peran guru dan wali kelas dalam bimbingan konseling
TRANSCRIPT
Universitas Sriwijaya | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling adalah suatu bantuan yang diberikan oleh konselor
kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan
juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya. Bimbingan dan Konseling
memiliki banyak manfaat diberbagai aspek kehidupan, salah satunya bagi aspek
akademik. Dalam bidang akademik, bimbingan dan konseling memiliki peran untuk
memahami perasaaan siswa melalui masalah yang dimiliki siswa, mencegah pengaruh
buruk akibat masalah yang dimiliki oleh siswa, mencari Jalan keluar terbaik dari
masalah yang dimiliki siswa, membantu siswa dalam mengembangkan bakat yang
dimilikinya, dan melancarkan Proses Perkembang siswa atau peserta didik. Itu artinya
bimbingan dan konseling memiliki peranan yang sangat penting bagi para siswa,
terutama untuk membantu para siswa menghadapi masalah yang sedang mereka
hadapi supaya mereka tidak melampiaskan amarah dengan cara yang salah. Selain
guru pembimbing, guru mata pelajaran juga berperan penting untuk mengatur dan
menjaga keadaan psikis siswa, karena kenyataannya guru mata pelajaran adalah salah
satu pihak sekolah yang paling sering bertemu dengan siswa, sehingga mereka
dianggap tahu bagaimana keadaan siswa di kelasnya.
Namun sayang kenyataannnya siswa tidak menganggap pihak BK sebagai ‘teman’
tapi sebagai ‘musuh’. Kebanyakan siswa pada umumnya memandang BK sebagai
hakim yang memberi hukuman bagi siswa yang telah melakukan suatu kesalahan
bukan sebagai dokter yang memberi obat bagi mereka yang mungkin sedang
melakukan suatu kesalahan. Itu artinya ada hal yang harus diperbaiki dengan
pandangan para siswa mengenai pelayanan Bimbingan dan Konseling, supaya para
siswa tidak lagi memandang bimbingan dan konseling dengan cara yang salah. Selain
itu kebanyakan guru juga mulai melupakan tugas mereka. Kebanyakan dari mereka
justru cenderung lebih memilih menghukum siswa yang melakukan kesalahan, bukan
justru membantu siswa untuk bisa berubah dan berhenti agar tidak lagi bermasalah.
Maka dari itulah kami membuat makalah ‘Peran Guru Mata Pelajaran dalam
Pelayanan Bimbingan dan Konseling’.
Universitas Sriwijaya | 2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, penulis dapat membuat beberapa
rumusan masalah yang akan dikaji pada makalah ini. Adapun rumusan masalah yang
akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Apa peran bimbingan dan konseling di sekolah?
2. Siapa saja personalia (penggerak) pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah?
3. Apa peran personalia (penggerak) pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah?
4. Apa peran guru mata pelajaran dalam pelayanan bimbingan dan konseling?
5. Apa peran wali kelas dalam pelayanan bimbingan dan konseling?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan penulisan dari
makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Peran bimbingan dan konseling di sekolah
2. Personalia (penggerak) pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah
3. Peran personalia (penggerak) pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah
4. Peran guru mata pelajaran dalam pelayanan bimbingan dan konseling
5. Peran wali kelas dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Universitas Sriwijaya | 3
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
2.1 Peran Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Bimbingan Konseling di Sekolah memiliki peran penting dalam lingkungan
sekolah. Guru BK berperan sebagai fasilitator siswa agar bisa berkembang
secara mandiri dan dapat menyelesaikan permasalahanya yang sedang
dihadapi. Dengan adanya pelayanan bimbingan konseling, siswa dapat
memperoleh banyak keuntung dari suatu pelayanan merupakan hasil dari
terlaksananya fungsi pelayanan tersebut. Dengan demikian peran bimbingan
konseling dapat diketahuai dengan melihat fungsi–fungsi pelayanan bimbingan
konseling seperti yang ada di bawah ini:
1. Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai
dengan kepentingan pengembangan peserta didik . Pemahaman ini sangat
berguna untuk melihat bagaimana cara paling efektif untuk melancarkan
proses pengembangan peserta didik
2. Fungsi pencegahan
Fungsi pencegahan adalah fungsi bimbingan dan konseling melindungi dan
mencegah peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul,
yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan
kesulitan tertentu dalam perkembangannya. Salah satunya perilaku yang
menyimpang atau tidak sesuai dengan aturan yang ada , bimbingan ini
mencegah siswa agar tidak melakukan perilaku menyimpang karena akan
mengganggu segala aktivitasnya.
