laporan hasil penelitian kualitatif pemuda girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki...

45
1 LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto dalam Memaknai Stres Dosen Pengampu: Tadjuddin Noer Effendi, Prof. Dr., M.A. Suharko, Dr., S.Sos., M.Si. Fuji Riang Prastowo, S.Sos., M.Sc. Disusun oleh: Kelompok 8 1. Asti Yuniar Mila (18/424736/SP/28284) 2. Estiningtyas Azhiim (18/424742/SP/28290) 3. Radya Purwa Antika (18/424753/SP/28301) 4. Rizqika Ramadhan (18/430847/SP/28691) 5. Yusuf Ramadhan (18/428322/SP/28531) DEPARTEMEN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2019

Upload: others

Post on 08-Aug-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

1

LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF

Pemuda Girikerto dalam Memaknai Stres

Dosen Pengampu:

Tadjuddin Noer Effendi, Prof. Dr., M.A.

Suharko, Dr., S.Sos., M.Si.

Fuji Riang Prastowo, S.Sos., M.Sc.

Disusun oleh:

Kelompok 8

1. Asti Yuniar Mila (18/424736/SP/28284)

2. Estiningtyas Azhiim (18/424742/SP/28290)

3. Radya Purwa Antika (18/424753/SP/28301)

4. Rizqika Ramadhan (18/430847/SP/28691)

5. Yusuf Ramadhan (18/428322/SP/28531)

DEPARTEMEN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2019

Page 2: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………………… ……………….2

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… ………….3

1.1. Latar Belakang………………………………………………………… …………….3

1.2. Rumusan Masalah………………………………………………… …………………4

1.3. Tujuan Penelitian……………………………………………………… …………….4

1.4. Metodologi Penelitian…………………………………………………………..…….4

1.4.1. Lokasi Penelitian……………………………………………………………….4

1.4.2. Metode Penelitian…………………………………………………………...…..4

1.4.3. Sumber Data………………………………………………………………..…..5

1.4.4. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………………..5

BAB II LATAR SOSIAL……………………………………………………………………..6

2.1. Deskripsi Wilayah……………………………………………………………………6

BAB III ANALISIS dan PEMBAHASAN…………………………………………………...7

3.1. Apa Itu Stres?...............................................................................................................7

3.2. Stres Versi Mahasiswa……………………………………………………………….9

3.3. Stres Versi Pemuda Pekerja Tetap……………………………………………… …14

3.4. Stres Versi Pemuda Pekerja Serabutan…………………………………………… 19

3.5. Stres Versi Pemuda SMK………………………………………………………… ..23

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………… .. 30

4.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………30

4.2. Limitasi……………………………………………………………………………..30

4.3. Saran ……………………………………………………………………………….31

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………32

LAMPIRAN………………………………………………………………………………...34

Page 3: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada saat ini perubahan pada kehidupan bergerak begitu cepat karena pengaruh

globalisasi dan modernisasi. Seiring dengan perubahan dan perkembangan tersebut

menyebabkan adanya tuntutan bagi setiap masyarakat. Masyarakat merasakan masalah

yang semakin beragam sebagai dampak dari hal-hal di atas. Akibat tuntutan yang tidak

dapat dipenuhi dan berbeda dengan harapan seringkali menyebabkan seseorang

mengalami stres. Stres sendiri dianggap sebagai suatu keadaan di mana seseorang

merasa tidak nyaman. Mereka cenderung membuat dirinya merespon dari tekanan-

tekanan yang ada dan seringkali menimbulkan dampak negatif, seperti pusing, tekanan

darah tinggi, mudah marah, sulit berkonsentrasi, nafsu makan bertambah, sedih, dan hal

lainnya (Lubis et al., 2015).

Hal-hal yang dianggap menjadi sumber stres ialah karena ada tuntututan atau

permasalahan yang datang dari lingkungan, pekerjaan, aktivitas pendidikan, atau hal

lainnya. Banyak dari usia pemuda mengalami stres dikarenakan faktor-faktor di atas

mengingat mereka masih dalam masa yang sedang aktif-aktifnya ataupun produktif.

Permasalahan dan tuntutan mereka lebih banyak karena aktivitas di sekolah, kampus,

pekerjaan, ataupun hubungan antarpersonal yang tidak baik dalam lingkungan

pertemanan. Jika mereka dapat beradaptasi dengan keadaan semacam itu, akan tidak

menjadi masalah. Namun, tidak semua orang dapat beradaptasi dan mengatasinya

sehingga berdampak adanya strespada diri mereka.

Dari penjelasan di atas kami ingin mengetahui pendapat pemuda di Desa Girikerto,

Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman mengenai stres menurut pandangan mereka. Banyak

dari pemuda di sana yang masih mengenyam pendidikan dan bekerja yang cenderung

merasakan stres itu sendiri. Adapun judul penelitian yang akan dilakukan ialah Pemuda

Girikerto dalam Memaknai Stres.

Page 4: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

4

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana pendapat pemuda di Desa Girikerto tentang stres menurut versi mereka?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pendapat pemuda di Desa Girikerto tentang stres menurut versi mereka.

2. Mengetahui pemahaman pemuda di Desa Girikerto tentang arti stres secara luas.

1.4. Metodologi Penelitian

1.4.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten

Sleman DI Yogyakarta. Alasan Desa Girikerto dijadikan sebagai lokasi penelitian

diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Target informan kami adalah pemuda. Pemuda yang dimaksud adalah warga

negara yang berusia 17-30 tahun. Menurut data statistik kependudukan di

Yogyakarta, Kabupaten Sleman merupakan wilayah dengan jumlah pemuda

terbanyak, khususnya di Kecamatan Turi. Sehingga, atas kesepakatan

bersaman, Desa Girikerto dijadikan lokasi dalam praktikum mata kuliah

Metode Penelitian Kuantitatif I dan Kualitatif I.

b. Desa Girikerto terletak di dekat Gunung Merapi dan merupakan salah satu

desa yang letaknya jauh dari perkotaan. kami ingin mengetahui bagaimana

pendapat pemuda pedesaan mengenai stres.

1.4.2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan

kualitatif di mana peneliti berusaha menggali informasi secara mendalam

dengan informan. Dalam penelitian ini, peneliti meminta informan

mengutarakan pendapatnya mengenai stres baik secara umum maupun menurut

mereka pribadi. Peneliti tidak memberikan batasan-batasan atas jawaban

informan supaya penelitian ini mendapatkan informasi yang sebenarnya dari

objek penelitian.

Page 5: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

5

1.4.3. Sumber Data

Data penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara mendalam

terhadap enam pemuda Girikerto. Seluruh informan kami memiliki latar

belakang yang berbeda-beda. Ada yang berstatus sebagai pekerja serabutan,

pekerja tetap, mahasiswa, dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan.

1.4.4. Teknik Pengumpulan Data

Data diperoleh melalui hasil wawancara. Dalam melakukan

wawancara, peneliti menggunakan interview guide yang bisa dikembangkan

lagi dengan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang berkaitan dengan tema

penelitian ini. Informan dipilih secara acak, apabila ada pemuda yang sedang

terlihat santai maka peneliti akan mendatanginya dan meminta waktunya

untuk diwawancarai.

Page 6: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

6

BAB II

LATAR SOSIAL

2.1. Deskripsi Wilayah

Penelitian yang berjudul “Pemuda Girikerto dalam Memaknai Stres” dilaksanakan

di Girikerto, Turi, Kab. Sleman, DI Yogyakarta. Girikerto ini berada di dekat Gunung

Merapi sehingga potensi perkebunannya jauh lebih tinggi dari area perkotaan. Potensi

perkebunan di Girikerto ini adalah perkebunan salak pondoh. Oleh karena itu, sebagian

besar penduduk Girikerto cenderung bekerja di kebun atau mengurus kebun. Penelitian

dilakukan pada tanggal 27-28 April 2019. Girikerto ini merupakan lokasi yang memiliki

pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi

Girikerto ini adalah sebuah desa di mana dalam hal ini tentu berbeda dengan kota. Hal

itu terlihat jika di kota yang sering kali dijumpai adalah pemuda yang berorientasi untuk

menempuh pendidikan tinggi. Sedangkan di desa cenderung lebih berorientasi untuk

cepat mendapatkan pekerjaan. Hal tersebut kami jumpai di Desa Girikerto di mana

sebagian besar pemudanya cenderung memilih menempuh pendidikan sambil bekerja

dan memilih untuk langsung bekerja tanpa memikirkan pendidikan. Latar belakang

pemuda di Desa Girikerto yang beraneka ragam dan tentunya berbeda dengan latar

belakang pemuda perkotaan ini tentu berbeda dalam memaknai stres.

Sumber: Data Primer, 2019

Page 7: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

7

BAB III

PEMBAHASAN

Dalam bab ketiga ini, peneliti akan membahas berbagai informasi yang telah

didapatkan di lapangan selama proses penelitian yang merujuk pada stres di kalangan pemuda

di Girikerto. Hal-hal yang disajikan di antaranya ialah stres menurut para informan secara

umum, stres versi mahasiswa, stres versi pemuda yang telah bekerja secara tetap, stres versi

pemuda yang memiliki pekerjaan serabutan, dan stres versi siswa SMK.

3.1. Apa Itu Stres?

Setiap individu pasti pernah merasakan stres. Menurut Roman Kupriyanov dan

Renad Zhadanov, “stress is an attribute of modern life” (Kupriyanov & Zhadanov,

2014). Artinya, dewasa ini—kondisi stres pada kehidupan masyarakat modern sudah

menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Dalam tataran ini, stres dapat menimpa dan

terjadi pada siapa pun dalam kondisi apa pun. Stres sendiri memiliki arti dan makna

yang beragam bagi tiap-tiap individu. Hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor

pengalaman, lingkungan, dan penerimaan serapan keilmuan yang didapat sejak kecil

hingga tumbuh dewasa. Sehingga berdampak pada cara individu dalam merespons stres.

