfaat penelitian ...................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling ................................... 9

1. Pengertian bimbingan dan konseling ................................... 9

2. Tujuan bimbingan dan konseling ......................................... 11

3. Fungsi bimbingan dan konseling ......................................... 13

4. Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling ............................ 14

5. Asas-asas bimbingan dan konseling .................................... 16

6. Jenis layanan bimbingan dan konseling .............................. 18

B. Konsep Dasar Guru Bidang Studi ............................................... 19

1. Pengertian guru bidang studi ............................................... 19

2. Tugas dan tanggung jawab guru dalam BK ......................... 21

3. Peran guru mata pelajaran dalam pelaksanaan BK .............. 24

a. Peran guru mata pelajaran dalam layanan BK

di dalam kelas ............................................................... 25

b. Peran guru mata pelajaran dalam layanan BK

di luar kelas ................................................................... 25

c. Peran guru mata pelajaran dalam layanan BK

Page 12: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

vi

di luar kelas ................................................................... 25

C. Hasil Kajian yang Relevan ......................................................... 27

D. Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu .................................... 28

E. Kerangka Berpikir ....................................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 30

B. Metode penelitian .................................................................... 30

C. Subjek Penelitian ...................................................................... 31

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................... 32

E. Instrumen Penelitian ................................................................. 33

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...................................... 36

G. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ....................... 38

H. Standar penilaian hasil wawancara ........................................... 38

I. Standar penilaian hasil angket .................................................. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian.......................................... 41

B. Deskripsi data ........................................................................... 44

C. Analisis data ............................................................................. 54

D. Interpretasi data ........................................................................ 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 72

B. Saran ........................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu... ..................................................... 27

Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Penelitian.. ..................................................... 30

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara .................................................. 33

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen penelitian angket siswa .............................. 34

Tabel 4.1 Peran guru dalam layanan BK di dalam kelas ........................... 68

Tabel 4.2 Peran guru dalam layanan BK di luar kelas ............................... 69

Tabel 4.3 Peran guru dalam kegiatan bimbingan dan konseling ............... 70

Page 14: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket siswa

2. Hasil perhitungan angket siswa

3. Transkip wawancara guru

4. Profil Sekolah

5. Data Tenaga Pendidik MAN Insan Cendekia Serpong

6. Data Tenaga Kependidikan MAN Insan Cendekia Serpong

7. Struktur Organisasi MAN Insan Cendekia Serpong

8. Data Siswa/i MAN Insan Cendekia Serpong

9. Program Tahunan Layanan Bimbingan dan Konseling MAN Insan

Cendekia Serpong

10. Profil Guru Bimbingan dan Konseling MAN Insan Cendekia Serpong

11. Data Prestasi seleksi siswa ke Perguruan Tinggi di MAN Insan Cendekia

Serpong

12. Surat Bimbingan Skripsi

13. Surat Permohonan Izin Penelitian

14. Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian

15. Daftar Uji Referensi

16. Biodata Penulis

Page 15: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia berkembang mengikuti kemajuan zaman dengan teknologi yang

sangat canggih, manusia di tuntut lebih aktif dan kreatif untuk mengikuti arus

perkembangan tersebut. Salah satunya dalam bidang pendidikan yang

mempunyai posisi mendukung perkembangan suatu negara. Tentunya

pendidikan diharapkan dapat memunculkan bakat-bakat yang dimiliki oleh

insan-insan cendekiawan.

Pendidikan merupakan proses pengembangan dan penyempurnaan

potensi yang terdapat dalam diri individu. Diperlukannya pendidikan bagi

setiap individu untuk menyempurnakan potensi yang telah ada dalam diri

masing-masing individu. Dengan adanya upaya penyempurnaan potensi maka

pengembangan melalui pengetahuan diharapkan dapat diberdayakan dengan

pendidikan. Sebagaimana diharapkan pendidikan dapat menjadi motivator

dan fasilitator bagi manusia, maka sudah seharusnya pendidikan

mengarahkan kepada hal-hal yang baik dan bermanfaat untuk kehidupan.

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 ayat 1 pasal 1 dijelaskan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara.1

Sebagaimana telah dijelaskan dalam UU di atas, bahwa pendidikan

berusaha mengembangkan potensi individu agar mampu berdiri sendiri.

1 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia. Undang-

undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat

1. 2006. h.5.

Page 16: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

2

Namun dalam pencapaiannya dibutuhkan proses yang harus dilalui yaitu

proses pembelajaran. Melalui proses pembelajaran peserta didik diharapkan

dapat mengembangkan dirinya untuk dapat memaknai dan memahami ajaran

agamanya, dapat mengendalikan diri, memiliki kepribadian baik, memiliki

kecerdasan, mampu melakukan akhlak mulia, serta dapat menguasai

keterampilan yang diperlukan untuk dirinya dan orang lain.

Pendidikan mengandung tujuan untuk berkembang sehingga bermanfaat

untuk kepentingan hidup. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan

penyelenggaraan pendidikan yang bermutu untuk pengembangan peserta

didik sebagai manusia yang maju, mandiri dan bertanggung jawab.

Sekolah sebagai tempat bertemunya guru dengan peserta didik memiliki

tanggung jawab yang besar dalam membantu siswa agar berhasil dalam

belajar. Di sekolah, pendidikan diberikan dengan tujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik dan membantu peserta didik dalam

mengenali pengetahuan baru dan keadaan serta tingkah laku yang semakin

bertambah seiring bertambahnya usia peserta didik.

Sekolah hendaknya memberikan bantuan kepada siswa untuk mengatasi

masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa. Dalam kondisi

seperti ini, pelayanan bimbingan dan konseling sekolah sangat penting untuk

dilaksanakan guna membantu peserta didik mengatasi berbagai masalah yang

dihadapinya. Oleh karena itu, penting adanya guru sebagai orang yang

membantu menjalankan tujuan tersebut.

Guru merupakan pendidik yang bertugas untuk mendidik sekaligus

mengajar. Guru berperan untuk memahami ilmu pengetahuan, memberikan

bimbingan, disiplin diri, perencanaan masa depan serta membantu mengatasi

kesulitan yang sedang dihadapi oleh peserta didik. Hal ini senada dengan

yang dikatakan oleh Ali Mudlofir dalam bukunya, sebagaimana berikut:

“guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

Page 17: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

3

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada jalur pendidikan formal”.2

Banyaknya tugas guru dalam peran bimbingan dan konseling maka sudah

seyogyanya guru bimbingan dan konseling memiliki profesional dalam

bekerja. Guru hendaknya memahami semua aspek pribadi peserta didik baik

fisik maupun psikis serta mengenal dan memahami tingkat perkembangan

peserta didik. Karena perlakuan bijaksana akan muncul apabila guru benar-

benar memahami seluruh aspek kepribadian peserta didiknya.

Peserta didik memiliki kebutuhan untuk dirinya yang harus dipenuhi

yaitu mendapatkan ilmu pengetahuan dan kelayakan dalam pelayanan

pendidikan di sekolah. Dalam proses perkembangan peserta didik diperlukan

bimbingan karena masih kurangnya pemahaman dan wawasan tentang dirinya

dan lingkungannya untuk menentukan arah kehidupannya. Melalui bimbingan

dan konseling sekolah dapat memenuhi kebutuhan peserta didik.

Pada dasarnya penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah

dimaksudkan untuk memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan

potensi dirinya yang menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial dan

moral-spiritual. Layanan bimbingan sangat dibutuhkan agar siswa/i yang

mempunyai masalah dapat terbantu, sehingga mereka bisa belajar lebih baik.

Begitu juga dengan siswa yang memiliki potensi perlu mendapatkan bantuan

untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya agar bermanfaat.

Guru memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan bimbingan

dan konseling terhadap peserta didik di sekolah. Maka sudah seharusnya guru

memahami semua aspek pribadi peserta didik baik fisik maupun psikis. Oleh

karena itu, pada tiap sekolah sewajarnya memiliki lebih dari satu orang guru

bimbingan dan konseling. Untuk mengupayakan terwujudnya pelaksanaan

bimbingan dan konseling secara maksimal. Latar belakang pendidikan dari

guru bimbingan dan konseling juga harus diperhatikan, agar tugas dan

tanggung jawab dapat terlaksana dengan baik.

2 Ali Mudlofir, Pendidik Profesional: Konsep,Strategi dan Aplikasinya dalam Peningkatan

Mutu Pendidik di Indonesia, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2012), cet.1, h.119-120.

Page 18: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

4

Penyelenggaraan bimbingan dan konseling bisa dilakukan di berbagai

lembaga pendidikan (sekolah atau madrasah), keluarga, masyarakat,

organisasi dan lain sebagainya. Berbagai fenomena yang terjadi perilaku

peserta didik seperti tawuran, penggunaan obat-obat terlarang, perilaku

seksual yang menyimpang, membolos sekolah dan lain sebagainya,

menunjukkan bahwa tujuan pendidikan yang salah satu upayanya melalui

proses pembelajaran, belum sepenuhnya menjawab atau memecahkan

masalah dari berbagai persoalan tersebut.

Personil pelaksanaan pelayanan bimbingan adalah segenap unsur yang

terkait di dalam organ-organ pelayanan bimbingan, dengan koordinator dan

guru pembimbing/konselor sebagai pelaksana utamanya. Sebagai unsur

personil disebutkan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator

bimbingan, guru pembimbing/konselor, guru mata pelajaran dan pelatih, serta

wali kelas.3

Berdasarkan teori di atas, guru mata pelajaran merupakan salah satu

unsur dari bimbingan dan konseling. Maka peran guru mata pelajaran dalam

pelayanan bimbingan dan konseling adalah fungsi seorang pengajar atau

pendidik yang memegang tanggung jawab memberikan bantuan kepada

peserta didik dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam

kehidupanya agar individu dapat mencapai kesejahteraan hidup.

Adapun rincian tugas dan tanggung jawab dari guru mata pelajaran

adalah:

(a) Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling;

(b) Melakukan kerja sama dengan guru; (c) Mengalihtangankan

siswa; (d) Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan; (e)

Memberikan kesempatan pada siswa memperoleh layanan

bimbingan dan konseling; (f) Membantu mengumpulkan informasi;

(g) Ikut dalam program layanan bimbingan; (h) Berpartisispasi

dalam kegiatan pendukung seperti konferensi kasus; (i)

Berpartisipasi upaya pencegahan masalah pengembangan potensi. 4

3 WS Winkel dan Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan,

(Yogyakarta: Media Abadi, 2004), h. 165-166. 4 Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h.23.

Page 19: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

5

Masa remaja yang lebih kita alami saat kita di bangku SMA merupakan

masa di mana kita mengalami perubahan yang sangat besar dalam hidup.

Mulai banyak perasaan yang timbul seperti ada keberanian untuk mulai

memprotes guru atau pelajaran, ada juga keberanian untuk membolos ketika

kita malas sekolah, selain itu banyak hal-hal yang baru kita ketahui saat

SMA. Misalnya saja, merokok, tawuran, geng-gengan, yang mana semua hal

itu lebih cenderung pada hal negatif dan biasa dilakukan oleh orang dewasa.

Tentunya dalam hal perubahan yang dialami oleh siswa saat SMA dapat

mempengaruhi perkembangan dalam hal prestasinya juga, apabila tidak ada

yang memberikan pengarahan yang jelas dan benar. Karena masa itu kita

semua mengalami yang namanya perubahan emosional atau lebih ingin

mencoba. Maka setiap lembaga pendidikan mengupayakan adanya psikolog

atau guru bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling di sekolah,

selain untuk meminimalisir kenakalan peserta didik, juga berperan

meningkatkan kualitas intelegensia dan emosional peserta didik sekaligus.

Adapun lembaga pendidikan yang dijadikan objek penelitian pada skripsi

ini adalah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia yang terletak di

Jl. Cendekia Sektor XI BSD City Kec.Serpong Kota Tangerang Selatan.

Tugas dan tanggung jawab guru sebagai pendidik yaitu membantu

peserta didik untuk mencapai kedewasaannya. Namun hingga kini, masih saja

ada orang yang mengartikan bahwa guru hanya bertugas memberikan

pengetahuan keilmuwan saja padahal lebih dari itu peranan tugas guru sangat

luas. Seperti yang tercantum dalam buku Departemen Agama Republik

Indonesia bahwa: “Peran guru sesungguhnya sangat luas, meliputi: (a) Guru

sebagai pengajar; (b) Guru sebagai pembimbing; (c) Guru sebagai ilmuwan;

(d) Guru sebagai pribadi”.5

Untuk dapat menjalankan tugas ini secara efektif, guru hendaknya

memahami semua aspek pribadi peserta didik baik fisik maupun psikis. Guru

harus mengenal dan memahami tingkat perkembangan peserta didiknya yang

5 Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Wawasan Tugas Guru dan Tenaga

Kependidikan, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2005), h.71.

Page 20: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

6

meliputi kebutuhan pribadi, kecakapan, kesehatan mentalnya, dan lain

sebagainya. Agar semua peserta didik dapat mengenali dan menemukan bakat

dan keahlian yang dimilikinya. Dengan begitu sekolah dapat meningkatkan

prestasi bagi siswa/i nya yang memiliki kecerdasan emosional dan intelektual.

MAN Insan Cendekia Serpong telah membuktikan keberadaannya

sebagai madrasah berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dengan berbagai prestasi perlombaan yang banyak meraih medali emas,

medali perak, maupun medali perunggu. Di samping itu, lulusan yang lebih

dari 95% diterima di perguruan tinggi terbaik dalam negeri

(ITB,UI,UGM,IPB,ITS,UIN, dll) dan di luar negeri (Jepang, Singapura,

Malaysia, Korea Selatan, USA, Australia, Jerman dan Mesir).

Tentunya dengan prestasi yang diraih oleh siswa/i MAN IC

menimbulkan pertanyaan apa pengaruh terbesar dari keberhasilan tersebut?

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi kita bisa meningkat atau

menurun. Penulis berusaha mencaritahu apakah dalam hal ini ada faktor

pendorong dari peran guru mata pelajaran juga.

Dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MAN IC hanya ada

satu orang guru BK. Sedangkan jumlah siswa saat ini adalah 353 siswa, yang

seharusnya sekolah memiliki lebih dari satu guru pembimbing. Berdasarkan

SK Mendikbud dan Kepala BAKN No.0433/P/1993 dan No.25 Tahun 1993

pasal 5 ayat 3 menyatakan bahwa guru BK harus membimbing 150 orang

siswa.6

Berdasarkan keadaan ini, maka sekolah mengambil inisiatif untuk

memberdayakan unsur Bimbingan dan Konseling salah satunya yaitu guru

mata pelajaran. Setiap satu guru akan memegang 10 siswa, mulai dari

akademik maupun non akademik siswa akan mendapatkan bimbingan dengan

guru yang telah ditentukan. Untuk saat ini jumlah guru mata pelajaran di

MAN IC ada 48 guru bidang studi.

6 Aip Badrujaman, Teori dan Aplikasi Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling,

(Jakarta: Indeks, 2011), h.31.

Page 21: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

7

Sebagai salah satu unsur bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran

telah mengetahui fungsi dari dirinya sebagai unsur BK. Dalam proses

pembelajaran MAN IC tidak hanya melakukan transfer ilmu antara guru dan

murid melainkan guru dengan sungguh-sungguh membimbing siswa untuk

menggali potensi yang dimiliki. Dan dengan tanggung jawabnya sebagai

unsur BK maka keputusan sekolah untuk memberikan 10 siswa tiap satu guru

telah disetujui oleh masing-masing guru. Disinilah salah satu peran guru mata

pelajaran dalam pelaksanaan BK terjadi.

Dan sebagai unsur yang paling sering terlibat aktif dalam proses

pendidikan peserta didik adalah guru mata pelajaran. Maka kemudian akan

muncul pertanyaan: “Bagaimana peran guru mata pelajaran dalam

pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah?”

Mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peran Guru Mata

Pelajaran Dalam Membantu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di

MAN Insan Cendekia Serpong”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Pengaruh perubahan emosional siswa SMA terhadap perkembangan

prestasi siswa.

2. Tuntutan tugas dan tanggung jawab guru mata pelajaran sebagai

pembimbing.

3. Rasio jumlah tenaga guru bimbingan dan konseling belum sebanding

dengan jumlah siswa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, untuk menghindari terlalu luasnya

pembahasan dalam skripsi ini, dan agar pembahasannya lebih terarah. Maka

penulis memberikan batasan masalah kepada “Peran Guru mata pelajaran

Page 22: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

8

dalam membantu pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di MAN Insan

Cendekia Serpong”.

D. Perumusan Masalah

Dari pemaparan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN Insan Cendekia

Serpong?

2. Bagaimana peran guru mata pelajaran dalam membantu pelaksanaan

bimbingan dan konseling di MAN Insan Cendekia Serpong?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan permasalahan tersebut, maka penelitian ini

bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN IC

Serpong.

2. Mendeskripsikan peran guru mata pelajaran dalam membantu pelaksanaan

bimbingan dan konseling di MAN IC Serpong.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

khususnya mengenai peran guru mata pelajaran dalam membantu

pelaksanaan bimbingan dan konseling yang ada di MAN Insan Cendekia

Serpong.

2. Bagi Akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

khasanah kepustakaan kependidikan dan dapat dijadikan referensi untuk

penelitian selanjutnya.

Page 23: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Dasar Bimbingan dan konseling

1. Pengertian Bimbingan dan konseling

Istilah “bimbingan” merupakan terjemahan dari kata “guidance” jika

diterjemahkan artinya bantuan atau pertolongan. Berdasarkan arti ini,

secara etimologis, bimbingan berarti bantuan atau tuntutan atau

pertolongan; tetapi tidak semua bantuan atau pertolongan berarti

konteksnya bimbingan. Bantuan atau pertolongan yang bermakna

bimbingan konteksnya sangat psikologis.

Menurut Dewa Ketut Sukardi, bimbingan adalah proses pemberian

bantuan kepada seseorang atau sekelompok orang secara terus-menerus

dan sistematis oleh guru pembimbing agar individu atau sekelompok

individu menjadi pribadi yang mandiri.1

Selanjutnya menurut Prayitno dan Erman Amti, bimbingan adalah

proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli

kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja

maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan

kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan

kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan

berdasarkan norma-norma yang berlaku.2

Definisi dari bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang terus

menerus dari seorang pembimbing yang telah dipersiapkan kepada

individu yang membutuhkannya dalam rangka mengembangkan

seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal dengan menggunakan

berbagai macam media dan teknik bimbingan dalam suasana asuhan

yang normatif agar tercapai kemandirian sehingga individu dapat

bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungannya

(Hallen A, 2005).3

1 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan konseling Di

Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.37. 2 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan konseling, (Jakarta: Rineka

Cipta,2008), h.99. 3 Hallen A, Bimbingan dan konseling, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), h.8.

Page 24: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

10

Berdasarkan pendapat para pakar di atas, bimbingan yang memiliki

arti khusus bantuan atau pertolongan. Secara lebih dalam merupakan

proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang

berpengalaman atau ahli kepada individu atau kelompok untuk

memberikan bantuan baik dalam proses perkembangannya maupun

penyelesaian masalah. Dengan tujuan agar individu dapat menjadi

pribadi yang mandiri dalam menyelesaikan masalahnya dan

menentukkan cita-citanya.

Setelah mengetahui definisi dari bimbingan, penulis mencoba

menemukan arti dari konseling. Istilah konseling yang diadopsi dari

bahasa Inggris “counseling” di dalam kamus memiliki beberapa arti,

yaitu nasihat (to obtain counsel), anjuran (to give counsel), dan

pembicaraan (to take counsel). Berdasarkan artinya, secara etimologis

berarti pemberi nasihat, anjuran, dan pembicaraan dengan bertukar

pikiran.4

Menurut Prayitno dan Erman Amti, konseling adalah proses

pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh

seorang ahli ( di sebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami

masalah ( di sebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang

dihadapi klien.5

Adapun pendapat dari Dewa Ketut Sukardi mengemukakan:

“Konseling merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan

empat mata atau tatap muka antara konselor dan klien yang berisi

usaha yang laras, unik, human (manusiawi), yang dilakukan dalam

suasana keahlian dan yang didasarkan atas norma-norma yang

berlaku, agar klien memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri

sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan

mungkin pada masa yang akan datang”.6

Dari penjelasan di atas, pemahaman yang ada dalam konseling bahwa

upaya yang dapat dilakukan dengan mempertemukan antara konselor

4 Tohirin, Bimbingan dan konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis Integrasi),

(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.21. 5 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan konseling, (Jakarta: Rineka

Cipta,2008), h.105. 6 Dewa ketut sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan konseling Di

Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.38.

Page 25: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

11

dengan klien atau guru dengan siswa. Melalui kegiatan ini maka kegiatan

bimbingan dan konseling dapat terlaksana dengan baik.

Maka dapat dipahami bahwa bimbingan dan konseling memiliki

hubungan yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Bimbingan adalah

proses pemberian bantuan yang diberikan oleh konselor kepada klien.

Adapun konseling adalah upaya yang dilakukan dengan mempertemukan

konselor dengan klien untuk memecahkan permasalah yang terjadi pada

klien, agar dapat mengambil keputusan yang benar.

Bimbingan merupakan pasangan yang sesuai dengan konseling,

karena pelaksanaan bimbingan untuk membantu klien mendapatkan

bantuan dalam memecahkan masalah atau menentukan keputusan dibantu

oleh pelaksanaan konseling dengan mempertemukan antara konselor

dengan klien.

Dapat disimpulkan bahwa bimbingan konseling adalah proses

pemberian bantuan kepada individu atau kelompok dengan

mempertemukan konselor dengan klien untuk membantu klien

memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi, serta untuk membantu

klien dalam mengambil keputusan.

2. Tujuan Bimbingan dan konseling

Secara khusus, bimbingan dan konseling bertujuan membantu konseli

agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek

pribadi-sosial (afektif), belajar (akademik/kognitif), dan karier

(psikomotorik).7

Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah agar

konseli dapat:

1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier

serta kehidupannya di masa yang akan datang;

2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya

seoptimal mungkin;

7 Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010),h.67.

Page 26: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

12

3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, lingkungan

masyarakat, serta lingkungan kerjanya;

4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi,

penyesuain dengan lingkungan sekolah, masyarakat, maupun

lingkungan kerja.8

Dari rincian tujuan bimbingan dan konseling di atas, menunjukkan

bahwa Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu konseli agar

dapat mencapai tugas-tugas perkembangan siswa yang meliputi aspek

pribadi-sosial (afektif), belajar (akademik/kognitif), dan karier

(psikomotorik).

Dinyatakan bahwa tujuan bimbingan dan konseling di sekolah adalah

membantu siswa untuk:

a. Mengatasi kesulitan dalam belajarnya, sehingga memperoleh

prestasi belajar yang tinggi.

b. Mengatasi terjadinya kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik yang

dilakukannya pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan

dalam hubungan sosial.

c. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan kesehatan

jasmani.

d. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan kelanjutan

studi.

e. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan

perencanaan dan pemilihan jenis pekerjaan setelah mereka tamat.9

Kesimpulan dari pemaparan di atas, bahwa diadakannya pelaksanaan

bimbingan dan konseling dikarenakan siswa membutuhkan bantuan

orang lain baik dalam urusan belajar, pergaulan maupun kepentingan

lainnya, untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya baik dalam

memecahkan permasalahan belajar maupun pergaulan. Bimbingan dan

konseling membantu konseli agar dapat mencapai tugas-tugas

perkembangan siswa yang meliputi aspek pribadi-sosial (afektif), belajar

(akademik/kognitif), dan karier (psikomotorik).

8 Ibid, h.18.

9 Wardati Dan Mohammad Jauhar, Implementasi Bimbingan dan konseling Di Sekolah,

(Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011), h.55.

Page 27: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

13

3. Fungsi Bimbingan dan konseling

Ditinjau dari segi sifatnya, layanan bimbingan dan konseling dapat

memiliki berbagai macam fungsi, sebagai berikut:

a. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling

membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya

dan lingkungannya.

b. Fungsi preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya

konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang

mungkin terjadi dan berupaya mencegahnya.

c. Fungsi pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling

yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya.

d. Fungsi penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang

bersifat kuratif.

e. Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam

membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau

program studi, dan memantapkan penguasaan karier atau jabatan

yang sesuai dengan minat, bakat dan keahlian.

f. Fungsi adaptasi, yaitu untuk menyesuaikan program pendidikan

terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan

kebutuhan konseli.

g. Fungsi perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk

membantu konseli dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak.

h. Fungsi fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam

mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi,

selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.

i. Fungsi pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling

untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan

mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam

dirinya.10

Dalam buku bimbingan dan konseling Hallen A berpendapat bahwa

fungsi bimbingan dan konseling terdapat pada 5 fungsi sebagai berikut:

a. Fungsi Pemahaman, fungsi ini terdiri dari pemahaman tentang

diri peserta didik sendiri, pemahaman tentang lingkungan

peserta didik dan pemahaman tentang lingkungan yang lebih

luas.

b. Fungsi Pencegahan yang akan menghasilkan tercegahnya atau

terhindarnya peserta didik dari berbagai masalah yang mungkin

timbul yang akan dapat mengganggu dalam proses

perkembangan peserta didik.

