pemuda dalam persahabatan

40

Upload: wahyu-dwi-pranata

Post on 23-Oct-2015

489 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

buku yang berisikan tentang pemuda dan kebersamaannya dengan sahabat-sahabat. kisah, puisi, tips dan beberapa hal yang mengungkapkan mengapa kita perlu mencari sahabat sejati.carilah sahabatmu mulai sekarang. karena itu yang akan membuatmu hidup berbeda dengan manulia yang lainnyafollow : @PranataWahyu

TRANSCRIPT

Page 1: Pemuda Dalam Persahabatan
Page 2: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

Page 3: Pemuda Dalam Persahabatan

3

36

38

33

26

30

Page 4: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

Intro

Menuju Persahabatan

eman yang baik akan memberi nasihat tanpa

menghakimi, bahkan ketika kita membuat salah

sekalipun. Dia akan memberi dukungan moril ketika kita

sedang „Down‟ atau mengalami hari yang kurang

menyenangkan. Dia akan ada di sisi kita, bukan saja saat kita

senang tapi juga ketika kita dalam kesusahan. Karena dia

sadar, hidup ini tidak ada yang seperti lagu „di sini senang....

di sana senang.... di mana-mana hatiku senang... lalalalala....

lalalalala... lalala.‟

Kalimat di atas merupakan petikan dari buku

Alexandra Dewi yang berjudul „The Heart inside The Heart‟

yang saya baca beberapa waktu lalu. Mengajarkan

bagaimana sebuah persahabatan seharusnya terbentuk.

Seorang wanita yang seharusnya memberikan semangat

kepada wanita karibnya dalam keadaan apapun. Susah-

senang, bahagia-kecewa atau bagaimanapunlah kondisi

teman kita. Tapi kadang, teman wanita malah menikung

dibelakang bersama pasangan yang sudah dekat bersama kita.

Ia seakan menjilat gula didalam manisnya teh yang di buat

T

Page 5: Pemuda Dalam Persahabatan

5

mama. Ada juga wanita yang selalu memberikan bad

statetement kepada sahabatnya. Padahal tanpa kita sadari,

hal-hal semacam itu akan membuat persahabatan semakin

jauh lalu teman kita menjadi sedih dan kecewa. Merobohkan

rasa percaya diri mereka.

Beberapa tahun yang lalu, tepatnya bulan Agustus

2010. Saat itu bulan puasa, saya, adik, ibu dan ayah saya

sudah terlelap pulas ketika api mulai membakar dinding

rumah kami dan menghabiskan kayu-kayu yang menjadi

tumpuan hidup keluarga kami. 3 buah rumah kayu hanya

menyisakan puing-puing arang hitam, hangus terbakar sudah.

Kami tak bisa berbuat banyak, meski dibantu oleh warga

sekitar untuk mematikan api yang berkobar sekitar pukul 2

dini hari itu.

Waktu itu saya sendirian tidur di kamar belakang.

Kamar saya dekat dengan „dapuran‟ bambu, lebih ke utara

lagi ada sebuah „blumbang‟ yang kering airnya. Aku

terbangun karena merasakan panas. Panas sekali waktu itu

dalam kamar. Mataku terbelalak,,, tanpa pikir panjang aku

langsung berusaha keluar. Tanganku meraba-raba kesana

kemari,, aku berusaha mencari dimana pintu kamarku berada.

Oh... sialll.... aku tak segera menemukannya. Setelah agak

lama mencari akhirnya ketemu juga pintu itu, aku buka

dengan susah payah dan aku langsung berlari keluar, cepat

sekali. menuju rumah depan dan membuka kuncinya, aku

keluar lalu memanggil..., berteriak meminta pertolongan.. aku

Page 6: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

berteriak begitu keras... TOLONGG..TOLOOoo...NGGG

kebakaran.. kebakaran. Teriakanku semakin lantang.

Hingga akhirnya datang juga tetanggaku. Tanpa

komando mereka langsung menuju dalam rumah dan

mengeluarkan beberapa barang yang bisa diselamatkan. Ada

yang membawa kursi, meja-meja, almari, bangku, dan

beberapa perabot lainnya. Aku melihat ayahku juga sangat

panik, ayahku terus mengambil dan menyisihkan barang-

barang yang ia bisa selamatkan. Hanya mengenakan celana

pendek kolor, ayahku terus berjuang. Aku juga, sebisaku

mengambil dan membantu untuk mengangkat-angkat apa

yang bisa aku bantu. Karena tidak mungkin satu barang antik

itu diangkat oleh satu orang. Karena barang antik yang

terbuat dari jati itu adalah barang-barang yang berukuran

cukup besar. Tinggalan para leluhur suku jawa. Coba

bayangkan saja, ada sebuah perahu berukuran panjang 7

meter yang harus terbakar dibagian tengah dan sampingnya,

yang kala itu tergeletak disamping rumah sebelah barat. Ada

set ranjam atau tempat tidur jawa harus hangus tak berbekas.

