penyuluh k3- instalasi gizi

12
Di negara-negara maju, kesehatan dan keselamatan kerja selalu menjadi isu penting yang telah dimasukkan ke dalam undang-undang ataupun aturan-aturan yang mengikat. Pihak-pihak yang terlibat dalam lingkaran kerja pun secara konsisten menjalankan aturan yang telah diterapkan dengan penuh kesadaran. Sebaliknya, di negara-negara berkembang, isu kesehatan dan keselamatan kerja nampaknya masih menjadi hal yang kurang diperhatikan. Walaupun Indonesia telah memiliki undang-undang tentang keselamatan kerja, namun pelaksanaannya belum menjadi prioritas yang kadang-kadang diabaikan oleh perusahaan maupun pekerja Dapur merupakan tempat yang sangat rentan terhadap kecelakaan karena di dapur terdapat banyak peralatan dan perlengkapan yang sangat membahayakan apabila pekerja tidak mengetahui bagaimana cara menggunakan peralatan tersebut dengan benar dan aman misalnya pisau, gas, oven dan sebagainya. Kecelakaan kerja di dapur dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak aman dan sehat, bencana, peralatan yang tidak memenuhi syarat, dan perilaku yang tidak aman dari pekerja. Salah satu penyebab perilaku yang tidak aman ini adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam mewujudkan kesehatan dan keselamatan kerja di dapur. B. TUJUAN PENYULUHAN Umum : Menambah pengetahuan tentang keselamatan kerja dan kesehatan pekerja Khusus : Memahami pengertian dari keselamatan kerja dan kesehatan pekerja Mengetahui Aspek Keselamatan kerja dan Kesehatan pekerja Mengetahui Kesehatan Lingkungan Dapur Mengetahui Kesehatan Personal karyawan Dapur

Upload: hanifah-alicenine-sidkuran

Post on 26-Oct-2015

810 views

Category:

Documents


123 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penyuluh k3- Instalasi Gizi

Di negara-negara maju, kesehatan dan keselamatan kerja selalu menjadi isu penting yang telah dimasukkan ke dalam undang-undang ataupun aturan-aturan yang mengikat. Pihak-pihak yang terlibat dalam lingkaran kerja pun secara konsisten menjalankan aturan yang telah diterapkan dengan penuh kesadaran. Sebaliknya, di negara-negara berkembang, isu kesehatan dan keselamatan kerja nampaknya masih menjadi hal yang kurang diperhatikan. Walaupun Indonesia telah memiliki undang-undang tentang keselamatan kerja, namun pelaksanaannya belum menjadi prioritas yang kadang-kadang diabaikan oleh perusahaan maupun pekerja

Dapur merupakan tempat yang sangat rentan terhadap kecelakaan karena di dapur terdapat banyak peralatan dan perlengkapan yang sangat membahayakan apabila pekerja tidak mengetahui bagaimana cara menggunakan peralatan tersebut dengan benar dan aman misalnya pisau, gas, oven dan sebagainya.

Kecelakaan kerja di dapur dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak aman dan sehat, bencana, peralatan yang tidak memenuhi syarat, dan perilaku yang tidak aman dari pekerja. Salah satu penyebab perilaku yang tidak aman ini adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam mewujudkan kesehatan dan keselamatan kerja di dapur.

B. TUJUAN PENYULUHAN

Umum :

Menambah pengetahuan tentang keselamatan kerja dan kesehatan pekerja

Khusus : Memahami pengertian dari keselamatan kerja dan kesehatan pekerja Mengetahui Aspek Keselamatan kerja dan Kesehatan pekerja Mengetahui Kesehatan Lingkungan Dapur Mengetahui Kesehatan Personal karyawan Dapur Memahami Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja di Dapur Mengetahui Jenis-Jenis Kecelakaan Kerja yang Dapat Terjadi di Dapur Mengetahui Pencegahan Kecelakaan Kerja di Dapur Secara Umum

BAB II

A. DATA UMUM

Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung

Unit : Instalasi Gizi

Alamat Rumah Sakit : Jalan KH Ahmad Dahlan No.53 Bandung

B. PRIORITAS MASALAH

Masalah yang diambil adalah tentang keselamatan kerja dan kesehatan pekerja.

Page 2: Penyuluh k3- Instalasi Gizi

C. ANALISIS MASALAH DAN SITUASI

Keselataman kerja dan kesehatan pekerja merupakan hal yang sangat penting ketika kita berada di lingkungan penyelenggaraan makanan. Seperti halnya Instalasi gizi kecelakaan sangat rentang terjadi bila kita tidak waspada dan tidak tau cara pencegahannya.

D. RENCANA PENYULUHAN

1. Judul Penyuluhan

Penyuluhan ini diberi judul “Aman, Sehat dan Selamat Dalam Bekerja !”

