penugasan_analisis resep

Download PENUGASAN_ANALISIS RESEP

If you can't read please download the document

Upload: catur-nila-pratiwi

Post on 27-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

penugasan analisis resep

TRANSCRIPT

8

ANALISIS RESEP

Identitas Dokter.

Resep harus ditulis dengan lengkap, pada bagian atas resep harus sudah tertera nama dokter dan gelar serta SIP (surat izin praktek). Dibawahnya dilengkapi dengan alamat rumah atau tempat praktek, juga nomor telepon, jam dan hari praktek. Setelah identitas dokter, nama kota dan tanggal resep dibuat, harus ditulis oleh dokter. Identitas ini dibuat agar apoteker dapat mengkonfirmasi jika terdapat kesalahan atau hal-hal yang tidak jelas dalam resep.Analisis: Nama dan gelar dokter, SIP, alamat praktek/alamat rumah tercetak diblanko resep. Penulisannya sudah benar namun tidak dilengkapi dengan nomor telepon, jam dan hari praktek.Superscriptio

Bagian ini merupakan kelengkapan dari resep dokter. Ditulis dengsn symbol R/ (recipe=ambilah). Biasanya sudah tercetak dalam blanko resep, dan terletak di sisi kiri atas serta hanya tercetak satu R/. Sehingga jika diberikan lebih dari satu BSO/formula resep, dapat dilakukan penulisan R/ lagi. BSO/formula pertama yang ditulis sebaiknya untuk mengatasi kausatif penyakit atau yang efeknya lebih spesifik dalam hal ini amoxycilin. Kemudian obat kedua biasanya digunakan untuk mendukung obat pertama/simptomatis dalam hal ini paracetamol.Analisa :Pada resep yang diberikan, penulisan R/ sudah tepat, dan berada di kiri atas. Karena pada resep terdapat dua BSO/formula yang maka dilakukan penambahan penulisan R/.Dalam urutan penulisan sudah benar karena amoxycilin sebagai obat kausatif ditulis terlebih dahulu dan paracetamol sebagai obat simtomatik ditulis sesudahnya. Penulisan formula ini ditulis dengan pedoman penulisan magistralis, karena merupakan formula yang disusun oleh dokter penulis resep. Inscriptio

Bagian ini merupakan batanng tubuh dari resep dokter, yang berisi nama obat, kekuatan, dan jumlah obat yang diperlukan serta ditulis secara jelas. Penulisan nama obat ini dapat menggunakan nama generic, nama standar, atau nama paten. Namun diutamakan penulisan dengan nama generiknya. Penulisan jumlah dan kekuatan obat, dalam satuan atau volume dengan system metric (mg,g,ml,l) dan dengan angka arab (angka yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia 1,2,3,4 dst). Penulisan jumlah obat dalam satuan harus dalam satuan biji menurut BSO (tablet, kapsul, botol, bungkus, dll) dengan angka romawi(I, II,III,IV,dst).Penulisan satuan berat, volume, dan unit:

Analisa :Satuan berat dan volume pada resep telah benar karena, pada dua formula obat yang terdapat pada resep, satuan obat atau formula yang tertulis telah dalam bentuk satuan metric, yaitu mg. Penulisan angka:

Analisa :Penulisan angka dalam resep telah tepat karena menggunakan angka arab yaitu 250 mg untuk amoxycilin, dan 100 mg untuk paracetamol.

Satuan biji/ tablet/ kapsul/ botol:

Analisa :Pada formula amoxycilin dengan bentuk sediaan pulveres sudah tepat karena akan digunakan sebagai terapi terhadap anak berusia 15 bulan, karena pada usia ini balita akan sulit jika mengkonsumsi sediaan tablet. Untuk menghindari rasa pahit dapat dicampur dengan saccharum lactis secukupnya. Dan cara penulisan sejumlah obat telah benar karena menggunakan angka romawi yaitu XII.Pada formula paracetamol dengan bentuk sediaan pulveres sudah tepat karena akan digunakan sebagai terapi pada anak berusia 15 bulan, karena pada usia ini balita akan sulit jika mengkonsumsi sediaan tablet. Dan untuk menghindari rasa pahit dapat dicampur dengan saccharum lactis secukupnya. Dan cara penulisan sejumlah obat telah benar karena menggunakan angka romawi yaitu X.

Kandungan zat aktif obat terhadap pasien:

Analisis :Amoxycilin adalah turunan dari ampisilin yang hanya berbeda satu gugus hidroksil dan memiliki spektrum antibakteri yang sama.Paracetamol merupakan derivate asetanilida adalah merupakan metabolit dari fenasetin.

Penggunaan kombinasi obat:

Analisis:amoxycilin dapat berinteraksi dengan probenesid, interaksi dengan obat ini dapat meninggikan kadar amoksisilin dalam darah dan/atau toksisitasnya. Paracetamol pada dosis tinggi dapat memperkuat efek antikoagulansia,dan pada dosis biasa tidak interaktif. masa paruh khloramfenikol dapat sangat diperpanjang. Kombinasi dengan obat AIDS zidovudin meningkatkan resiko akan neutropenia. Kolisteramin menurunkan absorpssi paracetamol. Metoklopramid mempercepat absorpsi paracetamol (meningkatkan efek).

Transcriptio

Bagian ini mencantumkan bentuk sediaan obat dan jumlahnya. Cara penulisan (dengan singkatan bahasa latin) tergantung dari macam formula resep yang digunakan. Jumlah obat ditulis dengan angka romawi (I,II,III,IV,dst).Dosis individual, kesesuaian dengan umur pasien.

Dosis obat tiap individu berbeda-beda tergantung umur, berat badan, dan ada atau tidaknya kelainan organ-organ farmakokinetik.Amoxycilin :Oral :

Dewasa 250-500 mg tiap 8 jamBayi 20 kg: sama dengan dewasa.

Suntikan IM:

Dewasa 500 mg tiap 8 jam.Anak 50-100 mg/kg/hari.

Suntikan IV atau infuse:

Dewasa 1 gr tiap 6 jam.Anak 50-100 mg/kg/hari.

Paracetamol :Oral

Dewasa 500-1000 mg setiap 6 jam.Anak 6-12 tahun 125-250 mg 3-4X sehari.Bayi dan anak kecil dengan bentuk tetes (ukuran pipet=60 mg/0,6 ml) atau elixir (125 mg/5 ml)Bayi