penyelesaian perkara waris pada pengadilan agama

20
7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 1/20 PENYELESAIAN PERKARA WARIS PADA PENGADILAN AGAMA  (Studi analisis tentang paradigma Hakim teradap !agian laki"laki dan perempuan# $le % Mu& Nur 'dpa Manusia memiliki tabiat sosial karena itu hubungan sosial otomatis akan terbentuk. Hubungan sosial merupakan sesuatu yang signifikan dalam kehidupan manusia. Jika hubungan sosial tidak ada, maka tidak lengkap wujud manusia dan tidak tercapai hal-hal yang dikehendaki oleh Allah swt. berupa memakmurkan dunia dan menjadikan khalifah di muka bumi. Manusia senantiasa mencari manusia lainnya untuk hidup bersama dan kemudian hidup berorganisasi. Hidup bersama merupakan suatu gejala biasa bagi seorang manusia, dan hanya manusia yang memiliki kelainan-kelainan sajalah yang mampu hidup dan dapat mengasingkan serta memisahkan diri dari manusia lainnya. Manusia dalam realitas kehidupan ini, pasti dilahirkan di tengah-tengah masyarakat paling tidak dalam sebuah keluarga, dan tidak mungkin hidup kecuali di tengah-tengah mereka pula. Sebagai makhluk yang hidup bermasyarakat, maka diperlukan aturan atau hukum yang mengatur hubungan dalam lingkup kehidupan manusia dengan sesamanya. Hubungan manusia antara sesamanya meliputi Hubungan antara satu indi!idu dengan indi!idu yang lain, indi!idu dengan masyarakat dalam lingkungannya dan hubungan antara indi!idu dengan

Upload: muhammad-nur-udpa

Post on 19-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 1/20

PENYELESAIAN PERKARA WARIS PADA PENGADILAN AGAMA

 (Studi analisis tentang paradigma Hakim teradap !agian laki"laki dan

perempuan#

$le % Mu& Nur 'dpa

Manusia memiliki tabiat sosial karena itu hubungan sosial otomatis akan

terbentuk. Hubungan sosial merupakan sesuatu yang signifikan dalam

kehidupan manusia. Jika hubungan sosial tidak ada, maka tidak lengkap

wujud manusia dan tidak tercapai hal-hal yang dikehendaki oleh Allah swt.berupa memakmurkan dunia dan menjadikan khalifah di muka bumi. Manusia

senantiasa mencari manusia lainnya untuk hidup bersama dan kemudian hidup

berorganisasi. Hidup bersama merupakan suatu gejala biasa bagi seorang

manusia, dan hanya manusia yang memiliki kelainan-kelainan sajalah yang

mampu hidup dan dapat mengasingkan serta memisahkan diri dari manusia

lainnya. Manusia dalam realitas kehidupan ini, pasti dilahirkan di tengah-tengah

masyarakat paling tidak dalam sebuah keluarga, dan tidak mungkin hidup

kecuali di tengah-tengah mereka pula.

Sebagai makhluk yang hidup bermasyarakat, maka diperlukan aturan

atau hukum yang mengatur hubungan dalam lingkup kehidupan manusia

dengan sesamanya. Hubungan manusia antara sesamanya meliputi

Hubungan antara satu indi!idu dengan indi!idu yang lain, indi!idu dengan

masyarakat dalam lingkungannya dan hubungan antara indi!idu dengan

Page 2: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 2/20

2

masyarakat di luar lingkungannya. Manusia tidak bisa hidup tanpa aturan atau

hukum yang mengatur kehidupannya.

"entingnya aturan untuk beriteraksi nampaknya menjadikan aturan atau

hukum berpengaruh terhadap pembaruan masyarakat. Hukum menjadi alat

pengendalian sosial, menggerakkan masyarakat agar berprilaku sesuai

dengan cara-cara baru untuk mencapai keadaan masyarakat sebagaimana

yang dicita-citakan. #arena itulah manusia tidak bisa hidup tanpa ada aturan

atau hukum yang mengatur kehidupannya. "ada setiap kehidupan, baik itu

kehidupan modern maupun kehidupan yang masih sangat primitif, pasti adasejenis aturan atau hukum yang mengatur tatanan kehidupan manusia.

Hukum itu ada pada setiap masyarakat atau negara selama manusia

bermasyarakat, hanya aturan atau hukumnya yang berbeda sesuai dengan

tingkat peradabannya. M. $uraish Shihab menyatakan bahwa %setiap

peradaban menciptakan hukum sesuai pandangan dasarnya tentang wujud,

alam dan manusia%.&  Abdul Manan mengungkapkan bahwa %hukum-hukum

yang dibuat sesuai dengan tata kehidupan masyarakat yang hidup dalam

masyarakat, hukum lahir dari masyarakat yang terus berkembang%.'  (tulah

sebabnya, manusia sejak dilahirkan ke dunia hingga meninggal dunia, telah

diatur dan dilindungi oleh hukum. )i antara hukum yang erat kaitannya dengan

ruang lingkup kehidupan manusia adalah hukum kewarisan.

