peningkatan hasil belajar ipa materi lingkungan...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI LINGKUNGAN
MELALUI TEKNIK MIND MAP PADA SISWA KELAS III
MI TAMRINUL ULUM JETIS GENTAN
SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
SYNTHIA WULAN SARI
NIM: 11512060
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2016
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI LINGKUNGAN
MELALUI TEKNIK MIND MAP PADA SISWA KELAS III
MI TAMRINUL ULUM JETIS GENTAN
SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
SYNTHIA WULAN SARI
NIM: 11512060
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2016
iv
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan ”
(QS. Al-Insyirah: 5)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Kedua orang tua yang sangat saya cintai Bapak Sugiyono dan Ibu Surati dan
keluarga yang selalu memberi arahan, bimbingan dan doa.
Embah ku tercinta Mbah Wagiyem yang selalu memberikan doa terbaiknya.
Kedua adikku tersayang Yogi Dwi Prasetyo dan Puthut Novitasari yang selalu
memberi semangat.
Sahabat-sahabatku terkasih PGMI angkatan 2012 IAIN Salatiga.
Para pembaca yang budiman.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
serta inayah-Nya kepada peneliti, sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan
lancar. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW yang dinantikan syafaatnya di yaumul akhir nanti.
Penelitian yang diberi judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi
Lingkungan Melalui Teknik Mind Map pada Siswa Kelas III MI Tamrinul Ulum
Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017” ini
adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar akademik
sarjana pendidikan di Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi tidak akan berjalan lancar
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI dan dosen
pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya guna
memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dan
keikhlasan hingga akhir penyusunan skripsi ini.
ix
4. Bapak Sukron Ma’mun, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
selalu memberikan arahan dan bimbingannya.
5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu, arahan dan bimbingannya.
6. Bapak Sidik, S.PdI selaku kepala MI Tamrinul Ulum Jetis yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.
7. Ibu Nur Hani Salamah, S.PdI selaku wali kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis
yang turut membantu dalam penelitian.
8. Kedua orang tua yang selalu memberi doa dan dukungan baik secara moral
maupun material.
9. Siswa siswi kelas III MI Tarinul Ulum Jetis yang telah memberi
dukungan.
10. Sahabat-sahabat yang selalu memberi motivasi.
11. Teman-teman PGMI 2012 yang senantiasa selalu berjuang bersama dan
saling memberi dukungan.
Selanjutnya peneliti hanya dapat berdoa semoga mereka senantiasa
mendapat balasan terbaik dari sisi Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, maka dari
itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan skripsi ini.
x
Akhirnya, peneliti hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi peneliti sendiri.
Salatiga, 13 September 2016
Peneliti
Synthia Wulan Sari
NIM. 11512060
xi
ABSTRAK
Sari, Synthia Wulan. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Lingkungan
Melalui teknik Mind Map pada Siswa Kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis
Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017 Jurusan PGMI. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Peni
Susapti, M.Si.
Kata kunci: Hasil Belajar IPA, Teknik Mind Map
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di MI Tamrinul Ulum Jetis
memiliki hasil belajar yang rendah, dimana hal ini tidak lepas dari proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Hal ini berkaitan dengan masalah
utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah teknik Mind
Map dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi lingkungan pada siswa
kelas III MI Tamrinul Ulum Tahun Pelajaran 2016/2017?
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan melalui
dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklusnya terdapat empat tahapan
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis, observasi, dan
dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II diperoleh data sebagai
berikut: Standar KKM mata pelajaran IPA adalah 67, sebelum menggunakan
teknik Mind Map hanya ada 25% (4 siswa) yang tuntas, sedangkan 75% (12
siswa) belum memenuhi standar KKM. Setelah menggunakan teknik Mind
Map dalam pembelajaran IPA pada siklus I diperoleh data 56,25% (9 siswa)
tuntas dan 43,75% (7 siswa) tidak tuntas. Setelah dilakukan refleksi siklus I,
terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus II yaitu 87,5% (14 siswa) tuntas
sedangkan 12,5% (2 siswa) tidak tuntas.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................. i
LEMBAR LOGO .................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL ............................................................................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN ........................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................ xi
DAFTAR ISI ........................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
xiii
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ....................... 7
1. Hipotesis Tindakan.............................................................. 7
2. Indikator Keberhasilan ........................................................ 7
E. Manfaat Penelitian .................................................................... 8
1. Manfaat Teoritis .................................................................. 8
2. Manfaat Praktis ................................................................... 8
F. Definisi Operasional.................................................................. 9
1. Hasil Belajar ........................................................................ 9
2. IPA .................................................................................... 10
3. Materi Lingkungan ............................................................ 10
4. Teknik Mind Map .............................................................. 11
G. Metode Penelitian ................................................................... 12
1. Rancangan Penelitian ........................................................ 12
2. Subjek Penelitian ............................................................... 13
3. Langkah-langkah Penelitian .............................................. 14
4. Instrumen Penelitian.......................................................... 16
5. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 18
6. Analisis Data ..................................................................... 19
H. Sistematika Penulisan ............................................................. 20
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar .............................................................................. 22
1. Definisi Hasil Belajar .......................................................... 22
2. Manifestasi Hasil Belajar .................................................... 23
xiv
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............... 26
B. Pembelajaran IPA...................................................................... 29
1. IPA ...................................................................................... 29
a. Definisi IPA .................................................................. 29
b. Fungsi dan Tujuan ........................................................ 32
c. Ruang Lingkup ............................................................. 32
d. Cara Berpikir IPA ......................................................... 33
e. Cara Penyelidikan IPA ................................................. 35
f. Objek atau Bidang Kajian IPA ..................................... 35
2. Pembelajaran IPA ............................................................... 36
a. Definisi Pembelajaran IPA ........................................... 36
b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA
Kelas III Semester I ...................................................... 36
c. IPA Materi Lingkungan ................................................ 38
C. Mind Map .................................................................................. 40
1. Definisi ............................................................................... 40
2. Langkah–langkah ............................................................... 44
3. Kegunaan ............................................................................ 48
4. Kelebihan dan Kelemahan .................................................. 50
5. Implikasi Teknik Mind Map dalam Proses Pembelajaran .. 51
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Tamrinul Ulum Jetis .............................. 53
1. Profil MI Tamrinul Ulum Jetis ............................................. 53
xv
2. Sarana dan Prasarana............................................................ 54
3. Visi dan Misi Madrasah ....................................................... 54
4. Tenaga Pendidik ................................................................... 55
B. Subjek Penelitian ....................................................................... 56
C. Waktu Penelitian ....................................................................... 57
D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .............................................. 58
1. Deskripsi Pra Siklus ............................................................ 59
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ........................................... 60
a. Perencanaan Tindakan .................................................. 60
b. Pelaksanaan Tindakan ................................................... 61
c. Pengamatan/Observasi .................................................. 62
d. Refleksi ......................................................................... 66
3. Dekripsi Pelaksanaan Siklus II............................................ 67
a. Perencanaan Tindakan .................................................. 67
b. Pelaksanaan Tindakan ................................................... 68
c. Pengamatan/Observasi .................................................. 69
d. Refleksi ......................................................................... 73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................... 75
1. Deskripsi Pra Siklus ............................................................ 75
2. Deskripsi Siklus I ................................................................ 76
3. Deskripsi Siklus II ............................................................... 78
B. Pembahasan ............................................................................... 79
xvi
1. Siklus I ................................................................................ 81
2. Siklus II ............................................................................... 83
3. Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ........... 85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 87
B. Saran ......................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 89
LAMPIRAN ......................................................................................... 91
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Nama Siswa Kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis ........ 13
Tabel 1.2 Aspek-aspek yang diamati dalam observasi ......................... 16
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ......................... 36
Tabel 3.1 Data Sarana dan Prasarana .................................................... 54
Tabel 3.2 Daftar Nama Guru MI Tamrinul Ulum Jetis ......................... 55
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis ........ 57
Tabel 3.4 Nilai Pra Siklus ..................................................................... 59
Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus I ........................................... 62
Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus I .......................................................... 65
Tabel 3.7 Lembar Observasi Guru Siklus II ......................................... 70
Tabel 3.8 Nilai Evaluasi Siklus II ......................................................... 73
Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus ..................................................................... 75
Tabel 4.2 Nilai Evaluasi Siklus I........................................................... 77
Tabel 4.3 Nilai Evaluasi Siklus II ......................................................... 78
Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus ............................ 80
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II .................. 85
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ...................................... 12
Gambar 2.1 Mind Map “Sukses Belajar” .............................................. 43
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I..................... 92
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................... 99
Lampiran 3 Dokumentasi .................................................................... 107
Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus I ...................................................... 109
Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II ..................................................... 111
Lampiran 6 Daftar Nilai Siklus I ......................................................... 113
Lampiran 7 Daftar Nilai Siklus II ....................................................... 114
Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Siklus I ..................................... 115
Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Siklus II .................................... 118
Lampiran 10 Profil MI Tamrinul Ulum .............................................. 121
Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup .................................................... 123
Lampiran 12 Lembar Jawab Siswa Evaluasi Siklus I ......................... 124
Lampiran 13 Lembar Jawab Siswa Evaluasi Siklus II ........................ 126
Lampiran 14 Hasil Mind Map siswa ................................................... 128
Lampiran 15 Surat Pengantar Lembaga .............................................. 129
Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian .......................................... 130
xx
Lampiran 17 Lembar Konsultasi Skripsi ............................................ 131
Lampiran 18 Nilai SKK ...................................................................... 132
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan perubahan relatif permanen dalam tingkah laku
atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak
berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit,
kelelahan, atau obat-obatan. Proses belajar melibatkan berbagai faktor
yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu
diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan. Belajar tidak hanya ditentukan oleh potensi yang ada
dalam individu tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain berasal dari luar
diri yang belajar. Karena itu tidak heran bila anak cerdas, aktif dan kreatif
pada akhirnya dapat mengalami kegagalan dalam belajar karena faktor
keluarga yang kurang mendukung. Sebaliknya banyak ditemukan anak-
anak dari keluarga ekonomi lemah justru sukses dalam belajar karena
faktor motivasi untuk sukses yang tinggi yang didukung oleh guru-guru
yang profesional (Sriyanti, 2011: 17).
Banyak ahli pendidikan menekankan pentingnya belajar dan
berilmu bagi kehidupan seseorang. Selain itu, dalam al Quran juga
disebutkan bahwa Allah SWT akan meninggikan derajat orang yang
beriman dan berilmu seperti dalam QS. Al-Mujadilah: 11 seperti berikut
ini:
2
...منكم والذين أوتوا العلم درجات يرفع هللا الذين ءامنوا
Artinya: “…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat”.
Selain ayat diatas, masih terdapat ayat al Quran yang menyebutkan
tentang pentingnya ilmu pengetahuan bagi kehidupan yaitu QS. Al-‘Alaq
ayat 1-5 seperti berikut ini:
{ الذي3{ اقرأ وربك األكرم }2{ خلق اإلنسان من علق }1اقرأ باسم رب ك الذي خلق }
{5علم اإلنسان مالم يعلم } {4علم ابالقلم }
Artinya :”1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang
menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, 3.
Bacalah, dan Tuhan-mulah Yang Maha Pemurah, 4. Yang mengajar
(manusia) dengan perantaraan kalam, 5. Dia mengajarkan kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.
Hal utama yang dapat dinilai dari proses belajar adalah adanya
perubahan perilaku yang dialami oleh siswa yang sifatnya cenderung
permanen. Menurut Syah (dalam Sriyanti, 2011: 21-22) wujud hasil
belajar dapat dilihat dari adanya sembilan wujud perubahan, yaitu: (a)
kebiasaan, (b) keterampilan, (c) pengamatan, (d) berpikir asosiatif dan
daya ingat, (e) berpikir rasional dan kritis, (f) sikap, (g) inhibisi, (h)
apresiasi, dan (i) tingkah laku efektif.
3
Proses belajar pada umumnya dilakukan di sekolah-sekolah atau
lembaga pendidikan lainnya walaupun tidak bersifat mutlak, artinya
pendidikan sebenarnya dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Proses
belajar yang dilakukan di sekolah membahas tentang banyak hal,
diantaranya mengenai ilmu pengetahuan alam yang banyak mengkaji
tentang gejala-gejala alam dan pengaruhnya pada kehidupan.
IPA merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang alam dan
sekitarnya. Menurut Wisudawati & Sulistyowati (2014: 22) IPA
merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari
fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau
kejadian (events) dan hubungan sebab-akibatnya. Cabang ilmu yang yang
termasuk anggota rumpun IPA saat ini antara lain Biologi, Fisika, IPA,
Astronomi/Astrofisika, dan Geologi.
Salah satu materi IPA SD/MI adalah tentang lingkungan.
Lingkungan dapat dibedakan menjadi dua (2) yaitu lingkungan sehat dan
lingkungan tidak sehat. Lingkungan sehat adalah lingkungan yang belum
tercemar, sedangkan lingkungan tidak sehat adalah lingkungan yang sudah
tercemar. Selain itu, materi ini akan membahas tentang perbedaan antara
lingkungan sehat dan tidak sehat, ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak
sehat, serta pengaruhnya terhadap kehidupan.
Sriyanti (2011: 11) juga mengungkapkan bahwa keberhasilan
mengajar guru tidak hanya ditentukan oleh penguasaannya terhadap materi
yang diajarkan, tetapi sangat dipengaruhi oleh kemampuan memahami
4
anak didik beserta aspek lain yang menyertainya, seperti cara belajarnya,
bakat minat dan karakteristiknya. Menguasai materi tanpa mengetahui
bagaimana karakter dari audien (dalam hal ini anak didik) merupakan
kemampuan yang belum lengkap. Guru perlu memahami kondisi anak
didik, ada harapan dan kebutuhan, bagaimana proses belajar terjadi serta
bagaimana menyesuaikan materi dengan daya tangkap anak. Tanpa
pemahaman yang tepat tentang anak didik, guru hanya akan menghabiskan
waktu dan tenaga tanpa hasil yang maksimal. Keringat guru yang
bercucuran bisa tidak ada artinya tanpa pemahaman yang mendalam
tentang diri anak didik. Demikian juga guru yang genius dan sangat ahli di
bidang keilmuannya menjadi terasa hambar dan sia-sia tanpa dibekali
strategi bagaimana memasukkan ilmu pengetahuan ke dalam jiwa anak.
Hasil survei menunjukkan bahwa hasil pembelajaran IPA di kelas
III MI Tamrinul Ulum Jetis materi lingkungan ternyata masih banyak
siswa yang belum memahami dan mencapai KKM. Hal ini dibuktikan dari
16 siswa ada 12 yang belum dapat mencapai nilai KKM sebesar 67.
Berdasarkan survei dan diskusi dengan guru, ditemukan beberapa faktor
yang menyebabkan siswa belum dapat mencapai nilai KKM yang sudah
ditentukan. Penyebabnya yaitu siswa kurang aktif, siswa kurang
memperhatikan penjelasan dari guru, pembelajaran yang berpusat pada
guru dan teknik yang digunakan guru masih bersifat tradisional. Faktor
secara umum yang menyebabkan hasil belajar siswa masih rendah yaitu
penggunaan teknik pembelajaran yang masih tradisional sehingga
5
menyebabkan siswa sulit untuk mengingat pelajaran yang telah
disampaikan oleh guru.