Sehingga untuk memudahkan awam dalam memahami stres, dibangunlah sebuah

kerangka teori dan definisi mengenai stres oleh para ahli dan teoritisi. Menurut KBBI,

stres dapat diartikan sebagai gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang

disebabkan oleh faktor dari luar dan menyebabkan suatu ketegangan. Bagi Richard

Lazarus dan Susan Folkman, stres dimaknai sebagai, “stress a process that includes

stressors and strains, but an important dimension besides that is the relationship

between the person and environment” (Lazarus, 1999; Lazarus & Folkman, 1984).

Bermakna bahwa, stres bukan saja berasal dari stressor (penyebab stress) dan strains

(tekanan), melainkan dari dimensi yang lebih penting yakni hubungan antara seseorang

dengan lingkungannya.

Manurut Andrew Gliszek (dalam Jannah, 2013) menyebutkan bahwa stress

merupakan respon adaptif individu untuk menghadapi berbagai tekanan maupun tuntutan

yang bersifat eksternal dan menghasilkan gangguan seperti gangguan fisik, emosional,

Page 8: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

8

dan perilaku. Ardani (dalam Kartika, 2015) stres merupakan suatu keadaan tertekan baik

secara fisik maupun psikologis.

Studi yang dilakukan oleh Edward P. Sarafino mengenai stres dijelaskan secara

rinci melalui bukunya yang berjudul Health Psychology yang terbit pertama kali pada

tahun 2002. Menurut Sarafino, stres didefiniskan sebagai berikut.

Stress is a process that involves continuous interactions and

adjusments—or transactions—between the person and environment. These

three views lead to a definition of stress: the condition that results when

person environment transcactions lead to a perceived discrepancy the

demands of a situation and the resources of the person’s biological,

psychological, and social systems (Sarafino, 1994).

Sarafino mendefiniskan stres sebagai proses yang melibatkan adanya interaksi dan

penyesuaian secara terus menerus yakni antara suatu individu dengan lingkungan

sekitarnya. Hal tersebut menimbulkan adanya tuntutan yang berasal dari situasi biologis,

psikologis, dan sistem sosial. Dijelaskan lebih lanjut mengenai definisi stres sebagai

berikut.

Some of our common and significant stressors arise from motives or

goals, especially motives about social interactions and relationship with

the other people. Social motives include the need to be connected and

valued by others, also concerns about achievement and status (Baumeister

& Leary, 1995; Leary et al., 2001; Newton, 2009 cited in Sarafino, 2011).

Diartikan bahwa stressor (penyebab stres) yang paling umum motif dan tujuannya

yakni melalui interaksi sosial dan hubungan dengan orang lain. Motif sosial ini meliputi

kebutuhan untuk terhubung dan ingin dihargai oleh orang lain serta adanya kekhawatiran

tentang prestasi dan status yang dimilikinya.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa stres merupakan kondisi, respons, dan

stimulus yang dilakukan oleh tiap individu dalam menghadapi adanya berbagai tuntutan

dan tekanan dari lingkungan eksternalnya. Sehingga, stres akan berdampak pada kondisi

fisik maupun mental seseorang.

Page 9: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

9

3.2. Stres Versi Mahasiswa

Mahasiswa adalah individu yang sedang menimba ilmu dan menempuh pendidikan

di tingkat perguruan tinggi baik perguruan tinggi negeri maupun swasta. Mahasiswa S1

dapat digolongkan sebagai pemuda di mana usia rata-rata mahasiswa S1 berkisar antara

18-24 tahun (Brandan,2017). Pada umumnya, kegiatan utama mahasiswa adalah

menuntut ilmu. Namun, ada beberapa individu yang tertarik untuk mengikuti organisasi

di sekitar kampus. Selain untuk memperoleh ilmu pengetahuan, tujuan individu

melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi adalah sebagai sebuah usaha untuk

memperoleh pekerjaan yang dianggap baik (tenaga profesional). Untuk mencapai tujuan

tersebut, mahasiswa seringkali dituntut untuk mencapai target-target tertentu, misalnya

dituntut untuk memperoleh IPK tinggi. Selain dituntut untuk meraih IPK tinggi, harapan

setiap mahasiswa adalah menyelesaikan studinya pada semester delapan atau selama

empat tahun. Apabila tuntutan-tuntutan tersebut tidak dapat tercapai, maka akan timbul

tekanan bagi mahasiswa yang dapat menimbulkan stres .

Stres yang dialami mahasiswa satu dengan mahasiswa lainnya tentu berbeda-beda.

Untuk mengetahui pendapat pemuda (mahasiswa) mengenai stres, peneliti melakukan

wawancara dengan dua orang pemuda desa Girikerto. Dua orang pemuda tersebut adalah

Dewi (21) dan Frisar (21).

Sumber: Data Primer, 2019

Page 10: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

10

Berdasarkan Story Box di atas, diketahui bahwa informan yang bernama Dewi

mengalami stres akibat tugas-tugas kuliah yang padat, sedangkan ia setiap hari harus

bolak-balik dari Girikerto ke STIKES Panti Rapih yang ditempuh dalam waktu kurang

lebih empat puluh lima menit. Dewi juga bercerita bahwa ia melanjutkan studinya di

STIKES Panti Rapih atas permintaan Ibunya. Hal inilah yang menyebabkan Dewi

sebenarnya merasa tidak nyaman, tertekan dan berujung pada stres. Dewi juga

menyebutkan bahwa stres menurutnya adalah suatu keadaan di mana seseorang

dipaksakan untuk melakukan sesuatu sedangkan fisik dan pikiran sudah tidak mampu

lagi untuk melakukan pekerjaan yang berdampak pada kondisi emosional.

R : Kalo menurut Mba, stres itu kayak gimana? Secara luas

D : Menurutku yaa... stres itu tu kayak pikiran capek. Terus ngga ada mekanisme

coping yang cocok, ngga nemuin lah terus nanti ujung-ujungnya cuma marah-marah

terus.

Dari percakapan antara peneliti dan informan tersebut, terlihat bahwa stres disebabkan

oleh pikiran yang lelah. Jika pikiran sudah lelah, maka seseorang tidak dapat berpikir

dengan baik. Apabila dipaksakan untuk berpikir keras, maka hasilnya kurang maksimal

karena tubuh dan otak membutuhkan istirahat. Namun, karena banyaknya tugas dan

Story Box 1

Dewi adalah mahasiswa Diploma tiga semester akhir di STIKES Panti Rapih

Yogyakarta yang tinggal bersama orangtua dan seorang adik perempuan di Desa

Girikerto. Ia memilih melanjutkan studinya di STIKES Panti Rapih atas permintaan

Ibunya. Padahal, Dewi mengaku bahwa ia tidak nyaman berkuliah di STIKES Panti

Rapih. Ketidaknyamanannya disebabkan oleh banyaknya tugas-tugas kuliah yang

dianggap terlalu berat, dan jarak dari rumah ke STIKES Panti Rapih lumayan jauh.

Untuk sampai di kampus, Dewi harus menempuh perjalanan dengan sepada motor

selama kurang lebih empat puluh lima menit. Dewi sering mengalami kelelahan

sehingga sering melalaikan tugas-tugas kuliahnya. Bahkan, ia harus rela tidak tidur

semalaman untuk mengejar deadline dari tugas tersebut. Kondisi yang seperti ini

seringkali menjadikan Dewi merasa tertekan.

Page 11: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

11

kegiatan yang harus dikerjakan, Dewi seringkali memaksakan tubuhnya utuk terus

bekerja. Hal ini lah yang menyebabkan ia merasa tertekan.

R : Tadi kan Mba’e bilang kalo tertekan ya Mba? Coba Mba bilang tertekannya

gimana sih Mba?

D : Tertekannya tuh gini. Jadi, tertekannya tuh waktu klinik. Ya jam kliniknya tuh di

rumah sakit kan kalo klinik. Masuknya jam setengah tujuh, palingga berangkat dari

rumah jam setengah lima. Terus nanti pulangnya harus ngerjain tugas, masih

ngerjain laporan sampe pagi.

Selain karena faktor kelelahan dan perasaan tertekan, Dewi juga pernah mengalami stres

akibat dari faktor lingkungnnya. Jadi, rumah orangtua Dewi berdekatan dengan saudara-

saudara kandungnya. Pada saat itu, terjadi konflik antar keluarga yang membuat Dewi

merasa tidak nyaman.

Menurut Dewi, stres yang dialami oleh seseorang bisa berdampak ke dalam hal-hal

yang negatif misalnya, tindakan kriminal. Dewi menceritakan bahwa salah satu

temannya sedang mengalami krisis keuangan sedangkan ia harus membayar keprluan

kuliah. Akhirnya si teman Dewi ini nekat mencuri barang milik temannya, kemudian jual

untuk membayar keperluan kuliah. Namun, Dewi mengaku bahwa dirinya tidak pernah

melakukan hal-hal negatif akibat stres yang dialaminya. Apabila ia mengalami stres,

pola makannya akan berubah. Jika biasanya ketika mengalami orang-orang tidak napsu

makan, Dewi justru lebih sering makan. Selain mempengaruhi pola makan, stres yang

Dewi alami juga berpengaruh pada kesehatan. Dewi mengaku sering pusing apabila

sedang banyak pikiran. Ketika ditanyai apakah stres bisa mempengaruhi kondisi

emosional individu, Dewi menjawab stres bisa mempengaruhi kondisi emosional seperti

menangis, marah-marah dll. Namun, Dewi jarang sekali mengalami hal seperti itu. Dewi

justru lebih santai dalam menghadapi maslah.

