peningkatan kualitas pembelajaran ipa melalui model …lib.unnes.ac.id/22057/1/1401411148-s.pdf ·...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA
MELALUI MODEL JIGSAW
DENGAN MEDIA FLIPCHART
PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI
SEMARANG
SKRIPSI
disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
ERIN ERLINDA
1401411148
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
nama : Erin Erlinda
NIM : 1401411148
program studi: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
fakultas : Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Peningkatan Kualitas
Pembelajaran IPA Melalui Model Jigsaw dengan Media Flipchart pada Siswa
Kelas IV SDN Mangunsari Semarang” benar-benar hasil karya penulis sendiri,
bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Apabila terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi
tanggung jawab penulis.
Semarang, 13 Juli 2015
Penulis
Erin Erlinda
NIM. 1401411148
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi atas nama Erin Erlinda, NIM 1401411148, dengan judul
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Jigsaw dengan media
Flipchart pada Siswa Kelas IV SDN Mangunsari Semarang” telah disetujui oleh
pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
pada:
hari : Senin
tanggal : 13 Juli 2015
Menyetujui,
Dosen Pembimbing,
Sutji Wardhayani, S.Pd, M.Kes
NIP. 19520221 197903 2 001
iv
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi atas nama Erin Erlinda, NIM 1401411148, dengan judul
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Jigsaw dengan media
Flipchart pada Siswa Kelas IV SDN Mangunsari Semarang”telah dipertahankan
di hadapan Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang pada :
hari : Senin
tanggal : 13 Juli 2013
Panitia Ujian Skripsi
Ketua Sekretaris
Prof.Dr. Fakhruddin, M.Pd. Drs. Moch Ichsan, M.Pd
NIP 195604271986031001 NIP 195006121984031001
Penguji Utama
Drs.Jaino, M.Pd
NIP 19540815 1980031 004
Penguji I Penguji II
Dr. Sri Sulistyorini, M.Pd Sutji Wardhayani, S.Pd, M.Kes.
NIP. 19580517 198303 2 002 NIP. 19520221 197903 2 001
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S Al Insyirah: 5-6)
“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua (Aristoteles).
“Pengetahuan tidaklah cukup, maka kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah
cukup, maka kita harus melakukannya” (Johann Wolfgang von Goethe)
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT skripsi ini
saya persembahkan kepada :
kedua orangtuaku tercinta (Bapak Mashudi dan Ibu Siyam) yang senantiasa
memberikan dukungan motivasi, materi dan doa,
Almamaterku.
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
berkah-Nya sehingga peneliti mendapat bimbingan dan kemudahan dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Peningkatan Kualitas
Pembelajaran IPA melalui Model Jigsaw dengan Media Flipchart pada Siswa
Kelas IV SDN Mangunsari Semarang”. Skripsi ini merupakan syarat akademis
dalam menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Di dalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang,
yang telah memberikan kesempatan menimba ilmu di Universitas Negeri
Semarang.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, yang telah
memberikan kesempatan menimba ilmu dan izin penelitian.
3. Dra. Hartati, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bantuan pelayanan
khususnya dalam memperlancar penyelesaian skripsi ini.
4. Sutji Wardhayani, S.Pd.,M.Kes., Dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan saran selama penyusunan skripsi.
5. Drs. Jaino, M.Pd., Dosen penguji utama yang telah menguji dan memberikan
banyak masukan kepada peneliti.
vii
6. Dr. Sri Sulistyorini, M.Pd., Dosen penguji I yang telah menguji dan
memberikan banyak masukan kepada peneliti.
7. Endang Purwaningsih, S.Pd., Kepala sekolah SDN Mangunsari Semarang
yang telah mendukung dan memberikan izin penelitian.
8. Ary Sotyarini, M.Pd., Guru kelas IV sekaligus kolabolator yang telah
mendukung dan membantu selama pelaksanaan penelitian.
9. Semua pihak yang yang telah berperan dan membantu dalam penyusunan
skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Demikian yang dapat peneliti sampaikan, semoga semua bantuan dan
bimbingan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan mendapat berkah
yang berlimpah dari Allah SWT. Harapan peneliti, semoga skripsi ini dapat
memberi manfaat kepada peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semarang, Juli 2015
Penulis
viii
ABSTRAK
Erlinda, Erin. 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model
Jigsaw dengan media Flipchart pada Siswa Kelas IV SDN Mangunsari
Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas
Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing :Sutji
Wardhayani, S.Pd, M.Kes.
IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di jenjang SD
merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam yang
mengkaji tentang manusia, dan lingkungannya. Berdasarkan refleksi dengan
kolaborator, dijumpai masalah pada pembelajaran IPA kelas IV SDN Mangunsari
Semarang. Permasalahan tersebut terjadi karena guru kurang bervariasi dalam
menggunakan model dan media pembelajaran, guru kurang memaksimalkan
kegiatan siswa untuk belajar secara kooperatif,dan kurang memotivasi siswa.
Siswa menjadi kurang aktif, kurang berani mengemukakan pendapatnya, kurang
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru, kurang antusias, kurang
memperhatikan, dan cepat merasa bosan. Sehingga hasil belajar siswa menjadi
rendah, hanya 8 siswa (33,3%) yang dapat mencapai KKM yang ditetapkan yaitu
68. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA melalui model Jigsaw dengan media Flipchart pada
siswa kelas IV SDN Mangunsari Semarang? Tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA melalui model Jigsaw dengan media Flipchart pada siswa
kelas IV SDN Mangusari Semarang.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan
tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,dan refleksi. Penelitian ini
dilakukan II siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Subjek penelitian adalah
guru sebagai peneliti dan siswa kelas IV SDN Mangunsari sejumlah 24. Teknik
pengumpulan data menggunakan tes, observasi/pengamatan, catatan lapangan,
dan wawancara dianalis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan keterampilan guru pada siklus I
memperoleh rata-rata skor 35,5 dengan kategori baik dan pada siklus II meningkat
dengan perolehan rata-rata skor 44 dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa
pada siklus I memperoleh rata-rata skor 30 dengan kategori baik dan pada siklus II
meningkat dengan perolehan rata-rata skor 35,1 dengan kategori baik. Hasil
belajar siswa peda siklus I diperoleh rata-rata ketuntasan klasikal sebesar 62,5%
dan pada siklus II diperoleh rata-rata ketuntasan klasikal sebesar 83,5%.
Simpulan penelitian ini adalah dengan menerapkan model Jigsaw dengan
media Flipchart dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil
belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas IV SDN Mangunsari Semarang.
Saran bagi guru adalah model Jigsaw dengan media Flipchart dapat digunakan
sebagai acuan untuk melaksanakan pembelajaran di Sekolah Dasar.
Kata kunci : Kualitas Pembelajaran IPA, Jigsaw, Flipchart
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
PRAKATA ........................................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah .............................................. 9
1.2.1 Perumusan Masalah ................................................................................ 9
1.2.2 Pemecahan Masalah ................................................................................ 9
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 11
1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................................... 11
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................................ 11
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 11
1.4.1 Manfaat Teoritis ...................................................................................... 11
1.4.2 Manfaat Praktis ....................................................................................... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori .................................................................................................. 13
2.1.1 Hakikat Belajar........................................................................................... 13
2.1.1.1 Pengertian Belajar ................................................................................... 13
2.1.1.2 Prinsip-prinsip Belajar ........................................................................... 14
2.1.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................................. 15
x
2.1.2 Hakikat Pembelajaran ................................................................................ 17
2.1.2.1 Pengertian Pembelajaran .......................................................................... 17
2.1.2.2 Komponen-komponen Pembelajaran ....................................................... 18
2.1.3 Kualitas Pembelajaran ................................................................................ 20
2.1.3.1 Keterampilan Guru .................................................................................. 22
2.1.3.2 Aktivitas Siswa ....................................................................................... 29
2.1.3.3 Hasil Belajar ............................................................................................ 33
2.1.4 Pembelajaran IPA........................................................................................ 35
2.1.4.1 Pengertian IPA ........................................................................................ 35
2.1.4.2 Hakikat IPA ............................................................................................. 36
2.1.4.3 Teori-teori Belajar yang Melandasi IPA ................................................. 38
2.1.5 Pembelajaran IPA di SD ............................................................................. 40
2.1.6 Pendekatan Scientific .................................................................................. 46
2.1.7 Model Pembelajaran Jigsaw ....................................................................... 48
2.1.7.1 Pengertian Model Pembelajaran Jigsaw ................................................. 48
2.1.7.2 Langkah-langkah Model Jigsaw ............................................................. 50
2.1.7.3 Kelebihan Model Jigsaw ......................................................................... 51
2.1.8 Media Flipchart .......................................................................................... 52
2.1.8.1 Pengertian Media Pembelajaran ............................................................... 52
2.1.8.2 Fungsi Media Pembelajaran ..................................................................... 53
2.1.8.3 Pengertian Media Flipchart ..................................................................... 54
2.1.9 Langkah-langkah Model Jigsaw dengan Media Flipchart pada
Pembelajaran IPA di SD ............................................................................. 57
2.2 Kajian Empiris ............................................................................................... 58
2.3 Kerangka Berfikir........................................................................................... 63
2.4 Hipotesis Tindakan......................................................................................... 65
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................... 66
3.1.1 Perencanaaan .............................................................................................. 67
3.1.2 Pelaksanaan Tindakan ................................................................................ 68
xi
3.1.3 Observasi .................................................................................................... 68
3.1.4 Refleksi ...................................................................................................... 68
3.2 Siklus Penelitian ............................................................................................ 68
3.2.1 Siklus Pertama ............................................................................................ 69
3.2.1.1 Perencanaan............................................................................................. 69
3.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan ............................................................................. 70
3.2.1.3 Observasi ................................................................................................. 73
3.2.1.4 Refleksi ................................................................................................... 73
3.2.2 Siklus Kedua .............................................................................................. 74
3.2.2.1 Perencanaan............................................................................................. 74
3.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan ............................................................................. 74
3.2.2.3 Observasi ................................................................................................. 78
3.2.2.4 Refleksi ................................................................................................... 78
3.3 Subjek Penelitian ........................................................................................... 78
3.4 Tempat Penelitian.......................................................................................... 79
3.5 Variabel Penelitian ........................................................................................ 79
3.6 Data Dan Cara Pengumpulan Data ............................................................... 79
3.6.1 Sumber Data ............................................................................................... 79
3.6.1.1 Guru ....................................................................................................... 79
3.6.1.2 Siswa ...................................................................................................... 79
3.6.1.3 Catatan Lapangan ................................................................................... 80
3.6.1.4 Wawancara ............................................................................................ 80
3.6.2 Jenis Data ................................................................................................... 80
3.6.2.1 Data Kuantitatif ...................................................................................... 80
3.6.2.2 Data Kualitatif ........................................................................................ 80
3.6.3 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 81
3.6.3.1 Teknik Tes .............................................................................................. 81
3.6.3.2 Teknik Non-tes ....................................................................................... 81
3.6.3.2.1 Observasi ............................................................................................. 81
3.6.3.2.2 Catatan Lapangan ................................................................................ 82
3.6.3.2.3 Wawancara ........................................................................................... 82
xii
3.7 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 82
3.7.1 Data Kuantitatif .......................................................................................... 82
3.7.2 Data Kualitatif ............................................................................................ 85
3.8 Indikator Keberhasilan ................................................................................... 89
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................................. 91
4.1.1 Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I .......................................................... 93
4.1.1.1 Pertemuan I ............................................................................................ 93
4.1.1.1.1 Perencanaan ....................................................................................... 93
4.1.1.1.2 Pelaksanaan ........................................................................................ 94
4.1.1.1.3 Observasi ............................................................................................. 102
4.1.1.1.4 Refleksi ................................................................................................ 117
4.1.1.1.5 Revisi ................................................................................................... 119
4.1.1.2 Pertemuan II ........................................................................................... 121
4.1.1.2.1 Perencanaan ....................................................................................... 121
4.1.1.2.2 Pelaksanaan ........................................................................................ 122
4.1.1.2.3 Observasi ............................................................................................ 129
4.1.1.2.4 Refleksi ................................................................................................ 144
4.1.1.2.5 Revisi ................................................................................................... 146
4.1.2 Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II ......................................................... 147
4.1.2.1 Pertemuan I ............................................................................................ 147
4.1.2.1.1 Perencanaan ....................................................................................... 147
4.1.2.1.2 Pelaksanaan ........................................................................................ 148
4.1.2.1.3 Observasi ............................................................................................ 156
4.1.2.1.4 Refleksi ................................................................................................ 171
4.1.2.1.5 Revisi ................................................................................................... 173
4.1.2.2 Pertemuan II ........................................................................................... 174
4.1.2.2.1 Perencanaan ....................................................................................... 174
4.1.2.2.2 Pelaksanaan ........................................................................................ 175
4.1.2.2.3 Observasi ............................................................................................ 183
xiii
4.1.2.2.4 Refleksi ................................................................................................ 198
4.1.2.2.5 Revisi ................................................................................................... 199
4.2 Pembahasan .................................................................................................... 200
4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian .................................................................... 200
4.2.1.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru ......................................................... 200
4.2.1.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ............................................................... 214
4.2.1.3 Hasil Belajar .............................................................................................. 225
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian ............................................................................ 231
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ......................................................................................................... 234
5.2 Saran ................................................................................................................ 235
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 237
LAMPIRAN ......................................................................................................... 241
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa ........................................................ 83
Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Belajar Secara Klasikal ......................................... 84
Tabel 3.3 Klasifikasi Kategori Data Kualitatif ..................................................... 86
Tabel 3.4 Klasifikasi Kategori Keterampilan Guru .............................................. 87
Tabel 3.5 Klasifikasi Kategori Aktivitas Siswa .................................................... 88
Tabel 3.6 Klasifikasi Kategori Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik .............. 89
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Klasikal Pra Siklus ................................................. 91
Tabel 4.2 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan I ................... 102
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ......................... 108
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kognitif Siklus I Pertemuan I ........ 114
Tabel 4.5 Hasil Belajar Afektif Siklus I Pertemuan I ........................................... 115
Tabel 4.6 Hasil Belajar Psikomotorik Siklus I Pertemuan I ................................. 116
Tabel 4.7 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan II .................. 129
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ........................ 135
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kognitif Siklus I Pertemuan II ...... 141
Tabel 4.10 Hasil Belajar Afektif Siklus I Pertemuan II ........................................ 142
Tabel 4.11 Hasil Belajar Psikomotorik Siklus I Pertemuan II .............................. 143
Tabel 4.12 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan I ................ 156
Tabel 4.13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ...................... 162
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kognitif Siklus II Pertemuan I .... 168
Tabel 4.15 Hasil Belajar Afektif Siklus II Pertemuan I ........................................ 169
Tabel 4.16 Hasil Belajar Psikomotorik Siklus II Pertemuan I .............................. 171
Tabel 4.17 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan II ............... 183
Tabel 4.18 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II..................... 189
Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kognitif Siklus II Pertemuan II ... 195
Tabel 4.20 Hasil Belajar Afektif Siklus II Pertemuan II ....................................... 196
Tabel 4.21 Hasil Belajar Psikomotorik Siklus II Pertemuan II ............................. 197
Tabel 4.22 Peningkatan Keterampilan Guru Siklus I dan II ................................. 201
Tabel 4.23 Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I dan II ....................................... 214
xv
Tabel 4.24 Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I dan II .................. 225
Tabel 4.25 Peningkatan Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I dan II .................... 227
Tabel 4.26 Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus I dan II .......... 228
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ...................................................... 45
Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir ................................................................. 63
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ........................................................ 66
Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ........................................... 92
Gambar 4.2 Bagan Faktor Penyebab Perubahan Lingkungan pada Flipchart ...... 96
Gambar 4.3 Guru Menjelaskan Materi dengan media Flipchart .......................... 97
Gambar 4.4 Guru Membagikan LKS dan menjelaskan pembagian tugas ............ 98
Gambar 4.5 Siswa Melakukan Percobaan Bersama Kelompok Ahli .................... 100
Gambar 4.6 Siswa Bertukar Informasi Bersama Kelompok Asal......................... 100
Gambar 4.7 Diagram Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan I . 103
Gambar 4.8 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ...... 109
Gambar 4.9 Diagram Hasil Belajar Kognitif Siklus I Pertemuan I....................... 114
Gambar 4.10 Guru Menjelaskan Materi Menggunakan Media Flipchart ............ 124
Gambar 4.11Siswa Dibagi Menjadi Beberapa Kelompok Asal ............................ 125
Gambar 4.12 Guru Membimbing Kelompok Ahli Melakukan Percobaan ........... 126
Gambar 4.13 Siswa Bertukar Informasi Bersama Kelompok Asal....................... 127
Gambar 4.14 Diagram Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan II 130
Gambar 4.15 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ... 136
Gambar 4.16 Diagram Hasil Belajar Kognitif IPA Siklus I Pertemuan II ........... 141
Gambar 4.17 Guru Menjelaskan Materi Menggunakan Media Flipchart ............ 150
Gambar 4.18 Guru Menjelaskan Pembagian Tugas Kepada Kelompok Asal ...... 151
Gambar 4.19 Kelompok Ahli Melakukan Percobaan ........................................... 152
Gambar 4.20 Guru Membimbing Kelompok Ahli Mendiskusikan Hasil Percobaan ... 153
Gambar 4.21 Guru Membimbing Siswa Bertukar Informasi Bersama kelompok Asal . 154
Gambar 4.22 Perwakilan Kelompok Ahli Mempresentasikan Hasil Diskusi ....... 154
Gambar 4.23 Diagram Hasil Observasi Ketrampilan Guru Siklus II Pertemuan I 157
Gambar 4.24 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ... 163
Gambar 4.25 Diagram Hasil Belajar Kognitif IPA Siklus II Pertemuan I ............ .. 168
Gambar 4.26 Siswa Mengamati Media Flipchart ................................................ 177
xvii
Gambar 4.27 Siswa Dibagi Menjadi Beberapa Kelompok Asal ........................... 178
Gambar 4.28 Siswa Melakukan Percobaan bersama Kelompok Ahli .................. 178
Gambar 4.29 Guru Membimbing Kelompok Ahli Mendiskusikan Hasil Percobaan..... 180
Gambar 4.30 Guru Membimbing Siswa Bertukar Informasi Bersama Kelompok Asal 181
Gambar 4.31 Perwakilan Kelompok Ahli Mempresentasikan Hasil Diskusi ....... 181
Gambar 4.32 Diagram Hasil Observasi Ketrampilan Guru Siklus II Pertemuan II. 184
Gambar 4.33 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II .. ... 190
Gambar 4.34 Diagram Hasil Belajar Kognitif IPA Siklus II Pertemuan II .......... … 195
Gambar 4.35 Diagram Peningkatan Keterampilan Guru Setiap Indikator. .......... … 202
Gambar 4.36 Diagram Peningkatan Aktivitas Siswa Setiap Indikator…………….. 215
Gambar 4.37 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa ...................... … 226
Gambar 4.38 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Afektif Siswa ......................... 227
Gambar 4.39 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa ............... 228
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Penetapan Indikator Keterampilan Guru .......................... 242
Lampiran 2 Pedoman Penetapan Indikator Aktivitas Siswa ................................ 244
Lampiran 3Kisi-kisi Instrumen ............................................................................ 246
Lampiran 4 Lembar Observasi Keterampilan Guru ............................................. 250
Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa .................................................. 255
Lampiran 6 Lembar Catatan Lapangan ................................................................ 259
Lampiran 7 Lembar Wawancara Guru ................................................................ 260
Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran Siklus I ...................................................... 261
Lampiran 9 Perangkat Pembelajaran Siklus II ..................................................... 311
Lampiran 10 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I dan II ....................... 357
Lampiran 11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II ............................. 374
Lampiran 12 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II ........................................ 387
Lampiran 13 Data Hasil Wawancara Guru Siklus I dan II .................................. 395
Lampiran 14 Data Catatan Lapangan Siklus I dan II ........................................... 400
Lampiran 15 Surat-surat Penelitian ..................................................................... 405
Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian .................................................................. 409
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 .LATAR BELAKANG
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 menyebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi satuan pendidikan dasar menengah, menjelaskan bahwa
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu bidang studi yang dipelajari pada
pendidikan di Sekolah Dasar. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi
merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah
(scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan
bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan
hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian
2
pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan: (1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdsarkan keberadaan, keindahan serta keteraturan alam ciptaan-Nya; (2)
mengembangkan pengetahuan pemahaman konsep yang bermanfaat sehingga
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; (3) mengembangkan rasa ingin
tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempe-
ngaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat; (4) mengembangkan
keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah
sehingga dapat membuat keputusan; (5) meningkatkan kesadaran untuk berperan
serta dalam memelihara, menjaga,dan melestarikan lingkungan alam; (6)
meningkatkan kesadaran menghargai alam sebagai salah satu ciptaan Tuhan; (7)
memperoleh bekal pengetahuan, konsepsi, dan keterampilan sebagai dasar
melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs (Permendiknas RI No 22 Tahun 2006).
Selain standar isi, dijelaskan pula standar proses. Sesuai Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007 Standar Proses meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penilaian dan pengawasan proses pembelajaran agar terlaksana
secara efektif dan efisien. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan
dasar dan menengah dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
3
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
(Permendiknas RI No 41 Tahun 2007).
Dalam pelaksanaan pembelajarannya, IPA harus dirancang sesuai dengan
kebutuhan, karakter,dan kemampuan siswa. Tidak bisa hanya dilakukan dengan
sekedar transfer ilmu (transfer knowledge) dari guru ke siswa. Tingkat berpikir
anak usia SD (6-12 tahun) adalah operasional kongkrit sehingga program
pembelajaran IPA SD yang tepat adalah belajar dari alam langsung sebagai objek
yang dipelajari. Model pembelajaran yang variatif tentu akan sangat membantu
siswa dalam memahami pelajaran. Selain model pembelajaran, pemodelan sangat
diperlukan untuk belajar IPA. Manusia, hewan, tumbuhan, dan berbagai kejadian
alam yang ada di lingkungan siswa itulah yang sebenarnya merupakan model
untuk belajar. Siswa harus diajak untuk mengamati objek alam tersebut dengan
panca inderanya sendiri. Dengan demikian pembelajaran akan terasa lebih
bermakna Pembelajaran yang seperti inilah, yang diharapkan muncul di SD
sehingga output yang diharapkan sesuai dengan tuntutan KTSP. Namun kenyataan
yang terjadi di sekolah-sekolah, proses pembelajaran IPA sebagaimana
diamanatkan oleh KTSP masih jauh dari yang diharapkan dan masih banyak
dijumpai masalah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian beberapa lembaga Internasional
menunjukkan bahwa perkembangan pendidikan di Indonesia masih rendah.
Catatan Programe for International Student Assessment (PISA) yang meneliti
kemampuan membaca, matematika, dan sains pada tahun 2009 menunjukkan
bahwa Indonesia menempati posisi 10 besar terbawah dari 65 negara peserta
4
PISA. Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3
saja. Pada catatan PISA tahun 2012 hal ini terlihat semakin memprihatinkan
karena Indonesia berada di peringkat 64 dari 65 negara. Indonesia hanya sedikit
lebih baik dari Peru yang berada di posisi terbawah (PISA, 2012: 5). Sedangkan
data hasil survei Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
tahun 2007 dalam bidang sains, 78% siswa Indonesia dapat mengerjakan soal
kategori rendah yang hanya memerlukan hafalan, dan hanya 5% siswa Indonesia
yang mampu mengerjakan soal berkategori tinggi yang membutuhkan penalaran.
Survei untuk TIMSS tahun 2012 menunjukkan bahwa Indonesia pada urutan 40
dari 45 negara dengan skor perolehan muatan pembelajaran IPA untuk anak
Indonesia adalah 406. Jika dibandingkan dengan hasil pada tahun 2007 yaitu 427
prestasi ini tampak terjadi penurunan angka 21. (Rank Positions and Grade 82
Science and Mathematics) hasil survei ini menunjukkan kurangnya kemampuan
siswa dalam memahami konsep dan kemampuan menyelesaikan masalah yang
bersifat analisis (TIMSS, 2011: 5).
Selain itu, menurut hasil temuan Depdiknas (2007: 21-22), proses
pembelajaran IPA selama ini masih berorientasi pada penguasaan teori dan
hafalan. Metode pembelajaran yang terlalu berorientasi kepada guru cenderung
mengabaikan hak-hak dan kebutuhan siswa, sehingga proses pembelajaran yang
menyenangkan dan mencerdaskan kurang optimal.
Kenyataan kualitas pembelajaran IPA yang masih rendah tersebut juga
ditemukan di kelas IV SDN Mangunsari Semarang. Berdasarkan refleksi awal
dengan tim kolaboratif yang dilakukan di kelas IV, peneliti menemukan
5
permasalahan, dimana hasil belajar IPA pada KD 3.3, 3.4, dan 3.6 masih belum
mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 68. Data hasil belajar siswa
ditunjukkan dengan siswa yang mencapai KKM hanya 8 siswa (32,5%) dari 24
siswa. Sedangkan 16 siswa (67,5%) yang lain belum mencapai KKM. Sehingga
hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA masih rendah.
Hasil belajar siswa rendah disebabkan faktor guru dan siswa. Guru
menggunakan model dan media pembelajaran yang kurang bervariasi.
Pembelajaran masih terpusat pada guru. Guru kurang memaksimalkan kegiatan
siswa untuk belajar secara kooperatif. Selain itu guru kurang memotivasi siswa,
sehingga siswa kurang antusias, kurang memperhatikan, dan cepat merasa bosan.
Dalam pembelajaran siswa menjadi kurang aktif, kurang berani mengemukakan
pendapatnya sehingga keterampilan berkomunikasi kurang, saat berdiskusi
kelompok hanya beberapa siswa yang aktif mengerjakan sementara yang lainnya
ribut sendiri sehingga siswa kurang bertanggung jawab terhadap tugas
kelompoknya. Hal itu menyebabkan materi yang disampaikan sulit dipahami oleh
siswa, dan menyebabkan hasil belajar siswa rendah.
Untuk memecahkan masalah pembelajaran tersebut peneliti berdiskusi
dengan kolaborator untuk mencari solusi dan menetapkan alternatif pemecahan
masalah yaitu dengan penerapan model pembelajaran Jigsaw untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SDN Mangunsari. Model
pembelajaran Jigsaw memiliki kelebihan yaitu untuk meningkatkan aktivitas
siswa. Dalam model Jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan untuk
mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat
6
meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung
jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang
dipelajari serta dapat menyampaikan informasinya kepada kelompok lain
(Rusman, 2011:218).
Keberhasilan dari proses pembelajaran juga dipengaruhi oleh motivasi
siswa. Agar lebih menarik peneliti memadukan model pembelajaran Jigsaw
dengan menggunakan media Flipchart yang diharapkan mampu meningkatkan
motivasi dan ketertarikan siswa dalam pembelajaran. Susilana dan Riyana (2009:
87) mengemukakan bahwa Flipchart merupakan salah satu media cetakan yang
sederhana dan efektif. Sederhana dilihat dari proses pembuatannya yang relatif
mudah dengan memanfaatkan bahan kertas yang mudah dijumpai di lingkungan
sekitar. Efektif karena Flipchart dijadikan sebagai media penyampai pesan
pembelajaran secara terencana maupun secara langsung dan menjadikan
percepatan ketercapaian tujuan dengan menghemat waktu bagi guru untuk
menulis atau menggambar di papan tulis. Flipchart efektif digunakan dalam
pembelajaran IPA karena selain menghemat waktu untuk menulis atau
menggambar di papan tulis juga penyajiannya yang menarik akan membuat siswa
menjadi lebih antusias, bisa juga digunakan di dalam maupun di luar kelas, dan
juga meningkatkan aktivitas belajar siswa jika dikelola dengan benar. Siswa akan
lebih mudah dalam mempelajari suatu konsep IPA baik yang berupa proses
maupun penalaran. Dengan demikian media Flipchart dapat mempermudah guru
dalam menyampaikan materi pembelajaran.
7
Beberapa penelitian yang dijadikan pendukung dalam penelitian ini antara
lain, penelitian Dini Setyaningrum (2013) dalam Jurnal Universitas Negeri
Semarang yang berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA”. Hasil belajar yang
diperoleh oleh siswa kelas V SDN Tegalsari 08, Kota Tegal pada pembelajaran
IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berupa nilai hasil
tes formatif dengan perolehan rata-rata nilai tes siklus I sebesar 73,95 dan pada
siklus II mengalami peningkatan mencapai 81,84. Aktivitas belajar siswa pada
siklus I memperoleh presentase keaktifan siswa 74,60 dengan kriteria tinggi dan
pada siklus II meningkat dengan memperoleh presentase keaktifan siswa 81,47
dengan kriteria sangat tinggi. Keterampilan guru berdasarkan penilaian
menggunakan APKG I pada siklus I dinilai diperoleh nilai 87,5 dan pada siklus II
meningkat menjadi 92,19. Berdasarkan penilaian menggunakan APKG II pada
siklus I nilai yang diperoleh 80,09 dan pada siklus II meningkat menjadi 92,59.
Berdasarkan penilaian menggunakan APKG III pada siklus I nilai yang diperoleh
90 dan pada siklus II meningkat menjadi 92,88. Dari hasil penelitian yang
diperoleh tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
IPA kelas V SD Negeri Tegalsari 08.
Adapun penelitian oleh Feri Kusnun Cahyo (2014) dalam jurnal
Universitas Lampung yang berjudul “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar
Melalui Strategi Peer Lessons dengan Media Flip Chart” dalam penelitian ini
menunjukan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar. Penerapan strategi
8
Peer Lessons dengan media Flipchart dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
pada pembelajaran. Nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus I adalah
60,61 dengan kategori kurang, dan pada siklus II meningkat menjadi 74,24
dengan kategori baik. Penerapan strategi Peer Lessons dengan media Flipchart
dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik pada aspek sikap, psikomotor dan
kognitif. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I
adalah sebesar 63,64% dengan nilai rata-rata 69,91 (kategori baik). Sedangkan
pada siklus II, persentase ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi
86,36% dengan nilai rata-rata 78,20 (kategori baik). Dari hasil penelitian yang
diperoleh tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penggunaan media
Flipchart dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa.
Data dari hasil penelitian tersebut, oleh peneliti dapat dijadikan sebagai
pendukung dalam menerapkan model pembelajaran Jigsaw dengan media
Flipchart.
Dari ulasan latar belakang tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA maka peneliti mengkaji melalui penelitian tindakan
kelas dengan judul ”Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model
Jigsaw dengan Media Flipchart pada Siswa Kelas IV SDN Mangunsari
Semarang.”
9
1.2 . PERUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
1.2.1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1.2.1.1. Rumusan Umum
Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui
model Jigsaw dengan media Flipchart pada siswa kelas IV SDN Mangunsari
Semarang?
1.2.1.2. Rumusan Khusus
Adapun rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
1. Apakah melalui model Jigsaw dengan media Flipchart dapat meningkatkan
keterampilan guru dalam pembelajaran IPA kelas IV SDN Mangunsari
Semarang?
2. Apakah melalui model Jigsaw dengan media Flipchart dapat meningkatkan
aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA kelas IV SDN Mangunsari Semarang?
3. Apakah melalui model Jigsaw dengan media Flipchart dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas IV SDN Mangunsari
Semarang?
1.2.2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, alternatif pemecahan masalah
yang dipilih adalah dengan melaksanakan pembelajaran IPA melalui model
Jigsaw dengan media Flipchart yang diterapkan dalam sebuah penelitian
berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berikut langkah-langkah
10
penggunaan model Jigsaw (Rusman, 2011:218) dengan media Flipchart
(Indriana, 2011:133-135):
1. Guru mempersiapkan media pembelajaran berupa Flipchart
2. Guru melakukan apersepsi
3. Guru menyampaikan kompetensi atau tujuan pembelajaran
4. Siswa mengamati media Flipchart
5. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa menggunakan media Flipchart
6. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media Flipchart
7. Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang (kelompok asal)
8. Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok
9. Tiap anggota dalam kelompok asal diberi sub bab atau tugas yang berbeda-
beda
10. Anggota dari kelompok asal yang berbeda dengan penugasan yang sama
membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
11. Guru membimbing kelompok ahli untuk melakukan percobaan dan diskusi
12. Setelah selesai berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
menjelaskan kepada semua anggota kelompok tentang hasil diskusi yang
mereka kuasai
13. Masing-masing perwakilan kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi
14. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
15. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu
11
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai rumusan masalah tersebut maka dirumuskan tujuan penelitian
sebagai berikut:
1.3.1. Tujuan Umum
Mendeskripsikan kualitas pembelajaran IPA melalui model Jigsaw dengan
media Flipchart pada siswa kelas IV SDN Mangunsari Semarang.
1.3.2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khususnya dapat dirinci sebagai berikut:
1. Meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui model
Jigsaw dengan media Flipchart pada kelas IV SDN Mangunsari Semarang.
2. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model
Jigsaw dengan media Flipchart pada kelas IV S DN Mangunsari Semarang.
3. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui model
Jigsaw dengan media Flipchart pada kelas IV SDN Mangunsari Semarang.
1.4. MANFAAT PENELITIAN
1.4.1. Manfaat Teoritis
Sebagai penelitian tindakan kelas, penelitian ini dapat memberikan
kontribusi bagi pendidikan, memperluas khasanah pengetahuan dan sebagai
tambahan referensi untuk memberikan solusi nyata meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA di kelas IV SD melalui model Jigsaw dengan media Flipchart.
12
1.4.2. Manfaat Praktis
1.4.2.1.Bagi Siswa
Dengan menerapkan model pembelajaran Jigsaw dengan media Flipchart,
siswa dapat menerima pengalaman belajar yang bervariasi sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA. Selain itu
dengan menerapkan model pembelajaran Jigsaw dengan media Flipchart dapat
meningkatkan pemahaman terhadap materi yang disajikan sehingga hasil belajar
siswa akan meningkat serta siswa mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang
didapat dalam kehidupan sehari-hari.
1.4.2.2.Bagi Guru
Penerapan model Jigsaw dengan media Flipchart dapat meningkatkan
kemampuan dan keterampilan mengajar guru dalam pembelajaran IPA. Selain itu
dapat memberi motivasi bagi guru untuk melakukan perbaikan serta peningkatan
kualitas pembelajaran, dan menerapkan model maupun media pembelajaran yang
lebih bervariasi sehingga materi pelajaran dan situasi pembelajaran dapat lebih
menarik.
1.4.2.3.Bagi Sekolah
Penerapan model pembelajaran Jigsaw dengan media Flipchart dapat
memperkaya masukan dan pengetahuan bagi warga SD Negeri Mangunsari
Semarang, sehingga dapat meningkatkan mutu sekolah.
13
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. KAJIAN TEORI
2.1.1. Hakikat Belajar
2.1.1.1. Pengertian Belajar
Dalam kehidupannya individu selalu melaksanakan kegiatan belajar. Rifa’i
dan Anni (2011:82) menyatakan bahwa belajar merupakan proses penting
perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang
dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peranan penting di
dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, bahkan
persepsi seseorang.
Slameto (2010:2) mengemukakan belajar merupakan suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Sependapat dengan Rusman (2011:134) mendefinisikan
belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari
pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan. Belajar bukan hanya
sekedar menghapal, melainkan suatu proses mental yang terjadi dalam diri
seseorang .
Menurut Hamalik (2013:27) belajar adalah modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan,
dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Hamalik juga menegaskan bahwa
14
belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang
melalui interaksi dengan lingkungannya.
Pendapat para ahli tentang belajar telah diuraikan, jadi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku
seseorang yang memegang peranan penting dalam perkembangan, kebiasaan,
sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, bahkan persepsi seseorang sebagai hasil
pengalamannya berinteraksi dengan lingkungannya.
2.1.1.2. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip belajar dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda
oleh setiap siswa secara individual. Slameto (2010: 27-28) membagi prinsip
belajar ke dalam 4 hal, yaitu :
1. Berdasarkan prasarat yang diperlukan untuk belajar
a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional;
b. belajar harus dapat menimbulkan reinsforcement dan motifasi pada siswa
untuk mencapai tujuan intruksional;
c. belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif;
d. belajar perlu ada interaksi antara siswa dengan lingkungannya.
2. Sesuai hakikat belajar
a. Belajar itu kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya;
b. belajar adalah proses organisasi adaptasi, eksplorasi, dan diskoferi;
15
c. belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu
dengan pengertian yang lain sehingga mendapatkan pengrtian yang
diharapkan.
3. Sesuai materi atau bahan yang dipelajari
a. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya;
b. belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertenu sesuai dengan
tujuan intruksional yang dicapainya.
4. Syarat keberhasilan belajar
a. Belajar memerlukan saran yang cukup sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang;
b. repetisi dalam proses belajar perlu berulangan berkali-kali agar
pengertian atau keterampilan atau sikap itu mendalam pada siswa.
Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa prisip-prinsip belajar
dipengaruhi oleh empat hal yaitu berdasarkan prasarat yang diperlukan untuk
belajar, sesuai hakikat belajar, sesuai materi atau bahan yang dipelajari, dan syarat
keberhasilan belajar.
2.1.1.3.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Proses belajar seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hamiyah dan
Jauhar (2014:101) mengemukakan bahwa terdapat 2 faktor yang mempengaruhi
hasil belajar siswa, yaitu faktor intern dan ekstern.
16
1. Faktor intern (dialami dan dihayati oleh siswa) terdiri dari sikap terhadap
belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan ajar, menyimpan
pemerolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan
berprestasi, rasa percaya diri siswa, intelegensi dan keberhasilan belajar,serta
cita-cita siswa.
2. Faktor intern (didorong oleh lingkungan siswa) terdiri dari guru sebagai
pembina belajar siswa, prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan penilaian,
lingkungan sosial siswa di sekolah, serta kurikulum sekolah.
Sependapat dengan Slameto (2010:54) faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu:
1. Faktor intern (faktor yang berasal dari dalam), yaitu:
a. Faktor jasmaniah, meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh
b. Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan
c. Faktor kelelahan, meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani
2. Faktor ekstern (faktor yang berasal dari luar), yaitu:
a. Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antaranggota
keluarga, suasana rumah dan keadaan ekonomi keluarga
b. Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa,
relasi siswa dengan siswa, metode belajar.
c. Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa,
teman bergaul.
17
Sesuai uraian faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar dapat
disimpulkan bahwa belajar dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor intern yang ada
dalam diri individu saat belajar dan faktor ekstern faktor yang ada diluar individu.
Oleh karena itu belajar yang berhasil mengharuskan peserta didik dalam belajar
memiliki kemampuan belajar dengan berusaha menyesuaikan diri secara baik
dengan memilih lingkungan yang baik.
2.1.2. Hakikat Pembelajaran
2.1.2.1. Pengertian Pembelajaran
Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 20
menyatakan, “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Pembelajaran pada intinya
merupakan suatu proses menciptakan kondisi yang kondusif agar terjadi interaksi
antara siswa, guru dan sumber belajar.
Menurut Rusman (2011:134) pembelajaran pada hakikatnya merupakan
suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung
seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan
menggunakan berbagai media pembelajaran. Sesuai dengan pendapat Suprijono
(2012:13), pembelajaran merupakan dialog interaktif antara guru dan siswa
melalui proses organik dan konstruktif.
