penyuluhan malnutrisi

15
BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malnutrisi merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan, khususnya di berbagai negara berkembang (WHO, 2004). The United Nations Children’s Fund (UNICEF) menyatakan malnutrisi sebagai penyebab lebih dari 1/3 dari 9,2 juta kematian pada anak-anak dibawah usia 5 tahun di dunia. UNICEF juga memberitakan tentang terdapatnya kemunduran signifikan dalam kematian anak secara global di tahun 2007, tetapi tetap terdapat rentang yang sangat jauh antara negara-negara kaya dan miskin, khususnya di Afrika dan Asia Tenggara. Di Indonesia, penderita Malnutrisi terdapat di kalangan ibu dan masyarakat yang kurang mampu ekonominya. Kondisi anak dengan gejala malnutrisi dianggap kondisi “biasa” dan dianggap sepele oleh orang tuanya. DI Indonesia, masyarakat berpendapat bahwa anak yang buncit perutnya bukan kekurangan nutrisi, melainkan karena penyakit cacingan. Kematian akibat Malnutrisi dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan yang mengakibatkan kurangnya jumlah makanan yang diberikan, kurangnya kualitas makanan yang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah. Selain itu juga karena adanya penyakit, terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah asupan makanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh.

Upload: firlyviany

Post on 12-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penyuluhan

TRANSCRIPT

BAB lPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMalnutrisi merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan, khususnya di berbagai negara berkembang (WHO, 2004). The United Nations Childrens Fund (UNICEF) menyatakan malnutrisi sebagai penyebab lebih dari 1/3 dari 9,2 juta kematian pada anak-anak dibawah usia 5 tahun di dunia. UNICEF juga memberitakan tentang terdapatnya kemunduran signifikan dalam kematian anak secara global di tahun 2007, tetapi tetap terdapatrentang yang sangat jauh antara negara-negara kaya dan miskin,khususnya di Afrika dan Asia Tenggara.Di Indonesia, penderita Malnutrisi terdapat di kalangan ibu dan masyarakat yang kurang mampu ekonominya. Kondisi anak dengan gejala malnutrisi dianggap kondisi biasa dan dianggap sepele oleh orang tuanya. DI Indonesia, masyarakat berpendapat bahwa anak yang buncit perutnya bukan kekurangan nutrisi, melainkan karena penyakit cacingan.Kematian akibat Malnutrisi dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan yang mengakibatkan kurangnya jumlah makanan yang diberikan, kurangnya kualitas makanan yang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah. Selain itu juga karena adanya penyakit, terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah asupan makanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh.Menurut klasifikasinya malnutrisi dibagi 3 yaitu : marasmus, kwashiorkor dan marasmus-kwashiorkor.Marasmus merupakan bentuk malnutrisiprotein kalori, terutama akibat kekurangan kalori berat dan kronis, paling sering terjadi selama tahun pertama kehidupan, disertai retardasi pertumbuhan serta atrofi lemak subkutan dan otot.Kwashiorkor merupakan bentuk malnutrisi protein-energi yang disebabkan defisiesi protein yang berat, asupan kalori biasanya juga mengalami defisiensi.SedangkanMarasmus Kwashiorkor merupakan suatu keadaan defisiensi kalori dan protein, disertai penyusutan jaringan yang hebat, hilangnya lemak subkutan, dan biasanya dehidrasi.Secara garis besar sebab-sebab marasmus ialah : Pemasukan kalori yang tidak cukup, kebiasaan makan yang tidak tepat, kelainan metabolik, malformasi kongenital. Sedangkan penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang berlangsung kronis. Sedangkanpenyebab marasmus kwashiorkor dapat dibagi menjadi dua penyebab yaitu malnutrisi primer dan malnutrisi sekunder. Malnutrisi primer adalahkeadaan kurang gizi yang disebabkan oleh asupan protein maupun energi yangtidak adekuat. Malnutrisi sekunder adalah malnutrisi yang terjadi karena kebutuhan yang meningkat, menurunnya absorbsi dan/atau peningkatan kehilangan protein maupun energi dari tubuh.

1.2. Rumusan Masalah1. Apa pengertian malnutrisi?2. Etiologi dari Malnutrisi?3. Apa tanda dan gejala dari Malnutrisi?4. Bagaimana Klasifikasi dari Malnutrisi?5. Bagaimana penatalaksanaan yang tepat penderita Malnutrisi?