Untuk mengatasi stres yang terjadi dalam dirinya, Dewi biasanya mencari-cari

hiburan seprti bermain ke rumah teman, nonton film, jalan-jalan dll. Selain itu, Dewi

juga bercerita jika dirinya merasa sangat lega apabila merenung di Goa Maria. Ia merasa

beban yang ia alami hilang seketika. Dewi juga pernah mencurahkan isi hatinya kepada

sang Ibu untuk mencari jalan keluar masalah yang sedang Dewi hadapi. Namun,

terkadang, saran dan nasehat yg diberikan oleh Ibunya tidak sesuai dengan yang ia

Page 12: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

12

harapkan. Untuk itu, ia sekarang jarang menceritakan masalahnya ke sang ibu. namun,

apabila masalah yang ia hadapi rumit, dewi akan bercerita kepada Ibunya.

“Yoweslah tak nggo pelajaran wae. Akutuh orangnya simpel. Jadi, kalau ada masalah

yaudah. Semisal masalah itu masalah yang besar, aku baru cerita sama ibu. tapi nek

masalah sepele gitu begitu tak pikirin sih Mba” (Dewi, 2019)

Story Box 2

Frisar adalah mahasiswa akuntansi semester akhir di Universitas Teknologi

Yogyakarta. Saat ini, ia sedang menempuh semester enam, semester depan sudah

mulai menyusun skripsi. Frisar mengaku jika dirinya salah jurusan karena waktu SMA

ia mengambil jurusan MIPA. Meski salah jurusan, ia tetap melanjutkan studinya di

prodi akuntansi walau menurutnya nilai yang ia peroleh kurang memuaskan. Awal

kuliah, ia merasa tidak puas terhadap nilainya sendiri. Namun semakin kesini ia

semakin bodoamat terhadap nilainya. Ia juga bercerita bahwa pada semester ini, ia

mengeluarkan banyak uang untuk persiapan skripsi. Menurutnya, skripsi bisa menjadi

penyebab stres karena skripsilah yang menentukan kelulusannya.

Dari story box di atas, diketahui bahwa informan yang bernama Frisar mengalami

stres karena salah jurusan. Stres yang dialami mahasiswa bisa disebabkan oleh ketidak

mampuannya dalam menjalankan kewajiban sebagai mahasiswa terutama kehidupan

akademik. Faktor akademik yang bisa menimbulkan stres pada diri mahasiswa adalah

perubahan gaya belajar dari SMA ke perguruan tinggi, tugas-tugas perkuliahan dan

target prestasi akademik (Gamayanti d.k.k , 2018). Ia bercerita bahwa dirinya saat duduk

di bangku SMA, ia mengambil jurusan MIPA. Namun, pada saat memasuki dunia

perkuliahan, ia mengambil jurusan akuntansi. Awalnya ia mendaftar prodi teknik

pertanian di UPN Yogyakarta, namun tidak di terima. Akhirnya ia memutuskan untuk

melanjutkan studinya di prodi akuntansi Universitas Teknologi Yogyakarta. Ia memilih

untuk melanjutkan studinya di prodi akuntansi bukan tanpa alasan. Kakak pertamanya

juga alumni dari akuntansi Universitas teknologi Yogyakarta yang sekarang sudah

menjadi pegawai negeri sipil di suatu kecamatan. Hal inilah yang menjadikannya tertarik

untuk melanjutkan studi di prodi akuntansi. Namun, ternyata tidak semudah seperti yang

dibayangkan. Ia sering mendapat nilai jelek dari awal masuk kuliah. Selain itu, Frisar

menyebutkan bahwa stres secara umum adalah suatu kondisi di mana seseorang terlalu

Page 13: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

13

memikirkan suatu masalah yang sulit untuk dicari jalan keluarnya sehingga timbul

perasaan tertekan dari dalam diri sendiri.

Y : Kalau menurut sampeyan mas ya, stres secara umum di masyarakat itu kayak apa

sih?

F : Ya terlalu banyak tekanan gitu. Banyak masalah, tapi nggak bisa di selesain gitu.

Menurut Frisar, stres bisa muncul dalam masyarakat karena faktor ekonomi.

Y : Terus kenapa ya mas, kok bisa stres muncul dalam masyarakat?

F : Paling utama ini, ekonomilah pasti.

Selain masalah perkuliahan, Frisar juga mengalami stres akibat terlalu banyak

pengeluaran, dan terlalu banyak keingininan namun belum mendapat penghasilan. Ia

mengeluh jika semester enam ini, ia harus mengularkan anggaran yang tidak sedikit

demi keperluan persiapan skripsi. Dari pendapat Frisar tersebut, dapat diketahui bahwa

faktor ekonomi bisa menjadi dominan dalam mempengaruhi terjadinya stres. Apabila

pengeluaran lebih banyak daripada penghasilan, maka seseorang harus mencari-cari dana

tambahan agar menutup jumlah pengeluaran yang membengkak tersebut. Sedangkan

mencari dana tambahan merupakan bukan suatu hal yang mudah. Dari sinilah orang

sering merasa tertekan dan akhirnya muncul stres dalam dirinya.

Frisar berpendapat bahwa di zaman yang modern ini seseorang yang sedang

mengalami stres (khususnya pemuda) akan mencurahkan isi hatinya lewat media sosial

seperti snapgram, snapWA, dan twitter. Bahkan, tidak jarang mereka melakukan spam

yang terkadang mengganggu followes-followersnya.

Y : Ciri-ciri orang stres itu kayak gimana?

F : Zaman sekarang di itulah, statuslah, snapgram, snapWA gitulah

Frisar juga menyebutkan bahwa mengungkapkan pikirannya lewat twitter lebih enak

daripada lewat instagram karena para pemuda sudah mulai meninggalkan twitter dan

beralih ke instagram. Dengan begitu, tidak banyak orang yang tau tentang curahan isi

hatinya.

Page 14: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

14

Sebagai seorang mahasiswa, faktor penyebab stres yang dialami Frisar adalah lebih

banyak masalah akademik. Entah itu persoalan salah jurusan, nilai kurang memuaskan,

tugas-tugas perkuliahan yang menumpuk dan pengeluaran yang membludak akibat

persiapan skripsi. Untuk menangani masalah stres yang terjadi dalam dirinya, Frisar

menjadikan hobi sebagai copingnya. Ia sering berenang untuk sekedar mengurangi

beban pikirannya. Selain renang, Frisar juga mencari hiburan lain seperti menonton film,

youtube-an dll. Menurut Frisar, ia tidak begitu memikirkan persoalan dan permasalahan

yang terjadi dalam dirinya. Ia cenderung lebih santai dalam menghadapi masalah.

Toh hidup Cuma sekali, Cuma sekali buat mikir stres-stres kan sia-sia banget gitu loh

(Frisar ,2019)

3.3. Stres Versi Pemuda Pekerja Tetap

Dalam menjalankan kehidupan, manusia selalu menjalankan berbagai macam

aktivitas, salah satu aktivitas tersebut ialah bekerja. Bekerja sendiri memiliki makna,

yakni aktivitas yang dilakukan dalam rangka melaksanakan tugas dengan tujuan

bertanggung jawab akan perintah yang diberikan atau lainnya dengan tujuan akhir

mendapat buah karya yang dapat dinikmati oleh seseorang yang bersangkutan. Motivasi

utama dari bekerja sendiri ialah memenuhi kebutuhan sehari-hari baik kebutuhan

personal maupun kebutuhan orang lain jika sudah berkeluarga. Aktivitas bekerja juga

merupakan bentuk kegiatan sosial karena menghasilkan sesuatu untuk orang lain dan

pada akhirnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya, bekerja juga dijadikan untuk meningkatkan taraf hidup dari

seseorang. Seringkali dari aktivitas pekerjaan tersebut membuat orang merasa jenuh dan

mengakibatkan stres. Hal itu wajar terjadi karena stres sendiri merupakan bagian yang

tak terhindarkan dari aktivitas pekerjaan yang dilakukan hampir di setiap harinya. Hal itu

juga dirasakan oleh salah dua dari informan kami yang telah bekerja sebagai aktivitas

rutin sehari-hari. Informan pertama bernama Bowo yang setiap harinya bekerja sebagai

pedagang buah di kios yang disewanya dan informan kedua bernama Arif yang bekerja

sebagai pengepul rongsokan.

Page 15: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

15

Dari story box di atas tentang keseharian Bowo sebagai pedagang buah, Bowo, salah

satu informan kami mengatakan bahwa ia merasakan stres dikarenakan oleh dua faktor,

yakni faktor ekonomi dan faktor pekerjaan. Kedua hal tersebut menurut peneliti memang

hal yang wajar terjadi mengingat informan kami yang satu ini telah berkeluarga dan

kegiatan utama sehari-harinya juga bekerja. Salah satu kelompok di masyarakat yang

memiliki potensi untuk mengalami stres adalah kepala keluarga karena mereka memiliki

tuntutan dalam mencari penghasilan untuk kebutuhannya dan kebutuhan anggota

keluarganya (Asfiana, 2015). Sama halnya dengan Bowo, Arif yang sudah berkeluarga

dan bekerja juga merasakan stres disebabkan oleh faktor pekerjaan.

Pertama, dari Bowo sendiri jika dilihat pada sisi ekonomi, informan merasa stres

jika tidak memiliki ataupun memegang uang. Ekonomi yang rendah membuat muncul

permasalahan baru dalam keluarga dalam upaya pemenuhan kebutuhan sehari-hari

(Suwandono, 2002; dalam Handayani, 2013). Menurutnya sebagai seorang pedagang,

uang merupakan hal yang penting karena selain memenuhi kebutuhan rumah tangganya

juga untuk modal berjualan, yaitu mengisi dagangan di kios buahnya yang hampir setiap

hari selalu berjualan. Faktor-faktor penyebab stres ialah beban kerja yang berlebihan,

masalah dalam keluarga termasuk juga dalam permasalahan kesulitan dalam hal finansial

(Kristanto et al, 2009; dalam Asfiana, 2015). Pada faktor ekonomi Bowo mengatakan

kepada peneliti: “Ra nduwe duit mas.” (translasi dari bahasa Jawa: tidak punya uang

mas) ia juga menambahkan “Uang mandek, seharusnya kan tiap hari itu uangnya harus

Story Box 01.

