peningkatan kemampuan menulis paragraf...

140
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK Student Team Achievement Division (STAD) (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X SMA YASIH Bogor) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh Ani Septiani 106013000290 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/ 1432 H

Upload: lytuong

Post on 04-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

iv

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI

MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK Student Team Achievement Division (STAD)

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X SMA YASIH Bogor)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

Ani Septiani

106013000290

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M/ 1432 H

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan
Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan
Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan
Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

ABSTRAK

Ani Septiani; 106013000290: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Judul skripsi, “Penigkatan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasi

Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Student Team

Achievement Division (STAD) .”

Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa

manusia tidak dapat berkomunikasi. Peranan dunia pendidikan harus mampu

menghasilkan siswa yang terampil dalam berbahasa. Salah satu keterampilan yang

harus dimiliki siswa yaitu keterampilan menulis. Menulis paragraf persuasi

merupakan salah satu cakupan dari keterampilan menulis. Kenyataan yang ada di

sekolah dalam menulis paragraf persuasi, siswa selalu menghadapi masalah

seperti, sebagian siswa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat

menuangkan ide dan gagasannya, siswa belum mampu mengungkapkan ide atau

gagasan dengan baik, siswa kurang memahami pemakaian tanda baca, dan siswa

kurang dapat memperhatikan ejaan bahasa Indonesia. Oleh karena itu,

peningkatan kemampuan dan keterampilan siswa dalam menulis paragraf persuasi

dapat ditunjang dengan menggunakan strategi dan metode belajar yang tepat.

Metode pembelajaran kooperatif dengan teknik STAD memberikan alternatif

pembelajaran secara kelompok-kelompok kecil. Tujuan penelitian ini untuk

mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menulis paragraf persuasi dan

mengetahui keefektifan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan

objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang berjumlah 20 siswa

dan dideskripsikan melalui proses dan hasil belajar mengajar. Penelitian ini

dilakukan dengan satu siklus pretest dan postest.

Perolehan nilai siswa ketika mengerjakan pretest pada awal pertemuan,

sebelum diterapkan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD hanya

mencapai skor rata-rata 41,6 dan nilai tersebut belum mencapai nilai KKM (65).

Sedangkan pada pertemuan kedua terlihat adanya peningkatan karena kesulitan

yang dihadapi siswa pada kegiatan pretest dapat teratasi sehingga rata-rata skor

postest yang didapat siswa melebihi nilai KKM, yaitu 75,8.

Metode pembelajaran kooperatif teknik STAD efektif diterapkan pada

pembelajaran keterampilan menulis paragraf persuasi. Hal ini dapat dilihat dari

perolehan nilai siswa mengalami peningkatan dari pretest hanya memperoleh skor

rata-rata 41,6, saat postest skor rata-rata siswa mencapai 75,8.

i

i

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

ii

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,

yang telah memberikan taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga skripsi yang

berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasi Melalui Penerapan

Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Student Team Achievement Division

(STAD)” ini dapat terselesaikan guna memenuhi persyaratan dalam mendapatkan

gelar sarjana dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat

serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga

dan para sahabatnya.

Selanjutnya, penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini tidak

terlepas dari kekurangan dan kekeliruan, sehingga membutuhkan banyak

bimbingan, motivasi dan arahan dari berbagai pihak baik secara moril maupun

materil. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan kesabaran

dan pengertian yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa agar selalu

mengerjakan skripsi ini hingga penulis terus termotivasi untuk

menyelesaikan skripsi hingga selesai.

3. Bapak Drs. E. Kusnadi, sebagai dosen penasehat akademik angkatan 2006,

yang telah memberikan ilmu dan waktunya dengan keikhlasan, pengertian,

dan kesabaran sampai selesai masa perkuliahan.

4. Bapak Makyun Subuki, M.Hum, sebagai dosen pembimbing yang telah

banyak memberikan arahan, bimbingan dan motivasi kepada penulis

dengan penuh kesabaran, keikhlasan, dan ketelitian hingga terselesaikan

skripsi ini.

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

iii

iii

5. Bapak Drs. H. Maslahul Ihsan, Kepala Sekolah SMA YASIH Bogor,

dewan guru, khususnya Ibu Dra. Nurlaela, para staf dan seluruh siswa

kelas X.

6. Almarhum Abah, semoga amal ibadahnya diterima Allah Swt, dan ibunda

tercinta, mamah Sopinah yang telah memberikan kasih sayang, doa restu

serta dukungan moril dan materiil. Terima kasih yang tulus kuucapkan.

7. Keluargaku tersayang, abang, teteh terutama keponakan-keponakanku

yang selalu menghibur dikala ku penat dengan tugas-tugas, celotehan

kalian membuatku terus bersemangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Kekasih yang telah menemani dikala suka maupun duka yang telah

memberikan banyak arti dalam kehidupanku dan semangat dalam

penyusunan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat PBSI angkatan 2006 yang telah memberikan dukungan

dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan dukungan dan bantuan dengan tulus baik berupa moril

maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Semoga karya tulis yang sederhana ini dapat bermanfaat khususnya bagi

penulis dan umumnya bagi para pembaca yang selalu peduli dan prihatin terhadap

perkembangan dunia pendidikan baik sekarang maupun yang akan datang. Oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk

penyempurnaan skripsi ini.

Jakarta, Februari 2011

Penulis

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ............................................................ 4

D. Perumusan Masalah dan Hipotesis Penelitian ...................... 4

E. Tujuan Penelitian ................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ................................................................ 5

G. Sistematika Penulisan .......................................................... 6

BAB II ACUAN TEORETIS

A. Hakikat Pembelajaran Kooperatif ........................................ 7

B. Hakikat Teknik STAD .......................................................... 18

C. Hakikat Menulis .................................................................... 23

D. Hakikat Paragraf Persuasi ..................... ............................... 26

E. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan ……………………. 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 33

B. Objek Penelitian .................................................................... 33

C. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian ............................. 33

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian…………………. 38

E. Tahapan Intervensi Tindakan ................................................ 39

F. Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan ........................ 39

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

v

G. Data dan Sumber Data .......................................................... 40

H. Instrumen Pengumpulan Data ............................................... 40

I. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 51

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi .......................... 51

K. Teknik Analisis Data ............................................................. 52

L. Tindak Lanjut/Pengembangan Perencanaan Tindakan ......... 55

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, INTERPRESTASI

HASIL ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMA YASIH Bogor ................................ 56

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/Hasil Intervensi

Tindakan ................................................................................ 57

C. Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................... 61

D. Analisis Data ......................................................................... 62

E. Interprestasi Hasil Analisis ................................................... 84

F. Pembahasan Temuan Penelitian ............................................ 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................... 90

B. Saran ...................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 92

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perhitungan Skor Kemajuan Individual ............................................... 22

3.1 Tahapan Intervensi Tindakan .............................................................. 38

3.2 Instrument Pretest ............................................................................... 43

3.3 Instrument Postest ............................................................................... 44

3.4 Kriteria Penilaian ................................................................................ 45

3.5 Format Penilaian ................................................................................. 50

3.6 Aspek Penilaian Menulis Paragraf Persuasi dengan Skala 1-5 ........... 52

3.7 Penetuan Patokan Tingkat Penguasaan dengan Perhitungan

Persentase untuk Skala Lima .............................................................. 53

4.1 Keadaan siswa SMA YASIH Bogor Tahun Pelajaran 2010-2011....... 57

4.2 Data Pretest Kelas X .......................................................................... 58

4.3 Urutan Nilai Pretest Terendah Sampai Tertinggi

Siswa Kelas X SMA YASIH Bogor ................................................... 59

4.4 Data Postest Kelas X .......................................................................... 60

4.5 Urutan Nilai Postest Terendah Sampai Tertinggi

Siswa Kelas X SMA YASIH Bogor ................................................... 61

4.6 Kegiatan Awal Penerapan Metode Pembelajaran

Kooperatif Teknik STAD .................................................................... 64

4.7 Kegiatan Inti Penerapan Metode Pembelajaran

Kooperatif Teknik STAD .................................................................... 65

4.8 Kegiatan Akhir Penerapan Metode Pembelajaran

Kooperatif Teknik STAD .................................................................... 66

4.9 Aktifitas Siswa Pada Awal Penerapan Metode

Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD ............................................ 67

4.10 Aktifitas Siswa Pada Inti Penerapan Metode

Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD .............................................. 68

4.11 Aktifitas Siswa Pada Akhir Penerapan Metode

Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD .............................................. 69

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

vii

4.12 Analisis Data Pretest Kelas X ............................................................. 71

4.13 Analisis Data Postest Kelas X ............................................................. 72

4.14 Data Pretest dan Postest Siswa Kelas X ............................................. 75

4.15 Apakah kamu merasa jenuh ketika pelajaran

bahasa Indonesia akan dimulai? .......................................................... 79

4.16 Apakah kamu senang dengan pembelajaran

menulis dalam bahasa Indonesia? ....................................................... 79

4.17 Apakah kamu pernah belajar menulis paragraf persuasi? ................... 80

4.18 Apakah menulis paragraf persuasi sulit

apabila dikerjakan secara berkelompok? ............................................ 80

4.19 Apakah kamu tahu metode pembelajaran kooperatif

teknik STAD ....................................................................................... 81

4.20 Apakah kamu senang menulis paragraf persuasi

dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif

teknik STAD? ...................................................................................... 81

4.21 Apakah menulis paragraf persuasi dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif

teknik STAD dapat meningkatkan motivasi belajarmu? .................... 82

4.22 Apakah kamu merasa kemampuan menulis paragraf

persuasi mengalami peningkatan setelah mengikuti

pembelajaran menulis dengan menggunakan

metode pembelajaran kooperatif teknik STAD? ................................. 82

4.23 Apakah kamu menemui kesulitan dalam

pembelajaran menulis paragraf persuasi dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif

teknik STAD? ...................................................................................... 83

4.24 Apakah kamu berkesan terhadap pembelajaran

menulis paragraf persuasi dengan menggunakan

metode pembelajaran kooperatif teknik STAD? .................................. 83

4.25 Perolehan nilai menulis dari pretest sampai posttest ........................... 88

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

viii

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa

manusia tidak dapat berkomunikasi. Selain itu, bahasa juga berfungsi sebagai

penunjuk identitas seperti bahasa Indonesia. Pentingnya bahasa Indonesia dalam

kehidupan manusia menjadikan bahasa tersebut harus dipelajari. Oleh sebab itu,

bahasa Indonesia diajarkan di sekolah sejak sekolah dasar. Peranan dunia

pendidikan harus mampu menghasilkan siswa yang terampil dalam berbahasa baik

di sekolah maupun di masyarakat, menjadi keterampilan mendengarkan,

berbicara, membaca, dan menulis.

Keterampilan berbahasa siswa salah satunya dipengaruhi oleh suasana

belajar di kelas. Siswa harus memperoleh suasana belajar yang menyenangkan,

menarik, dan bermanfaat. Dalam hal ini, persiapan dan proses pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar di kelas sangat berpengaruh. Agar dapat menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan, seorang guru harus memiliki pengetahuan

dan wawasan tentang metode pembelajaran yang dapat dimodifikasi dengan

kondisi kelas saat pembelajaran berlangsung melalui metode pembelajaran

mengacu pada pembelajaran aktif (active learning).

Salah satu metode yang dikembangkan berdasarkan pembelajaran aktif

adalah metode pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan

salah satu metode pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan

akademik sekaligus keterampilan sosial yang dilakukan secara berkelompok.

Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa yang bekerja sama

dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman satu timnya mampu

membuat diri mereka belajar sama baiknya. Tiga konsep penting bagi

pembelajaran kooperatif yaitu penghargaan bagi tim, tanggung jawab individu,

dan kesempatan sukses yang sama.

1

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

2

Terdapat berbagai teknik dalam pembelajaran kooperatif, di antaranya

Student Team Achievement Division (STAD), Team Games Tournament (TGT),

Jigsaw (tim ahli), Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), dan

Group Investigation (Kelompok Investigasi). Teknik yang umum diterapkan

dalam pembelajaran kooperatif adalah teknik Student Team Achievement Division

(STAD) atau teknik pembagian tim siswa berprestasi. Teknik Student Team

Achievement Division (STAD) lahir dari sebuah gagasan yang menyatakan untuk

memotivasi siswa agar dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain

dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru. Student Team

Achievement Division (STAD) lebih merupakan metode umum dalam mengatur

kelas dibandingkan metode komprehensif dalam mengajarkan mata pelajaran

tertentu.

Terkait dengan aspek keterampilan berbahasa, salah satu keterampilan

yang harus dimiliki siswa yaitu keterampilan menulis. Keterampilan menulis

diajarkan agar siswa memiliki kemampuan dalam menuangkan gagasan, ide, dan

pengalamannya dengan benar. Dalam menulis, penulis dituntut mampu

menerapkan sejumlah keterampilan sekaligus. Sebelum menulis perlu membuat

perencanaan, misalnya menyeleksi topik, menata, dan mengorganisasikan gagasan

serta mempertimbangkan ragam tulisannya. Selain itu, penggunaan aspek

kebahasaan seperti bentuk kata, penggunaan ejaan, tanda baca, diksi, dan kalimat

harus disusun secara efektif. Seluruh keterampilan tersebut menjadi bukti

kesempurnaan keterampilan menulis. Oleh karena itu, dibutuhkan praktik dan

latihan yang berkelanjutan.

Pembelajaran keterampilan menulis memiliki berbagai macam bentuk,

salah satunya adalah keterampilan menulis paragraf. Dalam menulis paragraf,

diharapkan siswa memiliki kemampuan untuk menuangkan ide atau gagasan

dengan cara membuat paragraf yang menarik untuk dibaca. Siswa harus dapat

menyusun dan menghubungkan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain

sehingga menjadi paragraf yang utuh. Dengan kata lain, paragraf dapat dikatakan

sebagai karangan yang berisi sebuah pikiran yang didukung oleh kumpulan

kalimat saling berhubungan untuk membuat sebuah gagasan.

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

3

Berdasarkan bentuknya, paragraf terdiri dari paragraf eksposisi, narasi,

argumentasi, deskripsi, dan persuasi. Salah satu dari lima bentuk paragraf yang

dapat dijadikan media siswa untuk menuangkan gagasan kreatifitas menjadi

sebuah paragraf utuh dan menarik dibaca , yaitu siswa dapat mencurahkan pikiran

dan kreatifitas tersebut melalui paragraf persuasi. Paragraf persuasi merupakan

paragraf yang bertujuan membuat pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-

hal yang dikomunikasikan baik berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu

pendapat ataupun perasaan seseorang.

Dari observasi yang dilakukan di SMA YASIH Bogor mengenai

kemampuan menulis paragraf persuasi, penulis mendapat informasi bahwa nilai

menulis paragraf persuasi siswa hampir mendekati tingkat ketuntasan minimal.

Dengan kata lain, hasil menulis siswa belum mencapai tingkat ketuntasan minimal

sesuai ketuntasan minimal kompetensi menulis yang telah ditentukan. Masalah-

masalah yang dihadapi siswa saat membuat paragraf persuasi umumnya berkaitan

dengan pemilihan kata atau diksi yang bagus agar pembaca terpengaruh, ide yang

harus diungkapkan dalam persuasi, ketepatan penempatan ejaan dan tanda baca,

dan menghubungkan kata antarkalimat. Selain itu, kurang tepatnya pemilihan

metode pembelajaran juga dapat dijadikan sebagai penyebab hasil belajar menulis

paragraf persuasi siswa belum mencapai maksimal. Terkadang metode dan media

yang digunakan terkesan membosankan dan membingungkan.

Oleh karena itu, peningkatan kemampuan dan keterampilan siswa dalam

menulis paragraf persuasi dapat ditunjang dengan menggunakan strategi dan

metode belajar yang tepat. Metode pembelajaran kooperatif dengan teknik STAD

memberikan alternatif pembelajaran secara kelompok-kelompok kecil.

Berdasarkan gambaran di atas, siswa diharapkan dapat meningkatkan

keterampilan menulis paragraf persuasi dengan berdiskusi bersama temannya.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

”Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasi Melalui Penerapan

Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Student Team Achievement Division

(STAD) pada Siswa kelas X SMA YASIH Bogor”

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

4

B. Identifikasi Masalah

Untuk memudahkan penelitian, penulis mengidentifikasi masalah sebagai

berikut.

1. Siswa senang dengan pelajaran menulis.

2. Tingkat pemahaman menulis paragraf persuasi.

3. Metode yang diterapkan oleh guru saat pembelajaran keterampilan menulis

berlangsung.

4. Tingkat kemampuan siswa dalam menulis paragraf persuasi.

5. Metode pembelajaran kooperatif teknik STAD efektif diterapkan pada

pembelajaran keterampilan menulis paragraf persuasi.

6. Tingkat kemampuan siswa dalam menulis paragraf persuasi setelah diterapkan

metode pembelajaran kooperatif teknik STAD.

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah dan operasional, penulis

membatasi masalah kepada:

1. Kemampuan menulis paragraf persuasi pada siswa kelas X SMA YASIH

Bogor.

2. Metode pembelajaran kooperatif teknik STAD efektif diterapkan pada

pembelajaran menulis paragraf persuasi.

3. Metode pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat meningkatkan

kemampuan menulis paragraf persuasi.

D. Perumusan Masalah dan Hipotesis

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka rumusan masalahnya

adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah tingkat kemampuan menulis persuasi pada siswa kelas X SMA

YASIH Bogor?

2. Apakah metode pembelajaran kooperatif teknik STAD efektif diterapkan pada

pembelajaran keterampilan menulis paragraf persuasi?

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

5

3. Seberapa tinggi tingkat kemampuan siswa dalam menulis paragraf persuasi

setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD?

Dengan demikian, dapat dirumuskan hipotesis bahwa penggunaan metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat meningkatkan keterampilan dan

kualitas hasil pembelajaran menulis paragraf persuasi.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan.

1. Untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis siswa.

2. Untuk mengetahui tingkat keefektifan metode pembelajaran kooperatif teknik

STAD dalam pembelajaran keterampilan menulis paragraf persuasi.

3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menulis paragraf

persuasi setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pengetahuan

para guru dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa. Selain itu, manfaat

penelitian ini juga dapat dirasakan oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses

belajar mengajar baik secara teoretis maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis

a. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman siswa

terhadap materi keterampilan menulis khususnya menulis paragraf,

memotivasi siswa agar lebih senang dengan pelajaran menulis.

b. Bagi guru, semoga penelitian ini sebagai sumbangan pengetahuan baru

mengenai metode pembelajaran aktif yang dapat diterapkan dalam

pembelajaran keterampilan menulis paragraf persuasi.

c. Bagi penulis, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai salah satu modal

pembelajaran yang nantinya dapat diterapkan pada saat turun langsung di

masyarakat.

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, penelitian ini dapat bermanfaat meningkatkan kemampuan

menulis siswa, dan meningkatkan kompetensi sosial antara satu siswa

dengan yang lainnya dengan saling berinteraksi.

b. Bagi guru, dapat mengatasi kesulitan guru dalam memilih metode yang

tepat untuk pembelajaran keterampilan menulis paragraf persuasi.

c. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengalaman dan wawasan

baru setelah melaksanakan penelitian.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika

penulisan yang terdiri dari beberapa bab, dan bab-bab tersebut memiliki beberapa

sub, yaitu:

Bab I. Pendahuluan, terdiri atas: Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika penulisan.

Bab II. Acuan Teoretis, terdiri atas: Hakikat Metode Pembelajaran

Kooperatif, Hakikat Menulis, dan Hakikat Paragraf.

Bab III. Metodologi Penelitian, terdiri atas: Tempat dan Waktu Penelitian,

Objek dan Subjek Penelitian, Metode dan Rancangan Penelitian, Peran dan

Posisi Peneliti dalam Penelitian, Tahapan Intervensi Tindakan, Hasil

Intervensi Tindakan yang Diharapkan, Data dan Sumber Data, Instrumen

Pengumpulan Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Pemeriksaan

Keterpercayaan Studi, Teknik Analisis Data, dan Tindak Lanjut/

Pengembangan Perencanaan Tindakan.

Bab IV. Deskripsi Data, Analisis Data, Interpretasi Hasil Analisis, dan

Pembahasan, terdiri atas: Gambaran Umum SMA YASIH Bogor, Deskripsi

Data Hasil Pengamatan Efek/ Hasil Intervensi Tindakan, Pemeriksaan

Keabsahan Data, Analisis Data, Interpretasi Hasil Analisis, dan Pembahasan

Penemuan Hasil Analisis.

Bab V. Penutup, terdiri atas: Simpulan dan Saran.

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

7

BAB II

ACUAN TEORETIS

A. Hakikat Pembelajaran Kooperatif

Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara mengajar

atau melaksanakan pembelajaran yang dipergunakan seorang guru atau instruktur.

Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai teknik penyajian yang dikuasai

guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik, baik

secara individual maupun kelompok, agar pelajaran dapat dipahami, diserap, dan

dimanfaatkan oleh peserta didik.1 Semakin baik metode pembelajaran, semakin

efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran. Macam-macam metode

pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran di

antaranya adalah metode tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, proyek, karya

wisata, dan metode pembelajaran aktif.

1. Pengertian Metode Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama

cooperative learning. Menurut Isjoni, dalam Ekowati berpendapat bahwa

cooperatif learning berasal dari kata cooperative yang berarti mengerjakan

sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai

suatu kelompok atau satu tim. Selanjutnya dikatakan pula pembelajaran kooperatif

merupakan suatu model pembelajaran dengan sistem belajar dan bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga

dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.2 Banyak pakar yang

mendefinisikan tentang pembelajaran kooperatif di antaranya:

Johnson dan Holubec, dalam Saparudin berpendapat bahwa pembelajaran

kooperatif adalah metode pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil,

1 Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka

Setia, 2005), h. 52. 2 Ainiyah Ekowati, Skripsi: Penerapan Model Pembejaran Kooperatif dalam

Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa (Bogor: Universitas Pakuan, 2008), h. 24.

7

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

8

sehingga siswa dapat bekerja sama dan memaksimalkan diri dan anggota

kelompok lainnya dalam belajar.3 Senada dengan Jonson dan Holubec, Slavin

juga mengemukakan bahwa:

”Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan

setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan

keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerjasama

dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan

teman sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk

mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia

menjadi narasumber bagi teman yang lain.”4

Sependapat dengan Slavin, Johnson seperti dikutip oleh Ekowati juga

mengemukakan bahwa cooperative learning atau pembelajaran koooperatif

merupakan metode mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu

kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal

yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut5.

