penyusunan dokumen dan raperda provinsi kalimantan timur...

62
Presentasi Draft Rencana Penyusunan Dokumen dan Raperda Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Provinsi Kalimantan Timur

Upload: lycong

Post on 02-Mar-2019

244 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Presentasi Draft Rencana

Penyusunan Dokumen dan Raperda Rencana Pembangunan dan

Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)

Provinsi Kalimantan Timur

VISI DAN MISIVISI :

Memwujudkan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kalimantan Timur yang layak huni (aman, nyaman, bersih,

tertata), bercirikan kearifan lokal, produktif dan berkelanjutan

MISI :

1. Menangani permasalahan permukiman yaitu Backlog, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dan Kumuh

2. Mengembangkan pusat-pusat permukiman dan kawasan pendukungnya ke dalam suatu sistem permukiman

3. Pengembangan sistem infrastruktur permukiman yang terintegrasi dengan sistem kota

4. Mengembangkan kelembagaan yang dapat menjamin kepastian kepemilikan hunian kepada masyarakat

5. Mengembangkan skema pembiayaan dalam pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yang

kreatif (kearifan lokal) dan terjangkau (Layak Huni)

6. Memberikan keamanan dan kenyamanan bertempat tinggal

KEBIJAKAN DAN STRATEGI (I)1. Pencapaian perumahan dan kawasan permukiman yang layak huni bagi seluruh masyarakat

a) Pengembangan perumahan yang bertumpu pada keswadayaan masyarakat.

b) Mengarahkan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman sesuai dengan arahan

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur

c) Menyediakan bank lahan untuk pengembangan perumahan dan kawasan permukiman

d) Penyediaan Prasarana dan Sarana Umum (PSU) perumahan dan kawasan permukiman yang cerdas

dan berkualitas

e) Mengurangi Luasan Permukiman Kumuh Sesuai SK Bupati/ Walikota

f) Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman untuk mencegah timbulnya kawasan permukiman

kumuh baru.

g) Pengembangan infrastruktur hijau kawasan permukiman

h) Serta Menyediakan infrastruktur dan fasilitas bagi masyarakat berkebutuhan khusus

KEBIJAKAN DAN STRATEGI (II)2. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan perumahan bagi seluruh masyarakat terutama masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR) dan pengendalian hunian komersil.

a) Pengembangan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)

b) Mengembangkan permukiman sesuai dengan tipologi (Pusat Kota, Tepi Sungai, Nelayan,

Perkebunan, Tambang).

c) Mengembangkan pusat-pusat permukiman di sistem permukiman menjadi kota kecil (small town).

d) Perbaikan rumah tidak layak huni

e) Mengoptimalkan lahan yang dimiliki pemerintah untuk penyediaan perumahan formal bersifat

vertikal

f) Penyediaan dan Rehabilitasi rumah korban bencana dan rumah terkena relokasi program

pemerintah daerah provinsi.

g) Pengendalian pembangunan hunian komersil

KEBIJAKAN DAN STRATEGI (III)3. Kelembagaan perumahan dan kawasan permukiman yang harmonis dan berkelanjutan.

a) Internalisasi peraturan perundang-undangan perumahan dan kawasan permukiman menjadi

produk hukum daerah.

b) Harmonisasi hubungan antar pemangku kepentingan perumahan dan kawasan permukiman yang

berkelanjutan.

c) Peningkatan Akses Pembiayaan Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan

Permukiman.

d) Pengawasan dan peningkatan kualitas orang atau badan hukum yang menyelenggarakan

perumahan dan kawasan permukiman.

KEBIJAKAN DAN STRATEGI (IV)3. Penyiapan dan pengembangan skema pembiayaan

a) Penyusunan regulasi dan deregulasi peraturan untuk mempermudah investasi di sektor

pembangunan perumahan

b) Penyusunan insentif dan disinsentif untuk pembangunan dan pengembangan perumahan dan

kawasan permukiman

c) Pengembangan sistem government guarantee fund untuk pengembangan perumahan dan kawasan

permukiman terutama untuk permukiman yang ditujukan kepada MBR serta masyarakat yang tidak

bankable.

d) Penyaluran dana hibah dan CSR untuk pengembangan social housing di kawasan perkotaan.

ARAHAN OPERASIONALISASI WILAYAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN

Permukiman Kalimantan Timur

Arahan Operasional

Perkotaan 1. Diijinkan pengembangan rumah tunggal, apartemen, cluster perumahan;

2. Intensitas bangunan berkepadatan sedang – tinggi;

3. Zona perumahan harus terlayani oleh minimum satu moda sarana umum

4. angkutan massal pada kawasan berkepadatan sedang, dan minimum dua

5. moda sarana umum angkutan massal pada kawasan berkepadatan tinggi;

6. Boleh mengembangkan perdagangan jasa dengan syarat sesuai dengan

7. skalanya;

8. Diijinkan pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial sesuai skalanya;

9. Dilarang pengembangan budidaya lainnya.

ARAHAN OPERASIONALISASI WILAYAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN

Permukiman Kalimantan Timur

Arahan Operasional

Perdesaam 1. Diijinkan pengembangan rumah tunggal, cluster perumahan, rumah susun(flat);

2. Intensitas bangunan berkepadatan rendah – sedang;

3. Boleh mengembangkan perdagangan jasa dengan syarat sesuai dengan

skalanya;

4. Diijinkan pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial sesuai skalanya;

5. Dilarang pengembangan budidaya lainnya.

ARAHAN PKP DI KSP KALIMANTAN TIMUR (A)KSP Sudut KepentinganEkonomi Arahan Operasional

1. Kawasan Industri Manufaktur Kariangau dan Buluminung di

Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara

2. Kawasan Industri Perdagangan dan Jasa di Kota

Samarinda

3. Kawasan Industri Petrokimia Berbasis Migas dan

Kondensat di Kota Bontang – Marangkayu Kutai

Kartanegara

4. Kawasan Industri Oleochemical Maloy di Kabupaten Kutai

Timur

5. Kawasan Industri Pertanian di Kabupaten Paser dan

Kabupaten Penajam Paser Utara

6. Kawasan Industri Pertanian di Kabupaten Kutai

Kartanegara dan Kabupaten Kutai Barat

7. Kawasan Industri Pertanian di kabupaten Mahakam ulu

8. Kawasan Agropolitan Regional di Kabupaten Kutai Timur

1. kawasan penunjang ekonomi dalam skala besar umumnya

berupa kawasan perkotaan, terutama yang memiliki fungsi:

perumahan, perdagangan-jasa, industri, transportasi dan

berbagai peruntukan lainnya yang menunjang ekonomi

wilayah. pada kawasan ini harus ditunjang sarana dan

prasarana yang memadai sehingga menimbulkan minat

investasi yang besar;

2. pada setiap bagian dari kawasan strategis ekonomi ini harus

diupayakan untuk mengefisienkan perubahan fungsi ruang

untuk kawasan terbangun melalui arahan bangunan vertikal

sesuai kondisi kawasan masing-masing;

3. pada kawasan strategis secara ekonomi ini harus

dialokasikan ruang atau zona secara khusus untuk industri,

perdagangan – jasa dan jasa wisata perkotaan sehingga

secara keseluruhan menjadi kawasan yang menarik. Pada

zona dimaksud harus dilengkapi dengan ruang terbuka hijau

untuk memberikan kesegaran ditengah kegiatan yang

intensitasnya tinggi serta zona tersebut harus tetap

dipertahankan;zona tersebut harus tetap dipertahankan;

KSP Sudut Kepentingan Ekonomi Arahan Operasional

1. Kawasan Industri Manufaktur Kariangau

dan Buluminung di Kota Balikpapan dan

Kabupaten Penajam Paser Utara

2. Kawasan Industri Perdagangan dan Jasa

di Kota Samarinda

3. Kawasan Industri Petrokimia Berbasis

Migas dan Kondensat di Kota Bontang –

Marangkayu Kutai Kartanegara

4. Kawasan Industri Oleochemical Maloy di

Kabupaten Kutai Timur

5. Kawasan Industri Pertanian di Kabupaten

Paser dan Kabupaten Penajam Paser

Utara

6. Kawasan Industri Pertanian di Kabupaten

Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai

Barat

7. Kawasan Industri Pertanian di kabupaten

Mahakam ulu

8. Kawasan Agropolitan Regional di

Kabupaten Kutai Timur

4. pada kawasan strategis ekonomi ini boleh diadakan perubahan ruang pada zona

yang bukan zona inti (untuk pergadangan – jasa, dan industri) tetapi harus tetap

mendukung fungsi utama kawasan sebagai penggerak ekonomidan boleh

dilakukan tanpa merubah fungsi zona utama yang telah ditetapkan;