Hamdani (2011:23) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah usaha guru
untuk membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan
atau stimulus. Salah satu sasaran pembelajaran adalah membangun gagasan
saintifik setelah siswa berinteraksi dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi
18
dari sekitarnya. Pada dasarnya, semua siswa memiliki gagasan atau pengetahuan
awal yang sudah terbangun dalam wujud skhemata. Dari pengetahuan awal dan
pengalaman yang ada siswa menggunakan informasi yang berasal dari
lingkungannya dalam rangka mengkonstruksi interpretasi pribadi serta makna-
maknanya.
Dalam pembelajaran juga diperlukan komunikasi yang baik antara guru
dan siswa, juga antar sesama siswa. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Rifa’i
dan Ani (2011:193) bahwa dalam proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi antara pendidik dengan peserta didik, atau antar peserta didik. Proses
komunikasi tersebut dapat dilakukan secara verbal (lisan) dan dapat pula secara
nonverbal. Melalui komunikasi yang baik antara guru dengan siswa diharapkan
proses pembelajaran akan berjalan dengan kondusif dan efektif.
Berdasarkan dari beberapa pengertian pembelajaran di atas, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu suatu proses interaksi antara guru
dengan siswa, baik interaksi secara langsung maupun tidak langsung melalui
proses organik dan konstruktif dengan menyediakan lingkungan atau stimulus.
2.1.2.2. Komponen-komponen Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai
komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Masing-masing
komponen tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain
(Rusman, 2011:1).
Komponen-komponen pembelajaran menurut Hamdani (2011:48)
meliputi:
19
1) Tujuan
Tujuan secara eksplisit diupayakan melalui kegiatan instructional effect,
biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan
secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran.
2) Subjek belajar
Subjek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama
karena berperan sebagai subjek sekaligus objek.
3) Materi pelajaran
Materi pelajaran merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran
karena materi pembelajaran akan memberi warna dan bentuk kegiatan
pembelajaran.
4) Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan proses
pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
5) Media pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan guru dalam
proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran.
6) Penunjang
Penunjang dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, sumber belajar,
alat pelajaran, bahan pelajaran, dan semacamnya. Penunjang berfungsi
memperlancar dan mempermudah terjadinya proses pembelajaran.
20
Dari uraian komponen pembelajaran tersebut peneliti berpendapat bahwa
tujuan,subjek belajar, materi pelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran
sangat mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran. Proses
pembelajaran tidak mungkin berlangsung tanpa adanya komponen-komponen
tersebut. Komponen-komponen tersebut saling terkait dan mempengaruhi satu
sama lain.
2.1.2. Kualitas Pembelajaran
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal
11 ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu (berkualitas) bagi setiap
warga negara.
Menurut Hamdani (2011:194) kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu
atau keefektivan. Efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan
pembelajaran. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan
keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. Dalam
mencapai efektivitas belajar ini, UNESCO (1996) menetapkan empat pilar
pendidikan yang harus diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh pengelola dunia
pendidikan, yaitu :
a. Learning to know (belajar untuk menguasai ilmu pengetahuan) ;
b. Learning to do (belajar untuk menguasai keterampilan);
c. Learning to live together (belajar untuk hidup bermasyarakat);
d. Learning to be (belajar untuk mengembangkan diri secara maksimal).
21
Penjelasan empat pilar pendidikan untuk mencapai efektivitas belajar
antara lain: (1) learning to know artinya belajar untuk mengetahui; yang menjadi
target dalam belajar adalah adanya proses pemahaman sehingga belajar tersebut
dapat mengantarkan siswa untuk mengetahui dan memahami subtansi yang
dipelajarinya, (2) learning to do artinya belajar untuk berbuat; yang menjadi target
belajar adalah adanya proses melakukan atau proses berbuat, (3) learning to live
together artinya belajar untuk hidup bersama; yang menjadi target dalam belajar
adalah siswa memiliki kemampuan untuk hidup bersama atau mampu
berkelompok, (4) learning to be artinya belajar untuk menjadi; yang menjadi
target dalam belajar adalah mengantarkan siswa menjadi individu yang utuh
sesuai dengan potensi, bakat, minat, dan kemampuannya (Anitah dkk,2010:2.6).
Menurut Daryanto (2011:59) tingkat pencapaian tujuan pembelajaran
dapat diketahui dengan memahami aspek-aspek efektivitas belajar yang meliputi:
(1) peningkatan pengetahuan, (2) peningkatan keterampilan, (3) perubahan sikap,
(4) perilaku, (5) kemampuan adaptasi, (6) peningkatan integrasi, (7) peningkatan
partisipasi, dan (8) peningkatan interaksi kultural. Hal ini penting untuk dimaknai
bahwa keberhasilan pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa ditentukan oleh
efektivitasnya dalam upaya pencapaian kompetensi belajar.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kualitas
pembelajaran merupakan kegiatan pembelajaran yang berlangsung secara efektif
sehingga dapat mencapai keberhasilan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan dalam membuat acuan
kualitas pembelajaran. Depdiknas (2004:7) mengemukakan indikator pencapaian
22
kualitas pembelajaran terdiri dari: (1) perilaku pembelajaran guru (teacher’s
behavior); (2) perilaku dan dampak belajar siswa (student’s behavior); (3) iklim
pembelajaran (learning climate); (4) materi pembelajaran; (5) media
pembelajaran; dan (6) sistem pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebaiknya melaksanakan indikator-indikator kualitas
pembelajaran tersebut agar dapat mencapai keberhasilan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Keberhasilan dalam pembelajaran dapat dilihat dari
keterampilan guru saat mengajar, aktivitas siswa dalam pembelajaran serta hasil
belajar yang dicapai. Oleh karena itu peneliti memprioritaskan indikator yang
berkaitan dengan perilaku pembelajaran yang tercermin dalam keterampilan guru
dalam mengajar, aktivitas siswa yang nampak, dan hasil belajar yang diterapkan
sebagai variabel penelitian. Berikut akan diuraikan mengenai ketiga indikator
tersebut:
2.1.3.1. Keterampilan Guru
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 pasal 28 tentang Standar
Nasional Pendidikan menyebutkan bahwa, seorang guru dituntut untuk menguasai
kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Anitah,dkk
(2010:7.1) menyatakan bahwa kompetensi pedagogis berkenaan dengan
kemampuan mengelola pembelajaran dalam rangka mengaktualisasi berbagai
kompetensi siswa. Agar dapat melaksanakan pembelajaran, guru harus
mempunyai keterampilan dasar mengajar yang merupakan salah satu aspek
penting dalam kompetensi guru. Menurut Rusman (2011:80-92) keterampilan
dasar mengajar guru meliputi 9 keterampilan yaitu :
23
1. Keterampilan membuka pelajaran
Kegiatan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk
memulai pembelajaran. Membuka pelajaran merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan guru untuk menciptakan kesiapan mental dan menarik perhatian peserta
didik secara optimal, agar mereka memusatkan diri sepenuhnya pada pelajaran
yang akan disajikan (Mulyasa, 2013:84).
Komponen membuka pelajaran menurut Usman (dalam Rusman 2011:81)
antara lain: (1) menarik perhatian siswa; (2) menimbulkan motivasi; (3) memberi
acuan; dan (4) memberikan apersepsi (memberikan kaitan antara materi
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari).
2.) Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban/balikan dari orang lain. Keterampilan bertanya memainkan
peranan penting, karena pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik
melontarkan pertanyaan yang tepat akan berdampak positif terhadap aktivitas dan
kreativitas siswa. Setiap pertanyaan baik berupa kalimat tanya atau suruhan yang
menuntut respon siswa perlu dilakukan agar siswa memperoleh pengetahuan dan
meningkatkan kemampuan berpikir (Rusman, 2011:82).
Keterampilan bertanya dibedakan menjadi 2 yaitu keterampilan bertanya
dasar dan keterampilan bertanya lanjut. Keterampilan bertanya dasar terdiri atas
komponen: (1) pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat; (2) pemberian
acuan; (3) pemusatan; (4) pemindah giliran; (5) penyebaran; (6) pemberian waktu
berpikir; dan (7) pemberian tuntutan. Sedangkan komponen keterampilan bertanya
24
lanjut meliputi; (1) pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan; (2)
pengaturan urutan pertanyaan; (3) penggunaan pertanyaan pelacak; dan (4)
peningkatan terjadinya interaksi (Anitah,dkk 2010:7.8).
3. Keterampilan Memberi Penguatan
Pemberian penguatan dapat dilakukan dalam bentuk penguatan verbal
(diungkapkan dengan kata-kata langsung) maupun nonverbal (diungkapkan
dengan gerak). Reinforcement berarti memberikan respon terhadap suatu tingkah
laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku
tersebut. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk memberikan ganjaran atau
membesarkan hati siswa agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi
pembelajaran. Ada empat cara dalam memberikan penguatan, yaitu:
a) Penguatan kepada pribadi tertentu. Penguatan harus jelas kepada siapa
ditujukan, yaitu dengan cara menyebutkan namanya.
b) Penguatan kepada kelompok siswa. Caranya dengan memberikan penghargaan
kepada kelompok siswa yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
c) Pemberian penguatan dengan cara segera.
d) Variasi dalam penggunaan. Pemberian penguatan yang sama akan
menimbulkan kebosanan dan lama kelamaan kurang efektif (Rusman,2011:84-
85)
4. Keterampilan mengadakan variasi
Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru
dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik, agar selalu
antusias, tekun, dan penuh partisipasi. Variasi dalam pembelajaran adalah
25
perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi
belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan (Mulyasa,
2013:78).
Komponen keterampilan mengadakan variasi pembelajaran dibagi menjadi
tiga kelompok sebagai berikut: (1) variasi dalam gaya mengajar; (2) variasi pola
interaksi dan kegiatan; dan (3) variasi penggunaan media pembelajaran
(Anitah,dkk 2010:7.40).
5. Keterampilan menjelaskan
Mengajar adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa (transfer
of knowledge). Dalam hal ini guru dituntut untuk mampu menjelaskan materi
kepada siswa secara profesional. Dalam pelaksanaannya guru dapat menggunakan
media pembelajaran dan sumber-sumber belajar yang relevan dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran
adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk
menunjukkan adanya hubungan satu dengan yang lainnya. Penyampaian informasi
yang terencana dengan baik disajikan dengan urutan yang cocok merupakan cirri
utama kegiatan menjelaskan. Prinsip-prinsip keterampilan menjelaskan
diantaranya adalah: (1) keterkaitan dengan tujuan, (2) relevan antara penjelasan
dengan materi dan karakteristik siswa, (3) kebermaknaan, (4) dinamis, (5)
penjelasan dilakukan dalam pendahuluan, inti, dan kegiatan penutup (Rusman,
2011:86-88).
26
6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah kemampuan
guru untuk memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa dalam
melakukan kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Diskusi kelompok
merupakan suatu kegiatan yang melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi
tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi,
pengambilan kesimpulan, dan pemecahan masalah. Komponen-komponen yang
perlu dikuasai guru dalam membimbing diskusi kelompok, yaitu: (1) memusatkan
perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi; (2) memperjelas permasalahan
diskusi; (3) menganalisis pandangan siswa; (4) meningkatkan urunan siswa; dan
(5) memberikan kesempatan untuk berpartisipasi (Rusman, 2011:89).
7. Keterampilan Mengelola Kelas
Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan
ke kondisi yang optimal. Definisi ini menekankan kemampuan guru dalam
menvegah terjadinya gangguan sehingga kondisi belajar yang optimal dapat
tercipta dan terpelihara, serta menangani gangguan yang muncul sehingga kondisi
belajar yang terganggu dapat dikembalikan ke kondisi optimal. Komponen-
komponen dalam pengelolaan kelas yaitu :
a) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal (prefentif) meliputi: menunjukkan sikap tanggap,
membagi perhatian, memusatkan perhatian kelompok, memberikan petunjuk-
petunjuk yang jelas, menegur, memberi penguatan
27
b) Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang
optimal (represif) meliputi: modifikasi tingkah laku, pengelolaan kelompok,
menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
(Anitah,dkk 2010:8.36).
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan diartikan sebagai
kegiatan guru dalam konteks pembelajaran yang mengorganisasi kegiatan
pembelajaran secara klasikal, kelompok kecil, maupun perorangan sesuai dengan
materi dan tujuan yang akan dicapai. Komponen yang perlu diperhatikan dalam
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan antara lain: (1)
keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi; (2) keterampilan
mengorganisasikan kegiatan pembelajaran; (3) keterampilan membimbing dan
memudahkan belajar; dan (4) keterampilan merencanakan dan melakukan
kegiatan pembelajaran (Anitah,dkk 2010:8.52-8.62).
9. Keterampilan Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mengetahui pencapaian tujuan dan pemahaman peserta didik terhadap materi yang
telah dipelajari, serta mengakhiri kegiatan pembelajaran. Komponen menutup
pelajaran meliputi:
a.) Meninjau kembali
Meninjau kembali pelajaran yang telah disampaikan dapat dilakukan dengan
cara merangkum inti pelajaran atau menarik suatu kesimpulan yang mengacu pada
tujuan yang telah dirumuskan.
28
b.) Mengevaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran yang
dilakukan dan untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan yang telah dirumuskan
dapat dicapai oleh peserta melalui pembelajaran.
c.) Tindak lanjut
Tindak lanjut merupakan kegiatan yang harus dilakukan peserta didik setelah
pembelajaran dilakukan. Kegiatan tindak lanjut perlu diberikan oleh guru agar
terjadi pemantapan pada diri peserta didik (Mulyasa,2013:84-88).
Peneliti menyimpulkan bahwa keterampilan guru merupakan kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran sebagai modal agar proses belajar mengajar
mencapai keberhasilan. Keterampilan mengajar meliputi: keterampilan membuka
pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan
memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan
membimbing kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan
mengajar perorangan dan keterampilan menutup pelajaran.
Seorang guru harus mampu menguasai keterampilan dasar mengajar
tersebut agar pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat terlaksana dengan
kondusif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai optimal. Sembilan keterampilan
dasar mengajar guru yang telah dipaparkan di atas dijadikan acuan peneliti dalam
merumuskan indikator pengamatan sebagai instrumen pengamatan keterampilan
guru dengan cara mengimplementasikan sembilan keterampilan tersebut ke dalam
sintaks dari model Jigsaw dengan media Flipchart pada pembelajaran IPA.
29
Beberapa indikator keterampilan guru yang diamati dalam penelitian ini
sebagai berikut: (1) Melaksanakan pra pembelajaran (keterampilan membuka
pelajaran), (2) Melaksanakan apersepsi (keterampilan membuka pelajaran), (3)
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan mendeskripsikan logistik yang
diperlukan dalam pembelajaran (keterampilan membuka pelajaran), (4)
Mengajukan pertanyaan melalui media Flipchart (keterampilan bertanya,
keterampilan mengadakan variasi), (5) Menyampaikan materi pembelajaran
menggunakan media Flipchart (keterampilan menjelaskan, keterampilan
mengadakan variasi), (6) Membimbing pembentukan kelompok dan
mendefinisikan tugas kelompok (keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil), (7) Membimbing siswa melakukan diskusi kelompok sesuai model Jigsaw
(keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan), (8) Mengelola kelas (keterampilan mengelola
kelas), (9) Membimbing siswa mempresentasikan hasil diskusi (keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil), (10) Memberi penguatan kepada siswa
(keterampilan memberi penguatan), (11) Membimbing siswa menyimpulkan
materi (keterampilan menutup pelajaran), (12) Memberikan evaluasi
(keterampilan menutup pelajaran).
2.1.3.2. Aktivitas Siswa
Siswa merupakan unsur penentu dalam proses pembelajaran. Tujuan yang
harus dicapai dari proses pembelajaran adalah perubahan perilaku siswa. Kegiatan
pembelajaran tidak lepas dari segala aktivitas belajar yang dilakukan siswa.
Menurut Hamdani (2011:137) aktivitas belajar (learning activity) adalah
30
perubahan aktivitas jiwa yang diperoleh dalam proses pembelajaran dari kegiatan
mengamati, mendengarkan, menanggapi, berbicara, kegiatan menerima, dan
kegiatan merasakan.
Secara terperinci Paul B.Diedrich menggolongkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran menjadi delapan kelompok sebagai berikut (Sardiman,2011:101) :
1) Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca,
memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, dan melihat pekerjaan orang
lain.
2) Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,
mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi.
3) Listening activities, sebagai contoh mendengarkan : uraian, percakapan,
diskusi, musik, pidato.
4) Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket,
menyalin.
5) Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6) Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan
percobaan, membuat konstruksi/model, mereparasi, bermain, berkebun, dan
beternak.
7) Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat,
memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, dan mengambil keputusan.
8) Emotional activities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.
31
Dalam bukunya, Hamalik (2013:172) juga mengemukakan ada 8 aktivitas
siswa, yaitu:
1) Aktivitas visual
Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi,
pameran, dan mengamati orang bekerja atau bermain.Aktivitas lisan (oral)
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian,
mengajukan pertanyaan, memberi saran mengemukakan pendapat, wawancara,
diskusi dan interupsi.
2) Aktivitas mendengarkan
Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi
kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.
3) Aktivitas menulis
Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat
rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.
4) Aktivitas menggambar
Menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta, dan pola.
5) Aktivitas metrik
Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran,
membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.
6) Aktivitas mental
Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, faktor-
faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.
32
7) Aktivitas emosional
Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.
Peneliti menyimpulkan bahwa aktivitas siswa adalah kegiatan belajar
siswa dalam proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas fisik maupun mental
untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Aktivitas-aktivitas tersebut
yaitu, aktivitas visual, aktivitas mendengarkan, aktivitas menulis, aktivitas
menggambar, aktivitas mental, aktivitas emosional, aktivitas lisan, aktivitas
metrik.
Adapun indikator aktivitas siswa dalam pembelajaran melalui model
Jigsaw dengan media Flipchart meliputi: (1) Kesiapan mengikuti pembelajaran
(aktivitas emosional), (2) Menanggapi apersepsi (aktivitas lisan dan aktivitas
mental), (3) Menyimak informasi tujuan pembelajaran (aktivitas mendengarkan
dan aktivitas menulis), (4) Menanggapi pertanyaan (aktivitas visual dan aktivitas
lisan), (5) Memperhatikan penjelasan materi melalui media Flipchart (aktivitas
mendengarkan, visual dan menulis), (6) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai
model Jigsaw (aktivitas mental, emosional, menulis, dan mendengarkan), (7)
Keaktifan siswa dalam pembelajaran (aktivitas lisan dan aktivitas emosional), (8)
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (aktivitas lisan, mental, dan
mendengarkan), (9) Memiliki persepsi dan sikap positif terhadap pembelajaran
(aktivitas emosional), (10) Menyimpulkan materi pembelajaran (aktivitas mental,
mendengarkan,dan lisan), (11) Mengerjakan soal evaluasi (aktivitas menulis dan
aktivitas mental).
33
2.1.3.3.Hasil Belajar
Keterampilan guru serta aktivitas siswa yang berkembang dalam
pembelajaran akan menghasilkan nilai, perilaku siswa, peningkatan prestasi. Hal
tersebut pertanda hasil belajar siswa mengalami perubahan secara optimal.
Ada beberapa pengertian tentang hasil belajar menurut para ahli salah
satunya yaitu Suprijono (2012:5) mengemukakan hasil belajar adalah pola
perbuatan, nilai, pengertian, sikap, apresiasi dan keterampilan. Sedangkan
menurut Susanto (2012:5) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak
setelah melalui kegiatan belajar.
Hasil belajar secara lebih ringkas hanya mencakup tiga aspek,yaitu: aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh
Bloom (dalam Rifa’i dan Anni, 2011:86-91) bahwa tiga taksonomi yang disebut
sebagai ranah belajar, yaitu: ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif
(affective domain), dan ranah psikomotorik (psychomotoricdomain).
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
psikologi serta berkembangnya tuntutan komunitas pendidikan, David R.
Kratwohl, salah seorang anggota tim Bloom, mengajukan revisi taksonomi ini.
Hasil revisi taksonomi semua tingkatan dalam aspek kognitif yang mulanya kata
benda diubah menjadi kata kerja yakni yang asalnya pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis sintesis dan evaluasi menjadi mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Domain aspek afektif
meliputi: penerimaan, merespons, menghargai, mengorganisasi/mengatur diri, dan
karakterisasi nilai atau pola hidup. Sedangkan aspek psikomotorik meliputi
34
keterampilan meniru, menggunakan, ketepatan, merangkaikan, dan keterampilan
naturalisasi (Sanjaya,2008:128-132).
Peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan pola perbuatan,
nilai, pengertian, sikap, apresiasi, keterampilan yang diperoleh setelah melalui
kegiatan belajar. Hasil belajar mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dalam penelitian dalam pembelajaran IPA menggunakan model Jigsaw dengan
media Flipchart ini ketiga ranah tersebut akan diamati akan diamati.
Pada penelitian ini, penilaian hasil belajar kognitif didasarkan pada hasil
tes di akhir pembelajaran pada mata pelajaran IPA. Indikator hasil belajar
kognitif siswa yang diukur saat pembelajaran IPA melalui model Jigsaw dengan
media Flipchart mencakup ranah kognitif diantaranya:(1) menyebutkan 4 faktor
penyebab perubahan lingkungan, (2) menganalisis manfaat berbagai faktor
penyebab kerusakan lingkungan, (3) menganalisis kerugian berbagai faktor
penyebab kerusakan lingkungan, (4) menjelaskan angin, hujan, cahaya matahari,
dan gelombang air laut sebagai penyebab perubahan lingkungan fisik, (5)
mengidentifikasi berbagai dampak perubahan lingkungan terhadap daratan, (6)
menjelaskan berbagai dampak perubahan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan
longsor), (7) mengidentifikasi penyebab berbagai kerusakan lingkungan, (8)
menganalisis dampak yang ditimbulkan erosi, abrasi, banjir, dan longsor, (9)
menjelaskan cara mencegah erosi, (10) menjelaskan cara mencegah abrasi, (11)
mendeskripsikan cara mencegah banjir, (12) mendeskripsikan cara mencegah
longsor. Ketuntasan hasil belajar kognitif pada penelitian ini secara klasikal
sebesar 80% dengan KKM ≥68.
35
Pada penilaian hasil belajar afektif atau sikap dilakukan melalui observasi
ketercapaian karakter siswa. Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam
melalui pengamatan ketercapaian karakter dengan menggunakan format yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Pengamatan terhadap sikap dan
perilaku yang terkait dengan mata pelajaran dilakukan oleh guru yang
bersangkutan selama proses pembelajaran berlangsung, seperti: rasa ingin tahu,
kerjasama, berani, percaya diri, dan tanggung jawab.
Pada penilaian hasil belajar psikomotorik atau keterampilan siswa diambil
dari hasil pengamatan guru terhadap keterampilan siswa ketika berdiskusi
kelompok menggunakan model Jigsaw pada pembelajaran IPA, dimana
pengamatan tersebut dilakukan dengan menggunakan rubrik penilaian
keterampilan siswa dengan indikator sebagai berikut : (1) Berkelompok sesuai
arahan guru, (2) Melaksanakan percobaan bersama kelompok ahli, (3) Melaksanakan
diskusi bersama kelompok ahli tentang hasil percobaan, (4) Bertukar informasi bersama
kelompok asal, (5) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
2.1.4. Pembelajaran IPA
2.1.4.1.Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep,
atau prinsip saja tetapi juga suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan
menjadi wahana peserta didik untuk mempelajari diri sendiri, alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari
(Permendiknas RI No 22 Tahun 2006).
IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yang
36
mempelajari fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan
(reality) atau kejadian (events) dan hubungan sebab-akibatnya (Wisudawati dan
Sulistyowati, 2014:22). Dalam mempelajari alam semesta dilakukan melalui
serangkaian kegiatan. Sesuai dengan pendapat Djojosoediro (2010:3) yang
mendefinisikan IPA sebagai cabang ilmu pengetahuan tentang gejala alam,
dituangkan sebagai fakta, konsep, prinsip, hukum, teruji kebenarannya melalui
serangkaian kegiatan dalam metode ilmiah (scientific methods). Hal ini diperkuat
dengan pendapat Susanto (2013:167) dalam memahami alam semesta dilakukan
melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan
dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.
Pendapat para ahli tentang IPA telah dipaparkan secara jelas, maka peneliti
dapat menyimpulkan IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam baik
berupa kenyataan atau kejadian dan hubungan sebab akibatnya yang tersusun
secara sistematis, teruji kebenarannya melalui serangkaian kegiatan dalam metode
ilmiah sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.
2.1.4.2.Hakikat IPA
Carin dan Sund (dalam Wisudawati dan Sulistyowati, 2014:24)
mendefinisikan IPA sebagai “pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara
teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan
eksperimen’’.
Merujuk pada definisi Carin dan Sund tersebut maka IPA memiliki empat
unsur utama yaitu:
37
1) Sikap
IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam,makhluk
hidup, serta hubungan sebab akibat. Persoalan IPA dapat dipecahkan
menggunakan prosedur yang bersifat open ended. Beberapa sikap ilmiah yang
dapat dikembangkan pada penelitian ini: ingin tahu untuk mendapatkan sesuatu,
kerjasama, berani, percaya diri, dan bertanggung jawab.
2) Proses
Proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya prosedur
yang runtut dan sitematis melalui metode ilmiah. Metode ilmiah meliputi
penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi,
pengukuran, dan penarikan kesimpulan. Sebagai contoh IPA sebagai suatu proses
dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa dalam mengamati media pembelajaran
berupa Flipchart yang berisi materi perubahan lingkungan fisik, melakukan
berbagai percobaan tentang perubahan lingkungan fisik dan melakukan diskusi
sesuai model Jigsaw. Jadi siswa akan memperoleh pengetahuan baru melalui
kegiatan pengamatan, percobaan dan diskusi sehingga pengetahuan yang
diperoleh siswa dapat bertahan lama di memori.
3) Produk
IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Dalam
penelitian ini, IPA sebagai produk diwujudkan berupa mempelajari materi
perubahan lingkungan fisik, materi tersebut diantaranya faktor-faktor penyebab
perubahan fisik (angin, hujan, gelombang air laut, cahaya matahari), pengaruh
38
perubahan fisik terhadap daratan (longsor, erosi, banjir, abrasi), dan cara
mencegah kerusakan alam akibat perubahan fisik.
4) Aplikasi
IPA sebagai aplikasi adalah penerapan metode ilmiah dan konsep IPA
dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh penerapan IPA sebagai aplikasi
adalah cara pencegahan kerusakan lingkungan. Misalnya, untuk menanggulangi
erosi, masyarakat bisa menggunakan teknologi sederhana sengkedan (terasering)
untuk tanah yang miring.
Peneliti menyimpulkan hakikat IPA mencakup empat unsur meliputi
produk, proses, sikap dan aplikasi. Keempat unsur tersebut saling berkaitan satu
sama lain, sehingga mengajar perlu mencakup keempat komponen tersebut.
2.1.4.3.Teori-teori Belajar yang Melandasi IPA
Belajar IPA merupakan belajar tentang fenomena-fenomena alam.
Pembelajaran IPA bagi siswa diharapkan mampu meningkatkan kreativitas siswa
menemukan konsep-konsep baru dalam memahami fenomena alam dan mampu
memecahkan masalah yang mereka jumpai di alam sekitar. Teori belajar yang
melandasi pembelajaran IPA adalah teori konstruktivisme.
Konstruktivisme (Rifa’i dan Anni, 2011:225) merupakan teori psikologi
tentang pengetahuan yang menyatakan bahwa manusia membangun dan
memaknai pengetahuan dari pengalamannya sendiri. Haryono (2013:51)
mengemukakan bahwa berdasarkan teori konstruktivisme, peserta didik belajar
sendiri yang bertanggungjawab atas peristiwa belajar dan hasil belajarnya. Peserta
39
didik sendiri yang melakukan penalaran melalui seleksi dan organisasi
pengalaman serta mengintegrasikannya dengan apa yang telah ia ketahui.
Teori kontruktivisme (Siregar dan Nara, 2014:39) memahami belajar
sebagai proses pembentukan (kontruksi) pengetahuan oleh si belajar itu sendiri.
Belajar adalah aktivitas siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri melalui
bahan, media, lingkungan, atau fasilitas lainnya yang digunakan dalam
membentuk pengetahuan tersebut. Pengetahuan tidak tepat dipindah tangankan
begitu saja dari guru kepada siswa. Bakat yang dimiliki siswa dan lingkungan
dimana siswa itu berada akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam
membangun pengetahuannya.
Wisudawati dan Sulistyowati (2014:45) mengemukakan bahwa proses
akan membentuk suatu pengetahuan yang berlangsung secara bertahap dan akan
selalu melengkapi atribut-atribut yang belum ada dalam skema seseorang.
Pembentukan pengetahuan ini akan selalu dihadapkan pada pengalaman atau
fenomena yang dijumpai oleh individu. Pengetahuan bukanlah barang jadi, tetapi
terus berkembang seiring perkembangan mental seorang individu.
IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam.
Fenomena-fenomena alam yang dipelajari dalam IPA berasal dari fakta-fakta yang
ada di alam dan hasil abstraksi pemikiran manusia. Ketika fenomena tersebut
dijumpai oleh siswa maka proses konstruksi pengetahuan akan lebih mudah
dibandingkan dengan IPA yang berasal dari abstraksi pemikiran manusia.
Peneliti menyimpulkan bahwa teori belajar yang menonjol di dalam
pembelajaran IPA adalah teori kontruktivisme. Teori kontruktivisme menekankan
40
bahwa individu membangun pengetahuan mereka sendiri dari pengalaman
individu itu sendiri melalui bahan, media, lingkungan, atau fasilitas lainnya.
bahwa
2.1.5. Pembelajaran IPA di SD
IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, atau prinsip saja.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri, alam sekitar, prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia melalui pemecahan
masalah yang dapat diidentifikasikan. Jadi, pembelajarannya di SD/MI
menekankan pemberian pengalaman belajar secara langsung dengan
mengembangkan ketrampilan proses dan sikap ilmiah (Permendiknas RI No 22
Tahun 2006.
Dalam KTSP SD/MI mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan: (1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan serta keteraturan alam
ciptaan-Nya; (2) mengembangkan pengetahuan pemahaman konsep yang
bermanfaat sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; (3)
mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat; (4) mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah sehingga dapat membuat keputusan; (5)
41
meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam; (6) meningkatkan kesadaran menghargai alam
sebagai salah satu ciptaan Tuhan; (7) memperoleh bekal pengetahuan, konsepsi,
dan ketrampilan sebagai dasar melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs
(Permendiknas RI No 22 Tahun 2006).
Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA yang disebutkan dalam KTSP
maka perlu dilaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan
kognitif anak. Teori pembelajaran yang sesuai tingkat perkembangan kognitif
anak dikembangkan oleh Piaget. Teori perkembangan kognitif Piaget menjelaskan
mengenai kontruktivisme, yaitu suatu pandangan tentang perkembangan kognitif
sebagai suatu proses dimana anak-anak secara aktif membangun pengetahuan dan
menekankan peran aktif siswa dalam membangun pemahaman mereka sendiri.
Jean Piaget menguraikan bahwa perkembangan kognitif merupakan suatu proses
konstruksi yang aktif dan dinamis yang berlangsung dari perilaku bayi hingga
bentuk-bentuk berpikir masa remaja.
Menurut Piaget (dalam Slavin 1994:34) tingkat perkembangan kognitif
individu terbagi dalam 4 tahap yang meliputi :
1.) Tahap sensori motor (0-2 tahun)
Periode sensori motor menempati dua tahun pertama dalam masa
kehidupannya. Selama periode ini anak mengatur alamnya didominasi oleh
indera-inderanya (sensori) dan tindakan-tindakannya (motor). Contoh : bila suatu
benda disembunyikan, ia gagal untuk menemukannya. Pengalaman terus
bertambah selama periode ini sampai mendekati akhir periode sensori motor, bayi
42
mulai menyadari bahwa benda yang disembunyikan itu masih ada, dan ia mulai
mencarinya sesudah dilihatnya benda itu disembunyikan.
2.) Tahap praoperasional (2-7 tahun)
Pada rentang umur ini anak belum mampu melaksanakan operasi-operasi
mental, seperti yang telah dikemukakan terdahulu, seperti menambah, mengurangi
dan lain-lain. Ciri-ciri yang dapat dikenali dari periode praoperasional ini adalah:
(1) kemampuan menalar transduktif; (2) berpikir irreversibel (tidak dapat balik);
(3) sifat egosentris dan (4) lebih berpikir statis tentang suatu peristiwa daripada
transformasi suatu keadaan ke keadaan lain.
3.) Tahap oprasional konkret (7-11 tahun)
Periode ini merupakan awal dari berpikir rasional, artinya anak memiliki
operasi-operasi logis yang dapat diterapkannya pada masalah-masalah konkret.
Operasi-operasi itu konkret bukan operasi-operasi formal. Anak belum dapat
berurusan dengan materi abstrak.. Ciri-ciri umum yang ditunjukkan oleh anak
pada periode operasional konkret yaitu: (1) mampu menyusun urutan seri objek;
(2) mengalami kemampuan berbahasa; (3) sifat egosentris berkurang mengarah ke
sosiosentris dalam berkomunikasi, dan (4) sudah dapat menerima pendapat orang
lain.
4.) Tahap oprasional formal (11-14 tahun dan selanjutnya)
Periode ini ditandai oleh kemampuan anak dalam operasi-operasi konkret
untuk membentuk operasi-operasi yang lebih kompleks. Anak mulai dapat
memecahkan masalah verbal yang serupa. Ciri-ciri umum anak pada periode
operasional formal yaitu: (1) berpikir hipotetis-deduktif (dapat merumuskan
43
banyak alternatif hipotesis dalam menanggapi masalah, dan memeriksa data
terhadap hipotesis untuk membuat keputusan yang layak); (2) berpikir
proposisional (dapat menangani pernyataan/ proposisi-proposisi yang memerikan
data konkret, dan dapat menangani proposisi yang berlawanan dengan fakta); (3)
berpikir kombinatorial (berpikir meliputi semua kombinasi benda-benda, gagasan-
gagasan atau proposisi-proposisi yang mungkin); (4) berpikir refleksif (dapat
berpikir tentang berpikirnya).
Peneliti dapat menyimpulkan bahwa setiap individu mengalami empat
tahap perkembangan kognitif mulai dari lahir sampai dewasa dan mempunyai
tingkat kecepatan yang berbeda-beda untuk melewati tahapan perkembangan
tersebut. Jadi, dalam pembelajarannya guru harus memperhatikan tahap
perkembangan kognitif siswanya. Teori perkembangan kognitif Piaget
menempatkan bahwa anak usia SD berada pada tahap concrete operational
(operasional konkret) dimana pada usia ini anak sudah mampu berpikir logis
untuk memecahkan permasalahan konkret yang terjadi di sekitarnya. Jadi, anak
usia SD sudah mampu memahami konsep melalui pengalaman nyata dan bersifat
lebih objektif.
Pembelajaran ideal menurut Piaget adalah pembelajaran yang dilandasi
dengan teori belajar konstruktivisme. Implikasi teori Piaget dalam pembelajaran
antara lain (Slavin 1994: 45-46) sebagai berikut :
a. Menekankan pada proses berpikir siswa
Pembelajaran jangan hanya dilihat dari produk (hasil) belajarnya saja,
tetapi harus menekankan pada proses belajar siswa. Pengalaman belajar siswa
44
disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitifnya.
b. Menekankan pada peran aktif siswa
Pembelajaran menekankan pada peran aktif siswa dalam menemukan dan
membangun pengetahuannya sendiri melalui pengalaman nyata dari hasil interaksi
dengan lingkungannya sebagai sumber belajar.
c. Tidak ditekankan pada percepatan belajar yang membuat siswa berpikir seperti
orang dewasa
Pembelajaran yang memaksakan suatu penguasaan materi sebelum
waktunya, akan menyebabkan hal yang buruk pada perkembangan kognitif siswa.
d. Memahami adanya perbedaan individual siswa
Di dalam sebuah kelas, antara siswa satu dengan lainnya walaupun usianya
sama, namun mempunyai laju tingkat perkembangan kognitif yang berbeda. Oleh
karena itu guru harus mengatasinya dengan cara menyetting kelas ke dalam
kelompok-kelompok kecil dan menerapkan pembelajaran penemuan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran
IPA yang berorientasikan teori konstruktivisme akan mengarahkan siswa pada
proses membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi multi arah
dengan alat dan bahan yang ada di lingkungan sekitar agar pengetahuan yang
diperoleh siswa menjadi lebih bermakna.
Anak SD berada pada tahap operasional konkret, maka dalam
pembelajaran hendaknya guru menggunakan alat peraga maupun media
pembelajaran yang memudahkan siswa dalam memahami konsep yang
diajarkannya. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu anak
45
dalam memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Penggunaan
media dalam pembelajaran dapat mempermudah peserta didik dalam memahami
sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkret (Haryono, 2013:56).
Terdapat 10 jenis pengalaman manusia menurut tingkat dari yang paling
konkret sampai yang paling abstrak dalam bentuk kerucut pengalaman Edgar Dale
(dalam Sudjana, 2008:107) dalam gambar 2.1.
Gambar 2.1.Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Berdasarkan kerucut pengalaman tersebut menunjukkan bahwa belajar
dapat dilakukan melalui berbagai cara untuk mengajarkan suatu konsep dan
hubungannya yang mengandung tingkat keabstrakan paling tinggi sampai pada
tingkat kekongkritan yang paling tinggi. Dengan demikian, peranan media
pembelajaran maupun alat peraga diperlukan agar proses pembelajaran lebih
46
efektif dan membawa hasil yang berarti dan mendalam. Semakin kongkrit maka
pengalaman yang diperoleh semakin banyak.
Tujuan pembelajaran IPA yang dikehendaki dalam KTSP IPA SD akan
dapat dicapai dengan pembelajaran IPA yang disesuaikan hakikat IPA,
menerapkan keterampilan proses IPA, berlandaskan teori konstruktivisme, sesuai
dengan tingkat perkembangan kognitif siswa, serta menggunakan media
pembelajaran. Untuk mendukung proses pembelajaran IPA, pada penelitian ini
menggunakan media pembelajaran berupa Flipchart.
2.1.6. Pendekatan Scientific
Menurut Sani (2014:50) pendekatan scientific erat kaitanya dengan metode
scientific yang pada umumnya melibatkan kegiatan pengamatan atau observasi
yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau mengumpulkan data. Pendekatan
scientific memiliki komponen proses pembelajaran antara lain: 1) mengamati; 2)
menanya; 3) mencoba/mengumpulkan informasi; 4) menalar/asosiasi; 5)
membentuk jejaring (melakukan komunikasi) (Dyer dkk dalam Sani, 2014:53).
Berikut ini dijabarkan masing-masing aktivitas yang dilakukan dalam
pembelajaran scientific.
1. Melakukan Pengamatan atau Observasi
Observasi adalah menggunakan panca indera untuk memperoleh
informasi. Pengamatan dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Pengamatan kualitatif mengandalkan panca indera dan hasilnya dideskripsikan
secara naratif. Sementara itu, pengamatan kuantitatif untuk melihat karakteristik
47
benda pada umumnya menggunakan alat ukur karena dideskripsikan
menggunakan angka.
