penuntun pratikum edit

15
Page | 1 I KARBOHIDRAT A. PENDAHULUAN Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai di alam, terutama sebagai  penyusun ut ama jar ingan tumbuh-tumbuhan. Senyawa karbohidrat adalah p olihidroksi a ldehida atau polihidraksi keton yang mengandung unsur-unsur karbon (C), hydrogen ( H), dan oksigen ( O) dengan rumus empiris total (CH 2 O) n.  Karbohidrat dibagi dalam 3 golongan :  Monosakari da, contoh : glukosa, manosa, arabinosa  Oligisakari da, contoh : sukrosa,lakt osa,maltosa  Polisakarid a, contoh : selullosa,amilu m Pada umumnya karbohidrat berbentuk kristal putih, larut sedikit dalam pelarut organik, tetapi larut dalam air dengan baik, kecuali beberapa polisakarida. Karbohidrat mempunyai  beberapa sif at penting yak ni dapat beroksida si, bereduk si, berkondensa si, berpolimerasi serta dapa t membentuk ikatan glikosida. Semua jenis karbohidrat, baik monosakarida, disakarida, maupun polisakarida akan  berwarna merah-ung u bila bila larutannya dicampur dengan beberapa tetes larutan alpha-naftol dalam alkohol dan ditambahkan asam sulfat pekat, sehingga tidak bercampur. Warna ungu akan tampak pada bidang batas antara kedua cairan. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat dalam suatu bahan dan dikenal dengan uji Molish. Berbagai uji kualitatif dapat dilaksanakan untuk menentukan kehadiran karbihidrat antara lain : Uji Yodium, Uji Molish, Uji Reduksi, Uji Benedict, Uji Seliwanof, Uji Barfoed, Uji Tauber, Uji Osazon, Hidrolisa Polisakarida dan Uji Bial. Skema identifikasi karbohidrat secara kualitatif dapat dilihat pada Ilustrasi 1.

Upload: tomy-firdaus-gusasi

Post on 12-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/21/2019 Penuntun Pratikum Edit

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-pratikum-edit 1/14

P a g e | 1

Lab. Fisiologi dan Biokimia

I

KARBOHIDRAT

A.  PENDAHULUAN

Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai di alam, terutama sebagai penyusun utama jaringan tumbuh-tumbuhan. Senyawa karbohidrat adalah polihidroksi aldehida

atau polihidraksi keton yang mengandung unsur-unsur karbon (C), hydrogen (H), dan oksigen (O)

dengan rumus empiris total (CH2O)n. 

Karbohidrat dibagi dalam 3 golongan :

  Monosakarida, contoh : glukosa, manosa, arabinosa

  Oligisakarida, contoh : sukrosa,laktosa,maltosa

  Polisakarida, contoh : selullosa,amilum

Pada umumnya karbohidrat berbentuk kristal putih, larut sedikit dalam pelarut organik,tetapi larut dalam air dengan baik, kecuali beberapa polisakarida. Karbohidrat mempunyai

 beberapa sifat penting yakni dapat beroksidasi, bereduksi, berkondensasi, berpolimerasi serta dapat

membentuk ikatan glikosida.

Semua jenis karbohidrat, baik monosakarida, disakarida, maupun polisakarida akan

 berwarna merah-ungu bila bila larutannya dicampur dengan beberapa tetes larutan alpha-naftol

dalam alkohol dan ditambahkan asam sulfat pekat, sehingga tidak bercampur. Warna ungu akan

tampak pada bidang batas antara kedua cairan. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif adanya

karbohidrat dalam suatu bahan dan dikenal dengan uji Molish.Berbagai uji kualitatif dapat dilaksanakan untuk menentukan kehadiran karbihidrat antara

lain : Uji Yodium, Uji Molish, Uji Reduksi, Uji Benedict, Uji Seliwanof, Uji Barfoed, Uji Tauber,

Uji Osazon, Hidrolisa Polisakarida dan Uji Bial. Skema identifikasi karbohidrat secara kualitatif 

dapat dilihat pada Ilustrasi 1.

7/21/2019 Penuntun Pratikum Edit

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-pratikum-edit 2/14

P a g e | 2

Lab. Fisiologi dan Biokimia

Ilustrasi 1

Uji Molish

Uji Iodium

Uji Benedict

Uji Barfoed

Uji Osazon

Uji Bial

Uji seliwanoff 

Uji Asam Musat

DIAGRAM ALUR IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

BAHAN

Karbohidrat Bukan KH

Polisakarida

Amilum : biruGlikogen : merah

Dekstrim : coklat

Non polisakarida

Glukosa, galaktosa, fruktosa,laktosa, sukrosa, maltosa

Gula pereduksi

Glukosa, galaktosa,

fruktosa, arabinosa,laktosa,

Non pereduksi

Sukrosa

Monosakarida

Glukosa, galaktosa, fruktosa

Disakarida

Laktosa, maltosa

LaktosaMaltosa

Pentosa :

arabinosa

Heksosa :

Glukosa, galaktosa, fruktosa

Ketosa :

fruktosa

Aldosa :

