peningkatan hasil belajar mata pelajaran...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI
MATERI JUJUR, AMANAH, DAN ISTIQOMAH
MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA
KELAS VII E SEMESTER I DI SMP NEGERI 4 AMBARAWA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
FITRI APRILIA SARI
NIM 23010150028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI
MATERI JUJUR, AMANAH, DAN ISTIQOMAH
MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA
KELAS VII E SEMESTER I DI SMP NEGERI 4 AMBARAWA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
FITRI APRILIA SARI
NIM 23010150028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
iv
Dr. Wahyudiana, M.M.Pd.
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Lamp : 4 Eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Kepada:
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka
naskah skripsi mahasiswa:
Nama : Fitri Aprilia Sari
NIM : 23010150028
Jurusan : S1- Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI
MATERI JUJUR, AMANAH, DAN ISTIQOMAH
MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA
KELAS VII E SEMESTER I DI SMP NEGERI 4 AMBARAWA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga untuk
diujikan dalam sidang munaqosyah. Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk
menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
v
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
DAN
KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Fitri Aprilia Sari
NIM : 23010150028
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat
atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
vii
MOTTO
دق يهدي الى البز وان البز يهدي الى الجنة ان الص
“Sesungguhnya jujur itu membawa kepada kabaikan dan kebaikan itu membawa
ke surga”
(H.R. Bukhari)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku, Bapak Watiran dan Ibu Jumiatun yang tidak henti-
hentinya membimbingku, memberikan doa, nasihat, motivasi, kasih
sayang dan telah mengasuhku dengan baik sampai saat ini.
2. Kakakku Kusmiyati dan Adikku Apri Kurnia Putra yang tak henti-
hentinya memberiku semangat.
3. Keluarga besarku Paklek Riyanto, Bulek Lis, Fadhila Puti Riyanto yang
selalu membantu.
4. Teman-teman tercintaku Efia Fatmawati, Khikmahtun, Zaki, Hana
Oktaviani, Riska Safitri, yang telah membantu dan tak pernah lelah
mengingatkanku untuk segera menyelesaikan skripsiku.
5. Teman-teman PAI seperjuangan angkatan 2015 khususnya kelas A.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah banyak
membantu penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
ix
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur senantiasa penulis hanturkan kepada Allah SWT atas
segala limpahan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan
kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah.
Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar sarjana S1 pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), maka penulis membuat skripsi
dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Materi Jujur,
Amanah, Dan Istiqomah Menggunakan Metode Role Playing Pada Siswa
Kelas VII E Semester I Di SMP Negeri 4 Ambarawa Tahun Pelajaran
2019/2020”. Selesainya skripsi ini tidak semata-mata hasil jerih payah penulis
sendiri melainkan banyak pihak yang terkait yang telah membantu baik materil
maupun spiritual, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Ketua Program Studi PAI IAIN Salatiga.
x
4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. selaku dosen pembimbig akademik yang telah
membantu penulis selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.
5. Bapak Dr. Wahyudiana, M.M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing dengan ikhlas, meluangkan waktunya untuk penulis sehingga
skripsi ini terselesaikan.
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu
pengetahuan kepada penulis.
7. Karyawan Perpustakaan IAIN Salatiga yang telah menyediakan fasilitasnya.
8. Keluarga besar SMP Negeri 4 Ambarawa atas segala bantuannya.
Atas segala hal tersebut, penulis hanya dapat berdoa semoga Allah SWT
mencatatnya sebagai amal shaleh yang akan mendapat balasan yang berlipat
ganda. Amin
Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran
dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dan dapat memberikan
pengetahuan dalam dunia pendidikan.
xi
ABSTRAK
Sari, Fitri Aprilia. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Materi
Jujur, Amanah, Dan Istiqomah Menggunakan Metode Role Playing Pada
Siswa Kelas VII E Semester I Di SMP Negeri 4 Ambarawa Tahun
Pelajaran 2019/2020. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Dr. Wahyudiana, M.M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam, dan Role Playing
Penelitian dilatarbelakangi oleh rendahnya prestasi belajar siswa SMP
Negeri 4 Ambarawa pada mata pelajaran PAI. Salah satu penyebab rendahnya
hasil belajar siswa adalah kurangnya varian metode pembelajaran yang digunakan
saat pembelajaran. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan:
Apakah penggunaan metode pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan hasil
belajar siswa mata pelajaran PAI materi Jujur, Amanah, dan Istiqomah kelas VII
E Semester 1 di SMP Negeri 4 Ambarawa tahun pelajaran 2019/2020?
Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
sebanyak dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 4
Ambarawa dengan jumlah siswa sebanyak 34 anak. Dengan teknik pengumpulan
data menggunakan observasi, tes dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Role Playing
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI materi Jujur,
Amanah dan Istiqomah pada siswa kelas VII E di SMP Negeri 4 Ambarawa tahun
pelajaran 2019/2020. Dibuktikan dengan hasil evaluasi siswa pra siklus yang
mencapai KKM hanya 4 siswa dari 34 anak atau 11,76% dengan nilai rata-rata
kelas 60,29. Pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 18 siswa dari 34 anak
atau 52,94% dengan nilai rata-rata kelas 73,11. Adapun pada siklus II yang
mencapai KKM sebanyak 29 siswa dari 34 anak atau 85,29% dengan nilai rata-
rata kelas pada siklus II ini adalah 83.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ..................................................................................... ii
JUDUL ............................................................................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN DIPUBLIKASIKAN ........... vi
MOTTO ........................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
ABSTRAK ....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
E. Hipotesis Tindakan............................................................................... 7
F. Indikator Kebehasilan .......................................................................... 7
G. Definisi Operasional............................................................................. 7
xiii
H. Metode Penelitian................................................................................. 10
I. Sistematika Penulisan .......................................................................... 15
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ......................................................................................... 17
1. Hasil Belajar .................................................................................. 17
2. Pendidikan Agama Islam .............................................................. 23
3. Metode Role Playing ..................................................................... 27
4. Jujur, Amanah dan Istiqomah........................................................ 31
B. Kajian Pustaka ...................................................................................... 38
1. Peneliti Terdahulu ......................................................................... 38
2. Persamaan dan Perbedaan ............................................................. 40
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Negeri 4 Ambarawa....................................... 42
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 4 Ambarawa ................. 42
2. Identitas Sekolah ........................................................................... 42
3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ...................................................... 43
4. Struktur Kepemimpinan ................................................................ 45
5. Jumlah Peserta Didik, Tenaga Pendidik dan Kependidikan ......... 45
6. Sarana dan Prasarana ..................................................................... 47
7. Kegiatan Ekstrakulikuler ............................................................... 47
B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ........................................................ 48
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................ 48
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................................... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 58
1. Pra Siklus....................................................................................... 58
2. Siklus I........................................................................................... 61
3. Siklus II ......................................................................................... 64
xiv
B. Pembahasan .......................................................................................... 68
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 72
B. Saran ..................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 74
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1. Profil Sekolah ......................................................................... 42
2. Tabel 2. Jumlah Peserta Didik ............................................................. 45
3. Tabel 3. Jumlah Tenaga Pendidik dan Kependidikan .......................... 46
4. Tabel 4. Sarana dan Prasarana ............................................................. 47
5. Tabel 5. Hasil Belajar Pra Siklus ......................................................... 58
6. Tabel 6. Hasil Belajar Siklus I ............................................................. 61
7. Tabel 7. Hasil Belajar Siklus II ............................................................ 64
8. Tabel 8. Data Nilai Rata-rata Antar Siklus .......................................... 68
9. Tabel 9. Data Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus ........................... 69
xvi
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1. Diagram Hasil Evaluasi Pra Siklus .................................... 61
2. Gambar 2. Diagram Hasil Evaluasi Siklus I ........................................ 64
3. Gambar 3. Diagram Hasil Evaluasi Siklus II ....................................... 67
4. Gambar 4. Diagram Nilai Rata-rata Antar Siklus ................................ 68
5. Gambar 5. Diagram Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus ................. 69
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3. Lembar Evaluasi Siswa Siklus I
Lampiran 4. Lembar Evaluasi Siswa Siklus II
Lampiran 5. Naskah Drama Siklus I
Lampiran 6. Naskah Drama Siklus II
Lampiran 7. Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 8. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 9. Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 10. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 11. Dokumentasi
Lampiran 12. Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 13. Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 14. Surat Balasan Dari SMP 4 Ambarawa
Lampiran 15. Keterangan SKK
Lampiran 16. Lembar Konsultasi
Lampiran 17. Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia yang
dapat mengangkat derajat manusia. Dalam agama Islam hal tersebut
tercantum jelas dalam Q.S. al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:
الذين ءامنىا منكم والذين او تىالعلم درجت يزفع للا
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan yaitu tuntutan di dalam
hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar
mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah
mencapai kemaslahatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya
(Maunah, 2009: 4).
Solo – Sebanyak 12 pelajar yang terdiri dari delapan pelajar SMA
dan empat pelajar SMP tertangkap saat membolos oleh petugas Satuan
Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo, Selasa (15/1/2010). Di HP
pelajar yang tertangkap, petugas Satpol PP menemukan grup WhatsApp
(WA) khusus para siswa yang suka bolos sekolah. Grup itu bernama
“Bolo-Dewe”. Admin grup tersebut berinisisal YD, siswa salah satu SMA
di Solo. YD mengaku baru beberapa bulan lalu membentuk grup WA
tersebut.
2
Lewat grup WA itu dia mengkoordinir member grup untuk
membolos satu hari sebelumnya. Besok paginya pukul 06.30 WIB, ia
meminta konfirmasi lagi ke kawan-kawan di grup itu untuk memastikan
akan membolos dan berkumpul di mana. Jika tertangkap, dia berdalih
membolos karena bangun kesiangan. Ia mengaku baru sekali ini
tertangkap dan kini jera setelah tertangkap Satpol PP. Kemudian para
siswa yang tertangkap lantas dibawa ke Griya PMI, Mojosongo, untuk
melihat kaum tunawisma agar siswa menyadari bagaimana dampak dari
membolos dapat berpengaruh untuk masa depan mereka (Rahman,
https://www.google.com/amp/s/m.solopos.com/soloraya/read/20190115/4
89/965278/miris-pelajar-solo-ini-bikin-grup-wa-khusus-untuk-janjian-
bolos-sekolah/amp, di akses 23 Juni 2019).
Pendidikan agama Islam merupakan pendidikan yang sangat
penting karena harus mampu membentuk sikap dan perilaku peserta didik
yang agamis. Sikap dan perilaku harus dibentuk terutama sikap jujur,
amanah, dan istiqomah, karena ketiga sikap tersebut merupakan sikap
yang menyatakan sesuai dengan kenyataan yang terjadi, konsisten antara
apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan, dapat dipercaya, serta
berpegang teguh pada prinsip yang dimiliki. Apalagi dalam era globalilasi
seperti sekarang ini, dengan pembekalan moral, peserta didik manpu
memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Tujuan pendidikan Islam adalah sesuatu yang diharapkan tercapai
setelah proses pendidikan berakhir, tujuan pendidikan Islam tersebut
3
merupakan bukti adanya usaha dari para intelektual muslim dan
masyarakat muslim umumnya untuk menciptakan suatu sistem pendidikan
yang baik bagi masyarakat.
Tujuan pendidikan Islam akan terealisasi secara maksimal dan bisa
dikatakan berhasil dalam proses pembelajarannya yang berlangsung dan
ditentukan oleh dua hal yang saling berhubungan yaitu dilihat dari kualitas
dan kemampuan guru dalam mengelola kelas serta dalam menerapkan
strategi pembelajarannya. Seiring hal itu, seorang pendidik dituntut
sedemikian rupa agar cermat memilih dan menerapkan metode atau
strategi yang tepat untuk digunakan dalam penyampaian materi pelajaran
kepada peserta didik agar dapat mencapai tujuan pendidikan (Arief, 2002:
109).
Visi pendidikan agama Islam di sekolah umum adalah
terbentuknya sosok anak didik yang memiliki karakter watak dan
kepribadian dengan landasan iman dan ketaqwaan serta nilai akhlak atauu
budi pekerti yang kokoh dan selanjutnya memberi corak bagi
pembentukan watak bangsa. Adapun diantara misinya yaitu
menyelenggarakan Pendidikan Agama Islam di sekolah dengan
mengintegrasikan aspek pengajaran, bahwa kegiatan belajar mengajar di
depan kelas diikuti dengan pembiasaan pengalaman ibadah bersama di
sekolah, kunjungan dan memperhatikan lingkungan sekitar serta
penerapan nilai dan norma akhlak dalam perilaku sehari-hari (Shaleh,
2000: 12).
4
Guru adalah penanggung jawab terhadap pelaksanaan dan
pengembangan proses belajar mengajar, yang diharapkan dapat
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang merupakan inti dari
kegiatan transformasi ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa. Untuk
mencapai efektifitas dan efisiensi tersebut, maka diperlukan adanya
strategi yang tepat dalam mencapai tujuan belajar mengajar yang
diharapkan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas VII E SMP
Negeri 4 Ambarawa pada tanggal 27 Juli 2019, diketahui bahwa hasil
belajar siswa sebagian besar belum mencapai KKM khususnya pada mata
pelajaran PAI. Hal tersebut terlihat dengan KKM 75 yang telah ditentukan,
saat ulangan harian menunjukkan dari 34 siswa, yang mendapatkan nilai di
atas KKM hanya 4 siswa dan 30 siswa lainnya tidak tuntas KKM. Hal ini
dikarenakan guru jarang menggunakan model pembelajaran yang tepat
dalam proses pembelajaran di kelas dan guru biasanya hanya
menggunakan metode ceramah. Karena metode yang digunakan guru
dianggap membosankan oleh siswa, ketika pembelajaran berlangsung
hanya sebagian siswa saja yang tetap mendengarkan apa yang dijelaskan
oleh guru, dan siswa lainnya sibuk dengan dirinya sendiri.
Berdasarkan kondisi tersebut, penulis ingin menerapkan sebuah
metode pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar
peserta didik. Metode pembelajaran tersebut adalah metode Role Playing
atau disebut juga metode bermain peran. Penulis memilih metode ini
5
karena dirasa tepat untuk salah satu materi yang diajarkan yaitu materi
jujur, amanah, dan istiqomah. Metode ini diharapkan menjadi solusi
alternatif untuk meningkatkan hasil belajar PAI di kelas VII E.
Dari uraian latar belakang di atas maka mendorong penulis untuk
mengkaji lebih lanjut dan mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang berjudul: “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Materi
Jujur, Amanah, Dan Istiqomah Menggunakan Metode Role Playing
Pada Siswa Kelas VII E Semester I Di SMP Negeri 4 Ambarawa
Tahun Pelajaran 2019/2020”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
permasalahan penelitian, yaitu: Apakah penggunaan metode pembelajaran
Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PAI
materi Jujur, Amanah, dan Istiqomah kelas VII E semester 1 di SMP
Negeri 4 Ambarawa tahun pelajaran 2019/2020.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran PAI materi
Jujur, Amanah, dan Istiqomah menggunakan metode Role Playing pada
siswa kelas VII E semester 1 di SMP Negeri 4 Ambarawa tahun pelajaran
2019/2020.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk pengembangan keilmuan di bidang pembelajaran agama
Islam.
b. Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, diharapkan menjadi
rekomendasi dan pertimbangan dalam pelaksanaan pembelajaran
PAI.
c. Dengan metode pembelajaran Role Playing ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi bagi pendidikan, khususnya dalam
meningkatkan hasil belajar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, meningkatkan profesionalisme guru, inovasi
pembelajaran, dan pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan
tingkat kelas.
b. Bagi siswa, meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
PAI materi Jujur, Amanah, dan Istiqomah.
c. Bagi lembaga, meningkatkan mutu pendidikan dalam mencapai
Akreditasi yang lebih baik.