5. perubahan atau penambahan fungsi ruang tertentu pada ruang terbuka di

kawasan ini boleh dilakukan sepanjang masih dalam batas ambangpenyediaan

ruang terbuka (tetapi tidak boleh untuk RTH kawasan perkotaan);

6. dalam pengaturan kawasan strategis ekonomi ini zona yang dinilai penting tidak

boleh dilakukan perubahan fungsi dasarnya;

7. pada kawasan yang telah ditetapkan sebagai permukiman bila didekatnyaakan

diubah menjadi fungsi lain yang kemungkinan akan mengganggu (misalnya

industri) permukiman harus disediakan fungsi penyanggasehingga fungsi zona

tidak boleh bertentangan secara langsung pada zonayang berdekatan;

8. untuk menjaga kenyamanan dan keamanan pergerakan maka pada kawasan

terbangun tidak boleh melakukan kegiatan pembangunan diluar area yang telah

ditetapkan sebagai bagian dari rumija atau ruwasja, termasuk melebihiketinggian

bangunan seperti yang telah ditetapkan;

ARAHAN PKP DI KSP KALIMANTAN TIMUR (A)

KSP Sudut Kepentingan Mempercepat

Pertumbuhan Kawasan Tertinggal

Arahan Operasional

1. Mahakam ulu

2. Kutai Barat

3. Pulau – pulau kecil

terluar

1. Mengoptimalkan pengembangan kawasan melalui peningkatan nilai ekonomis kawasan

tertinggal;

2. Mengembangkan komoditas unggulan, sarana dan prasarana pendukung proses produksi;

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) baik sebagai tenaga ahli

maupun tenaga pendukung;

4. Mempercepat alih teknologi yang lebih efisien dan efektif;

5. Meningkatkan kebijakan melalui pemberian instrumen insentif berupa keringanan pajak, tax

holiday, dan lain-lain; dan

6. Menelusuri potensi kawasan atau sub sektor strategis yang dapat dikembangkan di

kawasan tertinggal;

7. Menginputkan sub sektor strategis di kawasan tertinggal sebagai pemacu pertumbuhan

wilayah;

ARAHAN PKP DI KSP KALIMANTAN TIMUR (B)

KSP Sudut Kepentingan Mempercepat

Pertumbuhan Kawasan Tertinggal

Arahan Operasional

1. Mahakam ulu

2. Kutai Barat

3. Pulau – pulau kecil

terluar

8. Menyediakan infrastruktur strategis sebagai pemacu pertumbuhan wilayah;

9. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) baik sebagai tenaga ahli maupun tenaga

pendukung; dan

10. Meningkatkan kebijakan melalui pemberian instrumen insentif berupa keringanan pajak, dan

peningkatan program-program pembangunan strategis.

11. Pada kawasan penunjang kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan

keamanan boleh ditambahkan kegiatan yang menunjang secara langsung maupun tidak

dengan catatan tidak mengganggu fungsi hankam secara keseluruhan; dan

12. Zona inti kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan merupakan

suatu ruang enclave atau tertutup dimana terdapat zona penyangga antara kawasan ini

dengan kawasan budidaya di sekitarnya.

ARAHAN PKP DI KSP KALIMANTAN TIMUR (B)

KSP Sudut Kepentingan sosial dan budaya

Arahan Operasional

1. Kawasan Koridor Sungai Mahakam

hingga ke hulu : Tanjung Isuy dan Desa

Mancong; Kersik Luway; Lamin Eheng

di Barong Tongkok,

2. Museum Mulawarman; Museum Kayu

Tenggarong; dan Bukit Bangkirai

di Kabupaten Kutai Kartanegara,

3. Desa budaya Pampang di Samarinda,

4. Museum Kerajaan Paser Sadurengas di

Kabupaten Paser, dan

5. Museum Kerajaan Gunung Tabur dan

Sambaliung di Kabupaten Berau

pengelolaan kawasan strategis harus melibatkan berbagai pihak dengan

pembagian peran dan kepentingan yang jelas, yakni pihak yang berkepentingan

terhadap nilai seni/budayanya (benda/objeknya), terhadap wilayahnya (ruang

spasial), dan terhadap investasi ekonomi (bisnis pariwisata).

ARAHAN PKP DI KSP KALIMANTAN TIMUR (C)

KSP Sudut Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan

Arahan Operasional

1. Kawasan Delta Mahakam,

2. Kawasan 3 (tiga) Danau (Danau

Semayang, Danau Jempang, Danau

Melintang, dan sekitarnya,

3. Kawasan Teluk Balikpapan (Sepaku-

Penajam-Balikpapan),

4. Kawasan Pesisir dan Laut Kepulauan

Derawan, Kabupaten Berau,

5. Kawasan Ekosistem Karst Sangkulirang

Mangkalihat, dan

6. Kawasan Pesisir dan Laut Kepulauan

Balabalagan.

1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kalimantan Timur secara

menyeluruh dan seimbang, baik secara ekonomi, sosial, budaya dan kualitas

lingkungan hidupnya.

2. Mengurangi ancaman bencana ekologi, seperti banjir, longsor, kekeringan,

kebakaran hutan dan lahan di seluruh wilayah Kalimantan Timur.

3. Mengurangi terjadinya pencemaran dan pengrusakan kualitas ekosistem

darat, air dan udara di Kalimantan Timur.

4. Meningkatkan pengetahuan dan melembagakan kesadaran seluruh pihak,

baik pemerintah, swasta, serta masyarakat Kalimantan Timur, terhadap

kepentingan pelestarian sumber daya alam terbaharui serta pemanfaatan

secara bijak sumber daya alam tidak terbaharui.

ARAHAN PKP DI KSP KALIMANTAN TIMUR (D)

ARAHAN PKP DI KSP KALIMANTAN TIMUR

ARAHAN PKP DI KSP KALIMANTAN TIMUR

KSP Sudut Kepentingan

Ekonomi

KSP Sudut Kepentingan

sosial dan budaya

KSP Sudut Kepentingan

Fungsi dan Daya Dukung

Lingkungan

ARAHAN PKP DI KSP KALIMANTAN TIMUR

1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat

Kalimantan Timur secara menyeluruh dan

seimbang, baik secara ekonomi, sosial, budaya dan

kualitas lingkungan hidupnya.

2. Mengurangi ancaman bencana ekologi, seperti

banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan

lahan di seluruh wilayah Kalimantan Timur.

3. Mengurangi terjadinya pencemaran dan

pengrusakan kualitas ekosistem darat, air dan

udara di Kalimantan Timur.

4. Meningkatkan pengetahuan dan melembagakan

kesadaran seluruh pihak, baik pemerintah, swasta,

serta masyarakat Kalimantan Timur, terhadap

kepentingan pelestarian sumber daya alam

terbaharui serta pemanfaatan secara bijak sumber

daya alam tidak terbaharui.

ARAHAN PKP DI KSP KALIMANTAN TIMUR 1. kawasan penunjang ekonomi dalam skala besar umumnya berupa kawasan

perkotaan, terutama yang memiliki fungsi: perumahan, perdagangan-jasa, industri,

transportasi dan berbagai peruntukan lainnya yang menunjang ekonomi wilayah.

pada kawasan ini harus ditunjang sarana dan prasarana yang memadai sehingga

menimbulkan minat investasi yang besar;

2. pada setiap bagian dari kawasan strategis ekonomi ini harus diupayakan untuk

mengefisienkan perubahan fungsi ruang untuk kawasan terbangun melalui arahan

bangunan vertikal sesuai kondisi kawasan masing-masing;

3. pada kawasan strategis secara ekonomi ini harus dialokasikan ruang atau zona

secara khusus untuk industri, perdagangan – jasa dan jasa wisata perkotaan

sehingga secara keseluruhan menjadi kawasan yang menarik. Pada zona

dimaksud harus dilengkapi dengan ruang terbuka hijau untuk memberikan

kesegaran ditengah kegiatan yang intensitasnya tinggi serta zona tersebut harus

tetap dipertahankan;zona tersebut harus tetap dipertahankan;

4. pada kawasan strategis ekonomi ini boleh diadakan perubahan ruang pada zona

yang bukan zona inti (untuk pergadangan – jasa, dan industri) tetapi harus tetap

mendukung fungsi utama kawasan sebagai penggerak ekonomidan boleh

dilakukan tanpa merubah fungsi zona utama yang telah ditetapkan;

5. perubahan atau penambahan fungsi ruang tertentu pada ruang terbuka di kawasan

ini boleh dilakukan sepanjang masih dalam batas ambangpenyediaan ruang

terbuka (tetapi tidak boleh untuk RTH kawasan perkotaan);

6. dalam pengaturan kawasan strategis ekonomi ini zona yang dinilai penting tidak

boleh dilakukan perubahan fungsi dasarnya;

7. pada kawasan yang telah ditetapkan sebagai permukiman bila didekatnyaakan

diubah menjadi fungsi lain yang kemungkinan akan mengganggu (misalnya

industri) permukiman harus disediakan fungsi penyanggasehingga fungsi zona

tidak boleh bertentangan secara langsung pada zonayang berdekatan;

8. untuk menjaga kenyamanan dan keamanan pergerakan maka pada kawasan

terbangun tidak boleh melakukan kegiatan pembangunan diluar area yang telah

ditetapkan sebagai bagian dari rumija atau ruwasja, termasuk melebihiketinggian

bangunan seperti yang telah ditetapkan;

ARAHAN PKP DI KSP KALIMANTAN TIMUR

pengelolaan kawasan strategis harus melibatkan berbagai

pihak dengan pembagian peran dan kepentingan yang

jelas, yakni pihak yang berkepentingan terhadap nilai

seni/budayanya (benda/objeknya), terhadap wilayahnya

(ruang spasial), dan terhadap investasi ekonomi (bisnis

pariwisata).

