peningkatan hasil belajar ipa materi alat pernafasan...
TRANSCRIPT
-
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN
PADA MANUSIA MELALUI METODE DEMONTRASI PADA SISWA
KELAS V MI MA’ARIF PULUTAN SALATIGA
TAHUN PELAJARAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
Luqman Fathur Rohim
- -
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
-
ii
-
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN
PADA MANUSIA MELALUI METODE DEMONTRASI PADA SISWA
KELAS V MI MA’ARIF PULUTAN SALATIGA
TAHUN PELAJARAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
Luqman Fathur Rohim
- -
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
-
iv
-
v
-
vi
-
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Hidup itu pilihan, setiap pilihan ada resiko, berani memilih, berani ambil resiko.
Allah akan merubah nasib seseorang apabila orang tersebut mau merubah
nasibnya dan Allah akan meninggikan orang yang berilmu beberapa derajat
dibanding orang yang tidak berilmu (QS. Ar-Ra‟du : dan QS. Al-Mujadilah:
)
PERSEMBAHAN
. Orang tuaku yang selalu mendidikku dari kecil sampai besar sekarang ini
dan akhirnya aku bisa membuat bangga orang tuaku.
. Adik-adikku dan saudaraku yang selalu menyemangati aku tiada henti.
. Keluarga besar Mbah Atmo
. Terima kasih kepada warga Kebonsari RT / umumnya dan lebih
khusus Ibu Muryati sebagai ibu kos, Ibu Sumiyati sebagai ibu Warung dan
Mbak Yani sebagai Juragan mainan yang telah membuatku nyaman hidup di
Salatiga.
. Teman-teman PGMI Angkatan
. Teman-teman seperjuangan baik dari MTs, MAM, dan PGMI.
. Segenap Civitas Akademika IAIN Salatiga
-
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA
Materi Alat Pernafasan pada Manusia Melalui Metode Demontrasi Pada Siswa
Kelas V MI Ma‟arif Pulutan Salatiga Tahun Ajaran / ”.
Didalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapat bimbingan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:
. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., Rektor IAIN Salatiga yang telah
memberikan kesempatan belajar pada penelitian.
. Bapak Suwardi, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang
telah memberikan izin penelitian.
. Ibu Peni Susapti, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
yang telah memberikan izin penelitian.
. Bapak Wahidin, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah berkenan
meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya serta dengan tekun dan sabar
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
. Segenap Dosen IAIN Salatiga yang telah membimbing, mendidik, dan
memberikan pencerahan untuk selalu berfikir kritis, edukatif, dan inovatif
selama berada di lingkungan Kampus IAIN Salatiga.
-
ix
. Bapak Drs. H. Abdul Basith, M.PdI., Kepala MI Ma‟arif Pulutan Salatiga
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
. Ibu Aini, Guru Kelas V A MI Ma‟arif Pulutan Salatiga, yang telah membantu
peneliti kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
. Seluruh guru dan karyawan MI Ma‟arif Pulutan Salatiga yang telah
membantu peneliti melaksanakan penelitian.
. Seluruh siswa Kelas V A MI Ma‟arif Pulutan Salatiga, yang telah membantu
peneliti melaksanakan penelitian.
. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun tidak pernah
terlupakan bantuannya yang turut dalam menyelesaikan penelitian.
Akhirnya, semoga segala bantuannya yang tidak ternilai ini mendapatkan
balasan dari Allah SWT dengan balasan yang sepantasnya, dan semoga penelitian
ini bermanfaat bagi peneliti sendiri pada khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya. Amin.
Salatiga, Agustus
Luqman Fathur Rohim
-
x
ABSTRAK
Rohim, Luqman Fathur, . Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat
Pernafasan pada Manusia Melalui Metode Demontrasi pada Siswa
Kelas V MI Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun Ajaran / . Skripsi
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing
: Wahidin, S.Pd.I., M.Pd.
Kata Kunci : Metode Demontrasi, Hasil Belajar, dan IPA.
Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa
kelas V MI Ma‟arif Pulutan Salatiga pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
materi alat pernafasan pada manusia dengan metode demontrasi. Masalah utama
yang ingin di jawab dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan metode
demontrasi dalam pembelajaran IPA materi alat pernafasan pada manusia dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Ma‟arif Pulutan Salatiga tahun
pelajaran ?.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti melakukan Penelitian
Tindakan Kelas yang dilakukan siklus. Setiap siklusnya meruapakan rangkaian
merencanakan kegiatan yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma‟arif Pulutan
Salatiga tahun pelajaran / dengan jumlah siswa, laki-laki dan
perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPA materi alat pernafasan pada manusia melalui metode
Demontrasi. Dapat dilihat dari siklus I sebesar , menjadi , ≥ pada
siklus II. Untuk skor rata-rata siklus I sebesar , menjadi pada siklus II.
-
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO .................................................................... ii
JUDUL ............................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. vii
KATA PENGANTAR .................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................................
C. Tujuan Penelitian ................................................................
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................
E. Manfaat Penelitian ..............................................................
F. Definisi Operasional ............................................................
G. Metodologi Penelitian .........................................................
-
xii
H. Sistematika Penulisan ..........................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKAN
A. Hasil Belajar ........................................................................
. Definisi Belajar .......................................................
. Hasil Belajar ............................................................
. Macam-macam Hasil Belajar ..................................
. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan
Hasil Belajar ............................................................
B. Pembelajaran IPA ................................................................
. Pengertian IPA ........................................................
. Tujuan dan Fungsi IPA ...........................................
. Ruang Lingkup IPA ................................................
. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA di SD/
MI ............................................................................
. Materi IPA di SD/ MI .............................................
C. Metode Demontrasi .............................................................
. Pengertian Metode Demontrasi ...............................
. Langkah-langkah Penerapan Metode Demontrasi ..
. Kelebihan Metode Demontrasi ...............................
. Kelemahan Metode Demontrasi ..............................
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ma‟arif Pulutan Salatiga ..................
-
xiii
. Visi dan Misi MI Ma‟arif Pulutan ...........................
. Profil Sekolah ..........................................................
B. Subjek Penelitian .................................................................
C. Waktu Penelitian .................................................................
D. Pelaksanaan Penelitian ........................................................
. Diskripsi Kegiatan Pra Siklus .................................
. Diskripsi Kegiatan Siklus I .....................................
. Diskripsi Kegiatan Siklus II ....................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pra Siklus ............................................................................
B. Siklus I ................................................................................
. Hasil Belajar Siswa .................................................
. Observasi Terhadap Guru .......................................
. Refleksi ...................................................................
C. Siklus II ...............................................................................
. Hasil Belajar Siswa .................................................
. Observasi Terhadap Guru .......................................
. Refleksi ...................................................................
D. Analisis Data Antar Siklus ..................................................
. Analisis Kegiatan Pra Siklus ...................................
. Analisis Kegiatan Siklus I .......................................
. Analisis Kegiatan Siklus II ......................................
E. Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ...................
-
xiv
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan .........................................................................
B. Saran ....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...........................................................
-
xv
DAFTAR TABEL
Tabel . SK dan KD IPA Kelas V .................................................
Tabel . Data Siswa di MI Ma‟arif Pulutan ..................................
Tabel . Data Nama-nama Guru MI Ma‟arif Pulutan ...................
Tabel . Data Nama-nama Siswa Kelas V A ................................
Tabel . Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ........................................
Tabel . Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................
Tabel . Pedoman Penskoran Pengelolaan Pembelajaran Guru....
Tabel . Hasil Observasi Terhadap Guru Siklus I .........................
Tabel . Hasil Belajar Siswa Siklus II .........................................
Tabel . Hasil Observasi Terhadap Guru Siklus II .......................
Tabel . Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan II ..............
-
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar . Bagan PTK .........................................................................
Gambar . Rata-rata Pra Siklus, Siklus I dan II ...................................
Gambar . Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I dan II ................................
-
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran RPP Siklus I ........................................................................
Lampiran Soal dan Kunci Jawaban Siklus I .......................................
Lampiran RPP Siklus II ......................................................................
Lampiran Soal dan Kunci Jawaban Siklus II ......................................
Lampiran Lembar Konsultasi ..............................................................
Lampiran Surat Permohonan Izin Penelitian ......................................
Lampiran Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ..................
Lampiran SKK ....................................................................................
Lampiran Daftar Riwayat Hidup .......................................................
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan
manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Undang-Undang Nomor
Tahun tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah
hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya
kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat
perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang
adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik,
sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan
problema kehidupan yang dihadapinya.
Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi
kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin
-
penting ketika seorang harus memasuki kehidupan dimasyarakat dan dunia
kerja. Karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang yang
dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pemerintah telah
menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan
pada berbagai jenis dan jenjang. Namun fakta dilapangan belum
menunujukan hasil yang memuaskan. Idealnya pendidikan tidak hanya
berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya
merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan.
Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang
akan dihadapi peserta didik di masa yang akan datang.
Menurut Buchori dalam Khabibah ( : ), bahwa pendidikan
yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para
siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Fakta dilapangan menunujukan bahwa dari berbagai mata pelajaran
yang diajarkan dijenjang sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah salah satu
dari mata pelajaran untuk meningkatkan produktifitas dan prestasi siswa
adalah mata pelajaran IPA. IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki
karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual
(factual), baik berupa kenyataan atau kejadian dan hubungan sebab
akibatnya.
-
Ada tiga istilah yang terlibat dalam hal ini yaitu; Ilmu +
Pengetahuan + Alam. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia. Pengetahuan alam berarti pengetahuan tentang alam semesta
beserta isinya. Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah, pengetahuan yang
diperoleh secara ilmiah, artinya diperoleh dengan metode ilmiah. Dengan
pengertian ini, IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang memperlajari
tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini (Asih,
).
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Balai
Pustaka, : ) ilmu artinya Pengetahuan tentang suatu bidang
tertentu yang disususn secara sistematis menurut metode tertentu yang
dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu dibidang pengetahuan
itu. Alam artinya segal yang ada di langit dan di bumi (seperti bintang,
bumi, kekuatan dll) Pengetahuan artinya segala sesuatu yang diketahui
yang berkenaan dengan hal pelajaran. Jadi IPA adalah ilmu yang
mempelajari tentang gejala-gejala yang ada di alam baik yang ad di langit
dan di bumi.
Namun tidaklah mudah seorang guru dapat mencapai target atau
tujuan pendidikan sebagaimana makna penting dari eksistensi pelajaran
IPA tersebut, karena kondisi yang terjadi dalam pembelajaran kebanyakan
siswa memiliki antusias rendah dalam mengikuti pelajaran dan mengalami
kejenuhan ketika guru menyampaikan materi saat terjadi proses belajar
mengajar. Ada siswa yang cepat menguasai materi dan ada pula siswa
-
yang lambat. Untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep yang
belum dikuasai, maka guru harus menggunakan alat peraga dan metode
pembelajaran yang tepat dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan dengan wawancara guru,
masalah pembelajaran IPA materi alat pernafasan pada manusia masih
belum dipahami siswa dan masih banyak mengalami kendala-kendala
dalam kegiatan pelaksanaan pembelajarannya. Dalam proses pembelajaran
guru tidak menggunakan metode yang tepat sehingga siswa mengalami
kejenuhan dan bosan, padahal dalam proses pembelajaran harus
menyenangkan dan tidak membosankan.
Hal ini menjadi agenda guru pada khususnya untuk dapat
memahami bagaimana mampu menemukan sebuah formula agar siswa
menjadi subjek dan objek pendidikan agar mampu mencapai tujuan sesuai
target yang ditentukan guru. Untuk mencapai pada sasaran dan tujuan pada
pembelajaran IPA sangat diperlukan kreatifitas guru dalam
mengkondisikan proses belajar yang tidak membosankan. Karena IPA
merupakan pembelajaran eksak yang membutuhkan beberapa variasi
dalam metode pembelajarannya. Hal ini jelas kita sadari bersama sebagai
praktisi pendidikan, bahwa pembelajaran IPA memerlukan aspek
pemahaman, keterampilan berbagai komponen yang saling terkait anatara
satu dengan yang lain. Karena kita sebagai guru memahami bahwa
pelajaran IPA memiliki objek yang sangat luas tentang kehidupan yang
-
ada disekitar siswa. Baik mengenai benda-benda yang hidup, maupun
benda-benda yang mati.
Dari beberapa metode pembelajaran, penggunaan metode
demontrasi mempunyai pengaruh terhadap bagaimana siswa mampu
mengakomodasikan pengetahuan mereka dalam menguasai konsep,
menanamkan konsep IPA serta mengaplikasikannya dalam lingkungan
hidup siswa. Dalam penggunaan metode pembelajaran identik dengan
strategi pembelajaran. Dalam hal ini strategi pembelajaran diperlukan
sebuah pemahaman konsep oleh guru dan sekaligus berkaitan dengan
materi pelajaran. Metode merupakan cara yang dilakukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. ( Asih , ). Karena dalam
proses pembelajaran guru harus tepat dalam memilih metode pembelajaran
yang sesuai dengan materi, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
maksimal.
Orientasi proses pembelajaran IPA adalah suatu proses
pembelajaran yang aplikatif, mengembangkan proses berfikir, kemampuan
belajar, rasa ingin tahu, dan mengembangkan sikap peduli dan tanggung
jawab terhadap lingkungan alam. Orientasi proses pembelajaran IPA
tersebut dapat dilakukan dengan cara diskusi, demontrasi, dan praktikum.
Metode demontrasi ini memiliki kesesuaian dan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran.
Metode demonstrasi mempunyai banyak kelebihan. Adapun
beberapa kelebihan metode demontrasi adalah ) membuat pengajaran
-
menjadi lebih jelas, ) memusatkan perhatian siswa, ) lebih mengarah
pada materi yang diajarkan, ) lebih melekatkan pengalaman dan kesan
sebagai hasil pembelajaran dalam diri siswa.
Upaya guru untuk meningkatkan pelayanan dalam pembelajaran
adalah dengan cara mengaplikasikan metode yang tepat serta pendekatan
pembelajaran yang relevan, maka akan menjadikan siswa memiliki
antusias yang tinggu pula. Dengan penerapan metode demontrasi
misalnya, akan menjadikan siswa berhadapan langsung teori yang
diterangkan dengan benda yang menjadi materi materi pembahasan.
Dengan kata lain maka persepsi siswa akan tergambar secara jelas, dan
akan menghilangkan verbalisme.
Berpijak dari beberapa alasan di atas dan juga mengingat
keterbatasan perbedaan kemampuan siswa, maka dalam penelitian ini
penulis tertarik dan merasa berkepentingan guna memberikan alternatif
pemecahan masalah. Dengan mengadakan penelitian tentang
“Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat Pernafasan pada
Manusia Melalui Metode Demontrasi Pada Kelas V di MI Ma’arif
Pulutan Salatiga Tahun Ajaran ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah pada penyusunan skripsi ini,
maka dapat penulis rumuskan masalah: “ Apakah penggunaan metode
demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi alat pernafasan
-
pada manusia pada kelas V di MI Ma‟arif Pulutan Salatiga tahun pelajaran
?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui
penggunaan metode demontrasi dalam meningkatkan hasil belajar IPA
materi alat pernafasan pada manusia pada kelas V di MI Ma‟arif Pulutan
Salatiga Tahun Ajaran .
D. Hipotesis Penelitian
Sesuai denga kajian teori diatas, penulis dapat mengajukan
hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu metode demontrasi
dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi alat pernafasan pada manusia
siswa kelas V di MI Ma‟arif Pulutan Salatiga tahun ajaran .
Penggunaan metode demontrasi ini dikatakan efektif apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dirumuskan
adalah sebagai berikut:
) Penelitian ini dikatakan berhasil apabila sekurang-kurangnya
secara klasikal, sedangkan secara individual siswa telah mencapai nilai
lebih dari atau sama dengan .
) Aktivitas belajar dan hasil belajar siswa meningkat apabila dari
jumlah siswa telah aktif mengikuti pelajaran IPA materi alat
pernafasan pada manusia melalui metode demontrasi sesuai dengan
aspek aktivitas belajar dalam kegiatan belajar mengajar yang diamati
dan meningkatnya hasil belajar siswa di tiap akhir siklus.
-
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik
secara teoritis dan secara praktis bagi siswa, guru, dan sekolah. Adapun
manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan pendidikan bagi umumnya dan dapat memberikan
informasi baru bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul
dalam proses belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran IPA,
terutama dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran
IPA materi alat pernafasan pada manusia.
. Manfaat Praktis
a) Manfaat bagi Guru
Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang
dihadapi oleh guru dan menambah wawasan serta keterampilan
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
b) Manfaat bagi Siswa
( ) Siswa memperoleh pelajaran IPA yang lebih menarik,
menyenangkan, dan memungkinkan dirinya untuk memahami
materi IPA sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.
( ) Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas
mandiri, kelompok, yang terstruktur dan tidak terstruktur.
-
( ) Meningkatkan keberanian siswa mengungkapkan pendapat,
ide, pertanyaan, dan saran.
( ) Meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam menyampaikan
hasil karyanya.
c) Manfaat bagi Sekolah
( ) Menciptakan rasa saling membantu dan kerjasama dengan
lembaga lain sehingga suasana intensif tersebut menjadi lebih
harmonis.
( ) Dapat mengangkat nama baik sekolah tersebut karena dapat
mengembangkan metode pembelajaran yang tepat dan
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi yang
diajarkan.
( ) Membantu sekolah tersebut berkembang karena adanya guru-
guru yang profesional dan mempunyai kompetensi yang
memadai.
F. Definisi Operasional
. Hasil Belajar
Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu
yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau
perkembangan tubuhnya atau karakteristikseseorang sejak lahir. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar memiliki arti berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian
bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau
-
ilmu. Menurut Depdiknas ( ) belajar adalah perubahan perilaku
individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman. Jadi hasil
belajar adalah suatu perolehan yang telah dicapai dari suatu pekerjaan
sesuai dengan usaha yang dilakukan dalam proses kegiatan belajar.
Dalam penelitian yang dimaksud hasil belajar siswa materi alat
pernafasan pada manusia adalah kemampuan yang dimiliki setiap
siswa mengenai pengetahuan dan pemahaman tentang materi tersebut
yang ditandai dengan adanya perubahan hasil belajar siswa secara
berkelanjutan serta tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
. Metode Demontasi
Metode demontrasi merupakan cara pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan dengan menggunakan media atau
alat peraga yang sesuai dengan materi yang disajikan. Menurut Cole &
Chan dari Sulistyowati ( ) metode demontrasi berhubungan
dengan tiga komponen, yaitu; (a) materi pelajaran yang meliputi fakta,
hukum, teori, generalisasi, aturan, dan prinsip; (b) contoh yang
digunakan untuk mengilustrasikan materi pembelajaran; (c) kerangka
yang digunakan oleh guru dalam mengintegrasikan materi
pembelajaran dengan contoh-contoh yang relevan.
-
G. Metodologi Penelitian
. Rancangan Penelitian
PTK dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research)
yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan
hasil belajar sekelompok peserta didik.
Menurut Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi ( ) menjelaskan
PTK dengan memisahkan kata-kata yang tergabung didalamnya,
yakni: Penelitian + Tindakan + Kelas, dengan paparan sebagai berikut:
a) Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
b) Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk
rangkaian siklus kegiatan.
c) Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,
menerima pembelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Berdasarkan pemahaman terhadap penelitian tindakan kelas dapat
diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan
dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar
sekelompok peserta didik. Penerapan PTK dalam penelitian ini
didasarkan pada temuan problem dalam bentuk problem pembelajaran
-
yaitu tingkat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPA rendah
dan ada keinginan guru untuk memperbaiki tingkat pemahaman siswa
dengan kegiatan penelitian.
. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas V MI Ma‟arif Pulutan
yang siswa, laki-laki siswa dan perempuan siswa.
Pada Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan jenis penelitian
kolaboratif. Sebagai kolaborator adalah guru IPA kelas V yaitu Ibu
Aini Nur F. Dalam kegiatan ini peneliti hanya mengamati kegiatan
pembelajaran. Waktu pelaksanaan peneliti ini adalah semester I tahun
ajaran / .
. Lokasi Penelitian
a) Tempat Penelitian : MI Ma‟arif Pulutan Salatiga
b) Mata Pelajaran : IPA
c) Materi Pokok : Alat Pernafasan pada Manusia
d) Kelas/ Semester : V/ I
. Objek Penelitian
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah:
a) Aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
IPA pada materi alat pernafasan pada manusia melalui metode
demontrasi.
-
b) Aktivitas guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan
pelajaran IPA pada alat pernafasan pada manusia menggunakan
metode demontrasi.
c) Hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran IPA alat
pernafasan pada manusia melalui metode demontrasi.
. Langkah-langkah Penelitian
Menurut Sutama ( : ), mengemukakan bahwa tahap-tahap
dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri empat tahapan penting,
yaitu; rencana (planning), tindakan (action), pengamatan
(observation), dan refleksi (reflection). Adapun skema dan penjelasan
masing-masing tahapan sebagai berikut :
Gambar Bagan . Siklus PTK.
(Sumber: Sutama ; )
PELAKSANAAN
PERENCANAAN PENGAMATAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
PERENCANAAN PENGAMATAN
REFLEKSI
SIKLUS I
SIKLUS II
-
a. Perencanaan Tindakan ( Planning )
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti
sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Ada empat
kegiatan dalam tahap perencanaan yaitu:
) Menentukan target kompetensi.
) Mendesain pembelajaran yaitu membuat skenario
pembelajaran dengan penerapan pemanfaatan lingkungan
alam sekitar sekolah dan pendekatan keterampilan proses
(silabus, RPP, alat pembelajaran).
) Mendesain alat tes.
) Membuat jadwal pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan ( Action )
Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa
penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran
tertulis pada RPP dan perencanaan tindakan. Kegiatan
pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu; pendahuluan, inti
dan penutup.
c. Pengamatan ( Observation )
Observasi tindakan dilakukan selama pelaksanaan tindakan
dengan catatan guru mengikuti teknik pengajaran yang
dirancang peneliti. Instrumen observasi menggunakan pedoman
observasi yang berisikan indikator yang didesain berdasarkan
-
fokus penelitian. Dalam hal ini berisi indikator yang mewakili
data.
Tujuan pedoman tersebut untuk mendiskripsikan hal-hal
yang terjadi dalam proses penelitian tindakan. Di samping itu
peneliti juga menggunakan alat bantu rekam yaitu kamera
untuk menambah validitas data. Pemantauan terfokus pada
kegiatan siswa dan kegiatan guru yaitu mencatat apa yang
dilihat, didengar dan diamati selama proses pembelajaran
berlangsung dalam bentuk catatan lapangan.
d. Refleksi ( Reflection )
Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan
seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan
sesudah dilakukan tindakan khususnya dalam tingkat
pemahaman siswa. Dengan refleksi akan diperoleh masukan
yang dapat untuk memperbaiki tindakan berikutnya.
Adapun bahan yang direfleksikan adalah hasil dari langkah
perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan pengamatan
(observasi). Kemudian hasil catatan tersebut didiskusikan
bersama-sama antara peneliti dan guru (pola kolaboratif). Hasil
yang dicapai dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan
sebelumnya.
-
. Analisis Data
Menganalisis data dapat dilakukan dengan memecah data mentah
ke dalam kelompok tertentu, mengkatagorikan, dan menelaahnya.
Teknis analisis data dalam PTK terdiri atas tiga komponen dasar
berupa reduksi data, beberapa (display) data, dan penarikan
kesimpulan (Kunandar, : )
a. Hasil belajar siswa dianalisis dengan membandingkan antara nilai
pre tes dan nilai pos tes.
b. Data kuantitatif, berupa informasi berbentuk kalimat yang
memberikan gambaran siswa terhadap keaktifan di keas dalam
pembelajaran IPA.
c. Teknik Analisis Data
Pengelolaan data pada penelitian ini menggunakan cara atau
menganalisis data secara kuantitatif. Data kuantitatif beupa hasil
belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
data deskriptif dengan menentukan presentasi ketuntasan belajar
dan mean (rata-rata) kelas. Adapun penyajian data kuantitatif
dipaparkan dalam bentuk presentase dan angka. Dalam penelitian
ini, ada dua hal nilai yang harus di hitung yaitu nilai rata-rata kelas
dan nilai ketuntasan belajar individu. Berikut ini adalah cara
menghitungnya:
) Menghitung nilai rata-rata kelas
-
̅ ∑
∑
Keterangan :
̅= nilai rata-rata
∑ = jumlah semua nilai siswa
∑ = jumlah siswa (Aqib, : )
) Menghitung ketuntasan belajar klasikal
∑ X
Keterangan :
% = persentase ketuntasan klasikal
ft = frekuensi siswa tuntas KKM
∑f = jumlah frekuensi seluruhnya (Aqib, : )
Apabila tingkat ketuntasan ≥ (Djamarah, : ),
maka ketuntasan belajar klasikal tercapai. Hal ini dikarenakan
kondisi sekolah yang memenuhi untuk mencapai ketuntasan
tersebut.
H. Sistematika Penulisan
Skripsi berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat
Pernafasan pada Manusia Melalui Metode Demontrasi pada Siswa Kelas
V MI Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun Ajaran / ditulis dengan
lima bab. Sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut :
-
. Bagian muka skripsi yang memuat judul, persetujuan pembimbing,
persyaratan keaslian tulisan, motto, dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
. Bagian isi yang keseluruhan terdiri dari bab dengan uraian sebagai
berikut :
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian,
definisi operasional, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II Kajian Pustaka
Bab ini penulis mengemukakan landasan teori dari tiap-tiap
variable penelitian.
