penyelesaian perkara waris pada pengadilan agama
TRANSCRIPT
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 1/20
PENYELESAIAN PERKARA WARIS PADA PENGADILAN AGAMA
(Studi analisis tentang paradigma Hakim teradap !agian laki"laki dan
perempuan#
$le % Mu& Nur 'dpa
Manusia memiliki tabiat sosial karena itu hubungan sosial otomatis akan
terbentuk. Hubungan sosial merupakan sesuatu yang signifikan dalam
kehidupan manusia. Jika hubungan sosial tidak ada, maka tidak lengkap
wujud manusia dan tidak tercapai hal-hal yang dikehendaki oleh Allah swt.berupa memakmurkan dunia dan menjadikan khalifah di muka bumi. Manusia
senantiasa mencari manusia lainnya untuk hidup bersama dan kemudian hidup
berorganisasi. Hidup bersama merupakan suatu gejala biasa bagi seorang
manusia, dan hanya manusia yang memiliki kelainan-kelainan sajalah yang
mampu hidup dan dapat mengasingkan serta memisahkan diri dari manusia
lainnya. Manusia dalam realitas kehidupan ini, pasti dilahirkan di tengah-tengah
masyarakat paling tidak dalam sebuah keluarga, dan tidak mungkin hidup
kecuali di tengah-tengah mereka pula.
Sebagai makhluk yang hidup bermasyarakat, maka diperlukan aturan
atau hukum yang mengatur hubungan dalam lingkup kehidupan manusia
dengan sesamanya. Hubungan manusia antara sesamanya meliputi
Hubungan antara satu indi!idu dengan indi!idu yang lain, indi!idu dengan
masyarakat dalam lingkungannya dan hubungan antara indi!idu dengan
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 2/20
2
masyarakat di luar lingkungannya. Manusia tidak bisa hidup tanpa aturan atau
hukum yang mengatur kehidupannya.
"entingnya aturan untuk beriteraksi nampaknya menjadikan aturan atau
hukum berpengaruh terhadap pembaruan masyarakat. Hukum menjadi alat
pengendalian sosial, menggerakkan masyarakat agar berprilaku sesuai
dengan cara-cara baru untuk mencapai keadaan masyarakat sebagaimana
yang dicita-citakan. #arena itulah manusia tidak bisa hidup tanpa ada aturan
atau hukum yang mengatur kehidupannya. "ada setiap kehidupan, baik itu
kehidupan modern maupun kehidupan yang masih sangat primitif, pasti adasejenis aturan atau hukum yang mengatur tatanan kehidupan manusia.
Hukum itu ada pada setiap masyarakat atau negara selama manusia
bermasyarakat, hanya aturan atau hukumnya yang berbeda sesuai dengan
tingkat peradabannya. M. $uraish Shihab menyatakan bahwa %setiap
peradaban menciptakan hukum sesuai pandangan dasarnya tentang wujud,
alam dan manusia%.& Abdul Manan mengungkapkan bahwa %hukum-hukum
yang dibuat sesuai dengan tata kehidupan masyarakat yang hidup dalam
masyarakat, hukum lahir dari masyarakat yang terus berkembang%.' (tulah
sebabnya, manusia sejak dilahirkan ke dunia hingga meninggal dunia, telah
diatur dan dilindungi oleh hukum. )i antara hukum yang erat kaitannya dengan
ruang lingkup kehidupan manusia adalah hukum kewarisan.
1 M Quraish Shihab, Perempuan (Cet. III; Jakarta: Lentera Hati,
2006), h. 25.
2 !b"u# Manan, Aspek-Aspek Pengubah Hukum (Cet. III; Jakarta:
$en%ana, 2006), h. &'.
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 3/20
'
Hukum kewarisan (slam dilaksanakan segera setelah meninggalnya
pewaris namun bila ahli waris sepakat dan membaginya secara berdamai,
maka hal tersebut dapat dilakukan. perdamaian dapat dilakukan atas
kesepakatan atau kerelaan masing-masing ahli waris. "embagian secara
damai dapat dilakukan di luar pengadilan *non litigasi+ dan dapat juga melalui
jalur pengadilan *litigasi+.
"embagian secara damai melalui jalur pengadilan sangat dimungkinan
karena adanya usaha perdamaian dalam proses persidangan. "ada perkara
perdata temasuk kasus kewarisan, wajib bagi majelis hakim mendamaikanpihak yang bersengketa sebelum memasuki pemeriksaan pokok perkara *pasal
& ./g.0&12 H(.+, bahkan Mahkamah Agung (. mengintensifkan proses
perdamaian dengan cara mengintegrasikan proses mediasi ke dalam prosedur
beracara di "engadilan dengan "eraturan Mahkamah Agung epublik
(ndonesia *"3MA+ (. 4omor & 5ahun '226 tentang "rosedur Mediasi di
"engadilan.
