penyertaan anak dalam tindak pidana pembunuhan...

115
PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM (Analisis Putusan Nomor: 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Disusun oleh : Binga Agsel Siqitsa NIM: 11140450000012 PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM (JINAYAH) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M

Upload: hathien

Post on 07-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN

PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM

(Analisis Putusan Nomor: 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Disusun oleh :

Binga Agsel Siqitsa

NIM: 11140450000012

PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM (JINAYAH)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M

Page 2: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak
Page 3: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

i

Page 4: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

ii

Page 5: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

iii

ABSTRAK

Binga Agsel Siqitsa (11140450000012) “Penyertaan Anak Dalam

Tindak Pidana Pembunuhan Perspektif Hukum Pidana Islam (Analisis

Putusan Nomor: 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel). Program Studi Hukum Pidana

Islam (Jinayah), Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Tahun 2017 M/1438 H. Vii + 58 halaman + 1 lampiran.

Masalah utama dalam skripsi ini adalah mengenai penyertaan anak dalam

perbuatan tindak pidana pembunuhan yang terdapat di dalam putusan Pengadilan

Negeri Jakarta Selatan Nomor 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel yang memvonis anak

Fikri Pribadi, anak Bagus Firdaus, anak Fatahillah, dan anak Arga Putra Samosir

dengan masing-masing dijatuhkan pidana penjara selama 4 (empat) tahun, 3 (tiga)

tahun, 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan, dan 3 (tiga) tahun. Skripsi ini bertujuan

untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk penyertaan dalam hukum positif

maupun hukum pidana Islam, bagaimana hukum pidana Islam mengatur

penghukuman terhadap anak, dan apa sanksi yang tepat untuk dijatuhkan bagi

anak yang ikut serta bersama orang dewasa dalam melakukan tindak pidana

pembunuhan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data

dilakukan dengan metode kepustakaan yang di mana penulis melakukan

identifikasi secara sistematis dari sumber yang berkaitan dengan objek kajian.

Setelah data diperoleh, penulis menganalisis secara yuridis-normatif data yang

diperoleh terhadap objek kajian (Putusan Nomor: 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hukum Pidana Islam mengenal

adanya penyertaan. Untuk pelaku dari penyertaan pembunuhan, dapat dikenakan

hukuman qishash. Namun jika anak yang terlibat dalam penyertaan pembunuhan

bersama orang dewasa, maka dihapuskannya hukuman qishash tersebut karena

terdapat unsur syubhat di dalamnya. Sedangkan dalam hukum positif, anak yang

belum dewasa, tetap dikenakan hukuman. Mengenai kasus anak ini, diberlakukan

asas Lex Specialis Derogat Legi Generalis, sehingga hukuman yang tercantum

dalam Pasal 338 KUHP tidak berlaku. Hukuman yang berlaku ialah penjara di

bawah 10 tahun sebagaimana yang terdapat dalam UU Nomor 11 Tahun 2012

tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Pembimbing 1 : Afwan Faizin, M.A.

Pembimbing 2 : Fitriyani Zein, M.H.

Daftar Pustaka : 1976 s.d 2014

Page 6: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim.

Alhamdulillahirobbil‟alamiin, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat

Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang telah melimpahkan rahmat, inayah dan

taufiknya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir dalam menempuh studi

di Jurusan Hukum Pidana Islam (Jinayah), Fakultas Syari’ah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad Shollallahu „alaihi wa Sallam yang telah membawa risalah

kebenaran untuk umat Islam khususnya.

Selanjutnya dalam proses penyusunan skripsi ini, penyusun mengucapkan

banyak terima kasih kepada yang telah berjasa dan yang terhormat:

1. Dr. Phil. Asep Saepudin Jahar, M.A. selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. H. M. Nurul Irfan, M.Ag. selaku Ketua Program Studi Hukum Pidana

Islam (Jinayah).

3. Nur Rohim Yunus, LL.M. selaku Sekretaris Program Studi Hukum Pidana

Islam (Jinayah).

4. Afwan Faizin, M.A. selaku Dosen Pembimbing 1 dalam penulisan skripsi

dan telah memberikan masukan dan arahan serta meluangkan waktunya

dengan penuh keikhlasan kepada penulis.

5. Fitriyani Zein, M.H. selaku Dosen Pembimbing 2 dalam penulisan skripsi

yang telah memberikan banyak masukan dan arahan dalam penulisan

skripsi serta telah meluangkan waktunya dengan penuh keikhlasan kepada

penulis.

6. Seluruh Dosen dan Civitas Akademik Fakultas Syari’ah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

v

Page 8: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... ii

ABSTRAK ...................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah ........... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 6

D. Tinjauan Kajian Terdahulu ................................................ 7

E. Metode Penelitian............................................................... 9

F. Sistematika Penulisan ........................................................ 11

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PIDANA ANAK

A. Teori Pemidanaan............................................................... 13

B. Anak Di Mata Hukum ........................................................ 16

C. Pemidanaan Anak Di Bawah Umur ................................... 18

BAB III PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK

PIDANA PEMBUNUHAN

A. Tindak Pidana Pembunuhan ............................................... 21

B. Bentuk-bentuk Penyertaan ................................................. 24

C. Anak Dalam Penyertaan Tindak Pidana ............................ 28

D. Ketentuan Pidana Penyertaan Anak Dalam Tindak

Pidana Pembunuhan Menurut Hukum Positif .................... 29

BAB IV PENERAPAN HUKUM TERHADAP PENYERTAAN

ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN

Page 9: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

vii

A. Penerapan Hukum Terhadap Penyertaan Anak Dalam

Tindak Pidana Pembunuhan Dalam Putusan

Nomor: 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel ............................... 34

1. Duduk Perkara .............................................................. 34

2. Pertimbangan Majelis Hakim ....................................... 40

3. Amar Putusan ............................................................... 43

B. Penerapan Hukum Terhadap Penyertaan Anak Dalam

Tindak Pidana Pembunuhan Dalam Putusan

Nomor: 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel Perspektif Hukum

Pidana Islam ....................................................................... 44

1. Kecakapan Hukum Pelaku ........................................... 44

2. Pertimbangan Majelis Hakim ....................................... 46

3. Sanksi Bagi Pelaku Penyertaan Anak Dalam Tindak

Pidana Pembunuhan Menurut Hukum Pidana Islam ... 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 55

B. Saran .................................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 58

LAMPIRAN

Page 10: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak merupakan aset nasional. Anugerah yang telah Allah karuniakan

dan Allah titipkan kepada orang tua untuk dijaga agar menjadi manusia

yang berkualitas, baik untuk dunia maupun akhirat dan anak pun menjadi

penerus cita-cita bangsa. Jika anak tidak memiliki kualitas yang bagus,

maka bagaimana dengan nasib bangsa. Anak memiliki peran yang strategis

dan memiliki ciri dan sifat khusus yang membutuhkan pendidikan dan

pembinaan yang baik dan benar guna pertumbuhan dan perkembangan

anak. Anak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

keberlangsungan sebuah Bangsa dan Negara.1

Anak bermasalah atau yang berkonflik dengan hukum adalah anak

yang melakukan tindak pidana atau perbuatan yang terlarang bagi anak.

Anak yang berkonflik dengan hukum dalam UU No. 11 Tahun 2012

tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dipergunakan terminologi anak

adalah anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun tetapi belum berumur

18 (delapan belas) tahun yang diduga melakukan tindak pidana.2

Di Indonesia, masalah kenakalan terhadap anak di bawah umur sudah

menjadi mimpi buruk bagi bangsa. Terdapat dua bentuk motivasi yang

menjadi pendorong anak melakukan kenakalan, yaitu motivasi intrinsik

dan motivasi ekstrinsik. Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah

dorongan atau keinginan pada diri seseorang yang tidak perlu disertai

perangsang dari luar, misalnya faktor usia, kelamin, dan kedudukan anak

dalam keluarga, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang

1 Lilik Mulyadi, Wajah Sistem Peradilan Anak Indonesia, (Bandung: PT Alumni, 2014),

h. 33. 2 Lilik Mulyadi, Wajah Sistem Peradilan Anak Indonesia, ... , h. 4.

Page 11: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

2

datang dari luar diri seseorang, misalnya faktor rumah tangga, faktor

pendidikan dan sekolah, faktor pergaulan anak, dan faktor media massa.3

Permasalahan ini tentu tidak dibiarkan begitu saja, tetapi memerlukan

sarana hukum untuk menyelesaikannya. Keadilan atau peradilan berbasis

musyawarah adalah penyelesaian perkara tindak pidana Anak dengan

melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku/korban, dan pihak lain yang

terkait untuk bersama-sama penyelesaian yang adil dengan menekankan

pemulihan kembali pada keadaan semula.4

Anak yang telah terbukti ikut dalam penyertaan tindak pidana

pembunuhan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan

hukum. Untuk sanksi pidana penjara bagi anak, dapat dijatuhkan paling

lama ½ dari maksimum ancaman bagi orang dewasa. Namun jika anak

diancam dengan pidana mati atau seumur hidup, maka sanksi pidana yang

dijatuhkan adalah paling lama 10 tahun sebagaimana yang tertera dalam

Pasal 81 ayat 6 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem

Peradilan Pidana Anak.

Diketahui bahwa terdapat pembedaan perlakuan di dalam hukum acara

maupun ancaman pidananya. Pembedaan perlakuan dan ancaman yang

diatur dalam undang-undang tersebut dimaksudkan untuk lebih

memberikan perlindungan dan pengayoman terhadap anak dalam

menyongsong masa depannya yang masih panjang.5

Penyimpangan tingkah laku anak atau kenakalan anak yang melanggar

hukum disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya adalah faktor

kecerdasan, faktor usia, faktor keluarga, faktor pendidikan dan sekolah,

faktor pergaulan anak, dan pengaruh media massa. Kehendak yang

tertanam pada diri anak untuk berbuat jahat terkadang timbul karena

3 Wagiati Soetodjo, Hukum Pidana Anak, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2006), h. 17.

4 Lilik Mulyadi, Wajah Sistem Peradilan Anak Indonesia, (Bandung: PT. Alumni, 2014),

h. 32-33. 5 Wagiati Soetodjo, Hukum Pidana Anak, ... , h. 29.

Page 12: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

3

pengaruh bacaan, gambar-gambar, dan film.6 Tontonan yang berupa

gambar-gambar porno akan memberikan rangsangan seks terhadap anak.

Rangsangan seks tersebut akan memberikan dampak negatif bagi

perkembangan jiwa anak. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan

adalah dengan cara mengarahkan anak kepada tontonan yang lebih bernilai

pendidikan, meningkatkan religius anak, dan membimbing anak dalam

pendidikan yang lebih baik.

Keadilan merupakan kebutuhan masyarakat yang akan melahirkan

lembaga atau institusi hukum yang baik. Dengan demikian, hukum

bertujuan untuk mengatur tata tertib dalam masyarakat secara damai dan

adil. Hukum mengehendaki pelayanan kepentingan setiap orang. Sehingga

pada intinya, tujuan hukum adalah agar terciptanya kebenaran dan

keadilan. Dalam mencapai tujuannya itu, hukum bertugas membagi hak

dan kewajiban antar individu dalam masyarakat, membagi wewenang dan

mengatur cara memecahkan masalah hukum, serta memelihara kepastian

hukum.7

Untuk menjamin kepastian hukum, maka lahirlah perundang-undangan

yang dapat memberikan kebijakan hukum dalam mengkoordinir keadilan

dalam masyarakat. Di Indonesia, terdapat Undang-undang Nomor 11

Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang di mana negara

menjamin hak setiap Anak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan

berkembang serta atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Peradilan anak bertujuan memberikan yang paling baik bagi anak, tanpa

mengorbankan kepentingan masyarakat dan tegaknya keadilan.8

Menurut Hukum Islam, apabila beberapa orang bersama-sama

melakukan jarimah maka perbuatannya itu disebut turut berbuat jarimah

6 Wagiati Soetedjo dan Melani, Hukum Pidana Anak (Edisi Revisi), (Bandung: PT. Refika

Aditama, 2013), h. 16-23. 7 Wawan Muhwan Hariri, Pengantar Ilmu Hukum, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), h. 50.

8 Maidin Gulton, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana

Anak Di Indonesia, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2013), h. 77.

Page 13: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

4

atau dikenal sebagai Al-Isytirak.9 Al-Isytirak biasa dikenal sebagai

penyertaan. Islam membagi penyertaan dalam Islam menjadi dua, yakni

penyertaan secara langsung dan penyertaan secara tidak langsung. Untuk

membedakan antara orang yang secara langsung dan secara tidak langsung

dalam penyertaan, Fuqaha membagi menjadi dua bagian:

1. Orang yang turut serta secara langsung dalam melakukan tindak

pidana (syarik mubasyir, perbuatannya dinamakan isytirak mubasyir).

2. Orang yang turut serta secara tidak langsung dalam melakukan tindak

pidana (syarik mutasabbib, perbuatannya disebut dengan isytirak ghair

mubasyir).

Dasar pemikiran antar keduanya, yang pertama melakukan secara

langsung unsur material tindak pidana karena itu ia dinamakan syarik fil

mubasyarah atau disebut dengan pelaku langsung. Sedangkan yang kedua

menjadi sebab adanya tindak pidana, baik karena janji, menghasut, atau

memberikan bantuan, tetapi tidak turut serta secara langsung melakukan

unsur tindak pidana.

Dalam hukum tertulis di Indonesia, batasan umur bagi anak yang

melakukan tindak pidana sudah diatur dalam Pasal 1 Nomor 3 UU SPPA,

“Anak yang berkonflik dengan Hukum yang selanjutnya disebut Anak

adalah anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi belum

berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga melakukan tindak

pidana”.10

Penyertaan oleh anak berarti ada keikutsertaan dalam perbuatan tindak

pidana dengan beberapa orang. Hubungan antar pelaku dalam melakukan

tindak pidana ada bermacam-macam, yaitu bersama-sama dalam

melakukan kejahatan, seorang mempunyai kehendak dan merencanakan

sesuatu kemudian mempergunakan orang lain untuk melaksanakan tindak

9 Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Islam, (Jakarta: Sinar Grafika,

2004), h. 67. 10

Pasal 1 Nomor 3 UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Page 14: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

5

pidana tersebut, dan terakhir seorang saja melakukan tindak pidana

sedangkan orang lain hanya membantu melakukan tindak pidana.

Di Indonesia terdapat beberapa kasus penyertaan anak dalam tindak

pidana pembunuhan, seperti contoh kasus yang diputuskan oleh

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor: 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel

terkait masalah penyertaan pembunuhan yang di dalamnya melibatkan

anak bernama Fikri Pribadi, Bagus Firdaus, Fatahillah, dan Arga Putra

Samosir yang divonis hukuman penjara dengan lama hukuman yang

berbeda. Bagaimana hukum Islam memandang mengenai penyertaan anak

dalam tindak pidana pembunuhan akan dijelaskan dalam bab-bab

berikutnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk

meneliti lebih dalam lagi mengenai penyertaan anak dalam tindak pidana

pembunuhan. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap masalah ini,

maka dari itu penulis curahkan dalam bentuk sebuah skripsi dengan judul:

PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN

PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM (Analisis Putusan Nomor:

1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel).

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi

beberapa masalah dalam penelitian ini. Maka perlu adanya pembatasan

dan perumusan masalah yang menjadi fokus penelitian ini. Untuk

mengefektifkan dan memudahkan pengolahan data, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk penyertaan dalam pembunuhan yang melibatkan

seorang anak?

2. Bagaimana sanksi hukum yang ditetapkan dalam putusan nomor:

1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel ditinjau dari Hukum Pidana Islam?

Page 15: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

6

3. Bagaimana pertimbangan hakim pada perkara nomor:

1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel ditinjau berdasarkan Hukum Pidana Positif?

Berdasarkan luasnya penelitian ini, maka perlu dilakukan pembatasan

masalah. Pembunuhan oleh anak di batasi pada penyertaan dalam

pembunuhan yang melibatkan anak di bawah umur.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, ada beberapa tujuan yang hendak

dicapai oleh penulis, dan tujuan yang dimaksud adalah:

a. Untuk mengetahui bentuk penyertaan dalam pembunuhan yang

melibatkan seorang anak.

b. Untuk mengetahui sanksi hukum yang ditetapkan dalam putusan

nomor: 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel ditinjau dari Hukum Pidana

Islam.

c. Untuk dapat mengetahui pertimbangan hakim pada perkara nomor

1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel ditinjau berdasarkan Hukum Pidana

Positif.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam melaksanakan penelitian ini adalah:

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

wawasan dan pengetahuan dalam memahami hukum positif dan

juga hukum pidana Islam pada umumnya dan tentang penyertaan

anak dalam tindak pidana pembunuhan khususnya.

b. Manfaat Praktis

Diharapkan hasil penelitian ini bisa memberikan penjelasan

kepada masyarakat tentang penyertaan anak dalam tindak pidana

pembunuhan menurut hukum positif dan hukum pidana Islam, agar

masyarakat bisa memahami dengan baik serta diharapkan menjadi

Page 16: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

7

bahan rujukan bagi praktisi hukum dalam menyelesaikan

permasalahan mengenai penyertaan anak dalam tindak pidana

pembunuhan.

D. Tinjauan Kajian Terdahulu

Sebelumnya penulis melakukan tinjauan pustaka dengan tujuan untuk

mengkaji materi-materi terdahulu, khususnya mengenai anak yang

melakukan tindak pidana. Dari literatur yang telah penulis telaah, terdapat

karya tulis berupa skripsi yang dijadikan acuan awal oleh penulis, yaitu:

Karya ilmiah dari skripsi Hanifah Azwar mahasiswi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul “Penyertaan dalam

Pembunuhan Berencana dalam Hukum Islam dan Hukum Positif (Kajian

Yurispudensi No. 1429K/Pid/2010)”. Pokok pembahasan ini mengenai

unsur-unsur tindak pidana, pembagian tindak pidana, bentuk-bentuk

penyertaan, dan kualifikasi pembunuhan. Pada penelitian ini, hanya

membahas mengenai penyertaan dalam tindak pidana pembunuhan yang

pelakunya adalah orang dewasa. Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk

mengisi kekosongan penelitian tentang penyertaan yang dilakukan oleh

anak di bawah umur. Khususnya mengenai tindak pidana pembunuhan

yang dilakukan dengan cara yang sadis.

Karya ilmiah dari Akhmad Farid Zamani yang berjudul “Tindak

Pidana Penyertaan Pembunuhan Perspektif Hukum Islam (Analisis

Putusan Mahkamah Agung No. 959K/Pid/2012)”. Pembahasan ini

mengenai konsep tindak pidana, tindak pidana pembunuhan, bentuk-

bentuk penyertaan, dan tuntutan jaksa.

Temuan penting dari karya ilmiah ini ialah putusan hakim yang hanya

menjatuhkan 10 tahun penjara kepada terdakwa, sedangkan dalam hukum

Islam, baik pelaku langsung maupun tidak langsung, apabila ia membunuh

maka hukumannya adalah qishash. Dalam penelitian ini hanya membahas

mengenai sanksi bagi pelaku penyertaan yang langsung maupun tidak

Page 17: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

8

langsung oleh orang dewasa, yang dalam hukum Islam semua pelakunya

bisa dijatuhi hukuman qishash. Sedangkan dalam skripsi ini, penulis akan

membahas mengenai penyertaan yang di dalamnya terdapat anak di bawah

umur. Anak di bawah umur tidak dapat dijatuhi hukuman qishash.

Karya ilmiah dari Yani Suryani yang berjudul “Pemidanaan Anak Di

Indonesia Terhadap Pelaku Pencurian Dalam Perspektif Hukum Islam”.

Pokok pembahasan karya ilmiah ini adalah kedudukan anak dalam hukum

positif, tindak pidana anak pelaku pencurian, ketentuan tindak pidana bagi

anak pelaku pencurian menurut hukum positif, dan pertanggungjawaban

pidana terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak.

Dalam penelitian ini, menjelaskan mengenai penyertaan anak dalam

tindak pidana pencurian, dan penulis belum menemukan pokok masalah

dari karya ilmiah tersebut mengenai hukuman bagi anak yang melakukan

penyertaan. Oleh karena itu, dalam karya tulis ini penulis akan lebih

menjabarkan mengenai hukuman bagi anak yang ikut serta dalam

penyertaan tindak pidana khususnya pada tindak pidana pembunuhan.

Penulis pun akan membahas mengenai perbedaan patokan usia yang

dikategorikan dewasa menurut hukum positif dan hukum pidana Islam.

Dalam karya ilmiah ini, masih menggunakan undang-undang peradilan

anak yang belum diperbarui, maka penulis akan memuat undang-undang

peradilan anak terbaru dalam penulisan ini.

Karya ilmiah dari Ryan Mustiqal Alam yang berjudul “Tinjauan

Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pembunuhan Dengan Penyertaan Yang

Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan Nomor:

633/Pid.B/2011/PN.Mks)”. Pokok pembahasan dari karya ilmiah ini

adalah jenis tindak pidana, pengertian penyertaan, jenis-jenis pembunuhan,

unsur-unsur pembunuhan biasa, sanksi pidana bagi anak, penerapan

hukum pidana materiil dalam perkara tindak pidana pembunuhan yang

dilakukan oleh anak, dan putusan hakim terhadap tindak pidana

pembunuhan yang dilakukan oleh anak.

Page 18: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

9

Dalam penelitian ini belum dibahas mengenai jika tindak pidana

pembunuhan dilakukan oleh anak yang termasuk dalam penyertaan dengan

orang dewasa. Penelitian ini hanya membahas mengenai penyertaan anak

dalam tindak pidana pembunuhan dalam kacamata hukum positif.

Sedangkan penulis akan membahas mengenai penyertaan yang dilakukan

oleh anak di bawah umur dengan orang dewasa dalam tinjauan hukum

pidana positif dan hukum pidana Islam.

E. Metode Penelitian

1. Teknik Penelitian

Metode yang akan dipergunakan dalam penelitian ini, termasuk

dalam penelitian putusan kasus dan kepustakaan (Library Research),

yakni mengidentifikasikan secara sistematis dan melakukan analisis

terhadap dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan

dengan tema, objek, dan masalah dalam suatu penelitian.11

2. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menelaah putusan kasus yang bersifat kualitatif. Dengan

mengkaji lebih dalam melalui literatur-literatur yang ada baik melalui

putusan hakim, buku, catatan, artikel-artikel di internet, majalah dan

jurnal ilmiah mau pun hasil penelitian terdahulu.

3. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif di mana

peneliti membahas masalah ini melalui Undang-undang. Pembahasan

masalah penyertaan anak dalam tindak pidana pembunuhan terdapat

pada pasal 380 KUHP, pasal 55 KUHP, dan Undang-undang Nomor

11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

4. Data Penelitian

a. Sumber Data

11

Jaenal Aripin, dkk, Metode Penelitian Hukum, (Ciputat: Lembaga Penelitian UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 17.

Page 19: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

10

Ada dua sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini,

antara lain:

1) Sumber primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat12

yakni dari penelitian ini adalah Al-Qur’an, Kitab Undang-

undang Hukum Pidana, Undang-undang Sistem Peradilan

Pidana Anak, dan putusan hakim nomor:

1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

2) Sumber sekunder yang pengumpulan data dapat diperoleh

dari dokumen-dokumen yang berupa catatan formal dan

dengan mengumpulkan serta menelaah beberapa literatur

baik berupa buku-buku, catatan, dan dokumen-dokumen

atau diktat yang ada pada redaksi.13

dari penelitian ini

adalah hasil-hasil penelitian, majalah, surat kabar, jurnal

ilmiah, artikel, internet, dan seterusnya.

5. Teknik Pengelolaan Data

Dalam penelitian ini, pengelolaan data yang digunakan adalah

metode kualitatif, yakni dengan cara mengumpulkan data sebanyak-

banyaknya kemudian diolah menjadi kesatuan data untuk

mendeskripsikan permasalahan yang akan dibahas dengan mengambil

materi-materi yang relevan dengan permasalahan, lalu dikomparasikan

yaitu dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber-

sumber data tersebut diklasifikasikan untuk memudahkan dalam

menganalisa.

6. Analisa Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode yuridis-

normatif. Penelitian yang menggunakan analisis yuridis-normatif

merupakan penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum yang

12

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (suatu tinjauan

singkat), (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2003), h. 13. 13

Husni Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:

Bumi Aksara, 1998), h. 32.

Page 20: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

11

terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan

pengadilan.14

Selain itu penulis juga menggunakan metode analisis deduktif,

yaitu dengan cara menganalisis data yang bertitik tolak dari data yang

bersifat umum kemudian ditarik pada kesimpulan khusus.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah memahami isi skripsi dan mencapai sasaran

seperti yang diharapkan, maka penulis membagi isi skripsi ini ke dalam

lima bab yang masing-masing bab terdiri dari sub bab.

Secara teknis penulisan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Tahun 2017”. Adapun sistematika pembahasannya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada BAB I penulis menguraikan latar belakang masalah,

identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, tinjauan kajian terdahulu, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PIDANA ANAK

Pada BAB II penulis menguraikan tentang teori

pemidanaan, anak di mata hukum, dan pemidanaan anak di

bawah umur.

BAB III PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA

PEMBUNUHAN

Pada BAB III penulis menguraikan tentang tindak pidana

pembunuhan, bentuk-bentuk penyertaan, anak dalam

penyertaan tindak pidana, dan ketentuan pidana penyertaan

anak dalam tindak pidana pembunuhan menurut hukum

positif.

14

Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), h. 24.

Page 21: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

12

BAB IV PENERAPAN HUKUM DAN SANKSI PENYERTAAN

ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN

Pada BAB IV penulis menguraikan tentang penerapan

hukum terhadap penyertaan anak dalam tindak pidana

pembunuhan dalam putusan nomor:

1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel dan sanksi terhadap

penyertaan anak dalam tindak pidana pembunuhan

perspektif hukum pidana Islam.

BAB V PENUTUP

Pada BAB V penulis menguraikan tentang penutup yang

merupakan hasil akhir meliputi kesimpulan berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan. Kemudian pada penutup

ini penulis juga memberikan saran-saran sesuai dengan

pokok permasalahan yang penulis kaji.

Page 22: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

13

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG PIDANA ANAK

A. Teori Pemidanaan

Teori-teori pemidanaan pada umumnya dapat dibagi ke dalam dua

kelompok teori,15

yaitu:

1. Teori Absolut atau Teori Pembalasan (retributive/vergeldings

theorieen)

Menurut teori ini, pidana dijatuhkan semata-mata karena orang

telah melakukan suatu kejahatan atau tindak pidana. Pidana merupakan

akibat mutlak yang harus ada sebagai suatu pembalasan kepada orang

yang melakukan kejahatan. Setiap kejahatan harus diikuti dengan

pidana, tidak boleh tidak dan tanpa tawar menawar. Tidak melihat

akibat-akibat apapun yang mungkin terjadi dari dijatuhkannya pidana.

Hutang pati, nyaur pati; hutang lara, nyaur lara yang berarti si

pembunuh harus dibunuh, si penganiaya harus dianiaya.16

Mengenai

aturan semacam ini, terdapat pula dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat

93 sebagai berikut:

“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja,

maka balasannya ialah neraka jahannam; kekal ia di dalamnya, dan

15

Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori-teori Dan Kebijakan Pidana, (Bandung: PT.

Alumni, 2010), Cet.4, h. 10. 16

Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia, (Bandung: PT. Refika

Aditama, 2014), Cet.6, h. 23.

Page 23: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

14

Allah murka kepadanya, mengutuknya serta menyediakan azab yang

besar baginya”.17

Pembalasan dikemukakan sebagai alasan untuk memidana

seseorang yang telah melakukan kejahatan. Dalam pandangan ini,

bahwa setiap individu manusia itu bertanggungjawab atas

perbuatannya sendiri. Pidana dianggap sebagai pembalasan mutlak atas

perbuatan jahat yang telah dilakukan oleh individu pelakunya.

