penurunan nitrat untuk mengatasi …digilib.its.ac.id/public/its-undergraduate-10104...kesimpulan...
TRANSCRIPT
PENURUNAN NITRAT UNTUK MENGATASI BLOOMING Microcystisspp. : STUDI PERAIRAN WADUK SUTAMI MALANG
TesisAZIZATUR ROHMAH
Pembimbing :Prof. Ir. Joni Hermana, MScEs. PhD.
Dr. Suharjono, MSi.
Latar Belakang
Nitrat
Eutrofikasi
Microcystis spp.
Blooming algaCeratium, Synedra, Microcystis
Hepatotoksin terhadap manusia dan hewan
Denitrifikasi
Start
Permasalahan Studi literatur
Langkah-langkah Penelitian
Blooming Microcystis spp. Pemicu utama terjadinya blooming Microcystis spp. di Waduk Sutami adalah eutrofikasi perairan terutama oleh nitrat
Penelitian :1. Identifikasi bakteri indigenus
pereduksi nitrogen2. Pembenihan bakteri pada reaktor
aerob3. Percobaan mikrokosmos pellagis
perairan waduk Sutami
Persiapan penelitian : pengambilan air di waduk Sutami dan mendesain reaktor uji
Upaya penanganan :Reduksi nitrat oleh bakteri indigenus waduk Sutami
Variabel Penelitian :1. Waktu retensi hidrolik2. Sistem aerasi3. Jenis bakteri
Hasil uji pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya
Lanjutan…
Data hasil penelitian
Analisa dan Pembahasan
Kesimpulan
Parameter yang diukur :1. Kimia: Nitrat, TN, BOD, dan DO2. Biologi:• Kelimpahan Microcystis spp. dan
alga dominan• Jenis alga lainnya
Anova, α = 0.10
Skema : Langkah-langkah penelitian
Keterangan :: Titik pengambilan sampel
Fakultas MIPA Universitas Brawijaya: Lokasi pengambilan sampel
penelitian
Peta pengambilan sampel
Desain Penelitian
Air waduk Sutami
influenKontrol
effluen
effluen
Kontrol
Sampling
Media lekat batu kali
Pembenihan bakteri
batch
III
II
I
Sampling
Sampling
Desain penelitian bak II adalah kombinasi faktor : densitas bakteri 107 dan 109
Sistem aerasi dan non aerasiwaktu detensi 5 jam dan 6 jam
Hasil dan Pembahasan4.1 Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Fenotip
4.2 Uji Reduksi Nitrat Dalam Sistem Continous Culture
4.3 Respon Pertumbuhan Microcystis spp. Terhadap Penurunan Kadar Nitrat dan Perubahan Kualitas Air Pada Batch Culture4.3.1 Respon pertumbuhan Microcystis spp.4.3.2 Perubahan kualitas air pada batch culture
terhadap pola pertumbuhan Microcystis spp.
Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Fenotip
Gambar 4.1. Dendogram similaritas isolat bakteri pereduksi nitrat dengan bakteri acuan
Uji Reduksi Nitrat Dalam Sistem Continous Culture
B
0.000.020.040.060.080.100.12
kontr
ol 7A5
7nA57A
67n
A69A
59n
A59A
69n
A6
Kada
r fo
sfat
(mg/
l)
sebelum pengolahan setelah pengolahanA
A
0
510
1520
25
kontr
ol 7A5
7nA57A
67n
A69A
59n
A59A
69n
A6
Kada
r Nitr
at (m
g/l)
sebelum pengolahan setelah pengolahan
C
0.00
0.05
0.10
0.15
0.20
kontr
ol7A
57n
A57A
67n
A69A
59n
A59A
69n
A6
Kad
ar n
itrit
(mg/
l)
sebelum pengolahan setelah pengolahan D
0.00
0.04
0.08
0.12
0.16
kontr
ol7A
57n
A57A
67n
A69A
59n
A59A
69n
A6Kada
r am
mon
ia (m
g/l)
sebelum pengolahan setelah pengolahan
Gambar 4.2. Grafik perubahan kadar nitrat (A), kadar fosfat (B), kadar nitrit(C),
kadar ammonia (D) dan kadar TOM (E) pada sistem continous culture
EE
0
200
400
600
800
kontr
ol 7A5
7nA57A
67n
A69A
59n
A59A
69n
A6
Kada
r TO
M (m
g/l)
sebelum pengolahan setelah pengolahan
Respon pertumbuhan Microcystis spp.
0
50
100
150
200
250
300
0 1 2 3 4 5
sampling ke-
jum
lah
sel (
x10^
4 se
l/ml) kontrol
7A57nA57A67nA69A59nA59A69nA6
Gambar 4.3. Pola pertumbuhan Microcystis pada sistem batch culture air Waduk setelah pengolahan
Perubahan kualitas air pada batch cultureterhadap pola pertumbuhan Microcystis spp.
Gambar 4.4. Pola perubahan kadar nitrat (A), kadar fosfat (B), kadar TOM (C) dan kadar DO (D) pada sistem batch culture
A
0
10
20
30
kontr
ol7A
57n
A57A
67n
A69A
59n
A59A
69n
A6
Kada
r nitr
at (m
g/l)
Sampling ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5
C
0
200
400
600
800
kontr
ol 7A5
7nA57A
67n
A69A
59n
A59A
69n
A6
Kada
r TO
M (m
g/l)
Sampling ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5
B
0
0.1
0.2
0.3
kontr
ol7A
57n
A57A
67n
A69A
59n
A59A
69n
A6
Kad
ar fo
sfat
(mg/
l)
Sampling ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5
D
0
2
4
6
8
10ko
ntrol 7A5
7nA57A
67n
A69A
59n
A59A
69n
A6
Kad
ar D
O (m
g/l)
Sampling ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5
Kesimpulan• Hasil pengolahan air waduk dengan kadar nitrat 21,7
mg/l menggunakan konsorsium bakteri perduksi nitrat diperoleh rata-rata efisiensi reduksi nitrat pada bak 7nA5 – 9nA6 adalah 15%. Selain penurunan kadar nitrat, dalam proses pengolahan ini juga disertai dengan penurunan kadar fosfat, penurunan kadar nitrit, dan penurunan kadar TOM pada bak tanpa aerasi sedangkan pada bak aerasi terjadi peningkatan kadar TOM karena proses asimilasi intraselular lebih dominan dibandingkan dengan reduksi ekstraselular.
• Penurunan kadar nitrat tersebut, menyebabkan penurunan densitas sel Microcystis pada bak 7nA5 –9nA6 dengan rata-rata sebesar 90%, sedangkan densitas sel Microcystis pada bak kontrol dan bak 7A5 mengalami kenaikan karena tidak terjadi penurunan kadar nitrat selama proses pengolahan pada bak tersebut.