penyalahgunaan teknologi internet sebagai

14

Upload: sofi-mauliana

Post on 21-Jul-2015

395 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Lingkup Masalah Pengertian Prostitusi online

Melihat Prostitusi dari berbagai sisi Modus Tindakan Prostitusi Online Faktor-faktor penyebab terjadinya prostitusi

online Contoh kasus Upaya penanggulangan

Pengertian Prostitusi dan InternetProstitusi adalah pertukaran hubungan seksual dng uang atau hadiah sbg suatu transaksi perdagangan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Online adalah keadaan di saat seseorang terhubung ke dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar, misalnya Internet (Wikipedia). Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Internet merupakan jaringan rangkaian komputer [networking] dengan rangkaian komputer lain di seluruh dunia. Internet berguna untuk kita berkomunikasi dan bertukar informasi, file, data, suara, gambar dan sebagainya antara individu dan manusia diseluruh dunia (Duniacyber.com). Prostitusi online dalam makalah ini adalah suatu tindakan prostitusi yang dilakukan oleh seseorang dengan melalui media Internet.

Melihat prostitusi dari berbagai sisi

sisi perilaku prostitusi melanggar nilai-nilai moral (perbuatan tercela).Kehidupan ekonomi

kemiskinan merupakan salah satu penyebab dari tindakan asusila tersebut. Ilmiah rendahnya pendidikan, iman dan taqwa yang lemah

Modus Tindakan Prostitusi OnlineBila kita kaji modus atau pola-pola dari tindak prostitusi yang terjadi di dalam dunia maya tersebut maka terdapat beberapa contoh sederhana sebagai berikut : Dengan memanfaatkan jejaring sosial Dengan memanfaatkan aplikasi chatting

Faktor-faktor penyebab terjadinya prostitusi online

Kurangnya pemahaman masyarakat, pendidikan, dan buta huruf sehingga menghalalkan tindak prostitusi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Adanya nafsu-nafsu seks yang abnormal. Kompensasi terhadap perasaan-perasaan inferior. Jadi ada adjusment negatif terutama terjadi pada masa puber dan adolesen. Keingintahuan dari para pelaku sendiri yang kemudian menyebabkannya masuk ke dalam dunia seperti itu. Pada masa kanak-kanak pernah melakukan hubungan seks atau suka melakukan hubungan seks sebelum nikah sehingga ketagihan dan terbiasa melakukan hubungan secara bebas. Pelaku yang tumbuh di lingkungan immoril yang terbiasa melihat tindakan seperti itu secara kasar dan terbuka sehingga terkondisioner mentalnya dengan tindakan asusila. Banyaknya stimulasi seks dalam berbagai bentuk seperti film, gambar, dan sebagainya. Aspirasi materi yang tinggi daripada wanita dan kesenangan, ketamakan terhadap keinginan hidup mewah tetapi malas bekerja. Disorganisasi dan disintegrasi dari kehidupan keluarga / broken home Kecanduan akan narkotika dan minuman keras.

Sedangkan secara khusus untuk prostitusi onlinenya adalah : Lebih terjaminnya kerahasiaan dari para pelakunya.

Akses yang lebih cepat dan mudah daripada harus

datang langsung untuk bernegosiasi ke lapangan. Kemungkinan meninggalkan barang bukti atau terjaring razia lebih kecil. Jaringan yang lebih luas. Tarif yang lebih tinggi.

Sisi positif dan negatif dari prostitusi online

Sisi negatif Memberikan pandangan negatif bagi masyarakat tentang

teknologi terutama internet. Merusak sendi-sendi moral, susila, hukum dan agama Memberikan pengaruh yang buruk bagi masyarakat, terutama remaja. Dari segi kesehatan, prostitusi menyebabkan merebaknya penyakit seks menular. Menimbulkan efek kecanduan bagi pemakainya. Membuat para pelaku menjadi malas untuk bekerja keras. Para pelaku yang terbukti melakukan tindak prostitusi dapat dikenakan hukuman sesuai tindakan yang dilakukan. Merusak nama baik negara, masyarakat, keluarga maupun diri sendiri.