10

Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010),h.16-18.

Page 28: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

14

c. Fungsi Pengentasan yaitu agar teratasinya berbagai

permasalahan yang dialami oleh peserta didik.

d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yang akan

menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai

potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka

perkembangan dirinya secara terarah.

e. Fungsi advokasi, yang akan menghasilkan teradvokasi atau

pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka upaya

pengembangan seluruh potensi secara optimal.11

Dalam pelaksanaannya bimbingan dan konseling berfungsi sebagai

pemberi layanan kepada peserta didik agar masing-masing peserta didik

dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh

dan mandiri.

Dari fungsi bimbingan dan konseling di atas, dapat terlihat jelas

bahwa bimbingan dan konseling mengupayakan kegiatan-kegiatan yang

dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh siswa.

Kesimpulannya adalah pelaksanaan bimbingan konseling memang

sangat dibutuhkan untuk membimbing dan memberikan arahan kepada

siswa. Karena siswa membutuhkan bimbingan dan bantuan agar dapat

menyelesaikan studinya dengan baik dan dapat menentukkan cita-cita

yang sesuai dengan potensinya.

4. Prinsip-prinsip Bimbingan dan konseling

Dalam pelayanan bimbingan dan konseling terdapat prinsip-prinsip

yang digunakan sebagai fondasi atau landasan bagi layanan bimbingan dan

konseling. Adapun asal dari prinsip-prinsip ini bersumber dari kajian

filosofis, hasil penelitian dan pengalaman konsep-konsep tentang hakikat

manusia, perkembangan dan kehidupan manusia dalam konteks sosial

budayanya, pengertian, tujuan, fungsi, dan proses penyelenggaraan

bimbingan dan konseling.

11

Hallen A, Bimbingan dan konseling, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), h.56-58.

Page 29: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

15

Menurut Syamsu Yusuf dan Juntika, bahwa terdapat prinsip bagi

pemberi layanan bantuan atau bimbingan, baik di sekolah maupun di luar

sekolah. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut:

a. Bimbingan diperuntukkan bagi semua individu atau peserta didik,

baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah.

b. Bimbingan bersifat individualisasi, setiap individu bersifat unik

(berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan individu

dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya

tersebut.

c. Bimbingan menekankan hal yang positif. karena bimbingan

merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif

terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk

berkembang.

d. Bimbingan merupakan usaha bersama, bimbingan bukan hanya

tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru

dan kepala sekolah. Mereka sebagai teamwork dalam proses

bimbingan.

e. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam

bimbingan, bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan

informasi dan nasihat kepada individu, yang itu semua sangat

penting baginya dalam mengambil keputusan.

f. Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting (adegan)

kehidupan, pemberian layanan bimbingan tidak hanya berlangsung

di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri,

lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada

umumnya.12

Dengan adanya prinsip bimbingan dan konseling, maka sekolah dapat

melaksanakan program bimbingan dan konseling sesuai dengan prinsip

yang telah ada. Berikut adalah prinsip-prinsip tersebut, yaitu:

a. Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan;

b. Prinsip-prinsip Berkenaan dengan Masalah Individu;

c. Prinsip-prinsip Berkenaan dengan Program Pelayanan;

d. Prinsip-prinsip Berkenaan dengan Pelaksanaan Layanan;

e. Prinsip-prinsip Bimbingan dan konseling di Sekolah.13

12

Syamsu Yusuf Dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan konseling, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2006),cet.2, h.17-19. 13

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan konseling (Jakarta: Rineka

Cipta, 2008). h.219-223.

Page 30: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

16

Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling, prinsip merupakan

salah satu elemen yang membuat bimbingan konseling memiliki pegangan

dan keyakinan untuk berjalan sesuai dengan tujuan bimbingan dan

konseling. Sebagai sebuah pedoman, prinsip dijadikan salah satu hal

penting dalam rangkaian kegiatan bimbingan dan konseling. Agar kegiatan

tidak keluar dari rencana awal dan tujuannya maka harus adanya ketegasan

pada prinsip yang disepakati.

Dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pelaksanaan bimbingan dan

konseling di sekolah, menjadi suatu penegasan bahwa pelaksanaan

bimbingan dan konseling memberikan pelayanan yang disesuaikan dengan

kebutuhan peserta didik. Pelaksanaan bimbingan dan konseling akan

berpedoman pada prinsip-prinsip tersebut, maka guru pembimbing atau

konselor dapat memiliki acuan yang pasti sebelum melakukan proses

bimbingan dan konseling di sekolah/madrasah.

5. Asas-asas Bimbingan dan konseling

Penyelenggaraan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan

konseling selain dilengkapi oleh fungsi dan didasarkan pada prinsip-

prinsip bimbingan dan konseling. Pemenuhan asas-asas bimbingan dan

memperlancar pelaksanaan bimbingan dan konseling.

Untuk menambah wawasan yang memadai mengenai asas-asas

bimbingan dan konseling, berikut asas-asas yang dikemukakan oleh

Prayitno dan Erman Amti (2008:114):

a. Azas Kerahasiaan, segala sesuatu yang dibicarakan klien

kepada konselor tidak boleh disampaikan kepada orang lain.

b. Azas Kesukarelaan, klien diharapkan secara suka dan rela

tanpa ragu-ragu ataupun merasa terpaksa, menyampaikan

masalah yang dihadapinya.

c. Azas Keterbukaan, diharapkan masing-maisng pihak yang

bersangkutan bersedia membuka diri untuk kepentingan

pemecahan masalah.

d. Azas Kekinian, konselor tidak selayaknya menunda-nunda

memberi bantuan dengan berbagai dalih, dia harus

mendahulukan kepentingan klien dari pada yang lain-lain.

Page 31: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

17

e. Azas Kemandirian, menjadikan si terbimbing dapat berdiri

sendiri, tidak tergantung pada orang lain atau tergantung pada

konselor.

f. Azas Kegiatan, hasil usaha bimbingan dan konseling tidak

akan tercapai dengan sendirinya, melainkan harus dengan kerja

giat dari klien sendiri.

g. Azas Kedinamisan, usaha pelayanan bimbingan dan konseling

menghendaki terjadinya perubahan pada diri klien, yaitu

perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik.

h. Azas Keterpaduan, konselor perlu memiliki wawasan yang

luas tentang perkembangan klien dan aspek-aspek lingkungan

klien, serta sebagai sumber yang dapat diaktifkan untuk

menangani masalah klien.

i. Azas Kenormatifan, usaha bimbingan dan konseling tidak

boleh bertentangan dengan norma-norma yang berlaku, baik

ditinjau dari norma agama, norma adat, norma hukum/negara,

norma ilmu, maupun kebiasaan sehari-hari.

j. Azas Keahlian, selain mengacu pada kualifikasi konselor

(misalnya pendidikan sarjana bidang bimbingan dan konseling),

juga kepada pengalaman.

k. Azas Alih Tangan, jika konselor sudah mengerahkan segenap

kemampuannya untuk membantu individu, namun individu yang

bersangkutan tersebut belum dapat terbantu sebagaimana yang

diharapkan, maka konselor dapat mengirim individu tersebut

kepada petugas atau badan yang lebih ahli.

l. Azas Tutwuri Handayani, menuntut agar pelayanan

bimbingan dan konseling tidak hanya dirasakan pada waktu

klien mengalami masalah dan menghadap konselor saja, namun

di luar hubungan proses bantuan bimbingan dan konseling

hendaknya dirasakan adanya dan manfaatnya pelayanan

bimbingan dan konseling itu.14

Penyelenggaraan bimbingan dan konseling didasari dengan adanya

pemenuhan beberapa asas bimbingan dan konseling. Dengan adanya

pemenuhan atas asas-asas itu akan memperlancar pelaksanaan kegiatan

bimbingan dan konseling. Maka setiap sekolah yang menyelenggarakan

bimbingan dan konseling seharusnya memenuhi asas-asas yang ada di

bimbingan dan konseling. Agar kegiatan bimbingan dan konseling dapat

terlaksana dengan baik.

14

Ibid, h.115-120.

Page 32: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

18

6. Jenis Layanan Bimbingan dan konseling

Di sekolah layanan bimbingan dan konseling dapat diberikan melalui

berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut terdapat dalam jenis layanan

bimbingan dan konseling, diantaranya:

a. Pelayanan pengumpulan data tentang siswa dan lingkungannya;

b. Konseling;

c. Penyajian informasi dan penempatan;

d. Penilaian dan penelitian.15

Terdapat beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling di sekolah

dan madrasah, antara lain layanan orientasi, layanan informasi, layanan

penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan

konseling perorangan dan layanan bimbingan kelompok.16

Pendapat serupa tentang jenis layanan bimbingan dan konseling di

kutip dari buku karangan Zainal Aqib sebagai berikut:

a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik

memahami lingkungan baru, terutama lingkungan

sekolah/madrasah.

b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima

dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar,

karier/jabatan dan pendidikan lanjutan.

c. Penempatan dan saluran, yaitu layanan yang membantu peserta

didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di

dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program

latihan, magang dan kegiatan ekstrakurikuler.

d. Penguasaan konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik

menguasai konten tertentu.

e. Bimbingan dan konseling perorangan, yaitu layanan yang

membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah

pribadinya.

f. Bimbingan kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta

didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan

sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan

keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika

kelompok.

15

Syamsu Yusuf Dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan konseling, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2006),cet.2, h.20-21. 16

Sulistyarini dan Mohammad Jauhar, Dasar-dasar Konseling Panduan Lengkap

Memahami Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Konseling, (Jakarta: Prestasi Pustka, 2014), h.149.

Page 33: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

19

g. Bimbingan dan konseling kelompok, yaitu layanan yang

membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan

masalah pribadi melalui dinamika kelompok.

h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau

pihak lain dalam memperoleh wawasan dan pemahaman atau

masalah peserta didik.

i. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik

menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar

mereka.17

Kesimpulan dari pendapat tersebut, layanan yang berbagai jenis dan

bentuknya di buat sedemikian rupa untuk mengoptimalkan terlaksananya

pelayanan yang memuaskan dalam pelaksanaan bimbingan dan

konseling. Setiap sekolah pasti menggunakan layanan disesuaikan

dengan kebutuhan siswa/i-nya. Serta lebih mengedepankan hasil akhir

dari pencapaian layanan yang akan dilaksanakan.

Pemahaman yang dapat penulisan sampaikan bahwa dengan adanya

berbagai jenis-jenis layanan yang disediakan oleh bimbingan dan

konseling, seorang guru tentunya diharapkan dapat mengaplikasikan

layanan bimbingan dan konseling kepada siswa sesuai dengan

kebutuhan yang diperlukan oleh siswa baik di dalam kelas maupun di

luar kelas.

B. Konsep Dasar Guru Bidang Studi

1. Pengertian Guru Bidang Studi

Menurut Ali Mudlofir , guru merupakan pendidik profesional dengan

tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal. 18

Dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional,

menyatakan pendidik adalah tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan

17

Zainal Aqib, Ikhtisar Bimbingan Dan Konseling, (Bandung: Yrama Widya, 2012), h.2-3. 18

Ali Mudlofir, Pendidik Profesional: Konsep, Strategi dan Aplikasi dalam Peningkatan

Mutu Pendidik di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), cet.1, h.119-120.

Page 34: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

20

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidikan

pada perguruan tinggi.19

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.74 Tahun 2008 tentang Guru,

sebutan guru mencakup:

a. Guru itu sendiri, baik guru kelas, guru bidang studi, maupun guru

bimbingan dan konseling atau guru bimbingan karier;

b. Guru dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah;

c. Guru dalam jabatan pengawas.20

Guru merupakan salah satu personel sekolah yang memiliki peran

sangat penting baik dalam proses pembelajaran maupun pembentukan

akhlak. Dapat dikatakan bahwa selain ilmu yang dimiliki oleh guru,

perilaku guru juga menjadi panutan atau contoh bagi peserta didik. Maka

sudah seharusnya guru mencerminkan perilaku yang teladan.

Selain mengajar di kelas, guru diharapkan dapat memberikan

perhatian dalam bentuk bimbingan kepada peserta didik di luar kelas.

Dalam hal ini untuk lebih jelasnya kita harus memahami terlebih dahulu

pengertian guru menurut beberapa pakar pendidikan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa seorang guru

memiliki banyak peran. Selain sebagai pengajar yang memberikan ilmu

kepada siswa, guru juga memiliki banyak tuntutan. Sebagai seorang

pendidik guru harus memiliki sikap yang dapat membimbing siswanya

kepada arah yang benar, dalam artian perilaku siswa harus bisa dibimbing

kepada hal-hal yang baik dan menjauhkan siswa dari hal-hal yang buruk.

Guru sebagai sumber daya manusia yang menunjang terwujudnya

tujuan pendidikan, sekaligus menjadi panutan dan cerminan dalam dunia

pendidikan. Keberadaan guru di sekolah untuk memberikan kesempatan

kepada peserta didik dalam mendapatkan pengetahuan. Guru sebagai

19

Trianto dan Titik Triwulan T, Tinjauan Yuridis Hak serta Kewajiban Pendidik Menurut

UU Guru dan Dosen, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2006), cet.1,h.23. 20

Ali Mudlofir, Pendidik Profesional: Konsep, Strategi dan Aplikasi dalam Peningkatan

Mutu Pendidik di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), cet.1, h.120.

Page 35: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

21

teladan yang mengabdikan diri untuk masyarakat dengan memberikan

pendidikan yang terbaik pada peserta didik.

2. Tugas dan Tanggung Jawab Guru Dalam Bimbingan dan Konseling

Guru seyogyanya melaksanakan tugas di sekolah dengan berfungsi

sebagai pendidik dan pengajar dan berfungsi sebagai pembimbing. Dalam

hal ini guru tidak semata-mata hanya memberikan materi pelajaran saja,

melainkan lebih dari itu. Sehubungan tugas atau peran guru sebagai

pembimbing, maka penulis mengutip dari buku Sutirna, bahwa ada tiga

tugas pokok guru:

a. Tugas profesional, yaitu tugas yang berkenaan dengan profesinya.

b. Tugas manusiawi (human responsibility) yaitu tugas sebagai

manusia.

c. Tugas kemasyarakatan (civic mission), yaitu tugas sebagai anggota

masyarakat dan warga negara.21

Menurut Fenti Hikmawati, guru memiliki tugas dan tanggung jawab

dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Berikut tugas dan tanggung

jawab guru mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling:

1) Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling;

2) Melakukan kerja sama dengan guru;

3) Mengalihtangankan siswa;

4) Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan;

5) Memberikan kesempatan pada siswa memperoleh layanan

bimbingan dan konseling;

6) Membantu mengumpulkan informasi;

7) Ikut dalam program layanan bimbingan;

8) Berpartisipasi kegiatan pendukung seperti konferensi kasus;

9) Berpartisipasi upaya pencegahan masalah pengembangan potensi.22

21

Sutirna, Bimbingan dan Konseling Pendidikan Formal, Nonformal dan Informal,

(Yogyakarta: ANDI OFFSET, 2013), h.79. 22

Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 23.

Page 36: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

22

Adapun tugas guru bidang studi dalam kegiatan bimbingan dan

konseling adalah:

a. Turut serta aktif dalam membantu melaksanakan kegiatan

program bimbingan dan konseling.

b. Memberikan informasi tentang siswa kepada staf bimbingan dan

konseling.

c. Memberikan layanan instruksional (pengajaran).

d. Berpartisipasi dalam pertemuan kasus.

e. Memberikan informasi kepada siswa.

f. Meneliti kesulitan dan kemajuan siswa.

g. Menilai hasil kemajuan belajar siswa.

h. Mengadakan hubungan dengan orang tua siswa.

i. Bekerja sama dengan konselor mengumpulkan data siswa dalam

usaha untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa.

j. Membantu memecahkan masalah siswa.

k. Mengirimkan (referal) masalah siswa yang tidak dapat

diselesaikannya kepada konselor.

l. Mengidentifikasi, menyalurkan, dan membina bakat.23

Deskripsi tugas dan tanggung jawab guru mata pelajaran sebagai

personal bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu:

a. Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling

kepada siswa.

b. Melakukan kerja sama dengan guru pembimbing dalam

mengidentifikasi siswa yang memerlukan bimbingan dan

konseling.

c. Mengalihtangankan (merujuk) siswa yang memerlukan bimbingan

dan konseling kepada guru pembimbing.

d. Mengadakan upaya lanjut layanan bimbingan dan konseling

(program perbaikan dan program pengayaan, atau remidial

teaching).

e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan

bimbingan dan konseling dari guru pembimbing.

f. Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam

rangka penilaian layanan bimbingan dan konseling.

g. Menerapkan nilai-nilai bimbingan dalam PBM atau berinteraksi

dengan siswa, seperti: bersikap respek kepada semua siswa,

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, atau

berpendapat, memberikan reward kepada siswa yang

berperilaku/prestasi baik, menampilkan pribadi sebagai figur moral

yang berfungsi sebagai “uswah khasanah”.

23

Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h.103-104.

Page 37: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

23

h. Bertanggung jawab memberikan layanan bimbingan kepada siswa

dengan perbandingan 1:150 orang.24

Tugas guru sebagai seorang pendidik adalah memberikan pengetahuan

dan mencontohkan perilaku yang baik dan teladan. Sebagai seorang

pembimbing guru dituntut harus berupaya untuk membimbing siswa

dalam mengetahui potensi yang dimiliki siswa, serta membimbing siswa

untuk menyukai dan memiliki minat dalam belajar.

Berbagai fungsi yang terdapat dalam diri seorang guru, menuntut guru

untuk memiliki beragam keahlian. Dari fungsi di atas, tugas guru

memiliki banyak tujuan. Mulai dari perancang pengajaran, pengelola

pengajaran, evaluator dalam pembelajaran siswa hingga sebagai

pembimbing, guru memiliki tugas yang sangat berat dalam ranah

pendidikan. Karena keberhasilan guru akan tercermin dari hasil prestasi

anak didiknya. Maka diharapkan melalui bimbingan seorang guru, siswa

dapat mengetahui, memiliki, mengembangkan potensi yang ada sehingga

potensi tersebut mencetak prestasi yang membanggakan.

Dapat dipahami bahwa guru mata pelajaran yang seyogyanya

mengajar di dalam kelas, ternyata fungsinya sebagai pembimbing juga.

Jika tugasnya sebagai pembimbing dilaksanakan, maka bimbingan dan

konseling dapat membantu pendidikan siswa menjadi lebih baik.

Upaya peningkatan pendidikan berkaitan dengan upaya peningkatan

kualitas sumber daya manusia. Di sekolah/madrasah, guru merupakan

sumber daya manusia yang paling menunjang dalam proses keberhasilan

kegiatan pendidikan khususnya pada proses pembelajaran dan

pembentukan karakter siswa.

Dari beberapa pendapat di atas, tugas dan tanggung jawab guru mata

pelajaran maupun guru pembimbing memiliki poin-poin tersendiri. Selain

mengajar dan mendidik di dalam kelas, guru memiliki banyak rincian

tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai

24

Zainal Aqib, Ikhtisar Bimbingan dan konseling di Sekolah, (Bandung: Yrama Widya,

2012), cet.I, h.116-117.

Page 38: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

24

seorang guru. Melalui pemenuhan tugas dan tanggung jawab ini maka

pelaksanaan bimbingan dan konseling akan berjalan dengan baik.

Maka penulis memahami bahwa kesimpulan dari pendapat-pendapat

para ahli ternyata peran guru mata pelajaran termasuk dalam membantu

guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan bimbingan dan

konseling di sekolah.

3. Peran Guru Mata Pelajaran dalam Pelaksanaan Bimbingan dan

konseling

Apabila di rinci ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh

seorang guru, ketika ia diminta mengambil bagian dalam

penyelenggaraan program bimbingan dan konseling di sekolah.

1) Guru sebagai informatory

Guru dalam kinerja dapat berperan sebagai informator, berkaitan

dengan tugasnya membantu guru pembimbing atau konselor

dalam memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling

kepada siswa pada umumnya.

2) Guru sebagai fasilitator

Guru berperan sebagai fasilitator terutama ketika dilangsungkan

layanan pembelajaran baik itu yang bersifat preventif maupun

kuratif. Dibandingkan guru pembimbing, guru lebih memahami

tentang keterampilan belajar yang perlu dikuasai siswa pada mata

pelajaran yang diajarkan.

3) Guru sebagai mediator

Guru dapat berperan sebagai mediator antara siswa dengan guru

pembimbing. Misalnya saat diminta untuk melakukan kegiatan

identifikasi siswa memerlukan bimbingan dan pengalihtanganan

siswa yang memerlukan bimbingan dan konseling kepada guru

pembimbing atau konselor sekolah.

4) Guru sebagai kolaborator

Sebagai mitra seprofesi, yakni sama-sama sebagai tenaga

pendidik di sekolah, guru dapat berperan sebagai kolaborator,

misalnya dalam penyelenggaraan berbagai jenis layanan orientasi

informasi.25

Peran guru mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan di sekolah

dapat dibedakan menjadi dua:

25

Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h.21.

Page 39: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

25

1) Tugas guru mata pelajaran dalam layanan bimbingan di kelas.

Guru dapat melakukan tugas-tugas bimbingan dalam proses

pembelajaran seperti berikut:

a) Melaksanakan kegiatan diagnostik kesulitan belajar. Dalam

hal ini guru mencari atau mengidentifikasi sumber-sumber

kesulitan belajar yang dialami oleh siswa, dengan cara: (1)

Menandai siswa yang diperkirakan mengalami masalah,

dengan jalan melihat prestasi belajarnya yang paling rendah

atau berada di bawah nilai rata-rata kelasnya.

(2)Mengidentifikasikan mata pelajaran di mana siswa

mendapat nilai rendah (di bawah rata-rata kelas). (3)

Menelusuri bidang/bagian di mana siswa mengalami

kesulitan yang menyebabkan bimbingan dan konselingan

nilainya rendah. (4) Melaksanakan tindak lanjut, apakah perlu

pelajaran tambahan, atau bimbingan dari guru secara khusus,

atau tindakan –tindakan lainnya.

b) Guru dapat memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan

dan kewenangannya kepada murid dalam memecahkan

masalah pribadi. Masalah-masalah yang belum terpecahkan

dan berada di luar batas kewenangan guru dapat

dialihtangankan (referal) kepada konselor yang ada di

sekolah itu atau kepada ahli lain yang dipandangnya tepat

untuk menangani masalah tersebut.

2) Tugas guru mata pelajaran dalam operasional bimbingan di luar

kelas.

Tugas guru dalam layanan bimbingan tidak terbatas dalam

kegiatan proses belajar-mengajar atau dalam kelas saja, tetapi

juga kegiatan-kegiatan bimbingan di luar kelas. Tugas-tugas

bimbingan itu antara lain:

a) Memberikan pengajaran perbaikan (remidial teaching).

b) Memberikan pengayaan dan pengembangan bakat siswa.

c) Melakukan kunjungan rumah (home visit).

d) Menyelenggarakan kelompok belajar.26

Menurut Anas Solahudin, peran guru mata pelajaran dalam bimbingan

dan konseling adalah sebagai berikut:

1) Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan

konseling kepada siswa. 2) Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-

siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta

mengumpulkan data tentang siswa-siswi. 3) Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan

bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor.

26

Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h.107-110.

Page 40: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

26

4) Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor,

yaitu siswa yang menurut guru pembimbing/konselor

memerlukan pelayanan mengajar/latihan khusus (seperti

pengajaran/latihan perbaikan, program pengayaan). 5) Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa

dan hubungan antarsiswa yang menunjang pelaksanaan

pelayanan bimbingan dan konseling. 6) Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang

memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk

mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan. 7) Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa,

seperti konferensi kasus. 8) Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam

rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya

tindak lanjutnya.27

Dapat disimpulkan bahwa peran guru mata pelajaran dalam

pelaksanaan bimbingan dan konseling merupakan salah satu alasan yang

mendasar bahwa guru mata pelajaran adalah unsur bimbingan dan

konseling. Karena dalam proses belajar mengajar di sekolah hanya guru

mata pelajaran saja yang posisinya paling strategis. Sehingga jika peran-

peran guru mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling

dapat terlaksana dengan baik, maka prestasi peserta didik pasti akan

meningkat dan menunjukkan kemajuan yang baik bagi sekolah.

Selain mengajar guru juga memiliki suatu tuntutan dalam membentuk

dan membimbing peserta didik untuk menjadi cikal bakal generasi

penerus bangsa. Tidak hanya guru pembimbing yang harus melakukan

kegiatan pelaksanaan bimbingan dan konseling, melainkan guru mata

pelajaran memiliki beberapa tugas dalam pelaksanaan bimbingan dan

konseling.

27

Zainal Aqib, Ikhtisar Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Bandung: Yrama Widya,

2012), cet.I, h.113.

Page 41: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

27

C. Hasil Kajian yang Relevan

Tabel 2.2

Hasil Penelitian Terdahulu

No Nama dan Jenis

Penelitian Tahun Judul Hasil Penelitian

1 Nursiwan/Skripsi 2011 Penyelenggaraan

BK (Studi Kasus

di SMP PGRI 1

Ciputat Kota

Tangerang

Selatan)

Hasil dari penelitian ini

adalah penyelenggaraan

bimbingan dan konseling

sudah berjalan sesuai

dengan ketentuan sekolah,

khususnya latar belakang

upaya dan metode yang

dilaksanakan, dan juga

dukungan pada sistem

operasional atau prosedur

dalam upaya meningkatkan

mutu dan selalu peduli

terhadap pentingnya

bimbingan dan konseling

dalam dunia pendidikan.