Misalnya, melalui lembaga lex talionis di mana penganiayaan terhadap

mata dibalas secara setimpal dengan pidana atas mata yang serupa,

gigi dibalas gigi, mati dibalas mati, dan seterusnya.18

Menurut Johannes Andenaes, tujuan utama dari pidana menurut

teori absolut adalah untuk memuaskan tuntutan keadilan.19

Salah

seorang tokoh dari penganut teori absolut ialah Hegel, yang

berpendapat bahwa pidana merupakan keharusan logis sebagai

konsekuensi dari adanya kejahatan. Johannes Andenaes

mengemukakan bahwa penebusan tidak sama dengan pembalasan

dendam. Pembalasan dendam atau revenge merupakan suatu

pembalasan yang berusaha memuaskan hasrat balas dendam dari

sebagian para korban. Sedangkan penebusan atau retribution tidak

berusaha menenangkan atau menghilangkan emosi-emosi dari para

korban tetapi lebih bertujuan untuk memuaskan tuntutan keadilan.

Pada teori absolut, pembalasan merupakan tujuan utama untuk

kesejahteraan masyarakat. Kesalahan merupakan satu-satunya syarat

untuk adanya pidana. Pidana tersebut harus disesuaikan dengan

kesalahan si pembuat kejahatan.

17

Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 93. 18

Jimly Asshiddiqie, Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia, (Bandung: Angkasa,

1996), h. 167-168. 19

Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori-teori Dan Kebijakan Pidana, (Bandung: PT.

Alumni, 2010), Cet.4, h. 11.

Page 24: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

15

2. Teori Relatif atau Teori Tujuan (utilitarian/doel theorieen)

Menurut teori ini memidana bukanlah untuk memuaskan tuntutan

absolut dari keadilan. Menurut J. Andenaes, teori ini disebut sebagai

“teori perlindungan masyarakat” (the theory of social defence).20

Teori

ini lebih tepat disebut dengan teori reduktif karena dasar pembenaran

pidana menurut teori ini adalah untuk mengurangi frekuensi kejahatan.

Dasar pembenaran adanya pidana menurut teori ini adalah terletak

pada tujuannya. Pidana dijatuhkan bukan karena orang membuat

kejahatan tetapi agar orang jangan melakukan kejahatan. Pada teori ini,

suatu kejahatan tidak mutlak harus diikuti dengan suatu pidana dan

harus melihat bahwa upaya menjatuhkan pidana dapat memperbaiki si

pelaku kejahatan agar menjadi orang baik yang tidak akan melakukan

kejahatan kembali. Menurut Zevenbergen, terdapat tiga macam

memperbaiki penjahat, yaitu perbaikan yuridis, perbaikan intelektual,

dan perbaikan moral.21

Perbaikan yuridis mengenai sikap si penjahat dalam hal menaati

undang-undang. Perbaikan intelektual mengenai cara berpikir si

penjahat agar ia sadar akan jeleknya kejahatan. Sedangkan perbaikan

moral mengenai rasa kesusilaan si penjahat agar ia menjadi orang yang

bermoral tinggi. Pada teori relatif, dalam hal menjatuhkan pidana

bergantung kepada kemanfaatannya kepada masyarakat. Untuk

mencapai tujuan memperbaiki si penjahat, tidaklah layak dijatuhkan

pidana, tetapi dapat pula diberikan tindakan yang tidak bersifat pidana

yang diambil oleh pemerintah. Misalnya, menyerahkan si pelaku

kejahatan kepada suatu lembaga swasta dalam bidang sosial agar

dididik menjadi masyarakat yang berguna.

Pencegahan bukan merupakan tujuan akhir, tetapi hanya sebagai

sarana untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi yaitu kesejahteraan

masyarakat.

20

Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori-teori Dan KebijakanPidana, ... , Cet.4, h. 16. 21

Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia, (Bandung: PT. Refika

Aditama, 2014), Cet.6, h. 26.

Page 25: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

16

B. Anak Di Mata Hukum

Faktor usia memiliki pengaruh terhadap tingkah laku manusia jika

dilihat dari segi fisik, psikis, dan sosiologis. Faktor usia disebut pula

mempunyai hubungan dengan pengulangan tingkah laku kriminal.

Mengenai hal ini Thorsten Stallin berdasarkan hasil studi di Benua Eropa

mengatakan bahwa semakin muda usia seseorang yang mengalami suatu

hukuman, maka semakin besar kemungkinan bahwa ia akan dihukum lagi

karena mengulangi perbuatannya, dan ia akan mengulang-ulangi kejahatan

dalam waktu yang panjang.

Di Belanda pada tahun 1881 telah terbentuk Wetboek van Strafrecht di

mana dalam undang-undang tersebut dapat dijumpai pasal-pasal mengenai

seolah-olah anak yang belum berumur 10 tahun tidak dapat dituntut

menurut hukum pidana apabila ia terbukti melakukan tindak pidana

kejahatan, maka perlunya masuk ke dalam rijksopvoedinghsgesticht

(Lembaga Pendidikan Kerajaan) oleh Hakim Perdata. Di Indonesia, sejak

tahun 1954 terutama di Jakarta yang menjadi ibukota negara, sudah

terbentuk Hakim Khusus yang menangani dan mengadili anak-anak.

Anak adalah manusia yang masih kecil, misalnya berusia 6 tahun.22

Dalam hukum positif, pengertian anak dapat ditinjau dari berbagai aspek,

yaitu aspek hukum, aspek psikologis, dan aspek biologis.

Pertama, anak ditinjau dari aspek hukum, dalam Pasal 1 ayat 1

Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-

undang Perlindungan Anak, disebutkan bahwa Anak merupakan seseorang

yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih

dalam kandungan. Dalam pasal 1 ayat 2 Undang-undang Nomor 4 Tahun

1979 tentang Kesejahteraan Anak, yang disebut anak adalah seseorang

yang belum mencapai usia 21 (dua puluh satu) tahun dan belum pernah

22

Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), h.

38, dalam Bunadi Hidayat, Pemidanaan Anak di Bawah Umur, (Bandung: PT. Alumni, 2010), h.

55.

Page 26: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

17

kawin. Menurut ketentuan pasal 45 KUHP, bahwa seseorang dikatakan

masih anak-anak haruslah mempunyai 2 syarat, yakni:

1. Orang atau anak itu ketika melakukan tindak pidana belum dewasa

yang dalam artian belum memiliki umur 21 tahun dan belum pernah

kawin,

2. Tuntutan itu mengenai perbuatan pidana pada waktu ia berumur 16

tahun.

Dalam hukum Islam, orang yang sudah dewasa disebut dengan orang

sudah aqil baligh yang dihitung sejak seorang laki-laki sudah mengalami

mimpi basah dan seorang perempuan sudah mengalami menstruasi.

Penentuan umur seseorang yang belum aqil baligh dan yang sudah aqil

baligh dalam Islam sangatlah susah.

Kedua, anak ditinjau dari aspek psikologis. Proses perkembangan anak

terdiri dari beberapa fase pertumbuhan yang bisa digolongkan berdasarkan

pada keselarasan antara perkembangan jasmani anak dengan

perkembangan jiwa anak.

Ketiga, anak ditinjau dari aspek biologis yang lebih ditekankan pada

perubahan fisik seseorang. Biasanya, perubahan fisik seseorang diawali

dengan perubahan jasmani yang menyangkut segi seksual, biasanya terjadi

sekitar umur 13-14 tahun. Perubahan itu disertai dan diiringi oleh

perubahan-perubahan lain yang berjalan sampai umur 20 tahun. Oleh

karena itu, masa remaja dapat dikatakan terjadi pada umur 13-20 tahun.

Kedudukan anak yang dihukum dengan diserahkan kepada orang tua,

lembaga perawatan atau pembinaan, balai latihan kerja, atau lembaga

sosial, dan tidak dapat disebut sebagai gugurnya tindak pidana yang

dilakukan oleh anak tersebut dan atau dihapuskannya hak anak

menjalankan hukuman penjara dari anak tersebut. Menurut Loebby

Loqman, tentang anak-anak seharusnya bukan sebagai peradilan biasa,

akan tetapi sebagai suatu peradilan tersendiri tidak dimasukkan dalam

Page 27: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

18

Peradilan Umum, karena bagi seorang Anak yang melakukan tindak

pidana seharusnya bukan diukur dari nilai orang dewasa, tetapi oleh

kemampuan berpikir seorang anak.23

C. Pemidanaan Anak Di Bawah Umur

Anak merupakan aset negara yang harus dijamin haknya untuk tumbuh

dan berkembang. Di Indonesia, terdapat kasus-kasus anak nakal yang

terjerat dalam hukum. Dalam pasal 1 ayat 3 Undang-undang Nomor 11

Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, yang dimaksud

dengan anak nakal atau anak yang berkonflik dengan hukum adalah anak

yang telah berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi belum berumur 18

(delapan belas) tahun yang diduga melakukan tindak pidana.

Dalam hal menangani anak yang berkonflik dengan hukum, undang-

undang sistem peradilan pidana anak membedakan proses persidangan

antara persidangan anak dengan persidangan orang dewasa. Apabila

pelaku berusia 10 sampai 16 tahun, maka hakim Pidana harus menyelidiki

apakah pelakunya dapat menyadari bahwa perbuatannya itu terlarang atau

tidak. Jika jawabannya dapat menyadari, maka pelaku dapat dijatuhkan

pidana bagi orang dewasa dengan dikurangi 1/3. Jika diancam pidana

seumur hidup, dapat diganti dengan pidana penjara selama-lamanya 15

(lima belas) tahun. Apabila jawabannya tidak menyadari, maka pelaku

tidak dapat dijatuhi hukuman pidana.24

Dalam menangani perkara pidana yang pelakunya merupakan anak-

anak, maka Hakim harus mempertimbangkan bahwa yang terpenting

bukanlah dapat dihukum atau tidak, melainkan tindakan yang

bagaimanakah yang harus diambil untuk mendidik anak itu. Kitab

Undang-undang Hukum Pidana di Indonesia hanya memuat sebagian

peraturan saja dari hukum yang berlaku di Belanda, antara lain tercantum

dalam Pasal 45, 46, dan 47 KUHP dan pasal-pasal lain yaitu pasal 40 dan

23

Wagiati Soetedjo dan Melani, Hukum Pidana Anak, (Bandung: PT. Refika Aditama,

2013), Cet.4, h. 139. 24

Wagiati Soetedjo dan Melani, Hukum Pidana Anak, ... , Cet.4, h. 2.

Page 28: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

19

pasal 72 ayat (2) KUHP yang ditujukan untuk melindungi kepentingan

anak.

Perlindungan terhadap anak tentu melibatkan lembaga dan perangkat

hukum yang lebih memadai. Untuk itu, pemerintah mengesahkan Undang-

undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak,

sebagai perangkat hukum yang lebih mantap dan memadai dalam

melaksanakan pembinaan dan memberikan perlindungan terhadap anak.

Dalam undang-undang ini telah ditentukan pembedaan perlakuan dalam

hukum acaranya, dari mulai saat penyidikan hingga proses pemeriksaan

perkara anak pada sidang pengadilan anak. Undang-undang ini telah

mencabut pasal 45, 46, dan 47 KUHP yang penjatuhan pidana penjara

ditentukan paling lama ½ (satu per dua) dari maksimum ancaman pidana

penjara bagi orang dewasa dan apabila anak tersebut melakukan tindak

pidana dengan ancaman pidana seumur hidup atau hukuman mati, maka

anak tersebut dijatuhi ancaman hukuman penjara paling lama 10 (sepuluh)

tahun.25

Dalam menanggapi berbagai kasus tentang pemidanaan anak

sebagaimana yang tertera dalam Undang-undang tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak Nomor 11 Tahun 2012 yang di mana jalan terbaik dalam

proses pemidanaan anak di bawah umur yaitu dengan proses keadilan

restoratif dan diversi.

Keadilan restoratif adalah penyelesaian perkara tindak pidana dengan

melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku/korban, dan pihak lain yang

terkait untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil dengan

menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula, bukan pembalasan.

Sementara diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara Anak dari

proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.26

25

Pasal 81 ayat (6) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak. 26

Pasal 1 ayat (6) dan (7) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem

Peradilan Pidana Anak.

Page 29: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

20

Dengan proses restoratif, diharapkan bahwa antara pihak korban dan

pelaku secara bersama-sama merundingkan hal yang perlu dilakukan tanpa

harus ada unsur balas dendam. Sementara dalam hal diversi yang

merupakan salah satu langkah yang paling bagus dengan tujuan untuk

mencegah terjadinya kejahatan anak di masa mendatang. Pencegahan

terjadinya kejahatan anak dilakukan dengan bentuk program seperti

pengawasan masyarakat, kompensasi, denda, pemberian nasihat, atau

kegiatan-kegiatan yang melibatkan pengawasan keluarga. Semua program

diversi tersebut diharapkan dapat mencegah anak yang telah melakukan

kejahatan agar tidak mengulangi perbuatannya di masa mendatang.

Page 30: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

21

BAB III

PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN

A. Tindak Pidana Pembunuhan

Kesengajaan menghilangkan nyawa orang lain oleh Kitab Undang-

undang Hukum Pidana disebut sebagai suatu pembunuhan sebagaimana

yang tertera dalam pasal 338 KUHP dirumuskan sebagai dengan sengaja

menghilangkan nyawa orang yang diancam dengan maksimum hukuman

lima belas tahun penjara. Untuk menghilangkan nyawa orang lain, seorang

pelaku harus melakukan sesuatu atau suatu rangkaian tindakan yang

berakibat dengan meninggalnya orang lain.

Menurut hukum Islam, pembunuhan disebut dengan القتل yang artinya

mematikan. Abdul Qadir Audah memberikan definisi sebagai berikut:

زهاق زوح أدمي ه ا امقتل هوفعل من امعبادتزول به امحياة أي أه

بفعل أدمي أخر

Artinya: “ Pembunuhan adalah perbuatan manusia yang menghilangkan

kehidupan yakni pembunuhan itu adalah menghilangkan nyawa manusia

dengan sebab perbuatan manusia lain”27

Kejahatan terhadap nyawa adalah berupa penyerangan terhadap

nyawa orang lain.28

Kepentingan hukum yang dilindungi dan yang

merupakan objek kejahatan ini adalah nyawa manusia. Atas dasar

kesalahannya, terdapat 2 (dua) kelompok kejahatan terhadap nyawa.

Pertama, kejahatan terhadap nyawa yang dilakukan dengan sengaja yang

dimuat dalam Bab XIX KUHP, pasal 338-350 KUHP. Kedua, kejahatan

terhadap nyawa yang dilakukan tidak dengan sengaja yang dimuat dalam

Bab XXI khusus pada Pasal 359 KUHP.

27

Abdul Qadir Audah, At-Tasyri‟ Al-Jinaa‟i Al-Islami Muqaranan bi Al-Qanun Al-

Wadi‟i, (Beirut: Al-Risalah, 1998), juz II, h. 6. 28

Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Tubuh dan Nyawa, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2007), h. 55.

Page 31: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

22

Hal yang tidak dikehendaki oleh undang-undang itu sebenarnya ialah

kesengajaan menimbulkan akibat meninggalnya orang lain. Akibat yang

dilarang atau yang tidak dikehendaki oleh undang-undang seperti itu di

dalam doktrin juga disebut sebagai akibat konstitutif.29

Tindak pidana

pembunuhan merupakan delik yang dirumuskan secara materiil, yakni

delik yang baru dapat dianggap sebagai telah selesai dilakukan oleh

pelakunya dengan timbulnya akibat yang dilarang atau yang tidak

dikehendaki oleh undang-undang. Pembunuhan tidak dapat dikatakan

terjadi, jika akibat berupa meninggalnya orang lain itu belum timbul.

Terdapat jenis-jenis tindak pidana pembunuhan dalam buku ke II Bab

ke-XIX KUHP, di antaranya:

1. Cenvoudige delicten atau delik-delik yang sederhana. Maksud dari

delik yang sederhana ialah delik-delik dalam bentuk yang pokok, yakni

delik-delik yang telah dirumuskan secara lengkap dengan semua

unsur-unsurnya. Dihubungkan dengan tindak pidana pembunuhan

yang diatur dalam Buku ke-II Bab ke-XIX KUHP, tindak pidana yang

diatur dalam Pasal 338 KUHP itu merupakan tindak pidana

pembunuhan dalam bentuk pokok, yakni delik yang telah dirumuskan

secara lengkap dengan semua unsur-unsurnya. Pembentuk undang-

undang telah menyebutkan secara lengkap semua unsur dari tindak

pidana tersebut. Bagian inti dari pembunuhan yang tertera dalam Pasal

338 KUHP ialah dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain dan

merampas nyawa orang lain.

2. Gequalificeerde delicten atau delik-delik dengan kualifikasi yang

diartikan sebagai tindak pidana dengan pemberatan, yakni delik-delik

dalam bentuk yang pokok, yang karena di dalamnya terdapat keadaan-

keadaan yang memberatkan maka pidana yang diancamkannya pun

menjadi diperbesar.

29

P.A.F. Lamintang dan Theo Lamintang, Delik-delik Khusus Kejahatan Terhadap

Nyawa, Tubuh, dan Kesehatan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), Cet.2, h. 1.

Page 32: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

23

Yang termasuk dalam delik ini ialah tindak pidana pembunuhan yang

diatur dalam Pasal 339 dan 340 KUHP yang merupakan tindak pidana

pembunuhan dengan pemberatan. Keadaan-keadaan yang

memberatkan mengenai tindak pidana pembunuhan yang diatur dalam

Pasal 339 KUHP ialah bahwa pembunuhan tersebut telah dilakukan

seseorang dengan didahului, disertai, atau diikuti oleh suatu tindak

pidana yang lain dengan maksud untuk menyiapkan atau memudahkan

tindak pidana tersebut atau untuk melepaskan dirinya sendiri maupun

peserta lain dari tuntutan hukum dalam hal tertangkap tangan. Inti dari

delik yang tertera dalam Pasal 339 KUHP yang merupakan tambahan

berfungsi untuk menaikkan pidana dari 15 (lima belas) tahun penjara

menjadi pidana penjara seumur hidup atau 20 (dua puluh) tahun

penjara.

Keadaan-yang memberatkan mengenai tindak pidana pembunuhan

yang diatur dalam Pasal 340 KUHP ialah bahwa pembunuhan tersebut

telah dilakukan dengan direncanakan terlebih dahulu. Hal inti yang

menyebabkan pidananya menjadi berat yaitu “dipikirkan lebih dulu”.

3. Gepriviligieerde delicten atau delik-delik dengan keadaan yang

meringankan dan terdapat pidana yang diancamkan terhadap tindak

pidana tersebut menjadi diperingan. Hal ini seperti delik yang

tercantum dalam Pasal 341 KUHP. Keadaan-keadaan yang

meringankan itu ialah bahwa pembunuhan tersebut telah dilakukan

oleh seorang ibu atas anaknya yang baru dilahirkan, terdorong oleh

perasaan takut diketahui oleh orang lain bahwa ia telah melahirkan

seorang anak. Bagian inti dari delik ini sehingga diperingan karena

adanya rasa takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat anak

dilahirkan. Keadaan panik ini menyebabkan pidana menjadi lebih

ringan, dari 15 (lima belas) tahun penjara menjadi 7 (tujuh) tahun

penjara.30

30

Andi Hamzah, Delik-delik Tertentu di Dalam KUHP, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011),

Cet.4, h. 58.

Page 33: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

24

B. Bentuk-bentuk Penyertaan

Penyertaan merupakan turut sertanya seorang atau lebih pada waktu

seorang lain melakukan suatu tindak pidana.31

Sedangkan dalam Hukum

Islam, penyertaan berasal dari kata اك تي ش .yang berarti turut ا

32

Adapun yang menjadi syarat-syarat umum dalam keturutsertaan adalah

sebagai berikut:

a. Para pelaku terdiri atas beberapa orang. Jika pelaku melakukan tindak

pidana sendirian, maka tidak termasuk ke dalam istilah keikutsertaan

langsung maupun tidak langsung.

b. Para pelaku dihubungkan kepada suatu perbuatan yang dilarang dan

dapat dijatuhi hukuman atas perbuatannya.

Mengenai bentuk-bentuk penyertaan diterangkan dalam pasal 55 dan

56 KUHP. Penyertaan dibedakan dalam dua kelompok, yaitu:

1. Kelompok orang yang perbuatannya disebutkan dalam Pasal 55 ayat, yang

dalam hal ini disebut dengan para pembuat yang berarti:

a. Yang melakukan (plegen);

Yang melakukan berarti subjek yang turun langsung dalam

perbuatan tindak pidana. Pelaku adalah orang yang melakukan

sendiri perbuatan yang memenuhi perumusan delik dan dipandang

paling bertanggungjawab.33

b. Yang menyuruh melakukan (doen plegen);

Menyuruh melakukan berarti apabila terdapat seseorang lain

yang menyuruh si pelaku melakukan perbuatan yang biasanya

merupakan tindak pida na, tetapi oleh karena beberapa hal si

31

Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia, (Bandung: P.T. Refika

Aditama, 2014), Cet.6, h. 117. 32

A.W. Munawir dan Muhammad Fairuz, Kamus Al-Munawwir Indonesia-Arab,

(Surabaya: Pustaka Progressif, 2007), h. 800. 33

Adam Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana Bagian 3, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2002), h. 51.

Page 34: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

25

pelaku itu tidak dapat dikenai hukuman pidana. Jadi, si pelaku itu

seolah-olah menjadi alat belaka yang dikendalikan oleh si

penyuruh. Apabila tidak ada pasal 55 KUHP, maka si penyuruh

tidak dapat dikenakan hukuman, kecuali ia dianggap sama dengan

si pelaku biasa. Hal ini terjadi di Jerman, yang tidak mengenal

pengertian pelaku tak langsung (manus domina) terlepas dari

pengertian pelaku langsung atau dader.

Menurut Hazewinkel-Suringa, beberapa penulis terkemuka

seperti Simons, Van Hamel, dan Trapman berpendapat bahwa si

penyuruh hanya dapat dipersalahkan menyuruh melakukan suatu

tindak pidana apabila padanya terdapat semua unsur dari tindak

pidana.

c. Yang turut serta melakukan (medeplegen);

Mengenai penyertaan yang turut serta melakukan perbuatan

pidana, terdapat dua syarat, yaitu:

1) Kerjasama yang disadari antara para turut pelaku, yang

merupakan suatu kehendak bersama di antara mereka.

2) Mereka harus bersama-sama melakukan kehendak itu.

d. Yang sengaja membujuk untuk melakukan tindak pidana

(uitlokken).

Tidak semua pembujukan untuk melakukan tindak pidana

dikenai hukuman, tetapi hanya pembujuk dengan cara-cara yang

disebutkan dalam pasal 55 ayat 1 nomor 2

2. Kelompok orang yang disebut dengan pembuat pembantu kejahatan, yang

dibedakan menjadi:

a. Pemberian bantuan pada saat pelaksanaan kejahatan; dan

b. Pemberian bantuan sebelum pelaksanaan kejahatan.34

34

Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana Bagian 3, ... , h. 79.

Page 35: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

26

Dalam hukum Pidana Islam, penyertaan hanya mengenal 2 bentuk,

yaitu penyertaan langsung dan penyertaan tidak langsung dalam

keikutsertaan seseorang dalam melakukan jarimah. Berdasarkan hal

tersebut, para fuqaha membagi menjadi dua golongan, yaitu:

1. Turut Berbuat Langsung

Maksud dari turut berbuat langsung ialah seseorang melakukan

jarimah secara langsung oleh beberapa orang.35

Dalam fiqh jinayah,

peristiwa turut berbuat langsung itu disebut dengan isytirak mubasyir.

Para fuqaha mengadakan pemisahan tentang kerjasama para pelaku

dalam melakukan suatu tindak pidana yang terjadi. Apabila kerjasama

dalam melakukan suatu tindak pidana terjadi secara kebetulan, maka

kejadian ini dinamakan dengan tawafuq, dan kerjasama yang terjadi

ketika sudah direncanakan maka kejahatan itu dinamakan dengan

tamalu.36

Pada tawafuq, masing-masing pelaku melakukan tindak pidana

berdasarkan dorongan pribadi dan pikiran yang timbul tiba-tiba.

masing-masing pelaku memiliki tanggung jawab atas apa yang dia

kerjakan, tidak memikul tanggung jawab dari kejahatan yang diperbuat

oleh orang lain.

Sedangkan tamalu, pelaku telah bersepakat untuk melakukan suatu

kejahatan dan saling bantu membantu dalam melaksanakannya.

Misalnya ada tiga orang yang hendak melakukan tindak pidana, satu

orang mengikat korban dan dua lainnya memukuli korban hingga

tewas. Para pelaku bertanggung jawab atas kematian korban secara

keseluruhan. Apabila korban meninggal, maka para pelaku dapat

dianggap sebagai pembunuh dan dijatuhi hukuman mengenai tindak

pidana pembunuhan.37

Ini berpijak pada riwayat Imam Malik:

35

Asadulloh Al Faruk, Hukum Pidana Dalam Sistem Hukum Islam, (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2009), h. 90. 36

Abdul Qadir Audah, Al-Tasyri‟ Al-Jinaa‟i Al-Islami, (Beirut: Muatsatsah Al-Risalah,

1998), h. 107. 37

Abdul Qadir Audah, Al-Tasyri‟ Al-Jinaa‟i Al-Islami, ... , h. 108.

Page 36: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

27

س اب قتل هفرا : خ ر امخط ب : أن ع ة عن سعيد بن اممسي

بعة برجل واحد قتلوه قتل غيل , وقال : م وتما ل عليه أو س

يعا . أهل صنعاء مقتلتم ج38

“Dari Sa‟id bin Musayyab bahwa Umar Bin Khattab pernah

membunuh sekelompok orang, yaitu lima atau tujuh orang karena

telah membunuh seorang laki-laki dengan pembunuhan secara tipu

daya, dan dia berkata, “Andaikata penduduk negeri Shan‟a

bersekongkol membunuhnya, niscaya kubunuh mereka semuanya”.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan turut berbuat langsung dalam tindak pidana yang

dilakukan pelaku baik berencana maupun kebetulan, atau adanya

keterlibatan orang lain dalam suatu tindak pidana, baik keterlibatan

secara berencana ataupun kebetulan.

Mengenai adanya keterlibatan orang lain, dan terdapat banyak

bentuk tindak pidana, maka para fuqaha mengadakan pemisahan

kerjasama mereka dengan tawafuq dan tamalu yaitu kerjasama yang

terjadi karena kebetulan dan kerjasama yang terjadi karena adanya

rencana atau kesepakatan.

2. Turut Berbuat Tidak Langsung

Yang dimaksud dengan turut berbuat secara tidak langsung ialah

siapa saja yang terlibat secara sengaja dengan mengadakan perjanjian

dengan orang lain untuk melakukan suatu tindak pidana, atau karena ia

memaksa, atau menyuruh, atau menghasut, atau memberi bantuan, atau

menjanjikan hadiah tertentu yang menyebabkan terjadinya suatu tindak

pidana.39

38

Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, Irwa-ul Ghalil, no: 2201. 39

Asadulloh Al Faruk, Hukum Pidana dalam Sistem Hukum Islam, ... , h. 91.

Page 37: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

28

Dalam syariat Islam, hukuman hudud dan jinayat hanya dapat

dijatuhkan bagi pelaku tindak pidana yang berbuat secara langsung,

baik satu orang atau lebih. Oleh karena itu, pelaku yang terlibat secara

tidak langsung, maka ia dikategorikan telah melakukan kejahatan yang

diancam dengan hukuman ta‟zir.

C. Anak Dalam Penyertaan Tindak Pidana

Kenakalan anak diambil dari istilah juvenile delinquency40

yang

merupakan suatu kejahatan pidana yang dilakukan oleh anak. Dalam

Undang-undang Sistem Peradilan Pidana Anak Pasal 1 ayat 3

menggunakan istilah anak yang berkonflik dengan hukum.41

Anak yang

berkonflik dengan hukum atau anak nakal adalah anak yang melakukan

tindak pidana yang menurut peraturan baik perundang-undangan maupun

ketentuan hukum yang dilarang dan ditetapkan dalam peraturan yang

berlaku dimasyarakat.

Unsur dari perbuatan atau tindak pidana yang dilakukan oleh anak nakal

ialah:

1. Perbuatan dilakukan oleh anak-anak

2. Perbuatan itu melanggar aturan atau norma

3. Perbuatan itu merugikan bagi perkembangan anak tersebut

Anak dalam penyertaan berarti anak yang ikut serta dalam melakukan

suatu perbuatan tindak pidana. Anak turut serta dengan orang dewasa

melakukan tindak pidana yang telah dilarang dalam peraturan perundang-

undangan maupun dalam ketentuan hukum.

