penyelidikan data primer dan sekunder untuk perencanaan...

51
Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan Jembatan Jakarta, 30 Juli 2018 Direktorat Jembatan Subdit Teknik Terowongan dan Jembatan Khusus

Upload: truonghanh

Post on 26-Jul-2019

261 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Penyelidikan data primer dan

sekunder untuk Perencanaan

Jembatan Jakarta, 30 Juli 2018

Direktorat Jembatan

Subdit Teknik Terowongan dan Jembatan Khusus

Page 2: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Mengenal Jembatan

JEMBATAN adalah Suatu konstruksi yang dibangun untuk

melewatkan massa (lalu-lintas, air) lewat atas suatu

penghalang.

KONSTRUKSI dibedakan atas Bangunan Atas dan Bangunan

Bawah.

NOMENKLATUR, Penamaan konstruksi jembatan ditentukan

oleh jenis bangunan atas dan material (Gelagar Beton,

Komposit, Pelengkung Beton, Prestressed, Rangka Baja,

Gantung Baja, Cable-Stayed)

Page 3: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Jenis Perencanaan Jembatan

Ada 2 (dua) jenis perencanaan DED Jembatan, yaitu

• Pembangunan / Penggantian / Duplikasi jembatan (baru)

• Rehabilitasi / Perkuatan jembatan

DATABASE

BMS (88.000bh~1000

km)

Planning

Programming (Nilai Kondisi)

Pemeliharaan

Rutin

Skrinning Teknis

Evaluasi Ekonomi

Indikasi Program

Rehabilitasi/

Penunjangan

PERENCANAAN

TEKNIS

Pembangunan/

Peningkatan

Pekerjaan

Jembatan

DED

PERENCANAAN

REHABILITASI

Do Nothing

Page 4: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

• Laporan Teknis

• Gambar Desain

• Spesifikasi

• Volume (BoQ) &

Biaya (EE)

• Dokumen Tender

• Kriteria Desain

• Analisa Data Lapangan

• Konsep Perencanaan

• Perhitungan Teknis:

- Bangunan atas

- Bangunan bawah

- Pondasi

- Hidrologi

- Bangunan Pelengkap

• Penggambaran

- Plan & Profil Jbt

- Lay-out Lokasi Jbt

- Elevasi & Potongan

- Detail Abutmen/Pilar

- Detail Balok/Lantai

- Detail Bang. Pelengkap

• Perhitungan Vol. & Biaya

Pengumpulan peta dasar:

• Peta topografi

• Peta geologi

• Peta tata guna lahan

• Peta curah hujan

Pengumpulan data pendukung:

• Data jaringan jalan

• Data kondisi lalu lintas

• Data lokasi material

• Harga satuan bahan

• Material & upah

• Data survei terdahulu

Konsep Pendahuluan:

• Kajian tipe BA & BB

• Kajian elevasi jembatan

• Kajian lokasi survey detail

• Foto dokumentasi

TAHAP

PENYELIDIKAN

Lingkup Perencanaan Teknis Jembatan

TAHAP

PERENCANAAN

TAHAP

PELAPORAN

Survei Topographi:

• Pengukuran titik kontrol

• Pengukuran penampang &

situasi

Survei Hidrologi

• Karakteristik daerah aliran

• Karakteristik sungai

• MAB & MAN

• Analisa penampang sungai

Survei Geoteknik:

• CPT & SPT

• Pengambilan sampel

• Pengujian laboratorium

Survei Lingkungan:

• Survai aspek lingkungan

• Pengumpulan Dok. Amdal

Page 5: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Tenaga Ahli Perencana & Pelaporan

