peningkatan hasil belajar matematika materi data...

163
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI DATA DAN PENGUKURAN MELALUI MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DAN MEDIA KARTU SOAL PADA SISWA KELAS IV SDIT NIDAUL HIKMAH SIDOREJO KIDUL KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: NOPI INDRIANI 115 14 136 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 30-Jan-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI DATA

DAN PENGUKURAN

MELALUI MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DAN

MEDIA KARTU SOAL PADA SISWA KELAS IV

SDIT NIDAUL HIKMAH SIDOREJO KIDUL

KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

NOPI INDRIANI

115 14 136

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI DATA

DAN PENGUKURAN

MELALUI MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

DAN MEDIA KARTU SOAL PADA SISWA KELAS IV

SDIT NIDAUL HIKMAH SIDOREJO KIDUL

KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

NOPI INDRIANI

115 14 136

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

iii

iv

v

vi

vii

viii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Guru terbaik adalah masa lalu…

Jadikanlah masa lalu sebagai cermin diri kita di masa depan…

Adanya kerja keras pasti ada hasil yang terbaik…

KERJA KERAS KERJA CERDAS…!!!”

“Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang

dapat menggantikan kerja keras”

(Thomas Alva Edison).

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, skripsi

ini penulis persembahkan untuk:

1. Kedua orangtuaku, Bapak Juhari dan Ibu Entin Sumiati yang tiada pernah

hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat, dan kasih

sayang serta pengorbanan yang tidak tergantikan sehingga aku selalu kuat

menjalani rintangan yang ada di depanku.

2. Saudara kandungku kakak Nana Setiawan, kakak Imas Surtini, dan

keponakanku Dega Prayoga Oktaviant atas motivasi yang tak ada hentinya

kepadaku sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

3. Sahabat dan teman dekatku yang selalu memberikan motivasi kepadaku dan

membantu menyelesaikan skripsi ini.

4. Terimakasih kepada Om Patoni dan keluarga sudah membantu selama kuliah

ini dan memberikan semangat dan perhatian selama ini.

5. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2014 khususnya Jurusan PGMI.

ix

KATA PENGANTAR

Bissmilahirrahmanirrohim

Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada

Allah yang selalu memberikan rahmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Data dan Pengukuran melalui

Model Student Team Achievement Division dan Media Kartu Soal pada siswa

kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga

Tahun Pelajaran 2017/2018.

Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

nabi agung Muhammad Saw, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya

yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-

satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman

kegelapan menuju zaman terang benderang yakni dengan ajarannya Agama Islam.

Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari

berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI.

4. Ibu Dra. Djamiatul Islamiyah, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik.

5. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan

waktunya dalam upaya membimbing penulis skripsi ini.

6. Bapak Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Almamater tercinta Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga

terutama teman-teman Jurusan PGMI angkatan 2014 yang penulis

banggakan.

x

xi

ABSTRAK

Indriani, Nopi. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Data Dan

Pengukuran Melalui Model Student Team Achievement Division

Dan Media Kartu Soal Pada Siswa Kelas IV SDIT Nidaul Hikmah

Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran

2017/2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing Jaka Siswanta, M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Student Team Achievement Division (STAD),

Media Kartu Soal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model

Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu soal dapat

meningkatkan hasil belajar matematika materi data dan pengukuran pada siswa

kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Subjek

dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran matematika dan siswa kelas IV

SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang

terdiri dari 26 siswa yaitu 12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri

dari 2 siklus yang setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang masing-

masing terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan/observasi, dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

menggunakan metode pengumpulan data yaitu wawancara, lembar observasi, tes

tertulis dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara

skor nilai setiap siklus dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah

ditetapkan yaitu 70 (sesuai dengan KKM yang diberlakukan di SDIT Nidaul

Hikmah) sekaligus ditandai adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal

yang besarnya 85%.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model

Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu soal dapat

meningkatkan hasil belajar matematika materi data dan pengukuran pada siswa

kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga

Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini dapat dibuktikan dengan dari hasil pra siklus

sebelum menerapkan model Student Team Achievement Division (STAD) dan

media kartu soal hanya 23,07% (6 siswa) yang memenuhi Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM), sedangkan 76,93% (20 siswa) belum memenuhi KKM,

meningkat pada siklus I yang menunjukkan bahwa siswa mencapai kriteria

ketuntasan klasikal 61,54% (16 siswa) dengan nilai rata-rata 70. Sedangkan pada

siklus II kriteria ketuntasan klasikal sebesar 88,46% (23 siswa yang tuntas)

dengan nilai rata-ratanya adalah 82,30. Dengan demikian, hasil belajar yang

diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 26,92%.

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ……………………………………….………….... i

HALAMAN JUDUL ………………………………………………............ ii

LEMBAR BERLOGO …………………………………………………….. Iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………..…. iv

HALAMAN DEKLARASI …………………………………………..….... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………...… vi

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ………………………..…... vii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………..…… viii

KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ix

ABSTRAK ………………………………………………………………… xi

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… xii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………… Xv

DAFTARGAMBAR ……………………………………………………… Xvi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………….….… 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………… 4

C. Tujuan Penelitian ……………………………….………………… 5

D. Manfaat Penelitian ………………………………………………… 5

E. Definisi Operasional ……………………………………………… 6

F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan………………….. 10

G Metode Penelitian ………………………………………………… 11

1. Rancangan Penelitian ………………………………………… 11

2. Subjek Penelitian ……………………………………….……. 12

3. Langkah-langkah Penelitian …………………………………. 13

4. Teknik Pengumpulan Data …………………………….…….. 15

5. Instrumen Penelitian ………………………………………….. 17

6. Analisis Data …………………………………………………. 21

7. Sistematika Penulisan ………………………………….…….. 22

xiii

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar Matematika ……………………………..………..…. 24

1. Belajar ………………………………………..………………. 24

2. Hasil Belajar ………………………………………………….. 31

3. Pembelajaran Matematika ………………………………….… 35

B. Materi Data dan Pengukuran ……………………………………… 37

C. Model Student Team Achievement Division (STAD) ……………… 44

1. Pengertian Student Team Achievement Division (STAD) …… 44

2. Kelebihan dan Kekurangan Model Student Team Achievement

Division (STAD) ………………………………………………

45

3. Langkah-langkah Pembelajaran Student Team Achievement

Division (STAD) ………………………………………………

46

D. Media Kartu Soal………………………………………………….. 48

1. Pengertian Media …………………………………………….. 48

2. Fungsi Media ………………………………………………… 48

3. Kriteria Pemilihan Media ……………………………………. 48

4. Media Kartu Soal …………………………………………….. 49

E. Kajian Pustaka ……………….……………………………………. 52

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SDIT Nidaul Hikmah………………………….. 56

B. Deskripsi Kondisi ………………………………………………… 62

1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Matematika .. 62

2. Data Keadaan Siswa …………………………………………. 63

3. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………….. 63

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I …………………………………… 64

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II …………………………….…….. 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Pra Siklus ………………………………………… 85

1. Deskripsi Pra Siklus ………………………………………….... 85

2. Deskripsi Data Siklus I …………………………………….….. 86

3. Deskripsi Data Siklus II ……………….………………………. 87

xiv

B. Pembahasan ……………………………………………………….. 89

1. Siklus I ………………………………………………………… 91

2. Siklus II ………………………………………………………... 95

3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ………………. 98

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………… 101

B. Saran……………………………………………………………….. 101

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….……. 104

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………..…………. 107

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Lembar Pengamatan Guru…………………………………….… 17

Tabel 1.2 Lembar Pengamatan Siswa ……………………………………... 19

Tabel 2.1 Fase-fase Pembelajaran STAD………………………………..… 46

Tabel 3.1 Data Bagunan/Ruang kelas SD ………………………………… 58

Tabel 3.2 Data Nama Guru …………………………………………….….. 59

Tabel 3.3 Data Siswa SD ……………………………………………….…. 60

Tabel 3.4 Data Nama Siswa Kelas IV …………………………………….. 61

Tabel 3.5 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ……………………………… 62

Tabel 3.6 Lembar Observasi Guru Siklus I …………………………….…. 67

Tabel 3.7 Lembar Observasi Siswa Siklus I …………………………….… 69

Tabel 3.8 Nilai Evaluasi Siklus I ……………….…………………………. 71

Tabel 3.9 Lembar Observasi Guru Siklus II ………...…………………….. 78

Tabel 3.10 Lembar Observasi Siswa Siklus II…………………………….. 81

Tabel 3.11 Nilai Evaluasi Siklus II ……………………………………….. 82

Tabel 4.1 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I………………………………. 86

Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II……………………………… 88

Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus ……………………… 90

Tabel 4.4 Rakapitulasi Pra Siklus, Siklus I,dan Siklus II ………………… 98

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tahap siklus Penelitian Tindakan Kelas…………………….... 12

Gambar 4.1 Presentaase Nilai Tes Evaluasi Siklus I ………………………. 92

Gambar 4.2 Presentaase Nilai Tes Evaluasi Siklus II ……………………… 96

Gambar 4.3 Keuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus

II …………………………………………………………………………….

99

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ……………….... 108

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ……………….. 116

Lampiran 3 Soal Evaluasi dan Jawaban Siklus I………………………….. 124

Lampiran 4 Soal Evaluasi dan Jawaban Siklus II ………………………… 127

Lampiran 5 Daftar Nilai Kelompok Siklus I ……………………………… 132

Lampiran 6 Daftar Nilai Kelompok Siklus II …………….……………….. 133

Lampiran 7 Surat Tugas Pembimbing Skripsi ………………………..…... 134

Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Penelitian ……………………..…….. 135

Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian ……………………………..…... 136

Lampiran 10 Lembar Konsultasi Skripsi …………………………………. 137

Lampiran 11 Nilai SKK …………………………………………………... 138

Lampiran 12 Foto Dokumentasi Penelitian ……………………….……… 142

Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup ……………………………………… 146

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Matematika di dalam kehidupan sehari-hari sangatlah

penting, karena dapat membantu ketajaman berpikir secara logis (masuk akal)

serta mampu menyelesaikan dan memperjelas suatu permasalahan. Mata

pelajaran Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari

oleh siswa dan guru harus pandai memilih model pembelajaran yang tepat

untuk siswanya. Guru berperan penting dalam pendidikan siswa tidak hanya

sebagai orangtua kedua setelah ayah dan ibu di rumah, namun juga berperan

dalam mendidik dan mentransfer ilmu untuk kemajuan kompetensi, bakat,

maupun kemajuan sikap dari siswa.

Seorang siswa bisa dikatakan berhasil apabila mereka mendapatkan

hasil belajar yang baik dan hasil belajar tersebut bisa didapatkan dengan cara

mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan

pendapat Arikunto (1990: 133), mengatakan bahwa hasil belajar adalah hasil

akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam

perbuatan yang dapat diamati dan dapat diukur. Hasil belajar didapat dengan

melalui belajar, belajar itu sendiri merupakan suatu kewajiban bagi setiap

orang, dengan belajar seseorang bisa memperoleh ilmu pengetahuan dalam

2

rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan dalam

surat Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

“… niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.

Rendahnya hasil belajar siswa adalah hal yang komplek dan tidak

dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran dan siswa itu sendiri maupun

faktor yang berasal dari luar siswa. Pembelajaran Matematika adalah salah

satu pelajaran yang dianggap membosankan kurang diminati siswa, sehingga

hasil belajarnya kurang memuaskan. Kebanyakan pembelajaran Matematika

ini bersifat monoton dan kurang berkesan.

Berdasarkan hasil wawancara kepada Ibu Sri Wahyuni guru

Matematika kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir

pada tanggal 9 Maret 2018 di SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul

Kecamatan Tingkir diperoleh data nilai ulangan yang masih kurang

memuaskan pada mata pelajaran matematika menunjukkan hasil dari 26 siswa

kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Tahun

2018 yang memiliki nilai standar KKM 70 hanya 23,07% (6 siswa) yang

memenuhi KKM, sedangkan 76,93% (20 siswa) mendapat nilai dibawah

KKM pada ulangan harian.

Hasil wawancara dengan Ibu Sri Wahyuni guru Matematika kelas IV

didapatkan hasil berupa kurangnya antusias siswa dalam mengikuti

3

pembelajaran, siswa nampak tidak percaya diri dalam mengerjakan soal

Matematika. Dijelaskan juga dalam proses pembelajaran guru belum

menggunakan media untuk menunjang pembelajaran atau menerapkan sistem

pembelajaran komunikasi satu arah, dalamproses pembelajaran guru berperan

aktif dalam memberikan materi pelajaran. Nilai tersebut seharusnya

mendapatkan perhatian khususnya bagi pengajar. Peneliti merasa perlu adanya

upaya perbaikan pembelajaran Matematika baik menggunakan model maupun

media yang sekiranya mampu memberikan kesempatan belajar yang aktif dan

kontruktif. Salah satu alternatif yang ditawarkan adalah menerapkan model

Student Team Achievement Division (STAD).

Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu

tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model

yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan

pendekatan kooperatif. Dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD akan

memberikan banyak waktu kepada siswa untuk berfikir, menjawab dan saling

membantu satu sama lain. Model Student Team Achievement Division (STAD)

dalam pembelajaran Matematika diterapkan untuk menghadapi kemampuan

siswa yang heterogen terdiri atas laki-laki dan perempuan yang berasal dari

berbagai suku, yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Dalam

pembelajaran Matematika tipe STAD berguna untuk menumbuhkan

kemampuan kerja sama, kreatif, berfikir kritis, dan kemampuan untuk

membantu teman yang kesulitan dalam mengerjakan tugas.

4

Dalam pendidikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa juga

diperlukannya media pembelajaran. Media pembelajaran secara harfiah berarti

perantara atau pengantar. Menurut Berliana dalam Neliawati (2016: 12),

mengemukakan bahwa media kartu soal adalah sarana agar siswa dapat belajar

secara aktif terlibat dalam kegiatan belajar, berfikir aktif dan kritis didalam

belajar dan secara inovatif dapat menemukan cara atau pembuktian teori

Matematika. Media kartu soal merupakan media yang paling mudah dipakai

dan siswa akan menjadi beratusias dengan media kartu soal ini.

Dalam dunia pendidikan media menjadi salah satu bagian yang tidak

terpisahkan dalam proses pembelajaran, untuk memudahkan serta

mewujudkan tercapainya pemahaman materi kepada siswa. Guru diharapkan

mampu menggunakan model dan media yang tepat untuk menciptakan

suasana pembelajaran efektif, kreatif dan menyenangkan (Rasimin, 2012:

135).

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penulis bermaksud

untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar

Matematika Materi Data dan Pengukuran Melalui Model Student Team

Achievement Division dan Media Kartu Soal Pada Siswa Kelas IV SDIT

Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun

Pelajaran 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang dikemukakan di

atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah”

5

Apakah dengan menerapkan model Student Team Achievement Division

(STAD) dan media kartu soal dapat meningkatkan hasil belajar matematika

materi data dan pengukuran kelas IV di SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul

Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018?.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Matematika materi data

dan pengukuran melalui Model Student Team Achievement Division (STAD)

dan media kartu soal pada siswa kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo

Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumbangan pemikiran

dalam mengoptimalkan proses pembelajaran di Sekolah Dasar/ Madrasah

Ibtidaiyah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Siswa akan lebih aktif, kreatif, inovatif dan merasa senang.

2) Hasil belajar siswa akan menjadi meningkat dengan penerapan

model Student Team Achievement Division (STAD) dan media

kartu soal.

6

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan memberikan pengalaman langsung

dan bermanfaat dalam merancang pembelajaran dengan menggunakan

model dan media pembelajaran yang sesuai diterapkan di kelas.

c. Bagi Sekolah

1) Meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah.

2) Memberikan sumbangan tentang rancangan pembelajaran yang

bagi sekolah dalam perbaikan proses pembelajaran para gurunya.

3) Meningkatkan prestasi sekolah dengan peningkatkan prestasi

belajar siswa dan kinerja guru.

d. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengalaman tentang pelaksanaan

pembelajaran Matematika dengan menerapkan model Student Team

Achievement Division (STAD) dan media kartu soal untuk

meningkatkan prestasi belajar Matematika materi data dan pengukuran

sehingga mampu menciptakan keaktifan siswa dan memperoleh hasil

belajar yang baik.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kekurangjelasan atau pemahaman yang berbeda

antara pembaca dengan peneliti mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam

judul penelitian, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai

berikut:

7

1. Hasil Belajar Matematika

Menurut Bloom (Suprijono, 2011: 6), hasil belajar adalah

perubahan tingkah laku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek

potensi kemanusiaan saja. Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar sendiri adalah kemampuan yang

diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5).

Arikunto (1990, 133) mengatakan bahwa, hasil belajar adalah hasil akhir

setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan

yang dapat diamati dan dapat diukur.

Dalam proses kegiatan pembelajaran biasanya guru menetapkan

tujuan pembelajran yang akan dicapai. Siswa yang berhasil dalam belajar

adalah siswa yang berhasil mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal). KKM yang diterapkan dalam pembelajaran Matematika di

SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir adalah 70.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat

melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data

pembuktian yang akan menunjukan tingkat kemampuan siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

8

2. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran Matematika adalah suatu proses belajar mengajar

yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir

siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi

pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik

terhadap materi Matematika.

Dengan demikian, diketahui bahwa proses pembelajaran

Matematika bukan sekedar transfer ilmu dari guru ke siswa, melainkan

suatu proses kegiatan, yaitu terjadi interaksi antara guru dan siswa serta

antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan lingkungannya.

3. Materi Data dan Pengukuran

Data merupakan catatan informasi yang diperoleh berdasarkan

fakta. Sumber data dapat diperoleh secara langsung atau dari sumber yang

sudah ada.

Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas,

biasanya terhadap suatu standar atau satuan ukur. Dalam penggunaan

sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya.

Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel

yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra. Sedangkan

pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran

tertentu dan bersifat kuantitatif/angka (Gunanto, 2016: 144).

9

4. Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)

Pembelajaran model kooperatif tipe STAD ini merupakan salah

satu tipe dari model pembelajran kooperatif dengan menggunakan

kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5

orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan

pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan

penghargaan kelompok (Trianto, 2009: 68).

Slavin (dalam Trianto, 2009: 68-69) menyatakan bahwa STAD

siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotan 4-5 orang yang

merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.

5. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses

belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang

disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih

baik dan sempurna.