Keseluruhan bentuk kenakalan anak baik yang diklasifikasikan

berdasarkan definisi maupun berdasarkan ketentuan hukum pidana dapat

dibedakan dalam 4 (empat) jenis, yaitu:

40

Nahsriana, Perlindungan Hukum Pidana Bagi Anak di Indonesia, (Jakarta: Rajawali

Press, 2012), Cet.2, h. 25. 41

Penjelasan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana

Anak.

Page 38: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

29

1. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain seperti

perkelahian, pembunuhan, perampokan, dan perkosaan.

2. Kenakalan yang menimbulkan korban materi seperti pencurian,

perusakan, dan pencopetan.

3. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban seperti pelacuran

dan penggunaan obat-obatan terlarang.

4. Kenakalan yang melawan status, seperti mengingkari status anak

sebagai pelajar dengan cara membolos sekolah, mengingkari status

orang tua dengan cara kabur dari rumah atau tidak taat atau

membantah perintah orang tua.

D. Ketentuan Pidana Penyertaan Anak Dalam Tindak Pidana

Pembunuhan Menurut Hukum Positif

Pada dasarnya, anak memiliki karakteristik yang berbeda dengan

orang dewasa. Perilaku kenakalan yang dilakukan oleh anak walaupun

kadangkala sama dengan kejahatan yang dilakukan oleh orang dewasa,

tidak berarti sanksi yang diberikan juga sama. Anak tetaplah anak yang

masih mengalami perkembangan fisik, mental, psikis, dan sosial menuju

kesempurnaan seperti yang dimiliki oleh orang dewasa.

Setelah diterbitkannya Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012, telah

diatur secara khusus tentang hukum pidana materiil, hukum pidana formil,

dan hukum pelaksanaan pidana bagi anak yang telah melakukan

kenakalan. Oleh karena itu, Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012

merupakan hukum yang khusus dari hukum yang umum yang tertuang

dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dan Kitab Undang-

undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Hal ini karena terdapat asas Lex

Specialis Derogat Legi Generalis yang mengandung makna bahwa aturan

hukum yang khusus akan mengesampingkan aturan hukum yang umum.42

Pembunuhan di dalam bentuknya yang pokok diatur dalam Pasal 338

KUHP yang berbunyi:

42

Letezia Tobing, Mengenai Asas Lex Specialis Derogat Legi Generalis. Artikel diakses

pada 7 Maret 2018 dari http://m.hukumonline.com/klinik/detail/lt509fb7e13bd25.

Page 39: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

30

“Barangsiapa sengaja merampas nyawa orang lain, diancam, karena

pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun”.

Banyak faktor yang menyebabkan anak terjerumus dalam tindak

pidana pembunuhan. Anak yang melakukan tindak pidana pembunuhan

dipengaruhi oleh faktor lingkungan, faktor ekonomi, dan faktor

psikologis.43

Pembunuhan yang dilakukan secara bersama-sama melanggar Pasal

338 Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Pasal 338 mengatur tentang tindak

pidana pembunuhan dan pasal 55 mengatur tentang penyertaan atau

melakukan tindak pidana secara bersama-sama.

Dalam hal ini, penjatuhan pidana sebagai upaya pembinaan dan

perlindungan terhadap anak adalah hal yang sangat penting. Melalui

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012, telah diatur tata cara

memperlakukan anak nakal yang berkonflik dengan hukum yang

dibedakan caranya dengan orang dewasa. Misalnya, tidak dikenal pidana

penjara seumur hidup atau pidana mati. Ketentuan demikian dalam rangka

menjamin pertumbuhan fisik dan mental bagi anak.

Mengenai penyertaan anak yang melakukan tindak pidana, maka

proses persidangannya adalah khusus dan secara terpisah dari orang

dewasa sebagaimana yang tertera dalam Pasal 24 Undang-undang Nomor

11 Tahun 2012. Anak yang terlibat dalam kasus pembunuhan, tidak dapat

dikenai hukuman mati, maupun hukuman penjara seumur hidup. Pidana

penjara yang dapat dijatuhi terhadap anak adalah ½ (satu per dua) dari

hukuman orang dewasa.44

Jika tindak pidana yang dilakukan anak

merupakan tindak pidana yang diancam dengan pidana mati atau pidana

penjara seumur hidup, maka pidana yang dijatuhkan adalah pidana penjara

paling lama 10 (sepuluh) tahun.

43

A. Syamsudin Meliala dan E. Sumaryono, Kejahatan Anak Suatu Tinjauan Dari

Psikologis Dan Hukum, (Jogjakarta: Liberty, 1985), h. 31. 44

Pasal 81 ayat (2) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak.

Page 40: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

31

Menurut Sri Widoyati Lokito, banyak yang mempengaruhi

pemidanaan yang terdapat dalam undang-undang, yaitu:

1. Hal-hal yang memberatkan pemidanaan

a. Kedudukan sebagai pejabat

Menurut pasal 52 KUHP, bagi para pejabat yang melakukan suatu

perbuatan tindak pidana atau melakukan perbuatan pidana

menggunakan kekuasaannya, maka hukumannya akan ditambah

sepertiga.

b. Pengulangan tindak pidana

Barangsiapa yang melakukan tindak pidana dan dikenakan pidana

kemudian dalam waktu tertentu diketahui melakukan tindak pidana

lagi, maka undang-undang memberikan kelonggaran kepada hakim

untuk mengenakan pidana yang lebih berat.

2. Hal-hal yang meringankan pemidanaan

a. Percobaan

Dalam pasal 53 KUHP, mencoba melakukan kejahatan dapat

dikenakan maksimum pidana pokok yang dapat dikurangi

sepertiga, jika mencoba melakukan pelanggaran maka tidak dapat

dipidana.

b. Pembantuan

Menurut pasal 56 dan 57 KUHP, barangsiapa yang sengaja

membantu melakukan kejahatan dapat dijatuhi maksimum pidana

pokok dikurangi sepertiga. Bila diancam dengan pidana mati atau

pidana penjara seumur hidup, maka dijatuhkan pidana penjara

paling lama lima belas tahun.

c. Belum cukup umur

Mengenai ketentuan belum cukup umur, terdapat dalam pasal 45

KUHP. Belum cukup umur merupakan hal yang meringankan

pemidanaan karena usia yang masih muda yang kemungkinan

dapat merubah kelakuannya dan diharapkan kelak akan menjadi

warga negara yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Page 41: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

32

Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem

Peradilan Pidana Anak, terhadap anak yang berkonflik dengan hukum

dapat dijatuhi pidana pokok dan pidana tambahan atau tindakan. Dengan

melihat Pasal 71,45

diatur pidana pokok dan pidana tambahan sebagai

berikut:

1. Pidana Pokok

Ada beberapa pidana pokok yang dijatuhkan untuk anak yang

berkonflik dengan hukum, di antaranya:

a. Pidana peringatan;

b. Pidana dengan syarat;

1) Pembinaan di luar lembaga

2) Pelayanan masyarakat, atau

3) Pengawasan.

c. Pelatihan kerja;

d. Pembinaan dalam lembaga; dan

e. Penjara

2. Pidana Tambahan

Ada dua pidana tambahan yang dijatuhkan untuk anak yang berkonflik

dengan hukum, yaitu:

a. Perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana,

atau

b. Pemenuhan kewajiban adat.

3. Tindakan

Terdapat beberapa tindakan yang dapat diberikan pada anak yang

berkonflik dengan hukum yang terdapat dalam Pasal 82 Undang-

undang Nomor 11 Tahun 2012, di antaranya:

a. Pengembalian kepada orang tua/Wali;

b. Penyerahan kepada seseorang;

c. Perawatan di rumah sakit jiwa;

45

Pasal 71 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem

Peradilan Pidana Anak.

Page 42: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

33

d. Perawatan di LPKS;

e. Kewajiban mengikuti pendidikan formal dan/atau pelatihan

yang diadakan oleh pemerintah atau badan swasta;

f. Pencabutan surat izin mengemudi; dan/atau

g. Perbaikan akibat tindak pidana.46

46

Pasal 82 ayat (1) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak.

Page 43: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

34

BAB IV

PENERAPAN HUKUM TERHADAP PENYERTAAN ANAK DALAM

TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN

A. Penerapan Hukum Terhadap Penyertaan Anak Dalam Tindak Pidana

Pembunuhan Dalam Putusan Nomor: 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel

1. Duduk Perkara

Dalam analisa putusan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung ini,

penulis mendapatkan data dari putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

dengan perkara penyertaan anak dalam pembunuhan. Dalam kasus ini

sebagai terdakwa I yaitu Fikri Pribadi, terdakwa II yaitu Bagus Firdaus,

terdakwa III yaitu Fatahillah, dan terdakwa IV yaitu Arga Putra Samosir

dengan identitas masing-masing sebagai berikut: Terdakwa I, nama

lengkap -`Fikri Pribadi alias Fikri, tempat lahir Jakarta, umur 17 tahun,

lahir pada 03 Januari 1996, jenis kelamin laki-laki, berkebangsaan

Indonesia, agama Islam, pekerjaan pengamen, bertempat tinggal di Tanah

Seratus RT.003/12 No. 4 Ciledug, Tangerang. Terdakwa II, nama lengkap

Bagus Firdaus als Pau, tempat lahir Jakarta, umur 16 tahun dan lahir pada

16 Februari 1997, jenis kelamin laki-laki, berkebangsaan Indonesia, agam

Islam, pekerjaan pengamen, dan beralamat di Jl. Panjang Cidodol RT

02/012, No. 39, Kelurahan Grogol, Kec. Grogol Selatan, Jakarta Selatan.

Terdakwa III, nama lengkap Fatahillah als Fata, tempat lahir Tangerang,

umur 13 tahun dan lahir pada 02 Mei 2000, jenis kelamin laki-laki,

berkebangsaan Indonesia, agama Islam, pekerjaan pengamen, alamat di

Pasar Bandeng RT 08/12 No.5, Cikokol, Tangerang Banten. Terdakwa IV,

nama lengkap Arga Putra Samosir als Ucok, tempat lahir Pekanbaru, umur

14 tahun dan lahir pada 09 September 1999, jenis kelamin laki-laki,

berkebangsaan Indonesia, agama Kristen, pekerjaan pengamen, bertempat

tinggal di Pasar Bandeng RT 08/12 No. 5, Cikokol, Tangerang Banten.47

47

Putusan Pengadilan Negeri Nomor: 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel, h. 1-2.

Page 44: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

35

Tindak pidana ini merupakan tindak pidana penyertaan pembunuhan

yang dilakukan oleh terdakwa anak yang bernama Fikri Pribadi, Bagus

Firdaus, Fatahillah, Arga Putra Samosir dan dua teman lainnya yang sudah

dewasa dengan kronologi perkara sebagai berikut:

Bahwa terdakwa I: Fikri Pribadi als. Fikri, terdakwa II: Bagus Firdaus

als. Pau, terdakwa III: Fatahillah als. Fata, dan terdakwa IV: Arga Putra

Samosir als. Ucok secara bersama-sama atau bersekutu dengan Nurdin

Prianto alias Benges dan Andro Supriyanto alias Andro yang perkaranya

diajukan tersendiri, maupun sendiri-sendiri pada hari: Minggu, 30 Juni

2013 sekitar jam 08.00 WIB yang bertempat di Jalan Layang Cipulir,

Jakarta Selatan, tepatnya di bawah kolong atau sekitar waktu itu setidak-

tidaknya disuatu tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri

Jakarta Selatan. Dengan sengaja merampas nyawa orang lain yang

bernama Dicky Maulana yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Pada mulanya, Dikcy Maulana sebagai pengamen pendatang baru di

sekitar jembatan layang Cipulir, Jakarta Selatan. Ia sebagai pengamen

pendatang baru di tempat tongkrongan para Terdakwa Fikri Pribadi alias

Fikri, Bagus Firdaus alias Pau, Fatahillah alias Fata, dan Arga Putra

Samosir alias Ucok tidak ijin dan pamit terlebih dahulu kepada saksi

Nurdin Prianto alias Benges sebagai senior di tempat tersebut sebagaimana

pendatang baru lainnya dan saksi Andro Supriyanto alias Andro

merupakan wakil ketua orang lama di tempat tersebut.

Pada hari Minggu tanggal 30 Juni 2013 sekitar jam 08.00 WIB, saksi

Andro Supriyanto alias Andro datang dari Parung Panjang, Jawa Barat

bersama dengan istrinya (saksi Oky Oktavia) dan Arga Putra alias Ucok,

Fatahillah alias Fata, dan Nurdin Prianto alias Benges setelah mereka

sampai di stasiun Kebayoran Lama sekitar 09.30 WIB langsung menuju

jembatan layang Cipulir, Jakarta Selatan tempat mereka dan kawan-kawan

mengamen.

Ketika sampai di atas jembatan layang Cipulir Jakarta Selatan,

terdakwa anak Arga Putra alias Ucok, Fatahillah alias Fata, dan Nurdin

Page 45: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

36

Prianto alias Benges, Bagus Firdaus alias Pau, Fikri Pribadi alias Fikri.

Kemudian mereka mengobrol dan bercanda lalu tidak lama kemudian

korban Dicky Maulana datang dari arah Kebayoran Lama turun dari Metro

Mini 69 dan saksi Andro Supriyanto alias Andro, terdakwa anak Arga

Putra alias Ucok, Fatahillah alias Fata, serta saksi Nurdin Prianto alias

Benges, terdakwa anak Bagus Firdaus alias Pau dan Fikri Pribadi alias

Fikri berubah topik obrolan dan membicarakan korban Dicky Maulana

yang di mana korban Dicky Maulana sebagai pengamen pendatang baru

yang katanya Songong dan suka mabuk itu tidak ijin dan pamit terlebih

dahulu kepada para terdakwa tersebut di atas.48

Kemudian saksi Nurdin Prianto alias Benges berbicara kepada saksi

Andro Supriyanto alias Andro, terdakwa anak Arga Putra alias Ucok,

terdakwa anak Fatahillah alias Fata, terdakwa anak Bagus Firdaus alias

Pau, dan terdakwa anak Fikri Pribadi alias Fikri untuk memberikan

pelajaran atau istilahnya adalah disekolahkan terhadap korban Dicky

Maulana.49

Bahwa kemudian terdakwa anak Bagus Firdaus alias Pau memanggil

korban Dicky Maulana (alm) dan pada saat itu korban Dicky Maulana

dalam keadaan mabuk dan selanjutnya saksi Nurdin Prianto alias Benges

berbicara dan mengajak korban Dicky Maulana ke bawah. Saat itu korban

bertanya kepada saksi Nurdin Prianto alias Benges “ngapain ke bawah

(kolong jembatan layang)?”, dan saksi Nurdin Prianto alias Benges

menjawab “Kita minum di bawah yuk”. Kemudian saksi Andro Supriyanto

alias Andro, terdakwa anak Arga Putra alias Ucok, terdakwa anak

Fatahillah alias Fata, saksi Nurdin Prianto alias Benges, terdakwa anak

Bagus Firdaus alias Pau dan terdakwa anak Fikri Pribadi alias Fikri

mengikuti korban Dicky Maulana (alm) dari belakang.

Setelah sampai di bawah/kolong jembatan Cipulir Jakarta Selatan, saat

di pinggir kali Cipulir korban Dicky Maulana langsung dikelilingi oleh

48

Putusan Pengadilan Negeri ... , h. 6. 49

Putusan Pengadilan Negeri ... , h. 6.

Page 46: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

37

para terdakwa dan saksi Nurdin Prianto alias Benges. Pada saat dikelilingi,

saksi Nurdin Prianto alias Benges yang merupakan ketua pengamen

langsung berbicara kepada korban Dicky Maulana (alm), “selama ini kok

lo songong banget sama anak-anak dan kenapa lo suka nyuruh-nyuruh

yang kecil terus dan sekarang kok lo ngelunjak didiemin sama anak-ana.”.

selanjutnya saksi Nurdin Prianto alias Benges langsung menusukkan pisau

lipat yang selalu dibawanya kebagian belakang kuping sebelah kanan

korban Dicky Maulana dan pada saat itu korban sempat menangkis.

Selanjutnya pisau lipat tersebut diambil oleh saksi Andro Supriyanto alias

Andro dan langsung menusukkan ketubuh korban mengenai bagian kiri

rusuk korban Dicky Maulana dan korban jatuh tersungkur dalam posisi

sujud.50

Setelah korban Dicky Maulana jatuh tersungkur selanjutnya pisau lipat

tersebut direbut kembali oleh saksi Nurdin Prianto alias Benges dari

tangan saksi Andro Supriyanto alias Andro yang kemudian ditusukkan

kembali pisau tersebut kebagian atas tangan korban sebelah kanan

kemudian telapak tangan kanannya disayat dengan pisau lipat oleh saksi

Nurdin Prianto alias Benges.

Ketika korban yang sedang jatuh tersungkur dengan posisi sujud,

kepala korban ditegakkan oleh terdakwa anak Bagus Firdaus alias Pau

kemudian dipukul sebanyak dua kali dan Fatahillah alias Fata mengambil

potongan kayu yang sudah berada di pinggir kali yang selanjutnya

dipukulkan ke arah tangan korban sebanyak satu kali dan terdakwa anak

Arga Putra alias Ucok membangunkan tubuh korban Dicky Maulana yang

saat itu posisi sujud dengan kepala tersungkur dengan cara mengangkat

pundak korban dan setelah tubuh korban terbangun, terdakwa anak Arga

Putra alias Ucok memukul sebanyak dua kali kebagian dada korban

sedangkan terdakwa anak Fikri Pribadi alias Fikri mengambil sebilah

golok yang selanjutnya ia membacok korban Dicky Maulana di bagian

pipi sebelah kanan.

50

Putusan Pengadilan Negeri ... , h. 7.

Page 47: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

38

Kemudian pisau lipat milik Nurdin Prianto alias Benges diambil saksi

Andro Supriyanto alias Andro untuk menusuk pipi kiri korban Dicky

Maulana lalu pisau tersebut diletakkan di pinggir kali, sedangkan terdakwa

anak Fikri Pribadi alias Fikri memegang golok lalu menebaskan ke kening

korban Dicky Maulana sebelah kanan. Sedangkan pisau lipat yang berada

di pinggir kali yang dipakai untuk menusuk korban diambil oleh saksi

Nurdin Prianto alias Benges untuk dibuang ke tengah kali Cipulir Jakarta

Selatan.

Setelah itu korban Dicky Maulana mengulet dan terpeleset jatuh ke

dalam kali Cipulir Jakarta Selatan. Selanjutnya oleh saksi Andro

Supriyanto alias Andro bersama para terdakwa menarik korban dan

menaikkan ke pinggir kali di bawah kolong jembatan layang yang

kemudian korban Dicky Maulana terbangun dan bersandar ke pinggir

tembok sambil duduk bersandaran ditembok di bawah jembatan/kolong

jembatan layang Cipulir Jakarta Selatan.

Selanjutnya korban meminta minum dan terdakwa anak Fatahillah

alias Fata naik ke atas jembatan layang untuk mencari minuman Aqua

gelas dan kemudian terdakwa anak Fatahillah atau Fata turun lagi ke

kolong jembatan untuk memberikan minum kepada korban Dicky

Maulana yang selanjutnya korban ditinggal begitu saja. Para terdakwa naik

kembali ke atas jembatan layang Cipulir. Setelah sampai di atas, saksi

Andro Supriyanto alias Andro, saksi Nurdin Prianto alias Benges,

terdakwa anak Arga Putra alias Ucok, Fatahillah alias Fata, Bagus Firdaus

alias Pau, dan Fikri Pribadi alias Fikri mereka berpencar.

Setelah mereka berpencar meninggalkan korban sendirian, saksi Andro

Supriyanto alias Andro, terdakwa anak Arga Putra alias Ucok, terdakwa

anak Bagus Firdaus alias Pau, terdakwa anak Fikri Pribadi alias Fikri

nongkrong di gardu pos ojek jembatan layang Cipulir sedangkan saksi

Page 48: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

39

Nurdin Prianto alias Benges mengamen dan terdakwa anak Fatahillah alias

Fata langsung menuju ke Ragunan Pasar Minggu.51

Kemudian pada sekitar jam 13.00 WIB, datang petugas polisi yang

sedang bertugas naik motor dan berhenti di gardu ojek yang berada di atas

jembatan layang, lalu didekati oleh terdakwa anak Arga Putra alias Ucok

yang melapor dan mengatakan “di bawah kolong jembatan ada mayat pak,

katanya maling motor habis dikeroyok warga, namanya Dicky pak”.

Kemudian pernyataan tersebut dicatat oleh petugas kepolisian. Selanjutnya

petugas dan terdakwa anak Fikri Pribadi alias Fikri, terdakwa anak Arga

Putra alias Ucok, terdakwa anak Bagus Firdaus alias Pau, dan saksi Andro

Supriyanto alias Andro turun ke bawah jembatan layang untuk memfoto

mayatnya.

Setelah memfoto korban, saksi Andro Supriyanto alias Andro,

terdakwa anak Arga Putra alias Ucok dan terdakwa Bagus Firdaus alias

Pau dibawa ke Polsek Kebayoran Lama lalu kemudian dibawa lagi oleh

petugas ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangannya seputar

diketemukannya mayat tersebut. Dari pemeriksaan tersebut, ternyata para

terdakwa dan saksi Andro Supriyanto alias Andro adalah terlibat dalam

kejadian tersebut dan para terdakwa mulai ditangkapi satu persatu atas

petunjuk mereka bertiga.

Setelah korban ditinggal sendirian, akhirnya meninggal dunia seketika

itu atau tidak berapa lama setelah kejadian tersebut. Sebagaimana bunyi

Visum et Repertum yang dibuat dan ditandatangani oleh dokter Andriani

Sp.F, dokter ahli forensik pada Instalasi Forensi dan Perawatan Jenazah

RSUP Fatmawati, Jln. R.S. Fatmawati, Cilandak Jakarta Selatan tanggal

05 Juli 2013 dengan nomor : HK.05.01/II.I/919/2013 atas nama mayat

Dicky Maulana tersebut.52

51

Putusan Pengadilan Negeri ... , h. 8. 52

Putusan Pengadilan Negeri ... , h. 9.

Page 49: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

40

2. Pertimbangan Majelis Hakim

Dalam hal ini, putusan hakim Anak harus mempertimbangkan

mengenai unsur-unsur pasal yang didakwakan oleh jaksa penuntut umum

Anak dalam dakwaannya. Unsur-unsur pasal tersebut harus seluruhnya

terbukti dan jika salah satu unsur tersebut tidak terbukti, maka Anak akan

diputus bebas. Dalam pertimbangan unsur tersebut, hakim Anak harus

merujuk pada ketentuan alat bukti yang terdapat pada Pasal 184 KUHAP

dan juga berdasarkan pendapat para ahli maupun yurisprudensi. Untuk

menentukan lamanya pidana, hakim Anak juga menguraikan tentang

keadaan baik yang memberatkan maupun yang meringankan.

Mengenai penegasan tentang keadaan-keadaan yang memberatkan dan

meringankan bagi anak dapat tercermin dari diri anak baik mengenai

perilakunya, kepribadiannya maupun untuk kepentingan masa depannya.

Dalam putusan nomor 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel sebelum Majelis

Hakim menjatuhkan pidana, terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal

yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum yakni Pasal 338 Jo 55 Ayat

(1) Ke-1 KUHP yang unsur-unsurnya sebagai berikut:

a. Barang Siapa

Menimbang bahwa yang dimaksud barang siapa menurut ilmu

hukum pidana adalah setiap orang atau siapa saja yang menjadi subjek

hukum dalam keadaan sehat jasmani dan rohani yang mampu

bertanggungjawab atas segala perbuatannya yang diduga telah

melakukan suatu tindak pidana. Dalam keadaan yang sehat jasmani

dan rohani telah membenarkan identitasnya dan dalam persidangan

mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepadanya. Dalam

perkara ini yang menjadi Terdakwa adalah 1. Fikri Pribadi alias Fikri,

2. Bagus Firdaus alias Pau, 3. Fatahillah alias Fata, 4. Arga Putra

Samosir alias Ucok, dalam keadaan yang sehat jasmani dan rohani

Page 50: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

41

telah membenarkan identitasnya dan dalam persidangan mampu

menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepadanya.53

b. Dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain

Menimbang bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah suatu

perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dari pelaku bahwa

perbuatan yang dilakukan akan menimbulkan suatu akibat yang

merupakan tujuan dari si pelaku.

Menimbang bahwa selanjutnya yang dimaksud dengan

menghilangkan nyawa orang lain atau disebut juga dengan

pembunuhan adalah suatu perbuatan yang mengakibatkan kematian

orang lain.

Menimbang bahwa berdasarkan fakta di persidangan pada hari

Minggu tanggal 30 Juni 2013 sekitar jam 08.00 WIB di bawah kolong

jembatan Cipulir, Jakarta Selatan, telah ditemukan korban yang sudah

dalam keadaan meninggal dunia yang bernama Dicky Maulana.

c. Dilakukan secara bersama-sama

Menimbang bahwa Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP adalah merupakan

delik penyertaan dalam melakukan tindak pidana, sedangkan yang

dimaksud turut serta melakukan tindak pidana adalah mereka yang

melakukan, membujuk untuk melakukan, dan yang menyuruh

melakukan, dalam praktik hal tersebut sering disebut perbuatan secara

bersama-sama.54

Sebagaimana fakta di persidangan, berdasarkan keterangan saksi-

saksi yang dihubungkan dengan keterangan para terdakwa serta adanya

barang bukti diperoleh fakta bahwa para terdakwa telah bersepakat

mengajak korban Dicky Maulana ke bawah jembatan layang Cipulir

Jakarta Selatan untuk memberi pelajaran dengan kalimat “kita

gulung/sekolahin” korban Dicky Maulana, setelah sampai di bawah

jembatan tersebut, korban dikelilingi oleh para terdakwa dan saksi

53

Putusan Pengadilan Negeri ... , h. 38. 54

Putusan Pengadilan Negeri ... , h. 41.

Page 51: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

42

Nurdin Prianto alias Benges dan Andro Supriyanto alias Andro,

selanjutnya saksi Nurdin Prianto alias Benges langsung menusukkan

pisau lipat yang dibawanya yang ditujukan kebagian belakang kuping

kanan korban Dicky Maulana, kemudian pisau lipat tersebut mengenai

bagian rusuk kiri korban Dicky Maulana sehingga korban jatuh

tersungkur.

Bahwa selanjutnya terdakwa anak Bagus Firdaus alias Pau menarik

kepala korban dan memukul ke bagian dada dua kali, disusul oleh

terdakwa anak Fatahillah alias Fata dengan memukul tangan korban

dua kali dengan menggunakan kayu yang dipungut di pinggir kali,

kemudian terdakwa anak Arga Putra alias Ucok mengangkat pundak

korban dan memukul ke bagian dada korban sebanyak dua kali,

terdakwa anak Fikri Pribadi alias Fikri membacok pada bagian kanan

pipi dan kening korban dengan menggunakan sebilah golok.

Menimbang bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana

terlebih dahulu akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan

dan meringankan dalam penjatuhan pidana, di antaranya:

Hal-hal yang memberatkan:

a. Perbuatan para terdakwa sangat meresahkan masyarakat;

b. Para terdakwa tidak mengakui perbuatannya;

Hal-hal yang meringankan:

a. Para terdakwa masih tergolong anak-anak yang masih muda;

b. Para terdakwa diharapkan dapat memperbaiki perilakunya

dikemudian hari;

c. Para terdakwa belum pernah dihukum.

Penyertaan yang dilakukan oleh empat orang terdakwa anak

merupakan penyertaan yang tergolong ikut serta dengan sengaja dan

bersama-sama dengan orang dewasa lainnya. Aturan ini tercantum dalam

Pasal 55 ayat 1 KUHP.

Page 52: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

43

3. Amar Putusan

Salah satu esensi terpenting dari proses dan prosedural perkara Anak

adalah Putusan Hakim atau Putusan Pengadilan sebagai akhir penyelesaian

perkara anak.55

Ditinjau dari praktik peradilan, amar putusan hakim Anak

dimulai dengan kata “mengadili”.