Sekitar pukul 11.00 siang, Bowo sedang beristirahat di depan rumah ibunya.

Sebelumnya ia telah memetik kelapa di kebun-kebun di sekitar sana untuk dijual

keesokan harinya di kios buah yang disewanya. Bowo melakukan hal tersebut hampir

setiap hari untuk melengkapi buah-buah yang dijual di kiosnya. Setiap pagi sekitar

setelah waktu shubuh, Bowo mengantar buah-buah yang akan siap dijualnya dari

rumah menggunakan sepeda motor. Setelah menata di sana, sekitar pukul 08.00 ia

kembali ke rumah untuk mencari atau membeli persediaan buah untuk dijual di hari

berikutnya. Sedangkan, kiosnya dijaga oleh adik kandungnya hingga pukul 17.00.

Dari pekerjaan utamanya tersebut Bowo mengatakan seringkali merasa stres akibat

masalah-masalah yang berkaitan dengan pekerjaannya. Selain itu, faktor ekonomi juga

terkadang membuatnya stres.

Page 16: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

16

ada mas, gini terus, tapi nanti kalo sudah satu kali mandek, cari lagi buat modal, nanti

kalo dua mandek kan pusing mas.” Masalah keuangan tersebut terkadang juga membuat

pemutaran uangnya menjadi mandek atau macet yang membuatnya berpikir keras untuk

menggunakannya sebagai modal berjualan setiap harinya. Bowo pun mengatakan “Ya itu

to mas, kalau dagang itu kalau ngutang, ngutang kalau ditagih gak keluar, kalau banyak

kan pusing mas.” Bowo juga menambahkan hal yang membuat pemutaran keuangan

macet biasanya disebabkan oleh pembeli yang berhutang kepadanya, tetapi tidak cepat

dalam melunasinya.

Pada sisi kedua, yakni pekerjaan, ia merasa stres di saat buah yang dibawanya ke

pasar tidak ada bakul yang mengambil ataupun membelinya dan membuat dagangannya

tidak laku. Hal itu sering kali membuatnya rugi. Selain itu, Bowo juga menceritakan

“Yang riskan, cepet busuk ada yang nggak, kalo yang cepet busuk itu kalau pas bakul

nggak ambil gitu kan, aku nggak laku.” Informan mengatakan bahwa berjualan buah

memang selalu ada risikonya, yakni buah bersifat riskan yang artinya mudah busuk. Jika

tidak laku dalam jumlah yang banyak, pasti akan membuatnya rugi.

Tidak hanya masalah dari buah yang membuatnya rugi, tetapi informan juga

merasakan rugi di saat pembeli yang berhutang kepadanya dalam membayar hutang

tidak segera melunasinya. Alasan Bowo memberikan hutang karena ia ingin mencari

pelanggan dan di awal pasti ia menerapkan sistem, yakni kalau ingin berhutang paling

tidak di awal harus membayar setengahnya atau ada uang meskipun tidak sepenuhnya

membayar lunas. Namun, yang terjadi malah pembeli tersebut lama dalam membayar

kekurangan tadi, “Nggak.. aku ngirim, saya yang utangi, saya yang ngutangi, tapi kan

kalo saya tagih gak keluar, pusing mas itu.. marakke emosi to.” bahkan informan juga

mengatakan sampai ada uang dan barangnya yang dibawa kabur “nggak balik , bakal

cair, bakal ilang, ya kemungkinan gitu lah mas.” Hal tersebut seringkali dilakukan oleh

pembeli baru bukan dari pelanggan yang sudah sering mengambil di kiosnya. Meskipun

menurutnya uang yang dibawa kabur atau tidak dilunasi bukan dalam jumlah yang besar,

tetapi baginya begitu berarti karena jika diakumulasikan, untungnya dapat memenuhi

kebutuhan beberapa hari ke depan. Ia juga menambahkan banyak orang yang seperti itu

(tidak melunasi hutang dan membawa kabur).

Page 17: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

17

Informan juga menjelaskan kalau ia merasa stres di saat menagih hutang ke

pembeli karena mereka hanya janji-janji saja dan tidak lekas membayar. Ia mengatakan

menghadapi pembeli yang hutang terkadang membuatnya lelah dan stres. Informan

merasa serba salah di saat itu dalam artian jika ia tidak memberikan hutang, dagangan

buahnya tidak laku, tetapi jika diberikan hutang terkadang takut dibawa kabur atau lama

dalam melunasinya.

Dari story box di atas yang membahas tentang pekerjaan yang sehari-hari dilakukan

oleh Arif dan ia mengatakan “Stres biasa tuh gimana yo, wes stres.. stresnya orang

capek.” Arif merasa stres karena faktor pekerjaan yang disebabkan oleh capek kerja

karena menurutnya pekerjaan yang dilakukan tergolong kerja kasar sehingga

memerlukan tenaga yang besar dan membuatnya kelelahan dalam bekerja. Selain itu,

informan merasa stres karena terlalu banyak pikiran. Beban kerja pada seseorang, seperti

tuntutan pekerjaan yang banyak akan menyebabkan seseorang merasa jenuh dan stres

secara fisik, yakni berupa kelelahan karena bekerja (Kusumajati, 2010).

Tidak hanya tekanan pekerjaan saja, tetapi lingkungan luar baik keluarga maupun

sosial juga memengaruhi dan berpotensi menyebabkan seseorang merasa stres (Ibrahim

et al, 2016). Arif mengatakan “Soalnya kita hidup di lingkungan, terus dari lingkungan

sendiri ada keluarga, nggak mungkin to keluarga ada yang istilahnya mulus terus nggak

mungkin, dari keluarga mesti ada cek-cok nya tuh udah biasa.” di sini Arif merasa stres

karena pengaruh lingkungan baik dari dalam maupun dari luar. Faktor eksternal muncul

dari lingkungan fisik, seperti pekerjaan, hubungan dengan orang lain, serta di lingkungan

sekitar rumah. Sedangkan faktor internal berasal dari respon dalam seseorang di saat

menghadapi faktor eksternal (Handayani, 2013). Dari lingkungan rumah yang membuat

Arif stres, yakni muncul dari keluarga yang terkadang cek-cok dengan sesama anggota

Story Box 02.

Arif bekerja sebagai pengepul rongsokan, biasanya ia menjual dan membeli rongsok

sebagai pekerjaan utamanya. Arif sudah bekerja sebagai pengepul, tepatnya di

daerah Palagan sejak lima tahun yang lalu. Arif bekerja hampir setiap hari, yakni

dari hari Senin hingga Sabtu yang dimulainya dari pagi sampai sore. Ia bekerja

dengan ikut orang dan sudah nyaman dengan pekerjaannya karena teman-teman

yang baik beserta cocok dengan lingkungannya. Ia sudah berkeluarga dengan

memiliki istri dan satu orang anak serta bertempat tinggal bersama mertua di

Daleman. Arif mengatakan bahwa ia merasa stres di saat lelah dalam bekerja serta

terkadang lingkungan sekitar juga membuatnya stres.

Page 18: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

18

keluarga. Sedangkan dari lingkungan sekitar, yakni tetangga-tetangga yang memang

wajar terjadi jika mereka saling kumpul, seperti yang dikatakan olehnya “Kalau di luar

namanya orang kumpul ya pasti ada yang bilang gini ada yang bilang gitu”. Hal

tersebut menurutnya dalam bentuk omongan di belakang yang membicarakan tentang

informan dalam konteks negatif, seperti menggunjing ataupun lainnya. Selain itu,

perkumpulan bersama tetangga juga membuatnya stres. Semisal di saat ada

perkumpulan, yang lain terkadang muncul sikap setuju atau menerima pendapat ada juga

yang sebaliknya, yakni tidak menerima pendapatnya.

Serupa dengan Arif yang merasa stres karena faktor lingkungan dari tetangga,

Bowo juga menambahkan “Udah janjian, tapi nanti pas saya ambil malah udah gak ada

itu kan, bikin anu mas.. jengkel to.” dari hal tersebut Bowo merasa stres ketika tetangga-

tetangganya yang awalnya sudah janji untuk menjual buah-buah yang didapat

kepadanya, namun malah dijual ke orang lain. Hal tersebut membuatnya stres karena

setiap harinya untuk buah dagangan yang dibawa dari rumah ke kios tempat kerjanya

ialah hasil beli dari warga sekitar yang sudah biasa menjualkan buah-buah ke informan

secara langsung atau ia juga memetik sendiri, tetapi tidak sebanyak dan bervariasi,

seperti yang dibelinya dari tetangga atau warga sekitar rumahnya.

Di saat Bowo merasa stres biasanya hal yang dirasakan ialah lebih ke arah negatif.