BAB III Pelaksanaan Penelitian
Pada bab ini berisi tentang gambaran umum MI Ma‟arif Pulutan
dan pelaksanaan penelitian.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian meliputi diskripsi
persiklus dan pembahasan.
BAB V Kesimpulan dan Penutup
Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran
-
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
. Belajar
Definisi Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis
belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.
Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah
kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Menurut
Fudyartanto (Baharuddin, ), usaha untuk mencapai
kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum
dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia
menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan
memiliki tentang sesuatu.
Menurut Gagne, belajar itu merupakan suatu proses yang
memungkinkan seseorang untuk mengubah tingkah lakunya cukup
cepat, dan perubahan tersebut bersifat relatif tetap, sehingga
perubahan yang serupa tidak perlu terjadi berulang kali setiap
menghadapi situasi yang baru. Seseorang dapat mengetahui belajar
telah berlangsung pada diri seseorang apabila dia mengamati
adanya perubahan tingkah laku orang tersebut, dan perubahan
tersebut bertahan lama.
-
Menurut Slameto (Djamarah : ), belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Adapun menurut Burton dalam Susanto ( : ),
belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingah laku pada diri
individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu
lain dan individu dengan lingkungannya sehingga merka lebih
mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
Sedangkang menurut Sriyanti ( : ), belajar
merupakan aktivitas yang sangat penting bagi perkembangan
individu. Sementara menurut Hamalik (Susanto : ), menjelaskan
bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku
melalui pengalaman. Dari beberapa pengertian belajar di atas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang
dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk
memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru
sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku
yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam
bertindak.
. Hasil Belajar
Hasil belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku.
Seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik
-
yang berupa pengetahuan, keterampilan, atau penguasaan nilai-nilai
(sikap). Menurut Anitah ( : . ), para ahli psikologi tidak semua
perubahan perilaku dapat digolongkan ke dalam hasil belajar.
Perubahan perilaku karena kematangan (misalnya seorang anak kecil
dapat merangkak, duduk, atau berdiri, lebih banyak disebabkan oleh
kematangan dari pada oleh belajar). Demikian perubahan perilaku
yang tidak disadari karena minum minuman keras, tidak digolongkan
ke dalam perubahan perilaku hasil belajar.
Menurut Nawawi (Susanto, : ), bahwa hasil belajar adalah
dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Secara
sederhana, yang dimaksud hasil belajar adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah malalui kegiatan belajar. Karena belajar itu
sendiri merupakan proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar adalah perubahan yang
dihasilkan dari pengalaman (interaksi dengan lingkungan), tempat
proses mental dan emosional terjadi. Perubahan perilaku sebagai hasil
belajar dikelompokkan ke dalam tiga ranah, yaitu : pengetahuan
(kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan penguasaan nilai-nilai
atau sikap (afektif).
-
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari
seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan
perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau
kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak
yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-
tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional.
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sunal ( : ) dalam Susanto
( : ), bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi
untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu progam telah
memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi
atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut atau
bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan
prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu
pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian,
penilaian hasil belajar siswa mencangkup segala hal yang dipelajari di
sekolah, naik iyu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.
-
. Macam-macam Hasil Belajar
Menurut Susanto ( : ), hasil belajar sebagaimana telah
dijelaskan di atas meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif),
keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap siswa (aspek
afektif). Untuk lebih lanjut jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Pemahaman Konsep (Aspek Kognitif)
Pemahaman menurut Bloom dalam Susanto ( : ),
diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi
atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini
adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan
memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa,
sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang di
baca, yang di lihat, yang dialami, atau yang dirasakan berupa
hasil penelitian atau observasi langsung yang dilakukan.
Aspek kognitif berkenaan dengan hasil belajar yang terdiri
dari enam yaitu; ingatan, pemahaman, penggunaan, analisis,
sintesis, dan evaluasi
b) Keterampian Proses (Aspek Psikomotorik)
Usman dan Setiawati dalam Susanto ( : ),
mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan
keterampilan yang mengarah kepada pembangunan
kemampuan fisik, mental, dan sosial yang mendasar sebagai
penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu
-
siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran,
nalar, dan perbuatan secara efektif dan efesien untuk mencapai
suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya.
Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan
dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti
kreativitas, kerja sama, bertanggung jawab, dan berdisiplin
sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.
c) Sikap (Aspek Afektif)
Menurut Lange dalam Susanto ( : ), sikap tidak
hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup
pula aspek fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara
mental dan fisik secara serempak.
Jadi ketiga hasil belajar yang telah dijelaskan diatas penting
diketahui oleh guru dalam rangka merumuskan tujuan
pengajaran dan menyusun alat-alat penilaian, baik tes maupun
tidak tes.
. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasi Belajar
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-
faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu
faktor dalam diri siswa sendiri (intern) dan faktor dari luar diri siswa
(ekstren).
a) Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil
belajar di antaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha,
-
motivasi, perhatian, kelemahan, dan kesehatan, serta kebiasaan
siswa. Salah satu hal yang terpenting dalam kegiatan belajar yang
harus ditanamkan dalam diri siswa bahwa belajar yang
dilakukannya merupakan kebutuhan dirinya. Minat belajar
berkaitan dengan seberapa besar individu merasa suka atau tidak
suka terhadap materi yang dipelajari siswa. Minat inilah yang harus
dimunculkan lebih awal dalam diri siswa. Minat, motivasi,
perhatian siswa dapat dikondisikan oleh guru. Setiap individu
memiliki kecakapan yang berbeda-beda. Kecakapan tersebut dapat
dikelompokkan berdasarkan kecepatan belajar; yakni sangat cepat,
sedang, dan lambat.
b) Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar di
antaranya adalah lingkungan fisik dan nonfisik (termasuk suasana
kelas dalam belajar, seperti riang gembira, menyenangkan),
lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, progam sekolah
(termasuk dukungan komite sekolah), guru, pelaksanaan
pembelajaran, dan teman sekolah. Guru merupakan faktor yang
paling berpengaruh terhadap proses maupun hasil belajar, sebab
guru merupakan manajer atau sutradara dalam kelas.
B. Pembelajaran IPA
. Pengertian IPA
IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melakui
pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan
-
dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan
(Susanto, : ).
Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang pokok bahasannya
adalah alam dengan segala isinya. Ada tiga istilah yang terlibat dalam
hal ini yaitu; Ilmu + Pengetahuan + Alam. Pengetahuan adalah segala
sesuatu yang diketahui manusia. Pengetahuan alam berarti
pengetahuan tentang alam semesta beserta isinya. Ilmu adalah
pengetahuan yang ilmiah, pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah,
artinya diperoleh dengan metode ilmiah. Dengan pengertian ini, IPA
dapat diartikan sebagai ilmu yang memperlajari tentang sebab dan
akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini (Asih, ).
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Balai
Pustaka, : ) ilmu artinya Pengetahuan tentang suatu bidang
tertentu yang disususn secara sistematis menurut metode tertentu yang
dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu dibidang
pengetahuan itu. Alam artinya segal yang ada di langit dan di bumi
(seperti bintang, bumi, kekuatan dll) Pengetahuan artinya segala
sesuatu yang diketahui yang berkenaan dengan hal pelajaran. Jadi IPA
adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala yang ada di alam
baik yang ada di langit dan di bumi.
IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan
IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan
lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan
memahami alam sekiatar secara alamiah. Penerapan IPA perlu
dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap
lingkungan. Di tingkat SD/ MI diharapkan ada penekanan
pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang
dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan
kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Oleh karena itu,
pembelajaran IPA di SD/ MI menekankan pada pemberian pengalaman
belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah ( Modul, : ).
. Tujuan dan Fungsi IPA
Tujuan pembelajaran IPA meliputi; (a) memperoleh keyakinan
terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,
keindahan, dan keteraturan alam ciptan-Nya, (b) mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat
dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (c)
mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
-
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat, (d) mengembangkan keterampilan proses
untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat
keputusan, (e) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam, (f)
meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
. Ruang Lingkup IPA
Ruang lingkup IPA di SD/ MI sebagai berikut; (a) ciri-ciri
penggolongan makhluk hidup, (b) organ tubuh makhluk hidup, (c)
benda/ materi, sifat-sifat dan kegunaannya, (d) gaya dan pengaruhnya
terhadap suatu benda, (e) sumber daya alam, manfaat dan dampak bagi
kehidupan, (f) tata surya dan anggotanya.
. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA di SD/ MI
Tabel . SK dan KD IPA Kelas V
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Makhluk Hidup dan
Proses Kehidupan
.Mengidentifikasi fungsi
organ tubuh manusia dan
hewan
. .Mengidentifikasi fungsi organ
pernafasan manusia
. .Mengidentifikasi fungsi organ
pernafasan hewan, misalnya ikan dan
-
cacing tanah
. .Mengidentifikasi fungsi organ
pencernaan manusia dan hubungannya
dengan makanan dan kesehatan
. .Mengidentifikasi organ peredaran
darah manusia
. .Mengidentifikasi gangguan pada organ
peredaran darah manusia
.Memahami cara
tumbuhan hijau membuat
makanan
. .Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau
membuat makanan
. .Mendeskripsikan ketergantungan
manusia dan hewan pada tumbuhan hijau
sebagai sumber makanan
.Mengidentifikasi cara
makhluk hidup
menyesuaikan diri
dengan lingkungan
. . Mengidentifikasi penyesuaian diri
hewan dengan lingkungan tertentu untuk
mempertahankan hidup
. . Mengidentifikasi penyesuaian diri
tumbuhan dengan lingkungan tertentu
untuk mempertahankan hidup
Benda dan Sifatnya
.Memahami hubungan
antara sifat bahan dengan
penyusunannya dan
. .Mendiskripsikan hubungan antara sifat
bahan dengan bahan penyusunnya,
misalnya benang, kain, dan kertas
-
perubahan sifat benda
sebagai hasil suatu proses
. .Menyimpulkan hasil penyelidikan
tentang perubahan sifat benda, baik
sementara atau tetap
. Materi IPA di SD/ MI
a) Alat Pernafasan pada Manusia
Semua makhluk hidup bernafas. Bernafas dalah proses menghirup
udara dan mengeluarkan udara. Di dalam udara terkandung berbagai
gas, salah satunya adalah oksigen. Gas yang dibutuhkan oleh tubuh
adalah oksigen. Oleh karena itu, hanya oksigen yang diambil dari
udara untuk pernafasan. Pernafasan mengeluarkan karbon dioksida.
Gas karbon dioksida dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru. Hampir
semua jenis makhluk hidup mempunyai alat khusus untuk pernafasan.
Alat khusus pernafasan pada manusia adalah paru-paru.
Alat pernafasan pada manusia adalah paru-paru. Paru-paru terletak
dalam rongga dada di atas diafragma. Diafragma adalah sekat antara
rongga dada dan rongga perut. Paru-paru dilindungi oleh tulang dada
dan tulang rusuk. Di dalam paru-paru terjadi penyerapan gas oksigen
dan pengeluaran gas karbon dioksida. Paru-paru adalah alat pernafasan
utama manusia yang dilengkapi saluran pernafasan lain seperti; ( )
rongga hidung, ( ) tekak (faring), ( ) pangkal tenggorokan (laring),
( ) batang tenggorokan (trakea), ( ) cabang batang tenggorokan
(bronkus), ( ) gelembung paru-paru (alveolus).
-
Paru-paru manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu, paru-paru
kanan dan paru-paru kiri. Kedua paru-paru kita tersusun oleh kurang
lebih juta gelembung-gelembung kecil yang disebut alveolus. Pada
bagian alveolus inilah pertukaran oksigen dengan karbon dioksida
berlangsung. Pada saat bernafas, udara masuk ke rongga hidung,
menuju tekak, pangkal tenggorok, batang tenggorok, cabang batang
tenggorok dan masuk ke gelembung-gelembung paru-paru. Aktivitas
memasukkan udara ke paru-paru disebut inspirasi, sedangkan aktivitas
mengeluarkan udara dari paru-paru disebut ekspirasi.
Ada dua pernafasan pada manusia yaitu; pernafasan dada dan
pernafasan perut. Pernafasan dada adalah pernafasan yang terjadi
akibat kontraksi otot-otot antar tulang rusuk (otot sela iga). Jika otot
tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk terangkat, rongga dada
membesar. Tekanan udara di rongga dada lebih kecil daripada tekanan
udara luar, sehingga udara luar masuk ke paru-paru. Peristiwa ini
disebut inspirasi. Sebaliknya jika otot antar tulang rusuk mengendur
(relaksasi), tulang dada dan tulang rusuk turun ke posisi semula,
rongga dada mengecil. Tekanan udara di rongga dada lebih besar
daripada tekanan udara luar, sehingga udara dari dalam paru-paru
dihembuskan keluar. Peristiwa ini disebut ekspirasi.
Pernafasan perut adalah pernafasan sebagai akibat aktivitas otot
diafragma. Pada saat otot diafragma berkontraksi, otot diafragma
menjadi datar, rongga dada membesar, tekanan udara dalam rongga
-
dada kecil, akibatnya udara dari luar masuk ke dalam paru-paru (pau-
paru mengembang). Sebaliknya bila otot diafragma mengendur atau
relaksasi, otot ini akan melengkung ke atas, rongga dada mengecil,
tekanan udara dalam rongga dada besar, sehingga udara keluar dari
paru-paru (paru-paru mengempis).
b) Jenis-jenis gangguan pada alat pernafasan manusia
( ) Influenza merupakan penyakit menular yang paling sering
menyerang. Kuman penyebab influenza menular melalui udara.
( ) Asma merupakan gangguan proses pernafasan karena adanya
penyempitan saluran pernafasan. Penyebab asma adalah alergi.
Bahan yang dapat menyebabkan alergi antara lain rambut atau
bulu hewan, debu, asap, dan udara dingin.
( ) Pneumonia adalah penyakit radang paru-paru yang akut.
Artinya, penyakit radang paru-paru ini menyerang tiba-tiba dan
cepat menjadi parah. Penyakit ini biasanya terjadi setelah
penderita terkena penyakit campak, influenza, bronkitis, dan
penyakit lainnya.
( ) Tuberkulosis (TBC) paru-paru adalah penyakit yng disebabkan
oleh infeksi bakteri. Penderita TBC, pada paru-paru terdapat
bintil-bintil kecil di dinding alveolus, sehingga mengganggu
proses penyerapan oksigen.
-
( ) Bronkitis merupakan penyakit yang ditandai dengan
peradangan pada trakea atau bronkus. Peradangan tersebut
menimbulkan gejala nafas berbunyi dan nafas terasa pendek.
Penderita bronkitis juga mengalami batuk berkepanjangan.
C. Metode Demontrasi
. Pengertian Metode Demontrasi
Metode merupakan cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang ditentukan. Demontrasi merupakan cara pencapaian
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan dengan menggunakan media atau
alat peraga yang sesuai dengan materi yang disajikan (Wisudawati,
).
Metode demontrasi dalam pembelajaran IPA dapat dilakukan
dengan menghadirkan objek nyata ke kelas, pemodelan, urutan suatu
kegiatan eksperimen, grafik atau histogram suatu data, software
komputer dan skema atau penampang lintang dua dimensi atau tiga
dimensi.
. Langkah-langkah Penerapan Metode Demontrasi
a) Persiapkan alat-alat yang diperlukan.
b) Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang direncanakan dan
apa yang akan dikerjakan.
-
c) Guru mendemontrasikan kepada anak-anak secara perlahan-lahan,
serta memberikan penjelasan yang cukup singkat.
d) Guru mengulang kembali selangah demi selangkah dan
menjelaskan alasan-alasan setiap langkah.
e) Guru menjelaskan kepada siswa agar melakukan demontrasi sendiri
langkah demi langkah dan disertai penjelasan.
Dengan demikian demontrasi itu dapat dilakukan hampir pada
semua mata pelajaran. Menurut Hamalik (Asnawir : , ),
demontrasi itu akan lebih efektif bila dilakukan sebagai berikut;
a) Setiap langkah dalam demontrasi harus dapat dilihat dengan jelas
oleh siswa.
b) Semua penjelasan secara lisan hendaknya dapat didengar secara
jelas pula oleh siswa.
c) Anak-anak mengikuti, dan pada prinsipnya mereka harus tahu apa
yang sedang diamati.
d) Demontrasi harus dilaksanakan dengan teliti.
e) Guru sebagai demonstrator harus mengerjakan tugas-tugasnya
dengan lancar dan efektif.
f) Demontrasi hendaknya dilaksanakan pada saat yang tepat.
g) Beri kesempatan pada siswa untuk berlatih apa yang telah mereka
amati.
. Kelebihan Metode Demontrasi
Ada beberapa kelebihan dari metode demontrasi yaitu;
-
a) Membantu peserta didik memahami dengan jelas jalannya suatu
proses atau sistem kerja (sistem pencernaan, pernafasan dll),
mekanisme kerja suatu benda (jangka sorong, mikrometer sekrup,
termometer dll) dan langkah-langkah eksperimen (pengaruh kalor
terhadap perubahan suhu dan wujud benda, dll).
b) Memudahkan dalam memberikan berbagai jenis penjelasan tentang
konsep IPA.
c) Kesalahan-kesalahan yang terjadi hasil ceramah dapat diperbaiki
melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan
objek sebenarnya.