Universitas Sriwijaya | 4
3. Fungsi pengentasan
Walaupun fungsi pencegahan dan pemahan telah dilaksanakan , terkadang
masih terdapat masalah masalah tertentu , oleh karena itu , peran fungs i
pengentasan ini diperlukan. Peran ini akan menghasilkan terpecahnya atau
teratasinya berbagai permasalahan yang dialami klien atau siswa . Siswa
yang tetap memiliki masalah setelah dilakukan pemahaman dan
pencegahan, akan diberikan solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah
yang dimiliki siswa . Solusi ini diambil berdasarkan hasil diagnosis dan teori
konseling.
4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan.
Fungsi pengembangan (development), yaitu bantuan yang diberikan
konselor kepada siswa agar ia mampu mengembangkan diri secara optimal.
Siswa menyadari akan potensi yang dimiliki akan berusaha memanfaatkan
potensi tersebut dengan sungguh-sungguh. Artinya Siswa akan dibantu agar
dapat menyalurkan bakat nya . Di sekolah , Siswa akan disalurkan ke
Kegiatan ekstrakulikuler atau organisasi sekolah yang sesuai dengan minat
dan kemampuan siswa . Dengan begitu siswa akan lebih mudah terpelihara
dan berkembang .
Dari 4 fungsi diatas dapat disimpulkan bahwa Peran Bimbingan Konseling
adalah:
a. Memahami perasaaan siswa melalui masalah yang dimiliki siswa
b. Mencegah pengaruh buruk akibat masalah yang dimiliki oleh siswa
c. Mencari Jalan keluar terbaik dari masalah yang dimiliki siswa
d. Membantu Siswa dalam mengembangkan bakat yang dimilikinya
e. Melancarkan Proses Perkembang Siswa atau peserta Didik
Universitas Sriwijaya | 5
2.2 Personalia Bimbingan Konseling
Personalia pelaksana bimbingan dan konseling adalah segenap unsur yang
terkait di dalam organisasi bimbingan dan konseling. Personil utamanya adalah
guru pembimbing dan koordinator bimbingan dan konseling di sekolah. Agar
pelayanan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan baik dan mencapai
sasaran secara optimal, maka tiap-tiap pesonil bimbingan dan konseling perlu
memahami dan menyadari tentang peranannya masing-masing.dan Seluruh
Personil akan bahu-membahu dalam pelancaran proses untuk mencapai sasaran
tersebut. Prayitno 1997 dalam blog Gun’s Konseling mengatakan menjelaskan
personil dari bimbingan konseling mencakup :
1. Personil pada Diknas Propinsi atau Diknas Kabupaten/Kota yang bertugas
melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggaraan
pelayanan Bimbingan dan Konseling di satuan-satuan pendidikan.
2. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab program pendidikan secara
menyeluruh termasuk didalamnya program Bimbingan dan Konseling di
satuan pendidikan masing-masing.
3. Guru Pembimbing dan guru kelas sebagai petugas utama dan tenaga inti
dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling.
4. Guru-guru lain ( guru mata pelajaran dan guru praktik) serta wali kelas
sebagai penanggung jawab dan tenaga ahli dalam mata pelajaran, program
latihan atau kelas masing-masing.