1 M Quraish Shihab, Perempuan (Cet. III; Jakarta: Lentera Hati,

2006), h. 25.

2 !b"u# Manan,  Aspek-Aspek Pengubah Hukum (Cet. III; Jakarta:

$en%ana, 2006), h. &'.

Page 3: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 3/20

'

Hukum kewarisan (slam dilaksanakan segera setelah meninggalnya

pewaris namun bila ahli waris sepakat dan membaginya secara berdamai,

maka hal tersebut dapat dilakukan. perdamaian dapat dilakukan atas

kesepakatan atau kerelaan masing-masing ahli waris. "embagian secara

damai dapat dilakukan di luar pengadilan *non litigasi+ dan dapat juga melalui

 jalur pengadilan *litigasi+.

"embagian secara damai melalui jalur pengadilan sangat dimungkinan

karena adanya usaha perdamaian dalam proses persidangan. "ada perkara

perdata temasuk kasus kewarisan, wajib bagi majelis hakim mendamaikanpihak yang bersengketa sebelum memasuki pemeriksaan pokok perkara *pasal

& ./g.0&12 H(.+, bahkan Mahkamah Agung (. mengintensifkan proses

perdamaian dengan cara mengintegrasikan proses mediasi ke dalam prosedur 

beracara di "engadilan dengan "eraturan Mahkamah Agung epublik

(ndonesia *"3MA+ (. 4omor & 5ahun '226 tentang "rosedur Mediasi di

"engadilan.

  "asal ' ayat *'+ "3MA (. tersebut tercantum bahwa %Setiap hakim,

mediator dan para pihak wajib mengikuti prosedur penyelesaian sengketa

melalui mediasi yang diatur dalam peraturan ini%. "ada ayat *1+ dicantumkan

%5idak menempuh prosedur mediasi berdasarkan peraturan ini merupakan

pelanggaran terhadap ketentuan pasal &12 H( atau pasal & ./g. yang

mengkibatkan batal demi hukum%.

"asal ' ayat *'+ dan *1+ tersebut dipahami bahwa mediasi wajib

dilaksanakan dalam setiap sengketa perdata yang diajukan ke "engadilan

Page 4: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 4/20

sebelum memasuki pemeriksaan pokok perkara dan kelalaian tidak melakukan

proses mediasi dapat mengakibatkan putusan batal demi hukum bagi perkara

yang layak mediasi. #ewajiban majelis hakim menunda proses persidangan

perkara untuk memberi kesempatan kepada para pihak untuk menempuh

proses mediasi dituangkan pada pasal 7 ayat *+ "3MA (. tersebut.

/ila perdamaian tidak terwujud maka bagian-bagian ahli waris telah jelas

disebutkan dalam hukum kewarisan, hal tersebut untuk meminamilisir 

terjadinya konflik antar keluarga yang dapat memicu terpecah belahnya

keluarga besar. #onflik mengenai harta bisa disebabkan berbagai moti!asi.)iantaranya ada yang disebabkan kepalsuan dari satu pihak sehingga pihak

lain merasa dirinya teraniaya. Adakalanya satu pihak tidak menyadari

kepalsuan yang ada pada dirinya, dan ada pula yang sengaja menyulap

kepalsuan yang ada pada dirinya, dan ada pula yang sengaja menyulap

kepalsuan menjadi seolah-olah kebenaran sekedar untuk mengeruk

keuntungan dari pihak lain secara tidak sah. 4amun di samping itu tidak jarang

pula terjadi sengketa disebabkan semata-mata ketidaktahuan masing-masing

pihak tentang permasalahan sehingga mengakibatkan persepsi yang berbeda

tentang sesuatu yang sengketakan.

"otensi konflik dengan berbagai motifasi pada akhirnya menjadikan

hukum kewarisan termasuk kategori hukum yang mengatur kebutuhan

daruriyah. #arena, andaikan pembagian harta warisan itu tidak dapat berjalan

lancar, bisa mengancam eksistensi hubungan silaturrahmi antara keluarga.

8leh karena demikian penting peranan hukum kewarisan ini dalam upaya

Page 5: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 5/20

5

menghindarkan putusnya silaturrahmi, maka al-$ur9an telah secara khusus

membicarakan hukum kewarisan secara lebih rinci. Sebab itu di antara hukum

(slam yang sangat rinci dalam al-$ur9an adalah hukum kewarisan. )alam

gambaran (slam, jika hukum kewarisan dijalankan secara jujur dan benar, maka

kekhawatiran adanya dampak negatif dari pengaruh harta yang ditinggalkan

pewaris, bisa dihindarkan atau minimal bisa ditekan ke atas yang lebih ringan.

Maksudnya, dengan terlaksananya hukum kewarisan, disamping hak warisan

dapat dikembalikan secara benar kepada yang punya hak, juga yang sangat

mendasar adalah mampu membuat keluarga yang bersangkutan hidup damaiseperti semula. /agian-bagian ahli waris tersebut secara jelas disebutkan

dalam $.S. al-4isa ayat &&, &' dan &7:.

