penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. ringkasan eksekutif buku pegangan tahun 2007....
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
1/19
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
2/19
RingkasanEksekutif
Daftar Isi
PENDAHULUAN. 2
PELAKSANAANDESENTRALISASIDANOTONOMIDAERAH. 4
PEMBANGUNANDAERAHDANPENINGKATANINVESTASI . 5
SINKRONISASIKEBIJAKANPUSATDANDAERAH. 8
RENCANAKERJAPEMERINTAHTAHUN2007 . 13
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
3/19
BukuPegangan2007 ....Penyelenggaraan.Pemerintahan.dan.Pembangunan.Daerah
2
PENDAHULUAN
Melalui Buku Pegangan yang diterbitkan setiap tahun ini, semua pihak
yang berkepentingan diharapkan dapat memperoleh gambaran besar
tentang proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
daerah. Tema utama tahun 2007 ini adalah Pengembangan Ekonomi
Daerah dan Sinergi Kebijakan Investasi Pusat dan Daerah. Dengan
demikian, upaya pencapaian tujuan nasional khususnya perbaikan iklim
investasi dapat tersinergi secara harmonis dengan tujuan pembangunan
daerah dan sesuai dengan potensi atau kekhususan yang dimiliki
masing-masing daerah.
Investasi adalah salah satu aktor penting penentu keberhasilan konkrit
dari pembangunan ekonomi. Keberadaannya merupakan modal dasar
bagi perwujudan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam
jangka panjang, bila dibarengi dengan peningkatan daya saing, investasi
akan meningkatkan penawaran melalui peningkatan stok kapital yang
pada gilirannya akan meningkatkan pula kemampuan masyarakat
untuk menghasilkan output atau melakukan kegiatan-kegiatan
produksi. Kegiatan produksi tersebut akan meningkatkan penyerapan
tenaga kerja dan proses tersebut pada akhirnya meningkatkan kualitas
pembangunan ekonomi karena diversikasi kegiatannya.
Permasalahan investasi di Indonesia secara ringkas tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2004-2009.
Secara lebih spesik, rinciannya adalah sebagai berikut:
(1) Prosedur perijinan yang terkait dengan investasi yang panjang,dimana prosedur perijinan untuk memulai usaha di Indonesia
termasuk relati lebih lama, mahal dan cukup rumit dibandingkan
dengan beberapa negara tetangga di kawasan Asia-Pasik;
(2) Masih rendahnya kepastian hukum yang tercermin dari masih
banyaknya tumpang-tindih kebijakan antara pusat dan daerah serta
kebijakan antar sektor;
(3) Belum menariknya insenti bagi kegiatan investasi, dimana jika
dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia termasuk
tertinggal di dalam menyusun insenti investasi;
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
4/19
Ringkasan.Eksekuti
3
(4) Rendahnya kualitas dan kapasitas inrastruktur yang sebagian besarterus memburuk sejak krisis;
(5) Iklim ketenagakerjaan yang kurang kondusi; dan kurangnya
jaminan keamanan untuk melakukan kegiatan investasi/usaha.
Pemerintah Daerah memiliki ungsi ganda, yaitu sebagai penyelenggara
pemerintahan dan sekaligus sebagai penyelenggara utama dalam
pembangunan di daerah. Sebagai penyelenggara pemerintahan di daerah,
Pemerintah Daerah berperan utama mengatur tatanan kehidupan
bermasyarakat di daerah dalam kerangka regulasi Sedangkan sebagaipenyelenggara utama dalam pembangunan daerah, Pemerintah Daerah
berperan sebagai pelaksana dan penanggung jawab utama dalam
keseluruhan proses pembangunan yang dilaksanakan di daerah, yaitu
dalam kerangka investasi dan penyediaan barang dan pelayanan publik.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah Daerah tetap
berprinsip pada asas umum dalam penyelenggaraan negara, yaitu asas
kepastian hukum, asas tertib penyelenggara negara, asas kepentingan
umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas proesionalitas,
asas akuntabilitas, asas esiensi, dan asas eektivitas.
Buku ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi antara Pemerintah
Pusat dan Daerah tentang hak, kewajiban, dan tanggungjawab serta
peranan dari masing-masingnya dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan daerah, khususnya upaya peningkatan investasi
dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja dan mengurangi
kemiskinan.
