penyuluhan bahaya msg untuk ibu hamil
DESCRIPTION
Penyuluhan Bahaya MSG Untuk Ibu HamilTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ BAHAYA PENGGUNAAN MSG
(MONOSODIUM GLUTAMAT) PADA MAKANAN UNTUK IBU HAMIL
DAN JANIN ”.
Penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Soleha Sst M.Kes selaku pembimbing, yang telah meluangkan waktu dalam
membimbing dan memberi masukan untuk membuat makalah ini. Semoga Allah
SWT memberikan balasan yang sebesar-besarnya atas bantuan yang diberikan
selama ini.
Akhir kata dengan mengucapkan Alhamdulillah, semoga Allah SWT
selalu meridhoi kita semua dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Cilegon, September 2015
Penyusun
1
PEMBAHASAN
BAHAYA PENGGUNAAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) PADA
MAKANAN UNTUK IBU HAMIL DAN BAYI
I. PENDAHULUAN
Monosodium glutamate (MSG) adalah bentuk garam dari asam
glutamat, di mana asam glutamat sendiri merupakan asam amino non-
essensial yang menjadi bahan baku sintesis asam amino lain. MSG
pertama sekali ditemukan oleh seorang ahli kimia Jepang dengan sebutan
“umami” yang dalam bahasa Jepang berarti enak, gurih atau lezat. Karena
rasa lezat yang ditimbulkannya pada makanan tidak dapat diciptakan oleh
makanan lain maka MSG mendapat julukan The sixth flavor dan menjadi
sangat cepat populer di Jepang, Asia dan bahkan di Amerika dan Eropa .
Di Indonesia MSG dikenal dengan berbagai macam sebutan seperti mecin,
vetsin ajinomoto, sasa, masako, roico dan sebagainya.
Pada konsumsi MSG, asam glutamat bebas yang dihasilkan
sebagian akan terikat di usus, dan selebihnya dilepaskan ke dalam ke
darah. Selanjutnya menyebar ke seluruh tubuh termasuk akan menembus
sawar darah otak dan terikat oleh reseptornya. Konsumsi MSG berlebihan
dapat menyebabkan beberapa gangguan dari mulai Alergi, Chinese
Restaurant Syndrome, Kerusakan sel otak, sampai dengan penyakit
kanker.
Jika ibu hamil mengkonsumsi MSG secara berlebihan, akan
banyak menimbulkan bahaya baik bagi ibu maupun janin, dari mulai
timbulnya keluhan sakit kepala atau diare yang dapat berakibat
berkurangnya asupan oksigen dan gizi bagi janin, hipertensi yang dapat
menimbulkan komplikasi seperti preeclampsia dan eklampsia, atau bahkan
sampai pada gangguan kecerdasan dan perkembangan otak pada janin.
2
II. MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)
MSG adalah bentuk garam dari asam glutamat, di mana asam
glutamat sendiri merupakan asam amino non-essensial yang menjadi bahan
baku sintesis asam amino lain. MSG pertama sekali ditemukan oleh seorang
ahli kimia Jepang, Ikeda Kikunae, pada tahun 1908. Ikeda menamakan rasa
lezat dari MSG tersebut dengan sebutan “umami” yang dalam bahasa
Jepang berarti enak, gurih atau lezat. Temuan Ikeda ini kemudian
dipasarkan oleh Suzuki Chemical Company dengan merk dagang
Ajinomoto. Karena rasa lezat yang ditimbulkannya pada makanan tidak
dapat diciptakan oleh makanan lain maka MSG mendapat julukan The sixth
flavor dan menjadi sangat cepat populer di Jepang, Asia dan bahkan di
Amerika dan Eropa. Dewasa ini di pasaran MSG dikenal dengan berbagai
macam sebutan seperti ajinomoto atau vetsin accent, sasa, masako, roico
dan sebagainya. MSG berbentuk tepung kristal putih yang bila dilarutkan ke
dalam air atau saliva akan cepat berdissosiasi menjadi garam bebas dan
glutamat (bentuk anion dari asam glutamat). Ion glutamat akan membuka
gerbang Ca2+ pada kuncup perasa (taste bud) sehingga menimbulkan
depolarisasi reseptor yang berlanjut dengan potensial aksi yang sampai ke
otak dan diproyeksikan sebagai sensasi lezat. Rumus kimia dari MSG
adalah C5H8NNaO4.