"asal ' ayat *'+ "3MA (. tersebut tercantum bahwa %Setiap hakim,
mediator dan para pihak wajib mengikuti prosedur penyelesaian sengketa
melalui mediasi yang diatur dalam peraturan ini%. "ada ayat *1+ dicantumkan
%5idak menempuh prosedur mediasi berdasarkan peraturan ini merupakan
pelanggaran terhadap ketentuan pasal &12 H( atau pasal & ./g. yang
mengkibatkan batal demi hukum%.
"asal ' ayat *'+ dan *1+ tersebut dipahami bahwa mediasi wajib
dilaksanakan dalam setiap sengketa perdata yang diajukan ke "engadilan
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 4/20
sebelum memasuki pemeriksaan pokok perkara dan kelalaian tidak melakukan
proses mediasi dapat mengakibatkan putusan batal demi hukum bagi perkara
yang layak mediasi. #ewajiban majelis hakim menunda proses persidangan
perkara untuk memberi kesempatan kepada para pihak untuk menempuh
proses mediasi dituangkan pada pasal 7 ayat *+ "3MA (. tersebut.
/ila perdamaian tidak terwujud maka bagian-bagian ahli waris telah jelas
disebutkan dalam hukum kewarisan, hal tersebut untuk meminamilisir
terjadinya konflik antar keluarga yang dapat memicu terpecah belahnya
keluarga besar. #onflik mengenai harta bisa disebabkan berbagai moti!asi.)iantaranya ada yang disebabkan kepalsuan dari satu pihak sehingga pihak
lain merasa dirinya teraniaya. Adakalanya satu pihak tidak menyadari
kepalsuan yang ada pada dirinya, dan ada pula yang sengaja menyulap
kepalsuan yang ada pada dirinya, dan ada pula yang sengaja menyulap
kepalsuan menjadi seolah-olah kebenaran sekedar untuk mengeruk
keuntungan dari pihak lain secara tidak sah. 4amun di samping itu tidak jarang
pula terjadi sengketa disebabkan semata-mata ketidaktahuan masing-masing
pihak tentang permasalahan sehingga mengakibatkan persepsi yang berbeda
tentang sesuatu yang sengketakan.
"otensi konflik dengan berbagai motifasi pada akhirnya menjadikan
hukum kewarisan termasuk kategori hukum yang mengatur kebutuhan
daruriyah. #arena, andaikan pembagian harta warisan itu tidak dapat berjalan
lancar, bisa mengancam eksistensi hubungan silaturrahmi antara keluarga.
8leh karena demikian penting peranan hukum kewarisan ini dalam upaya
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 5/20
5
menghindarkan putusnya silaturrahmi, maka al-$ur9an telah secara khusus
membicarakan hukum kewarisan secara lebih rinci. Sebab itu di antara hukum
(slam yang sangat rinci dalam al-$ur9an adalah hukum kewarisan. )alam
gambaran (slam, jika hukum kewarisan dijalankan secara jujur dan benar, maka
kekhawatiran adanya dampak negatif dari pengaruh harta yang ditinggalkan
pewaris, bisa dihindarkan atau minimal bisa ditekan ke atas yang lebih ringan.
Maksudnya, dengan terlaksananya hukum kewarisan, disamping hak warisan
dapat dikembalikan secara benar kepada yang punya hak, juga yang sangat
mendasar adalah mampu membuat keluarga yang bersangkutan hidup damaiseperti semula. /agian-bagian ahli waris tersebut secara jelas disebutkan
dalam $.S. al-4isa ayat &&, &' dan &7:.
;ntuk mencapai tujuan itu tidak bisa hanya mengandalkan keputusan
hakim di pengadilan, tetapi berkaitan erat dengan banyak hal, terutama adanya
kesadaran serta kesiapan mental dari pihak-pihak yang bersangkutan untuk
menerima segala konsekuensi dari penerapan hukum kewarisan. Atau perlu
adanya kesiapan para pihak untuk mundur sejengkal dari sikapnya jika dengan
itu bisa dicapai penyelesaian yang tidak berdampak negatif terhadap tali
persaudaraan. 5anpa ada kesiapan mental seperti ini, tujuan hukum kewarisan
untuk memberikan ketentraman pada masing-masing pihak tidak akan
tercapai. "utusnya tali persaudaraan disebabkan sengketa harta warisan,
adalah refleksi dari sikap berlebihan mencintai harta dan mengabaikan
hubungan persaudaraan. "adahal dalam (slam harta bukan untuk membuat
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 6/20
6
orang berjarak dari saudaranya, tetapi justru sebaliknya untuk membina
keakraban sesamanya.