Secara spesik, tujuan yang ingin dicapai adalah:
(1) Memantapkan koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah
khususnya dalam upaya perbaikan iklim investasi;
(2) Meningkatkan pemahaman mengenai berbagai landasan hukum
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah
khususnya dalam upaya perbaikan iklim investasi;
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
5/19
BukuPegangan2007 ....Penyelenggaraan.Pemerintahan.dan.Pembangunan.Daerah
4
(3) Meningkatkan pemahaman mengenai aspek-aspek penyelenggaraanpemerintahan dan pembangunan daerah khususnya dalam upaya
perbaikan iklim investasi;
(4) Memahami berbagai permasalahan strategis dan solusi pemecahan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah
khususnya dalam upaya perbaikan iklim investasi;
(5) Mengembangkan dan memantapkan sistem pengendalian dan
pengawasan (saeguarding system) terhadap pelaksanaan RKP 2007;
(6) Mengembangan dan memantapkan sistem peringatan dini (early
warning system) terhadap berbagai permasalahan yang terjadi didaerah;
(7) Optimalisasi investasi pemerintah dan investasi swasta di daerah.
PELAKSANAANDESENTRALISASIDANOTONOMIDAERAH
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan otonomi daerah sebagai instrumen
demokratisasi dan peningkatan kesejahteraan di tingkat lokal, Grand
Strategy Desentralisasi dan Otonomi Daerah disusun berdasarkan
7 (tujuh) elemen dasar yang membentuk Pemerintah Daerah
sebagai entitas pemerintahan. Tujuh elemen tersebut adalah urusan
pemerintahan, kelembagaan, personil, perwakilan daerah, keuangan
daerah, pelayanan publik, dan pengawasan.
Pemulihan ekonomi yang berjalan saat ini belum diimbangi dengan
membaiknya kinerja sektor riil. Tanpa ada perbaikan kinerja sektorriil, pemecahan masalah pengangguran dan kemiskinan akan menjadi
kian sulit. Rendahnya kinerja sektor riil disebabkan oleh rendahnya
investasi. Perbaikan iklim investasi sangat penting dan mendesak.
Langkah perbaikan ini memerlukan koordinasi dan kerjasama antara
pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah daerah dengan kewenangan
dan sumber daya yang semakin besar mempunyai peran penting dalam
memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan kinerja pembangunan
daerah.
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
6/19
Ringkasan.Eksekuti
5
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mempuyai tanggungjawab bersama dalam memberikan stimulan bagi pengembagan
sektor riil melalui peningkatan investasi. Investasi akan menimbulkan
eek pengganda (multiplier eect) bagi perekonomian. Peningkatan
investasi tidak hanya akan meningkatkan permintaan agregat, tetapi
juga meningkatkan penawaran agregat melalui meningkatnya stok
kapital dan kapasitas produksi. Kegiatan produksi akan menyerap
tenaga kerja. Investasi, khususnya yang datang dari luar negeri atau
luar wilayah, juga akan mendorong proses alih teknologi dan inovasi.
Proses ini pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas, memacupertumbuhan dan berpeluang untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat dan mengurangi kemiskinan. Untuk itu investasi yang perlu
ditingkatkan adalah investasi yang dapat menciptakan kesempatan
kerja, menggunakan sumber daya ekonomi daerah yang ada, dan dapat
memberikan nilai tambah yang besar terutama investasi di sektor
pertanian dan industri yang dapat menyerap tenaga kerja. Demikian
pula, penataan dan pembenahan sektor inormal seperti usaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM) dan pedagang kaki lima (PKL) juga
sangat penting dalam mengembangkan sektor rill.
PEMBANGUNANDAERAHDANPENINGKATANINVESTASI
KeragamanInvestasi
Perkembangan investasi di Indonesia saat ini belum menyebar secara
merata antardaerah. Data tahun 2005 menunjukkan bahwa DKI Jakarta
merupakan provinsi dengan nilai investasi tertinggi atau setara dengan
27,9 persen dari total investasi di Indonesia. Lebih dari 60 persen investasi
terdapat di Pulau Jawa dan Bali. Provinsi Maluku Utara dan Maluku
adalah dua provinsi dengan nilai investasi terendah. Pola persebaran
investasi tersebut selain disebabkan oleh ketersediaan inrastruktur juga
disebabkan oleh kemudahan dalam mendapatkan layanan perijinan,
dukungan sumber daya, dan komitmen pemerintah daerah dalam
meningkatkan investasi.
