terapi jamu pada satu kasus proses penyembuhan lesi

17
Terapi Jamu pada Satu Kasus Proses Penyembuhan Lesi Stomatis Aftosa Rekuren Penyusun : Bimbi Virgamantya (111610101047)

Upload: bibibubap15

Post on 25-Nov-2015

37 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

jam

TRANSCRIPT

Terapi Jamu pada Satu Kasus Proses Penyembuhan Lesi Stomatis Aftosa Rekuren

Back to nature adalah anjuran dari WHO, untuk menggalakkan kembali pemakaian obat tradisional dalam menjaga kesehatan . Jamu dapat dikatakan sebagai hasil budaya masyarakat. Jamu Aquanar diketahui bukan terdiri dari bahan kimia atau antibiotika dan warna jamu Aquanar bening seperti air aqua. Pada penilaian klinis ini terapi jamu Aquarar dipakai untuk penyakit Stomatitis Aftosa Rekuren(SAR). Stomatitis aftosa rekuren sering kali disebut sebagai luka kanker dan merupakan lesi yang paling umum terdapat di mulut.TINJAUAN PUSTAKATingginya kebutuhan akan obat-obatan anti infeksi mengakibatkan meningkatnya pola resistensi kuman terhadap berbagai jenis antibiotika. Hal ini banyak ditemukan obat dengan predikat obat tradisional, Salah satu obat tradisional yang beredar di masyarakat adalah jamu. Jamu ini bertujuan untuk menjaga kesehatan keluarga dan telah digunakan secara turun temurun untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit pada manusia. PENDAHULUANKuman Streptococcus sanguis dilaporkan mempunyai peranan yang penting sebagai penyebab stomatitis aftosa rekuren. Dengan kumur jamu Aquanar kuman Streptococcus mutans yang berasal dari saliva akan berkurang, sehingga derajat infeksi pun akan menurun. Hal ini berdasarkan hasil penelitian awal dari 12 subjek terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans yang berasal dari saliva, dan diduga Aquanar mengandung suatu bahan aktif yaitu bahan isotop stabil yang mampu menghambat pertumbuhan kuman dengan jalur sistem imunologikPEMBAHASANNamum demikian perlu dikaji lebih cermat dan mendalam untuk mengelahui secara tepat apa efek sesungguhnya dari jamu tersebut. Salah satu jamu yang diuji dalam penilaian ini adalah jamu Aquanar yang dipakai untuk menjaga kesehatan. Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana daya kerja jamu Aquanar dalam mempercepat proses penyembuhan lesi Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR).Axell T. Henricsson V. 1985 Association between recurrent aphthous ulcers and tobacco habits. Scand J Dent Res 1985;93:234.Dalam Burket's oral medicine diagnosis an treatment. Lynch, et al. 1994. Bachtiar Endang, W. 1996. Penetapan kelainan kekebnlan seluler pada stomatitis aftosa rekuren dengan analisis subpopulasi limfosit menggunakan sedian limfosit yang dimurnikan. Program Pasca Sarjana UI. Jakarta. Donatsky 0, Bendixen G. In vitro demonstration of cellular hypersensitivity To Strep 2A in recurrent aphthous stomatitis by means of the leukocyte Migration test. Acta AllergoI 1972;27:137. Dalam Burkets oral medicine diagnosis dan treatment. Lynch et al. 1994.Hutapea. J. R. 1998. Kembali ke obat nenek moyang. Majalah D&R Maret.1998 DAFTAR PUSTAKA SAR diklasifikasi dalam tiga kategori tergantung dari gambaran klinisnya :(1) luka minor, (2) luka major (Sutton's disease; periaadenitis mucosa necrotica recurrens) dan (3) luka herpetiform l.Luka minor diameternya kurang dari 1 cm dan sembuh tanpa bekas. luka major diameter lebih dari 1 cm, untuk sembuh waktunya lama dan kadang-kadang ada bekas luka (parut). Sedangkan luka herpetiform merupakan luka-luka kecil berjumlah banyak yang terdapat di dalam mulut.Etiologi SAR berdasarkan studi selama 40 tahun terahir dipastikan bukan disebabkan oleh HSV (Herpes Simplex Virus) seperti yang diduga sebelumnya. Konsep terbaru SAR yaitu mempunyai sindrom klinis dengan berbagai kemungkinan penyebab. Faktor-faktor utamanya yang dapat diidentifikasi adalah keturunan (herediter),allergi. defisiensi hematologi. Dan kelainan imunologiMiller. dkk 1991. mendapatkan 1303 anak dari 530 keluarga, menunjukkan adanya kepekaan yang meningkat terhadap SAR diantara anak-anak yang orang tuanya mempunyai SAR positif. Pada pasien yang orang tuanya SAR positif hampir 90 % berkembang menjadi SAR dibandingkan pasien yang orang tuanya SAR negatif hanya mempunyai 20 % kesempatan untuk menjadi SAR.Penentuan diagnosis SAR berdasarkan gambaran klinis lamanya lesi. dan sejarah kejadiannya (rekurensi). Harus dapat dibedakan dengan stomatitis virus atau pempigold, ulser rekuren lainnya yaitu penyakit jaringan ikat, reaksi karena obat, dan kelalinan kulit. Riwayat sistemik menekankan pula pada kelainan darah, keluhan sistemik, dan yang berhubungan dengan kulit, mata, lesi genital atau rektalPengobatan SAR harus bertujuan untuk mengurangi peradangan, menghilangkan sakit, dan penyembuhan yang cepat. Sayangnya belum ada pengobatan yang mencakup ketiga hal tersebut. Walaupun demikian. Steroid topikal tampaknya efektif untuk menangani SAR dalam bentuk krem atau oral base ointment (triamsinolone).Karena belum adanya pengobatan yang pasti untuk SAR, perlu mengantisipasinya yaitu dengan pengobatan alternatif sebagai terapi awal untuk penyembuhan lesi SAR.

Pengobatan yang diberikan tergantung dari tingkat keparahan SAR. Jamu Aquanar dengan komposisi gypsum fibrosum dan formula Sunaryo telah banyak beredar di pasaran luas, dan berdasarkan data empiris jamu Aquanar telah dikonsumsi untuk mengatasi berbagai macam jenis penyakit. Dapat dikatakan bahwa sebagai dugaan sementara bahwa jamu Aquanar mempunyai bahan aktif yang berhubungan dengan respon imunologik. Tetapi, belum dapat dipastikan bahwa jamu Aquanar dapat mencegah timbulnya rekurensi. Walaupun demikian, dengan berkurang kuman setelah kumur dengan jamu Aquanar serta pengeluaran debri dari rongga mulut, diasumsikan dapat mencegah dan mengurangi terjadinya infeksi di rongga mulut seminimal mungkin.Lynch. M. A 1994. Burket's oral medicine diagnosis and treatment. 9th ed. JB. Lippinctt Company. Philadelphia.Mangundjaja, S. 1998. Pengaruh kumur jamu terhadap kuman Streptococcus mutans asal Saliva. Seminar sehari trend pengobatan alternatif 1998 Surabaya. Miller.T.F et al. 1991. Effect of an antimicrobial mouth rinse on recurrent Aphthous ulcerations. Oral Surgery Oral Med. Oral Pathol 72:559-561 Sonis. S. T., Fazio, R C, Fang, L.1984. Principle and practice of oral medicine. W.B. Saunders Company, PhiladelphiaTERIMA KASIH