Harta benda yang diberikan sang khalik kepada makhluknya, disamping
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pemiliknya dalam upaya mengabdi
kepada yang Maha "emberi, juga antara lain untuk perekat hubungan
persaudaraan atau ukhuwah (slamiyah dan insaniyah. /erkaitan dengan hal
yang disebut terakhir ini, seseorang yang kebetulan mendapat harta berlebih
dianjurkan bahkan di satu kali diwajibkan untuk memberikan sebagian kepada
saudaranya yang sedang membutuhkan. )i samping itu, dianjurkan pula untukhadiah menghadiahi di antara anggota masyarakat meskipun masing-masing
pada dasarnya sedang tidak membutuhkannya. Adanya anjuran untuk hadiah
menghadiahi akan timbul rasa saling menghormati dan saling menyayangi.
)engan adanya kewajiban demikian, fungsi harta dapat dijadikan sebagai alat
untuk mewujudkan atau mengukuhkan silaturrahmi antara sesama anggota
masyarakat. 5erkait dengan faktor itu pulalah maka hukum kewarisan diatur.
Salah satu yang diatur pada ayat-ayat kewarisan adalah bagian anak
laki-laki dan perempuan berbanding dua dan satu, dua bagi laki-laki dan satu
bagi perempuan. *$.S. al-4isa ayat &&+
5erjemahnya
Allah mensyari<atkan bagimu tentang *pembagian pusaka untuk+ anak-
anakmu. =aitu bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian
dua orang anak perempuan...
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 7/20
&
"ada tahun &>6, Munawir Sjad?ali mencetuskan gagasan reaktualisasi
hukum (slam, salah satu yang disentuh adalah pembagian harta warisan yang
telah jelas disebutkan dalam $.S. al-4isa ayat &&, bahwa hak anak laki-laki
adalah dua kali lebih besar daripada hak anak perempuan, perlu ditafsirkan
ulang.1
@agasan tersebut dilatarbelakangi oleh sudah banyaknya masyarakat
(slam yang meninggalkan ketentuan tersebut, baik secara langsung maupun
tidak langsung. #arena adanya rasa ketidak adilan. Munawir banyak
mendapatkan laporan dari banyak hakim pada pengadilan agama di berbagaidaerah, termasuk daerah-daerah yang terkenal kuat (slamnya seperti Sulawesi
Selatan dan #alimantan Selatan, tentang banyaknya penyimpangan dari
ketentuan al-$ur9an tersebut. "ara hakim agama seringkali menyaksikan,
apabila seorang keluarga Muslim meninggal, dan atas permintaan ahli
warisnya, "engadilan Agama memberikan fatwa waris sesuai dengan hukum
waris (slam atau faraidh, kerapkali terjadi para ahli waris tidak melaksanakan
fatwa waris tersebut dan pergi ke "engadilan 4egri untuk meminta agar
diperlakukan sistem pembagian yang lain, yang terang tidak sesuai dengan
faraidh. /ahkan yang enggan melaksanakan fatwa waris dari "engadilan
Agama dan kemudian pergi ke "engadilan 4egri itu tidak hanya orang-orang
awam, melainkan juga banyak tokoh organisasi (slam yang cukup menguasai
ilmu-ilmu keislaman.
'Su#ast* et. a#, Kontekstualisasi Ajaran Islam 70 tahun Prof. Dr. H.
Munawir ja!"ali# M! (Cet. I; Jakarta: I+HI, 15), h. &.
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 8/20
"ermintaan pembagian warisan melalui pengadilan negri ketika itu
dimungkinkan dalam aturan yang disebut dengan hak opsi. Hak opsi dalam
perkara kewarisan ialah hak memilih hukum warisan apa yang dipergunakan
dalam menyelesaikan pembagian warisan. Hak opsi dalam ;ndang-;ndang
4o. 7 5ahun &>6> dijumpai dalam bagian penjelasan umum angka ' alinea
keenam sehubungan dengan hal tersebut, para pihak yang berperkara dapat
mempertimbangkan untuk memilih hukum apa yang akan dipergunakan dalam
pembagian warisanB.
#etentuan hak opsi ini didahului oleh kalimat alinea kelima yangmenegaskan bahwa yang dimaksud dengan bidang hukum kewarisan yang
menjadi kewenangan lingkungan peradilan agama mengadili perkaranya bagi
mereka yang beragama (slam meliputi aspek hukum penentuan siapa-siapa
yang menjadi ahli waris, penentuan harta peninggalan, penentuan bagian
masing-masing ahli waris dan pelaksanaan pembagian harta peninggalan
bilamana pewarisan tersebut dilakukan berdasarkan hukum (slam. "enjelasan
inilah yang ditimpali alinea keenam dengan ketentuan hak opsi para ahli waris
memilih hukum waris yang mereka sukai. Setelah penjelasan umum angka '
alinea kelima memberi penegasan tentang berlakunya hukum waris (slam bagi
mereka yang beragama (slam dan kewenangan mengadili perkaranya menurut
pasal > jatuh menjadi kompetensi absolut lingkungan "eradilan Agama maka
penegasan ketentuan itu dianulirB atau dimentahkan kembali oleh penjelasan
umum angka ' alinea keenam, dengan cara memberi hak Copsi9 atau Chak pilih9
bagi para pihak yang berperkara.