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
7/19
BukuPegangan2007 ....Penyelenggaraan.Pemerintahan.dan.Pembangunan.Daerah
KendalaInvestasi
Dalam era otonomi daerah, daerah memiliki hak untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan, memilih pimpinan, mengelola
aparatur daerah, memungut pajak dan retribusi daerah, mengelola
kekayaan daerah dan juga dapat mendapatkan sumber pembiayaan
yang berasal dari daerah sendiri yang sah. Selain itu, daerah mempunyai
kewajiban untuk menyediakan layanan publik dan membangun daerah.
Bagi daerah yang kurang siap dengan otonomi, maka kewajiban tersebut
akan menjadi beban berat dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
Namun, apabila daerah telah siap, maka pelaksanaan otonomi daerah
akan menjadi peluang bagi percepatan pembangunan daerah.
Perkembangan saat ini menunjukkan bahwa belum semua daerah dapat
melaksanakan otonomi dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut terlihat dari
berbagai permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan otonomi daerah
terutama terkait dengan permasalahan regulasi (peraturan daerah),
serta pengelolaan dan pemanaatan sumber daya keuangan melalui
pengeluaran atau belanja daerah. Dengan kewenangan yang dimiliki,
daerah menerbitkan dan memberlakukan Perda baru, khususnya terkait
dengan pungutan pajak dan retribusi daerah yang sering tidak sejalan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di atasnya, dan
menambah beban bagi masyarakat dan dunia usaha di daerah yang
bersangkutan. Sementara itu, sumber daya keuangan yang dimiliki
daerah juga belum dialokasikan dan didistribusikan secara esien dan
eekti, baik dalam penyediaan barang dan pelayanan publik maupun
dalam mendorong kinerja sektor riil di daerah.
DayaTarikInvestasiDaerah
Seiring dengan meningkatnya persaingan global, semua negara
dan daerah berlomba-lomba menarik investordomestik maupun
asinguntuk menanamkan modal di wilayahnya. Pelaku usaha atau
investor akan memilih lokasi yang paling memberikan kemudahan
dan keuntungan bagi usahanya. Penciptaan iklim usaha yang kondusi
merupakan elemen utama di dalam peningkatan investasi. Keberhasilan
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
8/19
Ringkasan.Eksekuti
7
suatu negara menarik investor menggambarkan daya tarik dan dayasaing negara yang bersangkutan.
DayaSaingDaerah
Daya saing dapat dilihat menurut wilayah (negara atau daerah)
dan menurut sektor atau pelaku (industri dan perusahaan). Kedua
pemahaman tersebut saling berkaitan. Daya saing suatu industri atau
perusahaan akan menentukan daya saing negara atau daerah. Daya
saing negara atau daerah akan memberi pengaruh terhadap kemampuansuatu industri dan perusahaan.
Daya saing suatu negara sering dikaitkan dengan kemampuan suatu
negara dalam memasarkan produk yang dihasilkan negara itu relati
terhadap kemampuan negara lain. Pengertian ini diperluas oleh World
Economic Forum(WEF), yaitu kemampuan suatu perekonomian nasional
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.
Institute o Management and Development(IMD) mendenisikan daya
saing sebagai kemampuan suatu negara untuk menciptakan nilai tambah
dalam rangka menambah kekayan nasional dengan cara mengelola aset
dan proses, daya tarik dan agresivitas, globalitas dan proksimitas, serta
dengan mengintegrasikan hubungan-hubungan tersebut kedalam suatu
model ekonomi dan sosial.
Daya saing daerah mempunyai arti yang sama dengan daya saing
nasional. Suatu daerah yang mampu bersaing dengan daerah lain dalam
memproduksi dan memasarkan barang dan jasa disebut mempunyai
daya saing tinggi. Kini, lingkup persaingan tidak lagi hanya dalam
wilayah suatu negara, tetapi juga dengan wilayah yang berada di negara
lain.