Dalam putusan nomor 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel mengenai

penyertaan anak dalam tindak pidana pembunuhan terdapat amar putusan

yang berisi “Mengadili”:

a. Menyatakan bahwa Terdakwa 1. Fikri Pribadi alias Fikri, 2.

Bagus Firdaus alias Pau, 3. Fatahillah alias Fata, 4. Arga Putra

Samosir alias Ucok, tersebut di atas telah terbukti secara sah

dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

“Pembunuhan secara bersama-sama”;

b. Menjatuhkan pidana terhadap Para Terdakwa tersebut masing-

masing dengan pidana penjara:

1) Terdakwa 1. Fikri Pribadi alias Fikri selama 4 (empat)

tahun;

2) Terdakwa 2. Bagus Firdaus alias Pau selama 3 (tiga) tahun;

3) Terdakwa 3. Fatahillah alias Fata selama 3 (tiga) tahun dan

6 (enam) bulan;

4) Terdakwa 4. Arga Putra Samosir alias Ucok selama 3 (tiga)

tahun.

c. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh para

terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

d. Memerintahkan agar para terdakwa tetap berada dalam

tahanan.

Menurut penulis, putusan ini sudah sesuai dengan penerapan hukum

pidana. Di mana seharusnya mengenai Pasal 338 KUHP, terdapat ancaman

hukuman paling lama lima belas tahun penjara, namun karena para

55

Lilik Mulyadi, Wajah Sistem Peradilan Pidana Anak Indonesia, (Bandung: PT.

Alumni, 2014), h. 274.

Page 53: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

44

terdakwa adalah golongan dari anak-anak, maka tidak dapat dijatuhi

hukuman penjara lebih dari sepuluh tahun56

, sebagaimana yang tercantum

dalam Pasal 81 ayat 6 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Sistem Peradilan Pidana Anak.

Lamanya hukuman yang dijatuhkan oleh hakim, dilihat dari cara para

terdakwa menghilangkan nyawa korban. Terdakwa anak Fikri Pribadi

dijatuhi hukuman penjara selama 4 (empat) tahun karena ia telah

membacok korban Dicky Maulana menggunakan golok. Terdakwa anak

Fatahillah dijatuhi hukuman penjara selama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan

karena ia memukul korban Dicky Maulana menggunakan kayu.

Sedangkan dua terdakwa anak lainnya, hanya dijatuhi hukuman 3 (tiga)

tahun penjara karena tidak menggunakan benda-benda ketika membunuh

korban Dicky Maulana.

B. Penerapan Hukum Terhadap Penyertaan Anak Dalam Tindak Pidana

Pembunuhan Dalam Putusan Nomor 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel

Perspektif Hukum Pidana Islam

1. Kecakapan Pelaku

Melihat dari kasus yang terdapat dalam putusan nomor

1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel, 4 (empat) orang terdakwa merupakan anak

yang memiliki umur di bawah usia 18 tahun yang terlibat dalam tindak

pidana pembunuhan. Di antaranya yakni, Terdakwa anak 1. Fikri Pribadi

alias Fikri berumur 17 tahun, 2. Bagus Firdaus alias Pau berumur 16

tahun, 3. Fatahillah alias Fata berumur 13 tahun, 4. Arga Putra Samosir

alias Ucok berumur 14 tahun. Seperti yang telah ditentukan dalam Pasal 3

Undang-undang Sistem Peradilan Pidana Anak, bahwa anak merupakan

anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi belum berumur 18

(delapan belas) tahun. Menurut syari’at Islam, pertanggungjawaban pidana

56

Pasal 81 ayat 6 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak.

Page 54: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

45

didasarkan atas dua perkara, yaitu kekuatan berpikir (idrak) dan pilihan

(ikhtiar).57

Mengenai persoalan kekuatan berpikir, masa ini dimulai sejak

seseorang dilahirkan dan berakhir pada usia tujuh tahun. Pada masa

tersebut, seorang anak dianggap tidak mempunyai kemampuan berpikir

dan ia disebut dengan anak yang belum tamyiz. Saat tamyiz yaitu saat

seseorang mulai bisa membedakan antara benar dan salah, tidak dibatasi

dengan usia tertentu. Dengan demikian, seorang anak yang belum tamyiz,

karena belum mencapai usia tujuh tahun, apabila ia melakukan suatu

jarimah maka tidak dijatuhi hukuman, baik yang bersifat pidana maupun

pendidikan. Ia tidak dikenakan hukuman had apabila melakukan jarimah

hudud dan tidak diqishash jika ia melakukan jarimah qishash. Akan tetapi,

ia tetap diwajibkan membayar ganti rugi yang dibebankan kepada harta

miliknya.

Anak di bawah umur tidak dibebani pertanggung jawaban.

Pembebasan pertanggung jawaban ini didasarkan kepada hadis shahih

yang diriwayatkan oleh Abu Dawudsebagai berikut:

شة رض عن عائ عنا عن امنب صل الل قال : الل عليه وسل

ب حت يكب رفع امقل عن ثالثة عن امنائ حت يستيقظ عن امص

(أبو داودحت يعقل )رواه وعن اممجنون 58

“Dari „Aisyah radhiyallahu anha dari Nabi Shallallahu „alaihi wa

sallaam, Beliau bersabda, “Telah diangkat pena dari tiga (golongan):

(pertama) dari orang yang tidur hingga ia terbangun (kedua) dari

anak kecil sampai ihtilam (mimpi basah) dan (yang ketiga) dari orang

yang gila sampai berakal sehat.”

57

Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2004), h. 133. 58

Abu Dawud al-Sijistani, Sunan Abu Dawud¸ juz. 4, h. 363, no. hadits: 4398.

Page 55: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

46

Adanya perbedaan pendapat di kalangan para ulama fiqh mengenai

batas usia minimum bagi anak yang dapat dikenakan pemidanaan, hal ini

dapat dijadikan rujukan dalam memberikan sanksi pemidanaan terhadap

anak. Ada tiga pendapat mengenai penentuan umur bagi anak,

diantaranya:

a. Mazhab Hanafi

Menurut mazhab ini seorang laki-laki belum dianggap baligh jika

belum mencapai umur 18 tahun. Adapun anak perempuan

mengalami perkembangan dan kesadaran yang lebih cepat. Oleh

karena itu, usia kedewasaanya berawal pada usia 17 tahun.

b. Mazhab Syafi’i dan Hambali

Pada mazhab ini berpendapat bahwa laki-laki yang sudah

mengeluarkan air mani dan perempuan yang sudah mengalami

menstruasi sebelum umur 15 tahun dalam hitungan Hijriyah setelah

kelahiran, maka ia dapat dikatakan sudah baligh. Mereka juga

berhujjah dengan apa yang diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa

dirinya diajukan kepada Nabi Shollallahu „alaihi wa sallam pada

hari perang Uhud sedang ia pada waktu itu berusia 14 tahun,

kemudian Nabi tidak memperkenankannya ikut dalam peperangan.

Setelah setahun dirinya mengajukan kembali pada hari perang

Khandak yang ketika itu ia telah berumur 15 tahun dan ia

diperkenankan oleh Nabi untuk perang Khandak.59

c. Jumhur Ulama Fiqh

Usia baligh dapat ditentukan berdasarkan kelaziman. Kebiasaan

yang terjadi adalah setelah terjadinya ihtilam (keluarnya air mani)

dan sering terjadi pada usia 15 tahun. Dengan demikian, pada umur

59

Muhammad Ali Al-Sabuni, Rawai‟ul Bayan Tafsir fi Al-Ayat Al-Ahkam min Al-Qur‟an,

diterjemahkan oleh Saleh Mahfud, Tafsir Ayat-ayat Hukum dalam Al-Qur‟an, (Bandung: Al-

Ma’arif, 1994), h. 369.

Page 56: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

47

15 tahun itulah ditentukan usia baligh yang menjadi usia taklif

(usia pembebanan hukum).60

2. Pertimbangan Majelis Hakim

Dalam hukum positif, perbuatan terdakwa dinyatakan sebagai

perbuatan tindak pidana. Sedangkan dalam hukum Islam, harus dipaparkan

terlebih dahulu apakah perbuatannya termasuk ke dalam jarimah atau

tidak. Dilihat dari unsur-unsur jarimah, objek utama kajian fiqh jinayah

dapat dibedakan menjadi tiga bagian,61

yaitu:

a. Al-rukn al-syar‟i atau unsur formil yakni unsur yang menyatakan

bahwa seseorang dapat dinyatakan sebagai pelaku jarimah jika ada

undang-undang yang secara tegas melarang dan menjatuhkan

sanksi kepada pelaku tindak pidana.

Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan nomor

1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel menyatakan bahwa Fikri Pribadi

alias Fikri, Bagus Firdaus alias Pau, Fatahillah alias Fata, dan Arga

Putra Samosir alias Ucok dinyatakan bersalah menurut hukum

positif karena telah melanggar pasal 338 KUHP jo. Pasal 55 ayat 1

ke-1 KUHP tentang penyertaan pembunuhan. Di dalam hukum

Islam, Allah Subhanahu wa ta‟ala secara tegas berfirman dalam

Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 151 sebagai berikut:

60 Imam Muttaqin, Batas Usia Anak Dan Pertanggungjawaban Pidananya Menurut

Hukum Pidana Positif Dan Hukum Pidana Islam, h. 19, Artikel diakses pada 7 Maret 2018 dari

https:/ejournal.inzah.ac.id. 61

M. Nurul Irfan dan Masyrofah, Fiqh Jinayah, (Jakarta: Amzah, 2014), Cet.2, h. 2.

Page 57: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

48

“Katakanlah: „Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas

kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan

sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu

bapak, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena

takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepada kamu dan

kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-

perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang

tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang

diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu

(sebab) yang benar‟. Demikian itu yang diperintahkan kepadamu

supaya kamu memahaminya”.62

Dari penggalan ayat ini seakan-akan menyatakan bahwa

janganlah membunuh jiwa karena jiwa manusia telah dianugerahi

Allah kehormatan sehingga kehormatan itu tidak boleh disentuh

oleh apapun.

Dengan adanya ayat ini, maka telah terdapat nash yang

secara tegas melarang pembunuhan. Maka unsur al-rukn al-syar‟i

terpenuhi, karena dalam Islam terdapat larangan perbuatan

membunuh serta terdapat sanksi di dalamnya.

b. Al-rukn al-maadi atau unsur materiil yakni unsur yang menyatakan

bahwa seseorang dapat dijatuhkan pidana jika ia benar-benar

terbukti melakukan sebuah jarimah baik yang bersifat aktif dalam

melakukan sesuatu maupun yang bersifat pasif dalam melakukan

sesuatu.

Menurut fakta yang terungkap di pengadilan, bahwa

terdakwa anak 1. Fikri Pribadi alias Fikri, 2. Bagus Firdaus alias

Pau, 3. Fatahillah alias Fata, 4. Arga Putra Samosir telah sah

melakukan tindak pidana pembunuhan yang dilakukan secara

bersama-sama.63

Dengan adanya korban Dicky Maulana karena

62

Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 151. 63

Putusan Pengadilan Negeri Nomor 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel, h. 44.

Page 58: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

49

pembunuhan yang dilakukan oleh empat orang terdakwa anak

dengan dua orang dewasa lainnya yang menyebabkan matinya

korban, maka unsur inipun dalam hukum Islam terpenuhi.

c. Al-rukn al-adabii atau unsur moril adalah unsur yang menyatakan

bahwa seseorang dapat dipersalahkan jika ia bukan orang gila,

anak di bawah umur, atau sedang berada di bawah ancaman.

Dalam hal ini, menurut hukum positif, para terdakwa

merupakan golongan anak-anak jika dilihat dari umur yang masih

di bawah 18 tahun. Maka dapat dikenakan sanksi dikurangi ½ (satu

per dua) dari ancaman hukuman orang dewasa. Lain halnya dengan

hukum Islam, jika para terdakwa sudah baligh yakni menunjukkan

hal-hal seperti telah keluarnya mani, maka mereka sudah dikatakan

dewasa dan dapat dijatuhi ancaman hukuman qishash. Namun jika

mereka belum baligh, maka tidak dapat dijatuhi hukuman qishash,

hudud, maupun ta‟zir.

Mengenai unsur-unsur yang disebutkan dalam putusan Pengadilan

Negeri Jakarta Selatan nomor 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel adalah

sebagai berikut:

a. Unsur barang siapa

b. Unsur dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain

c. Unsur dilakukan secara bersama-sama.64

Hal ini sejalan dengan unsur pembunuhan sengaja menurut hukum

Islam, yaitu:

a. Korban yang dibunuh adalah manusia yang hidup.

b. Pembunuhan itu merupakan perbuatan si pelaku.

c. Adanya maksud si pelaku untuk membunuh.

Unsur “dengan sengaja menhilangkan nyawa orang lain” dalam hukum

positif selaras dengan “adanya maksud si pelaku untuk membunuh”,

64

Putusan Pengadilan Negeri ... , h. 38.

Page 59: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

50

karena kedua unsur tersebut mengandung niat untuk melakukan

pembunuhan atau menghilangkan nyawa orang lain. Selanjutnya yakni

unsur “barang siapa” yang sesuai dengan unsur “pembunuhan itu

merupakan perbuatan si pelaku”, dalam kedua unsur tersebut menyatakan

bahwa siapa saja subjek hukum yang melakukan tindak pidana

pembunuhan dan dapat dipertanggungjawabkan perbuatannya. Unsur

“pembunuhan itu merupakan perbuatan si pelaku” dapat dipersamakan

dengan siapa saja yang melakukan pembunuhan maka dapat

dipertanggungjawabkan perbuatannya.

Terdapat satu unsur lagi dalam perkara ini, yaitu unsur “turut serta

melakukan perbuatan pidana”. Di dalam hukum Islam, terdapat unsur

tersebut yaitu unsur keturutsertaan. Dalam hal ini, Islam mengategorikan

unsur keturutsertaan sebagai keturutsertaan langsung dan keturutsertaan

tidak langsung. Dalam putusan nomor 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel,

diketahui bahwa 4 orang anak yang turut serta bersama 2 orang dewasa

lainnya termasuk ke dalam turut serta secara langsung dan sudah

direncanakan. Di mana perbuatan itu merupakan perbuatan seseorang

dalam melakukan jarimah secara langsung oleh beberapa orang lainnya

yang telah bersepakat untuk melakukan suatu kejahatan dan saling bantu

membantu dalam melaksanakannya.

3. Sanksi Bagi Pelaku Penyertaan Anak Dalam Tindak Pidana

Pembunuhan Menurut Hukum Pidana Islam

Terkait masalah sanksi pidana bagi anak yang ikut serta dalam

perbuatan tindak pidana pembunuhan, dalam hukum Islam tidak dijelaskan

secara jelas. Hukum Islam hanya menjelaskan tentang hukuman yang

berlaku bagi orang yang sudah dewasa (mukallaf), bukan terhadap orang

yang belum mengerti akan hukum (anak-anak)65

dan mengenai penyertaan

anak pun hukum Islam tidak menjelaskan secara rinci mengenai ketentuan

hukuman bagi para pelakunya.

65

A. Djazuli, Fiqh Jinayah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), h. 30.

Page 60: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

51

Adapun hukuman terhadap pelaku pembunuhan ialah qishash dan

diyat. Hukuman qishash dijatuhkan terhadap pembunuhan yang disengaja,

sedangkan hukuman diyat dijatuhkan terhadap pembunuhan dalam

kategori pembunuhan semi-sengaja dan tersalah yakni berupa diyat

mukhaffafah (diyat ringan), bukan diyat mughallazaah (diyat berat). Sebab

diyat mughallazaah diberlakukan pada pembunuhan sengaja yang

dimaafkan oleh pihak keluarga korban.66

Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-

Baqarah ayat 178 sebagai berikut:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishash

berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan

orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka

barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah

(yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang

diberi maaf) membayar (diyat) kepada yang memberi maaf dengan cara

yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan

kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu,

maka baginya siksa yang sangat pedih.”67

Dalam perkara ini, masing-masing pelaku memiliki peranan dalam

mengeroyok korban hingga tewas. Sesuai dengan fakta persidangan,

66

M. Nurul Irfan dan Masyrofah, Fiqh Jinayah, (Jakarta: Amzah, 2014), Cet.2, h. 7. 67

Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 178.

Page 61: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

52

pembunuhan itu menggunakan pisau lipat, golok, dan kayu yang

dilayangkan terhadap korban secara berulang-ulang dan bergantian.

Menurut hukum Islam, pada dasarnya banyaknya pelaku tindak pidana

tidak mempengaruhi besarnya hukuman yang pantas dijatuhkan atas

mereka, yakni sama seperti melaksanakan tindak pidana sendirian.

Menurut ulama Hanafiah, masing-masing dari pelaku itu dikenai qishash

apabila mereka secara langsung melakukan pembunuhan itu. Oleh karena

itu masing-masing dari mereka berarti dianggap sebagai pelaku

pembunuhan sengaja. Menurut ulama Malikiyah, yang terpenting ialah

para pelaku ikut hadir di tempat, meskipun yang melakukan eksekusi

pembunuhan hanya satu orang saja dari mereka,

Sedangkan pembunuhan yang dilakukan oleh anak-anak, hukum Islam

menjelaskan bahwa anak tidak dapat dijatuhkan hukuman dikarenakan

belum mengerti akan hukum dan hanya akan diberikan pengampunan. Hal

ini terkait dengan adanya unsur syubhat, karena usia anak yang melakukan

tindak pidana belum memasuki usia dewasa. Adapun mengenai syubhat,

didasarkan atas hadits berikut:

عن عل ر ادرءوا امحدود تعا ى عنه من قوه بلفظ : ض الل

بات 68)رواه امبهيقي( بامش

“Dari Ali radhiyallaahu anhu. Dari perkataannya yang berlafaz:

Hindarkanlah had, jika ada Syubhat”.(HR. Al-Baihaqi)

Hukuman pengampunan atau pemaafan terhadap anak yang melakukan

tindak pidana dapat diberikan jika baru pertama kali dilakukan oleh pelaku

anak. Ibnu Al Munzir berkata, “ Para ulama sepakat bahwa hukuman atas

kriminalitas anak kecil diwajibkan pada harta-harta mereka.”69

Mengenai

68

Imam Al-Baihaqi, Al-Sunan Al-Kubra, no.hadis: 15922. 69

Imam An-Nawawi, Al-Majmu, juz. 7, no: 37.

Page 62: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

53

usia anak, dalam Kompilasi Hukum Islam Bab XIV tentang Pemeliharaan

Anak pada Pasal 1 menyatakan bahwa batas usia anak yang mampu berdiri

sendiri atau dewasa adalah 21 tahun, sepanjang anak tersebut tidak

bercacat fisik maupun mental atau belum pernah melangsungkan

perkawinan.70Apabila Kompilasi Hukum Islam tersebut dianggap sebagai

salah satu penafsiran yang sah atas hukum Islam, maka batasan yang

diberikannya itu dapat disebut sebagai aturan Islam yang patut dipegang.

Dalam hukum pidana Islam, suatu perbuatan dapat dikategorikan

sebagai tindak pidana (jarimah) apabila perbuatan tersebut telah diatur

oleh nash. Oleh karena itu, jelas bahwa sanksi pemidanaan maupun

pemenjaraan terhadap anak dalam hukum Islam tidak dibebankan,

walaupun anak tersebut terlibat dalam turut serta melakukan perbuatan

tindak pidana pembunuhan. Hal ini mengingat ketentuan adanya

pembebanan hukuman dalam hukum Islam yang ditujukan terhadap orang

yang telah mampu menggunakan pikirannya (dewasa) dan bukan orang

yang belum mampu memahami persoalan hukum (anak-anak). Adapun

mengenai syarat-syarat wajib qishash ialah:

a. Orang yang membunuh tersebut sudah baligh dan berakal. Ibnu

Qudamah rahimahullah menyatakan: “Tidak ada perbedaan

pendapat di antara para ulama bahwa tidak ada qishash terhadap

anak kecil dan orang gila. Demikian juga dengan orang yang

hilang akal dengan sebab uzur, seperti tidur dan pingsan”.71

b. Yang membunuh bukanlah bapak dari yang dibunuh. Hal ini

didasari oleh hadits shahih Nabi:

ه ل يقتل وال بو ل72

c. Orang yang dibunuh, tidak kurang derajatnya dari yang

membunuh. Oleh karena itu, bagi orang Islam yang membunuh

70

Kompilasi Hukum Islam, (Bandung: Fokusmedia), h. 34. 71

Imam Ibnu Qudamah, al-Mughni, juz. 11, no: 481. 72

Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, Irwa-ul Ghalil, no: 2214.

Page 63: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

54

orang kafir tidak berlaku qishash. Begitu juga orang merdeka,

tidak diqishash karena telah membunuh seorang hamba, dan

seorang bapak tidak dijatuhi hukuman qishash karena telah

membunuh anaknya.

d. Yang terbunuh merupakan orang yang terpelihara darahnya. Hal

ini karena qishash disyariatkan untuk menjaga dan melindungi

jiwa.

Page 64: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Penyertaan merupakan turut sertanya seseorang atau lebih pada waktu

seorang lain melakukan suatu tindak pidana. Dalam penyertaan,

keikutsertaan para pelaku dapat dibagi menjadi orang yang benar-benar

melakukan, orang yang menyuruh melakukan, orang yang sengaja

membujuk untuk melakukan tindak pidana, dan orang yang sengaja

memberikan bantuan untuk melakukan kejahatan. Sedangkan dalam

hukum pidana Islam, penyertaan dibagi menjadi penyertaan yang turut

berbuat langsung dan penyertaan yang turut berbuat tidak langsung. Dalam

putusan nomor 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel, diketahui bahwa 4 orang

anak yang turut serta bersama 2 orang dewasa lainnya termasuk ke dalam

turut serta secara langsung dan sudah direncanakan. Di mana perbuatan itu

merupakan perbuatan seseorang dalam melakukan jarimah secara langsung

oleh beberapa orang lainnya yang telah bersepakat untuk melakukan suatu

kejahatan dan saling bantu membantu dalam melaksanakannya.

2. Mengenai penerapan sanksi yang tercantum dalam putusan nomor

1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel tidak sesuai dengan aturan yang berlaku

dalam hukum pidana Islam. Dalam hukum pidana Islam, mengenai

pemidanaan anak tidak diperbolehkan karena posisi anak yang belum

cakap hukum dan belum wajib dikenakan hukuman. Kejahatan atau

pelanggaran yang dilakukan oleh anak hanya dapat dijatuhkan sanksi

berupa teguran atau nasihat dan bukan berupa hukuman fisik. Kecuali, jika

anak tersebut sudah memberikan tanda-tanda bahwa ia telah baligh,

misalnya mengeluarkan mani, maka anak tersebut sudah dikategorikan

sebagai orang dewasa yang wajib dikenakan hukuman qisash atas

pembunuhan yang terjadi. Namun, lazimnya di Indonesia, jika dilihat dari

usia para terdakwa anak telah melewati usia baligh dan telah memiliki

tanda-tanda kedewasaan seperti keluarnya air mani. Maka jika dalam

Page 65: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

56

aturan hukum pidana Islam, para terdakwa anak dapat dikenakan sanksi

qishash.

3. Dalam putusan pengadilan nomor 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel tentang

penyertaan anak dalam tindak pidana pembunuhan, telah terpenuhi unsur-

unsur yang telah diatur dalam Pasal 338 Jo 55 Ayat 1 Ke-1 KUHP. Selain

itu bahwa pelaku merupakan golongan anak yang berumur di bawah 18

tahun dengan memiliki kesehatan jasmani dan rohani saat melakukan

tindak pidana pembunuhan sehingga dianggap mampu untuk

mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sanksi yang berlaku dalam

putusan sudah sesuai dengan aturan undang-undang di Indonesia, bahwa

anak yang terlibat dalam perbuatan tindak pidana, maka sanksi yang

dijatuhkan hanya ½ dari hukuman orang dewasa dan apabila anak tersebut

melakukan suatu tindak pidana yang dihukum penjara seumur hidup atau

mati, maka hukuman yang diberikan tidak boleh melebihi 10 tahun

penjara. Pada putusan ini, para terdakwa anak hanya dijatuhkan hukuman

di bawah 5 tahun penjara.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan di atas, penegak hukum harus bertindak

secara objektif dalam menangani suatu kasus, jangan sampai tercampuri

oleh kekuasaan atau kekuatan politik yang dapat mempengaruhi kinerja

maupun putusan yang akan di berlakukan.

Mengenai kepentingan seorang anak, hakim dalam memutus suatu

perkara harus mempertimbangkan masa depan anak yang masih akan terus

berkembang. Oleh karena itu, seorang hakim harus memberikan hukuman

yang seringan mungkin. Harus diperhatikan pula mengenai batas

minimum usia anak yang dapat dipidanakan.

Penegak hukum dan masyarakat diharapkan dapat memberikan

penyuluhan-penyuluhan hukum secara aktif dan menyeluruh. Khususnya

Page 66: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

57

kepada anak-anak mengenai dampak dari perbuatan pidana yang dapat

merugikan diri sendiri dan masyarakat.

Dengan demikian, penelitian ini jauh dari kata sempurna dan masih

banyak membutuhkan kritik dan saran agar penulis dapat melakukan

evaluasi diri. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi diri penulis

khususnya dalam hukum Islam, dan bagi para pembaca penelitian ini.

Page 67: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

58

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’anul Kariim.

Al-Faruk, Asadulloh, Hukum Pidana Dalam Sistem Hukum Islam, Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2009.

Al-Baihaqi, Imam, Al-Sunan Al-Kubro.

Al-Albani, Syaikh Muhammad Nashiruddin, Irwa-ul Ghalil.

Al-Sabuni, Muhammad Ali, Rawai‟ul Bayan Tafsir fi Al-Ayat Al-Ahkam min Al

Qur‟an, diterjemahkan oleh Saleh Mahfud, Tafsir Ayat-ayat Hukum dalam

Al-Qur‟an, Bandung: Al-Ma’arif, 1994.

Al-Sijistani, Abu Dawud, Sunan Abu Dawud, Juz. 4.

Ali, Zainuddin, Metode Penilitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Aripin, Jaenal dkk, Metode Penelitian Hukum, Ciputat: Lembaga Penelitian UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Asshiddiqie, Jimly, Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia, Bandung: Angkasa,

1996.

Audah, Abdul Qadir, At-Tasyri‟ Al-Jinaa‟i Al-Islami Muqaranan bi Al-Qanun Al

Wadi‟i, Beirut: Al-Risalah, 1998.

Chazawi, Adami, Kejahatan Terhadap Tubuh dan Nyawa, Jakarta: P.T.

RajaGrafindo Persada, 2007.

Chazawi, Adam, Pelajaran Hukum Pidana Bagian 3, Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2002.

Djazuli, A, Fiqh Jinayah, Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2000.

Gulton, Maidin, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan

Page 68: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

59

Pidana Anak Di Indonesia, Bandung: PT Refika Aditama, 2013.

Hamzah, Andi, Delik-delik Tertentu di Dalam KUHP, Cet. 4, Jakarta: Sinar

Grafika, 2011.

Hariri, Wawan Muhwan, Pengantar Ilmu Hukum, Bandung: Pustaka Setia, 2012.

Irfan, M. Nurul dan Masyrofah, Fiqh Jinayah, Cet. 2, Jakarta: Amzah, 2014.

Kompilasi Hukum Islam, Bandung: Fokusmedia.

Lamintang, P.A.F. dan Theo Lamintang, Delik-delik Khusus Kejahatan Terhadap

Nyawa, Tubuh, dan Kesehatan, Cet. 2, Jakarta: Sinar Grafika, 2012.

Meliala, A. Syamsudin dan E. Sumaryono, Kejahatan Anak Suatu Tinjauan Dari

Psikologis Dan Hukum, Jogjakarta: Liberty, 1985.

Moeljatno, Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Cet. 21, Jakarta: Bumi Aksara,

2001.

Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori-teori Dan Kebijakan Pidana, Bandung:

P.T. Alumni, 2010.

Mulyadi, Lilik, Wajah Sistem Peradilan Anak Indonesia, Bandung: PT Alumni,

2014.

