peran aktor terhadap pengembangan wisata desa …repository.umrah.ac.id/2816/1/anggriyani...

13
1 PERAN AKTOR TERHADAP PENGEMBANGAN WISATA DESA PONGKAR KECAMATAN TEBING KABUPATEN KARIMUN Anggriyani Yurika 1 , Nanik Rahmawati 2 , Rahma Syafitri 3 Email : [email protected] Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana perubahan pola pikir masyarakat tentang pengembangan kawasan wisata Desa Pongkar Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Perubahaan Sosial, konsep dasar perubahan sosial mencakup tiga gagasan. Pertama, studi mengenai perbedaan; kedua, studi harus dilakukan pada waktu berbeda; dan ketiga, pengamatan pada sistem sosial yang sama.Artinya untuk dapat melakukan studi perubahan sosial, kita harus melihat adanya perbedaan atau perubahan kondisi objek yang menjadi fokus studi. Kedua studi perubahan harus dilihat dalam konteks waktu yang berbeda, dengan kata lain kita harus melibatkan studi komparatif dalam dimensi waktu yang berbeda. Ketiga, objek yang menjadi fokus studi komparatif tersebut studi haruslah objek yang sama.Hasil penelitian ini menemukan bahwa perubahan pola pikir masyarakat Desa Pongkar di pengaruhi dari dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam masyarakat Desa Pongkar itu sendiri, seperti adanya pengaruh dari tokoh masyarakat yang selalu mengingatkan masyarakat agar selalu memanfaatkan serta menjaga potensi yang ada di Desa Pongkar, pemuda melalui IKPAR yaitu pemuda Desa yang sadar akan potensi wisata di Desa Pongkar dan membentuk sebuah organisasi, serta nilai dan norma yang menjadi acuan masyarakat Desa Pongkar secara turun temurun. Sedangkan Faktor eksternal yang merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat Desa Pongkar seperti, adanya pengaruh media sosial yang sangat berpengaruh terhadap pengembangan potensi wisata Desa Pongkar, perusahaan melalui program-programnya sehingga mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap pengembangan pariwisata di Desa Pongkar dan instansi pemerintah yang sering mengadakan sosialisasi baik mengenai pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) serta tentang bagaimana menjaga kebersihan lingkungan di Desa Pongkar. Kata Kunci : Perubahan Pola Pikir, Masyarakat, Pariwisata

Upload: lydien

Post on 15-Jul-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

PERAN AKTOR TERHADAP PENGEMBANGAN WISATA

DESA PONGKAR KECAMATAN TEBING KABUPATEN KARIMUN

Anggriyani Yurika 1 , Nanik Rahmawati 2 , Rahma Syafitri 3

Email : [email protected]

Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana perubahan pola pikir

masyarakat tentang pengembangan kawasan wisata Desa Pongkar Kecamatan

Tebing Kabupaten Karimun. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi. Teori yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu teori Perubahaan Sosial, konsep dasar perubahan sosial

mencakup tiga gagasan. Pertama, studi mengenai perbedaan; kedua, studi harus

dilakukan pada waktu berbeda; dan ketiga, pengamatan pada sistem sosial yang

sama.Artinya untuk dapat melakukan studi perubahan sosial, kita harus melihat

adanya perbedaan atau perubahan kondisi objek yang menjadi fokus studi. Kedua

studi perubahan harus dilihat dalam konteks waktu yang berbeda, dengan kata lain

kita harus melibatkan studi komparatif dalam dimensi waktu yang berbeda.

Ketiga, objek yang menjadi fokus studi komparatif tersebut studi haruslah objek

yang sama.Hasil penelitian ini menemukan bahwa perubahan pola pikir

masyarakat Desa Pongkar di pengaruhi dari dua faktor, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam

masyarakat Desa Pongkar itu sendiri, seperti adanya pengaruh dari tokoh

masyarakat yang selalu mengingatkan masyarakat agar selalu memanfaatkan serta

menjaga potensi yang ada di Desa Pongkar, pemuda melalui IKPAR yaitu pemuda

Desa yang sadar akan potensi wisata di Desa Pongkar dan membentuk sebuah

organisasi, serta nilai dan norma yang menjadi acuan masyarakat Desa Pongkar

secara turun temurun. Sedangkan Faktor eksternal yang merupakan faktor yang

berasal dari luar masyarakat Desa Pongkar seperti, adanya pengaruh media sosial

yang sangat berpengaruh terhadap pengembangan potensi wisata Desa Pongkar,

perusahaan melalui program-programnya sehingga mempengaruhi pola pikir

masyarakat terhadap pengembangan pariwisata di Desa Pongkar dan instansi

pemerintah yang sering mengadakan sosialisasi baik mengenai pemanfaatan

Sumber Daya Alam (SDA) serta tentang bagaimana menjaga kebersihan

lingkungan di Desa Pongkar.