2. Mengajukan pertanyaan
Siswa perlu dilatih untuk merumuskan pernyataan terkait dengan topik
yang akan dipelajari. Aktivitas belajar ini sangat penting untuk meningkatkan
keigintahuan (curiosity) dalam diri siswa dan mengembangkan kemampuan
mereka untuk belajar sepanjang hayat. Guru perlu mengajukan pernyataan dalam
upaya memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan.
3. Melakukan Eksperimen/Percobaan atau Memperoleh Informasi
Belajar dengan menggunakan pendekatan ilmiah akan melibatkan siswa
dalam melakukan aktivitas menyelidiki fenomena dalam upaya menjawab suatu
permasalahan. Guru juga dapat menugaskan siswa untuk mengumpulkan data atau
informasi dari berbagai sumber. Guru perlu mengarahkan siswa dalam
merencanakan aktivitas, melaksanakan aktivitas, dan melaporkan aktivitas yang
telah dilakukan.
4. Mengasosiasikan/Menalar
Kemampuan mengelola informasi melalui penalaran dan berpikir rasional
merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh siswa. Informasi yang
diperoleh dari pengamatan atau percobaan yang dilakukan harus diproses untuk
menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan
pola dari keterkaitan informasi, dan mengambil berbagai kesimpulan dari pola
yang ditemukan.
5. Membangun atau Mengembangkan Jaringan dan Berkomunikasi
48
Kemampuan untuk membangun jaringan dan berkomunikasi perlu dimiliki
oleh siswa karena kompetensi tersebut sama pentingnya dengan pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman. Bekerja sama dalam sebuah kelompok merupakan
salah satu cara membentuk kemampuan siswa untuk dapat membangun jaringan
dan berkomunikasi. Setiap siswa perlu diberi kesempatan untuk berbicara dengan
orang lain, menjalin persahabatan yang potensial, mengenal orang yang dapat
memberi nasihat atau informasi, dan dikenal orang lain.
Melalui pendekatan scientific, siswa diajak untuk membangun
pengetahuannya sendiri. Selain itu, siswa berusaha menjawab rasa ingin tahunya
melalui aktivitas-aktivitas yang dilakukan saat pembelajaran. Berdasarkan hal
tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pendekatan scientific adalah suatu
pendekatan yang berusaha untuk meningkatkan aktivitas siswa sehingga belajar
menjadi lebih bermakna.
2.1.7. Model Pembelajaran Jigsaw
2.1.7.1.Pengertian Model Pembelajaran Jigsaw
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam
menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal (Isjoni 2011:
77). Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot
Aronson’s. Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung
jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus
siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya, sehingga
49
baik kemampuan secara kognitif maupun social siswa sangat diperlukan. Model
pembelajaran Jigsaw ini dilandasi oleh teori belajar humanistik menjelaskan
bahwa pada hakikatnya setiap manusia adalah unik, memiliki potensi individual
dan dorongan internal untuk berkembang dan menentukan perilakunya
(Hamdayama,2014:87).
Dalam model Jigsaw, guru membagi satuan informasi yang besar menjadi
komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam
kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap
anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang
ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok
yang bertanggung jawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi
yang terdiri atas dua atau tiga orang.
Siswa-siswi ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya
dalam: (a) belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya; (b) merencanakan
bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya
semula. Setelah itu, siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing
sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi penting dalam
subtopik tersebut kepada temannya. Ahli dalam subtopik lainnya juga bertindak
serupa. Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukan
penguasaannya terhadap seluruh materi yang tugaskan oleh guru. Dengan
demikian, setiap siswa dalam kelompok harus meguasai topik secara keseluruhan
(Rusman, 2011:217).
50
Sesuai uraian, model Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif
yang mendorong siswa untuk aktif dan meningkatkan tanggung jawab siswa
terhadap pembelajaran. Dalam model Jigsaw tidak hanya mempelajari materi
yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap mengajarkan materi tersebut kepada
kelompoknya. Jadi dalam pembelajaran menggunakan model Jigsaw siswa-siswi
ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam belajar dan
menjadi ahli dalam subtopik bagiannya dan merencanakan bagaimana
mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula.
2.1.7.2.Langkah-langkah Model Jigsaw
Dalam model pembelajaran Jigsaw terdapat kelompok ahli dan kelompok
asal.Kelompok asal adalah kelompok awal yang terdiri dari beberapa anggota
kelompok ahli. Sedangkan kelompok ahli adalah kelompok yang terdiri dari
anggota berbagai kelompok asal yang diberi penugasan yang sama kemudian
kelompok ahli bertugas mendalami materi bagiannya lalu menjelaskan pada
kelompok asal.Dengan demikian setiap siswa dalam kelompok dapat menguasai
keseluruhan materi.
Berikut ini diuraikan langkah-langkah model Jigsaw menurut Rusman
(2011:218) adalah sebagai berikut :
1. Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang (kelompok asal)
2. Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda
3. Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk
kelompok baru (kelompok ahli)
51
4. Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
menjelaskan kepada anggota kelompok tentang subbab yang mereka kuasai
5. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
6. Pembahasan
7. Penutup
2.1.7.3. Kelebihan Model Jigsaw
Menurut Rusman (2011:218) dalam model Jigsaw ini siswa memiliki
banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang
didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok
bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian
materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan informasinya kepada kelompok
lain. Sehingga dalam penerapan model Jigsaw memiliki banyak kelebihan.
Berikut ini kelebihan model pembelajaran Jigsaw menurut Hamdayama
(2014:89).
a. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada kelompok
ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya
b. Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih
singkat
c. Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam
berbicara dan berpendapat
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Jigsaw memiliki beberapa kelebihan diantaranya meningkatkan
keaktifan siswa karena dalam model ini siswa memiliki banyak kesempatan
52
berpendapat sehingga keterampilan berkomunikasi siswa meningkat, tanggung
jawab siswa terhadap pembelajaran meningkat, dan pemerataan materi dapat
dicapai dalam waktu yang singkat.
2.1.8. Media Flipchart
2.1.8.1. Pengertian Media Pembelajaran
Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses komunikasi atau
penyampaian pesan dan informasi dari guru untuk siswa. Dengan demikian, guru
perlu menggunakan media agar proses komunikasi berjalan lancar. Rahman, dkk
(2014: 174) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu proses
belajar mengajar. Segala sesuatu yang dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan pebelajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar.
Sedangkan Arsyad (2011:4) mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah alat yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Sependapat dengan
Hamdani (2011:243) mendefinisikan media pembelajaran adalah media yang
membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau yang
mengandung maksud-maksud pengajaran.
Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan, bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan
kepada peserta didik sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan siswa dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
53
2.1.8.2. Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran guru membutuhkan alat untuk menyampaikan
pesan pembelajaran agar lebih bermakna yaitu media pembelajaran. Dalam
penggunannya media pembelajaran memiliki banyak fungsi. Berikut ini diuraikan
fungsi media pembelajaran menurut Rahman, dkk (2014: 175) :
a. Pemusatan perhatian siswa
b. Menggugah emosi siswa
c. Membantu siswa memahami materi pembelajaran
d. Membantu siswa mengorganisasikan informasi
e. Membangkitkan motivasi belajar
f. Membuat pelajaran menjadi lebih konkret
g. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra, mengaktifkan
pembelajaran
h. Mengaktifkan pembelajaran
i. Mengurangi pembelajaran yang berpusat pada guru
j. Mengaktifkan respon siswa.
Menurut Kemp dan Dayton (dalam Sukiman,2012:39), media
pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media yang digunakan
untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya,
yaitu (a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan informasi, dan (c)
memberi instruksi.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa fungsi media pembelajaran adalah membangkitkan motivasi, menarik
54
minat siswa terhadap pembelajaran serta sebagai alat untuk menyajikan informasi
agar mudah diterima oleh siswa.
2.1.8.3.Pengertian Media Flipchart
Media yang digunakan peneliti dalam proses pembelajaran IPA dengan
model Jigsaw adalah media Flipchart. Susilana dan Riyana (2009:87)
mengemukakan media Flipchart adalah lembaran-lembaran kertas menyerupai
album atau kalender berukuran 50x75 cm, atau ukuran yang lebih kecil 21x28 cm
sebagai flipbook yang disusun dalam urutan yang diikat pada bagian atasnya.
Flipchart merupakan salah satu media cetakan yang sederhana dan efektif.
Sederhana dilihat dari proses pembuatannya yang relatif mudah dengan
memanfaatkan bahan kertas yang mudah dijumpai di lingkungan sekitar. Efektif
karena Flipchart dijadikan sebagai media penyampai pesan pembelajaran secara
terencana maupun secara langsung dan menjadikan percepatan ketercapaian
tujuan dengan menghemat waktu bagi guru untuk menulis atau menggambar di
papan tulis. Media Flipchart bisa diisi pesan dalam bentuk huruf, gambar,
diagram, bagan dan angka. Sedangkan penyajiannya harus disesuaikan dengan
jumlah dan jarak siswa yang melihat Flipchart tersebut.
Indriana (2011:130-135) mengemukakan bahwa sebelum menggunakan
Flipchart, ada hal-hal yang harus dilakukan terlebih dahulu antara lain: (1)
Menentukan tujuan pembelajaran, (2) Menentukan bentuk Flipchart, (3) Membuat
ringkasan materi pengajaran, (4) Merancang sketsa Flipchart, (5) Proses
pewarnaan Flipchart, (6) Menentukan bentuk dan ukuran huruf yang digunakan.
Setelah melalui langkah-langkah persiapan dalam membentuk Flipchart, maka
55
langkah selanjutnya adalah cara menggunakan dan mengoprasikan Flipchart
tersebut. Ada beberapa langkah yang harus ditapaki dalam mengoprasikan
Flipchart. Berikut ini langkah-langkahnya :
1. Persiapan
Melakukan persiapan sebelum melakukan pengajaran adalah sangat
penting bagi guru demi menampilkan perfoma yang meyakinkan. Sehingga, anak
didik mampu merespons dan terangsang untuk terus memperhatikan pesan yang
ingin disampaikan. Langkah persiapan yang dimaksud adalah menguasai materi
pembelajaran dan mampu menjalankan media Flipchart ini dengan baik sehingga
anak didik antusias dalam belajar.
2. Penempatan
Penempatan posisi Flipchart dan guru sangat penting agar bisa menguasai
kondisi tempat dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar anak didik
mampu mengakses media ini dengan baik, meskipun ada yang berada agak jauh
dari lokasi media.
3. Pengaturan siswa
Tidak hanya posisi guru dan media yang diperhatikan, posisi siswa harus
diatur sedemikian rupa sehingga mampu melihat dengan jelas media Flipchart,
dan mengambil pesan yang ada dalam media tersebut sehingga tujuan
pembelajaran dapat diraihnya dengan baik.
4. Memperkenalkan materi inti
Memperkenalkan materi pokok yang akan dibahas lebih lanjut dengan
menggunakan media Flipchart adalah sangat penting, sehingga anak didik
56
mempunyai gambaran awal tentang materi yang akan dibahas nanti. Setelah
mendapatkan gambaran awal, tentu saja anak didik akan mudah menguasai dan
mencerna materi yang diajarkan saat media Flipchart dijalankan.
5. Menyajikan media.
Setelah masuk dalam materi pengajaran, mulailah memperlihatkan
lembaran-lembaran Flipchart, dan berikan keterangan yang cukup terhadapnya.
6. Memberi kesempatan anak didik untuk bertanya atau merespons.
Guru atau pendidik harus memberikan kesempatan pada anak didik untuk
bertanya atau merespon materi yang dibahas menggunakan media Flipchart ini.
7. Menyimpulkan materi
Sebagai akhir dari proses pengajaran, maka materi yang telah diterangkan
menggunakan media Flipchart ini harus diringkas dalam bentuk kesimpulan untuk
bisa menyegarkan kembali tentang bahasan yang baru saja dibahas dan
diterangkan.
Kelebihan Flipchart menurut (Susilana dan Riyana,2009:88-89), diantaranya :
1. Mampu menyajikan pesan pembelajaran secara ringkas dan praktis
2. Dapat digunakan di dalam ruangan atau luar ruangan,
3. Bahan pembuatan relatif murah
4. Mudah dibawa kemana-mana
5. Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
57
2.1.9. Langkah-langkah Model Jigsaw dengan media Flipchart pada
Pembelajaran IPA di SD
Pembelajaran IPA dalam penelitian ini menerapkan model Jigsaw
(Rusman, 2011:218) dipadukan dengan media Flipchart (Indriana, 2011:133-
135). Adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut :
1. Guru mempersiapkan media pembelajaran berupa Flipchart
2. Guru melakukan apersepsi
3. Guru menyampaikan kompetensi atau tujuan pembelajaran
4. Siswa mengamati media Flipchart
5. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa menggunakan media Flipchart
6. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media Flipchart
7. Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang (kelompok asal)
8. Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok
9. Tiap anggota dalam kelompok asal diberi sub bab atau tugas yang berbeda
10. Anggota dari kelompok asal yang berbeda dengan penugasan yang sama
membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
11. Guru membimbing kelompok ahli untuk melakukan percobaan dan diskusi
12. Setelah selesai berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
menjelaskan kepada semua anggota kelompok tentang hasil diskusi yang
mereka kuasai
13. Masing-masing perwakilan kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi
14. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
15. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu.
58
2.2. KAJIAN EMPIRIS
Kualitas pembelajaran IPA di kelas IV SDN Mangunsari Semarang dikaji
dan ditingkatkan kualitasnya melalui penerapan model Jigsaw dengan media
Flipchart. Berikut adalah beberapa penelitian yang relevan dengan yang
dilaksanakan peneliti antara lain:
Berger (2015) dalam penelitian yang berjudul “Impact of Expert Teaching
Quality on Novice Academic Performance in the Jigsaw Cooperative Learning
Method”. Di dalam International Journal of Science Education tersebut
dikatakan “…, regression analysis revealed that academic performance of novice
students increases with the quality of expert students' instruction.” Berdasarkan
hasil penelitian tersebut, dari analisis mengenai model Jigsaw terbukti dapat
meningkatkan prestasi akademik siswa dengan menjalankan instruksi sebagai
kelompok ahli.
Adams (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Using Jigsaw
Technique As A Effective Way Of Promoting Co-operative Learning Among
Primary Six Pupils In Fijai”. Di dalam International Journal tersebut dikatakan:
“The study revealed that jigsaw is a very useful technique. Through the use
of the technique, pupils naturally developed the interest of working with
their colleagues and through that they learnt from each other and hence
learnt better. They also cultivated good attitudes from each other.”
Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa jigsaw adalah
teknik yang sangat berguna. Melalui penggunaan teknik Jigsaw, murid secara
alami mengembangkan minat bekerja dengan rekan-rekan mereka dan melalui
teknik jigsaw mereka dapat mempelajari materi dari satu sama lain dan karenanya
para murid dapat belajar lebih baik. Mereka juga dibudidayakan untuk bersikap
59
baik dengan satu sama lain.
Tran (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “The Effects of Jigsaw
Learning on Students Attitudes in a Vietnamese Higher Education Classroom”. Di
dalam International Journal tersebut dikatakan :
“…the results indicate that in general students in the experimental group
appreciated most working with others and getting help, discussing and
sharing information and teaching others, and they enjoyed the jigsaw
context. The qualitative findings of this study enrich understanding of how
and why jigsaw learning contributed to the Vietnamese students higher
academic achievement and knowledge retention”.
Berdasarkan penelitian menunjukan hasil bahwa siswa dalam kelompok
eksperimen menghargai kerja sama dengan orang lain, membahas dan berbagi
informasi dan mengajarkan pada orang lain , dan mereka menikmati pembelajaran
Jigsaw. Temuan kualitatif penelitian ini memperkaya pemahaman tentang
bagaimana dan mengapa pembelajaran Jigsaw memberikan kontribusi terhadap
prestasi dan pengetahuan akademik retensi siswa Vietnam.
Rukmia (Vol.4 No.1 Tahun 2014) dalam Jurnal Kreatif Tadulako yang
berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Pembelajaran IPA Materi Pesawat Sederhana di
Kelas V SDN No.1 Balukang II” hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
tindakan siklus I diperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 62,42, ketuntasan
klasikal 46,43%, serta hasil observasi guru dan siswa dengan kategori baik. Pada
tindakan siklus II diperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 91,71, ketuntasan
klasikal 100%, serta hasil observasi guru dan siswa dengan kategori sangat baik.
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SDN No.1 Balukang II.
60
Potimbang (Vol.4 No.12 Tahun 2015) dalam Jurnal Kreatif Tadulako yang
berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak
Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Kelas IV
SD Inpres 2 Slametharjo ”. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar pada materi Gaya terhadap Gerak Benda melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Peningkatan dalam penelitian ini
cukup berarti yakni dari rata-rata hasil belajar sebesar 67 pada siklus I naik
menjadi 73 pada siklus II. Ketuntasan hasil belajar secara klasikal juga
meningkat. Ketuntasan hasil belajar secara klasikal juga meningkat dari 57,14 %
pada siklus I menjadi 82,86 % pada siklus II atau mengalami peningkatan sebesar
25,72%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Prasetyo (2013) dalam Jurnal Universitas Negeri Sebelas Maret yang
berjudul berjudul “Penggunaan Media Flip Chart Dalam Peningkatan
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
tindakan siklus I persentase keterlaksanaan pembelajaran yang oleh guru sebesar
75%, meningkat pada siklus II sebesar 87,5%, dan semakin meningkat pada siklus
III menjadi 95%. Presentase keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa pada siklus I
sebesar 75%, meningkat pada siklus II sebesar 80%, dan semakin mengingkat
pada siklus III menjadi 92,5%. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I hanya
sebesar 39,03%, meningkat pada siklus II sebesar 65,85% , dan semakin
meningkat pada siklus III yaitu sebesar 75,61%. Dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media Flipchart yang dapat meningkatkan pembelajaran IPA
61
Ismanto (2013) dalam Jurnal Universitas Negeri Sebelas Maret yang
berjudul “Penggunaan Media Flip Chart dalam Peningkatan Pembelajaran IPA
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Hasil penelitian kegiatan guru pada siklus I
menunjukkan perolehan rata-rata mencapai 70,24%. Pada siklus II hasil
pengamatan mengalami peningkatan sebesar 16% yaitu mencapai 85,71%. Pada
kegiatan siswa pada siklus I perolehan rata-rata mencapai 70,63%. Pada siklus II
hasil pengamatan mengalami peningkatan sebesar 16% yaitu mencapai 86,90%.
Pada siklus I persentase ketuntasan belajar mencapai 89,47% dengan rerata nilai
79, dan meningkat lagi pada siklus II yaitu persentase ketuntasan mencapai
91,23% dengan rerata nilai 82. Dengan demikian dapat disimpulkan dengan
menggunakan media Flipchart dapat meningkatkan pembelajaran IPA.
Pratiwi (2013) dalam Jurnal Universitas Negeri Surabaya dengan judul
“Penerapan Media Papan Balik (Flipchart) pada Pembelajaran Tematik Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar” dalam penelitian ini
terjadi peningkatan presentase klasikal ketuntasan hasil belajar dari siklus I ke
siklus II. Pada siklus I presentase klasikal ketuntasan hasil belajar sebesar 70.73%
dengan jumlah siswa yang nilainya tuntas sebanyak 29 dari 41 siswa.Sedangkan
pada siklus II presentase klasikal ketuntasan hasil belajar sebesar 90.24 % dengan
jumlah siswa yang nilainya tuntas sebanyak 37 dari 41 siswa. Hal tersebut berarti
terjadi peningkatan sebesar 19.51% dari siklus I ke siklus II. Pada siklus II
presentase klasikal siswa sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan. Hasil
penelitian membuktikan bahwa media Flipchart dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
62
Penelitian tentang model Jigsaw dan media Flipchart di atas dijadikan
landasan dan pendukung dalam penelitian ini sehingga dapat menambah khasanah
pengembangan pengetahuan mengenai penelitian pembelajaran IPA. Dari
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui model Jigsaw dengan media
Flipchart dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
63
2.3 KERANGKA BERFIKIR
Kualitas Pembelajaran IPA rendah, disebabkan :
Guru :
1. Guru menggunakan model dan media pembelajaran yang kurang bervariasi
2. Pembelajaran masih terpusat pada guru
3. Guru kurang memaksimalkan kegiatan siswa untuk belajar secara kooperatif (berkelompok)
4. Guru jarang memberi kesempatan pada siswa untuk mengkomunikasikan hasil diskusi
secara bertanggungjawab
5. Guru kurang memotivasi siswa
Siswa :
1. Siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
2. Siswa kurang berani mengemukakan pendapatnya sehingga keterampilan berkomunikasi
siswa kurang
3. Siswa kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru
4. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, kurang memperhatikan, dan cepat
merasa bosan.
Hasil belajar:
Hasil belajar siswa rendah, sebanyak 67,5 % siswa belum mencapai KKM yaitu 68
PELAKSANAAN
TINDAKAN
KONDISI
AWAL
Pelaksanaan pembelajaran melalui model Jigsaw dengan media Flipchart :
1. Guru mempersiapkan media pembelajaran berupa Flipchart
2. Guru melakukan apersepsi
3. Guru menyampaikan kompetensi atau tujuan pembelajaran
4. Siswa mengamati media Flipchart
5. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa menggunakan media Flipchart
6. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media Flipchart
7. Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang (kelompok asal)
8. Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok
9. Tiap anggota dalam kelompok asal diberi sub bab atau tugas yang berbeda-beda
10. Anggota dari kelompok asal yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk
kelompok baru (kelompok ahli)
11. Guru membimbing kelompok ahli untuk melakukan diskusi
12. Setelah selesai berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada
semua anggota kelompok tentang hasil diskusi yang mereka kuasai
13. Masing-masing perwakilan kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi
14. Guru bersama siswa merefleksi dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari
15. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu
KONDISI
AKHIR
Kualitas pembelajaran IPA meningkat ditandai dengan :
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA meningkat
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA meningkat
3. Hasil belajar siswa meningkat, dengan ketuntasan belajar klasikal sekurang-kurangnya 80% dan
ketuntasan individual ≥ 68
Gambar 2.2. Skema Kerangka Berpikir
64
Kerangka berpikir di atas menunjukan bahwa pada kondisi awal,
pembelajaran IPA belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini disebabkan oleh
faktor guru dan siswa. Guru menggunakan model dan media pembelajaran yang
kurang bervariasi. Pembelajaran masih terpusat pada guru. Guru kurang
memaksimalkan kegiatan siswa untuk belajar secara kooperatif. Selain itu guru
kurang memotivasi siswa, sehingga siswa kurang antusias, kurang
memperhatikan, dan cepat merasa bosan. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran
,siswa kurang berani mengemukakan pendapatnya sehingga keterampilan
berkomunikasi kurang, saat berdiskusi kelompok hanya beberapa siswa yang aktif
mengerjakan sementara yang lainnya ribut sendiri sehingga siswa kurang
bertanggung jawab terhadap tugas kelompoknya. Hal itu menyebabkan materi
yang disampaikan sulit dipahami oleh siswa dan menyebabkan hasil belajar siswa
rendah.
Kondisi seperti ini membuat peneliti bersama kolaborator melakukan
tindakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model Jigsaw dengan
media Flipchart. Dalam model Jigsaw ini dapat meningkatkan keaktifan siswa.
Siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan
mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan
berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan
kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari serta dapat
menyampaikan informasinya kepada kelompok lain. Agar lebih menarik peneliti
memadukan model pembelajaran Jigsaw dengan menggunakan media Flipchart
65
yang diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa dalam
pembelajaran.
Dengan menerapkan model Jigsaw dengan media Flipchart dapat
memberikan peningkatan pada keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil
belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas IV SD Mangunsari Semarang.
2.4 . HIPOTESIS TINDAKAN
Sesuai kerangka berpikir tersebut, maka hipotesis tindakan penelitian ini
adalah melalui penerapan model Jigsaw dengan media Flipchart dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran yang meliputi komponen keterampilan guru,
aktivitas siswa, dan hasil belajar pada pembelajaran IPA kelas IV SDN
Mangunsari Semarang.
66
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan kelas. Menurut Arikunto (2014:3) Penelitian Tindakan Kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Dalam
pelaksanaannya terdapat empat tahap penting yaitu perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan
sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai sesuai dengan
indikator keberhasilan.
Adapun langkah-langkah PTK adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2014:16)
67
Berdasarkan skema alur tersebut, dalam penelitian ini peneliti menggunakan
rancangan penelitian tindakan kelas sebagai berikut.
3.1.1. Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan tahap awal dimana peneliti menentukan
titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati,
kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk membantu peneliti
merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung (Arikunto,2010:139).
Dalam tahap perencanaan ini meliputi sebagai berikut:
a. Mengkaji materi pembelajaran IPA kelas IV yang akan dilakukan tindakan
penelitian beserta indikator-indikatornya.
b. Konsultasi dengan guru dan kepala sekolah dalam rangka mempersiapkan
penelitian.
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator yang
telah ditetapkan dengan menerapkan model Jigsaw.
d. Menyiapkan media pembelajaran berupa Flipchart sebagai media atau sumber
belajar bagi siswa.
e. Menyiapkan alat evaluasi hasil belajar yang berupa tes tertulis, dan lembar
kerja siswa.
f. Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi keterampilan guru,
lembar observasi aktivitas siswa, wawancara, dan catatan lapangan dalam
pembelajaran IPA melalui model Jigsaw dengan media Flipchart.
3.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dalam PTK, dimaksudkan sebagai aktivitas yang
dirancang dengan otomatis untuk menghasilkan adanya peningkatan atau
68
perbaikan dalam pembelajaran dan praktek pendidikan dalam kondisi kelas
tertentu.PTK adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi tindakan atau
penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan kelas (Arikunto,2010:139).
Dalam pelaksanaan PTK ini direncanakan dalam dua siklus. Setiap siklus
dilaksanakan dua kali pertemuan. Siklus pertama dilaksanakan pembelajaran IPA
dengan penerapan model Jigsaw dengan media Flipchart. Jika ternyata tindakan
perbaikan pada siklus pertama belum berhasil menjawab masalah yang menjadi
kerisauan guru maka terdapat siklus berikutnya yang langkah-langkahnya tetap
sama dengan menerapkan model Jigsaw dengan media Flipchart.
3.1.3. Observasi
Observasi (pengamatan) adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek
tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini, peneliti harus menguraikan
jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan, dan alat atau instrument
pengumpulan data (angket/wawancara/observasi, dan lain-lain) (Suyadi,2013:63).
Kegiatan observasi dilakukan secara kolaboratif dengan guru kelas IV SDN
Mangunsari Semarang untuk mengadakan pengamatan langsung pada kegiatan
pembelajaran IPA guna menyesuaikan data dan informasi yang diperoleh.
3.1.4. Refleksi
Refleksi merupakan upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi atau
tidak terjadi. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut
dalam upaya mencapai tujuan PTK (Aqib,dkk, 2011:107). Setelah mengkaji
proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa dan guru, apakah sudah efektif dengan
melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada siklus pertama, serta mengkaji
69
kekurangan dan membuat daftar permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan
siklus pertama. Kekurangan yang ditemui pada siklus sebelumnya digunakan
sebagai dasar penyusunan rencana tindakan pada siklus berikutnya. Sehingga
siklus berikutnya akan berjalan lebih baik dari pada siklus sebelumnya.
3.2 SIKLUS PENELITIAN
Rancangan penelitian ini ditetapkan berdasarkan tahap penelitian tindakan
kelas. Tahap penelitian adalah:
3.2.1. Siklus Pertama
3.2.1.1. Perencanaan
a. Menelaah materi pembelajaran IPA kelas IV semester 2 materi perubahan
lingkungan fisik yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan
menetapkan indikator bersama tim kolaborasi.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai materi yang telah
ditetapkan dengan menggunakan model Jigsaw dengan media Flipchart.
c. Menyiapkan sumber belajar berupa buku guru dan buku siswa, media
pembelajaran berupa Flipchart, serta alat dan bahan untuk percobaan.
d. Menyiapkan lembar evaluasi individu siswa
e. Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi keterampilan guru,
lembar observasi aktivitas siswa, wawancara, dan catatan lapangan dalam
pembelajaran IPA melalui model Jigsaw dengan media Flipchart.
70
3.2.1.2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan peneliti melalui penerapan
model Jigsaw dengan media Flipchart meliputi:
Pertemuan I
a. Guru menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran berupa Flipchart
b. Guru membuka pelajaran
c. Guru melakukan apersepsi
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah pembelajaran model
Jigsaw dengan media Flipchart.
e. Guru memotivasi siswa agar bersemangat dalam pembelajaran IPA dengan
cara menyanyikan yel-yel.
f. Siswa mengamati bagan faktor penyebab perubahan lingkungan yang terdapat
dalam media Flipchart.
g. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang faktor penyebab perubahan
lingkungan.
h. Guru menjelaskan materi tentang penyebab terjadinya perubahan lingkungan
(angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut ) menggunakan media
Flipchart.
i. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari
4 anak (kelompok asal).
j. Guru membagikan LKS pada siswa
k. Guru menjelaskan pembagian tugas bahwa setiap anak dalam kelompok
tersebut diberikan tugas melakukan salah satu jenis percobaan.
71
l. Setiap anggota dalam kelompok asal mendapatkan tugas yang berbeda-beda.
m. Anak yang mendapat tugas yang sama, bergabung membentuk kelompok ahli
(Kelompok angin, kelompok hujan, kelompok cahaya matahari, kelompok
gelombang laut).
n. Siswa bersama-sama melakukan percobaan dan mendiskusikan hasil percobaan
yang akan diinformasikan dalam kelompok asal mereka.
o. Setelah mendapatkan kesepakatan dengan kelompok ahli tentang hasil diskusi,
siswa kembali ke kelompok asal.
p. Anggota dari kelompok ahli menjelaskan hasil diskusi pada semua anggota
kelompok.
q. Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
r. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban yang benar bersama-sama.
s. Siswa dan guru membuat simpulan terhadap materi yang telah dipelajari
t. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
belum dipahami
u. Siswa mengerjakan tes evaluasi secara individu
v. Guru memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih giat lagi dalam belajar
IPA
w. Guru menutup pelajaran
Pertemuan II
a. Guru menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran berupa Flipchart
b. Guru membuka pelajaran
c. Guru melakukan apersepsi
72
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah pembelajaran model
Jigsaw dengan media Flipchart.
e. Guru memotivasi siswa agar bersemangat dalam pembelajaran IPA dengan
cara menyanyikan yel-yel.
f. Siswa mengamati bagan dampak perubahan lingkungan pada media Flipchart.
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang bagan.
g. Guru menjelaskan materi tentang dampak perubahan lingkungan (erosi,
longsor, banjir, dan abrasi) menggunakan media Flipchart.
h. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari
4 anak (kelompok asal).
i. Guru membagikan LKS pada siswa
j. Guru menjelaskan pembagian tugas bahwa setiap anak dalam kelompok
tersebut diberikan tugas melakukan salah satu jenis percobaan
k. Setiap anggota dalam kelompok asal mendapatkan tugas yang berbeda-beda.
l. Anak yang mendapat tugas yang sama, bergabung membentuk kelompok ahli
(kelompok erosi, kelompok abrasi, kelompok banjir, kelompok longsor).
m. Siswa bersama-sama melakukan percobaan dan mendiskusikan hasil percobaan
yang akan diinformasikan dalam kelompok asal mereka.
n. Setelah mendapatkan kesepakatan dengan kelompok ahli tentang hasil diskusi,
siswa kembali ke kelompok asal.
o. Anggota dari kelompok ahli menjelaskan hasil diskusi pada semua anggota
kelompok.
p. Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
73
q. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban yang benar bersama-sama.
r. Siswa dan guru membuat simpulan terhadap materi yang telah dipelajari
s. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
belum dipahami
t. Siswa mengerjakan tes evaluasi secara individu
u. Guru memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih giat lagi dalam belajar
IPA
v. Guru menutup pelajaran
3.2.1.3. Observasi
a. Observer mengamati keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui
penerapan model Jigsaw dengan media Flipchart dan mencatat hasil
pengamatannya.
b. Observer mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui
penerapan model Jigsaw dengan media Flipchart dan mencatat hasil
pengamatannya.
c. Observer mengamati dan mencatat kegiatan proses pembelajaran di catatan
lapangan.
d. Melakukan pengumpulan data hasil belajar siswa setelah menerapkan model
Jigsaw dengan media Flipchart.
3.2.1.4. Refleksi
a. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus I.
b. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus I.
c. Membuat daftar kendala yang muncul dan perlu diperbaiki pada siklus I.
74
d. Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus II.
3.2.2. Siklus Kedua
3.2.2.1. Perencanaan
a. Merancang perbaikan pembelajaran berdasarkan refleksi siklus I
b. Menelaah materi pembelajaran IPA kelas IV semester 2 tentang perubahan
lingkungan fisik yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan
menetapkan indikator bersama tim kolaborasi.
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai materi yang telah
ditetapkan menggunakan model Jigsaw dengan media Flipchart.
d. Menyiapkan sumber berupa buku guru dan buku siswa, media pembelajaran
berupa Flipchart, serta alat dan bahan untuk percobaan.
e. Menyiapkan lembar evaluasi individu siswa
f. Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi keterampilan guru,
lembar observasi aktivitas siswa, wawancara, dan catatan lapangan dalam
pembelajaran IPA melalui model Jigsaw degan media Flipchart.
3.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan peneliti melalui penerapan
model Jigsaw dengan media Flipchart meliputi:
Pertemuan I
a. Guru menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran berupa Flipchart
b. Guru membuka pelajaran
c. Guru melakukan apersepsi
75
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah pembelajaran model
Jigsaw dengan media Flipchart.
e. Guru memotivasi siswa agar bersemangat dalam pembelajaran IPA dengan
cara menyanyikan yel-yel.
f. Siswa mengamati gambar-gambar penyebab perubahan lingkungan dalam
media Flipchart.
g. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang berbagai dampak
perubahan lingkungan.
h. Guru menjelaskan tentang dampak perubahan lingkungan meliputi erosi,
abrasi, banjir, dan tanah longsor menggunakan media Flipchart.
i. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari
4 anak (kelompok asal).
j. Guru menjelaskan pembagian tugas bahwa setiap anak dalam kelompok
tersebut diberikan tugas melakukan salah satu jenis percobaan.
k. Setiap anggota dalam kelompok asal mendapatkan tugas yang berbeda-beda.
l. Anak yang mendapat tugas yang sama, bergabung membentuk kelompok ahli
(Kelompok erosi, kelompok abrasi, kelompok banjir, kelompok tanah longsor).
m. Siswa bersama-sama melakukan percobaan dan mendiskusikan hasil percobaan
yang akan diinformasikan dalam kelompok asal mereka.
n. Setelah mendapatkan kesepakatan dengan kelompok ahli tentang hasil diskusi,
siswa kembali kekelompok asal.
o. Anggota dari kelompok ahli menjelaskan hasil diskusi pada semua anggota
kelompok.
76
p. Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
q. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban yang benar bersama-sama.
r. Siswa dan guru membuat simpulan terhadap materi yang telah dipelajari
s. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
belum dipahami
t. Siswa mengerjakan tes evaluasi secara individu
u. Guru memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih giat lagi dalam belajar
IPA
v. Guru menutup pelajaran
Pertemuan II
a. Guru menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran berupa Flipchart
b. Guru membuka pelajaran
c. Guru melakukan apersepsi
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah pembelajaran model
Jigsaw dengan media Flipchart.
e. Guru memotivasi siswa agar bersemangat dalam pembelajaran IPA dengan
cara menyanyikan yel-yel.
f. Siswa mengamati gambar contoh cara pencegahan kerusakan lingkungan dalam
media Flipchart.
g. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang gambar.
h. Guru menjelaskan tentang cara untuk mencegah erosi, banjir, longsor, dan
abrasi.
77
i. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari
4 anak (kelompok asal).
j. Guru membagikan LKS
k. Guru menjelaskan pembagian tugas bahwa setiap anak dalam kelompok
tersebut diberikan tugas melakukan salah satu jenis percobaan
l. Setiap anggota dalam kelompok asal mendapatkan tugas yang berbeda-beda.
m. Anak yang mendapat tugas yang sama, bergabung membentuk kelompok ahli
(Kelompok erosi, kelompok abrasi, kelompok banjir, kelompok tanah longsor).
n. Siswa bersama-sama melakukan percobaan dan mendiskusikan hasil percobaan
yang akan diinformasikan dalam kelompok asal mereka.
o. Setelah mendapatkan kesepakatan dengan kelompok ahli tentang hasil diskusi,
siswa kembali ke kelompok asal.
p. Anggota dari kelompok ahli menjelaskan hasil diskusi pada semua anggota
kelompok.
q. Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
r. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban yang benar bersama-sama.
s. Siswa dan guru membuat simpulan terhadap materi yang telah dipelajari
t. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
belum dipahami
u. Siswa mengerjakan tes evaluasi secara individu
v. Guru memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih giat lagi dalam belajar
IPA
w. Guru menutup pelajaran
78
3.2.2.3. Observasi
a. Observer mengamati keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui
penerapan model Jigsaw dengan media Flipchart dan mencatat hasil
pengamatannya.
b. Observer mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui
penerapan model Jigsaw dengan media Flipchart dan mencatat hasil
pengamatannya.
c. Observer mengamati dan mencatat kegiatan proses pembelajaran di catatan
lapangan.
d. Melakukan pengumpulan data hasil belajar siswa setelah menerapkan model
Jigsaw dengan media Flipchart
3.2.2.4.Refleksi
a. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus II
b. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus II
c. Menyimpulkan hasil pelaksanaan siklus II, jika tujuan dan indikator penelitian
sudah tercapai maka penelitian dihentikan. Namun jika tujuan dan indikator
belum tercapai maka dilanjutkan pada siklus berikutnya.
d. Menyusun laporan
3.3. SUBJEK PENELITIAN
Subyek penelitian ini adalah guru (peneliti) dan siswa kelas IV SDN
Mangunsari Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Jumlah siswa sebanyak 24
siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
79
3.4. TEMPAT PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Mangunsari Semarang
yang terletak di Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunung Pati, Kota
Semarang.
3.5. VARIABEL PENELITIAN
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model Jigsaw
dengan media Flipchart
b. Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model
Jigsaw dengan media Flipchart
c. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model Jigsaw
dengan media Flipchar
3.6. DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
3.6.1. Sumber Data
3.6.1.1.Guru
Sumber data guru diperoleh dari hasil lembar observasi keterampilan guru
yang dilakukan secara sistemik selama pelaksanaan siklus penelitian I dan II
dalam pembelajaran IPA melalui model Jigsaw dengan media Flipchart.
3.6.1.2.Siswa
Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi berdasarkan lembar
observasi aktivitas siswa dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistemik
selama pelaksanaan siklus I dan II pembelajaran IPA melalui penerapan model
Jigsaw dengan media Flipchart.
80
3.6.1.3.Catatan Lapangan
Sumber data berupa catatan lapangan berasal dari catatan selama proses
pembelajaran IPA menggunakan model Jigsaw dengan media Flipchart berupa
data-data keterampilan guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
3.6.1.3.Wawancara
Sumber data berupa wawancara berasal dari wawancara dengan
kolaborator mengenai proses pembelajaran IPA menggunakan model Jigsaw
dengan media Flipchart berupa data-data keterampilan guru dan aktivitas siswa
selama pembelajaran berlangsung.
