penuntun praktikum fisiologi
TRANSCRIPT
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM
FISIOLOGI
Tim Penyusun:
Dr. Wen Krismadi, MKes
Dr. Hardi Darmawan, MPH, FRSTM, DAFK
Dr. Swanny, MSc
Dr. A. Kadir Syarkowi
Dr. Herry Asnawi
Dr. Irfannuddin, SpKO
Drg. Hj. Nursiah Nasution, MKes
Dr. Trinovita Andraini
BAGIAN FISIOLOGI DAN FISIKA MEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2004
IDENTITAS
PEMILIK BUKU PRAKTIKUM
NAMA : _________________
NIM : _________________
KELOMPOK : _________________
Foto Diri
TATA TERTIB PRAKTIKUM FISIOLOGI
1. Mahasiswa harus hadir tepat waktu. Bila terlambat tanpa alas an yang jelas, dosen pembimbing berhak melarang mahasiswa tersebut untuk mengikuti praktikum dan dianggap alpa.
2. mahasiswa harus mengikuti semua praktikum yang dijadwalkan. Bila tidak hadir
karena sakit (disertai surat keterangan dokter) atau izin khusus, harus melapor kepada dosen pembimbing untuk diatur waktu penggantian.
3. Bila mahasiswa melakukan praktikum tambahan di luar jadwal yang ditetapkan,
maka semua bahan praktikum dibebankan kepada mahasiswa tersebut.
4. Sebelum praktikum, mahasiswa harus sudah mempelajari teori dan cara kerja
praktikum yang akan dikerjakan. Bila ternyata mahasiswa belum siap, dosen pembimbing berhak mengeluarkan mahasiswa untuk tidak mengikuti praktikum.
5. Sebelum praktikum, mahasiswa harus mengikuti ujian prapraktikum.
6. Selama mengikuti praktikum, mahasiswa harus menggunakan jas praktikum,
tanda pengenal, dan sandal jepit yang baru dipakai ketika memasuki ruang praktikum.
7. Selama praktikum, mahasiswa dlarang merokok, menyalakan telepon genggam,
bersenda gurau, dan melakukan hal lain yang tidak berhubungan dengan praktikum.
8. Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan ruang praktikumtanpa izin dari
pembimbing praktikum.
9. Periksa dengan teliti alat yang dipinjam sebelum dipakai. Selama dipakai, alat-
alat tersebut menjadi tanggung jawab kelompok mahasiswa dan bila rusak atau hilang, harus diganti oleh kelompok mahasiswa paling lambat pada praktikum yang terakhir.
10.Segera setelah praktikum, bersihkan alat-alat, buang sampah pada tempatnya dan pertanggungjawabkan kepada petugas laboratorium.
11.Setiap selesai praktikum, mahasiswa harus mengikuti ujian pasca praktikum.
DAFTAR ISI
Praktikum I, Cold Pressure Test ………………………………………………. 1
Praktikum II, Havard Step Test ………………………………………………… 3
Praktikum III, Pengukuran Tekanan Darah Secara Tidak Langsung ……….5
Praktikum IV, Kelelahan Otot Syaraf ……………………………………………8
PRAKTIKUM I
COLD PRESSURE TEST
(KENAIKAN TEKANAN DARAH DENGAN PENDINGINAN)
Tujuan
Mendemonstrasikan reaksi tekanan darah terhadap perubahan suhu
Alat dan bahan
1. Sfigmomanometer dan Stetoskop
2. Ember kecil berisi air es
Untuk dapat mengikuti praktikum, peserta harus dapat menjawab pertanyaan berikut::
1. Terangkan respon tubuh terhadap stres?2. Terangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah?3. Terangkan bagaimana pengaruh perubahan temperatur terhadap stress dan tekanan darah?