Glukosa, galaktosa

Galaktosa Glukosa

+

+

-+

-+

-+

-+

-+

-

-

-+

7/21/2019 Penuntun Pratikum Edit

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-pratikum-edit 3/14

P a g e | 3

Lab. Fisiologi dan Biokimia

PERSIAPAN CONTO SAMPEL

Persiapan conto/sampel harus disiapkan juga dengan baik dan benar. Sebelum menentukan

 jenis karbohidrat yang terdapat dalam suatu bahan, maka harus diperiksa terlebih dahulu

conto/sampel tersebut apakah berbentuk padat atau larutan. Mungkin saja bahan terdiri dari atas

satu atau dua jenis karbohidrat. Larutan yang bersifat alkali, perlu dinetralkan terlebih dahulu atau

 buat sedikit asam dengan HCL encer. Di bawah ini langkah kerja penyiapan larutan sampel yang

digunakan dalam praktikum.

Persiapan sampel

1.  Jagung,dedak atau rumput, dikeringkan pada suhu 500C selama 48 jam. Kemudian

ditumbuk sampai halus.

2.  Masukan 100 gr bahan halus sample (no 1 ) ke dalam labu erlenmeyer dan larutkan dengan

1000 ml aquadest. Didihkan selama 1 jam ( sewaktu-waktu perlu di aduk ).

3.  Dalam keadaan panas-panas saring dengan bantuan kertas filter.

4.  Filtrat yang diperoleh, siap dijadikan larutan conto

B.  PENENTUAN KARBOHIDRAT

a.  Uji Yodium

Tujuan :

Menentukan karakteristik pati/amilum melalui Uji yodium yang merupakan Uji

umum untuk amilum.Prinsip :

Polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks adsorpsi

 berwarna yang spesifik. Amilum atau pati dengan yodium akan menghasilkan warna biru,

dektrin menghasilkan warna merah anggur, sedangkan glikogen dan sebagian pati yang

terhidrolisis bereaksi dengan iodium membentuk warna merah coklat.

Alat dan bahan :

1.  Plat tetes

2.  Pipet

3.  Larutan sampel ( amilum, larutan jagung, larutan dedak, glikogen )

4.  Pereaksi ( larutan yodium encer )

Cara kerja :

1)  Sediakan plat tetes, isis dengan 1 tetes larutan amilum

2)  Tambahkan 1 tetes larutan yodium encer 

3)  Perhatikan warna biru yang terjadi

4)  Ulangi percobaan ini dengan menggunakan larutan : glikogen, dekstrin, da larutan

sampel yang akan di periksa.

5)  Periksalah larutan pati tersebut secara mikroskopik dan gambar bentuk granulanya.

7/21/2019 Penuntun Pratikum Edit

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-pratikum-edit 4/14

P a g e | 4

Lab. Fisiologi dan Biokimia

b.  Uji molish :

Mengidentifikasi kandungan karbohidrat dalam sampel

Prinsip :

Pembentukan furfural atau turunan-turunannya dari karbohidrat yang didehidrasi oleh asam

 pekat, yang kemudian bereaksi dengan alpha-napthol senyawaan berwarna. Hasil reaksi yangnegatif menunjukan bahwa larutan yang diperiksa tidak mengandung karbohidrat. (Hasil reaksi

yang negatif menunjukan bahwa larutan yang diperiksa tidak mengandung krbohidrat). Uji Molish

merupakan uji umum Karbohidrat.

Alat dan bahan :

1.  Lima buah tabung reaksi

2.  Pereaksi Molisah dan larutan H2SO4 pekat

3.  Larutan sampel

4.  Pipet tetes

Cara kerja :1)  Sediakan 5 buah tabung reaksi, masing-masing tabung di isi sebagai berikut :

a.  3 ml contoh + 5 tetespereaksi molish

 b.  1 ml glukosa 1% + 5 tetes pereaksi Molish

c.  1 ml fruktosa 1% + 5 tetes pereaksi Molish

d.  1 ml maltosa 1% + 5 tetes pereaksi Molish

e.  1 ml arabinosa 1% + 5 tetes pereaksi Molish

2)  Pada masing-masing tabung, tambahkan perlahan-lahan melalui dinding tabung sebanyk 

3 ml H2SO4 pekat.

3)  Warna ungu kemerah-merahan pada batas kedua cairan tersebut menyatakan reaksi positif 

4)  Bandingkan kelima reaksi tersebut. Catat dan terangkan hasilnya!

c.  Uji Barfoed

Tujuan :

Membedakan antara monosakarida dan disakarida

Prinsip :

Ion Cu2+ (dari pereaksi Barfoed) dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat

oleh gula reduksi monosakarida daripada disakarida dan menghasilkan Cu2O berwarna merah

 bata.

Alat dan bahan :

1.  Sukrosa, laktosa, maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa dan masing-masing dalam larutan1%

2.  Pereaksi Barfoed

3.  Alat pemanas

4.  Tabung reaksi

5.  Pengatur waktu

6.  Penjepit tabung

7.  Ppipet tetes

Cara kerja :

1)  Sedikan 2 buah tabung reaksi diisi masing-masing dengan :

a.  0,5 pereaksi Barfoed + 0,5 ml larutan contojagung atau dedak 

 b.  0,5 pereaksi Barfoed + 2,5 tetes glukosa 1%

2)  Panaskan dalam penangas air mendidih selama 3 menit dan didinginkan dalam air mengalir 

(kran) selama 2 menit

3)  Tambahkan pada setiap tabung 0,5 ml pereaksi warna phospomolibdat sambil dikocok 

4)  Perubahan warna dari hijau kekuning-kuningan menjadi biru tua menunjukan hasil yang

 positif adanya monosakarida.