Glutamat secara alamiah terdapat pada kebanyakan makanan dalam
bentuk berikatan dengan kandungan protein makanan tersebut, seperti
jamur, gandum, tomat, kacang tanah, kacang polong, daging dan sebagian
besar produk susu. Asam amino glutamat dan glutamine diubah menjadi
glutamat di dalam tubuh. Asam amino yang tadinya berikatan dengan
protein makanan, perlahan-lahan dipecahkan dan diabsorbsi. Proses ini
menyebabkan glutamat dihasilkan secara bertahap, hanya glutamat dalam
bentuk bebas yang dapat membangkitkan rasa lezat.
Pada MSG, glutamat tidak berikatan dengan protein, tetapi sudah
dalam bentuk bebas. Beberapa percobaan menunjukkan bahwa
mengkonsumsi glutamat bebas akan meningkatkan kadar glutamat di dalam
3
plasma darah secara signifikan. Dan kelebihan jumlah glutamat di dalam
plasma, memudahkan glutamat merembes masuk melalui blood brain
barrier.
Batasan aman yang pernah dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia
World Health Organization (WHO), asupan MSG per hari sebaiknya sekitar
0 – 120 mg/kg berat badan. Jadi, jika berat seseorang 50 kg, maka konsumsi
MSG yang aman menurut perhitungan tersebut 6 gr (kira-kira 2 sendok teh)
per hari. Rumus ini hanya berlaku pada orang dewasa. WHO tidak
menyarankan penggunaan MSG pada bayi di bawah 12 minggu.2\
Rasa enak yang ditimbulkan oleh MSG dituduh sebagai penyebab
penggunaan MSG yang berlebihan. Sama seperti pemakaian garam,
pemakaian MSG memiliki dosis optimum yaitu 0.2-0.8% dari volume
makanan.
III. EFEK NEGATIF DARI MSG
Penambahan MSG pada makanan dapat menurunkan kandungan
zat gizi makanan tersebut, dimana terjadi pengurangan berat bahan
pembuatnya, sehingga nilai gizinya pun menurun. Penambahan MSG
memang dapat meningkatkan kadar natrium dalam makanan. Dalam 1
gram MSG, kira-kira mengandung 200 mg natrium. Natrium
merupakan zat yang harus dibatasi oleh kelompok usia lanjut, terutama
mereka yang mengidap penyakit jantung, hipertensi, dan ginjal. Di otak
memang ada asam amino glutamat yang berfungsi sebagai
neurotransmitter untuk menjalarkan rangsang antar neuron. Tetapi bila
terakumulasi di sinaps (celah antar sel saraf) akan bersifat eksitotoksik
bagi otak.
Pada konsumsi MSG, asam glutamat bebas yang dihasilkan
sebagian akan terikat di usus, dan selebihnya dilepaskan ke dalam ke
darah. Selanjutnya menyebar ke seluruh tubuh termasuk akan
menembus sawar darah otak dan terikat oleh reseptornya. Sayangnya,
seperti disebutkan sebelumnya, asam glutamat bebas ini bersifat
4
eksitotoksik sehingga dihipotesiskan akan bisa merusak neuron otak
bila sudah melebihi kemampuan otak mempertahankannya dalam kadar
rendah.
Beberapa bahaya yang diduga dapat ditimbulkan oleh
konsumsi MSG berlebihan adalah :
1. Chinese Restaurant Syndrome
Pada tahun 1968, dr. Ho Man Kwok menemukan penyakit
pada pasiennya yang gejalanya cukup unik. Leher dan dada panas,
sesak napas, disertai pusing – pusing. Pasien itu mengalami kondisi
ini setelah menyantap masakan cina di restoran. Masakan cina
memang dituding paling banyak menggunakan MSG. Karena itulah
gejala serupa yang dialami seseorang sehabis menyantap banyak MSG
disebut Chinese Restaurant Syndrome.
Bagaimana sampai MSG bisa menimbulkan gejala di atas,
masih dugaan sampai saat ini. Tetapi diperkirakan penyebabnya
adalah terjadinya defisiensi vitamin B6 karena pembentukan alanin
dari glutamat mengalami hambatan ketika diserap. Konon menyantap
2 – 12 gram MSG sekali makan sudah bisa menimbulkan gejala ini.
Akibatnya memang tidak fatal betul karena dalam 2 jam Cinese
Restaurant Syndrome sudah hilang.
2. Kerusakan sel jaringan otak
Penelitan yang dilakukan Olney di St. Louis pada tahun 1969
menggunakan tikus putih muda. Tikus-tikus ini diberikan MSG sebanyak
0,5 – 4 mg per gram berat tubuhnya. Hasilnya tikus-tikus malang ini
menderita kerusakan jaringan otak. Namun penelitian selanjutnya
menunjukkan pemberian MSG yang dicampur dalam makanan tidak
menunjukkan gejala kerusakan otak.