Begitu pula dengan Nurhadi dan Senduk, dalam Wena, mengatakan

pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara sadar menciptakan interaksi

yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku

ajar, tetapi juga sesama siswa.6 Seperti Nurhadi dan Senduk, Abdurahman dan

Bintoro dalam Wena, juga memperkuat definisi pembelajaran kooperatif dengan

mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang secara

sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih

asuh antarsesama siswa sebagai latihan hidup di dalam masyarakat nyata.7

Dari pemaparan para pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah suatu metode pembelajaran dengan mengelompokkan siswa ke

dalam suatu kelompok kecil secara kolaboratif agar siswa dapat bekerja sama

sebagai satu kelompok dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan

3 Yudhi Saparudin, Suara Daerah Majalah PGRI Jawa Barat. (Bandung, No.416, 2005),

h. 13. 4 ipotes.wordpress.com/2008/05/10/metode-pembelajaran-kooperatif. Diakses 2

Desember 2011. 5 Ainiyah Ekowati, Skripsi: Penerapan Model Pembejaran Kooperatif dalam

Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa (Bogor: Universitas Pakuan, 2008),h. 24. 6 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer; Sebuah Tinjauan

Konseptual Operasional, (Jakara: Bumi Aksara, 2009), cet. 3, h. 189. 7 Ibid, h. 25.

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

9

pelajari satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif

juga merupakan sistem pembelajaran yang berusaha memanfaatkan teman sejawat

(siswa lain) sebagai sumber belajar, di samping guru dan sumber belajar lainnya.

2. Landasan Teori Pembelajaran Kooperatif

Salah satu metode pembelajaran aktif adalah metode pembelajaran

kooperatif. Landasan teori yang mendukung pembelajaran kooperatif, yaitu teori

motivasi dan kognitif.

a. Teori Motivasi

Teori motivasi pada pembelajaran kooperatif terutama memfokuskan pada

penghargaan atau struktur tujuan siswa bekerja. Deutsch, dalam Slavin

mengidentifikasikan tiga struktur tujuan: kooperatif, usaha berorientasi tujuan dari

tiap individu memberi kontribusi pada pencapaian tujuan anggota yang lain;

kompetitif, di mana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu menghalangi

pencapaian tujuan anggota lainnya; dan individualistik di mana usaha berorientasi

dari tiap individu tidak memiliki konsekuensi apa pun bagi pencapaian tujuan

anggota lainnya. Sedangkan menurut Slavin, struktur tujuan kooperatif

menciptakan sebuah situasi di mana satu-satunya cara anggota kelompok bisa

meraih tujuan pribadi mereka adalah jika kelompok mereka bisa sukses. Oleh

karena itu, untuk meraih tujuan personal mereka, anggota kelompok harus

membantu teman satu timnya untuk melakukan apa pun guna membuat kelompok

berhasil, dan mungkin yang lebih penting mendorong anggota satu kelompoknya

untuk melakukan usaha maksimal.8

Menurut teori motivasi, motivasi siswa pada pembelajaran kooperatif

terletak pada bagaimana bentuk hadiah atau tujuan saat siswa melaksanakan

kegiatan. Pada pembelajaran kooperatif siswa yakin bahwa tujuan mereka tercapai

jika siswa lain juga akan mencapai tujuan tersebut.9

8 Robert E. Slavin, Cooperative Learning; Teori, Riset, dan Praktik,(Terjemahan:

Narulita Yusron), (Bandung: Nusa Media, 2008), h. 34. 9 Muslimin Ibrahim, dkk, Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: Universitas Negeri

Surabaya, 2001), h. 17.

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

10

Dengan kata lain, teori motivasi dalam pembelajaran kooperatif

menekankan pada derajat perubahan tujuan kooperatif mengubah insentif bagi

siswa untuk melakukan tugas-tugas akademik.

b. Teori Kognitif

Teori kognitif pada pembelajaran kooperatif menekankan pada pengaruh

dari kerja sama itu sendiri (apakah kelompok tersebut mencoba meraih tujuan

kelompok ataupun tidak). Teori kognitif pada pembelajaran kooperatif terbagi

menjadi dua kategori utama, yaitu teori pembangunan atau perkembangan dan

elaborasi kognitif.

1) Teori Pembangunan atau Perkembangan

Asumsi dasar dari teori pembangunan atau perkembangan adalah nteraksi

di antara para siswa berkaitan dengan tugas-tugas yang sesuai meningkatkan

penguasaan mereka terhadap konsep kritik. Vygotsky, dalam Slavin

mendefinisikan wilayah pembangunan paling dekat sebagai ”jarak antara level

pembangunan aktual seperti yang ditentukan oleh penyelesaian masalah secara

independen dan level pembangunan potensial seperti yang ditentukan melalui

penyelesaian masalah dengan bantuan dari orang dewasa atau dalam kolaborasi

dengan teman yang lebih mampu.” Vygotsky, dalam Slavin menggambarkan

pengaruh kegiatan kolaboratif pada pembelajaran sebagai berikut.

”Fungsi-fungsi pertama kali terbentuk secara kolektif di dalam bentuk

hubungan di antara anak-anak dan kemudian menjadi fungsi-fungsi

mental bagi masing-masing individu..... penelitian membuktikan

bahwa pemikiran muncul dari argumen.”10

Dengan kata lain, teori pembangunan atau perkembangan mengasumsikan

bahwa interaksi antar siswa di sekitar tugas-tugas yang sesuai, dapat

meningkatkan penguasaan mereka terhadap konsep yang sulit.

1) Teori Elaborasi Kognitif

Teori elaborasi kognitif memiliki pandangan yang berbeda, penelitian

dalam psikologi kognitif telah menemukan bahwa agar informasi dapat disimpan

10

Robert E. Slavin, Cooperative Learning; Teori, Riset, dan Praktik, (Terjemahan:

Narulita Yusron), (Bandung: Nusa Media, 2008), h.37.

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

11

dalam memori dan terkait dengan informasi yang sudah ada di dalam memori itu,

maka siswa harus terlibat dalam beberapa macam kegiatan pengaturan kognitif

kembali atau elaborasi kognitif atas suatu materi. Salah satu contoh kegiatan

mengatur kembali kognitif misalnya menulis rangkuman atau ringkasan dari

pelajaran yang disampaikan adalah pelajaran tambahan yang lebih baik daripada

sekadar menyalin catatan, karena rangkuman atau ringkasan menuntut para siswa

untuk mengatur kembali materinya dan memilih bagian yang penting dari

pelajaran tersebut. Salah satu cara elaborasi yang paling efektif adalah

menjelaskan materinya kepada orang lain.11

Di antara landasan teori pembelajaran kooperatif yang ada, teori yang

lebih dominan dalam penelitian yang peneliti lakukan adalah teori kognitif. Teori

kognitif sendiri terdiri dari teori pembangunan dan elaborasi kognitif yang

berasumsi bahwa dengan berinteraksi siswa mampu memecahkan masalah yang

sulit diatasi. Terbukti pada hasil penelitian yang peneliti lakukan di kelas X SMA

YASIH Bogor, dengan saling berinteraksi siswa dapat saling menuangkan ide,

bertukar pikiran mengenai penempatan tanda baca, penggunaan ejaan,

memadukan kalimat dalam paragraf, dan memilih diksi yang tepat dalam

membuat paragraf persuasi secara berkelompok.

3. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa ciri,12

sebagai berikut.

a. Kelompok dibentuk dengan siswa kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

b. Siswa dalam kelompok sehidup semati.

c. Siswa melihat semua anggota mempunyai tujuan yang sama.

d. Membagi tugas dan tanggung jawab sama.

e. Akan dievaluasi untuk semua.

11

Muslimin Ibrahim,dkk, Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: Universitas Negeri

Surabaya, 2001), h. 18. 12

Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran; Sebagai Referensi bagi Pendidik

dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2009), h. 270.

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

12

f. Berbagi kepemimpinan dan keterampilan untuk bekerja bersama.

g. Diminta mempertanggungjawabkan individual materi yang ditangani.

h. Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok

secara kooperatif.

i. Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku,

budaya jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap

kelompok terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula.

j. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan.

4. Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Ada lima prisip yang mendasari pembelajaran kooperatif.13

a. Positive independent, artinya adanya ketergantungan positif yakni anggota

kelompok menyadari pentingnya kerja sama dalam pencapaian tujuan.

Suasana saling ketergantungan tersebut dapat diciptakan melalui berbagai

strategi, yaitu sebagai berikut.

1) Saling ketergantungan dalam pencapaian tujuan. Dalam hal ini

masing-masing siswa merasa memerlukan temannya dalam usaha

mencapai tujuan pembelajaran.

2) Saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas. Dalam hal ini

masing-masing siswa membutuhkan teman dalam menyelesaikan tugas-

tugas pembelajaran. Siswa yang kurang pandai merasa perlu bertanya

pada yang lebih pandai, sebaliknya yang lebih pandai merasa

berkewajiban untuk mengajari temannya yang belum bisa.

3) Saling ketergantungan bahan atau sumber belajar. Siswa yang tidak

memiliki sumber belajar akan berusaha meminjam pada temannya.

4) Saling ketergantungan peran. Siswa yang sebelumnya mungkin sering

bertanya pada temannya, suatu saat ia akan berusaha mengajari

temannya yang mungkin mengalami masalah (berperan sebagai

pengajar).

13

Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran; Sebagai Referensi bagi Pendidik

dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2009), h. 269.

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

13

5) Saling ketergantungan hadiah. Penghargaan atau hadiah diberikan

kepada kelompok, karena hasil kerja adalah hasil kerja kelompok bukan

hasil kerja perseorangan.

b. Face to face interaction atau interaksi bersemuka, artinya antar anggota

berinteraksi dengan saling berhadapan sehingga mereka dapat melakukan

dialog, tidak hanya dengan guru tetapi juga dengan siswa lain.

c. Individual accountability atau tanggung jawab individu, artinya setiap

anggota kelompok harus belajar dan aktif memberikan kontribusi untuk

mencapai keberhasilan kelompok. Untuk mencapai keberhasilan kelompok,

setiap siswa harus bertanggung jawab terhadap penguasaan materi

pembelajaran secara maksimal, Karena hasil belajar kelompok didasari atas

rata-rata nilai anggota kelompok.14

d. Use of collaborative/social skill atau keterampilan menjalin hubungan

antarpribadi, artinya harus menggunakan keterampilan bekerjasama dan

bersosialisasi. Agar siswa mampu berkolaborasi, perlu adanya bimbingan

guru. Dengan demikian, dalam pembelajaran kooperatif keterampilan sosial

seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengeritik ide dan

bukan mengeritik teman, berani mempertahankan pikiran logis, dan

berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi

tidak hanya diasumsikan, tetapi secara sengaja diajarkan oleh guru.

e. Group processing pengolahan kelompok, artinya siswa perlu menilai

bagaimana mereka bekerja secara aktif.

5. Jenis Pembelajaran Kooperatif

Secara umum, pembelajaran kooperatif dibagi menjadi tiga tipe15

, yaitu:

a. Pembelajaran kooperatif formal

Ciri dari tipe pembelajaran ini seperti kelompok yang dibentuk untuk

melaksanakan pembelajaran bersifat permanen mulai dari awal sampai

14

Robert E. Slavin, Cooperative Learning; Teori, Riset, dan Praktik, (Terjemahan:

Narulita Yusron), (Bandung: Nusa Media, 2008), h.39. 15

Yudhi Saparudin, Suara Daerah Majalah PGRI Jawa Barat. (Bandung, No.416, 2005),

h. 13.

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

14

pembelajaran selesai, tugas yang diberikan pada kelompok lengkap, adanya

pembelajaran untuk mempersiapkan tugas yang harus dikerjakan kelompok,

dan setiap kelompok diberi proyek untuk memaksimalkan belajar diri sendiri

dan kelompoknya.

b. Pembelajaran kooperatif informal

Ciri dari tipe pembelajaran ini yaitu kelompok yang dibentuk tidak

tetap dan bersifat fleksibel untuk membahas berbagai materi yang berbeda,

buatlah diskusi dalam bentuk pertanyaan untuk memfokuskan perhatian,

buatlah organisasi pengetahuan yang harus dipahami siswa, serta ciptakan

suasana belajar yang baik dan menyenangkan dan yakinkan bahwa proses

kognitif terjadi.

c. Kelompok berbasis kooperatif

Ciri dari tipe pembelajaran ini adalah kelompok-kelompok yang telah

dibentuk dari awal sampai akhir hanya membahas suatu materi, dan

pembelajaran ini harus bisa membuat kemajuan akademis serta pengembangan

secara kognitif dan sosial dengan cara yang sehat.

Adapun secara khusus tipe-tipe pembelajaran kooperatif terdiri atas:

a. Tipe Student Team Achievement Division (STAD)

Tipe STAD adalah metode pembelajaran kooperatif untuk

pengelompokkan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan

tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Keanggotaan

campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.16

b. Tipe Team Game Tournament (TGT)

TGT merupakan metode yang berkaitan dengan STAD, siswa

memainkan permainan dengan anggota- anggota tim lain untuk memperoleh

tambahan poin untuk skor tim mereka. Penerapan tipe ini dengan cara

16

Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, (Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka,

2009), h. 52.

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

15

mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa pula

berbeda.17

c. Tipe Jigsaw (Tim Ahli)

Jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aronson dan

teman-teman di Universitas Texas kemudian diadaptasi oleh Slavin dan

teman-teman di Universitas John Hopkins. Dalam penerapan jigsaw, siswa

dibagi berkelompok dengan 5 atau 6 anggota kelompok belajar heterogen.

Materi pembelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks. Setiap

anggota bertanggung jawab untuk mempelajari bagian tertentu dari materi

yang diberikan.18

d. Tipe Kelompok Investigasi (KI)

Tipe kelompok investigasi dikembangkan pertama kali oleh

Thelan. Pendekatan ini memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit

daripada pendekatan yang lebih berpusat pada guru. Pendekatan ini juga

memerlukan mengajar siswa keterampilan komunikasi dan proses kelompok

yang baik. 19

e. Tipe Kepala Bernomor Struktur (KBS)

Pada tipe ini siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam

kelompok mendapat nomor. Penugasan berangkai diberikan kepada siswa

berdasarkan nomor. Bila perlu, guru dapat menyuruh siswa keluar dari

kelompoknya dan bergabung bersama siswa bernomor sama dari kelompok

lain. Dalam kesempatan ini tugas yang sama bisa saling membantu atau

mencocokkan hasil kerja sama mereka. Laporkan hasil dan tanggapan dari

kelompok lain dan merumuskan simpulan.20

17

Ibid, h. 54. 18

Muslimin Ibrahim, dkk, Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: Universitas Negeri

Surabaya, 2001), h. 21. 19

Muslimin Ibrahim,dkk., Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: Universitas Negeri

Surabaya, 2001), h. 23. 20

Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran; Sebagai Referensi bagi Pendidik

dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2009), h. 277 – 278.

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

16

6. Langkah-Langkah Umum Pembelajaran Kooperatif

Langkah-langkah umum yang biasa dilakukan dalam pembelajaran

kooperatif antara lain21

:

a. Berikan informasi dan sampaikan tujuan serta skenario pembelajaran.

b. Organisasikan siswa atau peserta didik dalam kelompok kooperatif.

c. Bimbing siswa atau peserta didik dalam kelompok koperatif.

d. Evaluasi.

e. Berikan penghargaan.

7. Kelebihan Metode Pembelajaran Kooperatif

Penggunaan metode pembelajaran kooperatif memiliki beberapa kelebihan

antara lain:22

a. Membangun kepedulian dan keberhasilan bersama sesuai dengan upaya

yang diberikan rekan kelompok.

b. Setiap orang akan merasa memiliki nilai, karena pengalaman kerjasama

menghasilkan keyakinan individu akan keberadaan dirinya dan nilainya.

c. Orang yang bekerjasama secara intrinsik dapat mengembangkan motivasi

untuk belajar. Belajar adalah tujuan bukan kemenangan. Siswa akan selalu

tertarik terhadap tugas yang diberikan.

d. Saling ketergantungan yang positif.

e. Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu.

f. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

g. Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan.

h. Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan

guru.

i. Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi

yang menyenangkan.

21

Ibid, h. 271. 22

Yudhi Saparudin, Suara Daerah Majalah PGRI Jawa Barat. (Bandung, No.416, 2005),

h. 13.

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

17

8. Kelemahan Metode Pembelajaran Kooperatif

Selain memiliki kelebihan, metode pembelajaran kooperatif juga memiliki

kelemahan antara lain23

:

a. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan di kelas. Kondisi seperti ini

dapat diatasi dengan guru mengkondisikan kelas atau pembelajaran

dilakukan di luar kelas seperti di laboratorium matematika, aula atau di

tempat yang terbuka.

b. Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain.

Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam

grup mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder

ditempatkan dalam satu grup dengan siswa yang lebih pandai. Siswa yang

tekun merasa temannya yang kurang mampu hanya menumpang pada hasil

jerih payahnya. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan sebab dalam model

pembelajaran kooperatif bukan kognitifnya saja yang dinilai tetapi dari

segi afektif dan psikomotoriknya juga dinilai seperti kerjasama diantara

anggota kelompok, keaktifan dalam kelompok serta sumbangan nilai yang

diberikan kepada kelompok.24

c. Perasaan was-was pada anggota kelompok akan hilangnya karakteristik

atau keunikan pribadi mereka karena harus menyesuaikan diri dengan

kelompok. Karakteristik pribadi tidak luntur hanya karena bekerjasama

dengan orang lain, justru keunikan itu semakin kuat bila disandingkan

dengan orang lain.

d. Banyak siswa takut bahwa pekerjaan tidak akan terbagi rata atau secara

adil, bahwa satu orang harus mengerjakan seluruh pekerjaan tersebut.

Dalam model pembelajaran kooperatif pembagian tugas rata, setiap

anggota kelompok harus dapat mempresentasikan apa yang telah

didapatnya dalam kelompok sehingga ada pertanggungjawaban secara

individu.

23

Ibid, h. 13 24

Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, (Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka,

2009), h. 56.

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

18

e. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

dapat memotivasi belajar siswa dimana kekurangan yang mungkin terjadi

dapat diminimalisirkan.

B. Hakikat Teknik STAD

1. Pengertian STAD

STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekannya di

Univesitas John Hopkin serta merupakan teknik paling sederhana serta paling baik

untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan metode pembelajaran

kooperatif. Guru yang menggunakan teknik STAD juga mengacu kepada

kelompok belajar siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap

minggu menggunakan presentasi verbal atau teks.25

Teknik STAD adalah metode pembelajaran kooperatif untuk

pengelompokkan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan

tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu. Keanggotaan campuran

menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.26

Menurut Slavin, STAD terdiri

atas lima komponen utama, yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan

individual, dan rekognisi tim.27

a. Presentasi Kelas. Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam

presentasi di dalam kelas. Presentasi kelas dalam STAD berbeda dari cara

pengajaran yang biasa. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi

kelompok mereka. Siswa harus betul-betul memperhatikan presentasi ini karena

dalam presentasi terdapat materi yang dapat membantu untuk mengerjakan kuis

yang diadakan setelah pembelajaran.

b. Tim. Tim terdiri dari empat atau lima siswa Tim terdiri dari empat atau lima

siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis

kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi utama dari tim adalah memastikan bahwa

25

Muslimin Ibrahim,dkk, Pembelajaran Kooperatif., (Surabaya: Universitas Negeri

Surabaya, 2001), h. 20.

26

Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, (Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka,

2009), h. 52. 27

Robert E. Slavin, Cooperative Leaning; Teori, Riset, dan Praktik, (Terjemahan:

Narulita Yusron), (Bandung: Nusa Media, 2008), h. 143.

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

19

semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khusus lagi adalah untuk

mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik.

c. Kuis. Setelah sekitar satu atau dua periode guru mempresentasikan materi

dan praktik tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak

diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga tiap

siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya.

d. Skor Kemajuan Individual. Gagasan dibalik skor kemajuan individual

adalah untuk memberikan siswa tujuan kinerja yang akan dicapai apabila mereka

bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya.

Skor tim diperoleh dengan menambahkan skor peningkatan semua anggota dalam

1 tim. Nilai rata-rata diperoleh dengan membagi jumlah skor penambahan dibagi

jumlah anggota tim.

e. Rekognisi Tim. Tim akan mendapat sertifikat atau bentuk penghargaan lain

apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga

digunakan untuk menetukan dua puluh persen dari peringkat mereka.

2. Langkah-langkah Teknik STAD

Secara umum penerapan teknik STAD di kelas adalah sebagai berikut.28

a. Kelas dibagi dalam beberapa kelompok

b. Tiap kelompok siswa terdiri atas 4-5 orang yang bersifat heterogen, baik

dari segi kemampuan, jenis kelamin, budaya, dan sebagainya.

c. Tiap kelompok diberi bahan ajar dan tugas-tugas pembelajaran yang harus

dikerjakan.

d. Tiap kelompok didorong untuk mempelajari bahan ajar dan mengerjakan

tugas-tugas pembelajaran melalui diskusi kelompok.

e. Selama proses pembelajaran secara kelompok, guru berperan sebagai

fasilitator dan motivator.

f. Tiap satu atau dua minggu guru melaksanakan evaluasi, baik secara

individu maupun kelompok untuk mengetahui kemajuan belajar siswa.

28

Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer; Sebuah Tinjauan

Konseptual Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet. 3, h. 193.

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

20

g. Bagi siswa dan kelompok siswa yang memperoleh nilai hasil belajar yang

sempurna diberi penghargaan. Demikian pula jika semua kelompok

memperoleh nilai hasil belajar yang sempurna maka semua kelompok

wajib diberi penghargaan

Ada 8 fase metode pembelajaran kooperatif teknik STAD.29

Fase 1 : Guru presentasi, memberikan materi yang akan dipelajari secara garis

besar dan prosedur kegiatan, juga tata cara kerja kelompok.

Fase 2 : Guru membentuk kelompok berjumlah antara 3-5 siswa tiap

kelompok berdasarkan kemampuan, jenis kelamin, ras, dan suku.