Dari hasil skoring

wawancara

penyelenggaraan BK di

SMP PGRI I Ciputat

dengan nilai 73,69 yaitu

kategori baik.

Page 42: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

28

D. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu

Penelitian ini memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan pada

penelitian 5 (lima) tahun terakhir. Persamaannya yakni sama-sama meneliti

pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Namun ada beberapa

perbedaan diantaranya:

1. Penelitian terdahulu meneliti semua aspek pelaksanaan bimbingan dan

konseling, sedangkan penelitian ini berfokus untuk meneliti peran guru

mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN IC

Serpong.

2. Penelitian terdahulu melakukan penelitian peran guru pembimbing atau

guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan disiplin siswa, namun

dalam penelitian ini fokus pada peran guru mata pelajaran dalam

pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN IC Serpong.

E. Kerangka Berpikir

Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan salah satu

faktor penentu kelancaran proses pendidikan di sekolah. Untuk dapat

menunjang proses pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah harus ada

2 Syafrina

Dariza/Skripsi

2011 Peran Guru BK

dalam

meningkatkan

Disiplin Siswa di

SMP Al-Ghozali

Bogor

Guru bimbingan dan

konseling mampu menjadi

pembimbing, contoh dan

teladan, pengawas dan

pengendali. Di mana guru

bimbingan dan konseling

senantiasa mengawasi

perilaku peserta didik pada

jam sekolah, agar tidak

terjadi penyimpangan

perilaku atau tindakan

tidak disiplin.

Page 43: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

29

keterlibatan unsur bimbingan dan konseling yaitu salah satunya adalah guru

mata pelajaran. Selain sebagai pengajar di dalam kelas, guru mata pelajaran

memiliki peran yang penting dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling,

namun dalam realitanya, masih banyak guru mata pelajaran yang tidak

mengetahui posisinya sebagai unsur bimbingan dan konseling, sehingga

menyebabkan tidak berjalannya peran guru mata pelajaran dalam pelaksanaan

bimbingan dan konseling mengakibatkan terjadinya hambatan dalam proses

belajar mengajar.

Sedangkan guru mata pelajaran harusnya mampu membantu guru

pembimbing atau guru bimbingan dan konseling dalam melaksanakan fungsi

dari bimbingan dan konseling di sekolah. Sehingga kegiatan bimbingan dan

konseling dapat terlaksana dengan baik, karena semua unsur bimbingan dan

konseling menjalankan perannya. Peran guru mata pelajaran dalam

pelaksanaan bimbingan dan konseling tersebut jika dilakukan dengan baik

dan berkesinambungan, maka akan menghasilkan prestasi dan kemajuan yang

baik terhadap peserta didik dan kegiatan bimbingan dan konseling.

Akan tetapi muncul permasalahan dalam pelaksanaan di lapangan,

yakni masih kurangnya tenaga bimbingan dan konseling. Hal ini

menyebabkan pelaksanaan bimbingan dan konseling tidak berjalan sesuai

dengan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh sekolah.

Oleh karena itu, untuk meminimalisir permasalahan dan untuk

mencapai tujuan yang diharapkan oleh sekolah tersebut, maka MAN IC

Serpong menggunakan peran guru mata pelajaran sebagai unsur bimbingan

dan konseling untuk ikut mendukung dan ikut serta dalam pelaksanaan

bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui peran guru mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan dan

konseling di MAN IC Serpong.

Page 44: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MAN Insan Cendekia Serpong Kota

Tangerang Selatan yang beralamat di Jl. Cendekia Sektor XI BSD City Kec.

Serpong Kota Tangerang Selatan.

Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai

dengan bulan Februari 2017 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Rincian Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Penelitian Waktu penelitian

Nov Des Jan Feb Mar Apr

1 Perizinan Studi Pendahuluan

2 Pelaksanaan Studi Pendahuluan

3 Perizinan Penelitian

4 Pelaksanaan Penelitian

5 Pengolahan Data

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan

pendekatan deskriptif analisis, yaitu penelitian yang memaparkan fakta dan

keadaan yang terjadi di MAN Insan Cendekia Serpong terkait peran guru

mata pelajaran dalam membantu pelaksanaan bimbingan dan konseling di

sekolah. Untuk memperoleh hasil penelitian yang signifikan, penulis

menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu wawancara dan

angket.

Tujuan penulis menggunakan pendekatan ini untuk mengungkapkan fakta

dan keadaan yang terjadi pada peran guru mata pelajaran dalam membantu

Page 45: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

31

pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN IC Serpong. Melalui

pendekatan ini penulis berusaha memfasilitasi penelitian dengan berusaha

mendapatkan informasi yang lengkap dari hasil wawancara dan angket.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber data yang dapat berupa individu maupun

benda sebagai sumber informasi yang digunakan untuk memperoleh

informasi yang akurat. Sumber data adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh.1 Terdapat 3 macam sumber data, yaitu:

1. Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban

lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.2 Adapun

sumber data yang berupa person dalam penelitian ini yakni Guru Mata

Pelajaran terpilih dan 40 Siswa jurusan IPS.

2. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam

dan bergerak.3 Sumber data ini berasal pada tempat penelitian yakni MAN

Insan Cendekia Serpong Kota Tangerang Selatan.

3. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf,

angka, gambar, atau simbol-simbol lain.4 Sumber data ini berupa angket

yang disebaran kepada siswa kelas XI jurusan IPS terkait tentang peran

guru mata pelajaran dalam membantu pelaksanaan bimbingan dan

konseling di MAN IC Serpong.

Adapun dalam penelitian ini menggunakan sumber data seperti person

dan paper untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Data dalam penelitian ini yakni:

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), h. 172

2 Ibid. h. 172

3 Ibid. h. 172

4 Ibid. h. 172

Page 46: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

32

1. Data Primer

Data primer diperoleh dari sumber data pertama yakni person dengan

menggunakan prosedur dan teknik pengumpulan data melalui pedoman

wawancara.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari sumber data ketiga yakni paper dengan

menggunakan angket yang disebarkan kepada siswa kelas XI jurusan IPS

yang terdiri dari 40 siswa.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah :

1. Teknik Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh peneliti

untuk memperoleh informasi dari nara sumber. Wawancara adalah suatu

pengumpulan data dengan cara komunikasi langsung antara peneliti

dengan objek penelitian. Dalam pelaksanaan wawancara yang dilakukan

oleh peneliti berpedoman pada pedoman wawancara (interview guide)

mengenai :

a. Peran guru mata pelajaran dalam membantu pelaksanaan bimbingan

dan konseling di MAN IC Serpong yaitu:

1) Tugas guru dalam layanan bimbingan dan konseling di dalam

kelas;

2) Tugas guru dalam layanan bimbingan dan konseling di luar

kelas.

3) Tugas guru dalam program layanan bimbingan dan konseling.

Teknik wawancara diharapkan mendapat informasi dan data

mengenai peran guru mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan dan

konseling di MAN IC Serpong.

2. Teknik Angket

Page 47: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

33

Teknik angket digunakan untuk memperoleh data perwakilan dari

seluruh jumlah murid di MAN IC Serpong yang diambil sebagai sample

yaitu 40 orang siswa kelas XI jurusan IPS tentang peran guru mata

pelajaran dalam membantu pelaksanaan bimbingan dan konseling di

MAN IC Serpong.

E. Instrumen penelitian

Tabel 3.2

Kisi-kisi Pedoman Wawaancara

No

Dimensi Indikator Subjek

Penelitian

1 Peran guru dalam layanan

bimbingan dan konseling di

dalam kelas

1. Melaksanakan kegiatan diagnostik

kesulitan belajar.

2. Menandai siswa yang diperkirakan

mengalami masalah.

3. Mengidentifikasikan mata

pelajaran di mana siswa mendapat

nilai rendah.

4. Menelusuri penyebab nilai siswa

rendah.

5. Melaksanakan tindak lanjut,

apakah perlu pelajaran tambahan

atau tindakan –tindakan lainnya.

Guru Mata

Pelajaran

2 Peran guru dalam layanan

bimbingan dan konseling di

luar kelas

1. Memberikan pengajaran perbaikan

(remidial teaching).

2. Memberikan pengayaan dan

pengembangan bakat siswa.

3. Melakukan kunjungan rumah

(home visit).

4. Menyelenggarakan kelompok

Guru

Page 48: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

34

belajar.

3 Peran guru dalam program

layanan membantu guru

bimbingan dan konseling

1. Mengidentifikasi siswa-siswa yang

memerlukan layanan BK.

2. Mengalihtangankan siswa yang

memerlukan pelayanan BK kepada

guru BK.

3. Menerima siswa alih tangan dari

guru BK.

4. Berpartisipasi dalam kegiatan

khusus penanganan masalah siswa,

seperti konferensi kasus.

5. Membantu pengumpulan informasi

yang diperlukan dalam rangka

penilaian pelayanan bimbingan

dan konseling serta upaya tindak

lanjutnya.

Guru

Bimbingan

dan

konseling

Tabel 3.3

Kisi-kisi instrumen Penelitian Angket Siswa

MAN IC Serpong

Dimensi Indikator No. item Jumlah

Peran guru dalam

layanan bimbingan

dan konseling di

dalam kelas

1. Melaksanakan kegiatan diagnostik

kesulitan belajar.

2. Menandai siswa yang diperkirakan

mengalami masalah, dengan jalan

melihat prestasi belajarnya yang paling

rendah atau berada di bawah nilai rata-

rata kelasnya.

3. Mengidentifikasikan mata pelajaran di

mana siswa mendapat nilai rendah.

4. Menelusuri bidang/bagian di mana siswa

1,2,3,4,5,

6

6

Page 49: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

35

mengalami kesulitan yang menyebabkan

nilainya rendah.

5. Melaksanakan tindak lanjut, apakah

perlu pelajaran tambahan, atau

bimbingan dari guru secara khusus, atau

tindakan –tindakan lainnya.

6. Guru dapat memberikan bantuan sesuai

dengan kemampuan dan

kewenangannya kepada murid dalam

memecahkan masalah pribadi.

Peran guru dalam

layanan bimbingan

dan konseling di

luar kelas

1. Memberikan pengajaran perbaikan

(remidial teaching).

2. Memberikan pengayaan dan

pengembangan bakat siswa.

3. Melakukan kunjungan rumah (home

visit).

4. Menyelenggarakan kelompok belajar.

7,8,9,10 4

Peran guru dalam

program layanan

membantu guru

bimbingan dan

konseling

1. Membantu memasyarakatkan pelayanan

BK kepada siswa.

2. Mengidentifikasi siswa-siswa yang

memerlukan layanan BK, serta

mengumpulkan data tentang siswa-

siswi.

3. Mengalihtangankan siswa yang

memerlukan pelayanan BK kepada guru

BK.

4. Menerima siswa alih tangan dari guru

BK, yaitu siswa yang menurut guru BK

memerlukan pelayanan mengajar/latihan

khusus (seperti pengajaran/latihan

11,12,13,

14,15,16,

17,18

8

Page 50: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

36

perbaikan, program pengayaan).

5. Membantu mengembangkan suasana

kelas, hubungan guru-siswa dan

hubungan antarsiswa yang menunjang

pelaksanaan pelayanan bimbingan dan

konseling.

6. Memberikan kesempatan dan

kemudahan kepada siswa yang

memerlukan layanan BK untuk

menjalani layanan/kegiatan yang

dimaksudkan.

7. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus

penanganan masalah siswa, seperti

konferensi kasus.

8. Membantu pengumpulan informasi yang

diperlukan dalam rangka penilaian

pelayanan bimbingan dan konseling

serta upaya tindak lanjutnya.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Berdasarkan jenis penelitian yang dilakukan bersifat kualitatif

deskripftif, sehingga metode analisis data yang digunakan, yaitu analisis data

deskriptif dengan mengklasifikasikan berbagai data yang telah diperoleh

kemudian dikumpulkan untuk dianalisis dan diambil kesimpulan. Sedangkan,

pola pikir yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini menggunakan

pola pikir induktif, yaitu cara berpikir dengan dimulai dari fakta-fakta yang

bersifat umum maupun peristiwa atau keadaan yang konkrit kemudian ditarik

kesimpulan yang lebih bersifat khusus.

Page 51: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

37

1. Pengumpulan Data

Penulis melakukan proses pengumpulan data melalui wawancara dan

penyebaran angket dengan pertanyaan yang terkait dengan tujuan

penelitian.

2. Reduksi Data

Penulis melakukan reduksi data yaitu proses analisis data dengan

menelaah seluruh data yang telah didapatkan melalui wawancara dan

angket. Setelah itu penulis membaca, mempelajari,dan memfokuskan

mengenai data apa saja yang dibutuhkan terkait judul penelitian.

Setelah dipelajari maka langkah selanjutnya adalah mereduksi data

yang berkaitan dengan proses menyeleksi, memfokuskan,

menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mentransformasikan data

mentah yang diperoleh dari hasil penelitian.

3. Penyajian Data

Setelah melalui reduksi data, maka selanjutnya penulis melakukan

penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan peneliti

melakukan penarikan kesimpulan dengan menganalisa data dengan cara

menyajikan beberapa data temuan dari wawancara dan angket. Bentuk

penyajian data adalah berupa teks naratif yang menceritakan secara

panjang lebar temuan penelitian.

4. Penarikan Kesimpulan

Setelah data terkumpul, direduksi, dan disajikan, maka langkah

yang terakhir penulis menarik kesimpulan dari data yang telah

dijabarkan dalam bentuk naratif.

Data yang terkumpul dari hasil wawancara dan angket untuk dipilih

mana yang paling tepat untuk disajikan. Proses pemilihan data akan

difokuskan pada data yang mengarah untuk pemecahan masalah, penemuan,

pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data yang telah

direduksi disajikan secara sistematik, agar lebih mudah dipahami.

Page 52: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

38

G. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Penelitian ini memerlukan data yang valid dan juga sah, maka dari itu

perlu dilakukannya pemeriksaan atau pengecekan terhadap data yang ada. Hal

ini ditujukan agar dapat diketahui data tersebut memiliki keabsahan, maka

penulis menggunakan teknik triangulasi data.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan ssuatu informasi

yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian

kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan membandingkan data hasil

pengamatan dengan data hasil wawancara dan membandingkan hasil

wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.5

Dalam hal ini peneliti akan menggunakan hasil wawancara dengan guru

mata pelajaran dan guru bimbingan dan konseling, kemudian peneliti juga

membandingkan dengan hasil angket yang telah disebarkan ketika melakukan

penelitian.

H. Standar penilaian hasil wawancara

Adapun untuk menentukan hasil penelitian yang merumuskan pada

kesimpulan terhadap keadaan yang terjadi di tempat penelitian maka penulis

membuat beberapa kriteria yang dianggap dapat memenuhi penilaian dalam

penelitian ini, yaitu :

1. Sangat baik : Apabila guru melakukan kewajiban serta memenuhi tugas

dan tanggung jawabnya sebagai unsur dari bimbingan dan konseling

melebihi harapan siswa yang dibuktikan dengan transkip wawancara

penelitian.

5 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2011), Cet.29, h. 330-331.

Page 53: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

39

2. Baik : Apabila guru dapat memenuhi tugas dan kewajibannya sebagai

unsur bimbingan dan konseling sesuai dengan harapan siswa yang

dibuktikan dengan transkip wawancara.

3. Cukup baik : Apabila guru memenuhi tugas dan tanggung jawabnya

mendekati harapan siswa yang dibuktikan dengan hasil wawancara siswa.

4. Kurang baik : Apabila guru memenuhi tugas dan tanggung jawabnya

tidak sesuai dengan harapan siswa yang dibuktikan dengan hasil

wawancara.

I. Standar penilaian hasil angket

Selain wawancara peniliti juga menggunakan angket sebagai alat untuk

mencari informasi yang akurat tentang peran guru mata pelajaran dalam

membantu pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN IC Serpong.

Adapun penskoran skala dalam angket yang digunakan peneliti menggunakan

model likert yang menunjukkan pada alternative jawaban :

a. Jawaban selalu skornya 4

b. Jawaban sering skornya 3

c. Jawaban kadang-kadang skornya 2

d. Jawaban tidak pernah skornya 1

Adapun dalam pengolahan angket data dilakukan dengan analisa

frekuensi dengan rumus sebagai berikut :

P =

x 100%

Keterangan :

NS : Nilai Skor (jumlah skor dari seluruh responden).

NT : Nilai Tertinggi (nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah responden).

P : Angka Presentase6

6 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidik, (PT Raja Grafindo, 2010), cet. XXII, h. 43.

Page 54: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

40

Selanjutnya peneliti melakukan interprestasi data dengan menggunakan

pedoman UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai berikut:

a. Sangat baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 91-100%

b. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 81-90%

c. Cukup baik, jika nilai yang diperoleh pada interval 71-80%

d. Kurang baik, jika nilai yang diperoleh pada interval 61-70%

e. Tidak baik, jika nilai diperoleh pada interval 51-60%

Page 55: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Pada bab ini peneliti akan membahas tentang sejarah singkat

Madrasah Aliyah Negeri IC Serpong, visi dan misi MAN IC Serpong,

guru dan karyawan MAN IC Serpong, siswa MAN IC Serpong, serta

sarana dan prasarana MAN IC Serpong. Berikut adalah profil MAN IC

Serpong.

Sejarah singkat Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong

bergerak dalam bidang pendidikan. Untuk memenuhi kebutuhan sumber

daya manusia yang berkualitas tinggi dalam penguasaan IPTEK (Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi) yang didasari nilai keimanan dan ketakwaan,

pada tahun 1996 BPPT mendirikan SMU Insan Cendekia di Serpong dan

di Gorontalo melalui program penyetaraan IPTEK STEP (Science and

Technology Equity Program) bagi sekolah-sekolah yang berada di

lingkungan pondok pesantren. Pada tahun pelajaran pertama (1996/1997),

penerimaan siswa SMU Insan Cendekia diprioritaskan bagi siswa-siswi

SMU/MA kelas satu dan siswa-siswi lulusan SMP/MTs berprestasi yang

berasal dari pondok pesantren dan sekolah islam lainnya. Akan tetapi,

mulai tahun pelajaran kedua (1997/1998) SMU Insan Cendekia member

kesempatan pula kepada siswa-siswi SLPT umum dan MTs baik negeri

maupun swasta.

Sejak tahun pelajaran 2000/2001 SMU Insan Cendekia baik yang

berada di Serpong maupun di Gorontalo dilimpahkan pengelolaannya oleh

BPPT kepada Departemen Agama RI. Untuk tetap mempertahankan ciri

khas penguasaan IPTEK dan IMTAK, maka dalam pengelolaan dan

pembinaannya Departemen Agama dan BPPT terus melakukan kerjasama.

Page 56: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

42

Selanjutnya nama SMU Insan Cendekia ditransformasikan menjadi

Madrasah Aliyah Insan Cendekia dengan tanpa mengurangi dan mengubah

sistem pengajaran secara keseluruhan yang telah berjalan selama ini. Pada

tahun 2001, dengan SK Menteri Agama RI, Nomor 490 Tahun 2001

Madrasah Aliyah Insan Cendekia Serpong berubah menjadi Madrasah

Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong.

Visi MAN IC Serpong adalah Mewujudkan sumber daya manusia

yang berkualitas tinggi dalam keimanan dan ketakwaan, menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta mampu mengaktualisasikannya dalam

kehidupan bermasyarakat.

Indikator untuk mencapai visi tersebut adalah sebagai berikut:

Unggul dalam pengembangan kurikulum, unggul dalam proses

pembelajaran, unggu dalam kelulusan, unggul dalam sarana prasarana

pendididikan, unggul dalam media pembelajaran, unggul dalam SDM

pendidikan, unggul dalam kelembagaan sekolah, unggul dalam

manajemen sekolah, unggul dalam prestasi akademik dan non-akademik

serta unggul dalam IMTAQ.

Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa

kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan

misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas yaitu: menyiapkan calon

pemimpin masa depan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,

mempunyai daya juang tinggi, kreatif, inovatif dan mempunyai landasan

iman dan takwa yang kuat, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

professional tenaga pendidik dan kependidikan sesuai perkembangan

dunia pendidikan, menjadikan MAN Insan Cendekia sebagai

sekolah/madrasah model dalam pengembangan pengajaran IPTEK dan

IMTAK bagi lembaga pendidikan lainnya.

Adapun penjabaran misi tersebut merupakan jembatan dari tujuan

MAN IC Serpong yakni: (1) Berakhlak mulia yaitu: menanamkan sikap

kejujuran pada peserta didik, membiasakan aktifitas 6S (Senyum, Salam,

Sapa, Santun, Sabar Dan Syukur), (2) sifat kreatif, yaitu: membiasakan

Page 57: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

43

sikap kreatif positif dalam segala bidang, menanamkan sikap kemandirian

yang bertanggungjawab, (3) unggul dalam IPTEK yaitu: memiliki rasa

ingin tahu yang tinggi dalam perkembangan IPTEK, terampil dalam

Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Guru di MAN IC Serpong tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 38

orang, terdiri dari kepala madrasah, 1 (satu) orang wakil kepala madrasah

bidang kurikulum, 1 (satu) orang wakil kepala madrasah bidang

kesiswaaan, 1 (satu) orang wakil kepala madrasah bidang sarana dan

prasarana, 1 (satu) orang wakil kepala madrasah bidang HUMAS

(Hubungan Masyarakat), 1 (satu) orang guru bimbingan dan konseling, 38

orang guru, 16 tata usaha, 6 pembina asrama, 4 laboran, 3 pengelola

perpustakaan, 4 perawat dan ahli gizi dan 2 dokter.

Siswa di MAN IC Serpong Tahun Pelajaran 2015/2016 berjumlah

353 siswa, terdiri dari kelas X, XI dan XII. Adapun rinciannya yatu kelas

X terdapat 102 siswa yang terbagi menjadi 8 (enam) kelas terdiri dari 7

kelas jurusan MIPA dan 1 kelas jurusan IPS. Kelas XI terdapat 118 siswa

terbagi menjadi 6 (enam) kelas yang terdiri dari 4 kelas MIPA dan 2 kelas

jurusan IPS dan kelas XII terdapat 119 siswa yang terbagi menjadi 6

(enam) kelas terdiri dari 4 kelas jurusan MIPA dan 2 kelas jurusan IPS.

Jadi banyaknya jumlah kelas tiap angkatan akan ditentukkan oleh berapa

banyak siswa yang tersaring masuk ke MAN IC Serpong.

MAN IC Serpong didirikan di atas tanah seluas 5,5 hektar,

memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut: ruang kepala madrasah

berjumlah 1 (satu), ruang guru 1 (satu), gedung administrasi (dua lantai),

ruang belajar ber-AC terdiri 15 kelas dengan kapasitas 24 siswa tiap kelas,

laboratorium Fisika, Kimia, Biologi, TIK (masing-masing dua ruang),

Lab.Bahasa, Lab.Visual dan Lab.Komputer (masing-masing satu ruang

dengan kapasitas 24 siswa), laboratorium komputer bagi guru,

laboratorium TIK 2 lantai (dilengkapi 50 komputer yang terhubung

dengan internet), ruang perpustakaan dengan „sistem otomasi‟ dan sistem

perpustakaan digital (digital library) dilengkapi dengan fasilitas internet

Page 58: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

44

dan televisi berlangganan, gedung serbaguna, kapasitas 500 orang, masjid

(dua lantai) dengan kapasitas 500 jamaah dua unit asrama putra dengan

kapasitas 185 orang. Masing-masing kamar terdiri dari 4 tempat tidur, 4

lemari, 4 meja belajar dan 2 kamar mandi dua asrama putri dengan

kapasitas 185 orang. Masing-masing kamar terdiri dari 4 tempat tidur, 4

lemari, 4 meja belajar dan 2 kamar mandi, asrama guru terdiri dari 2 lantai,

gedung pelatihan 2 lantai, rumah dinas kepala madrasah, para wakil kepala

madrasah, guru-guru dan pembina asrama, poliklinik umum dan gigi,

kantin dengan kapasitas 375 orang, sarana Olahraga (lapangan sepak bola,

basket, bola voli, tenis meja dan bulu tangkis).

B. Deskripsi Data

Pada hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan data dan hasil

penelitian terkait dengan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu

mendeskripsikan bagaimana peran guru mata pelajaran dalam membantu

pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN IC Serpong.

Pada bagian ini juga peneliti akan memaparkan bagaimana nara

sumber menjawab pertanyaan pada saat diwawancarai dan hasil angket.

Hasil wawancara lalu peneliti buatkan transkip, kemudian transkip

tersebut peneliti olah dengan cara mereduksi data, menyajikan data atau

menyimpulkan data. Data yang direduksi adalah informasi yang tidak

berhubungan dengan penelitian. Data yang disajikan di buat dalam bentuk

poin-poin berdasarkan pertanyaan wawancara. Baru setelah itu peneliti

bisa menyimpulkannya secara deskriptif dan juga penelitian ini menjawab

pertanyaan penelitian, dan bagaimana data tersebut menjawab penelitian.

