pengadilan tinggi sumatera utara - pt-medan.go.id · pengadilan tinggi medan yang memeriksa dan...

29
PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA Halaman 1 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN P U T U S A N Nomor: 6/PDT/2017/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING dahulu TERGUGAT ; Melawan selanjutnya disebut sebagai TERBANDING dahulu PENGGUGAT ; Pengadilan Tinggi tersebut ; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara dan segala surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini ; TENTANG DUDUK PERKARA : Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya, tanggal 04 Mei 2016, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantau Prapat dengan Register Perkara Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-Rap., tanggal 04 Mei 2016, telah mendalilkan hal-hal sebagai berikut : 1. Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri yang menikah secara resmi pada tanggal 5 Nopember 2000, dihadapan pemuka agama Budha bernama KASNAWI bertempat di Vihara Sila Maitreya Rantau Prapat, sebagaimana bukti Kutipan Akta Perkawinan No.05/T-Kw/2001, diterbitkan oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten Labuhan Batu tanggal 22 Maret 2001 ; 2. Setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah milik orang tua Penggugat di Jalan Paindoan No.2, Kel.Rantau Prapat, Kec.Rantau Utara, Kab.Labuhan Batu, namun saat ini Penggugat dan Tergugat telah berpisah, dimana Penggugat kembali ke rumah orang tua Penggugat dan Tergugat tetap tinggal di rumah alamat tersebut diatas ; 3. Dari perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah lahir 3 (tiga) orang anak laki laki yang diberi nama : - KHATHERINE KOZEN, laki laki, lahir 2 Oktober 2001 /15 Tahun ; - VINCENT KOZEN, laki laki, lahir 14 Maret 2003 /13 Tahun ;

Upload: dodien

Post on 23-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 1 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

P U T U S A N Nomor: 6/PDT/2017/PT MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara

perdata pada peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut

dalam perkara antara :

selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING dahulu TERGUGAT ;

Melawan

selanjutnya disebut sebagai TERBANDING dahulu PENGGUGAT ;

Pengadilan Tinggi tersebut ;

Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara dan segala surat-surat

yang berhubungan dengan perkara ini ;

TENTANG DUDUK PERKARA :

Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya, tanggal 04 Mei

2016, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantau Prapat

dengan Register Perkara Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-Rap., tanggal 04 Mei 2016,

telah mendalilkan hal-hal sebagai berikut :

1. Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri yang menikah secara

resmi pada tanggal 5 Nopember 2000, dihadapan pemuka agama Budha

bernama KASNAWI bertempat di Vihara Sila Maitreya Rantau Prapat,

sebagaimana bukti Kutipan Akta Perkawinan No.05/T-Kw/2001, diterbitkan oleh

Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten Labuhan Batu tanggal 22 Maret 2001 ;

2. Setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah milik orang

tua Penggugat di Jalan Paindoan No.2, Kel.Rantau Prapat, Kec.Rantau Utara,

Kab.Labuhan Batu, namun saat ini Penggugat dan Tergugat telah berpisah,

dimana Penggugat kembali ke rumah orang tua Penggugat dan Tergugat tetap

tinggal di rumah alamat tersebut diatas ;

3. Dari perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah lahir 3 (tiga) orang anak laki

laki yang diberi nama :

- KHATHERINE KOZEN, laki laki, lahir 2 Oktober 2001 /15 Tahun ;

- VINCENT KOZEN, laki laki, lahir 14 Maret 2003 /13 Tahun ;

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 2 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

- VERARINE KOZEN, laki laki, lahit 13 Juni 2007 /9 Tahun ;

Ketiga anak tersebut saat ini tinggal bersama Tergugat dibawah pengasuhan

pembantu rumah tangga ;

4. Pada mulanya perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat berjalan dengan

baik namun sejak tahun 2014 diantara Penggugat dengan Tergugat mulai sering

timbul perselisihan /pertengkaran yang disebabkan Tergugat berubah sikap

menjadi temperamental, suka marah marah, suka mengancam, memukul dan

berpacaran dengan perempuan lain sehingga akibat dari keadaan tersebut

menyebabkan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat selalu diwarnai

dengan terjadinya pertengkaran dan kekerasan ;

5. Bahwa akibat dari perilaku Tergugat tersebut diatas menyebabkan perselisihan

yang berkepanjangan dan akhirnya karena Penggugat sudah tidak tahan dengan

perilaku kasar dari Tergugat yang suka mencari keributan dengan Penggugat

dengan disertai perbuatan memukul, menendang dan menampar Penggugat,

pada tanggal 21 Januari 2015 Penggugat melaporkan perbuatan Tergugat ke

Polres Labuhan Batu tentang Penganiayaan dalam rumah tangga /Kekerasan

Dalam Rumah Tangga (KDRT) sebagaimana bukti surat Tanda Penerimaan

Laporan Pengaduan Nomor : STPLP /117/I/2015/SU/RES-LBH tanggal 24

Januari 2015 ;

6. Namun laporan tersebut akhirnya Penggugat cabut setelah dilakukan perdamaian

keluarga, dengan perjanjian Tergugat tidak mengulangi kekerasan lagi kepada

Penggugat ;

7. Namun ternyata Tergugat tidak merubah perilaku buruknya dan kembali

mengulangi perbuatan ancaman dan kekerasan terhadap Penggugat sehingga

pada awal Januari 2016 Penggugat pergi meninggalkan Tergugat, dan hingga

saat ini Penggugat dan Tergugat sudah pisah selama lebih dari 4 bulan lama nya;

8. Bahwa puncak perselisihan Penggugat dengan Tergugat terjadi pada hari Jumat

tanggal 29 April 2016 pada saat itu Penggugat sedang menunggu anak

Penggugat dan Tergugat VERARINE KOZEN pulang sekolah di budhis jayanti

rantau prapat, namun tiba tiba Tergugat datang mendekati Penggugat dan tanpa

basa basi Tergugat menendang dan menyeret nyeret Penggugat di depan

khalayak ramai di depan sekolah budhis jayanti rantau prapat dan Tergugat

bersama dengan supir Tergugat juga merampas secara paksa HP dan Tas

Penggugat yang berisikan KTP, Buku Tabungan, ATM BII, ATM BRI, Kartu Kredit

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 3 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

BII beserta uang tunai titipan stor milik Family Penggugat atas kejadian tersebut

Penggugat mengalami luka luka memar di badan, kaki dan tangan ;

9. Akibat kekerasan yang dilakukan oleh Tergugat terhadap Penggugat pada point 8

diatas telah Penggugat laporkan ke Polres Labuhan Batu sebagaimana bukti

surat Tanda Penerimaan Laporan Pengaduan Nomor : STPLP

/809/IV/2016/SU/RES-LBH tanggal 29 April 2016, saat ini dalam proses

penyidikan ;

10. Selain melakukan kekerasan terhadap Penggugat, Tergugat juga melakukan

kekerasan /penganiayaan terhadap orang tua Penggugat, hal tersebut juga

sudah dilaporkan ke Polres Labuhan Batu sebagaimana bukti surat Tanda

Penerimaan Laporan Pengaduan Nomor : STPLP /820/IV/2016/SU/RES-LBH

tanggal 3 Mei 2016, saat ini dalam proses penyidikan ;

11. Bahwa seorang anak laki laki VERARINE KOZEN yang masih kecil saat ini

berusia 9 tahun masih membutuhkan kasih sayang dan lebih dekat dengan

Pengugat sebagai ibu nya dan mengingat perilaku Tergugat yang kasar,

temperamental dan suka memukul dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi

pertumbuhan mental anak tersebut oleh karena nya Penggugat mohon hak asuh

nya diberikan kepada Penggugat ;

12. Mohon Majelis Hakim menetapkan kewajiban Tergugat untuk memberikan biaya

nafkah dan pendidikan seorang anak laki laki VERARINE KOZEN setiap bulan

nya hingga dewasa /berusia 21 tahun sejumlah Rp.10.000.000,-(Sepuluh juta

rupiah) setiap bulan nya diberikan melalui Penggugat ;

13. Bahwa perselisihan antara Penggugat dengan Tergugat sudah berulang kali

terjadi dan sudah berulangkali pula didamaikan dan dinasehati oleh pihak

keluarga namun Tergugat tetap tidak dapat merubah sifat buruk nya ;

