peningkatan keterampilan membaca pemahaman...

187
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) PADA SISWA KELAS V MI UNWAANUNNAJAH PONDOK AREN TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) oleh Anis Finalisa NIM 1110018300003 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: truongkien

Post on 06-May-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA

PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN METODE SQ3R

(SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)

PADA SISWA KELAS V MI UNWAANUNNAJAH

PONDOK AREN TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

oleh

Anis Finalisa

NIM 1110018300003

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA

PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN METODE SQ3R

(SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)

PADA SISWA KELAS V MI UNWAANUNNAJAH

PONDOK AREN TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Anis Finalisa

NIM : 1110018300003

Di bawah bimbingan

Pembimbing

Dr. Muhammad Arif, M.Pd

NIP. 19700606 199702 1 002

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman melalui

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) pada Siswa

Kelas V MI Unwaanunnajah Pondok Aren Tahun Ajaran 2014/2015. Disusun

oleh Anis Finalisa, NIM:1110018300003, Jurusan Program Studi Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan

dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang

munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh pihak fakultas.

Jakarta, 04 November 2014

Yang mengesahkan,

Pembimbing

Dr. Muhammad Arif, M.Pd

NIP. 19700606 199702 1 002

Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Anis Finalisa

NIM : 1110018300003

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Angkatan Tahun : 2010

Alamat : Jalan Elang Gank Musolah RT 005 RW 002 Pondok

Pucung Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul

Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman melalui Penerapan

Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) pada Siswa Kelas V

MI Unwaanunnajah Pondok Aren Tahun Ajaran 2014/2015 adalah benar hasil

karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama : Dr. Muhammad Arif, M.Pd

NIP : 19700606 199702 1 002

Dosen Jurusan : Ilmu Pendidikan Sosial

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Jakarta, 04 November 2014

Anis Finalisa

NIM: 1110018300003

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul

“Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman melalui Penerapan Metode

SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) pada Siswa Kelas V MI

Unwaanunnajah Pondok Aren Tahun Ajaran 2014/2015” yang disusun oleh Anis

Finalisa dengan NIM 110018300003 Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi

pada tanggal 04 September 2014.

Jakarta, 04 November 2014

Pembimbing

Dr. Muhammad Arif, M.Pd

NIP. 19700606 199702 1 002

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

i

ABSTRAK

Anis Finalisa (1110018300003), “Peningkatan Keterampilan Membaca

Pemahaman melalui Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read,

Recite, Review) pada Siswa Kelas V MI Unwaanunnajah Pondok Aren Tahun

Ajaran 2014/2015”. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Kata Kunci: Keterampilan Membaca Pemahaman, Metode SQ3R.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui peningkatan keterampilan

membaca pemahaman melalui penerapan metode SQ3R (Survey, Question, Read,

Recite, Review) pada siswa kelas V MI Unwaanunnajah Pondok Aren tahun ajaran

2014/2015.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif

melalui penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilakukan

dalam dua siklus tindakan. Masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan,

dalam setiap pertemuan terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah lembar

observasi siswa dan guru, catatan lapangan, dan tes hasil belajar.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pembelajaran melalui penerapan

metode SQ3R dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V MI Unwaanunnajah Pondok

Aren tahun ajaran 2014/2015. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-

rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 69 dan siklus II sebesar 83. Pada

siklus I ditemukan bahwa dari 36 siswa yang mengikuti tes siklus I, terdapat 22

siswa mencapai nilai KKM dan 14 orang siswa belum mencapai nilai KKM.

Namun, pada siklus II mengalami peningkatan yang menunjukkan seluruh siswa

telah mencapai nilai KKM yaitu 70.

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

ii

ABSTRACT

Anis Finalisa (1110018300003), “Increasing Reading Comprehension Skills

Through The Application of the SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)

Method in Class V MI Unwaanunnajah Pondok Aren Year Academic

2014/2015”. Thesis of Elementary School Teacher Education Department,

Faculty of Tarbiyah and Teaching, Syarif Hidayatullah State Islamic University

Jakarta.

Keywords: Reading Comprehension Skills, SQ3R method.

The purpose of this study is to know the increasing reading comprehension

skills through the application of the SQ3R (Survey, Question, Read, Recite,

Review) method in class V MI Unwaanunnajah Pondok Aren year academic

2014/2015.

The method used in this study is qualitative description of classroom action

research done in two cycles of action. Each cycle consists of two meetings, in

every meeting consists of four stages: planning, implementation, observation, and

reflection. The instruments used ware students and teacher observation sheet,

field notes, and achievement test.

Results of the study revealed that the of reading comprehension application of

SQ3R method can improve students' reading comprehension skills in Bahasa

Indonesian subject class V MI Unwaanunnajah Pondok Aren year academic

2014/2015. This is avidence an increase in the average student learning outcomes

in the first cycle is 69 and the second cycle is 83. However, in the second cycle

increased which shows all of the students have reached the KKM is 70.

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa

dicurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para

sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd). Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari

sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun

penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan doa, bimbingan serta

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Nurlena Rifai, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Fauzan, MA., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Muhammad Arif, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang selalu

memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan kritik yang sangat membangun

selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

4. Abdul Ghofur, MA., selaku dosen pembimbing akademik yang selalu

memberi saran dan nasihat yang berguna bagi penulis selama perkuliahan.

5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta

bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang

telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

6. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

iv

membantu penulis dalam menyediakan serta memberikan pinjaman literatur

yang dibutuhkan.

7. Sanijah, S.Pd.I, selaku Kepala SDN Pamulang Permai yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka

menyelesaikan skripsi.

8. Siti Jubaidah, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang

sudah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.

9. Almarhum Ayahandaku tercinta H. Asmur, semasa hidupnya selalu

memberikan do’a, motivasi, inspirasi dan dukungannya baik moril maupun

materil.

10. Ibundaku tercinta Hj. Sati yang telah membesarkan dan selalu mendidik

penulis, serta mendoakan selama penulis menyelesaikan skripsi.

11. Kakak-kakakku tersayang Murnih, S.Pd.I, Mursidi, Mursalin, SH, Jumadi,

Musripah, yang selalu menjadi semangat, dan motivasi bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

12. Drs. Nashir Ansori selaku kakak ipar yang selalu memberikan saran, ide,

semangat dan motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Teman - teman PGMI angkatan 2010 dan khususnya kelas A yang telah

memberikan semangat dan pengaruh positif selama penulis menyelesaikan

skripsi.

14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Tidak ada gading yang tak retak, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan

kritik dari semua pihak guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata, harapan penulis

semoga skripsi ini bermanfaat.

Jakarta, 04 November 2014

Penulis

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

ABSTRACT ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4

D. Perumusan Masalah.......................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian.............................................................................. 4

F. Manfaat Penelitian............................................................................ 4

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teoritik .................................................................................. 6

1. Hakekat Keterampilan Membaca Pemahaman .......................... 6

a. Pengertian Membaca ............................................................. 6

b. Tujuan Membaca ................................................................... 7

c. Keterampilan Membaca ........................................................ 8

d. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keterampilan Membaca

............................................................................................... 9

e. Membaca Pemahaman .......................................................... 9

f. Prinsip-Prinsip Membaca Pemahaman ................................. 11

2. Hakekat Hasil Belajar ................................................................. 11

a. Pengertian Belajar ................................................................ 11

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

vi

b. Pengertian Hasil Belajar ........................................................ 14

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................ 17

3. Metode SQ3R .............................................................................. 18

a. Pengertian Metode SQ3R ........................................................ 18

b. Karakteristik Metode SQ3R .................................................... 19

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode SQ3R ............................. 19

d. Penerapan Metode SQ3R ........................................................ 20

4. Pembelajaran Bahasa Indonesia .................................................. 22

a. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia ............................ 22

b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia.................................. 24

B. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................... 25

C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 27

D. Hipotesis Tindakan............................................................................ 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 29

B. Metode Penelitian dan Rancangan Penelitian ................................... 30

C. Subjek Penelitian ............................................................................... 32

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ....................................... 32

E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................................ 32

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ..................................... 35

G. Data dan Sumber Data ...................................................................... 36

H. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 36

I. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 37

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan .................................................... 40

K. Analisis Data dan Interpretasi Data................................................... 41

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data .................................................................................. 43

1. Gambaran Umum Sekolah......................................................... 43

a. Sejarah Singkat Sekolah.......................................................43

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

vii

b. Visi, Misi, dan Tujuan.......................................................... 44

c. Guru dan Tenaga Kependidikan............................................45

d. Data Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Unwaanunnajah............ 46

e. Ekstra Kulikuler.....................................................................46

2. Kegiatan Pra Penelitian................................................................47

3. Tindakan Pembelajaran Siklus 1 ................................................. 48

a. Tahap Perencanaan ................................................................ 48

b. Tahap Pelaksanaan ................................................................ 49

c. Tahap Pengamatan .................................................................52

d. Tahap Refleksi....................................................................... 59

4. Tindakan Pembelajaran Siklus II ................................................ 60

a. Tahap Perencanaan ................................................................ 60

b. Tahap Pelaksanaan ................................................................ 61

c. Tahap Pengamatan ................................................................ 63

d. Tahap Refleksi........................................................................68

B. Analisis Data dan Pembahasan ........................................................ 68

C. Hasil Penerapan Metode SQ3R........................................................ 73

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................... 74

B. Saran ................................................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 76

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ................... 29

Tabel 3.2 Tahapan Intervensi Tindakan ........................................................... 33

Tabel 3.3 Instrumen Aktivitas Mengajar Guru ............................................... 37

Tabel 3.4 Instrumen Aktivitas Belajar Siswa ..................................................... 38

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Post test Siklus I ........................................................ 40

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Post test Siklus II ....................................................... 40

Tabel 4.1 Data Guru Kependidikan MI Unwaanunnajah ................................... 45

Tabel 4.2 Data Siswa Tahun Pelajaran 2014/2015 ............................................. 46

Tabel 4.3 Jadwal Pelajaran Bahasa Indonesia .................................................... 47

Tabel 4.4 Hasil Belajar Tes Akhir Siklus I......................................................... 56

Tabel 4.5 Hasil Belajar Tes Akhir Siklus II ....................................................... 65

Tabel 4.6 Statistik Deskripsi Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia .................. 67

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir ......................................................... 28

Gambar 4.1 Aktivitas Mensurvey ................................................................ 53

Gambar 4.2 Aktivitas membuat pertanyaan ................................................. 54

Gambar 4.3 Aktivitas Membaca Pemahaman .............................................. 54

Gambar 4.4 Aktivitas Recite ....................................................................... 54

Gambar 4.5 Melaksanakan posttest siklus I ................................................ 55

Gambar 4.6 Kegiatan apersepsi .................................................................. 56

Gambar 4.7 Aktivitas Membaca .................................................................. 63

Gambar 4.8 Aktivitas Membuat Pertanyaan ............................................... 64

Gambar 4.9 Aktivitas Ricite ........................................................................ 64

Gambar 4.10 Melaksanakan Post Test Siklus II ............................................ 65

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

x

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perolehan Nilai Siswa Siklus I 58

Grafik 4.2 Perolehan Nilai Siswa Siklus II 66

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah

Lampiran 3 : Permohonan Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 4 : Nilai Hasil Pra Penelitian

Lampiran 5 : Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 6 : Instrumen Soal Post Test Siklus I

Lampiran 7 : Instrumen Soal Post Test Siklus II

Lampiran 8 : Lembar Jawaban Siswa pada Soal Post Test Siklus I

Lampiran 9 : LembarJawaban Siswa pada Soal Post Test Siklus II

Lampiran 10 : Lembar Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Lampiran 11 : Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Lampiran 12 `: Lembar Hasil Catatan Lapangan

Lampiran 13 : Foto-Foto Kegiatan Penelitian

Lampiran 14 : Lembar Uji Referensi

Lampiran 15 : Biografi Penulis

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dasar yang menjadi perhatian pemerintah sejak periode orde baru,

sampai saat ini telah mendekati pemerataan. Dengan dicanangkan program wajib

belajar Sembilan tahun, dimana setiap anak usia sekolah diwajibkan untuk

menyelesaikan pendidikan tingkat dasar. Output dari sekolah dasar sangat

berpengaruh dalam melaksanakan pendidikan pada jenjang selanjutnya, sehingga

sudah tugas pemerintah dan pihak sekolah berupaya menghasilkan sumber daya

manusia yang berkualitas.

Pendidikan bahasa merupakan sarana belajar komunikasi yang baik dan benar

dalam berinteraksi dikehidupan sehari-hari, khususnya di negara ini yang

menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi. Sebagaimana yang

tercantum dalam kurikulum 1994 GBPP mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

Sesuai dengan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan

bahasa negara, maka fungsi mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra

Indonesia adalah (1) sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa, (2)

sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa indonesia dalam

rangka pelestarian dalam pengembangan budaya, (3) sarana peningkatan

pengetahuan dan keterampilan berbahasa indonesia untuk meraih dan

pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. (4) sarana

penyebarluasan pemakaian Bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai

keperluan menyangkut berbagai masalah, dan (5) sarana pengembangan

penalaran.1

Untuk itu dalam kurikulum materi Bahasa Indonesia menjadi bahan yang

wajib diberikan disetiap jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai

perguruan tinggi. Hal ini dilakukan agar peserta didik mampu menguasai Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar serta mampu menerapkannya dalam kehidupan.

Pengajaran Bahasa Indonesia terdiri dari beberapa aspek kemampuan

berbahasa dan bersastra yaitu aspek keterampilan membaca, menulis, menyimak,

1 Budinuryanta Y, Kusuriyanta dan Imam Koemrmen, Pengajaran Keterampilan Berbahasa,

(Jakarta: Universitas Terbuka,2008), cet. ke-2, h. 1.12.

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

2

dan berbicara. Empat keterampilan ini saling terkait satu sama lain baik dalam

kehidupan sehari-hari maupun dalam melakukan proses pembelajaran. Untuk itu,

pembelajaran Bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi baik dari segi

strategi pembelajaran, fasilitas, maupun penunjangnya.

Salah satu aspek yang penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah

membaca, dengan membaca dapat mengetahui berbagai hal yang belum diketahui.

Dengan membaca, seseorang dapat memperoleh informasi yang diperlukan

bahkan memperoleh ilmu baru yang belum diketahui sebelumnya. Memiliki

kemampuan ataupun memiliki keterampilan membaca itu sangat penting dalam

kehidupan manusia. Salah satu jenis keterampilan membaca adalah membaca

pemahaman, maka dari itu pengenalan dasar-dasar kemampuan membaca

pemahaman sudah diajarkan sejak tingkat pendidikan dasar.

Dalam dunia pendidikan yang semakin berkembang ini, untuk

memperkenalkan dan meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada

tingkat Sekolah Dasar, pastinya memerlukan pendidik yang berkompeten dan

berwawasan yang luas. Salah satu yang sangat berpengaruh dalam peningkatan

hasil belajar adalah strategi atau metode yang dilakukan guru dalam pengajaran.

Namun, pada kenyataannya banyak dijumpai pembelajaran Bahasa Indonesia di

SD/MI menggunakan metode pembelajaran yang terbilang monoton, dan

membosankan.

Hal itu pula yang membuat siswa semakin kurang berminat dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam hal ini siswa harus diminta atau

diperintah terlebih dulu untuk melakukan kegiatan membaca. Kendala lainnya

yaitu siswa hanya sekedar membaca tanpa mencari tahu maksud atau inti dari isi

teks yang mereka baca. Saat membaca siswa juga kurang memahami isi bacaan

karena hanya sebatas membaca dari awal hingga akhir, sehingga kemampuan

membaca pemahaman siswa terbilang minim.

Penggunaan waktu dalam pembelajaran menjadi kurang efektif karena banyak

siswa yang masih bingung dalam memahami suatu bacaan. Dalam hal ini siswa

sibuk bertanya dengan siswa lainnya. Dengan demikian banyak waktu yang

terbuang sia-sia.

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

3

Kendala lain yang menjadi perhatian adalah terkadang siswa kurang mampu

dalam mengajukan atau membuat pertanyaan, dan sulit menjelaskan atau

menceritakan isi bacaan. Meski disadari bahwa hal ini disebabkan kurangnya

latihan dan hal itu pula yang mempengaruhi tingkat kemampuan membaca

pemahaman siswa.

Kendati pihak sekolah sudah menyediakan kepustakaan sebagai sumber

belajar, akan tetapi penggunaannya terkesan belum maksimal terlihat dari

distribusi bahan-bahan tersebut yang belum rata di kalangan siswa.

Guru cenderung menggunakan LKS sebagai sumber belajar ditambah metode

ceramah yang membosankan dan seringkali melupakan teknik atau strategi-

strategi lain yang lebih menarik, kreatif, mudah dipahami siswa dan tepat sesuai

materi.

Untuk mengantisipasi pembelajaran di kelas, guru dapat menerapkan

berbagai macam metode atraktif. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk

menunjang prestasi belajar siswa adalah metode SQ3R (Survey, Question, Read,

Recite, Riview). Dengan metode ini siswa dapat diajarkan bagaimana cara

memahami suatu bacaan dengan tahap-tahapan seperti survey, question, read,

recite dan riview.

Melihat pentingnya suatu metode dalam pembelajaran. Maka, peneliti merasa

perlu untuk melakukan penelitian tentang penerapan metode tersebut dengan judul

”Peningkatan keterampilan membaca pemahaman melalui penerapan metode

SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Riview) pada siswa kelas V MI

Unwaanunnajah Pondok Aren tahun ajaran 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, identifikasi masalah yang timbul adalah

sebagai berikut:

1. Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia

monoton.

2. Kemampuan membaca pemahaman siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia

rendah.

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

4

3. Waktu pembelajaran Bahasa Indonesia yang digunakan siswa kurang efektif.

4. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia rendah.

5. Fasilitas kepustakaan dan media yang tersedia minim.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dan mengingat luasnya

permasalahan yang ada, maka peneliti membatasi hanya pada masalah rendahnya

kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V MI Unwaanunnajah Pondok

Aren.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka peneliti akan menerapkan metode

SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) yang dapat dikatakan sebagai alat

pilihan untuk membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan membaca

pemahaman.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan tersebut, maka

rumusan masalah yang timbul adalah ”Bagaimanakah peningkatan keterampilan

membaca pemahaman melalui penerapan metode SQ3R (Survey, Question, Read,

Recite, Review) pada siswa kelas V MI Unwaanunnajah Pondok Aren tahun ajaran

2014/2015?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini ialah untuk mengatahui peningkatan

keterampilan membaca pemahaman melalui penerapan metode SQ3R (Survey,

Question, Read, Recite, Review) pada siswa kelas V MI Unwaanunnajah Pondok

Aren tahun ajaran 2014/2015.

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

5

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat

yang diharapkan adalah:

1. Bagi sekolah:

a. Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran dalam

meningkatkan mutu pembelajaran khususnya mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

b. Pihak sekolah diharapkan meningkatkan sarana dan prasarana yang dapat

mendukung proses pembelajaran.

c. Pihak sekolah diharapkan selalu menambah koleksi buku perpustakaan.

d. Pihak sekolah diharapkan selalu menjaga iklim pembelajaran yang

kondusif.

2. Bagi guru:

a. Guru dapat menggunakan metode SQ3R sebagai metode alternatif untuk

meningkatkan keterampilan membaca pemahaman.

b. Guru diharapkan selalu meningkatkan kreatifitas dan menggunakan

metode yang lebih beragam dalam pembelajaran.

3. Bagi siswa :

a. Meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa dalam pelajaran

Bahasa Indonesia.

b. Memperbanyak kegiatan membaca untuk melatih kemampuan membaca

pemahaman dan memperkaya kosakata serta memperoleh pengetahuan

yang lebih luas.

c. Memanfaatkan sarana perpustakaan yang ada secara maksimal.

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

6

BAB II

KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Kerangka Teori

1. Hakekat Keterampilan Membaca Pemahaman

a. Pengertian Membaca

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa dituntut dapat memiliki

empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan meyimak, membaca, menulis,

dan berbicara. Namun, dalam pembahasan ini akan lebih dijelaskan mengenai

membaca. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan

oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan melalui

media kata-kata/bahasa tulis.2

Menurut Tarigan membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta

dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak

disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.3 Sedangkan

Klein, dkk mengemukakan bahwa definisi membaca mencakup membaca

merupakan proses, membaca adalah strategis, dan membaca merupakan

interaktif.4

Menurut Jazir Burhan, membaca merupakan perbuatan yang dilakukan

berdasarkan kerja sama beberapa keterampilan, yaitu mengamati, memahami,

dan memikirkan.5 Finochiaro dan Bonomo mengatakan bahwa “reading”

adalah “bringing meaning to and getting meaning from –printed or written

2 Isah Cahyani dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia Di sekolah Dasar, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet. Kesatu, h. 98. 3 Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia (Teori dan Aplikasi), (Bandung: Karya Putra Darwati, 2012), h. 64.

4 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Ed. 2,

Cet. 4, h. 2. 5 Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet, op.cit, h. 63.

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

7

material”, memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam

bahan tertulis.6

Dengan demikian, membaca dapat dikatakan sebagai proses dan sebagai

suatu hasil memahami atau usaha memperoleh isi bacaan yang tersurat, tersirat,

maupun yang tersorot.

b. Tujuan Membaca

Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca

dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang

yang tidak mempunyai tujuan. Secara umum menurut Akhadiah tujuan

membaca dapat dibedakan sebagai berikut.

1) Untuk mendapatkan informasi.

2) Meningkatkan citra diri.

3) Melepaskan diri dari kenyataan.

4) Membaca untuk tujuan rekreatif.

5) Mencari nilai-nilai keindahan atau pengalaman estetis.7

Menurut Blatin, dkk dan Irwin dalam Burns dkk mengatakan bahwa tujuan

membaca mencakup:

1) Kesenangan;

2) Menggunakan membaca nyaring;

3) Menggunakan strategi tertentu;

4) Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik;

5) Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya;

6) Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis;

7) Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi;

8) Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang

diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari

tentang struktur teks;

9) Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.8

Dengan demikian bahwa tujuan membaca haruslah ada dalam setiap diri

pembaca, karena itu merupakan salah satu awal yang baik dalam memulai

kegiatan membaca.

6 Isah Cahyani dan Hodijah, op.cit, h. 99.

7 Novi Resmini dan Dadan juanda, op.cit, h. 78.

8 Farida Rahim, op.cit, h. 11-12.

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

8

c. Keterampilan Membaca

Keterampilan membaca pada hakikatnya perlu dimiliki oleh setiap orang

terlebih lagi oleh para peserta didik guna mencapai pengetahuan yang lebih

luas. Dengan membaca seseorang dapat mengetahui pesan yang disampaikan

penulis lewat tulisan.

Keterampilan adalah sebuah usah untuk mengetahui dan atau memperoleh

ilmu pengetahuan. Sedangkan dalam KBBI, keterampilan adalah kecakapan

orang untuk memahami bahasa dalam menulis, membaca, menyimak atau

berbicara.9 Berdasarkan pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa dengan

memiliki keterampilan maka dapat dikatakan juga memiliki kemampuan baik

kemampuan pengetahuan, memahami, apalikasi, analisis, sintesis, maupun

evaluasi.

Kridalaksana menyatakan bahwa membaca adalah keterampilan mengenal

dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan

perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam

atau pengujaran keras-keras.10

Keterampilan membaca mempengaruhi

kebiasaan dan budaya membaca.11

Untuk itu, sejak dini sudah diperkenalkan

dan dibina mengembangkan keterampilan membaca. Dengan terciptanya

budaya membaca, maka akan tercipta pula Negara maju.

Menurut Alek A dan Achmad H.P mengatakan bahwa keterampilan

membaca adalah suatu keterampilan berbahasa, membaca merupakan suatu hal

yang harus dipenuhi oleh semua anggota komunita yang membuka diri dalam

cakrawala pemikiran positif, referensial, berpikiran luas meultidimensional, dan

kearah depan demi kemajuan kualitas hidup dan kehidupan manusia.12

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca

merupakan keterampilan berbahasa yang bertujuan meningkatkan kualitas

9 Dendi Sugono, Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid 2, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008), Cet. V, h. 143. 10 Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet, op.cit, h. 67.

11 Aleka A & H. Ahmad H.P, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana,

2010), Cet kesatu, h. 77. 12 Ibid,

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

9

membaca, akan terbina tata baca yang baik dan benar serta menumbuhkan

kebiasaan membaca.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Membaca

Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca, baik membaca

permulaan maupun membaca lanjut (membaca pemahaman). Adapun faktor-

faktornya adalah sebagai berikut:

1) Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neuro-logis

(misalnya berbagai cacat otak) dan kelamin.

2) Faktor intelektual

3) Faktor lingkungan mencakup latar belakang dan pengalaman siswa di

rumah, dan social ekonomi keluarga siswa.

4) Faktor psikologis mencakup motivasi, minat, kematangan social, emosi, dan

penyesuaian diri.13

Menurur Trie Utami, dkk proses membaca terlibat dalam berbagai faktor.

Pertama, faktor internal dapat berupa intelegensi (IQ), minat, sikap, bakat,

motivasi, tujuan membaca dan sebagainya. Kedua, faktor eksternal bisa dalam

bentuk sarana membaca, teks bacaan (sederhana-berat, mudah-sulit), faktor

lingkungan atau faktor latar belakang social ekonomi, kebiasaan, dan tradisi

membaca.14

Faktor internal dan eksternal tiap orang berbeda-beda. Hal ini yang menjadi

alasan kemampuan membaca tiap orang itu berbeda-beda.

e. Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman merupakan bagian dari jenis kegiatan membaca

dalam hati yang hanya mengandalkan kemampuan visual, pemahaman, serta

ingatan dalam menghadapi bacaan, tanpa mengeluarkan suara atau

menggerakkan bibir dengan tujuan belajar serta memperoleh wawasan yang

13 Ibid, h. 16-19.

14

Trie Utami Hardianti, dkk., Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Jerman, http://jerman.upi.edu. 2013 , h. 7.