Ada sebuah meja bundar yang pernah ditawar 8 juta oleh

teman ayahku(tidak diberikan), juga tidak berhasil di

selamatkan dari ganasnya api di musim kemarau kala itu.

Karena angin yang berhembus dari arah timur, hanya

30 menit rumahku sudah menyisakan bara api yang

menganga. Cukup panas dari radius 15 meter. Percuma, truk

pemadam sudah telat untuk datang setelah ketiga rumah ini

Page 7: Pemuda Dalam Persahabatan

7

habis. Tak ada yang bisa diselamatkan dari pemadam, selain

berusaha mematikan api kecil yangn tersisa.

Aku tak bisa menceritakan kesedihan seperti apa yang

sedang di rasakan oleh ayahku. Ia tak menitikkan air mata

satu tetespun saat melihat buah kerja kerasnya harus lenyap

dengan sekejap. Tapi aku dapat melihat matanya berkaca-

kaca. Ia tak bisa menyembunyikannya padaku. “ngkau sangat

tegar ayah” rasaku dalam hati. ketika tak jarang ayahku

harus mengelap sebuah lesung sampai jam 12 malam untuk

mendapatkan rupiah demi rupiah.

Ketika ayahku harus berkeliling desa untuk

mendapatkan barang-barang antik yang masih tersisa dari

banyaknya pekerja macam ayahku. Ibu dan adikku harus

membantu ayahku menurunkan barang jika sampai dirumah.

Setelah itu harus membersihkan, merawat, lalu memperbaiki

jika ada bagian-bagian yang rusak. Kemudian dijual kepada

orang-orang yang minat untuk membelinya. Tapi, dalam 30

menit itu kami harus iklaskannya. Allah sudah menggariskan

ini.

Sehari pasca kebakaran, kami tinggal di bawah pohon

mangga. Kami dibuatkan tempat berteduh dari sebuah terpal

yang di bentangkan. Katanya tidak boleh jika menginap

dirumah tetangga sehabis kebakaran, ora elok. Kami terpaksa

tidur disitu beralaskan tikar yang di pinjami oleh tetangga.

Ada pula yang memberikan kami selimut, bantal, baju,

Page 8: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

pakaian dan beberapa perlengkapan lain. Tentu, aku tak

melihat ayahku memejamkan mata apalagi pulas tertidur,

begitu juga dengan ibuku yang sedang hamil tua waktu itu.

Pagi sudah menjelang, aku berusaha untuk berangkat

kesekolah. Pakaian pramuka yang aku kenakan dipinjami

oleh keponakan saya, Mulyadi. Kesekolah aku hanya

berusaha memberitahu teman-temanku bahwa semalam

keluargaku mengalami peristiwa ini. karena masih banyak

yang perlu dibantu di rumah lalu aku putuskan balik lagi ke

rumah.

Tahukah kamu? Siang harinya aku terkejut saat

melihat teman-temanku datang untuk memberikan support

kepadaku dan keluargaku. Mereka datang membawakan

beras yang sudah rapi diwadahi dalam karung. Aku masih

ingat saat Fauzi memberikan pakaian dalam kardus. Ia dan

teman-teman juga amplop yang siserahkan kepada ayahku.

Tentu ini akan menjadi kenangan yang sangat berarti

dihidupku, aku rasa bagi keluargaku juga. Kami tidak akan

melupakan moment ini.

Sekitar pukul 10 malam tiba-tiba ibuku perutnya

kesakitan, sepertinya sudah tak tahan lagi untuk menahannya.

Semakin sakit dan tambah sakit. Kedua kalinya ia harus

dibawa ke bidan desa porong, sebelumnya, setelah kejadian

kebakaran itu terjadi. Ibu dibawa kesana menggunakan

sebuah Mitsubhisi Colt t milik ayah yang beruntung bisa

Page 9: Pemuda Dalam Persahabatan

9

terselamatkan. Sesampainya di sana, ibu langsung masuk ke

dalam kamar.

Aku terdiam dan duduk sambil menyedot sebuah

wedang jahe di depan rumah bu bidan. Sebagian keluarga ada

di ruang tunggu sebagian lagi ada di luar juga bersama saya.

Beberapa waktu menunggu akhirnya bunyi tangisan bayi

pecah....laki-laki kata bidan.

Wahyu Bagus Eng Tyas. Nama yang diberikan bapak

untuk anaknya yang baru lahir di bulan puasa.

Pada saat persalinan sebenarnya ayah ingin membayar

biaya persalinan istrinya. Namun karena kebaikan yang

diberikan sahabatnya akhirnya ayah tidak harus membayar

biaya tersebut.

Singkat cerita sehabis peristiwa kebakaran itu, banyak

sekali teman-teman dari ayah datang untuk menyampaikan

kesedihannya, mereka masih tidak percaya dengan yang

mereka lihat sekarang, gubuk kecil ditengah sisa arang

berdinding gedhek. Keluarga ibu dari Wirosari juga datang

waktu itu. Orang-orang masih bertanya-tanya sebenarnya

kenapa ini bisa terjadi.

Kita kembali saja ke topik mencari persahabatan.