5)  Catat hasilnya dan terangkan reaksinya (bandingkan hasil reaksi tabung A dan B)

7/21/2019 Penuntun Pratikum Edit

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-pratikum-edit 5/14

P a g e | 5

Lab. Fisiologi dan Biokimia

d.  Uji Benedict

Tujuan :

Membuktikan kehadiran gugus aldehid atau keton bebas pada karbohidrat yang

dapat mereduksi ion-ion logam tertentu (Cu dan Ag)/ gula reduksi

Prinsip :

Pereaksi Benedict mengandung cupri sulfat, natrium karbonat dan natrium sitrat.

Pereaksi ini dapat direduksi oleh karbohidrat pereduksi yang mempunyai gugus aldehida dan

keton bebas membentuk endapan merah bata dari kuprooksida (Cu2O).

Alat dan bahan :

1.  Amilum, glikogen, dektrin, sukrosa, laktosa, maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa dan

arabinosa masing-masing dalam larutan 1%.

2.  Pereaksi Benedict

3.  Alat pemanas air 

4.  Tabung reaksi

5.  Pipet tetes

6.  Penjepit tabung

7.  Pengatur waktuCara kerja :

1)  Sediakan 2 buah tabung reaksi, isi masing-masing dengan :

a.  3 ml larutan Benedict + 1 ml larutan conto

 b.  3 ml larutan Benedict + 3,5 tetes glukosa 1%

2)  Campur baik-baik dan panaskan dalam penangas air mendidih selama 5 menit atau

dipanaskan langsung di atas api sampai mendidih.

3)  Dinginkan dan amati warna yang terjadi dari mulai hijau, hijau kuning, kuning merah

hingga merah bata. Perubahan warna ini memberikan cara semi kuatitatif adanya sejumlah

gula yang meredukasi.

4)  Bila percobaan di atas positif, lakukan pengenceran conto 10 kali. Bila dengan conto yaang

diencerkan masih juga positif, lakukan pengenceran conto 100 kali dan seterusnya sampai

diperoleh hasil percobaan yang negatif 

5)  Bandingkan tabung (a) terhadap (b), catat hasilnya dan terangkan proses kimia yang

terjadi!

e.  Uji seliwanof 

Tujuan :

Membuktikan adanya gugus ketosa (fruktosa)

Prinsip :

Dehidrasi fruktosa oleh HCL pekat menghasilkan hidroksimetilfurfural dan dengan

 penambahan resorsinol akan mengalami kondensasi membentuk senyawa kompleks berwarnamerah orange.

Alat dan bahan

1.  Dedak, jagung, amilum, sukrosa, maltosa dan glukosa masing-masing dalam larutan 1%

2.  Pereaksi seliwanoff 

3.  Alat pemanas air 

4.  Pengatur waktu

5.  Tabung reaksi

6.  Pipet tetes

7.  Jepit tabung

Cara kerja :

1)  Sedikan beberapa tabung reaksi masukan kedalam masing-masing tabung reaksi 3 ml

 pereaksi seliwanoff lalu tambahkan 5-10 tetes larutan conto panaskan di atas api langsung

selama 30 detik atau dalam penangas air mendidih selama 1 menit.

2)  Lakukan hal yang serupa pada larutan glukosa 1% 3-5 tetes.

3)  Perhatikan warna yang terjadi

a.  Warna merah menunjukan bahwa reaksi positif 

 b.  Bila larutan conto mengandung ketosa yang tinggi, maka kemungkinan terjadi

endapan. Endapan ini harus disaring dan dilarutkan lagi dalam kertas saring dengan

alkohol. Endapan akan larut dan berwarna merah.

4)  Catat hasilnya dan terangkan proses kimia yang terjadi!

7/21/2019 Penuntun Pratikum Edit

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-pratikum-edit 6/14

P a g e | 6

Lab. Fisiologi dan Biokimia

Bandingkan tabung yang pertama dengan kedua. Uji ini adalah khusus bagi ketosa, akan

tetapi jika kandungan glukosa terlalau tinggi dapat mengganggu, yang serupa, sebab akan

menghasilkan warna yang serupa.

f.  Uji Osazon

Tujuan :

Membedakan bermacam-macam karbohidrat dari gambar kristalnya.

Prinsip :

Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehide atau keton bebas akan

membentuk hidrazone atau osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazine berlebih. Osazon

yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. Osazon dari disakarida

larut dalam air mendidih dan terbentuk aldehide dan keton yang terikat pada monomernya

sudah tidak bebas, sebaliknya, osazon monosakarida tidak larut dalam air mendidih.

