peningkatan hasil belajar ipa materi struktur dan fungsi...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN
TUMBUHAN MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS )
PADA SISWA KELAS IV MI AL-MA’ARIF
GONDANGLEGI KECAMATAN KLEGO
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
NUR HIDAYAH
115-13-054
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN
TUMBUHAN MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS )
PADA SISWA KELAS IV MI AL-MA’ARIF
GONDANGLEGI KECAMATAN KLEGO
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
NUR HIDAYAH
115-13-054
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
vii
PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirrohmanirrokhim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Nur Hidayah
NIM : 115-13-054
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jenis : Skripsi
Judul : Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Struktur dan
Fungsi Bagian Tumbuhan Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Think Pair and Share(TPS) Pada
Siswa Kelas IV MI Al-Ma‟arif Gondanglegi
Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun
Pelajaran 2017/2018.
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalti, kepada Perpustakaan IAIN Salatiga
atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu
pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih
formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy
untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan IAIN Salatiga,
tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
viii
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak Perpustakaan IAIN Salatiga dari semua bentuk
tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya
ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan
semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 05 Agustus
2017
Yang menyatakan
Nur Hidayah
NIM. 115 13 054
ix
MOTTO
Wong berjuang kudu sabar, istiqomah lan ikhlas, Insyallah
ngremboko (berkembang) berkah.
Senengo ngurmati wong liyo, ojo pingin dihormati wong liyo.
Ojo sombong, najan mung guyon karo sopo wae ora keno ngroso
luwih mulyo.
(Alm. Drs. KH. A. Baidlowie Syamsuri, Lc.)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
Kedua orang tuaku Bapak Sutardi dan Ibu Siti Suliyem yang telah
mendidik dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang.
Teman-temanku santri Al-Falah yang selalu menghiasi hari-hariku
dengan canda tawa dan penuh kebersamaan.
Teman-Teman PGMI angkatan 2013 yang telah memberikan
semangat dalam belajar di kampus.
Sahabat-Sahabatku konsentrasi IPA yang selama ini telah berjuang
bersama.
Ke empat sahabatku Mifta, Lailin, Tina dan Nadhifah.
Calon imamku dan mertua.
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah member nikmat
begitu melimpah dan tanpa batas. Sehingga rasa syukur hanya patut dihaturkan
kepada-Nya.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Rasulullah
SAW, semoga kita semua mendapat syafaatnya di yaumul qiyamah. Amin.
Dengan selesainya skripsi ini. Penulis menyadari betul banyak peran dari
pihak lain baik bantuan langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Kepala Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI)
4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang dengan sabarnya memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi.
6. Bapak Pengasuh PPTI AL-FALAH KH. Zoemri R.W.S (Alm) dan Ibu Ny.
Hj. Latifah Zoemri beserta keluarga yang telah memberikan ridho dan
bimbingan dalam menuntut ilmu.
xi
7. Keluarga besar Pondok Pesantren Al-Falah, para asatidz dan para santri
yang telah mendewasakan penulis setiap harinya dalam warna-warni
kehidupan.
8. Teman-Teman jurusan S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah angkatan
2013, terutama konsentrasi IPA yang telah memberikan banyak cerita dan
canda selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.
9. Bapak Kepala MI Al Ma‟arif Gondanglegi, bapak Tugino, S.Pd.I yang
telah memberikan izin penelitian kepada penulis.
10. Bapak Syaifudin, S.Pd.I selaku guru pengampu mata pelajaran IPA kelas
IV MI Al Ma‟arif Gondanglegi.
11. Kedua orangtua yang selalu berkorban demi keberhasilan penulis, Bapak
Sutardi dan Ibu Siti Suliyem
Semoga skripsi ini dapat memberikan tambahan wawasan yang
lebih luas dan dapat menjadi sumbangan pemikiran kepada para pembaca.
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
untuk perbaikan skripsi ini.
Salatiga, 04 Agustus 2017
Penulis
Nur Hidayah
NIM. 11513054
xii
ABSTRAK
Hidayah, Nur. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Struktur dan Fungsi Bagian
Tumbuhan Melalui Penerapan Model Pembelajaran Think Pair and
Share (TPS) pada Siswa Kelas IV MI Al-Ma’arif Gondanglegi
Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.
Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Dr. Budiyono Saputro, M. Pd.
Kata Kunci: Hasil belajar, Ilmu Pengetahuan Alam dan model pembelajaran Think
Pair and Share (TPS).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA
menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) agar dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan pada
siswa kelas IV MI Al-Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali
Tahun Pelajaran 2017/2018.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang
terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dengan menggunakan model
pembelajaran TPS.Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Al
Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali sebanyak 15 siswa
yang terdiri dari 10 laki-laki dan 5 perempuan. Penelitian dilakukan pada semester
awal Tahun Pelajaran 2017/2018.
Hasil penelitian menunjukkan siswa yang tuntas pada pra siklus sebanyak
5siswa(33,3%), pada siklus Imeningkatsebanyak 8 siswa(53,3%), dan pada siklus
II sebanyak 15 siswa (100%). Jika dilihat peningkatannyas ebesar 27,64% setelah
dilakukan refleksi siklus 2 terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 46,7%. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Think Pair and Share
(TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi struktur dan fungsi bagian
tumbuhan pada kelas IV MI Al-Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan Klego
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.
xiii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ............................................................................. ii
JUDUL ...................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................... vi
PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................................. vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... ix
KATA PENGANTAR .............................................................................. x
ABSTRAK ................................................................................................ xii
DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................. 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .............. 5
E. Manfaat Penelitian ........................................................... 6
F. Definisi Operasional ......................................................... 7
xiv
G. Metode Penelitian ............................................................. 9
H. Analisis Data .................................................................... 14
I. Sistematika Penulisan ...................................................... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ..................................................................... 19
1. Belajar ........................................................................ 19
a. Definisi Belajar .................................................... 19
b. Prinsip-prinsip Belajar ......................................... 20
c. Tujuan Belajar ...................................................... 22
2. Hasil Belajar ............................................................... 23
a. Pengertian Hasil Belajar ....................................... 23
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 23
c. Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar ................ 32
B. Mata Pelajaran IPA Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan 35
1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ........... 35
2. Materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan ........... 38
C. Model Pembelajaran TPS (Think Pair and Share) ......... 49
1. Pengertian Model Pembelajaran TPS ......................... 49
2. Langkah-langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran TPS 52
3. Kelebihan Menggunakan Model Pembelajaran TPS . 53
4. Kelemahan Menggunakan Model Pembelajaran TPS 53
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian .............................................................. 55
xv
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ........................................ 63
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................ 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................ 78
1. Siklus I ....................................................................... 78
2. Siklus II ...................................................................... 79
B. Pembahasan ..................................................................... 80
1. Siklus I ....................................................................... 80
2. Siklus II ...................................................................... 82
3. Peningkatan Siklus I ke Siklus II ............................... 84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................... 86
B. Saran ................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Skema Pelaksanaan Siklus PTK .................................................. 12
Tabel 2.1 Proses Terjadinya Gejala Lupa ..................................................... 27
Tabel 3.1 Data Keadaan Guru MI Al Ma‟arif Gondanglegi Tahun 2017 ..... 57
Tabel 3.2 Data siswa MI Al Ma‟arif Gondanglegi Tahun 2017 ................... 58
Tabel 3.3 Data Keadaan Siswa Kelas IV MI Al-Ma‟arif Gondanglegi ........ 59
Tabel 3.4 Perolehan Nilai Pre-Test .............................................................. 60
Tabel 3.5 Jumlah dan Kondisi Bangunan .................................................... 61
Tabel 3.6 Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran ................................. 61
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I .................................................................... 78
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II ................................................................... 79
Tabel 4.3 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ..................................... 80
Tabel 4.4 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................... 82
Tabel 4.5 Peningkatan Siklus I ke Siklus II .................................................. 84
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar Jenis Akar ................................................................ 39
Gambar 2.2 Struktur Batang ...................................................................... 43
Gambar 2.3 Gambar Daun ......................................................................... 45
Gambar 2.4 Gambar Bunga Sempurna ...................................................... 48
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I)
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II)
Lampiran 3 : Soal Pre-Test dan Kunci Jawaban
Lampiran 4 : Soal Siklus I dan Kunci Jawaban
Lampiran 5 : Soal Siklus II dan Kunci Jawaban
Lampiran 6 : Lembar Pengamatan Siklus I
Lampiran 7 : Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus I
Lampiran 8 : Lembar Pengamatan Siklus II
Lampiran 9 : Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus II
Lampiran 10 : Dokumentasi
Lampiran 11 : Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 12 : Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 13 : Nilai SKK Mahasiswa
Lampiran 14 : Riwayat Hidup Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan kegiatan yang mempunyai tujuan yaitu
mengajari siswa untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Pembelajaran
dapat dikatakan sebagai suatu hal yang sangat kompleks yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain: guru, siswa, sarana, media, serta lingkungan. Agar
pembelajaran berlangsung efektif, guru memiliki peran yang sangat penting.
Guru tidak hanya berfungsi sebagai sumber ilmu, tetapi juga harus berperan
sebagai motivator dan fasilitator dalam pengembangan minat peserta didik
mencari ilmu pengetahuan (Surayya, dkk, 2014: 1-2).
Guru dituntut lebih kreatif dalam mengajar untuk menumbuhkan minat
belajar siswa. Sementara untuk memberikan pengayaan terhadap dirinya, guru
juga dituntut kreatif mengembangkan kemampuan mengajar dan pedagogik
dalam proses pembelajaran. Wawasan guru juga diharapkan tidak terjebak pada
buku teks semata. Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (Dirjen PMPTK) Depdiknas Bhaedhowi mengatakan bahwa
untuk menumbuhkan minat belajar siswa, maka seorang guru dituntut mampu
menerapkan cara belajar yang menarik. “Jiwa entrepreneurship yang dimiliki
oleh seorang guru bukanlah entrepreneurship seperti seorang pengusaha, tetapi
terkait kreativitas” (Hamzah, dkk , 2015: 151)
Guru yang kreatif dalam mengajar peserta didik memberikan dampak
positif terhadap hasil belajar siswa. Dalam proses belajar peserta didik dapat
2
melakukan belajar bersama dengan tutor sebaya (teman sejawat) baik didalam
kelas maupun diluar kelas, pembelajaran yang dilakukan bersama tutor sebaya
lebih menyenangkan dan menjadi lebih mudah dipahami.
Belajar secara berkelompok lebih efektif dibandingkan dengan belajar
secara individual atau sendiri. Hal tersebut dikarenakan ada banyak kelebihan
yang dapat dilihat berdasarkan daripada tujuan belajar kelompok, baik untuk
masing-masing individu, maupun bagi seluruh anggotanya. Dilihat dari tujuan
bagi masing-masing individu (siswa), belajar kelompok membuat anak tidak
tertekan dengan tugas yang harus ia kerjakan sendiri, mengurangi rasa bosan
anak yang biasa terkungkung. Dalam pembelajaran yang monoton, dan
membuat anak merasa percaya diri dengan apa yang dilakukan bersama
kelompoknya (Cahyani, 2015: 1)
Untuk dapat mencapai tujuan belajar bersama, belajar kelompok
bertujuan untuk mengembangkan cara berpikir kritis dalam memecahkan
masalah (dalam tugas sekolah), mengembangkan kemampuan bersosialisasi
dalam komunikasi, meningkatkan rasa percaya diri terhadap kemampuan siswa
serta dapat memahami dan menghargai pendapat orang lain.
Belajar kelompok dapat digunakan pada mata pelajaran IPA.
Spesifiknya pada materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan melalui model
pembelajaran TPS (Think Pair and Share). IPA merupakan salah satu cabang
ilmu yang fokus pengkajiannya yaitu bagian tumbuhan beserta fungsinya.
Carin dan Sund (Widowati, 2008) mendefinisikan sains sebagai suatu sistem
untuk memahami alam semesta melalui observasi dan eksperimen yang
3
terkontrol. Disamping itu, sains juga merupakan ilmu yang berkaitan dengan
cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga sains bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan
(BSNP, 2006). Menurut BSNP (2006) tujuan pembelajaran sains adalah agar
dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan
alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari (Ratnawati, dkk, 2010: 1-2).
Model pembelajaran TPS merupakan jenis pembelajaran kooperatif
yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa. Model ini
berkembang pertama kali oleh Frang Lyman dan koleganya di Universitas
Maryland. Pada dasarnya, model ini merupakan suatu cara yang efekif untuk
membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua
resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas
secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam Think Pair and Share
dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling
membantu (Kurniasih, 2015: 58)
Struktur dan fungsi bagian tumbuhan merupakan materi yang di
dalamnya mencakup bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya yang memerlukan
pemahaman konsep maupun materi secara mendalam agar siswa dapat tercapai
dalam pembelajarannya melalui model pembelajaran yang tepat.
Berdasarkan hasil survei di MI Al-Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan
Klego Kabupaten Boyolali pada hari Kamis tanggal 20 Juli 2017 kepada guru
4
mata pelajaran IPA kelas IV yaitu Bapak Saifudin, S.Pd.I. Munculnya masalah
kurangnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA yang ditandai dengan
minimnya nilai yang mencapai KKM, siswa yang mencapai KKM yaitu 33,3%
(yang tuntas), serta para siswa kesulitan dalam mengingat pelajaran IPA.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis merasa perlu untuk
mengaplikasikan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) bagi siswa
serta mampu membuat siswa termotivasi untuk aktif dan kreatif dengan
mengoptimalkan potensi-potensi yang ada pada peserta didik untuk
meningkatkan hasil belajar IPA khususnya pada pokok bahasan struktur dan
fungsi bagian tumbuhan.
Dengan diterapkannya model pembelajaran TPS diharapkan siswa
dapat memahami materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan dari berbagai
sudut pandang, baik dirinya sendiri, guru maupun kelompok diskusinya.
Sehingga siswa akan mampu memahami materi berdasarkan pengetahuan yang
ia dapat bersama teman belajarnya. Terkadang belajar dengan ide yang mereka
dapat sendiri bersama teman-temannya dengan cara bertukar pikiran menjadi
lebih mudah dipahami dan diingat.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI
STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE
5
(TPS) PADA KELAS IV MI AL-MA’ARIF GONDANGLEGI KECAMATAN
KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018”
B. Rumusan Masalah
Apakah penerapan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS ) dapat
meningkatkan hasil belajar IPA pada materi struktur dan fungsi bagian
tumbuhan pada siswa kelas IV MI Al-Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan Klego
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018 ?.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi struktur dan
fungsi bagian tumbuhan melalui penerapan model pembelajaran Think Pair
and Share (TPS) pada kelas IV MI Al-Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan
Klego Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui
data yang terkumpul. Oleh karena itulah maka dari peneliti dituntut
kemampuannya untuk dapat merumuskan hipotesis ini dengan jelas
(Arikunto, 2014: 110-112).
Adapun hipotesis atau dugaan sementara yang penulis kemukakan
dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Think Pair and
Share dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan pada
6
kelas IV MI Al-Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan Klego Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan model pembelajaran Think Pair and Share dapat
dikatakan berhasil jika indikator keberhasilan dapat dicapai dengan tujuan
pembelajaran. Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah :
a. Secara Individu
Siswa dapat mencapai nilai 70 sesuai dengan KKM yang telah
ditentukan dari sekolah pada materi struktur dan fungsi bagian
tumbuhan.
b. Nilai Klasikal
Siklus akan berhenti apabila 85% dari total siswa dalam satu kelas
mendapat nilai 70.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan
dalam bidang pendidikan, yaitu dalam hal menentukan model
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik.
b. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk bahan pertimbangan
penelitian lain yang relevan.