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

10

lebih luas. Tarigan menyebut jenis kegiatan membaca ini dengan istilah

membaca teliti.15

Tarigan mengatakan bahwa, pemahaman bacaan ialah membaca dalam

hati yang dibaginya atas dua bagian. Pertama, membaca ekstensif, yakni

suatu kegiatan pemahaman bacaan yang tingkat pemahamannya bertaraf

rendah. Kedua, membaca intensif, yakni suatu kegiatan membaca dengan

teliti dan terperinci yang dilaksanakan dalam kelas terhadap suatu tugas

pendek kira-kira dua hingga empat halaman.16

Membaca pemahaman atau reading for understanding adalah salah satu

bentuk dari kegiatan membaca dengan tujuan utamanya untuk memahami isi

pesan yang terdapat dalam bacaan. Membaca pemahaman lebih menekankan

pada penguasaan isi bacaan, bukan pada indah, cepat atau lambatnya

membaca.17

Menurut Kundharu Saddhono dan Slmaet membaca intesif atau pemahaman

adalah “Membaca dengan penuh pengahayatan untuk menyerap apa yang

seharusya dikuasai siswa/pembaca.”18

Tampubolon mengatakan bahwa

“Membaca pemahaman merupakan suatu proses yang melibatkan penalaran dan

ingatan dalam upaya menemukan dan memahami informasi yang

dikomunikasikan pengarang.19

Dalam kegiatan membaca tentunya terdapat kesulitan-kesulitan siswa dalam

memahami suatu teks. Menurut hasil penelitian Byrnes, Ferrari & Palladino,

penyebab paling mendasar sehingga seseorang mengalami kesulitan dalam

memahami isi bacaan adalah kebiasaan baca yang salah, yaitu meliputi:

1) Terlalu banyak memperhatikan butir demi butir informasi, bagian demi

bagian, kalimat demi kalimat, atau bahkan kata demi kata.

2) Pandangan yang terlalu kuat terhadap suatu topik sehingga dalam

menafsirkan isi wacana hanya berdasarkan satu sudut pandang saja.

3) Kebiasaan menyuarakan setiap bacaan, padahal kerja otak dan pikiran

jauh lebih cepat gerakan bibir.

15 Isah Cahyani dan Hodijah, op.cit, h. 110. 16 Ibid, h. 89. 17 Novi Resmini dan Dadan juanda, Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia di Kelas Tinggi, (Bandung, UPI PRESS, 2007), Cet kesatu, h. 80.

18 Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet, op.cit, h. 84.

19

Mellawati, Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Metode Sq3r, jurnal

uneshttp://stkipsiliwangi.ac.id. h. 3.

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

11

4) Kebiasaan membaca mundur, mengulang-ulang kalimat yang sudah

dibaca.

5) Kebiasaan membaca terlalu cepat.20

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa membaca

pemahaman adalah membaca dengan penuh konstrasi dan teliti untuk

memahami suatu isi bacaan.

f. Prinsip-Prinsip Membaca Pemahaman

Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa banyak faktor yang

mempengaruhi keberhasilan membaca. Menurut McLaughlin & Allen, prinsip-

prinsip membaca yang didasarkan pada penelitian yang paling mempengaruhi

pemhaman membaca ialah seperti yang dikemukakan berikut ini.

1) Pemahaman merupakan proses kontruktivis sosial.

2) Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum yang

membantu perkembangan pemahaman.

3) Guru membaca yang professional (unggul) mempengaruhi belajar siswa.

4) Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif

dalam proses membaca.

5) Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.

6) Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks

pada berbagai tingkat kelas.

7) Perkembangan kosakata dan pembelajaran memengaruhi pemhaman

membaca.

8) Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman.

9) Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan.

10) Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca

pemahaman.21

Dengan begitu pengembangan kemampuan membaca pemahaman pada

diri siswa dapat terwujud sesuai harapan.

2. Hakekat Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar sangat penting dalam kehidupan manusia, baik untuk kehidupan

dunia maupun kehidupan akhirat. Adapun cakupan mengenai definisi belajar

20 Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet h. 85.

21 Farida Rahim, op.cit, h. 4.

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

12

sangat luas. Secara umum, belajar diartikan sebagai perubahan pada individu

yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau

perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir.22

Dalam perspektif islam, belajar berarti memperoleh ilmu

pengetahuan dan upaya perubahan perilaku sebagai konsep belajar yang

ideal. Namun tujuan utama bukanlah mencari rezeki di dunia ini semata,

tetapi untuk sampai kepada hakikat, memperkuat akhlak, artinya mencari

atau mencapai ilmu yang sebenarnya dan akhlak yang sempurna. Dalam

perspektif psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu

perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.23

Untuk itu perubahan prilaku yang baik tergantung pada ilmu pengetahuan

yang didapat dengan melalui proses belajar yang baik dan juga sesuai. Menurut

Gagne belajar dapat didefinisikan sebagai “Suatu proses di mana suatu

organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.”24

Belajar dapat didefinisikan sebagai aktifitas yang dilakukan individu

secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah

dipelajari sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan sekitarnya,

aktifitas ini dipahami sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik,

menuju ke perkembangan pribadi individu seutuhnya, yang menyangkut

unsur cipta (kognitif), rasa (afektif), dan karsa (psikomotorik).25

Dalam buku Oemar Hamalik definisi belajar adalah perubahan tingkah

laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Dalam konteks

merancang sistem belajar, konsep belajar ditafsirkan berbeda. Belajar dalam

hal ini harus dilakukan dengan sengaja, direncanakan sebelumnya dengan

struktur tertentu. Maksudnya agar proses belajar dan hasil-hasil belajar dapat

dikontrol secara cermat.26

22 Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2009), h. 21. 23 Nadliri, dkk, Psikologi Belajar, edisi pertama, (Surabaya: Amanah Pustaka, 2009), h.2.10-2.11. 24 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga: 2011), cet. Ke-2, h.2

25 Nadliri, dkk, op.cit., h. 1.12

26

Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005) h. 154

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

13

Sedangkan menurut Bower dan Hilgard “Belajar diartikan sebagai usaha

memperoleh dan mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan.”27

Menurut M.

Sobry Sutikno “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”28

Dapat

dikatakan bahwa belajar adalah usaha memperoleh pengetahuan melalui

pengalaman.

Morgan mengemukakan bahwa “Belajar adalah suatu perubahan yang

relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan

atau pengalaman.”29

Penulis lain juga berpendapat tentang belajar diantaranya

adalah Burton, “Learning is a change in the individual, due to interaction of

the that individual and his environment, which fills a need and makes him more

capble of dealing adequately with his environment”,30

Belajar adalah suatu

perubahan dalam diri individu sebagai hasil interaksinya dengan lingkungannya

untuk memenuhi kebutuhan dan menjadikannya lebih mampu melestarikan

lingkungannya secara memadai. Harold Spears mengemukakan pengertian

belajar dalam perspekttifnya yang lebih detail. Menurut Spears learning is to

observe, to read, to imititate, to tray something them selves, to listen, to follow

direction (belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu pada

dirinya sendiri, mendengar dan, mengikuti aturan.31

Dari definisi-definisi yang dikemukakan diatas dapat dijelaskan adanya

beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian tentang belajar yaitu

bahwa :

1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana

perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik,

27 Asep Hernawan, asra dan laksmi Dewi, Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar, (Bandung: UPI PRESS, 2007), h. 2 28 Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), h. 5 29 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), h. 84. 30 Anisah Basleman dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 7.

31 Eveline Siregar& Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2010), h. 4.

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

14

tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih

buruk.

2) Belajar merupakan perubahan yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman.

3) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap,

harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup

panjang.

4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut

berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis seperti perubahan

dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berfikir, ketrampilan,

kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.32

Berdasarkan definisi-definisi yang telah dijelaskan diatas, maka belajar

dapat dikatakan sebagai proses perubahan perilaku yang dialami oleh individu

setelah melakukan aktivitas tertentu, dimana perubahan perilaku tersebut

dilakukan secara sadar dan bersifat menetap atau kontinyu dan fungsional,

perubahan perilaku tersebut meliputi perubahan dalam hal kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar peserta didik merupakan bagian yang penting dalam proses

pembelajaran, guna mengetahui seberapa besar keberhasilan peserta didik

menguasai atau memahami materi yang telah diajarkan oleh guru. Dr. Nana

Sujana mengatakan bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.”33

Begitu juga

dikatakan oleh Suryono bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan suatu

pengetahuan yang dicapai oleh warga belajar sesuai dengan tujuan pendidikan

yang ditetapkan.34

Menurut Dimyati dan Mudjiono, Hasil belajar merupakan hal yang

dipandang dari dua sisi yaitu siswa dan dari segi guru. Dari sisi siswa

hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik

bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan

32 M. Ngalim Purwanto, op.cit, h. 85. 33 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2010), cet 15 h. 22.

34 Munasco, Bentuk Tes Formatif, Kualifikasi Guru dan Hasil Belajar Fisika dengan Mengontrol

Kemampuan Awal, Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol 4, No. 1, 2013, h. 38.

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

15

mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat

terealisasikannya bahan pelajaran.35

Menurut Muhammad Ali “Hasil belajar dapat diidentifikasi dari adanya

kemampuan melakukan sesuatu secara permanen, dapat diulang-ulang dengan

hasil yang sama.”36

Hasil belajar dapat dibagi menjadi empat ranah yaitu

kognitif, psikomotorik, reaksi emosional, dan interaksi.37

Sedangkan Robert M.

Gagne mengemukakan bahwa ada lima macam kemampuan hasil belajar, yaitu:

1) Keterampilan intelektual.

2) Strategi kognitif, mengatur “cara belajar” dan berfikir seseorang di

dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memcahkan masalah.

3) Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta,

4) Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain

keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan

sebagainya.

5) Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional

yang memiliki seseorang, sebagimana dapat disimpulkan dari

kecenderungannya bertingkah laku terhadap orang barang, atau

kejadian.38

Secara garis besar Benyamin Bloom ”Mengklasifikasikan hasil belajar

kedalam tiga ranah yakni ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar

intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.”39

Sebagai contoh

pengetahuan atau ingatan adalah mengetahui dan ingat kata kunci yang telah

dibaca dan digariskan dengan spidol. Hasil belajar berupa pemahaman peserta

didik mampu menjelaskan dengan susunan kalimat sendiri sesuatu yang dibaca

atau didengarnya dan mengungkapkan tentang sesuatu dengan bahasa sendiri.40

Hasil belajar ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe

hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku

seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,

35 Dimyati dan Mudjono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:Rineka Cipta, 2010), h. 250-251. 36 Muhammad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensido, 2007), cet.3 h. 14-15. 37 Munasco, loc.cit. 38 J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 5.

39 Nana Sudjana. Loc cit.

40 Ibid, h.24.

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

16

menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan

sosial. Hasil belajar Ranah psikomotorik tampak dalam bentuk

keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak setelah menerima

pengalaman belajar.41

Begitu juga yang dikatakan Kunandar bahwa “Hasil belajar adalah

kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif, maupun

psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses

belajar mengajar.”42

Dapat diambil kesimpulan bahwa hasil balajar ialah

perubahan prilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek

kemampuan saja atau terpisah, melainkan saling berhubungan setelah

menerima pengalaman belajarnya.

Hasil belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi yang diadakan. Evaluasi

adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan sudah

tercapai.”43

Untuk menjaring hasil belajar siswa diperlukan prosedur yang

sistematis untuk menggambarkan karakteristik ketercapaian siswa,

ketercapaian tersebut yang dapat diukur melalui tes.44

Maka, secara garis besar,

alat evaluasi yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu

nontes dan tes.

1) Teknik nontes

(a) Skala bertingkat (rating scale), menggambarkan suatu nilai yang

berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan.

(b) Kuesioner (questionair) juga sering dikenal sebagai angket.

(c) Daftar cocok (check list) adalah deretan pernyataan (yang baisanya

singkat-singkat), dimana responden yang dievaluasi tinggal

membubuhkan tanda cocok (√) di tempat yang sudah disediakan.

(d) Wawancara (interview).

(e) Pengamatan (observation).

41 Ibid, h. 29-30. 42 Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), cet. Ke-2, h. 62.

43 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), edisi 2,

h. 39. 44 Munasco, op.cit, h. 39.

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

17

2) Teknik tes. Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa, tes dibagi

menjadi 3, yaitu:

a) Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui

kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan hal tersebut dapat

dilakukan penanganan yang tepat.

b) Tes formatif dimasudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah

terbentuk setelah mengikuti program tertentu. tes formatif diberikan

pada akhir setiap program. Tes formatif ini disamakan dengan ulangan

harian.

c) Tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok

d) atau sebuah program yang lebih besar. Tes sumatif ini dapat disamakan

dengan ulangan umum.45

Dengan demikian, penilaian hasil belajar dengan instrumen-instrumennya

bisa dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran yang dilakukan

guru dan juga tingkat penguasaan atau pemahaman siswa terhadap kompetensi

yang telah ditentukan.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa

setelah diberikan pelajaran atau materi. Pada dasarnya hasil belajar merupakan

hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun

dari luar individu. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Yudhi Munadi, bahwa

ada 3 faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, yaitu:

1) Faktor Internal

a) Faktor Fisiologi seperti kesehatan yang prima.

b) Faktor Psikologis, Seperti intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif

dan motivasi, Kognitif dan daya nalar.

2) Faktor Eksternal, seperti lingkungan alam dan lingkungan sosial.

3) Faktor Instrumental.

45 Suharsimi Arikunto, op.cit, h. 41-53.

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

18

Faktor Insrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya

dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor

instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan guru.46

Dengan demikian, beberapa faktor tersebut sangat penting untuk dipahami

oleh guru dengan tujuan untuk membantu mencapai hasil yang sebaik-baiknya.

3. Metode SQ3R

a. Pengertian Metode SQ3R

Metode atau strategi dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu

alternatif yang sangat berperan penting, bahkan sangat dianjurkan untuk selalu

menggunakannya karena merupakan perantara dalam menyampaikan materi

agar tersampaikan dengan baik. Berbagai macam metode pembelajaran salah

satunya yaitu metode SQ3R. Metode SQ3R dikembangkan oleh Francis P.

Robinson di Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat. Metode tersebut bersifat

praktis dan dapat diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar.47

Menurut Tarigan, metode SQ3R adalah strategi membaca yang terlebih

dahulu menyurvei bacaan untuk mendapatkan gagasan umum apa yang

akan dibaca. Kemudian, mengajukan berbagai pertanyaan pada diri sendiri

yang jawabannya diharapkan terdapat dalam bacaan tersebut akan lebih

mudah memahami bacaan. Selanjutnya, mencoba mengutarakan kata-kata

sendiri pokok-pokok pentingnya. Hal tersebut dilakukan agar dapat

menguasai dan mengingatnya lebih lama.48

Metode/teknik SQ3R adalah suatu metode belajar yang efektif dalam

membantu seseorang untuk memahami dan menguasai materi pembelajaran

yang sedang dipelajari/dibaca.49

Pada proses belajar, ada beberapa siswa yang

menagalami kesulitan dalam memahami suatu bacaan, bahkan tidak jarang agar

dapat memhami suatu bacaan tersebut siswa membaca lebih dari satu kali.

46 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gunung Persada Press Jakarta, 2012), h. 24-35. 47 Muhibbin syah , Psikologi pendidikan suatu pendekatan baru, (bandung: remaja rosdakarya, 2010), h. 128 48 Faricha Alfin Afdila, Nurchasanah, dan Nurhadi, Pengaruh Strategi SQ3R Terhadap Kemampuan Membaca Kritis Siswa kelas VII SMP Negeri 3 Malang, http://jurnal-online.um.ac.id, 2012.

49 Warsiti, Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Konsep Dasar IPA Tentang Tata Surya

Dengan Menerapkam Metode SQ3R, jurnal pendidikan http://jurnal.fkip.uns.ac.id, h. 329.

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

19

Dengan demikian metode SQ3R dapat dikatakan sebagai suatu teknik

membaca untuk dapat memahami suatu bacaan melalui tahap atau langkah-

langkah yang telah ditetapkan.

b. Karakteristik Metode SQ3R

Karakteristik metode SQ3R menurut Muhibbin Syah, yaitu:

1) Siswa berperan aktif dalam pembelajaran

2) Guru sebagai fasilitator dan monitor aktif.

3) Pembelajaran dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil dan guru

sebagai pembimbing.

4) Siswa dihadapkan pada suatu fenomena dan kemudian diminta untuk

mensurvei lebih dahulu.50

Metode SQ3R memberikan gambaran umum tentang bahan yang

dipelajari, siswa mampu menumbuhkan pertanyaan dari judul/subjudul bab,

siswa membaca secara aktif untuk mencari jawaban dari pertanyaan, siswa

menceritakan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang telah tersusun tanpa

menggunakan buku untuk melatih daya ingatnya dan dilakukan peninjauan

ulang atas seluruh pertanyaan dan jawaban, sehingga diperoleh sebuah

kesimpulan yang singkat, tetapi dapat menggambarkan seluruh jawaban atas

pertanyaan yang telah diajukan.51

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode SQ3R

Seperti halnya model pembelajaran lain, model pembelajaran SQ3R

memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode SQ3R adalah pembaca

cenderung lebih menguasai isi bacaan dan tepat digunakan untuk membaca

lanjut bagi pembaca yang sudah dapat berpikir secara abstrak, logis, dan

sistematik. Adapun kelemahan metode SQ3R adalah tidak semua jenis bacaan

dapat dipelajari dengan metode ini.52

Menurut Sagala yang dikutip oleh Trie Utami, Setiawan, dan Hafdarani

kelebihan metode SQ3R adalah:

50 Siti Hazrina Siregar, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Permintaan dan Penawaran serta harga keseimbangan Melalui Metode SQ3R di SMP Nusantara Plus Ciputat, skripsi, (Jakarta: Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta), 2013, h. 24, tidak dipublikasikan. 51 Widya Arta Pujana, Ni Wy. Arini, dan Wawan Sudatha, Pengaruh Metode Pembelajaran SQ3R Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV, e-Journal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1, 2014. 52 Warsiti, loc.cit.

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

20

1) Lebih memberikan pemahaman yang luas tentang materi pelajaran

yang terdapat didalam buku teks tersebut,

2) Membuat siswa menjadi lebih aktif,

3) Membuat terarah langsung pada intisari atau kandungan-kandungan

pokok materi yang tersirat dan tersurat dalam teks.53

Sehingga tidak menutup kemungkinan mencapai proses pembelajaran yang

efektif sesuai tujuan yang diharapkan. Sedangkan kekurangan metode SQ3R

menurut Apriani adalah:

1) Sulitnya menentukan ide gagasan dalam teks,

2) Kurangnya waktu belajar, serta

3) Kesulitan dalam membuat pertanyaan dalam bahasa asing.54

Dari kelebihan dan kekurangan metode SQ3R di atas yang paling penting

dalam menggunakan metode ini, guru dapat meminimalisasi kekurangan-

kekurangan tersebut dengan malakukan upaya-upaya sehingga tujuan dari

pembelajaran akan tercapai secara optimal.

d. Penerapan Metode SQ3R

Pada penerapan metode SQ3R siswa tidak sekedar menghafal dan

mengulang tetapi juga dapat melibatkan siswa pada proses berfikir mencari

pemahaman makna informasi yang sedang dipelajari. SQ3R pada prinsipnya

merupakan singkatan langkah-langkah mempelajari teks yang meliputi:

1) Survey, maksudnya memeriksa atau meneliti atau mengidentifikasi

seluruh teks,

2) Question, maksudnya menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan

teks,

3) Read, maksudnya membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban

atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun.

4) Recite, maksudnya menghafal setiap jawaban yang telah ditemukan.

5) Review, maksudnya meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan

yang tersusun pada langkah kedua dan ketiga.55

Hasil pembelajaran siswa dengan menggunakan SQ3R dapat diharapkan

lebih memuaskan, karena dengan metode ini siswa menjadi pembaca aktif dan

53 Trie Utami Hardianti Cahyana, dkk., op.cit, h.6.

54

Ibid, h. 7 55 Muhibbin syah , loc.cit.

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

21

terarah langsung pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat

dan tersurat dalam teks.

Untuk memperoleh pemahaman dari informasi yang dipelajari, siswa harus

terampil membaca materi yang disajikan guru. adapun langkah-langkah metode

SQ3R, yaitu:

1) Survey (menyelidiki)

Pada tahap ini siswa akan melakukan kegiatan penyelidikan pada teks

dengan memperhatikan seluruh struktur teks seperti judul, kata kunci dan

sebagainya. “Pada bagian-bagian tersebut dibaca dengan teknik skimming, yaitu

membaca dengan cepat untuk mengetahui gambaran umum isi buku atau bagian

buku secara menyeluruh dan bersifat umum.”56

Sebelum melanjutkan langkah

berikutnya, guru memastikan siswa mengerti tujuan teks itu, apakah buku atau

teks tersebut berisi informasi yang diperlukan atau tidak. Dengan mempunyai

gambaran menganai pokok-pokok yang akan dipelajari maka para siswa dapat

dengan lebih cepat dan juga bisa menghubungkan pokok-pokok satu sama lain

dengan baik.

Dalam melakukan survey, siswa dianjurkan menyiapkan pensil, kertas, dan

alat pembuat ciri seperti stabilo untuk menandai bagian-bagian tertentu. bagian-

bagian penting dan akan dijadikan bahan pertanyaan, perlu ditandai untuk

memudahkan proses peyusunan daftar pertanyaan pada langkah selanjutnya.

2) Question (bertanya)

Pada tahap ini siswa merumuskan pertanyaan yang berhubungan dengan

teks bacaan yang ditandai untuk meningkatkan keingintahuan dan mengubah

pembacaan para siswa menjadi tugas yang bertujuan untuk menjawab tugas

tersebut. Sebelumnya, guru akan memberikan petunjuk atau contoh membuat

pertanyaan-pertanyaan yang jelas.

3) Read (membaca)

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dirumuskan pada tahap kedua

tadi, selanjutnya dilanjutkan dengan kegiatan membaca yang sesungguhnya.

Pembaca tidak diharuskan untuk membaca dengan kecepatan yang sama.

56 Budinuryanta Y, Kasuriyanta, dan Imam Koermen, op.cit, h. 11.13

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

22

Dengan cara ini, siswa harus menggali bahan, aktif mencari hal-hal yang

penting.

4) Recite (menceritakan kembali)

Setelah melakukan tahapan membaca, siswa menceritakan atau

membacakan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah dibuat. Siswa juga

akan menguraikan isi bacaan teks dengan menggunakan kata-kata sendiri.

Siswa dapat memanfaatkan pertanyaan-pertanyaan yang dibuatnya sebagai

pemandu penceritaan hasil baca.

5) Review (meninjau ulang).

Siswa mengkaji ulang semua pertanyaan dan jawaban serta meninjau

ulang isi bacaan secara singkat. Kegiatan meninjau kembali di sini

dimaksudkan untuk memeriksa ulang bagian-bagian yang telah dibaca dan

dipahami siswa.

4. Pembelajaran Bahasa Indonesia

a. Pengertian pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses komunikasi yang

sebelumnya telah direncanakan guru untuk disampaikan kepada para peserta

didik. Proses pembelajaran yang baik dapat terjadi jika ada interaksi antara

guru dengan siswa dan juga antara siswa dengan siswa yang penyampainnya

dapat dipahami dan diterima oleh peserta didik.

Pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan manusia yang kompleks,

yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan.57

“ Adapun definisi Pembelajaran

adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,

serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.”58

Oemar Hamalik mengemukakan bahwa pembelajaran adalah prosedur

dan metode yang ditempuh oleh pengajar untuk memberikan kemudahan

bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam

rangka mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan Mohammad Surya

57 Trianto, op.cit, h. 24.

58 Mellawati, op.cit. h. 2.

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

23

menjelaskan bahwa Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh

individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya.59

Dengan demikian, pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang memiliki

peranan penting dalam pendidikan, yang bertujuan untuk memberikan

informasi kepada siswa dengan berbagai macam metode agar tersampaikan

dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena

bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan

bahasa, seseorang dapat menyampaikan ide, pikiran, perasaan atau informasi

kepada orang lain. Bahasa adalah sistem bunyi yang digunakan dalam

komunikasi interpersonal oleh sekelompok manusia untuk mengungkapkan

sesuatu peristiwa dan proses yang terdapat di lingkungan sekitar.60

Menurut Soejono Dardjowidjojo definisi bahasa adalah “Suatu sistem

simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota suatu masyarakat Bahasa

untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya, berlandaskan pada

budaya yang mereka miliki bersama.”61

Sedangkan Abdul Chaer

mendefinisikan “Bahasa adalah alat verbal yang digunakan untuk

berkomunikasi, sedangkan berbahasa adalah proses penyampaian informasi

dalam berkomunikasi.”62

Dari definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa bahasa merupakan

alat komunikasi guna memperoleh informasi baik berupa lisan, isyarat maupun

tulisan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang digunakan oleh bangsa

Indonesia. Menurut Minto Rahayu ada beberapa ahli mendefinisikan Bahasa

Indonesia, diantaranya yaitu:

59 Asep Herry Hernawan dkk, op.cit, h. 3 60 Jauharoti Alfin, dkk., Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, (Learning Assistence Program for Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009), edisi 1, h. 8. 61 Soejono Dardjowidjojo, Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2010), edisi 4, h. 16.

62 Abdul Chaer, Psikolinguistik: Psikologi Kajian Teoritik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009) cet 2, h.

30.

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

24

1) Prof. Dr. A. Teeuw (sarjana Belanda)

Bahasa Indonesia ialah bahasa perhubungan yang berabad-berabad

tumbuh dengan perlahan-lahan di kalangan penduduk Asia Selatan

dan setelah pergerakan rakyat Indonesia pada abad XX dengan

insyaf diangkat dan dimufakati serta dijunjung sebagai bahasa

persatuan.

2) Amin Singgih

Bahasa Indonesia ialah bahasa yang dibuat, dimufakati, dan diakui

serta digunakan oleh masyarakat seluruh Indonesia sehingga sama

sekali bebas dari unsur-unsur bahasa daerah yang belum dalam

bahasa kesatuan kita.