Alat dan bahan :

1.  Sukrosa, laktosa, maltosa, galaktosa dan glikosa

2.  Fenilhidrazine/hidroklorida

3.   Natrium asetat

4.  Mikroskop5.  Alat pemanas

6.  Tabung reaksi

7.  Pipet ukur 

Cara kerja :

1)  Sedikan 7 tabung reaksi, masing-masing diisi dengan larutan glukosa, ffruktosa, maltosa,

arabinosa, pati dan larutan conto.

2)  Tambahkan larutan phenil hidrazin HCL dan Natrium asetat (dengan perbandingan 1:4)

sebanyak seujung sendok.

3)  Campur baik-baik, kemudian panaskan dalam penangas air mendidih selama 30 menit,

angkat dan dinginkan

4)  Perhatikan kristal yang terbentuk di bawah mikroskop

5)  Catat dan gambarkan bentuk kristalnya!

g.  Uji Bial

Tujuan :

Membuktikan adanya pentose

Prinsip :

Dehidrasi pentose oleh HCL pekat menghasilkan furfural dan dengan penambahan

orsinol (3,5-dihidroksi toluene) akan berkondensasi membentuk senyawa kompleks

 berwarna biru.

Alat dan Bahan :

1.  Maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa dan arabinosa dalam larutan 1%2.  Pereaksi Bial

3.  HCL Pekat (37%)

4.  Pengatur waktu

5.  Penangas air 

6.  Tabung Reaksi

7.  Penjepit tabung

8.  Pipet tetes

Cara kerja :

1)  Sedikan 4 buah tabung reaksi, isi masing-masing dengan :

a.  5 ml pereaksi + 2ml larutan conto

 b.  5 ml pereaksi + 3-5 ml glukosa 1%

c.  5 ml pereaksi + 3-5 ml fruktosa 1%

d.  5 ml pereaksi + 3-5 Gum arab

2)  Panaskan perlahan-lahan hingga mendidih, kemudian dinginkan, endapan atau larutan

 berwarna hijau yang terjadi menunjukan reaksinya yang positif.

3)  Bila warnannya tidak jelas, encerkan beberapa ml dengan 3 bagian air, lalu tambahkan 1

ml amyl-alkohol, tetapi kadang-kadang terlihat setelah diencerkan dengan air.

4)  Catat dan terangkan hasil reaksinya.

7/21/2019 Penuntun Pratikum Edit

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-pratikum-edit 7/14

P a g e | 7

Lab. Fisiologi dan Biokimia

h.  Hidrolisis Polisakarida

Tujuan :

Mengidentifikasi hasil hidralisis polisakarida

Prinsip :

Polisakarida terdapat pada sebagian besar tanaman dalam golongan umbi seperti

kentang dan pada biji-bijian seperti jagung atau padi. Salah contoh polisakarida yang paling

umum adalah pati. Patiterbagi menjadi dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas.

Fraksi terlarut disebut amilosa (kurang lebih 20%), dengan struktur makromolekul linier yang

dengan iodium memberikan warna biru. Sebaliknya, fraksi yang tidak larut disebut amilopektin

(kurang lebih 80%) dengan struktur bercabang. Denagn penambahan iodium, fraksi

memberikan warna ungu sampai merah.

Pati dalam suasana asam bila dipanaskan akan terhidralisis menjadi senyawa-

senyawa yang lebih sederhana. Hasil hidralisis dapat diuji dengan iodium dan menghasilkan

warna biru sampai tidak berwarna. Hasil akhir hidralisis ditegaskan dengan Uji Benedict dan

Barfoed.

Cara kerja :

1)  Masukan 10 ml larutan conto (dedak, amilum, dan jagung) ke dalam tabung reaksi lalu

tambahkan 1 ml HCL 10%

2)  Panaskan dalam penangas air mendidih

3)  Lakukan Uji yodium setiap 3 menit dengan cara mengambil setetes hidrolisat kedalam plat

tetes dan tambahkan setetes yodium encer 

4)  Ulangi Uji ini setiap 3 menit sampai warna yodium tidak berubah (tetap kuning)

5)  Dinginkan hidrolisat dan netralkan dengan larutan Na2SO3KH beberapa tetes atau larutan

 NaOH 2% dengan menggunakan lakmus sebagai indicator 

6)  Larutan dibagi 2, yang satu dilakukan Uji Benedict dan yang lain dilakukan Uji barfoed,

amati hasilnya!

7)  Catat pada menit ke berapa hidralisat sempurna!

i.  Uji Kuantitatif (penetapan kadar glukosa menurut Benedict)

Prinsip penetapan kadar glukosa menurut benedict Kualitatif, di dalam larutan Benedict

kuantitatif mengandung KCNS dan K 4Fe(CN)6. Dengan adanya KCNS, maka setelah reduksi

tidak terjadi endapan merah, tetapi endapan putih dari CuCNS. Titik akhir titrasi dapat dilihat

dengan jelas (dari biru menjadi putih). K 4Fe(CN)6 dalam jumlah kecil membantu supayaCu2O

larut dalam larutan.

