peningkatan hasil belajar fiqih materi puasa...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI PUASA DENGAN
METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA
SISWA KELAS VIII DI MTS SUDIRMAN JIMBARAN KECAMATAN
BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan
Oleh
Siska Susanti
NIM. 23010150327
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
ى رلى أمر ويس
“dan mudahkanlah untukku urusanku”
(QS: At Thaha: 26)
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Kasbun dan Ibu Amintaun) yang senantiasa
membimbing, mendidik, dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang, dan
rasa sabar serta memberikan dukungan moral, materil, spiritual, motivasi, dan
do’a yang tiada henti untuk putra putrinya dalam setiap langkah demi menggapai
cita-cita dan harapan yang indah untuk anak-anaknya.
2. Kedua mertuaku tercinta (Bapak Siyamto dan Ibu Jumarsih) yang senantiasa
mendidik dan memberikan dukungan serta kasih sayang dan juga mendoakan
dalam segala hal demi terwujudnya cita-cita.
3. Suamiku tercinta Vani Eko Adi Oktavian yang telah membimbing, mendidik,
memberikan dukungan moral, materil, spiritual, motivasi dan do’a serta
memberikan kasih sayang yang tulus serta memberikan semangat dalam segala
hal. Terimakasih atas semuanya yang engkau berikan padaku. Aku
menyayangimu suamiku.
4. Adik kandung ku tercinta Maulana khanan As’ari dan adik ipar ku Alfan Adi
Saputro, semoga kelak kalian bisa menjadi seperti kakakmu bahkan semoga bisa
melebihi. Amin
5. Keluarga besar Mbah Tukul dan Mbah Botok, terimakasih telah medoakan dan
memberi semangat.
6. Guru-guru dan Dosen-dosen ku tercinta yang telah mendidik dan membimbing
dari SD sampai Kuliah ini dengan penuh kesabaran demi terwujudnya cita-citaku.
7. Sahabatku tercinta Khoirul Anisa, Marta Dina Ulfah, Novi Dwi Arwiyati yang
saling menyemangati, mendoakan, dan membantu dalam skripsi ini.
viii
8. Sahabatku Nuryatul Afifah, Luthfiah Umi Khasanah, Sri Hartati, Alfina Ainul Iza
yang telah memberikan semangat dan dukungan serta do’a.
9. Teman-teman PPL angkatan 2015 di Mts Sudirman Getasan yang telah berjuang
bersama dalam suka maupun duka.
10. Teman-teman KKN angkatan 2015 di Dusun Posong, Kecamatan Candimulyo,
Kabupaten Magelang Andi, Ulfah, Maulida, Alfi, Fattatus, Yusuf, Dina yang telah
mendoakan dan saling mensupport.
11. Teman-teman kerja di Cafetaria Umbul Sidomukti yang selalu memberikan
semangat dan dukungan.
12. Teman-teman prodi PAI angkatan 2015 khususnya kelas I yang telah menjadi
teman seperjuangan dalam mencari ilmu di kampus IAIN Salatiga tercinta ini.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT atas limpahan rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung
Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di Yaumul Akhir, Amiin.
Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Puasa dengan Metode
Student Team Achievement Division Pada Siswa Kelas VIII C di MTs Sudirman
Jimbaran Kec. Bandungan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.” Skripsi ini
disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana program studi
Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN).
Dalam menyusun skripsi ini penulis tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun materi. Dengan penuh kerendahan hati, penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof Dr Zakiyuddin M.Ag. selaku Rektor Intitut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Prof Dr Mansur M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
x
4. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku dosen pembimbing yang telah berkenan
secara ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan pikiran dan
tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak
awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikanya skripsi ini.
5. Ibu Qurrotu Ayun, M.Psi selaku dosen pembimbing akademik (PA).
Terimakasih atas bimbinganya selama kurang lebih lima tahun
membimbing penulis.
6. Segenap dosen pengajar di lingkungan IAIN Salatiga yang telah
membekali ilmu pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
Penulis yakin bahwa dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini masih sangat
jauh dari kata sempurna. Untuk itu saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis
harapkan. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca semua, aamin.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb
Salatiga,
Penulis
Siska Susanti
NIM : 23010-15-0327
xi
ABSTRAK
Susanti, Siska. Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Puasa Dengan Metode
Student Team Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas VIII Di MTs
Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2019/2020. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan
Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Fiqih, Metode Student Team Achievement Division
(STAD)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode
Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih
materi Puasa pada siswa kelas VIII di MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan
Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian terdiri dari dua
siklus. Langkah-langkah yang digunakan yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan,
refleksi. Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengadakan observasi, tes, dan
dokumentasi..
Hasil penelitian ini menunjukan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa dari
tiap siklusnya. Pada pra siklus dari 29 siswa yang tuntas sebanyak 14 siswa dengan
presentase 48,3% sedangkan yang belum tuntas sebanyak 15 siswa dengan presentase
51,7% dan rata-rata pra siklus 61,4. Pada siklus I mengalami peningkatan, dari 29
siswa yang tuntas sebanyak 19 siswa dengan presentase 65,5% sedangkan yang belum
tuntas sebanyak 10 siswa dengan presentase 34,5% dan rata-rata siklus I 74,4. Karena
pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 85%, maka diadakan
penelitian siklus II. Pada siklus II mengalami peningkatan, dari 29 siswa yang tuntas
sebanyak 25 siswa dengan presentase 86,21% sedangkan yang belum tuntas sebanyak
4 siswa dengan presentase 13,79% dan rata-rata 75,86. Jadi metode Student Team
Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih materi Puasa
pada siswa kelas VIII di MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN BERLOGO ........................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN PUBLIKASI ............................... v
HALAMAN MOTTO ............................................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ix
ABSTRAK .............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................... 5
xiii
F. Definisi Operasional ............................................................................... 6
G. Metode Penelitian ................................................................................... 8
H. Sistematika Penelitian ............................................................................ 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ............................................................................................ 11
1. Belajar ........................................................................................... 11
2. Hasil Belajar .................................................................................. 16
3. Ilmu Fiqih ...................................................................................... 18
4. Puasa ............................................................................................. 19
5. Metode Student Team Achievement Division (STAD) .................. 29
B. Kajian Pustaka ........................................................................................ 34
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Sudirman Jimbaran Profil Sekolah ................... 36
B. Deskripsi Kondisi ................................................................................... 40
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................... 42
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ............................................................. 47
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 52
1. Deskripsi Pra Siklus ...................................................................... 52
2. Deskripsi Siklus I .......................................................................... 56
3. Deskripsi Siklus II ......................................................................... 63
B. Pembahasan...................................................................................... ...... 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................ . 74
B. Saran ....................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Fasilitas Pendidikan MTs Sudirman Jimbaran
Tabel 3.2 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tabel 3.3 Data Siswa dalam Tiga Tahun Terakhir
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas VIII C
Tabel 3.5 Hasil Belajar Pra Siklus
Tabel 4.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Pra Siklus Materi Puasa
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus I Materi Puasa
Tabel 4.3 Hasil Observasi Siswa Siklus I
Tabel 4.4 Hasil Observasi Guru Siklus I
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus II Materi Puasa
Tabel 4.6 Hasil Observasi Siswa Siklus II
Tabel 4.7 Hasil Observasi Guru Siklus II
Tabel 4.8 Data Nilai Rata-rata antar Siklus Materi Puasa
Tabel 4.9 Data Ketuntasan KKM Siswa antar Siklus Materi Puasa
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK
Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus
Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
Gambar 4.3 Hasil Observasi Siswa Siklus I
Gambar 4.4 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
Gambar 4.5 Hasil Observasi Siswa Siklus II
Gambar 4.6 Data Nilai Rata-rata antar Siklus Materi Puasa
Gambar 4.7 Data Ketuntasan KKM antar Siklus Materi Puasa
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I, II
Lampiran 2 Lembar SKK
Lampiran 3 Lembar Nilai Tes Siklus I, II
Lampiran 4 Lembar Observasi Siswa Siklus I, II
Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus I, II
Lampiran 6 Surat Pembimbing
Lampiran 7 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 8 Surat Balasan Penelitian
Lampiran 9 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 10 Hasil Belajar Siswa
Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ahmad D. Marimba mengartikan bahwa pendidikan adalah bimbingan
jasmani dan rohani menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ketentuan-
ketentuan yang berlaku. Kepribadian utama adalah kepribadian yang sesuai
dengan nilai-nilai kependidikan (Hamdani, 2011:19). Karena dengan ilmu
pengetahuan kita dapat mengetahui hal yang benar dan salah, perintah atau
larangan. Manusia adalah makhluk Tuhan yang sempurna, karena manusia di
anugrahkan memiliki otak dan hati, berbeda dengan makhluk lain. Karena itu,
orang yang senantiasa menggali ilmu pasti derajatnya akan berbeda jika
dibandingkan dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya.
Setiap manusia tetap membutuhkan pendidikan, bahkan orang gila
sekalipun. Mereka tetap membutuhkan pendidikan untuk menstabilkan
pemikiranya kembali. Pendidikan sangat dibutuhkan dalam memajukan kualitas
manusia untuk menjadi lebih baik dan berguna untuk memajukan bangsanya.
Berhasil atau tidaknya seseorang juga tergantung pendidik (guru) generasi nya
(siswa). Dalam pendidikan guru dituntut untuk bisa memajukan potensi serta
mencerdasakan anak didiknya. Salah satu cara guru dalam memajukan potensi
siswa yaitu dengan memilih media dan metode yang ia gunakan dalam
pembelajaran di dalam kelas. Karena minat dan kemauan belajar siswa terkadang
ditentukan seberapa menariknya suasana didalam pembelajaran tersebut.
2
Dalam dunia pendidikan, manusia tidak hanya sekedar membutuhkan
pendidikan jasmani seperti bidang akademik,dll. Tetapi manusia juga
membutuhkan pendidikan untuk kebutuhan rohaninya. Pendidikan Islam termasuk
pendidikan untuk yang dibutuhkan manusia dalam memenuhi kebutuhan
rohaninya. Pendidikan Islam berperan penting untuk membentuk manusia
kedalam ajaran yang baik seperti kesopanan dalam bertingkah laku, saling
menghormati satu sama lain, bergotong royong dalam melakukan kegiatan sehari-
hari dalam bermasyarakat. Mewujudkan semua itu seseorang harus melalui proses
yaitu belajar.
Dengan belajar, kita akan mendapatkan ilmu pendidikan yang ada didunia.
Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku
sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya (Slameto, 1988: 2).
Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan,
keterampilan, dan sikap. Belajar mulai dalam masa kecil ketika bayi memperoleh
sejumlah kecil keterampilan yang sederhana, seperti memegang botol susu dan
mengenal ibunya. Selama masa kanak-kanak dan masa remaja, diperoleh sejumlah
sikap, nilai, dan keterampilan hubungan sosial, demikian pula diperoleh
kecakapan dalam berbagai mata ajaran sekolah. Dalam usia dewasa, orang
diharapkan telah mahir mengerjakan tugas-tugas pekerjaan tertentu dan
keterampilan-keterampilan fungsional yang lain (Margaret, 1991: 1).
Dalam meningkatkan minat belajar siswa, seorang guru dituntut untuk
lebih kreatif dalam membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menarik dengan
cara memilih media dan metode pembelajaran yang tepat unutk peserta didik.
Media pembelajaran yaitu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai
3
tujuan yang ditetapkan. Dengan media pembelajaran yang tepat dapat menerapkan
metode yang digunakan saat pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan dari observasi peneliti yang dilakukan pada tanggal 05
September 2019 dengan guru mata pelajaran Fiqih yaitu Ibu Inayah, S.Ag. beliau
mengatakan bahwa metode pembelajaran yang digunakan oleh guru masih
menggunakan metode sederhana seperti ceramah dan pemberian tugas. Maka pada
saat pembelajaran fiqih didalam kelas berlangsung tidak jarang biasanya sebagian
siswa ramai sendiri, ada juga yang mengantuk, tak jarang siswa bermain atau
bersendaugurau dengan teman sebangkunya. Sehingga hanya beberapa siswa yang
bisa mendapatkan nilai diatas KKM (Kriteria Ketutntasan Minimal) yaitu 70.
Berdasarkan beberapa faktor diatas, peneliti mempunyai pemecahan
tersebut yaitu dengan cara mencoba menggunakan metode yang lain. Peneliti
mengajukan alternatif solusi dalam bentuk penerapan model pembelajaran
kooperatif yaitu dengan menggunakan metode Student Team Achievement
Division (STAD). Metode Student Team Achievement Division (STAD)
merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan
merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru
menggunakan pendekatan kooperatif. Metode ini melibatkan tanggung jawab
pribadi dan sikap menghormati sesama sehingga siswa tidak kesulitan dalam
memahami materi yang disampaikan guru karena kerja sama antarkelompok.
Peneliti dengan sengaja memilih metode Student Team Achievement
Division (STAD) dikarenakan metode ini salah satu metode yang sederhana untuk
pemula dalam meningkatkan metode pembelajaran dikelas. Peneliti juga
mengambil mata pelajaran Fiqih materi puasa dalam penelitian ini dikarenakan
peneliti ingin mengetahui apakah metode ini dapat meningkatkan kualitas belajar
4
apabila diterapkan dalam pembelajaran Fiqih materi puasa. Di MTs Sudirman
Jimbaran dalam proses pembelajaran nya bahkan belum pernah menggunakan
metode STAD, maka dari itu peneliti mencoba menerapkan metode Student Team
Achievement Division (STAD) di MTs Sudirman Jimbaran.
Untuk itu, peneliti melakukan penelitian yang berjudul “PENINGKATAN
HASIL BELAJAR FIQIH MATERI PUASA DENGAN METODE
STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA
KELAS VIII DI MTS SUDIRMAN JIMBARAN TAHUN PELAJARAN
2019/2020”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagaimana berikut : “apakah
metode student team achievement division (STAD) dapat meningkatkan hasil
belajar Fiqih materi puasa pada siswa kelas VIII di MTs Sudirman Jimbaran
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2019/2020?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin peneliti capai dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar Fiqih materi puasa dengan menggunakan
metode Student Team Achievement Division (STAD) pada siswa kelas VIII di
MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2019/2020.