5. Orang tua sebagai penanggung jawab utama peserta didik dalam arti yang
seluas-luasnya.
6. Ahli-ahli lain dalam bidang nonbimbingan dan nonpengajaran/lat ihan
(seperti : dokter, psikolog, psikiater) sebagai subjek alih tangan kasus.
7. Sesama peserta didik sebagai kelompok subjek yang potensial untuk
diselenggarakannya bimbingan sebaya.
Universitas Sriwijaya | 6
Gambar 1. Pengorganisasian BK
(Sumber: Sugiyatno, n.d)
2.3 Tugas Personalia Pelayanan BK di Sekolah
1. Kepala Sekolah
a. Membuat rencana /program sekolah secara menyeluruh
b. Mendelegasikan tanggung jawab tertentu dalam pelaksanaan BK
c. Melengkapi dan menyediakan kebutuhan fasilitas BK
d. Mengawasi pelaksanaan program
e. Memberikan tanggung jawab ke dalam dan ke luar
f. Mengadaakan hububgan dengan lembagadi luar sekolah dalam
rangka kerjasama pelaksanaan bimbingan dan konseling
g. Mengkoordinasikan kegiatan bimbingan daalam kegiatan lain
2. Konselor Pendidikan
a. Menyusun program bimbingan dan konseling bersama kepala
sekolah
Universitas Sriwijaya | 7
b. Memberikan garis kebijaksanaan mengenai kegiatan BK
c. Bertanggung jawab terhadap jalannya program
d. Mengkoordinasikan laporan kegiatan pelaksanaan program
sehari-hari
e. Memberikan laporan kegiatan pada kepala sekolah
f. Membantu siswa untuk memahami dan mengadakan peyesuaian
pada diri sendiri ,lingkungan sekolah yang semakin lama makin
berkembag
g. Menerima dan mengklasifikasikan informasi pendidikan dan
informasi pekerjaan dan informasi lainnya yang di peroleh serta
mengirimkannya sehingga menjadi catatan komulatif siswa
h. Menganalisis dan menafsirka data siswa guna mendapatkan suatu
rencana tindakan positif terhadap siswa.
i. Mengadakan pertemuan staf
j. Melaksanakan bimbingan kelompok dan konseling individu
k. Memberikan informasi pendidikan dan jabatan pada siswa dan
menafsirkannya untuk keperluan perencanaan pendidikan dan
jabatan
l. Mengadakan konsultasi dengan instansi yang berhubungan
dengan progran bimbingan dan konseling dan memimpin usaha
penyelidikan masyarakatdi sekitar sekolah untuk mengetahui
lapangan kerja yang tersedia
m. Bersama guru membantu siswa memilih pengalaman atau
kegiatan –kegiatan kurikuler yan sesuai dengan minat,bakat, dan
kemampuan
n. Membantu guru menyusun pengalaman belajar dan membuat
penyesuaian metode mengajar yang sesuai dengan yang
memenuhi sifat keadaan masing masing siswa
o. Mengadakan pengalaman lanjutan terhadap siswa tamatan
sekolahnya dan siswa yang keluar sebelum tamat dan melakukan
usaha penilaian yang lain secara bertahap
Universitas Sriwijaya | 8
p. Mengadakan konsultasi dengan orang tua siswa dan mengadakan
kunjungan rumah
q. Menyelenggarakan pembicaraan kasus
r. Menyelenggarakan wawancara penyuluhan dengan siswa
s. Menyelenggarakn program latihan bagi para petugas guru
t. Melakukan referal pada lembaga atau ahli yang lebih berwenang
3. Guru konselor/wali kelas
Bouty (2014) mengatakan bahwa peran wali kelas dalam pelayanan
bimbingan dan konseling, meliputi:
a. Membantu guru pembimbing dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
khusus dikelas yang menjadi tanggung jawabnya
b. Membantu guru mata pelajaran melaksanakan peran pelayanan
bimbingan dan konseling, khusus di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya
c. Membantu memberikan kemudahan bagi peserta didik di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya dalam menjalani layanan atau kegiatan
bimbingan dan koseling
d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan koseling,
khususnya konferensi kasus
e. Mengalihtangankan peserta didik yang memerlukan layanan
bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing.