Asam glutamat meningkatkan transmisi signal dalam otak, gamma
– asam aminobutrat menurunkannya. Oleh karenanya, mengkonsumsi
5
MSG berlebihan pada beberapa individu dapat merusak keseimbangan
antara peningkatan dan penurunan transmisi signal dalam otak.
3. Kanker
MSG menimbulkan kanker betul adanya kalau kita melihatnya dari
sudut pandang berikut. Glutamat dapat membentuk pirolisis akibat
pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu lama. Pirolisis ini sangat
karsinogenik. Padahal masakan protein lain yang tidak ditambah MSG
pun, bisa juga membentuk senyawa karsinogenik bila dipanaskan dengan
suhu tinggi dan dalam waktu yang lama. Karena asam amino penyusun
protein, seperti triptopan, penilalanin, lisin, dan metionin juga dapat
mengalami pirolisis dari penelitian tadi jelas cara memasak amat
berpengaruh.
4. Alergi
MSG tidak mempunyai potensi untuk mengancam kesehatan
masyarakat umum, tetapi juga bahwa reaksi hipersensitif atau alergi akibat
mengkonsumsi MSG memang dapat terjadi pada sebagian kecil sekali dari
konsumen. Beberapa peneliti bahkan cenderung berpendapat nampaknya
glutamat bukan merupakan senyawa penyebab yang efektif, tetapi besar
kemungkinannya gejala tersebut ditimbulkan oleh senyawa hasil
metabolisme seperti misalnya Gama Amino Butyric Acid (GABA),
serotinin atau bahkan oleh histamin.
IV. BAHAYA MSG UNTUK IBU HAMIL DAN JANIN
Jika ibu hamil mengkonsumsi MSG secara berlebihan maka dampak
yang dapat ditimbulkan diantaranya :
1. Hipertensi
Terjadinya hipertensi pada ibu hamil berbahaya, karena hipertensi
dalam kehamilan dapat menyebabkan komplikasi kehamilan,
diantaranya preeclampsia dan eklampsia. Terlalu banyak mengkonsumsi
6
makanan yang asin dan juga mengandung MSG dipercaya bisa membuat
ibu hamil terkena hipertensi.
2. Bayi Tidak Cerdas
Mengkonsumsi MSG berlebihan bisa membuat bayi yang ada di
dalam kandungan ibu mengalami penurunan kecerdasan . Hal itu
dikarenakan kandungan di dalam MSG bisa mempengaruhi saraf otak
bayi. Jika saraf otak bayi terganggu, bayi pun akan mengalami
penurunan kecerdasan. Cara membuat anak cerdas sejak dalam
kandungan adalah dengan menghindari MSG.
3. Mengganggu Perkembangan Janin
Kandungan yang ada dalam MSG bisa mengganggu perkembangan
janin yang ada di dalam kandungan. Hal itu dikarenakan MSG bisa
masuk ke dalam plasenta dan mempengaruhi tumbuh kembang janin.
4. Sakit Kepala
Ibu hamil yang terlalu banyak mengkonsumsi MSG bisa menyebabkan
ibu hamil terkena sakit kepala. Sakit kepala itu misalnya sakit di bagian
kepala belakang dan berdenyut-denyut. Ibu hamil yang memiliki usia
kehamilan sangat muda dan mengkonsumsi MSG bisa menyebabkan
pusing akibat morning sickness yang semakin bertambah.
5. Mual
MSG yang dikonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan ibu hamil
mengalami mual. Ibu hamil muda dan mengalami morning sickness jika
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung MSG bisa membuat
rasa mualnya semakin bertambah.
6. Dehidrasi
Bahaya mengkonsumsi MSG yang berlebihan adalah bisa menyebabkan
ibu hamil terkena dehidrasi. Dehidrasi adalah suatu kondisi dimana ibu
hamil kekurangan cairan. Ibu hamil tidak boleh mengalami dehidrasi,
7
hal itu dikarenakan dehidrasi bisa menyebabkan penurunan oksigen di
dalam tubuh ibu hamil itu sendiri dan juga di dalam tubuh bayi yang
dikandung oleh ibu hamil tersebut.