. Kelemahan Metode Demontrasi
Adapun kelemahan dalam metode demontrasi yaitu;
a) Peserta didik kadang sukar melihat demontrasi dengan jelas jika
dilaksanakan dalam kelas yang besar.
b) Tidak semua benda dapat didemontrasikan.
c) Sukar dimengerti jika didemontrasikan oleh guru yang kurang
menguasai materi.
-
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ma’arif Pulutan Salatiga
. Visi dan Misi MI Ma‟arif Pulutan Salatiga
a) Visi
Terwujudnya center of exellence on ellementary school
dalam agama dan budi pekerti, bahasa, dan sains-tech.
b) Misi
) Membangun rasa cinta dan bangga terhadap agama,
bangga, dan tanah air.
) Menanamkan nilai-nilai Islam ahlus sunah wal jamaah
dalam perilaku sehari-hari.
) Membentuk pribadi berakhlak mulia dan berprestasi
tinggi.
) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan
beragam bahasa (Arab, Inggris, dan Jawa).
) Membekali sains-tech tepat guna.
. Profil Sekolah
a) Identitas Madrasah
Nama Sekolah : MI Ma‟arif Pulutan
Alamat Sekolah : Sidorejo
Kota : Salatiga
Propinsi : Jawa Tengah
-
Nama Penyelenggara : Lembaga Pendidikan Ma‟arif NU
PC LP Ma‟arif NU Kota Salatiga
Alamat Penyelenggara : Jl. Kartini Nomor Salatiga
NSM :
NSB :
NIM/ NPSN :
Tahun Didirikan :
Status Madrasah : Terakredetasi B (SK Ketua BAN-
S/M Prop. Jawa Tengah No. Dd.
Tanggal Oktober )
Status Tanah : Wakaf
Surat Kepemilikan Tanah :No. . . . . . & No.
. . . . .
Luas Tanah : . m dan m
belum
bersertifikat wakaf (tanah lain milik
Yayasan dan sudah bersertifikat
wakaf seluas m )
Status Bangunan : Wakaf Milik Yayasan
Luas Bangunan : m
-
b) Data Siswa Tahun Ajaran /
Tabel . Data Siswa MI Ma‟arif Pulutan tahun pelajaran /
Urutan Kelas Jumlah Siswa Jumlah Rmbl
Kelas
Kelas
Kelas
Kelas
Kelas
Kelas
Jumlah
c) Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
Tabel . Data PTK MI Ma‟arif Pulutan
No Keterangan Jumlah
Pendidik
Guru PNS
Guru Tetap Yayasan
Guru Tidak Tetap Yayasan
Tenaga Kependidikan
Tata Usaha
Tenaga Kebersihan
Jumlah Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
B. Subjek Penelitian
Subjek peneliti terkait peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA
semester I kurikulum KTSP materi alat pernafasan pada manusia pada
-
siswa kelas V A MI Ma‟arif Pulutan Salatiga yang berjumlah siswa.
Dengan data pada tabel . sebagai berikut :
Tabel . Subyek PTK
No. Nama Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Akhsana Rani Saputri P
Alzena Nataneila Syifa P
Dwi Maulana Purba Wicaksana L
Fadhil El Karim L
Faris Muhammad Irfan L
Firsta Ratri Arzada P
Gazha Firmansyah Prayatno L
Iffa Qonia Khoirunisa P
Jefri Tristiyanto L
Kayana Luna Ananda Asmara P
Lutfiana Zahriani P
Luthfiana Amalia Jauharoh P
M. Abdur Rozak L
M. Sa‟daika Quthbi N L
Muhammad Nadhif Abdala L
Muhammad Rojin Najah L
Muhammad Yunianto L
-
Naufal Hidayat Mumtaz L
Nayla Aulia P
Nova Dwi Ariyanti P
Nova Rina Q P
Nur El Falah Putra Ramadhan L
Oktaviana Fitri Ramadhani P
Rafikri Dzakiey Verdyan L
Risma Bilqis Febriyadi P
Souni Ahmad Tsagif L
Syakira Dzarrin Naila P
Umi Maghfiroh P
Jumlah
Jumlah Siswa Keseluruhan
(Sumber: Adminitrasi Guru Kelas V A Ibu Aini)
C. Waktu Penelitian
Penelitian dimulai pada tanggal Juli pada tahap ini peneliti
mengadakan observasi pembelajaran IPA di MI Ma‟arif Pulutan Salatiga.
Dilanjutkan diskusi dengan wali kelas V A Ibu Aini yang juga sebagai
pengampu mata pelajaran IPA.
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siklus I
dilaksanakan pada tanggal Agustus pada hari Rabu jam ke - dan
untuk siklus selanjutnya menyesuaikan sampai tercapai kriteria
-
keberhasilan PTK dengan jadwal pembelajaran yang disepakati Peneliti
dan wali kelas.
Sedangkan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siklus
II dilaksanakan pada tanggal Agustus pada hari Sabtu jam ke - .
D. Pelaksanaan Penelitian
. Deskripsi Kegiatan Pra Siklus
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti terdiri
dari (dua) siklus ini merancang pembelajaran menggunakan metode
demontrasi dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep
belajar dan mampu menarik perhatian siswa sehingga akan berdampak
pada hasil belajar siswa. Pembelajaran menggunakan metode
demontrasi diharapkan dapat membantu para guru untuk
mengembangkan gagasan tentang strategi kegiatan pembelajaran yang
efektif dan inovatif serta mengacu pada pencapaian kompetensi
individual masing-masing siswa.
Pre Test dilakukan sebelum tindakan penelitian. Pre Test yang
terdiri dari soal yang dilaksanakan hari Rabu tanggal Agustus
. Peneliti melakukan pre test di tahap awal tersebut diketahui
bahwa dari siswa yang tuntas siswa dengan persentase ,
dan siswa yang belum tuntas berjumlah siswa dengan persentase
, dengan KKM untuk Mata Pelajaran IPA di MI Ma‟arif Pulutan
yaitu .
-
. Deskripsi Kegiatan Siklus I
Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V A MI ma‟arif Pulutan
telah dilakukan oleh peneliti secara langsung. Pelaksanaan setiap
siklus dalam penelitian ini meliputi empat tahap sebagaimana yang
dikemukakan oleh Kurt Lewin (Sutama, : ), sebagai berikut :
( ) Tahap Perencanaan, ( ) Tahap Pelaksanaan, ( ) Tahap
Pengamatan, dan ( ) Tahap Refleksi. Adapun hasil penelitian tindakan
kelas ini adalah sebagai berikut :
Siklus I dilaksanakan ( x menit) pada tanggal Agustus
yang diikuti oleh siswa. Adapun rincian tiap tahapan kegiatan yang
dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai
berikut:
a) Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal
sebagai berikut:
) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses
pembelajaran di kelas serta hasil belajar siswa.
) Memuat desain pembelajaran (RPP) dengan penerapan
pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi.
) Menyusun soal-soal tes yang akan digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi
pembelajaran.
-
) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran IPA.
) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran IPA.
) Melakukan dokumentasi.
b) Tahap Pelaksanaan (Acting)
Pada siklus I membahas tentang alat pernafasan pada
manusia. Tiap pertemuan selama jam pembelajaran ( x
menit).
Dalam proses pembelajaran siklus I peneliti memfokuskan
agar siswa dapat mengetahui alat pernafasan pada manusia
yang dijelaskan oleh guru kelas. Peneliti menggunakan media
gambar pernafasan pada manusia yang dijelaskan oleh guru.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan
tindakan sebagai berikut:
) Kegiatan Awal
(a) Salam, do‟a dan mengabsen siswa.
(b) Guru mengadakan Pre Test.
(c) Guru memberikan apersepsi tentang alat pernafasan
pada manusia
(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai.
-
) Kegiatan Inti
Tahap Eksplorasi
(a) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang pembelajaran dengan menggunakan metode
demontrasi.
(b) Guru menyampaikan materi tentang alat pernafasan
manusia, cara memelihara dan penyakitnya.
(c) Guru memimpin untuk melakukan tanya jawab kepada
siswa tentang alat pernafasan, cara memelihara dan
penyakitnya.
Tahap Elaborasi
(a) Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke depan
mendemontrasikan pernafasan.
(b) Guru meminta seluruh siswa untuk mendemontrasikan
cara bernafas.
(c) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang telah dipelajari.
Tahap Konfirmasi
(a) Siswa menulis materi alat pernafasa dan fungsinya
dengan urut.