Dampak negatif yang dirasakan oleh orang yang sedang stres dapat berupa gejala

fisiologis, psikologis, dan perilaku (Robbins, 2007; dalam Frichilia et al, 2016). Hal

tersebut dirasakan oleh informan, seperti merasakan pusing karena kepikiran dari

masalah-masalah yang ada. Pusing yang dirasakan oleh Bowo merupakan salah satu

contoh dari efek negatif dari stres secara fisiologis. Gejala fisiologis lebih ke arah

perubahan metabolism, merasakan sakit kepala, dan meningkatkan tekanan darah

(Frichilia et al, 2016). Selain itu, ia juga merasa lebih mudah emosi, merasa jengkel, dan

malas dalam melakukan sesuatu. Sedangkan, merasa emosi dan malas yang dirasakan

Bowo lebih ke arah efek stres negatif secara psikologis. Stres secara psikologis muncul

dan menyebabkan ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan, dan suka

menunda-menunda (Frichilia et al, 2016). Untuk mengatasi hal-hal tersebut biasanya

Bowo melakukan dengan cara sholat dan berdoa karena menurutnya sholat membuat

pikirannya tenang. Kemudian, ia juga bercerita tentang masalah yang dihadapinya ke

orang yang dipercayainya, yakni ibunya. Bowo juga menambahkan biasanya di saat stres

ia menghabiskan waktunya untuk tidur ataupun bermain bersama keluarga, yakni istri

Page 19: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

19

dan anak. Motivasi internal di diri informan juga memiliki peran yang cukup penting jika

informan merasa stres. “Mikir e kalo gak kerja.. gak dapet uang.. gak cepet balik to

mas.. berarti harus kerja lagi.” Bowo mengatakan kalau dia stres biasanya ia akan

berpikiran positif, yakni jika tidak bekerja tidak akan mendapatkan uang. Hal itulah yang

membuatnya semangat lagi dalam bekerja di saat stres.

Selain mengatasi stres dengan cara-cara di atas, Bowo juga berusaha

mengantisipasi agar ia tidak merasa stres, biasanya hal yang dilakukannya adalah

membawa dagangan yang sedikit dan disesuaikan dengan kondisi keuangan yang

dimilikinya. Bowo mengatakan “Aku kerja nyambi metik kelapa muda, kan untungnya

agak banyak, gitu.. saya buat pijakan lainlah.” Dari hal di atas ia berusaha untuk tidak

bergantung kepada tetangga atau warga sekitar untuk buah atau barang jualan yang

dibawa ke kios, tetapi ia lebih memilih untuk memetik buah sendiri, seperti buah kelapa

karena menurutnya mudah didapat di sekitar rumah dan untungnya cukup besar juga.

Sedangkan informan satunya, yakni Arif di saat stres biasanya lebih ke efek negatif

stres secara perilaku, yaitu malas dalam melakukan sesuatu dan makan pun jadi jarang.

Gejala perilaku dari efek stres, seperti perubahan produktivitas, perubahan kebiasaan

makan, gelisah, dan gangguan tidur (Frichilia et al, 2016). Sedangkan, dalam mengatasi

stres yang dirasakan biasanya ia beristirahat dan berdiam diri jika dia merasa stres karena

faktor pekerjaan. Kemudian, informan merupakan seseorang yang bersikap tenang dan

santai sehingga tidak terlalu memikirkan masalah-masalah yang dirasakannya atau tidak

berlarut-larut memikirkan masalahnya sehingga ia sendiri jarang sekali merasakan stres.

Informan juga senantiasa bersyukur selalu jika ada permasalahan atau kekurangan yang

ada pada dirinya. Arif mengatakan: “Cuma itu aja namanya istilahnya orang tua ya

kayak gitu cuma paling lihat anak.” serupa dengan Bowo, Arif juga mengatasi stresnya

dengan bermain bersama keluarga di rumah, yakni anak dan istrinya yang membuat

hilangnya stres karena faktor-faktor tadi.

3.4. Stres Versi Pemuda Pekerja Serabutan

Serabutan ini menjadi salah satu pekerjaan tidak menetap yang di mana masih

tergolong setengah pengangguran apabila jika tidak ada pekerjaan yang dilakukan saat

itu. Kerja serabutan ini sering dianggap oleh sebagian masyarakat dipandang sebelah

Page 20: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

20

mata dan kurang terspesialisasi apabila pekerjaannya hanya sebagai pekerja serabutan

tanpa memiliki pekerjaan tetap dan tidak memuat syarat apa pun untuk bisa menjadi

pekerja serabutan baik dari kemampuan hingga pengetahuan sehingga siapa pun bisa

memasuki dan melakukan kerja serabutan ini (Mikebm, 2016). Namun, hal ini bukan

mengandung pengertian bahwa pekerja serabutan sebagai tenaga kerja yang murah

bahkan miskin. Akan tetapi, yang menjadi landasan masalah di pekerja serabutan ini

khususnya di Indonesia harus diseimbangkan dengan terjadinya perkembangan untuk

masa yang akan datang dalam membentuk keadaan lingkungan kondusif dan

menciptakan pergerakan perekonomian yang stabil dengan tujuan bisa menjamin

kesejahteraan kehidupan pekerja serabutan dan mampu mewujudkan tenaga kerja yang

terspesialisasi hingga ke tingkat profesional. Untuk mendukung dalam mengangkat

derajat status kelas tenaga kerja serabutan ini diperlukan adanya pengetahuan,

kemampuan, dan keahlian khusus yang berlevel untuk bisa membantu memajukan dalam

hal perekonomian di Indonesia.

Pekerja serabutan ini apabila hanya mendapatkan upah tidak sebanding dengan

tenaga yang telah dikeluarkan maka hal ini sebenarnya telah sangat membantu di bidang

ekonomi mereka. Walaupun dengan jumlah pendapatan yang tidak begitu besar, akan

tetapi setidaknya bisa mencukupi atau meminimalkan dalam menutupi kekurangan yang

dimiliki. Bagi mereka, kebutuhan seberapa besarnya tidak akan pernah terbatas dalam

memenuhinya. Pada dunia kerja serabutan, khususnya di era modern sekarang ini

pekerjanya banyak menduduki usia muda atau milenial yang didasari kontrak dan jangka

waktu terbatas (Mikebm, 2016). Salah satu generasi muda atau milenialis yang bekerja

serabutan ini memberikan pengalaman yang cukup penting dalam hal pekerjaan, salah

satunya dari hasil wawancara kami kemarin dengan informan yang bernama Siddiq

Nurrohmat dengan usia 18 tahun pemuda asal Desa Girikerto, Kecamatan Turi,

Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Siddiq atau dikenal dengan sapaan Didi

mengungkapkan betapa susahnya untuk mencari penghasilan dan mencari pekerjaan

yang terbilang menetap karena Didi hanya memiliki ijazah sampai SMP yang di mana

untuk sekarang ini minimal ijazah SMA sebagai salah satu syarat untuk keterimanya

pekerjaan.

Memulai dengan kerja serabutan ini saat usai tamat SMP dan tidak melanjutkan ke

tahap pendidikan selanjutnya karena tidak tercukupinya biaya untuk bisa meneruskan ke

tingkat menengah atas. Didi sebenarnya ingin sekali melanjutkan ke sekolah menengah

Page 21: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

21

kejuruan atau SMK seperti teman-temannya yang bisa menduduki bangku sekolahan.

Namun, karena faktor ekonomi sebagai penghambat impiannya maka dia meneruskan

pekerjaan orangtuanya yang bekerja sebagai serabutan juga. Menurut Ivancevich

(dikutip dalam Mariskha, 2011), Ivancevich mengungkapkan bahwa stres diikuti karena

berdasarkan adanya beban tuntutan psikologis atau fisik yang berasal dari kejadian

eksternal, situasi dan lingkungan sekitar karena adanya perbedaan individual terhadap

seseorang. Stres yang dialami karena adanya beban keterpaksaan yang harus dilakukan

seperti dalam menjalani pekerjaan yang tidak dikehendaki dari seseorang dan dilakukan

karena keterpaksaan dari dalam lingkungan keluarga untuk membantu perekonomian dan

mengupayakan dapat memenuhi kebutuhan keluarga.

Keterlibatan dirinya di dunia pekerjaan yang tidak diinginkannya dapat

menumbuhkan tekanan atau beban yang dapat memicu timbulnya stres. Kaitannya

dengan hasil informan Didi, bahwa ia sebenarnya terpaksa dan mau tidak mau harus

melakukan pekerjaan meskipun dengan usia yang seharusnya berada di bangku sekolah.

Tidak hanya lingkungan keluarga, lingkungan sekitar juga merupakan hal yang sangat

mendukung sebagai penyebab timbulnya stres seperti halnya yang tengah dirasakan Didi

pada saat berangkat kerja di waktu pagi hari. Sampai dipertengahan jalan, Didi bertemu

dengan sekolompok temannya yang hendak pergi berangkat sekolah disertai dengan

pakaian seragam SMK. Didi merasa iri dengan keadaan temannya yang mampu

meneruskan sekolahnya, sedangkan ia di pagi hari harus bersiap untuk pergi kerja.

Perbedaan status dan kondisi yang membuatnya merasa iri dan terbebani dalam diri. Ia

juga sering berpikir bagaimana untuk keadaan di masa yang akan datang dan seperti apa

kedepannya, “masa saya sampe besok kerjanya cuman gini aja ?” ungkap Didi.

Story Box 01

Hal yang menjadi pemicu timbulnya stres yang dialami oleh Didi ini salah satunya

yaitu iri, karena melihat teman-temannya yang bisa melanjutkan SMK dan setiap pagi

selalu berangkat ke sekolah dengan pakaian seragam sekolah, sedangkan Didi hanya

sebagai seorang pekerja serabutan dan masih bingung dalam menentukan arah masa

depannya seperti apa. Selain itu, stres juga dirasakan karena adanya beban

keterpaksaan yang harus dituntut untuk kerja agar dapat membantu perekonomian

dalam keluarga.