;ntuk mencapai tujuan itu tidak bisa hanya mengandalkan keputusan

hakim di pengadilan, tetapi berkaitan erat dengan banyak hal, terutama adanya

kesadaran serta kesiapan mental dari pihak-pihak yang bersangkutan untuk

menerima segala konsekuensi dari penerapan hukum kewarisan. Atau perlu

adanya kesiapan para pihak untuk mundur sejengkal dari sikapnya jika dengan

itu bisa dicapai penyelesaian yang tidak berdampak negatif terhadap tali

persaudaraan. 5anpa ada kesiapan mental seperti ini, tujuan hukum kewarisan

untuk memberikan ketentraman pada masing-masing pihak tidak akan

tercapai. "utusnya tali persaudaraan disebabkan sengketa harta warisan,

adalah refleksi dari sikap berlebihan mencintai harta dan mengabaikan

hubungan persaudaraan. "adahal dalam (slam harta bukan untuk membuat

Page 6: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 6/20

6

orang berjarak dari saudaranya, tetapi justru sebaliknya untuk membina

keakraban sesamanya.

Harta benda yang diberikan sang khalik kepada makhluknya, disamping

berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pemiliknya dalam upaya mengabdi

kepada yang Maha "emberi, juga antara lain untuk perekat hubungan

persaudaraan atau ukhuwah (slamiyah dan insaniyah. /erkaitan dengan hal

yang disebut terakhir ini, seseorang yang kebetulan mendapat harta berlebih

dianjurkan bahkan di satu kali diwajibkan untuk memberikan sebagian kepada

saudaranya yang sedang membutuhkan. )i samping itu, dianjurkan pula untukhadiah menghadiahi di antara anggota masyarakat meskipun masing-masing

pada dasarnya sedang tidak membutuhkannya. Adanya anjuran untuk hadiah

menghadiahi akan timbul rasa saling menghormati dan saling menyayangi.

)engan adanya kewajiban demikian, fungsi harta dapat dijadikan sebagai alat

untuk mewujudkan atau mengukuhkan silaturrahmi antara sesama anggota

masyarakat. 5erkait dengan faktor itu pulalah maka hukum kewarisan diatur.

Salah satu yang diatur pada ayat-ayat kewarisan adalah bagian anak

laki-laki dan perempuan berbanding dua dan satu, dua bagi laki-laki dan satu

bagi perempuan. *$.S. al-4isa ayat &&+

5erjemahnya

 Allah mensyari<atkan bagimu tentang *pembagian pusaka untuk+ anak-

anakmu. =aitu bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian

dua orang anak perempuan...

Page 7: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 7/20

&

"ada tahun &>6, Munawir Sjad?ali mencetuskan gagasan reaktualisasi

hukum (slam, salah satu yang disentuh adalah pembagian harta warisan yang

telah jelas disebutkan dalam $.S. al-4isa ayat &&, bahwa hak anak laki-laki

adalah dua kali lebih besar daripada hak anak perempuan, perlu ditafsirkan

ulang.1

@agasan tersebut dilatarbelakangi oleh sudah banyaknya masyarakat

(slam yang meninggalkan ketentuan tersebut, baik secara langsung maupun

tidak langsung. #arena adanya rasa ketidak adilan. Munawir banyak

mendapatkan laporan dari banyak hakim pada pengadilan agama di berbagaidaerah, termasuk daerah-daerah yang terkenal kuat (slamnya seperti Sulawesi

Selatan dan #alimantan Selatan, tentang banyaknya penyimpangan dari

ketentuan al-$ur9an tersebut. "ara hakim agama seringkali menyaksikan,

apabila seorang keluarga Muslim meninggal, dan atas permintaan ahli

warisnya, "engadilan Agama memberikan fatwa waris sesuai dengan hukum

waris (slam atau faraidh, kerapkali terjadi para ahli waris tidak melaksanakan

fatwa waris tersebut dan pergi ke "engadilan 4egri untuk meminta agar 

diperlakukan sistem pembagian yang lain, yang terang tidak sesuai dengan

faraidh. /ahkan yang enggan melaksanakan fatwa waris dari "engadilan

 Agama dan kemudian pergi ke "engadilan 4egri itu tidak hanya orang-orang

awam, melainkan juga banyak tokoh organisasi (slam yang cukup menguasai

ilmu-ilmu keislaman.

'Su#ast* et. a#, Kontekstualisasi Ajaran Islam 70 tahun Prof. Dr. H.

Munawir ja!"ali# M! (Cet. I; Jakarta: I+HI, 15), h. &.

Page 8: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 8/20

"ermintaan pembagian warisan melalui pengadilan negri ketika itu

dimungkinkan dalam aturan yang disebut dengan hak opsi. Hak opsi dalam

perkara kewarisan ialah hak memilih hukum warisan apa yang dipergunakan

dalam menyelesaikan pembagian warisan. Hak opsi dalam ;ndang-;ndang

4o. 7 5ahun &>6> dijumpai dalam bagian penjelasan umum angka ' alinea

keenam sehubungan dengan hal tersebut, para pihak yang berperkara dapat

mempertimbangkan untuk memilih hukum apa yang akan dipergunakan dalam

pembagian warisanB.