7
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa, untuk meningkatkan penguasaan materi dan hasil
belajar siswa mata pelajaran IPA materi struktur dan fungsi bagian
tumbuhan.
b. Manfaat bagi guru, untuk mengembangkan potensi guru dalam
pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Think
Pair and Share (TPS).
c. Manfaat bagi sekolah, untuk meningkatkan kualitas pendidikan
sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan selanjutnya
demi kemajuan sekolah.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional bertujuan agar tidak ada kesalahpahaman dalam
menafsirkan setiap maksud penelitian. Berikut ini beberapa istilah yang
penulis gunakan dalam penelitian, antara lain :
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar
sebagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam Brahim
(2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai
tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah
yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal
sejumlah materi pelajaran tertentu (Susanto, 2013: 5). Jadi hasil belajar
8
adalah sesuatu yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar baik
berupa nilai, perubahan tingkah laku, maupun berbagai pengalaman lain.
2. Think Pair and Share (TPS)
Pengertian TPS merupakan teknik sederhana dengan keuntungan
besar yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu
informasi dan seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling
menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan
kelas. Selain itu, TPS juga dapat memeperbaiki rasa percaya diri dan
semua siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas. TPS
sebagai salah satu model pembelajaran kooperatif yang terdiri atas 3
tahapan, yaitu thinking, pairing, dan sharing. Guru tidak lagi sebagai
satu-satunya sumber pembelajaran, tetapi justru siswa dituntut untuk dapat
menemukan dan memahami konsep-konsep baru (Hamdayama, 2014:
101).
3. Ilmu Pendidikan Alam (IPA)
IPA merupakan salah satu cabang ilmu yang fokus pengkajiannya
adalah alam dan proses-proses yang ada di dalamnya. Carin dan Sund
(Widowati, 2008) mendefinisikan sains sebagai suatu sistem untuk
memahami alam semesta melalui observasi dan eksperimen yang
terkontrol. Disamping itu, sains juga merupakan ilmu yang berkaitan
dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga
sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-
9
fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan (Ratnawati, dkk, 2010: 1-2).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dalam bahasa Inggris PTK diartikan dengan Classroom
Action Research, disingkat (CAR). Penelitian tersebut muncul karena
adanya kesadaran pelaku kegiatan yang merasa tidak puas dengan
hasil kerjanya. Dengan didasari atas kesadaran sendiri, pelaku yang
bersangkutan mencoba menyempurnakan pekerjaannya, dengan cara
melakukan percobaan yang dilakukan berulang-ulang, prosesnya
diamati dengan sungguh-sungguh sampai mendapatkan proses yang
dirasakan memberikan hasil yang lebih baik dari semula (Arikunto,
2014: 128)
PTK sendiri memiliki bentuk tiga pengertian yang dapat di
terangkan. Penelitian adalah kegiatan yang mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk
menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan
mutu objek yang diamati. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan
dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu, yang dalam
penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas adalah tempat
dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu
bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama. Kelas dalam
10
konteks Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dipahami sebagai ruang
tertutup yang dilengkapi dengan meja, kursi, dan papan tulis, serta
menjadi rangkaian dari bangunan gedung sekolah. Padahal, yang
dimaksud “Kelas” dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah “Tempat”
dimana terjadi proses belajar mengajar. Tempat belum tentu berbentuk
kelas, tetapi sebaiknya kelas (Dalam arti fisik) pasti merupakan tempat
(Suyadi, 2013: 18-19).
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian : MI kelas IV Al-Ma‟arif Gondanglegi
b. Waktu Penelitian : Jum‟at, 21 s.d 29 Juli 2017
c. Subjek Penelitian : Guru dan Siswa Kelas IV
3. Langkah-langkah Penelitian
Menurut Arikunto (2014: 138-140) mengemukakan bahwa langkah-
langkah siklus penelitian adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Perencanaan dalam setiap siklus meliputi :
1. Pengamatan terhadap hasil belajar siswa pada pertemuan yang
lalu
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan
belajar siswa
3. Perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan
4. Menyiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang akan
digunakan
11
b. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan penelitian yaitu kegiatan
pembelajaran di kelas seperti yang telah disusun dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran.
c. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilaksanakan saat kegiatan kedua
dilaksanakan. Kedua tahap ini tidak dapat dipisahkan karena akan
mempengaruhi hasil akhir penelitian.
d. Refleksi
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengungkapkan kembali apa
yang telah dilakukuan. Kegiatan yang dilakukan adalah
mengobservasi kelemahan dan kekurangan kegiatan pada siklus I,
menyusun rencana perbaikan pada siklus II. Berikut ini merupakan
skema siklus PTK.
12
Tabel 1.1
Skema Pelaksanaan Siklus PTK (Arikunto, 2014: 141)
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan berbagai informasi dan data, penulis
menggunakan:
a. Observasi
Pengumpulan data melalui observasi cara yang paling
efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko
pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item-
item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan
terjadi (Arikunto, 2014: 272).
Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi
?
13
c. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok (Arikunto, 2014: 193). Pengumpulan data yang dilakukan
ini melalui tes pemberian soal uraian diakhir pelajaran.
d. Dokumentasi
Dokumentasi berupa angket siswa, silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa, alat atau
media yang digunakan, nilai siswa sebelum dan sesudah penelitian,
foto, dan yang lainnya yang dianggap penting.
5. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian ini digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data dalam penelitian tindakan ini yaitu :
a. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan belajar
mengajar, baik siswa maupun guru selama proses pembelajaran
berlangsung. Lembar ini berisi aspek-aspek penilaian siswa baik
keterampilan maupu keaktifan siswa yang aka diamati.
b. Tes
Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa. Tes
ini dilakukan secara tertulis, yang berisi soal-soal pilihan ganda dan
14
essay yang berkaitan dengan materi struktur dan fungsi bagian
tumbuhan untuk dapat mengetahui kemampuan siswa.
H. Analisis Data
Analisis data sangat diperlukan guna mengetahui hasil dan untuk
menarik kesimpulan yang logis berdasarkan data-data yang telah
dikumpulkan ditiap siklusnya. Semua data yang sudah didapat pada
dasarnya digunakan untuk membuktikan hipotesis yang didapat dari
lapangan, benar ataupun salah, maka tahap inilah data harus dianalisis
dan diolah untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan
(Djamarah, 2000: 264). Maka dapat diperoleh nilai rata-rata, dengan
rumus sebagai berikut :
∑
∑
Keterangan :
x = Nilai rata-rata
Ʃ N = Jumlah siswa
Ʃ X = Jumlah nilai keseluruhan siswa
Untuk menghitung presentase kesuksesan belajar digunakan
rumus sebagai berikut :
P =
15
Keterangan :
P = Jumlah nilai dalam persen
F = Frekuensi
N = Jumlah kegiatan keseluruhan
I. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagian awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,
halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,
pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
2. Indikator Keberhasilan
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
16
2. Manfaat Praktis
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
2. TPS (Think Pair and Share)
3. IPA (Ilmu Pengethuan Alam)
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3. Langkah-Langkah Penelitian
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengamatan
d. Refleksi
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
b. Tes
c. Dokumentasi
5. Instrumen Penilaian
a. Lembar Observasi
b. Tes
H. Analisis Data
I. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
17
A. Hasil Belajar
1. Belajar
a. Definisi Belajar
b. Prinsip-Prinsip Belajar
c. Tujuan Belajar
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
c. Prinsip-Prinsip Penilaian Hasil Belajar
B. Mata Pelajaran IPA Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya
1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
2. Materi Struktur Dan Fungsi Bagian Tumbuhan
C. Model Pembelajaran TPS (Think Pair and Share)
1. Pengertian Model Pembelajaran TPS
2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran TPS
3. Kelebihan Model Pembelajaran TPS
4. Kelemahan Model Pembelajaran TPS
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
18
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
2. Siklus II
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Bagian Akhir
Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar
riwayat hidup penulis.
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Belajar
a. Definisi Belajar
Belajar menurut (Slameto, 2003: 2) adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan itu bersifat relatif
konstan dan berbekas. Dalam kaitan ini, proses belajar dan
perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar tidak hanya
mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan,
persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-
macam keterampilan, dan cita-cita (Hamalik, 2002: 45). Dengan
demikian seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada
dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman melalui interaksi
dengan lingkungan.
Menurut Gagne (Suprijono, 2011: 2) belajar adalah
perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui
aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari
proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. Sedangkan menurut
Nasution (1992: 3) belajar adalah aktivitas yang menghasilkan
perubahan pada diri individu yang belajar, baik aktual maupun
20
potensial. Perubahan itu pada dasarnya berupa didapatkannya
perubahan baru, yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.
Selanjutnya, belajar menurut Herggenhahn, 1993 (Samatowa, 2006:
174) adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil
dari proses pembelajaran.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
pada dasarnya merupakan suatu proses mental dan emosional yang
terjadi secara sadar dan juga terjadi interaksi antara individu dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik atau psikis maupun lingkungan
sosial. Sehingga muncul perubahan tingkah laku yang terjadi pada
individu setelah mengalami proses belajar. Perubahan tingkah laku
tersebut dapat dibandingkan dari yang sebelumnya ia belum belajar
dan setelah ia belajar.
b. Prinsip-Prinsip Belajar
Menurut (Hamzah Uno dan Nurdi Mohammad, 2015: 34-36)
dalam melakukan kegiatan belajar supaya berjalan dengan optimal
dan dapat menunjang tumbuh kembangnya siswa belajar dengan
aktif maka terdapat beberapa prinsip, yaitu :
a) Stimulus belajar
Stimulus belajar hendaknya dapat benar-benar
mengomunikasikan informasi atau pesan yang hendaknya
disampaikan oleh guru kepada siswa. Adapun cara yang dapat
membantu siswa memperkuat pemahamannya adalah melalui
21
cara mengulang dan pengulangan dan menyebutkan kembali
pesan yang disampaikan oleh guru.
b) Perhatian dan Motivasi
Stimulus belajar yang diberikan oleh guru bukan berarti
perhatian dan motivasi dari siswa tidak diperlukan lagi.
Beberapa cara untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi,
antara lain :
1) Menggunakan cara belajar yang bervariasi
2) Mengadakan pengulangan informasi
3) Memberikan stimulus baru, misalnya melalui pertanyaan-
pertanyaan kepada siswa
4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan
keinginan belajarnya
5) Menyediakan media dan alat bantu yang menarik perhatian
siswa
Kebutuhan peserta didik untuk belajar akan mendorong
timbulnya motivasi dalam diri masing-masing peserta didik.
Untuk itu sangat diperlukan kreativitas guru dalam membuat
inovasi-inovasi baru dalam kegiatan pembelajaran.
c) Respons yang Dipelajari
Respons siswa terhadap stimulus guru dapat berupa perhatian,
proses internal terhadap informasi ataupun tindakan nyata dalam
22
bentuk partisipasi dan minat siswa saat mengikuti kegiatan
belajar.
d) Penguatan
Setiap tingkah laku yang diikuti perasaan terhadap kebutuhan
siswa cenderung untuk diulangi kembali. Sumber penguat
belajar untuk pemuasan kebutuhan berasal dari luar dalam
dirinya. Dari luar seperti nilai, ganjaran, hadiah-hadiah, dan
lain-lain. Dari dalam diri bisa terjadi apabila respons yang
dilakukan oleh siswa betul-betul memuaskan dirinya dan sesuai
kebutuhan.
e) Pemakaian dan Pemindahan
Dalam menyampaikan informasi yang jumlahnya tidak terbatas,
penting sekali dilakukan pengaturan dan penempatan informasi
sehingga dapat digunakan apabila diperlukan kembali.
Pengingatan kembali informasi yang telah diperoleh cenderung
terjadi apabila digunakan dalam situasi serupa.
c. Tujuan Belajar
Tujuan adalah sangat esensial, baik dalam rangka
perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian. Tujuan memberikan
petunjuk adalah untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan
topik-topik, mengalokasikan waktu, memilih alat bantu belajar,
menentukan prosedur pembelajaran, serta menyediakan ukuran
23
untuk mengukur prestasi belajar siswa. Tujuan belajar merupakan
kriteria untuk menilai derajat mutu dan efisiensi pembelajaran. Itu
sebabnya, setiap guru perlu memahami dengan seksama tujuan
belajar sebagai bagian integral dari suatu sistem pembelajaran
(Hamalik, 2011: 73)
2. Hasil Belajar
a) Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). Belajar tidak
hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga
penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian
sosial, cita-cita dan harapan. Belajar merupakan suatu proses, suatu
kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan
demikian, belajar itu bukan sekadar mengingat atau menghafal saja,
namun lebih luas dari itu yaitu mengalami. Dalam proses belajar guru
harus dapat mengamati terjadinya perubahan perilaku siswa setelah
dilakukan penilaian. Keberhasilan siswa dapat diukur melalui nilai yang
diperolehnya melalui mengikuti proses belajar dan mengikuti tes akhir.
Dari tes itulah guru dapat menentukan prestasi hasil belajar siswa.
b) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor
internal dan eksternal, faktor internal meliputi sikap terhadap belajar,
24
motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan, menyimpan
perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan,
kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, rasa percaya diri siswa,
intelegensi dan keberhasilan belajar, kebiasaan belajar, dan cita-cita
siswa. Sedangkan faktor eksternal meliputi guru sebagai pembina siswa
belajar, prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan penilaian,
lingkungan sosial siswa di sekolah, dan kurikulum sekolah (Dimyati,
2002: 238-254).
1. Faktor Internal
a. Sikap terhadap belajar
Menurut (Slameto, 2013: 54-60) sikap merupakan
kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang
membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian tentang
sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau
mengabaikan. Siswa memperoleh kesempatan belajar meskipun
siswa dapat menerima, menolak, atau mengabaikan kesempatan
belajar tersebut. Sikap menerima, menolak, atau mengabaikan
suatu kesempatan belajar merupakan urusan pribadi siswa. Akibat
penerimaan, penolakan, atau pengabaian kesempatan belajar
tersebut akan berpengaruh pada perkembangan kepribadian. Oleh
karena itu, ada baiknya siswa mempertimbangkan dengan matang
akibat sikap terhadap belajar.
b. Motivasi Belajar
25
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang
mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri
siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi, atau tiadanya
motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar. Selanjutya,
mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi
belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus. Agar siswa
memiliki motivasi belajar yang kuat, pada tempatnya diciptakan
suasana belajar yang menggembirakan.
c. Konsentrasi Belajar
Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan
perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju
pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya. Untuk
memperkuat perhatian pada pelajaran, guru perlu menggunakan
bermacam-macam strategi belajar-mengajar, dan
memperhitungkan waktu belajar serta selingan istirahat.
d. Mengolah Bahan Belajar
Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa
untuk menerima isi dan cara pemerolehan ajaran sehingga
bermakna bagi siswa. Isi bahan belajar berupa pengetahuan, nilai
kesusilaan, nilai agama, nilai kesenian, serta keterampilan mental
dan jasmani. Kemampuan siswa mengolah bahan ajar menjadi
makin baik, bila siswa berpetualang aktif belajar.
e. Menyimpan Perolehan Hasil Belajar
26
Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan
menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Kemampuan
menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu pendek dan
waktu yang lama. Kemampuan menyimpan dalam waktu pendek
berarti hasil belajar cepat dilupakan. Kemampuan menyimpan
dalam waktu lama berarti hasil belajar tetap memiliki siswa.
