peran guru dan wali kelas dalam bimbingan konseling

17
Universitas Sriwijaya | 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bimbingan dan Konseling adalah suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya. Bimbingan dan Konseling memiliki banyak manfaat diberbagai aspek kehidupan, salah satunya bagi aspek akademik. Dalam bidang akademik, bimbingan dan konseling memiliki peran untuk memahami perasaaan siswa melalui masalah yang dimiliki siswa, mencegah pengaruh buruk akibat masalah yang dimiliki oleh siswa, mencari Jalan keluar terbaik dari masalah yang dimiliki siswa, membantu siswa dalam mengembangkan bakat yang dimilikinya, dan melancarkan Proses Perkembang siswa atau peserta didik. Itu artinya bimbingan dan konseling memiliki peranan yang sangat penting bagi para siswa, terutama untuk membantu para siswa menghadapi masalah yang sedang mereka hadapi supaya mereka tidak melampiaskan amarah dengan cara yang salah. Selain guru pembimbing, guru mata pelajaran juga berperan penting untuk mengatur dan menjaga keadaan psikis siswa, karena kenyataannya guru mata pelajaran adalah salah satu pihak sekolah yang paling sering bertemu dengan siswa, sehingga mereka dianggap tahu bagaimana keadaan siswa di kelasnya. Namun sayang kenyataannnya siswa tidak menganggap pihak BK sebagai ‘teman’ tapi sebagai ‘musuh’. Kebanyakan siswa pada umumnya memandang BK sebagai hakim yang memberi hukuman bagi siswa yang telah melakukan suatu kesalahan bukan sebagai dokter yang memberi obat bagi mereka yang mungkin sedang melakukan suatu kesalahan. Itu artinya ada hal yang harus diperbaiki dengan pandangan para siswa mengenai pelayanan Bimbingan dan Konseling, supaya para siswa tidak lagi memandang bimbingan dan konseling dengan cara yang salah. Selain itu kebanyakan guru juga mulai melupakan tugas mereka. Kebanyakan dari mereka justru cenderung lebih memilih menghukum siswa yang melakukan kesalahan, bukan justru membantu siswa untuk bisa berubah dan berhenti agar tidak lagi bermasalah. Maka dari itulah kami membuat makalah ‘Peran Guru Mata Pelajaran dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling’.

Upload: indah-lestari

Post on 23-Jan-2018

5.670 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Universitas Sriwijaya | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bimbingan dan Konseling adalah suatu bantuan yang diberikan oleh konselor

kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan

juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya. Bimbingan dan Konseling

memiliki banyak manfaat diberbagai aspek kehidupan, salah satunya bagi aspek

akademik. Dalam bidang akademik, bimbingan dan konseling memiliki peran untuk

memahami perasaaan siswa melalui masalah yang dimiliki siswa, mencegah pengaruh

buruk akibat masalah yang dimiliki oleh siswa, mencari Jalan keluar terbaik dari

masalah yang dimiliki siswa, membantu siswa dalam mengembangkan bakat yang

dimilikinya, dan melancarkan Proses Perkembang siswa atau peserta didik. Itu artinya

bimbingan dan konseling memiliki peranan yang sangat penting bagi para siswa,

terutama untuk membantu para siswa menghadapi masalah yang sedang mereka

hadapi supaya mereka tidak melampiaskan amarah dengan cara yang salah. Selain

guru pembimbing, guru mata pelajaran juga berperan penting untuk mengatur dan

menjaga keadaan psikis siswa, karena kenyataannya guru mata pelajaran adalah salah

satu pihak sekolah yang paling sering bertemu dengan siswa, sehingga mereka

dianggap tahu bagaimana keadaan siswa di kelasnya.

Namun sayang kenyataannnya siswa tidak menganggap pihak BK sebagai ‘teman’

tapi sebagai ‘musuh’. Kebanyakan siswa pada umumnya memandang BK sebagai

hakim yang memberi hukuman bagi siswa yang telah melakukan suatu kesalahan

bukan sebagai dokter yang memberi obat bagi mereka yang mungkin sedang

melakukan suatu kesalahan. Itu artinya ada hal yang harus diperbaiki dengan

pandangan para siswa mengenai pelayanan Bimbingan dan Konseling, supaya para

siswa tidak lagi memandang bimbingan dan konseling dengan cara yang salah. Selain

itu kebanyakan guru juga mulai melupakan tugas mereka. Kebanyakan dari mereka

justru cenderung lebih memilih menghukum siswa yang melakukan kesalahan, bukan

justru membantu siswa untuk bisa berubah dan berhenti agar tidak lagi bermasalah.