Fase 3 : Siswa bekerja dalam kelompok, diskusi atau mengerjakan tugas yang

diberikan guru.

Fase 4 : Scafolding, guru memberikan bimbingan.

Fase 5 : Validation, guru mengadakan validasi hasil kerja kelompok dan

memberikan kesimpulan tugas kelompok.

Fase 6 : Quizzes, guru mengadakan kuis secara individu, hasil nilai

dikumpulkan, dirata-rata dalam kelompok, selisih skor awal individu

dengan skor hasil kuis (skor perkembangan).

Fase 7 : Penghargaan kelompok, berdasarkan skor perhitungan yang diperoleh

anggota, dirata-rata, hasilnya disesuaikan dengan predikat tim.

Fase 8 : Evaluasi yang dilakukan oleh guru.

29

Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran; Sebagai Referensi bagi Pendidik

dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2009), h.273.

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

21

Slavin memaparkan dalam bukunya bahwa ada beberapa langkah dalam

pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu sebagai berikut30

.

a. Persiapan

1) Materi

Materi yang digunakan harus sesuai dengan kurikkulum sehingga RPP

(Rencana Pelaksanaan Belajar) dirancang sesuai dengan teknik STAD. Selain itu,

perlu dipersiapkan juga lembar kegiatan siswa (LKS) beserta lembar jawabannya.

2) Membagi siswa ke dalam tim

Pembagian siswa ke dalam tim diusahakan besifat heterogen, yaitu setiap

anggota tim memiliki kemampuan yang berbeda. Jika memungkinkan, kelompok

kooperatif perlu memperhatikan ras, agama, jenis kelamin, dan latar belakang

sosial.

3) Menentukan Skor Awal Pertama

Skor awal yang digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai ulangan

sebelumnya. Skor awal tersebut dapat berubah setelah ada kuis.

4) Membangun Tim

Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif tipe

STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerjasama kelompok.31

Hal tersebut

bertujuan agar siswa mengenal masing-masing individu dalam kelompoknya,

misalnya setiap tim menciptakan logo tim, lagu atau syair.

b. Jadwal Kegiatan

1) Mengajar. Mengajar adalah menyampaikan pelajaran

2) Belajar tim. Para siswa bekerja dengan lembar kegiatan dalam tim masing-

masing secara kooperatif untuk menguasai materi.

3) Tes. Siswa mengerjakan kuis-kuis individual.

4) Rekognisi Tim. Skor tim dihitung berdasarkan kemajuan siswa.

30

Robert E. Slavin, Cooperative Leaning; Teori, Riset, dan Praktik, (Terjemahan:

Narulita Yusron), (Bandung: Nusa Media, 2008), h. 147 – 153. 31

Ainiyah Ekowati, Skripsi: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dalam

Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa, (Bogor: Universitas Pakuan, 2008), h. 41.

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

22

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah STAD

itu bertahap dan terperinci, mulai dari persiapan sampai jadwal kegiatan atau

pelaksanaannya.

3. Evaluasi dan Penilaian Teknik STAD

Penilaian dalam teknik STAD untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam

penguasaan suatu materi dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan tahapan-

tahapan sebagai berikut.

a. Menghitung skor kemajuan individu

Para siswa akan mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan

tingkat skor mereka berdasarkan skor kuis mereka (persentase yang benar)

melalui skor awal mereka. Sebelum mulai menghitung poin kemajuan individu,

diperlukan satu lembar kopian skor kuis. Tujuan dibuatnya skor awal dan poin

kemajuan individual adalah untuk memungkinkan semua siswa memberikan poin

maksimum bagi kelompok mereka, berapa pun tingkat kinerja mereka

sebelumnya.

Tabel 2.1

Perhitungan Skor Kemajuan Individual32

NO. Skor Kuis Poin kemajuan

1 Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5

2 10-1 poin di bawah skor awal 10

3 Skor awal sampai 10 poin di atas skor

awal

20

4 Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30

32

Robert E. Slavin, Cooperative Leaning; Teori, Riset, dan Praktik, (Terjemahan:

Narulita Yusron), (Bandung: Nusa Media, 2008), h. 159.

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

23

b. Menghitung skor kelompok

Dalam menghitung skor kelompok, catatlah tiap poin kemajuan semua

anggota kelompok pada lembar rangkuman kelompok dan bagilah jumlah total

poin kemajuan seluruh anggota kelompok dengan jumlah anggota yang hadir,

bulatkan semua pecahan.33

c. Pemberian hadiah dan penghargaan skor kelompok

Penghargaan kelompok berdasarkan skor perhitungan yang diperoleh

anggota, dirata-rata, hasilnya disesuaikan dengan predikat kelompok.

Tabel 2.2

Perolehan Skor dan Penghargaan Tim34

NO. Perolehan Skor Predikat Kelompok

1

2

3

15 – 19

20 – 24

25 – 30

Kelompok Baik

Kelompok Hebat

Kelompok Super

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa STAD memiliki penilaian

tersendiri untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam penguasaan suatu materi.

C. Hakikat Menulis

1. Pengertian Menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan sebagai

kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai

medianya.35

Kegiatan menulis tersebut pun banyak didefinisikan oleh para pakar

di antaranya.

Guntur dalam bukunya Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa

mengatakan bahwa;

33

Robert E. Slavin, Cooperative Leaning; Teori, Riset, dan Praktik, (Terjemahan:

Narulita Yusron), (Bandung: Nusa Media, 2008), h. 160. 34

Ainiyah Ekowati, Skripsi: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dalam

Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa, (Bogor: Universitas Pakuan, 2008), h. 42. 35

Suparno dan Muhammad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2009), h. 1.3.

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

24

”Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik

yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,

sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut.

Jika dapat memahami bahasa dan grafik itu, mereka pun dapat mengerti

tujuan pesan yang disampaikan seseorang.36

Suparno dan Muhammad Yunus dalam Keterampilan Dasar Menulis

mendifinisikan menulis sebagai kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan

secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis

sebagai penyampai pesan dan pembaca sebagai penerima pesan.37

Dari pendapat para pakar tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis

adalah pemindahan pikiran atau perasaan ke dalam lambang grafik yang dapat

dilihat dan dipahami oleh pembaca.

2. Tujuan dan Manfaat Menulis

Yang dimaksud dengan tujuan menulis adalah ”responsi atau jawaban

yang diharapkan oleh pembaca.”38

Berdasarkan batasan ini, dapat dikatakan

bahwa:

a. Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut

wacana informatif (informative discourse).

b. Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana

persuasif (persuasive discourse).

c. Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau

mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer (wacana kesastraan atau

literary discourse).

36

Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 2008), h. 22. 37

Suparno dan Muhammad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis…………………, h. 1.29. 38

Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,………h. 24.

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

25

Sehubungan dengan ”tujuan” suatu tulisan, Hugo Hartig dalam Guntur

merangkumnya sebagai berikut.39

a. Assigment Purpose (tujuan penugasan)

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali.

Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri.

b. Alturistic Purpose (tujuan alturistik)

Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan

kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai

perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan

lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

c. Persuasive Purpose (tujuan persuasif)

Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran

gagasan yang diutarakan.

d. Informational Purpose (tujuan informasional)

Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan/ penerangan

kepada para pembaca.

e. Self-Expressive Purpose (tujuan pernyataan diri)

Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang

pengarang kepada para pembaca.

f. Creative Purpose (tujuan kreatif)

Tujuan ini berhubungan erat dengan tujuan pernyataan diri tetapi

”keinginan kreatif” ini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya dengan

keinginan mencapai norma artistik.

g. Problem-Solving purpose (tujuan pemecahan masalah)

Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang

dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi, serta meneliti

secara cermat pikiran-pikiran dan gagasannya agar dapat dimengerti dan diterima

oleh para pembaca.

39

Ibid, h. 25.

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

26

3. Langkah Menulis

Langkah dalam menulis yang dikemukakan Semi, dalam Ekowati relatif

dengan cara sebagai berikut.

”Pemilihan dan penetapan topik, pengumpulan data, penetapan

tujuan, perancangan tulisan, penulisan, penyuntingan atau revisi, dan

terakhir penulisan naskah jadi.”40

Selanjutnya Akhadiah dkk, berpendapat bahwa kegiatan menulis dapat

dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu tahap prapenulisan (persiapan), penulisan

(pengembangan isi paragraf), dan pasca panulisan (telaah dan revisi atau

penyempurnaan tulisan).41

D. Hakikat Paragraf Persuasi

1. Pengertian Paragraf

Paragraf adalah suatu kesatuan pikiran yang dituangkan dalam kalimat

atau kumpulan kalimat yang saling berkaitan untuk membentuk satu ide atau

gagasan pokok.42

Berikut ini pandangan para pakar mengenai pengertian paragraf.

Keraf dalam bukunya mengatakan bahwa paragraf bukanlah suatu

pembagian secara sepakat dari satu bab yang terdiri dari kalimat-kalimat, tetapi

lebih dalam maknanya dari kesatuan kalimat saja. Paragraf tidak lain dari suatu

kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat.43

Sependapat dengan Keraf, Akhadiah dkk dalam Pembinaan Kemampuan

Menulis Bahasa Indonesia juga mengemukakan bahwa paragraf merupakan inti

penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam paragraf terkandung satu

unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut,

mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama, kalimat penjelas sampai pada kalimat

40

Ainiyah Ekowati, Skripsi: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dalam

Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa, (Bogor: Universitas Pakuan, 2008), h. 44. 41

Sabarti, Akhadiah dkk, Menulis I, (Jakarta: Universitas Terbuka,1986), h. 1.20. 42

Claudia L. Sulistianingsih, Messe Bahasa Indonesia; Tata Bahasa dan Sastra

Indonesia, (Yogyakarta: Messemedia, 2010), h. 61. 43

Gorys Keraf, Komposisi; Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa, (Ende Flores:

Nusa Indah, 1993), Cet. 9, h. 62.

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

27

penutup. Himpunan kalimat ini saling berkaitan dalam suatu rangkaian untuk

membentuk sebuah gagasan.44

Sedangkan Ramlan dan Mahmudah dalam Disiplin Berbahasa Indonesia

berpendapat bahwa paragraf bukan sekedar kumpulan kalimat. Artinya, tulisan

yang terdiri dari sekumpulan kalimat belum tentu paragraf. Dikategorikan

paragraf jika sekumpulan kalimat tersebut terdiri dari satu kalimat topik dan

beberapa kalimat penjelas.45

Berdasarkan beberapa pandangan pakar tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa paragraf adalah satu kesatuan pikiran yang dituangkan dalam sekumpulan

kalimat yang terdiri dari kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas.

2. Syarat Paragraf yang Baik

Dalam menyusun paragraf yang baik, seorang penulis dituntut untuk

memperhatikan syarat paragraf yang baik, yaitu kesatuan, kepaduan, dan

kelengkapan.

a. Kesatuan

Kesatuan paragraf adalah unsur yang membangun sebuah paragraf

tersebut. Sebuah paragraf yang baik, biasanya terdiri dari satu kalimat utama dan

beberapa kalimat penjelas.46

Keraf, dalam buku Komposisi berpendapat bahwa

yang dimaksud dengan kesatuan dalam paragraf adalah semua kalimat yang

terdapat dalam paragraf tersebut secara bersama menyatakan suatu hal, suatu tema

tertetu.47

Finoza, dalam bukunya mengatakan bahwa sebuah paragraf dikatakan

memiliki kesatuan jika keseluruhan kalimat dalam paragraf hanya membicarakan

satu ide pokok.48

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kesatuan

44

Sabarti, Akhadiah,dkk, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Erlangga, 2003), h. 144. 45

Ramlan dan Mahmudah Fitriyah, Disiplin Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK Press,

2010), Cet. 1, h. 86. 46

Ibid, h.87. 47

Gorys Keraf, Komposisi; Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa, (Ende Flores:

Nusa Indah, 1993), Cet. 9, h. 67 48

Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2009), h.

193.

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

28

merupakan unsur pembangun paragraf terdiri dari satu kalimat utama dan

beberapa kalimat penjelas yang menyatakan suatu masalah dalam paragaf.

b. Kepaduan

Maksud dari kepaduan adalah dalam sebuah paragraf tidak boleh ada

kalimat yang tidak ada hubungannya atau menyimpang dari paragraf itu.

Akhadiah dkk, dalam buku Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

mengatakan satu paragraf bukanlah merupakan kumpulan kalimat yang berdiri

sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal

balik. Pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengikuti jalan pikiran

penulis tanpa hambatan karena adanya loncatan pikiran yang membingungkan.

Jadi, kepaduan dititikberatkan pada hubungan antara kalimat dengan kalimat.49

c. Kelengkapan

Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang

cukup menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama. Sebaliknya, suatu

paragraf dikatakan tidak lengkap jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas

dengan pengulangan-pengulangan.50

3. Jenis Paragraf

Berdasarkan tujuannya, paragraf dibedakan atas beberapa jenis:

a. Paragraf Narasi

Paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan

tujuan agar pembaca seolah mengalami kejadian yang diceritakan. 51

b. Paragraf Deskripsi

Paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan

pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya. Sasarannya adalah

49

Sabarti, Akhadiah,dkk, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Erlangga, 2003), h. 150. 50

Ibid, h.152. 51

Claudia L. Sulistianingsih, Messe Bahasa Indonesia; Tata Bahasa dan Sastra

Indonesia, (Yogyakarta: Messemedia, 2010), h. 63.

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

29

memungkinkan terciptanya imajinasi (daya khayal) pembaca seolah melihat,

mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya.52

c. Paragraf Eksposisi

Eksposisi artinya paparan. Dengan paparan, penulis menyampaikan

suatu penjelasan dan informasi. Setelah membaca, seseorang akan mengerti

dan memahami apa yang disampaikan oleh penulis dalam paparan tersebut.53

d. Paragraf Argumentasi

Jenis tulisan yang memberikan alasan berdasarkan fakta dan data.

Dengan fakta dan data, penulis berusaha meyakinkan pembaca sehingga

tulisan itu diterima oleh pembacanya.54

e. Paragraf Persuasi

Paragraf yang ditujukan untuk memengaruhi sikap dan pembaca

mengenai suatu hal yang disampaikan oleh penulisnya. Persuasi menggunakan

pendekatan emosional.55

Paragraf persuasi juga merupakan paragraf yang

bertujuan membuat pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang

dikomunikasikan baik berupa fakta, suatu pendapat/ gagasan ataupun perasaan

seseorang. Dalam persuasi, fakta-fakta yang relevan dan jelas harus diuraikan

sedemikian rupa sehingga kesimpulannya dapat diterima secara meyakinkan.

4. Pengertian Paragraf Persuasi

Dalam bahasa Inggris kata to persuade berarti ’membujuk’ atau

’meyakinkan.’ Bentuk nominanya adalah persuation yang kemudian menjadi kata

serapan dalam bahasa Indonesia: persuasi.56

Paragraf persuasi adalah paragraf

yang bertujuan membuat pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang

dikomunikasikan baik berupa fakta, suatu pendapat/ gagasan ataupun perasaan

seseorang. Para pakar pun berpendapat bahwa paragraf persuasi merupakan jenis

52

Suparno dan Muhammad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2009), h. 1.11. 53

Ramlan dan Mahmudah Fitriyah, Disiplin Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK Press,

2010), Cet. 1, h. 93. 54

Ibid, h. 98. 55

Suparno dan Muhammad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, …………., h. 1.13. 56

Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2009), h.

253.

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

30

paragraf yang bersifat memengaruhi pembaca. Berikut ini beberapa pendapat para

pakar tentang definisi dari paragraf persuasi.

Tarigan, dalam bukunya mengemukakan bahwa persuasi merupakan

tulisan yang dapat merebut perhatian pembaca, yang dapat menarik minat, dan

dapat meyakinkan pembaca bahwa pengalaman pembaca merupakan suatu hal

yang amat penting.57

Sependapat dengan Tarigan, Suparno dan Mohamad Yunus, dalam buku

Keterampilan Dasar Menulis juga mengatakan persuasi adalah paragraf yang

ditujukan untuk memengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai suatu hal

yang disampaikan penulisnya dan lebih menggunakan pendekatan emosional.

Persuasi juga menggunakan bukti atau fakta, hanya saja dalam persuasi bukti-

bukti itu hanya digunakan sepeerlunya saja.58

Senada pula dengan Suparno, Keraf dalam buku Eksposisi berpendapat

bahwa persuasi adalah suatu bentuk paragraf yang merupakan penyimpangan dari

argumentasi, dan khusus berusaha memengaruhi orang lain atau para pembaca

agar melakukan sesuatu bagi orang yang mengadakan persuasi.59

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan para pakar tersebut, dapat

disimpulkan bahwa paragraf persuasi merupakan jenis paragraf yang bersifat

memengaruhi, membujuk, dan meyakinkan pembaca agar mau melakukan sesuatu

sesuai persuasi yang diadakan.

5. Macam-Macam Paragraf Persuasi

Ditinjau dari segi medan pemakaiannya, paragraf persuasi digolongkan

menjadi empat macam, yaitu a. Persuasi Politik, b. Persuasi Pendidikan, c.

Persuasi Advertensi, d. Persuasi Propaganda.60

57

Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 2008) h. 113. 58

Suparno dan Muhammad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2009), h. 1.13. 59

Gorys Keraf, Eksposisi, (Jakarta: Grasindo, 1995), h. 14. 60

Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2009), h.

253.

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

31

a. Persuasi Politik

Sesuai dengan namanya, persuasi politik dipakai dalam bidang politik

oleh orang yang berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli

politik dan kenegaraan sering menggunakan persuasi ini untuk keperluan

politik dan negaranya.

b. Persuasi Pendidikan

Persuasi pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung

dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Seorang motivator dan inovator pendidikan bisa memanfaatkan persuasi

pendidikan dengan menampilkan konsep-konsep pendidikan untuk diterapkan

oleh pelaksana pendidikan.

c. Persuasi Advertensi/ Iklan

Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk

memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Lewat persuasi iklan

ini diharapkan pembaca atau pendengar berusaha untuk memiliki barang atau

jasa yang ditawarkan.

d. Persuasi Propaganda

Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah informasi.

Tentu saja tujuan persuasi propaganda tidak hanya berhenti pada penyebaran

informasi saja. Lebih dari itu, dengan informasi diharapkan pembaca atau

pendengar mau dan sadar untuk berbuat sesuatu. Persuasi propaganda sering

dipakai dalam kegiatan kampanye.61

E. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang peneliti lakukan berelevansi dengan judul skripsi

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Meningkatkan

Kemampuan Menulis Siswa pada Siswa Kelas X MAN 2 Bogor”. Hanya saja

dalam penelitian tersebut, Ainiyah Ekowati menggunakan metode penelitian quasi

eksperimen, dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan metode Pembelajaran

61

Ibid, h. 257.

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

32

Kooperatif Tipe STAD dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi dan kelas

eksperimen yang memakai metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ainiyah Ekowati menunjukkan

bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol.

Maka dapat disimpulkan penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD telah

berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf. Nilai rata-rata

pada kelas eksperimen mencapai 78 dan kelas kontrol hanya mencapai 65 dengan

indikator penilaian yang sudah ditentukan, yaitu mengenai isi paragraf, koherensi

dan unitas, pengembangan deskripsi kalimat topik, diksi, ejaan dan tanda baca.

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA YASIH Bogor, adapun waktu

pelaksanaannya pada 10-18 Januari 2011.

B. Objek Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas X

SMA YASIH Bogor yang berjumlah 20 siswa yang dideskripsikan melalui proses

dan hasil belajar mengajar.

C. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian

1. Metode

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian

yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. Action Research pada hakikatnya adalah

rangkaian riset tindakan yang dilakukan secara siklik dalam rangka memecahkan

masalah di dalam kelas, hingga masalah tersebut terpecahkan. Penelitian tindakan

kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama. Dapat dikatakan pula bahwa classroom action research adalah kegiatan

penelitian untuk mendapatkan kebenaran dan manfaat praktis dengan cara

melakukan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif.1 Kolaborasi adalah adanya

kerja sama antara berbagai disiplin ilmu, keahlian, dan profesi dalam

memecahkan masalah. Sedangkan partisipatif adalah dilibatkannya khalayak

sasaran dalam mengidentifikasi masalah, merencanakan, melaksanakan kegiatan,

dan melakukan penilaian akhir.

1 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 152.

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

34

Secara garis besar, dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat tahapan

yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

pengamatan/ observasi, (4) refleksi.

a. Tahap 1: Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di

mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan

yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan

tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara

ini adalah penelitian kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya

untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amanat

yang dilakukan.

b. Tahap 2: Tindakan/ Pelaksanaan

Penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi

atau penerapan isi rancangan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus

ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi

harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara

pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan secara seksama agar sinkron

dengan maksud semula.

c. Tahap 3: Observasi

Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.

Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan

pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu

tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung dalam waktunyang sama.

Sebutan tahap ke-2 diberikan untuk memberikan peluang kepada guru pelaksana

yang juga berstatus sebagai pengamat. Ketika guru tersebut sedang melakukan

tindakan, karena hatinya menyatu dengan kegiatan, tentu tidak sempat

menganalisis peristiwanya ketika sedang terjadi. Oleh karena itu, kepada guru

pelaksana yang berstatus sebagai pengamat agar melakukan “pengamatan balik”

terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

35

pengamatan balik ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang

terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.

d. Tahap 4: Refleksi

Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari kata bahasa Inggris reflection, yang

diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan. Kegiatan refleksi sangat

tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selelsai melakukan tindakan,

kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi

rancangan tindakan. Istilah refleksi di sini sama dengan “memantul, seperti halnya

memancar dan menatap kena kaca”. Dalam hal ini, guru pelaksan sedang

memantulkan pengalamannya pada peneliti yang baru saja mengamati

kegiatannya dalam tindakan. 2

Gambar 1. Siklus Kegiatan PTK

(Suharsimi Arikunto, dkk., 2007: 16)

2 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 17 – 20.

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Pelaksanaan

Refleksi

SIKLUS II Refleksi

Perencanaan

Pengamatan

?