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 9/20
"enjelasan tersebut berkaitan erat dengan sistem tata hukum yang
berlaku di (ndonesia. #ita mengenal tiga sistem tata hukum yang berlaku.
Sistem tata hukum eropa yang mengatur hukum warisan yang terdapat dalam
buku kedua #;H "erdata */D+ /ab E((, E(((, E(F, EF, EF(, EF((, dan bab EF(((,
mulai dari pasal 612 sampai pasal &&12.
#edua sistem tata hukum adat yang juga berisi aturan tentang hukum
warisan adat. 5ata hukum (slam adat di samping bersifat tradisional dan
standar, sudah banyak berubah baik oleh karena pengaru pertumbuhan dan
perkembangan nilai. "erkembangan dan perubahannya terutama melalui jalur putusan-putusan peradilan yang melahirkan yurisprudensi yang mengandung
penerobosan terhadap nilai hukum warisan tradisional ke arah yang lebih
berdimensi perikemanusiaan dan kesederajatan hak mewaris antara anak laki-
laki dengan anak perempuan dan antara janda dengan duda, sehingga lahir
hukum adat Cwarisan baru9 yang dikembangkan sesudah perang dunia kedua.
#etiga ialah sistem tata hukum yang diperlakukan kepada golongan
rakyat yang beragama (slam. Menurut ketentuan pasal > ayat *&+ ;ndang-
;ndang 4o. 7 5ahun &>6> sistem tata hukum warisan yang diperlakukan
kepada golongan rakyat yang beragama (slam, termasuk hukum warisan (slam.
Jika hak opsi yang ditentukan dalam penjelasan umum dihubungkan dengan
sistem tata hukum dimaksud, berarti undang-undang memberi kebebasan bagi
masyarakat pencari keadilan untuk menentukan pilihan hukum kepada salah
satu sistem tata hukum dimaksud. Mereka boleh menjatuhkan pilihan kepada
hukum waris 3ropa, warisan, adat atau warisan hukum (slam. )engan
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 10/20
10
demikian sepanjang mengenai bidang warisan, ;; 4o. 7 5ahun &>6>
menganut asas hak opsiB
Selain faktor tersebut reaktulisasi hukum (slam dilatarbelakangi oleh
perubahan masyarakat. /anyak kepala keluarga yang mengambil
kebijaksanaan pre-empti!e. semasa hidup mereka telah membagikan sebagian
besar dari kekayaannya kepada anak-anaknya, masing-masing mendapat
bagian yang sama besar tanpa membedakan jenis kelamin, sebagai hibah.
)engan demikian maka pada waktu mereka meninggal, kekayaan yang harus
dibagi tinggal sedikit, atau bahkan hampir habis sama sekali.Selain itu dalam al-$ur9an terdapat paling sedikit empat ayat yang berisi
pemberian i?in penggunaan budak-budak sahaya sebagai penyalur alternatif
bagi kebutuhan biologis kaum pria disamping istri *$. S. al-4isa ayat 1, al-
Mu9minun ayat :, al-Ah?ab ayat ' dan al-Ma9arij ayat 12+. Memang, 4abi
Muhammad saw. dahulu selalu menghimbau para pemilik budak untuk berlaku
lebih manusiawi terhadap budak-budak mereka atau membebaskan mereka
sama sekali.
5etapi yang jelas, sampai nabi wafat dan wahyu terakhir sudah turun
(slam belum secara tuntas menghapuskan perbudakan. #ita sekarang hidup
pada akhir abad EE, dimana umat manusia sepakat untuk mengutuk
perbudakan, dalam segala manifestasinya, sebagai musuh kemanusiaan. Apa
kata dunia terhadap (slam kalau sekarang ini, berdasarkan empat ayat tersebut
sebagai nash sharih dan dalil Gath9i, kita masih akan mempertahankan status
Guo sikap (slam terhadap perbudakan pada ?aman nabi itu. ebih dari itu,
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 11/20
11
kalau kita mempertahankan keabsahan ayat-ayat tersebut, tetap berdiri pada
status Guo nabi dan tidak berani menyelesaikan proses yang telah dirintis oleh
4abi itu, kita tidak dapat ikut berbicara tentang hak manusia, sebab hak asasi
yang paling asasi adalah hak untuk hidup sebagai manusia merdeka,
sedangkan menurut dalil Gath9i itu perbudakan masih dibenarkan oleh (slam.