2. Sasaran Penyuluhan

Seluruh petugas pelenyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi

3. Petugas Penyuluhan

Melinda dan Rizki (Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung)

4. Penetapan Perilaku Sasaran yang Diharapkan

Seluruh sasaran diharapkan dapat memahami dan melaksanakan upaya pencegahan kecelakaan kerja di Instalasi

5. Pesan yang Disampaikan

Pada penyuluhan ini ada beberapa materi yang akan disampaikan antaralain:

Pengertian Keselamatan kerja dan Kesehatan pekerja Aspek Keselamatan kerja dan Kesehatan pekerja Kesehatan Lingkungan Dapur Kesehatan Personal karyawan Dapur Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja di Dapur Jenis-Jenis Kecelakaan Kerja yang Dapat Terjadi di Dapur Pencegahan Kecelakaan Kerja di Dapur Secara Umum

6. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan penyuluhan akan dilaksanakan pada

Hari/tanggal : 8 Mei 2012

Waktu : Pukul 13.00 WIB – selesai

Tempat : di Kantor Instalasi Gizi yang berada di lantai ke 2 Instalasi Gizi Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung.

7. Susunan Acara

Adapun susunan acara kegiatan penyuluhan ini antaralain:

Page 3: Penyuluh k3- Instalasi Gizi

Pukul 13.00 – 13.10 WIB : pengondisian

Pukul 13.10 – 13.45 WIB : pembukaaan dan penyampaian materi

Pukul 13.45 – 14.00 WIB : penutupan

8. Pendekatan

Pendekatan kepada sasaran yang telah direncanakan adalah pendekatan massa.

9. Metode

Metode yang direncanakan dalam penyuluhan ini, antara lain:

Ceramah :

Ceramah digunakan untuk menjelaskan apa keselamatan kerja dan kesehatan pekerja.

Diskusi :

Diskusi ini berisi tanya jawab dengan sasaran mengenai materi yang sudah disampaikan.

10. Media

Leaflet :

Leaflet ditujukan untuk membantu menjelaskan materi yang akan disampaikan

Laptop :

Laptop berfungsi sebagai alat yang membantu dalam penyajian materi.

Kamera digital :

Kamera digital berfungsi untuk mendokumentasikan kegiatan.

Power point :

Power point berfungsi untuk mempermudah penyajian materi dan mempermudah pembaca untuk membacanya.

Penyuluh

Evaluasi untuk penyuluh dalam penyuluhan dilakukan oleh pembimbing di Instalasi Gizi ditinjau dari beberapa indicator seperti kesesuaian materi, penyampaian materi, kesesuaian metode, penggunaan media, dan efektifitas waktu. Penilaian dilakukan pada saat proses penyuluhan sedang berlangsung.

Page 4: Penyuluh k3- Instalasi Gizi

ü Peserta

Evaluasi bagi peserta/siswa penyuluhan dilakukan melalui Tanya jawab sesudah dan sebelum penyuluhan mengenai materi yang akan disampaikan.

13) Materi Penyuluhan

1. Pengertian Keselamatan kerja dan Kesehatan pekerja

Salah satu bentuk upaya untuk menciptakan dapur yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

2. Aspek Keselamatan kerja dan Kesehatan pekerja

a. Kesehatan lingkungan dapur

b. Kesehatan personal karyawan dapur

c. Pencegahan kecelakaan kerja yang mungkin terjadi

d. Penanganan dan pengendaliannya

3. Kesehatan Lingkungan Dapur

Peralatan dan lingkungan yang bersih merupakan suatu faktor yang penting untuk mencegah kontaminasi bakteri seperti halnya kebersihan dan kesehatan tubuh para pekerja di dapur. Kebersihan atau kesehatan dapur menyangkut beberapa segi :

1. Lingkungan fisik dapur

Lingkungan fisik dapur meliputi lantai, dinding, ceiling, pintu dan jendela, ventilasi, lampu penerangan, tempat mencuci tangan, ruang pegawai, toilet, ruang penampungan sampah, dan saluran limbah. Lingkungan fisik dapur ini harus dijaga kebersihannya karena dapur sebagai tempat pengolahan makanan, setiap saat menerima bahan makanan untuk diolah dan setiap saat pula ada kemungkinan bagi potongan-potongan atau kotoran bahan makanan jatuh ke lantai atau terselip pada tempat-tempat yang sulit dibersihkan. Semua kotoran ini mudah membusuk dan selanjutnya berfungsi sebagai media bagi bakteri berkembang biak dan mencemari makanan.

2. Peralatan dan perlengkapan dapur

Peralatan dan perlengkapan dapur ini mencakup cara-cara pembersihan, penyimpanan dan penentuan desain peralatan. Peralatan-peralatan yang terdapat di dapur ini banyak jenisnya dan memiliki prosedur atau cara pembersihan yang mungkin berbeda.