Kata Kunci : Perubahan Pola Pikir, Masyarakat, Pariwisata

2

PENDAHULUAN

Pariwisata di Indonesia memiliki potensi yang cukup baik dan merupakan

salah satu sektor yang memacu perekonomian di Indonesia dengan keterlibatan

masyarakatnya. Kabupaten Karimun merupakan salah satu Kabupaten yang

berada di Kepulauan Riau, letak geografis Kabupaten Karimun pun memang

sangat mendukung dalam perekonomian masyarakatnya, karena Kabupaten

Karimun termasuk salah satu daerah jalur perdagangan bebas, secara tidak

langsung akan membuka peluang yang sangat besar bagi masyarakat untuk

mengambil kesempatan yang ada.

Dilihat dari letak geografis pulau Karimun memiliki letak yang startegis, dan

memiliki daya tarikwisata yang beragam seperti, wisata budaya (sejarah), wisata

alam, wisata religius, dan wisata minat khusus. Dari masing-masing daya tarik

wisata yang ada memiliki variasi objek yang menarik, wisata pantai dan budaya

adalah potensi daya tarik yang paling unuik di pulau Karimun. sikap masyarakat

yang ramah dan partisipatif dalam menyelenggarakan pertunjukan seni sehingga

mendukung terhadap kemajuan wisata dan menciptakan lingkungan sosial yang

kondusif bagi pengembangan pariwisata. (https://prezi.com)

Dengan adanya pariwisata sangat menarik perhatian masyarakat lokal mau

pun manca negara untuk datang berkunjung ke Kabupaten Karimun. di Desa

Pongkar sangat Ramai wisatawan asing yang datang ke Desa Pongkar karena

jarak tempuh antaraNegara tetangga Malaysia dan Singapura hanya 45 menit

karena sebagian masyarakat Desa Pongkar melakukan pernikahan dengan negara

tetangga. Berkembangnya pariwisata di Desa Pongkar tidak telepas dari peran

masyarakat dan peran aktor pariwisata Desa Pongkar. Dengan adanya kerja sama

3

antara aktor-aktor pariwisata dengan masyarakat desa akhirya Pariwisata Desa

Pongkar terus berkembang. Sehinggahal ini menjadian faktor penarik wisatawan

baik domestikmaupun mancanegara, Berikut data pengunjung pariwisata yang

berkunjung ke Tanjung Balai Karimun.

TABEL 1Jumlah Wisatawan yang datang melalui Pelabuhan

Tanjung Balai Karimun per Bulan, 2012-2016

Bulan

Wisatawan Yang Datang Melalui Pelabuhan Tanjung

Balai Karimun Perbulan

Jumlah

2012 2013 2014 2015 2016

Januari 9 455 7 181 8 329 6 636 6 735

Februari 8 123 9 912 8 338 8 866 8 985

Maret 10 107 9 660 8 945 8 747 7 820

April 8 545 7 330 7 621 8 343 8 201

Mei 9 399 8 394 8 731 9 468 8 466

Juni 10 521 10 877 10 074 7 797 7 599

Juli 7 994 5 597 6 343 7 339 6 674

Agustus 7 200 8 551 7 545 7 511 7 668

September 8 402 7 940 7 777 6 876 7 668

Oktober 7 659 7 652 8 164 7 674 6 724

November 8 989 8 911 7 938 7 515 6 254

Desember 11 105 11 022 10 927 9 894 8 780

Sumber: BPS Kabupaten Karimun

Desa Pongkar memiliki daya tarik Pariwisata di Kabupaten Karimun,

letaknya strategis, karena Desa Pongkar memiliki berbagai Destinasi pilihan,

seperti pantai, air terjun, danau, dan gunung. Dengan daya tarik tersebut membuat

wisatawan datang untuk berkunjung ke Desa Pongkar. Meskipun di Desa Pongkar

sering dikunjungi masyarakat lokal maupun mancanegara tetapi masyarakat masih

menjaga nilai dan norma mereka yang tertanam sejak lama, seperti saling

menghargai agama yang lain, masih memakai pakaian yang sopan sesuai dengan

budaya melayu, dilarang melakukan perbuatan yang melanggar nilai dan norma

yang bersyariat islam.