Sebagai pembelaan atas kenyataan bahwa sampai 4abi wafat, (slam
belum menghapus perbudakan secara tuntas, diantara kita ada yang
mengatakan bahwa hal itu disebabkan oleh karena 4abi masih khawatir
terhadap reaksi masyarakat pada waktu itu kalau dengan tegas beliau mengikisperbudakan. #alau misalnya, alur penalaran itu kita terima, maka kita dapat
bertanya kalau dalam hal yang demikian mendasar seperti perbudakan, nabi
masih memperhitungkan kemungkinan reaksi masyarakat maka seharusnya
sebagai umat Muhammad kita seharusnya belajar dari kebijakan tersebut.
@agasan reaktulisasi tersebut yang telah lama dihembuskan sejak tahun
&>6, apakah memberi pengaruh terhadap pemikiran hakim-hakim saat
sekarang ini I hakim yang menyelesaikan perkara kewarisan apakah
meninggalkan pemahaman dua berbanding satu tersebut, atau tetap pada
bunyi tekstual ayat tersebut I atau ada hal lain dari pendapat para hakim
mengenai bagian perempuan dan laki-laki. "endapat para hakim tersebut
berpengaruhkah terhadap pelaksanaan hukum kewarisan di masyarakatI
"ertanyaan-pertanyaan tersebut muncul, antara lain karena telah
banyaknya perubahan dalam peraturan kekuasaan kehakiman khususnya
pada undang-undang peradilan agama. Misalnya, seorang muslim tidak
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 12/20
12
diberikan kesempatan lagi oleh undang-undang untuk melakukan pilihan
hukum *hak opsi+ terhadap penyelesaian kasus kewarisan karena untuk
menghindari pembagian dua berbanding satu tersebut. Memilih apakah ia
mengajukan di peradilan agama atau di pengadilan negri tidak dibenarkan lagi.
Hal tersebut diatur dalam "enjelasan umum atas ;ndang-;ndang 4o.1 5ahun
'22: tentang perubahan atas ;ndang-;ndang 4o. 7 5ahun &>6> tentang
"eradilan Agama, dijelaskan *#alimat yang terdapat dalam penjelasan umum
;ndang-;ndang 4omor 7 5ahun &>6> tentang "eradilan Agama yang
menyatakan %"ara "ihak sebelum berperkara dapat mempertimbangkan untukmemilih hukum apa yang dipergunakan dalam pembagian warisan%, dinyatakan
dihapus.+
)engan demikian kasus kewarisan yang terjadi antara muslim, mutlak
menjadi kewenangan peradilan agama, bahkan dengan tambahan andai kasus
kewarisan antar sesama muslim yang salah satu obyeknya bersentuhan
dengan sengketa kepemilikan dengan non muslim, hal tersebut tetap menjadi
kewenangan peradilan agama, tanpa menunggu penyelesaian sengketa di
pengadilan negeri, pengadilan agama dapat menyelesaikan sengketa
kepemilikan tersebut bersamaan dengan penyelesaian kasus kewarisan. "asal
2 ayat *'+ Apabila terjadi sengketa hak milik yang subjek hukumnya antara
orang-orang yang beragama (slam, objek sengketa tersebut diputus oleh
pengadilan agama bersama-sama perkara sebagaimana dimaksud dalam
"asal >.
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 13/20
1'
)alam penjelasan pasal dijelaskan bahwa #etentuan ini memberi
wewenang kepada pengadilan agama untuk sekaligus memutuskan sengketa
milik atau keperdataan lain yang terkait dengan objek sengketa yang diatur
dalam "asal > apabila subjek sengketa antara orang-orang yang beragama
(slam. Hal ini menghindari upaya memperlambat atau mengulur waktu
penyelesaian sengketa karena alasan adanya sengketa milik atau keperdataan
lainnya tersebut sering dibuat oleh pihak yang merasa dirugikan dengan
adanya gugatan di pengadilan agama. Sebaliknya apabila subjek yang
mengajukan sengketa hak milik atau keperdataan lain tersebut bukan yangmenjadi subjek bersengketa di pengadilan agama, sengketa di pengadilan
agama ditunda untuk menunggu putusan gugatan yang diajukan ke pengadilan
di lingkungan "eradilan ;mum. "enangguhan dimaksud hanya dilakukan jika
pihak yang berkeberatan telah mengajukan bukti ke pengadilan agama bahwa
telah didaftarkan gugatan di pengadilan negeri terhadap objek sengketa yang
sama dengan sengketa di pengadilan agama. )alam hat objek sengketa lebih
dari satu objek dan yang tidak terkait dengan objek sengketa yang diajukan
keberatannya, pengadilan agama tidak perlu menangguhkan putusannya,
terhadap objek sengketa yang tidak terkait dimaksud.