Page 22: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

22

Berdasarkan Story Box 01 di atas, Didi merupakan seseorang yang mengalami stres

karena faktor dari luar yang telah dijelaskan dalam teori Ivancevich yaitu karena

lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar. Menurut Gibson dkk (dikutip dalam

Septianto, 2010), Gibson menyatakan bahwa dampak dari stres itu banyak dan bervariasi

juga dapat bernilai positif antara lain, dapat meningkatkan motivasi pribadi, bekerja

lebih keras, dan meningkatkan inspirasi hidup yang lebih baik. Namun, untuk menutupi

dan mengatasi stres baginya dapat dilakukan dengan cara kerumah teman dengan

bercandaan, main game dan merokok sambil minum kopi untuk memulihkan kondisi dan

meningkatkan motivasi pribadi. Terkadang terdapat individu dalam menyelesaikan

tantangan berat dari yang dibebankan itu merasa akan lebih rajin dan giat untuk bisa

mencapai target yang diinginkan (Dhania, 2010). Stres bukan dijadikan sebagai masalah

besar baginya dalam menghadapi kehidupan, akan tetapi stres membuatnya lebih

berpikir bahwa dibalik keterpaksaan dalam bekerja ini terdapat nilai positif yaitu berupa

kebanggaan yang telah mendapatkan penghasilan sendiri untuk mengurangi beban orang

tua dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

“pengalaman dari kerja itu gimana?”

“kalo pengalamannya ya saya tau kalo cari uang itu susah terus ya banggalah dengan

uangnya sendiri bisa beli apa-apa dengan uangnya sendiri.”

Menghadapi stres menurutnya cukup mudah dilakukan dengan tiga hal yang telah

disampaikan diatas. Salah satu hal yang sangat sering dilakukannya adalah dengan

merokok dalam jangka waktu sehari menghabiskan sekitar 5 batang yang membuatnya

merasakan kenyamanan dan satu bungkus rokok dapat dihabiskan dalam waktu 1-2 hari.

Didi memiliki anggapan bahwa hal itu tidak terasa boros jika dalam seminggu hanya

untuk membeli rokok yang menghabiskan sekitar Rp90.000,00 dan hasil itu merupakan

dari kerja kerasnya. Jadi, untuk membeli barang apa saja yang sesuai keinginannya pasti

akan tersampaikan apabila masih memiliki uang dan akan terasa boros jika uangnya

sudah mulai menipis.

Rokok yang dijadikan sebagai coping stres, ternyata juga terdapat gambar (gigi

rusak dan kondisi mulut yang cukup parah) dilabel kotak rokok sehingga ada sedikit

kami membahas mengenai bahaya rokok. Didi tidak takut sama sekali dengan kecanduan

rokok, baginya hal yang dapat terjadi sesuai di gambar tersebut karena musibah dari

maha kuasa dan tidak ada hubungannya dengan rokok.

Page 23: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

23

“kan rokok itu kan gak haramkan”

“kan ciptaan Allah juga kenapa kok gak boleh gitu. Kalo merusak kesehatan, emang

merusak kesehatan tapikan umur dan sakit itulah yang menentukan kan yang maha

kuasa”

“jadikan kalo diberi sakit ya emang tuhan memberikan saya sedang diberi musibah

gitu aja kalo saya gak ada hubungannya sama rokok”

Saat menghadapi terjadinya stres, Didi juga tidak pernah untuk menceritakan

keluhan dirinya ke orang terdekat seperti orangtua, teman, dan lainnya. Stres yang

dialami cukup hanya dia saja yang mengetahui dan tidak perlu ada orang lain yang tau

mengenai apa yang dirasakannya. Jadi, dalam menggali pemahaman pengetahuan

mengenai stres yang telah dinyatakan dari informan diatas bahwa stres merupakan

pikiran yang sedang kacau dan terbebani karena adanya tuntutan dari luar individu

sebagai sesuatu hal yang mendukung timbulnya stres dan terjadi karena persoalan

masalah ekonomi dan masalah keluarga. Saat ada masalah yang masuk ke dalam diri

seseorang stres juga diikuti dengan mental lemah seperti masalah iri karena tidak bisa

mengikuti keinginan yang diharapkan, serta pada saat mengalami stres menurutnya tidak

perlu mengungkapkan atau menceritakan ke siapapun sehingga tidak ada orang yang

terbebani dalam mencari jalan keluar untuk seorang yang sedang mengalami stres.

3.5. Stres Versi Pemuda SMK

SMK atau Sekolah Menengah Kejuruan adalah pendidikan lanjutan dari sekolah

menengah pertama yang mengutamakan pengembangan kemampuan untuk

melaksanakan suatu jenis pekerjaan tertentu, Sekolah menengah kejuruan juga

mempersiapkan peserta didiknya untuk memasuki dunia kerja disertai dengan

pengembangan sikap profesional dengan menjalankan program kejuruan sesuai dengan

jenis lapangan pekerjaan (Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990). Hal tersebut

menggambarkan bahwa siswa SMK dalam hal ini sering berkutat dan difokuskan untuk

melaksanakan praktik. Praktik – praktik yang sudah menjadi suatu keharusan untuk

dijalani tentu menjadikan SMK padat dalam sistem pembelajarannya. Pembelajaran

yang padat ini kemudian dapat memungkinkan menjadi sebuah titik awal

ketidakmampuan dalam memenuhi semua kewajiban yang dihadapi, di mana

ketidakmampuan ini diwujudkan dalam bentuk stres (Lisdiantoro dan Nugraha, 2017).

Page 24: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

24

Kepadatan yang dialami siswa SMK sendiri tidak hanya berhenti dalam

pembelajarannya saja. Di luar pembelajaran pun siswa juga mengembangkan soft skill-

nya dengan mengikuti organisasi – organisasi dan ekstrakurikuler yang ada. Hal ini

tentu membuat siswa yang ingin mengembangkan soft skill-nya dengan mengikuti

organisasi dan ekstrakurikuler menjadi semakin padat kegiatannya. Padatnya kegiatan

di tengah mengembangkan soft skill dan pembelajaran praktik-praktik kejuruan tentu

tidak mudah dalam menjalaninya, terlebih lagi jika tidak menata kesiapan mental dan

tidak menata jadwal dengan baik. Ketidaksiapan mental dan tidak menata jadwal

dengan baik tersebut kemudian akan menyebabkan stres yang kemudian mengakibatkan

adanya suatu hal yang terbengkalai.

Gambar 1. Gang Ponosaran Lor, Girikerto, Tempat tinggal Cornelia dan nenek kakeknya

Story Box

Cornelia merupakan siswi kelas 2 di SMK N 1 Tempel yang tinggal bersama nenek

dan kakeknya di Ponosaran Lor, Desa Girikerto. Orang tua tinggal dan bekerja di

Banten. Ia mengambil jurusan akuntansi dan memutuskan bersekolah di SMK

karena ingin langsung bekerja dan bisa berkuliah sambil bekerja. Cornelia ini

adalah termasuk siswi yang aktif. Ia mengikuti organisasi OSIS, mengikuti tim

paduan suara inti, sibuk mengurus event OSIS dan mengikuti perlombaan-

perlombaan. Ia menyatakan jika dirinya pernah merasa stres yang cukup berat saat

di kelas 1 SMK yang membuat nilainya anjlok. Ia merasa bahwa semua beban ada

pada dirinya, mulai dari beban awal menerima pelajaran yang sangat kejuruan dan

pengurus inti OSIS yang juga dibebankan di kelas 1. Hal tersebut kemudian pernah

membuatnya tidak fokus sekolah, malas, nilainya menjadi anjlok, dan sempat

berpikir sepintas untuk keluar dari organisasi.

Page 25: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

25

Berdasarkan story box tersebut diketahui bahwa informan yang bernama Cornelia ini

pernah mengalami stres yang berat karena kepadatan sekolah kejuruan dan kepadatan

kegiatan di organisasinya. Di mana kepadatan-kepadatan yang membuat dirinya kaget di

awal SMK tersebut membuat dirinya stres serta mengakibatkan pikiran dan nilai

sekolahnya menjadi terbengkalai. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa stres

menurut versinya adalah banyak tanggungan dan kewajiban yang datang di waktu yang

bersamaan.

“Stres menurutku tu kayak banyak tanggungan, banyak kewajiban yang di

depan kayak kita udah tugasnya banyak, udah kayak ada event OSIS di depan

mata yang harus dilakuin dan itu waktunya bener-bener bareng, itu stres.. hehe..

dah pusing rasanya.” Cornelia, 28 April 2019

Cornelia juga mengungkapkan bahwa rasa stres dapat muncul dalam dirinya adalah

ketika ia lelah fisik dan banyak yang harus dilakukan. Ia merasa stres dan bingung ingin

menyelesaikan tanggungan yang mana dulu yang harus dirinya selesaikan, sedangkan

disisi lain ia juga sudah merasa lelah fisik. Bahkan ia juga mengatakan bahwa dirinya

tidak kuat di saat seperti itu.

E : “menurutmu, kapan stres bisa muncul di kamu?”

C : “saat udah lelah fisik ditambah banyak yang harus dilakuin, keknya udah..

hah.. aku bingung mau ngapain, udah ini.. yang dikejar deadline harus ini tapi

sedangkan fisik juga udah capek, jadi kayak mau ngerjainnya mau nyelesaiinnya

tu bingung gitu.. dah.. nggak kuat haha” Cornelia, 28 April 2019

Dari pernyataan-pernyataan Cornelia di atas yang diperoleh saat wawancara

menggambarkan bahwa Cornelia memaknai stres sebagai suatu kondisi di mana banyak

kesibukan, tanggungan, dan kewajiban yang datang dalam waktu yang bersamaan atau

bertabrakan. Di mana kesibukan, tanggungan, dan kewajiban tersebut berasal dari

dalam kelas seperti tugas sekolah yang menumpuk serta kegiatan di luar kelas seperti

organisasi dan segala macam event yang dikelolanya bersama teman-teman

Page 26: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

26

organisasinya. Hal tersebut akan menjadi semakin berat ketika dirinya juga mengalami

lelah fisik.