6. Media Kartu Soal

Berliana (dalam Neliawati, 2016: 12), mengemukakan bahwa

media kartu soal adalah sarana agar siswa dapat belajar secara aktif

terlibat dalam kegiatan belajar, berfikir aktif dan kritis didalam belajar

dan secara inovatif dapat menemukan cara atau pembuktian teori

Matematika. Pembelajaran Matematika dengan menggunakan media

kartu soal menerapkan proses belajar kelompok dalam bentuk kegiatan

untuk meningkatkan pemahaman siswa. Peggunaan media kartu soal

10

dalam pembelajaran Matematika bertujuan untuk memudahkan siswa

berinteraksi dalam belajar. Media kartu soal ini merupakan sebuah kartu

yang dididalamnya terdapat soal/permasalahan yang harus dipecahkan

oleh siswa yang mendapat kartu tersebut (Perdana, 2014: 76).

F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap

masalah yang dihadapi sebagai alternatif yang dipandang paling tepat

untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK

(Mulyasa, 2011: 63). Ini berarti, hipotesis tindakan merupakan pernyataan

sementara peneliti berdasarkan kajian teori bahwa jika dilakukan tindakan

ini maka diyakini akan mengatasi masalah tersebut. Pernyataan yang

dituangkan harus tegas diyakini kebenarannya.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan model Student

Team Achievement Division dan media kartu soal dapat meningkatkan

hasil belajar siswa metri data dan pengukuran kelas IV di SDIT Nidaul

Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun

Pelajaran 2017/2018”.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan model Student Team Achievement Division (STAD)

dan media kartu soal bisa dikatakan berhasil jika indikator keberhasilan

dapat dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Adapun indikator

keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

11

a. Adanya peningkatan hasil belajar Matematika siswa melalui penerapan

model Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu

soal pada siklus pertama dan kedua.

b. Nilai siswa kelas IV memenuhi kriteria Ketuntasan Minimal sebesar

70 serta tercapainya ketuntasan klasikal yang besarnya 85% (trianto,

2009: 241).

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggrisnya Classroom Action Research

(CAR). Menurut Arikunto (2008: 58) PTK adalah penelitian tindakan

yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di

kelasnya. Basrowi (2008: 28) merumuskan PTK sebagai penelitian

tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan

kelas dengan tujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas

pembelajaran. Empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun skema dan penjelasan

untuk masing-masing tahap, sebagai berikut:

12

Gambar 1.1 Tahap-tahap Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(Arikunto, 2009: 16)`

Dari gambar 1.2 yaitu tahap-tahap siklus penelitian tindakan

kelas terdapat dua siklus yaitu siklus I dan siklus II yang akan

dilaksanakan. Pada siklus I dan siklus II terdapat perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo

Kidul, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, sebuah lembaga pendidikan

yang menyelenggarakan pendidikan untuk jenjang sekolah Dasar, SDIT

ini berlokasi di Kecamatan Tingkir, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kota

Salatiga, Provinsi Jawa Tengah.

Untuk Subjek pada penelitian yang dilakukan kali ini adalah

siswa kelas IV semester genap tahun pelajaran 2017/2018, dimana siswa

Pelaksanaan

Observasi

Siklus 1

Perencanaan

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

Simpulan

Observasi

Siklus 2 Refleksi

13

tersebut terdiri dari 12 siswa putra dan 14 siswa putri. Penelitian ini akan

dilaksanakan selama 2 siklus dengan menggunakan model Student Team

Achievement Division (STAD) dan media kartu soal untuk meningkatkan

hasil belajar Matematika. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap

tahun pelajaran 2017/2018 pada bulan Maret sampai dengan bulan April

tahun 2018.

3. Langkah-langkah Penelitian

Menurut Arikunto (2008: 3), penelitian tindakan kelas berupa

peencanaan terhadap kegiatan pembelajaran yang berupa tindakan yang

disengaja dimunculkan didalam kelas secara bersama bertujuan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran. Empat langkah dalam melakukan

PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dalam

penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan dua siklus dalam

penelitiannya. Adapun langkah-langkah penelitiannya sebagai berikut:

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun rangkaian kegiatan

yang akan dilaksanakan, diantaranya:

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai

dengan model Student Team Achievement Division (STAD) dan

media kartu soal. RPP yang disusun oleh peneliti dipergunakan

untuk pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran di dalam

kelas.

14

b) Menyusun dan mempersiapkan instrumen penelitian yaitu lembar

observasi.

c) Mempersiapkan media pembelajaran yang berupa media kartu

soal.

d) Menyusun dan mempersiapkan soal tes kemampuan awal yang

diberikan sebelum siklus I, siklus II dan tes evaluasi pada setiap

akhir siklus disertai dengan kunci jawaban.

b. Pelaksanaan

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan tindakan dengan

menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement

Division (STAD) dan media kartu soal dalam pembelajaran

Matematika sesuai dengan RPP yang telah direncanakan dan disusun

pada saat tahap perencanaan. Peneliti bersama guru berkolaborasi

dalam menyampaikan materi maupun melaksanakan model

pembelajaran yang telah ditetapkan tersebut.

c. Observasi

Tahap observasi ini dilakukan selama pembelajaran

berlangsung di dalam kelas untuk memperoleh data penelitian.

Dengan lembar observasi peneliti akan menjadi terarah dalam proses

observasi penelitian ini serta peneliti melakukan dokumentasi dalam

bentuk foto untuk mendukung penelitian ini.

15

d. Refleksi

Tahap refleksi merupakan tahap mengkaji kembali terhadap

proses dan hasil belajar dari siklus I dan siklus II secara nyata. Tahap

ini dilakukkan penilaian atas pembelajaran di kelas. Penilaian

dilakukan dengan lembar observasi, dan hasil evaluasi apakah model

Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu soal

yang digunakan peneliti menghasilkan perubahan yang signifikan.

Apabila pada siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan

maka perlu dilanjutkan dalam kegiatan penelitian pada siklus II.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian

Tindakan Kelas ini sebagai berikut:

a. Teknik Obsevasi

Sutrisno Hadi (1986), mengemukakan bahwa observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data

yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan data dengan

observasi yang digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku

manusia, proses kerja, gejala alam, dan bila responden yang diamati

tidak terlalu besar (Yanto, 2013: 77).

Observasi atau pengamatan merupakan suatu cara

mengumpulkan data dengan terjun langsung dan melihat langsung ke

lapangan terhadap objek yang diteliti. Digunakan untuk mengamat data

16

dalam proses pembelajaran Matematika dalam kegiatan penelitian

tindakan kelas secara langsung baik digunakan untuk guru dan siswa.

Lembar observasi digunakan peneliti untuk mencatat perkembangan

dari proses pembelajaran yang dilakukan guru selama pelaksanaan

tidakan kelas berlangsung.

b. Tes

Tes merupakan alat ukur yang diberikan kepada individu untuk

mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis

maupun lisan atau perbuatan (Arifin, 2009: 118). Digunakan sebagai

alat menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar

kognitif berkenaan dengan pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan

dan pembelajaran. Siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan

apabila telah memperoleh minimal 85% dari target pembelajaran yang

telah ditetapkan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan

untuk mendapatkan gambaran umum sekolah mengenai data atau

nformasi dari hasil pembelajaran sebelum maupun sesudah

dilaksanakan penelitian tindakan, keadaan guru, keadaan sarana dan

prasarana, keadaan siswa, proses berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar siswa di SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan

Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

17

5. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang digunakan

peneliti adalah sebagai berikut:

a. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengukur tingkah laku

individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik

dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Lembar

observasi guru dan siswa dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Daftar pengamatan guru

Tabel 1.1 Lembar Pengamatan Guru

No Aspek yang diamati Skor

Kegiatan Pendahuluan A B C D

Apersepsi, motivasi dan tujuan

pembelajaran

1

Menyiapkan kondisi fisik dan psikis peserta

didik dengan menyapa dan mengucapkan

salam

2

Mengaitkan materi pembelajaran yang akan

dipelajari dengan pengalaman peserta didik

atau materi pembelajaran sebelumnya

3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk

membangkitkan motivasi siswa

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran

5 Mendemonstrasikan sesuatu yang berkaitan

dengan materi pembelajaran

Kegiatan Inti

Penguasaan materi pembelajaran

6 Kemampuan menyesuaikan materi

pembelajaran dengan tujuan

7

Kemampuan mengaitkan materi dengan

pengetahuan yang relevan, keterkaitan dengan

perkembangan IPTEK, dan kehidupan nyata

18

8 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran

secara tepat

9 Menyajikan materi dengan sistematis (mudah

ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Sikap guru dalam proses pembelajaran

10 Kejelasan artikulasi suara pada saat berbicara

11 Variasi gerakan badan tidak mengganggu

siswa

12 Menguasai kelas dengan baik

13

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai dalam

pembelajaran

14 Melaksanakan pembelajaran secara runtut,

tidak meloncat-loncat

15

Melaksankan pembelajaran yang

menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik

dalam mengungkapkan pendapat/ide

Penerapan model pembelajaran kooperatif

Tipe STAD dan media kartu soal

16 Guru menggunakan media kartu soal dalam

menjelaskan materi pembelajaran

17

Guru membentuk dan membimbing kelompok

yang heterogen dengan anggota 4 atau 5

orang

18

Guru memberikan kartu soal sebagai tugas

kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti

dapat menjelaskan pada anggota lainnya

sampai anggota lainnya sampai semua

anggota dalam kelompok itu menguasai

materi pelajaran

19

Guru menjelaskan dan memberikan kartu

soal/kuis (tugas individu) kepada seluruh

siswa

20 Guru memberikan penghargaan kelompok

21 Guru melaksanakan kegiatan penutup

Kegiatan penutup pembelajaran

22 Memfasilitasi dan membimbing peserta didik

untuk merangkum materi pelajaran

23 Memfasilitasi dan membimbing peserta didik

untuk merefleksi proses dan materi pelajaran

24 Memberikan kesimpulan kegiatan

pembelajaran

19

25

Melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan kegiatan berikutnya dan

tugas pengayaan

Jumlah

Total

Kategori

Keterangan: Skor Nlai

A = 4 (sangat baik)

B = 3 (baik)

C = 2 (cukup)

D = 1 (kurang)

Kategori Penilaian kinerja guru

76 - 100 = Baik

51 - 75 = Sedang

26 - 50 = Cukup

0- 25 =Kurang

2) Daftar pengamatan siswa

Table 1.2 Lembar Pengamatan Siswa

No Nama

Kriteria

1 2 3 4 5

A B C A B C A B C A B C A B C

1 ARSS

2 ARA

3 AC

4 APR

5 ERS

6 FYAZ

7 FNK

8 GNF

9 HJP

10 IHZ

11 KM

20

12 MFDN

13 MKA

14 MM

15 MFND

16 MZA

17 NNR

18 NASA

19 NNA

20 NA

21 QNM

22 RAF

23 SAN

24 SSR

25 ZIADS

26 ZAK

Kriteria:

1 = Merespon apersepsi yang diberikan oleh guru

2 = Aktif dan semangat dalam proses pembelajaran

3 = Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru

4 = Keterlibatan siswa saat pembelajaran

5 = Kerjasama siswa dalam kegiatan kelompok

Keterangan:

A = Baik

B = Sedang

C = Cukup

21

b. Lembar Soal Tes

Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat

lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok (Arikunto, 1997: 29). Digunakan untuk mengukur hasil

belajar Matematika terkait materi data dan pengukuran. Tes yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pre tes dan post test.

6. Analisis Data

Dalam analisis data penelitian ini dilakukan dengan mencari nilai

tiap siklus dengan KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar

70. Oleh karena itu, setiap siswa dikatakan tuntas jika mendapatkan nilai

minimum belajar sesuai KKM dan yang diperoleh siswa ≥70. Dan

dikatakan belum tuntas bila hasil belajar diperoleh siswa ≤70.

Selanjutnya yaitu untuk menentukan akhir perbaikan melalui

siklus-siklus digunakan tolak ukur kriteria ketuntasan klasikal. Adapun

ketuntasan kriteria ketuntasan klasikal yang dipilih sebesar 85%. Adapun

rumus prosentase ketuntasan sebagai berikut:

P = N

Fx 100%

Keterangan:

P = Prosentase

F = Jumlah siswa yang tuntas belajar

N = Jumlah semua siswa

22

Perhitungan rata-rata yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

M = N

x

Keterangan:

M = Mean (rata-rata)

x = Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan

nilai setiap siswa.

N = Jumlah/banyak siswa (Djamarah, 2005: 264)

7. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembaca dalam memahami uraian penyajian

data, maka penulis memaparkan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi: Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi

Operasional, Hipotesis Tindakan dan Indikator

Keberhasilan, Metode Penelitian; Rancangan Penelitian,

Subjek Penelitian, Langkah-langkah Penelitian, Teknik

Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, Analisis Data,

Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam kajian pustaka ini terdiri dari: Hasil Belajar

Matematika, Materi Data dan Pengukuran, Media Kartu

soal, dan Kajian pustaka.

23

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum SDIT Nidaul

Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Salatiga,

Deskripsi Kondisi Awal Siswa, Deskripsi Pelaksanaan

Siklus I, Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang deskripsi hasil belajar tiap siklus

meliputi: Deskripsi Data Pra Siklus, Deskripsi Data Siklus

I, Deskripsi Data Siklus II, dan Pembahasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir meliputi: Kesimpulan dan

Saran.

24

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar Matematika

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan

suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai

hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Menurut Hamalik dalam (Susanto, 2013: 3-4),

belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui

pengalaman (learning is defined as themodificator or strengthening

of behavior through experiencing), dan suatu proses perubahan

tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan

lingkungannya. Perubahan tingkah laku ini mencakup perubahan

dalam kebiasaan (Habit), sikap (afektif), dan keterampilan

(psikomotorik).

Adapun pengertian belajar menurut W.S. winkel (2002)

adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif

antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai

sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.

25

Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan

seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh

suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga

memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif

tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.

b. Ciri-ciri Belajar

Menurut Baharuddin dan Esa N.W dalam Sriyanti (2009: 18)

ciri-ciri belajar meliputi:

1) Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.

2) Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanen.

3) Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat

berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu

biasa jadi bersifat potensial.

4) Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau

pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan

psikomorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Berdasarkan ciri-ciri belajar di atas, dapat diketahui bahwa

dalam proses belajar sangat penting adanya pengambilan keputusan

dan reaksi tindakan terhadap keputusan yang diambil, karena hasil

dari tindakan inilah yang menentukan adanya perubahan atau tidak

pada diri siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung atau dari

hasil latihan atau pengalaman.

26

c. Prinsip-prinsip Belajar

Prinsip belajar ialah prinsip belajar yang dapat dilaksanakan

dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara

individual menurut Slameto (1991: 29), sebagaii berikut:

1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,

meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan

instruksional.

2) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki

struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah

menangkap pengertiannya.

3) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi

yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

4) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap

menurut perkembanganya.

5) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan

discovery.

6) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai

dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.

7) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat

belajar dengan tenang.

8) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat

mengembangan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan

efektif.

27

9) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

10) Belajar adalah proses kontigoitas (hubungan antara pengertian

satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan

pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan

menimbulkan respons yang diharapkan.

11) Repitisi dalam proses belajar itu perlu ulangan berkali-kali agar

pengertian/ketrampilan/sikap itu mendalam pada siswa.

Dalam prinsip-prinsip belajar dapat mengungkapkan batas-

batas kemungkinan dalam pembelajaran dan membantu guru dalam

memilih tindakan yang tepat. Selain itu juga berguna untuk

mengembangkan sikap yang diperlukan untuk menunjang

peningkatan belajar siswa dan pembelajaran yang dilakukan akan

lebih efektif serta bisa mencapai tujuan pembelajaran.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya,

tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern

dan faktor ekstern. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu,

sebagai berikut (Slameto, 1991: 56-74):

1) Faktor Intern

a) Faktor Jasmaniah

(1) Faktor kesehatan

Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya.

Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah

28

mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin

dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan

tentang bekerja, tidur, makan, olah raga, dan rekreasi.

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa

yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi,

hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus

atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau

mengurangi pengaruh kecacatannya itu.

b) Faktor Psikologis

(1) Intelegensi

Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan

belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang

mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih

berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi

yang rendah.

(2) Perhatian

Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka

siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang

dipelajarinya, jika bahan pelajaran tdak menjadi

perhatian siswa, maka timbulah kebosanan sehingga ia

tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan

baik, usahakanlah bahan pelajaran selalu menarik

29

perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai

dengan hobi atau bakatnya.

(3) Minat

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila

bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan

minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-

baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.

(4) Bakat

Bakat mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran yang

dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil

belajarnya lebihbaik karena ia senang belajar dan

pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya.

(5) Kesiapan

Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena

jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka

hasil belajar siswa akan lebih baik. Pelaksanaan

pembelajaran harus bebas dari rasa cemas. Menurut

Suwardi, dkk (2017: 220), perkembangan kognitif anak

akan terganggu jika padadiri anak terdapat rasa

kecemasan.

(6) Faktor Kelelahan

30

Kelelahan dapat mempengaruhi belajar. Agar siswa

dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan

sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.

2) Faktor Ekstern

a) Faktor keluarga

Faktor keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap

keberhasilan anak dalam belajar, yaitu cara orang tua

mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah

tangga, dan keadaan ekonomi keluarga juga turut dalam

mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.

b) Faktor sekolah

Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi

tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, meode

mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan

anak, keadaan fasilitas/perlengkapan di sekolah, keadaan

ruangan, jumlah murid perkelas, pelaksanaan tata-tertib

sekolah, dan sebagainya, semua ini tururt mempengaruhi

keberhasilan belajar anak.

c) Faktor masyarakat

Keadaan lingkungan masyarakat juga menentukan prestasi

belajar. Bila disekitar tempat tinggal keadaan

masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan

terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan

31

moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat

belajar. Tetapi sebaliknya, apabila tinggal dilingkungan

banyak anak-anak yang nakal, tidak bersekolah dan

pengangguran, hal ini akan mengurangi semangat belajar

atau dapat dikatakan tidak menunjang sehingga motivasi

belajar menjadi berkurang.

Berdasarkan uraian di atas tentang faktor yang

mempengaruhi belajar, dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi belajar dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan

eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam

diri siswa, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor dari luar diri

siswa. Kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi proses belajar

siswa dan juga mempengaruhi hasil belajar yang didapatkan.

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi

pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5).

Menurut Nawawi dalam Susanto (2013: 5), hasil belajar diartikan

sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari

hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

32

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah proses yang

dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga

terjadilah perubahan tingkah laku dan hasil aktivitas belajar yang

meliputi keterampilan intelektual, sikap, dan keterampilan motorik

yang dapat diukur dalam tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan

psikomotorik yang cocok juga dengan pembelajaran Matematika.

b. Macam-macam Hasil Belajar

Hasil belajar mempunyai beberapa macam, diantaranya

sebagai berikut:

1) Pemahaman konsep

Pemahaman menurut Bloom dalam Susanto (2013: 6)

diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi

atau bahan yang dipelajari. Pemahaman Bloom ini adalah

seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan

memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa,

atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa

yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan

berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.