Pelaksanaan

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

36

Dasar utama dilaksanakannya penelitian tindakan kelas adalah untuk

mengadakan perbaikan atau peningkatan mutu praktik pembelajaran di kelas. Kata

perbaikan di sini terkait dengan proses belajar mengajar terutama pada

pembelajaran menulis narasi. Secara umum, penelitian tindakan kelas bertujuan

untuk menanggulanggi masalah atau kesulitan yang dihadapi guru terutama yang

berkenaan dengan pembelajaran dan pengembangan materi ajar, untuk

memberikan pedoman bagi guru atau administrator pendidikan di sekolah guna

memperbaiki atau meningkatkan mutu kinerja agar lebih baik dan produktif, serta

untuk membangun dan meningkatkan mutu komunikasi serta interaksi antara

praktisi dengan para peneliti akademis.3

Ciri-ciri dari penelitian tindakan adalah masalah yang dipecahkan

merupakan persoalan praktis yang dihadapi peneliti dalam kehidupan sehari-hari,

menggunakan pendekatan yang kolaboratif, bersifat parsipatori (apabila penelitian

dilakukan secara kelompok) yakni masing-masing anggota tim ikut mengambil

bagian dalam pelaksanaan penelitiannya, adanya langkah berpikir reflektif dari

peneliti baik sesudah maupun sebelum tindakan, langkah-langkah penelitian yang

direncanakan selalu dalam bentuk siklus, tingkat atau daur yang memungkinkan

terjadinya kerja kelompok maupun kerja mandiri secara intensif.4

2. Rancangan siklus pretest penelitian

Gambaran tentang langkah-langkah yang akan dilakukan dalam tindakan

penelitian siklus I (pretest)

a. Menyusun rancangan tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun:

1) Perangkat pembelajaran, berupa penentuan kompetensi dasar yang akan

dicapai.

2) Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut:

a) Guru membuka pelajaran.

3 Sarwiji Suwandi, Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah, (Surakarta:

Yuma Pustaka, 2009), Cet. I, h.15. 4 Syamsuddin AR dan Vismaia S. Damayanti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa,

(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007), h. 197.

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

37

b) Guru memberikan apersepsi mengenai pengetahuan siswa terhadap

pengertian, syarat, dan jenis paragraf.

c) Guru memberikan materi tentang paragraf persuasi.

d) Guru menjelaskan contoh paragraf persuasi.

e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

materi yang sedang diajarkan.

f) Guru membentuk kelompok siswa menjadi 4 kelompok, tiap kelompok

terdiri atas 4 siswa.

g) Guru membagikan lembar kerja dan menugaskan siswa untuk membuat

paragraf persuasi jenis iklan bersama dengan kelompok masing-masing.

b. Tahap tindakan/ pelaksanaan

Tahap ini dilakukan dengan melaksanakan Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah direncanakan. Pada siklus I (pretest),

direncanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 X 45 menit, begitu juga

dengan siklus I (postest). Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap observasi.

c. Tahap observasi

Tahap ini dilakukan dengan mengamati dan menginterpretasi aktivitas

pemanfaatan metode kooperatif teknik STAD pada proses pembelajaran (aktivitas

guru dan siswa) maupun pada hasil pembelajaran menulis persuasi yang telah

dilaksanakan untuk mendapatkan data tentang kelebihan dan kekurangan

pelaksanaan tindakan. Pengamatan difokuskan pada situasi pelaksanaan

pembelajaran, kegiatan yang dilakukan guru, dan aktivitas siswa dalam

pembelajaran. Dalam kegiatan ini, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif yang

melakukan pengamatan dari bangku paling belakang melalui pedoman observasi

yang telah dibuat. Sesekali, peneliti berada di depan kelas untuk mengambil

gambar sebagai dokumentasi. Setelah itu, peneliti berdiskusi dengan guru

mengenai hasil akhir tindakan serta menyusun rancangan tindakan berikutnya.

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

38

d. Tahap analisis dan refleksi

Pada tahap ini, dilakukan analisis hasil observasi dan interpretasi sehingga

diperoleh kesimpulan hal-hal yang perlu diperbaiki atau disempurnakan dan yang

telah memenuhi target. Analisis dilakukan dengan meninjau kembali hasil

observasi dan interpretasi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Selanjutnya,

dilakukan refleksi untuk mengetahui beberapa kekurangan yang muncul dalam

pelaksanaan tindakan tersebut. Setelah itu, guru dan peneliti berdiskusi untuk

menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi kekurangan yang

muncul sekaligus sebagai langkah perbaikan pada pembelajaran berikutnya.

3. Rancangan siklus postest penelitian

Siklus I (postest) dilakukan dengan tahapan-tahapan seperti pada siklus I

(pretest), yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi.

Akan tetapi, didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang

diperoleh pada siklus I pretest (refleksi) sehingga kekurangan yang terjadi pada

siklus I (pretest) tidak terjadi pada siklus I (postest).

a. Tahap penyusunan laporan

Tahap ini dilaksanakan setelah penelitian selesai dilakukan. Peneliti

menyusun laporan mengenai keberhasilan metode kooperatif teknik STAD dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran menulis paragraf persuasi di kelas X SMA

YASIH Bogor berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai observer pada kegiatan

belajar mengajar paragraf persuasi dengan menggunakan metode kooperatif

teknik STAD di kelas X SMA YASIH Bogor. Saat pembelajaran berlangsung,

kegiatan observasi akan dilaksanakan oleh dua orang observer untuk membantu

terlaksananya observasi tes perbuatan/kinerja siswa kelas X SMA YASIH Bogor.

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

39

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Tahapan intervensi tindakan dilakukan pada setiap siklus yaitu:

Tabel 3.1

Tahapan intervensi tindakan

Tahap Kegiatan

Perencanaan - Observasi ke kepala sekolah

- Mengurus surat izin penelitian

- Membuat rencana pembelajaran

- Membuat instrumen penelitian

- Membuat uji coba instrumen

- Menyiapkan perlengkapan penelitian

Pelaksanaan Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana

pembelajaran:

- Menyampaikan materi tentang paragraf persuasi.

- Menjelaskan contoh paragraf persuasi jenis iklan.

- Membentuk kelompok-kelompok siswa yang heterogen

terdiri atas 4 orang per kelompok.

- Siswa diminta mengerjakan tugas per kelompok untuk

membuat paragraf dengan kelompok masing-masing.

Observasi - Observasi dilakukan saat kegiatan pembelajaran

berlangsung. Aspek-aspek yang dievaluasi adalah ide atau

gagasan siswa, kegiatan belajar diakhiri pemberian postest

Refleksi - Hasil evaluasi dijadikan dasar tahap refleksi dalam rangka

perbaikan, dan pelaksanaan tindakan selanjutnya.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan

1. Siswa mampu memahami paragraf persuasi.

2. Siswa mampu memahami cara berkelompok yang baik.

3. Siswa dapat menerapkan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD

dalam pembelajaran menulis paragraf persuasi.

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

40

G. Data dan Sumber Data

Prosedur penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dari

penelitian tidakan kelas ini adalah:

1. Hasil tes siswa setelah diberikan perlakuan pada setiap siklus.

2. Hasil observasi, hasil wawancara, dan dokumentasi.

Adapun sumber datanya diperoleh dari guru, siswa, dan peneliti itu sendiri

yang didapat saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan tersebut maka terlebih dahulu dibuat

instrument penelitian yang terdiri dari:

1. Model Pembelajaran

Model yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

kooperatif teknik STAD. Adapun fase-fase model pembelajaran kooperatif teknik

STAD adalah sebagai berikut:

Fase 1

Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut

dan memotivasi siswa belajar.

Fase 2

Menyajikan informasi kepada siswa dengan menjelaskan materi pelajaran dan

memberikan contohnya.

Fase 3

Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan

membantu setiap kelompok melakukan transisi secara efisien.

Fase 4

Membimbing kelompok-kelompok belajar saat mereka mengerjakan tugas.

Fase 5

Mengevaluasi hasil-hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-

masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

41

Fase 6

Mencari cara-cara untuk menghargai, baik upaya maupun hasil belajar individu.

2. Observasi

Observasi merupakan cara untuk memperoleh informasi melalui

pengamatan yang diteliti dan objektif dari suatu masalah. Tujuan observasi adalah

memahami suatu cara hidup dari pandangan orang-orang yang terlibat di

dalamnya.

Lembar observasi merupakan pengamatan tingkah laku pada suatu

tertentu, observasi itu biasanya pada suatu sebenarnya atau observasi langsung

atau observasi buatan atau observasi tidak langsung yang dapat dilakukan secara

sistematika yaitu dengan menggunakan pedoman observasi.

Format observasi dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu observasi

proses pembelajaran dan aktivitas siswa. Masing-masing format terdiri atas tiga

bagian, yaitu awal pembelajaran, inti pembelajaran, dan akhir pembelajaran.

Setiap bagian memiliki beberapa item pertanyaan. Pengamat dapat menjawab

pertanyaan yang terdapat pada format observasi berdasarkan alternatif jawaban

yang tersedia (ya/tidak).

Format observasi yang harus diisi oleh pengamat terdiri atas tiga

komponen, seperti:

a. Petunjuk pengisian format observasi

b. Identitas pengamat

c. Item pertanyaan

Item pertanyaan yang disusun dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah metode pembelajaran kooperatif teknik STAD benar-benar

diterapkan dalam pembelajaran menulis paragraf persuasi di kelas X SMA

YASIH Bogor. Kisi-kisi dan format observasi terlampir.

3. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan dengan tujuan. Tujuan dilakukan

wawancara untuk memperoleh konstruksi yang terjadi sekarang tentang orang,

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

42

kejadian, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan, dan

sebagainya; rekonstruksi keadaan tersebut berdasarkan pengalaman masa lalu,

proyeksi keadaan tersebut yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang;

dan verifikasi, pengecekan, dan pengembangan informasi (konstruksi,

rekonstruksi, dan proyeksi) yang telah didapat sebelumnya.

Teknik wawancara dilakukan untuk mendapatkan data tentang

pelaksanaan pendidikan dan proses belajar mengajar serta hasil belajar bahasa

Indonesia khususnya keterampilan menulis paragraf persuasi dengan

mewawancarai guru bahasa Indonesia, dan salah seorang siswa kelas X SMA

YASIH Bogor.

4. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi yang memberikan kepada responden. Bentuk angket yang

penulis gunakan adalah angket langsung dan bersifat tertutup, dengan bentuk

pilihan ganda, di mana responden diminta untuk memilih salah satu jawaban. (di

lampiran 18).

5. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber

nonmanusia. Sumber ini terdiri ata dokumen dan rekaman. Dokumen digunakan

untuk mengacu pada setiap tulisan atau selaian rekaman, yaitu tidak dipersiapakan

secara khusus untuk tujuan tertentu, seperti surat-surat, buku harian, naskah,

editorial surat kabar, catatan kasus, skrip televisi, foto-foto.5 Teknik dokumen ini

dilakukan secara langsung di SMA YASIH Bogor. Pengambilan dokumentasi

pada penelitian ini berupa foto-foto yang dilakukan secara simultan.

5 Syamsuddin. AR dan Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa,

(Bandung: Rosdakarya, 2007), h. 94.

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

43

6. Soal tes

Tes ini diberikan setiap akhir siklus. Dimana soal tes yang digunakan guna

mengukur kemampuan pemahaman menulis siswa sebagai hasil belajar setelah

mengikuti pembelajaran menulis paragraf persuasi dengan penerapan metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD. Teknik pengumpulan data tes berupa

pretest dan postest. Pretest digunakan untuk

a. Menyusun RPP sesuai dengan KTSP dan metode pembelajaran kooperatif

teknik STAD.

b. Menyiapkan media dan materi pembelajaran yang akan digunakan dalam

meningkatkan keterampilan menulis paragraf persuasi melalui penerapan

metode pembelajaran kooperatif teknik STAD.

Tabel 3.2

Instrumen Pretest

MENULIS PARAGRAF PERSUASI

(PRETEST)

Petunjuk

1. Tulislah nama, dan kelas Anda di samping kiri lembar jawaban!

2. Jawaban ditulis pada lembar yang telah disediakan!

3. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!

Soal

1. Buatlah paragraf persuasi yang Anda pahami dengan memperhatikan.

Ejaan dan tanda baca

Isi gagasan yang diungkapkan

Kesatuan dan kepaduan kalimat dalam paragraf

Pengembangan kalimat persuasi yang meyakinkan pembaca

Diksi

Selamat Menulis…..

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

44

Tabel 3.3

Instrumen Pretest

MENULIS PARAGRAF PERSUASI

(POSTEST)

Petunjuk

1. Tulislah nama, kelompok, dan kelas anda di samping kiri lembar jawaban!

2. Kerjakan soal berikut bersama teman kelompok dengan sebaik-baiknya!

3. Jawaban ditulis pada lembar jawaban yang tersedia!

4. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!

Soal

1. Buatlah paragraf persuasi jenis iklan penawaran sebuah produk dengan

memperhatikan

Ejaan dan tanda baca

Isi gagasan yang diungkapkan

Kesatuan dan kepaduan kalimat dalam paragraf

Pengembangan kalimat persuasi yang meyakinkan dan mampu

memengaruhi pembaca

Diksi

Selamat Mengerjakan…..

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian

1. Ejaan dan Tanda Baca

Skor Kriteria Penilaian

5 Sangat cermat, tidak ada penyimpangan dalam penggunaan ejaan

dan tanda baca.

4 Pada umumnya sudah cermat, walaupun ada kesalahan tetapi bukan

hal yang penting.

3 Ada beberapa kesalahan dalam penggunaan ejaan dan tanda baca,

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

45

secara umum masih cukup baik.

2 Terdapat cukup banyak kesalahan dalam penggunaan ejaan dan

tanda baca yang dianggap dapat merusak kaidah bahasa Indonesia.

1 Penggunaan ejaan dan tanda baca sangat kacau, mencerminkan

ketidaktahuan atau ketidakpedulian.

2. Isi gagasan yang diungkapkan

Skor Kriteria Penilaian

5 Isi gagasan sesuai dengan tema yang ditentukan.

4 Ada sedikit hal yang tidak cocok dengan tema tetapi bukan hal yang

penting.

3 Dijumpai hal yang kurang sosok antara isi dengan tema yang

ditentukan tetapi secara umum masih cukup baik.

2 Banyak dijumpai hal-hal yang tidak cocok sehingga ada kesan

antara isi dan tema kurang cocok.

1 Benar-benar tidak ada hubungan antara isi dengan tema yang

ditentukan.

3. Kesatuan dan kepaduan kalimat

Skor Kriteria Penilaian

5 Adanya kesatuan dan kepaduan antarkalimat sesuai dengan tema

yang ditentukan.

4 Adanya sedikit penyimpangan antara kesatuan dan kepaduan

antarkalimat tetapi masih cukup baik.

3 Adanya kesatuan dan kepaduan antarkalimat tetapi tidak relevan

dengan tema yang ditentukan.

2 Hanya salah satu saja yang diungkapkan tetapi tidak relevan dengan

tema yang ditentukan.

1 Tidak adanya kesatuan dan kepaduan antarkalimat.

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

46

4. Pengembangan kalimat persuasi yang meyakinkan dan dapat memengaruhi

pembaca.

Skor Kriteria Penilaian

5 Adanya kalimat menarik yang memengaruhi pembaca.

4 Kalimat penjelas yang relevan dengan kalimat utama hanya saja

kurang lengkap.

3 Ada sedikit kalimat penjelas yang kurang relevan dengan kalimat

utama tetapi masih cukup baik.

2 Adanya kalimat penjelas tetapi tidak relevan dengan kalimat utama

dan kurang menarik perhatian pembaca.

1 Benar-benar tidak relevan antara kalimat utama dan kalimat

penjelas.

5. Diksi

Skor Kriteria Penilaian

5 Kata-kata yang digunakan dipilih dengan baik dan bervariasi.

4 Kata-kata yang digunakan umumnya sudah tepat dan bervariasi

hanya ada kata-kata yang kurang cocok tetapi masih cukup baik.

3 Kata-katanya sudah cukup baik hanya kurang bervariasi.

2 Agak banyak kata-kata yang kurang tepat dan bervariasi.

1 Kata-kata yang digunakan tidak tepat dan tidak bervariasi.

6. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

pembelajaran menulis paragraf narasi dengan menggunakan metode kooperatif

teknik STAD. Pelaksanaan perlakuan dalam penelitian ini disusun dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mencakup semua hal yang berkaitan

dengan pelaksanaan pembelajaran. RPP yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

47

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA YASIH Bogor

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : X/ Genap

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato.

B. Kompetensi Dasar

Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau

melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif.

C. Indikator

1. Membaca paragraf persuasif.

2. Mengidentifikasi karakteristik paragraf persuasif.

3. Menulis paragraf persuasif.

4. Menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, dengan

demikian, oleh sebab itu,dll) dalam paragraf persuasif.

D. Materi Pokok

1. Pengertian paragraf persuasif

2. Contoh paragraf persuasif

3. Ciri-ciri paragraf persuasif

4. Topik-topik paragraf persuasif

5. Kerangka paragraf persuasif

E. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM): 65

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

48

F. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran kooperatif teknik STAD

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan

Alokasi

Waktu

A Kegiatan Awal

1. Guru mengondisikan kelas.

2. Guru mengadakan pretest

3. Guru melakukan apersepsi mengenai paragraf persuasi.

4. Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

15 menit

5 menit

10 menit

B Kegiatan Inti

Pertemuan ke 1

1. Guru menyajikan informasi kepada siswa tentang paragraf

persuasi.

2. Guru menjelaskan kepada siswa contoh paragraf persuasi dan

karakteristiknya.

3. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok belajar.

4. Guru menunjuk 5 siswa yang nilai akademiknya tertinggi di

kelas sebagai ketua kelompok.

Pertemuan ke 2

1. Guru mengadakan postest

2. Guru membentuk 5 kelompok belajar dengan cara tiap siswa

mengambil nomor antara 1-5. Lalu mereka mencari pasangan

kelompok masing-masing (yang mendapat nomor 1

berkumpul dengan nomor 1, begitupun seterusnya) setiap

kelompok beranggotakan 4 orang.

3. Guru membantu setiap kelompok agar melakukan transisi

secara efisien.

15 menit

45 menit

40 menit

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

49

4. Guru membagikan lembar soal dan jawaban kepada siswa.

5. Guru menentukan tema untuk pembuatan paragraf persuasi.

6. Kelompok siswa menyusun kerangka persuasi.

7. Kelompok siswa mengembangkan kerangka yang telah

disusun menjadi paragraf persuasi jenis iklan.

8. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar saat

mengerjakan tugas mereka.

9. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya.

10. Guru memberikan sertifikat dan hadiah kepada individu

maupun kelompok (3 kelompok terbaik) yang mendapat skor

tertinggi.

20 menit

15 menit

8 menit

7 menit

C Kegiatan Akhir

Guru dan siswa merefleksikan pembelajaran

H. Sumber Belajar

1. Buku Paket Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk kelas X

SMA/MA.

2. Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Diksi Insan

Mulia, 2009.

I. Penilaian

1. Penilaian proses belajar

a. Keseriusan siswa

b. Keaktifan

2. Penilaian hasil

a. Jenis tes menulis paragraf persuasi.

Buatlah paragraf persuasi jenis iklan penawaran sebuah produk!

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

50

b. Alat penilaian/ pedoman penilaian.

Tabel. 3.5

Format penilaian

No Nama

Pretest

Jumlah a b c d e

0-5 0-5 0-5 0-5 0-5

Keterangan

No Unsur yang dinilai

Pretest

Skor

maksimal

Skor Siswa

1 Ejaan dan tanda baca. 5

2 Isi gagasan yang diungkapkan. 5

3 Kesatuan dan kepaduan kalimat. 5

4 Pengembangan kalimat persuasi yang

meyakinkan dan dapat memengaruhi

pembaca.

5

5 Diksi. 5

Jumlah 25

Bogor, 3 Januari 2011

Peneliti

Ani Septiani

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

51

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan tidak

hanya satu, tetapi menggunakan multiteknik. Ada tiga kelompok teknik

pengumpulan data, yaitu:

1. Pengamatan dilakukan dalam bentuk observasi. Observasi ini dilakukan

peneliti sebelum PBM (Proses Belajar Mengajar) dan pada saat pelaksanaan

PBM (Proses Belajar Mengajar) berlangsung serta melalui teman sejawat

dalam pelaksanaan PBM. Hasil yang diperoleh pada setiap pengamatan

didiskusikan oleh peneliti bersama guru pada saat menganalisis data untuk

membuat tindakan pada siklus berikutnya.

2. Pengungkapan, dilakukan melalui wawancara dan pengukuran dengan tes

mengenai pemahaman konsep.

3. Pembuktian, dilakukan dengan mencari bukti-bukti dokumenter, seperti

dokumen foto.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi

Untuk memperoleh data yang valid maka digunakan teknik triagulasi data

yakni memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis penelitian dengan

membandingkan hasil orang lain.

1. Pengambilan data dari berbagai narasumber, yaitu, peneliti, guru, dan siswa.

2. Penggunaan berbagai alat atau instrumen agar data yang dikumpulkan lebih

akurat. Langkah yang ditempuh adalah mengisi lembar observasi, pedoman

wawancara, dan menilai hasil tes siswa.

3. Penggunaan berbagai metode atau cara analisis, sehingga data yang terkumpul

dapat dipercaya. Dalam hal ini yang bisa dilakukan pengamatan, wawancara,

dan pengambilan gambar dalam bentuk foto.

4. Memeriksa kembali data-data yang telah terkumpul baik tentang kejanggalan-

kejanggalan, keaslian maupun kelengkapan.

5. Mengulang pengolahan data yang telah terkumpul.

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

52

K. Teknik Analisis Data

Pengolahan data tes dilakukan dengan cara menentukan komponen

penilaian menulis paragraf persuasi dengan skala skor untuk masing-masing aspek

penilaian. Sedangkan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam penguasaan

suatu materi dengan teknik STAD, maka penelitian dilakukan sesuai tahapan

dalam teknik STAD.

Adapun langkah-langkah pengolahan data yang terkumpul dari setiap

siklus adalah:

a. Menganalisis data kegiatan pembelajaran dan data observasi terhadap

pelaksanaan tindakan setiap siklus dengan teknik analisis deskriptif kualitatif,

yaitu analisis yang hanya menggunakan paparan sederhana.

b. Model penilaian menulis paragraf persuasi.