#etentuan hak opsi ini didahului oleh kalimat alinea kelima yangmenegaskan bahwa yang dimaksud dengan bidang hukum kewarisan yang

menjadi kewenangan lingkungan peradilan agama mengadili perkaranya bagi

mereka yang beragama (slam meliputi aspek hukum penentuan siapa-siapa

yang menjadi ahli waris, penentuan harta peninggalan, penentuan bagian

masing-masing ahli waris dan pelaksanaan pembagian harta peninggalan

bilamana pewarisan tersebut dilakukan berdasarkan hukum (slam. "enjelasan

inilah yang ditimpali alinea keenam dengan ketentuan hak opsi para ahli waris

memilih hukum waris yang mereka sukai. Setelah penjelasan umum angka '

alinea kelima memberi penegasan tentang berlakunya hukum waris (slam bagi

mereka yang beragama (slam dan kewenangan mengadili perkaranya menurut

pasal > jatuh menjadi kompetensi absolut lingkungan "eradilan Agama maka

penegasan ketentuan itu dianulirB atau dimentahkan kembali oleh penjelasan

umum angka ' alinea keenam, dengan cara memberi hak Copsi9 atau Chak pilih9

bagi para pihak yang berperkara.

Page 9: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 9/20

"enjelasan tersebut berkaitan erat dengan sistem tata hukum yang

berlaku di (ndonesia. #ita mengenal tiga sistem tata hukum yang berlaku.

Sistem tata hukum eropa yang mengatur hukum warisan yang terdapat dalam

buku kedua #;H "erdata */D+ /ab E((, E(((, E(F, EF, EF(, EF((, dan bab EF(((,

mulai dari pasal 612 sampai pasal &&12.

#edua sistem tata hukum adat yang juga berisi aturan tentang hukum

warisan adat. 5ata hukum (slam adat di samping bersifat tradisional dan

standar, sudah banyak berubah baik oleh karena pengaru pertumbuhan dan

perkembangan nilai. "erkembangan dan perubahannya terutama melalui jalur putusan-putusan peradilan yang melahirkan yurisprudensi yang mengandung

penerobosan terhadap nilai hukum warisan tradisional ke arah yang lebih

berdimensi perikemanusiaan dan kesederajatan hak mewaris antara anak laki-

laki dengan anak perempuan dan antara janda dengan duda, sehingga lahir 

hukum adat Cwarisan baru9 yang dikembangkan sesudah perang dunia kedua.

#etiga ialah sistem tata hukum yang diperlakukan kepada golongan

rakyat yang beragama (slam. Menurut ketentuan pasal > ayat *&+ ;ndang-

;ndang 4o. 7 5ahun &>6> sistem tata hukum warisan yang diperlakukan

kepada golongan rakyat yang beragama (slam, termasuk hukum warisan (slam.

Jika hak opsi yang ditentukan dalam penjelasan umum dihubungkan dengan

sistem tata hukum dimaksud, berarti undang-undang memberi kebebasan bagi

masyarakat pencari keadilan untuk menentukan pilihan hukum kepada salah

satu sistem tata hukum dimaksud. Mereka boleh menjatuhkan pilihan kepada

hukum waris 3ropa, warisan, adat atau warisan hukum (slam. )engan

Page 10: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 10/20

10

demikian sepanjang mengenai bidang warisan, ;; 4o. 7 5ahun &>6>

menganut asas hak opsiB

Selain faktor tersebut reaktulisasi hukum (slam dilatarbelakangi oleh

perubahan masyarakat. /anyak kepala keluarga yang mengambil

kebijaksanaan pre-empti!e. semasa hidup mereka telah membagikan sebagian

besar dari kekayaannya kepada anak-anaknya, masing-masing mendapat

bagian yang sama besar tanpa membedakan jenis kelamin, sebagai hibah.

)engan demikian maka pada waktu mereka meninggal, kekayaan yang harus

dibagi tinggal sedikit, atau bahkan hampir habis sama sekali.Selain itu dalam al-$ur9an terdapat paling sedikit empat ayat yang berisi

pemberian i?in penggunaan budak-budak sahaya sebagai penyalur alternatif 

bagi kebutuhan biologis kaum pria disamping istri *$. S. al-4isa ayat 1, al-

Mu9minun ayat :, al-Ah?ab ayat ' dan al-Ma9arij ayat 12+. Memang, 4abi

Muhammad saw. dahulu selalu menghimbau para pemilik budak untuk berlaku

lebih manusiawi terhadap budak-budak mereka atau membebaskan mereka

sama sekali.

5etapi yang jelas, sampai nabi wafat dan wahyu terakhir sudah turun

(slam belum secara tuntas menghapuskan perbudakan. #ita sekarang hidup

pada akhir abad EE, dimana umat manusia sepakat untuk mengutuk

perbudakan, dalam segala manifestasinya, sebagai musuh kemanusiaan. Apa

kata dunia terhadap (slam kalau sekarang ini, berdasarkan empat ayat tersebut

sebagai nash sharih dan dalil Gath9i, kita masih akan mempertahankan status

Guo sikap (slam terhadap perbudakan pada ?aman nabi itu. ebih dari itu,

Page 11: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 11/20

11

kalau kita mempertahankan keabsahan ayat-ayat tersebut, tetap berdiri pada

status Guo nabi dan tidak berani menyelesaikan proses yang telah dirintis oleh

4abi itu, kita tidak dapat ikut berbicara tentang hak manusia, sebab hak asasi

yang paling asasi adalah hak untuk hidup sebagai manusia merdeka,

sedangkan menurut dalil Gath9i itu perbudakan masih dibenarkan oleh (slam.