Page 5: Penyuluh k3- Instalasi Gizi

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dapur adalah sebagai berikut :

a. Bersihkan ventilasi, langit-langit/ceiling, pintu dan jendela secara teratur agar selalu dalam keadaan bersih.

b. Lantai hendaknya dicuci dengan menggunakan air sabun panas, kemudian dikeringkan.

c. Dinding hendaknya dicuci dengan menggunakan air sabun panas kemudian dikeringkan.

d. Toilet di lingkungan dapur harus selalu bersih dan tidak mengeluarkan bau.

e. Cerobong asap hendaknya selalu dalam keadaan bersih.

Hanya dengan pelaksanaan, prosedur dan pengawasan yang ketat serta terarah dapat dicapai suatu hasil yang dapat mencegah terjadinya akibat fatal seperti keracunan yang dapat timbul di dapur akibat dari tidak bersihnya lingkungan dapur. Oleh karena itu, para pekerja di dapur harus bekerja sama dalam menciptakan lingkungan dapur yang bersih dan sehat.

4. kesehatan personal karyawan dapur

Para karyawan yang bekerja di dapur wajib bertanggung jawab dalam menentukan suatu standar kebersihan baik tempat kerjanya maupun dirinya sendiri.

Mereka dituntuk untuk lebih berhati-hati dalam menjaga standar kebersihan, karena merekalah yang berperan dalam kebersihan secara keseluruhan. Beberapa hal yang perlu dilakukan karyawan dapur untuk menjaga kesehatan dirinya adalah sebagai berikut :

a. Mandi harus teratur 2 kali sehari.

b. Pakaian harus bersih baik sehari-hari maupun pakaian kerja.

c. Tangan setiap kali akan bekerja dan sesudah bekerja harus dicuci dengan sabun.

d. Kuku harus dipotong pendek dan selalu dibersihkan setiap hari.

e. Rambut, jenggot dan kumis harus dicukur bersih dan rapi.

f. Rambut dicukur rapi dan tidak terlau panjang.

g. Tangan tidak boleh menyentuh mulut atau bibir selama menangani makanan karena mulut dan gigi merupakan sumber bakteri.

5. Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja di Dapur

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kecelakaan antara lain :

a. Faktor lingkungan

Page 6: Penyuluh k3- Instalasi Gizi

Kondisi lingkungan yang tidak aman dapat menyebabkan kecelakaan, misalnya :

- Kesalahan konstruksi, misalnya lantai yang tidak rata.

- Tata letak yang kurang menguntungkan, letak gudang bahan makanan dan dapur berjauhan akan merangsang timbulnya kecelakaan.

- Penempatan peralatan yang kurang baik

- Peralatan yang tidak memenuhi syarat dan tidak dapat berfungsi dengan baik.

- Penerangan yang kurang baik

b. Faktor manusia

Kecelakaan kerja juga dapat disebabkan oleh sikap pekerja itu sendiri. Adapun sikap tersebut adalah :

- Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.

- Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)

- Kesalahan dalam menggunakan api dan alat yang panas.

- Kesalahan dalam menggunakan mesin atau peralatan baik yang elektronik maupun yang non elektronik.

- Bekerja terlalu tergesa-gesa sehingga terpeleset.

- Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana.

- Sengaja tidak peduli terhadap apa yang dikerjakan.

6. Jenis-Jenis Kecelakaan Kerja yang Dapat Terjadi di Dapur

a. Luka bakar akibat terkena uap panas atau api : Di dapur, terdapat dua macam penyebab luka karena panas. Pertama burn disebabkan oleh panas yang kering misalnya pan yang panas, oven, dan sebagainya. Sedangkan scald disebabkan oleh panas yang basah misalnya air panas dan uap panas. Keduanya bisa menimbulkan akibat yang serius dan menimbulkan rasa sakit.

b. Luka tergores atau terpotong benda tajam : Menjalankan dan mengikuti peraturan yang diarahkan bagi keselamatan bersama adalah tugas semua orang. Dengan demikian, kecelakaan bisa dihindari atau paling tidak ditekankan seminimal mungkin agar waktu dan jam kerja tidak terganggu

c. Kecelakaan karena gas : Gas yang dipergunakan sebagai bahan bakar adalah gas elpiji (LPG) yaitu gas buatan yang tidak berwarna, tetapi diberi ban yang spesifik sehingga mudah dikenal bila terjadi kebocoran. Ledakan gas terjadi apabila ada gas terkumpul dalam suatu ruangan, tidak terbakar, dan tiba-tiba ada panas yang mempengaruhi ruangan tersebut. Panas