KebijakanPemerintahDaerah
Dengan kewenangan yang dimiliki, peran pemerintah daerah kini
menjadi sama pentingnya dengan pemerintah pusat dalam peningkatan
investasi. Pemerintah Daerah dituntut dapat berkreasi dalam menangani
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
9/19
BukuPegangan2007 ....Penyelenggaraan.Pemerintahan.dan.Pembangunan.Daerah
8
permasalahan iklim investasi di daerah masing-masing melaluiberbagai kebijakan yang mendukung terciptanya iklim usaha yang
sehat. Pemerintah Daerah juga dituntut untuk dapat bersaing dengan
Pemerintah Daerah lainnya dalam meningkatkan daya tarik investasi
daerah. Hal ini disebabkan oleh motivasi pelaku usaha atau investor
untuk berpindah atau melakukan investasi di daerah lain yang memiliki
daya tarik lebih tinggi. Investor akan memilih lokasi yang menawarkan
peluang keuntungan lebih besar dengan risiko lebih kecil.
Kebijakan pemerintah daerah dalam meningkatkan investasidipengaruhi oleh instrumen kebijakan, pelaksanaan, dan pengendalian
terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut. Instrumen kebijakan untuk
meningkatkan investasi berupa: (1) peraturan perundangan dalam
kerangka regulasi, (2) pengelolaan belanja daerah dalam kerangka
anggaran, (3) penyediaan layanan terpadu, (4) pemberdayaan usaha
mikro, kecil dan menengah dan koperasi, serta (5) pengembagan sektor
unggulan melalui klaster industri.
SINKRONISASIKEBIJAKANPUSATDANDAERAH
Upaya peningkatan investasi memerlukan berbagai dukungan berupa
penciptaan iklim usaha yang kondusi, kapasitas inrastruktur yang
memadai, intermediasi lembaga keuangan, tata kepemerintahan
yang baik serta keamanan dan ketertiban. Dalam jangka panjang,
peningkatan daya tarik investasi dan daya saing nasional juga
ditentukan oleh dukungan sumber daya manusia berkualitas. Berbagaiupaya peningkatan investasi tersebut perlu disiapkan dan dilaksanakan
oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah secara konsisten dan
sinergis.
PaketKebijakanInvestasi
Dalam menghadapi persaingan dengan negara Asia linnya dalam
menarik investasi, Pemerintah telah mengeluarkan Paket Kebijakan
Perbaikan Iklim Investasi yang dituangkan dalam Instruksi Presiden
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
10/19
Ringkasan.Eksekuti
(Inpres) Nomor 3 tahun 2006 pada tanggal 27 Februari 2006, danberbagai paket kebijakan lainnya.
Inpres No. 3 Tahun 2006 ini memuat sejumlah kebijakan, program,
tindakan, keluaran, sasaran waktu dan penanggungjawab setiap keluaran
yang diinginkan. Serangkaian program dan tindakan tersebut pada
intinya bertujuan memperbaiki iklim investasi di Indonesia. Perumusan
program dan tindakan tersebut disusun melalui serangkaian dialog dan
konsultasi dengan kalangan pengusaha dalam dan luar negeri, serta
pemangku kepentingan lainnya. Isi dari paket kebijakan ini meliputiaspek umum (termasuk penguatan kelembagaan pelayanan investasi
dan sinkronisasi peraturan pusat dan daerah), serangkaian program di
bidang kepabeanan, perpajakan, ketenagakerjaan, serta dukungan bagi
usaha kecil, menengah dan koperasi.
PaketKebijakanSektorKeuangan
Pemerintah dan Bank Indonesia telah menandatangani Surat
Keputusan Bersama (SKB) tentang Paket Kebijakan Sektor Keuangan
yang bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antara Pemerintah
dan Bank Indonesia sebagai otoritas skal dan moneter, melanjutkan
langkah-langkah reormasi memperkuat industri perbankan, lembaga
keuangan non-bank dan pasar modal. SKB yang ditandatangani oleh
Menko Perekonomian, Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan,
dan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, melengkapi dua paket
kebijakan sebelumnya, yaitu Paket Perbaikan Iklim Investasi dan Paket
Percepatan Pembangunan Inrastruktur yang telah diterbitkan pada
awal tahun ini.
Melalui paket kebijakan sektor keuangan ini diupayakan perbaikan
inrastruktur pasar dan kelembagaan, peningkatan aksesibilitas pelaku
usaha terhadap modal dan penyempurnaan struktur sektor keuangan
yang lebih kuat, seimbang dan stabil. Dengan demikian stabilitas
makroekonomi yang sudah mulai pulih beberapa bulan belakangan ini
diharapkan dapat terjaga dan menjadi basis yang solid bagi pemulihan
sektor riil yang mendapat dukungan pembiayaan dari lembaga keuangandan pasar modal.