1. Hasil wawancara guru bimbingan dan konseling

a) Pendapat guru bimbingan dan konseling tentang pelaksanaan

bimbingan dan konseling di MAN IC Serpong

Setiap elemen penting dalam suatu sekolah atau madrasah

tentunya memiliki agenda kegiatan yang telah direncanakan pada

awal penyusunan agenda atau perencanaan kegiatan. Pelaksanaan

Page 59: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

45

bimbingan dan konseling harus dilakukan secara kotinu dan

ditangani oleh orang yang mempunyai kewenangan dalam hal

bimbingan dan konseling. Maka dari itu guru bimbingan dan

konseling harus memiliki pengalaman dan juga keahlian yang

cukup memadai agar pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat

berjalan secara baik dan juga maksimal.

Pelaksanaan bimbingan dan konseling yang terjadi di MAN

IC Serpong sudah berjalan selama madrasah ini berdiri,

kewenangan yang dimiliki oleh bu Rini sebagai guru bimbingan

dan konseling sudah terlaksana selama 18 tahun lamanya. Namun

selain guru bimbingan dan konseling pihak madrasah yang ada di

MAN IC pun turut serta ikut terlibat aktif dalam pelaksanaan

bimbingan dan konseling seperti guru mata pelajaran, kepala

madrasah, staff TU dan lain sebagainya.

Pada hasil wawancara dengan guru bimbingan dan

konseling pada pertanyaan ini beliau mengungkapkan bahwa:

Emm,,, sejauh ini pelaksanaan kegiatan bimbingan dan

konseling yang diadakan di MAN IC Serpong berjalan

dengan baik serta mengalami peningkatan yang cukup baik

ya, itu semua kan bisa dilihat dari prestasi-prestasi siswa

yang didukung dengan keterlibatan BK baik dalam

menyelenggarakan kegiatan ataupun mengikutsertakan

peserta didik dalam berbagai macam olimpiade baik skala

nasional maupun internasional. Karena salah satu fungsi

BK sebagai penyalur bagi siswa yang memiliki prestasi

agar bisa lebih diarahkan kepada tempat yang seharusnya.

Selain itu fungsi utama dari bimbingan dan konseling

adalah berusaha mengembangkan bakat dan potensi yang

dimiliki siswa agar bakat itu tidak hanya sekedar kelebihan

yang dimiliki satu individu tapi harus bisa berguna bagi

siswa tersebut. Dengan dukungan saya, guru mata

pelajaran, kepala madrasah dan juga staff madrasah ini,

alhamdulillah sejauh ini pelaksanaan BK di MAN IC

Serpong dapat terkendali dengan baik dan target yang kami

rencanakan banyak yang tercapai.1

1 Rini, Op.cit.

Page 60: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

46

Dari penjelasan guru bimbingan dan konseling di atas,

beliau menggambarkan bahwa pelaksanaan bimbingan dan

konseling yang terlaksanan di MAN IC Serpong sudah berjalan

dengan baik dan lancar. Melalui kerja sama dan silaturahmi yang

baik antara guru BK dengan guru mata pelajaran dan juga dengan

staff madrasah di MAN IC Serpong.

b) Tanggapan guru bimbingan dan konseling tentang

keterlibatan pihak sekolah dalam kegiatan bimbingan dan

konseling

Guru mempunyai peranan yang luas di sekolah atau

madrasah, karena guru merupakan faktor utama dalam

keseluruhan proses pendidikan. Dalam proses bimbingan dan

konseling selain guru BK ada juga keterlibatan dari guru mata

pelajaran dan juga dari staff madrasah seperti kepala madrasah,

TU dan lain sebagainya.

Dalam kutipan hasil wawancara dengan guru bimbingan

dan konseling sebagai berikut:

Sama ya, berdasarkan prosedurnya semua stake holder

sekolah harus terlibat dalam pelaksanaan bimbingan dan

konseling. Hanya saja saya sebagai guru bimbingan dan

konseling memiliki tugas dan tanggung jawab yang lebih

besar. Namun sejauh ini di MAN IC Serpong baik kepala

sekolah, staff dan guru semuanya terlibat dalam

pelaksanaan bimbingan dan konseling. Hanya saja tugas

dan fungsinya tidak sama secara merata.2

Memahami kutipan di atas, bahwa selain guru bimbingan

dan konseling keterlibatan pihak madrasah baik dari kepala

madrasah, guru dan juga staff madrasah membuktikan bahwa

proses yang dilaksanakan dalam kegiatan bimbingan dan

konseling diupayakan berjalan dengan maksimal lancar. Kerja

sama yang baik dan juga kerukunan dan kekeluargaan yang

2 Rini, Op.cit.

Page 61: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

47

mereka bangun membuat terciptanya suasana yang baik dalam

lingkungan madrasah khususnya bimbingan dan konseling.

c) Peran dan tanggung jawab guru bimbingan dan konseling di

MAN IC Serpong.

Peran dan tanggung jawab guru bimbingan dan konseling di

MAN IC Serpong sudah tertulis dalam Surat tugas yang diberikan

oleh madrasah. Selain adanya surat tugas tertulis pendidikan dan

pengalaman yang dimiliki oleh guru bimbingan dan konseling

juga sebagai acuan dalam peran dan tanggung jawabnya sebagai

guru bimbingan dan konseling di MAN IC Serpong.

Untuk lebih jelas tentang peran dan tanggung jawab yang

dimiliki oleh guru bimbingan dan konseling di MAN IC Serpong

berikut adalah hasil wawancara dengan guru bimbingan dan

konseling:

Saya sebagai guru bimbingan dan konseling memberikan

pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan

kebutuhan siswa. Serta saya mengikuti agenda dan program

yang telah dirancang tiap awal tahun ajaran baru. Pelayanan

bimbingan dan konseling kepada kelas X, XI, XII tentunya

berbeda-beda. Kalau di kelas X layanan yang diberikan

diutamakan terkait informasi tentang keadaan sekolah

kemudian tata tertib yang harus di patuhi dan yang tidak

boleh di langgar, karena kalau kelas X itu kan baru masuk

ya, jadi layanannya lebih kepada pengenalan dan pemberian

informasi kegiatan sekolah. Untuk selebihnya sama dengan

kelas XI dan XII.3

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka peran tanggung

jawab yang dilakukan oleh guru BK disesuaikan dengan

kebutuhan siswa. Ditentukkan juga dengan kelas atau

tingkatannya. Setiap tingkat kelas pasti ada spesifikasi proses

bimbingan dan konseling yang berbeda-beda walaupun hampir

sama. Karena kebutuhan pada segi perkembangan mereka

cenderung mirip, namun semakin tinggi tingkatan kelasnya maka

3 Rini, Op.cit.

Page 62: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

48

akan semakin banyak proses bimbingan dan konseling yang

direncanakan oleh guru BK mengingat kebutuhan mereka yang

semakin berkembang.

d) Tanggapan guru bimbingan dan konseling terhadap

permasalahan yang terjadi di bimbingan dan konseling.

Permasalahan yang terjadi dalam bimbingan dan konseling

bisa disebabkan oleh banyak hal. Bisa saja terjadi akibat

kurangnya fasilitas yang mendukung, kurangnya kerja sama dan

koordinasi antara kepala madrasah, guru bimbingan dan konseling

maupun dengan guru mata pelajaran. Permasalahan lain seperti

kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan peserta didik juga

bisa terjadi, sehingga memerlukan bantuan khusus dari pihak luar

seperti psikolog ataupun konselor yang lebih ahli.

Tentunya dalam setiap kegiatan akan menemukan

permasalahan-permasalahan dan setiap permasalahan pasti ada

solusinya. Adapun tanggapan dari guru bimbingan dan konseling

adalah sebagai berikut:

Dalam setiap kegiatan tentunya akan muncul permasalahan

yang harus siap untuk dihadapi. Betul tidak? Haha (sambil

tertawa). Permasalahan yang sering muncul dari siswa di

sini biasanya siswa sering menyontek. Selain permasalah

siswa, tentunya ada juga permasalahan dari segi teknik

kegiatan atau proses kegiatan. Misalnya yang pernah terjadi

kurangnya koordinasi waktu antara saya sebagai guru BK

dengan siswa yang ingin berkonsultasi.4

Melalui penjelasan yang disampaikan oleh guru BK di atas,

mengingatkan kita bahwa dalam setiap kegiatan pasti akan ada

yang namanya kendala ataupun permasalahan dan setiap

permasalahan yang terjadi tentunya akan memiliki solusi yang

dapat mengatasinya. Selama ini kendala ataupun permasalahan

yang dirasakan oleh guru BK yaitu kurangnya koordinasi yang

4 Rini Kristianti. Hasil Wawancara Guru. Serpong. 12 Desember 2014.

Page 63: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

49

tepat dalam menentukkan waktu yang cukup banyak untuk

mendengarkan konsultasi siswa yang disebabkan banyaknya

kegiatan yang harus dilaksanakan oleh guru BK baik di dalam

madrasah maupun di luar madrasah. Namun hal ini dapat

diperbaiki dengan melakukan koordinasi dengan guru mata

pelajaran untuk membantu guru BK sebagai pendengar dan

pembimbing yang memiliki tugas juga dalam membimbing siswa.

Jadi selama siswa membutuhkan guru pembimbing tidak hanya

guru BK yang dapat membantu mereka melainkan guru mata

pelajaran akan siap untuk membantu siswa.

2. Hasil wawancara guru mata pelajaran.

a) Pendapat guru terhadap manfaat yang diperoleh siswa dari

pelaksanaan bimbingan dan konseling.

Pendapat guru terhadap manfaat yang diperoleh siswa dari

pelaksanaan bimbingan dan konseling tentunya sangat banyak. Jika

kita melihat teori yang ada tentang tujuan bimbingan dan konseling

yaitu bahwa diadakannya bimbingan dan konseling agar siswa

dapat mengembangkan potensinya baik dalam segi kognitif, afektif

maupun psikomotorik. Tentunya manfaat yang diharapkan adalah

siswa dapat menuntaskan dan mendapatkan ketiga aspek tersebut

secara maksimal.

Berdasarkan hasil wawancara, pendapat dari Bu Eneng

yaitu;

Manfaat yang didapat oleh siswa tentunya mereka dapat

menanyakan kesulitan yang sedang mereka hadapi dan

meminta solusinya dari guru BK. Kemudian selain itu,

siswa juga memiliki tempat untuk menyelesaikan

permasalahan yang terjadi pada mereka. Karena guru bk

memang diharuskan memiliki latarbelakang pendidikan bk

atau psikologi dan juga mempunyai pengalaman yang

Page 64: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

50

cukup. Agar dapat membimbing siswa di sini kea rah yang

lebih baik lagi.5

Dari pendapat di atas, bahwa manfaat dari kegiatan

bimbingan dan konseling adalah dapat membantu siswa dalam

menyelesaikan permasalah yang mereka hadapi, selain itu siswa

dapat mengembangkan potensi yang dimiliki melalui arahan yang

lebih baik oleh guru bimbingan dan konseling.

b) Pendapat guru tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling

di MAN IC Serpong.

Guru berpendapat bahwa pelaksanaan bimbingan dan

konseling di MAN IC Serpong sudah berjalan dengan baik.

Walaupun tenaga bimbingan dan konseling yang hanya satu orang

saja tetapi kegiatan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan

baik melalui kerja sama kami juga sebagai guru mata pelajaran.

Kegiatan bimbingan dan konseling yang ada di MAN IC ini

termasuk banyak dan berjalan sesuai dengan jadwalnya,

diantaranya adanya kegiatan klinik mata pelajaran, career day, dll.

Pendapat guru dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di

MAN IC menurut Bu Sofi bahwa;

Menurut saya pelaksanaan bimbingan dan konseling di sini

sudah baik, namun yang namanya peningkatan dan

perbaikan itu harus selalu ada ya. Karena jika kita berpuas

diri hanya sampai ini saja maka kita tidak bisa lebih maju

lagi. Dengan adanya kegiatan atau program bimbingan dan

konseling saat ini, saya merasa bahwa siswa sejauh ini

terlibat aktif dan turut menggunakan program-program

yang telah disediakan oleh guru bimbingan dan konseling.6

Begitu juga dengan guru-guru di MAN IC terus memberikan

informasi yang update kepada siswa terkait informasi pengetahuan

maupun sosial yang diperlukan untuk pendidikan siswa.

5 Eneng Uswatun hasanah. Hasil Wawancara Guru. Serpong. 15 Desember 2014.

6 Siti Sofiatun. Hasil Wawancara Guru. Serpong. 18 Desember 2014.

Page 65: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

51

Kegiatan bimbingan dan konseling yang sudah berjalan

selama ini memang sudah disetuji oleh pihak-pihak terkait salah

satunya kepala madrasah dan guru bimbingan dan konseling.

Sedangkan guru mata pelajaran lebih mempelajarai lagi dan

berusaha mendukung kegiatan yang ada dengan mengikuti dan

memberikan motivasi baik pada siswa maupun pada guru

bimbingan dan konseling.

Jadi kesimpulannya bahwa pelaksanaan bimbingan dan

konseling di MAN IC telah dirasa cukup baik oleh para guru mata

pelajaran. Mereka juga tidak hanya sebagai pemerhati kegiatan

bimbingan dan konseling, akan tetapi guru mata pelajaran juga ikut

serta membantu guru bimbingan dan konseling dalam mewujudkan

tercapainya tujuan kegiatan bimbingan dan konseling.

c) Keterlibatan guru dalam kegiatan bimbingan dan konseling.

Dalam kegiatan bimbingan dan konseling selain guru

bimbingan dan konseling yang menjalankan kegiatan BK, guru

mata pelajaran juga ikut serta dalam membantu keberlangsungan

program-program yang ada di BK. Keterlibatan guru mata

pelajaran juga disesuaikan dengan program yang ada di BK, karena

mereka juga membantu guru BK agar program bk dapat

memberikan manfaat yang positif bagi siswa dan berguna bagi

masa depan siswa.

Keterlibatan guru dalam kegiatan bimbingan dan konseling

yang selama ini dilakukan oleh Pak Jalil sebagaimana hasil

wawancara dengan beliau sebagai berikut:

Sejauh ini saya melibatkan diri saya sebagai unsure yang

terkait dengan bimbingan dan konseling khususnya saya

sebagai guru mata pelajaran Qur‟an- Hadist, disini saya

berusaha menanamkan nilai-nilai islami kepada siswa/I di

sini. Di dalam kelas saya berusaha memberikan informasi-

Page 66: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

52

informasi yang membangun dan yang diperlukan untuk

masa depan mereka.7

Dari kutipan hasil wawancara di atas, bahwa pak Jalil sebagai

guru yang mengajar bidang study Al-Qur‟an Hadist berusaha

memberikan pemahaman tentang ajaran-ajaran agama islam

melalui nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur‟an dan Hadist.

Dengan tujuan agara siswa dapat menerapkan nilai-nilai ajaran

Islam dalam kehidupan mereka dengan baik dan benar.

Berdasarkan usaha dari Pak Jalil tersebut, beliau

memperlihatkan bahwa guru mata pelajaran juga memiliki usaha

yang cukup baik untuk membantu guru bimbingan dan konseling

menemani siswa dan mendukung siswa dalam proses

kehidupannya baik dari segi prestasi maupun akhlaknya.

d) Tata cara guru dalam memberikan layanan bimbingan dan

konseling.

Layanan bimbingan dan konseling yang terdapat dalam tiap

sekolah atau madrasah tentunya beragam karena disesuaikan

dengan kebutuhan dan juga kapasitas sekolah atau madrasah

tersebut. Begitu juga dengan cara guru bimbingan dan konseling

maupun guru mata pelajaran dalam memberikan pelayanannya

tersebut juga pasti bermacam-macam.

Tanggapan dari bu Sofi tentang pertanyaan ini, beliau

memberikan salah satu kegiatan yang sering ia lakukan dalam

proses pelayanan bimbingan dan konseling, sebagai berikut: “Di

dalam proses pembelajaran bimbingan dan konseling itu, berupa

memberikan tugas untuk mereka mencari tahu tentang

pengetahuan, ketika mereka tidak mengerti dan kurang paham

disitulah saya masuk untuk memberikan bimbingan.”8

7 Abdul Jalil. Hasil Wawancara Guru. Serpong. 15 Desember 2014.

8 Siti Sofiatun, Op. cit.

Page 67: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

53

Berdasarkan tanggapan dari bu Sofi tentang tata cara guru

dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling tentunya

disesuaikan dengan tempat, waktu dan kondisi tertentu. Sama

halnya dengan tanggapan dari bu sofi ke-4 (empat) guru mata

pelajaran lainpun mengatakan hal yang serupa. Yang paling

penting tujuan dan hasil akhir yang mereka harapkan dapat

bermanfaat bagi peserta didik.

e) Cara guru dalam menyikapi kegiatan bimbingan dan

konseling.

Dalam menyikapi kegiatan bimbingan dan konseling tentu

guru memiliki cara yang berbeda-beda. Tanggapan dari semua

guru juga bermacam-macam mulai dari mengikuti kegiatan

bimbingan dan konseling dengan memberikan dukungan sampai

ikut serta dalam kegiatan bimbingan dan konseling yang diadakan.

Sebagaimana diungkapkan oleh bu Sofi dalam hasil

wawancara dengan guru mata pelajaran di MAN IC Serpong:

Menyikapinya saya selalu positif terhadap kegiatan

konseling karena dari berbagai pihak melihat secara

lengkap bagaimana perkembangan anak didik baik dari sisi

kehidupan sosialnya dia baik di asrama maupun di sekolah

atau dari akademiknya atau di luar itu misalnya kegiatan

keorganisasian. Jadi semua hal yang siswa lakukan di

sekolah ini bisa terpantau dengan adanya koordinasi antara

guru mapel dengan bk dalam hal ini dan berusaha untuk

selalu memberikan waktu yang bisa dikatakan tanpa batas

dalam konseling.9

Semua guru pasti berusaha menyikapi semua kegiatan

sekolah dengan positif, dalam hal ini kegiatan bimbingan dan

konseling yang mana guru mata pelajaran berusaha untuk terlibat

aktif dan positif demi menjadikan peserta didik pribadi yang lebih

baik lagi.

9 Siti Sofiatun, Op.cit.

Page 68: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

54

C. Analisis Data

1. Peran Guru dalam Layanan Bimbingan dan Konseling di Dalam

Kelas.

Tugas guru dalam layanan bimbingan dan konseling di dalam

kelas terdiri dari 5 item yang meliputi: melaksanakan kegiatan

diagnostik kesulitan belajar, menandai siswa yang diperkirakan

mengalami masalah, mengidentifikasi mata pelajaran dimana siswa

mendapat nilai rendah, menelusuri penyebab nilai siswa rendah, dan

melaksanakan tindak lanjut, apakah perlu pelajaran tambahan atau

tindakan-tindakan lainnya.

a) Melaksanakan kegiatan diagnostik kesulitan belajar.

P =

x 100%

=

x 100%

= 75%

Berdasarkan hasil perhitungan angket penelitian, maka

angka 75% pada aspek guru mata pelajaran melaksanakan kegiatan

diagnostik kesulitan belajar siswa memenuhi standar nilai cukup

baik. Dengan data ini berarti sebagian guru telah melakukan

kegiatan diagnosa dalam kesulitan belajar siswa.

Jika hal ini dapat dilakukan oleh seluruh guru mata

pelajaran maka pelaksanaan bimbingan dan konseling akan

meningkatkan prestasi siswa serta program yang dibuat oleh

layanan bimbingan dan konseling dapat memenuhi tujuannya.

Setelah guru dapat mendiagnosa sumber dari kesulitan

belajar, kemudian guru akan mengetahui nama-nama siswa yang

diperkirakan memiliki masalah baik dalam materi pelajaran atau

metode penyampain oleh guru mata pelajaran.

b) Menandai siswa yang diperkirakan mengalami masalah.

P =

x 100%

Page 69: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

55

=

x 100%

= 86%

Guru menandai siswa yang diperkirakan mengalami

masalah dalam kesulitan belajar dengan jalan melihat hasil prestasi

belajar siswa yang dapat dilihat melalui peringkat yang paling

rendah. Siswa yang mendapatkan nilai terendah pasti memiliki

kendala dalam pelajarannya atau mungkin dari tingkat

kehadirannya.

Disinilah peran guru di tuntut untuk melakukan penandaan

terhadap siswa-siswa yang belum mencukupi KKM yang telah

ditetapkan. Dengan harapan gruu dapat memberikan solusi dan

bantuan kepada siswa untuk melakukan bimbingan dan pendekatan

terhadap permasalahan yang sedang dihadapi siswa.

c) Mengidentifikasi mata pelajaran dimana siswa mendapat nilai

rendah.

P =

x 100%

=

x 100%

= 80%

Guru melakukan identifikasi mata pelajaran dimana siswa ada yang

mendapat nilai rendah, hal ini dilakukan dengan cukup baik oleh para

guru di sekolah ini. Terbukti dengan adanya jawaban responden dari

angket yang telah tersebar terdapat 80% yang mengatakan kalau guru

sudah melakukan identifikasi dengan cukup baik.

Terlaksananya kegiatan ini akana memberikan pengaruh yang bak

terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan membuat siswa

mendapatkan bimbingan dari guru mata pelajaran di dalam kelas.

Tentunya guru akan mengetahui nilai mana saja yang mendapat poin

paling rendah dan kemudian guru akan melanjutkan ke tahap

penelusuran penyebab menurunnya nilai siswa.

Page 70: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

56

d) Menelusuri penyebab nilai siswa rendah.

P =

x 100%

=

x 100%

= 80%

Kategori 80% menunjukkan tingkat cukup baik, artinya sudah

dilaksanakan oleh sebagian besar guru. Guru yang menelusuri bidang

atau bagian-bagian dimana siswa mengalami kesulitan dan

mengakibatkan nilai yang awalnya baik menjadi rendah.

Setelah dilakukan penelusuran secara perlahan, akan diketahui apa

yang menyebabkan hal ini terjadi. Disinilah peran guru mata pelajaran

dalam bimbingan di dalam kelas akan terlaksana dan membuahkan

hasil yang baik untuk prestasi yang lebih baik lagi untuk siswa.

Jika sudah diketahui penyebab menurunnya nilai siswa dari prestasi

yang ada sebelumnya, guru diharapkan dapat melaksanakan tindak

lanjut atau perbaikan yang bertujuan untuk menambah nilai siswa

menjadi lebih baik ataau tidak rendah lagi.

e) Melaksanakan tindak lanjut, apakah perlu pelajaran tambahan atau

tindakan-tindakan lainnya.

P =

x 100%

=

x 100%

= 89%

Bimbingan dari guru secara khusus dapat membantu meningkatnya

nilai siswa yang rendah. Namun tidak semua nilai siswa yang rendah

akan mendapatkan bimbingan khusus dari guru mata pelajaran.

Pelaksanaan yang terjadi di sekolah ini menunjukkan kalau guru sudah

melaksanakan tindak lanjut terhadap permasalahan kesulitan belajar

siswa yang menyebabkan niali mereka menjadi rendah.

Page 71: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

57

Mulai dari memberikan tambahan pelajaran hingga perbaikan-

perbaikan melalui tugas-tugas mandiri dan juga tindakan lainnya.

Dalam hal ini guru dapat meminta bantuan guru lain untuk berbagi

pengalaman tentang proses-proses tindak lanjut menangani kesulitan

belajar. Karena bias jadi hal ini disebabkan oleh masalah pribadi

ataupun masalah keluarga.

f) Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan

dalam memecahkan masalah pribadi siswa.

P =

x 100%

=

x 100%

= 79%

Guru di sekolah ini sudah cukup baik dalam memberikan

bantuan yang sesuai dengan kemampuan dan kewenangan mereka.

Memang guru memiliki kewajiban untuk membantu siswa

memecahkan masalah yang terjadi dalam diri mereka. Namun tidak

semua siswa mau menceritakan permasalahan yang sedang terjadi.

Dalam hal ini guru juga bias bertanya kepada guru

bimbingan dan konseling tentang kasus-kasus atau catatan

kepribadian siswa untuk membantu guru memahami permasalahan

yang sedang dihadapi oleh siswa.

Setelah melakukan analisis terhadap ke-enam peran guru

dalam layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas. Terbukti

bahwa guru telah melakukan dengan baik kegiatan dan

pelaksanaan terhadap peran-peran guru mata pelajaran dalam

pelaksanaan bimbingan dan konseling.

Jawaban dari ke-40 responden menyatakan bahwa sebagian

besar guru sudah melakukan perannya sesuai dengan teori yang

ada dalam peran guru mata pelajaran dalam pelaksanaan

bimbingan dan konseling.

Page 72: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

58

2. Peran Guru dalam Layanan Bimbingan dan Konseling di Luar

Kelas.

Tugas guru dalam layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas

terdiri dari 4 item yang meliputi: memberikan pengajaran perbaikan

(remedial teaching), memberikan pengayaan dan pengembangan bakat

siswa, melakukan kunjungan rumah (home visit), dan

menyelenggarakan kelompok belajar.

a) Memberikan pengajaran perbaikan (remedial teaching).

P =

x 100%

=

x 100%

= 100%

Program pemberian perbaikan dalam pengajaran memang

dilakukan di semua sekolah, namun tidak semua guru melakukan

hal ini terhadap nilai-nilai siswa yang rendah atau kurang dari

KKM. Remedial teaching biasanya dilakukan setelah

dilaksanakannya proses ujian sekolah, baik untuk UTS ataupun

UAS.