Munawir, A.W. dan Muhammad Fairuz, Kamus Al-Munawwir Indonesia-Arab,

Surabaya: Pustaka Progressif, 2007.

Muslich, Ahmad Wardi, Pengantar dan Asas Hukum Islam, Jakarta: Sinar

Grafika,

2004.

Muttaqin, Imam, Batas Usia Anak Dan Pertanggungjawaban Pidananya Menurut

Page 69: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

60

Hukum Pidana Positif Dan Hukum Pidana Islam. Artikel diakses pada 7

Maret 2018 dari https:/ejournal.inzah.ac.id.

Nahsriana, Perlindungan Hukum Pidana Bagi Anak di Indonesia, Cet. 2, Jakarta:

Rajawali Press, 2012.

Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976,

dalam Bunadi Hidayat, Pemidanaan Anak di Bawah Umur, Bandung:

P.T.Alumni, 2010.

Prodjodikoro, Wirjono, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia, Bandung: P.T.

Refika Aditama, 2014.

Putusan Pengadilan Negeri Nomor: 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

Qudamah, Imam Ibnu, Al-Mughni.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (suatu tinjauan

singkat), Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003.

Soetedjo, Wagiati, Hukum Pidana Anak, Bandung: PT Refika Aditama, 2006.

Soetedjo, Wagiati dan Melani, Hukum Pidana Anak (Edisi Revisi), Bandung: PT

Refika Aditama, 2013.

Tobing, Letezia, Mengenai Asas Lex Specialis Derogat Legi Generalis. Artikel

diakses pada 7 Maret 2018 dari

http://m.hukumonline.com/klinik/detail/lt509fb7e13bd25.

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Usman, Husni dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta:

Bumi Aksara, 1998.

.

Page 70: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

P U T U S A NNomor : 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan memutus perkara-perkara

pidana pada tingkat pertama dalam pemeriksaan secara biasa telah menjatuhkan putusan

sebagai berikut tersebut di bawah ini dalam perkara para Terdakwa :

1. N a m a : FIKRI PRIBADI als. FIKRI.

Tempat lahir : Jakarta.

Umur/Tanggal lahir : 17 tahun/03 Januari 1996.

Jenis Kelamin : Laki-laki.

Kebangsaan : Indonesia.

A g a m a : Islam.

Pekerjaan : Pengamen.

Tempat tinggal : Tanah Seratus RT.003/12 No.4, Ciledug,

Tangerang.

Pendidikan : -

2. N a m a : BAGUS FIRDAUS als. PAU.

Tempat lahir : Jakarta.

Umur/Tanggal lahir : 16 tahun/16 Februari 1997.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Kebangsaan : Indonesia.

A g a m a : Islam

Pekerjaan : Pengamen.

Tempat tinggal : Jl. Panjang Cidodol RT.02/012, No.39, Kel. Grogol

Kec.Grogol Selatan, Jakarta Selatan.

Pendidikan : -

3. N a m a : FATAHILLAH als. FATA

Tempat lahir : Tangerang.

Umur/Tgl.lahir : 13 tahun/02 Mei 2000.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Kebangsaan : Indonesia.

A g a m a : Islam

Halaman 1 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Page 71: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Pekerjaan : Pengamen.

Tempat tinggal : Pasar Bandeng RT. 08/12, No. 5, Cikokol

Tangerang Banteng.

Pendidikan : -

4. N a m a : ARGA PUTRA SAMOSIR als. UCOK.

Tempat lahir : Pekanbaru.

Umur/Tanggal lahir : 14 tahun/09 September 1999.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Kebangsaan : Indonesia.

A g a m a : Kristen.

Pekerjaan : Pengamen.

Tempat tinggal : Pasar Bandeng, RT.08/12 No. 5, Cikokol

Tangerang, Banten.

Pendidikan : SD

Para Terdakwa dalam perkara ini ditahan dalam Rumah Tahanan Negara oleh :

• Penyidik Polda Metro Jaya sejak tanggal 01 Juli 2013 sampai dengan tanggal 20 Juli

2013 ;

• Diperpanjang oleh Penuntut Umum sejak tanggal 21 Juli 2013 sampai dengan tanggal

29 Juli 2013 ;

• Penuntut Umum sejak tanggal 30 Juli 2013 sampai dengan tanggal 23 Agustus 2013 ;

• Diperpanjang oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sejak tanggal 09 Agustus

203 sampai dengan tanggal 23 Agustus 2013 ;

• Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sejak tanggal 19 Agustu 2013 sampai dengan

tanggal 02 September 2013 ;

• Diperpanjang oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sejak tanggal 03

September 2013 sampai dengan tanggal 02 Oktober 2013 ;

Bahwa Para Terdakwa dipersidangan didampingi oleh Penasehat Hukumnya :

FEBI YONESTA, S.H. dan kawan-kawan dari LEMBAGA BANTUAN HUKUM

JAKARTA, beralamat di Jalan Diponegoro No.74, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat

Kuasa Khusus tanggal 28 Agustus 2013 ;

Para Terdakwa didampingi Balai Pemasyarakatan Kelas I Jakarta Selatan ;

2

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Page 72: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Para Terdakwa didampingi oleh orang tuanya dan/atau saudaranya ;

Pengadilan Negeri tersebut ;

Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara yang bersangkutan ;

Setelah mendengar keterangan saksi-saksi yang diajukan dipersidangan ;

Setelah mendengar keterangan ahli yang diajukan dipersidangan ;

Setelah mendengar keterangan para Terdakwa ;

Telah mendengar tuntutan pidana dari Penuntut Umum tanggal September

2013, yang pada pokoknya menuntut agar Majelis menjatuhkan putusan sebagai

berikut :

1 Menyatakan para terdakwa I. FIKRI PRIBADI als. FIKRI, terdakwa II. BAGUS FIRDAUS

alias PAU. Terdakwa III. FATAHILLAH als. FATA dan terdakwa IV. ARGA PUTRA

SAMOSIR alias UCOK terbukti bersalah melakukan tindak pidana " Pembunuhan yang

dilakukan secarsa bersama sama", sebagaimana diatur dan diancam pidan dalam Pasal 338 Jo

pasal 55 Ayat (1) ke.1 KUHP ;

2 Menjatuhkan pidana terhadap para terdakwa masing - masing :

Terdakwa I. FIKRI PRIBADI als. FIKRI pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun ;

Terdakwa II. BAGUS FIRDAUS alias PAU pidana penjara selama 5 (lima) tahun ;

Terdakwa III. FATAHILLAH als. FATA pidana penjara selama 6 (tahun) tahun ;

Terdakwa IV.ARGA PUTRA SAMOSIR alias UCOK pidana penjara selama 5 (lima)

tahun ;

dikurangi selama para terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah agar

para terdakwa tetap ditahan ;

3 Menyatakan barang bukti terlampir dalam berkas perkara terdakwa NURDIN SUPRIANTO

als. BENGES dkk ;

4 Menetapkan supaya masing masing terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,-

(dua ribu rupiah) ;

Telah mendengar pleidooi dari Penasihat Hukum Para Terdakwa yang

disampaikan pada persidangan tanggal 1 Oktober 2013 yang pada pokoknya :

Halaman 3 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Page 73: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

1 Menerima Nota Pembelaan (Pleidooi) Penasihat Hukum Para Terdakwa secara

keseluruhan ;

2 Menyatakan menolak Dakwaan dan/atau Tuntutan secara keseluruhan ;

3 Menyatakan bahwa Terdakwa I FIKRI PRIBADI als. FIKRI, Terdakwa II

BAGUS FIRDAUS als PAU, Terdakwa III FATAHILLAH als FATA, dan

Terdakwa IV AGRA PUTRA SAMOSIR als. UCOK tidak terbukti secara sah dan

meyakinkan melakukan tindak pidana pembunuhan secara bersama-sama

sebagaimana diatur dalam Pasal 338 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP maupun

tindak pidana secara bersama-sama dimuka umum melakukan kekerasan terhadap

orang yang menyebabkan matinya orang sebagaimana diatur dalam Pasal 170 ayat

(2) ke-3 KUHP ;

4 Membebaskan Terdakwa I FIKRI PRIBADI als. FIKRI Terdakwa II BAGUS

FIRDAUS als. PAU, Terdakwa III FATAHILLAH als. FATA , dan Terdakwa IV

ARGA PUTRA SAMOSIR als. UCOK dari segala tuntutan hukum (Vrijspraak) ;

5 Menyatakan agar Terdakwa I FIKRI PRIBADI als. FIKRI Terdakwa II BAGUS

FIRDAUS als. PAU, Terdakwa III FATAHILLAH als. FATA , dan Terdakwa IV

ARGA PUTRA SAMOSIR als. UCOK segera dikeluarkan dari tahanan setelah

putusan Pengadilan diucapkan dalam persidangan ;

6 Memulihkan hak Terdakwa I FIKRI PRIBADI als. FIKRI Terdakwa II BAGUS

FIRDAUS als. PAU, Terdakwa III FATAHILLAH als. FATA , dan Terdakwa IV

ARGA PUTRA SAMOSIR als. UCOK, dalam kemampuan, kedudukan dan

harkata serta martabatnya ;

7 Membebankan biaya perkara kepada Negara menurut hukum yang berlaku;

Telah mendengar tanggapan (Replik) dari Penuntut Umum yang disampaikan

secara lisan pada persidangan tanggal 1 Oktober 2013 yang pada pokoknya

menyatakan tetap pada surat tuntutannya ;

Telah mendengar tanggapan (Duplik) dari Penasihat Hukum para Terdakwa

yang disampaikan secara lisan pada persidangan tanggal 1 Oktober 2013 yang pada

pokoknya tetap pada surat pleidooinya ;

Telah mendengar laporan Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) Menimbang, bahwa para Terdakwa diajukan ke persidangan berdasarkan

Surat Dakwaan No. Reg. Perkara : PDM-392/JKT.Sl/Epp.2/07/2013, tertanggal 29 Juli

2013, dengan dakwaan sebagai berikut :

4

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Page 74: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

DAKWAAN :

PRIMAIR :

Bahwa ia terdakwa : I. FIKRI PRIBADI als, FIKRI, terdakwa II. BAGUS

FIRDAUS alias PAU, Terdakwa III. FATAHILLAH alias FATA dan terdakwa IV.

ARGA PUTRA SAMOSIR alias UCOK secara bersama-sama-sama atau bersekutu

dengan saksi NURDIN PRIANTO als BENGES dan ANDRO SUPRIYANTO als

ANDRO (yang perkaranya diajukan tersendiri) maupun sendiri sendiri pada hari :

Minggu, tanggal 30 Juni 2013 sekitar am 08.00 Wib bertempat di Jembatan Layang

Cipulir, Jakarta Selatan, tepatnya di bawah kolong atau sekitar waktu itu setidak-

tidaknya disuatu tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Dengan sengaja merampas nyawa orang lain bernama DICKY MAULANA yang

dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Bahwa awalnya DICKY MAULANA (korban) sebagai pengamen pendatang baru di

sekitar Jembatan layang Cipulir Jakarta Selatan. Ia sebagai pendatang baru

(pengamen) ditempat tongkrongan para Terdakwa FIKRI PRIBADI als. FIKRI,

BAGUS FIRDAUS alias PAU dan FATAHILLAH als. FATA. ARGA PUTRA

SAMOSIR alias UCOK tidak ijin dan pamit lebih dulu kepada saksi NURDIN

PRIANTO las. BENGES (berkas tersendiri) sebagai Ketua Abang-abangan (senior)

ditempat tersebut sebagaimana pendatang baru lainnya dan saksi ANDRO

SUPRIYANTO ALS. ANDRO (berkas tersendiri) wakil ketua orang lama di tempat

tersebut ;

Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Juni 2013 sekitar jam 08.00 Wib saksi ANDRO

SUPRIYANTO ALS ANDRO datang dari Parung Panjang Jawa Barat bersama

dengan istrinya (saksi OKY OKTAVIA) dan ARGA PUTRA als UCOK,

MUHAMAD FATAHILLAH als. FATA dan NURDIN PRIANTO alias BENGES

setelah mereka sampai di stasiun, Kebayoran Lama sekitar 09.30 Wib langsung

menuju Jembatan Layang Cipulir Jakarta Selatan tempat mereka dan kawan-kawan

mengamen ;

Bahwa pada saat sampai di atas jembatan layang Cipulir Jakarta Selatan terdakwa

ARGA PUTRA als UCOK, MUHAMAD FATAHILAH als. FATA dan NURDIN

PRIANTO, BAGUS FIRDAUS als. PAU, FIKRI PRIBADI als. FIKRI. Selanjutnya

Halaman 5 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Page 75: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

mereka mengobrol ngobrol dan bercanda tidak lama kemudian korban DICKY

MAULANA (alm) dating dari arah Kebayoran Lama turun dari Metro Mini 69 dan

saksi ANDRO SUPRIYANTO als. ANDRO, terdakwa ARGA PUTRA als. UCOK,

MUHAMAD FATAHILAH als. FATA serta saksi NURDIN PRIANTO alias

BENGES (berkas tersendiri) terdakwa BAGUS FIRDAUS als PAU dan terdakwa

FIKRI PRIBADI las. FIKRI berubah topic obrolan dan membicarakan korban DICKY

MAULANA (alm) yaitu korban DICKY MAULANA (alm) sebagai pengamen

pendatang baru yang katanya “songong dan suka mabuk itu tidak ijin dan pamit lebih

dulu kepada para terdakwa tersebut di atas.

Bahwa kemudian saksi NURDIN PRIANTO alias BENGES berbicara kepada saksi

ANDRO SUPRIYANTO alias ANDRO , terdakwa ARGA PUTRA als UCOK,

terdakwa MUHAMAD FATAHILAH als FATA, dan terdakwa BAGUS FIRDAUS

als PAU, FIKRI PRIBADI als FIKRI “Bagaimana kalau kita kasih pelajaran /

digulung / disekolahkan.

Bahwa kemudian terdakwa BAGUS FIRDAUS als PAU memanggil korban DICKY

MAULANA (alm) dan pada saat itu korban DICKY MAULANA (alm) dalam

keadaan mabok selanjutnya saksi NURDIN PRIANTO alias BENGES berbicara dan

mengajak korban DICKY MAULANA (alm) ke bawah saat itu korban bertanya

kepada saksi NURDIN PRIANTO als BENGES “ngapain kebawah (kolong jembatan

layang) dan saksi NURDIN PRIANTO als BENGES mengatakan “kita minum

dibawah yuk” kemudian saksi ANDRO SUPRIYANTO als ANDRO. Terdakwa

ARGA PUTRA als UCOK, terdakwa MUHAMAD FATAHILAH als FATA dan saksi

NURDIN PRIANTO als BENGES, BAGUS FIRDAUS als PAU, terdakwa FIKRI

PRIBADI als FIKRI mengikuti korban DICKY MAULANA (alm) dari belakang.

Bahwa kemudian setelah sampai dibawah / kolong jembatan Cipulir Jakarta Selatan di

pinggir kali Cipulir korban DICKY MAULANA langsung diputari (dikelilingi) oleh

para terdakwa, (ARGA PUTRA als UCOK, MUHAMAD FATAHILAH als FATA)

dan saksi NURDIN PRIANTO als BENGES, BAGUS FIRDAUS als PAU. Pada saat

dikelilingi oleh mereka tersebut (ARGA PUTRA als UCOK, MUHAMAD

FATAHILAH als FATA dan NURDIN PRIANTO als BENGES, BAGUS FIRDAUS

als PAU, FIKRI PRIBADI als FIKRI) kemudian saksi NURDIN PRIANTO als

BENGES (ketua) langsungn berbicara kepada korban DICKY MAULANA (alm)

6

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Page 76: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

“selama ini kok nlo songong banget sama anak-anak dan kenapa lo suka nyuruh

nyuruh yang kecil terus dan sekarang kok lo ngelunjak di diemin ma anak anak”

selanjutnya saksi NURDIN PRIANTO als BENGES langsung menusukkan pisau lipat

yang selalu dibawanya kebagian belakang kuping kanan korban DICKY MAULANA

dan saat itu korban sempat menagkis selanjutnya pisau liupat tersebut (milik NURDIN

PRIANTO als BENGES) diambil oleh saksi ANDRO SUPRIYANTO als ANDRO

langsung menusukkan ketubuh korban mengenai bagian kiri rusuk korban DICKY

MAULANA dan korban jatuh tersungkur dalam posisi sujud.

Bahwa setelah korban DICKY MAULANA jatuh tersungkur selanjutnya pisau lipat

tersebut direbut kembali oleh saksi NURDIN PRIANTO als BENGES dari tangan

saksi ANDRO SUPRIYANTO als ANDRO yang kemudian ditusukkan kembali pisau

lipatnya kebagian atas tangan korban sebelah kanan kemudian telapak tangan

kanannya korban DICKY MAULANA di sayat dengan pisau lipat oleh saksi

NURDIN PRIANTO als BENGES.

Bahwa pada saat itu ketika korban yang sedang jatuh tersungkur dengan posisi sujud

kepalanya korban (DICKY MAULANA) ditegakkan oleh terdakwa BAGUS

FIRDAUS als PAU kemudian di pukul sebanyak dua kali oleh terdakwa BAGUS

FIRDAUS als PAU. Dan MUHAMAD FATAHILAH als FATA mengambil potongan

kayu yang sudah berada dipinggir kali selanjutnya memukulkan ke tangan korban

sebanyak satu kali dan terdakwa ARGA PUTRA als UCOK membangunkan tubuh

korban (DICKY MAULANA) yang saat itu posisi sudjud dengan kepala tersungkur

dengan cara terdakwa ARGA PUTRA als UCOK mengangkat pundak korban dan

setelah tubuh korban terbangun terdakwa ARGA PUTRA als UCOK memukul

sebanyak dua kali ke bagian dada korban. Dan terdakwa FIKRI PRIBADI als FIKRI

mengambil sebilah golok yang selanjutnya menebas / membacok korban DICKY

MAULANA dibagian pipi korban sebelah kanan.

Bahwa kemudian pisau lipat milik NURDIN PRIANTO als BENGES diambil saksi

ANDRO SUPRIANTO als ANDRO selanjutnya pisau tersebut tusukkan pipi kiri

korban (DICKY MAULANA) lalu pisau tersebut diletakkan di pinggir kali sedangkan

terdakwa FIKRI PRIBADI als FIKRI memegang golok ditebaskan kekening korban

DICKY MAULANA sebelah kanan. Sedangkan pisau lipat yang berada di pinggir kali

yang dipakai menusuk korban diambil oleh saksi NURDIN PRIANTO als BENGES

dibuang ke tengah kali CIPULIR Jakarta Selatan.

Halaman 7 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Page 77: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa korban DICKY MAULANA masih dalam posisi sujud dengan kepala

tersungkur dan mereka terdakwa (ARGA PUTRA als UCOK, MUHAMAD

FATAHILAH als FATA dan NURDIN PRIANTO als BENGES, BAGUS FIRDAUS

als PAU, FIKRI PRIBADI als FIKRI) masih berada dalam kolong jembatan layang

Cipulir tersebut, saat itu korban DICKY MAULANA mengulet dan terpeleset jatuh

nyemplung ke dalam kali Cipulir Jakarta Selatan. Selanjutnya oleh saksi ANDRO

SUPRIYANTO als ANDRO bersama para terdakwa menarik korban dan menaikkan

ke pinggir kali dibawah kolong jembatan layang yang kemudian korban DICKY

MAULANA terbangun dan bersandar ke pinggir tembok dan dudukan bersenderan

tembok di pinggir kali Cipulir dibawah jembatan / kolong jembatan layang Cipulir

Jakarta Selatan ;

Bahwa selanjutnya korban meminta minum dan terdakwa MUHAMAD FATAHILAH

als FATA naik ke atas jembatan layang mencari minuman Aqua gelas yang

selanjutnya terdakwa MUHAMAD FATAHILAH als FATA turun lagi ke kolong

jembatan layang Cipulir dan memberikan minuman aqua tersebut kepada korban

DICKY MAULANA selanjutnya korban DICKY MAULANA ditinggal begitu saja

sendirian di bawah kolong jembatan layang Cipulir tersebut lalu para Terdakwa naik

kembali keatas jembatan layang Cipulir setelah sampai diatas jembatan layang Cipulir

saksi ANDRO SUPRIYANTO als ANDRO, saksi NURDIN PRIANTO als BENGES

dan terdakwa ARGA PUTRA als UCOK, MUHAMAD FATAHILAH als FATA,

BAGUS FIRDAUS als PAU dan terdakwa FIKRI PRIBADI als FIKRI mereka

berpencar ;

Bahwa setelah meraka berpencar meninggalkan korban sendirian, saksi ANDRO

SUPRIYANTO als ANDRO dan terdakwa ARGA PUTRA als UCOK, terdakwa

BAGUS FIRDAUS als PAU, terdakwa FIKRI PRIBADI als FIKRI nongkrong

nongkrong di gardu pos ojek jembatan layang Cipulir sedangkan saksi NURDIN

PRIANTO als BENGES mengamen dan terdakwa MUHAMAD FATAHILAH als

FATA langsung menuju ke Ragunan Pasar Minggu ;

Bahwa kemudian pada sekitar jam 13.00 Wib datang petugas Polisi (saksi JAIDI

PENDI) yang sedang bertugas (persembagan) naik motor berhenti di gardu ojek diatas

jembatan layang, Cipulir tersebut lalu didekati oleh terdakwa ARGA PUTRA als

UCOK yang melapor dan mengatakan “dibawah kolong jembatan layang ada mayat

8

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Page 78: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

pak katanya maling motor habis dikeroyok masa” namanya DIKI pak dan dicatat oleh

petugas tersebut. selanjutnya petugas dan terdakwa FIKRI PRIBADI als FIKRI saksi

ANDRO PRIANTO als ANDRO terdakwa ARGA PUTRA als UCOK dan terdakwa

BAGUS FIRDAUS als PAU turun ke bawah jembatan layang untuk memfoto

mayatnya ;

Bahwa setelah memfoto korban kemudian saksi ANDRO SUPRIANTO als ANDRO,

terdakwa ARGA PUTRA als UCOK dan terdakwa BAGUS FIRDAUS als PAU

dibawa ke Polsek Kebayoran Lama yang kemudian oleh petugas dibawa ke Polda

Metro Jaya untuk dimintai keterangannya seputar diketemukannya mayat tersebut dan

darin pemeriksaan tersebut ternyata para Terdakwa dan saksi ANDRO SUPRIANTO

als ANDRO adalah terlibat dalam kejadian tersebut dan para terdakwa mulai

ditangkapi satu persatu atas petunjuk mereka bertiga ;

Bahwa setelah korban ditinggal sendirian akhirnya meninggal dunia seketika itu atau

tidak berapa lama setelah kejadian tersebut. Sebagaimana bunyi Visum et Repertem

yang dibuat dan ditandatangani oleh dokter Andriani SpF Dokter ahli forensic pada

Instalasi Forensik dan Perawatan Jenazah RSUP Fatmawati Jln. R.S. Fatmawati

Cilandak Jakarta Selatan tanggal 05 Juli 2013 tanggal nomor : HK.05.01/II.I/919/2013

atas nama mayat DICKY MAULANA tersebut.

---------- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 338 Jo

Pasal 35 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Subsidair :

----------- Bahwa ia Terdakwa I. FIKRI PRIBADI als FIKRI, Terdakwa II.

BAGUS FIRDAUS alias PAU, Terdakwa III. FATAHILLAH als. FATA dan

Terdakwa IV. ARGA PUTRA SAMOSIR alias UCOK secara bersama-sama atau

bersekutu dengan saksi NURDIN PRIANTO als BENGES dan ANDRO

SUPRIYANTO als ANDRO (Yang perkaranya diajukan tersendiri) maupun sendiri

sendiri pada hari Minggu tanggal 30 Juni 2013 sekitar jam 08.00 Wib bertempat di

jembatan layang Cipulir, Jakarta Selatan tepatnya bawah kolong atau sekitar waktu itu

setidak tidaknya di suatu tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta

Selatan. Dengan terang terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan

kekerasan terhadap orang bernama DICKY MAULANA yang dilakukan dengan cara

sebagai berikut :

Halaman 9 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Page 79: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa awalnya Dicky Maulana (korban) sebagai pengamen pendatang baru di sekitar

Jembatan layang Cipulir Jakarta Selatan ia sebagai pendatang baru (pengamen) di

tempat tongkrongan para Terdakwa FIKRI PRIBADI als FIKRI, BAGUS

FIRDAUS alias PAU, FATAHILLAH als. FATA dan ARGA PUTRA SAMOSIR

alias UCOK tidak ijin dan pamit lebih dulu kepada saksi NURDIN PRIANTO als

BENGES (berkas tersendiri) sebagai ketua abang abangan (senior) ditempat tersebut

sebagaimana pendatang baru lainnya dan saksi ANDRO SUPRIYANTO als ANDRO

(berkas tersendiri) wakil ketua orang lama di tempat tersebut.

Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Juni 2013 sekitar jam 08.00 Wib saksi ANDRO

SUPRIYANTO als ANDRO datang dari Parung Panjang Jawa Barat bersama dengan

istrinya (saksi OKY OKTAVIA) dan ARGA PUTRA als UCOK, MUHAMAD

FATAHILAH als FATA dan NURDIN PRIANTO alias BENGES setelah mereka

sampai di stasiun Kebayoran Lama sekitar jam 9.30 Wib langsung menuju Jembatan

Layang Cipulir Jakarta Selatan tempat mereka dan kawan kawan mengamen.

Bahwa pada saat sampai di atas jembatan Layang Cipulir Jakarta Selatan terdakwa

ARGA PUTRA SAMOSIR alias UCOK, MUHAMAD FATAHILAH als FATA dan

NURDIN PRIANTO, BAGUS FIRDAUS alias PAU, FIKRI PRIBADI als FIKRI

selanjutnya mereka mengobrol ngobrol dan bercanda tidak lama kemudian korban

DICKY MAULANA (alm) datang dari arah Kebayoran Lama turun dari Metro mini

69 dan saksi ANDRO SUPRIYANTO als ANDRO, Terdakwa ARGA PUTRA

SAMOSIR alias UCOK, MUHAMAD FATAHILAH als FATA serta saksi NURDIN

PRIANTO als BENGES.(berkas tersendiri) Terdakwa BAGUS FIRDAUS alias PAU

dan Terdakwa FIKRI PRIBADI als FIKRI berubah topic obrolan dan membicarakan

korban DICKY MAULANA (alm) yaitu korban DICKY MAULANA (alm)

pengamen sebagai pendatang baru yang katanya songong dan suka mabuk itu tidak

ijin dan pamit lebih dulu kepada para Terdakwa tersebut diatas.

Bahwa kemudian saksi NURDIN PRIANTO als BENGES berbicara kepada saksi

ANDRO SUPRIYANTO als ANDRO, Terdakwa ARGA PUTRA SAMOSIR alias

UCOK, Terdakwa MUHAMAD FATAHILAH als FATA, dan Terdakwa BAGUS

FIRDAUS alias PAU, FIKRI PRIBADI als FIKRI “Bagaimana kalau kita kasih

pelajaran / digulung / disekolahkan.

10

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Page 80: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa kemudian Terdakwa BAGUS FIRDAUS alias PAU memanggil korban

DICKY MAULANA (alm) dan pada saat itu korban DICKY MAULANA (alm)

dalam keadaan mabok selanjutnya saksi NURDIN PRIANTO als BENGES berbicara

dan mengajak korban DICKY MAULANA (alm) ke bawah saat itu korban bertanya

kepada saksi NURDIN PRIANTO als BENGES “ngapain kebawah (kolong jembatan

layang) dan saksi NURDIN PRIANTO als BENGES mengatakan “kita minum di

bawah yuk” kemudian saksi ANDRO SUPRIYANTO als ANDRO. Terdakwa ARGA

PUTRA SAMOSIR alias UCOK, terdakwa MUHAMAD FATAHILAH als FATA

dan saksi NURDIN PRIANTO als BENGES, BAGUS FIRDAUS alias PAU,

Terdakwa FIKRI PRIBADI als FIKRI mengikuti korban DICKY MAULANA (alm)

dari belakang.