Berdasarkan permasalahan atau problematika yang terjadi maka
peneliti bermaksud memberikan solusi untuk masalah tersebut yaitu
dengan menggunakan teknik Mind Map dalam proses pembelajaran. Mind
map atau peta pikiran adalah salah satu teknik yang digunakan untuk
membantu seseorang dalam pembelajaran utamanya kegiatan mencatat dan
mengingat. Dengan Mind Map siswa diajak untuk memetakan
pengetahuannya ke dalam bentuk gambar dan tulisan, sehingga materi
akan lebih mudah dipelajari dan diingat.
Penemu Mind Map, Buzan (2006: 6) mengemukakan bahwa Mind
Map merupakan cara paling mudah untuk memasukkan informasi ke
dalam otak, dan untuk mengambil informasi dari otak. Cara ini adalah cara
yang kreatif dan efektif dalam membuat catatan. Mind Map juga
merupakan peta perjalanan yang hebat bagi ingatan, dengan memberikan
kemudahan dalam mengatur segala fakta dan hasil pemikiran dengan cara
sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak kita libatkan dari awal. Ini
berarti bahwa upaya untuk mengingat (remembering) dan menarik kembali
(recalling) informasi di kemudian hari akan lebih mudah, serta lebih dapat
diandalkan daripada bila menggunakan cara pencatatan tradisional.
Mind Map menggunakan kemampuan otak akan pengenalan visual
untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Dengan kombinasi
warna, gambar, dan cabang-cabang melengkung. Mind Map lebih
6
merangsang secara visual daripada metode pencatatan tradisional, yang
cenderung linear dan satu warna. Ini akan sangat memudahkan dalam
mengingat informasi Mind Map (Buzan, 2009: 9).
Sriyanti (2011: 152) juga mengungkapkan bahwa Mind Map dapat
digunakan sebagai salah satu cara yang tepat untuk menguasai pelajaran.
Merangkum materi pelajaran, membuat catatan dengan Mind Map pada
dasarnya memanfaatkan potensi otak agar bekerja, karena otak dituntut
membuat asosiasi atau hubungan antara satu konsep dengan konsep lain,
membuat kaitan antara fakta dengan fakta lainnya. Melalui Mind Map
pemahaman siswa terhadap materi dapat lebih komprehensif, siswa tidak
hanya mengetahui bagian-bagian dari isi materi namun menyusun secara
holistik materi yang dipelajari. Menyusun Mind Map diawali dengan
menemukan kata kunci dari materi atau konsep yang dipelajari, kemudian
menentukan sub kata tersebut masuk pada kelompok apa serta membuat
hubungan satu sama lain.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti bermaksud untuk
mengangkat fenomena ini menjadi sebuah penelitian tindakan kelas yang
berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Lingkungan Melalui
Teknik Mind Map pada Siswa Kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan,
Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017”.
7
B. Rumusan Masalah
Apakah penggunaan teknik Mind Map dapat meningkatkan hasil
belajar IPA materi Lingkungan pada siswa Kelas III MI Tamrinul Ulum
Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui teknik Mind Map
materi Lingkungan pada siswa Kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan
Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2013: 96).
Hipotesis pada penelitian ini adalah:
Penggunaan Teknik Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi Lingkungan pada siswa Kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis
Gentan, Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan teknik Mind Map dikatakan efektif apabila indikator
yang diharapkan tercapai. Adapun indikator tersebut adalah ada
peningkatan hasil belajar pada nilai tes siswa secara berkelanjutan dari
8
siklus I, siklus II, berhenti apabila kelulusan sudah mencapai 85%
siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar lebih
dari 67.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan ilmu bagi
perkembangan pendidikan khususnya Ilmu Pengetahuan Alam materi
Lingkungan.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Siswa
1) Meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran
IPA materi Lingkungan.
2) Meningkatkan ketertarikan dan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran.
b) Bagi Guru
1) Sebagai masukan atau saran bagi guru untuk dapat memilih
teknik pembelajaran yang tepat bagi pembelajaran agar berjalan
maksimal.
2) Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA sehingga
menjadi pembelajaran yang aktif dan inovatif.
9
c) Bagi Sekolah
Memberikan bahan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan
yang berhubungan dengan pengembangan teknik pembelajaran
khususnya teknik Mind Map.
d) Bagi Institusi (IAIN Salatiga)
1) Memberikan koleksi pustaka dan bahan bacaan bagi
mahasiswa.
2) Sebagai referensi yang relevan bagi mahasiswa dalam membuat
tulisan ilmiah.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2006: 408) dijelaskan
bahwa makna dari hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat,
dijadikan, dan sebagainya) oleh usaha (tanam-tanaman, sawah, tanah,
ladang, hutan, dan sebagainya). Belajar menurut Hosnan (2014: 7)
adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar
individu. Menurut Crow and Crow (dalam Sriyanti, 2011: 16) belajar
adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan
berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu,
usaha memecahkan rintangan, dan menyesuaikan dengan situasi baru.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku baik peningkatan
pengetahuan, perbaikan sikap, maupun peningkatan keterampilan yang
10
dialami siswa setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran (Hosnan,
2014: 158).
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diketahui pengertian
hasil belajar adalah sesuatu yang diadakan oleh usaha untuk
memperoleh ilmu pengetahuan setelah menyelesaikan kegiatan
pembelajaran.
2. IPA
Menurut Wisudawati & Sulistyowati (2014: 22) IPA merupakan
rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari
fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality)
atau kejadian (events) dan hubungan sebab-akibatnya.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dipahami bahwa
pengertian IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala
alam.
3. Materi Lingkungan
a) Lingkungan dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
1) Lingkungan sehat, yaitu lingkungan yang belum tercemar.
2) Lingkungan tidak sehat, yaitu lingkungan yang sudah tercemar.
b) Ciri-ciri
1) Ciri-ciri lingkungan sehat, yaitu:
a) Udara bersih
b) Ada tempat sampah
c) Ada saluran air
11
d) Ada tumbuhan hijau
2) Ciri-ciri lingkungan tidak sehat, yaitu:
a) Udara kotor
b) Tidak ada tempat sampah
c) Tidak ada saluran air
d) Tidak ada tumbuhan hijau
c) Pengaruh terhadap kehidupan, yaitu:
1) Asap menyebabkan sesak napas.
2) Air kotor meyebabkan gatal-gatal dan diare.
3) Tanah tercemar menyebabkan tanah menjadi tidak subur.
d) Cara memelihara kesehatan lingkungan, yaitu:
1) Menanam tanaman
2) Membuang sampah ke tempat sampah
3) Mengolah limbah
4) Membersihkan lingkungan
4. Teknik Mind Map
Menurut Michael Michalko (dalam Buzan, 2009) Mind Map adalah
alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linear. (Mind
Map) menggapai ke segala arah dan menangkap berbagai pikiran dari
segala sudut. Sementara itu, Buzan (2006: 6) mengemukakan
mengenai Mind Map adalah cara paling mudah untuk memasukkan
informasi ke dalam otak, dan untuk mengambil informasi dari otak.
Cara ini adalah cara yang kreatif dan efektif dalam membuat catatan.
12
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) atau Classroon Action Research (CAR). Menurut Arikunto
(2014: 3) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Penggunaan Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian ini dengan
pertimbangan perlunya perbaikan kualitas pembelajaran pada mata
pelajaran IPA materi Lingkungan kelas III MI Tamrinul Ulum Gentan
kecamatan Susukan kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017
melalui kegiatan penelitian reflektif.
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2014: 16)
13
2. Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di MI Tamrinul Ulum
yang beralamat di Jln Raya Susukan Jetis, Dusun Jetis, Desa Gentan,
Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Subyek penelitian dalam
penelitian ini adalah siswa kelas III MI Tamrinul Ulum yang
berjumlah 16 siswa, terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 10 siswi
perempuan. Penelitian ini dilakukan selama enam (6) bulan terhitung
sejak April-September 2016.
Berikut ini merupakan data siswa Kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis:
Tabel 1.1 Daftar nama siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis
No. Nama Jenis Kelamin
1 Ahmad Zidan Mukhollad L
2 Heru Siswanto Khafid Mustofa L
3 Siti Faridayanti P
4 Puspita Layla Rahma P
5 Winda Ulia Rahma P
6 Nayla Alfi Nasicha P
7 Ahmad Maulana Safri L
8 Ahmad Masyhud Shodiq Khoiri L
9 Septriana Putri Ramadhani P
10 Siti Rafida Aulia P
11 Abdi Gusti Suro Wijoyo L
12 Nur Saidatu Syafira P
14
13 Natijatun Naja P
14 Alif Maulana Mubarok L
15 Zulfa Musdalifah P
16 Siti Mutiara Nur Hidayah P
3. Langkah-langkah Penelitian
Menurut Arikunto (2014: 17-19) langkah-langkah atau tahapan-
tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat
tahapan, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan
(observing), dan refleksi (reflecting).
Hubungan keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus
atau kegiatan berulang. “Siklus” inilah yang sebetulnya menjadi salah
satu ciri utama dari penelitian tindakan, yaitu penelitian tindakan harus
dilaksanakan dalam bentuk siklus, bukan hanya satu kali intervensi
saja.
a) Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah langkah awal yang harus dilakukan dalam
sebuah penelitian. Kegiatan yang dilakukan pada tahap
perencanaan meliputi:
1) Merancang desain pembelajaran dengan penggunaan Mind
Map, yaitu dengan menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
2) Mempersiapkan sumber pembelajaran yang akan digunakan.
15
3) Mempersiapkan instrumen pengambilan data berupa tes,
lembar observasi, dan dokumentasi.
b) Tindakan (acting)
Tindakan (acting) adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan
tindakan kelas (Arikunto, 2014: 18). Pada tahap ini guru
mengimplementasikan rancangan pembelajaran yang telah dibuat
sebelumnya.
c) Pengamatan (observing)
Menurut Arikunto (2014: 19) pengamatan yaitu kegiatan
pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Pengamatan ini
digunakan untuk menggali data yang dilakukan dengan cara
mengamati guru pada prose pembelajaran dengan menggunakan
lembar observasi serta tes evaluasi untuk menggali data hasil
belajar siswa setelah dilakukan proses pembelajaran menggunakan
teknik Mind Map.
d) Refleksi (reflecting)
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan (Arikunto, 2014: 19). Pada tahap ini peneliti
bersama guru melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan.
16
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam
penelitian. Instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Lembar tes mata pelajaran IPA materi Lingkungan.
b) Lembar observasi untuk mengamati guru terhadap penerapan
teknik Mind Map.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mencakup
beberapa aspek yang diamati, diantaranya (Rusman, 2011: 99-
100):
Tabel 1.2 Aspek-aspek yang diamati dalam observasi
No Aspek yang Diamati
Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan
5. Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa
8. Antusiasme dalam penampilan
9. Mobilitas posisi mengajar
Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
17
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang direncanakan dalam RPP
11. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi)
12. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan
belajar
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan/indikator
yang telah ditetapkan
14. Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespons
pertanyaan siswa
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang
disediakan
Kemampuan Menerapkan Teknik Pembelajaran
16. Menerapkan teknik Mind Map dengan baik dan benar
17. Melibatkan siswa dalam penerapan teknik Mind Map
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
18
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak Lanjut/Follow Up
23. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu
maupun kelompok
24. Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan
dipelajari berikutnya
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
c) Pedoman Dokumentasi
Dokumentasi digunakan sebagai bukti hasil penelitian yang
berupa gambar atau foto yang menggunakan alat bantu berupa
kamera. Foto yang diabadikan melalui dokumentasi ini berisi
peristiwa yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan siswa
bersama guru selama proses pembelajaran berlangsung. Foto yang
diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung merupakan
sumber data yang dapat memperjelas data yang lain. Aspek-aspek
yang didokumentasikan adalah aktivitas guru dan siswa dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan teknik Mind Map.
5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik yang akan digunakan
dalam pengumpulan data adalah:
a) Tes Tertulis
Peneliti membuat soal tes tertulis untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap materi Lingkungan yang telah
19
diajarkan oleh guru kepada siswa. Tes ini dilakukan setelah proses
pembelajaran menggunakan teknik Mind Map berlangsung. Tes
ini terdiri dari tes objektif dan subjektif
b) Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan oleh peneliti untuk mengamati guru selama proses
pembelajaran berlangsung. Observasi ini digunakan untuk
mengetahui keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan teknik Mind Map.
c) Dokumentasi
Peneliti menggunakan dokumentasi sebagai salah satu
teknik memperoleh data yang berupa gambar atau foto.
Dokumentasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung, sehingga aktivitas siswa dan guru selama
pembelajaran IPA dengan teknik Mind Map akan terekan dalam
foto. Dokumentasi foto dilakukan sebagai bukti visual kegiatan
pembelajaran selama penelitian berlangsung. Foto tersebut
merupakan sumber data yang dapat memperjelas data yang lain.
6. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai
tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 67 (sesuai
dengan KKM yang berlaku di MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan,
Susukan, Kabupaten Semarang). Oleh karena itu, setiap siswa
20
dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan
siswa ≥ 67. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau
belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa ≤ 67, selanjutnya
suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika di kelas tersebut terdapat 85
% yang telah mencapai daya serap (Daryanto, 2011: 192).
Untuk membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan
dilakukan analisis menggunakan statistik untuk menghitung
ketuntasan klasikal dengan menggunakan rumus persentase
(Daryanto, 2011: 192):
P=𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑋100%
H. Sistematika Penulisan
Dalam rangka umtuk mempermudah para pembaca dalam
mengikuti penyajian data peneliti maka penulis paparkan sistematika
penulisan sabagai berikut:
BAB I, Pendahuluan, terdiri dari: Latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan indikator
keberhasilan, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II, Kajian Pustaka, terdiri dari: Pengertian hasil belajar, pengertian
IPA, cara berpikir IPA, cara penyelidikan IPA, objek atau bidang kajian
IPA, manifestasi hasil belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar, pengertian materi lingkungan, pengertian Mind Map, cara
21
membuat Mind Map, manfaat menggunakan Mind Map, implikasi teknik
Mind Map dalam proses pembelajaran.
BAB III, Pelaksanaan penelitian, terdiri dari: Subjek penelitian, waktu
penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan
siklus II.
BAB IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari: Deskripsi paparan
per siklus meliputi; deskripsi paparan siklus I dan II.
BAB V, Penutup, terdiri dari: Kesimpulan dan saran.
22
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Definisi Hasil Belajar
Pengertian hasil menurut W. J. S Poerwadarminta (2006: 408)
adalah sesuatu yang dia’dakan (dibuat dijadikan, dsb) oleh usaha
(pikiran, tanam-tanaman, tanah, sawah, ladang, hutan, dsb).
Menurut Crow and Crow (dalam Sriyanti, 2011: 16) belajar adalah
perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan
berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu,
usaha memecahkan rintangan, dan menyesuaikan dengan situasi baru.