1.3. Tujuan1. Untuk memberitahukan kepada para orang tua agar membawa anak dokter bila ada gejala-gejala terjadinya malnutrisi.2. Untuk memberitahukan kepada para orang tua pentingnya pencegahan terhadap terjadinya malnutrisi pada anak

BAB IIPEMBAHASANA.DefinisiMalnutrisi adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh diet yang tidak tepat atau tidak mencukupi. Malnutrisi pada anak-anak akan sangat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangannya, karena pada usia inilah zat-zat gizi sangat diperlukan untuk membangun tubuh yang sehat dan mental yang kuat. Lebih dari itu, malnutrisi pada usia ini juga dapat berdampak pada munculnya berbagai penyakit ketika anak tumbuh menjadi remaja atau dewasa.B.EtiologiMalnutrisi berat pada bayi sering ada di daerah dengan makanan tidak cukup, informasi teknik pemberian makan yang tidak cukup atau hiegene jelek. Gambaran klinik marasmus berasal dari masukan kalori yang tidak cukup karena diet yang tidak cukup, kebiasaan makan yang tidak tepat seperti mereka yang hubungan orang tua-anak terganggu dan anak dari keluarga sosial ekonomi rendah, atau karena kelainan metabolik atau malformasi congenital. Gangguan berat pada sistem tubuh dapat mengakibatkan malnutrisi.Walaupun defisiensi kalori dan nutrient lain mempersulit gambaran klinik dan kimia, gejala utama malnutrisi protein disebabkan karena masukan protein tidak cukup bernilai biologis baik. Dapat juga karena penyerapan protein terganggu, seperti pada keadaan diare kronik, kehilangan protein abnormal pada proteinuria (nefrosis), infeksi, perdarahan atau luka bakar, dan gagal mensintesis protein seperti pada penyakit hati kronik.Kwashiorkor merupakan sindrom klinis akibat dari defisiensi protein berat dan masukan atau dari kehilangan yang berlebihan atau kenaikan angka metabolik yang disebabkan oleh infeksi kronik, akibat defisiensi vitamin dan mineral dapat turut menimbulkan tanda-tanda dan gejala-gejala tersebut. Bentuk malnutrisi yang paling serius dan paling menonjol di dunia saat ini terutama berada di daerah industri belum berkembang. Kwashiorkor berarti anak tersingkirkan, yaitu anak yang tidak lagi mengisap; dapat menjadi jelas sejak masa bayi awal sampai sekitar usia 5 tahun, biasanya sesudah menyapih dari ASI. Walaupun penambahan tinggi dan berat dipercepat dengan pengobatan, ukuran ini tidak pernah sama dengan tinggi dan berat badan anak yang secara tetap bergizi baik.D.PatofisiologiTerjadinya kwashiorkor dapat diawali oleh faktor makanan yang kadar proteinnya kurang dari kebutuhan tubuh sehingga akan kekurangan asam amino esensial dalam serum yang diperlukan dalam pertumbuhan dan perbaikan sel. Kemudian produksi albumin dalam hati pun berkurang, sehingga berbagai kemungkinan terjadi hipoproteinemia yang dapat menyebabkan edema dan akhirnya menyebabkan asites, gangguan mata, kulit, dan lain-lain. Penyakit kwashiorkor umumnya terjadi pada anak dari keluarga dengan sosial-ekonomi yang rendah karena tidak mampu membeli bahan makanan yang mengandung protein hewani (seperti daging, telur, hati, susu, dsb.). Sebenarnya protein nabati yang terdapat pada kedelai, kacang-kacangan juga dapat menghindarkan kekurangan protein tersebut apabila diberikan, tetapi karena kurangnya pengetahuan orang tua, anak menderita defisiensi protein ini. Kwashiorkor biasanya dijumpai pada anak dengan golongan umur tertentu, yaitu bayi pada masa disapih dan anak prasekolah (balita), karena pada umur ini relatif memerlukan lebih banyak protein untuk tumbuh sebaik-baiknya. Walaupun defisiensi protein menjadi penyebab utama penyakit ini, namun selalu disertai defisiensi berbagai nutrient lainnya. Pada kwashiorkor yang klasik, gangguan metabolik dan perubahan sel menyebabkan edema dan perlemakan hati. Kekurangan protein dalam diet akan menimbulkan kekurangan berbagai asam amino esensial yang dibutuhkan untuk sintesis. Karena dalam diet terdapat cukup karbohidrat, maka produksi insulin akan meningkat dan sebagian asam amino dalam serum yang jumlahnya sudah kurang tersebut akan disalurkan ke otot. Berkurangnya asam amino dalam serum merupakan penyebab kurangnya pembentukan albumin oleh hepar sehingga kemudian timbul edema. Perlemakan hati terjadi karena gangguan pembentukan lipoprotein beta hingga transport lemak dari hati ke depot lemak juga terganggu dan terjadi akumulasi lemak dalam hepar.