3.6.2. Jenis Data
3.6.2.1.Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis
secara deskriptif (Arikunto,2014:131). Data kuantitatif berupa hasil belajar IPA
siswa kelas IV SDN Mangunsari Semarang yang di ambil dengan cara
memberikan evaluasi pada setiap akhir siklus.
3.6.2.2.Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang
memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap
suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode
belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias
dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dapat dianalisis secara kualitatif
(Arikunto, 2014:131). Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi menggunakan
lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar pengamatan keterampilan guru,
81
angket, wawancara serta catatan lapangan dalam pembelajaran IPA melalui model
Jigsaw dengan media Flipchart.
3.6.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah tes
dan non tes.
3.6.3.1. Teknik Tes
Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah
pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat
pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan
sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu (Poerwanti,dkk 2008: 1-5).
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan
pencapaian indikator pembelajaran.Tes diberikan kepada siswa secara individu
untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA. Tes ini
dilaksanakan pada pembelajaran siklus I dan siklus II.
3.6.3.2 Teknik Non-tes
3.6.3.2.1. Observasi
Observasi adalah mengamati dengan suatu tujuan, dengan menggunakan
berbagai teknik untuk merekam atau memberi kode pada apa yang diamati
(Poerwanti, dkk 2008: 3.22).
Metode observasi dalam penelitian ini berisi lembar pengamatan yang
menggambarkan bagaimana aktifitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui
model Jigsaw dengan media Flipchart. Observasi juga dilakukan kepada guru
yang sedang mengajar melalui lembar pengamatan.
82
3.6.3.2.2 Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah catatan berisi hal-hal yang tidak dapat terekam
melalui lembar observasi (Arikunto dkk,2014:78). Catatan lapangan berisi catatan
guru selama pembelajaran berlangsung apabila ada hal-hal yang muncul dalam
proses pembelajaran, catatan lapangan berguna untuk memperkuat data yang
diperoleh dalam observasi dan sebagai masukan guru dalam melakukan refleksi.
3.6.3.2.3 Wawancara
Wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara
(Arikunto, 2010:198). Metode wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk
memperoleh informasi dan pendapat dari guru secara langsung mengenai
pembelajaran IPA melalui model Jigsaw dengan media Flipchart yang sudah
dilaksanakan.
3.7. TEKNIK ANALISIS DATA
3.7.1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa yang dapat dianalisis secara
deskriptif yang digunakan untuk mengukur tingkat kognitif siswa.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan skor berdasar proporsi
Skor =
x 100% (rumus bila menggunakan skala 100%)
(Poerwanti, 2008:6.16-6.16)
83
P = siswa yang tuntas belajar
siswa x 100%
Dimana:
B = Banyaknya butir yang dijawab benar (dalam bentuk pilihan ganda) atau
jumlah skor jawaban benar pada tiap butir/item soal
St = skor teoritis
2. Menentukan batas minimal nilai ketuntasan
Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan
kualifikasi penguasaan siswa terhadap kompetensi yang telah dikontrakkan dalam
pembelajaran. Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan belajar klasikal
perserta didik dapat menggunakan pedoman yang ada. Depdiknas RI atau
beberapa sekolah biasanya telah menetapkan batas minimal siswa dikatakan tuntas
menguasai kompetensi yang dikontrakkan (Poerwanti, dkk 2008:6.16).
Tabel 3.1.
Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
Tuntas
Tidak Tuntas
(KKM Mata pelajaran IPA Kelas IV SDN Mangunsari Semarang)
3. Menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal
Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal menggunakan rumus
sebagai berikut (Aqib, dkk 2011:41) :
84
K= 1 + (3,3) (log n)
Kriteria ketuntasan belajar klasikal menurut Aqib (2011:41) dapat dilihat tabel
3.2. berikut ini :
Tabel 3.2
Kriteria Ketuntasan Belajar Secara Klasikal
Tingkat keberhasilan (%) Arti
60-79%
40-59%
20-39%
<20%
sangat tinggi
tinggi
sedang
rendah
sangat rendah
Berdasarkan uraian di atas, dengan menyesuaikan dengan kemampuan
peserta didik, fasilitas, dan daya dukung sekolah maka peneliti dan kolaborator
sepakat menetapkan kriteria ketuntasan belajar klasikal sebesar 80 %. Apabila
ketuntasan dapat mencapai 80 % maka ketuntasan belajar klasikal dinyatakan
berhasil.
4. Membuat tabel daftar distribusi frekuensi kelompok dengan langkah-langkah
sebagai berikut (Herrhyanto, 2c 008:2.11) :
a.) Menentukan nilai rentang dengan rumus sebagai berikut:
Rentang = Nilai data terbesar − Nilai data terkecil
b.) Menentukan banyak kelas dengan menggunakan “Aturan Sturges” dengan
rumus sebagai berikut :
Keterangan: K = banyak kelas interval
n = banyak data
85
c.) Menentukan panjang kelas dengan rumus sebagai berikut :
P = rentang
Keterangan: P = panjang kelas
K = banyak kelas
5. Menghitung rata-rata atau mean
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa kemudian dibagi dengan
jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata.
Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
X = mean (rata-rata)
∑ X = jumlah semua nilai siswa
∑ N = jumlah siswa
(Aqib,dkk, 2011:204)
3.7.2. Data Kualitatif
Data kualitatif berupa data hasil observasi keterampilan keterampilan guru,
aktivitas siswa, wawancara, dan catatan lapangan yang dianalisis dengan analisis
deskriptif kualitatif. Data diorganisasikan dan diklasifikasikan berdasarkan aspek-
aspek yang menjadi fokus analisis menurut kategori untuk memperoleh
X = 𝑥
𝑁
86
kesimpulan. Adapun data keterampilan guru dan aktivitas siswa dianalisis
berdasarkan kategori sangat baik, baik, cukup, dan kurang sesuai dengan skor
yang telah ditetapkan.
Untuk menentukan skor ke dalam 4 kategori tersebut menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan skor tertinggi (m)
2. Menentukan skor terendah (k)
3. Menentukan jumlah kelas interval atau kategori
Penelitian ini menggunakan skala 4 kategori yaitu sangat baik (SB), baik (B),
cukup (C), dan kurang (K).
4. Menentukan jarak interval dengan rumus sebagai berikut:
Jarak interval (i) = skor tertinggi skor teren a
jumla kelas interval
(Widoyoko,2012:110-101)
Berdasarkan jarak interval di atas dapat disusun klasifikasi kategori data
kualitatif sebagai berikut :
Tabel 3.3.
Klasifikasi Kategori Data Kualitatif
Interval Skor Kategori
(k+3(i)) ≤ skor ≤ m Sangat Baik (SB)
(k+2(i)) ≤ skor < (k+3(i)) Baik (B)
(k+i) ≤ skor < (k+2(i)) Cukup (C)
k ≤ skor < (k+i) Kurang (K)
87
Tabel klasifikasi kategori keterampilan guru diperoleh dari skor tiap
indikator keterampilan guru melalui model Jigsaw dengan media Flipchart yang
terdiri dari 12 indikator. Sedangkan jumlah skor tiap indikatornya minimal 1 dan
maksimal 4. Maka skor minimal adalah 12 dan skor maksimal adalah 48 dengan
jumlah interval kelas 4, sehingga diperoleh :
Jarak interval (i) = skor maksimal skor minimal
jumla interval
=
= 9
Tabel 3.4.
Klasifikasi Kategori Keterampilan Guru
Interval Skor Kategori
39≤ skor ≤ 48 Sangat Baik (SB)
30 ≤ skor <39 Baik (B)
21 ≤ skor < 30 Cukup (C)
12 ≤ skor < 21 Kurang (K)
Tabel klasifikasi kategori aktivitas siswa diperoleh dari skor tiap indikator
aktivitas siswa melalui model Jigsaw dengan media Flipchart yang terdiri dari 11
indikator. Sedangkan jumlah skor tiap indikatornya minimal 1 dan maksimal 4.
Maka skor minimal adalah 11 dan skor maksimal adalah 44 dengan jumlah
interval kelas 4, sehingga diperoleh :
88
Jarak interval (i) = skor maksimal skor minimal
jumla interval
=
= 8,25
Tabel 3.5.
Klasifikasi Kategori Aktivitas Siswa
Interval Skor Kategori
36 ≤ skor ≤ 44 Sangat Baik (SB)
28≤ skor <36 Baik (B)
19≤ skor <28 Cukup (C)
11 ≤ skor < 19 Kurang (K)
Tabel hasil belajar afektif dan psikomotor diperoleh dari skor tiap
indikator . Terdapat 5 indikator dalam penilaian hasil belajar afektif maupun
psikomotor .Sedangkan jumlah skor tiap indikatornya minimal 1 dan maksimal 4.
maka nilai tertinggi adalah 20 dan nilai terendah adalah 5. Sehingga lebar interval
kelas untuk predikat dapat ditentukan sebagai berikut:
Jarak interval (i) = skor maksimal skor minimal
jumla interval
=
= 3,75
89
Tabel 3.6.
Klasifikasi Kategori Hasil Belajar Afektif dan Psikomotor
Interval Skor Kategori
17 ≤ skor ≤ 20 Sangat Baik (SB)
13 ≤ skor <17 Baik (B)
9 ≤ skor <13 Cukup (C)
5 ≤ skor < 9 Kurang (K)
3.8 INDIKATOR KEBERHASILAN
Pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Jigsaw dengan media
Flipchart dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Mangunsari
Semarang dengan indikator sebagai berikut:
1. Keterampilan guru pada pembelajaran IPA melalui model pembelajaran
Jigsaw dengan media Flipchart di kelas IV SDN Mangunsari Semarang
meningkat dengan kategori sekurang-kurangnya baik (30 ≤ skor <39).
2. Aktivitas siswa pada pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Jigsaw
dengan media Flipchart di kelas IV SDN Mangunsari Semarang meningkat
dengan kategori sekurang-kurangnya baik (28≤ skor < 36).
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model
Jigsaw dengan media Flipchart di kelas IV SDN Mangunsari
Semarang meningkat dengan rincian sebagai berikut.
90
a) Hasil belajar kognitif meningkat dengan ketuntasan belajar individu
sebesar ≥68 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 80%.
b) Hasil belajar afektif meningkat dengan kategori sekurang-kurangnya baik
(13 ≤ skor <17).
c) Hasil belajar psikomotorik meningkat dengan kategori sekurang-
kurangnya baik (13 ≤ skor <17).
234
BAB V
PENUTUP
5.1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas mengenai peningkatan kualitas
pembelajaran IPA melalui model Jigsaw media Flipchart yang peneliti
laksanakan pada siswa kelas IV SDN Mangunsari Semarang, maka dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Melalui penerapan model Jigsaw dengan media Flipchart dalam pembelajaran
IPA dapat meningkatkan keterampilan guru. Hasil observasi keterampilan
guru menunjukkan adanya peningkatan pada tiap siklusnya. Pada siklus I
diperoleh rata-rata skor total 35,5 dengan kategori baik dan pada siklus II
diperoleh rata-rata skor total 44 dengan kategori sangat baik.
2. Melalui penerapan model Jigsaw dengan media Flipchart dalam pembelajaran
IPA dapat meningkatkan aktivitas siswa. Hasil observasi aktivitas siswa
menunjukkan adanya peningkatan pada tiap siklusnya. Pada siklus I diperoleh
rata-rata skor total 30 dengan kategori baik dan pada siklus II diperoleh rata-
rata skor total 35,1 dengan kategori baik.
3. Melalui penerapan model Jigsaw dengan media Flipchart dalam pembelajaran
IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Pada hasil belajar kognitif siklus I perolehan rata-rata
presentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 62,5 %. Pada siklus II
meningkat dengan perolehan rata-rata presetase ketuntasan belajar klasikal
235
sebesar 83,25 %. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kognitif IPA siswa
kelas IV sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu ketuntasan klasikal
seluruh siswa mencapai ≥ 80% (KKM IPA ≥ 68). Hasil belajar afektif siklus
I perolehan rata-rata skor yaitu 13,27 dengan kategori baik kemudian
meningkat pada siklus II yaitu sebesar 15,57 dengan kategori baik. Hasil
belajar psikomotorik siklus I diperoleh rata-rata skor 13,62 dengan kaegori
baik kemudian meningkat pada siklus II yaitu sebesar 16,05 dengan kategori
baik.
Dengan demikian ketiga variabel penelitian di atas sudah mencapai
indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dan hipotesis tindakan yang peneliti
rumuskan terbukti/diterima, yaitu melalui penerapan model Jigsaw dengan media
Flipchart dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang meliputi keterampilan
guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas IV
SDN Mangunsari Semarang.
5.2. SARAN
Setelah dilakukan penelitian di kelas IV SDN Mangunsari Semarang
melalui model Jigsaw dengan media Flipchart untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut :
a. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model Jigsaw dengan media
Flipchart dapat digunakan untuk acuan penelitian selanjutnya dan dapat
dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
236
b. Dalam kegiatan berkelompok menggunakan model Jigsaw pada pembelajaran
IPA saat pembentukan kelompok asal dan ahli memerlukan waktu relatif lama
dan ketika kegiatan kelompok membutuhkan perhatian guru secara merata.
Sehingga guru harus lebih matang dalam mempersiapkan pembagian
kelompok dan membimbing siswa lebih merata agar semua siswa dapat aktif
berpartisipasi dalam kegiatan kelompok karena dalam Jigsaw semua siswa
memiliki tanggung jawab terhadap tugas kelompoknya.
c. Dalam penggunaan media Flipchart guru harus menentukan posisi Flipchart
yang tepat agar semua siswa dapat melihat dengan jelas. Guru juga harus
menyesuaikan ukuran Flipchart dengan jumlah siswa. Semakin banyak
jumlah siswa maka ukuran Flipchart harus lebih diperbesar agar semua siswa
dapat melihat dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Adams, Francis Hull.2013.Using Jigsaw Technique As A Effective Way Of
Promoting Co-operative Learning Among Primary Six Pupils In Fijai.
Tersedia di https://ideas.repec.org/a/pkp/ijoeap/2013p64-74.htm [ di unduh
pada tanggal 20 Januari 2015]
Anitah W, Sri dkk. 2010. Materi Pokok Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Aqib, Zaenal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan
TK. Bandung : Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
________________,dkk.2014. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja grafindo Persada.
Cahyo, Feri Kusnun. 2014. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Melalui
Strategi Peer Lessons dengan Media Flip Chart. Jurnal Universitas
Lampung. Tersedia di
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/pgsd/article/viewFile/6486/4076
[diunduh tanggal 23 Maret 2015]
Daryanto. 2011. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas.2004. Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.
Djojosoediro, Wasih. 2010. Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA SD. [online].
Tersedia di http://www.scribd.com/doc/47939487/1/IPA-SEBAGAI-
PROSES[diunduh tanggal 22 Januari 2015].
Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Akasara.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Jakarta: Ghalia Indonesia
Hamiyah, Nur dan Muhamad Jauhar. 2014. Strategi Belajar Mengajar di Kelas.
Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Haryono. 2013. Pembelajaran IPA yang Menarik dan Mengasyikan : Teori dan
Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Kepel Press
Herrhyanto,Nar dan H.M Akib Hamid. 2008. Statistika Dasar.Jakarta: Universitas
Terbuka.
238
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran.Jogjakarta: DIVA
Press
Isjoni. 2011. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ismanto.2013 Penggunaan Media Flip Chart dalam Peningkatan Pembelajaran
IPA Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Skripsi. UNS. Tersedia di
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1
&cad=rja&uact=8&ved=0CBsQFjAA&url=http%3A%2F%2Fjurnal.fkip.
uns.ac.id%2Findex.php%2Fpgsdkebumen%2Farticle%2Fdownload%2F22
02%2F1612&ei=6iYYVffZLIC8gWxhYJo&usg=AFQjCNFxOmLLa9EH
1Fqlgq2f22hp6Q-WVA [ di unduh pada tanggal 22 Maret 2015)
Mulyasa. 2013. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran kreatif dan
menyenangkan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Berger, Rolland. 2015. Impact of Expert Teaching Quality on Novice Academic
Performance in the Jigsaw Cooperative Learning Method. Tersediadi
file:///D:/Media/Impact%20of%20Expert%20Teaching%20Quality%20on
%20Novice%20Academic%20Performance%20in%20the%20Jigsaw%20
Cooperative%20Learning%20Method%20%20International%20Journal%
20of%20Science%20Education%20%20Volume%2037,%20Issue%202.ht
m#.Vczd7o6kNH0 [di unduh pada tanggal 13 Agustus 2015)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 41 Tahun 2007.
Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Prasetyo,Andhika Yoga,dkk.2013 Penggunaan Media Flip Chart Dalam
Peningkatan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Skripsi. UNS.
Tersedia
dihttps://www.google.com/search?q=ENGGUNAAN+MEDIA+FLIP+CH
ART+DALAMPENINGKATAN+PEMBELAJARANIPA+DI+SEKOLA
H+DASAR&ie=utf-8&oe=utf-8 [di unduh pada tanggal 20 Januari 2015]
Potimbang, Kasnia.2015. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya
Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Kelas IV SD Inpres 2 Slametharjo. Tersedia di
file
https://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO/article/download/3751/27
17 [di unduh pada tanggal 13 Agustus 2015]
239
Pratiwi, Desi Eka.2013. Penerapan Media Papan Balik (Flipchart) Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar [online].Jurnal Skripsi.Universitas Negeri Surabaya.
Tersedia di file https://id.scribd.com/doc/189289720/PENERAPAN-MEDIA-PAPAN-
BALIK-FLIPCHART-PADA-PEMBELAJARAN-TEMATIK-UNTUK-
MENINGKATKAN-HASIL-BELAJAR-SISWA-SEKOLAH-DASAR [diakses
pada tanggal 20 Januari 2015]
Rahman, Muhammad dan Sofyan Amri. 2014. Model Pembelajaran ARIAS
Terintegratif. Jakarta : Prestasi Pustakakarya.
Rifa’i, Ahmad dan Chatarina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan.
Semarang:UNNES Pers.
Rukmia. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Pembelajaran IPA Materi Pesawat
Sederhana Di Kelas V SDN No. 1 Balukang II. Jurnal Skripsi. Universitas
Tadulako, Vol. 4 No.1
Tersediadifile:///D:/JURNALNASIONAL/MeningkatkanHasilBelajarSisw
aMelaluiModelPembelajaranKooperatifTipeJigsawDalamPembelajaranIP
AMateriPesawatSederhanaDiKelasVSDN.BalukangIIRukmiaJurnalKreatif
Tadulako [ Online.htm[di unduh pada tanggal 22 Januari 2015]
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru .Jakarta: Rajawali Pers.
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran.Jakarta : Prenada Media.
___________. 2008. Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran.Jakarta :
Kencana.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Setyaningrum, Dini.2013.Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA. Jurnal Skripsi.
Universitas Negeri Semarang. Tersedia di
:http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jee [di unduh pada tanggal 20
Januari 2015]
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Khalia Indonesia
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
240
Slavin, Robert E. 1994. Educational Psychologhy Teory and Practice.
Massachusetts: A Division of Paramount Publishing.
Sudjana, Nana. 2008. Dasar-dasar Proses Belajar mengajar. Bandung: Sinar Bari
Grasindo.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media pembelajaran.Yogyakarta : Pedagogia.
Sukmadinata, Nana Syaodih.2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta : Prenada Media.
Susilana, Rudi dan Cepi Riyana.2009.Media Pembelajaran.Bandung: Wacana
Prima.
Suyadi. 2013. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Press.
Tran,Van Dat.2012. The Effects of Jigsaw Learning on Students’ Attitudes in a
Vietnamese Higher Education Classroom. International Journal of Higher
Education. Tersedia di
http://www.ajouronline.com/index.php?journal=AJEEL&page=article&op
=view&path[]=778&path[]= [ diunduh pada tanggal 16 Maret 2015]
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003.
Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Kencana.
Wisudawati, Asih Widi dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran
IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
241
LAMPIRAN
242
PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR KETERAMPILAN GURU
DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN
MEDIA FLIPCHART
Keterampilan Dasar
Mengajar
Langkah Pembelajaran IPA
Melalui Model Jigsaw
dengan Media Flipchart
Indikator Keterampilan
Guru dalam Pembelajaran
IPA Melalui Model Jigsaw
dengan Media Flipchart
1. Keterampilan
membuka pelajaran
2. Keterampilan
memberikan
penguatan
3. Keterampilan
menggunakan
variasi
4. Keterampilan
menjelaskan
5. Keterampilan
bertanya
6. Keterampilan
membimbing
diskusi kelompok
kecil
7. Keterampilan
mengelola kelas
8. Keterampilan
mengajar
kelompok kecil dan
perorangan
9. Keterampilan
menutup pelajaran
1. Guru mempersiapkan
media pembelajaran
berupa Flipchart
2. Guru melakukan apersepsi
3. Guru menyampaikan
kompetensi atau tujuan
pembelajaran
4. Siswa mengamati media
Flipchart
5. Guru melakukan tanya
jawab dengan siswa
menggunakan media
Flipchart
6. Guru menjelaskan materi
dengan menggunakan
media Flipchart
7. Siswa dikelompokkan
dengan anggota ± 4 orang
(kelompok asal)
8. Guru membagikan LKS
pada masing-masing
kelompok
9. Tiap anggota dalam
kelompok asal diberi sub
bab atau tugas yang
berbeda-beda
1. Melaksanakan pra
pembelajaran
(keterampilan membuka
pelajaran
2. Melakukan apersepsi
(keterampilan membuka
pelajaran)
3. Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
mendeskripsikan logistik
yang diperlukan dalam
pembelajaran
(keterampilan membuka
pelajaran)
4. Mengajukan pertanyaan
melalui media Flipchart
(keterampilan bertanya,
keterampilan mengadakan
variasi)
5. Menjelaskan materi
menggunakan media
Flipchart (keterampilan
menjelaskan, keterampilan
mengadakan variasi)
6. Membimbing
pembentukan kelompok
Lampiran 1
243
10. Anggota dari kelompok
asal yang berbeda dengan
penugasan yang sama
membentuk kelompok
baru (kelompok ahli)
11. Guru membimbing
kelompok ahli untuk
melakukan diskusi
12. Setelah selesai berdiskusi,
tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan
menjelaskan kepada
semua anggota kelompok
tentang hasil diskusi yang
mereka kuasai
13. Masing-masing
perwakilan kelompok ahli
mempresentasikan hasil
diskusi
14. Guru bersama siswa
merefleksi dan
menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
15. Siswa mengerjakan soal
evaluasi secara individu
dan mendefinisikan tugas
kelompok (keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
7. Membimbing siswa
melakukan diskusi
kelompok sesuai model
jigsaw(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil,
keterampilan mengajar
kelompok kecil dan
perorangan)
8. Mengelola kelas
(keterampilan mengelola
kelas)
9. Membimbing siswa
mempresentasikan hasil
diskusi (keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
10. Memberi penguatan
kepada siswa
(keterampilan memberi
penguatan)
11. Membimbing siswa
menyimpulkan materi
(keterampilan menutup
pelajaran)
12. Memberikan evaluasi
(keterampilan menutup
pelajaran)
244
PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA
FLIPCHART
Aktivitas siswa
Langkah Pembelajaran
IPA Melalui Model
Jigsaw dengan Media
Flipchart
Indikator aktivitas siswa
dalam pembelajaran IPA
Melalui Model Jigsaw dengan
Media Flipchart
1. Aktivitas visual
Meliputi kegiatan membaca,
melihat gambar-gambar,
mengamati eksperimen,
demonstrasi, pameran, dan
mengamati orang lain bekerja
atau bermain.
2. Aktivitas lisan
Meliputi kegiatan menge-
mukakan suatu fakta atau
prinsip, menghubungkan
suatu kejadian, mengajukan
pertanyaan, memberi saran,
mengemukakan pendapat,
wawancara, diskusi, dan
interupsi.
3. Aktivitas mendengarkan
Mencakup kegiatan
mendengarkan penyajian
bahan, mendengarkan
percakapan atau diskusi
kelompok, mendengarkan
suatu permainan, dan
mendengarkan radio.
4. Aktivitas menulis
Misalnya menulis cerita,
1. Guru mempersiapkan
media pembelajaran
berupa Flipchart
2. Guru melakukan
apersepsi
3. Guru menyampaikan
kompetensi atau tujuan
pembelajaran
4. Siswa mengamati media
Flipchart
5. Guru melakukan tanya
jawab dengan siswa
menggunakan media
Flipchart
6. Guru menjelaskan
materi dengan
menggunakan media
Flipchart
7. Siswa dikelompokkan
dengan anggota ± 4
orang (kelompok asal)
8. Guru membagikan LKS
pada masing-masing
kelompok
9. Tiap anggota dalam
kelompok asal diberi
1. Kesiapan mengikuti
pembelajaran (aktivitas
emosional)
2. Menanggapi apersepsi
(aktivitas lisan dan
aktivitas mental)
3. Menyimak informasi
tujuan pembelajaran
(aktivitas mendengarkan
dan aktivitas menulis)
4. Menanggapi pertanyaan
(aktivitas visual dan
aktivitas lisan)
5. Memperhatikan
penjelasan materi melalui
media Flipchart (aktivitas
visual, mendengarkan,
dan menulis)
6. Melaksanakan diskusi
kelompok sesuai model
Jigsaw (aktivitas mental,
aktivitas emosional,
aktivitas menulis,dan
aktivitas mendengarkan)
7. Keaktifan siswa dalam
pembelajaran (aktivitas
Lampiran 2
245
menulis laporan, memeriksa
karangan, membuat
rangkuman, dan mengerjakan
tes.
5. Aktivitas menggambar
Misalnya menggambar,
membuat grafik, membuat
diagram, dan membuat peta.
6. Aktivitas metric
Misalnya melakukan per-
cobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, dan
membuat model.
7. Aktivitas mental
Meliputi kegiatan me-
renungkan, mengingat,
memecahkan masalah,
menganalisis, dan membuat
keputusan,
8. Aktivitas emosional
Misalnya membedakan,
minat pada suatu hal, berani,
dan tenang
sub bab atau tugas yang
berbeda-beda
10. Anggota dari kelompok
asal yang berbeda
dengan penugasan yang
sama membentuk
kelompok baru
(kelompok ahli)
11. Guru membimbing
kelompok ahli untuk
melakukan diskusi
12. Setelah selesai
berdiskusi, tiap anggota
kembali ke kelompok
asal dan menjelaskan
kepada semua anggota
kelompok tentang hasil
diskusi yang mereka
kuasai
13. Masing-masing
perwakilan kelompok
ahli mempresentasikan
hasil diskusi
14. Guru bersama siswa
merefleksi dan
menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
15. Siswa mengerjakan soal
evaluasi secara individu
lisan dan aktivitas
emosional)
8. Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
(aktivitas lisan, aktivitas
mental, dan aktivitas
mendengarkan)
9. Memiliki persepsi dan
sikap positif terhadap
pembelajaran (aktivitas
emosional)
10. Menyimpulkan materi
pembelajaran (aktivitas
mental,aktivitas
mendengarkan, aktivitas
lisan)
11. Mengerjakan soal
evaluasi.(aktivitas
menulis dan aktivitas
mental)
246
KISI-KISI INSTRUMEN
Judul : Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Jigsaw
dengan Media Flipchart pada Siswa Kelas IV SDN Mangunsari Semarang
No Variabel Indikator Sumber
Alat/instrumen
pengumpulan
data
1. Keterampilan
guru dalam
pembelajaran
IPA melalui
model Jigsaw
dengan media
Flipchart
1. Melaksanakan pra pembelajaran
(keterampilan membuka pelajaran
2. Melakukan apersepsi (keterampilan
membuka pelajaran)
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
dan mendeskripsikan logistik yang
diperlukan dalam pembelajaran
(keterampilan membuka pelajaran)
4. Mengajukan pertanyaan melalui media
Flipchart (keterampilan bertanya,
keterampilan mengadakan variasi)
5. Menjelaskan materi menggunakan
media Flipchart (keterampilan
menjelaskan, keterampilan
mengadakan variasi)
6. Membimbing pembentukan kelompok
dan mendefinisikan tugas kelompok
(keterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil)
7. Membimbing siswa melakukan diskusi
kelompok sesuai model
jigsaw(keterampilan membimbing
diskusi kelompok kecil, keterampilan
mengajar kelompok kecil dan
Guru kelas IV
SDN
Mangunsari
Semarang
1. Lembar
pengamatan
keterampilan
guru
2. Catatan
lapangan
3. Lembar
wawancara
Lampiran 3
247
perorangan)
8. Mengelola kelas (keterampilan
mengelola kelas)
9. Membimbing siswa mempresentasikan
hasil diskusi (keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil)
10. Memberi penguatan kepada siswa
(keterampilan memberi penguatan)
11. Membimbing siswa menyimpulkan
materi (keterampilan menutup
pelajaran)
12. Memberikan evaluasi (keterampilan
menutup pelajaran)
2. Aktivitas
siswa dalam
pembelajara
n IPA
melalui
model
Jigsaw
dengan
media
Flipchart
1. Kesiapan mengikuti pembelajaran
(aktivitas emosional)
2. Menanggapi apersepsi (aktivitas lisan
dan aktivitas mental)
3. Menyimak informasi tujuan
pembelajaran (aktivitas mendengarkan
dan aktivitas menulis)
4. Menanggapi pertanyaan (aktivitas
visual dan aktivitas lisan)
5. Memperhatikan penjelasan materi
melalui media Flipchart (aktivitas
visual, mendengarkan, dan menulis)
6. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai
model Jigsaw (aktivitas mental,
aktivitas emosional, aktivitas
menulis,dan aktivitas mendengarkan)
7. Keaktifan siswa dalam pembelajaran
(aktivitas lisan dan aktivitas
emosional)
8. Mempresentasikan hasil diskusi
Siswa kelas IV
SDN
Mangunsari
Semarang
1. Lembar
pengamatan
aktivitas
siswa
2. Catatan
lapangan
248
kelompok (aktivitas lisan, aktivitas
mental, dan aktivitas mendengarkan)
9. Memiliki persepsi dan sikap positif
terhadap pembelajaran (aktivitas
emosional)
10. Menyimpulkan materi pembelajaran
(aktivitas mental,aktivitas
mendengarkan, aktivitas lisan)
11. Mengerjakan soal evaluasi.(aktivitas
menulis dan aktivitas mental)
3. Hasil belajar
siswa
a. Ranah Kognitif :
1.) menyebutkan 4 faktor penyebab
perubahan lingkungan,
2.) menganalisis manfaat berbagai
faktor penyebab kerusakan
lingkungan,
3.) menganalisis kerugian berbagai
faktor penyebab kerusakan
lingkungan
4.) menjelaskan angin, hujan, cahaya
matahari, dan gelombang air laut
sebagai penyebab perubahan
lingkungan fisik,
5.) mengidentifikasi berbagai dampak
perubahan lingkungan terhadap
daratan,
6.) menjelaskan berbagai dampak
perubahan lingkungan (erosi,
abrasi, banjir, dan longsor),
7.) mengidentifikasi penyebab berbagai
kerusakan lingkungan,
Siswa kelas IV
SDN
Mangunsari
Semarang
1. Soal Tes
2. Non Tes
249
8.) menganalisis dampak yang
ditimbulkan erosi, abrasi, banjir,
dan longsor,
9.) menjelaskan cara mencegah erosi,
10.) menjelaskan cara mencegah
abrasi,
11.) mendeskripsikan cara mencegah
banjir,
12.) mendeskripsikan cara mencegah
longsor
b. Ranah Afektif
Karakter siswa :rasa ingin tahu,
kerjasama, berani, percaya diri, dan
tanggung jawab
c. Ranah Psikomotorik
1.) Berkelompok sesuai arahan guru,
2.) Melaksanakan percobaan bersama
kelompok ahli,
3.) Melaksanakan diskusi bersama
kelompok ahli tentang hasil percobaan,
4.) Bertukar informasi bersama kelompok
asal,
5.) Mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
250
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA
FLIPCHART Siklus . . . . .
Nama SD : SDN Mangunsari Semarang
Nama Guru : Erin Erlinda
Nama Observer : Ary Sotyarini, M.Pd
Kelas/Semester : IV / 2
Mata Pelajaran : IPA
Materi :
Hari/Tanggal :
Petunjuk :
a. Bacalah dengan cermat setiap indikator dan deskriptor yang ada dalam lembar
observasi!
b. Berikan tanda centang (√) pada kolom Tampak jika deskriptor tersebut
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran!
c. Berikan skor berdasarkan deskriptor yang tampak dalam observasi!
Skor
Penilaian
Keterangan
4 jika semua deskriptor tampak
3 jika ada 3 deskriptor tampak
2 jika ada 2 deskriptor tampak
1 Jika ada 1 deskriptor tampak
(Sukmadinata, 2009:233)
No Indikator Deskriptor Tampak Skor
1.
Melaksanakan pra
pembelajaran
(keterampilan
a. Mempersiapkan media dan sumber belajar
b. Mengucapkan salam
c. Berdoa
Lampiran 4
251
membuka pelajaran) d. Presensi kehadiran siswa
2. Melaksanakan
apersepsi
(keterampilan
membuka pelajaran)
a. Dilakukan pada awal pembelajaran
b. Apersepsi berupa pertanyaan yang jelas
c. Relevan dengan materi
d. Menarik perhatian siswa
3. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan
mendeskripsikan
logistik yang
diperlukan dalam
pembelajaran
(keterampilan
membuka pelajaran)
a. Sesuai indikator pembelajaran
b. Memuat aspek Audience, Behaviour,
Condition dan Degree
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
jelas
d. Menyampaikan langkah model
pembelajaran yang akan dilaksanakan
4. Mengajukan
pertanyaan melalui
media Flipchart
(keterampilan
bertanya,
keterampilan
mengadakan variasi)
a. Menarik perhatian siswa dengan
menampilkan media Flipchart
b. Mengajukan pertanyaan
c. Memindahkan giliran menjawab
d. Memberikan waktu berpikir
5. Menyampaikan
materi pembelajaran
dengan
menggunakan media
Flipchart
(keterampilan
menjelaskan,
keterampilan
mengadakan variasi)
a. Menyampaikan materi sesuai dengan
indikator pembelajaran
b. Disajikan menarik dengan media Flipchart
c. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar
d. Menggunakan kalimat yang komunikatif
6.
Membimbing
pembentukan
a. Membentuk kelompok heterogen dengan
anggota ± 4 orang sebagai kelompok asal
252
kelompok dan
mendefinisikan
tugas kelompok
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
b. Mengatur tempat duduk kelompok
c. Menjelaskan cara pengisian LKS kepada
siswa secara runtut dan jelas
d. Menyampaikan pembagian tugas yang
berbeda pada tiap anggota dalam kelompok
7. Membimbing siswa
melakukan diskusi
kelompok sesuai
model jigsaw
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil,
keterampilan
mengajar kelompok
kecil dan
perorangan)
a. Mengarahkan siswa dengan tugas yang
sama membentuk kelompok baru (kelompok
ahli )
b. Membimbing tiap kelompok ahli dalam
diskusi
c. Mengarahkan siswa kembali ke kelompok
asal
d. Membimbing siswa menjelaskan kepada
anggota kelompok asal tentang hasil diskusi
8. Mengelola kelas
(keterampilan
mengelola kelas)
a. Menunjukan sikap tanggap
b. Membagi perhatian
c. Memberikan petunjuk yang jelas
d. Menegur siswa yang gaduh
9. Membimbing siswa
mempresentasikan
hasil diskusi
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
a. Membimbing penyampaian hasil diskusi
b. Mengondisikan siswa memperhatikan
presentasi
c. Memancing keterlibatan siswa
d. Menanggapi hasil kerja kelompok
10.
Memberikan
penguatan kepada
siswa (keterampilan
a. Memberikan penguatan verbal (kata-kata)
terhadap kelompok yang menyajikan hasil
diskusi
253
memberi penguatan)
b. Menggunakan penguatan gestural (mimik,
gerakan)
c. Penguatan dilakukan segera setelah perilaku
yang diharapkan muncul
d. Memberikan reward pada siswa
11.
Membimbing siswa
menyimpulkan
materi (keterampilan
menutup pelajaran)
a. Melibatkan siswa untuk menyimpulkan
materi bersama-sama
b. Simpulan runtut sesuai materi
c. Memberi kesempatan bertanya terhadap hal
yang belum dimengerti
d. Memantapkan pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran
12. Memberikan
evaluasi
(keterampilan
menutup pelajaran)
a. Evaluasi sesuai dengan indikator
pembelajaran
b. Bentuk soal evaluasi tertulis bervariasi
c. Menggunakan pedoman penilaian yang jelas
d. Berkeliling memantau siswa ketika
mengerjakan soal evaluasi
Jumlah Skor
Keterangan penilaian :
Skor minimal = 1 x 12= 12
Skor maksimal = 4 x 12 = 48
Jarak interval (i) = skor maksimal skor minimal
jumla interval
=
= 9
(Widoyoko,2012:110-101)
254
Maka didapatkan kategori sebagai berikut :
Interval Skor Kategori
39 ≤ skor ≤ 48 Sangat Baik (SB)
30 ≤ skor < 39 Baik (B)
21≤ skor < 30 Cukup (C)
12 ≤ skor < 21 Kurang (K)
Jumlah Skor =………………………………
Kategori =………………………………
Semarang, . . . . . . . . . . .2015
Observer
Ary Sotyarini,M.Pd
NIP. 19790826 200801 2 017
255
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA
FLIPCHART
Siklus: .......
Nama Siswa :
Nama SD : SDN Mangunsari Semarang
Kelas/Semester : IV / 2
Mata Pelajaran : IPA
Materi :
Hari/Tanggal :
Petunjuk :
1. Bacalah dengan cermat setiap indikator dan deskriptor yang ada dalam lembar
observasi!
2. Berikan tanda centang (√) pada kolom Tampak jika deskriptor tersebut
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran!
3. Berikan skor berdasarkan deskriptor yang tampak dalam observasi!
Skor
Penilaian
Keterangan
4 jika semua deskriptor tampak
3 jika ada 3 deskriptor tampak
2 jika ada 2 deskriptor tampak
1 Jika ada 1 deskriptor tampak
(Sukmadinata, 2009:233)
No Indikator Deskriptor Tampak Skor
1.
Kesiapan mengikuti
pembelajaran
(aktivitas emosional)
a. Tidak terlambat datang ke sekolah
b. Tertib dan rapi di tempat duduk masing-
masing
c. Melaksanakan doa
d. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
untuk belajar
Lampiran 5
256
2.
Menanggapi
apersepsi (aktivitas
lisan dan aktivitas
mental)
a. Tenang memperhatikan apersepsi
b. Aktif menjawab pertanyaan
c. Menanggapi jawaban siswa lain
d. Tidak berbicara sendiri
3. Menyimak informasi
tujuan pembelajaran
(aktivitas
mendengarkan)
a. Memperhatikan informasi guru
b. Mencatat poin-poin dalam tujuan
pembelajaran
c. Antusias terhadap kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan
d. Tidak mengantuk saat menyimak informasi
4. Menanggapi
pertanyaan yang
diajukan guru
melalui media
Flipchart (aktivitas
visual dan aktivitas
lisan)
a. Tertarik terhadap media Flipchart yang
ditampilkan guru
b. Memperhatikan saat guru memberi
pertanyaan
c. Menjawab pertanyaan
d. Menanggapi jawaban siswa lain
5. Memperhatikan
penjelasan materi
melalui media
Flipchart (aktivitas
visual,aktivitas
mendengarkan,
aktivitas menulis)
a. Memperhatikan media Flipchart saat
penjelasan materi
b. Semangat dan tertarik terhadap penjelasan
yang disampaikan guru
c. Mencatat hal-hal penting dari penjelasan
guru
d. Tenang saat mendengarkan penjelasan guru
6.