Sebagai pembelaan atas kenyataan bahwa sampai 4abi wafat, (slam

belum menghapus perbudakan secara tuntas, diantara kita ada yang

mengatakan bahwa hal itu disebabkan oleh karena 4abi masih khawatir 

terhadap reaksi masyarakat pada waktu itu kalau dengan tegas beliau mengikisperbudakan. #alau misalnya, alur penalaran itu kita terima, maka kita dapat

bertanya kalau dalam hal yang demikian mendasar seperti perbudakan, nabi

masih memperhitungkan kemungkinan reaksi masyarakat maka seharusnya

sebagai umat Muhammad kita seharusnya belajar dari kebijakan tersebut.

@agasan reaktulisasi tersebut yang telah lama dihembuskan sejak tahun

&>6, apakah memberi pengaruh terhadap pemikiran hakim-hakim saat

sekarang ini I hakim yang menyelesaikan perkara kewarisan apakah

meninggalkan pemahaman dua berbanding satu tersebut, atau tetap pada

bunyi tekstual ayat tersebut I atau ada hal lain dari pendapat para hakim

mengenai bagian perempuan dan laki-laki. "endapat para hakim tersebut

berpengaruhkah terhadap pelaksanaan hukum kewarisan di masyarakatI

"ertanyaan-pertanyaan tersebut muncul, antara lain karena telah

banyaknya perubahan dalam peraturan kekuasaan kehakiman khususnya

pada undang-undang peradilan agama. Misalnya, seorang muslim tidak

Page 12: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 12/20

12

diberikan kesempatan lagi oleh undang-undang untuk melakukan pilihan

hukum *hak opsi+ terhadap penyelesaian kasus kewarisan karena untuk

menghindari pembagian dua berbanding satu tersebut. Memilih apakah ia

mengajukan di peradilan agama atau di pengadilan negri tidak dibenarkan lagi.

Hal tersebut diatur dalam "enjelasan umum atas ;ndang-;ndang 4o.1 5ahun

'22: tentang perubahan atas ;ndang-;ndang 4o. 7 5ahun &>6> tentang

"eradilan Agama, dijelaskan *#alimat yang terdapat dalam penjelasan umum

;ndang-;ndang 4omor 7 5ahun &>6> tentang "eradilan Agama yang

menyatakan %"ara "ihak sebelum berperkara dapat mempertimbangkan untukmemilih hukum apa yang dipergunakan dalam pembagian warisan%, dinyatakan

dihapus.+

)engan demikian kasus kewarisan yang terjadi antara muslim, mutlak

menjadi kewenangan peradilan agama, bahkan dengan tambahan andai kasus

kewarisan antar sesama muslim yang salah satu obyeknya bersentuhan

dengan sengketa kepemilikan dengan non muslim, hal tersebut tetap menjadi

kewenangan peradilan agama, tanpa menunggu penyelesaian sengketa di

pengadilan negeri, pengadilan agama dapat menyelesaikan sengketa

kepemilikan tersebut bersamaan dengan penyelesaian kasus kewarisan. "asal

2 ayat *'+ Apabila terjadi sengketa hak milik yang subjek hukumnya antara

orang-orang yang beragama (slam, objek sengketa tersebut diputus oleh

pengadilan agama bersama-sama perkara sebagaimana dimaksud dalam

"asal >.

Page 13: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 13/20

1'

  )alam penjelasan pasal dijelaskan bahwa #etentuan ini memberi

wewenang kepada pengadilan agama untuk sekaligus memutuskan sengketa

milik atau keperdataan lain yang terkait dengan objek sengketa yang diatur 

dalam "asal > apabila subjek sengketa antara orang-orang yang beragama

(slam. Hal ini menghindari upaya memperlambat atau mengulur waktu

penyelesaian sengketa karena alasan adanya sengketa milik atau keperdataan

lainnya tersebut sering dibuat oleh pihak yang merasa dirugikan dengan

adanya gugatan di pengadilan agama. Sebaliknya apabila subjek yang

mengajukan sengketa hak milik atau keperdataan lain tersebut bukan yangmenjadi subjek bersengketa di pengadilan agama, sengketa di pengadilan

agama ditunda untuk menunggu putusan gugatan yang diajukan ke pengadilan

di lingkungan "eradilan ;mum. "enangguhan dimaksud hanya dilakukan jika

pihak yang berkeberatan telah mengajukan bukti ke pengadilan agama bahwa

telah didaftarkan gugatan di pengadilan negeri terhadap objek sengketa yang

sama dengan sengketa di pengadilan agama. )alam hat objek sengketa lebih

dari satu objek dan yang tidak terkait dengan objek sengketa yang diajukan

keberatannya, pengadilan agama tidak perlu menangguhkan putusannya,

terhadap objek sengketa yang tidak terkait dimaksud.