Pelaksanaan yang dilakukan oleh guru mata pelaajaran di

sekolah ini terbukti dilakukan dengan sangat baik, karena

responden memberikan nilai 100% dalam pernyataan yang ada di

angket penelitian bahwa guru melakukan perbaikan pengajaran

atau remedial teaching.

Harapan dari pelaksanaan peran guru mata pelajaran di luar

kelas memang sangat besar, namun peluang yang terjadi tidak

seluruhnya dapat terlaksana. Karena banyaknya tugas guru untuk

memenuhi kewajibannya menjadi guru. Tidak hanya proses

pembelajaran di dalam kelas melainkan peran dalam bimbingan di

luar kelas.

Page 73: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

59

b) Memberikan pengayaan dan pengembangan bakat siswa.

P =

x 100%

=

x 100%

= 76%

Pemberian pengayaan dan pengembangan bakat siswa

dilakukan saat class meeting, atau setelah ujian sekolah selesai.

Guru memberikan tugas-tugas tambahan ataupun memberikan

kelas tambahan untuk materi-materi yang memang dirasakan perlu

dilakukan karena rendahnya nilai siswa pada pelajaran tersebut.

Kategori 76% menjawab bahwa guru sudah cukup baik

memberikan pengayaan dan pengembangan bakat siswa saat siswa

mendapatkan nilai rendah yang menyebabkan prestasi mereka

menurun.

Guru yang sudah melakukan ini dapat melanjutkan

penelusuran apakah hanya lewat kelas tambahan saja atau memang

harus ke pelaksanaan yang lebih mendalam lagi, misalnya

melakukan kunjungan rumah.

c) Melakukan kunjungan rumah (home visit).

P =

x 100%

=

x 100%

= 60%

Home visit dilakukan jika siswa mengalami masalah yang

memang sudah tidak bisa diselesaikan oleh guru mata pelajaran

maupun oleh guru bimbingan dan konseling. Kegiatan ini

bertujuan untuk menyelesaikan permsalahan yang menyebabkan

rendahnya pelajaran siswa, sebab tidak menutup kemungkinan

kalau memang ada permasalahan yang terjadi di lingkungan

Page 74: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

60

keluarga yang memang tidak dapat diceritakan oleh siswa kepada

guru mereka.

Jawaban yang diberikan oleh responden dalam hal ini

terdapat 60% atau dalam tingkat kurang baik. Artinya kegiatan ini

belum terlaksana dengan baik. Penyebab yang mungkin menjadi

alas an yaitu tempat tinggal siswa terlalu jauh dari sekolah atau

memang kesibukan guru yang membuat sulitnya mengatur jadwal

untuk melakukan kunjungan ke rumah siswa.

Seharusnya guru dapat melaksanakan kegiatan kunjungan

ini dengan dampingan dari guru bimbingan dan konseling ataupun

guru kelas mereka. Wali kelas dapat membantu guru mata

pelajaran kalau memang diperlukan dalam hal kunjungan rumah.

d) Menyelenggarakan kelompok belajar.

P =

x 100%

=

x 100%

= 75%

Menyelenggarakan kelompok belajar sudah terlaksana

dengan cukup baik di sekolah ini. Seharusnya kegiatan ini dapat

menstabilkan nilai siswa dan tidak terlalu rendah saat kegiatan

ujian sekolah.

Dengan singkatnya jadwal tatap muka di dalam kelas, guru

memang perlu melakukan tindakan seperti menyelenggarakan

kelompok belajar. Agar siswa dapat terus menambah pengetahuan

dengan bertukar pemikiran dengan teman satu kelompoknya.

Berdasarkan analisis dari peran guru mata pelajaran dalam

layanan bimbingan dan konseling di luar kelas, menunjukkan

bahwa guru cukup baik dalam melaksanakan bimbingan di luar

kelas. Singkatnya waktu yang terjadi di dalam kelas membuat

Page 75: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

61

guru harus memberikan perhatian lebih pada siswa saat di luar

jam pelajaran.

Bukan hanya sekedar perhatian melainkan memang ada

kegiatan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh guru mata

pelajaran dalam bimbingan siswa di luar kelas. Harapan yang

didapat dari pelaksanaan ini, siswa dapat menikmati kegiatan-

kegiatan yang memang sudah dilakukan kesepakatan antara guru

mata pelajaran dengan guru bimbingan dan konseling.

3. Peran Guru dalam kegiatan Program Layanan Bimbingan dan

Konseling.

Tugas guru dalam membantu guru bimbingan dan konseling di

program layanan bimbingan dan konseling terdiri dari 10 item yang

meliputi: membantu memasyarakatkan program bimbingan dan

konseling kepada siswa, mengidentifikasi siswa yang memerlukan

layanan bimbingan dan konseling, mengalihtangankan siswa yang

memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru BK,

menerima siswa alih tangan dari guru BK, membantu mengembangkan

suasana kelas, hubungan guru-siswa, hubungan antarsiswa yang

menunjang pelaksanaan bimbingan dan konseling, memberi

kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang mengikuti kegiatan

BK, berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa

dan membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka

penilaian pelayanan bimbingan dan konseling.

a) Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling

kepada siswa.

P =

x 100%

=

x 100%

= 70%

Page 76: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

62

Peran guru mata pelajaran dalam membantu guru

bimbingan dan konseling memasyarakatkan program layanann

bimbingan dan konseling di nilai kurang baik sesuai dengan hasil

angket responden siswa. Kurangnya pemahaman guru terhadap

perannya dalam program bimbingan dan konseling membuat tidak

sesuainya program bimbingan dan konseling yang sedang berjalan

dengan bimbingan yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran.

Maka sebaiknya harus ada hubungan komunikasi yang

lebih baik lagi antara guru mata pelajaran dengan guru bimbingan

dan konseling khususnya pada program-program BK yang

memang melibatkan peran guru mata pelajaran.

Selain peran guru di dalam dan di luar kelas, guru juga

diharapkan dapat terlibat dalam program bimbingan dan konseling,

misalnya ikut mengumpukan data tentang siswa.

b) Mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan BK, serta

mengumpulkan data tentang siswa-siswi.

P =

x 100%

=

x 100%

= 62,5%

Hasil dari angket yang telah di sebar, responden

memberikan penilaian yang kurang baik terhadap proses

mengidentifikasi siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan

konseling. Hal ini terjadi karena guru tidak melaksanakan perannya

sebagaimana mestinya. Hanya wali kelas dan juga guru bimbingan

dan konseling yang biasanya mengumpulkan data pribadi siswa.

Padahal jika guru mata pelajaran melakukan indentifikasi

terhadap siswa yang memiliki masalah-masalah baik dalam

akademis maupun non akademis, ini akan sangat membantu dalam

proses peningkatan prestasi dan semangat belajar siswa.

Page 77: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

63

c) Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan BK kepada

guru BK.

P =

x 100%

=

x 100%

= 69%

Setelah guru melakukan indentifikasi terhadap beberapa

siswa yang perlu mendapatkan layanan khusus dari guru

bimbingan dan konseling, maka terjadilah proses pengalihtanganan

kasus atau siswa. Bukan karena guru mata pelajaran tidak mampu

menyelesaikan permasalahan siswa, hanya saja siswa biasanya

lebih terbuka untuk menceritakan permasalahan yang ada dengan

guru yang lebih ahli dalam hal emosional.

Namun tidak sesuai dengan harapan, karena hanya 69%

guru yang melakukan hal ini. Dalama kategori kurang baik. Berarti

sangat jarang guru yang melakukan pengalihtanganan kasus atau

siswa. Kalau memang masalah siswa sudah terpecahkan itu akan

baik, tapi kalau memang tidak dilanjutkan dalam artian hanya

sampai guru mata pelajaran yang ternyata permasalahannya belum

selesai itu yang lebih rumit.

d) Menerima siswa alih tangan dari guru bimbingan dan konseling.

P =

x 100%

=

x 100%

= 72,5%

Sebaliknya dari penyataan sebelumnya, guru juga memiliki

peran dalam menerima siswa alih tangan dari guru bimbingan dan

konseling. Guru bimbingan dan konseling akan memberikan tugas

kepada guru mata pelajaran jika memang siswa tersebut tidak

Page 78: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

64

terselesaikan masalahnya dengan konsultasi terhadap guru

bimbingan dan konseling. Karena tidak menutup kemungkinan

siswa memang lebih dekat dengan guru mata pelajaran yang

memang bisa mendengarkan dan memberikan solusi dari

permsalahan yang sedang dihadapi oleh siswa.

Guru bisa melakukan beberapa hal kecil yang bisa

membuat siswa percaya diri jika menceritakan permasalahan yang

sednag dihadapi. Misalnya dengan selalu menanyakan keadaan

siswa, memperhatikan nilai-nilai siswa, dan tindakan lain

sebagainya.

e) Membantu mengembangkan suasana kelas yang menunjang

pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.

P =

x 100%

=

x 100%

= 53%

Pelayanan guru mata pelajaran dalam program kegiatan

bimbingan dan konseling dapat juga dilakukan di dalam kelas.

Dengan membangun suasana kelas yang nyaman dan

menyenangkan siswa akan lebih termotivasi untuk belajar.

Pelaksanaannya yang terjadi di sekolah ini, guru tidak

mengembangkan suasana kelas untuk program layanan bimbingan

dan konseling melainkan hanya untuk mata pelajarannya saja.

Responden memberikan 53% penilaian yang berarti tidak baik atau

tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

f) Membantu mengembangkan hubungan guru-siswa yang

menunjang pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.

P =

x 100%

=

x 100%

Page 79: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

65

= 81%

Selain mengembangkan suasana, guru juga diharapkan

dapat mengembangkan hubungan anatara guru dengan siswa.

Jika siswa sudah berani menceritakan kegiatannya khusus kepada

guru, maka guru tersebut berarti sudah berhasil membangun

kepercayaan siswa.

Dalam hal ini pelaksanaan di sekolah sudah terlaksanan

dengan baik. Memang hal ini terlihat saat peneliti melakukan

pengamatan dilapangan antara guru dengan siswa terjadi

interaksi aktif namun tetap sopan.

g) Membantu mengembangkan hubungan antarsiswa yang menunjang

pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.

P =

x 100%

=

x 100%

= 69%

Menjalin hubungan yang ke tiga adalah antar siswa, dalam

kegiatan di dalam kelas maupun luar kelas sudah seharusnya guru

tetap bisa menganyomi siswa untuk saling rukun dan damai serta

tolong menolong.

Bukan hanya memperhatikan nilai prestasi siswa, namun

guru juga diharapkan dapat mengembangkan hubungan antarsiswa

agar lebih baik lagi. Karena salah satu faktor yang dapat membuat

siswa berprestasi juga adalah teman.

h) Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang

memerlukan layanan BK untuk menjalani layanan/kegiatan yang

dimaksudkan.

P =

x 100%

=

x 100%

Page 80: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

66

= 73%

Peran guru dalam program kegiatan bimbingan dan

konseling salah satunya adalah memberikan kesempatan dan

kemudahan kepada siswa untuk mengikuti program kegiatan yang

sudah di buat oleh guru bimbingan dan konseling.

Bukan hanya kegiatan yang bersifat menyelesaikan kasus

atau permasalahan, melainkan juga yang meningkatkan prestasi

belajar siswa, meningkatkan hubungan erat antarsiswa, dan

kegiatan lainnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut perlu dilakukan kegiatan-

kegiatan yang membangun semangat dan jiwa persatuan

antarsiswa. Seperti yang dibahas dalam hasil angket selanjutnya

misalnya adalah konferensi kasus.

i) Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa,

seperti konferensi kasus.

P =

x 100%

=

x 100%

= 78%

Peran guru dalam menangin siswa yang bermasalah diakui

sangat membantu tugas dari guru bimbingan dan konseling. Maka

dalam teorinya guru mata pelajaran diharapkan dapat berpartisipasi

dalam kegiatan khusus penangan masalah siswa.

Dengan adanya kerja sama maka kegiatan yang sulit akan

menjadi lebih mudah. Itu adalah salah satu kalimat yang sering kita

dengar. Konferensi kasus yang dilakukan biasanya memang jika

sudahmelewati batas wajar. Kalau sudah melewati batas wajar selai

guru bimbingan dan konseling, wali kelas dan guru mata pelajaran

biasanya memang harus dilibatkan.

Page 81: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

67

Dan untuk masalah ini, pelaksanaannya di sekolah ini

sudah terkategori cukup baik. Berarti sudah sebagian gur

mengikuti perannya dalam program bimbingan dan konseling di

sekolah.

j) Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka

penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak

lanjutnya.

P =

x 100%

=

x 100%

= 61%

Peran yang dapat dilaksanakan oleh guru mata pelajaran

dalam program bimbingan dan konseling memang tidaklah

sebanyak wali kelas. Namun akan sangat baik jika semua peran

tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan keadaan yang ada.

Dalam membantu pengumpulan informasi tentang siswa

dan masalah-masalah siswa juga dapat membantu terselenggaranya

program kegiatan bimbingan dan konseling dengan baik. Maka

perlu ada kerja sama yang lebih erat lagi antara guru mata pelajaran

dengan guru bimbingan dan konseling.

Berdasarkan hasil analisis pada peran guru mata pelajaran

dalam program kegiatan bimbingan dan konseling, maka masih

banyak perbaikan yang harus dilakukan lagi. Karena masih belum

sesuai dengan yang diharapkan oleh sekolah, sesuai dengan hasil

angket hanya 68,9% dari keselurah pernyataan di angket yang

mengartikan bahwa peran guru mata pelajaran dalam program

kegiatan bimbingan dan konseling kurang baik.

Page 82: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

68

D. Interpretasi Data

. Tabel 4.1

Peran Guru dalam Layanan Bimbingan dan Konseling

di dalam Kelas

Peran guru dalam layanan bimbingan dan

konseling di dalam kelas P =

x 100% Kategori

Melaksanakan kegiatan diagnostik kesulitan

belajar. =

x 100% = 75%

Cukup

Menandai siswa yang diperkirakan

mengalami masalah. =

x 100% = 86%

Baik

Mengidentifikasi mata pelajaran dimana

siswa mendapat nilai rendah. =

x 100% = 80%

Cukup

Menelusuri penyebab nilai siswa rendah. =

x 100% = 80%

Cukup

Melaksanakan tindak lanjut, apakah perlu

pelajaran tambahan atau tindakan-tindakan

lainnya.

=

x 100% = 89%

Baik

Memberikan bantuan sesuai dengan

kemampuan dan kewenangan dalam

memecahkan masalah pribadi siswa.

=

x 100% = 79%

Cukup

Rata-rata 81,5% Baik

Pada tabel di atas menginterpretasikan setiap indikator yang

terdapat dalam dimensi pelayanan guru bimbingan dan konseling di dalam

kelas. Berdasarkan hasilnya dengan nilai 81,5% sebagai kategori baik,

maka peran guru dalam layanan bimbingan di dalam kelas sudah

terlaksana dengan baik. Dalam arti hampir sebagian besar guru

melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling di dalam kelas.

Khususnya pada aspek “menandai siswa yang diperkirakan mengalami

masalah” dan aspek “pelaksanaan tindak lanjut terhadap penanganan siswa

bermasalah”.

Dari ke-6 (enam) indikator peran guru dalam layanan bimbingan

dan konseling di dalam kelas, kedua aspek tersebut merupakan aspek yang

nilai responnya tertinggi diantara ke-4 (empat) item yang lain. Dalam

Page 83: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

69

perannya untuk menandai siswa yang diperkirakan mengalami masalah,

guru berusaha melakukan pendekatan dengan lebih aktif dan ramah kepada

siswa. Sehingga tujuan dari pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat

diwujudkan oleh guru mata pelajaran. Selanjutnya bukan hanya menandai

siswa yang memiliki masalah, tetapi guru juga melakukan tindak lanjut

terhadap siswa yang memiliki masalah.

TABEL 4.2

Peran Guru dalam Layanan Bimbingan dan Konseling di Luar Kelas

Peran guru dalam layanan bimbingan dan

konseling di Luar kelas

P =

x 100%

Kategori

Memberikan pengajaran perbaikan (remedial

teaching). =

x 100% = 100%

Sangat Baik

Memberikan pengayaan dan pengembangan

bakat siswa.

=

x 100% = 76%

Cukup

Melakukan kunjungan rumah (home visit).

=

x 100% = 60%

Tidak Baik

Menyelenggarakan kelompok belajar.

=

x 100% = 75%

Cukup Baik

Rata-rata 77,75% Cukup baik

Pada hasil interpretasi di atas menunjukkan bahwa peran guru mata

pelajaran dalam layanan bimbingan dan konseling di luar kelas terlaksana

dengan cukup baik. Dengan arti bahwa sudah sebagian kecil guru

melaksanakan perannya sebagai salah satu unsur bimbingan dan

konseling.

Namun dari ke-4 (empat) aspek tersebut ada satu aspek yang

nilainya masih sangat rendah yaitu melakukan kunjungan rumah (home

visit). Dalam aspek ini berarti perlu dilakukan perbaikan. Walaupun

memang sebagian besar guru tidak dapat melakukan kunjungan rumah

dengan alas an wali siswa yang sibuk bekerja atau bahkan guru mata

pelajarannya sendiri yang tidak memiliki waktu luang karena terlalu padat

dengan jam mengajar.

Page 84: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

70

TABEL 4.3

Peran Guru dalam kegiatan Program Layanan Bimbingan dan

Konseling.

Peran guru dalam membantu kegiatan

layanan bimbingan dan konseling

P =

x 100%

Kategori

Membantu memasyarakatkan pelayanan

bimbingan dan konseling kepada siswa. =

x 100% = 70%

Kurang baik

Mengidentifikasi siswa-siswa yang

memerlukan layanan BK, serta

mengumpulkan data tentang siswa-siswi.

=

x 100% = 62,5%

Kurang baik

Mengalihtangankan siswa yang memerlukan

pelayanan BK kepada guru BK.

=

x 100% = 69%

Kurang baik

Menerima siswa alih tangan dari guru

bimbingan dan konseling.

=

x 100% = 72,5%

Cukup baik

Membantu mengembangkan suasana kelas

yang menunjang pelaksanaan pelayanan

bimbingan dan konseling.

=

x 100% = 53%

Tidak baik

Membantu mengembangkan hubungan guru-

siswa yang menunjang pelaksanaan

pelayanan bimbingan dan konseling.

=

x 100% = 81%

Baik

Membantu mengembangkan hubungan

antarsiswa yang menunjang pelaksanaan

pelayanan bimbingan dan konseling.

=

x 100% = 69%

Kurang baik

Memberikan kesempatan dan kemudahan

kepada siswa yang memerlukan layanan BK

untuk menjalani layanan/kegiatan yang

dimaksudkan.

=

x 100% = 73%

Cukup baik

Berpartisipasi dalam kegiatan khusus

penanganan masalah siswa, seperti

konferensi kasus.

=

x 100% = 78%

Cukup baik

Membantu pengumpulan informasi yang

diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan

bimbingan dan konseling serta upaya tindak

lanjutnya.

=

x 100% = 61%

Kurang baik

Rata-rata 68,9% Kurang

Baik

Page 85: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

71

Pada tabel di atas menginterpretasikan setiap indikator dari dimensi

peran guru dalam membantu program bimbingan dan konseling. Hasil

perhitungan dari ke-10 (sepuluh) item di peroleh nilai rata-rata

keseluruhan sebesar 68,9% artinya apabila disesuaikan pada interpretasi

yang terdapat di bab 3 nilai rata-rata tersebut berada pada kategori kurang

baik. Artinya bahwa menurut persepsi siswa peran guru mata pelajaran

dalam membantu layanan program bimbingan dan konseling masih kurang

optimal pelaksanaannya. Terlihat dari beberapa aspek yang mendapatkan

porsentase rendah sekali bahkan pada kategori tidak baik.

Diantaranya aspek yang mendapatkan porsentase terendah adalah

sebagai berikut: Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan

konseling, Ikut mengidentifikasi siswa yang mengalami masalah,

mengalihtangankan siswa yang memerlukan bimbingan khusus dari guru

bimbingan dan konseling, serta membantu mengumpulkan informasi

penting terkait data pribadi siswa.Maka perlu diadakannya perbaikan

untuk beberapa aspek tersebut.

Page 86: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan hasil penelitian maka dapat dikemukakan

beberapa temuan sebagai berikut :

1. Peran guru mata pelajaran dalam kegiatan bimbingan dan konseling

diwujudkan melalui 3 layanan yaitu : layanan bimbingan di dalam

kelas, layanan di luar kelas dan layanan dalam program bimbingan

dan konseling.

2. Peran dalam layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas

diwujudkan dengan 6 (enam) peran sebagai berikut: melaksanakan

kegiatan diagnostik kesulitan belajar, menandai siswa yang

diperkirakan mengalami masalah, mengidentifikasikan mata pelajaran

di mana siswa mendapat nilai rendah, menelusuri bidang/bagian di

mana siswa mengalami kesulitan yang menyebabkan bimbingan dan

konselingan nilainya rendah, melaksanakan tindak lanjut, apakah

perlu pelajaran tambahan, atau bimbingan dari guru secara khusus,

atau tindakan –tindakan lainnya, dan memberikan bantuan sesuai

dengan kemampuan dan kewenangannya kepada murid dalam

memecahkan masalah pribadi.

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan angket ditemukan

porsentase 85% yang termasuk ke dalam kategori baik. Dapat

dipahami bahwa peran guru mata pelajaran dalam layanan bimbingan

dan konseling di dalam kelas telah terlaksana dengan optimal.

3. Peran dalam layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas

diwujudkan dengan 6 (enam) peran sebagai berikut: memberikan

pengajaran perbaikan (remidial teaching), memberikan pengayaan dan

Page 87: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

73

pengembangan bakat siswa, melakukan kunjungan rumah (home

visit), dan menyelenggarakan kelompok belajar.

Dari hasil penelitian jawaban responden dengan porsentase 77,75%

termasuk dalam kategori cukup baik. Dapat dipahami bahwa peran

guru mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di

luar kelas sudah cukup optimal. Hanya saja perlu perbaikan pada

aspek kunjungan rumah (home visit) yang mendapatkan porsentase

60% dalam kategori tidak baik. Maka masih perlu dilakukan

perbaikan-perbaikan yang dapat memotivasi guru untuk melaksanakan

tugasnya sebagai unsur bimbingan dan konseling.

4. Peran dalam layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas

diwujudkan dengan 6 (enam) peran sebagai berikut: membantu

memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa,

membantu guru pembimbing mengidentifikasi siswa-siswa yang

memerlukan layanan bimbingan dan konseling, mengalihtangankan

siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada

guru pembimbing, menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing,

membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan

hubungan antarsiswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan

bimbingan dan konseling, memberikan kesempatan dan kemudahan

kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan,

berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa,

serta membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam

rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling.

Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran angket didapatkan

porsentase 68,9% yang termasuk dalam kategori kurang baik. Dapat

dipahami bahwa peran guru mata pelajaran dalam membantu guru

bimbingan dan konseling di kegiatan bimbingan dan konseling masih

belum optimal. Terbukti dari adanya banyak aspek dalam dimensi ini

yang mendapatkan memiliki porsentase rendah atau kurang dari 75%.

Page 88: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

74

Berdasarkan temuan-temuan tersebut dapat disimpulkan

bahwa guru mata pelajaran di MAN Insan Cendekia sudah

melaksanakan perannya secara optimal pada layanan bimbingan dan

konseling di dalam dan di luar kelas saja. Namun masih perlu

perbaikan pada beberapa aspek yang menyangkut peran guru mata

pelajaran dalam membantu kegiatan layanan bimbingan dan

konseling.

B. Saran

Bersadarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat mengemukakan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, sebaiknya mengadakan seminar tentang peran guru

dalam membantu pelaksanaan bimbingan dan konseling. Agar guru

lebih memahami perannya sebagai guru mata pelajaran dalam

kegiatan bimbingan dan konseling.

2. Bagi guru mata pelajaran, sebaiknya melakukan beberapa perbaikan

pada aspek sebagai berikut:

a) Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling.

b) Ikut mengidentifikasi siswa yang mengalami masalah.

c) Mengalihtangankan siswa yang memerlukan bimbingan khusus

dari guru bimbingan dan konseling.

d) Membantu mengumpulkan informasi penting terkait data pribadi

siswa.

3. Bagi guru bimbingan dan konseling diharapkan dapat selalu

mememaksimalkan kinerjanya dengan guru mata pelajaran maupun

guru kelas agar kegiatan bimbingan dan konseling dapat selalu

memberikan kemajuan pada prestasi siswa.

Page 89: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

DAFTAR PUSTAKA

A, Hallen. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum Teaching. Cet. 3. 2005.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi

Revisi). Jakarta: Rineka Cipta. Cet.14. 2010.

Aqib, Zainal. Ikhtisar Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Yrama

Widya. Cet.1. 2012.

Badrujaman, Aip. Teori dan Aplikasi Evaluasi Program Bimbingan dan

Konseling. Jakarta: Indeks. 2011.

Barnawi dan Arifin, Mohammad. Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media. Cet.1. 2012.