Tabel 3.6

Aspek Penilaian Menulis Paragraf Persuasi dengan Skala 1-5

No. Aspek yang Dinilai Tingkatan Skala

1

2

3

4

5

Ejaan dan tanda baca

Isi gagasan yang diungkapkan

Kesatuan dan kepaduan kalimat

Pengembangan kalimat persuasi yang dapat

meyakinkan dan memengaruhi pembaca

Diksi

0 1 2 3 4 5

0 1 2 3 4 5

0 1 2 3 4 5

0 1 2 3 4 5

0 1 2 3 4 5

Setiap skor yang diperoleh siswa dijumlahkan menjadi jumlah skor atau

skor keseluruhan perolehan. Data untuk mengubah skor menjadi nilai digunakan

rumus:

N = X x 100

STI

Keterangan: N → Nilai

X → Total skor siswa

STI → Skor total ideal/ skor maksimum

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

53

100 → Standar nilai yang digunakan

Untuk mencari nilai rata-rata siswa digunakan rumus:

X = X

N

Keterangan: X → Nilai rata-rata

X → Jumlah nilai siswa secara keseluruhan

N → Jumlah siswa

Dalam menentukan standar keberhasilan kemampuan menulis paragraf

persuasi, digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dengan penghitungan

presentase untuk skala lima sebagai berikut.

Tabel 3.7

Penentuan Patokan Tingkat Penguasaan dengan Penghitungan Presentase

untuk Skala Lima

Interval Presentase

Tingkat Penguasaan Keterangan

85% - 100%

75% - 84%

60% - 74%

40% - 59%

0% - 39%

Sangat Berhasil

Berhasil

Cukup Berhasil

Kurang Berhasil

Tidak Berhasil

c. Setelah menghitung rata-rata maka diadakan kembali perhitungan selisih nilai

antara pretest ke postest dengan rumus:

Selisih nilai = X postest – X pretest

Tahapan selanjutnya, penulis mencari persentase peningkatan nilai dengan

menggunakan rumus persentase, maka diperoleh hasil sebagai berikut.

Presentase peningkatan nilai = 00%1N

nilai

Selisih

Keterangan : N = Jumlah Siswa

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

54

d. Model penilaian hasil tes teknik STAD

1. Menghitung skor individu

2. Menghitung skor kelompok

3. Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok

Berdasarkan hasil tes yang diperoleh tersebut, dapat dilihat tingkat

keberhasilan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD dalam meningkatkan

keterampilan menulis paragraf persuasi pada kelas X.

e. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan peneliti adalah t-tes. T-tes bertujuan untuk

membedakan signifikasi antara pretes dan postes, maka rumus yang digunakan

adalah

t tes =

)1(

)( 2

2

NN

N

dd

Md

Dengan rumus tersebut, dapat diketahui koefesien t yang akan

menunjukkan berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar. Taraf signifikansi

sebesar 5 % pada tingkat kepercayaan 95%.

Langkah-langkah penggunaan t tes sebagai berikut.

1). Mencari mean dari perbedaan hasil pretest dan postest

Md = N

d

2). Mencari kuadrat deviasi

N

ddXd

2

22)(

3). Mencari t pada tabel dengan taraf signifikan 5 % dan taraf kepercayaan 95 %.

4.) Menguji signifikan koefesien t dengan ketentuan sebagai berikut.

Jika t hitung t tabel, hipotesis ditolak.

Jika t hitung t tabel, hipotesis diterima.

Keterangan:

Md : Mean dari perbedaan pretest dan postest

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

55

D : Gain (postest-pretest)

2xd : Jumlah kuadrat deviasi

Db : Ditentukan oleh N-1.6

L. Tindak Lanjut/Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah penelitian ini berakhir peneliti menyadari bahwa dari penelitian

yang dilakukan ini telah berhasil menguji adanya peningkatan kemampuan

menulis paragraf persuasi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif

teknik STAD. Banyak faktor yang memengaruhi hasil belajar menulis siswa, serta

faktor-faktor lain yang belum diketahui. Untuk itu masih perlu diadakan penelitian

lebih lanjut.

Bahkan bila perlu dibuta rencana baru. Jika ini terjadi maka akan terdapat

siklus 2 PTK yang langkah-langkahnya tetap sama yaitu perumusan masalah,

perencanaan tindakan, refleksi. Siklus ini akan akan berulang kembali pada siklus

2, tindakan perbaiakan masih belum berhasil menjawab masalah yang menjadi

kerisauan guru, atau dengan perkataan lain perbaikan belum terjadi sesuai dengan

yang ditargetkan. Siklus PTK akan berakhir, jika perbaikan sudah berhasil

dilakukan. Perlu dicatat bahwa satu siklus PTK dapat terjadi pada satu atau lebih

pertemuan. Lebih-lebih untuk tujuan perbaikan yang membutuhkan waktu cukup

lama, seperti meningkatkan kemampuan menulis, maka satu siklus PTK dapat

terdiri dari beberapa pertemuan.7

6 Anas Sudijono, Pengantar Statistik,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994), Cet.5, h.

128-291. 7 IGAK Wardhani Kuswaya Wihardit, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008), Cet. 7, h. 2.34.

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

56

BAB IV

DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, INTERPRETASI

HASIL ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Pengamatan

1. Gambaran Umum SMA YASIH Bogor

Sekolah Menengah Atas (SMA) Yasih Bogor berdiri di bawah Yayasan

Pondok Pesantren Sirojul Huda Bogor yang diketuai oleh KH. Drs. Maslahul

Ihsan pada tahun 1990-1991 dengan alamat di Jl. Baranangsiang Indah Cikeas Rt

01/03 Katulampa Bogor Timur. SMA YASIH Bogor dipimpin oleh Bapak KH.

Drs. Maslahul Ihsan dengan status terakreditasi B.

a. Visi

“SMA YASIH adalah tempat para siswa menuntut ilmu (Pengetahuan

umum dan Agama) sekaligus tempat mengembangkan minat, bakat dan sikap

peduli dengan perkembangan jaman.”

b. Misi

1) Membentuk siswa berakhlakul karimah

2) Membentuk siswa peduli sesama dan lingkungan dimana dia berada

3) Membentuk siswa disiplin tinggi, berilmu amaliyah dan beramal ilmiyah

4) Membentuk siswa piawai (bashthotan fil „ilmi wa bashthotan fil jismi)

2. Keadaan Guru

Guru merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pendidikan.

selain itu, guru juga mempunyai tanggung jawab yang sangat besar untuk

membawa anak didiknya pada suatu taraf kematangan tertentu. Seorang guru

mendapat kepercayaan dan kehormatan mengajar, dan juga dipercayakan untuk

mengambil keputusan-keputusan, untuk itu setiap lembaga pendidikan berupaya

memiliki tenaga pengajar yang relevan dengan pengembangan mata pelajaran di

56

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

57

sekolah. Sama halnya dengan SMA YASIH Bogor selalu berupaya untuk

meningkatkan mutu pendidikannya. Hal ini dibuktikan dengan tenaga-tenaga

pendidik yang professional dengan latar belakang pendidikan D3, S1 dan S2 yang

sesuai dengan bidang dan keahliandisiplin ilmunya masing-masing.

Tabel 4.1

Keadaan siswa SMA YASIH Bogor Tahun Pelajaran 2010-2011

NO Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 X 10 10 20

2 XI 10 6 16

3 XII 11 8 18

Jumlah 3 31 24 54

Sumber: Tata Usaha SMA YASIH Bogor

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/ Hasil Intervensi Tindakan

Pada penelitian ini jumlah siswa kelas X SMA YASIH Bogor sebanyak 20

siswa. Dari 20 siswa tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda, ada siswa

yang pendiam dan ada yang aktif juga berani untuk bertanya pada saat

pembelajaran. Jika dilihat dari kecerdasan, siswa tersebut memiliki kemampuan

yang berbeda, yaitu ada yang berkemampuan tinggi, sedang bahkan rendah.

Sedangkan dari latar belakang ekonomi siswa tersebut tergolong dalam kelompok

standar, yaitu menengah ke bawah. Oleh karena itu hasil tes kemampuan kognitif

tiap individu pun tentu tidak sama.

Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan, data yang telah terkumpul

meliputi nilai pretest dan postest dari 20 siswa tersebut. Data tersebut dianalisis

dan dibahas sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis paragraf persuasi

dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD. Dari hasil

data nilai pretest dan postest siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

58

1. Data Pretest

Data hasil pretest menulis paragraf persuasi di kelas X SMA YASIH

Bogor adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Data Pretest Kelas X

Nomor

Responden Pengamat I Pengamat II

Jumlah

(PI+PII)

Skor akhir

(PI+PII)

2

1 2 3 4 5

1 12 13 25 12,5

2 10 9 19 9,5

3 8 8 16 8

4 6 7 13 6,5

5 11 12 23 11,5

6 11 11 22 11

7 9 9 18 9

8 6 8 14 7

9 9 11 20 10

10 15 17 32 16

11 10 13 23 11,5

12 13 10 23 11,5

13 11 9 20 10

14 6 9 15 7,5

15 11 14 25 12,5

16 10 13 23 11,5

17 8 10 18 9

18 8 10 18 9

19 13 13 26 13

20 11 12 23 11,5

Jumlah 198 218 416 208

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

59

Tabel. 4.3

Urutan Nilai Pretest Terendah Sampai Tertinggi

Siswa Kelas X SMA YASIH Bogor

6,5 7,0 7,5 8,0 9,0 9,0 9,0 9,5 10 10

11 11,5 11,5 11,5 11,5 11,5 12,5 12,5 13 16

Berdasarkan tabel di atas nilai pretest terendah hingga tertinggi adalah

nilai 6,5 ada 1 orang, nilai 7,0 ada 1 orang, nilai 7,5 ada 1 orang, nilai 8,0 ada 1

orang, nilai 9,0 ada 3 orang, nilai 9,5 ada 1 orang, nilai 10 ada 2 orang, nilai 11

ada 1 orang, nilai 11,5 ada 5 orang, nilai 12,5 ada 2 orang, nilai 13 ada 1 orang,

dan nilai 16 ada 1 orang. Dari data di atas, diketahui bahwa nilai terendah pretest

6,5 hanya 1 orang, dan nilai yang paling tinggi 16 hanya 1 orang. Sedangkan rata-

rata nilai yang diperoleh adalah 10,4. Dari hasil pretest menulis paragraf persuasi

di atas, siswa kelas X termasuk ke dalam kategori kurang baik. Sehingga, proses

pembelajaran menulis paragraf persuasi harus ditindak lanjuti ke postest agar

siswa mencapai nilai yang ingin diharapkan, jika dilihat dari nilai-nilai siswa di

atas maka pembelajaran menulis paragraf persuasi dikatakan belum berhasil.

Banyak siswa yang tidak memperhatikan teknik penulisan ejaan dan tanda baca,

kesatuan dan kepaduan kalimat, isi gagasan yang diungkapkan, pengembangan

kalimat persuasi, dan diksi.

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

60

2. Data Postest

Data hasil postest menulis paragraf persuasi di kelas X SMA YASIH

Bogor adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Data Postest Kelas X

Nomor

Responden Pengamat I Pengamat II

Jumlah

(PI+PII)

Skor akhir

(PI+PII)

2

1 2 3 4 5

1 23 24 47 23,5

2 18 17 35 17,5

3 18 19 37 18,5

4 17 17 34 17

5 16 17 33 16,5

6 17 18 35 17,5

7 15 17 32 16

8 15 15 30 15

9 19 18 37 18,5

10 25 25 50 25

11 24 25 49 24,5

12 18 19 37 18,5

13 19 18 37 18,5

14 17 16 33 16,5

15 20 21 41 20,5

16 16 18 34 17

17 17 16 33 16,5

18 17 18 35 17,5

19 22 22 44 22

20 22 23 45 22,5

Jumlah 375 384 758 379

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

61

Tabel. 4.5

Urutan Nilai Postest Terendah Sampai Tertinggi

Siswa Kelas X SMA YASIH Bogor

15 16 16,5 16,5 16,5 17 17 17,5 17,5 17,5

18,5 18,5 18,5 18,5 20,5 22 22,5 23,5 24,5 25

Berdasarkan tabel di atas nilai postest terendah hingga tertinggi adalah

nilai 15 ada 1 orang, nilai 16 ada 1 orang, nilai 16,5 ada 2 orang, nilai 17 ada 2

orang, nilai 17,5 ada 3 orang, nilai 18,5 ada 4 orang, nilai 20,5 ada 1 orang, nilai

22 ada 1 orang, nilai 22,5 ada 1 orang, nilai 23,5 ada 1 orang, nilai 24,5 ada 1

orang, dan nilai 25 ada 1 orang. Dari data di atas, diketahui bahwa nilai terendah

postes 15 hanya 1 orang, dan nilai yang paling tinggi 25 hanya 1 orang.

Sedangkan rata-rata nilai yang diperoleh adalah 18,95. Dari hasil postest menulis

paragraf persuasi di atas, siswa kelas X termasuk ke dalam kategori baik.

Sehingga, proses pembelajaran menulis paragraf persuasi dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD dikatakan berhasil

setelah melihat hasil dan nilai siswa yang meningkat dalam melaksanakan

pembelajaran menulis paragraf persuasi dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD.

C. Pemeriksaan Keabsahan Data

Tes kongnitif yang digunakan untuk melihat peningkatan hasil belajar

penguasaan/pemahaman yang terdiri dari pretes yaitu, tes yang dilakukan sebelum

penerapan metode yang akan digunakan guru yakni metode pembelajaran

kooperatif teknik STAD dan postest yakni, tes yang dilakukan setelah metode

yang diterapkan pada siswa dalam proses penelitian pembelajaran berlangsung.

Apabila nilai tersebut tidak sesuai dengan kriteria nilai yang diharapkan maka

harus dilanjutkan ke siklus selanjutnya sebagai perbaikan dalam pembelajaran.

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

62

Untuk mengetahui kemampuan menulis siswa dan memberikan

pengalaman belajar siswa maka dilakukan observasi yaitu tes unjuk kerja

berdasarkan aspek keterampilan menulis siswa. Pada kegiatan observasi ini tes

tidak langsung yaitu melalui lembar kerja siswa secara tertulis dan berdasarkan

lembar observasi.

D. Analisis Data

1. Analisis Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran paragraf persuasi dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD di kelas X dilaksanakan pada Senin, 10

Januari 2011 dan Selasa 11 Januari 2011. Kegiatan pembelajaran dua hari tersebut

dilakukan pada jam pelajaran ketiga dan keempat.

Pada awal pembelajaran guru mengondisikan kelas, yaitu mengucapkan

salam, mengecek daftar hadir, dan memberikan motivasi agar siswa lebih

semangat dan senang mengikuti pembelajaran. Kemudian guru memberikan pretes

kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis paragraf

persuasi. Guru pun melakukan apersepsi mengenai pengertian, ciri, dan jenis

paragraf persuasi. Kegiatan ini dilakukan untuk mengingatkan kembali tentang

materi paragraf yang telah dipelajari sebelumnya. Lalu guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut.

Pada inti pembelajaran terdapat empat belas kegiatan. Pertama, guru

menyajikan informasi tentang paragraf persuasi. Kedua, guru menjelaskan kepada

siswa menjelaskan kepada siswa contoh paragraf persuasi dan karakteristiknya.

Ketiga, guru menjelaskan bagaimana cara membentuk kelompok kooperatif.

Keempat, guru menunjuk 5 siswa yang nilai akademiknya tinggi di kelas sebagai

ketua kelompok.

Kegiatan kelima, guru membentuk 5 kelompok belajar dengan cara tiap

siswa mengambil nomor antara 1-5. Lalu mereka mencari pasangan kelompok

masing-masing (yang mendapat nomor 1 berkumpul dengan nomor 1, begitupun

seterusnya) setiap kelompok beranggotakan 4 orang. Dalam penelitian ini, suku

yang peneliti temukan lebih banyak bersuku sunda. Kemudian pada kegiatan

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

63

keenam guru membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

Hal tersebut dilakukan agar kondisi kelas tetap kondusif. Selanjutnya kegiatan

ketujuh, guru membagikan lembar soal dan jawaban kepada siswa untuk

mengerjakan paragraf persuasi.

Kegiatan kedelapan, guru menentukan tema persuasi dan menberitahukan

kepada siswa jenis persuasi yang harus dibuat. Kemudian siswa melakukan

kegiatan kesembilan sampai kedua belas, yaitu siswa menyusun kerangka persuasi

dan mengembangkan kerangka tersebut menjadi paragraf persuasi jenis iklan.

Guru pun membimbing kelompok-kelompok belajar saat mereka mengerjakan

tugas. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya agar

seluruh kelompok mengetahui kinerja dan kekompakan kelompok lain.

Pada kegiatan ketiga belas guru mengadakan postest. Tes tersebut untuk

mengetahui kemampuan siswa setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif

teknik STAD. Kemudian guru memberikan sertifikat dan hadiah kepada individu

maupun kelompok (3 kelompok terbaik) yang mendapat skor tertinggi.

Kegiatan akhir pembelajaran, guru dan siswa merefleksikan pembelajaran

yang telah dipelajari. Selain itu, guru memberikan penguatan terhadap materi

yang telah diajarkan kepada siswa secara lisan.

2. Analisis Data Observasi

Berikut ini adalah hasil analisis observasi yang digunakan untuk

mengetahui penerapan metode kooperatif teknik STAD dalam meningkatkan

kemampuan menulis paragraph siswa kelas X SMA YASIH Bogor. Analisis

tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu observasi mengenai proses kegiatan

pembelajaran dan observasi aktifitas siswa selama proses pembelajaran.

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

64

a. Analisis data observasi proses pembelajaran

Berikut ini adalah analisis data observasi proses pembelajaran.

Tabel 4.6

Kegiatan Awal Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD

No. Pertanyaan

Alternatif

jawaban

Ya Tidak

1 Apakah guru membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP)? 3 _

2 Apakah guru menggunakan media atau alat

bantu dalam pembelajaran? 3 _

3 Apakah guru mengondisikan siswa? 3 _

4 Apakah guru melakukan apersepsi? 3 _

5 Apakah guru mengadakan pretes kepada siswa? 3 _

Tabel di atas menyatakan bahwa ketiga pengamat mengisi jawaban ya pada

kegiatan awal penerapan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD.

Berdasarkan deskripsi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada awal pembelajaran

guru telah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menggunakan

media saat pembelajaran, mengondisikan kelas, melakukan apersepsi, dan

memberikan pretest kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa

dalam menulis paragraf persuasi.

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

65

Tabel 4.7

Kegiatan Inti Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD

No. Pertanyaan

Alternatif

jawaban

Ya Tidak

1 Apakah guru menerapkan skenario pembelajaran

kooperatif? 3 _

2 Apakah guru menyampaikan semua tujuan

pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran

tersebut?

3 _

3 Apakah guru memotivasi siswa belajar? 3 _

4 Apakah guru menyajikan informasi kepada

siswa? 1 2

5 Apakah guru menjelaskan kepada siswa

bagaimana caranya membentuk kelompok

belajar?

3 _

6 Apakah guru membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi secara efisien? 2 1

7 Apakah guru membimbing kelompok-kelompok

belajar siswa mengerjakan tugasnya? 2 1

8 Apakah guru mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah diajarkan atau masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil kerjanya?

3 _

9 Apakah guru mencari cara-cara untuk

menghargai hasil belajar individu dan

kelompok?

3 _

Dari tabel di atas dapat diungkapkan bahwa pada kegiatan inti guru

menerapkan skenario pembelajaran kooperatif, menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut serta memotivasi siswa

untuk belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari ketiga jawaban pengamat dengan

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

66

jawaban ya. Setelah siswa mengetahui tujuan pelajaran dan siap untuk belajar,

maka guru menyajikan informasi mengenai paragraf persuasi kepada siswa. Dari

tabel di atas terlihat dua pengamat menjawab ya dan satu pengamat menjawab

tidak.

Langkah berikutnya, guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok belajar. Hal itu terlihat dari ketiga jawaban pengamat

dengan jawaban ya. Guru pun membantu setiap kelompok agar melakukan transisi

secara efisien dan membimbing kelompok belajar siswa saat mengerjakan tugas.

Dari tabel di atas dapat dilihat dua pengamat menjawab ya dan satu pengamat

menjawab tidak. Setelah mengerjakan tugas, masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas sehingga dapat dievaluasi

bersama kelompok lain. Dari hasil presentasi tersebut guru mencari cara untuk

menghargai, baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok dengan

memberikan piagam penghargaan kepada siswa.

Berdasarkan deskripsi di atas, dapat disimpulkan bahwa guru telah

melaksanakan kegiatan inti pembelajaran dengan menerapkan metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD pada materi menulis paragraf persuasi. Hal

itu terbukti dengan ketiga pengamat menceklist jawaban ya.

Tabel 4.8

Kegiatan Akhir Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik

STAD

No. Pertanyaan

Alternatif

jawaban

Ya Tidak

1 Apakah guru melakukan postest? 3 _

2 Apakah guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari pada akhir pembelajaran? 3 _

Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru mengadakan postes dan

menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan bertanya kepada siswa. Hal

tersebut dapat dilihat dari ketiga jawaban pengamat yang menjawab ya. Dari data

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

67

di atas, dapat disimpulkan bahwa pada akhir pembelajaran guru memberikan

postes kepada siswa dan menutupnya dengan menyimpulkan materi yang

dipelajari.

Berdasarkan format pengamatan yang telah diisi oleh ketiga pengamat dapat

diketahui bahwa seluruh kegiatan belajar dengan metode pembelajaran kooperatif

teknik STAD pada materi menulis paragraf persuasi di kelas X SMA YASIH

Bogor telah dilaksanakan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

b. Analisis data observasi aktifitas siswa

Berikut ini adalah analisis data observasi aktifitas siswa selama penerapan

metode pembelajaran kooperatif teknik STAD.

Tabel 4.9

Aktifitas Siswa pada Awal Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif

Teknik STAD

No. Pertanyaan

Alternatif

jawaban

Ya Tidak

1 Apakah siswa merespon apersepsi guru? 3 _

2 Apakah siswa memahami tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai? 3 _

3 Apakah siswa mengerti skenario pembelajaran yang

disampaikan guru? 3 _

Tabel di atas mengungkapkan bahwa pada awal pembelajaran, siswa

merespon apersepsi guru. Siswa pun memahami dan mengerti tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai serta skenario pembelajaran yang ingin

disampaikan oleh guru. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban ketiga pengamat

yang menjawab ya.