4. Guru/pengajar
Menurut Marsudi (Bouty, 2014) peran guru mata pelajaran dalam layanan
bimbingan dan konseling:
a. Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling.
b. Mengalihtangankan peserta didik yang memerlukan layanan bimbingan
dan konseling.
c. Menerima peserta didik yang memerlukan pelayanan khusus seperti
program perbaikan atau pengayaan.
Universitas Sriwijaya | 9
d. Membantu menciptakan suasana kelas, hubungan guru dengan peserta
didik,hubungan sesame peserta didik yang dapat menunjang
pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling
e. Memberikan kemudahan bagi peserta didik yang memerlukan
pelayanan bimbingan dan konseling.
f. Berprtisipasi dalam penanganan masalah peserta didik,sepert i
konferensi kasus
g. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka
evaluasi pelayanan bimbingan dan konseling, serta upaya tindak
lanjutnya.
5. Petugas/Administrasi Bimbingan dan Konseling
a. Mengisi kartu pribadi siswa
b. Menyimpan catatan dan data lain
c. Menyelesaikan laporan dan pengumpulan data siswa
d. Mengirim dan menerima surat panggilan dan surat pemberitahuan
2.4 Peran Guru Mata Pelajaran dalam Pelayanan Bimbingan dan
Konseling
1. Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling
Sebenarnya Bimbingan dan Konseling bukan serta merta musuh
bagi para siswa yang nakal, tapi justru berperan sebagai dokter bagi
mereka. Tapi sayang kenyataannya siswa-siswa di Indonesia pada
umumnya memandang guru BK mereka sebagai pengeksekusi
kesalahan mereka, bukan sebagai dokter yang mungkin bisa membantu
mereka menyelesaikan berbagai masalah di sekolah. Sebagai seorang
guru yang berfungsi sebagai fasilitator guru mata pelajaran memilik i
peranan yang penting untuk bisa memasyarakatkan layanan bimbingan
dan konseling. Mereka bisa menjelaskan tentang manfaat dan peran dari
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, supaya dapat
membantu para siswa untuk memperluas pengetahuan mereka .
Universitas Sriwijaya | 10
Sehingga pemikiran siswa mengenai BK tidak selalu negatif dan bagi
mereka yang mungkin sedang menghadapi masalah yang bisa
mengganggu kegiatan sekolah, mereka jadi bisa memanfaatkan
pelayanan tersebut untuk membantu mereka menyelesaikan atau
menghadapi masalah yang sedang mereka hadapi.
2. Mengalihtangankan peserta didik yang memerlukan layanan bimbingan
dan konseling.
Sebagai bagian dari sekolah yang paling sering berhadapan langsung
dengan siswa, guru yang memiliki fungsi sebagai mediator antara siswa
dan guru bimbingan dan konseling. Guru juga tidak hanya berfungs i
sebagai pengajar dan mediator saja, tapi juga sebagai pengamat.
Seorang guru yang baik adalah seorang guru yang mampu memahami
keadaan psikis siswanya. Karena seringnya berhadapan dengan siswa,
guru seharusnya mampu menilai siswa-siswa yang mungk in
memerlukan layanan bimbingan dan konseling. Bukan justru
menghukum mereka dengan cara-cara yang tidak mendidik, tapi
mengalihtangankan peserta didik tersebut kepada pihak BK di sekolah.
3. Menerima peserta didik yang memerlukan pelayanan khusus seperti
program perbaikan atau pengayaan
Guru berperan sebagai seorang fasilitator disekolah. Sebagai
seorang fasilitator, guru tidak hanya berfungsi untuk memberikan
fasilitas fisik, tapi juga non fisik. Misalnya pada saat siswa mengalami
kesulitan belajar, guru dapat merancang program perbaikan dengan
mempertimbangkan tingkat kesulitan yang dialami dan menyesuaikan
dengan gaya belajar siswa. Sebaliknya, bagi siswa yang pandai guru
dapat memprogramkan tindak lanjut berupa kegiatan pengayaan.