3) Prof. Dr. R.M. Ng. Purbatjaraka

Bahasa Indonesia yang sejak kejayaan Sriwijaya telah menjadi

bahasa pergaulan atau lingua franca di seluruh Asia Tenggara.63

Dengan demikian pembelajaran Bahasa Indonesia adalah suatu proses

interaksi guna mempelajari Bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena

Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi yang dapat mengembangkan

pribadi diri sebagai bangsa Indonesia.

b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Bahasa Indonesia sebagai

bahasa yang penting dan wajib dipelajari disetiap jenjang pendidikan karena

merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki

kemampuan sebagai berikut:

1) Berkomunikasi secara efektif dan efesien sesuai dengan etika yang

berlaku, baik secara lisan maupun tulis.

2) Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan dan bahasa Negara.

3) Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat

dan kreatif untuk berbagai tujuan.

4) Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas

wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah

budaya dan intelektual manusia Indonesia.64

63 Minto Rahayu, Bahasa Indoneisa di Perguruan Tinggi, ( Jakarta: PT Grasindo, 2007), h. 8.

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

25

Sehingga Bahasa Indonesia memiliki fungsi Sebagai sarana

penyebarluasan pemakaian Bahasa Indonesia, sarana pelestarian dan

pengembangan budaya, sarana pengembangan penalaran siswa, dan sebagai

penerapan pengetahuan kebahasaan dan pengetahuan tentang penggunaan

bahasa.

Dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) mata pelajaran

Bahasa Indonesia Kurikulum 1994 tujuan pengajaran meliputi tujuan

umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dirumuskan dalam lima butir

rumusan yang pada intinya siswa menghargai dan membanggakan,

memahami serta dapat menggunakan Bahasa Indonesia, memiliki disiplin

dalam berpikir dan berbahasa, serta mampu menikmati dan memanfaatkan

karya sastra. Tujuan khusus meliputi kebahasaan, pemahaman, dan

penggunaan.65

Dengan demikian, dengan menerapkan tujuan-tujuan yang telah dijelaskan

diatas, dapat membentuk karakter bangsa atau jati diri bangsa Indonesia pada

kepribadian siswa.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Sebagai bahan rujukan peneliti dalam melakukan penelitian, seperti yang

telah dilakukan beberapa penelitian sebelumnya, yaitu:

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Hazrina Siregar

Dalam penelitian yang berjudul upaya peningkatan hasil belajar siswa pada

konsep permintaan dan penawaran serta harga keseimbangan melalui metode

Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) yang dilakukan melalui

penelitian tindakan kelas (PTK), menyatakan bahwa dapat meningkatkan

hasil belajar siswa, siklus I 65, 93 menjadi 80 pada siklus II.66

64 Bambang Soehendro, Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI, (Jakarta Timur: BP. Dharma Bhakti Jakarta, 2006), cet 1, h. 22.

65 Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung;PT Remaja Rosdakarya, 2011), cet ke-3, h. 268

66 Siti Hazrina Siregar, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Permintaan dan

Penawaran serta harga keseimbangan Melalui Metode SQ3R di SMP Nusantara Plus Ciputat, skripsi, (Jakarta: Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta), 2013, tidak dipublikasikan.

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

26

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tihajar,

Dalam penelitian yang berjudul peningkatan keterampilan membaca melalui

metode membaca SQ3R pada siswa kelas V MIS Al-Arqom Sukaraja Bogor

yang dilakukan melaui metode penelitian tindakan kelas (PTK), menyatakan

bahwa dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata 70.00

menjadi 72.80 sehingga ada penigkatan sebesar 2.80 dalam keterampilan

membaca.67

3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Syaeful Rahman,

Dalam penelitian yang berjudul peningkatan keterampilan membaca

pemahaman cerpen dengan metode SQ3R pada siswa kelas IX A Madrasah

Tsanawiyah (Mts) Mathla’ul Anwar 2 kota bogor, menyatakan bahwa

penggunaan metode SQ3R cukup efektif digunakan untuk pembelajaran

keterampilan membaca pemahaman cerpen disekolah dengan nilai rata-rata

52,88 menjadi 86, 35.68

Adapun perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh para peneliti

sebelumnya adalah terdapat pada objek penelitian. Perbedaan lokasi yang menjadi

pilihan akan memberikan karakteristik tersendiri sebagai pembeda. Letak lokasi

penelitian dipedesaan tentu berbeda dengan karakteristik dipinggiran kota,

terutama dalam budaya dan gaya hidup.

Sekolah yang menjadi target penelitian ini memiliki ciri khas yang unik,

diantaranya yaitu letak lokasi yang dipinggiran kota, sebagian murid sekolah MI

Unwaanunnajah merupakan pendatang dari berbagai macam daerah. Sehingga

banyak ragam dialek bahasa yang digunakan siswa yang menjadi tantangan

tersendiri dalam pengajaran Bahasa Indonesia.

67 Tihajar, Peningkatan Keterampilan Membaca Melalui Metode Membaca SQ3R Pada Siswa Kelas V MIS Al-Arqom Sukaraja Bogor, skripsi, (Jakarta: Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta), 2013, tidak dipublikasikan. 68 Ahmad Saeful Rahman, Peningkatan Keterempilan Membaca Pemahaman Cerpen dengan metode SQ3R Pada Siswa Kelas IX A Madrasah Tsanawiyah (Mts) Mathla’ul Anwar 2 Bogor,skripsi, ((Jakarta: Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta), 2011, tidak dipublikasikan.

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

27

C. Kerangka Berfikir

Pembelajaran Bahasa Indonesia di MI Unwaanunnajah yang selama ini

dilakukan oleh guru lebih dominan menggunakan metode konvesional yaitu

ceramah. Kemudian kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian LKS

setelah siswa menerima penjelasan. Hal tersebut terlihat kurang bervariasi dan

monoton sehingga membuka kemungkinan membuat siswa menjadi kurang

bersemangat dan menjadi jenuh.

Metode pembelajaran yang digunakan guru ternyata kurang optimal untuk

meningkatkan hasil belajar. Hal ini terbukti dengan masih cukup banyak siswa

yang mendapat nilai dibawah target. Mereka kesulitan memahami teks bacaan dan

kesulitan mengenai apa yang menjadi inti atau gagasan utama dari bacaan yang

dibaca siswa. Hal ini disebabkan siswa tidak atau belum dilatih bagaimana

memahami bacaan dan menemukan gagasan utama atau inti bacaan. Siswa tidak

mandiri dalam memahami bacaan, siswa cenderung hanya menerima penjelasan

dan jawaban dari guru sehingga guru menjadi sumber satu-satunya bagi siswa.

Berdasarkan hal tersebut, Peneliti menggunakan metode SQ3R (Survey,

Question, Read, Recite, Review), sebagai suatu tindakan dengan harapan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dan menarik minat untuk aktif mengikuti

pembelajaran Bahasa Indonesia, sehingga mempengaruhi keberhasilan siswa

untuk mencapai target diatas nilai KKM dan pembelajaran akan berlangsung lebih

efektif.

Peneliti bekerja sama dengan guru untuk merumuskan bentuk pembelajaran

yang lebih efektif, menyenangkan dan menimbulkan minat siswa dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam kemampuan memahami bacaan.

Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas V MI Unwaanunnajah dengan

pertimbangan materi yang ada di kurikulum Madrasah Ibtidaiyah. Adapun

penjelasan di atas dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

28

Gambar 2.1 Bagan Kerangka berfikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berfikir, maka hipotesis dalam

penelitian ini dapat dirumuskan bahwa:

“Penerapan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) dapat

meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V MI

Unwaanunnajah Pondok Aren tahun ajaran 2014/2015”.

Metode mengajar guru yang monoton

(konvensional) Kondisi awal

kelas (sebelum

tindakan) Hasil belajar yang rendah, dibawah

nilai ketuntasan KKM

Kesulitan siswa memahami teks

bacaan, bersikap pasif, merasa bosan

dan tidak tertarik dalam mengikuti

pembelajaran Tindakan yang

akan dilakukan

oleh guru dan

peneliti

Menerapkan metode SQ3R dalam

proses pembelajaran Bahasa Indonesia

Siswa lebih tertarik dan aktif dalam

pembelajaran

Hasil belajar siswa meningkat dan

diatas nilai KKM yang telah

ditentukan

Kondisi akhir

yang diharapkan

setelah tindakan

Proses pembelajaran berjalan aktif,

dan kreatif.

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Unwaanunnajah Pondok Aren. Sekolah

Madrasah ini beralamat Pondok Pucung Indah II blok A 20/No.8 Kecamatan

Pondok Aren.

2. Waktu Penelitian

Rentang waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil periode tahun

2014/2015. Penentuan waktu penelitian ini berpedoman pada kalender akademik

sekolah karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses

belajar mengajar yang efektif.

Rencana tahap penerapan hingga pelaporan hasil penelitian akan dilakukan

selama sepuluh bulan, yakni mulai bulan Februari sampai dengan November

2014. Rincian waktu dan jenis kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 3.1

Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

No Jadwal Kegiatan Bulan

Feb Mar Jun Jul Ags Sep Okt Nov

1. Persiapan awal sampai

pennyusunan proposal

2. Perencanaan (studi

lapangan)

√ √

3. Kegiatan penelitian √ √

4. Pengelolahan data &

analisis data

5. Penyusunan √ √

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

30

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian

1. Metode Penelitian

Peneliti menggunakan metode rancangan Penelitian Tindakan Kelas

(Classroom Action Research) yang merupakan bagian dari penelitian tindakan

(Action Research) yang menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Oleh

David Hopkins PTK didefinisikan sebagai berikut:

“a form self-reflective inquiry undertaken by participants in a social (in-

cluding educational) situation in order to improve the rationality and justice

of: (a) their own social or educational practices; (b) their understanding of

these practices; and (c) the situations in which practices are carried out”.49

Dari definisi tersebut diatas, dalam konteks kependidikan, PTK mengandung

pengertian bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah sebuah bentuk kegiatan

refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi

kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: praktik-

praktik kependidikan mereka, pemahaman mereka tentang praktik-praktik

tersebut, dan situasi di mana praktik-praktik tersebut dilaksanakan.

Penelitian Tindakan Kelas memiliki karakteristik yang berbeda dari penelitian

lainnya, karakteristik tersebut antara lain:

a. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam intruksional,

b. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya,

c. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi,

d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik

instruksional,

e. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.50

Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang

dilakukan oleh pelaku pendidikan yang bertujuan untuk melakukan perbaikan

mutu praktik pembelajaran.

49 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010, Cet. 5, h. 46.

50 Burhan Elfanani, Penelitian Tindakan Kelas Kunci-Kunci Rahasia Agar Mudah

Melaksanakan PTK dan Menulis Laporan PTK untuk Guru Dosen dan Mahasiswa, (Yogyakrta: Araska, 2013), cet. 1, h. 25-26.

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

31

2. Rancangan Siklus Penelitian

Penelitian ini diawali dengan menggunakan penelitian pendahuluan (pra

penelitian tindakan kelas). Selanjutnya dengan mengambil pola sebuah siklus

maka penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, observasi,

tindakan, dan refleksi. Tahapan siklus tersebut disusun sebagai berikut:

a. Perencanaan

a. Mengidentifikasi masalah tentang hasil belajar Bahasa Indonesia siswa.

b. Menetapkan sesuai atau tidaknya masalah yang ditemukan dengan

alternatif pemecahan masalah.

c. Merumuskan perangkat pembelajaran, berupa penentuan kompetensi

dasar yang akan dicapai.

a) Membuat Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP) yang terdiri

dari pengembangan skenario pembelajaran, penyusunan LKS,

menyiapkan sumber belajar dan lain-lain.

b) Menentukan format penilaian.

c) Membuat format atau instrumen penelitian (lembar observasi

pembelajaran).

b. Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan proses pembelajaran

di dalam kelas menggunakan rancangan metode dan RPP yang telah dirancang

pada tahap sebelumnya.

c. Pengamatan,

a. Peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan instrumen observasi yang sudah dibuat.

b. Peneliti menilai hasil tindakan dengan menggunakan format yang sudah

dirumuskan kemudian dianalisis secara menyeluruh.

d. Refleksi,

a. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang

telah dianalisis.

b. Melakukan perbaikan pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi yang

nantinya akan digunakan pada siklus berikutnya.

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

32

Siklus akan berhenti apabila indikator keberhasilan telah tercapai. Setelah

melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, akan dilanjutkan pada siklus II. Jika

hasil pembelajaran pada siklus II telah menunjukkan bahwa indikator keberhasilan

telah tercapai maka penelitian dihentikan. Tetapi apabila indikator keberhasilan

belum tercapai, maka dilanjutkan pada penelitian siklus III, dan hasil refleksi

siklus II sebagai acuannya.

C. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MI

Unwaanunnajah Pondok Aren semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Jumlah

siswa kelas V adalah 36 siswa, terdiri dari 21 laki-laki dan 15 perempuan.

D. Peran dan Peneliti dalam Penelitian

Pada penelitian tindakan kelas peneliti mempunyai peranan tersendiri yaitu

sebagai perancang kegiatan, pelaksana kegiatan, mengumpulkan data serta

melaporkan hasil penelitian pada jalannya proses pembelajaran di kelas dengan

menggunakan metode SQ3R.

E. Tahapan dan Intervensi Tindakan

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri

atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang.

“Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai dengan siklus pertama.

Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang

dilaksanakan pada siklus pertama tersebut, peneliti dapat menentukan rancangan

untuk siklus kedua”.51

Peneliti merancang penelitian ini dilakuakan dalam 2

siklus, yang terdiri dari 2 pertemuan untuk setiap siklusnya. Dalam satu siklus

biasanya muncul permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat

perhatian, sehingga siklus tersebut berlanjut pada siklus II, apabila data yang

diperoleh pada siklus II masih perlu penyempurnaan maka akan dilanjutkan pada

51Suharsimi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas,( Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. Ke-

6, h. 74

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

33

siklus III begitu seterusnya sampai diperoleh data yang dapat dikumpulkan

sebagai jawaban dari permasalahan penelitian.

Tahapan intervensi tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan

kelas ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2. Tahapan Intervensi Tindakan

Tahap Kegiatan

1. Pra Penelitian/

Kegiatan

Pendahuluan

a. Observasi ke sekolah

b. Mengurus surat izin penelitian

c. Mengobservasi proses pembelajaran dikelas.

d. Mensosialisasikan hasil observasi kepada wali

kelas.

e. Mengumpulkan data hasil belajar Bahasa Indonesia

siswa sebagai salah satu acuan dalam menentukan

tindakan selanjutnya.

f. Menganalisis dan menetapkan tindakan alternatif

pemecahan masalah.

2. siklus I

Perencanaan

a. Membuat rencana pembelajaran dengan

menggunakan metode SQ3R.

b. Menyiapkan bahan dan media pembelajaran.

c. Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam

pembelajaran.

d. Menyiapkan dokumentasi kegiatan pembelajaran

siklus I

Pelaksanaan

e. Memastikan seluruh siswa siap untuk mengikuti

pembelajaran.

f. Menyampaikan materi sesuai dengan RPP yang

dibuat dengan menggunakan metode SQ3R.

g. Mencatat hal-hal penting yang terjadi di dalam

kelas.

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

34

Tahap Kegiatan

siklus I

Pengamatan

h. Mengamati dan mencatat proses yang terjadi selama

pembelajaran siklus I berlangsung, pengamatan

dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh observer.

i. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan

aktivitas belajar siswa di kelas.

siklus I

Refleksi

j. Peneliti bersama observer mendiskusikan hasil

pengamatan dan merefleksikan untuk menentukan

keberhasilan serta dilakukan perbaikan-perbaikan

dari tindakan tersebut.

k. Merencanakan tindakan pada siklus II, berdasarkan

hasil evaluasi pada siklus I.

Tahap Kegiatan

3. siklus II

Perencanaan

a. Membuat rencana pembelajaran dengan

menggunakan metode SQ3R yang telah diperbaiki

berdasarkan pada siklus I.

b. Menyiapkan media pembelajaran.

c. Membuat lembar observasi guru dalam pembelajaran.

d. Membuat lembar observasi siswa dalam

pembelajaran.

siklus II

Pelaksanaan

e. Memastikan seluruh siswa siap untuk mengikuti

pembelajaran.

f. Menyampaikan materi sesuai dengan RPP yang

dibuat dengan menggunakan metode SQ3R.

g. Mencatat hal-hal penting yang terjadi di dalam kelas.

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

35

F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan

Hasil penelitian yang diharapkan adalah dapat meningkatkan kemampuan

membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui

metode SQ3R. Adapun penelitian ini akan dihentikan apabila:

1. Seluruh siswa mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70.

2. Aktivitas pembelajaran siswa dan guru sudah sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran SQ3R dengan kategori baik.

G. Data dan Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif dan

data kuantitatif.

1. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi proses pembelajaran dan hasil

dokumentasi jalannya proses pembelajaran.

2. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes belajar setiap akhir siklus.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu:

Tahap Kegiatan

siklus II

Pengamatan

h. Mengamati dan mencatat proses yang terjadi selama

pembelajaran siklus II berlangsung, pengamatan

dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh observer.

i. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan

aktifitas belajar siswa di kelas.

siklus II

Refleksi

j. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari hasil

pengamatan untuk dilakukan perbaikan-perbaikan

dari tindakan tersebut.

k. Setelah proses analisis dan evaluasi, peneliti

membuat kesimpulan dari hasil penelitian.

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

36

1. Teknik tes

Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui

atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah

ditentukan.52

Pengertian tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada

seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat

perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis didalam dirinya. aspek

psikologis itu dapat berupa prestasi atau hasil belajar, minat, bakat, sikap,

kecerdasan, reaksi motorik, dan berbagai aspek kepribadian lainnya.53

Teknik tes ini dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar.

Adapun alat tes pengumpulan data penelitian menggunakan butir soal/instrumen

soal. Tes ini diberikan setiap akhir siklus dan diberikan pada aktivitas

pembelajaran dengan indikator soal-soal pemahaman guna mengukur

kemampuan pemahaman siswa.

2. Teknik non tes

Dalam non tes ini digunakan instrumen sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa

dalam proses belajar mengajar dan implementasi pembelajaran SQ3R

berlangsung. Pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan

(pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai

sasaran.54

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah

laku yang digambarkan akan terjadi.55

b. Catatan lapangan

Catatan lapangan (field notes) adalah catatan yang dibuat oleh peneliti atau

mitra peneliti yang melakukan pengamatan terhadap subjek atau observasi atau

52 Suharsimi Arikunto, op.cit, hal. 67 53 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), cet ke-5, h. 186

54 Ibid, h. 143

55 Burhan Elfanani, op.cit, hal. 90

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

37

objek penelitian tindakan kelas.56

Peneliti menggunakan catatan lapangan untuk

mengungkap aktivitas siswa dan guru yang tidak diungkapkan dengan

menggunakan lembar observasi.

I. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan untuk melihat aktivitas menagajar guru

dan melihat aktivitas belajar siswa sehingga dapat diketahui gambaran

pembelajaran yang terjadi. Contoh lembar observasi aktivitas mengajar guru dan

aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3. Instrumen Aktivitas Mengajar Guru

No Aspek yang diobservasi Nilai

SB B C K SK

1 Mengkondisikan kelas.

2 Apersepsi

3 Menyampaikan tujuan

4 Menjelaskan materi

5 Menjelaskan langkah metode SQ3R

6 Mengarahkan perhatian siswa

7 Menggunakan media

8

Memberikan kesempatan:

a. Mensurvey isi teks

b. Membuat pertanyaan

c. Membaca teks

d. Membaca hasil latihan

e. Memeriksa hasil latihan

f. Membuat kesimpulan

56 Kunandar, op.cit, h. 197

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

38

Keterangan:

Aspek Penilaian:

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup Bagus

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

Tabel 3.4

Instrumen Aktivitas Belajar Siswa

No

Aspek yang dinilai

Penilaian

SB B C K SK

1 Kegiatan Awal

Menjawab salam dan berdo’a.

2 Menjawab pertanyaan dari guru.

3 Memperhatikan tujuan pembelajaran yang

disampaikan guru.

4 Kegiatan Inti

Memperhatikan penjelasan materi.

5 Terlibat dalam penggunaan media.

6 Mencatat penjelasan guru.

7 Memahami langkah-langkah pembelajaran metode

SQ3R.

8 Mensurvey dengan membaca cepat bacaan.

No Aspek yang diobservasi Nilai

SB B C K SK

9 Mengamati kesulitan siswa

10 Memberikan nilai

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

39

No

Aspek yang dinilai

Penilaian

SB B C K SK

9 Membuat pertanyaan.

10 Membaca teks bacaan.

11 Mencatat jawaban.

12 Membacakan hasil latihan dengan kalimat sendiri

13 Memeriksa ulang kesesuaian antara hal yang

dipertanyakan dan jawaban dari teks bacaan.

14 Memberikan pendapat.

15 Antusias selama mengikuti pembelajaran.

16 Menyimpulkan materi saat itu.

Keterangan:

Aspek Penilaian:

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup Bagus

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

2. Lembar Tes Hasil Belajar

Lembar tes tertulis ini berupa post test soal-soal yang bertujuan untuk

mengukur kemampuan siswa. Adapun kisi-kisi post test tiap siklus adalah sebagai

berikut:

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

40

Tabel 3.5. Kisi-kisi Soal post test siklus I

Tabel 3.6. Kisi-kisi soal post test siklus II

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Untuk memperoleh data yang valid, peneliti menggunakan teknik triangulasi,

yaitu :

1. Menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara yang

berbeda. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh informasi tentang aktivitas

siswa dilakukan dengan cara mengobservasi siswa dan memeriksa hasil kerja

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok Indikator Nomor Urut

Soal

3.2.

Menemukan

gagasan utama

suatu teks yang

dibaca dengan

kecepatan 75

kata per menit.

1. Gagasan utama.

Menentukan maksud

gagasan utama.

6

Menentukan gagasan

utama.

5, 7, 8, 9, 10, 11,

15, 18

2. Menjawab Pertanyaan

dari teks bacaan.

Menentukan jawaban

dari pertanyaan teks.

1, 2, 3, 4, 12, 13,

14, 16, 17, 19, 20

3. Amanat yang dibaca. Menentukan amanat

yang dibaca.

11

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok Indikator Nomor Urut

Soal

3.2.

Menemukan

gagasan utama

suatu teks yang

dibaca dengan

kecepatan 75

kata per menit.

4. Tema isi bacaan. Menentukan tema isi

bacaan.

6, 9, 14, 18

5. Menentukan maksud

kalimat atau kata

pada teks bacaan.

Menentukan maksud

kalimat atau kata pada

teks bacaan.

1, 2, 3, 4, 5, 8,

10, 1, 15, 16, 19

6. menyimpulkan isi

bacaan.

Menentukan

kesimpulan dari suatu

bacaan.

6,7, 12, 13, 17,

20

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

41

siswa dalam mengerjakan soal dan selain siswa pengambilan data bisa

dilakukan oleh peneliti atau guru.

2. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk informasi tentang hal yang

sama. Untuk memperoleh informasi tentang kemampuan membaca

pemahaman siswa dilakukan dengan memeriksa hasil pekerjaan siswa.

3. Memeriksa kembali data-data yang telah terkumpul, baik kejanggalan,

keaslian, ataupun kelengkapannya.

4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.

K. Analisis Data dan Interprestasi Hasil Analisis

Setelah data terkumpul yang terdiri dari hasil observasi terhadap aktivitas

siswa dan aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

metode SQ3R serta hasil belajar yang berupa hasil nilai tes setiap akhir siklus.

Maka langkah selanjutnya adalah:

1. Menganalisis data hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan setiap

siklus dengan metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode

penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang

ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau.57

2. Analisis data secara kuantitatif yaitu dengan membandingkan hasil tes pada

setiap siklusnya melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Penskoran terhadap jawaban yang diberikan siswa untuk soal pilihan

ganda.

S = R

Dimana:

S = Score

R = Jawaban yang betul.58

b. Tingkat keberhasilan siswa berdasarkan skor tes yang diperoleh

ditetapkan dalam nilai dengan menggunakan rumus:

57 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013), Cet ke-9, h. 54. 58 Suharsimi Arikunto, op.cit, h. 188.

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

42

Nilai Akhir (NA) = Jumlah Skor yang didapat siswa x 100

Skor maksimum

Selanjutnya dihitung nilai rata-rata, rumus yang digunakan:

“MX = ∑F (X)

∑N

MX = Mean (nilai rata-rata) yang kita cari

∑F(X) = Jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor

dengan frekuensinya.

N = Number of Cases”.59

c. Penulis mencari persentase ketuntasan dengan menggunakan rumus

persentase, maka diperoleh hasil sebagai berikut.

P = F x 100%

N

F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya.

N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu).

P = angka persentase”.60

59Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012) Cet. XXIV,

hlm. 83.

60

Anas Sudjiono, Ibid., h.43

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

43

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas berturut-turut mengenai deskripsi data penelitian,

analisis data dan pembahasan hasil penelitian dengan penerapan metode SQ3R

(Survey, Question, Read, Recite, Review) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Data ini diperoleh dari kelas V MI Unwaanunnajah Pondok Aren.

A. Deskripsi Data

1. Gambaran Umum Sekolah

a. Sejarah Singkat Sekolah

Bermula dari kebutuhan warga Pondok pucung ingin belajar membaca dan

menulis di awal tahun 80 an. Maka dirintislah kelompok belajar sebagai cikal

bakal Madrasah Unwaanunnajah dibawah bimbingan H. Ahmad Djusi. Dalam

perjalanannya, mulailah mengalir dukungan dari para tokoh masyarakat

setempat untuk mengukuhkan kegiatan pembelajaran tersebut menjadi lembaga

pendidikan yang formal.

