peningkatan hasil belajar ips materi jenis-jenis...

141
i i PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS-JENIS KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT MENGGUNAKAN STRATEGI QUICK ON THE DRAW DAN PERMAINAN MONOPOLI PADA SISWA KELAS V DI MI FALAHUL MUKMININ 02 KECAMATAN PABELAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : RINI SETYOWATI NIM 23040150020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 02-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    i

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS-JENIS KEGIATAN

    EKONOMI MASYARAKAT MENGGUNAKAN STRATEGI QUICK ON THE DRAW

    DAN PERMAINAN MONOPOLI PADA SISWA KELAS V

    DI MI FALAHUL MUKMININ 02 KECAMATAN PABELAN

    TAHUN PELAJARAN 2018/2019

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan

    Oleh :

    RINI SETYOWATI

    NIM 23040150020

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

    SALATIGA

    2019

  • ii

  • iii

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS-JENIS KEGIATAN

    EKONOMI MASYARAKAT MENGGUNAKAN STRATEGI QUICK ON THE DRAW

    DAN PERMAINAN MONOPOLI PADA SISWA KELAS V

    DI MI FALAHUL MUKMININ 02 KECAMATAN PABELAN

    TAHUN PELAJARAN 2018/2019

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan

    Oleh :

    RINI SETYOWATI

    NIM 23040150020

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

    SALATIGA

    2019

  • iv

  • v

  • vi

  • vii

    MOTTO

    Fokuslah pada hal-hal baik dalam hari-harimu. Jadi dirimu sendiri

    dan gunakan kesempatan.

  • viii

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

    1. Kedua orangtuaku tercinta Bapak Mahfud dan Ibu Sukarmi yang telah mengasuh,

    membesarkan, memberi dukungan, selalu mendo’akan memberikan yang terbaik

    untuk anak-anaknya dan semuanya.

    2. Saudara kembarku Rina Bektiningrum yang selalu menjadi saudara berjuang

    dimanapun, memberi dukungan dan membantu dalam segi apapun untuk semuanya.

    3. Kakak kandungku Eva Maulia, Kakak Ipar Agus, dan Ponakanku yang lucu M.Abid

    Attariz C yang selalu membangkitkan semangat dan selalu membantu dalam bentuk

    apapun.

    4. Keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan dan do’a yang terbaik.

    5. Ari Adam Farensa yang selalu mendengarkan keluh kesahku, memberikan perhatian,

    semangat dan do’a yang terbaik.

    6. Sahabat seperjuanganku dari awal semester hingga sekarang Lydia Handayani dan Ita

    Hidayatun Ni’mah yang selalu membantu, menemani, memberi semangat,

    kesabarannya dan kebaikannya.

    7. Teman-teman seperjuangan PGMI 2015 IAIN Salatiga

    8. Teman-teman PPL MI Kumpulrejo 01 dan teman-teman KKN Banjaran, Trenten

    Candimulyo.

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirahmanirohim, dengan mengucapkan Alhamdulillah. Segala puji dan

    syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, karunia,

    sehat, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

    ini dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Jenis-jenis Kegiatan Ekonomi

    Masyarakat Menggunakan Strategi Quick On The Draw dan Permainan Monopoli Pada

    Siswa Kelas V di MI Falahul Mukminin 02 Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran 2018/2019.

    Tidak lupa Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad

    SAW yang telah menuntun manusia kepada jalan yang lurus untuk mencapai kebahagiaan

    dunia akhirat.

    Penulis menyadari tanpa bantuan, dorongan, dan bimbingan dari semua pihak, penulis

    tidak mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini,

    penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

    1. Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyudin, M.Ag.

    2. Dekan FTIK IAIN Salatiga, Prof. Dr. Mansur, M.Ag.

    3. Ketua Program Studi PGMI IAIN Salatiga, Dr. Peni Susapti, M.Si

    4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

    bimbingan, arahan dan motivasi serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing

    penulis untuk menulis skripsi ini.

    5. Bapak dan ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan

    bantuan kepada penulis.

    6. Ibu Umi Ivayatus Zulva N.,S.Pd selaku kepala sekolah MI Falahul Mukminin 02

    Pabelan yang telah memberikan tempat untuk peneliti melakukan penelitian.

    7. Bapak Khoirul Mutaqqin, S.Pd.I yang bersedia menjadi kolabolator penelitian penulis

  • x

  • xi

    ABSTRAK

    Setyowati, Rini. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Jenis-Jenis Kegiatan Ekonomi

    Masyarakat Menggunakan Strategi Quick On The Draw Dan Permainan Monopoli

    Pada Siswa Kelas V Di MI Falahul Mukminin 02 Kecamatan Pabelan Tahun

    Pelajaran 2018/2019. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

    Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

    Dosen Pembimbing Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

    Kata Kunci: Hasil Belajar IPS, Strategi Quick On The Draw, Permainan Monopoli.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu

    Pengetahuan Sosial (IPS) materi jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat menggunakan

    strategi quick on the draw dan permainan monopoli pada siswa kelas V MI Falahul

    Mukminin 02 Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran 2018/2019 yang terdiri dari 23 siswa yaitu

    10 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

    Peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan langkah

    perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan melalui dua siklus. Latar

    belakang penelitian ini adalah hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi jenis-jenis

    kegiatan ekonomi masyarakat pada siswa kelas V MI Falahul Mukminin 02 Kecamatan

    Pabelan Tahun Pelajaran 2018/2019.

    Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa strategi quick on the draw dan

    permainan monopoli dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi jenis-jenis kegiatan

    ekonomi masyarakat pada siswa kelas V MI Falahul Mukminin 02 Kecamatan Pabelan tahun

    Pelajaran 2018/2019. Siklus I memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa sebanyak 14 siswa

    (60,86%), siklus II ketuntasan siswa sebanyak 21 siswa (91,30%), sehingga dari siklus I ke

    siklus II mengalami peningkatan jumlah siswa yang tuntas dan melebihi KKM klasikal yaitu

    85%.

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL .................................................................................................... i

    LEMBAR BERLOGO ..................................................................................................... ii

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... iii

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iv

    HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... v

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................................... vi

    MOTTO ......................................................................................................................... vii

    PERSEMBAHAN ........................................................................................................ viii

    KATA PENGANTAR .................................................................................................... ix

    ABSTRAK ..................................................................................................................... xi

    DAFTAR ISI ................................................................................................................. xii

    DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xv

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xvi

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xvii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5

    C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 5

    D. Kegunaan Penelitian ................................................................................................. 5

    E. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ...................................................... 6

    F. Definisi Operasional .................................................................................................. 7

    G. Metode Penelitian ..................................................................................................... 9

    1. Rancangan Penelitian ......................................................................................... 9

    2. Subjek Penelitian ................................................................................................. 9

    3. Langkah-langkah Penelitian .............................................................................. 10

    4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 11

    5. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 13

    6. Analisis Data .................................................................................................... 13

    H. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 14

  • xiii

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori ............................................................................................................ 15

    1. Hasil Belajar ...................................................................................................... 15

    a. Pengertian Hasil Belajar .............................................................................. 15

    b. Tujuan Belajar dan Hasil Belajar ............................................................... 18

    c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ................................................. 20

    d. Macam-macam Hasil Belajar ..................................................................... 23

    2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Jenis-jenis Kegiatan Ekonomi

    Masyarakat ........................................................................................................ 24

    a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial .......................................................... 24

    b. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial .................................................. 25

    c. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................................ 26

    d. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial ........................................................ 27

    e. Jenis-jenis Kegiatan Ekonomi Masyarakat ................................................. 28

    3. Strategi Quick On The Draw ............................................................................ 33

    a. Pengertian Strategi Quick On The Draw .................................................... 33

    b. Langkah-langkah Strategi Quick On The Draw .......................................... 34

    c. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Quick On The Draw .......................... 35

    4. Permainan Monopoli ........................................................................................ 36

    a. Alat-alat Untuk Permainan Monopoli .......................................................... 37

    b. Langkah-langkah Permainan Monopoli dengan perpaduan Strategi Quick

    On The Draw ............................................................................................... 37

    B. Kajian Pustaka ......................................................................................................... 38

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ..................................................... 41

    1. Profil Sekolah ................................................................................................... 41

    2. Visi dan Misi ..................................................................................................... 41

    3. Data Guru dan Karyawan .................................................................................. 42

    4. Jumlah Siswa .................................................................................................... 42

    5. Sarana dan Prasarana ........................................................................................ 43

    6. Prestasi .............................................................................................................. 43

    7. Subjek Penelitian .............................................................................................. 44

  • xiv

    B. Pelaksaan Penelitian ................................................................................................ 45

    1. Hasil Belajar Prasiklus ...................................................................................... 45

    2. Deskripsi Siklus I ............................................................................................. 46

    3. Deskripsi Siklus II ............................................................................................ 50

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian ........................................................................................................ 53