(b) Guru memberikan umpan balik hasil pemahaman siswa
terhadap materi yang dipelajari.
-
) Kegiatan Akhir
(a) Guru menyimpulkan materi alat pernafasan yang telah
dipelajari bersama.
(b) Guru memberikan evaluasi dengan tes.
(c) Guru menilai hasil evaluasi.
(d) Guru memberikan tugas rumah kepada siswa dengan
membuat model alat pernafasan pada manusia.
(e) Guru menutup pelajaran dengan do‟a bersama dan
salam.
c) Tahap Pengamatan (Observation)
Observasi pada siklus I ini peneliti melakukan pengamatan
kegiatan pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan dalam
siklus I ini adalah pengamatan terhadap keterampilan guru
dalam mengajar.
Setelah pembelajaran siklus I selesai peneliti mengoreksi
kembali proses pembelajaran yang di lakukan oleh guru kelas
V A MI Ma‟arif Puutan. Masih ada kekurangan yaitu:
) Media yang digunakan terlalu kecil.
) Guru kurang terampil dalam proses pembelajaran
d) Tahap Refleksi (Reflection)
Setelah proses pembelajaran selesai peneliti melakukan
refleksi. Peneliti mengoreksi hasil pembelajaran siklus I dan
mengoreksi aspek-aspek yang perlu ditingkatkan pada
-
pembelajaran siklus II. Membandingkan hasil belajar pre test
dan siklus I serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan
dalam pembelajaran siklus I.
Kegiatan siklus I ada beberapa kelebihan dalam proses
pembelajaran diantaranya yaitu:
) Melalui metode demontrasi mampu menarik perhatian
siswa dalam pembelajaran IPA.
) Kemampuan siswa kelas V A MI Ma‟arif Pulutan
dalam penyerapan pembelajaran tergolong baik dan
cepat.
Ada pula kelemahan dalam proses pembelajaran pada siklus
II diantaranya yaitu:
) Siswa mampu menjawab pertanyaan secara bersama-
sama, walau masih ada siswa yang malu untuk
menjawab.
) Kondisi siswa yang ramai karena antusias berlebihan
dari siswa menyebabkan sulit untuk dikontrol.
) Siswa belum bisa menyimpulkan materi diakhir
pelajaran.
. Deskripsi Kegiatan Siklus II
Siklus II dilaksanakan ( x ) pada tanggal Agustus yang
diikuti oleh siswa. Kompetensi Dasar (KD) yang dipelajari pada
siklus II adalah mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dengan
-
sub bab membuat model pernafasan manusia dan mendemontrasikan
cara kerjanya.
Adapun rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama
proses pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:
a) Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal
sebagai berikut:
) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses
pembelajaran di kelas serta hasil belajar siswa.
) Merencanakan pembelajaran dengan membuat RPP.
) Membuat lembar kerja siswa dan alat evaluasi hasil belajar
berupa tes tertulis.
) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi.
) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
) Melakukan dokumentasi.
b) Tahap Pelaksanaan (Acting)
Pada siklus II membahas materi alat pernafasan pada
manusia dan cara memelihara alat pernafasan manusia serta
penyakitnya selama jam pelajaran ( x menit).
Dalam proses pembelajaran siklus II peneliti memfokuskan
agar siswa dapat mengetahui alat pernafasan pada manusia
-
lebih dalam lagi dan cara memelihara alat pernafasan serta
penyakitnya yang diajarkan oleh guru. Guru menggunakan
media alat pernafasan pada manusia.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan
tindakan sebagai berikut:
) Kegiatan Awal
(a) Salam, do‟a dan mengabsen siswa
(b) Guru menanyakan tugas rumah untuk membuat model
pernafasan
(c) Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran
kemudian guru memberi apersepsi pada siswa
) Kegiatan Inti
Tahap Eksplorasi
(a) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang alat pernafasan, cara memelihara dan
penyakitnya
(b) Guru memimpin untuk melakukan tanya jawab kepada
siswa tentang alat pernafasan, cara memelihara dan
penyakitnya
(c) Setelah selesai tanya jawab guru meminta siswa untuk
mengeluarkan tugas rumah berupa model alat
pernafasan
Tahap Elaborasi
-
(a) Guru memberikan penjelasan bagaimana cara kerja
model alat pernafasan
(b) Salah satu siswa diminta untuk mendemontrasikan cara
kerja model alat pernafasan
(c) Guru meminta siswa untuk memperhatikan cara
memelihara alat pernafasan serta penyakitnya
Tahap Konfirmasi
(a) Guru memberikan komentar hasil dari
mendemontrasikan model alat pernafasan
(b) Siswa menulis materi alat pernafasan, cara memelihara
dan penyakitnya
(c) Guru memberikan umpan balik terhadap apa yang telah
dipelajari
) Kegiatan Akhir
(a) Guru menyimpulkan materi tentang alat pernafasan
dengan urut, cara memeliharanya dan penyakitnya
(b) Guru memberikan evaluasi dengan tes tertulis
(c) Guru menilai hasil evaluasi
(d) Guru menutup pelajaran dengan do‟a dan salam
c) Tahap Pengamatan (Obsevation)
Observasi pada siklus II ini dilakukan peneliti terhadap
guru kelas V A MI Ma‟arif Ibu Aini Nur F. Pengamatan yang
dilakukan dalam siklus II ini adalah pengamatan terhadap
-
keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan
metode demontrasi.
Pengamatan aktivitas peneliti dalam pengelolaan IPA
menggunakan metode demontrasi dilakukan oleh observer
yaitu guru kelas V A MI Ma‟arif Pulutan.
d) Tahap Refleksi (Reflection)
Setelah proses pembelajaran selesai peneliti melakukan
refleksi. Peneliti mengoreksi hasil pembelajaran siklus II
dengan membandingkan hasil belajar siklus I dan siklus II serta
kelebihan dan kelemahan yang ditemukan dalam pembelajaran.
Kegiatan pada siklus II ini terdapat beberapa kelebihan
diantaranya yaitu:
) Siswa lebih berani bertanya dan menjawab pertanyaan.
) Siswa lebih serius dalam memahami materi
pembelajaran.
) Siswa sudah mulai bisa menyimpulkan materi diakhir
pembelajaran.
) Guru lebih terampil mendemontrasikan alat pernafasan
pada manusia.
Kegiatan pada siklus II ini terdapat beberapa kelemahan
diantaranya yaitu:
) Dengan banyaknya jumlah siswa, guru sulit untuk
mengendalikan dengan baik.
-
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pra Siklus
Subjek peneliti terkait peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA
semester I Kurikulum KTSP materi Alat Pernafasan pada Manusia pada
siswa kelas V A MI Ma‟arif Pulutan yang berjumlah siswa.
Sebelum penyampaian materi alat pernafasan pada manusia
dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mengadakan Pre Test untuk
mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang akan disampaikan.
Pre Test terdiri dari soal pilihan ganda dilaksanakan sebelum
pembelajaran IPA pada hari Rabu Agustus . Hasil dari Pre Test
siswa kelas V A MI Ma‟arif Pulutan disajikan dalam Tabel . berikut:
Tabel . Hasil Pre Test
No. Nama Nilai Keterangan
A R S Tidak Tuntas
A N S Tidak Tuntas
D M P W Tidak Tuntas
F E K Tidak Tuntas
F M I Tidak Tuntas
F R A Tuntas
G F P Tidak Tuntas
I Q K Tidak Tuntas
J T Tuntas
K L A A Tidak Tuntas
L Z Tidak Tuntas
-
L A J Tidak Tuntas
M A R Tuntas
M S Q N Tidak Tuntas
M N A Tuntas
M R N Tidak Tuntas
M Y Tidak Tuntas
N H M Tuntas
N A Q Tuntas
N D A Tuntas
N Q A Tuntas
N F P R Tidak Tuntas
O F R Tidak Tuntas
R D V Tidak Tuntas
R B F Tidak Tuntas
S A T Tuntas
S D N Tidak Tuntas
U M Tuntas
(Sumber : Data Hasil Pre Test, Agustus )
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan Pra Siklus ini,
maka diperoleh:
∑ nilai seluruh peserta didik (F) =
∑ peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) =
∑ peserta didik (N) =
Ketuntasan belajar (%) =
=
= , %
-
Sehingga, nilai rata-rata ( ̅ ) =
=
= ,
Hasil belajar berdasarkan pada perolehan nilai Pre Test yang
dilakukan pada siswa diperoleh nilai tertinggi , nilai terendah ,
dengan rata-rata , . Siswa yang tuntas pada pre test sebanyak siswa
dengan persentase , dan siswa yang tidak tuntas KKM sebanyak
siswa dengan presentase , . Persentase rata-rata kelas ini masih
dibawah kriteria ketuntasan yang ditentukan peneliti pada mata pelajaran
IPA kelas V A MI Ma‟arif Pulutan yaitu dari jumlah siswa.