Untuk mengukur hasil belajar siswa yang berupa

pemahaman konsep, guru dapat melakukan evaluasi produk.

Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan mengadakan

berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tertulis.

33

Didalam penelitian ini, peneliti mengadakan evaluasi

produk dengan menggunakan tes tertulis, untuk mengetahui

sejauh mana pemahaman siswa dengan materi pembelajaran

yang telah dipelajari. Tes tertulis tersebut berupa pre-test untuk

mengetahui kemampuan anak sebelum diberikan tindakan dan

post-test untuk mengetahui kemmapuan anak sesudah diberikan

tindakan.

2) Keterampilan proses

Menurut Usman dan Setiawati dalam Susanto (2013: 9)

keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah

kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang

mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi

dalam diri individu siswa. Ketrampilan berarti kemampuan

menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan

efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk

kreativitasnya.

Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan di

kembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti

kreativitas, kerja sama, bertanggung jawab, dan berdisiplin

sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.

3) Sikap

Menurut Sardiman dalam Susanto (2013: 11), sikap

merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan

34

cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya

baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu.

Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan

seseorang.

Dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa, sikap ini

lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep. Dalam

pemahaman konsep maka domain yang sangat berperan adalah

domain kognitif. Domain kognitif ini berupa pengetahuan yang

dimiliki oleh siswa.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Wasliman dalam Susanto (2013:12-13) mengemukakan

bahwa hasil belajaryang dicapai peserta didik merupakan hasil

interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik faktor

internal maupun eksternal. Secara rinci, uraian mengenai faktor

internal dan eksternal sebagai berikut:

1) Faktor internal, merupakan faktor yang bersumber dari dalam

diripeserta didik yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.

Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian,

motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta

kondisi fisik, dan kesehatan.

35

2) Faktor eksternal, merupakan faktor yang berasal dari luar diri

peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga,

sekolah dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa.

3. Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Mata Pelajaran Matematika

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada

semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga

perguruan tinggi. Bahkan Matematika diajarkan di taman kanak-

kanak secara informal.

Kata Matematika berasal dari bahasa latin, manthanein atau

mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari,” sedangkan

dalam bahsa Belanda, Matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti,

yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran (Susanto, 2013: 184).

Matematika memiliki bahasa dan aturan yang terdefinisi dengan

baik, penalaran yang jelas dan sistematis, dan struktur atau

keterkaitan anatar konsep yang kuat.

Namun dalam kenyataan yang ada sekarang, penguasaan

Matemat ika baik oleh siswa sekolah dasar (SD) maupun sekolah

menengah (SMP dan SMA) masih kurang dari yang diharapkan,

rendahnya kemampuan siswa dalam materi pelajaran Matematika

mengakibatkan hasil belajar Matematika yang masih dibawah nilai

ketuntasan yang ditetapkan sekolah.

36

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa seorang harus

memberikan suatu tindakan yang berupa metode/model supaya

pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan menyenangkan juga

hasil belajar yang meningkat.

b. Pembelajaran Matematika

Menurut Dimyati dalam Susanto (2013: 186), pembelajaran

adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional,

untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada

penyediaan sumber belajar.

Pembelajaran Matematika adalah suatu proses belajar

mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan

kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan

berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan

mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan

penguasaan yang baik terhadap materi Matematika.

Guru menempati posisi kunci dalam menciptakan suasana

belajar yang kondusif dan menyenangkan untuk mengarahkan siswa

mencapai tujaun secara optimal, serta guru harus mampu

menempatkan dirinya secara dinamis dan fleksibel sebagai informan,

transformator, organizer, serta evaluator bagi terwujudnya kegiatan

belajar siswa yang dinamis dan inovatif.

Dalam proses pembelajaran Matematika, baik guru maupun

siswa bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan

37

pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini akan mencapai hasil yang

maksimal apabila pembelajaran berjalan secara efektif. Pembelajaran

yang efektif adalah pembelajaran yang mampu melibatkan seluruh

siswa secara aktif. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi

proses dan dari segi hasil.

B. Materi Data dan Pengukuran

Data merupakan catatan informasi yang diperoleh berdasarkan fakta.

Sumber data dapat diperoleh secara langsung atau dari sumber yang sudah

ada. Data yang diperoleh secara langsung dapat berupa data hasil wawancara

dengan narasumber. Data juga dapat diperoleh dari hasil pengisian kuesioner

atau angket. Data dari sumber yang sudah ada, misalnya laporan keuangan,

data absensi, atau atau data hasil sensus penduduk yang telah dlakukan oleh

Badan Pusat Statistik (BPS). Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi,

atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan ukur. Dalam

penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara

apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu

variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra. Sedangkan

pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu

dan bersifat kuantitatif/angka (Gunanto, 2016: 144).

Di dalam penelitian ini, peneliti akan membahas tentang data dan

pengukuran yaitu pengolahan data dalam bentuk tabel dan pengolahan data

dalam bentuk diagram batang (Gunanto, 2016: 144-156):

38

a. Mengumpulkan data

Data merupakan catatan informasi yang diperoleh berdasarkan

fakta. Sumber dapat diperoleh secara langsung atau dari sumber yang

ada. Data yang di dapat secara langsung dapat berupa hasil wawancara

dengan narasumber. Data juga dapat diperoleh dari hasil pengisian

kuesioner atau angket. Data dari sumber yang sudah ada, misalnya

laporan keuangan, data absensi, atau data hasil sensus penduduk yang

telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Contoh:

Saat pemilihan ketua kelas, setiap siswa mengisi nama calon ketua kelas

pilihan masing-masing pada selembar kertas. Setelah itu, kertas

dikumpulkan dan dilakukan perhitungan suara untuk setiapcalon ketua

kelas. Hasil perolehan suara ditulis di papan tulis dalam bentuk tabel

untuk mempermudah mengetahui calon ketua kelas yang paling banyak

pilihannya.

Pemilihan ketua kelas

Nama Perolehan Suara

Adit IIII

Reka II

Syifa III

b. Menyajikan data dalam bentuk tabel

Data yang diperoleh melalui wawancara, pencatatan langsung,

pembagian lembar isian (kuesioner), atau sumber yang sudah ada dapat

disusun dan disajikan dalam bentuk tabel atau diagram. Data yang

39

disajikan dalam bentuk tabel atau diagram dapat mempermudah dalam

membaca dan menafsirkan data tersebut.

Contoh:

Data nilai ulangan Matematika 15 siswa adalah sebagai berikut.

7 6 8 8 7 9 6 9 8 7 6 7 8 7 7

Langkah-langkah menyajikan data tersebut ke dalam bentuk tabel adalah

sebagai berikut.

1) Hitunglah banyak setiap nilai ulangan pada data tersebut. Mulailah

dari nilai ulangan yang paling kecil secara berurutan sampai yang

terbesar.

Nilai 6 ada 3, artinya banyak siswa yang memperoleh nilai 6

ada 3 orang.

Nilai 7 ada 6, artinya banyak siswa yang memperoleh nilai 7

ada 6 orang.

Nilai 8 ada 4, artinya banyak siswa yang memperoleh nilai 8

ada 4 orang.

Nilai 9 ada 2, artinya banyak siswa yang memperoleh nilai 9

ada 2 orang.

2) Tuliskan data yang telah dikelompokkan tersebut ke dalam tabel

seperti berikut.

Nilai Banyak Siswa

6 3

7 6

8 4

9 2

Jumlah 15

40

c. Membaca dan menafsirkan data dalam bentuk tabel

Membaca data dalam bentuk tabel berarti menyebutkan informasi yang

hanya ditulis pada tabel tersebut. Menafsirkan data sedikit berbeda

dengan membaca data. Saat menafsirkan data dalam bentuk tabel, kita

harus mampu menemukan informasi lain mengenai data tersebut yang

tidak tertulis pada tabel. Informasi yang diperoleh dapat berupa data

paling banyak, paling sedikit, terendah, tertinggi, selisih, atau jumlah.

1) Menentukan data dengan ukuran tertentu

Perhatikan contoh berikut!

Tabel ulangan Matematika kelas 4

Nilai Banyak Siswa

6 3

7 6

8 4

9 2

Jumlah 15

Contoh data dengan ukuran tertentu yangdapat kita simpulkan dari

tabel di atas, yaitu sebagai berikut.

Siswa yang mendapat nilai 6 ada 3 orang

Siswa yang mendapat nilai 7 ada 6 orang

Siswa yang mendapat nilai lebih dari 7 ada 6 orang

2) Menentukan data terbesar dan terkecil

Lihatlah kembali tabel nilai ulangan Matematika siswa di halaman

sebelumnya. Berdasarkan tabel tersebut, dapat kita ketahui bahwa:

Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 6.

41

Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 9.

Nilai yang paling banyak diperoleh siswa adalah nilai 7, yaitu

sebanyak 6 siswa.

Nilai yang paling sedikit diperoleh siswaadalah nilai 9, yaitu

sebanyak 2 siswa.

d. Menyajikan data dalam bentuk diagram batang

Diagram batang merupakan bentuk diagram yang menyajikan data dalam

bentuk batang-batang persegi atau persegi panjang dengan lebar yang

sama. Diagram batang data dibuat secara tegak atau mendatar.

Contoh:

Perhatikan tabel banyak ikan di tambak milik pak Reza berikut!

Jenis Ikan Banyak (ekor)

Lele 550

Mujair 450

Bawal 350

Gurami 400

Langkah –langkah membuat diagram batang berdasarkan tabel tersebut

adalah sebagai berikut.

1) Tulislah nama jenis ikan pada sumbu mendatar dan banyak ikan

(ekor) pada sumbu tegak.

2) Buatlah batang pada setiap nama jenis ikan setinggi banyak ikan

pada tabel.

3) Pastikan jarak antara setiap data sama besar.

42

Data yang diberikan tidak selalu berbentuk tabel, tetapi dapat juga dalam

bentuk data acak. Jika data yang diberikan berupa dataacak, susunlah

data tersebut ke dalam bentuk tabel terlebih dahulu sebelum

menyajikannya dalam bentuk diagram batang. Perhatikan contoh

berikut!

Berikut data berat badan (dalam kg) dari beberapa siswa kelas 4.

35 37 38 37 36 39 35 37 35 38

37 39 36 35 37 35 38 38 37 36

Sajikan data tersebut dalam bentuk diagram batang!

Penyelesaian:

a) Sajikan data tersebut dalam bentuk tabel terlebih dahulu.

Berat Badan (Kg) Banyak Siswa

35 5

36 3

37 6

38 4

39 2

0

100

200

300

400

500

600

Lele Mujair Bawal Gurami

b

a

n

y

a

k

ikan

Jenis Ikan

43

b) Buat diagram batang berdasarkan data pada tabel.

e. Membaca dan menafsirkan data dalam bentuk diagram batang

Membaca data dalam bentuk diagram berarti menyebutkan informasi

yang hanya ditulis pada diagram tersebut. Menafsirkan data sedikit

berbeda dengan membaca data. Saat menafsirkan data dalam bentuk

diagram, kita harus mampu menemukan informasi lain mengenai data

tersebut yang tidak tertulis pada diagram. Informasi yang diperoleh dapat

berupa data paling banyak, paling sedikit, terendah, tertinggi, selisih,

atau jumlah.

0

2

4

6

8

35 36 37 38 39

Data Berat Badan Siswa Kelas 4

Berat Badan (Kg)

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 5 6

Data Banyak Siswa di SD Merah Putih

1 2 3 4 5 6

44

Berdasarkan diagram batang tersebut, dapat diketahui:

a) Banyak siswa kelas 1 adalah 40 orang.

b) Kelas yang jumlah siswanya terbanyak adalah kelas 3, yaitu

sebanyak 50 orang.

c) Kelas 2, 5, dan 6 mempunyai jumlah siswa yang sama banyak,

yaitu 45 orang.

d) Selisih jumlah siswa yang paling sedikit dan paling banyak adalah

50-40= 10 orang.

e) Jumlah seluruh siswa di SD Merah Putih adalah

40+45+50+40+45+45= 265 orang.

C. Model Student Team Achievement Division (STAD)

1. Pengertian Student Team Achievement Division (STAD)

Pembelajaran model kooperatif Student Team Achievement

Division (STAD) merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran

kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan

jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Di

awali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi,

kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok (Trianto, 2012: 68)

Slavin (dalam Trianto, 2009: 68-69) menyatakan bahwa pada

STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang

yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan

suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam

tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai

45

pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang materi

tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa model kooperatif tipe STAD

adalah salah satu model pembelajaran yang berguna untuk

menumbuhkan kemampuan kerja sama, berpikir kritis dan ada

kemampuan untuk membantu teman serta merupakan pembelajaran

kooperatif yang sangat sederhana.

2. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran STAD

Pada model pembelajaran STAD mempunyai kelebihan dan kekurangan,

diantaranya sebagai berikut (Shoimin, 2014: 189-190):

a. Kelebihan model pembelajaran STAD

1) Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjungjung

tinggi norma-norma kelompok.

2) Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil

bersama.

3) Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan

keberhasilan kelompok.

4) Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan

mereka dalam berpendapat.

5) Meningkatkan kecakapan individu.

6) Meningkatkan kecakapan individu.

7) Tidak bersifat kompetitif.

8) Tidak memiliki rasa dendam.

46

b. Kekurangan model pembelajaran STAD

1) Kontribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang.

2) Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena

peran anggota yang pandai lebih dominan.

3) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit

mencapai target kurikulum.

4) Membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga pada umumnya

guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif.

5) Membutuhkan kemampuan khusus sehingga tidak semua guru

dapat melakukan pembelajaran kooperatif.

6) Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka

bekerjasama.

3. Langkah-langkah pembelajaran Student Team Achievement Division

(STAD)

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD ini

didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas enam

langkah atau fase. Fase-fase dalam pembelajaran ini seperti yang

tersajikan sebagai berikut (Trianto, 2009: 71):

Tabel 2.1 Fase-fase Pembelajaran STAD

Fase Kegiatan Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

Menyampaikan semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran

47

tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Fase 2

Menyajikan/menyampaikan

informasi

Menyajikan informasi kepada siswa

dengan jalan mendemonstrasikan atau

lewat bahan bacaan.

Fase 3

Mengorganisasikan siswa

dalam kelompok belajar

Menjelaskan kepada siswa bagaimana

caranya membentuk kelompok belajar

dan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi secara efisien.

Fase 4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka mengerjakan

tugas mereka.

Fase 5

Evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang yang telah diajarkan atau

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase 6

Memberikan penghargaan Mencari cara-cara untuk menghargai

baik upaya maupun hasil belajar individu

dan kelompok.

48

D. Media Kartu Soal

1. Pengertian Media

Media berasal dari bahasa latin Medium yang berarti perantara

yang dipakai untuk menunjukkan alat komunikasi. Menurut Marshal

Mchulan, media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya

mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung

dengan dia (Harjanto, 1997: 246).

Media pengajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan

guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan-bahan instruksional

dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan

pembelajaran tersebut.

2. Fungsi Media

a. Fungsi media menurut (Taufik, 2010: 80):

1) Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang

efektif.

2) Bagian integral (keterpaduan) dari keseluruhan situasi mengajar.

3) Meletakan dasar-dasar yang konkret dari konsep yang abstrak

sehingga dapatmengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme.

4) Membangkitkan motivasi belajar peserta didik.

5) Mempertinggi mutu belajar mengajar.

3. Kriteria Pemilihan Media

Menurut Harjanto (1997: 238) pemilihan sekaligus pemanfaatan media

perlu memperbaiki kriteria berikut ini:

49

a. Tujuan

Media hendaknya menunjang tujuan pengajran yang telah

dirumuskan.

b. Keterpaduan (validitas)

Tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang dipelajari.

c. Keadaan peserta didik

Kemampuan daya pikir dan daya tangkap peserta didik dan besar

kecilnya kelemahan peserta didik perlu dipertimbangkan.

d. Ketersediaan

Pemilihan perlu memperhatikan ada/tidak media tersedia

diperpustakaan/di sekolah serta mudah sulitnya diperoleh.

e. Mutu teknis

Media harus memiliki kejelasan dan kualitas yang baik.

f. Biaya, hal ini merupakan pertimbangan bahwa hanya biaya yang

dikeluarkan apakah seimbang dengan hasil yang dicapai serta

kesesuaian atau tidak.

4. Media Kartu Soal

a. Pengertian Media Kartu Soal

Berliana (dalam Neliawati, 2016: 12), mengemukakan

bahwa media kartu soal adalah sarana agar siswa dapat belajar secara

aktif terlibat dalam kegiatan belajar, berfikir aktif dan kritis didalam

belajar dan secara inovatif dapat menemukan cara atau pembuktian

teori Matematika. Pembelajaran Matematika dengan menggunakan

50

media kartu soal menerapkan proses belajar kelompok dalam bentuk

kegiatan untuk meningkatkan pemahaman siswa. Dengan adanya

kartu soal, siswa dilatih untuk mengerjakan latihan-latihan soal

sambil berdiskusi dengan kelompoknya sehingga dapat

meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang disajikan oleh

guru (Qurniawati, 2013: 172). Penggunaan media kartu soal dalam

pembelajaran Matematika bertujuan untuk memudahkan siswa

berinteraksi dalam belajar. Interaksi antara guru dan siswa adalah

proses komunikasi yang dilakkan secara timbal balik dalam

menyampaikan pesan kepada siswa. Guru dalam hal ini adalah

sebagai penyampai pesan dan siswa sebagai penerima pesan. Pesan

yang dimaksud adalah bahan atau materi pelajaran. Untuk itu,

penyampaian materi pelajaran tentunya membutuhkan sarana

penunjang yang tepat agar siswa dapat menyerap materi dengan baik.

Sarana tersebut berupa media pembelajaran. Berdasarkan pemikiran

tersebut media kartu soal digunakan untuk meningkatkan interaksi

belajar dan konsep pemahaman materi pelajaran Matematika. Media

kartu soal dapat dibuat menggunakan kertas manila atau sejenisnya

dengan ukuran 20 cm x 20 cm.