ARAHAN PKP DI KSP KALIMANTAN TIMUR KSP Sudut Kepentingan Mempercepat

Pertumbuhan Kawasan Tertinggal

1. Mahakam ulu

2. Kutai Barat

3. Pulau – pulau kecil terluar

1. Mengoptimalkan pengembangan kawasan melalui peningkatan nilai ekonomis kawasan tertinggal;

2. Mengembangkan komoditas unggulan, sarana dan prasarana pendukung proses produksi;

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) baik sebagai tenaga ahli maupun

tenaga pendukung;

4. Mempercepat alih teknologi yang lebih efisien dan efektif;

5. Meningkatkan kebijakan melalui pemberian instrumen insentif berupa keringanan pajak, tax holiday, dan

lain-lain; dan

6. Menelusuri potensi kawasan atau sub sektor strategis yang dapat dikembangkan di kawasan tertinggal;

7. Menginputkan sub sektor strategis di kawasan tertinggal sebagai pemacu pertumbuhan wilayah;

8. Menyediakan infrastruktur strategis sebagai pemacu pertumbuhan wilayah;

9. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) baik sebagai tenaga ahli maupun tenaga pendukung;

dan

10. Meningkatkan kebijakan melalui pemberian instrumen insentif berupa keringanan pajak, dan peningkatan

program-program pembangunan strategis.

11. Pada kawasan penunjang kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan boleh

ditambahkan kegiatan yang menunjang secara langsung maupun tidak dengan catatan tidak mengganggu

fungsi hankam secara keseluruhan; dan

12. Zona inti kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan merupakan suatu ruang

enclave atau tertutup dimana terdapat zona penyangga antara kawasan ini dengan kawasan budidaya di

sekitarnya.

ARAHAN PKP DI LINTAS WILAYAH KALIMANTAN TIMUR

Nama Desa/Kelurahan Arahan OperasionalPPU-PASER Desa Rintik-Desa Longkali 1. indikasi arahan peraturan zonasi untuk kawasan peruntukan

permukiman perkotaan terdiri dari:

• dijinkan pengembangan rumah tunggal, apartemen,

cluster perumahan;

• intensitas bangunan berkepadatan sedang – tinggi;

• zona perumahan harus terlayani oleh minimum satu moda

sarana umum angkutan massal pada kawasan

berkepadatan sedang, dan minimum dua moda sarana

umum angkutan massal pada kawasan berkepadatan

tinggi;

• boleh mengembangkan perdagangan jasa dengan syarat

sesuai dengan skalanya;

• dijinkan pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial

sesuai skalanya;

• dilarang pengembangan budidaya lainnya.

BPP-KUKAR Kel. Karang Joang-Karya Merdeka

KUKAR-SMD Loa Janan Ulu-Kel. Simpang Tiga

KUKAR-SMD Sanga sanga-Desa Batuas

KUKAR-SMD Sungai Meriam-Desa Sindangsari

KUKAR-SMD Desa Tanah Datar-Kelurahan Sungai

Siring

KUKAR-KUTIM Santan Ulu-Danau Redan

BONTANG-KUTIM Kel. Telihan-Tlk Pandan

KUTIM-BERAU Miau baru-Simpang Letak

KUKAR-KUBAR Perian-Bongan

ARAHAN PKP DI LINTAS WILAYAH KALIMANTAN TIMUR

Nama Desa/Kelurahan Arahan OperasionalPPU-PASER Desa Rintik-Desa Longkali 2. indikasi arahan peraturan zonasi untuk kawasan permukiman

perdesaan terdiri dari:

• diijinkan pengembangan rumah

• tunggal, cluster perumahan, rumah

• susun (flat);

• intensitas bangunan berkepadatan

• rendah – sedang;

• boleh mengembangkan perdagangan

BPP-KUKAR Kel. Karang Joang-Karya Merdeka

KUKAR-SMD Loa Janan Ulu-Kel. Simpang Tiga

KUKAR-SMD Sanga sanga-Desa Batuas

KUKAR-SMD Sungai Meriam-Desa Sindangsari

KUKAR-SMD Desa Tanah Datar-Kelurahan Sungai

Siring

KUKAR-KUTIM Santan Ulu-Danau Redan

BONTANG-KUTIM Kel. Telihan-Tlk Pandan

KUTIM-BERAU Miau baru-Simpang Letak

KUKAR-KUBAR Perian-Bongan

ARAHAN PKP DI LINTAS WILAYAH KALIMANTAN TIMUR

MIAU BARU

SIMPANG LETAK

KUTIM - BERAU KUTIM - BONTANG

KEL. TELIHAN

TLK PANDAN

KUTIM - KUKARDANAU REDAN

SANTAN ULU

KELURAHAN SUNGAI SIRING

SMD - KUKAR

DESA TANAH DATAR

ARAHAN PKP DI LINTAS WILAYAH KALIMANTAN TIMUR

SMD - KUKAR

SMD - KUKAR

SMD - KUKAR

Sanga sanga-Desa Batuas

Loa Janan Ulu-Kel. Simpang TigaSungai Meriam-Desa Sindangsari

ARAHAN PKP DI LINTAS WILAYAH KALIMANTAN TIMUR BALIKPAPAN - KUKAR

PASER - PPU

Kel. Karang Joang-Karya Merdeka

Desa Rintik-Desa Longkali

ARAHAN PKP DI KAWASAN KUMUH KALIMANTAN TIMUR

NoLokasi Kumuh

Arahan OperasionalLokasi (Kab/Kota, Kec,Kel)

Luasan (Ha)

1 Kabupaten Berau 182,1 1. Meningkatkan Pengaturan Ijin pembangunan permukiman sesuai dengan

aturan yang sudah ditetapkan

2. Merestrukturisasi dan penataan permukiman yang tidak memiliki sarana

prasana

3. Peningkatan Kualitas pengawasan Permukiman Kumuh

4. Meningkatkan Pengaturan Pemanfaatan Lahan dan Pengendalian Ruang

sesuai peruntukan

5. Mengembangkan pola hunian sesuai peruntukan

6. Penyusunan Peraturan Daerah tentang kawasan sesuai dengan

peruntukannya

7. Sosialisasi dan Peningkatan Kesadaran Masyarakat tentang Prilaku Hidup

Bersih dan Sehat

8. Meningkatkan kemampuan lembaga masyarakt secara formal/informal

seperti kerjasama lintas sektor, kemitraan dengan pemerintah / swasta

9. Mendorong Pusat informasi terkait dengan permukiman layak huni dan

berkelanjutan

2 Kabupaten Kutai Kartanegara 110,6

3 Kabupaten Kutai Timur 92,9

5 Kota Balikpapan 259,63

6 Kota Bontang 72,42

7 Kota Samarinda 536,68

8 Kabupaten Penajam Paser Utara 49,07

ARAHAN PKP DI KAWASAN KUMUH (1) KALIMANTAN TIMUR

NoLokasi Kumuh

Arahan Penanganan KumuhLokasi (Kab/Kota, Kec,Kel)

Luasan (Ha)

1 Kabupaten Berau 182,1 10. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang penanggulangan bahaya

kebakaran

11. Land Acquisition And Resettlemet Action Plan atau Rencana Kerja

Pengadaan Tanah

12. Membangun kolaborasi stackholder terkait

13. Mendorong efektifitas sumber pembiayaan dan pendanaan pemerintah /

swasta

14. Membangun sistem pengawasan dan pemeliharaan terhadap sarana dan

prasarana yang telah dibangun

15. Membangun sarana prasaran sesuai dengan standar teknis

16. Membangun organisasi operasi dan pemeliharaan tingkat kelurahan

17. Mengalokasikan anggaran yang bersumber dari pemerinta / swasta

2 Kabupaten Kutai Kartanegara 110,6

3 Kabupaten Kutai Timur 92,9

5 Kota Balikpapan 259,63

6 Kota Bontang 72,42

7 Kota Samarinda 536,68

8 Kabupaten Penajam Paser Utara 49,07

ARAHAN PKP DI KAWASAN KUMUH (2) KALIMANTAN TIMUR

NoLokasi Kumuh

Arahan Pengawasan/Pengendalian KumuhLokasi (Kab/Kota, Kec,Kel)

Luasan (Ha)

1 Kabupaten Berau 182,1 1. Lingkup kegiatan pengawasan dan pengendalian (Wasdal) dilakukan

terhadap rencana pengembangan perumahan dan permukiman,

mencakup perizinan terhadap : izin prinsip; izin lokasi; izin penggunaan

pemanfaatan tanah; izin mendirikan bangunan; dan izin lainnya.