7. Detak Jantung Lebih Cepat
Salah satu bahaya mengkonsumsi MSG adalah bisa membuat denyut
jantung ibu hamil terasa lebih cepat. Hal itu dikarenakan glutamat dalam
MSG bisa berpengaruh terhadap kinerja jantung. MSG bisa membuat
kinerja jantung menjadi lebih berat sehingga jantung akan kesulitan
dalam memompa darah ke seluruh tubuh, hal itulah yang membuat
denyut jantung ibu hamil meningkat lebih cepat. Tidak hanya untuk ibu
hamil saja, untuk bayi yang ada di dalam kandungan pun MSG bisa
membuat denyut jantung bayi meningkat atau berdetak lebih cepat.
8. Sesak Nafas
Mengkonsumsi MSG berlebihan bisa menyebabkan ibu hamil
mengalami sesak nafas. Sebenarnya sesak nafas normal dialami oleh ibu
hamil yang usia kandungannya di atas perkembangan janin 8 bulan (32
minggu). Namun karena mengkonsumsi MSG berlebihan, di usia
kandungan di bawah 32 minggu bisa menyebabkan ibu hamil terkena
sesak nafas.
Saat sesak nafas, asupan oksigen yang masuk ke dalam tubuh tergolong
sedikit sehingga bayi di dalam rahim pun akan memiliki jumlah oksigen
yang sedikit. Akibatnya adalah bayi di dalam kandungan akan
merasakan lemas dan tidak bertenaga karena jumlah oksigen yang
sedikit di dalam tubuh.
9. Mudah Mengantuk
Ibu hamil yang terlalu banyak mengkonsumsi MSG bisa menjadi mudah
mengantuk. Hamil bukan saatnya untuk menjadi bermalas-malasan,
mengantuk akan membuat ibu hamil malas bergerak. Jika ibu hamil
malas untuk beraktivitas akibatnya adalah ibu hamil akan mengalami
8
peningkatan berat badan yang berlebihan. Tidak hanya itu saja, aktivitas
sangat dibutuhkan bagi ibu hamil untuk bisa membuat bayi di dalam
kandungan sehat.
Posisi bayi di dalam kandungan bisa berubah-ubah dan tidak bisa masuk
ke panggul jika ibu hamil kerjaannya hanya tidur dan bermalas-malasan.
10. Diare
Ibu hamil yang banyak mengkonsumsi MSG bisa menyebabkan ibu
hamil terkena diare, ibu hamil yang mengalami diare saat kehamilan
sangat rentan untuk terkena dehidrasi. Jika ibu hamil dehidrasi, ibu da
janin bisa mengalami gangguan kesehatan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Maidawilis pada tahun 2010
terhadap hewan coba, MSG menyebabkan penurunan kandungan histamin yang
berarti dalam sistem saraf pusat sehingga menyebabkan kerusakan pada otak.
MSG menyebabkan terjadinya obesitas dan gangguan pertumbuhan serta
perkembangan tubuh pada tikus neonatal. Selain itu beberapa peneliti lain
mengatakan bahwa MSG dapat menyebabkan gangguan endokrinal melalui
mekanisme hipotalamus-hipofisis selain itu dilaporkan bahwa pengaruh
pemberian MSG peroral terhadap spermatogenesis dan kesuburan tikus jantan
dewasa.
9
Daftar Pustaka
Freeman M. (2006). Reconsidering the Effects of Monosodium Glutamat: A
Literature review. Journal of the American Academy of Nurse Practitioners.
18,10; ProQuest Medical Library page 482-486.
Leung, Albert Y.; Foster, Steven, 2003. "Monosodium Glutamate". Encyclopedia
of Common Natural Ingredients: Used in Food, Drugs, and Cosmetics (2nd ed.).
New York: Wiley. pp. 373–375. ISBN 978-0-471-47128-8.
Rangkuti, RH. 2015. Efek Pemberian Monosodium Glutamat (MSG) Terhadap
Terbentuknya Mikronukleus Pada Sel Darah Merah Mencit.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47253/4/Chapter%20II.pdf
(diakses pada : 16/09/15 19:37)
Sampson, Hugh. 2004. Adverse Reactions to Foods: Nelson Textbook of
Pediatrics. 17th ed. USA: Elsevier, Inc. 2007. Chapter 142.
Tarasoff L., Kelly M.F, 1993. "Monosodium L-glutamate: a double-blind study
and review". Food Chem. Toxicol. 31 (12): 1019–1035.
Winarno FG. 2004. Keamanan Pangan Jilid 2. M Brio Press, Jakarta
Yuliana, Yana. 2015. 17 bahaya MSG pada ibu hamil. http://hamil.co.id/gaya-
hidup/pantangan/bahaya-msg-bagi-ibu-hamil ( diakses pada 10/9/15 19.25)
10