Selain hal tersebut, akhir-akhir ini masyarakat muslim cendrung loyal
terhadap simbol-simbol agama. Hal tersebut dipahami antara lain dengan
maraknya trend pemakaian jilbab di masyarakat dan membludaknya antrian
untuk umrah atau haji di tanah suci. 4amun disisi lain hal tersebut dilakukan
tanpa memahami substansi atau maksud utama dari kewajiban pelaksanaan
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 14/20
1
jilbab dan Haji. "elaksanaan haji yang berulang-ulang ditengah maraknya
kemiskinan, menimbulkan pemahaman akan loyalnya terhadap simbol agama.
Hal ini tentu akan berdampak pada pembagian warisan laki-laki dan
perempuan. /ila hakim di peradilan agama tidak menyelesaikan kasus
kewarisan antara laki-laki dan perempuan, dengan konsep dua berbanding
satu maka perasaan keadilan masyarakat yang cendrung loyal terhadap simbol
agama tidak akan terpenuhi. 5erlebih pengaturan tersebut secara jelas dan
tegas disebutkan dalam $.S. al-4isa ayat &&.
Hal lain adalah ketika seorang muslim yang memiliki harta melimpahdan khawatir sepeninggalnya harta tersebut akan menimbulkan konflik
terhadap ahli warisnya karena perbandingan dua dan satu antara anak laki-laki
dan perempuan, mengantisipasinya dengan membagi harta tersebut sebelum
ia meninggal dengan jalur hibah. 4amun demikian, pembagian melalui jalur
hibah tidak mutlak seratus persen dapat menghindari konflik di belakang hari,
hal tersebut dimungkinkan karena hibah menurut #ompilasi Hukum (slam dapat
diperhitungkan sebagai harta warisan. #etika hibah dimohonkan oleh ahli waris
kepada "engadilan Agama terhadap ahli waris lain sebagai harta warisan maka
hal tersebut menjadi pintu masuk terjadinya konflik. )engan demikian antisipasi
yang dilakukan pewaris semasa hidupnya menjadi sia-sia.
)i Samping itu, "asal &7: #ompilasi Hukum (slam mengatur besarnya
porsi antara anak laki-laki dan perempuan dalam pembagian warisan
berdasarkan kepastian ketetapannya berpegang teguh pada norma $.S. an-
4isa ayat &&. #alau diamati, #ompilasi Hukum (slam berpegang secara Gath9i
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 15/20
15
atas ketentuan $. S. an-4isa ayat &&. )alam hal ini belum berani menegakkan
sumber ‘urf dan kaidah al-adatu Muhakkamah. Juga belum berani berpaling
kepada hipotesa spiralB, ibarat sebuah spiral, terikat oleh batasan-batasannya
tetapi bergerak sejalan dengan waktunya, dengan normanya yang memerlukan
usaha pemahaman baru dari kaum muslim dari setiap ?aman. )alam
perumusan #ompilasi Hukum (slam, hipotesis spiral syari9at (slam dipedomani
dalam acuan pertama, sepanjang nash yang bersifat Gath9i terbatas
kemungkinan untuk melenturkan atau menafsirkan. Apabila rumusan nash
bersifat enumeratifB atau telah sharih dan tafshil , kandungan hukumnyadianggap sudah Gath9i. #edua, sepanjang yang bersifat zhanny dan Cboleh9
terbuka kemungkinan untuk menafsirkan dan melenturkan.
Salah satu tujuan diaturnya #ompilasi Hukum (slam adalah
menyamakan persepsi penerapan hukum. )engan lahirnya #ompilasi Hukum
(slam, telah jelas dan pasti nilai-nilai tata hukum (slam di bidang perkawinan,
hibah, wasiat, wakaf dan warisan. /ahasa dan nilai-nilai hukum yang
dipertarungkan di forum "eradilan Agama oleh masyarakat pencari keadilan,
sama kaidah dan rumusannya dengan apa yang mesti diterapkan oleh para
hakim di seluruh nusantara.
#ompilasi Hukum (slam sebagai bagian dari keseluruhan tata hukum
(slam, sudah dapat ditegakkan dan dipaksakan nilai-nilainya bagi masyarakat
(slam (ndonesia melalui kewenangan lingkunan "eradilan Agama. "eran kitab-
M. -aha Haraha/, Ke!u!ukan Kewenangan !an A$ara Pera!ilan Agama
%n!ang-%n!ang &o. 7 'ahun ()*)# (Cet. I; Jakarta, Sinar raka, 200&), h.
25.
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 16/20
16
kitab fikih dalam penegakan hukum dan keadilan, lambat laun akan
ditinggalkan. "erannya hanya sebagai bahan orientasi dan kajian doktrin.
Semua hakim yang berfungsi di lingkungan "eradilan Agama, diarahkan ke
dalam persepsi penegakan hukum yang sama. "egangan dan rujukan hukum
yang mesti mereka pedomani, sama diseluruh (ndonesia yakni #ompilasi
Hukum (slam sebagai satu-satunya kaidah hukum yang memiliki keabsahan
dan otoritas.