Melaksanakan
diskusi kelompok
sesuai model Jigsaw
(aktivitas mental,
a. Menyimak petunjuk guru dalam pengisian
LKS dengan tenang
b. Melaksanakan pembagian tugas dalam
kelompok yang telah disampaikan guru
257
aktiviyas emosional,
aktivitas
menulis,dan
aktivitas
mendengarkan)
c. Melakukan kegiatan percobaan dan diskusi
bersama kelompok ahli dengan tertib
d. Menjelaskan kepada anggota kelompok asal
tentang hasil diskusi yang telah dilakukan
7.
Keaktifan siswa
dalam pembelajaran
(aktivitas lisan dan
aktivitas emosional)
a. Berpartisipasi aktif dalam diskusi
b. Siswa komunikatif saat berdiskusi
c. Berani mengemukakan pendapat
d. Berani mengajukan pertanyaan
8 Mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok (aktivitas
lisan, aktivitas
mental, dan aktivitas
mendengarkan)
a. Maju mempresentasikan hasil diskusi
b. Memperhatikan presentasi kelompok lain
c. Menanggapi hasil presentasi kelompok lain
d. Tidak gaduh
9 Memiliki persepsi
dan sikap positif
terhadap
pembelajaran
(aktivitas emosional)
a. Tampak senang dan bersemangat terhadap
pembelajaran yang berlangsung
b. Menghormati dan patuh terhadap guru
c. Mengikuti pembelajaran dengan tertib
d. Mempunyai motivasi untuk belajar
10 Menyimpulkan
materi pembelajaran
(aktivitas mental,
aktivitas
mendengarkan,
aktivitas lisan)
a. Berpartisipasi menyimpulkan hasil
pembelajaran
b. Menanggapi pertanyaan guru
c. Mencatat hasil kesimpulan materi yang telah
diajarkan guru
d. Bertanya kepada guru tentang materi yang
belum dipahami
11
Mengerjakan soal
evaluasi.(aktivitas
a. Mengerjakan soal evaluasi tanpa mencontek
jawaban teman
258
menulis dan
aktivitas mental)
b. Tenang dan tertib saat mengerjakan soal
c. Mengerjakan soal sesuai petunjuk guru
d. Mengerjakan soal sesuai waktu yang
ditentukan oleh guru
Jumlah Skor
Keterangan penilaian :
Skor minimal (k) = 1 x 11 = 11
Skor maksimal (m) = 4 x 11 = 44
Jarak interval aktivitas siswa
Jarak interval (i) = skor maksimal skor minimal
jumla interval
=
= 8,25
(Widoyoko,2012:110-101)
Maka didapatkan kategori sebagai berikut:
Interval Skor Kategori
36 ≤ skor ≤ 44 Sangat Baik (SB)
28≤ skor < 36 Baik (B)
19≤ skor < 28 Cukup (C)
11 ≤ skor < 19 Kurang (K)
Jumlah Skor =……………………………….
Kategori =………………………………
Semarang, . . . . . . . . . . .2015
Observer
………………………….
259
CATATAN LAPANGAN
DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW
DENGAN MEDIA FLIPCHART
Siklus . . . . .
Nama Sekolah : SDN Mangunsari Semarang
Nama Guru : Erin Erlinda
Nama Observer : Ary Sotyarini, M.Pd
Kelas : IV
Materi :
Hari/Tanggal :
Petunjuk: Catatlah kejadian-kejadian yang terjadi selama proses
pembelajaran berlangsung sesuai keadaan yang terjadi di lapangan!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
Semarang,………2015
Observer
……………………………
Lampiran 6
260
LEMBAR WAWANCARA GURU
DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW
DENGAN MEDIA FLIPCHART
Siklus…………
Nama SD : SD N Mangunsari Semarang
Narasumber :
Hari/Tanggal :
Pertanyaan:
1. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakan proses pembelajaran IPA melalui model
Jigsaw dengan media Flipchart yang telah saya lakukan?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
2. Apakah menurut Bapak/Ibu, pembelajaran yang telah saya lakukan yaitu
melalui model Jigsaw dengan media Flipchart sudah sesuai dengan langkah-
langkahnya?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
3. Apakah kekurangan dari pembelajaran yang sudah saya lakukan?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
4. Apakah kelebihan dari pembelajaran yang sudah saya lakukan?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
5. Apakah ada perbedaan antara pembelajaran yang sudah saya lakukan dengan
pembelajaran sebelumnya?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
Lampiran 7
261
LAMPIRAN 8
LAMPIRAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN
SIKLUS I
PENGGALAN SILABUS SIKLUS I PERTEMUAN I
Nama Sekolah : SDN Mangunsari Semarang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV/ 2
No Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Penilaian Sumber belajar
1. 10. Memahami
perubahan
lingkungan
fisik dan
pengaruhny
a terhadap
daratan
10.1Mendeskripsi
kan berbagai
penyebab
perubahan
lingkungan
fisik (angin,
hujan, cahaya
matahari, dan
gelombang
air laut )
10.1.1 Menyebutkan 4 faktor
penyebab perubahan
lingkungan fisik
10.1.2 Menganalisis manfaat
berbagai faktor
perubahan lingkungan
10.1.3 Menganalisis kerugian
berbagai faktor
perubahan lingkungan
10.1.4 Menjelaskan angin,
hujan, cahaya matahari,
dan gelombang air laut
sebagai penyebab
perubahan lingkungan
fisik
Faktor Penyebab
Perubahan
Lingkungan
1. Mengamati bagan faktor
penyebab perubahan
lingkungan pada media
Flipchart
2. Melakukan tanya jawab
tentang manfaat dan
kerugian angin, hujan,
cahaya matahari, dan
gelombang air laut
dengan menggunakan
media Flipchart
3. Melakukan percobaan
dan diskusi dengan
model Jigsaw dengan
bimbingan guru
4. Mempresentasikan hasil
diskusi
5. Menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
6. Mengerjakan soal
evaluasi individu secara
tertulis
3x 35 menit
(1x
pertemuan)
Tes
tertulis
- Media Flipchart
yang berisi bagan,
gambar dan teks
materi faktor
penyebab kerusakan
lingkungan fisik
- Hery Sulistyanto dan
Edy wiyono. 2008.
Ilmu Pengetahuan
Alam kelas IV.
Jakarta: Pusat
perbukuan,
Departemen
Pendidikan Nasional
- Rosytawati. 2008.
Sains Ilmu
pengetahuan Alam
untuk SD/Mi Kelas
IV. Jakarta: Pusat
perbukuan
Depdiknass
263
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I PERTEMUAN I
Sekolah : SDN Mangunsari Semarang
Kelas/Semester : IV / 2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi : Faktor Penyebab Perubahan Lingkungan
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1x pertemuan)
I. Standar Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan
II. Kompetensi Dasar
10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,
hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut )
III. Indikator
10.1.1. Menyebutkan 4 faktor penyebab perubahan lingkungan
10.1.2. Menganalisis manfaat berbagai faktor perubahan lingkungan
10.1.3. Menganalisis kerugian berbagai faktor perubahan lingkungan
10.1.4. Menjelaskan angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut
sebagai penyebab perubahan lingkungan fisik
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan bagan faktor penyebab perubahan lingkungan pada
media Flipchart, siswa dapat menyebutkan 4 faktor penyebab perubahan
lingkungan dengan benar.
2. Melalui kegiatan tanya jawab tentang perubahan lingkungan, siswa dapat
menganalisis manfaat berbagai faktor perubahan lingkungan dengan tepat.
264
3. Melalui kegiatan tanya jawab tentang perubahan lingkungan, siswa dapat
menganalisis kerugian berbagai faktor perubahan lingkungan dengan tepat.
4. Melalui percobaan tentang pengaruh angin bersama kelompok ahli, siswa
dapat menjelaskan angin sebagai penyebab perubahan lingkungan fisik
dengan tepat.
5. Melalui percobaan tentang pengaruh hujan bersama kelompok ahli, siswa
dapat menjelaskan hujan sebagai penyebab perubahan lingkungan fisik
dengan tepat.
6. Melalui percobaan tentang pengaruh cahaya matahari bersama kelompok
ahli, siswa dapat menjelaskan cahaya matahari sebagai penyebab
perubahan lingkungan fisik dengan tepat.
7. Melalui percobaan tentang pengaruh gelombang air laut bersama
kelompok ahli, siswa dapat menjelaskan gelombang air laut sebagai
penyebab perubahan lingkungan fisik dengan tepat.
8. Dengan bertukar informasi bersama kelompok asal, siswa dapat
menjelaskan angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut
sebagai penyebab perubahan lingkungan fisik dengan tepat.
Karakter yang diharapkan dalam pembelajaran:
1. Rasa ingin tahu (curiousity)
2. Kerjasama (cooperative)
3. Berani (bravely)
4. Percaya diri (confidence)
5. Tanggung jawab (responsible)
V. Materi Ajar
Faktor penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya
matahari, dan gelombang air laut)
VI. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
265
2. Metode : ceramah bervariasi (informatif), tanya jawab ,demonstrasi
dan diskusi kelompok.
3. Model pembelajaran : Jigsaw
VII. Media dan Sumber Belajar
1. Media:
Flipchart (lembaran balik) yang berisi bagan, gambar dan teks tentang
materi faktor penyebab lingkungan fisik
Alat dan bahan percobaan : bak plastik,gelas, busur plastik, kaca
pembesar, tanah, pasir, air, tanaman, kertas koran
2. Sumber Belajar:
a. BSNP. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
b. Hery Sulistyanto dan Edy wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV.
Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
c. Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran.Jogjakarta:
DIVA Press
d. Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
e. Rosytawati. 2008. Sains Ilmu pengetahuan Alam untuk SD/Mi Kelas IV.
Jakarta: Pusat perbukuan Depdiknas
f. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan
Profesionalisme Guru.Jakarta: Rajawali Pers.
VIII. Langkah Kegiatan Pembelajaran
No Tahapan kegiatan Kegiatan pembelajaran
1. Pra Kegiatan 5 menit
1. Mempersiapkan media dan sumber belajar
2. Mengucapkan salam
3. Berdoa
4. Presensi kehadiran siswa
266
2. Kegiatan Awal 10 menit
1. Apersepsi melalui tanya jawab dengan siswa, “ anak-
anak mengapa di musim penghujan sering terjadi banjir?
Lalu mengapa di musim kemarau kekeringan terjadi
dimana-mana? Setelah kedua peristiwa tersebut terjadi
apakah keadaan lingkungan mengalami perubahan?“
2. Guru menyampaikan pokok-pokok materi pembelajaran
yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran: “hari ini
kita akan mempelajari tentang faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan, ibu
harapkan setelah pembelajaran ini anak-anak dapat
memahami berbagai faktor penyebab perubahan
lingkungan yang meliputi angin, hujan, cahaya matahari,
dan gelombang air laut ”
3. Guru menyampaikan langkah pembelajaran IPA yang
akan dilakukan menggunakan model Jigsaw dengan
media Flipchart
4. Guru memotivasi siswa agar bersemangat dalam
pembelajaran IPA dengan cara menyanyikan yel-yel
“Kelas yang paling hebat kelas empat…empat
Kelas yang paling semangat kelas empat…empat
Semangat belajar IPA..semangat belajar IPA
Belajar faktor penyebab perubahan lingkungan….”
3. Kegiatan Inti 70 menit
1. Siswa mengamati bagan faktor penyebab perubahan
lingkungan yang terdapat dalam media Flipchart.
(eksplorasi) (mengamati)
2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang
manfaat dan kerugian angin, hujan, cahaya matahari,
dan gelombang air laut. (eksplorasi) (menanya)
3. Guru menjelaskan materi tentang angin, hujan, cahaya
matahari, dan gelombang air laut yang merupakan
penyebab perubahan lingkungan menggunakan media
267
Flipchart. (eksplorasi)
4. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil secara
heterogen, setiap kelompok terdiri dari 4 anak sebagai
kelompok asal.
5. Guru membagikan LKS pada siswa tentang peecobaan
pengaruh angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang
air laut.
6. Guru menjelaskan pembagian tugas bahwa setiap anak
dalam kelompok tersebut diberikan tugas melakukan
percobaan satu jenis faktor penyebab perubahan
lingkungan (eksplorasi)
7. Setiap anggota dalam kelompok asal mendapatkan
tugas yang berbeda (elaborasi)
Anggota 1 melakukan percobaan tentang
pengaruh angin
Anggota 2 melakukan percobaan tentang
pengaruh hujan
Anggota 3 melakukan percobaan tentang
pengaruh cahaya matahari
Anggota 4 melakukan percobaan tentang
pengaruh gelombang air laut
8. Anak yang mendapat tugas yang sama, bergabung
membentuk kelompok ahli (kelompok angin, kelompok
hujan, kelompok cahaya matahari, kelompok gelombang
laut). (elaborasi)
9. Siswa bersama-sama melakukan percobaan dan
mendiskusikan hasil percobaan yang akan
diinformasikan dalam kelompok asal mereka. (elaborasi)
(mencoba, menalar)
10. Setelah mendapatkan kesepakatan dengan kelompok
ahli, siswa kembali ke kelompok asal.
11. Anggota dari kelompok ahli menjelaskan hasil diskusi
pada semua anggota kelompok. (elaborasi) (mencoba,
268
menalar)
12. Masing-masing perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi (elaborasi) (membuat
jejaring)
13. Guru memberi umpan balik positif kepada siswa.
(konfirmasi)
14. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban yang benar
bersama-sama. (konfirmasi)
15. Guru memberikan reward bagi kelompok terbaik
4. Kegiatan Akhir 20 menit
1. Siswa dan guru membuat simpulan dan refleksi terhadap
materi yang telah dipelajari
2. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang belum dipahami
3. Siswa mengerjakan tes evaluasi secara individu
4. Guru memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih
giat lagi dalam belajar IPA
5. Guru menutup pelajaran
269
IX. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Tes
b. Non tes
2. Instrumen Penilaian
a. Soal tertulis(pilihan ganda dan uraian (terlampir)
b. Lembar pengamatan sikap dan rubrik keterampilan siswa (terlampir)
Semarang, 10 April 2015
270
LAMPIRAN
MATERI AJAR
SIKLUS I PERTEMUAN I
Standar Kompetensi :
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan
Kompetensi Dasar :
10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,
hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut)
Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik
Lingkungan tidak selamanya tetap. Setiap waktu tentu mengalami
perubahan. Perubahan lingkungan dapat dipengaruhi oleh angin, hujan, matahari,
dan gelombang air laut. Permukaan bumi meliputi daratan dan wilayah sebara air,
serta makhluk hidup yang hidup di sana.
1.Pengaruh angin
Angin adalah udara yang bergerak. Udara bergerak dari suhu yang lebih
dingin menuju suhu yang lebih panas. Tempat dengan suhu dingin mempunyai
tekanan udara yang tinggi, karena suhu dingin menyebabkan udara merapat.
Sedangkan tempat bersuhu panas mempunyai tekan udara yang rendah, hal ini
disebabkan suhu panas menyebabkan udara memuai.
Manfaat angin :
a. Angin dimanfaatkan nelayan untuk berlayar menuju laut maupun pulang
menuju daratan. Nelayan tradisional yang masih menggunakan perahu layar
pada malam hari daat memanfaatkan angin yang berhembus dari darat ke laut
(angin darat) untuk pergi mencari ikan di laut. Sedangkan pada siang
harinya, nelayan memanfaatkan angin yang berhembus dari laut ke darat
(angin laut) untuk pulang menuju daratan lagi setelah melaut semalaman.
271
b. Hembusan angin juga dapat dimanfaatan manusia untuk membantu
mengeringkan pakaian yang telah dicuci.
c. Angin dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir angin yang dapat
berguna untuk pembangkit listrik.
Kerugian akibat angin :
Jika angin bertiup kencang apa yang akan terjadi? Angin kencang
dengan kecepatan tinggi dapat menimbulkan kerusakan di permukaan bumi.
Angin kencang sambil berputar disebut angin puting beliung. Angin ini dapat
menyapu segala yang ada di permukaan bumi, rumah-rumah, kendaraan bahkan
pohon-pohon juga dapat terangkat dan rusak. Selain itu angin juga dapat
menyebabkan pengikisan tanah (korasi).
Contoh angin yang merugikan :
a. Angin fohn atau angin lokal atau angin terjun . Angin fohn yang terjadi di
Indonesia antara lain sebagai berikut: Angin Bahorok (Deli, Sumatera Utara),
angin Kumbang (Cirebon, Jawa Barat) ,angin Gending (Pasuruan, Jawa
Timur) ,angin Brubu (Makassar, Sulawesi Selatan), angin Wambraw (Biak,
Irian Jaya
272
b. Angin topan
c. Angin Tornado
2.Pengaruh hujan
Hujan merupakan turunnya butir-butir air dari langit ke permukaan bumi.
Hujan juga merupakan siklus air di bumi. Hujan adalah proses kondensasi uap air
di atmosfer yang kemudian menjadi butiran air yang cukup berat dan akhirnya
jatuh ke atas permukaan bumi.
Manfaat hujan :
Hujan bermanfaat bagi kehidupan manusia jika hujan turun dengan curah
sedang dan intensitas yang jarang. Hujan dapat dimanfaatkan manusia sebagai
sumber air minum, selain itu bagi petani yang memiliki sawah tadah hujan, hujan
bermanfaat sebagai irigasi untuk menyirami tanaman mereka.
Kerugian akibat hujan :
Jika hujan turun dengan curah yang lebat atau sangat lebat dan
intensitasnya sering, maka hujan dapat menyebabkan musibah bagi kehidupan
manusia. Seperti terjadinya banjir, tanah longsor, dan erosi.
273
3. Pengaruh Cahaya Matahari
Matahari yang telah diciptakan Tuhan mempunyai peran yang sangat
penting bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan sinar matahari. Dapat
kamu bayangkan dunia yang dingin dan gelap gulita tanpa cahaya matahari,
mengerikan bukan? Cahaya matahari adalah sumber energi panas dan energi
cahaya terbesar.
Manfaat cahaya matahari :
Sinar matahari memberikan pertumbuhan dan tenaga bagi makhluk hidup.
Di samping berguna untuk kelangsungan kehidupan makhluk hidup (manusia,
hewan, dan tumbuhan) di bumi ini juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh
kita.
a. Membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis
b. Panas matahari mempunyai keuntungan bagi kehidupan manusia, misalnya
untuk mengeringkan pakaian, menjemur ikan, dan membuat garam.
c. Mengandung Vitamin D
Kerugian akibat cahaya matahari
Beberapa kerugian yang diakibatkan sinar matahari:
a. sinar matahari dapat menimbulkan kemarau panjang sehingga mata air,
waduk-waduk, serta sungai-sungai mengering sehingga makhluk hidup
menjadi kekurangan air dan sumber makanan;
274
b.dapat menyebabkan kebakaran hutan.
4. Pengaruh Gelombang Laut
Gelombang air laut adalah gelombang air yang dihasilkan oleh dorongan
energi angin. Proses terjadinya gelombang air laut dimulai dari angin bergerak
meniup permukaan laut, sedikit demi sedikit membentuk gerakan ombak yang
menggulung. Semakin kencang angin bertiup di permukaan laut, semakin besar
juga ombak yang dihasilkan. Karena dasar ombak menyentuh daratan saat menuju
pantai, ombak melambat karena gesekan. Ketika itu, puncak ombak tetap melaju,
dan kemudian tumpah. Jika di lautan terjadi gelombang ombak yang sangat besar,
maka di pantai akan terbentuk puncak ombak yang tinggi dan tumpahan yang
besar.
Manfaat gelombang laut
Ombak di laut merambat hingga ke pantai. Ada ombak yang tidak dapat mencapai
pantai, tetapi banyak juga ombak yang dapat mencapai pantai. Ombak memiliki
banyak manfaat bagi manusia. Ombak kecil yang mengalun di dekat pantai akan
menjadi pemandangan yang indah. Ombak juga dapat dimanfaatkan oleh orang
yang hobi berolahraga selancar (surfing),biasanya mereka akan mencari pantai
yang memiliki ombak cukup besar seperti di pantai Kuta, Bali.
Kerugian akibat gelombang laut
Pengikisan daratan oleh gelombang air laut menyebabkan perubahan pada
permukaan bumi. Peristiwa ini ini disebut Abrasi.
275
Abrasi dapat menimbulkan masalah, contohnya air laut sampai ke daratan bahkan
sampai ke pemukiman penduduk bahkan ada pula pulau-pulau kecil yang
tenggelam. Hantaman gelombang air laut yang mengakibatkan kerusakan adalah
tsunami
276
MEDIA PEMBELAJARAN
Flipchart (lembaran balik)
277
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK AHLI 1
KELOMPOK ANGIN
A. Judul Percobaan : Pengaruh Angin
B. Tujuan Percobaan: Membuktikan bahwa angin dapat menyebabkan erosi
C. Alat dan Bahan :
tanah kering/ pasir
kipas
D. Langkah-langkah :
1. Lakukan secara berkelompok bersama kelompok ahli !
2. Buatlah gundukan tanah atau pasir !
3. Kemudian kipasilah gundukan tersebut secara perlahan-lahan ! Berhati-
hatilah jangan sampai matamu terkena tanah atau pasir!
4. Amatilah apakah tanah atau pasir tersebut berpindah
Diskusikan bersama kelompok ahli :
Anggota Kelompok :
1. Setelah melakukan pengamatan apakah tanah/ pasir berpindah ? mengapa
bisa terjadi?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Jika sebuah daratan dan batuan terkena hembusan angin secara terus
menerus, apakah yang akan terjadi?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
278
Kesimpulan:………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK AHLI 2
KELOMPOK HUJAN
A. Judul Percobaan : Pengaruh Hujan
B. Tujuan Percobaan : Membuktikan bahwa hujan dapat menyebabkan erosi
C. Alat dan Bahan :
Dua buah bak dari persegi dari papan/plastik
Tanah
Tanaman rumput
Botol plastik yang sudah dilubangi
Air
D. Langkah-langkah :
1.Lakukan secara berkelompok bersama kelompok ahli !
2.Masukkan tanah ke dalam bak pertama!
3.Masukkan tanah ke dalam bak kedua, kemudian tanamilah dengan rumput!
4.Siram tanah pada kedua bak tersebut dengan air!
5.Amatilah bak mana yang lebih banyak mengalami pengikisan tanah oleh air?
Diskusikan bersama kelompok ahli :
Anggota Kelompok :
1. Setelah melakukan pengamatan bak mana yang lebih banyak mengalami
pengikisan tanah oleh air? mengapa bisa terjadi?
…………………………………………………………………………………………
2. Jika diumpamakan bak pertama adalah tanah gundul lalu terkena hujan terus
menerus, apa yang akan terjadi?
279
Kesimpulan:………………………………………………………………………
…................................................................................................................................
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK AHLI 3
KELOMPOK CAHAYA MATAHARI
A. Judul Percobaan : Pengaruh Cahaya Matahari
B. Tujuan Percobaan : Membuktikan bahwa cahaya matahari dapat membakar
benda
C. Alat dan Bahan :
Lensa cembung (lup)
Kertas Koran/tisu
D. Langkah-langkah :
1. Lakukan secara berkelompok bersama kelompok ahli !
2. Letakan kertas di tempat yang terkena sinar matahari !
3. Hadapkan lensa (lup) ke arah sinar matahari dan dekatkan lup pada kertas !
usahakan terdapat sebuah titik api !
4. Tunggu kira-kira 5 menit!
5.Amatilah apa yang terjadi !
Diskusikan bersama kelompok ahli :
1. Setelah dibiarkan 5 menit apa yang terjadi pada kertas? Mengapa bisa terjadi?
………………………………………………………………………………………………
2. Jika diumpamakan kertas adalah hutan yang mengalami kekeringan saat musim
kemarau yang terkena terik matahari, apa kemungkinan yang akan terjadi?
………………………………………………………………………………………………
Anggota Kelompok :
280
Kesimpulan:……………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK AHLI 4
KELOMPOK GELOMBANG LAUT
A. Judul Percobaan : Pengaruh Gelombang Laut
B. Tujuan Percobaan : Membuktikan bahwa gelombang laut yang dapat mengikis
daratan
C. Alat dan Bahan :
Bak pasir dari papan/ plastik
Pasir
Air
Gelas
Busur mika
D. Langkah-langkah :
1. Lakukan secara berkelompok bersama kelompok ahli !
2. Masukkan pasir ke dalam bak sampai menutupi separuh bagian!
3. Masukkan air ke dalam bak yang tidak terisi pasir!
4. Buatlah gelombang menggunakan busur !
5. Amati apakah pasir tersebut terkikis oleh air
Diskusikan bersama kelompok ahli
1. Setelah melakukan pengamatan apakah pasir dalam bak itu terkikis oleh air?
mengapa bisa terjadi?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Jika daratan tepi pantai terkena ombak/ gelombang air laut apa yang akan
terjadi pada daratan tepi pantai?
Anggota Kelompok :
281
282
KISI-KISI SOAL EVALUASI
SIKLUS I PERTEMUAN I
Sekolah : SDN Mangunsari Semarang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/2
Standar Kompetensi : 10.Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya
terhadap daratan
Kompetensi Dasar: 10.1. Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan
lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan
gelombang laut)
Materi pokok Indikator Teknik
Penilaian
Ranah Bentuk
Instrumen
Nomor
Soal
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
perubahan
lingkungan
10.1.1Menyebutkan berbagai
faktor penyebab
perubahan lingkungan
fisik
Tes
Tertulis
C 3
C 1
Pilihan ganda
Uraian
A1
B1
10.1.2 Menganalisis manfaat
berbagai faktor penyebab
perubahan lingkungan
10.1.3 Menganalisis kerugian
berbagai faktor penyebab
perubahan lingkungan
C 2
C 2
C 2
C 2
Pilihan ganda
Uraian
Pilihan ganda
Uraian
A3
B3
A4
B4
10.1.4. Menjelaskan angin,
hujan, cahaya matahari,
dan gelombang air laut
sebagai penyebab
perubahan lingkungan
fisik
C 2
C 4
C 2
Pilihan ganda
Uraian
A 2
A 5
B 2
283
Soal Evaluasi
Siklus I Pertemuan I
A. Pilihlah jawaban a, b, c, atau d dengan memberikan tanda silang (x)
yang menurutmu paling benar!
1. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
(1) gelombang air laut
(2) cahaya matahari
(3) angin
(4) rotasi bumi
(5) hujan
Yang merupakan faktor penyebab terjadinya perubahan lingkungan fisik pada
daratan adalah …
a. (2), (3),(4), (5) c. (1), (3), (4), (5)
b. (1),(2), (3) ,(4) d. (1), (2), (3), (5)
2. Hantaman gelombang air laut dapat mengikis daratan di tepi pantai sehingga
menyebabkan perubahan pada permukaan bumi. Peristiwa ini ini disebut….
a. Rotasi
b. Abrasi
c. Korosi
d. Erosi
3. Pengaruh sinar matahari yang menguntungkan ialah….
a. membakar hutan
b. membantu proses terjadinya fotosintesis
c. membuat tanaman menjadi layu
d. meretakan tanah
4. Di bawah ini merupakan jenis angin yang merugikan, kecuali….
a. Angin fohn c. Angin tornado
b. Angin darat d. Angin topan
5. Perubahan lingkungan fisik yang dapat ditimbulkan oleh hujan yaitu . . .
a. Banjir c. Korasi
b. Abrasi d. Korosi
NAMA :
KELAS :
Nilai :
284
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan 4 faktor penyebab terjadinya perubahan lingkungan fisik !
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Cahaya matahari merupakan sumber panas terbesar di bumi. Jelaskan apa
yang terjadi apabila bumi tidak mendapatkan cahaya matahari? Lalu apa
saja pengaruh matahari terhadap perubahan lingkungan fisik?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Contoh angin yang bermanfaat adalah angin darat dan angin laut. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan angin darat dan angin laut !
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
4. Sebutkan dan jelaskan 2 contoh kerugian yang diakibatkan oleh aktivitas
gelombang air laut!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Selamat Mengerjakan
285
Kunci Jawaban Soal Evaluasi
Siklus I Pertemuan I
A. Pilihan Ganda
1. D
2. B
3. B
4. B
5. A
B.Uraian
1. Faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan antara lain angin, hujan,
cahaya matahari, dan gelombang air laut.
2. Bila tidak ada cahaya matahari dunia akan dingin dan gelap gulita, jadi tanpa
adanya cahaya matahari makhluk hidup tidak akan bisa hidup. Pengaruh
matahari pada perubahan lingkungan antara lain saat musim kemarau dapat
menyebabkan kekeringan dan memicu terjadinya kebakaran hutan.
3. Angin darat adalah angin yang berhembus dari darat ke laut pada malam hari.
Nelayan memanfaatkan angin darat untuk pergi mencari ikan di laut.
Sedangkan angin laut adalah angin yang berhembus dari laut ke darat pada pagi
hari. Nelayan memanfaatkan angin laut untuk kembali ke darat.
4. Kerugian akibat aktivitas gelombang air laut
- Abrasi : Pengikisan daratan oleh gelombang air laut menyebabkan perubahan
pada permukaan bumi
- Hantaman gelombang air laut yang besar dapat pula menimbulkan kerusakan
(tsunami)
Skor :
Benar 5
Kurang benar 3
Salah 0
Benar 2
salah 0
Skor :
286
PENILAIAN
1. Penilaian Ranah Kognitif
A. Setiap 1 jawaban benar skor : 2
Skor maksimal : 2 x 5 =10
B. Setiap 1 jawaban benar skor : 5
Skor maksimal : 5 x 4 = 20
Jumlah skor maksimal = A+B = 10+20 = 30
Nilai akhir =
x 100
2. Penilaian Ranah Afektif
Petunjuk :
Berilah skor sesuai karakter sikap yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2=kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No Nama
Siswa
ASPEK Jumlah
skor
Rata-
rata Rasa
ingin tahu
Kerja
sama Berani
Percaya
diri
Tanggung
jawab
3. Penilaian Ranah Psikomotorik
Rubrik berkelompok dengan model Jigsaw
No Indikator Sangat baik Baik Cukup Kurang
4 3 2 1
1. Mengikuti
penjelasan guru
dalam berkelompok
Berkelompok
sesuai petunjuk
guru,
melaksanakan
pembagian tugas
serta tertib ketika
Berkelompok
sesuai petunjuk
guru,
melaksanakan
pembagian tugas,
sedikit gaduh
Berkelompok
sesuai petunjuk
guru,
melaksanakan
pembagian tugas,
gaduh ketika
Siswa tidak mau
berkelompok
dan gaduh
287
berkelompok ketika
berkelompok
berkelompok
2. Melaksanakan
percobaan bersama
kelompok ahli
Mempersiapkan
alat dan bahan
percobaan,
melaksanakan
percobaan sesuai
langkah-langkah,
serta
berpartisipasi
aktif dalam
percobaan
Mempersiapkan
alat dan bahan
percobaan,
melaksanakan
percobaan sesuai
langkah-langkah,
kurang aktif
ketika percobaan
Mempersiapkan
alat dan bahan
percobaan,
melaksanakan
percobaan sesuai
langkah-langkah,
tidak aktif dalam
percobaan
Siswa tidak
berpatisipasi
dalam percobaan
3. Melaksanakan
diskusi bersama
kelompok ahli
tentang hasil
percobaan
Berdiskusi sesuai
dengan
percobaan yang
telah dilakukan,
berani
berpendapat
ketika berdiskusi
serta menanggapi
pendapat teman
Berdiskusi sesuai
dengan
percobaan yang
telah dilakukan,
berani
berpendapat
ketika berdiskusi
tidak
menanggapi
pendapat teman
Berdiskusi sesuai
dengan
percobaan yang
telah dilakukan,
tidak berani
berpendapat
ketika berdiskusi
serta tidak
menanggapi
pendapat teman
Siswa tidak mau
berdiskusi
bersama
kelompok ahli
4. Bertukar informasi
bersama kelompok
asal
Menjelaskan
hasil diskusi
yang menjadi
keahliannya,
mendengarkan
penjelasan teman
ketika bertukar
informasi serta
tidak gaduh
Menjelaskan
hasil diskusi
yang menjadi
keahliannya,
mendengarkan
penjelasan teman
ketika bertukar
informasi dan
sedikit gaduh
Menjelaskan
hasil diskusi
yang menjadi
keahliannya,
tidak
mendengarkan
penjelasan teman
ketika bertukar
informasi dan
gaduh
Siswa tidak mau
bertukar
informasi
bersama
kelompok asal
dan gaduh
5. Mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok
Siswa berani
maju ke depan
kelas,
membacakan
hasil diskusi
dengan lantang,
serta mau
menerima saran
dari
kelompok lain
Siswa berani
maju ke depan
kelas,
membacakan
hasil diskusi
kurang lantang,
serta mau
menerima saran
dari
kelompok lain
Siswa berani
maju ke depan
kelas,
membacakan
hasil diskusi
kurang lantang,
serta tidak mau
menerima saran
dari kelompok
lain
Siswa tidak
berani maju ke
depan kelas,
tidak
memperhatikan
ketika presentasi
berlangsung
Interval Skor Kategori
17 ≤ skor ≤ 20 Sangat Baik (SB)
13 ≤ skor < 17 Baik (B)
9 ≤ skor < 13 Cukup (C)
5 ≤ skor < 9 Kurang (K)
288
SINTAKS MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA FLIPCHART
Berikut langkah-langkah penggunaan model Jigsaw (Rusman, 2011:218 )
dengan media Flipchart (Indriana,2011:133-135) :
1) Guru mempersiapkan media pembelajaran berupa Flipchart
2) Guru melakukan apersepsi
3) Guru menyampaikan kompetensi atau tujuan pembelajaran
4) Siswa mengamati media Flipchart
5) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa menggunakan media Flipchart
6) Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media Flipchart
7) Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang (kelompok asal)
8) Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok
9) Tiap anggota dalam kelompok asal diberi sub bab atau tugas yang berbeda-
beda
10) Anggota dari kelompok asal yang berbeda dengan penugasan yang sama
membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
11) Guru membimbing kelompok ahli untuk melakukan diskusi
12) Setelah selesai berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
menjelaskan kepada semua anggota kelompok tentang hasil diskusi yang
mereka kuasai
13) Masing-masing perwakilan kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi
14) Guru bersama siswa merefleksi dan menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
15) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu
289
PENGGALAN SILABUS SIKLUS I PERTEMUAN II
Nama Sekolah : SDN Mangunsari Semarang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV/ 2
No Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Penilaian Sumber belajar
1. 10. Memahami
perubahan
lingkungan
fisik dan
pengaruhnya
terhadap
daratan
10.2 Menjelaskan
pengaruh
perubahan
lingkungan
fisik
terhadap
daratan
(erosi,
abrasi,
banjir, dan
longsor).
10.2.1 Mengidentifika
si berbagai
dampak
perubahan
lingkungan
terhadap
daratan.
10.2.2 Menjelaskan
berbagai
dampak
perubahan
lingkungan
(erosi, abrasi,
banjir, dan
longsor)
Dampak
Perubahan
Lingkungan
Terhadap Daratan
1. Mengamati bagan dampak
perubahan lingkungan pada
media Flipchart
2. Melakukan tanya jawab
dengan menggunakan
media Flipchart
3. Menjelaskan materi tentang
macam-macam dampak
perubahan lingkungan
(erosi, abrasi, banjir, dan
longsor) dengan
menggunakan media
Flipchart
4. Melakukan kegiatan
percobaan dan diskusi
dengan model Jigsaw
dengan bimbingan guru
5. Mempresentasikan hasil
diskusi
6. Menyimpulkan materi yang
telah dipelajari
7. Mengerjakan soal evaluasi
individu secara tertulis
3x 35 menit (1x
pertemuan)
Tes tertulis - Media Flipchart
yang berisi bagan,
gambar dan teks
materi dampak
perubahan
lingkungan terhadap
- Hery Sulistyanto dan
Edy wiyono. 2008.
Ilmu Pengetahuan
Alam kelas IV.
Jakarta: Pusat
perbukuan,
Departemen
Pendidikan Nasional
- Rosytawati. 2008.
Sains Ilmu
pengetahuan Alam
untuk SD/Mi Kelas
IV. Jakarta: Pusat
perbukuan
Depdiknas
290
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I PERTEMUAN II
Sekolah : SDN Mangunsari Semarang
Kelas/Semester : IV / 2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi : Dampak Perubahan Lingkungan Terhadap
Daratan
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1x pertemuan)
I. Standar Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap
daratan
II. Kompetensi Dasar
10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan
(erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
III. Indikator
10.2.1. Mengidentifikasi berbagai dampak perubahan lingkungan terhadap
daratan.
10.2.2. Menjelaskan berbagai dampak perubahan lingkungan (erosi, abrasi,
banjir, dan longsor)
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan bagan dampak perubahan lingkungan pada media
Flipchart, siswa dapat mengidentifikasi berbagai dampak perubahan
lingkungan terhadap daratan dengan tepat.
2. Melalui percobaan tentang erosi bersama kelompok ahli, siswa dapat
menjelaskan peristiwa erosi dengan tepat.
291
3. Melalui percobaan tentang abrasi bersama kelompok ahli, siswa dapat
menjelaskan peristiwa abrasi dengan tepat.
4. Melalui percobaan tentang banjir bersama kelompok ahli, siswa dapat
menjelaskan peristiwa banjir dengan tepat.
5. Melalui percobaan tentang longsor bersama kelompok ahli, siswa dapat
menjelaskan peristiwa longsor dengan tepat.
6. Dengan bertukar informasi bersama kelompok asal, siswa dapat
menjelaskan berbagai dampak perubahan lingkungan (erosi, abrasi, banjir,
dan longsor) dengan tepat.
karakter yang diharapkan dalam pembelajaran:
1. Rasa ingin tahu (curiousity)
2. Kerjasama (cooperative)
3. Berani (bravely)
4. Percaya diri (confidence)
5. Tanggung jawab (responsible)
Materi Ajar
Dampak perubahan lingkungan terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan
longsor)
VI. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Ceramah bervariasi (informatif), tanya jawab ,
demonstrasi dan diskusi kelompok.
3. Model : Jigsaw
VII. Media dan Sumber Belajar
1. Media:
Flipchart (lembaran balik) yang berisi gambar dan teks tentang
materi dampak perubahan lingkungan (banjir, erosi, tanah longsor,
abrasi)
292
Alat dan bahan untuk percobaan ( nampan, tanah, rumput, air,
cething, pasir, gelas plastik transparan, plastik)
2. Sumber Belajar:
a. BSNP. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
b. Hery Sulistyanto dan Edy wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV.
Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
c. Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran.Jogjakarta:
DIVA Press
d. Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
e. Rosytawati. 2008. Sains Ilmu pengetahuan Alam untuk SD/Mi Kelas IV.
Jakarta: Pusat perbukuan Depdiknas
f. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan
Profesionalisme Guru.Jakarta: Rajawali Pers.