Mengingat media ini berorientasi untuk mengaktifkan

kelompok maka dalam proses pembelajaran ini akan menggunakan

model pembelajaran STAD. Model pembelajaran STAD merupakan

model pembelajaran yang berbentuk diskusi kelompok dengan

51

bimbingan dan arahan dari guru. Guru menjelaskan inti materi yang

sesuai dengan bahan ajar yang diberikan. Setelah guru menerangkan,

Siswa dan kelompoknya diberikan kartu soal yang masing-masing

anggota mendapatkan kartu soal yang berisi soal pertanyaan. Pada

akhir pembelajaran kelompok diharapkan dapat mempresentasikan

hasil dari diskusi didepan kelas sehingga hasil dari setiap kelompok

dapat dibandingkan tingkat pemahamannya.

b. Kelebihan dan Kelemahan Media Kartu Soal

Setiap media pembelajaran mempunyai kelebihan dan

kelemahan tersendiri. Hal tersebut bisa diperhatikan dari cara

pembuatan, penggunaan, dan cara penilaian terhadap media yang

digunakan. Berikut ini kelebihan dan kelemahan media kartu soal

serta langkah-langkah penggunaan media kartu soal, diantaranya:

1) Kelebihan

a) Mengubah kebiasaan belajar teacher centered menjadi

student activity.

b) Mengefektifkan proses cooperative learning.

c) Membubuhkan suasana kreatif dan enjoyfull learning.

2) Kelemahan

a) Siswa terkadang saling mengandalkan dalam mengerjakan

soal yang terdapat dalam kartu soal.

52

b) Suasana belajar yang dibentuk dalam permainan terkadang

membuat siswa ada yang bermain-main dalam

pembelajaran.

c) Kartu soal sering dijadikan bahan permainan oleh siswa.

d) Banyak waktu yang dibutuhkan (Neliawati, 2016: 14).

3) Langkah-langkah penggunaan media kartu soal, sebagai berikut:

a) Guru membuat kartu soal dengan menggunakan kertas

manila berukuran 20 cm x 20 cm berisi soal pertanyaan.

b) Kartu soal dibagikan kepada setiap siswa untuk dikerjakan.

c) Kartu soal yang berbeda dibagikan pada kelompok untuk

dibahas secara bersama-sama.

E. Kajian Pustaka

Untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil penelitian yang dilakukan

seseorang dalam bentukkarya ilmiah yang membahas persoalan yang sama,

maka sebagai bahan pertimbangan yang memiliki spesifikasi pembahasan

berbeda penulis menampilkan beberapa hasil penelitian dibawah ini:

1. Penelitian pendidikan yang menggunakan STAD, telah diteliti

sebelumnya dengan judul penelitian “efektifitas penerapan metode

Student Team Achievement Division dengan alat peraga kartu bilangan

pada materi operasi perkalian kelas III di MI Ma’arif Mangunsari

Salatiga” oleh Umi Mushoddiqoh, STAIN Salatiga pada tahun 2014.

Dengan hasil penelitian:

53

a. Pembelajaran dengan menggunakan metode STAD dengan alat

peraga kartu bilangan efektif digunakan dalam pembelajaran

operasi perkalian di kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.

b. Dengan menggunakan pretest, posttest dan angket yang diberikan

kepada siswa menunjukkan bahwa kelas control dan kelas

eksperimen mendapatkan nilai yang berbeda. Kelas control

mendapatkan nilai rata-rata kelas 69.81 sedangkan kelas

eksperimen mendapatkan nilai rata-rata kelas 88.88. Maka metode

STAD dengan alat peraga kartu bilangan efektif materi operasi

perkalian pada siswa kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga

tahun pelajaran 2013/2014.

2. Penelitian serupa dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi

Sumber Daya Alam Melalui Metode STAD (Student Team Achievement

Division) Pada Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik,

Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014”

oleh muhamad Nur rifa’I, STAIN Salatiga pada tahun 2014. Hasil

penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan metode STAD dapat

meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) materi sumber daya alam pada siswa kelas IV di Madrasah

Ibtidaiyah Negeri Timpik, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang

tahun ajaran 2013/2014. Dengan indicator keberhasilan pada siklus I

yaitu 60% siswa dengan rata-rata kelas adalah 69,3, pada siklus II

yaitu73,3% siswa dengan rata-rata kelas adalah 75,6 dan pada sisklus III

54

yaitu 100% siswa dnegan rata-rata kelas 80,3. Berdasarkan hasil

penelitian ini maka peneliti merekomendasikan metode STAD menjadi

salah satu alternative untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Alam.

3. Penelitian yang serupa dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar

Matematika operasi Hitung Campuran melalui Metode Kooperatif

Student Team Achievement Division (STAD) pada kelas III MI

Muhammadiyah Cekelan Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten

Boyolali Tahun pelajaran 2014/2015” oleh Nofia Mualisa, STAIN

Salatiga pada tahun 2015. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa

mtode kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) dapat

meningkatkan hasil belajar Matematika operasi hitung campuran pada

siswa kelas III. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya penigkatan nilai

evaluasi Matematika pada setiap siklus. Hasil penelitian siklus I dari 16

siswa, baru 8 atau 50% siswa yang mencapai ketuntasan minimal dengan

rata-rata kelas 67,5, pada siklus II sebanyak 11 atau 68,75% siswa yang

mencapai nilai ketuntasan minimal dengan rata-rata kelas 72,8 dan pada

siklus III sebanyak 15 atau 93,75% siswa telah mencapai nilai

ketuntasan minimal yang ditetapkan dengan rata-rata kelas 78,75%.

4. Penelitian yang berbeda dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil

Belajar Matematika Menggunakan Media Kartu Soal Pada Siswa Kelas

V SDN 15 Gedong Tataan Pesawaran Tahun Pelajaran 2015/2016” oleh

Neliawati pada tahun 2016. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa

55

penerapan pembelajaran menggunakan media kartu soal dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Ketuntasan siklus I sebesar

65% (belum tuntas), naik pada siklus II menjadi 85% (tuntas). Dapatkan

disimpulkan bahwa penerapan media kartu soal ini berhasil dengan baik.

Dari beberapa uraian hasil penelitian diatas, peneliti ingin menegaskan bahwa

kajian penelitian ini berbeda dengan skripsi-skripsi yang telah ada dan belum

pernah diteliti sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model

Student Team Achievement Division dan media kartu soal untuk

meningkatkan hasil belajar matematika materi data dan pengukuran pada

siswa kelas IV.

56

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran umum SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan

Tingkir

Penelitian ini dilaksanakan di SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul

Kecamatan Tingkir Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Dalam bagian ini

peneliti akan memaparkan lokasi dilaksnakannya penelitian ini. Secara garis

besar lokasi penelitian dapat peneliti sampaikan hal-hal sebagai berikut

(http://nidaulhikmah.org):

1. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SDIT Nidaul Hikmah

NIS : 100260

NSS : 102236202028

Tahun Berdiri : 2005

Alamat Sekolah : Jl. Marditomo No. 48, kel.sidorejo

kidul kec. Tingkir, Salatiga.

Kode Pos : 50741

Nomor Telepon : (0298) 328581

Status : Swasta

Nama Kepala Sekolah : Khikayah, S.Pd.I

Email : [email protected]

Website : http://nidaulhikmah.org

57

Kelurahan : Sidorejo Kidul

Kecamatan : Tingkir

Kota : Salatiga

Propinsi : Jawa Tengah

2. Sejarah berdirinya SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan

Tingkir Kota Salatiga

Sekolah Dasar Islam Terpadu Nidaul Hikmah Kota Salatiga

didirikan pada tahun 2005. Gedung sekolah didirikan di atas tanah wakaf

seluas 500 m2.

Adapun visi misi dari SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan

Tingkir Kota Salatiga adalah sebagai berikut:

a. Visi

Menjadi sekolah unggul dan berkualitas, dengan mengedepankan

implementasi nilai-nilai islam.

b. Misi

1) Mengembangkan bakat dan potensi siswa baik di bidang

akademik atau minat bakat, serta penguasaan teknologi

informasi (Aspek IQ).

2) Mengembangkan kemandirian siswa dalam hal ketrampilan

hidup, strategi belajar, sensitifitas dan responsibilitas, serta

menagemen diri siswa (Aspek EQ).

58

3) Mengembangkan watak dan karakter islami dalam seluruh

aspek kehidupan siswa dan elemen sekolah yang lain (Aspek

SQ).

4) Mengembangkan profesionalisme dan skill guru, kepala

sekolah, dan pengelola sekolah yang lain menuju sekolah yang

berkualitas.

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo

Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga kurang lebih dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Data Bangunan/Ruang Kelas SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul

Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018

No. Nama Bangunan/Ruang Jumlah

1. Ruang Kepala Sekolah 1 ruang

2. Ruang Guru 2 ruang

3. Ruang Kelas 25 ruang

4. Gedung Pepustakaan 1 ruang

5. Ruang TU 1 ruang

6. Ruang UKS 1 ruang

7. Gudang 2 ruang

8. Ruang Arsip Akademik 1 ruang

4. Keadaan Guru

Jumlah guru atau staf pengajar di SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo

Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018

secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

59

Tabel 3. 2

Data Nama Guru SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul

Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018

No. Nama Guru/ NIP Jabatan

1. Khikayah, S.Pd.I Kepala Sekolah

2. Ulil Hidayah, S.Pd.I Guru Kelas I

3. Tri Nurul Arifah BTAQ

4. Siti Nurjanah, S.Pd.I BTAQ

5. Nurcholis Majid Guru Bahasa Arab

6. Opik Dian Pambudi, S.Pd. Guru kelas II

7. Sofan nur Arban, S.H.I Guru Penjasorkes

8. Wahyu Puji Kurniawati BTAQ

9. Ratih Putri Kuswoyo, S.Pd. Guru Bahasa Inggris

10. Ratu Maesyaroh, A.Md. Guru Kelas III

11. Agustina Setiyorini, S.Psi. GPK

12. Jaswadi, S.Pd. BTAQ

13. Mundriani, S.Pd. Guru Kelas III

14. Retno Ningtyas, S.Pd. Guru kelas V

15. Puspita Kartika Arum, S.Pd Guru Kelas V

16. Siti Jumiati, S.Pd. Guru Kelas III

17. Umi Sartika Sari, S.Pd. Guru Kelas VI

18. Siti Zuriyah, S.Pd.I. BTAQ

19. Dony Prasetyo nugroho, S.Si. Guru kelas IV

20. Dwi Ari Astutik, SH,S.Pd.SD Guru Kelas I

21. Kursiyah BTAQ

22. Musyarofah, S.Pd. Guru Kelas VI

23. Sri Mulyani, S.Pd.I. Guru Kelas IV

24. Mardiyah, S.Pd.I. Guru PAI

25. Narsini, S.Pd Guru Kelas III

26. Imam Wijayanto, S.Pd.I. Guru PAI

27. Siti Muttaqiyatun, S.Pd.I. Guru Kelas I

28. Hari Sunaryo, S.Pd.SD Guru Kelas I

29 Nila Zahara Nur Astanti, ST Guru Kelas VI

30. Tri Lestariningsih, S.Si. Guru Kelas V

31. Deti Rifmawati, S.Pd. Guru Kelas II

60

32. Sri Wahyuni, S.S, S.Pd Guru Kelas IV

33. Wiwik Nugrahanti, SH, S.Pd. Guru Kelas V

34. Asepti Nurjiyanti, S.E Guru kelas I

35. Septi Anugrahini, S.Si. Guru kelas VI

36. Aini Sayidah Toyibah, S.Pd.I BTAQ

37. Tri Ari Setianawati,S.Sos. S.Pd.SD Guru Kelas IV

38. Yarti, S.Pd.I Guru PAI

39. Luluk Shoimah Masruroh, S.Ag Guru Kelas II

40. Siti Haniah, S.Pd.I BTAQ

41. Erika Alviana, S.Pd.SD Guru Kelas I

42. Widodo BTAQ

43. Agus Salim BTAQ

44. Ikhsan Fahmi, S.Pd.I GPK

45. Laili Nur Azizah Guru Bahasa arab

46. Indri Kartika, S.Sy. BTAQ

47 Anita Komariyah BTAQ

5. Keadaan Siswa

Siswa SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir

Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 berjumlah 635 dengan

perincian sebagai berikut:

Tabel 3. 3

Data Siswa SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan

Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018

No. Kelas Jumlah

1. I 130

2. II 99

3. III 99

4. IV 108

5. V 101

6. VI 98

Jumlah Total 635

61

6. Keadaan siswa yang diteliti

Siswa kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul

Kecamatan Tingkir yang menjadi subjek penelitian berjumlah 26 siswa,

yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Adapun

data keadaan siswa kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul

Kecamatan Tingkir Salatiga yang menjadi subjek penelitian adalah

sebagai berikut:

Tabel 3. 4

Data Nama Siswa Kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul

Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018

No. Nama Siswa Jenis Kelamin

1. Abdullah Reihan Saputra S L

2. Akmal Rasyad Amru L

3. Aradita Canasca P

4. Arva Putra Raiissa L

5. Elvaretta Raditya Selena P

6. Fariq Yasfa Az Zaka L

7. Fatih Nur Khaziq L

8. Ghifary Narendra Firdaus L

9. Haqi Janu Prasetya L

10. Ifin Habibah Zulaykha P

11. Khayla Mirza P

12. M. Faruq Dawaa Nugraha L

13. Meta Kirani Aisha P

14. Mithat Madany L

15. Muhammad Fariz Nur D L

16. Muhammad Ziyad Ammaru L

17. Naila Nurfadlilah R P

18. Nayla Alya Shafa Aqila P

62

19. Neisya Nur Aini P

20. Neza Aqila P

21. Qothrun Nada Muna Abida P

22. Ro-Al Amri Fauzyah L

23. Sri Arnett Nurrosyiddien W P

24. Syifa Satria Raharja P

25. Zahra Intan Ayu Dia Sari P

26. Zaina Audry Khalila P

B. Deskripsi Kondisi

1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Matematika

Pada tahap ini peneliti menggunakan nilai ulangan harian mata

pelajaran matematika sebagai salah satu sumber maupun bukti nyata

adanya permasalahan yang ditemukan peneliti pada siswa kelas IV di

SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga

Tahun Pelajaran 2017/2018. Berikut ini nilai ulangan harian yang belum

menerapkan model Student Team Achievement Division (STAD) dan

media kartu soal.

Tabel 3. 5 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)

No. Nama Siswa Nilai

Ketuntasan

Tuntas Belum Tuntas

1. Abdullah Reihan S S 33 -

2. Akmal Rasyad Amru 43 -

3. Aradita Canasca 38 -

4. Arva Putra Raiissa 60 -

5. Elvaretta Raditya S 40 -

6. Fariq Yasfa Az Zaka 40 -

7. Fatih Nur Khaziq 60 -

8. Ghifary Narendra F 78 -

63

9. Haqi Janu Prasetya 40 -

10. Ifin Habibah Zulaykha 53 -

11. Khayla Mirza 33 -

12. M. Faruq Dawaa N 85 -

13. Meta Kirani Aisha 73 -

14. Mithat Madany 60 -

15. Muhammad Fariz N D 50 -

16. Muhammad Ziyad A 48 -

17. Naila Nurfadlilah R 40 -

18. Nayla Alya Shafa Aqila 65 -

19. Neisya Nur Aini 25 -

20. Neza Aqila 93 -

21. Qothrun Nada Muna A 63 -

22. Ro-Al Amri Fauzyah 40 -

23. Sri Arnett N W 98 -

24. Syifa Satria Raharja 38 -

25. Zahra Intan Ayu Dia S 40 -

26. Zaina Audry Khalila 70 -

Keterangan:

Siswa tuntas = 6 siswa

Siswa belum tuntas = 20 siswa

2. Data Keadaan Siswa

Siswa kelas IV berjumlah 26 siswa yaitu terdiri dari 12 siswa

laki-laki dan 14 siswa perempuan.

3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada mata pelajaran

matematika materi data dan pengukuran. Penelitian ini menerapkan

model Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu

soal yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Waktu penelitian adalah

sebagai berikut:

64

a. Kegiatan siklus I dilaksankan pada tanggal 09 April 2018

b. Kegiatan siklus II dilaksankan pada tanggal 13 April 2018

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilaksanakan oleh

peneliti adalah sebagai berikut:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran

matematika materi data dan pengukuran (data dalam bentuk tabel)

yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar yang disetting

sesuai dengan model Student Team Achievement Division (STAD)

dan media kartu soal.

b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana prasarana pendukung seperti

media kartu soal, yang berguna untuk mendukung pelaksanaan

kegiatan pembelajaran menggunakan model Student Team

Achievement Division (STAD).

c. Mempersiapkan materi ajar.

d. Mempersiapkan lembar pengamatan untuk mengetahui keterampilan

guru maupun siswa dalam proses pembelajaran.

e. Mempersiapkan instrumen berupa soal evaluasi/lembar tes yang

digunakan untuk menggali hasil belajar siswa terkait materi yang

diajarkan yaitu data dan pengukuran (data dalam bentuk tabel).

65

f. Peneliti melakukan koordinsi dengan guru selaku kolaborator untuk

melaksanakan proses pembelajaran dengan model Student Team

Achievement Division (STAD) dan media kartu soal.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Guru melakukan apresiasi sebelum pembelajaran dimulai.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

c. Guru memberikan soal pertanyaan (pretest) untuk mengetahui

kemampuan awal siswa sebelum diberikan tindakan.

d. Guru bertanya jawab dengan siswa apa itu data dan pengukuran

(data dalam bentuk tabel).

e. Guru menunjukan media kartu soal pada siswa.

f. Guru membuka kartu soal dan mencoba membahas petanyaan yang

ada didalamnya.

g. Guru menyampaikan materi tentang data dan pengukuran (data

dalam bentuk tabel).

h. Guru menjelaskan cara membuat tabel dan cara membaca serta

menafsirkan data yang telah dalam bentuk tabel.

i. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok dengan masing-masing

kelompok terdiri 4-5 siswa dan meminta siswa untuk bergabung

dengan kelompoknya masing-masing.

j. Setiap siswa diberi 2 lembar kertas yang terdiri dari kartu soal dan

lembar jawaban.

66

k. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan kartu soal dan

jawabannya kepada ketua kelompok dan memberikannya kepada

kelompok lain.

l. Kelompok yang telah mendapatkan kartu soal dari kelompok lain,

bisa langsung mengerjakan soal dalam kartu tersebut secara

berkelompok.

m. Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi

kelompok dengan perwakilan kelompok.

n. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik.

o. Guru memberikan penguatan tentang materi data dan pengukuran

dalam bentuk tabel.

p. Setelah semua jelas, guru memberikan soal evaluasi dengan

membagikan lembar soal kepada setiap siswa untuk dikerjakan

secara mandiri. Sebagai tindak lanjut guru berpesan agar anak-anak

selalu rajin belajar baik di sekolah maupun di rumah.

q. Siswa diminta bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui terkait

proses pembelajaran hari ini.

r. Siswa bersama dengan guru berdiskusi meluruskan kesalahan konsep

terkait materi pada pembelajaran yang dilakukan.

s. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan materi yang dipelajari

hari ini.

t. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

bersama.