Mulai saat ini carilah sahabat sejatimu, temukan

dimana ia berada dan jemputlah takdirmu, sahabat yang Allah

ciptakan untukmu. ketika kebakaran itu terjadi aku tidak

Page 10: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

memiliki lagi baju-baju sekolah yang harus aku kenakan. Saat

ini, aku merindukan seorang sahabat yang dulu memberikan

sepasang baju olah raganya kepadaku agar aku dapat

mengikuti pelajaran olah raga di sekolahan. Kadang, Pakaian

itu masih saya kenakan sampai sekarang. Dia merupakan

salah satu sahabat baikku, Ichsan namanya.

Aku juga ingat bagaimana seorang sahabat

menguatkanku dalam bulan-bulan kemarin. Mereka

melakukan aksi solidaritas untukku. Mereka harus merelakan

tenaga dan pikirannya. Karena mereka datang dari jauh, ada

yang dari madura, tulung agung, kudus, pati dan tempat

lainnya. Mereka datang untuk menguatkan bathinku yang

sedang bimbang kala itu. Sahabat sejati akan menguatkanmu

disaat kamu rapuh, akan menegurmu saat kamu salah jalan,

dan ia akan tersenyum disaat kamu berhasil.

Kudus on Monday, December 30, 2013 at 01:20am

-Twitter : @PranataWahyu-

Page 11: Pemuda Dalam Persahabatan

11

Pagi selalu menjadi inspirasi terbaik

agi selalu menjadi inspirasi

terbaik. Saat temaram terpaksa

padam dan digantikan sang fajar. Ibu-

ibu rumah tangga yang mengurusi halaman rumah mereka.

Alunan sak gepok lidi yang sejajar yang masih selalu sama

setiap pagi. Atau, celoteh mengenai buruh kerja di rumah

mereka yang tak profesional menggosok baju. Karakter ibu

rumah tangga.

Pagi selalu memberi apa yang tak pernah kita minta

tapi sangat kita kehendaki. Saat mata sayup-sayup

menangkap benda-benda disekeliling yang tak sempat

dirapikan. Tanganpun masih menyelinap dibawah bantal.

Pede mencium aroma geraian rambut yang masih wangi. Ada

yang bilang, wanita terlihat begitu cantik ketika mereka baru

bangun dari tidur semalaman. Senyum simpul sipu malu.

Kelap kelip telepon genggam, melirik sejenak.

Ternyata bukan yang ditunggu…......

Atau, saat perut terasa lega karena baru saja

mengeluarkan isi. Saat tercium aroma nasi goreng lengkap

dengan telur ceploknya. Atau juga, secangkir kopi cokelat

P

Page 12: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

yang menggelembung kental permukaannya. Ah........

membikin perut menari-nari minta isi lagi.

Merentangkan tangan, merebahkan tubuh di atas

kasur, menghirup nafas dalam-dalam, dan memejamkan

mata. Hidup ini indah begini adanya.

Surabaya on Wednesday, May 9, 2012 at 11:00am

-FB : Binti Quryatul Masruroh-

Page 13: Pemuda Dalam Persahabatan

13

Kisah Tejo dan Boti Kumal

Persahabatan...apa sih makna persahabatan menurut

kalian? Wah, kalau ditanya soal persahabatan, kita semua pasti

punya definisi masing-masing tentang hal yang satu itu. Iya kan?

Ya, whatever deh kita mau mendefinisikan apa tentang sebuah

‘friendship’, yang pasti dalam hidup itu pasti ada yang namanya

sahabat, iya kan?

Kalau ngomongin soal sahabat, tentu banyak kisah yang

udah kita torehkan bareng sahabat. Tapi perlu kita ketahui kalau

ternyata di dunia ini persahabatan gak Cuma terjalin di antara

sesama manusia aja lho, tapi ada juga persahabatan yang terjalin

di antara manusia dan hewan. Kayak kisah fenomenal di negeri

Jepang sana. Ada sebuah kisah persahabatan antara seorang

manusia dengan seekor Anjing bernama Hachiko. Udah pernah

denger kan cerita tentang Hachiko? Sebenernya masih ada banyak

lagi kisah serupa di dunia ini, termasuk di Indonesia, negeri kita

tercinta ini. Well... di bawah ini ada sebuah kisah singkat tentang

persahabatan antara Boti, seekor Anjing hitam besar dengan

seorang TNI bernama Tejo. Yuk kita baca aja kisahnya!

Persahabatan...apa sih makna persahabatan menurut

kalian? Wah, kalau ditanya soal persahabatan, kita semua

pasti punya definisi masing-masing tentang hal yang satu itu.

Page 14: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

Iya kan? Ya, whatever deh kita mau mendefinisikan apa

tentang sebuah „friendship‟, yang pasti dalam hidup itu pasti

ada yang namanya sahabat, iya kan?

Kalau ngomongin soal sahabat, tentu banyak kisah

yang udah kita torehkan bareng sahabat. Tapi perlu kita

ketahui kalau ternyata di dunia ini persahabatan gak Cuma

terjalin di antara sesama manusia aja lho, tapi ada juga

persahabatan yang terjalin di antara manusia dan hewan.