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
11/19
BukuPegangan2007 ....Penyelenggaraan.Pemerintahan.dan.Pembangunan.Daerah
10
Dalam menyusun paket ini, Pemerintah dan Bank Indonesia telahmelakukan berbagai konsultasi dengan dunia usaha, lembaga keuangan
terkait, dan para pemangku kepentingan lainnya. Rincian dari paket ini
menunjukkan komitmen yang kuat dari masing-masing instansi yang
bertanggunjawab untuk melaksanakan masing-masing program dan
tindakan yang ada dalam paket itu, lengkap dengan produk keluaran
dan sasaran waktu yang jelas.
Paket Kebijakan Sektor Keuangan terdiri dari tiga kelompok kebijakan,
yaitu stabilitas sistem keuangan, lembaga keuangan perbankan dannon-bank, dan pasar modal dan privatisasi BUMN.
KebijakanPertanahan
Pertanahan menjadi salah satu isu strategis dalam upaya peningkatan
investasi. Isu pertanahan tidak hanya terkait dengan pengadaan
tanah untuk pembangunan inrastruktur, tetapi juga pengembangan
UMKM. Dalam pembangunan inrastruktur, masalah pengadaan
tanah akan menentukan kelancaran implementasi proyek. Tersedianya
kerangka regulasi yang jelas akan membantu percepatan pembangunan
inrastruktur strategis khususnya dalam rangka pelayanan publik.
Dalam pengembangan UMKM, pendaaran status kepemilikan
(sertikasi) tanah milik pelaku UMKM sangat membantu peningkatan
akses permodalan melalui tersedianya kolateral.
Badan Pertanahan Nasional saat ini sedang menyusun Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Tanah. Tujuan dari penyusunan pedoman
tersebut adalah (1) memberikan landasan perolehan tanah yang
diperlukan untuk menunjang kegiatan pembangunan; (2) memberikan
jaminan perlindungan dan kepastian hukum kepada pihak yang
tanahnya diambilalih dan pihak yang memerlukan tanah; (3)
memberikan jaminan perlindungan kepada pihak-pihak yang terkena
dampak berkaitan dengan kesejahteraan sosial ekonominya.
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
12/19
Ringkasan.Eksekuti
11
PemantapanKeamanan,Ketertiban,danStabilitasPolitik
Kondisi keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas secara
umum masih ditandai oleh adanya gangguan keamanan dan ketertiban
masyarakat. Daya beli masyarakat yang semakin menurun, tingkat
pengangguran yang tinggi, kemiskinan yang bertambah menyebabkan
masih tingginya tingkat kriminalitas. Tindak pidana konvensional
dengan skala lokal seperti pencurian, penipuan, perampokan, kekerasan
rumah tangga, pembunuhan atau kejahatan susila yang merupakan
karakteristik cerminan kondisi perekonomian intensitasnya masih
cukup tinggi dan semakin bervariasi. Di sisi lain, penerapan Pemilihan
Kepala Daerah (PILKADA) secara langsung telah menimbulkan
gangguan keamanan di beberapa wilayah akibat adanya perselisihan
antarpendukung dan antargolongan. Rendahnya kemampuan apa-
rat keamanan sebagai akibat keterbatasan sarana dan prasarana
menyebabkan upaya pencegahan, penanggulangan gangguan keamanan
belum dapat memberikan hasil yang optimal.
Gangguan keamanan dan ketertiban tersebut berdampak sangat
signikan terhadap upaya-upaya menciptakan iklim investasi yang
kondusi di dalam negeri. Oleh karena itu, kemampuan pencegahan,
penanggulangan, dan tindakan tepat sasaran dalam menanggulangi
gangguan tersebut adalah tolok ukur keberhasilan utama
mengamankan aktivitas dunia usaha. Meski permasalahan pencegahan
dan penanggulangan gangguan keamanan dan ketertiban menjadi
tanggung jawab langsung Pemerintah Pusat, namun Pemerintah
Daerah mempunyai peran yang tidak kalah penting dalam mendukungdan mewujudkan kondisi aman dan damai. Penyelesaian masalah
masyarakat lokal secara dini dan pembinaan masyarakat menjadi sangat
penting sebagai upaya preventi yang eekti sebelum menjadi gangguan
keamanan berskala besar. Mengingat hal tersebut, Pemerintah Daerah
agar mencermati dinamika masyarakat dan melaksanakan koordinasi
yang harmonis dengan institusi pertahanan dan keamanan setempat.