67

3. Pengamatan atau Observasi

Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti secara

langsung juga melaksanakan pengamatan atau observasi untuk

mengetahui keterampilan guru dalam prose penerapan pembelajaran

dengan model Student Team Achievement Division (STAD) dan media

kartu soal dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDIT Nidaul

Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Salatiga. Aspek-aspek yang

diamati adalah sebagai berikut:

a. Lembar Observasi Guru

Tabel 3.6 lembar observasi guru siklus I

No Aspek yang diamati Skor

Kegiatan Pendahuluan A B C D

Apersepsi, motivasi dan tujuan

pembelajaran

1

Menyiapkan kondisi fisik dan psikis peserta

didik dengan menyapa dan mengucapkan

salam

2

Mengaitkan materi pembelajaran yang akan

dipelajari dengan pengalaman peserta didik

atau materi pembelajaran sebelumnya

3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk

membangkitkan motivasi siswa

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran

5 Mendemonstrasikan sesuatu yang berkaitan

dengan materi pembelajaran

Kegiatan Inti

Penguasaan materi pembelajaran

6 Kemampuan menyesuaikan materi

pembelajaran dengan tujuan

7

Kemampuan mengaitkan materi dengan

pengetahuan yang relevan, keterkaitan

dengan perkembangan IPTEK, dan

kehidupan nyata

8 Menyajikan pembahasan materi

68

pembelajaran secara tepat

9 Menyajikan materi dengan sistematis

(mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Sikap guru dalam proses pembelajaran

10 Kejelasan artikulasi suara pada saat

berbicara

11 Variasi gerakan badan tidak mengganggu

siswa

12 Menguasai kelas dengan baik

13

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai dalam

pembelajaran

14 Melaksanakan pembelajaran secara runtut,

tidak meloncat-loncat

15

Melaksankan pembelajaran yang

menumbuhkan partisipasi aktif peserta

didik dalam mengungkapkan pendapat/ide

Penerapan model pembelajaran

kooperatif Tipe STAD dan media kartu

soal

16 Guru menggunakan media kartu soal dalam

menjelaskan materi pembelajaran

17

Guru membentuk dan membimbing

kelompok yang heterogen dengan anggota

4 atau 5 orang

18

Guru memberikan kartu soal sebagai tugas

kelompok. Anggotanya yang sudah

mengerti dapat menjelaskan pada anggota

lainnya sampai anggota lainnya sampai

semua anggota dalam kelompok itu

menguasai materi pelajaran

19

Guru menjelaskan dan memberikan kartu

soal/kuis (tugas individu) kepada seluruh

siswa

20 Guru memberikan penghargaan kelompok

21 Guru melaksanakan kegiatan penutup

Kegiatan penutup pembelajaran

22 Memfasilitasi dan membimbing peserta

didik untuk merangkum materi pelajaran

23

Memfasilitasi dan membimbing pes-yoerta

didik untuk merefleksi proses dan materi

pelajaran

24 Memberikan kesimpulan kegiatan

pembelajaran

69

25

Melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan kegiatan berikutnya

dan tugas pengayaan

Jumlah 16 48 10

Total 74

Kategori Sedang

Keterangan skor nilai

A = 4 (sangat Baik)

B = 3 (baik)

C = 2 (cukup)

D = 1 (kurang)

Kategori Penilaian kinerja guru

76 - 100 = Baik

51 - 75 = Sedang

26 - 50 = Cukup

0 - 25 = Kurang

b. Lembar observasi siswa

Berikut ini adalah lembar pengamatan aktivitas belajar siswa.

Tabel 3.7 lembar obsevasi siswa siklus I

No Nama

Kriteria

1 2 3 4 5

A B C A B C A B C A B C A B C

1 ARSS

2 ARA

3 AC

4 APR

5 ERS

6 FYAZ

7 FNK - - - - - - - - - - - - - - -

8 GNF

9 HJP

10 IHZ

11 KM

70

12 MFDN

13 MKA

14 MM

15 MFND

16 MZA

17 NNR

18 NASA

19 NNA

20 NA

21 QNM

22 RAF

23 SAN

24 SSR

25 ZIADS

26 ZAK

Kriteria:

1 = Merespon apersepsi yang diberikan oleh guru

2 = Aktif dan semangat dalam proses pembelajaran

3 = Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru

4 = Keterlibatan siswa saat pembelajaran

5 = Kerjasama siswa dalam kegiatan kelompok

Keterangan:

A = Baik

B = Sedang

C = Cukup

71

c. Nilai Evaluasi Siklus I

Tabel 3.8 Nilai Evaluasi Siklus I

No Nama Nilai

1. Abdullah Reihan Saputra S 60

2. Akmal Rasyad Amru 70

3. Aradita Canasca 60

4. Arva Putra Raiissa 80

5. Elvaretta Raditya Selena 60

6. Fariq Yasfa Az Zaka 100

7. Fatih Nur Khaziq -

8. Ghifary Narendra Firdaus 90

9. Haqi Janu Prasetya 80

10. Ifin Habibah Zulaykha 60

11. Khayla Mirza 80

12. M. Faruq Dawaa Nugraha 70

13. Meta Kirani Aisha 80

14. Mithat Madany 60

15. Muhammad Fariz Nur D 70

16. Muhammad Ziyad Ammaru 60

17. Naila Nurfadlilah R 70

18. Nayla Alya Shafa Aqila 90

19. Neisya Nur Aini 60

20. Neza Aqila 80

21. Qothrun Nada Muna Abida 60

22. Ro-Al Amri Fauzyah 80

23. Sri Arnett Nurrosyiddien W 90

24. Syifa Satria Raharja 60

25. Zahra Intan Ayu Dia Sari 70

26. Zaina Audry Khalila 80

4. Refleksi

Kegiatan refleksi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk

menilai seluruh kegiatan pembelajaran dalam menerapkan model

72

Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu soal.

Pada siklus I ini menunjukkan bahwa, terdapat peningkatan pada hasil

belajar siswa. Siswa terlihat lebih antusias dalam melakukan proses

pembelajaran dengan beracuan model Student Team Achievement

Division (STAD) dan media kartu soal. Guru dalam proses

pembelajaran berperan sebagai fasilitator, pembimbing, motivator

sedangkan siswa sebagai pusat (center) dalam proses pembelajaran.

Model Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu

soal ini membuat siswa lebih aktif dimana setiap siswa berlatih

bertanggung jawab, dan bekerja sama dalam memecahkan soal

pertanyaan yang diberikan dalam bentuk kartu soal tersebut.

Selama proses pengamatan berlangsung ternyata masih

ditemukan beberapa permasalahan, antara lain siswa masih kurang

bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan secara berkelompok

dan kurangnya kerjasama antara anggota kelompok sehingga anak

mengandalkan pada anggota yang telah menguasai materi. Pada saat

presentasi kelompok diminta untuk membacakan hasil diskusi di depan

kelas masih malu-malu dan malah menunjuk temannnya sendiri.

Dimana hal tersebut mengakibatkan suasana kelas menjadi ramai

(tidak kondusif). Kemudian guru sendiri masih kurang dalam proses

pembelajran berlangsung yaitu pada saat membuka pembelajaran guru

hanya sekilas memberikan motivasi kepada siswa sehingga anak

kurang termotivasi, kurang jelasnya dalam menyampaikan tujuan

73

pembelajaran, kejelasan artikulasi suara pada saat berbicara juga

kurang jelas sehingga pada saat menyampaikan materi siswa kurang

begitu paham karena ketidakjelasan tersebut, guru menggunakan

media kartu soal dalam menjelaskan materi pembelajaran masih

kurang maksimal, dan pada bagian penutup pembelajaran guru masih

kurang jelas dalam memberikan kesimpulan materi kegiatan

pembelajaran. Dengan adanya masalah tersebut, maka peneliti akan

melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar

pada siklus I.

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh dari pengamatan dan hasil

perolehan nilai siswa pada siklus I, maka siklus II merupakan upaya

perbaikan dari siklus I. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus

II yang dilakukan oleh peneliti akan dijabarkan sebagai berikut:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata

pelajaran matematika materi data dan pengukuran (data tabel

dalam bentuk diagram batang) yang memuat serangkaian kegiatan

belajar mengjaar yang disetting sesuai dengan model Student Team

Achievement Division (STAD) dan media kartu soal.

b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana prasarana pendukung seperti

kartu soal, yang berguna untuk mendukung pelaksanaan kegiatan

74

pembelajaran menggunakan model Student Team Achievement

Division (STAD).

c. Mempersiapkan materi ajar yaitu materi tentang data dan

pengukuran (data tabel dalam bentuk diagram batang).

d. Mempersiapkan lembar pengamatan untuk mengetahui

keterampilan guru maupun siswa dalam proses pembeljaaran

penerapan model Student Team Achievement Division (STAD) dan

media kartu soal.

e. Mempersiapkan instrumen berupa soal evaluasi/lembar tes yang

digunakan untuk menggali hasil belajar siswa terkait materi yang

diajarkan yaitu data dan pengukuran (data tabel dalam bentuk

diagram batang).

f. Peneliti melakukan koordinsi dengan guru selaku kolaborator

untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan model Student

Team Achievement Division (STAD) dan media kartu soal dengan

memberikan solusi dari permasalahan yang masih muncul pada

siklus I. Masalah siswa masih kurang bertanggung jawab terhadap

tugas kelompok yang diberikan guru menegur siswa yang tidak

melaksanakan tanggung jawab dengan baik. Masalah kerja sama

anggota kelompok guru mengatasi hal tersebut dengan semua

anggota kelompok ikut berpartisipasi dalam mempresentasikan

hasil diskusi ke depan kelas. Masalah yang berkaitan dengan

suasana kelas ramai (tidak kondusif) dapat diantisipasi guru dengan

75

lebih tegas dalam menghandle siswa, membuat kesepakatan

bersama jika ada yang membuat keramaian maka nilai kelompok

akan di kurangi. Kemudian peneliti mendiskusikan hal yang masih

kurang dalam proses pembelajaran di siklus I yaitu untuk guru

sendiri yang harus masih kurang dalam proses pembelajaran

berlangsung, pada saat membuka pembelajaran guru hanya sekilas

memberikan motivasi kepada siswa sehingga anak kurang

termotivasi, kurang jelasnya dalam menyampaikan tujuan

pembelajaran, kejelasan artikulasi suara pada saat berbicara juga

kurang jelas sehingga pada saat menyampaikan materi siswa

kurang begitu paham karena ketidakjelasan tersebut, guru

menggunakan media kartu soal dalam menjelaskan materi

pembelajaran masih kurang maksimal, dan pada bagian penutup

pembelajaran guru masih kurang jelas dalam memberikan

kesimpulan materi kegiatan pembelajaran. Peneliti dengan guru

melakukan diskusi apa yang harus diperbaiki pada siklus I. Dengan

adanya kolaborasi peneliti dan guru supaya guru ini bisa menjadi

lebih baik lagi dalam proses pembelajaran berlangsung di siklus II.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.

76

b. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan

berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang siswa dengan penuh

khidmat.

c. Guru mengabsen kehadiran siswa, kemudian memeriksa pakaian

dan merapikan tempat duduk (mengkondisikan siswa).

d. Guru melakukan apresiasi mengulas materi yang telah disampaikan

sebelumnya.

e. Guru memotivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam

pembelajaran yang akan berlangsung.

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas.

g. Guru memberikan soal pertanyaan (pre test) untuk mengetahui

kemampuan awal siswa sebelum diberikan tindakan.

h. Guru bertanya jawab dengan siswa apa itu data dan pengukuran

(data tabel dalam bentuk diagram batang) untuk menggali

pengetahuan awal siswa.

i. Guru menunjukan media kartu soal pada siswa.

j. Guru membuka kartu soal dan mencoba membahas petanyaan yang

ada didalamnya.

k. Guru menyampaikan materi tentang data dan pengukuran (data

tabel dalam bentuk diagram batang).

l. Guru menjelaskan cara membuat diagram batang dan cara

membaca serta menafsirkan data yang telah dalam bentuk diagram

batang.

77

m. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok dengan masing-masing

kelompok terdiri 4-5 siswa dan meminta siswa untuk bergabung

dengan kelompoknya masing-masing.

n. Setiap siswa diberi 2 lembar kertas yang terdiri dari kartu soal dan

lembar jawaban.

o. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan kartu soal dan

jawabannya kepada ketua kelompok dan memberikannya kepada

kelompok lain.

p. Kelompok yang telah mendapatkan kartu soal dari kelompok lain,

bisa langsung mengerjakan soal dalam kartu tersebut secara

berkelompok.

q. Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi

kelompok mereka dengan semua anggota kelompok

mempresentasikannya di depan kelas.

r. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik.

s. Guru memberikan penguatan tentang materi data dan pengukuran

dalam bentuk diagram batang.

t. Setelah semua jelas, guru memberikan soal evaluasi dengan

membagikan lembar soal kepada setiap siswa untuk dikerjakan

secara mandiri. Sebagai tindak lanjut guru berpesan agar anak-anak

selalu rajin belajar baik di sekolah maupun di rumah.

u. Siswa diminta bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui

terkait proses pembelajaran hari ini.

78

v. Siswa bersama dengan huru berdiskusi meluruskan kesalahan

konsep terkait materi pada pembelajaran yang dilakukan.

w. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan materi yang dipelajari

hari ini.

x. Siswa diberi pengutan dan motivasi khususnya kepada siswa yang

kurang semangat atau merasa kurang senang dalam mengikuti

pembelajaran.

y. Guru memberikan umpan balik atau komentar mengenai proses

pembelajaran hari ini.

z. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

bersama.

3. Pengamatan atau Observasi

Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti secara

langsung juga melaksanakan pengamatan atau observasi untuk

megetahui keterampilan guru dalam proses pembelajaran. Aspek-aspek

yang diamati adalah sebagai berikut:

a. Lembar Observasi Guru

Tabel 3.9 Lembar Observasi Guru Siklus II

No Aspek yang diamati Skor

Kegiatan Pendahuluan A B C D

Apersepsi, motivasi dan tujuan

pembelajaran

1

Menyiapkan kondisi fisik dan psikis peserta

didik dengan menyapa dan mengucapkan

salam

2 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan

dipelajari dengan pengalaman peserta didik

79

atau materi pembelajaran sebelumnya

3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk

membangkitkan motivasi siswa

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran

5 Mendemonstrasikan sesuatu yang berkaitan

dengan materi pembelajaran

Kegiatan Inti

Penguasaan materi pembelajaran

6 Kemampuan menyesuaikan materi

pembelajaran dengan tujuan

7

Kemampuan mengaitkan materi dengan

pengetahuan yang relevan, keterkaitan

dengan perkembangan IPTEK, dan

kehidupan nyata

8 Menyajikan pembahasan materi

pembelajaran secara tepat

9 Menyajikan materi dengan sistematis

(mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Sikap guru dalam proses pembelajaran

10 Kejelasan artikulasi suara pada saat

berbicara

11 Variasi gerakan badan tidak mengganggu

siswa

12 Menguasai kelas dengan baik

13

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai dalam

pembelajaran

14 Melaksanakan pembelajaran secara runtut,

tidak meloncat-loncat

15

Melaksankan pembelajaran yang

menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik

dalam mengungkapkan pendapat/ide

Penerapan model pembelajaran

kooperatif Tipe STAD dan media kartu

soal

16 Guru menggunakan media kartu soal dalam

menjelaskan materi pembelajaran

17

Guru membentuk dan membimbing

kelompok yang heterogen dengan anggota 4

atau 5 orang

18

Guru memberikan kartu soal sebagai tugas

kelompok. Anggotanya yang sudah

mengerti dapat menjelaskan pada anggota

lainnya sampai anggota lainnya sampai

80

semua anggota dalam kelompok itu

menguasai materi pelajaran

19

Guru menjelaskan dan memberikan kartu

soal/kuis (tugas individu) kepada seluruh

siswa

20 Guru memberikan penghargaan kelompok

21 Guru melaksanakan kegiatan penutup

Kegiatan penutup pembelajaran

22 Memfasilitasi dan membimbing peserta

didik untuk merangkum materi pelajaran

23

Memfasilitasi dan membimbing peserta

didik untuk merefleksi proses dan materi

pelajaran

24 Memberikan kesimpulan kegiatan

pembelajaran

25

Melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan kegiatan berikutnya dan

tugas pengayaan

Jumlah 24 57 0 0

Total 81

Kategori Baik

Keterangan skor nilai

A = 4 (sangat Baik)

B = 3 (baik)

C = 2 (cukup)

D = 1 (kurang)

Kategori penilaian kinerja guru

76 - 100 = Baik

51 - 75 = Sedang

26 - 50 = Cukup

0 - 25 = Kurang

81

b. Lembar Observasi Siswa

Berikut ini adalah lembar pengamatan aktivitas belajar siswa

Tabel 3.10 lembar obsevasi siswa siklus II

No Nama

Kriteria

1 2 3 4 5

A B C A B C A B C A B C A B C

1 ARSS

2 ARA

3 AC

4 APR

5 ERS

6 FYAZ

7 FNK

8 GNF

9 HJP

10 IHZ - - - - -

11 KM

12 MFDN

13 MKA

14 MM

15 MFND

16 MZA

17 NNR

18 NASA

19 NNA

20 NA

21 QNM

22 RAF

82

23 SAN

24 SSR

25 ZIADS

26 ZAK

Kriteria:

1 = Merespon apersepsi yang diberikan oleh guru

2 = Aktif dan semangat dalam proses pembelajaran

3 = Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru

4 = Keterlibatan siswa saat pembelajaran

5 = Kerjasama siswa dalam kegiatan kelompok

Keterangan:

A = Baik

B = Sedang

C = Cukup

c. Nilai Evaluasi

Tabel 3.11 Nilai Evaluasi Siklus II

No Nama Siswa Nilai

1. Abdullah Reihan Saputra S 70

2. Akmal Rasyad Amru 70

3. Aradita Canasca 90

4. Arva Putra Raiissa 100

5. Elvaretta Raditya Selena 100

6. Fariq Yasfa Az Zaka 100

7. Fatih Nur Khaziq 50

8. Ghifary Narendra Firdaus 90

9. Haqi Janu Prasetya 90

10. Ifin Habibah Zulaykha -

11. Khayla Mirza 60

83

12. M. Faruq Dawaa Nugraha 100

13. Meta Kirani Aisha 100

14. Mithat Madany 70

15. Muhammad Fariz Nur D 100

16. Muhammad Ziyad Ammaru 100

17. Naila Nurfadlilah R 80

18. Nayla Alya Shafa Aqila 80

19. Neisya Nur Aini 70

20. Neza Aqila 100

21. Qothrun Nada Muna Abida 100

22. Ro-Al Amri Fauzyah 70

23. Sri Arnett Nurrosyiddien W 90

24. Syifa Satria Raharja 90

25. Zahra Intan Ayu Dia Sari 90

26. Zaina Audry Khalila 80

4. Refleksi

Kegiatan refleksi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk

menilai seluruh kegiatan pembelajaran dengan model Student Team

Achievement Division (STAD) dan media kartu soal. Pada siklus II ini

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang

lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Siswa terlihat lebih antusias

dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan beracuan model

Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu soal. Hal

ini dapat terlihat dari aktivitas pembelajaran kelompok yang mana

siswa mulai bertanggung jawab dan kerjasama antar anggota kelompok

secara santai dan menyenangkan. Kemudian guru sendiri sudah

memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I.