Belajar menurut B. F Skinner (dalam Wisudawati & Sulistyowati,
2014: 31) adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku
yang berlangsung secara progresif. Belajar dipahami sebagai suatu
perilaku, pada saat orang belajar maka responsnya baik dan sebaliknya.
Jadi belajar merupakan perubahan dalam peluang terjadinya respons.
Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat
dikatakan berhasil, maka setiap guru perlu mengadakan tes formatif
setiap selesai menyajikan satu bahasan kepada siswa. Penilaian
formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai
tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai. Fungsi penilaian ini
adalah untuk memberikan umpan balik kepada guru dalam rangka
memperbaiki proses belajar mengajar dan melaksanakan program
23
remedial bagi siswa yang belum berhasil. Maka dari itu, suatu proses
belajar mengajar dikatakan berhasil apabila telah mencapai tujuan
instruksional khusus yang telah ditentukan.
Berikut ini adalah indikator keberhasilan yang menjadi petunjuk
bahwa suatu proses belajar mengajar telah dianggap berhasil
(Djamarah & Zain, 2006: 105-106):
a) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai
prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
b) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional
khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individual
maupun kelompok.
Berdasarkan beberapa pernyataan diatas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa pengertian dari hasil belajar adalah capaian dari
suatu aktivitas atau interaksi yang menghasilkan pengetahuan,
keterampilan, dan perubahan sikap.
2. Manifestasi Hasil Belajar
Belajar tidak hanya terlihat ketika seseorang dapat membaca dan
menulis, namun belajar termanifestasikan dalam beberapa macam
bentuk. Wujud belajar tersebut, sebagaimana yang dikemukakan oleh
Syah (dalam Sriyanti, 2011: 21-22), wujud hasil belajar dapat dilihat
dari adanya sembilan wujud perubahan, yaitu:
24
a) Kebiasaan
Salah satu wujud hasil belajar adalah adanya perubahan kebiasaan
dalam diri individu. Orang yang berhasil belajar akan mengurangi
kebiasaan-kebiasaan yang tidak diperlukan. Keberhasilan belajar
akan menjadikan seseorang akan berperilaku positif yang relatif
menetap dan otomatis.
b) Keterampilan
Keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat
syaraf dan otot yang bersifat motorik. Kegiatan ini membutuhkan
koordinasi gerak yang teliti dan memerlukan kesadaran yang
tinggi. Oleh sebab itu, hasil belajar dapat dilihat tingkat
keterampilan yang ada dalam diri individu.
c) Pengamatan
Pengamatan dapat diartikan proses menerima, menafsirkan dan
mengartikan rangsangan yang masuk melalui panca indra, terutama
mata dan telinga. Seseorang yang belajar akan menghasilkan
pengamatan yang objektif dan benar.
d) Berpikir asosiatif dan daya ingat
Seseorang yang belajar akan menjadikan dirinya mampu berpikir
asosiatif dan meningkatkan daya ingat. Berpikir asosiatif
maksudnya berpikir untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu
lainnya. Orang yang belajar akan mudah melakukan berpikir
25
asosiatif tersebut. Selain itu, orang belajar akan memiliki daya
ingat yang lebih baik.
e) Berpikir rasional dan kritis
Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berpikir rasional
dan kritis. Berpikir rasional berarti mampu menggunakan logika
untuk menentukan sebab-akibat, menganalisis, menyimpulkan,
bahkan meramalkan sesuatu.
f) Sikap
Sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk mereaksi
terhadap sesuatu hal. Hasil belajar akan ditandai dengan
munculnya kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam
menghadapi suatu objek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya.
g) Inhibisi
Inhibisi dalam konteks belajar dapat diartikan sebagai kesanggupan
individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak
perlu dan mampu memilih dan melakukan tindakan lain yang lebih
baik. Hasil belajar dapat dilihat adanya kesanggupan individu
dalam melakukan sesuatu secara baik.
h) Apresiasi
Hasil belajar dapat dilihat adanya apresiasi dalam diri individu
yang belajar. Orang belajar akan muncul kemampuan untuk
menilai dan menghargai terhadap sesuatu objek tertentu.
26
i) Tingkah laku efektif
Orang belajar akan memiliki tingkah laku yang efektif. Tingkah
laku efektif ini dapat dilihat sebagai wujud dari hasil belajar.
Maksudnya, seseorang dikatakan berhasil belajar jika orang
tersebut memiliki tingkah laku yang efektif, yaitu tingkah laku
yang memiliki manfaat.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks.
Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses
belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Belajar tidak hanya ditentukan oleh potensi yang ada dalam individu
tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain berasal dari luar diri yang
belajar.
Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor
eksternal dan internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut (Sriyanti, 2011: 23-25):
a) Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar
diri individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal
berarti faktor-faktor yang yang berada di luar diri siswa. Faktor-
faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.
27
1) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor
nonsosial merupakan kondisi fisik yang ada di lingkungan
sekolah, keluarga maupun di masyarakat. Aspek fisik tersebut
bisa berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang
belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah dan sejenisnya.
2) Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa manusia. Faktor eksternal yang bersufat sosial, bisa
dipilah menjadi faktor yang berasal keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan mesyarakat (termasuk teman pergaulan
anak). Misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan
hubungan antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau
pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar personil sekolah
dan sebagainya.
b) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor
fisiologis dan faktor psikologis.
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam
diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari:
28
a) Keadaan Tonus jasmani pada umumnya
Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada
dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar.
Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat
kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila badan
individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan
mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan individu
dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan
menghambat hasil belajar.
b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu
Kedaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah
keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait
dengan fungsi panca indra yang ada dalam diri individu.
Panca indra merupakan pintu gerbang masuknya
pengetahuan dalam diri individu.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada
dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain
tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap,
kepribadian, kematangan, dan lain sebagainya. Tingkat
kecerdasan akan mempengaruhi daya serap serta
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Demikian
juga motivasi, bakat dan minat banyak memberikan warna
29
terhadap aktivitas belajar. Bakat dan minat terhadap suatu
mata pelajaran akan mendorong seseorang mendapat
kemudahan mencapai tujuan belajar, tetapi anak yang
kurang berbakat bukan berarti akan gagal belajar, hanya
yang bersangkutan perlu waktu lebih banyak dan kerja
lebih keras untuk mendapatkan hasil yang baik.
Demikian halnya dengan kondisi kepribadian, ada
siswa yang mempunyai daya juang tinggi, optimis, penuh
semangat, sementara ada siswa yang berkepribadian mudah
putus asa, kurang energik gampang menyerah. Kondisi-
kondisi tersebut akan mempengaruhi hasil belajar.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor
yang berasal dari luar individa yang berupa faktor nonsosial
dan faktor sosial serta faktor yang berasal dari dalam
individu yang berupa faktor fisiologis dan faktor psikologis.
B. Pembelajaran IPA
1. IPA
a) Definisi IPA
IPA merupakan rumpun ilmu yang, memiliki karakteristik
khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual (factual),
baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan
30
hubungan sebab akibatnya. Cabang ilmu yang termasuk anggota
rumpun IPA saat ini antara lain Biologi, Fisika, IPA,
Astronomi/Astrofisika, dan Geologi.
Menurut Kemendiknas IPA merupakan ilmu yang pada
awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan
(induktif) namun pada perkembangan selanjutnya IPA juga
diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Ada dua
hal berkaitan yang tidak terpisahkan dengan IPA, yaitu IPA
sebagai produk, pengetahuan IPA yang berupa pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, dan IPA sebagai
proses, yaitu kerja ilmiah. Saat ini objek kajian IPA menjadi
semakin luas, meliputi konsep IPA, proses, nilai, dan sikap ilmiah,
aplikasi IPA dalam kehidupan sehari-hari, dan kreativitas (dalam
Wisudawati & Sulistyowati: 2014). Berikut ini adalah beberapa
definisi IPA menurut Subiyanto (dalam Wisudawati &
Sulistyowati, 2014):
1) Suatu cabang pengetahuan yang menyangkut fakta-fakta yang
tersusun secara sistematis dan menunjukkan berlakunya hukum-
hukum umum.
2) Pengetahuan yang didapatkan dengan jalan studi dan praktik.
3) Suatu cabang ilmu yang bersangkut-paut dengan observasi dan
klasifikasi fakta-fakta, terutama dengan disusunnya hukum
umum dengan induksi dan hipotesis.
31
Carin dan Sund (dalam Wisudawati & Sulistyowati, 2014: 24)
mendefinisikan IPA sebagai “pengetahuan yang sistematis dan
tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa
kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”. Merujuk pada
definisi Carin dan Sund tersebut maka IPA memiliki empat unsur
utama, yaitu:
1) Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda,
fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat.
Persoalan IPA dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur
yang bersifat open ended.
2) Proses: Proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan
adanya prosedur runtut dan sistematis melalui metode ilmiah.
Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan
eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan
penarikan kesimpulan.
3) Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori,
dan hukum.
4) Aplikasi: Penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dipahami bahwa IPA
adalah rumpun ilmu yang mempelajari fenomena alam yang
memiliki empat unsur utama yaitu, sikap, proses, produk, dan
aplikasi.
32
b) Fungsi dan Tujuan
Mata pelajaran Pengetahuan Alam di Madrasah Ibtidaiyah
(MI) berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat Pengetahuan
Alam dalam kehidupan sehari-hari serta untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang pendidikan selanjutnya, serta bertujuan
(Departemen Agama RI, 2004: 206):
1) Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep Pengetahuan
Alam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
2) Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap
Pengetahuan Alam dan teknologi.
3) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
4) Ikut serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan
lingkungan alam.
5) Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang
saling mempengaruhi antara Pengetahuan Alam, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat.
6) Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu
ciptaan Allah Swt.
33
c) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pengetahuan Alam meliputi dua
aspek (Departemen Agama RI, 2004: 206):
1) Kerja ilmiah yang mencakup: penyelidikan/penelitian,
berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas dan
pemecahan masalah, sikap dan nilai ilmiah.
2) Pemahaman konsep dan penerapannya, yang mencakup:
a) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia,
hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan,
serta kesehatan;
b) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair,
padat, dan gas.
c) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas,
magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.
d) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,
dan benda-benda langit lainnya.
e) Pengetahuan Alam, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
(salingtemas) merupakan penerapan konsep Pengetahuan
Alam dan saling keterkaitannya dengan lingkungan,
teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya
teknologi sederhana termasuk merancang dan membuat.
34
d) Cara Berpikir IPA
Cara berpikir IPA meliputi (Wisudawati & Sulistyowati,
2014: 24- 25):
1) Percaya (Believe)
Kecenderungan para ilmuwan melakukan penelitian terhadap
masalah gejala alam dimotivasi oleh kepercayaan bahwa
hukum alam dapat dikonstruksi dari observasi dan diterangkan
dengan pemikiran dan penalaran.
2) Rasa ingin tahu (Curiosity)
Kepercayaan bahwa alam dapat dimengerti didorong oleh rasa
ingin tahu untuk menemukannya.
3) Imajinasi (Imagination)
Para ilmuwan sangat mengandalkan pada kemampuan
imajinasinya dalam memecahkan masalah gejala alam.
4) Panalaran (Reasoning)
Penalaran setingkat dengan imajinasi. Para ilmuwan juga
mengandalkan penalaran dalam memecahkan masalah gejala
alam.
5) Koreksi diri (Self examination)
Pemikiran ilmiah adalah sesuatu yang lebih tinggi daripada
sekedar suatu usaha untuk mengerti tentang alam. Pemikiran
ilmiah juga merupakan sarana untuk memahami dirinya, untuk
35
melihat seberapa jauh para ahli sampai pada kesimpulan
tentang alam.
e) Cara Penyelidikan IPA
Cara penyelidikan IPA meliputi (Wisudawati &
Sulistyowati, 2014: 25):
1) Observasi (Observation)
Para ahli yang ingin mengerti alam dan menemukan hukum
alam harus mempelajari objek-objek dan kejadian-kejadian
melalui observasi. Dari observasi diperoleh fakta dan rekaman
fakta merupakan data, yang selanjutnya diolah menjadi hasil
observasi.
2) Eksperimen (Experimentation)
Eksperimen merupakan hal sangat penting dalam metode
ilmiah untuk menguak rahasia gejala alam. Eksperimen harus
diikuti observasi yang teliti dan cermat agar diperoleh data
yang akurat.
3) Matematika (Mathematic)
Matematika sangat diperlukan untuk menyatakan hubungan
antar variabel dalam hukum dan teori. Matematika juga penting
untuk membangun suatu model.
f) Objek atau Bidang Kajian IPA
Batang tubuh IPA (science body of knowledge) yang
dihasilkan dari disiplin keilmuan menunjukkan hasil-hasil kreatif
36
penemuan umat manusia selama berabad-abad. Batang tubuh IPA
berisi tiga dimensi pengetahuan, yaitu pengetahuan faktual (fakta),
pengetahuan konseptual (konsep), pengetahuan prosedural (prinsip,
hukum, hipotesis, teori, dan model). Saat ini, ada dimensi
pengetahuan IPA keempat, yaitu pengetahuan metakognitif
(Wisudawati & Sulistyowati, 2014: 25-26).
2. Pembelajaran IPA
a) Definisi Pembelajaran IPA
Menurut Wisudawati & Sulistyowati (2014: 26)
pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen-komponen
pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan. Proses
pembelajaran IPA terdiri atas tiga tahap, yaitu perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian
hasil pembelajaran.
b) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA Kelas III
Semester I
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA Kelas
III Semester I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami ciri-ciri
dan kebutuhan
makhluk hidup serta
1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri
dan kebutuhan makhluk
hidup
37
hal-hal yang
mempengaruhi
perubahan pada
makhluk hidup
1.2 Menggolongkan makhluk
hidup secara sederhana
1.3 Mendeskripsikan
perubahan yang terjadi
pada makhluk hidup dan
hal-hal yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan anak
(makanan, kesehatan,
rekreasi, istirahat)
2. Memahami kondisi
lingkungan yang
berpengaruh terhadap
kesehatan dan upaya
menjaga kesehatan
2.1 Membedakan ciri-ciri
lingkungan sehat dan
lingkungan tidak sehat
berdasarkan pengamatan
2.2 Mendeskripsikan kondisi
lingkungan yang
berpengaruh terhadap
kesehatan
2.3 Menjelaskan cara menjaga
kesehatan lingkungan
3. Memahami sifat-sifat,
perubahan sifat benda
3.1 Mengidentifikasi sifat-
sifat benda berdasarkan
38
dan kegunaannya
dalam kehidupan
sehari-hari
pengamatan meliputi
benda padat, cair, dan gas
3.2 Mendeskripsikan
perubahan sifat-sifat
benda (ukuran, bentuk,
warna atau rasa) yang
dapat diamati akibat dari
pembakaran dan
diletakkan di udara
terbuka
3.3 Menjelaskan kegunaan
benda plastik, kayu, kaca,
dan kertas
c) IPA Materi Lingkungan (Hayati Purnama Setia, Kusnin dan
Nunuk Siti Rahayu, Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI
Kelas 3, 2008: 35-44):
1) Pengertian Lingkungan Sehat dan Tidak Sehat
a) Lingkungan sehat adalah lingkungan yang belum tercemar.
b) Lingkungan tidak sehat adalah lingkungan yang sudah
tercemar.