Pemilikan itu dalam waktu bertahun-tahun, bahkan sepanjang
hayat.
f. Menggali Hasil Belajar yang Tersimpan
Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses
mengaktifkan pesan yang telah diterima. Dalam hal pesan baru,
maka siswa akan memperkuat pesan dengan cara mempelajari
kembali, atau mengaitkannya dengan bahan lama. Dalam hal
pesan lama, maka siswa akan memanggil atau membangkitkan
pesan lama tersebut dapat berwujud transfer belajar atau unjuk
prestasi belajar.
g. Kemampuan Berprestasi atau Unjuk Hasil Belajar
Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar merupakan
suatu puncak proses belajar. Pada tahap ini siswa membuktikan
keberhasilan belajar. Siswa menunjukkan bahwa ia telah mampu
memecahkan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar.
Kemampuan berprestasi dipengaruhi oleh proses penerimaan,
27
pengaktifan, pra-pengolahan, pengolahan, penyimpanan, serta
pemanggilan untuk pembangkitan pesan dan pengalaman.
Tabel 2.1
Proses Terjadinya Gejala Lupa
Keluar Keluar Lupa
h. Rasa Percaya Diri Siswa
Rasa percaya diri timbul dari keinginan yang mewujudkan
dari bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya
diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungannya.
Dalam proses belajar diketahui bahwa unjuk prestasi merupakan
tahap pembuktian “Perwujudan diri” yang diakui oleh guru dan
rekan sejawat siswa. Semakin sering berhasil menyelesaikan
tugas, maka semakin memperoleh pengakuan umum, dan
selanjutnya rasa percaya diri semakin kuat.
i. Intelegensi dan Keberhasilan Belajar
Intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman
kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir secara
baik, dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Kecakapan
tersebut menjadi aktual bila siswa memecahkan masalah dalam
belajar atau kehidupan sehari-hari.
Konsentrasi Mengolah Menyimpan Menggali Berprestasi
28
Intelegensi normal bila nilai IQ menunjukkan angka 85-
115. Diduga 70% penduduk memiliki IQ normal. Sedangkan yang
ber-IQ di bawah 70 diduga sebesar 15% penduduk, dan yang ber-
IQ 115-145 sebesar 15%. Yang ber-IQ 130-145 hanya sebesar 2%
penduduk. Dengan perolehan hasil belajar yang rendah, yang
disebabkan oleh intelegensi yang rendah atau kurangnya
kesungguhan belajar, berarti terbentuknya tenaga kerja yang
bermutu rendah. Hal ini akan merugikan calon tenaga kerja itu
sendiri. Oleh karena itu pada tempatnya, mereka didorong untuk
belajar di bidang-bidang keterampilan sebagai bekal hidup.
Penyediaan kesempatan belajar di luar sekolah, merupakan langkah
bijak untuk mempertinggi taraf kehidupan warga bangsa Indonesia.
j. Cita-Cita Siswa
Cita-cita merupakan motivasi instrinsik yang pada
umumnya setiap anak memiliki suatu cita-cita dalam hidup.
Memiliki cita-cita harus dimulai sejak dini. Di sekolah menengah
pendidikan pemilikan dan pencapaian cita-cita sudah semakin
terarah. Cita-cita merupakan wujud eksplorasi dan emansipasi diri
siswa. Pencapaian cita-cita sebaiknya berpangkal dari kemampuan
prestasi, dimulai dari hal yang sederhana ke hal yang makin sulit.
Dengan mengaitkan pemilikan cita-cita dengan kemampuan
berprestasi, maka siswa diharapkan berani bereksplorasi sesuai
dengan kemampuan dirinya sendiri.
29
2. Faktor Eksternal
a. Guru Sebagai Pembina Siswa Belajar
Menurut (Slameto, 2013: 60-70) guru adalah pengajar
yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi yang
sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik
generasi muda bangsanya. Sebagai pendidik, ia memusatkan
perhatian pada kepribadian siswa, khususnya berkenaan
dengan kebangkitan belajar. Kebangkitan belajar tersebut
merupakan wujud emansipasi diri siswa. Sebagai guru yang
mengajar dan bertugas mengelola kegiatan belajar siswa di
sekolah.
Guru yang mengajar siswa adalah seorang pribadi yang
tumbuh menjadi penyandang profesi guru bidang studi
tertentu. Guru juga menumbuhkan diri secara profesional. Ia
bekerja dan bertugas mempelajari profesi guru sepanjang
hayat. Mengatasi masalah-masalah keutuhan secara pribadi,
dan pertumbuhan profesi sebagai guru merupakan pekerjaan
sepanjang hayat. Kemampuan mengatasi masalah tersebut
merupakan keberhasilan guru membelajarkan siswa.
b. Prasarana dan Sarana Pembelajaran
Prasarana pendidikan meliputi gedung sekolah, ruang
belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan
peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku
30
pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah,
dan berbagai media pengajaran yang lain. Lengkapnya
prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi
pembelajaran yang baik. Hal itu tidak berarti bahwa
lengkapnya prasarana dan sarana menentukan jaminan
terselenggaranya proses belajar yang baik. Dari sinilah
bagaimana mengelola prasarana dan sarana pembelajaran
sehingga terselenggaranya proses belajar berhasil baik.
c. Kebijakan Penilaian
Hasil belajar merupakan hasil proses belajar. Pelaku
aktif dalam belajar adalah siswa. Hasil belajar juga merupakan
hasil proses belajar, atau proses pembelajaran. Pelaku aktif
pembelajaran adaah guru. Dengan demikian, hasil belajar
merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi. Dari segi
siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental
yang lebih baik bila dibandingkan pada saat pra-belajar.
Tingkat perkembangan mental tersebut terkait dengan bahan
pelajaran yang terwujud pada jenis ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor. Secara menyeluruh proses belajar berjalan dalam
waktu beberapa tahun sesuai dengan jenjang sekolah. Proses
belajar di pendidikan dasar selama sembilan tahun, terdiri dari
tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah. Proses belajar di
pendidikan menengah berlangsung selama tiga tahun. Secara
31
menyeluruh, hasil belajar merupakan kumpulan hasil dari
tahap belajar. Dengan demikian, hasil belajar dapat merupakan
puncak tingkat perkembangan mental secara utuh yang lazim
disebut lulusan tingkat menengah. Dari segi guru, hasil belajar
merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Kebijakan
penilaian sekolah tersebut merupakan kebijakan guru sebagai
pengelola proses belajar.
Pada tujuan instruksional umum tingkat sekolah
berlaku evaluasi tahap akhir yang dikenal dengan EBTA atau
hasil EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional).
Dalam hal ini berlakulah kebijakan penilaian tingkat nasional.
Hasil belajar dinilai dengan ukuran-ukuran guru, tingkat
sekolah dan tingkat nasional. Dengan ukuran-ukuran tersebut,
seorang siswa yang keluar dapat digolongkan lulus atau tidak
lulus.
d. Lingkungan Sosial Siswa di Sekolah
Siswa-siswi di sekolah membentuk suatu lingkungan
pergaulan, yang dikenal sebagai lingkungan sosial siswa.
Dalam lingkungan sosial tersebut ditemukan adanya
kedudukan dan peranan tertentu. Setiap siswa dalam
lingkungan sosial memiliki kedudukan, peranan, dan tanggung
jawab sosial tertentu. Dalam kehidupan tersebut terjadilah
pergaulan, seperti hubugan sosial tertentu. Dalam kehidupan
32
tersebut terjadi pergaulan, seperti hubungan akrab, kerja sama,
berkompetisi, konflik atau perkelahian.
e. Kurikulum Sekolah
Progam pembelajaran di sekolah mendasarkan diri pada
suatu kurikulum. Kurikulum yang diberlakukan sekolah adalah
kurikulum nasional yang disahkan oleh pemerintah, atau suatu
kurikulum yang disahkan oleh suatu yayasan pendidikan.
Kurikulum sekolah tersebut berisi tujuan pendidikan, isi
pendidikan, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi.
Berdasarkan kurikulum tersebut guru menyusun desain
instruksional untuk membelajarkan siswa. Hal itu berarti
bahwa progam pembelajaran di sekolah sesuai dengan sistem
pendidikan nasional.
Kurikulum disusun berdasarkan tuntutan kemajuan
masyarakat yang didasarkan suatu rencana pembangunan lima
tahunan yang diberlakukan oleh pemerintah. Dengan kemajuan
dan perkembangan masyarakat, timbul tuntutan kebutuhan
baru, dan akibatnya kurikulum sekolah perlu direkonstruksi
yang menimbukan kurikulum baru. Demikian seri perubahan
kurikulum yang terkait dengan pembangunan masyarakat.
c) Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar :
Menurut (Hamdani, 2010, 303-304) dalam melaksanakan penilaian
hasil belajar, guru harus memerhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
33
a. Valid (Sahih)
Penilaian hasil belajar harus mengukur pencapaian kompetensi
yang ditetapkan dalam standar isi (Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar) dan standar kompetensi lulusan. Penilaian valid
berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan
alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
b. Objektif
Penilaian hasil belajar siswa hendaknya tidak dipengaruhi oleh
subjektivitas penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-
ekonomi, budaya, bahasa, gender dan hubungan emosional.
c. Transparan (Terbuka)
Penilaian hasil belajar bersifat terbuka. Artinya, prosedur penilaian,
kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil
belajar siswa dapat diketahui oleh semua pihak yang
berkepentingan.
d. Adil
Penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan siswa
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama,
suku, budaya, adat istiadat, status ekonomi dan gender.
34
e. Terpadu
Penilaian hasil belajar merupakan salah satu komponen yang tidak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
f. Menyeluruh dan berkesinambungan
Penilaian hasil belajar mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau perkembangan kemampuan siswa.
g. Bermakna
Penilaian hasil belajar hendaknya mudah dipahami, mempunyai
arti, bermanfaat dan dapat ditindak lanjuti oleh semua pihak,
terutama guru, siswa, orang tua, serta masyarakat.
h. Sistematis
Penilaian hasil belajar dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku.
i. Akuntabel
Penilaian hasil belajar dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.
j. Beracuan kriteria
Penilaian hasil be;ajar didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang telah ditetapkan.
35
B. Mata Pelajaran IPA Materi Bagian-Bagian Tumbuhan dan
Fungsinya
1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen-
komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan.
Tugas utama guru IPA adalah melaksanakan proses pembelajaran
IPA. Proses pembelajaran IPA terdiri atas tiga tahap, yaitu
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
dan penilaian hasil pembelajaran (Wisudawati dan Sulistyowati, 2014:
26).
Proses pembelajaran IPA di MI/SD memberikan pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar dapat berinteraksi
dan memahami alam sekitarnya secara alamiah. IPA diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia yaitu
melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu ilmu teoritis, tetapi
teori tersebut didasarkan atas pengamatan, percobaan-percobaan
terhadap gejala-gejala alam. Betapapun indahnya suatu teori
dirumuskan, tidaklah dipertahankan kalau tidak sesuai dengan hasil
observasi atau pengamatan. Fakta-fakta tentang gejala kebendaan
alam diselidiki dan diuji berulang-ulang melalui percobaan-percobaan
(eksperimen), kemudian berdasarkan hasil eksperimen itulah
36
dirumuskan keterangan ilmiahnya (teorinya). Teori itupun tidak dapat
berdiri sendiri, teori tersebut didasari oleh suatu hasil pengamatan
(Aly, dkk, 1991: 18)
Proses pembelajaran IPA yang bermakna diharapkan mampu
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Proses pembelajaran
IPA belum menyentuh pada ranah kebermaknaan dari konsep yang
diperoleh di bangku sekolah. Belajar tuntas dan belajar bermakna
dalam proses pembelajaran IPA akan mampu meningkatkan perilaku
peserta didik dalam proses belajar di sekolah, tersirat bahwa seorang
peserta didik belajar karena merupakan suatu kewajiban bukan
merupakan suatu kebutuhan. Diperlukan suatu proses pembelajaran
IPA khusus yang mampu diaplikasikan oleh peserta didik dalam
kehidupan nyata. Konsep beajar bermakna dalam proses
pembelajaran IPA akan mampu menjawab permasalahan yang
dijumpai seorang peserta didik (Wisudawati dan Sulistyowati, 2014 :
4-5)
Menurut Lord Bullock dalam Garnida dan Budiman, (2002: 6)
IPA merupakan suatu proses terbuka dan IPA dipandang sebagai
sebagai studi yang banyak berhubungan dengan manusia dan
masyarakat, yaitu suatu studi yang memerlukan imajinasi, perasaan,
pengamatan dan juga analisis.
a. Fungsi Mata Pelajaran IPA di MI
Fungsi mata pelajaran IPA di MI adalah sebagai berikut :
37
1. Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai
lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya
dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
2. Mengembangkan keterampilan proses.
3. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi
siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.
4. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan berkaitan
yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi
dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi
kehidupan sehari-hari.
5. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang
berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk
melanjutkan pendidikan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi
(Garnida dan Budiman, 2002: 253-254)
b. Tujuan Pembelajaran IPA di MI
Tujuan pembelajaran IPA di MI adalah agar siswa memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan
kehidupan sehari-hari.
2. Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan
pengetahuan gagasan tentang alam sekitar.
38
3. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-
benda serta kejadian di lingkungan sekitar.
4. Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri,
bertanggungjawab, bekerja sama, dan mandiri.
5. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan
gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
6. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk
memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari.
7. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar
sebagai kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa
(Garnida dan Budiman, 2002: 254)
2. Materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan
A. Akar
Akar tumbuhan adalah bagian tumbuhan yang masuk ke
tanah sebagai alat penguat dan pengisap air dan zat makanan.
Akar biasanya bewarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
Bentuk akar sebagian besar meruncing pada ujungnya, bentuk
runcing memudahkan akar menembus tanah.
Secara umum, akar memiliki beberapa bagian utama.
Bagian-bagian tersebut adalah inti akar, rambut akar, dan tudung
akar. Seperti gambar berikut :
39
Gambar 2.1
Gambar Jenis Akar (Dikutip dari Woocara.blogspot.com)
1. Inti Akar
Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh
tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke
daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
2. Rambut Akar
Rambut akar atau bulu-bulu akar berbentuk serabut
halus. Rambut akar terletak di dinding luar akar yang berfungsi
mencari jalan di antara butiran tanah dan menyerap air dari
dalam tanah. Hal inilah yang menyebabkan akar dapat
menembus masuk ke dalam tanah.
3. Tudung Akar
Tudung akar terletak di ujung akar, berfungsi
melindungi akar saat menembus tanah.
Sistem perakaran pada tumbuhan dibedakan menjadi
dua, yaitu sistem akar serabut dan akar tunggang.
40
a. Akar Serabut
Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran serabut
relatif lebih kecil, tumbuh dipangkal batang, dan besarnya
hampir sama. Akar semacam ini dimiliki oleh tumbuhan
berkeping satu (Monokotil). Misalnya kelapa, rumput, padi,
jagung, dan tumbuhan hasil mencangkok.
b. Akar Tunggang
Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar
yang merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar-akar
yang lain merupakan cabang dari akar utama. Perbedaan
antara akar utama dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar
ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil).
Misalnya kedelai, mangga, jeruk, dan melinjo.
c. Fungsi Akar
Akar berfungsi sebagai berikut :
a) Menyerap air dan zat hara (mineral) dari dalam tanah,
lalu menyalurkannya ke daun dan buah melalui
pembuluh kapiler pada batang. Tumbuhan memerlukan
air dan zat hara untuk kelangsungan hidupnya. Untuk
memperoleh kebutuhannya tersebut, tumbuhan
menyerapnya dari dalam tanah dengan menggunakan
akar. Oleh karena itu, sering dijumpai akar tumbuh
41
memanjang menuju sumber yang banyak mengandung
air.
b) Sebagai penunjang batang tumbuhan. Akar yang
tertancap ke dalam tanah berfungsi seperti pondasi
bangunan. Akar membuat tumbuhan dapat berdiri
kokoh di atas tanah. Oleh karena itu, tumbuhan dapat
bertahan dari terjangan angin kencang dan hujan deras.
c) Sebagai alat pernapasan. Selain menyerap air dan zat
hara, akar juga menyerap udara dari dalam tanah. Hal
ini mungkin dilakukan karena pada tanah terdapat pori-
pori. Melalui pori-pori tersebut akar tumbuhan
memperoleh udara dari dalam tanah.
d) Tempat menyimpan bahan makanan. Pada tumbuhan
tertentu seperti ubi dan bengkoang, akar digunakan
sebagai tempat menyimpan makanan cadangan.