Cara Kerja
1. Pasang manset sfigmomanometer pada lengan kanan atas naracoba yang telah beristirahat.2. Ukur tekanan darah sampai mendapat nilai yang sama 3 kali berturut-turut untuk menentukan
tekanan darah basal.3. Manset tetap terpasang tanpa tekanan, naracoba memasukkan tangan kirinya ke ember berisi air
es (suhu 4 0C) sampai pergelangan tangan.4. Tentukan tekanan sistolik dan diastolik pada detik ke-30 dan detik ke-60 pendinginan (Usahakan
mengukur tekanan darah secara tepat).5. Setelah tekanan darah ditetapkan, segera angkat tangan dari air es, kemudian temukan tekanan
darah pasca pendinginan setiap 2 menit sampai kembali ke tekanan basal.
Lakukan percobaan ini untuk seluruh mahasiswa
Catatan:
Bila perubahan tekanan sistolik > 20 mmHg dan Diastolik > 15 mmHg dari keadaan basal, si naracoba termasuk dalam kelompok hipereaktor, bila perubahan tekanan lebih kecil disebut hiporeaktor. Bila mengukur TD secara cepat sulit dilakukan, percobaan dapat dilakukan 2 kali. Percobaan I hanya mengukur
tekanan sistolik, percobaan II mengukur tekanan diastolik. Akan tetapi, antara percobaan I dan II, tekanan darah naracoba harus kembali ke tekanan darah basal.
Hasil Percobaan
No. Naracoba TD basal TD 30” TD 60” TD 2' I TD 2' II Kategori
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Jawab pertanyaan berikut:
1. Apakah dalam keluarga naracoba dalam satu garis keturunan (ayah, ibu, saudara) ada yang menderita penyakit hipertensi?
No. Naracoba Hipertensi dalam keluarga Yang menderita hipertensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
PRAKTIKUM II
HAVARD STEP TEST
Tujuan
Menganalisis tingkat kebugaran jantung paru
Alat dan Bahan
1. Bangku havard modifikasi (17 inchi)2. Pengukur waktu (arloji/stopwatch)3. Metronom ketukan 120x/menit4. Sfigmomanometer dan stetokop
Untuk dapat mengikuti praktikum, peserta harus dapat menjawab pertanyaan berikut:
1. Jelaskan perjalanan Oksigen mulai dari saluran nafas sampai ke tingkat seluler?2. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat 3 mekanisme pembentukan ATP pada manusia?3. Terangkan pengaruh sistem saraf otonom terhadap fungsi jantung dan pembuluh darah?
Cara Kerja
1. Lakukan pemanasan ringan selama 5 menit sebelum mulai2. Naracoba berdiri menghadap bangku havard sambil mendengarkan detakan metronom
berfrekuensi 120x/menit3. Pada detakan I, naracoba menempatkan salah satu kaki (dominan) diatas bangku.4. Pada detakan ke-2, kaki yang lain naik ke atas bangku sehingga naracoba telah berdiri tegak
diatas bangku.5. Pada detakan ke-3, kaki yang pertama naik diturunkan6. Pada detakan ke-4, kaki kedua diturunkan sehingga naracoba telah kembali di atas lantai.7. Tepat pada detakan berikutnya (ke-5) kaki yang pertama kembali naik ke atas bangku, demikian
seterusnya.8. Siklus tersebut diulang terus menerus sampai naracoba tidak kuat lagi, namun tidak lebih dari 5
menit. Catat waktu berapa lama naracoba bertahan (arloji/stopwatch)9. Segera setelah itu naracoba disuruh duduk. Segera hitung dan catat frekuensi denyut nadi selama
30 detik sebanyak 3x, yaitu: dari 1-1'30” (N1), dari 2'-2'.30'' (N2), dan dari 3'-3'.30” (N3) setelah duduk.