Kayak kisah fenomenal di negeri Jepang sana. Ada sebuah

kisah persahabatan antara seorang manusia dengan seekor

Anjing bernama Hachiko. Udah pernah denger kan cerita

tentang Hachiko? Sebenernya masih ada banyak lagi kisah

serupa di dunia ini, termasuk di Indonesia, negeri kita tercinta

ini. Well... di bawah ini ada sebuah kisah singkat tentang

persahabatan antara Boti, seekor Anjing hitam besar dengan

seorang TNI bernama Tejo. Yuk kita baca aja kisahnya!

Kisah Si Boti berawal pada tahun 1976, ketika

seorang tentara muda bernama Tejo ditugaskan untuk

menjaga pertahanan keamaanan di Timor-Timor. Ketika itu

dia beserta rombongannya bermukim di desa Gariuai,

BauBau. Di desa tersebut, Tejo menemukan seekor Anjing

yang terlihat murung dan kesepian. Mengendus sisa-sisa

makanan di tong sampah, demi bertahan hidup. Anjing kecil

yang terlihat buluk, bulunnya pun sudah panjang dan kusam.

Berbeda dengan anjing peliharaan di kota yang terawat rapi.

Page 15: Pemuda Dalam Persahabatan

15

Tak tega Tejo melihatnya, akhirnya ia memutuskan

untuk merawat Ajing tersebut kemudian dibawalah pulang

seekor anjing kecil ke barak TNI. Di tengah-tengah ledakan

sejata api yang memburu di kawasan tersebut, Tejo tak lupa

merawat anjing kecil yang menjadi tanggung jawab barunya

itu. Tanggung jawab untuk mengasihi dan menyayangi

sesama makhluk Tuhan. Dan sejak saat itu pula Anjing

kesepian itu ia beri nama “Boti”.

5 bulan sudah berlalu, persahabatan di antara Boti dan

Tejo si tentara muda semakin terjalin. Kemana pun Tejo

pergi, Boti selalu mengikuti, bahkan ketika tuannya

menjalankan tugas patroli mengelilingi daerah-daerah rawan

baku tembak.

Tepat setelah setahun persahabatan di antara Tejo dan

Boti terjalin, cyrus yang semula berarak di atas langit mereka

berubah menjadi mendung yang begitu pekat. Tahun 1977

Tejo dan rombongannya harus kembali ke Batalyon-nya yang

berada di Bandung. Ketika Tejo dan pasukannya embargasi

di pelabuhan Dili, Boti terlihat bersedih, begitu bersedih. Ia

memandangi Tejo begitu lekat sampai akhirnya butiran air

mata menghias kedua mata Boti. Ya, Boti menangis. Ia tak

rela berpisah dengan sahabatnya. Ia seolah ingin ikut bersama

sahabatnya kemanapun sahabatnya pergi seperti yang selama

ini ia lakukan. Tapi Tejo tak dapat berbuat apa-apa karena

pada pemeriksaan yang dilakukan CPM di pelabuhan Dili.

Tejo dan pasukannya tidak diperbolehkan membawa hewan

Page 16: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

jenis apapun. Dengan berat hati Tejo harus rela berpisah

dengan Boti, sahabat barunya tersebut, begitu pun sebaliknya.

Perpisahan telah benar-benar terjadi. Tejo benar-benar

meninggalkan Boti di tempatnya bertugas. Namun kenangan

yang telah ia torehkan bersama Boti tak akan pernaah ia

lupakan sampai kapan pun, bahkan sampai Tejo memiliki

anak cucu. Ketika ada kesempatan reuni bersama teman-

teman seperjuangan di Timor-Timor dulu, Tejo selalu

menyempatkan mengenang Boti dan kembali membuka cerita

tentang Boti di hadapan teman-temannya. Bagaimana pun

Boti adalah kenangan terindah yang mengiringi operasi

Seroja di Timor-Timor yang telah ia emban bersama teman-

teman seperjuangannya.

-Eka Pratiwi Taufanty-

Page 17: Pemuda Dalam Persahabatan

17

Tanda Sahabat Sejatimu

Mencari seorang sahabat yang sejati di masa ini sangatlah

sulit, umumnya kita hanya mendapatkan teman yang

memiliki maksud tertentu, entah karena materi, kepandaian,

atau mencari gratisan. Apakah kamu memiliki seorang teman

dekat yang kamu anggap sahabat sejati? Benarkah ia adalah

sahabat sejati bagimu? Nah, sekarang cobalah cek sahabat

mu, apakah mereka termasuk sahabat sejati atau bukan. Ada

beberapa tanda yang bisa kamu cermati, untuk

mengetahuinya, check this out !!! :

☺ Saling menyenangkan

Dalam sebuah persahabatan sering kali diwarnai keadaan

sedih-senang, diperhatikan-diabaikan, dihibur-disakiti,

dibanggakan-dikecewakan, dan lain sebagainya. Jika ia

adalah sahabat sejatimu, maka kalian pasti mampu mengatasi

itu dengan membawa keadaan itu menuju perasaan yang

saling menyenangkan satu sama lain. Kamu senang bersama

sahabatmu dan begitu juga sebaliknya dengan temanmu. Ia

akan senang jika bersama denganmu.