Biasanya akar pada tumbuhan tersebut akan membesar
seiring banyaknya makanan cadangan yang tersimpan.
Makanan cadangan ini digunakan saat menghadapi
musim kemarau atau ketika kesulitan mencari sumber
makanan.
d. Bentuk Akar
Bentuk akar tumbuhan beraneka macam. Bentuk akar dapat
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan tumbuhan tersebut.
42
Beberapa bentuk akar yang perlu diketahui antara lain akar
gantung, akar napas, akar rambut, dan akar tunjang.
1. Akar gantung
Akar gantung adalah akar yang tumbuh pada cabang
dan tidak mencapai tanah. Contoh: pohon beringin.
2. Akar napas
Akar isap adalah akar yang tumbuh ke permukaan air.
Akar ini memiliki celah untuk masuknya udara.
Contoh: pohon bakau.
3. Akar rambut
Akar rambut adalah akar pelekat yang berfungsi untuk
menempel pada penunjangnya atau sebagai alat bantu
memanjat bagi tumbuhan dari buku-buku batang.
Contoh: tanaman lada dan sirih.
4. Akar tunjang
Akar tunjang tumbuh dari bagian bawah batang menuju
ke segala arah yang berfungsi menunjang batang agar
tidak mudah roboh. Contoh: tumbuhan pandan.
B. Batang
Batang adalah bagian tumbuhan yang berada di atas tanah,
tempat tumbuhnya cabang dan ranting. Arah tumbuh batang
tumbuhan menuju sinar matahari. Umumnya batang bercabang,
tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya tidak memiliki cabang
43
seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan pepaya. Struktur
batang terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan silinder
pusat (stele). Silinder pusat pada batang ini terdiri atas beberapa
jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu
xilem dan floem.
Gambar 2.2
Gambar Struktur Batang (Dikutip dari Seputarilmu.com)
Batang memiliki berbagai fungsi, di antaranya sebagai berikut :
1. Sebagai tempat tumbuh daun, bunga dan buah.
2. Sebagai jalan untuk mengangkut air dan mineral dari akar.
3. Pada beberapa tanaman batang berfungsi sebagai cadangan
makanan, misalnya tanaman tebu dan sagu.
Batang tanaman dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu batang
berkayu, batang rumput, dan batang basah.
1) Batang berkayu (Batang keras)
Batang berkayu memiliki kambium. Kambium adalah
lapisan hidup pada tumbuhan berkeping dua yang terletak di
44
kulit dan kayu sehingga membuat jaringan kayu baru ke
sebelah dalam dan jaringan kulit baru ke sebelah luar.
Disekitar kambium terdapat pembuluh kayu dan pembuluh
tapis. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan, yaitu ke
arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam kambium
membentuk kayu, sedangkan ke arah luar membentuk kulit.
Karena pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan
bertambah besar. Contoh tumbuhan yang memiliki batang
berkayu antara lain, pohon jati, mangga, dan jambu.
2) Batang Rumput
Tumbuhan yang memiliki batang rumput memiliki ruas-
ruas dan umumnya berongga, mudah patah, dan tumbuhnya
tidak sebesar batang berkayu. Misalnya, tanaman padi,
jagung, dan rumput.
3) Batang Basah (Batang lunak)
Tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak,
berair, dan mudah patah. Misalnya, tumbuhan bayam,
kangkung, dan pisang.
C. Daun
Daun adalah bagian tanaman yang tumbuh berhelai-helai
pada ranting berwarna hijau, sebagai alat bernapas dan mengolah
zat makanan. Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang
45
berwarna hijau. Warna hijau pada daun terjadi karena
mengandung zat hijau yang disebut klorofil.
Gambar 2.3
Gambar Daun (Dikutip dari Sentra-Edukasi.com)
a. Bagian-bagian Daun
Daun terdiri atas 4 bagian sebagai berikut :
1) Tangkai daun
2) Tulang daun
3) Helai daun
4) Pelepah daun
Pada permukaan daun bagian bawah terdapat stomata.
Stomata berfungsi sebagai tempat keluar masuknya CO²
(karbon dioksida), O² (oksigen), dan H²O (uap air) dari daun.
Fungsi daun antara lain :
a) Alat pernapasan (respirasi), yaitu pada mulut daun atau
stomata
b) Tempat terjadinya fotosintesis
46
c) Alat penguapan (transpirasi)
b. Berbagai Bentuk Tulang Daun
Berdasarkan bentuk tulang daunnya, daun dapat
dibedakan menjadi empat macam yaitu menyirip, melengkung,
menjari dan sejajar :
1. Menyirip
Termasuk bentuk tulang daun menyirip yaitu daun waru,
mangga, jambu dan jeruk. Daun tersebut seperti sirip ikan.
2. Melengkung
Bentuk tulang daun ini dimiliki oleh beberapa tanaman
monokotil. Beberapa contoh tanaman yang mempunyai
bentuk tulang daun melengkung antara lain enceng gondok,
genjer dan gadung.
3. Menjari
Tanaman yang termasuk tulang daun menjari, diantaranya
daun pepaya, daun jarak, daun ketela pohon. Ciri-cirinya
adalah bentuk daun seperti jari dan helaian daunnya
berjumlah 5 sampai 7 bentuk jari.
4. Sejajar
Beberapa tanaman yang termasuk tulang daun sejajar, antara
lain daun padi, daun tebu, daun pandan dan rumput gajah.
Tanaman yang memiliki daun seperti itu tergolong dalam
monokotil.
47
Ada dua jenis daun berdasarkan jumlah helai daun
pada tangkai daun :
a. Daun tunggal
Daun tunggal adalah jika pada sebatang tangkai daun
hanya terdapat satu helai daun. Contohnya singkong.
b. Daun majemuk
Daun majemuk adalah jika pada sebatang tangkai daun
terdapat beberapa helai daun. Contohnya daun belimbing.
D. Bunga
Bunga adalah bagian tumbuhan yang akan menjadi buah.
Bunga pada setiap tumbuhan memiliki warna yang indah. Ada
bunga yang harum, ada pula bunga yang berbau bangkai. Bunga
merupakan alat perkembangbiakan secara kawin pada tumbuhan.
Gambar 2.4
Gambar Bunga Sempurna (Dikutip dari Agroteknologi.web.id)
48
Bunga terdiri atas beberapa bagian, yaitu tangkai, kelopak,
mahkota, benang sari, dan putik. Contoh bunga sempurna adalah
bunga sepatu. Contoh bunga tidak sempurna adalah bunga
pepaya.
Jika dilihat dari kelengkapan alat kelaminnya, bunga
dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Bunga sempurna
Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki tangkai,
kelopak, mahkota, dan dua alat kelamin yaitu putik dan benang
sari.
Contoh bunga sempurna adalah bunga mawar, bunga sepatu,
bunga kopi, dan bunga jambu.
2. Bunga tidak sempurna
Bunga tidak sempurna adalah bunga yang memiliki tangkai,
kelopak, mahkota dan hanya memiliki satu alat kelamin saja.
Contoh bunga tidak sempurna adalah bunga melinjo dan bunga
salak.
Benang sari merupakan alat kelamin jantan dan putik
alat kelamin betina. Jika benang sari jatuh ke putik maka akan
terjadi penyerbukan. Penyerbukan pada tanaman terjadi
dengan bantuan sebagai berikut :
a. Hewan, seperti lebah, kupu-kupu dan serangga.
b. Alam, seperti angin dan air hujan.
49
c. Manusia, misalnya disemprot dengan air.
C. Model Pembelajaran Think Pair and Share (TPS)
1) Pengertian model pembelajaran TPS
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model
pembelajaran adalah pembungkus proses pembelajaran yang di
dalamnya terdapat pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran. Hal yang membedakan adalah langkah-langkah yang
dilakukan pada saat proses pembelajarannya (Wisudawati dan
Sulistyowati, 2014: 48).
Menurut Hamid (2011) model pembelajaran memiliki ciri
khusus. Ciri yang harus dimiliki oleh model pembelajaran adalah :
a. Mempunyai langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan dalam
suatu proses pembelajaran IPA.
b. Mempunyai sistem sosial, dalam proses pembelajaran IPA sistem
sosial dibangun dari interaksi yang terjadi antara peserta didik
dengan peserta didik, dan peserta didik dengan guru.
c. Mempunyai prinsip reaksi, guru harus mampu melihat,
merencanakan, menangkap respons yang diberikan peserta didik, dan
memperhatikan peserta didik dalam suatu proses pembelajaran.
50
d. Mempunyai sistem pendukung, yatu sumber belajar yang akan
digunakan, media pembelajaran, dan sarana prasarana yang harus
ada untuk terselenggaranya proses pembelajaran IPA.
e. Mempunyai dampak instruksional atau dampak pembelajaran,
dalam melaksanakan proses pembelajaran IPA terlebih dahulu
ditentukan tujuan yang akan dicapai dari proses pembelajaran
tersebut, dampak pembelajaran adalah sejauh mana pencapaian
tujuan pembelajaran tersebut dalam bentuk hasil belajar ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor.
f. Mempunyai dampak pengiring, dalam suatu proses pembelajaran
IPA dengan model pembelajaran tertentu akan memberikan efek
iringan tetentu, efek iringan ini diharapkan membentuk nilai karakter
yang ada pada peserta didik.
Model pembelajaran merupakan rumah atau bingkai dari
implementasi suatu pendekatan, metode, dan tenik pembelajaran.
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Think Pair and Share adalah suatu model pembelajaran yang
memberi siswa waktu untuk berpikir dan merespons serta saling
bantu sama lain. Model ini memperkenalkan ide “waktu berpikir
atau waktu tunggu” yang menjadi faktor kuat dalam miningkatkan
kemampuan siswa dalam merespons pertanyaan. Pembelajaran
51
kooperatif model TPS ini relative sederhana karena tidak menyita
waktu yang lama untuk mengatur tempat duduk ataupun
mengelompokkan siswa. Pembelajaran ini melatih siswa untuk
berani berpendapat dan menghargai pendapat teman (Shoimin, 2014:
208).
Think Pair and Share memiliki prosedur yang sangat
eksplisit member siswa waktu untuk berpikir, menjawab, saling
membantu satu sama lain. Dengan demikian, diharapkan siswa
mampu bekerja sama, saling membutuhkan, dan saling bergantung
pada kelompok kecil secara kooperatif.
2) Langkah-langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran TPS
Menurut Kurniasih dan Sani (2016: 58-63) Adapun teknis
pelaksanaan model pembelajaran ini adalah :
a. Dimulai dengan langkah berpikir (Thinking) sebagaimana nama
model pembelajaran ini.
Langkah awalnya guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah
yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan
waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah.
b. Langkah selanjutnya adalah berpasangan (Pairing)
Guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa
yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan
dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan
52
menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang
diidentifikasi.
c. Setelah membagi kelompok siswa diminta untuk berbagi (Sharing)
Langkah ini adalah langkah akhir, dimana guru meminta pasangan-
pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah
mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari
pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian
pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan.
3) Kelebihan Model Pembelajaran TPS
Banyak sekali sisi keunggulan dari model pembelajaran ini,
diantaranya:
a) Model ini dengan sendirinya memberikan kesempatan yang
banyak kepada siswa untuk berfikir, menjawab, dan saling
membantu satu sama lain.
b) Dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.
c) Lebih banyak kesempatan untuk konstribusi masing-masing
anggota kelompok.
d) Adanya kemudahan interaksi sesama siswa.
e) Lebih mudah dan cepat membentuk kelompoknya.
f) Antara sesama siswa dapat belajar dari siswa lain serta saling
menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan
di depan kelas.
53
g) Dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi
kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas.
h) Siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir dan
menjawab dalam komunikasi antara satu dengan yang lain, serta
bekerja saling membantu salam kelompok kecil.
4) Kelemahan Model Pembelajaran TPS
Berikut ini beberapa kelemahan dalam model pembelajaran TPS,
antara lain:
a. Membantu koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas.
b. Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruangan kelas.
c. Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita
waktu pengajaran yang berharga. Untuk itu guru harus dapat
membuat perencanaan yang seksama sehingga dapat
meminimalkan jumlah waktu yang terbuang.
d. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.
e. Lebih sedikit ide yang muncul.
f. Jika ada perselisihan, tidak ada penengah.
g. Menggantungkan pada pasangan.
h. Model pembelajaran TPS belum banyak diterapkan di sekolah.
i. Menyusun bahan ajar setiap pertemuan dengan tingkat kesulitan
yang sesuai dengan taraf berfikir anak.
54
j. Sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru, waktu,
pembelajaran berlangsung guru melakukan intervensi secara
maksimal.
55
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Pada bab III ini, peneliti akan menyampaikan keadaan lokasi
dilaksanakannya penelitian. Keadaan yang nyata menjadi sangat penting
ketika hasil dari penelitian akan dijadikan referensi. Secara singkat peneliti
akan memaparkan hal-hal yang penting sebagai berikut :
a. Identitas Sekolah
Nama : MI Al-Ma‟arif Gondanglegi
Status Madrasah : Swasta
Waktu Belajar : Pagi
Desa/kelurahan : Gondanglegi
Provinsi : Jawa Tengah
Kabupaten/kota : Boyolali
Kecamatan : Klego
Kode Pos : 57385
Tahun Berdiri : 1965
Luas Tanah : ± 850 m²
Status Tanah : Yayasan
Status Bangunan : Hak milik
KBM : KTSP
b. Letak Geografis
56
MI Al-Ma‟arif Gondanglegi terletak di Dusun Gondanglegi
Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali.
2. Visi dan Misi
a. Visi
MI Al-Ma‟arif Gondanglegi memiliki visi sebagai berikut :
“Terwujudnya Lembaga Pendidikan dengan peserta didik yang
beriman, bertaqwa, cerdas, terampil dan memiliki prinsip hidup dalam
menghadapi kemajuan zaman dengan akhlak mulia”.
b. Misi
MI Al-Ma‟arif Gondanglegi mempunyai Misi sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan Progam Pemerintah dalam mencerdaskan anak
bangsa.
2. Menyelenggarakan pendidikan bernuansa islam dengan
menciptakan lingkungan yang agamis di madrasah.
3. Menumbuhkan budaya akhlaqul karimah pada seluruh warga
madrasah.
4. Mengembangkan potensi guru dan peserta didik.
3. Tujuan Madrasah
MI Al-Ma‟arif mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Mewujudkan yang memiliki kecerdasan hidup dan berfikir yang
berlandaskan keimanan dan ketaqwaan.
b. Membentuk dan menumbuhkan jiwa yang memiliki prinsip hidup
dengan tetap mengedepankan akhlak yang mulia peserta didik.