Universitas Sriwijaya | 11
4. Membantu menciptakan suasana kelas, hubungan guru dengan peserta
didik, hubungan sesama peserta didik yang dapat menunjang
pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling
Kebanyakan siswa yang membutuhkan pelayanan bimbingan dan
konseling membutuhkan bantuan dorongan psikis dari lingkungan
disekitarnya. Pada umumnya siswa-siswa yang bermasalah disekolah
biasanya memiliki masalah dilingkungan kehidupannya yang lain.
Maka dari itu dengan adanya bantuan motivasi dari lingkungan
sekitarnya, siswa-siswa tersebut mungkin tidak akan melampiaskan
masalahnya di lingkungan lain dengan cara bermasalah di sekolah. Jadi
dengan adanya suasana kelas yang baik, kepedulian dari guru-gurunya,
serta hubungan yang baik dengan teman-teman sekolahnya, siswa
tersebut dapat terbantu psikisnya untuk menghadapi masalah yang
mereka hadapi. Jadi guru sebagai seorang pembimbing yang dalam hal
ini tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga mental, emosiona l,
kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks, maka
guru berfungsi untuk membimbing mental siswa, dan mengupayakan
cara-cara yang mungkin dapat menjaga kestabilan mental siswa yang
sedang bermasalah agar tidak terganggu oleh masalah-masalah yang
sedang mereka hadapi tersebut.
5. Memberikan kemudahan bagi peserta didik yang memerlukan
pelayanan bimbingan dan konseling.
Maksudnya disini bahwa apabila ada siswa yang memang
membutuhkan sebuah pelayanan dalam bimbingan dan konseling itu
adapun guru ikut serta berperan penting tersebut dalam memecahkan
masalahnya dan memberikan pendapat berupa solusi yang bisa
membuat siswa tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya tanpa
menyulitkan siswa tersebut. Guru harus memiliki pemahaman tentang
anak . guru dapat memahami tentang anak dapat melakukan suatu
pendekatan misalnya manusiawi-religius, bersahabat, ramah, jujur,
Universitas Sriwijaya | 12
memaahami dan menghargai tanpa syarat.dengan melakukan suatu
pendekatan siswa tersebut dapat dibimbing dengan baik.
6. Berpartisipasi dalam penanganan masalah peserta didik
Guru dapat ikut berpartisipasi dalam penanganan masalah yang
terjadi pada siswa. Apabila siswa mendapatkan masalah
(ringan,sedang,berat) guru tersebut dapat langsung menanangani siswa
tersebut dan membantu siswa tersebut agar membuat pilihan dalam
memperoleh peyesuaian diri dan perkembangan pribadi secara optimal.
Disini juga bukan hanya guru yang berperan penting, disini juga dapat
melibatkan pihak-pihak lain seperti konselor, dan lainnya.
7. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka
evaluasi pelayanan bimbingan dan konseling, serta upaya tindak
lanjutnya
Maksudnya, dalam menangani kasus atau penanganan masalah guru
juga dapat ikut berperan dalam mengumpulkan informasi penting. guru
harus paham dengan suatu masalah yang dihadapi oleh siswa yang
bermasalah agar masalah yang dihadapi siswa tersebut dapat membuat
suatu solusi yang efektif bagi siswa tersebut. Dan informasi yang telah
dikumpulkan tersebut dapat membantu menyelesaikan masalah dengan
alur yang benar tanpa membuat upaya tindak lanjut yang tidak berkenan
untuk ada.
2.5 Peran Wali Kelas
a. Membantu guru pembimbing dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
khusus dikelas yang menjadi tanggung jawabnya
Walikelas memiliki tanggung jawab penuh terhadap kelasnya.