4

Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa pengembangan potensi pariwisata di

Desa Pongkar tidak terlepas dari peran aktor dalam menjaga nilai dan norma,

sehingga peneliti mmengambil judul Peran aktor pariwisata Desa Pongkar

Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun.

BAHAN DAN METODE

Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian

kualitatif. Metode penelitian kualitatif (Moleong,2015:6) adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya presepsi, motivasi, tindakan dll, secara holistik serta dengan

cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Lokasi penelitianini terletak di Desa Pongkar Kecamatan Tebing

Kabupaten Karimun, yang menjadi ketertarikan bagi peneliti untuk memilih lokasi

penelitian ini karena di Desa Pongkar merupakan kawasan Desa kecil yang ada di

Kabupaten Karimun yang memiliki potensi wisata yang besar saat dulu potensi

wisata tersebut belum sepenuhnya di manfaatkan oleh masyarakat, tetapi sekarang

perubahan terjadi sangat signifikan. Desa Pongkar mulai di kenal oleh masyarakat

lokal maupun masyarakat luar, karena masyarakat Desa Pongkar sudah mulai

mengembangkan potensi dengan baik.

Sumber data primer adalah data yang didapatkan secara langsung terhadap

orang yang bersangkutan. Data primer juga dapat di artikan sebagai data yang di

peroleh serta di kumpulkan langsung dilapangan oleh orang yang bersangkutan

melalui wawancara (Hasan, 2002:82). Data primer ini diperoleh peneliti dari hasil

5

wawancara dan pengamatan yang dilakukan peneliti di lokasi penelitian, dengan

menggunakan metode observasi. Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data

primer dari aktor-aktor yang telibat dalam proses pengembangan parisisata di

Desa Pongkar Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun.

Sumber data sekuder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan

data yang menunjang data primer. Dalam penelitian data sekunder yang

mencangkup berbagai referensi, maupun literatur yang berkaitan dengan identitas

serta data pendukung yang terdapat di Desa Pongkar maupun di Kecamatan

Tebing terkait Peran Aktor Pariwisata Desa Pongkar Kecamatan Tebing

Kabupaten.

PEMBAHASAN

Perubahan sosial bukanlah sebuah proses yang terjadi secara tiba-tiba,

terlebih lagi ketika perubahan sosial tersebut melibatkan individu atau kelompok

sosial sebagai target perubahan. Perubahan Sosial adalah segala perubahan yang

terjadi dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang

mempengaruhi sistem sosialmya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada

lembaga masyarakat sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan

mempengaruhi struktur masyarakat lainnya (Soekanto,2017). Perubahan sosal

bukan lah sebuah proses yang terjadi secara tiba-tiba. Secara umum ada beberapa

faktor yang berkontribuksi dalam memunculkan perubahan sosial sehingga

menimbulkn dua faktor yaitu, faktor internal dan faktor eksternal.

6

1. Faktor internal

Faktor internal yang merupakan faktor yang berasal dari dalam masyarakat Desa

Pongkar itu sendiri, faktor internal dalam perubahan pola pikir masyarakat Desa

Pongkar meliputi.

a. Pengaruh tokoh masyarakat

Tokoh-tokoh masyarakat yang dari dalam pelan-pelan mengajak masyarakat

untuk mulai menyadari akan potensi yang ada di daerahnya. seperti kades dan RT

akhirnya masyarakat sadar bahwa banyak sekali peluang yang dihasilkan dari

Pantai Pongkar. Semakin banyaknya pengunjung yang datang, bisa menjadikan

sumber perekonomian dan pendapatan masyarakat Desa Pongkar. Dimasyarakat

Desa Pongkar tokoh masyarakat sangat mempengaruhi dalam pengelolaan potensi

wisata, meraka sangat sering melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat

untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan memanfaatkan potensi yang ada.

Karena seringnya melakukan sosialisasi kepada masyarakat sehingga muncul lah

kesadaran masyarakat dan mulai melakukan perubahan, dengan memanfaatkan

potensi yang ada seperti bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan

membuka usaha di Pantai Pongkar. Sehingga perubahan pola pikir masyarakat

Desa Pongkar terjadi karena seringnya mendapatkan sosialisasi-sosialisasi dari

tokoh-tokoh masyarakat yang ingin membantu bersama-sama mengembangkan

Desa Pongkar.

