peningkatan hasil belajar ipa materi struktur dan fungsi...

165
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS ) PADA SISWA KELAS IV MI AL-MA’ARIF GONDANGLEGI KECAMATAN KLEGO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : NUR HIDAYAH 115-13-054 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 13-May-2020

19 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN

TUMBUHAN MELALUI PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS )

PADA SISWA KELAS IV MI AL-MA’ARIF

GONDANGLEGI KECAMATAN KLEGO

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

NUR HIDAYAH

115-13-054

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

ii

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN

TUMBUHAN MELALUI PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS )

PADA SISWA KELAS IV MI AL-MA’ARIF

GONDANGLEGI KECAMATAN KLEGO

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

NUR HIDAYAH

115-13-054

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

iv

v

vi

vii

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrohmanirrokhim

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Nur Hidayah

NIM : 115-13-054

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Jenis : Skripsi

Judul : Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Struktur dan

Fungsi Bagian Tumbuhan Melalui Penerapan Model

Pembelajaran Think Pair and Share(TPS) Pada

Siswa Kelas IV MI Al-Ma‟arif Gondanglegi

Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun

Pelajaran 2017/2018.

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalti, kepada Perpustakaan IAIN Salatiga

atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu

pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih

formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy

untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan IAIN Salatiga,

tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis.

viii

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa

melibatkan pihak Perpustakaan IAIN Salatiga dari semua bentuk

tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya

ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan

semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 05 Agustus

2017

Yang menyatakan

Nur Hidayah

NIM. 115 13 054

ix

MOTTO

Wong berjuang kudu sabar, istiqomah lan ikhlas, Insyallah

ngremboko (berkembang) berkah.

Senengo ngurmati wong liyo, ojo pingin dihormati wong liyo.

Ojo sombong, najan mung guyon karo sopo wae ora keno ngroso

luwih mulyo.

(Alm. Drs. KH. A. Baidlowie Syamsuri, Lc.)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

Kedua orang tuaku Bapak Sutardi dan Ibu Siti Suliyem yang telah

mendidik dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang.

Teman-temanku santri Al-Falah yang selalu menghiasi hari-hariku

dengan canda tawa dan penuh kebersamaan.

Teman-Teman PGMI angkatan 2013 yang telah memberikan

semangat dalam belajar di kampus.

Sahabat-Sahabatku konsentrasi IPA yang selama ini telah berjuang

bersama.

Ke empat sahabatku Mifta, Lailin, Tina dan Nadhifah.

Calon imamku dan mertua.

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah member nikmat

begitu melimpah dan tanpa batas. Sehingga rasa syukur hanya patut dihaturkan

kepada-Nya.

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Rasulullah

SAW, semoga kita semua mendapat syafaatnya di yaumul qiyamah. Amin.

Dengan selesainya skripsi ini. Penulis menyadari betul banyak peran dari

pihak lain baik bantuan langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Kepala Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI)

4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang dengan sabarnya memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi.

6. Bapak Pengasuh PPTI AL-FALAH KH. Zoemri R.W.S (Alm) dan Ibu Ny.

Hj. Latifah Zoemri beserta keluarga yang telah memberikan ridho dan

bimbingan dalam menuntut ilmu.

xi

7. Keluarga besar Pondok Pesantren Al-Falah, para asatidz dan para santri

yang telah mendewasakan penulis setiap harinya dalam warna-warni

kehidupan.

8. Teman-Teman jurusan S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah angkatan

2013, terutama konsentrasi IPA yang telah memberikan banyak cerita dan

canda selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.

9. Bapak Kepala MI Al Ma‟arif Gondanglegi, bapak Tugino, S.Pd.I yang

telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

10. Bapak Syaifudin, S.Pd.I selaku guru pengampu mata pelajaran IPA kelas

IV MI Al Ma‟arif Gondanglegi.

11. Kedua orangtua yang selalu berkorban demi keberhasilan penulis, Bapak

Sutardi dan Ibu Siti Suliyem

Semoga skripsi ini dapat memberikan tambahan wawasan yang

lebih luas dan dapat menjadi sumbangan pemikiran kepada para pembaca.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan

untuk perbaikan skripsi ini.

Salatiga, 04 Agustus 2017

Penulis

Nur Hidayah

NIM. 11513054

xii

ABSTRAK

Hidayah, Nur. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Struktur dan Fungsi Bagian

Tumbuhan Melalui Penerapan Model Pembelajaran Think Pair and

Share (TPS) pada Siswa Kelas IV MI Al-Ma’arif Gondanglegi

Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.

Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing: Dr. Budiyono Saputro, M. Pd.

Kata Kunci: Hasil belajar, Ilmu Pengetahuan Alam dan model pembelajaran Think

Pair and Share (TPS).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA

menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) agar dapat

meningkatkan hasil belajar IPA materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan pada

siswa kelas IV MI Al-Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali

Tahun Pelajaran 2017/2018.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang

terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dengan menggunakan model

pembelajaran TPS.Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Al

Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali sebanyak 15 siswa

yang terdiri dari 10 laki-laki dan 5 perempuan. Penelitian dilakukan pada semester

awal Tahun Pelajaran 2017/2018.

Hasil penelitian menunjukkan siswa yang tuntas pada pra siklus sebanyak

5siswa(33,3%), pada siklus Imeningkatsebanyak 8 siswa(53,3%), dan pada siklus

II sebanyak 15 siswa (100%). Jika dilihat peningkatannyas ebesar 27,64% setelah

dilakukan refleksi siklus 2 terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 46,7%. Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Think Pair and Share

(TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi struktur dan fungsi bagian

tumbuhan pada kelas IV MI Al-Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan Klego

Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.

xiii

DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO ............................................................................. ii

JUDUL ...................................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................... vi

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................................. vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... ix

KATA PENGANTAR .............................................................................. x

ABSTRAK ................................................................................................ xii

DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................. 5

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .............. 5

E. Manfaat Penelitian ........................................................... 6

F. Definisi Operasional ......................................................... 7

xiv

G. Metode Penelitian ............................................................. 9

H. Analisis Data .................................................................... 14

I. Sistematika Penulisan ...................................................... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar ..................................................................... 19

1. Belajar ........................................................................ 19

a. Definisi Belajar .................................................... 19

b. Prinsip-prinsip Belajar ......................................... 20

c. Tujuan Belajar ...................................................... 22

2. Hasil Belajar ............................................................... 23

a. Pengertian Hasil Belajar ....................................... 23

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 23

c. Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar ................ 32

B. Mata Pelajaran IPA Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan 35

1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ........... 35

2. Materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan ........... 38

C. Model Pembelajaran TPS (Think Pair and Share) ......... 49

1. Pengertian Model Pembelajaran TPS ......................... 49

2. Langkah-langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran TPS 52

3. Kelebihan Menggunakan Model Pembelajaran TPS . 53

4. Kelemahan Menggunakan Model Pembelajaran TPS 53

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian .............................................................. 55

xv

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ........................................ 63

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................ 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................ 78

1. Siklus I ....................................................................... 78

2. Siklus II ...................................................................... 79

B. Pembahasan ..................................................................... 80

1. Siklus I ....................................................................... 80

2. Siklus II ...................................................................... 82

3. Peningkatan Siklus I ke Siklus II ............................... 84

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................... 86

B. Saran ................................................................................. 86

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Skema Pelaksanaan Siklus PTK .................................................. 12

Tabel 2.1 Proses Terjadinya Gejala Lupa ..................................................... 27

Tabel 3.1 Data Keadaan Guru MI Al Ma‟arif Gondanglegi Tahun 2017 ..... 57

Tabel 3.2 Data siswa MI Al Ma‟arif Gondanglegi Tahun 2017 ................... 58

Tabel 3.3 Data Keadaan Siswa Kelas IV MI Al-Ma‟arif Gondanglegi ........ 59

Tabel 3.4 Perolehan Nilai Pre-Test .............................................................. 60

Tabel 3.5 Jumlah dan Kondisi Bangunan .................................................... 61

Tabel 3.6 Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran ................................. 61

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I .................................................................... 78

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II ................................................................... 79

Tabel 4.3 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ..................................... 80

Tabel 4.4 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................... 82

Tabel 4.5 Peningkatan Siklus I ke Siklus II .................................................. 84

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Jenis Akar ................................................................ 39

Gambar 2.2 Struktur Batang ...................................................................... 43

Gambar 2.3 Gambar Daun ......................................................................... 45

Gambar 2.4 Gambar Bunga Sempurna ...................................................... 48

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I)

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II)

Lampiran 3 : Soal Pre-Test dan Kunci Jawaban

Lampiran 4 : Soal Siklus I dan Kunci Jawaban

Lampiran 5 : Soal Siklus II dan Kunci Jawaban

Lampiran 6 : Lembar Pengamatan Siklus I

Lampiran 7 : Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus I

Lampiran 8 : Lembar Pengamatan Siklus II

Lampiran 9 : Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus II

Lampiran 10 : Dokumentasi

Lampiran 11 : Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 12 : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 13 : Nilai SKK Mahasiswa

Lampiran 14 : Riwayat Hidup Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan kegiatan yang mempunyai tujuan yaitu

mengajari siswa untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Pembelajaran

dapat dikatakan sebagai suatu hal yang sangat kompleks yang dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain: guru, siswa, sarana, media, serta lingkungan. Agar

pembelajaran berlangsung efektif, guru memiliki peran yang sangat penting.

Guru tidak hanya berfungsi sebagai sumber ilmu, tetapi juga harus berperan

sebagai motivator dan fasilitator dalam pengembangan minat peserta didik

mencari ilmu pengetahuan (Surayya, dkk, 2014: 1-2).

Guru dituntut lebih kreatif dalam mengajar untuk menumbuhkan minat

belajar siswa. Sementara untuk memberikan pengayaan terhadap dirinya, guru

juga dituntut kreatif mengembangkan kemampuan mengajar dan pedagogik

dalam proses pembelajaran. Wawasan guru juga diharapkan tidak terjebak pada

buku teks semata. Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Kependidikan (Dirjen PMPTK) Depdiknas Bhaedhowi mengatakan bahwa

untuk menumbuhkan minat belajar siswa, maka seorang guru dituntut mampu

menerapkan cara belajar yang menarik. “Jiwa entrepreneurship yang dimiliki

oleh seorang guru bukanlah entrepreneurship seperti seorang pengusaha, tetapi

terkait kreativitas” (Hamzah, dkk , 2015: 151)

Guru yang kreatif dalam mengajar peserta didik memberikan dampak

positif terhadap hasil belajar siswa. Dalam proses belajar peserta didik dapat

2

melakukan belajar bersama dengan tutor sebaya (teman sejawat) baik didalam

kelas maupun diluar kelas, pembelajaran yang dilakukan bersama tutor sebaya

lebih menyenangkan dan menjadi lebih mudah dipahami.

Belajar secara berkelompok lebih efektif dibandingkan dengan belajar

secara individual atau sendiri. Hal tersebut dikarenakan ada banyak kelebihan

yang dapat dilihat berdasarkan daripada tujuan belajar kelompok, baik untuk

masing-masing individu, maupun bagi seluruh anggotanya. Dilihat dari tujuan

bagi masing-masing individu (siswa), belajar kelompok membuat anak tidak

tertekan dengan tugas yang harus ia kerjakan sendiri, mengurangi rasa bosan

anak yang biasa terkungkung. Dalam pembelajaran yang monoton, dan

membuat anak merasa percaya diri dengan apa yang dilakukan bersama

kelompoknya (Cahyani, 2015: 1)

Untuk dapat mencapai tujuan belajar bersama, belajar kelompok

bertujuan untuk mengembangkan cara berpikir kritis dalam memecahkan

masalah (dalam tugas sekolah), mengembangkan kemampuan bersosialisasi

dalam komunikasi, meningkatkan rasa percaya diri terhadap kemampuan siswa

serta dapat memahami dan menghargai pendapat orang lain.

Belajar kelompok dapat digunakan pada mata pelajaran IPA.

Spesifiknya pada materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan melalui model

pembelajaran TPS (Think Pair and Share). IPA merupakan salah satu cabang

ilmu yang fokus pengkajiannya yaitu bagian tumbuhan beserta fungsinya.

Carin dan Sund (Widowati, 2008) mendefinisikan sains sebagai suatu sistem

untuk memahami alam semesta melalui observasi dan eksperimen yang

3

terkontrol. Disamping itu, sains juga merupakan ilmu yang berkaitan dengan

cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga sains bukan

hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan

(BSNP, 2006). Menurut BSNP (2006) tujuan pembelajaran sains adalah agar

dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan

alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari (Ratnawati, dkk, 2010: 1-2).

Model pembelajaran TPS merupakan jenis pembelajaran kooperatif

yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa. Model ini

berkembang pertama kali oleh Frang Lyman dan koleganya di Universitas

Maryland. Pada dasarnya, model ini merupakan suatu cara yang efekif untuk

membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua

resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas

secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam Think Pair and Share

dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling

membantu (Kurniasih, 2015: 58)

Struktur dan fungsi bagian tumbuhan merupakan materi yang di

dalamnya mencakup bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya yang memerlukan

pemahaman konsep maupun materi secara mendalam agar siswa dapat tercapai

dalam pembelajarannya melalui model pembelajaran yang tepat.

Berdasarkan hasil survei di MI Al-Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan

Klego Kabupaten Boyolali pada hari Kamis tanggal 20 Juli 2017 kepada guru

4

mata pelajaran IPA kelas IV yaitu Bapak Saifudin, S.Pd.I. Munculnya masalah

kurangnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA yang ditandai dengan

minimnya nilai yang mencapai KKM, siswa yang mencapai KKM yaitu 33,3%

(yang tuntas), serta para siswa kesulitan dalam mengingat pelajaran IPA.

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis merasa perlu untuk

mengaplikasikan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) bagi siswa

serta mampu membuat siswa termotivasi untuk aktif dan kreatif dengan

mengoptimalkan potensi-potensi yang ada pada peserta didik untuk

meningkatkan hasil belajar IPA khususnya pada pokok bahasan struktur dan

fungsi bagian tumbuhan.

Dengan diterapkannya model pembelajaran TPS diharapkan siswa

dapat memahami materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan dari berbagai

sudut pandang, baik dirinya sendiri, guru maupun kelompok diskusinya.

Sehingga siswa akan mampu memahami materi berdasarkan pengetahuan yang

ia dapat bersama teman belajarnya. Terkadang belajar dengan ide yang mereka

dapat sendiri bersama teman-temannya dengan cara bertukar pikiran menjadi

lebih mudah dipahami dan diingat.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI

STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE

5

(TPS) PADA KELAS IV MI AL-MA’ARIF GONDANGLEGI KECAMATAN

KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018”

B. Rumusan Masalah

Apakah penerapan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS ) dapat

meningkatkan hasil belajar IPA pada materi struktur dan fungsi bagian

tumbuhan pada siswa kelas IV MI Al-Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan Klego

Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018 ?.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi struktur dan

fungsi bagian tumbuhan melalui penerapan model pembelajaran Think Pair

and Share (TPS) pada kelas IV MI Al-Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan

Klego Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui

data yang terkumpul. Oleh karena itulah maka dari peneliti dituntut

kemampuannya untuk dapat merumuskan hipotesis ini dengan jelas

(Arikunto, 2014: 110-112).

Adapun hipotesis atau dugaan sementara yang penulis kemukakan

dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Think Pair and

Share dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan pada

6

kelas IV MI Al-Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan Klego Kabupaten

Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan model pembelajaran Think Pair and Share dapat

dikatakan berhasil jika indikator keberhasilan dapat dicapai dengan tujuan

pembelajaran. Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah :

a. Secara Individu

Siswa dapat mencapai nilai 70 sesuai dengan KKM yang telah

ditentukan dari sekolah pada materi struktur dan fungsi bagian

tumbuhan.

b. Nilai Klasikal

Siklus akan berhenti apabila 85% dari total siswa dalam satu kelas

mendapat nilai 70.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan

dalam bidang pendidikan, yaitu dalam hal menentukan model

pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan peserta

didik.

b. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk bahan pertimbangan

penelitian lain yang relevan.