Dariza, Syafrina. Peran Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Meningkatkan

Disiplin Siswa di SMP Al-Ghozali Bogor. Skripsi pada Sarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta: 2011. Tidak Dipublikasikan.

Departemen Agama RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional: Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen: Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan. Direktorat Jenderal Pendidikaan Islam Departemen

Agama RI. 2006.

Departemen Agama RI. Wawasan Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan.

Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam. 2005.

Hikmawati, Fenti. Bimbingan Konseling. Jakarta: Rajawali Pers. Cet.1. 2010.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung: Remaja

Rosdakarya. Cet.29. 1995.

Mudlofir, Ali. Pendidik Profesional: Konsep, Strategi dan Aplikasinya Dalam

Peningkatan Mutu Pendidik di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. Cet.1

2012.

Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber

Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana. Cet.1. 2011.

Page 90: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Nurishan, Achmad Juntika dan Sudianto, Akur. Manajemen Bimbingan dan

Konseling di SMA Kurikulum 2004. Jakarta: Grasindo. 2005.

Nursiwan. Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling (Studi Kasus) Di SMP

PGRI 1 Ciputat Tangerang Selatan Pada Skripsi Sarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta: 2011. Tidak Dipublikasikan.

Prayitno dan Amti, Erman. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:

Rineka Cipta. Cet.2. 2008.

Sulistyarini dan Jauhar, Mohammad. Dasar-dasar Konseling. Jakarta: Prestasi

Pustakarya. 2014.

Soetjipto dan Kosasi, Raflis. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta. Cet.3.

2007.

Sutirna. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: ANDI OFFSET. 2013.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya. Cet.18. 2013.

Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi)

Ed.1,-3. Jakarta: Rajawali Pers. 2009.

Trianto dan Triwulan, Titik. Tinjauan Yuridis Hak Serta Kewajiban Pendidik

Menurut UU Guru dan Dosen. Jakarta: Prestasi Pustaka. Cet.1. 2006.

Walgito, Bimo. Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir) Ed.III. Yogyakarta:

ANDI. 2010.

Wardati dan Jauhar Mohammad. Implementasi Bimbingan Dan Konseling di

Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustakarya. 2011.

Winkel dan Hastuti Sri. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.

Yogyakarta: Media Abadi. Cet.3. 2004.

Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, Juntika. Landasan Bimbingan dan Konseling.

Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet.2. 2006.

Page 91: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

ANGKET SISWA

ANGKET PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MEMBANTU

PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

DI MAN INSAN CENDEKIA SERPONG

Petunjuk pengisian :

Mohon bacalah setiappernyataan dibawah ini dengan seksama, kemudian

berikan jawaban anda dengan cara memberikan tanda cheklist (√) pada kolom

yang tersedia, dengan pilihan jawaban:

S : Seluruhnya

SB : Sebagian

SK : Sebagian Kecil

TS : Tidak Satupun

Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda. Tidak ada pilihan

yang salah karna itu adalah pilihan yang paling sesuai dengan diri anda dan

pengalaman yang anda rasakan.

Atas perhatian dan partisipasi anda, saya ucapkan terima kasih.

No Pernyataan S SB SK TS

1 Guru mata pelajaran melaksanakan kegiatan diagnostik kesulitan

belajar.

2 Guru mata pelajaran menandai siswa yang diperkirakan

mengalami masalah, dengan jalan melihat prestasi belajarnya

yang paling rendah atau berada di bawah nilai rata-rata kelasnya.

3 Guru mata pelajaran mengidentifikasikan mata pelajaran di

mana siswa mendapat nilai rendah.

4 Guru mata pelajaran menelusuri bidang/bagian di mana siswa

mengalami kesulitan yang menyebabkan nilainya rendah.

5 Guru mata pelajaran melaksanakan tindak lanjut, apakah perlu

pelajaran tambahan, atau bimbingan dari guru secara khusus,

atau tindakan –tindakan lainnya

LAMPIRAN

Page 92: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

6 Guru mata pelajaran dapat memberikan bantuan sesuai dengan

kemampuan dan kewenangannya kepada murid dalam

memecahkan masalah pribadi.

7 Guru mata pelajaran memberikan pengajaran perbaikan

(remidial teaching).

8 Guru mata pelajaran memberikan pengayaan dan pengembangan

bakat siswa.

9 Guru mata pelajaran melakukan kunjungan rumah (home visit).

10 Guru mata pelajaran menyelenggarakan kelompok belajar.

11 Guru mata pelajaran membantu memasyarakatkan pelayanan

bimbingan dan konseling kepada siswa.

12

Guru mata pelajaran membantu guru pembimbing/konselor

mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan

bimbingan dan konseling, serta mengumpulkan data tentang

siswa-siswi

13 Guru mata pelajaran mengalihtangankan siswa yang

memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru

pembimbing/konselor.

14 Guru mata pelajaran menerima siswa alih tangan dari guru

pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menurut guru

pembimbing/konselor memerlukan pelayanan mengajar/latihan

khusus (seperti pengajaran/latihan perbaikan, program

pengayaan).

15 Guru mata pelajaran membantu mengembangkan suasana kelas

yang menunjang pelaksanaan pelayanan bimbingan dan

konseling.

16 Guru mata pelajaran membantu mengembangkan hubungan

guru-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan bimbingan

dan konseling.

17 Guru mata pelajaran membantu mengembangkan hubungan

Page 93: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

antarsiswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan bimbingan

dan konseling.

18 Guru mata pelajaran memberikan kesempatan dan kemudahan

kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan

konseling untuk mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang

dimaksudkan.

19 Guru mata pelajaran berpartisipasi dalam kegiatan khusus

penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus.

20 Guru mata pelajaran membantu pengumpulan informasi yang

diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan

konseling serta upaya tindak lanjutnya.

Page 94: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 53

2 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 2 2 1 2 3 3 1 3 2 2 53

3 4 4 3 4 4 2 4 3 2 3 2 2 2 3 2 4 1 3 2 2 56

4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 1 3 2 3 3 4 2 3 2 2 58

5 4 4 4 3 4 2 4 3 2 3 1 3 1 3 3 3 2 2 2 3 56

6 4 4 4 2 3 2 4 2 2 2 1 3 1 1 3 3 3 3 2 1 50

7 2 4 4 2 4 2 4 2 2 2 1 2 2 1 4 3 3 3 2 1 50

8 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 1 2 3 3 2 4 2 3 1 1 54

9 4 4 4 2 4 3 4 4 2 2 2 2 3 3 2 4 2 3 1 1 56

10 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 1 2 2 2 2 2 3 4 1 2 51

11 3 3 3 4 3 2 4 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 4 2 2 54

12 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 2 1 55

13 3 3 3 4 3 2 4 4 3 1 1 1 3 3 3 3 2 3 2 1 52

14 3 3 4 4 4 3 4 4 1 2 1 2 2 1 2 4 3 3 2 1 53

15 2 4 4 3 4 3 4 3 1 2 2 2 2 1 2 4 3 3 1 2 52

16 3 4 4 3 4 2 4 3 1 3 2 1 2 2 1 3 2 3 1 2 50

17 3 4 4 2 4 2 4 3 1 3 1 1 3 2 1 3 2 3 1 2 49

18 4 4 3 2 3 2 4 4 1 2 1 2 3 3 1 4 3 4 1 3 54

19 4 4 3 2 3 3 4 4 2 3 1 2 2 3 2 4 3 4 2 3 58

20 3 4 3 3 4 3 4 2 1 1 1 3 2 2 1 3 2 3 2 2 49

21 3 4 2 3 3 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 51

22 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 1 2 1 3 2 3 1 3 1 2 46

23 3 4 2 4 3 3 4 3 1 3 2 2 2 1 3 3 1 3 1 3 51

24 3 4 3 4 4 3 4 4 2 1 1 2 2 2 3 3 2 2 1 3 53

25 3 3 2 3 4 2 4 2 1 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 45

26 3 3 3 4 4 3 4 2 2 2 2 2 3 3 2 4 3 3 2 2 56

27 3 4 2 3 4 2 4 3 3 2 2 1 3 3 3 4 3 3 2 2 56

28 3 3 3 4 3 3 4 3 1 3 1 1 1 3 3 4 1 3 2 3 52

29 4 3 2 3 3 1 4 4 2 3 1 1 1 3 2 3 1 3 1 3 48

30 2 3 4 4 4 1 4 4 3 3 1 1 2 2 1 3 1 3 1 1 48

31 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 1 2 2 1 4 2 3 1 1 48

32 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 1 2 1 3 2 3 2 3 1 1 51

33 2 3 4 2 3 2 4 3 1 3 1 2 1 2 2 3 3 2 2 2 47

34 2 3 4 3 4 2 4 4 1 3 1 2 2 1 3 3 3 2 2 2 51

35 3 3 3 4 3 1 4 3 1 1 2 1 2 1 2 4 2 3 2 2 47

36 2 3 4 3 4 1 4 3 2 1 1 1 3 2 2 3 2 3 2 1 47

37 3 3 3 4 4 3 4 3 1 1 1 2 2 1 2 3 2 3 2 1 48

38 3 4 3 3 4 3 4 4 2 2 2 2 3 2 1 4 1 2 1 1 51

39 2 4 4 4 4 3 4 2 1 2 1 3 3 3 1 3 1 2 1 2 50

40 2 4 3 3 3 2 4 3 2 3 1 3 2 1 2 2 2 3 1 2 48

120 139 129 129 143 95 160 123 73 91 56 75 83 87 86 131 83 117 63 74

no butir item

Page 95: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Transkip Wawancara Guru

Indikator Responden

Nama : Ipik Ernaka, M.Hum

Jabatan : Guru sejarah

Tanggal : 3 April 2017

Tempat : Ruang Guru

Keterangan :

P : Peneliti

R : Partisipan

P : Assalamu’alaikum pak saya ingin mewawancarai bapak mengenai peran

guru mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN

Insan Cendekia Serpong. Adapun waktu yang saya gunakan untuk wawancara

ini kurang lebih 30 menit.

S : wa’alaikumsalam. Dengan senang hati saya akan membantu menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang saya tahu jawabannya ya.

P : Bagaimana pendapat bapak tentang bimbingan dan konseling secara umum?

S : Pengertian terhadap bimbingan dan konseling itu sangat luas, bila saya boleh

mengatakan bahwa bimbingan dan konseling itu merupakan tahapan yang

bagus bila dilakukan dengan bagus juga, artinya dari segi tenaga BK harus

yang sudah memiliki pendidikan cukup, kegiatan yang akan dilaksanakan

harus sesuai dengan kepaktuhan dan peningkatan prestasi siswa, dll. Jika saat

ini bimbingan dan konseling secara umum di sekolah-sekolah masih belum

sepenuhnya berjalan secara baik, memang sudah banyak sekolah yang

Lampiran

Page 96: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

memiliki tenaga BK lulusan jurusan BK atau psikologi, namun kurangnya

rasa tanggung jawab yang cukup besar pada peningkatan kualitas siswa hal

inilah yang menjadi penyebab tidak berjalannya kegiatan bimbingan dan

konseling yang dapat membantu siswa.

P : Bagaimana dengan manfaat yang didapat oleh peserta didik dalam

pelaksanaan bimbingan dan konseling?

S : Kalau dalam pelaksanaan BK di sini yang paling terlihat manfaat yang dapat

diperoleh siswa yaitu peningkatan dalam prestasi baik dalam hal akademik

maupun non akademik atau bakat mereka. Kemudian siswa juga lebih

bersikap terbuka kepada setiap guru yang mereka rasa dapat memahami

mereka, misalnya selain guru BK siswa di sini sering menanyakan atau

menceritakan keluhan dan kendala yang mereka alami dan sulit untuk

dipecahkan jalan keluarnya.

P : Pertanyaan berikutnya bagaimana pendapat bapak terkait dengan

pelaksanaan bimbingan dan konseling yang selama ini sudah berjalan?

S : Dari segi keanekaragaman kegiatan yang dilaksanakan oleh guru BK

menurut saya cukup bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Melihat

dari kerjasama yang terjalin antara guru BK, pihak madrasah dan guru bidang

studi sebenarnya cukup memuaskan. Karena di sini tujuan utama kita salah

satunya membentuk iman dan taqwa serta intelektual dan bakat yang dimiliki

siswa dan bisa membuat itu menjadi prestasi yang membanggakan untuk

mereka.

P : Oh begitu ya pak, kemudian sejauh mana keterlibatan bapak dalam kegiatan

bimbingan dan konseling?

S : Kalau dalam hirarki BK nya saya tidak terlibat apa-apa. Namun jika dalam

PBM saat jam saya tentunya saya berusaha melibatkan energi-energi positif

yang nilainya tentu sama dengan bimbingan dan konseling.

Page 97: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

P : Bagaimana cara bapak memberikan layanan bimbingan dan konseling di

sekolah ini?

S : Sebagai guru studi sejarah saya kurang lebih mendukung kegiatan dan

berusaha menerapkan dalam proses pembelajaran dan dalam kegiatan sehari-

hari kami di MAN IC ini ya. Karena memang di sini menggunakan sistem

boarding maka selain saya berusaha memberikan arahan dan panutan di

dalam kelas, di luar itu saya dan anak-anak juga berusaha menjalin hubungan

kekeluargaan yang islami. Dan hal seperti ini menurut saya sudah lebih

mencerminkan prosess bimbingan dan konseling yang sesungguhnya.

P : Kemudian permasalahan apa saja yang sering bapak hadapai dalam

melakukan pembinaan terhadap peserta didik?

S : Selama saya menjadi seorang guru tentunya permasalah pasti ada, apalagi

dalam proses membina siswa dan memberikan arahan yang baik itu bukan hal

yang mudah. Namun saya dan guru-guru di sini berusaha memaksimalkan

kemampuan kami dan berusaha membangun dan mencetak generasi-generasi

yang cerdas intelektual dan moralnya.

Page 98: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Transkip Wawancara Guru

Indikator Responden

Nama : Eneng Uswatun Hasanah, M.Pd

Jabatan : Guru Bahasa Inggris

Tanggal : 3 April 2017

Tempat : Ruang Guru

Keterangan :

P : Peneliti

R : Partisipan

P : Assalamu’alaikum bu saya ingin mewawancarai ibu mengenai peran guru

mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN Insan

Cendekia Serpong. Adapun waktu yang saya gunakan untuk wawancara ini

kurang lebih 30 menit.

S : Wa’alaikumussalam. Iya boleh, silahkan di mulai.

P : Bagaimana pendapat ibu tentang bimbingan dan konseling secara umum?

S : Bimbingan dan konseling yang dapat saya katakan merupakan salah satu

solusi dalam membenahi perilaku ataupun aturan dan tata cara yang kurang

maksimal. Siswa yang unsur utamanya terbantu dengan BK dan mendaptkan

kemudahan dalam mengakases informasi yang diperlukan melalui guru BK.

P : Bagaimana dengan manfaat yang didapat oleh peserta didik dalam

pelaksanaan bimbingan dan konseling?

Lampiran

Page 99: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

S : Manfaat yang didapat oleh siswa tentunya mereka dapat menanyakan

kesulitan yang sedang mereka hadapi dan meminta solusinya dari guru BK.

Kemudian selain itu, siswa juga memiliki tempat untuk menyelesaikan

permasalahan yang terjadi pada mereka. Karena guru bk memang diharuskan

memiliki latarbelakang pendidikan bk atau psikologi dan juga mempunyai

pengalaman yang cukup. Agar dapat membimbing siswa di sini kearah yang

lebih baik lagi.

P : Pertanyaan berikutnya bagaimana pendapat ibu terkait dengan pelaksanaan

bimbingan dan konseling yang selama ini sudah berjalan?

S : Setahu saya selama saya di MAN Insan Cendekia saya melihat kesibukan

dan kelincahan dari guru BK yang berusaha memfasilitasi siswa, sekolah dan

kami sebagai guru studi untuk berinteraksi dengan naluri kami sebagai

seorang guru. karena guru BK yang hanya sendiri belum bisa maksimal dalam

menemukan jati diri siswa seutuhnya. Dengan adanya kerja sama dari kami

sebagai guru yang lebih sering bertemu di kelas, maka guru BK dapat terbantu

tugasnya dalam mencaritemukan jati diri siswa MAN Insan Cendekia.

P : Oh begitu ya bu, kemudian sejauh mana keterlibatan ibu dalam kegiatan

bimbingan dan konseling?

S : Kalau dalam kegaiatan formal ya saya sesuaikan dengan kebutuhan,

misalnya guru bk membutuhkan bantuan dari guru studi maka kami akan

membantu. Namun jika guru bk membutuhkan bantuan dari psikologi yang

lebih ahli maka akan di panggil oleh madrasah psikolog ahli dari luar

madrasah.

P : Bagaimana cara ibu memberikan layanan bimbingan dan konseling di

sekolah ini?

Page 100: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

S : Yang pasti saya memberikannya melalui proses pembelajaran dan tatap

muka saat di kelas maaupun di luar kelas. Dalam penyampaian teori pelajaran

di kelas juga kami sebagai guru studi berusaha memberikan variasi

pembelajaran dalam berbagai metode yang sama halnya membimbing siswa

mengeluarkan bakat yang mereka miliki.

P : Kemudian permasalahan apa saja yang sering ibu hadapai dalam melakukan

pembinaan terhadap peserta didik?

S : Kalau permasalahan dalam pembinaan siswa di sini sepertinya tidak terlalu

sulit karena dari persyaratan masuk dan penyaringannya yang memang

mengutamakan siswa unggung dari yang paling unggu di sekolah sebelumnya.

Maka kurang lebih hanya perlu dibenahi beberapa bagian saja dari sikap

ataupun kebiasaan siswa di sini.

Page 101: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Transkip Wawancara Guru

Indikator Responden

Nama : Siti Sofiatun, S.Si

Jabatan : Guru Matematika

Tanggal : 30 Maret 2017

Tempat : Ruang Guru

Keterangan :

P : Peneliti

R : Partisipan

P : Assalamu’alaikum bu saya ingin mewawancarai ibu mengenai peran guru

mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN Insan

Cendekia Serpong. Adapun waktu yang saya gunakan untuk wawancara ini

kurang lebih 30 menit.

S : Wa’alaikummussalam warohmatullahiwabarokatuh, iya boleh. Silahkan

dimulai sebisa mungkin akan saya bantu ya!

P : Bagaimana pendapat ibu tentang bimbingan dan konseling secara umum?

S : Jika saya memahami makna dari bimbingan dan konseling yang saya jadikan

salah satu pedoman selama saya mengajar, unsur ini merupakan salah satu

elemen yang dapat memberikan dampak yang timbal baliknya berdampak

pada siswa. Melalui bimbingan dalam pelajaran saya yang rutin saya lakukan

setiap PBM dari sinilah proses BK sebenarnya juga terjadi.

P : Bagaimana dengan manfaat yang didapat oleh peserta didik dalam

pelaksanaan bimbingan dan konseling?

Lampiran

Page 102: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

S : Manfaat yang diperoleh siswa tentunya prestasi mereka akan meningkat jika

mereka berusaha dengan giat. Misalnyaa melalui kegiatan yang diadakan guru

BK mereka dapat berpartisipasi sesuai dengan hobi yang mereka miliki.

P : Pertanyaan berikutnya bagaimana pendapat ibu terkait dengan pelaksanaan

bimbingan dan konseling yang selama ini sudah berjalan?

S : Menurut saya pelaksanaan bimbingan dan konseling di sini sudah baik,

namun yang namanya peningkatan dan perbaikan itu harus selalu ada ya.

Karena jika kita berpuas diri hanya sampai ini saja maka kita tidak bisa lebih

maju lagi. Dengan adanya kegiatan atau program bimbingan dan konseling

saat ini, saya merasa bahwa siswa sejauh ini terlibat aktif dan turut

menggunakan program-program yang telah disediakan oleh guru bimbingan

dan konseling

P : Oh begitu ya bu, kemudian sejauh mana keterlibatan ibu dalam kegiatan

bimbingan dan konseling?

S : Kalau keterlibatan selama ini saya hanya sekedar membantu dalam program

BK jika diperlukan saja ya. Selebihnya saya maksimalkan dalam proses

belajar saat jam pelajaran saya saja.

P : Bagaimana cara ibu memberikan layanan bimbingan dan konseling di

sekolah ini?

S : Di dalam proses pembelajaran bimbingan dan konseling itu, berupa

memberikan tugas untuk mereka mencari tahu tentang pengetahuan, ketika

mereka tidak mengerti dan kurang paham disitulah saya masuk untuk

memberikan bimbingan

P : Bagaimana cara ibu dalam menyikapi kegiata bimbingan dan konseling

sebagia guru mata pelajaran?

Page 103: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

S : Menyikapinya saya selalu positif terhadap kegiatan konseling karena dari

berbagai pihak melihat secara lengkap bagaimana perkembangan anak didik

baik dari sisi kehidupan sosialnya dia baik di asrama maupun di sekolah atau

dari akademiknya atau di luar itu misalnya kegiatan keorganisasian. Jadi

semua hal yang siswa lakukan di sekolah ini bisa terpantau dengan adanya

koordinasi antara guru mapel dengan bk dalam hal ini dan berusaha untuk

selalu memberikan waktu yang bisa dikatakan tanpa batas dalam konseling

P : Kemudian permasalahan apa saja yang sering ibu hadapai dalam melakukan

pembinaan terhadap peserta didik?

S : Jika permasalahan yang sering mungkin waktu, karena di Insan Cendekia ini

sangat padat kegiatannya sehingga mungkin saya atau siswa sering

kekuranagn waktu ya (hehe). Namun sampai saat ini kami masih berusaha

berjalan dengan baik dan ikhlas saja.

Page 104: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Transkip Wawancara Guru

Indikator Responden

Nama : Abdul Jalil, MA

Jabatan : WakaMad Humas dan Guru Qur’an Hadist

Tanggal : 3 April 2017

Tempat : Ruang WakaMad Humas MAN IC Serpong

Keterangan :

P : Peneliti

S : Partisipan

P : Assalamu’alaikum pak saya ingin mewawancarai bapak mengenai peran

guru mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN

Insan Cendekia Serpong. Adapun waktu yang saya gunakan untuk wawancara

ini kurang lebih 30 menit.

S : Wa’alaikumsalam, iya boleh silahkan nak.

P : Bagaimana pendapat bapak tentang bimbingan dan konseling secara umum?

S : emmm,,,,bimbingan dan konseling itu seperti penggerak ya. Selain guru

yang terlihat nyata di kelas ada juga guru bimbingan dan konseling yang lebih

menggerakkan siswa dalam beberapa kegiatan yang malah berkesinambungan

dengan pelajaran yang ada di dalam kelas. Jadi semacam wadah gitu ya.

P : Bagaimana dengan manfaat yang didapat oleh peserta didik dalam

pelaksanaan bimbingan dan konseling?

S : Manfaat tentunya siswa memiliki wadah selain di kelas yang rutin, siswa

memiliki pelarian atau semacam pencerahan melalui bimbingan dan

Lampiran

Page 105: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

konseling. Dan hal ini perlu sekali guru bimbingan dan konseling yang sudah

berpengalaman aatau ahli ya.

P : Pertanyaan berikutnya bagaimana pendapat bapak terkait dengan

pelaksanaan bimbingan dan konseling yang selama ini sudah berjalan?

S : Pelaksanaan bimbingan dan konseling yang terlaksana di MAN IC berjalan

lancar dan baik ya. Cukup memuaskan tiap tahunnya selalu mengalami

peningkatan. Misalnya dari banyaknya penghargaan yang didapat ketika siswa

mengikuti berbagai perlombaan dan kejuruan. Serta prestasi di sekolah yang

ditunjukkan dengan hasil belajar siswa tiap semesternya.

P : Oh begitu ya pak, kemudian sejauh mana keterlibatan bapak dalam kegiatan

bimbingan dan konseling?

S : Sejauh ini saya melibatkan diri saya sebagai unsure yang terkait dengan

bimbingan dan konseling khususnya saya sebagai guru mata pelajaran

Qur’an- Hadist, disini saya berusaha menanamkan nilai-nilai islami kepada

siswa/I di sini. Di dalam kelas saya berusaha memberikan informasi-informasi

yang membangun dan yang diperlukan untuk masa depan mereka.

P : Bagaimana cara bapak memberikan layanan bimbingan dan konseling di

sekolah ini?

S : Sebagai HUMAS dan guru studi Islami saya berusaha memberikan yang

terbaik pada tiap bagian di MAN IC ini ya. Jika dalam kegiatan BK

membutuhkan bantuan baik tenaga maupun pemikiran saya, maka saya akan

dengan senang hati membantu.

P : Kemudian permasalahan apa saja yang sering bapak hadapai dalam

melakukan pembinaan terhadap peserta didik?

S : Permasalahannya jarang ya,, mungkin karena lingkungan kami yang

berasrama maka seperti berada di lingkungan keluarga.

Page 106: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Transkip Wawancara Guru Bimbingan Dan Konseling

Indikator Responden

Nama : Dra. Rini Kristianti

Jabatan : Guru bimbingan dan konseling

Tanggal : 12 Desember 2014

Tempat : Ruang BK MAN Insan Cendekia Serpong

Keterangan :

P : Peneliti

R : Partisipan

P : Assalamu’alaikum bu saya ingin mewawancarai ibu mengenai peran guru

mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN Insan

Cendekia Serpong. Adapun waktu yang saya gunakan untuk wawancara ini

kurang lebih 30 menit.