2. Tahap pembangunan pengawasan dan pengendalian dilakukan terhadap

kelayakan teknis pembangunan 8 indikator kumuh yang meliputi

pengawasan dan pengendalian kesesuaian terhadap standar teknis, dan

tahap pemanfaatan Pengawasan dan pengendalian kesesuaian terhadap

kelayakan fungsi, untuk menjadi kondisi sistem pelayanan, kuantitas

kapasitas dan dimensi serta kualitas bahan atau material yang digunakan

masih sesuai dengan fungsinya;

3. kondisi keberfungsian bangunan beserta prasarana, sarana dan utilitas

umum (PSU) bangunan beserta PSU tidak mengurangi keberfungsiannya.

2 Kabupaten Kutai Kartanegara 110,6

3 Kabupaten Kutai Timur 92,9

5 Kota Balikpapan 259,63

6 Kota Bontang 72,42

7 Kota Samarinda 536,68

8 Kabupaten Penajam Paser Utara 49,07

ARAHAN PKP DI KAWASAN KUMUH (3) KALIMANTAN TIMUR

NoLokasi Kumuh

Arahan Pemberdayaan MasyarakatLokasi (Kab/Kota, Kec,Kel)

Luasan (Ha)

1 Kabupaten Berau 182,1 1. Pendampingan

• Penyuluhan; Penyuluhan merupakan kegiatan untuk memberikan

informasi dalam Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran

masyarakat terkait pencegahan terhadap tumbuh dan

berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh

• Pembinaan; Pembimbingan merupakan kegiatan untuk memberikan

petunjuk atau penjelasan mengenai cara untuk mengerjakan kegiatan

atau larangan aktivitas tertentu terkait pencegahan terhadap tumbuh

dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh

• Bantuan Teknis; Bantuan teknis yang bersifat fisik, diarahkan pada

upaya pemeliharaan/ perbaikan atau melengkapi komponen fisik

yang menjadi

2 Kabupaten Kutai Kartanegara 110,6

3 Kabupaten Kutai Timur 92,9

5 Kota Balikpapan 259,63

6 Kota Bontang 72,42

7 Kota Samarinda 536,68

8 Kabupaten Penajam Paser Utara 49,07

ARAHAN PKP DI KAWASAN KUMUH (3) KALIMANTAN TIMUR

No

Lokasi Kumuh

Arahan Pemberdayaan MasyarakatLokasi (Kab/Kota, Kec,Kel)

Luasan (Ha)

1 Kabupaten Berau 182,12. Pelayanan informasi yang diberikan meliputi informasi baik melalui media

elektronik, cetak maupun secara langsung kepada masyarakat, terkait dengan

:

• Rencana tata ruang;

• Penataan bangunan dan lingkungan;

• Perizinan; dan

• Standar perumahan dan permukiman

2 Kabupaten Kutai Kartanegara 110,6

3 Kabupaten Kutai Timur 92,9

5 Kota Balikpapan 259,63

6 Kota Bontang 72,42

7 Kota Samarinda 536,68

8 Kabupaten Penajam Paser Utara 49,07

Arahan Operasional

1. Meningkatkan Pengaturan Ijin pembangunan permukiman sesuai dengan

aturan yang sudah ditetapkan

2. Merestrukturisasi dan penataan permukiman yang tidak memiliki sarana

prasana

3. Peningkatan Kualitas pengawasan Permukiman Kumuh

4. Meningkatkan Pengaturan Pemanfaatan Lahan dan Pengendalian Ruang

sesuai peruntukan

5. Mengembangkan pola hunian sesuai peruntukan

6. Penyusunan Peraturan Daerah tentang kawasan sesuai dengan

peruntukannya

7. Sosialisasi dan Peningkatan Kesadaran Masyarakat tentang Prilaku Hidup

Bersih dan Sehat

8. Meningkatkan kemampuan lembaga masyarakt secara formal/informal seperti

kerjasama lintas sektor, kemitraan dengan pemerintah / swasta

9. Mendorong Pusat informasi terkait dengan permukiman layak huni dan

berkelanjutan

10. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang penanggulangan bahaya

kebakaran

11. Land Acquisition And Resettlemet Action Plan atau Rencana Kerja Pengadaan

Tanah

12. Membangun kolaborasi stackholder terkait

13. Mendorong efektifitas sumber pembiayaan dan pendanaan pemerintah /

swasta

14. Membangun sistem pengawasan dan pemeliharaan terhadap sarana dan

prasarana yang telah dibangun

15. Membangun sarana prasaran sesuai dengan standar teknis

16. Membangun organisasi operasi dan pemeliharaan tingkat kelurahan

17. Mengalokasikan anggaran yang bersumber dari pemerinta / swasta

ARAHAN PKP DI KAWASAN KUMUH KALIMANTAN TIMUR

Luas Kawasan

Kumuh di Kab. Berau

yaitu 182,1 Ha.

Luas Kawasan Kumuh di

Kota. Bontang yaitu

72,42 Ha.Luas Kawasan

Kumuh di Kab.

KUKAR yaitu 110,6

Ha.

Luas Kawasan

Kumuh di Kota.

Balikpapan yaitu

259,63 Ha.

Luas Kawasan

Kumuh di Kota.

Samarinda yaitu

536,68 Ha.

Luas Kawasan

Kumuh di Kab. Kutim

yaitu 92,9 Ha.

Luas Kawasan

Kumuh di Kab. PPU

yaitu 49,07 Ha.

ARAHAN INVESTASI PEMBANGUNANRUMAH

No Kabupaten/kotaKebutuhan

Rumah

Kebutuhan Investasi

Rumah (Rp)