7

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa, untuk meningkatkan penguasaan materi dan hasil

belajar siswa mata pelajaran IPA materi struktur dan fungsi bagian

tumbuhan.

b. Manfaat bagi guru, untuk mengembangkan potensi guru dalam

pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Think

Pair and Share (TPS).

c. Manfaat bagi sekolah, untuk meningkatkan kualitas pendidikan

sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan selanjutnya

demi kemajuan sekolah.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan agar tidak ada kesalahpahaman dalam

menafsirkan setiap maksud penelitian. Berikut ini beberapa istilah yang

penulis gunakan dalam penelitian, antara lain :

1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri

siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik

sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar

sebagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam Brahim

(2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai

tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah

yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal

sejumlah materi pelajaran tertentu (Susanto, 2013: 5). Jadi hasil belajar

8

adalah sesuatu yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar baik

berupa nilai, perubahan tingkah laku, maupun berbagai pengalaman lain.

2. Think Pair and Share (TPS)

Pengertian TPS merupakan teknik sederhana dengan keuntungan

besar yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu

informasi dan seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling

menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan

kelas. Selain itu, TPS juga dapat memeperbaiki rasa percaya diri dan

semua siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas. TPS

sebagai salah satu model pembelajaran kooperatif yang terdiri atas 3

tahapan, yaitu thinking, pairing, dan sharing. Guru tidak lagi sebagai

satu-satunya sumber pembelajaran, tetapi justru siswa dituntut untuk dapat

menemukan dan memahami konsep-konsep baru (Hamdayama, 2014:

101).

3. Ilmu Pendidikan Alam (IPA)

IPA merupakan salah satu cabang ilmu yang fokus pengkajiannya

adalah alam dan proses-proses yang ada di dalamnya. Carin dan Sund

(Widowati, 2008) mendefinisikan sains sebagai suatu sistem untuk

memahami alam semesta melalui observasi dan eksperimen yang

terkontrol. Disamping itu, sains juga merupakan ilmu yang berkaitan

dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga

sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-

9

fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan

suatu proses penemuan (Ratnawati, dkk, 2010: 1-2).

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) dalam bahasa Inggris PTK diartikan dengan Classroom

Action Research, disingkat (CAR). Penelitian tersebut muncul karena

adanya kesadaran pelaku kegiatan yang merasa tidak puas dengan

hasil kerjanya. Dengan didasari atas kesadaran sendiri, pelaku yang

bersangkutan mencoba menyempurnakan pekerjaannya, dengan cara

melakukan percobaan yang dilakukan berulang-ulang, prosesnya

diamati dengan sungguh-sungguh sampai mendapatkan proses yang

dirasakan memberikan hasil yang lebih baik dari semula (Arikunto,

2014: 128)

PTK sendiri memiliki bentuk tiga pengertian yang dapat di

terangkan. Penelitian adalah kegiatan yang mencermati suatu objek

dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk

menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan

mutu objek yang diamati. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan

dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu, yang dalam

penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas adalah tempat

dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu

bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama. Kelas dalam

10

konteks Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dipahami sebagai ruang

tertutup yang dilengkapi dengan meja, kursi, dan papan tulis, serta

menjadi rangkaian dari bangunan gedung sekolah. Padahal, yang

dimaksud “Kelas” dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah “Tempat”

dimana terjadi proses belajar mengajar. Tempat belum tentu berbentuk

kelas, tetapi sebaiknya kelas (Dalam arti fisik) pasti merupakan tempat

(Suyadi, 2013: 18-19).

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian : MI kelas IV Al-Ma‟arif Gondanglegi

b. Waktu Penelitian : Jum‟at, 21 s.d 29 Juli 2017

c. Subjek Penelitian : Guru dan Siswa Kelas IV

3. Langkah-langkah Penelitian

Menurut Arikunto (2014: 138-140) mengemukakan bahwa langkah-

langkah siklus penelitian adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Perencanaan dalam setiap siklus meliputi :

1. Pengamatan terhadap hasil belajar siswa pada pertemuan yang

lalu

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan

belajar siswa

3. Perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan

4. Menyiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang akan

digunakan

11

b. Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan penelitian yaitu kegiatan

pembelajaran di kelas seperti yang telah disusun dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran.

c. Pengamatan

Kegiatan pengamatan dilaksanakan saat kegiatan kedua

dilaksanakan. Kedua tahap ini tidak dapat dipisahkan karena akan

mempengaruhi hasil akhir penelitian.

d. Refleksi

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengungkapkan kembali apa

yang telah dilakukuan. Kegiatan yang dilakukan adalah

mengobservasi kelemahan dan kekurangan kegiatan pada siklus I,

menyusun rencana perbaikan pada siklus II. Berikut ini merupakan

skema siklus PTK.

12

Tabel 1.1

Skema Pelaksanaan Siklus PTK (Arikunto, 2014: 141)

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan berbagai informasi dan data, penulis

menggunakan:

a. Observasi

Pengumpulan data melalui observasi cara yang paling

efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko

pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item-

item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan

terjadi (Arikunto, 2014: 272).

Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi

?

13

c. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok (Arikunto, 2014: 193). Pengumpulan data yang dilakukan

ini melalui tes pemberian soal uraian diakhir pelajaran.

d. Dokumentasi

Dokumentasi berupa angket siswa, silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa, alat atau

media yang digunakan, nilai siswa sebelum dan sesudah penelitian,

foto, dan yang lainnya yang dianggap penting.

5. Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian ini digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data dalam penelitian tindakan ini yaitu :

a. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan belajar

mengajar, baik siswa maupun guru selama proses pembelajaran

berlangsung. Lembar ini berisi aspek-aspek penilaian siswa baik

keterampilan maupu keaktifan siswa yang aka diamati.

b. Tes

Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa. Tes

ini dilakukan secara tertulis, yang berisi soal-soal pilihan ganda dan

14

essay yang berkaitan dengan materi struktur dan fungsi bagian

tumbuhan untuk dapat mengetahui kemampuan siswa.

H. Analisis Data

Analisis data sangat diperlukan guna mengetahui hasil dan untuk

menarik kesimpulan yang logis berdasarkan data-data yang telah

dikumpulkan ditiap siklusnya. Semua data yang sudah didapat pada

dasarnya digunakan untuk membuktikan hipotesis yang didapat dari

lapangan, benar ataupun salah, maka tahap inilah data harus dianalisis

dan diolah untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan

(Djamarah, 2000: 264). Maka dapat diperoleh nilai rata-rata, dengan

rumus sebagai berikut :

Keterangan :

x = Nilai rata-rata

Ʃ N = Jumlah siswa

Ʃ X = Jumlah nilai keseluruhan siswa

Untuk menghitung presentase kesuksesan belajar digunakan

rumus sebagai berikut :

P =

15

Keterangan :

P = Jumlah nilai dalam persen

F = Frekuensi

N = Jumlah kegiatan keseluruhan

I. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagian awal

Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,

halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,

pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar,

abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

2. Bagian Inti

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

2. Indikator Keberhasilan

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

16

2. Manfaat Praktis

F. Definisi Operasional

1. Hasil Belajar

2. TPS (Think Pair and Share)

3. IPA (Ilmu Pengethuan Alam)

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3. Langkah-Langkah Penelitian

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan

c. Pengamatan

d. Refleksi

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

b. Tes

c. Dokumentasi

5. Instrumen Penilaian

a. Lembar Observasi

b. Tes

H. Analisis Data

I. Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

17

A. Hasil Belajar

1. Belajar

a. Definisi Belajar

b. Prinsip-Prinsip Belajar

c. Tujuan Belajar

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

c. Prinsip-Prinsip Penilaian Hasil Belajar

B. Mata Pelajaran IPA Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya

1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

2. Materi Struktur Dan Fungsi Bagian Tumbuhan

C. Model Pembelajaran TPS (Think Pair and Share)

1. Pengertian Model Pembelajaran TPS

2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran TPS

3. Kelebihan Model Pembelajaran TPS

4. Kelemahan Model Pembelajaran TPS

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I

C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

18

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I

2. Siklus II

B. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

3. Bagian Akhir

Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar

riwayat hidup penulis.

19

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Belajar

a. Definisi Belajar

Belajar menurut (Slameto, 2003: 2) adalah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan itu bersifat relatif

konstan dan berbekas. Dalam kaitan ini, proses belajar dan

perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar tidak hanya

mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan,

persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-

macam keterampilan, dan cita-cita (Hamalik, 2002: 45). Dengan

demikian seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada

dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman melalui interaksi

dengan lingkungan.

Menurut Gagne (Suprijono, 2011: 2) belajar adalah

perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui

aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari

proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. Sedangkan menurut

Nasution (1992: 3) belajar adalah aktivitas yang menghasilkan

perubahan pada diri individu yang belajar, baik aktual maupun

20

potensial. Perubahan itu pada dasarnya berupa didapatkannya

perubahan baru, yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.

Selanjutnya, belajar menurut Herggenhahn, 1993 (Samatowa, 2006:

174) adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil

dari proses pembelajaran.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

pada dasarnya merupakan suatu proses mental dan emosional yang

terjadi secara sadar dan juga terjadi interaksi antara individu dengan

lingkungannya, baik lingkungan fisik atau psikis maupun lingkungan

sosial. Sehingga muncul perubahan tingkah laku yang terjadi pada

individu setelah mengalami proses belajar. Perubahan tingkah laku

tersebut dapat dibandingkan dari yang sebelumnya ia belum belajar

dan setelah ia belajar.

b. Prinsip-Prinsip Belajar

Menurut (Hamzah Uno dan Nurdi Mohammad, 2015: 34-36)

dalam melakukan kegiatan belajar supaya berjalan dengan optimal

dan dapat menunjang tumbuh kembangnya siswa belajar dengan

aktif maka terdapat beberapa prinsip, yaitu :

a) Stimulus belajar

Stimulus belajar hendaknya dapat benar-benar

mengomunikasikan informasi atau pesan yang hendaknya

disampaikan oleh guru kepada siswa. Adapun cara yang dapat

membantu siswa memperkuat pemahamannya adalah melalui

21

cara mengulang dan pengulangan dan menyebutkan kembali

pesan yang disampaikan oleh guru.

b) Perhatian dan Motivasi

Stimulus belajar yang diberikan oleh guru bukan berarti

perhatian dan motivasi dari siswa tidak diperlukan lagi.

Beberapa cara untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi,

antara lain :

1) Menggunakan cara belajar yang bervariasi

2) Mengadakan pengulangan informasi

3) Memberikan stimulus baru, misalnya melalui pertanyaan-

pertanyaan kepada siswa

4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan

keinginan belajarnya

5) Menyediakan media dan alat bantu yang menarik perhatian

siswa

Kebutuhan peserta didik untuk belajar akan mendorong

timbulnya motivasi dalam diri masing-masing peserta didik.

Untuk itu sangat diperlukan kreativitas guru dalam membuat

inovasi-inovasi baru dalam kegiatan pembelajaran.

c) Respons yang Dipelajari

Respons siswa terhadap stimulus guru dapat berupa perhatian,

proses internal terhadap informasi ataupun tindakan nyata dalam

22

bentuk partisipasi dan minat siswa saat mengikuti kegiatan

belajar.

d) Penguatan

Setiap tingkah laku yang diikuti perasaan terhadap kebutuhan

siswa cenderung untuk diulangi kembali. Sumber penguat

belajar untuk pemuasan kebutuhan berasal dari luar dalam

dirinya. Dari luar seperti nilai, ganjaran, hadiah-hadiah, dan

lain-lain. Dari dalam diri bisa terjadi apabila respons yang

dilakukan oleh siswa betul-betul memuaskan dirinya dan sesuai

kebutuhan.

e) Pemakaian dan Pemindahan

Dalam menyampaikan informasi yang jumlahnya tidak terbatas,

penting sekali dilakukan pengaturan dan penempatan informasi

sehingga dapat digunakan apabila diperlukan kembali.

Pengingatan kembali informasi yang telah diperoleh cenderung

terjadi apabila digunakan dalam situasi serupa.

c. Tujuan Belajar

Tujuan adalah sangat esensial, baik dalam rangka

perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian. Tujuan memberikan

petunjuk adalah untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan

topik-topik, mengalokasikan waktu, memilih alat bantu belajar,

menentukan prosedur pembelajaran, serta menyediakan ukuran

23

untuk mengukur prestasi belajar siswa. Tujuan belajar merupakan

kriteria untuk menilai derajat mutu dan efisiensi pembelajaran. Itu

sebabnya, setiap guru perlu memahami dengan seksama tujuan

belajar sebagai bagian integral dari suatu sistem pembelajaran

(Hamalik, 2011: 73)

2. Hasil Belajar

a) Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri

siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik

sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). Belajar tidak

hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga

penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian

sosial, cita-cita dan harapan. Belajar merupakan suatu proses, suatu

kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan

demikian, belajar itu bukan sekadar mengingat atau menghafal saja,

namun lebih luas dari itu yaitu mengalami. Dalam proses belajar guru

harus dapat mengamati terjadinya perubahan perilaku siswa setelah

dilakukan penilaian. Keberhasilan siswa dapat diukur melalui nilai yang

diperolehnya melalui mengikuti proses belajar dan mengikuti tes akhir.

Dari tes itulah guru dapat menentukan prestasi hasil belajar siswa.

b) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor

internal dan eksternal, faktor internal meliputi sikap terhadap belajar,

24

motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan, menyimpan

perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan,

kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, rasa percaya diri siswa,

intelegensi dan keberhasilan belajar, kebiasaan belajar, dan cita-cita

siswa. Sedangkan faktor eksternal meliputi guru sebagai pembina siswa

belajar, prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan penilaian,

lingkungan sosial siswa di sekolah, dan kurikulum sekolah (Dimyati,

2002: 238-254).

1. Faktor Internal

a. Sikap terhadap belajar

Menurut (Slameto, 2013: 54-60) sikap merupakan

kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang

membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian tentang

sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau

mengabaikan. Siswa memperoleh kesempatan belajar meskipun

siswa dapat menerima, menolak, atau mengabaikan kesempatan

belajar tersebut. Sikap menerima, menolak, atau mengabaikan

suatu kesempatan belajar merupakan urusan pribadi siswa. Akibat

penerimaan, penolakan, atau pengabaian kesempatan belajar

tersebut akan berpengaruh pada perkembangan kepribadian. Oleh

karena itu, ada baiknya siswa mempertimbangkan dengan matang

akibat sikap terhadap belajar.

b. Motivasi Belajar

25

Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang

mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri

siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi, atau tiadanya

motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar. Selanjutya,

mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi

belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus. Agar siswa

memiliki motivasi belajar yang kuat, pada tempatnya diciptakan

suasana belajar yang menggembirakan.

c. Konsentrasi Belajar

Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan

perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju

pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya. Untuk

memperkuat perhatian pada pelajaran, guru perlu menggunakan

bermacam-macam strategi belajar-mengajar, dan

memperhitungkan waktu belajar serta selingan istirahat.

d. Mengolah Bahan Belajar

Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa

untuk menerima isi dan cara pemerolehan ajaran sehingga

bermakna bagi siswa. Isi bahan belajar berupa pengetahuan, nilai

kesusilaan, nilai agama, nilai kesenian, serta keterampilan mental

dan jasmani. Kemampuan siswa mengolah bahan ajar menjadi

makin baik, bila siswa berpetualang aktif belajar.

e. Menyimpan Perolehan Hasil Belajar

26

Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan

menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Kemampuan

menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu pendek dan

waktu yang lama. Kemampuan menyimpan dalam waktu pendek

berarti hasil belajar cepat dilupakan. Kemampuan menyimpan

dalam waktu lama berarti hasil belajar tetap memiliki siswa.