5
D. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap adanya penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
dunia pendidikan di lembaga sekolah pada umumnya. Adapun manfaat yang
dimaksud antara lain :
1. Manfaat Teoritis
Mendapatkan pengetahuan baru tentang penerapan metode student
team achievement division (STAD) guna meningkatkan hasil belajar fiqih
sebagai refensi dalam penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, menumbuhkan jiwa pendidik yang sepenuh hati dalam
mengajar di kemudian hari.
b. Bagi siswa, meningkatkan kerjasama antarkelompok dengan prinsip
belajar yang menyenangkan dan menyemangati satu sama lain.
c. Bagi guru, sebagai referensi pengembangan metode ajar di dalam kelas.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang masih perlu pembuktian
melalui sebuah penelitian dalam hal ini berupa penelitian tindakan kelas.
Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut,
“Penerapan metode student team achievement dapat meningkatkan hasil beajar
fiqih materi puasa siswa kelas VIII di MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan
Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2019/2020”.
6
2. Indikator Keberhasilan
a. Secara Individu
Siswa mendapatkan nilai minimal pada angka kriteria ketuntasan,
yaitu 70.
b. Secara Kelompok
Siklus berhenti apabila 85% siswa dari kelas tersebut mencapai
nilai KKM pada mata pelajaran fiqih.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya
penggal dan puncak proses belajar (Dimyati & Mudjiono, 2002: 3-4).
Hasil belajar bergantung pada apa yang dipelajari, bagaimana bahan
pelajaran itu dipelajari, dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar
(termasuk kemampuan intelegensi dan bakat). Karena faktor-faktor yang
mempengaruhi proses belajar tidak pernah sama, maka hasil belajar tiap-tiap
orang akan selalu berbeda,
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat
digolongkan ke dalam empat kelompok:
a. Bahan atau hal yang harus dipelajari,
b. Faktor-faktor lingkungan,
c. Masukan instrumental (instrumental input),
d. Kondisi individual peserta didik (Tabrani.dkk, 1989: 62).
7
2. Puasa
Puasa merupakan bagian dari praktik ibadah yang sudah berlangsung
sejak lama. Puasa dalam ajaran agama Islam disebut saum yang memiliki
pesan untuk pengendalian diri. Dalam hal ini manusia selalu dikuasai dan
dipenuhi oleh nafsu yang dikendalikan oleh setan.di sinilah puasa memiliki
peran penting dalam upaya menahan dan mengendalikan diri kita dari segala
aktivitas yang menjurus kepada setiap bentuk kejahatan dan keburukan.
Puasa merupakan terjemahan dari kata bahasa Arab saum atau siyam,
artinya sama dengan imsak yang artinya menahan. Pengertian puasa menurut
istilah syara’ adalah menahan diri dari makan dan minum serta dari segala
hal yang membatalkannya mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari
disertai dengan niat karena Allah SWT dengan syarat-syarat dan rukun
tertentu (M. Muslih & Nur Hadi, 2011: 06).
3. Metode Student Team Achievement Division (STAD)
Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu
metode pembelajaran kooperatif paling sederhana, dan merupakan model yang
paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan
pendekatan kooperatif (Slavin, 2005: 143).
Merencanakan pelajaran dengan STAD adalah proses empat langkah
yang mencakup hal berikut:
a. Melakukan perencanaan untuk mengajar kelas utuh
b. Mengatur kelompok
c. Merencanakan studi tim
d. Menghitung skor dasar dan nilai perbaikan (Paul & Don Kauchak,
2012: 145).
8
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, merupakan
penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara (1)
merencanakan, (2) melaksanakan, (3) merefleksikan tindakan secara
kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai
guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Wijaya & Dedi, 2010:
09).
Adapun rancangan siklus yang ditawarkan sebagaimana bagan berikut:
Gambar 1.1 Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK
Prosedur penelitian (Wijaya & Dedi, 2010: 44)
Refleksi
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Pelaksanaan
Pengamatan
SIKLUS II
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
9
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII C tahun ajaran
2019/2020 semester ganjil dengan populasi sejumlah 29 siswa dengan
perbandingan 19 peserta didik berjenis kelamin laki-laki dan 10 perempuan.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus dengan masing-
masing siklus 1 kali pertemuan. Setelah siklus II terlaksana selanjutnya akan
diambil kesimpulan serta tindak lanjut terkait dengan temuan dari siklus
penelitian yang telah dilaksaksanakan.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan peneliti guna pengumpulan data yaitu dengan
Metode Tes. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, baik sebelum
dilakukan tindakan maupun sesudah dilakukan tindakan. Sebuah tes benar-
benar sahih (valid) jika benar-benar mampu menilai apa yang harus dinilai.
Tes itu jika digunakan, dapat mencapai sasaran sesuai dengan tujuan yang
telah direncanakan sebelumnya (Tabrani.dkk, 1989: 215).
H. Sistematikan Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini disusun secara sistematik dalam lima
bab sebagaimana berikut:
Bab I berisi tentang pendahuluan , mencakup: (1) latar belakang masalah,
(2) rumusan masalah. (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) hipotesis
10
tindakan, (6) definisi operasional, (7) metode penelitian, (8) sistematika
penulisan..
Bab II membahas kajian Pustaka yang berisi pemaparan kajian pustaka
terdahulu, landasan teori dari tiap-tiap variabel penelitian serta kerangka berpikir.
Bab III membahas pelaksanaan penelitian, berupa gambaran secara umum
MTs Sudirman Jimbaran dan pelaksanaan penelitian.
Bab IV membahas analisis hasil penelitian, memuat deskripsi lengkap
penelitian persiklus dan pembahasan.
Bab V membahas penutup, berisikan kesimpulan dan saran.
Bagian akhir, memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan kurikulum
vitae penulis.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu
proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek
tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan yaitu suatu proses
usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya (Slameto, 1988: 02).
Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan,
keterampilan, dan sikap. Belajar mulai dalam masa kecil ketika bayi
memperoleh sejumlah kecil keterampilan yang sederhana, seperti
memegang botol susu dan mengenal ibunya. Selama masa kanak-kanak
dan masa remaja, diperoleh sejumlah sikap, nilai, dan keterampilan
hubungan sosial, demikian pula diperoleh kecakapan dalam berbagai mata
ajaran sekolah. Dalam usia dewasa, orang diharapkan telah mahir
mengerjakan tugas-tugas pekerjaan tertentu dan keterampilan-
keterampilan fungsional orang lain. Termasuk di sini ialah mengendarai
12
mobil, membuat buku cek pribadi, dan bergaul dengan orang lain
(Margaret, 1991: 01).
Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar sebagai berikut:
(Agus Suprijono, 2009: 02).
1) Gagne
Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai
seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan
diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah.
2) Travers
Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.
3) Cronbach
Learning is shown by a change in behavior as a result of experience.
(Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman).
4) Harold Spears
Learning is to absorve, to read, to imitate, to try something,
themsolves, to listten, to follow direction. Dengan kata lain, bahwa
belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu,
mendengar dan mengikuti arah tertentu).
5) Geoch
Learning is change in performance as a result of practice. (Belajar
adalah perubahan performance sebagai hasil latihan).
13
6) Morgan
Learning is any relatively permanent change in behavior that is a
result of past experience. (Belajar adalah perubahan perilaku yang
bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman).
b. Prinsip-prinsip Belajar
Dengan memahami uraian-uraian dari pengertian belajar, maka
disisi lain harus ada prinsip-prinsip belajar, ialah prinsip belajar yang
dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh
setiap siswa secara individual. Prinsip-prinsip belajar itu, sebagai berikut:
(Slameto, 1988: 29).
1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
2) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap
pengertianya.
3) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang
kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
4) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembanganya.
5) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.
6) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai
dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.
7) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang.
14
8) Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat
mengembangkan kemampuanya bereksplorasi dan belajar dengan
efektif.
9) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
10) Belajar adalah proses kontiguitas (hubungan antara pengertian yang
satu dengan yang lpengertian yang lain) sehingga mendapatkan
pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan
response yang diharapkan.
11) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar
pengertian /keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
c. Tujuan Belajar
Tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi. Tujuan
belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan
instruksional, lazim dinamakan instructional effects, yang biasa berbentuk
pengetahuan dan keterampilan. Sementara, tujuan belajar sebagai hasil
yang menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut nurturant effects.
Bentuknya berupa, kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka
dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini
merupakan konsekuensi logis dari peserta didik “menghidupi” (live in)
suatu sistem lingkungan belajar tertentu (Agus Suprijono, 2009: 05).
d. Ciri-ciri Belajar
Oemar Hamalik mengemukakan bahwa ciri-ciri belajar adalah
sebagai berikut: (A. Tabrani. Dkk, 1989: 12-13).
1) Proses belajar ialah mengalami, berbuat, mereaksi, dan melampaui.
15
2) Proses itu berjalan melalui bermacam-macam pengalaman dan mata
pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.
3) Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan
tertentu.
4) Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan peserta didik
sendiri yang mendorong motivasi secara berkesinambungan.
5) Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh heredi atas dan
lingkungan.
6) Proses belajar dan hasil usaha belajar secara material dipengaruhi oleh
perbedaan-perbedaan individual di kalangan peserta didik.
7) Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-
pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan
kematangan peserta didik.
8) Proses belajar yang terbaik ialah apabila peserta didik mengetahui
status dan kemajuanya.
9) Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai prosedur.
10) Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi
dapat didiskusikan secara terpisah.
11) Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan yang
merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan.
12) Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan.
13) Hasil-hasil belajar diterima oleh peserta didik apabila memberi
kepuasan pada kebutuhanya dan berguna serta bermakna baginya.
16
14) Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman
yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik.
15) Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian
dengan kecepatan yang berbeda-beda.
16) Hasil-hasil belajar yang telah dicapai bersifat kompleks dan dapat
berubah-ubah (adaptable), jadi tidak sederhana dan statis.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran
Gagne, hasil belajar berupa:
1) Informasi verbal yaiyu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons
secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kema
2) mpuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan
masalah maupun penerapan aturan.
3) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan
mengategorasikan, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual
merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
4) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
17
5) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
6) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Di setiap proses pembelajaran pasti ada juga yang dinamakan hasil
dari pembelajaran tersebut. Akan tetapi di dalam proses pembelajaran ada
juga faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar
tersebut. Faktor-faktor itu digolongkan dalam empat kelompok yaitu:
1) Bahan atau hal yang harus dipelajari, bahan yang harus dipelajari akan
menentukan strategi belajar mengajarnya, misalnya cara belajar
mengenai keterampilan akan berbeda dengan cara belajar mengenai
memecahkan soal. Di samping itu banyak bahan pelajaran, kesulitan
dan manfaat bahan pelajaran ikut menentukan hasil belajar. Bahan
pelajaran yang terlampau banyak atau terlampau panjang cenderung
menimbulkan kejemuan pada siswa. Taraf kesulitan bahan pelajaran
dan kemampuan peserta didik akan mempengaruhi kecepatan belajar.
Belajar dengan pengertian memerlukan modalitas belajar yang berupa
pengertian bahasa, pengetahuan dan pengalaman belajar, dan lain-lain.
2) Faktor-faktor lingkungan: faktor lingkungan eksternal dapat berupa 1.
Lingkungan alam dan lingkungan fisik, 2. Lingkungan sosial.
18
3) Masukan instrumental. Faktor instrumental merupakan masukan pada
proses belajar, bentuknya tergantung pada strategi belajar-mengajar
dan pada hasil belajar yang diharapkan. Wujudnya berupa perangkat
keras (gedung, perlengkapan, dsb) dan perangkat lunak (kurikulum,
program dan pedoman belajar,dsb).
4) Kondisi individual peserta didik: dapat dibedakan atas kondisi
fisiologis dan psikologis. Yang termasuk ke dalam kondisi fisiologis
adalah keadaan pancaindera dan kondisi kesehatan. Yang penting dari
pancaindera ini adalah indera penglihatan dan pendengaran sehingga
sekarang banyak metode pengajaran yang menggunakan AVA (audio-
visual-aids). Yang termasuk ke dalam kondisi psikologis adalah
keadaan dan fungsi psikologis seperti perhatian, pengamatan,
tanggapan, fantasi, ingatan, berpikir, inteligensi, bakat, dan motif (A,
Tabrani. Dkk, 1989. 63).
3. Ilmu Fiqih
a. Pengertian Ilmu Fiqih
Kata fiqih / الفقه (fi’linya: يفقه –فقه ) secara bahasa berarti: العل
(pengetahuan) atau الفهم (pemahaman) saja, baik pemahaman itu secara
mendalam ataupun dangkal. Sementara itu Abu Zahrah mengatakan
bahwa arti al-fiqh secara bahasa tidak sekedar pemahaman saja tapi العميق الفهم
yaitu pemahaman yang mendalam. Adapun pengertian fiqih menurut
istilah adalah:
ع بلأحكمالشر رتاالترفصيليرةيرةالعمليرةالمكتسالعل منادل ب
19
“ilmu tentang hukum-hukum syar’i yang praktis yang diambil dari dalil-
dalilnya yang terperinci.”
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fiqh bukanlah hukum
syar’i itu sendiri, tetapi interpretasi terhadap hukum syar’i. Sementara
syari’ah dalam pengertian masa awal adalah agama islam yakni segala
ketentuan Allah yang disyari’atkan kepada hamba-hamba-Nya, baik
menyangkut aqidah, ibadah, akhlaq dan mu’amalah. Istilah fiqh mengacu
kepada ilmu yang membahas masalah-masalah hukum Islam yang praktis.
(Jamaluddin, 2010. 1-3).
b. Tujuan Mempelajari Ilmu Fiqih
Tujuan mempelajari ilmu fiqh diantaranya: (Koto, 2009: 10-11)
1) Untuk mengetahui penerapan hukum syariat kepada amal perbuatan
manusia, baik tindakan maupun perkataanya.
2) Untuk mengetahui mana yang diperintah dan mana yang dilarang,
mana yang sah dan mana yang batal, mana yang halal dan mana yang
haram.
3) Untuk memberi pelajaran, pengetahuan, atau petunjuk tentang hukum,
apa atau mana yang disuruh dan mana yang dilarang, mana yang boleh
dan mana yang tidak boleh, serta menunjukkan cara melaksanakan
suatu perintah.