B. Siklus I
. Hasil Belajar Siswa
Dalam siklus I ini pembelajaran IPA untuk materi Alat Pernafasan
pada Manusia sudah dilaksanakan. Data yang diperoleh dari siklus ini
adalah berupa data nilai prestasi belajar siswa pra PTK. Pengamatan
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, dimana guru
dibantu kolaborator yang berperan sebagai pengamat dan penilai.
Pada akhir pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA pada MI Ma‟arif
Pulutan adalah . Dalam penelitian ini akan dilihat tingkat kenaikan
prestasi dan ketuntasan siswa yang akan dilihat dari siklus ke siklus.
-
Pada pertemuan pertama ini dijelaskan materi mendalam tentang
Alat Pernafasan pada Manusia yang meliputi Alat pernafasan pada
manusia dan penyakitnya serta cara merawatnya melalui metode
demontrasi yang disiapkan dan dikemas dengan baik. Peneliti
memberikan tes evaluasi siklus I sebanyak soal pilihan ganda. Dari
hasil tes tersebut ada anak yang mendapat nilai dibawah KKM ( )
dan siswa mendapat nilai diatas KKM ( ). Hal itu berarti tingkat
ketuntasan belajar siswa mencapai , . Berikut tabel . hasil tes
hasil belajar siswa siklus I.
No. Nama Nilai Keterangan
A R S Tuntas
A N S Tuntas
D M P W Tidak Tuntas
F E K Tidak Tuntas
F M I Tuntas
F R A Tuntas
G F P Tidak Tuntas
I Q K Tuntas
J T Tuntas
K L A A Tuntas
L Z Tidak Tuntas
L A J Tidak Tuntas
M A R Tuntas
M S Q N Tidak Tuntas
M N A Tuntas
M R N Tidak Tuntas
M Y Tidak Tuntas
-
N H M Tuntas
N A Q Tuntas
N D A Tuntas
N Q A Tuntas
N F P R Tidak Tuntas
O F R Tidak tuntas
R D V Tuntas
R B F Tuntas
S A T Tuntas
S D N Tidak Tuntas
U M Tuntas
KKM
Tuntas
Tidak Tuntas
(Sumber : Data Hasil Siklus I, Agustus )
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan Siklus I ini,
maka diperoleh:
∑ nilai seluruh peserta didik (F) =
∑ peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) =
∑ peserta didik (N) =
Ketuntasan belajar (%) =
=
= , %
Sehingga, nilai rata-rata ( ̅ ) =
-
=
= ,
. Hasil Observasi Terhadap Guru
a. Pedoman Pengolahan Data
Tabel . Pedoman Penskoran Pengelolahan Pembelajaran Guru
Skor Kriteria Penilaian
Pengelolaan pembelajaran guru sangat baik
Pengelolaan pembelajaran guru baik
Pengelolaan pembelajaran guru cukup
Pengelolaan pembelajaran guru kurang
b. Pengolahan Data
Observasi terhadap guru dilakukan dengan pengamatan
berstruktur. Hasil pengamatan oleh guru pengamat pada
pembelajaran siklus I hari Rabu tanggal Agustus dapat
terlihat pada tabel . berikut:
No
.
Kemampuan Guru Skala Penilaian
Kurang Cukup Baik
Persiapan guru dalam mengajar
Ketepatan guru untuk membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi
Kemampuan guru dalam menguasai materi
Ketepatan guru menggunakan metode
demontrasi
Melaksanakan evaluasi pembelajaran
-
Menutup pelajaran
Jumlah
Persentase , ,
(Sumber: pengamatan siklus I tanggal Agustus )
. Refleksi
Setelah proses pembelajaran selesai peneliti melakukan refleksi.
Pembelajaran Siklus I berjalan dengan baik dan lancar. Ada beberapa
hal yang menjadi garis besar baik kelebihan maupun kekurangan
dalam proses pembelajaran siklus I. Setelah pembelajaran siklus I,
hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibanding hasil pra siklus.
Siswa yang tuntas pada saat pra siklus ada siswa ( , ) pada
siklus I menjadi siswa ( , ). Sedangkan siswa yang belum tuntas
KKM pada waktu pra siklus ada siswa ( , ), pada siklus I
menjadi siswa ( , ). Nilai tertinggi siswa meningkat dari
menjadi , meskipun masih ada nilai terendah . Nilai rata-rata juga
terjadi peningkatan dari pra siklus ke siklus I, dari , menjadi , .
Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada proses
pembelajaran siklus I diperoleh kesimpulan aktivitas guru cukup
berhasil dengan persentase , dengan kualifikasi baik dan ,
kualifikasi cukup. Guru menyampaikan materi dengan jelas, sesuai
dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, guru sangat terampil
mendemontrasikan alat pernafasan pada manusia, guru memberi
penguatan dan umpan balik terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan dengan sangat baik.
-
Secara umum data yang ada menunjukan bahwa kegiatan
pembelajaran siklus I memiliki kelebihan sebagai berikut:
a) Kemampuan siswa kelas V A MI Ma‟arif Pulutan dalam
menyerap pembelajaran pada umumnya tergolong baik dan
cepat.
b) Penggunaan metode demontrasi mampu menarik perhatian dan
memicu keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA.
Pembelajaran yang dilakukan pada siklus I juga memiliki beberapa
kelemahan. Kelemahan dalam pembelajaran tersebut adalah sebagai
berikut:
a) Siswa mampu menjawab pertanyaan secara bersama-sama,
walau masih ada beberapa siswa yang malu untuk menjawab.
b) Kondisi siswa yang ramai karena antusias yang berlebihan dari
siswa mengakibatkan sulit untuk di kontrol.
c) Siswa belum bisa menyimpulkan materi di akhir pelajaran.
Akan tetapi masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki sehingga
pembelajaran perlu dilanjutkan ke siklus II diantaranya:
a) Media yang digunakan terlalu kecil, sehingga masih banyak
siswa yang tidak bisa melihat dengan jelas.
b) Guru kurang terampil dalam mendemontrasikan alat pernafasan
manusia.
-
C. Siklus II
Pembelajaran Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal
Agustus menghasilkan data nilai hasil belajar siswa, hasil
pengamatan aktivitas siswa dan observasi terhadap guru.
. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa pada siklus II disajikan pada tabel . berikut:
No. Nama Nilai Keterangan
A R S Tuntas
A N S Tuntas
D M P W Tidak Tuntas
F E K Tuntas
F M I Tuntas
F R A Tuntas
G F P Tuntas
I Q K Tuntas
J T Tuntas
K L A A Tuntas
L Z Tuntas
L A J Tidak Tuntas
M A R Tuntas
M S Q N Tuntas
M N A Tuntas
M R N Tuntas
M Y Tidak Tuntas
N H M Tuntas
N A Q Tuntas
N D A Tuntas
N Q A Tuntas
-
N F P R Tuntas
O F R Tuntas
R D V Tuntas
R B F Tuntas
S A T Tuntas
S D N Tuntas
U M Tuntas
KKM
Tuntas ,
Tidak Tuntas ,
(Sumber: Evaluasi belajar siswa siklus II)
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus II ini, maka
diperoleh:
∑ nilai seluruh peserta didik (F) =
∑ peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) =
∑ peserta didik (N) =
Ketuntasan belajar (%) =
=
= , %
Sehingga, nilai rata-rata ( ̅ ) =
=
=
-
Hasil belajar dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hasil belajar
siswa di siklus II tuntas dengan jumlah dengan ketuntasan
klasikal , ≥ nilai ini melebihi KKM yang ditentukan yaitu
.
Hasil belajar siklus II di kelas V A MI Ma‟arif Pulutan mata
pelajaran IPA dilihat dari hasil belajar siklus II yang di dapat dengan
rata-rata kelas sedangkan nilai KKM yang menjadi acuan adalah
. Siswa yang tuntas pada siklus II adalah siswa dengan
persentase , dan siswa tidak tuntas dengan persentase , .
Adapun siswa tersebut belum bisa mendapat nilai diatas KKM
karena faktor kecerdasan siswa dan merasa kesulitan serta menerima
materi tersebut, dan juga disebabkan oleh motivasi awal yang kurang.
Adapun solusi yang diupayakan oleh guru adalah memberi progam
remidial/ perbaikan guna menghasilkan nilai yang tuntas yang telah
ditetapkan oleh madrasah pada mata pelajaran IPA di kelas V MI
Ma‟arif Pu