7
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan metode
pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata
pelajaran PAI materi Jujur, Amanah, dan Istiqomah pada siswa kelas VII
E semester 1 di SMP Negeri 4 Ambarawa tahun pelajaran 2019/2020.
F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah:
1. Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individual) jika
proporsi jawaban benar siswa ≥ 75.
2. Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika
dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas
belajarnya (Trianto, 2009: 241).
G. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004: 22).
Hasil belajar siswa adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh
siswa berkat adanya usaha yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan
pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek
kehidupan sehingga nampak pada diri individu baik berupa
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
8
2. Pendidikan Agama Islam di Sekolah
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam
mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci
Al-Qur’an dan Hadits melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan,
serta penggunaan pengalaman (Majid, 2014: 11).
Pendidikan Agama Islam di sekolah adalah untuk pengembangan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah serta akhlak mulia, penanaman
nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat, penyesuaian mental peserta didik terhadap
lingkungan sifik dan sosial melalui pendidikan Islam.
3. Metode Pembelajaran
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam arti cara yang ditempuh oleh guru
dalam menyampaikan bahan pelajaran (Ngalimun, 2017: 63).
Metode pembelajaran adalah upaya yang dilakukan guru dalam
menyampaikan materi agar terjadi proses belajar mengajar, dalam
upaya untuk mencapai tujuan.
9
4. Role Playing
Role Playing adalah sebuah situasi yang di desain secara sengaja
dimana siswa memperagakan atau mengasumsikan karakter-karakter
atau identitas yang biasanya tidak mereka asumsikan untuk mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran. Permainan peran memberikan lingkungan
peraga bagi siswa untuk merasakan secara langsung respon emosional
dan intelektual dari sebuah identitas (Zaini, 2008: 226).
5. Jujur, Amanah, dan Istiqomah
Jujur merupakan terjemahan dari kata Sidiq yang artinya benar,
dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan
perbuatan sesuai dengan kebenaran (Agustin, dkk: 2017: 17)
Secara umum amanah ini sangatlah luas sekali maknanya, bahkan
dalam hal ini menyimpan rahasia, tulus dalam memberikan pendapat
dan masukan kepada orang yang meminta pendapatkita serta
menyampaikan sebuah pesan kepada orang yang benar, yang mana
pesan itu dititipkan melalui kita juga termasuk sebagai amanah. Dan
juga sifat amanah ini sangat berhubungan erat dengan sifat-sifat mulia
lainnya seperti jujur, sabar, berani, menjaga kemuliaan diri, memenuhi
janji, dan juga adil (al-Hasyimi, 2009: 266-267)
Istiqomah berasal dari kata qooma yang berarti berdiri. Secara
etimologi, istiqomah berarti berpendirian teguh atas jalan yang lurus,
berpegang pada akidah Islam dan melaksanakan syariat dengan teguh,
10
tidak berubah dan berpaling walau dalam keadaan apapun
(Khaeruman, 2004: 56).
H. Metode Penelitian
1. Rencana Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
istilah dalam bahasa Inggris adalah Clasroom Action Research (CAR).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu penelitian tindakan
(action research) yang dilakukan oleh guru sekaligus sebagai peneliti
di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan
jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara
kolaboratif partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya
melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus
(Kunandar, 2011: 45).
2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Lokasi : SMP Negeri 4 Ambarawa
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Materi : Jujur, Amanah, dan Istiqomah
Kelas/Semester : VII/Ganjil
11
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran
2019/2020.
1) Pra siklus dilaksanakan pada hari Sabtu 27 Juli 2019
2) Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 3 Agustus 2019
3) Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 10 Agustus
2019
c. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII E,
dengan jumlah siswa 34 anak.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan
siklus II. Secara garis besar terdapat empat siklus yang lazim dilalui,
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Arikunto,
2014: 16). Langkah-langkah penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
a. Perencanaan
Langkah yang pertama yaitu melakukan perencanaan secara
matang dan teliti. Maka kegiatan yang akan dilakukan adalah:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2) Membuat skenario pembelajaran yang sesuai.
3) Menyiapkan alat dan media pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Tahap kedua adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah
menerapkan apa yang telah disusun dan direncanakan dalam RPP
12
pada tahap pertama, yaitu melaksanakan tindakan di dalam kelas.
Peneliti akan menggunakan metode pembelajaran Role Playing
untuk mengajar.
c. Observasi
Pengamatan atau observasi dalam PTK adalah kegiatan
pengumpulan data yang berupa proses perubahan kinerja dalam
belajar mengajar. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan
terhadap aktivitas belajar siswa. Peneliti menggunakan teknik tes
dan pengamatan untuk melihat efek penggunaan metode
pembelajaran Role Playing.
d. Refleksi
Tahap refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu
tindakan yang persis telah dicatat dalam observasi. Refleksi
berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala
yang nyata dalam tindakan strategis.
Dalam tahap refleksi ada penyimpulan tentang masalah hasil
belajar siswa telah teratasi apabila mencapai KKM yaitu 75.
Sedangkan presentase ketuntasan klasikal jika secara keseluruhan
dari jumlah siswa sudah mencapai 85% dari nilai KKM. Jika
sudah mencapai target tersebut pada siklus II, maka dilakukan
pemberhentian, jika belum sesuai target maka dilanjutkan pada
siklus berikutnya.
13
4. Instrumen Penelitian
a. Lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.
b. Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan atau cara untuk mencari
data di lapangan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan
penelitian. Pengumpulan data data dapat dilakukan dengan beberapa
cara seperti wawancara, observasi, kuesioner atau angket, tes serta
dokumentasi. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode
pengumpulan data berupa:
a. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data
dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi
penelitian (Uno, 2012: 90). Lembar observasi digunakan untuk
melihat proses pembelajaran siswa dan guru.
b. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara memperoleh data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
14
majalah, prasasti, notulen rapat, leagger, agenda, dan sebagainya
(Arikunto, 1998: 135)
6. Analisis Data
Dalam hal ini, seseorang yang sedang melakukan suatu kegiatan
penelitian perlu memahami bentuk data yang berbeda dengan jenis
analisisnya masing-masing yang sesuai (Mulyasa, 2011: 27). Data
yang terkumpul melalui pengumpulan data menggunakan instrumen
menghasilkan data mentah yang harus diolah dan dianalisis untuk
mendapat jawaban dari permasalahan yang diangkat dalam penelitian
ini.
Analisis data yang dilakukan dengan membandingkan antara skor
nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 75. Oleh
karena itu, setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya apabila nilai
perolehan siswa lebih dari sama dengan 75. Untuk menghitung
presentase ketuntasan belajar menggunakan rumus sebagai berikut:
a. Penilaian rata-rata kelas
Keterangan:
x : Nilai rata-rata
∑x : Jumlah nilai semua siswa
N : Jumlah siswa
𝑥 =∑𝑥
𝑁
15
b. Penilaian ketuntasan belajar
Keterangan:
P : Persentase
F : Frekuensi
N : Jumlah Responden
I. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi hasil Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang diajukan dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal,
bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai
berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal mencakup tentang sampul, lembar berlogo IAIN,
judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan
keaslian tulisan dan publikasi, motto, persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN, bab ini terdiri dari latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
hipotesis tindakan, indikator keberhasilan, definisi operasional,
metode penelitian, dan sistematika penelitian.
P =F
NX 100%
16
BAB II LANDASAN TEORI, bab ini terdiri dari kajian teori dan
kajian pustaka.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, bab ini terdiri dari
gambaran umum sekolah, deskripsi pelaksanaan pra siklus, deskripsi
pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, bab ini
terdiri dari deskripsi per siklus dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V PENUTUP, bab ini berisi kesimpulan dan saran.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan
daftar riwayat hidup penulis.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Khursan Hakim dalam bukunya Ali Mufron, belajar
adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan
perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan
kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain
kemapuan (Mufron, 2013: 126).
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Secara sederhana,
hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak telah
melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan
suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh
suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Anak yang
berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-
tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional (Susanto, 2013: 5).
Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan
dalam berbagai bentuk, seperti kecakapan, kebiasaan, sikap,
penerimaan atau penghargaan. Perubahan tersebut dapat meliputi
18
keadaan dirinya, pengetahuan atau perbuatannya. Jadi orang yang
sudah belajar bisa merasa lebih bahagia, dapat memanfatkan alam
sekitar, menjaga kesehatan, meningkatkan pengabdian untuk
keterampilan serta melakukan pembedaan. Dengan kata lain
dalam diri orang yang belajar terdapat perbedaan keadaan antara
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan belajar (Ngalimun,
2017: 45).
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah semua perubahan tingkah laku yang tampak setelah
menerima proses belajar atau pengalaman belajarnya baik
perubahan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), maupun
keterampilan (psikomotorik).
b. Macam-macam Hasil Belajar
Menurut Bloom yang dikutip oleh Nana Sudjana yang ditulis
dalam bukunya yang berjudul Peniliain Hasil Proses Belajar
Mengajar, hasil belajar dibagi menjadi tiga yaitu:
1) Ranah kognitif, berkaitan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, snalisis, sintesis, dan evaluasi.
2) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek yaitu penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi, dan
internalisasi. Dan hubungan dengan perasaan dan kehendak
seseorang berupa minat, dan kebiasaan peserta didik.
19
3) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak. Dasar kemampuan
yang diukur adalah kemampuan fisik. Ada enam aspek ranah
psikomotorik yakni gerakan refleks, keterampilan gerak
dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan dan ketepatan,
gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan
interpreatif.
Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar.
Diantara kegita ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak
dinilai oleh pendidik di sekolah karena berkaitan dengan
kemampuan peserta didik dalam menguasai bahan pengajaran
(Sudjana, 2009: 22).
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal,
faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar (Mustofa, 2015:
177-190):
1) Faktor Internal
a) Aspek Fisiologis
Kondisi umum jasmani dan (tonus) tegangan otot
yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan
sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat intensitas
siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi tubuh yang
20
lemah dapat menurunkan kualitas ranah kognitif sehingg
materi yang dipelajari kirang dan tidak membekas.
Untuk mempertahankan tubuh agar selalu sehat, siswa
dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman
bergizi serta dianjurkan memilih pola istirahat dan
olahraga ringan. Sebab perubahan pola makan, minum
dan istirahat akan menimbulkan reaksi tonus yang
negatif dan merugikan semangat mental siswa itu sendiri.
b) Aspek Psikologis
Dalam aspek psikologis ada lima faktor yang
mempengaruhi belajar yaitu intelegensi, sikap, bakat,
minat, dan motivasi.
1. Intelegensi
Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa
sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar
siswa. Semakin tinggi kemampuan intelegensi
seorang siswa maka semakin besar peluang meraih
sukses.
2. Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau
merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap
objek orang, barang, dan sebagainya baik secara
21
posotof maupun negatif. Sikap siswa yang positif
terhadap guru dan pelajaran merupakan pertanda
baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya,
sikap negatif siswa terhadap guru dan pelajaran
dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa.
3. Bakat
Bakat adalah kemapuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang. Bakat dapat mempengaruhi tinggi
rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi
tertentu. Sehingga tidak bijaksana apabila orangtua
memaksakan kehendaknya untuk menyekolahkan
anaknya pada jurusan keahlian tertentu tanpa
mengetahui dahulu bakat yang dimiliki anak.
4. Minat
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
5. Motivasi
Motivasi ialah keadaan internal organisme baik
manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk
berbuat sesuatu.
22
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru,
temnaga kependidikan, dan teman-teman sekelas yang
dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.
Selain itu yang termasuk lingkungan sosial yang dapat
mempengaruhi belajar siswa adalah masyarakat,
tetangga, dan teman sepermainan di sekitar
perkampungan. Lingkungan sosial yang dominan
mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan
keluarga siswa itu sendiri. Sefat-sifat dan demografi
keluarga, semuanya dapat memberi dampak baik atau
buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai
oleh siswa.
b) Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial
adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat
tinngal keluarga dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan
cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor
tersebut dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa.
23
3) Faktor Pendekatan Belajar
Faktor pendekatan belajar berpengaruh terhadap taraf
keberhasilan proses belajar siswa. Pendekatan belajar adalah
keefektifan segala cara atau strategi yang digunakan dalam
menunjang efektifitas dan efisiensi proses belajar materi
tertentu. Strategi dalam hal ini adalah seperangkat langkah
operasional yang direkayasa sedmikian rupa untuk
memecahkan masalah atau mencapai tujuan belalajar tertentu.
2. Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan keagamaan yang tercantum dalam UU No. 20
Tahun 2003 dijabarkaan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia N0. 55 Tahun 2007. Dalam pasal 1 PP N0. 55 Tahun
2007 dinyatakan bahwa pendidikan agama adalah pendidikan
yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap,
kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan
ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui
mata pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan. Pendidikan keagamaan adalah pendidikan yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan
yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama
dan/atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan ajaran
agamanya.
24
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, hingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia
dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya
yaitu Al-Qur’an, Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
latihan, serta penggunaan pengalaman. Disertai dengan tuntunan
untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya
dengan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat hingga
terwujud kasatuan dan persatuan bangsa (Majid, 2012:11)
Menurut Zakiyah Daradjat dalam (Abdul Majid, 2012: 2)
menyatakan, Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha sadar
generasi tua untuk membina dan mengasuh peserta didik agar
senantiasa taat memahami ajaran Islam secara menyeluruh,
menghayati makna tujuan yang pada akhirnya dapat
mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.
Jadi, pendidikan agama Islam adalah pendidikan yang
bersumber kepada Al-Qur’an dan Hadis untuk membina peserta
didik agar senantiasa taat memahami ajaran Islam serta
menjadikan Islam sebagai tuntunan dalam kehidupan.
b. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Menurut Abdul Majid (2012: 15) Pendidikan Agama Islam
untuk sekolah atau madrasah berfungsi sebagai berikut:
25
1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan
ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah
ditanamkan dalam keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama
kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan dilakukan
oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi
untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak
melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan agar keimanan
dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal
sesuai dengan tingkat perkembangannya.
2) Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
3) Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial dan dapat mengubah lingkingannya sesuai dengan
ajaran agama Islam.
4) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan, dan kelemahn-kelemahan peserta
didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran
dalam kehidupan sehari-hari.
5) Pencegahan, yaitu menangkal hal-hal negatif dari
lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat
membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya
menuju manusia Indonesia seutuhnya.
26
6) Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara
umum (alam nyata dan nirnyata), sistem dan fungsionalnya.
7) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang
memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat
tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat
dimanfaatkan dirinya sendiri dan bagi orang lain.
c. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian
dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman peserta
didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaan,
berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Zakiyah Daradjat menformulasikan tujuan pendidikan Islam
kepada tujuan umum, tujuan akhir, tujuan sementara, dan tujuan
operasional yang dikaitkan dengan pendidikan formal.
1) Tujuan sementara
Tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi
sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam
kurikulum pendidikan formal.
27
2) Tujuan operasional
Tujuan yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan
pendidikan tertentu. Dalam pendidikan formal tujuan
operasional dikembangkan menjadi tujuan unstruksional
umum dan khusus (Mufron, 2013: 22-24)
3) Tujuan umum
Pembentukan pribadi seseorang manjadi “insan kamil”
dengan pola takwa. Pembentukan insan kamil dapat
mengalami fluktuasi, bertambah dan berkurang dalam
perjalanan hidup seseorang. Oleh karena itu tujuan ini
berlaku sepanjang hidup.