    1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ...................................................................... 53

    a. Hasil Belajar ................................................................................................... 53

    b. Hasil Observasi .............................................................................................. 55

    c. Refleksi .......................................................................................................... 55

    2. Deskripsi Siklus II ................................................................................................. 56

    a. Hasil Belajar ................................................................................................... 56

    b. Hasil Observasi .............................................................................................. 58

    c. Refleksi .......................................................................................................... 59

    B. Pebahasan Hasil Penelitian ..................................................................................... 59

    1. Siklus I ................................................................................................................. 61

    2. Siklus II ................................................................................................................ 61

    3. Rekapitulasi Siklus I dan Siklus II ........................................................................ 62

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................................................. 64

    B. Saran ........................................................................................................................ 64

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 66

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan MI Falahul Mukminin 02 Pabelan ....................... 42

    Tabel 3.2 Jumlah Siswa MI Falahul Mukminin 02 Pabelan .......................................... 42

    Tabel 3.3 Sarana Prasarana MI Falahul Mukminin 02 Pabelan ..................................... 43

    Tabel 3.4 Data Siswa Kelas V MI Falahul Mukminin 02 Pabelan ................................ 44

    Tabel 3.5 Hasil Belajar Prasiklus ................................................................................... 45

    Tabel 3.6 Langkah-Langkah Penelitian Siklus I ............................................................ 47

    Tabel 3.7 Langkah-Langkah Penelitian Siklus II ........................................................... 51

    Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I ...................................................................................... 53

    Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II .................................................................................... 57

    Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Siswa Per Siklus ......................................... 60

    Tabel 4.4 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ................................................ 61

    Tabel 4.5 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II .............................................. 62

    Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ................................. 62

    Tabel 4.7 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II .......................... 63

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ............................................................... 10

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Rancangan Perencanaan Pembelajaran Siklus I ................................................. 68

    Lampiran 2 Rancangan Perencanaan Pembelajaran Siklus II.................................................. 76

    Lampiran 3 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I .......................................................... 86

    Lampiran 4 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II ......................................................... 88

    Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ...................................................................... 90

    Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ..................................................................... 92

    Lampiran 7 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ..................................................................... 93

    Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II .................................................................... 95

    Lampiran 9 Dokumentasi ......................................................................................................... 96

    Lampiran 10 Sampel Hasil Belajar Siswa Siklus I .................................................................. 99

    Lampiran 11 Sampel Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................................... 105

    Lampiran 12 Surat Tugas Pembimbing ................................................................................. 115

    Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................................... 116

    Lampiran 14 Surat Keterangan Penelitian ............................................................................. 117

    Lampiran 15 Lembar Konsultasi Skripsi ............................................................................... 118

    Lampiran 16 Daftar SKK ....................................................................................................... 121

    Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... 124

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan mempunyai arti dan makna yang beragam. Undang-undang

    Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1

    ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

    mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

    mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

    pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

    diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Undang-undang SIDIKNAS RI

    No. 20 Thn. 2003).

    Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

    belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

    potensi dirinya untuk memiliki muatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

    kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

    masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam

    menentukan perubahan sosial. Perubahan kearah kemajuan dan kesejahteraan hidup

    yang berkualitas (Siti Muthoharoh,dkk. 2015: 257).

    Keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

    seluruh kegiatan yang paling pokok. Bahwa berhasil tidaknya penyapaian tujuan

    pendidikan banyak bergantung kepada proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai

    anak didik. Dasar-dasar pendidikan telah diajarkan sejak Agama Islam pertama kali di

    wahyukan, dalam ayat al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5:

  • 2

    (3) (2) (1)

    (5) (4)6

    Artinya: (1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, (2) Dia

    Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang

    Maha pemurah, (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (5) Dia

    mengajar kepada manusaia apa yang tidak diketahuinya (Q.S Al-Alaq 1-5).

    Pendidikan dimulai sejak usia dini, dari Raudhatul Athfal (RA), Madrasah

    Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan juga pendidikan jenjang

    tinggi. Madrasah Ibtidaiyah (MI) terdapat berbagai macam mata pelajaran diantaranya

    Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Ilmu Pengetahuan Sosial atau disingkat dengan IPS

    merupakan mata pelajaran. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang

    mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan

    dengan isu-isu sosial. IPS adalah mata pelajaran yang memuat materi geografi,

    sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup

    pembelajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat

    dijangkau pada geografi dan sejarah. Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan

    sehari-hari yang ada di lingkungan peserta didik. Mata pelajaran IPS siswa diharapkan

    untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab,

    serta warga dunia yang cinta damai (Ratna, 2014:6).

    Pembelajaran IPS terdapat banyak materi sosial yang di rangkum dalam

    sebuah pembelajaran. Salah satu materi yang terdapat di mata pelajaran IPS adalah

    materi jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat kelas lima. Materi tersebut

  • 3

    membahas tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat, siswa seringkali merasa

    bosan dengan penyampain guru dalam mengajar yang masih secara konvensional.

    Seorang guru harus menyadari bahwa tidak semua materi dapat disajikan dengan

    melihat langsung di sekitar sekolah, alam bebas atau survei langsung ke lokasi. Materi

    pembelajaran juga tidak akan mudah diterima siswa jika hanya disampaikan secara

    abstrak tanpa menyentuh, menggunakan, mendengar, mersasakan, atau paling tidak

    melihat sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran tersebut (Rasimin,

    2012:3).

    Salah satu strategi yang kreatif dan menarik minat siswa adalah Strategi

    Pembelajaran Quick on The Draw merupakan suatu strategi yang dalam penerapannya

    mengajak siswa untuk bermain sambil belajar, sehingga kejenuhan dalam belajar

    dapat diatasi. Strategi Pembelajaran Quick on the draw dapat mendorong aktivitas

    kerja sama kelompok dalam suasana permainan, memberi pengalaman dalam

    keterampilan membaca, siswa dapat belajar mandiri dan kecepatan dan ketepatan

    dalam menjawab pertanyaan sehingga siswa dapat menyadari bahwa pembagian tugas

    lebih produktif dari pada menduplikasi tugas. Strategi quick on the draw diharapkan

    bisa menanamkan kepada siswa untuk belajar memahami masing-masing karakter

    individu siswa dan belajar menyelesaikan masalah secara bersama-sama (Nur, dkk,

    2018: 46).

    Selain menggunakan strategi pembelajaran yang inovatif, guru juga bisa

    menggunakan permainan yang interaktif untuk menarik minat siswa dalam melakukan

    proses pembelajaran. Salah satu permainan yang interaktif adalah permainan

    monopoli. Salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan minat siswa adalah

    pembelajaran dengan permainan. Pitadjeng juga berpendapat bahwa “Permainan

    interaktif merupakan permainan yang dikemas dalam pembelajaran, sehingga anak

  • 4

    didik menjadi aktif dan senang dalam belajar”. Rasa senang ini nanti dapat berdampak

    terhadap minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS dan hasil belajar siswa

    (Pitadjeng, 2006: 96).

    Permainan monopoli digunakan agar siswa dapat menguasai materi

    pembelajaran dengan cara yang menyenangkan, sehingga akan tumbuh minat belajar

    siswa. Monopoli adalah salah satu permainan papan yang paling terkenal didunia.

    Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai semua petak diatas papan melalui

    pembelian, penyewaan dan pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang

    disederhanakan. Petak pada papan permaianan tersebut bisa diganti dengan gambar-

    gambar yang berkaitan dengan kartu pertanyaan (Husna, 2016: 116).

    Penggabungan antara strategi quick on the draw dan permainan monopoli,

    diharapkan menarik minat dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan

    proses pembelajaran. Salah satunya pada kelas V di MI Falahul Mukminin 02 Pabelan

    yang masih menggunakan strategi pembelajaran yang klasik, dan membuat siswa

    cepat bosan. Berdasarkan uraian di atas, strategi quick on the draw merupakan strategi

    pembelajaran dengan menjadikan kelompok dan juga kecepatan kerja tim, sedangkan

    permainan monopoli adalah permainan yang menyenangkan juga banyak orang yang

    sudah mengenalnya, sehingga siswa tidak akan kebingungan dalam merespon

    penyampaian pembelajaran. Permainan monopoli terdapat petak-petak pada papan

    permainan bisa diganti dengan gambar yang berkaitan dengan topik pembelajaran.

    Jika strategi quick on the draw dan permainan monopoli digabungkan, maka akan

    menjadi permainan dalam kelompok dengan menggunakan kecepatan merespon

    pertanyaan yang terdapat pada permainan monopoli.

  • 5

    Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan

    membuat judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS-

    JENIS KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI STRATEGI

    QUICK ON THE DRAW DAN PERMAINAN MONOPOLI PADA SISWA

    KELAS V MI FALAHUL MUKMININ 02 KECAMATAN PABELAN TAHUN

    PELAJARAN 2018/2019”

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum dapat di rumuskan

    permasalahan “Apakah strategi quick on the draw dan permainan monopoli dapat

    meningkatkan hasil belajar IPS materi jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat pada

    siswa kelas V MI Falahul Mukminin 02 Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran

    2018/2019?”