Pemilikan itu dalam waktu bertahun-tahun, bahkan sepanjang

hayat.

f. Menggali Hasil Belajar yang Tersimpan

Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses

mengaktifkan pesan yang telah diterima. Dalam hal pesan baru,

maka siswa akan memperkuat pesan dengan cara mempelajari

kembali, atau mengaitkannya dengan bahan lama. Dalam hal

pesan lama, maka siswa akan memanggil atau membangkitkan

pesan lama tersebut dapat berwujud transfer belajar atau unjuk

prestasi belajar.

g. Kemampuan Berprestasi atau Unjuk Hasil Belajar

Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar merupakan

suatu puncak proses belajar. Pada tahap ini siswa membuktikan

keberhasilan belajar. Siswa menunjukkan bahwa ia telah mampu

memecahkan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar.

Kemampuan berprestasi dipengaruhi oleh proses penerimaan,

27

pengaktifan, pra-pengolahan, pengolahan, penyimpanan, serta

pemanggilan untuk pembangkitan pesan dan pengalaman.

Tabel 2.1

Proses Terjadinya Gejala Lupa

Keluar Keluar Lupa

h. Rasa Percaya Diri Siswa

Rasa percaya diri timbul dari keinginan yang mewujudkan

dari bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya

diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungannya.

Dalam proses belajar diketahui bahwa unjuk prestasi merupakan

tahap pembuktian “Perwujudan diri” yang diakui oleh guru dan

rekan sejawat siswa. Semakin sering berhasil menyelesaikan

tugas, maka semakin memperoleh pengakuan umum, dan

selanjutnya rasa percaya diri semakin kuat.

i. Intelegensi dan Keberhasilan Belajar

Intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman

kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir secara

baik, dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Kecakapan

tersebut menjadi aktual bila siswa memecahkan masalah dalam

belajar atau kehidupan sehari-hari.

Konsentrasi Mengolah Menyimpan Menggali Berprestasi

28

Intelegensi normal bila nilai IQ menunjukkan angka 85-

115. Diduga 70% penduduk memiliki IQ normal. Sedangkan yang

ber-IQ di bawah 70 diduga sebesar 15% penduduk, dan yang ber-

IQ 115-145 sebesar 15%. Yang ber-IQ 130-145 hanya sebesar 2%

penduduk. Dengan perolehan hasil belajar yang rendah, yang

disebabkan oleh intelegensi yang rendah atau kurangnya

kesungguhan belajar, berarti terbentuknya tenaga kerja yang

bermutu rendah. Hal ini akan merugikan calon tenaga kerja itu

sendiri. Oleh karena itu pada tempatnya, mereka didorong untuk

belajar di bidang-bidang keterampilan sebagai bekal hidup.

Penyediaan kesempatan belajar di luar sekolah, merupakan langkah

bijak untuk mempertinggi taraf kehidupan warga bangsa Indonesia.

j. Cita-Cita Siswa

Cita-cita merupakan motivasi instrinsik yang pada

umumnya setiap anak memiliki suatu cita-cita dalam hidup.

Memiliki cita-cita harus dimulai sejak dini. Di sekolah menengah

pendidikan pemilikan dan pencapaian cita-cita sudah semakin

terarah. Cita-cita merupakan wujud eksplorasi dan emansipasi diri

siswa. Pencapaian cita-cita sebaiknya berpangkal dari kemampuan

prestasi, dimulai dari hal yang sederhana ke hal yang makin sulit.

Dengan mengaitkan pemilikan cita-cita dengan kemampuan

berprestasi, maka siswa diharapkan berani bereksplorasi sesuai

dengan kemampuan dirinya sendiri.

29

2. Faktor Eksternal

a. Guru Sebagai Pembina Siswa Belajar

Menurut (Slameto, 2013: 60-70) guru adalah pengajar

yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi yang

sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik

generasi muda bangsanya. Sebagai pendidik, ia memusatkan

perhatian pada kepribadian siswa, khususnya berkenaan

dengan kebangkitan belajar. Kebangkitan belajar tersebut

merupakan wujud emansipasi diri siswa. Sebagai guru yang

mengajar dan bertugas mengelola kegiatan belajar siswa di

sekolah.

Guru yang mengajar siswa adalah seorang pribadi yang

tumbuh menjadi penyandang profesi guru bidang studi

tertentu. Guru juga menumbuhkan diri secara profesional. Ia

bekerja dan bertugas mempelajari profesi guru sepanjang

hayat. Mengatasi masalah-masalah keutuhan secara pribadi,

dan pertumbuhan profesi sebagai guru merupakan pekerjaan

sepanjang hayat. Kemampuan mengatasi masalah tersebut

merupakan keberhasilan guru membelajarkan siswa.

b. Prasarana dan Sarana Pembelajaran

Prasarana pendidikan meliputi gedung sekolah, ruang

belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan

peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku

30

pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah,

dan berbagai media pengajaran yang lain. Lengkapnya

prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi

pembelajaran yang baik. Hal itu tidak berarti bahwa

lengkapnya prasarana dan sarana menentukan jaminan

terselenggaranya proses belajar yang baik. Dari sinilah

bagaimana mengelola prasarana dan sarana pembelajaran

sehingga terselenggaranya proses belajar berhasil baik.

c. Kebijakan Penilaian

Hasil belajar merupakan hasil proses belajar. Pelaku

aktif dalam belajar adalah siswa. Hasil belajar juga merupakan

hasil proses belajar, atau proses pembelajaran. Pelaku aktif

pembelajaran adaah guru. Dengan demikian, hasil belajar

merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi. Dari segi

siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental

yang lebih baik bila dibandingkan pada saat pra-belajar.

Tingkat perkembangan mental tersebut terkait dengan bahan

pelajaran yang terwujud pada jenis ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor. Secara menyeluruh proses belajar berjalan dalam

waktu beberapa tahun sesuai dengan jenjang sekolah. Proses

belajar di pendidikan dasar selama sembilan tahun, terdiri dari

tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah. Proses belajar di

pendidikan menengah berlangsung selama tiga tahun. Secara

31

menyeluruh, hasil belajar merupakan kumpulan hasil dari

tahap belajar. Dengan demikian, hasil belajar dapat merupakan

puncak tingkat perkembangan mental secara utuh yang lazim

disebut lulusan tingkat menengah. Dari segi guru, hasil belajar

merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Kebijakan

penilaian sekolah tersebut merupakan kebijakan guru sebagai

pengelola proses belajar.

Pada tujuan instruksional umum tingkat sekolah

berlaku evaluasi tahap akhir yang dikenal dengan EBTA atau

hasil EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional).

Dalam hal ini berlakulah kebijakan penilaian tingkat nasional.

Hasil belajar dinilai dengan ukuran-ukuran guru, tingkat

sekolah dan tingkat nasional. Dengan ukuran-ukuran tersebut,

seorang siswa yang keluar dapat digolongkan lulus atau tidak

lulus.

d. Lingkungan Sosial Siswa di Sekolah

Siswa-siswi di sekolah membentuk suatu lingkungan

pergaulan, yang dikenal sebagai lingkungan sosial siswa.

Dalam lingkungan sosial tersebut ditemukan adanya

kedudukan dan peranan tertentu. Setiap siswa dalam

lingkungan sosial memiliki kedudukan, peranan, dan tanggung

jawab sosial tertentu. Dalam kehidupan tersebut terjadilah

pergaulan, seperti hubugan sosial tertentu. Dalam kehidupan

32

tersebut terjadi pergaulan, seperti hubungan akrab, kerja sama,

berkompetisi, konflik atau perkelahian.

e. Kurikulum Sekolah

Progam pembelajaran di sekolah mendasarkan diri pada

suatu kurikulum. Kurikulum yang diberlakukan sekolah adalah

kurikulum nasional yang disahkan oleh pemerintah, atau suatu

kurikulum yang disahkan oleh suatu yayasan pendidikan.

Kurikulum sekolah tersebut berisi tujuan pendidikan, isi

pendidikan, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi.

Berdasarkan kurikulum tersebut guru menyusun desain

instruksional untuk membelajarkan siswa. Hal itu berarti

bahwa progam pembelajaran di sekolah sesuai dengan sistem

pendidikan nasional.

Kurikulum disusun berdasarkan tuntutan kemajuan

masyarakat yang didasarkan suatu rencana pembangunan lima

tahunan yang diberlakukan oleh pemerintah. Dengan kemajuan

dan perkembangan masyarakat, timbul tuntutan kebutuhan

baru, dan akibatnya kurikulum sekolah perlu direkonstruksi

yang menimbukan kurikulum baru. Demikian seri perubahan

kurikulum yang terkait dengan pembangunan masyarakat.

c) Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar :

Menurut (Hamdani, 2010, 303-304) dalam melaksanakan penilaian

hasil belajar, guru harus memerhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

33

a. Valid (Sahih)

Penilaian hasil belajar harus mengukur pencapaian kompetensi

yang ditetapkan dalam standar isi (Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar) dan standar kompetensi lulusan. Penilaian valid

berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan

alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.

b. Objektif

Penilaian hasil belajar siswa hendaknya tidak dipengaruhi oleh

subjektivitas penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-

ekonomi, budaya, bahasa, gender dan hubungan emosional.

c. Transparan (Terbuka)

Penilaian hasil belajar bersifat terbuka. Artinya, prosedur penilaian,

kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil

belajar siswa dapat diketahui oleh semua pihak yang

berkepentingan.

d. Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan siswa

karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama,

suku, budaya, adat istiadat, status ekonomi dan gender.

34

e. Terpadu

Penilaian hasil belajar merupakan salah satu komponen yang tidak

terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

f. Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian hasil belajar mencakup semua aspek kompetensi dengan

menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk

memantau perkembangan kemampuan siswa.

g. Bermakna

Penilaian hasil belajar hendaknya mudah dipahami, mempunyai

arti, bermanfaat dan dapat ditindak lanjuti oleh semua pihak,

terutama guru, siswa, orang tua, serta masyarakat.

h. Sistematis

Penilaian hasil belajar dilakukan secara berencana dan bertahap

dengan mengikuti langkah-langkah baku.

i. Akuntabel

Penilaian hasil belajar dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi

teknik, prosedur, maupun hasilnya.

j. Beracuan kriteria

Penilaian hasil be;ajar didasarkan pada ukuran pencapaian

kompetensi yang telah ditetapkan.

35

B. Mata Pelajaran IPA Materi Bagian-Bagian Tumbuhan dan

Fungsinya

1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen-

komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan.

Tugas utama guru IPA adalah melaksanakan proses pembelajaran

IPA. Proses pembelajaran IPA terdiri atas tiga tahap, yaitu

perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,

dan penilaian hasil pembelajaran (Wisudawati dan Sulistyowati, 2014:

26).

Proses pembelajaran IPA di MI/SD memberikan pengalaman

langsung untuk mengembangkan kompetensi agar dapat berinteraksi

dan memahami alam sekitarnya secara alamiah. IPA diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia yaitu

melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu ilmu teoritis, tetapi

teori tersebut didasarkan atas pengamatan, percobaan-percobaan

terhadap gejala-gejala alam. Betapapun indahnya suatu teori

dirumuskan, tidaklah dipertahankan kalau tidak sesuai dengan hasil

observasi atau pengamatan. Fakta-fakta tentang gejala kebendaan

alam diselidiki dan diuji berulang-ulang melalui percobaan-percobaan

(eksperimen), kemudian berdasarkan hasil eksperimen itulah

36

dirumuskan keterangan ilmiahnya (teorinya). Teori itupun tidak dapat

berdiri sendiri, teori tersebut didasari oleh suatu hasil pengamatan

(Aly, dkk, 1991: 18)

Proses pembelajaran IPA yang bermakna diharapkan mampu

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Proses pembelajaran

IPA belum menyentuh pada ranah kebermaknaan dari konsep yang

diperoleh di bangku sekolah. Belajar tuntas dan belajar bermakna

dalam proses pembelajaran IPA akan mampu meningkatkan perilaku

peserta didik dalam proses belajar di sekolah, tersirat bahwa seorang

peserta didik belajar karena merupakan suatu kewajiban bukan

merupakan suatu kebutuhan. Diperlukan suatu proses pembelajaran

IPA khusus yang mampu diaplikasikan oleh peserta didik dalam

kehidupan nyata. Konsep beajar bermakna dalam proses

pembelajaran IPA akan mampu menjawab permasalahan yang

dijumpai seorang peserta didik (Wisudawati dan Sulistyowati, 2014 :

4-5)

Menurut Lord Bullock dalam Garnida dan Budiman, (2002: 6)

IPA merupakan suatu proses terbuka dan IPA dipandang sebagai

sebagai studi yang banyak berhubungan dengan manusia dan

masyarakat, yaitu suatu studi yang memerlukan imajinasi, perasaan,

pengamatan dan juga analisis.

a. Fungsi Mata Pelajaran IPA di MI

Fungsi mata pelajaran IPA di MI adalah sebagai berikut :

37

1. Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai

lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya

dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.

2. Mengembangkan keterampilan proses.

3. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi

siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.

4. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan berkaitan

yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi

dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi

kehidupan sehari-hari.

5. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang

berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk

melanjutkan pendidikan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi

(Garnida dan Budiman, 2002: 253-254)

b. Tujuan Pembelajaran IPA di MI

Tujuan pembelajaran IPA di MI adalah agar siswa memiliki

kemampuan sebagai berikut :

1. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan

kehidupan sehari-hari.

2. Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan

pengetahuan gagasan tentang alam sekitar.

38

3. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-

benda serta kejadian di lingkungan sekitar.

4. Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri,

bertanggungjawab, bekerja sama, dan mandiri.

5. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan

gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan

sehari-hari.

6. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk

memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari.

7. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar

sebagai kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa

(Garnida dan Budiman, 2002: 254)

2. Materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan

A. Akar

Akar tumbuhan adalah bagian tumbuhan yang masuk ke

tanah sebagai alat penguat dan pengisap air dan zat makanan.

Akar biasanya bewarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan.

Bentuk akar sebagian besar meruncing pada ujungnya, bentuk

runcing memudahkan akar menembus tanah.

Secara umum, akar memiliki beberapa bagian utama.

Bagian-bagian tersebut adalah inti akar, rambut akar, dan tudung

akar. Seperti gambar berikut :

39

Gambar 2.1

Gambar Jenis Akar (Dikutip dari Woocara.blogspot.com)

1. Inti Akar

Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh

tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke

daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

2. Rambut Akar

Rambut akar atau bulu-bulu akar berbentuk serabut

halus. Rambut akar terletak di dinding luar akar yang berfungsi

mencari jalan di antara butiran tanah dan menyerap air dari

dalam tanah. Hal inilah yang menyebabkan akar dapat

menembus masuk ke dalam tanah.

3. Tudung Akar

Tudung akar terletak di ujung akar, berfungsi

melindungi akar saat menembus tanah.

Sistem perakaran pada tumbuhan dibedakan menjadi

dua, yaitu sistem akar serabut dan akar tunggang.

40

a. Akar Serabut

Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran serabut

relatif lebih kecil, tumbuh dipangkal batang, dan besarnya

hampir sama. Akar semacam ini dimiliki oleh tumbuhan

berkeping satu (Monokotil). Misalnya kelapa, rumput, padi,

jagung, dan tumbuhan hasil mencangkok.

b. Akar Tunggang

Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar

yang merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar-akar

yang lain merupakan cabang dari akar utama. Perbedaan

antara akar utama dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar

ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil).

Misalnya kedelai, mangga, jeruk, dan melinjo.

c. Fungsi Akar

Akar berfungsi sebagai berikut :

a) Menyerap air dan zat hara (mineral) dari dalam tanah,

lalu menyalurkannya ke daun dan buah melalui

pembuluh kapiler pada batang. Tumbuhan memerlukan

air dan zat hara untuk kelangsungan hidupnya. Untuk

memperoleh kebutuhannya tersebut, tumbuhan

menyerapnya dari dalam tanah dengan menggunakan

akar. Oleh karena itu, sering dijumpai akar tumbuh

41

memanjang menuju sumber yang banyak mengandung

air.

b) Sebagai penunjang batang tumbuhan. Akar yang

tertancap ke dalam tanah berfungsi seperti pondasi

bangunan. Akar membuat tumbuhan dapat berdiri

kokoh di atas tanah. Oleh karena itu, tumbuhan dapat

bertahan dari terjangan angin kencang dan hujan deras.

c) Sebagai alat pernapasan. Selain menyerap air dan zat

hara, akar juga menyerap udara dari dalam tanah. Hal

ini mungkin dilakukan karena pada tanah terdapat pori-

pori. Melalui pori-pori tersebut akar tumbuhan

memperoleh udara dari dalam tanah.

d) Tempat menyimpan bahan makanan. Pada tumbuhan

tertentu seperti ubi dan bengkoang, akar digunakan

sebagai tempat menyimpan makanan cadangan.