Hitung indeks kesanggupan dengan cara berikut:
Cara Lambat:
Indeks Kesanggupan = Lama naik turun (detik) x 100
2 x (N1+N2+N3)
Nilai normal:
< 55 : Kurang
64. : Sedang
79. : Cukup
89. : Baik
> 89 : Sangat baik
Cara cepat:
a. Dengan rumus
a. Indeks Kesanggupan = Lama naik turun (detik) x 100
5,5 x N1
b. Dengan tabel
Lama
naik turun
Denyut nadi 1 menit - 1 menit 30 detik (N1)
40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 >89
0.00-0.29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50.30-0.59 20 15 15 15 15 10 10 10 10 10 101.00-1.29 30 30 25 25 20 20 20 20 15 15 151.30-1.59 45 40 40 35 30 30 25 25 25 20 202.00-2.29 60 50 45 45 40 35 35 30 30 30 252.30-2.59 70 65 60 55 50 45 40 40 35 35 353.00-3.29 85 75 70 60 55 55 50 45 45 40 403.30-3.59 100 85 80 70 65 60 55 55 50 45 454.00-4.29 110 100 90 80 75 70 65 60 55 55 504.30-4.59 125 110 100 90 85 75 70 65 60 60 555.00 130 115 105 95 90 80 75 70 65 65 60
Nilai normal:
< 50 : Kurang
50-80 : Sedang
>80 : Baik
Hasil Percobaan
No. Naracoba Metode Lambat Metode Cepat
Nilai Kategori Nilai rumus Nilai tabel kategori
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
PRAKTIKUM III
PENGUKURAN TEKANAN DARAH ARTERI SECARA TIDAK LANGSUNG
Tujuan
1. Mengukur tekanan darah arteri brachialis melalui auskultasi dan palpasi.2. Mengukur tekanan arteri brachialis pada berbagai posisi3. Membandingkan ukuran tekanan darah sebelum dan sesudah kerja otot
Alat dan bahan
1. Sfigmomanometer2. Stetoskop
Untuk dapat mengikuti praktikum, peserta harus menjawab pertanyaan berikut:
1. Uraikan perjalanan arteri brakhialis!2. Apa yang dimaksud tekanan sistolik dan diastolik?3. Terangkan fase-fase korotkof!4. Faktor-faktor apa yang menentukan tekanan darah?
Cara memasang manset yang benar:
1. Lengan baju digulung setinggi mungkin sehingga tidak terlilit manset2. Tepi bawah manset berada pada 2-3 jari di atas fossa cubiti3. Pipa karet jangan menutupi fossa cubiti4. Manset diikat dengan cukup ketat5. Stetoskop diafragma terletak tepat di atas denyut arteri brachialis
A. PENGUKURAN TEKANAN DARAH PADA BERBAGAI POSISI
Cara Kerja
1. Naracoba berbaring terlentang selama 10 menit.2. Pasang manset sfigmomanometer pada lengan kanan atas naracoba.3. Temukan denyut a. brachialis pada fossa cubiti dan a. radialis pada pergelangan tangan melalui
palpasi.
4. Sambil meraba a. radialis, pompa manset sampai a. radialis tidak teraba lagi (mencapai tekanan sistolik). Bila a. radialis tidak teraba, manset terus dipompa sampai 30 mmHg diatas tekanan sistolik.
5. Letakkan stetoskop di atas denyut a. brachialis. 6. Turunkan tekanan udara dalam manset (buka klep udara) secara perlahan sambil mendengarkan
adanya bunyi pembuluh (penurunan tekanan 2-3 mmHg per 2 denyut)7. Tentukan kelima fase korotkoff.8. Ulangi pengukuran (no.4-7) sampai 3 kali untuk mendapat nilai rata-rata, catat hasilnya. (sebelum
mengulang yakinkan bahwa tekanan manset kembali nol).9. Naracoba duduk, tunggu 3 menit, lakukan pemeriksaan tekanan darah seperti prosedur diatas.
(Posisi lengan atas sedikit merapat ke batang tubuh). 10. Naracoba berdiri, tunggu 3 menit, lakukan pemeriksaan tekanan darah seperti prosedur di atas.
(Posisi lengan atas sedikit merapat batang tubuh).11. Bandingkan tekanan darah pada 3 posisi tersebut.
Hasil Percobaan
No. Naracoba Berbaring Duduk Berdiri
Sist Dias sist Dias Sist Dias
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
B. PENGUKURAN TEKANAN DARAH SECARA PALPASI
Cara Kerja
1. Naracoba dalam posisi duduk, lengan bawah berpangku di atas paha, pergelangan supinasi.2. Lakukan pemeriksaan tekanan darah dengan auskultasi seperti percobaan A, tentukan tekanan
sistolik dan diastolik.3. Turunkan tekanan manet sampai posisi nol.4. Sambil meraba a. brachialis, naikkan tekanan manset sampai denyut a. radialis tidak teraba.