No. Jenis

Laporan

Pokok Bahasan Prosentase

Waktu

Tenaga Ahli Assisten

1. Laporan

Pendahuluan

• Metodologi & Rencana Kerja

• Organisasi Pekerjaan

• Pemahaman KAK yang

dituangkan dalam konsep

awal kerangka pemikiran

penyelesaian

• Mobilisasi personil

10% - 15%

Ketua Tim/Ahli Perencana Tidak ada

2. Laporan

Antara

• Pengumpulan data sekunder

& primer

• Hasil kajian data survey

• Konsep perencanaan

• Progres kegiatan dan

rencana selanjutnya

40% - 50%

• Ketua Tim/Ahli

Perencana

• Ahli Struktur/Teknik

• Ahli Geodesi

• Ahli Geoteknik

• Ahli Hidrologi

Ass. Struktur

Ass. Geodesi

Ass. Geoteknik

Ass. Hidrologi

3. Laporan

Draft Awal

• Draft desain

• Gambar rencana

• Progres kegiatan dan

rencana selanjutnya a.25% - 40%

• Ketua Tim/Ahli

Perencana

• Ahli Struktur/Teknik

• Ahli Struktur Beton

• Ahli Struktur Baja

• Ahli Kuantiti dan

Rencana Biaya

• Ahli Spesifikasi Teknik

• Ass. Struktur/Teknik

4. Laporan

Akhir

• Penyempurnaan laporan

antara

• Progres perencanaan DED

• Pengumpulan Laporan akhir

& Dokumen Lelang

10% - 15%

• Ketua Tim/Ahli

Perencana Jembatan

• Ahli Struktur/Teknik

• Ahli Kuantiti dan

Rencana Biaya

• Ahli Spesifikasi Teknik

• Tidak ada

Page 6: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Penyelidikan Jembatan

Aktivitas pendahuluan yang penting sebelum pelaksanaan

perencanaan jembatan.

Maksud penyelidikan jembatan:

mendekati kesesuaian umum dari lokasi lapangan dan

lingkungan untuk pekerjaan yang direncanakan

memungkinkan agar dipersiapkan rencana memadai dan ekonomis

merancang cara terbaik untuk pelaksanaan konstruksi

Mengantisipasi perubahan lingkungan yang dapat terjadi

menyarankan pemilihan lokasi

Lingkup penyelidikan tergantung pada

1. Ukuran & sifat pekerjaan jembatan yang direncanakan

2. Kondisi lokasi lapangan jembatan

Page 7: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Panduan Penyelidikan Jembatan, BMS’92

Buku Panduan Penyelidikan

Jembatan BMS berisi

tahapan penyelidikan suatu

jembatan baru pada lokasi

baru atau lama

Page 8: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Prosedur Operasional Standar

Buku Prosedur Operasional Standar (SOP) bidang jembatan dalam penyusunan

DED perencanaan teknik, berisi :

1. Penyusunan Kerangka Acuan Kerja

2. Survey Pendahuluan

3. Survey Lalu Lintas

4. Survey Geodesi

5. Survey Geoteknik

6. Survey Hidrologi

7. Perencanaan Teknis Jembatan

8. Penyampaian DED Perencanaan Teknis

9. Sistematika Pelaporan

10. Penyelenggaraan Jembatan Khusus

Page 9: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Tahapan untuk Penyelidikan

a) Studi Pendahuluan

i. Mengumpulkan, memeriksa dan mengkonfirmasi data sekunder yang ada

ii. Survei pendahuluan (Studi Geometrik, Topografi, Rencana Jembatan, Geoteknik, Hidrologi)

b) Survei Detail

Untuk mengetahui secara rinci semua asumsi yang digunakan dalam tahap perencanaan serta mendapat parameter-parameter penting bagi perencana

i. Lapangan dan luas daerah pengaliran

• Evaluasi Lapangan

• Survai Topografi

ii. Penyelidikan alur sungai

• Pengkajian hidrologi

• Pengkajian hidrolik

• Pengkajian penggerusan alur sungai

iii. Penyelidikan Tanah

• Pengkajian Geologi

• Penyelidikan dan pengambilan contoh tanah dasar

• Pengujian geoteknik

• Pengujian laboratorium

Page 10: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Pengumpulan Data Sekunder

Sebagai data penunjang yang tersedia sebagai referensi pelaksanaan survei

agar mendapatkan gambaran tentang kondisi lokasi, pencapaian lokasi,

dan gambaran rencana.

Data yang perlu di kumpulkan:

1. Peta dasar yang berupa peta topografi dan peta-peta pendukung

lainnya

• Peta Topografi (Direktorat Geologi & Jawatan Topografi A.D) skala 1:250.000 –

1:25.000, berisi data yang paling fundamental, karena merupakan peta dasar

sebagai pedoman route survei,

• Peta Rupa Bumi (BAKOSURTANAL) skala 1:50.000, berisi informasi tata guna lahan

2. Data lalu lintas

3. Curah hujan dari BMG

4. Informasi lokasi sumber material (quarry)

5. Data harga satuan material, upah buruh dll

6. Informasi lainnya, seperti sarana transportasi menuju lokasi, cuaca, dan

suhu, biaya hidup di lokasi survey dll.