Larutan Benedict Kuantitatif terdiri atas :

 Na-Sitrat 200 gr 

 Na-Karbonat anhidrida 100 gr 

Kalium Thiosianat 125 gr 

CuSO4 18 gr 

Kalium Ferrosianida 5 gr 

Air suling/Aqudest hingga 1 lt

10 ml Benedict = 1 mg glukosa

Cara kerja :

1)  10 ml larutan Benedict kuantitatif dan 2 gr Na-karbonat Anhidrous (atau 4 gr Na-Karbonat

Kristal) dimasukan kedalam Erlenmeyer (labu titrasi)

2)  Buret yang berisi larutan glukosa (dari glukosa contoh ; dedak, jagung, rumput, dan serum

darah) dipasang diatas labu titrasi

3)  Campuran dalam (1) dipanaskan sampai mendidih

4)  Lakukan titrasi hingga warna biru cepat hilang

5)  Kadar glukosa dalam contoh dapat ditentukan

6)  Lakukan percobaan 3-4 kali sampai hasilnya meyakinkan

7)  Perbedaan dari 0,1 sampai 0,2 ml dari setiap titrasi menentukan hasil kerja yang baik.

7/21/2019 Penuntun Pratikum Edit

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-pratikum-edit 8/14

P a g e | 8

Lab. Fisiologi dan Biokimia

Perhitungan :

Misal larutan glukosa yang dipakai x ml

10 ml benedict =10 mg glukosa = x ml

Dalam 100 ml larutan glukosa (sample) terdapat

100/x. 10 mg glukosa = y glukosa

Jadi kadar glukosa = Y mg

Catatan :

Supaya didapat hasil yang baik maka :

1.  Sebelum melakukan titrasi, larutan Benedict harus dipanaskan sampai mendidih dan diaduk 

agar Na-Karbonatnya larut.

2.  Mula-mula turunkan larutan glukosa dari buret dengan cepat sampai terbentuk sedikit endapan

 putih dan warna biru mulai berkurang, lalu teteskan perlahan-lahan hingga warna biru hilang3.  Pada waktu titrasi, larutan harus tetap mendidih dan diaduk terus

4.  Bila larutan menjadi pekat karena terjadi penguapan, dapat ditambahkan aquadest secukupnya.

Penambahan dapat dilakukan beberapa kali.

7/21/2019 Penuntun Pratikum Edit

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-pratikum-edit 9/14

P a g e | 9

Lab. Fisiologi dan Biokimia

II

LIPIDA

Lipida merupakan suatu kelompok senyawa organik yang heterogen, banyak terdapat dalam

tanaman, hewan atau manisia. Lipida tidak mempunyai rumus emperis dan struktur yang sama tetapi

terdiri atas beberapa golongan. Lipida mempunyai sifat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut

organic non polar seperti eter, kloroform, aseton, dan benzene.

Lipida merupakan unsure makanan yang penting, selain kalorinya tinggi, juga mengandung

vitamin-vitamin yang larut dalam lemak dan asam-asam lemak assensial. Lipida mencakup minyak, lilin,

lemak, dan senyawa yang sejenis. Lipida merupakan komponen penting dalam membrane sel, termasuk 

diantaranya fosfolipid, glikolipid dan dalam sel hewan adalah kolesterol. Kolesterol merupakan senyawa

induk bagi steroid lain yang disintesis dalam tubuh. Steroid adalah hormon-hormon yang penting seperti

hormone korteks, adrenal, hormone seks, vitamin D, dan asam empedu.

Dalam latihan berikut ini dilakukan percobaan mengenai sifat-sifat secara umum, antara lain :

A. Uji kelarutan

Tujuan : mengetahui kelarutan lipida pada pelarut tertentuPrinsip : Pada umumnya, lemak dan minyak tidak larut dalam air, tetapi sedikit larut dalam alcohol

dan larut sempurna dalam pelarut organic seperti eter, kloroform, aseton, benzene, atau

 pelarut nonpolar lainnya.

Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil karena bila dibiarkan, maka

kedua cairan akan memisah menjadi dua lapisan. Sebaliknya, minyak dalam soda (Na2CO3)

akan membentuk emulsi yang stabil karena asam lemak yang bebas dalam dalam larutan

lemak bereaksi dengan soda membentuk sabun. Sabun mempunyai daya aktif permukaan,

sehingga tetes-tetes minyak menjadi tersebar seluruhnya.

1)  Sedikan 6 buah tabung reaksi, masing-masing diisi dengan 2 ml

a.  Air 

 b.  Alkohol panas

c.  Alkohol dingin

d.  Eter 

e.  Kloroform

f.  Larutan natrium karbonat 2%

2)  Teteskan lemak/minyak ke dalam masing-masing tabung tersebut, catat pada pelarut mana yang paling

sempurna.

3)  Perhatikan kelarutan minyak/lemak tersebut, catat pada pelarut mana yang palin sempurna

4)  Teteskan setetes larutan pada kertas saring, perhatikan ada tidaknya noda setelah menguap, kehadiran

lemak ditandai dengan adanya noda.5)  Bagaimana kesimpulan anda tentang percobaan ini ?

B. Uji ketidakjenuhan

Tujuan : Mengetahui sifat ketidakjenuhan minyak atau lemak 

Prinsip : Kompoaiai asam lemak dalam trigliserida terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak 

tidak jenuh. Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak mempunyai ikatan rangkap,

sedangkan asam lemak tidak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai satu atau lebih

ikatan rangkap.