1 Paser 52.500 7.454.945.388.671

2 Kutai Barat 14.329 2.034.785.528.786

3 Kutai Kartanegara 120.873 17.164.001.112.364

4 Kutai Timur 127.022 18.037.102.060.356

5 Berau 13.224 1.877.875.591.021

6 Penajam Paser Utara 12.874 1.828.127.770.486

7 Mahakam Hulu 5.293 751.605.941.868

8 Balikpapan 57.020 8.096.784.766.658

9 Samarinda 79.465 11.284.083.891.848

10 Bontang 23.787 3.377.807.996.117

TOTAL 506.388 71.907.120.048.173

◙ Kebutuhan Rumah di Kab/Kota

Penyediaan lahan cadangan untuk kebutuhan Sarana

Prasarana dan Utilitas

Terpenuhinya kebutuhan pelayanan sosial dan ekonomi

masyarakat yang berdekatan dengan perumahannya

Terpenuhinya kebutuhan jaringan sarana dan prasarana

umum

Perencanaan sarana prasarana dan utilitas yang

terintegrasi dengan sistem perkotaan -perdesaan

TABEL ANALISIS KEBUTUHAN RUMAH

Type 36 Type 45 Type 60 Type 36 Type 45 Type 60 Type 36 Type 45 Type 60

1 Paser 2,476 1,650 825 2,773 1,848 924 3,105 2,070 1,035

2 Kutai Barat 1,432 954 477 1,603 1,069 534 1,796 1,197 599

3 Kutai Kartanegara 6,263 4,175 2,088 7,015 4,676 2,338 7,856 5,238 2,619

4 Kutai Timur 639 426 213 715 477 238 801 534 267

5 Berau 24,767 16,511 8,256 27,738 18,492 9,246 31,067 20,711 10,356

6 Penajam Paser Utara 2,209 1,472 736 2,474 1,649 825 2,770 1,847 923

7 Mahakam Hulu 32 21 11 35 24 12 40 26 13

8 Balikpapan 9,662 6,441 3,221 10,821 7,214 3,607 12,120 8,080 4,040

9 Samarinda 8,554 5,703 2,851 9,580 6,387 3,193 10,730 7,153 3,577

10 Bontang 1,639 1,092 546 1,835 1,223 612 2,055 1,370 685

Kalimantan Timur 57,670 38,446 19,223 64,590 43,060 21,530 72,341 48,227 24,114

Tahun Rencana 2018 Tahun Rencana 2028 Tahun Rencana 2038No Kabupaten/Kota

TABEL ANALISIS KEBUTUHAN LAHAN

Kav. 60 Kav. 200 Kav. 400 Kav. 60 Kav. 200 Kav. 400 Kav. 60 Kav. 200 Kav. 400

1 Paser 148,530 330,066.67 330,066.67 166,354 369,675 369,675 186,316 414,036 414,036

2 Kutai Barat 85,890 190,866.67 190,866.67 96,197 213,771 213,771 107,740 239,423 239,423

3 Kutai Kartanegara 375,780 835,066.67 835,066.67 420,874 935,275 935,275 471,378 1,047,508 1,047,508

4 Kutai Timur 38,310 85,133.33 85,133.33 42,907 95,349 95,349 48,056 106,791 106,791

5 Berau 1,485,990 3,302,200.00 3,302,200.00 1,664,309 3,698,464 3,698,464 1,864,026 4,142,280 4,142,280

6 Penajam Paser Utara 132,510 294,466.67 294,466.67 148,411 329,803 329,803 166,221 369,379 369,379

7 Mahakam Hulu 1,890 4,200.00 4,200.00 2,117 4,704 4,704 2,371 5,268 5,268

8 Balikpapan 579,720 1,288,266.67 1,288,266.67 649,286 1,442,859 1,442,859 727,201 1,616,002 1,616,002

9 Samarinda 513,240 1,140,533.33 1,140,533.33 574,829 1,277,397 1,277,397 643,808 1,430,685 1,430,685

10 Bontang 98,310 218,466.67 218,466.67 110,107 244,683 244,683 123,320 274,045 274,045

Kalimantan Timur 3,460,170 7,689,266.67 7,689,266.67 3,875,390 8,611,979 8,611,979 4,340,437 9,645,416 9,645,416

Kabupaten/KotaNoTahun Rencana 2018 (m2) Tahun Rencana 2028 (m2) Tahun Rencana 2038 (m2)

TABEL ANALISIS KEBUTUHAN BIAYA@ RP. 4.000.000/M2

Rp. 140jt Rp. 180jt Rp. 240jt Rp. 140jt Rp. 180jt Rp. 240jt Rp. 140jt Rp. 180jt Rp. 240jt

1 Paser 346,570 297,060.00 198,040 388,158 332,707 221,805 434,737 372,632 248,421

2 Kutai Barat 200,410 171,780.00 114,520 224,459 192,394 128,262 251,394 215,481 143,654

3 Kutai Kartanegara 876,820 751,560.00 501,040 982,038 841,747 561,165 1,099,883 942,757 628,505

4 Kutai Timur 89,390 76,620.00 51,080 100,117 85,814 57,210 112,131 96,112 64,075

5 Berau 3,467,310 2,971,980.00 1,981,320 3,883,387 3,328,618 2,219,078 4,349,394 3,728,052 2,485,368

6 Penajam Paser Utara 309,190 265,020.00 176,680 346,293 296,822 197,882 387,848 332,441 221,627

7 Mahakam Hulu 4,410 3,780.00 2,520 4,939 4,234 2,822 5,532 4,742 3,161

8 Balikpapan 1,352,680 1,159,440.00 772,960 1,515,002 1,298,573 865,715 1,696,802 1,454,402 969,601

9 Samarinda 1,197,560 1,026,480.00 684,320 1,341,267 1,149,658 766,438 1,502,219 1,287,617 858,411

10 Bontang 229,390 196,620.00 131,080 256,917 220,214 146,810 287,747 246,640 164,427

Kalimantan Timur 8,073,730 6,920,340.00 4,613,560 9,042,578 7,750,781 5,167,187 10,127,687 8,680,874 5,787,250

No Kabupaten/KotaTahun Rencana 2018 Tahun Rencana 2028 Tahun Rencana 2038

ARAHAN INVESTASI JARINGAN PRASARANA, SARANA DAN JARINGAN UTILITAS◙ Kebutuhan Pendidikan di Kab/Kota tahun 2038

No Kabupaten/kotaTK (unit) SD (unit) SLTP (unit) SMU Taman Bacaan

Unit m2 Unit m2 Unit m2 Unit m2 Unit m2

1Paser 323 161.725 253 505.391 84 227.426 84 1.010.783 162 24.259

2Kutai Barat 128 64.081 100 200.253 33 90.114 33 400.506 64 9.612

3 Kutai Kartanegara 901 450.556 704 1.407.989 235 633.595 235 2.815.978 451 67.583

4Kutai Timur 559 279.524 437 873.512 146 393.080 146 1.747.023 280 41.929

5Berau 282 140.758 220 439.867 73 197.940 73 879.735 141 21.114

6Penajam Paser Utara 155 77.423 121 241.946 40 108.876 40 483.891 77 11.613

7Mahakam Hulu 23 11.644 18 36.387 6 16.374 6 72.775 12 1.747

8Balikpapan 676 338.211 528 1.056.910 176 475.610 176 2.113.820 338 50.732

9Samarinda 932 466.003 728 1.456.259 243 655.316 243 2.912.517 466 69.900

10Bontang 199 99.719 156 311.621 52 140.230 52 623.242 100 14.958

TOTAL 4.179 2.089.643 3.265 6.530.135 1.088 2.938.561 1.088 13.060.271 2.090 313.446

ARAHAN INVESTASI JARINGAN PRASARANA, SARANA DAN JARINGAN UTILITAS◙ Kebutuhan Kesehatan di Kab/Kota tahun 2038

No Kabupaten/kotaPosyandu Balai Pengob. BKIA/Klinik Bersalin

Pustu & Bl.

Pengob. Lingk.

Puskesma & Bl.

Pengob. Lingk. T.P.Dokt Apotik/Rmh Obat R.Sakit

1250 60 2500 300 30000 3000 30000 300 120000 1000 5000 30000 250 240000 86400

1 Paser 323 19.407 162 48.518 13 40.431 13 4.043 3 3.369 81 13 3.369 2 145.553

2 Kutai Barat 128 7.690 64 19.224 5 16.020 5 1.602 1 1.335 32 5 1.335 1 57.673

3 Kutai Kartanegara 901 54.067 451 135.167 38 112.639 38 11.264 9 9.387 225 38 9.387 5 405.501

4 Kutai Timur 559 33.543 280 83.857 23 69.881 23 6.988 6 5.823 140 23 5.823 3 251.571

5 Berau 282 16.891 141 42.227 12 35.189 12 3.519 3 2.932 70 12 2.932 1 126.682

6Penajam Paser

Utara 155 9.291 77 23.227 6 19.356 6 1.936 2 1.613 39 6 1.613 1 69.680

7 Mahakam Hulu 23 1.397 12 3.493 1 2.911 1 291 0 243 6 1 243 0 10.480

8 Balikpapan 676 40.585 338 101.463 28 84.553 28 8.455 7 7.046 169 28 7.046 4 304.390

9 Samarinda 932 55.920 466 139.801 39 116.501 39 11.650 10 9.708 233 39 9.708 5 419.402

10 Bontang 199 11.966 100 29.916 8 24.930 8 2.493 2 2.077 50 8 2.077 1 89.747

TOTAL 4.179 250.757 2.090 626.893 174 522.411 174 52.241 44 43.534 1.045 174 43.534 22 1.880.679

ARAHAN INVESTASI JARINGAN PRASARANA, SARANA DAN JARINGAN UTILITAS◙ Kebutuhan Peribadatan di Kab/Kota tahun 2038

No Kabupaten/kotaMushallah Mesjid Lingkungan Mesjid Kelurahan Mesjid Kecamatan

Gereja

Katolik

Gereja

ProtestanVihara Klenteng

Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas

1 Paser 1.617 161.725 162 97.035 13 48.518 3 18.194 162 162 162 162

2 Kutai Barat 641 64.081 64 38.449 5 19.224 1 7.209 64 64 64 64

3 Kutai Kartanegara 4.506 450.556 451 270.334 38 135.167 9 50.688 451 451 451 451

4 Kutai Timur 2.795 279.524 280 167.714 23 83.857 6 31.446 280 280 280 280

5 Berau 1.408 140.758 141 84.455 12 42.227 3 15.835 141 141 141 141

6 Penajam Paser Utara 774 77.423 77 46.454 6 23.227 2 8.710 77 77 77 77

7 Mahakam Hulu 3.382 338.211 338 202.927 28 101.463 7 38.049 338 338 338 338

8 Balikpapan 4.660 466.003 466 279.602 39 139.801 10 52.425 466 466 466 466

9 Samarinda 997 99.719 100 59.831 8 29.916 2 11.218 100 100 100 100

10 Bontang 116 11.644 12 6.986 1 3.493 0 1.310 12 12 12 12

TOTAL 20.896 2.089.643 2.090 1.253.786 174 626.893 44 235.085 2.090 2.090 2.090 2.090

ARAHAN INVESTASI JARINGAN PRASARANA, SARANA DAN JARINGAN UTILITAS◙ Kebutuhan Ekonomi di Kab/Kota tahun 2038