R : Wa’alaikumsalam, ya saya memahami maksud dan tujuan anda datang ke

sini, saya bersedia untuk diwawancarai tentang hal-hal yang dibutuhkan

dalam penelitian anda.

P : Sudah berapa lama ibu menjabat sebagai guru bimbingan dan konseling di

MAN Insan Cendekia Serpong?

R : Selama di MAN Insan Cendekia Serpong saya sudah 18 tahun lamanya.

(sambil tersenyum)

P : Bagaimana dengan manfaat yang didapat oleh peserta didik dalam

pelaksanaan bimbingan dan konseling?

Lampiran

Page 107: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

R : Mereka tentu saja merasakan manfaat dari pelaksanaan bimbingan dan

konseling, misalnya dari kelas X mereka sudah dapat mengetahui informasi

tentang keadaan sekolah melalui fungsi BK sebagai penyesuaian atau

adjustive. Dari berbagai sosialisas yang dilakukan baik oleh guru BKnya

sendiri maupun guru bidang studi di kelas. Kemudian di kelas XI siswa

mendapatkan bantuan yang lebih luas lagi yaitu dalam menentukkan jurusan

pada jenjang yang lebih tinggi atau karir yang sesuai dengan minat dan bakat

mereka. Sedangkan di kelas XII mereka yang sudah yakin dengan pilihan

yang akan mereka ambil, mereka akan mendapatkan dari kegiatan ‘careerday’

. Mereka yang sudah menentukan pilihan dan juga sudah mendapatkan

informasi saat di kelas XI, di kelas XII mereka bisa mendaftarkan diri terkait

dengan universitas yang akan mereka tuju, dan ini sudah difasilitasi oleh guru

bimbingan dan konseling dengan mendatangkan perwakilan yang dikirim oleh

universitas dalam negeri maupun luar negeri untuk memilih calon bakal

mahasiswa mereka.

P : Pertanyaan berikutnya bagaimana pendapat ibu terkait dengan pelaksanaan

bimbingan dan konseling yang selama ini sudah berjalan?

R : em,,, sejauh ini pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling yang

diadakan di MAN IC Serpong berjalan dengan baik serta mengalami

peningkatan yang cukup baik ya, itu semua kan bisa dilihat dari prestasi-

prestasi siswa yang didukung dengan keterlibatan BK baik dalam

menyelenggarakan kegiatan ataupun mengikutsertakan peserta didik dalam

berbagai macam olimpiade baik nasional maupun internasional. Karena salah

satu fungsi BK sebagai penyalur bagi siswa yang memiliki prestasi agar bisa

lebih diarahkan kepada tempat yang seharusnya. Selain itu fungsi utama dari

bimbingan dan konseling adalah berusaha mengembangkan bakat dan potensi

yang dimiliki siswa agar bakat itu tidak hanya sekedar kelebihan yang

dimiliki satu individu tapi harus bisa berguna bagi siswa tersebut. Dengan

dukungan saya, guru mata pelajaran, kepala madrasah dan juga staff madrasah

Page 108: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

ini, alhamdulillah sejauh ini pelaksanaan BK di MAN IC Serpong dapat

terkendali dengan baik dan target yang kami rencanakan banyak yang

tercapai.

P : Oh begitu ya bu, kemudian siapa saja yang terlibat dalam kegiatan

bimbingan dan konseling?

R : Sama ya, berdasarkan prosedurnya semua stake holder sekolah harus terlibat

dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Hanya saja saya sebagai guru

bimbingan dan konseling memiliki tugas dan tanggung jawab yang lebih

besar. Namun sejauh ini di MAN IC Serpong baik kepala sekolah, staff dan

guru semuanya terlibat dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Hanya

saja tugas dan fungsinya tidak sama secara merata.

Page 109: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Lampiran 3

PROFIL SEKOLAH

1. Profil Madrasah

Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

Insan Cendekia Serpong

Alamat : Jl.Cendekia Sektor IX, BSD, Serpong, Kota

Tangerang Selatan- Banten 15310

Telp/Fax : +62 21 756 3578/ +62 21 756 35 82

Website : www.ic.sch.id

Email : [email protected]

Kepala Sekolah : Dra. Persahini Sidik, M.Si

Luas Tanah : 5,5 hektar

Tahun Berdiri : 1996/1997

2. Sejarah Madrasah

Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas

tinggi dalam penguasaan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang

didasari nilai keimanan dan ketakwaan, pada tahun 1996 BPPT

mendirikan SMU Insan Cendekia di Serpong dan di Gorontalo melalui

program penyetaraan IPTEK STEP (Science and Technology Equity

Program) bagi sekolah-sekolah yang berada di lingkungan pondok

pesantren. Pada tahun pelajaran pertama (1996/1997), penerimaan siswa

SMU Insan Cendekia diprioritaskan bagi siswa-siswi SMU/MA kelas satu

dan siswa-siswi lulusan SMP/MTs berprestasi yang berasal dari pondok

pesantren dan sekolah islam lainnya. Akan tetapi, mulai tahun pelajaran

kedua (1997/1998) SMU Insan Cendekia member kesempatan pula

kepada siswa-siswi SLPT umum dan MTs baik negeri maupun swasta.

Page 110: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Sejak tahun pelajaran 2000/2001 SMU Insan Cendekia baik yang

berada di Serpong maupun di Gorontalo dilimpahkan pengelolaannya oleh

BPPT kepada Departemen Agama RI. Untuk tetap mempertahankan ciri

khas penguasaan IPTEK dan IMTAK, maka dalam pengelolaan dan

pembinaannya Departemen Agama dan BPPT terus melakukan kerjasama.

Selanjutnya nama SMU Insan Cendekia ditransformasikan menjadi

Madrasah Aliyah Insan Cendekia dengan tanpa mengurangi dan

mengubah sistem pengajaran secara keseluruhan yang telah berjalan

selama ini. Pada tahun 2001, dengan SK Menteri Agama RI, Nomor 490

Tahun 2001 Madrasah Aliyah Insan Cendekia Serpong berubah menjadi

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong.

3. Visi, Misi,Target Pencapaian, Motto dan Strategi Madrasah

Visi

Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam

keimanan dan ketakwaan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,

serta mampu mengaktualisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Misi

a. Menyiapkan calon pemimpin masa depan yang menguasai

ilmu pengetahuan dan teknologi, mempunyai daya juang

tinggi, kreatif, inovatif dan mempunyai landasan iman dan

takwa yang kuat.

b. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan professional

tenaga pendidik dan kependidikan sesuai perkembangan dunia

pendidikan.

c. Menjadikan MAN Insan Cendekia sebagai sekolah/madrasah

model dalam pengembangan pengajaran IPTEK dan IMTAK

bagi lembaga pendidikan lainnya.

Target Pencapaian Madrasah

Page 111: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Lampiran 3

Diterimanya lulusan MAN Insan Cendekia di perguruan tinggi

yang berkualitas baik di dalam maupun di luar negeri lebih dari

90% setiap tahun. Diperolehnya prestasi akademik yang baik bagi

alumni MAN Insan Cendekia selama menempuh pendidikan di

perguruan tinggi. Terciptanya kehidupan religious di lingkungan

madrasah yang diperlihatkan dengan perilaku ikhlas, mandiri,

sederhana, ukhuwah, dan bebas berkreasi.

Motto Madrasah

Prestasi,Mandiri dan Islami

Strategi Madrasah

a. Menjaring calon siswa sebagai input dari lulusan MTs, SLTP

Islam, dan SLTP umum Negeri/ Swasta lainnya melalui seleksi

yang terbuka, adil, jujur dan dapat dipertanggungjawabkan.

- Tes Psikologi

- Tes Potensi Akademik (Akademik, Fisika, Biologi, Bahasa

Inggris, Bahasa Indonesia, Pend.Agama Islam,

Kemampuan baca tulis Al-Quran)

- Tes Kesehatan dan Wawancara

b. Mengembangkan proses pembelajaran yang diarahkan pada

penguasaan “basic knowledge of science and technology” dan

“Leadership life skill” atas dasar “Asah, Asuh, Asih dan

Ajrih”.

c. Menyiapkan tenaga pendidik yang professional dengan

menerapkan “Merit System” dalam bidang kesejahteraannya.

d. Menyediakan sarana dan prasarana guna mendukung

penguasaan “basic knowledge of science and technology”.

e. Mengadakan kerjasama pendidikan dengan berbagai pihak

terkait baik di dalam maupun di luar negeri.

f. Mengadakan pelatihan berkala bagi guru dan karyawan.

Page 112: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

g. Memberikan kesempatan mengikuti pendidikan formal S2 baik

di dalam maupun di luar negeri.

h. Menyediakan perpustakaan yang memadai.

i. Melakukan studi banding ke sekolah atau lembaga lain.

j. Memberikan wawasan IPTEK (tentang penerapan pelajaran

MAFIKIB) bagi guru dan siswa secara periodik.

4. Tenaga Pendidik dan Kependidikan

a. Tenaga pendidik dengan latar belakang pendidikan minimal S1 (38

orang)

b. Tenaga kependidikan:

1) Pembina Asrama (6 orang)

2) Tata Usaha (16 orang)

3) Laboran (4 orang)

4) Pengelola Perpustakaan (3 orang)

5) Perawat dan ahli gizi (4 orang)

6) Dokter (2 orang)

c. Tenaga keamanan dan tenaga kebersihan (17 orang). Tenaga pendidik

dan tenaga kependidikan tersebut diseleksi melalui proses seleksi yang

terbuka, adil, jujur dan dapat dipertanggungjawabkan.

5. Fasilitas Madrasah

Fasilitas pendidikan terdiri dari 19 unit gedung permanen di atas tanah

seluas 5,5 hektar yang terdiri dari:

a. Masjid (dua lantai) dengan kapasitas 500 jamaah.

b. Gedung Administrasi (dua lantai).

c. Ruang belajar ber-AC terdiri 15 kelas dengan kapasitas 24 siswa tiap

kelas.

Page 113: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Lampiran 3

d. Laboratorium Fisika, Kimia, Biologi, TIK (masing-masing dua ruang),

Lab.Bahasa, Lab.Visual dan Lab.Komputer (masing-masing satu

ruang dengan kapasitas 24 siswa).

e. Laboratorium komputer bagi guru.

f. Laboratorium TIK 2 lantai (dilengkapi 50 komputer yang terhubung

dengan internet)

g. Ruang perpustakaan dengan „sistem otomasi‟ dan sistem perpustakaan

digital (digital library) dilengkapi dengan fasilitas internet dan televisi

berlangganan.

h. Gedung serbaguna, kapasitas 500 orang.

i. Dua unit asrama putra dengan kapasitas 185 orang. Masing-masing

kamar terdiri dari 4 tempat tidur, 4 lemari, 4 meja belajar dan 2 kamar

mandi.

j. Dua asrama putri dengan kapasitas 185 orang. Masing-masing kamar

terdiri dari 4 tempat tidur, 4 lemari, 4 meja belajar dan 2 kamar mandi.

k. Asrama guru terdiri dari 2 lantai.

l. Gedung pelatihan 2 lantai.

m. Rumah dinas kepala madrasah, para wakil kepala madrasah, guru-guru

dan pembina asrama.

n. Poliklinik umum dan gigi.

o. Kantin dengan kapasitas 375 orang.

p. Sarana Olahraga (lapangan sepak bola, basket, bola voli, tenis meja

dan bulu tangkis).

6. Prestasi Madrasah

MAN Insan Cendekia Serpong setiap tahun meluluskan siswanya

dengan rata-rata nilai yang diraih dalam Ujian Nasional ( UN) dengan

grade A. Disamping itu MAN Insan Cendekia Serpong aktif mengikuti

Page 114: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

kegiatan lomba, baik tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional dan

internasional. Berikut data prestasi siswa di Olimpiade Sains Nasional.

Tabel 4.1

Prestasi Siswa Nasional

No. Prestasi Siswa di Olimpiade Sains Nasional Tahun

Pelajaran

1. Medali Emas OSN Bidang Fisika 2002

2. Medali Perunggu OSN Bidang Kimia 2005

3. Medali Perunggu Bidang Astronomi 2005

4. Medali Perak OSN Bidang Matematika 2005

5. Medali Emas OSN Bidang Komputer 2006

6. Medali Perak dan Perunggu CSN Bidang Kimia 2006

7. Medali Perak OSN Bidang Fisika 2006

8. Medali Perak OSN Bidang Biologi 2007

9. Medali Perak OSN Bidang Komputer 2007

10. Medali Perunggu OSN Bidang Astronomi 2007

11. Medali Perunggu OSN Bidang Biologi 2007

12. The Best Teori OSN Bidang Biologi 2007

13. Medali Perak OSN Bidang Astronomi 2008

14. Medali Perak OSN Bidang Astronomi 2008

15. Medali Perak OSN Bidang Ekonomi 2008

16. Medali Perak OSN Bidang Ekonomi (2 Buah) 2009

17. Medali Perak OSN Bidang Astronomi 2009

18. Medali Perak OSN Bidang Biologi 2009

19. Medali Perak OSN Bidang Kebumian 2009

20. Medali Perunggu OSN Bidang Astronomi 2009

21. Medali Perunggu OSN Bidang Biologi 2009

22. Medali Perunggu Bidang Matematika 2009

Page 115: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Lampiran 3

23. Medali Perunggu OSN Bidang Biologi 2009

24. Medali Perunggu OSN Bidang Kebumian 2009

Berikut data Prestasi siswa di Olimpiade Sains Internasional.

Tabel 4.2

Prestasi Siswa Internasional

No. Prestasi Siswa di Olimpiade Sains Internasional Tahun Pelajaran

1. Peserta Olimpiade Kimia Denmark 2001

2. Medali Emas Olimpiade Fisika Bali 2002

3. Medali Perak Olimpiade Biologi Kanada 2007

4. Peserta Karantina Olimpiade Astronomi 2009

5. Peserta Karantina Olimpiade Astronomi 2010

6. Peserta Karantina Olimpiade Biologi 2010

7. Peserta Karantina Olimpiade Kebumian 2010

7. Sebaran Alumni

Sebaran alumni SMU/MA Insan Cendekia Serpong mulai dari lulusan

angkatan I (1997/1998) sampai dengan lulusan angkatan XI (2008/2009):

Tabel 4.3

Sebaran Alumni

No. Universitas 1998-2008 2009 Jumlah %

1. ITB 278 55 333 34,54

2. UGM 166 21 187 19,40

3. UI 130 22 152 13,77

4. UNPAD 57 2 59 6,12

5. Lain-lain 141 9 150 15,56

6. SWASTA 38 0 38 3,94

7. Overseas University

Page 116: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Japan 16 1 17 1,76

Malaysia 7 0 7 0,73

Germany 7 0 7 0,73

Egypt 4 0 4 0,41

United States 3 0 3 0,31

Korea 2 0 2 0,21

Russia 1 0 1 0,10

Australia 1 0 1 0,10

Singapore 3 0 3 0,31

TOTAL 854 110 964

Page 117: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

DATA TENAGA PENDIDIK

MAN Insan Cendekia Serpong

No. Nama Jabatan/ Tugas Alamat 1. Dra. Persahini Sidik,

M.Si

Kepala Madrasah Jakarta, 17 Mei 1964

Jl. Pakis III Blok i.2/5 Sektor

1.7 BSD

HP: O816 955 892

2. Urip Mulyono Kepala Urusan Tata

Usaha

Pemalang, 7 Mei 1966

Jl. Pelabuhan Ratu 48 Rt

017/04 Suradita, Cisauk,

Tangsel

HP: 0857 1855 2066

3. Ahmad Imam Satria,

M.Hum.

Wakamad Bidang

Kesiswaan

Guru Bhs. Inggris

Jakarta, 17 Januari 1977

Rumah Dinas Guru

HP: 0812 9844 237

4. Drs. Kris Djuli

Wahono

Wakamad Sarana &

Prasarana

Guru Olah raga

Jakarta, 12 Juli 1966

Rumah Dinas Guru

HP: 0813 11 409 940

5. Pahrurroji M.

Bukhori, M.A.

Wakamad

Keasramaan

Pembina Asrama

Putra

Bogor, 12 April 1976

Rumah Dinas Guru

HP: 0815 922 5036

6. Abdul Jalil,MA. Wakamad Humas

dan Guru Quran

Hadist

Nganjuk, 1 Januari 1973

Jl. Cisauk Raya No.10 Rt

03/05 Cisauk Girang Tangsel.

HP: 0813 1457 9001

8. Dra. Renelita

Artati,M.Si.

Guru Biologi Jakarta, 14 Maret 1965

Jl. Tanjung 1 Blok i.2/13

Sektor 1.1 BSD

HP: 0816 4848 661

9. Drs. Japar,M.P.Kim Guru Kimia Ponorogo, 22 April 1967

Rumah Dinas Guru

HP: 0812 815 9970

10. Ir. Elly Haswani,

M.Pd.

Guru Fisika Aromantai, 16 September

1966

Rumah Dinas Guru

HP: 0852 1615 0062

11. Dra. Sartini

Subaryatun, M.Pd.

Guru Kimia Yogyakarta, 5 April 1967

Jl. Perkici XI EB 2/27 Sektor

5 Bintaro Jaya

Lampiran

Page 118: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

HP: 0812 815 9985

12. Dra. Sri Hartini Guru Ekonomi Kudus, 29 Mei 1967

Taman Sari Bukit Damai, C.3

no.30 Curug Gunung Sindur

HP: 0813 1562 2623

13. Dra. Nurhayati, M.Pd. Guru Geografi Bogor, 4 Oktober 1967

Taman Sari Bukit Damai, C.3

no.29 Curug Gunung Sindur

HP: 0813 1121 4682

14. Dra. Fatri Amida Guru Ekonomi Bukit tinggi, 12 Oktober 1967

Rumah Dinas Guru

HP: 0815 992 1455

15. Dra. Yelnita Nova Guru Fiqih Payakumbuh, 10 November

1968

Rumah Dinas Guru

HP: 0813 9006 3424

16. Drs. Nuryanto Guru Fisika Tulung Agung, 11 Mei 1968

Serpong City Pradise, E.9

No.51-52, Tangsel

HP: 0857 1451 0095

17. Tubagus Sedyayunta,

MMSI

Guru TIK Magetan, 30 Desember 1968

Taman Sari Bukit Damai, C.3

no.29 Curug Gunung Sindur

HP: 0813 1988 3068

18. Dra. Rini Kristianti Guru Bimbingan

Konseling

Bandung, 21 Juni 1968

Serpong City Pradise, E.1

No.10, Tangsel

HP: 0812 9686 548

19. Susi

Pawartiningtyas,S.Pd.

Guru Kimia Jombang, 26 Agustus 1969

Rumah Dinas Guru

HP: 0852 1876 1666

20. Kusen,M.Pd Guru Bahasa

Indonesia

Cirebon, 28 Juni 1969

Rumah Dinas Guru

HP: 0818 0707 9660

21. M. Bahrul Ulum,Lc. Guru Bahasa Arab Jakarta, 15 Agustus 1969

Jl. Cilamaya Raya 47 Rt

11/04 Perum Suradita,

Cisauk, Tangerang

HP: 0818 477 837

22. Etty Poejiastuti, S.si Guru Biologi Surabaya, 5 Mei 1970

Serpong City Pradise, E.9

Page 119: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

No.51-52, Tangsel

HP: 0857 1451 0096

23. Gustinefa, M.Pd. Guru Bahasa Inggris Dumai, 4 Agustus 1972

Amarapura Blok B.2 No. 24

Kademangan Setu Tangsel

HP: 0813 100 55 709

24. Yuna Puteri

Kadarisman, S.S

Guru Bahasa Inggris Ngawi, 19 Maret 1980

Mutiara Sentosa, Blok F no.1

Pasir Putih Depok

HP: 0815 831 2254

25. Eneng Uswatun

Hasanah, M.Pd.

Guru Bahasa Inggris Pandeglang, 10 Agustus 1984

Bukit Dago, Blok E. 15 no.7

Rawakalong Bogor

HP: 0818 199 684

26.

27. Rapiq, S.S. Guru Bahasa

Indonesia

Bogor, 20 November 1974

Taman Sari Bukit Damai, C.3

no.37 Curug Gunung Sindur

HP: 0857 8075 3235

28. Ipik Ernaka,M.Hum. Guru Sejarah Kuningan, 6 Desember 1974

Pondok Mutiara Sasak

Panjang Blok E2 No.5 Tajur

Halang Bogor

HP: 0819 3261 6920

29. Away Baidhowy,MA Guru Aqidah Akhlak Jakarta, 10 Mei 1972

Batan Indah, Blok J 31

Serpong

HP: 08180 8888 345

30. Muhammad

Ihsanuddin,M.Hum.

Guru SKI/Ketua

UPT Perpustakaan

Panangkalan, 7 Februari 1970

Telaga Kahuripan,

Candraloka AA.6/3 Parung

Bogor

HP: 0812 9616 338

31. Rita Suzana,M.P,Mat. Guru Matematika Manggar Belitung, 17 Juni

1971

BSD sector XII-2 Blok H.5

No. 1 Serpong

HP: 0812 9601 675

32. Darno Raharjo,S.Pd. Guru Matematika Brebes, 28 April 1980

Jl. Raya Serpong Rt. 01/04

No.32

HP: 0813 1025 5353

Page 120: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

33. Siti Sofiatun, S.Si. Guru Matematika Jakarta, 8 November 1976

Rumah Dinas Guru

HP: 0818 0785 8090

34. Hilman Setiawan,S.Si Guru Fisika Jakarta, 3 September 1972

Puri Serpong 2, Blok D.1/29

Tangsel

HP: 0813 1441 2086

35. Deni Samsudin

Permana, S,Pd.

Guru Kimia Bandung, 28 April 1978

Perum Villa Tekno Blok C

no.1 Rt 07/03 Kademangan

Tangsel

HP: 0857 1828 6826

36. Metig Dwi

Wahyuni,S.Si

Guru Biologi Jakarta, 16 Oktober 1981

Rumah Dinas Guru

HP: 0856 8585 619

37. Tina Yulistania,S.Pd Guru Biologi Bandung, 30 Oktober 1981

Rumah Dinas Guru

HP: 0812 2322 214

38. Erwin Supriatna,S.Pd. Guru Sejarah Bandung, 31 Maret 1984

Rumah Dinas Guru

HP: 0813 2137 4105

39. Arthi Riyani

Kurniawati.S.Si.

Guru Matematika Sleman, 17 Oktober 1982

Rumah Dinas Guru

HP: 0878 3810 2526

40. Diah Ayuningtyas.

S.Si

Guru Matematika Lampung, 6 Maret 1987

Jl. Purnawarman Raya,

Purnawarman Residence No.6

Pisangan Ciputat Timur

HP: 0856 1150 190

41. Muhammad

Zaenuri,Lc.

Guru Bahasa Arab Kudus, 11 Maret 1981

Rumah Dinas Guru

HP: 0812 8439 4324

42. Eka Retnosari, S.Pd. Guru Bahasa

Indonesia

Bandung, 20 Juli 1984

Rumah Dinas Guru

HP: 08180 9210 110

43. Yus Kusnandar,S.Pd. Guru PKn Bandung, 29 September 1985

Rumah Dinas Guru

HP: 0852 2173 9162

44. Tri Haryanto,S.Pd. Guru Geografi Jakarta, 28 Februari 1983

Rumah Dinas Guru

HP: 0856 1950 943

45. Atmira Satya Guru Sosiologi Sukoharjo, 7 Mei 1988

Page 121: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Mahardika,S.Pd. Rumah Dinas Guru

HP: 0856 4726 2896

46. Chairul Huda, S.Ag. Pembina Asrama

Putra/Guru PAI

Rembang, 27 Mei 1972

Rumah Dinas Guru

HP: 0813 1103 8208

47. Evi Siti Fauziah,

S.Ag.

Pembina Asrama

Putri/Guru SKI

Bandung, 13 Oktober 1971

Rumah Dinas Guru

HP: 0813 1638 3235

48. Kusdiniyah,S.Ag. Pembina Asrama

Putri/Guru Akidah

Akhlak

Jakarta, 15 April 1977

Rumah Dinas Guru

HP: 0816 1183 225

49. Eva Novita, MA. Pembina Asrama

Putri/Guru Bahasa

Arab

Tangerang, 20 Nopember

1978

Rumah Dinas Guru

HP: 0812 2281 0651

50. Mashuri, M. Th. I. Guru Agama Blitar, 1 Maret 1966

Rumah Dinas Guru

Page 122: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

DATA TENAGA KEPENDIDIKAN

MAN Insan Cendekia Serpong

No. Nama Jabatan/Tugas Alamat

1. Muhammad Syahril Pelaksana

Ketatausahaan

Bogor, 3 Juni 1977

Griya Serpong Asri, Blok

Anyelir 8 No. 11 Cisauk

HP: 0817 9936 779

2. Nastiti Nurhartini,

A.Md.