Page 18: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

☺ Tidak saling berkompetisi

Tidak ada persaingan dalam sebuah persahabatan sejati.

Yang ada hanyalah saling mendukung keberhasilan masing-

masing untuk kesuksesan yang sudah menanti. Serta saling

memotivasi, untuk mencari cara baru dalam sebuah peluang.

Karena sesungguhnya persahabatan adalah sebuah ikatan

emosional yang membutuhkan usaha pemeliharaan dari

sebuah kesetiaan. Bukan saling mendahului hingga sahabat

kita tertinggal jauh di belakang lalu kita melalaikannya.

☺ Tidak ada kebohongan

Sahabat tidak akan memasukkan sebuah pukulan dalam

kasih sayang. Artinya, sahabat akan menyatakan apa yang

buruk dari sahabatnya dengan tujuan ia akan berubah. Tetapi

jika sahabat menyembunyikan kekurangan dari sahabatnya

hanya untuk menghindari konflik, itu berarti ia bukanlah

sahabat yang baik bagi mu. Kadang-kadang kejujuran itu

menyakitkan dan akan menjadikan kita lebih baik. Ibarat

kata, kejujuran itu akan manis pada waktunya.

☺ Selalu siap memberi bantuan

Bukan hanya hal-hal menyenangkan saja yang kita

dapatkan dalam bersahabat. Namun ada kalanya sahabat yang

membutuhkan kita. Kadang-kadang mereka membutuhkan

bantuan berupa materi, dukungan moril, maupun non materi

Page 19: Pemuda Dalam Persahabatan

19

lainnya. Seperti ketika ia sedang galau, sahabat

membutuhkan bahumu tuk mengeluarkan air matanya,

mencurahkan isi hati bercerita sedikit mengenai keluh

kesahnya atau kadang hanya sedang ingin bergosip.

☺ Pendengar yang baik

Hanya menjadi pendengar setia, itu sudah lebih baik.

Walau tak memberikan advise, tetapi setidaknya ia

mendengar, memahami, dan menghibur itu sudah lebih dari

cukup.

☺ Siap beradaptasi

Artinya, meskipun menjalani hidup yang berbeda tetapi

sahabat bisa beradapatasi dalam kehidupan sahabatnya.

Dari ulasan diatas, kita tahu bahwa dalam persahabatan

kadang dihiasi perasaan lelah dan jengkel terhadap sahabat

yang kita miliki. Namun pada dasarnya, justru hal itulah yang

membuat persahabatan bernilai indah. Let Go It.

-Anggi Yus-

Page 20: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

Biarkan kubaca hatimu

Perih menyatu dengan kasih yang lirih

Menyamarkan dua sisi yang berselisih

Menuntun meski tertatih

Sesak namun tak beralih

Cinta kasih menjadi dalih

Tuk sebuah pengorbanan yang kau pilih

Dilema merasuk ke dalam sanubari di malam sendu

Mengoyak mimpi yang hidup di setiap helaan nafasmu

Mencipta bimbang, menghidupkan pilu yang bertalu di

batinmu

Menguntai kata menjadi Tanya yang menggema seirama

detak jantungmu

Nyaris menenggelamkanmu, nyaris melucuti akal sehatmu

Page 21: Pemuda Dalam Persahabatan

21

Namun, sahabatku...

Apa kau tahu sesuatu?

Ada cahaya yang berpendar dari hatimu

Bersenyawa dengan hembusan angin yang berbisik di kalbu

Seakan berkata penuh makna pada mata dan senyum

hangatmu

Terbaca jelas dalam tutur lakumu

Seolah makin tegaskan ruh dari cahaya itu

Kini semua tahu, wahai sahabatku...

Cahaya kasih nan tulus penuh keikhlasan lah yang memancar

darimu

Yang perlahan mengubah kisah lalu menjadi lantunan syair

merdu nan syahdu

Yang hapuskan ragu tuk katakan bahwa kau memang sahabat

sejatiku

Tanpa peduli siapapun kamu dan bagaimana pun dirimu

-Eka Pratiwi Taufanty-

Page 22: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

Rahasia dibalik

Persahabatan

Manfaat unik di balik persahabatan yang kita jalani,

terlebih antar perempuan. Karena persahabatan antar

perempuan lebih erat dibandingkan laki-laki. Tidak hanya

manfaat secara psikologis, tetapi juga kesehatan fisik.

Menurut sebuah penelitian yang dilansir oleh Oprah.com,

menyebutkan keuntungan mempunyai sahabat, diantaranya:

➺ Lebih Berani

Dalam sebuah percobaan yang dilakukan responden untuk

berdiri di dasar bukit curam , diketahui mereka yang bersama

sahabat lebih berani untuk mendaki dibandingkan mereka

yang sendiri. Ini membuktikan bahwa seseorang akan lebih

berani dan optimis dalam menghadapi suatu masalah ketika

bersama sahabat.