57
c. Memiliki akhlak yang mulia yang dilandasi IMTAQ yang kuat
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d. Mampu bersaing dalam meraih prestasi dan dapat mensukseskan Ujian
Nasional.
e. Memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
4. Keadaan Guru MI Al Ma’arif Gondanglegi
Keadaan guru serta staf pengajar sangatlah menentukan
keberhasilan dalam tujuan pembelajaran, secara rinci dapat kita lihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 3.1
Data Keadaan Guru MI Al Ma‟arif Gondanglegi Tahun 2017
No. Nama Guru Jenis Kelamin Status
Jabatan
1. Tugino, S. Pd. I L GTY Kepala Sekolah
2. Mujihatin, S. Pd P DPK Sekretaris
3. Syaifudin, S. Pd. I L GTY Bendahara
4. Sunardi, S. Pd. I L GTY Kurikulum
5. Sri Hastuti, S. Pd. I P GTY Bendahara
6. Eni Kuswanti, S. Pd. I P GTY Sie. Perpus
7. Al asmaroh P GTY -
8. Fajri Rahmatul F S. Pd P GTY Sie. Ekstra
58
5. Data Siswa MI Al Ma’arif Gondanglegi
Data seluruh siswa MI Al Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan Klego
Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2017/2018 berjumlah 115 dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 3.2
Data siswa MI Al Ma‟arif Gondanglegi Tahun 2017
No. Kelas Jumlah
1. I 30
2. II 21
3. III 20
4. IV 15
5. V 15
6. VI 14
Jumlah 115
6. Karakteristik Siswa
Siswa kelas IV MI Al Ma‟arif Gondanglegi berjumlah 15 anak.
Terdiri dari 10 laki-laki dan 5 perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.3
Data Keadaan Siswa Kelas IV Al Ma‟arif Gondanglegi
No Nama Jenis Kelamin
1. Apriyan Pratama Putra L
2. Dina Saputri P
59
3. Dina Noviana P
4. Muh David Villa L
5. Novia Lailatul F P
6. Bagas Wahyu P L
7. Muh Fahri S L
8. Rifa Intan W P
9. Sandi Saputra L
10. Suparman Santoso L
11. Abdul Basit L
12. Ahmad Husen L
13. Alfandi Agus Saputro L
14. Fahrur Rozi L
15. Dona Amelia P
7. Perolehan Nilai Pre-test
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pre-test pada hari Kamis, 20
Juli 2017 untuk memperoleh kemampuan awal siswa kelas IV MI Al
Ma‟arif Gondanglegi Klego Kab. Boyolali. Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran IPA kelas IV adalah
70. Berikut ini adalah hasil pre-test.
60
Tabel 3.4
Perolehan Nilai Pre-Test
No Nama KKM Nilai Keterangan
1. APP 70 70 Tuntas
2. DS 70 40 Belum Tuntas
3. DN 70 60 Belum Tuntas
4. MDV 70 50 Belum Tuntas
5. NLF 70 70 Tuntas
6. BWP 70 50 Belum Tuntas
7. MFS 70 50 Belum Tuntas
8. RIW 70 50 Belum Tuntas
9. SS 70 70 Tuntas
10. SO 70 60 Belum Tuntas
11. AB 70 50 Belum Tuntas
12. AH 70 40 Belum Tuntas
13. AAS 70 50 Belum Tuntas
14. FR 70 70 Tuntas
15. DA 70 70 Tuntas
8. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki MI Al Ma‟arif Gondanglegi
Kab. Boyolali adalah sebagai berikut :
61
Tabel 3.5
Jumlah dan Kondisi Bangunan
No Jenis Jumlah
Kondisi
Keterangan
Baik Rusak
Ringan
Rusak
Berat
1 Ruang Kelas 7 1 4 2 -
2 Ruang Perpus - - - - Menyatu Kelas 1
3 Ruang Kepala 1 1 - - -
4 Ruang Guru 1 1 - - Menyatu dengan
Ruang Guru 5 Lab. Kompter - - - -
6 WC 1 1 - - -
Tabel 3.6
Sarana prasarana pendukung pembelajaran
No. Jenis Sarana Prasarana Jumlah Unit Keadaan
1. Kursi Siswa
40 - Baik
65 - Rusak
2. Meja Siswa
20 - Baik
31 - Rusak
3. Kursi Guru
5 - Baik
11 - Rusak
4. Meja Guru
5 - Baik
11 - Rusak
5. Almari
1 - Baik
3 - Rusak
62
9. Pelaksanaan Penelitian
Untuk melaksanakan penelitian ini, peneliti mengambil mata
pelajaran Ilmu Pendidikan Alam yang bertema Struktur dan Fungsi Bagian
Tumbuhan yang dilaksanakan di Kelas IV MI Al Ma‟arif Gondanglegi,
tatap muka dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau 2 jam mata pelajaran
sesuai dengan ketentuan dan peraturan madrasah. Penelitian ini
menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS)
dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus I dilaksanakan pada hari Jum‟at, 21
Juli 2017 dan siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Juli 2017. Dengan
subjek yang di teliti seluruh anak kelas IV MI Al Ma‟arif Gondanglegi
yang berjumlah 15 siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 5 perempuan.
Waktu pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2017
2) Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2017
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan di semester I, pada hari Jum‟at, 21 Juli 2017
di MI Al Ma‟arif Gondanglegi Klego Kab. Boyolali pada kelas IV
sebanyak 15 siswa, adapun alokasi waktu 2 x 35 menit. Dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/semester : IV/I
63
1. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan
fungsinya.
2. Kompetensi Dasar
Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan
fungsinya..
Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan
fungsinya
3. Indikator Kompetensi
1) Menyebutkan fungsi akar bagi tumbuhan
2) Menyebutkan bagian-bagian akar dan fungsinya
3) Menyebutkan jenis-jenis akar
4) Menjelaskan hubungan antara struktur akar dengan fungsinya
5) Menyebutkan perbedaan dan kesamaan struktur batang dikotil dan
monokotil
6) Mendemonstrasikan proses transportasi pada batang tumbuhan
4. Tujuan Pembelajaran
1) Siswa dapat mendiskripsikan jenis akar serabut dan akar tunggang.
2) Siswa dapat mendiskripsikan akar gantung, akar tunjang dan akar
napas.
3) Siswa dapat mendiskripsikan kegunaan akar.
64
4) Siswa dapat mendiskripsikan penggolongan batang basah, berkayu
dan rumput.
5) Siswa dapat mendiskripsikan penggunaan batang.
5. Materi Pembelajaran
Bab 4 : Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan
1) Akar dan batang
6. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, latihan, tanya jawab, penugasan
Model Pembelajaran : Think Pair and Share
7. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Sumber
1) Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas 4
Karya Kusnin (Penerbit Piranti Darma Kaloktama, 2007: 24-
27).
b. Media pembelajaran
1) Gambar mengenai akar dan batang
Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan dalam 4 tahapan, yaitu :
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Secara garis besar
pelaksanaan siklus I ini adalah sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
1) Guru menentukan pokok materi yang akan diajarkan yaitu
struktur dan fungsi bagian tumbuhan.
65
2) Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
sebagai pedoman dalam kegiatan mengajar.
3) Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan media
pembelajaran gambar.
4) Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui
kemampuan siswa.
5) Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru agar
mengetahui perubahan dan pengembangan dalam
melaksanakan pembelajaran.
6) Mempersiapkan lembar pengamatan terhadap siswa dengan
memperhatikan tingkah laku secara teliti pada saat kegiatan
belajar.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini, guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) yang telah tersusun sebagai berikut :
1) Kegiatan awal :
a. Apersepsi
a) Guru membuka pelajaran dengan salam.
b) Guru mengajak peserta didik berdo‟a sebelum pelajaran
dimulai dan mengabsen peserta didik.
c) Guru bertanya kepada siswa “Pernahkah kalian melihat
pohon ? Apa saja yang terdapat di pohon ?”.
66
d) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yakni
tentang hubungan antara struktur akar dan batang
tumbuhan dengan fungsinya.
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di
ajarkan.
2) Kegiatan Inti
b. Eksplorasi
a) Guru memperkenalkan kepada siswa tentang materi
struktur akar dan batang beserta fungsinya
b) Guru menunjukkan gambar akar dan batang.
c) Guru menyebutkan fungsi dari setiap gambar akar dan
batang.
d) Guru bertanya kepada siswa tentang materi struktur akar
dan batang beserta fungsinya (Thinking).
a. Ada berapakah sistem perakaran pada tumbuhan ?
sebutkan !
b. Apakah fungsi akar ?
c. Sebutkan fungsi batang !
d. Ada berapakah jenis batang pada tumbuhan ?
sebutkan !
e. Berikan contoh batang lunak !
c. Elaborasi
67
a) Guru meminta peserta didik membentuk kelompok kecil
yang terdiri dari 4 orang siswa (Pairing). Siswa
melakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Berkumpul bersama kelompoknya.
2. Berdiskusi mengenai jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah diberikan guru.
3. Siswa saling berbagi informasi kepada teman
sekelompknya mengenai jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah diberikan guru.
4. Setelah selesai berdiskusi, masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas secara
bergantian (Sharing).
d. Konfirmasi
a) Guru bertanya kepada siswa tentang materi struktur akar
dan batang tumbuhan beserta fungsinya.
b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum jelas tentang
materi yang telah diajarkan.
c) Peserta didik diberikan soal latihan.
3) Penutup
a. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
b. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan salam.
68
c. Tahap Observasi
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
persiapan siswa dan guru mengetahui daya tangkap dalam proses
belajar mengajar. Observasi dilakukan oleh peneliti yang dibantu
oleh guru mata pelajaran IPA. Hasil observasi dicatat dalam lembar
observasi guru dan lembar observasi siswa. Pengamatan yang
dilakukan seperti persiapan guru dalam pembelajaran dan kondisi
siswa pada saat pembelajaran sedang berlangsung.
Hasil pengamatan adalah sebagai berikut :
a. Tanggapan untuk guru
1) Guru kurang optimal dalam mempersiapkan pelajaran
2) Guru kurang menguasai kelas dengan menggunakan model
pembelajaran baru.
3) Ketepatan dan kelancaran dalam penyampaian media masih
kurang.
4) Guru kurang baik dalam bahasa yang digunakan dalam
penyampaian materi.
b. Tanggapan untuk siswa
1) Siswa merasa senang dengan teman sekelompoknya, tetapi
masih belum memahami berbagi informasi dengan temannya.
2) Masih ada sebagian siswa yang kurang tertarik dengan model
pembelajaran baru.
3) Sebagian siswa masih kurang dalam memperhatikan.
69
4) Masih ada sebagian siswa yang takut untuk maju ke depan
kelas.
5) Siswa masih kurang percaya diri untuk menjawab pertanyaan.
c. Tahap Refleksi
Setelah dilakukan tahap perencanaan, tindakan dan
pengamatan, selanjutnya peneliti mengadakan tahap refleksi
dengan menggunakan media pembelajaran gambar melalui
penerapan model pembelajaran TPS. Dengan model pembelajaran
tersebut apakah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa
jauh tingkat perubahan kemampuan siswa sebelum dan sesudah
dilakukan tindakan dan juga mengkaji keberhasilan belajar siswa
sebagai persiapan tindakan selanjutnya.
Adapun refleksi yang didapatkan dalam pelaksanaan siklus
I ini adalah pengunaan model pembelajaran TPS (Think Pair and
Share) pada siklus I ini kurang maksimal, hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain :
1. Masih ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru.
2. Masih kurang paham bagaimana menyampaikan pendapat atau
informasi yang di dapat dari penjelasan guru terhadap teman
sejawatnya.
3. Masih ada siswa yang kurang berani mengemukakan pendapat.
4. Siswa masih ragu-ragu untuk bertanya.
70
Hambatan-hambatan pada siklus I secara tidak langsung
mempengaruhi hasil evaluasi di akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil
pelaksanaan siklus I yang belum menunjukkan adanya peningkatan yang
signifikan, maka peneliti akan melaksanakan siklus II untuk memperbaiki
hasil yang telah dicapai pada siklus sebelumnya.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Juli 2017, selama
kurang lebih 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/I
1. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan
fungsinya.
2. Kompetensi Dasar
a) Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan
fungsinya.
b) Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya.
3. Indikator Kompetensi
a) Menyebutkan bagian-bagian daun beserta fungsinya.
b) Menjelaskan hubungan antara struktur bagian daun dengan
fungsinya.
71
c) Menyebutkan bagian-bagian bunga beserta fungsinya.
d) Menjelaskan hubungan antara struktur bunga dengan fungsinya.
4. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat mendeskripsikan daun pada tumbuhan.
b) Siswa dapat menjelaskan bahwa bentuk daun dipengaruhi oleh
susunan tulang daun.
c) Siswa dapat mendeskripsikan bagian-bagian yang memiliki bunga
sempurna seperti :
1. Tangkai 4. Mahkota
2. Dasar bunga 5. Benang sari
3. Kelopak 6. Putik
d) Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan bunga sebagai :
1. Hiasan tumbuhan
2. Tempat berlangsungnya perkembangbiakan tumbuhan
5. Materi Pembelajaran
Bab 4 : Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan
1) daun dan bunga
6. Metode Pembelajaran
a) Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
b) Model Pembelajaran : Think Pair and Share
7. Sumber dan Media Pembelajaran
a) Sumber
72
Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI kelas IV
karya Kusnin (Penerbit PT Piranti Darma Kalokatama, 2007: 28-
31).
b) Media Pembelajaran
1. Gambar berbagai bentuk daun dan bunga.
2. Media nyata daun dan bunga.
Pelaksanaan siklus II ini dilaksanakan dalam 4 tahapan, yaitu :
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Secara garis besar
pelaksanaan siklus I ini adalah sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
1) Guru menentukan pokok materi yang akan diajarkan yaitu struktur
dan fungsi bagian tumbuhan.
2) Mempersiapkan RPP sebagai pedoman dalam kegiatan mengajar.
3) Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan media pembelajaran
gambar.
4) Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui
kemampuan siswa.
5) Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru agar
mengetahui perubahan dan pengembangan dalam melaksanakan
pembelajaran.
6) Mempersiapkan lembar pengamatan terhadap siswa dengan
memperhatikan tingkah laku secara teliti pada saat kegiatan belajar.
73
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini, guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
yang telah tersusun sebagai berikut :
1) Kegiatan awal
a. Apersepsi
1. Guru membuka pelajaran dengan salam.
2. Guru mengajak peserta didik berdo‟a sebelum pelajaran
dimulai dan mengabsen peserta didik.
3. Guru bertanya kepada siswa “Siapa yang di rumah
mempunyai pohon ? Selain akar dan batang, pohon memiliki
apa saja ?”.
4. Guru memberitahu kepada siswa tentang materi yang akan
diajarkan hari ini.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan.
2) Kegiatan Inti
b. Eksplorasi
1. Guru memperkenalkan kepada siswa tentang materi
struktur daun dan bunga beserta fungsinya.
2. Guru menunjukkan gambar daun dan bunga.
3. Guru menyebutkan fungsi dari setiap gambar daun dan
bunga.
74
4. Guru menyediakan media nyata berupa daun dan bunga
pada siswa untuk menganalisisnya (Thinking).
a. Bagaimana bentuk tulang daunnya ?
b. Apakah nama daun tersebut ?
c. Berakar apa daun tersebut ?
d. Apakah nama bunga tersebut ?
e. Termasuk bunga sempurna atau tidak ?
5. Guru memberikan waktu beberapa menit kepada siswa
untuk berpikir mengenai jawaban tersebut.
c. Elaborasi
1. Guru meminta peserta didik membentuk kelompok kecil
yang terdiri dari 4 orang siswa (Pairing).
2. Setelah berkumpul dengan kelompoknya, peserta didik
berdiskusi mengenai jawaban dari pertanyaan yang telah
diberikan guru.
3. Setelah selesai berdiskusi, masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas secara
bergantian dengan kelompok lain (Sharing).
d. Konfirmasi
1. Guru bertanya kepada siswa tentang materi daun dan
bunga beserta fungsinya.