Page 7: Penyuluh k3- Instalasi Gizi

yang menyambar gas akan menyebabkan tekanan udara dalam ruang tersebut bertambah ringgi dan akhirnya timbul ledakan

d. Kecelakan karena arus listrik : Suatu alat mungkin sudah dirancang dan dipasang sedemikian rupa sehingga aman bagi pemakai. Namun, karena suatu keadaan yang belum diketahui dan menyebabkan alat tersebut mengandung arus listrik terbuka. Keadaan tersebut sering menimbulkan kaget, shock, gerak reflek ataupun kecelakaan yang patal.

e. Kecelakaan karena bahan kimia : Beberapa bahan kimia dipergunakan juga dalam pengolahan makanan, misalnya untuk pembersih, pengawet ataupun pemberantas hama/tikus.

f. Kebakaran : Kebakaran di dapur rentan terjadi karena sikap manusia itu sendiri, disamping pengawasan yang kurang terhadap penggunaan peralatan atau barang yang dapat menimbulkan api, misalnya alat pemanas, peralatan listrik, punting rokok, dan ledakan gas

g. Terpeleset atau terjatuh : Terpeleset atau terjatuh dapat menimbulkan sesuatu yang fatal, misalnya jika kepala atau bagian badan yang lain terbentur sesuatu. Terpeleset terjadi karena beberapa hal, yaitu karena keseimbangan yang kurang, lantai yang licin atau yang jauh lebih penting, mungkin sepatu atau alas kaki kita yang tidak sesuai dengan apa yang kita injak

7. Pencegahan Kecelakaan Kerja di Dapur Secara Umum

Seperti kata pepatah “Lebih baik mencegah daripada mengobati”. Hal ini berlaku pula dalam menangani kecelakaan kerja di dapur. Tindakan yang paling tepat adalah tindakan pencegahan (preventif) sebelum kecelakaan itu terjadi. Tindakan yang umum dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di dapur adalah :

1. Menggunakan alat pelindung diri

Alat pelindung diri yang digunakan di dapur yaitu perlengkapan pakaian yang ditentukan dan penggunaan sarung tangan pada waktu tertentu. Penggunaan pakaian / seragam ini memang terkesan sederhana, namum memiliki fungsi yang sangat penting dalam melindungi diri selama melaksanakan kegiatan di dapur. Adapun perlengkapan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Topi

Topi juru masak berbentuk silinder, lurus ke atas dan bagian atasnya tidak tertutup sehingga sirkulasi udara dapat terjadi dengan baik untuk mencegah kerontokan rambut. Topi juga berfungsi untuk mencegah keringat agar tidak sampai jatuh ke makanan.

b. Kacu (necktie)

Page 8: Penyuluh k3- Instalasi Gizi

Kacu terbuat dari kain yang tipis berbentuk segitiga sama kaki dengan panjang 90-100 cm. Fungsinya adalah untuk mengisap keringat yang timbul di daerah muka dan leher sehingga tidak jatuh kedalam makanan yang sedang diolah.

c. Kemeja (jacket)

Kemeja juru masak dibuat berlengan panjang, bagian dada dibuat berlapis dua serta memiliki double breasted. Tujuannya adalah untuk melindungi bagian dada dari panas api dan makanan yang menyirami tubuh dan melindungi tangan dari barang panas.

d. Celemek (apron)

Tujuan utama penggunaan apron adalah untuk melindungi tubuh bagian bawah dari cairan seperti air, kaldu, atau sauce panas yang mungkin menyiram.

e. Lap (towel)

Berfungsi untuk melindungi tangan dari alat-alat panas seperti panci dan oven.

f. Sarung tangan (hand gloves)

Sarung tangan dibutuhkan dalam proses pengolahan makanan agar tangan dan makanan tetap hygiene atau bersih sehingga mencegah penyebaran bakteri berbahaya.

g. Masker (Mask)

Berfungsi untuk mencegah terhirupnya bau yang menusuk hidung, bersin dan penularan penyakit atau bakteri sehingga makanan yang diolah tetap hygiene.

2. Memperhatikan dan menghindari faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja, baik faktor lingkungan maupun faktor manusia atau pekerja itu sendiri.

3. Manajer atau supervisor hendaknya memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada pekerja di dapur mengenai semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan. Dalam hal ini, dibutuhkan pelatihan atau training dan pengawasan yang intensif.

4. Manajer atau supervisor hendaknya memasang gambar atau poster keselamatan kerja yang berhubungan dengan dapur, misalnya : “Gunakan pisau dengan benar”, “Hati-hati terhadap kebakaran”, “Never smoke while you are on duty”, dan lain sebagainya. Poster-poster ini tidak akan mengganggu kinerja para karyawan melainkan justru akan mengingatkan karyawan akan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja.

5. Memperbaiki manajemen tentang kesehatan dan keselamatan kerja karena terjadinya kecelakaan kerja bisa merupakan akibat kesalahan manajemen. Manajemen yang baik akan menuntun kita menuju arah yang baik dan akan mengurangi resiko kecelakaan.