14. Bahwa dengan kejadian tersebut rumah tangga antara Penggugat dengan

Tergugat sudah tidak dapat dibina dengan baik sehingga tujuan perkawinan

untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan

Yang Maha Esa sudah tidak dapat dipertahankan lagi dan karena nya agar

masing-masing pihak tidak terlalu jauh melanggar norma hukum dan norma

agama maka perceraian merupakan alternative terakhir bagi Penggugat untuk

menyelesaikan permasalahan antara Penggugat dengan Tergugat;

15. Bahwa untuk memenuhi ketentuan pasal 35 Peraturan Pemerintah nomor 9

Tahun 1975, Penggugat mohon agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rantau

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 4 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

Prapat dapat memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Rantau Prapat untuk

mengirimkan salinan putusan perkara ini yang telah mempunyai kekuatan hukum

yang tetap kepada Pegawai Pencatat yang menerbitkan Akta Perkawinan

Penggugat dan Tergugat sebagaimana tersebut dalam posita 1 diatas guna

dilakukan pencatatan pada daftar yang diperuntukkan untuk kepentingan

tersebut;

PETITUM

Berdasarkan apa yang terurai diatas maka penggugat mohon kepada Ketua

Pengadilan Negeri Rantau Prapat cq.Majelis Hakim dalam perkara ini berkenan untuk

memanggil pihak pihak dalam perkara ini untuk hadir pada waktu yang ditentukan

untuk itu dan selanjutnya berkenan untuk memutuskan :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat ;

2. Menyatakan sah perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana

dimaksud dalam bukti Kutipan Akta Perkawinan No.05/T-Kw/2001, diterbitkan

oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten Labuhan Batu tanggal 22 Maret

2001 ;

3. Menyatakan putus hubungan perkawinan Penggugat dan Tergugat sebagaimana

dimaksud dalam bukti Kutipan Akta Perkawinan No.05/T-Kw/2001, diterbitkan

oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten Labuhan Batu tanggal 22 Maret

2001 karena perceraian ;

4. Menetapkan Hak Asuh seorang anak laki laki Penggugat dan Tergugat atas

nama VERARINE KOZEN, lahir 13 Juni 2007 /9 Tahun berada dalam

Pengasuhan Penggugat ;

5. Menetapkan kewajiban Tergugat untuk memberikan biaya nafkah dan pendidikan

seorang anak laki laki VERARINE KOZEN sejumlah Rp.10.000.000,-(sepuluh juta

rupiah) setiap bulan-nya diberikan melalui Penggugat setiap bulan-nya hingga

dewasa /berusia 21 tahun ;

6. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Rantau Prapat untuk

mengirim Putusan sah yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Labuhan Batu untuk dicatat dalam

register tentang perceraian Penggugat dan Tergugat dan sekaligus menerbitkan

Akta Perceraian kepada Penggugat dan Tergugat ;

7. Membebankan biaya perkara menurut hukum ;

Atau :

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 5 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

Jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil adilnya (ex aequo

et bono).

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah

mengajukan Jawaban secara tertulis tanggal 25 Juli 2016, yaitu sebagai berikut:

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa, membenarkan Tergugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan

secara resmi tanggal 05 Nopember 2000 dihadapan pemuka agama Budha

bernama KASNAWI bertempat di Vihara Sila Maitreya Rantauprapat, yang

dicatatkan pada Kutipan Akta Perkawinan dengan Nomor: 05/T-Kw/2001

tertanggal 22 Maret 2001 di Kantor Dinas Kependudukan Keluarga Berencana

dan Catatan Sipil Kabupaten Labuhanbatu dan telah dikaruniai 3 (tiga) orang

anak, yaitu:

1. KHATHERINE KOZEN, Perempuan, yang lahir pada tanggal 02 Oktober 2001.

2. VINCENT KONZEN, Laki-laki, yang lahir pada tanggal 14 Maret 2003.

3. VERARINE KONZEN, Perempuan, yang lahir pada tanggal 13 Juni 2007.

2. Bahwa, kehidupan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat berjalan

sebagaimana lazimnya suami istri yang saling mengisi dan menutupi segala

kekurangan bersama-sama dengan berdagang/niaga, dan kehidupan rumah

tangga antara Penggugat dan Tergugat sejak tahun 2000 sampai dengan awal

tahun 2014;

3. Bahwa segala apa yang didalilkan oleh Penggugat dalam posita gugatan,

tidaklah keseluruhannya mengandung kebenaran, Tergugat memandang

Penggugat menguraikannya dengan hiperbola dalil yang sebenarnya tidak pantas

untuk sebuah hubungan suami istri;

4. Bahwa, tindakan yang Tergugat lakukan semua dilakukan di luar kuasa Tergugat,

oleh karena rasa sayang amat sangat kepada Penggugat, sehingga

memunculkan kecemburuan, karena Penggugat tidak kunjung memberikan

keterangan dan klarifikasi atas segala pertanyaan yang Tergugat sampaikan

kepada Penggugat;

5. Bahwa, Tergugat berkeinginan dan memohon kepada Penggugat untuk dapat

menarik gugatan yang telah diajukan, mengingat untuk masa depan anak-anak

dari Penggugat dan Tergugat serta rumah tangga yang telah berjalan lebih dari

15 Tahun;

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 6 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

6. Bahwa, perihal Petitum Penggugat, Tergugat masih tetap berharap perceraian

antara Penggugat dan Tergugat tidak terjadi, akan tetapi jika memang tidak dapat

dihindarkan lagi maka Tergugat tidak akan mampu memenuhi apa yang menjadi

tuntutan dari Penggugat dengan pertimbangan bahwa segala apa yang selama

ini Tergugat perjuangkan dalam bentuk usaha dan perdagangkan telah hancur,

dan usaha-usaha tersebut telah tutup sementara seluruh aset yang ada, telah

dipaksakan untuk di bagi 2 (dua), sehingga tidak memungkan lagi bagi Tergugat

untuk mengembangkan usaha kembali;

7. Bahwa, Tergugat memohon kepada Penggugat untuk memberikan kesempatan

ke 2 (dua) kalinya kepada Tergugat untuk memperbaiki dan memulai kembali

kehidupan yang lebih baik antara Penggugat dan Tergugat dan Tergugat berjanji

untuk tidak mengulangi hal-hal bodoh terhadap Penggugat;

8. Bahwa, jika memang tidak dapat dihindarkan lagi, maka Tergugat hanya mampu

untuk mencukupi kebutuhan 3 (tiga) orang anak dari Penggugat dan Tergugat

sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah);

9. Bahwa, Tergugat bukannya ingin menjadi orang tua yang tidak bertanggung

jawab, akan tetapi Tergugat tidak lagi memiliki usaha untuk dikembangkan guna

mencukupi kebutuhan anak-anak dari Penggugat dan Tergugat;

Berdasarkan seluruh uraian diatas Tergugat mohon kepada Majelis Hakim dalam

perkara ini agar berkenan kiranya mengambil Putusan hukum sebagai berikut :

1. Menyatakan, menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat;

ATAU: Jika Majelis Hakim dalam perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang

seadil-adilnya (ex aquo et bono);

Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut Pengadilan Negeri Rantauprapat

telah menjatuhkan putusan Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-RAP tanggal 05 September

2016 dengan amar sebagai berikut :

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan sah perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang telah

dilangsungkan menurut agama Budha pada tanggal 5 Nopember 2000,

dihadapan pemuka agama Budha bernama KASNAWI bertempat di Vihara Sila

Maitreya Rantau Prapat dan perkawinan tersebut telah didaftarkan di Kantor

Dinas Catatan Sipil Kabupaten Labuhan Batu, berdasarkan Kutipan Akta

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 7 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

Perkawinan No.05/T-Kw/2001, diterbitkan oleh Kepala Kantor Catatan Sipil

Kabupaten Labuhan Batu tanggal 22 Maret 2001;

3. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana dalam

Kutipan Akta Perkawinan No. 05/T-Kw/2001, yang diterbitkan oleh Kantor Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Labuhanbatu, tanggal 22 Maret 2001

putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya ;

4. Menetapkan Hak Asuh seorang anak laki laki Penggugat dan Tergugat atas nama

VERARINE KOZEN, lahir 13 Juni 2007, dengan usia 9 (sembilan) tahun berada

dalam Pengasuhan Penggugat ;

5. Menetapkan kewajiban Tergugat untuk memberikan biaya nafkah dan pendidikan

seorang anak laki laki VERARINE KOZEN sejumlah Rp.1.000.000,-(satu juta

rupiah) setiap bulan nya diberikan melalui Penggugat setiap bulan nya hingga

dewasa /berusia 21 tahun ;

6. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Rantau Prapat untuk

mengirim Putusan sah yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Labuhan Batu untuk dicatat dalam

register tentang perceraian Penggugat dan Tergugat dan sekaligus menerbitkan

Akta Perceraian kepada Penggugat dan Tergugat

7. Membebankan biaya perkara kepada Tergugat yang hingga kini berjumlah

Rp. 561.000,- (lima ratus enam puluh satu ribu rupiah) ;

Menimbang bahwa berdasarkan Akte Banding Nomor 42/Pdt.G/2016/PN.Rap

tanggal 13 September 2016 yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Rantau

Prapat, ternyata Tergugat melalui Kuasa Hukumnya telah mengajukan banding

terhadap putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-RAP

tanggal 05 September 2016 dan permohonan banding tersebut telahdiberitahukan

kepada Terbanding semula Penggugat pada tanggal 22 September 2016; Menimbang, bahwa (Kuasa Hukum) Pembanding semula Tergugat telah

menyerahkan memori bandingnya pada tanggal 1 Nopember 2016, memori banding

tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada Terbanding semula Penggugat

pada tanggal 3 Nopember 2016; Menimbang, bahwa terhadap memori banding tersebut, Terbanding semula

Penggugat telah menyerahkan Kontra Memori Banding pada tanggal 14 September

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 8 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

2016, selanjutnya Kontra Memori Banding tersebut telah diberitahukan kepada

Pembanding dahulu Tergugat pada tanggal 15 September 2016; Menimbang bahwa Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Rantau Prapat

telah menyerahkan Relas Pemberitahuan untuk mempelajari Berkas Perkara di

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantau Prapat, yang disampaikan kepada Kuasa

Hukum Pembanding semula Tergugat dan Kepada Kuasa Hukum Terbanding semula

Penggugat masing-masing pada tanggal 10 September 2016, yang isinya

menerangkan bahwa dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal

pemberitahuan tersebut kepada kedua belah pihak berperkara telah diberi

kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara tersebut sebelum

dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum

Pembanding semula Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut

tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Undang-Undang, oleh

karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum

Pembanding semula Tergugat tertanggal 1 Nopember 2106, pada pokoknya

memohon agar Pengadilan Tinggi membatalkan putusan Pengadilan tingkat pertama

seraya mengadili sendiri dengan amar putusan mengabulkan permohonan

Pembanding semula Tergugat, dengan alasan-alasan pada pokoknya sebagai

berikut;

1. Keberatan Pembanding mengenai waktu atau tanggal Putusan Pengadilan Negeri

Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-RAP, yaitu disebutkan pada halaman 27

: ”Demikianlah diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan

Negeri Rantauprapat, pada hari Senin, tanggal 29 Agustus 2016........ putusan

tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Senin,

tanggal 05 September 2015...” adalah waktu atau tanggal yang keliru putusan

tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka secara berlaku surut dilakukan

pada tahun 2015 (tanggal 05 September 2015), sedangkan diputuskan dalam

permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat, pada tahun

2016 (tanggal 29 Agustus 2016). Adanya kekeliruan mengenai waktu atau

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 9 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

tanggal dari putusan perkara a quo diucapkan dalam sidang yang terbuka,

menyebabkan Putusan perkara a quo dapat dibatalkan.

Oleh karena itu Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor :

42/Pdt.G/2016/PN-Rap sudah seharusnya dinyatakan dibatalkan.

2. Keberatan Pembanding mengenai pertimbangan hukum Putusan Pengadilan

Negeri Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-Rap tanggal 05 September

2016 pada halaman 12 yang telah memanipulasi fakta yang sebenarnya dengan

memuat keterangan yang tidak benar dan keterangan yang tidak sebenarnya

yang ditambahkan oleh Majelis Hakim pertama perkara a quo dari keterangan

Saksi TUNAS SIMAMORA yaitu :

- ”Bahwa saksi melihat Penggugat dan Tergugat cekcok. Lalu Penggugat

dipukul” ??!!,

- ”Bahwa pada tahun 2016 ada kekerasan terhadap Penggugat dan tidak bisa

dicegah lagi, lalu Penggugat melaporkan Tergugat ke Polisi dan ditanggapi

Polisi” ??!!

Padahal bertentangan dan berbeda berdasarkan masih dari keterangan Saksi

TUNAS SIMAMORA pada halaman 11 Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat

Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-Rap tanggal 05 September 2016, menerangkan :

”Bahwa saksi tidak tahu kalau mengenai pemukulan, saksi tidak tahu kalau

Tergugat ada pacaran dengan orang lain’.

Oleh karena Majelis Hakim pertama perkara memasukkan keterangan saksi

TUNAS SIMAMORA yang telah memanipulasi fakta yang sebenarnya dengan

memuat keterangan yang tidak benar dan keterangan yang tidak sebenarnya

yang ditambahkan oleh Majelis Hakim pertama perkara a quo seperti yang

diuraikan di atas dan menjadi pertimbangan hukum dalam perkara a quo (Vide

pada halaman 22 s/d 23 Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor :

42/Pdt.G/2016/PN-Rap tanggal 05 September 2016), maka terdapat kesalahan

penerapan hukum pembuktian dalam perkara a quo, hal ini sangat sangat

berbeda jika menilik Berita Acara pemeriksaan di Persidangan dengan Panitera

Pengganti MASNA SEMBIRING, SH.

Oleh karena itu Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor :

42/Pdt.G/2016/PN-RAP tanggal 05 September 2016 perkara aquo adalah tidak

tepat, salah dan keliru dalam pertimbangan hukum dan putusannya serta

mengabaikan fakta-fakta dan bukti-bukti yang terungkap di persidangan perkara

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 10 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

aquo, memasukkan keterangan yang tidak sebenarnya yang ditambahkan oleh

Majelis Hakim pertama perkara a quo dengan memanipulasi fakta yang

sebenarnya dengan memuat keterangan yang tidak benar, terdapat kesalahan

penerapan hukum pembuktian, maka oleh karena itu menurut hukum, Putusan

Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-RAP tanggal 05

September 2016 sudah sepantasnya dibatalkan dan gugatan Penggugat

sekarang Terbanding dinyatakan ditolak.

3. Keberatan Pembanding mengenai pertimbangan hukum dalam perkara a quo

(Vide pada halaman 22 s/d 23 Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor :

42/Pdt.G/2016/PN-RAP tanggal 05 September 2016, menyebutkan :

“Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat bertanda P.1, P.2, P.3, P.4 P.5 dan

P.6 dihubungkan dengan keterangan saksi Tunas Simamora, saksi Satinah dan

saksi Hendro Kuswoyo dimana satu sama lain telah saling bersesuaian, Majelis

Hakim memperoleh pula fakta dan keadaan-keadaan bahwa selama dalam

perkawinannya, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai anak (keturunan) 3

(tiga) orang, dan belakangan ini Penggugat dan Tergugat sering terlibat

pertengkaran karena adanya persoalan ketidaksesuaian satu sama lain; Bahwa

ternyata pula, dalam beberapa pertengkaran, Tergugat telah melakukan

pemukulan (kekerasan fisik) kepada Penggugat” adalah tidak tepat, salah dan

keliru dalam pertimbangan hukum dan putusannya serta mengabaikan fakta-fakta

dan bukti-bukti yang terungkap di persidangan perkara aquo, terdapat kesalahan

penerapan hukum pembuktian berdasarkan fakta-fakta hukum dan alasan-alasan

hukum sebagai berikut :

1) Bahwa kalimat “sering terlibat pertengkaran” adalah fakta yang tidak

sebenarnya karena :

a. berdasarkan keterangan Saksi Tunas Simamora, menerangkan : “Bahwa

Tergugat pernah datang ke rumah saksi yaitu 4 tahun yang lalu dan

menceritakan tentang percekcokan mereka...” (Vide pada halaman 11

Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-RAP

tanggal 05 September 2016). Bahwa keterangan Saksi Tunas Simamora

tersebut dan seterusnya yang didengar atau diketahui dari orang lain,

bukan diketahuinya sendiri adalah dikategorikan berkualitas kesaksian

Testimonium de auditu yang tidak ada harganya sama sekali dan tidak

mempunyai pembuktian sama sekali menurut hukum atau tidak dapat

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 11 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

dijadikan alat bukti. Oleh karena keterangan Saksi Tunas Simamora

tersebut sebagai pertimbangan hukum dan menjadi dasar putusan perkara

a quo pada Pengadilan tingkat pertama yang dikategorikan berkualitas

kesaksian Testimonium de auditu yang tidak ada harganya sama sekali

dan tidak mempunyai pembuktian sama sekali menurut hukum atau tidak

dapat dijadikan alat bukti, maka oleh karena itu menyebabkan Putusan

Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-Rap tanggal

05 September 2016 perkara a quo adalah tidak tepat, salah dan keliru

dalam pertimbangan hukum dan putusannya serta mengabaikan fakta-fakta

dan bukti-bukti yang terungkap di persidangan perkara aquo, terdapat

kesalahan penerapan hukum pembuktian, maka menurut hukum, Putusan

Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-Rap tanggal

05 September 2016 sudah sepantasnya dibatalkan dan gugatan

Penggugat sekarang Terbanding dinyatakan ditolak.