Page 11: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

SURVEI PENDAHULUAN

Studi-studi yang harus dilakukan dalam survai pendahuluan

a. Studi Topographi

Pemiilhan lokasi dimana jembatan baru akan dibangun, sketsa desain alinyemen

horisontal maupun vertikal

b. Studi Geometrik

Menetapkan panjang bentang, lebar kelas dan tipe jembatan baru dengan

memperhatikan stabilitas tebing, profil sungai, arah aliran, sifat-sifat sungai, bahan-

bahan bawaan sungai, scouring vertikal dan horisontal, kepadatan dan

pembebanan lalu-lintas

c. Studi Hidrologi

Mengumpulkan data-data yang dapat digunakan langsung untuk perencanaan

dan mencatat keadaan-keadaan yang dapat mempengaruhi rencana letak

pondasi.

d. Studi Geoteknik

Mengumpulkan data-data yang dapat digunakan langsung untuk perencanaan

dan mencatat keadaan-keadaan yang dapat mempengaruhi rencana letak

pondasi.

e. Studi Rencana Jembatan

Page 12: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Studi Topographi

• Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok beton Bench

Mark (BM) di awal dan akhir rencana jembatan

• Mengamati kondisi topographi

• Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus serta,

morphologi dan lokasi yang perlu dilakukan perpanjangan koridor

• Membuat rencana kerja untuk penyelidikan topographi detail

• Menyarankan posisi patok titik tetap/Bench Mark (BM) pada lokasi/titik yang akan

dijadikan referensi

Page 13: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Studi Geometrik

• Memperkirakan penerapan desain geometrik (alinyemen horisontal dan vertikal)

dengan melakukan pengukuran sederhana dan benar

• Membuat sketsa desain alinyemen horisontal maupun vertikal secara khusus

untuk memastikan trase terpilih akan dapat memenuhi persyaratan geometrik

• Penarikan perkiraan desain alinyemen horizontal dan vertikal harus

memperhitungkan kebutuhan perencanaan untuk lokasi galian dan timbunan.

• Pembuatan patok dan tanda bendera interval 50m untuk memudahkan tim

pengukuran, untuk pelaporan dan panduan dalam melakukan survei detail

selanjutnya.

• Sudah dapat diperkirakan volume pekerjaan dan perkiraan rencana biaya

Page 14: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Geometri Jalan Dan As Jembatan

Page 15: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Studi Hidrologi

• Mengamati karakter aliran sungai / morfologi yang mungkin berpengaruh

terhadap konstruksi

• Menginventarisasi bangunan drainase existing

• Mengamati kondisi terrain pada daerah tangkapan sehubungan dengan dengan

bentuk dan kemiringan yang akan mempengaruhi pola aliran.

• Mengamati tata guna lahan

• Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting

• Membuat rencana kerja untuk penyelidikan hidrologi detail

Page 16: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Studi Geoteknik

• Mengamati secara visual karakteristik tanah dan batuan.

• Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quarry) sepanjang lokasi pekerjaan

• Memberikan rekomendasi berkaitan dengan rencana trase jalan dan rencana

jembatan yang akan dipilih.

• Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus (rawan longsor, dll)

• Mencatat lokasi yang akan dilakukan pengeboran

• Membuat rencana kerja untuk penyelidikan geoteknik detail

Page 17: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Studi Rencana Jembatan

• Memperkirakan lokasi jembatan dengan mempertimbangan situasi dan kondisi

sekitar lokasi

• Memperkirakan total panjang, lebar, tipe konstruksi

• Memperkirakan ukuran dan bahan tipe abutmen, pilar, fondasi, bangunan

pengaman (bila diperlukan)

• Memperkirakan elevasi jembatan.

• Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung perkiraan

volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan perkiraan rencana biaya

Page 18: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Pemilihan Bentang Jembatan

Pemakaian panjang bentang maksimum tidak selalu diperlukan, Jika dengan

bentang pendek dapat diperoleh hasil lebih ekonomis.