4) Tujuan akhir
Tujuan akhir pendidikan Islam adalah beribadah kepada
Allah dan kesempurnaan insan, yang tujuannya kebahagiaan
dunia dan akhirat (Mufron, 2013: 24-25).
3. Metode Role Playing
a. Hakikat Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Penentuan metode
yang akan digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran akan
sangat menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang
berlangsung (Ngalimun, 2017: 19).
28
Metode juga dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
oleh pendidik dalam menyampaikan materi dengan menggunakan
bentuk tertentu, seperti ceramah, diskusi, penugasan, dan cara-
cara lainnya. Secara garis besar, metode adalah rencana
menyeluruh yang berhubungan dengan penyajian materi pelajaran
secara teratur dan tidak saling berbentangan, dan didasarkan pada
pendekatan tertentu (Roqib, 2009: 91).
Jadi Metode pembelajaran adalah upaya yang dilakukan guru
dalam menyampaikan materi agar terjadi proses belajar mengajar,
dalam upaya untuk mencapai tujuan.
b. Role Playing
Pembelajaran berdasarkan pengalaman yang menyenangkan
diantaranya adalah role playing atau biasa juga disebut dengan
bermain peran. Role playing merupakan suatu cara penguasaan
bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan
penghayatan dilakukan oleh peserta didik.
Pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dilakukan
peserta didik dengan memerankan dirinya sendiri sebagai tokoh
hidup atau benda mati karena kegiatan memerankan membuat
peserta didik meresapi perolehannya (Shaleh, 2000: 71).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
metode role playing merupakan suatu cara yang digunakan
pendidik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar yang
29
berusaha mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran dengan memainkan suatu peran yang menuntut
peserta didik agar menghayati dan memahami peran yang
dimainkannya.
c. Langkah-langkah Menggunakan Role Playing
Langkah-langkah pendidik dalam menggunakan metode role
playing:
1) Pendidik menyusun/menyampaikan skenario yang akan
ditampilkan.
2) Menunjuk beberapa peserta didik untuk mempelajari skenario
dalam waktu beberapa hari sebelum KBM.
3) Pendidik membentuk beberapa kelompok.
4) Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin
dicapai.
5) Memanggil para peserta didik yang ditunjuk untuk
melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan.
6) Masing-masing peserta didik berada di kelompoknya sambil
mengamati skenario yang diperagakan.
7) Setelah selesai ditampilkan, masing-masing peserta didik
diberikan lembar kerja untuk membahas masing-masing
kelompok. Masing-masing kelompok menyampaikan
kesimpulannya.
8) Evaluasi.
30
9) Penutup (Usman, 2002: 51).
d. Kelebihan Metode Role Playing
Ada beberapa kelebihan yang terdapat dalam metode role
playing, sebagai beriku:
1) Melatih peserta didik untuk mendramatisasikan sesuatu serta
melatih keberanian.
2) Metode ini akan lebih menarik perhatian peserta didik.
3) Peserta didik dapat menghayati suatu peristiwa, sehingga
mudah mengambil keputusan berdasarkan penghayatan
sendiri.
4) Penyaluran perasaan-perasaan atau keinginan-keinginan yang
terpendam karena memperoleh kesempatan untuk belajar
mengekspresikan (mencurahkan) penghayatan mereka
mengenai suatu problem di depan banyak orang (peserta
didik lain).
5) Untuk mengajar peserta didik agar bisa menempatkan dirinya
diantara orang lain (Arief, 2002: 181).
e. Kekurangan Metode Role Playing
Kekurangan yang terdapat dalam metode role playing ini menurut
Usman (2002: 52) yaitu:
1) Banyak menyita waktu atau jam pelajaran.
2) Memerlukan persiapan yang teliti dan matang.
31
3) Kadang-kadang peserta didik keberatan untuk melakukan
peranan yang di berikan karena alasan psikologi, seperti malu
peran yang diberikan kurang cocok dengan minatnya, dan
sebagainya.
4) Bila dramatisasi gagal peserta didik tidak dapat mengambil
suatu kesimpulan.
4. Jujur, Amanah, dan Istiqomah
a. Jujur
1) Pengertian Jujur
Jujur merupakan terjemahan dari kata sidiq yang artinya
benar, dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah
perkataan dan perbuatan sesuai dengan kebenaran. Jujur
merupakan induk sifat terpuji atau mahmudah (Agustin, dkk,
2017: 17).
Jujur merupakan perilaku yang didapatkan pada upaya
diri sebagai orang yang selalu dapat dipercaya. Hal ini
diwujudkan dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik
terhadap diri sendiri maupun pihak lain. Kejujuran
merupakan perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
diri sendiri sebagai orang yang selalu dapat dipercaya, baik
terhadap diri sendiri maupun orang lain (Asmani, 2011: 36).
Jadi jujur adalah kecenderungan untuk berbuat atau
berperilaku yang sesungguhnya dengan apa adanya, tidak
32
berbohong, tidak mengada-ada, tidak menambah dan tidak
mengurangi, serta tidak menyembunyikan informasi.
2) Macam-macam Jujur
Menurut Imam abdul Mukmin Sa’aduddin, jujur
mempunyai beberapa bentuk, yaitu:
a) Jujur pada diri sendiri. Dapat disebut juga jujur dalam
keputusan. Seorang muslim jika memutuskan sesuatu
yang harus dikerjakan hendaklah tidak ragu-ragu
meneruskannya hingga selesai. Akan tetapi banyak orang
muslim apabila dituntut untuk berjihad, mereka begitu
malas untuk melakukannya. Demikian pula jika diminta
untuk mengeluarkan zakat, mereka enggan dan
mengeluh. Padahal itu semua bagian dari orang mukmin.
b) Jujur dalam berkata. Seorang muslim tidak berkata
kecuali jujur.
c) Jujur dalam berjanji. Seorang muslim apabila
menjanjikan sesuatu hendaklah ditepati, jika tidak ia
termasuk orang yang munafik. Diantara janji itu ada janji
kepada anak-anak. Islam selalu mengajarkan sikap jujur
kepada anak-anak, supaya ketika mereka tumbuh dewasa
menjadi orang yang jujur dalam berkata maupun berbuat.
d) Jujur dalam usaha. Seorang muslim apabila menjalin
usaha dengan seseorang hendaknya bersikap jujur, tidak
33
menipu, dan tidak curang. Jujur dalam usaha dapat
memberikan keberkahan dalam rizki yang diperoleh.
Jujur merupakan modal utama dalam usaha apapun itu.
Dengan kejujuran inilah maka kebaikan akan selalu
datang (Sa’aduddin, 2006: 185-188).
3) Faktor yang Mendorong Terbentuknya Sikap Jujur
Ada beberapa aspek dalam menanamkan kejujuran
kepada peserta didik, yaitu:
a) Proses pemahaman terhadap kejujuran itu sendiri
Proses pemahaman terhadap kejujuran sangatlah
penting dimiliki seseorang sebagai bekal berperilaku
jujur. Orang tua maupun guru hendaknya memberikan
pemahaman tentang makna kejujuran, pemahaman
mengapa seseorang harus bersikap jujur, pemahaman
bahwa kejujuran dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
dalam keadaan apapun dan di manapun, pemahaman
bahwa kejujuran bukan sebatas pelafalan saja tetapi juga
penghayatan dan pengamalan.
b) Menyediakan sarana yang dapat merangsang tumbuhnya
sikap jujur
Membentuk akhlak jujur siswa memang tidak bisa
dilakukan dngan menyampaikan materi saja, tetapi perlu
adanya sarana atau media yang dapat membentuk
34
kejujuran siswa tersebut. Misalnya sekolah menyediakan
kantin kejujuran, dimana kantin tersebut tidak dijaga
sehingga siswa mengambil dan membayar sendiri
makanannya. Melalui kantin kejujuran ini, sikap jujur
siswa diuji.
c) Keteladanan
Di sekolah, guru menjadi panutan bagi siswa-
siswinya yang mana segala ucapan dan sikapnya
langsung terlihat. Oleh karena itu, untuk membantu
membentuk kejujuran siswa guru harus senantiasa
memberikan contoh yang jujur dan baik dalam setiap
kesempatan.
d) Terbuka
Seorang guru harus selalu membuka diri kepada
siswanya dalam memberikan solusi, peraturan-peraturan
dan menyampaikan kesalahan siswa. Apabila siswanya
bersalah, maka harus mendapat teguran dan harus
disampaikan ke siswanya. Sedapat mungkin, guru tidak
boleh menyembunyikan kesalahan siswa karena dapat
membuat siswa tersebut selalu merasa aman saat berbuat
salah.
35
e) Tidak bereaksi berlebihan
Cara lain untuk mendorong siswa untuk bersikap
jujur adalah dengan tidak bereaksi berlebihan apabila ada
siswa yang berbohong. Guru harus bereaksi secara wajar
dan membantu siswa tersebut untuk mengatakan
kebenaran. Sebab, sebenarnya ia sadar bahwa berbohong
akan mengecewakan gurunya. Akan tetapi, apabila guru
bereaksi berlebihan maka akan membuat siswa tersebut
takut untuk berkata jujur di depan gurunya (Aunillah,
2011: 49-54).
b. Amanah
1) Pengertian Amanah
Amanah secara etimologis dari bahasa Arab dalam
bentuk mashdar dari amaanatan yang berarti jujur atau dapat
dipercaya. Sedangkan dalam bahasa Indonesia amanah berarti
pesan atau perintah. Menurut kamus al-Munawir pengertian
itu adalah segala yang diperintahkan Allah kepada االمانة
hambanya (Munawir, 1997: 41).
Amanah itu suatu tanggung jawab yang dipikul oleh
seseorang atau titipan yang diserahkan kepadanya untuk
diserahkan kembali kepada orang yang berhak. Bahwasannya
manusia adalah hakikatnya makhluk yang bersosial yang
saling membutuhkan satu sama lainnya, semata-mata tiada
36
lain hanya untuk mencari ridha dari Allah SWT. Manusia
beribadah termasuk amanah yang diberikan oleh Allah SWT
(Fachrudin HS, 1992: 105).
2) Macam-macam Amanah
Amanah itu dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a) Amanah terhadap Allah SWT, amanah ini berupa
ketaatan akan segala perintah dan menjauhi segala
larangan-Nya. Misalnya, menjalankan semua yang
diperintahkan dan meninggalkan semua yang dilarang-
Nya.
b) Amanah terhadap sesama manusia, amanah ini meliputi
hak-hak antar sesama manusia. Misalnya, ketika dititipi
pesan atau barang maka kita harus menyampaikannya
kepada yang berhak.
c) Amanah terhadap diri sendiri, amanah ini dijalani dengan
memelihara dan menggunakan segenap kemampuannya
demi menjaga kelangsungan hidup, kesejahteraan, dan
kebahagiaan diri (Ahsan dkk, 2017: 21-22).
c. Istiqomah
1) Pengertian Istiqomah
Istiqomah berarti sikap kukuh pada pendirian dan
konsekuen dalam tindakan. Dalam makna yang luas,
istiqomah adalah sikap teguh dalam melakukan suatu
37
kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan dan
keislaman, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan
dan godaan. Istiqomah terwujud karena adanya keyakinan
dan siap menanngung resiko. Sikap ini wajib dimiliki setiap
muslim. Istiqomah dapat membantu untuk membentuk sikap
dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam (Ahsan dkk,
2017: 23)
2) Hikmah Perilaku Istiqomah
Diantara hikmah perilaku istiqomah adalah sebagai berikut:
a) Orang yang istiqomah akan dijauhkan oleh Allah SWT
dari rasa takut dan sedih sehingga dapat mengatasi rasa
sedih yang menimpanya, tidak hanyut dibawa kesedihan,
dan tidak gentar dalam menghadapi kehidupan masa
yang akan datang.
b) Orang yang istiqomah akan mendapatkan kesuksesan
dalam kehidupan di dunia karena ia tekun dan ulet.
c) Orang yang istiqomah dan selalu sabar serta mendirikan
shalat akan selalu dilindungi oleh Allah SWT (Ahsan
dkk, 2017: 24).
38
B. Kajian Pustaka
1. Peneliti Terdahulu
a. Penelitian karya Khus’un Nafisah yang berjudul “Penerapan Role
Playing Pada Pembelajaran Akidah Akhlak Materi Membiasakan
Perilaku Terpuji Bagi Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Kelas
VI MI Tsamarotul Huda 2 Jatirogo Bonang Demak Tahun Ajaran
2010/2011”. Skripsi. Semarang: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo
Semarang.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK)
yang bertujuan untuk mengetahui adakah peningkatan keaktifan
dan hasil belajar siswa. Dalam penelitian yang dilakukan Khus’un
Nafisah terdapat peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa
setelah menerapkan metode Role Playing, pada pra siklus tingkat
ketuntasannya 12 siswa atau atau 40% naik menjadi 20 siswa atau
67% pada siklus I, terakhir pada siklus II menjadi 26 siswa atau
87%. Demikian juga pada keaktifan siswa pada kategori baik dan
baik sekali juga mengalami peningkatan dimana pada pra siklus
ada 11 siswa atau 36% naik menjadi 19 siswa atau 63% paada
siklus I, dan di siklus II sudah mencapai 27 siswa atau 90%.
b. Penelitian karya Ahmad Khairudin yang berjudul “Peningkatan
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Perilaku Terpuji
Menggunakan Metode Role Playing Pada Siswa Kelas X
39
Semester I SMA Negeri 1 Suruh Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2017/2018”. Skripsi. Salatiga: Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri Salatiga.
Hasil penelitian ini, yang telah dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran dua siklus dengan metode Role Playing dapat
meningkatkan hasil belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil
penelitian tindakan kelas pada pra siklus yang mencapai KKM
hanya 10 siswa atau 34,48% dengan nilai rata-rata kelas sebesar
59,31. Pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 17 siswa atau
58, 62% dengan nilai rata-rata kelas 65,55. Adapaun pada siklus
II sebanyak 25 siswa atau 86,21% telah mencapai KKM, nilai
rata-rata kelas pada siklus II ini 80,34%. Dari siklus II hasil
belajar siswa sebagian besar sudah mencapai KKM yang mulanya
prestasi belajar relatif rendah cenderung naik secara perlahan.
c. Penelitian karya Nurul Fatimah yang berjudul “Penerapan Metode
Role Playing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PAI Materi Al-
Khulafaurrasyidin Penerus Perjuangan Nabi Saw Pada Siswa
Kelas VII E SMP N 1 Andong Tahun Ajaran 2017/2018”.
Skripsi. Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
40
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menggunakan
metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pada pra siklus hanya 6 siswa atau 17,6% dari 34 siswa yang
tuntas, setelah diterapkan metode Role Playing pada siklus I
menjadi 16 siswa atau 47,1% yang dinyatakan tuntas, dan pada
siklus II sebanyak 31 siswa atau 91,2% dinyatakan tuntas. Jadi
kesimpulan penelitian ini adalah menggukan metode Role Playing
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Persamaan dan Perbedaan
Persamaan ketiga penelitian di atas dengan penelitian penulis
adalah sama-sama menggunakan metode Role Playing sebagai metode
pembelajaran. Dalam ketiga penelitian di atas sama-sama
menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seperti yang
digunakan penulis untuk melakukan penelitian dan ketiga penelitian di
atas bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi
Pendidikan Agama Islam. Penulis menggunakan materi Jujur,
Amanah, dan Itiqomah yang mana sama dengan materi yang terdapat
dalam penelitian Khus’un Nafisah yaitu Akidah Akhlak Materi
Membiasakan Perilaku Terpuji dan Ahmad Khairudin Materi Perilaku
Terpuji. Terdapat persamaan kelas dari penulis dengan penelitian yang
dilakukan oleh Nurul Fatimah yaitu pada kelas VII E.