Bahwa kemudian setelah sampai di bawah / kolong Jembatan Cipulir Jakarta Selatan

di pinggir kali Cipulir korban DICKY MAULANA (alm) langsung diputeri

(dikelilingi) oleh para Terdakwa, (ARGA PUTRA SAMOSIR alias UCOK,

MUHAMAD FATAHILAH als FATA) dan saksi NURDIN PRIANTO als BENGES,

BAGUS FIRDAUS alias PAU pada saat dikelilingi oleh mereka tersebut (ARGA

PUTRA SAMOSIR alias UCOK, MUHAMAD FATAHILAH als FATA dan

NURDIN PRIANTO als BENGES, BAGUS FIRDAUS alias PAU, FIKRI PRIBADI

als FIKRI) kemudian saksi NURDIN PRIANTO als BENGES (ketua) langsung

berbicara kepada korban DICKY MAULANA (alm) “Selama ini kok lo songong

banget sama anak anak dan kenapa lo suka nyuruh nyuruh yang kecil terus dan

sekarang kok lo ngelunjak di diemin ma anak anak” selanjutnya saksi NURDIN

PRIANTO als BENGES langsung menusukan pisau lipat yang selalu dibawanya ke

bagian belakang kuping kanan korban DICKY MAULANA dan saat itu korban

sempat menangkis selanjutnya pisau lipat tersebut (milik NURDIN PRIANTO als

BENGES) diambil alih oleh saksi ANDRO SUPRIYANTO als ANDRO langsung

menusukan ketubuh korban mengenai bagian kiri rusuk korban DICKY MAULANA

dan korban jatuh tersungkur dalam posisi sujud.

Bahwa setelah korban DICKY MAULANA jatuh tersungkur selanjutnya pisau lipat

tersebut di rebut kembali oleh saksi NURDIN PRIANTO als BENGES dari tangan

saksi ANDRO SUPRIYANTO als ANDRO yang kemudian ditusukan kembali pisau

lipatnya ke bagian atas tangan korban sebelah kanan kemudian telapak tangan

Halaman 11 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Page 81: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

kanannya korban DICKY MAULANA disayat dengan pisau lipat oleh saksi NURDIN

PRIANTO als BENGES.

Bahwa pada saat itu ketika korban yang sedang jatuh tersungkur dengan posisi sujud

kepalanya korban (DICKY MAULANA) di tegakkan oleh Terdakwa BAGUS

FIRDAUS alias PAU kemudian di pukul sebanyak dua kali oleh Terdakwa BAGUS

FIRDAUS alias PAU. Dan MUHAMAD FATAHILAH als FATA mengambil

potongan kayu yang sudah berada di pinggir kali selanjutnya memukulkan ke tangan

korban sebanyak satu kali dan terdakwa ARGA PUTRA SAMOSIR alias UCOK

membangunkan tubuh korban (DICKY MAULANA (alm) yang saat itu posisi sujud

dengan kepala tersungkur dengan cara terdakwa ARGA PUTRA SAMOSIR alias

UCOK mengangkat pundak korban dan setelah tubuh korban terbangun terdakwa

ARGA PUTRA SAMOSIR alias UCOK memukul sebanyak dua kali ke bagian dada

korban. Dan terdakwa FIKRI PRIBADI als FIKRI mengambil sebilah golok yang

selanjutnya menebas / membacok korban (DICKY MAULANA) di bagian pipi korban

sebelah kanan.

Bahwa kemudian pisau lipat milik NURDIN PRIANTO als BENGES diambil saksi

ANDRO SUPRIYANTO als ANDRO selanjutnya pisau lipat tersebut tusukan ke pipi

kiri korban (DICKY MAULANA) lalu pisau lipat tersebut diletakan di pinggir kali

sedangkan terdakwa FIKRI PRIBADI als FIKRI memegang golok ditebaskan

kekening korban DICKY MAULANA sebelah kanan sedangkan pisau lipat yang

berada di pinggir kali yang dipakai menusuk korban diambil oleh saksi NURDIN

PRIANTO als BENGES dibuang ke tengah kali Cipulir Jakarta Selatan.

Bahwa korban DICKY MAULANA masih dalam posisi sujud dengan kepala

tersungkur dan mereka Terdakwa (ARGA PUTRA SAMOSIR alias UCOK,

MUHAMAD FATAHILAH als FATA dan NURDIN PRIANTO als BENGES,

BAGUS FIRDAUS alias PAU, FIKRI PRIBADI als FIKRI) masih berada di kolong

jembatan layang Cipulir tersebut, saat itu korban (DICKY MAULANA) mengulet dan

terpeleset jatuh nyemplung kedalam kali Cipulir Jakarta Selatan. Selanjutnya oleh

saksi ANDRO SUPRIYANTO als ANDRO bersama para Terdakwa menarik korban

dan menaikan ke pinggir kali di bawah kolong jembatan laying yang kemudian korban

DICKY MAULANA terbangun dan bersandar ke pinggir tembok dan dudukan

bersenderan di tembok di pinggir kali Cipulir di bawah Jembatan / kolong Jembatan

Layang Cipulir Jakarta Selatan.

12

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Page 82: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa selanjutnya korban meminta minum dan Terdakwa MUHAMAD

FATAHILAH als FATA naik ke atas jembatan laying mencari minuman aqua gelas

yang selanjutnya terdakwa MUHAMAD FATAHILAH als FATA turun kembali ke

kolong jembatan layang Cipulir dan memberikan minuman Aqua tersebut kepada

korban (DICKY MAULANA) selanjutnya korban DICKY MAULANA ditinggal

begitu saja sendirian di bawah kolong jembatan layang Cipulir tersebut lalu para

terdakwa naik kembali keatas jembatan layang Cipulir setelah sampai di atas jembatan

layang Cipulir saksi ANDRO SUPRIYANTO als ANDRO, saksi NURDIN PRIANTO

als BENGES dan terdakwa ARGA PUTRA SAMOSIR alias UCOK, MUHAMAD

FATAHILAH als FATA, BAGUS FIRDAUS alias PAU dan terdakwa FIKRI

PRIBADI als FIKRI mereka berpencar.

Bahwa setelah mereka berpencar meninggalkan korban sendirian. Saksi ANDRO

SUPRIYANTO als ANDRO dan Terdakwa ARGA PUTRA SAMOSIR alias UCOK,

Terdakwa BAGUS FIRDAUS alias PAU terdakwa FIKRI PRIBADI als FIKRI

nongkrong nongkrong di gardu pos ojek Jembatan Layang Cipulir sedangkan saksi

NURDIN PRIANTO als BENGES mengamen dan Terdakwa MUHAMAD

FATAHILAH als FATA langsung menuju ke Ragunan Pasar Minggu.

Bahwa kemudian pada sekitar jam 13.00 Wib datang petugas polisi (saksi JAIDI

PENDI) yang sedang bertugas (persembangan) naik motor berhenti di gardu ojek di

atas jembatan layang Cipulir tersebut lalu di dekati oleh terdakwa ARGA PUTRA

SAMOSIR alias UCOK dan ARGA PUTRA SAMOSIR alias UCOK dan melapor

mengatakan “Di bawah kolong jembatan layang ada mayat pak katanya maling motor

habis dikeroyoki masa” namanya DIKI Pak dan di catat oleh petugas tersebut”

selanjutnya petugas dan terdakwa FIKRI PRIBADI als FIKRI saksi ANDRO

SUPRIYANTO als ANDRO terdakwa ARGA PUTRA SAMOSIR alias UCOK dan

terdakwa BAGUS FIRDAUS alias PAU turun ke bawah jembatan layang untuk di

memfoto mayatnya.

Bahwa setelah memfoto korban kemudian saksi ANDRO SUPRIYANTO als

ANDRO, terdakwa ARGA PUTRA SAMOSIR alias UCOK dan terdakwa BAGUS

FIRDAUS alias PAU dibawa ke polsek Kebayoran lama yang kemudian oleh petugas

dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangannya seputar ditemukannya

mayat dan dari pemeriksaan tersebut ternyata para Terdakwa dan saksi ANDRO

Halaman 13 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Page 83: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

SUPRIYANTO als ANDRO adalah terlibat dalam kejadian tersebut dan para

Terdakwa mulai ditangkapi satu persatu atas petunjuk mereka bertiga.

Bahwa setelah korban diringgal sendirian akhirnya meninggal dunia seketika itu atau

tidak beberapa lama setelah kejadian tersebut sebagaimana bunyi et Repertum yang

dibuat dan ditandatangani oleh dokter Andriani SpF Dokter ahli forensik pada

Instalasi forensik dan Perawatan Jenazah RSUP Fatmawati Jln. RS Fatmawati

Cilandak Jakarta Selatan Nomor : HK.05.01/II.I/919/2013 tanggal 05 Juli 2013 Atas

nama DICKY MAULANA tersebut.

---------- perbuatan mereka terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

Pasal 170 Ayat 2 ke 3 KUHP.

Menimbang, bahwa atas dakwaan Penuntut Umum tersebut, Penasihat

Hukum para Terdakwa telah mengajukan keberatan/eksepsi dan telah ditanggapi oleh

Penuntut Umum dan kemudian telah diputus oleh Majelis Hakim pada persidangan

tanggal 19 September 2013 dengan amar putusan :

M E N G A D I L I

• Menolak eksepsi/keberatan Penasehat Hukum Terdakwa I FIKRI PRIBADI als. FIKRI,

terdakwa II BAGUS FIRDAUS als.PAU, Terdakwa III FATAHILAH als. FATA,

terdakwa IV ARGA PUTRA SAMOSIR als. UCOK ;

• Menyatakan sidang perkara biasa Nomor : 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel. atas nama

Terdakwa I FIKRI PRIBADI als. FIKRI, terdakwa II BAGUS FIRDAUS als PAU,

terdakwa III. FATAHILAH als. FATA, terdakwa IV. ARGA PUTRA SAMOSIR alis

UCOK tetap dilanjutkan pemeriksaannya ;

• Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya tersebut, Penuntut

Umum telah menghadapkan saksi-saksi yang setelah bersumpah/berjanji

dipersidangan menurut cara agamanya masing-masing memberikan keterangan yang

pada pokoknya sebagai berikut :

1 Saksi JAIDI PENDI :

• Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa sebelumnya ;

14

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Page 84: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan keterangan yang diberikan dalam

Berita Acara Pemeriksaan adalah benar dan tidak ada perubahan ;

• Bahwa saksi adalah anggota kepolisian yang bertugas di Polsek Kebayoran Lama

Jakarta Selatan sejak tahun 2012 ;

• Bahwa tugas dan tanggung jawab saksi dibagian BIMAS (Bimbingan Masyarakat)

yang bertugas memberikan bimbingan dan penyuluhan untuk wilayah Kelurahan

Cipulir, Jakarta Selatan ;

• Bahwa pada tanggal 30 Juni 2013 sekitar jam 13.00 Wib, saat saksi keliling

menjalankan tugas BIMAS dan hendak mampir di Pasar Cipulir, saksi melihat banyak

kerumunan orang di pintu masuk ;

• Bahwa karena penasaran saksi lalu menanyakan kepada orang yang berkerumun

tersebut “ada apa”. Kemudian 2 (dua) orang Terdakwa yaitu ARGA PUTRA

SAMOSIR als UCOK dan FATAHILAH als FATA menerangkan kalau ada mayat

seorang laki-laki ;

• Bahwa setelah mendapat info tentang penemuan mayat tersebut, saksi berusaha untuk

melihat secara langsung di bawah jembatan namun karena tidak bisa masuk maka

saksi meminta bantuan kepada Terdakwa untuk memfotonya dengan memakai

handphone milik saksi ;

• Bahwa setelah terdakwa berhasil mengambil gambar mayat dan memperlihatkan

kepada saksi, saksi lalu menghubungi kantor Polsek Kebayoran Lama melaporkan

adanya penemuan mayat ;

• Bahwa sambil menunggu petugas Polsek datang, saksi menggali informasi dari para

Terdakwa ;

• Bahwa pada saat saksi mengobrol dengan terdakwa ARGA PUTRA SAMOSIR alias

UCOK dan FATAHILAH alias FATA, kemudian muncul terdakwa BAGUS

FIRDAUS alias PAU ;

• Bahwa terdakwa ARGA PUTRA SAMOSIR alias UCO, terdakwa FATAHILAH alias

FAT dan terdakwa BAGUS FIRDAUS menerangkan pagi-pagi sekitar antara jam 7-8

pagi, Almarhum masih hidup dan berusaha naik dari kolong jembatan dan dibantu

oleh para Terdakwa ;

• Bahwa menurut para Terdakwa nama korban ; DICKY MAULANA, dan tinggal di Jl.

H. Jaelani, Petukangan Utara, dan para Terdakwa sempat memberikan minum aquo

serta mie ayam ;

Halaman 15 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Page 85: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa para Terdakwa juga menerangkan kalau korban habis mencuri motor dan

sempat meninggalkan korban untuk mengamen namun saat kembali, korban sudah

meninggal dunia ;

• Bahwa saksi sengaja menahan dan mengajak para Terdakwa untuk mengobrol sambil

menunggu petugas Polsek dan Polres datang karena saksi curiga terhadap para

Terdakwa yan sangat lancar dan mengetahui peristiwa yang dialami almarhum

sebelum meninggal ;

• Bahwa setelah petugas dari Polsek Kebayoran Lama dan Polres Jakarta Selatan

datang, saksi lalu menginformasikan kepada petugas yang ada kalau para Terdakwa

merupakan saksi kunci ;

• Bahwa setelah menyerahkan para Terdakwa ke petugas Polsek Kebayoran Lama, saksi

lalu mengecek alamat almarhum yang disebutkan oleh para Terdakwa dan mencari

tahu tentang apakah ada orang kecurian motor atau tidak ;

• Bahwa saksi berhasil menemukan alamat rumah almarhum dan bertemu dengan orang

tuan almarhum bernama ZAENAL ARIFIN, namun info tentang pencurian motor

tidak benar ;

• Bahwa setelah para terdakwa dibawa oleh petugas Polres, saksi tidak mengetahui lagi

tentang para Terdakwa ;

• Bahwa pada bagian tubuh korban terdapat luka-luka pada bagian wajah namun pada

bagian badan saksi tidak tahu karena tertutup baju ;

• Bahwa saksi mengakui foto-foto yang diperlihatkan kepadanya ;

Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa 1 FIKRI PRIBADI als FIKRI,

terdakwa 2 BAGUS FIRDAUS als PAU, terdakwa 4 ARGA PUTRO SAMOSIR

als UCOK menyatakan tidak keberatan, sedangkan terdakwa 3 FATAHILAH als

FATA menyatakan tidak pernah ijin ke saksi untuk mengamen lagi ;

2 Saksi DWI KUSMANTO :

• Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa ;

• Bahwa saksi adalah anggota Kepolisian Kebayoran Lama dan sudah bertugas sejak

tahun 2005 ;

• Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan keterangan yang diberikan dalam

Berita Acara pemeriksaan benar dan tidak ada perubahan ;

16

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Page 86: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Juni 2013 sekitar jam 12.00 Wib, saksi mendapat

telepon dari antor yang memberitahukan ada penemuan mayat di bawah kolong

jembatan layang cipulir ;

• Bahwa setelah mendapat telepon langsung meluncur ke TKP tempat penemuan mayat

dan saksi turun ke bawah kolong jembatan dan benar ditemukan mayat dalam kondisi

luka-luka dibagian pelipis kanan, pipi kanan, pipi kiri dan luka tusuk ;

• Bahwa korban bernama RICKY MAULANA dan bertempat tinggal di daerah

Ulujami ;

• Bahwa saksi lupa korban memakai baju sweater hitam, celana jeans biru dan memakai

gelang karet ;

• Bahwa saksi juga mendapat informasi dari Jaidi Pendi kalau ada 3 (tiga) orang teman

korban di atas area ITC Cipulir, dan saksi ke atas membawa ketiga teman korban

tersebut ;

• Bahwa di tempat kejadian ada ditemukan golok dan kayu yang langsung diserahkan

untuk diamankan anggota tim yang lain ;

• Bahwa pada bagian ujung golong saksi melihat ada bercak darah ;

• Bahwa saksi tidak pernah melihat pengeroyokan dan pembunuhan terhadap korban

Karena saat tiba di TKP sudah meninggal ;

• Bahwa petugas yang datang ke lokasi TKP: 1 dari Polsek Kebayoran Lama dan 2

orang dari Polres Jakarta Selatan ;

Bahwa atas keterangan saksi tersebut para Terdakwa menyatakan tidak keberatan ;

3 Saksi RASMA :

• Bahwa saksi tidak kenal dengan para Terdakwa ;

• Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan keterangan yang diberikan dalam

Beria Acara Pemeriksaan adalah benar dan tidak ada perubahan ;

• Bahwa saksi adalah anggota kepolisian Dit Reskrimum Polda Metro Jaya bagian

Jatantras ;

• Bahwa pada hari Minggu, tanggal 30 Juni 2013 saksi telah mendapat informasi sekitar

jam 10.00 Wib dan diperintahkan untuk menuju tempat penemuan mayat di kolong

jembatan layang daerah cipulir Jakarta Selatan ;

• Bahwa saksi berangkat menuju TKP bersama-sama dengan anggota yang lain DWI

KUSMANTO dan DOMINGGU IE MANU ;

Halaman 17 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Page 87: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa di lapangan saksi langsung menuju lokasi di jembatan Cipulir Jakarta Selatan

dan saat itu yang ada dilokasi ANDRO SUPRIYANTO als ANDRO, ARGA PUTRA

als. UCOK dan BAGUS FIRDAUS als PAU, mereka langsung di bawa ke Polda ;

• Bahwa saksi tidak pernah ikut serta memeriksa para Terdakwa ;

• Bahwa saksi hanya selalu mendapat informasi tentang hasil pemeriksaan dari penyidik

dan saksi hanya menindaklanjuti dan dari hasil pengembangan ditetapkan 6 (enam)

orang tersangka ;

• Bahwa tersangka adalah Para Terdakwa dalam perkara ini ditambah 2 (dua) orang

sudah dewasa karena satu orang secara umur sudah dewasa dan satu orang lagi karena

sudah punya isteri dan anak ;

• Bahwa setahu saksi terdakwa FATAHILA als FATA ikut memukul pakai kayu,

terdakwa FIKRI menganiaya korban dengan memakai pisau, sedangkan BAGUS

FIRDAUS alis PAU dan ARGA PUTRA SAMOSIR alis UCOK ikut mengeroyok ;

• Bahwa setahu saksi dari hasil penyidikan para Terdakwa mengaku sebagai pelaku

sekitar jam 4 sore ;

• Bahwa setelah dilakukan pengejaran pada hari yang sama tanggal 30 Juni 2013 jam

16.00 wib dilakukan penangkapan terhadap ANDRO SUPRIYANTO als. ANDRO,

ARGA PUTRA SAMOSIR als. UCOK dan BAGUS FIRDAUS als PAU. Ketika

mereka sedang berada di dekat jembatan layang Cipulir. Kemudian pada malam

harinya sekitar jam 23.00 wib, dilokasi lampu merah Perdatam, Ulujami, Jakarta

Selatan ditangkap juga FIKRI PRIBADI als FIKRI dan FATAHILLAH. Selanjutnya

pada tanggal 1 Jul 2013 jam 05.00 (pagi) tersangka NURDIN PRIYANTO als

BENGES ditangkap di Warnet Parung Panjang-Bogor ;

• Bahwa saat dilakukan penangkapan di kolong jembatan Cipulir, Kebayoran Lama,

Jakarta Selatan ditemukan sebilah golok bergagang kayu dan potongan kayu ;

• Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diperlihatkan kepadanya berupa golok

dan sebilah kayu ;

Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut para Terdakwa menyatakan keberatan,;

4 Saksi DOMINGGUS IE MANU :

• Bahwa saksi adalah anggota kepolisian Polda Metro Jaya ;

• Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan keterangan yang diberikan dalam

Berita Acara Pemeriksaan adalah benar dan tidak ada perubahan ;

18

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Page 88: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Juni 2013 saksi mendapat telepon dari kantor

sekitar pada jam 12.00 Wib yang menginformasikan ditemukannya mayat di bawah

jembatan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ;

• Bahwa setelah mendapatkan informasi saksi langsung menuju lokasi TKP dan tiba

sekitar jam 13.00-14.00 Wib di jembatan Cipulir Kebayoran Lama Jakarta Selatan ;

• Bahwa saat tiba di lokasi TKP, saksi tidak melihat lagi korban karena sudah diangkat ;

• Bahwa walau mayat sudah diangkat namun saksi tetap ke bawah kolong jembatan

memeriksa TKP dan menemukan sebilah golok ;

• Bahwa di lokasi TKP saksi masih sempat bertemu dengan ANDRO SUPRIYANTO

als ANDRO, ARGA PUTRA SAMOSIR als UCOK dan BAGUS FIRDAUS als PAU.

Mereka langsung di bawa ke kantor untuk diminta keterangan sekitar jam 13.00 –

14.00 Wib ;

• Bahwa pada awalnya mereka di bawah ke kantor hanya sebagai saksi, namun

kemudian mereka mengaku ikut melakukan pengeroyokan ;

• Bahwa para Terdakwa di periksa sekitar jam 4 sore dan dari hasil pemeriksaan, para

Terdakwa mengatakan pelakunya BONES dan korbannya bernama DICKY

MAULANA ;

• Bahwa korban dibunuh karena memasuki wilayah para Terdakwa tanpa ijin ;

• Bahwa para Terdakwa menerangkan mula-mula korban dipanggil turun untuk ke

bawah oleh salah satu Terdakwa, setelah sampai di bawah kolong jembatan baru

dikeroyok ;

• Bahwa dari hasil pengembangan pemeriksaan,ada pelaku lain yaitu NURDIN

PRIYANTO alias BONES dan FIKRI PRIBADI ;

• Bahwa berdasarkan info dari Penyidik, saksi melakukan pengejaran terhadap FIKRI

PRIBADI dan dilakukan penangkapan di lampu merah Perdatam pada hari Minggu

tanggal 30 Juni 2013 sekitar jam 11 malam, sedangkan NURDIN PRIYANTO alias

BONES dilakukan penangkapan oleh tim lain di warnet di Parung Panjang Bogor

pada hari Senin, tanggal 01 Juli 2013 sekitar jam 5 pagi ;

• Bahwa para Terdakwa ditangkap secara baik-baik dan ditempatkan diruang

pemeriksaan dan diruang anak ;

• Bahwa saksi tidak mengenal Masohi Gurning ;

Halaman 19 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Page 89: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, para Terdakwa secara bersama-sama

menerangkan keterangan saksi tidak benar semua dan para Terdakwa tidak pernah

mengaku sebagai pelaku serta ditangkap secara kasar karena mendapat

penyiksaan ;

5 Saksi OKY OKTAVIA :

• Bahwa saksi kenal dengan para Terdakwa karena teman bermain ;

• Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik namun keterangan yang diberikan dalam

Berita Acara Pemeriksaan Tidak Benar ;

• Bahwa saksi adalah istri dari ANDRO SUPRIANTO alias ANDRO (Terdakwa dalam

perkara lain) ;

• Bahwa saksi bersama ANDRO tinggal bersama dengan mertua di Hasibuan tidak jauh

dari lokasi tempat kejadian perkara ;

• Bahwa saksi bersama suami dan para Terdakwa sering berkumpul di daerah jembatan

cipulir Kebayoran Lama Jakarta Selatan dan dibawah kolong jembatan sebagai posko ;

• Bahwa saksi mengetahui tentang penemuan mayat yang ditemukan di kolong

jembatan Cipulir Kebayoran Lama Jakarta Selatan ;

• Bahwa saksi tidak kenal dengan korban sama sekali ;

• Bahwa korban berumur sekitar 20 an dan korban tidak membawa identitas atau KTP ;

• Bahwa keterangan saksi dalam BAP yang seakan-akan mengetahui persis peristiwa

pembunuhan tidak benar, saksi menerangkan demikian karena diancam akan

dimasukkan penjara dan akan diceburin di kali dan hanya mengikuti keterangan para

Terdakwa karena tidak tega melihat para Terdakwa disiksa ;

• Bahwa saksi mempunyai 1 (satu) orang anak dari hasil perkawinannya dengan

ANDRO ;

• Bahwa saksi melihat ANDRO saat diperiksa, disiksa dulu, diinjak dan disetrum dan

saksi mengetahui diestrum karena mendengar suara seperti zig zig (suara listrik) ;

• Bahwa saksi melihat terdakwa FIKRI ditutup kepalanya, terdakwa BAGUS dipukuli

terdakwa UCOK ditendang ;

• Bahwa saksi memberikan keterangan untuk di BAP pada senin siang, dan saksi

datang ke kantor polisi pada minggu malam ;

• Bahwa sehari sebelum kejadian saksi bersama-sama dengan UCOK, FATAH dan

ANDRO dan VERA tidur di rumah “EMAK” di Parung, dan Minggu pagi berangkat

ke CIpulir naik kereta api dan sampai di Kebayoran Lama sekitar jam 9 pagi ;

20

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Page 90: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa setelah sampai di Kebayoran Lama, saksi bersama-sama dengan teman

langsung menuju jembatan Cipulir. Setelah mengobrol sebentar masuk ke kolong

jembatan ;

• Bahwa saat turun di kolong jembatan saksi melihat ada pria yang saksi tidak kenal

penuh luka tusuk dan dalam kondisi sekarat ;

• Bahwa pria tersebut bercerita kalau habis dikeroyok dan saksi meminta alamatnya

untuk diantar ;

• Bahwa saksi dan teman-teman tidak mengantar orang tersebut karena tidak ada

kendaraan untuk membawanya ke rumah sakit ;

• Bahwa saksi tidak melihat menjelang orang tersebut meninggal dunia namun saksi

mengetahui karena diberitahu ;

• Bahwa posisi orang tersebut saat meninggal posisi duduk dan keberadaan orang

tersebut saat meninggal diketahui juga oleh ANDRO, UCOK dan FIKRI ;

• Bahwa setelah mengetahui orang tersebut meninggal, FIKRI sama UCOK melapor ke

Satpam Cipulir ;

• Bahwa setelah melapor, FIKRI dan FATA pergi mengamen ;

• Bahwa setelah Polisi datang, korban diangkat dan langsung dibawa oleh petugas

kepolisian ;

• Bahwa ANDRO,UCOK dan BAGUS dibawa juga oleh petugas di bawa ke kantor

Polisi untuk diminta keterangan ;

• Bahwa saksi ditangkap malam harinya di lampu merah Perdatam bersama-sama

dengan VERA, ISEP, YULI, BOGEL, ANDRO dan FIKRI, dari jauh saksi melihat

ANDRO dan FIKRI dipukuli dan diancam akan diceburin di Kali Cipulir ;

• Bahwa di Polda saksi bersama yang lain diperiksa di ruang penyidik yang terbuka dan

selama pemeriksaan saksi dirayu untuk menunjukkan tempat BONES dengan janji

akan dilepaskan ;

• Bahwa saksi mengantar Polisi ke Bogor untuk menangkap BONES dan setelah

ditangkap BONES ditarik, dipukul dan diinjak-injak. Dan saksi melihat kejadian itu

dari kaca spion ;

• Bahwa saat saksi diperiksa bersama yang lain, tidak ada yang mendampingi;

Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, para Terdakwa menyatakan tidak

keberatan ;

Halaman 21 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Page 91: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id6 Saksi NURDIN PRIANTO :

• Bahwa saksi pernah diperiksa di Kepolisian dan keterangan yang diberikan tidak

benar semua karena saat memberikan keterangan takut disiksa lagi ;

• Bahwa saksi diperiksa oleh Polisi karena disangka melakukan pembunuhan;

• Bahwa keterangan yang diberikan di depan penyidik keluar dari mulut saksi sendiri ;

• Bahwa pada hari Minggu, tanggal 20 Juli 2013, sekitar jam 10.00 Wib, saksi bersama-

sama dengan ANDRO PRIYANTO Als ANDRO, BAGUS FAIRDAUS als BONES,

FATAHILAH als FATA, FIKRI PRIBADI als. FIKRI, ARGA PUTRA SAMOSIR

als. UCOK dan OKI melihat seorang pria di bawah kolong jembatan Cipulir terluka

parah dengan banyak bekas sayatan pisau dan golok pada bagian wajah, pelipis, leher

dan belakang telinga ;

• Bahwa saksi sempat bercakap-cakap dengan korban dan mengaku namanya DICKY

MAULANA, dan mengaku luka-luka karena habis dikeroyok ;