Bentang ekonomis jembatan ditentukan oleh penggunaan/pemilihan Tipe Main

Structure & Jenis Material yang optimum.

Page 19: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Bangunan Atas Jembatan Standar Bina Marga

Apabila tidak direncanakan secara khusus, maka dapat

digunakan BA jembatan standar BM sesuai bentang ekonomis

& kondisi lalu-lintas air.

Box Culvert (single, double, triple), ( 1 - 10m)

Voided Slab, ( 6 - 16m)

Gelagar Beton Bertulang Tipe T, ( 6 - 25m)

Gelagar Beton Pratekan Tipe I dan Box, (16 - 40m)

Girder Komposit Tipe I dan Box, (20 - 40m)

Rangka Baja, (40 - 60m)

Page 20: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Proses Perancangan Bangunan Bawah

1. Penempatan abutmen dan pilar (bentuk penampang sungai,

MAB, aliran sungai, dan statigrafi tanah).

2. Penentuan bentuk/dimensi/ketinggian awal Abutmen dan

pilar.

3. Penentuan bentuk pondasi yang sesuai dengan kondisi

tanah dibawah kepala dan pilar jembatan.

4. Penentuan beban yang bekerja pada kepala dan pilar.

5. Penentuan dimensi akhir dan penulangan berdasarkan

beban yang bekerja.

Page 21: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Diagram alir disain Bangunan Bawah Jembatan

Evaluasi Data

Pradesain

• Tipe struktur BA

• Lebar jembatan, Bentang jembatan

• Posisi/letak /bentuk Abutmen dan Pilar

• Posisi BA terhadap MAB

• Bahan Abutmen dan Pilar

• Ukuran Abutmen dan Pilar

Perhitunga

n struktur Desain

akhir

Modifikasi

Gambar kostruksi

Survey

Pembebanan

a. Beban mati dan lalu lintas pada BA

b. Beban angin dan beban gempa pada BA

c. Beban air dan tumbukan pada Pilar jembatan

Pengumpulan Data

a. Penampang sungai

b. Permukaan air banjir dan normal

c. Data sondir, boring dan NSPT

Page 22: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Penempatan Abutmen dan Pilar

Rancangan bentang struktur jembatan optimal melintasi aliran utama sungai tanpa

menggunakan pilar tengah. Kriteria desain kepala jembatan: • Tidak ditempatkan pada belokan luar sungai

• Tidak ditempatkan pada aliran air sungai

• Tidak ditempatkan diatas bidang gelincir lereng sungai.

• Kedalaman pondasi abutmen ditanam diluar pengaruh penggerusan aliran utama

Page 23: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Tinggi Abutmen dan Pilar Tipikal

Tipe Abutmen Tipe Pilar

Abutmen tipe cap:

1,5 – 2,0 m

Pilar balok cap:

Tinggi kurang dari 10 m

Abutmen tipe kodok:

2,0 – 3,5 m

Pilar dinding penuh:

5 – 25 m

Abutmen tipe dinding penuh:

Tinggi lebih dari 4,0 m

Pilar portal satu tingkat:

5 – 15 m

Pilar portal dua tingkat:

15 – 25 m

Pilar kolom tunggal:

5 – 15 m

Page 24: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Pemilihan Tipe Abutmen

Page 25: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Pemilihan Tipe Pilar

Page 26: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Proses Perancangan Pondasi

1. Fungsi bangunan atas (upper structure) yang dipikul pondasi

tersebut

2. Besarnya beban dan beratnya bangunan atas.

3. Keadaan tanah dimana bangunan tersebut didirikan.

4. Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan atas

Page 27: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

SURVEI LALU LINTAS

Menginventarisasi jumlah setiap jenis kendaraan yang melewati ruas jalan

tertentu dalam satuan waktu, sehingga dapat dihitung lalulintas harian

rata-rata sebagai dasar perencanaan jalan dan jembatan

Pelaksanaan survei lalu lintas

Pos-pos perhitungan lalu lintas yang terbagi dalam beberapa tipe pos

• Pos Kelas A : yaitu pos perhitungan lalau lintas yang terletak pada

ruas jalan dengan jumlah lalu lintas yang tinggi dan mempunyai LHR > 10.000

kendaraan

• Pos Kelas B : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruas jalan

dengan jumlah lalu lintas yang sedang dan mempunyai 5.000 < LHR< 10.000

kendaaan.