Perbedaan ketiga penelitian di atas dengan penulis terdapat dalam
tempat penelitian. Dimana Khus’un Nafisah melakukan penelitian di
41
MI Tsamarotul Huda 2 Jatirogo Bonang Demak, Ahmad Kharedin di
SMA Negeri 1 Suruh, dan Nurul Fatimah di SMP N 1 Andong.
Perbedaan lainnya terdapat pada kelas yang dijadikan penelitian
dimana Khus’un Nafisah pada kelas VI MI dan Ahmad Khaerudin
kelas X SMA. Dalam materi, penelitian yang dilakaukan Nurul
Fatimah menggunakan Materi Al-Khulafaurrasyidin Penerus
Perjuangan Nabi Saw yang mana berbeda dengan materi yang terdapat
dalam penelitian penulis yaitu tentang Jujur, Amanah, dan Istiqomah.
Peneliti melakukan penelitian berjudul “Peningkatan Hasil
Belajar Mata Pelajaran PAI Materi Jujur, Amanah, Dan Istiqomah
Menggunakan Metode Role Playing Pada Siswa Kelas VII E Semester
I Di SMP Negeri 4 Ambarawa Tahun Pelajaran 2019/2020. Dari
ketiga penelitian di atas terdapat perbedaan dengan penulis yakni
dalam penelitian penulis lebih spesifik pada materi jujur, amanah, dan
istiqomah yang menyimulasikan bagaimana berperilaku jujur,
amanah, dan istiqomah dalam kehidupan sehari-hari yang dapat
dijadikan contoh bagi siswa.
42
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Negeri 4 Ambarawa
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 4 Ambarawa
Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) Negeri 4 Ambarawa, yang
sebelumnya bernama Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ( SLTP )
berdiri pada tahun 1991, tepatnya pada tanggal 2 Mei 1991. Sebelum
memiliki gedung sendiri, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di
SMP Negeri 2 Ambarawa. Pada tahun 1992, setelah memiliki gedung
sendiri yang terletak di lingkungan Rejosari Kelurahan Pojoksari
Kecamatan Ambarawa, barulah kegiatan belajar mengajar
dipindahkan ke gedung baru hingga sekarang.
2. Identitas Sekolah
Tabel 1. Profil Sekolah
Profil Sekolah
1 Nama Sekolah SMP Negeri 4 Ambarawa
2 NPSN 20320276
3 Jenjang Pendidikan SMP
4 Status Sekolah Negeri
5 Alamat Sekolah Jl. Rejosari, Kel. Pojoksari, Kec.
Ambarawa, Kab. Semarang
6 Kode Pos 50651
43
7 SK Pendirian Sekolah 0216/1992
8 Status Kepemilikan Pemerintah Daerah
9 No. Telp 0298591673
10 E-mail [email protected]
11 Website smpn4ambarawa.sch.id
3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
a. Visi
Terwujudnya SMP Negeri 4 Ambarawa sebagai sekolah yang
mengembangkan prestasi peserta didik, berakhlaq mulia, tertib,
kreatif dan agamis.
b. Misi
1) Mewujudkan pengembangan kurikulum
2) Mewujudkan pengembangan proses pembelajaran yang ideal
baik intra maupun ekstrakurikuler
3) Mewujudkan pembelajaran yang inovatif, kreatif dan dinamis
4) Mewujudkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
yang profesional
5) Mewujudkan prestasi akademik
6) Mewujudkan prestasi non akademik
7) Mewujudkan pengembangan fasilitas pendidikan
8) Mewujudkan fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, dan
berwawasan ke depan
44
9) Mewujudkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang
sinergis
10) Mewujudkan penggalian sumber dana dan pengelolaan
keuangan
11) Mewujudkan sistem penilaian yang berkelanjutan
12) Mewujudkan nilai-nilai agama bagi bekal hidup peserta didik
13) Mewujudkan nilai-nilai budaya untuk kehidupan berbangsa
dan bernegara
c. Tujuan
1) Terpenuhinya pemetaan standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, aspek penilaian untuk kelas VII, VIII, dan
IX semua mata pelajaran
2) Terpenuhinya pengembangan proses pembelajaran yang ideal
baik intra dan ekstrakurikuler
3) Terpenuhinya perangkat pembelajaran yang lengkap dan
mutakhir sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
4) Terpenuhinya proses pembelajaran dengan menggunakan
variasi strategi, model dan metode pembelajaran
5) Terpenuhinya tenaga kependidikan yang profesional dan
memiliki kemampuan teknis pembelajaran sesuai standar
nasional tenaga kependidikan
45
6) Terpenuhinya prestasi akademik yang ditunjukkan oleh hasil
ujian, ulangan harian, ulangan akhir semester, dan ulangan
kenaikan kelas
7) Terpenuhinya prestasi non akademik yang ditunjukkan oleh
hasil kejuaraan di bidang keagamaan, kesenian, olah raga,
dan ketrampilan di tingkat kabupaten maupun tingkat
provinsi
8) Terpenuhinya fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, dan
berwawasan ke depan
4. Struktur Kepemimpinan
Kepala Sekolah : Adi Kusyanto, S.Pd., M.Pd.
Waka Kurikulum : Dwi Edi Susanto, S.Pd
Waka Kesiswaan : Dra. Sri Sutarmi
Waka SarPras : Bambang Haryanto, S.Pd. Bio.
Waka Humas : Titik Purwaningsih, S.Pd
Tata Usaha : Suharti
Perpustakaan : Margosuko
5. Jumlah Peserta Didik, Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Tabel 2. Jumlah Peserta Didik
No Kelas Jumlah Kelas Jumlah Siswa Jenis Kelamin
P L
1 VII 5 171 72 99
2 VIII 5 152 64 88
3 IX 5 147 74 73
Jumlah 15 470 210 260
46
Tabel 3. Jumlah Tenaga Pendidik dan Kependidikan
No Nama NIP
1 Adi Kusyanto, S.Pd., M.Pd. 19691102 199512 1 002
2 Nursari Priharnani Maria Goretti,
S.Pd., M.Si. 19650714 198903 2 008
3 Tri Suwarti, S.Pd 19630517 198703 2 008
4 Titik Purwaningsih, S.Pd 19630820 198302 2 001
5 Sri Sulastri, S.Pd 19601207 198303 2 009
6 Dra. Nunuk Sulistini 19600919 199601 2 001
7 Bambang Haryanto, S.Pd. Bio. 19610107 198403 1 007
8 Dwi Edi Susanto, S.Pd 19691118 199201 1 001
9 Drs. Nur Khosim 19620221 199512 1 002
10 Drs. Fuad Noorkhasiat 19630701 199702 1 001
11 Haryana Purnomo, S. Pd. 19610728 198803 1 009
12 Edy Dwi Yuli Suharyanto 19670703 199412 1 001
13 Dewi Nirmala Anggarini, S.Pd., M.Pd. 19750415 200501 2 008
14 Nur Afiani, S.Pd 19681227 200212 2 003
15 Hermawati Hulu, S.PAK. 19691103 200312 2 001
16 Dra. Sri Sutarmi 19660308 200604 2 002
17 Nafisah Anis, S.Pd., M.Si. 19710606 200604 2 024
18 Wahyu Raharti, S.Pd, M.Si. 19671012 200604 2 008
19 Riana Saudyawati, S.Pd. 19840227 200902 2 003
20 Nanik Herawati, M.Kom. 19810809 201001 2 022
21 Istiqomah, S.Pd.I. 19840728 201902 2 001
22 Ircham Nur Majid, S.Pd. 19910818 201902 1 003
23 Nur Hayati, S.Pd -
Jumlah 23
47
6. Sarana dan Prasarana
Tabel 4. Sarana Prasarana
No Nama Jumlah
Kondisi
Baik Rusak
Ringan
Rusak
Berat
1 Ruang Kelas 16 √
2 Perpustakaan 1 √
3 Tata Usaha 1 √
4 Keterampilan 1 √
5 Ruang Guru 1 √
6 Ruang BK 1 √
7 Koperasi 1 √
8 UKS 1 √
9 Masjid 1 √
10 Gudang 1 √
11 Kantin 1 √
12 Lab. IPA 1 √
13 WC Guru 1 √
14 WC Siswa 4 √
15 Lapangan 2 √ √
7. Kegiatan Ekstrakurikuler
Adapun beberapa kegiata ekstrakulikuler di SMP Negeri 4
Ambarawa yaitu, Pramuka, OSN IPA, OSN IPS, OSN Matematika,
PMR, Jurnalistik, Pencak Silat, Voly, Seni Tari, Rebana, Seni Baca
Al-Qur’an.
48
B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus
Pada hari Sabtu tanggal 27 Juli 2019 dilaksanakan penelitian pra
siklus, kegiatan ini bertujuan untuk pencarian data nilai siswa kelas VII E.
Tahap pra siklus ini merupakan dasar yang akan digunakan peneliti untuk
melakukan kegiatan penelitian dalam upaya meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas VII E pada mata pelajaran PAI.
Data yang diperoleh dalam observasi ini ditemukan dalam kelas
bahwa ketika pembelajaran berlangsung guru hanya menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab sehingga beberapa siswa tidak memperhatikan
penjelasan dari guru, tidur di kelas, saling berbicara dengan teman
sebangku, dan ada juga yang ijin keluar kelas untuk keperluan lain.
Dalam observasi yang dilakukan pada pra siklus ini juga ditemukan
bahwa nilai hasil belajar siswa kurang memuaskan, dimana dari 34 siswa
hanya ada 4 siswa saja yang tuntas, KKM yang sudah ditentukan yaitu 75.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Secara garis besar terdapat empat pelaksanaan penelitian tindakan
kelas yaitu perencanaa, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Perencanaan
a. Menentukan tanggal pelaksanaan
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau
skenario pembelajaran dengan metode Role Playing.
c. Mempersiapkan media pembelajaran.
49
d. Mempersiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa untuk
memantau berjalannya proses pembelajaran dengan menggunakan
metode Role Playing.
e. Mempersiapkan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran atau penilaian proses
pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Dalam siklus I ini dilaksanakan hari Sabtu 3 Agustus 2019 pada
siswa kelas VII E SMP Negeri 4 Ambarawa, penelitian siklus I ini
sudah menggunakan metode Role Playing.
Langkah-langkah dalam siklus I ini adalah:
a. Pendahuluan
1) Guru memberi salam kepada peserta didik
2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
sebelum belajar
3) Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan mengabsen
4) Sebelum memasuki materi, guru mengingatkan siswa tentang
materi yang telah diajarkan sebelumnya.
5) Guru menerangkan secara singkat materi yang akan
disampaikan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan
dicapai
50
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
Siswa mengamati penjelasan guru tentang metode role
playing dan aturan-aturan di dalamnya
2) Menanya
Jika mengalami kesulitan, siswa dipersilahkan untuk bertanya
kepada guru
3) Mengumpulkan data
a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
b) Siswa mendiskusikan skenario yang telah disiapkan
bersama kelompoknya masing-masing
4) Mengasosiasi
Siswa mempelajari skenario tentang perilaku jujur dan
amanah sesuai dengan tugasnya masing-masing
5) Mengkomunikasikan
a) Siswa memainkan peran sesuai dengan skenario
b) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang apa yang
diperankan
c. Penutup
1) Melaksanakan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau
tanggapan peserta didik dari kegiatan sebagai masukan dan
perbaikan
2) Guru membagikan lembar soal evaluasi pada siswa
51
3) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan
selanjutnya
4) Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam
3. Observasi
Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan
faktor hambatan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan metode Role Playing pada pelajara Pendidikan Agama
Islam materi Jujur, Amanah, dan Istiqomah. Pada tahap ini dilakukan
observasi atau pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang
berlangsung yaitu:
a. Memperhatikan sikap dan perilaku ketika pembelajaran
berlangsung.
b. Mengamati perubahan yang terjadi pada siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
c. Mengamati tingkat kesulitan siswa dalam menggunakan metode
Role Playing.
d. Mengamati tingkat kesulitan pada siswa dalam memahami
pelajaran yang diajarkan.
4. Refleksi
Refleksi merupakan tahap evaluasi atau perbaikan terhaadap
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah diajarkan.
Refleksi ini dilakukan untuk mengetahui apakah metode yang sudah
digunakan dalam proses pembelajaran sudah maksimal dalam
52
penggunaan metode yang digunakan. Untuk mengetahui semua itu
maka perlu pengamatan dalam proses pembelajaran, hasil pengamatan
tersebut digunakan untuk perbaikan dalam penelitian tindak kelas
berikutnya.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, dapat ditarik
beberapa kesimpulan bahwa dalam siklus I ini sudah membuat sedikit
perubahan yang terjadi pada siswa. Siswa yang tadinya tidak aktif
dalam pembelajaran kini sudah mulai aktif dan memberi respon
dengan baik. Sedangkan kekurangan yang ditemukan dalam siklus I,
peneliti harus membuat perbaikan dalam siklus II dengan baik yang
akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya, agar dalam
pelaksanaan siklus II nanti tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Berdasarkan pengamatan dalam lembar observasi ditemukan
beberapa kekurangan yaitu:
a. Ketika guru mengajar dalam kegiatan pembelajaran belum sesuai
dengan RPP yang dirancang sebelumnya, sehingga alokasi
waktunya kurang sesuai dengan yang direncanakan.
b. Sebagian siswa belum aktif semua dalam pembelajaran, karena
masih ada yang kurang paham dengan jalannya pembelajaran
dengan metode Role Playing.
c. Ketika diberi waktu untuk bertanya siswa belum aktif sehingga
kurang paham tentang materi yang disampaikan, dibuktikan
53
dengan hasil evaluasi yang masih banyak nilai siswa belum
tuntas.
Adapun tindakan perbaikan pada siklus I ini yaitu:
a. Guru lebih mengkondisikan alur dari metode Role Playing supaya
semua siswa paham dan mengikuti jalannya pembelajaran dengan
baik.
b. Memberi arahan kepada siswa supaya memperhatikan materi
yang diajarkan dan memberitahukan kepada siswa supaya
bertanya apabila kurang paham terhadap materi yang
disampaikan.
Setelah pembelajaran selesai kemudian dilakukan evaluasi
terhadap materi yang telah disampaikan. Evaluasi ini bertujuan untuk
mengetahui pemahaman dan penguasaan materi siswa setelah
pembelajaran.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Secara garis besar terdapat empat pelaksanaan penelitian tindakan
kelas yaitu perencanaa, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Perencanaan
a. Menentukan tanggal pelaksanaan
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau
skenario pembelajaran dengan metode Role Playing.
c. Mempersiapkan media pembelajaran sebagai model dalam
pembelajaran.
54
d. Mempersiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa untuk
memantau berjalannya proses pembelajaran dengan menggunakan
metode Role Playing.
e. Mempersiapkan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran atau penilaian proses
pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Dalam siklus II ini dilaksanakan hari Sabtu 10 Agustus 2019 pada
siswa kelas VII E SMP Negeri 4 Ambarawa, penelitian siklus II ini
sudah menggunakan metode Role Playing.
Langkah-langkah dalam siklus II ini adalah:
a. Pendahuluan
1) Guru memberi salam kepada peserta didik
2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
sebelum belajar
3) Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan mengabsen
4) Sebelum memasuki materi, guru mengingatkan siswa tentang
materi yang telah diajarkan sebelumnya.