    C. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui penggunaan strategi quick on

    the draw dan permainan monopoli dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi jenis-

    jenis kegiatan ekonomi masyarakat pada siswa kelas V MI Falahul Mukminin 02

    Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran 2018/2019.

    D. Kegunaan Penelitian

    Penelitian ini akan membantu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

    pelajaran IPS melalui strategi quick on the draw dan permainan monopoli dalam

    pembelajaran yang akan disampaikan secara mendalam. Hasil penelitian ini

  • 6

    diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan dapat memberi manfaat secara

    praktis maupun teoritis, sebagai berikut:

    1. Manfaat Teoritis

    Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan tentang cara

    mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses belajar mengajar khususnya

    dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS), terutama dalam hal

    meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPS materi jenis-jenis kegiatan

    ekonomi masyarakat.

    2. Manfaat Praktis

    a. Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa

    b. Membantu guru dalam mengarahkan siswanya melalui pembelajaran

    kelompok

    c. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam pembelajaran IPS materi

    jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat.

    E. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan

    1. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

    penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.

    Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka berpikir yang merupakan jawaban

    sementara atas masalah yang dirumuskan (Sugiyono, 2009:96).

    Berdasarkan definisi di atas maka peneliti merumuskan hipotesis penelitian

    melalui strategi quick on the draw dan permainan monopoli dapat meningkatkan

    hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dalam materi jenis-jenis kegiatan ekonomi

  • 7

    pada siswa kelas V MI Falahul Mukminin 02 Kecamatan Pabelan tahun ajaran

    2018/2019.

    2. Indikator Keberhasilan

    Strategi quick on the draw dan permainan monopoli dapat dikatakan berhasil

    jika hasil belajar yang diharapkan bisa tercapai. Adapun indikatornya dapat

    dirumuskan sebagai berikut :

    a. Individu

    Siswa mencapai ketuntasan secara individu dalam mata pembelajaran

    IPS materi jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat apabila kriteria ketuntasan

    minimal (KKM) yaitu ≥ 70.

    b. Klasikal

    Ketuntasan siswa secara klasikal dalam mata pembelajaran IPS,

    khususnya materi jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat adalah 85%.

    F. Definisi Operasional

    1. Hasil Belajar

    Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan

    mempengaruhi siswa sehingga perbuatannya berubah dari waktu ke waktu

    sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi. Hasil

    belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,

    apresiasi, dan ketrampilan (Thobroni, 2016:18).

    Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui

    kegiatan belajar.

    2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

    Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah perwujudan dari suatu pendekatan

    interdisipliner dari ilmu sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari

  • 8

    berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi, budaya, psikologi,

    sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang

    diformulasikan untuk tujuan intruksional dengan materi dan tujuan yang

    disederhanakan agar mudah dipelajari (Firosalia, :76).

    Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai

    cabang disiplin ilmu-ilmu sosial.

    3. Strategi Quick On The Draw

    Strategi Quick on The Draw merupakan suatu strategi yang dalam

    penerapannya mengajak siswa untuk bermain sambil belajar, sehingga kejenuhan

    dalam belajar dapat diatasi. Strategi Quick on the draw dapat mendorong aktivitas

    kerja sama kelompok dalam suasana permainan, memberi pengalaman dalam

    ketrampilan membaca, siswa dapat belajar mandiri dan kecepatan dan ketepatan

    dalam menjawab pertanyaan sehingga siswa dapat menyadari bahwa pembagian

    tugas lebih produktif dari pada menduplikasi tugas (Nur, dkk, 2018: 46).

    Strategi quick on the draw adalah strategi belajar yang menggunakan

    pembelajaran kelompok dengan menggunakan kecepatan dalam menyelesaikan

    masalah.

    4. Permainan Monopoli

    Permainan interaktif merupakan suatu permainan yang dikemas dalam

    pembelajaran, sehingga anak didik menjadi aktif dan senang dalam belajar. Jika

    pembelajaran IPS dikemas dalam bentuk permainan interaktif siswa akan merasa

    senang terhadap mata pelajaran yang selama ini dianggap membosankan ini,

    hingga pembelajaran IPS dapat menjadi lebih efektif dan hasil belajar siswapun

    menjadi lebih optimal. Monopoli adalah salah satu permainan papan yang paling

  • 9

    terkenal didunia. Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai semua petak di

    atas papan mellaui pembelian, penyewaan, dan pertukaran properti dalam sistem

    ekonomi yang disederhanakan (Husna, 2016: 116).

    Jadi yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah penggunaan strategi quick

    on the draw dan permainan monopoli dalam proses pembelajaran ilmu

    pengetahuan sosial (IPS) pada materi jenis-jenis kegiatan ekonomi masyrakat

    dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas V di MI Falahul Mukminin 02

    Pabelan.

    G. Metode Penelitian

    1. Rancangan Penelitian

    Proses pelaksanaan penelitian ini, penulis menggunakan Penelitian Tindakan

    Kelas pada siswa kelas V di MI Falahul Mukminin 02 Kecamatan Pabelan tahun

    ajaran 2018/2019.

    Penelitian Tindakan Kelas atau PTK merupakan salah satu upaya guru atau

    praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan

    atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian Tindakan Kelas

    merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan.

    Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

    dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau

    meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional.

    (Susanto, 2012: 4).

    2. Subjek Penelitian

    Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas V Madrasah

    Ibtidaiyah Falahul Mukminin 02 Kecamatan Pabelan dengan jumlah siswa 23.

  • 10

    Dasar pertimbangan pilihan subjek adalah perlunya tindakan penelitian terhadap

    pembelajaran IPS dengan pokok bahasan jenis-jenis kegiatan ekonomi

    masyarakat.

    3. Langkah-langkah Penelitian

    Peneletian Tindakan Kelas (PTK) sering didahului dengan berbagai hal yang

    harus dipersiapkan secara cukup dan teliti. Secara umum, terdapat empat langkah

    dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action),

    observasi (observation), dan refleksi (reflecting) (Arikunto, 2006: 16).

    Berikut skema dari penelitian :

    Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2006:16)

    a. Perencanaan (planning)

    Tahap ini dilakukan persiapan materi pembelajaran IPS tentang jenis-

    jenis kegiatan ekonomi masyarakat. Menyusun dan membuat Rencana

    Perencanan

    SIKLUS I Refleksi Pelaksanaan

    Pengamatan

    Perencanaan

    SIKLUS II Refleksi Pelaksanaan

    Pengamatan

    ?

  • 11

    Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat skenario dengan membuat

    langkah atau kisi-kisi panduan pembelajaran, membentuk strategi quick on the

    draw dan membuat permainan monopoli yang dapat membantu dalam

    pelaksaan proses pembelajaran, membuat lembar observasi untuk melihat

    bagaimana kondisi pembelajaran dikelas dilaksanakan melalui strategi quick

    on the draw dan permainan monopoli dilaksanakan, mendesain alat evaluasi

    untuk melihat apakah siswa telah mampu menguasai materi pembelajaran IPS

    tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat yang disampaikan.

    b. Pelaksanaan (action)

    Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah pelaksanaan

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam penyampaian materi guru

    melalui strategi quick on the draw dan permainan monopoli.

    c. Observasi (observation)

    Peneliti mengamati proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

    guru dan siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung dengan

    menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

    d. Refleksi (reflecting)

    Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan untuk

    dilakukan analisis dan membuat penafsiran. Hasil penafsiran data peneliti

    membuat kesimpulan kegiatan penelitian. Analisis data yang dilakukan dalam

    tahap ini digunakan sebagai acuan untuk perencanaan siklus selanjutnya.

    4. Teknik Pengumpulan Data

    Penelitian ini cara peneliti mengumpulkan data yaitu menggunakan

    metode berikut:

  • 12

    a. Tes

    Tes merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan

    untuk mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan. Atau

    bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Sudaryono, 2016: 89).

    Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada setiap siklusnya,

    sehingga dapat mengetahui tingkat ketuntasan belajar siswa.

    b. Observasi

    Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek

    penelitian untuk melihat dekat kegiatan yang dilakukan. Observasi atau

    pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan

    jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung

    (Sudaryono, 2016: 87).

    Penelitian secara langsung melakukan pengamatan terhadap kegiatan

    yang berlangsung. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data kegiatan

    guru dan murid dalam proses pembelajaran yang berlangsung pada setiap

    siklusnya.

    c. Dokumentasi

    Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari

    tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan,

    laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan

    penelitian (Sudaryono, 2016: 90).