Tekanan terus dinaikkan sampai 30 mmHg diatasnya.5. Tanpa mengubah letak jari, turunkan tekanan manset sampai denyut a. radialis kembali teraba.
Pada saat a. radialis teraba, manometer Hg menunjukkan tekanan sistolik.
6. Bandingkan tekanan sistolik melalui aukultasi.
Hasil Percobaan
No. Naracoba Auskultasi Palpasi
Sistolik Diatolik Sistolik Diastolik?
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
C. PENGUKURAN TEKANAN DARAH SETELAH AKTIVITAS OTOT
Cara Kerja
1. Ukur tekanan darah sistolik dan diastolik a. brachialis pada posisi duduk seperti percobaan A2. Tanpa melepaskan manset, naracoba berlari di tempat dengan 120 lompatan per menit selama 2
menit. Segera setelah berlari, naracoba langsung duduk dan ukur tekanan darah.3. Ulangi pengukuran tiap 1 menit sampai tekanan kembali kenilai semula.
Hasil Percobaan
No. Naracoba TD basal TD 0” TD 1” TD 2” TD 3” TD 4”
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
PRAKTIKUM IV
KELELAHAN OTOT SYARAF PADA MANUSIA
Tujuan
1. Mengamati gambaran otot yang memperlihatkan kerja steady state dan kerja dengan kelelahan.2. Mendemonstrasikan pengaruh gangguan peredaran darah terhadap kerja otot-otot jari.
Alat
1. Handgrip dynamometer2. Metronom3. Sfigmomanometer
Sebelum melakukan praktikum, peserta harus menjawab pertanyaan berikut:
1. Sebutkan otot-otot (nama latin) yang berperan dalam gerak fleksi jari-jari tangan!2. Dimana lokasi meraba a. radialis?3. Terangkan dengan singkat mekanisme terjadinya kontraksi!4. Sebutkan dan terangkan dengan singkat 3 mekanisme pembentukan ATP!5. Apa yang dimaksud dengan iskemik?6. Apa yang terjadi bila jaringan mengalami iskemik? Mengapa demikian?
A. KONDISI STEADY STATE / PEMULIHAN SEGERA PADA KERJA OTOT FREKUENSI RENDAH
Cara Kerja:
1. Naracoba meletakkan lengan bawah di atas meja dengan siku fleksi, tangan memegang
bola karet.
2. metronom dipasang dengan ketukan 60x/menit.
3. pada ketukan ke 4 tangan meremas bola karet. Perhatikan angka pada dinamometer dan catat kemudian kembalikan angka dinamometer ke angka nol. Lakukan meremas bola karet setiap ketukan ke 4 sebanyak 15 kali.
4. Catat setiap angka pada dinamometer pada tabel dibawah ini, kemudian buat grafiknya.
Hasil Percobaan:
No. Remasan ke- Angka pada dinamometer
B. PENGARUH GANGGUAN PEREDARAN DARAH TERHADAP KERJA OTOT-OTOT JARI
Cara Kerja:
1. Pasang manset pada lengan kanan naracoba dan letakkan lengan dalam keadaan fleksi di atas meja, tangan meremas bola karet handgrip dinamometer.
2. pasang metronom denganketukan 60x/menit.
3. Lakukan sama seperti percobaan A sampai 15x tarikan.
4. Pada tarikan ke-13, lakukan oklusi arteri dengan memompakan manset sampai arteri radialis tidak teraba lagi. Kemudian kunci klep karet manset.
5. terus lakukan tarikan dalam keadaan oklusi setiap 4 detik sampai naracoba merasa tidak sanggup lagi (kelelahan total). Catat setiap angka pada dinamometer setiap kali remasan.
6. setelah tercapai kelelahan total, buka klep karet manset. Dan teruskan remasan bola karet handgrip dinamometer setiap 4 detik sampai kekuatan naracoba kembali normal. Catat setiap angka pada dinamometer setiap kali remasan.
7. Buat grafik angka-angka tersebut.
Hasil Percobaan
Remasan ke- Sebelum oklusi Saat oklusi Setelah oklusi
Grafik