Maka dari itulah kami membuat makalah ‘Peran Guru Mata Pelajaran dalam

Pelayanan Bimbingan dan Konseling’.

Page 2: Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Universitas Sriwijaya | 2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, penulis dapat membuat beberapa

rumusan masalah yang akan dikaji pada makalah ini. Adapun rumusan masalah yang

akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Apa peran bimbingan dan konseling di sekolah?

2. Siapa saja personalia (penggerak) pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah?

3. Apa peran personalia (penggerak) pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah?

4. Apa peran guru mata pelajaran dalam pelayanan bimbingan dan konseling?

5. Apa peran wali kelas dalam pelayanan bimbingan dan konseling?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan penulisan dari

makalah ini adalah untuk mengetahui:

1. Peran bimbingan dan konseling di sekolah

2. Personalia (penggerak) pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah

3. Peran personalia (penggerak) pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah

4. Peran guru mata pelajaran dalam pelayanan bimbingan dan konseling

5. Peran wali kelas dalam pelayanan bimbingan dan konseling

Page 3: Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Universitas Sriwijaya | 3

BAB II

PEMBAHASAN MATERI

2.1 Peran Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Bimbingan Konseling di Sekolah memiliki peran penting dalam lingkungan

sekolah. Guru BK berperan sebagai fasilitator siswa agar bisa berkembang

secara mandiri dan dapat menyelesaikan permasalahanya yang sedang

dihadapi. Dengan adanya pelayanan bimbingan konseling, siswa dapat

memperoleh banyak keuntung dari suatu pelayanan merupakan hasil dari

terlaksananya fungsi pelayanan tersebut. Dengan demikian peran bimbingan

konseling dapat diketahuai dengan melihat fungsi–fungsi pelayanan bimbingan

konseling seperti yang ada di bawah ini:

1. Fungsi pemahaman

Fungsi pemahaman adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan

menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai

dengan kepentingan pengembangan peserta didik . Pemahaman ini sangat

berguna untuk melihat bagaimana cara paling efektif untuk melancarkan

proses pengembangan peserta didik

2. Fungsi pencegahan

Fungsi pencegahan adalah fungsi bimbingan dan konseling melindungi dan

mencegah peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul,

yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan

kesulitan tertentu dalam perkembangannya. Salah satunya perilaku yang

menyimpang atau tidak sesuai dengan aturan yang ada , bimbingan ini

mencegah siswa agar tidak melakukan perilaku menyimpang karena akan

mengganggu segala aktivitasnya.

Page 4: Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Universitas Sriwijaya | 4

3. Fungsi pengentasan

Walaupun fungsi pencegahan dan pemahan telah dilaksanakan , terkadang

masih terdapat masalah masalah tertentu , oleh karena itu , peran fungs i

pengentasan ini diperlukan. Peran ini akan menghasilkan terpecahnya atau

teratasinya berbagai permasalahan yang dialami klien atau siswa . Siswa

yang tetap memiliki masalah setelah dilakukan pemahaman dan

pencegahan, akan diberikan solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah

yang dimiliki siswa . Solusi ini diambil berdasarkan hasil diagnosis dan teori

konseling.

4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan.

Fungsi pengembangan (development), yaitu bantuan yang diberikan

konselor kepada siswa agar ia mampu mengembangkan diri secara optimal.

Siswa menyadari akan potensi yang dimiliki akan berusaha memanfaatkan

potensi tersebut dengan sungguh-sungguh. Artinya Siswa akan dibantu agar

dapat menyalurkan bakat nya . Di sekolah , Siswa akan disalurkan ke

Kegiatan ekstrakulikuler atau organisasi sekolah yang sesuai dengan minat

dan kemampuan siswa . Dengan begitu siswa akan lebih mudah terpelihara

dan berkembang .