E.KlasifikasiKurang Energi Protein, secara umum dibedakan menjadi marasmus dan kwashiorkor. Marasmus adalah suatu keadaan kekurangan kalori protein berat. Namun, lebih kekurangan kalori daripada protein. Penyebab marasmus adalah sebagai berikut :1. Intake kalori yang sedikit.2. Infeksi yang berat dan lama, terutama infeksi enteral.3. Kelainan struktur bawaan.4. Prematuritas dan penyakit pada masa neonates5. Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan6. Gangguan metabolisme.7. Tumor hipotalamus.8. Penyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yang kurang. Kwashiorkor adalah suatu keadaan di mana tubuh kekurangan protein dalam jumlah besar. Selain itu, penderita juga mengalami kekurangan kalori. Penyebabnya adalah :1. Intake protein yang buruk.2. Infeksi suatu penyakit.3. Masalah penyapihan.

F.Tanda dan Gejala A. MarasmusManifestasi klinik marasmus pada mulanya ada kegagalan menaikkan berat badan, disertai dengan kehilangan berat sampai berakibat kurus, dengan kehilangan turgor pada kulit sehingga menjadi berkerut dan longgar karena lemak subkutan hilang. Tanda tanda lainnya adalah: Wajah seperti orang tuaSering terdapat penurunan kesadaranKulit kering, dingin dan kendorOtot-otot mengecil sehingga tulang-tulangterlihat jelasSering disertai diare atau konstipasiTekanan darah, frekuensi jantung danfrekuensi pernafasan berkurangB. KwashiorkorManifestasi khusus klinik kwashiorkor tidak jelas tetapi meliputi letargi, apatis atau iritabilitas. Bila terus maju, mengakibatkan pertumbuhan tidak cukup, kurang stamina, kehilangan jaringan muskuler, bertambah kerentanan terhadap infeksi, dan edema. Imunodefisiensi sekunder merupakan salah satu dari manifestasi yang paling serius. Tanda tanda lainnya adalah : Penampilan seolah-olah seperti anak gemuk (gemuk air)Penurunan kesadaran (lebih sering dari anak dengan marasmus)Edema pada seluruh tubuhOtot-otot mengecil, anak berbaring terus-menerusAnak sering menolak segala jenis makananRambut berwarna kusam dan mudah dicabutGangguan kulit berupa bercak merah dan meluas dan berubah menjadi hitam terkelupasPembesaran hatiH. Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan antopometrik digunakan untuk menemukan malnutrisi ringan hingga sedang.Untuk anak, terdapat 3 parameter yang biasa digunakan,yaitu: Berat dibandingkan dengan umur anak Tinggi dibandingkan dengan umur anak Berat dibandingkan dengan tinggi/panjang anakParameter tersebut lalu dibandingkan dengan tabel standard yang ada.

Pada data laboratorium penurunan albumin serum merupakan perubahan yang paling khas. Ketonuria sering ada pada stadium awal kekurangan makan tetapi seringkali menghilang pada stadium akhir. Harga glukosa darah rendah, tetapi kurva toleransi glukosa dapat bertipe diabetik. Ekskresi hidroksiprolin urin yang berhubungan dengan kreatinin dapat turun. Angka asam amino esensial plasma dapat turun relatif terhadap angka asam amino non-esensial, dan dapat menambah aminoasiduria. Defisiensi kalium dan magnesium sering ada. Kadar kolesterol serum rendah, tetapi kadar ini kembali ke normal sesudah beberapa hari pengobatan. Angka amilase, esterase, kolinesterase, transaminase, lipase dan alkalin fosfatase serum turun. Ada penurunan aktivitas enzim pancreas dan santhin oksidase, tetapi angka ini kembali normal segera sesudah mulai pengobatan. Anemia dapat normositil, mikrositik, atau makrositik. Tanda-tanda defisiensi vitamin dan mineral biasanya jelas dan juga pertumbuhan tulang biasanya terlambat. I. PenatalaksanaanPrinsip pengobatan adalah makanan yang mengandung banyak protein bernilai tinggi, banyak cairan, cukup vitamin dan mineral, masing-masing dalam bentuk yang sudah dicerna dan diserap. Karena toleransi makanan masih rendah pada permulaan, maka makanan jangan diberikan sekaligus banyak, tetapi dinaikkan bertahap setiap hari. Diperlukan makanan yang mengandung protein 3-4 gram/ kg BB/ hari 150-175 kalori. Antibiotik diberikan jika terdapat infeksi penyakit penyerta marasmus. Antibiotik efektif harus diberikan parenteral selama 5-10 hari.Untuk dehidrasi ringan sampai sedang, cairan diberikan secara oral atau dengan pipa nasogastrik. Bayi ASI harus disusui sesering ia menghendaki. Untuk dehidrasi berat, cairan intravena diperlukan. Jika cairan intravena tidak dapat diberikan, infuse intraosseus (sumsum tulang) atau intaperitoneal 70 ml/ kg larutan Ringer Laktat setengah kuat dapat menyelamatkan jiwa.