2) Ciri-ciri Lingkungan Sehat dan Tidak Sehat
a) Ciri-ciri lingkungan sehat:
1) Udara bersih, segar, dan terasa sejuk.
39
2) Ada tempat sampah dan keadannya bersih.
3) Terdapat saluran air yang bersih dan lancar.
4) Terdapat berbagai tumbuhan hijau yang terpelihara dan
tertata rapi.
b) Ciri-ciri lingkungan tidak sehat:
1) Udara kotor dan berbau.
2) Tidak tersedianya tempat sampah.
3) Tidak ada saluran air.
4) Tidak terdapat tumbuhan sehingga terlihat gersang.
5) Terdapat banyak hewan liar yang kelihatan kotor.
3) Pengaruh Kondisi Lingkungan Terhadap Kesehatan
a) lingkungan yang banyak pepohonan akan menjadikan udara
segar dan bersih.
b) Sampah yang di buang pada tempatnya akan menjadikan
lingkungan lebih bersih.
c) Air yang bersih akan menjadikan badan menjadi lebih
segar.
4) Pengaruh kondisi lingkungan yang tidak sehat terhadap
kesehatan:
a) Asap yang bertebaran dimana-mana akan menyebabkan
napas menjadi sesak.
b) Air yang kotor akan menyebabkan tubuh menjadi gatal.
40
c) Tanah yang tercemar akan menyebabkan tanah menjadi
tidak subur
5) Cara Menjaga Kesehatan Lingkungan
Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga kesehatan
lingkungan:
a) Memelihara kebersihan lingkungan rumah, sekolah, dan
lingkungan sekitar.
b) Menanam tumbuhan di lingkungan sekitar rumah, sekolah,
dan lingkungan sekitar.
c) Membersihkan saluran air secara teratur.
d) Membuang sampah ke tempatnya dan tidak membakar
sampah di lingkungan yang padat penduduk.
C. Mind Map
1. Definisi
Penggagas Mind Map, Tony Buzan mengemukakan bahwa definisi
Mind Map adalah cara paling mudah untuk memasukkan informasi ke
dalam otak, dan untuk mengambil informasi dari otak. Cara ini adalah
cara kreatif dan efektif dalam membuat catatan, sehingga boleh
dikatakan Mind Map benar-benar memetakan pikiran seseorang. Mind
Map adalah alat pilihan untuk membantu menajamkan ingatan. Mind
Map dapat bekerja dengan baik karena ia menggunakan kedua pemain
utama dari ingatan yaitu imajinasi dan asosiasi (Buzan, 2005: 19).
41
Selain itu, definisi Mind Map adalah bentuk istimewa pencatatan
dan perencanaan yang bekerja selaras dengan otak untuk memudahkan
dalam mengingat. Mind Map menggunakan warna dan gambar-gambar
untuk membantu membangunkan imajinasi dan cara menggambar
Mind Map-dengan kata-kata atau gambar-gambar yang bertengger di
garis-garis melengkung atau “cabang-cabang” akan membantu ingatan
membuat asosiasi.
Mind Map boleh dibandingkan dengan peta kota. Bagian tengah
Mind Map adalah tak bedanya dengan pusat kota, dan mewakili
gagasan terpenting; jalan-jalan protokol yang memencar keluar dari
pusat kota merupakan pikiran-pikiran utama dalam proses berpikir,
jalan-jalan atau cabang-cabang sekunder merupakan pikiran-pikiran
sekunder seseorang. Gambar-gambar atau bentuk-bentuk istimewa bisa
diibaratkan sebagai landmark kota atau ide-ide yang sangat menarik
(Buzan, 2006: 7).
Sebagaimana peta jalan, maka sebuah Mind Map juga akan (Buzan,
2006: 9):
a) Memberi ringkasan atas suatu subjek atau area yang luas.
b) Memudahkan kita membuat rencana perjalanan atau suatu pilihan,
dan membantu kita mengetahui tujuan kita dan posisi kita
sekarang.
c) Mengumpulkan sejumlah besar data dan meletakkannya di satu
tempat.
42
d) Memberi dorongan atas upaya pemecahan masalah dengan
memberi kesempatan untuk melihat jalan-jalan keluar kreatif yang
baru.
e) Merupakan sesuatu yang menyenangkan untuk dipandang, dibaca,
direnungkan dan diingat.
Mind Map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan,
memungkinkan seseorang menyusun fakta dan pikiran sedemikian
rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti
mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan
daripada menggunakan teknik pencatatan tradisional (Buzan, 2009: 5).
Buzan juga berpendapat bahwa semua Mind Map memiliki
beberapa kesamaan. Mind Map selalu menggunakan warna. Struktur
alamiah Mind Map berupa radial yang memancar keluar dari gambar
sentral. Mind Map menggunakan garis, lambang, kata-kata, serta
gambar, berdasarkan seperangkat aturan yang sederhana, mendasar,
alami, dan akrab bagi otak. Dengan menggunakan Mind Map, daftar
informasi yang panjang dan menjemukan bisa diubah bentuknya
menjadi diagram berwarna-warni, mudah diingat dan sangat beraturan
serta sejalan dengan cara kerja alami otak (Buzan, 2006: 7).
Mind Map merupakan suatu cara mencatat yang menggunakan
banyak warna, gambar, garis, dan lambang untuk memudahkan dalam
mengingat. Menurut Buzan (2009: 9) Mind Map menggunakan
kemampuan otak akan pengenalan visual untuk mendapatkan hasil
43
yang sebesar-besarnya. Dengan kombinasi warna, gambar, dan
cabang-cabang melengkung, Mind Map lebih merangsang secara
visual daripada metode pencatatan tradisional, yang cenderung linear
dan satu warna. Ini akan sangat membantu kita mengingat informasi
Mind Map.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami bahwa Mind Map
bertujuan untuk membuat materi pelajaran terpola secara visual dan
grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan
mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Mind Map
merupakan teknik mencatat yang memadukan dan melibatkan kinerja
kedua belah otak untuk memudahkan seseorang dalam mengingat dan
mengeluarkan kembali informasi yang ada dalam otak.
Gambar 2.1 Mind Map “Sukses Belajar”
44
2. Langkah-langkah
Sebelum membuat Mind Map, terlebih dahulu harus dipersiapkan
bahan-bahannya, diantaranya (Buzan, 2006: 10):
a) Kertas kosong tak bergaris
b) Pena dan pensil warna
c) Otak
d) Imajinasi
Setelah semua bahan siap maka berikut ini 7 langkah dalam
membuat Mind Map menurut Buzan dalam bukunya How to Mind Map
(2006: 21-23):
a) Mulai dari bagian tengah permukaan secarik kertas kosong yang
diletakkan dalam posisi memanjang. Kenapa begitu? Karena
memulai dari bagian tengah-tengah permukaan kertas akan
memberikan keleluasaan bagi cara kerja otak untuk memencar ke
luar ke segala arah, dan mengekspresikan diri lebih bebas dan
alami.
b) Gunakan sebuah gambar untuk gagasan sentral Anda. Kenapa
begitu? Karena suatu gambar bernilai seribu kata dan membantu
Anda menggunakan imajinasi. Gambar yang letaknya di tengah-
tengah akan tampak lebih menarik, membuat Anda tetap terfokus,
membantu Anda memusatkan pikiran, dan membuat otak semakin
aktif dan sibuk.
45
c) Gunakan warna pada seluruh Mind Map. Kenapa begitu? Karena
bagi otak, warna-warna tidak kalah menariknya dari gambar.
Warna membuat Mind Map tampak lebih cerah dan hidup,
meningkatkan kekuatan dahsyat bagi cara berpikir kreatif, dan ini
juga adalah hal yang menyenangkan.
d) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral dan
hubungkan cabang-cabang tingkat kedua dan ketiga pada tingkat
pertama dan kedua, dan seterusnya. Kenapa begitu? Karena, seperti
yang telah kita ketahui, otak bekerja dengan menggunakan
asosiasi. Jika kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan jauh
lebih mudah dalam memahami dan mengingat.
e) Buatlah cabang-cabang Mind Map berbentuk melengkung
bukannya garis lurus. Kenapa begitu? Karena jika semuanya garis
lurus, ini akan membosankan otak Anda. Cabang-cabang yang
melengkung dan hidup seperti cabang-cabang sebuah pohon jauh
lebih menarik dan indah bagi mata anda.
f) Gunakan satu kata kunci per baris. Kenapa begitu? Karena kata
kunci tunggal akan menjadikan Mind Map lebih kuat dan fleksibel.
Setiap kata tunggal atau gambar tunggal seperti pengganda, yang
melahirkan sendiri rangkaian asosiasi dan hubungan yang khusus.
Bila Anda menggunakan kata-kata tunggal, setiap kata lebih bebas
dan oleh karena itu lebih mudah tercetus atau terpicu gagasan-
gagasan dan pikiran-pikiran baru. Ungkapan-ungkapan atau
46
kalimat-kalimat cenderung akan mengurangi efek pemicuan
tersebut. Mind Map yang mempunyai banyak kata-kata kunci di
dalamnya adalah seperti tangan yang memiliki jemari yang
semuanya bebas bergerak dengan lincah. Mind Map yang berisi
ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat adalah seperti tangan
yang semua jemarinya diikat.
g) Gunakan gambar di seluruh Mind Map. Kenapa begitu? Karena
setiap gambar, seperti gambar sentral, juga bernilai seribu kata.
Jadi, apabila kita hanya memiliki 10 gambar saja pada Mind Map,
ini sudah sama dengan 10.000 kata yang terdapat dalam suatu
catatan.
Buzan (2005: 20-22) juga memaparkan cara menggambar Mind
Map yang cenderung lebih ringkas seperti berikut ini:
a) Ambillah selembar kertas putih polos (jangan menggunakan kertas
bergaris karena akan menghentikan aliran idemu). Putarlah kertas
agar sisi panjangnya terletak mendatar.
b) Ambil beberapa spidol berwarna cerah. Pilih warna kesukaanmu.
c) Gambar sebuah gambar di tengah halaman yang berhubungan
dengan apa yang telah kamu lakukan.
d) Pilih sebuah warna dan gambarlah sebuah cabang utama yang
memancar dari gambar sentral. Tebalkan gambar cabang yang
menempel ke gambar sentral lalu semakin menipis ke arah
ujungnya.
47
e) Sekarang biarkan otakmu berpikir tentang gagasan-gagasan untuk
mengembangkan cabang-cabang utama. Gambarlah cabang-cabang
yang lebih tipis untuk gagasan-gagasan yang memancar dari
cabang utama tulislah kata-kata dalam huruf lebih kecil sepanjang
cabang tersebut.
f) Dengan semakin banyaknya gagasan yang muncul, tambahkan
lebih banyak cabang ke subtopik.
Menurut DePorter et al (dalam Wisudawati & Sulistyowati, 2014:
173), kiat-kiat dalam membuat peta pikiran adalah sebagai berikut:
a) Membuat lingkaran ditengah kertas untuk menuliskan gagasan
utama.
b) Menambahkan cabang-cabang dari pusatnya untuk tiap poin kunci,
menggunakan pensil warna.
c) Menuliskan kata kunci/frase pada tiap-tiap cabang, lalu
kembangkan untuk menambah detai-detail.
d) Tambahkan simbol dan ilustrasi.
e) Menggunakan huruf kapital.
f) Menulis gagasan penting dengan huruf yang lebih besar.
g) Membuat kreasi pada peta pikiran yang dibuat.
h) Memberikan garis bawah kata-kata yang dianggap penting dan
menggunakan huruf tebal.
i) Bersikap kreatif dan berani dalam membuat peta pikiran.
j) Menggunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan hal penting.
48
k) Membuat peta pikiran secara horizontal.
Kiat-kiat dalam membuat peta pikiran sangat dipengaruhi oleh
asosiasi masing-masing peserta didik. Perbedaan asosiasi setiap peserta
didik akan menyebabkan peta pikiran yang dibuat berbeda-beda.
Meskipun berbeda, teknik ini tebukti efektif dalam meningkatkan
pemahaman peserta didik.
Efektifitas peta pikiran sebagai sebagai suatu teknik pencatatan
dapat dilihat dari kemudahan peserta didik dalam mengingat dan
mengulang kembali suatu materi IPA yang telah didapatkan.
Kemudahan dalam mengingat dan mengulang kembali materi ini
sebagai hasil dari kombinasi fungsi otak kiri dan otak kanan, terlihat
dalam penggunaan kata-kata, angka-angka, logika, analisis, dan bahasa
(kerja otak kiri) dengan irama, warna, mimpi, imajinasi, musik,
perasaan, emosi kreativitas, dan bentuk atau simbol (kerja otak kanan).
3. Kegunaan
Mind Map memiliki banyak sekali kegunaan, seperti yang
diungkapkan oleh Buzan (2006: 10) berikut ini:
a) Menjadi lebih kreatif
b) Menghemat waktu
c) Memecahkan masalah
d) Berkonsentrasi
e) Mengatur dan menjernihkan pikiran
f) Lulus ujian dengan nilai-nilai baik
49
g) Mengingat dengan lebih baik
h) Belajar lebih cepat dan efisien
i) Belajar dengan lebih mudah
j) Melihat “gambaran keseluruhan”
k) Membuat rencana
l) Berkomunikasi
m) Bisa tetap bertahan hidup
n) Menyelamatkan pohon
Menurut Michael Michalko (dalam Buzan, 2009: 6-7) kegunaan
Mind Map diantaranya:
a) Mengaktifkan seluruh otak
b) Membereskan akal dari kekusutan mental
c) Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan
d) Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi
yang saling terpisah
e) Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian
f) Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita
membandingkannya
g) Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok
bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari
ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang
50
4. Kelebihan dan Kelemahan
Berikut ini merupakan kelebihan dan kelemahan Mind Map
(https://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-
berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/):
a) Kelebihan
1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas
2) Dapat bekerjasama dengan teman lainnya
3) Catatan lebih padat dan jelas
4) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan
5) Catatan lebih terfokus pada inti materi
Selain kelebihan yang telah dipaparkan di atas, berikut ini juga
merupakan kelebihan Mind Map (http://model-
pembelajaranku.blogspot.co.id/2014/12/manfaat-dan-kelebihan-
pembelajaran-mind.html):
1) Mudah melihat gambaran keseluruhan
2) Membantu otak untuk: mengatur, mengingat, membandingkan dan
membuat hubungan
3) Memudahkan penambahan informasi baru
4) Pengkajian ulang bisa lebih cepat
b) Kelemahan
1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat
2) Tidak sepenuhnya murid belajar
51
3) Mind Map siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan
memeriksa Mind Map siswa
4) Waktu terbuang untuk menulis kata-kata yang tidak memiliki
hubungan dengan ingatan
5) Waktu terbuang untuk membaca kembali kata-kata yang tidak
perlu
6) Waktu terbuang untuk cari kata kunci pengingat
7) Hubungan kata kunci pengingat terputus oleh kata-kata yang
memisahkan
8) Kata kunci pengingat terpisah oleh jarak
5. Implikasi Teknik Mind Map dalam Proses Pembelajaran
Teknik Mind Map merupakan suatu teknik pencatatan yang
menggabungkan kinerja otak kanan dan otak kiri. Teknik mencatat
mempunyai korelasi dengan teknik menghafal. Kedua teknik tersebut
melibatkan proses yang terjadi di long term memory (LTM). Selama
ini teknik pencatatan yang sering diterapkan disekolah-sekolah adalah
teknik pencatatan tradisional atau konvensional yang jika dikaji lebih
lanjut teknik tersebut kurang efektif bila diterapkan dalam proses
pembelajaran. Maka dari itu, teknik Mind Map hadir sebagai salah satu
solusi untuk mengatasi problematika tersebut. Teknik Mind Map dirasa
lebih efektif diterapkan dalam proses pembelajaran dibandingkan
dengan teknik pencatatan tradisional.