Pada tahun 1984 dihadapan notaris Sri Rahayu yang berkedudukan di

Ciputat disahkan yayasan pendidikan Unwaanunnajah kelurahan Pondok

Pucung kecamatan Pondok Aren. Para tokoh perintis yang dapat dikenang

dalam pendirian tersebut diantaranya H. Maneng Bin Umat, Bapak H. Mual.

Sebagai tonggak yang monumental, Madrasah ini mengeluarkan ijazah yang

pertama kali untuk para lulusannya pada tahun 1985. Dalam perjalanannya

hingga sekarang, putra-putri MI Unwaanunnajah telah banyak meraih prestasi

baik dalam bentuk akademik maupun non akademik dan pada mata pelajaran.

MI Unwaanunnajah terdiri atas beberapa unit kelas, ruang guru, ruang

perpustakaan, ruang lab komputer, musholah dan lapangan futsal serta kamar

mandi.

MI Unwaanunnajah ini beralamat di jalan Komplek Pondok Pucung

Kecamatan Pondok Aren No.45 Tangerang Selatan. Saat ini kepala sekolah MI

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

44

Unwaanunnajah dijabat oleh Ibu Sanijah, S.Pd.I. adapun program

kurikulumnya meliputi materi pembelajaran pokok yang diajarkan pada tingkat

MI pada umumnya.

b. Visi, Misi, dan Tujuan

VISI : Terwujudnya peserta didik yang terbina dalam akhlak, unggul

dalam prestasi dan terpercaya dalam masyarakat.

MISI :

1) Membina Akhlak melalui ajaran agama Islam dan keteladanan Nabi

Muhammad SAW

2) Mengembangkan pengetahuan melalui pembelajaran dan bimbingan.

3) Melaksanakan kerja sama dengan masyarakat dan lingkungan sekolah

untuk menjalin keharmonisan

4) Membina dan mengarahkan peserta didik agar mampu beradaptasi sesuai

ilmu pengetahuan dan teknologi terdasar iman dan taqwa.

Tujuan

Tujuan madarasah kami merupakan jabaran dari visi dan misi madrasah

agar komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut:

1) Memajukan kegiatan keagamaan dan kepedulian madrasah terhadap

lingkungan masyarakat dan terciptanya suasana madrasah yang nyaman.

2) Perolehan nilai yang tinggi pada kegiatan UASBN, dan UAMBN.

3) Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama

bidang agama, sains dan matematika.

4) Prestasi yang membanggakan dalam setiap lomba.

5) Menjadi cermin dan tauladan dalam kebersihan dan penghijauan

madrasah.

Tujuan madrasah kami tersebut secara bertahap akan dimonitoring,

dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Madrasah Ibtidaiyah yang dibakukan

secara nasional sebagai berikut:

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

45

1) Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam

kehidupan.

2) Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan

memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.

3) Berpikir secara logis, kritis dan kreatif, inovatif dalam memecahkan

masalah, serta berkomunikasi melalui berbagai media.

4) Menyenangi dan menghargai seni.

5) Menjalankan pola hidup bersih, bugar dan sehat.

6) Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga

terhadap bangsa dan tanah air.

c. Guru dan Tenaga Kependidikan

Guru dan tenaga kependidikan di MI Unwaanunnajah berjumlah 17 orang

termasuk kepala sekolah. Tenaga guru dan kependidikan di MI Unwaanunnajah

merupakan tenaga profesional yang rata-rata telah menempuh jenjang strata

satu (S1), akan tetapi hanya 3 orang yang belum menempuh jenjang strata satu

(S1).

Tabel 4.1

Data Guru Kependidikan MI Unwaanunnajah

NIP/NIGNP Nama Lengkap Jabatan

111236740008020004 Sanijah, S.Pd.I Kepala Sekolah

196612112007011032 Romelih, S.Pd Guru Kelas VI

196612112007011032 Maryanih, S.Pd Guru Kelas I A

111236740008090009 Achmad Hidayat Administrasi

111236740008320005 Siti Haroh, S.Pd Guru Kelas IV

197704212007012030 Siti Maisaroh, S.Pd Guru Kelas II A

111236740008320015 Evi Fitrya, S.Pd.I Guru Kelas III

111236740008240013 M. Ali Imron, S.Pd.I Guru Olah Raga

111236740008320011 Siti Aliyah, S.Pd.I Guru Kelas II B

111236740008320014 Siti Jubaidah, S.Pd Guru Kelas V

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

46

NIP/NIGNP Nama Lengkap Jabatan

111236740008320019 Kusnandar, Amd Guru Komputer

111236740008320017 Lina Andriyani Asisten Guru

111236740008320024 Triyana, S.Pd.I Guru Kelas I B

111236740008320025 Siti Rodiah, S.Pd.I Guru Bidang Studi

Akidah Akhlak

111236740008320026 Dimas Mahfudzo Guru Bidang Studi

Bahasa Arab

Sandi Penjaga dan bag.

Kebersihan

Wati Penjaga dan bag.

Kebersihan

d. Data Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Unwaanunnajah

Adapun data siswa siswi Madrasah Ibtidaiyah Unwaanunnajah meliputi:

Tabel 4.2 Data Siswa Tahun Pelajaran 2014/2015

Kelas Jumlah Siswa Jumlah Rombel

I 59 2

II 54 2

III 40 1

IV 37 1

V 36 1

VI 31 1

Jumlah 257 8

Berdasarkan tabel, Siswa siswi MI Unwaanunnajah berjumlah 257 pada

tahun ajaran 2014-2015. Adapun jumlah rombel kelas sebanyak 8 kelas.

e. Ekstra Kulikuler

Kegiatan ekstrakulikuler yang dikembangkan di MI Unwaanunnjah yaitu

kegiatan Pramuka, marawis, angklung, matematika gasing (gampang asik dan

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

47

menyenangkan), sains IPA, dan Tahsinul Qur’an. Di sekolah tersebut

menjadikan Pramuka sebagai ekstrakulikuler wajib yang harus diikuti oleh

seluruh siswa di MI Unwaanunnajah pada tiap hari Rabu.

2. Kegiatan pra penelitian

Penelitian ini dimulai dengan melakukan pra penelitian di kelas V MI

Unwaanunnajah. Pertama, menggali informasi secara mendalam dengan guru

mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua, observasi proses pembelajaran

Bahasa Indonesia di dalam kelas. Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui

kondisi siswa dan gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan

masalah-masalah yang dihadapi. Sekolah MI Unwaanunnajah menetapkan

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 70 untuk mata pelajaran Bahasa

Indonesia kelas V. kegiatan belajar mengajar di MI Unwanunnajah dilakukan

pada pukul 07.00 sampai dengan 14.00 WIB.

Tabel 4.3 Jadwal Pelajaran Bahasa Indonesia

Kelas Hari Jam ke- Waktu

V (Lima) Selasa 1 07.30-09.30

Rabu 2 08.20-09.30

Kelas yang dijadikan objek penelitian di MI Unwaanunnajah yaitu pada

kelas V yang berjumlah 36 siswa, terdiri dari 21 laki-laki dan 15 perempuan.

Dalam perbincangan dengan guru Bahasa Indonesia terungkap bahwa :

a. Siswa kelas V berasal dari beragam latar belakang yang memiliki dialek

bahasa ibu yang berbeda-beda sesuai asal sukunya. Hal ini menjadi

tantangan tersendiri dalam mengajarkan Bahasa Indonesia.

b. Distribusi buku paket yang tidak merata menghambat proses pembelajaran

dan juga penyampaian pengajaran menjadi kurang efektif.

c. Kapasitas kelas yang terlalu gemuk menjadi kendala dalam pengelolahan

kelas. Jumlah ideal dalam satu kelas sabanyak 28 siswa. Namun, jumlah

siswa di kelas V MI Unwaanunnajah sebanyak 36 siswa.

d. Banyak siswa yang mendapatkan nilai atau hasil belajar dibawah standar

KKM sekolah.

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

48

Sementara itu, penulis menemukan bahwa antusiasme para siswa terhadap

pelajaran Bahasa Indonesia tidak merata, disamping itu metode pembelajaran

yang digunakan kurang bervariasi sehingga siswa kurang bersemangat dan

menjadi jenuh serta kurang mandiri dalam melakukan latihan. hal lain yang

ditemukan yaitu masih banyak siswa yang bingung dalam memahami bacaan,

terlihat saat siswa menjawab soal yang ada di LKS, mereka tidak yakin akan

jawabannya.

3. Tindakan Pembelajaran Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pembelajaran siklus I ini terdiri dari 2 kali pertemuan dengan durasi 5 x

35 menit dipertemuan pertama dan 2 x 35 menit dipertemuan kedua. Materi

yang diajarkan pada siklus I ini adalah maksud dari gagasan utama, membaca

isi bacaan dengan kecepatan 75 kata per menit, menentukkan gagasan utama,

menjawab pertanyaan sesuai dengan isi teks yang dibaca, menjelaskan amanah

yang ada dalam bacaan.

Pada tahap perencanaan Siklus I peneliti membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) berbasis metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite,

Review). Peneliti juga mempersiapkan instrumen-instrumen penelitian, yaitu

lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru KBM, catatan lapangan, lembar

soal tes. perangkat lainnya yang disiapkan adalah bahan teks bacaan yang

berjudul diantaranya:”Mengunjungi Pasar Malam”, dan “Kesehatan

Lingkungan di Kampung Bajo” yang dijadikan sebagai bahan ajar.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dan didiskusikan

bersama guru Bahasa Indonesia kelas agar materi sesuai dengan kurikulum

yang telah ditetapkan di sekolah terebut.

Pada siklus I ini, peneliti memperkenalkan metode SQ3R (Survey,

Question, Read, Recite, Review) kepada subyek. Penelitian dilaksanakan di

kelas V yang berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 21 laki-laki dan 15

perempuan.

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

49

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus I ini terdiri dari 2 kali pertemuan dengan durasi 5 x 35

menit dipertemuan pertama dan 2 x 35 menit dipertemuan kedua. Adapun

uraian proses pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan ke- 1 (Selasa, 02 September 2014)

Kegiatan pembelajaran berlangsung selama (5x35) pelajaran dimulai

pada pukul 07.30-09.30 WIB. Jumlah siswa yang hadir saat itu sebanyak 30

siswa. Dan yang tidak hadir saat itu sebanyak 6 siswa.

Pada pertemuan pertama ini peneliti mulai menerapkan metode SQ3R

(Survey, Question, Read, Recite, Review). Materi yang dipelajari pada

pertemuan pertama adalah menjelaskan maksud gagasan utama, membaca isi

bacaan dengan kecepatan 75 kata per menit, dan menentukkan gagasan utama

dari teks bacaan “Mengunjungi Pasar Malam”.

Pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam dan membaca do’a.

untuk memfokuskan siswa peneliti menanyakan hari, tanggal, bulan dan

tahun saat itu serta menuliskannya di atas papan tulis. Peneliti juga

menyampaikan tujuan pembelajaran. Peneliti memberikan sedikit penjelasan

mengenai gagasan utama. Dalam penjelasan materi, peneliti juga

memberikan satu soal dan meminta siswa untuk menjawab bersama-sama.

Pada saat peneliti memberikan penjelasan, siswa terlihat sangat

memperhatikan. Kemudian, peneliti menyajikan materi dengan menggunakan

metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review).

Pelaksanaan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)

dimulai dengan membagikan teks bacaan pada setiap siswa. Untuk

mengkondisikan kelas tetap fokus, secara bersamaan peneliti membagikan

teks bacaan “Mengunjungi pasar malam” dan bertanya jawab mengenai pasar

malam yang ada disekitar lingkungan siswa. Siswa menjawab pertanyaan

serta menceritakan pasar malam yang ada disekitar lingkungan siswa.

Langkah pertama dalam pelaksanaan metode SQ3R, yaitu Survey. Siswa

diminta untuk mengamati bacaan dengan membaca bagian-bagian teks dan

isi bacaan sambil menggarisbawahi bagian-bagian yang penting dengan

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

50

teknik membaca cepat dengan kecepatan 75 kata per menit. peneliti

memberikan waktu selama 3 menit untuk melakukan survey.

Pada tahap kedua yaitu Question, siswa diminta untuk membuat

pertanyaan dari hasil pengamatan sebanyak 5 pertanyaan, termasuk

pertanyaan menentukkan gagasan utama. Masih ada beberapa siswa yang

mengalami kesulitan membuat pertanyaan, sehingga peneliti menjelaskan

terlebih dulu acuan membuat pertanyaan berdasarkan kata apa, siapa,

bagaimana, kapan, dan lain-lain. Selain itu, pada tahap ini peneliti juga

membimbing siswa.

Tahap ketiga Read, siswa membaca teks bacaan secara keseluruhan

dengan teliti, untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang mereka buat.

Tahap keempat Recite, siswa diminta untuk menulis jawabannya pada buku

tulis mereka masing-masing sesuai dengan pemahaman mereka sendiri.

Selanjutnya, peneliti meminta beberapa siswa membacakan jawaban-jawaban

yang telah mereka susun dengan menggunakan kalimat sendiri. Pada tahap

ini, peneliti meminta siswa lain untuk menanggapi jawaban yang dibacakan

oleh temannya.

Tahap terakhir Review, yaitu siswa diminta untuk memeriksa dan

meninjau ulang pertanyaan dan jawaban yang telah mereka susun. Setelah

siswa meninjau ulang, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya mengenai materi pelajaran.

Pada tahap penutup, peneliti membimbing siswa untuk menyimpulkan

materi yang telah dipelajari. Kemudian diakhir kegiatan pembelajaran,

dilakukan evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa pada materi yang

sudah dipelajari.

Setelah semua tahapan dilakukan, guru menilai pertanyaan dan jawaban

yang telah mereka buat. Dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan

membaca hamdalah serta mengucapkan salam.

Pada siklus ini, peneliti melihat siswa sangat antusias mengikuti proses

pembelajaran dan bisa dikatakan semua siswa ikut berperan aktif dalam

proses pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R (Survey, Question,

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

51

Read, Recite, Review). Namun, demikian, beberapa siswa ada yang belum

memahami isi teks bacaan dan enggan menjawab.

Pada pertemuan pertama ini proses pembelajaran dengan menggunakan

metode SQ3R belum terselesaikan, maka proses pembelajaran dilanjutkan

pada pertemuan kedua.

2) Pertemuan ke-2 (Rabu, 03 September 2014)

Pertemuan kedua berlangsung selama 2 x 35 dimulai pada pukul 08.20-

09.30 WIB. Siswa yang hadir pada pertemuan kedua ini sebanyak 33 siswa

dari 36 siswa. Materi pada pertemuan kedua adalah menjawab pertanyaan

sesuai dengan isi teks yang dibaca, menentukan gagasan utama pada suatu

paragraf dan amanat atau pesan yang telah dibaca.

Pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam, membaca basmallah

dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Sebelum memulai materi baru,

dengan teknik tanya jawab peneliti mencoba mengingatkan kembali materi

yang telah dipelajari (apersepsi). Pada saat Tanya jawab, sebagian besar

siswa menjawab walaupun masih ada beberapa siswa diam tidak menjawab

tetapi memperhatikan.

Sebelum memulai penjelasan, peneliti menjelaskan secara umum

mengenai lingkungan yang dibutuhkan bagi makhluk hidup, kemudian

peneliti bertanya kepada siswa mengenai upaya menciptakan lingkungan

sehat dan bersih. Peneliti juga bertanya mengenai dampak negatif lingkungan

yang tidak sehat dan tidak bersih. Kemudian, peneliti menjelaskan mengenai

gagasan utama paragraf dan gagasan penjelas paragraf serta memberikan

contoh. Setelah menjelaskan, peneliti membagikan teks bacaan mengenai

lingkungan yang berjudul “Kesehatan Lingkungan di Kampung Bajo”. Agar

siswa lebih paham dan mengerti materi yang telah dijelaskan sebelumnya.

Pelaksanaan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)

dimulai dengan mensurvey bacaan dan menggaris bawahi bagian-bagian

yang penting dari isi bacaan. Kemudian, tahap kedua siswa membuat 5

pertanyaan. Tahap ketiga, siswa membaca teks untuk mendapatkan

pemahaman. Kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama dengan didampingi

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

52

peneliti agar terkontrol dan sesuai waktu yang diharapkan. Kemudian, siswa

menjawab pertanyaan yang telah dibuat pada tahap kedua. Menentukkan

gagasan utama dan gagasan penjelas tiap paragraf. Pada tahap keempat,

beberapa siswa menguraikan hasil latihan mereka. Kemudian, satu persatu

siswa maju kedepan menentukkan gagasan utama dan gagasan penjelas.

Dalam kegiatan ini, peneliti menggunakan media berupa alat peraga. Pada

tahap terakhir, siswa memeriksa jawaban mereka.

Pada kegiatan penutup, peneliti melakukan tanya jawab kepada siswa

mengenai materi yang telah dipelajari bersama. Kemudian, peneliti

mengoreksi tugas siswa dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan

alhamdalah bersama-sama. Dalam waktu 70 menit siswa melakukan tahapan-

tahapan metode SQ3R (survey,question, read, recite, review) sama seperti

pertemuan pertama.

c. Tahap Pengamatan

1) Data Lembar Observasi

Tahap pengamatan pada siklus I ini dilakukan bersamaan dengan tahap

pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan proses pembelajaran Bahasa

Indonesia dengan metode SQ3R berlangsung dua kali pertemuan dikelas V

MI Unwaanunnajah. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 02

September 2014 pada jam 07.30-09.30 WIB, sedangkan untuk pertemuan

kedua dilaksanakan pada tanggal 03 September 2014 WIB pada jam 08.20 -

09.30 WIB.

Observer mengambil posisi duduk di belakang kelas agar

keberadaannya tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran. Observasi

ini difokuskan untuk mengetahui pelaksanaan yang dilaksanakan oleh guru

(peneliti), serta aktivitas siswa di dalam kelas. Dalam hal ini peneliti

menggunakan pedoman observasi terlampir sebagaimana terlampir.

Pada pelaksanaan proses pembelajaran Bahasa Indonesia, guru

mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti

proses pembelajaran seperti mengucap salam dan berdo’a bersama, siswa

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

53

pun menjawab salam dan berdo’a. Guru juga memberikan motivasi melalui

ice breaking “ Tepuk cek bum”. Cara tersebut cukup membantu dalam

memulai pembelajaran.

Selanjutnya, dilakukan pengukuran apersepsi untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa terhadap materi yang sudah diberikan dan

kaitannya dengan materi yang akan diberikan. Seluruh siswa menjawab

pertanyaan yang diajukan guru dengan penuh semangat. Kemudian, guru

menyampaikan tujuan dan indikator yang ingin dicapai dengan cara

menuliskannya dipapan tulis. Pada kegiatan tersebut terlihat siswa

memperhatikan dan mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan

guru dengan penuh rasa ingin tahu.

Proses kegiatan inti pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan

metode SQ3R dimulai dengan memberikan penjelasan materi yang

berkaitan dengan gagasan utama, dengan cara memberikan contoh paragraf

yang berisikan kalimat gagasan utama. Siswa memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan. Guru dan siswa saling

bertanya jawab kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mencatat. Langkah berikutnya adalah memberikan latihan kepada siswa

dengan tujuan agar lebih memahami materi yang disampaikan dengan

memberikan teks bacaan yang sudah disiapkan sebagai acuan dalam

latihan.

Selanjutnya, guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran melalui

metode SQ3R. Tahap pertama yaitu survey, guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk membaca cepat bacaan selama 3 menit. Hal ini dapat

dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4. 1 Aktivitas Mensurvey

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

54

Selama kegiatan tersebut siswa menggarisbawahi kalimat-kalimat

yang berkaitan dengan gagasan utama dan kalimat-kalimat untuk membuat

pertanyaan. Pada tahap kedua yaitu Question, siswa membuat pertanyaan

dari hasil survey mereka. Guru memberikan kesempatan dan membimbing

siswa dalam membuat pertanyaan. Guru memberikan acuan dalam

membuat pertanyaan untuk mempermudah siswa. Adapun hasil gambar

pada langkah kedua dapat dilihat dibawah ini

Gambar 4. 2 Aktivitas Membuat Pertanyaan

Pada tahap ketiga yaitu Read, guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk membaca seluruh teks guna menemukan jawaban pertanyaan

yang telah mereka buat. Berikut hasil gambar yang diperoleh.

Gambar 4. 3 Aktivitas Membaca

Kemudian siswa diminta untuk mencatat jawaban atas pertanyaan

yang telah dibuat. Pada tahap ini masih terdapat siswa yang enggan

menjawab atau mencatat jawaban yang mereka buat. Hal tersebut terlihat

ketika guru melakukan penilaian pada tugas mereka yang dikumpulkan.

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

55

Pada tahap keempat yaitu Recite, Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk membacakan hasil tugas yang telah dikerjakan dengan

kalimat sendiri. Berikut hasil pengamatan yang didapat.

Gambar 4. 4 Aktivitas Ricite

Pada tahap recite, Masih banyak siswa yang malu untuk membacakan

hasil tugasnya didepan kelas. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi

guru dalam mengupayakan agar murid selalu percaya diri dalam

membacakan hasil tugasnya didepan kelas. Salah satu caranya adalah

dengan menunjuk siswa sesuai absen dan memberikan pujian atau nilai

yang bagus. Tindakan tersebut cukup efektif, siswa mulai membacakan

hasil tugasnya di depan kelas. Pada tahap ini guru juga memberikan

kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi. Sebagian siswa

menanggapi dan memperhatikan temannya.

Kemudian, tahap terakhir dalam penerapan metode SQ3R yaitu

Riview, Guru memberikan kesempatan siswa untuk mengkaji ulang

kesesuaian antara hal yang dipertanyakan dan jawaban dari teks bacaan.

Pada tahap ini siswa diberikan kesempatan untuk memperbaiki hasil

latihan.

Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengamati kesulitan

yang dihadapi siswa dalam penerapan metode SQ3R. Siswa tampak

antusias mengikuti pembelajaran. kemudian guru memberikan penilaian

yang dapat digunakan sebagai ukuran dalam melihat perkembangan siswa.

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

56

Sebagai tahap akhir, guru membimbing siswa untuk merumuskan

kesimpulan materi yang telah dipelajari. Hal ini berlaku pula untuk setiap

pelajaran lain. Lebih jauh dapat dilihat dalam lampiran sepuluh dan sebelas

yaitu hasil lembar observasi aktivitas siswa dan guru.

2) Data Hasil Tes

Peneliti melaksanakan Siklus I pada hari Selasa, tanggal 09 September

2014. Adapun siswa yang hadir saat itu sebanyak 36 siswa, hal ini berarti

semua siswa kelas V MI Unwaanunnajah hadir mengikuti tes siklus I.

Peneliti melakukan tes tersebut mulai pukul 08.00-09.00 WIB. Dibawah ini

merupakan hasil gambar ketika siswa sedang mengerjakan pos test siklus I.

Gambar 4. 5 Melaksanakan Postest Siklus I

Berdasarkan analisis data tes evaluasi pada akhir siklus I diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4. Hasil Belajar Tes Akhir Siklus I

No

Nama

Nilai KKM Nilai post test Keterangan

1 AS1 70 80 Tuntas

2 AS2 70 55 Belum Tuntas

3 AS3 70 60 Belum Tuntas

4 AS4 70 40 Belum Tuntas

5 AS5 70 85 Tuntas

6 AS6 70 80 Tuntas

7 AS7 70 75 Tuntas

8 AS8 70 75 Tuntas

9 AS9 70 85 Tuntas

10 AS10 70 55 Belum Tuntas

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

57

No

Nama

Nilai KKM Nilai post test Keterangan

11 AS11 70 85 Tuntas

12 AS12 70 75 Tuntas

13 AS13 70 80 Tuntas

14 AS14 70 85 Tuntas

15 AS15 70 45 Belum Tuntas

16 AS16 70 45 Belum Tuntas

17 AS17 70 50 Belum Tuntas

18 AS18 70 70 Tuntas

19 AS19 70 60 Belum Tuntas

20 AS20 70 75 Tuntas

21 AS21 70 70 Tuntas

22 AS22 70 45 Belum Tuntas

23 AS23 70 70 Tuntas

24 AS24 70 65 Belum Tuntas

25 AS25 70 80 Tuntas

26 AS26 70 85 Tuntas

27 AS27 70 65 Belum Tuntas

28 AS28 70 85 Tuntas

29 AS29 70 30 Belum Tuntas

30 AS30 70 85 Tuntas

31 AS31 70 85 Tuntas

32 AS32 70 80 Tuntas

33 AS33 70 75 Tuntas

34 AS34 70 60 Belum Tuntas

35 AS35 70 60 Belum Tuntas

36 AS36 70 85 Tuntas

Jumlah 2485

Rata-rata 69

Berdasarkan tabel penilaian hasil belajar siklus I di atas, diperoleh

rata-rata nilai siswa 69. Selanjutnya akan dijelaskan pada grafik perolehan

nilai siswa berikut ini.

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

58

Grafik 4.1. Perolehan Nilai Siswa Siklus I

Berdasarkan grafik perolehan nilai siswa di atas dapat dilihat bahwa

dari 36 siswa yang mengikuti tes akhir siklus I ada 1 orang siswa mendapat

nilai 30, 1 orang siswa mendapat nilai 40, 3 orang siswa mendapat nilai 45,

1 orang siswa mendapat nilai 50, 2 orang siswa mendapat nilai 55, 3 orang

siswa mendapat nilai 60, 2 orang siswa mendapat nilai 65, 3 orang siswa

mendapat nilai 70, 5 orang siswa mendapat nilai 75, 5 orang siswa

mendapat nilai 80, dan 9 orang siswa mendapat nilai 85.

3) Catatan Lapangan

Catatan lapangan siklus I ini dilaksanakan ketika proses pembelajaran

berlangsung. Tahap pencatatan lapangan ini dilakukan pada setiap

pertemuan oleh observer. Berdasarkan penilaian data lembar catatan

lapangan pada akhir siklus I diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Pertemuan ke-1 (Selasa, 02 September 2014)

Pada aspek kegiatan inti, pembelajaran sesuai dengan rencana

pembelajaran. Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya yang terkait dengan pelajaran yang dibahas. Guru

memberikan penjelasan mengenai acuan dasar membuat pertanyaan.