Biasanya akar pada tumbuhan tersebut akan membesar

seiring banyaknya makanan cadangan yang tersimpan.

Makanan cadangan ini digunakan saat menghadapi

musim kemarau atau ketika kesulitan mencari sumber

makanan.

d. Bentuk Akar

Bentuk akar tumbuhan beraneka macam. Bentuk akar dapat

dipengaruhi oleh keadaan lingkungan tumbuhan tersebut.

42

Beberapa bentuk akar yang perlu diketahui antara lain akar

gantung, akar napas, akar rambut, dan akar tunjang.

1. Akar gantung

Akar gantung adalah akar yang tumbuh pada cabang

dan tidak mencapai tanah. Contoh: pohon beringin.

2. Akar napas

Akar isap adalah akar yang tumbuh ke permukaan air.

Akar ini memiliki celah untuk masuknya udara.

Contoh: pohon bakau.

3. Akar rambut

Akar rambut adalah akar pelekat yang berfungsi untuk

menempel pada penunjangnya atau sebagai alat bantu

memanjat bagi tumbuhan dari buku-buku batang.

Contoh: tanaman lada dan sirih.

4. Akar tunjang

Akar tunjang tumbuh dari bagian bawah batang menuju

ke segala arah yang berfungsi menunjang batang agar

tidak mudah roboh. Contoh: tumbuhan pandan.

B. Batang

Batang adalah bagian tumbuhan yang berada di atas tanah,

tempat tumbuhnya cabang dan ranting. Arah tumbuh batang

tumbuhan menuju sinar matahari. Umumnya batang bercabang,

tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya tidak memiliki cabang

43

seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan pepaya. Struktur

batang terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan silinder

pusat (stele). Silinder pusat pada batang ini terdiri atas beberapa

jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu

xilem dan floem.

Gambar 2.2

Gambar Struktur Batang (Dikutip dari Seputarilmu.com)

Batang memiliki berbagai fungsi, di antaranya sebagai berikut :

1. Sebagai tempat tumbuh daun, bunga dan buah.

2. Sebagai jalan untuk mengangkut air dan mineral dari akar.

3. Pada beberapa tanaman batang berfungsi sebagai cadangan

makanan, misalnya tanaman tebu dan sagu.

Batang tanaman dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu batang

berkayu, batang rumput, dan batang basah.

1) Batang berkayu (Batang keras)

Batang berkayu memiliki kambium. Kambium adalah

lapisan hidup pada tumbuhan berkeping dua yang terletak di

44

kulit dan kayu sehingga membuat jaringan kayu baru ke

sebelah dalam dan jaringan kulit baru ke sebelah luar.

Disekitar kambium terdapat pembuluh kayu dan pembuluh

tapis. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan, yaitu ke

arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam kambium

membentuk kayu, sedangkan ke arah luar membentuk kulit.

Karena pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan

bertambah besar. Contoh tumbuhan yang memiliki batang

berkayu antara lain, pohon jati, mangga, dan jambu.

2) Batang Rumput

Tumbuhan yang memiliki batang rumput memiliki ruas-

ruas dan umumnya berongga, mudah patah, dan tumbuhnya

tidak sebesar batang berkayu. Misalnya, tanaman padi,

jagung, dan rumput.

3) Batang Basah (Batang lunak)

Tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak,

berair, dan mudah patah. Misalnya, tumbuhan bayam,

kangkung, dan pisang.

C. Daun

Daun adalah bagian tanaman yang tumbuh berhelai-helai

pada ranting berwarna hijau, sebagai alat bernapas dan mengolah

zat makanan. Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang

45

berwarna hijau. Warna hijau pada daun terjadi karena

mengandung zat hijau yang disebut klorofil.

Gambar 2.3

Gambar Daun (Dikutip dari Sentra-Edukasi.com)

a. Bagian-bagian Daun

Daun terdiri atas 4 bagian sebagai berikut :

1) Tangkai daun

2) Tulang daun

3) Helai daun

4) Pelepah daun

Pada permukaan daun bagian bawah terdapat stomata.

Stomata berfungsi sebagai tempat keluar masuknya CO²

(karbon dioksida), O² (oksigen), dan H²O (uap air) dari daun.

Fungsi daun antara lain :

a) Alat pernapasan (respirasi), yaitu pada mulut daun atau

stomata

b) Tempat terjadinya fotosintesis

46

c) Alat penguapan (transpirasi)

b. Berbagai Bentuk Tulang Daun

Berdasarkan bentuk tulang daunnya, daun dapat

dibedakan menjadi empat macam yaitu menyirip, melengkung,

menjari dan sejajar :

1. Menyirip

Termasuk bentuk tulang daun menyirip yaitu daun waru,

mangga, jambu dan jeruk. Daun tersebut seperti sirip ikan.

2. Melengkung

Bentuk tulang daun ini dimiliki oleh beberapa tanaman

monokotil. Beberapa contoh tanaman yang mempunyai

bentuk tulang daun melengkung antara lain enceng gondok,

genjer dan gadung.

3. Menjari

Tanaman yang termasuk tulang daun menjari, diantaranya

daun pepaya, daun jarak, daun ketela pohon. Ciri-cirinya

adalah bentuk daun seperti jari dan helaian daunnya

berjumlah 5 sampai 7 bentuk jari.

4. Sejajar

Beberapa tanaman yang termasuk tulang daun sejajar, antara

lain daun padi, daun tebu, daun pandan dan rumput gajah.

Tanaman yang memiliki daun seperti itu tergolong dalam

monokotil.

47

Ada dua jenis daun berdasarkan jumlah helai daun

pada tangkai daun :

a. Daun tunggal

Daun tunggal adalah jika pada sebatang tangkai daun

hanya terdapat satu helai daun. Contohnya singkong.

b. Daun majemuk

Daun majemuk adalah jika pada sebatang tangkai daun

terdapat beberapa helai daun. Contohnya daun belimbing.

D. Bunga

Bunga adalah bagian tumbuhan yang akan menjadi buah.

Bunga pada setiap tumbuhan memiliki warna yang indah. Ada

bunga yang harum, ada pula bunga yang berbau bangkai. Bunga

merupakan alat perkembangbiakan secara kawin pada tumbuhan.

Gambar 2.4

Gambar Bunga Sempurna (Dikutip dari Agroteknologi.web.id)

48

Bunga terdiri atas beberapa bagian, yaitu tangkai, kelopak,

mahkota, benang sari, dan putik. Contoh bunga sempurna adalah

bunga sepatu. Contoh bunga tidak sempurna adalah bunga

pepaya.

Jika dilihat dari kelengkapan alat kelaminnya, bunga

dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Bunga sempurna

Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki tangkai,

kelopak, mahkota, dan dua alat kelamin yaitu putik dan benang

sari.

Contoh bunga sempurna adalah bunga mawar, bunga sepatu,

bunga kopi, dan bunga jambu.

2. Bunga tidak sempurna

Bunga tidak sempurna adalah bunga yang memiliki tangkai,

kelopak, mahkota dan hanya memiliki satu alat kelamin saja.

Contoh bunga tidak sempurna adalah bunga melinjo dan bunga

salak.

Benang sari merupakan alat kelamin jantan dan putik

alat kelamin betina. Jika benang sari jatuh ke putik maka akan

terjadi penyerbukan. Penyerbukan pada tanaman terjadi

dengan bantuan sebagai berikut :

a. Hewan, seperti lebah, kupu-kupu dan serangga.

b. Alam, seperti angin dan air hujan.

49

c. Manusia, misalnya disemprot dengan air.

C. Model Pembelajaran Think Pair and Share (TPS)

1) Pengertian model pembelajaran TPS

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model

pembelajaran adalah pembungkus proses pembelajaran yang di

dalamnya terdapat pendekatan, strategi, metode, dan teknik

pembelajaran. Hal yang membedakan adalah langkah-langkah yang

dilakukan pada saat proses pembelajarannya (Wisudawati dan

Sulistyowati, 2014: 48).

Menurut Hamid (2011) model pembelajaran memiliki ciri

khusus. Ciri yang harus dimiliki oleh model pembelajaran adalah :

a. Mempunyai langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan dalam

suatu proses pembelajaran IPA.

b. Mempunyai sistem sosial, dalam proses pembelajaran IPA sistem

sosial dibangun dari interaksi yang terjadi antara peserta didik

dengan peserta didik, dan peserta didik dengan guru.

c. Mempunyai prinsip reaksi, guru harus mampu melihat,

merencanakan, menangkap respons yang diberikan peserta didik, dan

memperhatikan peserta didik dalam suatu proses pembelajaran.

50

d. Mempunyai sistem pendukung, yatu sumber belajar yang akan

digunakan, media pembelajaran, dan sarana prasarana yang harus

ada untuk terselenggaranya proses pembelajaran IPA.

e. Mempunyai dampak instruksional atau dampak pembelajaran,

dalam melaksanakan proses pembelajaran IPA terlebih dahulu

ditentukan tujuan yang akan dicapai dari proses pembelajaran

tersebut, dampak pembelajaran adalah sejauh mana pencapaian

tujuan pembelajaran tersebut dalam bentuk hasil belajar ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor.

f. Mempunyai dampak pengiring, dalam suatu proses pembelajaran

IPA dengan model pembelajaran tertentu akan memberikan efek

iringan tetentu, efek iringan ini diharapkan membentuk nilai karakter

yang ada pada peserta didik.

Model pembelajaran merupakan rumah atau bingkai dari

implementasi suatu pendekatan, metode, dan tenik pembelajaran.

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Think Pair and Share adalah suatu model pembelajaran yang

memberi siswa waktu untuk berpikir dan merespons serta saling

bantu sama lain. Model ini memperkenalkan ide “waktu berpikir

atau waktu tunggu” yang menjadi faktor kuat dalam miningkatkan

kemampuan siswa dalam merespons pertanyaan. Pembelajaran

51

kooperatif model TPS ini relative sederhana karena tidak menyita

waktu yang lama untuk mengatur tempat duduk ataupun

mengelompokkan siswa. Pembelajaran ini melatih siswa untuk

berani berpendapat dan menghargai pendapat teman (Shoimin, 2014:

208).

Think Pair and Share memiliki prosedur yang sangat

eksplisit member siswa waktu untuk berpikir, menjawab, saling

membantu satu sama lain. Dengan demikian, diharapkan siswa

mampu bekerja sama, saling membutuhkan, dan saling bergantung

pada kelompok kecil secara kooperatif.

2) Langkah-langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran TPS

Menurut Kurniasih dan Sani (2016: 58-63) Adapun teknis

pelaksanaan model pembelajaran ini adalah :

a. Dimulai dengan langkah berpikir (Thinking) sebagaimana nama

model pembelajaran ini.

Langkah awalnya guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah

yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan

waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah.

b. Langkah selanjutnya adalah berpasangan (Pairing)

Guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa

yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan

dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan

52

menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang

diidentifikasi.

c. Setelah membagi kelompok siswa diminta untuk berbagi (Sharing)

Langkah ini adalah langkah akhir, dimana guru meminta pasangan-

pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah

mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari

pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian

pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan.

3) Kelebihan Model Pembelajaran TPS

Banyak sekali sisi keunggulan dari model pembelajaran ini,

diantaranya:

a) Model ini dengan sendirinya memberikan kesempatan yang

banyak kepada siswa untuk berfikir, menjawab, dan saling

membantu satu sama lain.

b) Dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

c) Lebih banyak kesempatan untuk konstribusi masing-masing

anggota kelompok.

d) Adanya kemudahan interaksi sesama siswa.

e) Lebih mudah dan cepat membentuk kelompoknya.

f) Antara sesama siswa dapat belajar dari siswa lain serta saling

menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan

di depan kelas.

53

g) Dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi

kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas.

h) Siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir dan

menjawab dalam komunikasi antara satu dengan yang lain, serta

bekerja saling membantu salam kelompok kecil.

4) Kelemahan Model Pembelajaran TPS

Berikut ini beberapa kelemahan dalam model pembelajaran TPS,

antara lain:

a. Membantu koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas.

b. Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruangan kelas.

c. Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita

waktu pengajaran yang berharga. Untuk itu guru harus dapat

membuat perencanaan yang seksama sehingga dapat

meminimalkan jumlah waktu yang terbuang.

d. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.

e. Lebih sedikit ide yang muncul.

f. Jika ada perselisihan, tidak ada penengah.

g. Menggantungkan pada pasangan.

h. Model pembelajaran TPS belum banyak diterapkan di sekolah.

i. Menyusun bahan ajar setiap pertemuan dengan tingkat kesulitan

yang sesuai dengan taraf berfikir anak.

54

j. Sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru, waktu,

pembelajaran berlangsung guru melakukan intervensi secara

maksimal.

55

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Pada bab III ini, peneliti akan menyampaikan keadaan lokasi

dilaksanakannya penelitian. Keadaan yang nyata menjadi sangat penting

ketika hasil dari penelitian akan dijadikan referensi. Secara singkat peneliti

akan memaparkan hal-hal yang penting sebagai berikut :

a. Identitas Sekolah

Nama : MI Al-Ma‟arif Gondanglegi

Status Madrasah : Swasta

Waktu Belajar : Pagi

Desa/kelurahan : Gondanglegi

Provinsi : Jawa Tengah

Kabupaten/kota : Boyolali

Kecamatan : Klego

Kode Pos : 57385

Tahun Berdiri : 1965

Luas Tanah : ± 850 m²

Status Tanah : Yayasan

Status Bangunan : Hak milik

KBM : KTSP

b. Letak Geografis

56

MI Al-Ma‟arif Gondanglegi terletak di Dusun Gondanglegi

Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali.

2. Visi dan Misi

a. Visi

MI Al-Ma‟arif Gondanglegi memiliki visi sebagai berikut :

“Terwujudnya Lembaga Pendidikan dengan peserta didik yang

beriman, bertaqwa, cerdas, terampil dan memiliki prinsip hidup dalam

menghadapi kemajuan zaman dengan akhlak mulia”.

b. Misi

MI Al-Ma‟arif Gondanglegi mempunyai Misi sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan Progam Pemerintah dalam mencerdaskan anak

bangsa.

2. Menyelenggarakan pendidikan bernuansa islam dengan

menciptakan lingkungan yang agamis di madrasah.

3. Menumbuhkan budaya akhlaqul karimah pada seluruh warga

madrasah.

4. Mengembangkan potensi guru dan peserta didik.

3. Tujuan Madrasah

MI Al-Ma‟arif mempunyai tujuan sebagai berikut :

a. Mewujudkan yang memiliki kecerdasan hidup dan berfikir yang

berlandaskan keimanan dan ketaqwaan.

b. Membentuk dan menumbuhkan jiwa yang memiliki prinsip hidup

dengan tetap mengedepankan akhlak yang mulia peserta didik.