Sesuai dengan konsep pola pikir bahwa mindset atau pola pikir itu adalah

kepercayaan atau sekumpulan kepercayaan atau cara berpikir yg mempengaruhi

perilaku dan sikap seseorang yang akhirnya menentukan level keberhasilan

7

hidupnya.Artinya masyarakat mengalami perubahan pola pikir tentang

pengembangan potensi wisata. Yang dulunya mereka tidak memanfaatkan potensi

wisata tersebut seperti mereka tidak membuka usaha, tetapi setelah mereka milihat

bahwa semakin banyak orang yang datang ke Pantai Pongkar mereka berpikir

bahwa sangat besar peluang yang mereka dapatkan dari potensi wisata

tersebut.(Ahriyani,19)

b. Pemuda melalui IKPAR

Tidak hanya dari tokoh-tokoh masyarakat seperti Kades dan ketua RT, yang sadar

akan potensi pariwista pantai Pongkar tetapi, juga ada organisasi-organisasi sosial

yang berkembang di masyarakat Pongkar yang juga mendorong perubahan pola

pikir yaitu IKPAR. IKPAR terdiri dari anak-anak muda Pongkar yang kemudian

membentuk sebuah Organisasi. IKPAR merupakan salah satu kelompok pemuda

yang sadar akan potensi wisata Pantai Pongkar. IKPAR dibentuk untuk mengelola

Pantai Pongkar dengan kegiatan-kegiatan pengembangan potensi wisata Pantai

Pongkar. munculnya IKPAR di tengah-tengah masyarakat sehingga terciptalah

struktur-struktur pengelolaan wisata Pantai Pongkar, hadirnya IKPAR juga

menyadarkan masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan yang Aman, Nyaman,

ramah dan Bersih. Munculnya IKPAR sehingga terciptalah struktur-struktur baru

dalam pengelolaan potensi wisata. Di dalam struktur tersebut sudah ada

pembagian di bidang masing-masing seperti di bidang kebersihan lingkungan

Pantai, bidang Distribusi tiket masuk, dan lainnya. IKPAR juga sering melakukan

musyawarah agar ide-ide yang ada terpikir oleh masyarakat bisa dikembangkan

lagi dan IKPAR sangat membutuhkan saran dari siapa saja dalam Proses

pengembangan potensi wisata Pantai Pongkar. Sesuai dengan bentuk-bentuk

8

perubahan sosial di Desa Pongkar bentuk perubahan yang terjadi yaitu perubahan

yang di kehendaki. Perubahan ini adalah perubahan yang diperkirakan atau yang

telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan

perubahan dalam masyarakat. (Martono,2014:4) Pihak-pihak ini dinamakan agent

of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan

masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga

kemasyarakatan. Jadi IKPAR sangat dipercayai oleh masyarakat Pongkar dalam

pengelolaan potensi wisata pantai Pongkar.

c. Nilai dan Norma

Di kehidupan bermasyarakat pasti memiliki nilai dan norma yang berbeda-beda

sesuai dengan daerah asal mereka, tidak semua nilai dan norma di masyarakat

berubah karena perkembangan waktu dan teknologi. Seperti halnya dengan nilai

dan norma yang terjadi di masyarakat Desa Pongkar yaitu nilai dan norma yang

berasal dari turun temurun yang berpedomankan pada syariat Islam, di masyarakat

masih menjaga Nilai tersebut meski pun Desa Pongkar telah menjadi tempat

wisata. Walaupun dalam pengembangan Pariwisata tentu banyak pengaruh dari

budaya luar yang masuk tetapi Masyarakat masih tetap menjaga Nilai yang sudah

tertanam sejak dulu, dan dari pihak IKPAR pun melarang keras bagi masyarakat

dan pengunjung memperjual belikan minuman keras, berbuat mesum dikawasan

Desa Pongkar.Bill Goul pakar Transformational Thingking mengatakan Sistem

kepercayaan adalah inti dari segala sesuatu yang kita yakini sebagai realitas,

kebenaran, nilai hidup dan segala sesuatu yang kita tahu mengenai dunia ini,

merubah kepercayaan (bilief) merupakan hal yang sangat sulit. Bilief

(kepercayaan) adalah sesuatu yang kita yakini benar, sehingga begitu kita

9

meyakini sesuatu sebagai hal yang benar. (http://prajab2011.com) maka kita akan

sulit merubah keyakinan kita itu. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa

Pongkar sangat percaya dan menyakini terhadap nilai dan norma yang mereka

anut dari dulu, meskipun di Desa Pongkar sangat sering di datangi oleh

masyarakat yang memliki Nilai dan Norma yang berebeda dari mereka.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri.