Sisi positif dan negatif dari prostitusi online

Sisi Positif

Tindak prostitusi online tentunya memberi manfaat bagi pelaku dan penggunanya, bagi pelaku tentunya mendapatkan uang cepat demi memenuhi kebutuhan hidup. Bagi pengguna tentu dapat terpenuhinya hasratnya. Selain itu prostitusi online memudahkan mereka dalam melakukan negosiasi / bertransaksi.

Pihak yang bersalah dalam prostitusi online

Yang patut disalahkan dari fenomena yang terjadi ini adalah semua pihak yang terkait didalamnya, baik dari individu sang wanita / pria yang menjual diri, sang germo, bahkan orang yang membuat situs untuk memasarkan wanita PSK tersebut.

Upaya mengurangi prostitusi onlineDari pemerintah, sebenarnya sudah ada upaya mengurangi prostitusi online ini Satu diantaranya, undang-undang informasi dan transaksi informatika (UU ITE) pada pasal 27 ayat 1 dan pasal 45 ayat 1. Pasal 27 ayat 1 disebutkan, Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan melanggar kesusilaan Sementara Pasal 45 ayat 1 berbunyi Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp 1000.000.000.000 (satu miliar rupiah). tindakan asusila dan kejahatan di dunia maya itu juga diatur dalam UU Telekomunikasi pasal 21

Upaya mengurangi prostitusi online

Kepolisian Negara republik indonesia telah membentuk suatu divisi yang bernama Cyber Task Force, yang mengatur segala aspek hukum yang terkait dengan kejahatan-kejahatan yang dilakukan di internet. pemblokiran terhadap situs-situs yang mengandung konten-konten yang melanggar kesusilaan juga dilakukan untuk mengurangi peredarannya di indonesia. Namun harus diakui juga bahwa jumlah situs seperti itu juga tidaklah sedikit melalui pendidikan dan pembinaan sebaiknya juga dilakukan sebagai upaya persuasif kepada masyarakat sehingga masyarakat sadar akan dampak negatifnya sehingga tidak melakukan tindakan-tindakan semacam itu.

KESIMPULAN dan SARANKesimpulanPada dasarnya, teknologi internet merupakan sesuatu yang bersifat netral, dalam artian bahwa teknologi tersebut tidak bersifat baik maupun jahat. Di satu sisi internet efektif dalam men-share data dan informasi yang menunjang kebebasan menyampaikan pendapat, namun di sisi lain dengan keluasan fungsi dan kecanggihan yang terkandung di dalamnya di tambah merebaknya globalisasi dalam kehidupan seringkali teknologi digunakan untuk tujuan negatif salah satunya tindak prostitusi online. Tindak prostitusi online pada dasarnya adalah sesuatu yang dilarang baik dari segi moral, hukum, susila dan agama yang dapat merugikan individu, masyarakat, negara serta tatanan kehidupan walaupun begitu tetap saja ada individu yang melakukan hal tersebut. Upaya pemberantasan tindak prostitusi online terus dilakukan namun harus diakui bahwa tindakan semacam ini bukanlah tindakan yang bisa diberantas begitu saja dibutuhkan kerjasama semua pihak dan kesadaran pelakunya sendiri.

KESIMPULAN dan SARANSaran

Sebaiknya polisi, depkominfo, dan masyarakat saling bekerjasama demi mengurangi tindak prostitusi online, sebab tanpa kerjasama dari semua pihak tindak prostitusi online akan sulit sekali diberantas. Para pengguna teknologi hendaknya menggunakan teknologi bukan untuk sesuatu yang dilarang, melainkan menggunakan dengan tujuan yang baik dengan memperhatikan etika menggunakan teknologi.