57

c. Memiliki akhlak yang mulia yang dilandasi IMTAQ yang kuat

terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

d. Mampu bersaing dalam meraih prestasi dan dapat mensukseskan Ujian

Nasional.

e. Memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan dan keterampilan

untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

4. Keadaan Guru MI Al Ma’arif Gondanglegi

Keadaan guru serta staf pengajar sangatlah menentukan

keberhasilan dalam tujuan pembelajaran, secara rinci dapat kita lihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 3.1

Data Keadaan Guru MI Al Ma‟arif Gondanglegi Tahun 2017

No. Nama Guru Jenis Kelamin Status

Jabatan

1. Tugino, S. Pd. I L GTY Kepala Sekolah

2. Mujihatin, S. Pd P DPK Sekretaris

3. Syaifudin, S. Pd. I L GTY Bendahara

4. Sunardi, S. Pd. I L GTY Kurikulum

5. Sri Hastuti, S. Pd. I P GTY Bendahara

6. Eni Kuswanti, S. Pd. I P GTY Sie. Perpus

7. Al asmaroh P GTY -

8. Fajri Rahmatul F S. Pd P GTY Sie. Ekstra

58

5. Data Siswa MI Al Ma’arif Gondanglegi

Data seluruh siswa MI Al Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan Klego

Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2017/2018 berjumlah 115 dengan

rincian sebagai berikut :

Tabel 3.2

Data siswa MI Al Ma‟arif Gondanglegi Tahun 2017

No. Kelas Jumlah

1. I 30

2. II 21

3. III 20

4. IV 15

5. V 15

6. VI 14

Jumlah 115

6. Karakteristik Siswa

Siswa kelas IV MI Al Ma‟arif Gondanglegi berjumlah 15 anak.

Terdiri dari 10 laki-laki dan 5 perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.3

Data Keadaan Siswa Kelas IV Al Ma‟arif Gondanglegi

No Nama Jenis Kelamin

1. Apriyan Pratama Putra L

2. Dina Saputri P

59

3. Dina Noviana P

4. Muh David Villa L

5. Novia Lailatul F P

6. Bagas Wahyu P L

7. Muh Fahri S L

8. Rifa Intan W P

9. Sandi Saputra L

10. Suparman Santoso L

11. Abdul Basit L

12. Ahmad Husen L

13. Alfandi Agus Saputro L

14. Fahrur Rozi L

15. Dona Amelia P

7. Perolehan Nilai Pre-test

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pre-test pada hari Kamis, 20

Juli 2017 untuk memperoleh kemampuan awal siswa kelas IV MI Al

Ma‟arif Gondanglegi Klego Kab. Boyolali. Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran IPA kelas IV adalah

70. Berikut ini adalah hasil pre-test.

60

Tabel 3.4

Perolehan Nilai Pre-Test

No Nama KKM Nilai Keterangan

1. APP 70 70 Tuntas

2. DS 70 40 Belum Tuntas

3. DN 70 60 Belum Tuntas

4. MDV 70 50 Belum Tuntas

5. NLF 70 70 Tuntas

6. BWP 70 50 Belum Tuntas

7. MFS 70 50 Belum Tuntas

8. RIW 70 50 Belum Tuntas

9. SS 70 70 Tuntas

10. SO 70 60 Belum Tuntas

11. AB 70 50 Belum Tuntas

12. AH 70 40 Belum Tuntas

13. AAS 70 50 Belum Tuntas

14. FR 70 70 Tuntas

15. DA 70 70 Tuntas

8. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki MI Al Ma‟arif Gondanglegi

Kab. Boyolali adalah sebagai berikut :

61

Tabel 3.5

Jumlah dan Kondisi Bangunan

No Jenis Jumlah

Kondisi

Keterangan

Baik Rusak

Ringan

Rusak

Berat

1 Ruang Kelas 7 1 4 2 -

2 Ruang Perpus - - - - Menyatu Kelas 1

3 Ruang Kepala 1 1 - - -

4 Ruang Guru 1 1 - - Menyatu dengan

Ruang Guru 5 Lab. Kompter - - - -

6 WC 1 1 - - -

Tabel 3.6

Sarana prasarana pendukung pembelajaran

No. Jenis Sarana Prasarana Jumlah Unit Keadaan

1. Kursi Siswa

40 - Baik

65 - Rusak

2. Meja Siswa

20 - Baik

31 - Rusak

3. Kursi Guru

5 - Baik

11 - Rusak

4. Meja Guru

5 - Baik

11 - Rusak

5. Almari

1 - Baik

3 - Rusak

62

9. Pelaksanaan Penelitian

Untuk melaksanakan penelitian ini, peneliti mengambil mata

pelajaran Ilmu Pendidikan Alam yang bertema Struktur dan Fungsi Bagian

Tumbuhan yang dilaksanakan di Kelas IV MI Al Ma‟arif Gondanglegi,

tatap muka dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau 2 jam mata pelajaran

sesuai dengan ketentuan dan peraturan madrasah. Penelitian ini

menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS)

dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus I dilaksanakan pada hari Jum‟at, 21

Juli 2017 dan siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Juli 2017. Dengan

subjek yang di teliti seluruh anak kelas IV MI Al Ma‟arif Gondanglegi

yang berjumlah 15 siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 5 perempuan.

Waktu pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2017

2) Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2017

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Siklus I dilaksanakan di semester I, pada hari Jum‟at, 21 Juli 2017

di MI Al Ma‟arif Gondanglegi Klego Kab. Boyolali pada kelas IV

sebanyak 15 siswa, adapun alokasi waktu 2 x 35 menit. Dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/semester : IV/I

63

1. Standar Kompetensi

Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan

fungsinya.

2. Kompetensi Dasar

Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan

fungsinya..

Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan

fungsinya

3. Indikator Kompetensi

1) Menyebutkan fungsi akar bagi tumbuhan

2) Menyebutkan bagian-bagian akar dan fungsinya

3) Menyebutkan jenis-jenis akar

4) Menjelaskan hubungan antara struktur akar dengan fungsinya

5) Menyebutkan perbedaan dan kesamaan struktur batang dikotil dan

monokotil

6) Mendemonstrasikan proses transportasi pada batang tumbuhan

4. Tujuan Pembelajaran

1) Siswa dapat mendiskripsikan jenis akar serabut dan akar tunggang.

2) Siswa dapat mendiskripsikan akar gantung, akar tunjang dan akar

napas.

3) Siswa dapat mendiskripsikan kegunaan akar.

64

4) Siswa dapat mendiskripsikan penggolongan batang basah, berkayu

dan rumput.

5) Siswa dapat mendiskripsikan penggunaan batang.

5. Materi Pembelajaran

Bab 4 : Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan

1) Akar dan batang

6. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran : Ceramah, latihan, tanya jawab, penugasan

Model Pembelajaran : Think Pair and Share

7. Sumber dan Media Pembelajaran

a. Sumber

1) Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas 4

Karya Kusnin (Penerbit Piranti Darma Kaloktama, 2007: 24-

27).

b. Media pembelajaran

1) Gambar mengenai akar dan batang

Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan dalam 4 tahapan, yaitu :

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Secara garis besar

pelaksanaan siklus I ini adalah sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan

1) Guru menentukan pokok materi yang akan diajarkan yaitu

struktur dan fungsi bagian tumbuhan.

65

2) Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

sebagai pedoman dalam kegiatan mengajar.

3) Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan media

pembelajaran gambar.

4) Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui

kemampuan siswa.

5) Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru agar

mengetahui perubahan dan pengembangan dalam

melaksanakan pembelajaran.

6) Mempersiapkan lembar pengamatan terhadap siswa dengan

memperhatikan tingkah laku secara teliti pada saat kegiatan

belajar.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, guru melaksanakan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) yang telah tersusun sebagai berikut :

1) Kegiatan awal :

a. Apersepsi

a) Guru membuka pelajaran dengan salam.

b) Guru mengajak peserta didik berdo‟a sebelum pelajaran

dimulai dan mengabsen peserta didik.

c) Guru bertanya kepada siswa “Pernahkah kalian melihat

pohon ? Apa saja yang terdapat di pohon ?”.

66

d) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni

tentang hubungan antara struktur akar dan batang

tumbuhan dengan fungsinya.

e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di

ajarkan.

2) Kegiatan Inti

b. Eksplorasi

a) Guru memperkenalkan kepada siswa tentang materi

struktur akar dan batang beserta fungsinya

b) Guru menunjukkan gambar akar dan batang.

c) Guru menyebutkan fungsi dari setiap gambar akar dan

batang.

d) Guru bertanya kepada siswa tentang materi struktur akar

dan batang beserta fungsinya (Thinking).

a. Ada berapakah sistem perakaran pada tumbuhan ?

sebutkan !

b. Apakah fungsi akar ?

c. Sebutkan fungsi batang !

d. Ada berapakah jenis batang pada tumbuhan ?

sebutkan !

e. Berikan contoh batang lunak !

c. Elaborasi

67

a) Guru meminta peserta didik membentuk kelompok kecil

yang terdiri dari 4 orang siswa (Pairing). Siswa

melakukan kegiatan sebagai berikut :

1. Berkumpul bersama kelompoknya.

2. Berdiskusi mengenai jawaban dari pertanyaan-

pertanyaan yang telah diberikan guru.

3. Siswa saling berbagi informasi kepada teman

sekelompknya mengenai jawaban dari pertanyaan-

pertanyaan yang telah diberikan guru.

4. Setelah selesai berdiskusi, masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas secara

bergantian (Sharing).

d. Konfirmasi

a) Guru bertanya kepada siswa tentang materi struktur akar

dan batang tumbuhan beserta fungsinya.

b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum jelas tentang

materi yang telah diajarkan.

c) Peserta didik diberikan soal latihan.

3) Penutup

a. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

b. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan salam.

68

c. Tahap Observasi

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

persiapan siswa dan guru mengetahui daya tangkap dalam proses

belajar mengajar. Observasi dilakukan oleh peneliti yang dibantu

oleh guru mata pelajaran IPA. Hasil observasi dicatat dalam lembar

observasi guru dan lembar observasi siswa. Pengamatan yang

dilakukan seperti persiapan guru dalam pembelajaran dan kondisi

siswa pada saat pembelajaran sedang berlangsung.

Hasil pengamatan adalah sebagai berikut :

a. Tanggapan untuk guru

1) Guru kurang optimal dalam mempersiapkan pelajaran

2) Guru kurang menguasai kelas dengan menggunakan model

pembelajaran baru.

3) Ketepatan dan kelancaran dalam penyampaian media masih

kurang.

4) Guru kurang baik dalam bahasa yang digunakan dalam

penyampaian materi.

b. Tanggapan untuk siswa

1) Siswa merasa senang dengan teman sekelompoknya, tetapi

masih belum memahami berbagi informasi dengan temannya.

2) Masih ada sebagian siswa yang kurang tertarik dengan model

pembelajaran baru.

3) Sebagian siswa masih kurang dalam memperhatikan.

69

4) Masih ada sebagian siswa yang takut untuk maju ke depan

kelas.

5) Siswa masih kurang percaya diri untuk menjawab pertanyaan.

c. Tahap Refleksi

Setelah dilakukan tahap perencanaan, tindakan dan

pengamatan, selanjutnya peneliti mengadakan tahap refleksi

dengan menggunakan media pembelajaran gambar melalui

penerapan model pembelajaran TPS. Dengan model pembelajaran

tersebut apakah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa

jauh tingkat perubahan kemampuan siswa sebelum dan sesudah

dilakukan tindakan dan juga mengkaji keberhasilan belajar siswa

sebagai persiapan tindakan selanjutnya.

Adapun refleksi yang didapatkan dalam pelaksanaan siklus

I ini adalah pengunaan model pembelajaran TPS (Think Pair and

Share) pada siklus I ini kurang maksimal, hal ini disebabkan oleh

beberapa faktor antara lain :

1. Masih ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru.

2. Masih kurang paham bagaimana menyampaikan pendapat atau

informasi yang di dapat dari penjelasan guru terhadap teman

sejawatnya.

3. Masih ada siswa yang kurang berani mengemukakan pendapat.

4. Siswa masih ragu-ragu untuk bertanya.

70

Hambatan-hambatan pada siklus I secara tidak langsung

mempengaruhi hasil evaluasi di akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil

pelaksanaan siklus I yang belum menunjukkan adanya peningkatan yang

signifikan, maka peneliti akan melaksanakan siklus II untuk memperbaiki

hasil yang telah dicapai pada siklus sebelumnya.

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Juli 2017, selama

kurang lebih 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/I

1. Standar Kompetensi

Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan

fungsinya.

2. Kompetensi Dasar

a) Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan

fungsinya.

b) Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya.

3. Indikator Kompetensi

a) Menyebutkan bagian-bagian daun beserta fungsinya.

b) Menjelaskan hubungan antara struktur bagian daun dengan

fungsinya.

71

c) Menyebutkan bagian-bagian bunga beserta fungsinya.

d) Menjelaskan hubungan antara struktur bunga dengan fungsinya.

4. Tujuan Pembelajaran

a) Siswa dapat mendeskripsikan daun pada tumbuhan.

b) Siswa dapat menjelaskan bahwa bentuk daun dipengaruhi oleh

susunan tulang daun.

c) Siswa dapat mendeskripsikan bagian-bagian yang memiliki bunga

sempurna seperti :

1. Tangkai 4. Mahkota

2. Dasar bunga 5. Benang sari

3. Kelopak 6. Putik

d) Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan bunga sebagai :

1. Hiasan tumbuhan

2. Tempat berlangsungnya perkembangbiakan tumbuhan

5. Materi Pembelajaran

Bab 4 : Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan

1) daun dan bunga

6. Metode Pembelajaran

a) Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan

b) Model Pembelajaran : Think Pair and Share

7. Sumber dan Media Pembelajaran

a) Sumber

72

Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI kelas IV

karya Kusnin (Penerbit PT Piranti Darma Kalokatama, 2007: 28-

31).

b) Media Pembelajaran

1. Gambar berbagai bentuk daun dan bunga.

2. Media nyata daun dan bunga.

Pelaksanaan siklus II ini dilaksanakan dalam 4 tahapan, yaitu :

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Secara garis besar

pelaksanaan siklus I ini adalah sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan

1) Guru menentukan pokok materi yang akan diajarkan yaitu struktur

dan fungsi bagian tumbuhan.

2) Mempersiapkan RPP sebagai pedoman dalam kegiatan mengajar.

3) Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan media pembelajaran

gambar.

4) Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui

kemampuan siswa.

5) Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru agar

mengetahui perubahan dan pengembangan dalam melaksanakan

pembelajaran.

6) Mempersiapkan lembar pengamatan terhadap siswa dengan

memperhatikan tingkah laku secara teliti pada saat kegiatan belajar.

73

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, guru melaksanakan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

yang telah tersusun sebagai berikut :

1) Kegiatan awal

a. Apersepsi

1. Guru membuka pelajaran dengan salam.

2. Guru mengajak peserta didik berdo‟a sebelum pelajaran

dimulai dan mengabsen peserta didik.

3. Guru bertanya kepada siswa “Siapa yang di rumah

mempunyai pohon ? Selain akar dan batang, pohon memiliki

apa saja ?”.

4. Guru memberitahu kepada siswa tentang materi yang akan

diajarkan hari ini.

5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan.

2) Kegiatan Inti

b. Eksplorasi

1. Guru memperkenalkan kepada siswa tentang materi

struktur daun dan bunga beserta fungsinya.

2. Guru menunjukkan gambar daun dan bunga.

3. Guru menyebutkan fungsi dari setiap gambar daun dan

bunga.

74

4. Guru menyediakan media nyata berupa daun dan bunga

pada siswa untuk menganalisisnya (Thinking).

a. Bagaimana bentuk tulang daunnya ?

b. Apakah nama daun tersebut ?

c. Berakar apa daun tersebut ?

d. Apakah nama bunga tersebut ?

e. Termasuk bunga sempurna atau tidak ?

5. Guru memberikan waktu beberapa menit kepada siswa

untuk berpikir mengenai jawaban tersebut.

c. Elaborasi

1. Guru meminta peserta didik membentuk kelompok kecil

yang terdiri dari 4 orang siswa (Pairing).

2. Setelah berkumpul dengan kelompoknya, peserta didik

berdiskusi mengenai jawaban dari pertanyaan yang telah

diberikan guru.

3. Setelah selesai berdiskusi, masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas secara

bergantian dengan kelompok lain (Sharing).

d. Konfirmasi

1. Guru bertanya kepada siswa tentang materi daun dan

bunga beserta fungsinya.

75

2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum jelas tentang materi

yang telah diajarkan.