Siswa juga sangat antusias terhadap pembelajaran melalui metode

SQ3R.

45

50

55

60

65

70

75

80

85

4

1

2

4

2

3

5

5 9

0 20 40 60 80 100

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Nilai Jumlah orang Nilai

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

59

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan kolaborator melakukan refleksi terhadap hasil

dari analisis data dan seluruh pelaksanaan pembelajaran siklus I. Pada

pembelajaran dengan metode SQ3R siklus I ini masih terdapat kekurangan,

diantaranya:

1) Masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan membuat pertanyaan.

2) Masih terdapat siswa yang tidak memberikan jawaban yang benar.

3) Masih terdapat siswa yang belum berani mengemukakan pendapat

terhadap jawaban temannya.

4) Masih terdapat siswa yang hanya mampu membuat pertanyaan tetapi

tidak menemukan jawaban (pada sesi latihan).

5) Aspek bahan bacaan yang menurut siswa terbilang sulit untuk

dipahami, sehingga mempengaruhi langkah-langkah pembelajaran

metode SQ3R, seperti pada langkah membuat pertanyaan dan pada

langkah Recite. Hal tersebut dapat dikatakan siswa belum sering

dilatih membuat pertanyaan.

6) Masih ada 14 siswa yang nilainya di bawah KKM. Hal ini karena

mereka kurang serius mengerjakan tugas, kemampuan membaca yang

minim. Hal ini dimungkinkan karena kemampuan daya tangkap yang

minim.

7) Alokasi waktu dalam proses pembelajaran di pertemuan kedua tidak

mencukupi. Sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran terlihat terburu-

buru.

8) Guru tidak optimal dalam mengendalikan kondisi kelas agar fokus

dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil belajar serta refleksi yang dilakukan, maka untuk siklus

II perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran, diantaranya:

1) Perlu ditingkatkan bimbingan, perhatian serta arahan saat siswa

mengerjakan tugas agar kelas lebih kondusif.

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

60

2) Perlu ditingkatkan lagi dalam upaya memotivasi siswa untuk lebih aktif

dan lebih berani dalam mengungkapkan pendapat. Dengan cara

menunjuk siswa dan meminta pendapatnya.

3) Perlu lebih kreatif lagi memusatkan konsentrasi siswa dalam proses

pembelajaran dengan memberikan Ice Breaking atau berupa iyel-iyel.

4) Perlu diberi penegasan lagi bagi siswa yang gaduh dalam pembelajaran.

5) Guru memanfaatkan alokasi waktu yang tersedia secara efisien dengan

membagi antara materi uraian dengan latihan sesuai kebutuhan.

4. Tindakan Pembelajaran Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil tes siklus I, pada siklus II ini proses pembelajaran harus

lebih diarahkan. Guru harus lebih memberikan arahan secara jelas dan penuh

perhatian terhadap siswa. Guru pun harus lebih tegas mengkondisikan kelas.

Pengaturan waktu yang lebih efektif dan efisien seperti alokasi waktu untuk

menjelaskan materi dan mengerjakan latihan digunakan sesuai kebutuhan.

guru memberikan apresiasi terhadap siswa yang lebih aktif agar meningkat

keaktifan maupun prestasinya.

Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dari hasil

diskusi bersama guru Bahasa Indonesia, guna memperbaiki Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan hasil refleksi. Peneliti juga

menyiapkan instrumen-instrumen penelitian seperti lembar observasi kegiatan

guru dan siswa, soal tes untuk akhir siklus II, dan alat dokumentasi.

Pembelajaran pada siklus II ini terdiri dari 2 kali pertemuan dengan durasi

5 x 35 pada pertemuan pertama dan 2 x 35 pada pertemuan kedua. Pokok

bahasan yang diajarkan adalah menentukan tema, menentukan maksud kalimat

atau kata, menyimpulkan isi bacaan, dan mencatat hal-hal penting dalam teks

dengan metode SQ3R.

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

61

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan 2 kali pertemuan dengan durasi 5 x

35 pada pertemuan pertama dan 2 x 35 pada pertemuan kedua. Adapun uraian

proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan ke-1 (Selasa, 16 September 2014)

Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 5 x 35 menit dimulai pada

pukul 07.30-09.30 WIB. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 34 siswa, 2

siswa tidak hadir. Pada pertemuan pertama ini pokok bahasan yang

dipelajari adalah menentukan tema, dan menentukan maksud kalimat atau

kata.

Pada tahap kegiatan awal, peneliti melakukan kegiatan-kegiatan yang

sama seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya, mengucapkan salam dan

do’a serta menyampaikan tujuan pembelajaran. Peneliti memberikan dua

soal untuk mengetahui kemampuan awal siswa, dimana soal tersebut

merupakan sebuah contoh menentukan tema dan menentukan maksud

kalimat yang merupakan materi yang akan dibahas pada pertemuan pertama

ini. Setelah itu, peneliti menjelaskan mengenai tema melalui contoh tersebut.

Peneliti juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi tersebut.

Pelaksanaan metode SQ3R dimulai dengan bertanya jawab mengenai

tanaman, menanam tanaman, dan merawat tanaman serta manfaat tanaman

yang ada dilingkungan rumah siswa. Kemudian, peneliti meminta siswa

untuk menjawab gambar tanaman yang peneliti tunjukkan. Siswa menjawab

dengan tepat. Kemudian, peneliti membagikan teks bacaan “Menanam

kangkung”.

Pada tahap survey, siswa membaca cepat dengan durasi waktu 3 menit.

Pada tahap ini siswa juga menggarisbawahi bagian-bagian yang menurut

mereka penting. Penelitipun membimbing dan memperhatikan kegiatan

mereka agar tetap fokus membaca dan sesuai waktu yang ditentukan.

Tahap Question, siswa membuat 5 pertanyaan. Peneliti terus

mengarahkan dan membimbing mereka agar membuat pertanyaan dengan

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

62

benar dan tepat. Siswa pun bertanya kepada peneliti mengenai kesulitan

mereka. Saat proses pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang

gaduh, sehingga peneliti memberikan iyel-iyel setiap kali suasana kelas

mulai gaduh. Namun, ternyata tidak bertahan lama taktik tersebut.

penelitipun memberikan penegasan kepada siswa yang melakukan

kegaduhan. Proses pembelajaran pun sesuai harapan.

Pada saat melakukan recite, masih banyak siswa yang belum percaya

diri untuk membacakan hasil latihan yang mereka kerjakan. Namun, hingga

akhirnya ada siswa yang berani untuk membacakan hasil latihannya di depan

kelas dengan memanggil namanya sesuai absen. Kemudian, siswa yang lain

memberanikan diri membacakan dengan penuh percaya diri dan begitu

seterusnya hingga waktu pada tahap ini berakhir. Pembelajaran pun berjalan

sesuai harapan.

2) Pertemuan ke-2 (Rabu, 17 September 2014)

Pertemuan kedua berlangsung selama 2 x 35 menit, dimulai pada pukul

08.20-09.30 WIB. Semua siswa kelas V MI Unwanunnajah hadir yang

berjumlah 36 siswa. Pokok bahasan pada pertemuan kedua adalah

menyimpulkan dan mencatat hal-hal penting yang ada di teks bacaan.

Pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam, membaca basmallah

dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Sebelum memulai materi baru,

dengan teknik tanya jawab peneliti mencoba mengingatkan kembali materi

yang telah dipelajari. Pada saat tanya jawab, sebagian besar siswa menjawab

pertanyaan dengan tepat. Hal ini berarti siswa memahami materi yang

dipelajari sebelumnya.

Pelaksanaan metode SQ3R dimulai dengan memberikan sedikit

penjelasan mengenai sensus penduduk. Pada tahap ini, siswa dan peneliti

bertanya jawab mengenai sensus penduduk. Kemudian, peneliti

membagikan teks bacaan “Sensus penduduk”.

Untuk lebih semangat lagi dalam mengikuti pembelajaran, peneliti

memotivasi siswa dengan memberikan iyel-iyel. Siswapun merespon dengan

antusias. Pada saat membuat pertanyaan siswa tidak terlalu banyak bertanya

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

63

mengenai kesulitan mereka dalam membuat pertanyaan. Siswa juga

mengerjakan semua tugas yang diperintahkan. Hal ini dapat dikatakan siswa

sudah mulai terbiasa dengan kegiatan ini. Siswa sangat antusias mengikuti

pembelajaran.

Siswa membacakan hasil tugas yang dikerjakan. Setelah selesai, peneliti

meminta siswa untuk menyimpulkan isi bacaan yang telah dibaca dan

mencatat hal-hal penting pada isi bacaan yang telah dibaca. Peneliti bersama

siswa membahas jawaban yang mereka catat. Kemudian peneliti mengakhiri

pembelajaran dengan masing-masing siswa mengumpulkan soal evaluasi

yang diberikan peneliti.

c. Tahap Pengamatan

1) Data Hasil Pengamatan

Observasi pada siklus II dilaksanakan saat pembelajaran Bahasa

Indonesia dengan metode SQ3R yang berlangsung selama 2 pertemuan.

Siklus II ini dilaksanakan dikelas pada tanggal 16 September 2014 pukul

07.00-09.30 WIB, sedangkan pertemuan kedua pada tanggal 17 September

2014 pukul 08.20-09.30 WIB.

Pada siklus ini suasana lebih tenang dan teratur. Siswa mulai terbiasa

dengan pembelajaran yang menggunakan metode SQ3R. Minat, peran aktif

dan rasa percaya diri siswa mulai terbangun, terutama saat membuat

pertanyaan siswa sudah mulai terbiasa dengan latihan-latihan membuat

pertanyaan dan mencatat jawaban. Dibawah ini merupakan hasil gambar

yang diperoleh ketika pembelajaran berlangsung.

Gambar 4. 6 Kegiatan Apersepsi Gambar 4.7 Aktivitas Membaca

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

64

Gambar 4.8 Aktivitas Membuat Pertanyaan

Hal tersebut juga berpengaruh pada penggunaan media yang dilakukan

pada siklus II ini. Media yang digunakan pada siklus II ini selain teks bacaan

guru juga menggunakan media gambar, agar siswa lebih terfokus dan aktif.

Siswa sangat percaya diri membacakan hasil tugasnya. siswa lain

memperhatikan dan menanggapi. Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah

ini.

Gambar 4.9 Aktivitas Ricite

Hal ini berbeda dengan siklus I, sebagian besar siswa dapat

menggunakan waktu dengan efektif dan efisien. Mereka dapat

menyelesaikan kegiatan berupa membuat pertanyaan, membaca dan

mencatat jawaban dengan tepat waktu. Lebih jauh dapat dilihat dalam

lampiran sepuluh dan sebelas yaitu hasil lembar observasi aktivitas siswa

dan guru.

2) Data Hasil Tes

Peneliti melaksanakan Siklus II pada pertemuan ketiga hari Selasa,

tanggal 23 September 2014. Adapun siswa yang hadir saat itu sebanyak 36

siswa, hal ini berarti semua siswa kelas V MI Unwaanunnajah hadir

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

65

mengikuti tes siklus II. Peneliti melakukan tes tersebut mulai pukul 07.30-

09.00 WIB. Dibawah ini merupakan hasil gambar pelaksanaan tes siklus II.

Gambar 4.10. Melaksanakan Pos test Siklus II

Berdasarkan analisis data tes evaluasi pada akhir siklus II diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 4.5. Hasil Belajar Tes Akhir Siklus II

No

Nama

Nilai KKM Nilai post test Keterangan

1 AS1 70 95 Tuntas

2 AS2 70 70 Tuntas

3 AS3 70 70 Tuntas

4 AS4 70 75 Tuntas

5 AS5 70 90 Tuntas

6 AS6 70 80 Tuntas

7 AS7 70 70 Tuntas

8 AS8 70 85 Tuntas

9 AS9 70 85 Tuntas

10 AS10 70 70 Tuntas

11 AS11 70 95 Tuntas

12 AS12 70 75 Tuntas

13 AS13 70 75 Tuntas

14 AS14 70 90 Tuntas

15 AS15 70 85 Tuntas

16 AS16 70 70 Tuntas

17 AS17 70 70 Tuntas

18 AS18 70 85 Tuntas

19 AS19 70 70 Tuntas

20 AS20 70 70 Tuntas

21 AS21 70 95 Tuntas

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

66

No

Nama

Nilai KKM Nilai post test Keterangan

22 AS22 70 70 Tuntas

23 AS23 70 70 Tuntas

24 AS24 70 80 Tuntas

25 AS25 70 85 Tuntas

26 AS26 70 95 Tuntas

27 AS27 70 80 Tuntas

28 AS28 70 85 Tuntas

29 AS29 70 70 Tuntas

30 AS30 70 75 Tuntas

31 AS31 70 90 Tuntas

32 AS32 70 95 Tuntas

33 AS33 70 70 Tuntas

34 AS34 70 80 Tuntas

35 AS35 70 80 Tuntas

36 AS36 70 85 Tuntas

Jumlah 2880

Rata-rata 80

Berdasarkan tabel penilaian hasil belajar siklus II di atas, diperoleh

rata-rata nilai siswa 80. Selanjutnya akan dijelaskan pada grafik perolehan

nilai siswa berikut ini.

Grafik 4.2 Perolehan Nilai Siswa Siklus II

70

75

80

85

90

95

12

4

5

7

3

5

0 20 40 60 80 100

1

2

3

4

5

6

Nilai Jumlah Orang Nilai

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

67

Berdasarkan grafik perolehan nilai siswa di atas dapat dilihat bahwa

dari 36 siswa yang mengikuti tes akhir siklus II ada 12 orang siswa

mendapat nilai 70, 4 orang siswa mendapat nilai 75, 5 orang siswa mendapat

nilai 80, 7 orang siswa mendapat nilai 85, 3 orang siswa mendapat nilai 90,

dan 5 orang siswa mendapat nilai 95.

Tabel 4.6. Statistik Deskripsi Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Statistik Deskripsi

Hasil Nilai Belajar

Siklus I Siklus II

Nilai tertinggi 85 95

Nilai terendah 30 70

Rata-rata nilai 69 80

Jumlah siswa yang belum tuntas belajar 14 0

Jumlah siswa yang tuntas belajar 22 36

Persentase Ketuntasan 61% 100%

Nilai KKM 70 70

3) Catatan Lapangan

Catatan lapangan siklus II ini dilaksanakan ketika proses pembelajaran

berlangsung. Tahap pencatatan lapangan ini dilakukan pada setiap

pertemuan oleh observer. Berdasarkan penilaian data lembar catatan

lapangan pada akhir siklus II diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Pertemuan ke-1 (Selasa, 16 September 2014)

Sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan, guru bersama siswa

membaca Al-Qur’an Juz 30 selama setengah jam dimulai pukul 07.00-

07.30 WIB. Pada tahap kegiatan awal. Banyak siswa yang gaduh, namun

guru segera memusatkan konsentrasi siswa dengan cukup baik. Siswa

mengikuti pembelajaran dengan baik dan antusias, seperti pada tahap

Read, siswa membaca sambil menggarisbawahi isi atau kalimat bacaan

yang menurut mereka penting. Guru memberikan penjelasan mengenai

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

68

acuan dasar membuat pertanyaan. Kegiatan pembelajaran pun berjalan

sesuai rencana.

b) Pertemua ke-2 (Rabu, 17 September 2014)

Pada tahap kegiatan awal, siswa belum siap menerima pelajaran dan

guru menenangkan siswa dengan bernyanyi. Pada tahap inti, guru

menunjukkan gambar berupa tanaman kepada siswa agar siswa lebih

fokus, sehingga siswa dapat mengikuti arahan guru dengan baik dan

pembelajaran pun sesuai rencana.

d. Tahap Refeleksi

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran metode yang digunakan guru

pada setiap tindakan pembelajaran telah sesuai yaitu metode pembelajaran

SQ3R. Dalam pembelajaran ini, semua tahapan dan langkah-langkahnya

sudah sesuai dengan baik.

Hal tersebut didasarkan pada pengamatan selama proses pembelajaran

yang tercatat dalam lembar observasi terhadap penerapan metode

pembelajaran SQ3R. Hasil tes belajar keterampilan membaca pemahaman

siswa siklus II menunjukkan hasil yang lebih baik yaitu dalam rentang nilai

70-95.

B. Analisis Data dan Pembahasan

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari

berbagai sumber baik tes maupun non tes. Diantaranya sebagai berikut:

1. Data Hasil Observasi Pembelajaran

Indikator ketercapaian hasil belajar dalam penelitian ini adalah apabila

lembar observasi aktifitas mengajar guru dan aktifitas belajar siswa selama dua

siklus telah menunjukkan kategori baik pada setiap aspek yang diamati. Berikut

penjelasan dan uraiannya.

Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

69

a. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

Dalam lampiran sebelas, diperoleh gambaran mengenai penilaian terhadap

peran aktif siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan

metode SQ3R. Berikut adalah uraian penilaian secara lengkap.

1) Pada pertemuan pertama, siswa kurang mengerti tentang langkah-langkah

pembelajaran melalui penerapan metode SQ3R, karena siswa belum

terbiasa menerapkan metode SQ3R. Terutama dalam membuat pertanyaan,

siswa selalu bertanya kepada guru mengenai langkah tersebut. Hal ini dapat

dilihat pada lampiran sebelas nomor 7 dan 9.

Sebagian siswa enggan mencatat jawaban pertanyaannya. Hal ini terlihat

ketika guru melakukan penilaian pada tugas yang dikumpulkan. Dapat

dilihat pada lampiran nomor 11.

Pada tahap memeriksa ulang kesesuaian antara hal yang dipertanyakan dan

jawaban dari teks bacaan mendapatkan kategori kurang baik. hal ini

disebabkan karena siswa enggan memeriksa dan memperbaiki pertanyaan

dan jawaban. Hal tersebut terlihat ketika guru melakukan penilaian tugas

yang dikumpulkan. Sehingga masih banyak siswa yang tidak mendapatkan

nilai yang cukup baik.

2) Pada pertemuan kedua, tidak semua siswa yang menjawab pertanyaan guru

(apersepsi), Siswa juga kurang memperhatikan dan mendengarkan tujuan

pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut terjadi karena

siswa masih terlihat belum siap menerima pelajaran. Disamping itu juga,

masih banyak siswa yang tidak memberikan pendapatnya terhadap jawaban

siswa lain. Hal ini berarti proses pembelajaran Bahasa Indonesia melalui

penerapan metode SQ3R perlu ditingkatkan.

b. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II

Berdasarkan lampiran tujuh, diperoleh gambaran mengenai penilaian

terhadap proses keaktifan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui

penerapan metode SQ3R. Berikut adalah uraian penilaian secara lengkap.

Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

70

Pelaksanaan siklus II sudah berlangsung dengan baik, dalam arti secara

umum segala kekurangan yang terdapat dalam proses pembelajaran Bahasa

Indonesia melalui penerapan metode SQ3R telah dapat diatasi. Siswa telah

melaksanakan langkah-langkah penerapan metode SQ3R dengan baik karena

sudah terbiasa dengan kegiatan tersebut. Siswa dapat membuat pertanyaan

dengan baik. Terbukti ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa

menyelesaikan tahapan tersebut sesuai waktu yang disediakan. Siswa juga

memeriksa ulang jawaban dan pertanyaan mereka dengan baik. hal ini terbukti

ketika guru melakukan penilaian tugas, rata-rata siswa mendapatkan nilai cukup

baik.

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan diatas, proses pembelajaran

Bahasa Indonesia melalui penerapan metode SQ3R di kelas V MI

Unwaanunnajah sudah memenuhi kriteria yang tercantum pada lampiran sebelas

yaitu secara umum sudah memenuhi harapan.

c. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru

Pada siklus I belum semua aspek menunjukkan kategori baik. Aspek

tersebut yaitu penggunaan bahasa yang disampaikan guru sulit dipahami siswa.

Dalam artian guru sudah berusaha menggunakan Bahasa Indonesia yang baku

dan beberapa istilah. Hal ini mungkin yang menjadi penyebab. Kemudian dalam

penggunaan media dianggap kurang atraktif, lebih banyak menggunakan teks

saja tetapi tidak menggunakan media visual. Secara umum, penggunaan media

visual akan sangat membantu daya tarik materi pelajaran untuk diperhatikan

oleh siswa.

Adapun aspek yang sudah memenuhi kriteria adalah pada awal

pembelajaran guru mengkondisikan siswa dengan ice breaking yang

menyenangkan. guru menguji apersepsi siswa untuk mengetahui pamahaman

awal mereka. Setelah menyampaikan tujuan materi pembelajaran kemudian

dijelaskan langkah-langkah metode SQ3R. Pada tahap selanjutnya, guru

memberikan kesempatan siswa untuk menerapkan metode tersebut. sebagian

siswa kemudian menyadari bahwa ternyata secara tidak langsung mereka pernah

Page 88: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

71

menerapkan metode tersebut kendati tidak secara sistematis dan tidak pula

mengenal istilah SQ3R tersebut. Hal ini menjadikan penyampain metode SQ3R

menjadi lebih mudah.

Akan tetapi, pada tahap question masih terdapat sejumlah siswa yang tidak

begitu cekatan membuat pertanyaan. Hal ini lebih dimungkinkan karena

kurangnya latihan dan minimnya bahan bacaan. Situasi tersebut umum terjadi

walaupun disadari tetapi selalu luput dari perhatian.

Kendala lain yaitu pada tahap membaca, siswa mengulang-ulang kata yang

sudah dibaca, menunjuk kata satu persatu dan masih ada yang membaca dengan

bersuara atau menggerakkan bibirnya. Dalam menentukan gagasan utama dan

kalimat penjelas siswa masih ragu-ragu. Hal ini lebih disebabkan karena kurang

konsentrasi dalam memahami bacaan dan siswa cenderung tidak mempunyai

minat untuk membaca. Hal ini terlihat ketika pertemuan selanjutnya siswa acuh

tak acuh terhadap proses pembelajaran, siswa mengeluh ketika diminta untuk

membaca.

Disamping itu, pada tahap recite. masih terdapat siswa yang malu-malu

maju kedepan untuk mengungkapkan pendapat hasil latihan yang telah

dikerjakan, dari 36 siswa hanya 5 orang siswa yang lebih percaya diri untuk

tampil di depan kelas. Hal ini menjadi tantangan bagi guru untuk selalu

memberikan motivasi agar siswa lebih percaya diri.

Pada pertemuan kedua, guru memperbaiki aspek penjelasan materi. Guru

menggunakan bahasa yang lebih sederhana agar siswa lebih paham menerima

penyampaian materi dari guru. Pada tahap membaca guru selalu mengingatkan

dan menyampaikan kepada siswa cara-cara membaca cepat seperti membaca

dalam hati, hanya mata saja yang bergerak dan harus konsentrasi. Sebagai

pendukung guru menggunakan alat peraga berbentuk kartu. Media tersebut

ternyata cukup membuat siswa antusias, terlihat dari besarnya keinginan siswa

untuk memegang dan menggunakannya. Ini dapat dijadikan bukti bahwa

penggunaan alat peraga sangat efektif, apalagi bila dibuat lebih atraktif dan

bervariasi.

Page 89: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

72

Pada siklus II, guru berupaya memperbaiki aspek yang telah dikaji pada

siklus I. Kondisi siswa lebih kondusif karena suasana kelas lebih mencair dan

siswa lebih siap mengikuti pembelajaran. Terbukti saat guru menguji apersepsi

siswa dan partisipasi siswa lebih meningkat. Pada saat digunakan alat peraga

visual, suasana pembelajaran menjadi lebih hidup dan menarik dan siswa lebih

mudah mendapat pemahaman.

Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa dalam melaksanakan

langkah-langkah metode SQ3R dengan batas waktu yang ditentukan. Hal ini

dimaksudkan agar penggunaan alokasi waktu yang disediakan lebih efektif dan

membuat siswa tebiasa dengan latihan-latihan yang diberikan.

d. Data Hasil Belajar

Nilai tes hasil belajar Bahasa Indonesia melalui penerapan metode SQ3R

(Survey, Question, Read, Ricite, Review) pada siklus I dan siklus II terdapat

adanya peningkatan. pada hasil belajar post test siklus I nilai tertinggi adalah 85

dan nilai terkecil adalah 30. Siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 22 siswa

dan 14 siswa diantaranya belum memenuhi nilai KKM. hal ini terjadi karena

kemampuan siswa dalam memahami bacaan masih minim, konsentrasi saat

pembelajaran kurang ditambah minimnya latihan.

Pada siklus I ditemukan beberapa siswa yang mencapai nilai di atas

ketuntasan, kelompok ini memang dikenal mempunyai intelegensi yang baik,

sedangkan siswa yang belum mencapai nilai KKM memang dibutuhkan

perhatian khusus melalui latihan yang cukup. Makin sering intensitas membaca

dapat meningkatkan kemampuan dalam mengajukan pertanyaan dan terlatih pula

menemukan gagasan utama, tema atau topik dan kesimpulan pada suatu bacaan.

Namun, pada hasil post test siklus II hampir seluruh siswa cukup memenuhi

nilai KKM yaitu sebanyak 36 siswa. Nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendah

adalah 70. Dikatakan demikian, karena indikator ketercapaian hasil belajar dalam

penelitian ini adalah jika seluruh siswa telah mencapai nilai KKM 70.

Page 90: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

73

Kemudian, pada siklus II menunjukkan nilai hasil belajar yang meningkat

11% dari siklus sebelumnya, rata-rata nilai tes akhir pada siklus I hanya 69

sedangkan rata-rata nilai tes akhir pada siklus II adalah 80.

Jika ditelaah lebih mendalam, perolehan nilai tersebut secara keseluruhan

hasil siklus I sampai hasil siklus II mengalami perubahan ke arah yang lebih

baik. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan dalam penelitian “Peningkatan

Keterampilan membaca pemahaman melalui penerapan metode SQ3R (Survey,

Question, Read, Recite, Review) pada siswa kelas V MI Unwaanunnajah” dapat

diterima khususnya pada tahun ajaran 2014/2015.