75
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum jelas tentang materi
yang telah diajarkan.
3. Peserta didik diberikan soal latihan.
3) Penutup
1. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan salam.
c. Tahap Observasi
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
persiapan siswa dan guru mengetahui daya tangkap dalam proses
belajar mengajar. Observasi dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh
guru mata pelajaran IPA. Hasil observasi dicatat dalam lembar
observasi guru dan lembar observasi siswa. Pengamatan yang dilakukan
seperti persiapan guru dalam pembelajaran dan kondisi siswa pada saat
pembelajaran sedang berlangsung.
Hasil pengamatan adalah sebagai berikut :
a) Tanggapan untuk guru
a. Persiapan guru dalam mengajar sudah baik.
b. Guru mampu menghidupkan dan menguasai kelas
menggunakan model pembelajaran baru.
c. Guru sudah lancar dalam penyampaian media.
76
d. Guru mampu membantu peserta didik dalam mengungkapkan
pendapat keteman sejawatnya berdasarkan informasi yang
diterima dari guru.
e. Bahasa yang digunakan guru sudah baik.
b) Keaktifaan untuk siswa
1. Siswa senang dengan media gambar yang membuatnya
semakin mengerti dan paham dengan materi pelajaran.
2. Dengan saling bertukar informasi dengan temannya menjadikan
lebih mudah paham dan mengerti.
3. Siswa sangat memperhatikan dan aktif dalam pembelajaran.
4. Siswa mampu percaya diri dalam penyampaian pendapat.
5. Siswa berani bertanya kepada guru karena rasa ingin tahunya
mengenai pelajaran tersebut yang belum dipahami.
d. Tahap Refleksi
Hasil belajar pada siklus II memenuhi target yang di rencanakan
dengan data sebagai berikut :
1) Perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA sudah baik.
2) Dalam proses belajar mengajar guru telah mampu melaksanakan
semua pembelajaran dengan baik, meskipun masih ada yang kurang
sedikit.
3) Siswa dapat mengikuti pelajaran dan bertambah aktif.
4) Siswa sudah berani maju ke depan kelas.
77
5) Siswa fokus pada media ketika guru menjelaskannya.
6) Siswa sudah dapat memahami materi yang disampaikan guru
melalui media gambar.
7) Siswa menjadi lebih paham dan mengerti dengan saling berbagi
informasi dari teman sejawatnya.
8) Kekurangan pada siklus I sudah mengalami peningkatan sehingga
siswa telah tuntas dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil siklus II ini, diperoleh data yang
memuaskan dan dapat disimpulkan kondisi siswa mengalami
peningkatan yang lebih baik yang ditandai dengan keaktifan siswa
dalam pembelajaran dan belajar dengan teman sejawat, saling
bertukar informasi menjadi lebih mudah dimengerti dan dipahami.
78
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
Hasil belajar yang diraih peserta didik pada evaluasi siklus I dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I
No Nama Nilai Keterangan
1. APP 80 Tuntas
2. DS 70 Tuntas
3. DN 60 Belum Tuntas
4. MDV 70 Tuntas
5. NLF 50 Belum Tuntas
6. BWP 80 Tuntas
7. MFS 60 Belum Tuntas
8. RIW 40 Belum Tuntas
9. SS 70 Tuntas
10. SO 50 Belum Tuntas
11. AB 30 Belum Tuntas
12. AH 60 Belum Tuntas
13. AAS 70 Tuntas
14. FR 70 Tuntas
15. DA 70 Tuntas
79
2. Siklus II
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1 APP 80 Tuntas
2 DS 70 Tuntas
3 DN 70 Tuntas
4 MDV 70 Tuntas
5 NLF 70 Tuntas
6 BWP 80 Tuntas
7 MFS 70 Tuntas
8 RIW 70 Tuntas
9 SS 80 Tuntas
10 SO 70 Tuntas
11 AB 70 Tuntas
12 AH 70 Tuntas
13 AAS 80 Tuntas
14 FR 80 Tuntas
15 DA 90 Tuntas
B.
80
C. Pembahasan
1. Siklus I
Tabel 4.3 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus 1
No Nama Nilai Keterangan
1 APP 80 Tuntas
2 DS 70 Tuntas
3 DN 60 Belum Tuntas
4 MDV 70 Tuntas
5 NLF 50 Belum Tuntas
6 BWP 80 Tuntas
7 MFS 60 Belum Tuntas
8 RIW 40 Belum Tuntas
9 SS 70 Tuntas
10 SO 50 Belum Tuntas
11 AB 30 Belum Tuntas
12 AH 60 Belum Tuntas
13 AAS 70 Tuntas
14 FR 70 Tuntas
15 DA 70 Tuntas
Data di atas menunjukkan hasil belajar siswa pada siklus I.
Siswa yang mencapai KKM indikator sekolah dalam presentase
adalah sebagai berikut :
81
53,3 %
Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM indikator
sekolah dalam presentase adalah sebagai berikut :
Pada siklus I ini menunjukkan siswa yang tuntas sebanyak 8
siswa dan yang belum tuntas sebanyak 7 siswa. Hasil yang
didapatkan dari siklus I adalah penggunaan model pembelajaran
TPS (Think Pair and Share) dapat dikatakan belum berjalan secara
maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
1) Masih ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru.
2) Siswa masih kurang paham bagaimana cara menyampaikan
pendapat atau informasi yang didapat dari penjelasan guru
terhadap teman sejawatnya.
3) Masih ada siswa yang kurang berani mengemukakan pendapat.
4) Siswa masih ragu-ragu untuk bertanya.
Untuk mengatasi hal-hal yang terjadi di atas, peneliti perlu
menampilkan model pembelajaran TPS (Think Pair and Share)
sebaik mungkin dalam proses pembelajaran dan juga di aplikasikan
dengan media gambar agar peserta didik lebih mudah memahami
pelajaran tersebut. Disamping itu, guru membantu peserta didik
82
yang belum mengerti mengenai berbagi informasi kepada teman
sekelompoknya berdasarkan materi yang telah guru ajarkan.
Dengan saling berbagi informasi atau bertukar pikiran dengan
teman sejawatnya menjadikan peserta didik lebih mudah mengerti
dan paham. Guru juga memberikan pengertian kepada peserta didik
bahwa bermain sendiri, tidak memperhatikan penjelasan guru pada
saat kegiatan pembelajaran akan berdampak negatif, seperti tidak
paham dengan materi yang diajarkan tersebut, merugikan diri
sendiri dan mengganggu konsentrasi teman yang lain. Guru juga
melakukan motivasi dan dorongan agar peserta didik percaya diri
untuk bertanya materi yang belum dipahami dan berani
mengemukakan pendapat kepada teman-temannya.
2. Siklus II
Tabel 4.4 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1 APP 80 Tuntas
2 DS 70 Tuntas
3 DN 70 Tuntas
4 MDV 70 Tuntas
5 NLF 70 Tuntas
6 BWP 80 Tuntas
7 MFS 70 Tuntas
8 RIW 70 Tuntas
83
9 SS 80 Tuntas
10 SO 70 Tuntas
11 AB 70 Tuntas
12 AH 70 Tuntas
13 AAS 80 Tuntas
14 FR 80 Tuntas
15 DA 90 Tuntas
Pada siklus II ini kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran TPS berlangsung dengan lancar. Hal ini dapat
dilihat dari semua siswa yang memperhatikan dan mendengarkan
penjelasan yang telah guru sampaikan sehingga tidak ada siswa yang
bermain sendiri. Banyak siswa yang sudah berani bertanya mengenai
materi, berani mengemukakan pendapat terhadap temannya sehingga
kegiatan pembelajaran berjalan aktif dan hasilnya juga dapat
maksimal.
Banyak siswa yang berantusias untuk maju ke depan
menjawab berbagai soal yang diberikan oleh guru. Kemajuan yang
demikian menghasilkan siswa dapat mencapai target KKM indikator
sekolah secara maksimal baik secara individu maupun kelas. Dapat
disimpulkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan yang didapat sebesar
100% yang artinya siswa telah lulus dalam mencapai standar KKM
indikator sekolah.
84
3. Peningkatan Siklus I ke Siklus II
Tabel 4.5 Peningkatan Siklus I ke Siklus II
No Tuntas dan Tidak
Tuntas
Siklus I Siklus II
1 Tuntas 8
(53,3%)
15
(100%)
2 Tidak Tuntas 7
(46,6%)
0
Dari data di atas menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa
ke siklus I sebesar 27,64% dan pada refleksi siklus II sebesar 46,7%.
Siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 8 siswa 53,3%. Sedangkan
siswa yang tidak tuntas pada siklus I sebanyak 7 siswa 46,6%.
Sedangkan hasil pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar yang
cukup memuaskan yaitu 15 siswa mencapai nilai ketuntasan minimum
atau dengan presentase sebesar 100% yang artinya semua siswa lulus
dalam mencapai nilai standar KKM indikator sekolah. Peningkatan
prestasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebanyak 15 siswa.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran TPS pada materi Struktur dan Fungsi
Bagian Tumbuhan mata pelajaran IPA di MI Al-Ma‟arif Gondanglegi
Klego Kabupaten Boyolali berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.
85
Peneliti menyimpulkan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajaran TPS (Think Pair and Share) pada kelas
IV MI Al-Ma‟arif Gondanglegi Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi
struktur dan fungsi bagian tumbuhan.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
Farkhatul Jannah dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Materi Perkalian Dengan Model Pembelajaran Kooperatif TPS (Think
Pair and Share) Pada Siswa Kelas IV MI Al-Ma‟arif Watuagung
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018
bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair and
Share) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran
matematika materi perkalian.
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil
sebagai berikut : Melalui penerapan model pembelajaran Think Pair and
Share (TPS ) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas IV MI
Al-Ma‟arif Gondanglegi Klego Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017.
Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan yang cukup memuaskan. Pada siklus I siswa yang tuntas 8
siswa atau dengan presentase 53,3% sedangkan siswa yang belum tuntas
terdapat 7 siswa atau dengan presentase 46,6%. Pada siklus II 15 siswa
mengalami peningkatan yang memuaskan, 100% semua siswa yang
berjumlah 15 orang lulus dalam mencapai nilai KKM indikator sekolah.
B. Saran
Berdasarkan pengamatan dari penulis, penulis menyarankan
kepada pihak-pihak yang terkait agar meningkatkan kualitas pendidikan
yang lebih baik.
1. Bagi guru
a) Guru harus dapat memilih model atau metode dan media yang
tepat agar tercapai tujuan pembelajarannya.
b) Guru harus dapat memotivasi peserta didik agar selalu bersemangat
dalam belajar supaya menjadi penerus Bangsa dan Negara.
87
c) Guru juga harus dapat mengontrol, menguasai kondisi kelas
dengan baik.
2. Bagi siswa
a) Siswa harus semangat dan bersungguh-sungguh dalam belajar.
b) Siswa dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran IPA
c) Siswa harus memperhatikan guru jika pembelajaran sedang
berlangsung.
d) Siswa harus berani, percaya diri dan kreatif dalam belajar.
3. Bagi sekolah
a) Sekolah harus memadai sarana dan prasarana pembelajaran agar
dapat berlangsung dengan maksimal.
b) Sekolah harus mendukung bakat dan minat yang dimiliki oleh
siswa.
88
DAFTAR PUSTAKA
Aly, Abdullah. 1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Cahyani, Luqita. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Alat-alat
Pencernaan Manusia Melalui Penerapan Metode Kooperatif Think
Pair Share Dengan Penambahan Permainan Puzzle. IAIN Salatiga.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi
Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamdani, 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hamdayana, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
Hamzah U, dkk. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Huda, Miftahul. 2014. Model - Model Pengajaran Dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Farkhatul, Jannah. 2017. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi
Perkalian Dengan Model Pembelajaran Kooperatif TPS. IAIN
Salatiga.
Kurniasih, Imas, dan Berlin Sani. 2016. Ragam Pengembangan Model
Pembelajaran. Yogyakarta: Kata Pena.
Ratnawati, Eris.dkk. 2010. Pemahaman Hakikat Sains (Nos) Mahasiswa
Tahun Ketiga Program Studi Pendidikan KimiaUniversitas Negeri
Malang.
Samatowa, Usman. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah
Dasar. Jakarta: Depdiknas.
89
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Surayya L, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share
Terhadap Hasil Belajar Ipa Ditinjau Dari Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa.e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014).
Suyadi. 2013. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva
Press.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah
Dasar. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama.
Soimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum
2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Wisudawati dan Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA.
Jakarta: Bumi Aksara.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS 1)
Nama Madrasah : MI Ma‟arif Gondanglegi
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok : Struktur dan Fungsi bagian tumbuhan
Kelas/Semester : IV / 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya
B. Kompetensi Dasar
2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya
2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya
C. Indikator Kompetensi
2.1.1 Menyebutkan fungsi akar bagi tumbuhan
2.1.2 Menyebutkan bagian-bagian akar dan fungsinya
2.1.3 Menyebutkan jenis-jenis akar
2.1.4 Menjelaskan hubungan antara struktur akar dengan fungsinya
2.2.1 Menyebutkan perbedaan dan kesamaan struktur batang dikotil dan
monokotil
2.2.2 Mendemonstrasikan proses transportasi pada batang tumbuhan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendiskripsikan jenis akar serabut dan akar tunggang
2. Siswa dapat mendiskripsikan akar gantung, akar tunjang dan akar napas
3. Siswa dapat mendiskripsikan kegunaan akar
4. Siswa dapat mendiskripsikan penggolongan batang basah, berkayu dan
rumput
5. Siswa dapat mendiskripsikan penggunaan batang
E. Materi Pembelajaran
1) Akar
Akar tumbuhan adalah bagian tumbuhan yang masuk ke tanah
sebagai alat penguat dan pengisap air dan zat makanan. Akar biasanya
bewarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Bentuk akar sebagian
besar meruncing pada ujungnya, bentuk runcing memudahkan akar
menembus tanah.
Secara umum, akar memiliki beberapa bagian utama. Bagian-
bagian tersebut adalah inti akar, rambut akar, dan tudung akar. Seperti
gambar berikut :
4. Inti Akar
Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis.
Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun.
Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan.
5. Rambut Akar
Rambut akar atau bulu-bulu akar berbentuk serabut halus.
Rambut akar terletak di dinding luar akar yang berfungsi mencari
jalan di antara butiran tanah dan menyerap air dari dalam tanah. Hal
inilah yang menyebabkan akar dapat menembus masuk ke dalam
tanah.
6. Tudung Akar
Tudung akar terletak di ujung akar, berfungsi melindungi akar
saat menembus tanah.
Sistem perakaran pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu
sistem akar serabut dan akar tunggang.
A. Akar Serabut
Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran serabut relatif
lebih kecil, tumbuh dipangkal batang, dan besarnya hampir sama.
Akar semacam ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu
(Monokotil). Misalnya kelapa, rumput, padi, jagung, dan
tumbuhan hasil mencangkok.
B. Akar Tunggang
Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang
merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain
merupakan cabang dari akar utama. Perbedaan antara akar utama
dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini dimiliki oleh
tumbuhan berkeping dua (dikotil). Misalnya kedelai, mengga,
jeruk, dan melinjo.