3. Peserta didik diberikan soal latihan.

3) Penutup

1. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

2. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan salam.

c. Tahap Observasi

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

persiapan siswa dan guru mengetahui daya tangkap dalam proses

belajar mengajar. Observasi dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh

guru mata pelajaran IPA. Hasil observasi dicatat dalam lembar

observasi guru dan lembar observasi siswa. Pengamatan yang dilakukan

seperti persiapan guru dalam pembelajaran dan kondisi siswa pada saat

pembelajaran sedang berlangsung.

Hasil pengamatan adalah sebagai berikut :

a) Tanggapan untuk guru

a. Persiapan guru dalam mengajar sudah baik.

b. Guru mampu menghidupkan dan menguasai kelas

menggunakan model pembelajaran baru.

c. Guru sudah lancar dalam penyampaian media.

76

d. Guru mampu membantu peserta didik dalam mengungkapkan

pendapat keteman sejawatnya berdasarkan informasi yang

diterima dari guru.

e. Bahasa yang digunakan guru sudah baik.

b) Keaktifaan untuk siswa

1. Siswa senang dengan media gambar yang membuatnya

semakin mengerti dan paham dengan materi pelajaran.

2. Dengan saling bertukar informasi dengan temannya menjadikan

lebih mudah paham dan mengerti.

3. Siswa sangat memperhatikan dan aktif dalam pembelajaran.

4. Siswa mampu percaya diri dalam penyampaian pendapat.

5. Siswa berani bertanya kepada guru karena rasa ingin tahunya

mengenai pelajaran tersebut yang belum dipahami.

d. Tahap Refleksi

Hasil belajar pada siklus II memenuhi target yang di rencanakan

dengan data sebagai berikut :

1) Perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA sudah baik.

2) Dalam proses belajar mengajar guru telah mampu melaksanakan

semua pembelajaran dengan baik, meskipun masih ada yang kurang

sedikit.

3) Siswa dapat mengikuti pelajaran dan bertambah aktif.

4) Siswa sudah berani maju ke depan kelas.

77

5) Siswa fokus pada media ketika guru menjelaskannya.

6) Siswa sudah dapat memahami materi yang disampaikan guru

melalui media gambar.

7) Siswa menjadi lebih paham dan mengerti dengan saling berbagi

informasi dari teman sejawatnya.

8) Kekurangan pada siklus I sudah mengalami peningkatan sehingga

siswa telah tuntas dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil siklus II ini, diperoleh data yang

memuaskan dan dapat disimpulkan kondisi siswa mengalami

peningkatan yang lebih baik yang ditandai dengan keaktifan siswa

dalam pembelajaran dan belajar dengan teman sejawat, saling

bertukar informasi menjadi lebih mudah dimengerti dan dipahami.

78

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I

Hasil belajar yang diraih peserta didik pada evaluasi siklus I dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I

No Nama Nilai Keterangan

1. APP 80 Tuntas

2. DS 70 Tuntas

3. DN 60 Belum Tuntas

4. MDV 70 Tuntas

5. NLF 50 Belum Tuntas

6. BWP 80 Tuntas

7. MFS 60 Belum Tuntas

8. RIW 40 Belum Tuntas

9. SS 70 Tuntas

10. SO 50 Belum Tuntas

11. AB 30 Belum Tuntas

12. AH 60 Belum Tuntas

13. AAS 70 Tuntas

14. FR 70 Tuntas

15. DA 70 Tuntas

79

2. Siklus II

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II

No Nama Nilai Keterangan

1 APP 80 Tuntas

2 DS 70 Tuntas

3 DN 70 Tuntas

4 MDV 70 Tuntas

5 NLF 70 Tuntas

6 BWP 80 Tuntas

7 MFS 70 Tuntas

8 RIW 70 Tuntas

9 SS 80 Tuntas

10 SO 70 Tuntas

11 AB 70 Tuntas

12 AH 70 Tuntas

13 AAS 80 Tuntas

14 FR 80 Tuntas

15 DA 90 Tuntas

B.

80

C. Pembahasan

1. Siklus I

Tabel 4.3 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus 1

No Nama Nilai Keterangan

1 APP 80 Tuntas

2 DS 70 Tuntas

3 DN 60 Belum Tuntas

4 MDV 70 Tuntas

5 NLF 50 Belum Tuntas

6 BWP 80 Tuntas

7 MFS 60 Belum Tuntas

8 RIW 40 Belum Tuntas

9 SS 70 Tuntas

10 SO 50 Belum Tuntas

11 AB 30 Belum Tuntas

12 AH 60 Belum Tuntas

13 AAS 70 Tuntas

14 FR 70 Tuntas

15 DA 70 Tuntas

Data di atas menunjukkan hasil belajar siswa pada siklus I.

Siswa yang mencapai KKM indikator sekolah dalam presentase

adalah sebagai berikut :

81

53,3 %

Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM indikator

sekolah dalam presentase adalah sebagai berikut :

Pada siklus I ini menunjukkan siswa yang tuntas sebanyak 8

siswa dan yang belum tuntas sebanyak 7 siswa. Hasil yang

didapatkan dari siklus I adalah penggunaan model pembelajaran

TPS (Think Pair and Share) dapat dikatakan belum berjalan secara

maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

1) Masih ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru.

2) Siswa masih kurang paham bagaimana cara menyampaikan

pendapat atau informasi yang didapat dari penjelasan guru

terhadap teman sejawatnya.

3) Masih ada siswa yang kurang berani mengemukakan pendapat.

4) Siswa masih ragu-ragu untuk bertanya.

Untuk mengatasi hal-hal yang terjadi di atas, peneliti perlu

menampilkan model pembelajaran TPS (Think Pair and Share)

sebaik mungkin dalam proses pembelajaran dan juga di aplikasikan

dengan media gambar agar peserta didik lebih mudah memahami

pelajaran tersebut. Disamping itu, guru membantu peserta didik

82

yang belum mengerti mengenai berbagi informasi kepada teman

sekelompoknya berdasarkan materi yang telah guru ajarkan.

Dengan saling berbagi informasi atau bertukar pikiran dengan

teman sejawatnya menjadikan peserta didik lebih mudah mengerti

dan paham. Guru juga memberikan pengertian kepada peserta didik

bahwa bermain sendiri, tidak memperhatikan penjelasan guru pada

saat kegiatan pembelajaran akan berdampak negatif, seperti tidak

paham dengan materi yang diajarkan tersebut, merugikan diri

sendiri dan mengganggu konsentrasi teman yang lain. Guru juga

melakukan motivasi dan dorongan agar peserta didik percaya diri

untuk bertanya materi yang belum dipahami dan berani

mengemukakan pendapat kepada teman-temannya.

2. Siklus II

Tabel 4.4 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

No Nama Nilai Keterangan

1 APP 80 Tuntas

2 DS 70 Tuntas

3 DN 70 Tuntas

4 MDV 70 Tuntas

5 NLF 70 Tuntas

6 BWP 80 Tuntas

7 MFS 70 Tuntas

8 RIW 70 Tuntas

83

9 SS 80 Tuntas

10 SO 70 Tuntas

11 AB 70 Tuntas

12 AH 70 Tuntas

13 AAS 80 Tuntas

14 FR 80 Tuntas

15 DA 90 Tuntas

Pada siklus II ini kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran TPS berlangsung dengan lancar. Hal ini dapat

dilihat dari semua siswa yang memperhatikan dan mendengarkan

penjelasan yang telah guru sampaikan sehingga tidak ada siswa yang

bermain sendiri. Banyak siswa yang sudah berani bertanya mengenai

materi, berani mengemukakan pendapat terhadap temannya sehingga

kegiatan pembelajaran berjalan aktif dan hasilnya juga dapat

maksimal.

Banyak siswa yang berantusias untuk maju ke depan

menjawab berbagai soal yang diberikan oleh guru. Kemajuan yang

demikian menghasilkan siswa dapat mencapai target KKM indikator

sekolah secara maksimal baik secara individu maupun kelas. Dapat

disimpulkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan yang didapat sebesar

100% yang artinya siswa telah lulus dalam mencapai standar KKM

indikator sekolah.

84

3. Peningkatan Siklus I ke Siklus II

Tabel 4.5 Peningkatan Siklus I ke Siklus II

No Tuntas dan Tidak

Tuntas

Siklus I Siklus II

1 Tuntas 8

(53,3%)

15

(100%)

2 Tidak Tuntas 7

(46,6%)

0

Dari data di atas menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa

ke siklus I sebesar 27,64% dan pada refleksi siklus II sebesar 46,7%.

Siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 8 siswa 53,3%. Sedangkan

siswa yang tidak tuntas pada siklus I sebanyak 7 siswa 46,6%.

Sedangkan hasil pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar yang

cukup memuaskan yaitu 15 siswa mencapai nilai ketuntasan minimum

atau dengan presentase sebesar 100% yang artinya semua siswa lulus

dalam mencapai nilai standar KKM indikator sekolah. Peningkatan

prestasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebanyak 15 siswa.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan model pembelajaran TPS pada materi Struktur dan Fungsi

Bagian Tumbuhan mata pelajaran IPA di MI Al-Ma‟arif Gondanglegi

Klego Kabupaten Boyolali berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.

85

Peneliti menyimpulkan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

penerapan model pembelajaran TPS (Think Pair and Share) pada kelas

IV MI Al-Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi

struktur dan fungsi bagian tumbuhan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan

Farkhatul Jannah dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Matematika

Materi Perkalian Dengan Model Pembelajaran Kooperatif TPS (Think

Pair and Share) Pada Siswa Kelas IV MI Al-Ma‟arif Watuagung

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018

bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair and

Share) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran

matematika materi perkalian.

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil

sebagai berikut : Melalui penerapan model pembelajaran Think Pair and

Share (TPS ) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas IV MI

Al-Ma‟arif Gondanglegi Klego Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017.

Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami

peningkatan yang cukup memuaskan. Pada siklus I siswa yang tuntas 8

siswa atau dengan presentase 53,3% sedangkan siswa yang belum tuntas

terdapat 7 siswa atau dengan presentase 46,6%. Pada siklus II 15 siswa

mengalami peningkatan yang memuaskan, 100% semua siswa yang

berjumlah 15 orang lulus dalam mencapai nilai KKM indikator sekolah.

B. Saran

Berdasarkan pengamatan dari penulis, penulis menyarankan

kepada pihak-pihak yang terkait agar meningkatkan kualitas pendidikan

yang lebih baik.

1. Bagi guru

a) Guru harus dapat memilih model atau metode dan media yang

tepat agar tercapai tujuan pembelajarannya.

b) Guru harus dapat memotivasi peserta didik agar selalu bersemangat

dalam belajar supaya menjadi penerus Bangsa dan Negara.

87

c) Guru juga harus dapat mengontrol, menguasai kondisi kelas

dengan baik.

2. Bagi siswa

a) Siswa harus semangat dan bersungguh-sungguh dalam belajar.

b) Siswa dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran IPA

c) Siswa harus memperhatikan guru jika pembelajaran sedang

berlangsung.

d) Siswa harus berani, percaya diri dan kreatif dalam belajar.

3. Bagi sekolah

a) Sekolah harus memadai sarana dan prasarana pembelajaran agar

dapat berlangsung dengan maksimal.

b) Sekolah harus mendukung bakat dan minat yang dimiliki oleh

siswa.

88

DAFTAR PUSTAKA

Aly, Abdullah. 1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Cahyani, Luqita. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Alat-alat

Pencernaan Manusia Melalui Penerapan Metode Kooperatif Think

Pair Share Dengan Penambahan Permainan Puzzle. IAIN Salatiga.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi

Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani, 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hamdayana, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hamzah U, dkk. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. 2014. Model - Model Pengajaran Dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Farkhatul, Jannah. 2017. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi

Perkalian Dengan Model Pembelajaran Kooperatif TPS. IAIN

Salatiga.

Kurniasih, Imas, dan Berlin Sani. 2016. Ragam Pengembangan Model

Pembelajaran. Yogyakarta: Kata Pena.

Ratnawati, Eris.dkk. 2010. Pemahaman Hakikat Sains (Nos) Mahasiswa

Tahun Ketiga Program Studi Pendidikan KimiaUniversitas Negeri

Malang.

Samatowa, Usman. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah

Dasar. Jakarta: Depdiknas.

89

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi

PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Surayya L, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share

Terhadap Hasil Belajar Ipa Ditinjau Dari Keterampilan Berpikir

Kritis Siswa.e-Journal Program Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014).

Suyadi. 2013. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva

Press.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah

Dasar. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama.

Soimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum

2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Wisudawati dan Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA.

Jakarta: Bumi Aksara.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(SIKLUS 1)

Nama Madrasah : MI Ma‟arif Gondanglegi

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Pokok : Struktur dan Fungsi bagian tumbuhan

Kelas/Semester : IV / 1

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya

B. Kompetensi Dasar

2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya

2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya

C. Indikator Kompetensi

2.1.1 Menyebutkan fungsi akar bagi tumbuhan

2.1.2 Menyebutkan bagian-bagian akar dan fungsinya

2.1.3 Menyebutkan jenis-jenis akar

2.1.4 Menjelaskan hubungan antara struktur akar dengan fungsinya

2.2.1 Menyebutkan perbedaan dan kesamaan struktur batang dikotil dan

monokotil

2.2.2 Mendemonstrasikan proses transportasi pada batang tumbuhan

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mendiskripsikan jenis akar serabut dan akar tunggang

2. Siswa dapat mendiskripsikan akar gantung, akar tunjang dan akar napas

3. Siswa dapat mendiskripsikan kegunaan akar

4. Siswa dapat mendiskripsikan penggolongan batang basah, berkayu dan

rumput

5. Siswa dapat mendiskripsikan penggunaan batang

E. Materi Pembelajaran

1) Akar

Akar tumbuhan adalah bagian tumbuhan yang masuk ke tanah

sebagai alat penguat dan pengisap air dan zat makanan. Akar biasanya

bewarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Bentuk akar sebagian

besar meruncing pada ujungnya, bentuk runcing memudahkan akar

menembus tanah.

Secara umum, akar memiliki beberapa bagian utama. Bagian-

bagian tersebut adalah inti akar, rambut akar, dan tudung akar. Seperti

gambar berikut :

4. Inti Akar

Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis.

Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun.

Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke

seluruh bagian tumbuhan.

5. Rambut Akar

Rambut akar atau bulu-bulu akar berbentuk serabut halus.

Rambut akar terletak di dinding luar akar yang berfungsi mencari

jalan di antara butiran tanah dan menyerap air dari dalam tanah. Hal

inilah yang menyebabkan akar dapat menembus masuk ke dalam

tanah.

6. Tudung Akar

Tudung akar terletak di ujung akar, berfungsi melindungi akar

saat menembus tanah.

Sistem perakaran pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu

sistem akar serabut dan akar tunggang.

A. Akar Serabut

Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran serabut relatif

lebih kecil, tumbuh dipangkal batang, dan besarnya hampir sama.

Akar semacam ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu

(Monokotil). Misalnya kelapa, rumput, padi, jagung, dan

tumbuhan hasil mencangkok.

B. Akar Tunggang

Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang

merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain

merupakan cabang dari akar utama. Perbedaan antara akar utama

dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini dimiliki oleh

tumbuhan berkeping dua (dikotil). Misalnya kedelai, mengga,

jeruk, dan melinjo.