Berdasarkan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 27

PK/PID/2003 tanggal 04 Juli 2003, menyatakan :

“Keterangan saksi yang didengar dari orang lain harus dikategorikan

sebagai testimonium de auditu dan karenanya tidak dapat dijadikan alat

bukti”.

b. berdasarkan keterangan Saksi Satinah, menerangkan : “Bahwa saksi

pernah lihat lebih kurang 6 bulan yang lalu Penggugat dan Tergugat

bertengkar kemudian Tergugat mengejar Penggugat yang pada waktu itu

saksi lihat Penggugat membawa tas namun pada saat itu Penggugat dan

Tergugat kembali ke rumahnya, kemudian tidak berapa lama Penggugat

pergi naik beca, lalu Tergugat mengejar dengan mengendarai sepeda

motor” (Vide pada halaman 14 Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat

Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-RAP tanggal 05 September 2016). Bahwa

keterangan Saksi Satinah tersebut membuktikan hanya pernah sekali

melihat pertengkaran karena Penggugat pergi membawa tas dan TIDAK

TERBUKTI atau tidak memenuhi unsur “sering terlibat pertengkaran”.

Oleh karena itu Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor :

42/Pdt.G/2016/PN-RAP tanggal 05 September 2016 perkara aquo adalah

tidak tepat, salah dan keliru dalam pertimbangan hukum dan putusannya

serta mengabaikan fakta-fakta dan bukti-bukti yang terungkap di

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 12 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

persidangan perkara aquo, terdapat kesalahan penerapan hukum

pembuktian, maka menurut hukum, Putusan Pengadilan Negeri

Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-RAP tanggal 05 September

2016 sudah sepantasnya dibatalkan dan gugatan Penggugat sekarang

Terbanding dinyatakan ditolak.

c. berdasarkan keterangan Saksi Hendro Kuswoyo, menerangkan : “Bahwa

pertama saksi bekerja di toko Tergugat, hubungan Tergugat dengan

Penggugat masih akur” (Vide pada halaman 15 Putusan Pengadilan Negeri

Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-RAP tanggal 05 September

2016), Bahwa dalam konteks pertanyaan Hakim Ketua yang menanyakan

“belakangan ini apa masalah Penggugat dan Tergugat?” Diterangkan oleh

Saksi Hendro Kuswoyo “Penggugat dan Tergugat sering ribut dan

bertengkar”. Bahwa dalam konteks pertanyaan Hakim Ketua yang

menanyakan “Siapa yang memulai pertengkaran?” Diterangkan oleh Saksi

Hendro Kuswoyo “Awalnya Tergugat ada menanyakan sesuatu kepada

Penggugat akhirnya ribut” (Vide pada halaman 18 Berita Acara Sidang

Lanjutan tanggal 10 Agustus 2016). Bahwa keterangan Saksi Hendro

Kuswoyo menyebut mengenai pertengkaran adalah menyambung kalimat

dari pertanyaan Hakim Ketua dalam persidangan perkara a quo. Bahwa

fakta keterangan Saksi Hendro Kuswoyo hanya berupa pertengkaran-

pertengkaran kecil dikategorikan biasa saja dalam rumah tangga yang

disebabkan karena Tergugat menanyakan sesuatu, yang bukan

pertengkaran berat yang terus menerus, yang bukan menjadi alasan yang

dapat mengajukan perceraian.

Bahwa pertengkaran-pertengkaran kecil dikategorikan biasa saja dalam

rumah tangga yang disebabkan karena Tergugat menanyakan sesuatu,

yang bukan pertengkaran berat yang terus menerus, yang tidak memenuhi

unsur atau tidak dapat menjadi alasan hukum untuk mengajukan

perceraian atau dengan perkataan lain tidak memenuhi unsur

sebagaimana dimaksud menurut Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang No.1

Tahun 1974 jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975

yang harus ada cukup alasan dan memenuhi unsur hukum adanya “Antara

suami dan isteri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan

seterusnya....” dan Faktanya gugatan dari Penggugat dalam perkara ini

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 13 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

adalah TIDAK ADA ALASAN DAN TIDAK MEMENUHI UNSUR HUKUM

yang dimaksud di atas.

Berdasarkan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI

No.237/K/AG/1995 tanggal 30 Agustus 1996 yang menyatakan :

“Perceraian tidak dapat dikabulkan apabila tidak memenuhi alasan-alasan

sebagaimana ditentukan dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah

Nomor 9 Tahun 1975....”.

Jika Majelis Hakim berpendapat lain, maka satu saksi ini (Saksi Hendro

Kuswoyo) adalah bukan saksi, keterangan seorang saksi saja tidak

dianggap sebagai pembuktian yang cukup (unus testis nullus testis).

Bahwa berdasarkan Asas Unus Testis Nullus testis adalah satu saksi

bukan saksi.

Bahwa berdasarkan Pasal 169 HIR, 306 Rbg, 1905 BW menyebutkan :

”Keterangan seorang saksi saja tanpa alat bukti lainnya tidak dianggap

sebagai pembuktian yang cukup (unus testis nullus testis). Oleh karena itu,

gugatan harus di tolak dan tidak boleh dijadikan dasar putusan hakim”.

Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RINomor : 90 K/AG/2003 tanggal 11

Nopember 2003, menyatakan :

“Alat bukti berupa keterangan saksi harus memenuhi azas klasifikasi ‘unus

testis nullus testis’ sebagai asas yang berlaku dalam hukum acara sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.

Berdasarkan fakta-fakta hukum dan alasan-alasan hukum tersebut di atas,

maka Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-

RAP tanggal 05 September 2016 perkara aquo adalah tidak tepat, salah dan

keliru dalam pertimbangan hukum dan putusannya serta mengabaikan fakta-

fakta dan bukti-bukti yang terungkap di persidangan perkara aquo, terdapat

kesalahan penerapan hukum pembuktian, maka menurut hukum, Putusan

Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-RAP tanggal 05

September 2016 sudah sepantasnya dibatalkan dan gugatan Penggugat

sekarang Terbanding dinyatakan ditolak.

2) Keberatan Pembanding mengenai pertimbangan hukum dalam perkara a quo

(Vide pada halaman 22 Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor :

42/Pdt.G/2016/PN-RAP tanggal 05 September 2016 menyebutkan : “Bahwa

ternyata pula, dalam beberapa pertengkaran, Tergugat telah melakukan

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 14 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

pemukulan (kekerasan fisik) kepada Penggugat” adalah tidak tepat, salah dan

keliru atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya dalam pertimbangan

hukum dan putusannya serta mengabaikan fakta-fakta dan bukti-bukti yang

terungkap di persidangan perkara aquo, terdapat kesalahan penerapan hukum

pembuktian berdasarkan fakta-fakta hukum dan alasan-alasan hukum

sebagai berikut :

a. Bahwa seperti yang diuraikan di atas berdasarkan keterangan Saksi Tunas

Simamora pada halaman 11 Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat

Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-RAP tanggal 05 September 2016,

menerangkan : ”Bahwa saksi tidak tahu kalau mengenai pemukulan, saksi

tidak tahu kalau Tergugat ada pacaran dengan orang lain”.

b. Bahwa Saksi Satinah tidak ada menerangkan ada atau tidaknya Tergugat

telah melakukan pemukulan (kekerasan fisik) kepada Penggugat.

c. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Hendro Kuswoyo, menerangkan :

“Bahwa saksi tidak pernah melihat pukul-pukulan”.

Bahwa berdasarkan keterangan dari Penggugat yaitu 1. Saksi Tunas

Simamora, 2. Saksi Satinah, dan 3. Saksi Hendro Kuswoyo adalah TIDAK

TERBUKTI Tergugat telahmelakukan pemukulan (kekerasan fisik) kepada

Penggugat, seperti alasan pertimbangan hukum Majelis Hakim Pertama dalam

perkara a quo.