Dari 4 fungsi diatas dapat disimpulkan bahwa Peran Bimbingan Konseling

adalah:

a. Memahami perasaaan siswa melalui masalah yang dimiliki siswa

b. Mencegah pengaruh buruk akibat masalah yang dimiliki oleh siswa

c. Mencari Jalan keluar terbaik dari masalah yang dimiliki siswa

d. Membantu Siswa dalam mengembangkan bakat yang dimilikinya

e. Melancarkan Proses Perkembang Siswa atau peserta Didik

Page 5: Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Universitas Sriwijaya | 5

2.2 Personalia Bimbingan Konseling

Personalia pelaksana bimbingan dan konseling adalah segenap unsur yang

terkait di dalam organisasi bimbingan dan konseling. Personil utamanya adalah

guru pembimbing dan koordinator bimbingan dan konseling di sekolah. Agar

pelayanan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan baik dan mencapai

sasaran secara optimal, maka tiap-tiap pesonil bimbingan dan konseling perlu

memahami dan menyadari tentang peranannya masing-masing.dan Seluruh

Personil akan bahu-membahu dalam pelancaran proses untuk mencapai sasaran

tersebut. Prayitno 1997 dalam blog Gun’s Konseling mengatakan menjelaskan

personil dari bimbingan konseling mencakup :

1. Personil pada Diknas Propinsi atau Diknas Kabupaten/Kota yang bertugas

melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggaraan

pelayanan Bimbingan dan Konseling di satuan-satuan pendidikan.

2. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab program pendidikan secara

menyeluruh termasuk didalamnya program Bimbingan dan Konseling di

satuan pendidikan masing-masing.

3. Guru Pembimbing dan guru kelas sebagai petugas utama dan tenaga inti

dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling.

4. Guru-guru lain ( guru mata pelajaran dan guru praktik) serta wali kelas

sebagai penanggung jawab dan tenaga ahli dalam mata pelajaran, program

latihan atau kelas masing-masing.

5. Orang tua sebagai penanggung jawab utama peserta didik dalam arti yang

seluas-luasnya.

6. Ahli-ahli lain dalam bidang nonbimbingan dan nonpengajaran/lat ihan

(seperti : dokter, psikolog, psikiater) sebagai subjek alih tangan kasus.

7. Sesama peserta didik sebagai kelompok subjek yang potensial untuk

diselenggarakannya bimbingan sebaya.

Page 6: Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Universitas Sriwijaya | 6

Gambar 1. Pengorganisasian BK

(Sumber: Sugiyatno, n.d)

2.3 Tugas Personalia Pelayanan BK di Sekolah

1. Kepala Sekolah

a. Membuat rencana /program sekolah secara menyeluruh

b. Mendelegasikan tanggung jawab tertentu dalam pelaksanaan BK

c. Melengkapi dan menyediakan kebutuhan fasilitas BK

d. Mengawasi pelaksanaan program

e. Memberikan tanggung jawab ke dalam dan ke luar

f. Mengadaakan hububgan dengan lembagadi luar sekolah dalam

rangka kerjasama pelaksanaan bimbingan dan konseling

g. Mengkoordinasikan kegiatan bimbingan daalam kegiatan lain

2. Konselor Pendidikan

a. Menyusun program bimbingan dan konseling bersama kepala

sekolah

Page 7: Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Universitas Sriwijaya | 7

b. Memberikan garis kebijaksanaan mengenai kegiatan BK

c. Bertanggung jawab terhadap jalannya program

d. Mengkoordinasikan laporan kegiatan pelaksanaan program

sehari-hari

e. Memberikan laporan kegiatan pada kepala sekolah

f. Membantu siswa untuk memahami dan mengadakan peyesuaian

pada diri sendiri ,lingkungan sekolah yang semakin lama makin

berkembag

g. Menerima dan mengklasifikasikan informasi pendidikan dan

informasi pekerjaan dan informasi lainnya yang di peroleh serta

mengirimkannya sehingga menjadi catatan komulatif siswa

h. Menganalisis dan menafsirka data siswa guna mendapatkan suatu

rencana tindakan positif terhadap siswa.