Faktor eksternal yang mempengaruhi perubahan pola pikir masyarakat di Desa

Pongkar yaitu.

a. Media Sosial

Setelah perkembangan waktu dan teknologi, media sosial juga berpengaruh di

dalam kehidupan bermasyarakat, dan memudahkan dalam hal pekerjaan, seperti

media sosial juga berpengaruh terhadap perubahan pola pikir masyarakat dengan

tontonan-tontonan tentang pengembangan pariwisata di daerah lain, hal tersebut

untuk mereka jadikan sebagai contoh, baik dalam segi mempromosi Potensi

wisata atau pun dalam segi meniru cara pengelolaan wisata yang sama tetapi di

daerah yang berbeda. Sehingga media sosial sangat membantu dan sangat

berpengaruh dalam proses pengembangan potensi wisata Desa Pongkar. Sesuai

dengan faktor pendorong perubahan sosial yaitu sikap menghargai hasil karya

orang lain, penghargaan terhadap hasil karya seseorang akan mendorong

seseorang untuk berkarya lebih baik lagi, sehingga masyarakat akan semakin

terpacu untuk menghasilkan karya-karya lain. (Martono,2014:22) Seperti yang

dilakukan masyarkat desa Pongkar yang menghargai hasil karya orang lain dan

10

menjadikan itu sebagi contoh untuk mengembangkan potensi wisata Pantai

Pongkar.

b. Perusahaan

Selain dari media sosial yang berasal dari faktor eksternal yang mempengaruhi

perubahan pola pikir masyarakat, perusahaan yang berada di Desa Pongkar juga

mempengaruhi perubahan pola pikir masyarakat, karna Letak perusahaan tersebut

sangat dekat Desa Pongkar Khususnya Pantai Pongkar, perusahaan tersebut

banyak menyerap pekerja lokal maupun pekerja luar. Pada saat hari libur pekerja

luar menyempatkan diri mereka untuk berlibur ke Pantai Pongkar, selain itu

perusahaan ini juga memberi CSR (Corporate Social Responsibility), Dalam

program-programnya banyak yang kemudian melibatkan masyarakat. Keterlibatan

masyarakat dalam kegiatan ini, itu lah yang kemudian mempengaruhi masyarakat

untuk merubah pola pikirnya. Tidak hanya perusahaan yang berada di dekat

daerah pariwisata Desa Pongkar saja memberi bantuan dalam pengembangan

potensi pariwisata Desa Pongkar bahkan perusahaan yang berada jauh dari daerah

pariwisata Desa Pongkar juga mendukung pengembangan potensi wisata Desa

Pongkar seperti PT. Timah juga membantu dalam proses pengembanagn kawasan

wisata Pantai Pongkar walaupun keberadaan PT. Timah yang jauh dari kawasan

Desa Pongkar dengan memberi bantuan seperti tongsampah dan baliho, ini

bertujuan agar masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kebersihan bagi

seluruh pengunjung pantai maupun masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa Desa

Pongkar sangat memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan lagi potensi

wisata Pantai Pongkar. Sistem Terbuka Masyarakat (Open Stratification)

memungkinkan adanya gerak sosial vertikal atau horizontal yang lebih luas

11

kepada anggota masyarakat. Masyarakat tidak lagi mempermasalahkan status

sosial dalam menjalin hubungan dengan sesamanya. Hal ini membuka kesempatan

kepada para individu untuk dapat mengembangkan kemampuan dirinya.

(Martono,2014:16). Sesuai dengan faktor-faktor perubahan sosial masyarakat

Desa Pongkar sangat terbuka dan mudah berbaur dengan masyarakat luar

sehingga membantu proses pengembangan potensi wisata Pantai Pongkar.

c. Instansi Pemerintah

Tidak sepenuhnya masyarakat sadar akan portensi wisata yang ada, tetapi mereka

juga diingatkan dari pihak dinas yang selalu memberikan sosialisasi mengenai

bagaimana cara menjaga lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam agar

mampu menarik jumlah wisatawan yang datang ke Pantai Pongkar. Instansi juga

berperan penting dalam mengajak masyarakat bersama-sama untuk memanfaatkan

potensi yang ada di Desa Pongkar agar masyarakat bisa lebihh mandiri. Sehingga

yang dibuat instansi tersebut mendapatkan feedback dari masyarakat, seperti

masyarakat sudah mau ikut dalam mengembangkan potensi wisata Desa Pongkar.