• Pos Kelas C : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak padda ruas jalan

dengan jumlah lalu lintas yang rendah dan mempunyai LHR < 5.000 kendaraan.

Pemilihan Lokasi Pos:

• Lokasi pos harus mewakili jumlah lalu lintas harian rata-rata

• Lokasi pos harus mempunyai jarak pandang yang cukup untuk kedua arah

• Lokasi pos tidak dapat ditempatkan pada persilangan jalan

Page 28: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Penentuan Lebar Lalu lintas

Penentuan Lebar Jembatan

LHR Lebar jembatan (m) Jumlah lajur

LHR < 2.000 3,5 – 4,5 1

2.000 < LHR < 3.000 4,5 – 6,0 2

3.000 < LHR < 8.000 6,0 – 7,0 2

8.000 < LHR < 20.000 7,0 – 14,0 4

LHR > 20.000 > 14,0 > 4

Berdasarkan Lebar lalu-lintas

• Kelas A = 1,0 + 7,0 + 1,0 meter

• Kelas B = 0,5 + 6,0 + 0,5 meter

• Kelas C = 0,5 + 3,5 + 0,5 meter

Berdasarkan Muatan/Pembebanan

• BM 100%: untuk semua jalan Nasional & Provinsi

• BM 70%: untuk jembatan sementara

Page 29: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

SURVEI TOPOGRAPHI

melakukan pemetaan situasi sekitar lokasi jembatan terpilih

mengetahui data koordinat dan elevasi yang akurat sepanjang rencana

trase jalan di dalam koridor yang ditetapkan

Prosedur Pekerjaan

• Pengukuran titik kontrol horizontal

• Pengukuran titik vertikal

• Pengukuran situasi jembatan

• Pengukuran penampang memanjang

• Pengukuran penampang melintang

• Pengukuran khusus jembatan

• Pemasangan patok ukur CP dan titik tetap utama BM

• Perhitungan dan pengambaran peta

Dari hasil penyelidikan topographi diperoleh:

• Perbaikan trace jalan/jembatan

• Letak jembatan baru (perlu/tidak perlu relokasi)

• Penampang-penampang sungai

• Clarance jembatan

Page 30: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Standar Survey Topographi

Page 31: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Plan & Profil - hasil pengukuran Topographi

Page 32: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Penggambaran Plan & Profil Jembatan

Page 33: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

SURVEI HIDROLOGI

untuk melakukan pengumpulan data hidrologi dan karakter/perilaku aliran air pada

bangunan air yang ada (sekitar jembatan), guna keperluan analisis hidrologi,

penentuan debit banjir rencana (elevasi muka air banjir), perencanaan drainase dan

bangunan pengaman terhadap gerusan, river training (pengarah arus).

Pelaksanaan survei:

1. Karakteristik daerah aliran (Catchment Area)

2. Karakteristik sungai

3. Analisa hidrologi yang diperlukan untuk jembatan yang melintas sungai

4. Untuk menentukan elevasi tinggi muka jembatan diperlukan suatu perkiraan

tinggi maksimum banjir yang mungkin terjadi

5. Analisa drainase ditetapkan dengan kala ulang (return period) 25 tahun dan 50

tahun

6. Dari hasil survey dan analisa yang dilakukan, antara lain dapat ditentukan

elevasi jembatan dan bangunan pengaman terhadap gerusan, tumbukan air

dan debris

Page 34: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Standar Survei Hidrologi

Page 35: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Penentuan Ruang Bebas Horisontal & Vertikal

Ruang bebas horisontal dan vertikal di bawah jembatan disesuaikan kebutuhan

lalu lintas kapal dengan mengambil free-board minimal 1,0 meter dari muka air

banjir.

Ruang bebas vertikal jembatan di atas jalan minimal 5,1 meter.

Horizontal Clearance

Ditentukan berdasarkan kemudahan navigasi kapal, US Guide Specification,

horizontal clearance minimum adalah

• 2 – 3 kali panjang kapal rencana, atau

• 2 kali lebih besar dari lebar channel

Vertical Clearance

• Ditentukan berdasarkan tinggi kapal yang lewat dalam kondisi balast dan

permukaan air tinggi

• Tinggi kapal memperhitungkan kondisi kapal yang ada & proyeksi ke

depan

Page 36: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Clearance vertikal bangunan atas jembatan

.