Selain hal tersebut, akhir-akhir ini masyarakat muslim cendrung loyal

terhadap simbol-simbol agama. Hal tersebut dipahami antara lain dengan

maraknya trend pemakaian jilbab di masyarakat dan membludaknya antrian

untuk umrah atau haji di tanah suci. 4amun disisi lain hal tersebut dilakukan

tanpa memahami substansi atau maksud utama dari kewajiban pelaksanaan

Page 14: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 14/20

1

 jilbab dan Haji. "elaksanaan haji yang berulang-ulang ditengah maraknya

kemiskinan, menimbulkan pemahaman akan loyalnya terhadap simbol agama.

Hal ini tentu akan berdampak pada pembagian warisan laki-laki dan

perempuan. /ila hakim di peradilan agama tidak menyelesaikan kasus

kewarisan antara laki-laki dan perempuan, dengan konsep dua berbanding

satu maka perasaan keadilan masyarakat yang cendrung loyal terhadap simbol

agama tidak akan terpenuhi. 5erlebih pengaturan tersebut secara jelas dan

tegas disebutkan dalam $.S. al-4isa ayat &&.

Hal lain adalah ketika seorang muslim yang memiliki harta melimpahdan khawatir sepeninggalnya harta tersebut akan menimbulkan konflik

terhadap ahli warisnya karena perbandingan dua dan satu antara anak laki-laki

dan perempuan, mengantisipasinya dengan membagi harta tersebut sebelum

ia meninggal dengan jalur hibah. 4amun demikian, pembagian melalui jalur 

hibah tidak mutlak seratus persen dapat menghindari konflik di belakang hari,

hal tersebut dimungkinkan karena hibah menurut #ompilasi Hukum (slam dapat

diperhitungkan sebagai harta warisan. #etika hibah dimohonkan oleh ahli waris

kepada "engadilan Agama terhadap ahli waris lain sebagai harta warisan maka

hal tersebut menjadi pintu masuk terjadinya konflik. )engan demikian antisipasi

yang dilakukan pewaris semasa hidupnya menjadi sia-sia.

)i Samping itu, "asal &7: #ompilasi Hukum (slam mengatur besarnya

porsi antara anak laki-laki dan perempuan dalam pembagian warisan

berdasarkan kepastian ketetapannya berpegang teguh pada norma $.S. an-

4isa ayat &&. #alau diamati, #ompilasi Hukum (slam berpegang secara Gath9i

Page 15: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 15/20

15

atas ketentuan $. S. an-4isa ayat &&. )alam hal ini belum berani menegakkan

sumber ‘urf dan kaidah al-adatu Muhakkamah.  Juga belum berani berpaling

kepada hipotesa spiralB, ibarat sebuah spiral, terikat oleh batasan-batasannya

tetapi bergerak sejalan dengan waktunya, dengan normanya yang memerlukan

usaha pemahaman baru dari kaum muslim dari setiap ?aman. )alam

perumusan #ompilasi Hukum (slam, hipotesis spiral syari9at (slam dipedomani

dalam acuan pertama, sepanjang nash yang bersifat Gath9i terbatas

kemungkinan untuk melenturkan atau menafsirkan. Apabila rumusan nash

bersifat enumeratifB atau telah sharih  dan tafshil , kandungan hukumnyadianggap sudah Gath9i. #edua, sepanjang yang bersifat zhanny dan Cboleh9

terbuka kemungkinan untuk menafsirkan dan melenturkan.

Salah satu tujuan diaturnya #ompilasi Hukum (slam adalah

menyamakan persepsi penerapan hukum. )engan lahirnya #ompilasi Hukum

(slam, telah jelas dan pasti nilai-nilai tata hukum (slam di bidang perkawinan,

hibah, wasiat, wakaf dan warisan. /ahasa dan nilai-nilai hukum yang

dipertarungkan di forum "eradilan Agama oleh masyarakat pencari keadilan,

sama kaidah dan rumusannya dengan apa yang mesti diterapkan oleh para

hakim di seluruh nusantara.

#ompilasi Hukum (slam sebagai bagian dari keseluruhan tata hukum

(slam, sudah dapat ditegakkan dan dipaksakan nilai-nilainya bagi masyarakat

(slam (ndonesia melalui kewenangan lingkunan "eradilan Agama. "eran kitab-

M. -aha Haraha/, Ke!u!ukan Kewenangan !an A$ara Pera!ilan Agama

%n!ang-%n!ang &o. 7 'ahun ()*)# (Cet. I; Jakarta, Sinar raka, 200&), h.

25.

Page 16: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 16/20

16

kitab fikih dalam penegakan hukum dan keadilan, lambat laun akan

ditinggalkan. "erannya hanya sebagai bahan orientasi dan kajian doktrin.