Sumber asam lemak jenuh banyak terdapat dalam hewan (lemak hewani) seperti asam

 palmitat dan asam stearat, sedangkan asam lemak tidak jenuh kebanyakan berasal dari

tanaman (minyak nabati) dan beberapa di antaranya merupakan asam lemak esensial seperti

asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.

C C + Br2 C C

Br Br 

7/21/2019 Penuntun Pratikum Edit

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-pratikum-edit 10/14

P a g e | 10

Lab. Fisiologi dan Biokimia

Cara kerja :

1)  a. Larutkan 1 tetes asam oleat dalam 1 ml kloroform

 b. Tambahkan 2 atau 3 tetes larutan yod. Hubl.

c. Kocok, warna yod. Akan segera hilang

d. Ulangi percobaan (bila mungkin) dengan menggunakan asam palmitat. Apa bedanya ?

2) a. Sediakan 5 buah tabung reaksi, isi masing-masing 1 ml dengan :1. Minyak kelapa (minyak curah)

2. Minyak sawit kemasan

3. Mentega

4. Margarin

5. Lemak hewan (lemak sapi)

 b. Tambahkan sejumlah kloroform (jumlah yang sama dengan sample)

c. Tambahkan yod. Hubl tetes demi tetes (setiap penambahan yod. Hubl lakukan percobaan)

d. Perhatikan perubahan warna yang terjadi ! catat mengapa demikian ? Apakah gunanya ?

C. Uji Akrolein

Tujuan : Untuk mengetahui kehadiran gliserol

Prinsip : Lemak merupakan ikatan ester antara asam lemak  dengan gliserol. 

Gliserol larut dalam air dan alcohol, tetapi tidak larut dalam eter, kloroform, dan benzene.

Pengujian kehadiran gliserol dapat dilakukan dengan uji akrolein.

Cara kerja

Sedikan 3 buah tabung reaksi

1)  Isi masing-masing dengan :

a.  10 tetes minyak (curah/kemasan)

 b.  10 tetes gliserolc.  10 tetes palmitat

2)  Tambahkan pada masing-masing tabung reaksi serbuk kalium hydrogen sulfat

3)  Panaskan hati-hati di atas api langsung, perhatikan asap yang terbentuk (akrolein ditandai dengan asap

 putih)

4)  Tuliskan persamaan reaksi dari pembentukan akrolein ini

5)  Apa yang dapat disimpulkan dari percobaan ini ?

M. Uji kolesterol 

Tujuan : Mengetahui adanya sterol (kolesterol) dalam suatu bahan secara kualitatif 

Prinsip : Kelompok lipid seperti fosfolipid dan sterol merupakan komponen penting yang terdapat

dalam membran semua sel hidup. Kolesterol adalah sterol utama yang banyak terdapat di

alam . Untuk mengetahui adanya sterol dan kolesterol, dapat di lakukan uji kolesterol

menggunakan reaksi warna. Salah satu di antaranya ialah reaksi Lieberman Burchard. Uji

ini positif bila reaksi menunjukan warna yang berubah dari merah, kemudian biru dan hijau.

Warna hijau yang terjadi sebanding dengan konsentrasi kolesterol dalam bahan.

Cara kerja

Sediakan tabung reaksi yang kering dan bersih

1)  Isi dengan 5 tetes conto + 1 ml kloroform + 2 ml asam asetat anhidrida + 4 tetes H 2SO4 pekat

2)  Perubahan warna dari merah, biru kemudian ungu dan diakhiri dengan warna hijau, menandakan

kehadiran kolesterol (reaksi +)

3)  Buat seperti reaksi di atas dengan menggunakan 1 ml kolesterol (dalam jumlah sedikit)

4)  Tugas : tulis rumus bangun kolesterol dan bandingkan derajat kedua reaksi tersebut diatas.

7/21/2019 Penuntun Pratikum Edit

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-pratikum-edit 11/14

P a g e | 11

Lab. Fisiologi dan Biokimia

III

PROTEIN

A. Uji komposisi Dasar (Uji komposisi Elementer)

Tujuan : Mengidentifikasi adanya unsur-unsur penyusun protein

Prinsip : Semua jenis protein tersusun karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). Ada

 pula protein yang mengandung sedikit belerang (S) dan fosfor (P).

Dengan metode pembakaran atau pengabuan, akan diperoleh unsure-unsur penyusun protein,yaitu C, H, O, dan N.

Cara kerja

Sediakan beberapa tabung reaksi bersih dan kering

1)  Masing-masing diisi dengan sedikit conto padat dan albumin padat (tepung albumin)2)  Panaskan dengan secara berangsur-angsur dan perhatikan baunya3)  Bau rambut terbakar adalah spesifik untuk senyawa nitrogen4)  Kegosongan (warna hitam) menunjukan adanya karbon. Sedangkan kondensasi air di bagian atas

tabung menandakan adanya oksigen dan hidrogen

Sediakan beberapa tabung reaksi yang bersih dan kering

1)  Masing-masing diisi dengan sedikit conto padat dan tepung albumin2)  Setiap tabung ditambah dengan Kristal NaOH sejumlah 2 kali lebih banyak 3)  Gantungkan kertas lakmus merah yang basah di bibir tabung