    5. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam kegiatan

    penelitian. Bentuk instrumen penelitian yang digunakan untuk mendapat data

    adalah sebagai berikut:

  • 13

    a. Lembar Soal Tes

    Lembar soal tes pada setiap siklus digunakan untuk mengevaluasi hasil

    belajar siswa.

    b. Lembar Observasi

    Lembar observasi untuk mengamati guru dan siswa selama proses

    pembelajaran pada setiap siklus.

    c. Dokumentasi

    Dokumentasi untuk memberikan gambaran secara visual berkaitan

    dengan kegiatan pembelajaran di kelas.

    6. Analisis Data

    Menganilis data dapat dilakukan dengan memecah data dalam kelompok

    tertentu, semua data yang kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya untuk

    menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan

    dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu pada

    tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah, dan disusun

    sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis

    yang telah dirumuskan. Membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan

    dilakukan analisis dengan :Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa,

    dengan rumus sebagai berikut:

    P =F

    Nx 100%

    Keterangan:

    P = Persentase

    F = Jumlah siswa yang tuntas belajar

    N = Jumlah siswa

  • 14

    H. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi yang

    bertujuan untuk mempermudah jalan pikiran dan memenuhi secara keseluruhan isi

    skripsi penelitian. Adapun isi skripsi penelitian dalam penelitian ini adalah:

    1. Bagian pendahuluan skripsi berisi: Judul skripsi, abstrak, pengesahan, motto dan

    persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar

    lampiran.

    2. Bagian inti skripsi terdiri dari:

    BAB I: Pendahuluan

    Pada bab pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,

    tujuan penelitian,kegunaan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator

    keberhasilan, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II: Landasan teori

    Terdiri dari kajian teori dan kajian pustaka, pada bab ini menemukan landasan

    teori pada tiap-tiap variabel penelitian.

    BAB III: Pelaksanaan penelitian

    Pada bab ini berisi tentang gambaran umum MI Falahul Mukminin 02 Kecamatan

    Pabelan dan pelaksanaan penelitian.

    BAB IV: Hasil penelitian dan pembahasan

    Pada bab ini berisis hasil penelitian meliputi diskripsi dan persiklus dan

    pembahasan.

    BAB V: Penutup, pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.

    3. Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.

  • 15

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori

    1. Hasil Belajar

    a. Pengertian Belajar

    Keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

    kegaiatan yang paling pokok. Bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

    pendidikan banyak yang bergantung kepada proses belajar yang dialami oleh

    siswa sebagai anak didik. Ada yang berpendapat bahwa belajar merupakan suatu

    kegiatan menghafal sejumlah fakta-fakta. Sejalan dengan pendapat ini, maka

    seorang yang telah belajar akan ditandai dengan banyaknya fakta-fakta yang dapat

    dihafalkan (Slameto, 2010:1).

    Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses

    perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

    lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan

    tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku (Slameto, 2010: 2).

    Menurut Gagne belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan

    isi ingatan mempengaruhi siswa sehingga perbuatannya berubah dari waktu ke

    waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi

    (Thobroni, 2016:18).

    Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar

    adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

    perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

    pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

  • 16

    Kegiatan belajar memiliki beberapa tipe sesuai penggolongan beberapa pakar

    berikut. Menurut John Traves kegiatan belajar digolongkan menjadi belajar

    gerakkan, belajar pengetahuan, belajar pengetahuan, dan belajar pemecahan

    masalah. Ada pula yang menggolongkan kegiatan belajar menjadi belajar

    informasi, belajar konsep, belajar prinsip, belajar ketrampilan, dan belajar sikap.

    Secara ekletis, kegiatan belajar yang bermacam-macam tersebut dapat dirangkum

    menjadi tipe kegiatan belajar menurut (Thobroni, 2016:22-24) sebagai berikut.

    1) Keterampilan

    Kegiatan belajar keterampilan berfokus pada pengalaman belajar melalui

    gerak yang dilakukan peserta didik. Kegiatan ini merupakan paduan gerak,

    stimulus, dan respons yang tergabung dalam situasi belajar. Kegiatan

    belajar keterampilan terjadi jika peserta didik menerima stimulus

    kemudian merespon dengan gerakan.

    2) Pengetahuan

    Kegiatan belajar pengetahuan merupakan dasar bagi semua kegiatan

    belajar. Kegiatan belajar pengetahuan termasuk ranah kognitif yang

    mencakup pemahaman terhadap suatu pengetahuan, perkembangan

    kemampuan, dan keterampilan berpikir.

    3) Informasi

    Kegiatan belajar informasi adalah kegiatan peserta didik dalam memahami

    simbol, seperti kata, istilah, pengertian, dan peraturan. Kegiatan belajar

    informasi wujudnya berupa hafalan. Belajar informasi yang terbaik adalah

    dengan memformulasikan informasi ke dalam rangkaian bermakna bagi

    peserta dididk dalam kehidupannya.

  • 17

    4) Konsep

    Kegiatan belajar konsep adalah belajar mengembangkan referensi logika

    atau membuat generalisasi dari fakta ke konsep. Dengan belajar konsep,

    peserta didik dapat memahami dan membedakan benda-benda, peristiwa,

    dan kejadian yang ada dalam lingkungan sekitar.

    5) Sikap

    Kegiatan belajar sikap atau yang dikenal dengan kegiatan belajar afektif

    diartikan sebagai pola tindakan peserta didik dalam merespons stimulus

    teretentu. Dalam kegiatan belajar sikap, upaya guru adalah membantu

    peserta didik memiliki dan mengembangkan perubahan sikap.

    6) Pemecahan masalah

    Kegaiatan belajar memecahkan masalah merupakan tipe kegiatan belajar

    dalam usaha mengembangkan kemampuan berfikir.

    Belajar adalah usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang untuk

    memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya

    sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Belajar terdapat tipe kegiatan

    belajar, antara lain keterampilan yang berfokus pada pengalaman belajar

    melalui gerakan yang dilakukan peserta didik, pengetahuan yang merupakan

    dasar bagi semua kegiatan belajar, informasi yang berkaitan dengan

    memahami simbol, konsep untuk mengembangkan referensi logika, sikap

    sebagai pola tindakan peserta didik dalam merespon stimulus tertentu, dan

    juga pemecahan masalah yang merupakan usaha mengembangkan

    kemampuan berpikir.

  • 18

    b. Tujuan Belajar dan Hasil Belajar

    1) Tujuan Belajar

    Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan

    intruksional yang dinamakan instructional effect, yang biasanya berbentuk

    pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan, tujuan belajar sebagai hasil yang

    menyertai tujuan belajar intruksional di sebut nurturant effects. Bentuknya

    berupa kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis,

    menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi

    logis dari peserta didik “menghidupi” (live in) suatu sistem lingkungan belajar

    tertentu (Thobroni, 2016: 20).

    Tujuan belajar adalah perubahan tingkah laku atau diri seseorang untuk

    mendapatkan hasil yang lebih baik.

    2) Hasil Belajar

    Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

    sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Merujuk pemikiran Gagne (Thobroni,

    2016: 20), hasil belajar berupa hal-hal berikut.

    a) Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

    bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons

    secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut

    tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah, maupun

    penerapan aturan.

    b) Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep

    dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan

    mengategorisasi, kemampuan analitis-sintetis fakta konsep, dan

  • 19

    mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual

    merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.

    c) Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

    aktivitas kognitifnya. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan

    kaidah dalam memecahkan masalah.

    d) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian

    gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud

    otomatisme gerak jasmani.

    e) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

    penilaian terhadap suatu objek tersebut. Sikap berupa kemampuan

    menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan

    kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.

    Hasil belajar terdapat beberapa hal-hal berupa infomasi verbal yang

    mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, ketrampilan

    intelektual kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang, strategi

    kognitif yang meliputi penggunaan konsep dan kaidah, ketrampilan

    motorik yang berkaitan dengan serangkaian gerak jasmani, dan sikap yang

    berkaitan dengan nilai suatu objek.

    Selain itu, menurut Lindgren, hasil pembelajaran meliputi kecakapan,

    informasi, pengertian, dan sikap. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

    hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah

    satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang

    dikategorisasikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana disebutkan di atas

    tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, tetapi secara komprehensif

    (Thobroni, 2016: 22).

  • 20

    Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara kesuluruhan dalam

    berbagai aspek untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

    c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

    Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat

    digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor dalam (intern) dan faktor

    luar (ekstren).

    1) Faktor Internal

    Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri

    peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal

    (Hamdani, 2011: 139-141) ini meliputi:

    a) Faktor fisiologis

    Kondisi fisiologis atau jasmaniah pada umumnya sangat berpengaruh

    terhadap kemampuan belajar seseorang. Faktor jasmaniah, yaitu

    pancaendera yang tidak berfungsi sebagai semstinya, seperti mengalami

    sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya

    kelenjar membawa kelainan tingkah laku.

    b) Faktor psikologis

    (1) Minat

    Minat menurut ahli psikologis adalah suatu kecerendungan untuk

    selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus-menerus.

    Minat ini erat kaitannya dengan perasaan, terutama perasaan senang.

    Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap pembelajaran. Jika

    menyukai suatu mata pelajaran, siswa akan belajar dengan sennag hati

    tanpa rasa beban.

  • 21

    (2) Kecerdasan

    Kecerdasan merupakan salah satu aspek yang penting dan sangat

    menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid

    mempunyai tingkat kecerdasan normal dan diatas normal, secara

    potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi.

    (3) Bakat

    Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk

    mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap orang

    memiliki bakat dalam artian berpotensi untuk mencapai prestasi

    sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapsitas masing-masing.

    (4) Motivasi

    Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk

    melakukan sesuatu. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam

    mencapai tujuan sehingga semakin besar kesuksesan belajarnya.

    (5) Sikap

    Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal,

    orang atau benda dengan suka, tidak suka atau acuh tak acuh. Sikap

    seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan

    keyakinan.

    2) Faktor Eksternal

    Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta

    didik yang mempengaruhi hasil belajar (Hamdani, 2011: 139-146) yaitu:

    a) Keadaan keluarga

    Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat

    seseorang silahirkan dan dibesarkan. Keluarga adalah lembaga

  • 22

    pendidikan pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk

    pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar, yaitu

    pendidikan bangsa, Negara, dan dunia.

    Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan

    seseorang dalam belajar. Rasa aman membuat seseorang tedorong untuk

    belajar secara aktif karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan

    pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar. Seperti yang

    terdapat dalam ayat al-Qur’an Surat At-Tahrim Ayat 6:

    Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

    keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan

    batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

    mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka

    dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (Q.S At-Tahrim Ayat 6).

    b) Keadaan Sekolah

    Sekolah merupakan lembag pendidikan formal pertama yang sangat

    penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu,

    lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih

    giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan

    guru dengan siswa, alat-alat pelajaran, dan kurikulum. Hubungan antara

    guru dengan siswa yang kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil

    belajarnya.

  • 23

    c) Lingkungan Masyarakat

    Selain orang tua, lingkungan masyarakat juga merupakan salah satu

    faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses

    pelaksanaan pendidikan. Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh

    terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari

    anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat ia berada.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada faktor internal dan faktor

    eksternal. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang

    sedang belajar, sedangkan faktor ekstren adalah faktor yang ada diluar

    individu.

    d. Macam-macam Hasil Belajar

    Hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), ketrampilan

    proses (aspek psikomotorik), dan sikap (aspek afektif).

    1) Pemahaman Konsep

    Pemahaman menurut Bloom diartikan sebagai kemampuan untuk

    menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut

    Bloom ini adalah seberapa besar mampu menerima, menyerap, dan memahami

    pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa

    dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami,

    atau yang ia rasakan, berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia

    lakukan (Susanto, 2012: 6).

  • 24

    2) Keterampilan Proses

    Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada

    proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan

    kemampuan mental, fisik, dan social yang mendasar sebagai penggerak

    kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa (Susanto, 2012: 9).

    3) Sikap

    Menurut Sadirman sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan

    sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia

    sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap

    merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang (Susanto,2012: 11).

    Hasil belajar terdapat macam-macam hasil belajar, yaitu pemahaman

    konsep sejauh mana siswa dapat memahami pembelajaran, keterampilan

    proses sebagai penggerak kemapuan-kemampuan yang lebih tinggi, dan juga

    sikap yang berkaitan dengan perubahan tindakan seseorang.

    2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Jenis-Jenis Kegiatan Ekonomi

    Masyarakat

    a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

    Istilah IPS merupakan terjemahan social studies. Dengan demikian IPS

    dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam

    mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif

    sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi

    antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi social yang

    disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

  • 25

    Menurut Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah

    perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia

    merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi,

    antropologi, budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan

    ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan intruksional dengan materi

    dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.

    S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fisi

    atau panduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS

    merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran

    manusia dalam masyarakat yang terdiri atas subjek sejarah, ekonomi, geografi,

    sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial (Firosalia, :76)

    Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari berbagai disiplin

    ilmu yang terpadu berkaitan dengan manusia dan lingkungannya.

    b. Ruang Lingkup Imu Pengetahuan Sosial

    Ilmu pengetahuan sosial merupakan program pendidikan yang memilih

    bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang

    diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan

    pendidikan. Bidang pengetahuan, ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial

    adalah berupa kehidupan manusia dalam masyarakat atau manusia sebagai

    anggota masyarakat (Rasimin, 2012: 38).

    Ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial adalah manusia dalam konteks

    sosial. Menurut Somantri bahwa landasan ilmu pengetahuan sosial bagi

    bangsa Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945 serta kebudayaan bangsa

    Indonesia itu sendiri. Karena ruang lingkup ilmu pengetahuan social berkaitan

    dengan masalah-masalah nyata dalam kehidupan bermasyarakat, maka

  • 26

    pemantapan ilmu pengetahuan sosial dalam pendidikan secara langsung dapat

    dikembangkan pada beberapa mata pelajaran atau mata kuliah yang secara

    khusus telah menggunakan istilah ilmu pengetahuan sosial maupun pendidikan

    (Rasimin, 2012: 39).

    Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial adalah manusia dalam konteks

    sosial karena berkaitan dengan masalah nyata dalam kehidupan

    bermasyarakat.

    c. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial

    Ilmu pengetahuan Sosial selain mempunyai tujuan membentuk warga

    Negara yang baik, dengan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri

    dengan lingkungan kehidupan di masyarakat, juga memiliki fungsi aplikat.

    Fungsi yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan.

    Fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan, selain memberikan bekal

    pengetahuan dan ketrampilan social dalam kehidupan sehari-hari. Yang

    dimaksud dalam kehidupan sosial, yaitu ketrampilan melakukan sesuatu yang

    berhubungan dengan kepentingan hidup bermasyarakat, seperti bekerja sama,

    gotong royong, tolong-menolong sesama umat manusia, dan melakukan

    tindakan dalam memecahkan persoalan sosial dimasyarakat.

    Keterampilan intelektual dalam ilmu pengetahuan sosial adalah

    keterampilan berpikir, kecepatan dalam memanfaatkan pikiran, cepat tanggap

    dalam menghadapi permasalahan sosial di masyarakat. Fungsi ilmu

    pengetahuan sosial sebagai program pendidikan menurut Sumaatmadja adalah

    mengembangkan perhatian dan kepedulian social siswa terhadap kehidupaan

    di masyarakat dan bermasyarakat. Lebih lanjut dikatakan bahwa ketrampilan

    tersebut diharapkan dapat terbinanya sumber daya manusia Indonesia yang

  • 27

    berpengetahuan, terampil, cendekia dan mempunyai tanggung jawab sosial,

    yang memiliki kemampuan merealisasikan tujuan nasional, yakni menciptakan

    masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945

    (Rasimin, 2012: 40-41).

    Fungsi ilmu pengetahuan sosial adalah membina siswa menjadi warga

    Negara yang baik yang memiliki pengetahuan keterampilan dan kepedulian

    sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan Negara.

    d. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

    Adapun karakterstik IPS (Trianto, 2007:126) sebagai berikut:

    1) Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi,

    sejarah, ekonomi, hokum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan

    juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.

    2) Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari struktur

    keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi yang dikemas sedemikian

    rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.

    3) Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS juga menyangkut berbagai

    masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdispliner dan

    multidispliner.

    4) Standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat menyangkut peristiwa dan

    perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat,

    kewilayahaan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan

    masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti

    pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilaan dan jaminan keamanan.

  • 28

    5) Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS menggunakan tiga dimensi

    dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia

    secara keseluruhan.

    Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) gabungan dari unsur-unsur

    standar kompetensi dan kompetensi dasar ilmu sosial yaitu geografi, sejarah,

    ekonomi, sosiologi.

    e. Jenis-jenis Kegiatan Ekonomi Masyarakat

    Berikut ini bentuk kegiatan ekonomi masyarakat di beberapa bidang:

    1. Pertanian

    Hasil usaha pertanian adalah usaha yang menghasilkan bahan pangan.

    Indonesia disebut sebagai negara agraris karena sebagian besar

    penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

    Upaya untuk meningkatkan hasil pertanian dilakukan dengan cara

    intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, dan rehabilitasi.

    a. Intensifikasi ialah upaya untuk meningkatkan hasil pertanian tanpa

    memperluas lahan pertanian yang telah ada. Upaya intensifikasi dilakukan

    dengan cara penggunaan pupuk, bibit unggul, pengairan, pemeliharaan,

    dan penyuluhan. Intensifikasi lebih dikenal dengan nama pancausaha tani.

    b. Ekstensifikasi adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan

    memperluas lahan pertanian.

    c. Diversifikasi adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara

    memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan pertanian. Contoh

    diversifikasi pertanian adalah sistem tumpang sari yaitu menanam

    beberapa jenis tanaman secara bersamaan pada lahan yang sama.