Pertanyaan :1) Apa perbedaan penyakit beri-beri dengan kwarshiorkor?2) Bagaimana cara menyiasati tidak nafsu makan pada anak?3) Apa itu malnutrisi? Apakah kegemukan termasuk malnutrisi?4) Bagaimana cara mencegah malnutrisi?Jawaban :1) - Penyakit beri-beri merupakan penyakit yang mengenai saraf yang disebabkan oleh kekurangan makanan pada bagian yang disebut sebagai thiamin (kekurangan vitamin B1). Penyebab penyakit beri-beri sebenarnya di akibatkan karena kurangnya vitamin B1. Sumber makanan yang mengandung Vitamin B1 adalah beras merah, kuning telur, susu, jantung, hati, otak, gandum, wortel, kacang hijau, dan ragi. Fungsi Vitamin B1 adalah menjaga keseimbangan air dalam tubuh, membantu penyerapan lemak pada usus, dan membantu metabolisme karbohidrat. Tanda dan gejala penyakit beri beri : Nafsu makan sangat berkurang. Tungkai lekas capai bila berdiri atau berjalan yang agak lama. Kaki dan tangan terasa kesemutan dan lemas. Urat-urat pada betis terasa sakit dan sulit kalau hendak berjalan. Tumit terasa pegal. Kaki kelihatan bengkak, dan kalu ditekan dengan ujung jempol terjadilah lekukan yang sulit pulih.

- Kwashiorkor dikarenakan kekurangan protein. Manifestasi khusus klinik kwashiorkor tidak jelas tetapi meliputi letargi, apatis atau iritabilitas. Bila terus maju, mengakibatkan pertumbuhan tidak cukup, kurang stamina, kehilangan jaringan muskuler, bertambah kerentanan terhadap infeksi, dan edema. Imunodefisiensi sekunder merupakan salah satu dari manifestasi yang paling serius. Tanda tanda lainnya adalah : Penampilan seolah-olah seperti anak gemuk (gemuk air)Penurunan kesadaran (lebih sering dari anak dengan marasmus)Edema pada seluruh tubuhOtot-otot mengecil, anak berbaring terus-menerusAnak sering menolak segala jenis makananRambut berwarna kusam dan mudah dicabutGangguan kulit berupa bercak merah dan meluas dan berubah menjadi hitam terkelupasPembesaran hati

2) Cara menyiasati tidak nafsu makan pada anak :. Berikan jadwal makan yang teratur. 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan cemilan sehat setiap harinya. Berikan variasi makan untuk menghindari kebosanan. Sajikan makanan dengan penampilan yang menarik agar anak tertarik. Suasana makan yang menyenangkan. Makan bersama keluarga yang hangat dan menyenangkan. Jika diperlukan, beri makan si kecil sambil bermain disekitar rumah.. Sediakan cemilan sehat. Makanan selingan atau cemilan dengan kandungan nutrisi berimbang dan porsi yang tepat dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian mereka. Buah, roti, keju, agar-agar, atau jeli adalah beberapa jenis makanan yang dapat dijadikan cemilan bagi si kecil.

3) - Malnutrisi adalah suatu keadaan klinis yang disebabkan oleh pola makan yang tidak tepat atau tidak mencukupi.. Kegemukan juga termasuk malnutrisi akibat pola makan yang berlebihan

4) Cara mencegah malnutrisi :. Beri ASI eksklusif selama 6 bulan. Beri MP-ASI setelah 6 bulan kemudian lanjutkan ASI hingga anak usia 2 tahun. Memantau tumbuh kembang anak secara teratur ke posyandu

DAFTAR PUSTAKA1. Behrman, R.E. 2001. Nelson Textbook of pediatry. W.B Saunders Company2. Kurnia,K. 2013. Malnutrisi Anak. 3. Budion,M. Malnutrisi Kuliah IKA.4. http://cdc.gov/nchs