Menurut (Martono,2014:2) untuk melihat peruahan sosial Pertama, studi

mengenai perbedaan; dimana dasat di lihat bahwa masyarakat Desa Pongkar yang

awal nya tidak sadar akan adanya potensi wisata sekarang sudah sadar dan mulai

mengelola. kedua, studi harus dilakukan pada waktu berbeda dimana awal

masyarakat belum bisa mengelola pada tahun 2002, pada tahun 2017 banyak yang

di kelola oleh pihak IKPAR dan ketiga, pengamatan pada sistem sosial yang sama

yang terjadi di masyarakat Desa Pongkar selama 15 tahun.

12

KESIMPULAN

Konsep Perubahan sosial dapat dilihat bahwa ada penyebab dari

perubahan sosial yaitu faktor internal dan faktor ekstsernal, faktor internal

merupakan faktor yang berasal dari dalam masyarakat Desa Pongkar itu sendiri,

seperti adanya pengaruh dari tokoh masyarakat, pemuda melalui IKPAR, serta

nilai dan norma yang masih terjaga secara turun temurun di Desa Pongkar.

Sedangkan faktor eksternal yang berasal dari luar masyarakat Desa Pongkar

seperti, pengaruh media sosialadanya tontonan yang menjadi ide untuk

pengembangan wisata yg dilihat dari luar daerah dan mempromosikan potensi

wisata Desa Pongkar, perusahaan yang memberi lapangan pekerjaan seta

memberikan kan modal serta bantuan melalui program-program seperti program

CSR, dan instansi-instansi pemerintah yaitu dinas pariwisata dan dinas kesehatan

yang sering melakukan sosilisasi seperti dinas pariwiata melakukan sosialisasi

mengenai pemanfaatan SDA yang ada di Desa Pongkar agar perekonomian

masyarakat terbantu dengan membukanya usaha kecil-kecil, kemudian dari Dinas

Kesehatan melakukan sosialisasi tentang kebersihan lingkungan agar terciptanya

suasana yang aman dan nyam baik bagi masyarakat maupun pengunjung.

Masyarakat Desa Pongkar mengalami perubahan pola pikir karena

dorongan rasa ingin tahu dan ingin memahami serta memecahkan masalah.

Dimana dalam bermusyawarah melibatkan Kades Desa Pongkar, RT serta

masyarakat Desa Pongkar, sehingga hasil musyawarah tersebut terdapat saran

serta pendapat dari masyarakat Desa Pongkar yang kemudian masyarakat mulai

mengelola potensi wisata yang ada di Desa Pongkar.

13

DAFTAR PUSTAKA

Prof. DR. Lexy J. Moleong, M.A.2015. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi

Revisi. BANDUNG: PT. REMAJA ROSDAKARYA BANDUNG

Moleong. 2014. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Edisi revisi. Remaja

Rosdakarya. Bandung

Hasan, Iqbal.2002. “Pokok-Pokok Materi Metodelogi Penelitian dan

Aplikasinya”. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Soekanto. 2017 Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Nanang Marton. 2014 Sosiologi Perubahan Sosial Perspektif Klasik, Modren,

Posmodren, dan Poskolonial Edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada

Ahriyani. 2017. “Analisis Perubahan Pola Pikir Kehidupan Sosial Masyarat

Ammatoa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba”. Jurnal Dakwah dan

Komunikasi. (Hal: 18-19)

Naufal, Muhammad. 2015. “Pergeseran Pola Pikir Tokoh Utama Dalam Novel

Ketika Elang Kembali Kesarang”. Jurnal Sosiologi Sastra. (Hal:24)

Kapuas, 2015. Konsep Dasar Pola Pikir. http://Prajaab 2011.com. Diakses 20

Juni 2018

PreziClassic, 2015. https://Prezi.com>Analisis-potensi-pariwisata-pulau-karimun-

kepri. Diakses 23 Juli 2015

BPS,2014.Profile Kepulauan Riau.https://id.m.Org/ bps/ Kabupaten_Karimun.

Diakses 15 Juli 2018