penjelasan mengenai perubahan iklim

Upload: yulizar-prawiranti

Post on 31-Oct-2015

37 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGASKIMIA LINGKUNGAN

PERUBAHAN IKLIM

YULIZAR PRAWIRANTIH2031121004

MAGISTER KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS TANJUNGPURA20131. Penjelasan mengenai perubahan iklim1.1 definisi perubahan iklimIPCC (2001) menyatakan bahwa perubahan iklim merujuk pada variasi rata-rata kondisi iklim suatu tempat atau pada variabilitasnya yang nyata secara statistik untuk jangka waktu yang panjang (biasanya dekade atau lebih). Selain itu juga diperjelas bahwa perubahan iklim mungkin karena proses alam internal maupun ada kekuatan eksternal, atau ulah manusia yang terus menerus merubah komposisi atmosfer dan tata guna lahan.

1.2 Penyebab perubahan iklimPerubahan iklim, yang dipicu oleh pemanasan global lebih diakibatkan oleh peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer.Gas Rumah Kaca adalah gas yang pada saat terakumulasi di atmosfer dan menciptakan selubung kemudian menimbulkan gangguan pada pelepasan panas dari bumi ke luar lapisan atmosfer. Gas yang memungkinkan untuk hal tersebut terjadi adalah:Karbon Dioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrogen oksida (N2O), Hidrofluorokarbon (HFCs), Perfluorokarbon (PFCs), dan Sulfur hexafluoride (SF6). Karbondioksida adalah penyebab paling dominan terhadap adanya perubahan iklim saat ini dan konsentrasinya di atmosfer telah naik dari masa pra-industri yaitu 278 ppm (parts-permillion) menjadi 379 ppm pada tahun 2005.

2. Dampak perubahan iklim yang dimungkinkan terjadi di Kalimantan Barat Perubahan iklim menimbulkan kenaikan temperatur dan pergeseran musim. Salah satu dampak nyata dari perubahan iklim terhadap sektor kehutanan adalah bencana kebakaran hutan di Kalimantan Barat yang diakibatkan oleh terjadinya cuaca panas dan curah hujan yang kurang. Hal ini terlihat pada kurun waktu 1997-1998, Indonesia mengalami kebakaran hutan yang sangat parah sebagai akibat berubahnya karakter gejala alam El-Nino yang menjadi lebih sering. Dampak lain perubahan iklim adalah petani banyak yang gagal panen karena sulit memulai kegiatan penanaman akibat pola tanam yang berubah, benih yang sudah disemai membusuk karena hujan terus menerus. Pengamat pangan nasional, menyebutkan kekeringan merusak tanaman padi rata-rata seluas 90.000-95.000 hektar per tahun. Demikian juga nelayan tak berani melaut karena ombak tinggi dan kondisi cuaca tak menentu. Kenaikan muka laut yang menyebabkan gangguan fungsi kawasan pesisir dan pantai serta beberapa pulau-pulau yang berukuran sedang dan kecil di Kalimantan akan menghilang sebagaimana diproyeksikan pada gambar 1 berikut.

Gambar 1a. Peta spasial kenaikan muka laut Kalimantan tahun 2010

Gambar 1b. Peta spasial kenaikan muka laut Kalimantan tahun 2100

Kesulitan air bersih diakibatkan kenaikan muka air laut yang memungkinkan air laut menyusup ke sumber-sumber air bersih.Pola curah hujan yang berubah-ubah juga mengurangi ketersediaan air untuk irigasi dan sumber air bersih. Gangguan terhadap sistem transpotasi yaitu kerusakan perkerasan jalan, mempengaruhi stabilitas konstruksi jalan raya, trotoar dan lain-lain. Sedangkan untuk jembatan, pondasi jembatan dapat bergerak dan merusak jembatan. Pada saat hujan sering sekali terjadi longsor. Bahan-bahan longsoran masuk ke badan jalan sehingga jalan rusak bahkan terputus. Kejadiaan ini sering terjadi di jalan-jalan utama seperti di daerah Sanggau menuju Sekadau.

3. Adaptasi nyata terhadap perubahan iklim Mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mencegah timbulnya kebakaran di musim kemarau, reboisasi, Reduce (mengurangi sampah), Reuse (menggunakan kembali) untuk menghemat dan mengurangi sampah, Recycle (mendaur ulang), Replace (mengganti), Composting (pembuatan kompos). Pengelolaan TPA maupun pembenahan rawa-rawa (lahan gambut). Pindah lokasi atau bermukim jauh dari pantai. Salah satu cara adaptasi orang-orang yang tinggal di wilayah yang rentan banjir akibat perubahan iklim adalah dengan membangun rumah panggung, dengan menggunakan bahan-bahan yang seperti tiang beton atau genteng besi. Di wilayah rawan longsor, orang-orang membangun tanggul penahan longsor yang kukuh. Para petani yang terpapar kemarau panjang sudah belajar untuk mendiversifikasikan sumber pendapatan mereka, menanam tanaman pangan yang tahan kekeringan dan mengoptimalkan penggunaan air yang terbatas, bahkan bermigrasi sementara untuk mencari pekerjaan di tempat lain. Perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana, seperti pembuatan bangunan pengendalian banjir, saluran drainase, waduk dan sarana irigasi, pengembangan teknologi pemanenan air hujan, rehabilitasi wilayah tutupan hujan, perluasan lahan pertanian baru/ pencegahan konversi lahan pertanian serta perbaikan atau introduksi varietas yang lebih tahan terhadap cekaman iklim. Pembangunan gedung maupun infrastruktur harus bersifatgreen buildingmaupungreen infrastructure.