➺ Resiko Kematian Berkurang

Menurut hasil penelitian yang dilakukan tim dari Universitas

Harvad, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa dukungan

sahabat mampu memperkecil resiko kematian akibat suatu

penyakit akut. Selain itu, dukungan sosial dari sahabat atau

Page 23: Pemuda Dalam Persahabatan

23

teman mampu mengurangi resiko depresi, pikun dan darah

tinggi.

➺ Mengatasi Stres dengan Baik

Perempuan cenderung mencari dukungan dari sahabatnya

ketika mereka merasa stress. "Respon wanita jauh lebih

efektif dalam mengurangi stres, mungkin ini salah satu alasan

wanita cenderung hidup lebih lama dibandingkan pria," kata

Terri Apter, PhD, profesor psikologi di Universitas

Cambridge.

Nah, itulah beberapa manfaat yang mungkin tidak anda sadari

dalam hidup ini. Sudahkah Anda menyadarinya?.

-Anggi Yus-

Page 24: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

Tuan Otak

Wahai tuan yang disana

Tulikah engkau akan jeritan bayi yang terluka

Akan tangisan anak yang tak berdosa

Kau matikan ibu bapaknya

Kau remukkan perlindungannya

Tak adakah setitik putih dalam kau

Diantara kebanyakan hitam dalam otakmu

Atau bahkan mantel biru tuk kami

Atas granat dan pelurumu

Di bawah bendera merah yang kau kibarkan

Page 25: Pemuda Dalam Persahabatan

25

Hitam

Kutadahkan tangan

Memohon bapak pencabut nyawa

Menyapa tuan di singgasana

Mengajak tuan bersamanya

Dalam hidup yang tak dapat tuan tolak

-Anggi Yus-

Page 26: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

Kusam Kulit Anak jalanan

eringat bayang-bayang kenangan pada kereta

ekonomi Rapih Doho Blitar-Surabaya. Selalu anak

itu lagi yang mengamen. Kulit kusamnya bersembunyi

dibalik ukulele dan balutan kaos yang seringkali itu-itu saja

yang dia pakai. Memang, hampir dipastikan setiap dua

minggu aku pulang ke kampung halaman, menapaki kereta

yang sama, yang saban hari memuat ribuan manusia dengan

aneka rupa, lengkap dengan berbagai seluk beluk

permasalahan hidupnya.

Kereta ekonomi Rapih Doho memang tak pernah sepi

penumpang. Apalagi dengan sistem baru yang tak terlihat

transparansinya itu. Setiap orang yang menginginkan pergi

mengendarai besi tua warisan Belanda tersebut harus

mengantri sejak pukul tiga pagi jika ingin mendapatkan

selembar tiket lengkap dengan nomer tempat duduknya. Ada

pula yang dengan sengaja mendatangi stasiun sejak pukul

dua, dengan tujuan yang sama. Akupun juga seperti mereka,

kadangkala. Terpaksa mengantri sejak sebelum subuh, demi

mendapatkan tiket kendaraan „sejuta umat‟ yang memang

tergolong ekonomis. Namun itu pula tergantung moodku.

Karena jika aku mau, aku bisa saja naik kereta tanpa membeli

T

Page 27: Pemuda Dalam Persahabatan

27

tiket terlebih dahulu. Toh, nanti aku tetap bisa membayar di

dalam kereta. Lagi-lagi......

Belakangan sorotan mataku peka terhadap anak-anak

jalanan. Mereka yang memperjuangkan hidupnya, berani

melawan sengatan terik matahari, melawan derasnya air

hujan, melawan dinginnya malam di pinggir-pinggir jalan.

Gerak langkah mereka seakan tak takut apapun. Melawan

arus melewati puluhan mobil di jalan-jalan besar. Bersahabat

dengan peralatan semir sepatu, dengan kemoceng, lap cucian

mobil, dengan koran-koran yang juga sering memberitakan

mereka, dengan pula bungkus-bungkus snack atau dengan

pula gelas aqua yang mereka ulurkan kepada siapa saja yang

mungkin mengikhlaskan recehannya.

Anak-anak kecil dengan kulit cokelat kusam, kurus,

tak sungkannya mengelap kaca-kaca mobil, menjual makanan

dan minuman, menjual koran, bahkan ada yang hingga

terang-terangan mengemis. Mereka jugalah anak-anak yang

sudah akrab dengan alas dan bantal mesteran depan toko,

atau selimut nyamuk dan sengatan terik matahari.

Mendapatkan uang hari itu juga, untuk makan hari itu juga,

dan begitulah selanjutnya.

Apakah itu artinya bekerja?? Ah.. bahkan sepertinya

mereka tak paham betul apa itu bekerja. Seorang bapak yang

mencari uang untuk istri dan anaknya? Seorang ibu yang

mengemis dan mengamen dengan menggendong balitanya di

Page 28: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

dalam kereta? Atau, mereka sendiri, anak-anak yang rela

menghabiskan siang malam di jalanan yang disebut bekerja?