C. Fungsi Akar
Akar berfungsi sebagai berikut :
e) Menyerap air dan zat hara(mineral) dari dalam tanah, lalu
menyalurkannya ke daun dan buah melalui pembuluh kapiler
pada batang. Tumbuhan memerlukan air dan zat hara untuk
kelangsungan hidupnya. Untuk memperoleh kebutuhannya
tersebut, tumbuhan menyerapnya dari dalam tanah dengan
menggunakan akar. Oleh karena itu, sering dijumpai akar
tumbuh memanjang menuju sumber yang banyak
mengandung air.
f) Sebagai penunjang batang tumbuhan. Akar yang tertancap ke
dalam tanah berfungsi seperti pondasi bangunan. Akar
membuat tumbuhan dapat berdiri kokoh di atas tanah. Oleh
karena itu, tumbuhan dapat bertahan dari terjangan angin
kencang dan hujan deras.
g) Sebagai alat pernapasan. Selain menyerap air dan zat hara,
akar juga menyerap udara dari dalam tanah. Hal ini mungkin
dilakukan karena pada tanah terdapat pori-pori. Melalui pori-
pori tersebut akar tumbuhan memperoleh udara dari dalam
tanah.
h) Tempat menyimpan bahan makanan. Pada tumbuhan tertentu
seperti ubi dan bengkoang, akar digunakan sebagai tempat
menyimpan makanan cadangan. Biasanya akar pada
tumbuhan tersebut akan membesar seiring banyaknya
makanan cadangan yang tersimpan. Makanan cadangan ini
digunakan saat menghadapi musim kemarau atau ketika
kesulitan mencari sumber makanan.
D. Bentuk Akar
Bentuk akar tumbuhan beraneka macam. Bentuk akar dapat
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan tumbuhan tersebut. Beberapa
bentuk akar yang perlu diketahui antara lain akar gantung, akar
napas, akar rambut, dan akar tunjang.
5. Akar gantung
Akar gantung adalah akar yang tumbuh pada cabang dan tidak
mencapai tanah. Contohn: pohon beringin.
6. Akar napas
Akar isap adalah akar yang tumbuh ke permukaan air. Akar ini
memiliki celah untuk masuknya udara. Contoh: pohon bakau
7. Akar rambut
Akar rambut adalah akar pelekat yang berfungsi untuk
menempel pada penunjangnya atau sebagai alat bantu memanjat
bagi tumbuhan dari buku-buku batang. Contoh: tanaman lada
dan sirih
8. Akar tunjang
Akar tunjang tumbuh dari bagian bawah batang menuju ke
segala arah yang berfungsi menunjang batang agar tidak mudah
roboh. Contoh: tumbuhan pandan
2) Batang
Batang adalah bagian tumbuhan yang berada di atas tanah, tempat
tumbuhnya cabang dan ranting. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju
sinar matahari. Umumnya batang bercabang, tetapi pada tumbuhan tertentu
batangnya tidak memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan
pepaya. Struktur batang terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan
silinder pusat (stele). Silinder pusat pada batang ini terdiri atas beberapa
jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu xilem dan
floem.
Batang memiliki berbagai fungsi, di antaranya sebagai berikut :
1. Sebagai tempat tumbuh daun, bunga dan buah.
2. Sebagai jalan untuk mengangkut air dan mineral dari akar.
3. Pada beberapa tanaman batang berfungsi sebagai cadangan makanan,
misalnya tanaman tebu dan sagu.
Batang tanaman dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu batang berkayu,
batang rumput, dan batang basah.
1) Batang berkayu (Batang keras)
Batang berkayu memiliki kambium. Kambium adalah lapisan
hidup pada tumbuhan berkeping dua yang terletak di kulit dan kayu
sehingga membuat jaringan kayu baru ke sebelah dalam dan jaringan
kulit baru ke sebelah luar. Disekitar kambium terdapat pembuluh kayu
dan pembuluh tapis. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan, yaitu
ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam kambium membentuk
kayu, sedangkan ke arah luar membentuk kulit. Karena pertumbuhan
kambium inilah batang tumbuhan bertambah besar. Contoh tumbuhan
yang memiliki batang berkayu antara lain, pohon jati, mangga, dan
jambu.
2) Batang Rumput
Tumbuhan yang memiliki batang rumput memiliki ruas-ruas dan
umumnya berongga, mudah patah, dan tumbuhnya tidak sebesar batang
berkayu. Misalnya, tanaman padi, jagung, dan rumput.
3) Batang Basah (Batang lunak)
Tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak, berair, dan
mudah patah. Misalnya, tumbuhan bayam, kangkung, dam pisang.
F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, latihan, tanya jawab, penugasan
Model Pembelajaran : Think Pair and Share
G. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber
a. Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas 4 Karya
Kusnin (Penerbit Piranti Darma Kalokatama, 2007: 24-27)
2. Media Pembelajaran
a. Gambar mengenai akar dan batang
H. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan
Apersepsi
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam.
2) Guru mengajak peserta didik berdo‟a sebelum
pelajaran dimulai dan mengabsen peserta didik.
3) Guru bertanya kepada siswa “Pernahkah kalian
melihat pohon ? Apa saja yang terdapat di pohon ?”.
4) Guru memberitahu materi yang akan dipelajari yakni
tentang hubungan antara struktur akar dan batang
tumbuhan dengan fungsinya.
5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
diajarkan.
10 Menit
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
6. Guru memperkenalkan kepada siswa tentang materi
struktur akar dan batang beserta fungsinya.
7. Guru menunjukkan gambar akar dan batang.
8. Guru menyebutkan fungsi dari setiap gambar akar
dan batang.
9. Guru bertanya kepada siswa tentang materi struktur
akar dan batang beserta fungsinya (Thinking).
f. Ada berapakah sistem perakaran pada tumbuhan ?
sebutkan !
g. Apakah fungsi akar ?
h. Sebutkan fungsi batang !
i. Ada berapakah jenis batang pada tumbuhan ?
sebutkan !
j. Berikan contoh batang lunak !
Elaborasi
1) Guru meminta peserta didik membentuk kelompok
kecil yang terdiri dari 4 orang siswa (Pairing). Siswa
melakukan kegiatan sebagai berikut :
5. Berkumpul bersama kelompoknya.
6. Berdiskusi mengenai jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah diberikan guru.
7. Siswa saling berbagi informasi kepada teman
sekelompoknya mengenai jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan guru.
8. Setelah selesai berdiskusi, masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil diskusi
didepan kelas secara bergantian dengan kelompok
lain (Sharing).
Konfirmasi
1) Guru bertanya kepada siswa tentang materi struktur
50 Menit
akar dan batang beserta fungsinya.
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum jelas tentang
materi yang telah diajarkan.
3) Peserta didik diberikan soal latihan.
3. Penutup
1) Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2) Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan salam.
10 Menit
I. Penilaian
Jenis penialian : Tes Tertulis
Instrument penilaian : Pilihan ganda dan esai
Pedoman penilaian
1. Pedoman penilaian ronde 1 = Jumlah jawaban benar x 10 = jumlah nilai
2. Pedoman penilaian ronde 2 = Jumlah jawaban benar x 10 = jumlah nilai
3. Nilai akhir = Jumlah nilai ronde 1 + jumlah nilai ronde 2
Salatiga, 08 Juli 2017
Mengetahui
Kepala MI Ma‟arif Gondanglegi Guru Kelas IV
Tugino, S. Pd. I Syaifudin, S. Pd. I
Silanglah (x) huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling tepat !
1. Akar tanaman singkong merupakan jenis akar …
a. Serabut c. Gantung
b. Tunggang d. Tunjang
2. Akar yang berfungsi sebagai penghisap udara untuk pernapasan adalah akar
…
a. Serabut c. Gantung
b. Tunggang d. Tunjang
3. Berikut ini yang termasuk tanaman yang memiliki batang lunak adalah …
a. Bayam c. Jati
b. Kelapa d. Jambu
4. Pohon beringin memiliki akar khusus yaitu …
a. Akar gantung c. Akar tunjang
b. Akar pelekat d. Akar napas
5. Tanaman berikut ini yang menggunakan akarnya sebagai cadangan makanan
…
a. Tebu c. Jagung
b. Wortel d. Pisang
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !
1. Tebu, bayam, dan kangkung memiliki jenis batang …
2. Kedelai, mangga, jeruk, melinjo merupakan jenis tumbuhan biji berkeping
…
3. Bagian tumbuhan yang meyangga tumbuhan agar tegak berdiri adalah …
4. … menyerap sari makanan dari dalam tanah.
5. Tebu menyimpan makanannya pada ...
KUNCI JAWABAN
I. Pilihan Ganda
1. b
2. c
3. a
4. a
5. b
II. Essay
1. Lunak
2. Dua (dikotil)
3. Batang
4. Akar
5. Batang
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS II)
Nama Madrasah : MI Ma‟arif Gondanglegi
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok : Struktur dan Fungsi bagian tumbuhan
Kelas/Semester : IV / 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya
2.4 Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya
C. Indikator Kompetensi
2.3.1 Menyebutkan bagian-bagian daun beserta fungsinya
2.3.2 Menjelaskan hubungan antara struktur bagian daun dengan fungsinya
2.4.1 Menyebutkan bagian-bagian bunga besertafungsinya
2.4.2 Menjelaskan hubungan antara struktur bunga dengan fungsinya
D. Tujuan Pembelajaran
e) Siswa dapat mendeskripsikan daun pada tumbuhan
f) Siswa dapat menjelaskan bahwa bentuk daun dipengaruhi oleh susunan
tulang daun
g) Siswa dapat mendeskripsikan bagian-bagian yang memiliki bunga
sempurna seperti :
4. Tangkai - Mahkota
5. Dasar bunga - Benang sari
6. Kelopak - Putik
h) Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan bunga sebagai :
7. Hiasan tumbuhan
8. Tempat berlangsungnya perkembangbiakan tumbuhan
E. Materi Ajar
1. Daun
Daun adalah bagian tanaman yang tumbuh berhelai-helai pada
ranting berwarna hijau, sebagai alat bernapas dan mengolah zat
makanan. Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang berwarna
hijau. Warna hijau pada daun terjadi karena mengandung zat hijau yang
disebut klorofil.
c. Bagian-bagian Daun
Daun terdiri atas 4 bagian sebagai berikut :
5) Tangkai daun
6) Tulang daun
7) Helai daun
8) Pelepah daun
Pada permukaan daun bagian bawah terdapat stomata. Stomata
berfungsi sebagai tempat keluar masuknya CO² (karbon dioksida), O²
(oksigen), dan H²O (uap air) dari daun.
Fungsi daun antara lain :
d) Alat pernapasan (respirasi), yaitu pada mulut daun atau stomata
e) Tempat terjadinya fotosintesis
f) Alat penguapan (transpirasi)
d. Berbagai Bentuk Tulang Daun
Berdasarkan bentuk tulang daunnya, daun dapat dibedakan menjadi
empat macam yaitu menyirip, melengkung, menjari dan sejajar.
5. Menyirip
Termasuk bentuk tulang daun menyirip yaitu daun waru, mangga,
jambu dan jeruk. Daun tersebut seperti sirip ikan.
6. Melengkung
Bentuk tulang daun ini dimiliki oleh beberapa tanaman monokotil.
Beberapa contoh tanaman yang mempunyai bentuk tulang daun
melengkung antara lain enceng gondok, genjer dan gadung.
7. Menjari
Tanaman yang termasuk tulang daun menjari, diantaranya daun
papaya, daun jarak, daun ketela pohon. Ciri-cirinya adalah bentuk
daun seperti jari dan helaian daunnya berjumlah 5 sampai 7 bentuk
jari.
8. Sejajar
Beberapa tanaman yang termasuk tulang daun sejajar, antara lain
daun padi, daun tebu, daun pandan dan rumput gajah. Tanaman yang
memiliki daun seperti itu tergolong dalam monokotil.
Ada dua jenis daun berdasarkan jumlah helai daun pada tangkai daun :
c. Daun tunggal
Daun tunggal adalah jika pada sebatang tangkai daun hanya terdapat
satu helai daun. Contohnya singkong.
d. Daun majemuk
Daun majemuk adalah jika pada sebatang tangkai daun terdapat
beberapa helai daun. Contohnya daun belimbing.
2. Bunga
Bunga adalah bagian tumbuhan yang akan menjadi buah. Bunga
pada setiap tumbuhan memiliki warna yang indah. Ada bunga yang
harum, ada pula bunga yang berbau bangkai. Bunga merupakan alat
perkembangbiakan secara kawin pada tumbuhan.
Bunga terdiri atas beberapa bagian, yaitu tangkai, kelopak,
mahkota, benang sari, dan putik. Contoh bunga sempurna adalah bunga
sepatu. Contoh bunga tidak sempurna adalah bunga papaya.
Jika dilihat dari kelengkapan alat kelaminnya, bunga dibedakan
menjadi 2, yaitu :
3. Bunga sempurna
Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki tangkai, kelopak,
mahkota, dan dua alat kelamin yaitu putik dan benang sari.
Contoh bunga sempurna adalah bunga mawar, bunga sepatu, bunga
kopi, dan bunga jambu.
4. Bunga tidak sempurna
Bunga tidak sempurna adalah bunga yang memiliki tangkai,
kelopak, mahkota dan hanya memiliki satu alat kelamin saja.
Contoh bunga tidak sempurna adalah bunga melinjo dan bunga
salak.
Benang sari merupakan alat kelamin jantan dan putik alat kelamin
betina. Jika benang sari jatuh ke putik maka akan terjadi penyerbukan.
Penyerbukan pada tanaman terjadi dengan bantuan sebagai berikut :
d. Hewan, seperti lebah, kupu-kupu dan serangga.
e. Alam, seperti angin dan air hujan.
f. Manusia, misalnya disemprot dengan air.
F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
Model Pembelajaran : Think Pair and Share
G. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber
a. Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI kelas IV
karya Kusnin (Penerbit PT Piranti Darma Kalokatama, 2007: 28-
31).
2. Media Pembelajaran
a. Gambar berbagai bentuk daun
b. Media nyata bentuk daun dan bunga
H. Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan
Apersepsi
6) Guru membuka pembelajaran dengan salam.
7) Guru mengajak peserta didik berdo‟a sebelum pelajaran
dimulai dan mengabsen peserta didik.
8) Guru bertanya kepada siswa “Siapa yang di rumah
mempunyai pohon ? Selain akar dan batang, pohon
memiliki apa saja ?”.
9) Guru memberitahu kepada siswa tentang materi yang
akan diajarkan hari ini.
10) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
diajarkan.
10 Menit
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
10. Guru memperkenalkan kepada siswa tentang materi
struktur daun dan bunga beserta fungsinya.
11. Guru menunjukkan gambar daun dan bunga.
12. Guru menyebutkan fungsi dari setiap gambar daun dan
50 Menit
bunga.
13. Guru menyediakan media nyata berupa daun dan bunga
pada siswa untuk menganalisisnya (Thinking).
f. Bagaimana bentuk tulang daunnya ?
g. Apakah nama daun tersebut ?
h. Berakar apa daun tersebut ?
i. Apakah nama bunga tersebut ?
j. Termasuk bunga sempurna atau tidak ?
14. Guru memberikan waktu beberapa menit kepada siswa
untuk berpikir mengenai jawaban tersebut.
Elaborasi
4. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil
yang terdiri dari 4 orang siswa (Pairing).
5. Setelah berkumpul dengan kelompoknya, peserta didik
berdiskusi mengenai jawaban dari pertanyaan yang
telah diberikan guru.
6. Setelah selesai berdiskusi, masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas secara
bergantian dengan kelompok lain (Sharing).
7. Setelah selesai berdiskusi, masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Konfirmasi
4) Guru bertanya kepada siswa tentang materi daun dan
bunga beserta fungsinya.
5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum jelas tentang
materi yang telah diajarkan.
6) Peserta didik diberikan soal latihan.
3. Penutup
3) Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
4) Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan salam.