Cornelia juga menyatakan bahwa ia merasa teman-teman yang sering ia temui

merasakan hal stres adalah teman dalam satu lingkup organisasinya dan bukan teman-

teman kelasnya. Cornelia berpendapat bahwa tidak semua teman di kelasnya mengikuti

organisasi dan ekstrakurikuler, bahkan yang tidak mengikuti organisasi dan

ekstrakurikuler terbilang cukup banyak. Jadi menurutnya, teman yang tidak mengikuti

organisasi tidak merasakan kesibukan dan kepadatan yang dirasakan oleh teman-teman

yang mengikuti organisasi ini. Ia juga menceritakan bahwa terdapat teman satu

organisasinya yang juga mengikuti organisasi lain dan tidak berkutat pada satu

organisasi saja. Hal ini kemudian membuat Cornelia dapat membandingkan bahwa ada

yang lebih sibuk dari dirinya dan membuat dirinya menjadi tidak mengeluh untuk stres

serta menjadikannya menjadi sebuah motivasi.

Walaupun organisasi menjadi sumber stres yang paling banyak Cornelia

ceritakan di samping kepadatan tugas kejuruan yang menumpuk, disisi lain teman

organisasilah yang menjadi tempat curahan segala suka-duka yang ia alami. Ia bercerita

jika ia lebih cenderung dekat dengan teman-teman organisasinya dibandingkan teman

kelasnya. Menurutnya, segala keluh-kesah dan segala suka-duka dirasakan bersama-

sama dengan teman organisasinya. Hal inilah yang kemudian membuat Cornelia lebih

memilih bercerita kepada teman organisasinya jika ia sedang stres. Cornelia merasa,

bercerita kepada teman organisasi adalah salah satu hal yang bisa meringankan rasa

stresnya dibandingkan harus dipikul atau dipendam sendirian. Menurutnya bercerita

kepada teman dapat membuat dirinya memperoleh saran dan bantuan yang akan

mengurangi beban stres dalam dirinya.

Widiastuti (2004) dalam Ekasari dan Yuliyana (2012) menyatakan bergaul dengan

teman sebaya adalah bantuan dari seseorang yang diberikan kepada orang lain yang

kurang lebih berusia sama, di mana kemudian dukungan yang timbul dapat memberikan

sebuah motivasi atau menimbulkan minat dalam diri seseorang saat berkegiatan.

Pernyataan tersebut sesuai dengan pengalaman Cornelia yang terurai di atas. Cornelia

cenderung lebih senang bercerita kepada teman sebayanya yang ada di organisasi yang

sama dengan dirinya. Di mana teman sebaya yang ada di organisasi ini cenderung

merasakan beban yang sama dengan dirinya. Namun terlepas dari bercerita kepada

Page 27: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

27

teman organisasinya, ia juga melihat bahwa teman organisasinya ini juga mengikuti

cabang-cabang organisasi yang lainnya dan cenderung lebih sibuk dari dirinya namun

tetap semangat dan memberi dukungan kepada teman yang lainnya. Hal ini kemudian

membuat Cornelia menjadi lebih termotivasi dan menurunkan rasa stres yang ia rasakan.

“main ke rumah temen tapi lebih ke cerita, kalo nggak ya paling ngerjain tugaslah,

jadi ngehilangin rasanya tu dengan kegiatan yang lebih positif lagi” Cornelia, 28 April

2019

Dari pernyataan tersebut menggambarkan bahwa Cornelia lebih sering mengurangi

rasa stresnya dengan bercerita dengan temannya dan mencari kegiatan yang lebih positif

dibanding hal yang lainnya. Ia menyatakan main juga menjadi suatu hal yang

mengurangi rasa stresnya. Tetapi main yang ia maksud bukanlah main ke mall dan jalan-

jalan tetapi main ke rumah teman untuk bercerita atau mengerjakan tugas. Walaupun

disisi lain ia juga sempat menyatakan bahwa ia pernah jalan-jalan untuk refreshing

bersama teman-teman sekelasnya, tetapi itu bukan menjadi suatu hal yang sering

dilakukan.

Meskipun menurut Cornelia kesibukannya di luar kelas dan kesibukan

organisasinya menjadi suatu hal yang membuat stres di tengah banyaknya tanggungan

tugas kejuruan dari guru yang menumpuk, Cornelia semakin bisa mengontrol rasa

stresnya. Menurutnya ketika dia bisa memotivasi dirinya bahwa hal tersebut adalah

bagian dari tanggung jawabnya, hal tersebut kemudian tidak menjadikan dirinya stres

lagi. Ia merasa semakin lama kesibukan tersebut menjadi suatu hal yang biasa ia lakukan

dan menjadi sebuah kebiasaan. Rasa kebiasaan tersebut kemudian dapat mengontrol

stres tersebut dan kebiasaan tersebut kemudian membuat Cornelia dapat menangani

masalah-masalah dalam dirinya agar tidak stres. Dalam hal ini Cornelia sangat baik

dalam mengontrol dirinya karena ia bisa mengatasinya secara berkala. Ketika remaja

mempunyai kontrol diri yang baik maka akan mampu menangani masalah yang ada

dalam dirinya, lingkungan, teman sebaya, keluarga, serta organisasi yang diikutinya

(Ekasari dan Yuliyana 2012).

Selain perihal pendapat Informan mengenai stres dalam dirinya, saat wawancara

kami juga menyinggung mengenai pendapat informan mengenai stres secara luas yang

ada dalam diri orang lain.

Page 28: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

28

E : “orang-orang menurutmu itu stresnya karena apa?”

C : “terlalu banyak beban pikiran gitu atau pengaruh lingkungan itu bisa stres”

Cornelia, 28 April 2019

Dari petikan wawancara tersebut dapat diketahui bahwa Cornelia berbeda dalam

menginterpretasikan stres dalam dirinya dan stres dalam diri orang lain. Menurut

Cornelia stres dalam dirinya dan stres dalam diri orang lain dapat berbeda-beda. Namun

jika dilihat secara luas, Cornelia berpendapat bahwa stres ada di dalam diri orang lain

adalah ketika orang tersebut terlalu banyak memiliki beban pikiran dan adanya pengaruh

lingkungan. Hal tersebut jelas berbeda dengan Cornelia yang menganggap bahwa dirinya

stres ketika banyak tanggungan dan kewajiban yang datang secara bersamaan. Selain itu

ketika wawancara, Cornelia juga sempat disinggung dengan pertanyaan mengenai istilah

stres yang muncul di tengah masyarakat.

E : “menurutmu kenapa istilah stres bisa muncul di tengah masyarakat?”

C : “menurutku apa ya.. ee lebih ke yaa itu tadi sih, lebih ke banyak yang dipikirkan”

E : “maksudnya banyak pikiran terus istilah stres muncul?

C : “iyaa”

Menurut Cornelia berdasarkan wawancara di atas, istilah stres dapat muncul di tengah

masyarakat karena adanya beban pikiran atau banyaknya pikiran yang dipikirkan oleh

orang-orang yang kemudian orang-orang menyebutnya sebagai stres. Disini Cornelia

menyebutkan kembali kata “banyak pikiran” yang menggambarkan stres secara luas atau

secara garis besar. Meskipun ia berpendapat stres versinya adalah banyak kewajiban dan

tanggungan yang datang bersamaan, tetapi disini terdapat makna kata yang sama yaitu

“banyak”. Cornelia selalu menyebutkan kata “banyak” yang selalu terselip dalam

pemaknaannya terhadap stres. Pemaknaan stres dari Cornelia ini sesuai dengan argumen

dari teori interaksionisme simbolik.

Teori interaksionisme simbolik sendiri menekankan argumen bahwa setiap benda

atau kata dapat memiliki arti atau makna yang berbeda, di mana arti atau makna disini

berasal dari kebenaran masing-masing individu dan makna ini muncul karena adanya

sebuah interaksi sosial dari individu-individu (Ritzer dan Goodman, 2003 dalam

Anggraini 2015). Pemaknaan stres versi Cornelia sebagai pemuda SMK dalam hal ini

Page 29: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

29

adalah banyaknya tanggungan dan kewajiban yang datang secara bersamaan serta diikuti

dengan lelah fisik yang terjadi karena padatnya tugas sekolah kejuruan dan padatnya

dalam berorganisasi dan kegiatan di luar kelas. Namun menurut Cornelia hal ini juga

dapat berbeda-beda pada diri orang lain, seperti yang Cornelia garis besarkan bahwa

stres identik dengan banyaknya pikiran. Sedangkan kata “banyak” disini merupakan

hasil dari interaksi sosial dari individu-individu lain kepada Cornelia yang kemudian

membuat Cornelia memaknai stres identik dengan kata “banyak”. Di mana “banyak”

dalam makna stres disini bisa banyak tanggungan, banyak kewajiban, banyak tugas,

banyak organisasi, banyak pikiran, dan banyak tekanan. Hal tersebut tergantung dari

situasi kondisi dari individu itu sendiri dan lingkungannya.