No Kabupaten/kotaToko/Warung Pertokoan

Pusat Pertokoan + Pasar

Lingkungan

Pusat Perbelanjaan &

Niaga (Toko + Pasar +

Bank + Kantor)

Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas

1 Paser 1.617 161.725 67 202.157 13 134.771 3 121.294

2 Kutai Barat 641 64.081 27 80.101 5 53.401 1 48.061

3 Kutai Kartanegara 4.506 450.556 188 563.196 38 375.464 9 337.917

4 Kutai Timur 2.795 279.524 116 349.405 23 232.936 6 209.643

5 Berau 1.408 140.758 59 175.947 12 117.298 3 105.568

6 Penajam Paser Utara 774 77.423 32 96.778 6 64.519 2 58.067

7 Mahakam Hulu 116 11.644 5 14.555 1 9.703 0 8.733

8 Balikpapan 3.382 338.211 141 422.764 28 281.843 7 253.658

9 Samarinda 4.660 466.003 194 582.503 39 388.336 10 349.502

10 Bontang 997 99.719 42 124.648 8 83.099 2 74.789

TOTAL 20.896 2.089.643 871 2.612.054 174 1.741.369 44 1.567.232

ARAHAN INVESTASI JARINGAN PRASARANA, SARANA DAN JARINGAN UTILITAS◙ Kebutuhan Ekonomi di Kab/Kota tahun 2038

No Kabupaten/kotaTaman/T4 Bermain

Taman/T4

BermainTaman dan Lap. OR Taman dan Lap. OR RTH Pekuburan

Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas

1 Paser 1.617 404.313 162 202.157 13 121.294 3 80.863 6.064.696 3

2 Kutai Barat 641 160.202 64 80.101 5 48.061 1 32.040 2.403.036 1

3Kutai Kartanegara 4.506 1.126.391 451 563.196 38 337.917 9 225.278

16.895.86

9 9

4 Kutai Timur 2.795 698.809 280 349.405 23 209.643 6 139.762 10.482.138 6

5 Berau 1.408 351.894 141 175.947 12 105.568 3 70.379 5.278.409 3

6 Penajam Paser Utara 774 193.557 77 96.778 6 58.067 2 38.711 2.903.348 2

7 Mahakam Hulu 3.382 845.528 338 422.764 28 253.658 7 169.106 12.682.921 7

8 Balikpapan 4.660 1.165.007 466 582.503 39 349.502 10 233.001 17.475.103 10

9 Samarinda 997 249.297 100 124.648 8 74.789 2 49.859 3.739.454 2

10 Bontang 116 29.110 12 14.555 1 8.733 0 5.822 436.650 0

TOTAL 20.896 5.224.108 2.090

2.612.0

54 174 1.567.232 44

1.044.82

2

78.361.62

3 44

ARAHAN INVESTASI JARINGAN PRASARANA, SARANA DAN JARINGAN UTILITAS◙ Kebutuhan RTP di Kab/Kota tahun 2038

No Kabupaten/kotaTaman/T4 Bermain Taman/T4 Bermain

Taman dan Lap. OR

Kelurahan

Taman dan Lap. OR

KecamatanJalur Hijau Pekuburan

Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Luas Unit

1 Paser 1.617 404.313 162 202.157 13 121.294 3 80.863 6.064.696 3

2 Kutai Barat 641 160.202 64 80.101 5 48.061 1 32.040 2.403.036 1

3 Kutai Kartanegara 4.506 1.126.391 451 563.196 38 337.917 9 225.278 16.895.869 9

4 Kutai Timur 2.795 698.809 280 349.405 23 209.643 6 139.762 10.482.138 6

5 Berau 1.408 351.894 141 175.947 12 105.568 3 70.379 5.278.409 3

6 Penajam Paser Utara 774 193.557 77 96.778 6 58.067 2 38.711 2.903.348 2

7 Mahakam Hulu 3.382 845.528 338 422.764 28 253.658 7 169.106 12.682.921 7

8 Balikpapan 4.660 1.165.007 466 582.503 39 349.502 10 233.001 17.475.103 10

9 Samarinda 997 249.297 100 124.648 8 74.789 2 49.859 3.739.454 2

10 Bontang 116 29.110 12 14.555 1 8.733 0 5.822 436.650 0

TOTAL 20.896 5.224.108 2.090 2.612.054 174 1.567.232 44 1.044.822 78.361.623 44

ARAHAN INVESTASI JARINGAN PRASARANA, SARANA DAN JARINGAN UTILITAS◙ Kebutuhan Penampungan Persampahan di Kab/Kota tahun 2038

No Kabupaten/kotaProyeksi Sampah lt/hr

JumlahPermukiman Pasar Kantor Jalan Toko

1 Paser 808.626,15 40.431,31 8.086,26 8.086,26 8.086,26 873.316,25

2 Kutai Barat 320.404,76 16.020,24 3.204,05 3.204,05 3.204,05 346.037,14

3 Kutai Kartanegara 2.252.782,47 112.639,12 22.527,82 22.527,82 22.527,82 2.433.005,07

4 Kutai Timur 1.397.618,45 69.880,92 13.976,18 13.976,18 13.976,18 1.509.427,93

5 Berau 703.787,81 35.189,39 7.037,88 7.037,88 7.037,88 760.090,83

6 Penajam Paser Utara 387.113,11 19.355,66 3.871,13 3.871,13 3.871,13 418.082,16

7 Mahakam Hulu 58.220,00 2.911,00 582,20 582,20 582,20 62.877,60

8 Balikpapan 1.691.056,11 84.552,81 16.910,56 16.910,56 16.910,56 1.826.340,60

9 Samarinda 2.330.013,80 116.500,69 23.300,14 23.300,14 23.300,14 2.516.414,90

10 Bontang 498.593,80 24.929,69 4.985,94 4.985,94 4.985,94 538.481,31

TOTAL 10.448.216,46 522.410,82 104.482,16 104.482,16 104.482,16 11.284.073,78

ARAHAN INVESTASI JARINGAN PRASARANA, SARANA DAN JARINGAN UTILITAS◙ Kebutuhan Penampungan Persampahan di Kab/Kota tahun 2038

No Kabupaten/kotaProyeksi Sampah lt/hr

JumlahPermukiman Pasar Kantor Jalan Toko

1 Paser 808.626,15 40.431,31 8.086,26 8.086,26 8.086,26 873.316,25

2 Kutai Barat 320.404,76 16.020,24 3.204,05 3.204,05 3.204,05 346.037,14

3 Kutai Kartanegara 2.252.782,47 112.639,12 22.527,82 22.527,82 22.527,82 2.433.005,07

4 Kutai Timur 1.397.618,45 69.880,92 13.976,18 13.976,18 13.976,18 1.509.427,93

5 Berau 703.787,81 35.189,39 7.037,88 7.037,88 7.037,88 760.090,83

6 Penajam Paser Utara 387.113,11 19.355,66 3.871,13 3.871,13 3.871,13 418.082,16

7 Mahakam Hulu 58.220,00 2.911,00 582,20 582,20 582,20 62.877,60

8 Balikpapan 1.691.056,11 84.552,81 16.910,56 16.910,56 16.910,56 1.826.340,60

9 Samarinda 2.330.013,80 116.500,69 23.300,14 23.300,14 23.300,14 2.516.414,90

10 Bontang 498.593,80 24.929,69 4.985,94 4.985,94 4.985,94 538.481,31

TOTAL 10.448.216,46 522.410,82 104.482,16 104.482,16 104.482,16 11.284.073,78

ARAHAN INVESTASI JARINGAN PRASARANA, SARANA DAN JARINGAN UTILITAS◙ Kebutuhan Listrik di Kab/Kota tahun 2038

No Kabupaten/kotaRumah Permuk. sosek Pener. Jalan Total

Tangga min max min mak min mak min. mak.