Bahwa tidak terbukti atau tidak memenuhi unsur sebagaimana dimaksud

menurut Pasal 19 huruf (d) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975

tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

Perkawinan, yang menyebutkan : “Salah satu pihak melakukan kekejaman

atau penganiayaan berat yang membahayakan pihak lain”.

Berdasarkan fakta-fakta hukum dan alasan-alasan hukum tersebut di atas,

maka Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-

RAP tanggal 05 September 2016 perkara aquo adalah tidak tepat, salah dan

keliru dalam pertimbangan hukum dan putusannya serta mengabaikan fakta-

fakta dan bukti-bukti yang terungkap di persidangan perkara aquo, terdapat

kesalahan penerapan hukum pembuktian, maka menurut hukum, Putusan

Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-RAP tanggal 05

September 2016 sudah sepantasnya dibatalkan dan gugatan Penggugat

sekarang Terbanding dinyatakan ditolak.

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 15 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

3) Bahwa pertimbangan hukum dalam perkara a quo (Vide pada halaman 22

Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-RAP

tanggal 05 September 2016, menyebutkan : “bahwa berdasarkan bukti surat

bertanda P.1, P.2, P.3, P.4 P.5 dan P.6... Majelis Hakim memperoleh pula

fakta dan keadaan-keadaan bahwa selama dalam perkawinannya, Penggugat

dan Tergugat telah dikaruniai anak (keturunan) 3 (tiga) orang, dan belakangan

ini Penggugat dan Tergugat sering terlibat pertengkaran karena adanya

persoalan ketidaksesuaian satu sama lain; Bahwa ternyata pula, dalam

beberapa pertengkaran, Tergugat telah melakukan pemukulan (kekerasan

fisik) kepada Penggugat” adalah sebagai berikut :

a. Bahwa dalam perkawinan Penggugat dan Tergugat memang benar telah

dikaruniai anak (keturunan) 3 (tiga) orang berdasarkan keterangan dari

Penggugat yaitu 1. Saksi Tunas Simamora, 2. Saksi Satinah, dan 3. Saksi

Hendro Kuswoyo dan Bukti-bukti surat P.1, P.2, dan P.3 serta diakui oleh

Tergugat.

b. Bahwa Bukti-bukti surat Penggugat yaitu Bukti P.4, P.5, dan P.6 telah

berhasil dilumpuhkan dengan Bukti-Bukti Tergugat yaitu Bukti-bukti T.1 dan

T.2, sehingga TIDAK TERBUKTI Tergugat telahmelakukan pemukulan

(kekerasan fisik) kepada Penggugat, seperti alasan pertimbangan hukum

Majelis Hakim Pertama dalam perkara a quo.

Apalagi Bukti P.6 tidak ada kaitannya antara Penggugat dan Tergugat,

tetapi dengan orang lain yang tidak ada terikat dalam perkawinan sesuai

dengan dalil gugatan dalam perkara a quo.

Berdasarkan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RINomor : 294

K/Pdt/2001 tanggal 8 Agustus 2002, menyatakan :

“Dalam hal bukti kepemilikan Penggugat dapat dilumpuhkan oleh bukti

Tergugat, maka gugatan harus dinyatakan tidak terbukti oleh karenanya

gugatan harus ditolak”.

c. Bahwa pertengkaran berat yang terus menerus yang didalilkan Penggugat

dan menjadi pertimbangan hukum Majelis Hakim Pertama dalam perkara a

quo yang telah diuraikan di atas adalah TIDAK TERBUKTI dan tidak benar,

yang tidak memenuhi unsur atau tidak dapat menjadi alasan hukum untuk

mengajukan perceraian atau dengan perkataan lain tidak memenuhi

unsur sebagaimana dimaksud menurut Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 16 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9

Tahun 1975 yang harus ada cukup alasan dan memenuhi unsur hukum

adanya “Antara suami dan isteri terus menerus terjadi perselisihan dan

pertengkaran dan seterusnya....” dan Faktanya gugatan dari Penggugat

dalam perkara ini adalah TIDAK ADA ALASAN DAN TIDAK MEMENUHI

UNSUR HUKUM yang dimaksud di atas.

Berdasarkan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI

No.237/K/AG/1995 tanggal 30 Agustus 1996 yang menyatakan :

“Perceraian tidak dapat dikabulkan apabila tidak memenuhi alasan-alasan

sebagaimana ditentukan dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah

Nomor 9 Tahun 1975....”.

Berdasarkan fakta-fakta hukum, bukti-bukti hukum dan alasan-alasan hukum

tersebut di atas, maka Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor :

42/Pdt.G/2016/PN-Rap tanggal 05 September 2016 perkara aquo adalah

tidak tepat, salah dan keliru dalam pertimbangan hukum dan putusannya serta

mengabaikan fakta-fakta dan bukti-bukti yang terungkap di persidangan

perkara aquo, terdapat kesalahan penerapan hukum pembuktian, maka

menurut hukum, Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor :

42/Pdt.G/2016/PN-Rap tanggal 05 September 2016 sudah sepantasnya

dibatalkan dan gugatan Penggugat sekarang Terbanding dinyatakan ditolak.

4. Keberatan Pembanding mengenai pertimbangan hukum dalam perkara a quo

(Vide pada halaman 23 Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor :

42/Pdt.G/2016/PN-Rap tanggal 05 September 2016, menyebutkan : “Menimbang,

bahwa berdasarkan fakta dan keadaan-keadaan yang diuraikan di atas, Majelis

Hakim berpendapat, bahwa dalam perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah

terjadi cekcok terus menerus sehingga kondisi kehidupan rumah tangga antara

Penggugat dan Tergugat tersebut sudah tidak bersatu lagi, dan mencerminkan

tujuan perkawinan yaitu membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan

kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana tercantum dalam

Pasal 1 ayat (1) UU Nomor : 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan” dan

“Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Majelis Hakim

berkesimpulan bahwa ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat, sudah

tidak mungkin lagi dipertahankan dan tuntutan perceraian Penggugat

sebagaimana dalam Gugatannya patut dan beralasan hukum untuk dikabulkan”

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 17 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

adalah PATUT DITOLAK dan DIBATALKAN, karena tidak tepat, salah dan keliru

atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya dalam pertimbangan hukum dan

putusannya serta mengabaikan fakta-fakta dan bukti-bukti yang terungkap di

persidangan perkara aquo, terdapat kesalahan penerapan hukum pembuktian

berdasarkan fakta-fakta hukum, bukti-bukti hukum dan alasan-alasan hukum

sebagai berikut :

a. Bahwa fakta dan keadaan-keadaan yang diuraikanMajelis Hakim pertama

dalam pertimbangan hukum perkara a quo telah berhasil dipatahkan dan

dilumpuhkan dengan fakta-fakta hukum, keterangan saksi-saksi, bukti-bukti

dan alasan-alasan hukum sebagaimana telah diuraikan Pembanding dahulu

Tergugat di atas pada point 2 dan 3 Memori Banding Pembanding dalam

perkara a quo. Oleh karena itu secara keliru, salah atau tidak sesuai dengan

keadaan sebenarnya dalam pertimbangan hukum dan putusannya serta

mengabaikan fakta-fakta dan bukti-bukti yang terungkap di persidangan

perkara aquo, terdapat kesalahan penerapan hukum pembuktian dalam

pertimbangan hukum dan putusan perkara a quo yang seharusnya tidak

mengabulkan gugatan Penggugat sekarang Terbanding. Oleh karena itu

Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-Rap

tanggal 05 September 2016 sudah sepantasnya dibatalkan dan gugatan

Penggugat sekarang Terbanding dinyatakan ditolak.

b. Bahwa alasan hukum menjadi dasar hukum mengabulkan gugatan perceraian

dalam Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-

Rap tanggal 05 September 2016 adalah tujuan perkawinan sebagaimana

tercantum dalam Pasal 1 ayat (1) UU Nomor : 1 Tahun 1974 tentang

Perkawinan. Bahwa alasan hukum tersebut adalah tidak tepat dan bukan

menjadi alasan hukum untuk dapat dikabulkan perceraian, bahwa tujuan

perkawinan adalah norma ideal yang ingin dicapai dan tujuan perkawinan

bukan menjadi alasan hukum untuk melakukan perceraian.