Sehingga peran walikelas dapat membantu guru pembimbing dalam
melaksanakan tugas-tugasnya. Apabila guru pembimbing memilik i
masalah terhadap kelas tersebut, walikelas itulah yang bertanggung
Universitas Sriwijaya | 13
jawab atas kelasnya. Walikelas juga membantu guru pembimbing atau
dapat berkerja sama dalam mengelola kelas, dan dalam membantu
menangani siswa yang bermasalah.
b. Membantu guru mata pelajaran melaksanakan peran pelayanan
bimbingan dan konseling, khusus di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya.
Tidak jauh berbeda dengan penjelasan pertama walikelas memilik i
tanggung jawab dan hak penuh terhadap kelasnya. Wali kelas berhak
mengatur seluruh komponen yang ada dikelasnya terutama para siswa.
Seorang guru mata pelajaran mungkin memiliki kewajiban untuk bisa
memonitoring siswanya yang kelihatan bermasalah. Untuk bisa
memastikan hasil dari monitoringnya, guru mata pelajaran dapat berbagi
informasi dengan wali kelas. Karena pada dasarnya wali kelas adalah
pemegang informasi lengkap mengenai murid-murid yang ada di
kelasnya, sehingga guru wali kelas memiliki peranan penting untuk
membantu guru mata pelajaran dalam melaksanakan peran pelayanan
bimbingan dan konseling.
c. Membantu memberikan kemudahan bagi peserta didik di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya dalam menjalani layanan atau kegiatan
bimbingan dan konseling
Dengan terbatasnya jam khusus bimbingan pada sekolah-sekolah
mungkin akan sulit bagi guru pembimbing untuk tidak menggunakan
jam pelajaran dalam melakukan suatu kegiatan konseling, karena sebab
itulah siswa yang sedang menjalani layanan atau kegiatan bimbingan
dan konseling akan sering keluar kelas dan meninggalkan jam pelajaran.
Pada saat siswa seharusnya mengikuti pelajaran di kelas tapi harus
meninggalkan kelas karena harus mengikuti kegiatan layanan, tanpa
kerelaan guru dalam memberi kesempatan kepada siswa tersebut,
layanan konseling perorangan akan sulit terlaksana. Oleh sebab itu wali
Universitas Sriwijaya | 14
kelas berperan untuk mengkoordinir atau menjelaskan kepada guru-
guru mata pelajaran yang mengajar di kelasnya untuk memberikan
kesempatan khusus bagi para siswa penerima layanan bimbingan dan
konseling untuk bisa menjalani pelayanan, meskipun mungkin harus
meninggalkan kelas untuk beberapa waktu.
d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling,
khususnya konferensi kasus
Sudrajat (2008) mengatakan bahwa konferensi kasus merupakan
kegiatan pendukung atau pelengkap dalam Bimbingan dan Konseling
untuk membahas permasalahan siswa (konseli) dalam suatu pertemuan,
yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan siswa
(konseli). Itu artinya seorang wali kelas yang siswanya mungkin sudah
dialihtangankan kepada guru pembimbing dan dianggap memilik i
permasalahan yang cukup kompleks maka wali kelas tersebut berperan
dalam kegiatan bimbingan dan konseling siswanya, terutama konferensi
kasus. Tujuannya untuk membahas permasalahan siswa dan
menemukan cara untuk menyelesaikannya.
e. Mengalih tangankan peserta didik yang memerlukan layanan
bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing.
Pada dasarnya seorang guru hanya memiliki peran untuk memberi
bimbingan dan pengawasan tidak untuk tindakan konseling. Untuk
tindakan konseling sebaiknya diberikan kepada pihak yang lebih ahli.
Begitu juga dengan wali kelas, seorang wali kelas memang memilik i
peran dan hak penuh dengan kelasnya tetapi jika wali kelas sudah
merasa tidak mampu lagi menghadapi siswanya, maka seorang wali
kelas berperan untuk dapat mengalih tangankan siswa tersebut untuk
mendapatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru
pembimbing.