84

Berdasarkan pada hasil nilai tes evaluasi pada siklus II dapat

diketahui bahwa nilai yang didapatkan lebih baik dari pelaksanaan

siklus I. pada pembelajaran siklus II ini telah tercapai apa yang telah

ditentukan pada tujuan pembelajaran yang diharapkan yakni adanya

keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, pembelajaran lebih

menyenangkan, banyak siswa yang antusias dalam mengikuti

pembelajaran dan adanya peningkatan hasil belajar pada siswa. Nilai

yang didapat oleh siswa pada siklus II juga telah mencapai KKM

(Kategori Ketuntasan Minimal) serta siswa telah mencapai Kategori

Ketuntasan Minimal yakni 85% dari jumlah seluruh siswa pada

indikator pencapaian yang ditetapkan sebelumnya. Hal ini

menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan telah mencapai hasil

yang maksimal, maka dari itu penelitian ini dirasa telah cukup.

Berdasarkan data nilai ulangan harian mata pelajaran

matematika yang diperoleh siswa kelas IV SDIT Nidaul Hikmah

Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir kota Salatiga, menunjukkan bahwa

Kritearia Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh Sekolah

untuk mata pelajaran matematika adalah 70. Peneliti menggunakan

evaluasi formatif yaitu tes subyektif dalam penelitian tindakan kelas ini

yang diperoleh dari hasil ulangan harian mata pelajaran mata pelajaran

sebelum menerapkan model Student Team Achievement Division

(STAD) dan media kartu soal, nilai tes evaluasi pada siklus I maupun

siklus II.

85

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Pra Siklus

1. Deskripsi Pra Siklus

Pada Penelitian tindakan kelas ini, peneliti melaksanakan

penelitian dengan menerapkan model Pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) dan media kartu soal. Model ini

merupakan bagian dari model kooperatif learning, dimana model ini

menggunakan diskusi kelompok dalam proses pembelajarannya, namun

model STAD ini tergolong hal yang baru di SDIT Nidaul Hikmah

Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga apalagi dengan

perpaduan media kartu soal yang masih jarang digunakan dalam kegiatan

belajar mengajar mengenai materi data dan pengukuran. Acuan penelitian

tindakan kelas ini, peneliti menggunakan acuan Kritria Ketuntasan

Minimal (KKM) yakni 70 jika siswa memperoleh ≥70 dikatakan tuntas

begitu sebaliknya jika ≤70 siswa dikatakan belum tuntas serta Kriteria

Ketuntasan Klasikal yakni 85% dari jumlah seluruh siswa dengan

berpatokan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah

ditetapkan oleh SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir

Kota Salatiga.

Berdasarkan nilai yang didapatkan dari nilai ulangan harian mata

pelajaran Matematika yang diperoleh siswa kelas IV SDIT Nidaul

86

Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, menunjukkan

bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran

Matematika adalah 70. Peneliti menggunakan evaluasi formatif dalam

penelitian tindakan kelas ini yaitu tes subjektif.

Nilai ulangan (Pra Siklus) mata pelajaran matematika pada kelas

IV yang berjumlah 26 siswa yaitu hanya 23,07% (6 siswa) yang tuntas,

sedangkan masih ada 76,93% (20 siswa) yang belum tuntas.

2. Deskripsi Data Siklus I

Hasil tes evaluasi pada siklus I yang telah dilakukan pada siswa

kelas IV SDITNidaul Hikmah telah mengalami peningkatan apabila

dibandingkan dengan perolehan ulangan harian sebelum menerapkan

model Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu soal.

Pada siklus I dari 26 siswa terdapat 16 siswa yang tuntas dan 10 siswa

yang belum tuntas (38,46%), dengan demikian baru 61,54% dari jumlah

seluruh siswa yang mencapai KKM yang telah ditetapkan. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi

target penelitian menggunakan ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu

85% dari jumlah seluruh siswa yang mencapai nilai KKM.

Tabel 4.1 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I

No. Nama Siswa Nilai Ketuntasan

Tuntas Belum Tuntas

1. Abdullah Reihan S S 60 -

2. Akmal Rasyad Amru 70 -

3. Aradita Canasca 60 -

4. Arva Putra Raiissa 80 -

87

5. Elvaretta Raditya Selena 60 -

6. Fariq Yasfa Az Zaka 100 -

7. Fatih Nur Khaziq 0 -

8. Ghifary Narendra F 90 -

9. Haqi Janu Prasetya 80 -

10. Ifin Habibah Zulaykha 60 -

11. Khayla Mirza 80 -

12. M. Faruq Dawaa N 70 -

13. Meta Kirani Aisha 80 -

14. Mithat Madany 60 -

15. Muhammad Fariz Nur D 70 -

16. Muhammad Ziyad A 60 -

17. Naila Nurfadlilah R 70 -

18. Nayla Alya Shafa Aqila 90 -

19. Neisya Nur Aini 60 -

20. Neza Aqila 80 -

21. Qothrun Nada Muna A 60 -

22. Ro-Al Amri Fauzyah 80 -

23. Sri Arnett N W 90 -

24. Syifa Satria Raharja 60 -

25. Zahra Intan Ayu Dia S 70 -

26. Zaina Audry Khalila 80 -

Jumlah 16 10

Presentase Ketuntasan 61,54 % 38,46 %

Keteranagan:

Siswa yang tuntas = 16 siswa

Siswa yang belum tuntas = 10 siswa

3. Deskripsi Data Siklus II

Hasil tes evaluasi pada siklus II yang telah dilakukan mengalami

peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan hasil dari siklus

I. Pada siklus II 88,46 % dari seluruh siswa yang mencapai Kriteria

ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah. Terdapat

88

23 siswa yang tuntas dan 3 siswa yang belum tuntas. Hasil belajar yang

sudah memenuhi target indikator pencapaian penelitian yang telah

ditetapkan yaitu 85 % dari jumlah seluruh siswa mencapai KKM atau

sesuai indikator ketuntasan klasikal. Berdasarkan hasil belajar siswa

tersebut maka penerapan model Pembelajaran Student Team Achievement

Division (STAD) dan media kartu soal dapat meningkatkan hasil belajar

pada siswa kelas IV SDIT Nidaul Hikmah mata pelajaran Matematika

materi data dan pengukuran.

Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II

No. Nama Siswa Nilai Ketuntasan

Tuntas Belum Tuntas

1. Abdullah Reihan S S 70 -

2. Akmal Rasyad Amru 70 -

3. Aradita Canasca 90 -

4. Arva Putra Raiissa 100 -

5. Elvaretta Raditya S 100 -

6. Fariq Yasfa Az Zaka 100 -

7. Fatih Nur Khaziq 50 -

8. Ghifary Narendra F 90 -

9. Haqi Janu Prasetya 90 -

10. Ifin Habibah Zulaykha - -

11. Khayla Mirza 60 -

12. M. Faruq Dawaa N 100 -

13. Meta Kirani Aisha 100 -

14. Mithat Madany 70 -

15. Muhammad Fariz N D 100 -

16. Muhammad Ziyad A 100 -

17. Naila Nurfadlilah R 80 -

18. Nayla Alya Shafa Aqila 80 -

19. Neisya Nur Aini 70 -

20. Neza Aqila 100 -

89

21. Qothrun Nada Muna A 100 -

22. Ro-Al Amri Fauzyah 70 -

23. Sri Arnett N W 90 -

24. Syifa Satria Raharja 90 -

25. Zahra Intan Ayu Dia S 90 -

26. Zaina Audry Khalila 80 -

Jumlah 23 3

Presentase

Ketuntasan

88,46 % 11,54 %

Keterangan:

Siswa yang tuntas = 23 siswa

Siswa yang belum tuntas = 3 siswa

B. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dari data

perolehan yang didapatkan menunjukan bahwa adanya peningkatan nilai

siswa yang cukup baik. Selain itu, antusias siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran juga cukup tinggi. Sifat kerjasama kelompok, percaya diri pada

saat presentasi kelompok, aktip, dan semangat dalam proses pembelajaran.

Sehingga dengan diterapkannya model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) dipadukan dengan media kartu soal dalam

pembelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV

SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga

Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian

Matematika melalui penerapan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) dipadukan dengan media kartu soal.

90

Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus

No Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II

1. Abdullah Reihan S S 33 60 70

2. Akmal Rasyad Amru 43 70 70

3. Aradita Canasca 38 60 90

4. Arva Putra Raiissa 60 80 100

5. Elvaretta Raditya S 40 60 100

6. Fariq Yasfa Az Zaka 40 100 100

7. Fatih Nur Khaziq 60 - 50

8. Ghifary Narendra F 78 90 90

9. Haqi Janu Prasetya 40 80 90

10. Ifin Habibah Zulaykha 53 60 -

11. Khayla Mirza 33 80 60

12. M. Faruq Dawaa N 85 70 100

13. Meta Kirani Aisha 73 80 100

14. Mithat Madany 60 60 70

15. Muhammad Fariz N D 50 70 100

16. Muhammad Ziyad A 48 60 100

17. Naila Nurfadlilah R 40 70 80

18. Nayla Alya Shafa Aqila 65 90 80

19. Neisya Nur Aini 25 60 70

20. Neza Aqila 93 80 100

21. Qothrun Nada Muna A 63 60 100

22. Ro-Al Amri Fauzyah 40 80 70

23. Sri Arnett N W 98 90 90

24. Syifa Satria Raharja 38 60 90

25. Zahra Intan Ayu Dia S 40 70 90

26. Zaina Audry Khalila 70 80 80

Jumlah 1.406 1.820 2.140

Rata-rata 54,07 70 82,30

Presentase Ketuntasan

Siswa diatas KKM 23,07 % 61,54 % 88,46 %

Berdasarkan tabel yang telah dipaparkan tersebut diketahui bahwa

pada pra siklus presentase siswa yang mencapai nilai diatas KKM adalah

91

23,07 % dengan perolehan rata-rata nilai pada pra siklus adalah 54,07, pada

siklus I presentase siswa yang mencapai nilai diatas KKM adalah 61,54 %

sedangkan rata-rata nilainya menjadi 70. Pada siklus II mengalami

peningkatan dari presentase siswa yangmencapai nialai diatas KKM adalah

88,46 % dan nilai rata-ratanya menjadi 82,30. Berdasarkan data tersebut

maka data diketahui bahwa pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dengan menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division

(STAD) dan media kartu soal berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil dari penelitian tindakan kelas ini memperoleh hasil seperti

penjabaran yang sudah disampaikan. Berikut ini akan dijabarkan hasil

penelitian dari siklus ke siklus:

1. Siklus I

Proses pembelajaran yang terlaksana pada siklus I, peneliti

menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division

(STAD) dan media kartu soal. Adapun dalam penelitian ini mencakup 4

tahapan yaitu perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi atau

pengamatan serta tahap refleksi. Sebelum dilakukan penelitian peneliti

melakukan observasi ataupun pengamatan ke SDIT Nidaul Hikmah

Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.

Pada tahap ini diperoleh data hasil tes evaluasi mata pelajaran

Matematika pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2017/2018 adalah

61,54% siswa tuntas (16 siswa) dan yang belum tuntas adalah 38,46 %

92

(10 siswa). Perolehan hasil tes evaluasi siklus I dapat dilihat pada gamar

di bawah ini:

Gambar 4.1 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus I

Hasil observasi atau pengamatan aktivitas guru dalam kegiatan

mengajar yang terlaksana pada siklus I memperoleh skor 74 dari skor

maksimal yang telah ditetapkan yaitu 100. Aktivitas guru pada siklus I

ini tergolong dalam predikat Sedang. Adapun hasil pengamatan/obsevasi

yang dilakukan oleh peneliti pada saat guru menerapkan model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dan media

kartu soal adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan pendahuluan (membuka pelajaran)

Guru membuka pelajaran dengan memulai mengucapkan

salam, berdoa bersama, mengabsen siswa, memberikan motivasi,

serta menyampaiakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada

kegiatan pembelajaran hari tersebut. Apersepsi yang dilakukan

oleh guru sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

61.54%

38.46%

Nilai Tes Evaluasi Siklus I

Tuntas

Belum Tuntas

93

(RPP) yang telah dibuat sebelumnya. Pada saat memberikan

motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran guru terlihat

kurang maksimal.

b. Penguasaan materi pembelajaran

Guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dan tujuan,

kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan relevan juga

baik, dalam menyajikan pembahasan materi pembelajaran sudah

tepat, dan pada saat menjelaskan materi guru sudah secara

sistematis.

c. Sikap guru dalam proses pembelajaran

Dalam berbicara guru mempunyai artikulasi yang kurang

jelas, variasi gerakan yang dilakukan pada saat pembelajaran

berlangsung tidak mengganggu, guru menguasai kelas dengan

baik, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi, pada

saat proses pembelajaran sudah baik secara runtut tidak meloncat-

loncat, dan guru telah menumbuhkan partisipasi yang aktif.

d. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media

kartu soal

Guru dalam menerapkan model STAD dan media kartu soal

sudah sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran STAD

yaitu menyajikan pembelajaran dengan model STAD dan media

94

kartu soal, membentuk kelompok, guru memberikan kartu soal

sebagai tugas kelompok, guru menjelaskan dan memberikan kartu

soal pada setiap individu, guru memberikan penghargaan

kelompok, dan melaksanakan penutupam kegiatan penutup. Akan

tetapi salah satu langkah masih kurang baik yaitu guru dalam

menggunakan media kartu soal dalam menjelaskan materi

pebelajaran.

e. Kegiatan penutup pembelajaran

Dalam kegiatan penutup pembelajaran yaitu guru

membimbing peserta didik merangkum materi pelajaran, guru

membimbing peserta didik untuk merefleksi proses dan materi

pembelajaran, guru memberikan kesimpulan kegiatan

pembelajaran, melaksankan tindak lanjut dengan memberikan

kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan. Pada tahap kegiatan

penutupan ada yang masih tergolong masih kurang dalam

pengaplikasiannya yaitu pada tahap guru memberikan kesimpulan

kegiatan pembelajaran, dimana guru masih kurang maksimal

menyimpulkan materi pembelajaran

Selain itu peneliti melakukan observasi/pengamatan terhadap

siswa dibantu dengan guru yang telah mengetahui karakter siswa-siswa

di kelas tersebut. Di dapatkan bahwa sebagian siswa masih kurang

bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,

95

tidak percaya diri dalam presentasi kelompok, dan kerjasama kelompok

yang masih kurang baik.

2. Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II peneliti

mempertimbangkan bebrerapa kekurangan maupun kendala yang

muncul selama proses pembelajaran pada siklus I. Proses pembelajaran

yang dilaksanakan masih sama dengan siklus I yaitu dengan menerapkan

model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dan

media kartu soal. Melalui data yang dipe roleh pada siklus II dapat

dilihat adanya peningkatan yang cukup signifikan pada hasil belajar

siswa sebesar 26,92% dari siklus I. Hasil tes evaluasi yang diperoleh

siswa pada siklus II yaitu 88,46% (23 siswa) tuntas, sedangkan 11,54%

(3 siswa) belum tuntas. Dengan hasil presentase nilai yang diperoleh

siswa pada siklus II telah memenuhi target yang telah ditetapkan penleiti

dalam indikator keberhasilan yaitu 85% siswa tuntas atau mencapai nilai

Kritearia Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di SDIT Nidaul

Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Berikut ini

merupakan perolehan presentase nilaites evaluasi pada siklus II sebagai

berikut:

96

Gambar 4.2 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II

Hasil observasi atau pengamatan terhadap aktivitas guru dalam

kegiatan pembelajaran siklus II memperoleh skor 81 dari skor yang telah

ditetapkan yaitu 100. Aktivitas guru ini pada siklus II ini tergolong

dalam predikat Baik. Adapun hasil observasi/pengamatan yang

dilakukan oleh peneliti pada saat guru menerapkan model pembelajaran

Student Team Achievement Division (STAD) dan media kartu soal

dipaparkan sebagai berikut:

a. Kegiatan pendahuluan (membuka pelajaran)

Guru membuka pelajaran dengan memulai mengucapkan

salam, berdoa bersama, mengabsen siswa, memberikan motivasi,

serta menyampaiakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada

kegiatan pembelajaran hari tersebut. Apersepsi yang dilakukan oleh

guru sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang telah dibuat sebelumnya. Dalam memberikan motivasi

dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada siklus II guru sudah

lebih baik dari siklus I.

88.46%

11.54%

Nilai Evaluasi siklus II

Tuntas

Belum tuntas

97

b. Penguasaan materi pembelajaran

Guru dapat menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu

mengenai materi data dan pengukuran data dalam bentuk digram

batang secara jelas dan mudah dipahami sehingga siswa dapat

memahami materi dengan baik.

c. Sikap guru dalam proses pembelajaran

Dalam kejelasan artikulasi pada saat berbicara guru sudah

baik, variasi gerakan badan tidak mengganggu, menguasai kelas

dengan baik, telah melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan

kompetensi pembelajaran, telah melaksanakan pembelajaran secara

runtut, dan guru telah melaksanakan pembelajaran yang

menumbuhkan partisipasi aktif peseta didik.

d. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dna media

kartu soal

Guru telah menggunakan media kartu soal dalam

menjelaskan materi pembelajaran, guru telah membentuk dan

membimbing kelompok, guru telah memberikan kartu soal sebagai

tugas kelompok, guru telah menjeskan dan memberikan kartu soal

kepada seluruh siswa, guru telah memberikan penghargaan pada

kelompok, dan guru telah melaksanakan kegiatan penutup.

98

e. Kegiatan penutup pembelajaran

Guru telah memfasilitasi dan membimbing peserta didik

untuk merangkum materi pembelajaran, guru bersama dengan guru

telah merefleksi proses dan materi pembelajaran, guru telah

memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran dengan baik, dan

guru telah melaksankan tindak lanjut dengan memberikan arahan

kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan dengan baik.

