penyajian citra - gunadarmasabri.staff.gunadarma.ac.id/.../56500/02+penyajian+citra.pdf · model...
TRANSCRIPT
-
Penyajian citraDr. Ahmad Sabri
-
1. Model citra
• Citra kontinu: dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog. Contoh sistem optik yang dimaksud adalah mata manusia dan kamera analog.
• Citra diskrit: dihasilkan melalui proses digitalisasi terhadap citra kontinu. Contoh sistem optik yang mampu menghasilkan citra diskrit adalah scanner dan kamera digital.
-
Pembentukan citra
r(x,y)
i(x,y): iluminasi cahaya pada koordinat (x,y), 0 ≤ i < ∞. Nilainya ditentukan oleh sumber cahaya.
r(x,y): tingkat kemampuan objek memantulkan cahaya pada koordinat (x,y), 0≤r≤1. Nilainya ditentukan oleh karakteristik objek.
f(x,y)=i(x,y)·r(x,y) intensitas cahaya pada koordinat (x,y)
-
• Sinar matahari pada hari cerah: i(x,y)=±9000 foot candles• Sinar matahari pada hari mendung: i(x,y)=±1000 foot candles• Bulan purnama: i(x,y)=±0,01 foot candles
• Benda hitam: r(x,y)=±0,01• Dinding putih: r(x,y)=±0,08• Benda logam mengkilat: r(x,y)=±0,65• Salju: r(x,y)=±0,93
-
Ditinjau dari warna pembentuknya, citra dapat dibedakan menjadi• Citra hitam putih: dibentuk oleh satu kanal yang disebut tingkat
keabuan (greyscale). Hanya memiliki satu fungsi intensitas.• Citra warna (citra spektral): dibentuk oleh 3 kanal warna yang disebut
RGB: Red (R), Green (G), dan Blue (B). Memiliki 3 fungsi intensitas: fR(x,y), fG(x,y), fB(x,y). Intensitas titik (x,y) merupakan kombinasi dari ketiga fungsi tersebut.
-
Tingkat keabuan
Tingkat keabuan (grey level) adalah intensitas f dari sebuah citra hitam putih (greyscale/monochrome image) pada titik (x,y).• Umumnya dinyatakan dalam
rentang 0 (hitam) sampai 255 (putih)
Imin = 0 (hitam)
Imax=255(putih)
-
Citra berwarna: Model RGB
• Dalam model RGB, warna pada koordinat (x,y) ditentukan oleh perpaduan intensitas kanal R,G, dan B.
• Contoh: Magenta (255,0,255), kuning (255,255,0), putih (255,255,255), cyan (0,255,255)
yellow
cyan
magenta
white
-
2. Digitalisasi citra
• Digitalisasi: representasi diskrit dari sebuah citra yang kontinu• Citra monokrom digital dengan panjang M, lebar N, dan memiliki L
tingkat keabuan dapat direpresentasikan dalam fungsi f(x,y), di mana 0 ≤ x ≤M, 0 ≤ y ≤ N, 0 ≤ f ≤ L.
-
• Secara matriks, fungsi f(x,y) dinyatakan sebagai:
• Di mana (x,y) menyatakan koordinat titik pada citra, dan f(x,y) menyatakan tingkat keabuan pada titik (x,y)
-
• Setiap elemen/entri pada matriks f(x,y) disebut picture element (pixel)
• Misalkan sebuah citra berukuran 256 X 256 pixel direpresentasikan oleh matriks berukuran 256 baris X 256 kolom berikut:
-
Jenis-jenis digitalisasi citra
1. Digitalisasi spasial (x,y), disebut juga sebagai sampling2. Digitalisasi intensitas, disebut juga kuantisasi.
-
1. Sampling
-
Hubungan koordinat titik dan indeks pixel
-
Sampling citra berukuran 10” X 10” dengan matriks berukuran 5 X 4
(0,0) (0,3)
(4,0) (4,3)
-
• Untuk memudahkan implementasi, sampling biasanya berukuran 2n X 2n, di mana n adalah bilangan bulat positif. (contoh: 64 X 64, 256 X 256, dll)
-
Contoh digitalisasi dengan ukuran sampling berbeda-beda
-
Kuantisasi
• Proses kuantisasi adalah membagi tingkat/skala keabuan (0,L) menjadi G tingkat yang dinyatakan dalam integer.
• G umumnya adalah 2m
-
• Penyimpanan citra digital dengan ukuran N X M pixel dengan kuantisasi sebanyak G=2m tingkat keabuan membutuhkan memori sebanyak N X M X m bit.
• Sebagai contoh, menyimpan citra Lena yang berukuran dengan 512 X 512 pixel dengan 256 derajat keabuan membutuhkan memori sebesar 512 X 512 X 8 bit = 2048.000 bit = 2048 kB.
-
Peralatan pengolahan citra
Secara umum terdapat 4 komponen:1. Digitizer2. komputer3. piranti tampilan4. piranti penyimpanan
-
Contoh kuantisasi dengan ukuran tingkatan berbeda-beda
-
Sumber
• Rafael C. Gonzales, Digital Image Processing, Second Edition, Addison-Wesley publishing.
• Rinaldi Munir, Pengolahan Citra digital dengan Pendekatan Algoritmik, Penerbit Informatika Bandung.
• Sumber lainnya yang relevan