Universitas Sriwijaya | 15
BAB III
Kesimpulan
Peran bimbingan konseling di sekolah adalah:
a. Memahami perasaaan siswa melalui masalah yang dimiliki siswa
b. Mencegah pengaruh buruk akibat masalah yang dimiliki oleh siswa
c. Mencari jalan keluar terbaik dari masalah yang dimiliki siswa
d. Membantu siswa dalam mengembangkan bakat yang dimilikinya
e. Melancarkan proses perkembangan siswa atau peserta didik.
Pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah:
a. Personil pada diknas propinsi atau diknas kabupaten/kota
b. Kepala sekolah
c. Guru pembimbing
d. Guru mata pelajaran
e. Orang tua
f. Ahli-ahli lain dalam bidang nonbimbingan dan nonpengajaran/latihan (seperti
: dokter, psikolog, psikiater).
g. Sesama peserta didik
Peran guru mata pelajaran, antara lain:
a. Memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling.
b. Mengalihtangankan peserta didik yang bermasalah
c. Menerima peserta didik yang memerlukan pelayanan khusus
d. Membantu menciptakan suasana kelas
e. Memberikan kemudahan bagi peserta didik
f. Berprtisipasi dalam penanganan masalah peserta didik
g. Membantu pengumpulan informasi peserta didik
Universitas Sriwijaya | 16
Peran wali kelas dalam pelayanan bimbingan dan konseling, antara lain:
a. Membantu guru pembimbing melaksanakan tugas
b. Membantu guru mata pelajaran melaksanakan peran pelayanan bimbingan
dan konseling
c. Memberikan kemudahan bagi peserta didik menjalani layanan atau kegiatan
bimbingan dan koseling
d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan koseling
e. Mengalihtangankan peserta didik yang memerlukan layanan bimbingan dan
konseling.
Universitas Sriwijaya | 17
DAFTAR PUSTAKA
Bouty, Ronal. (2014). Analisis Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menangani Masalah Rendahnya Prestasi Belajar Siswa Kelas VII di SMP Negeri 7 Kota Gorontalo. [Thesis]. Diambil dari
http://eprints.ung.ac.id/6293/, diakses pada tanggal 2 Januari 2016.
Gun’s Konseling. 2011. Personalia Bimbingan dan Konseling. Diambil dari
http://guns-konseling.blogspot.com/, diakses pada tanggal 14 Februari 2016.
Heryanto, Nunu. (n.d). Bimbingan dan Konseling. Diambil dari http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/,
diakses tanggal 2 Januari 2016.
Huda, Fahmi Nuzulul. 2013. Fungsi-fungsi Dalam Bimbingan dan Konseling. Diambil dari http://faanuzululhuda.blogspot.co.id/, diakses pada tanggal 13
Februari 2016.
Liberty Aries. 2013. Peranan dan Tugas Personalia BK. Diambil dari http://liberty-aries.blogspot.co.id/, diakses pada tanggal 13 Februari 2016.
SANGAPITU97’s Blog. 2012. Peran Bimbingan Konseling di Sekolah. Diambil
dari https://muawanah66.wordpress.com/, diakses tanggal 13 Februari 2016.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Konferensi Kasus untuk Mengatasi Masalah Siswa. Diambil dari https://akhmadsudrajat.wordpress.com/, diakses pada tanggal
13 Februari 2016.
Sugiyatno. n.d. Bimbingan dan Konseling. Diambil dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/sugiyatno-mpd/materi-
kuliah-dasar-dasar-bk.pdf (diakses pada tanggal 13 Februari 2016).
Zurriyati, ezy. 2014. Peranan dan Kerjasama Personil Sekolah Dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Diambil dari http://ezyzurriyati.blogspot.com/, diakses pada tanggal 14 Februari 2016.