1 Paser 80.863 72.776 177.898 36.388 88.949 7.278 17.790 116.442 284.636

2 Kutai Barat 32.040 28.836 70.489 14.418 35.245 2.884 7.049 46.138 112.782

3 Kutai Kartanegara 225.278 202.750 495.612 101.375 247.806 20.275 49.561 324.401 792.979

4 Kutai Timur 139.762 125.786 307.476 62.893 153.738 12.579 30.748 201.257 491.962

5 Berau 70.379 63.341 154.833 31.670 77.417 6.334 15.483 101.345 247.733

6 Penajam Paser Utara 38.711 34.840 85.165 17.420 42.582 3.484 8.516 55.744 136.264

7 Mahakam Hulu 5.822 5.240 12.808 2.620 6.404 524 1.281 8.384 20.493

8 Balikpapan 169.106 152.195 372.032 76.098 186.016 15.220 37.203 243.512 595.252

9 Samarinda 233.001 209.701 512.603 104.851 256.302 20.970 51.260 335.522 820.165

10 Bontang 49.859 44.873 109.691 22.437 54.845 4.487 10.969 71.798 175.505

TOTAL 1.044.822 940.339 2.298.608 470.170 1.149.304 94.034 229.861 1.504.543 3.677.772

ARAHAN INVESTASI JARINGAN PRASARANA, SARANA DAN JARINGAN UTILITAS◙ Kebutuhan Air Bersih di Kab/Kota tahun 2038

No Kabupaten/kota Kebutuhan Air

1 Paser 404.313

2 Kutai Barat 160.202

3 Kutai Kartanegara 1.126.391

4 Kutai Timur 698.809

5 Berau 351.894

6 Penajam Paser Utara 193.557

7 Mahakam Hulu 845.528

8 Balikpapan 1.165.007

9 Samarinda 249.297

10 Bontang 29.110

TOTAL 5.224.108

ARAHAN MITIGASI BENCANA

1. Perencanaan perumahan dan kawasan permukiman harus mempertimbangkan peningkatan sumber daya perkotaan atau perdesaan, mitigasi bencana, dan penyediaan atau peningkatan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagaimana Pasal 64 ayat (6) huruf b, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

2. Arahan mitigasi bencana perlu dilakukan upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat menghadapi ancaman bencana alam.

ARAHAN MITIGASI BENCANA TANAH LONGSORMitigasi bencana tanah longsor bidang PKP dilakukan terhadap rumah serta prasarana, sarana, dan utilitas umum, meliputi:

Pelaksanaan mitigasi bencana tanah longsor bidang PKP melalui :

1. Membangun struktur bangunan dengan pondasi yang kuat;

2. membangun sengkedan-sengkedan lahan pada wilayah yang memiliki kelerengan

3. cukup tinggi untuk memperlandai lereng;4. membangunprasarana,sarana,dan utilitas

umum yang memadai;5. menempatkan konstruksi penahan tanah

konvensional;6. memberi beban penyeimbang;dan7. pembuatan jangkar untuk perkuatan tanah.

1. Identifikasi dan pemanfaatan peta mikrozonasi kerawanan bencana tanah longsor;

2. Mengembangkan lokasi penyangga antara lokasi rawan longsor dengan lokasi yang akan dikembangkan sebagai perumahan dan kawasan permukiman;

3. Rekonstruksi terhadap bangunan dan prasarana, sarana, dan utilitas umum yang memadai;

4. Relokasi perumahan dan kawasan permukiman yang sudah tidak layak huni ke lokasi yang lebih aman.

ARAHAN MITIGASI BENCANA TANAH LONGSORPelaksanaan mitigasi bencana tanah longsor melalui pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas, dengan memperhatikan:

Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan kepada masyarakat di lokasi tanah longsor sekurang-kurangnya melalui:

1. perencanaan lokasi evakuasi dan penampungan;

2. perencanaan jaringan jalan yang digunakan untuk jalur akses menuju ke lokasi evakuasi;

3. menstabilkan tanah lereng yang rawan longsor;

4. penyediaan drainase bawah tanah; dan5. ketersediaan sarana peringatan dini dan

rambu-rambu yang dibutuhkan.

1. Sosialisasi terhadap kondisi tanah dan tindakan antisipasi terhadap bencana tanah longsor;

2. Bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan, serta pendampingan; dan

3. Meningkatkan kerjasama antar aparat pemerintah daerah dan masyarakat dalam hal melihat tanda-tanda tanah longsor.

ARAHAN MITIGASI BENCANA BANJIRPrinsip mitigasi bencana banjir untuk perumahan dan kawasan permukiman adalah :

Pelaksanaan mitigasi bencana banjir bidang perumahan dan kawasan permukiman,meliputi :

1. menghindari kawasan rawan banjir; 2. menghindari limpahan air ; 3. mengalihkan aliran banjir; dan4. pengendalian aliran air

1. sesuai tata ruang wilayah serta tata bangunan dan lingkungan;

2. penentuan lokasi melalui identifikasi dan pemanfaatan peta mikrozonasi

3. kerawanan bencana banjir;4. pengelolaan perumahan dan kawasan

permukiman secara swadaya melalui5. pemeliharaan dan perawatan secara berkala.

ARAHAN MITIGASI BENCANA BANJIRPelaksanaan mitigasi bencana banjir bidang perumahan dan kawasan permukiman terhadap pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas umum, memperhatikan:

Pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan pembinaan kepada masyarakat di lokasi banjir melalui:

1. Lokasi evakuasi dan penampungan sementara jika terjadi bencana banjir;

2. Jaringan jalan yang dapat digunakan untuk jalur akses menuju ke lokasi evakuasi

3. Drainase dengan ukuran yang memadai berdasarkan data jenis dan daya serap tanah;

4. Pembuatan sumur resapan;5. Pembuatan tanggul bagi sungai yang melewati

perumahan dan kawasan permukiman;6. Ketersediaan sarana peringatan dini dan rambu-

rambu yang dibutuhkan terkait dengan peringatan dini dan evakuasi; dan

7. Pembuatan tempat pembuangan sampah sementara.

1. Sosialisasi terhadap bencana banjir dan tindakan evakuasi;

2. Bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan, serta pendampingan; dan

3. Meningkatkan kerjasama antar aparat pemerintah daerah dan masyarakat dalam hal melihat tanda-tanda banjir.

ARAHAN PENETAPAN PRIORITAS PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN YANG BERNILAI STRATEGIS

Beberapa kriteria yang digunakan untuk menetapkan prioritas penanganan kawasan permukiman yang bernilai strategis di daerah provinsi meliputi:1. Berada di kawasan strategis provinsi (KSP) dan (PKSN);2. Ditetapkan oleh SK Gubernur sebagai kawasan kumuh;3. Ditetapkan sebagai desa miskin; dan4. (jika) berada di Ibukota Provinsi sangat diprioritaskan.5. Memiliki RTLH terbesar.

ARAHAN PENETAPAN PRIORITAS PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN YANG BERNILAI STRATEGIS

Keterang

an

Prioritas 1 Lokasi Prioritas 2 Lokasi Prioritas 3

Lokasi Kota

Balikpapan

Kota

Samarinda

• Muara Rapak

• Baru Ulu

• Baru Tengah

• Margomulyo

• Margasari

• Sepinggan

• Karang Jati

• Manggar

• Manggar Baru

• Bantaran Sungai Karang Mumus (A1) Jl. Abdul Muthalib

Jembatan S.Parman

• Sungai Karang Mumus (A2) Jl. S.Parman-Jl.PM.Noor

• Bantaran Sungai Karang Asam Kecil (B) Kel. Teluk

Lerong

• Bantaran Sungai Karang Asam Besar (C)

• Sistem Folder H (Kecamatan Samarinda Ulu)

• Bantaran Sungai Mahakam (D) Kecamatan Samarinda

Seberang

• Lambung Mangkurat-Bandara Temindung (F)

Kelurahan Pelita

• Bantaran Sungai Mahakam (G) Kawasan

Pengembangan Baru

• Bantaran Sungai Mahakam Selili (E)

• Kota Bontang

• Kabupaten Kutai

Kartanegara

• Kabupaten Paser

• Kabupaten Kutai

Barat

• Kabupaten Kutai

Timur

• Kabupaten Berau

• Long Ikis, Kuaro,

Muara Komam, Batu

Kajang, Long Kali;

• Long iram kota,

muara lawa, mook

manaar bulatn;

• Muara badak, Muara

jawa, Kota bangun

kembang janggut, loa

janan, tenggarong

seberang, sebulu, loa

kulu, samboja, sanga-

sanga, anggana,

marangkayu;

• Muara bengkal,

muara wahau;

• sangkulirang,

merancang, tepian

buah, tanjung batu,

talisayan,

mangkajang, labanan,

sido bangen;

Kabupaten

Penajam

Paser Utara

Kabupaten

Mahakam

Ulu

Petung

Sepaku

Long Pahangai

Long Apari

Long hubung

Tiong ohang

Ujoh bilang

Dasar

Penilaian

1. Luas SK KUMUH Terbesar dan Jadi Prioritas Pusat,

2. (Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan diatas

30% - 40% terendah di Indonesia)

3. Sebagai pusat kegiatan Nasional

1. Sebagai Pusat Kegiatan Wilayah

2. Tingakat Backlog perumahan yang tinggi

1. Termasuk Kawasan PKSN

2. Dan Pusat Kegiatan Lingkungan

ARAHAN PENGELOLAAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Bidang Perumahan

Dapat Dilihat Pada Lampiran Terpisah dari bahan paparan ini.