4)  Panaskan hati-hati perhatikan baunya dan pengaruh perubahan pada kertas lakmus5)  Bau ammonia yang keluar dan perubahan kertas lakmus menjadi biru menunjukan adanya nitrogen

dan hydrogen

Sediakan beberapa tabung yang bersih dan kering

1)  Masing-masin diisi dengan tepung/larutan conto dan tepung albumin2)  Tambahkan masing-masing 5ml NaOH 10%3)  Didihkan dan tambahkan 10 tetes larutan pb asetat 5% yang menyebabkan warna larutan menjadi

gelap (hitam)4)  Tambahkan dengan hati-hati 1 ml HCl pekat dan perhatikan bau khas yang terjadi

5)  Perhatikan 3) dan 4)

  Terangkan perbedaan antara hasil kedua percobaan di atas  Bila mungkin ulangi kedua percobaan terhadap tepung gelatin

B. Uji Biuret

Tujuan : Membuktikan adanya molekul-molekul peptide dari proteinPrinsip : Ion Cu

2+(dari pereaksi biuret) dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau

ikatan-ikatan peptide yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarnaungu (violet). Reaksi biuret positif terhadap dua buah ikatan peptide atau lebih, tetapinegatif untuk asam amino bebas atau peptida. Reaksi pun positif terhadap senyawa-senyawa

yang mengandung dua gugus : - CH2NH2 – CSNH2  – C(NH)NH2, dan – CONH2.Biuret adalah senyawa denmgan dua ikatan peptide yang terbentuk pada pemanasan duamolekul urea.

Cara kerja

Sediakan beberapa tabung reaksiyang bersih dan kering

1)  Sediakan 4 tabung reaksi yang bersih, lalu masing-masing isilah dengan larutan albumin, kasein,gelatin sebanyak 2 ml

2)  Tambahkan pada setiap tabung 1 ml NaOH 10 % dan 3 tetes CuSO4 0,2%3)  Campurlah dengan baik 4)  Amati perubahan warna yang terjadi

7/21/2019 Penuntun Pratikum Edit

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-pratikum-edit 12/14

P a g e | 12

Lab. Fisiologi dan Biokimia

C. Uji Ninhidrin

Tujuan : Membuktikan adanya asam amino bebas dalam proteinPrinsip : Semua asam amino atau peptida yang mengandung asam α-amino bebas akan bereaksi dengan

ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru. Namun, prolin dan hidroksiprolin menghasilkan senyawa berwarna kuning.

Cara kerja

1)  Sediakan tabung reaksi masukan 1 ml larutan conto ditambah dengan 1 ml 0,1 M buffer asam asetat(pH – 5) dan 20 tetes 0,1 % larutan ninhidrin. Panaskan di atas penangas air mendidih selama 10menit dan perhatikan warna biru yang terbentuk. Tuliskan persamaan reaksinya.

2)  Lakukan uji nin dengan albumin 2%

D. Uji Xantoprotein

Tujuan : Membuktikan adanya asam amino tirosin, triptofan, atau fenilalanin yang terdapat dalam

 protein 

Prinsip : Reaksi pada uji xantoprotein didasarkan pada nitrasi inti benzene yang terdapat pada molekul protein. Jika protein yang mengandung cicin benzene (tirosin, triptofan, dan fanilalanin)

ditambahkan asam nitrat pekat, maka terbentuk endapan putih yang dapat berubah menjadikuning sewaktu dipanaskan. Senyawa nitro yang terbentuk dalam suasana basa akan

terionisasi dan warnanya berubah menjadi jingga.

Cara kerja

1)  Sediakan beberapa tabung reaksi

2)  2 ml larutan conto + 0,5 ml HNO3 pekat, perhatikan endapan putih yang terbentuk lalu panaskanhati-hati hingga terbentuk warna kuning. Dinginkan dibawah air kran lalu tambahkan hati-hati

larutan NaOH 10% atau NH4OH hingga basa, ditandai dengan terjadinya perubahan warna kuningmenjadi kuning tua, kemudian jingga.

E. Pembentukan Endapan dengan Asam dan Alkali

1)  Sediakan 3 tabung reaksi yang bersih dan masing-masing isilah dengan larutan albumin, gelatinsebanyak 2 ml

2)  Tabung pertama teteskan dengan satu tetes HCl pekat, lalu catat perubahan yang terjadi, lalu kocok  perlahan-lahan dan panaskan dengan hati-hati. Catat perubahan yang terjadi.

3)  Tabung kedua ditambahkan dengan asam asetat glacial.4)  Tabung ketiga ditambah dengan larutan NaOH 10%5)  Bagaimana pengaruh ketiga zat tersebut terhadap pengendapan protein dalam larutan conto dan

albumin 2%. Jelaskan

S. Pembentukan Endapan dengan Garam dari Logam Berat

1)  Sediakan beberapa tabung reaksi yang bersih dan kering

2)  Masukan 2 ml larutan conto + 1 tetes larutan 0.2% CuSO4 hingga terjadi endapan dan perhatikansetiap perubahan yang terjadi pada setiap kali penetesan. Perhatikan apakah endapan yang terbentuk 

dan apakah endapan ini permanen atau lebih melarut kembali pada penambahan reagen berlebih3)  Ulangi percobaan 2) dengan menambahkan larutan 2% pb asetat, 2% CuSO4, 2% Hgcl2, dan 2%

FeCl3.