  • 29

    d. Rehabilitasi adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara

    memperbarui cara-cara pertanian yang ada atau mengganti tanaman tidak

    produktif lagi. Misalnya memperbaiki sawah tadah hujan menjadi sawah

    irigasi, mengganti tanamannya sudah tua dengan tanaman baru, dan

    mengganti tanaman yang tidak menguntungkan dengan tanaman yang

    lebih menguntungkan.

    2. Perdagangan

    Perdagangan adalah kegiatan usaha yang menyalurkan barang produksi

    dari produsen ke konsumen. Pedagang menjual barang ke konsumen.

    Pedagang disebut sebagai perantara. Dalam perdagangan ada pembeli dan

    penjual, dan banyak harga-harga kebutuhan pokok yang melambung naik tidak

    biasa karena banyak kebutuhan-kebutuhan pokok yang langka. Tetapi

    Rasulullah melarang untuk menaikan harga kebutuhan pokok tersebut

    sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi sebagai berikut:

    Anas bin Malik menuturkan bahwa pada masa Rasulullah saw pernah

    terjadi harga-harga membubung tinggi. Para Sahabat lalu berkata kepada

    Rasul, “Ya Rasulullah saw tetapkan harga demi kami.” Rasulullah saw

    menjawab:

    “”Sesungguhnya Allahlah Zat Yang menetapkan harga, Yang

    menahan, Yang mengulurkan, dan yang Maha Pemberi rezeki. Sungguh,

    aku berharap dapat menjumpai Allah tanpa ada seorang pun yang

    menuntutku atas kezaliman yang aku lakukan dalam masalah darah dan

  • 30

    tidak juga dalam masalah harta”. (HR Abu Dawud, Ibn Majah dan at-

    Tirmidzi).

    Menurut tempat usahanya, pedagang dibedakan menjadi sebagai berikut.

    a. Pedagang tetap, yaitu pedagang yang memiliki tempat yang tetap,

    misalnya berdagang di pasar, ruko (rumah toko), toko, warung atau

    mal/supermaket.

    b. Pedagang asongan, yaitu pedagang yang tidak menetap dan berdagang

    dengan cara berkeliling.

    c. Pedagang kaki lima, yaitu pedagang yang tidak menetap dan berpindah

    pindah tempatnya. Contohnya, pedagang di pinggir jalan raya atau trotoar.

    Berdasarkan jumlah barangnya, perdagangan ada 3, yaitu

    a. Perdagangan besar: kegiatan jual beli barang dalam jumlah besar yang

    dilakukan perusahaan-perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dalam dan

    luar negeri

    b. Perdagangan sedang/menengah : kegiatan jual beli barang dengan jumlah

    yang tidak begitu banyak.

    c. Perdagangan kecil: kegiatan perdagangan, dilakukan oleh para pedagang

    kecil dengan modal dan jumlah barang sedikit

    Selain perdangan antar pedagang dalam satu negara, ada juga perdagangan antar

    negara. Kegiatan perdagangan antarnegara disebut ekspor-impor. Ekspor adalah

    usaha mengirim dan menjual barang keluar negeri. Impor adalah usaha

    memasukkan dan membeli barang dari luar negeri.

    3. Perkebunan

    Perkebunan merupakan usaha penanaman lahan dengan tanaman-tanaman

    keras. Ada dua macam perkebunan, yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan

    besar. Perkebunan rakyat adalah perkebunan yang dikelola oleh rakyat.

    Perkebunan besar biasanya dikelola oleh pemerintah atau perusahaan

    perkebunan.

    Tanaman perkebunan dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu :

    a. Perkebunan musiman atau berumur pendek, contohnya: Perkebunan tebu,

    Perkebunan tembakau, Perkebunan rosela.

  • 31

    b. Perkebunan tanaman tahunan atau berumur panjang atau tahunan, contoh:

    Perkebunan teh, Perkebunan kopi, Perkebunan cengkeh, Perkebunan lada,

    Perkebunan karet, Perkebunan kelapa, Perkebunan kelapa sawit.

    4. Peternakan

    Peternakan adalah usaha memelihara binatang peliharaan yang diambil

    manfaatnya. Usaha peternakan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:

    a. Peternakan hewan besar adalah peternakan sapi, kerbau, dan kuda.

    b. Peternakan hewan kecil adalah peternakan kambing, domba, kelinci, dan

    babi.

    c. Peternakan unggas adalah peternakan ayam, itik, entok, dan burung.

    5. Perikanan

    Usaha perikanan dibedakan menjadi perikanan darat dan perikanan laut.

    a. Perikanan darat adalah usaha memelihara dan menangkap ikan di perairan

    darat. Perikanan darat meliputi perikanan air tawar dan perikanan air payau.

    1) Perikanan air tawar diusahakan di sungai, danau, rawa, dan waduk.

    2) Perikanan air payau diusahakan di tambak-tambak yang terdapat di

    tepi pantai.

    b. Perikanan air laut adalah usaha menangkap ikan di pantai atau di laut dan

    pembudidayaan ikan laut dalam tambak-tambak. Selain ikan, laut juga

    menghasilkan mutiara, udang, rumput laut, dan garam. Ekspor hasil laut

    Indonesia yang terkenal adalah udang.

    6. Kehutanan

    Hasil-hasil hutan, antara lain kayu, rotan, damar, dan kemenyan. Beberapa hal

    yang dapat dilakukan untuk menjaga agar hutan tidak rusak adalah mencegah

    penebangan liar dan mengadakan reboisasi atau peremajaan hutan. Daerah

    penghasil kayu hutan adalah Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Hutan Produksi

    adalah areal hutan yang dipertahankan sebagai kawasan hutan dan berfungsi

    untuk menghasilkan hasil hutan bagi kepentingan konsumsi masyarakat, industri

    dan eksport. Hutan ini biasanya terletak di dalam batas-batas suatu HPH

    (memiliki izin HPH) dan dikelola untuk menghasilkan kayu. Dengan pengelolaan

    yang baik, tingkat penebangan diimbangi dengan penanaman dan pertumbuhan

    ulang sehingga hutan terus menghasilkan kayu secara lestari. Secara praktis,

    hutan-hutan di kawasan HPH sering dibalak secara berlebihan dan kadang

    ditebang habis.

  • 32

    Hutan di Indonesia memiliki tumbuhan yang beraneka ragam, terutama yang

    berbentuk pohon. Secara keseluruhan, di Indonesia terdapat + 40.000 jenis

    tumbuhan, 25.000 – 30.000jenis di antaranya adalah tumbuhan berbunga, yang

    merupakan 10 % dari seluruh tumbuhan berbunga di dunia. Kekayaan hutan yang

    melimpah ruah tersebut meberikan manfaat kepada penduduk Indonesiamaupun

    bangsa lain.

    Beberapa contoh hasil hutan kayu : Kayu Agathis (Agathis alba), Kayu Bakau

    atau Mangrove (Rhizophora mucronata), Kayu Bangkirai (Hopea mengerawan),

    Kayu Benuang (Octomeles sumatrana), Kayu Duabanga (Duabanga moluccana),

    Kayu Jelutung (Dyera costulata), Kayu Kapur (Dryobalanops fusca), Kayu

    Kruing (Dipterocarpus indicus), Kayu Meranti (Shorea sp), Kayu Nyatoh

    (Palaquium javense), Kayu Ramjin (Gonystylus bancanus), Kayu Jati (Tectona

    grandis), Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri), Kayu Sengon (Albizzia chinensis)

    dan lain sebagainya.

    Beberapa contoh Hasil Hutan Non kayu : Rotan, Damar, Kapur Barus, Kemenyan,

    Gambir, Kopal, Kulit, pohon Bakau, Gondorukem, Terpentin, Bambu, Sutra Alam,

    Minyak Kayu Putih, Madu

    7. Industri

    Berdasarkan besar kecilnya usaha yang dilakukan industri dibagi menjadi 3 yaitu

    industri rumah tangga, industri kecil, industri sedang, dan industri besar. Industri

    adalah usaha pengolahan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang

    jadi dengan menggunakan sarana dan peralatan. Industri dapat digolongkan menjadi :

    a. Industri rumah tangga (home industrial) : industri yang diusahakan oleh

    keluarga(tenaga kerja 1 – 4 orang) dengan modal kecil dan peralatan sederhana.