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

68

Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa siswa merespon apersepsi

guru mengenai paragraf persuasi, memahami tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai, dan mengerti skenario pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Tabel 4.10

Aktifitas Siswa pada Inti Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif

Teknik STAD

No. Pertanyaan

Alternatif

jawaban

Ya Tidak

1 Apakah siswa antusias belajar di dalam kelompok? 3 _

2 Apakah setiap anggota kelompok berpartisipasi? 3 _

3 Apakah siswa mendengarkan pendapat orang lain

ketika presentasi kelompok? 2 1

4 Apakah ada siswa yang memuji anggota kelompok

yang telah bekerja baik untuk kelompok? 1 2

5 Apakah siswa memperhatikan satu sama lain dalam

kelompok kooperatif? 3 _

6 Apakah siswa saling bertanya dengan sesama

anggota kelompok kooperatif? 1 2

7 Apakah ada siswa dalam kelompok yang berbicara

paling banyak? 1 2

Pada kegiatan inti siswa antusias belajar di dalam kelompok dan seluruh

anggota kelompok ikut berpartisipasi. Dari tabel di atas terlihat tiga pengamat

menjawab ya. Siswa pun mendengarkan pendapat orang lain ketika presentasi

kelompok berlangsung. Hal itu dapat dilihat dari dua pengamat menjawab ya dan

satu pengamat menjawab tidak. Kemudian, siswa memperhatikan satu sama lain

dan bekerjasama melaksanakan tugas dalam kelompok kooperatif, dengan

jawaban ketiga pengamat ya.

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

69

Dari tabel di atas kegiatan siswa seluruhnya aktif, terbukti tidak ada siswa

yang memuji rekannya yang telah bekerja dengan baik untuk kelompoknya. Selain

itu tidak ada anggota yang berbicara paling banyak dalam kelompoknya. Hal

tersebut terlihat dari satu pengamat menjawab ya dan dua pengamat menjawab

tidak. Siswa pun tidak melakukan tanya jawab, itu terlihat dari jawaban ketiga

pengamat yang menjawab tidak.

Tabel 4.11

Aktifitas Siswa pada Akhir Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif

STAD

No. Pertanyaan

Alternatif

jawaban

Ya Tidak

1 Apakah siswa mempresentasikan hasil belajar

kelompoknya di depan kelas? 3 _

2 Apakah siswa saling membantu dalam mengerjakan

soal postes? _ 3

Tabel di atas menyatakan bahwa pada kegiatan akhir siswa

mempresentasikan hasil belajar kelompoknya dengan kompak di depan kelas.

Siswa pun tidak saling membantu dalam mengerjakan soal postes, hal tersebut

terbukti dari jawaban yang diberikan oleh pengamat dengan menjawab ya.

Berdasarkan format pengamatan aktifitas siswa yang telah diisi oleh ketiga

pengamat dapat diketahui bahwa seluruh siswa saling membantu dan mampu

menjadi tutor sebaya selama diterapkannya metode pembelajaran kooperatif

teknik STAD pada pembelajaran menulis paragraf persuasi di kelas X SMA

YASIH Bogor. Hal tersebut dapat dilihat dari data kegiatan siswa yang sesuai

dengan langkah pembelajaran yang telah direncanakan.

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

70

3. Analisis Data Tes

Berikut ini adalah langkah analisis data tes.

a. Data skor diubah menjadi nilai dengan rumus:

N = X x 100

STI

Keterangan: N → Nilai

X → Total skor siswa

STI → Skor total ideal/ skor maksimum

100 → Standar nilai yang digunakan

Seperti pada tabel 4.4 nomor responden 1 dengan penghitungan:

N = 23,5 x 100 = 94, jadi nilai responden 1 = 94.

25

b. Data nilai tersebut dimasukkan dalam interval persentase tingkat penguasaan

sehingga diperoleh bahwa responden 1 dengan nilai 94 atau 94% sangat

berhasil dalam menguasai keterampilan menulis paragraf persuasi. Hal itu

dikarenakan nilai responden 1 berada pada rentang nilai 85% - 100%. Interval

yang digunakan adalah sebagai berikut.

c.

Interval Persentase

Tingkat Penguasaan Keterangan

85% - 100%

75% - 84%

60% - 74%

40% - 59%

0% - 39%

Sangat Berhasil

Berhasil

Cukup Berhasil

Kurang Berhasil

Tidak Berhasil

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

71

d. Analisis Data Pretets dan Postest

1) Analisis Data Pretest

Berikut ini adalah hasil analisis data pretest kelas X.

Tabel 4.12

Analisis Data Pretest Kelas X

Nomor

Responden Skor Nilai

Tingkat

Penguasaan Keterangan

1 2 3 4 5

1 12,5 50 50% Kurang Berhasil

2 9,5 38 38% Tidak Berhasil

3 8 32 32% Tidak Berhasil

4 6,5 26 26% Tidak Berhasil

5 11,5 46 46% Kurang Berhasil

6 11 44 44% Kurang Berhasil

7 9 36 36% Tidak Berhasil

8 7 28 28% Tidak Berhasil

9 10 40 40% Kurang Berhasil

10 16 64 64% Cukup Berhasil

11 11,5 46 46% Kurang Berhasil

12 11,5 46 46% Kurang Berhasil

13 10 40 40% Kurang Berhasil

14 7,5 30 30% Tidak Berhasil

15 12,5 50 50% Kurang Berhasil

16 11,5 46 46% Kurang Berhasil

17 9 36 36% Tidak Berhasil

18 9 36 36% Tidak Berhasil

19 13 52 52% Kurang Berhasil

20 11,5 46 46% Kurang Berhasil

Jumlah 832 832%

Rata-rata 41,6 41,6% Kurang Berhasil

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

72

Berdasarkan analisis data pretest di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-

rata pretes menulis paragraf persuasi pada siswa adalah 41,6 atau berada pada

tingkat penguasaan 41,6%. Berikut adalah penghitungan nilai rata-rata hasil

pretest menulis paragraf persuasi tersebut.

X = X

N

X = 832 = 41,6

20

Berdasarkan hasil penghitungan nilai rata-rata tersebut dapat dikatakan

bahwa rata-rata kemampuan menulis paragraf persuasi siswa kelas X SMA

YASIH Bogor adalah 41,6 atau berada pada tingkat penguasaan 41,6% yang

berarti siswa dinyatakan kurang berhasil,

2) Analisis Data Postest

Berikut ini adalah hasil analisis data postest kelas X.

Tabel 4.13

Analisis Data Postest Kelas X

Nomor

Responden Skor Nilai

Tingkat

Penguasaan Keterangan

1 2 3 4 5

1 23,5 94 94% Sangat Berhasil

2 17,5 70 70% Cukup Berhasil

3 18,5 74 74% Cukup Berhasil

4 17 68 68% Cukup Berhasil

5 16,5 66 66% Cukup Berhasil

6 17,5 70 70% Cukup Berhasil

7 16 64 64% Cukup Berhasil

8 15 60 60% Cukup Berhasil

9 18,5 74 74% Cukup Berhasil

10 25 100 100% Sangat Berhasil

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

73

11 24,5 98 98% Sangat Berhasil

12 18,5 74 74% Cukup Berhasil

13 18,5 74 74% Cukup Berhasil

14 16,5 66 66% Cukup Berhasil

15 20,5 82 82% Berhasil

16 17 68 68% Cukup Berhasil

17 16,5 66 66% Cukup Berhasil

18 17,5 70 70% Cukup Berhasil

19 22 88 88% Sangat Berhasil

20 22,5 90 90% Sangat Berhasil

Jumlah 1516 1516%

Rata-rata 75,8 75,8% Berhasil

Berdasarkan analisis data postest di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-

rata postes menulis paragraf persuasi setelah dilakukan pembelajaran dengan

metode pembelajaran kooperatif teknik STAD pada siswa kelas X adalah 75,8

atau berada pada tingkat penguasaan sebesar 75,8%. Berikut penghitungan nilai

rata-rata hasil postest menulis paragraf persuasi kelas X.

X = X

N

X =1516 = 75,8

20

Berdasarkan hasil penghitungan nilai rata-rata tersebut, dapat dikatakan

bahwa rata-rata kemampuan menulis paragraf persuasi kelas X SMA YASIH

Bogor adalah 75,8 atau berada pada tingkat penguasaan 75,8 % berarti siswa

dinyatakan berhasil. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan kemampuan

menulis paragraf persuasi siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD.

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

74

e. Setelah menghitung rata-rata maka diadakan kembali perhitungan selisih nilai

antara pretest ke postest dengan rumus:

Selisih nilai = X postest – X pretest

= 75,8 − 41,6

= 34,2

Tahapan selanjutnya, penulis mencari persentase peningkatan nilai dengan

menggunakan rumus persentase, maka diperoleh hasil sebagai berikut.

Presentase peningkatan nilai = 00%1N

nilai

Selisih

= 100% 20

2,34

= 171%

Berdasarkan analisis data di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai yang

diperoleh siswa dari pretes ke postes mengalami peningkatan sebanyak 171%.

f. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan peneliti adalah t-tes. T-tes bertujuan untuk

membedakan signifikasi antara pretest dan postest, maka rumus yang digunakan

adalah

t tes =

)1(

)( 2

2

NN

N

dd

Md

Dengan rumus tersebut, dapat diketahui koefesien t yang akan

menunjukkan berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar. Taraf signifikansi

sebesar 5 % pada tingkat kepercayaan 95%.

Langkah-langkah penggunaan t tes sebagai berikut.

1) Mencari mean dari perbedaan hasil pretest dan postest

Md = N

d

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

75

2) Mencari kuadrat deviasi

N

ddXd

2

22)(

3) Mencari t pada tabel dengan taraf signifikan 5 % dan taraf kepercayaan 95 %.

4) Menguji signifikan koefesien t dengan ketentuan sebagai berikut.

Jika t hitung t tabel, hipotesis diterima.

Jika t hitung t tabel, hipotesis ditolak.

Ket:

Md : Mean dari perbedaan pretes dan postes

D : Gain (postest-pretest)

2xd : Jumlah kuadrat deviasi

Db : Ditentukan oleh N-1

Tabel. 4.14

Data Pretest dan Postets Siswa Kelas X

SMA YASIH Bogor

No. Nama Siswa

Pretest

(X1)

Postest

(X2)

d

(X2-X1)

1. Abdul Muhsyidin 50 94 44 1936

2. Amalia Apriani 38 70 32 1024

3. Anden Siti Khadijah 32 74 42 1764

4. Ardiansyah 26 68 42 1764

5. Desi 46 66 20 400

6. Euis Malihatus S 44 70 26 676

7. Euis Suryani 36 64 28 784

8. Faaz 28 60 32 1024

9. Fathurroziq 40 74 34 1156

10. Hikmah Maulina 64 100 36 1296

11. Intan Sari 46 98 52 2704

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

76

12. Junaedi 46 74 28 784

13. Lina Marlina 40 74 34 1156

14. M. Alwi 30 66 36 1296

15. M. Fadhil M 50 82 32 1024

16. M. Khudori 46 68 22 484

17. M. Syukron Mahdum 36 66 30 900

18. Nur Muhibbin 36 70 34 1156

19 Riza Zakiyah 52 88 36 1296

20 Vindya Nelmiza 46 90 44 1936

Jumlah 832 1516 684 24560

Rata-rata ∑X1=

41,6

∑X2=

75,8

∑d= 34,2 ∑d²=1228

Dari data yang terdapat dalam tabel di atas, dapat dilakukan perhitungan t

tes sebagai berikut:

1) Menghitung mean dari perbedaan hasil pretest dan postest

Md = N

d

= 20

2,34

= 1,71

Ket :

∑d : Nilai rata-rata postest - pretest

Md : Nilai mean

N : Jumlah responden

2) Mencari kuadrat deviasi

N

ddXd

2

22)(

= 1228 − 20

)2,34( 2

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

77

= 1228 − 20

64,1169

= 1228 − 58,48

= 1169,52

Ket :

∑Xd² : Kuadrat deviasi

∑d² : Nilai rata-rata postest – pretest

(∑d)² : Rata-rata postest dikuadratkan

N : Jumlah responden

3) Mencari koefesien dengan rumus sebagai berikut:

t tes =

)1(

)( 2

2

NN

N

dd

Md

Ket :

Md : Nilai mean

∑d² : Nilai rata-rata postest – pretest

(∑d)² : Rata-rata postest dikuadratkan

N : Jumlah responden

T tes =

)120(20

20

)2,34(1228

71,1

2

=

)19(20

20

64,11691228

71,1

=

380

48,581228

71,1

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

78

=

380

52,1169

71,1

= 08,3

71,1

= 76,1

71,1

= 0,97

4) Melihat nilai t pada tabel dengan taraf signifikasi 5 % = 0,05 pada tahap

kepercayaan 95 %

t tabel = db = N – 2

db = 20 – 2

db = 18

t tabel = 0,210

5) Menguji signifikasi koefesien t

Untuk menguji signifikan koefesien t, maka menggunakan ketentuan sebagai

berikut.

Jika t hitung t tabel, hipotesis diterima.

Jika t hitung t tabel, hipotesis ditolak.

Setelah data dihitung dengan menggunakan t tes, maka diperoleh t tabel =

0,210 dan t hitung = 0,97. Ternyata t hitung t tabel yaitu 0,97 0,210. Artinya

perbedaan pretest dan postest siswa kelas X SMA YASIH Bogor signifikan.

Hipotesis diterima. Hal ini terbukti berdasarkan uji statistik, diketahui t

hitung t tabel yaitu 0,97 0,210 dalam tingkat kepercayaan 95 % dan derajat

kebebasan 39. Dengan demikian, metode pembelajaran kooperatif teknik STAD

dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf persuasi kelas X SMA YASIH

Bogor.

Demikianlah data dari hasil evaluasi yang telah penulis analisis di atas,

menunjukkan bahwa hipotesis yang penulis ajukan semuanya dapat diterima.

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

79

4. Analisis Data Angket

Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menulis paragraf

persuasi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD,

siswa diberi sepuluh pertanyaan terkait dengan pembelajaran menulis paragraf

persuasi dan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD

Berikut respon siswa terhadap pembelajaran menulis persuasi dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD:

Tabel 4.15

Apakah kamu merasa jenuh ketika pelajaran bahasa Indonesia akan

dimulai?

No Alternatif Jawaban F %

1 Ya 16 80

2 Tidak 4 20

Jumlah 20 100

Tabel di atas menjelaskan bahwa responden merasa jenuh ketika pelajaran

bahasa Indonesia akan dimulai dapat diketahui 80% responden menjawab ya, 20%

responden menjawab tidak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa responden merasa

jenuh ketika pelajaran bahasa Indonesia akan dimulai.

Tabel 4.16

Apakah kamu senang dengan pembelajaran menulis dalam bahasa Indonesia?

No Alternatif Jawaban F %

1 Ya 14 70

2 Tidak 6 30

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 70% responden menjawab

ya bahwa pokok bahasan menulis sangat menarik minat siswa, 30% reponden

menjawab tidak. Jadi, dapat disimpulkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia,

siswa setuju bahwa pokok bahasan menulis sangat menarik minat siswa.

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

80

Tabel 4.17

Apakah kamu pernah belajar menulis paragraf persuasi?

No Alternatif Jawaban F %

1 Ya 16 80

2 Tidak 4 20

Jumlah 20 100

Tabel di atas menjelaskan tentang siswa pernah belajar menulis paragraf

persuasi sebelumnya, dapat diketahui bahwa sebesar 80% responden menjawab ya

pernah belajar menulis paragraf persuasi sebelumnya, 20% responden menjawab

tidak. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa pernah belajar menulis paragraf

persuasi sebelumnya.

Tabel 4.18

Apakah menulis paragraf persuasi sulit apabila dikerjakan secara berkelompok?

No Alternatif Jawaban F %

1 Ya 5 25

2 Tidak 15 75

Jumlah 20 100

Tabel di atas menjelaskan tentang menulis paragraf narasi sulit apabila

dikerjakan secara berkelompok, dapat diketahui sebesar 25% responden

menjawab ya menulis paragraf persuasi sulit apa bila dilakukan secara

berkelompok, 75% responden menjawab tidak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

menulis paragraf persuasi tidak sulit apabila dikerjakan secara berkelompok.

Page 93: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

81

Tabel 4.19

Apakah kamu tahu metode pembelajaran kooperatif teknik STAD?

No Alternatif Jawaban F %

1 Ya 8 40

2 Tidak 12 60

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 40% responden menjawab

ya bahwa responden mengetahui metode pembelajaran kooperatif teknik STAD,

60% reponden menjawab tidak,. Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD belum diketahui siswa.

Tabel 4.20

Apakah kamu senang menulis paragraf persuasi dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD?

No Alternatif Jawaban F %

1 Ya 18 90

2 Tidak 2 10

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 90% responden menjawab

ya bahwa merasa senang menulis paragraf persuasi dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD, 10% responden menjawab tidak. Jadi

dapat disimpulkan bahwa responden senang menulis paragraf persuasi dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD.

Page 94: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

82

Tabel 4.21

Apakah menulis paragraf persuasi dengan menggunakan metode pembelajaran

kooperatif teknik STAD dapat meningkatkan motivasi belajarmu?

No Alternatif Jawaban F %

1 Ya 14 70

2 Tidak 6 30

Jumlah 20 100

Tabel di atas menjelaskan tentang menulis paragraf persuasi dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat meningkatkan

motivasi, dapat diketahui sebesar 70% responden menjawab ya menulis paragraf

persuasi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD

dapat meningkatkan motivasi, 30% responden mejawab tidak, Jadi dapat

disimpulkan bahwas menulis paragraf persuasi dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat meningkatkan motivasi.

Tabel 4.22

Apakah kamu merasa kemampuan menulis paragraf persuasi mengalami

peningkatan setelah mengikuti pembelajaran menulis dengan menggunakan

metode pembelajaran kooperatif teknik STAD?

No Alternatif Jawaban F %

1 Ya 18 90

2 Tidak 2 10

Jumlah 20 100

Tabel di atas menjelaskan bahwa sebesar 90% responden menjawab ya

merasa kemampuan menulis paragraf persuasi mengalami peningkatan setelah

mengikuti pembelajaran menulis dengan menggunakan metode pembelajaran

kooperatif teknik STAD, 10% reponden menjawab tidak. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa responden merasa kemampuan menulis paragraf persuasi mengalami

Page 95: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

83

peningkatan setelah mengikuti pembelajaran menulis dengan menggunakan

metode pembelajaran kooperatif teknik STAD.

Tabel 4.23

Apakah kamu menemui kesulitan dalam pembelajaran menulis paragraf

persuasi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD?

No Alternatif Jawaban F %

1 Ya 8 40

2 Tidak 12 60

Jumlah 20 100

Tabel di atas menjelaskan bahwa responden tidak menemui kesulitan

dalam pembelajaran menulis paragraf persuasi dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat diketahui hanya 40% responden

menjawab ya, 60% responden menjawab tidak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

responden tidak menemui kesulitan dalam pembelajaran menulis paragraf persuasi

dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD.

Tabel 4.24

Apakah kamu berkesan terhadap pembelajaran menulis paragraf persuasi

dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD?

No Alternatif Jawaban F %

1 Ya 16 80

2 Tidak 4 20

Jumlah 20 100

Tabel di atas menjelaskan bahwa responden berkesan terhadap

pembelajaran menulis paragraf persuasi dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat diketahui 80% responden menjawab

ya, 20% responden menjawab tidak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa responden

Page 96: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

84

berkesan terhadap pembelajaran menulis paragraf persuasi dengan menggunakan

metode pembelajaran kooperatif teknik STAD.

E. Interpretasi Hasil Analisis

Sebelum penerapan pembelajaran tersebut berlangsung siswa

melaksanakan pretest. Sedangkan setelah penerapan pembelajaran telah usai siswa

mengalami postest. Soal-soal pretest dan postest disusun berdasarkan bahan

kajian pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yang ada di dalam standar

kompetensi kurikulum tingkat satuan pendidikan. Berikut ini deskripsi data hasil

analisis pengamatan:

1. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun:

1) Perangkat pembelajaran, berupa penentuan kompetensi dasar yang akan

dicapai.

2) Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut:

a) Guru membuka pelajaran.

b) Guru memberikan apersepsi mengenai pengetahuan siswa terhadap

pengertian, syarat, dan jenis paragraf.

c) Guru memberikan materi tentang paragraf persuasi.

d) Guru menjelaskan contoh paragraf persuasi.

e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

materi yang sedang diajarkan.

f) Guru membentuk kelompok siswa menjadi 4 kelompok, tiap kelompok

terdiri atas 4 siswa.

g) Guru membagikan lembar kerja dan menugaskan siswa untuk

membuat paragraf persuasi jenis iklan bersama dengan kelompok

masing-masing.

Page 97: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

85

b. Pelaksanaan tindakan

Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, tindakan siklus I

dilaksanakan dalam dua pertemuan, kegiatan pembelajaran paragraf persuasi

dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD di kelas X

dilaksanakan pada Senin, 10 Januari 2011 dan Selasa 11 Januari 2011. Kegiatan

pembelajaran dua hari tersebut dilakukan pada jam pelajaran ketiga dan keempat.

Pada awal pembelajaran guru mengondisikan kelas, yaitu mengucapkan

salam, mengecek daftar hadir, dan memberikan motivasi agar siswa lebih

semangat dan senang mengikuti pembelajaran. Kemudian guru memberikan pretes

kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis paragraf

persuasi. Guru pun melakukan apersepsi mengenai pengertian, ciri, dan jenis

paragraf persuasi. Kegiatan ini dilakukan untuk mengingatkan kembali tentang

materi paragraf yang telah dipelajari sebelumnya. Lalu guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut.

Pada inti pembelajaran terdapat empat belas kegiatan. Pertama, guru

menyajikan informasi tentang paragraf persuasi. Kedua, guru menjelaskan kepada

siswa menjelaskan kepada siswa contoh paragraf persuasi dan karakteristiknya.

Ketiga, guru menjelaskan bagaimana cara membentuk kelompok kooperatif.

Keempat, guru menunjuk 5 siswa yang nilai akademiknya tinggi di kelas sebagai

ketua kelompok.