i. Mengadakan pertemuan staf

j. Melaksanakan bimbingan kelompok dan konseling individu

k. Memberikan informasi pendidikan dan jabatan pada siswa dan

menafsirkannya untuk keperluan perencanaan pendidikan dan

jabatan

l. Mengadakan konsultasi dengan instansi yang berhubungan

dengan progran bimbingan dan konseling dan memimpin usaha

penyelidikan masyarakatdi sekitar sekolah untuk mengetahui

lapangan kerja yang tersedia

m. Bersama guru membantu siswa memilih pengalaman atau

kegiatan –kegiatan kurikuler yan sesuai dengan minat,bakat, dan

kemampuan

n. Membantu guru menyusun pengalaman belajar dan membuat

penyesuaian metode mengajar yang sesuai dengan yang

memenuhi sifat keadaan masing masing siswa

o. Mengadakan pengalaman lanjutan terhadap siswa tamatan

sekolahnya dan siswa yang keluar sebelum tamat dan melakukan

usaha penilaian yang lain secara bertahap

Page 8: Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Universitas Sriwijaya | 8

p. Mengadakan konsultasi dengan orang tua siswa dan mengadakan

kunjungan rumah

q. Menyelenggarakan pembicaraan kasus

r. Menyelenggarakan wawancara penyuluhan dengan siswa

s. Menyelenggarakn program latihan bagi para petugas guru

t. Melakukan referal pada lembaga atau ahli yang lebih berwenang

3. Guru konselor/wali kelas

Bouty (2014) mengatakan bahwa peran wali kelas dalam pelayanan

bimbingan dan konseling, meliputi:

a. Membantu guru pembimbing dalam melaksanakan tugas-tugasnya,

khusus dikelas yang menjadi tanggung jawabnya

b. Membantu guru mata pelajaran melaksanakan peran pelayanan

bimbingan dan konseling, khusus di kelas yang menjadi tanggung

jawabnya

c. Membantu memberikan kemudahan bagi peserta didik di kelas yang

menjadi tanggung jawabnya dalam menjalani layanan atau kegiatan

bimbingan dan koseling

d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan koseling,

khususnya konferensi kasus

e. Mengalihtangankan peserta didik yang memerlukan layanan

bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing.

4. Guru/pengajar

Menurut Marsudi (Bouty, 2014) peran guru mata pelajaran dalam layanan

bimbingan dan konseling:

a. Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling.

b. Mengalihtangankan peserta didik yang memerlukan layanan bimbingan

dan konseling.

c. Menerima peserta didik yang memerlukan pelayanan khusus seperti

program perbaikan atau pengayaan.

Page 9: Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Universitas Sriwijaya | 9

d. Membantu menciptakan suasana kelas, hubungan guru dengan peserta

didik,hubungan sesame peserta didik yang dapat menunjang

pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling

e. Memberikan kemudahan bagi peserta didik yang memerlukan

pelayanan bimbingan dan konseling.

f. Berprtisipasi dalam penanganan masalah peserta didik,sepert i

konferensi kasus

g. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka

evaluasi pelayanan bimbingan dan konseling, serta upaya tindak

lanjutnya.

5. Petugas/Administrasi Bimbingan dan Konseling

a. Mengisi kartu pribadi siswa

b. Menyimpan catatan dan data lain

c. Menyelesaikan laporan dan pengumpulan data siswa

d. Mengirim dan menerima surat panggilan dan surat pemberitahuan

2.4 Peran Guru Mata Pelajaran dalam Pelayanan Bimbingan dan

Konseling

1. Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling

Sebenarnya Bimbingan dan Konseling bukan serta merta musuh

bagi para siswa yang nakal, tapi justru berperan sebagai dokter bagi

mereka. Tapi sayang kenyataannya siswa-siswa di Indonesia pada

umumnya memandang guru BK mereka sebagai pengeksekusi

kesalahan mereka, bukan sebagai dokter yang mungkin bisa membantu

mereka menyelesaikan berbagai masalah di sekolah. Sebagai seorang

guru yang berfungsi sebagai fasilitator guru mata pelajaran memilik i

peranan yang penting untuk bisa memasyarakatkan layanan bimbingan

dan konseling. Mereka bisa menjelaskan tentang manfaat dan peran dari

pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, supaya dapat

membantu para siswa untuk memperluas pengetahuan mereka .

Page 10: Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Universitas Sriwijaya | 10

Sehingga pemikiran siswa mengenai BK tidak selalu negatif dan bagi

mereka yang mungkin sedang menghadapi masalah yang bisa

mengganggu kegiatan sekolah, mereka jadi bisa memanfaatkan

pelayanan tersebut untuk membantu mereka menyelesaikan atau

menghadapi masalah yang sedang mereka hadapi.

2. Mengalihtangankan peserta didik yang memerlukan layanan bimbingan

dan konseling.