    Hasil industri : tahu, kecap, kerupuk, makanan kecil.

    b. Industri kecil : industri dengan karyawan antara 5 sampai 19 dengan modal agak

    besar. Hasil industri : bahan pakaian, sepatu, dan makanan.

    c. Industri sedang : industri yang menggunakan modal cukup besar, peralatan agak

    modern, jumlah pekerja 20 sampai 99 orang. Hasil industri : mebel, konveksi, dll.

    d. Industri besar : industri menggunakan modal besar, mesin- mesin modern,

    pekerja lebih dari 100, pembagian kerja profesional. Hasil industri : besi baja,

    pulp, textil, dll

  • 33

    8. Pelayanan Jasa Pariwisata Industri jasa merupakan kegiatan ekonomi yang

    dengan cara memberikan pelayanan jasa. Contohnya, jasa transportasi seperti

    angkutan bus, kereta api, penerbangan, pariwisata, dan pelayaran. Pariwisata

    adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk perusahaan

    objek wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Manfaatnya,

    menambah pemasukan devisa negara dan kesejahteraan masyarakat, terbuka

    lapangan kerja, semakin dikenal kebudayaan daerah, ikut melestarikan

    keseimbangan lingkungan hidup, terpeliharanya kelestarian lingkungan budaya.

    Contoh usaha di bidang jasa pariwisata yaitu: Usaha kawasan pariwisata, Usaha

    angkutan untuk kebutuhan kegiatan pariwisata

    a. Usaha jasa perjalanan wisata. Biro perjalanan wisata adalah usaha

    penyediaan jasa perencanaan perjalanan dan/atau jasa pelayanan dan

    penyelenggaraan pariwisata, termasuk penyelenggara perjalanan ibadah.

    Agen perjalanan wisata, adalah usaha jasa pemesanan sarana, seperti

    pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi serta peugurusan dokumen

    perjalanan

    b. Usaha jasa peramuwisata (guide), yaitu usaha penyediaan dan/atau

    pengoordinasian tenaga pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan

    perjalanan wisatawan (http://belajar123.com/pelajaran/rangkuman-materi-

    pelajaran-ips-kelas-5-sd/).

    3. Strategi Quick on the Draw

    a. Pengertian Strategi Quick On The Draw

    Strategi pembelajaran merupakan komponen penting dalam sistem

    pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi

    pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan belajar dengan

    menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk

    mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Strategi

    pembelajaran merupakan bagian terpenting dari komponen teknik dan metode

    dalam suatu sistem pembelajaran. Rumusan lebih jelas dapat dilihat dalam

    Depdiknas yang merumuskan strategi pembelajaran sebagai cara pandang dan

    http://belajar123.com/pelajaran/rangkuman-materi-pelajaran-ips-kelas-5-sd/http://belajar123.com/pelajaran/rangkuman-materi-pelajaran-ips-kelas-5-sd/

  • 34

    pola berpikir guru dalam mengajar agar pembelajaran menjadi efektif

    (Darmansyah, 2010: 17-18).

    Strategi Quick on The Draw merupakan suatu strategi yang dalam

    penerapannya mengajak siswa untuk bermain sambil belajar, sehingga

    kejenuhan dalam belajar dapat diatasi. Strategi Quick on the draw dapat

    mendorong aktivitas kerja sama kelompok dalam suasana permainan, memberi

    pengalaman dalam ketrampilan membaca, siswa dapat belajar mandiri dan

    kecepatan dan ketepatan dalam menjawab pertanyaan sehingga siswa dapat

    menyadari bahwa pembagian tugas lebih produktif dari pada menduplikasi

    tugas (Nur, dkk, 2018: 46).

    Strategi quick on the draw memberikan pengalaman mengenai ketrampilan

    membaca yang didorong oleh kecepatan aktivitas, ditambah belajar mandiri

    dan kecakapan ujian yang lain. Pembelajaran dengan penerapan strategi quick

    on the draw, dapat memperhatikan kerjasama, sehingga dapat menciptakan

    hubungan sosial antara siswa dengan siswa yang lainnya dan pembelajaran

    secara kooperatif dengan sendirinya tapi tetap memfokuskan pada pribadi

    siswa agar dapat memperoleh standar yang tinggi (Nur, dkk, 2018: 46).

    Strategi quick on the draw adalah strategi belajar yang mengguanakan

    pembelajaran kelompok dengan menggunakan kecepatan dalam

    menyelesaikan masalah.

    b. Langkah-langkah Strategi Quick on The Draw

    Berikut ini merupakan langkah-langkah pelaksanaan dari strategi

    pembelajaran quick on the draw (Luthfi, 2017: 69):

  • 35

    1) Guru menyiapkan beberapa set pertanyaan terkait topik yang sedang

    dibahas. Kemudian guru membuat cukup salinan agar setiap kelompok

    memiliki sendiri-sendiri. Tiap pertanyaan harus di kartu yang terpisah.

    2) Bagi kelas ke dalam beberapa kelompok. Beri warna pada kartu untuk tiap

    kelompok sehingga mereka dapat mengenali set pertanyaan mereka.

    3) Beri tiap kelompok materi yang akan disampaikan yang berkaitan dengan

    kartu soal.

    4) Kata “mulai”, satu anak dari tiap kelompok “lari” mengambil pertanyaan

    pertama menurut warna kelompok mereka dan kembali membawanya ke

    kelompok.

    5) Menggunakan materi sumber, kelompok tersebut mencari jawaban dan

    menulisnya di selembar kertas yang disediakan oleh guru.

    6) Menjawab, jawaban dibawa oleh siswa lain ke guru (siswa yang maju

    untuk mengambil pertanyaan atau mengantarkan jawaban, haruslah

    bergantian dengan temannya yang lain yang belum maju).

    7) Kelompok pertama yang menjawab semua pertanyaan akan menjadi

    pemenang dalam games ini dan guru memberikan reward berupa hadiah

    pada kelompok tersebut.

    c. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Quick on The Draw

    Menurut Ginnis, berikut ini merupakana kelebihan-kelebihan dari penggunaan

    quick on the draw (Luthfi, 2017: 70):

    1) Aktifitas ini mendorong kerja kelompok. Semakin efisien kerja kelompok,

    semakin cepat kemajuannya. Kelompok dapat belajar bahwa pembagian

    tugas lebih produktif dari pada menduplikasi tugas.

  • 36

    2) Memberi pengalaman tentang macam-macam keterampilan membaca,

    yang didorong oleh kecepatan strategi pembelajaran, ditambah belajar

    mandiri dan kecakapan ujian yang lain.

    3) Kegiatan ini membantu siswa untuk membiasakan diri untuk belajar pada

    sumber, bukan hanya dari guru.

    4) Sesuai bagi siswa berkarakter kinestik yang tidak dapat duduk diam

    selama lebih dari dua menit.

    Adapun yang dikemukakan oleh Susanti beberapa kelemahan strategi quick on the

    draw (Luthfi, 2017: 70):

    1) Dalam kerja kelompok, siswa akan mengalami keributan jika pengelolaan

    kelas kurang baik.

    2) Guru sulit memantau aktivitas siswa dalam kelompok.

    3) Suasana pembelajaran menjadi ribut dan gaduh.

    4) Guru memberi waktu sangat terbatas

    4. Permainan Monopoli

    Penggunaan permainan monopoli memberikan variasi dalam mengatasi

    sikap pasif siswa. Monopoli adalah satu permainan papan pemain berlomba

    untuk mengumpulkan kekayaan melalui satu pelaksaan sistem permainan.

    Permainan Monopoli dipilih karena termasuk suatu permainan yang relative

    digemari anak dan mudah dalam memainkannya. Bagian-bagian dari petak

    dapat dianalogikan sebagai aktivitas kegiatan ekonomi masyarakat yang

    mewakili fungsi-fungsi tertentu pada permainan monopoli (Dea dkk, 2014:

    470)

  • 37

    a. Menurut Husana untuk memainkan monopoli (Anis 2013: 40),

    membutuhkan sebagai berikut:

    1) Bidak-bidak untuk mewakili pemain.

    2) Dua buah dadu berisi enam.

    3) Kartu hak milik setiap properti. Kartu ini diberikan kepada pemain

    yang membeli property itu. Di atas kartu tertera harga property,

    harga sewa, harga gadai, harga rumah dan hotel.

    4) Papan permainan dengan petak-petak:

    a) Tempat

    b) Petak-petak dana umum dan kesempatan. Pemain yang mendarat

    di atasnya.

    c) Uang-uang monopoli.

    d) 32 rumah dan 12 hotel dari kayu atau plastic. Rumah biasanya

    memiliki warna hijau, hotel warna merah

    e) Kartu-kartu dana umum dan kesempatan.

    b. Langkah-langkah permainan monopoli dengan perpaduan strategi

    quick on the draw:

    1) Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, setiap kelompok

    terdiri dari 5-6siswa (Strategi Quick on The Draw).

    2) Setiap kelompok diberi 1 buah papan permainan monopoli, yang

    sudah terdapat alat-alat untuk bermainnya (Permainan Monopoli).

    3) Guru memulai permainan dengan berhitung 1-2-3, siswa diberi

    waktu 30 menit untuk menyelesaikan permainan dan menjawab

    pertanyaan yang terdapat pada petak-petak gambar (Strategi Quick

    on The Draw).