4. Puasa
a. Pengertian Puasa
Puasa merupakan terjemahan dari kata dalam bahasa Arab saum
atau siyam, artinya sama dengan imsak yang artinya menahan. Pengertian
20
puasa menurut istilah syara’ adalah menahan diri dari makan dan minum
serta dari segala hal yang membatalkanya mulai dari terbit fajar sampai
terbenam matahari disertai dengan niat karena Allah SWT, dengan syarat
dan rukun tertentu (M. Muslih & Nur Hadi, 2011. 16-19).
Dalam Firman Allah SWT:
الى فث يامالرر الص ليل لك حلر فتابعنساا تان ونأنف سك ت نت ك أنرك الل عل لباسله نر وأنت لباسلك نر ه ئك ليك وعفاعنك
ب واحتر وك واواش لك وابتغ واماكتباللر نر وه نبش يامفالأآ واالص رأتم منالخيطالأسودمنالفجرث الأبيض الخيط لك ريليتبير لىاللا
فلاتقرب وهاكذل الل ود د ح عاكف ونفيالمساجدتل وأنت نر وه ره ميترق ونولات باش آيتهلنراسلعل أ الل ي بي
Artinya: “Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur
dengan istrimu. Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah
pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat
menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan
kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah
ditetapkan Allah bagimu. Makan minumlah hingga jelas bagimu
(perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar.
Kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam. Tetapi jangan kamu
campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan
Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa”
(QS. alBaqarah, 2: 187).
Sabda Rasulullah Saw:
ابرض ربنالخطر بنع نعبدالل ح عنأبعبدالرر عن مالل سلام الا :ب ن وسليق ول صلىالل ولالل رس عت اقال:س
الزر يتاء لاةوا قامالصر
وا الل ول دارس حمر م وأنر الل لار
ا ل
أنلاا س:شهادة البيتكةوحعلىخ رمضانج وصوم
Artinya : “Dari Abu Abdurrahman Abdillah bin Umar bin Khatab
Radiyallahu’anhuma berkata: aku mendengar Rasulullah Saw bersabda:
21
“Islam itu ditegakkan di atas 5 dasar, yaitu bersaksi bahwa tidak ada
Tuhan yang (patut disembah) kecuali Allah, dan bahwasanya Nabi
Muhammad Saw itu utusan Allah, mendirikan shalat lima waktu ,
membayar zakat, mengerjakan haji ke Baitullah, berpuasa pada bulan
Ramadhan.”(HR. Tirmidzi dan Muslim).
b. Syarat wajib puasa adalah sebagai berikut:
1) Islam
2) Balig
3) Berakal sehat
4) Mampu (kuasa melakukanya)
5) Suci dari haid dan nifas (khusus bagi kaum wanita)
6) Menetap (mukim).
c. Syarat sah puasa adalah sebagai berikut:
1) Islam. Orang yang bukan Islam jika berpuasa, maka puasanya tidak
sah.
2) Mumayyiz (Balig). Maksudnya yaitu orang atau anak yang telah
mengerti tentang apa yang diperbuatnya.
3) Suci dari haid dan nifas. Bagi wanita sahnya puasa disyaratkan dalam
keadaan suci.
4) Bukan pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa.
d. Rukun Puasa
Rukun puasa adalah sebagai berikut:
1) Niat. Puasa yang akan dilakukan harus dimulai dengan niat karena
Allah SWT. Untuk puasa wajib, niat harus dilakukan pada malam hari
22
sebelum terbit fajar. Untuk puasa sunah niatnya boleh dilakukan pada
pagi hari sebelum masuk waktu zuhur.
Rasulullah saw, bersabda:
يامقبلالفجرفللاصيامل ع ميمنلم الص
Artinya:
“Barang siapa yang tidak berniat (menetapkan hatinya) puasa sebelum
fajar, maka tidak puasa baginya.” (HR. Abu Dwud, Tirmidzi, dan
Nasa’i)
2) Meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai dari
terbit fajar sampai terbenam matahari.
e. Amalan Sunnah Puasa
Sunah-sunah puasa adalah sebagai berikut:
1) Makan sahur
2) Mengakhirkan makan sahur, kurang lebih beberapa menit sebelum
waktu subuh.
3) Menyegarkan berbuka puasa jika telah datang waktu maghrib.
4) Memberi makan kepada orang yang berpuasa untuk berbuka.
5) Meninggalkan hal-hal yang akan meninggalkan nilai puasa seperti
berdusta, bergunjing, adu domba, dsb.
6) I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribada kepada Allah SWT
dan Rasulullah saw.
f. Hal-hal Yang Makruh ketika Puasa
Ada beberapa hal yang menyebabkan puasa kita menjadi makruh,
di antaranya sebagai berikut:
23
1) Berkata kotor, keji, mencaci-maki, mengumpat, bertengkar, dan
berkata secara berlebihan.
2) Sengaja melambatkan berbuka puasa setelah masuk waktu magrib.
3) Mengunyah atau mencicipi makanan.
4) Berbekam, kecuali ada keperluan mendesak.
5) Bersiwak atau bersikat gigi setelah tergelincir matahari kecuali ada
keperluan yang mendesak.
6) Berkumur-kumur secara berlebihan setelah tergelincir matahari.
7) Sebagian ulama berpendapat bahwa suntikan untuk pengobatan
termasuk makruh jika tidak ada keperluan mendesak.
g. Hal-hal Yang Membatalkan Puasa
1) Muntah dengan sengaja.
2) Haid atau nifas
3) Gila, mabuk, atau pingsan.
4) Memasukkan sesuatu kedalam rongga badan dengan sengaja seperti
makan, minum, dan merokok.
5) Murtad (keluar dari agama islam).
6) Melakukan hubungan suami istri pada siang hari.
7) Keluar air mani yang disengaja.
h. Hikmah Puasa
1) Membentuk manusia yang bertaqwa.
2) Puasa sebagai benteng atau perisai dari segala macam tipu daya setan.
3) Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT.
4) Membina kejujuran dan kedisiplinan.
24
5) Mendidik rasa belas kasihan terhadap sesama sehingga, muncul kasih
sayang dan persatuan yang diikat oleh kesamaan akidah dan praktek
keagamaan.
6) Dapat memelihara kesehatan.
7) Dapat mengendalikan hawa nafsu.
8) Diampuni dosa-dosanya.
i. Macam-macam Puasa
1) Puasa wajib, yaitu puasa yang jika dilaksanakan mendapatkan pahala,
jika ditinggalkan mendapat dosa. Contoh : puasa ramadhan, puasa
nazar, dan puasa kifarat.
a) Puasa Ramadhan, adalah puasa yang diwajibkan terhadap setiap
muslim selama sebulan penuh pada bulan Ramadhan. Puasa
dibulan Ramdhan termasuk salah satu puasa wajib yang harus
dilakukan oleh segenap kaum muslimin. Ramadhan adalah bulan
kesembilan dari bulan islam. Bulan ini merupakan bulan yang
penuh berkah, penuh dengan ampunan Allah SWT dan Rahmat-
Nya. Firman Allah SWT:
لعلرك ينمنقبلك ك تبعلىالر كم يام الص آمن واك تبعليك ينأ االر تترق ونيأي
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa (QS. al-Baqarah : 183).
b) Puasa Nazar. Nazar adalah menjadikan sesuatu dari yang tidak
wajib menjadi wajib, atau ikatan janji yang diperintahkan untuk
25
melaksanakanya. Jadi, puasa nazar adalah puasa yang telah
dijanjikan oleh seseorang karena mendapatkan sesuatu kebaikan.
Allah SWT berfirman:
ف وابلغيبالعتيق ور وليطر وره ........ولي وف وان ذ
Artinya: “...dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar
mereka dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling
rumah yang tua itu (Baitullah)”. (QS. al- Hajj : 29).
Hukum puasa nazar yaitu wajib, karena puasa nazar merupakan
puasa yang telah dijanjikan oleh orang yang bersangkutan. Dengan
demikian, jika yang bernazar tidak melaksankan puasa maka ia
berdosa.
c) Puasa kafarat. Kafarat menurut bahasa berarti denda atau tebusan.
Dengan demikian, puasa kafarat adalah puasa yang dilakukan
dengan maksud untuk memenuhi denda atau tebusan.
Melaksanakan puasa kafarat hukumnya wajib. Ada beberapa
macam puasa kafarat, di antaranya sebagai berikut:
i. Puasa yang dilaksankan karena melanggar larangan haji,
yaitu bagi orang yang melaksanakan ibadah haji dengan cara
tamatu’ atau qiran wajib membayar denda berupa
menyembelih 1 ekor kambing domba. Apabila tidak mampu,
dia wajib berpuasa selama 3 hari ketika masih di tanah suci
dan tujuh hari setelah sampai tanah kelahirannya.
ii. Puasa kafarat karena melanggar sumpah atau janji. Apabila
seseorang berjanji untuk melaksanakan sesuatu tetapi dia
26
tidak memenuhi, maka dia wajib membayar kafarat yaitu
puasa tiga hari, ketika tidak mampu memberi makan sepuluh
orang miskin.
iii. Puasa kafarat karena sumpah dzihar. Dzihar adalah seorang
suami sama dengan punggung ibunya. Jika dia ingin
berdamai, maka dia wajib membayar kafarat, yaitu puasa dua
bulan berturut-turut.
iv. Puasa kafarat karena pembunuhan tanpa sengaja, yaitu puasa
dua bulan berturut-turut.
v. Puasa kafarat karena berhubungan bada di bulan Ramadhan
dengan sengaja pada saat puasa, yaitu puasa dua bulan
berturut-turut sebagaimana yang disebutkan pada hukum
berbuka di bulan Ramadhan.
2) Puasa sunah, yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapatkan
pahala, apabila ditinggalkan tidak mendapat dosa. Ada macam-macam
puasa sunah adalah sebagai berikut:
a) Puasa 6 hari di bulan Syawal.
Hadis Nabi Muhammad saw:
ر ترامنصامرمضانث س هراتبعه الكنكصيامالدر منشور
Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, lalu
menyambungnya dengan enam hari dibulan syawal, maka dia
seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim).
b) Puasa senin dan kamis
Hadis Nabi yang diriwayatkan Aisyah ra,:
والخميس ىصيامالاثنتي يتحرر عليهوسلر الل صلىر كنالنرب
27
Artinya: “Nabi saw memilih berpuasa hari senin dan kamis”.
(HR.Turmudzi)
c) Puasa Dawud.
Puasa Dawud adalah puasa yang dilaksanakan oleh Nabi Dawud
as. Tatacaranya adalah puasa berseling, maksudnya satu hari puasa
satu hari tidak puasa. Puasa ini merupakan puasa sunah yang
paling utama.
d) Puasa Arafah.
Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9
Dzulhijjah. Puasa ini dapat menghapuskan dosa selama dua tahun,
yaitu satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang.
e) Puasa Asyura (10 Muharram).
Nabi saw bersabda:
نةالماضية الس ر وراءي كف ر يومعاش صوم
Artinya: “Puasa ‘Asyura itu menutup dosa tahun yang telah lalu”
(HR. Muslim).
f) Puasa Muharram.
Bulan Muharram adalah bulan yang dianjurkan untuk
memperbanyak berpuasa. Hadis Nabi :
م حرر الم الل يامبعدرمضانشهر الص أفضل
Artinya: “Seutama-utama puasa sesudah Ramadhan ialah puasa
pada bulan Allah, Muharram”. (HR. Muslim)
28
g) Puasa Tengah Bulan
Yaitu pada setiap tanggal 13, 14 dan 15v bulan Qomariah. Puasa
ini biasa disebut juga puasa putih karena pada tanggal-tanggal
tersebut bulan bersinar penuh atau hampir penuh, tidak terhalangi
oleh bayangan bumi sehingga bumi menjadi terang.
h) Puasa pada pertengahan bulan Sya’ban (Nisfu Sya’ban).
3) Puasa makruh, yaitu puasa yang lebih baik ditinggalkan.
a) Puasa yang dilakukan pada hari jum’at, kecuali hari sebelumnya
atau setelahnya berpuasa.
b) Puasa sunah pada paruh kedua bulan Sya’ban. Puasa ini mulai
setelah tanggal 15 Sya’ban hingga akhir bulan Sya’ban. Namun
bila puasa bulan Sya’ban sebulan penuh, justru merupakan sunah.
4) Puasa haram, yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapatkan
dosa, apabila ditinggalkan mendapatkan pahala.
a) Hari Raya Idul Fitri
Tanggal 1 Syawal telah ditetapkan sebagai hari raya sakral umat
Islam. Hari itu adalah hari kemenangan yang harus dirayakan
dengan bergembira. Karena itu syariat telah mengatur bahwa di
hari itu tidak diperkenankan seseorang untuk berpasa sampai pada
tingkat haram. Meski tidak ada yang bisa dimakan, paling tidak
harus membatalkan puasanya atu tidak berniat untuk puasa.
b) Hari Raya Idul Adha
Hal yang sama juga pada tanggal 10 Dzulhijjah sebagai Hari Raya
kedua bagi umat Islam. Hari itu diharamkan untuk berpuasa dan
29
umat islam disunahkan untuk menyembelih hewan Qurban dan
membagikanya kepada fakir miskin dan kerabat serta keluarga.
c) Hari Tasyriq
Hari Tasyrik adalah tanggal 11, 12 dan 13 bulan Dzulhijjah. Pada
tiga hari itu umat Islam masih dalam suasana perayaan Hari Raya
Idul Adha sehingga masih diharamkan untuk berpuasa. Pada tiga
hari itu masih diperbolehkan untuk menyembelih hewan qurban
sebagai ibadah yang di sunahkan sejak zaman Nabi Ibrahim as (A.
Hidayat. Dkk, 2015. 34-49).
5. Metode Student Team Achievement Division (STAD)
a. Pengertian Metode
Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan,
sikap, kecakapan dan keterampilan, cara-cara yang dipakai itu akan
menjadi kebiasaan (Slameto, 1988. 84).
b. Pengertian Student Team Achievement Division (STAD)
Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu
metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan
model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru
menggunakan pendekatan kooperatif. STAD sendiri terdiri dari lima
komponen utama yaitu: (Slavin, 2015. 143-146).