52
Efektifitas peta pikiran (Mind Map) sebagai suatu teknik
pencatatan dapat dilihat dari kemudahan peserta didik dalam
mengingat dan mengulang kembali suatu materi pembelajaran yang
telah didapatkan. Kemudahan dalam mengingat dan mengulang
kembali materi ini sebagai hasil dari kombinasi fungsi otak kanan dan
otak kiri peserta didik. Peta pikiran mengkombinasikan fungsi otak kiri
dan otak kanan, terlihat dalam pola penggunaan kata-kata, angka-
angka, logika, dan bahasa (kerja otak kiri) dengan irama, warna,
mimpi, imajinasi, musik, perasaan, emosi, kreativitas, dan bentuk atau
simbol (kerja otak kanan) (Wisudawati & Sulistyowati, 2014: 173-
174).
Melalui pengamatan pada situasi yang konkret, dampak positif
dari diterapkannya teknik Mind Map yaitu siswa dapat lebih aktif dan
kreatif dalam proses pembelajaran. Selain itu, penerapan teknik ini
juga akan menajamkan ingatan siswa dan memudahkan siswa dalam
belajar.
Berdasarkan proses pembelajaran yang telah berlangsung dapat
dipahami bahwa penerapan teknik Mind Map dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Selain itu daya imajinasi dan kreativitas siswa juga
akan terasah dengan penggunaan teknik ini secara berulang-ulang.
53
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Tamrinul Ulum Jetis
1. Profil MI Tamrinul Ulum Jetis
Adapun profil MI Tamrinul Ulum adalah sebagai berikut:
a) Identitas
Nama Madrasah : MI Tamrinul Ulum Jetis
Nomor Statistik Madrasah : 111233220031
Telepon : (0298) 341997
Hp : 081390506764
b) Alamat Lembaga
Jalan : Sruwen-Karanggede
Propinsi : Jawa Tengah
Kabupaten : Semarang
Kecamatan : Susukan
Desa : Gentan
Kode Pos : 50777
Lokasi Madrasah : Pedesaan
c) Informasi dokumen dan perijinan
Status Madrasah : Swasta
Akreditasi/Tahun : Terakreditasi A/2009
Surat Keputusan/SK : Dd 012709
Tahun Berdiri : 1958
54
2. Sarana dan Prasarana
Adapun sarana dan prasarana yang ada di MI Tamrinul Ulum Jetis
adalah sebagai berikut:
a) Luas bangunan dan bangunan madrasah
Luas bangunan : 2100 𝑚2
Bangunan madrasah : hak pakai/Bengkok kades
b) Sarana pendukung kegiatan belajar mengajar
Tabel 3.1 Data sarana dan prasarana MI Tamrinul Ulum Jetis
Nama ruang Jumlah Kondisi
Baik Rusak Rusak
berat
Ruang kelas 6 4 2 -
Ruang
perpustakaan
1 - - 1
Ruang mushola 1 - 1 -
Ruang guru 1 1 - -
Dapur - - - -
3. Visi dan Misi Madrasah
a) Visi
Beriman, bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan, dan terampil
b) Misi
1) Memberikan pendidikan optimal dibidang keagamaan dengan
cara pendekatan kesadaran
2) Menciptakan kedisiplinan
55
3) Mendidik siswa tentang kewajiban menuntut ilmu pengetahuan
sebagai cermin anak didik islam
4) Menciptakan suasana ilmiah dengan kewajiban membaca setiap
hari
5) Membekali siswa dengan keterampilan yang berguna bagi
masyarakat
6) Mendidik siswa kreatif dalam berfikir dan bekerja untuk masa
depannya
7) Memberikan pengetahuan dasar agama Islam yang berguna
sebagai bekal kehidupan kelak
4. Tenaga Pendidik
Berikut ini adalah data guru yang menjadi tenaga pendidik di MI
Tamrinul Ulum Jetis:
Tabel 3.2 Daftar nama guru MI Tamrinul Ulum Jetis
No. Nama/NIP Golongan Jabatan/
Pangkat
Tugas
Mengajar
1. Sidik, S.PdI
NIP.
195708091982031002
VI/a Pembina Guru Bahasa
Arab
2. Siti Masithoh, S.PdI
NIP.-
- GTY Guru Kelas I
3. Sri Wahyuni, S.PdI - GTY Guru Kelas II
56
NIP.-
4. Muhammad Nuruddin,
S.PdI
NIP.-
- GTY Guru Bahasa
Inggris
5. Nur Hani Salamah, S.PdI
NIP.-
- GTY Guru Kelas
III
6. Mulyaningsih, S.PdI
NIP.-
- GTY Guru Kelas
IV
7. Umayyah, S.PdI
NIP.-
- GTY Guru Kelas
V
8. Muh. Zulfa, S.Ag
NIP.-
- GTY Guru Kelas
VI
9. Sri Yatni, S.PdI
NIP.-
- GTY Guru Mapel
10. Nur Ulayatun Nida, S.PdI
NIP.-
- GTY Guru Mapel
B. Subjek Penelitian
Subyek yang diteliti adalah siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis
yang berjumlah 16 siswa, terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 10 siswa
perempuan. Adapun nama-nama siswa yang menjadi subjek penelitian
adalah sebagai berikut:
57
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Tahun
2016
No. Nama Jenis Kelamin
1. Ahmad Zidan Mukhollad L
2. Heru Siswanto Khafid Mustofa L
3. Siti Faridayanti P
4. Puspita Layla Rahma P
5. Winda Ulia Rahma P
6. Nayla Alfi Nasicha P
7. Ahmad Maulana Safri L
8. Ahmad Masyhud Shodiq Khoiri L
9. Septriana Putri Ramadhani P
10. Siti Rafida Aulia P
11. Abdi Gusti Suro Wijoyo L
12. Nur Saidatu Syafira P
13. Natijatun Naja P
14. Alif Maulana Mubarok L
15. Zulfa Musdalifah P
16. Siti Mutiara Nur Hidayah P
C. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2016/2017
pada bulan April-September 2016. Adapun rinciannya sebagai berikut:
1. Kegiatan siklus I, dilaksanakan pada hari Selasa, 30 Agustus 2016.
2. Kegiatan siklus II, dilaksanakan pada hari Kamis, 01 September 2016.
58
D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan gambaran tentang
kondisi madrasah tempat penelitian dilaksanakan. MI Tamrinul Ulum Jetis
ini merupakan tempat yang dipilih untuk mengadakan penelitian tindakan
kelas. Dengan subjek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas III yang
berjumlah 16 siswa dengan fokus penelitian pada pembelajaran IPA
semester I dengan menggunakan kurikulum KTSP pada materi
lingkungan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti terdiri
dari 2 siklus ini merancang pembelajaran dengan teknik yang berbeda dari
pembelajaran yang selama ini berlangsung. Hal ini mengingat salah satu
tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki atau
meningkatkan hasil belajar siswa di kelas serta kualitas proses
pembelajaran. Peneliti menyadari bahwa proses pembelajaran yang selama
ini berlangsung kurang memberi dampak yang positif pada siswa serta
masih kurang mengena (bermakna) pada diri siswa yang pada akhirnya
hasil belajar siswa masih banyak yang rendah.
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti
mencoba menerapkan teknik pembelajaran yaitu Mind Map pada setiap
siklus dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya
pada mata pelajaran IPA materi lingkungan.
59
1. Deskripsi Pra Siklus
Pada tahap ini peneliti menggunakan nilai hasil belajar siswa mata
pelajaran IPA sebelum menggunakan teknik Mind Map untuk
mengetahui kemampuan awal siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis
Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun 2016. Berikut
ini nilai hasil belajar siswa sebelum menggunakan teknik Mind Map:
Tabel 3.4 Nilai Pra Siklus
No. Nama Nilai Keterangan
1. Ahmad Zidan Mukhollad 60 Tidak Tuntas
2. Heru Siswanto Khafid Mustofa 60 Tidak Tuntas
3. Siti Faridayanti 50 Tidak Tuntas
4. Puspita Layla Rahma 80 Tuntas
5. Winda Ulia Rahma 60 Tidak Tuntas
6. Nayla Alfi Nasicha 80 Tuntas
7. Ahmad Maulana Safri 75 Tuntas
8. Ahmad Masyhud Shodiq Khoiri 50 Tidak Tuntas
9. Septriana Putri Ramadhani 60 Tidak Tuntas
10. Siti Rafida Aulia 6 Tidak Tuntas
11. Abdi Gusti Suro Wijoyo 60 Tidak Tuntas
12. Nur Saidatu Syafira 40 Tidak Tuntas
13. Natijatun Naja 60 Tidak Tuntas
14. Alif Maulana Mubarok 70 Tuntas
15. Zulfa Musdalifah 50 Tidak Tuntas
16. Siti Mutiara Nur Hidayah 50 Tidak Tuntas
Rata-rata 60,3
60
Keterangan:
Tuntas : 4 siswa
Tidak tuntas : 12 siswa
Hasil data yang diperoleh membuktikan banyaknya hasil belajar
siswa yang masih rendah yaitu berada pada presentase sebesar 25%
yang masih jauh dari kriteria ketuntasan minimal yang telah
ditentukan. Oleh karena itu, hasil data tersebut menjadi dasar bagi
peneliti untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan
agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan
teknik pembelajaran Mind Map pada mata pelajaran IPA materi
lingkungan di MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang
dilaksanakan peneliti adalah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang memuat serangkaian
kegiatan belajar mengajar menggunakan teknik Mind Map.
Adapun materi yang dibahas adalah lingkungan sehat dan
lingkungan tidak sehat.
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti alat
dan sumber belajar (spidol warna, kertas HVS, gambar
61
lingkungan, dan buku paket IPA untuk Kelas III) untuk
pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPA menggunakan teknik
Mind Map.
3) Menyiapkan materi ajar tentang materi lingkungan sehat dan
lingkungan tidak sehat.
4) Menyiapkan lembar pengamatan untuk mengetahui
keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan
teknik Mind Map.
5) Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar
siswa berupa lembar tes.
6) Peneliti berkoordinasi dengan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan teknik Mind Map.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
2) Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan berdoa
bersama.
3) Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru menjelaskan tentang materi lingkungan sehat dan
lingkungan tidak sehat.
6) Guru mengajari siswa cara membuat Mind Map.
7) Guru kembali menjelaskan materi menggunakan Mind Map.
62
8) Guru membagikan kertas HVS dan gambar lingkungan kepada
siswa.
9) Siswa diminta membuat Mind Map tentang materi lingkungan
sehat dan tidak sehat sesuai dengan kreativitas siswa sendiri.
10) Sebagai bahan evaluasi guru memberikan soal untuk
dikerjakan oleh siswa.
11) Setelah siswa mengerjakan soal evaluasi guru menyimpulkan
materi yang telah dipelajari.
12) Guru menyampaikan pesan dan motivasi kepada siswa.
13) Guru menyampaikan materi yang akan datang.
14) Guru menutup pembelajaran dengan doa bersama dan salam.
c. Pengamatan/Observasi
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung
melakukan pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan teknik Mind Map
dalam meningkatkan hasil belajar. Aspek-aspek yang diamati
sebagai berikut:
Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang Diamati Skor
A B C D
Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya √
63
dengan materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
√
5. Memberikan acuan bahan belajar
yang akan diberikan
√
Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
√
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan Bahan Belajar
(Materi Pelajaran)
10. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
√
12. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
√
Kegiatan Belajar Mengajar
(Proses Pembelajaran)
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan/indikator yang telah
ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespons
pertanyaan siswa
√
15. Ketepatan dalam penggunaan √
64
alokasi waktu yang disediakan
Kemampuan Menerapkan Teknik
Pembelajaran
16. Menerapkan teknik Mind Map
dengan baik dan benar
√
17. Melibatkan siswa dalam penerapan
teknik Mind Map
√
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
√
19. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
√
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
√
21. Memberikan kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
Tindak Lanjut/Follow Up
23. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
√
24. Menginformasikan materi/bahan
belajar yang akan dipelajari
berikutnya
√
25. Memberikan motivasi untuk selalu
terus belajar
√
Jumlah 52 36
Total 88
Kategori Baik
65
Keterangan:
1. Skor Nilai
A = 4 (Sangat baik)
B = 3 (Baik)
C = 2 (Cukup)
D = 1 (Kurang)
2. Rentang Kategori:
Nilai 76 – 100 (Baik)
Nilai 51 – 75 (Sedang)
Nilai 25 – 50 (Kurang)
Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus I
No. Nama Nilai
1. Ahmad Zidan Mukhollad 70
2. Heru Siswanto Khafid Mustofa 30
3. Siti Faridayanti 30
4. Puspita Layla Rahma 90
5. Winda Ulia Rahma 80
6. Nayla Alfi Nasicha 80
7. Ahmad Maulana Safri 90
8. Ahmad Masyhud Shodiq Khoiri 40
9. Septriana Putri Ramadhani 90
10. Siti Rafida Aulia 30
66
11. Abdi Gusti Suro Wijoyo 50
12. Nur Saidatu Syafira 30
13. Natijatun Naja 90
14. Alif Maulana Mubarok 80
15. Zulfa Musdalifah 10
16. Siti Mutiara Nur Hidayah 80
Rata-rata 60,6
d. Refleksi
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan
pembelajaran menggunakan teknik Mind Map. Pada siklus I
menunjukkan bahwa, terdapat peningkatan pada hasil belajar
siswa. Siswa terlihat antusias dalam melaksanakan proses
pembelajaran melalui teknik Mind Map. Guru berperan sebagai
fasilitator, motivator, dan pusat pembelajaran berada pada siswa.
Teknik pembelajaran ini membuat siswa aktif dimana setiap siswa
membuat Mind Map tentang materi pembelajaran.
Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan
masalah-masalah yaitu, masih rendahnya kemampuan guru
membuka pelajaran dan sikap guru dalam proses pembelajaran
yang terlihat kurang antusias. Sedangkan dari sisi siswa, masih
banyak siswa yang belum menyelesaikan pembuatan Mind Map
dan banyak siswa yang kurang mendengarkan penjelasan dari guru.