Selain peneliti melakukan observasi/pengamatan terhadap guru,

peneliti juga melakukan observasi/pengamatan terhadap siswa dibantu

dengan guru yang telah mengetahui karakter siswa di kelas tersebut.

Berdasarkan penelian terhadap siswa padasiklus II diperoleh bahwa

siswa mulai bertanggung jawab terhadap soal yang diberikan oleh guru,

pada kegiatan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok siswa

mulai berani walaupun ada sebagian kecil siswa yang masih kurang

percaya diri, dan siswa mulai bekerjasama dengan baik di dalam

kelompoknya.

3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Tabel 4.4 Rekapitulasi pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II

Siswa % Siswa % Siswa %

Tuntas 6 23,07% 16 61,54% 23 88,46%

BelumTuntas 20 76,93% 10 38,46% 3 11,54%

Jumlah 26 100% 26 100% 26 100%

99

Berikut ini adalah ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus,

siklus I dan siklus II:

Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I

dan Siklus II

Berdasarkan tabel dan gambar di atas tersebut dapat diketahui

bahwa ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SDIT Nidaul Hikmah

Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga mengalami

peningkatan dan hal itu dapat dilihat dari naiknya presentase dari tahap

ke tahap. Ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus hanya 23,07%

siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sedangkan

pada siklus I hasil presentase siswa dinyatakan lulus atau telah mencapai

KKM diperoleh sebesar 61,54% (16 siswa) dan siklus II sebesar 88,46%

(23 siswa). Dari hasil siklus II secara keseluruhan maka dapat

dinyatakan bahwa penelitian tindkaan kelas yang dilaksanakan di SDIT

Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun

Pelajaran 2017/2018 telah mencapai indikator keberhasilan ketuntasan

hasil belajar yang telah ditetapkan yaitu minimal 85% yang berpatokan

pada nilai Kritearia Ketuntasan Minimal (KKM) di Sekolah tersebut

yaitu 70. Sedangkan 3 siswa yang nilainya tidak mencapai KKM

0

5

10

15

20

25

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas

Belum Tuntas

100

mendapatkan tugas tambahan remedial. Setiap siswa diberikan 5 butir

soal uraian, untuk memperbaiki nilai yang belum tuntas. Dengan

diadakannya remedial peneliti berharap siswa dapat mencapai nilai

sesuai dengan KKM.

101

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat

ditarik kesimpulan bahwa penerapan model Student Team Achievement

Division (STAD) dan Media Kartu Soal dapat menigkatkan hasil belajar

Matematika materi Data dan Pengukuran pada kelas IV SDIT Nidaul

Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran

2017/2018. Hasil belajar yang diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II

mengalami peningkatan sebesar 26,92%. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil

pra siklus sebelum menerapkan model Student Team Achievement Division

(STAD) dan media kartu soal hanya 23,07% (6 siswa) yang memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 76,93% (20 siswa) belum

memenuhi KKM. Pada siklus I mengalami peningkatan yaitu 61,54% (16

siswa yang tuntas) dengan nilai rata-rata 70. Sedangkan pada siklus II kriteria

ketuntasan klasikal sebesar 88,46% (23 siswa yang tuntas) dengan nilai rata-

ratanya adalah 82,30. Oleh karena itu, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

dinyatakan berhasil.

B. Saran

Telah berhasilnya penerapan model Student Team Achievement

Division (STAD) dan media kartu soal dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Matematika materi data dan pengukuran pada

102

siswa kelas IV SDIT Nidaul Hikmah Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir

Kota Salatiga Tahun pelajaran 2017/2018, maka peneliti memberikan saran

sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Sebaiknya siswa dapat memperhatikan pembelajaran dikelas supaya

pembelajaran yang didapatkan bisa lebih maksimal.

b. Sebaiknya siswa lebih aktif dan lebih berani dalam pembelajaran

mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

2. Bagi Guru

a. Guru sebaiknya lebih sering menggunakan model/media

pembelajaran yang berbeda-beda dalam pembelajaran supaya siswa

tidak merasa bosan.

b. Guru harus mempersiapkan pembelajaran dengan matang serta

memberi inovasi dalam mendesain pembelajaran menggunakan

model, metode, serta media ataupun alat peraga pembelajaran yang

tepat dan menyenangkan sebagai upaya untuk meningkatkan

pembelajaran yang efektif dan efisien.

3. Bagi Sekolah

Penggunaan model Student Team Achievement Division dan media

kartu soal hendaknya dapat menjadikan salah satu upaya untuk

mengembangkan sekolah kea rah yang lebih baik lagi terutama kualitas

pembelajaran.

103

4. Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebaiknya membimbing para guru untuk

memperbaiki dan mengembangkan proses belajar mengajar dalam

penerapan model, metode, media maupun alat peraga pembelajaran yang

lebih inovatif dan menyenangkan.

104

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

. 1997. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Djamarah, Syaiful Bahri.2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif

Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Gunanto dan Dessyadhalia. 2016. ESPS/Erlangga Straight Point Series untuk

SD/MI. Jakarta: Erlangga.

Harjanto. 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Mualisa, Nofia. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Operasi Hitung

Campuran melalui Metode Kooperatif student Team Achievement

Division (STAD) pada kelas III MI Mihammadiyah Cekelan Desa

Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

2014/2015. Skripsi tidak diterbitkan, IAIN Salatiga.

Mushoddiqoh, Umi. 2014. Efektifitas Penerapan Metode Student team

Achievement Division dengan Alat Peraga Kartu Bilangan pada materi

operasi perkalian kelas III di MI Ma’arif mangunsari Salatiga. Skripsi

tidak diterbitkan, IAIN Salatiga.

Rifa’I, Muhamad Nur. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Sumber

Daya Alam Melalui Metode STAD (Student Team Achievement

Division) Timpik pada kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri

Kecamatan Susukan Kan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2013/2014. Skripsi tidak diterbitkan, IAIN Salatiga.

105

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana.

Suwardi, Anitah, W. S., Akhyar, M. & Asrowi. (2017). Gender Bias in Islamic

Textbooks for Muslim Children in Indonesia. Attarbiyah: Journal of

Islamic Culture and Education. 2 (2). 214-235.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Konsep,

Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Yanto, Medi. 2013. Jadi Guru yang Jago Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:

CV. Andi Offiset.

Neliawati, 2016. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika

Menggunakan Media Kartu Soal Pada Siswa Kelas V SDN 15 Gedong

Tataan Pesawaran Tahun Pelajaran 2015/2017. Diperoleh dari

http://digilib.unila.ac.id/24468/3/SKRIPSI.pdf. hlm 12-14. pada tanggal

05 Maret 2108.

Perdana, Dimas Dian.,Suryadi Budi Utomo, Sri yamtinah. (2014). Upaya

Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Materi Hidrokarbon Melalui

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Tean

Achievement Division (STAD) danan media kartu soal pada siswa

kelas X semester genap SMA N 8 Surakarta Tahun Pelajaran

2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia, Volume 3 No.1 Tahun 2014:76 .

Diperoleh dari

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia/article/view/3285/pdf. pada

tanggal 05 Maret 2018.

106

Qurniawati, Annik, Sugiharto, dan Agung Nugroho Catur SAputro. (2103).

Efektivitas metode pembelajaran kooperatif tipe numbered together

(NHT) dengan media kartu pintar dan kartu soal terhadap prestasi

belajar siswa pada materi pokok hidrokarbon kelas X semester genap

SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal

Pendidikan Kimia, Volume 2 No.3 Tahun 2013: 172. Diperoleh dari

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia/article/view/2654/pdf. pada

tanggal 05 Maret 2018.

107

LAMPIRAN-LAMPIRAN

108

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SD IT Nidaul Hikmah Salatiga

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ semester : IV/2

Materi Pokok : Data dan Pegukuran (data bentuk tabel)

Hari/tanggal : Senin/09 April 2018

Alokasi waktu : 2 jam pelajaran (2x35 Menit)

A. Kompetensi Inti

1. KI-1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

2. KI-2 : Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,

peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,

dan tetangganya.

3. KI-3 : Memahami pengetahuan factual dan konseptual dengan cara

mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.

4. KI-4 : Menyajikan pengetahuan factual dan konseptual dalam bahasa

yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan

yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar

3.11 Menjelaskan data diri dan lingkungannya yang disajikan dalam bentuk

tabel

109

4.11 Membaca data diri peserta didik dan lingkungannya yang disajikan

dalam bentuk tabel.

Indikator

3.11.1 Mengidentifikasi data dalam bentuk tabel.

3.11.2 Menafsirkan dan menentukan data dalam bentuk tabel.

3.11.3 Menjelaskan data yang telah dalam bentuk tabel.

4.11.1 Membaca data dalam bentuk tabel

C. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan mengamati buku pelajaran dan mendengarkan penjelasan guru,

siswa mampu mengidentifikasi data dalam bentuk tabel dengan tepat.

2. Dengan media kartu soal dan diskusi, siswa mampu manafsirkan data

dalam bentuk tabel dan menentukan data terbesar dan terbesar dan

terkecil dalam bentuk tabel dengan tepat.

3. Setelah diskusi dengan media kartu soal, siswa mampu menjelaskan data

dalam bentuk tabel dengan tepat.

4. Setelah diskusi, siswa mampu membaca data dalam bentuk tabel.

D. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran data dalam bentuk tabel, sebagai berikut:

f. Mengumpulkan data

Data merupakan catatan informasi yang diperoleh berdasarkan

fakta. Sumber dapat diperoleh secara langsung atau dari sumber yang

ada. Data yang di dapat secara langsung dapat berupa hasil wawancara

dengan narasumber. Data juga dapat diperoleh dari hasil pengisian

kuesioner atau angket. Data dari sumber yang sudahada, misalnya

laporan keuangan, data absensi, atau data hasil sensus penduduk yang

telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Contoh:

Saat pemilihan ketua kelas, setiap siswa mengisi nama calon ketua kelas

pilihan masing-masing padaselembar kertas. Setelah itu, kertas

dikumpulkan dan dilakukan perhitungan suara untuk setiapcalon ketua

110

kelas. Hasil perolehan suara ditulis di papan tulis dalambentuk tabel

untuk mempermudah mengetahui calon ketua kelas yang paling banyak

pilihannya.

Pemilihan ketua kelas

Nama Perolehan Suara

Adit IIII

Reka II

Syifa III

g. Menyajikan data dalam bentuk tabel

Data yang diperoleh melalui wawancara, pencatatan

langsung,pembagia lembar isian (kuesioner), atau sumber yang sudah

ada dapat disusun dan disajikan dalam bentuk tabel atau diagram. Data

yang disajikan dalam bentuk tabel atau diagram dapat mempermudah

dalam membaca dan menafsirkan data tersebut.

Contoh:

Data nilai ulangan matematika 15 siswa adalah sebagai berikut.

7 6 8 8 7 9 6 9 8 7 6 7 8 7 7

Langkah-langkah menyajikan data tersebut ke dalam bentuk tabel adalah

sebagai berikut.

3) Hitunglah banyak setiap nilai ulangan pada data tersebut. Mulailah

dari nilai ulangan yang paling kecil secara berurutan sampai yang

terbesar.

Nilai 6 ada 3, artinya banyak siswa yang memperoleh nilai 6

ada 3 orang.

Nilai 7 ada 6, artinya banyak siswa yang memperoleh nilai 7

ada 6 orang.

Nilai 8 ada 4, artinya banyak siswa yang memperoleh nilai 8

ada 4 orang.

Nilai 9 ada 2, artinya banyak siswa yang memperoleh nilai 9

ada 2 orang.

111

4) Tuliskan data yang telah dikelompokkan tersebut ke dalam tabel

seperti berikut.

Nilai Banyak Siswa

6 3

7 6

8 4

9 2

Jumlah 15

h. Membaca dan menafsirkan data dalam bentuk tabel

Membaca data dalam bentuk tabel berarti menyebutkan informasi yang

hanya ditulis pada tabel tersebut. Menafsirkan data sedikit berbeda

dengan membaca data. Saat menafsirkan data dalam bentuk tabel, kita

harus mampu menemukan informasi lain mengenai data tersebut yang

tidak tertulis pada tabel. Informasi yang diperoleh dapat berupa data

paling banyak, paling sedikit, terendah, tertinggi, selisih, atau jumlah.

3) Menentukan data dengan ukuran tertentu

Perhatikan contoh berikut!

Tabel ulangan matematika kelas 4

Nilai Banyak Siswa

6 3

7 6

8 4

9 2

Jumlah 15

Contoh data dengan ukuran tertentu yangdapat kita simpulkan dari

tabel di atas, yaitu sebagai berikut.

Siswa yang mendapat nilai 6 ada 3 orang

Siswa yang mendapat nilai 7 ada 6 orang

Siswa yang mendapat nilai lebih dari 7 ada 6 orang

4) Menentukan data terbesar dan terkecil

112

Lihatlah kembali tabel nilai ulangan matematika siswa di halaman

sebelumnya. Berdasarkan tabel tersebut, dapat kita ketahui bahwa:

Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 6.

Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 9.

Nilai yang paling banyak diperoleh siswa adalah nilai 7, yaitu

sebanyak 6 siswa.

Nilai yang paling sedikit diperoleh siswaadalah nilai9, yaitu

sebanyak 2 siswa.

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific

2. Model :Student Team Achievement Division (STAD)

3. Metode : Metode ceramah, demonstrasi, Tanya jawab, diskusi,

penugasan.

F. Media dan Sumber Belajar

1. Media dan Alat

a. Kartu Soal

b. Papan tulis

c. Spidol

2. Bahan

a. Lembar kerja Siswa

b. Hasil Belajar Siswa\

3. Sumber Belajar

Buku siswa SD/ MI kelas IV, Penerbit: Erlangga, judul buku

ESPS/Erlangga Straight Point Series untuk SD/MI kelas IV, halaman

143-148.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahulua

n

a. Menyiapkan peserta didik secara psikis

dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran;

1) Guru membuka pelajaran dengan

salam “Assalamu’alaikum wr. Wb. “

10

Menit

113

2) Guru mengajak peserta didik berdo’a

bersama dipimpin oleh salah seorang

peserta didik dengan penuh khidmat.

3) Menanyakan kabar kepada peserta

didik

4) Mengabsen peserta didik

5) Guru memberikan motivasi kepada

siswa

b. Menjelaskan tujuan pembelajaran:

1) Pada hari ini kita akan mempelajari

materi data dan pengukuran dalam

bentuk tabel.

c. Setelah mempelajari materi ini,

diharapkan peserta didik dapat

menafsirkan dan membuat data dalam

bentuk tabel serta dapat menenukan data

terbesar dan terkecil dari tabel.

d. Guru memberikan soal pertanyaan (pre

test) untuk mengetahui kemampuan awal

siswa sebelum diberikan tindakan.

Inti

a. Guru menyuruh siswa untuk membuka

buku pelajaran. (halaman 144).

(mengamati) b. Guru mengajukan pertanyaan: (menanya)

Apakah ada yang tahu tentang

mengumpulkan data?

c. Siswa diberikan kesempatan untuk

memberikan pendapat mereka secara rinci.

(mengamati, mengasosiasi) d. Siswa mengamati cara menyajikan data

dalam bentuk tabel dan guru menjelaskan

dipapan tulis. (mengamati, melakukan)

e. Guru menjelaskan tentang membaca dan

menafsirkan data dalam bentuk tabel.

(melakukan, mengasosiasi) f. Guru membagi kelompok yang terdiri dari

siswa yang memiliki kemampuan tinggi,

sedang dan rendah dengan beranggotakan

5 orang.

g. Guru memberikan 2 lembar kartu untuk

setiap siswa yaitu kartu soal dan lembar

jawaban. (melakukan kegiatan kuis)

h. Guru meminta siswa untuk

mengumpulkan kartu soal dan jawaban

tersebut pada ketua kelompok.

(melakukan)

50

Menit

114

i. Siswa mengumpulkan kartu soal dan

memberikannya kepada kelompok lain.

(melakukan) j. Kelompok yang telah mendapat kartu soal

dari kelompok lain, langsung mengerjakan

soal dalam kartu tersebut secara

berkelompok. (melakukan)

k. Setiap kelompok mempresentasikan hasil

diskusi kelompok dengan perwakilan

kelompok(melakukan,mengkomunikasi

kan) l. Guru memberikan motivasi kepada pesera

didik.

m. Guru memberikan penguatan tentang

materi data pengukuran dalam bentuk

tabel. (mengkomunikasikan)

Penutup a. Guru memberikan umpan balik kepada

siswa mengenai materi yang sudah

dipelajari.

b. Guru membeikan soal pertanyaan (post

test) untuk mengetahuisejauh mana

mereka menguasai materi data

pengukuran dalam bentuk tabel.

c. Guru mmberikan motivasi kepada siswa

untuk bisa mempelajari materi yang telah

dipelajari disekolah.

d. Guru mengingatkan untuk mempelajari

kembali pelajaran yang telah diajari.

e. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

dengan membaca doa dan mengucapkan

salam.

10

menit

H. Penilaian Hasil Pembelajaran

a. Penilaian Sikap

1. Lembar Pengamatan Guru (Terlampir)

2. Lembar Observasi Siswa (Terlampir)

b. Penilaian Pengetahuan

1) Lembar Kartu Soal Diskusi Kelompok (Terlampir)

2) Lembar Soal Kerja Siswa (Terlampir)

3) Hasil Kerja Siswa (terlampir)

115

116

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SD IT Nidaul Hikmah Salatiga

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ semester : IV/2

Materi Pokok : Data dan Pegukuran (Data tabel dalam

bentuk diagram batang)

Hari/tanggal : Jumat/13April 2018

Alokasi waktu : 2 jam pelajaran (2x35 Menit)

A. Kompetensi Inti

1. KI-1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

2. KI-2 : Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,

peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,

dan tetangganya.

3. KI-3 : Memahami pengetahuan factual dan konseptual dengan cara

mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.

4. KI-4 : Menyajikan pengetahuan factual dan konseptual dalam bahasa

yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan

yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar

3.12 Menjelaskan data diri dan lingkungannya yang disajikan dalam bentuk

diagram batang.

4.12 Membaca data diri peserta didik dan lingkungannya yang disajikan

dalam bentuk diagram batang.

117

Indikator

3.12.1 Mengidentifikasi data dalam bentuk tabel.

3.12.2 Menjelaskan data tabel yang telah dalam bentuk diagram batang.

4.12.1 Membaca dan menafsirkan data tabel dalam bentuk diagram batang.

C. Tujuan Pembelajaran

5. Dengan mengamati buku pelajaran dan mendengarkan penjelasan guru,

siswa mampu mengidentifikasi data dalam bentuk diagram batang dengan

tepat.