Kegiatan kelima, guru membentuk 5 kelompok belajar dengan cara tiap

siswa mengambil nomor antara 1-5. Lalu mereka mencari pasangan kelompok

masing-masing (yang mendapat nomor 1 berkumpul dengan nomor 1, begitupun

seterusnya) setiap kelompok beranggotakan 4 orang. Kemudian pada kegiatan

keenam guru membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

Hal tersebut dilakukan agar kondisi kelas tetap kondusif. Selanjutnya kegiatan

ketujuh, guru membagikan lembar soal dan jawaban kepada siswa untuk

mengerjakan paragraf persuasi.

Kegiatan kedelapan, guru menentukan tema persuasi dan menberitahukan

kepada siswa jenis persuasi yang harus dibuat. Kemudian siswa melakukan

kegiatan kesembilan sampai kedua belas, yaitu siswa menyusun kerangka persuasi

Page 98: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

86

dan mengembangkan kerangka tersebut menjadi paragraf persuasi jenis iklan.

Guru pun membimbing kelompok-kelompok belajar saat mereka mengerjakan

tugas. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya agar

seluruh kelompok mengetahui kinerja dan kekompakan kelompok lain.

Pada kegiatan ketiga belas guru mengadakan postes. Tes tersebut untuk

mengetahui kemampuan siswa setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif

teknik STAD. Kemudian guru memberikan sertifikat dan hadiah kepada individu

maupun kelompok (3 kelompok terbaik) yang mendapat skor tertinggi.

Kegiatan akhir pembelajaran, guru dan siswa merefleksikan pembelajaran

yang telah dipelajari. Selain itu, guru memberikan penguatan terhadap materi

yang telah diajarkan kepada siswa secara lisan.

c. Pengamatan (observasi)

Pengamatan dan pemantauan pada saat kegiatan pembelajaran dilakukan

di ruang kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui proses dan aktifitas

siswa selama diterapkan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD dalam

pembelajaran menulis paragraf persuasi.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

guru telah melaksanakan kegiatan inti pembelajaran dengan menerapkan metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD pada materi menulis paragraf persuasi.

Berdasarkan format pengamatan aktifitas siswa yang telah diisi oleh ketiga

pengamat dapat diketahui bahwa seluruh siswa saling membantu dan mampu

menjadi tutor sebaya selama diterapkannya metode pembelajaran kooperatif

teknik STAD pada pembelajaran menulis paragraf persuasi di kelas X SMA

YASIH Bogor. Hal tersebut dapat dilihat dari data kegiatan siswa yang sesuai

dengan langkah pembelajaran yang telah direncanakan.

d. Refleksi

Proses pelaksanaan tindakan pada siklus I (pretest) dan I (postest) berjalan

dengan baik. Kelemahan pada pretest dapat teratasi dengan baik. Hal ini membuat

kualitas pembelajaran menulis mengalami peningkatan yaitu 80% siswa telah aktif

Page 99: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

87

pada postest. Peningkatan kualitas pembelajaran terlihat dari tercapainya sejumlah

indikator yang telah ditetapkan seperti peningkatan keaktifan, perhatian serta

konsentrasi siswa dalam pembelajaran, guru telah berhasil membangkitkan minat

dan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran menulis dengan baik dan tertib.

Pada siklus I hasil rata-rata dari pretest dan postest mengalami

peningkatan dengan skor 41,6 menjadi 74,3. Ini berarti hasilnya sudah mencapai

nilai KKM, yaitu 65. Berdasarkan hasil pengamatan, angket, dan hasil tes dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran menulis dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat meningkatkan kemampuan menulis

paragraf persuasi siswa.

.

F. Pembahasan Temuan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dilaksanakan

peneliti dalam satu siklus yang meliputi: (1) tahap perencanaan dan persiapan

tindakan, (2) tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap observasi, dan (4) tahap

analisis dan refleksi. Masing-masing dilaksanakan dalam satu kali pertemuan

dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x45 menit). Masing-masing dilaksanakan

dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 45 menit).

Sebelum dilaksanakannya penelitian, peneliti melakukan survei awal

untuk mengetahui kondisi yang ada di lapangan. Berdasarkan kegiatan survei ini,

peneliti menemukan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis

paragraf persuasi pada siswa kelas X SMA YASIH Bogor masih tergolong

rendah. Hal ini ditandai dengan indikator sebagai berikut: (1) adanya minat dan

motivasi siswa yang masih rendah, (2) sebagian siswa membutuhkan waktu yang

cukup lama untuk dapat menuangkan ide dan gagasannya, (3) siswa belum

mampu mengungkapkan ide atau gagasan dengan baik, (4) siswa kurang

memahami pemakaian tanda baca, (5) siswa kurang memperhatikan ejaan bahasa

Indonesia, (6) siswa kurang bisa mengembangkan diksi, (7) siswa belum

mencapai ketuntasan belajar.

Selanjutnya, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas X untuk mengatasi

masalah tersebut dengan memanfaatkan metode pembelajaran kooperatif teknik

Page 100: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

88

STAD dalam proses pembelajaran menulis persuasi. Pemilihan metode tersebut

dengan pertimbangan sebagai berikut. Pertama, model pembelajaran yang

menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD adalah suatu metode

pembelajaran yang menggunakan kelompok-kelompok kecil. Kedua, apabila

siswa belajar secara berkelompok, diharapkan siswa dapat saling menyumbangkan

ide, saling mengoreksi kesalahan satu sama lain dalam pemakaian ejaan, tanda

baca, dan pemilihan diksi. Melalui kegiatan pembelajaran secara berkelompok,

dapat pembelajaran menulis persuasi akan lebih efektif karena adanya kerja sama

dan interaksi antar siswa yang kuat.

Peneliti dan guru kelas X kemudian menyusun rencana untuk pretest,

ternyata masih terdapat kelemahan atau kekurangan dalam pelaksanaannya.

Postest dilaksanakan untuk mengatasi kelemahan atau kekurangan yang ada pada

pretest. Berdasarkan tindakan-tindakan tersebut, guru dikatakan telah berhasil

melaksanakan pembelajaran menulis paragraf persuasi dengan metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD yang mampu membantu siswa aktif dalam

memunculkan ide dan mengembangkannya sehingga kemampuan menulis

persuasi siswa dapat dikembangkan dengan optimal.

Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk meningkatkan

keterampilan guru dalam mengelola kelas karena metode ini dapat digunakan

sebagai sarana bagi guru untuk memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran menulis paragraf persuasi.

Keberhasilan metode ini dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran menulis persuasi salah satunya dapat dilihat dari perolehan nilai

yang meningkat dari pretest ke postest berikut.

Tabel 4.25

Perolehan Nilai Menulis Dari Pretest sampai Postest

No Nama Pretest Postest Keterangan

1 Abdul Muhsyidin 50 94 Meningkat

2 Amalia Apriani 38 70 Meningkat

3 Anden Siti Khadijah 32 74 Meningkat

Page 101: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

89

4 Ardiansyah 26 68 Meningkat

5 Desi 46 66 Meningkat

6 Euis Malihatus S 44 70 Meningkat

7 Euis Suryani 36 64 Meningkat

8 Faaz 28 60 Meningkat

9 Fathurroziq 40 74 Meningkat

10 Hikmah Maulina 64 100 Meningkat

11 Intan Sari 46 98 Meningkat

12 Junaedi 46 74 Meningkat

13 Lina Marlina 40 74 Meningkat

14 M. Alwi 30 66 Meningkat

15 M. Fadhil M 50 82 Meningkat

16 M. Khudori 46 68 Meningkat

17 M. Syukron Mahdum 36 66 Meningkat

18 Nur Muhibbin 36 70 Meningkat

19 Riza Zakiyah 52 88 Meningkat

20 Vindya Nelmiza 46 90 Meningkat

Hasil nilai tersebut menunjukan adanya tanggapan positif dari siswa pada

pembelajaran menulis persuasi dengan menggunakan metode pembelajaran

kooperatif teknik STAD. Siswa merasa senang belajar menulis paragraf persuasi

dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD ini, karena

siswa merasa termotivasi untuk belajar sehingga pembelajaran yang diberikan

dapat dipahami.

Page 102: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

90

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan deskripsi, analisis, dan pembahasan setelah dilaksanakannya

penelitian tindakan kelas ini, dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Pada survei awal yang peneliti lakukan, dapat diketahui bahwa tingkat

kemampuan menulis paragraf persuasi kelas X SMA YASIH Bogor masih

rendah hal ini disebabkan oleh beberapa kesulitan yang dihadapi siswa,

seperti adanya minat dan motivasi siswa yang kurang, sebagian siswa

membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menuangkan ide dan

gagasannya, siswa belum mampu mengungkapkan ide atau gagasan

dengan baik, siswa kurang memahami pemakaian tanda baca, dan siswa

kurang dapat memperhatikan ejaan bahasa Indonesia.

2. Metode pembelajaran kooperatif teknik STAD efektif diterapkan pada

pembelajaran keterampilan menulis paragraf persuasi. Hal ini dapat dilihat

ketika seluruh siswa mengerjakan pretest pada awal pertemuan, sebelum

diterapkan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD hanya mencapai

skor rata-rata 41,6 dan nilai tersebut belum mencapai nilai KKM (65).

Namun pada pertemuan kedua terlihat adanya peningkatan karena

kesulitan yang dihadapi siswa pada kegiatan pretest dapat teratasi sehingga

rata-rata skor postest yang didapat siswa melebihi nilai KKM, yaitu 75,8.

Hal ini menunjukkan adanya peningkatan.

3. Tingkat kemampuan siswa dalam menulis paragraf persuasi setelah

diterapkan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD meningkat

tinggi 34,2% dari semua indikator yang ada, seperti penggunaan ejaan dan

tanda baca yang benar, isi gagasan yang diungkapkan baik, kesatuan dan

kepaduan kalimat dalam paragraf, serta pemilihan diksi yang tepat. Hal ini

dapat diketahui dari selisih nilai antara nilai rata-rata postest dikurangi

nilai rata-rata pretest.

90

Page 103: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

91

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis, dan pembahasan pada bab IV serta

simpulan yang diperoleh, maka disarankan hal-hal sebagai berikut.

1. Agar siswa dapat mengatasi beberapa kesulitan dalam pembelajaran

menulis paragraf persuasi, sebaiknya siswa saling berinteraksi satu sama

lain dalam menyelesaikan kesulitan tersebut.

2. Metode pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat meningkatkan

kemampuan menulis paragraf persuasi siswa. Oleh karena itu, disarankan

kepada para guru untuk menerapkan metode tersebut sebagai alternatif

model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menulis

paragraf persuasi.

Page 104: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

92

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Joko Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka

Setia, 2005.

Akhadiah, Sabarti, dkk, Menulis I, Jakarta: Universitas Terbuka, 2001.

_______________, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, Jakarta:

Erlangga, 2003.

Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara,

2006.

Asrori, Mohammad, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Wacana Prima, 2009.

Ekowati, Ainiyah, Skripsi: Penerapan Model Pembejaran Kooperatif dalam

Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa, Bogor: Universitas Pakuan,

2008.

Finoza, Lamuddin, Komposisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Diksi Insan Mulia,

2009.

Fitriyah, Mahmudah dan Ramlan, Disiplin Berbahasa Indonesia, Jakarta: FITK

Press, 2010.

Ibrahim, Muslimin, dkk, Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: UNESA, 2001.

Keraf, Gorys, Komposisi; Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa, Flores: Nusa

Indah, 1993.

___________, Eksposisi, Jakarta: Grasindo, 1995.

Mulyasa, E, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran; Sebagai Referensi bagi Pendidik

dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif dan Berkualitas,

Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.

Saparudin, Yudi, Suara Daerah Majalah PGRI Jawa Barat, Bandung, No.416,

2005.

Page 105: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

93

Slavin E, Robert, Cooperative Learning; Teori, Riset, dan Praktik, Bandung:

Nusa Media, 2008, Terjemahan: Narulita Yusron.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994.

Sulistianingsih, Claudia L, Messe Bahasa Indonesia; Tata Bahasa dan Sastra

Indonesia, Yogyakarta: Messemedia, 2010.

Suparno, dan Mohamad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, Jakarta: Universitas

Terbuka, 2009.

Suwandi, Sarwiji, Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah,

Surakarta: Yuma Pustaka, 2010.

Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka,

2009.

Syamsuddin AR dan Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan

Bahasa, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007.

Tarigan, Henry Guntur, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,

Bandung: Angkasa, 2008.

Wardani, IGAK dan Kuswaya Wihardit, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:

Universitas Terbuka, 2008.

Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer; Sebuah Tinjauan

Konseptual Operasional, Jakara: Bumi Aksara, 2009.

ipotes.wordpress.com/2008/05/10/metode-pembelajaran-kooperatif. Diakses 2

Desember 2010.

Page 106: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 1

Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/ 1482/ 2010 Jakarta, 8 November 2010

Lamp. : ……………

Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

Makyun Subuki, M. Hum.

Pembimbing skripsi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan saudara untuk menjadi pembimbing I/II

(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama : Ani Septiani

NIM : 106013000290

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Semester : IX (sembilan)

Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif Melalui

Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD

(Student Team Achievement Division).

Judul tersebut telah disetujui oleh jurusan yang bersangkutan pada tanggal 5 Oktober

2010, abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada

judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing

menghubungi jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat

diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

a.n. Dekan

Kajur Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M. Pd.

NIP. 19640212 199703 2 001

Tembusan :

1. Dekan FITK

2. Mahasiswa ybs

DEPARTEMEN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 5 Januari 2009

FITK No. Revisi: : 00

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Page 107: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 2

Nomor : Un.01/F.1/PP.009/ 1278/ 2010 Jakarta, 21 Oktober 2010

Lamp. : ……………

Hal : Observasi

Kepada Yth.

Kepala Sekolah SMA YASIH Bogor

Di

Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa :

Nama : Ani Septiani

NIM : 106013000290

Semester : IX

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

adalah benar mahasiswa/i pada fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang akan mengadakan observasi di sekolah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon kesediaannya menerima mahasiswa/i tersebut dan mengizinkan

melaksanakan penelitian yang dimaksud.

Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

a.n. Dekan

Kajur Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M. Pd.

NIP. 19640212 199703 2 001

DEPARTEMEN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 5 Januari 2009

FITK No. Revisi: : 00

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Page 108: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 3

Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/ 1480/ 2010 Jakarta, 8 November 2010

Lamp. : Outline/Proposal

Hal : Permohonan izin penelitian

Kepada Yth.

Kepala Sekolah SMA YASIH Bogor

Di

Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa :

Nama : Ani Septiani

NIM : 106013000290

Semester : IX

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasi Melalui

Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD (Student

Team Achievement Division).

adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang

sedang menyusun skripsi dan akan mengadakan penelitian atau riset di

instansi/sekolah/madrasah yang saudara pimpin.

Untuk itu kami harap saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan

penelitian yang dimaksud.

Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

a.n. Dekan

Kajur Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M. Pd.

NIP. 19640212 199703 2 001

Tembusan :

1. Dekan FITK

2. Pembantu Dekan Bidang Akademik

DEPARTEMEN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 5 Januari 2009

FITK No. Revisi: : 00

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Page 109: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 5

DAFTAR NAMA SISWA KELAS X

Nomor Nama Siswa Jenis Kelamin

(L/P)

No. Urut

Responden

1 2 3 4

1 Abdul Muhsyidin L 1

2 Amalia Apriani P 2

3 Anden Siti Khadijah P 3

4 Ardiansyah L 4

5 Desi P 5

6 Euis Malihatus S P 6

7 Euis Suryani P 7

8 Faaz L 8

9 Fathurroziq L 9

10 Hikmah Maulina P 10

11 Intan Sari P 11

12 Junaedi L 12

13 Lina Marlina P 13

14 M. Alwi L 14

15 M. Fadhil M L 15

16 M. Khudori L 16

17 M. Syukron Mahdum L 17

18 Nur Muhibbin L 18

19 Riza Zakiyah P 19

20 Vindya Nelmiza P 20

Page 110: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 6

KISI-KISI OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN

Masalah Tujuan Pertanyaan Pertanyaan

Alternatif

Jawaban

Ya Tidak Persiapan

pembelajaran

Ingin mengetahui

persiapan guru dalam

mengajar.

Apakah guru membuat

rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP)?

Apakah guru menggunakan

media atau alat bantu dalam

pembelajaran?

Kegiatan awal

pembelajaran

Ingin mengetahui

kegiatan guru pada

kegiatan awal

pembelajaran.

Apakah guru

mengondisikan siswa?

Apakah guru melakukan

apersepsi?

Apakah guru memberikan

prates kepada siswa?

Kegiatan inti

pembelajaran

Ingin mengetahui

apakah guru

menerapkan model

pembelajaran kooperatif

teknik STAD selama

proses pembelajaran.

Apakah guru menerapkan

scenario pembelajaran

kooperatif (gotong

royong/tutor sebaya)?

Apakah guru mentampaikan

semua tujuan pelajaran yang

ingin dicapai pada pelajaran

tersebut?

Apakah guru memotivasi

siswa belajar?

Apakah guru menjelaskan

kepada siswa bagaimana

caranya membentuk

kelompok belajar?

Apakah guru membantu

setiap kelompok agar

Page 111: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

melakukan transisi secara

efisien?

Apakah guru membimbing

kelompok-kelompok belajar

pada saat siswa

mengerjakan tugasnya?

Apakah guru mengevaluasi

hasil belajar tentang materi

yang telah diajarkan atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerjanya?

Apakah guru mencari cara-

cara untuk menghargai, baik

upaya maupun hasil belajar

individu dan kelompok?

Kegiatan akhir

pembelajaran

Ingin mengetahui sejauh

mana guru meng-

evaluasi pembelajaran

kooperatif teknik STAD

pada akhir pem-

belajaran.

Apakah guru melakukan

postes?

Apakah guru menyimpulkan

materi yang telah dipelajari

pada akhir pembelajaran?

Page 112: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 7

KISI-KISI OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

Masalah Tujuan Pertanyaan Pertanyaan

Alternatif

Jawaban

Ya Tidak Kegiatan awal

pembelajaran

Ingin mengetahui

Kesiapan siswa sebelum

proses pembelajaran.

Apakah siswa merespon

apersepsi guru?

Apakah siswa memahami

tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai?

Apakah siswa mengerti

skenario pembelajaran yang

disampaikan guru?

Kegiatan inti

pembelajaran

Ingin mengetahui sikap

siswa dalam kelompok

kooperatif selama

proses pembelajaran.

Apakah siswa antusias

belajar di dalam kelompok?

Apakah setiap anggota

kelompok berpartisipasi?

Apakah siswa

mendengarkan pendapat

orang lain ketika presentasi

kelompok?

Apakah ada siswa yang

memuji anggota

kelompoknya setelah

bekerja dengan baik?

Apakah siswa

memperhatikan satu sama

lain dalam kelompok

kooperatif?

Apakah siswa saling

bertanya?

Apakah ada siswa dalam

kelompok yang berbicara

Page 113: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

paling vokal?

Apakah siswa bekerjasama

melaksanakan tugas dalam

kelompok kooperatif?

Apakah siswa melakukan

tanya jawab dengan sesama

anggota kelompok

kooperatif?

Apakah guru menyimpulkan

materi yang telah dipelajari

pada akhir pembelajaran?

Kegiatan akhir

pembelajaran

Ingin mengetahui

penampilan setiap

kelompok kooperatif

dalam menyampaikan

hasil diskusinya dan

mengetahui hasil akhir

pembelajaran.

Apakah siswa

mempresentasikan hasil

belajar kelompoknya di

depan kelas?

Apakah siswa saling

membantu dalam

mengerjakan soal postes?

Page 114: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 8

FORMAT OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN

Petunjuk:

1. Tulislah nama, jabatan, dan tanda tangan anda!

2. Berilah tanda ceklist (√) pada kolom yang tersedia!

Nama : _______________

Jabatan : _______________

Bagian Pertanyaan

Alternatif

jawaban

Ya Tidak

Awal

pembelajaran

Apakah guru membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP)?

Apakah guru menggunakan media atau

alat bantu dalam pembelajaran?

Apakah guru mengondisikan siswa?

Apakah guru melakukan apersepsi?

Apakah guru mengadakan pretes kepada

siswa?

Inti

Pembelajaran

Apakah guru menerapkan skenario

pembelajaran kooperatif?

Apakah guru menyampaikan semua

tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut?

Apakah guru memotivasi siswa belajar?

Apakah guru menyajikan informasi

kepada siswa?

Apakah guru menjelaskan kepada siswa

Page 115: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar?

Apakah guru membantu setiap kelompok

agar melakukan transisi secara efisien?

Apakah guru membimbing kelompok-

kelompok belajar siswa mengerjakan

tugasnya?

Apakah guru mengevaluasi hasil belajar

tentang materi yang telah diajarkan atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya?

Apakah guru mencari cara-cara untuk

menghargai hasil belajar individu dan

kelompok?

Akhir

Pembelajaran

Apakah guru melakukan postes?

Apakah guru menyimpulkan materi yang

telah dipelajari pada akhir pembelajaran?

Bogor, 11 Januari 2011

Pengamat,

Page 116: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 9

FORMAT OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

Petunjuk:

1. Tulislah nama, jabatan, dan tanda tangan anda!

2. Berilah tanda ceklist (√) pada kolom yang tersedia!

Nama : _______________

Jabatan : _______________

Bagian Pertanyaan

Alternatif

jawaban

Ya Tidak

Awal

pembelajaran

Apakah siswa merespon apersepsi guru?

Apakah siswa memahami tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai?

Apakah siswa mengerti skenario

pembelajaran yang disampaikan guru?

Inti

Pembelajaran

Apakah siswa antusias belajar di dalam

kelompok?

Apakah setiap anggota kelompok

berpartisipasi?

Apakah siswa mendengarkan pendapat orang

lain ketika presentasi kelompok?

Apakah ada siswa yang memuji anggota

kelompok yang telah bekerja baik untuk

kelompok?

Apakah siswa memperhatikan satu sama lain

dalam kelompok kooperatif?

Apakah siswa saling bertanya dengan sesama

anggota kelompok kooperatif?

Page 117: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Apakah ada siswa dalam kelompok yang

berbicara paling banyak?

Akhir

Pembelajaran

Apakah siswa mempresentasikan hasil belajar

kelompoknya di depan kelas?

Apakah siswa saling membantu dalam

mengerjakan soal postes?

Bogor, 11 Januari 2011

Pengamat,

Page 118: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 10

SKENARIO PENELITIAN

Pertemuan

ke- Kegiatan Waktu

1 (satu) 1. Guru mengondisikan kelas.