67
Refleksi untuk guru:
a. Guru perlu memperbaiki kemampuan membuka pelajaran,
seperti ketika memeriksa kesiapan siswa dan seterusnya.
b. Guru perlu memperbaiki sikap dalam proses pembelajaran,
seperti artikulasi suara yang lebih jelas dan variasi gerakan
agar tidak mengganggu perhatian siswa.
Refleksi untuk siswa:
a. Siswa perlu dibimbing agar dapat menyelesaikan pekerjaan
dalam pembuatan Mind Map.
b. Siswa perlu diarahkan agar mau mendengarkan penjelasan
materi dari guru.
Dengan adannya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan
melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar
pada siklus I.
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari pengamatan dan
hasil perolehan nilai pada siklus I, maka siklus II merupakan
perbaikan dari siklus I. Rencana pelaksanaan tindakan pada siklus
II yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang memuat serangkaian
68
kegiatan belajar mengajar menggunakan teknik Mind Map.
menggunakan teknik Mind Map.
2) Menyiapkan materi ajar tentang materi lingkungan sehat dan
lingkungan tidak sehat.
3) Menyiapkan lembar pengamatan untuk mengetahui
keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan
teknik Mind Map.
4) Adapun materi yang dibahas adalah lingkungan sehat dan
lingkungan tidak sehat.
5) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti alat
dan sumber belajar (spidol warna, kertas HVS, gambar
lingkungan, dan buku paket IPA untuk Kelas III) untuk
pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPA
6) Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar
siswa berupa lembar tes.
7) Peneliti berkoordinasi dengan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan teknik Mind Map.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
2) Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan berdoa
bersama.
3) Guru memeriksa kesiapan siswa.
69
4) Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
6) Guru menjelaskan tentang materi lingkungan sehat dan
lingkungan tidak sehat dengan artikulasi yang jelas.
7) Guru mengajari siswa cara membuat Mind Map.
8) Guru kembali menjelaskan materi menggunakan Mind Map
dan memberi arahan kepada siswa untuk mendengarkan.
9) Guru membagikan kertas HVS dan gambar lingkungan kepada
siswa.
10) Dengan bimbingan dari guru, siswa diminta membuat Mind
Map tentang materi lingkungan sehat dan tidak sehat sesuai
dengan kreativitas siswa sendiri.
11) Sebagai bahan evaluasi guru memberikan soal untuk
dikerjakan oleh siswa.
12) Setelah siswa mengerjakan soal evaluasi guru menyimpulkan
materi yang telah dipelajari.
13) Guru menyampaikan pesan dan motivasi kepada siswa.
14) Guru menyampaikan materi yang akan datang.
15) Guru menutup pembelajaran dengan doa bersama dan salam.
c. Pengamatan/Observasi
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung
melakukan pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan teknik Mind Map
70
dalam meningkatkan hasil belajar. Aspek-aspek yang diamati
sebagai berikut:
Tabel 3.7 Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang Diamati Skor
A B C D
Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya
dengan materi)
√
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
√
5. Memberikan acuan bahan belajar
yang akan diberikan
√
Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
√
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan Bahan Belajar
(Materi Pelajaran)
10. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar
√
12. Memiliki wawasan yang luas dalam √
71
menyampaikan bahan belajar
Kegiatan Belajar Mengajar
(Proses Pembelajaran)
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan/indikator yang telah
ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespons
pertanyaan siswa
√
15. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
√
Kemampuan Menerapkan Teknik
Pembelajaran
16. Menerapkan teknik Mind Map
dengan baik dan benar
√
17. Melibatkan siswa dalam penerapan
teknik Mind Map
√
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
√
19. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
√
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
√
21. Memberikan kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
72
Tindak Lanjut/Follow Up
23. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
√
24. Menginformasikan materi/bahan
belajar yang akan dipelajari
berikutnya
√
25. Memberikan motivasi untuk selalu
terus belajar
√
Jumlah 72 21
Total 93
Kategori Baik
Keterangan:
1. Skor Nilai
A = 4 (Sangat baik)
B = 3 (Baik)
C = 2 (Cukup)
D = 1 (Kurang)
2. Rentang Kategori:
Nilai 76 – 100 (Baik)
Nilai 51 – 75 (Sedang)
Nilai 25 – 50 (Kurang)
73
Tabel 3.8 Nilai Evaluasi Siklus II
No. Nama Nilai
1. Ahmad Zidan Mukhollad 100
2. Heru Siswanto Khafid Mustofa 80
3. Siti Faridayanti 70
4. Puspita Layla Rahma 80
5. Winda Ulia Rahma 90
6. Nayla Alfi Nasicha 90
7. Ahmad Maulana Safri 100
8. Ahmad Masyhud Shodiq Khoiri 70
9. Septriana Putri Ramadhani 100
10. Siti Rafida Aulia 70
11. Abdi Gusti Suro Wijoyo 80
12. Nur Saidatu Syafira 30
13. Natijatun Naja 90
14. Alif Maulana Mubarok 100
15. Zulfa Musdalifah 30
16. Siti Mutiara Nur Hidayah 100
Rata-rata 80
d. Refleksi
Hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan
yang lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Siswa sangat
antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan
74
menggunakan teknik Mind Map. Hal ini dapat terlihat ketika semua
siswa membuat Mind Map yang berisi materi pembelajaran.
Berdasarkan nilai pada tes evaluasi bahwa nilai yang
didapatkan lenih baik dari siklus I. pembelajaran pada siklus II ini
telah mencapai tujuan yang diharapkan yaitu, keaktifan siswa,
proses pembelajaran yang menyenangkan, siswa antusias dalam
mengikuti pembelajaran dan peningkatan hasil belajar. Selain itu
nilai yang diperoleh siswa telah mencapai KKM dan siswa telah
mencapai kriteria ketuntasan klasikal sebesar 85% dari jumlah
siswa. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang telah dilakukan
telah mencapai hasil yang maksimal, untuk itu penelitian ini dirasa
telah cukup.
75
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pra Siklus
Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan
observasi terlebih dahulu di MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan
Kabupaten Semarang. Berdasarkan hasil observasi, diperoleh data
mengenai kondisi pembelajaran di MI Tamrinul Ulum. Proses
pembelajaran yang berlangsung masih terpusat pada guru, siswa yang
kurang aktif, dan teknik pembelajaran yang digunakan masih
tradisional. Siswa juga terlihat kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran yang ditunjukkan dengan masih banyaknya siswa yang
berbicara sendiri ketika guru sedang menjelaskan materi serta
kurangnya minat siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
Data yang diperoleh dari observasi menunjukkan bahwa hasil tes
formatif siswa pada mata pelajaran IPA materi lingkungan masih
banyak yang belum dapat mencapai nilai KKM sebesar 67. Berikut ini
adalah daftar nilai hasil belajar pra siklus siswa kelas III MI Tamrinul
Ulum Jetis:
Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus
No. Nama Nilai Keterangan
1. Ahmad Zidan Mukhollad 60 Tidak Tuntas
2. Heru Siswanto Khafid Mustofa 60 Tidak Tuntas
76
3. Siti Faridayanti 50 Tidak Tuntas
4. Puspita Layla Rahma 80 Tuntas
5. Winda Ulia Rahma 60 Tidak Tuntas
6. Nayla Alfi Nasicha 80 Tuntas
7. Ahmad Maulana Safri 75 Tuntas
8. Ahmad Masyhud Shodiq Khoiri 50 Tidak Tuntas
9. Septriana Putri Ramadhani 60 Tidak Tuntas
10. Siti Rafida Aulia 60 Tidak Tuntas
11. Abdi Gusti Suro Wijoyo 60 Tidak Tuntas
12. Nur Saidatu Syafira 40 Tidak Tuntas
13. Natijatun Naja 60 Tidak Tuntas
14. Alif Maulana Mubarok 70 Tuntas
15. Zulfa Musdalifah 50 Tidak Tuntas
16. Siti Mutiara Nur Hidayah 50 Tidak Tuntas
Rata-rata 60,3
Keterangan:
Tuntas : 4 siswa
Tidak tuntas : 12 siswa
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai pra siklus menunjukkan dari
16 siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang Tahun 2016 dengan nilai standar KKM 67 hanya
25% (4 siswa) yang tuntas, sedangkan 75% (12 siswa) belum tuntas.
2. Deskripsi Siklus I
Hasil tes evaluasi pada siklus I menunjukkan bahwa ada
peningkatan apabila dibandingkan dengan nilai pra siklus. Pada siklus
I terdapat 9 siswa yang tuntas dan 7 siswa yang tidak tuntas, dengan
demikian baru 56,25% dari jumlah keseluruhan siswa yang mencapai
77
KKM. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I
belum memenuhi target peneliti yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa
yang mencapai nilai KKM. Berikut ini merupakan perolehan nilai
evaluasi siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan
Kabupaten Semarang pada siklus I:
Tabel 4.2 Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama Nilai Keterangan
1. Ahmad Zidan Mukhollad 70 Tuntas
2. Heru Siswanto Khafid Mustofa 30 Tidak Tuntas
3. Siti Faridayanti 30 Tidak Tuntas
4. Puspita Layla Rahma 90 Tuntas
5. Winda Ulia Rahma 80 Tuntas
6. Nayla Alfi Nasicha 80 Tuntas
7. Ahmad Maulana Safri 90 Tuntas
8. Ahmad Masyhud Shodiq Khoiri 40 Tidak Tuntas
9. Septriana Putri Ramadhani 90 Tuntas
10. Siti Rafida Aulia 30 Tidak Tuntas
11. Abdi Gusti Suro Wijoyo 50 Tidak Tuntas
12. Nur Saidatu Syafira 30 Tidak Tuntas
13. Natijatun Naja 90 Tuntas
14. Alif Maulana Mubarok 80 Tuntas
15. Zulfa Musdalifah 10 Tidak Tuntas
78
16. Siti Mutiara Nur Hidayah 80 Tuntas
Rata-rata 60,6
Keterangan:
Tuntas : 9 siswa
Tidak Tuntas : 7 siswa
3. Deskripsi Siklus II
Hasil tes evaluasi pada siklus II mengalami peningkatan yang
cukup signifikan dibandingkan dengan hasil tes evaluasi pada siklus I.
Pada siklus II, 87,5% dari seluruh siswa sudah mencapai nilai KKM
yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Terdapat 14 siswa yang
tuntas dan 2 siswa yang tidak tuntas. Hasil belajar siswa sudah
memenuhi target penelitian, yaitu 85% dari seluruh jumlah siswa
sudah mencapai KKM. Berdasarkan hasil belajar siswa tersebut maka
teknik Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas III
mata pelajaran IPA materi lingkungan. Berikut ini merupakan nilai
evaluasi siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan
Kabupaten Semarang pada siklus II:
Tabel 4.3 Nilai Evaluasi Siklus II
No. Nama Nilai Keterangan
1. Ahmad Zidan Mukhollad 100 Tuntas
2. Heru Siswanto Khafid Mustofa 80 Tuntas
3. Siti Faridayanti 70 Tuntas
4.. Puspita Layla Rahma 80 Tuntas
79
5. Winda Ulia Rahma 90 Tuntas
6. Nayla Alfi Nasicha 90 Tuntas
7. Ahmad Maulana Safri 100 Tuntas
8. Ahmad Masyhud Shodiq Khoiri 70 Tuntas
9. Septriana Putri Ramadhani 100 Tuntas
10. Siti Rafida Aulia 70 Tuntas
11. Abdi Gusti Suro Wijoyo 80 Tuntas
12. Nur Saidatu Syafira 30 Tidak Tuntas
13. Natijatun Naja 90 Tuntas
14. Alif Maulana Mubarok 100 Tuntas
15. Zulfa Musdalifah 30 Tidak Tuntas
16. Siti Mutiara Nur Hidayah 100 Tuntas
Rata-rata 80
Keterangan:
Tuntas : 14 siswa
Tidak Tuntas : 2 siswa
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yag telah dilakukan terdiri dari 2 siklus,
yaitu siklus I dan siklus II. Berdasarkan data yang diperoleh terjadi
peningkatan nilai yang cukup tinggi. Selain itu keaktifan dan antusias
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran cukup tinggi. Sehingga jika
dipadukan dengan teknik Mind Map pada pembelajan IPA materi
lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Tamrinul
Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang tahun 2016. Hal ini
80
dapat dilihat dari rekapitulasi hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi
lingkungan melalui tenik Mind Map:
Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus
No. Nama Pra
Siklus
Siklus I Siklus II
1. Ahmad Zidan Mukhollad 60 70 100
2. Heru Siswanto Khafid Mustofa 60 30 80
3. Siti Faridayanti 50 30 70
4. Puspita Layla Rahma 80 90 80
5. Winda Ulia Rahma 60 80 90
6. Nayla Alfi Nasicha 80 80 90
7. Ahmad Maulana Safri 75 90 100
8. Ahmad Masyhud Shodiq Khoiri 50 40 70
9. Septriana Putri Ramadhani 60 90 100
10. Siti Rafida Aulia 60 30 70
11. Abdi Gusti Suro Wijoyo 60 50 80
12. Nur Saidatu Syafira 40 30 30
13. Natijatun Naja 60 90 90
14. Alif Maulana Mubarok 70 80 100
15. Zulfa Musdalifah 50 10 30
16. Siti Mutiara Nur Hidayah 50 80 100
Rata-rata 60,3 60,6 80
Berdasarkan data rekapitulasi di atas dapat diketahui bahwa terjadi
peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari pra siklus sebesar 60,3
ke siklus I yang meningkat menjadi 60,6. Pada siklus II juga terjadi
peningkatan nilai rata-rata jika dibandingkan dengan siklus I menjadi
sebesar 80. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa
81
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas melalui teknik Mind Map dapat
berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh hasi seperti tabel
di atas. Berikut ini penjabaran dari hasil penelitian dari siklus ke siklus:
1. Siklus I
Proses pembelajaran pada siklus I, peneliti menggunakan teknik
Mind Map. Pada penelitian ini mencakup 4 tahap yaitu tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan (observasi) dan
refleksi. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan observasi
ke MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang untuk mendapatkan data nilai pra siklus siswa. Berdasarkan
observasi diketahui bahwa 25% siswa tuntas (4 siswa) dan 75% siswa
tidak tuntas (14 siswa). Dengan demikian hasil belajar pada siklus I
mengalami peningkatan sebesar 31,25% jika dibandingkan dengan
nilai hasil belajar siswa pada tahap pra siklus.
Berdasarkan lembar pengamatan aktivitas guru dalam kegiatan
belajar mengajar pada siklus I yang tercantum pada bab III, diperoleh
skor sebesar 88 dari skor maksimal 100. Sehingga aktivitas guru pada
siklus I tergolong berpredikat baik.