1) Presentasi Kelas
Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam
presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran yang dipimpin
30
oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual.
Presentasi kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi
tersebut haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara
ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar
memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena dengan
demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis, dan
skor kuis mereka menentukan skor tim mereka.
2) Tim
Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh
bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan
etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua
anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah
untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan
baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk
mempelajari lembar kegiatan atau materi lainya.
Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada tiap
poinya, yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang
terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk
membantu tiap anggotanya. Tim ini memberikan dukungan kelompok
bagi kinerja akademik penting dalam pembelajaran, dan itu adalah
untuk memberikan perhatian seperti hubungan antarkelompok, rasa
harga diri, penerimaan terhadap siswa-siswa mainstream.
3) Kuis
Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan
presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim, para siswa
31
akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan
untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga tiap siswa
bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya.
4) Skor Kemajuan Individual
Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk
memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai
apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kontribusi poin
yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini, tetapi tak ada
siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang
terbaik. Tiap siswa diberikan skor “awal”, yang diperoleh dari rata-rata
kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama.
Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk tim mereka
berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan
skor awal mereka.
5) Rekognisi Tim
Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan
yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria. Skor tim
siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari
peringkat mereka.
Pada awalnya, menerapkan pelajaran STAD adalah seperti
menerapkan pengajaran kelas utuh yang berfokus pada konsep atau
keterampilan. Anda mereview, memperkenalkan pelajaran, menjelaskan
dan mencontohkan materi, dan meminta siswa berlatih sembari anda
berhati-hati memonitor upaya mereka. Kemudian, studi tim menggantikan
latihan mandiri. Akan tetapi, pengajaran dalam kadar tertentu tetap
32
dibutuhkan untuk memastikan transisi mulus dari kelompok utuh ke studi
tim. Selain itu, anda akan perlu menjelaskan bagaimana studi tim, nilai
perbaikan, dan pengakuan tim diterapkan. Fase-fase tersebut adalah: (Paul
& Kauchak, 2012. 147-150)
a. Pengajaran
Saat menggunakan STAD, pengajarannya serupa dengan
pengajaran kelompok-utuh standar yang berfokus pada konsep dan
keterampilan spesifik. Anda mengajarkan pelajaran sebagaimana anda
lihat di dalam bagian sebelumnya. Tujuan dari fase ini yaitu untuk
mengembangkan pemahaman siswa tentang keahlian dan memberi
siswa latihan untuk menggunakan keterampilan.
b. Transisi ke Tim
Sebagaimana semua bentuk kerja kelompok dan pembelajaran
kooperatif, siswa harus belajar untuk bekerja secara efektifdi dalam
kelompok. Di dalam STAD, sejumlah isu strategi-strategi kerja
kelompok dan pembelajaran kooperatif lebih sederhana. Sebab, siswa
akan mengerjakan tugas yang sudah jelas, seperti memecahkan soal
yang diperintahkan. Tujuan dari fase ini yaitu untuk membuat transisi
dan pengajaran kelompok utuh ke kerja kelompok dan memberi siswa
pengalaman bekerja sama dengan rekan kelompok dari kemampuan
dan latar belakang berbeda.
c. Studi Tim
Studi tim memberikan kesempatan bagi siswa melatih materi
baru dan mendapatkan umpan balik dan anggota-anggota kelompok
yang lain. Memonitor siswa penting dalme fase ini. Dalem fase ini
33
bertujuan untuk memberikan latihan keterampilan akademis dan untuk
mendorong perkembangan sosial.
d. Mengakui Presentasi
Saat menggunakan STAD, anda akan melakukan asesmen
terhadap siswa anda dengan cara yang sama sebagaimana biasa anda
lakukan. Akan tetapi, saat menggunakan STAD, asesmen memiliki
fungsi tambahan sebagai dasar bagi nilai perbaikan dan penghargaan
tim. Selain itu, karena skor kuis siswa dibandingkan hanya dengan
kinerja masa lalu mereka, dan bukan dengan kinerja teman sekelas
mereka, asesmen bisa memotivasi. Tujuan dari fase ini yaitu untuk
mengakui presentasi dan untuk meningkatkan motivasi siswa untuk
belajar.
Dalam pembelajaran menggunakan metode Student Team Achievement
Division (STAD) terdapat langkah-langkah dalam proses pembelajaranya.
Langkah-langkah tersebut yaitu: (A. Suprijono,2009.133-134)
a. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen
(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain).
b. Guru menyajikan pelajaran.
c. Guru memberikan tugas kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-
anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan
pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu
mengerti
d. Guru memberi kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat
menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
e. Memberi evaluasi.
34
f. Kesimpulan.
B. Kajian Pustaka
Beberapa hasil penelitian yang mendukung pada penelitian ini diantaranya
adalah :
Pertama, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (Siti Hidayah, 2018),
dengan menggunakan metode Student Team Achivement Division (STAD), materi
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Hasil belajar siswa pada siklus terakhir yaitu
siklus III yaitu 88, 23% dan yang belum tuntas yaitu 11,76%. Dengan begitu
bahwa metode Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Perbadaan dalam penelitian yang dilakukan (Siti Hidayah,
2018) dengan penelitian ini yaitu terletak pada materi. Penelitian ini materinya
Puasa, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Siti Hidayah materinya yaitu Al-
Qur’an sebagai pedoman hidup. Dalam segi persamaanya yaitu sama-sama
menggunakan metode Student Team Achievement Division (STAD)
Kedua, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (Qomarudin, 2018),
dengan menggunakan metode The Power of Two mata pelajaran Fiqih materi
Puasa. Hasil belajar siswa pada siklus terakhir yaitu siklus II yaitu mencapai
100%. Yang membedakan penelitian ini hanya berbeda dalam segi metode.
Penelitian yang dilakukan oleh Qomarudin menggunakan metode The Power Of
Two, sedangkan penelitian ini menggunakan metode Student Team Achievement
Division (STAD). Segi persamaanya yaitu sama-sama menggunakan materi Puasa.
35
Ketiga, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (Gatot Prahoro, 2018),
dengan menggunakan metode Student Team Achivement Division (STAD) mata
pelajaran Fiqih materi Sholat Fardhu dan Sujud Sahwi. Hasil belajar siswa pada
siklus terakhir dari penelitian ini yaitu siklus II yaitu mencapai 90%. Dalam
penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan metode Student Team
Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Perbedaan
dalam penelitian ini yaitu terletak dalam segi materi. Penelitian yang dilakukan
Gatot Prahoro menggunakan materi Sholat Fardhu dan Sujud Sahwi, sedangkan
penelitian ini menggunakan materi Puasa. Dalam segi persamaanya yaitu sama-
sama pelajaran Fikih dan sama-sama menggunakan metode Student Team
Achievement Division (STAD).
Berdasarkan dari kajian pustaka diatas dapat disimpulkan perbedaan yang
paling mendasar antara penelitian ini dengan kajian pustaka diatas yaitu terletak
pada objek penelitian itu sendiri. Objek didalam penelitian jika metode ataupun
materi dalam penelitian itu sama tetapi objek nya berbeda, hasil dari penelitian
tersebut tidak lah sama.
36
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Sudirman Jimbaran profil sekolah
1. Data Madrasah
Nama Madrasah : MTs Sudirman Jimbaran
Status : Swasta
Akreditasi Madrasah : B
PBM : Pagi
Alamat Madrasah : Jl,. Raya Blater-Jimbaran No.05 Jimbaran
Bandungan
Desa / Kecamatan : Jimbaran / Bandungan
Kab / Kota : Kabupaten Semarang
Provinsi : Jawa Tengah
No. Telp : (0298)7136286
NPWP Madrasah : 01.253.218.0505.000
Nama Kepala Madrasah : Kenang Agus Mulyadi, SHI
Nama Yayasan : Yayasan Pusat Pendidikan Islam Sudirman
(YAPPIS)
Alamat Yayasan : Jl. Raya Blater-Jimbaran No.05
Kec. Bandungan Kab. Semarang
No. Tlp Yayasan : (0298)7136286
Status Bangunan : Milik Yayasan
Luas Tanah : 1359 m2
Luas Bangunan : 920 m2
No Akte Pendirian Yayasan : 10
37
2. Visi, Misi dan Tujuan MTs Sudirman Jimbaran
a. Visi
Usaha untuk menciptakan sumber daya manusia yang beriman dan
bertaqwa serta berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi, berakhlakul
karimah.
b. Misi
1) Membekali peserta didik dengan kemampuan untuk mengembangkan
dirinya secara berkelanjutan.
2) Mendidik lulusan yang memiliki Iman dan Taqwa serta Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
c. Tujuan Sekolah
1) Mengembangkan Sya’ir Islam
2) Memenuhi kebutuhan pendidikan di masyarakat sekitar
3) Menciptakan muslim yang sejahtera, spiritual dan material. Sehat
jasmani rohani.
d. Fasilitas Pendidikan
Tanah sekolah sepenuhnya milik Yayasan Sudirman. Luas area
seluruhnya 1359 m2. Luas bangunan 920 m2. Adapun daftar sarana
prasarana MTs Sudirman Jimbaran Tahun 2019 sebagai berikut :
Tabel 3.1 Fasilitas Pendidikan MTs Sudirman Jimbaran
No. Ruang/Alat Jumlah
Kondisi
Baik Rusak
1 Ruang Kelas 12
2 Perpustakaan 1
38
3 Ruang Lab. Komputer 1
4 Ruang Pimpinan 1
5 Ruang Guru 1
6 Ruang Tata Usaha 1
7 Ruang Konseling 1
8 Mushola 1
9 Kamar Mandi 6
10 Tempat Olahraga 1
e. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tabel 3.2 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No Keterangan Jumlah
Pendidik
1 Guru PNS diperbantukan Tetap 0 orang
2 Guru Tetap Yayasan 17 orang
3 Guru Honorer 0 orang
4 Guru Tidak Tetap 3 orang
Tenaga Kependidikan
1 Kepala TU 1 orang
2 Staf TU 2 orang
3 Pegawai Kebersihan 1 orang
4 Pegawai Keamanan 0 orang
39
f. Data Siswa dalam Tiga Tahun Terakhir
Tabel 3.3 Data Siswa dalam Tiga Tahun Terakhir
Tahun
Ajaran Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3
Jumlah
(kelas
1+2+3)
2019/2020 75 103 106 284
2018/2019 105 108 107 320
2017/2018 106 108 104 318
g. Data Siswa Kelas VIII C
Tabel 3.4 Data Siswa kelas VIII C
No Nama Jenis Kelamin
1 Ahmad Fahrul Adi L
2 Alam Joyo Kusumo L
3 Alfan Dwi Cahyono L
4 Alfin Tri Cahyono L
5 Danendra Widya Dhana L
6 Deva Ramadhan L
7 Dhea Afifah Firdasari P
8 Dita Setyawati P
9 Elma Faza Ghanny K. L
10 Fajar Aji Mujid L
11 Fauzan Ardhima Nugraha L
12 Isna Lazinatus Syifa P
13 Khoerul Musyafa L
14 Kurniawan L
15 Muhammad Galang Ravendra L
40
16 Muhammat Saik Lina G. L
17 Naim Matul P
18 Pratama Firmansyah L
19 Rifan Hermawan L
20 Riska Aprilia Febri Yanti P
21 Rizka Dea Ananta P
22 Rizki Febrian L
23 Rohman L
24 Romeo Aldi Egissya L
25 Rosafa Arline Sarmitya P
26 Safitri Rahmawati P
27 Sinanti P
28 Tiara Agustina P
29 Kevin Galih Dwi P. L
B. Deskripsi Kondisi
1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada mata pelajaran Fiqih
materi Puasa kelas VIII C di MTs Sudirman Jimbaran Kec. Bandungan, Kab.
Semarang. Penelitian ini menerapkan metode Student Team Achievement
Division (STAD) dan yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Waktu penelitian
adalah sebagai berikut :
a. Observasi pada tanggal 05 September 2019
b. Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 September 2019
c. Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 September 2019
41
2. Perolehan Nilai Pra Siklus mata pelajaran Fiqih
Pada tahap ini peneliti menggunakan nilai pre tes pada mata pelajaran
Fiqih materi puasa, sebagai bukti nyata adanya permasalahan yang ditemukan
peneliti pada siswa VIII C MTs Sudirman Jimbaran Kec. Bandungan, Kab.
Semarang Tahun Ajaran 2019/2020. Berikut ini hasil nilai pre tes :
Tabel 3.5 Hasil Belajar Pra Siklus
No Nama Nilai Keterangan
1 AFA 40 Belum Tuntas
2 AJK 75 Tuntas
3 ADC 67 Belum Tuntas
4 ATC 80 Tuntas
5 DWD 55 Belum Tuntas
6 DR 45 Belum Tuntas
7 DAF 90 Tuntas
8 DS 44 Belum Tuntas
9 EFG 75 Tuntas
10 FAM 0 Belum Tuntas
11 FAN 40 Belum Tuntas
12 ILS 90 Tuntas
13 KM 75 Tuntas
14 K 0 Belum Tuntas
15 MGR 40 Belum Tuntas
16 MSLG 70 Tuntas
17 NM 95 Tuntas
18 PF 57 Belum Tuntas
19 RH 55 Belum Tuntas
42
20 RAFY 80 Tuntas
21 RDA 70 Tuntas
22 RF 65 Belum Tuntas
23 R 0 Belum Tuntas
24 RAE 80 Tuntas
25 RAS 90 Tuntas
26 SR 85 Tuntas
27 S 64 Belum Tuntas
28 TA 95 Tuntas
29 KGDP 60 Belum Tuntas
Jumlah 1.782
Siswa yang Tuntas 14
Siswa yang belum Tuntas 15
*KKM 70
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pada bagian siklus I ini penulis ingin mengetahui hasil belajar Fiqih pada
kelas VIII C dengan menggunakan metode Student Team Achievement Division
(STAD) pada materi puasa. Untuk mengetahuinya atau menerapkan pembelajaran
tersebut, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti merencanakan :
a. Menentukan tanggal pelaksanaan.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode Student
Team Achievement Division (STAD).