Page 30: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

30

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Setelah melaksanakan penelitian ini tidak dapat dipungkiri bahwa stres dapat terjadi

pada setiap orang salah satunya pemuda. Di mana pemuda dalam hal ini sangat rentan

dengan banyaknya tuntutan yang datang dalam dirinya. Pemuda yang terlibat dalam

penelitian didaerah Desa Girikerto ini terdiri dari berbagai latar belakang mulai dari siswa

SMK, mahasiswa, pekerja tetap hingga pekerja serabutan. Definisi stres sendiri adalah

kondisi, respons, dan stimulus yang dilakukan oleh tiap individu dalam menghadapi

adanya berbagai tuntutan dan tekanan dari lingkungan eksternalnya

Data yang kami temukan dari pendapat pemuda tentang stres di Desa Girikerto ini

berbeda-beda dari setiap individu mulai dari mahasiswa yang mengungkapkan bahwa

faktor penyebab terjadinya stres yang mereka alami tidak jauh berbeda. Sebagian besar

mahasiswa pernah mengalami stres karena masalah akademik. Entah itu masalah

mengenai IPK rendah, kelelahan, tertekan karena banyaknya tugas, merasa dituntut untuk

mendapatkan nilai yang tinggi, dan sebagainya. Untuk informan pekerja tetap memiliki

perbedaan pendapat dari mahasiswa yang menyatakan bahwa pemuda yang setiap harinya

bekerja dan telah berkeluarga lebih merasakan stres karena faktor pekerjaan. Salah satu

pekerja yang bekerja sebagai pedagang merasa stres karena tidak dibayarnya utang oleh

pembeli bahkan sampai dibawa kabur, mengalami kerugian, serta barang jualannya tidak

laku. Ia juga merasa stres karena masalah ekonomi, seperti tidak memiliki uang dan

pemutaran uangnya macet. Selain itu, lelah dalam bekerja juga dapat mengakibatkan rasa

stres, hal itu dirasakan oleh pengepul sampah. Ia juga merasa stres karena faktor

lingkungan, yakni permasalahan baik di keluarga ataupun tetangga.

Lain halnya dengan pekerja serabutan yang merasakan stres karena iri yang terlalu

banyak membebani karena tidak sejalan dengan keinginannya. Iri yang disebabkan juga

karena faktor lingkungan di mana melihat teman-temannya yang dapat melanjutkan

jenjang pendidikan selanjutnya sedangkan ia tidak bisa melanjutkan karena hal biaya

yang tidak bisa dipenuhi. Dengan demikian selain iri, stres juga bisa disebabkan karena

masalah ekonomi dan masalah keluarga.

Page 31: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

31

Berbeda dengan pemuda yang lainnya, pemuda SMK menyebutkan bahwa stres

sebagai suatu kondisi di mana banyak kesibukan, tanggungan, dan kewajiban yang datang

dalam waktu yang bersamaan atau bertabrakan. Di mana kesibukan, tanggungan, dan

kewajiban tersebut berasal dari dalam kelas seperti tugas sekolah yang menumpuk serta

kegiatan di luar kelas seperti organisasi dan segala macam event yang dikelolanya

bersama teman-teman organisasinya. Hal tersebut akan menjadi semakin berat ketika

dirinya juga mengalami lelah fisik.

4.2. Saran

Setelah penelitian di lapangan dilakukan maka terdapat beberapa saran dari penulis

untuk penelitian selanjutnya yaitu disarankan dapat memastikan lokasi penelitian,

mencari informan yang sesuai dengan kriteria, mematangkan interview guide agar tidak

terjadi kecanggungan dalam wawancara, serta menyiapkan alat teknis agar tidak terjadi

penghalang.

Page 32: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

32

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini 2015, Analisis Interaksionisme Simbolik pada Praktik Branding Rumah

Sakit Universitas Airlangga, Journal Universitas Airlangga, diakses tanggal 23

maret 2019, http://journal.unair.ac.id/Kmnts@analisis-interaksionisme-

simbolik-pada-praktik-branding-rumah-sakit-universitas-airlangga-(rsua)-

article-10632-media-135-category-8.html.

Asfiana, N. W. (2015). Hubungan Tingkat Penghasilan dengan Tingkat Stres Kepala

Keluarga Penduduk Dukuh Klile Desa Karang Asem Kecamatan Bulu

Kabupaten Sukoharjo (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah

Surakarta).

Brandan, Yohanes.2017. Resiliensi pada Mahasiswa Perantau Tahun Pertama. Vol 2,

No.2. https://respository.usd.ac.id . Diakses pada 26 Mei 2019

Dhania, D, R., 2010, ‘Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

(Studi Pada Medical Representatif Di Kota Kudus)’, Volume I, No 1.

Ekasari dan Yuliyana 2012, Kontrol Diri dan Dukungan Teman Sebaya dengan

Coping Stres pada Remaja, Jurnal Soul: Jurnal Ilmiah Psikologi, vol. 5,

hh.55-66

Frichilia, C., Mandey, S., & Tawas, H. (2016). Stres Kerja Serta Hubungannya

dengan Kinerja Karyawan Berdasarkan Gender (Studi pada Karyawan PT.

Bank Danamon, TBK Manado. Dalam Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol. 16

No. 4 Tahun 2016.

Gamayandi,d.k.k. 2018. Self Disclosure dan Tingkat Stres pada Mahasiswa yang

sedang mengerjakan Skripsi. Vol 5, no. 1. https://journal.uinsgd.ac.id. Diakses

pada 26 Mei 2019

Gaol N.T.L., 2016. Teori Stres: Stimulus, Respons, dan Transaksional.

Handayani, N. C. (2013). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stres Kerja terhadap

Turnover Itention pada Karyawan PT. Unitex di Bogor. Dalam Jurnal Riset

Manajemen Sains Indonesia Vol. 4 No. 1, 97-115.

Page 33: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

33

Ibrahim, H., Amansyah, M., & Yahya, G. N. (2016). Faktor-Faktor yang

Berhubungan dengan Stres Kerja pada Pekerja Factory 2 PT. Maruki

Internasional Indonesia Makassar Tahun 2016. Dalam Jurnal Al-Sihah Vol. 8

No. 1 Januari - Juni 2016.

Jannah, M. (2013). Gangguan stres pasca trauma gagal untuk menikah: Studi

fenomenologi terhadap seorang perempuan yang mengalami stres pasca

trauma gagal untuk menikah.

Kartika, D. A. (2015). Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Stres Akademik

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kusumajati, D. A. (2010). Stres Kerja Karyawan. Dalam Jurnal HUMANIORA Vol. 1

No. 2 Oktober 2010

Lisdiantoro dan Nugraha 2017, PENGELOLAAN STRES UNTUK MENUNJANG

MOTIVASI BELAJAR SISWASEBAGAI GENERASI PENERUS DI

TAHUN INDONESIA EMAS, Seminar Nasional, hh.177-182

Mariskha, Z., 2011, ‘Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Surat Kabar Harian Lokal di Kota Palembang’, Jurnal Ilmiah

Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375 Edisi Ke-VI.

Mikebm, 2016, ‘Kerja Serabutan dan Gig Economy’, Arts Management & Policy.

[online]. (diupdate 02 Mei 2016).

http://musicalprom.com/2016/05/02/kerja-serabutan-dan-gig- economy/

[diakses 27 Mei 2019].

Sarafino, E. P., 2011. ‘Health Psychology: Biopsychosocial Interactions (7th ed)’.

New York: Wiley.

Septianto, D., 2010, ‘Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Studi Pada PT. Pataya Raya Semarang’, Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro Semarang

Page 34: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

34

LAMPIRAN

A. Daftar Informan

1) Nama informan : Sidiq Nurrohmat

Waktu wawancara : 28 April 2019

Lokasi : Rumah Sidiq, Dukuh Karanggawang, Girikerto

Pewawancara : Asti Yuniar Mila

2) Nama informan : Cornelia Paskalinda

Waktu wawancara : 28 April 2019

Lokasi : Rumah Cornelia, Dukuh Ponosaran Lor, Girikerto

Pewawancara : Estiningtyas Azhiim

3) Nama informan : Dewi

Waktu wawancara : 27 April 2019

Lokasi : Warung depan Balai Desa Girikerto

Pewawancara : Radya Purwa Antika

4) Nama informan : Arif

Waktu wawancara : 27 April 2019

Lokasi : Daleman, Girikerto

Pewawancara : Rizqiqa Ramadhan

5) Nama informan : Bowo

Waktu wawancara : 27 April 2019

Lokasi : Rumah Bowo, Karanggawang RT. 03 Turi, Sleman

Pewawancara : Yusuf Ramadhan

6) Nama informan : Frisar

Waktu wawancara : 27 April 2019

Lokasi : Rumah Frisar, Karanggawang RT. 02 Turi, Sleman

Pewawancara : Yusuf Ramadhan

Page 35: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

35

B. Data Kompilasi Individu

Nama Verbatim

Transcript

Reflection

Diary

Coding Indexing Mind

Mapping

Asti Yuniar Mila √ √ √ √ √

Estiningtyas Azhiim √ √ √ √ √

Radya Purwa Antika √ √ √ √ √

Rizqiqa Ramadhan √ √ √ √ √

Yusuf Ramadhan √ √ √ √ √

C. Pembagian Kerja

BAB I PENDAHULUAN Dikerjakan bersama

BAB II LATAR SOSIAL Dikerjakan bersama

BAB III PEMBAHASAN

Apa itu Stres? Rizqika Ramadhan

Mahasiswa Radya Purwa Antika

Pemuda Pekerja Tetap Yusuf Ramadhan

Pemuda Pekerja Serabutan Asti Yuniar Mila

Pemuda SMK Estiningtyas Azhiim

BAB IV PENUTUP Dikerjakan bersama

LAMPIRAN Dikerjakan bersama

Page 36: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

36

D. Poster

Page 37: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

37

E. Data Networking Kelompok

Page 38: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

38

F. Data Networking Individu

Yusuf Ramadhan

(Mind Mapping Informan Pertama)

Page 39: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

39

Yusuf Ramadhan

(Mind Mapping Informan Kedua)

Asti Yuniar Mila

Page 40: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

40

Estiningtyas Azhiim

Page 41: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

41

Asti Yuniar Mila

Page 42: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

42

Radya Purwa Antika

Page 43: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

43

Rizqika Ramadhan

Page 44: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

44

G. Foto – Foto di Lapangan

Page 45: LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF Pemuda Girikerto …€¦ · pemuda yang banyak dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih lagi Girikerto ini adalah sebuah desa di

45