C. Hasil Penerapan Metode SQ3R

Berdasarkan hasil pengamatan tindakan pada siklus I dan II, metode SQ3R

berhasil diterapkan di kelas V MI Unwaanunnajah dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari hasil post test siklus I, II, dan

data lembar observasi proses pembelajaran yang dapat dilihat dalam lampiran

hasil penelitian.

Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan metode SQ3R, siswa

menjadi antusias mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia. Siswa juga lebih

memperhatikan penjelasan guru dan terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan SQ3R.

Dengan metode ini guru memfasilitasi dengan bahan-bahan pembelajaran.

Disisi lain, penelitian ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kinerja guru

dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dan menarik. Penerapan metode

SQ3R mampu meningkatkan kualitas proses pemahaman bahan bacaan khususnya

pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas V MI Unwaanunnajah. Hal ini dapat

dilihat pada saat siswa membuat pertanyaan, menjawab pertanyaan hingga

membacakan hasil latihan.

Page 91: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

74

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran Bahasa Indonesia pada

siswa kelas V MI Unwaanunnajah. Hal tersebut terlihat pada hasil

aktivitas guru dan siswa pada siklus I dan siklus II.

a. Siswa lebih aktif dan tertarik dengan proses pembelajaran Bahasa

Indonesia melalui metode SQ3R dan media visual.

b. Siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

c. Perhatian dan motivasi siswa juga lebih meningkat terhadap

pembelajaran Bahasa Indonesia.

2. Adanya peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V

MI Unwaanunnajah melalui penerapan metode SQ3R. Hal ini dibuktikan

dari adanya peningkatan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar

69 dan siklus II sebesar 83. Pada siklus I ditemukan bahwa dari 36 siswa

yang mengikuti tes siklus I, terdapat 22 siswa mencapai nilai KKM dan

14 orang siswa belum mencapai nilai KKM. Sedangkan pada siklus II

mengalami peningkatan yang menunjukkan seluruh siswa telah mencapai

nilai KKM yaitu 70.

B. Saran

Berdasakan hasil simpulan di atas diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan bagi pengembangan pelajaran, khususnya pelajaran Bahasa

Indonesia, dapat disampaikan antara lain:

1. Bagi sekolah:

a. Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran dalam

meningkatkan mutu pembelajaran khususnya mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

Page 92: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

75

b. Pihak sekolah diharapkan meningkatkan sarana dan prasarana yang

dapat mendukung proses pembelajaran.

c. Pihak sekolah diharapkan selalu menambah koleksi buku

perpustakaan.

d. Pihak sekolah diharapkan selalu menjaga iklim pembelajaran yang

kondusif.

2. Bagi guru:

a. Guru dapat menggunakan metode SQ3R sebagai metode alternatif

untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman.

b. Guru diharapkan selalu meningkatkan kreatifitas dan menggunakan

metode yang lebih beragam dalam pembelajaran.

3. Bagi siswa :

a. Meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa dalam

pelajaran Bahasa Indonesia.

b. Memperbanyak kegiatan membaca untuk melatih kemampuan

membaca pemahaman dan memperkaya kosakata serta memperoleh

pengetahuan yang lebih luas.

c. Memanfaatkan sarana perpustakaan yang ada secara maksimal.

Page 93: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

76

DAFTAR PUSTAKA

A, Alek dan Achmad H.P. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:

Kencana, cet 1. 2010.

Ali, Muhammad. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensido, cet.3. 2007.

A.M, Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:PT. Raja

Grafindo Persada, cet ke-19. 2011.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

edisi 2. 2012.

Asep Hernawan, dkk. Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI

PRESS. 2007.

Basleman, Anisah dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya. 2011.

Cahyani, Isah dan Hodijah. Kemampuan Berbahasa di SD. Edisi 1. Bandung: UPI

PRESS. 2007.

Chaer, Abdul. Psikolonguistik:Kajian Teoritik. Jakarta: Rineka Cipta, cet 2.2009.

Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga,

cet. Ke-2. 2011.

Dimyati dan Mudjono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, cet 4.

2010.

Dardjowidjojo, Soejono. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa

Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, edisi 4. 2010.

Elfanani, Burhan. Penelitian Tindakan Kelas Kunci-Kunci Rahasia Agar Mudah

Melaksanakan PTK dan Menulis Laporan PTK untuk Guru Dosen dan

Mahasiswa. Yogyakrta: Araska, cet. 1, 2013.

Fathurrahman, Pupuh. dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui

Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: PT Refika

Aditama. 2009.

Faricha Alfin Afdila, dkk. Pengaruh Strategi SQ3R Terhadap Kemampuan

Membaca Kritis Siswa kelas VII SMP Negeri 3 Malang,

http://jurnalonline.um.ac.id/data. 2012.

Page 94: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

77

Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: Bumi Aksara, cet ke-4. 2005.

Hasibuan, J.J dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2010.

Iskandarwassid & Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa,. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, cet ke-3. 2011.

Jauharoti Alfin, dkk. Pembelajaran Bahasa Indonesia MI. Learning Assistence

Program for Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, edisi

1. 2009.

Kunandar. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, cet. Ke-2. 2013.

Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan

Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. 5. 2010.

Mellawati. Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan

MetodeSq3r.Jurnaluneshttp://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id.

Munadi, Yudi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gunung

Persada Press Jakarta. 2012.

Munasco. Bentuk Tes Formatif, Kualifikasi Guru dan Hasil Belajar Fisika Dengan

Mengontrol Kemampuan Awal. Jurnal Evaluasi Pendidikan. Vol 4, 2013.

Nadliri, dkk. Psikologi Belajar. Edisi pertama. Surabaya: Amanah Pustaka. 2009.

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.2003.

Rahayu, Minto. Bahasa Indoneisa di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo.

2007.

Rahim, Farida. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Edisi 2. Jakarta: Bumi

Aksara. 2009.

Rahman, Ahmad Saeful. Peningkatan Keterempilan Membaca Pemahaman

Cerpen dengan metode SQ3R Pada Siswa Kelas IX A Madrasah

Tsanawiyah (Mts) Mathla’ul Anwar 2 Bogor. Skripsi. Jakarta:

Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta. 2011. tidak

dipublikasikan.

Page 95: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

78

Rasmini, Novi dan Dadan Juanda. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di

Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS. 2007.

Saddhono, Kundharu dan Y. Slamet. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

(Teori dan Aplikasi). Bandung: Karya Putra Darwati. 2012.

Siregar, Siti Hazrina. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep

Permintaan dan Penawaran serta harga keseimbangan Melalui Metode

SQ3R di SMP Nusantara Plus Ciputat, skrips. Jakarta: Perpustakaan

Umum UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta. 2013. tidak dipublikasikan.

Siregar, Evelina dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia. 2010.

Soehendro, Bambang. Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

SD/MI. Jakarta Timur: BP. Dharma Bhakti Jakarta, cet 1. 2006.

Sudjana, Nana.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, cet 15. 2010.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, Cet.

XXIV. 2012.

Sugono, Dendi. Buku Praktis Bahasa Indonesia. Jilid 2. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional. Cet. V. 2008.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya, cet ke-9. 2013.

Syah, Muhibbin. Psikologi pendidikan suatu pendekatan baru. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2010.

Tihajar. Peningkatan Keterampilan Membaca Melalui Metode Membaca SQ3R

Pada Siswa Kelas V MIS Al-Arqom Sukaraja Bogor, skripsi. Jakarta:

Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta. 2013. tidak

dipublikasikan.

Trie Utami Hardianti Cahyana, dkk. Metode SQ3R Untuk Meningkatkan

Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Jerman.

http://jerman.upi.edu. 2013.

Warsiti, Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Konsep Dasar IPA Tentang

Tata Surya Dengan Menerapkam Metode SQ3R, jurnal pendidikan

http://jurnal.fkip.uns.ac.id.

Page 96: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

79

Widya Arta Pujana, dkk. Pengaruh Metode Pembelajaran SQ3R Terhadap

Keterampilan Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV,

e-Journal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan

PGSD Vol: 2 No: 1, 2014.

Y, Budinuryanta, dkk. Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas

Terbuka, cet. ke-2. 2008.

Page 97: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 98: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 99: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 100: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 101: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

LAMPIRAN 5

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

SATUAN PENDIDIKAN : MI Unwaanunnajah

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS/SE;j0MESTER : V / Ganjil

PERTEMUAN KE- : 1 (Satu)

ALOKASI WAKTU : 5 x 35 menit

STANDAR KOMPETENSI :

3. Memahami teks dengan membaca teks percakapan, membaca cepat 75 kata/menit, dan

membaca puisi.

I. KOMPETENSI DASAR

3.2. Menemukan gagasan utama suatu teks yang dibaca dengan kecepatan 75 kata per

menit.

II. INDIKATOR

3.2.1 Menjelaskan maksud gagasan utama.

3.2.2 Membaca isi bacaan dengan kecepatan 75 kata per menit.

3.2.3 Menentukkan gagasan utama.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Siswa dapat menjelaskan maksud gagasan utama.

Siswa dapat membaca isi bacaan dengan kecepatan 75 kata per menit.

Siswa dapat menentukan gagasan utama.

IV. MATERI PEMBELAJARAN :

A. Materi Pokok : Membaca teks “Mengunjungi Pasar Malam”

B. Uraian Materi : a. Maksud gagasan utama

Page 102: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

b. Membaca isi bacaan dengan cepat.

c. Menentukan gagasan utama

V. METODE PEMBELAJARAN : Tanya jawab, Ceramah, SQ3R (Survey. Question,

Read, Recite, Review), dan penugasan.

VI. NILAI KARAKTER SISWA :

1. Aktif

2. Kreatif

3. Berani.

4. Disiplin

5. Rasa ingin tahu

6. Percaya Diri

7. Kerjasama

8. Tanggap

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

A. Pendahuluan (Waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

karakter

Guru mengucapkan salam dengan ramah

kepada siswa ketika memasuki ruang

kelas.

Guru mengajak siswa berdo’a sebelum

memulai pembelajaran.

Guru menanyakan kabar siswa.

Guru bertanya kepada siswa dan menulis

di papan tulis mengenai tanggal, bulan

dan tahun sekarang untuk memfokuskan

siswa.

Guru melakukan kegiatan motivasi

melalui Ice Breaking.

Siswa menjawab salam.

Berdo’a.

Siswa menjawab.

Menjawab.

Melakukan instruksi

yang diberikan guru.

Berani.

Disiplin.

Aktif.

Percaya

diri.

Page 103: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

Guru bertanya :

“Anak-anak, apakah kalian suka

membaca ?”

“Bacaan apa saja yang pernah kalian

baca?”

“mengapa kalian suka membaca bacaan

tersebut?”

Guru menyampaikan indikator

pencapaian kompetensi yang diharapkan.

Menjawab pertanyaan

dan menyimak

penjelasan dari guru.

Mendengarkan

penjelasan guru.

B. Kegiatan Inti (Waktu 70 menit)

B.1 Eksplorasi (Waktu 40 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Guru memberikan penjelasan dan

bertanya jawab mengenai maksud

gagasan utama.

Guru menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran yang akan dilakukan

siswa melalui metode SQ3R (survey,

Question, Read, Recite, Review), yaitu :

Guru menugaskan siswa untuk

membaca cepat bacaan. Guru

memberikan waktu selama 3 menit.

Guru menugaskan siswa untuk

membuat beberapa pertanyaan yang

berhubungan dengan gagasan utama

yang ada dalam teks bacaan.

Guru mengarahkan siswa untuk

membaca secara intensif teks bacaan.

Mendengarkan,

bertanya jawab dan

mencatat.

Siswa memperhatikan

penjelasan guru.

Siswa membaca cepat

bacaan.

Menyimak dan

membuat pertanyaan.

Siswa membaca teks

secara mendalam.

Kerjasama

Aktif.

Rasa ingin

tahu

Percaya

diri.

Page 104: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

Guru memerintahkan siswa untuk

mencatat jawaban atas pertanyaan yang

telah dibuat yang berkaitan dengan

gagasan utama.

Mencatat jawaban.

B.2. Elaborasi (Waktu 30 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Guru meminta siswa membacakan hasil

latihan dengan kalimat sendiri.

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa lain untuk menanggapi.

Guru memerintahkan siswa untuk

mengkaji ulang kesesuaian antara hal

yang dipertanyakan dan jawaban dari

teks bacaan.

Membacakan hasil

latihan.

Memberikan

tanggapan.

Mengkaji ulang

kesesuaian antara hal

yang dipertanyakan dan

jawaban dari teks

bacaan.

Berani.

Aktif.

Percaya

diri.

Tanggap.

B.3. Konfirmasi (Waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Guru memberikan penguatan singkat

terkait materi yang telah dibahas.

Guru bersama siswa bertanya jawab

mengenai hal-hal yang belum dipahami

tentang gagasan utama.

Mendengarkan.

Bertanya.

Berani.

Aktif.

Percaya

diri.

Page 105: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

C. Penutup (Waktu 40 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Kesimpulan

Guru bersama siswa memberikan

kesimpulan dari semua materi yang

telah dipelajari.

Evaluasi

Guru memberikan post test kompetensi

hasil pembelajaran.

Refleksi

Guru dan siswa membahas jawaban

bersama-sama.

Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Mengakhiri pembelajaran dengan

membaca hamdalah, do’a dan salam.

Memberikan

kesimpulan.

Menjawab soal.

Membahas jawaban.

Mendengarkan.

Berdo’a.

Aktif.

Percaya

diri.

Disiplin.

VIII. SUMBER DAN MEDIA BELAJAR

A. Sumber Belajar

1. Buku paket penerbit Lin Dwi Eni Fadlih MI Kelas V (Lima).

2. Buku paket penerbit Erlangga Saya Senang Berbahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar

Kelas V.

B. Media Belajara :

1. Hand Out.

Page 106: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

IX. PENILAIAN

Indikator Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen/Soal

3.2.1. Menjelaskan maksud

gagasan utama.

3.2.2. Membaca isi bacaan

tentang “Mengunjungi

Pasar Malam” dengan

kecepatan 75 kata per

menit.

3.2.3. Menentukkan gagasan

utama pada teks bacaan

“Mengunjungi pasar

malam”.

Tes Tulis.

Tes Tulis.

Tes Tulis.

Essay.

Essay.

Essay.

1. Jelaskan apa yang

dimaksud gagasan

utama!

2. Kapan Dimas

sekeluarga liburan

ke desa Kakek?

3. Ke mana mereka

pergi berjalan-

jalan?

4. Kapan pasar

malam mulai

dibuka?

5. Berapa lama

mereka berada di

pasar malam?

6. Senangkah Dimas

pergi ke pasar

malam itu?

7. Tentukanlah

gagasan utama

pada teks bacaan

“Mengunjungi

pasar malam!”

Page 107: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

Format Kriteria Penilaian

No. Butir-butir Soal Kunci Jawaban Skor

1. Menurutmu, apa yang dimaksud

dengan gagasan utama?

Gagasan utama merupakan ide

pokok paragraf yang terdapat di

dalam kalimat utama. Gagasan

utama adalah gagasan yang

menjadi dasar pengembangan

suatu teks bacaan.

2

2. Kapan Dimas sekeluarga liburan ke

desa Kakek?

Akhir tahun lalu 1

3. Ke mana mereka pergi berjalan-jalan? Ke Pasar malam di alun-alun 1

4. Kapan pasar malam mulai dibuka? Mulai dibuka hari Minggu, 27

Juni

1

5. Berapa lama mereka berada di pasar

malam?

Hampir 3 jam 2

6. Senangkah Dimas pergi ke pasar

malam itu?

Iya, senang sekali 1

7. Menurutmu, bacaan itu menceritakan

tentang apa? Nah, jawabanmu itu

merupakan gagasan utama.

Berlibur ke rumah kakek

mengelilingi pasar malam.

2

Jumlah Skor Maksimal 10

CATATAN :

*Jumlah Skor = Jumlah Skor Maks x 10

Tangsel, ...................... 2014

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(Sanijah, S.Pd.I) (Anis Finalisa)

Page 108: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

LAMPIRAN

Uraian Materi

Sebelum membahas mengenai gagasan utama, terlebih dulu membahas kalimat utama.

Kalimat utama adalah sebuah kalimat yang diperjelas oleh kalimat-kalimat lain

dalam suatu paragraf. Dengan kata lain, kalimat utama adalah kalimat yang berisi gagasan

utama. Kalimat utama bisa terletak di awal paragraf, di akhir paragraf, di awal dan akhir

paragraf, atau di awal sampai akhir paragraf.

Setiap paragraf memiliki satu gagasan utama yang merupakan inti dari pemikiran dari

pokok pembahasan yang ada pada paragraf tersebut. Gagasan utama adalah gagasan yang

menjadi dasar pengembangan suatu teks bacaan. Gagasan utama merupakan ide pokok.

Fungsinya sebagai pokok, patokan atau dasar acuan suatu paragraf.

Selain gagasan utama, dalam paragraf terdapat gagasan penjelas. Gagasan penjelas

merupakan ide-ide tambahan yang berfungsi sebagai penjelas. kalimat penjelas adalah kalimat

yang berisi gagasan penjelas. Gagasan penjelas bisa berupa contoh-contoh, bukti-bukti, data-

data, fakta-fakta, penjabaran, detail, dan lain sebagainya yang digunakan untuk memperjelas

gagasan utama. Maka, gagasan utama paragraf dapat dikatakan sebagai gagasan yang terdapat di

dalam kalimat utama, yang diperjelas oleh gagasan penjelas, dan yang menjadi inti/pokok

pembahasan suatu paragraf. Kita dapat menemukan gagasan utama di awal paragraf, akhir

paragraph, atau di awal dan di akhir paragraf.

Contoh :

Rumah temanku sungguh mewah mengagumkan. Dinding-dinding rumah bagian dalam dihiasi

permata. Lantainya terbuat dari marmer. Pintu-pintu kamar terbuat dari emas. Meja kursi terbuat

dari bahan alumunium.

1. Gagasan utama paragraf di atas adalah rumah temanku sungguh mewah mengagumkan.

2. Gagasan penjelas paragraf di atas adalah Dinding-dinding rumah bagian dalam dihiasi

permata. Lantainya terbuat dari marmer. Pintu-pintu kamar terbuat dari emas. Meja kursi

terbuat dari bahan alumunium.

Page 109: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

Bacalah bacaan di bawah ini !

Mengunjungi Pasar Malam

Dimas tidak akan pernah melupakan liburannya akhir tahun lalu bersama keluarga. Waktu

itu, ia berlibur ke desa kakeknya.

Pada suatu sore, Dimas, Wita, Pak Bani, Kakek, dan Nenek pergi berjalan-jalan. Mereka

berjalan ke Pasar Malam di alun-alun.

“Ketika masih kecil, Ayah sering diajak ke Pasar Malam oleh Kakek-Nenekmu. Pasar malam

itu menjadi sarana hiburan yang murah dan meriah,”kata Pak Bani sebelum memasuki arena

Pasar Malam.

Mereka telah sampai di depan pintu gerbang arena Pasar Malam. Dimas berdiri paling depan.

Ia menunjuk papan yang dipajang diatas pintu masuk. Papan itu papan pengumuman.

“Bagaimana cara masuk arenanya, yah?” Tanya Dimas.

“Berapa harga karcis masuknya, yah? Tanya Wita pula.

“Coba kamu baca dulu pengumuman itu. Kamu nanti pasti tahu!” jawab Ayah.

Dimas membaca pengumuman yang ditujukan kepada pengunjung Pasar Malam.

Setelah membeli karcis, mereka pun masuk. Di dalam, orang sudah penuh sesak.

Tampaknya, seluruh warga desa ada di sana.

“Mengapa ada tata tertib, yah?” Tanya Dimas.

“Ya, agar pengunjung teratur, tertib, dan tidak berdesak-desakan. Pengunjung akan merasa

aman dan nyaman menikmati pasar malam, “jelas Ayah lebih lanjut.

“Bagaimana jika ada yang melanggar?”

“Pelanggannya akan berurusan dengan petugas keamanan atau pihak berwajib, “jawab Ayah.

“Kapan Pasar Malam ini mulai dibuka, Bu? Tanya Wita.

“Mulai dibuka hari Minggu, 27 Juni. Berakhirnya hari Minggu, 11 Juli,”Jawab Ibu.

Di pasar malam, ada berbagai permainan anak-anak, seperti komidi putar, kereta gantung,

kereta putar, dan sebagainya. Ada juga hiburan pentas musik yang diselingi lawak.

Dimasa dan Wita naik komidi putar, keduanya senang sekali. Bahkan, dimas sampai

berkhayal. Ia membayangkan dirinya sebagai seorang satria penunggang kuda yang gagah

berani.

Hampir tiga jam mereka mengelilingi Pasar Malam. Dimas dan Wita sangat senang. Mereka

pulang naik angkutan umum bersama-sama warga desa.

Page 110: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

SATUAN PENDIDIKAN : MI Unwaanunnajah

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS/SE;j0MESTER : V / Ganjil

PERTEMUAN KE- : II (Dua)

ALOKASI WAKTU : 3 x 35 menit

STANDAR KOMPETENSI :

3. Memahami teks dengan membaca teks percakapan, membaca cepat 75 kata/menit, dan

membaca puisi.

I. KOMPETENSI DASAR

3.2. Menemukan gagasan utama suatu teks yang dibaca dengan kecepatan 75 kata per

menit.

II. INDIKATOR

3.2.1. Menjawab pertanyaan sesuai dengan isi teks yang dibaca.

3.2.2. Menentukkan gagasan utama pada suatu paragraf

3.2.3. Menjelaskan amanah yang ada dalam bacaan.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan isi teks yang dibaca.

Siswa dapat menentukan gagasan utama pada suatu paragraf.

Siswa dapat menjelaskan amanah yang ada dalam bacaan.

IV. MATERI PEMBELAJARAN :

A. Materi Pokok : Membaca bacaan “Kesehatan Lingkungan di-

Kampung Bajo”

B. Uraian Materi : a. Menjawaab pertanyaan

b. Gagasan utama pada suatu paragraf.

Page 111: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

c. Amanah yang ada dalam bacaan.

V. METODE PEMBELAJARAN : Tanya jawab, Ceramah, SQ3R (Survey. Question,

Read, Recite, Review), dan penugasan.

VI. NILAI KARAKTER SISWA :

1. Aktif dan kreatif.

2. Rasa ingin tahu.

3. Kreatif

4. Berani.

5. Disiplin

6. Percaya Diri

7. Kerjasama

8. Tanggap

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

A. Pendahuluan (Waktu 5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

karakter

Guru mengucapkan salam dengan ramah

kepada siswa ketika memasuki ruang

kelas.

Guru mengajak siswa berdo’a sebelum

memulai pembelajaran.

Guru menanyakan kabar siswa.

Guru bertanya dan menulis di papan tulis

kepada siswa mengenai tanggal, bulan

dan tahun sekarang untuk memfokuskan

siswa.

Guru melakukan apersepsi.

Guru menyampaikan indikator

pencapaian kompetensi yang diharapkan.

Siswa menjawab salam.

Berdo’a.

Siswa menjawab.

Menjawab.

Menjawab pertanyaan .

Mendengarkan

penjelasan guru.

Berani.

Disiplin.

Aktif.

Percaya

diri.

Page 112: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

B. Kegiatan Inti (Waktu 50 menit)

B.1 Eksplorasi (Waktu 25 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Guru menjelaskan dan bertanya jawab

mengenai lingkungan.

Guru membagikan teks bacaan

mengenai “lingkungan”.

Guru menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran yang akan dilakukan

siswa melalui metode SQ3R (survey,

Question, Read, Recite, Review), yaitu :

Guru menugaskan siswa untuk

membaca cepat bacaan. Guru

memberikan waktu selama 3 menit.

Guru menugaskan siswa untuk

membuat beberapa pertanyaan yang

berhubungan dengan gagasan utama

yang ada dalam teks bacaan.

Guru mengarahkan siswa untuk

membaca secara intensif teks bacaan.

Guru memerintahkan siswa untuk

mencatat jawaban atas pertanyaan yang

telah dibuat yang berkaitan dengan

gagasan utama.

Mendengarkan,

bertanya jawab dan

mencatat.

Siswa memperhatikan

penjelasan guru.

Membaca cepat bacaan.

Membuat pertanyaan.

Siswa membaca teks

secara mendalam.

Mencatat jawaban.

Kerjasama

Aktif.

Rasa ingin

tahu

Percaya

diri.

Page 113: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

B.2. Elaborasi (Waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Guru meminta siswa membacakan hasil

latihan dengan kalimat sendiri.

Kemudian, guru meminta siswa untuk

menempelkan kartu yang berisikan

kalimat gagasan utama dan gagasan

penjelas.

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa lain untuk menanggapi.

Guru memerintahkan siswa untuk

mengkaji ulang kesesuaian antara hal

yang dipertanyakan dan jawaban dari

teks bacaan.

Membacakan hasil

latihan.

Siswa memilih dan

menempelkan kartu.

Memberikan

tanggapan.

mengkaji ulang

kesesuaian antara hal

yang dipertanyakan dan

jawaban dari teks

bacaan.

Berani.

Aktif.

Percaya

diri.

Tanggap.

B.3. Konfirmasi (Waktu 5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Guru memberikan penguatan singkat

terkait materi yang telah dibahas.

Guru bersama siswa bertanya jawab

mengenai hal-hal yang belum dipahami

tentang gagasan utama dan lingkungan.

Mendengarkan.

Bertanya.

Berani.

Aktif.

Percaya

diri.

Page 114: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

C. Penutup (Waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Kesimpulan

Guru bersama siswa memberikan

kesimpulan mengenai semua materi

yang telah dipelajari.

Evaluasi

Guru memberikan post test kompetensi

hasil pembelajaran.

Refleksi

Guru dan siswa membahas jawaban

bersama-sama.

Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Mengakhiri pembelajaran dengan

membaca hamdalah, do’a dan salam.

Memberikan

kesimpulan.

Menjawab soal.

Membahas jawaban.

Mendengarkan.

Berdo’a.

Aktif.

Percaya

diri.

Disiplin.