43
c. Merancang dan membuat soal yang berisi pertanyaan dan jawaban
sesuai dengan jumlah siswa.
d. Menyusun lembar evaluasi dan membuat lembar observasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam siklus I ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12
September 2019, penelitian siklus I ini sudah menggunakan metode
Student Team Achievement Division (STAD).
Tahap-tahap dalam siklus I ini adalah :
a. Pendahuluan
1) Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan
Bassmallah dan kemudian berdoa berbasama.
2) Mengabsen kehadiran siswa dan mempersiapkan perlengkapan
pembelajaran siswa (buku pelajaran/ LKS / Modul serta
perlengkapan belajar lainya).
3) Menciptakan situasi belajar yang menumbuhkan daya berpikir dan
bertindak kreatif dengan memberikan apersepsi.
4) Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5) Mengkondisikan dan memberi motivasi kepada siswa untuk
menumbuhkan sikap disiplin, antusias dan siswa benar-benar siap
belajar.
6) Peserta didik menerima informasi tentang materi
pembelajaran/kompetensi yang akan dipelajari, tujuan dan langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
44
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi dan mencari informasi lewat studi pustaka tentang
materi Puasa.
2) Menanya dan Mendiskusikan
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menanyakan atau mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah
yang berkaitan dengan materi Ibadah Puasa.
3) Mengasosiakan
Guru membagi lembaran yang berisi soal yang dibagi pada setiap
kelompok satu-satu dari setiap soal diisi bersamaan dan
dikompetisikan di setiap kelompok.
4) Mengkomunikasikan
Guru melengkapi hasil presentasi peserta didik. Peserta didik
mempersiapkan / menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, dan
yang terakhir bersama guru menyimpulkan hasil diskusi.
c. Penutup
1) Bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau kesimpulan
hasil belajar dengan penuh tanggung jawab, jujur dan terbuka.
2) Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3) Peserta didik menjawab pertanyaan lisan yang diajukan guru secara
acak tentang materi yang didiskusikan.
45
4) Memberikan umpan balik terhadap proses hasil belajar secara jujur,
disiplin dan tanggung jawab.
5) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran,
remidi/ perbaikan, program pengayaan dan memberikan tugas
secara individu maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar.
6) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
secara terprogram.
7) Memberi tugas lanjutan yang dapat dipertanggung jawabkan
Menyampaikan salam dan doa penutup.
3. Pengamatan atau Observasi
Hasil observasi siklus I ini menunjukan adanya faktor pendukung
dan faktor hambatan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan metode Student Team Achievement Division (STAD) pada
pelajaran Fiqih materi Puasa. Pada tahap ini dilakukan observasi atau
pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung yaitu :
a. Memperhatikan sikap dan perilaku ketika pembelajaran berlangsung.
b. Mengamati perubahan yang terjadi pada siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
c. Mengamati tingkat kesulitan siswa dalam menggunakan metode
Student Team Achievement Division (STAD).
d. Memperhatikan tingkat kesulitan pada siswa dalam memahami
pelajaran yang diajarkan.
4. Refleksi
Refleksi merupakan tahap evaluasi dan perbaikan terhadap
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah diajarkan. Refleksi
46
ini dilakukan untuk mengetahui apakah metode yang sudah digunakan
dalam proses pembelajaran sudah maksimal dalam penggunaan metode
yang digunakan. Untuk mengetahui semua itu maka perlu pengamatan
dalam proses pembelajaran, hasil pengamatan tersebut digunakan untuk
perbaikan dalam penelitian tindakan kelas berikutnya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dapat
ditarik kesimpulan bahwa dalam siklus I ini sudah membuat perubahan
yang terjadi pada siswa. Siswa yang tadinya belum ikut aktif dalam
pembelajaran kini sudah mulai aktif dan memberi respon dengan baik
walaupun masih ada beberapa siswa yang masih kurang memberikan
respon dengan baik. Dalam peningkatan keaktifan siswa maka peneliti
harus membuat ide-ide perbaikan dalam siklus kedua yang akan
dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.hal ini dilakukan agar dalam
siklus yang kedua nanti tidak mengulang kesalahan yang sama.
Berdasarkan pengamatan dalam lembar observasi ditemukan
beberapa kekurangan yaitu :
a. Ketika Guru mengajar dalam kegiatan pembelajaran belum sesuai
dengan RPP yang dirancang sebelumnya, sehingga alokasi waktunya
kurang sesuai dengan yang sudah direncanakan.
b. Sebagian siswa masih belum aktif semua dalam pembelajaran, karena
masih ada yang belum memperhatikan pembelajaran karena bermain
dengan teman sekelompoknya sehingga masih belum memahami alur
metode yang digunakan yaitu metode Student Team Achievement
Division (STAD). Ketika diberi waktu untuk bertanya belum semua
aktif bertanya tentang pelajaran yang kurang paham, hal ini terlihat
47
ketika hasil observasi dikoreksi masih banyak yang belum tuntas
nilainya.
Adapun tindakan perbaikan untuk siklus ini yaitu :
a. Guru mengkondisikan terlebih dahulu alur dari Metode Student Team
Achievement Division (STAD) supaya semua paham dan mengikuti
jalanya pembelajaran dengan baik.
b. Memberi arahan kepada siswa supaya memperhatikan materi yang
diajarkan.
c. Membuat kelompok dalam mempelajari materi yang diajarkan, agar
kondisi kelas menjadi kondusif.
Setelah pembelajaran selesai, maka dilakukan evaluasi terhadap
hasil belajar yang telah diajarkan oleh guru. Evaluasi atau penilaian ini
bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan penguasaan materi siswa
setelah diberi pelajaran.
D. Deskrikpi Pelaksanaan Siklus II
Pada bagian siklus II ini penulis ini mengetahui hasil belajar Fiqih pada
siswa kelas VIII C dengan menggunakan metode Student Team Achievement
Division (STAD) pada materi Puasa. Untuk mengetahuinya atau menerapkan
pembelajaran tersebut, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti merencanakan :
a. Menentukan tanggal pelaksanaan.
48
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memuat
serangkaian kagiatan pembelajaran yang menggunakan metode Stident
Team Achievement Division.
c. Merancang dan membuat lembar soal yang berisi pertanyaan yang harus
dijawab kelompok masing-masing.
d. Menyusun lembar evaluasi dan lembar observasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam siklus II ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19
September 2019, penelitian siklus II ini sudah menggunakan metode Student
Team Achievement Division (STAD).
Tahap-tahap dalam siklus II ini adalah :
a. Pendahuluan
1) Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan
Bassmallah dan kemudian berdoa berbasama.
2) Mengabsen kehadiran siswa dan mempersiapkan perlengkapan
pembelajaran siswa (buku pelajaran/ LKS / Modul serta perlengkapan
belajar lainya).
3) Menciptakan situasi belajar yang menumbuhkan daya berpikir dan
bertindak kreatif dengan memberikan apersepsi.
4) Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5) Mengkondisikan dan memberi motivasi kepada siswa untuk
menumbuhkan sikap disiplin, antusias dan siswa benar-benar siap
belajar.
49
6) Peserta didik menerima informasi tentang materi
pembelajaran/kompetensi yang akan dipelajari, tujuan dan langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk mengidentifikasi
dan mencari informasi lewat studi pustaka tentang materi Puasa.
2) Menanya dan Mendiskusikan
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan
atau mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang berkaitan
dengan materi Ibadah Puasa dengan kegiatan mendiskusikannya.
3) Mengasosiakan
Guru membagi lembaran yang berisi soal yang dibagi pada setiap
kelompok satu-satu dari setiap soal diisi bersamaan dan dikompetisikan
di setiap kelompok.
4) Mengomunikasikan
Guru melengkapi hasil presentasi peserta didik. Peserta didik
Mempersiapkan/menyampaikan hasil diskusi di depan kelas dan
bersama guru menyimpulkan hasil diskusi.
c. Penutup
1) Bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau kesimpulan
hasil belajar dengan penuh tanggung jawab, jujur dan terbuka.
2) Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
50
3) Peserta didik menjawab pertanyaan lisan yang diajukan guru secara
acak tentang materi yang didiskusikan.
4) Memberikan umpan balik terhadap proses hasil belajar secara jujur,
disiplin dan tanggung jawab.
5) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran,
remidi/ perbaikan, program pengayaan dan memberikan tugas secara
individu maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar.
6) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
secara terprogram.
7) Memberi tugas lanjutan yang dapat dipertanggung jawabkan.
8) Menyampaikan salam dan doa penutup.
3. Pengamatan atau Observasi
Hasil observasi siklus II menunjukan adanya faktor pendukung dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode Student
Team Achievement Division pada pelajaran Fiqih materi Puasa. Pada tahap ini
dilaksanakan observasi atau pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran
yang berlangsung yaitu :
a. Keterlibatan siswa dalam pelaksanaan meningkat, dimana hampir semua
siswa ikut berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswa sudah
mengikuti model yang digunakan dalam pembelajaran, sehingga menarik
perhatian siswa.
b. Keterlibatan pendidik dalam proses belajar sudah meningkat, ditunjukkan
pada peningkatan langkah-langkah metode Student Team Achievement
Division (STAD) dalam pembelajaran Fiqih sudah sangat efektif.
51
c. Dalam pelaksanaan alokasi waktu sudah sesuai waktu yang ditentukan dan
kondisi kelas sudah kondusif dengan baik.
4. Refleksi
Tahap akhir dari siklus II ini adalah refleksi, berdasarkan hasil
pengamatan terhadap keberhasilan pada proses pembelajaran yaitu siswa dapat
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dibandingkan dengan siklus I,
hampir semua siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran, selain itu semua
siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dan ada yang sudah memberanikan
diri untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pra Siklus
MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan merupakan tempat
yang dipilih untuk mengadakan penelitian tindakan kelas. Dengan subjek yang
dikenai adalah siswa kelas VIII C yang berjumlah 29 siswa dengan fokus
pembelajaran mata pelajaran Fiqih semester ganjil yang masih menggunakan
kurikulum 2013 pada materi Puasa.
Peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari 2
(dua) siklus, dalam merancang strategi pembelejaran berbeda dengan strategi
pembelajaran yang biasa diterapkan dalam pembelajaran yang selama ini
berlangsung. Hal ini mengingat bahwa salah satu tujuan penelitian tindakan
kelas adalah meningkatkan atau memperbaiki hasil belajar siswa dikelas.
Peneliti menyadari bahwa proses pembelajaran yang selama ini
berlangsung kurang memberi dampak positif bagi siswa dan kurang
memberikan motivasi belajar siswa sehingga berdampak pada meningkat atau
tidak nya hasil belajar siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti
mencoba menerapkan Metode Student Team Achievement Division (STAD)
pada setiap siklusnya dengan tujuan meningkatkan hasil belajar dan mampu
menarik perhatian siswa serta meningkatkan prestasi belajar siswa. Peneliti
juga mengharapkan dapat membantu guru dalam kegiatan pembelajaran yang
efektif dan inovatif.
53
Tabel 4,1
Daftar Nilai Hasil Belajar Pra Siklus Materi Puasa
No Nama Nilai Keterangan
1 AFA 40 Belum Tuntas
2 AJK 75 Tuntas
3 ADC 67 Belum Tuntas
4 ATC 80 Tuntas
5 DWD 55 Belum Tuntas
6 DR 45 Belum Tuntas
7 DAF 90 Tuntas
8 DS 44 Belum Tuntas
9 EFG 75 Tuntas
10 FAM 0 Belum Tuntas
11 FAN 40 Belum Tuntas
12 ILS 90 Tuntas
13 KM 75 Tuntas
14 K 0 Belum Tuntas
15 MGR 40 Belum Tuntas
16 MSLG 70 Tuntas
17 NM 95 Tuntas
18 PF 57 Belum Tuntas
19 RH 55 Belum Tuntas
20 RAFY 80 Tuntas
21 RDA 70 Tuntas
22 RF 65 Belum Tuntas
54
23 R 0 Belum Tuntas
24 RAE 80 Tuntas
25 RAS 90 Tuntas
26 SR 85 Tuntas
27 S 64 Belum Tuntas
28 TA 95 Tuntas
29 KGDP 60 Belum Tuntas
Jumlah Nilai 1.782
Siswa yang Tuntas 14
Siswa yang Belum Tuntas 15
Rata-rata 61, 4
a. Keterangan :
1) Nilai rata-rata dari pra siklus adalah :
x = ∑𝑥
∑𝑛
dengan data :
Jumlah frekuensi ( ∑ 𝑛 ) = 29
Jumlah nilai ( ∑ 𝑥 ) = 1782
x = ∑𝑥
∑𝑛
x = 1782
29
x = 61, 4
2) Presentase Ketuntasan Belajar
a) Nilai siswa yang tuntas
p = ∑𝑓
∑𝑛 x 100%
Dengan data :
55
(∑ 𝑓) jumlah siswa diatas KKM = 14
(∑ 𝑛) jumlah seluruh siswa = 29
p = 14
29 x 100%
p = 48,3%
b) Nilai siswa yang belum tuntas
p = ∑𝑓
∑𝑛 x 100%
Dengan data :
(∑ 𝑓) jumlah siswa dibawah KKM = 15
(∑ 𝑛) jumlah seluruh siswa = 29
p = 15
29 x 100%
p = 51,7%
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa, siswa yang tuntas dan
mencapai KKM 70 dalam pembelajaran Fiqih materi Puasa sebanyak 14
siswa dengan presentase 48,3% dan yang belum tuntas sebanyak 15
siswa dengan presentase 51,7% dengan rata-rata nilai kelas 61,4 dari
keseluruhan jumlah siswa yaitu 29 siswa di kelas VIII C di MTs
Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.