VIII. Langkah Kegiatan Pembelajaran
No Tahapan
kegiatan
Kegiatan pembelajaran
1. Pra Kegiatan 5 menit
1. Mempersiapkan media dan sumber belajar
2. Mengucapkan salam
3. Berdoa
4. Presensi kehadiran siswa
2. Kegiatan Awal 10 menit
1. Apersepsi melalui tanya jawab dengan siswa,
“ anak-anak pada pertemuan yang lalu kita sudah
membahas tentang berbagai faktor penyebab
perubahan lingkungan, sebutkan apa saja?
Menurut kalian apa saja dampak yang
293
ditimbulkan bagi lingkungan?
2. Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang
akan dipelajari dan tujuan pembelajaran : “hari
ini kita akan mempelajari tentang berbagai
dampak perubahan lingkungan, ibu harapkan
setelah pembelajaran ini anak-anak dapat
memahami berbagai dampak perubahan
lingkungan yang meliputi erosi, banjir, tanah
longsor, dan abrasi”
3. Guru menyampaikan langkah pembelajaran
model Jigsaw dengan media Flipchart.
4. Guru memotivasi siswa agar bersemangat dalam
pembelajaran IPA dengan cara menyanyikan
yel-yel
“Kelas yang paling hebat kelas empat…empat
Kelas yang paling semangat kelas empat…empat
Semangat belajar IPA..semangat belajar IPA
Belajar dampak-dampak perubahan
lingkungan….”
3. Kegiatan Inti 70 menit
1. Siswa mengamati bagan dampak perubahan
lingkungan pada media Flipchart (eksplorasi)
(mengamati)
2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
tentang macam-macam dampak perubahan
lingkungan. (eksplorasi) (menanya)
3. Guru menjelaskan tentang dampak perubahan
lingkungan meliputi erosi, abrasi, banjir, dan
tanah longsor menggunakan media Flipchart.
294
(eksplorasi)
4. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil
secara heterogen, setiap kelompok terdiri dari 4
anak sebagai kelompok asal
5. Guru membagikan LKS tentang peristiwa erosi,
abrasi, banjir, dan tanah longsor
6. Guru menjelaskan pembagian tugas bahwa setiap
anak dalam kelompok tersebut diberikan tugas
melakukan satu jenis percobaanyang berkaitan
dengan dampak perubahan lingkungan
(eksplorasi )
7. Setiap anggota dalam kelompok asal
mendapatkan tugas yang berbeda-
beda.(elaborasi)
Anggota 1 melakukan percobaantentang erosi
Anggota 2 melakukan percobaan tentang
abrasi
Anggota 3 melakukan percobaan tentang
banjir
Anggota 4 melakukan percobaan tentang
tanah longsor
8. Anak yang mendapat tugas yang sama,
bergabung membentuk kelompok ahli
(Kelompok erosi, kelompok abrasi, kelompok
banjir, kelompok tanah longsor). (elaborasi)
9. Siswa bersama-sama melakukan percobaan dan
mendiskusikan hasil percobaan yang akan
diinformasikan dalam kelompok asal mereka.
(elaborasi) (mencoba, menalar)
10. Setelah mendapatkan kesepakatan tentang hasil
295
diskusi dengan kelompok ahli, siswa kembali
kekelompok asal
11. Anggota dari kelompok ahli menjelaskan hasil
diskusi pada semua anggota kelompok.
(elaborasi) (menalar) (mencoba)
12. Masing-masing perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi (elaborasi)
(membuat jejaring)
13. Guru memberi umpan balik positif kepada siswa.
(konfirmasi)
14. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban
yang benar bersama-sama. (konfirmasi)
15. Guru memberikan reward bagi kelompok terbaik
4. Kegiatan Akhir 20 menit
1. Siswa dan guru membuat simpulan dan refleksi
terhadap materi yang telah dipelajari
2. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk
bertanya mengenai materi yang belum dipahami
3. Siswa mengerjakan tes evaluasi secara individu
4. Guru memberikan motivasi kepada siswa supaya
lebih giat lagi dalam belajar IPA
5. Guru menutup pelajaran
296
IX. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Tes
b. Non tes
2. Instrumen Penilaian
a. Soal tertulis(pilihan ganda dan uraian (terlampir)
b. Lembar pengamatan sikap dan rubrik keterampilan siswa (terlampir)
Semarang, 14 April 2015
297
LAMPIRAN
MATERI AJAR
SIKLUS I PERTEMUAN II
Standar Kompetensi :10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya
terhadap daratan
Kompetensi Dasar :10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik
terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
Dampak Perubahan Lingkungan Daratan
Beberapa perubahan lingkungan menyebabkan kerusakan pada bumi.Hal tersebut
terjadi karena perubahan lingkungan yang tidak seimbang. Berikut ini adalah
beberapa akibat yang disebabkan oleh perubahan lingkungan tidak seimbang :
1) Erosi
Erosi adalah pengikisan yang terjadi pada tanah.Pengikisan tanah dapat
disebabkan oleh air dan angin.Erosi pada tanah dapat disebabkan oleh perubahan
lingkungan yang tidak seimbang.Contohnya adalah erosi yang terjadi di kawasan
hutan gundul.Di kawasan hutan gundul, erosi sangat mudah terjadi.Pada saat
hutan masih dipenuhi tumbuhan, kemungkinan erosi tanah terjadi sangat kecil.
Pengaruh erosi terhadap daratan antara lain menipisnya lapisan
permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan
lahan (degradasi lahan) dampak lebih lanjutnya adalah tanah menjadi tandus dan
298
tidak subur. Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk
meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam
lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan
mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh
aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang
selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan
sungai sehingga akan memengaruhi kelancaran jalur pelayaran.
2) Abrasi
Abrasi adalah pengikisan daratan oleh air laut.Hal tersebut terjadi akibat
kuatnya ombak yang menghantam daratan. Jika hal itu terus terjadi, apakah
daratan akan habis? Hal tersebut mungkin saja terjadi namun dalam jangka waktu
yang lama.Pengaruh abrasi terhadap daratan dapat menyebabkan berkurangnya
luas daratan. Deburan ombak yang terus menerus menghantam pesisir pantai
menyebabkan daratan terus terkikis. Abrasi akan terjadi dengan cepat jika tidak
ada penahan ombak. Penahan ombak alami adalah hutan bakau dan hutan
pantai.Namun, akibat pertambahan penduduk yang cepat dan kebutuhan tempat
tinggal yang bertambah, hutan-hutan di daerah pantai telah habis.Selain itu,
lingkungan di sekitar pesisir pantai pun berubah. Hal ini dapat mempercepat
proses abrasi yang terjadi di daerah pantai.
3) Banjir
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merendam daratan.Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti
299
sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari
batasan alaminya.Banjir adalah bencana yang timbul akibat ulah manusia yang
kurang peduli dengan lingkungannya. Banjir akan sering terjadi pada musim
hujan. Hujan yang terus menerus menyebabkan air sungai meluap sehingga luapan
air sungai akan menggenangi pemukiman penduduk, mengikis jalan aspal, bahkan
memutuskan jembatan.
4) Longsor
Longsor adalah meluncurnya tanah akibat tanah tersebut tidak dapat lagi
menampung air dalam tanah. Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah
suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah
dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar
tanah. Biasanya longsor terjadi pada tanah yang miring atau tebing yang
curam.Dampak yang diakibatkan tanah longsor adalah rumah-rumah, jalanan
tertimbun tanah bahkan dapat menimbulkan korban jiwa.
300
MEDIA AJAR
Media Flipchart (lembaran balik)
301
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK AHLI 1
KELOMPOK EROSI
A. Judul Percobaan : Peristiwa Erosi
B. Tujuan Percobaan : Menjelaskan terjadinya erosi
C. Alat dan bahan percobaan:
nampan (2)
tanah
rumput
air
penyangga nampan
D. Langkah percobaan :
1. Lakukan percobaan bersama kelompok ahli !
2. Isi nampan 1 dengan tanah lalu padatkan dan tanami dengan rumput !
3. Isi nampan 2 dengan tanah tanpa ditanami rumput !
4. Letakan kedua nampan pada posisi miring dengan penyangga!
5. Aliri kedua nampan dengan air !
6. Kemudian perhatikan tanah pada kedua nampan setelah dialiri air
Diskusikan bersama kelompok ahli :
Anggota Kelompok :
1. Setelah melakukan pengamatan, nampan manakah yang mengalami pengkisan
tanah ketika dialiri air?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Berdasarkan percobaan di atas,apa yang kamu ketahui tentang peristiwa erosi?
302
Kesimpulan :
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK AHLI 2
KELOMPOK ABRASI
A. Judul Percobaan : Peristiwa Abrasi
B. Tujuan Percobaan : Menjelaskan terjadinya abrasi
C. Alat dan Bahan :
Cething
Nampan
Pasir
air
D. Langkah percobaan :
1. Lakukan percobaan bersama kelompok ahli !
2. Letakkan cething di atas nampan
3. Masukkan pasir ke dalam cething
4. Kemudian cething yang telah diberi pasir disiram air
5. Amati apa yang terjadi !
Diskusikan bersama kelompok ahli :
Anggota Kelompok :
1. Perhatikan apa yang terjadi pada pasir setelah disiram air! Apakah pasir itu
terkikis oleh air?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Berdasarkan percobaan di atas,apa yang kamu ketahui tentang peristiwa abrasi?
……………………………………………………………………………………..........
.........................................................................................................................................
303
Kesimpulan :
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK AHLI 3
KELOMPOK BANJIR
A. Judul Percobaan : Peristiwa Banjir
B. Tujuan Percobaan : Menjelaskan terjadinya banjir
C. Alat dan Bahan :
gelas plastik transparan
sampah plastik
air
D. Langkah-langkah :
1. Lakukan percobaan bersama kelompok ahli !
2. Lubangi gelas plastik
3. Setelah dilubangi masukan sampah plastik
4. Kemudian dialiri air
5. Perhatikan apa yang terjadi pada air!
Diskusikan bersama kelompok ahli :
1. Perhatikan apa yang terjadi jika gelas plastik yang dimasuki sampah plastik ketika
di aliri air? Mengapa bisa terjadi?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Berdasarkan percobaan di atas,apa yang kamu ketahui tentang peristiwa banjir?
……………………………………………………………………………………..........
........................................................................................................................................
Anggota Kelompok :
304
Kesimpulan :
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK AHLI 4
KELOMPOK LONGSOR
A. Judul Percobaan : Peristiwa Longsor
B. Tujuan Percobaan: Menjelaskan terjadinya longsor
C. Alat dan bahan :
Nampan
Tanah
Air
Penyangga nampan
D. Langkah-langkah :
1. Lakukan secara berkelompok bersama kelompok ahli !
2. Isi nampan dengan tanah
3. Letakkan dengan posisi miring dengan penyangga nampan
4. Aliri dengan air
5. Amati apa yang terjadi !
Diskusikan bersama kelompok ahli
Anggota Kelompok :
1. Bagaimana keadaan tanah pada bidang miring ketika dialiri air?
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Berdasarkan percobaan di atas,apa yang kamu ketahui tentang peristiwa longsor?
……………………………………………………………………………………...........
...................................................................................................................................
305
Kesimpulan :
306
KISI-KISI SOAL
SIKLUS I PERTEMUAN II
Sekolah : SDN Mangunsari Semarang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/2
Standar Kompetensi : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan
pengaruhnya terhadap daratan
Kompetensi Dasar : 10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik
terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
Materi
pokok
Indikator Teknik
Penilaian
Ranah Bentuk
Instrumen
Nomor
Soal
Berbagai
pengaruh
perubahan
lingkungan
fisik
terhadap
daratan
10.2.1 Mengidentifikasi
berbagai dampak
perubahan
lingkungan terhadap
daratan
Tes
Tertulis
C 1
C 3
C 1
Pilihan
ganda
Uraian
A 1
A 2
B 1
10.2.2 Menjelaskan
berbagai dampak
perubahan
lingkungan (erosi,
abrasi, banjir, dan
longsor)
C 2
C 2
C 4
C 2
C 2
C 4
Pilihan
ganda
Uraian
A 3
A 4
A 5
B 2
B 3
B 4
307
Soal Evaluasi
Siklus I Pertemuan II
A.Pilihlah jawaban a, b, c, atau d dengan memberikan tanda silang (x) yang
menurutmu paling benar!
1. Berikut merupakan dampak dari perubahan lingkungan daratan yang
menimbulkan kerusakan lingkungan, kecuali….
a. Erosi c. Reboisasi
b. Banjir d. Abrasi
2. Perhatikan pernyataan di bawah ini !
1. Banjir
2. Erosi
3. Tanah longsor
4. Abrasi
Dampak perubahan lingkungan yang dapat terjadi karena hujan dengan
intensitas tinggi secara terus menerus adalah….
a. 1,2,4 c. 2,3,4
b. 1,2,3 d.1,3,4
3. Pengikisan yang terjadi pada tanah yang disebabkan oleh air dan angin disebut
….
a. Abrasi
b. Erosi
c. Tanah longsor
d. Banjir
4. Abrasi merupakan pengikisan daratan di tepi pantai karena pengaruh….
a. Hujan
b. Cahaya matahari
c. Gelombang air laut
d. Manusia
5. Longsor merupakan bencana alam yang sangat merugikan bagi manusia.
Perhatikan daerah-daerah di bawah ini !
1. Dataran rendah dan banyak pohon
2. Dataran tinggi yang curam dan gundul
3. Daerah hutan lindung yang banyak pohon
Nilai : NAMA :
KELAS :
308
4. Dataran rendah yang tandus
Daerah yang sering terjadi longsor ditunjukkan oleh nomor….
a. 2 c. 4
b. 1 d. 3
B.Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan 4 dampak perubahan lingkungan !
…………………………………………………………………………………
……………….…………………………………………………………………
2. Jelaskan pengertian abrasi dan erosi!
…………………………………………………………………………………
……………….………………………………………………………………….
3. Jelaskan kerugian erosi bagi lingkungan !
…………………………………………………………………………………
…………….……………………………………………………………………
4. Jakarta adalah ibukota negara kita. Di sana banyak gedung-gedung bertingkat
dibangun. Namun demikian, di Jakarta hanya terdapat sedikit pohon dan
penduduknya sering membuang sampah sembarangan. Menurut pendapatmu
bencana apa yang akan terjadi bila musim hujan tiba? Lalu bagaimana
pengaruh yang ditimbulkan terhadap daratan?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Selamat Mengerjakan
309
Kunci Jawaban Soal Evaluasi
Siklus I Pertemuan II
A.Pilihan Ganda
1. C
2. B
3. B
4. C
5. A
Skor :
Benar 2
salah 0
B.Uraian
1. Dampak dari perubahan lingkungan antara lain banjir, erosi, abrasi, dan
tanah longsor.
2. -Abrasi adalah pengikisan daratan di tepi pantai akibat gelombang air laut
-Erosi adalah pengikisan tanah yang akibat air dan angin
3. Kerugian erosi bagi lingkungan antara lain menipisnya lapisan permukaan
tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan
lahan dampak lebih lanjutnya adalah tanah menjadi tandus dan tidak subur.
4. Bencana yang akan terjadi adalah banjir. Pengaruh banjir terhadap daratan
antara lain : menggenangi pemukiman penduduk, mengikis jalan aspal,
bahkan memutuskan jembatan
Skor :
Benar 5
Kurang benar 3
Salah 0
310
PENILAIAN
1. Penilaian Ranah Kognitif
A. Setiap 1 jawaban benar skor : 2
Skor maksimal : 2 x 5 =10
B. Setiap 1 jawaban benar skor : 5
Skor maksimal : 5 x 4 = 20
Jumlah skor maksimal = A+B = 10+20 = 30
Nilai akhir =
x 100
2. Penilaian Ranah Afektif
Petunjuk :
Berilah skor sesuai karakter sikap yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2=kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No Nama
Siswa
ASPEK Jumlah
skor
Rata-
rata Rasa
ingin tahu
Kerja
sama Berani
Percaya
diri
Tanggung
jawab
3. Penilaian Ranah Psikomotorik
Rubrik berkelompok dengan model Jigsaw
No Indikator Sangat baik Baik Cukup Kurang
4 3 2 1
1. Mengikuti
penjelasan guru
dalam berkelompok
Berkelompok
sesuai petunjuk
guru,
melaksanakan
pembagian tugas
serta tertib ketika
Berkelompok
sesuai petunjuk
guru,
melaksanakan
pembagian tugas,
sedikit gaduh
Berkelompok
sesuai petunjuk
guru,
melaksanakan
pembagian tugas,
gaduh ketika
Siswa tidak mau
berkelompok
dan gaduh
311
berkelompok ketika
berkelompok
berkelompok
2. Melaksanakan
percobaan bersama
kelompok ahli
Mempersiapkan
alat dan bahan
percobaan,
melaksanakan
percobaan sesuai
langkah-langkah,
serta
berpartisipasi
aktif dalam
percobaan
Mempersiapkan
alat dan bahan
percobaan,
melaksanakan
percobaan sesuai
langkah-langkah,
kurang aktif
ketika percobaan
Mempersiapkan
alat dan bahan
percobaan,
melaksanakan
percobaan sesuai
langkah-langkah,
tidak aktif dalam
percobaan
Siswa tidak
berpatisipasi
dalam percobaan
3. Melaksanakan
diskusi bersama
kelompok ahli
tentang hasil
percobaan
Berdiskusi sesuai
dengan
percobaan yang
telah dilakukan,
berani
berpendapat
ketika berdiskusi
serta menanggapi
pendapat teman
Berdiskusi sesuai
dengan
percobaan yang
telah dilakukan,
berani
berpendapat
ketika berdiskusi
tidak
menanggapi
pendapat teman
Berdiskusi sesuai
dengan
percobaan yang
telah dilakukan,
tidak berani
berpendapat
ketika berdiskusi
serta tidak
menanggapi
pendapat teman
Siswa tidak mau
berdiskusi
bersama
kelompok ahli
4. Bertukar informasi
bersama kelompok
asal
Menjelaskan
hasil diskusi
yang menjadi
keahliannya,
mendengarkan
penjelasan teman
ketika bertukar
informasi serta
tidak gaduh
Menjelaskan
hasil diskusi
yang menjadi
keahliannya,
mendengarkan
penjelasan teman
ketika bertukar
informasi dan
sedikit gaduh
Menjelaskan
hasil diskusi
yang menjadi
keahliannya,
tidak
mendengarkan
penjelasan teman
ketika bertukar
informasi dan
gaduh
Siswa tidak mau
bertukar
informasi
bersama
kelompok asal
dan gaduh
5. Mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok
Siswa berani
maju ke depan
kelas,
membacakan
hasil diskusi
dengan lantang,
serta mau
menerima saran
dari
kelompok lain
Siswa berani
maju ke depan
kelas,
membacakan
hasil diskusi
kurang lantang,
serta mau
menerima saran
dari
kelompok lain
Siswa berani
maju ke depan
kelas,
membacakan
hasil diskusi
kurang lantang,
serta tidak mau
menerima saran
dari kelompok
lain
Siswa tidak
berani maju ke
depan kelas,
tidak
memperhatikan
ketika presentasi
berlangsung
Interval Skor Kategori
17 ≤ skor ≤ 20 Sangat Baik (SB)
13 ≤ skor < 17 Baik (B)
9 ≤ skor < 13 Cukup (C)
5 ≤ skor < 9 Kurang (K)
312
SINTAKS MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA FLIPCHART
Berikut langkah-langkah penggunaan model Jigsaw (Rusman, 2011:218 )
dengan media Flipchart (Indriana,2011:133-135) :
1) Guru mempersiapkan media pembelajaran berupa Flipchart
2) Guru melakukan apersepsi
3) Guru menyampaikan kompetensi atau tujuan pembelajaran
4) Siswa mengamati media Flipchart
5) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa menggunakan media Flipchart
6) Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media Flipchart
7) Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang (kelompok asal)
8) Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok
9) Tiap anggota dalam kelompok asal diberi sub bab atau tugas yang berbeda-
beda
10) Anggota dari kelompok asal yang berbeda dengan penugasan yang sama
membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
11) Guru membimbing kelompok ahli untuk melakukan diskusi
12) Setelah selesai berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
menjelaskan kepada semua anggota kelompok tentang hasil diskusi yang
mereka kuasai
13) Masing-masing perwakilan kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi
14) Guru bersama siswa merefleksi dan menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
15) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu
313
LAMPIRAN 9
LAMPIRAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN
SIKLUS II
314
PENGGALAN SILABUS SIKLUS II PERTEMUAN I
Nama Sekolah : SDN Mangunsari Semarang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV/ 2
No Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Penilaian Sumber belajar
1. 10. Memahami
perubahan
lingkungan
fisik dan
pengaruhnya
terhadap
daratan
10.2 Menjelaskan
pengaruh
perubahan
lingkungan
fisik
terhadap
daratan
(erosi,
abrasi,
banjir, dan
longsor).
10.2.3Mengidentifikasi
penyebab
berbagai
kerusakan
lingkungan
(erosi, abrasi,
banjir, dan
longsor).
10.2.4 Menganalisis
dampak yang
ditimbulkan
erosi, abrasi,
banjir, dan
longsor
Penyebab dan
Dampak erosi,
abrasi, banjir, dan
longsor
1. Mengamati gambar
kerusakan lingkungan
pada media Flipchart
2. Melakukan tanya jawab
tentang penyebab dan
dampak berbagai
kerusakan lingkungan
dengan menggunakan
media Flipchart
3. Menjelaskan materi
tentang penyebab dan
dampak erosi, abrasi,
banjir, dan longsor
dengan menggunakan
media Flipchart
4. Melakukan kegiatan
percobaan dan diskusi
dengan model Jigsaw
dengan bimbingan guru
5. Mempresentasikan hasil
diskusi
6. Menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
7. Mengerjakan soal
evaluasi individu secara
tertulis
3x 35 menit (1x
pertemuan)
Tes tertulis - Media Flipchart
yang berisi
bagan, gambar
dan teks materi
penyebab dan
dampak erosi,
abrasi, banjir,
dan longsor
- Hery Sulistyanto
dan Edy wiyono.
2008. Ilmu
Pengetahuan
Alam kelas IV.
Jakarta: Pusat
perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional
- Rosytawati.
2008. Sains Ilmu
pengetahuan
Alam untuk
SD/Mi Kelas IV.
Jakarta: Pusat
perbukuan
Depdiknass
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II PERTEMUAN I
Sekolah : SDN Mangunsari Semarang
Kelas/Semester : IV / 2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi : Penyebab dan Dampak Erosi, Abrasi, Banjir, dan
Longsor
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1x pertemuan)
I. Standar Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan
II. Kompetensi Dasar
10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan
(erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
III. Indikator
10.2.3 Mengidentifikasi penyebab berbagai kerusakan lingkungan
10.2.4 Menganalisis dampak yang ditimbulkan erosi, abrasi, banjir, dan longsor
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan gambar-gambar kerusakan lingkungan pada media
Flipchart, siswa dapat mengidentifikasi penyebab berbagai kerusakan
lingkungan dengan tepat.
2. Melalui percobaan tentang peristiwa erosi bersama kelompok ahli, siswa
dapat menganalisis dampak yang ditimbulkan erosi dengan tepat.
3. Melalui percobaan tentang peristiwa abrasi bersama kelompok ahli, siswa
dapat menganalisis dampak yang ditimbulkan abrasi dengan tepat.
316
4. Melalui percobaan tentang peristiwa banjir bersama kelompok ahli, siswa
dapat menganalisis dampak yang ditimbulkan banjir dengan tepat
5. Melalui percobaan tentang peristiwa longsor bersama kelompok ahli, siswa
dapat menganalisis dampak yang ditimbulkan tanah longsor dengan tepat.
6. Dengan bertukar informasi bersama kelompok asal siswa dapat menganalisis
dampak yang ditimbulkan erosi, abrasi, banjir, dan longsor dengan tepat.
karakter yang diharapkan dalam pembelajaran:
1. Rasa ingin tahu (curiousity)
2. Kerjasama (cooperative)
3. Berani (bravely)
4. Percaya diri (confidence)
5. Tanggung jawab (responsible)
V. Materi Ajar
Penyebab dan dampak kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan
longsor)
VI. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : ceramah bervariasi (informatif), tanya jawab ,demonstrasi,
penugasan dan diskusi kelompok.
3. Model pembelajaran : Jigsaw
VII. Media dan Sumber Belajar
1. Media:
Flipchart (lembaran balik) yang berisi gambar dan teks materi
penyebab dan dampak erosi, abrasi, banjir, dan longsor
Alat dan bahan untuk percobaan ( nampan, tanah, rumput, air,
cething, pasir, gelas plastik transparan, plastik)
2. Sumber Belajar:
BSNP. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
317
Hery Sulistyanto dan Edy wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV.
Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran.Jogjakarta:
DIVA Press
Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Rosytawati. 2008. Sains Ilmu pengetahuan Alam untuk SD/Mi Kelas IV.
Jakarta: Pusat perbukuan Depdiknas
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan
Profesionalisme Guru.Jakarta: Rajawali Pers.
VIII. Langkah Kegiatan Pembelajaran
No Tahapan
kegiatan
Kegiatan pembelajaran
1 Pra Kegiatan 5 menit
1. Mempersiapkan media dan sumber belajar
2. Mengucapkan salam
3. Berdoa
4. Presensi kehadiran siswa
2 Kegiatan Awal 10 menit
1. Apersepsi melalui tanya jawab dengan siswa, “ anak-
anak pernahkah kalian melihat berita di TV tentang hutan
yang gundul? Kira-kira apa dampak yang terjadi akibat
penggundulan hutan?
2. Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan
dipelajari dan tujuan pembelajaran : “hari ini kita akan
mempelajari tentang berbagai penyebab dan dampak
erosi, banjir, abrasi, tanah logsor, ibu harapkan setelah
pembelajaran ini anak-anak dapat memahami penyebab
berbagai perubahan lingkungan yang meliputi erosi,
banjir, tanah longsor, dan abrasi serta dampak yang
diakibatkan”
318
3. Guru menyampaikan langkah pembelajaran model Jigsaw
dengan media Flipchart.
4. Guru memotivasi siswa agar bersemangat dalam
pembelajaran IPA dengan cara menyanyikan yel-yel
“Kelas yang paling hebat kelas empat…empat
Kelas yang paling semangat kelas empat…empat
Semangat belajar IPA..semangat belajar IPA
Belajar dampak-dampak perubahan lingkungan “
3 Kegiatan Inti 70 menit
1. Siswa mengamati gambar-gambar kerusakan lingkungan
pada media Flipchart (eksplorasi) (mengamati)
2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang
penyebab erosi, abrasi, banjir, dan tanah longsor
(eksplorasi)(menanya)
3. Guru menjelaskan tentang penyebab dan dampak
kerusakan lingkungan meliputi erosi, abrasi, banjir, dan
ftanah longsor menggunakan media Flipchart.
(eksplorasi)
4. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil secara
heterogen, setiap kelompok terdiri dari 4 anak
(kelompok asal)
5. Guru membagikan LKS tentang percobaan peristiwa
erosi, abrasi, banjir, dan tanah longsor
6. Guru menjelaskan pembagian tugas bahwa setiap anak
dalam kelompok tersebut diberikan tugas melakukan
percobaan tentang satu jenis kerusakan lingkungan
(eksplorasi)
7. Setiap anggota dalam kelompok asal mendapatkan tugas
yang berbeda-beda.(elaborasi)
Anggota 1 melakukan percobaan tentang erosi
Anggota 2 melakukan percobaan tentang abrasi
Anggota 3 melakukan percobaan tentang banjir
Anggota 4 melakukan percobaan tentang tanah longsor
319
8. Anak yang mendapat tugas yang sama, bergabung
membentuk kelompok ahli (Kelompok erosi, kelompok
abrasi, kelompok banjir, kelompok tanah longsor).
(elaborasi)
9. Siswa bersama-sama melakukan percobaan dan
mendiskusikan hasil percobaan yang akan
diinformasikan dalam kelompok asal mereka.
(elaborasi)(mencoba) (menalar)
10. Setelah mendapatkan kesepakatan tentang hasil diskusi
dengan kelompok ahli , siswa kembali ke kelompok
asal.
11. Anggota dari kelompok ahli menjelaskan hasil diskusi
pada semua anggota kelompok. (elaborasi) (menalar)
(mencoba)
12. Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan
hasil diskusi (elaborasi) (membuat jejaring)
13. Guru memberi umpan balik positif kepada siswa.
(konfirmasi)
14. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban yang benar
bersama-sama. (konfirmasi)
15. Guru memberikan reward bagi kelompok terbaik
4 Kegiatan
Akhir
20 menit
1. Siswa dan guru membuat simpulan dan refleksi terhadap
materi yang telah dipelajari
2. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang belum dipahami
3. Siswa mengerjakan tes evaluasi secara individu
4. Guru memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih
giat lagi dalam belajar IPA
5. Guru menutup pelajaran
320
IX. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Tes
b. Non tes
2. Instrumen Penilaian
a. Soal tertulis(pilihan ganda dan uraian (terlampir)
b. Lembar pengamatan sikap dan rubrik keterampilan siswa (terlampir)
Semarang, 20 April 2015
321
LAMPIRAN
MATERI AJAR
SIKLUS II PERTEMUAN I
Standar Kompetensi :10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya
terhadap daratan
Kompetensi Dasar :10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik
terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
Penyebab dan Dampak Erosi, Banjir, Tanah Longsor, dan Abrasi
1) EROSI
Erosi adalah pengikisan tanah yang disebabkan oleh air dan angin. Erosi
dapat terjadi disebabkan oleh hutan gundul, tidak ada daun-daun tumbuhan yang
menahan jatuhnya air ke atas tanah dan menahan hembusan angin. Air hujan jatuh
langsung ke atas tanah dan membawa butiran tanah bersama aliran air. Selain itu,
angin dapat mengikis permukaan tanah. Dampak lebih lanjut dari erosi adalah
tanah menjadi tandus dan tidak subur. Hal tersebut terjadi karena lapisan tanah
yang subur ikut terkikis air. Tanaman tidak dapat tumbuh di tanah yang dilanda
erosi. Jika hutan masih dipenuhi pepohonan, maka kemungkinan terjadi erosi
sangat kecil.
Hutan yang gundul salah satu penyebab erosi
322
2) BANJIR
Dewasa ini beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta dan Bandung sering
terkena banjir. Mengapa hal tersebut terjadi? Banjir adalah meluapnya air akibat
sungai dan danau tidak dapat menampung air. Banjir merupakan salah satu
dampak dari perbuatan manusia yang tidak menyayangi lingkungannya. Beberapa
perbuatan yang dapat menyebabkan banjir adalah sebagai berikut.
Membuang sampah ke sungai yang menyebabkan aliran air menjaditersumbat.
Membuat bangunan dari tembok tanpa menyediakan peresapan air.
Penebangan pohon yang tidak terkendali.
Perbuatan manusia tersebut sangat berdampak besar terhadap perubahan
lingkungan. Banjir merupakan salah satu dampaknya. Banjir dapat merusak dan
mengubah lingkungan dengan cepat. Banjir akan menimbulkan dampak yang
buruk bagi manusia seperti menggenangi pemukiman, jalan raya, selain itu dapat
menyebabkan timbulnya berbagai penyakit kulit, kekurangan air bersih, dan
bahkan dapat menimbulkan korban jiwa.
Membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan banjir
3) TANAH LONGSOR
Longsor adalah meluncurnya tanah yang diakibatkan tanah tidak dapat
menampung air dalam tanah. Longsor biasa terjadi pada tanah yang miring atau
pada tebing yang curam. Tanah miring atau tebing curam yang gundul sangat
mudah terkena longsor. Longsor terjadi pada tanah miring yang gundul karena
323
tidak ada akar tanaman yang menahan tanah. Longsor juga dapat terjadi karena
ulah manusia yang menebangi pohon di hutan secara sembarangan.
Dampak bencana longsor antara lain rumah-rumah tertimbun tanah, jalan-jalan
tertutup tanah, bahkan longsor dapat menimbulkan korban jiwa.
4) ABRASI
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus
laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan
garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah
pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami. Namun
manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi contohnya pembangunan
bangunan di tepi pantai untuk kepentingan pariwisata dan menebang hutan bakau.
Abrasi mengakibatkan luas pantai berkurang dan merusak ekosistem pantai. Yang
termasuk anggota ekosistem pantai adalah pasir, batu, karang, kepiting, kerang,
dan pohon kelapa. Abrasi dapat merusak batu karang dan menghanyutkan pasir.
Akibatnya hewan-hewan yang biasa tinggal di sana tidak dapat bertahan hidup
324
MEDIA AJAR
Media Flipchart (lembaran balik)
325
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK AHLI 1
KELOMPOK EROSI
A. Judul Percobaan : Peristiwa Erosi
B. Tujuan Percobaan : Menjelaskan penyebab dan dampak terjadinya erosi
C. Alat dan Bahan Percobaan:
nampan (2)
tanah
rumput
air
penyangga nampan
D. Langkah Percobaan :
7. Lakukan secara berkelompok bersama kelompok ahli !
8. Isi nampan 1 dengan tanah lalu padatkan dan tanami dengan rumput !
9. Isi nampan 2 dengan tanah tanpa ditanami rumput !
10. Letakan kedua nampan pada posisi miring dengan penyangga !
11. Aliri kedua nampan dengan air !
12. Kemudian perhatikan tanah pada kedua nampan setelah dialiri air
Diskusikan bersama kelompok ahli :
Anggota Kelompok :
a. Bagaimana keadaan tanah nampan 1 dan nampan 2 setelah di aliri air? Adakah
perbedaan?
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
b. Apa saja faktor pemicu terjadinya erosi?
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
326
Kesimpulan :
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK AHLI 2
KELOMPOK ABRASI
A. Judul Percobaan : Peristiwa Abrasi
B. Tujuan Percobaan : Menjelaskan penyebab dan dampak terjadinya abrasi
C. Alat dan Bahan :
Cething
Nampan
Pasir
air
D. Langkah Percobaan :
1. Lakukan secara berkelompok bersama kelompok ahli !
2. Letakkan cething di atas nampan !
3. Masukkan pasir ke dalam cething !
4. Kemudian cething yang telah diberi pasir disiram air !
5. Amati apa yang terjadi !
Diskusikan bersama kelompok ahli :
Anggota Kelompok :
a. Bagaimana keadaan pasir di dalam ceting yang telah di siram air?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……
b. Apa saja faktor pemicu terjadinya abrasi?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……
327
Kesimpulan :
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK AHLI 3
KELOMPOK BANJIR
A. Judul Percobaan : Peristiwa Banjir
B. Tujuan Percobaan : Menjelaskan penyebab dan dampak terjadinya banjir
C. Alat dan Bahan :
gelas plastik transparan
sampah plastik
air
D. Langkah Percobaan :
1. Lakukan secara berkelompok bersama kelompok ahli !
2. Lubangi gelas plastik
3. Setelah dilubangi masukan sampah plastik
4. Kemudian dialiri air
5. Perhatikan apa yang terjadi pada air!
Diskusikan bersama kelompok ahli :
a. Bagaimana keadaan air dalam gelas plastik yang telah diisi sampah plastik ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
b. Apa saja faktor pemicu terjadinya banjir?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
c. Apa saja dampak yang ditimbulkan akibat banjir?
………………………………………………………………………………………
Anggota Kelompok :
328
Kesimpulan :
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK AHLI 4
KELOMPOK LONGSOR
A. Judul Percobaan : Peristiwa Longsor
B. Tujuan Percobaan : Menjelaskan penyebab dan dampak terjadinya longsor
C. Alat dan Bahan :
Nampan
Tanah
Air
Penyangga nampan
D. Langkah Percobaan :
1. Lakukan secara berkelompok bersama kelompok ahli !
2. Isi nampan dengan tanah
3. Letakkan dengan posisi miring
4. Aliri dengan air
5. Amati apa yang terjadi !
Diskusikan bersama kelompok ahli
a. Bagaimana keadaan tanah pada bidang miring ketika di aliri air?
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………....
b. Apa saja faktor pemicu terjadinya longsor?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
c. Apa saja dampak yang ditimbulkan akibat longsor?
Anggota Kelompok :
329
Kesimpulan :
330
KISI-KISI SOAL
SIKLUS II PERTEMUAN I
Sekolah : SDN Mangunsari Semarang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/2
Standar Kompetensi : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan
pengaruhnya terhadap daratan
Kompetensi Dasar : 10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan
fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir,
dan longsor).
Materi
pokok
Indikator Teknik
Penilaian
Ranah Bentuk
Instrumen
Nomor
Soal
Penyebab
dan Dampak
Erosi,
Abrasi,
Banjir, dan
Longsor
10.3.3 Mengidentifikasi
penyebab berbagai
kerusakan lingkungan
Tes
Tertulis
C 2
C 3
C 2
C 1
C 2
Pilihan ganda
Uraian
A. 1
A. 2
A. 3
B. 1
B. 2
10.3.4 Menganalisis dampak
yang ditimbulkan
erosi, abrasi, banjir,
dan longsor
C 4
C 3
C 4
C 4
Pilihan ganda
Uraian
A. 4
A. 5
B. 3
B. 4
331
Soal Evaluasi
Siklus II Pertemuan I
A. Pilihlah jawaban a, b, c, atau d dengan memberikan tanda silang (x)
yang menurutmu paling benar!
1. Perhatikan gambar di bawah ini !
Jika hujan terjadi secara terus-menerus, tanpa ada perbaikan daerah tersebut
akan menyebabkan….
a. Abrasi
b. Longsor
c. Banjir
d. Gempa
2. Perhatikan pernyataan di bawah ini !
1. Hujan dapat menyebabkan abrasi di pantai
2. Hujan dapat menyebabkan banjir
3. Gelombang laut dapat menyebabkan tanah longsor
4. Gelombang laut dapat menyebabkan abrasi
Pernyataan di atas yang benar mengenai faktor penyebab perubahan
lingkungan dan kerugiannya di tunjukkan oleh nomor….
a. 1 dan 4 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 2 dan 4
3. Perhatikan gambar di bawah ini !
Nilai : NAMA :
KELAS :
332
Peristiwa tersebut terjadi disebabkan oleh . . . .
a. penebangan pohon secara liar
b. membuang sampah di bak sampah
c. penanaman pohon kembali
d. membuang sampah ditempatnya
4. Bowo tinggal di daerah lereng-lereng bukit. Hutan di daerah Bowo gundul.
Ketika hujan lapisan tanah yang subur hanyut sehingga tanah menjadi tandus.
Berdasarkan ilustrasi diatas, kesuburan tanah berkurang disebabkan oleh . . . .
a. abrasi
b. erosi
c. gempa
d. banjir
5. Cermati keadaan lingkungan dibawah ini!
1) Tanah menjadi subur
2) Ekosistem pantai rusak
3) Pohon tumbang
4) Luas pantai berkurang
Yang termasuk dampak abrasi ditunjukkan nomor . . . .
a. 1) c. 2) dan 4)
b. 3) d. 3) dan 4)
B.Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan 3 penyebab terjadinya banjir !