Semua hakim yang berfungsi di lingkungan "eradilan Agama, diarahkan ke

dalam persepsi penegakan hukum yang sama. "egangan dan rujukan hukum

yang mesti mereka pedomani, sama diseluruh (ndonesia yakni #ompilasi

Hukum (slam sebagai satu-satunya kaidah hukum yang memiliki keabsahan

dan otoritas.

=ang dituju atas persamaan persepsi dalam penegakan hukum,

kebenaran, dan keadilan melalui #ompilasi, bukan bermaksud mematikankebebasan dan kemandirian para hakim dalam menyelenggarakan fungsi

peradilan. Maksud pembinaan dan pengembangan persepsi dalam praktik

peradilan, bukan bertujuan memandulkan kredibilitas dan penalaran. Juga

bukan bermaksud untuk menutup pintu melakukan terobosan dan pembaruan

hukum ke arah yang lebih aktual.

 Akan tetapi dengan adanya kompilasi sebagai kitab hukum, para

hakim tidak dibenarkan menjatuhkan putusan-putusan yang berdisparitas.

)engan mempedomani #ompilasi, para hakim diharapkan bisa menegakkan

hukum dan kepastian hukum yang seragam tanpa mengurangi kemungkinan

terjadinya putusan yang bercorak !ariabelB. "ersamaan persepsi dan

keseragaman putusan melalui #ompilasi, tetap membuka pintu kebebasan

hakim untuk menjatuhkan putusan yang mengandung !ariabel, asal tetap

proporsionalB secara kasuistik.

Page 17: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 17/20

1&

/egitu pula pihak pencari keadilan. "ada setiap kesempatan yang

diberikan kepadanya untuk membela dan mempertahankan hak dan

kepentingannya dalam suatu proses peradilan tidak boleh menyimpang dari

rumusan kaidah kompilasi. Mereka tidak dapat lagi mengajukan dalih dan Cdalil

ikhtilafB. 5idak bisa lagi mengagungkan dan memaksakan kehendaknya, agar 

hakim mengadilinya menurut pendapat dan doktrin ma?hab tertentu. )alam

proses persidangan, para pihak yang berperkara, tidak dibenarkan saling

mempertentangkan dan mempertaruhkan ajaran kitab fikih tertentu. Sama

halnya dengan penasihat hukum. Hanya diperkenankan mengajukan tafsirnyabertitik tolak dari rumusan kitab hukum #ompilasi. Semua pihak yang terlibat,

sama-sama mencari sumber dari muara yang sama yakni #itab #ompilasi

Hukum (slam.

  4amun demikian Sebuah aturan yang tertera dalam peraturan

perundang-undangan agak lambat mengikuti perkembangan dan perubahan,

hal ini bila dibandingkan dengan putusan atau penetapan yang dikeluarkan

oleh hakim. ambatnya aturan mengikuti perkembangan masyarakat salah

satunya disebabkan panjangnya proses politik yang mesti dilalui. berbeda

dengan putusan hakim yang diharuskan menyelesaikan perkara yang masuk di

"engadilan Agama tidak lebih dari : bulan.

#H( disusun melalui tahapan yang panjang dan dilakukan dengan

menggunakan beberapa jalur "enelaahan 16 kitab fikih yang dilakukan oleh

beberapa (A(4, penelaahan yurisprudensi peradilan agama, wawancara

5Mahka*ah !3un3 4I, Pe!oman Pelaksanaan 'ugas !an A!ministrasi

Pera!ilan Agama (Jakarta: t./., 2010), h. 26

Page 18: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 18/20

1

dengan sejumlah ulama yang tersebar di (ndonesia, dan kajian perbandingan

tentang Hukum #eluarga di Maroko, Mesir dan 5urki. )i samping itu #H(

memperhatikan aspek-aspek historis dan kemajemukan masyarakat bangsa

(ndonesia, baik secara !ertikal maupun hori?ontal. #H( disusun melalui surat

keputusan bersama antara Mahkamah Agung dan Menteri Agama. Secara

resmi, #H( merupakan hasil konsensus *ijmak+ ulama dari berbagai golongan

melalui media lokakarya yang mendapat legalitas dari kekuasaan negara.:

#H( merupakan hasil ijtihad dan hasil ijtihad selalu mengandung unsur 

tempat dan waktu. )engan demikian bersifat temporal di samping esensinyayang bersifat sakral dan uni!ersal. #arena itulah pada pasal terakhir di #H(

yakni pasal ''> #H( disebutkan hakim dalam menyelesaikan perkara-perkara

yang diajukan kepadanya wajib memperhatikan dengan sungguh-sungguh

nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat, sehingga putusannya sesuai

dengan rasa keadilan.7

asulullah saw.. menekankan berijtihad, termasuk para hakim hal

tersebut dipahami dari hadis yang bersumber dari beberapa orang penduduk

Himsh riwayat Abu )aud

K LNNO PQ R   P NNO P T UV P W U XP Y PZ P XP NN[ \ ] P ^ P_ \NN  P  P  NN U_ PP  \R _ \ P  \  P ` R Z P  W \ XP   T P P     U KO PQ R    q P  U XP  U Q  P [ U   U XP  U Q   v PXR  U P

x \N R T z P  P N{ P N\   N| P} ~Nz • UN€   P ^ U N] P W U ‚ Nz P  P { P \   | Pƒ   ~„ { UXP  P { P …† „ P { P ‡ P ] P ˆ P ‰ PP  K PŠ ~„ ‹ U P Œ P  U} P   P { P   [ P  P] U ] PŠ