5) Guru menerangkan secara singkat materi yang akan
disampaikan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan
dicapai
55
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
Siswa mengamati penjelasan guru tentang metode role
playing dan aturan-aturan di dalamnya seperti pada
pertemuan sebelumnya
2) Menanya
Jika mengalami kesulitan, siswa dipersilahkan untuk bertanya
kepada guru
3) Mengumpulkan data
a) Siswa berkelompok dengan kelompoknya seperti pada
pertemuan sebelumnya
b) Siswa mendiskusikan skenario yang telah disiapkan
bersama kelompoknya masing-masing
4) Mengasosiasi
Siswa mempelajari skenario tentang perilaku istiqomah
sesuai dengan tugasnya masing-masing
5) Mengkomunikasikan
a) Siswa memainkan peran sesuai dengan skenario
b) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang apa yang
diperankan
56
c. Penutup
1) Melaksanakan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau
tanggapan peserta didik dari kegiatan sebagai masukan dan
perbaikan
2) Guru membagikan lembar soal evaluasi pada siswa
3) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan
selanjutnya
4) Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam
3. Observasi
Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan
faktor penghambat dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas
dengan menggunakan metode Role Playing pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam materi jujur, amanah dan istiqomah. Pada
tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap pelaksanaan
kegiatan pembelajaran yang berlangsung yaitu:
a. Partisipasi siswa dalam pembelajaran meningkat hampir seluruh
siswa berperan aktif dan merespon pembelajaran dengan baik
karena siswa sudah memahami alur metode Role Playing.
b. Keterlibatan pendidik dalam proses pembelajaran meningkat,
yang ditunjukkan pada peningkatan penggunaan metode
pembelajaran Role Playing dalam mata pelajaran PAI sudah
efektif.
57
c. Alokasi waktu sudah sesuai dengan yang telah tercantum dalam
RPP, sehingga kegiatan belajar mengajar kondusif dengan baik.
4. Refleksi
Tahap akhir dari siklus II ini adalah refleksi, berdasarkan hasil
pengamatan terdapat keberhasilan pada proses pembelajaran yaitu
siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik
dibandingkan dengan siklus I. Hampir semua siswa telah aktif dalam
proses pembelajaran, selain itu ada beberapa siswa yang
memberanikan diri untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.
Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan menggunakan
metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi
jujur, amanah dan istiqomah, dan telah menuntaskan target pencapaian
KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah.
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Pada bagian ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bahwa metode
pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran PAI materi jujur, amanah, dan istiqomah pada kelas VII E
di SMP Negeri 4 Ambarawa tahun pelajaran 2019/2020.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan dua
siklus. Dalam penelitian ini tes tertulis yang berbentuk essay untuk
mengukur hasil belajar PAI. Adapun hasil penelitian sebagai berikut:
1. Pra Siklus
Tabel 5. Hasil Belajar Pra Siklus
No Nama Nilai Keterangan
1 AER 20 Tidak Tuntas
2 AJW 60 Tidak Tuntas
3 AFS 70 Tidak Tuntas
4 AFM 80 Tuntas
5 AAD 80 Tuntas
6 APD 70 Tidak Tuntas
7 ADS 70 Tidak Tuntas
8 AAR 60 Tidak Tuntas
9 DRS 70 Tidak Tuntas
10 DAF 60 Tidak Tuntas
59
11 DIS 50 Tidak Tuntas
12 DHE 60 Tidak Tuntas
13 DAP 70 Tidak Tuntas
14 DPA 80 Tuntas
15 DAF 70 Tidak Tuntas
16 EKN 70 Tidak Tuntas
17 FNM 50 Tidak Tuntas
18 HNA 60 Tidak Tuntas
19 HAR 50 Tidak Tuntas
20 IA 40 Tidak Tuntas
21 ME 60 Tidak Tuntas
22 MIL 70 Tidak Tuntas
23 MFH 30 Tidak Tuntas
24 RGS 50 Tidak Tuntas
25 RRP 90 Tuntas
26 RDL 50 Tidak Tuntas
27 RP 50 Tidak Tuntas
28 RH 30 Tidak Tuntas
29 SWPKS 70 Tidak Tuntas
30 SPI 60 Tidak Tuntas
31 TRF 50 Tidak Tuntas
32 UM 60 Tidak Tuntas
33 VCS 70 Tidak Tuntas
34 YDAP 70 Tidak Tuntas
Jumlah 2050
Rata-rata Kelas 60,29
Persentase Siswa Tuntas 11,76%
Persentase Siswa Tidak Tuntas 88,24%
60
Dengan KKM > 75 pada mata pelajaran PAI perhitungan nilai
rata-rata kelas, persentase siswa yang tuntas dan persentase siswa
yang tidak tuntas sebagai berikut:
a. Nilai rata-rata hasil tes siswa pra siklus
=∑
=2050
34
= 60 29
b. Nilai persentase hasil tes siswa pra siklus yang tuntas
= ∑
100%
=4
34 100%
= 11 76%
c. Nilai persentase hasil tes siswa pra siklus yang tidak tuntas
= ∑
100%
=30
34 100%
= 88 24%
61
Gambar 1. Diagram Hasil Evaluasi Pra Siklus
Dalam pembelajaran pra siklus ini hasil belajar siswa masih
dikatakan kurang dan masih banyak siswa yang tidak tuntas yaitu 30
siswa atau 88,24% dan yang tuntas terdapat 4 siswa atau 11,76%. Dari
kekurangan tersebut maka peneliti melakukan perbaikan pembelajaran
pada siklus I menggunakan metode Role Playing.
2. Siklus I
Tabel 6. Hasil Belajar Siklus I
No Nama Nilai Keterangan
1 AER 52 Tidak Tuntas
2 AJW 74 Tidak Tuntas
3 AFS 64 Tidak Tuntas
4 AFM 92 Tuntas
5 AAD 80 Tuntas
6 APD 88 Tuntas
7 ADS 78 Tuntas
12%
88%
Hasil Evaluasi Pra Siklus
Tuntas
Tidak Tuntas
62
8 AAR 64 Tidak Tuntas
9 DRS 92 Tuntas
10 DAF 76 Tuntas
11 DIS 84 Tuntas
12 DHE 62 Tidak Tuntas
13 DAP 78 Tuntas
14 DPA 70 TidakTuntas
15 DAF 88 Tuntas
16 EKN 82 Tuntas
17 FNM 76 Tuntas
18 HNA 48 Tidak Tuntas
19 HAR 64 Tidak Tuntas
20 IA 80 Tuntas
21 ME 88 Tuntas
22 MIL 52 Tidak Tuntas
23 MFH 62 Tidak Tuntas
24 RGS 72 Tidak Tuntas
25 RRP 56 Tidak Tuntas
26 RDL 68 Tidak Tuntas
27 RP 76 Tuntas
28 RH 52 Tidak Tuntas
29 SWPKS 84 Tuntas
30 SPI 64 Tidak Tuntas
31 TRF 94 Tuntas
32 UM 78 Tuntas
33 VCS 76 Tuntas
34 YDAP 72 Tidak Tuntas
Jumlah 2486
Rata-rata Kelas 73,11
Persentase Siswa Tuntas 52,94%
Persentase Siswa Tidak Tuntas 47,06%
63
Dengan KKM > 75 pada mata pelajaran PAI perhitungan nilai
rata-rata kelas, persentase siswa yang tuntas dan persentase siswa
yang tidak tuntas sebagai berikut:
a. Nilai rata-rata hasil tes siswa siklus I
=∑
=2486
34
= 73 11
b. Nilai persentase hasil tes siswa siklus I yang tuntas
= ∑
100%
=18
34 100%
= 52 94%
c. Nilai persentase hasil tes siswa siklus I yang tidak tuntas
= ∑
100%
=16
34 100%
= 47 06%
64
Gambar 2. Diagram Hasil Evaluasi Siklus I
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang
ditunjukkan dengan nilai siswa telah meningkat. Peningkatan tersebut
dibuktikan dengan siswa yang tuntas atau mencapai KKM sebanyak
18 siswa atau 52,94%. Sedangkan siswa yang belum tuntas atau belum
mencapai KKM ada 16 siswa atau 47,06%. Dengan nilai rata-rata
kelas 73,11.
3. Siklus II
Tabel 7. Hasil Belajar Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1 AER 56 Tidak Tuntas
2 AJW 70 Tidak Tuntas
3 AFS 78 Tuntas
4 AFM 96 Tuntas
5 AAD 92 Tuntas
6 APD 90 Tuntas
7 ADS 76 Tuntas
53%
47%
Hasil Evaluasi Siklus I
Tuntas
Tidak Tuntas
65
8 AAR 78 Tuntas
9 DRS 78 Tuntas
10 DAF 84 Tuntas
11 DIS 90 Tuntas
12 DHE 94 Tuntas
13 DAP 78 Tuntas
14 DPA 96 Tuntas
15 DAF 96 Tuntas
16 EKN 96 Tuntas
17 FNM 96 Tuntas
18 HNA 76 Tuntas
19 HAR 76 Tuntas
20 IA 38 Tidak Tuntas
21 ME 90 Tuntas
22 MIL 62 Tidak Tuntas
23 MFH 96 Tuntas
24 RGS 88 Tuntas
25 RRP 80 Tuntas
26 RDL 82 Tuntas
27 RP 94 Tuntas
28 RH 50 Tidak Tuntas
29 SWPKS 86 Tuntas
30 SPI 80 Tuntas
31 TRF 86 Tuntas
32 UM 96 Tuntas
33 VCS 96 Tuntas
34 YDAP 96 Tuntas
Jumlah 2822
Rata-rata Kelas 83
Persentase Siswa Tuntas 85,29%
Persentase Siswa Tidak Tuntas 14,71%
66
Dengan KKM > 75 pada mata pelajaran PAI perhitungan nilai
rata-rata kelas, persentase siswa yang tuntas dan persentase siswa
yang tidak tuntas sebagai berikut:
a. Nilai rata-rata hasil tes siswa siklus II
=∑
=2822
34
= 83
b. Nilai persentase hasil tes siswa siklus II yang tuntas
= ∑
100%
=29
34 100%
= 85 29%
c. Nilai persentase hasil tes siswa siklus II yang tidak tuntas
= ∑
100%
=5
34 100%
= 14 71%
67
Gambar 3. Diagram Hasil Evaluasi Siklus II
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang
ditunjukkan dengan nilai siswa meningkat. Dibuktikan dengan siswa
yang tuntas KKM sebanyak 29 siswa atau 85,29%. Pada siklus II ini
hanya terdapat 5 siswa yang belum tuntas KKM yaitu 14,71%. Hasil
pembelajaran pada siklus II ini sudah memenuhi standar ideal
ketuntasan belajar klasikal karena sudah melampaui 85%.
Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa 5 siswa yang belum tuntas
tersebut kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas sehingga
tidak mencapai KKM.
85%
15%
Hasil Evaluasi Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
68
B. Pembahasan
Dalam bagian ini dirangkum data rata-rata antar siklus yang
dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 8. Data Nilai Rata-rata Antar Siklus
No Ketuntasan Pelaksanaan Nilai Rata-rata
1 Pra Siklus 60,29
2 Siklus I 73,11
3 Siklus II 83
Gambar 4. Diagram Data Nilai Rata-rata Antar Siklus
Pra Siklus Siklus I Siklus II
60,29 73,11
83
Data Nilai Rata-rata Antar Siklus
69
Dalam bagian ini disajikan data ketuntasan KKM siswa antar
siklus yang dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 9. Data Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus
No
Pelaksanaan Kategori
Jumlah
Siswa
Presentase
1
Pra Siklus
Tuntas 4 11,76%
Tidak Tuntas 30 88,24%
2
Siklus I
Tuntas 18 52,94%
Tidak Tuntas 16 47,06%
3
Siklus II
Tuntas 29 85,29%
Tidak Tuntas 5 14,71%
Gambar 5. Diagram Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus
70
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa adanya peningkatan
hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan. Peningkatan hasil belajar
siswa dengan menggunakan metode Role Playing adalah bukti
keberhasilan menggunakan metode pembelajaran Role Playing.
Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pra siklus
terdapat 4 siswa (11,76%) yang tuntas belajar dan 26 siswa (88,24%) tidak
tuntas belajar dengan nilai rata-rata kelas 60,29. Berdasarkan hasil tersebut
belum memenuhi kriteria ketuntasan, maka penelitian dilanjutkan pada
siklus I.
Hasil belajar siklus I terdapat 18 siswa (52,94%) yang tuntas dan
16 siswa (47,06%) tidak tuntas dengan nilai rata-rata kelas 73,11.
Peningkatan hasil belajar dari pra siklus ke siklus I sebanyak 41,18%.
Tuntas
Tidak Tuntas
Pra Siklus Siklus I Siklus II
11,76%
52,94%
85,29%
88,24%
47,06%
14,71%
Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus
Tuntas Tidak Tuntas
71
Berdasarkan hasil tersebut siklus I juga belum memenuhi kriteria
ketuntasan, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II.
Hasil belajar siklus II terdapat 29 siswa (85,29%) yang tuntas dan 5
siswa (14,71%) tidak tuntas dengan nilai rata-rata kelas 83. Peningkatan
hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebanyak 32,35%. Berdasarkan hasil
tersebut yang telah memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan
yaitu 85%, maka penelitian dihentikan. Hasil belajar siswa mengalami
peningkatan yang baik di setiap siklusnya. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa meningkatnya hasil belajar siswa ini dipengaruhi karena
penggunaan metode Role Playing. Pembelajaran dengan menggunakan
metode Role Playing membuat siswa menjadi tertarik sehingga semangat
belajar tinggi.
Proses pembelajaran PAI menggunakan metode Role Playing
menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Saat
diterapkannya metode Role Playing kepada siswa kelas VII E, peneliti
mengamati ternyata siswa lebih mudah memahami isi materi pembelajaran
pada materi jujur, amanah, dan istiqomah.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan
Agama Islam materi Jujur, Amanah dan Istiqomah pada siswa kelas VII E
SMP Negeri 4 Ambarawa tahun pelajaran 2019/2020. Hal ini dapat
dibuktikan dengan hasil belajar per siklus, dengan rincian sebagai berikut.
Penelitian tindakan kelas pada pra siklus yang mencapai KKM
hanya 4 siswa atau 11,76% dari 34 anak, dengan nilai rata-rata kelas
sebesar 60,29. Pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 18 siswa atau
52,94% dari 34 anak dengan nilai rata-rata kelas 73,11. Pada siklus II
sebanyak 29 siswa atau 85,29% dari 34 anak telah mencapai KKM dengan
nilai rata-rata kelas pada siklus II ini 83. Ketuntasan klasikal siklus II
85,29% sudah memenuhi syarat ketuntasan klasikal ≥85%, sehingga
penelitian tindakan kelas (PTK) ini dinyatakan berhasil.
B. Saran
1. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebaiknya memberikan bimbingan kepada guru-
guru untuk memperbaiki dan mengambangkan proses kegiatan belajar
mengajar seperti menghimbau untuk mrnggunakan metode
pembelajaran yang menarik supaya pembelajaran tidak membosankan,
guru harus mempunyai inovasi dalam mengajar yang kreatif.
73
Kemudian memotivasi guru-guru agar melakukan penelitian tindakan
kelas yaitu dengan metode, strategi, maupun media pembelajaran yang
inovatif.
2. Bagi Guru
Guru sebaiknya lebih kreatif dalam mengajar dan dapat
menggunakan metode pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti
yaitu metode Role Playing supaya dapat meningkatkan minat siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik sehingga dapat
tercapai tujuan pembelajaran, hal itu agar siswa turut berpartisipasi
aktif dalam proses pembelajaran serta menguasai rasa bosan dan
jenuh.
3. Bagi Siswa
Siswa sebaiknya lebih semangat dalam mengikuti proses
pembelajaran supaya mampu memahami materi yang diajarkan oleh
guru sehingga hasil belajar dapat meningkat lebih baik dan
memuaskan.
4. Bagi Peneliti Lain
Peneliti selanjutnya diharapkan lebih mempersiapkan diri dalam
proses pengambilan dan pengumpulan data atau segala sesuatunya
sehingga penelitian dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Peneliti
selanjutnya diharapkan ditunjang pula dengan wawancara dengan
sumber yang akan dijadikan subjek penelitian.
74
DAFTAR PUSTAKA
Agustin dan Dewi Sri, d. (2017). Agama Islam dan Budi Pekerti. Surakarta: CV
Surya Badra.
Ahsan, M, dkk. 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Aunillah, Nurla Isna. 2011. Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di
Sekolah. Yogyakarta: Laksana.
Al-Hasyimi, Abdul Mun’in. 2009. Akhlak Rasul Menurut Bukhari dan Muslim.
Jakarta: Gema Insani.
Arief, Armai. 2002. Pengantar ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:
Ciputat Pres.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
, 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter
di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press.
Fachrudin HS. 1992. Ensiklopedia Al-Qur’an. Jakarta: PT Melton Putra.
Fatimah, Nurul. 2018. Penerapan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Hasil
Belajar PAI Materi Al-Khulafaurrasyidin Penerus Perjuangan Nabi Saw
pada Siswa Kelas VII E SMP N 1 Andong Boyolali Tahun Ajaran
2017/2018. Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Khaeruman, Badri. 2004. Otentitas Hadits. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Khairudin, Ahmad. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Materi Perilaku Terpuji Menggunakan Metode Role Playing Pada Siswa
Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Suruh Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
75
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Pereda.
Majid, Abdul. 2014. Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Maunah, Binti. 2009. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: TERAS.
Mufron, Ali. 2013. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Aura Pustaka.
Mulyasa. E. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Munawir, Ahmad Warson. 1997. Kamus Al-Munawir Arab-Indonesia Terlengkap.
Surabaya: Pustaka Progresif.
Mustofa, Bisri. 2015. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Parama Ilmu.
Nafisah, Khus’un. 2011. Penerapan Metode Role Playing Pada Pembelajaran
Akidah Akhlak Materi Membiasakan Perilaku Terpuji Bagi Peningkatan
Keaktifan Belajar Siswa Kelas VI MI Tsamaratul Huda 2 Jatirogo Bonang
Demak Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Semarang: Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo
Semarang.
Ngalimun. 2017. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Parama Ilmu.
Rahman, Ichsan Kholif. “Miris! Pelajar Solo ini Bikin Grup WA Khusus untuk
Janjian Bolos Sekolah”.
https://www.google.com/amp/s/m.solopos.com/soloraya/read/20190115/4
89/965278/miris-pelajar-solo-ini-bikin-grup-wa-khusus-untuk-janjian-
bolos-sekolah/amp (akses 23 Juni 2019).
Roqib, Muh. 2009. Ilmu Pendidikan Islam Cet I. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta.
Sa’aduddin, Imam Abdul Mukmin. 2006. Meneladani Akhlak Nabi Membangun
Kepribadian Muslim. Bandung: Rosda Karya.
Shaleh, Abdul Rachman. 2000. Pendidikan Agama dan Keagamaan, Visi, Misi,
dan Aksi. Jakarta: Pancaperkasa.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
76
, 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Surabaya: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
Uno, B Hamzah. 2012. Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: Bumi
Aksara
Usman, Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta:
Ciputat Pers.
Zaini, Hisyam, Dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka
Insani Madani.
0
LAMPIRAN
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 4 Ambarawa
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VII (Tujuh)/Ganjil
Materi Pokok : Jujur, Amanah, dan Istiqomah
Alokasi Waktu : 3x40 menit (1 pertemuan)
A. Kompetensi Inti
(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
(KI-2) Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
(KI-3) Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan factual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memcahkan masalah.
(KI-4) Mengelola, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
2
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
No Kompetensi Dasar Indikator
1 3.5 Memahami makna
perikalu Jujur,
Amanah dan
Istiqomah
3.5.1 Menjelaskan pengertian jujur sebagai
implementasi dari Q.S al Baqarah
ayat 42 dan hadis terkait
3.5.2 Menjelaskan hikmah dan manfaat
perilaku jujur
3.5.3 Menjelaskan pengertian amanah
sebagai implementasi dari Q.S al
Anfal ayat 27 dan hadis terkait
3.5.4 Menjelaskan hikmah dan manfaat
perilaku amanah
2 4.5 Menyajikan
makna perilaku
Jujur, Amanah,
dan Istiqomah dan
hadis terkait
4.5.1 Menunjukkan contoh Jujur sebagai
implementasi dan pemahaman Q.S
al-Baqarah ayat 42 dan hadis yang
terkait
4.5.2 Menampilkan perilaku Jujur sebagai
implementasi dan pemahaman Q.S
al-Baqarah ayat 42 dan hadis yang
terkait
4.5.3 Menunjukkan contoh perilaku
amanah sebagai implementasi dan
pemahaman Q.S al Anfal ayat 27
dan hadis yang terkait
4.5.4 Menampilkan perilaku amanah
sebagai implementasi dan
pemahaman Q.S al Anfal ayat 27
dan hadis yang terkait
3
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian jujur sebagai
implementasi dari Q.S al Baqarah ayat 42 dan hadis terkait.
2. Peserta didik dapat menjelaskan hikmah dan manfaat perilaku jujur.
3. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian amanah sebagai
implementasi dari Q.S al Anfal ayat 27 dan hadis terkait.
4. Peserta didik dapat Menjelaskan hikmah dan manfaat perilaku
amanah.
5. Peserta didik dapat menunjukkan contoh Jujur sebagai implementasi
dan pemahaman Q.S al-Baqarah ayat 42 dan hadis yang terkait.
6. Peserta didik dapat menampilkan perilaku Jujur sebagai implementasi
dan pemahaman Q.S al-Baqarah ayat 42 dan hadis yang terkait.
7. Peserta didik dapat menunjukkan contoh perilaku amanah sebagai
implementasi dan pemahaman Q.S al Anfal ayat 27 dan hadis yang
terkait.
8. Peserta didik dapat Menampilkan perilaku amanah sebagai
implementasi dan pemahaman Q.S al Anfal ayat 27 dan hadis yang
terkait.
D. Materi Pembelajaran
1. Jujur
Pengertian Jujur
Jujur merupakan terjemahan dari kata sidiq yang artinya benar,
dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan
perbuatan sesuai dengan kebenaran. Jujur merupakan induk sifat
terpuji atau mahmudah. Allah SWT berfirman dalam Q.S al Baqarah
ayat 42:
“Dan janganlah kamu campur adukkan kebenaran dengan kebatilan
dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedang kamu
mengetahuinya”(Q.S al Baqarah:42)
4
Jujur itu penting agar tidak ada yang dirugikan, didzalimi, dan
dicurigai. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi:
“Dari Abdullah ibn Mas’ud r.a, Rasulullah saw, bersabda
“Sesungguhnya jujur itu itu nmembawa kepada kebaikan dan
kebaikan itu membawa ke surga” (H.R. Bukhari)
Hikmah dari perilaku jujur
Adapun hikmah dari jujur adalah sebagai berikut:
a. Mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
b. Mendapatkan banyak teman.
c. Mendapatkan ketentraman hidup karena tidak memiliki kesalahan
terhadap orang lain.
Penerapan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari
Adapun contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari adalah
sebagai berikut:
a. Tidak menyontek saat ulangan.
b. Mengembalikan uang kembalian belanja dengan mestinya.
c. Tidak malu bertanya kepada guru apabila belum memahami materi
pembelajaran yang disampaikan.
2. Amanah
Pengertian Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya. Amanah berarti pesan yang
dititipkan dapat disampaikan kepada orang yang berhak. Sebagaimana
firman Allah SWT dalam Q.S al Anfal ayat 27:
“Hai orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan
Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu
mengetahui” (Q.S al Anfal: 27)
Amanah dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a. Amanah terhadap Allah, ini berupa ketaatan akan segala perintah
dan menjauhi segala larangan-Nya.
5
b. Amanah terhadap sesama manusia, amanah ini meliputi hak-hak
antar sesama manusia.
c. Amanah terhadap diri sendiri, amanah ini dijalani dengan
memelihara dan menggunakan segenap kemampuannya demi
menjaga kelangsungan hidup, kesejahteraan, dan kebahagiaan
diri.
Hikmah Amanah
Sifat amanah memiliki hikmah bagi diri sendiri, antara lain sebagai
berikut:
a. Dipercaya orang lain, ini merupakan modal yang sangat berharga
dalam.
b. Menjalin hubungan atau berinteraksi antara sesama manusia.
c. Mendapatkan simpati dari semua pihak, baik kawan maupun
lawan.
Perilaku Amanah dalam Kehidupan Sehari-hari
Amanah dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan melalui
kegiatankegiatan sebagai berikut:
a. Menjaga titipan dan mengembalikannya seperti keadaan semula
b. Menjaga rahasia
c. Tidak menyalahgunakan jabatan
E. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran: Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, Role Playing.
F. Media Pembelajaran
1. Media : Lembar kerja
2. Alat : Papan tulis dan Spidol
G. Sumber Pembelajaran
1. Al-Qur’an dan terjemahanya departemen agama RI tahun 2006
2. Buku PAI dan Budi Pekerti K13 Tahun 2017
6
H. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan
a. Guru memberi salam kepada peserta didik
b. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin
doa sebelum belajar
c. Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan
mengabsen
d. Sebelum memasuki materi, guru mengingatkan
siswa tentang materi yang telah diajarkan
sebelumnya.
e. Guru menerangkan secara singkat materi yang
akan disampaikan sesuai dengan kompetensi
dasar yang akan dicapai
30 menit
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
Siswa mengamati penjelasan guru tentang
metode role playing dan aturan-aturan di
dalamnya
b. Menanya
Jika mengalami kesulitan, siswa dipersilahkan
untuk bertanya kepada guru
c. Mengumpulkan data
1) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
2) Siswa mendiskusikan skenario yang telah
disiapkan bersama kelompoknya masing-
masing
d. Mengasosiasi
Siswa mempelajari skenario tentang perilaku
jujur dan amanah sesuai dengan tugasnya
masing-masing
e. Mengkomunikasikan
1) Siswa memainkan peran sesuai dengan
skenario
2) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang
apa yang diperankan
60 menit
3 Penutup
a. Melaksanakan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari
kegiatan sebagai masukan dan perbaikan.
30 menit
7
b. Guru membagikan soal evaluasi pada siswa
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pertemuan selanjutnya
d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan
salam.
I. Penilaian
Penilaian Pegetahuan
a. Teknik penilaian : Tes
b. Bentuk penilaian : Lembar penilaian tertulis
c. Jenis : Essay
No Soal Jawaban Skor
1 Tuliskan pengertian dari
jujur!
Jujur adalah perkataan dan
perbuatan sesuai dengan
kebenaran
10
2 Berikan 3 contoh perilaku
jujur di sekolah!
a. Tidak mencontek saat
ulangan
b. Tidak berbohong kepada
guru
c. Tidak malu bertanya
kepada guru apabila
belum memahami materi
pembelajaran yang
disampaikan
10
3 Tuliskan arti dari Q.S Al
Baqarah ayat 42
“Dan janganlah kamu
campur adukkan kebenaran
dengan kebatilan dan
(janganlah) kamu
sembunyikan kebenaran,
sedang kamu
mengetahuinya”
10
4 Sebutkan 3 hikmah dari a. Mendapatkan 10
8
perilaku jujur kepercayaan dari orang
lain.
b. Mendapatkan banyak
teman.
c. Mendapatkan
ketentraman hidup
karena tidak memiliki
kesalahan terhadap orang
lain.
5 Mengapa kita harus memiiki
sifat jujur?
Jujur itu penting. Sebagai
makhluk sosial kita
memerlukan kehidupan yang
harmonis, baik, dan
seimbang. Agar tidak ada
yang dirugikan, dizdalimi,
dan dicurangi, kita harus
jujur. Jadi, untuk kehidupan
yag lebih baik kuncinya
adalah kejujuran
10
6 Amanah artinya? Dapat dipercaya 10
7 Tidak menyalahgunakan
jabatan merupakan penerapan
dari perilaku?
Amanah 10
8 Sebutkan 3 contoh perilaku
amanah!
a. Menjaga titipan dan
mengembalikannya
seperti keadaan semula
b. Menjaga rahasia
c. Tidak menyalahgunakan
jabatan
10
9 Dalil yang menyebutkan
bahwa kita harus amanah
Q.S al Anfal ayat 27 10
9
terdapat dalam al-Qur’an
surat?
10 Amanah terdiri dari 3 macam,
sebutkan!
a. Amanah terhadap Allah
b. Amanah terhadap
manusia
c. Amanah terhadap diri
sendiri
10
10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 4 Ambarawa
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VII (Tujuh)/Ganjil
Materi Pokok : Jujur, Amanah, dan Istiqomah
Alokasi Waktu : 3x40 menit (1 pertemuan)
A. Kompetensi Inti
(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
(KI-2) Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
(KI-3) Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan factual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memcahkan masalah.
(KI-4) Mengelola, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
11
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
No Kompetensi Dasar Indikator
1 3.5 Memahami makna
perikalu Jujur,
Amanah dan
Istiqomah
3.5.5 Menjelaskan pengertian istiqomah
sebagai implementasi dari Q.S al
Ahqaf ayat 13 dan hadis terkait
3.5.6 Menjelaskan hikmah dan manfaat
perilaku istiqomah
2 4.5 Menyajikan
makna perilaku
Jujur, Amanah,
dan Istiqomah
dan hadis terkait
4.5.5 Menunjukkan contoh perilaku
istiqomah sebagai implementasi
dan pemahaman Q.S al Ahqaf ayat
13 dan hadis yang terkait
4.5.6 Menampilkan perilaku istiqomah
sebagai implementasi dan
pemahaman Q.S al Ahqaf ayat 13
dan hadis yang terkait
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian istiqomah sebagai
implementasi dari Q.S al Ahqaf ayat 13 dan hadis terkait.
2. Peserta didik dapat menjelaskan hikmah dan manfaat perilaku
istiqomah.
3. Peserta didik dapat menunjukkan contoh perilaku istiqomah sebagai
implementasi dan pemahaman Q.S al Ahqaf ayat 13 dan hadis yang
terkait.
4. Peserta didik dapat Menampilkan perilaku istiqomah sebagai
implementasi dan pemahaman Q.S al Ahqaf ayat 13 dan hadis yang
terkait.
12
D. Materi Pembelajaran
Istiqomah
Pengertian Istiqomah
Istiqomah artinya sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan
keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam rintangan dan godaan.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S al Ahqaf ayat 13:
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami adalah Allah,
kemudian mereka tetap istiqmah, tidak ada rasa khawatir pada mereka,
dan mereka tidak (pula) bersedih hati” (Q.S al Ahqaf:13)
Hikmah Perilaku Istiqomah
Adapun hikmah dari istiqomah adalah sebagai berikut:
1. Orang yang istiqamah akan dijauhkan oleh Allah Swt. dari rasa takut
dan sedih sehingga dapat mengatasi rasa sedih yang menimpanya.
2. Orang yang istiqamah akan mendapatkan kesuksesan dalam
kehidupan di dunia karena ia tekun dan ulet dunia karena ia tekun dan
ulet.
Perilaku Istiqomah dalam Kehidupan Sehari-hari
Adapun contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut:
1. Selalu menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya
dalam keadaan apa pun dan di mana pun.
2. Melaksanakan salat tepat pada waktunya.
3. Belajar terus-menerus hingga paham.
E. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran: Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, Role Playing.
F. Media Pembelajaran
1. Media : Lembar kerja
2. Alat : Papan tulis dan Spidol
G. Sumber Pembelajaran
1. Al-Qur’an dan terjemahanya departemen agama RI tahun 2006
2. Buku PAI dan Budi Pekerti K13 Tahun 2017
13
H. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan
a. Guru memberi salam kepada peserta didik
b. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin
doa sebelum belajar
c. Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan
mengabsen
d. Sebelum memasuki materi, guru mengingatkan
siswa tentang materi yang telah diajarkan
sebelumnya.
e. Guru menerangkan secara singkat materi yang
akan disampaikan sesuai dengan kompetensi
dasar yang akan dicapai
30 menit
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
Siswa mengamati penjelasan guru tentang
metode role playing dan aturan-aturan di
dalamnya
b. Menanya
Jika mengalami kesulitan, siswa dipersilahkan
untuk bertanya kepada guru
c. Mengumpulkan data
1) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
2) Siswa mendiskusikan skenario yang telah
disiapkan bersama kelompoknya masing-
masing
d. Mengasosiasi
Siswa mempelajari skenario tentang perilaku
istiqomah sesuai dengan tugasnya masing-masing
e. Mengkomunikasikan
1) Siswa memainkan peran sesuai dengan
skenario
2) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang
apa yang diperankan
60 menit
3 Penutup
a. Melaksanakan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari
kegiatan sebagai masukan dan perbaikan.
b. Guru membagikan soal evaluasi pada siswa
30 menit
14
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pertemuan selanjutnya
d. Mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam.
I. Penilaian
Penilaian Pegetahuan
a. Teknik penilaian : Tes
b. Bentuk penilaian : Lembar penilaian tertulis
c. Jenis : Essay
No Soal Jawaban Skor
1 Istiomah artinya? Sikap kukuh pada pendirian
dan konsekuen dalam tindakan.
10
2 Istiqomah artinya sikap
teguh dalam
mempertahankan ... dan
keislaman
Keimanan 10
3 Dalil tentang istiqomah
terdapat dalam al-Qur’an
surat?
Q.S al Ahqaf ayat 13 10
4 Istiqomah termasuk
perbuatan?
Terpuji/Baik 10
5 Melakukan shalat tepat
waktu merupakan
penerapan dari perilaku?
Istiqomah 10
6 Sebutkan 3 contoh
perilaku istiqomah!
a. Selalu menjalankan
perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya
b. Melaksanakan shalat tepat
waktu
c. Belajar terus menerus
hingga paham
10
15
7 Sebutkan hikmah dari
perilaku istiqomah!
a. Orang yang istiqamah akan
dijauhkan oleh Allah Swt.
dari rasa takut dan sedih
sehingga dapat mengatasi
rasa sedih yang
menimpanya.
b. Orang yang istiqamah akan
mendapatkan kesuksesan
dalam kehidupan di dunia
karena ia tekun dan
ulet.dunia karena ia tekun
dan ulet.
c. Orang yang istiqomah dan
selalu sabar serta
mendirikan shalat akan
dilindungi oleh Allah.
10
8 Mengapa kita harus
istiqomah?
Istiqomah dapat membantu kita
untuk membentuk sikap dan
perilaku sesuai dengan ajaran
Islam
10
9 Apa yang kamu lakukan
apabila ada temanmu yang
melakukan perbuatan
tercela?
Menasihatinya kalau apa yang
ia lakukan adalah salah agar
tidak mengulanginya lagi
10
10 Apa yang kamu lakukan
apabila temanmu
melakukan perbuatan
terpuji?
Menirunya sehingga kita juga
bisa ikut melakukan hal yang
terpuji
10
16
17
18
19
20
21
MENCONTEK SAAT ULANGAN
Tokoh-tokoh:
1) Narator 2) Adi 3) Banu 4) Doni
5) Aan 6) Budi 7) Siska 8) Bapak guru
(Narator) : Di suatu pagi di dalam kelas 7 E, sedang diadakannya ulangan
harian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, semua murid
terlihat kebingungan dan kewalahan melihat soalnya. Dan
terjadilah percakapan antara 6 sekawan, Adi, Budi, Banu, Aan,
Siska dan Doni.
Banu : Don, aku minta jawaban soal nomor 5 dan 6.
Doni : A dan C.
Aan : Kalau soal nomor 10, 11 dan 15 jawabannya apa Ban?
Banu : 10 A, 11 D, nomor 15 aku belum.
Adi : Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar.
Aan : Soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan.
Guru : Sssttt... kerjakan sendiri!
(Narator) : Mereka berempat saling contek-mecontek, tapi tidak dengan Budi
dan Siska, mereka terlihat rileks dan mengerjakan soal ulangan
sendiri tanpa mencontek.
Banu : Bud, kamu sudah selesai?
Budi : Belum, tinggal 3 soal lagi.
Banu : Aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bud!
Budi : Tidak bisa Ban.
Banu : Kenapa? Kita sahabat Bud, kita harus kerjasama.
Doni : Iya Bud, kita harus kerjasama.
22
Adi : Iya, kamu kan yang paling pinter disini Bud.
Budi : Tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman.
Aan : Kenapa memang Bud? Hanya 5 soal saja.
Budi : Mencontek ataupun memberi contek adalah hal buruk, yang
dosanya sama. Aku tidak mau mencontek karena dosa, begitu pula
memberi contek ke kalian. Aku minta maaf.
Siska : Benar yang dikatakan Budi teman-teman. Walaupun kita sahabat
tapi ketika ulangan kita harus jujur tidak boleh mencontek.
Aan : Tapi saat ini sangat mendesak.
Doni : Iya. bantulah kami sekali saja.
Budi : Tetap tidak bisa!
Siska : Maaf teman aku juga tidak bisa membantu kalian.
Adi : Ya sudah biarkan saja, urus saja dirimu sendiri dan kami urus diri
kami sendiri! (marah dan kesal)
(Narator) : Banu lalu mengeluarkan buku dari kolong bengkunya secara
diam-diam, kemudian melihat jawaban di dalamnya. Lalu Aan
menanyakan hasilnya
Aan : Bagaimana Ban? Ada tidak?
Banu : Ada, kalian dengar ya, 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, dn 20 C.
(Narator) : Karena suara Banu yang agak terdengar keras, Guru pun
mendengarnya dan menghampiri mereka berempat.
Guru : Kalian ini, tadi sudah Bapak peringatkan masih saja mencontek
terus. Keluar kalian!
Banu : Tapi pak..
Aan : Jangan pak, maafkan kami..
Guru : Tidak! Kalian kalau tidak diberi hukuman tidak akan jera, pasti
nanti akan mengulanginya lagi. Ayo sekarang kalian keluar dari
kelas dan berdiri dilapangan.
23
(Narator) : Mereka berempat akhirnya keluar dari kelas dan di hukum berdiri
di lapangan sekolah untuk menghormati tiang bendera karena
ketahuan telah mencontek.
Pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tadi adalah kita harus rajin belajar
agar ketika ada ulangan kita dapat mengerjakannya dengan baik tidak perlu
mencontek yang akhirnya dapat membuat kita terkena hukuman.
24
BENDAHARA YANG TIDAK AMANAH
Tokoh:
1) Dila 3) Nurma 5) Intan 7) Nisa 9) Narator
2) Dian 4) Rian 6) Hafiz 8) Diko
(Narator) : Saat jam pelajaran telah usai, seminggu sekali setiap hari senin
Nurma sebagai bendahara kelas meminta uang kas sebesar 1000
rupiah kepada semua anak di kelas 7E
Nurma : Ayo.. ayo yang belum bayar kas segera dibayar ya apalagi yang
masih kurang-kurang.
(Narator) : Beberapa anak langsung kabur keluar kelas setelah Nurma
meminta untuk membayar tunggakan uang kas
Dila : Nih 3000, aku lunas ya.
Dian : Aku bayar 5000 sekalian untuk minggu depan biar gak ditagih-
tagih terus.
Intan : Aku juga 5000 untuk minggu depan sekalian.
(Narator) : Keesokan harinya saat istirahat tiba-tiba Nurma mengeluarkan
banyak makanan dan dibagikan kepada teman-temannya. Sudah
ketiga kalinya Nurma membelikan makanan untuk teman-
temannya
Nisa : Wah makananmu banyak sekali. Aku minta dong.
Dila : Iya nih bagi-bagi dong.
Nurma : Ambil aja yang kamu mau, aku memang membeli ini untuk
kalian.
Dian : Baik banget kamu, dapet uang dari mana beli makanan banyak
begini.
Nurma : Ah udah makan aja, gak usah tanya-tanya.
Intan : Yaudah deh aku mau ini ya (mengambil salah satu makanan)
25
Dila : Sering-sering ya bawain kita makanan kaya gini (mereka pun
tertawa)
(Narator) : Tidak berselang lama Rian, Hafiz dan Diko masuk ke kelas dan
memberitahukan bahwa sekolah akan mengadakan lomba
menghias kelas memeriahkan 17 Agustus yang sebentar lagi
berlangsung
Rian : Teman-teman ada pemberitahuan dari ketua OSIS kalau sekolah
akan mengadakan lomba menghias kelas, nanti yang juara akan
mendapatkan piala penghargaan.
(Narator) : Semua murid sangat bersemangat mendengar akan diadakannya
lomba menghias kelas tersebut. Kemudian mereka membahas apa
saja yang akan mereka beli untuk menghias kelas mereka.
Akhirnya mereka telah memutuskan dan mencatat barang-barang
apa saja yang akan mereka beli dan meminta uang kepada Nurma
Rian : Nur, aku minta uang kas dong 100rb untuk membeli bahan-bahan
menghias kelas.
Nurma : Besok ya, kalau hari ini uangnya gak aku bawa.
(Narator) : Nurma menjanjikan memberikan uangnya besok dengan alasan
karena sekarang tidak membawanya. Nurma pun kebingungan
karena ternyata makanan yang selama ini dia bagikan kepada
teman-temannya adalah uang kas kelas
Keesokan harinya saat Rian, Diko dan Hafiz meminta uang Nurma
beralasan lagi lupa untuk membawa uangnya.
Rian : Mana Nur uangnya, nanti pulang sekolah mau kita belikan bahan-
bahnnya.
Nurma : Aduuh aku lupa, uangnya gak aku bawa.
Diko : Loh.. gimana sih Nur kan kemarin udah dikasih tau uangnya
dibawa hari ini.
Hafiz : Alasan terus kamu dari kemarin jangan-jangan uangnya sudah
kamu pakai ya
Nurma : Enak aja kalau ngomong, emang aku lupa gak bawa uangnya kok.
26
Diko : Yasudah jangan berantem, kalau begitu besok uangnya jangan
lupa dibawa ya, soalnya waktu kita mepet nih.
(Narator) : Nurma tambah kebingungan harus mencari ganti uang yang telah
dia pakai kemana. Kemudian teman-temannya (Dila, Intan, Nisa,
Dian) yang melihat nurma kebingungan menghampirinya
Intan : Kamu kenapa? Kok kelihatannya bingug gitu?
Nisa : Iya Nur, gak kaya biasanya kamu begini.
Dila : Kamu ada masalah? Cerita aja sama kita, kita kan teman.
Dian : Iya Nur cerita aja sama kita ada apa.
(Narator) : Nurma yang kebingungan akhirnya mencoba menceritakan apa
yang sebenarnya terjadi walaupun sebenarnya dia takut.
Nurma : Maaf teman-teman, aku sedang bingung, sebenarnya uang kas
kelas yang aku bawa sudah aku pakai.
Dila : Kok bisa, kamu pakai buat apa?
Nurma : Aku pakai untuk membelikan kalian makanan (sambil menangis)
Intan : Jadi selama ini makanan yang kamu bawa itu kamu beli dari uang
kas kelas? Kenapa?
Dian : Kenapa kamu begitu Nur?
Nurma : Maafkan aku teman-teman, aku hanya ingin kalian lebih
menyukai aku makanya aku melakukan itu.
Nisa : Tapi kamu tidak seharusnya begitu Nur, itu tidak benar.
(Narator) : Akhirnya karena mereka kasihan kepada Nurma, mereka
memutuskan untuk menyisihkan uang mereka masing-masing
untuk membantu Nurma mengembalikan uang kas yang telah
Nurma pakai walaupun mereka sangat kecewa atas apa yang telah
Nurma lakukan.
Dian : Ini Nur kita sama-sama menyisihkan uang untuk membantu kamu
Nisa : Tapi kamu harus janji kepada kita kalau kamu tidak akan
mengulanginya lagi
27
Nurma : Terimakasih teman-teman kalian sudah membantu aku, aku
berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang aku lakukan ini.
(Narator) : Nurma akhirnya bisa memberikan uang kepada Rian untuk
membeli bahan-bahan menghias kelas dengan bantuan teman-
temnnya. Nurma juga berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya
dan akan mengembalikan sedikit demi sedikit uang teman-teman
yang telah membantunya.
Pesan yang dapat dipetik dari cerita tersebut adalah ketika kita
mendapatkan amanah, maka harus kita jaga dengan sebaik-baiknya. Jangan
membuat kecewa orang yang telah menitipkan amanah kepada kita dan tidak perlu
berpura-pura agar disenangi oleh teman-teman yang lainnya.
28
MENCURI
Tokoh :
1) Ani 2) Nanda 3) Riska 4) Gandi 5) Candra
6) Faiz 7) Aldo 8) Bapak Guru 9) Narator
(Narator) : Pada suatu pagi di dalam kelas 7 E
*bel istirahat berbunyi
Guru : Karena bel sudah berbunyi kita istirahat terlebih dahulu, nanti
dilanjutkan setelah istirahat.
(Narator) : Pak guru meninggalkan kelas diikuti murid-murid yang lain
kecuali Gandi, Aldo, Candra dan Faiz.
Gandi : Kalian gak istirahat?
Candra : Gak, uangku mau aku buat main PS nanti habis pulang sekolah
sama Faiz.
Faiz : Iya benar, kamu mau ikut bersama kami gak?
Aldo : Kalian itu PS terus yang dipirkan. Ayo kita ke kantin aja Gan.
Gandi : Iya nih kalian, daripada uangnya buat main PS mending buat beli
jajan aja.
(Narator) : Akhirnya Gandi dan Aldo pergi ke kantin dan hanya Candra dan
Faiz yang ada di dalam kelas. Namun karena bosan akhirnya
mereka berdua memutuskan untuk berjalan-jalan keliling sekolah.
Ketika hendak keluar di bawah kursi Ani mereka menemukan buku
tabungan milik Ani yang di dalamnya terdapat uang 20rb.
Faiz : Ehh Can, ini buku tabungan milik Ani bagaimana kalau kita
melihatnya.
Wah ada uangnya nih 20rb, bagaimana kalau kita ambil aja.
Candra : Jangan Iz, mau buat apa.
Faiz : Lumayan nih, bisa buat tambah-tambah main PS jadi bisa lama
nanti kita mainnya.
29
Candra : Wah ide bagus, ya sudah kita ambil saja.
(Narator) : Akhirnya uang tabungan milik Ani mereka ambil dan mereka
bergegas keluar kelas sebelum ada yang melihat.
Ani, Nanda, Riska akhirnya kembali dari kantin dan duduk di
bangku mereka. Melihat buku tabungannya jatuh Ani baru ingat
kalau dia diberi uang oleh orang tuanya untuk menabung. Namun
Ani kaget karena tidak ada uang di dalam buku tabungannya
Ani : Loh kemana uangku, tadi aku dikasih uang 20rb oleh orang tuaku
untuk menabung, kok sekarang gak ada.
Nanda : Ah yang benar, kamu lupa mungkin.
Riska : Iya An, kamu lupa mungkin, coba diingat-ingat dulu deh.