=ang dituju atas persamaan persepsi dalam penegakan hukum,
kebenaran, dan keadilan melalui #ompilasi, bukan bermaksud mematikankebebasan dan kemandirian para hakim dalam menyelenggarakan fungsi
peradilan. Maksud pembinaan dan pengembangan persepsi dalam praktik
peradilan, bukan bertujuan memandulkan kredibilitas dan penalaran. Juga
bukan bermaksud untuk menutup pintu melakukan terobosan dan pembaruan
hukum ke arah yang lebih aktual.
Akan tetapi dengan adanya kompilasi sebagai kitab hukum, para
hakim tidak dibenarkan menjatuhkan putusan-putusan yang berdisparitas.
)engan mempedomani #ompilasi, para hakim diharapkan bisa menegakkan
hukum dan kepastian hukum yang seragam tanpa mengurangi kemungkinan
terjadinya putusan yang bercorak !ariabelB. "ersamaan persepsi dan
keseragaman putusan melalui #ompilasi, tetap membuka pintu kebebasan
hakim untuk menjatuhkan putusan yang mengandung !ariabel, asal tetap
proporsionalB secara kasuistik.
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 17/20
1&
/egitu pula pihak pencari keadilan. "ada setiap kesempatan yang
diberikan kepadanya untuk membela dan mempertahankan hak dan
kepentingannya dalam suatu proses peradilan tidak boleh menyimpang dari
rumusan kaidah kompilasi. Mereka tidak dapat lagi mengajukan dalih dan Cdalil
ikhtilafB. 5idak bisa lagi mengagungkan dan memaksakan kehendaknya, agar
hakim mengadilinya menurut pendapat dan doktrin ma?hab tertentu. )alam
proses persidangan, para pihak yang berperkara, tidak dibenarkan saling
mempertentangkan dan mempertaruhkan ajaran kitab fikih tertentu. Sama
halnya dengan penasihat hukum. Hanya diperkenankan mengajukan tafsirnyabertitik tolak dari rumusan kitab hukum #ompilasi. Semua pihak yang terlibat,
sama-sama mencari sumber dari muara yang sama yakni #itab #ompilasi
Hukum (slam.
4amun demikian Sebuah aturan yang tertera dalam peraturan
perundang-undangan agak lambat mengikuti perkembangan dan perubahan,
hal ini bila dibandingkan dengan putusan atau penetapan yang dikeluarkan
oleh hakim. ambatnya aturan mengikuti perkembangan masyarakat salah
satunya disebabkan panjangnya proses politik yang mesti dilalui. berbeda
dengan putusan hakim yang diharuskan menyelesaikan perkara yang masuk di
"engadilan Agama tidak lebih dari : bulan.
#H( disusun melalui tahapan yang panjang dan dilakukan dengan
menggunakan beberapa jalur "enelaahan 16 kitab fikih yang dilakukan oleh
beberapa (A(4, penelaahan yurisprudensi peradilan agama, wawancara
5Mahka*ah !3un3 4I, Pe!oman Pelaksanaan 'ugas !an A!ministrasi
Pera!ilan Agama (Jakarta: t./., 2010), h. 26
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 18/20
1
dengan sejumlah ulama yang tersebar di (ndonesia, dan kajian perbandingan
tentang Hukum #eluarga di Maroko, Mesir dan 5urki. )i samping itu #H(
memperhatikan aspek-aspek historis dan kemajemukan masyarakat bangsa
(ndonesia, baik secara !ertikal maupun hori?ontal. #H( disusun melalui surat
keputusan bersama antara Mahkamah Agung dan Menteri Agama. Secara
resmi, #H( merupakan hasil konsensus *ijmak+ ulama dari berbagai golongan
melalui media lokakarya yang mendapat legalitas dari kekuasaan negara.:
#H( merupakan hasil ijtihad dan hasil ijtihad selalu mengandung unsur
tempat dan waktu. )engan demikian bersifat temporal di samping esensinyayang bersifat sakral dan uni!ersal. #arena itulah pada pasal terakhir di #H(
yakni pasal ''> #H( disebutkan hakim dalam menyelesaikan perkara-perkara
yang diajukan kepadanya wajib memperhatikan dengan sungguh-sungguh
nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat, sehingga putusannya sesuai
dengan rasa keadilan.7
asulullah saw.. menekankan berijtihad, termasuk para hakim hal
tersebut dipahami dari hadis yang bersumber dari beberapa orang penduduk
Himsh riwayat Abu )aud
K LNNO PQ R P NNO P T UV P W U XP Y PZ P XP NN[ \ ] P ^ P_ \NN P P NN U_ PP \R _ \ P \ P ` R Z P W \ XP T P P U KO PQ R q P U XP U Q P [ U U XP U Q v PXR U P
x \N R T z P P N{ P N\ N| P} ~Nz • UN€ P ^ U N] P W U ‚ Nz P P { P \ | Pƒ ~„ { UXP P { P …† „ P { P ‡ P ] P ˆ P ‰ PP K PŠ ~„ ‹ U P Œ P U} P P { P [ P P] U ] PŠ
• R | P U XP P { P \
| P} ~z ŽP
P ^ P_ \` P P U_ PP \R _ \
P \
` R Z
P x \` R ~z • U€
P ^
U] P W U ‚
z P P { P ^
P_ \` P P U_ PP \R _ \
P \
` R Z
P
6Cik Hasan isri, Pera!ilan Islam !alam 'atanan Mas+arakat In!onesia (Cet.