VIII. SUMBER DAN MEDIA BELAJAR

A. Sumber Belajar

Buku paket penerbit Erlangga Saya Senang Berbahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar

Kelas V.

H. Suyatno dkk, Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SD/MI Kelas V.

B. Media belajar

Gambus, paku mading dan kartu yang terbuat dari kertas karton.

Page 115: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

IX. PENILAIAN

Indikator Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen/Soal

2.2.1. Menjawab

pertanyaan

sesuai dengan

isi teks yang

dibaca.

Tes

Tulis.

Pilihan

Ganda.

1. Berdasarkan bacaan di atas,

salah satu masalah, pemerintah

kita adalah …..

a. Rendahnya tingkat

kesehatan masyarakat

b. Kemikinan warga

masyarakat Bajo

c. Pendidikan anak-anak

Bajo

d. Teknologi tepat guna bagi

warga Bajo

2. Pernyataan berikut ini yang

benar adalah…..

a. Kampong Bajo memiliki

taraf kesehatan lingkungan

yang rendah.

b. Seluruh kampung di

Kecamatan Kaledupa tidak

sehat.

c. Kecamatan Kaledupa

berada di Daerah

pegunungan.

d. Mata pencarian penduduk

Bajo adalah mengelolah

Page 116: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

2.2.2. Menentukkan

gagasan utama

pada teks

bacaan yang

Tes

Tulis.

Essay.

hutan.

3. Oleh karena kesulitan air

bersih, masyarakat bajo banyak

yang ….

a. Meminum air laut

b. Memasak dengan air laut.

c. Mandi dengan air laut.

d. Mengairi ladangnya dengan

air laut.

4. Salah satu kebiasaan warga

Bajo yang memperhatinkan

adalah ….

a. Hanya hidup dari laut.

b. Membuang sampah

sembarangan ke laut.

c. Merusak tanaman bakau.

d. Sehari-harinya hanya

makan berlauk ikan laut.

5. Selain dari hasil laut,

masyarakat Bajo mendapatkan

hasil dari ……

a. Bertenak unggas

b. Berladang

c. Kunjungan wisatawan

d. Bantuan dari para

pengusaha

6. Salah satu masalah pemerintah

kita adalah rendahnya tingkat

kesehatan masyarakat. Hal itu

dapat ditemukan, misalnya, di

Kampung Bajo, Kecamatan

Page 117: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

dibaca.

2.2.3. Menjelaskan

amanah yang ada

dalam bacaan

“Kesehatan

Lingkungan di

Kampung Bajo”.

Tes

Tulis.

Essay.

Kaledupa, kabupaten Buton,

Sulewesi Tenggara. Air tidak

tersedia dengan layak. Kondisi

rumah masih jauh dari standar

kesehatan. Sanitasi tidak

mendukung. Semua itu menjadi

indikasi rendahnya tingkat

kesehatan lingkungan atau

masyarakat Kampung Bajo.

Tentukanlah kalimat utama dan

gagasan utama pada paragraf di

atas !

7. Pencemaran yang disebabkan

ulah manusia membuat alam

tidak mampu kembali ke

kondisi semula. Alam menjadi

kehilangan kemampuan untuk

memurnikan pencemaran yang

terjadi. Plastik, DDT, detergen,

dan sebagainya semakin

memperparah pengruskan

alam.

Tentukanlah kalimat utama dan

gagasan utama pada paragraf di

atas!

8. Jelaskanlah amanah yang ada

dalam bacaan “Kesehatan

Lingkungan di Kampung

Bajo”.!

Page 118: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

Format Kriteria Penilaian

No. Butir-butir Soal Kunci Jawaban Skor

1. Berdasarkan bacaan di atas, salah satu masalah,

pemerintah kita adalah …..

a. Rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.

b. Kemikinan warga masyarakat Bajo

c. Pendidikan anak-anak Bajo

d. Teknologi tepat guna bagi warga Bajo

A 1

2. Pernyataan berikut ini yang benar adalah…..

a. Kampong Bajo memiliki taraf kesehatan

lingkungan yang rendah.

b. Seluruh kampung di Kecamatan Kaledupa

tidak sehat.

c. Kecamatan Kaledupa berada di Daerah

pegunungan.

d. Mata pencarian penduduk Bajo adalah

mengelolah hutan.

A 1

3. Oleh karena kesulitan air bersih, masyarakat bajo

banyak yang ….

a. Meminum air laut

b. Memasak dengan air laut.

c. Mandi dengan air laut.

d. Mengairi ladangnya dengan air laut.

C 1

4. Salah satu kebiasaan warga Bajo yang

memperhatinkan adalah ….

a. Hanya hidup dari laut.

B 1

Page 119: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

b. Membuang sampah sembarangan ke laut.

c. Merusak tanaman bakau.

d. Sehari-harinya hanya makan berlauk ikan

laut.

5. Selain dari hasil laut, masyarakat Bajo

mendapatkan hasil dari ……

a. Bertenak unggas

b. Berladang

c. Kunjungan wisatawan

d. Bantuan dari para pengusaha

C 1

6. Salah satu masalah pemerintah kita adalah

rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal itu

dapat ditemukan, misalnya, di Kampung Bajo,

Kecamatan Kaledupa, kabupaten Buton, Sulewesi

Tenggara. Air tidak tersedia dengan layak.

Kondisi rumah masih jauh dari standar kesehatan.

Sanitasi tidak mendukung. Semua itu menjadi

indikasi rendahnya tingkat kesehatan lingkungan

atau masyarakat Kampung Bajo.

Tentukanlah kalimat utama dan gagasan

utama pada paragraf di atas !

Kalimat utamanya

adalah “salah satu

masalah pemerintah

kita adalah

rendahnya tingkat

kesehatan

masyarakat”.

Gagasan utamaya

adalah rendahnya

kesehatan

masyarakat.

2

7. Pencemaran yang disebabkan ulah manusia

membuat alam tidak mampu kembali ke kondisi

semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan

untuk memurnikan pencemaran yang terjadi.

Plastik, DDT, detergen, dan sebagainya semakin

Kalimat utamanya

adalah

“Pencemaran yang

disebabkan ulah

manusia membuat

2

Page 120: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

memperparah pengruskan alam.

Tentukanlah kalimat utama dan gagasan utama

pada paragraf di atas!

alam tidak mampu

kembali ke kondisi

semula”.

Gagasan utamanya

adalah “alam tidak

mampu kembali ke

kondisi semula.”

7. Jelaskanlah amanah yang ada dalam bacaan

“Kesehatan Lingkungan di Kampung Bajo”.!

Menjaga dan

meningkatkan

kesehatan

lingkungan.

1

Jumlah Skor Maksimal 10

CATATAN :

*Jumlah Skor = Jumlah Skor Maks x 10

Tangsel, ...................... 2014

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(Sanijah, S.Pd.I) ( Anis Finalisa )

Page 121: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

LAMPIRAN

Kesehatan Lingkungan di Kampung Bajo

Salah satu masalah pemerintah kita adalah rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.

Contohnya, di Kampung Bajo, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Air

tidak tersedia dengan layak. Kondisi rumah masih jauh dari standar kesehatan lingkungan atau

masyarakat Kampung Bajo.

Kampung Bajo merupakan salah satu objek kunjungan wisatawan. Jalan-jalan kayu

yang kini terbentang membelah tengah desa adalah salah satu hasil dari banyaknya kunjungan

turis. Ini berarti, kampung tersebut memiliki daya tarik tersendiri.

Namun, kita akan merasa sedih jika kita masuk ke sisi-sisi terdalam di kampung ini.

Terutama jika kita keluar dari garis jalan kayu, menyusup ke celah-celah antargubuk di sana.

Atau kita ikut mengendarai sampan, mengelilingi sisi luar kampung. Kita akan melihat

pemandangan yang tentu saja mengharukan. Bagaimana tidak, kita mesti menyaksikan jamban-

jamban pembuangan yang hasil buangannya jatuh begitu saja ke laut.

Hal itu baru satu permasalahan. Masalah air bersih juga menjadi satu hal penting di

sini. Untuk mencukupi persediaan air, orang Bajo harus membawa air dengan jeriken-jeriken.

Mereka juga harus menghemat air karena di sana memang sangat sulit mendapatkan air bersih.

Untuk mandi saja, mereka menggunakan air laut.

Satu hal yang cukup memiriskan adalah kebiasaan orang Bajo membuang sampah di

laut. Mereka berpikir bahwa laut itu sedemikian luasnya. Jadi, kalau membuang sedikit sampah

di sana, tidak akan berpengaruh sama sekali.

Dapat dibayangkan jika penduduk Bajo yang sekarang sekitar 1.500 orang itu setiap

hari membuang satu kilogram sampah. Berarti hampir setiap hari, laut di sana menampung 1,5

ton sampah organik dan anorganik.

Kebiasaan ini sudah berjalan turun-temurun di kalangan para nelayan. Menurut

mereka, laut tidak akan tercemar jika mereka membuang sampah di sana. Tidak ada yang dapat

disalahkan memang. Orang-orang Bajo hanyalah para pelaku yang tidak mengerti. Pemerintah

yang seharusnya lebih banyak campur tangan mengenai masalah ini. Hal itu karena pemerintah

memiliki tanggung jawab terhadap warganya.

Page 122: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

SATUAN PENDIDIKAN : MI Unwaanunnajah

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS/SEMESTER : V / Ganjil

PERTEMUAN KE- : III (Tiga)

ALOKASI WAKTU : 5 x 35 menit

STANDAR KOMPETENSI :

3. Memahami teks dengan membaca teks percakapan, membaca cepat 75 kata/menit, dan

membaca puisi.

I. KOMPETENSI DASAR

3.2. Menemukan gagasan utama suatu teks yang dibaca dengan kecepatan 75 kata per

menit.

II. INDIKATOR

3.2.7. Menentukan tema isi bacaan.

3.2.8. Menentukan maksud kalimat atau kata pada teks bacaan.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Siswa mampu menentukan tema isi bacaan.

Siswa mampu menentukan maksud kalimat atau kata pada teks bacaan.

IV. MATERI PEMBELAJARAN :

A. Materi Pokok : Membaca Teks “Menanam Kangkung”

B. Uraian Materi : a. Menentukan tema

b. Menentukan maksud kalimat atau kata.

V. METODE PEMBELAJARAN : Tanya jawab, Ceramah, SQ3R (Survey. Question,

Read, Recite, Review), dan penugasan.

VI. NILAI KARAKTER SISWA :

1. Aktif

Page 123: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

2. Rasa ingin tahu.

3. Kreatif

4. Berani.

5. Disiplin

6. Percaya Diri

7. Kerjasama

8. Tanggap

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

A. Pendahuluan (Waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

karakter

Guru mengucapkan salam dengan ramah

kepada siswa ketika memasuki ruang

kelas.

Guru mengajak siswa berdo’a sebelum

memulai pembelajaran.

Guru menanyakan kabar siswa.

Guru bertanya dan menulis di papan tulis

kepada siswa mengenai tanggal, bulan

dan tahun sekarang untuk memfokuskan

siswa.

Guru melakukan apersepsi.

Guru menyampaikan indikator

pencapaian kompetensi yang diharapkan.

Siswa menjawab salam.

Berdo’a.

Siswa menjawab.

Menjawab.

Menjawab pertanyaan

dan menyimak

penjelasan dari guru.

Mendengarkan

penjelasan guru.

Berani.

Disiplin.

Aktif.

Percaya

diri.

Page 124: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

B. Kegiatan Inti (Waktu 50 menit)

B.1 Eksplorasi (Waktu 30 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Guru menjelaskan dan bertanya jawab

mengenai tema dan maksud suatu

kalimat atau kata dalam teks.

Guru bertanya jawab mengenai

tanaman dengan menggunakan media

gambar.

Guru membagikan teks bacaan

mengenai “tanaman”.

Guru memberikan contoh menentukan

tema.

Guru menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran yang akan dilakukan oleh

siswa melalui metode SQ3R (survey,

Question, Read, Recite, Review), yaitu :

Guru menugaskan siswa untuk

membaca cepat bacaan. Disini guru

memberikan waktu selama 3 menit.

Guru menugaskan siswa membuat

beberapa pertanyaan yang berhubungan

dengan tema dalam teks bacaan.

Guru mengarahkan siswa untuk

membaca secara intensif teks bacaan.

Guru memerintahkan siswa untuk

mencatat jawaban atas pertanyaan yang

telah dibuat yang berkaitan dengan

tema dalam teks bacaan.

Mendengarkan,

bertanya jawab.

Mendengarkan dan

bertanya jawab.

Menyimak, bertanya

jawab, dan mencatat.

Siswa memperhatikan

penjelasan guru.

Membaca teks dengan

cepat.

Membuat pertanyaan.

Siswa membaca teks

secara mendalam.

Mencatat jawaban.

Kerjasama

Aktif.

Rasa ingin

tahu

Percaya

diri.

Page 125: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

B.2. Elaborasi (Waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Guru meminta siswa membacakan hasil

latihan dengan kalimat sendiri.

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa lain untuk menanggapi.

Guru memerintahkan siswa untuk

mengkaji ulang kesesuaian antara hal

yang dipertanyakan dan jawaban dari

teks bacaan.

Membacakan hasil

latihan.

Memberikan

tanggapan.

Mengkaji ulang

kesesuaian antara hal

yang dipertanyakan dan

jawaban dari teks

bacaan.

Berani.

Aktif.

Percaya

diri.

Tanggap.

B.3. Konfirmasi (Waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Guru memberikan penguatan singkat

terkait materi yang telah dibahas.

Guru bersama siswa bertanya jawab

mengenai hal-hal yang belum dipahami

tentang gagasan utama dan lingkungan.

Mendengarkan.

Bertanya.

Berani.

Aktif.

Percaya

diri.

Page 126: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

C. Penutup (Waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Kesimpulan

Guru bersama siswa memberikan

kesimpulan mengenai semua materi

yang telah dipelajari.

Evaluasi

Guru memberikan post test kompetensi

hasil pembelajaran.

Refleksi

Guru dan siswa membahas jawaban

bersama-sama.

Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Mengakhiri pembelajaran dengan

membaca hamdalah, do’a dan salam.

Memberikan

kesimpulan.

Menjawab soal.

Membahas jawaban.

Mendengarkan.

Berdo’a.

Aktif.

Percaya

diri.

Disiplin.

VIII. SUMBER DAN MEDIA BELAJAR

A. Sumber Belajar

Buku paket penerbit Erlangga Saya Senang Berbahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar

Kelas V.

H. Suyatno dkk, Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SD/MI Kelas V.

B. Media Belajar :

Hand out.

Gambar tanaman kangkung.

Page 127: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

IX. PENILAIAN

Indikator Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen/Soal

3.2.7.Menentukan tema

isi bacaan.

3.2.8.Menentukan

maksud kalimat

atau kata pada

teks bacaan.

Tes Tulis.

Tes Tulis

Essay.

Esssay.

1. Tentukan tema dari teks bacaan

yang sudah dibaca?

2. Apa yang dimaksud dengan

hidroponik?

3. Apa yang dimaksud dengan

ziolit?

4. Zat apa yang terkandung dalam

kangkung?

5. Jenis kangkung apa yang dapat

ditanam dengan cara

hidroponik?

6. Kapan kangkung dapat

dipanen?

7. Apa kegunaan kangkung bagi

manusia?

8. Mengapa tanaman harus

Page 128: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

dipupuk?

9. Bagaimana cara menanam

kangkung secara hidroponik?

10. Mengapa menanam kangkung

secara hidroponik itu mudah?

Format Kriteria Penilaian

Butir-butir Soal Kunci Jawaban Skor

1. Tentukan tema dari teks bacaan yang

sudah dibaca?

Cara mudah menanam kangkung. 1

2. Apa yang dimaksud dengan

hidroponik?

Hidroponik yaitu menanam tanpa

tanah.

1

3. Apa yang dimaksud dengan zeolit? Zeolit adalah bahan seperti batuan

kecil yang dapat menyerap air.

1

4. Zat apa yang terkandung dalam

kangkung?

Zat besi. 1

5. Jenis kangkung apa yang dapat ditanam

dengan cara hidroponik?

Kangkung darat. 1

6. Kapan kangkung dapat dipanen? Setelah berumur 25-30 hari. 1

7. Apa kegunaan kangkung bagi

manusia?

Berguna untuk menambah darah. 1

8. Mengapa tanaman kangkung harus

dipupuk?

Supaya bertumbuh subur/supaya

tanamannya menjadi bagus dan

1

Page 129: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

berkualitas.

9. Bagaimana cara menanam kangkung

secara hidroponik?

Lubangi dasar bak plastik,

letakkan plastik strimin di dasar

bak platik yang telah dilubangi.

Zeolit dimasukkan ke dalam bak

dan disiram air. Kemudian

ditanam ke dalam bak dengan

jarak 5 x 7 cm. dua atau tiga benih

ditanam dalam satu lubang tanam,

kemudian ditutup dengan zeolit.

1

10. Mengapa menanam kangkung secara

hidroponik itu mudah?

Karena menanamnya tidak

membutuhkan media

tanah/menanamnya tanpa tanah.

1

Jumlah Skor Maksimal 10

CATATAN :

*Jumlah Skor = Jumlah Skor Maks x 10

Tangsel, 2014

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

( Sanijah, S.Pd.I) ( Anis Finalisa )

Page 130: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

Menanam Kangkung

Apakah kamu suka makan sayur? Sayur banyak sekali manfaatnya bagi tubuh kita.

Kangkung, misalnya, mengandung zat besi yang berguna untuk menambah darah.

Pada umumnya, orang menanam kangkung di sawah sehingga memerlukan lahan yang

cukup luas. Akan tetapi, ada cara mudah untuk menanam kangkung, yaitu dengan cara

hidroponik (menanam tanpa tanah).

Kangkung yang dapat ditanam dengan cara hidroponik adalah kangkung darat. Kangkung

jenis ini berkembangbiak dengan biji. Kangkung tersebut ditanam di atas zeolit. Zeolit adalah

bahan seperti batuan kecil yang dapat menyerap air.

Zeolit ditaruh di bak plastik berbentuk persegi panjang dengan ukuran kira-kira 35 x 30 cm.

jika tidak ada bak plastik, dapat diganti dengan playbag atau ember plastik. Untuk

kelengkapannya, dapat ditambahkan plastik strimin sebagai alas dengan ukuran 25 x 30 cm.

benih kangkung dapat diperoleh di toko-toko yang menjual sarana produksi pertanian. Setiap

kantong palstik biasanya berbobot kurang lebih 100-200 gram. Sebelum ditanam, benih harus

direndam dahulu dalam air hangat kira-kira satu jam.

Cara menanamnya sangat mudah. Pertama, lubangi dasar bak plastik. Tujuannya, agar aliran

air dan udara dapat berjalan lancer. Kemudian, letakkan plastik strimin di dasar bak plastik yang

telah dilubangi. Gunanya untuk menahan zeolit agar tidak keluar melalui lubang-lubang dasar

bak. Selanjutnya, zeolit dimasukkan ke dalam bak, kemudian disiram air. Benih yang telah

direndam itu, selanjutnya ditanam ke dalam bak dengan jarak 5 x 7 cm. dua atau tiga benih

ditanam dalam satu lubang tanam, kemudian, ditutup dengan zeolit.

Pemeliharaan dimulai sejak benih ditanam. Setiap hari, benih disiram dengan air hingga

tunasnya kelihatan. Pemupukan jug perlu. Caranya, larutkan 1 gram urea dalam satu liter air.

Penyiraman harus hati-hati. Jangan sampai mengenai daun karena dapat terbakar atau mati.

Kegiatan ini dilakukan dua kali sekali.

Setelah berumur 25-30 hari, kangkung sudah dapat dipanen. Cara memanennya tidak

dicabut, tetapi cukup dipetik. Dengan cara ini, kangkung akan bertunas dan bercabang sehingga

dapat dipanen berkali-kali.

Page 131: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 132: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

SATUAN PENDIDIKAN : MI Unwaanunnajah

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS/SEMESTER : V / Ganjil

PERTEMUAN KE- : IV (Empat)

ALOKASI WAKTU : 2 x 35 menit

STANDAR KOMPETENSI :

3. Memahami teks dengan membaca teks percakapan, membaca cepat 75 kata/menit, dan

membaca puisi.

I. KOMPETENSI DASAR

3.2. Menemukan gagasan utama suatu teks yang dibaca dengan kecepatan 75 kata per

menit.

II. INDIKATOR

3.2.9. Menyimpulkan isi bacaan yang telah dibaca

3.2.10. Mencatat hal-hal yang penting dari teks bacaan.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Siswa mampu menyimpulkan isi bacaan yang telah dibaca.

Siswa mampu mencatat hal-hal yang penting dari teks bacaan.

IV. MATERI PEMBELAJARAN :

A. Materi Pokok : Membaca teks “Sensus Penduduk”

B. Uraian Materi : a. Menyimpulkan isi bacaan.

b. Mencatat hal-hal penting.

V. METODE PEMBELAJARAN :Ceramah, SQ3R (Survey. Question,

Read, Recite, Review), dan penugasan.

Page 133: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

VI. NILAI KARAKTER SISWA :

1. Aktif

2. Kreatif

3. Berani.

4. Disiplin

5. Rasa ingin tahu

6. Percaya Diri

7. Kerjasama

8. Tanggap

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

A. Pendahuluan (Waktu 5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karakter

Guru mengucapkan salam dengan ramah

kepada siswa ketika memasuki ruang

kelas.

Guru mengajak siswa berdo’a sebelum

memulai pembelajaran.

Guru menanyakan kabar siswa.

Guru bertanya kepada siswa dan menulis

di papan tulis mengenai tanggal, bulan

dan tahun sekarang untuk memfokuskan

siswa.

Guru melakukan kegiatan motivasi

melalui Ice Breaking.

Guru melakukan apersepsi.

Guru menyampaikan indikator

pencapaian kompetensi yang diharapkan.

Siswa menjawab salam.

Berdo’a.

Siswa menjawab.

Menjawab.

Mengikuti intruksi guru.

Menjawab pertanyaan

Menyimak penjelasan

dari guru.

Berani.

Disiplin.

Aktif.

Percaya

diri.

Page 134: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

B. Kegiatan Inti (Waktu 50 menit)

B.1 Eksplorasi (Waktu 25 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru bertanya jawab kepada siswa

mengenai Sensus Penduduk.

Guru membagikan teks bacaan

mengenai sensus penduduk.

Guru menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran yang akan dilakukan

siswa melalui metode SQ3R (survey,

Question, Read, Recite, Review), yaitu:

Guru menugaskan siswa untuk

membaca cepat bacaan. Disini guru

memberikan waktu selama 3 menit.

Guru menugaskan siswa untuk

membuat beberapa pertanyaan yang

berhubungan dengan hal-hal penting

yang terdapat pada teks bacaan.

Guru mengarahkan siswa untuk

membaca secara intensif teks bacaan.

Guru memerintahkan siswa untuk

mencatat jawaban atas pertanyaan yang

telah dibuat yang berkaitan dengan hal-

hal penting yang terdapat pada teks

bacaan.

Mendengarkan,

bertanya jawab dan

mencatat.

Siswa memperhatikan

penjelasan guru.

Siswa membaca cepat

bacaan.

Menyimak dan

membuat pertanyaan.

Siswa membaca teks

secara mendalam.

Mencatat jawaban.

Kerjasama

Aktif.

Rasa ingin

tahu

Percaya diri.

B.2. Elaborasi (Waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru meminta siswa membacakan hasil Membacakan hasil Berani.

Page 135: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

latihan dengan kalimat sendiri.

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa lain untuk menanggapi.

Guru memerintahkan siswa untuk

mengkaji ulang kesesuaian antara hal

yang dipertanyakan dan jawaban dari

teks bacaan.

latihan.

Memberikan

tanggapan.

mengkaji ulang

kesesuaian antara hal

yang dipertanyakan dan

jawaban dari teks

bacaan.

Aktif.

Percaya diri.

Tanggap.

B.3. Konfirmasi (Waktu 5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru memberikan penguatan singkat

terkait materi yang telah dibahas.

Guru bersama siswa bertanya jawab

mengenai hal-hal yang belum dipahami

tentang materi yang telah dibahas.

Mendengarkan.

Bertanya.

Berani.

Aktif.

Percaya diri.

C. Penutup (Waktu 15 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Kesimpulan

Guru bersama siswa memberikan

kesimpulan dari semua materi yang

telah dipelajari.

Evaluasi

Guru memberikan evaluasi

pembelajaran.

Refleksi

Guru dan siswa membahas jawaban

Memberikan

kesimpulan.

Menjawab soal.

Membahas jawaban.

Aktif.

Percaya diri.

Disiplin.

Page 136: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

bersama-sama.

Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Mengakhiri pembelajaran dengan

membaca hamdalah, do’a dan salam.

Mendengarkan.

Berdo’a.

VIII. SUMBER DAN MEDIA BELAJAR

A. Sumber Belajar

1. Buku paket penerbit Lin Dwi Eni Fadlih MI Kelas V (Lima).

2. Buku paket penerbit Erlangga Saya Senang Berbahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar

Kelas V.

B. Media Belajar

1. Hand Out.

IX. PENILAIAN

Indikator Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen/Soal

3.2.9. Menyimpulkan isi bacaan

yang telah dibaca.

3.2.10. Mencatat hal-hal yang

penting dari teks bacaan.

Tes Tulis.

Tes Tulis.

Essay.

Essay.

1. Berikanlah

kesimpulan isi

bacaan yang telah

dibaca!

2. Catatlah hal-hal

yang penting dari

teks bacaan yang

sudah dibaca!

Page 137: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

Format Kriteria Penilaian

No. Butir-butir Soal Kunci Jawaban Skor

1. Berikanlah kesimpulan isi bacaan

yang telah dibaca!

Dibutuhkan pencatatan secara

berkala (periode)/ waktu tertentu

untuk mengetahui perkembangan

kependudukan (jumlah.

Penghasilan dan biodata keluarga)

disuatu wilayah.

5

2. Catatlah hal-hal yang penting dari teks

bacaan yang sudah dibaca!