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat guru
melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan teknik Mind
Map adalah sebagai berikut:
82
a. Membuka pelajaran
Guru membuka pembelajaran dimulai dengan
mengucapkan salam, berdoa bersama yang dipimpin salah satu
siswa, mengabsen siswa, memberi motivasi kepada siswa serta
menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Penguasaan materi
Guru dapat menyampaikan materi lingkungan dengan
runtut dan jelas, sehingga siswa dapat memahami dengan baik.
c. Menyajikan materi
Guru dapat mengaitkan materi lingkungan dengan
kehidupan sehari-hari siswa, yang dapat mempermudah siswa
dalam memahami materi yang disampaikan.
d. Pengelolaan kelas
Guru sudah cukup mampu menguasai kelas, walaupun
masih banyak siswa yang terlihat berbicara sendiri dan tidak
memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan materi. Hal ini
dapat berpengaruh pada pemahaman siswa terhadap materi yang
menjadi tidak maksimal.
e. Ketepatan penggunaan teknik
Guru sudah cukup mengerti dan menguasai teknik Mind
Map ini sehingga juga memudahkan siswa dalam memahami
teknik yang diterapkan guru dalam pembelajaran. Selain karena
mudah diterapkan teknik yang banyak menggunakan
83
gambar/simbol dan warna ini begitu dekat dengan dunia anak
sehingga siswa mampu dengan mudah untuk mengikuti penerapan
teknik ini dalam pembelajaran.
f. Evaluasi pembelajaran
Pelaksanaan evaluasi berjalan dengan baik dan lancar
dimana guru membimbing siswa dalam mengerjakan soal tes
evaluasi ini.
g. Menutup pembelajaran
Guru mampu menutup pembelajaran memberikan
kesimpulan, doa bersama serta ucapan salam.
2. Siklus II
Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II sama dengan
proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus I yaitu dengan teknik
Mind Map. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa
terjadi peningkatan pada dari pra siklus ke siklus I yaitu sebesar
31,25% dan pada siklus II terjadi peningkatan yang cukup signifikan
yaitu sebesar 56,25% dari siklus I. Dengan demikian, presentase nilai
yang diperoleh pada siklus II sudah memenuhi target yang telah
ditetapkan peneliti yaitu 85% siswa tuntas atau telah mencapai nilai
KKM yang ditetapkan MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan
Kabupaten Semarang.
Berdasarkan lembar pengamatan aktivitas guru dalam kegiatan
belajar mengajar pada siklus I yang tercantum pada bab III, diperoleh
84
skor sebesar 93 dari skor maksimal 100. Sehingga aktivitas guru pada
siklus I tergolong berpredikat baik.
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat guru
melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan teknik Mind
Map adalah sebagai berikut:
a. Membuka pelajaran
Guru membuka pembelajaran dimulai dengan
mengucapkan salam, berdoa bersama yang dipimpin salah satu
siswa, mengabsen siswa, memberi motivasi kepada siswa serta
menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Penguasaan materi
Guru dapat menyampaikan materi lingkungan dengan
runtut dan jelas, sehingga siswa dapat memahami dengan baik.
c. Menyajikan materi
Guru dapat mengaitkan materi lingkungan dengan
kehidupan sehari-hari siswa, yang dapat membpermudah siswa
dalam memahami materi yang disampaikan.
d. Pengelolaan kelas
Guru sudah mampu menguasai kelas dan siswa sudah mulai
aktif dalam proses pembelajaran.
e. Ketepatan penggunaan teknik
Guru sudah cukup mengerti dan menguasai teknik Mind
Map ini sehingga juga memudahkan siswa dalam memahami teknik
85
yang diterapkan guru dalam pembelajaran. Selain karena mudah
diterapkan teknik yang banyak menggunakan gambar/simbol dan
warna ini begitu dekat dengan dunia anak sehingga siswa mampu
dengan mudah untuk mengikuti penerapan teknik ini dalam
pembelajaran.
f. Evaluasi pembelajaran
Pelaksanaan evaluasi berjalan dengan baik dan lancar
dimana guru membimbing siswa dalam mengerjakan soal tes
evaluasi ini.
g. Menutup pembelajaran
Guru mampu menutup pembelajaran memberikan
kesimpulan, doa bersama serta ucapan salam.
3. Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II
Siswa % Siswa % Siswa %
Tuntas 4 25% 9 56,25% 14 87,5%
Tidak Tuntas 12 75% 7 43,75% 2 12,5%
Jumlah 16 100% 16 100% 16 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ketuntasan siswa
kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Getan Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang telah meningkat. Dari pra siklus sebelum
86
menggunakan teknik Mind Map, siswa yang mencapai KKM hanya
25% (4 siswa) dari keseluruhan siswa. Sedangkan pada siklus I sebesar
56,25% (9 siswa) dan siklus II sebesar 87,5% (12 siswa).
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasi penelitian dapat disimpulkan bahwa
teknik Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar IPA Materi
lingkungan pada siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran
2016/2017. Hal ini dibuktikan dengan nilai pada siklus I dengan
ketuntasan sebesar 56,25% (9 siswa yang tuntas) dengan nilai rata-
rata 60,6 sedangkan pada siklus II ketuntasan siswa sebesar 87,5%
(14 siswa yang tuntas) dengan nilai rata-rata 80.
B. Saran
1. Siswa
Siswa yang hasil belajarnya telah mencapai kriteria ketuntasan
diharapkan mampu mempertahankan prestasinya tersebut dan
mampu lebih aktif dalam proses pembelajaran.
2. Guru
a. Guru mata pelajaran IPA diharapkan mampu menerapkan
teknik Mind Map dalam proses pembelajaran IPA di
sekolah.
b. Guru diharapkan mampu berinovasi dalam menggunakan
teknik pembelajaran sehingga dapat meningkatkan minat
88
dan hasil belajar siswa serta diharapkan mampu lebih aktif
dan kreatif pada saat proses pembelajaran berlangsung.
c. Guru perlu melakukan kegiatan remedial untuk siswa yang
belum tuntas dalam belajar, sehingga siswa yang
bersangkutan tidak tertinggal dengan siswa lainnya.
3. Sekolah
a. Memberikan dorongan dan bimbingan kepada guru agar
mampu menerapkan teknik Mind Map pada kegiatan belajar
mengajar utamanya mata pelajaran IPA dan mata pelajaran
yang lainnya.
b. Memberi dukungan berupa sarana dan prasarana yang
memadai agar kegiatan belajar mengajar menjadi maksimal.
89
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Buzan, Tony. 2009. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Buzan, Tony. 2010. Buku Pintar Mind Map untuk Anak: Agar Anak Mudah
Menghafal dan Berkonsentrasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Buzan, Tony. 2006. How to Mind Map: Mind Map untuk Meningkatkan
Kreativitas. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah
Beserta contoh-contohnya. Yogyakarta: Gava Media
Depdiknas. 2007. Silabus Pembelajaran Program Pembelajaran Tematik Sekolah
Dasar (SD) Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelas III Semester 1 & 2
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas
Departemen Agama RI. 2004. Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah (Standar
Kompetensi). Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam
Departemen Agama RI. 2004. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Jumanatul
Ali-‘Art (J-ART)
Djamarah, Syaiful Bahri & Zain Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia
Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Setia, Kusnin dan Rahayu. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas
3. Jakarta: PT Piranti Darma Kalokatama
Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: ALFABETA
Wisudawati dan Sulistyowati, Eka. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA.
Jakarta: Bumi Aksara
90
https://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-
pikiran-mind-mapping/ Di akses 22 Juni 2016
http://model-pembelajaranku.blogspot.co.id/2014/12/manfaat-dan-kelebihan-
pembelajaran-mind.html) Di akses 29 Agustus 2016
91
Lampiran
92
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Madrasah : MI Tamrinul Ulum
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : III/Ganjil
Materi Pokok : Lingkungan sehat dan tidak sehat
Waktu : 2 x 35 menit (2 Jam Pelajaran)
A. Standar Kompetensi
2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan dan
upaya menjaga kesehatan
B. Kompetensi Dasar
2.1 Membedakan ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat
C. Indikator
2.1.1 Menyebutkan ciri-ciri lingkungan sehat
2.1.2 Menyebutkan ciri-ciri lingkungan tidak sehat
2.1.3 Menyebutkan perbedaan antara lingkungan sehat dan tidak sehat
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode ceramah dari guru, siswa dapat menyebutkan ciri-ciri
lingkungan sehat dengan benar
93
2. Melalui metode tanya jawab, siswa dapat menyebutkan ciri-ciri lingkungan
tidak sehat dengan benar
3. Melalui metode penugasan dan Mind Map, siswa dapat menyebutkan
perbedaan lingkungan sehat dan tidak sehat
E. Karakter Siswa yang Diharapkan:
1. Disiplin (Discipline)
2. Rasa hormat dan perhatian (Respect)
3. Tekun (Diligent)
4. Jujur (Fairnes)
5. Ketelitian (Carefulness)
F. Materi Pembelajaran
1. Ciri-ciri lingkungan sehat
a. Udara, air, dan tanahnya bersih
b. Terdapat banyak tumbuhan hijau
c. Terdapat saluran air
d. Sampah tidak berserakan
2. Ciri-ciri lingkungan tidak sehat
a. Udara kotor
b. Tidak terdapat tumbuhan
c. Sampah banyak bertebaran
d. Sumber air tidak bersih
3. Perbedaan lingkungan sehat dan tidak sehat
94
Lingkungan sehat adalah lingkungan yang belum tercemar, sedangkan
lingkungan tidak sehat adalah lingkungan yang sudah tercemar
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media dan Alat
a. Spidol warna-warni
b. Papan tulis (white board)
c. Kertas HVS
d. Gambar lingkungan
2. Sumber Belajar
Buku Paket IPA Kelas III (Purnama Setia, Hayati dkk.2008. Ilmu
Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas 3. Jakarta: PT Piranti Darma
Kalokatama)
H. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Mind Map
4. Penugasan
I. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan
berdoa bersama
b. Guru menanyakan kabar siswa
10 menit
95
c. Guru mengabsen siswa
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang
ciri-ciri lingkungan sehat
2) Guru mengajak siswa untuk menyebutkan ciri-
ciri lingkungan tidak sehat yang siswa ketahui
3) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
terkait dengan materi pembelajaran
b. Elaborasi
1) Guru mengajarkan cara membuat Mind Map
kepada siswa
2) Guru menjelaskan tentang ciri-ciri lingkungan
sehat dan lingkungan tidak sehat
3) Guru menjelaskan tentang perbedaan lingkungan
sehat dan tidak sehat
4) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya
5) Guru memberi contoh Mind Map sederhana
tentang materi lingkungan sehat dan tidak sehat
c. Konfirmasi
1) Guru membagikan kertas HVS dan gambar
lingkungan kepada siswa
2) Siswa diberi tugas untuk mencatat tentang
materi yang telah disampaikan dengan cara
membuat Mind Map tentang materi terkait
3) 3) Guru membagikan soal tes evaluasi untuk
dikerjakan oleh siswa
50 menit
3. Kegiatan Penutup
a. Guru menyampaikan pesan dan motivasi kepada
10 menit
96
siswa
b. Guru menyampaikan materi yang akan datang
c. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam
J. Penilaian
1. Teknik penilaian: Tes Tertulis
2. Bentuk: Soal Obyektif dan Subyektif
3. Instrumen
a. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Udara segar merupakan salah satu ciri lingkungan…
a. sehat
b. tidak sehat
c. tidak terawat
d. kotor
2. Ciri udara yang segar adalah…
a. bersih
b. kotor
c. berkabut
d. berbau
3. Di lingkungan sehat kamu akan menemukan air…
a. berbau
b. bening
c. berwarna putih
d. berasa pahit
4. Asap rokok dan debu mencemari…
97
a. air
b. udara
c. tanah
d. pakaian
5. Udara yang kotor merupakan salah satu ciri lingkungan…
a. sehat
b. tidak sehat
c. tidak terawat
d. bersih
b. Lengkapilah jawaban dalam titik-titik berikut ini!
1. Air sungai berwarna hitam merupakan salah satu ciri lingkungan…
2. Ciri lingkungan sehat air sungainya…
3. Air bersih merupakan salah satu ciri lingkungan…
4. Lingkungan tidak sehat adalah lingkungan yang…
5. Lingkungan sehat adalah lingkungan yang…
4. Penskoran
NA= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100 = 100
5. Kunci jawaban
a. 1. A
2. A
3. B
4. B
98
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Nama Madrasah : MI Tamrinul Ulum
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : III/Ganjil
Materi Pokok : Lingkungan sehat dan tidak sehat
Waktu : 2 x 35 menit (2 Jam Pelajaran)
B. Standar Kompetensi
2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan dan
upaya menjaga kesehatan
B. Kompetensi Dasar
2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan
2.3 Menjelaskan cara menjaga kesehatan lingkungan
C. Indikator
2.2.1 Menyebutkan pengaruh kondisi lingkungan yang sehat terhadap
kesehatan
2.2.2 Menyebutkan pengaruh lingkungan yang tidak sehat terhadap kesehatan
2.2.3 Menyebutkan cara menjaga kesehatan lingkungan
100
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode ceramah dari guru, siswa dapat menyebutkan pengaruh
kondisi lingkungan yang sehat terhadap kesehatan dengan benar
2. Melalui metode tanya jawab, siswa dapat menyebutkan pengaruh kondisi
lingkungan yang tidak sehat terhadap kesehatan dengan benar
3. Melalui metode penugasan dan Mind Map, siswa dapat menyebutkan cara
menjaga kesehatan lingkungan dengan tepat
E. Karakter Siswa yang Diharapkan:
1. Disiplin (Discipline)
2. Rasa hormat dan perhatian (Respect)
3. Tekun (Diligent)
4. Jujur (Fairnes)
5. Ketelitian (Carefulness)
F. Materi Pembelajaran
1. Pengaruh kondisi lingkungan yang sehat terhadap kesehatan:
a. Lingkungan yang banyak pepohonan akan menjadikan udara segar dan
bersih
b. Sampah yang di buang pada tempatnya akan menjadikan lingungan lebih
bersih
c. Air yang bersih akan menjadikan badan menjadi lebih segar
2. Pengaruh kondisi lingkungan yang tidak sehat terhadap kesehatan:
101
a. Asap yang bertebaran di mana-mana akan menyebabkan napas menjadi
sesak
b. Air yang kotor akan menyebabkan tubuh menjadi gatal
c. Tanah yang tercemar akan menyebabkan tanah menjadi tidak subur
3. Cara menjaga kesehatan lingkungan:
a. Memelihara kebersihan lingkungan rumah, sekolah, dan lingkungan
sekitar
b. Menanam tumbuhan di lingkungan sekitar rumah, sekolah, atau di pinggir
jalan
c. Membersihkan saluran air secara teratur
d. Membuang sampah ke tempatnya dan tidak membakar sampah di
lingkungan yang padat penduduk
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat
a. Spidol warna-warni
b. Papan tulis (white board)
c. Kertas HVS
d. Gambar lingkungan
2. Sumber Belajar
Buku Paket IPA Kelas III (Purnama Setia, Hayati dkk.2008. Ilmu
Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas 3. Jakarta: PT Piranti Darma
Kalokatama)
H. Metode
102
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Mind Map
4. Penugasan
I. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1. . Pendahuluan
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan
berdoa bersama
b. Guru menanyakan kabar siswa
c. Guru mengabsen siswa
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang
pengaruh kondisi lingkungan yang sehat terhadap
kesehatan
2) Guru mengajak siswa untuk menyebutkan
pengaruh kondisi lingkungan tidak sehat terhadap
kesehatan yang siswa ketahui
3) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
terkait dengan materi pembelajaran
b. Elaborasi
50 menit
103
1) Guru menjelaskan tentang pengaruh kondisi
lingkungan yang sehat terhadap kesehatan dengan
menggunakan Mind Map
2) Guru menjelaskan tentang pengaruh kondisi
lingkungan yang tidak sehat terhadap kesehatan
3) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya
4) Guru menjelaskan tentang cara menjaga
kesehatan lingkungan
c. Konfirmasi
1) Guru memberikan evaluasi kepada siswa
2) Guru bersama-sama siswa membuat rangkuman
3) Siswa diberi tugas untuk mencatat tentang materi
yang telah disampaikan dengan cara membuat
Mind Map
3. Kegiatan Penutup
a. Guru menyampaikan pesan dan motivasi kepada
siswa
b. Guru menyampaikan materi yang akan datang
c. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam
10 menit
J. Penilaian
1. Teknik penilaian: Tes Tertulis
104
2. Bentuk: Soal Obyektif dan Subyektif
3. Instrumen
a. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Untuk mengurangi polusi udara, sebaiknya…
a. membersihkan sampah dengan cara dibakar
b. menggunakan kendaraan bermotor, walaupun jaraknya dekat
c. menanam pepohonan di sekitar jalan raya
d. membangun pabrik
2. Lingkungan yang sehat akan membuat tubuh kita menjadi…
a. sakit
b. lemah
c. sehat
d. tidak semangat
3. Jika akan masuk kelas, agar tidak banyak sampah, sebaiknya…
a. membuang sampah di mana saja
b. membersihkan kelas sesuai jadwal piket
c. membiarkan sampah bertebaran dimana-mana
d. memasukkan sampah ke kolong meja
4. Udara yang bersih ialah udara yang mengandung…
a. karbon dioksida
b. oksigen
c. timbel
105
d. karbon monoksida
5. Penyakit yang ditimbulkan jika menggunakan air kotor ialah…
a. diare
b. pusing
c. batuk
d. paru-paru
b. Lengkapilah jawaban dalam titik-titik berikut ini!