• R | P U XP  P { P \  

| P} ~z ŽP 

P ^ P_ \` P P  U_ PP  \R _ \ 

P \  

` R Z 

P x \` R  ~z • U€ 

 P ^ 

U] P W U ‚ 

z P  P { P ^ 

P_ \` P P  U_ PP  \R _ \ 

P \  

` R Z 

P

6Cik Hasan isri, Pera!ilan Islam !alam 'atanan Mas+arakat In!onesia (Cet.

I; an"un3, +. 4e*a7a 4s"akara, 1&), h. 2.

&Muha**a" !*in Su*a, op. $it.# h. 26.

Page 19: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 19/20

1

NN[ P ]  NN\   NN  R Z P   P NN  R Z P   P NNz \ P  ‘NN] \ NN\ • RNN[ U q P ] U  P NN{ P P  ’RZ P • UNN P  ^ P_ \` P  P   U_ PP  \R _ \ P  \  R ` R Z P   P ‰ P„ P z P ] R“ ŽP P  ~V XUZ P

\  P ` R Z P  ~” ‰ U V R6

 Artinya

)ari beberapa orang penduduk Himsh yang merupakan sebagian dari

sahabat Mu<ad? bin Jabal. /ahwa asulullah saw.. ketika akan

mengutus Mu<ad? bin Jabal ke =aman beliau bersabda %/agaimana

engkau memberikan keputusan apabila ada sebuah peradilan yang

dihadapkan kepadamuI% Mu<ad? menjawab, %Saya akan memutuskan

menggunakan #itab Allah.% /eliau bersabda %Seandainya engkautidak mendapatkan dalam #itab AllahI% Mu<ad? menjawab, %Saya akan

kembali kepada sunnah asulullah saw...% /eliau bersabda lagi

%Seandainya engkau tidak mendapatkan dalam Sunnah asulullah

saw.. serta dalam #itab AllahI% Mu<ad? menjawab, %Saya akan

berijtihad menggunakan pendapat saya, dan saya tidak akan

mengurangi.% #emudian asulullah saw.. menepuk dadanya dan

berkata %Segala puji bagi Allah yang telah memberikan petunjuk

kepada utusan asulullah untuk melakukan apa yang membuat

senang asulullah.%

/ahkan ketika salah dalam berijtihad masih tetap mendapatkan

pahala. Hadis asulullah saw. dari Amr riwayat /ukhari.

!bu 8a9u", unan Abu Da,u!# Ji#. (eiru9t: 8a9r a#$utub a#i#*iah,

1), h. '6.

Page 20: Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

7/23/2019 Penyelesaian Perkara Waris Pada Pengadilan Agama

http://slidepdf.com/reader/full/penyelesaian-perkara-waris-pada-pengadilan-agama 20/20

20

W  ‰ P N U XP  RN_ Pz P  P N P XP ^ \  R • P P | P U z P ^ R} q P ] U ^ Pƒ P P  K PŠ  R ‹ RV P ^ P_ \` P  P   U_ PP  \R _ \ P  \  P ` R Z P  – P [` P   Rv \XP —  O P ] U    U ‰  [ U P   U P

‰ † U XP  R_ Pz P ˜ P™ P š U XP ^ \ R • P P | P U z P ^ Pƒ P P  K PŠ P>

 Artinya

)ari <Amru bin <ash ia mendengar asulullah saw.. bersabda %Jika

seorang hakim mengadili dan berijtihad, kemudian ijtihadnya benar,

maka ia mendapat dua pahala, dan jika seorang hakim berijtihad,

lantas ijtihadnya salah *meleset+, baginya dua pahala.%

Hakim diberikan keluasan untuk berijtihad dan menerobos teks-teks

aturan dengan menggunakan metode interpretasi dan konstruksi.

&2

  Metodeinterpretasi adalah penafsiran terhadap teks, sedangkan metode konstruksi

mempergunakan penalaran logis untuk mengembangkan lebih lanjut suatu teks

undang-undang, hakim tidak lagi terikat dan berpegang pada bunyi teks itu,

tetapi dengan syarat hakim tidak mengabaikan hukum sebagai suatu sistem.

#eluasan hakim dalam berijtihad, apakah dipergunakan para hakim dalam

pelaksanaan hukum kewarisan islam di peradilan agama pro!insi sulawesi

selatan khususnya dalam pembagian laki-laki dan perempuan.

!#ukha9ri, ahih al-uhka,ri, Ju 1 (Cet. I; eiru9t: 8a9r a#$utub a#

i#*iah, 12)# h. 2.

10!b"u# Manan, Penerapan Hukum A$ara Per!ata !i /ingkungan Pera!ilan

 Agama se#an7utna "isebut Penerapan (Cet. III; Jakarta: $en%ana, 2005), h.

2&