Jadi hasil presentase belum mencapai indikator keberhasilan
yaitu 85% dari seluruh siswa dalam satu kelas. Berdasarkan data
tersebutlah yang menjadi dasar peneliti dalam menerapkan pembelajaran
Fiqih materi Puasa mengunakan metode Student Team Achievement
Division (STAD) pada kelas VIII C di MTs Sudirman Jimbaran
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Dari hasil diatas dapat
dilihat dengan grafik dibawah ini :
56
Gambar 4.1
Grafik Ketuntasan Belajar Pra Siklus
2. Deskripsi Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal
12 September 2019 pukul 08:45-09:30 dengan jumlah siswa 29 siswa. Adapun
proses pembelajaran terpacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang telah disiapkan oleh peneliti. Pengumpulan data hasil belajar
menggunakan evaluasi tes sebagai nilai patokan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu 70 dan lembar observasi siswa dari guru. Hasil evaluasi yang
diperoleh dari siklus I yaitu sebagai berikut :
a. Hasil belajar siswa
Tabel 4.2
Hasil Belajar Siklus I Materi Puasa
No Nama Nilai Keterangan
1 AFA 60 Belum Tuntas
46,00%
48,00%
50,00%
52,00%
Tuntas Belum Tuntas
48,30%
51,70%
Presentase Pra Siklus
57
2 AJK 70 Tuntas
3 ADC 40 Belum Tuntas
4 ATC 50 Belum Tuntas
5 DWD 70 Tuntas
6 DR 90 Tuntas
7 DAF 100 Tuntas
8 DS 80 Tuntas
9 EFG 80 Tuntas
10 FAM 70 Tuntas
11 FAN 70 Tuntas
12 ILS 90 Tuntas
13 KM 60 Belum Tuntas
14 K 60 Belum Tuntas
15 MGR 90 Tuntas
16 MSLG 40 Belum Tuntas
17 NM 100 Tuntas
18 PF 70 Tuntas
19 RH 60 Belum Tuntas
20 RAFY 100 Tuntas
21 RDA 100 Tuntas
22 RF 80 Tuntas
23 R 80 Tuntas
24 RAE 60 Belum Tuntas
25 RAS 100 Tuntas
26 SR 90 Tuntas
27 S 100 Tuntas
58
28 TA 40 Belum Tuntas
29 KGDP 60 Belum Tuntas
Jumlah Nilai 2.160
Siswa yang Tuntas 19
Siswa yang Belum Tuntas 10
Rata-rata 74,4
1) Keterangan
Nilai rata-rata dari siklus I adalah :
x = ∑𝑥
∑𝑛
Dengan data :
Jumlah frekuensi (∑ 𝑥) = 29
Jumlah nilai (∑ 𝑛) = 2160
x = ∑𝑥
∑n
x = 2160
29
x = 74,4
2) Presentase ketuntasan belajar
a) Nilai siswa yang tuntas
p = ∑𝑓
∑𝑛 x 100%
Dengan data :
(∑ 𝑓) jumlah siswa diatas KKM = 19
(∑ 𝑛) jumlah seluruh siswa = 29
p = 19
29 x100%
p = 65,5%
59
b) Nilai siswa yang belum tuntas
p = ∑𝑓
∑𝑛 x 100%
Dengan data :
(∑ 𝑓) jumlah siswa dibawah KKM = 10
(∑ 𝑛) jumlah seluruh siswa = 29
p = 10
29 x100%
p = 34,5%
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa, siswa yang
tuntas mencapai KKM 70 dalam pembelajaran Fiqih materi Puasa
sebanyak 19 siswa dengan presentase 65,5% yang belum tuntas
sebanyak 10 siswa dengan presentase 34.5% dan rata-rata nilai
kelas 74,4 dari keseluruhan jumlah siswa yaitu 29 di kelas VIII C
di MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten
Semarang.
Berdasarkan uraian tersebut presentase pada tes siklus I
belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 85% dari seluruh
siswa dalam satu kelas, maka peneliti melaksanakan tahap siklus
II. Dari uraian diatas dapat dilihat dengan grafik dibawah ini :
60
Gambar 4.2
Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
b. Hasil Observasi Siswa
Tabel 4.3
Hasil Observasi Siswa Siklus I
No Aspek yang Diamati Baik Cukup
Baik
Kurang
Baik
1 Keaktifan Siswa 24,10% 41,40% 34,50%
2 Perhatian Siswa 10,35% 72,41% 17,24%
3 Penguasaan materi 34,50% 31,00% 34,50%
Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi lembar kerja
siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung pada siklus I dapat
diketahui aspek keaktifan siswa 24,10% baik, 41,40% cukup baik,
34,50% kurang baik. Hal ini menunjukan keaktifan siswa dalam
pembelajaran masih kurang maksimal.
0,00%
50,00%
100,00%
Tuntas Belum Tuntas
65,50%
34,50%
Presentase Siklus I
61
Dalam aspek perhatian siswa 10,35% baik, 72,41% cukup
baik, 17,24% kurang baik. Hal ini membuktikan bahwa perhatian
siwa dalam memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung
sudah cukup baik, hanya saja masih ada beberapa yang belum bisa
memperhatikan pembelajaran dengan baik.
Dalam aspek penguasaan materi 34,50% baik, 31,00%
cukup baik, 34,50% kurang baik. Hal ini menunjukan bahwa siswa
dalam menguasai materi masih kurang baik. Berdasarkan uraian
data lembar pengamatan siswa dapat disimpulkan dengan grafik
sebagai berikut :
Gambar 4.3
Hasil Observasi Siswa Siklus I
Selain pengamatan yang dilakukan pada siswa, peneliti juga
melakukan pengamatan terhadap guru, guna untuk mengetahui
kemampuan guru dalam mengajar mata pelajaran Fiqih materi
Puasa. Berikut adalah tabel observasi terhadap guru sebagai
berikut:
Keaktifan siswaPerhatian Siswa
Penguasaan Materi
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
Baik Cukup Baik KurangBaik
Presentase Observasi Siswa Siklus I
Keaktifan siswa Perhatian Siswa Penguasaan Materi
62
Tabel 4.4
Hasil Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang Diperhatikan
Hasil
SB B C K
1 Kepribadian :
a. Kesopanan √
b. Kedisiplinan √
c. Karapian Pakaian √
2 Persiapan Tertulis :
a. Perumusan Materi √
b. Perumusan KBM √
c. Perumusan alat/sumber belajar √
d. Perumusan Evaluasi √
3 Keterampilan Mengajar :
a. Membuka Pelajaran √
b. Penguasaan Materi √
c. Keterampilan Menjelaskan √
d. Menggunakan Bahasa yang Lancar √
e. Ketetapan Menggunakan Media √
f. Penguasaan Kelas √
g. Kemampuan Memotivasi Siswa √
h. Menutup Pelajaran √
Jumlah 4 27 10 0
Total 41
Kategori Baik
63
Keterangan :
SB = 4 (Sangat Baik) 46-60 (Sangat Baik)
B = 3 (Baik) 31-45 (Baik)
C = 2 (Cukup) 16-30 (Cukup)
K = 1 (Kurang) 1-15 (Kurang)
3. Deskripsi Siklus II
Setelah dilakukan pengamatan pada siklus I yang belum mencapai
indikator keberhasilan yaitu 85% maka peneliti melakukan tindakan siklus II
yang dilaksanakan pada tanggal 19 September 2019 pukul 08:45-09:30 wib di
kelas VIII C dengan jumlah siswa 29 siswa. Adapun proses belajar mengacu
pada Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan oleh
peneliti. Pengumpulan data hasil belajar menggunakan evaluasi tes sebagai
nilai patokan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 dan lembar
observasi siswa dan guru. Hasil evaluasi yang diperoleh dari siklus II sebagai
berikut:
a. Hasil belajar siswa
Tabel 4.5
Hasil Belajar Siklus II Materi Puasa
No Nama Nilai Keterangan
1 AFA 60 Belum Tuntas
64
2 AJK 90 Tuntas
3 ADC 50 Belum Tuntas
4 ATC 70 Tuntas
5 DWD 80 Tuntas
6 DR 70 Tuntas
7 DAF 80 Tuntas
8 DS 90 Tuntas
9 EFG 70 Tuntas
10 FAM 70 Tuntas
11 FAN 80 Tuntas
12 ILS 100 Tuntas
13 KM 70 Tuntas
14 K 60 Belum Tuntas
15 MGR 80 Tuntas
16 MSLG 80 Tuntas
17 NM 100 Tuntas
18 PF 70 Tuntas
19 RH 40 Belum Tuntas
20 RAFY 70 Tuntas
21 RDA 70 Tuntas
22 RF 80 Tuntas
23 R 80 Tuntas
24 RAE 70 Tuntas
25 RAS 70 Tuntas
26 SR 90 Tuntas
27 S 90 Tuntas
65
28 TA 100 Tuntas
29 KGDP 70 Tuntas
Jumlah Nilai 2.200
Siswa yang Tuntas 25
Siswa yang Belum Tuntas 4
Rata-rata 75,86
1) Keterangan
Nilai rata-rata dari siklus II adalah:
x = ∑𝑥
∑𝑛
Dengan data:
Jumlah frekuensi (∑ 𝑛) = 29
Jumlah nilai (∑ 𝑥) = 2.200
x = ∑𝑥
∑𝑛
x = 2200
29
x = 75,86
2) Presentase ketuntasan belajar
a) Nilai siswa yang tuntas
p = ∑𝑓
∑𝑛 x 100%
Dengan data :
(∑ 𝑓) jumlah siswa diatas KKM = 25
(∑ 𝑛) jumlah seluruh siswa = 29
p = 25
29 x100%
p = 86,21%
66
b) Nilai siswa yang belum tuntas
p = ∑𝑓
∑𝑛 x 100%
Dengan data :
(∑ 𝑓) jumlah siswa dibawah KKM = 4
(∑ 𝑛) jumlah seluruh siswa = 29
p = 4
29 x100%
p = 13,79%
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa, siswa yang
tuntas dan mencapai KKM 70 dalam pembelajaran Fiqih materi
Puasa sebanyak 25 siswa dengan presentase 86,21% yang belum
tuntas sebanyak 4 siswa dengan presentase 13,79% dan rata-rata
nilai kelas yaitu 75,86 dari keseluruhan jumlah siswa yaitu 29 siswa
di kelas VIII C di MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang.
Berdasarkan uraian tersebut presentase pada tes yang ke-II
sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu 85% dari seluruh
siswa dalam kelas. Dari data diatas dapat dilihat dengan grafik
dibawah ini:
Gambar 4.4
0,00%
50,00%
100,00%
Tuntas Belum Tuntas
86,21%
13,79%
Presentase Siklus II
67
Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
Perolehan data tersebut menunjukan bahwa siklus II mata
pelajaran Fiqih materi Puasa dengan menggunakan metode Student
Team Achievement Division (STAD) mengalami peningkatan dimana
sudah banyak siswa yang mendapatkan nilai tuntas dan siswa yang
sudah mulai aktif dalam proses pembelajaran.
Perolehan rata-rata pada siklus I yaitu 74,4 dan perolehan rata-
rata pada siklus II yaitu 75,86. Maka dari itu perolehan rata-rata dari
siklus I ke siklus II mengalami kenaikan sebanyak 1,46.
Pada siklus I siswa yang tuntas hanya sebanyak 19 siswa
dengan presentase 65,5%. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas
sebanyak 25 siswa dengan presentase 86,21%. Atas hasil ini maka
86,21% lebih besar dari 85%, maka PTK dinyatakan berhasil.
b. Hasil Observasi Siswa
Tabel 4.6
Hasil Observasi Siswa Siklus II
No Aspek yang Diamati Baik Cukup
Baik
Kurang
Baik
1 Keaktifan Siswa 31,00% 55,20% 13,80%
2 Perhatian Siswa 44,80% 48,30% 6,90%
3 Penguasaan materi 24,10% 62,10% 13,80%
Berdasarkan hasil pengamatan atau hasil observasi lembar
kerja siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung
pada siklus II dapat diketahui aspek keaktifan siswa 31% baik,
68
55,20% cukup baik, dan 13,80% kurang baik. Hal ini
membuktikan bahwa keaktifan siswa sudah mengalami
peningkatan dalam pembelajaran.
Dalam aspek perhatian siswa 44,8% baik, 48,3% cukup
baik, dan 6,90% kurang baik. Hal ini membuktikan bahwa
perhatian siswa ketika guru menjelaskan sudah cukup meningkat
dibandingkan dengan perhatian siswa pada siklus I. Akan tetapi
masih tetap ada beberapa siswa yang masih kurang memperhatikan
ketika guru menjelaskan.
Dalam aspek penguasaan materi 24,1% baik, 62,1% cukup
baik, dan 13,8% kurang baik. Hal ini menunjukan bahwa
penguasaan materi sudah cukup baik. Berdasarkan uraian data
lembar observasi siswa dapat disimpulkan dengan grafik sebagai
berikut:
Gambar 4.5
Hasil Observasi Siswa Siklus II
Keaktifan siswaPerhatian Siswa
Penguasaan Materi
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
Baik Cukup Baik KurangBaik
Presentase Observasi Siswa Siklus I
Keaktifan siswa Perhatian Siswa Penguasaan Materi
69
Selain pengamatan yang dilakukan pada siswa, peneliti juga
melakukan pengamatan terhadap guru, guna untuk mengetahui
kemampuan guru dalam mengajar mata pelajaran Fiqih materi Puasa.