Seperti minggu-minggu yang seringkali kulalui,

tujuan keretaku selalu berhenti di stasiun besar di Surabaya,

yang kabarnya bulan-bulan ini akan dikhususkan untuk

pemumpang kelas bisnis dan eksekutif, tak akan lagi

menampung kereta berlebel ekonomi. Lagi-lagi, masyarakat

„kelas ekonomi‟ dipersulit. Di setiap stasiun-stasiun besar

kereta biasa berhenti, berhamburan anak-anak manusia keluar

dari gerbong-gerbong kereta. Langkah kakinya menyusuri

bantalan rel kereta api, menuju kereta lain yang masih

terhenti. Mengamen lagi. Mereka seakan tak memiliki beban.

Melakukan ritual yang sama saban harinya. Seperti biasanya

mereka melahap butiran-butiran dan suapan-suapan nasi.

Data anak jalanan dari tahun ketahun semakin

meningkat. Tercatat pada tahun 2010, jumlah anak jalanan di

Indonesia diperkirakan mencapai 200.000 anak, dan sekarang

(2012) meningkat menjadi 230.00 anak. Itu artinya jumlah

anak jalanan semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Bukan tanpa alasan aku sering menolak mereka yang

mengemis atau mengamen dikereta ataupun di jalanan.

Dalam undang-undangpun sudah tertulis jelas. Fakir miskin

dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Selalu

memberi mereka yang meminta-minta, justru akan

memperbanyak jumlah anak-anak bangsa yang menjadi anak

Page 29: Pemuda Dalam Persahabatan

29

jalanan. Mereka akan berfikir, bahwa tak harus bekerja keras

berpendidikan tinggi dengan mengeluarkan uang untuk bisa

mendapatkan uang. Toh mereka tinggal berkeliaran dijalanan,

melakukan apa yang mereka mau dan mereka bisa, dengan

tidak ada perjuangan untuk merubah taraf menjadi lebih baik.

Lagi-lagi pemerintah yang harus peka dan tanggap.

Pemberian uang dan dana besar bukanlah solusi yang kiranya

mampu mengentaskan permasalahan mereka. Uang hanya

akan berhenti di perut, bukan di otak. Jaminan pendidikan

yang mumpuni yang memungkinkan mereka bisa keluar dari

kungkungan kebiasaan mereka. Dinas sosial adalah lembaga

pemerintah yang harus bekerja keras. Mengurus setiap

mereka, anak-anak jalanan, yang benar-benar yang mampu

lagi mempertahankan hidup dengan cara lain, atau justru

terdapat oknum-oknum tertentu yang justru memanajemen

mereka, memanfaatkan mereka untuk menjadi symbol belas

kasihan yang mampu mendatangkan uang.

Masyarakatpun harus tanggap. Selalu mengasihani

dan memberi mereka yang berada di jalanan bukanlah solusi

yang semata-mata membantu mereka. Uang akan lebih

menjadi sesuatu yang bermanfaat jika berada di tangan

lembaga-lembaga sosial semacam LSM, ormas, organisasi

agama dan lembaga lainnya yang bisa diajak bekerja sama.

-FB : Binti Quryatul Masruroh-

Page 30: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Bukanlah

Banci yang Harus Lari

Pemuda selalu memiliki mimpi-mimpi yang hebat. Ia

sering merenung sendiri ditempat yang ia sukai. Memikirkan

tentang langkah-langkah kedepan yang mungkin sebagian itu

hanya akan menjadi buaian sesaat. Tapi kebesaran mimipi itu

tak dapat dilepaskan dari jiwa setiap pemuda yang hidup.

Mimpi, ia selalu menjadi teman dan semangat disetiap

langkah anak muda. Menjadi pendorong lahirnya gerakan

kreatif yang kemudian dibalut dengan butir kismis yang

diibaratkan sebagai luapan energi yang berlebih. Menjadi

penambah gairah dikala orang lain mulai menertawakan

ketidak mungkinan mimpinya.

Pemuda dalam mimpi-mimpinya, kadang ia

mengesampingkan realitas hidup, ia masih terus yakin apa

yang telah ia yakini sekarang, bahwa itu akan menjadi

kenyataan di hari esok, entah itu kapan namun pasti. Dalam

yakin, Tuhan yang Maha Pengasih akan memeberinya

„makan’ yang cukup hari ini. Seorang pemuda juga tidak

akan kalah untuk berjuang. Ketika senja telah

Page 31: Pemuda Dalam Persahabatan

31

menyambutnya, Ia baru menyelesaikan tugas-tugas kuliah

yang menjadi kewajibannya. Lalu, ketika Ia pulang, Ia akan

melihat, burung pipitpun baru kembali kesarangnya untuk

menyuapi anaknya disore hari. Burung itu berhasil

memberikan makanan kepada anaknya 3 kali hari ini.

Selain berdasarkan keyakinan dan kerja keras.

