penyembuhan setelah terapi periodontal
DESCRIPTION
Penyembuhan Setelah Terapi Periodontal. Proses penyembuhan dasar terjadi sama antara setiap terapi periodontal yang dilakukan. Proses ini terdiri dari pembuangan jaringan yang rusak dan penggantian jaringan yang rusak akibat penyakit. Termasuk regenerasi dan perbaikan struktur periodontal, tetapi tidak termasuk didalamnya kembalinya perlekatan. Teknik untuk mendapatkan perlekatan ginggiva kembali dan mengembalikan posisi tulang akan didiskusikan selanjutnya.TRANSCRIPT
Penyembuhan Setelah Terapi Periodontal
Proses penyembuhan dasar terjadi sama antara setiap terapi periodontal yang dilakukan. Proses
ini terdiri dari pembuangan jaringan yang rusak dan penggantian jaringan yang rusak akibat
penyakit. Termasuk regenerasi dan perbaikan struktur periodontal, tetapi tidak termasuk
didalamnya kembalinya perlekatan. Teknik untuk mendapatkan perlekatan ginggiva kembali dan
mengembalikan posisi tulang akan didiskusikan selanjutnya.
Regenerasi
Regenerasi adalah proses alamiah pembaharuan struktur, diproduksi oleh pertumbuhan dan
regenerasi sel baru dan substansi interseluler untuk membentuk jaringan baru atau bagian-
bagiannya. Regenerasi terjadi dari pertumbuhan jaringan dengan tipe yang sama dengan
jaringan yang hancur atau dari precrusornya. Pada periodonsium, epitel ginggiva akan digantikan
dengan epitel, dan jaringan ikat dibawahnya dan ligament periodontal akan digantikan dari
jaringan ikat. Tulang dan sementum akan digantikan oleh jaringan ikat, yang merupakan
precursor dari keduanya. Sel jaringan ikat yang tidak berdeferensiasi akan berkembang menjadi
osteoblast dan sementoblast, yang membentuk tulang dan sementum.
Regerasi jaringan periodontontal merupakan proses fisiologis yang berlangsung secara terus-
menerus. Pada keadaan normal, sel dan jaringan baru akan menggantikan sel dan jaringan yang
dewasa dan mati, menifestari dari regenerasi ini antara lain dengan :
1. Aktivitas mitotik dari epitel ginggiva dan jaringan ikat dari ligament periodontal.
2. Pembentukan tulang baru, dan
3. Deposisi berkelanjutan dari sementum.
Regenerasi tetap berlangsung bahkan pada saat terjadi penyakit periodontal. Sebagian besar
penyakit periodontal dan ginggiva adalah proses inflamasi kronis dan terjadi perbaikan. Proses
regenerasi merupakan bagian dari proses penyembuhan, tetapi bagaimanapun bakteri dan
produknya mengahalangi proses regerasi termasuk juga produk inflamasi menghalangi sel baru
yang beregenarasi sehingga menghalangi proses penyembuhan.
Dengan menghilangkan bakteri plek dan mencegah pembentukan kembali, perawatan
periodontal telah menghilangkan penghalang bagi proses regenerasi dan pasien akan lebih cepat
penyembuhannya. Terjadi percepatan proses penyembuhan pada periodontal segera setelah
perawatan periodontal, tetapi tidak ada perawatan lokal yang dapat meninisiasi proses regerasi,
karena proses ini adalah proses alamiah tubuh.
Repair
Perbaikan secara sederhana mengembalikan kontinuitas margin ginggiva yang rusak dan
membentuk kembali sulkus ginggiva normal pada ketinggian sejajar akar sebagai dasar poket
yang sebelumnya ada. Proses ini, disebut “ penyembuhan dengan perlukaan”, menghentikan
pengerusakan tulang tetapi tidak menghasilkan perlekatan ginggiva atau ketinggian tulang.
Pengembalian jaringan periodontium yang rusak ini, melibatkan regenerasi dan mobilisasi epitel
dan sel jaringan ikat menuju daerah yang rusak, dan meningkatkan divisi mitotic lokal untuk
menyediakan jumlah sel yang dibutuhkan.
Untuk mengembalikan perlekatan pada ginggiva yang rusak atau perlekatan apparatus kembali
ke posisinya pada akar, terapi yang dilakukan harus menyertakan bahan-bahan dan teknik yang
tepat. Jika hal ini tidak dilakukan atau tidak berhasil maka yang terjadi hanya perbaikan jaringan,
yang melibatkan regenerasi jaringan untuk membentuk kembali perlekatan apparatus, tetapi
tidak terjadi perlekatan kembali dari ginggiva atau terbentuknnya ketinggiantulang yang baru.
Sehingga kami menyebutnya Rekonstruksi jaringan periodontium yang berarti perwatan yang
dilakukan untuk mendapatkan perlekatan ginggiva dan ketinggian tulang kembali.
New Attachment
Perlekatan Baru adalah melekatnya serat-serat jaringan periodontal yang baru menjadi sementum
baru dan perlekatan epitel ginggiva ke permukaan gigi segera setelah diserang penyakit.
Perlekatan ginggiva ligamen periondontal pada daerah gigi yang hilang saat preparasi gigi akan
mengalami perlekatan kembali bukan perlekatan baru. Perlekatan kembali digunakan untuk
menjelaskan perbaikan didaerah akar yang tidak terbentuk poket, seperti yang terjadi karena
tindakan bedah atau trauma pada sementum, fraktur akar, atau pada perawatan periodontal.
Adaptasi epitel dibedakan dari perlekatan baru, adaptasi epitel adalah aposisi tertutup dari
permukaan akar, dengan tidak bertambahnya perlekatan gingival fiber. Poket tidak sepenuhnya
berobterasi, walaupun akses probe tidak lagi dapat dilakukan. Tetapi penelitian telah
membuktikan, bahwa sulkaus yang dibatasi oleh epitel yang panjang dan tipis ini, dapat menahan
penyakit seperti perlekatan jaringan ikat yang sebenarnya. Tidak adanya perdarahan dan sekresi
saat probing, tidak adanya tanda-tanda keradangan secara klinis, tidak adanya plak yang tampak
dipermukaan akar memberikan anggapan bahwa sulkus yang dalam berada dalam keadaan tidak
aktif dan tidakakan menyebabkan kehilangan perlekatan lebih lanjut. Dalam kondisi ini,
kedalaman poket 4-5 mm sesudah perawatan dapat diterima.
Fermin A. Carranza and Hendry H. Takei, Clinical Periodontology tenth edition: Chapter 42,
Saunders, 2006.