Sebagai bagian dari sekolah yang paling sering berhadapan langsung

dengan siswa, guru yang memiliki fungsi sebagai mediator antara siswa

dan guru bimbingan dan konseling. Guru juga tidak hanya berfungs i

sebagai pengajar dan mediator saja, tapi juga sebagai pengamat.

Seorang guru yang baik adalah seorang guru yang mampu memahami

keadaan psikis siswanya. Karena seringnya berhadapan dengan siswa,

guru seharusnya mampu menilai siswa-siswa yang mungk in

memerlukan layanan bimbingan dan konseling. Bukan justru

menghukum mereka dengan cara-cara yang tidak mendidik, tapi

mengalihtangankan peserta didik tersebut kepada pihak BK di sekolah.

3. Menerima peserta didik yang memerlukan pelayanan khusus seperti

program perbaikan atau pengayaan

Guru berperan sebagai seorang fasilitator disekolah. Sebagai

seorang fasilitator, guru tidak hanya berfungsi untuk memberikan

fasilitas fisik, tapi juga non fisik. Misalnya pada saat siswa mengalami

kesulitan belajar, guru dapat merancang program perbaikan dengan

mempertimbangkan tingkat kesulitan yang dialami dan menyesuaikan

dengan gaya belajar siswa. Sebaliknya, bagi siswa yang pandai guru

dapat memprogramkan tindak lanjut berupa kegiatan pengayaan.

Page 11: Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Universitas Sriwijaya | 11

4. Membantu menciptakan suasana kelas, hubungan guru dengan peserta

didik, hubungan sesama peserta didik yang dapat menunjang

pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling

Kebanyakan siswa yang membutuhkan pelayanan bimbingan dan

konseling membutuhkan bantuan dorongan psikis dari lingkungan

disekitarnya. Pada umumnya siswa-siswa yang bermasalah disekolah

biasanya memiliki masalah dilingkungan kehidupannya yang lain.

Maka dari itu dengan adanya bantuan motivasi dari lingkungan

sekitarnya, siswa-siswa tersebut mungkin tidak akan melampiaskan

masalahnya di lingkungan lain dengan cara bermasalah di sekolah. Jadi

dengan adanya suasana kelas yang baik, kepedulian dari guru-gurunya,

serta hubungan yang baik dengan teman-teman sekolahnya, siswa

tersebut dapat terbantu psikisnya untuk menghadapi masalah yang

mereka hadapi. Jadi guru sebagai seorang pembimbing yang dalam hal

ini tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga mental, emosiona l,

kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks, maka

guru berfungsi untuk membimbing mental siswa, dan mengupayakan

cara-cara yang mungkin dapat menjaga kestabilan mental siswa yang

sedang bermasalah agar tidak terganggu oleh masalah-masalah yang

sedang mereka hadapi tersebut.

5. Memberikan kemudahan bagi peserta didik yang memerlukan

pelayanan bimbingan dan konseling.

Maksudnya disini bahwa apabila ada siswa yang memang

membutuhkan sebuah pelayanan dalam bimbingan dan konseling itu

adapun guru ikut serta berperan penting tersebut dalam memecahkan

masalahnya dan memberikan pendapat berupa solusi yang bisa

membuat siswa tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya tanpa

menyulitkan siswa tersebut. Guru harus memiliki pemahaman tentang

anak . guru dapat memahami tentang anak dapat melakukan suatu

pendekatan misalnya manusiawi-religius, bersahabat, ramah, jujur,

Page 12: Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Universitas Sriwijaya | 12

memaahami dan menghargai tanpa syarat.dengan melakukan suatu

pendekatan siswa tersebut dapat dibimbing dengan baik.

6. Berpartisipasi dalam penanganan masalah peserta didik

Guru dapat ikut berpartisipasi dalam penanganan masalah yang

terjadi pada siswa. Apabila siswa mendapatkan masalah

(ringan,sedang,berat) guru tersebut dapat langsung menanangani siswa

tersebut dan membantu siswa tersebut agar membuat pilihan dalam

memperoleh peyesuaian diri dan perkembangan pribadi secara optimal.

Disini juga bukan hanya guru yang berperan penting, disini juga dapat

melibatkan pihak-pihak lain seperti konselor, dan lainnya.

7. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka

evaluasi pelayanan bimbingan dan konseling, serta upaya tindak

lanjutnya

Maksudnya, dalam menangani kasus atau penanganan masalah guru

juga dapat ikut berperan dalam mengumpulkan informasi penting. guru

harus paham dengan suatu masalah yang dihadapi oleh siswa yang

bermasalah agar masalah yang dihadapi siswa tersebut dapat membuat

suatu solusi yang efektif bagi siswa tersebut. Dan informasi yang telah

dikumpulkan tersebut dapat membantu menyelesaikan masalah dengan

alur yang benar tanpa membuat upaya tindak lanjut yang tidak berkenan

untuk ada.

2.5 Peran Wali Kelas

a. Membantu guru pembimbing dalam melaksanakan tugas-tugasnya,

khusus dikelas yang menjadi tanggung jawabnya

Walikelas memiliki tanggung jawab penuh terhadap kelasnya.

Sehingga peran walikelas dapat membantu guru pembimbing dalam

melaksanakan tugas-tugasnya. Apabila guru pembimbing memilik i

masalah terhadap kelas tersebut, walikelas itulah yang bertanggung

Page 13: Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Universitas Sriwijaya | 13

jawab atas kelasnya. Walikelas juga membantu guru pembimbing atau

dapat berkerja sama dalam mengelola kelas, dan dalam membantu

menangani siswa yang bermasalah.

b. Membantu guru mata pelajaran melaksanakan peran pelayanan

bimbingan dan konseling, khusus di kelas yang menjadi tanggung

jawabnya.

Tidak jauh berbeda dengan penjelasan pertama walikelas memilik i

tanggung jawab dan hak penuh terhadap kelasnya. Wali kelas berhak

mengatur seluruh komponen yang ada dikelasnya terutama para siswa.

Seorang guru mata pelajaran mungkin memiliki kewajiban untuk bisa

memonitoring siswanya yang kelihatan bermasalah. Untuk bisa

memastikan hasil dari monitoringnya, guru mata pelajaran dapat berbagi

informasi dengan wali kelas. Karena pada dasarnya wali kelas adalah

pemegang informasi lengkap mengenai murid-murid yang ada di

kelasnya, sehingga guru wali kelas memiliki peranan penting untuk

membantu guru mata pelajaran dalam melaksanakan peran pelayanan

bimbingan dan konseling.

c. Membantu memberikan kemudahan bagi peserta didik di kelas yang

menjadi tanggung jawabnya dalam menjalani layanan atau kegiatan

bimbingan dan konseling

Dengan terbatasnya jam khusus bimbingan pada sekolah-sekolah

mungkin akan sulit bagi guru pembimbing untuk tidak menggunakan

jam pelajaran dalam melakukan suatu kegiatan konseling, karena sebab

itulah siswa yang sedang menjalani layanan atau kegiatan bimbingan

dan konseling akan sering keluar kelas dan meninggalkan jam pelajaran.

Pada saat siswa seharusnya mengikuti pelajaran di kelas tapi harus

meninggalkan kelas karena harus mengikuti kegiatan layanan, tanpa

kerelaan guru dalam memberi kesempatan kepada siswa tersebut,

layanan konseling perorangan akan sulit terlaksana. Oleh sebab itu wali

Page 14: Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Universitas Sriwijaya | 14

kelas berperan untuk mengkoordinir atau menjelaskan kepada guru-

guru mata pelajaran yang mengajar di kelasnya untuk memberikan

kesempatan khusus bagi para siswa penerima layanan bimbingan dan

konseling untuk bisa menjalani pelayanan, meskipun mungkin harus

meninggalkan kelas untuk beberapa waktu.

d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling,

khususnya konferensi kasus

Sudrajat (2008) mengatakan bahwa konferensi kasus merupakan

kegiatan pendukung atau pelengkap dalam Bimbingan dan Konseling

untuk membahas permasalahan siswa (konseli) dalam suatu pertemuan,

yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan,

kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan siswa

(konseli). Itu artinya seorang wali kelas yang siswanya mungkin sudah

dialihtangankan kepada guru pembimbing dan dianggap memilik i

permasalahan yang cukup kompleks maka wali kelas tersebut berperan

dalam kegiatan bimbingan dan konseling siswanya, terutama konferensi

kasus. Tujuannya untuk membahas permasalahan siswa dan

menemukan cara untuk menyelesaikannya.

e. Mengalih tangankan peserta didik yang memerlukan layanan

bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing.