Berikut adalah tabel observasi terhadap guru sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang Diperhatikan
Hasil
SB B C K
1 Kepribadian :
d. Kesopanan √
e. Kedisiplinan √
f. Karapian Pakaian √
2 Persiapan Tertulis :
e. Perumusan Materi √
f. Perumusan KBM √
g. Perumusan alat/sumber belajar √
h. Perumusan Evaluasi √
3 Keterampilan Mengajar :
i. Membuka Pelajaran √
j. Penguasaan Materi √
k. Keterampilan Menjelaskan √
l. Menggunakan Bahasa yang Lancar √
m. Ketetapan Menggunakan Media √
n. Penguasaan Kelas √
o. Kemampuan Memotivasi Siswa √
70
p. Menutup Pelajaran √
Jumlah 24 27 0 0
Total 51
Kategori Sangat Baik
Keterangan :
SB = 4 (Sangat Baik) 46-60 (Sangat Baik)
B = 3 (Baik) 31-45 (Baik)
C = 2 (Cukup) 16-30 (Cukup)
K = 1 (Kurang) 1-15 (Kurang)
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dengan
menggunakan metode Student Team Achievement Division (STAD) pada mata
pelajaran Fiqih materi Puasa ada peningkatan yang relatif baik dari siklus I ke
siklus II. Dapat diketahui dari rata-rata antar siklus sebagai berikut:
Tabel 4.8
Data Nilai Rata-rata antar Siklus Materi Puasa
No Pelaksanaan Nilai Rata-rata
1 Pra-Siklus 61,4
2 Siklus I 74,4
3 Siklus II 75,86
71
Dapat disajikan dalam diagram batang sebagai berikut:
Gambar 4.6
Data Nilai Rata-rata antar Siklus Materi Puasa
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai siswa dari pra siklus
ke siklus I mengalami kenaikan dan dari siklus I ke siklus II juga mengalami
kenaikan walaupun hanya sedikit. Selanjutnya dapat diketahui dari data
ketuntasan KKM siswa, yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.9
Data Ketuntasan KKM Siswa antar Siklus Materi Puasa
No Pelaksanaan Kategori Jumlah Siswa Presentase
1 Pra Siklus Tuntas 14 48,3%
Belum Tuntas 15 51.7%
2 Siklus I Tuntas 19 65,5%
Belum Tuntas 10 34,5%
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Pra Siklus Siklus I Siklus II
61,4
74,4 75,86
Nilai Rata-rata Antar Siklus
72
3 Siklus II Tuntas 25 86,21%
Belum Tuntas 4 13.79%
Dapat disajikan dalam diagram batang sebagai berikut:
Gambar 4.7
Data Ketuntasan KKM Siswa antar Siklus Materi Puasa
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa dari pra siklus ke siklus I
mengalami kenaikan jumlah siswa yang tuntas dan dari siklus I ke siklus II
juga mengalami kenaikan jumlah siswa yang tuntas.
Perolehan rata-rata pada siklus I adalah 74,4 dan perolehan rata-rata
pada siklus II adalah 75,86. Maka dari itu perolehan rata-rata dari siklus I ke
siklus II mengalami kenaikan walaupun hanya sedikit yaitu 1,46.
Pada siklus I siswa yang tuntas hanya sebanyak 19 siswa dengan
presentase 65,5%. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas sebanyak 25 siswa
0
5
10
15
20
25
30
Tuntas Belum
Tuntas
Tuntas Belum
Tuntas
Tuntas Belum
Tuntas
Pra Siklus Siklus 1 Siklus II
14 1519
10
25
4
48,30% 51,70%
65,50%
34,50%
86,21%
13,79%
73
dengan presentase 86,21%. Atas hasil ini maka 86,21% lebih besar dari 85%,
maka PTK dinyatakan berhasil.
Penelitian ini masih menyisakan empat siswa yang belum tuntas dalam
mencapai KKM. Siswa itu antara lain Ahmad Fahrul Adi, Alfan Dwi
Cahyono, Kurniawan, dan Rifan Hermawan. Diketahui penyebab mereka tidak
mencapai KKM yaitu karena mereka tidak mempunyai semangat belajar dan
cenderung tidak memperhatikan Guru saat menjelaskan pelajaran. Solusi yang
Guru berikan untuk mereka yaitu memberikan semangat lebih, memberikan
pengertian bahwa belajar itu penting untuk masa depan.
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan selama dua siklus yaitu
siklus I dan Siklus II serta semua pembahasan dari hasil penelitian yang sudah
dipaparkan dan dianalisis, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran
Fiqih materi Puasa dengan menggunakan metode Student Team Achievement
Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII C di MTs
Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2019/2020.
Hasil belajar yang diperoleh dari hasil tes yang telah dilakukan memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah tersebut yaitu
70. Hasil peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa sebagai
berikut: Perolehan rata-rata pada pra siklus yaitu 61,4, perolehan rata-rata siklus I
yaitu 74,4 dan perolehan rata-rata pada siklus II yaitu 75,86. Maka dari itu
perolehan rata-rata dari pra siklus ke siklus I mengalami kenaikan sebanyak 13
sedangkan dari siklus I ke siklus II juga mengalami kenaikan walaupun hanya
sedikit yaitu sebanyak 1,46.
Pada pra siklus jumlah siswa yang tuntas sebanya 14 siswa dengan
presentase 48,3%. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas sebanyak 19 siswa
dengan presentase 65,5%. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas sebanyak 25
siswa dengan presentase 86,21%. Atas hasil ini maka 86,21% lebih besar dari
85%. Maka PTK dinyatakan berhasil.
75
B. Saran
Setelah melakukan penelitian dan memberikan kesimpulan hasil penelitian,
maka penulis memberikan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai
berikut:
1. Bagi Sekolah
a. Pihak sekolah seharunya memberikan motivasi dan dorongan kepada
tenaga pendidik bahwa saat proses pembelajaran agar menggunakan
metode yang lebih kreatif dan aktif agar siswa tidak merasa bosan dengan
pembelajaran.
b. Pihak sekolah seharusnya memberikan arahan untuk tenaga pendidik agar
lebih bisa memberikan suasana pembelajaran didalam kelas menjadi lebih
menyenangkan.
2. Bagi Guru
a. Sebagai Guru, seharusnya mengerti metode-metode yang lebih variatif
agar siswa merasa nyaman dengan pembelajaran yang Guru sampaikan.
b. Guru dapat menerapkan metode Student Team Achievement Division
(STAD) untuk materi lainya, atau Guru dapat menerapkan metode-metode
lainya sebagai bahan pendukung dalam proses pembelajaran.
c. Sebagai Guru, harus bisa memotivasi, dorongan, dan reward kepada siswa-
siswinya untuk lebih semangat dalam belajar.
d. Sebelum mengajar, Guru mempersiapkan RPP sangat penting guna
memudahkan saat proses pembelajaran.
76
3. Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya memperhatikan Guru saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung dan tidak melakukan kegiatan lain seperti bermain sendiri,
berbicara dengan temannya, dan lain sebagainya.
b. Senantiasa selalu menumbuhkan rasa semangat belajar dalam diri sehingga
dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
c. Senantiasa selalu patuh terhadap Guru dan Orang Tua karena mereka yang
telah memberikan jasa-jasa nya terhadap siswa-siswi.
4. Bagi Orang Tua
a. Orang Tua hendaknya lebih memperhatikan anak untuk lebih giat belajar
ketika dirumah.
b. Sebagai orang tua hendaknya selalu memberikan arahan, semangat dan
motivasi terhadap anak agar lebih semangat dalam menimba ilmu.
c. Orang Tua hendaknya tidak terlalu kasar dan tidak menekan dalam
memberikan arahan belajar terhadap anak, karena akan mempengaru
psikologis anak.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Drs. Hamdani, M.A. 2011. Dasar-dasar Kependidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Eggen, Paul & Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta: PT Indeks.
Gredler, Margare E. Bell. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Hidayat, Ahmad, Abdul Kadir dan Mas’an. 2015. Fikih. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah.
Jamaludin, Syakir. 2010. Kuliah Fiqih Ibadah. Yogyakarta: Surya Sarana Grafika.
Koto, Alaiddin. 2009. Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Kusumah, Wijaya & Dwitagama, Dedi. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Indeks
Muslih, Muhammad & Ihsan, Nur Hadi. 2011. Fiqih 2. Bogor: Yudhistira.
Rusyan, A. Tabrani. Atang Kusdinar dan Zainal Arifin. 1989. Pendekatan Dalam
Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Karya.CV.
Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning teori, riset, dan praktik. Bandung:
Nusa Media.
Supridjono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : MTs Sudirman Jimbaran
Kelas / Semester : VIII / 1
Mata Pelajaran : Fiqih
Tema : Ketentuan Ibadah Puasa
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI. 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaanya.
KI. 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI. 4 : Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1.3 Mengahayati hikmah ibadah puasa
2.3 Memiliki sikap empati sebagai implementasi dari pemahaman tentang
hikmah puasa
3.3 Menganalisis ketentuan ibadah puasa
4.3 Mensimulasikan tata cara melaksanakan puasa
C. Indikator Pencapaian
1.1 Mampu menjelaskan ketentuan-ketentuan puasa
1.2 Menjelaskan tata cara melaksanakan ibadah puasa
D. Tujuan Pembelajaran
1.1 Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu mengungkapkan apa saja
ketentuan-ketentuan melaksanakan ibadah puasa
1.2 Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu memahami tata cara
melaksanakan ibadah puasa
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Puasa
Menurut bahasa, puasa adalah menahan atau mencegah, sedangkan
menurut istilah, puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang
membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari disertai niat
dan beberapa syarat tertentu.
2. Syarat dan Rukun Puasa
a. Syarat wajib puasa
1) Islam
2) Baligh
3) Berakal sehat
4) Mampu (kuasa melakukanya)
5) Suci dari haid dan nifas (khusus bagi kaum wanita)
6) Menetap (mukim)
b. Syarat sah puasa
1) Islam
2) Baligh
3) Suci dari haid dan nifas
4) Bukan pada hari-hari yang diharamkan
c. Rukun puasa
Rukun puasa adalah sebagai berikut:
3) Niat. Puasa yang akan dilakukan harus dimulai dengan niat karena
Allah SWT. Untuk puasa wajib, niat harus dilakukan pada malam hari
sebelum terbit fajar. Untuk puasa sunah niatnya boleh dilakukan pada
pagi hari sebelum masuk waktu zuhur. Rasulullah saw, bersabda:
يام له يام قبل الفجر فللا ص ع الص )رواه من لم يجم
الخمسه(
Artinya:
“Barang siapa yang tidak berniat (menetapkan hatinya) puasa sebelum
fajar, maka tidak puasa baginya.” (HR Khamsah).
4) Meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai dari
terbit fajar sampai terbenam matahari. Dan yang membatalkanya ada
empat macam :
a) Segala sesuatu yang masuk kedalam rongga melewati mulut
b) Sengaja muntah
c) Istimna’, yaitu sengaja mengeluarkan sperma
d) Jima’, melakukan hubungan suami istri
3. Amalan sunah pada waktu puasa
a. Sahur walaupun hanya dengan seteguk air
b. Menyegerakan berbuka puasa setelah terbukti maghrib, dan disunahkan
berbuka dengan kurma dengan jumlah ganjil
c. Memberi buka puasa kepada mereka yang berpuasa walau hanya memberi
dengan seteguk air
d. Meninggalkan hal-hal yang menghilangkan nilai puasa seperti berdusta,
bergunjing, adu domba, dsb.
e. Memperbanyak amal salih terutama tilawatil Qur’an dan infaq fi
sabilillah.
f. I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah swt.
4. Hal-hal yang membatalkan puasa
a. Makan dan minum dengan sengaja
b. Murtad (keluar dari agama islam)
c. Bersetubuh atau melakukan hubungan suami istri pada siang hari
d. Keluar darah haid atau nifas
e. Keluar air mani atau madzi yang disengaja
f. Merubah niat puasa
g. Hilang akal karena mabuk, pingsan, gila.
F. Merode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, dan Student Team
Achievement Division
G. Media dan Alat Pembelajaran
Media Pembelajaran : Whiteboard, Lembar Kerja
Alat Pembelajaran : Laptop
H. Sumber Belajar
1. Buku Fiqih kelas VIII
2. Buku lain yang menunjang
I. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
7) Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan Bassmallah dan kemudian berdoa berbasama
8) Mengabsen kehadiran siswa dan mempersiapkan
perlengkapan pembelajaran siswa (buku pelajaran/ LKS /
Modul serta perlengkapan belajar lainya).
9) Menciptakan situasi belajar yang menumbuhkan daya
berpikir dan bertindak kreatif dengan memberikan apersepsi
10) Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan
11) Mengkondisikan dan memberi motivasi kepada siswa untuk
15
menit
menumbuhkan sikap disiplin, antusias dan siswa benar-
benar siap belajar
12) Peserta didik menerima informasi tentang materi
pembelajaran/kompetensi yang akan dipelajari , tujuan dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi dan mencari informasi lewat studi pustaka
tentang materi :
- Pengertian ibadah puasa
- Syarat dan rukun puasa
- Amalan sunah pada waktu ibadah puasa
- Hal-hal yang membatalkan puasa
Peserta didik memperhatikan dengan cermat dan menggali
semua materi Ibadah Puasa lewat studi pustaka yang
disampaikan oleh guru
Menanya dan Mendiskusikan
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menanyakan atau mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah
yang berkaitan dengan materi Ibadah Puasa dengan kegiatan
mendiskusikan :
- Pengertian ibadah puasa
- Syarat dan rukun puasa
- Amalan sunah pada waktu ibadah puasa
- Hal-hal yang membatalkan puasa
Peserta didik menanya secara mandiri pada sumber belajar
berkaitan dengan materi Ibadah Puasa
Mengeksplorasi/Eksperimen
100
menit
Peserta didik mengumpulkan informasi dari buku pustaka
- Pengertian ibadah puasa
- Syarat dan rukun puasa
- Amalan sunah pada waktu ibadah puasa
- Hal-hal yang membatalkan puasa
Mengasosiakan
Guru membagi lembaran yang berisi soal yang dibagi pada
setiap kelompok satu-satu dari setiap soal diisi bersamaan dan
dikompetisikan di setiap kelompok
Mengkomunikasikan
Guru melengkapi hasil presentasi peserta didik
Peserta didik
- Mempersiapkan / menyampaikan hasil diskusi di depan
kelas
- Bersama guru menyimpulkan hasil diskusi
3. Penutup
Bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau
kesimpulan hasil belajar dengan penuh tanggung jawab,
jujur dan terbuka
Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
Peserta didik menjawab pertanyaan lisan yang diajukan guru
secara acak tentang materi yang didiskusikan
Memberikan umpan balik terhadap proses hasil belajar
secara jujur, disiplin dan tanggung jawab
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran, remidi/ perbaikan, program pengayaan dan
memberikan tugas secara individu maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
20
menit
berikutnya secara terprogram
Memberi tugas lanjutan yang dapat dipertanggung jawabkan
Menyampaikan salam dan doa penutup
J. Penilaian Hasil Belajar
LATIHAN SOAL
Nama : .....................................
Kelas : .....................................
Mata Pelajaran : Fiqih
Materi : Ketentuan-ketentuan Puasa
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ibadah puasa!