• Bahwa ANDRO sempat menawarkan untuk berobat ke rumah sakit tapi korban minta

ke Polisi tapi temen-temen tidak ada yang berani ;

• Bahwa kolong jembatan Cipulir Kebayoran merupakan tempat nongkrong saksi dan

teman-teman setelah habis mengamen ;

• Bahwa di kolong jembatan ada sebilah pisau tumpul yang sering dipakai untuk

memotong-motong kayu ;

• Bahwa saksi ditangkap di Parung-Bogor saat sedang berada di Warnet bersama-sama

dengan Rere ;

• Bahwa saat ditangkap, saksi ditarik, dipukul dan diinjak –injak oleh petugas;

• Bahwa saksi saat diperiksa tidak didampingi Pengacara atau orang tua;

• Bahwa saksi sebelum diperiksa dipukul dan disetrum oleh petugas ;

• Bahwa karena takut akan disiksa lagi, saat dibuat Berita Acara Pemeriksaan saksi

mengara-ngarang ;

• Bahwa saksi tidak kenal dengan orang bernama : Masohi Gurning dan tidak pernah

didampingi Pengacara selama diperiksa ;

• Bahwa saksi membenarkan bukti-bukti yang diperlihatkan dipersidangan berupa golok

dan kayu ;

Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut para Terdakwa menyatakan benar dan

tidak keberatan ;

22

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Page 92: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

7 Saksi ANDRO SUPRIYANTO :

• Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik namun keterangan yang diberikan dalam

Berita Acara Pemeriksaan adalah tidak benar karena saat memberikan keterangan

merasa takut disiksa ;

• Bahwa keterangan yang diberikan keluar dari mulut saksi sendiri ;

• Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Juni 2013 saksi dibawa oleh Polisi ke kantor

Polda untuk diminta keterangan karena saksi yang melapor ke Satpam menemukan

mayat ;

• Bahwa pada hari Minggu pagi tanggal 30 Juni 2013 saksi bersama teman-teman yang

lain melihat ada orang di bawah kolong jembatan Cipulir tempat saksi dan teman-

teman sering nongkron ;

• Bahwa yang melihat pertama kali orang lain tersebut FATA yang memberitahukan

kepada teman-teman termasuk saksi ;

• Bahwa korban saat diihat oleh saksi masih hidup dan sempat mengobrol dengan orang

luar tersebut yang mengaku bernama DICKY MULYANA dan saksi sempat meminta

alamat untuk diantara pula tapi korban minta diantar ke kantor polisi namun tidak

diantar karena tidak ada yang berani ;

• Bahwa korban sempet meminta air minum ;

• Bahwa tubuh korban ada bekas luka sayatan golok dan pisau yang berdapat pada

bagian wajah, pelipis, leher dan belakang telinga ;

• Bahwa setelah mengobrol dengan korban, saksi pergi untuk mengamen dan saat

kembali korban sudah meninggal ;

• Bahwa saksi bersama-sama dengan FIKRI, UCOK, VERA, ISEP, dan YULI

ditangkap di Perdatam dan dibawa ke Polda sekitar maghrib ;

• Bahwa saksi melihat ketika FIKRI ditangkap kepalanya dibungkus plasti dan FIKRI

tidak melawan ;

• Bahwa di Polda saksi disiksa, dipukul dan diestrum dan diminta mengaku kalau telah

membunuh korban ;

• Bahwa setelah disiksa saksi di minta keterangan namun oleh petugas yang berbeda

saat menyiksa saksi namun orangnya ada disekitar saksi saat diperiksa ;

• Bahwa saksi melihat NURDIN PRIYANTO dan FIKRI PRIBADI diestrum agar mau

mengakui pembunuhan itu ;

Halaman 23 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Page 93: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa membuat keterangan tersebut keluar dari mulut saksi sendiri dan mengarang-

ngarang karena takut disiksa lagi ;

• Bahwa golok yang diperlihatkan di depan persidangan beda dengan golok yang ada di

lokasi TKP karena lebih tumpul dan warna gagang hitam ;

• Bahwa saksi mengakui dan membenarkan kayu yang diperlihatkan ;

Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut para Terdakwa menyatakan benar dan

tidak keberatan ;

Menimbang, bahwa dipersidangan telah didengar pula 2 (dua) orang Saksi

Verbalisan yang di bawah sumpah telah memberikan keterangan sebagai berikut :

1 SAKSI JUBIRIN GINTING, S.H. :

• Bahwa saksi adalah anggota polisi yang bertugas memeriksa terdakwa ARGA

PUTRA SAMOSIR als. UCOK ;

• Bahwa Terdakwa diperiksa di ruang pemeriksaan yang terbuka secara bersama-sama

dengan terdakwa lainnya namun oleh petugas pemeriksa yang berbeda ;

• Bahwa selama pemeriksaan, Terdakwa tidak ditekan, tidak dipaksa ataupun diarahkan

oleh yang memeriksa dan tidak ada tindakan kekerasan maupun penyetruman ;

• Bahwa Terdakwa memberikan keterangan sendiri secara bebas dengan cara saksi

mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh Terdakwa;

• Bahwa Terdakwa sebelum membubuhkan cap jempol, dibacakan dulu keterangan

yang sudah diberikan ;

• Bahwa Terdakwa didampingi oleh Pengacara Masohi Gurning ;

2 Saksi SUHARTONO:

• Bahwa saksi adalah anggota Polisi yang bertugas memeriks saksi ANDRO

SUPRIYANTO, terdakwa FIKRI PRIBADI dan terdakwa FATAHILLAH ;

• Bahwa saksi dan Terdakwa diperiksa di ruang terbuka bersama-sama dengan

Terdakwa lainnya namun secara terpisah dan petugas yang berbeda ;

• Bahwa selama pemeriksaan Terdakwa tidak ditekan, tidak dipaksa ataupun diarahkan

oleh yang memeriksa dan tidak ada tindakan kekerasan maupun penyetruman ;

• Bahwa Terdakwa memberikan keterangan sendiri secara bebas dengan cara saksi

mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh Terdakwa;

24

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Page 94: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa Terdakwa sebelum membubuhkan tandatangan diberi kesempatan untuk

membaca keterangan yang sudah diberikan ;

• Bahwa Terdakwa didampingi oleh Pengaraca Masohi Gurning saat diperiksa ;

Menimbang, bahwa Penasehat Hukum Para Terdakwa telah menghadapkan 7

(tujuh) orang saksi a de charga, masing-masing bernama : USTADZI WASIS,

SHARVERA KUMAR ANANDA, DEDE SETIAWAN, MARDIYANTO, ISEP

FEBRISTANDA, FAUZAN KAZIM dan RERE SEPTIANI, kesemuanya di bawah

sumpah telah memberikan keterangan sebagai berikut :

1 SAKSI FAUZAN KASIM:

• Bahwa saksi kenal dengan para Terdakwa namun tidak ada hubungan keluarga atau

pekerjaan ;

• Bahwa saksi tidak kenal dengan korban DICKY MAULANA ;

• Bahwa saksi pekerjaan sehari-hari mengamen di sekitar Cipulir dan base camp di

kolong jembatan Cipulir ;

• Bahwa pada tanggal 30 Juni 2013 sekitar jam 6 pagi saksi bersama Elza pindah tidur

ke kolong jembatan Cipulir dimana sebelumnya saksi tidur di emperan toko jalan

Hasibuan namun karena yang punya toko sudah mau buka maka saksi pindah tempat

tidur ;

• Bahwa saksi tidur bersama-sama dengan Elza di atas ubin, sedangkan Fikri dan Pau

tidur di atas tapi tetap bawah kolong jembatan ;

• Bahwa saksi bangun tidur dari kolong Jembatan sekitar jam 9 pagi karena dibangunin

sama FIKRI yang baru datang dari Parung bersama UCOK dan ANDRO ;

• Bahwa pada saat saksi bangun keadaannya sudah ramai karena ada orang luar yang

duduk di kolong jembatan tapi saksi tidak kenal ;

• Bahwa yang pertama kali melihat korban FATA sama ANDRO ;

• Bahwa saat saksi bersama yang lain mendekat korban masih dalam keadaan hidup ;

• Bahwa pada tubuh korban terdapat luka pada bagian wajah, pelipis dan leher seperti

luka sayatan atau bacokan ;

• Bahwa pada tubuh korban ada darah kering dan badannya berbau lumpur ;

• Bahwa di kolong jembatan ada golok yang sering dipakai untuk memotong kayu ;

• Bahwa korban sempat minta minum dan setelah itu saksi bersama FATA pergi

mengamen dan saat kembali sudah banyak Polisi ;

Halaman 25 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Page 95: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa saksi mengetahui kalau para Terdakwa yang dituduh membunuh karena

diberitahu oleh kakak saksi ;

• Bahwa saksi bersama dengan ANDRO, NURDIN, OKY dan UCOK dibawa ke kantor

Polda oleh petugas kepolisian untuk diminta keterangan;

• Bahwa pada malam harinya NURDIN, FIKRI dan RERE ditangkap Polisi dan dibawa

ke Polda untuk diperiks ;

Bahwa atas keterangan saksi tersebut para Terdakwa menyatakan benar ;

2 Saksi ISEP FEBRISTANDA :

• Bahwa saksi kenal dengan para Terdakwa karena teman ;

• Bahwa saksi tidak kenal dengan korban DICKY MAULANA ;

• Bahwa pekerjaan sehari-hari saksi ngamen di sekitar Jembatan Cipulir, Kebayoran,

Jakarta Selatan ;

• Bahwa pada tanggal 30 Juni 2013, saksi dari Parung dan sampai di Kebayoan sekitar

jam 08.30 wib dan langsung menuju jembatan Cipulir tempat saksi biasa ngamen ;

• Bahwa saksi sampai Cipulir sekitar jam 09.00 Wib dan langsung menuju kolong

jembatan dan keadaan sudah ramai ;

• Bahwa saksi melihat ANDRO sedang bertanya pada korban, dan korban menerangkan

kalau bernama DICKY MAULANA, rumahnya di Ulujami Rt.01 Rw.01, dan

tubuhnya luka-luka karena habis dikeroyok ;

• Bahwa keterangan korban tersebut dicatat oleh saksi menggunakan handphone ;

• Bahwa badan korban penuh dengan lumpur dan terdapat luka bacok dan sayatan pada

bagian wajah, pelipis, leher dan dikuping ;

• Bahwa korban sempat meminta air minum dan minta diantar ke Polisi tapi temen-

temen tidak berani mengantar ke Polisi ;

• Bahwa saksi melihat korban meninggal karena korban tidak bergerak lagi ;

• Bahwa setelah korban meninggal, FIKRI melapor ke Satpam Cipulir namun Satpam

tidak berani, maka diberitahukan juga ke tukang ojek yang kemudian turun ke kolong

jembatan melihat korban ;

• Bahwa saksi tidak tahu siapa yang melapor ke Polisi ;

• Bahwa saksi tidak melihat Polisi datang karena saksi langsung ke Ragunan yang

sudah direncanakan malamnya, dan saksi ke Ragunan bersama FATA yang

menyusul ;

26

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Page 96: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa benar di kolong jembatan selalu ada golok yang dipakai untuk memotong kayu

tapi lebih tumpul dibandingkan golok yang diperlihatkan dipersidangan dan

gagangnya juga warna hitam bukan coklat seperti yang dijadikan barang bukti ;

• Bahwa saksi ditangkap oleh Polisi sekitar jam 10 malam bersama FATA, FIKRI,

PAU, VERA dan ISEP di atas Jembatan Cipulir ;

• Bahwa saksi mendengar ANDRO SUPRIYANTO dan NURDIN PRIYANTO

diestrum karena saksi berada dengan jarak dekat ruangan tempat ANDRO dan

NURDIN disiksa ; ;

• Bahwa saksi diperiksa dan digeledah oleh Polisi namun tidak disiksa ;

Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut para Terdakwa menyatakan benar ;

3 Saksi : SHARVERA KUMAR ANANDA

• Bahwa saksi kenal dengan para Terdakwa sejak tahun 2012 ;

• Bahwa saksi tidak kenal dengan korban DICKY MAULANA ;

• Bahwa pekerjaan saksi adalah ngamen disekitar Jembatan Cipulir dan mempunyai

base camp untuk tempat istirahat di kolong jembatan Cipulir ;

• Bahwa pada tanggal 29 Juni 2013 saksi tidur di Parung dan pada tanggal 30 Juni 2013

siang hari saksi berangkat ke blok M, sedangkan pagi harinya ANDRO, UCOK dan

FATA berangkat duluan ke Kebayoran dan langsung menuju Cipulir ;

• Bahwa saksi dari blok M langsung ke Ragunan karena mau jalan-jalan namun saksi

mendegar kalau ada korban pembunuhan di kolong jembatan Cipulir dari teman-

teman sesame pengamen ;

• Bahwa pada malam harinya saksi ditangkap bersama-sama dengan FIKRI dan FATA.

Yang kemudian FIKRI sama FATA disuruh jongkok dan disuruh ke bawah jembatan

tapi saksi tidak tahu untuk apa ;

• Bahwa saksi saat di Polda ditanya mengeni NURDIN ;

• Bahwa di Polda saksi mendengar ada suara setruman dan mendengar suara teriakan

dari ANDRO dan NURDIN karena jarakna dekat dengan tempat saksi ;

Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut para Terdakwa menyatakan benar ;

4 Saksi DEDE SETIAWAN :

• Bahwa saksi kenal dengan para Terdakwa ;

Halaman 27 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Page 97: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa saksi kenal dengan korban DICKY MULYANA karena teman nongkrong

sejak dua bulan lalu ;

• Bahwa saksi kenal dengan korban sudah dua bulan lebih sebelum dibunuh;

• Bahwa korban bekerja sebagai pengamen pecel lele di warung pinggir jalan didaerah

Kreo bukan di daerah Cipulir ;

• Bahwa pada tanggal 29 Juni 2013 malam harinya sekitar pukul 00.00 Wib, saksi

nongkrong ditempat Ayam Bakar bersama dengan DICKY MAULANA,USTADZI

WAZIS, GIO, BOLOT, AGUS dan FAIS. Selanjutnya korban diajak pergi oleh Jubai

ke tongkrongan bawah;

• Bahwa sekitar jam 03.00 Wib pagi, BRENGOS, JUBAI dan IYAN datang tapi

DICKY MAULANA tidak terlihat namun motor DICKY merk YAMAHA MIO

SOUL dibawa oleh JUBAI ;

• Bahwa saat datang tangan BRENGOS terluka parah dan agak dalam sehingga banyak

mengeluarkan darah, kemudian saksi mengantar BRENGOS ke rumah sakit Aminah

untuk berobat ;

• Bahwa di rumah sakit tangan BRENGOS diperban dan biaya rumah sakit dibayar

oleh saksi dan MARDIYANTO ;

• Bahwa pada saat BRENGOS, JUBAI dan IYAN datang, kondisi pakaian mereka

penuh dengan darah, sedangkan JUBAI tidak pakai celana lagi katanya penuh darah ;

• Bahwa saksi tahu cerita pembunuhan DICKY MAULANA dari JUBAI yang pada saat

cerita habis minum obat. Menurut JUBAI dia yang menusuk DICKY ;

• Bahwa pada keesokan harinya tanggal 30 Juni 2013 JUBAI datang lagi bersama

IYAN tapi kondisi motor DICKY sudah ada yang dipretelin ;

• Bahwa tiga hari sejak kejadian saksi tidak pernah lagi melihat motor DICKY;

• Bahwa saksi tahu kalau IYAN suka membawa golok yang ditaro di dalam tasnya dan

pisau lipat yang ditaro di kantong celana ;

• Bahwa pada malam sebelum kejadian IYAN bawa golok dan pisau lipat;

• Bahwa saksi berteman dengan IYAN sejak satu setengah tahun yang lalu, sedangkan

dengan BRENGOS saksi berkawan sejak kecil sehingga tahu kepribadian BRENGOS

yang gampang emosi ;

• Bahwa saksi pernah lapor ke Polisi kalau yang membunuh DICKY bukan para

Terdakwa tapi BRENGOS, IYAN dan JUBAI tapi oleh Polisi tidak ditanggapi karena

dianggap lagi mabuk dan saksi tidak tahu tindak lanjut laporannya tersebut ;

28

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

Page 98: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut para Terdakwa menyatakan tidak tahu ;

5 Saksi USTADZI WAZIS :

• Bahwa pekerjaan saksi adalah cleaning service ;

• Bahwa saksi tidak kenal dengan DICKY MAULANA namun pernah bertemu;

• Bahwa saksi bertemu DICKY MAULANA pada tanggal 30 JUNI 2013 bersama-sama

dengan DEDE SETIAWAN, CHAERUDIN HAMZAH als BRENGOS, IYAN

PRIBADI als IYAN, JUBAIDI alis JUBAI ;

• Bahwa pada pertemuan tersebut DICKY MAULANA bawa motor YAMAHA MIO

SOUL ;

• Bahwa setelah mengobrol sekitar 15 menit, DICKY dan JUBAI pergi bersama-sama

namun saksi tidak tahu kemana perginya ;

• Bahwa pada saat kembali hanya ada BRENGOS, IYAN dan JUBAI sedangkan

DICKY tidak ada namun motornya dibawa oleh JUBAI ;

• Bahwa BRENGOS saat datang penuh dengan darah karena tangannya terluka para dan

langsung dibawa ke rumah sakit oleh DEDE SETIAWAN, sedangkan saksi

menyusul ;

• Bahwa saksi pernah mendengar kalau DICKY dibunuh dari mulut IYAN yang cerita

kalau DICKY dibunuh oleh mereka bertiga BRENGOS dan JUBAI ;

• Bahwa saksi kenal dekat dengan BRENGOS dan orangnya sering berulah, IYAN

pernh memukul orang ;

• Bahwa saksi pernah melihat IYAN membawa golok dan selalu disimpan dalam tas ;

• Bahwa saksi tahu kalau para Terdakwa ditahan karena dituduh membunuh DICKY

MAULANA ;

• Bahwa saksi tidak lapor ke Polisi kalau BRENGOS, IYAN dan JUBAI yang

melakukan pembunuhan terhadap DICKY karena takut ;

Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut para Terdakwa menyatakan tidak tahu ;

6 Saksi MARDIYANTO :

• Bahwa saksi berkerja sebagai cleaning service ;

• Bahwa saksi kenal dengan DICKY MAULANA ;

Halaman 29 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29

Page 99: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa saksi kenal dengan DICKY MAULANA karena dikenalkan oleh teman ;

• Bahwa pada tanggal 30 Juni 2013 saksi nongkrong di JM bersama-sama dengan

CHAERUL HAMZAH als,BRENGOS, MARDIYANTO alis IYAN, JUBAEDI als

JUBAI, DEDE SETIAWAN ;

• Bahwa setelah mengobrol BRENGOS, IYAN dan JUBAI bersama DICKY pergi

sama-sama pakai motor MIO SOUL milik DICKY dan sekitar jam 3 mereka kembali

tapi DICKY tidak ikut namun motor dibawa JUBAI ;

• Bahwa kemudian BRENGOS dibawa ke rumah sakit ;

• bahwa saksi melihat luka di tangan BRENGOS agak dalam banyak mengeluarkan

darah yang kemudian oleh suster diperban ;

• Bahwa menurut BRENGOS tangannya terluka karena habis tawuran dan menangkis

golok ;

Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, para Terdakwa menyatakan tidak

benar ;

7 Saksi RERE SEPTIANI:

• Bahwa saksi kenal dengan para Terdakwa karena sama berprofesi sebagai pengamen

disekitar Jembatan Cipulir ;

• Bahwa pada malam kejadian saksi ada di Parung bersama dengan Nurdin ;

• Bahwa saksi ditangkap bersama-sama dengan Nurdin di Parung ;

• Bahwa saat ditangkap Nurdin ditarik dengan dijambak, ditendang, diinjek sedangkan

saksi langsung dibawa ke mobil ;

• Bahwa saksi bersama Nurdin di bawa ke Polda. Dan disana Nurdin disiksa lagi

dengan diestrum ;

• Bahwa saksi tahu Nurdin di setrum karena ada suara listrik dan Nurdin berteriak

“ampun…bukan saya pak” dan saksi berada diluar/dibalik tembok tempat Nurdin

diestrum ;

• Bahwa saksi diperiksa di Polda bersama-sama dengan para Terdakwa dan OKY

namun OKY lebih lama diperiksanya ;

• Bahwa saksi kenal dengan IYAN dan komunikasi terakhir dengan IYAN lewat

Facebook ;

30

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30

Page 100: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa di Facebook IYAN minta maaf karena ikut terlibat dalam pembunuhan

DICKY dan IYAN juga mengaku telah menjual motor DICKY ;

• Bahwa IYAN juga cerita kalau yang membunuh DICKY adalah bersama-sama dengan

BRENGOS sama JUBAI;

Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, para Terdakwa menyatakan tidak tahu ;

Menimbang, bahwa para Terdakwa dipersidangan telah memberikan

keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

1 FIKRI PRIBADI alias FIKRI :

• Bahwa Terdakwa pernah diperiksa oleh Penyidik namun keterangan yang diberikan

dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik tidak benar ;

• Bahwa keterangan yang diberikan di depan Penyidik hanya karangan karena

Terdakwa takut disiksa lagi ;

• Bahwa Terdakwa membubuhkan paraf dan tandatangan di Berita Acara Pemeriksaan

karena takut dan tidak dibaca lagi ;

• Bahwa Terdakwa sebelum memberikan keterangan disiksa oleh petugas Polisi

dengan cara dipukul, diinjak dan ditendang ;

• Bahwa Terdakwa tidak kenal dengan korban ;

• Bahwa pada saat kejadian, Terdakwa ke kolong jembatan pada saat kondisi masih

agak gelap sehingga belum melihat apa-apa disana ;

• Bahwa setelah agak siang, Terdakwa dikasih tahu oleh ANDRO dan FATA kalau ada

orang lain di kolong jembatan ;

• Bahwa Terdakwa dan yang lain kaget mengetahui ada orang luar di kolong jembatan

karena biasanya tidak pernah ada ;

• Bahwa Terdakwa bersama-sama dengan NURDIN, ANDRO, FATA, UCOK, PAU,

FAUZAN, OKY melihat korban DICKY MAULANA dan masih dalam keadaan

hidup ;

• Bahwa keadaan korban penuh dengan luka bacok dan sayatan pada bagian wajah,

pelipis, dileher dan bagian belakang telinga korban serta badan korban penuh

dengan darah kering ;

Halaman 31 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

Page 101: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa ANDRO sempat bertanya dan korban mengaku bernama : DICKY

MAULANA, dan bermaksud pulang atau minta diantar ke kantor Polisi namun anak-

anak tidak berani mengantar ke kantor Polisi ;

• Bahwa korban sempat minta minum dan diberikan air minum oleh anak-anak ;

• Bahwa korban meninggal tidak lama setelah diajak ngobrol ;

• Bahwa Terdakwa tidak tahu siapa yang melapor ke Polisi ;

• Bahwa di kolong jembatan ada golok yang dipakai untuk membelah kayu yang akan

dibakar ;

• Bahwa golok yang diperlihatkan dimuka persidangan berbeda dengan golok yang ada

di kolong jembatan ;

• Bahwa barang bukti berupa baju berwarna hitam bertuliskan AMLRE SEARCH

milik Terdakwa ;

2 BAGUS FIRDAUS alias PAU :

• Bahwa Terdakwa pernah diperiksa oleh Penyidik namun keterangan yang diberikan

dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik tidak benar ;

• Bahwa keterangan yang diberikan di depan Penyidik hanya karangan belaka karena

Terdakwa takut ;

• Bahw Terdakwa saat memberikan keterangan tidak bebas dan merasa takut karena

sebelum diperiksa disiksa oleh petugas Polisi ;

• Bahwa Terdakwa tidak kenal dengan korban ;

• Bahwa pada hari kejadian Terdakwa tidur bersama dengan FIKRI di kolong

jembatan ;

• Bahwa Terdakwa bangun karenan dibangunkan oleh FATA dan UCOK yang baru

datang dari Parung ;

• Bahwa saat bangun keadaan sudah ramai karena ada orang asing di kolong jembatan ;

• Bahwa Terdakwa bersama teman-teman menghampiri korban dan ANDRO

menanyakan namanya dan mengaku bernama DICKY MAULANA, tinggal di daerah

Ulujami dan habis dikeroyok ;

• Bahwa keadaan korban penuh dengan luka-luka pada bagian wajah, pelipis, leher dan

bagian belakang telinga dan tubuh korban penuh dengan darah kering di sekujur

tubuhnya ;

• Bahwa korban meninggal tidak lama setelah diajak ngobrol ;

32

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32

Page 102: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa di kolong jembatan selalu ada golok namun goloknya tidak tajam dan agak

karatan dan hanya dipakai untuk membelah kayu/papan untuk dibakar ;

• Bahwa Terdakwa tidak tahu siapa yang melapor Polisi ;

• Bahwa Terdakwa di bawa oleh Polisi sekitar jam 11.00 malem di bawa ke Polda

bersama-sama dengan UCOK, FATA, ANDRO dan OKY untuk diperiksa ;

• Bahwa saat di Polda Terdakwa disiksa dipaksa untuk mengaku kalau melakukan

pembunuhan terhadap korban ;

• Bahwa barang bukti berupa topi berwarna hitam dan baju kaos merk NASCAR warna

merah milik Terdakwa ;

3 FATAHILLAH alias FATA :

• Bahwa Terdakwa pernah diperiksa oleh Penyidik namun keterangan yang diberikan

dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik tidak benar ;

• Bahwa keterangan yang diberikan di depan Penyidik karangan belaka karena

Terdakwa takut disiksa ;

• Bahwa Terdakwa sebelum diperiksa terlebih dahulu disiksa oleh petugas Polisi

dengan cara dipukul ;

• Bahwa pada malam sebelum kejadian, Terdakwa menginap di Parung bersama-sama

dengan UCOK, OKY, WAZIS dan ISEP ;

• Bahwa pagi harinya sekitar jam 7 Terdakwa bersama UCOK, WAZIS dan

ISEPberangkat ke stasiun kebayoran menggunakan kereta api dan tiba sekitar jam

08.30 Wib, dan langsung menuju Cipulir ;

• Bahwa Terdakawa bersama UCOK langsung menuju kolong jembatan dan melihat

ada orang yang terluka ;

• Bahwa Terdakwa membangunkan yang lain yang tidur disitu : ANDRO, NURDIN,

FAUZAN, FIKRI ;

• Bahwa Terdakwa bersama yang lain menghampiri korban dan melihat korban terluka

parah namun masih hidup dan korban minta minum ;

• Bahwa pada tubuh korban terdapat banyak luka bacokan dan sayatan di wajah,

pelipis, leher, dan bagian perut ;

• Bahwa ANDRO sempat bertanya kepada korban dan mengaku bernama DICKY

MAULANA, tinggal di daerah Ulujami ;

Halaman 33 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Page 103: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa ANDRO sempat menawarkan untuk di antar ke rumah sakit namun korban

tidak mau dan minta diantar ke kantor Polisi namun Terdakwa dan yang lain takut

mengantar ke kantor Polisi ;

• Bahwa Terdakwa tidak kenal dengan korban dan tidak pernah melihat sebelumnya ;

• Bahwa Terdakwa tidak tahu korban saat meninggal karena korban bersama UCOK

pergi mengamen dan saat kembali sudah ramai dengan Polisi ;

• Bahwa Terdakwa ditangkap pada malam hari sekitar Jam 10.00 malem dan sebelum

dibawa dipukul, disuruh mengaku melakukan pembunuhan ;

• Bahwa barang bukti berupa topi merk MACBETH warna hitam dan baju kaos merk

MACH BOY warna hitam milik Terdakwa ;

4 ARGA PUTRA SAMOSIR alias UCOK

• Bahwa Terdakwa pernah diperiksa oleh Penyidik namun keterangan yang diberikan

dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik tidak benar ;

• Bahwa keterangan yang diberikan di Penyidik karangan belaka karena Terdakwa

takut disiksa ;

• Bahwa Terdakwa pada saat ditangkap disiksa oleh petugas Polisi dengan cara dipukul

dan disuruh mengaku melakukan pembunuhan ;

• Bahwa sebelum hari kejadian Terdakwa menginap di Parung bersama-sama dengan

Fata, Oky, Wazis, Nurdin dan Isep ;

• Bahwa Terdakwa meninggalkan Parung sekitar jam 7 pagi menuju stasiun kebayoran

dengan menggunakan kereta api dan tiba sekitar jam 8.30 Wib.