6. Dengan media kartu soal dan diskusi, siswa mampu menjelaskan data

dalam bentuk diagram batang dengan tepat.

7. Setelah diskusi dengan media kartu soal, siswa mampu membaca dan

menafsirkan data dalam bentuk diagram batang dengan baik.

D. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran data dalam bentuk diagram batang, sebagai berikut:

a. Menyajikan data dalam bentuk diagram batang

Diagram batang merupakan bentuk diagram yang menyajikan data

dalam bentuk batang-batang persegi atau persegi panjang dengan

lebar yang sama. Diagram batang data dibuat secara tegak atau

mendatar.

Contoh:

Perhatikan tabel banyak ikan di tambak milik pak Reza berikut!

Jenis Ikan Banyak (ekor)

Lele 550

Mujair 450

Bawal 350

Gurami 400

Langkah-langkah membuat diagram batang berdasarkan tabel tersebut

adalah sebagai berikut.

118

1) Tulislah nama jenis ikan pada sumbu mendatar dan banyak ikan

(ekor) pada sumbu tegak.

2) Buatlah batang pada setiap nama jenis ikan setinggi banyak ikan

pada tabel.

3) Pastikan jarak antara setiap data sama besar.

Data yang diberikan tidak selalu berbentuk tabel, tetapi dapat juga

dalam bentuk data acak. Jika data yang diberikan berupa dataacak,

susunlah data tersebut ke dalam bentuk tabel terlebih dahulu sebelum

menyajikannya dalam bentuk diagram batang. Perhatikan contoh

berikut!

Berikut databerat badan (dalam kg) dari beberapa siswa kelas 4.

35 37 38 37 36 39 35 37 35 38

37 39 36 35 37 35 38 38 37 36

Sajikan data tersebut dalam bentuk diagram batang!

Penyelesaian:

c) Sajikan data tersebut dalam bentuk tabel terlebih dahulu.

0

100

200

300

400

500

600

Lele Mujair Bawal Gurami

b

a

n

y

a

k

ikan

Jenis Ikan

119

Berat Badan (Kg) Banyak Siswa

35 5

36 3

37 6

38 4

39 2

d) Buat diagram batang berdasarkan data pada tabel.

b. Membaca dan menafsirkan data dalam bentuk diagram batang

Membaca data dalam bentuk diagram berarti menyebutkan informasi

yang hanya ditulis pada diagram tersebut. Menafsirkan data sedikit

berbeda dengan membaca data. Saat menafsirkan data dalam bentuk

diagram, kita harus mampu menemukan informasi lain mengenai data

tersebut yang tidak tertulis pada diagram. Informasi yang diperoleh

dapat berupa data paling banyak, paling sedikit, terendah, tertinggi,

selisih, atau jumlah.

0

1

2

3

4

5

6

7

35 36 37 38 39

Data Berat Badan Siswa Kelas 4

Berat Badan (Kg)

120

Berdasarkan diagram batang tersebut, dapat diketahui:

f) Banyak siswa kelas 1 adalah 40 orang.

g) Kelas yang jumlah siswanya terbanyak adalah kelas 3, yaitu

sebanyak 50 orang.

h) Kelas 2, 5, dan 6 mempunyai jumlah siswa yang sama banyak,

yaitu 45 orang.

i) Selisih jumlah siswa yang paling sedikit dan paling banyak

adalah 50-40= 10 orang.

j) Jumlah seluruh siswa di SD Merah Putih adalah

40+45+50+40+45+45= 265 orang.

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific

2. Model : Student Team Achievement Division (STAD)

3. Metode : Metode ceramah, demonstrasi, Tanya jawab, diskusi,

penugasan.

F. Media dan Sumber Belajar

1. Media dan Alat

a. Kartu Soal

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 5 6

Data Banyak Siswa di SD Merah Putih

Kelas

121

b. Papan tulis

c. Spidol

2. Bahan

a. Lembar kerja Siswa

b. Hasil Belajar Siswa

3. Sumber Belajar

Buku siswa SD/ MI kelas IV, Penerbit: Erlangga, judul buku

ESPS/Erlangga Straight Point Series untuk SD/MI kelas IV, halaman 149-

153.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan a. Menyiapkan peserta didik secara psikis

dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran;

1) Guru membuka pelajaran dengan

salam “Assalamu’alaikum wr. Wb. “

2) Guru mengajak peserta didik berdo’a

bersama dipimpin oleh salah seorang

peserta didik dengan penuh khidmat.

3) Menanyakan kabar kepada peserta

didik

4) Mengabsen peserta didik

5) Guru memberikan motivasi kepada

siswa sebelum pembelajaran dimulai.

b. Menjelaskan tujuan pembelajaran dengan

jelas:

1) Pada hari ini kita akan mempelajari

materi data dan pengukuran dalam

bentuk diagram batang.

Diagram batang bisa dibuat dari data

bentuk acak atau data bentuk tabel.

c. Setelah mempelajari materi ini,

diharapkan peserta didik dapat

menafsirkan dan membuat data dalam

bentuk diagram batang.

d. Guru memberikan soal pertanyaan (pre

test) untuk mengetahui kemampuan awal

siswa sebelum diberikan tindakan.

10 Menit

Inti

a. Guru menyuruh siswa untuk membuka

buku pelajaran. (halaman 149).

50 Menit

122

(mengamati) b. Guru melakukan apresiasi mengulas

materi yang disampaikan sebelumnya.

(melakukan, menanya) c. Siswa diberikan kesempatan untuk

memberikan pendapat mereka secara

rinci. (mengamati, mengasosiasi)

d. Siswa mengamati cara menyajikan

data/data tabel dalam bentuk diagram

batang dan guru menjelaskan dipapan

tulis. (mengamati, melakukan)

e. Guru menjelaskan tentang membaca dan

menafsirkan data dalam bentuk diagram

batang. (melakukan, mengasosiasi)

f. Guru membagi kelompok yang terdiri

dari siswa yang memiliki kemampuan

tinggi, sedang dan rendah dengan

beranggotakan 5 orang. (Melakukan)

g. Guru memberikan 2 lembar kartu puntuk

setiap siswa yaitu kartu soal dan lembar

jawaban. (melakukan)

h. Guru meminta siswa untuk

mengumpulkan kartu soal dan jawaban

tersebut pada ketua kelompok.

(melakukan) i. Siswa mengumpulkan kartu soal dan

memberikannya kepada kelompok lain.

(melakukan) j. Kelompok yang telah mendapat kartu

soal dari kelompok lain, langsung

mengerjakan soal dalam kartu tersebut

secara berkelompok. (melakukan)

k. Setiap kelompok mempresentasikan hasil

diskusi kelompok, setiap anggota ikut

serta dalam mempresentasikan di depan

kelas.

(melakukan,mengkomunikasikan). l. Guru memberikan motivasi kepada

peserta didik.

m. Guru memberikan penguatan tentang

materi data pengukuran dalam bentuk

diagram batang. (mengkomunikasikan)

Penutup a. Guru memberikan umpan balik kepada

siswa mengenai materi yang sudah

dipelajari.

b. Guru memberikan soal pertanyaan (post

c. 1

0

M

123

test) untuk mengetahui sejauh mana

mereka menguasai materi data

pengukuran dalam bentuk diagram

batang.

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa

supaya bisa belajar dengan lebih giat lagi.

d. Guru mengingatkan untuk mempelajari

kembali pelajaran yang telah diajari.

e. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

dengan membaca doa dan mengucapkan

salam.

e

n

i

t

H. Penilaian Hasil Pembelajaran

a. Penilaian Sikap

1. Lembar Pengamatan Guru (Terlampir)

2. Lembar Observasi Siswa (Terlampir)

3. Penilaian Pengetahuan

1. Lembar Kartu Soal Diskusi Kelompok (Terlampir)

2. Lembar Soal Kerja Siswa (Terlampir)

3. Hasil Kerja Siswa (terlampir)

124

Nama :

Kelas :

SOAL POST TEST SIKLUS I

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang

paling tepat!

Perhatikan tabel data jenis pekerjaan orang tua siswa kelas 4, berikut untuk

menjawab soal nomor 1- 5!

Jenis Pekerjaan Orang Tua Banyak Siswa

Pegawai negeri 4

Pegawai swasta 5

Pedagang 15

Petani 12

Wiraswasata 7

1. Berapa banyak siswa yang orang tuanya bekerja sebagai pegawai

negeri?

a. 5 orang

b. 4 orang

c. 6 orang

d. 7 orang

2. Jenis pekerjaan apa yang paling banyak dilakukan oleh orang tua siswa

kelas 4?

a. Petani

b. Pegawai Negeri

c. Pedagang

d. Wiraswasta

3. Berapa banyak siswa yang orang tuanya memiliki selain wiraswasta?

a. 32 orang

b. 34 orang

c. 35 orang

d. 36 orang

4. Berapa selisih banyak siswa yang orang tuanya bekerja sebagai petani

dan pedagang?

a. 1 orang

b. 2 orang

c. 3 orang

d. 4 orang

5. Berapa jumlah seluruh siswa kelas 4 tersebut?

a. 43 orang

b. 32 orang

c. 23 orang

d. 18 orang

125

Perhatikan tabel berikut untuk menjawab soal nomor 6 - 10!

Berikut adalah data luas wilayah setiap provinsi di pulau Sumatera.

Provinsi Luas Wilayah (km2)

Sumatera Utara 72.981,23

Sumatera Selatan 91.592,43

Sumatera Barat 42.297,30

Riau 88.672,67

Jambi 53.435,72

Aceh 58.375,63

Lampung 35.587

Bengkulu 19.788,70

Kepulauan Bangka Belitung 18.725,14

Kepulauan Riau 8.201,72

6. Provinsi apakah yang wilayahnya paling luas?

a. Sumatera Barat

b. Sumatera Selatan

c. Riau

d. Jambi

7. Provinsi apakah yang wilayahnya paling kecil?

a. Aceh

b. Jambi

c. Kepulauan Riau

d. Bengkulu

8. Berapa luas seluruh wilayah Pulau Sumatera?

a. 489.657,54 km2

b. 118.900,44 km2

c. 398.900,76 km2

d. 489.657,50 km2

9. Tentukan selisih luas wilayah paling luas dan paling kecil!

a. 83.390,70 km2

b. 83.390,71 km2

c. 83.390.65 km2

d. 23.400,71 km2

10. Urutkan provinsi dari yang wilayahnya paling luas!

a. Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Utara, Aceh, Jambi, Sumatera Barat,

Lampung, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau.

b. Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Riau, Sumatera Utara,

Aceh, Jambi, Sumatera Barat, Lampung, Bengkulu , Kepulauan Riau.

c. Sumatera Selatan, Riau, Aceh, Jambi, Sumatera Barat, Lampung,

Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Utara, Kepulauan Riau.

126

d. Kepulauan Riau , Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Utara, Aceh, Jambi,

Sumatera Barat, Lampung, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung.

Kunci Jawaban:

1. B. 4 orang

2. C. pedagang

3. D. 36 orang

4. C. 3 orang

5. A. 43 orang

6. B. Sumatera Selatan

7. C. Kepulauan Riau

8. A. 489.657,54 Km2

9. B. 83.390,71 Km2

10. A. Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Utara, Aceh, Jambi, Sumatera Barat,

Lampung, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau.

127

Nama :

Kelas :

SOAL POST TEST SIKLUS II

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat!

Perhatikan diagram batang dibawah ini untuk menjawab soal nomor 1-3!

Dini mendata banyak saudara kandung dari teman-teman sekelasnya. Hasil yang diperoleh

disajikan dalam diagram dibawah ini:

1. Banyak siswa yang mempunyai saudara kandung 4 orang adalah....

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

2. Teman-teman sekelas Dini yang paling banyak adalah yang mempunyai saudara sama

dengan ...

A. 0

B. 1

C. 3

D. 4

3. Banyak teman-teman Dini sekelas sama dengan ....

A. 33

B. 34

C. 35

D. 36

0

2

4

6

8

10

12

14

16

0 1 2 3 4 5

ban

yak

sisw

a

banyak saudara kandung

128

Perhatikan Diagram berikut untuk menjawab soal nomor 4-6!

4. Jumlah seluruh siswa kelas 4 adalah...

A. 50

B. 51

C. 52

D. 55

5. Sebanyak 15 orang siswa pekerjaan orang tuanya adalah...

A. pns

B. pedagang

C. karyawan swasta

D. dokter

6. Selisih banyak jenis pekerjaan orang tua siswa yang paling banyak dan paling sedikit

adalah....

A. 8 orang

B. 10 orang

C. 5 orang

D. 4 orang

7. Perhatikan data hasil panen jagung di Desa Makmur pada tabel berikut!

Tahun Hasil Panen (ton)

2013 12

2014 10

2015 15

2016 13

2017 8

Diagram batang yang tepat sesuai data pada tabel diatas adalah….

02468

1012141618

PNS PEDAGANG KARYAWANSWASTA

DOKTER

ban

yak

sisw

a

PEKERJAAN

data pekerjaan orang tua siswa kelas IV

129

a.

b.

c.

02468

10121416

2013 2014 2015 2016 2017

has

il p

ane

n (

ton

)

Tahun

Data hasil panen jagung di desa makmur

02468

10121416

2013 2014 2015 2016 2017

Has

il P

An

en (

ton

)

Tahun

Data Hasil Panen Jagung di Desa Makmur

02468

10121416

2013 2014 2015 2016 2017

Has

il P

anen

(to

n)

Tahun

Data Hasil Panen di Desa Makmur

130

d.

Perhatikan diagram batang berikut untuk menjawab soal nomor 8-10!

8.. Sebanyak 35 orang siswa gemar….

a. membaca

b. menyanyi

c. menggambar

d. menulis cerita

9. Selisih banyak siswa yang gemar membaca dan menulis cerita adalah….

a. 25 orang

b. 20 orang

c. 15 orang

d. 10 orang

10. Jumlah seluruh siswa tersebut adalah….

a. 175 orang

b. 180 orang

c. 185 orang

d. 195 orang

02468

10121416

2013 2014 2015 2016 2017

Has

il P

anen

(to

n)

Tahun

Data Hasil Panen Jagung di Desa Makmur

0

10

20

30

40

50

60

Membaca Menyanyi Menggambar Olahraga Menulis Cerita

Ban

yak

Sisw

a

Kegemaran

Data Kegemaran Siswa SD Bangsa

131

02468

10121416

2013 2014 2015 2016 2017

Has

il P

anen

(to

n)

Tahun

Data Hasil Panen di Desa Makmur

Kunci Jawaban

1. B. 2

2. B.1

3. C.35

4. B.51

5. B.pedagang

6. A.8 orang

7. C.

8. B. menyanyi

9. B. 20 orang

10. D.195orang

132

Nilai Hasil Kelompok

Siklus I

Kelas/Semester : IV/2

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Data dan Pengukuran (data dalam bentuk tabel)

Tanggal : 09 April 2018

No

Kelompok Anggota Kelompok Nilai

1. Kelompok I Khayla Mirza

80

Roal Amri Fauziah

Nayla Alya Shafa Aqila

Neisya Nur Aini

Aradita Canasca

2. Kelompok II Ghifary Narendra firdaus

100

Fariq Yasfa Az Zaka

Abdullah Reihan Saputra S

Mithat Madany

M. Faruq Dawaa Nugraha

3. Kelompok III Meta Kirani Aisha

90

Zahra Intan Ayu Dia Sari

Zaina Audry Khalila

Naila Nurfadlilah R

Neza Aqila

4. Kelompok IV Akmal Rasyad Amru

60

Arva Putra Raiissa

Haqi Janu Prasetya

Muhammad Fariz Nur D

Muhammad Ziyad Ammaru

5. Kelompok V Elvaretta Raditya Selena

80

Ifin Habibah Zulaykha

Qothrun Nada Muna Abida

Sri Arnett Nurrosyiddien W

Sifa Satria Raharja

133

Nilai Hasil Kelompok

Siklus II

Kelas/Semester : IV/2

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Data dan Pengukuran (data dalam bentuk diagram batang)

Tanggal : 13 April 2018

No

Kelompok Anggota Kelompok Nilai

1. Kelompok I Ghifary Narendra firdaus

100

Muhammad Fariz Nur D

Akmal Rasyad Amru

Muhammad Ziyad Ammaru

Aradita Canasca

2. Kelompok II Zahra Intan Ayu Dia Sari

100

Naila Nurfadlilah R

Meta Kirani Aisha

Zaina Audry Khalila

Arva Putra Raiissa

3. Kelompok III Nayla Alya Shafa Aqila

90 Elvaretta Raditya Selena

Qothrun Nada Muna Abida

Sri Arnett Nurrosyiddien W

Syifa Satria Raharja

80

4. Kelompok IV Fariq Yasfa Az Zaka

Abdullah Reihan Saputra S

Mithat Madany

M. Faruq Dawaa Nugraha

Fariq Yasfa Az Zaka

5. Kelompok V Khayla Mirza

60

Roal Amri Fauziah

Neisya Nur Aini

Neza Aqila

Haqi Janu Prasetya

134

135

136

137

138

139

140

141

142

FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN

Siklus 1

Guru melakukan apersepsi sebelum

pembelajaran

Guru menjelaskan materi data dan

pengukuran data dalam bentuk tabel

Menjelaskan media kartu soal pada

pembelajaran dan membagi

kelompok.

Ketua kelompok memilih kartu soal

untuk dikerjakan didalam kelompok.

143

Kerja kelompok dengan

melaksanakan model pembelajaran

STAD

Kerja kelompok dengan

melaksanakan model pembelajaran

STAD dan media kartu soal materi

data dan pengukuran data dalam

bentuk tabel.

Siswa sedang mengerjakan pos test

untuk mengetahui kemampuan siswa

Pemberian reward kepada kelompok

yang memiliki jumlah skor paling

tinggi

144

Siklus 2

Guru melakukan apersepsi sebelum

pembelajaran

Guru menjelaskan materi data dan

pengukuran data dalam bentuk

diagram batang

Kerja kelompok dengan

melaksanakan model pembelajaran

STAD dan media kartu soal materi

data dan pengukuran data dalam

bentuk diagram batang.

Presentasi kelas materi data dan

pengukuran dalam bentuk diagram

batang

145

Siswa sedang mengerjakan pos test

untuk mengetahui kemampuan siswa

Pemberian reward kepada kelompok

yang memiliki jumlah skor paling

tinggi

Foto bersama Kepala Sekolah SD IT

Nidaul Hikmah Ibu Khikayah, S.Pd.I

Papan nama SDIT Nidaul Hikmah

Kota Salatiga

146