Seorang pemuda akan senantiasa menolong orang-orang

yang membutuhkan yang berasa di sekitarnya. Ketulusan

jiwa yang masih murni. Ia akan menjunjung tinggi nilai-nilai

sosialis yang telah diajarkan orang tuanya semenjak kecil.

Ketika orang tuanya perpesan, “Nak, hidup ini bisa

diselesaikan dengan rumus-rumus matematika yang kau

pelajari setiap malamnya. Namun, pelajaran hidup hanya

dapat diselesaikan lewat empati dan membaca hati manusia

lainnya.”

Pemuda tidaklah cengeng, yang akan lari dari

permasalahan-permasalahan yang mengejarnya. Ia tidak akan

mengaduh berulang kali sampai air matanya disia-siakan.

Pemuda seperti banci yang ketakutan ketika malam

penggerebekan itu berlangsung. Sebaliknya, pemuda akan

mengatakan “aku telah melakukan itu kepada anak ibu dan

saya akan bertanggung jawab.” Pemuda akan menerima

konsekuensi dari apa-apa yang telah itu lakukan, termasuk

bullying dari orang-orang yang tidak suka kepadanya. Ia akan

menjawab itu dengan beberapa karya dan bukti nyata kepada

orang yang telah menghinanya. Hingga mereka menyadari

Page 32: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

atau tidak bahwa itu adalah tamparan bagi orang-orang yang

menyatakan bad statement.

Kudus on Monday, December 30, 2013 at 12:48 pm

-Wahyu Dwi Pranata-

Page 33: Pemuda Dalam Persahabatan

33

Cerita Padi

Kau tau tentang padi yang baru disemai?

Ya.. Warnanya masih hijau kekuningan, warna tanda

semangat

Itu adalah warna paling indah yang pernah kutemui dari

semua jenis warna lainnya

Tapi ini cerita tentang padi yang ditanam di lapang

Mungkin kau akan bertanya kenapa di lapang

Salah kah....??

Kemarin aku melihat padi itu tersiram air mendidih

Bisa kau bayangkan bagaimana padi itu kesakitan?

Aku saja takut membayangkannya

Page 34: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

Daunnya belum genap lima helai

Ia gelagapan, kepanasan

Mengenangnya saat ia mulai tumbuh adalah saat yang paling

menyenangkan sekaligus menyakitkan

Padi itu pernah berfikir bahwa mungkin hari itu akan datang

menghampirinya

Bukan hanya menghampiri, tapi memaksa menjemputnya

Karena lapang sepertinya memang bukan tempatnya

Lapang itu hanya bisa jadi tempat sementara untuknya

Tempat ketika malam datang

Atau ketika subuh berkumandang

Ah.... Kini ia tak tahu harus apa

Semangat hidupnya meleleh bersama air yang

menumpahinya

Air mendidih itu telah benar berhasil mengisap protein

tubuhnya

Walau dengan nafas sengal

Page 35: Pemuda Dalam Persahabatan

35

Ia mencoba rock n roll kembali

Sekarang ia tengah berfikir, bahwa ini „hanya‟ masalah waktu

Satu yang pasti.. Kelak, ia ingin menjadi padi yang berisi

Ditengah padi-padi kurus yang termakan serangga

Atau padi-padi tak berisi yang tumbuh ditengah musim

kemarau

Dan kelak orang akan kesana kemari mencari pemiliknya,

menenteng „proposal hatinya‟

Ia adalah padi yang tak sembarang orang bisa memahami.

Surabaya on Sunday, March 18, 2012 at 10:18am

-FB : Binti Quryatul Masruroh-

Page 36: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

Mendung Berganti

Cyrus

Nafasku nyaris tenggelam

Hanyut bersama rintihan; jauh kedalam

Tak ada yang mendengar, apa lagi tuk bersandar

Semuanya nampak samar

Dan warnaku pun memudar

Biarkan semua itu jadi catatan di atas pulam

Biarkan semua berkelakar

Acuhkan saja bila pilu kembali datang

Sebab kini kupunya pelita yang berpijar

Yang lafadzkan keyakinan bahwa aku tak sendirian

Kau adalah sahabat satu tujuan

Sama rasakan sisa cahaya di pelukan

Kaulah jawaban dari Tuhan

Page 37: Pemuda Dalam Persahabatan

37

Atas pintaku dalam sujud dan tulisan

Kau beri nyawa pada mimpi yang mati suri

Kau ajakku tersenyum tatap cyrus yang berhembus

Langitku ternyata tak selamanya berkabung

Mendung pun tak selamanya merundung

Kini ada angin yang bersenandung

Petik dawai sang syukur yang Agung

Bernafasku kini, usir sunyi dalam relung

Tak sendiri dan tak mematung

Tapi bersamamu, bernyanyi di atas rakit yang kita dayung

Hingga senja enggan tuk bergabung

-Eka Pratiwi Taufanty-

Page 38: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

Page 39: Pemuda Dalam Persahabatan

39

Page 40: Pemuda Dalam Persahabatan

Pemuda Dalam Persahabatan

Tuesday, December 31, 2Tuesday, December 31, 2013

Diselesaikan 31 December 2013