Pada dasarnya seorang guru hanya memiliki peran untuk memberi

bimbingan dan pengawasan tidak untuk tindakan konseling. Untuk

tindakan konseling sebaiknya diberikan kepada pihak yang lebih ahli.

Begitu juga dengan wali kelas, seorang wali kelas memang memilik i

peran dan hak penuh dengan kelasnya tetapi jika wali kelas sudah

merasa tidak mampu lagi menghadapi siswanya, maka seorang wali

kelas berperan untuk dapat mengalih tangankan siswa tersebut untuk

mendapatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru

pembimbing.

Page 15: Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Universitas Sriwijaya | 15

BAB III

Kesimpulan

Peran bimbingan konseling di sekolah adalah:

a. Memahami perasaaan siswa melalui masalah yang dimiliki siswa

b. Mencegah pengaruh buruk akibat masalah yang dimiliki oleh siswa

c. Mencari jalan keluar terbaik dari masalah yang dimiliki siswa

d. Membantu siswa dalam mengembangkan bakat yang dimilikinya

e. Melancarkan proses perkembangan siswa atau peserta didik.

Pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah:

a. Personil pada diknas propinsi atau diknas kabupaten/kota

b. Kepala sekolah

c. Guru pembimbing

d. Guru mata pelajaran

e. Orang tua

f. Ahli-ahli lain dalam bidang nonbimbingan dan nonpengajaran/latihan (seperti

: dokter, psikolog, psikiater).

g. Sesama peserta didik

Peran guru mata pelajaran, antara lain:

a. Memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling.

b. Mengalihtangankan peserta didik yang bermasalah

c. Menerima peserta didik yang memerlukan pelayanan khusus

d. Membantu menciptakan suasana kelas

e. Memberikan kemudahan bagi peserta didik

f. Berprtisipasi dalam penanganan masalah peserta didik

g. Membantu pengumpulan informasi peserta didik

Page 16: Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Universitas Sriwijaya | 16

Peran wali kelas dalam pelayanan bimbingan dan konseling, antara lain:

a. Membantu guru pembimbing melaksanakan tugas

b. Membantu guru mata pelajaran melaksanakan peran pelayanan bimbingan

dan konseling

c. Memberikan kemudahan bagi peserta didik menjalani layanan atau kegiatan

bimbingan dan koseling

d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan koseling

e. Mengalihtangankan peserta didik yang memerlukan layanan bimbingan dan

konseling.

Page 17: Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling

Universitas Sriwijaya | 17

DAFTAR PUSTAKA

Bouty, Ronal. (2014). Analisis Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menangani Masalah Rendahnya Prestasi Belajar Siswa Kelas VII di SMP Negeri 7 Kota Gorontalo. [Thesis]. Diambil dari

http://eprints.ung.ac.id/6293/, diakses pada tanggal 2 Januari 2016.

Gun’s Konseling. 2011. Personalia Bimbingan dan Konseling. Diambil dari

http://guns-konseling.blogspot.com/, diakses pada tanggal 14 Februari 2016.

Heryanto, Nunu. (n.d). Bimbingan dan Konseling. Diambil dari http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/,

diakses tanggal 2 Januari 2016.

Huda, Fahmi Nuzulul. 2013. Fungsi-fungsi Dalam Bimbingan dan Konseling. Diambil dari http://faanuzululhuda.blogspot.co.id/, diakses pada tanggal 13

Februari 2016.

Liberty Aries. 2013. Peranan dan Tugas Personalia BK. Diambil dari http://liberty-aries.blogspot.co.id/, diakses pada tanggal 13 Februari 2016.

SANGAPITU97’s Blog. 2012. Peran Bimbingan Konseling di Sekolah. Diambil

dari https://muawanah66.wordpress.com/, diakses tanggal 13 Februari 2016.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Konferensi Kasus untuk Mengatasi Masalah Siswa. Diambil dari https://akhmadsudrajat.wordpress.com/, diakses pada tanggal

13 Februari 2016.

Sugiyatno. n.d. Bimbingan dan Konseling. Diambil dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/sugiyatno-mpd/materi-

kuliah-dasar-dasar-bk.pdf (diakses pada tanggal 13 Februari 2016).

Zurriyati, ezy. 2014. Peranan dan Kerjasama Personil Sekolah Dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Diambil dari http://ezyzurriyati.blogspot.com/, diakses pada tanggal 14 Februari 2016.