2. Sebutkan syarat wajib dan syarat sah nya puasa!
3. Sebut dan jelaskan Rukun Puasa!
4. Sebutkan 3 amalan sunah pada waktu ibadah puasa!
5. Sebutkan 4 hal-hal yang membatalkan puasa!
KUNCI JAWABAN
1. Menurut bahasa, puasa adalah menahan atau mencegah, sedangkan menurut
istilah, puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan
puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari disertai niat dan beberapa
syarat tertentu.
2. Syarat wajib puasa : Islam, Baligh, Berakal sehat, Mampu (kuasa
melakukanya), Suci dari haid dan nifas (khusus bagi kaum wanita), Menetap
(mukim).
Syarat sah puasa: Islam, Baligh, Suci dari haid dan nifas, Bukan pada hari-
hari yang diharamkan.
3. Rukun puasa adalah sebagai berikut:
a. Niat. Puasa yang akan dilakukan harus dimulai dengan niat karena Allah
SWT. Untuk puasa wajib, niat harus dilakukan pada malam hari sebelum
terbit fajar. Untuk puasa sunah niatnya boleh dilakukan pada pagi hari
sebelum masuk waktu zuhur
b. Meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai dari terbit
fajar sampai terbenam matahari. Dan yang membatalkanya ada empat
macam :
1) Segala sesuatu yang masuk kedalam rongga melewati mulut
2) Sengaja muntah
3) Istimna’, yaitu sengaja mengeluarkan sperma
4) Jima’, melakukan hubungan suami istri
4. Amalan sunah pada waktu ibada puasa yaitu :
a. Sahur walaupun hanya dengan seteguk air
b. Menyegerakan berbuka puasa setelah terbukti maghrib, dan disunahkan
berbuka dengan kurma dengan jumlah ganjil
c. Memberi buka puasa kepada mereka yang berpuasa walau hanya memberi
dengan seteguk air
d. Meninggalkan hal-hal yang menghilangkan nilai puasa seperti berdusta,
bergunjing, adu domba, dsb.
e. Memperbanyak amal salih terutama tilawatil Qur’an dan infaq fi
sabilillah.
f. I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah swt.
5. Hal-hal yang membatalkan puasa
a. Makan dan minum dengan sengaja
b. Murtad (keluar dari agama islam)
c. Bersetubuh atau melakukan hubungan suami istri pada siang hari
d. Keluar darah haid atau nifas
e. Keluar air mani atau madzi yang disengaja
f. Merubah niat puasa
g. Hilang akal karena mabuk, pingsan, gila
K. Penilaian
Skoring
1. Keterangan
Jumlah soal = 5 soal
Setiap butir soal bernilai = 20
Nilai maksimal = 100
2. Penilaian
Nilai = ∑ jawaban benar x 20
3. Nilai Akhir (NA)
Nilai maksimal = ∑ jawaban benar x 20 = 100
L. Penilaian Sikap
(Tes Terlampir)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : MTs Sudirman Jimbaran
Kelas / Semester : VIII / 1
Mata Pelajaran : Fiqih
Tema : Ketentuan Ibadah Puasa
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
M. Kompetensi Inti
KI. 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaanya.
KI. 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI. 4 : Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
N. Kompetensi Dasar
1.3 Mengahayati hikmah ibadah puasa
2.3 Memiliki sikap empati sebagai implementasi dari pemahaman tentang
hikmah puasa
3.3 Menganalisis ketentuan ibadah puasa
4.3 Mensimulasikan tata cara melaksanakan puasa
O. Indikator Pencapaian
1.3 Mampu menjelaskan ketentuan-ketentuan puasa dan macam-macam puasa.
1.4 Menjelaskan tata cara melaksanakan ibadah puasa
1.5 Mampu menjelaskan hikmah ibadah puasa
P. Tujuan Pembelajaran
1.3 Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu mengungkapkan apa saja
ketentuan-ketentuan melaksanakan ibadah puasa
1.4 Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu memahami tata cara
melaksanakan ibadah puasa
1.5 Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu memahami hikmah ibadah
puasa
Q. Materi Pembelajaran
1. Hal-hal yang makruh saat puasa
Ada beberapa hal yang menyebabkan puasa kita menjadi makruh,
di antaranya sebagai berikut:
8) Berkata kotor, keji, mencaci-maki, mengumpat, bertengkar, dan berkata
secara berlebihan.
9) Sengaja melambatkan berbuka puasa setelah masuk waktu magrib.
10) Mengunyah atau mencicipi makanan.
11) Berbekam, kecuali ada keperluan mendesak.
12) Bersiwak atau bersikat gigi setelah tergelincir matahari kecuali ada
keperluan yang mendesak.
13) Berkumur-kumur secara berlebihan setelah tergelincir matahari.
14) Sebagian ulama berpendapat bahwa suntikan untuk pengobatan termasuk
makruh jika tidak ada keperluan mendesak.
2. Macam-macam puasa
a. Puasa Wajib yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapat pahala,
apabila ditinggalkan mendapat dosa.
1) Puasa Ramadan
puasa yang diwajibkan terhadap setiap muslim selama sebulan
penuh pada bulan Ramadhan
2) Puasa Nazar
puasa yang telah dijanjikan oleh seseorang karena mendapatkan
sesuatu kebaikan.
3) Puasa Kafarat
puasa yang dilakukan dengan maksud untuk memenuhi denda
atau tebusan. Seperti melanggar larangan haji.
b. Puasa Sunnah yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapat pahala,
apabila ditinggalkan tidak mendapat dosa.
1) Puasa 6 hari di bulan Syawal.
2) Puasa Senin dan Kamis
3) Puasa Dawud
4) Puasa Arafah
5) Puasa Asyuro (10 Muharrom)
6) Puasa Muharrom
7) Puasa Tengah Bulan
8) Puasa pada pertengahan bulan Sya’ban (Nisfu Sya’ban)
c. Puasa Makruh yaitu puasa yang lebih baik ditinggalkan
1) Puasa yang dilakukan pada hari jum’at, kecuali hari sebelumnya atau
setelahnya berpuasa.
2) Puasa sunah pada paruh kedua bulan Sya’ban. Puasa ini mulai setelah
tanggal 15 Sya’ban hingga akhir bulan Sya’ban. Namun bila puasa
bulan Sya’ban sebulan penuh, justru merupakan sunah.
d. Puasa Haram yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapat dosa,
apabila ditinggalkan mendapat pahala.
1) Hari Raya Idul Fitri
2) Hari Raya Idul Adha
3) Hari Tasyrik
3. Hikmah melaksanakan ibadah puasa
a. Membentuk manusia yang bertaqwa.
b. Puasa sebagai benteng atau perisai dari segala macam tipu daya setan.
c. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT.
d. Membina kejujuran dan kedisiplinan.
e. Mendidik rasa belas kasihan terhadap sesama sehingga, muncul kasih
sayang dan persatuan yang diikat oleh kesamaan akidah dan praktek
keagamaan.
f. Dapat memelihara kesehatan.
g. Dapat mengendalikan hawa nafsu.
h. Diampuni dosa-dosanya.
R. Merode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, dan Student Team
Achievement Division
S. Media dan Alat Pembelajaran
Media Pembelajaran : Whiteboard, Lembar Kerja
Alat Pembelajaran : Laptop
T. Sumber Belajar
3. Buku Fiqih kelas VIII
4. Buku lain yang menunjang
U. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
13) Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan Bassmallah dan kemudian berdoa berbasama
14) Mengabsen kehadiran siswa dan mempersiapkan
perlengkapan pembelajaran siswa (buku pelajaran/ LKS /
Modul serta perlengkapan belajar lainya).
15) Menciptakan situasi belajar yang menumbuhkan daya
berpikir dan bertindak kreatif dengan memberikan apersepsi
16) Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan
17) Mengkondisikan dan memberi motivasi kepada siswa untuk
menumbuhkan sikap disiplin, antusias dan siswa benar-
benar siap belajar
18) Peserta didik menerima informasi tentang materi
pembelajaran/kompetensi yang akan dipelajari , tujuan dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
15
menit
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi dan mencari informasi lewat studi pustaka
tentang materi :
- Hal-hal yang makruh saat puasa
- Macam-macam puasa
- Hikmah puasa
Peserta didik memperhatikan dengan cermat dan menggali
semua materi Ibadah Puasa lewat studi pustaka yang
100
menit
disampaikan oleh guru
Menanya dan Mendiskusikan
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menanyakan atau mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah
yang berkaitan dengan materi Ibadah Puasa dengan kegiatan
mendiskusikan :
- Hal-hal yang nakruh saat puasa
- Macam-macam puasa
- Hikmah puasa
Peserta didik menanya secara mandiri pada sumber belajar
berkaitan dengan materi Ibadah Puasa
Mengeksplorasi/Eksperimen
Peserta didik mengumpulkan informasi dari buku pustaka
- Hal-hal yang makruh saat puasa
- Macam-macam puasa
- Hikmah puasa
Mengasosiakan
Guru membagi lembaran yang berisi soal yang dibagi pada
setiap kelompok satu-satu dari setiap soal diisi bersamaan dan
dikompetisikan di setiap kelompok
Mengkomunikasikan
Guru melengkapi hasil presentasi peserta didik
Peserta didik
- Mempersiapkan / menyampaikan hasil diskusi di depan
kelas
- Bersama guru menyimpulkan hasil diskusi
3. Penutup
Bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau
kesimpulan hasil belajar dengan penuh tanggung jawab,
jujur dan terbuka
Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
Peserta didik menjawab pertanyaan lisan yang diajukan guru
secara acak tentang materi yang didiskusikan
Memberikan umpan balik terhadap proses hasil belajar
secara jujur, disiplin dan tanggung jawab
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran, remidi/ perbaikan, program pengayaan dan
memberikan tugas secara individu maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya secara terprogram
Memberi tugas lanjutan yang dapat dipertanggung jawabkan
Menyampaikan salam dan doa penutup
20
menit
V. Penilaian Hasil Belajar
LATIHAN SOAL
Nama : .....................................
Kelas : .....................................
Mata Pelajaran : Fiqih
Materi : Ketentuan-ketentuan Puasa
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan hal-hal yang makruh saat melaksanakan ibadah puasa!
2. Jelaskan apa yang dimaksud puasa wajib dan puasa sunnah!
3. Sebutkan macam-macam puasa wajib dan puasa sunnah!
4. Sebutkan macam-macam puasa makruh dan puasa haram!
5. Sebutkan 5 hikmah melaksanakan ibadah puasa!
KUNCI JAWABAN
1. Hal- hal yang makruh saat melaksanakan ibadah puasa yaitu :
a. Berkata kotor, keji, mencaci-maki, mengumpat, bertengkar, dan berkata
secara berlebihan.
b. Sengaja melambatkan berbuka puasa setelah masuk waktu magrib.
c. Mengunyah atau mencicipi makanan.
d. Berbekam, kecuali ada keperluan mendesak.
e. Bersiwak atau bersikat gigi setelah tergelincir matahari kecuali ada
keperluan yang mendesak.
f. Berkumur-kumur secara berlebihan setelah tergelincir matahari.
g. Sebagian ulama berpendapat bahwa suntikan untuk pengobatan termasuk
makruh jika tidak ada keperluan mendesak.
2. Puasa Wajib yaitu puasa yang jika dilaksanakan mendapatkan pahala, jika
ditinggalkan mendapat dosa.
Puasa Sunnah yaitu puasa yang jika dilaksanakan mendapat pahala, jika
ditinggalkan tidak mendapat dosa.
3. Macam-macam Puasa Wajib
a. Puasa Ramadhan
b. Puasa nazar
c. Puasa Kifarat
Macam-macam Puasa Sunnah
a. Puasa 6 hari di bulan Syawal.
b. Puasa Senin dan Kamis
c. Puasa Dawud
d. Puasa Arafah
e. Puasa Asyuro (10 Muharrom)
f. Puasa Muharrom
g. Puasa Tengah Bulan
h. Puasa pada pertengahan bulan Sya’ban (Nisfu Sya’ban)
4. Macam-macam Puasa Makruh
a. Puasa yang dilakukan pada hari jum’at, kecuali hari sebelumnya atau
setelahnya berpuasa.
b. Puasa sunah pada paruh kedua bulan Sya’ban. Puasa ini mulai setelah
tanggal 15 Sya’ban hingga akhir bulan Sya’ban. Namun bila puasa bulan
Sya’ban sebulan penuh, justru merupakan sunah.
Macam-macam Puasa Haram
a. Puasa Hari Raya Idul Fitri
b. Puasa Hari Raya Idul Adha
c. Puasa pada Hari Tasyrik
5. Hikmah melaksanakan ibadah puasa yaitu :
a. Membentuk manusia yang bertaqwa.
b. Puasa sebagai benteng atau perisai dari segala macam tipu daya setan.
c. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT.
d. Membina kejujuran dan kedisiplinan.
e. Mendidik rasa belas kasihan terhadap sesama sehingga, muncul kasih
sayang dan persatuan yang diikat oleh kesamaan akidah dan praktek
keagamaan.
f. Dapat memelihara kesehatan.
g. Dapat mengendalikan hawa nafsu.
h. Diampuni dosa-dosanya.
W. Penilaian
Skoring
4. Keterangan
Jumlah soal = 5 soal
Setiap butir soal bernilai = 20
Nilai maksimal = 100
5. Penilaian
Nilai = ∑ jawaban benar x 20
6. Nilai Akhir (NA)
Nilai maksimal = ∑ jawaban benar x 20 = 100
X. Penilaian Sikap
(Tes Terlampir)
Nama :
Tes Siklus I
Materi Puasa
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ibadah puasa!
2. Sebutkan syarat wajib dan syarat sah nya puasa!
3. Sebut dan jelaskan Rukun Puasa!
4. Sebutkan 3 amalan sunah pada waktu ibadah puasa!
5. Sebutkan 4 hal-hal yang membatalkan puasa!
Jawab :
Nama :
Tes Siklus II
Materi Puasa
1. Sebutkan hal-hal yang makruh saat melaksanakan ibadah puasa!
2. Jelaskan apa yang dimaksud puasa wajib dan puasa sunnah!
3. Sebutkan macam-macam puasa wajib dan puasa sunnah!
4. Sebutkan macam-macam puasa makruh dan puasa haram!
5. Sebutkan 5 hikmah melaksanakan ibadah puasa!
Jawab :
Dokumentasi Penelitian