I; an"un3, +. 4e*a7a 4s"akara, 1&), h. 2.
&Muha**a" !*in Su*a, op. $it.# h. 26.
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 19/20
1
NN[ P ] NN\ NN R Z P P NN R Z P P NNz \ P ‘NN] \ NN\ • RNN[ U q P ] U P NN{ P P ’RZ P • UNN P ^ P_ \` P P U_ PP \R _ \ P \ R ` R Z P P ‰ P„ P z P ] R“ ŽP P ~V XUZ P
\ P ` R Z P ~” ‰ U V R6
Artinya
)ari beberapa orang penduduk Himsh yang merupakan sebagian dari
sahabat Mu<ad? bin Jabal. /ahwa asulullah saw.. ketika akan
mengutus Mu<ad? bin Jabal ke =aman beliau bersabda %/agaimana
engkau memberikan keputusan apabila ada sebuah peradilan yang
dihadapkan kepadamuI% Mu<ad? menjawab, %Saya akan memutuskan
menggunakan #itab Allah.% /eliau bersabda %Seandainya engkautidak mendapatkan dalam #itab AllahI% Mu<ad? menjawab, %Saya akan
kembali kepada sunnah asulullah saw...% /eliau bersabda lagi
%Seandainya engkau tidak mendapatkan dalam Sunnah asulullah
saw.. serta dalam #itab AllahI% Mu<ad? menjawab, %Saya akan
berijtihad menggunakan pendapat saya, dan saya tidak akan
mengurangi.% #emudian asulullah saw.. menepuk dadanya dan
berkata %Segala puji bagi Allah yang telah memberikan petunjuk
kepada utusan asulullah untuk melakukan apa yang membuat
senang asulullah.%
/ahkan ketika salah dalam berijtihad masih tetap mendapatkan
pahala. Hadis asulullah saw. dari Amr riwayat /ukhari.
!bu 8a9u", unan Abu Da,u!# Ji#. (eiru9t: 8a9r a#$utub a#i#*iah,
1), h. '6.
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama
http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 20/20
20
W ‰ P N U XP RN_ Pz P P N P XP ^ \ R • P P | P U z P ^ R} q P ] U ^ Pƒ P P K PŠ R ‹ RV P ^ P_ \` P P U_ PP \R _ \ P \ P ` R Z P – P [` P Rv \XP — O P ] U U ‰ [ U P U P
‰ † U XP R_ Pz P ˜ P™ P š U XP ^ \ R • P P | P U z P ^ Pƒ P P K PŠ P>
Artinya
)ari <Amru bin <ash ia mendengar asulullah saw.. bersabda %Jika
seorang hakim mengadili dan berijtihad, kemudian ijtihadnya benar,
maka ia mendapat dua pahala, dan jika seorang hakim berijtihad,
lantas ijtihadnya salah *meleset+, baginya dua pahala.%
Hakim diberikan keluasan untuk berijtihad dan menerobos teks-teks
aturan dengan menggunakan metode interpretasi dan konstruksi.
&2
Metodeinterpretasi adalah penafsiran terhadap teks, sedangkan metode konstruksi
mempergunakan penalaran logis untuk mengembangkan lebih lanjut suatu teks
undang-undang, hakim tidak lagi terikat dan berpegang pada bunyi teks itu,
tetapi dengan syarat hakim tidak mengabaikan hukum sebagai suatu sistem.
#eluasan hakim dalam berijtihad, apakah dipergunakan para hakim dalam
pelaksanaan hukum kewarisan islam di peradilan agama pro!insi sulawesi
selatan khususnya dalam pembagian laki-laki dan perempuan.
!#ukha9ri, ahih al-uhka,ri, Ju 1 (Cet. I; eiru9t: 8a9r a#$utub a#
i#*iah, 12)# h. 2.
10!b"u# Manan, Penerapan Hukum A$ara Per!ata !i /ingkungan Pera!ilan
Agama se#an7utna "isebut Penerapan (Cet. III; Jakarta: $en%ana, 2005), h.
2&