Peran Pemerintah Daerah juga sangat menentukan dalam penyelesaian
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
13/19
BukuPegangan2007 ....Penyelenggaraan.Pemerintahan.dan.Pembangunan.Daerah
12
masalah keamanan teritorial seperti masalah keamanan laut dankerawanan perbatasan karena adanya hubungan timbal balik antara
kinerja pembangunan daerah di daerah rawan tersebut dengan kondisi
aman dan damai yang ingin dicapai.
PengembanganKawasanEkonomiKhusus
Perkembangan ekonomi global serta geo-ekonomi dan geo-strategis
regional memberi indikasi yang kuat bahwa Indonesia perlu memokuskan
peningkatan ekspor dan investasinya pada beberapa kawasan khususyang mendapatkan beberapa asilitas perpajakan, kepabeanan, dan
inrastruktur pendukungnya sedemikian rupa sehingga dapat bersaing
dengan negara-negara tetangga dalam menarik investasi asing masuk
ke Indonesia dan sekaligus juga membantu mengembangkan wilayah
dan kawasan. Kawasan-kawasan khusus inilah yang sementara ini akan
dikembangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau Special
Economic Zones (SEZ). Dalam konstelasi perdagangan dan investasi
global sebenarnya Indonesia memiliki beberapa keunggulan yang
seharusnya dapat menjadi peluang dalam menarik investasi.
Perencanaan pembangunan perlu diterjemahkan ke dalam program dan
kegiatan pembangunan yang nyata, spesik, dan jelas besaran alokasi
pendanaannya. Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Nasional 20042009 dituangkan dalam dokumen Rencana
Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2007 yang memuat kebijakan, program
dan kegiatan pembangunan yang telah disepakati bersama Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR).
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
14/19
Ringkasan.Eksekuti
13
RENCANAKERJAPEMERINTAHTAHUN2007
TemadanPrioritasRKP
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2007 merupakan pelaksanaan
tahun ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2004-2009, dan merupakan kelanjutan RKP Tahun
2006. RKP ini telah digunakan sebagai acuan bagi penyusunan RAPBN
Tahun 2007.
RKP Tahun 2007 disusun berdasarkan berbagai kemajuan yang sudah
dicapai di tahun 2005 dan tahun 2006, masalah dan tantangan yang
dihadapi pada tahun 2007, serta berbagai sasaran yang harus dicapai
dalam RPJMN dalam pelaksanaan 3 Agenda Pembangunan, yaitu:
Mewujudkan Indonesia Yang Aman dan Damai; Menciptakan Indonesia
Yang Adil dan Demokratis; serta Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat.
Berdasarkan pemahaman tersebut, tema pembangunan tahun 2007
adalah Meningkatkan Kesempatan Kerja dan Menanggulangi
Kemiskinan dalam rangka Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat.
Tema ini dijabarkan dalam 9 (sembilan) prioritas pembangunan, yaitu:
1. Penanggulangan Kemiskinan;
2. Peningkatan Kesempatan Kerja, Investasi, dan Ekspor;
3. Revitalisasi Pertanian dalam arti luas dan Pembangunan
Perdesaan;
4. Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan;
5. Penegakan Hukum dan HAM, Pemberantasan Korupsi, dan
Reormasi Birokrasi;
6. Penguatan Kemampuan Pertahanan, Pemantapan Keamanan dan
Ketertiban, serta Penyelesaian Konfik;
7. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD),
Nias (Sumatera Utara), Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa
Tengah, serta Mitigasi dan Penanggulangan Bencana;
8. Percepatan Pembangunan Inrastruktur;
9. Pembangunan Daerah Perbatasan dan Wilayah Terisolir
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
15/19
BukuPegangan2007 ....Penyelenggaraan.Pemerintahan.dan.Pembangunan.Daerah
14
Pemilihan prioritas ini didasarkan pada pertimbangan antara lainmemiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan,
mendesak dan penting untuk segera dilaksanakan; merupakan tugas
Pemerintah, serta realistis untuk dilaksanakan. Pelaksanaan berbagai
prioritas pembangunan tersebut menggunakan kerangka regulasi untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat dan kerangka pelayanan investasi
Pemerintah dan pelayanan umum. Dengan adanya prioritas dan okus
prioritas pembangunan, segenap aparatur negara dan seluruh lapisan
masyarakat diharapkan mempunyai kesamaan arah dan pandangan
dalam membangun negeri ini.