C. Fungsi Akar

Akar berfungsi sebagai berikut :

e) Menyerap air dan zat hara(mineral) dari dalam tanah, lalu

menyalurkannya ke daun dan buah melalui pembuluh kapiler

pada batang. Tumbuhan memerlukan air dan zat hara untuk

kelangsungan hidupnya. Untuk memperoleh kebutuhannya

tersebut, tumbuhan menyerapnya dari dalam tanah dengan

menggunakan akar. Oleh karena itu, sering dijumpai akar

tumbuh memanjang menuju sumber yang banyak

mengandung air.

f) Sebagai penunjang batang tumbuhan. Akar yang tertancap ke

dalam tanah berfungsi seperti pondasi bangunan. Akar

membuat tumbuhan dapat berdiri kokoh di atas tanah. Oleh

karena itu, tumbuhan dapat bertahan dari terjangan angin

kencang dan hujan deras.

g) Sebagai alat pernapasan. Selain menyerap air dan zat hara,

akar juga menyerap udara dari dalam tanah. Hal ini mungkin

dilakukan karena pada tanah terdapat pori-pori. Melalui pori-

pori tersebut akar tumbuhan memperoleh udara dari dalam

tanah.

h) Tempat menyimpan bahan makanan. Pada tumbuhan tertentu

seperti ubi dan bengkoang, akar digunakan sebagai tempat

menyimpan makanan cadangan. Biasanya akar pada

tumbuhan tersebut akan membesar seiring banyaknya

makanan cadangan yang tersimpan. Makanan cadangan ini

digunakan saat menghadapi musim kemarau atau ketika

kesulitan mencari sumber makanan.

D. Bentuk Akar

Bentuk akar tumbuhan beraneka macam. Bentuk akar dapat

dipengaruhi oleh keadaan lingkungan tumbuhan tersebut. Beberapa

bentuk akar yang perlu diketahui antara lain akar gantung, akar

napas, akar rambut, dan akar tunjang.

5. Akar gantung

Akar gantung adalah akar yang tumbuh pada cabang dan tidak

mencapai tanah. Contohn: pohon beringin.

6. Akar napas

Akar isap adalah akar yang tumbuh ke permukaan air. Akar ini

memiliki celah untuk masuknya udara. Contoh: pohon bakau

7. Akar rambut

Akar rambut adalah akar pelekat yang berfungsi untuk

menempel pada penunjangnya atau sebagai alat bantu memanjat

bagi tumbuhan dari buku-buku batang. Contoh: tanaman lada

dan sirih

8. Akar tunjang

Akar tunjang tumbuh dari bagian bawah batang menuju ke

segala arah yang berfungsi menunjang batang agar tidak mudah

roboh. Contoh: tumbuhan pandan

2) Batang

Batang adalah bagian tumbuhan yang berada di atas tanah, tempat

tumbuhnya cabang dan ranting. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju

sinar matahari. Umumnya batang bercabang, tetapi pada tumbuhan tertentu

batangnya tidak memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan

pepaya. Struktur batang terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan

silinder pusat (stele). Silinder pusat pada batang ini terdiri atas beberapa

jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu xilem dan

floem.

Batang memiliki berbagai fungsi, di antaranya sebagai berikut :

1. Sebagai tempat tumbuh daun, bunga dan buah.

2. Sebagai jalan untuk mengangkut air dan mineral dari akar.

3. Pada beberapa tanaman batang berfungsi sebagai cadangan makanan,

misalnya tanaman tebu dan sagu.

Batang tanaman dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu batang berkayu,

batang rumput, dan batang basah.

1) Batang berkayu (Batang keras)

Batang berkayu memiliki kambium. Kambium adalah lapisan

hidup pada tumbuhan berkeping dua yang terletak di kulit dan kayu

sehingga membuat jaringan kayu baru ke sebelah dalam dan jaringan

kulit baru ke sebelah luar. Disekitar kambium terdapat pembuluh kayu

dan pembuluh tapis. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan, yaitu

ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam kambium membentuk

kayu, sedangkan ke arah luar membentuk kulit. Karena pertumbuhan

kambium inilah batang tumbuhan bertambah besar. Contoh tumbuhan

yang memiliki batang berkayu antara lain, pohon jati, mangga, dan

jambu.

2) Batang Rumput

Tumbuhan yang memiliki batang rumput memiliki ruas-ruas dan

umumnya berongga, mudah patah, dan tumbuhnya tidak sebesar batang

berkayu. Misalnya, tanaman padi, jagung, dan rumput.

3) Batang Basah (Batang lunak)

Tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak, berair, dan

mudah patah. Misalnya, tumbuhan bayam, kangkung, dam pisang.

F. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran : Ceramah, latihan, tanya jawab, penugasan

Model Pembelajaran : Think Pair and Share

G. Sumber dan Media Pembelajaran

1. Sumber

a. Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas 4 Karya

Kusnin (Penerbit Piranti Darma Kalokatama, 2007: 24-27)

2. Media Pembelajaran

a. Gambar mengenai akar dan batang

H. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

1. Pendahuluan

Apersepsi

1) Guru membuka pembelajaran dengan salam.

2) Guru mengajak peserta didik berdo‟a sebelum

pelajaran dimulai dan mengabsen peserta didik.

3) Guru bertanya kepada siswa “Pernahkah kalian

melihat pohon ? Apa saja yang terdapat di pohon ?”.

4) Guru memberitahu materi yang akan dipelajari yakni

tentang hubungan antara struktur akar dan batang

tumbuhan dengan fungsinya.

5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

diajarkan.

10 Menit

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

6. Guru memperkenalkan kepada siswa tentang materi

struktur akar dan batang beserta fungsinya.

7. Guru menunjukkan gambar akar dan batang.

8. Guru menyebutkan fungsi dari setiap gambar akar

dan batang.

9. Guru bertanya kepada siswa tentang materi struktur

akar dan batang beserta fungsinya (Thinking).

f. Ada berapakah sistem perakaran pada tumbuhan ?

sebutkan !

g. Apakah fungsi akar ?

h. Sebutkan fungsi batang !

i. Ada berapakah jenis batang pada tumbuhan ?

sebutkan !

j. Berikan contoh batang lunak !

Elaborasi

1) Guru meminta peserta didik membentuk kelompok

kecil yang terdiri dari 4 orang siswa (Pairing). Siswa

melakukan kegiatan sebagai berikut :

5. Berkumpul bersama kelompoknya.

6. Berdiskusi mengenai jawaban dari pertanyaan-

pertanyaan yang telah diberikan guru.

7. Siswa saling berbagi informasi kepada teman

sekelompoknya mengenai jawaban dari

pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan guru.

8. Setelah selesai berdiskusi, masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil diskusi

didepan kelas secara bergantian dengan kelompok

lain (Sharing).

Konfirmasi

1) Guru bertanya kepada siswa tentang materi struktur

50 Menit

akar dan batang beserta fungsinya.

2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum jelas tentang

materi yang telah diajarkan.

3) Peserta didik diberikan soal latihan.

3. Penutup

1) Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

2) Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan salam.

10 Menit

I. Penilaian

Jenis penialian : Tes Tertulis

Instrument penilaian : Pilihan ganda dan esai

Pedoman penilaian

1. Pedoman penilaian ronde 1 = Jumlah jawaban benar x 10 = jumlah nilai

2. Pedoman penilaian ronde 2 = Jumlah jawaban benar x 10 = jumlah nilai

3. Nilai akhir = Jumlah nilai ronde 1 + jumlah nilai ronde 2

Salatiga, 08 Juli 2017

Mengetahui

Kepala MI Ma‟arif Gondanglegi Guru Kelas IV

Tugino, S. Pd. I Syaifudin, S. Pd. I

Silanglah (x) huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling tepat !

1. Akar tanaman singkong merupakan jenis akar …

a. Serabut c. Gantung

b. Tunggang d. Tunjang

2. Akar yang berfungsi sebagai penghisap udara untuk pernapasan adalah akar

a. Serabut c. Gantung

b. Tunggang d. Tunjang

3. Berikut ini yang termasuk tanaman yang memiliki batang lunak adalah …

a. Bayam c. Jati

b. Kelapa d. Jambu

4. Pohon beringin memiliki akar khusus yaitu …

a. Akar gantung c. Akar tunjang

b. Akar pelekat d. Akar napas

5. Tanaman berikut ini yang menggunakan akarnya sebagai cadangan makanan

a. Tebu c. Jagung

b. Wortel d. Pisang

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !

1. Tebu, bayam, dan kangkung memiliki jenis batang …

2. Kedelai, mangga, jeruk, melinjo merupakan jenis tumbuhan biji berkeping

3. Bagian tumbuhan yang meyangga tumbuhan agar tegak berdiri adalah …

4. … menyerap sari makanan dari dalam tanah.

5. Tebu menyimpan makanannya pada ...

KUNCI JAWABAN

I. Pilihan Ganda

1. b

2. c

3. a

4. a

5. b

II. Essay

1. Lunak

2. Dua (dikotil)

3. Batang

4. Akar

5. Batang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(SIKLUS II)

Nama Madrasah : MI Ma‟arif Gondanglegi

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Pokok : Struktur dan Fungsi bagian tumbuhan

Kelas/Semester : IV / 1

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya

2.4 Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya

C. Indikator Kompetensi

2.3.1 Menyebutkan bagian-bagian daun beserta fungsinya

2.3.2 Menjelaskan hubungan antara struktur bagian daun dengan fungsinya

2.4.1 Menyebutkan bagian-bagian bunga besertafungsinya

2.4.2 Menjelaskan hubungan antara struktur bunga dengan fungsinya

D. Tujuan Pembelajaran

e) Siswa dapat mendeskripsikan daun pada tumbuhan

f) Siswa dapat menjelaskan bahwa bentuk daun dipengaruhi oleh susunan

tulang daun

g) Siswa dapat mendeskripsikan bagian-bagian yang memiliki bunga

sempurna seperti :

4. Tangkai - Mahkota

5. Dasar bunga - Benang sari

6. Kelopak - Putik

h) Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan bunga sebagai :

7. Hiasan tumbuhan

8. Tempat berlangsungnya perkembangbiakan tumbuhan

E. Materi Ajar

1. Daun

Daun adalah bagian tanaman yang tumbuh berhelai-helai pada

ranting berwarna hijau, sebagai alat bernapas dan mengolah zat

makanan. Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang berwarna

hijau. Warna hijau pada daun terjadi karena mengandung zat hijau yang

disebut klorofil.

c. Bagian-bagian Daun

Daun terdiri atas 4 bagian sebagai berikut :

5) Tangkai daun

6) Tulang daun

7) Helai daun

8) Pelepah daun

Pada permukaan daun bagian bawah terdapat stomata. Stomata

berfungsi sebagai tempat keluar masuknya CO² (karbon dioksida), O²

(oksigen), dan H²O (uap air) dari daun.

Fungsi daun antara lain :

d) Alat pernapasan (respirasi), yaitu pada mulut daun atau stomata

e) Tempat terjadinya fotosintesis

f) Alat penguapan (transpirasi)

d. Berbagai Bentuk Tulang Daun

Berdasarkan bentuk tulang daunnya, daun dapat dibedakan menjadi

empat macam yaitu menyirip, melengkung, menjari dan sejajar.

5. Menyirip

Termasuk bentuk tulang daun menyirip yaitu daun waru, mangga,

jambu dan jeruk. Daun tersebut seperti sirip ikan.

6. Melengkung

Bentuk tulang daun ini dimiliki oleh beberapa tanaman monokotil.

Beberapa contoh tanaman yang mempunyai bentuk tulang daun

melengkung antara lain enceng gondok, genjer dan gadung.

7. Menjari

Tanaman yang termasuk tulang daun menjari, diantaranya daun

papaya, daun jarak, daun ketela pohon. Ciri-cirinya adalah bentuk

daun seperti jari dan helaian daunnya berjumlah 5 sampai 7 bentuk

jari.

8. Sejajar

Beberapa tanaman yang termasuk tulang daun sejajar, antara lain

daun padi, daun tebu, daun pandan dan rumput gajah. Tanaman yang

memiliki daun seperti itu tergolong dalam monokotil.

Ada dua jenis daun berdasarkan jumlah helai daun pada tangkai daun :

c. Daun tunggal

Daun tunggal adalah jika pada sebatang tangkai daun hanya terdapat

satu helai daun. Contohnya singkong.

d. Daun majemuk

Daun majemuk adalah jika pada sebatang tangkai daun terdapat

beberapa helai daun. Contohnya daun belimbing.

2. Bunga

Bunga adalah bagian tumbuhan yang akan menjadi buah. Bunga

pada setiap tumbuhan memiliki warna yang indah. Ada bunga yang

harum, ada pula bunga yang berbau bangkai. Bunga merupakan alat

perkembangbiakan secara kawin pada tumbuhan.

Bunga terdiri atas beberapa bagian, yaitu tangkai, kelopak,

mahkota, benang sari, dan putik. Contoh bunga sempurna adalah bunga

sepatu. Contoh bunga tidak sempurna adalah bunga papaya.

Jika dilihat dari kelengkapan alat kelaminnya, bunga dibedakan

menjadi 2, yaitu :

3. Bunga sempurna

Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki tangkai, kelopak,

mahkota, dan dua alat kelamin yaitu putik dan benang sari.

Contoh bunga sempurna adalah bunga mawar, bunga sepatu, bunga

kopi, dan bunga jambu.

4. Bunga tidak sempurna

Bunga tidak sempurna adalah bunga yang memiliki tangkai,

kelopak, mahkota dan hanya memiliki satu alat kelamin saja.

Contoh bunga tidak sempurna adalah bunga melinjo dan bunga

salak.

Benang sari merupakan alat kelamin jantan dan putik alat kelamin

betina. Jika benang sari jatuh ke putik maka akan terjadi penyerbukan.

Penyerbukan pada tanaman terjadi dengan bantuan sebagai berikut :

d. Hewan, seperti lebah, kupu-kupu dan serangga.

e. Alam, seperti angin dan air hujan.

f. Manusia, misalnya disemprot dengan air.

F. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan

Model Pembelajaran : Think Pair and Share

G. Sumber dan Media Pembelajaran

1. Sumber

a. Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI kelas IV

karya Kusnin (Penerbit PT Piranti Darma Kalokatama, 2007: 28-

31).

2. Media Pembelajaran

a. Gambar berbagai bentuk daun

b. Media nyata bentuk daun dan bunga

H. Kegiatan Pembelajaran

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

1. Pendahuluan

Apersepsi

6) Guru membuka pembelajaran dengan salam.

7) Guru mengajak peserta didik berdo‟a sebelum pelajaran

dimulai dan mengabsen peserta didik.

8) Guru bertanya kepada siswa “Siapa yang di rumah

mempunyai pohon ? Selain akar dan batang, pohon

memiliki apa saja ?”.

9) Guru memberitahu kepada siswa tentang materi yang

akan diajarkan hari ini.

10) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

diajarkan.

10 Menit

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

10. Guru memperkenalkan kepada siswa tentang materi

struktur daun dan bunga beserta fungsinya.

11. Guru menunjukkan gambar daun dan bunga.

12. Guru menyebutkan fungsi dari setiap gambar daun dan

50 Menit

bunga.

13. Guru menyediakan media nyata berupa daun dan bunga

pada siswa untuk menganalisisnya (Thinking).

f. Bagaimana bentuk tulang daunnya ?

g. Apakah nama daun tersebut ?

h. Berakar apa daun tersebut ?

i. Apakah nama bunga tersebut ?

j. Termasuk bunga sempurna atau tidak ?

14. Guru memberikan waktu beberapa menit kepada siswa

untuk berpikir mengenai jawaban tersebut.

Elaborasi

4. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil

yang terdiri dari 4 orang siswa (Pairing).

5. Setelah berkumpul dengan kelompoknya, peserta didik

berdiskusi mengenai jawaban dari pertanyaan yang

telah diberikan guru.

6. Setelah selesai berdiskusi, masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas secara

bergantian dengan kelompok lain (Sharing).

7. Setelah selesai berdiskusi, masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Konfirmasi

4) Guru bertanya kepada siswa tentang materi daun dan

bunga beserta fungsinya.

5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum jelas tentang

materi yang telah diajarkan.

6) Peserta didik diberikan soal latihan.

3. Penutup

3) Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

4) Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan salam.

10 Menit

I. Penilaian

Jenis penialian : Tes Tertulis

Instrument penilaian : Pilihan ganda dan esai

Pedoman penilaian

4. Pedoman penilaian ronde 1 = Jumlah jawaban benar x 10 = jumlah nilai

5. Pedoman penilaian ronde 2 = Jumlah jawaban benar x 10 = jumlah nilai

6. Nilai akhir = Jumlah nilai ronde 1 + jumlah nilai ronde 2

Salatiga, 08 Juli 2017

Mengetahui

Kepala MI Ma‟arif Gondanglegi Guru Kelas IV

Tugino, S. Pd. I Syaifudin, S. Pd. I

Silanglah (x) huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling tepat !