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Mengapa tanah longsor sering terjadi pada tanah miring yang gundul?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
333
3. Bencana longsor sangat merugikan manusia. Jelaskan dampak yang terjadi
akibat tanah longsor!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Abrasi terjadi akibat terjangan gelombang air laut. Apa dampak buruk abrasi
bagi ekosistem pantai?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
334
Kunci Jawaban Soal Evaluasi
Siklus II Pertemuan I
A. Pilihan Ganda
1. B
2. D
3. A
4. B
5. C
Skor :
Benar 2
salah 0
B. Uraian
1. Banjir dapat terjadi disebabkan
Membuang sampah ke sungai yang menyebabkan aliran air menjadi
tersumbat.
Membuat bangunan dari tembok tanpa menyediakan peresapan air.
Penebangan pohon yang tidak terkendali.
2. Longsor terjadi pada tanah miring yang gundul karena tidak ada akar tanaman
yang menahan tanah sehingga tanah miring yang curam akan mudah terkena
longsor.
3. Dampak tanah longsor antara lain rumah-rumah tertimbun, jalanan rusak,
bahkan dapat menimbulkan korban jiwa.
4. Dampak buruk abrasi dapat merusak ekosistem pantai antara lain dapat
merusak batu karang dan menghanyutkan pasir akibatnya hewan-hewan yang
biasa tinggal di sana tidak dapat bertahan hidup
Skor :
Benar 5
Kurang benar 3
Salah 0
335
PENILAIAN
1. Penilaian Ranah Kognitif
A. Setiap 1 jawaban benar skor : 2
Skor maksimal : 2 x 5 =10
B. Setiap 1 jawaban benar skor : 5
Skor maksimal : 5 x 4 = 20
Jumlah skor maksimal = A+B = 10+20 = 30
Nilai akhir =
x 100
2. Penilaian Ranah Afektif
Petunjuk :
Berilah skor sesuai karakter sikap yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2=kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No Nama
Siswa
ASPEK Jumlah
skor
Rata-
rata Rasa
ingin tahu
Kerja
sama Berani
Percaya
diri
Tanggung
jawab
3. Penilaian Ranah Psikomotorik
Rubrik berkelompok dengan model Jigsaw
No Indikator Sangat baik Baik Cukup Kurang
4 3 2 1
1. Mengikuti
penjelasan guru
dalam berkelompok
Berkelompok
sesuai petunjuk
guru,
melaksanakan
pembagian tugas
serta tertib ketika
Berkelompok
sesuai petunjuk
guru,
melaksanakan
pembagian tugas,
sedikit gaduh
Berkelompok
sesuai petunjuk
guru,
melaksanakan
pembagian tugas,
gaduh ketika
Siswa tidak mau
berkelompok
dan gaduh
336
berkelompok ketika
berkelompok
berkelompok
2. Melaksanakan
percobaan bersama
kelompok ahli
Mempersiapkan
alat dan bahan
percobaan,
melaksanakan
percobaan sesuai
langkah-langkah,
serta
berpartisipasi
aktif dalam
percobaan
Mempersiapkan
alat dan bahan
percobaan,
melaksanakan
percobaan sesuai
langkah-langkah,
kurang aktif
ketika percobaan
Mempersiapkan
alat dan bahan
percobaan,
melaksanakan
percobaan sesuai
langkah-langkah,
tidak aktif dalam
percobaan
Siswa tidak
berpatisipasi
dalam percobaan
3. Melaksanakan
diskusi bersama
kelompok ahli
tentang hasil
percobaan
Berdiskusi sesuai
dengan
percobaan yang
telah dilakukan,
berani
berpendapat
ketika berdiskusi
serta menanggapi
pendapat teman
Berdiskusi sesuai
dengan
percobaan yang
telah dilakukan,
berani
berpendapat
ketika berdiskusi
tidak
menanggapi
pendapat teman
Berdiskusi sesuai
dengan
percobaan yang
telah dilakukan,
tidak berani
berpendapat
ketika berdiskusi
serta tidak
menanggapi
pendapat teman
Siswa tidak mau
berdiskusi
bersama
kelompok ahli
4. Bertukar informasi
bersama kelompok
asal
Menjelaskan
hasil diskusi
yang menjadi
keahliannya,
mendengarkan
penjelasan teman
ketika bertukar
informasi serta
tidak gaduh
Menjelaskan
hasil diskusi
yang menjadi
keahliannya,
mendengarkan
penjelasan teman
ketika bertukar
informasi dan
sedikit gaduh
Menjelaskan
hasil diskusi
yang menjadi
keahliannya,
tidak
mendengarkan
penjelasan teman
ketika bertukar
informasi dan
gaduh
Siswa tidak mau
bertukar
informasi
bersama
kelompok asal
dan gaduh
5. Mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok
Siswa berani
maju ke depan
kelas,
membacakan
hasil diskusi
dengan lantang,
serta mau
menerima saran
dari
kelompok lain
Siswa berani
maju ke depan
kelas,
membacakan
hasil diskusi
kurang lantang,
serta mau
menerima saran
dari
kelompok lain
Siswa berani
maju ke depan
kelas,
membacakan
hasil diskusi
kurang lantang,
serta tidak mau
menerima saran
dari kelompok
lain
Siswa tidak
berani maju ke
depan kelas,
tidak
memperhatikan
ketika presentasi
berlangsung
Interval Skor Kategori
17 ≤ skor ≤ 20 Sangat Baik (SB)
13 ≤ skor < 17 Baik (B)
9 ≤ skor < 13 Cukup (C)
5 ≤ skor < 9 Kurang (K)
337
SINTAKS MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA FLIPCHART
Berikut langkah-langkah penggunaan model Jigsaw (Rusman, 2011:218 )
dengan media Flipchart (Indriana,2011:133-135) :
1) Guru mempersiapkan media pembelajaran berupa Flipchart
2) Guru melakukan apersepsi
3) Guru menyampaikan kompetensi atau tujuan pembelajaran
4) Siswa mengamati media Flipchart
5) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa menggunakan media Flipchart
6) Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media Flipchart
7) Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang (kelompok asal)
8) Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok
9) Tiap anggota dalam kelompok asal diberi sub bab atau tugas yang berbeda-
beda
10) Anggota dari kelompok asal yang berbeda dengan penugasan yang sama
membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
11) Guru membimbing kelompok ahli untuk melakukan diskusi
12) Setelah selesai berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
menjelaskan kepada semua anggota kelompok tentang hasil diskusi yang
mereka kuasai
13) Masing-masing perwakilan kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi
14) Guru bersama siswa merefleksi dan menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
15) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu
338
PENGGALAN SILABUS SIKLUS II PERTEMUAN II
Nama Sekolah : SDN Mangunsari Semarang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV/ 2
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Penilaian Sumber belajar
1. 10. Memahami
perubahan
lingkungan
fisik dan
pengaruhnya
terhadap
daratan
10.3Mendeskripsikan
cara pencegahan
penanggulangan
kerusakan
lingkungan
(erosi, abrasi,
banjir, dan
longsor)
10.3.1 Menjelaskan
cara mencegah
erosi
10.3.2 Menjelaskan
cara mencegah
abrasi
10.3.3Mendeskripsi-
kan cara
mencegah banjir
10.3.4Mendeskripsi-
kan cara
mencegah
longsor
Cara mencegah
kerusakan
lingkungan
1. Mengamati gambar
pencegahan kerusakan
lingkungan pada media
Flipchart
2. Melakukan tanya jawab
dengan menggunakan
media Flipchart
3. Menjelaskan materi
tentang pencegahan
erosi, abrasi, banjir, dan
longsor dengan
menggunakan media
Flipchart
4. Melakukan kegiatan
percobaan dan diskusi
dengan model Jigsaw
dengan bimbingan guru
5. Mempresentasikan hasil
diskusi
6. Menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
7. Mengerjakan soal
evaluasi individu secara
tertulis
3x 35 menit
(1x
pertemuan)
Tes
tertulis
- Media Flipchart
yang berisi
bagan, gambar
dan teks materi
pencegahan
kerusakan
lingkungan
- Hery Sulistyanto
dan Edy wiyono.
2008. Ilmu
Pengetahuan
Alam kelas IV.
Jakarta: Pusat
perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional
- Rosytawati.
2008. Sains Ilmu
pengetahuan
Alam untuk
SD/Mi Kelas IV.
Jakarta: Pusat
perbukuan
Depdiknass
339
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II PERTEMUAN II
Sekolah : SDN Mangunsari Semarang
Kelas/Semester : IV / 2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi : Cara mencegah kerusakan lingkungan
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1x pertemuan)
I. Standar Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan
II. Kompetensi Dasar
10.3 Mendeskripsikan cara pencegahan penanggulangan kerusakan lingkungan
(erosi, abrasi, banjir, dan longsor)
III. Indikator
10.3.1 Menjelaskan cara mencegah erosi
10.3.2 Menjelaskan cara mencegah abrasi
10.3.3 Mendeskripsikan cara mencegah banjir
10.3.4 Mendeskripsikan cara mencegah longsor
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui percobaan tentang pencegahan erosi bersama kelompok ahli, siswa
dapat menjelakan cara mencegah erosi dengan tepat
2. Melalui percobaan tentang pencegahan abrasi bersama kelompok ahli,
siswa dapat menjelakan cara mencegah abrasi dengan tepat
3. Melalui, percobaan tentang pencegahan banjir bersama kelompok ahli,
siswa dapat mendeskripsikan cara mencegah banjir dengan tepat
340
4. Melalui percobaan tentang pencegahan longsor bersama kelompok ahli,
siswa dapat mendeskripsikan cara mencegah longsor dengan tepat
5. Dengan bertukar informasi bersama kelompok asal, siswa dapat
menjelaskan cara mencegah erosi, abrasi, bajir, dan longsor dengan tepat.
karakter yang diharapkan dalam pembelajaran:
1. Rasa ingin tahu (curiousity)
2. Kerjasama (cooperative)
3. Berani (bravely)
4. Percaya diri (confidence)
5. Tanggung jawab (responsible)
V. Materi Ajar
Cara mencegah kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)
VI. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : ceramah bervariasi (informatif), tanya jawab dan diskusi
kelompok.
3. Model pembelajaran : Jigsaw
VII. Media dan Sumber Belajar
1.Media:
Flipchart (lembaran balik) yang berisi gambar dan teks materi cara
mencegah kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)
Alat dan bahan percobaan (nampan, tanah, rumput, air, cething, nampan,
tanah berpasir, tanaman bakau, botol plastik besar, sampah plastik, bidang
miring, tanah liat)
2.Sumber Belajar:
BSNP. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
Hery Sulistyanto dan Edy wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV.
Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
341
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran.Jogjakarta:
DIVA Press
Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Rosytawati. 2008. Sains Ilmu pengetahuan Alam untuk SD/Mi Kelas IV.
Jakarta: Pusat perbukuan Depdiknas
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan
Profesionalisme Guru.Jakarta: Rajawali Pers.
VIII. Langkah Kegiatan Pembelajaran
No Tahapan kegiatan Kegiatan pembelajaran
1. Pra Kegiatan 5 menit
1. Mempersiapkan media dan sumber belajar
2. Mengucapkan salam
3. Berdoa
4. Presensi kehadiran siswa
2. Kegiatan Awal 10 menit
1. Apersepsi melalui tanya jawab dengan siswa, “ anak-
anak pernahkah kalian pergi ke daerah pegunungan?
Apakah kalian memperhatikan bentuk tanah pertanian di
sana? Mengapa tanah pertanian di sana di buat
berundak-undak?
2. Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan
dipelajari dan tujuan pembelajaran: “hari ini kita akan
mempelajari tentang cara mencegah erosi, banjir, abrasi,
tanah logsor, ibu harapkan setelah pembelajaran ini
anak-anak dapat memahami cara pencegahan erosi,
banjir, tanah longsor, dan abrasi”
3. Guru menyampaikan langkah pembelajaran model
Jigsaw dengan media Flipchart.
4. Guru memotivasi siswa agar bersemangat dalam
342
pembelajaran IPA dengan cara menyanyikan yel-yel
“Kelas yang paling hebat kelas empat…empat
Kelas yang paling semangat kelas empat…empat
Semangat belajar IPA..semangat belajar IPA
Belajar cara mencegah kerusakan lingkungan….”
3. Kegiatan Inti 70 menit
1. Siswa mengamati gambar-gambar pencegahan berbagai
kerusakan lingkungan pada media Flipchart (eksplorasi)
(mengamati)
2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang
gambar (eksplorasi) (menanya)
3. Guru menjelaskan tentang cara mencegah erosi, abrasi,
banjir, dan tanah longsor menggunakan media Flipchart.
(eksplorasi)
4. Siswa memperhatikan penjelasan guru. (eksplorasi)
(menalar)
5. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil secara
heterogen, setiap kelompok terdiri dari 4 anak
(kelompok asal).
6. Guru membagikan LKS tentang cara mencegah erosi,
abrasi, banjir, dan tanah longsor
7. Guru menjelaskan pembagian tugas bahwa setiap anak
dalam kelompok tersebut diberikan tugas melakukan
percobaan satu jenis cara percegahan kerusakan
lingkungan (eksplorasi)
8. Setiap anggota dalam kelompok asal mendapatkan
tugas percobaan yang berbeda-beda.(elaborasi)
Anggota 1 melakukan percobaan tentang
pencegahan erosi
Anggota 2 melakukan percobaan tentang
pencegahan abrasi
Anggota 3 melakukan percobaan tentang
343
pencegahan banjir
Anggota 4 melakukan percobaan tentang
pencegahan tanah longsor
9. Anak yang mendapat tugas yang sama, bergabung
membentuk kelompok ahli (Kelompok erosi, kelompok
abrasi, kelompok banjir, kelompok tanah longsor).
10. Siswa bersama-sama melakukan percobaan dan
mendiskusikan hasil percobaan yang akan
diinformasikan dalam kelompok asal mereka. (elaborasi)
(mencoba, menalar)
11. Setelah mendapatkan kesepakatan hasil diskusi dengan
kelompok ahli, siswa kembali ke kelompok asal.
12. Anggota dari kelompok ahli menjelaskan hasil diskusi
pada semua anggota kelompok. (elaborasi) (mencoba,
menalar)
13. Masing-masing perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi (elaborasi) (membuat
jejaring)
14. Guru memberi umpan balik positif kepada siswa.
(konfirmasi)
15. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban yang benar
bersama-sama. (konfirmasi)
16. Guru memberikan reward bagi kelompok terbaik
4. Kegiatan Akhir 20 menit
1. Siswa dan guru membuat simpulan dan refleksi
terhadap materi yang telah dipelajari
2. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang belum dipahami
3. Siswa mengerjakan tes evaluasi secara individu
4. Guru memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih
giat lagi dalam belajar IPA
5. Guru menutup pelajaran
344
IX. Penilaian
1.Teknik Penilaian
a. Tes
b. Non tes
2.Instrumen Penilaian
a. Soal tertulis(pilihan ganda dan uraian (terlampir)
b. Lembar pengamatan sikap dan rubrik keterampilan siswa (terlampir)
Semarang, 24 April 2015
345
LAMPIRAN
MATERI AJAR
SIKLUS II PERTEMUAN II
Standar Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan
Kompetensi Dasar
10.3 Mendeskripsikan cara pencegahan penanggulangan kerusakan lingkungan
(erosi, abrasi, banjir, dan longsor)
Cara Pencegahan Erosi, Banjir, Tanah Longsor, dan Abrasi
1) PENCEGAHAN EROSI
Erosi adalah pengikisan tanah yang disebabkan oleh air dan angin.
Terjadinya erosi akan mengakibatkan kerugian bagi makhluk hidup. Oleh karena
itu, masyarakat dan pemerintah harus berupaya mencegahnya. Caranya antara lain
dengan penanaman kembali atau reboisasi, tidak menebang hutan sembarangan,
tidak membakar pohon-pohon,dan membuat sengkedan atau terasering.Sengkedan
dibuat untuk memanfatkan permukan tanah yang miring. Cara ini dapat
memudahkan pengaturan irigasi dan mencegah erosi.
Kegiatan menanam pohon (Reboisasi) adalah salah satu pencegahan erosi
346
2) PENCEGAHAN BANJIR
Banjir adalah meluapnya air akibat sungai dan danau tidak dapat
menampung air.Banjir merupakan salah satu dampak dari perbuatan manusia yang
tidak menyayangi lingkungannya. Perbuatan manusia tersebut sangat berdampak
besar terhadap perubahan lingkungan. Banjir merupakan salah satu dampak nya.
Banjir dapat merusak dan mengubah lingkungan dengan cepat. Hal-hal yang dapat
dilakukan untuk mencegah banjir antara lain:
Membuang sampah pada tempat yang benar dan telah disediakan.
Menyediakan lahan kosong untuk ditanami tanaman. Tanah tersebut ber
fungsi sebagai daerah peresapan air.
Tidak menebang pohon secara besar-besaran dan tanpa kontrol agar tempat
peresapan dan cadangan air tetap terjaga.
3) PENCEGAHAN TANAH LONGSOR
Tanah miring dan tidak terdapat tanaman sangat rentan terhadap longsor. Hal
itu terjadi karena tidak ada akar tumbuhan yang dapat menahan tanah tersebut.
Akar-akar tumbuhan yang menjalar di dalam tanah akan saling mengikat dan
mengait sehingga permukaan tanah pun akan cukup kuat. Selain itu, air yang ada
di dalam tanah terus diserap oleh tumbuhan sehingga kandungan air dalam tanah
tidak berlebih. Cara pencegahan tanah longsor :
- Jangan membiarkan tanah yang miring menjadi gundul atau tidak ada
tumbuhannya. Lakukanlah reboisasi dan penghijauan.
- Membuat sengkedan atau terasering pada tanah pertanian yang miring
Membuang sampah
pada tempatnya adalah
salah satu cara
mencegah banjir
347
- Jangan membuat tempat tinggal di daerah rawan longsor, seperti di kaki bukit,
kaki tebing, atas bukit, dan atas tebing.
4) ABRASI
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus
laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai.
Cara mencegah abrasi:
a. Penanaman kembali hutan bakau :yaitu melalui rehabilitasi lingkungan pesisir
yang hutan bakaunya sudah punah, baik akibat dari abrasi itu sendiri maupun
dari pembukaan lahan tambak.
b. Pelarangan penggalian pasir pantai: perlu peraturan baik tingkat pemerintah
daerah maupun pusat yang mengatur pelarangan pasir pantai secara besar
besaran yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan.
c. Membuat pemecah gelombang : pemecah gelombang perlu dibuat di pesisir-
pesisir karena dapat mengurangi kekuatan gelombang yang menerjang pantai.
d. Pelestarian terumbu karang : terumbu karang juga dapat berfungsi mengurangi
kekuatan gelombang yang sampai ke pantai. Oleh karena itu perlu pelestarian
terumbu karang dengan membuat peraturan untuk melindungi habitatnya.
Pemecah ombak adalah salah satu upaya mencegah abrasi.
Terasering adalah
salah satu upaya
mencegah tanah
longsor
348
MEDIA AJAR
Media Flipchart (lembaran balik)
349
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK AHLI 1
KELOMPOK EROSI
A. Judul Percobaan : Cara Mencegah Erosi
B. Tujuan Percobaan : Menjelaskan upaya mencegah terjadinya erosi
C. Alat dan Bahan Percobaan:
Nampan
tanah
rumput
air
D. Langkah Percobaan :
1. Lakukan bersama kelompok ahli !
2. Nampan diisi tanah kemudian ditanami rumput
3. Letakkan dengan posisi miring
4. kemudian dialiri air.
Diskusikan bersama kelompok ahli :
Anggota Kelompok :
1. Bagaimana kecepatan air yang dialirkan pada tanah berumput?
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Apakah tanah ikut hanyut bersama air?
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Apakah fungsi dari rumput pada percobaan yang kalian lakukan?
350
Kesimpulan :
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK AHLI 2
KELOMPOK ABRASI
A. Judul Percobaan : Cara Mencegah Abrasi
B. Tujuan Percobaan : Menjelaskan upaya mencegah terjadinya abrasi
C. Alat dan Bahan :
Cething
Nampan
Tanah berpasir
Air
Tanaman bakau
D. Langkah-langkah :
1. Lakukan bersama kelompok ahli !
2. Cething diisi dengan tanah berpasir
3. Tanamlah dengan tanaman bakau
4. Kemudian aliri dengan air
Diskusikan bersama kelompok ahli :
Anggota Kelompok :
1. Bagaimana kecepatan air yang mengalir pada pasir yang berisi tanaman bakau?
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2. Apakah pasir ikut hanyut bersama air?
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
351
LEMBAR KERJA SISWA
Kesimpulan :
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK AHLI 3
KELOMPOK BANJIR
A. Judul Percobaan : Cara Mencegah Banjir
B. Tujuan Percobaan : Menjelaskan upaya mencegah terjadinya banjir
C. Alat dan Bahan :
Botol plastik besar (2)
Air
Sampah plastik
D. Langkah-langkah :
1. Lakukan bersama kelompok ahli !
2. Botol plastik 1 dilubangi
3. Bolol plastik 2 dilubangi lalu di isi dengan sampah plasik
4. Aliri air pada kedua botol tersebut, amati apa yang terjadi !
Diskusikan bersama kelompok ahli :
a. Berdasarkan percobaan yang kalian lakukan, bagaimana kecepatan air yang
mengalir dari botol 1 yang sudah dilubangi?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
b. Bagaimana kecepatan air yang mengalir dari botol 2 yang sudah dilubangi dan
diisi sampah plastik ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan dalam untuk mencegah terjadinya
Anggota Kelompok :
352
Kesimpulan :
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK AHLI 4
KELOMPOK LONGSOR
A. Judul Percobaan : Cara Mencegah Longsor
B. Tujuan Percobaan : Menjelaskan upaya mencegah longsor
C. Alat dan Bahan :
Bidang miring
Tanah liat
Air
Tanaman rumput
D. Langkah Percobaan :
1. Lakukan bersama kelompok ahli !
2. Siapkan bidang miring
3. Lapisi bidang miring dengan tanah liat kemudian buat berundak-undak
4. Kemudian tanami dengan rumput
5. kemudian dialiri air
.
Diskusikan bersama kelompok ahli
a. Apakah lahan yang dibuat berundak, tanahnya ikut hanyut bersama air?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
b. Apa saja fungsi dari lahan yang dibuat berundak?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Anggota Kelompok :
353
Kesimpulan:
354
KISI-KISI SOAL
SIKLUS II PERTEMUAN II
Sekolah : SDN Mangunsari Semarang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/2
Standar Kompetensi: 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan
pengaruhnya terhadap daratan
Kompetensi Dasar :10.3Mendeskripsikan cara pencegahan
penanggulangan kerusakan lingkungan
(erosi, abrasi, banjir, dan longsor)
Materi
pokok
Indikator Teknik
Penilaian
Ranah Bentuk
Instrumen
Nomor
Soal
Cara
mencegah
berbagai
kerusakan
lingkungan
10.3.1 Menjelaskan cara
mencegah erosi
Tes
Tertulis
C 2
C 2
Pilihan ganda
uraian
A.5
B. 2
10.3.2 Menjelaskan cara
mencegah abrasi
C 2
C 1
Pilihan ganda
uraian
A.1
B.4
10.3.3 Mendeskripsikan cara
mencegah banjir
C 3
C 1
Pilihan ganda
uraian
A.4
B.3
10.3.4 Mendeskripsikan cara
mencegah longsor
C 2
C 2
C 4
Pilihan ganda
uraian
A. 2
A. 3
B. 1
355
Soal Evaluasi
Siklus II Pertemuan II
A. Pilihlah jawaban a, b, c, atau d dengan memberikan tanda silang (x)
yang menurutmu paling benar!
1. Pemasangan batuan dipinggir pantai bertujuan untuk….
b. Mencegah banjir
c. Mencegah erosi
d. Mencegah abrasi
e. Mencegah tanah longsor
2. Di lahan pertanian atau perkebunan yang miring seperti perbukitan banyak
terdapat …. untuk mencegah terjadinya tanah longsor.
a. sengkedan
b. hutan bakau
c. tembok beton
d. reboisasi
3. Jika kamu melihat hutan yang gundul, tidak ada lagi pohon-pohon untuk
menyerap air hujan yang turun. Yang akan kamu sarankan adalah pemerintah
harus melakukan….
a. transmigrasi
b. irigasi
c. reboisasi
d. urbanisasi
4. Perhatikan tindakan–tindakan manusia dibawah ini!
P. Menanam pohon bakau
Q. Membuang sampah di tempatnya
R. Membuat sengkedan
S. Membuat pemecah ombak
Tindakan manusia untuk mencegah banjir ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. Q
b. P
c. R
d. S
Nilai :
NAMA :
KELAS :
356
5. Erosi dapat dicegah dengan cara berikut, kecuali ….
a. reboisasi
b. membuat hujan buatan
c. membuat sengkedan
d. mencegah penebangan hutan
B.Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Perhatikan gambar berikut ini !
Jelaskan cara mencegah peristiwa di atas!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Erosi dapat dicegah salah satunya dengan reboisasi. Apa yang dimaksud
dengan reboisasi?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Sebutkan 2 cara mencegah bencana banjir !
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Sebutkan 2 cara mencegah terjadinya abrasi !
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Selamat Mengerjakan
357
Kunci Jawaban Soal Evaluasi
Siklus II Pertemuan II
A. Pilihan Ganda
1. C
2. A
3. C
4. A
5. B
Skor :
Benar 2
salah 0
B.Uraian
1. Tanah longsor dapat dicegah dengan tidak menebang pohon di hutan
secara sembarangan, melakukan reboisasi, dan membuat sengkedan pada
tanah pertanian yang miring seperti di daerah pegunungan.
2. Reboisasi adalah kegiatan penghijauan yaitu penanaman pohon kembali
pada hutan yang gundul
3. Cara mencegah banjir dengan membuang sampah di tempatnya dan tidak
menebang pohon di hutan sembarangan
4. Cara mencegah abrasi dengan menanam kembali pohon bakau dan
membuat pemecah ombak
Skor :
Benar 5
Kurang benar 3
Salah 0
358
PENILAIAN
1. Penilaian Ranah Kognitif
1. Setiap 1 jawaban benar skor : 2
Skor maksimal : 2 x 5 =10
2. Setiap 1 jawaban benar skor : 5
Skor maksimal : 5 x 4 = 20
Jumlah skor maksimal = A+B = 10+20 = 30
Nilai akhir =
x 100
2. Penilaian Ranah Afektif
Petunjuk :
Berilah skor sesuai karakter sikap yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2=kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No Nama
Siswa
ASPEK Jumlah
skor
Rata-
rata Rasa
ingin tahu
Kerja
sama Berani
Percaya
diri
Tanggung
jawab
3. Penilaian Ranah Psikomotorik
Rubrik berkelompok dengan model Jigsaw
No Indikator Sangat baik Baik Cukup Kurang
4 3 2 1
1. Mengikuti
penjelasan guru
dalam berkelompok
Berkelompok
sesuai petunjuk
guru,
melaksanakan
pembagian tugas
serta tertib ketika
Berkelompok
sesuai petunjuk
guru,
melaksanakan
pembagian tugas,
sedikit gaduh
Berkelompok
sesuai petunjuk
guru,
melaksanakan
pembagian tugas,
gaduh ketika
Siswa tidak mau
berkelompok
dan gaduh
359
berkelompok ketika
berkelompok
berkelompok
2. Melaksanakan
percobaan bersama
kelompok ahli
Mempersiapkan
alat dan bahan
percobaan,
melaksanakan
percobaan sesuai
langkah-langkah,
serta
berpartisipasi
aktif dalam
percobaan
Mempersiapkan
alat dan bahan
percobaan,
melaksanakan
percobaan sesuai
langkah-langkah,
kurang aktif
ketika percobaan
Mempersiapkan
alat dan bahan
percobaan,
melaksanakan
percobaan sesuai
langkah-langkah,
tidak aktif dalam
percobaan
Siswa tidak
berpatisipasi
dalam percobaan
3. Melaksanakan
diskusi bersama
kelompok ahli
tentang hasil
percobaan
Berdiskusi sesuai
dengan
percobaan yang
telah dilakukan,
berani
berpendapat
ketika berdiskusi
serta menanggapi
pendapat teman
Berdiskusi sesuai
dengan
percobaan yang
telah dilakukan,
berani
berpendapat
ketika berdiskusi
tidak
menanggapi
pendapat teman
Berdiskusi sesuai
dengan
percobaan yang
telah dilakukan,
tidak berani
berpendapat
ketika berdiskusi
serta tidak
menanggapi
pendapat teman
Siswa tidak mau
berdiskusi
bersama
kelompok ahli
4. Bertukar informasi
bersama kelompok
asal
Menjelaskan
hasil diskusi
yang menjadi
keahliannya,
mendengarkan
penjelasan teman
ketika bertukar
informasi serta
tidak gaduh
Menjelaskan
hasil diskusi
yang menjadi
keahliannya,
mendengarkan
penjelasan teman
ketika bertukar
informasi dan
sedikit gaduh
Menjelaskan
hasil diskusi
yang menjadi
keahliannya,
tidak
mendengarkan
penjelasan teman
ketika bertukar
informasi dan
gaduh
Siswa tidak mau
bertukar
informasi
bersama
kelompok asal
dan gaduh
5. Mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok
Siswa berani
maju ke depan
kelas,
membacakan
hasil diskusi
dengan lantang,
serta mau
menerima saran
dari
kelompok lain
Siswa berani
maju ke depan
kelas,
membacakan
hasil diskusi
kurang lantang,
serta mau
menerima saran
dari
kelompok lain
Siswa berani
maju ke depan
kelas,
membacakan
hasil diskusi
kurang lantang,
serta tidak mau
menerima saran
dari kelompok
lain
Siswa tidak
berani maju ke
depan kelas,
tidak
memperhatikan
ketika presentasi
berlangsung
Interval Skor Kategori
17 ≤ skor ≤ 20 Sangat Baik (SB)
13 ≤ skor < 17 Baik (B)
9 ≤ skor < 13 Cukup (C)
5 ≤ skor < 9 Kurang (K)
360
SINTAKS MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA FLIPCHART
Berikut langkah-langkah penggunaan model Jigsaw (Rusman, 2011:218 )
dengan media Flipchart (Indriana,2011:133-135) :
1) Guru mempersiapkan media pembelajaran berupa Flipchart
2) Guru melakukan apersepsi
3) Guru menyampaikan kompetensi atau tujuan pembelajaran
4) Siswa mengamati media Flipchart
5) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa menggunakan media Flipchart
6) Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media Flipchart
7) Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang (kelompok asal)
8) Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok
9) Tiap anggota dalam kelompok asal diberi sub bab atau tugas yang berbeda-
beda
10) Anggota dari kelompok asal yang berbeda dengan penugasan yang sama
membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
11) Guru membimbing kelompok ahli untuk melakukan diskusi
12) Setelah selesai berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
menjelaskan kepada semua anggota kelompok tentang hasil diskusi yang
mereka kuasai
13) Masing-masing perwakilan kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi
14) Guru bersama siswa merefleksi dan menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
15) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu.
361
LAMPIRAN 10
HASIL OBSERVASI
KETERAMPILAN GURU
SIKLUS I DAN II
362
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA
FLIPCHART Siklus I Pertemuan I
Nama SD : SDN Mangunsari Semarang
Nama Guru : Erin Erlinda
Nama Observer : Ary Sotyarini, M.Pd
Kelas/Semester : IV / 2
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Faktor Penyebab Perubahan Lingkungan
Hari/Tanggal : Jumat / 10 April 2015
Petunjuk :
a. Bacalah dengan cermat setiap indikator dan deskriptor yang ada dalam
lembar observasi!
b. Berikan tanda centang (√) pada kolom Tampak jika deskriptor tersebut
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran!
c. Berikan skor berdasarkan deskriptor yang tampak dalam observasi!
Skor
Penilaian
Keterangan
4 jika semua deskriptor tampak
3 jika ada 3 deskriptor tampak
2 jika ada 2 deskriptor tampak
1 Jika ada 1 deskriptor tampak
(Sukmadinata, 2009:233)
No Indikator Deskriptor Tampak Skor
1.
Melaksanakan pra
pembelajaran
(keterampilan
membuka pelajaran)
a. Mempersiapkan media dan sumber belajar
4
b. Mengucapkan salam
c. Berdoa
d. Presensi kehadiran siswa
2. Melaksanakan
apersepsi
a. Dilakukan pada awal pembelajaran
b. Apersepsi berupa pertanyaan yang jelas
363
(keterampilan
membuka pelajaran)
c. Relevan dengan materi 3
d. Menarik perhatian siswa
3. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan
mendeskripsikan
logistik yang
diperlukan dalam
pembelajaran
(keterampilan
membuka pelajaran)
a. Sesuai indikator pembelajaran
2 b. Memuat aspek Audience, Behaviour,
Condition dan Degree
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
jelas
d. Menyampaikan langkah model pembelajaran
yang akan dilaksanakan
4. Mengajukan
pertanyaan melalui
media Flipchart
(keterampilan
bertanya,
keterampilan
mengadakan variasi)
a. Menarik perhatian siswa dengan
menampilkan media Flipchart
2 b. Mengajukan pertanyaan
c. Memindahkan giliran menjawab
d. Memberikan waktu berpikir
5. Menyampaikan
materi pembelajaran
dengan
menggunakan media
Flipchart
(keterampilan
menjelaskan,
keterampilan
mengadakan variasi)
a. Menyampaikan materi sesuai dengan
indikator pembelajaran
3
b. Disajikan menarik dengan media Flipchart
c. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar
d. Menggunakan kalimat yang komunikatif
6.
Membimbing
pembentukan
kelompok dan
mendefinisikan
tugas kelompok
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
a. Membentuk kelompok heterogen dengan
anggota ± 4 orang sebagai kelompok asal
3
b. Mengatur tempat duduk kelompok
c. Menjelaskan cara pengisian LKS kepada
siswa secara runtut dan jelas
d. Menyampaikan pembagian tugas yang
berbeda pada tiap anggota dalam kelompok
7. Membimbing siswa
melakukan diskusi
kelompok sesuai
model jigsaw
(keterampilan
a. Mengarahkan siswa dengan tugas yang
sama membentuk kelompok baru (kelompok
ahli )
3
b. Membimbing tiap kelompok ahli dalam
diskusi
364
membimbing diskusi
kelompok kecil,
keterampilan
mengajar kelompok
kecil dan
perorangan)
c. Mengarahkan siswa kembali ke kelompok
asal
d. Membimbing siswa menjelaskan kepada
anggota kelompok asal tentang hasil diskusi
8. Mengelola kelas
(keterampilan
mengelola kelas)
a. Menunjukan sikap tanggap 2
b. Membagi perhatian
c. Memberikan petunjuk yang jelas
d. Menegur siswa yang gaduh
9. Membimbing siswa
mempresentasikan
hasil diskusi
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
a. Membimbing penyampaian hasil diskusi 3
b. Mengondisikan siswa memperhatikan
presentasi
c. Memancing keterlibatan siswa
d. Menanggapi hasil kerja kelompok
10.
Memberikan
penguatan kepada
siswa (keterampilan
memberi penguatan)
a. Memberikan penguatan verbal (kata-kata)
terhadap kelompok yang menyajikan hasil
diskusi
2
b. Menggunakan penguatan gestural (mimik,
gerakan)
c. Penguatan dilakukan segera setelah perilaku
yang diharapkan muncul
d. Memberikan reward pada siswa
11.
Membimbing siswa
menyimpulkan
materi (keterampilan
menutup pelajaran)
a. Melibatkan siswa untuk menyimpulkan
materi bersama-sama
3
b. Simpulan runtut sesuai materi
c. Memberi kesempatan bertanya terhadap hal
yang belum dimengerti
d. Memantapkan pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran
12. Memberikan
evaluasi
(keterampilan
menutup pelajaran)
a. Evaluasi sesuai dengan indikator
pembelajaran
4
b. Bentuk soal evaluasi tertulis bervariasi
365
c. Menggunakan pedoman penilaian yang jelas
d. Berkeliling memantau siswa ketika
mengerjakan soal evaluasi
Jumlah Skor 34
Keterangan penilaian :
Skor minimal = 1 x 12= 12
Skor maksimal = 4 x 12 = 48
Jarak interval (i) = skor maksimal skor minimal
jumla interval
=
= 9
(Widoyoko,2012:110-101)
Maka didapatkan kategori sebagai berikut :
Interval Skor Kategori
39 ≤ skor ≤ 48 Sangat Baik (SB)
30 ≤ skor < 39 Baik (B)
21≤ skor < 30 Cukup (C)
12 ≤ skor < 21 Kurang (K)
Jumlah Skor = 34
Kategori = Baik (B)
366
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA
FLIPCHART Siklus I Pertemuan II
Nama SD : SDN Mangunsari Semarang
Nama Guru : Erin Erlinda
Nama Observer : Ary Sotyarini, M.Pd
Kelas/Semester : IV / 2
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Berbagai Dampak Perubahan Lingkungan
Hari/Tanggal : Selasa/ 14 April 2015
Petunjuk :
a. Bacalah dengan cermat setiap indikator dan deskriptor yang ada dalam lembar
observasi!
b. Berikan tanda centang (√) pada kolom Tampak jika deskriptor tersebut
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran!
c. Berikan skor berdasarkan deskriptor yang tampak dalam observasi!
Skor
Penilaian
Keterangan
4 jika semua deskriptor tampak
3 jika ada 3 deskriptor tampak
2 jika ada 2 deskriptor tampak
1 Jika ada 1 deskriptor tampak
(Sukmadinata, 2009:233)
No Indikator Deskriptor Tampak Skor
1.
Melaksanakan pra
pembelajaran
(keterampilan
membuka pelajaran)
a. Mempersiapkan media dan sumber belajar 3
b. Mengucapkan salam
c. Berdoa
d. Presensi kehadiran siswa
2. Melaksanakan
apersepsi
a. Dilakukan pada awal pembelajaran 4
b. Apersepsi berupa pertanyaan yang jelas
367
(keterampilan
membuka pelajaran)
c. Relevan dengan materi
d. Menarik perhatian siswa
3. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan
mendeskripsikan
logistik yang
diperlukan dalam
pembelajaran
(keterampilan
membuka pelajaran)
a. Sesuai indikator pembelajaran 3
b.Memuat aspek Audience, Behaviour,
Condition dan Degree
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
jelas
d.Menyampaikan langkah model pembelajaran
yang akan dilaksanakan
4. Mengajukan
pertanyaan melalui
media Flipchart
(keterampilan
bertanya,
keterampilan
mengadakan variasi)
a. Menarik perhatian siswa dengan
menampilkan media Flipchart
3
b. Mengajukan pertanyaan
c. Memindahkan giliran menjawab
d. Memberikan waktu berpikir
5. Menyampaikan
materi pembelajaran
dengan
menggunakan media
Flipchart
(keterampilan
menjelaskan,
keterampilan
mengadakan variasi)
a. Menyampaikan materi sesuai dengan
indikator pembelajaran
4
b. Disajikan menarik dengan media Flipchart
c. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar
d. Menggunakan kalimat yang komunikatif
6.