- Pemerintah melakukan cacah

jiwa (sensus penduduk) setiap

lima tahun sekali.

- Petugas sunsus mencatat data

informasi lengkap tentang

jumlah anggota keluarga, dan

biodata tiap anggota keluarga.

5

Jumlah Skor Maksimal 10

CATATAN : *Jumlah Skor = Jumlah Skor Maks x 10

Tangsel, ...................... 2014

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

( Sanijah, S.Pd.I ) ( Anis Finlisa )

Page 138: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

Bacalah bacaan di bawah ini !

Sensus Penduduk

Pemerintah melakukan cacah jiwa (sensus penduduk) setiap lima tahun sekali. Sensus

penduduk dilakukan untuk mengetahui keadaan penduduk suatu Negara.

Sensus penduduk dilakukan oleh petugas khusus. Petugas itu mendatangi rumah satu per

satu. Ia mencatat data tentang keadaan penghuni rumah. Petugas ingin mendapatkan informasi

yang lengkap tentang berapa jumlah anggota keluarga dalam satu rumah, siapa kepala

keluarganya, serta siapa nama suami-istri dan anak-anaknya. Mereka juga mencatat jenis

kelamin, umur, pekerjaan, dan pendidikan.

Dengan adanya sensus penduduk, dapat diketahui berapa jumlah penduduk laki-laki dan

perempuan, jumlah anak usia balita, usia sekolah, usia pekerja, dan usia lanjut. Disamping itu,

juga untuk mengetahui jenis pendidikan dan jenis pekerjaan penduduk secara nasional. Misalnya,

berapa persen yang bersekolah SD,SMP,SMA, dan perguruan tinggi. Berapa persen yang bekerja

sebagai pengawai negeri, pegawai swasta, wiraswasta, petani, pedagang, nelayan, atau

pengangguran.

Page 139: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

NAMA :

KELAS :

I. Berilah Tanda Silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling

tepat!

Teks bacaan ini untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan nomor 4,

Hutan Hujan

Hutan hujan merupakan hutan yang lebat. Ciri utamanya adalah pepohonan yang

tumbuh pada hutan tersebut sangat rapat. Akibatnya dedaunan pada bagian atas pohon

saling bersentuhan. Hal ini menyebabkan dasar hutan seperti terlindung oleh tudung

pepohonan yang disebut konopi hutan.

Suasana hutan menjadi gelap karena cahaya matahari terhalang oleh kanopi hutan.

Curah hujan yang diterima hutan jenis ini memang banyak sehingga disebut hutan hujan.

Hutan ini juga merupakan tempat tinggal penduduk asli. Mereka mendapat makanan,

pakaian, obat-obatan, dan rumah dari hutan tersebut.

Selain itu, kawasan hutan ini tempat yang paling kaya dengan flora dan fauna. Para

ilmuwan memperkirakan ada sekitar 5-10 juta spesies. Jumlah yang paling banyak adalah

serangga. Mereka ada yang hidup di bagian dasar hutan, ada juga yang bersarang di

pepohonan.

1. Apa ciri hutan hujan tersebut?

a. Pepohonan yang tumbuh di hutan hujan sangat rapat.

b. Hutan hujan tidak lebat sehingga kurang rimbun.

c. Suasana hutan hujan sangat terang oleh cahaya matahari.

d. Dedaunan pada hutan hujan tidak bersentuhan.

2. Bagaimana suasana pada hutan hujan?

a. Cukup terang

b. Sangat sepi

c. Menjadi gelap

d. Cukup cahaya

3. Di manakah serangga itu hidup?

a. Di bagian dasar hutan dan di pepohonan.

b. Di dedaunan dan pepohonan.

NILAI PARAF

Page 140: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

c. Di bagian dasar hutan dan di dedaunan.

d. Di pepohonan dan di dasar pepohonan.

4. Mengapa tempat itu disebut hutan hujan?

a. Karena cahaya matahari terhadang oleh kanopi hutan yang terlindung.

b. Karena kawasan hutan hujan merupakan tempat yang kaya flora dan fauna.

c. Karena hujan sehingga pepohonan yang tumbuh menjadi rapat.

d. Karena curah hujan yang diterima pada jenis hutan ini banyak.

“Pak, biarlah saya yang pergi ke puncak gunung itu “. Kata si Bungsu, “Saya akan

mengambil bata api ajaib itu untuk kesembuhan Ibu.”

“Apakah kamu tidak takut dimangsa ular gaib itu?” Tanya si Sulung kepada adiknya.

“Tidak, Aku percaya bisa mendapatkan bara api ajaib itu, “Kata Si Bungsu mantap.

(Dikutip dari “Kisah Si Bungsu dan Ular n’Daung dalam kumpulan cerita rakyat, dengan

pengubahan).

5. Kutipan diatas menceritakan tentang …..

a. Si Bungsu

b. Si Bungsu dan Si Sulung

c. Si Bungsu yang pemberani

d. Si Bungsu dan Ular n’Daung

6. Gagasan pokok sebuah bacaan terdapat pada setiap ……

a. Kalimat c. halaman

b. Paragraf d. lembar

Memasuki musim hujan, demam berdarah bengue (DBD) kembali menjadi momok

menakutkan bagi masyarakat. Lebih-lebih bila kondisi cuaca berubah-ubah, sehari hujan,

besoknya panas menyengat, dan kemudian hari berikutnya hujan lagi. Kondisi tersebut

sangat potensial untuk berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti, sang vektor penyebar

DBD.

7. Gagasan utama pada paragraf di atas adalah ….

a. Memasuki musim hujan

b. Aedes Aegypti vector penyebar DBD

c. Cuaca berubah-ubah

d. Demam berdarah dengue adalah penyakit yang menakutkan masyarakat.

Page 141: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

Kegemaran itu bermacam-macam, bahkan sering ada yang aneh. Ada orang yang

hobinya mendaki gunung, mencari kerang di laut, menonton film, bermain catur, dan lain-

lain. Toni mempunyai kegemaran mendaki gunung. Setiap akhir bulan, dia dan teman-

temannya selalu mendaki gunung merapi. Minggu kemarin, dia telah mendaki Gunung

merapi, dia merencanakan pergi ke Gunung Slamet bersama teman-temannya.

8. Gagasan utama paragraf di atas adalah ….

a. Kegemaran itu bermacam-macam

b. Toni mempunyai kegemaran mendaki gunung

c. Toni mendaki gunung merapi

d. Toni merencanakan pergi ke Gunung Slamet.

SD Mekar Sari memiliki ekstrakurikuler dokter kecil. Anak-anak senang dengan

kegiatan ini. Bagi mereka kegiatan ini berguna untuk menolong orang lain. Kegiatan ini

dimulai pukul 15.00 setiap hari Kamis.

9. Kalimat utama paragraf di atas adalah ....

a. SD Mekar Sari memiliki ekstrakurikuler dokter kecil.

b. Anak-anak senang dengan kegiatan ini.

c. Bagi mereka kegiatan ini berguna untuk menolong orang lain.

d. Kegiatan ini dimulai pukul 15.00 setiap hari Kamis.

Upaya pencegahan wabah DBD harus terus dilakukan secara berkesinambungan,

baik oleh masyarakat sendiri maupun pemerintah. Masa-masa rawan yaitu pascamusim

hujan perlu diwaspadai. Caranya dengan meningkatkan kebersihan lingkungan. Genangan

air yang menjadi habitat pembiakan nyamuk harus dimusnahkan. Tempat-tempat air

ditutup rapat-rapat. Gunakan kelambu saat tidur atau obat oles untuk mengusir serangan

nyamuk. Ingat juga 3 M, yakni menguras, menutup, dan mengubur.

10. Pokok pikiran bacaan di atas adalah…

a. Pencegahan demam berdarah dengue (DBD)

b. Pencegahan DBD harus dilakukan oleh rakyat sendirian

c. Masa-masa rawan penyebaran DBD

d. Peningkatan kebersihan lingkungan.

Page 142: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

“…. Kita tidak boleh menghina barang milik orang lain, sekalipun barang tersebut di

mata kita kuno dan jelek. Sebab, yang perlu diingat, orang memiliki sesuatu pasti ada

alasannya……”

11. Amanat dalam kutipan cerpen di atas adalah . . .

a. Kita harus menghargai barang milik orang lain

b. Barang orang lain yang kuno dan jelek bukan masalah bagi kita

c. Banyak hal yang perlu kita ingat

d. Setiap orang memliki alasan yang berbeda.

Manfaat sungai dalam pertanian, yang tidak kalah penting, yakni sebagai sumber

irigasi atau pengairan. Kawasan-kawasan pertanian yang subur mendapatkan pengairan

dari sungai. Belakangan ini, manusia membendung sungai sebagai sumber irigasi dan

pembangkit tenaga listrik. Pembuatan bendungan-bendungan itu sangat bermanfaat.

12. Apa kegunaan sungai bagi kehidupan pertanian?

a. Sumber-sumber pengairan

b. Digunakan dalam kegiatan perikanan

c. Tempat hidup flora dan fauna air

d. Sebagai pembangkit tenaga listrik

13. Bagaimana usaha manusia mendapatkan sumber irigasi?

a. Membangun bendungan

b. Mengalirkan air ke sungai

c. Membuat sungai

d. Membendung sungai

Mbah sarminah (70) secara cekatan mengambil tanah liat dengan kedua tangannya.

Tanah liat tersebut kemudian di letakkan di tatakan bundar yang terletak di ujung telapak

kakinya. Sesaat kemudian, kedua telapak kaki yang menyangga tatakan tersebut bergerak

dengan cepat. Tatakan bundar itupun turut berputar searah jarum jam. Begitulah Mbah

Sarminah bekerja setiap hari membuat gerabah.

14. Bacaan di atas berisi tentang . . .

a. Kegiatan Mbah Sarminah dalam membuat gerabah.

b. Gerabah dan tanah liat.

c. Cara membuat gerabah.

d. Kelincahan Mbah Sarminah.

Page 143: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

Tidak kurang dari 70% warga desa itu hidup sebagai petani. Mereka menanami

sawahnya dengan tanaman padi, terutama pada musim penghujan. Pada musin kemarau,

hanya sebagian kecil yang menanam padi. Sebagian besar dari mereka menanam palawija.

Hal ini disebabkan sawah di desa itu termasuk sawah di desa itu termasuk sawah tadah

hujan.

15. Kalimat utama paragraf di atas adalah. . .

a. Tidak kurang dari 70% warga desa itu hidup sebagai petani.

b. mereka menanami sawahnya dengan tanaman padi.

c. pada musim kemarau, hanya sebagian yang menanam padi.

d. sebagian besar dari mereka menanam palawija.

Ibu memang suka makan yang pedas-pedas. Makan sayur, bakso, mie ayam, nasi

goreng semuanya harus pedas. Jika tidak pedas, katanya makanan itu terasa hambar.

Akibat makan yang pedas-pedas itu, ibu sering sakit perut.

16. Persoalan yang terdapat pada cerita di atas adalah ..

a. Ibu suka makanan yang pedas-pedas

b. Akibat gemar makan-makanan yang pedas-pedas

c. Nikmatnya makan makanan yang pedas.

d. Ibu sering sakit perut.

17. Lingkungan sehat menjadikan orang betah tinggal di tempat itu.

Lingkungan sehat berarti ….

a. Rumah sakit c. Tempat untuk mengobati penyakit

b. Rauang operasi d. Tempat yang bebas dari kuman penyakit

Sarapan memberi modal energi pada tubuh untuk beraktivitas sepanjang hari. selain

memberi energi pada tubuh, sarapan juga memiliki manfaat lain yang tak kalah penting

yaitu memberi kekuatan metabolisme setelah sepanjang malam, menambah esensial nutrisi

dan energi serta memberi otak Anda bahan bakar untuk meningkatkan konsentrasi. Oleh

karena itu, sarapan adalah salah satu rahasia untuk menjaga kesehatan.

18. Kalimat utama pada paragraf atas adalah …….

a. Sarapan adalah salah satu rahasia untuk menjaga kesehatan.

b. Sarapan memberi modal energi pada tubuh untuk beraktivitas.

c. Sarapan memberi kekuatan metabolisme setelah sepanjang malam.

d. Sarapan adalah penambah esensial nutrisi dan energi.

Page 144: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

Dipasar-pasar tradisional di Makassar, masih mudah ditemukan belanga, tempayan,

kuali, dan padupa atau pedupaan dari tanah liat. Kerajinan gerabah itu berasal dari

kabupaten Takalar, kurang lebih 60 kilometer selatan Makassar. Membuat kerajinan

gerabah itu merupakan warisan secara turun-temurun.

19. Jenis apakah belanga, tempayan, kuali, dan padupaan itu?

a. Gerabah c. Porselen

b. Keramik d. Gelas

20. Dimana benda-benda itu mudah ditemukan?

a. Bone c. Mamuju

b. Takalar d. Kendal

Page 145: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

KUNCI JAWABAN

1. A 11. A

2. C 12. A

3. A 13. A

4. D 14. A

5. D 15. A

6. B 16. B

7. D 17. D

8. A 18. B

9. A 19. A

10. A 20. B

Page 146: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

NAMA :

KELAS :

I. Berilah Tanda Silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling

tepat!

Teks bacaan ini untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan nomor 5 ,

Taman Instan di Rumah Mungil

Kini dengan mudah, cepat, dan relatif murah kita dapat menghadirkan taman instan

yang mungil, indah, dan cantik yang siap menyegarkan suasana alami rumah. Pada

prinsipnya, tanaman instan merupakan kerativitas perpaduan berbagai tanaman pot dengan

berbagai jenis. Pot-pot tanaman dapat dibuat dari plastik, tanah liat, kaleng, atau ember

daur ulang kreasi sendiri.

Tema tanaman sangat variatif, yang paling baik adalah diselaraskan dengan gaya

arsitektur bangunan rumah. Ada beberapa pilihan yang dapat dikembangkan, yakni tema

taman tropis (tanaman warna-warni), taman aromatik (tanaman berbau harum dan wangi),

taman apotek hidup (tanaman berkhasiat obat) atau taman rempah (tanaman kebutuhan

memasak).

1. Apa yang dimaksud taman instan?

a. Taman instan yang luas, indah, dan cantik dan siap menyegarkan suasana alami

rumah.

b. Taman yang dihasilkan oleh kreativitas perpaduan berbagai tanaman pot dengan

berbagai jenis.

c. Taman yang dipenuhi bunga-bunga sejenis dan dihiasi dengan permainan lampu yang

indah.

d. Taman yang menggunakan pot-pot dari semen atau tanah liat yang berbentuk besar

dan unik.

2. Apa yang dimaksud dengan taman apotek hidup?

a. Tanaman warna-warni.

b. Tanaman yang hidup dan bergerak.

c. Tanaman tanaman berbau harum dan wangi.

d. Tanaman berkhasiat obat.

NILAI PARAF

Page 147: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

3. Bagaimanakah tema tanaman yang baik?

a. Diselaraskan dengan gaya arsitektur bangunan rumah.

b. Divariasikan dengan berbagai jenis tanaman yang dimiliki.

c. Dipadukan sesuai dengan bentuk pot dan jenis tanaman.

d. Dibuat dalam bentuk kontemporer dan minimalis.

4. Yang paling baik adalah diselaraskan dengan gaya arsitektur bangunan rumah.

Maksud dari kata “diselaraskan” adalah ….

a. Disamakan c. Diupayakan

b. Dipadukan d. Dipelihara

5. Apa yang dimaksud dengan taman aromatik?

a. Tanaman warna-warni.

b. Tanaman yang hidup dan bergerak.

c. Tanaman tanaman berbau harum dan wangi.

d. Tanaman berkhasiat obat.

6. Kesimpulan yang tepat untuk paragraf kedua adalah ……

a. Tema taman apotek hidup adalah tanaman berkhasiat sebagai obat.

b. Taman instan yang cantik memerlukan kreativitas dalam penataan.

c. Tema taman diselaraskan dengan gaya arsitektur bangunan rumah.

d. Tema tanaman yang disajikan taman instan sangat variatif.

7. Perhatikan cerita dibawah ini!

Amri adalah anak terakhir dari keluarga sabani. Amri sekarang duduk dikelas V SDN

Rahayu. Setiap waktu belajar tiba, banyak alasan yang dilontarkannya. Alasan sakit perut,

kepala agak sakit, dan mengantuk adalah alasan yang selalu terucap ketika disuruh belajar.

Setiap nasihat yang diberikan orang tua tidak pernah didengarkan dan dilaksanakan.

Dengan sikapnya yang seperti itu, ia dijuluki si kepala batu.

Tema dari cerita di atas adalah …..

a. Anak yang mudah diatur. c. Anak yang malas belajar

b. Amri si kepala batu. d. Amri seorang pemalas.

8. Dengan sikapnya yang seperti itu, ia dijuluki si kepala batu.

Maksud kalimat dalam cerita tersebut adalah …..

a. Kepala yang dimiliki Amri sekeras batu.

b. Semua nasihat yang diberikan selalu diabaikan.

c. Amri selalu banyak alasan jika disuruh belajar.

d. Amri anak yang tidak pintar dan sering sakit.

Page 148: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

9. Perhatikan cerita di bawah ini!

Ketika hujan gerimis, pengemis itu berteduh di samping toko. Saat itu ada seorang

saudagar pemilik toko tersebut. Pengemis itu mendatangi saudagar sambil menengadahkan

tangannya. “tuan, berilah aku sedekah. Sejak pagi aku belum makan”, kata pengemis.

Saudagar pun segera memberi uang kepada pengemis satu lembar puluh ribuan.

Tema dari cerita di atas adalah …..

a. Pengemis malang. c. Saudagar yang pemurah.

b. Kebiasaan seorang pengemis. d. keikhlasan seorang saudagar.

10. Pengemis itu mendatangi saudagar sambil menengadahkan tangannya.

Maksud kalimat dalam cerita tersebut adalah …..

a. Saudagar itu berjalan memberikan uang kepada pengemis.

b. Tangan pengemis itu diangkat untuk meminta maaf.

c. Pengemis itu datang meminta uang kepada saudagar.

d. Saudagar itu menghampiri pengemis dengan penuh iba.

Teks bacaan ini untuk menjawab soal nomor 11 sampai dengan nomor 12 ,

Kualitas tidur merupakan sumber kesegaran, tenaga, dan vitalitas yang dibutuhkan

untuk mengoptimalkan produktivitas keesokan harinya. Kualitas tidur adalah kebutuhan

mutlak yang sama pentingnya dengan makanan bergizi dan olahraga. Jika setiap hari kita

mengalami insomnia (penyakit sulit tidur), maka keesokan harinya kita akan lemas.

11. Apa yang dimaksud dengan insomnia?

a. Penyakit mudah tidur c. Penyakit sulit tidur

b. Penyakit kurang darah d. Penyakit kurang gizi

12. Kesimpulan untuk paragraf tersebut adalah ….

a. Kualitas tidur yang baik sangat penting.

b. Kualitas tidur yang baik adalah kebutuhan mutlak.

c. Kualitas tidur yang baik tidak harus dalam jangka waktu lama.

d. Kualitas tidur yang baik sangat penting agar tubuh dapat langsing.

13. Perhatikan paragraf dibawah ini!

Selain itu, kawasan hutan ini tempat yang paling kaya dengan flora dan fauna. Para

ilmuwan memperkirakan ada sekitar 5-10 juta spesies. Jumlah yang paling banyak adalah

serangga. Mereka ada yang hidup dibagian dasar hutan, ada juga yang bersarang di

pepohonan.

Page 149: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

Kesimpulan yang sesuai pada paragraf diatas adalah ….

a. Kawasan hutan hujan banyak yang dihuni oleh flora dan fauna.

b. Para ilmuwan memperkirakan ada sekitar 5-10 juta spesies.

c. Jenis fauna yang paling banyak pada hutan hujan adalah serangga.

d. Serangga yang hidup pada hutan hujan memiliki dua tempat tinggal.

14. Yang dimaksud dengan tema adalah …..

a. Rangkaian cerita dalam cerpen atau novel.

b. Ide atau gagasan pokok yang menjadi dasar sebuah cerita.

c. Tempat terjadinya cerita dalam cerpen atau novel.

d. Gaya pengarang dalam mencaritakan ceritanya.

Paragraf dibawah ini adalah untuk menjawab soal nomor 15 sampai dengan nomor 17,

LKBN Antara adalah Lembaga Kantor Berita nasional Antara. Peran LKBN antara

pada masa perjuangan sangat besar. Antara menyiarkan berita-berita objektif tentang

perjuangan bangsa Indonesia. Oleh para pendirinya, Antara didirikan untuk menandingi

kantor berita Aneta milik belanda. Aneta menyiarkan berita-berita yang memojokkan

perjuangan bangsa Indonesia.

15. Aneta menyiarkan berita-berita yang memojokkan perjuangan bangsa Indonesia.

Maksud dari kalimat diatas adalah….

a. Aneta menyiarkan berita positif.

b. Aneta menyiarkan berita negatif.

c. Aneta menyiarkan berita yang membangkitkan semangat perjuangan.

d. Aneta menyiarkan berita kejahatan.

16. Apa tujuan didirikannya kantor berita Antara?

a. Menandingi kantor berita Aneta milik Belanda.

b. Membuka kantor cabang Antara di Indonesia.

c. Merupakan tempat berkumpulnya para pejuang Indonesia.

d. Menyiarkan berita-berita tentang pejuang Belanda.

17. Kesimpulan yang tepat dari bacaan tersebut adalah ….

a. Antara adalah nama kantor berita terbesar di Indonesia yang memiliki banyak kantor

cabang.

b. Kantor Antara didirikan oleh Belanda untuk menandingi kantor berita Aneta.

c. Kantor berita Antara, pada masa perjuangan menyiarkan berita-berita objektif tentang

perjuangan bangsa Indonesia.

Page 150: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

d. LKBN Antara adalah kantor berita nasional Indonesia yang pada awalnya didirikan

untuk menandingi knator Aneta milik Belanda.

18. Perhatikan cerita di bawah ini!

Hari ini aku mengikuti perkemahan yang diadakan sekolah. Aku mengikuti acara ini

selama dua hari. Selama itu pula, aku dan teman-teman harus hidup mandiri. Kami

memasak, membersihkan tenda, dan membuat kopi ketika dingin. Walaupun sebanarnya

dirumah aku belum pernah sekalipun melakukan semua pekerjaan itu. Setelah pulang

mengikuti kegiatan perkemahan, aku bercerita kepada ibu. Ibu senang sekali karena aku

bisa belajar hidup mandiri.

Tema dari cerita di atas adalah ….

a. Kebersamaan dengan teman-teman.

b. Kegiatan pengakraban siswa baru.

c. Pengalaman sebagai pembelajaran.

d. Kegiatan menarik ketika berkemah.

19. Ibu senang sekali karena aku bisa belajar hidup mandiri.

Maksud dari kalimat diatas adalah….

a. Ibu bangga karena aku bisa membuat sesuatu kepada orang lain.

b. Kebanggaan seorang ibu kepadaku karena aku bisa mandi sendiri.

c. Ibu senang aku dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain.

d. Aku bisa hidup mandiri walupun tanpa ibu disampingku.

20. Perhatikan cerita di bawah ini!

Mendapat nilai yang baik dan memuaskan adalah keinginan seorang murid. Untuk

memenuhi keinginan tersebut seorang murid atau siswa harus giat belajar serta tidak lupa

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Belajar tidak harus dikerjakan di meja

belajar atau di kamar belajar saja. Belajar bisa dilakukan dimana saja asal tempat itu

nyaman untuk belajar. Ada yang belajar sambil duduk dibawah pohon yang rindang, ada

juga yang belajar ditaman sambil menikmati indahnya pemandangan.

Kesimpulan isi bacaan tersebut yang sesuai adalah ….

a. Agar mendapat nilai yang baik seorang siswa harus giat belajar dan tidak boleh

menyontek.

b. Seorang siswa harus selalu belajar di manapun agar mendapatkan nilai yang

memuaskan.

c. Belajar dapat dilakukan di mana saja yang penting tempat itu nyaman untuk belajar.

d. Kebiasaan menyontek akan menyebabkan siswa malas belajar dan berpikir.

Page 151: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

KUNCI JAWABAN

1. B 11. B

2. D 12. C

3. A 13. B

4. A 14. A

5. C 15. B

6. C 16. A

7. B 17. C

8. B 18. C

9. C 19. C

10. C 20. C

Page 152: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 153: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 154: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 155: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 156: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 157: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 158: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 159: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 160: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 161: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 162: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 163: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 164: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 165: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 166: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 167: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 168: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 169: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 170: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 171: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 172: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 173: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 174: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 175: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 176: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 177: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 178: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 179: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

LAMPIRAN 12

Siswa memperhatikan penjelasan guru

Siswa mengerjakan latihan

Guru membimbing siswa

Siswa menempelkan kartu

Hasil aktivitas siswa

Hasil siswa membuat pertanyaan

Page 180: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

Hasil penilaian latihan siswa

Aktivitas foto bersama

Page 181: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 182: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 183: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 184: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 185: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 186: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca
Page 187: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25397/1/ANIS FINALISA-FITK.pdf · Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca

BIOGRAFI PENULIS

Anis Finalisa, lahir di Tangerang, 05 Juli 1992.

Merupakan putri keenam dari enam bersaudara

pasangan almarhum H. Asmur dan Hj. Sati, yang

beralamatkan di Jalan Elang gank musolah Rt 05 Rw

002 desa Pondok Pucung Kecamatan Pondok Aren

Kota Tangerang Selatan. Penulis memiliki tiga orang

kakak laki-laki dan dua orang kakak perempuan.

Penulis memulai Pendidikan di MI Unwaanunnajah pada tahun 1998 dan selesai

pada tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan ke Pondok Pesantren Al-

Amanah Al-Gontory lulus pada tahun 2007. Selanjutnya penulis melanjutkan

pendidikannya ke MA Soebono Mantofani dan lulus tepat waktu pada tahun 2010.

Tamat dari MA penulis mendaftarkan diri untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Pada tahun 2010, melalui jalur PMDK penulis berhasil lulus di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah.