peningkatan hasil belajar ips materi sumber...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM
MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP
TIPE POHON JARINGAN (NETWORK TREE) PADA SISWA KELAS IV
SEMESTER I MI MA’ARIF SRATEN KECAMATAN TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
ELISA ITSNAINI
23040150177
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM
MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP
TIPE POHON JARINGAN (NETWORK TREE) PADA SISWA KELAS IV
SEMESTER I MI MA’ARIF SRATEN KECAMATAN TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
ELISA ITSNAINI
23040150177
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
iv
Dr. Winarno S.Si,.M.Pd.
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Hal : Naskah Skripsi
Lamp : 4 eksemplar
Saudara : Elisa Itsnaini
Kepada:
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamualaikum Wr. Wb
Setelah meneliti dan mengadakan perhatian seperlunya, maka bersama ini, kami
kirimkan naskah skripsi saudara/saudari:
Nama : Elisa Itsnaini
NIM : 23040150177
Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah
Judul :PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER
DAYA ALAM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN
PETA KONSEP TIPE POHON JARINGAN (NETWORK
TREE) PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 1 MI
MA’ARIF SRATEN KECAMATAN TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2019/2020
dengan ini kami mohon skripsi saudara/saudari tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian
Wassala’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 05 September 2019
Pembimbing
Dr. Winarno S.Si., M.Pd.
Nip. 1973052619990310
v
vi
vii
MOTTO
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui,
sedangkan kamu tidak mengetahui”.
(Q.S Al Baqarah : 216)
“Sesungguhnya bersama kesukaran, ada kemudahan yang besar”.
(Terjemahan Q.S. As- Syarh : 5)
viii
PERSEMBAHAN
1. Bapak Siswanto dan ibu Mutiah tersyang yang tak henti-hentinya
mendoakan dengan tulus dan ikhlas yang selalu menyertai setiap
langkahku,
2. Kakak tersayang Mas Ihsan Utomo dan Mbak Sri Asriani yang telah
memberikan dorongan dan motivasinya.
3. Adek-adekku tersayang Dony Tri Utomo dan Nico Aji Saputro yang selalu
menyemangatiku dikala lelah menghampiri.
4. Iyemkuhh Dilla Meilana yang selalu menerima keluh kesahku dan
memberiku semangat.
5. Keponakan-keponakanku tersayang yang selalu menghiburku dalam
keadaan susah.
6. Teman seperjuanganku, Tri Kustianingsih yang selalu support dalam
segala hal dan yang nemenin NgeKos dari semester 1 sampai semester 7
kurang lebih 3.5 tahun bersama , yang nemenin suka duka di perantauan
yak. Terimakasih…
7. Teman seperjuanganku dari semester 1 sampai sekarang kak Rosyipa Intan
Umami dan Mustafidatul Hikmah. Temen ngembel di perpustakaan dan di
kampus kalo nunggu bimbingan, so Terimakasih
8. Temen seperjuanganku Sraten Squad PPL di Mi Ma’arif Sraten terutama
Bu Asmaun Najah, Bu Kistiyani yang telah membantu selama penelitian.
ix
9. Temen seperjuanganku Belgedes Squad KKN di Desa Pengkol Kecamatan
Karanggede Kabupaten Boyolali.
10. Pak Bosqu yang slalu memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi
ini.
11. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas skripsi ini.
12. Teman-teman satu angkatan PGMI 2015, tetap semangat!!!
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah yang telah
melimpahkan karunia, taufik serta hidayah-Nya. Akhirnya penelitian dan
penulisan skripsi ini dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi
Sumber Daya Alam Melalui Strategi Pembelajaran Peta Konsep Tipe
Pohon Jaringan (Network Tree) pada siswa kelas IV semester I MI Ma’arif
Sraten kecamatan Tuntang, kabupaten Semarang tahun ajaran 2019/2020,
dapat terselesaikan walaupun mengalami berbagai hambatan, cobaan dan
hal-hal yang harus penulis pecahkan. Namun, berkat dorongan, bimbingan,
arahan serta bantuan berbagai pihak semua hambatan tersebut dapat
terlewatkan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat,
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof.Dr Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Dr. Peni Susapti, M,Si. selaku Ketua Jurusan PGMI.
4. Dr. Winarno, S.Si., M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi atas segala
perhatian dan bimbingan yang telah diberikan.
xi
5. Segenap dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan
ilmu dan motivasinya serta pelayanan kepada penulis.
6. Kedua orang tuaku, Siswanto dan Mutiah yang selalu mencintai,
membimbing, memotivasi dan mendo’akan demi keberhasilan penulis.
7. Segenap guru MI Ma’arif Sraten yang telah memberikan izin dan
membantu penulis melaksanakan penelitian.
8. Siswa-siswi kelas IV MI Ma’arif Sraten yang telah membantu peneliti
dalam pengumpulan data.
9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Dengan selesainya penyusunan skripsi ini penulis berharap dapat
memberikan manfaat serta berguna bagi pembaca. Penulis menyadari
bahwa penyusunan ini masih jauh dari sempurna, maka sangat besar
keinginan penulis untuk mendapatkan saran dan kritik yang kontruktif
guna memperluas wawasan penulis sebagai proses pembelajaran diri.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Salatiga, 05 September 2019
Penulis
xii
ABSTRAK
Itsnaini. Elisa.2019. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sumber Daya Alam
Melalui Strategi Pembelajaran Peta Konsep Tipe Pohon Jaringan (Network
Tree) Pada Siswa Kelas IV MI Maarif Sraten Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2019/2020. Skripsi. Salatiga: Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr.
Winarno S.Si., M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPS, Materi Sumber Daya Alam, Strategi
Pembelajaran Network Tree
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
hasil belajar siswa menggunakan strategi pembelajaran peta konsep tipe pohon
jaringan (Network Tree) pada siswa kelas IV MI Ma’arif Sraten kecamaran
Tuntang Kabupaten Semarang tahun ajaran 2019/2020.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Sumber data
dalam penellitian ini adalah sumber primer yakni hasil wawancara guru kelas
dan hasil tes formatif siswa, sumber sekunder berupa foto-foto kegiatan selama
pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengadakan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes tertulis, lembar observasi, pedoman wawancara dan
dokumentasi.
Hasil penelitian diperoleh informasi bahwa nilai KKM di sekolah tersebut
adalah 65, dan didapat ada 8 siswa yang sudah mencapai KKM dan dan 9 siswa
belum mencapai KKM. Setelah dilakukan penelitian pada siklus I nilai siswa
mengalami peningkatan yaitu ada 11 siswa atau 65% dinyatakan sudah
mencapai KKM dan 6 siswa atau 35% dinyatakan belum mencapai KKM.
Kemudian nilai siswa mengalami peningkatan pada siklus II yaitu ada 15 siswa
atau 88,2% dinyatakan sudah mencapai KKM dan 2 siswa atau 12% dinyatakan
belum mencapai KKM.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ................................................................ ii
HALAMAN JUDUL .................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................. iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN .................................. . v
DEKLARASI ..................................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ........................................................................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................... x
ABSTRAK ......................................................................................... xii
DAFTAR ISI ..................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 3
D. Kegunaan Penelitian .............................................................. 3
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................... 6
F. Definisi Operasional .............................................................. 6
G. Metode Penelitian .................................................................. 8
1. Rancangan Penelitian ..................................................... 8
2. Subjek Penelitian ............................................................ 10
3. Langkah-langkah Penelitian ........................................... 11
4. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 13
5. Instrumen Penilaian ........................................................ 14
6. Pengumpulan Data ......................................................... 14
7. Analisis Data .................................................................. 15
H. Sistematika Penelitian ........................................................... 16
xiv
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar ................................................................... 18
2. Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................. 24
3. IPS Materi Sumber Daya Alam ...................................... 30
4. Strategi Pembelajaran Peta Konsep tipe Pohon Jaringan
(Network Tree) ............................................................... 33
5. Kajian Materi Penelitian ................................................. 40
B. Kajian Pustaka ....................................................................... 46
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................. 50
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ............................................ 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ..................................................................... 61
B. Pembahasan ........................................................................... 73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 76
B. Saran ...................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
1. 4.1 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus I
2. 4.2 Hasil Tes Formatif pada Siklus I
3. 4.3 Rekapitulasi Ketuntasan siswa pada Siklus I
4. 4.4 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II
5. 4.5 Hasil Tes Formatif pada Siklus II
6. 4.6 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus II
7. 4.7 Perbandingan Hasil Belajar Siswa
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
GAMBARAN UMUM SEKOLAHAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II
HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I
HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS II
HASIL BELAJAR SISWA TUNTAS
HASIL BELAJAR SISWA BELUM TUNTAS
DOKUMENTASI
LEMBAR KONSULTASI
SATUAN KREDIT KEGIATAN
SURAT IZIN PENELITIAN
SURAT KETERANGAN SUDAH PENELITIAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan diri
sendiri. Perubahan sebagai hasil belajar dapat dilihat dalam berbagai bentuk,
seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain pada
individu yang sedang belajar (Rasimin, 2012: 49).
Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari hampir tidak pernah terlepas dari
kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di
dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami ataupun tidak dipahami, sesungguhnya
sebagian besar aktivitas didalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan
belajar (Aunurrahman, 2016: 33).
Menurut Surya (1997), belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh perilaku baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungan.
Dalam dunia pengajaran ilmu-ilmu sosial mengalami perkembangan
sehingga paham studi sosial di lingkungan Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). Pendidikan IPS merupakan padanan dari sosial studies dalam
konteks kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut pertama kali digunakan di
2
AS pada tahun 1913 mengadopsi nama lembaga Sosial Studies yang
mengembangkan kurikulum di AS.
Kurikulum pendidikan IPS tahun 1994 sebagaimana yang dikatakan oleh
Hamid Hasan (1990), merupakan fusi dari berbagai disiplin ilmu, Martoella
(1987) mengatakan bahwa pembelajaran Pendidikan IPS lebih menekankan pada
aspek “pendidikan” daripada aspek “transfer konsep”, karena dalam pendidikan
IPS diharapkan memeroleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan
mengembangkan serta meltih sikap, nilai, moral, dan ketrampilan berdasarkan
konsep yang telah dimilikinya.
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bidang kajian ilmu pengetahuan
yang dilakukan secara terpadu, dan merupakan hasil dari penyederhanaan,
adaptasi, seleksi dan modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang
diorganisasikan dari konsep-konsep dan ketrampilan-ketrampilan sejarah,
geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi, bahkan disiplin ilmu humaniora,
pendidikan dan agama (Rasimin, 2012 : 56).
Mata pelajaran IPS pada jenjang SD/MI memuat geografi, sejarah,
sosiologi, dan ekonomi. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut: Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan
kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Memiliki kemampuan dasar untuk
berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sosial. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap
nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Memiliki kemampuan berkomunikasi,
3
bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal,
nasional, dan global (Depdiknas, 2006: 583).
Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru kelas IV MI
Ma’arif Sraten yaitu Ibu Ulya Nur Nihayati, SPd.I pada hari Sabtu, 15 Juni 2019.
Dari wawancara tersebut diproleh informasi bahwa Kriteria Ketentuan Minimal
(KKM) yang telah ditentukan sekolah adalah 65. Selain itu, berdasarkan hasil
perolehan hasil belajar siswa kelas IV dalam mata pelajaran IPS pokok Bahasan
Sumber Daya Alam, dari 17 siswa sebanyak 9 siswa (52%) masih mendapat nilai
rata-rata ulangan harian di bawah KKM. Sebanyak 47% yaitu 8 siswa dari 17
siswa mendapat nilai di atas KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yakni 65.
Melihat dari hasil observasi dan wawancara, menunjukkan bahwa aktivitas serta
hasil belajar IPS pokok bahasan Sumber Daya Alam masih rendah, sehingga perlu
adanya perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas IV MI Ma’arif
Sraten.
Berdasarkan permasalahan yang muncul, peneliti menetapkan alternatif
tindakan yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
dengan menggunakan strategi peta konsep tipe pohon jaringan. Peta konsep tipe
pohon jaringan membuat informasi astrak menjadi konkret dan sangat bermanfaat
untuk meningkatkan ingatan suatu konsep pembelajaran. Peta konsep tipe pohon
jaringan juga merupakan strategi yang menyenangkan karena imajinasi dan
kreativitas seseorang tidak terbatas dalam membuat peta konsep dan seorang guru
juga dapat melakukan evaluasi terhadap penguasaan siswa atas materi-materi
pembelajaran. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, penulis tertarik
4
melakukan penelitian tindakan kelas tentang: PENINGKATAN HASIL
BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI STRATEGI
PEMBELAJARAN PETA KONSEP TIPE POHON JARINGAN (NETWORK
TREE) PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 1 MI MA’ARIF SRATEN
KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN
2019/2020.
B. Rumusan Masalah
Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran peta konsep tipe
Pohon Jaringan (Network Tree) dapat meningkatkan Hasil Belajar IPS materi
sumber daya alam pada siswa kelas IV MI Ma’arif Sraten kecamatan Tuntang
kabupaten Semarang tahun ajaran 2019/2020?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi
pembelajaran Peta Konsep tipe Pohon Jaringan (Network Tree) pada mata
pelajaran IPS materi sumber daya alam kelas IV MI Ma’arif Sraten kecamatan
Tuntang kabupaten Semarang tahun ajaran 2019/2020.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat, baik manfaat teoritis maupun
manfaat praktis.
1. Manfaat teoritis
5
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuwan di
bidang pendidikan khususnya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran peta
konsep tipe pohon jaringan (Network Tree) guna untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Peneliti
Dapat digunakan sebagai alat ukur kemampuan yang dimiliki
berdasarkan teori-teori yang selama ini dipelajari agar lebih memahami
tentang strategi pembelajaran peta konsep tipe pohon jaringan (Network
Tree) untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini juga diharapkan
mampu untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana
pendidikan.
b. Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan akan berguna bagi siswa untuk
memotivasi dirinya supaya terus meningkatkan hasil belajar dan
pengalaman atas konten materi yang mereka dapat terutama pada mata
pelajaran IPS .
c. Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai masukan
untuk menentukan pendekatan pengajaran yang lebih baik bagi peserta
didik sehingga pembelajaran akan semakin efektif.
6
d. Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu sekolah
dengan memajukan prestasi belajar dan meningkatnya hasil belajar siswa
terutama pada mata pelajaran IPS materi sumber daya alam dengan
menggunakan strategi pembelajaran peta konsep tipe pohon jaringan
(Network Tree). .
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hiipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan strategi pembelajaran peta
konsep tipe pohon jaringan (Network Tree) dapat meningkatkan hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial materi sumber daya alam pada siswa kelas IV MI
Ma’arif Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang tahun ajaran
2019/2020.
2. Indikator Keberhasilan
Penelitian yang baik harus memiliki indikator keberhasilan untuk dijadikan
alat ukur dalam menentukan keberhasilan penelitian. indikator keberhasilan
penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
pada materi Sumber Daya Alam. Indikator keberhasilan penelitian ini sebagai
berikut:
a. Secara Individual : Nilai yang diperoleh siswa melebihi KKM yang
sudah ditentukan di sekolah tersebut, yakni > 65.
b. Secara Klasikal : Apabila dalam satu kelas mencapai presentase
85% dari total siswa.
7
F. Definisi Operasional
Agar penelitian terarah dan tidak terlalu jauh menyimpang dari yang
diharapkan maka perlu adanya penjelasan defiisi operasional berikut:
1. Hasil belajar
Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa
mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar tidak hanya
penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan
kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, macam-
macam keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan. Hasil belajar juga
sebagai kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami proses
pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
analisis dan sintesis, yang diarahkan siswa dan merupakan tingkat
penguasaan setelah menerima pengalaman belajar.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang terdiri
dari himpunan pengetahuan tentang kehidupan sosial yang bersumber dari
kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat yang berhubungan langsung
dengan masalah pertumbuhan dan pengembangan masyarakat.
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai
cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,
politik, hukum dan budaya.
8
3. Strategi Pembelajaran Peta Konsep tipe Pohon Jaringan
Strategi pembelajaran peta konsep tipe pohon jaringan (Network
Tree) adalah serangkaian dan keseluruhan tindakan sebagai cara untuk
mengembangkan pengalaman belajar bermakna melalui pemetaan
konsepm yang berisi ide-ide pokok dibuat dalam persegi empat, sedangkan
beberapa kata lain dituliskan pada garis-garis penghubung. Garis-garis
pada peta konsep menunjukkan hubungan antara ide-ide itu. Kata-kata
yang ditulis pada garis memberikan hubungan antara konsep-konsep.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau dikenal dengan
PTK. Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan
terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 18).
Menurut Arikunto (Suyadi,2012:18), PTK adalah gabungan pengertian
dari kata “penelitian, tindakan dan kelas”. Penelitian adalah kegiatan
mengamati suatu objek, dengan menggunakan kaidah metodologi tertentu
untuk mendapatkan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan
mutu objek yang diamati. Selanjutnya tindakan adalah gerakan yang
dilakukan dengan sengaja dan terarah dengan tujuan tertentu yang dalam
penerapannya dirangkai menjadi beberapa periode atau siklus. Dan kelas
9
adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu
bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan Penelitian PTK adalah penelitian
yang dilakukan guna mencari pemecahan masalah dalam kelas. selain itu
PTK juga bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru, sehingga hasil belajar
peserta didik terus meningkat. PTK akan dilaksanakan dalam tiga siklus.
Masing-masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanan
Perencaan adalah sebuah proses yang dipersiapkan secara matang
sebelum melakukan penelitian yang dipersiapkan secara matang dan teliti.
Dalam perencanaan PTK, terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu identifikasi
masalah, merumuskan masalah, dan pemecahan masalah.
Secara rinci, tahapan perencanaan yang dapat dilakukan sabagai
berikut:
1) Mengadakan pertemuan dengan guru dan melakukan pengamatan
sebelum penelitian.
2) Menyiapkan materi
3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
4) Membuat lembar soal untuk mengetahui hasil belajar siswa
5) Memberi instrument penelitian berupa lembar observasi kegiatan guru
b. Pelaksanaan
10
Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada
tahap satu, yaitu bertindak di kelas.
c. Pengamatan
Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas merupakan pengumpulan
data yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi selama proses
pembelajaran. Pengumpulan data ini dilakukan menggunakan format
observasi/penilaian yang telah disusun. Data yang dikumpulkan dapat
berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis, presensi, nilai tugas). Tetapi
juga data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa
dan mutu diskusi yang dilakukan siswa.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
telah dilakukan. Dalam tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara
menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah
terkumpul, kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan
tindakana selanjutnya.
Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian
terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang sudah dilakukan.
2. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Ma’arif Sraten
Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Siswa kelas IV yang berjumlah
17 yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan. Penelitian ini
11
dikhususkan pada mata pelajaran IPS materi Sumber Daya Alam
menggunakan Strategi Peta Konsep tipe Pohon Jaringan (Network Tree).
3. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah Penelitian adalah tahapan-tahapan yang dilakukan
dalam penelitian yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan
refleksi. berikut adalah gambaran keempat langkah dalam PTK yang
dikemukakan oleh Arikunto dalam Suyadi (2010, hal 50-64).
a. Perencanaan (Planning)
Tahap pertama dalam PTK adalah tahap perencanaan peneliti
menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus
untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk
merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Secara rinci,
pada tahapan perncanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut:
1) Mengindentasi masalah dan menganalisis masalah.
2) Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya maupun
kalimat pertanyaan.
3) menentukan cara untuk memecahkan masalah.
b. Tindakan (Acting)
Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah
menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak
dikelas. pelaksanaan PTK merupakan suatu rangkaian siklus yang
berkelanjutan. diantara siklus-siklus tersebut terdapat informasi sebagai
umpan balik terhadap apa yang telah dilakukan oleh penellliti.
12
c. Pengamatan (Observing)
Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan (Observing).
observasi adalah alat untuk memotret seberap jauh efek tindakan telah
mencapai sasaran. pada tahap ini, peneliti harus menguraikan jenis data
yang dikumpulkan, cara mengumpulkan, dan alat atu instrumen
pengumpulan data (angket/wawancara/observasi, dan lain-lain).
d. Refleksi (Reflecting)
Tahap keempat dalam PTK adalah refleksi (Reflecting). refleksi
adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan.
dalam tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang terkumpul,
kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan
selanjutnya.
Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian
terhadap hasil pengamatan tindakan yang sudah dilakukan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti dalam
merekam data (informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2011: 84).
Adapun teknik pengumpulan data yang diperlukan pada penelitian
tindakan kelas ini yaitu:
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek dari
sistematika fenomena yang diselidiki. Kegiatan observasi tentu memiliki
13
tujuan tertentu yang ingin dicapai. Adapun tujuan observasi adalah sebagai
berikut:
1). Untuk menggambarkan suatu objek dan segala yang berhubungan
dengan objek penelitian melalui pengamatan dengan menggunakan
panca indera.
2). Untuk mendapatkan suatu kesimpulan mengenai objek yang diamati,
dimana kesimpulan tersebut disusun dalam sebuah laporan yang
relevan dan bermanfaat bagi bahan pembelajaran.
3). Untuk mendapatkan suatu data atau informasi yang dapat dibagikan
kepada pihak lain dalam bentuk kerya ilmiah atau non-ilmiah.
b. Tes/Evaluasi
Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan seseorang
dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan
penetapan skor angka. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes
tertulis.
c. Wawancara
Wawancara merupakan cara pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan lisan dengan narasumber. Penulis melakukan
wawancara terhadap guru kelas IV MI Ma’arif Sraten yakni sekaligus guru
mata pelajaran IPS utuk mengetahui permasalahan yang ada pada proses
pembelajaran IPS.
14
d. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang peneliti
gunakan untuk mengumpulkan foto kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan strategi peta konsep tipe pohon jaringan (Network Tree).
5. Instrumen Penelitian
a. Tes tertulis/soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang terkait dengan materi Sumber Daya
Alam.
b. Lembar Observasi
Lembar Observasi pada lembar observasi ini yang diamati kinerja guru
pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan strategi peta konseptipe
pohon jaringan (Network Tree) pada materi sumber daya alam dan observasi
terhadap siswa dalam mengikuti pelajaran.
c. Pedoman Wawancara, pedoman wawancara ini akan memudahkan anda
ketika wawancara berlangsung.
d. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dapat membantu
peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang berupa foto kegiatan
proses pembelajaran.
6. Pengumpulan Data
a. Rekaman hasil wawancara
Rekaman hasil wawancara digunakan oleh peneliti ketika mereka
melakukan wawancara. biasanya peneliti hanya mencatat poin-poin
15
pentingnya saja, secara keseluruhan informasi wawancara disimpan dalam
rekaman.
b. Hasil catatan lapangan
Selama proses penelitian biasanya seorang peneliti akan memiliki catatan
tersendiri. Catatan ini berisi informasi apa yang ia dapatkan selama proses
observasi, wawancara. Melakukan pencatatan selama kegiatan penelitian
bertujuan agar informasi penting yang didapatkan selama penelitian tidak ada
yang terlupakan.
7. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan
informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data. Dalam penelitian
ini analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus
dengan KKM yang telah ditentukan oleh pihak sekolah yakni 65. Untuk
menentukan kesimpulan akhir dari analisis data, maka dapat menggunakan
perhitungan sebagai berikut:
%100XN
FP
Keterangan :
P : Presentase
F : Jumlah siswa yang belajar tuntas
N : Jumlah semua siswa
16
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi hasil tindakan kelas ini dimulai dengan
halaman sampul, halaman judul, lembar logo IAIN, persetujuan pembimbing,
pernyataan keaslian tulisan, pengesahan kelulusan, moto dan persembahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran dilanjut
dengan bab-bab.
Bab I berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penlitian, hipotesis tindakan dan
indikator keberhasilan, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab II berisi kajian teori dan kajian pustaka, kajian teori yang menjelaskan
tentang belajar dan hasil belajar, ilmu pengetahuan sosial dan materi IPS sumber
daya alam, strategi pembelajaran peta konsep tipe pohon jaringan (Network Tree)
sedangkan kajian pustaka menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang sudah
terlaksana.
Bab III menjelaskan tentang pelaksanaan penelitian, deskripsi pelaksanaan
siklus I (perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi) dan deskripsi
pelaksanaan siklus II.
Bab IV menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan yang berisi tentang
deskripsi per siklus (data hasil penelitian, refleksi) dan pembahasan.
17
Bab V berisi penutup yang menjelaskan kesimpulan dan saran. Dilanjutkan
dengan bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan riwayat
hidup penulis.
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital
dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar
sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Belajar adalah kegiatan
yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan
(Fathurrohman, 2012: 19).
Surya (1997), berpendapat belajar dapat diartikan sebagai
suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya (Rusman, 2006: 13). Sedangkan Aunurrahman
(2016: 36) berpendapat belajar adalah suatu proses yang dilakukan
individu untuk memeroleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
di dalam interaksi dengan lingkungannya.
19
Dari definisi diatas, penulis mengemukakan bahwa belajar
adalah perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang
karena memperoleh pengetahuan dari hasil pengalaman dalam
berinteraksi deng lingkungan sekitarnya.
Hasil belajar menurut Sam’s (2010: 37) adalah kemampuan
yang dimiliki siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan
dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis
dan sistesis, yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan
setelah menerima pengalaman belajar.
Menurut Oemar Hamalik dalam (Rusman, 2015:67)
menyatakan bahwa “hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya
perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan
perilaku”. Misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi
secara utuh.
Jadi, kesimpulan dari pengertian hasil belajar yaitu
menyangkut 3 aspek yang sangat penting di dalam proses belajar
mengajar antara lain aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dapat mengubah perilaku seseorang dalam segi pemikiran dan
tingkah laku dalam interaksi dilingkungan maupun individunya
sendiri.
20
Dalam kaitanya dengan hasil belajar, Bloom membagi
kedalam tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor
(Aunurrahman, 2016: 49) :
1) Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan dan
kecakapan-kecakapan intelektual berpikir, mengetahui dan
memecahkan masalah berdasarkan apa yang telah dipelajari
peserta didik.
Ranah Kognitif (Bloom, dkk), terdiri dari enam jenis
perilaku:
a) Pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan tentang hal-hal
yang telah dipelajari dan tersimpan didalam ingatan.
b) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap sari dan
makna hal-hal yang dipelajari.
c) Penerapan, mencakup kemampuan menerangkan metode,
kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.
d) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan
kedalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat
dipahami dengan baik.
21
e) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru,
misalnya tampak dalam kemampuan menyusun suatu
program kerja.
f) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat
tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.
2) Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap, kemampuan dan
penguasaan segi-segi emosional, yaitu perasaan, sikap dan
nilai. Hal ini dapat ditandai dengan adanya penerimaan,
pemberian respon, penilaian, mengkonseptualisasikan sesuatu
dan mengkonversi nilai-nilai.
Ranah afektif (Krathwohl. Bloom, dkk), mencakup lima
jenis perilaku:
a) Receiving/attending, yakni semacam kepekaan dalam
menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang
kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala.
b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh
seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini
mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam
menjawab stimulasi dari luar yang datang kepada dirinya.
22
c) Valunting (penilaian) berkenaan dengan nilai dan
kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Evaluasi ini
termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar
belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan
kesepakatan terhadap nilai tersebut.
d) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam suatu
system organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai
lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.
e) Karaktristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan
semua system nilai yang telah dimiliki seseorang, yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
3) Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor berkenaan dengan suatu ketrampilan-
ketrampilan atau gerakan-gerakan fisik dan kemampuan
bertindak individu.
Ranah psikomotor mencakup enam perilaku atau kemampuan
psikomotor sebagai berikut:
a) Gerakan reflex (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar)
b) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar
c) Kemampuan perseptual, termasuk didalamnya membedakan
visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain
23
d) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan,
keharmonisan, dan ketepatan
e) Gerakan-gerakan skill, mulai dari ketrampilan sederhana
sampai pada ketrampilan yang paling kompleks
f) Kemanmpuan yang berkenaan dengan komunikasi non-
decursive seperti gerakam ekspresif dan interpretatif
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam proses pembelajaran
terdapat berbagai faktor yang sangat kompeks.
Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Masing-masing faktor dapat diuraikan sebagai berikut
(Rusman, 2015: 67-68):
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor
fisiologis dan faktor psikologis.
a) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi yang terdapat dalam
diri individu, seperti kondisi kesehatan yang prima, tidak
24
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang adadalam
diri individu, berupa tingkat kecerdasan, perhatian, minat,
bakat, motif, motivasi, kognitif dan sebagainya.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di
luar diri individu. Faktor eksternal terdiri dari faktor
lingkungan dan faktor instrumental.
a) Faktor lingkungan
Faktor lingkungan meliputi lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu,
kelembaban dan lain-lain.
b) Faktor Instrumental
Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan
penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor instrumental ini berupa
kurikulum, sarana dan guru.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang
mempelajari kehidupan sosial, dimana kajiannya mengintegrasikan
bidang-bidang ilmu sosial dan humaniora (Rasimin, 2012: 42).
25
Ilmu pengetahuan sosial terdiri dari himpunan pengetahuan tentang
kehidupan sosial yang bersumber dari kehidupan sehari-hari di
dalam masyarakat yang berhubungan langsung dengan masalah
pertumbuhan dan pengembangan masyarakat.
b. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan sosial sebagai program pendidikan tidak
hanya menyajikan pengetahuan semata, melainkan juga harus
diarahkan membina siswa menjadi warga masyarakat dan warga
negara yang memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan bersama.
Oleh sebab itu, siswa yang dibina tidak hanya cukup
berpengetahuan dan berkemampuan berpikir tinggi semata,
melainkan harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab tinggi
terhadap kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara (Arif, 2009:
45). Berkaitan dengan pernyataan tersebut hendaknya pokok
bahasan ilmu pengetahuan sosial yang disajikan tidak hanya
sekedar pada materi yang bersifat pengetahuan belaka, melainkan
juga meliputi nilai-nilai yang wajib melekat pada diri siswa sebagai
warga masyarakat dan warga negara. Sebagaimana yang dikatakan
Soemantri (2001: 79) bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan
program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari disiplin
ilmu-ilmu sosial dan humanities yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
26
Sebagai bidang pengetahuan, ruang lingkup ilmu pengetahuan
sosial adalah berupa kehidupan manusia dalam masyarakat atau
manusia sebagai anggota masyarakat (Sardiyo, 2008:15). Secara
sederhana dapat dapat dikatakan bahwa ruang lingkup ilmu
pengetahuan sosial adalah manusia dalam konteks sosial. Batasan
ilmu pengetahuan sosial tersebut, diadaptasi kedalam organisasi
profesional yang secara khusus membina dan mengembangkan
semacam ilmu pengetahuan sosial pada tingkat pendidikan dasar
dan pendidikan menengah, serta keterkaitannya dengan disiplin
ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu pendidikan. Secara jelas dikatan
Soemantri (2001) bahwa landasan ilmu pengetahuan sosial bagi
bangsa Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945 serta
kebudayaan bangsa Indonesia itu sendiri.
Untuk menetapkan ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial,
perlu diketahui ciri-cirinya. Salah satu ciri utama adalah
bekerjasamanya antara disiplin ilmu pendidikan dengan disiplin
ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan. Kerjasama
disiplin ilmu pendidikan yang dimaksud adalah adanya
seperangkat kemampuan yang berguna sebagai berikut: (1)
memilih (menyederhanakan) bahan pendidikan dari disiplin ilmu-
ilmu sosial dan humanities untuk tujuan pendidikn; (2)
mengorganisasikan bahan pendidikan secara ilmiah dan psikologis
untuk tujuan pendidikan; (3) menyajikan (metode) pendidikan
27
secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan; dan (4)
menilai hasil belajar ilmu pengetahuan sosial.
Karena ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial berkaitan
dengan masalah-masalah nyata dalam kehidupan bermasyarakat,
maka pemantapan ilmu pengetahuan sosial dalam pendidikan
secara langsung dapat dikembangkan dalam beberapa mata
pelajaran atau mata kuliah yang secara langsung telah
menggunakan istilah ilmu pengetahuan sosial maupun pendidikan
kewarganegaraan. Untuk memantapkan ilmu pengetahuan sosial
tersebut, tepat kiranya bila staf pengajar (guru) memahami secara
bulat struktut disiplin ilmu serta mengikuti perkembangan
dinamika ilmu-ilmu sosial yang begitu cepat. Hal tersebut
dikarenakan ilmu pengetahuan sosial memiliki harapan untuk
terciptanya sumber daya manusia (SDM). Indonesian yang
memiliki pengetahuan, ketrampilan, kepedulian, kesadaran dan
tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap masyarakat, bangsa
dan negara. Ilmu pengetahuan sosial (IPS) sebagai program
pendidikan memiliki nilai-nilai yang harus dikembangkan agar
harapan tersebut dapat tercapai. Nilai-nilai yang dimaksud adalah:
(1) Nilai Edukatif, (2) Nilai Praktis, (3) Nilai Teoritis. (4) Nilai
Filsafat, dan (5) Nilai Ketuhanan (Rasimin, 2012: 38-39).
c. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial
28
Ilmu pengetahan sosial selain mempunyai tujuan membentuk
warga negara yang baik, dengan memiki kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan di masyarakat,
juga memiliki fungsi aplikatif. Fungsi yang dimaksud adalah ilmu
pengetahuan sosial sebagai Pendidikan. Fungsi ilmu pengetahuan
sosial sebagai pendidikan, selain memberikan bekal pengetahuan
dan ketrampilan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Yang
dimaksud ketrampilan sosial, yaitu ketrampilan melakukan sesuatu
yang berhubungan dengan kepentingan hidup bermasyarakat,
seperti bekerja sama, gotong royong, tolong-menolong sesama
umat manusia, dan melakukan tindakan dalam memecahkan
mpersoalan sosial dimasyarakat.
Sedangkan ketrampilan intelektual dalam ilmu pengetahuan
sosial adalah berpikir, kecepatan dalam memanfaatkan pikiran,
cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan sosial
dimasyarakat. Fungsi ilmu pegetahuan sosial sebagai program
pendidikan menurut Sumaatmadja (2007) adalah mengembangkan
perhatian dan kepedulian sosial siswa terhadap kehidupan di
masyarakat dan bermasyarakat. Lebih lanjut dikatakan bahwa
dengan ketrampilan tersebut diharapkan dapat terbinanya sumer
daya maunusia Indonesia yang berpengetahuan, terampil, cedikia
dan mempuyai tanggungjawab sosial, yang memiliki kemampuan
merealisasikan tujuan sosial, yakni menciptakan masyarakat adil
29
dan makmur yang adil dan makmur yang berdasarkan pancasila
dan undang-undang Dasar 1945.
Secara sederhana dapat dikatan bahwa fungsi ilmu
pengetahuan sosial sebagai pendidikan adalah membina siswa
menjadi warga negara yang baik yang memiliki pengetahuan
ketrampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sediri
serta bagi masyarakat dan Negara. Mengingat bahwa kehidupan di
masyarakat dan bermasyarakat berkembang secara terus meneurs,
maka ladasan pengembangan ilmu pengetahuan sosial sebagai
program pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan dan
perubahan sekaligus kemajuan masyarakat.
Ilmu pengetahuan sosial yang memiliki fungsi membina siswa
menjadi warga negara yang baik dan memiliki pengetahuan,
ketrampilan dan kepedulian sosial, hendakya harus disesuaikan
dengan tata nilai – moral yang berlaku di masyarakat. Islam
meghendaki tata nilai – moral masyarakat lebih teratur dan
harmonis dengan menghargai keadilan.
Pembelajaran ilmu pengetahuan sosial berfungsi untuk
mewariskan nilai – moral dalam masyarakat agar dapat
menjunjung tinggi kemuliaan harkat dan derajat manusia. Suatu
masyarakat yang melanggar aturan agama dan hak-hak asasi
manusia akan menanggung akibat yang telah diperbuatya. Inilah
yang menjadi tugas utama guru ilmu pengetahuan sosial di tengah
30
masyarakat. Oleh sebab itu, mengajar ilmu pengetahuan sosial
dengan ikhlas juga dapat dikatakan sebagai dakwah islamiyah,
karena didalamya terkandung cara-cara menyampaika nilai - moral
agama islam.
Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial, nilai-moral
siswa sebagai peserta didik dapat di lihat dalam perilaku
kesehariana. Siswa berbuat jujur dan menghargai sesama
temannya, yang dibaregi dengan pemahaman,. Kesadaran terhadap
hal itu dapat menanamkan nilai-nilai moral dalam dirinya
(Rasimin, 2012: 40-41).
3. IPS Materi Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam (kekayaan
alam) yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala
kebutuhan hidupnya.Sumber daya alam merupakan istilah yang
berhubungan dengan materi-materi dan penting yang terdapat di planet
bumi yang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.Materi alam
tersebut dapat berupa benda hidup (unsur-unsur hayati), yaitu hewan
dan tumbuhan.Terdapat pula benda mati (non hayati), seperti tanah,
udara, air, bahan galian atau barang tambang.Selain itu terdapat pula
kekuatan-kekuatan alam menghasilkan tenaga atau energi. Misalnya,
panas bumi, energi matahari, kekuatan air, dan tenaga angin
31
udara, air, bahan galian atau barang tambang (Wahyono, 2008:
134-136).
Adapun sumber daya alam (SDA) dibagi kedalam tiga jenis,
berikut jenis-jenis sumber daya alam:
1. Sumber daya alam berdasarkan sifatnya
a. SDA yang dapat diperbarui
SDA yang dapat diperbarui merupakan sumber daya alam yang
apabila dimanfaatkan dan habis maka dapat dilestarikan
kembali. Contohnya air, tanah, tumbuhan dan hewan.
b. SDA yang tidak dapat diperbarui
SDA yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam
yang apabila dimanfaatkan atau digunakan sampai habis maka
sumber daya alam itu tidak dapat dilestarikan kembali.
Contohnya emas, batu bara, minyak bumi.
2. Sumber daya alam berdasarkan potensinya
a. Sumber daya alam materi
Sumber daya alam materi merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan oleh manusia dalam bentuk fisiknya, seperti batu,
besi, kayu.
b. Sumber daya alam energi
Sumber daya alam energi merupakan segala sesuatu yang
berasal dari alam yang dimanfaatkan dari segi energi yang
32
dihasilkan, seperti sinar matahari, barang tambang, kincir
angin.
c. Sumber daya alam ruang
Sumber daya alam ruang merupakan sumber daya alam yang
berupa ruang atau tempat hidup, contoh adalah hamparan tanah
atau daratan dan ruang angkasa.
3. Sumber daya alam berdasarkan jenisnya
a. Sumber daya alam hayati (Biotik)
Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang
dihasilkan dari makhluk hidup (hewan atau tumbuhan).
Contohnya adalah pertanian, perkebunan, peternakan,
pertambangan dan perikanan.
b. Sumber daya alam non hayati (Abiotik)
Sumber daya alam non hayati merupakan sumber daya alam
yang tidak berasal dari makhluk hidup. Contohnya air, tanah
dan barang tambang.
Pemanfaatan Sumber Daya alam, semua kekayaan bumi baik biotik
maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan
manusia merupakan sumber daya alam. Berikut adalah hal-hal yang
perlu dilaksanakan agar pemanfaatan sumber daya alam dapat
bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang:
33
a. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang
maksimal, tetapi sumber daya alam harus diusahakan agar
produktifitas nya tetap berkelanjutan.
b. Eksploitasinya harus dibawa batas daya regenerasi atau asimilasi
sumber daya alam.
c. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam
yang ada dapat di lestarikan dan berkelanjutan dengan
menanamkan pengertian sikap serasi dengan lingkungannya.
4. Strategi Pembelajaran Peta Konsep tipe Pohon Jaringan (Network
Tree)
a. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah serangkaian dan keseluruhan
tindakan strategis guru dalam merealisasikan perwujudan kegiatan
pembelajaran aktual yang efektif dan efisien untuk pencapaian
tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan bagian dari
keseluruhan komponen pembelajaran. Strategi pembelajaran
berhubungan dengan cara-cara yang dipilih guru untuk
menyampaikan materi pembelajaran. Cara-cara tersebut
menyangkut sifat-sifat ruang lingkup dn urutan kegiatan yang
dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa (Asmani, 2011:
27).
34
Secara umum strategi dapat didefinisikan sebagai garis
besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Strategi pembelajaran merupakan cara belajar yang
memudahkan guru dan suswa mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan adanya strategi pembelajaran akan memudahkan siswa
memahami informasi secara maksimal karena kegiatan belajar
lebih menyenangkan, menarik perhatian dan siswa menjadi lebih
aktif.
Terdapat empat strategi dasar dalam proses belajar
mengajar (Djamarah, 2010: 5-6) yaitu:
1) Menetapkan spesifik dan kualifikasi perubahan perilaku dan
pribadi peserta didik harus dicapai sesuai yang diharapkan.
2) Memilih sistim pendekatan belajar mengajar yang efektif
untuk mencapai sasaran.
3) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar
mengajar yang paling efektif dan efisien.
4) Menetapkan norma-norma dan kriteria keberhasilan dalam
melakukan pengukuran dan evaluasi hasil belajar mengajar.
b. Bentuk Strategi Pembelajaran
35
Berdasarkan para pakar teori-teori belajar mengungkapkan
paling tidak ada empat bentuk strategi pembelajaran (Hamalik,
2011: 131-134), yakni:
1) Belajar menerima atau proses informasi dengan strategi
eksposif.
2) Belajar penemuan atau proses pengalaman strategi inquiry-
discovery.
3) Belajar penguasaan berdasarkan pendekatan kelompok dengan
strategi belajar tuntas.
4) Pembelajaran terpadu berdasarkan integrasi dengan strategi
pembelajaran unit.
c. Pengertian Peta Konsep
Peta konsep merupakan salah satu perangkat
pengorganisasian bahan ajar, strategi pembelajaran peta konsep
sering disebut dengan concept map. Peta konsep ini menampilkan
satu gambar tentang konsep-konsep materi tersusun sesuai dengan
tabiat ilmu pengetahuan itu sendiri tanpa menidahkan urutan atau
sequence topik bahasan yang diinginkan (Munthe, 2009: 11).
Peta konsep digunakan sebagai cara untuk membangun
struktur pengetahuan guru dalam merencanakan bahan ajar. Selain
itu, juga sebagai cara untuk menguatkan pengetahuan dan
36
pemahaman peserta didik terhadap bahan-bahan yang telah
dibacanya.
d. Ciri-ciri Peta Konsep
Ciri-ciri peta konsep menurut Dahar (1989) yang dikutip
oleh Erman (2003) dalam Trianto (2009) yaitu:
1) Peta konsep atau pemetaan konsep adalah suatu cara untuk
memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu
bidang studi. Dengan menggunakan peta konsep, siswa dapat
melihat bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari bidang
studi itu lebih bermakna.
2) Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari suatu
bidang studi, atau suatu bagian dari bidang studi.
3) Tidak semua konsep mempunyai bobot yang sama. Ini berarti
ada konsep yang lebih inklusif daripada konsep-konsep yang
lain.
4) Bila dua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu
konsep yang lebih inklusif, terbentuklah suatu hierarki pada
peta konsep tersebut.
e. Langkah-langkah membuat Peta Konsep
37
Langkah-langkah membuat peta konsep menurut Arends
dalam Trianto, (2011 hal.160) sebagai berikut:
Tabel 2.1
Langkah-langkah dalam membuat Peta Konsep
Langkah 1 Menidentifikasi ide pokok atau prinsip yang
melingkupi sejumlah konsep. Contoh, Ekosistem
Langkah 2 Mengindetifikasi ide-ide atau konsep-konsep
sekunder yang menunjang ide utama. Contoh,
individu, populasi dan komunitas.
Langkah 3 Tempatkan ide-ide utama ditengah atau dipucuk
peta tersebut.
Langkah 4 Kelompokkan ide-ide sekunder disekeliling ide
utama yang secara visual menunjukkan
hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama.
f. Tujuan Pembelajaran Peta Konsep
Menurut zaini dkk (2002: 171-172) menyatakan tujuan
pembelajaran peta konsep sebagai berikut:
38
1) Mengembangkan kemampuan menggambarkan kesimpulan-
kesimpulan yang masuk akal
2) Mengembangkan kemampuan mensintesis dan
mengintegrasikan informasi atau ide menjadi satu
3) Mengembangkan kemampuan berpikir secara holistic untuk
melihat keseluruhan dan bagian-bagian
4) Mengembangkan kecakapan, strategi dan kebiasaan belajar
5) Belajar konsep-konsep dan teori-teori matakuliah
6) Belajar memahami perspektif dan nilai tentang matakuliah
7) Mengembangkan satu keterbukaan terhadap ide baru
8) Mengembangkan kapasitas untuk memikirkan kemandirian
g. Pengertian Peta Konsep Pohon Jaringan (Network Tree)
Peta konsep pohon jaringan (Network Tree) adalah ide-ide
pokok yang dibuat dalam persegi empat, sedangkan beberapa kata
yang lain dituliskan pada garis-garis penghubung. Garis-garis pada
peta konsep menunjukkan hubungan antara ide-ide itu. Kata-kata
yang ditulis pada garis memberikan hubungan antara konsep-
konsep. Pada saat mengkonstruksi suatu pohon jaringan, tulislah
topik itu dan daftarlah konsep-jonsep utama yang berkaitan dengan
konsep tersebut. Periksalah daftar dan mulai menempatkan ide-ide.
39
h. Langkah-langkah Pembelajaran Peta Konsep Pohon Jaringan
(Network Tree)
Langkah-langkah pembelajaran peta konsep tipe pohon
jaringan yang dilakukan guru sebagai berikut:
1) Guru merminta peserta didik untuk membaca materi yang akan
dipelajari.
2) Peserta didik diminta untuk mencari dan menuliskan konsep-
konsep utama berdasarkan bacaan tersebut.
3) Mintalah peserta didik untuk mencoba beberapa kali membuat
garis penghubung antar konsep-konsep tersebut.
4) Di setiap garis penghubung diharapkan peserta didik
menuliskan kata-kata atau kalimat yang menjelaskan hubungan
antar konsep.
5) Kemudian ajaklah semua siswa melakukan evaluasi terhadap
peta konsep tipe pohon jaringan yang telah dibuatnya.
6) Diakhir pembelajaran ajaklah seluruh siswa merumuskan
beberapa kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari
dengan menngunakan peta konsep tipe pohon jaringan.
5. Kajian Materi Penelitian
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berada di alam baik
berupa benda mati maupun makhluk hidup yang ada di bumi. Sumber
40
daya alam digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup
dan kesejahteraanya.
Berdasarkan sifatnya, sumber daya alam terdiri atas sumber daya
alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui. Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber
daya alam yang memiliki sifat dapat pulih kembali. Contonya adalah
air, hewan dan tumbuhan.
Sedangkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah
sumber daya alam yang akan habis apabila digunakan secara terus
menerus. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dibedakan
menjadi tiga, yaitu sumber daya alam mineral logam, sumber daya
alam mineral bukan logam(batu-batuan), dan sumber daya energy.
Contohnya adalah minyak bumi, batu bara, gas alam (Buku siswa
Tema 2 kelas 4, 2013: 8-9).
Di Indonesia merupakan Negara kaya akan sumber daya alam.
Kenampakan alam Indonesia dapat mempengaruhi hasil sumber daya
alam yang beraneka ragam. Bentuk alam beserta sumber daya alam
yang terdapat di Indonesia berpengaruh pada mata pencaharian
masyarakat. Hasil sumber daya alam dimanfaatkan dalam kegiatan
41
alam yang beraneka ragam. Bentuk alam beserta sumber daya alam
yang terdapat di Indonesia berpengaruh pada mata pencaharian
masyarakat. Hasil sumber daya alam dimanfaatkan dalam kegiatan
ekonomi seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, jasa,
pertambangan, perindustrian dan perdagangan. Berikut ini kita akan
mempelajari sumber daya alam yang ada di Indonesia satu per satu
(Hadiah, 2007: 32-37).
a. Pertanian
Tanah merupakan sumber daya alam yang dipergunakan
untuk pertanian. Pertanian menghasilkan tanaman bahan
makanan pokok, palawija, dan hortikultur. Tanaman bahan
makanan pokok seperti padi dan sagu. Tanaman palawija seperti
jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, dan kacang
hijau. Tanaman hortikultur meliputi sayuran dan buah-buahan.
b. Perkebunan
Tanaman perkebunan antara lain karet, kalapa sawit, kopra,
tebu, teh, kopi, kakao, cengkih, dan lain-lain. Perkebunan terbagi
atas dua jenis, yaitu perkebunan besar dan perkebunan kecil.
Perkebunan besar memiliki luas lahan besar dan modal yang besar
pula. Sementara itu, perkebunan kecil sering disebut perkebunan
rakyat yang dikelola secara sederhana dan tidak begitu besar luas
lahannya.
42
c. Peternakan
Di Indonesia terdapat berbagai macam hewan ternak.
Hewan ternak unggas biyasanya berupa ayam, itik, kalkun dan
lain-lain. Hewan ternak besar biyasanya berupa sapi, kerbau, kuda
dan kambing.
Hewan ternk ini termasuk sumber daya alam karena dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya
untuk kebutuhan daging, susu, sarana angkutan, manarik gerobak
atau membajak sawah.
d. Perikanan
Wilayah Indonesia dikelilingi oleh lautan. Oleh karena itu,
sumber daya perikananya pun sangat baik. Perikanan di Indonesia,
selain diusahakan dari wilayah laut juga dari wilayah darat.
Misalnya, tambak ikan di danau, sungai, waduk atau kolam-kolam
buatan. Perikanan ini disebut ikan air tawar. Sementara itu,
perikanan dari laut disebut ikan laut.
e. Kehutanan
Hutan adalah tempat hidup binatang dan tumbuhan. Selain
itu, hutan juga berfungsi sebagai penghasil oksigen dan dapat
mencegah terjadinya erosi, banjir, dan tanah longsor.
43
Hasil utama hutan berupa berbagai kayu dan rotan. Selain
itu, hutan menghasilkan buah, daun, dan getah karet. Kayu hasil
hutan dipakai untuk bahan baku industri dan bangunan.
f. Bahan tambang
Indonesia kaya akan bahan tambang. Selain dimanfaatkan
untuk kebutuhan dalam negeri, hasil tambang juga diekspor. Hasil
tambang yang dikelola oleh pemerintah bertujuan untuk
memakmurkan seluruh rakya Indonesia.
Hasil tambang yang ada di Indonesia antaranya:
1) Minyak bumi
2) Gas bumi
3) Timah
4) Tembaga
5) Emas
6) Perak, dan
7) Batu bara
Bahan tambang ini harus dimanfaatkan secara bertanggung
jawab. Artinya, tidak boleh boros dan berlebihan. Kamu tentu
masih ingat bahwa bahan tambang merupakan sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui.
44
g. Air
Semua bentuk kehidupan, baik manusia, hewan, maupun
tumbuhan membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Air
juga digunakan untuk minum, mandi, memasak, dan menyiram
tumbuhan. Selain itu, air juga digunakan untuk budi daya
perikanan darat dan laut, pembangkit listrik, dan irigasi serta untuk
pelayaran di sungai maupun di laut.
h. Udara dan Sinar Matahari
Udara dan sinar matahari sangat penting untuk semua
makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa udara, makhluk hidup
tidak dapat bernapas. Udara harus dijaga dari pencemaran sebab
udara yang tercemar memyebabkan sakit pernapasan.
Sinar matahari memberikan kehidupan kepada manusia,
hewan, dan tumbuhan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek), sumber daya sinar matahari dipakai sebagai
pembangkit tenaga listrik. Dalam kehidupan sehari-hari, sinar
matahari berguna untuk mengeringkan pakaian, mengeringkan
padi, kopi, krupuk dan lain-lain.
Selain itu pemanfaatn sumber daya alam dapat dilakukan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Pemanfaatan sumber daya
alam secara langsung, dilakukan tanpa pengolahan terlebih dahulu.
45
Sementara itu, pemanfaatan sumber daya alam tidak langsung ,
dilakukan dengan pengolahan terlebih dahulu.
Keberadaan sumber daya alam sangat penting dan perlu
dilestarikan, agar dapat dimanfaatkan dimasa sekarang dan yang akan
datang. Untuk menjaga kelestarian sumber daya alam harus ditangani
secara bersama-sama. Seperti upaya untuk menjaga kelestarian tanah
dengan cara menjaga kesuburan tanah dengan pemupukan, menanam
pohon ditanah yang kosong dan mencegah terjadinya polusi tanah.
selain itu, cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan sunber daya
alam sebagai berikut:
a. Mengambil Seperlunya
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, kita harus
mengambilnya sesuai dengan keperluan kita. Misalnya, negara
kita kaya akan batu bara. Kita tidak perlu menggali batu bara
sebanyak-banyaknya. selain karena persediaan batu bara akan
cepat habis, generasi selanjutnya juga tidak akan dapat
merasakannya.
b. Menjaga Keseimbangan Lingkungan
Sumber daya alam yang terdapat di bumi memiliki
hubungan dan ketergantungan antara satu dengan lainnya.
Apabila salah satu diambil maka akan mempengaruhi yang
lainnya. Misalnya sumber daya hutan. Walaupun kita
46
memerlukan kayu untuk bahan industri tetapi kita tidak boleh
menebang dengan semaunya.
c. Mencari Bahan Pengganti lain
Sumber daya alam suatu saat akan habis. Oleh karena itu,
kita harus mencari bahan pengganti yang lain. Bahan pengganti
itu dapat diciptakan oleh manusia atau secara alami.
B. Kajian Pustaka
1. Faiqul Azmi. 2011. Skripsi. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS
Menggunakan Strategi Pembelajaran Peta Konsep Tipe Pohon
Jaringan (Network Tree) Pada Siswa kelas VA SDN Kalibanteng
Kidul 01 Semarang, PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Semarang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan strategi pembelajaran peta konsep tipe pohon jaringan
yang dilaksanakan dalam 3 siklus dan setiap siklusnya terdiri atas
empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran IPS melalui pembelajaran peta konsep
tipe pohon jaringan meningkat. Siklus I mendapat skor 37, presentase
77% dengan kategori baik. Siklus II mendapat skor 41, presentase 85%
kategori sangat baik. Siklus III mendapat skor 46, dengan presentase
96% dengan kategori sangat baik.
47
2. Suko Suprapti. 2013. Skripsi. Penerapan Strategi Pembelajaran Peta
Konsep Pohon Jaringan untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi
Sumber Daya Alam Serta Pemanfaatannya untuk Kegiatan Ekonomi
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 005 Bukit Jaya Kecamatan Ukui
Kabupaten Pelalawan.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS. Diantaranya 1 dari 25 siswa hanya 48% yang
memperoleh nilai diatas KKM yang telah ditetapkan, yaitu 65. Siswa
sulit menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru, hal
tersebut terlihat ketika guru memberikan pertanyaan kepada siswa.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hasil belajar siswa
sebelum tindakan sebesar 59% atau 12 orang yang tuntas. Pada siklus I
aktivitas guru memperoleh 25 atau sempurna dan aktivitas siswa 111
atau tinggi, dan hasil belajar siswa dengan rata-rata 63,4%. melalui
perbaikan siklus II aktivitas guru meningkat dengan skor 30 atau
sangat sempurna, aktivitas siswa 145 atau sangat tinggi dan hasil
belajar siswa mencapai 72% .
3. Afifauqi Rahman, Rahayu, Sihono. 2014. Skripsi. Penerapan Model
Pembelajaran Peta Konsep Pohon Jaringan untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa kelas IV dalam Pembelajaran IPS
Pokok Bahasan Masalah Sosial di Lingkungan Setempat di SD
Jomerto 002 Jember Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Jember (UNEJ).
48
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Jomerto 02 Jember dengan
tujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran peta
konsep pohon jaringan untuk menigkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa kelas IV dalam pembelajaran IPS pokok bahasan masalah sosial
di lingkungan setempat. permasalahan yang menjadi latar belakang
diadakanya penelitian ini adalah masih banyak siswa yang kurang
bersemangat didalam mengikuti pelajaran. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian terdiri atas 27
siswa. pengumpulan data penelitian menggunakann metode observasi,
wawancara, tes, dan dokumentasi.
Pada siklus I Persentase siswa sangat yang sangat aktif sebesar
19% kemudian mengalami peningkatan sebesar 7% menjadi 26% pada
siklus II. Presentase hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 71,33%
dengan kategori baik dan pada siklus II menjadi 75,03% dengan
kategori baik. berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran peta konsep pohon jaringan dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Jomerto
02 Jember.
Persamaan dalam penelitian ini adalah penelitian ini sama-sama
penelitian tindakan kelas dengan menggunakan strategi pembelajaran
peta konsep tipe pohon jaringan (Network Tree) untuk meningkatkan
hasil belajar siswa. Sedangkan perbedaan pada penelitia ini adalah,
49
Penelitian I menunjukkan Siklus I mendapat skor 37, presentase 77%
dengan kategori baik. Siklus II mendapat skor 41, presentase 85%
kategori sangat baik. Siklus III mendapat skor 46, dengan presentase
96% dengan kategori sangat baik. Penelitian II menunjukkan Pada
siklus I aktivitas guru memperoleh 25 atau sempurna dan aktivitas
siswa 111 atau tinggi, dan hasil belajar siswa dengan rata-rata 63,4%.
melalui perbaikan siklus II aktivitas guru meningkat dengan skor 30
atau sangat sempurna, aktivitas siswa 145 atau sangat tinggi dan hasil
belajar siswa mencapai 72% .
Penelitian III menunjukkan hasil Pada siklus I Persentase siswa
sangat yang sangat aktif sebesar 19% kemudian mengalami
peningkatan sebesar 7% menjadi 26% pada siklus II. Presentase hasil
belajar siswa pada siklus I sebesar 71,33% dengan kategori baik dan
pada siklus II menjadi 75,03% dengan kategori baik.
50
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Tindakan siklus I dilakukan pada semester I sesuai dengan materi
yang berada pada semester I, tepatnya pada Kamis, 25 Juli 2019. Siklus I
dilaksanakan dalam satu pertemuan selama 70 menit (2 x 35 menit)
diikuti oleh seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 17 siswa. Pelaksanaa
setiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dalam 4 tahap, yaitu tahap
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut rincian tahapan
kegiatan yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran tindakan siklus I:
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mengadakan pertemuan dengan guru untuk
berdiskusi mengenai persiapan penelitian yang akan dilakukan.
a. Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta
perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I. Adapun
standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus I ini adalah:
Standar Kompetensi : 3.1 Memahami sejarah, kenampakan alam
dan keragaman suku bangsa di lingkungan kanupaten/kota dan
provinsi.
51
Kompetensi Dasar: 3.1 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber
daya alam serta pemanfaatanya untuk
kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
Indikator Pencapaian: 3.1.1 Mengidentifikasi jenis-jenis sumber
daya alam yang berhubungan dengan
kegiatan ekonomi.
3.1.2 Menjelaskan manfaat sumber daya
alam yang ada di linfkungan setempat.
b. Mempersiapkan bahan ajar yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
c. Mempersiapkan perangkat pembelajaran.
Perangkat pembelajaran yang disiapkan dalam siklus I
meliputi absensi, lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal.
Absensi digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar
pengamatan digunakan dalam melakukan pengamatan terhadap
seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran untuk siklus I dilaksanakan pada
tanggal 26 Juli 2019. Penerapan tindakan dilakukan sesuai pada
rencana pelaksanan pembelajaran yang telah dibuat dalam RPP. Dalam
penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru.
52
Adapun kegiatan pelaksanan tindakan dalam siklus ini dapat
diuraikan seperti dibawah ini:
a. Kegiatan Awal
1) Guru memberikan salam, kemudian berdoa bersama
2) Guru mengabsen siswa dan mengecek kesiapan siswa mengikuti
pelajaran
3) Guru memberikan apresiasi dengan menanyakan hal hal yang
terkait dengan sumber daya alam
4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
a) Guru mweminta siswa membaca materi tentang sumber daya
alam
b) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi sumber daya
alam
c) Guru membimbing siswa membuat peta konsep tipe pohon
jaringan materi sumber daya alam
2) Elaborasi
a) Guru menjelaskan materi sumber daya alam menggunakan
peta konsep tipe pohon jaringan
53
b) Siswa diminta untuk menuliskan peta konsep tipe pohon
jaringan materi sumber daya alam
c) Siswa diminta untuk membuat peta konsep tipe pohon
jaringan materi sumber daya alam
3) Konfirmasi
a) Guru mengkoreksi hasil peta konsep tipe pohon jaringan
materi sumber daya alam yang telah dibuat siswa
b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi sumber daya
alam dengan peta konsep tipe pohon jaringan tersebut
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan siswa sebagai
evaluasi kemampuan dan pemahaman siswa
2) Guru beserta siswa mengkoreksi bersama soal yang diberikan
guru
3) Guru menjelaskan sedikit materi yang akan dipelajari berikutnya
4) Guru menutup pelajaran dengan salam
3. Pengamatan
Pengamatan atau observasi digunakan untuk mengadakan
penelitian terhadap siswa dan guru. Tahap observasi dilakukan dengan
mengambil data dari lembar observasi guru, dan hasil evaluasi. Dari
54
hasil observasi dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial materi sumber daya alam dengan menggunakan
strategi peta konsep tipe pohon jaringan (Network Tree) pada kelas IV
MI Ma’arif Sraten dapat diketahui bahwa keterlibatan siswa dalam
pembelajaran masih terbilang kurang dan terdapat beberapa siswa yang
kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi karena masih
banyak siswa yang asyik bermain sendiri dengan teman sebangku.
4. Refleksi
Peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi. Kegiatan ini bertujuan
untuk menilai seluruh kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
strategi peta konsep tipe pohon jaringan. Hasil belajar siswa pada
siklus I menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dalam proses
pembelajaran. Pada akhir kegiatan pembelajaran hasil dari penilaian
diketahui nilai siswa yang tuntas atau sudah mencapai KKM sebanyak
12 siswa dan 5 siswa nilainya masih belum tuntas atau belum
mencapai KKM.
Pada tahap refleksi ini peneliti mengevaluasi kegiatan yang ada
pada siklus I, terdapat beberapa kelemahan yaitu kurang optimalnya
hasil belajar siswa pada siklus I disebabkan pengelolaan waktu yang
kurang optimal oleh guru, pengkondisian kelas kurang yang
ditunjukkan dengan masih banyak siswa yang ramai dan kurang
memperhatikan guru, dan pada saat tanya jawab siswa kurang aktif.
55
Refleksi pada siklus I dilakukan untuk menentukan apakah siklus I
sudah mencapai indikator keberhasilan tindakan atau belum. Jika
belum makan akan dicari kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I
yang selanjutnya akan diperbaiki pada siklus II. Berdasarkan hasil
pengamatan peneliti disimpulkan bahwa sebagian siswa sudah terlihat
aktif dalam pembelajaran.tetapi ada beberapa siswa yang belum dapat
mencapai KKM atau ketuntasan klasikal yang diharapkan.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Tindakan siklus II dilakukan pada semester I sesuai dengan materi yang
berada pada semester II, tepatnya pada Senin, 01 Agustus 2019. Siklus II
dilaksanakan dalam satu pertemuan selama 70 menit (2 x 35 menit) diikuti
oleh seluruh siswa kelas IV MI Ma’arif Sraten yang berjumlah 17 siswa.
Pelaksanaan setiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dalam 4 tahap,
yaitu tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut
rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama kegiatan
pembelajaran tindakan siklus II:
1.Perencanaan
Pada tahap perncanaan dilakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta
perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus II.
56
Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus II ini
adalah:
Standar Kompetensi :3.1 Memahami sejarah, kenampakan alam
dan keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi
Kompetensi Dasar : 3.1 Menunjukkan jenis dan persebaran
sumber daya alam serta pemanfaatanya
untuk kegiatan ekonomi di lingkungan
setempat
Indikator Pencapaian : 3.1.1 Menunjukkan persebaran kegiatan
ekonomu di daerah tempat tinggalnya.
3.1.2 Menjelaskan cara melestarikan
sumber daya alam yang ada di lingkungan
setempat.
b. Mempersiapkan bahan ajar yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
c. Mempersiapkan perangkat pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang disiapkan dalam siklus II
meliputi absensi, lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal.
2.Pelaksanaan
57
Tindakan pada siklus II dilaksanakan satu kali pertemuan. Materi
yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah meteri sumber daya alam.
Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan strategi peta konsep
tipe pohon jaringan. Berikut adalah langkah-langkah kegiatan pada
siklus II.
a. Kegiatan Awal
1) Guru memberikan salam, berdoa bersama
2) Guru mengabsen siswa dan mengecek kesiapan siswa untuk
mengikuti pembelajaran
3) Guru memberikan apresiasi dengan menanyakan hal-hal yang
terkait dengan manfaat sumber daya alam
4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
d) Guru meminta siswa untuk membaca materi pemanfaatan
sumber daya alam
e) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi pemanfaatan
sumber daya alam
f) Guru kemudian menjelaskan materi pemanfaatan sumber
daya alam menggunaka peta konsep tipe pohon jaringan
58
2) Elaborasi
a) Siswa diminta untuk menuliskan kata-kata yang penting
dalam materi pemanfaatan sumber daya alam
b) Siswa dibimbing untuk membuat garis penghubung antara
konsep materi pemanfaatan sumber daya alam
c) Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi
pemanfaatan sumber daya alam
3) Konfirmasi
a) Guru menjelaskan kembali secara singkat mengenai materi
pemanfaatan sumber daya alam
b) Guru bersama siwa mengoreksi peta konsep tipe pohon
jaringan materi pemanfaatan sumber daya alam
c) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pemanfaatan
sumber daya alam dengan peta konsep tersebut
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan penguatan tentang materi pemanfaatan
sumber daya alam yang sudah dipelajari bersama
2) Guru memberikan soal untuk dikerjakan sebagai evaluasi
kemampuan dan pemahaman siswa
3) Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama
59
3. Pengamatan
Observasi digunakan untuk mengadakan penelitian terhadap siswa
dan guru. Tahap observasi dilakukan dengan mengambil data dari
lembar observasi siswa, lembar observasi guru, dan hasil evaluasi. Dari
hasil observasi dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial materi sumber daya alam dengan menggunakan
strategi peta konsep tipe pohon jaringan (Network Tree) pada kelas IV
MI Ma’arif Sraten dapat diketahui bahwa keterlibatan siswa dalam
pembelajaran masih terbilang kurang dan terdapat beberapa siswa yang
kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi karena masih
banyak siswa yang asyik bermain sendiri dengan teman sebangku.
4. Refleksi
Peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi. Kegiatan ini bertujuan
untuk menilai seluruh kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
strategi peta konsep tipe pohon jaringan. Hasil belajar siswa pada
siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dalam proses
pembelajaran. Pada akhir kegiatan pembelajaran hasil dari penilaian
diketahui nilai siswa yang tuntas atau sudah mencapai KKM sebanyak
15 siswa dan 2 siswa nilainya masih belum tuntas atau belum
mencapai KKM.
Pada tahap refleksi ini peneliti mengevaluasi kegiatan yang ada
pada siklus II, terdapat beberapa kelemahan yaitu kurang optimalnya
hasil belajar siswa pada siklus I disebabkan pengelolaan waktu yang
60
kurang optimal oleh guru, pengkondisian kelas kurang yang
ditunjukkan dengan masih banyak siswa yang ramai dan kurang
memperhatikan guru, dan pada saat tanya jawab siswa kurang aktif.
Refleksi pada siklus II dilakukan untuk menentukan apakah siklus
II sudah mencapai indikator keberhasilan tindakan atau belum. Jika
belum makan akan dicari kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus
II yang selanjutnya akan diperbaiki. Berdasarkan hasil pengamatan
peneliti disimpulkan bahwa sebagian siswa sudah terlihat aktif dalam
pembelajaran.tetapi ada beberapa siswa yang belum dapat mencapai
KKM atau ketuntasan klasikal yang diharapkan.
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV semester ganjil di MI Ma’arif
Sraten Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang yang terdiri dari 17
siswa. Upaya meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS pokok
bahasan sumber daya alam merupakan penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Didalam penelitian
ini langkah yang ditempuh adalah menetapkan keberhasilan belajar siswa
dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan strategi pembelajaran peta
konsep tipe pohon jaringan (Network Tree). Upaya tersebut ditempuh
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melakukan
pengamatan dan pencatatan hasil.
1. Siklus I
Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai guru. Peneliti menyajikan
materi sumber daya alam dengan strategi pembelajaran peta konsep
tipe phon jaringan (Network Tree) . pengamatan dibantu oleh rekan
guru sejawat untuk menilai aspek-aspek yang terdapat pada lembar
observasi guru. pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I
dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2019 dikelas IV dengan jumlah
siswa 17 siswa.
62
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana
pembelajaran yang sudah disiapkan. langkah-langkahnya meliputi:
a. Guru mrngucapkan salam
b. Guru meminta siswa untuk memimpin doa
c. Guru melakukan presensi siswa
d. Guru melakukan apresiasi dengan menanyakan kembali materi
yang sudah diajarkan
e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
f. Guru meminta siswa membaca materi yang akan dipelajari tentang
sumber daya alam
g. Guru menjelaskan sedikit materi tentang sumber daya alam
h. Guru melakukan tanya jawab mengenai materi sumber daya alam
i. Guru membimbing siswa membuat peta konsep pohon jaringan
materi sumber daya alam
j. Guru menjelaskan kembali materi sumber daya alam dengan
menggunakan peta konsep pohon jaringan
k. Siswa diminta untuk menuliskan peta konsep pohon jaringan
materi sumber daya alam
l. Siswa diminta untuk membuat peta konsep pohon jaringan materi
sumber daya alam
m. Guru mengoreksi hasil peta konsep tipe pohon jaringan materi
sumber daya alam
63
n. Guru bersama siswa menyimpulkan materi sumber daya alam
dengan menggunakan peta konsep tipe pohon jaringantersebut
o. Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi
siswa
p. Guru bersama siswa membaca doa
q. Guru menutup pelajaran dengan salam
Berikut adalah data hasil pengamatan guru:
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Guru Pada Siklus I
NO Aspek yang dinilai Penilaian
Baik Cukup Kurang
1. Membuka pelajaran
2. Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran peta konsep tipe pohon
jaringan
a. Meminta siswa membaca materi
b. Meminta siswa menuliskan
konsep-konsep utama
c. Membimbing siswa membuat garis
penghubung antar konsep
d. Meminta siswa membuat peta
konsep tipe pohon jaringan
64
e. Mengevaluasi peta konsep tipe
pohon jaringan
f. Menyimpulkan materi berdasarkan
peta konsep tipe pohon jaringan
3. Menutup pelajaran
Dari analisis pedoman observasi guru di atas terdapat 8
aspek pengamatan yang perlu dinilai. Data menunjukkan dari 8
aspek pengamatan yang dinilai, terdapat 3 aspek yang dinilai baik
(pada poin 1, 2c, 2d), 4 aaspek yang dinilai cukup (pada poin 2a,
2b, 2f, 3), dan 1 aspek yang dinilai kurang (pada poin 2e). Pada
siklus ini sebenarnya guru sudah memahami strategi pembelajaran
peta konsep tipe pohon jaringan secara baik namun dalam
penyampaian guru masih kurang. sehingga siswa kesulitan untuk
memahami materi ketika pembelajaran dengan strategi
pembelajaran peta konsep tipe pohon jaringan.
Berdasarkan analisis data pengamatan tersebut dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi
sumber daya alam. Hasil belajar siswa diperoleh setelah
mengerjakan tes formatif pada siklus I. Berikut ini adalah hasil
belajar siswa
65
Tabel 4.2 Hasil Tes Formatif pada Siklus I :
NO Nama KKM Nilai Keterangan
1 Siswa 1 65 40 Belum Tuntas
2 Siswa 2 65 100 Tuntas
3 Siswa 3 65 40 Belum Tuntas
4 Siswa 4 65 60 Belum Tuntas
5 Siswa 5 65 80 Tuntas
6 Siswa 6 65 100 Tuntas
7 Siswa 7 65 40 Belum Tuntas
8 Siswa 8 65 80 Tuntas
9 Siswa 9 65 80 Tuntas
10 Siswa 10 65 80 Tuntas
11 Siswa 11 65 40 Belum Tuntas
12 Siswa 12 65 80 Tuntas
13 Siswa 13 65 80 Tuntas
14 Siswa 14 65 100 Tuntas
15 Siswa 15 65 100 Tuntas
66
16 Siswa 16 65 60 Belum Tuntas
17 Siswa 17 65 100 Tuntas
Jumlah 1260
Rata-rata 74,1
Dari data diatas, maka diperoleh gambaran awal bahwa
sebanyak 11 siswa atau 65% sudah mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dan 6 siswa atau 35 % belum mencapai KKM.
Sedangkan rata-rata kelas mencapai 74.1 . lihat tabel berikut:
Tabel 4.3 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus I
No Uraian Hasil
1 Rata-rata nilai kelas 74.1
2 Prosentase ketuntasan 65%
Dari data rekapitulasi di atas dapat disimpulkan bahwa 11 siswa
atau 65% telah mencapai angka ketuntasan dan rata-rata kelas
mencapai 74.1.
67
2. Siklus II
Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus I selasai, peneliti
melaksanakan penelitian siklus II dan peneliti bertindak sebagai guru.
Penelitian pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus 2019
pada siswa kelas IV MI Ma’arif Sraten kecamatan Tuntang Kabupaen
Semarang dengan jumlah 17 siswa. Peneliti menyajikan materi
sumber daya alam dengan menerapkan peta konsep tipe pohon
jaringan. Dibantu oleh rekan guru sejawat untuk menilai aspek-aspek
yang terdapat pada lembar observasi guru.
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana
pembelajaran yang sudah disiapkan. Langkah-langkahnya meliputi:
a. Guru mrngucapkan salam
b. Guru meminta siswa untuk memimpin doa
c. Guru melakukan presensi siswa
d. Guru melakukan apresiasi dengan menanyakan kembali materi
yang sudah diajarkan
e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam
pembelajaran tersebut
f. Guru meminta siswa membaca materi yang akan dipelajari tentang
sumber daya alam
g. Guru menjelaskan sedikit materi tentang sumber daya alam
h. Guru melakukan tanya jawab mengenai materi sumber daya alam
68
i. Guru membimbing siswa membuat peta konsep pohon jaringan
materi sumber daya alam
j. Guru menjelaskan kembali materi sumber daya alam dengan
menggunakan peta konsep pohon jaringan
k. Siswa diminta untuk menuliskan peta konsep pohon jaringan
materi sumber daya alam
l. Siswa diminta untuk membuat peta konsep pohon jaringan materi
sumber daya alam
m. Guru mengoreksi hasil peta konsep tipe pohon jaringan materi
sumber daya alam
n. Guru bersama siswa menyimpulkan materi sumber daya alam
dengan menggunakan peta konsep tipe pohon jaringantersebut
o. Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi
siswa
p. Guru bersama siswa membaca doa
q. Guru menutup pelajaran dengan salam
69
Berikut ini data hasil pengamatan guru:
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II
NO Aspek yang dinilai Penilaian
Baik Cukup Kurang
1. Membuka pelajaran
2. Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran peta konsep tipe
pohon jaringan
a. Meminta siswa membaca
materi
b. Meminta siswa menuliskan
konsep-konsep utama
c. Membimbing siswa
membuat garis penghubung
antar konsep
d. Meminta siswa membuat
peta konsep tipe pohon
jaringan
e. Mengevaluasi peta konsep
tipe pohon jaringan
f. Menyimpulkan materi
berdasarkan peta konsep
tipe pohon jaringan
3. Menutup pelajaran
70
Dari tabel diatas, peneliti mengolah pedoman observasi guru. Dari
pedoman observasi tersebut terdapat 8 aspek pengamatan yang perlu
dinilai. Data menunjukkan bahwa terdapat 5 aspek berada pada
kategori baik yaitu poin 1, 2a, 2b, 2f, 3. Sementara 3 aspek dinilai
cukup yaitu pada poin 2c, 2d, 2e. Pada siklus II ini guru sudah mampu
menguasai strategi pembelajaran peta konsep tipe pohon jaringan
walaupun ada sedikit kekurangan dan siswa sudah mulai tertarik
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan analisis data pengamatan tersebut, hasil belajar IPS
materi sumber daya alam siswa mengalami peningkatan. Dibuktikan
dengan tes formatif pada siklus II yang diperoleh siswa.
Berikut adalah hasil belajar siswa:
Tabel 4.5 Hasil Tes Formatif pada Siklus II
NO Nama KKM Nilai Keterangan
1 Siswa 1 65 80 Tuntas
2 Siswa 2 65 80 Tuntas
3 Siswa 3 65 60 Belum Tuntas
4 Siswa 4 65 80 Tuntas
5 Siswa 5 65 100 Tuntas
71
6 Siswa 6 65 100 Tuntas
7 Siswa 7 65 60 Belum Tuntas
8 Siswa 8 65 100 Tuntas
9 Siswa 9 65 100 Tuntas
10 Siswa 10 65 80 Tuntas
11 Siswa 11 65 80 Tuntas
12 Siswa 12 65 100 Tuntas
13 Siswa 13 65 100 Tuntas
14 Siswa 14 65 100 Tuntas
15 Siswa 15 65 100 Tuntas
16 Siswa 15 65 80 Tuntas
17 Siswa 17 65 80 Tuntas
Jumlah 1380
Rata-rata 81,1
Dari data diatas, maka dapat dilihat pencapaian dan ketuntasan
hasil belajar siswa yaitu sebanyak 15 siswa atau 88,2% sudah
mencapai KKM dan 2 siswa atau 12 % belum mencapai KKM. Lihat
tabel berikut:
72
Tabel 4.6 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus II
No Uraian Hasil
1 Rata-rata kelas 81.1
2 Prosentase ketuntasan 88,2%
Dari data rekapitulasi di atas dapat disimpulkan bahwa 15 siswa
atau 88,2% telah mencapai angka ketuntasan dan rata-rata kelas
mencapai 81.1.
B. Pembahasan
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau yang sering
disebut dengan PTK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hasil belajar siswa kelas IV MI Ma’arif Sraten dengan menggunakan
strategi peta konsep tipe pohon jaringan. Dari penelitian yang diperoleh
berdasarkan data-data yang terkumpul, maka diketahui bahwa penggunaan
strategi pembelajaran peta konsep tipe pohon jaringan pada pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial pokok bahasan sumber daya alam dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Dengan menggunakan strategi peta konsep tipe pohon jaringan
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang dilaksanakan dalam
penelitian tindakan kelas tersebut, ternyata siswa dapat menerima materi
73
sumber daya alam dengan baik dan menyenangkan. Hal ini dibuktikan
dengan peningkatan hasil belajar siswa selama pembelajaran berlangsung.
Adapun standar ketuntasan hasil belajar minimum mata pelajaran
IPS yang ada pada MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang, Kabupaten
Semarang yaitu 65d dari nilai maksimal 100. Hal ini didasarkan pada
pertimbangan situasi dan kondisi sekolah serta kemampuan siswa yang
ada di MI Ma’arif Sraten. Sehingga kriteria ketuntasan hasil belajar siswa
yang digunakan dalam peneliti ini yaitu, daya serap seseorangan atau
siswa dikatakan tuntas apabila telah mencapai skor > 65 dari skor
maksimal 100 dan daya serap klasikal, suatu kelas dikatakan tuntas apabila
terdapat > 75% siswa yang telah mencapai skor > 65 dari skor maksimal
100.
Pada siklus I, dari 17 siswa rata-rata nilai siswa adalah 74.1
dengan rincian 11 siswa atau 65% siswa telah mencapai KKM dan
dinyatakan tuntas, sedangkan 6 siswa atau 35% belum mencapai KKM
dan dinyatakan belum tuntas.
Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru maka peneliti
mengkaji ulang data yang telah diperoleh dan melakukan perbaikan pada
siklus selanjutnya. Hasilnya adalah guru masih belum begitu menguasai
strategi peta konsep tipe pohon jaringan secara baik. Maka perbaikan yang
dilakukan guru adalah mendalami teknik-teknik dalam strategi
pembelajaran peta konsep tipe pohon jaringan dalam kegiatan belajar
mengajar.
74
Pada siklus II, rata-rata nilai siswa adalah 81.1 dengan rincian 15
siswa atau 88,2% telah mencapai KKM dan dinyatakan tuntas. Sedangkan
2 siswa atau 12% siswa belum mencapai KKM dan dinyatakan belum
tuntas.
Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru maka peneliti
mengkaji ulang data yang telah diperoleh dan melakukan perbaikan.
Hasilnya adalah guru sudah mampu menguasai strategi pembelajaran peta
konsep tipe pohon jaringan walaupun masih ada sedikit kendala dan siswa
sudah mulai tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Maka
perbaikan yang dilakukan guru adalah lebih mendalami strategi
pembelajaran peta konsep tipe pohon jaringan yang digunakan dalam
pembelajaran sehingga dapat menjelaskan dengan baik kepada siswa saat
pembelajaran berlangsung.
Pembahasan mengenai hasil belajar siswa pada penelitian tindakan
kelas dari siklus-siklus kegiatan yang telah dilakukan akan dipaparkan
sebagai berikut:
75
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Belajar Siswa
NO Uraian Siklus I Siklus II
1 Nilai rata-rata kelas 74.1 81.1
2 Prosentase ketuntasan 65% 88,2%
Dari hasil tersebut diketahui bahwa selalu terjadi peningkatan yang
signifikan pada tiap siklus. Hal ini membuktikkan bahwa strategi
pembelajaran peta konsep tipe pohon jaringan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian pada siklus I nilai siswa mengalami
peningkatan yaitu ada 11 siswa atau 65% dinyatakan sudah mencapai
KKM dan 6 siswa atau 35% dinyatakan belum mencapai KKM. Kemudian
nilai siswa mengalami peningkatan pada siklus II yaitu ada 15 siswa atau
88,2% dinyatakan sudah mencapai KKM dan 2 siswa atau 12% dinyatakan
belum mencapai KKM. Terdapat 2 siswa yang belum mencapai KKM
guru melakukan mentoring terhadap siswa tersebut, kemudian guru juga
melakukan kegiatan remidial untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Dengan menggunakan strategi pembelajaran peta konsep tipe pohon
jaringan (Network Tree) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata
pelajaran IPS materi sumber daya alam.
B. Saran
Berdasarkan hasil penellitian yang telah dilakukan, maka penulis
ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi guru, dapat mempertimbangkan strategi peta konsep tipe pohon
jaringan (Network Tree) sebagai salah satu alternatif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.
77
2. Bagi peneliti selanjutnya, strategi pembelajaran peta konsep tipe pohon
jaringan (Network Tree) dapat dicoba untuk diterapkan pada jenjang
pendidikan yang lain dan pada pokok bahasan yang lain.
3. Bagi siswa diharapkan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dalam
kelas.
4. Bagi sekolah perlu menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung
dalam kegiatan pembelajaran agar mutu sekolah dapat meningkat.
78
DAFTAR PUSTAKA
Afifauqi Rahman, Rahayu, Sihono. 2014. Skripsi. Penerapan Model
Pembelajaran Peta Konsep Pohon Jaringan untuk Meningkatkan Aktivitas
dan Hasil Belajar Siswa kelas IV dalam Pembelajaran IPS Pokok Bahasan
Masalah Sosial di Lingkungan Setempat di SD Jomerto 002 Jember. Tidak
diterbitkan Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jember (UNEJ).
Asmani, Jamal Ma’mus. 2011. 7 Tips Aplikasi Paikem (Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Jogjakarta: Diva Press
Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Bandung
Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:
Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.
Djamarah S.B, Zaini.A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Faiqul Azmi. 2011. Skripsi. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS
Menggunakan Strategi Pembelajaran Peta Konsep Tipe Pohon Jaringan
(Network Tree) Pada Siswa kelas VA SDN Kalibanteng Kidul 01
Semarang, PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.
Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini.2012. Belajar dan Pembelajaran
Membantu Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional.
Yogyakarta: Teras.
Hadiah. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI Kelas 4. Jakarta PT
Piranta Darma Kalokatama.
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajara. Jakarta: Bumi Aksara
Kemendikbud. 2017. Selalu Berhemat Energi/ Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Rasimin. 2010. Pembelajaran IPS Teori, Aplikasi, dan Evaluasi. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
79
Rusman. 2015. Pembelajaran Temati Terpadu Teori, Praktik dan Penilaian.
Jakarta: Rajawali Press.
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Yogyakarta: Teras
Sapriya. 2014. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suko Suprapti. 2013. Skripsi. Penerapan Strategi Pembelajaran Peta Konsep
Pohon Jaringan untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Sumber
Daya Alam Serta Pemanfaatannya untuk Kegiatan Ekonomi Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar Negeri 005 Bukit Jaya Kecamatan Ukui Kabupaten
Pelalawan. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
Suyudi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Trianto. 2015. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan
Impementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wahyono, Budi.2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD/MI kelas IV/ Budi
Wahyono dan Setya Nurachmandani. Jakarta: Pusat Perbukuan. Departemen
Pendidikan Nasional.
Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani. 2002. Strategi
Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CTS
18
18
LAMPIRAN
18
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah
Ma’arif Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Seramarang. Didirikan oleh
Bapak KH Zuhdi Amin.Madrasah ini berdiri pada tanggal 1 Agustus 1951
dengan tempat belajar serambi masjid dan rumah bapak KH Mansyur (Mertua
Bapak KH Zuhdi Amini).
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Sraten secara geografi terletak di desa
Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.Madrasah ini berada
dilingkungan yang strategis dan kondusif sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang dan nyaman. Madrasah ini berada di Sebelah utara berbatasan
dengan desa Jombor, sebelah Timur berbatasan dengan desa Kecandran Kota
Salatiga, sebelah Selatan berbatasan dengan desa Gedangan dan sebelah Barat
berbatasan dengan desa Rowosari.
2. Visi dan Misi MI Ma’arif Sraten
Visi MI Ma’arif Sraten: Menjadi madrasah terpercaya di masyarakat
untuk mencetak generasi ulul albab dan khoiro ummah.
Misi MI Ma’arif Sraten:
a. Membangun citra Madrasah sebagai mitra terpercaya di masyarakat
b. Membentuk siswa bertaqwa kepada Allah SWT
19
c. Membentuk siswa yang berpestasi
d. Membentuk siswa yang kreatif, inovatif dan mandiri
e. Menanamkan pembiasaan terhadap Pembinaan akhlaqul karimah
3. Struktur Organisasi MI Ma’arif Sraten
Adapun struktur organisasi Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Sraten adalah
sebagai berikut:
Struktur Organisasi MI Ma’arif Sraten
No Nama Jabatan
1 Fuji Astuti, S.PdI Kepala Sekolah
2 Nayiroh Mahfudloh,S.PdI Guru kelas 3
3 Nurul Munawaroh,S.T Guru kelas 6
4 Siti Nur Janah,S.PdI Guru kelas 2
5 Jamilatul Azizah,S.PdI Guru kelas 1
6 Lukman Hakim,S.PdI Guru kelas 5
7 Ulya Nur Nihayati,S.PdI Guru kelas 4
8 Khoirul Umam S.Pd Pjk
20
4. Jumlah siswa MI Ma’arif Sraten
Berikut ini adalah tabel jumlah keseluruhan dan rincian siswa MI
Ma’arif Sraten, Kecamatan Tuntang, Kbupaten Semarang tahun ajaran
2019/2020.
Data Siswa MI Ma’arif Sraten
No Kelas Jenis Kelamin Jumlah Siswa
Laki-laki Perempuan
1 I 12 8 20
2 II 10 8 18
3 III 7 7 14
4 IV 14 3 17
5 V 7 2 9
6 VI 7 3 10
Jumlah 57 31 88
5. Kurikulum MI Ma’arif Sraten
a. Program Intrakulikuler
21
Kegiatan belajar mengajar di MI Ma’arif Sraten dimulai pukul
06.45 sampai pukul 13.15.Kegiatan dimulai dengan pembiasaan sholat
dhuha dilanjut dengan pembacaan asmaul husna yang dilakukan di
masjid samping madrasah.Kemudian siswa masuk kelas dan siswa
melakukan hafalan surat-surat pendek, kemudian dilanjut dengan
kegiatan pembelajaran yang telah ditentukan sesuai jadwal.
Mata pelajaran yang diajarkan di MI Ma’arif Sraten adalah
pendidikan Agama Islam yang meliputi Al-Qur’an Hadist, Aqidah
Akhlak, Bahasa Arab, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam dan Ke-Nu-an.
Pendidikan umum meliputi Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu
Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa Indonesia,
Matematika, Seni Budaya dan Ketrampilan, Olahraga, serta Pendidikan
Muatan Lokal meliputi Bahasa Jawa.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan setelah jam pelajaran
selesai setiap hari Jum’at dan Sabtu.Adapun kegiatan ekstrakurikuler
yang dilaksanakan di MI Ma’arif Sraten adalah Pramuka, yang
diwajibkan bagi siswa kelas IV dan V pada hari Jumat pukul 13.30
sampai selesai.Ekstrakurikuler MTQ, Rebana, Drumbend dilaksanakan
pada hari Sabtu pukul 10.00 sampai dengan pukul 12.30.
22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Sraten
Kelas / Semester : 4 /1
Tema : Selalu Berhemat Energi (Tema 2)
Sub Tema : Sumber Energi (Sub Tema 1)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : (2x35 menit) 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
23
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
IPA
3.5 Memahami berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber
energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan
nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang
berbagai perubahan bentuk energi.
IPS
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam
untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/ kabupatensampai tingkat
provinsi.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakte- ristik ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam untuk kesejahteraan masyara- kat dari tingkat
kota/kabupaten sampai tingkat provinsi.
Bahasa Indonesia
3.2 Memetakan keterhubungan antargagasan yang didapat dari teks lisan,
tulis, atau visual.
4.2 Menyajikan hasil penataan informasi sesuai dengan keterhubungan antar
gagasan ke dalam tulisan.
24
C. INDIKATOR
IPA
3.5.1 Menjelaskan manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari.
4.5.1 Menuajikan laporan hasil pengamatan tentang perubahan bentuk energi
matahari
IPS
3.1.1 Mengidentifikasi sumber daya alam dan pemanfaatannya.
4.1.1 Menyajikan hasil identifikasi sumber daya alam dan pemanfaatannya
dalam bentuk tulisan.
Bahasa Indonesia
3.2.1 Mengidentifikasi informasi dari teks visual yang diamati.
4.2.1 Menuliskan gagasan pokok dari teks.
D. TUJUAN
1. Setelah mengamati teks visual, siswa mampu mengidentifikasi gambar-
gambar dari teks visual yang diamati dengan terperinci.
2. Setelah mengamati teks visual, siswa mampu menuliskan gagasan pokok
dari teks visual yang diamati dengan terperinci.
3. Dengan percobaan, siswa mampu menjelaskan manfaat energi matahari
dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
25
4. Setelah percobaan, siswa mampu menyajikan laporan hasil pengamatan
tentang perubahan bentuk energi matahari dalam kehidupan dengan
sistematis.
5. Dengan diskusi dan pemecahan masalah, siswa mampu mengidentifikasi
sumber daya alam dan pemanfaatannya dengan tepat.
6. Dengan diskusi dan pemecahan masalah, siswa mampu menyajikan hasil
identifikasi sumber daya alam dan pemanfaatannya dalam bentuk tulisan
dengan sistematis.
E. MATERI
1. Menyebutkan pengertian sumber daya alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada di alam dan
bermanfaat bagi manusia.Contohnya sapi, ikan, tanaman, tanah, air, sinar
matahari, dan lain-lain.Dengan segala kemampuan yang dimilikinya,
manusia berusaha memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
2. Menjelaskan jenis-jenis sumber daya alam
Secara garis besar, sumber daya alam dibagi menjadi dua macam.Yaitu
sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui.Sumber daya alam yang dapat diperbarui artinya sumber
daya alam itu tidak akan habis terpakai karena kita dapat memperbaruinya
dengan cara memperbanyak atau menggantinya dengan yang baru.
Contohnya adalah hewan, tanaman, air, dan udara.
26
Sedangkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah
sumber daya alam yang tidak dapat dihasilkan kembali setelah digunakan.
Contohnya batu bara, minyak bumi, emas, timah dan bauksit. Sumber daya
alam yang tidak dapat diperbarui ada yang dapat dihaslkan kembali, namun
membutuhka waktu yang sangat lama.Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sumber daya alam mineral
logam, sumber daya alam mineral bukan logam (batu-batuan), dan sumber
daya energi.
F. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, peta konsep tipe pohon jaringan
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
a. Guru memberikan salam, kemudian berdoa bersama
b. Guru mengabsen siswa dan mengecek kesiapan siswa
mengikutipelajran
c. Guru memberikan apresiasi dengan menanyakan hal hal yang terkait
dengan sumber daya alam
d. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorsi
27
1) Guru mweminta siswa membaca materi tentang sumber daya alam
2) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi sumber daya alam
3) Guru membimbing siswa membuat peta konsep tipe pohon jaringan
materi sumber daya alam
b. Elaborasi
1) Guru menjelaskan materi sumber daya alam menggunakan peta
konsep tipe pohon jaringan
2) Siswa diminta untuk menuliskan peta konsep tipe pohon jaringan
materi sumber daya alam
3) Siswa diminta untuk membuat peta konsep tipe pohon jaringan
materi sumber daya alam
c. Konfirmasi
1) Guru mengkoreksi hasil peta konsep tipe pohon jaringan materi
sumber daya alam yang telah dibuat siswa
2) Guru bersama siswa menyimpulkan materi sumber daya alam
dengan peta konsep tipe pohon jaringan tersebut
3. Kegiatan Akhir
a. Guru memberikan soal untuk dikerjakan siswa sebagai evaluasi
kemampuan dan pemahaman siswa
b. Guru beserta siswa mengkoreksi bersama soal yang diberikan guru
28
c. Guru menjelaskan sedikit materi yang akan dipelajari berikutnya
d. Guru menutup pelajaran dengan salam
H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber Pembelajaran
Kemendikbud.2017. Selalu Berhemat Energi/ Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
I. PENILAIAN
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban singkat !
1. Jelaskan apa yang dimaksud sumber daya alam !
2. Sebutkan 3 contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui!
3. Sebutkan 3 contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui!
4. Berikan beberapa contoh kegiatan pemanfaatan sumber daya alam di
sekitar tempat tinggalmu!
5. Mengapa manusia harus bijaksana dalam mengolah dan memanfaatkan
sumber daya alam?
Jawaban:
1. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada di bumi berupa benda
mati maupun makhluk hidup yang ada di bumi.
2. Air, tanah, udara
3. Minyak tanah, batu bara, logam
29
30
KISI-KISI SOAL EVALUASI
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IV/Gasal
Siklus : I
Standar Kompetensi : Memahami sejarah, kenampakan alam, dan
keragaman suku bangsa di lingkungan kebupaten/kota
dan provinsi
Kompetensi Dasar Indikator No.Soal
3.1 Mengidentifikasi karakteristik
ruang dan pemanfaatan sumber daya
alam untuk kesejahteraan masyarakat
dari tingkat kota/kabupaten sampai
tingkat provinsi
3.1.1 Menjelaskan pengertian
sumber daya alam
1
3.1.2 Menceritakan sumber
daya alam yang ada di
lingkungan setempat
4,5
3.1.3 Mengidentifikasi jenis
sumber daya alam di
lingkungan setempat
2,3
31
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Sraten
Kelas / Semester : 4 /1
Tema : Selalu Berhemat Energi (Tema 2)
Sub Tema : Sumber Energi (Sub Tema 1)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : (2x35 menit) 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
32
B. KOMPETENSI DASAR
IPA
3.5 Memahami berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber
energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan
nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang
berbagai perubahan bentuk energi.
IPS
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam
untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/ kabupaten sampai tingkat
provinsi.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber
daya alam untuk kesejahteraan masyara- kat dari tingkat kota/kabupaten
sampai tingkat provinsi.
Bahasa Indonesia
3.2 Memetakan keterhubungan antargagasan yang didapat dari teks lisan,
tulis, atau visual.
4.2 Menyajikan hasil penataan informasi sesuai dengan keterhubungan antar
gagasan ke dalam tulisan.
C. INDIKATOR
33
IPA
3.5.1 Menjelaskan manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari.
4.5.1 Menuajikan laporan hasil pengamatan tentang perubahan bentuk energi
matahari
IPS
3.1.1 Mengidentifikasi sumber daya alam dan pemanfaatannya.
4.1.1 Menyajikan hasil identifikasi sumber daya alam dan pemanfaatannya
dalam bentuk tulisan.
Bahasa Indonesia
3.2.1 Mengidentifikasi informasi dari teks visual yang diamati.
4.2.1 Menuliskan gagasan pokok dari teks.
D. TUJUAN
1. Setelah mengamati teks visual, siswa mampu mengidentifikasi gambar-
gambar dari teks visual yang diamati dengan terperinci.
2. Setelah mengamati teks visual, siswa mampu menuliskan gagasan pokok
dari teks visual yang diamati dengan terperinci.
3. Dengan percobaan, siswa mampu menjelaskan manfaat energi matahari
dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
34
4. Setelah percobaan, siswa mampu menyajikan laporan hasil pengamatan
tentang perubahan bentuk energi matahari dalam kehidupan dengan
sistematis.
5. Dengan diskusi dan pemecahan masalah, siswa mampu mengidentifikasi
sumber daya alam dan pemanfaatannya dengan tepat.
6. Dengan diskusi dan pemecahan masalah, siswa mampu menyajikan hasil
identifikasi sumber daya alam dan pemanfaatannya dalam bentuk tulisan
dengan sistematis.
E. MATERI
1. Menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam dan cara melestarikannya
Cara melestarikan sumber daya alam
a. Mengambil seperlunya
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, kita harus mengambilnya
sesuai dengan keperluan kita.Misalnya, negara kita kaya akan batu bara,
kita tidap perlu mengambil batu bara sebanyak-banyaknya. Selain
karena persediaan batu bara akan cepat habis, generasi selanjutnya juga
tidak akan dapat merasakannya.
b. Menjaga keseimbangan lingkungan
Menjaga keseimbangan lingkungan dengan cara tidak menebang
pohon di hutan secara besar-besaran. Walaupun kita memerlukan kayu
dari hutan untuk bahan industri tetapi tidak boleh menebang dengan
semaunya.
c. Mencari bahan pengganti lain
35
Sumber daya alam akan habis. Oleh karena itu, kita harus mencari
pengganti yang lain.
2. Menyebutkan hasil pemanfaatan sumber daya alam
a. Pertanian
Dalam bidang pertanian hasil pemanfaatan sumber daya alam yang
dapat dimanfaatkan adalah tanaman bahan makanan pokok , palawija,
dan hortikultura. Tanaman bahan makanan pokok seperti padi dan sagu.
Tanaman palawija seperti jagung, kedei, dan ubi-ubian. Sedangkan
tanaman hortikultura adalah sayur-sayuran dan buah-buahan.
b. Peternakan
Dalam bidang peternakan terdapat brbagai macam hewan ternak
dan unggas yang biasanya dimanfaatkan untuk diambil dagingnya
ataupun juga sebagai sarana angkut dimasyarakat.
c. Udara dan sinar matahari
Udara dan sinar matahari sangat penting untuk semua makhluk
hidup yang ada di bumi. Tanpa udara, makhluk hidup tidak dapat
bernafas. Udara harus dijaga dari pencemaran sebab udara yang
tercemar menyebabkan sakit pernapasan.
Sinar matahari memberikan kehidupan kepada manusia, hewan,
dan tumbuhan. Dengan kemajuan teknologi (iptek), sumber daya sinar
matahari dapat dipakai sebagai pembangkit tenaga listrik.
F. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific
36
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, peta konsep tipe pohon jaringan
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
a. Guru memberikan salam, berdoa bersama
b. Guru mengabsen siswa dan mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti
pembelajaran
c. Guru memberikan apresiasi dengan menanyakan hal-hal yang terkait
dengan manfaat sumber daya alam
d. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Guru meminta siswa untuk membaca materi pemanfaatan sumber
daya alam
2) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi pemanfaatan sumber
daya alam
3) Guru kemudian menjelaskan materi pemanfaatan sumber daya alam
menggunaka peta konsep tipe pohon jaringan
b. Elaborasi
1) Siswa diminta untuk menuliskan kata-kata yang penting dalam
materi pemanfaatan sumber daya alam
37
2) Siswa dibimbing untuk membuat garis penghubung antara konsep
materi pemanfaatan sumber daya alam
3) Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi pemanfaatan
sumber daya alam
c. Konfirmasi
1) Guru menjelaskan kembali secara singkat mengenai materi
pemanfaatan sumber daya alam
2) Guru bersama siwa mengoreksi peta konsep tipe pohon jaringan
materi pemanfaatan sumber daya alam
3) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pemanfaatan sumber
daya alam dengan peta konsep tersebut
3. Kegiatan Akhir
a. Guru memberikan penguatan tentang materi pemanfaatan sumber
daya alam yang sudah dipelajari bersama
b. Guru memberikan soal untuk dikerjakan sebagai evaluasi
kemampuan dan pemahaman siswa
c. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama
38
H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber Pembelajaran
Kemendikbud.2017. Selalu Berhemat Energi/ Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
I. Penilaian
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat !
1. Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan sumber daya alam yaitu, … ,
… dan …
2. Traktor adalah pemanfaatan sumber daya alam dalam bidang …
3. Sumber bahan pembuatan utama kertas adalah …
4. Hasil SDA yang ada di lingkungan sekitarmu adalah … , …, dan ….
5. Manfaat sinar matahari bagi manusia adalah untuk …
Kunci jawaban :
1. Pertanian, perikana dan perindutrian
2. Pertanian
3. Kayu
4. Air, tanah , tumbuhan
39
40
KISI-KISI SOAL EVALUASI
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IV/Gasal
Siklus : II
Standar Kompetensi : Memahami sejarah, kenampakan alam, dan
keragaman suku bangsa di lingkungan kebupaten/kota
dan provinsi
Kompetensi Dasar Indikator No.Soal
3.1 Mengidentifikasi karakteristik
ruang dan pemanfaatan sumber daya
alam untuk kesejahteraan
masyarakat tingkat kota/kabupaten
sampai tingkat provinsi
3.1.1 Menyebutkan manfaat
sumber daya alam
1,2
3.1.2 Menjelaskan cara menjaga
kelestarian sumber daya alam
3
3.1.3 Menyebutkan perilaku yang
dapat merusak kelestarian
sumber daya alam
4
3.1.4 Menjelaskan sumber daya
alam untuk kegiatan ekonomi
setempat
5
41
LEMBAR OBSERVASI GURU
SIKLUS I
NO Aspek yang dinilai Penilaian
Baik Cukup Kurang
1. Membuka pelajaran
2. Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran peta konsep tipe
pohon jaringan
g. Meminta siswa membaca
materi
h. Meminta siswa menuliskan
konsep-konsep utama
i. Membimbing siswa membuat
garis penghubung antar
konsep
j. Meminta siswa membuat
peta konsep tipe pohon
jaringan
k. Mengevaluasi peta konsep
42
tipe pohon jaringan
l. Menyimpulkan materi
berdasarkan peta konsep tipe
pohon jaringan
3. Menutup pelajaran
43
LEMBAR OBSERVASI GURU
SIKLUS II
NO Aspek yang dinilai Penilaian
Baik Cukup Kurang
1. Membuka pelajaran
2. Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran peta konsep tipe pohon
jaringan
g. Meminta siswa membaca materi
h. Meminta siswa menuliskan konsep-
konsep utama
i. Membimbing siswa membuat garis
penghubung antar konsep
j. Meminta siswa membuat peta
konsep tipe pohon jaringan
k. Mengevaluasi peta konsep tipe
pohon jaringan
l. Menyimpulkan materi berdasarkan
peta konsep tipe pohon jaringan
44
3. Menutup pelajaran
45
HASIL BELAJAR SISWA
SIKLUS I
NO Nama KKM Nilai Keterangan
1 Siswa 1 65 40 Belum Tuntas
2 Siswa 2 65 100 Tuntas
3 Siswa 3 65 40 Belum Tuntas
4 Siswa 4 65 60 Belum Tuntas
5 Siswa 5 65 80 Tuntas
6 Siswa 6 65 100 Tuntas
7 Siswa 7 65 40 Belum Tuntas
8 Siswa 8 65 80 Tuntas
9 Siswa 9 65 80 Tuntas
10 Siswa 10 65 80 Tuntas
11 Siswa 11 65 40 Belum Tuntas
12 Siswa 12 65 80 Tuntas
13 Siswa 13 65 80 Tuntas
46
14 Siswa 14 65 100 Tuntas
15 Siswa 15 65 100 Tuntas
16 Siswa 16 65 60 Belum Tuntas
17 Siswa 17 65 100 Tuntas
Jumlah 1260
Rata-rata 74,1
47
HASIL BELAJAR SISWA
SIKLUS II
NO Nama KKM Nilai Keterangan
1 Siswa 1 65 80 Tuntas
2 Siswa 2 65 80 Tuntas
3 Siswa 3 65 60 Belum Tuntas
4 Siswa 4 65 80 Tuntas
5 Siswa 5 65 100 Tuntas
6 Siswa 6 65 100 Tuntas
7 Siswa 7 65 60 Belum Tuntas
8 Siswa 8 65 100 Tuntas
9 Siswa 9 65 100 Tuntas
10 Siswa 10 65 80 Tuntas
11 Siswa 11 65 80 Tuntas
12 Siswa 12 65 100 Tuntas
13 Siswa 13 65 100 Tuntas
48
14 Siswa 14 65 100 Tuntas
15 Siswa 15 65 100 Tuntas
16 Siswa 15 65 80 Tuntas
17 Siswa 17 65 80 Tuntas
Jumlah 1380
Rata-rata 81,1
49
Hasil Ulangan Siswa Tuntas
50
Hasil Ulangan siswa Belum Tuntas
51
DOKUMENTASI
1. Guru Menjelaskan Materi Sumber Daya Alam
2. Kegiatan siswa membuat Peta Konsep Tipe Pohon Jaringan di papan
tulis
52
3. Kegiatan siswa membuat Peta Konsep tipe Pohon Jaringan di buku
tulis
53
4. Hasil peta konsep tipe pohon jaringan siswa
54
55
56
57
58
59
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Elisa Itsnaini
Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 25 Februari 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Klumpit 03/00 Klumpit, Kec. Karanggege
Kab. Boyolali
Pendidikan : TK Dharma Wanita Klumpit, lulus tahun
2003
SDN Klumpit, lulus tahun 2009
MTs N Karanggede, lulus tahun 2012
SMA N 1 Karanggede, lulus tahun 2015
SI IAIN Salatiga, lulus tahun 2019