Membimbing
pembentukan
kelompok dan
mendefinisikan
tugas kelompok
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
a. Membentuk kelompok heterogen dengan
anggota ± 4 orang sebagai kelompok asal
3
b. Mengatur tempat duduk kelompok
c. Menjelaskan cara pengisian LKS kepada
siswa secara runtut dan jelas
d. Menyampaikan pembagian tugas yang
berbeda pada tiap anggota dalam kelompok
368
7. Membimbing siswa
melakukan diskusi
kelompok sesuai
model jigsaw
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil,
keterampilan
mengajar kelompok
kecil dan
perorangan)
a. Mengarahkan siswa dengan tugas yang
sama membentuk kelompok baru (kelompok
ahli )
3
b. Membimbing tiap kelompok ahli dalam
diskusi
c. Mengarahkan siswa kembali ke kelompok
asal
d. Membimbing siswa menjelaskan kepada
anggota kelompok asal tentang hasil diskusi
8. Mengelola kelas
(keterampilan
mengelola kelas)
a. Menunjukan sikap tanggap 2
b. Membagi perhatian
c. Memberikan petunjuk yang jelas
d. Menegur siswa yang gaduh
9. Membimbing siswa
mempresentasikan
hasil diskusi
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
a. Membimbing penyampaian hasil diskusi 3
b. Mengondisikan siswa memperhatikan
presentasi
c. Memancing keterlibatan siswa
d. Menanggapi hasil kerja kelompok
10.
Memberikan
penguatan kepada
siswa (keterampilan
memberi penguatan)
a. Memberikan penguatan verbal (kata-kata)
terhadap kelompok yang menyajikan hasil
diskusi
2
b. Menggunakan penguatan gestural (mimik,
gerakan)
c. Penguatan dilakukan segera setelah perilaku
yang diharapkan muncul
d. Memberikan reward pada siswa
11.
Membimbing siswa
menyimpulkan
materi (keterampilan
menutup pelajaran)
a. Melibatkan siswa untuk menyimpulkan
materi bersama-sama
3
b. Simpulan runtut sesuai materi
c. Memberi kesempatan bertanya terhadap hal
yang belum dimengerti
d. Memantapkan pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran
369
12. Memberikan
evaluasi
(keterampilan
menutup pelajaran)
a. Evaluasi sesuai dengan indikator
pembelajaran
4
b. Bentuk soal evaluasi tertulis bervariasi
c. Menggunakan pedoman penilaian yang jelas
d. Berkeliling memantau siswa ketika
mengerjakan soal evaluasi
Jumlah Skor 37
Keterangan penilaian :
Skor minimal = 1 x 12= 12
Skor maksimal = 4 x 12 = 48
Jarak interval (i) = skor maksimal skor minimal
jumla interval
=
= 9
(Widoyoko,2012:110-101)
Maka didapatkan kategori sebagai berikut :
Interval Skor Kategori
39 ≤ skor ≤ 48 Sangat Baik (SB)
30 ≤ skor < 39 Baik (B)
21≤ skor < 30 Cukup (C)
12 ≤ skor < 21 Kurang (K)
Jumlah Skor = 37
Kategori = Baik (B)
370
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA
FLIPCHART Siklus II Pertemuan I
Nama SD : SDN Mangunsari Semarang
Nama Guru : Erin Erlinda
Nama Observer : Ary Sotyarini, M.Pd
Kelas/Semester : IV / 2
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Penyebab dan Dampak Perubahan
Ligkungan ( Erosi, Abrasi, Banjir, Longsor)
Hari/Tanggal : Senin/ 20 April 2015
Petunjuk :
a. Bacalah dengan cermat setiap indikator dan deskriptor yang ada dalam lembar
observasi!
b. Berikan tanda centang (√) pada kolom Tampak jika deskriptor tersebut
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran!
c. Berikan skor berdasarkan deskriptor yang tampak dalam observasi!
Skor
Penilaian
Keterangan
4 jika semua deskriptor tampak
3 jika ada 3 deskriptor tampak
2 jika ada 2 deskriptor tampak
1 Jika ada 1 deskriptor tampak
(Sukmadinata, 2009:233)
No Indikator Deskriptor Tampak Skor
1.
Melaksanakan pra
pembelajaran
(keterampilan
membuka pelajaran)
a. Mempersiapkan media dan sumber belajar
4
b. Mengucapkan salam
c. Berdoa
d. Presensi kehadiran siswa
2. Melaksanakan
apersepsi
a. Dilakukan pada awal pembelajaran 4
b. Apersepsi berupa pertanyaan yang jelas
371
(keterampilan
membuka pelajaran)
c. Relevan dengan materi
d. Menarik perhatian siswa
3. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan
mendeskripsikan
logistik yang
diperlukan dalam
pembelajaran
(keterampilan
membuka pelajaran)
a. Sesuai indikator pembelajaran 3
b. Memuat aspek Audience, Behaviour,
Condition dan Degree
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
jelas
d. Menyampaikan langkah model
pembelajaran yang akan dilaksanakan
4. Mengajukan
pertanyaan melalui
media Flipchart
(keterampilan
bertanya,
keterampilan
mengadakan variasi)
a. Menarik perhatian siswa dengan
menampilkan media Flipchart
3
b. Mengajukan pertanyaan
c. Memindahkan giliran menjawab
d. Memberikan waktu berpikir
5. Menyampaikan
materi pembelajaran
dengan
menggunakan media
Flipchart
(keterampilan
menjelaskan,
keterampilan
mengadakan variasi)
a. Menyampaikan materi sesuai dengan
indikator pembelajaran
4
b. Disajikan menarik dengan media Flipchart
c. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar
d. Menggunakan kalimat yang komunikatif
6.
Membimbing
pembentukan
kelompok dan
mendefinisikan
tugas kelompok
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
a. Membentuk kelompok heterogen dengan
anggota ± 4 orang sebagai kelompok asal
4
b. Mengatur tempat duduk kelompok
c. Menjelaskan cara pengisian LKS kepada
siswa secara runtut dan jelas
d. Menyampaikan pembagian tugas yang
berbeda pada tiap anggota dalam kelompok
7. Membimbing siswa
melakukan diskusi
kelompok sesuai
a. Mengarahkan siswa dengan tugas yang
sama membentuk kelompok baru (kelompok
ahli )
4
372
model jigsaw
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil,
keterampilan
mengajar kelompok
kecil dan
perorangan)
b. Membimbing tiap kelompok ahli dalam
diskusi
c. Mengarahkan siswa kembali ke kelompok
asal
d. Membimbing siswa menjelaskan kepada
anggota kelompok asal tentang hasil diskusi
8. Mengelola kelas
(keterampilan
mengelola kelas)
a. Menunjukan sikap tanggap 3
b. Membagi perhatian
c. Memberikan petunjuk yang jelas
d. Menegur siswa yang gaduh
9. Membimbing siswa
mempresentasikan
hasil diskusi
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
a. Membimbing penyampaian hasil diskusi 3
b. Mengondisikan siswa memperhatikan
presentasi
c. Memancing keterlibatan siswa
d. Menanggapi hasil kerja kelompok
10.
Memberikan
penguatan kepada
siswa (keterampilan
memberi penguatan)
a. Memberikan penguatan verbal (kata-kata)
terhadap kelompok yang menyajikan hasil
diskusi
3
b. Menggunakan penguatan gestural (mimik,
gerakan)
c. Penguatan dilakukan segera setelah perilaku
yang diharapkan muncul
d. Memberikan reward pada siswa
11.
Membimbing siswa
menyimpulkan
materi (keterampilan
menutup pelajaran)
a. Melibatkan siswa untuk menyimpulkan
materi bersama-sama
4
b. Simpulan runtut sesuai materi
c. Memberi kesempatan bertanya terhadap hal
yang belum dimengerti
d. Memantapkan pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran
12. Memberikan
evaluasi
a. Evaluasi sesuai dengan indikator
pembelajaran
4
373
(keterampilan
menutup pelajaran)
b. Bentuk soal evaluasi tertulis bervariasi
c. Menggunakan pedoman penilaian yang jelas
d. Berkeliling memantau siswa ketika
mengerjakan soal evaluasi
Jumlah Skor 43
Keterangan penilaian :
Skor minimal = 1 x 12= 12
Skor maksimal = 4 x 12 = 48
Jarak interval (i) = skor maksimal skor minimal
jumla interval
=
= 9
(Widoyoko,2012:110-101)
Maka didapatkan kategori sebagai berikut :
Interval Skor Kategori
39 ≤ skor ≤ 48 Sangat Baik (SB)
30 ≤ skor < 39 Baik (B)
21≤ skor < 30 Cukup (C)
12 ≤ skor < 21 Kurang (K)
Jumlah Skor = 43
Kategori = Sangat Baik (SB)
374
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA
FLIPCHART Siklus II Pertemuan II
Nama SD : SDN Mangunsari Semarang
Nama Guru : Erin Erlinda
Nama Observer : Ary Sotyarini, M.Pd
Kelas/Semester : IV / 2
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Cara Mencegah Berbagai Kerusakan
Lingkungan ( Erosi, Banjir, Abrasi,
Longsor)
Hari/Tanggal : Jumat/ 24 April 2015
Petunjuk :
a. Bacalah dengan cermat setiap indikator dan deskriptor yang ada dalam lembar
observasi!
b. Berikan tanda centang (√) pada kolom Tampak jika deskriptor tersebut
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran!
c. Berikan skor berdasarkan deskriptor yang tampak dalam observasi!
Skor
Penilaian
Keterangan
4 jika semua deskriptor tampak
3 jika ada 3 deskriptor tampak
2 jika ada 2 deskriptor tampak
1 Jika ada 1 deskriptor tampak
(Sukmadinata, 2009:233)
No Indikator Deskriptor Tampak Skor
1.
Melaksanakan pra
pembelajaran
(keterampilan
membuka pelajaran)
a. Mempersiapkan media dan sumber belajar 4
b. Mengucapkan salam
c. Berdoa
d. Presensi kehadiran siswa
375
2. Melaksanakan
apersepsi
(keterampilan
membuka pelajaran)
a. Dilakukan pada awal pembelajaran 4
b. Apersepsi berupa pertanyaan yang jelas
c. Relevan dengan materi
d. Menarik perhatian siswa
3. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan
mendeskripsikan
logistik yang
diperlukan dalam
pembelajaran
(keterampilan
membuka pelajaran)
a. Sesuai indikator pembelajaran 3
b. Memuat aspek Audience, Behaviour,
Condition dan Degree
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
jelas
d. Menyampaikan langkah model
pembelajaran yang akan dilaksanakan
4. Mengajukan
pertanyaan melalui
media Flipchart
(keterampilan
bertanya,
keterampilan
mengadakan variasi)
a. Menarik perhatian siswa dengan
menampilkan media Flipchart
4
b. Mengajukan pertanyaan
c. Memindahkan giliran menjawab
d. Memberikan waktu berpikir
5. Menyampaikan
materi pembelajaran
dengan
menggunakan media
Flipchart
(keterampilan
menjelaskan,
keterampilan
mengadakan variasi)
a. Menyampaikan materi sesuai dengan
indikator pembelajaran
4
b. Disajikan menarik dengan media Flipchart
c. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar
d. Menggunakan kalimat yang komunikatif
6.
Membimbing
pembentukan
kelompok dan
mendefinisikan
tugas kelompok
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
a. Membentuk kelompok heterogen dengan
anggota ± 4 orang sebagai kelompok asal
4
b. Mengatur tempat duduk kelompok
c. Menjelaskan cara pengisian LKS kepada
siswa secara runtut dan jelas
d. Menyampaikan pembagian tugas yang
berbeda pada tiap anggota dalam kelompok
7. Membimbing siswa
melakukan diskusi
a. Mengarahkan siswa dengan tugas yang
sama membentuk kelompok baru (kelompok
4
376
kelompok sesuai
model jigsaw
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil,
keterampilan
mengajar kelompok
kecil dan
perorangan)
ahli )
b. Membimbing tiap kelompok ahli dalam
diskusi
c. Mengarahkan siswa kembali ke kelompok
asal
d. Membimbing siswa menjelaskan kepada
anggota kelompok asal tentang hasil diskusi
8. Mengelola kelas
(keterampilan
mengelola kelas)
a. Menunjukan sikap tanggap 3
b. Membagi perhatian
c. Memberikan petunjuk yang jelas
d. Menegur siswa yang gaduh
9. Membimbing siswa
mempresentasikan
hasil diskusi
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
a. Membimbing penyampaian hasil diskusi 4
b. Mengondisikan siswa memperhatikan
presentasi
c. Memancing keterlibatan siswa
d. Menanggapi hasil kerja kelompok
10.
Memberikan
penguatan kepada
siswa (keterampilan
memberi penguatan)
a. Memberikan penguatan verbal (kata-kata)
terhadap kelompok yang menyajikan hasil
diskusi
3
b. Menggunakan penguatan gestural (mimik,
gerakan)
c. Penguatan dilakukan segera setelah perilaku
yang diharapkan muncul
d. Memberikan reward pada siswa
11.
Membimbing siswa
menyimpulkan
materi (keterampilan
menutup pelajaran)
a. Melibatkan siswa untuk menyimpulkan
materi bersama-sama
4
b. Simpulan runtut sesuai materi
c. Memberi kesempatan bertanya terhadap hal
yang belum dimengerti
d. Memantapkan pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran
377
12. Memberikan
evaluasi
(keterampilan
menutup pelajaran)
a. Evaluasi sesuai dengan indikator
pembelajaran
4
b. Bentuk soal evaluasi tertulis bervariasi
c. Menggunakan pedoman penilaian yang jelas
d. Berkeliling memantau siswa ketika
mengerjakan soal evaluasi
Jumlah Skor 45
Keterangan penilaian :
Skor minimal = 1 x 12= 12
Skor maksimal = 4 x 12 = 48
Jarak interval (i) = skor maksimal skor minimal
jumla interval
=
= 9
(Widoyoko,2012:110-101)
Maka didapatkan kategori sebagai berikut :
Interval Skor Kategori
39 ≤ skor ≤ 48 Sangat Baik (SB)
30 ≤ skor < 39 Baik (B)
21≤ skor < 30 Cukup (C)
12 ≤ skor < 21 Kurang (K)
Jumlah Skor = 45
Kategori = Sangat Baik (SB)
378
LAMPIRAN 11
HASIL OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I DAN II
379
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN I
No Nama Pemerolehan skor pada indikator
Jumlah Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 AM 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 25 2.3
2 SAA 3 1 1 2 2 1 2 2 1 2 3 20 1.8
3 MYE 2 1 1 3 1 2 2 1 1 2 2 18 1.6
4 MRS 2 2 1 3 2 1 2 2 1 2 2 20 1.8
5 NK 3 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 25 2.3
6 AR 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 30 2.7
7 ADS 4 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 25 2.3
8 ADP 4 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 30 2.7
9 AF 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 35 3.2
10 CSA 3 3 2 3 3 2 4 3 4 3 3 33 3.0
11 DAK 2 1 2 3 3 2 2 3 2 2 3 25 2.3
12 FHA 3 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 26 2.4
13 FNH 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 31 2.8
14 LFA 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 38 3.5
15 MHW 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 38 3.5
16 RSR 4 3 2 3 3 4 4 2 3 3 4 35 3.2
17 RGA 2 3 1 3 1 1 2 1 1 3 2 20 1.8
18 SO 3 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 27 2.5
19 ZP 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 23 2.1
20 ZHA 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 39 3.5
21 NH 3 1 1 2 3 2 2 1 2 2 3 22 2.0
22 ASP 3 3 2 2 2 2 3 2 1 3 3 26 2.4
23 RNK 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 35 3.2
24 MHS 2 3 1 2 2 1 3 1 2 3 2 22 2.0
Jumlah 74 56 48 66 66 58 63 49 56 61 71 668 60.7
Rata-rata 3.1 2.3 2.0 2.8 2.8 2.4 2.6 2.0 2.3 2.5 3.0 27.8 2.5
380
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN II
No Nama Perolehan skor pada indikator
Jumlah Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 AM 3 2 2 3 3 3 2 1 2 2 3 26 2.4
2 SAA 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2 4 26 2.4
3 MYE 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 28 2.5
4 MRS 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 29 2.6
5 NK 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 4 28 2.5
6 AR 4 3 2 3 4 3 4 2 4 3 3 35 3.2
7 ADS 4 1 2 3 4 2 2 2 4 2 4 30 2.7
8 ADP 4 2 3 3 3 3 4 3 2 3 4 34 3.1
9 AF 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 36 3.3
10 CSA 4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 39 3.5
11 DAK 3 3 2 4 3 3 4 4 2 3 3 34 3.1
12 FHA 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 29 2.6
13 FNH 4 3 3 4 3 4 4 2 4 3 3 37 3.4
14 LFA 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 38 3.5
15 MHW 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 39 3.5
16 RSR 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 4 34 3.1
17 RGA 3 4 2 4 2 2 4 3 2 3 3 32 2.9
18 SO 3 3 3 4 3 2 2 1 3 3 3 30 2.7
19 ZP 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 27 2.5
20 ZHA 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 39 3.5
21 NH 3 1 1 2 2 3 2 1 3 3 4 25 2.3
22 ASP 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 27 2.5
23 RNK 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 38 3.5
24 MHS 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 32 2.9
Jumlah 83 63 60 75 71 74 71 58 69 64 84 772 70.2
Rata-rata 3.5 2.6 2.5 3.1 3.0 3.1 3.0 2.4 2.9 2.7 3.5 32.2 2.9
381
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN I
No Nama Perolehan skor pada indikator
Jumlah Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 AM 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 4 30 2.7
2 SAA 3 3 2 2 2 2 2 4 3 2 4 29 2.6
3 MYE 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 32 2.9
4 MRS 3 3 2 3 1 3 3 4 2 2 2 28 2.5
5 NK 3 2 3 3 3 2 2 2 4 2 4 30 2.7
6 AR 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 36 3.3
7 ADS 4 3 2 3 3 3 2 2 4 2 4 32 2.9
8 ADP 4 2 3 3 3 3 4 4 2 3 4 35 3.2
9 AF 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 38 3.5
10 CSA 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 42 3.8
11 DAK 3 3 2 3 2 2 2 4 2 4 3 30 2.7
12 FHA 3 3 3 4 2 3 2 4 2 3 4 33 3.0
13 FNH 4 3 4 4 3 2 4 2 4 3 3 36 3.3
14 LFA 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 40 3.6
15 MHW 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 39 3.5
16 RSR 4 2 4 3 4 3 4 2 3 3 4 36 3.3
17 RGA 3 2 2 4 2 2 4 4 2 3 2 30 2.7
18 SO 4 3 3 4 3 2 2 3 4 3 4 35 3.2
19 ZP 3 2 2 3 1 3 4 2 3 3 3 29 2.6
20 ZHA 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 41 3.7
21 NH 3 1 3 2 2 3 2 1 3 3 4 27 2.5
22 ASP 4 3 2 4 2 2 3 2 4 3 4 33 3.0
23 RNK 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 41 3.7
24 MHS 3 4 2 3 2 2 4 2 3 4 3 32 2.9
Jumlah 84 65 67 81 66 68 73 71 78 74 87 814 74.0
Rata-rata 3.5 2.7 2.8 3.4 2.8 2.8 3.0 3.0 3.3 3.1 3.6 33.92 3.1
382
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN II
No Nama Perolehan skor pada indikator
Jumlah Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 AM 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 33 3.0
2 SAA 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 33 3.0
3 MYE 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 34 3.1
4 MRS 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 32 2.9
5 NK 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 34 3.1
6 AR 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 38 3.5
7 ADS 4 3 4 3 3 3 2 2 4 2 4 34 3.1
8 ADP 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 39 3.5
9 AF 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 38 3.5
10 CSA 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 43 3.9
11 DAK 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 4 37 3.4
12 FHA 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 36 3.3
13 FNH 4 3 4 4 3 2 4 2 4 4 3 37 3.4
14 LFA 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 41 3.7
15 MHW 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 41 3.7
16 RSR 4 2 4 3 4 3 4 2 3 4 4 37 3.4
17 RGA 3 2 2 4 2 4 4 4 3 4 3 34 3.1
18 SO 4 3 3 4 3 2 2 3 4 3 4 35 3.2
19 ZP 3 2 3 3 4 3 4 2 3 4 4 32 2.9
20 ZHA 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 41 3.7
21 NH 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 4 30 2.7
22 ASP 4 3 2 4 2 2 3 2 4 3 4 33 3.0
23 RNK 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 40 3.6
24 MHS 3 4 2 3 3 4 4 2 3 4 3 35 3.2
Jumlah 86 70 73 84 72 76 77 72 85 84 92 871 79.2
Rata-rata 3.6 2.9 3.0 3.5 3.0 3.2 3.2 3.0 3.5 3.5 3.8 36.3 3.3
383
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA
FLIPCHART
Siklus: I Pertemuan II
Nama Siswa : NH
Nama SD : SDN Mangunsari Semarang
Kelas/Semester : IV / 2
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Berbagai Dampak Perubahan Lingkungan
Hari/Tanggal : Selasa/ 14 April 2015
Petunjuk :
a. Bacalah dengan cermat setiap indikator dan deskriptor yang ada dalam lembar
observasi!
b. Berikan tanda centang (√) pada kolom Tampak jika deskriptor tersebut
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran!
c. Berikan skor berdasarkan deskriptor yang tampak dalam observasi!
Skor
Penilaian
Keterangan
4 jika semua deskriptor tampak
3 jika ada 3 deskriptor tampak
2 jika ada 2 deskriptor tampak
1 Jika ada 1 deskriptor tampak
(Sukmadinata, 2009:233)
No Indikator Deskriptor Tampak Skor
1.
Kesiapan mengikuti
pembelajaran
(aktivitas emosional)
a. Tidak terlambat datang ke sekolah 3
b. Tertib dan rapi di tempat duduk masing-
masing
c. Melaksanakan doa
d. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
untuk belajar
2.
Menanggapi
apersepsi (aktivitas
a. Tenang memperhatikan apersepsi
b. Aktif menjawab pertanyaan
384
lisan dan aktivitas
mental)
c. Menanggapi jawaban siswa lain 1
d. Tidak berbicara sendiri
3. Menyimak informasi
tujuan pembelajaran
(aktivitas
mendengarkan)
a. Memperhatikan informasi guru 1
b. Mencatat poin-poin dalam tujuan
pembelajaran
c. Antusias terhadap kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan
d. Tidak mengantuk saat menyimak informasi
4. Menanggapi
pertanyaan yang
diajukan guru
melalui media
Flipchart (aktivitas
visual dan aktivitas
lisan)
a. Tertarik terhadap media Flipchart yang
ditampilkan guru 2
b. Memperhatikan saat guru memberi
pertanyaan
c. Menjawab pertanyaan
d. Menanggapi jawaban siswa lain
5. Memperhatikan
penjelasan materi
melalui media
Flipchart (aktivitas
visual,aktivitas
mendengarkan,
aktivitas menulis)
a. Memperhatikan media Flipchart saat
penjelasan materi 2
b. Semangat dan tertarik terhadap penjelasan
yang disampaikan guru
c. Mencatat hal-hal penting dari penjelasan
guru
d. Tenang saat mendengarkan penjelasan guru
6.
Melaksanakan
diskusi kelompok
sesuai model Jigsaw
(aktivitas mental,
aktiviyas emosional,
aktivitas
menulis,dan
aktivitas
mendengarkan)
a. Menyimak petunjuk guru dalam pengisian
LKS dengan tenang
3
b. Melaksanakan pembagian tugas dalam
kelompok yang telah disampaikan guru
c. Melakukan kegiatan percobaan dan diskusi
bersama kelompok ahli dengan tertib
d. Menjelaskan kepada anggota kelompok asal
tentang hasil diskusi yang telah dilakukan
7.
Keaktifan siswa
dalam pembelajaran
(aktivitas lisan dan
aktivitas emosional)
a. Berpartisipasi aktif dalam diskusi
2 b. Siswa komunikatif saat berdiskusi
c. Berani mengemukakan pendapat
d. Berani mengajukan pertanyaan
385
8 Mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok (aktivitas
lisan, aktivitas
mental, dan aktivitas
mendengarkan)
a. Maju mempresentasikan hasil diskusi 1
b. Memperhatikan presentasi kelompok lain
c. Menanggapi hasil presentasi kelompok lain
d. Tidak gaduh
9 Memiliki persepsi
dan sikap positif
terhadap
pembelajaran
(aktivitas emosional)
a. Tampak senang dan bersemangat terhadap
pembelajaran yang berlangsung
3
b. Menghormati dan patuh terhadap guru
c. Mengikuti pembelajaran dengan tertib
d. Mempunyai motivasi untuk belajar
10 Menyimpulkan
materi pembelajaran
(aktivitas mental,
aktivitas
mendengarkan,
aktivitas lisan)
a. Berpartisipasi menyimpulkan hasil
pembelajaran 3
b. Menanggapi pertanyaan guru
c. Mencatat hasil kesimpulan materi yang telah
diajarkan guru
d. Bertanya kepada guru tentang materi yang
belum dipahami
11
Mengerjakan soal
evaluasi.(aktivitas
menulis dan
aktivitas mental)
a. Mengerjakan soal evaluasi tanpa mencontek
jawaban teman 4
b. Tenang dan tertib saat mengerjakan soal
c. Mengerjakan soal sesuai petunjuk guru
d. Mengerjakan soal sesuai waktu yang
ditentukan oleh guru
Jumlah Skor 25
Keterangan penilaian :
Skor minimal (k) = 1 x 11 = 11
Skor maksimal (m) = 4 x 11 = 44
Jarak interval aktivitas siswa
Jarak interval (i) = skor maksimal skor minimal
jumla interval
386
=
= 8,25
(Widoyoko,2012:110-101)
Maka didapatkan kategori sebagai berikut:
Interval Skor Kategori
36 ≤ skor ≤ 44 Sangat Baik (SB)
28≤ skor < 36 Baik (B)
19≤ skor < 28 Cukup (C)
11 ≤ skor < 19 Kurang (K)
Jumlah Skor = 25
Kategori = Cukup (C)
387
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA
FLIPCHART
Siklus: II Pertemuan II
Nama Siswa : CSA
Nama SD : SDN Mangunsari Semarang
Kelas/Semester : IV / 2
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Cara Mencegah Berbagai Kerusakan Lingkungan
(Erosi, banjir, abrasi, longsor)
Hari/Tanggal : Jumat / 24 April 2015
Petunjuk :
a. Bacalah dengan cermat setiap indikator dan deskriptor yang ada dalam lembar
observasi!
b. Berikan tanda centang (√) pada kolom Tampak jika deskriptor tersebut
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran!
c. Berikan skor berdasarkan deskriptor yang tampak dalam observasi!
Skor
Penilaian
Keterangan
4 jika semua deskriptor tampak
3 jika ada 3 deskriptor tampak
2 jika ada 2 deskriptor tampak
1 Jika ada 1 deskriptor tampak
(Sukmadinata, 2009:233)
No Indikator Deskriptor Tampak Skor
1.
Kesiapan mengikuti
pembelajaran
(aktivitas emosional)
a. Tidak terlambat datang ke sekolah 4
b. Tertib dan rapi di tempat duduk masing-
masing
c. Melaksanakan doa
d. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
untuk belajar
2. Menanggapi a. Tenang memperhatikan apersepsi
4
388
apersepsi (aktivitas
lisan dan aktivitas
mental)
b. Aktif menjawab pertanyaan
c. Menanggapi jawaban siswa lain
d. Tidak berbicara sendiri
3. Menyimak informasi
tujuan pembelajaran
(aktivitas
mendengarkan)
a. Memperhatikan informasi guru 4
b. Mencatat poin-poin dalam tujuan
pembelajaran
c. Antusias terhadap kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan
d. Tidak mengantuk saat menyimak informasi
4. Menanggapi
pertanyaan yang
diajukan guru
melalui media
Flipchart (aktivitas
visual dan aktivitas
lisan)
a. Tertarik terhadap media Flipchart yang
ditampilkan guru 4
b. Memperhatikan saat guru memberi
pertanyaan
c. Menjawab pertanyaan
d. Menanggapi jawaban siswa lain
5. Memperhatikan
penjelasan materi
melalui media
Flipchart (aktivitas
visual,aktivitas
mendengarkan,
aktivitas menulis)
a. Memperhatikan media Flipchart saat
penjelasan materi 3
b. Semangat dan tertarik terhadap penjelasan
yang disampaikan guru
c. Mencatat hal-hal penting dari penjelasan
guru
d. Tenang saat mendengarkan penjelasan guru
6.
Melaksanakan
diskusi kelompok
sesuai model Jigsaw
(aktivitas mental,
aktiviyas emosional,
aktivitas
menulis,dan
aktivitas
mendengarkan)
a. Menyimak petunjuk guru dalam pengisian
LKS dengan tenang
4
b. Melaksanakan pembagian tugas dalam
kelompok yang telah disampaikan guru
c. Melakukan kegiatan percobaan dan diskusi
bersama kelompok ahli dengan tertib
d. Menjelaskan kepada anggota kelompok asal
tentang hasil diskusi yang telah dilakukan
7.
Keaktifan siswa
dalam pembelajaran
(aktivitas lisan dan
aktivitas emosional)
a. Berpartisipasi aktif dalam diskusi
4 b. Siswa komunikatif saat berdiskusi
c. Berani mengemukakan pendapat
d. Berani mengajukan pertanyaan
389
8 Mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok (aktivitas
lisan, aktivitas
mental, dan aktivitas
mendengarkan)
a. Maju mempresentasikan hasil diskusi 4
b. Memperhatikan presentasi kelompok lain
c. Menanggapi hasil presentasi kelompok lain
d. Tidak gaduh
9 Memiliki persepsi
dan sikap positif
terhadap
pembelajaran
(aktivitas emosional)
a. Tampak senang dan bersemangat terhadap
pembelajaran yang berlangsung 4
b. Menghormati dan patuh terhadap guru
c. Mengikuti pembelajaran dengan tertib
d. Mempunyai motivasi untuk belajar
10 Menyimpulkan
materi pembelajaran
(aktivitas mental,
aktivitas
mendengarkan,
aktivitas lisan)
a. Berpartisipasi menyimpulkan hasil
pembelajaran 4
b. Menanggapi pertanyaan guru
c. Mencatat hasil kesimpulan materi yang telah
diajarkan guru
d. Bertanya kepada guru tentang materi yang
belum dipahami
11
Mengerjakan soal
evaluasi.(aktivitas
menulis dan
aktivitas mental)
a. Mengerjakan soal evaluasi tanpa mencontek
jawaban teman 4
b. Tenang dan tertib saat mengerjakan soal
c. Mengerjakan soal sesuai petunjuk guru
d. Mengerjakan soal sesuai waktu yang
ditentukan oleh guru
Jumlah Skor 25
Keterangan penilaian :
Skor minimal (k) = 1 x 11 = 11
Skor maksimal (m) = 4 x 11 = 44
Jarak interval aktivitas siswa
Jarak interval (i) = skor maksimal skor minimal
jumla interval
390
=
= 8,25
(Widoyoko,2012:110-101)
Maka didapatkan kategori sebagai berikut:
Interval Skor Kategori
36 ≤ skor ≤ 44 Sangat Baik (SB)
28≤ skor < 36 Baik (B)
19≤ skor < 28 Cukup (C)
11 ≤ skor < 19 Kurang (K)
Jumlah Skor = 43
Kategori = Sangat Baik (SB)
391
LAMPIRAN 12
DATA HASIL BELAJAR SISWA
SIKLUS I DAN II
392
DATA HASIL BELAJAR SISWA
PRA SIKLUS
NO NAMA IPA RATA-
RATA
KETERANGAN
3.3 3.4 3.6
1 Ali Makhruf 70 78 68 72 Tuntas
2 Sandika Abi A. 40 33 55 42.7 Tidak tuntas
3 Muh. Yusuf Efendi 70 53 60 61 Tidak tuntas
4 Muh. Ragil Sugianto 30 68 63 53.7 Tidak tuntas
5 Novianto Kurniawan 70 63 68 67 Tidak Tuntas
6 Aulia Ramadhani 60 60 58 59.3 Tidak tuntas
7 Amelia Dewi S. 80 50 63 64.3 Tidak tuntas
8 Ajeng Dhita Pramesti 80 88 80 82.7 Tuntas
9 Arzetya Firnandyn 100 83 78 87 Tuntas
10 Catur Surya Aditama 80 73 78 77 Tuntas
11 Dimas Arya K. 70 63 53 62 Tidak tuntas
12 Fajar Harun Arrasid 50 38 40 42.7 Tidak tuntas
13 Fara Nurul Hidayah 50 73 63 62 Tidak tuntas
14 Lutfia Fitri Astuti 70 60 63 64.3 Tidak tuntas
15 Marimby Husna W. 90 93 75 86 Tuntas
16 Rafel Senja R. 90 78 80 82.7 Tuntas
17 Ryan Ghazi Al Gifari 30 28 47 35 Tidak Tuntas
18 Shafira Octaviani 40 73 58 57 Tidak tuntas
19 Zainus Pramudya 60 65 60 61.7 Tidak tuntas
20 Zahra Hilmi Amalia 90 98 85 91 Tuntas
21 Nor Hidayat 40 78 30 49.3 Tidak tuntas
22 Angga Syahputra P. 60 58 63 60.3 Tidak tuntas
23 Risti Novita K. 70 70 68 69.3 Tuntas
24 M. Hanif Satria D. 60 43 65 56 Tidak tuntas
JUMLAH 1550 1567 1521 1546
RATA-RATA 64.6 65.3 63.4 64.4
393
DATA HASIL BELAJAR SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN I
No Nama Siswa Nilai Kategori
1 AM 77 T
2 SAA 67 TT
3 MYE 50 TT
4 MRS 47 TT
5 NK 57 TT
6 AR 70 T
7 ADS 53 TT
8 ADP 70 T
9 AF 70 T
10 CSA 93 T
11 DAK 90 T
12 FHA 47 TT
13 FNH 80 T
14 LFA 87 T
15 MHW 80 T
16 RSR 93 T
17 RGA 37 TT
18 SO 80 T
19 ZP 53 TT
20 ZHA 100 T
21 NH 57 TT
22 ASP 53 TT
23 RNK 70 T
24 MHS 77 T
Rata-rata 68.5
Tuntas 14 siswa
Tidak tuntas 10 siswa
Presentase tuntas 41,7 %
Presentase tidak tuntas 58,3 %
394
DATA HASIL BELAJAR SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN II
No Nama Siswa Nilai Kategori
1 AM 70 T
2 SAA 53 TT
3 MYE 53 TT
4 MRS 70 T
5 NK 80 T
6 AR 73 T
7 ADS 60 TT
8 ADP 67 TT
9 AF 77 T
10 CSA 80 T
11 DAK 87 T
12 FHA 70 T
13 FNH 77 T
14 LFA 93 T
15 MHW 93 T
16 RSR 80 T
17 RGA 60 TT
18 SO 60 TT
19 ZP 67 TT
20 ZHA 100 T
21 NH 40 TT
22 ASP 70 T
23 RNK 80 T
24 MHS 73 T
Rata-rata 74.2
Tuntas 16 siswa
Tidak tuntas 8 siswa
Presentase tuntas 66,7 %
Presentase tidak tuntas 33,33 %
395
DATA HASIL BELAJAR SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN I
No Nama Siswa Nilai Kategori
1 AM 77 T
2 SAA 63 TT
3 MYE 50 TT
4 MRS 70 T
5 NK 70 T
6 AR 77 T
7 ADS 70 T
8 ADP 87 T
9 AF 100 T
10 CSA 87 T
11 DAK 83 T
12 FHA 87 T
13 FNH 53 TT
14 LFA 73 T
15 MHW 83 T
16 RSR 87 T
17 RGA 63 TT
18 SO 73 T
19 ZP 77 T
20 ZHA 100 T
21 NH 47 TT
22 ASP 70 T
23 RNK 80 T
24 MHS 87 T
Rata-rata 75.91
Tuntas 19 siswa
Tidak tuntas 5 siswa
Presentase tuntas 79 %
Presentase tidak tuntas 20,9 %
396
DATA HASIL BELAJAR SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN II
No Nama Siswa Nilai Kategori
1 AM 80 T
2 SAA 70 T
3 MYE 73 T
4 MRS 80 T
5 NK 73 T
6 AR 80 T
7 ADS 93 T
8 ADP 90 T
9 AF 97 T
10 CSA 87 T
11 DAK 77 T
12 FHA 77 T
13 FNH 80 T
14 LFA 100 T
15 MHW 87 T
16 RSR 87 T
17 RGA 63 TT
18 SO 70 T
19 ZP 70 T
20 ZHA 100 T
21 NH 57 TT
22 ASP 63 TT
23 RNK 100 T
24 MHS 87 T
Rata-rata 80.7
Tuntas 21
Tidak tuntas 3
Presentase tuntas 87,5 %
Presentase tidak tuntas 12,5 %
397
Penghitungan Tabel Distribusi Frekuensi
Hasil Belajar IPA
1. Siklus I pertemuan I
Rentang = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 100 – 37
= 63
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 24
= 1 + 3,3. 1,38
= 5,56
= 6
P =
=
= 10,5
= 11
2. Siklus I pertemuan II
Rentang = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 100 – 40
= 60
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 24
= 1 + 3,3. 1,38
= 5,56
= 6
P =
=
= 10
398
3. Siklus II pertemuan I
Rentang = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 100 – 47
= 53
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 24
= 1 + 3,3. 1,38
= 5,56
= 6
P =
=
= 8,83
= 9
2. Siklus II pertemuan II
Rentang = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 100 – 57
= 43
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 24
= 1 + 3,3. 1,38
= 5,56
= 6
P =
=
=7,17
= 7
399
LAMPIRAN 13
DATA HASIL WAWANCARA
SIKLUS I DAN II
400
401
402
403
404
LAMPIRAN 14
DATA CATATAN LAPANGAN
SIKLUS I DAN II
405
406
407
408
409
LAMPIRAN 15
SURAT-SURAT PENELITIAN
410
411
412
413
LAMPIRAN 16
DOKUMENTASI
414
DOKUMENTASI
PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA
FLIPCHART
SIKLUS I
Gambar 1. Guru membuka pelajaran
Gambar 2. Guru melakukan apersepsi
415
Gambar 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Gambar 4. Guru melakukan tanya jawab melalui media Flipchart
Gambar 5. Guru menjelaskan materi menggunakan media Flipchart
416
Gambar 6. Siswa dikelompokan dengan anggota ± 4 orang (kelompok asal) dan
masing-masing anggota mendapat tugas yang berbeda
Gambar 7. Siswa dengan penugasan yang sama bergabung bersama kelompok baru
(kelompok ahli) dan melakukan percobaan dengan bimbingan guru
Gambar 8. Kelompok ahli mendiskusikan hasil perocobaan yang telah dilakukan
417
Gambar 10. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
Gambar 11. Siswa mengerjakan soal evaluasi
Gambar 9. Siswa kembali ke kelompok asal dan bertukar informasi
418
DOKUMENTASI
PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA
FLIPCHART
SIKLUS II
Gambar 1. Guru membuka pelajaran
Gambar 2. Guru melakukan apersepsi
419
Gambar 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Gambar 4. Guru melakukan tanya jawab melalui media Flipchart
Gambar 5. Guru menjelaskan materi menggunakan media
Flipchart
420
Gambar 6. Siswa dikelompokan dengan anggota ± 4 orang
(kelompok asal) dan masing-masing anggota mendapat tugas yang
berbeda
Gambar 7. Siswa dengan penugasan yang sama bergabung bersama
kelompok baru (kelompok ahli) dan melakukan percobaan dengan
bimbingan guru
Gambar 8. Kelompok ahli mendiskusikan hasil percobaan yang telah
dilakukan
421
Gambar 10. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
Gambar 9. Siswa kembali ke kelompok asal dan bertukar informasi
Gambar 11. Siswa mengerjakan soal evaluasi