1. Asap pabrik merupakan contoh udara yang…
2. Gunakan air…agar terhindar dari berbagai penyakit
3. Sampah yang menumpuk akan menimbulkan…tidak sedap
4. Udara kotor banyak mengandung…
5. Tindakan membakar hutan dapat menimbulkan pencemaran…
3. Penskoran
NA= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100 = 100
4. Kunci jawaban
a. 1. C
2. C
3. B
4. B
5. A
b. 1. Kotor
2. Bersih
106
107
Dokumentasi
Guru Membuka Pembelajaran
Siswa Membuat Mind Map
108
Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi
109
SOAL EVALUASI SIKLUS I
Nama: Nilai:
A. Berilaah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat!
1. Untuk mengurangi polusi udara, sebaiknya…
a. membersihkan sampah dengan cara dibakar
b. menggunakan kendaraan bermotor, walaupun jaraknya dekat
c. menanam pepohonan di sekitar jalan raya
d. membangun pabrik
2. Lingkungan yang sehat akan membuat tubuh kita menjadi…
a. sakit
b. lemah
c. sehat
d. tidak semangat
3. Jika akan masuk kelas, agar tidak banyak sampah, sebaiknya…
a. membuang sampah di mana saja
b. membersihkan kelas sesuai jadwal piket
c. membiarkan sampah bertebaran dimana-mana
d. memasukkan sampah ke kolong meja
4. Udara yang bersih ialah udara yang mengandung…
a. karbon dioksida
110
b. oksigen
c. timbel
d. karbon monoksida
5. Penyakit yang ditimbulkan jika menggunakan air kotor ialah…
a. diare
b. pusing
c. batuk
d. paru-paru
B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Asap pabrik merupakan contoh udara yang…
2. Gunakan air…agar terhindar dari berbagai penyakit
3. Sampah yang menumpuk akan menimbulkan…tidak sedap
4. Udara kotor banyak mengandung…
5. Tindakan membakar hutan dapat menimbulkan pencemaran…
111
SOAL EVALUASI SIKLUS II
Nama: Nilai:
A. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat!
1. Udara segar merupakan salah satu ciri lingkungan…
a. sehat
b. tidak sehat
c. tidak terawat
d. kotor
2. Ciri udara yang segar adalah…
a. bersih
b. kotor
c. berkabut
d. berbau
3. Di lingkungan sehat kamu akan menemukan air yang…
a. berbau
b. bening
c. berwarna putih
d. berasa pahit
4. Asap rokok dan debu mencemari…
a. air
b. udara
c. tanah
d. pakaian
5. Udara yang kotor merupakan salah satu ciri lingkungan…
a. sehat
b. tidak sehat
c. tidak terawat
d. bersih
112
B. Lengkapilah jawaban dalam titik-titik berikut ini!
1. Air sungai berwarna hitam merupakan salah satu ciri lingkungan…
2. Ciri lingkungan sehat air sungainya…
3. Air bersih merupakan salah satu ciri lingkungan…
4. Lingkungan tidak sehat adalah lingkungan yang…
5. Lingkungan sehat adalah lingkungan yang…
113
DAFTAR NILAI SIKLUS I
No. Nama Nilai
1. Ahmad Zidan Mukhollad 70
2. Heru Siswanto Khafid Mustofa 30
3. Siti Faridayanti 30
4. Puspita Layla Rahma 90
5. Winda Ulia Rahma 80
6. Nayla Alfi Nasicha 80
7. Ahmad Maulana Safri 90
8. Ahmad Masyhud Shodiq Khoiri 40
9. Septriana Putri Ramadhani 90
10. Siti Rafida Aulia 30
11. Abdi Gusti Suro Wijoyo 50
12. Nur Saidatu Syafira 30
13. Natijatun Naja 90
14. Alif Maulana Mubarok 80
15. Zulfa Musdalifah 10
16. Siti Mutiara Nur Hidayah 80
Rata-rata 60,6
114
DAFTAR NILAI SIKLUS II
No. Nama Nilai
1. Ahmad Zidan Mukhollad 100
2. Heru Siswanto Khafid Mustofa 80
3. Siti Faridayanti 70
4. Puspita Layla Rahma 80
5. Winda Ulia Rahma 90
6. Nayla Alfi Nasicha 90
7. Ahmad Maulana Safri 100
8. Ahmad Masyhud Shodiq Khoiri 70
9. Septriana Putri Ramadhani 100
10. Siti Rafida Aulia 70
11. Abdi Gusti Suro Wijoyo 80
12. Nur Saidatu Syafira 30
13. Natijatun Naja 90
14. Alif Maulana Mubarok 100
15. Zulfa Musdalifah 30
16. Siti Mutiara Nur Hidayah 100
Rata-rata 80
115
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I
No Aspek yang Diamati Skor
A B C D
Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan
materi)
√
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan diberikan
√
5. Memberikan acuan bahan belajar yang
akan diberikan
√
Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
√
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam
RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
√
12. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
√
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses
116
Pembelajaran)
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan
tujuan/indikator yang telah ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam menanggapi
dan merespons pertanyaan siswa
√
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
√
Kemampuan Menerapkan Teknik
Pembelajaran
16. Menerapkan teknik Mind Map dengan
baik dan benar
√
17. Melibatkan siswa dalam penerapan teknik
Mind Map
√
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
√
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
√
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
√
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
Tindak Lanjut/Follow Up
23. Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
√
117
118
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II
No Aspek yang Diamati Skor
A B C D
Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan
materi)
√
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan diberikan
√
5. Memberikan acuan bahan belajar yang
akan diberikan
√
Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
√
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam
RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
√
12. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
√
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
119
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan
tujuan/indikator yang telah ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam menanggapi
dan merespons pertanyaan siswa
√
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
√
Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
16. Menggunakan media secara efektif dan
efisien
√
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media
√
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
√
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
√
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
√
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
Tindak Lanjut/Follow Up
23. Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
√
24. Menginformasikan materi/bahan belajar
yang akan dipelajari berikutnya
√
120
121
LP . Ma’arif
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF
MADRASAH IBTIDAIYAH TAMRINUL ULUM JETIS
STATUS : TERAKREDITASI A
Alamat : Dsn Jetis Turunan, Ds Gentan, Kec. Susukan Kab.
Semarang 50777 (0298) 3419987
PROFIL
MADRASAH IBTIDAIYAH TAMRINUL ULUM
TURUNAN DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2016/2017
IDENTITAS MADRASAH
1. Nama Madrasah : Madasah Ibtidaiyah Tamrinul Ulum Jetis
2. Alamat
Dusun : Jetis, Turunan
Desa : Gentan
Kecamatan : Susukan
Kabupaten : Semarang
3. Visi dan Misi
a. Visi
Beriman, Bertakwa, Berbudi Luhur, Berpengetahuan dan Terampil
b. Misi
1. Memberikan pendidikan optimal dibidang keagamaan dengan cara
pendekatan kesadaran
2. Menciptakan kedisipinan
3. Mendidik siswa tentang kewajiban menuntut ilmu pengetahuan
sebagai cermin anak didik islam
4. Menciptakan suasana ilmiah dengan kewajiban membaca setiap hari
122
5. Membekali siswa dengan ketrampilan yang berguna bagi
masyarakat.
6. Mendidik siswa kreatif dalam berfikir dan bekerja untuk masa
depannya.
7. Memberikan pengetahuan dasar agam islam yang berguna sebagi
bekal kehidupan kelak.
4. Nama Yayasan : LP Ma’arif Kab. Semarang
5. Alamat : Jl. KH. Hasyim Asy’ari Ungaran Kab.
Semarang Telp. 024 6926411
123
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Synthia Wulan Sari
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali/11 Juni 1994
Agama : Islam
Jenjang Pendidikan :
1. TK Mardisiwi Mojosari, lulus tahun 2000
2. SDN Mojosari, lulus tahun 2006
3. SMPN 1 Karanggede, lulus tahun 2009
4. SMAN 1 Klego, lulus tahun 2012
Masih menyelesaikan pendidikan S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 13 September 2016
Penulis
Synthia Wulan Sari
NIM. 11512060
124
125
126
127
128
129
130
131
132
SATUAN KREDIT KEGIATAN EKSTRAKULIKULER (SKK)
Nama : Synthia Wulan Sari Jurusan : PGMI
NIM : 11512060 Dosen PA : Sukron Ma’mun M.Si
No Kegiatan Pelaksanaan Status Poin
1. OPAK STAIN Salatiga dengan tema
“Progresifitas Kaum Muda, Kunci
Perubahan Indonesia” oleh DEMA
STAIN Salatiga
05-07
September
2012
Peserta 3
2. OPAK Jurusan Tarbiyah STAIN
Salatiga dengan tema “Mewujudkan
Gerakan Mahasiswa Tarbiyah
Sebagai Tonggak Kebangkitan
Pendidikan Indonesia” oleh HMJ
Tarbiyah STAIN Salatiga
08-09
September
2012
Peserta 3
3. ODK dengan tema“Membangun
Karakter Keislaman Bertaraf
Internasional Di Era Globalisasi
Bahasa” oleh CEC dan ITTAQO
STAIN Salatiga
10 September
2012
Peserta 2
4. Seminar Entrepreneurship dan
Perkoperasian dengan tema “Explore
Your Entrepreneurship Talent” oleh
11 September
2012
Peserta 2
133
MAPALA MITAPASA dan KSEI
STAIN Salatiga
5. AMT dengan tema “Dengan AMT,
Bangun Karakter Raih Prestasi” oleh
JQH dan LDK STAIN Salatiga
12 September
2012
Peserta 2
6. Library User Education (Pendidikan
Pemakai Perpustakaan) oleh UPT
Perpustakaan STAIN Salatiga
13 September
2012
Peserta 2
7. Pra Youth Leadership Training
dengan tema “Surat Cinta Pembasmi
Galau” oleh KAMMI Komisariat
Salatiga
06 Oktober
2012
Peserta 4
8. Dauroh Marhalah I Komisariat oleh
KAMMI Komisariat Salatiga
04 November
2012
Peserta 4
9. Peringatan Maulud Nabi Muhammad
SAW Tahun 1434 H oleh KSEI
STAIN Salatiga
27 Januari
2013
Peserta 2
10. Seminar Nasional dengan tema
“Kepemimpinan dan Masa Depan
Bangsa” oleh HMI Cabang Salatiga
23 Februari
2013
Peserta 8
11. Seminar Nasional Entrepreneurship
dengan tema “Menumbuhkan Jiwa
Entrepreneur Generasi Muda” oleh
27 Mei 2013 Peserta
8
134
KOPMA FATAWA STAIN Salatiga
12 Seminar Nasional Politik dengan
tema “Peran Nyata Mahasiswa Dalam
Menyikapi Perpolitikan Indonesia”
oleh Senat Mahasiswa STAIN
Salatiga
13 Juni 2013 Peserta 8
13. IPST (Islamic Public Speaking
Training) oleh LDK Darul Amal
STAIN Salatiga
09 Juni 2014 Peserta 2
14. Workshop Entrepreneurship dengan
tema “Menanamkan nilai-nilai jiwa
kewirausahaan mahasiswa yang
kreatif dan inovatif ” oleh KSEI dan
SSC STAIN Salatiga
22 Agustus
2014
Peserta 2
15. Seminar Nasional dengan tema
“Perbaikan Mutu Pendidikan Melalui
Profesionalitas Pendidikan” oleh
HMJ Tarbiyah STAIN Salatiga
13 November
2014
Peserta 8
16. IAIN Salatiga Bersholawat dan Orasi
Kebangsaan dengan tema “Menyemai
Nilai-nilai Islam Indonesia Untuk
Memperkokoh NKRI dalam
Mewujudkan Baldatun Toyyibatun
03 November
2015
Peserta 2
135
Warobbun Ghofur” oleh DEMA
IAIN Salatiga
17. Seminar Nasional dengan tema
“Perbankan Syari’ah di Indonesia:
Antara Teori & Praktik” oleh HMJ
Hukum Ekonomi Syari’ah IAIN
Salatiga
04 November
2015
Peserta 8
18. Seminar Nasional dengan tema
“Pendidikan Karakter Untuk
Melahirkan Pemimpin Masa Depan”
oleh HMJ PGMI IAIN Salatiga
17 November
2015
Peserta 8
19. Surat Keterangan Mengajar Bidang
Pengembangan Nilai Agama dan
Moral TK PGRI Sidoagung,
Kecamatan Tempuran, Kabupaten
Magelang
25 Januari-17
Februari 2016
Peserta 3
20. Pelatihan Wirausaha Baru Produktif
oleh Balai Besar Peningkatan
Produktivitas Bekerjasama dengan
Boyolali Reform Institute
25-28 April
2016
Peserta 8
136