Laboran Kimia Subang, 20 September 1974

Serpong City Paradise, Blok

E3 no.35 Tangsel

HP: 0815 813 1081

3. Imron,S.Kom. Laboran Fisika Jakarta, 31 Maret 1983

HP: 0815 8545 5237

4. Muzdalifah Perawat Tangerang, 5 April 1981

Jl. Cisauk Raya No.10 Rt

03/05 Cisauk Girang

Tangsel

HP: 0813 1401 6081

5. Sari Puspa Perawat Griya Serpong Asri Blok

Dahlia 9 Np.5 Cisauk

HP: 0817 791 875

6. Puji Lestari Perawat Margomulyo, 20 Oktober

1986

Asrama Gedung G

HP: 0821 2573 2694

7. Bayu Agung Nugroho Perawat Lampung, 28 Maret 1987

Asrama Gedung G

Lampiran

Page 123: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

HP: 0856 2545 755

8. Nurfitriyani Staf Perpustakaan Bogor, 9 Juli 1983

Villa Dago Tol Blok F4

No.5 Sarua Ciputat

HP: 0813 8839 2781

9. Arieni Delia Sari Staf Perpustakaan Bogor, 2 Januari 1985

Jl. Harapan Rt 03/03 No.6

Kampung Kekupu Depok

HP: 0856 9166 5915

10. Suyitno Pelaksana

Ketatausahaan

Pacitan, 7 November 1961

Jl. Sunan Kalijaga No.15 Rt

001/10 Larangan Indah

Tangerang

HP: 0813 9881 3028

11. Weka Aditia Bakti Pelaksana

Ketatausahaan

Jakarta, 20 September 1985

Ciater Barat No. 30 Rt

01/011 Serpong Tangsel

HP: 021 7588 4381

12. Jamingan Pelaksana

Ketatausahaan

Jl. Baru LUK blok M5 Rt

05/07 Bakti Jaya Setu

Tangsel

HP: 0852 1610 1070

13. Mubin Saragih Pelaksana

Ketatausahaan

Tambun, 21 Desember 1963

Kp. Buaran Rt 03/06 Buaran

Serpong Tangsel

HP: 0812 8020 5340

14. Pujiman Pelaksana Munggangsari, 15 Februari

1969

Page 124: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Kp. Buaran Rt 01/03

Serpong Tangsel

HP: 0812 8854 205

15. Hartamto Pelaksana Pekuncen, 8 Maret 1966

Bukit Dago Blok F7/No.3

Rawa Kalong Bogor

HP: 0812 1914 9982

16. Khusnul Rinalistanti Pelaksana Cilacap. 5 April 1976

Ciater Raya No.48 Rt 01/06

Ciater BSD

HP: 0813 8912 2720

17. Iwanto Pelaksana

Ketatausahaan

Kp. Kedokan Rt 010/02

Desa Cibogo Cisauk

HP: 0812 8267 2663

18. H. Setia Basuki Pelaksana Tegal, 10 Oktober 1967

Griya Cimangir Blok. C3/4

Rt 02/013 Gunung Sindur

Bogor

HP: 0813 1156 7085

19. Suhali Pelaksana

Ketatausahaan

Tangerang, 9 Mei 1969

Ciater Rt 07/03 Serpong

HP: 0813 8123 0287

20. TB. Mahmudin,S.IP. Pelaksana Tangerang, 1 Desember

1969

Ds Sampora Rt 03/03 No.33

Cisauk Tangsel

HP: 0813 1109 4306

21. Yayat Supriatna Pelaksana Malangbong, 16 Oktober

Page 125: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

1973

Ciater Barat Rt 001/011

Serpong Tangsel

HP: 0813 9988 1266

22. Amin Pelaksana

Ketatausahaan

Tangerang, 21 April 1974

Kp. Poncol Rt 11/06

Lengkong Weta Serpong

HP: 012- 9514 8913

23. Rahmat Pelaksana

Ketatausahaan

Tangerang, 12 Juni 1973

Ciater Rt 02/06 Tangsel

HP: 0813 8869 5158

24. Saleh Pelaksana

Ketatausahaan

Indramayu, 14 Mei 1961

Rumah Dinas Pegawai

HP: 0852 1361 5820

25. Sopian Pelaksana

Ketatausahaan

Tangerang, 10 Februari

1982

Kp.Set Rt 02/02 Buaran

HP: 0813 1507 3346

26. Ayu Maharani Pelaksana

Ketatausahaan

Tangerang, 4 Agustus 1990

Kavling Serpong

Jl.Cenadana II Rt 05/04

HP: 021 9770 4565

27. Mahmur Pelaksana

Ketatausahaan

Tangerang, 7 Februari 1976

Ciater Rt 07/03 Serpong

Tangsel

HP: 0812 8364 5020

28. Yopi Sunandar Pelaksana

Ketatausahaan

Bogor, 13 Juli 1984

HP: 0857 1027 9815

Page 126: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

29. Yana Suryana Pelaksana

Ketatausahaan

Tasikmalaya, 5 Desember

1976

HP: 0813 9815 0871

30. Rusdi Pelaksana

Ketatausahaan

Tangerang, 15 Juli 1985

HP: 0878 7886 2553

31. Didin Pelaksana

Ketatausahaan

Bogor, 4 Juni 1976

HP: 0818 0662 9723

32. Muhajas Pelaksana

Ketatausahaan

Tasikamalaya, 30 Desember

1988

HP: 0857 1175 1491

33. Naip Cleaning Service Tangerang, 14 Maret 1976

Ciater Tengah Rt 02/06

HP: 021 3678 2139

34. Saini Cleaning Service Tangerang, 10 Maret 1982

Kp. Perigi Rt 07/04

HP: 0838 9575 2545

35. Anita Karolina Cleaning Service Tangerang, 18 Juli 1980

Lengkong Karya Rt 018/05

HP: 021 9915 6403

36. Daim Cleaning Service Tangerang, 25 Agustus 1979

HP: 0856 78730 19

37. Mustakim Cleaning Service Tangerang, 23 Juli 1978

HP: 021 9031 4352

38. Asmat Cleaning Service Bogor, 5 Oktober 1968

HP: 0812 8679 4132

39. Bakri Cleaning Service Tangerang, 4 November

1977

HP: 0812 8172 7747

Page 127: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

40. Hendri Cleaning Service Tangerang, 14 Februari

1990

HP: 021 9683 7630

41. Syamsudin Cleaning Service Tangerang, 5 Oktober 1983

HP: 0857 1852 3400

42. Endang Hidayat Cleaning Service Tasikmalaya, 19 Desember

1982

HP: 0852 2389 6711

43. Niang Petugas Taman Tangerang 10 Mei 1965

44. Jaelani Petugas Taman Bogor, 14 Oktober 1974

45. Rusman Petugas Taman Parung Panjang, 2 Mei 1979

46. Jumari Petugas Taman Tangerang, 7 April 1988

HP: 0857 1712 1987

47. Nurdin Petugas Taman Tasikmalaya, 20 Agustus

1982

HP: 0853 5345 2524

48. Surato Cleaning Service Wonogiri, 4 Mei 1977

HP: 0812 8428 077

49. Herman Petugas Security Tangerang, 11 Februari

1974

HP: 021 9058 8925

50. Nedih Rahayu Petugas Security Tangerang, 15 Agustus 1976

HP: 0852 1523 8860

51. Saeful Bahri Petugas Security Tangerang, 19 Agustus 1984

HP: 0857 1856 1104

52. Didi Wijaya Petugas Security Tangerang, 2 November

1973

HP: 021 6082 7210

Page 128: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

53. Robi Darwis Petugas Security Bogor, 20 Juni 1986

HP: 021 9163 2801

54. Juadih Petugas Security Tangerang, 9 September

1976

HP: 0856 9539 2823

55. Mulyadi Petugas Security Tangerang, 8 Desember

1975

HP: 021 9913 3521

56. Dodi Sutrisna Petugas Security Tangerang, 19 September

1980

HP: 0856 9301 6714

57. Nur Solihin Petugas Security Tangerang, 5 November

1986

HP: 0838 7857 1155

58. Kadung Reza Petugas Security Tangerang, 17 Juni 1966

HP: 0812 1090 8983

59. drg. Futiha Sari

Hayuni

Dokter Gigi Jakarta, 17 Juli 1986

HP: 0856 7760 474

60. drg. Esti Puspita Sari Dokter Gigi Blora, 29 Desember 1983

HP: 0857 775 63971

61. dr. Fuaddimal Dokter Umum Lubuk Basung, 31 Maret

1964

62. dr. Rita Inastuti Dokter Umum Brebes, 3 Oktober 1962

Page 129: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Lampiran

STRUKTUR ORGANISASI

MAN INSAN CENDEKIA SERPONG

KEPALA MADRASAH

Dra. Persahini Sidik, M.Si

KEPALA UMUM

TATA USAHA

STAFF

TATA USAHA

WKM

Kesiswaan

WKM

Humas &

Pengembangan

SDM

WKM

Kurikulum

WKM

Keasramaan &

IMTAK

WKM

Sarana &

Prasarana

SISWA

Guru Mata Pelajaran

Guru Bimbingan dan

Konseling

Page 130: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

曲UIN JAKARTAF:TK」l′「

H」υanda lVο 95 Clpurat,5412 1rldottJa

FORM(FR)Tgl Terbit : l Maret 2010

No. Revisi: : 01

Ha!

SURAtt PERMOHONAN IZIN PENELIT:AN

Nomor:Un.01ノ F.1ノKM.01_3/■ tヤ″2014Lamp.:Ourrilpe/Proposa′Hal :Perrrlohonan:zin Pene:itian

」akarta1 1l Desember 2014

Kepada Yth,

Kepala Madrasah lnsan Cendikia SerpongDitempat

ハssalamυ b′arikυ

“wivめ .

Dengan hoI:Hat kanli sampalkan bahwal

Nama I Nurul Fitriah

NIM :1110018200023

」urusan i Manaiemen Pendidikan

Semester i XI(sembilan)

Judul Sk面psi :Peran Guru Mata Pelaiaran dalam Pelaksanaan Bimbingan dan

Konseling

adalah benar rnahasiswari Fakultas llrnu Tarbiyah dan Keguruan UIN」 akarta yang

sedang menyusun skripsi】 dan akan mengadakan penelitian (riSet) diinstansi′sekolahノrrladrasah yang Saudara pirnpin.

Untuk itu karni rnoれon Sattdara dapat rnengizinkan mahasiswa tersebutrnelaksanakan penelttan dinaksud.

Atas perha誦 an dan ketta sama saudara,kami ucapkan te百 ma kasih.

助 ssara“υbrarikυ層旺 vyb.

Pendidikan

Dekan FITKPembantu Dekan Bidang AkademikMahasiswa yang bersangkutan

a.n. Dekan

Page 131: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

KEDIIENTERIAN AGA卜 lA RIレ賃AN INSAN CENDEKIA SERPONG

KOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTENBERASRAル lA

Ii n(c ldekia Scktor X∫ BSD Citv Kcc Scrpollg Kota T〔 11=c ang Sclatan_Bantcn Tclp 021 7563578 Fa、 021 7563582\\'cbsrtc.

"rrvrr ic sch itl u i^,* insunccnilckin sch id I--nrait: hLLniasr-riic sch id

SURAT KETERANGANNomor:Ma.28.18/PP.00.6/ιιマ/2016

Yang bertarldatangan dibarvah ini Kepala N4aclrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpor-rg Kota'lengerang Selatan Provinsi Banten. Menerangkan bahu,a

Nar-na

NIr\,1

,l Llr.Listit

>Cillr->ICf

KampLrs

.Ttrdul

Nurul Fitriah

ll10018200023/

Mallacnlё lI Pendidikan

VIII(ddapan)

Universitas lslam Ncgeri(UIN)SyarifHidayatullal■ 」akatta。

“Peran Guru Mata Pelajaran Dalam Pelaksanaan Bimbingan Dan

Konseling ⅣIAN Insan Cendekia Serpong"

Mahasisr,'i tersebut diatas telah melaksanakan penelitian guna penyusunan Skripsi untukmemperoleh gelar S1 sejak Desember 2ol4 - pebruari 2015 danpebruari 2016

Demikian surat ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tangerang Selatan, t; Maret 2016

05172000122001

Page 132: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

DAFTAR REFERENSI

Nalna :Nurul Fitriah

Niin :11loo18200023

Prograln Studi:卜/1anaJemcn Pendidikan

Judul Skripsi:Peran Guru Mata Pelttaran Dalam Pelaksanaan Bimbingan Dan

Konseling Di ⅣIAN Insan Cendikia SttOng

BABI

No.Footnote

Identitas Buku Hal.

Skrlpsl

Ifal.Referensi

ParafPembimbins

1 Direktorat Jenderal Pendidikan

Islam Departemen Agama Republik

Indonesia. Undang+ndang

Republik Indonesia No. 20 Tahun

2003 tentdng Sistent Pendidikan

Nasional Pasal I Avat 1.2006.

1 5 ト

/2 Ali Mudlofi r, Pendidik Profesional :

Konsep,Strategi dan Aplikasinya

dalam Peningkatan Mutu Pendidik

di Indonesia, ( Jakarta: Rajawali

Pers,20l2).

一 119… 120y

3 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-

dasar Bimbingan dan Konseling,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2008).

3 99

4 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar

Pelalrsanaan Progrant Bimbingan

Dan Konseling Di Sekolah,

(Jakarla: Rineka Cipta, 2008).

3 37

Page 133: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

WS Winkel dan Sri Hastuti,

Bimbingan dan Konseling di

Institusi Pendidikan (Yogyakarta:

Media Abadi, 2004).

165-166

Fenti Hikmawati, 3J“bingα″

Kο 4sθ′J4g,(」 akarta Rttawali Pers,

2010).

Direktorat Jenderal Kelembagaan

Agama Islam, Wawasan Tugas

Guru dan Tenaga Kependidikan,

(Jakarta: Departemen Agama RI,

200s).

Aip Badttalnan, ■σ万 あη

4,′ JたαSJ 亜殉″力りιドJ Pragra″

BJ“b″gα″滋2刀 Kοパθ″ηg,(Jakarta:

Indeks,2011).

BAB II

Identitas Buku ParafPembimbin

Tohi五n,3J″ bJ″gαr dα4わ″sθ Jiηg

DJ Sθわ′αみ Dαη ttarα sαヵ

βθ″bαSお ル′cgrαsり, Cakarta:

Rttawali Pers,2009).

Dewa Ketut Sukardi, Pengantar

Pelalcsanaan Program Bimbingan

dan konseling Di Sekolah, (Jakarta:

Rineka Cipta,2008).

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-

dasar Bimbingan dan konseling,

(Jakarla: Rineka Cipta,2008).

N。.otn。0F

en

たR

Page 134: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

4 Hallen A, Birnbingan dan

konseling, (Jakarla: Quantum

Teaching,2005).

11OO

5 Tohi五n,お J“らJ4gαη グα4 ゎれsθ′J4g

DJ Sθわια力 Dα4 Mαdrasα乃

ρθrら"お

ル′egrαsJ), (Jakarta

Rttawali PCrs,2009).

12 21

6 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-

dasar Bimbingan dan konseling,

(Jakarta: Rineka Cipta,2008).

12 105

7 Dewa ketut sukardi, Pengantar

Pelal<sanaan Program Bimbingan

dan konseling Di Sekolah, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2003).

12 38

磁8 Fenti Hikmawati, βJ“bJ″gα″

ん 暦θ″ηg,(Jakarta Rttawali Pers,

2010).

14 67

夕9 Fcnti Hiknlawati, 3“みJ4gα″

κοηsθ′J4g,(Jakalta:Rttawali P∝ S,

2010).

14 18

10 Wardati Dan NIIohammad Jauhar,

″ た“θ″αSJ βJ″bingα″ グα″

わパθ″偲 DJ&ゎ た力,(Jakarta

Prestasi Pustakaraya,20H).

14 55

Fenti Hikmawati, BJ“ bJ″gα″

るぉθ″低,(Jakarta RttawaH Pers,

2010).

15 16-18

12 Hallen A, Bimbingan dan

konseling, (Jakarta: Quantum

Teaching,2005).

16 56… 58

Page 135: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

つD Syamsu Yusuf Dan Juntika

Nurihsan, Landasan Bimbingan

dan konseling, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 200 6),cet.2.

17 17-19ヽ1

14 Prayitno dan Erman Amt| Dasar-

dasar Bimbingan dan konseling

(Jakarta: Rineka Cipta, 2008).

00 219… 223

ρくυ Prayitno dan Erman Amti, Dasar-

dasar Bimbingan dan konseling

(Jakarta: Rineka Cipta, 2008).

19 115… 120

16 Bimo Walgito, Bimbingan dsn

lmnseling (Studi & Karier),

(Yogyakarta: Andi, 20 1 0), Ed.III.

20 37-38

17 Syamsu Yusuf Dan Juntika

Nurihsan, Landasan Bimbingan

dan konseling, (Bandung: Remaja

Ro sdakarya, 200 6),cet.2.

21 20-21

18 Sulistyarini dan Mohammad

Jauhar, Dasqr-dasar Konseling

Panduan Lengkap Memahami

Prinsip-Prinsip Pelaksanaan

Konseling, (Jakarta: Prestasi

Pustka, 20L4).

21 149

19 Zainal Aqib, Ikhtisor Bimbingan

Dan Konseling, (Bandung: Yrama

Widya,2012).

22 2-3

20 Ali Mudlofi r, Pendidik Profesional :

Konsep, Strategi dqn Apliknsi

dalam Peningkatan Mutu Pendidik

di Indonesia, (Jakarta: Rajawali

23 119-120

Page 136: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Pers, 2012), cet.lユ

つ4 Trianto dan Titik Triwulan T,

Tinjauan Yuridis FIak serta

Kewajiban Pendidik Menurut (/(J

Guru dan Dosen, (Jakarta: Prestasi

Pustaka,2006), cet.1.

OD

つ4

う0

つ乙

22 Ali Mudlofi r, Pendidik Profes ional :

Konsep, Strategi dan Aplikasi

dalam Peningkatan Mutu Pendidik

di Indonesia, (Jakarta: Rajawali

Pers,2072), cet.1-

24 t20

うD

(ノん Departemen Agama, Wawasan

Tugas Guru dan Tenaga

Kependidikan, (Jakarta:

Departemen Agama RI, 2005).

24 66

24 Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi

Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta.

2004).

25 103-104

25 Sutinra, Bimbingan dan Konseling

Pendidilcan Fornml, Nonformal dan

Informal, (Yogyakarta: ANDI

oFFSET,2013).

26 79

26 Fenti Hikmawati, Bimbingan

Konseling, (Jakarta: Rajawali Pers,

201 0).

27 23

27 Zainal Aqib, Ikhtisar Bimbingan

dan konseling di Sekolah,

(Bandung: Yrama Widya, 2012).

cet.I.

28 116-117

Page 137: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

28 Jejen Musfah, Peninglcatan

Kompetensi Guru: Melalui

Pelatihan dan Sumber Belajar

Teori dan Praktik, (Jakarta:

Kencana, 20ll).

29 30-54ηlメー‐L

29 Muhibbin Syah, Psikologi

Pendidikan Dengan Pendekatan

Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2073), cet. I 8.

30 236

物 ん30 Barnawi dan Mohammad Arifin,

Etika dan Profesi kependidikan,

(Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2012).

31 18

うD Bamawi dan Mohammad Arifin,

Etika dan Profesi kependidikan,

(Jogjakarta: Ar-ruzz Media, Z0l2).

32 57

32 Zainal Aqib, Ikhrlisα ″ βJ″ b′″gα4

ααJ7 Ko4scJi4g グJ Scわ′αみ,

(Bandung: Yralna Widya, 2012),

cet.I.

33 113

うD

うD Soedipto dan Raflis Kosasi, Profesi

Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta,

2004).

34 107-110

34 Fcnti HikΠ lawati, 3J″ bJ″gα4

κο4sθ′J″g,(Jakarta:Rttawali Pers,

2010).

35 21

35 Soedipto dan Raflis Kosasi, Profesi

Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta,

2004).

36 102-103ノ

Page 138: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

―_

Achrnad Juntika Nurihsan dan Akur

Sudianto, Manajemen Bimbingan

dan Konseling Dt SMA Katrikulum

2004, (Jakarta: Grasindo, 2005).

BAB III

No.Footnote

Identitas Buku Hal.

Skripsi

IIaI.Referensi

ParafPembimbins

1 Suharsinli A五kunto, Prο sθグレr

Fθ″θ″′滋η S″α" Pθ

″(た物″″

PIリル化 (Jakarta Rineka cipta,

2010)。

41 172 「

2 Stharsilni Arikunto, Prasθ グタr

fセ″θJirliα 4 sッα′γ Pc″グθんα″4

Praル亀 (Jakarta Rineka cipta,

2010).

41 172

3 Suharsimi Arikunto, Prosedur

Penelitian Statu Pendekatan

Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010).

41 172 /

4 Suharsillni Arikunto, Prasθ グ″r

Pcηθ″″α4 sνα′夕 Pc″αθ滋`α

4

Praル戒し (Jakarta: Rincka Cipta,

2010).

41 172

5 Lexy J Moleong, Metodologi

Penelitian Kualitatif, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 20ll),

Cet.29.

51 330-331

36 36 32-33

Page 139: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

BAB IV

No.Footnote

Identitas Buku Hal.

Skripsi

Hal.Referensi

ParafPembimbins

1 Persahini Sidik. HasJ′ NQwα“εαrα

κttαあ 施 drasα乃.Scrpong。 18

Desember 2014.

59 ヽ――

・―

2 Persahini Sidik. Hα sJ′ NQl″α4εαrα

κりα″ 滋 グrαsα力̀ s朝pOng.18

Desember 2014.

60|

3 Pensahini Sidik. 助 sJ′ NQ]″αηCα″α

スlpαル Madrasα力。 serpong。 18

Desember 2014.

61

鶯4 MAN hsan Cendikia, Praβ′

滋 グrαsα力 И′クα力 陀geFi LSα″

Ca″済″α Sθψο43 (s(4,Ong:

2015/2016)。

62

5 Persahini Sidik. Hasil Wawancara

Kepala Madrasah. Serpong. 18

Desernber 2014.

63

6 Persahini Sidik. 167s〃 NQ Q゙η cαrα

κυα″ 滋 グrαsα力。 serpOng.18

Desember 2014.

64

7 Persahini Sidik. Hα sJ′ Иそ71″αηcarα

κりαル 施 グ″αsαλo SerpOng.18

Deselnber 2014.

64

8 Rini Kristianti.Has〃 ″♭″α4εαrα

G夕″.Serpong.12]Desembcr 2014.

65

9 Rini Kristianti. Hasil Wawancara

Guru. Serpong. 12 Desember 2074.

67

10 Rini Kristiat'fii. Hasil Waxtancarcr

GurtL. Seqtong. | 2 Desemb er 2014.

00

κυ

Page 140: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Rini Kristianti. Hasil Wawancara

Guru. Serpong. l2 Desernb er 2014.

69 ヽ――

12 Rini Kristianti. Hasil Wawancara

Guru. Serpong. 12 Desember 2074.

70

13 Rini Kristianti. Hasil Wawancara

Guru. Serpong. 12 Desember 2014.

71

14 Ipiek Ernaka. Hasil Wawancara

Guru. Serpong. 15 Deserrrber2074.

う0

勺′′

15 Eneng Uswatun hasanah. Hasil

Wawancara Guru. Serpong. 15

Desember 2014.

74

16 Siti Sofiatun. Hasil Wawancara

Guru. Serpong. 18 Desember2014.

75

17 Abdul Jalil. Hasil Wawancara

Guru. Serpong. l5 Desember 2014.

76

718 Siti Sofiatun. Hasil Wawancara

Guru. Serpong. l8 Desemb er 2014.

77 I

19 Siti Sofiatun. Hasil Wawancara

Gunt. Serpong. I 8 Desernber 2014.

78

20 Debby Aulia Saanty. Hasil

Wawancara Siswa. Serpong. l8

Desember 2014.

78

21 Khansa Nur Husna. Hasil

wawancara Siswa. Serpong. 18

Desember 2014.

80

22 Fadhilah Azzahra. Hasil

wawancara Siswa. Serpong. l8

desember 2014.

81

|

23 M. Abiy.vi Tauhid. Hasil

Ifoy;cLt'rccu'cr Slsrlo. Serpong. l8

83

Page 141: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Untuk memenuhi validasi skripsi yang berjudul peran Guru MataPelajaran Dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Di MAN Insan CendikiaSerpong, maka perlu pengujian daftar referensi untuk mengetahui sumber datayang diperoleh.

Desember 2014.

24 Jihad Ransyan F. Hasil Wawancara

Siswa. Serpong. 18 Desember

2014.

84

Jakarta, 3l Mei 2016

Dosen Pembimbing

NIP.195707101979031002

|

Page 142: PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN …

Lampiran 15

BIODATA PENULIS

Nurul Fitriah, NIM 1110018200023, Jurusan Manajemen Pendidikan,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2010.

Penulis lahir di Tuban, 2 April 1992. Bertempat tinggal di Jalan Kodiklat

TNI Buaran RT 002 RW 006 No. 61, Kel. Buaran, Kec. Serpong, Tangerang

Selatan. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Orang tua

penulis adalah Bapak Usman dan Ibu Djinab.

Riwayat Pendidikan: SDN Buaran Tangerang Selatan Tahun 2004, SMP

Islam Al-Ma’arif 01 Malang Jawa Timur Tahun 2007, MA Al-Ma’arif Malang

Jawa Timur Tahun 2010, Perguruan Tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010.

Hobi: Jalan-jalan, bercerita, nonton.

Motto: Don’t lose hope. We never know what future will bring.