Apalagi Pasal 1 ayat (1) dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

Perkawinan adalah TIDAK ADA dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

tentang Perkawinan, karena yang ada hanya Pasal 1 dan tanpa ada ayat-

ayatnya. Oleh karena itu pertimbangan hukum Majelis Hakim dalam Putusan

Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-Rap tanggal 05

September 2016 telah salah menerapkan hukum dan lalai memenuhi syarat-

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 18 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

syarat yang telah diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang

mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan.

Bahwa alasan atau alasan-alasan yang diajukan untuk perceraian adalah

berdasarkan ketentuan hukum Pasal 38, Pasal 39 ayat (2) dan (3) Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 Peraturan

Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, bukan berdasarkan Pasal 1 ayat (1)

dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Berdasarkan Pasal 38 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

Perkawinan, yang menyebutkan :

Perkawinan dapat putus karena :

a. Kematian,

b. perceraian dan

c. atas keputusan pengadilan.

Berdasarkan Pasal 39 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

tentang Perkawinan, yang menyebutkan :

(2) Untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara suami

istri tidak dapat hidup rukun sebagai suami istri.(Judical Review kasus

Bambang Tri vs Halimah).

(3)Tata cara perceraian di depan sidang pengadilan diatur dalam peraturan

perundangan sendiri.

Berdasarkan Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang

menyebutkan :

“Perceraian dapat terjadi karena alasan atau alasan-alasan :

a. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabok, pemadat, penjudi,

dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan;

b. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-

turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain

diluar kemampuannya;

c. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau hukuman

yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung;

d. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang

membahayakan pihak yang lain;

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 19 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

e. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak

dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/isteri;

f. Antara suami dan isteri terus-menerus terjadi perselisihan dan

pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah

tangga.

Oleh karena itu gugatan Penggugat telah salah dalil hukum gugatannya dan

pertimbangan hukum Majelis Hakim dalam Putusan Pengadilan Negeri

Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-Rap tanggal 05 September 2016

telah salah menerapkan hukum yang menjadi alasan-alasan untuk perceraian.

Oleh karena itu Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor :

42/Pdt.G/2016/PN-Rap tanggal 05 September 2016 sudah sepantasnya

dibatalkan dan gugatan Penggugat sekarang Terbanding dinyatakan ditolak.

5. Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, Pengakuan Terbanding dahulu

Penggugat dan bukti-bukti yang terungkap di persidangan adalah adanya

FAKTOR-FAKTOR SEPIHAK dari Terbanding dahulu Penggugat, yang bukan

berasal dari Pembanding dahulu Tergugat, yang bukan menjadi alasan hukum

atau tidak memenuhi unsur untuk melakukan perceraian dalam perkara a

quo yaitu :

a. Bahwa Terbanding dahulu Penggugat telah meninggalkan Pembanding dahulu

Tergugat tanpa alasan yang sah yang dapat diterima oleh hukum dan

kemudian pada tanggal 4 Mei 2016 mengajukan gugatan perceraian. Ini

bentuk penzholiman suami kepada isterinya

b. Bahwa Terbanding dahulu Penggugat tidak melaksanakan kewajiban sebagai

seorang isteri kepada suaminya (Pembanding dahulu Tergugat). Dengan

perkataan lain Terbanding dahulu Penggugat sebagai isteri telah durhaka

kepada suaminya yaitu Pembanding dahulu Tergugat dengan meninggalkan

Pembanding dahulu Tergugat.

c. Bahwa Terbanding dahulu Penggugat secara sepihak menyatakan sudah tidak

ada lagi keharmonisan dalam rumah tangga dengan Pembanding dahulu

Tergugat dengan menuduh Pembanding dahulu Tergugat telah selingkuh yang

tidak pernah terbukti sama sekali dan dengan meninggalkan Termohon

padahal ada maksud tertentu.

d. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Tunas Simamora, menerangkan :

“Bahwa penyebab dari percekcokan tersebut menurut keterangan Penggugat,

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 20 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

Tergugat sering keluar kota tanpa sepengetahuan Penggugat. Bahwa lama

Tergugat tidak pulang kalau pergi keluar kota yaitu 1 hari atau 2 hari. Bahwa

Tergugat pergi katanya ke rumah orangtuanya di Medan karena orangtua

Tergugat sakit dan kadang bisnis keluar kota. Bahwa Penggugat tahu

orangtua Tergugat sakit”. Artinya Penggugat sekarang Terbanding yang

menimbulkan keributan pertengkaran yang seharusnya tidak perlu karena

Penggugat sekarang Terbanding mengetahui orangtua Tergugat sakit dan

Tergugat tidak pulang kalau pergi keluar kota yaitu 1 hari atau 2 hari karena

Tergugat pergi ke rumah orangtua Tergugat di Medan karena orangtua

Tergugat sakit dan kadang bisnis keluar kota. Oleh karena sangat tidak

sepantasnya dan sangat tidak beralasan hukum gugatan Penggugat sekarang

Terbanding untuk melakukan perceraian dikabulkan dan seharusnya gugatan

Penggugat untuk ditolak seluruhnya.

e. Bahwa Penggugat sekarang Terbanding adalah istri yang tidak taat terhadap

suami. Seorang suami pastilah menginginkan ketaatan dari istrinya sebagai

wujud dari kesetian dan baktinya. Padahal isteri sebelumnya begitu baik dan

taat kepada Tergugat.

Berdasarkan fakta hukum yang diuraikan di atas ternyata adanya faktor-faktor

sepihak dari Terbanding dahulu Penggugat yang bukan berasal dari Pembanding

dahulu Tergugat yaitu :

a. Terbanding dahulu Penggugat sebagai isteri telah berlaku durhaka kepada

suaminya (Pembanding/Terbanding).

b. Terbanding dahulu Penggugat TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBANNYA

sebagai isteri kepada suaminya (Pembanding/Terbanding).

c. Segala dalil gugatan Penggugat adalah bukan menjadi alasan-alasam hukum

untuk melakukan perceraian,

d. Segala dalil gugatan Penggugat adalah tidak memenuhi unsur hukum untuk

melakukan perceraian sebagaimana dimaksud pada Pasal 19 huruf (d) dan

(f ) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975.

Oleh karena itu Mohon untuk Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor :

42/Pdt.G/2016/PN-RAP tanggal 05 September 2016 DIBATALKAN dan gugatan

Terbanding dahulu Penggugat ditolak seluruhnya ;

Oleh karena itu demi keutuhan keluarga dan demi ketiga anak Penggugat dan

Tergugat, maka demi menyelamatkan rumah tangga Penggugat dan Tergugat

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 21 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

sudah seharusnya gugatan Terbanding dahulu Penggugat ditolak seluruhnya dan

Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor : 42/Pdt.G/2016/PN-Rap

tanggal 05 September 2016 sudah sepantasnya DIBATALKAN.

Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari Kuasa Hukum para

Pembanding semula para Tergugat tersebut, Kuasa Hukum Terbanding semula

Penggugat telah mengajukan kontra memori banding yang pada pokoknya memohon

agar Majelis Hakim pada Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa perkara ini

menguatkan putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat Nomor

42/Pdt.G/2016/PN.Rap tanggal 5 September 2016 yang dimintakan banding dengan

alasan-alasan pada pokoknya sebagai berikut;

1. TIDAK BENAR Dalil Keberatan Pembanding pada Point (1) Halaman 3 yang

menyebutkan :

“.....Putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada

hari senin tanggal 05 September 2015.....”,

(dengan alasan Pembanding bahwa Putusan berlaku surut) ;

Karena fakta nya Putusan dalam perkara aquo dibacakan pada persidangan

terbuka untuk umum pada tanggal 5 September 2016 dengan dihadiri oleh

Kuasa Tergugat /Pembanding dan Kuasa Penggugat /Terbanding, sedangkan

halaman 27 Putusan perkara aquo keseluruhannya berisi Amar Putusan,

dengan demikian Pembanding telah mengajukan dalil secara keliru ;

2. TIDAK BENAR Dalil Keberatan Pembanding pada Point (2) Halaman 3 dan 4

yang menyebutkan telah terjadi :

“Manipulasi fakta oleh Majelis Hakim dengan memuat keterangan yang tidak

benar dan menambahkan keterangan yang tidak sebenarnya”