ArahKebijakanFiskal
Pokok-pokok kebijakan skal dalam RAPBN 2007 dapat dijelaskan
berdasarkan arah kebijakan, strategi kebijakan, dan garis besar postur
RAPBN 2007. Berdasarkan arah kebijakan, pertama, kebijakan skal
dalam RAPBN 2007 diarahkan untuk dapat membiayai pengeluaran
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara yang eekti,
esien dan bebas dari pemborosan maupun korupsi. Kedua, kebijakan
skal diarahkan untuk dapat turut serta dalam memelihara dan
memantapkan stabilitas perekonomian, dan berperan sebagai pendorong
pertumbuhan ekonomi. Ketiga, kebijakan skal diarahkan untuk dapat
mengatasi masalah mendasar yang menjadi prioritas pembangunan,
yaitu: (a) Penanggulangan kemiskinan; (b) Peningkatan kesempatan
kerja, investasi dan ekspor; (c) Revitalisasi pertanian dan pembangunan
perdesaan; (d) Peningkatan kualitas dan aksesibilitas terhadap
pendidikan dan pelayanan kesehatan; (e) Penegakan hukum dan
HAM, pemberantasan korupsi, dan reormasi birokrasi; () Penguatan
kemampuan pertahanan, pemantapan keamanan dan ketertiban, serta
penyelesaian konfik; (g) Mitigasi dan penanggulangan bencana; (h)
Percepatan pembangunan inrastruktur; dan (i) Pembangunan daerah
perbatasan dan wilayah terisolir. Keempat, kebijakan skal diarahkan
untuk mendukung keberlanjutan proses konsolidasi desentralisasi skal
dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dengan tujuan antara
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
16/19
Ringkasan.Eksekuti
15
lain untuk mengurangi kesenjangan skal antara pusat dan daerah,serta antar daerah, dan mengurangi kesenjangan pelayanan publik antar
daerah.
AsumsiEkonomiMakro
(i) Pertumbuhan ekonomi tahun 2007 diperkirakan sebesar 6,3 persen;
sedikit lebih tinggi dibandingkan asumsi APBN maupun Proyeksi
2006.
(ii)Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat diperkirakansebesar Rp 9.300/US$.
(iii) Laju infasi sebesar 6,5 persen, membaik dibanding tahun
sebelumnya.
(iv) Rata-rata suku bunga SBI 3 bulan diperkirakan sebesar 8,5
persen.
(v) Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude oil
Price, ICP) di pasar internasional diperkirakan sebesar US$ 63 per
barel, sedangkan rata-rata tingkat produksi (lifing) minyak mentah
Indonesia sebesar 1,0 juta barel per hari.
PosturAPBN
Besarnya beban pengeluaran negara antara lain pada pos pengeluaran
pembayaran hutang luar negeri termasuk pembayaran pokok dan bunga,
serta subsidi yang secara keseluruhan merupakan 36,5 persen dari
belanja pemerintah pusat atau 24,2 persen dari belanja negara di tahun
2007. Kondisi ini memberikan keterbatasan pada anggaran negara.
Namun demikian, selaras dengan semangat otonomi daerah, bagian
anggaran yang diserahkan kepada daerah mengalami peningkatan.
Untuk tahun 2007, dari seluruh belanja negara dianggarkan sebanyak
33,9 persen diserahkan kepada daerah, angka ini meningkat dibanding
tahun sebelumnya yaitu sebesar 31,6 persen dari seluruh belanja negara
(APBN-P 2006) sebagaimana digambarkan dalam Tabel 1.
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
17/19
BukuPegangan2007 ....Penyelenggaraan.Pemerintahan.dan.Pembangunan.Daerah
1
Tabel1APBN-P200danAPBN2007dalamtriliunrupiah
2006 2007
APBN-P % PDB APBN % PDB
A.. Pendapatan.Negara.dan.Hibah
.. I. . Penerimaan.Dalam.Negeri.
. . 1.Penerimaan.Perpajakan.
. . 2.Penerimaan.Bukan.Pajak.
. II.....Hibah.