• Bahwa setiba di stasiun kebayoran Terdakwa dan teman-teman langsung menuju

Cipulir dan setelah sampai Terdakwa bersama FATA langsung menuju kolong

jembatan ;

• Bahwa saat sampai di kolong jembatan, FATA melihat ada orang asing dikolong

jembatan dan Terdakwa membangunkan yang tidur di kolong jembatan, ANDRO,

PAU, WAZIS dan FIKRI ;

• Bahwa Terdakwa dan teman-teman menghampiri korban dan ditanya-tanya oleh

ANDRI, korban mengaku bernama DICKY MAULANA, tinggal di daerah Ulujami,

dan korban minta minum ;

• Bahwa korban menerangkan keadaan luka para karena habis dikeroyok ;

34

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34

Page 104: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa keadaan tubuh korban penuh dengan luka-luka khususnya pada bagian wajah,

leher ada bekas sabetan ;

• Bahwa pada saat korban minum, Terdakwa bersama FATA naik ke atas untuk

mengamen dan saat kembali sudah rame dengan Polisi ;

• Bahwa Terdakwa tidak tahu siapa yan melapor ke Polisi ;

• Bahwa di kolong jembatan selalu ada golok yang dipakai untuk memotong kayu-kayu

untuk bakar-bakaran ;

• Bahwa Terdakwa pada malam harinya ditangkap oleh petugas Polisi dan saat

ditangkap disiksa dengan cara di cekik dan dipaksa untuk mengaku melakukan

pembunuhan ;

• Bahwa barang bukti berupa topi hitam merk MEDTEVA dan baju kaos bertuliskan

HOLLDSHOP warna hitam milik saksi ;

Menimbang, bahwa dipersidangan telah diperlihatkan barang bukti berupa :

• 1 (Satu) buah kaos tanpa lengan dengan warna biru tua bertuliskan Es ;

• 1 (satu) buah celana dalam warna hitam coklat merk Decimen ;

• 1 (satu) buah Sweater berwarna hitam lengan panjang Baroghest ;

• 1 (satu) buah celana Jeans warna biru tua ;

• 6 (enam) buah gelang karet warna hitam ;

• 1 (satu) gelang tali ;

• 4 (empat ) buah cicin warna hitam putih ;

• 1 (satu) buah potongan kayu warna coklat muda ;

• 1 (satu) buah topi Merk Macbeth warna hitam ;

• 1 (satu) buah baju kaos Merk Match Boy warna hitam ;

• 1 (satu) buah topi bertuliskan Medtevet warna hitam ;

• 1 (satu) buah baju kaos Holldshop warna hitam ;

• 1 (satu) buah topi tanpa Merk warna hitam ;

• 1 (satu) buah baju kaos Merk Nascar warna hitam ;

• 1 (satu) buah golok dengan gagang kayu berwarna coklat ;

• 1 (satu) buah baju bertutiskan Amle Serch warna hitam ;

• 1 (satu) buah topi bertuliskan M warna hitam ;

• 1 (satu) buah baju Singlet Merk Exclusive warna abu abu ;

• 1 (satu) buah bajuSwiter bertuliskan 56 warna hitam ;

Halaman 35 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35

Page 105: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Barang barang bukti tersebut telah diakui dan dibenarkan oleh saksi-saksi dan para

terdakwa, namun untuk 1 (satu) buah golok dengan gagang kayu berwarna coklat para

terdakwa keberatan pada saat itu berkarat. Barang-barang bukti tersebut telah disita secara

sah menurut hukum, sehingga dapat digunakan untuk memperkuat pembuktian di

persidangan ;

Menimbang, bahwa diperidangan telah dibacakan Visum et Repertum yang dibuat

dan ditandatangani oleh dokter Andriani SpF Dokter ahli forensik pada Instalasi forensik

dan Perawatan Jenazah RSUP Fatmawati Jln RS Fatmawati Cilandak Jakarta Selatan

tanggal 05 Juli 2013 tanggal nomor : HK.05.01/II.1/919/2013 Atas nama mayat DICKY

MAULANA tersebut, dengan kesimpulan bahwa pememeriksaan mayat seorang laki- laki

berumur lebih kurang tujuh belas tahun, ditemukan luka terbuka pada dada kiri bawah depan

sedalam Sembilan belas koma lima sentimeter yang menembus lambung dada hati serta

pendarahan sebanyak 700 cc akibat kekerasan tajam (tusuk) yang menyebabkan kematian,

perkiraan saat kematian adalah kurang dari dua putuh empat jam dari saat pemeriksaan

jenazah ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan para terdakwa

dihubungkan dengan barang-bukti diatas diperoleh fakta sebagai berikut :

• Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Juni 2013 sekitar jam 08.00 Wib di bawah kolong

Jembatan Layang Cipulir, Jakarta Selatan, telah ditemukan korban yang sudah dalam

keadaan meninggal dunia seorang bernama DICKY MAULANA ;

• Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan para terdakwa dalam Berita Acara

Pemeriksaan Penyidik, para terdakwa bersepakat mengajak korban Diky Maulana ke

bawah Jembatan layang Cipulir Jakarta Selatan untuk memberi pelajaran dengan kalimat

kita gulung/sekolahin Korban Diky Maulana ;

• Bahwa setelah sampai dibawah Jembatan Cipulir Jakarta Selatan dipinggir kali Cipulir

korban dikelilingi oleh para terdakwa dan saksi Nurdin Priyanto als Benges dan Andro

Supriyanto als Andro (keduanya menjadi terdakwa dalam perkara terpisah) ;

• Bahwa selanjutnya saksi Nurdin Priyanto als Benges langsung menusukan pisau lipat yang

dibawanya yang ditujukan kebagian belakang kuping kanan korban Diky Maulana,

kemudian pisau lipat tersebut diambil oleh saksi Andro Supriyanto als Andro dan

36

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36

Page 106: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

dipergunakan untuk menusuk mengenai bagaian rusuk kiri korban Diky Maulana sehingga

korban jatuh tersungkur dalam posisi sujud ;

• Bahwa dalam keadaan posisi korban Diky Maulana tersungkur, kembali saksi Nurdin

Priyanto als Benges mengambil pisau lipat tersebut dari tangan saksi Andro Supriyanto

kemudian saksi Nurdin Supriyanto menusuk pada bagaian atas dan telapak tangan kanan

korban Diky maulana ;

• Bahwa kemudian terdakwa Bagus Firdaus als Pau menarik kepala korban tersebut latu dan

memukul ke bagian dada sebanyak dua kali, disusul oleh terdakwa Muhamad Fatahilah als

Fata memukul tangan korban sebanyak dua kati dengan menggunakan kayu yang dipungut

dipinggir kali, kemudian terdakwa Arga Putra als Ucok mengangkat pundak korban dan

memukul ke bagian dada korban dua kali, terdakwa Fikri Pribadi als Fikri membacok pada

bagian kanan pipi dan kening korban Diky Maulana dengan menggunakan sebilah Golok ;

• Bahwa setelah itu para terdakwa meninggalkan korban dibawah jembatan Cipulir seorang

diri kemudian mayatnya ditemukan oleh anggota kepolisian yang sedang bertugas disekitar

Jembatan Layang Cipulir yakni saksi Jaidi Pendi atas pemberitahuan dari terdakwa Arga

Putra als Ucok pada saat saksi tersebut berada di gardu Ojek diatas Jembatan Layang

Cipulir ;

• Bahwa sesuai hasil pemeriksaan mayat dalam Visum Et Repertum nomor :

HK.05.01/11.1/919/2013 tanggal 05 Juli 2013 atas nama mayat Diky Maulana dengan

kesimpulan bahwa mayat seorang laki- laki berumur lebih kurang tujuh betas tahun ini,

ditemukan luka terbuka pada dada kiri bawah depan sedalam Sembilan belas koma lima

sentimeter yang menembus lambung dada hati serta pendarahan sebanyak 700 cc akibat

kekerasan tajam (tusuk) yang menyebabkan kematian, perkiraan saat kematian adatah

kurang dari dua puluh empat jam dari saat pemeriksaan jenazah ;

• Bahwa dipersidangan para terdakwa tidak mengakui perbuatannya, menurut keterangan

saksi-saksi dari para terdakwa dan keterangan para terdakwa pelaku pembunuhan terhadap

korban Diky Maulana adalah bukan para terdakwa ;

• Bahwa keterangan para terdakwa dalam BAP Penyidik hanya merupakan karangan saja

karena para terdakwa mengalami kekerasan pisik maupun phikis ;

Halaman 37 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37

Page 107: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa dari fakta tersebut diatas, Majelis Hakim akan mempertimbangkan

apakah perbuatan para Terdakwa memenuhi unsur delik pidana yang dakwaan ;

Menimbang, bahwa dakwaan Penuntut Umum disusun secara subsidairitas, Primair

Pasal 338 Jo 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP, Subsidair Pasal 170 Ayat (2) ke-3 KUHP ;

Menimbang, bahwa karena dakwaan Penuntut Umum berbentuk subsidairitas, maka

akan dipertimbangkan/dibuktikan terlebih dahulu dakwaan Primair Pasal 338 Jo 55 Ayat (1)

Ke-1 KUHP yang unsur-unsurnya sebagai berikut :

1 Barang siapa ;

2 Dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain ;

3 Dilakukan secara bersama-sama ;

Ad. 1. Unsur Barang Siapa :

Menimbang, bahwa yang dimaksud barang siapa menurut ilmu hukum pidana adalah,

setiap orang atau siapa saja yang menjadi subjek hukum dalam keadaan sehat jasmani dan

rohani yang mampu bertanggungjawab atas segala perbuatanya yang diduga telah melakukan

suatu tindak pidana, dalam perkara ini yang menjadi Terdakwa adalah 1. FIKRI PRIBADI als.

FIKRI, 2. BAGUS FIRDAUS als. Pau, 3. FATAHILLAH als. FATA, 4. ARGA PUTRA

SAMOSIR als. UCOK, dalam keadaan yang sehat jasmani dan rokhani telah membenarkan

identitasnya dan dipersidangan mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan

kepadanya, maka Para Terdakwa sebagai orang yang mampu bertanggungjawab atas segala

perbuatanya, dengan demikian unsur ini terpenuhi ;

Ad. 2. Unsur Dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain :

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah suatu perbuatan yang

dilakukan dengan kesadaran dari pelaku, bahwa perbuatan yang dilakukan akan menimbulkan

suatu akibat yang merupakan tujuan dari sipelaku ;

Menimbang, bahwa selanjutya yang dimaksud dengan menghilangkan nyawa orang

lain atau disebut juga pembunuhan adalah suatu perbuatan yang mengakibatkan kematian

orang lain, kematian memang disengaja artinya sebagai yang dimaksud atau sebagai tujuan,

hal tersebut harus dilakukan segera setelah timbul maksud untuk membunuh, tidak dengan

dipikir-pikir dalam waktu yang lebih panjang ;

38

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38

Page 108: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dipersidangan pada hari Minggu tanggal 30

Juni 2013 sekitar jam 08.00 Wib di bawah kolong Jembatan Layang Cipulir, Jakarta Selatan,

telah ditemukan korban yang sudah dalam keadaan meninggal dunia seorang bernama DICKY

MAULANA, berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan para terdakwa dalam Berita

Acara Pemeriksaan Penyidik, para terdakwa bersepakat mengajak korban Diky Maulana ke

bawah Jembatan layang Cipulir Jakarta Selatan untuk memberi pelajaran dengan kalimat kita

gulung/sekolahin Korban Diky Maulana ;

Menimbang, bahwa kemudian setelah sampai dibawah Jembatan Cipulir Jakarta

Selatan dipinggir kali Cipulir korban dikelilingi oleh para terdakwa dan saksi Nurdin Priyanto

als Benges dan Andro Supriyanto als Andro (keduanya menjadi terdakwa dalam perkara

terpisah), saksi Nurdin Priyanto als Benges langsung menusukan pisau lipat yang dibawanya

yang ditujukan kebagian belakang kuping kanan korban Diky Maulana, kemudian pisau lipat

tersebut diambil oleh saksi Andro Supriyanto als Andro dan dipergunakan untuk menusuk

mengenai bagaian rusuk kiri korban Diky Maulana sehingga korban jatuh tersungkur ;

Menimbang, bahwa dalam keadaan posisi korban Diky Maulana tersungkur, saksi

Nurdin Priyanto als Benges mengambil pisau lipat tersebut dari tangan saksi Andro

Supriyanto dan menusukannya pada bagaian atas dan telapak tangan kanan korban Diky

maulana, kemudian terdakwa Bagus Firdaus als Pau menarik kepala korban tersebut dan

memukul ke bagian dada dua kali, disusul oleh terdakwa Muhamad Fatahilah als Fata

memukul tangan korban dua kati dengan menggunakan kayu yang dipungut dipinggir kali,

kemudian terdakwa Arga Putra als Ucok mengangkat pundak korban dan memukul ke bagian

dada korban dua kali, terdakwa Fikri Pribadi als Fikri membacok pada bagian kanan pipi dan

kening korban Diky Maulana dengan menggunakan sebilah Golok ;

Menimbang, bahwa setelah itu para terdakwa meninggalkan korban dibawah jembatan

Cipulir seorang diri, kemudian mayatnya ditemukan oleh anggota kepolisian yang sedang

bertugas disekitar Jembatan Layang Cipulir yakni saksi Jaidi Pendi atas pemberitahuan dari

terdakwa Arga Putra als Ucok pada saat saksi tersebut berada di gardu Ojek diatas Jembatan

Layang Cipulir ;

Menimbang, bahwa sesuai hasil pemeriksaan mayat dalam Visum Et Repertum nomor

: HK.05.01/11.1/919/2013 tanggal 05 Juli 2013 atas nama mayat Diky Maulana dengan

kesimpulan bahwa mayat seorang laki- laki berumur lebih kurang tujuh betas tahun ini,

ditemukan luka terbuka pada dada kiri bawah depan sedalam Sembilan belas koma lima

Halaman 39 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39

Page 109: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idsentimeter yang menembus lambung dada hati serta pendarahan sebanyak 700 cc akibat

kekerasan tajam (tusuk) yang menyebabkan kematian, perkiraan saat kematian adatah kurang

dari dua puluh empat jam dari saat pemeriksaan jenazah ;

Menimbang, bahwa dipersidangan para terdakwa tidak mengakui perbuatannya, dan

menurut keterangan saksi-saksi dari para terdakwa dan keterangan para terdakwa pelaku

pembunuhan terhadap korban Diky Maulana bukan para terdakwa, keterangan para terdakwa

dalam BAP Penyidik hanya merupakan karangan saja karena para terdakwa mengalami

kekerasan pisik maupun phikis ;

Menimbang, bahwa keterangan para terdakwa dipersidangan berbeda dengan

keterangan para terdakwa dalam BAP Penyidik, menurut para terdakwa keterangannya dalam

BAP Penyidik hanya merupakan karangan saja karena para terdakwa mengalami kekerasan

pisik maupun phikis, namun para terdakwa tidak dapat menunjukkan secara jelas siapa yang

telah melakukan kekerasan tersebut, dan setelah Majelis Hakim memeriksa dan mendengarkan

keterangan saksi-saksi Verbalisan dibawah sumpah yaitu saksi JUBIRING GINTING, S.H.,

dan saksi GUNARDI, S.H., menurut keterangan kedua saksi verbalisan tersebut dalam

melakukan pemeriksaan terhadap saksi Nurdin Priyanto als Benges dan Andro Supriyanto als

Andro (keduanya menjadi terdakwa dalam perkara terpisah) tidak ada yang melakukan

kekerasan terhadap saksi-saksi maupun para terdakwa, baik saksi-saksi maupun para terdakwa

bebas memberikan keterangan dan tidak ada arahan dari penyidik/pemeriksa ;

Menimbang, bahwa menurut para terdakwa keterangannya dalam BAP Penyidik

hanya merupakan karangan saja, namun ternyata keterangan tersebut antara yang terdakwa

satu dengan yang lainnya dan dengan keterangan saksi Nurdin Priyanto als Benges dan Andro

Supriyanto als Andro (keduanya menjadi terdakwa dalam perkara terpisah) adalah sama atau

saling berkait dan melengkapi tentang peristiwa terjadinya pembunuhan terhadap korban Diky

Maulana, sehingga menurut Majelis Hakim keterangan para terdakwa dan Nurdin Priyanto als

Benges dan Andro Supriyanto als Andro adalah bukan karangan akan tetapi merupakan

keterangan fakta kejadian yang sebenarnya ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut sesuai dengan pasal 163

KUHAP keterangan saksi Nurdin Priyanto als Benges dan saksi Andro Supriyanto als Andro

dan keterangan para terdakwa yang ada dalam BAP Penyidik dan kemudian memberikan

keterangan yang berbeda dipersidangan, secara yuridis tidak cukup kuat alasannya sehingga

40

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40

Page 110: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idketeterangan saksi Nurdin Priyanto als Benges dan saksi Andro Supriyanto als Andro dan para

terdakwa yang ada dalam BAP Penyidik tetap berlaku ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pada seluruh pertimbangan diatas maka dengan

demikian unsur ini telah terpenuhi pula ;

Ad. 3. Unsur Dilakukan secara bersama-sama :

Menimbang, bahwa Pasal 55 ayat ( 1 ) ke – 1 KUHP adalah merupakan delik

penyertaan dalam melakukan tindak pidana, sedangkan yang dimaksud turut serta melakukan

tindak pidana termasuk didalamnya adalah mereka yang melakukan, membujuk untuk

melakukan, dan yang menyuruh melakukan, dalam praktek hal tersebut sering juga disebut

perbuatan secara bersama-sama ;

Menimbang bahwa sebagaimana fakta dipersidangan berdasarkan keterangan saksi

saksi yang di hubungkan dengan keterangan para terdakwa serta adanya barang bukti

diperoleh fakta para terdakwa bersepakat mengajak korban Diky Maulana ke bawah Jembatan

layang Cipulir Jakarta Selatan untuk memberi pelajaran dengan kalimat kita gulung/sekolahin

Korban Diky Maulana, setelah sampai dibawah Jembatan tersebut korban dikelilingi oleh para

terdakwa dan saksi Nurdin Priyanto als Benges dan Andro Supriyanto als Andro, selanjutnya

saksi Nurdin Priyanto als Benges langsung menusukan pisau lipat yang dibawanya yang

ditujukan kebagian belakang kuping kanan korban Diky Maulana, kemudian pisau lipat

tersebut diambil oleh saksi Andro Supriyanto als Andro dan dipergunakan untuk menusuk

mengenai bagaian rusuk kiri korban Diky Maulana sehingga korban jatuh tersungkur ;

Menimbang, bahwa selanjutnya saksi Nurdin Priyanto als Benges mengambil pisau

lipat tersebut dari tangan saksi Andro Supriyanto kemudian saksi Nurdin Supriyanto menusuk

pada bagaian atas dan telapak tangan kanan korban Diky maulana, terdakwa Bagus Firdaus als

Pau menarik kepala korban tersebut dan memukul ke bagian dada dua kali, disusul oleh

terdakwa Muhamad Fatahilah als Fata memukul tangan korban dua kati dengan menggunakan

kayu yang dipungut dipinggir kali, kemudian terdakwa Arga Putra als Ucok mengangkat

pundak korban dan memukul ke bagian dada korban dua kali, terdakwa Fikri Pribadi als Fikri

membacok pada bagian kanan pipi dan kening korban Diky Maulana dengan menggunakan

sebilah Golok ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas yang dimaksud turut serta dalam

hal ini yang melakukan tindak pidana menurut Roeslan Saleh MR, dalam pendapatnya bahwa

Halaman 41 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41

Page 111: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.iddalam hal turut serta melakukan janganlah diartikan tiap-tiap peserta harus melakukan

perbuatan pelaksanaan, yang utama adalah bahwa dalam melakukan perbuatan pidana itu ada

kerja sama yang erat antara mereka oleh karena telah terbukti adanya kerja sama diatara para

terdakwa dalam melakukan perbuatanya, maka dengan demikian unsur turut serta dimaksud

pasal 55 ayat ( 1 ) ke – 1 KUHP dalam hal ini telah terpenuhi ;

Menimbang, bahwa terhadap uraian nota pembelaan Penasihat Hukum para terdakwa

sebagaimana telah dibacakan pada persidangan tanggal 1 Oktober 2013, Majelis tidak

sependapat karena tidak ada penyiksaan, ancaman dan interogasi yang dilakukan oleh Polisi

terhadap para terdakwa dan saksi pada saat penangkan dan interogasi, saksi-saksi yang

diajukan oleh Penasihat Hukum para terdakwa tidak dapat menjelaskan secara jelas polisi

yang mana, siapa namanya, sedangkan saksi-saksi fakta dari polisi maupun saksi verbalisan

menyatakan tidak pernah melakukan penyiksaan ;

Menimbang, bahwa kemudian mengenai pendampingan Penasihat Hukum para

terdakwa ketika dilakukan pemeriksaan di BAP menurut keterangan saksi verbalisan para

terdakwa didampingi Penasihat Hukum dan ikut menandatangani BAP ;

Menimbang, bahwa apabila pelaku pembunuhan terhadap korban Dicky Maulana

bukan para terdakwa dan telah dilaporkan kepada Kepolisian sudah pasti akan ditindaklanjuti,

bila terdapat cukup bukti akan diteruskan penyidikannya, keterangan saksi-saksi dari para

terdakwa tidak mengetahui peristiwa pembunuhan korban Dicky Maulana, namun sesuai fakta

dilapangan memang pelaku pembunuhan terhadap korban Dicky Maulana lebih mengarah

kepada para terdakwa sehingga para terdakwalah yang diproses ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan pertimbangan sebagaimana

telah terurai diatas, dimana semua unsur dari Pasal 338 KUHP Jo pasal 55 ayat (1) ke-1

KUHP telah terpenuhi ;

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan primair Penuntut Umum telah terbukti

maka dakwaan subsidair tidak perlu dipertimbangkan, selama proses pemeriksaan di

persidangan tidak ditemukan baik alasan pemaaf maupun pembenar yang dapat

menghapuskan kesalahan para terdakwa maupun menghilangkan sifat melawan hukumnya

perbuatan para terdakwa, maka para terdakwa harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana

sesuai dengan kesalahanya ;

42

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42

Page 112: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa oleh karena selama pemeriksaan terdakwa berada dalam

tahanan, maka masa selama para terdakwa berada dalam tahan harus dikurangkan seluruhnya

dari pidana yang dijatuhkan ;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti karena masih dipergunakan dalam

perkara lain, maka harus ditetapkan dipergunakan dalam perkara lain ;

Menimbang, bahwa oleh karena para terdakwa dinyatakan bersalah dan harus

dijatuhi pidana, maka kepada para terdakwa harus dibebani untuk membayar biaya perkara

yang timbul dalam perkara ini ;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana terlebih dahulu

akan dipertimangkan hal hal yang memberatkan dan meringankan penjatuhan pidana trsebut

kepada para terdakwa ;

Hal-hal yang memberatkan:

• Perbuatan para terdakwa sangat meresahkan masyarakat ;

• Para Terdakwa tidak mengakui perbuatannya ;

• Para Terdakwa tidak ada rasa penyesalan ;

Hal-hal yang meringankan :

• Para Terdakwa masih tergolong anak-anak yang masih muda ;

• Para Terdakwa diharapkan dapat memperbaiki perilakunya dikemudian hari ;

• Para Terdakwa belum pernah dihukum ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pada seluruh pertimbangan diatas maka menurut

Majelis Hakim pidana yang akan dijatuhkan terhadap para terdawa sudah cukup tepat dan

adil ;

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan hal-hal sebagaimana yang telah Majelis

pertimbangkan diatas, maka akhirnya Majelis sampai pada suatu kesimpulan bahwa yang akan

dijatuhkan kepada para terdakwa seperti tersebut dalam amar putusan ini merupakan suatu

pidana yang dianggap adil dan bijaksana dan sesuai dengan rasa keadilan ;

Mengingat dan memperhatikan pasal 338 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1

KUHPidana, pasal 197 KUHAP dan peraturan lain yang bersangkutan ;

Halaman 43 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43

Page 113: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

M E N G A D I L I :

1 Menyatakan bahwa Terdakwa 1. FIKRI PRIBADI als. FIKRI, 2. BAGUS FIRDAUS als. Pau,

3. FATAHILLAH als. FATA, 4. ARGA PUTRA SAMOSIR als. UCOK, tersebut di atas telah

terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Pembunuhan secara

bersama-sama” ;

2 Menjatuhkan pidana terhadap Para Terdakwa terebut masing-masing dengan pidana penjara :

• Terdakwa 1. FIKRI PRIBADI als. FIKRI selama 4 (empat) tahun ;

• Terdakwa 2. BAGUS FIRDAUS als. Pau selama 3 (tiga) tahun ;

• Terdakwa 3. FATAHILLAH als. FATA selama 3 (tiga) tahun dan 6 (enam) bulan ;

• Terdakwa 4. ARGA PUTRA SAMOSIR als. UCOK selama 3 (tiga) tahun ;

3 Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh para terdakwa dikurangkan seluruhnya

dari pidana yang dijatuhkan ;

4 Memerintahkan agar para terdakwa tetap berada dalam tahanan ;

5 Memerintahkan barang bukti berupa :

• 1 (Satu) buah kaos tanpa lengan dengan warna biru tua bertuliskan Es ;

• 1 (satu) buah celana dalam warna hitam coklat merk Decimen ;

• 1 (satu) buah Sweater berwarna hitam lengan panjang Baroghest ;

• 1 (satu) buah celana Jeans warna biru tua ;

• 6 (enam) buah gelang karet warna hitam ;

• 1 (satu) gelang tali ;

• 4 (empat ) buah cicin warna hitam putih ;

• 1 (satu) buah potongan kayu warna coklat muda ;

• 1 (satu) buah topi Merk Macbeth warna hitam ;

• 1 (satu) buah baju kaos Merk Match Boy warna hitam ;

• 1 (satu) buah topi bertuliskan Medtevet warna hitam ;

• 1 (satu) buah baju kaos Holldshop warna hitam ;

• 1 (satu) buah topi tanpa Merk warna hitam ;

• 1 (satu) buah baju kaos Merk Nascar warna hitam ;

• 1 (satu) buah golok dengan gagang kayu berwarna coklat ;

• 1 (satu) buah baju bertutiskan Amle Serch warna hitam ;

44

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44

Page 114: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• 1 (satu) buah topi bertuliskan M warna hitam ;

• 1 (satu) buah baju Singlet Merk Exclusive warna abu abu ;

• 1 (satu) buah baju Switer bertuliskan 56 warna hitam ;

Seluruhnya dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dipergunakan dalam perkara atas

nama Terdakwa NURDIN SUPRIANTO als. BENGES dkk ;

6 Membebankan kepada para terdakwa untuk membayar biaya perkara masing-masing sebesar

Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ;

Demikianlah diputus dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta

Selatan pada hari : SELASA, tanggal 01 OKTOBER 2013, oleh kami : SOEHARTONO, S.H.,

M. Hum., sebagai Hakim Ketua Majelis, SUWANTO, S.H., dan ACHMAD DIMYATI,

S.H.,M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota dan putusan tersebut diucapkan dalam sidang

yang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim Ketua tersebut, dengan dihadiri kedua

Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh ARHAM NAWIR, S.H., sebagai Panitera Pengganti pada

Pengadilan Negeri tersebut, dengan dihadiri oleh ANDRI MUDJIONO, S.H., Jaksa Penuntut

Umum, para terdakwa dan Penasihat Hukumnya, Petugas BAPAS serta orang tua/saudara para

terdakwa.-

HAKIM – HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,

SUWANTO, S.H. SOEHARTONO,S.H.,M.Hum.

ACHMAD DIMYATI, S.H.,M.H.

PANITERA PENGGANTI,

ARHAM NAWIR, S.H.

Halaman 45 dari 46 Putusan No. 1131/Pid.An/2013/PN.Jkt.Sel.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45

Page 115: PENYERTAAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41109/1/BINGA... · (Analisis Putusan Nomor: ... Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

46

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46