Mencermati alasan Pembanding tersebut diatas, jika Memori Banding ini

bersumber dari pendapat pribadi principal /in person maka dapat dimengerti

dan dimaklumi sebagai hasil pemikiran yang disebabkan keawaman yang

bersangkutan dalam memahami proses dan persidangan serta fakta hukum

dalam perkara aquo NAMUN jika Memori Banding ini bersumber dari olah pikir

Kuasa Hukum Pembanding yang isi nya secara tendensi “Tuduhan Manipulasi

Fakta” maka sebagai seorang kuasa yang baik tentu nya dalam mengajukan

tuduhan tersebut harus turut melampirkan alat bukti yang mendukung tuduhan

manipulasi fakta tersebut yaitu dalam bentuk dokumentasi baik visual maupun

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 22 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

audio visual jalannya persidangan khususnya mengenai hal apa yang

dituduhkan tersebut ;

Dengan tidak adanya alat bukti pendukung yang disampaikan oleh Pembading

terhadap tuduhan tersebut maka hal tersebut merupakan suatu bentuk fitnah

dan penghinaan terhadap badan peradilan (contempt of court) sekaligus

merupakan bentuk pelanggaran etika ;

Setentang keterangan saksi yang menerangkan “saksi tidak tahu kalau

mengenai pemukulan” sebagaimana tercantum dalam alasan memori banding

Halaman 4 alinea 1 adalah Pembanding hanya mengutip keterangan saksi T

SIMAMORA secara parsial khususnya bunyi kalimat tersebut diatas dan

mengembangkan secara bertolak belakang dengan fakta sidang yang lain ;

Bahwa keterangan saksi T SIMAMORA pada halaman 11 Putusan perkara

aquo yang saling terkait adalah sebagai berikut :

- Bahwa Penggugat sering datang ke rumah saksi lebih kurang 10 kali ;

- Bahwa saksi tidak tahu kalau mengenai pemukulan dan saksi tidak tahu

kalau Tergugat ada pacaran dengan orang lain ;

Bahwa berdasarkan dokumentasi /catatan persidangan Penggugat /Terbanding

telah mencatatkan bahwa setelah sakti T SIMAMORA menerangkan bahwa

Penggugat sering datang ke rumah saksi lebih dari 10 kali, DISUSUL dengan

pertanyaan mengenai apakah yang menjadi penyebab Penggugat sering

datang ke rumah saksi apakah karena telah terjadi pemukulan /kekerasan fisik

oleh Tergugat terhadap Penggugat dan apakah saksi tau Tergugat sedang

berpacaran dengan wanita lain ? sehingga atas pertanyaan tersebut dijawab

oleh saksi dengan “Bahwa saksi tidak tahu kalau mengenai pemukulan dan

saksi tidak tahu kalau Tergugat ada pacaran dengan orang lain” ;

Bahwa tidak terbantahkan dan telah menjadi FAKTA persidangan bahwa

Pembanding /Tergugat selalu melakukan kekerasan fisik terhadap Terbanding

/Penggugat, dan Permohonan Banding dalam Perkara Aquo telah dilakukan

oleh Pembanding /Tergugat secara ITIKAD BURUK dengan motif agar tetap

dapat menguasai harta bersama dan HARTA PRIBADI /bawaan milik pribadi

Penggugat /Terbanding, Mohon Majelis Hakim Tinggi untuk menolak keberatan

Pembanding;

3. TIDAK BENAR Dalil Keberatan Pembanding Poin (3) Halaman 4 sampai

dengan 8, dengan alasan :

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 23 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

- Bahwa tidak terbantahkan Pembanding /Tergugat telah melakukan

kekerasan fisik terhadap Terbanding /Penggugat hal ini telah diterangkan

oleh saksi saksi dan telah menjadi fakta persidangan, sebagaimana

keterangan saksi T SIMAMORA yang menerangkan Terbanding

/Penggugat pernah datang ke rumah saksi dengan menaiki becak

kemudian di susul Pembanding /Tergugat datang ke rumah saksi kemudian

Pembanding memukul Terbanding dihadapan saksi T SIMAMORA,

kemudian saksi SATINAH menerangkan berjualan kedai kopi tepat di depan

rumah tinggal Pembanding dan Terbanding dan saksi sering mendengar

suara gaduh dan suara Terbanding /Penggugat minta tolong dari dalam

rumah dan terakhir saksi melihat Pembanding mengejar Terbanding sampai

ke luar rumah dan saksi melihat Pembanding menyeret nyeret Terbanding

untuk masuk kembali ke dalam rumah, Saksi HENDRO KUSWOYO

menerangkan sering melihat Pembanding dengan Terbanding bertengkar di

Toko dan jika marah Pembanding sering membanting timbangan, Saksi

WAGIRIN bekerja sebagai Satpam Budhis Jayanti menerangkan melihat

pertengkaran dan tarik menarik Pembanding dengan Terbanding di depan

Sekolah Budhis Jayanti, Saksi MUHAMMAD IKBAL TANJUNG bekerja

sebagai supir pribadi Pembanding menerangkan melihat pertengkaran

Pembanding dengan Terbanding, saksi juga menerangkan sebelumnya

juga sering bertengkar dan teakhir Pembanding dengan Terbanding

bertengkar hebat di depan publik ramai di depan sekolah Jayanti dan saat

itu saksi melihat posisi Terbanding menjatuhkan diri dan berada di bawah

tanah, sedangkan saksi SHERAN BARUS menerangkan bekerja di toko

sering melihat pertengkaran Pembanding dengan Terbanding namun tidak

mengetahui ada pemukulan ;

- Bahwa kekerasan yang dilakukan oleh Pembanding terhadap Terbanding

sudah tidak terhitung lagi berapa kali dilakukan karena begitu sering nya

dan Perbuatan Pembanding terhadap Terbanding juga SANGAT TIDAK

MANUSIAWI, Pembanding memiliki perilaku dendam (psikopat),

temperamental dan perilaku sadis (tega menganiaya), akibat dari

penganiayaan yang dilakukan oleh Pembanding terhadap Terbanding telah

menimbulkan luka fisik yang sangat serius yaitu luka robek dan memar,

saat emosional Pembanding sering mencekik dan membenturkan kepala

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 24 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

Terbanding ke dinding sehingga menimbulkan trauma ketakutan yang

sangat mendalam bagi Terbanding ;

- Bahwa syarat untuk dapat diterima nya suatu laporan polisi tentang

penganiayaan adalah adanya luka sebagai akibat nyata dari suatu

perbuatan fisik sehingga menimbulkan luka robek, gores maupun memar

demikianlah keadaan yang terjadi pada diri Terbanding yang telah

mengajukan laporan kepada pihak berwajib tentang perbuatan

penganiayaan yang dilakukan oleh Pembanding ;

- Terdapat beberapa perbuatan kekerasan Pembanding terhadap Terbanding

yang fatal dan melampaui batas sehingga dilaporkan ke pihak yang

berwajib sehingga mengakibatkan Pembanding sempat meringkuk di sel

tahanam, diantaranya dibuktikan dengan bukti P-4, P-5 dan P-6 yang

seluruhnya dilengkapi dengan bukti kekerasan yang dilakukan oleh

Pembanding dalam bentuk Visum Et Repertum dalam berkas laporan polisi

tersebut ;

- Bahwa fakta nya setelah keluar dari tahanan tidak membuat Pembanding

merubah perilaku buruk nya namun kebalikannya Pembanding berperilaku

semakin kasar terhadap Terbanding ;

- Dengan fakta tersebut diatas, anasir Pembanding mengenai Testimonium

de auditu merupakan anasir dari sudut pandang sempit karena seluruh

saksi baik saksi yang dihadirkan oleh Terbanding maupun Pembanding

telah menerangkan terjadinya perselisihan /pertengkaran Pembanding

dengan Terbanding bahkan sebagian saksi menerangkan telah terjadi

kekerasan fisik Pembanding terhadap Terbanding ;

- Bahwa pertengkaran yang terjadi antara Pembanding dengan Terbanding

tidak dapat dikategorikan sebagai pertengkaran kecil karena sudah dalam

bentuk kekerasan fisik dan menyangkut keselamatan jiwa /nyawa

Terbanding dan keluarga Terbanding bahkan Terbanding tega menganiaya

ayah Terbanding yang sudah tua dan berusia 84 tahun, (maaf) SUNGGUH

PERBUATAN YANG BIADAB !!! (vide bukti P-6) ;

- Bahwa permasalahan antara Pembanding dengan Terbanding bukan hanya

sekedar Perselisihan /pertengkaran saja namun lebih jauh sudah dalam

bentuk kekerasan fisik, Mohon Majelia Hakim Tinggi berkenan untuk

menolak keberatan banding Pembanding ;

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 25 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

4. TIDAK BENAR Dalil Keberatan Pembanding Halaman 9 sampai dengan 12,

dengan alasan sebagai berikut :

- Bahwa bukti T-1 dan T-2 yang diajukan oleh Pembanding bukan

merupakan bukti perdamaian yang sebenar benarnya hal ini disebabkan

teror yang dilakukan oleh Pembanding secara langsung maupun tidak

langsung kepada Terbanding dan ayah ibu Terbanding, sehingga

Terbanding menyetujui pencabutan laporan polisi namun disisi lain

Pembanding juga harus mentaati Surat Pernyataan tanggal 23 Mei 2016

(vide bukti P-7) dengan niat tetap akan melanjutkan gugatan perceraian

dan Terbanding tidak bersedia lagi untuk hidup bersama dengan

Pembanding dan memang fakta nya hingga saat memori banding ini

diajukan Terbanding dengan Pembanding sudah tidak pernah menjalin

hubungan dan komunikasi lagi, dan meskipun upaya hukum banding

merupakan hak namun Pembanding telah mengajukan upaya hukum

banding dengan itikad buruk dengan motif untuk tetap dapat mengusai

harta bersama dan harta pribadi /harta bawaan milik Terbanding ;

- Bahwa bukti P-4, P-5 dan P-6 merupakan bukti yang menunjukkan adanya

perbuatan pidana yang dilakukan oleh Pembanding terhadap Terbanding,

selanjut nya keterangan saksi yang menerangkan antara Pembanding

dengan Terbanding sering terjadi perselisihan /pertengkaran dan

pemukulan menunjukkan bahwa dalam perkara aquo rumah tangga

Pembanding dengan Terbanding telah terjadi perselisihan yang terus

menerus, dan telah terjadi kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga

terhadap Terbanding /Penggugat dengan demikian telah memenuhi

ketentuan Pasal 19 huruf (d) dan (f) PP No.9 Tahun 1975 tentang alasan

alasan terjadinya perceraian ;

- Bahwa perkara ini diajukan sebagai perkara khusus yang tunduk kepada

ketentuan Undang undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan

Peraturan lain yang mengikutinya, dan dalam perkara aquo berdasarkan

bukti surat dan keterangan saksi saksi didapat fakta persidangan telah

terjadi pertengkaran /perselisihan terus menerus antara Pembanding

dengan Terbanding dan kekerasan fisik terhadap Terbanding yang

dilakukan oleh Pembanding dengan demikian bukti T-1 dan T-2 tidak

berkualitas untuk melumpuhkan alat bukti lain ic. Bukti P-4, P-5 dan P-6 jika

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 26 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

tanpa didukung oleh alat bukti lain, dalam hal ini keterangan saksi yang

dapat menerangkan bahwa antara Pembanding dengan Terbanding telah

akur /harmonis dan atau telah hidup bersama lagi, Terbanding Mohon

Kepada Majelis Hakim Tinggi berkenan untuk menolak keberatan

Pembanding ;

5. TIDAK BENAR Dalil Keberatan Pembanding pada Point (5) Halaman 12 dan

13 dengan alasan sebagai berikut :

- Bahwa Terbanding meninggalkan Pembanding bukan tanpa alasan dan

bukan sebagai pihak yang menyebabkan terjadinya perselisihan dan bukan

ingin mencari cari alasan untuk meninggalkan Pembanding namun karena

Terbanding tidak tahan dengan siksaan fisik dari Pembanding dan

Terbanding pergi dari rumah bukan hanya sekali ini, namun sudah berkali

kali dan sebagaimana keterangan saksi T SIMAMORA bahwa Terbanding

sering datang ke rumah saksi untuk minta perlindungan karena saksi

adalah anggota Polri sehingga saksi dianggap oleh Terbanding sebagai

orang yang dapat memberikan perlindungan kepada Terbanding ;

- Bahwa prinsip perkawinan adalah saling mencintai dan saling menghargai

diantara suami istri dan menganut persamaan hak dan kewajiban diantara

suami istri sehingga tidak pantas jika Pembanding sebagai suami hanya

menuntut ketaatan Terbanding sebagai istri sedangkan Pembanding tidak

pernah menghargai pengorbanan Terbanding dalam mengurus rumah

tangga dan mengasuh anak anak serta membantu Pembanding dalam

mengurus toko, sedangkan Pembanding hanya memikirkan diri sendiri,

mengambil dan menghambur hamburkan uang toko dan pergi ke luar kota

bersenang senang dengan wanita selingkuhan nya (hal ini nyata terjadi

namun Terbanding kesulitan untuk membuktikannya) dengan alasan

melihat orang tua sakit adalah Tidak Benar karena setiap kepergian

Pembanding, Terbanding selalu mencari tau informasi kepada keluarga ;

- Bahwa Terbanding sangat keberatan dan tidak ingin melanjutkan

perkawinan dengan Pembanding sedangkan mengenai seorang anak yang

ditetapkan hak asuhnya kepada Terbanding berada dalam keadaan baik

dalam pengasuhan Terbanding dan keluarga, dan sejak terlepas dari

cengkraman Pembanding, Terbanding sudah sangat merasa lega dan

hidup dengan baik dan saat ini Terbanding sudah move on dari masa lalu

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 27 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

dan memiliki pekerjaan yang tetap sebagai agen asuransi di PT Asuransi

Generalli Indonesia ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah membaca, meneliti

dan mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan

dengan perkara ini, turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Rantai Prapat Nomor

42/Pdt.G/2016/PN.Rap tanggal 5 September 2016, dan khususnya lagi memori

banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Pembanding semulaTergugat tertanggal 1

Nopember 2016, Kontra Memori Banding dari Kuasa Terbanding semula Penggugat

tertanggal 14 Nopember 2016 MajeIis Hakim Tingkat Banding berpendapat alasan

dan pertimbangan hukum yang telah diambil oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama

dalam putusannya berkenaan dengan hal-hal yang diperkarakan oleh para pihak,

telah disusun secara lengkap, tepat dan benar menurut hukum berdasarkan fakta

persidangan, selanjutnya MajeIis Hakim Tingkat Banding mengambil alih

pertimbangan tersebut sebagai pertimbangan sendiri dalam mengadili dan memutus

perkara ini di tingkat banding; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka permohonan

banding yang diajukan oleh para Pembanding semula Tergugat tidak dapat

dibenarkan, dan putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat Nomor

42/Pdt.G/2016/PN.Rap tanggal 5 September 2016 harus dikuatkan; Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Tergugat berada

dipihak yang kalah maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam dua

tingkat pengadilan ; Memperhatikan Pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974

tentang Perkawinan, Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Reglemen

Hukum Acara Perdata untuk Daerah Luar Jawa dan Madura Reglement Tot Regeling

Van Het Rechtswezen In De Gewesten Buiten Java En Madura (RBg), (S. 1927-227.)

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman jo. Undang-

Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Peradilan Umum serta peraturan

perundang-undangan lain yang berkaitan dengan perkara ini ;

MENGADILI

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 28 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

1. Menerima permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding semula

Tergugat ;

2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat Nomor

42/Pdt.G/2016/PN.Rap tanggal 5 September 2016 yang dimohonkan

banding;

3. Menghukum Pembanding dahulu Tergugat untuk membayar biaya perkara

dalam dua tingkat pengadilan yang dalam tingkat banding ini ditetapkan

sejumlah Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan

Tinggi Medan pada hari KAMIS tanggal 30 MARET 2017 oleh kami : YANSEN

PASARIBU,SH. sebagai Hakim Ketua Majelis, SUMARTONO, SH,MHum dan

SUWIDYA,SH.LLM. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk

memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam pengadilan tingkat banding,

berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan nomor :

06/PDT/2017/PT.MDN tanggal 10 Januari 2017, putusan tersebut diucapkan dalam

sidang terbuka untuk umum pada hari SENIN tanggal 10 APRIL 2017 oleh Hakim

Ketua Majelis dengan didampingi Hakim Anggota serta ZAINAL POHAN,SH,MH

sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh

pembanding dan Terbanding;

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

1. SUMARTONO,SH,MHum YANSEN PASARIBU,SH

2. SUWIDYA, SH,LLM

Panitera Pengganti,

ZAINAL POHAN,SH,MH

PENG

ADIL

AN T

INGGI S

UMAT

ERA

UTAR

A

Halaman 29 dari 29 Putusan Nomor 6/PDT/2017/PT.MDN

Rincian biaya perkara: - Meterai : Rp. 6.000,- - Redaksi : Rp. 5.000,- - Pemberkasan : Rp.139.000,-

Jumlah : Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)