10 Menit
I. Penilaian
Jenis penialian : Tes Tertulis
Instrument penilaian : Pilihan ganda dan esai
Pedoman penilaian
4. Pedoman penilaian ronde 1 = Jumlah jawaban benar x 10 = jumlah nilai
5. Pedoman penilaian ronde 2 = Jumlah jawaban benar x 10 = jumlah nilai
6. Nilai akhir = Jumlah nilai ronde 1 + jumlah nilai ronde 2
Salatiga, 08 Juli 2017
Mengetahui
Kepala MI Ma‟arif Gondanglegi Guru Kelas IV
Tugino, S. Pd. I Syaifudin, S. Pd. I
Silanglah (x) huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling tepat !
1. Daun berikut yang memiliki tulang daun menyirip adalah …
a. Singkong dan kapas c. Pepaya dan jarak
b. Mangga dan rambutan d. Genjer dan jagung
2. Daun selalu tumbuh dari …
a. Akar c. Daun
b. Batang d. Bunga
3. Bagian bunga yang disebut dengan perhiasan bunga adalah …
a. Tangkai c. Mahkota
b. Kelopak d. Benang sari
4. Alat perkembangbiakan pada bunga adalah …
a. Benang sari dan putik c. Kelopak dan benang sari
b. Putik dan mahkota d. Mahkota dan bakal biji
5. Berikut ini yang merupakan fungsi daun adalah …
a. Alat perkembangbiakan c. Memasak makanan
b. Mengisap air dari tanah d. Memperkuat makanan
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !
1. Tempat terjadinya fotosintesis yaitu …
2. Bentuk tulang daun mangga adalah …
3. Bunga sempurna memiliki … dan …
4. Penyerbukan alami pada bunga dibantu oleh … dan …
5. … bertugas memasak makanan.
KUNCI JAWABAN
Pilihan Ganda
1. b
2. b
3. c
4. a
5. c
Essay
1. Daun
2. Menyirip
3. Putik dan benang sari
4. Angin dan air hujan
5. Daun
SOAL PRE-TEST
A. Silanglah (x) salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Alat indra kita terdiri dari …
a. Hati, mata hidung, telinga dan kulit
b. Jantung, hati, mata, hidung dan telinga
c. Mata, hidung, telinga, kulit dan lidah
d. Hidung, telinga, kulit, lidah dan rambut
2. Bagian mata yang merupakan sebuah celah kecil tempat masuknya cahaya
adalah …
a. Iris c. Pupil
b. Lensa d. Kornea
3. Alat indra yang paling peka untuk membedakan benda panas dan benda
dingin adalah …
a. Hidung c. Mata
b. Kulit d. Telinga
4. Rangsangan yang dapat diterima hidung berupa …
a. Getaran c. Bau
b. Larutan d. Cahaya
5. Bagian tubuh yang dapat menggerakkan rangka adalah …
a. Kulit c. Otot
b. Sendi d. Tulang
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar !
1. Penghubung antar tulang disebut …
2. Lapisan kulit paling luar disebut …
3. Bintil-bintil pada permukaan lidah disebut juga …
4. Nama lain rabun jauh adalah …
5. … adalah tulang belakang yang membengkok ke depan.
KUNCI JAWABAN
A.
1. d
2. b
3. b
4. c
5. b
B.
1. Sendi
2. Epidermis
3. Papilla
4. Miopi
5. Lordosis
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS I
Nama Madrasah : MI Al-Ma’arif Gondanglegi
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/I
Hari/Tanggal : Jum’at, 21 Juli 2017
No
Aspek Pengamatan Skor Penilaian
Keterangan
A. Kegiatan Awal B C K
1. Guru membuka pembelajaran
dengan mengucapkan salam.
√
„2. Guru mengajak peserta didik
berdo‟a dengan khusyu‟.
√
3. Guru memeriksa kehadiran siswa. √
3. Guru bertanya dengan mengaitkan
materi sebelumnya dengan yang
akan dipelajari oleh siswa.
√
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
5. Guru memperkenalkan kepada
siswa tentang materi struktur akar
dan batang beserta fungsinya.
√
6. Guru menunjukkan gambar akar
dan batang.
√
7. Guru menyebutkan fungsi dari
setiap gambar akar dan batang.
√
8. Guru memberikan pertanyaan
kepada siswa.
√
Elaborasi
9. Guru membentuk siswa untuk
membentuk kelompok kecil yang
terdiri dari 4 orang siswa.
√
10. Guru mengajak siswa untuk
berdiskusi dan menganalisis
bentuk daun dan bunga bersama
teman sekelompoknya agar saling
mengerti atas jawaban tersebut.
√
11. Setelah selesai berdiskusi,
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
didepan kelas secara bergantian
dengan kelompok lain.
√
Konfirmasi
12. Guru dan siswa melakukan tanya
jawab tentang materi yang belum
dipahami.
√
13. Siswa diberikan soal latihan. √
C. Penutup
14. Guru dan siswa menyimpulkan
materi secara bersama-sama.
√
14. Guru mengakhiri proses
pembelajaran dengan salam.
√
Keterangan :
B : Baik C : Cukup K : Kurang
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I
Nama Madrasah : MI Al-Ma’arif Gondanglegi
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/I
Hari/Tanggal : Jum’at, 21 Juli 2017
No
Aspek Pengamatan
Skor Penilaian
Keterangan
B C K
D. Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab salam dengan
semangat.
√
2. Siswa mulai berdo‟a dengan
khusyu‟ dan tenang.
√
3. Siswa merespon panggilan
presensi dari guru.
√
4. Siswa menjawab pertanyaan
apersepsi dari guru.
√
E. Kegiatan Inti
5. Siswa memperhatikan penjelasan
dari guru.
√
Elaborasi
6. Siswa membagi kelompok yang
sudah ditentukan guru.
√
7. Siswa berdiskusi dengan teman √
sekelompoknya.
8. Siswa mempresentasikan hasil
diskusi didepan kelas.
√
Konfirmasi
9. Siswa berani mengajukan
pertanyaan kepada guru.
√
10. Siswa mengerjakan soal yang
diberikan guru.
√
F. Penutup
11. Siswa dengan guru menyimpulkan
materi secara bersama-sama.
√
12. Siswa menjawab salam penutup. √
Keterangan :
B : Baik C : Cukup K : Kurang
Klego, 21 Juli 2017
Mengetahui
Guru Kelas IV Peneliti
Syaifudin, S.Pd.I Nur Hidayah
Kepala MI Al-Ma‟arif Gondanglegi
Tugino, S.Pd.I
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS II
Nama Madrasah : MI Al-Ma’arif Gondanglegi
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/I
Hari/Tanggal : Sabtu, 29 Juli 2017
No
Aspek Pengamatan Skor Penilaian
Keterangan
A. Kegiatan Awal B C K
1. Guru membuka pembelajaran
dengan mengucapkan salam.
√
2. Guru mengajak peserta didik
berdo‟a dengan khusyu‟.
√
3. Guru memeriksa kehadiran siswa. √
4. Guru bertanya dengan mengaitkan
materi sebelumnya dengan yang
akan dipelajari oleh siswa.
√
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
5. Guru memperkenalkan kepada
siswa tentang materi struktur daun
dan bunga beserta fungsinya.
√
6. Guru menunjukkan gambar daun
dan bunga.
√
7. Guru menyebutkan fungsi dari
setiap gambar daun dan bunga.
√
8. Guru memberikan beberapa
pertanyaan kepada siswa.
√
Elaborasi
9. Guru meminta siswa untuk
membentuk kelompok kecil yang
terdiri dari 4 orang siswa.
√
10. Guru mengajak siswa untuk
berdiskusi dan menemukan
jawaban yang tepat bersama teman
kelompoknya agar teman
sekelompoknya saling mengerti
atas jawaban tersebut.
√
11. Setelah selesai berdiskusi, masing-
masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas secara bergantian
dengan kelompok lain.
√
Konfirmasi
12. Guru dan siswa melakukan tanya
jawab tentang materi yang belum
dipahami.
√
13. Siswa diberikan soal latihan. √
C. Penutup
14. Guru dan siswa menyimpulkan
materi secara bersama-sama.
√
15. Guru mengakhiri proses
pembelajaran dengan salam.
√
Keterangan :
B : Baik C : Cukup K : Kurang
Klego, 29 Juli 2017
Mengetahui
Guru Kelas IV Peneliti
Syaifudin, S.Pd.I Nur Hidayah
Kepala MI Al-Ma‟arif Gondanglegi
Tugino, S.Pd.I
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS II
Nama Madrasah : MI Al-Ma’arif Gondanglegi
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/I
Hari/Tanggal : Sabtu, 29 Juli 2017
No
Aspek Pengamatann Skor Penilaian
Keterangan
A. Kegiatan Awal B C K
1. Siswa menjawab salam dengan
semangat.
√
2. Siswa mulai berdo‟a dengan
khusyu‟ dan tenang.
√
3. Siswa merespon panggilan presensi
guru.
√
4. Siswa menjawab pertanyaan yang
diberikan guru.
√
B. Kegiatan Inti
5. Siswa memperhatikan penjelasan
guru.
√
Elaborasi
6. Siswa membagi kelompok yang
sudah ditentukan guru.
√
7. Siswa berdiskusi dengan teman √
sekelompoknya.
8. Siswa mempresentasikan hasil
diskusi didepan kelas.
√
Konfirmasi
9. Siswa berani mengajukan
pertanyaan kepada guru.
√
C. Penutup
10. Siswa dengan guru menyimpulkan
materi secara bersama-sama.
√
11. Siswa menjawab salam penutup. √
Keterangan :
B : Baik C : Cukup K : Kurang
Klego, 29 Juli 2017
Mengetahui
Guru Kelas IV Peneliti
Syaifudin, S.Pd.I Nur Hidayah
Kepala MI Al-Ma‟arif Gondanglegi
Tugino, S.Pd.I
Nilai Pre-Test Hasil Belajar Siswa
No Nama KKM Nilai Keterangan
1. Apriyan Pratama Putra 70 70 Tuntas
2. Dina Saputri 70 40 Belum Tuntas
3. Dina Noviana 70 60 Belum Tuntas
4. Muh David V 70 50 Belum Tuntas
5. Novia Lailatul F 70 50 Belum Tuntas
6. Bagas Wahyu P 70 70 Tuntas
7. Muh Fahri S 70 50 Belum Tuntas
8. Rifa Intan W 70 50 Belum Tuntas
9. Sandi Saputra 70 70 Tuntas
10. Suparman Santoso 70 60 Belum Tuntas
11. Abdul Basit 70 50 Belum Tuntas
12. Ahmad Husen 70 40 Belum Tuntas
13. Alfandi Agus Saputro 70 70 Tuntas
14. Fahrur Rozi 70 60 Belum Tuntas
15. Dona Amelia 70 70 Tuntas
Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama Nilai Keterangan
16. Apriyan Pratama Putra 80 Tuntas
17. Dina Saputri 70 Tuntas
18. Dina Noviana 60 Belum Tuntas
19. Muh David Villa 70 Tuntas
20. Novia Lailatul F 50 Belum Tuntas
21. Bagas Wahyu P 80 Tuntas
22. Muh Fahri S 60 Belum Tuntas
23. Rifa Intan W 40 Belum Tuntas
24. Sandi Saputra 70 Tuntas
25. Suparman Santoso 50 Belum Tuntas
26. Abdul Basit 30 Belum Tuntas
27. Ahmad Husen 60 Belum Tuntas
28. Alfandi Agus Saputro 70 Tuntas
29. Fahrur Rozi 70 Tuntas
30. Dona Amelia 70 Tuntas
Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1 Apriyan Pratama Putra 80 Tuntas
2 Dina Saputri 70 Tuntas
3 Dina Noviana 70 Tuntas
4 Muh David Villa 70 Tuntas
5 Novia Lailatul F 70 Tuntas
6 Bagas Wahyu P 80 Tuntas
7 Muh Fahri S 70 Tuntas
8 Rifa Intan W 70 Tuntas
9 Sandi Saputra 80 Tuntas
10 Suparman Santoso 70 Tuntas
11 Abdul Basit 70 Tuntas
12 Ahmad Husen 70 Tuntas
13 Alfandi Agus Saputro 80 Tuntas
14 Fahrur Rozi 80 Tuntas
15 Dona Amelia 90 Tuntas
DAFTAR SATUAN KETERANGAN KEGIATAN MAHASISWA (SKK)
Nama : Nur Hidayah Fakultas : FTIK
NIM : 11513054 Jurusan : PGMI
NO NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN NILAI
1. Sertifikat “OPAK STAIN Salatiga
2013”
27 Agustus 2013 Peserta 3
2. Sertifikat “OPAK TARBIYAH 2013” 29 Agustus 2013 Peserta 3
3. Sertifikat “UPT Perpustakaan” STAIN
Salatiga
16 September
2013
Peserta 2
4. Sertifikat “Pendidikan dan Latihan
Calon Pramuka Pandega ke-23
(PLCPP XXIII)
20-23 September
2013
Peserta 2
5. Sertifikat “PUBLIC HEARING III
Optimalisasi Kinerja Lembaga untuk
Mewujudkan Kampus yang Amanah”
23 Oktober 2013 Peserta 2
6. Sertifikat Seminar Nasional
“Epistemologi Tafsir Kontemporer;
Integrasi Hermeneutika Dalam Metode
Penafsiran Al-Qur‟an”
30 September
2015
Peserta 8
7. Sertifikat “Musabaqoh Lughotul
„arabiyah Siap Melangkah dan
Berkarya dengan bahasa Arab”
(ITTAQO)
26 Oktober 2015 Peserta 2
8. Setifikat “IAIN Salatiga Bersholawat
dan Orasi Kebangsaan”
03November 2015 Peserta 2
9. Sertifikat Seminar Nasional “Jenderal
Sudirman Inspirasi Anak Bangsa”
11 November 2015 Peserta 8
10. Sertifikat “Dialog Interaktif Peran UU
Sisdiknas dan Permendikbud Dalam
Penerapan Kurikulum 2013”
02 Mei 2016 Peserta 2
11. Sertifikat “NUSANTARA MENGAJI
300.000 Khataman Al-qur‟an”
08 Mei 2016 Peserta 2
12. Sertifikat Syiar Ramadhan in Kampus
“Menumbuhkan Semangat Berbagi
Dan Kebersamaan Sesama Muslim di
Bulan Suci Ramadhan”
23 Juni Peserta 8
13. Sertifikat Seminar Nasional “TAX
AMNESTI, Faktor-Faktor yang
Melatar belakangi Lahirnya Amnesty
Pajak dan Dampaknya Terhadap
Perokonomian di Indonesia”
12 Oktober 2016 Peserta 8
14. Sertifikat “FUADAH 15 Oktober 2016 Peserta 2
BERSHOLAWAT”
15. Sertifikat “Dialog Interaktif Senat
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga”
04 Oktober 2016 Peserta 2
16. Sertifikat Seminar Nasional “Sejarah
dan Revatilasi Identitas Bangsa”
08 November 2016 Peserta 8
17. Sertifikat Seminar Nasional
“Dimanakah Kiblat Pendidikan Kita ?
”
09 November 2016 Peserta 8
18. Sertifikat Seminar Nasional “SASTRA
ISLAM DAN PERANNYA DALAM
PEMBENTUKAN MORAL
BANGSA”
16 November 2016 Peserta 8
19.
Sertifkat “PENYERAPAN ASPIRASI
MASYARAKAT OLEH BADAN
PENGKAJIAN”
23 Oktober 2016 Peserta 8
20. Sertifkat “Pelatihan Jurnalistik dalam
rangka Haul ke-1 KH. M. Zoemri
RWS”
18 September2016 Peserta 2
21. Sertifikat Seminar Nasional
“Problematika Hakim dan Peradilan”
22 September
2016
Peserta 8
22. Internasional Seminar “Be Global 4 April 2017 Peserta 8