B.. Belanja.Negara.
. I.Belanja.Pemerintah.Pusat.
. ...-.Pembayaran.Bunga.Utang.
. ...-.Subsidi.
. II .Belanja.Ke.Daerah.
. ... .1..Dana.Perimbangan.
. . .a.Dana.Bagi.Hasil.
. . .b.Dana.Alokasi.Umum.
...................c.Dana.Alokasi.Khusus
. .....2.Dana.Otonomi.Khusus.
....................dan..Penyesuaian
....................a.Dana.Otonomi.Khusus
....................b.Dana.Penyesuaian
. . . .
C.. Keseimbangan.Primer.
D.. Surplus./.Defsit.Anggaran.
E.. Pembiayaan.
. I...Pembiayaan.Dalam.Negeri.
. II..Pembiayaan.Luar.Negeri.(netto).
659,1
654,9
425,1
229,8
4,2
699,1
478,2
82,5
107,6
220,8
216,8
59,6
145,7
11,6
4,1
3,5
0,6
42,5
-40,0
40,0
55,3
-15,3
21,1
21,0
13,6
7,4
0,1
22,4
15,3
2,6
3,5
7,1
7,0
1,9
4,7
0,4
0,1
0,1
0,0
1,4
-1,3
1,3
1,8
-0,5
723,1
720,4
509,5
210,9
2,7
763,6
504,8
85,1
103,0
258,8
250,3
68,5
164,8
17,1
8,5
4,0
4,4
44,6
-40,5
40,5
55,1
-14,6
20,5
20,4
14,4
6,0
0,1
21,6
14,3
2,4
2,9
7,3
7,1
1,9
4,7
0,5
0,2
0,1
0,1
1,3
-1,1
1,1
1,6
-0,4
Memorandum ItemsRasio.Pembayaran.Bunga.Utang.
terhadap.Belanja.Pemerintah.Pusat........................17,3.. ............................16,9
Rasio.Subsidi.thd.Belanja.Pemerintah.Pusat........22,5...................................20,4.
Rasio.Belanja.Daerah.thd.Belanja.Negara.............31,6...................................33,9. .
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
18/19
Ringkasan.Eksekuti
17
BelanjaNegara
Anggaran Belanja Negara TA 2007 direncanakan sebesar Rp 763,6
triliun terdiri dari:
(1) Anggaran belanja pemerintah pusat direncanakan sebesar Rp 504,8
triliun; dan
(2) Anggaran belanja daerah direncanakan sebesar Rp 258,8 triliun.
BelanjaPemerintahPusat
Kebijakan alokasi anggaran belanja pemerintah pusat dalam RAPBN
tahun 2007 lebih diarahkan pada langkah-langkah strategis dalam
memperbaiki kualitas pengeluaran, antara lain dengan mempertajam
prioritas alokasi anggaran, untuk:
(i) perbaikan pendapatan aparatur negara dan pensiunan;
(ii) pemenuhan kewajiban pembayaran bunga utang;
(iii) peningkatan kualitas, esiensi dan eektivitas pelayanan dan penye-
lenggaraan kegiatan operasional pemerintahan, serta pemeliharaan
aset negara;
(iv) peningkatan investasi pemerintah, terutama di bidang inrastruktur
dasar untuk mendukung kegiatan ekonomi nasional;
(v) pemberian subsidi untuk membantu menstabilkan harga barang
dan jasa yang berdampak luas kepada masyarakat;
(vi) peningkatan anggaran pendidikan sejalan dengan amanat UUD
1945; serta
(vii) kesinambungan bantuan langsung kepada masyarakat di bidang
pendidikan dan kesehatan.
BelanjaDaerah
Kebijakan belanja daerah dalam tahun 2007 diarahkan untuk
mendukung keberlanjutan konsolidasi desentralisasi skal guna
-
7/31/2019 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan Tahun 2007. Pe
19/19
BukuPegangan2007 ....Penyelenggaraan.Pemerintahan.dan.Pembangunan.Daerah
18
menunjang pelaksanaan otonomi daerah, sebagai upaya meningkatkanperan dan kemandirian daerah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan pembangunan daerah. Kebijakan tersebut, antara
lain diarahkan untuk mengurangi kesenjangan skal antara pusat dan
daerah, antardaerah, serta untuk mengurangi kesenjangan pelayanan
publik antardaerah (public service provision gap).