Ani : Beneran kok, aku sudah masukin uangnya sebelum aku
berangkat.
Nanda : Coba deh kamu cari di dalam tas kamu, siapa tau jatuh di tas.
Ani : Gak ada, gimana nih (sambil menangis)
*bel masuk berbunyi
(Narator) : Bel masuk berbunyi semua murid masuk ke dalam kelas. Pak
Guru juga telah masuk ke dalam kelas lagi.
Melihat Ani menangis Pak Guru lantas mendekat kepada Ani.
Guru : Ani ada apa? Kenapa kamu menangis?
Riska : Ini Pak, uang Ani 20rb untuk menabung hilang.
Guru : Kok bisa, hilang gimana?
Nanda : Tadi sehabis istirahat kita ke kelas, dan buku tabungan Ani
ternyata jatuh saat dicek uangnya sudah tidak ada.
Guru : Sudah dicek di tas siapa tau jatuh di dalam tas.
Riska : Sudah tapi memang tidak ada Pak.
(Narator) : Siang itu pembelajaran tidak dilanjutkan dan Pak Guru bertanya
kepada semua murid. Faiz dan Candra mulai gelisah
30
Guru : Siapa tadi yang terakhir berada di kelas ketika istirahat.
Nanda : Aldo, Gandi, Candra dan Faiz Pak.
Aldo : Saya tidak mencurinya Pak, tadi memang saya keluar belakangan
tapi setelah itu saya dan Gandi pergi ke kantin.
Gandi : Iya Pak, setelah itu cuma Candra dan Faiz yang di dalam kelas.
Faiz : Jadi kamu menuduh kita yang mencurinya.
Guru : Kalau tidak ada yang mau mengaku bapak akan geledah tas
kalian satu-satu dan kalau ketahuan salah satu dari kalian yang
mencuri uang Ani maka bapak akan minta kepala sekolah untuk
mengeluarkannya dari sekolah ini.
Riska : Sudah Pak geledah saja.
(Narator) : Karena takut akan ancaman dari Pak Guru akhirnya Faiz dan
Candra mengaku kalau mereka yang telah mengambil uang Ani.
Faiz : Maaf Pak, sebenarnya yang mengambil uang Ani adalah saya dan
Candra.
Candra : Maafkan kami Ani, kami telah mencuri uang milikmu. Ini
uangmu 20rb kami kembalikan.
Guru : Kalian ini masih kecil sudah mencuri bagaimana kalau besar
nanti. Lagi pula kalian mencuri itu mau kalian buat apa uangnya.
Faiz & Candra : Maafkan kami Pak. Maafkan kami Ani
(Narator) : Akhirnya Candra dan Faiz mendapatkan hukuman dari sekolah
atas apa yang telah mereka lakukan yaitu di skros selama 3 hari.
Dan banyak teman-teman dari mereka yang sudah tidak mau lagi
berteman dengan mereka
Pelajaran yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah janganlah sekali-kali
kita mencuri barang milik orang lain karena keburukan walaupun ditutupi pasti
akan ketahuan juga dan pastinya akan mendapatkan balasan yang lebih berat atas
apa yang telah kita lakukan.
31
ISTIQOMAH
Tokoh:
1) Vivi 3) Ana 5) Anang 7) Guru
2) Ayu 4) Syafa 6) Adit 8) Narator
(Narator) : Pada suatu pagi di dalam kelas saat jam istirahat berlangsung
Vivi, Ayu, Ana, Syafa, dan Adit hendak pergi ke kantin untuk
jajan.
Adit : Nang, ikut kita ke kantin yuk.
Anang : Iya kamu duluan aja, nanti aku menyusul.
Vivi : Ahh kamu setiap diajak ke kantin gak pernah mau, bilangnya mau
nyusul tapi nyatanya gak dateng-dateng.
Ayu : Iya nih si Anang gak pernah mau ikut ke kantin kenapa sih?
Anang : Bukannya gak mau, ya nanti InsyaAllah aku nyusul.
Ana : Kamu gak mau temenan sama kita ya?
Anang : Bukan begitu, teman-teman..
Syafa : Terserah kamu aja deh, pokoknya kalau kamu nyari kita, kita ada
di kantin ya.
(Narator) : Akhirnya mereka berlima pergi ke kantin tanpa Anang.
Bel masuk berbunyi semua anak masuk kedalam kelas. Kebetulan
siang itu saatnya mata pelajaran PAI.
Pak Guru memasuki kelas dan pembelajaran dimulai.
Guru : Selamat siang anak-anak
Semua : Selamat siang Pak..
Guru : Hari ini kita akan membahas tentang istiqomah.
(Narator) : Setelah menjelaskan apa yang dimaksut dengan istiqomah,
kemudian Pak Guru memberikan contoh kepada semua murid
tentang perilaku istiqomah
32
Guru : Anak-anak apakah kalian tau, salah satu teman kalian memiliki
kebiasaan yang menunjukkan sikap istiqomah yang sebenarnya
dapat kalian jadikan sebagai contoh teladan.
Adit : Siapa Pak? Yang saya lihat teman-teman sepertinya tidak ada.
Guru : Kalian tidak sadar ya, saat istirahat kalian asik-asik jajan di kantin
tapi tanpa kalian tau setiap jam sitirahat Anang selalu ke mushola
untuk melaksanakan shalat Dhuha.
Ana : Yang benar pak, Anang aja setiap istirahat di dalam kelas kok
Syafa : Iya benar Pak. Setiap kita ajak ke kantin dia gak pernah mau
Guru : Yaitu, kalian itu tidak menyadari kenapa setiap diajak ke kantin
Anang tidak mau, karena dia selalu ke mushola untuk shalat dhuha.
Adit : Wah ternyata kamu keren ya Nang, gak nyangkan aku
Anang : Sudah dong Pak jangan seperti itu, saya jadi malu sama teman-
teman
Guru : Kenapa musti malu? Kamu melakukan hal yang baik seharusnya
kamu bangga biar itu juga bisa menjadi contoh untuk teman-teman
kamu.
Adit : Tapi pak.. tetap saja saya malu
(Narator) : Ternyata selama ini setiap kali Anang diajak ke kantin oleh
teman-teman yang lainnya selalu beralasan karena Anang selalu
pergi ke mushola untuk shalat dhuha tanpa teman-temannya
ketahui karena Anang merasa malu akan di cap sebagai anak yang
sok alim oleh teman-temannya.
Guru : Anak-anak.. Bapak mengatakan ini bukan untuk menyombongkan
apa yang dilakukan Anang, Bapak hanya ingin memberi kalian
contoh yang baik saja.
(Narator) : Bel pulang telah berbunyi Pak Guru menutup pembelajaran dan
meninggalkan kelas
Guru : Oke, karena bel sudah berbunyi pembelajaran kita tutup sampai
bertemu minggu depan
33
(Narator) : Setelah Pak Guru keluar semua murid belum meninggalkan kelas,
mereka mengerumuni Anang karena masih penasaran dengan apa
yang dibicarakan oleh Pak Guru tadi
Ana : Emang bener Nang yang dikatakan Pak Guru tadi kalau kamu
setiap istirahat ke mushola untuk shalat dhuha?
Anang : Hehehe...
Vivi : Pantas saja kalau kamu kita ajak ke kantin gak pernah mau
Ayu : Iya nih, kenapa gak ajak-ajak kita juga buat shalat dhuha kan kita
juga mau
Syafa : Iya dong Nang, kan kita teman masak kamu gak mau ngajak
teman-teman kamu melakukan kebaikan
Anang : Hehe iya deh teman-teman. Aku mau minta maaf juga ya kalau
selama ini setiap kalian ajak ke kantin aku selalu alesan.
Adit : Santai aja bro.. tapi mulai besok ajak-ajak kita ya, kan kita juga
pengen dapet pahala ya gak?
Semua : BETUL itu..
Anang : Iya iya besok pasti aku ajak kalian
(Narator) : Setelah apa yang disampaikan oleh Pak Guru saat pembelajaran
akhirnya Vivi, Ayu, Ana, Syafa, Anang dan Adit setiap jam
istirahat pertama mereka gunakan untuk melaksanakan shalat
dhuha bersama-sama seperti apa yang telah Anang lakukan selama
ini.
Pesan yang dapat disampaikan dalam cerita tadi adalah jangan pernah
malu untuk menunjukkan kebaikan kepada siapapun dan jangan pernah berfikir
akan dipandang sok alim oleh orang lain karena mengajak orang lain melakukan
hal yang baik. Karena setiap hal baik yang kita lakukan kepada orang lain pasti
akan membawa kebaikan juga untuk kita.
34
LEMBAR PENGAMATAN GURU
SIKLUS I
No Kegiatan Skor
1 2 3
1 Persiapan guru dalam mengajar:
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan presentasi
c. Menyiapkan lembar observasi
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar
2 Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan
melakukan apresiasi:
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberikan motivasi untuk belajar
3 Ketepatan guru menggunakan strategi:
a. Guru faham mengenai metode Role Playing
b. Guru mampu menggunakan metode Role
Playing
4 Kemampuan guru dalam menguasai kelas:
a. Mampu membuat siswa aktif bertanya
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran:
a. Memberikan kesimpulan
b. Melakukan evaluasi
c. Memberikan tindak lanjut
d. Salam penutup
Keterangan:
3: Baik, 2: Cukup. 1: Kurang
35
LEMBAR PENGAMATAN SISWA
SIKLUS I
No Kegiatan Skor
1 2 3
1 Siswa datang tepat waktu
2 Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan
menjawab salam
3 Siswa berdoa sebelum pembelajaran dimulai
4 Memperhatikan penjelasan dari guru
5 Siswa memberikan umpan balik atau aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran
6 Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan perintah
7 Tertib dalam mengikuti proses pembelajaran
8 Mampu bekerja sama dengan teman sekelompok
untuk menyelesaikan tugas dari guru
9 Terampil dan kreatif dalam proses pembelajaran
10 Jujur dalam mengerjakan soal
Keterangan:
3: Baik, 2: Cukup. 1: Kurang
36
LEMBAR PENGAMATAN GURU
SIKLUS II
No Kegiatan Skor
1 2 3
1 Persiapan guru dalam mengajar:
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan presentasi
c. Menyiapkan lembar observasi
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar
2 Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan
melakukan apresiasi:
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberikan motivasi untuk belajar
3 Ketepatan guru menggunakan strategi:
a. Guru faham mengenai metode Role Playing
b. Guru mampu menggunakan metode Role
Playing
4 Kemampuan guru dalam menguasai kelas:
a. Mampu membuat siswa aktif bertanya
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran:
a. Memberikan kesimpulan
b. Melakukan evaluasi
c. Memberikan tindak lanjut
d. Salam penutup
Keterangan:
3: Baik, 2: Cukup. 1: Kurang
37
LEMBAR PENGAMATAN SISWA
SIKLUS II
No Kegiatan Skor
1 2 3
1 Siswa datang tepat waktu
2 Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran
dan menjawab salam
3 Siswa berdoa sebelum pembelajaran dimulai
4 Memperhatikan penjelasan dari guru
5 Siswa memberikan umpan balik atau aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran
6 Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan perintah
7 Tertib dalam mengikuti proses pembelajaran
8 Mampu bekerja sama dengan teman sekelompok
untuk menyelesaikan tugas dari guru
9 Terampil dan kreatif dalam proses pembelajaran
10 Jujur dalam mengerjakan soal
Keterangan:
3: Baik, 2: Cukup. 1: Kurang
38
DOKUMENTASI
SMP Negeri 4 Ambarawa
Foto Bersama Guru Mapel PAI dan Siswa Kelas VII E
39
Pelaksanaan Drama
Pelaksanaan Evaluasi
1
2
3
4
SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Fitri Aprilia Sari Progdi : PAI
NIM : 23010150028 Dosen P.A : Jaka Siswanta, M.Pd.
NO JENIS KEGIATAN TANGGAL
PELAKSANAAN SEBAGAI NILAI
1 Seminar Internasional “Petani
Untuk Negeri” 24 September 2016 Peserta 10
2
Seminar Nasional “Islamisasi
Nusantara ataukah
Menusantarakan Islam”
5-6 November 2015 Peserta 8
3
Seminar Nasional dengan tema
"Jenderal Sudirman Inspirasi
Anak Bangsa"
11 November 2015 Peserta 8
4
Seminar Nasional “Pendidikan
Agama menjadi Pelopor
Kebangkitan Nasional di Era
Modern”
2 Mei 2016 Peserta 8
5
Seminar Nasional “Penerapan
Nilai-Nilai Lingkungan Kepada
Individu”
21 September 2016 Peserta 8
6
Seminar Nasional “Rekonstruksi
Ideal Sistem Peradilan di
Indonesia”
22 September 2016 Peserta 8
7 Seminar Nasional Meretas
Bullying 17 Desember 2016 Peserta 8
8
Seminar Nasional “Perempuan
Indonesia Di Mata Hukum dan
HAM”
21 Desember 2016 Peserta 8
5
9
Seminar Nasional "Peran Media
Terhadap Perkembangan Industri
Kreatif"
23 September 2017 Peserta 8
10
Seminar Nasional "Inovasi
Pembelajaran dan Media
Pembelajaran Matematika
Berbasis IT"
11 November 2017 Peserta 8
11
Seminar Nasional Memperingati
Hari Hutan Sedunia, dengan
dema “Hutan Kritis, Krisis
Kehidupan”
30 Maret 2019 Peserta 8
12
Seminar Nasional “Arah dan
Nilai Independensi HMI dalam
Demokrasi Indonesia”
2 April 2019 Peserta 8
13
Training Makalah dan Motivasi
Lembaga Dakwah Kampus
(LDK) Fathit AR-Rasyid IAIN
Salatiga
12 September 2015 Peserta 4
14
Orientasi Pengenalan Akademik
dan Kemahasiswaan Fakultas
Tarbiyah Ilmu Keguruan
“Integrasi Pendidikan Karakter
Mahasiswa Melalui Kampus
Edukatif Humanis dan Religius”
13 Agustus 2015 Peserta 3
15
Orientasi Pengenalan Akademik
dan Kemahasiswaan (OPAK)
IAIN Salatiga
14 Agustus 2015 Peserta 3
16
LIBBRARY USER
EDUCATION (Pendidikan
Pemustaka)
21 Agustus 2015 Peserta 3
17 Talkshow Sukses Kuliah
Bersama KAMMI Salatiga 16 September 2015 Peserta 3
18 Diskusi Terbuka Indonesia
Kaya, Kok Miskin 26 September 2015 Peserta 3
6
19 UPTPB BAHASA ARAB 30 Juni 2016 Peserta 3
20 Intensive English Language
Program 30 Juni 2016 Peserta 3
21
Dialog Interaktif Senat
Mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam “Peran Politik
Dalam Perekonomian Di
Indonesia”
4 Oktober 2016 Peserta 3
22 Pelatihan Kepramukaan 19-21 Juli 2018 Peserta 3
23
Talkshow Ekonomi Kreatif
“Peluang Para Ekonomi Kreatif
pada Era Revolusi Industri 4.0”
6 November 2018 Peserta 3
Jumlah 132
7
8
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Fitri Aprilia Sari
2. Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 29 April 1997
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Alamat : Lemahsari RT04/RW07, Kel. Lemahireng,
Kec. Bawen, Kab. Semarang
7. No. HP : +628990077913
8. Latar Belakang Pendidikan
a. TK Harjosari 01 (Lulus Tahun 2003)
b. SD Negeri Harjosari 01 (Lulus Tahun 2009)
c. SMP Negeri 1 Bawen (Lulus Tahun 2012)
d. MAN Salatiga (Lulus Tahun 2015)
e. IAIN Salatiga (Lulus Tahun 2019)
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.