1. Daun berikut yang memiliki tulang daun menyirip adalah …

a. Singkong dan kapas c. Pepaya dan jarak

b. Mangga dan rambutan d. Genjer dan jagung

2. Daun selalu tumbuh dari …

a. Akar c. Daun

b. Batang d. Bunga

3. Bagian bunga yang disebut dengan perhiasan bunga adalah …

a. Tangkai c. Mahkota

b. Kelopak d. Benang sari

4. Alat perkembangbiakan pada bunga adalah …

a. Benang sari dan putik c. Kelopak dan benang sari

b. Putik dan mahkota d. Mahkota dan bakal biji

5. Berikut ini yang merupakan fungsi daun adalah …

a. Alat perkembangbiakan c. Memasak makanan

b. Mengisap air dari tanah d. Memperkuat makanan

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !

1. Tempat terjadinya fotosintesis yaitu …

2. Bentuk tulang daun mangga adalah …

3. Bunga sempurna memiliki … dan …

4. Penyerbukan alami pada bunga dibantu oleh … dan …

5. … bertugas memasak makanan.

KUNCI JAWABAN

Pilihan Ganda

1. b

2. b

3. c

4. a

5. c

Essay

1. Daun

2. Menyirip

3. Putik dan benang sari

4. Angin dan air hujan

5. Daun

SOAL PRE-TEST

A. Silanglah (x) salah satu jawaban yang paling tepat !

1. Alat indra kita terdiri dari …

a. Hati, mata hidung, telinga dan kulit

b. Jantung, hati, mata, hidung dan telinga

c. Mata, hidung, telinga, kulit dan lidah

d. Hidung, telinga, kulit, lidah dan rambut

2. Bagian mata yang merupakan sebuah celah kecil tempat masuknya cahaya

adalah …

a. Iris c. Pupil

b. Lensa d. Kornea

3. Alat indra yang paling peka untuk membedakan benda panas dan benda

dingin adalah …

a. Hidung c. Mata

b. Kulit d. Telinga

4. Rangsangan yang dapat diterima hidung berupa …

a. Getaran c. Bau

b. Larutan d. Cahaya

5. Bagian tubuh yang dapat menggerakkan rangka adalah …

a. Kulit c. Otot

b. Sendi d. Tulang

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar !

1. Penghubung antar tulang disebut …

2. Lapisan kulit paling luar disebut …

3. Bintil-bintil pada permukaan lidah disebut juga …

4. Nama lain rabun jauh adalah …

5. … adalah tulang belakang yang membengkok ke depan.

KUNCI JAWABAN

A.

1. d

2. b

3. b

4. c

5. b

B.

1. Sendi

2. Epidermis

3. Papilla

4. Miopi

5. Lordosis

LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS I

Nama Madrasah : MI Al-Ma’arif Gondanglegi

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/I

Hari/Tanggal : Jum’at, 21 Juli 2017

No

Aspek Pengamatan Skor Penilaian

Keterangan

A. Kegiatan Awal B C K

1. Guru membuka pembelajaran

dengan mengucapkan salam.

„2. Guru mengajak peserta didik

berdo‟a dengan khusyu‟.

3. Guru memeriksa kehadiran siswa. √

3. Guru bertanya dengan mengaitkan

materi sebelumnya dengan yang

akan dipelajari oleh siswa.

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi

5. Guru memperkenalkan kepada

siswa tentang materi struktur akar

dan batang beserta fungsinya.

6. Guru menunjukkan gambar akar

dan batang.

7. Guru menyebutkan fungsi dari

setiap gambar akar dan batang.

8. Guru memberikan pertanyaan

kepada siswa.

Elaborasi

9. Guru membentuk siswa untuk

membentuk kelompok kecil yang

terdiri dari 4 orang siswa.

10. Guru mengajak siswa untuk

berdiskusi dan menganalisis

bentuk daun dan bunga bersama

teman sekelompoknya agar saling

mengerti atas jawaban tersebut.

11. Setelah selesai berdiskusi,

masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusi

didepan kelas secara bergantian

dengan kelompok lain.

Konfirmasi

12. Guru dan siswa melakukan tanya

jawab tentang materi yang belum

dipahami.

13. Siswa diberikan soal latihan. √

C. Penutup

14. Guru dan siswa menyimpulkan

materi secara bersama-sama.

14. Guru mengakhiri proses

pembelajaran dengan salam.

Keterangan :

B : Baik C : Cukup K : Kurang

LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I

Nama Madrasah : MI Al-Ma’arif Gondanglegi

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/I

Hari/Tanggal : Jum’at, 21 Juli 2017

No

Aspek Pengamatan

Skor Penilaian

Keterangan

B C K

D. Kegiatan Awal

1. Siswa menjawab salam dengan

semangat.

2. Siswa mulai berdo‟a dengan

khusyu‟ dan tenang.

3. Siswa merespon panggilan

presensi dari guru.

4. Siswa menjawab pertanyaan

apersepsi dari guru.

E. Kegiatan Inti

5. Siswa memperhatikan penjelasan

dari guru.

Elaborasi

6. Siswa membagi kelompok yang

sudah ditentukan guru.

7. Siswa berdiskusi dengan teman √

sekelompoknya.

8. Siswa mempresentasikan hasil

diskusi didepan kelas.

Konfirmasi

9. Siswa berani mengajukan

pertanyaan kepada guru.

10. Siswa mengerjakan soal yang

diberikan guru.

F. Penutup

11. Siswa dengan guru menyimpulkan

materi secara bersama-sama.

12. Siswa menjawab salam penutup. √

Keterangan :

B : Baik C : Cukup K : Kurang

Klego, 21 Juli 2017

Mengetahui

Guru Kelas IV Peneliti

Syaifudin, S.Pd.I Nur Hidayah

Kepala MI Al-Ma‟arif Gondanglegi

Tugino, S.Pd.I

LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS II

Nama Madrasah : MI Al-Ma’arif Gondanglegi

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/I

Hari/Tanggal : Sabtu, 29 Juli 2017

No

Aspek Pengamatan Skor Penilaian

Keterangan

A. Kegiatan Awal B C K

1. Guru membuka pembelajaran

dengan mengucapkan salam.

2. Guru mengajak peserta didik

berdo‟a dengan khusyu‟.

3. Guru memeriksa kehadiran siswa. √

4. Guru bertanya dengan mengaitkan

materi sebelumnya dengan yang

akan dipelajari oleh siswa.

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi

5. Guru memperkenalkan kepada

siswa tentang materi struktur daun

dan bunga beserta fungsinya.

6. Guru menunjukkan gambar daun

dan bunga.

7. Guru menyebutkan fungsi dari

setiap gambar daun dan bunga.

8. Guru memberikan beberapa

pertanyaan kepada siswa.

Elaborasi

9. Guru meminta siswa untuk

membentuk kelompok kecil yang

terdiri dari 4 orang siswa.

10. Guru mengajak siswa untuk

berdiskusi dan menemukan

jawaban yang tepat bersama teman

kelompoknya agar teman

sekelompoknya saling mengerti

atas jawaban tersebut.

11. Setelah selesai berdiskusi, masing-

masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas secara bergantian

dengan kelompok lain.

Konfirmasi

12. Guru dan siswa melakukan tanya

jawab tentang materi yang belum

dipahami.

13. Siswa diberikan soal latihan. √

C. Penutup

14. Guru dan siswa menyimpulkan

materi secara bersama-sama.

15. Guru mengakhiri proses

pembelajaran dengan salam.

Keterangan :

B : Baik C : Cukup K : Kurang

Klego, 29 Juli 2017

Mengetahui

Guru Kelas IV Peneliti

Syaifudin, S.Pd.I Nur Hidayah

Kepala MI Al-Ma‟arif Gondanglegi

Tugino, S.Pd.I

LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS II

Nama Madrasah : MI Al-Ma’arif Gondanglegi

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/I

Hari/Tanggal : Sabtu, 29 Juli 2017

No

Aspek Pengamatann Skor Penilaian

Keterangan

A. Kegiatan Awal B C K

1. Siswa menjawab salam dengan

semangat.

2. Siswa mulai berdo‟a dengan

khusyu‟ dan tenang.

3. Siswa merespon panggilan presensi

guru.

4. Siswa menjawab pertanyaan yang

diberikan guru.

B. Kegiatan Inti

5. Siswa memperhatikan penjelasan

guru.

Elaborasi

6. Siswa membagi kelompok yang

sudah ditentukan guru.

7. Siswa berdiskusi dengan teman √

sekelompoknya.

8. Siswa mempresentasikan hasil

diskusi didepan kelas.

Konfirmasi

9. Siswa berani mengajukan

pertanyaan kepada guru.

C. Penutup

10. Siswa dengan guru menyimpulkan

materi secara bersama-sama.

11. Siswa menjawab salam penutup. √

Keterangan :

B : Baik C : Cukup K : Kurang

Klego, 29 Juli 2017

Mengetahui

Guru Kelas IV Peneliti

Syaifudin, S.Pd.I Nur Hidayah

Kepala MI Al-Ma‟arif Gondanglegi

Tugino, S.Pd.I

Nilai Pre-Test Hasil Belajar Siswa

No Nama KKM Nilai Keterangan

1. Apriyan Pratama Putra 70 70 Tuntas

2. Dina Saputri 70 40 Belum Tuntas

3. Dina Noviana 70 60 Belum Tuntas

4. Muh David V 70 50 Belum Tuntas

5. Novia Lailatul F 70 50 Belum Tuntas

6. Bagas Wahyu P 70 70 Tuntas

7. Muh Fahri S 70 50 Belum Tuntas

8. Rifa Intan W 70 50 Belum Tuntas

9. Sandi Saputra 70 70 Tuntas

10. Suparman Santoso 70 60 Belum Tuntas

11. Abdul Basit 70 50 Belum Tuntas

12. Ahmad Husen 70 40 Belum Tuntas

13. Alfandi Agus Saputro 70 70 Tuntas

14. Fahrur Rozi 70 60 Belum Tuntas

15. Dona Amelia 70 70 Tuntas

Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Nama Nilai Keterangan

16. Apriyan Pratama Putra 80 Tuntas

17. Dina Saputri 70 Tuntas

18. Dina Noviana 60 Belum Tuntas

19. Muh David Villa 70 Tuntas

20. Novia Lailatul F 50 Belum Tuntas

21. Bagas Wahyu P 80 Tuntas

22. Muh Fahri S 60 Belum Tuntas

23. Rifa Intan W 40 Belum Tuntas

24. Sandi Saputra 70 Tuntas

25. Suparman Santoso 50 Belum Tuntas

26. Abdul Basit 30 Belum Tuntas

27. Ahmad Husen 60 Belum Tuntas

28. Alfandi Agus Saputro 70 Tuntas

29. Fahrur Rozi 70 Tuntas

30. Dona Amelia 70 Tuntas

Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II

No Nama Nilai Keterangan

1 Apriyan Pratama Putra 80 Tuntas

2 Dina Saputri 70 Tuntas

3 Dina Noviana 70 Tuntas

4 Muh David Villa 70 Tuntas

5 Novia Lailatul F 70 Tuntas

6 Bagas Wahyu P 80 Tuntas

7 Muh Fahri S 70 Tuntas

8 Rifa Intan W 70 Tuntas

9 Sandi Saputra 80 Tuntas

10 Suparman Santoso 70 Tuntas

11 Abdul Basit 70 Tuntas

12 Ahmad Husen 70 Tuntas

13 Alfandi Agus Saputro 80 Tuntas

14 Fahrur Rozi 80 Tuntas

15 Dona Amelia 90 Tuntas

DOKUMENTASI

Guru Menjelaskan Dengan Media Gambar Siklus I

Siswa Berdiskusi Bersama Kelompoknya

Perwakilan Kelompok Menjelaskan Hasil Diskusi

Siswa Mengerjakan Soal

Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi

Guru Menjelaskan Dengan Media Gambar Siklus II

Siswa Berdiskusi Dengan Media Nyata

DAFTAR SATUAN KETERANGAN KEGIATAN MAHASISWA (SKK)

Nama : Nur Hidayah Fakultas : FTIK

NIM : 11513054 Jurusan : PGMI

NO NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN NILAI

1. Sertifikat “OPAK STAIN Salatiga

2013”

27 Agustus 2013 Peserta 3

2. Sertifikat “OPAK TARBIYAH 2013” 29 Agustus 2013 Peserta 3

3. Sertifikat “UPT Perpustakaan” STAIN

Salatiga

16 September

2013

Peserta 2

4. Sertifikat “Pendidikan dan Latihan

Calon Pramuka Pandega ke-23

(PLCPP XXIII)

20-23 September

2013

Peserta 2

5. Sertifikat “PUBLIC HEARING III

Optimalisasi Kinerja Lembaga untuk

Mewujudkan Kampus yang Amanah”

23 Oktober 2013 Peserta 2

6. Sertifikat Seminar Nasional

“Epistemologi Tafsir Kontemporer;

Integrasi Hermeneutika Dalam Metode

Penafsiran Al-Qur‟an”

30 September

2015

Peserta 8

7. Sertifikat “Musabaqoh Lughotul

„arabiyah Siap Melangkah dan

Berkarya dengan bahasa Arab”

(ITTAQO)

26 Oktober 2015 Peserta 2

8. Setifikat “IAIN Salatiga Bersholawat

dan Orasi Kebangsaan”

03November 2015 Peserta 2

9. Sertifikat Seminar Nasional “Jenderal

Sudirman Inspirasi Anak Bangsa”

11 November 2015 Peserta 8

10. Sertifikat “Dialog Interaktif Peran UU

Sisdiknas dan Permendikbud Dalam

Penerapan Kurikulum 2013”

02 Mei 2016 Peserta 2

11. Sertifikat “NUSANTARA MENGAJI

300.000 Khataman Al-qur‟an”

08 Mei 2016 Peserta 2

12. Sertifikat Syiar Ramadhan in Kampus

“Menumbuhkan Semangat Berbagi

Dan Kebersamaan Sesama Muslim di

Bulan Suci Ramadhan”

23 Juni Peserta 8

13. Sertifikat Seminar Nasional “TAX

AMNESTI, Faktor-Faktor yang

Melatar belakangi Lahirnya Amnesty

Pajak dan Dampaknya Terhadap

Perokonomian di Indonesia”

12 Oktober 2016 Peserta 8

14. Sertifikat “FUADAH 15 Oktober 2016 Peserta 2

BERSHOLAWAT”

15. Sertifikat “Dialog Interaktif Senat

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga”

04 Oktober 2016 Peserta 2

16. Sertifikat Seminar Nasional “Sejarah

dan Revatilasi Identitas Bangsa”

08 November 2016 Peserta 8

17. Sertifikat Seminar Nasional

“Dimanakah Kiblat Pendidikan Kita ?

09 November 2016 Peserta 8

18. Sertifikat Seminar Nasional “SASTRA

ISLAM DAN PERANNYA DALAM

PEMBENTUKAN MORAL

BANGSA”

16 November 2016 Peserta 8

19.

Sertifkat “PENYERAPAN ASPIRASI

MASYARAKAT OLEH BADAN

PENGKAJIAN”

23 Oktober 2016 Peserta 8

20. Sertifkat “Pelatihan Jurnalistik dalam

rangka Haul ke-1 KH. M. Zoemri

RWS”

18 September2016 Peserta 2

21. Sertifikat Seminar Nasional

“Problematika Hakim dan Peradilan”

22 September

2016

Peserta 8

22. Internasional Seminar “Be Global 4 April 2017 Peserta 8

Citizen through Non Formal

Learning in International Voluntary

Service: Another Way to Go Abroad”

Jumlah 106

Salatiga, 02 Agustus 2017

Mengetahui,

a. n. Dekan,

Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan

Kerjasama

Acmad Maimun, M. Ag.

NIP. 19700510 199803 1 003