2. Guru mengadakan pretest

3. Guru melakukan apersepsi mengenai paragraf

persuasi.

4. Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi

siswa belajar.

5. Guru menyajikan informasi kepada siswa tentang

paragraf persuasi.

6. Guru menjelaskan kepada siswa contoh paragraf

persuasi dan karakteristiknya.

7. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok belajar.

8. Guru menunjuk 5 siswa yang nilai akademiknya

tertinggi di kelas sebagai ketua kelompok.

9. Guru membentuk 5 kelompok belajar dengan cara tiap

siswa mengambil nomor antara 1-5. Lalu mereka

mencari pasangan kelompok masing-masing (yang

mendapat nomor 1 berkumpul dengan nomor 1,

begitupun seterusnya) setiap kelompok beranggotakan

4 orang.

10. Guru membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien.

11. Guru membagikan lembar soal dan jawaban kepada

siswa.

12. Guru menentukan tema untuk pembuatan paragraf

15 menit

5 menit

10 menit

15 menit

45 menit

Page 119: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

persuasi.

13. Kelompok siswa menyusun kerangka persuasi.

14. Kelompok siswa mengembangkan kerangka yang

telah disusun menjadi paragraf pesuasi jenis iklan.

15. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar saat

mengerjakan tugas mereka.

2 (dua) 1. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya.

2. Guru mengadaka postes.

3. Guru memberikan sertifikat dan hadiah kepada

individu maupun kelompok (3 kelompok terbaik)

yang mendapat skor tertinggi.

4. Guru dan siswa menyimpulkan materi

5. Guru melakukan penguatan

40 menit

20 menit

15 menit

8 menit

7 menit

Page 120: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA YASIH Bogor

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : X/ Genap

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato.

B. Kompetensi Dasar

Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau

melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif.

C. Indikator

1. Membaca paragraf persuasif.

2. Mengidentifikasi karakteristik paragraf persuasif.

3. Menulis paragraf persuasif.

4. Menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, dengan

demikian, oleh sebab itu,dll) dalam paragraf persuasif.

D. Materi Pokok

1. Contoh paragraf persuasif

2. Ciri-ciri paragraf persuasif

3. Topik-topik paragraf persuasif

4. Kerangka paragraph persuasif

E. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM): 65

Page 121: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

F. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran kooperatif teknik STAD

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan

Alokasi

Waktu

A Kegiatan Awal

1. Guru mengondisikan kelas.

2. Guru mengadakan pretest

3. Guru melakukan apersepsi mengenai paragraf persuasi.

4. Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

15 menit

5 menit

10 menit

B Kegiatan Inti

Pertemuan ke 1

1. Guru menyajikan informasi kepada siswa tentang paragraf

persuasi.

2. Guru menjelaskan kepada siswa contoh paragraf persuasi dan

karakteristiknya.

3. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok belajar.

4. Guru menunjuk 5 siswa yang nilai akademiknya tertinggi di

kelas sebagai ketua kelompok.

Pertemuan ke 2

1. Guru mengadakan postest

2. Guru membentuk 5 kelompok belajar dengan cara tiap siswa

mengambil nomor antara 1-5. Lalu mereka mencari pasangan

kelompok masing-masing (yang mendapat nomor 1

berkumpul dengan nomor 1, begitupun seterusnya) setiap

kelompok beranggotakan 4 orang.

15 menit

45 menit

Page 122: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

3. Guru membantu setiap kelompok agar melakukan transisi

secara efisien.

4. Guru membagikan lembar soal dan jawaban kepada siswa.

5. Guru menentukan tema untuk pembuatan paragraf persuasi.

6. Kelompok siswa menyusun kerangka persuasi.

7. Kelompok siswa mengembangkan kerangka yang telah

disusun menjadi paragraf persuasi jenis iklan.

8. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar saat

mengerjakan tugas mereka.

9. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya.

10. Guru memberikan sertifikat dan hadiah kepada individu

maupun kelompok (3 kelompok terbaik) yang mendapat skor

tertinggi.

40 menit

20 menit

15 menit

8 menit

7 menit

C Kegiatan Akhir

Guru dan siswa merefleksikan pembelajaran

H. Sumber Belajar

1. Buku Paket Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk kelas X

SMA/MA.

2. Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Diksi Insan

Mulia, 2009.

I. Penilaian

1. Penilaian proses belajar

a. Keseriusan siswa

b. Keaktifan

2. Penilaian hasil

a. Jenis tes menulis paragraf persuasi.

Buatlah paragraf persuasi jenis iklan penawaran sebuah produk!

Page 123: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

b. Alat penilaian/ pedoman penilaian

Format penilaian

No Nama

Pretes

Jumlah I II III IV V

0-5 0-5 0-5 0-5 0-5

Keterangan

No Unsur yang dinilai

Skor

maksimal Skor Siswa

1 Ejaan dan tanda baca. 5

2 Isi gagasan yang diungkapkan. 5

3 Kesatuan dan kepaduan kalimat. 5

4 Pengembangan kalimat persuasi yang

meyakinkan dan dapat memengaruhi

pembaca.

5

5 Diksi. 5

Jumlah 25

Bogor, 10 Januari 2011

Guru Bahasa Indonesia Peneliti,

SMA YASIH Bogor

Dra. Nurlaela Ani Septiani

Page 124: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 12

Materi Pembelajaran

1. Dalam bahasa Inggris kata to persuade berarti ’membujuk’ atau

’meyakinkan.’ Bentuk nominanya adalah persuation yang kemudian menjadi

kata serapan dalam bahasa Indonesia: persuasi.

2. Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan membuat pembaca percaya,

yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan baik berupa fakta,

suatu pendapat/ gagasan ataupun perasaan seseorang. Para pakar pun

berpendapat bahwa paragraf persuasi merupakan jenis paragraf yang bersifat

memengaruhi pembaca.

3. Ditinjau dari segi medan pemakaiannya, paragraf persuasi digolongkan

menjadi empat macam, yaitu a. Persuasi Politik, b. Persuasi Pendidikan, c.

Persuasi Advertensi, d. Persuasi Propaganda.

a. Persuasi Politik

Sesuai dengan namanya, persuasi politik dipakai dalam bidang

politik oleh orang yang berkecimpung dalam bidang politik dan

kenegaraan.

b. Persuasi Pendidikan

Persuasi pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung

dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan

pendidikan.

c. Persuasi Advertensi/ Iklan

Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha, lewat

persuasi iklan ini diharapkan pembaca atau pendengar berusaha untuk

memiliki barang atau jasa yang ditawarkan.

d. Persuasi Propaganda

Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah

informasi. Tentu saja tujuan persuasi propaganda tidak hanya berhenti

pada penyebaran informasi saja. Lebih dari itu, dengan informasi

diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat sesuatu.

Page 125: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 13

DATA PRETEST KELAS X (PENGAMAT I)

Nomor

Responden

Aspek yang Dinilai Jumlah

Skor a b c d e

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 3 2 2 12 2 2 2 2 2 2 10 3 2 1 1 2 2 8 4 2 1 1 1 1 6 5 2 3 3 1 2 11 6 3 2 2 1 3 11 7 2 2 2 2 1 10 8 1 1 2 1 1 6 9 2 2 2 2 1 9 10 3 3 3 3 3 15 11 2 2 2 2 2 10 12 2 3 3 3 2 13 13 2 2 3 2 2 11 14 2 1 1 1 1 6 15 3 2 2 2 2 11 16 2 3 3 1 1 10 17 2 2 1 1 2 8 18 1 2 2 2 1 8 19 3 3 2 2 3 13 20 3 2 2 2 2 11

Jumlah 198

Keterangan:

(a) Ejaan dan tanda baca

(b) Isi gagasan yang diungkapkan

(c) Kesatuan dan kepaduan kalimat

(d) Pengembangan kalimat persuasi yang meyakinkan dan dapat memengaruhi

pembaca.

(e) Diksi

Page 126: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 14

DATA PRETES KELAS X (PENGAMAT II)

Nomor

Responden

Aspek yang Dinilai Jumlah

Skor a b c d e

1 2 3 4 5 6 7

1 3 2 2 3 3 13

2 1 2 2 2 2 9

3 2 1 1 2 2 8

4 1 2 1 1 2 7

5 2 3 3 2 2 12

6 3 2 2 1 3 11

7 2 2 1 2 2 9

8 1 1 2 2 2 8

9 2 2 3 3 1 11

10 4 4 3 3 3 17

11 3 3 2 3 2 13

12 2 3 3 2 2 10

13 2 1 2 3 1 9

14 1 2 2 3 1 9

15 3 2 2 3 3 14

16 3 3 2 2 3 13

17 2 3 2 2 1 10

18 2 2 2 2 2 10

19 3 3 2 2 3 13

20 3 2 2 3 2 12

Jumlah 218

Keterangan:

(a) Ejaan dan tanda baca

(b) Isi gagasan yang diungkapkan

(c) Kesatuan dan kepaduan kalimat

(d) Pengembangan kalimat persuasi yang meyakinkan dan dapat memengaruhi

pembaca.

(e) Diksi

Page 127: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 15

DATA POSTEST KELAS X (PENGAMAT I)

Nomor

Responden

Aspek yang Dinilai Jumlah

Skor a b c d e

1 2 3 4 5 6 7 1 5 5 5 3 5 23 2 5 4 3 3 3 18 3 4 5 4 3 2 18 4 4 4 3 3 3 17 5 4 4 3 3 2 16 6 4 5 3 2 3 17 7 3 3 3 3 3 15 8 4 2 3 3 3 15 9 5 5 3 3 3 19 10 5 5 5 5 5 25 11 5 5 4 5 5 24 12 4 4 4 3 3 18 13 5 4 4 3 3 19 14 4 3 4 3 3 17 15 4 4 4 4 4 20 16 3 3 3 3 4 16 17 5 4 3 3 2 17 18 4 4 3 3 3 17 19 5 5 4 4 4 22 20 4 5 4 4 5 22

Jumlah 375

Keterangan:

(a) Ejaan dan tanda baca

(b) Isi gagasan yang diungkapkan

(c) Kesatuan dan kepaduan kalimat

(d) Pengembangan kalimat persuasi yang meyakinkan dan dapat memengaruhi

pembaca.

(e) Diksi

Page 128: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 16

DATA POSTEST KELAS X (PENGAMAT II)

Nomor

Responden

Aspek yang Dinilai Jumlah

Skor a b c d e

1 2 3 4 5 6 7 1 5 5 5 4 5 24 2 4 4 3 3 3 17 3 4 5 4 3 3 19 4 4 4 3 3 3 17 5 4 5 3 3 2 17 6 5 4 3 3 3 18 7 4 4 3 3 3 17 8 3 3 3 3 3 15 9 4 5 3 3 3 18 10 5 5 5 5 5 25 11 5 5 5 5 5 25 12 4 4 4 4 3 19 13 4 4 4 3 3 18 14 3 4 3 3 3 16 15 4 5 4 4 4 21 16 4 4 3 3 4 18 17 3 4 3 3 3 16 18 4 4 3 3 4 18 19 5 5 4 4 4 22 20 5 5 4 4 5 23

Jumlah 384

Keterangan:

(a) Ejaan dan tanda baca

(b) Isi gagasan yang diungkapkan

(c) Kesatuan dan kepaduan kalimat

(d) Pengembangan kalimat persuasi yang meyakinkan dan dapat memengaruhi

pembaca.

(e) Diksi

Page 129: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 17

TUGAS KELOMPOK

Nama Kelompok:

Anggota kelompok:

A. Petunjuk

1. Tulislah nama dan kelompok Anda di samping kiri lembar jawaban!

2. Kerjakan soal berikut dengan sebaik-baiknya bersama dengan teman

kelompok!

3. Jawaban ditulis pada lembar yang telah disediakan!

4. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!

Contoh paragraf persuasi jenis iklan

PIGEON

Sahabat Pertama Bayi Tercinta

Kandungan minyak alami dalam Pigeon Baby Oil membuat kulit si kecil bersih total.

Tidak membuat iritasi, bahkan mampu mencegah terjadinya kulit kering dan lecet

hinggga ke bagian lipatan yang sulit dijangkau. Dengan Pigeon Baby Oil kulit buah

hati Anda menjadi lembut sempurna sehingga membuat orang penasaran jika belum

menyentuhnya.

B. Soal

Buatlah paragraf persuasi jenis iklan penawaran sebuah produk dengan

memperhatikan

Ejaan dan tanda baca

Isi gagasan yang diungkapkan

Kesatuan dan kepaduan kalimat dalam wacana

Pengembangan kalimat persuasi yang meyakinkan pembaca

Diksi

Selamat Mengerjakan……………

Page 130: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 18

ANGKET

Petunjuk

a. Angket ini diberikan dengan tujuan untuk menilai dan mengetahui

pemahaman siswa dalam belajar bahasa Indonesia.

b. Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur dan sesuai dengan apa yang anda

rasakan ketika belajar bahasa Indonesia!

c. Sebelum mengisi angket ini, diminta untuk mengisi identitas tersebut

terlebih dahulu!

Nama :

No. Absen :

Kelas :

Jenis Kelamin :

No. Pertanyaan

Alternatif

Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah kamu merasa jenuh ketika pelajaran

bahasaIndonesia akan dimulai?

2 Apakah kamu senang dengan pembelajaran menulis

dalam bahasa Indonesia?

3 Apakah kamu pernah belajar menulis paragraf persuasi?

4 Apakah menulis paragraf persuasi sulit apabila

dikerjakan secara berkelompok?

5 Apakah kamu tahu metode pembelajaran kooperatif

teknik STAD?

6 Apakah kamu senang menulis paragraf persuasi dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik

Student Team Achievement Division (STAD)?

Page 131: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

7 Apakah menulis paragraf persuasi dengan menggunakan

metode pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat

meningkatkan motivasi belajarmu?

8 Apakah kamu merasa kemampuan menulis paragraf

persuasi mengalami peningkatan setelah mengikuti

pembelajaran menulis dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD?

9 Apakah kamu menemui kesulitan dalam pembelajaran

menulis paragraf persuasi dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD?

10 Apakah kamu berkesan terhadap pembelajaran menulis

paragraf persuasi dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif teknik STAD?

Page 132: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 19

SKOR PERKEMBANGAN INDIVIDU DAN KELOMPOK

Nama

Kelompok

Nomor

Responden

Jenis

Kelamin

Pretest Postest Skor

Perkem.

Individu

Skor

Kelompok

Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

Al Amin 9 L 10 18,5 8,5 18 Kelompok Baik

11 P 11,5 24,5 13

12 L 11,5 18,5 7

16 L 11,5 17 6

Raja Cinta 3 P 8 18,5 10 20 Kelompok Hebat

18 L 9 17,5 8,5

19 P 13 22 9

20 P 11,5 22,5 11

Cerdik 4 L 6,5 17 10,5 25 Kelompok Super

15 L 12,5 20,5 7,5

10 P 16 25 9

2 P 9,5 17,5 8

Al Furqon 1 L 12,5 23,5 11 19 Kelompok Baik

5 P 11,5 16,5 5

8 L 7 15 8

17 L 9 16,5 7

Sejahtera 6 P 11 17,5 6 16 Kelompok Baik

7 P 9 16 7

13 P 10 18,5 8,5

14 P 7,5 16,5 9

Page 133: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 20

Lembar Wawancara Guru

Wawancara dengan guru bahasa Indonesia SMA YASIH Bogor yang dilakukan

menjelang penelitian, Sabtu, 8 Januari 2011 pukul 13.00 sampai dengan pukul

14.30 WIB. Berikut ini petikan wawancaranya.

Peneliti : ”Assalamualaikum….:”

Guru : “Wa’alaikumsalam….”

Peneliti : “Bagaimana kabar ibu? Maaf saya mengganggu waktu istirahat ibu!”

Guru : “Alhamdulillah baik, oh iya tidak apa-apa kebetulan sedang santai saja,

ada apa ya An?”

Peneliti : “Begini bu, Ani mau melakukan penelitian di YASIH tentang

kemampuan menulis siswa, tetapi sebelumnya ada yang mau Ani

tanyakan ke ibu berkaitan dengan penelitian yang akan Ani lakukan.”

Guru : “Oh iya silahkan ibu akan bantu semampu ibu, memangnya

penelitiannya tentang apa?”

Peneliti : “Ani mau meneliti tentang peningkatan kemampuan menulis paragraf

persuasi dengan menggunakan metode kooperatif teknik Student Team

Achievement Division (STAD) atau secara berkelompok gitu bu.”

Guru : “Oh gitu, iya tidak apa-apa.”

Peneliti : “Selama ini metode pa yang ibu pakai dalam pembelajaran kompetensi

menulis paragraf?”

Guru : “yaa selama ini ibu hanya menerapkan metode ceramah, Tanya jawab,

dan penugasan individu saja.”

Peneliti : “Bagaimana dengan nilai menulis siswa bu selama diterapkan metode-

metode tersebut? Dan biasanya kendala apa yang dihadapi siswa saat

pembelajaran menulis berlangsung?”

Guru : “ Yaa selama ini sih nilai menulis siswa mendekati kriteria penilaian

menulis yang ditetapkan. Biasanya kendala yang dihadapi siswa saat

pembelajaran menulis paragraf seperti sulit memunculkan ide, memilih

Page 134: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

diksi yang bervariasi, penggunaan ejaan dan penempatan tanda baca

yang tepat.

Peneliti : “Oh seperti itu ya kendala yang dihadapi siswa saat pembelajaran

menulis paragraf. Mudah-mudahan saja nanti setelah diterapkan

metode pembelajaran kooperatif teknik STAD ini kendala-kendala

yang dihadapi siswa dapat diatasi ya bu dengan saling beriteraksi.”

Guru : “ Amiin, memangnya Ani mau penelitian di kelas berapa?”

Peneliti : “Di kelas XI bu.”

Guru : “Di kelas X saja kebetulan semester genap ini ada kompetensi menulis

paragraf persuasi nanti Ani tinggal buat RPPnya.”

Peneliti : “Oh baiklah kalau begitu bu.”

Guru : “ Iya”

Peneliti : “kira-kira kapan bu, Ani bisa mulai penelitian?”

Guru : “Ya Senin 10 Januari juga bisa dimulai penelitian, lebih cepat lebih

baik jadi tugas Ani cepat selesai.”

Peneliti : “Oh iya deh bu kalau begitu terima kasih sudah bersedia meluangkan

waktunya”

Guru : “Sama-sama, ditunggu ya Senin!”.

Bogor, 8 Januari 2011

Mengetahui,

Guru Bahasa Indonesia Peneliti

(Dra. Nurlaela) (Ani Septiani)

Page 135: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 21

Lembar Wawancara Siswa

Wawancara dengan salah satu siswa kelas X SMA YASIH Bogor yang dilakukan

pada Kamis, 13 Januari 2011. Berikut ini petikan wawancaranya.

Peneliti : ”Assalamualaikum….:”

Siswa : “Wa’alaikumsalam bu….”

Peneliti : “Maaf ya ibu minta waktu kamu sebentar.”

Siswa : “, oh iya tidak apa-apa bu, ada apa ya bu?”

Peneliti : “Begini, ibu mau tanya-tanya sama kamu tentang pembelajaran menulis

paragraf persuasi dengan menggunakan metode berkelompok yang

kemarin.”

Siswa : “Oh iya silahkan ibu akan saya jawab semampu saya ya bu.”

Peneliti : “Menurut kamu menulis paragraf persuasi dengan menggunakan

metode kooperatif teknik STAD(Student Team Achievement Division)

atau secara berkelompok seperti kemarin menyenangkan dan berkesan

tidak?”

Siswa : “Oh iya bu berkesan dan menyenangkan, dengan berkelompok seperti

itu kami jadi bisa bertukar pikiran saling menyumbangkan ide, saling

mengoreksi kesalahan dalam pemilihan diksi, eajaan dan tanda baca.”

Peneliti : “Selain itu kesan apa lagi yang kamu dapat dari penerapan metode

yang ibu pakai dalam pembelajaran menulis paragraf persuasi

kemarin?”

Siswa : “Oh ya bu dengan penerapan metode kelompok seperti itu, pembagian

kelompoknya jadi merata tidak ada yang pilih-pilih teman sesuai

keinginan masing-masing bu.”

Peneliti : “Terus apakah pemahaman kamu tentang menulis paragraf persuasi

meningkat setelah diterapkan metode tersebut ?”

Siswa : “Alhamdulillah bu setelah diterapkan metode tersebut pemahaman saya

jadi meningkat yang tadinya kurang paham penempatan tanda baca

Page 136: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

setelah berinteraksi dengan teman saling sumbang ide, sekarang jadi

paham.

Peneliti : “Oh seperti itu ya.”

Siswa : “ Iya bu!

Peneliti : “Oke deh kalau begitu terima kasih ya atas jawaban yang kamu berikan

pada ibu.”

Guru : “Iya bu sama-sama.”

Bogor, 13 Januari 2011

Peneliti Siswa

(Ani Septiani) (Hikmah Maulina)

Page 137: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 22

Foto-Foto Pelaksanaan Pembelajaran dengan Penerapan Metode

Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD (Student Team Achievement

Division).

Page 138: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Lampiran 23

[piagam penghargaan]

[piagam penghargaan]

Sebagai Sebagai

KELOMPOK SUPER

KELOMPOK HEBAT

Diberikan kepada Diberikan kepada

Cerdik (Cerdas Terdidik) SI KECIL

RAJA CINTA

yang beranggotakan yang beranggotakan

Ardiansyah

Nur Muhibbin

Hikmah Maulina

Anden

Amalia Afriyani

Risa Zakiyah

M. Fadil

Vindya Nelmiza

Page 139: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Bogor, 12 Januari 2011 Bogor, 12 Januari 2011

Mahasiswa PBSI Mahasiswa PBSI

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ani Septiani Ani Septiani

[piagam penghargaan]

Sebagai

KELOMPOK BAIK

Diberikan kepada

AL FURQON

yang beranggotakan

AbdulMuhsyidin

Desi Rahmanisa

M.Faaz

M. Syukron Mahdum

Bogor, 12 Januari 2011

Mahasiswa PBSI

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 140: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1259/1/98880-ANI... · objek penelitian adalah kelas X SMA YASIH Bogor yang ... kehidupan

Ani Septiani