ARAHAN SISTEM INFORMASI PEMANTAUANSaat ini berbagai system informasi yang telah ada dalam pelaksanaan penyelenggaraan perumahandan kawasan permukiman yang disediakan oleh pemerintah pusat meliputi:

1. Sibaru/Sistem Bantuan Penyediaan Perumahan2. Aplikasi web satu juta rumah 3. Aplikasi Basis Data Perumahan yang dimiliki oleh Ditjen Penyediaan Perumahan,4. Aplikasi dan web E-Housing5. Aplikasi web yang dibangun oleh direktorat rumah swadaya, ditjen penyediaan6. perumahan, KemenPUPR yaitu SISTEM INFORMASI PENDATAAN RTLH

DAFTAR DAERAH TERLARANG (NEGATIVE LIST)No Row Labels Luas Area (Ha)

1 BALIKPAPAN 16.140,75

Negatif List 12.390,90

Kawasan Teluk Balikpapan (Sepaku,PPU,Balikpapan) 12.390,90

2 BALIKPAPAN - PPU 17.839,43

Negatif List 11.901,49

Kawasan Industri Kariangau dan Buluminung 11.901,49

3BERAU 372.117,76

Negatif List 311.311,65

Kawasan Agropolitan Regional di Kabupaten Kutai Timur 8.703,84

Kawasan Pesisir dan Laut Kepulauan Derawan 298.918,22

Museum Kerajaan Gunung Tabur dan Sambaliung 3.689,60

4BONTANG 36.950,74

Negatif List 30.971,07

Kawasan Industri Petrokimia di Kota Bontang 30.971,07

5 KUKAR 245.069,51

Negatif List 189.783,63

Desa Budaya Pampang di Kota Samarinda 0,655

Kawasan 3 (tiga) Danau, Danau Semayang, Danau Jempang 26.918,12

Kawasan Agropolitan Regional di Kabupaten Kutai Timur 231,452

Kawasan Delta Mahakam 155.247,09

Kawasan Teluk Balikpapan (Sepaku,PPU,Balikpapan) 5.449,40

Koridor Sungai Mahakam (Tanjung Isuy, Desa Mancong, Lamin Eh 1.936,66

Museum Mulawarman di Kabupaten Kutai Kartanegara 0,25

7 KUKAR - KUBAR 65.377,23

Negatif List 3.129,18

Kawasan Industri Pertanian Kab. Kukar dan Kab. Kubar 3.129,18

8KUTAI BARAT 367.479,75

Negatif List 119.923,18

Kawasan 3 (tiga) Danau, Danau Semayang, Danau Jempang 12.267,16

Koridor Sungai Mahakam (Tanjung Isuy, Desa Mancong, Lamin Eh 107.656,02

9KUTAI TIMUR 784.678,04

Negatif List 437.049,62

Kawasan Agropolitan Regional di Kabupaten Kutai Timur 437.049,62

10KUTAI TIMUR - BERAU 636.095,44

Negatif List 573.790,58

Kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat 573.790,58

Non Negatif List 62.304,85

Kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat 62.304,85

11KUTIM 46.332,79

Negatif List 8.018,61

KEK Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy 8.018,61

12MAHAKAM ULU 762.401,62

Negatif List 518.418,26

Kawasan Industri Strategis Perbatasan di Kabupaten Mahakam U 120,446

Koridor Sungai Mahakam (Tanjung Isuy, Desa Mancong, Lamin Eh 518.297,82

13MAHULU 41.767,60

Negatif List 1.096,92

Kawasan Industri Strategis Perbatasan Kab. Mahakam Hulu 1.096,92

14PASER 665.621,94

Negatif List 630.109,49

Kepulauan Balabalagan 628.253,33

Museum Kerajaan Paser Sadurengas 1.856,16

15PENAJAM PASER UTARA 160.726,02

Negatif List 94.949,92

Kawasan Teluk Balikpapan (Sepaku,PPU,Balikpapan) 94.949,92

16PPU 650,001

Negatif List 24,445

Kawasan Industri Kariangau dan Buluminung 24,445

17PPU - PASER 43.458,63

Non Negatif List 43.458,63

Kawasan Industri Pertanian Kab. PPU dan Kab. Paser 43.458,63

18SAMARINDA 29.284,00

Negatif List 1.321,95

Desa Budaya Pampang di Kota Samarinda 0,377

Kawasan Delta Mahakam 575,52

Kawasan Perdagangan dan Jasa Kota Samarinda 746,057

PENGAWASAN DAN PENERTIBAN PEMBANGUNAN LINTAS PROGRAM DAN DAERAH TERKAIT PKP

Sebagaimana amanat dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan KawasanPermukiman pada pasal (81) tentang pengendalian dan kawasan permukiman. Dijelaskan bahwapemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya bertanggungjawab melaksanakanpengendalian dalam penyelenggaraan kawasan permukiman.

Adapun tujuan dari pengendalian tersebut, agar dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasanpermukiman dimaksudkan untuk:1. Menjamin pelaksanaan pembangunan permukiman dan pemanfaatan permukiman sesuai dengan

rencana kawasan permukiman;2. Mencegah tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh; dan3. Mencegah terjadinya tumbuh dan berkembangnya lingkungan hunian yang tidak terencana dan

tidak teratur.

PENGAWASAN DAN PENERTIBAN PEMBANGUNAN LINTAS PROGRAM DAN DAERAH TERKAIT PKP

Pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah dilakukan mulai tahapperencanaan, pembangunan dan pemanfaatan. Pengendalian lingkungan hunian perkotaan dilakukanpada pengembangan perkotaan dan perkotaan baru, sedangkan lingkungan hunian perdesaan dilakukanpada pengembangan perdesaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi,social/budaya perdesaan.

Pengendalian pada tahap perencanaan dilakukan dengan mengawasi rencana penyediaan prasarana,sarana dan utilitas umum sesuai dengan standar pelayanan minimal dan memberikan batas zonasilingkungan hunian dan tempat kegiatan pendukung. Pengendalian ini dilakukan sesuai denganrencana tata ruang wilayah.

Pada tahap pembangunan, dilakukan pengawasan dan pengendalian dengan tujuan untuk menjagakualitas pembangunan permukiman, yang dilakukan meliputi kegiatan pemantauan, evaluasi danpelaporan. Pemantauan yang dilakukan merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadappenyelenggaraan kawasan permukiman secara langsung, tidak langsung dan/atau melalui laporanmasyarakat.

INDIKASI PROGRAM

MEKANISME PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

Adapun pemberian insentif dan disinsentif dapat dilakukan oleh:

1. Pemerintah kepada pemerintah daerah;

2. Pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya;

3. Pemerintah dan/atau pemerintah daerah kepada badan hukum; atau

4. Pemerintah dan/atau pemerintah daerah kepada masyarakat.

Pemberian insentif dan disinsentif dalam penataan ruang diselenggarakan untuk:

1. Meningkatkan upaya pengendalian pemanfaatan ruang dalam rangka mewujudkan tata ruang sesuai

dengan rencana tata ruang;

2. Memfasilitasi kegiatan pemanfaatan ruang agar sejalan dengan rencana tata ruang; dan

3. Meningkatkan kemitraan semua pemangku kepentingan dalam rangka pemanfaatan ruang yang

sejalan dengan rencana tata ruang.

MEKANISME PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

Bentuk dan tata cara pemberian Disinsentif :

1. Berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukimanpemberian

insentif ;

2. Berdasarkan PP Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, insentif dapat

berupa insentif fiskal dan/atau insentif non fiskal.

Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif yang berasal dari pemerintah daerah provinsi diatur dengan

peraturan gubernur dan mekanisme pemberian insentif dari pemerintah daerah kepada pemerintah daerah

lainnya diatur berdasarkan kesepakatan bersama antar pemerintah daerah yang bersangkutan.

MEKANISME PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF BERDASARKAN UU NOMOR 1 TAHUN 2011

INSENTIF DISINSENTIF

1. insentif perpajakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan di bidang

perpajakan;

2. pemberian kompensasi;

3. subsidi silang;

4. pembangunan serta pengadaan prasarana, sarana,

dan utilitas umum; dan/atau

5. kemudahan prosedur perizinan.

1. pengenaan sanksi sesuai dengan peraturan

perundangundangan;

2. pengenaan retribusi daerah;

3. pembatasan fasilitasi program dan kegiatan

bidang perumahan dan kawasan

4. permukiman dan/atau

5. pengenaan kompensasi

MEKANISME PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF BERDASARKAN PP NOMOR 15 TAHUN 2011

INSENTIF DISINSENTIF

1. pemberian kompensasi;

2. subsidi silang;

3. kemudahan perizinan;

4. imbalan;

5. sewa ruang;

6. urun saham;

7. penyediaan prasarana dan sarana;

8. penghargaan; dan/atau

9. publikasi atau promosi.

1. kewajiban memberi kompensasi;

2. pensyaratan khusus dalam perizinan;

3. kewajiban memberi imbalan; dan/atau

4. pembatasan penyediaan prasarana dan sarana.