  • 38

    4) Siswa melemparkan dadu, dan berjalanan sesuai dengan dadu

    tersebut. Apabila berhenti di salah satu petak, siswa mengambil

    satu buah kartu di ‘Dana Umum’ yang terdapat pada papan. Kartu

    tersebut berisi pertanyaan, dan siswa pun harus berdiskusi

    bersama untuk menjawab. Dan menuliskan jawaban pada lembar

    yang sudah disediakan guru (Permainan Monopoli).

    5) Jika bidak berhenti di ‘Kesempatan’, maka siswa harus

    mengambil kartu yang ‘Kesempatan’ yang terdapat dipapan

    monopoli. Kartu ‘Kesempatan’ bisa berisi pertanyaan atau bahkan

    tantangan. Jika yang diambil di kartu ‘Kesempatan’ adalah

    tambahan waktu, maka permainan mendapatkan tambahan waktu

    sesuai kartu tersebut (Permainan Monopoli).

    6) Ketika waktu sudah habis, selesai atau tidak selesai permainan

    siswa harus berhenti memainkannya. Guru mengecek pada lembar

    jawaban, kelompok mana yang paling banyak menjawab

    pertanyaan dan skor jumlah benar yang banyak, maka akan diberi

    hadiah.

    B. Kajian Pustaka

    Beberapa Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Lastri Surmayani (2013)

    Penelitian yang dilakukan oleh Lastri Surmayani (2013) dengan judul

    “Meningkatkan hasil belajar siswa melalui strategi quick on the draw pada mata

    pelajaran IPA kelas IV Sekolah Dasar Negeri 007 Kampung Baru Kabupaten

    Kuantan Singingi” dengan rumusan masalah apakah penerapan pembelajaran

    dengan strategi Quick On The Draw dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu

  • 39

    Pengetahuan Alam (IPA) siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 007 Kampung

    baru Kabupaten Kuantan Singingi. Penerapan strategi pembelajaran quick on the

    draw dapat meningkatkan hasil belajar, hal ini bisa dilihat dari hasil yang

    diperoleh siswa pada tes formatif yang dilakukan oleh siswa mulai dari pra siklus

    yang memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 8 siswa (44,44%), selanjutnya siklus I

    presentase yang tuntas KKM sebanyak 11 orang (61,11%) , dan mencapai 16

    siswa (88,89%) pada siklus II.

    Penelitian yang dilakukan oleh Lastri Sumaryani (2013) ini memiliki

    kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penggunaan

    strategi pembelajaran quick on the draw untuk meningkatkan hasil belajar.

    Sedangkan perbedaanya peneliti terdahulu lebih menekankan penggunaan strategi

    pembelajaran quick on the draw.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Ratna Dwi Pamilih (2014)

    Penelitian yang dilakukan oleh Ratna Dwi Pamilih (2014) dengan judul

    “Penerapan strategi pembelajaran quick on the draw untuk meningkatkan minat

    belajar IPS pada peserta didik kelas V di SD Negeri 01 Wonolopo Tasikmadu

    Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014”. Dengan rumusan masalah apakah

    penerapan strategi pembelajaran quick on the draw dapat meningkatkan minat

    dan hasil belajar IPS pada peserta didik kelas V SD Negeri 01 Wonolopo pada

    Tahun Pelajaran 2013/2014, hal ini dibuktikan dengan peningkatan prestasi

    belajar sesuai KKM yang ditentukan. Sebelum tindakan nilai rata-rata hasil belajar

    IPS hanya mencapai 69 dengan presentase ketuntasan 53%, pada siklus I bisa

    meningkat menjadi 83 dengan presentase ketuntasan 77%, dan siklus II meningkat

    lagi menjadi 84 dengan presentase 97%.

  • 40

    Penelitian yang dilakukan Ratna Dwi Pamilih (2014) ini memiliki kesamaan

    dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yakni penerapan strategi

    pembelajaran quick on the draw untuk meningkatkan prestasi belajar dan

    menggunakan mata pelajaran IPS perbedaannya adalah peneliti terdahulu

    menerapkan minat belajar siswa sedangkan peneliti menerapkan hasil belajar

    siswa.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Munthofiah (2013)

    Penelitian yang dilakukan oleh Munthofiah (2013) dengan judul

    “Meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA melalui permainan monopoli pada

    siswa kelas IV MI Muhammadiyah Blagung Simo Boyolali Tahun Pelajaran

    2012/2013” dengan rumusan masalah apakah penerapan media permainan

    monopoli dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas IV dalam

    pembelajaran IPA. Penerapan media permainan monopoli dalam pembelajaran

    IPA dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga berdampak pada peningkatan

    hasil belajar, hal ini dibuktikan dengan peningkatan prestasi belajar pada pra

    siklus hanya mencapai 47,36%, dan meningkat pada siklus I mencapai

    73,68%,sedangkan di akhiratau siklus II tindakan hasil belajar siswa mencapai 84,

    21%.

    Penelitian yang dilakukan oleh Munthofiah (2013) ini memiliki kesamaan

    dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yakni penerapan permainan

    monopoli untuk meningkatkan hasil belajar. Sedangkan perbedaannya peneliti

    terdahulu lebih menekankan penggunaan permainan monopoli peneliti

    menekankan permainan monopoli dan strategi quick on the draw.

  • 41

    BAB III

    PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian

    1. Profil Sekolah

    a. Nama Sekolah : MI Falahul Mukminin 02

    b. Status Sekolah : Swasta

    c. NSS : 111233220061

    d. Jalan : Jl. KH. Nurudin 2

    e. Desa : Padaan

    f. Kecamatan : Pabelan

    g. Provinsi : Jawa Tengah

    h. Kode Pos : 50771

    i. Daerah : Pedesaan

    j. Kegiatan Belajar mengajar : Pagi

    k. Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

    2. Visi dan Misi

    Visi MI Falahul Mukminin 02 Pabelan

    “Beriman, bertaqwa, berbudi luhur, berpengetahuan dan terampil”

    Misi MI Falahul Mukminin 02 Pabelan

    a. Mewujudkan pendidikan optimal dibidang keagamaan dengan cara

    pendekatan kesadaran

    b. Menciptakan kedisiplinan

    c. Mendidik siswa tentang kewajiban menuntut ilmu pengetahuan sebagai cermin

    anak didik Islam

    d. Menciptakan suasana ilmiah dengan kewajiban membaca setiap hari

  • 42

    e. Membekali siswa dengan ketrampilan yang berguna bagi masyarakat

    f. Mendidik siswa kreatif dalam berfikir dan bekerja untuk masa depan

    3. Data Guru dan Karyawan di MI Falahul Mukminin 02 Pabelan

    Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan

    No. Nama

    NIP Tempat, Tanggal

    Lahir

    Jabatan Ijazah

    1. Umi Ivayatuz

    Z. N

    2035454192001 Kab. Semarang,

    28-03-1992

    Kepala

    Sekolah

    S1

    2. Khoirul

    Muttaqin

    6033754655200

    003

    Kab. Semarang,

    01-07-1976

    Guru S1

    3. Suhabib 7437745648200

    002

    Kab. Semarang,

    09-01-1967

    Guru S1

    4. M. Zaini Zulfa 2148745655020

    0003

    Kab. Semarang,

    16-02-1967

    Guru S1

    5. Damaroh 5542747649200

    012

    Kab. Semarang,

    10-02-1969

    Guru S1

    6. Pupon

    Khoeriyah

    4836762663300

    112

    Kab. Semarang,

    04-05-1984

    Guru S1

    7. Mochamad Nur

    Latif

    5452765666120

    002

    Salatiga, 20-01-

    1987

    Guru S1

    8. Umi Mustaanah 4453749651300

    013

    Kab. Semarang,

    21-11-1971

    Guru S1

    4. Jumlah Siswa

    Jumlah siswa MI Falahul Mukminin 02 Pabelan pada tahun 2019 dengan jumlah

    107 siswa dapat dilihat pada tabel 3.2

    Tabel 3.2 jumlah siswa MI Falahul Mukminin 02 Pabelan

    No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siswa

    Laki-laki Perempuan

    1 I 10 siswa 9 siswa 19 Siswa

    2 II 7 siswa 9 siswa 16 Siswa

    3 III 7 siswa 8 siswa 15 Siswa

  • 43

    4 IV 9 siswa 8 siswa 17 Siswa

    5 V 10 siswa 13 siswa 23 Siswa

    6 VI 12 siswa 5 siswa 17 Siswa

    Jumlah 55 Siswa 52 Siswa 107 Siswa

    5. Sarana Prasarana

    Tabel 3.3 Sarana Prasarana MI Falahul Mukminin 02 Pabelan

    No Jenis Bangunan Jumlah

    Ruang

    Jumlah

    Ruang

    Kondisi

    Baik

    Jumlah

    Ruang

    Kondisi

    Rusak

    Kategori Kerusakan

    Rusak

    Ringan

    Rusak

    Sedang

    Rusak

    Berat

    1 Ruang Kelas 6 0 36 6

    2 Perpustakaan