.

( Skala berguna 1 : 100 )

Dasar sungai

Rencana muka air banjir

1 kali dalam 2 tahun

Rencana muka air banjir

1 kali dalam 20 tahun

Rencana muka air banjir

1 kali dalam 50 tahun

Lubang bor

Garis sumbu jalan diusulkan

Kebebasan pelayaran

diatas rencana banjir

1 kali dalm 2 tahun

Rencana gerusan

umum

Jarak bebas umumnya 1.0 m

Datum

Page 37: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

SURVEI GEOTEKNIK

Dari hasil survey dan analisa yang dilakukan, antara lain dapat ditentukan elevasi jembatan dan bangunan pengaman terhadap gerusan, tumbukan air dan debris.

Tahapan kegiatan:

Menetapkankan lokasi titik-titik bor

Melakukan penyelidikan kondisi permukaan air/sub-surface sehubungan dengan fondasi jembatan yang akan dibangun

Pekerjaan pengambilan contoh dengan pengeboran (umumnya terhadap undisturbed sampling) dimaksudkan untuk tujuan penyelidikan lebih lanjut di laboratorium

Bor-mesin (alat bor yang digerakkan dengan mesin) di mana kapasitas kedalaman bor dapat mencapai 40 m disertai alat split spoon sampler untuk Standar Penetrasion Test (SPT) menurut AASHTO T 206 – 74.

Sedangkan untuk bentang <60m (relatif dari 25 m s/d 60 m tergantung kondisi) digunakan peralatan utama lapangan yang terdiri atas:

Alat tes sondir “Dutch Cone Penetrometer” dilengkapi dengan “Friction Jacket Cone”, kapasitas tegangan konus minimum 250 kg/cm2 dan kapasitas kedalamannya dapat mencapai 25 m.

Boring dan sampling harus dikerjakan dengan memakai ”Manual Operated Auger” dengan kapasitas sampai dengan kedalaman 10 m

Page 38: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Standar Survei Geoteknik

Page 39: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Hasil Uji Penetrasi Konus Statik (Sondir)

Page 40: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Pengujian Penetrasi dengan SPT

Page 41: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Hasil uji penetrasi konus dengan SPT

Page 42: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Data Perancangan Pondasi

1. Profil memanjang dan melintang sungai

2. Geoteknik yang berisi stratigrafi dan parameter tanah:

Sondir: Tahanan lekat dan tahanan ujung (qs dan qc)

Boring: Karakteristik lapisan tanah (h, jenis tanah, ,,c)

SPT: Tingkat kepadatan tanah

Page 43: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Jenis-Jenis Pondasi

JENIS PONDASI

Dangkal

Dalam

Pondasi Langsung

Pondasi Sumuran

Tiang

Pancang

Tiang Bor

Sumuran

Kayu

Baja

Tiang H

Tiang Pipa

Beton

Bertulang

Pratekan

Page 44: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Penentuan Jenis Pondasi

JENIS Pondasi

Langsung Sumuran

Tiang Pancang

Baja Tiang

H

Baja Tiang

Pipa

Tiang Beton

Bertulang

Pracetak

Tiang Beton

Pratekan

Pracetak

Diameter (mm) - 3000

100x100

sampai

400x400

300

sampai

600

300 sampai

600

400 sampai

600

Kedalaman

Maksimum (m) 5 15

Tidak

terbatas

Tidak

terbatas 30 60

Kedalaman

Optmum (m) 0,3 – 3,0 7 – 9 7 - 40 40 12 - 15 18 – 30

Beban

Maksimal (ULS) 2000+ 20000+ 3750 3000 1300 1300

Variasi

Optimum beban

ULS (kN)

- - 500 - 1500 600 - 1500 500 - 1000 500 - 5000

Page 45: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Penggunaan Pondasi Langsung