F. Pengendapan Protein oleh asam-asam kompleks

Cara kerja

1)  Sediakan 4 tabung reaksi, masing di isi dengan 2 ml larutan conto 

2)  Tabung pertama + tetes demi tetes asam pikrat jenuh 

3)  Tabung kedua + tetes demi tetes larutan T.C.A 

4)  Tabung ketiga + tetes demi tetes larutan phospotungstat (sebelumnya asamkan dulu dengan 2%asam asetat

5)  Tabung ke empat + tetes demi tetes larutan 2% asam phosphomolibdat (sebelumnya diasamkan duludengan 2 tetes larutan asam asetat 2%) 

6)  Perhatikan penambahan sedikit demi sedikit reagen terhadap pengendapan 

7)  Ulangi percobaan di atas dengan 1 ml albumin 2%. 

7/21/2019 Penuntun Pratikum Edit

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-pratikum-edit 13/14

P a g e | 13

Lab. Fisiologi dan Biokimia

IV

ENZIM

  Persiapan conto enzim (air ludah)

1.  Mula-mula kumur-kumur dahulu2.  Tampung air ludah sebanyak 10 cc

3.  10 cc ludah tersebut diencerkan dengan aquadest sampai dengan 20 cc4.  Conto siap di analisa

A.  Derajat Keasaman Enzim

Cara kerja

Teteskan air ludah di atas kertas lakmus

1)  Lakmus merah menjadi biru…………………..basa 

2)  Lakmus biru menjadi merah…………………..asam 3)  Lakmus biru tetap biru………………………...netral 4)  Lakmus merah tetap merah……………………netral 

B.  Komposisi dasar

Cara kerja

1.  Uji Biuret

Siapkan beberapa tabung reaksi yang bersih dan kering  Masukan 3 ml larutan conto + 2 ml NaOH 10% + 1 tetes larutan CuSO 4 0.1%. Campur 

dengan baik dan kalau tidak terbentuk warna ungu muda atau ungu, tambahkan lagi beberapa tetes larutan CuSO4.

2.  Uji Molish

Siapkan beberapa tabung reaksi yang bersih dan kering  Masukan larutan conto + 5 tetes pereaksi molish. Campurkan dengan baik, tambahkan

 perlahan-lahan melalui dinding tabung sebanyak 3 ml H2SO4 pekat. Warna kemerahan pada batas ke dua cairan tersebut, dinyatakan reaksi positif.

C.  Penentuan pH optimum

Tujuan : Membuktikan bahwa derajat ke asaman (pH) mempengaruhi aktifitas enzim.Prinsip : Enzim bekerja pada kisaran pH tertentu dan umumnya tergantung pada pH

lingkungannya. Enzim menunjukan aktivitas maksimal pada pH optimum, umumnyaantara pH 6-8,0. Jika pH rendah atau tinggi, maka dapat menyebebkan enzim mengalamidenaturasi,sehingga menurunkan aktivitasnya.

Cara kerja 

Sediakan beberapa tabung reaksi yang bersih dan kering.

1.  Tabung pertama masukan 1 ml conto + 1 ml amilum + 2 ml HCl 0,4 %

2.  Tabung kedua masukan 1 ml conto + 1 ml amilum + 2 ml asam laktat3.  Tabung ketiga masukan 1 ml conto + 1 ml amilum + 2 ml H2O4.  Tabung ke empat masukan 1 ml conto + 1 ml amilum + 2 ml Na2CO3 1%

Kocok masing – masing tabung, kemudian disimpan dalam penangas air (370

C ) selama 15 menit.Setiap tabung dibagi 2, lakukan uji Yodium dan uji Benedict.

7/21/2019 Penuntun Pratikum Edit

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-pratikum-edit 14/14

P a g e | 14

Lab. Fisiologi dan Biokimia

D.  Uji Aktivitas Kerja Enzim

Cara kerja

5 ml ektrak jagung + 1 ml air ludah. Simpan dalam penangas air (37 0C)

  Setiap 3 menit lakukan uji yodium sampai pada pengujian terakhir uji yodium negative.

  Hidrolisa diangkat dan dilakukan uji Benedict dan Barfoed

  Uji Benedict

Tujuan : Membuktikan adanya gula reduksiPrinsip : Gula yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ 

dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O berwarnamerah bata.

Cara kerja

-  1 ml larutan conto + 3 ml larutan benedict, dipanaskan diatas api langsungPerubahan warna dan bentuk endapan merah bata menunjukan reaksi positif.

  Uji Barfoed

Tujuan : Membedakan antara monosakarida dan disakaridaPrinsip : Ion Cu

2+(dari pereaksi Barfoed) dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat

oleh gula reduksi monosakarida dari pada disakarida dan menghasilkan endapanCu2O berwarna merah bata.

Cara kerja

-  1 ml larutan conto + 3 ml larutan Barfoed, dipanaskan di atas api langsung.

Perubahan warna dan terbentuk endapan merah bata menunjukan reaksi positif.