1. Dipergunakan bila tanah pondasi:

• Cukup keras dan padat

• Daya dukung izin tanah > 2,0 kg/cm2

• Kedalaman < 3 m dari dasar sungai

• Bebas dari pengaruh scouring vertikal

2. Perlu diperhatikan terhadap scouring horizontal

3. Bila penggunaan pada pilar tidak dapat dihindari, perlu dipasang

pengamanan untuk melindungi pondasi

4. Penggunaan pondasi dangkal pada sungai yang tidak dapat

diperkirakan perilaku gerusan ---> TIDAK DISARANKAN

5. Persyaratan:

• Cukup kuat daya dukung ada < daya dukung izin

• Aman terhadap geser (SF > 1,5)

• Aman terhadap guling (SF > 1,5)

• D > kedalaman scouring maksimum

• h < tinggi kritis timbunan

Page 46: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Penggunaan Pondasi Sumuran

1. Dipergunakan bila tanah pondasi:

• Cukup keras

• Daya dukung izin tanah > 3,0 kg/cm2

• Kedalaman > 4 m dari dasar sungai

• Bebas dari pengaruh scouring vertikal

2. Perlu diperhatikan terhadap scouring horizontal

3. Bila tanah pondasi berpasir, hati-hati dalam penggalian

4. Pengambilan tanah jangan sampai terbawa airnya

5. Usahakan pondasi sumuran dengan diameter > 3 m

6. Tidak dianjurkan pelaksanaan penurunan sumuran dengan cara

penggalian terbuka

7. Persyaratan:

• Cukup kuat

• h < tinggi kritis timbunan

• D > kedalaman scouring max (s)

• Bila D < s < D’, perlu proteksi

Page 47: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Penggunaan Pondasi Tiang Pancang

1.Bila lapisan tanah pondasi cukup dalam > 8

meter dari dasar sungai atau tanah setempat

2.Bila terjadi scouring (a):

• terjadi pengurangan daya dukung friction

• Faktor tekuk pada jenis tiang point bearing

Agar dipergunakan bangunan bawah yang bebas dari pengaruh air

normal dan bangunan atas tetap di atas clearance yang diperlukan

Page 48: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Tiang Pancang: Beton vs Baja

No Keterangan Baja Beton

1. Kekuatan Momen Besar Kecil

2. Elemen per meter Ringan Berat

3. Kemampuan Daya Tembus Lebih dari 30m Kurang dari 30m

4. Pelaksanaan Pemancangan Mudah disambung Harus direncanakan

5. Transportasi Mudah Sulit

6. Handling Tahan terhadap benturan

Diperlakukan dengan hati-hati

7. Hammer Dapat dengan hammer ringan

Hammer sesuai

Page 49: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Thank you

Page 50: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Family Tree Jembatan Bangunan Atas

SUPERSTRUCTURE

JEMBATAN

RANGKA

(Truss)

Kayu

Beton

Baja

PELENGKUNG

(Arch)

Kayu

Beton

Biasa

Beton Pratekan

Baja

Pasangan Batu

GELAGAR

(Girder Bridge)

PLAT

(Slab Bridge)

Kayu

Beton Bertulang

Biasa

Beton Biasa

Cast in Place

Pra-Fabrikasi

Pre-tensioned

Post-tensioned

KABEL

Composite :

Gelagar Baja + Lantai Beton

Gelagar Baja &

Lantai Kayu / Baja

Beton Pratekan Plat- Slab Units

Balok

Balok Box

Balok

Balok

Box

Beam Units

Plat- Slab Units

Balok

Balok

Box

Balok

Balok

Beam Units

Page 51: Penyelidikan data primer dan sekunder untuk Perencanaan ...nspkjembatan.pu.go.id/...5_-_penyelidikan_untuk_perencanaan_jembatan.pdfLaporan Pokok Bahasan Prosentase Waktu ... lingkungan

Patok titik tetap utama (Bench Mark, BM)

Sebagai titik titik acuan pada saat pekerjaan ini berlangsung dan

digunakan untuk kepentingan saat konstruksi yang akan datang

Dipilihkan pada tempat yang strategis dan mudah di temukan

Rentang jangkauan antar BM lebih kurang 2,5 KM

Terbuat dari beton dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 100 cm

Diberi penamaan pada bagian samping

Dipasang bagian yang muncul diatas permukaan lebih kurang 20 cm

Dicat warna biru serta dibuatkan dokumentasi dan deskripsinya